Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi LSI DENNY JA Oktober 2014
Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi •
Selamat bekerja, Kabinet Kerja! Teka-teki kabinet Jokowi telah usai. Pada tanggal 26 Oktober 2014, Jokowi telah mengumumkan para menteri yang akan membantu pemerintahannya 5 tahun mendatang. Para menteri tersebut pun telah dilantik sehari setelah diumumkan. Terlepas dari polemik seputar penyusan kabinet yang dinilai penuh dengan intervensi “orang-orang kuat”, kini publik menunggu pembuktian kinerja dari Kabinet Kerja Jokowi.
•
Hanya 4.46 % yang menyatakan langsung puas dengan kabinet Jokowi setelah Kabinet Kerja dimumkan dan dilantik oleh Presiden Jokowi. Mereka yang puas ternyata lebih sedikit dibanding dengan mereka yang tidak puas. Sebesar 16. 83 % publik menyatakan bahwa mereka langsung tak puas setelah mengetahui nama-nama menteri yang diumumkan oleh Presiden Jokowi. Meski demikian, mayoritas publik yaitu sebesar 74.75 % menyatakan bahwa mereka masih wait and see kerja kongkrit Kabinet Jokowi di 3-6 bulan pertama sebelum menilai puas dan tidak puas dengan Kabinet Jokowi.
•
Demikian salah satu temuan survei Lingkaran Survei Indonesia – Denny JA. LSI Denny JA kembali mengadakan survei khusus untuk meminta pendapat masyarakat tentang Kabinet Kerja Jokowi.
•
Survei ini dilakukan melalui quick poll pada tanggal 27 – 28 Oktober 2014. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1200 responden dan margin of error sebesar +/- 2,9 %. Survei dilaksanakan di 33 propinsi di Indonesia. Kami juga melengkapi survei dengan penelitian kualitatif dengan metode analisis media, FGD, dan in depth interview.
•
Publik yang menunggu kerja kongkrit Kabinet Kerja itu merata di aneka segmen, baik mereka yang tinggal di desa maupun kota, perempuan maupun laki-laki, berpendidikan tinggi maupun rendah, para “wong cilik” maupun masyarakat kelas ekonomi menengah atas. Rata-rata di semua segmen antara 68 – 77 % publik yang menyatakan masih menunggu kerja konkrit Kabinet Jokowi sebelum menilai baik atau buruk pemerintahan Jokowi.
•
Meski demikian, mereka yang laki-laki, tinggal di perkotaan, berpendidikan tinggi dan ekonomi menengah-atas lebih tinggi prosentasenya dibanding dengan mereka yang perempuan, tinggal di pedesaan, berpendidikan rendah dan “wong cilik”. Perbedaan prosentase ini dikarenakan publik yang tinggal di perkotaan yang umumnya berpendidikan tinggi lebih bersikap rasional untuk menunggu kerja konkrit dari kabinet baru sebelum menilai prestasi kabinet.
•
Pemilih yang partainya tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pun akan menunggu kerja konkrit Kabinet Jokowi sebelum menilai baik-buruk prestasi Kabinet. Misalnya pemilih PDIP pada pemilu 2014, sebesar 79.64 % menyatakan akan menunggu kinerja kabinet dalam 3-6 bulan ke depan. Hanya 4.19 % yang menyatakan langsung puas dengan kabinet setelah diumumkan oleh Presiden Jokowi.
•
Begitupun dengan pendukung Jokowi pada Pilpres 2014 lalu. Hanya 4. 34 % publik yang menyatakan langsung puas dengan kabinet setelah diumumkan Presiden Jokowi. Sebesar 78.89 % menyatakan mereka masih wait and see kerja kabinet Jokowi dalam 3-6 bulan ke depan.
•
•
***** Dari riset kualitatif yang dilakukan oleh LSI-Denny JA, ada 3 isu yang akan menjadi ujian pertama kabinet Jokowi. Baik dan buruk kabinet Jokowi ditentukan oleh keberhasilan mereka merespon ketiga isu tersebut. Pertama, dilema kenaikan BBM. Berdasarkan rasionalitas ekonomi, BBM harus dinaikan oleh pemerintahan Jokowi. Naiknya harga BBM artinya dapat mengurangi beban fiskal akibat dari subsidi BBM yang terlampau tinggi.
•
Namun rasionalitas ekonomi ini tak bisa pararel dengan rasionalitas dukungan publik. Jika pemerintahan Jokowi menaikan harga BBM, maka dukungannya akan merosot. Dukungan yang merosot ini terutama datang dari kelas ekonomi menengah bawah atau “wong cilik” yang pada pilpres 2014 kemarin merupakan basis utama pendukungnya.
•
Dalam survei terbaru yang dilakukan oleh LSI Denny JA, sebesar 51. 20 % publik akan menyalahkan Presiden Jokowi sebagai aktor yang bertanggung jawab atas kenaikan harga BBM. Hanya 32. 40 % yang akan menyalahkan DPR.
•
Kedua, keberhasilan pemerintahan Jokowi mengembalikan pilkada langsung. Pemerintahan SBY sebelumnya telah mengeluarkan Perppu No. 1 Tahun 2014 yang membatalkan UU No. 22 Tahun 2014 yang mengatur pilkada oleh DPRD. Namun Perppu Pilkada Langsung ini harus memperoleh persetujuan oleh DPR untuk menjadi Undang-Undang. DPR akan bersidang tengah Januari nanti untuk menyetujui atau tidak menyetujui Perppu Pilkada Langsung. Tugas Kabinet Jokowi, terutama Mendagri yang baru , memastikan Perppu ini bisa diterima oleh DPR. Karena pilkada langsung merupakan kehendak mayoritas publik. Seperti yang telah dirilis LSI Denny JA sebelumnya (rilis 9 September 2014), dalam survei pada tanggal 5-7 September 2014, sebesar 81. 25 % publik tetap inginkan pilkada langsung. Hanya 10. 71 % yang inginkan pilkada oleh DPRD.
•
•
•
Ketiga, kemampuan kabinet memenuhi janji kampanye seratus hari Jokowi dan janji 9 kebijakan yang tertuang dalam kontrak politik Jokowi-JK dengan rakyat. Sebesar 74. 60 % publik meminta Jokowi merealisasi semua janji politiknya selama masa kampanye terutama janji tertulis yang diiklankan terkait 3 perpres dalam 100 Hari Pemerintahan dan 9 Kontrak politik Jokowi-JK dengan rakyat. Semua janji itu kini ditagih publik. ***** Penilaian positif atas Kabinet Jokowi lebih banyak dipengaruhi oleh trust publik atas pribadi dan perilaku Presiden Jokowi sendiri, yang diyakini publik bersih dari korupsi dan dekat dengan rakyat. Sedangkan penilaian negatif juga bersumber dari diri Jokowi yang diyakini masih banyak berkompromi dan belum menjadi komando tertinggi. Banyak mentri yang diangkat, yang tak dikenal ahli di bidangnya. Tak sekedar kompromi dengan partai pendukung, ada juga menteri yang sudah mendapatkan warning KPK tapi masih diakomodasi Jokowi karena dekat dengan lingkaran Megawati. Sebesar 52.86 % publik menyatakan setuju bahwa dalam penyusunan kabinet, Presiden Jokowi terlalu berkompromi dengan partai pendukung sehingga banyak menteri yang berasal dari partai politik tidak sesuai dengan bidang keahliannya. Hanya 29. 56 % yang menyatakan Presiden Jokowi sudah tepat memilih menteri dari partai politik yang sesuai dengan bidang keahliannya.
•
Setelah 3-6 bulan, publik akan lebih obyektif menilai kabinet Jokowi-JK berdasarkan kinerjanya. Periode “bulan madu” Jokowi dengan publik akan berakhir setelah enam bulan pemerintahannya. Jika dalam enam bulan tersebut, Kabinet Jokowi bisa membuktikan kinerja yang baik dan merealisasikan janjinya, maka dukungan publik terhadapnya makin besar. Namun jika sebaliknya, maka Jokowi akan ditinggal oleh pendukungnya sendiri.
•
Mayoritas publik pun berharap Jokowi segera melakukan reshuffle kabinetnya, jika dalam enam bulan para menterinya tak bisa menyuguhkan prestasi yang meyakinkan. Sebesar 58. 68 % publik menyatakan Jokowi harus segera mengganti menterinya jika dalam enam minim prestasi. Hanya 23.35 % yang menyatakan bahwa para menteri tak perlu direshuffle. Akhirnya publik meyakini bahwa Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet pada waktunya karena kabinetnya belum the dream team.
•
Hingga kini Presiden Jokowi dan Koalisi Indonesia Hebat tidak menjadi mayoritas di parlemen. Sementara dukungan parlemen sangat dibutuhkan Jokowi untuk stabilitas pemerintahannya selama 5 tahun mendatang. Harapan Jokowi hanyalah dukungan dan trust publik terhadap pemerintahannya. Tiga isu strategis tadi akan menjadi ujian pertama dirinya, apakah Jokowi terus mendapat dukungan atau trust publik atau sebaliknya.
Kamis, 30 Oktober 2014 Lingkaran Survei Indonesia - Denny JA Narasumber : Rully Akbar (0856.8049.040) Moderator : Dewi Arum (0812.8038. 2407) Tim Riset LSI: Adjie Alfaraby, Ardian Sopa, Ade Mulyana, Rully Akbar, Fitri Hari, Dewi Arum.
Track Record LSI Prediksi Survei Yang Diiklankan Sebelum PILEG 2014 NAMA PARTAI PDIP GOLKAR GERINDRA DEMOKRAT PKB PAN PKS NASDEM PPP HANURA PBB PKPI
PREDIKSI LSI*
HASIL KPU
TERBUKTI/TIDAK TERBUKTI
DIATAS 16% DIATAS 16% 8-16% 8-16% 3,5%-8% 3,5%-8% 3,5%-8% 3,5%-8% 3,5%-8% 3,5%-8% TIDAK LOLOS PT TIDAK LOLOS PT
18.95% 14.75% 11.81% 10.19% 9.04% 7.59% 6.79% 6.72% 6.53% 5.26% 1.46% 0.91%
TERBUKTI *Selisih 1,3% TERBUKTI TERBUKTI * Selisih 1.05% TERBUKTI TERBUKTI TERBUKTI TERBUKTI TERBUKTI TERBUKTI TERBUKTI
Rakyat Merdeka 8 April 2014, hal 12
Dimuat, antara lain di Sehari Sebelum PILEG Hanya 2 partai dari 12 partai yang selisih 1.3%
9
Track Record LSI Prediksi Survei Yang Diiklankan Sebelum PILPRES 2009 DUKUNGAN PEMILIH
SURVEI LSI AWAL JUNI 2009
SURVEI LSI AKHIR JUNI 2009
PREDIKSI PEMENANG PILPRES 2009
HASIL KPU
DI ATAS 50%
SBYBOEDIONO
SBYBOEDIONO
SBY-BOEDIONO
TERBUKTI
30%-50%
-
-
-
DI BAWAH 30%
MEGAMEGAPRABOWO PRABOWO JK-WIRANTO JK-WIRANTO
-
-
TERBUKTI
Dimuat di KOMPAS pada tanggal 3 Juli 2009 halaman 3. Tepat 5 hari sebelum Pemilihan Presiden 2009. 10
Track Record LSI Quick Count Paling Akurat Pasangan CapresCawapres Prabowo-Hatta Jokowi-JK
Quick Count LSI (Data 100 %)
Hasil Resmi KPU 22 Juli 2014
46. 70 % 53. 30 %
46. 85 % 53. 15 %
*Simpangan baku antara hasil KPU vs LSI hanya 0. 15 %
METODOLOGI SURVEI Pengumpulan Data : 27 – 28 Oktober 2014 • • • •
Quickpoll (smartphone LSI) Metode sampling : multistage random sampling Jumlah responden : 1200 responden Margin of error : ± 2.9 % Survei dilengkapi dengan Riset Kualitatif • FGD di tujuh ibu kota propinsi terbesar • In Depth Interview • Analsis media nasional
Semua pemilih di Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi responden 12
Publik Menanti Kerja Konkrit Kabinet Jokowi Q : Presiden Jokowi telah membentuk Kabinet Kerja. Dari 3 pendapat berikut, mana yang Anda pilih?
Saya akan lihat 3-6 bulan ke depan sebelum menentukan puas atau tidak … Melihat nama-nama menteri, saya langsung tidak puas dengan kabinet
74,75%
16,83%
Melihat nama-nama menteri saya langsung puas dengan kabinet
4,46%
Tidak Tahu/Tidak Jawab
3,96%
Laki-Laki Lebih Banyak Yang Masih Wait and See Q : Presiden Jokowi telah membentuk Kabinet Kerja. Dari 3 pendapat berikut, mana yang Anda pilih?
Gender
Base
Menanti Kerja Konkrit 3-6 Bulan
Melihat Nama Menteri Langsung Tidak Puas
Melihat Nama Menteri Langsung Puas
TT/TJ
Laki-laki
50 %
76. 24 %
16. 83 %
3. 96 %
2. 97 %
Perempuan
50 %
73. 27 %
16. 83 %
4. 95 %
4. 95 %
Baik laki-laki maupun
perempuan diatas 70 % yang masih menunggu kerja konkrit kabinet Jokowi. Publik Laki-Laki Lebih Intens mengikuti berita politik
Publik Di Kota Lebih Tinggi Q : Presiden Jokowi telah membentuk Kabinet Kerja. Dari 3 pendapat berikut, mana yang Anda pilih?
Gender
Base
Menanti Kerja Konkrit 3-6 Bulan
Melihat Nama Menteri Langsung Tidak Puas
Melihat Nama Menteri Langsung Puas
TT/TJ
Desa
75.89 %
70. 00 %
22. 00 %
4. 00 %
4. 00 %
Kota
24.11 %
76. 32 %
15. 13 %
4. 61 %
3. 95 %
Publik di Kota lebih intens dan variatif dalam mengakses berita politik.
Publik Ekonomi Atas Lebih Tinggi Persetujuannya Q : Presiden Jokowi telah membentuk Kabinet Kerja. Dari 3 pendapat berikut, mana yang Anda pilih?
Tingkat Pendapatan
Base
Menanti Kerja Konkrit 3-6 Bulan
Melihat Nama Menteri Langsung Tidak Puas
Melihat Nama Menteri Langsung Puas
TT/TJ
Menengah – Bawah
45.89 %
69. 56 %
21. 74 %
2. 00 %
6. 70 %
Menengah
29.11 %
74. 56 %
14. 91 %
7. 02 %
3. 51 %
Menengah Atas 24.63 %
76. 56 %
18. 75 %
1. 56 %
3. 12 %
Di semua segmen ekonomi diatas 65 % yang menilai baik-buruk kerja kabinet setelah melihat kinerjanya selama 3-6 bulan.
Publik Berpendidikan Tinggi Lebih Tinggi Q : Presiden Jokowi telah membentuk Kabinet Kerja. Dari 3 pendapat berikut, mana yang Anda pilih?
Tingkat Pendidikan
Base
Menanti Kerja Konkrit 3-6 Bulan
Melihat Nama Menteri Langsung Tidak Puas
Melihat Nama Menteri Langsung Puas
TT/TJ
Tamat SLTP ke bawah
48.13 %
68. 83 %
20. 78 %
6. 49 %
3. 90 %
Tamat SLTA ke bawah
38.43 %
76. 60 %
17. 15 %
4. 26 %
2. 00 %
Tamat D3/S1/diatasnya
13.44 %
77. 50 %
15. 00 %
2. 50 %
5. 00 %
Di semua segmen pendidikan diatas 65 % yang menyatakan akan menunggu kerja kabinet selama 3-6 bulan ke depan.
Konstituen KIH Pun Tak Langsung Puas Q : Presiden Jokowi telah membentuk Kabinet Kerja. Dari 3 pendapat berikut, mana yang Anda pilih?
Pilihan Partai Pileg 2014
Menanti Kerja Konkrit 3-6 Bulan
Melihat Nama Menteri Langsung Tidak Puas
Melihat Nama Menteri Langsung Puas
TT / TJ
PDIP
79. 64 %
13. 61 %
4. 19 %
3. 98 %
PKB
76. 33 %
13. 94 %
6. 52 %
4. 51 %
HANURA
78. 29 %
15. 37 %
3. 01 %
4. 44 %
NASDEM
78. 77 %
12. 25 %
6. 02 %
4. 33 %
Rata-rata pendukung Koalisi Indonesia Hebat hanya dibawah 10 % yang menyatakan langsung puas dengan kabinet Jokowi.
Pendukung KMP Pun Masih Menunggu Kerja Kabinet dalam 3-6 Bulan ke Depan Q : Presiden Jokowi telah membentuk Kabinet Kerja. Dari 3 pendapat berikut, mana yang Anda pilih?
Pilihan Partai Pileg 2014
Menanti Kerja Konkrit 3-6 Bulan
Melihat Nama Menteri Langsung Tidak Puas
Melihat Nama Menteri Langsung Puas
TT / TJ
Golkar
75. 12 %
19. 45 %
2. 53 %
4. 38 %
Demokrat
66. 08 %
28. 30 %
2. 91 %
4. 33 %
Gerindra
73. 76 %
21. 32 %
1. 29 %
4. 33 %
PAN
71. 59 %
20. 68 %
4. 58 %
4. 02 %
PKS
73. 94 %
20. 53 %
2. 65 %
4. 18 %
PPP
77. 59 %
14. 58 %
4. 30 %
4. 49 %
Rata-rata pendukung Koalisi Merah Putih diatas 65 % yang menyatakan masih menunggu kerja konkrit Kabinet Jokowi
Pendukung Jokowi Pun Tak Langsung Puas Q : Presiden Jokowi telah membentuk Kabinet Kerja. Dari 3 pendapat berikut, mana yang Anda pilih?
Pilihan Presiden 2014
Menanti Kerja Konkrit 3-6 Bulan
Melihat Nama Menteri Langsung Tidak Puas
Melihat Nama Menteri Langsung Puas
TT / TJ
Prabowo – Hatta
70. 76 %
19. 86 %
6. 28 %
4. 22 %
Jokowi -JK
78. 89 %
17. 15 %
4. 34 %
0. 98 %
Hanya dibawah 5 % pendukung Jokowi yang menyatakan puas dengan Kabinet setelah diumumkan nama-nama menteri.
3 Isu Penentu Baik – Buruk Kinerja Kabinet Jokowi-JK dalam 3-6 Bulan.
21
1. Dilema Kenaikan BBM Berdasarkan rasionalitas ekonomi, BBM harus dinaikan oleh pemerintahan Jokowi.
Rasionalitas ekonomi ini tak pararel dengan rasionalitas dukungan publik. Jika pemerintahan Jokowi menaikan harga BBM, maka dukungannya akan merosot
Jika BBM Dinaikan, Presiden Jokowi Paling Disalahkan Q: Seandainya harga Bahan Bakar Minyak (bensin premium) naik. Siapa pihak yang menurut
Anda paling bisa dipersalahkan karena mendorong kenaikan harga BBM?
Pihak yang dipersalahkan Presiden Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Lainnya Tidak tahu/tidak jawab
%
51. 20 % 32. 40 % 8.00% 8. 40 %
Hanya dibawah 35 % publik menyalahkan DPR jika BBM dinaikan.
2. Sukses Kembalikan Pilkada Langsung
Tugas Kabinet Jokowi, terutama Mendagri yang baru , memastikan Perppu ini bisa diterima oleh DPR. Karena pilkada langsung merupakan kehendak mayoritas publik.
Mayoritas Publik Inginkan Pilkada Langsung Q : Ada rencana untuk mengubah sistem pemilihan kepala daerah dari pemilihan langsung menjadi pemilihan oleh anggota DPRD. Bagi bapak/ibu sendiri, mana sistem pemilihan kepala daerah yang paling baik?
Survei LSI Denny JA 5- 7 September 2014. Dirilis pada 9 September 2014.
3. Memenuhi Janji Kampanye Sebesar 74. 60 % publik meminta Jokowi memenuhi janjinya untuk merealisasi janji 3 Perpres dalam 100 Hari dan 9 Kontrak Politiknya. 1) Janji Seratus Hari Menandatangani 3 Perpres tentang ekonomi, korupsi, dan keberagaman.
2) Janji merealisasikan 9 kebijakan yang tertuang dalam kontrak politik Jokowi-JK dengan rakyat
Positif Atau Negatif Kabinet Tergantung Jokowi Penilaian positif atas Kabinet Jokowi lebih banyak dipengaruhi oleh trust publik atas pribadi dan perilaku Presiden Jokowi sendiri, yang diyakini publik bersih dari korupsi dan dekat dengan rakyat.
Sedangkan penilaian negatif juga bersumber dari diri Jokowi yang diyakini masih banyak berkompromi dan belum menjadi komando tertinggi
Jokowi Dinilai Terlalu Berkompromi Dalam Penyusunan Kabinet Q : Ada pendapat yang mengatakan, saat penyusunan kabinet, Presiden Jokowi banyak kompromi dengan partai pendukung. Menteri dari partai yang diangkat banyak yang tidak sesuai dengan keahliannya. Apakah Anda setuju atau tidak dengan pendapat tersebut?
Publik Berharap Dalam 6 Bulan Ada Reshuflle Agar Terbentuk The Dream Team Dalam Kabinetnya Q : Apakah Anda setuju atau tidak, jika dalam enam bulan ada menteri-menteri dalam Kabinet Jokowi yang minim prestasi segera diganti (reshuffle) oleh Jokowi agar terbentuk kabinet yang ideal ?
Dukungan & Trust Jokowi Tergantung 3 Isu Strategis Jokowi & Koalisi Indonesia Hebat tidak menjadi mayoritas di parlemen. Sementara dukungan parlemen dibutuhkan untuk stabilitas pemerintahan. Harapan Jokowi hanyalah dukungan dan trust publik terhadap pemerintahannya. Tiga isu strategis tadi akan menjadi ujian pertama dirinya, apakah Jokowi terus mendapat dukungan atau trust publik atau sebaliknya.