perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
NETRALITAS MEDIA MASSA TERHADAP PASANGAN CALON GUBERNUR JAWA TENGAH 2013 (Analisis Isi Berita Pasangan Calon Gubernur Jawa Tengah di Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas) Periode 11 April-26 Mei 2013
TESIS
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program Studi Ilmu Komunikasi Minat Utama Manajemen Komunikasi
Oleh : SUPARTINAH NIM : S231202009
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2014
0
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
NETRALITAS MEDIA MASSA TERHADAP PASANGAN CALON GUBERNUR JAWA TENGAH 2013 (Analisis Isi Berita Pasangan Calon Gubernur Jawa Tengah di Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas) Periode 11 April-26 Mei 2013
TESIS
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program Studi Ilmu Komunikasi Minat Utama Manajemen Komunikasi
Oleh : SUPARTINAH NIM : S231202009
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2014
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya: Nama
: Supartinah
Nim
: S231202009
Program Studi
: Ilmu Komunikasi
Minat Utama
: Manajemen Komunikasi
Program Pascasarjana Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta Menyatakan “NETRALITAS
dengan
MEDIA
sesungguhnya
MASSA
bahwa
TERHADAP
tesis
yang
berjudul
PASANGAN
CALON
GUBERNUR JAWA TENGAH 2013 (Analisis Isi Berita Pasangan Calon Gubernur Jawa Tengah di Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas) Periode 11 April-26 Mei 2013” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tesis tersebut di beri tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut.
Surakarta, Oktober 2014 Yang membuatpernyataan
Supartinah
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya yang sederhana ini kupersembahkan teruntuk ibunda dan ayahanda tercinta yang tiada henti selalu berdo’a untuk keberhasilan dan kesuksesanku. Untuk kakakku dan kekasihku yang selalu memberiku semangat dan do’a. Serta untuk almamater.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidaya-Nya, kemudian tak lupa shalawat dan salam senantiasa mengiringi kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW, sehingga atas izin-Nya Tesis yang berjudul “Netralitas Media Massa Terhadap Pasangan Calon Gubernur Jawa Tengah 2013 (Analisis Isi Berita Pasangan Calon Gubernur Jawa Tengah di Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas) Periode 11 April-26 Mei 2013” dapat terselesaikan. Penyusunan Tesis ini dapat terselesaikan, karena bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis baik moril maupun materiil. Oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terimakasih sedalam-dalamnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat: 1.
Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, MS. Selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan menerima untuk menempuh pendidikan pada Program Pascasarjana UNS.
2.
Prof. Drs.TotokSarsito, SU, MA, Ph.D. Selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta dan selaku penguji tesis ini yang telah banyak memberikan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.
3.
Prof. Drs. Pawito, Ph.D dan bapak Sri Hastjarjo, S.Sos. Ph.D. Selaku Pembimbing I dan II yang telah sabar memberikan bimbingan, pengarahan dan masukan dalam penyusunan tugas akhir tesis ini.
4.
Drs. Y. Slamet, M.Sc., Ph.D selaku penguji tesis ini. Terimakasih atas masukan yang menginspiratif dalam penyempurnaan tesis ini.
5.
Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang sangat berjasa dalam memberikan bekal ilmu, dan pengetahuan yang sangat luas selama ini.
6.
Mbak Sari dan Pak Parno yang telah banyak membantu kelancaran penulisan tesis ini dalam hal administratif. commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
7.
digilib.uns.ac.id
Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Karsono, Ibu Tuminah, dan kakakku, yang tidak kenal lelah untuk selalu memberikan doa, dukungan, dan selalu memberikan yang terbaik.
8.
Mas Luthfil Hakim yang telah memberikan doa, semangat dan motivasinya selama ini.
9.
Keluargabesarku di Banjarnegara terimakasih atas kasih sayang, perhatian dan motivasi yang telah kalian berikan.
10. Teman-teman senasib dan seperjuanganku (Wina, Rotu, mbak Erwin, mbak Riza, mbak Dita, Rina, Tri) terimakasih atas semangat dan kenangan yang indah. 11. Serta semua pihak yang tidak bisa di sebut satu persatu yang telah mendukung dan mendoakan dalam segala hal kepada penulis.
Akhir kata, penyusun telah berusaha agar laporan dapat disusun dengan sebaik-baiknya. Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan. Dan semoga laporan penelitian ini dapat berguna sebagaimana mestinya.
Surakarta, Oktober 2014
Penyusun
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
ii
HALAMAN PERNYATAAN .........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
iv
ABSTRAK .......................................................................................................
v
ABSTRACT .....................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR .....................................................................................
vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xii
BAB IPENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .........................................................................
1
B. Pembatasan Masalah ...............................................................................
5
C. Rumusan Masalah ...................................................................................
5
D. Tujuan Penelitian ....................................................................................
6
E. Manfaat Penelitian ..................................................................................
6
BAB IITELAAH PUSTAKA A. Media Masa ............................................................................................
7
B. Pers dan Surat Kabar ..............................................................................
10
B.1 Fungsi Pers .......................................................................................
10
B.2 Surat Kabar ......................................................................................
11
C. Berita ....................................................................................................
13
C.1 Kebijakan Redaksi ...........................................................................
16
D. Objektivitas Media dan Netralitas Media ...............................................
17
D.1 Objektivitas Media ...........................................................................
17
D.2 Netralitas Media ...............................................................................
23
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Ekonomi Politik Media Massa ................................................................
26
F. Teori Tradisi Kritis .................................................................................
28
G. Analisis Isi ............................................................................................
29
H. Penelitin Terdahulu .................................................................................
30
I. Kerangka Berpikir ..................................................................................
36
J. Hipotesis .................................................................................................
37
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .......................................................................................
38
B. Populasi dan Sampel ...............................................................................
39
C. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................
40
D. Unit Analisis dan Kategori .....................................................................
40
E. Definisi Konsep dan Operasional ...........................................................
40
E.1 Definisi Konsep ................................................................................
40
E.2 Definisi Operasional .........................................................................
41
F. Teknik Analisis Data ..............................................................................
43
G. Reliabilitas ..............................................................................................
45
BAB IVGAMBARAN UMUM SURAT KABAR SOLOPOS, SUARA MERDEKA, DAN RADAR BANYUMAS A. Gambaran Umum Harian Solopos ..........................................................
47
B. Gambaran Umum Harian Suara Merdeka ..............................................
52
C. Gambaran Umum Harian Radar Banyumas ...........................................
62
BAB V PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Penyajian Data ........................................................................................
64
1. Berita Pasangan HP-Don di Harian Solopos, Suara Merdeka dan Radar Banyumas periode 11 April-26 Mei 2013 .........................................
65
2. Berita Pasangan BISSA di Harian Solopos, Suara Merdeka dan Radar Banyumas periode 11 April-26 Mei 2013 .........................................
73
3. Berita Pasangan GAGAH di Harian Solopos, Suara Merdeka dan Radar Banyumas periode 11 April-26 Mei 2013 .........................................
82
B. Analisis Data ........................................................................................... commit to user 1. Uji Chi Square....................................................................................
92
viii
92
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Uji Reliabilitas ...................................................................................
97
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .............................................................................................
103
1. Harian Solopos.......................................................... .........................
103
2. Harian Suara Merdeka.......................................... .............................
104
3. Harian Radar Banyumas.............................................. ......................
105
B. Implikasi Netralitas Media Massa Terhadap Pasangan Calon Gubernur Jawa Tengah 2013 ..................................................................................
106
a. Implikasi Teoritis ............................................................................
109
b. Implikasi Metodologis .....................................................................
109
C. Saran .......................................................................................................
109
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
111
LAMPIRAN A. Interiabilitas Rumus Holsti B. Protokol Pengisian Lembar Coding C. Lembar Coding
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Berita Harian Solopos tentang Pasangan HP-Don .............................
65
Tabel 2. Berita Harian Suara Merdeka tentang Pasangan HP-Don .................
67
Tabel 3. Berita Harian Radar Banyumas tentang Pasangan HP-Don ..............
72
Tabel 4. Berita Harian Solopos tentang Pasangan Bibit-Sudijono ..................
73
Tabel 5. Berita Harian Suara Merdeka tentang Pasangan Bibit-Sudijono .......
75
Tabel 6. Berita Harian Radar Banyumas tentang Pasangan Bibit-Sudijono ....
80
Tabel 7. Berita Harian Solopos tentang Pasangan Ganjar-Heru ......................
82
Tabel 8. Berita Harian Suara Merdeka tentang Pasangan Ganjar-Heru...........
85
Tabel 9. Berita Harian Radar Banyumas tentang Pasangan Ganjar-Heru .......
90
Tabel 10. Frekuensi yang diamati (fo) Berita Pasangan HP-Don ....................
93
Tabel 11. Frekuensi yang diamati (fo) Berita Pasangan Bibit-Sudijono .........
94
Tabel 12. Frekuensi yang diamati (fo) Berita Pasangan Ganjar-Heru .............
96
Tabel 13. Frekuensi Berita di Harian Solopos .................................................
98
Tabel 14. Frekuensi Berita di Harian Suara Merdeka .....................................
100
Tabel 15. Frekuensi Berita di Harian Radar Banyumas ...................................
101
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Supartinah. S231202009. Netralitas Media Massa Terhadap Pasangan Calon Gubernur Jawa Tengah 2013 (Analisis Isi Berita Pasangan Calon Gubernur Jawa Tengah di Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas) Periode 11 April-26 Mei 2013. Tesis. Pembimbing I: Prof. Pawito, Ph.D. Pembimbing II: Sri Hastjarjo, S.Sos. Ph.D. Program Studi Ilmu Komunikasi. Program Pascasarjana. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Di tengah opini publik yang mempertanyakan keberpihakan media massa, tentu ada hal menarik yang ditampilkan oleh media massaterutama dalam pemberitaan seputar Pilgub Jateng 2013. Meskipun dalam setiap aktifitasnya pers berprinsip pada obyektifitas, namun pada kenyataannya setiap institusi pers memiliki seperangkat nilai yang digunakan sebagai dasar dalam penentuan beritanya. Sehingga dalam penyajiannya surat kabar satu memiliki kecenderungan yang berbeda dengan surat kabar lainya.Netralitas media massa dalam memberitakan seputar pilgub Jateng 2013 sangat di utamakan, dimana masyarakat memiliki suara yang dapat diberikan pada salah satu pasangan, yang suaranya sangat menentukan maju mundurnya suatu Daerah. Penelitian ini ingin melihat bagaimana netralitas media massa terhadap pasangan calon Gubernur Jawa Tengah 2013. Penelitian ini dilakukan pada Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas antara periode 11 April-26 Mei 2013 dengan menggunakan teknik analisis isi. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pemberitaan dalam Harian Solopos, Suara Merdeka dan Radar Banyumas periode 11 April-26 Mei 2013 sejumlah 229 berita. Dalam penelitian ini jumlah populasi tidak terlalu besar sehingga sensus dipilih dalam penelitian ini.Untuk melihat apakah media (Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas) netral atau tidak maka digunakan aspek netralitas oleh McQuail yaitu berdasarkan kategori sensasionalism, stereotype, juntaposition, dan linkage untuk mengukurnya. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus Uji Chi Square dan Uji Reliabilitas dengan rumus Holsty. Hasil penelitian dengan Chi Square dan Reliabilitas menunjukkan Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas belum sepenuhnya netral. meskipun dari hasil penelitian yang telah dilakukan hanya beberapa berita yang memasukkan kategori netralitas McQuail (sensasionalism, stereotype, juntaposition, dan linkage) namun tetap menjadikan berita tersebut menjadi tidak netral.
Kata Kunci : Netralitas, Analisis Isi, Sensasionalisme, Stereotype, Juntaposition, Linkage.
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Supartinah. S231202009. Mass Media Neutrality to the Central Java Governor Candidate Couple of2013 (A Content Analysis on the News of Central Java Governor Candidate Couple in Solopos, Suara Merdeka, and Rada Banyumas Dailies) in the period of April 11th to May 26th 2013. Thesis. First Counselor: Prof. Pawito, Ph. D, Second Counselor: Sri Hastjarjo, S.Sos. Ph.D. Communication Science Study Program. Postgraduate Program. Surakarta Sebelas Maret University. Amid the public opinion questioning the mass media’s partiality, there is, of course, an interesting thing to appear by the mass media, particularly in the news about the Central Java Governor Election of 2013. Although in its all activities, press relies on objectivity for its principle, in fact every press institution has a set of value used to determine their news. Thus, in its presentation a daily has different predisposition from another. The neutrality of mass media in reporting about the Central Java Governor Election of 2013 is highly prioritized, in which the society has a vote togive to one couple, the vote of which highly determines a state’s or an area’s progress. This research wanted to see the neutrality of mass media to the Central Java Governor candidate couple of 2013. This study was conducted on Solopos, Suara Merdeka, and Radar Banyumas dailies in the period of April 11th to May 26th 2013 using content analysis technique. To see whether or not the media were neutral, McQuail’s neutrality aspect was used based on sensationalism, stereotype, juxtaposition, and linkage categories to measure it. To examine this technique’s reliability and validity, Holsty formula was used; variance analysis was also used with chi-square analysis. The result of research showed that Solopos, Suara Merdeka, and Radar Banyumas had not been completely neutral. Although from the result of research conducted, only some news generated sensation, stereotype, juxtaposition, and linkage,those aspects remained to make the news non-neutral. And the chi-square test showed that there was no significant difference between Solopos, Suara Merdeka, and Radar Banyumas dailies in presenting the news about the Central Java Governor Election of 2013 for the news category containing sensation, stereotype, juxtaposition, and linkage.
Keywords: Neutrality, Juxtaposition, Linkage.
Content
Analysis,
commit to user
xii
Sensationalism,
Stereotype,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Jawa Tengah untuk kedua kalinya akan memilih pimpinan tertinggi di Provinsi secara langsung pada 26 Mei 2013. Sementara itu dalam konteks Pilgub, adanya pemilihan langsung menjadikan jarak pasangan calon dengan pemilih menjadi semakin dekat. Nasib perolehan suara mereka sangat tergantung dari pemilih. Dengan adanya kesibukan masing-masing calon maka secara
tidak
langsung
mereka
tidak
punya
banyak
waktu
untuk
meyakinkanmasyarakat agar memilih mereka. Hasil survei yang dilaksanakan oleh Serikat Penerbit Surat kabar (SPS) pada tahun 2009 menunjukkan bahwa tingkat pembaca surat kabar daerah di 15 kota besar se-Indonesia, termasuk kota Semarang tergolong sangat tinggi. Dengan adanya hasil survei pembaca surat kabar lokal yang tergolong tinggi tak heran jika para Calon Gubernur dengan efektif menggunakan media untuk membangun citra diri se-positif mungkin. Lebih dari (90%) masyarakat membaca surat kabar daerah. Adanya surat kabar daerah masyarakat memiliki peluang lebih besar untuk membaca berita-berita lokal, termasuk berita seputar Pilgub Jateng. Dengan adanya tingkat pembaca surat kabar daerah yang tergolong tinggi ini maka media massa harus dapat menyajikan berita secara obyektif dan tidak berpihak pada salah satu golongan untuk kepentingan individu yang dapat menjadikan berita tidak netral. Dengan fungsi yang melekat pada media yakni memberikan informasi, mendidik dan mempengaruhi sekaligus sebagai media komunikasi politik, media berpeluang memainkan peran yang cukup penting. Memberikan informasi yang benar dan berimbang terkait setiap pasangan calon berarti memberikan peluang kompetisi yang sama kepada mereka. Bagi pembaca, hal tersebut merupakan pendidikan politik yang baik guna membantu menilai kualitas figur Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan dipilih. Dari hasil penetapan KPU pada 11 April 2013 maka terpilih tiga commit to user pasangan yang akan maju dalam Pilgub Jateng. Pasangan Hp-Don (Hadi 1
perpustakaan.uns.ac.id
2 digilib.uns.ac.id
Prabowo-Don Murdono), pasangan ini mendapatkan nomor urut 1. Hadi Prabowo adalah Sekda Provinsi Jawa Tengah sejak tahun 2008 yang lalu. Lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro ini pernah mengemban beberapa jabatan sebelumnya yaitu Asisten IV Sekda (2005-2008) dan Kepala Biro Keuangan Sekda (2000-2005). Sedangkan Don Murdono adalah Bupati Sumedang dua periode (2003-2008 dan 2008-2013). Pria ini adalah alumni dari Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Pasangan BISSA (Bibit-Sudijono) Bibit Waluyo, merupakan calon incumbent. Mantan Panglima Kodam Jaya, dan Panglima Kostrad. Pangkat terakhirnya sebelum pensiun adalah Letnan Jenderal TNI AD. Bibit adalah Gubernur Jawa Tengah periode 2008-2013, yang berduet dengan Rustriningsih sebagai wakilnya. Sementara itu Sudijono Sastroatmodjo adalah Profesor Ilmu Hukum dari Universitas Negeri Semarang. Saat ini masih menjabat sebagai Rektor di Universitas tersebut yang diemban sejak tahun 2006 lalu. Pasangan GAGAH (Ganjar-Heru), Siapa yang tidak kenal dengan Bung Ganjar Pranowo. Salah satu politikus muda PDIP yang sering muncul di layar televisi. Pria kelahiran Karanganyar ini merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Sudah dua periode menjadi anggota DPR RI dari PDI Perjuangan sejak tahun 2004 sampai sekarang. Sedangkan Heru Sudjatmoko adalah Bupati Purbalingga periode 2010-2015. Beberapa jabatan pernah diemban sebelumnya adalah Wakil Bupati Purbalingga (2005-2010) dan Sekda Purbalingga (19982005). Di Jawa Tengah berita tentang Pilgub ini tentunya menarik perhatian masyarakat karena menyangkut masa depan daerah. Akankah para pemimpin politik yang terpilih nantinya dapat membawa propinsi Jawa Tengah pada keadaan politik yang lebih stabil, ekonomi yang lebih baik dan kesejahteraan yang semakin meningkat? Untuk memenuhi keingintahuan masyarakat maka media massa seperti Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas dengan intens meliput seputar Pilgub Jateng 2013. Media massa surat kabar Harian Solopos, Harian Suara Merdeka dan user Harian Radar Banyumas secaracommit khusustomenyajikan berita-berita Pilgub Jateng,
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
baik seputar aktivitas kandidat maupun tim sukses para kandidat. Harian Solopos merupakan Harian yang ada di kota Solo, Harian ini sudah beroprasi kurang lebih selama 17 tahun sehingga masyarakat tentunya tidak asing lagi dengan Harian Solopos ini. Selain itu dalam Harian tersebut juga disisipkan Soloraya yang terdiri dari beberapa rubrik. Halaman Soloraya yang memuat kolom-kolom pemberitaan yang berasal dari Solo dan sekitarnya, yaitu seputar kota Solo, Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Sragen dan Karanganyar. Dengan demikian akses Harian Solopos dapat dikatakan cukup luas khususnya untuk mewakili wilayah Jawa Tengah bagian timur. Sementara Harian Suara Merdeka merupakan koran tertua di Jawa Tengah yang hingga kini masih eksis dan dijadikan perekat bagi komunitas Jawa Tengah dan wilayah edarannya yang luas mencakup semua wilayah Jawa Tengah. Dalam Harian Suara Merdeka ini juga terdapat rubrik khusus seputar pilgub Jatang yang di kasih nama dengan “Ayo Rame-Rame Milih Lurah Jateng”. Sedangkan Radar Banyumas
merupakan
Harian
umum
terbesar
di
Barlingmascakep
(Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen) dan sudah berdiri kurang lebih selama 16 tahun. Harian tersebut beredar di daerah Purwokerto, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap, dan Kebumen dimana daerah tersebut merupakan bagian dari wilayah Jawa Tengah bagian barat. Dalam konteks politik, terutama dalam kesuksesan Pilgub. Peran media diharapkan dapat melakukan pendidikan politik bagi rakyat. Setidaknya berperan dalam penambahan informasi tentang Pilgub. Informasi tersebut bisa mempengaruhi perilaku memilih. Sehingga akan berdampak pada sistem politik yang berjalan. Selain itu, media dapat menjadi sarana sosialisasi. Bisa menyampaikan program-program dari kandidat, kemudian media juga menjadi sarana untuk memberitakan sepak terjang kandidiat. Informasi yang objektif tentang masing-masing calon sangat penting agar pemilih bisa menentukan pilihan dengan didukung informasi yang benar. Semua pasangan calon harus memperoleh sorotan yang sama dari media, baik dari sisi positif maupun negatif. Media diharapkan tidak menjadi instrumen propaganda dari pasangan commit to user
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
calon tertentu. Media massa diharapkan mampu mengedepankan prinsip netralitasnya, sehingga netralitas bukan hanya sekedar jargon saja. Media massa pada dasarnya tidak akan pernah bersikap netral ataupun obyektif karena masing-masing mempunyai kepentingan tersendiri. Dennis McQuail seorang pakar komunikasi massa bahkan menunjuk bahwa faktor komersial sangat mempengaruhi industri pers. Wartawan baik reporter maupun redaktur pastilah bersikap subyektif dalam menjalankan praktek-praktek jurnalistik. Mereka tidak mungkin bisa obyektif dalam pemberitaanya, meskipun telah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa obyektif. Dalam membuat
suatu
laporan,
wartawan
senantiasa
terbentur
keterbatasan
penguasaan bahasa yang dimilikinya dan dipengaruhi oleh latar belakang pengalamannya, lingkungannya, pendidikannya, serta masih banyak faktorfaktor lainnya. Berita-berita ini tentu memiliki tingkat netralitas yang berbedabeda dalam setiap surat kabar. Masing-masing surat kabar memiliki kebijakan redaksional yang berbeda satu sama lain, yang menyebabkan terjadinya perbedaan menyangkut isi berita karena perbedaan penyediaan space atau kebijakan redaksional. Netralitas bagi media massa, dapat dilihat dalam perilaku media massa yang memberikan informasi tanpa memihak atau dengan kata lain sikapnya yang netral sebagai penengah. Media massa adalah pemberi pesan bagi masyarakat yang berujung pada pembentukan opini di lingkungan masyarakat. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Han Soo Lee, menyebutkan bahwa media dalam memuat sebuah berita mampu mempengaruhi opini publik. penelitian ini berpendapat bahwa hubungan langsung antara presiden dan masyarakat adalah tidak ada. Sebaliknya, presiden dan publik lebih langsung berinteraksi dengan media berita.52 Demikian halnya jika melihat pemberitaan mengenai Pilgub Jateng 2013, masyarakat lebih mudah mengenal atau mengetahui tentang seluk beluk para calon dari media. Dengan keterbatasan 52
Han Soo Lee (2014) Analyzing the Multidirectional Relationships Between the President, News Media, and the Public: Who Affects Whom?, Political Communication, commit to user 31:2, 259-281, hlm: 276
perpustakaan.uns.ac.id
5 digilib.uns.ac.id
dan kesibukan mereka tentu saja para calon Gubernur ini tidak dapat menjangkau masyarakat Jawa Tengah secara keseluruhan, namun dengan adanya media massa surat kabar ini masyarakat dapat mengetahui bagaimana seluk beluk maupun apa saja yang dilakukan para Calon Gubernur tersebut. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti akan mencoba meneliti tentang Netralitas Media Massa Terhadap Pasangan Calon Gubernur Jawa Tengah 2013 (Analisis Isi Berita Pasangan Calon Gubernur di Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas) periode 11 April-26 Mei 2013.
B. Pembatasan Masalah Karena keterbatasan yang dimiliki penulis, penelitian ini membatasi kajian hanya pada berita-berita tentang Pilgub Jateng 2013 mulai dari 11 April sampai 26 Mei 2013. Berita-berita tentang Pilgub Jateng 2013 diluar periode tersebut maka tidak masuk dalam penelitian ini, adapun berita-berita yang ada di dalamnya meliputi segala hal tentang sosok kandidat dan apa saja yang dilakukan kandidat baik melalui tim sukses maupun para kandidat sendiri, dan apa saja komentar para masyarakat tentang sosok kandidat tersebut. Foto beserta capsen tidak termasuk dalam kajian penelitian ini.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah ada perbedaan dalam Harian Solopos dalam menyajikan berita seputar pasangan calon Gubernur Jateng 2013 dilihat dari kategori netralitas oleh McQuail (sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage). 2. Apakah ada perbedaan dalam Harian Suara Merdeka dalam menyajikan berita seputar pasangan calon Gubernur Jateng 2013 dilihat dari kategori netralitas oleh McQuail (sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage). 3. Apakah ada perbedaan dalam Harian Radar Banyumas dalam menyajikan commit to userJateng 2013 dilihat dari kategori berita seputar pasangan calon Gubernur
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
netralitas oleh McQuail (sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage).
D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui tingkat netralitas pada Harian Solopos dalam menyajikan berita tentang pasangan calon Gubernur Jawa Tengah 2013 dilihat dari kategori sensasionalism, stereotype, junxtaposition, dan linkage. 2. Untuk mengetahui tingkat netralitas pada Harian Suara Merdeka dalam menyajikan berita tentang pasangan calon Gubernur Jawa Tengah 2013 dilihat dari kategori sensasionalism, stereotype, junxtaposition, dan linkage. 3. Untuk mengetahui tingkat netralitas pada Harian Radar Banyumas dalam menyajikan berita tentang pasangan calon Gubernur Jawa Tengah 2013 dilihat dari kategori sensasionalism, stereotype, junxtaposition, dan linkage.
E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat teoritis Mengkaji atau memberikan penjelasan teoritik tentang keberpihakan media terhadap realitas dalam konteks pasangan calon yang berlaga dalam pilihan kepala daerah secara langsung, khususnya Pilgub Jateng 2013. 2. Manfaat praktis Memberikan informasi kepada khalayak tentang kepentingan media dalam kegiatan mengkonstruksikan realitas yang ada di lapangan. 3. Manfaat sosial Memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas tentang sifat media yang tidak bebas nilai. Termasuk kepentingan politik dan ekonomi yang akan berpengaruh terhadap isi produk media.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TELAAH PUSTAKA A. Media Massa Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian dari kehidupan manusia sehari-hari. Hampir pada setiap aspek kegiatan manusia, baik yang dilakukan secara pribadi maupun bersama-sama selalu mempunyai hubungan dengan aktivitas komunikasi massa. Komunikasi massa pada dasarnya merupakan suatu bentuk komunikasi dengan melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan tekhnologi media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, dan televisi. Komunikasi massa merupakan proses dimana organisasi-organisasi media memproduksi dan menyampaikan pesan-pesan kepada khalayak dan proses dimana pesanpesan dicari, digunakan dipahami, dan dipengaruhi oleh khalayak.53 Definisi diatas menjelaskan komunikasi massa melalui media cetak maupun elektronik bahwa proses penyampaian pesan dalam komunikasi bertujuan agar komunikasi tersebut dimengerti oleh khalayak luas, sehingga komunikasi yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan menjadi komunikasi yang efektif. Media massa baik cetak maupun elektronik tersebut, akan menyebarluaskan
pesan-pesannya,
dengan
pola
mempengaruhi
dan
mencerminkan sebuah kebudayaan suatu masyarakat. Informasi ini akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas beragam dan berkesinambungan. Faktor ini yang membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang dipercaya oleh masyarakat. Media massa seperti surat kabar, majalah, buku, radio, film, dan televisi pada umumnya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu media cetak dan media elektronik. Nyaris tak ada peristiwa penting yang menyangkut kepentingan publik yang luput dari perhatian media massa. Media massa hadir pada setiap peristiwa penting, mengamati, mencatat, merekam, dan
53
user Littlejohn. Stephen W, 2002, Theoriescommit of HumantoCommunication, Belmon:Wadsword Puplising, hlm: 303 7
perpustakaan.uns.ac.id
8 digilib.uns.ac.id
kemudian melaporkannya kepada publik dengan frame atau sudut pandang tertentu.54 Media massa menurut Herman dan Chomsky terlibat dalam suatu interaksi simbiosis (a symbiotic relationship), bahwa penyediaan informasi media massa digerakkan oleh kebutuhan ekonomi (economic necessity) dan pertukaran kepentingan (reciprocity of interest). Media membutuhkan keberlangsungan media yang menjadi “bahan dagangannya”. Sumber berita membutuhkan media massa guna memaparkan ide dan dirinya pada khalayak. Sementara di sisi lain khalayak membutuhkan berita tentang kejadian dilingkungan yang “mengitarinya”. Pada titik inilah wartawan menjadi mediator utama sebagai penghubung a symbiotic relationship tersebut.55 Hal yang sama akan berlaku ketika surat kabar akan meliput pemilihan Gubernur. Para Calon Pasangan Gubernur akan membutuhkan media massa untuk menyampaikan ide-ide atau visi misinya kepada khalayak. Di sisi yang lain media massa juga membutuhkan politikus sebagai sumber berita yang akan menghiasi surat kabar atau media elektronik dan new media yang berbasis internet tersebut. A symbiotic relationship ini akan berlangsung secara berkesinambungan karena keduaya merasakan saling membutuhkan. Dengan demikian kedua belah pihak juga akan berusaha agar hubungan yang baik terus terjalin. Fungsi media massa, mengidentifikasikan tiga fungsi pokok media: pertama, the surveillance of the environment (pengawasan terhadap keadaan lingkungan). Kedua, the correlation of the parts of society in responding to the environment (menghubungkan bagian-bagian masyarakat dalam lingkungan). Dan terakhir, the transmission of the social heritage from one generation to the
54
Pawito, 2009, Komunikasi Politik Media Massa dan Kampanye Pemilihan, Yogyakarta&Bandung: Jalasutra, hlm:10. 55 Sulhan. Muhammad, 2006,Kisah Kelabu di Balik Maraknya Pers Lokal di Kalimantan, commit to user Yogyakarta: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Volume 9, Nomor 3, Maret 2006, hlm: 330.
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
next (mentransmisikan warisan sosial dari satu generasi ke generasi berikutnya.56 Fungsi pengawasan merujuk pada aktivitas media massa dalam mencermati dan melaporkan peristiwa-peristiwa penting kepada publik. Dari sinilah, publik mengetahui dan kemudian memberikan respon peristiwaperistiwa tersebut. Dalam pengertian ini, fungsi pengawasan tidak sekedar pemberitaan, akan tetapi mencakup upaya menyingkap ketidakberesan dalam penyelenggaraan pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat. Fungsi penghubung lebih berkenaan dengan kiprah media massa dalam menyediakan diri sebagai forum untuk adanya diskusi, saling memperdengarkan pendapat, tuntutan dan aspirasi-aspirasi bagi semua kelompok masyarakat. Fungsi media sebagai transmisi warisan sosial adalah peran media massa dalam proses sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat luas. Isi dari sosialisasi ini adalah nilai-nilai, norma-norma, dan kesepakatan-kesepakatan yang berkembang di masyarakat demi keutuhan dan terpeliharanya aturan sosial. Kajian mengenai isi media dapat menimbulkan kerangka interpretasi yang beragam. Pemberitaan media atas sejumlah isu memperlihatkan kembali keberanian dan kejujuran dalam menentukan sikap dan pandangan. Media dalam upaya mendefinisikan suatu realitas sosial tidak selalu melakukannya secara eksplisit dan vulgar, melainkan melalui penyajian yang mengesankan objektivitas, keseimbangan dan sikap non partisan. Memahami media bukan hanya sebatas bagaimana menanggapi pesan yang di sampaikannya, melainkan juga mengerti bagaimana cara mereka bekerja, bagaimana mereka berbeda pengalaman secara personal, dan bagaimana mereka berbeda antara satu dengan yang lain.
56
commit to user Pawito, Op.Cit, hlm: 92.
perpustakaan.uns.ac.id
10 digilib.uns.ac.id
B. Pers dan Surat Kabar B.1 Fungsi Pers Pers adalah lembaga kemasyarakatan (social institution) yang merupakan subsistem dari kemasyarakatan tempat ia beroprasi, bersama-sama dengan subsistem lainnya. Dengan demikan, maka pers tidak hidup secara mandiri tetapi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya. 57 keberadaanya menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dalam segala bentuk proses komunikasi. Tetapi berada dalam posisi pers sebagai media yang bebas dan independen. Idealisme yang melekat pada pers dijabarkan dalam pelaksanaan fungsinya. Fungsi pers tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut: Fungsi menyiarkan informasi (to inform) merupakan fungsi pers yang pertama dan utama. Khalayak membeli surat kabar karena memerlukan informasi mengenai berbagai hal dibumi ini, mengenai peristiwa yang terjadi, gagasan dan pemikiran orang lain, apa yang dilakukan oleh orang lain, dikatakan oleh orang lain, dan sebagainya. Fungsi Mendidik (to educate) merupakan sarana pendidikan massa, surat kabar dan majalah memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan sehingga khalayak pembaca bertambah pengetahuannya. Fungsi Menghibur (to entertain) hal yang bersifat menghibur sering dimuat surat kabar dan majalah untuk menyeimbangi berita-berita berat, dan artikel yang berbobot. Hiburan tersebut bisa berbentuk cerita pendek, cerita bersambung, cerita bergambar, teka-teki silang, pojok, karikatur, tidak jarang juga berita yang menarik insani (human interest), dan kadang tajuk rencana. Fungsi Mempengaruhi (to influence) hal tersebut menyebabkan pers memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Karena sudah tentu surat kabar yang ditakuti ialah surat kabar yang Independent, yang bebas menyatakan pendapat, dan bebas melakukan sosial kontrol.
57
commit to user Bandung: Remaja Rosdakarya, Efendi. Onong Uchajana, 2008, Dinamika Komunikasi, hlm:62.
perpustakaan.uns.ac.id
11 digilib.uns.ac.id
Pers memiliki keterkaitan yang luas dengan dunia media dan pemberitaan. Pers tidak hanya merujuk pada wartawan sebagai pihak yang mengolah berita, tetapi seluruh kegiatan yang dilakukan oleh sebuah media beserta unsur-unsur yang ada di dalamnya, mulai dari proses mengumpulkan bahan berita sampai menyebarkannya. Unsur-unsur di dalamnya meliputi wartawan, editor, anggota redaksi, sampai kepada pemimpin redaksi.
B.2 Surat Kabar Berbicara tentang media massa tak lepas dari aktivitas jurnalistik. Jurnalistik atau journalisme adalah kegiatan penghimpunan berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa.58 Dalam kamus, jurnalistik diartikan sebagai kegiatan untuk menyiapkan mengedit, dan menulis untuk surat kabar, majalah dan berkala lainnya. Bill Kovach dan Tom Rosensial menyebutkan sembilan prinsip atau elemen jurnalisme yakni:59 a. Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran. b. Loyalitas pertama jurnalisme kepada warga. c. Intisari jurnalisme adalah disiplin verifikasi. d. Para praktisinya harus menjaga independensi terhadap sumber berita. e. Jurnalisme harus berlaku sebagai pemantau kekuasaan. f. Jurnalisme harus menyediakan forum publik untuk kritik maupun dukungan warga. g. Jurnalisme harus berupaya membuat hal penting, menarik dan relevan. h. Jurnalisme harus menjaga agar berita komprehensif dan proporsional. i. Para praktisinya harus diperbolehkan mengikuti hati nurani mereka. Kovach mengingatkan bahwa tujuan paling penting bagi jurnalisme adalah menyediakan informasi yang dibutuhkan warga agar mereka bisa hidup merdeka dan mengatur diri sendiri. Untuk itu independensi media sangatlah 58
Hikmat Kusumaningrat & Purnama Kusumaningrat, 2006, Jurnalistik: Teori & Praktik, Bandung: Remaja Rosdakarya, hlm: 15. 59 commitJurnalisme, to user Jakarta : Yayasan Pantau dan Kovach & Rosenstial, 2003, Sembilan Elemen Kedutaan Besar AS, hlm: 67.
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
penting. Independen dari otoritas politik, otoritas sosial atau bisnis, dan tidak ada bias personal. Dalam penelitian ini, media yang dipilih adalah surat kabar. Menurut Harimurti Kridalaksana memberikan definisi surat kabar sebagai terbitan berkala yang memuat berita, risalah, karangan, iklan dan sebagainya.60 Sebagai medium komunikasi, surat kabar memiliki tiga fungsi mendasar, yaitu:61 a. Memberikan informasi yang objektif kepada pembaca mengenai apa yang terjadi dalam lingkungannya, Negara dan apa yang terjadi di dunia. b. Mengulas
berita-beritanya
dalam
tajuk
rencana
dan
membawa
perkembangannya menjadi fokus atau sorotan. c. Menyediakan jalan bagi orang yang ingin menjual barang dan jasa untuk memasang iklan. Selain itu Edwin Emery menambahkan fungsi surat kabar sebagai berikut:62 a. Memperjuangkan kepentingan masyarakat dan membantu meniadakan kondisi yang tidak diinginkan. b. Menyajikan hiburan kepada pembacanya dalam bentuk cerita bergambar, cerita pendek, dan cerita bersambung. c. Melayani pembaca dengan menyediakan penasehat, biro informasi dan pembela hak-hak pembaca. Karekteristik yang dimiliki surat kabar, yaitu:63 a. Publisitas, penyebaran pada publik dan khalayak. b. Periodisasi, keteraturan terbit. c. Universalitas, kesemestaan isinya, aneka ragam dari seluruh dunia yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. d. Aktualitas, menunjuk pada kekinian atau terbaru dan “masih hangat”.
60
Muchlis.Yahya, 2000, Komunikasi Politik Dan Media Massa, Gunung Jati:Semarang, hlm:102. 61 Ibid. 62 commit to user Ibid, hlm:103. 63 Winarni, 2003. Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Malang: UMM Pers, hlm: 32-33.
perpustakaan.uns.ac.id
13 digilib.uns.ac.id
C. Berita Isi media massa adalah berita. Para wartawan atau jurnalis akan mengumpulkan berbagai informasi tentang kejadian-kejadian yang berlangsung dan menuliskannya dalam bentuk berita. Berita, menurut Siregar adalah cerita tentang fakta sosial yang direkonstruksikan untuk kemudian diceritakan. 64 Cerita tentang fakta sosial inilah yang kemudian ditampilkan di media massa. Motif khalayak dalam menghadapi media massa khususnya media jurnalisme pada dasarnya adalah untuk mendapatkan fakta sosial. Berita (newstory) menurut Brook dapat dibicarakan dalam berbagai definisi bertolak dari nilai suatu fakta. Rumusan inilah yang menjadi standar kelayakan berita (newsworthy). Dalam pengertian ini nilai suatu berita bersifat intrinsik, terkandung dalam fakta itu sendiri dan bersifat ekstrinsik sesuai dengan pemaknaan yang dilakukan oleh khalayak. Menurut Siregar, suatu fakta terikat dalam ruang dan waktu spesifik yang dianggap memiliki nilai lebih dari proses sosial yang berlangsung. Nilai atau pemaknaan ini dapat dilihat dari dua aspek, yaitu penting dan menarik. Fakta dianggap penting sebagai informasi karena memenuhi kepentingan pragmatis sosial khalayak, membawa implikasi dalam peran dan keberadaan sosial dari khalayak.65 Berita harus memperhatikan obyektivitas dari setiap peristiwa. Jhon Zaller mengatakan news should provide citizens with the basic information necessary to form and update opinions on all the major issues of the day, including the performance of top public officials (berita harus mampu menyediakan kebutuhan dasar bagi masyarat dengan informasi-informasi mendasar serta mampu memberikan kebaruan informasi mengenai opini publik tentang semua isu-isu penting dan utama yang terjadi di sepanjang hari, termasuk mengenai opini publik). 66 Selain itu Scholars, mengatakan bahwa
64
Siregar. Ashadi,2006,Pemberitaan Media Pers Indonesia: Paradigma, Epistimologi, Ruang Publik dan Pendekatan Multikultural, Jurnal Ilmu Sosial dan Politik, Volume 9, Nomor 3, Maret 2006, 225-270, hlm: 250. 65 Ibid, hlm:264. 66 to user John Zaller, 2003, A New Standard Ofcommit News Quality, Buglar Alarms for the Monitorial Citizen, Political Communication Journal, 20, 109-130, hlm: 237.
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sumber berita juga bisa mempengaruhi berita. Oleh karena itu media harus menerima informasi dari sumber-sumber berita penting. Misalnya, wartawan sering perlu untuk memenuhi sumber berita mereka dengan membuat berita yang menguntungkan bagi mereka. 67 Media dalam membuat berita harus mempertimbangkan apa kebutuhan publik untuk mengetahui tentang isu-isu sosial dan menyarankan langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah sosial. Syarat-syarat untuk mencapai kualitas berita menurut Mitchell V. Charnley dalam bukunya Reporting: a. News is Accurate (Berita itu harus akurat, tepat, teliti, atau seksama) Ketepatan atau ketelitian itu meliputi: Ketelitian fakta itu sendiri artinya bahwa setiap pernyataan dalam berita, nama orang, jabatan, gelar, tempat peristiwa, hari dan tanggal peristiwa, setiap kata atau ekspresi atau kalimat definitif, setiap angka atau data statistik, harus disajikan secara tepat dan tidak menimbulkan kesalahpahaman, baik bagi orang-orang yang diberitakan, maupun bagi khalayak pembaca. Kesan ketelitian berita secara umum merupakan ketepatan atau ketelitian berita di sini tidak hanya terbatas kepada ketelitian mengenai rincian fakta yang spesifik tetapi ketelitian mengenai keseluruhan berita secara umum, yaitu cara-cara ketelitian tersebut dikatakan bersama-sama dan tekanan yang diberikan. b. News is Balanced (Berita itu harus seimbang). Aspek keseimbangan di sini meliputi: Penekanan dan kelengkapan artinya bahwa setiap fakta umumnya mempunyai hubungan yang erat dengan fakta-fakta lain dan membangun hubungan yang penting dengan urutan peristiwa secara keseluruhan. Kelengkapan yaitu bahwa kelengkapan pada umumnya adalah masalah keseimbangan fakta-fakta terpilih dan menyuguhkan suatu gambaran lengkap mengenai keseluruhan peristiwa yang dapat dimengerti pembaca. commit to user 67
Han Soo Lee, Op.Cit, hlm:264.
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Memilih dan menyusun artinya agar berita itu lengkap, reporter tidak hanya meliput kesempatan akhir dari suatu peristiwa secara rinci, melainkan reporter tersebut mampu memilih dan menyusun fakta-fakta sehingga ia dapat memberikan suatu keseimbangan pandangan dari seluruh situasi berita. c. News is Objektive ( Berita itu harus objektif). Maksud objektif disini ialah: Ditulis apa adanya artinya reporter dalam memilih dan menyusun berita tidak memasukan prasangka-prasangka pribadinya atau pesan dari pihak lain. Berita harus jujur merupakan erat kaitannya dengan berita interpretasi. Seringkali masalah yang diberitakan itu sangat kompleks, sehingga dengan sendirinya memaksa reporter mengadakan interpretasi. Dalam berita atau laporan interpretasi, reporter harus dapat mengungkapkan latar belakang yang relevan untuk menjelaskan berita yang kompleks tersebut sehingga dapat menolong pembaca untuk dapat lebih memahami suatu permasalahan yang diberitakan. Objektivitas, dalam kaitannya dengan peliputan berita sebetulnya merupakan suatu variabel yang sulit di ukur, karena dua hal: Pertama, karena reporter adalah manusia, dan manusia tidak pernah mampu melepaskan diri secara keseluruhan dari pengaruh opini dan perasaan dari emosi mereka. Kedua, karena dalam peristiwa yang kompleks, reporter tidak mungkin bias melihat seluruh situasi kejadian secara keseluruhan. Berita objektif ialah laporan mengenai suatu fakta yang mereka amati tanpa pandangan berat sebelah (bias). d. News is Concise and clear ( berita harus singkat dan jelas). Penyajian berita pada hakekatnya harus sejalan dengan bentuk berita. Berita harus merupakan satu kesatuan, singkat, jelas, dan sederhana. Sebuah berita yang hambar, yang ngambang, tidak terorganisir, atau memiliki dua makna dalam tujuan isinya, tidaklah memiliki kualitas berita. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
16 digilib.uns.ac.id
e. News is Recent ( Berita itu harus baru). Tekanan pada unsur waktu dari suatu berita adalah penting karena pada masyarakat pada umumnya menyadari tentang eksistensi alam yang bersifat sementara, segala hal selalu berubah, dan konsumen berita atau pembaca biasanya menginginkan informasi paling baru, paling aktual, mengenai pokok berita yang berhubungan dengan perubahan tersebut.68 Saat persiapan pemilu, partai-partai peserta pemilu melakukan kampanye besar-besaran untuk menggaet suara pemilih. Redaksi surat kabar akan menempatkan berita kampanye lebih banyak sebagai hardnews dari pada features karena berita-berita tersebut yang menjadi daya tarik bagi khalayak untuk membaca surat kabar. Pemilih yang terdidik akan memperhatikan isi kampanye dengan seksama untuk mengetahui kebijakan partai sebelum mereka memilih. Dan kelompok pemilih seperti ini akan menggunakan media massa seperti surat kabar untuk membantunya menentukan pilihan. Untuk menulis berita baik straight news, soft news maupun feature menggunakan unsur pokok yang disebut dengan rumus 5 W + 1 H (what, who, when, where, why, dan how). Apa yang terjadi, siapa yang terlibat, kapan peristiwa itu terjadi, dimana fakta itu berlangsung, mengapa peristiwa itu bisa terjadi dan bagaimana proses terjadinya.
C.1 Kebijakan Redaksi Penyajian berita dalam media massa juga ditentukan oleh kebijakan redaksi masing-masing media massa. Kebijakan redaksi dalam media massa meliputi sikap “politik” media massa dan aturan keredaksian kewartawanan.69 Sikap “politik” media dalam pengertian disini artinya, setiap media massa memiliki sikap yang berbeda dalam melihat satu permasalahan, sehingga antara media yang satu dengan yang lain pasti memiliki sikap yang berbeda, dan adakalanya setiap media memiliki kepentingan untuk golongan politik 68
Romli. Asep Syamsul M, 2003, Jurnalistik Terapan Dan Kepenulisan, Bandung: BATICPRESS, hlm:35-38. 69 commit to user Dengan Media Massa, Bandung: Abdullah. Aceng, 2000, Press Relations Kiat Berhubungan Remaja Rosdakarya, hlm: 20.
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tertentu. Sikap “politik” media ini juga tidak hanya pada partai politik, akan tetapi terhadap berbagai kepentingan lain yang berhubungan dengan kepemilikan media, alasan ekonomis, misi media serta kepentingan lainnya. Selain kepemilikan, karena faktor keterikatan sejarah maka tak sedikit media yang harus menjaga hubungan antara lembaga yang ikut melahirkan media tersebut, sehingga ketika memberitakan lembaga atau individu yang memiliki kaitan sejarah itu pasti berbeda dengan media massa lainnya. Karna alasan ekonomis perusahaan penerbitan sikap dan warna pemberitaan sebuah media akan berbeda, misalnya sebuah media tidak akan memberitakan hal-hal negatif terhadap lembaga atau perusahaan yang selalu memasang iklan besar di dalamnya. Bukan hanya itu, karena misi yang diembannya maka sebuah media akan membedakan sikap dan warna pemberitaannya. Misalnya, media yang memiliki misi tertentu baik kesukuan, agama, maupun golongan pada kelompok tertentu pasti akan memiliki sikap dan warna yang lain. Selain memiliki sikap politik yang berbeda, antar media massa juga memiliki aturan keredaksian dan kewartawanan yang berbeda pula. Ini biasanya tergantung pada misi dan sifat media yang bersangkutan. Sebagai media massa, Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas pasti akan berusaha menampilkan berita yang dapat memuaskan kebutuhan informasi pembacanya. Namun dalam usahanya tersebut media massa tidak dapat terhindar dari apa yang disebut bias berita, karena media sesungguhnya berada di tengah realitas sosial yang sarat dengan berbagai kepentingan, konflik dan fakta yang beragam dan kompleks.
D. Objektivitas Media dan Netralitas Media D.1 Objektivitas Media Obyektivitas merupakan bentuk profesionalitas yang ideal untuk mencapai sebuah tujuan, menghendaki skill yang merata, dimana segala usaha tidak hanya dilakukan oleh perorangan, tetapi oleh keseluruhan organisasi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
18 digilib.uns.ac.id
media massa tersebut.70 Dengan kata lain, untuk mencapai penyajian informasi yang berkualitas, insan media seperti wartawan tidak dapat melakukan upaya tersebut sendirian, tetapi harus didukung oleh organisasi media seperti editor, juga staf pimpinan media yang bersangkutan. Obyektivitas sendiri merupakan bentuk khusus dari praktisi media dan juga sikap khusus dari tugas pengumpulan, proses dan penyebaran informasi. Yang utama adalah pengadopsian sebuah posisi tidak dipengaruhi siapapun dan tidak memihak salah satu pihak yang menjadi obyek dalam pemberitaan. Hal ini berarti sungguh lepas dari unsur subyektivitas atau adanya unsur individu yang melingkupinya. Yang kedua adalah mengurangi partisanship, tidak memihak atau tidak menunjukkkan bias. Ketiga, obyektivitas menghendaki strict attachment agar akurat dan kriteria kebenaran yang lainnya (seperti relevance dan completeness). Obyektivitas juga mengasumsikan sedikitnya maksud tersembunyi atau melayani sebuah partai politik tertentu. Proses pengamatan dan reporting sebaiknya tidak terkontaminasi oleh unsur subyektivitas atau tidak terpengaruh oleh realitas yang dilaporkan. Pada dasarnya apa yang disajikan media massa adalah akumulasi dari pengaruh yang beragam. Pamela J. Shoemaker dan dan Stephen D. Reese di kutip Agus Sudibyo, menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam ruang pemberitaan diantaranya:71 a. Faktor individual. Berhubungan dengan latar belakang profesional dari pengelola media. Level individual melihat bagaimana aspek-aspek personal dari pengelola media mempengaruhi pemberitaan yang akan ditampilkan kepada khalayak. Latar belakang individu seperti jenis kelamin, umur, agama, pendidikan, sedikit banyak mempengaruhi apa yang ditampilkan media atau aspek personalitas dari wartawan akan mempengaruhi pemberitaan.
70
McQuail. Denis, 1992, Media Performance Mass Communication and The Public Interest, to user London: SAGE Publication, hlm:commit 184. 71 Agus. Sudibyo, 2001, Politik Media dan Pertarungan Wacana, LKIS: Yogyakarta, hlm: 7.
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Level rutinitas media. Berhubungan dengan mekanisme dan proses penentuan berita. Setiap media memiliki ukuran tersendiri tentang apa yang disebut berita, ciri-ciri berita yang baik, kriteria kelayakan berita. Ukuran tersebut adalah ritinitas yang berlangsung tiap hari dan menjadi prosedur standar bagi pengelola media yang berada di dalamnya. 72 Setiap media memiliki kebijakan redaksional yang berbeda dalam menentukan mana yang layak di muat dan mana yang tidak, mana yang perlu ditonjolkan sebagai sajian utama (headline)
dan mana saja yang dianggap tidak penting
sehingga ditulis singkat dan diletakkan pada halaman dalam, hal ini tidak terlepas dari keinginan media untuk membangun citra jurnalismenya. 73 Sebagai mekanisme yang menjelaskan bagaimana berita diproduksi, rutinitas media karenanya mempengaruhi bagaimana wujud akhir sebuah berita. c. Level
organisasi
berhubungan
dengan
struktur
organisasi
yang
mempengaruhi pemberitaan. Pengelola media dan wartawan bukan orang yang tunggal yang ada dalam organisasi berita, ia hanya bagian kecil dari organisasi media itu sendiri. Masing-masing komponen dalam organisasi media bisa jadi mempunyai kepentingan sendiri-sendiri. Di dalam organisasi media, misalnya selain bagian redaksi ada juga bagian pemasaran, bagian iklan, bagian sirkulasi, bagian umum, dan seterusnya. Masing-masing bagian tersebut tidak selalu sejalan, mereka mempunyai tujuan dan target masing-masing. Sekaligus strategi yang berbeda untuk mewujudkan target tersebut.74 d. Level ekstramedia berhubungan dengan faktor lingkungan di luar media. Meskipun berada diluar organisasi media ini sedikit banyak dalam banyak kasus mempengaruhi pemberitaan media. Ada beberapa faktor yang termasuk dalam lingkungan diluar media, diantaranya:
72
Ibid, hlm: 8. Redi. Panuju, 2001,Komunikasi Organisasi, Dari Konseptual Teoritis ke Empiris, commit to user Yogyakarta:Pustaka Pelajar, hlm:130. 74 Agus Sudibyo, Op.Cit, hlm: 9. 73
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a) Sumber berita. Kepentingan sumber berita ini seringkali tidak disadari oleh media. Pengelola media tidak sadar, lewat teknik yang canggih, sebetulnya orientasi pemberitaan telah diarahkan untuk menguntungkan sumber berita. Media tidak sadar, telah menjadi corong dari sumber berita untuk menyampaikan apa yang di rasakan oleh sumber berita tersebut.75 b) Sumber penghasilan media. Masuknya faktor ekonomi ke dalam pembuatan berita yang paling jelas ialah melalu kenyataan bahwa organisasi berita adalah usaha ekonomi yang menghidupi diri terutama melalui penjualan produk dan periklanan. Misalnya, media tertentu tidak memberitakan kasus tertentu yang berhubungan dengan pengiklan. Pihak pengiklan juga mempunyai strategi untuk memaksakan versinya pada media. Pelanggan juga ikut mewarnai pemberitaan media. Tema tertentu yang menarik dan terbukti mendongkrak penjualan, akan terus-menerus diliput oleh media. Media tidak akan menyia-nyiakan momentum peristiwa yang disenangi oleh khalayak.76 c) Sumber eksternal, seperti pemerintah dan dan lingkungan bisnis. Pengaruh ini sangat ditentukan oleh corak dari masing-masing lingkungan eksternal media. Dalam negara otoriter misalnya, pengaruh pemerintah menjadi faktor yang dominan dalam menentukan berita yang akan disajikan. Media hanya menjadi alat bagi kekuasaan untuk memperoleh apa yang di inginkan. Berbeda dengan negara demokratis dan menganut liberalisme. Campur tangan negara praktis tidak ada, justru pengaruh yang besar terletak pada lingkungan pasar dan bisnis.77 d) Level ideologi. Ideologi disini diartikan sebagai kerangka berfikir atau kerangka referensi tertentu yang dipakai oleh individu untuk melihat realitas dan bagaimana menghadapinya. Berbeda dengan elemen sebelumnya yang tampak konkrit, level ideologi ini abstrak. Ia berhubungan dengan konsepsi atau posisi seseorang dalam menafsirkan 75
Ibid, hlm: 10. Ibid, hlm: 11. 77 Redi Panuju, Op.Cit, hlm: 43. 76
commit to user
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
realitas. Pada level ideologi akan dilihat lebih kepada yang berkuasa di masyarakat dan bagaimana media menentukan.78 Model yang paling mendekati obyektivitas yang ideal adalah model yang dibuat oleh Westersthal, yang mengadopsi peraturan penyiaran di Swedia, meski menghindari istilah obyektivitas yang menghendaki ketidakberpihakan. Secara umum Rosenger membagi model tersebut kedalam dua dimensi, yakni dimensi kognitif dan dimensi evaluatif. Garis besar model Westerthal adalah: OBYEKTIVITAS
FACTUALITY
Truth
Relevance
IMPARTIALITY
Balance
Neutrality
Informativeness Gambar: Model Westerhal79
Yang meliputi dimensi kognitif adalah aspek faktuality, sementara dimensi evaluatif adalah aspek impartiality.80 McQuail menjabarkan bahwa aspek kognitif berita sangat terkait dengan faktualitas (factuality). Faktualitas diartikan sebagai kualitas informasi yang dikandung oleh suatu berita, sedangkan kriteria kualitas informasi adalah 78
Agus Sudibyo, Op.Cit. hlm: 12. McQuail, Op.Cit, hlm: 196.
79 80
Ibid, hlm: 197.
commit to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
potensial bagi audiens untuk belajar tentang realitas. Faktualitas memiliki tiga aspek utama yaitu truth (kebenaran), informativeness dan relevance. McQuail membagi kebenaran menjadi tiga subaspek yaitu factualness, accurate dan completeness. Informativness
berkaitan
dengan
segala
sesuatu
yang
dapat
mempengaruhi kualitas pemahaman dan pembelajaran tentang peristiwa yang terjadi, manusia ataupun benda, sedangkan aspek relevance berkaitan dengan standar kualitas proses seleksi berita. McQuail memberikan empat acuan untuk menentukan standar aspek relevance yaitu teori normatif, praktik jurnalistik, audience dan dunia nyata. McQuail membedakan aspek evaluatif menjadi dua, yaitu balance dan neutrality. Balance berhubungan dengan seleksi atau penghilangan fakta-fakta yang mengandung nilai atau expression point of view. Sedangkan neutrality berhubungan dengan presentasi fakta itu sendiri, yang dapat dievaluasi dari penggunaan kata-kata, citra dan frame of reference yang bersifat evaluatif dan juga penggunaan gaya presentasi yang berbeda. Neutrality sering disamakan dengan ketidakberpihakan dalam pemberitaan namun perbedaannya dengan balance, netralitas lebih berkaitan dengan aspek presentasi penempatan suatu berita, keutamaan relatif, headlining, dan pilihan kata. Secara umum obyektivitas mensyaratkan pemberitaan yang tenang, dingin, terkendali dan berhati-hati. Dengan demikian penggunaan kata-kata ambigu, emosional atau warna dalam presentasi hanya akan menjauhkan netralitas dan obyektivitas. Salah satu masalah jurnalisme berakar pada pemikiran tradisional tentang objektivitas. Objektivitas adalah hal yang didasarkan pada asumsi yang salah tentang jenis-jenis kebenaran bahwa jurnalisme dimaksudkan untuk mengejar kelengkapan
sebuah berita. Akibatnya, jurnalisme tersebut
mengandalkan sebuah metode karena waktu yang terbatas dan jurnalisme tidak dapat menerapkan ilmu pengetahuan karena menghadapi tugas yang sangat berbeda dengan yang dihadapi dalam perkuliahan atau menuntut ilmu. Christie commit to user Blatchford dan Stephen Ward, Kedua praktisi dan teoretisi mengatakan
perpustakaan.uns.ac.id
23 digilib.uns.ac.id
ketidaksempurnaan itu bukan alasan untuk subjektivitas yang tidak bertanggung jawab. Wartawan harus tetap mendorong prinsip kebenaran. 81 Ward juga berpendapat, bahwa reporter tidak bekerja sendiri atau secara individu, misalnya ada rekan-rekan dikorannya atau outlet media terutama editornya. Namun untuk menghindari bias yang dilakukan seorang wartawan atau koran oleh industri yang besar maka dapat dilakukan pemantauan dengan memberikan kesempatan pembaca dengan menyediakan banyak account dari acara yang sama.82
D.2 Netralitas Media Media massa dalam setiap pemberitaannya haruslah bersifat netral terutama berita politik karena pemberitaan yang bersifat tidak netral akan memberikan dampak yang besar terhadap masyarakat, dimana masyarakat memiliki suara yang dapat diberikan pada salah satu pasangan, yang suaranya sangat menentukan maju mundurnya suatu Negara atau Daerah. Maka dalam hal ini media harus bersifat netral dalam memuat berita tidak memihak pada salah satu partai politik atau partai politik yang berkuasa sekalipun, dan tidak mengarahkan masyarakat pembacanya untuk memilih pasangan tertentu dengan maksud tertentu.Sehingga media lebih mengutamakan fungsinya sebagai sumber informasi bagi masyarakat. Berita yang netral adalah berita yang tidak memihak. 83 Netralitas lebih diorientasikan pada fakta. Yang pertama, adalah kelengkapan fakta. Berita yang netral adalah berita yang mengungkapkan peristiwa dengan fakta-fakta yang lengkap, tidak ada penambahan atau pengurangan. Yang kedua, adalah akurasi fakta. Berita harus bisa menggambarkan peristiwa dengan bahasa yang jelas.84 Ketika media massa berada dalam konteks sosial dan dikonsumsi oleh khalayak. Maka pada saat itu media massa berhadapan dengan masalah etika. 81
Brian Turner. Judith Kearns, 2010, Pragmatic Objectivity in Practice: Reading The Globe and Mail Columns of Christie Blatchford, Canadian Journal of Communication Vol 35 (2010) 63-83, hlm: 78. 82 Ibid, hlm: 79. 83 commit tohlm: user16. Mursito, 2012, Realitas Media, Solo:SmartMedia, 84 Ibid, hlm: 17.
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa media massa pada dasarnya tidak bebas nilai. Ujian terberat bagi media massa, yakni menyeimbangkan kebebasan pers dalam memberikan informasi atau pemberitaan dengan porsi tanggung jawab yang diembanya. Ia harus memposisikan netral. Keputusannya tidak boleh mau diintervensi penguasa, walaupun disiram dengan imbalan. Karena etika kebijaksanaan pers bertujuan melakukan pendidikan terhadap rakyat. Maka pers tidak boleh tergoda oleh imbalan dan etika aturan moral. Berasal dari sebuah situasi di mana seseorang bertindak dan mempengaruhi tindakan orang atau kelompok lain. Definisi etika ini juga berlaku untuk kelompok media sebagai subjek etis yang ada. Setiap arahan dan aturan moral mempunyai nilai dan level kontekstualisasi. Bisa pada tingkat individu, kelompok, komunitas atau sistem sosial yang ada. Dapat dikatakan bahwa etika pada level tertentu sangat ditentukan oleh arahan sistem sosial yang disepakati. Merujuk pada dimensi berita McQuail, maka netralitas berita berbeda dengan keseimbangan berita. Namun keseimbangan dalam pemberitaan (Balance)
dan
netralitas
(neutrality)
sering
disamakan
dengan
ketidakberpihakan. Keseimbangan berhubungan dengan seleksi dan substansi sebuah berita, yakni seleksi fakta-fakta yang ingin ditampilkan wartawan dalam berita. Keseimbangan dapat dilihat dari elemen keseimbangan representasi sumber berita yang dikutip dalam liputan, kecenderungan pernyataan yang berlebihan di dalam pemberitaan, melalui kalimat pujian atau kritikan, dan keseimbangan dalam data dan fakta yang dibutuhkan dalam menyampaikan berita. Bila keseimbangan berita dapat dilihat jelas pada berita, maka aspek netralitas dapat dipahami bila keseluruhan berita telah dimengerti, dan seringkali netralitas tidak eksplisit. Pada dasarnya, netralitas menempatan berita pada posisi yang seimbang dan tidak melebih-lebihkan fakta. Netralitas dapat diamati dari empat elemen yakni sensasionalisme, stereotype, juxtaposition, dan linkage. commit to user
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Netralitas
Sensationalism
Stereotype
Juxtaposition
Linkages
Gambar: Aspek Netralitas McQuail85
Netralitas dapat diukur berdasarkan empat hal yaitu sensasionalism, stereotype, junxtaposition, linkage. Sensasionalisme diartikan sebagai suka menimbulkan sensasi. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian orang lain. Stereotype berarti pemberian atribut tertentu terhadap individu, kelompok atau bangsa tertentu dalam menyajikan sebuah berita. Atribut bisa memiliki asosiasi yang negatif ataupun positif, tetapi tidak pernah bersifat netral atau berdasarkan pada kenyataan yang sebenarnya. Junxtaposition dapat diartikan sebagai menyandingkan dua hal yang berbeda untuk menimbulkan efek kontras yang akhirnya menambah kesan dramatis pada berita yang disajikan. Dengan begitu junxtaposition dapat mengubah atau mengeser pemaknaan dua fakta yang sebenarnya berbeda, menjadi berhubungan secara kontras. Linkages berarti menyandingkan dua fakta yang berlainan dengan maksud untuk memberikan
efek
asosiatif.
Linkages
biasanya
digunakan
untuk
menghubungkan dua fakta yang berbeda sehingga dianggap atau diasosiasikan memiliki sebab akibat.86 Jika dalam suatu berita mengandung salah satu unsur diatas, dapat menjadikan berita tersebut bernilai tidak netral. Maka jika ditemukan lebih dari satu unsur, maka akan memperkuat penilaian ketidaknetralan berita.
85 86
McQuail, Op.Cit, hlm:199. Dewan Pers,2006, hlm: 26.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
26 digilib.uns.ac.id
E. Ekonomi Politik Media Massa Media massa memiliki dua wajah, sebagai institusi bisnis dan institusi sosial. Sebagai institusi bisnis media massa sama halnya denga korporasi, yaitu menjalankan operasinya dengan orientasi kedalam (inward looking), untuk kepentingan sendiri. Sedang dalam menjalankan fungsi sebagai institusi sosial, berorientasi keluar (outwardl ooking) untuk kepentingan masyarakat. Teori ekonomi politik (political economy theory) adalah pendekatan kritik sosial yang berfokus pada hubungan antara struktur ekonomi dan dinamika industri media dan konten ideologis media.87 Dari sudut pandang ini, lembaga media dianggap sebagai bagian dari sistem ekonomi dengan hubungan erat kepada sistem politik. Teoritikus ekonomi politik telah menelaah bagaimana batasan-batasan perekonomian menentukan atau membiaskan bentuk budaya massa yang dihasilkan dan disebarkan melalui media.88 Media dalam era kapitalis liberal sarat konspirasi. Gejalanya terlihat ketika bisnis media mulai diatur tokoh-tokoh yang memiliki kekuatan politik dan uang. Para elite kekuasaan dan bisnis berkolaborasi mengatur isi media. Akibatnya, kebebasan pers yang dijiwai demokrasi dan liberalisme, tersusupi propaganda segelintir orang. Dalam konteks ini, jiwa media melenceng dari koridor idealisme. Dalam teori normatif, media menjalankan fungsi pengawasan dan mencerdaskan publik. Pada masa pascamodern, banyak partai politik memiliki media massa. Tujuannya, sebagai strategi politik untuk membangun komunikasi politik dengan konstituen (simpatisan). Yang terjadi kemudian adalah perang wacana, adu argumentasi, dan pertarungan antarmedia. Media yang memiliki massa kuat dan politik pencitraan yang bagus akan menguasai informasi. Sebaliknya, pihak yang tak memiliki media massa semakin tekerdilkan dan terkalahkan oleh daya ekspos berbagai media. Ada konspirasi para elite yang melakukan kontrol pemberitaan dan informasi. Media menjadi alat kepentingan politik,
87 88
Mcquail. Denis, 2011, Teori Komunikasi Massa Mcquail, Jakarta: Salemba Humanika, hlm:105. commit toPergolakan, user Baran. Stanley J, 2010, Teori Dasar, Komunikasi Dan Masa Depan Massa, Jakarta: Salemba Humanika, hlm:263.
perpustakaan.uns.ac.id
27 digilib.uns.ac.id
ekonomi, dan kultur. Faktor seperti pemilik media, modal dan pendapatan media dianggap lebih menentukan bagaimana wujud isi media. Faktor-faktor inilah yang menentukan peristiwa apa saja yang bisa atau tidak bisa ditampilkan dalam pemberitaan, serta ke arah mana kecenderungan pemberitaan sebuah media hendak diarahkan. 89 Satu-satunya patokan yang dipakai adalah kebijakan redaksi (redactional concept) media masing-masing yang sangat boleh jadi hal itu dipengaruhi oleh kepentingan idealis, ideologis, politis, dan ekonomis. Semakin kompleksnya kehidupan media sekarang ini membuat kinerja media bisa dilihat dari beragam perspektif. Ditinjau dari perspektif ekonomi, media dinilai sebagai bahan dagangan. Berdasarkan persepektif ini, kinerja media berhubungan dengan kehandalannya dalam mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Dalam kaitan ini kriteria kinerja media dapat diidentifikasikan melalui jumlah oplah media, nilai pendapatan iklan, dan level rating. Oleh karenanya ukuran-ukuran kuantitatif yang dikonversikan dengan nilai uang menjadi tolok ukur kinerja media.90 Wujud lain dari faktor ekonomi, sebagai kekuatan eksternal lain yang berpengaruh atas penampilan isi media, adalah khalayak dan pengiklan. 91 Pelaporan sebuah peristiwa, tak terkecuali peristiwa politik, jelas harus memperhitungkan pasar. Semakin baik kualitas pelaporan, akan semakin banyak khalayak yang mengkonsumsi dan ini secara otomatis pengiklan pun cenderung akan bertambah. Sedangkan dalam perspektif ekonomi-politik kritis memiliki tiga varian utama. Ketiga varian tersebuat dalah Instrumentalisme kulturalisme, dan strukturalisme. Dalam kajian ini, varian yang digunakan Adalah perspektif instrumentalisme. Perspektif ini memberikan penekanan pada determinisme ekonomi, dimana segala sesuatu pada akhirnya akan dikaitkan secara langsung 89
Agus Sudibyo, Op. Cit, hlm:2.
90
Rahayu (ed.), 2006, Menyingkap Profesionalisme Kinerja Surat Kabar di Indonesia, Jakarta: Pusat Kajian Media dan Budaya Populer, Dewan Pers, dan Departemen Komunikasi dan Informasi, hlm: 4. 91 to user Ibnu Hamad, 2004, Konstruksi Realitascommit Politik dalam Media Massa, Jakarta: Granit, hlm: 22.
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan kekuatan-kekuatan ekonomi. Perspektif ini melihat media sebagai instrumen darikelas yang mendominasi. Dalam hal ini kapitalis dilihat sebagai pihak yang menggunakan kekuatan ekonominya untuk kepentingan apapun. Dalam studi kajian budaya kritis juga menempatkan media sebagai salah satu aktor budaya dalam melakukan imperialisme budaya. Aktor budaya dalam konteks ini adalah konteks ideologi dominan, maka media menjadi ideological apparatus. Studi resepsi kritis menempatkan bahwa
kelompok
khalayak terbagi dalam klasifikasi status sosial dan ekonomi. Secara politis, masyarakat terbagi dalam kelompok sosial yang mempunyai tingkat resepsi yang berbeda-beda. Runtuhnya institusi politik biasanya tidak dapat dipisahkan dari krisis di media dan lembaga jurnalistik. Partai elit politik biasanya terkait erat dengan konglomerat media yang besar. Tidak hanya melakukan berbagai latar belakang sosial yang sama, dan kadang-kadang bahkan dekat secara ikatan keluarga, tetapi mereka juga mempunyai hubungan timbal balik yang dapat mengamankan kepentingan masing-masing.
92
Meskipun beberapa klaim
mereka netral, namun pada dasarnya media dan lembaga jurnalistik adalah aktor sosial yang berpengaruh terkait dengan kelas atas, elit sosial, atau perusahaan yang kuat.
F. Teori Tradisi Kritis Media merupakan organisasi kompleks yang membentuk institusi sosial masyarakat. Media adalah pemain utama dalam perjuangan ideologis. Teori dalam tradisi kritis melebihi penelitian tentang media karena implikasi budayanya yang luas. Menurut McQuail ada lima cabang utama teori kritik media, yaitu:93
92
Kitzberger. Philip, 2012, The Media Politics of Latin America’s Leftist Governments, in:Journal of Politics in Latin America, 4, 3, 123-139. Hlm :133 93 to user LittlejohnStephen W, 2008, Theories ofcommit Human Communication tenth edition, Thomson Highei Education, hlm:360.
perpustakaan.uns.ac.id
29 digilib.uns.ac.id
1. Marxisme klasik, media dipandang sebagai alat bantu dari kelas yang dominan dan sebuah cara untuk para kapitalis menunjukkan ketertarikan mereka dalam menghasilkan keuntungan. 2. Media ekonomi politik, media ini merupakan komoditas untuk dijual dipasaran, dan informasi yang disebarkan diatur oleh apa yang akan diambil oleh pasar. 3. Frankfurt school, memandang media sebagai cara membangun budaya, menempatkan lebih banyak penekanan pada pemikiran ketimbang pada materi. 4. Teori hegemoni. Merupakan dominasi ideologi palsu atau cara pikir tentang kondisi sebenarnya. Ideologi tidak disebabkan oleh sistem ekonomi saja tetapi ditanamkan secara mendalam pada semua kegiatan masyarakat. 5. Penelitian budaya. Pemaknaan budaya tentang hasil media. Cara isi media ditafsirkan, penafsiran dominan dan oposisional.Penelitian ini memandang masyarakat sebagai sebuah bidang persaingan gagasan.
G. Analisis Isi Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang melopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi. Banyak variasi para ahli dalam memberi pengertian terhadap analisis isi (content analysis), secara umum diartikan sebagai metode yang meliputi semua analisis mengenai isi teks, tetapi di sisi lain analisis isi juga digunakan untuk mendeskripsikan pendekatan analisis yang khusus. Berikut ini terdapat beberapa pengertian analisis isi yang dideskripsikan oleh beberapa pakar, yaitu: 1. Barelson (1952: 18). Analisis isi adalah suatu teknik penelitian yang dilakukan secara objektif, sistematis dan deskripsi kuantitatif dari isi komunikasi yang tampak (manifest). 2. Holsti (1969: 14). Analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi yang dilakukan secara commitobjektif to user dan identifikasi sistematis dari karakteristik pesan.
perpustakaan.uns.ac.id
30 digilib.uns.ac.id
3. Krippendorff (1980: 21; 2006: 8). Analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi yang dapat direplikasi (ditiru) dan sahih datanya dengan memerhatikan konteksnya. 4. Weber (1994: 9). Analisis isi adalah sebuah metode penelitian dengan menggunakan seperangkat prosedur untuk membuat inferensi yang falid dari teks. 5. Neuendorf (2002: 10). Analisis isi adalah sebuah peringkasan (summarizing), kuantifikasi dari pesan yang didasarkan pada metode ilmiah (di antaranya objektif-intersubjektif, reliabel, valid, dapat digeneralisasikan, dapat direplikasi dan pengujian hipotesis) dan tidak di batasi untuk jenis variabel tertentu atau konteks dimana pesan dibentuk dan ditampilkan.94 Analisis isi merupakan suatu metode yang diterapkan dalam komunikasi untuk menganalisis isi pesan (teks). Analisis isi bersifat objektif, sistematis dan generalis. Objektif dalam artian menurut aturan atau prosedur yang apabila dilaksanakan oleh orang (peneliti) lain dapat menghasilkan kesimpulan yang serupa. Sistematis artinya penetapan isi atau kategori dilakukan menurut aturan yang diterapkan secara konsisten, meliputi penjaminan seleksi dan pengkodingan data agar tidak bias.Generalis artinya penemuan data harus memiliki referensi teoritis. Seperti halnya penelitian lain, dalam analisis isi juga terdapat dua metode yaitu; analisis isi kuantitatif dan analisis isi kualitatif. Dari kedua metode tersebut, terdapat hal yang sangat signifikansi yang menjadi ciri khas perbedaan dalam menganalisis pesan (teks), walaupun kedua hal tersebut sebenarnya saling mendukung dan melengkapi tergantung metode apa yang dipakai oleh periset dalam menganalisis penelitiannya.
H. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang netralitas media pernah dilkukan oleh Nugrahati Dwi Sulistyowati pada tahun 2007, dengan judul NETRALITAS MEDIA DALAM KAMPANYE PILKADA (Studi Analisis Wacana Pemberitaan Kampanye Pilkada Langsung Kabupaten Purworejo Di Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat Dan Suara Merdeka Periode 1 Agustus-1 September 2005). 94
to Untuk user Penelitian Ilmu Komunikasi dan IlmuEriyanto, 2011, Analisis Isi Pengantar commit Metodologi Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, hlm: 15-16.
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam penelitian ini Nugrahati ingin mengetahui bagaimana pemberitaan kampanye pilkada langsung di Kabupaten Purworejo di surat kabar Harian Kedaulatan Rakyat dan Suara Merdeka. Untuk mengetahui hal tersebut Nugrahati menggunakan metode analisis wacana sebagai acuannya. Dari hasil penelitiannya tersebut Nugrahati memperoleh kesimpulan bahwa kedaulatan rakyat tidak dapat mempertahankan netralitasnya. Karena dalam hal ini kedaulatan rakyat tidak menjalankan prinsip obyektivitas berita. Kedaulatan Rakyat juga nampak tidak netral dalam massa kampanye pilkada karena tidak menghadiri salah satu elemen parameter ketidaknetralan media, dan dalam pemberitaannya Kedaulatan Rakyat memperlihatkan adanya kecenderungan pada salah satu calon kepala daerah yang berkompetisi dalam pilkada di Kabupaten Purworejo tersebut. Sedangkan Harian Suara Merdeka dalam masa kampanye pilkada tidak netral karena dalam pemberitaannya memunculkan
unsur
personalisasi,
dan
dalam
pemberitaannya
juga
memperlihatkan adanya kecenderungan pada dua calon kepala daerah yang bertarung. Namun kedua surat kabar tersebut dapat dikatakan netral jika dilihat melalui perspektif independensi visi media. Penelitian tentang media massa terhadap tokoh politik juga pernah dilakukan oleh Dhanurseto Hadi Prashada pada 2010 berjudul Pemberitaan Media Cetak Dalam Kampanye Pemilu Presiden Tahun 2009 (Studi Analisis Isi Pemberitaan Pemilu Presiden Pada Masa Kampanye di Media Cetak Harian Jogja, Radar Jogja, dan Kedaulatan Rakyat Edisi Juni-Juli 2009). Dalam penelitian ini Dhanurseto ingin mengetahui perbedaan liputan berita antara kandidat incumbent dan non incumbent pada surat kabar Harian Jogja, Radar Jogja, dan Kedaulatan Rakyat selama masa kampanye Presiden 2009 di DI.Yogyakarta. Selain itu peneliti juga ingin mengetahui redaksi surat kabar Harian Jogja, Radar Jogja, dan Kedaulatan Rakyat dalam memilih liputan berita yang akan diterbitkan selama masa kampanye Presiden 2009 di DI.Yogyakarta. Dari hasil penelitiannya Dhanurseto mengetahui bahwa surat kabar commit Kedaulatan Rakyat memberikan porsito25user liputan berita untuk kandidat No 1
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(non incumbent), 33 liputan berita untuk kandidat No 2 (incumbent), dan 24 liputan berita untuk kandidat No 3 (incumbent).
Sementara Radar Jogja
memberikan porsi 32 liputan berita untuk kandidatNo 1 (non incumbent), 39 liputan berita untuk kandidat No 2 (incumbent), dan 56 liputan berita untuk kandidat No 3 (incumbent). Dan Harian Jogja memberikan porsi 37 liputan berita untuk kandidat No 1 (non incumbent), 43 liputan berita untuk kandidat No 2 (incumbent), dan 34 liputan berita untuk kandidat no 3 (incumbent). Berdasarkan
teknik
analisis
“tema
berita”
ternyata
mampu
menunjukan angka yang cukup segnifikan. Dengan hasil surat kabar Kedaulatan Rakyat memberikan porsi 25 liputan berita untuk Kandidat No 1 (non incumbent) dengan frekuensi 14 berita positif, 9 berita netral dan 2 berita negatif. Untuk Kandidat No 2 (incumbent) memberikan porsi 33 liputan berita dengan frekuensi 20 berita positrif, 9 berita netral dan 4 berita negatif. Dan Kandidat No 3 (incumbent) diberikan porsi 24 liputan berita dengan frekuensi 12 berita positif, 8 berita netral, dan 4 berita negatif. Sementara dalam Harian Radar Jogja memberikan porsi 32 liputan berita untuk No 1 (non incumbent) dengan frekuensi 17 berita positif, 5 berita netral dan 10 berita negatif. Kandidat No 2 (incumbent) diberikan porsi 39 liputan berita dengan frekuensi 12 berita positif, 9 berita netral dan 18 berita negatif. Untuk kandidat No 3 (incumbent) memberikan porsi 56 liputan berita dengan frekuensi 37 berita positif, 10 berita netral dan 9 berita negatif. Dan dalam Harian Jogja memberikan porsi 29 liputan berita untuk Kandidat No 1 (non incumbent) dengan frekuensi 11 berita positif, 13 berita netral dan 6 berita negatif. Untuk kandidat No 2 (incumbent) memberikan porsi 39 liputan berita dengan frekuensi 10 berita positif, 13 berita netral dan 16 berita negatif. Dan untuk kandidat No 3 memberikan porsi 30 liputan berita dengan frekuensi 7 berita positif, 14 berita netral, dan 9 berita negatif. Penelitian oleh Ahmed K. Al-Rawi and Barrie Gunter. 2013. Political Candidates’ Coverage in the 2010 Iraqi General Elections. Dalam penelitian ini menyebutkan semua saluran TV menunjukkan ketidakseimbangan dan commit to user terdapat pilih kasih dalam meliput kandidat politik baik dari sisi positif maupun
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
negatif. Furat dan Baghdad terlihat sekali adanya bias atau keberpihakan saat meliput tentang kandidat politik. Sedangkan Iraqia TV mencoba untuk terlihat bijaksana dalam meliput kandidat. Iraqia TV ini menunjukkan tidak ada bias yang jelas dalam cakupan kandidat politik, meskipun ada sedikit bias dengan mendukung salah satu pasangan. Dalam penelitian ini juga disebutkan bahwa empat saluran TV terlihat menutupi kandidat dengan cara yang berbeda terutama dalam kaitannya dengan atribut positif, namun ada perbedaan besar kaitannya dengan nada netral. Adapun atribut negatif, tidak ada perbedaan yang signifikan sama sekali di antara empat saluran. Empat saluran disajikan partai politik diarah yang umumnya mencerminkan kebijakan sponsor saluran dan bertentangan dengan janji objektivitas. Semua saluran kecuali Iraqia TV memberikan perhatian yang sangat besar untuk kandidat politik mereka. Dengan demikian dapat disimpulkan saluran-saluran TV tersebut terlihat bias atau berpihak pada kandidat politik tertentu. Penelitian Han Soo Lee. 2014. Analyzing the Multidirectional Relationships Between the President, News Media, and the Public: Who Affects Whom?. Dalam penelitian ini melihat hubungan antara media dengan presiden, apakah media mempengaruhi presiden atau sebaliknya. Hasil uji statistik dalam penelitian ini menunjukkan bahwa media berita independen secara signifikan mempengaruhi baik presiden maupun masyarakat. Pengaruh signifikan dari media berita pada presiden dan publik menyiratkan bahwa cara media membuat berita atau isu penting untuk memahami perubahan dalam opini publik dan sikap isu presiden. Temuan ini mendukung argumen bahwa sumber berita
positif
mempengaruhi
berita.
Media
berita
secara
signifikan
mempengaruhi publik dan presiden. Pengaruh signifikan dari media berita presiden dan opini publik menyiratkan bahwa media berita bisa mempengaruhi politik. Dalam penelitian ini juga menyebutkan hubungan antara presiden dengan masyarakat sebenarnya lemah, namun dengan adanya media maka presiden mampu mempengaruhi opini publik. Dengan demikian peran media sangat besar dalam mempengaruhi opini publik. Dengan ini tidak menutup user kemungkinan berita-berita commit seputar to Pilgub Jateng 2013 juga dapat
perpustakaan.uns.ac.id
34 digilib.uns.ac.id
mempengaruhi opini publik dalam menentukan pasangan mana yang akan dipilih. Wan Rohila Ganti bt Wan Abdul Ghapar. 2013. The Neutrality of Sinar Harian Newspaper in Malaysian Politics, dalam penelitiannya membahas tentang netralitas surat kabar Sinar Harian yang mengaku netral pada masa kampanye pemilihan umum Malaysia 2013 dari 20 April 2013 sampai dengan 5 Mei 2013. Tulisan ini mencoba untuk mengukur netralitas surat kabar Sinar Harian dalam melaporkan isu-isu pemilu selama masa kampanye Pemilihan Umum. Surat kabar Sinar Harian berusa netral untuk mendukung dan memberikan ruang kepada semua partai dan kandidat untuk mempresentasikan gagasan, ide-ide dan visi mereka. Upaya tersebut diterima baik oleh pembaca dengan adanya Sinar Harian online menjadi situs paling banyak dikunjungi, dan meninggalkan media online yang tradisional lainnya. Artikel-artikel ini meliput kegiatan calon selama masa kampanye. Dalam hal ini surat kabar Sinar Harian mencoba untuk menyajikan pemberitaan yang berimbang, dengan memberikan ruang bagi kedua belah pihak untuk mempresentasikan ide-ide mereka. Penelitian ini menggunakanan alisis isi sebagai metode penyelidikan. Dalam penelitian ini menemukan 33% dari artikel untuk BN, 36% untuk PR, 24% dari artikel dianggap sebagai laporan netral dan 6% dari artikel melaporkan kegiatan calon independen. Dari hasil penelitian diperoleh angka-angka yang membuktikan bahwa Sinar Harian adalah koran berisi, karena tidak ada perbedaan berarti dalam jumlah cerita BN atau PR. Dengan ini berita utama dari Sinar Harian dapat dikatakan netral, dan menempatkan berita pada halaman utama. Surat kabar dalam menyajikan informasi dengan isi yang netral sangat diperlukan. Banyak media tradisional mendukung pemerintah yang berkuasa sejak partai yang berkuasa memegang saham. Ini telah memaksa editor untuk menulis laporan positif tentang partai yang berkuasa dan mereka bertindak seperti organ partai. Media online mengisi kesenjangan dengan menyediakan lebih handal cakupan, akurat dan obyektif. Sinar Harian menjawab panggilan commit user tagline Tulus Dan Tulus". Sinar dengan menerbitkan laporan netral, ditobawah
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Harian bisa di kategorikan sebagai surat kabar yang netral. Hal ini sangat penting bahwa surat kabar harus bebas dan tidak ada bias. Dalam impartiality in journalism yang ditulis oleh David Brewer, tidak memihak berarti tidak berprasangka terhadap sisi tertentu, bersikap adil dan seimbang. Menurut David Brewer, ini adalah salah satu hal yang sulit. Semua wartawan memiliki pandangan sendiri. Namun, untuk memberikan cakupan yang komprehensif dan otoritatif berita, mereka harus menggunakan perspektif pribadi mereka sendiri. Dengan mencerminkan sikap yang adil dan akurat diharapkan dapat memberikan gambaran yang benar tentang apa yang sebenarnya terjadi, hal ini terutama berlaku pada isu-isu kontroversial. Ketidakberpihakan dalam berita di sini, khususnya untuk jurnalis dalam mengambil berita harus akurat dan tidak memihak. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian diatas adalah, dalam penelitian ini untuk melihat media massa apakah bersikap netral atau tidak netral maka di gunakan aspek netralitas oleh McQuail (sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage). Sedangkan kesamaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian diatas adalah sama-sama ingin mengetahui bagaimana media massa menyajikan pemberitaan mengenai masalah politik khususnya dalam penelitian ini adalah berita yang berhubungan dengan pemilihan Gubernur Jawa Tengah. Karena pada dasarnya berita itu haruslah bersifat netral atau tidak ada keberpihakkan untuk tujuan tertentu. Untuk lebih jelasnya berikut ini contoh berita yang bersifat netral: Belum Tentu Semua Calon Lolos Suara Merdeka - Belum tentu semua calon lolos menjadi peserta Pilgub Jateng 2013. Bisa saja ada calon yang gugur jika tidak memenuhi syarat yang ditentukan. “Besok (hari ini-Red), pukul 12.00, kami umumkan secara resmi pasangan mana saja yang berhak mengikuti Pilgub Jateng, 26 Mei mendatang,” kata Nuswantoro Dwiwarno, anggota KPU. Untuk menetapkanya, lima komisioner KPU Jateng menggelar sidang pleno, Rabu (10/4) kemarin. Sidang membahas hasil penelitian tahap kedua terhadap berkas-berkas pendaftran tiga pasangan bakal calon. Mereka adalah Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo (Partai Demokrat, Golkar dan PAN), Hadi Prabowo-Don Murdono (PKS, Gerindra, PKB, PPP, Hanura, danto PKNU) dan Ganjar Pranowo-Heru commit user Sudjatmoko (PDIP).
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Nuswantoro melanjutkan, penetapan calon hari ini tidak harus dihadiri oleh pasangan yang bersangkutan. Jika tidak mampu menghadiri, para calon boleh mewakilkan pada pengurus partai atau tim suksesnya. “Setelah ditetapkan, pasangan calon akan mengikuti pengundian nomor urut pada 16 April mendatang,” katanya. I. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir dari penelitian ini pertama adalah media massa atau surat kabar, dimana surat kabar ini merupakan bentuk komunikasi melalui media massa yang ditujukan untuk massa atau khalayak luas. Surat kabar ini mempunyai fungsi untuk memberikan informasi, mendidik, menghibur, dan mempengaruhi. Surat kabar akan dikonsumsi oleh masyarakat atau perusahaan sebagai sarana informasi untuk mengetahui perkembangan yang ada di dunia sekitarnya. Oleh karena itu obyektivitas dan netralitas perlu dikedepankan, dalam arti tidak memihak pada kepentingan individu atau bias agar mencapai penyajian informasi yang berkualitas. Kerangka berpikir dari penelitian ini disajikan sebagai berikut:
Media Massa (Surat Kabar)
Berita
Kualitas
Obyektivitas
Netralitas
Damapak(impact)
commit to user
Masyarakat/ Perusahaan
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
J. Hipotesis Hipotesis adalah salah suatu pernyataan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih yang dapat diuji kebenarannya. 95 Dengan demikian maka hipotesis bukanlah pernyataan tentang pendapat, penilaian (value judgment), atau pernyataan yang normatif, bukan pula kebijaksanaan (wishful thinking). Hipotesis nul (
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Tidak ada perbedaan dalam pemberitaan pasangan Hadi Prabowo dan Don Murdono dalam Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas dilihat dari aspek sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage. 2. Tidak ada perbedaan dalam pemberitaan pasangan Bibit Waluyo dan Sudijono Sastroatmodjo dalam Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas dilihat dari aspek sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage. 3. Tidak ada perbedaan dalam pemberitaan pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko dalam Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas dilihat dari aspek sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage.
95
commit to user Hubungan Dua Variabel, Surakarta: Slamet. Yulius, 2013, Statistik Untuk Penelitian Analisis UNS Press, hlm: 3.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian analisis isi. Menurut Budd, analisis isi adalah suatu teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih.96 Prinsip analisis isi berdasarkan definisi di atas adalah: a. Prinsip sistematik Ada perlakuan prosedur yang sama pada semua isi yang dianalisis. b. Prinsip objektif Hasil analisis tergantung pada prosedur riset bukan pada orangnya. Katergori yang sama bila digunakan untuk isi yang sama dengan prosedur yang sama, maka hasilnya harus sama, walaupun risetnya beda. c. Prinsip kuantitatif Mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan berbagai jenis isi yang didefinisikan. Diartikan juga sebagai prinsip digunakannya metode deduktif. d. Prinsip isi yang nyata Yang diriset dan dianalisis adalah isi yang tersurat (tampak) bukan makna yang dirasakan periset. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana netralitas media massa dalam menyajikan pemberitaan mengenai pasangan calon Gubernur Jateng pada Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas dari 11 April-26 Mei 2013. Oleh karena itu, metode analisis isi digunakan sebagai teknik riset dalam kajian ini. Dengan menggunakan analisis isi diharapkan mampu
96
Kriyantono, 2006, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, commit toorganisasi, user Public Reations, Advertising, Komunikasi Komunikasi Pemasaran, Jakarta: Kencana, hlm: 233.
38
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mendeskripsikan dan membuat perbandingan terhadap isi media, mengetahui fungsi dan efek media, dan mengetahui apakah ada bias media.97
B. Populasi dan Sampel Populasi adalah anggota dari objek yang ingin kita ketahui isinya.
98
Pengertian populasi menurut Sugiyono yaitu sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh periset untuk dipelajari, kemudian ditarik suatu kesimpulan.99 Populasi adalah konsep yang abstrak. Karena itu, populasi harus didefinisikan secara jelas agar anggota dari populasi dapat ditentukan secara cermat. Dalam penelitian ini, populasinya yaitu seluruh pemberitaan pasangan calon Gubernur Jawa Tengah 2013 pada Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas mulai tanggal 11 April-26 Mei 2013 sejumlah 229 berita. Pertimbangan penulis mengambil populasi pada masa tersebut karena pada masa tersebut mulai penetapan pasangan calon Gubernur Jawa Tengah 2013 oleh KPU Jateng sampai dengan masa pencoblosan yang ditetapkan oleh KPU Jateng, sehingga nantinya penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan atau evaluasi. Berita-berita mengenai Pilgub Jateng diluar periode 11 April-26 Mei 2013 tidak termasuk dalam populasi penelitian ini, selain itu berita yang diambil juga difokuskan pada berita-berita mengenai pasangan calon seperti, aktivitas para calon dan apa saja yang dilakukan para calon maupun para tim sukses para calon tersebut. Pada penelitian ini tidak ada sampel, karena peneliti menggunakan sensus. Sensus pada dasarnya sebuah riset survei di mana periset mengambil seluruh anggota populasi sebagai respondennya.100 Dengan demikian sensus menggunakan total sampling, artinya jumlah total populasi yang diriset. Sensus dilakukan dalam penelitian ini karena anggota populasi tidak terlalu besar.
97
Ibid, hlm:233-234. Eriyanto, Op.Cit, hlm:109. 99 Kriyantono, Op.Cit, hlm: 156. 100 Ibid, hlm:161. 98
commit to user
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset untuk mengumpulkan data. 101 Dalam penelitian ini data pertama diperoleh dari dokumentasi berita dalam Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas selama 11 April-26 Mei 2013. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku, dokumen, situs internet, majalah atau artikel tentang sejarah, sepak terjang media, profil perusahaan Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
D. Unit Analisis dan Kategori Unit analisis dan kategori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel I. Unit Analisis dan Kategori
Unit analisis
Kategori
Berita Pilgub Jateng 2013 di Harian 1. Sensasionalisme Solopos, Suara Merdeka dan Radar 2. Stereotype Banyumas
3. Juntaposition 4. Linkage 5. Netral Sumber: Data diolah Peneliti
E. Definisi Konsep dan Operasional E.1 Definisi Konsep 1) Surat Kabar Surat kabar adalah kumpulan berita, artikel, cerita yang dicetak pada lembaran kertas berukuran plano, terbit secara teratur, bisa setiap hari atau seminggu sekali.102 commit to user Kriyantono,Op.Cit, hlm:91. Totok Djuroto, 2001, Manajemen Penerbitan Pers, Bandung: Rosda Karya, hlm:11.
101 102
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Berita Berita merupakan laporan tentang fakta sosial yang direkonstruksikan untuk kemudian diceritakan. 103 Cerita tentang fakta sosial inilah yang kemudian ditampilkan di media massa. Berita harus menggunakan 5 W + 1 H dalam pemberitaannya yaitu What, meliputi informasi mengenai kejadian atau peristiwa apa yang terjadi, Who, siapa saja yang terlibat di dalamnya,
Where, yaitu dimana peristiwa itu terjadi,
When, kapan
peristiwa itu terjadi, Why, mengapa peristiwa itu bisa terjadi dan How, bagaimana tejadinya peristiwa itu. penelitian ini dibatasi hanya berita yang bersifat naratif tidak termasuk foto dan capsen. 3) Netralitas Netralitas berarti tidak berpihak (tidak ikut atau tidak membantu salah satu pihak), sedangkan netralitas berarti keadaan dan sikap netral (tidak memihak, bebas).104 Media massa dalam setiap pemberitaannya haruslah bersifat netral dalam arti tidak memihak pada salah satu kelompok atau golongan, dengan kata lain tidak ada bias.
E.2 Definisi Operasional Dari unit analisis dan kategori maka definisi operasional penelitian ini adalah: Berita Pilgub Jateng 2013 pada Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas merupakan berita seputar pasangan calon Gubernur Jawa Tengah 2013 mulai 11 April-26 Mei 2013 yang didalamnya terkandung kategori berikut ini: a) Sensasionalisme Sensasionalisme dapat diartikan sebagai sifat ingin menimbulkan sensasi. Tujuannya sensasionalisme adalah untuk menarik perhatian orang lain. Sensasionalisme dapat diketahui melalui tiga elemen yakni personalisasi, emosionalisme, dramatisasi. Personalisasi merupakan pandangan yang 103 104
commit to user Siregar, Op.Cit, hlm:250. Kamus Besar Bahasa Indonesia Cetakan Ke 3, 2005, Jakarta: Balai Pustaka, hlm: 67.
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
melihat individu tertentu sebagai aktor utama yang paling berpengaruh dalam sebuah peristiwa. Emosionalisme dapat diartikan sebagai penonjolan aspek emosi (suka, benci, sedih, gembira, marah, dan sebagainya) dibandingkan aspek logis rasional dalam penyajian berita. Dramatisasi dipahami sebagai bentuk penyajian atau penulisan berita yang bersifat hiperbolik dan melebih-lebihkan sebuah fakta dengan maksud menimbulkan efek dramatis bagi pembacanya.
105
Sebagai
contoh: “pendukung pasangan Hp-Don melempari rumah warga hingga hancur berkeping-keping”. b) Stereotype Stereotype berarti pemberian atribut tertentu terhadap individu, kelompok bangsa tertentu dalam menyajikan sebuah berita. Stereotype dapat menjadikan individu, kelompok atau bangsa tersebut memiliki asosiasi yang negatif ataupun positif, tetapi tidak pernah netral pada kenyataan yang sebenarnya. Penggunaan stereotype, baik yang bermakna positif maupun negatif, dalam penyajian berita dapat mengandung tuduhan keberpihakan wartawan atau media terhadap salah satu kelompok yang ada dalam masyarakat. 106 Sebagai contoh: “Ganjar Pranowo yang diusung dari partai PDIP dan anggota DPR RI pasti akan lebih mampu memimpin Jawa Tengah”. c) Juxtaposition Juxtaposition diartikansebagai menyandingkan dua hal yang berbeda untuk menimbulkan efek kontras, yang akhirnya menambah kesan dramatis pada berita yang disajikan. Dalam berita biasanya juxtaposition terjadi karena latar belakang informasi yang tidak memadai, penarikan kesimpulan yang terburu-buru oleh jurnalis, dan keinginan yang sangat kuat untuk mendapatkan efek tertentu dalam pemberitaan sehingga mengabaikan prinsip penghubungan dua fakta yang relevan. 107 Sebagai contoh: “untuk mengampanyakan pasangan Ganjar-Heru yang di usung 105
Rahayu (ed), Op.Cit, hlm:24-25. Ibid, hlm:26 107 Ibid, hlm:76 106
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
43 digilib.uns.ac.id
partai PDIP Jokowi ikut turun gunung, sementara ditempat yang berbeda pasangan Bibit-Sudijono mendatangi sejumlah pasar yang ada di Kendal. d) Linkage Linkages adalah menyandingkan dua fakta yang berlainan dengan maksud untuk menimbulkan efek assosiatif. Wartawan menggunakan linkages untuk menghubungkan dua fakta yang sebenarnya berbeda sehingga kedua fakta tersebut dianggap (diasosiasikan) memiliki hubungan sebab akibat. Linkages mirip dengan juxtaposition, yakni penarikan kesimpulan yang salah antara dua fakta atau lebih. Perbedaannya, linkage terlihat lebih relevan untuk dihubungkan. Penyebab linkage hampir sama dengan juxtaposition, hanya saja linkages biasanya menghubungkan dua fakta yang relatif berkaitan. 108 Sebagai contoh: “hal yang serupa pernah dilakukan Jokowi, kini pasangan Ganjar-Heru juga mendatangi para pedagang di pasar”. e) Netral Netral adalah tidak memihak atau bias. Dengan kata lain wartawan dalam menuliskan berita tidak memasukkan unsur sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage. Sebagai contoh: “ketiga calon pasangan Gubernur Jateng layak untuk menjadi pemimpin di Jawa Tengah”.
F. Teknik Analisis Data Untuk menjawab permasalahan dan tujuan penelitian tentang netralitas media massa terhadap pasangan calon Gubernur Jawa Tengah 2013 pertama berita-berita tentang pasangan calon di Harian Solopos, Suara Merdeka dan Radar Banyumas periode 11 April-26 Mei 2013 dianalisis melalui metode kuantitatif dengan teknik analisis isi. Langkah pertama adalah data dimasukkan ke dalam coding sheet yang di dalamnya memuat unit-unit analisis dan kategori, coding merupakan proses data mentah yang disusun secara sistematis. Selanjutnya data akan dianalisis menggunakan Uji Chi Square dua kelompok atau lebih (tabel silang), yang berfungsi untuk menguji commit to user 108
Ibid, hlm:77.
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perbedaan yang ada dalam sampel. Uji chi square adalah suatu teknik statistik yang dimaksud untuk menguji perbedaan antara dua kelompok atau lebih.109 Chi Square ini pada dasarnya untuk mengetahui apakah perbedaan frekuensi itu signifikan atau hanya terjadi secara kebetulan. Untuk uji Chi Square dua kelompok atau lebih digunakan rumus berikut:
Dimana: = Jumlah kasus yang diamati yang terkategori pada baris yang ke i di dalam suatu kolom ke j. =Jumlah kasus diharapkan di bawah hipotesis nul yang terkategorikan pada baris yang ke i di dalam suatu kolom yang ke j.
Nilai
yang di hasilkan dengan rumus di atas tersebar pada Chi
Square dengan: df
= (B-1) (K-1)
B
= Banyaknya baris (atribut)
K
= Banyaknya kolom (kategori)
Kegunaan
bagi pengujian suatu hipotesis di dalam suatu sampel
(kelompok) menempatkan setiap individu atau objek yang diamati ke dalam salah satu dari kategori-kategori yang ada. Kategori-kategori itu secara teknik kita sebut sel, cell (petak). Jumlah keseluruhan individu yang diamati itu haruslah N, yaitu jumlah kasus di dalam sampel kita. Dengan melihat besarnya commit to user 109
Slamet, Op.Cit, hlm:23.
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
frekuensi pada masing-masing sel, dapat kita hitung besarnya nilai dengan cara menggunakan rumus
di atas.
Cara menguji signifikansi nilai yang diperoleh dapat dicocokkan pada tabel uji nilai kritis
. Dengan memperhatikan besarnya df, bila nilai
diperoleh melebihi atau sama dengan nilai taraf probabilitas tertentu menyamai nilai kritis maka
yang
yang ada pada tabel maka pada
ditolak. Sebaliknya bila tidak melebihi atau tidak diterima.110
Syarat-syarat penggunaan Chi Square:111 1. Untuk tabel kontingensi 2x2 yang mengandung petak atau petak-petak berfrekuensi kurang dari 5 maka harus pakai Koreksi Yates. 2. Untuk tabel kontingensi yang memiliki df > 1, chi square dapat dipakai asal dapat memenuhi syarat-syarat yang dikemukakan Siegel. 3. Bilamana besarnya n antara 20 dan 40, uji chi square bisa digunakan bila seluruh frekuensi-frekuensi yang diharapkan adalah 5 atau lebih. Bila ada petak frekuensi yang diharapkan kurang dari 5, maka chi square tidak dapat dipakai. Dan disarankan menggunakan uji Fisher. 4. Bilamana N < 20, gunakan uji Fisher untuk seluruh kasus. G. Reliabilitas Reliabilitas merupakan syarat penting dalam penelitian ilmiah. Uji reliabilitas berfungsi untuk menjaga reliabilitas masing-masing kategori. Hal tersebut merupakan suatu cara untuk mencapai objektivitas penelitian. Untuk memenuhi syarat obyektivitas, hasil penghitungan dari proses pengukuran unit analisis perlu diuji kembali. Untuk menguji reliabilitas dan validitas teknik ini, maka digunakan rumus Holsty sebagai berikut:112 2M R = ---------------N1 + N2
110
Ibid, hlm: 21. Ibid, hlm: 34-35. 112 Eriyanto, Op.Cit, hlm:290. 111
commit to user
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
R
: Reliabilitas antar coder
M : Jumlah coding yang sama (disetujui oleh masing-masing coder) N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1. N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 2.
Proses uji reliabilitas dan validitas dilakukan dengan cara, peneliti menunjuk dua orang pengkoding. Sebelum melakukan koding terhadap beritaberita, keduanya harus membaca definisi operasional dari katagori yang sudah ditentukan. Setelah memahaminya, pengkoding membaca berita dan mengisi hasilnya di lembar koding. Hasil dari masing-masing penilaian di lembar koding dimasukkan ke dalam sebuah tabel besar untuk dibandingkan hasilnya pada judul berita yang sama hasil penilaian peneliti. Hasil penilaian dari katagori yang cocok adalah M. Dalam formula Holsti, angka reliabilitas minimum yang ditoleransi adalah 0,7 atau 70%. Artinya, kalau hasil perhitungan menunjukkan angka reliabilitas di atas 0,7 berarti alat ukur ini benar-benar reliabel. Tetapi, jika di bawah angka 0,7 berarti alat ukur (coding sheet) bukan alat yang reliabel. Dalam melakukan uji reliabilitas, peneliti bertindak sebagai coder 1. Bertindak sebagai coder 2 adalah Erwin Kartinawati yang berpengalaman di bidang jurnalistik selama 9 tahun dan lulusan Magister di bidang Ilmu Komunikasi, jadi selain paham soal pemberitaan secara teknis juga paham secara teori.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV GAMBARAN UMUM SURAT KABAR SOLOPOS, SUARA MERDEKA, DAN RADAR BANYUMAS A. Gambaran Umum Harian Solopos A.1 Sejarah Surat Kabar Solopos Harian umum Solopos pertama kali diluncurkan pada tanggal 19 September 1997, setelah sebelumnya dilakukan persiapan intensif selama 6 bulan. Persiapan tersebut meliputi persiapan dari Sumber Daya Manusia (SDM) sampai persiapan mencetak koran. Persiapan penerbitan Solopos dilakukan sejak tanggal 13 April 1997 dan intensifkan lagi setelah Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) turun pada tanggal 12 Agustus 1997. Dalam SIUPP disebutkan Solopos terbit 7 kali seminggu namun edisi minggu baru terbit pertama kali pada tanggal 28 Juni 1998. Pada awalnya, gagasan menerbitkan koran di Solo adalah untuk mendistribusikan dan meratakan informasi aktual mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi, sehingga dapat diketahui masyarakat, baik di kota maupun di daerah. Dalam perjalanannya, visi misi yang digagas oleh para pendiri surat kabar HarianSolopos telah membawa surat kabar harian ini menjadi surat kabar Harian yang terkemuka di wilayah eks-karisidenan Surakarta, meliputi Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, dan Klaten. Keberadaan surat kabar harian Solopos dapat diperhitungkan, hal ini dilihat dari sudut pandang jumlah oplah, aset serta persebaran koran. Catatan di bagian sirkulasi mengungkapkan pada tahap pertama Solopos mencetak sekitar 10.000 eksemplar diedarkan di wilayah Surakarta dan sekitarnya
serta
beberapa kota di Jateng. Dan pada tahun pertama Solopos telah dapat mencetak koran 30.000-an eksemplar per hari. Solo dikenal sebagai cikal bakal pertumbuhan pers nasional, namun tidak ada satupun surat kabar Harian yang tersisa di kota Solo. Sehingga korankoran diluar kota saja, seperti Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Jakarta yang
mengisi
kekosongan
pasar tertentu. Sehingga masyarakatnya commit to yang user berbasis dari kotanya. membutuhkan alternatif surat kabar baru
47
perpustakaan.uns.ac.id
48 digilib.uns.ac.id
Peluang itulah yang dilihat oleh kelompok penerbitan harian ekonomis bisnis indonesia untuk melakukan pengembangan bisnis persnya di Solo. Melalui kepemilikan saham di PT Aksara Solopos, perusahaan yang menerbitkan Harian Solopos, akhirnya diperoleh izin penerbitan surat kabar dari menteri penerangan, No. 315/SK/Menpen/SIUPP. Berbekal dengan SIUPP itulah Solopos akhirnya terbit pertama kali dengan 19 halaman pada September 1997. Surat kabar Harian Solopos berusaha menempatkan dirinya sebagai koran yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Hal ini terbukti dengan pengkonsepan surat kabar Harian Solopos untuk mengakomodasi berbagai kepentingan yang ada,mulai dari sosial budaya, ekonomi, dan politik. Pada tahap awal pengembangan pasar difokuskan di basis kota terbit, yang dulu di kenal sebagai daerah karisidenan Surakarta.
A.2 Visi dan Misi Surat Kabar Solopos Surat kabar Harian Solopos memiliki visi sebagai penyaji informasi utama, terpercaya dengan pengelolaan usaha yang profesional. Adapun visi tesebut direalisasikan ke dalam misi-misi surat kabar Harian Solopos, yakni: a. Membentuk sumber daya manusia yang kompeten dan bermoral b. Selalu menyajikan informasi yang berimbang, akurat dan unggul, dan c. Mensejahterakan stakeholder Solopos. Visi dan misi penerbitan surat kabar Harian Solopos adalah untuk membangun opini masyarakat Solo dan sekitarnya termotivasi bekerja keras dan berkarya nyata dalam membangun kota Solo menjadi: kota budaya dan pariwisata serta pusat perdagangan batik, tekstil, hasil industri dan dan kerajinan rakyat yang di dukung oleh daerah kabupaten sekitar eks-karisidenan Surakarta. Surat kabar Harian Solopos dalam menampilkan berita-berita tampil dengan dua sesi. Sesi pertama menampilkan isu-isu global dan sesi kedua menampilakan informasi lokal yaitu masalah politik, ekonomi, sosial, budaya to user berskala nasional selalu hadir commit pada sesi pertama. Pada sesi kedua informasi
perpustakaan.uns.ac.id
49 digilib.uns.ac.id
disajikan penuh keragaman, menarik dan lengkap. Surat kabar Harian Solopos berusaha menyajikan informasi berita-berita dengan sentuhan gaya jurnalistik yang inovatif dan tidak terlalu monoton. Misi ini terekam dan motto yang dirumuskan oleh surat kabar Harian Solopos yakni “Meningkatkan Dinamika Masyarakat”. Arti dari motto ini sendiri adalah surat kabar Harian Solopos sebagai surat kabar berusaha untuk tampil lebih baik dan aspiratif atas kebutuhan masyarakat. Selain itu, dengan motto tersebut juga dimaksudkan agar masyarakat pembacanya termotivasi untuk bertindak jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja keras dan berprestasi yang optimal dan hasil prestasinya itu agar bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, lingkungan hidup, dan masyarakat banyak. Secara garis besar, prinsip pokok yang dianut oleh Solopos dibangun dengan memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut: menyajikan berita dengan lebih berani, pendekatan yang lebih memihak kepada kepentingan masyarakat banyak, berusaha tampil selengkap mungkin dan bernuansa.
A.3 Kebijakan Redaksi Surat Kabar Solopos Sejak awal berdiri surat kabar Harian Solopos menerapkan prinsipprinsip jurnalistik secara baik dan benar. Baik mengenai sikap wartawan dalam menulis berita, dan mengenai pola penulisan di surat kabar Harian Solopos pun dibuat seprofesional mungkin dengan menggunakan standar gaya penulisan, dan menerapkan prinsip kejujuran dalam menulis berita. Kebijakan redaksional surat kabar Harian Solopos terkait dengan pemberitaan mencoba mengedepankan netralitas karena menyadari adanya pluralisme dalam masyarakat Solo. Terkait kebijakan redaksi Solopos dalam hal pemberitaan, dikenal konsep ABC yang memiliki 2 pengertian, yaitu accurate (tepat, harus berdasarkan fakta), balance (adanya keseimbangan yang melibatkan beberapa pihak), dan clear (tidak boleh menimbulkan persepsi yang macam-macam), aktual (hangat), big (berita yang dibutuhkan masyarakat) and commit to user complete (menyajikan berita yang lengkap).
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam penulisan judul, surat kabar Harian Solopos menerapkan prinsip harus ditulis semenarik, harus mencerminkan isi berita, tidak bombastis dan tidak manipulatif. Selain itu surat kabar Harian Solopos juga menerapkan standar tegas dalam menyebutan cara wartawan dalam memperoleh beritanya. Apakah dengan menemui nara sumber secara langsung atau telepon, narasumber yang menghubungi wartawan, atau memperolehnya melalui siaran/ konferensi pers. Wartawan surat kabar Harian Solopos juga menulis sumber secara jelas agar informasinya dapat dipertanggung jawabkan. Dalam sistem redaksionalnya, surat kabar Harian Solopos memiliki anggota-anggota yang memiliki tugas tertentu untuk saling bekerja sama memproduksi berita-berita, yaitu: a. Sekretaris Redaksi Bagian ini bertugas membantu pelaksanaan fungsi kesektariatan redaksi sebagai penghubung antar sektoral di dalam penerbitan dan luar perusahaan. b. Fotografer Adalah karyawan pers yang melakukan pekerjaan merekam gambar dan menyajikan dalam bentuk foto berita. c. Operator Lay Out dengan Macintosh Merupakan unsur pendukung dalam persiapan pra cetak. Bagian ini bertanggung jawab kepada bagian produksi dan kreatif. d. Desain Grafis Adalah karyawan pers yang membantu menyiapkan pengetikan naskah dari redaktur atau naskah-naskah faximile dari luar kota yang akan dimuat di surat kabar Harian. e. Staf Perpustakaan Adalah karyawan yang merupakan unsur penunjang dan unsur bantuan bagi kelangsungan dan kelancaran di redaksi dan perusahaan.
commit to user
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
A.4 Struktur Organisasi dan Profil Perusahaan Surat Kabar Solopos Pengelola Harian Umum Solopos Pemimpin Umum
: Prof.Dr.Sukamdani S. Gitosardjono
Wakil Pemimpin Umum
: Danie H.Soe’oed
Pemimpin Redaksi
: Anditya Noviardi
Wakil Pemimpin Umum
: Suwarmin
Pemimpin Perusahaan
: Bambang Natur Rahadi
Redaktur Pelaksana
: Anton Wahyu Prihantono
Manajer Sekretaris Redaksi
: Sri Handayani
Manajer Litbang dan Posdok
: Sholahudin
Penerbit PT Aksara SOLOPOS Presiden komisaris
: Prof. Dr.Sukamdani S. Gitosardjono
Wakil Presiden Komisaris
: Soebronto Laras
Komisaris
: Ir. Ciputra
Komisaris
: Hariyadi Budi Santoso
Presiden Direktur
: Lulu Terianto
Direktur Produksi dan Pemberitaan: Danie H. Soe’oed Direktur Pemasaran dan Umum
: Bambang Natur Rahadi
General Manager Iklan
: Muryanti Setyandari
General Manager Keuangan
: Tri Wahyudi
Manager Iklan
: Wahyu Widodo
Manager Sirkulasi
: Dwiwara Murdi Santoso
Manager Keuangan
: Annisa Nur Aini
Manager SDM
: Rina Yurini
Manager Umum
: Frangky Simon
Asisten Manager Promosi Dan Humas: Intan Nurlaili
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
52 digilib.uns.ac.id
Alamat Kantor Griya Solopos Jl. Adisucipto 190, solo 57145 Telp. 0272-724811 Homepage http://www.solopos.com
B. Gambaran Umum Harian Suara Merdeka B.1 Sejarah Surat Kabar Suara Merdeka Harian Suara Merdeka adalah koran tertua di Jawa Tengah yanghingga kini masih eksis. Harian Suara Merdeka berdiri pada tanggal 11 Februari 1950 di Semarang. Pendirinya adalah H. Hetami. Jabatan Komisaris Utama dalam PT Suara Merdeka Press di pegang oleh Budi Santoso. Dan untuk jabatan pemimpin utama dipegang oleh Kukrit Surya Wicaksana. Harian Suara Merdeka terbit perdana empat halaman dengan oplah 10.000 eksemplar. Tersebar di kota-kota di Jawa Tengah, karena pada umumnya masyarakat masih sangat terbelakang dan minat baca mereka sangat rendah. Di bawah kepemimpinan Budi Santoso yang merupakan menantu dari Hetami, sejak 1982 harian ini yang tidak saja sukses menggarap pembaca JawaTengah tetapi juga menerapkan teknologi canggih. Menurut Budi, kunci kemajuanperusahaanya tersebut adalah pembinaan SDM. Sebab unsur manusia merupakan75 persen keberhasilan suatu usaha, sedangkan soal teknis hanya 25 persen. Iajuga berorientasi ke sistem untuk menghadapi pertumbuhan Suara Merdeka. Slogan Suara Merdeka juga berubah menjadi “Perekat Komunitas Jawa Tengah”.Di tengah makin banyaknya koran-koran baru yang masuk menjadi kompetitior Suara Merdeka di Jawa Tengah, Harian ini melakukan strategi positioning yang membuat mereka tetap menjadi pemimpin pasar. Selama ini positioning Suara Merdeka adalah korannya JawaTengah, koran yang berbasis di wilayah propinsi bukan kabupaten atau kota.Posisi Suara commit to user Merdeka tidak pas dengan semangat otonomi daerah yang berbasiskabupaten
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dan kota. Ia menambahkan, positioning sangat terkait dengan segmentasi dan diferensiasi. Korannya Jawa Tengah itulah deferensiasi dan segmentasi Suara Merdeka di tengah-tengah semangat otonomi daerah. Semboyan sebagai perekat komunitas Jawa Tengah justru memperkuat bendera Suara Merdeka ketika yang lain mengarah ke kabupaten dan kotamadya. Harian Suara Merdeka mempunyai segmen pasar untuk daerah Jawa Tengah dan DIY, jadi Harian Suara Merdeka bisa disebut koran daerah. Gaya bahasa dan tata letak lay out serta penyajian berita dibuat sedemikian rupa, sehingga bisa diterima oleh segala lapisan masyarakat dengan menggunakan kata-kata yang mudah dipahami dalam penulisan artikelnya. Harian Suara Merdeka juga berusaha memenuhi keinginan pembaca dari anak-anak hingga dewasa dengan membuka rubrik-rubrik atau halaman khusus. Dalam tiap edisi yang diterbitkannya, Harian Suara Merdeka memiliki dua bagian, yaitu halaman Nasional dan halaman Komunitas. Halaman Nasional adalah halaman yang berisi berita-berita yang isunya besar, berskala Nasional, setiap edisinya Suara Merdeka memiliki halaman Nasional yang sama untuk berbagai daerah. Halaman Komunitas adalah halaman yang berisi berita daerah, halaman ini berbeda-beda untuk setiap edisinya, tergantung dimana Suara Merdeka tersebut berada. Beberapa macam halaman komunitas yang dimiliki Suara Merdeka yaitu: a. Solo Metro Halaman komunitas untuk wilayah Solo, meliputi Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, dan Klaten. b. Semarang Metro Halaman komunitas untuk wilayah Semarang, Kendal, Demak, Ungaran, dan Purwodadi. d. Suara Muria Halaman komunitas untuk wilayah Jepara, Kudus, Pati, Blora, dan Rembang. commit to user
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e. Suara Pantura Halaman komunitas untuk wilayah Tegal, Slawi, Brebes, Kajen, Batang, Pemalang, dan Pekalongan. f. Suara Kedu Halaman komunitas untuk wilayah Purworejo, Kebumen, Magelang, Temanggung, Wonosobo, dan Jogja. g. Suara Banyumas Halaman komunitas untuk wilayah Banyumas, Purwokerto, Brebes, Purbalingga, dan Banjarnegara. Harian Suara Merdeka mengalami banyak perkembangan. Tidak hanya menyajikan berita dalam bentuk media cetak, tetapi juga memanfaatkan media internet. Hal ini terbukti dengan adanya SUARAMERDEKA.com, yaitu situs online resmi dari Suara Merdeka yang berfungsi memberikan informasi kepada masyarakat. Dalam SUARAMERDEKA.com terdapat banyak rubrik, diantaranya Selebrita, Gaya, Games, Layar, Lelaki, Wanita, Otomotif, Olahraga,
Komunitas,
Ekspresi,
Kuliner,
SM
Cetak,
ePaper,
dan
SUARAMERDEKA.TV.
B.2 Visi, Misi dan Tata Nilai Surat Kabar Suara Merdeka 1. Visi Menjadi
perusahaan
pelopor
industri
informasi
yang
diakui
masyarakat dan merupakan pilihan pelanggan katena bermutu serta menjadi perekat komunitas Jawa Tengah. 2. Misi a. Mengabdi kepada masyarakat dalam peningkatan kecerdasan bangsa b. Memasarkan informasi yang akurat terkini, dan bertanggung jawab melalui media cetak dan elektronik dengan memberikan layanan pelangganan yang terbaik c. Menghasilkan keuntungan yang optimal agar: - Perusahaan makin tumbuh dan berkembang commit to user - Kesejahteraan dan profesionalisme karyawan dapat ditingkatkan
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
- Berperan serta secara aktif di dalam arus utama (mainstream) kehidupan sosial budaya. Sehingga PT. Suara Merdeka Press memiliki keunggulan kompetitif berkesinambungan.
3. Tata Nilai a. Sahaja Semua tindakan, sikap, dan penampilan selalu mengacu pada perilaku kesehajaan, rendah hati, saling menghormati, mampu menempatkan diri secara tepat, efisien dan efektif. b. Etika Menjadikan prinsip moral dan agama sebagai pegangan dalam kehidupan sehari-hari baik kegiatan bisnis maupun masyarakat. c. Mutu Memastikan semua proses yang dikelola dan produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mematuhi dan memenuhi standar mutu yang tinggi. d. Akuntabel Melaksanakan tugas dan wewenang dengan sepenuh hati, dedikasi tinggi, dan bertanggung jawab penuh atas proses itu sendiri maupun hasil-hasil proses sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik (good corporate governance). e. Responsif Cepat tanggap, proaktif dan segera dalam semua tindakan dengan mengedepankan pertimbangan-pertimbangan bisnis.
B.3 Kebijakan Redaksi Suara Merdeka memiliki suatu proses yang dijalankan oleh berbagai pihak yang menjadi satu kesatuan dalam menghasilkan berita-berita yang aktual. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
56 digilib.uns.ac.id
Proses ini dimulai dengan pencarian berita yang dilakukan oleh para wartawan Suara Merdeka. Dalam hal ini konfirmasi adalah hal yang terpenting. Suara Merdeka hanya akan menerbitkan berita yang sudah dikonfirmasi oleh beberapa pihak. Sesuai kebijakan redaksi, setiap wartawan diberikan deadline pengumpulan berita. Untuk wartawan yang meliput berita untuk halaman Komunitas memiliki batas maksimal pengumpulan berita pada pukul 17.00 WIB. Dan untuk wartawan yang meliput berita untuk halaman Nasional memiliki batas maksimal pengumpulan berita pada pukul 22.00 WIB. Berita-berita yang berhasil diliput dan ditulis wartawan kemudian diserahkan kepada Desk Editor. Desk ini bertugas mengoreksi setiap tulisan pada berita-berita yang sudah terkumpul. Setelah itu, berita yang sudah dikoreksi oleh Desk Editor akan diserahkan kepada Layouter. Berita-berita ini akan disusun, pengaturan tata letak foto dan tulisan berita pada halaman koran agar dapat disajikan dengan sistematis dan rapi. Proses lay out ini dilakukan pada pukul 17.30-19.30 WIB. Berita yang sudah dilayout akan diprint dalam halaman ukuran besar untuk diserahkan kepada redaktur pelaksana untuk kembali dikoreksi. Redaktur pelaksana akan mengecek kembali berita-berita yang sudah tersusun pada halaman tersebut, apakah berita tersebut sudah layak untuk diterbitkan. Jika berita sudah disempurnakan, kemudian akan di acc oleh redaktur pelaksana. Setelah itu berita akan diprint dalam halaman kecil sesuai ukuran koran pada umumnya. Halaman yang sudah diprint dalam ukuran koran kemudian akan diproses CTP atau cetak plat. Setelah itu dilakukan proses cetak koran. Dalam proses produksi koran sehari-hari, percetakan ini dilakukan pada pukul 00.15 WIB. Dan pada pukul 22.00 WIB dilakukan proses pendistribusian. Setiap hari, redaksi melakukan rapat, yaitu pada pagi dan malam hari. Hal ini dilakukan untuk membahas apakah yang akan menjadi headline pada commit to user berita yang ada, sehingga suara koran edisi esok hari dan untuk mengupdate
57 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
merdeka selalu menyajikan berita-berita yang aktual dan memiliki nilai berita yang tinggi. Selain itu, untuk menentukan kebijakan dan program kerja redaksi juga melakukan dua jenis rapat yaitu rapat mingguan dan rapat bulanan.
B.4 Struktur Organisasi dan Profil Perusahaan Surat Kabar Suara Merdeka Struktur organisasi PT. Suara Merdeka Press dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu bagian redaksi yang bertanggung jawab terhadap terbitnya koran dan bagian yang berkaitan dengan administrasi yang bertanggung jawab terhadap jalannya perusahaan. Bagian redaksi dibawah kendali pimpinan redaksi yang bertanggung jawab kepada pimpinan umum, sedangkan bagian yang berkaitan dengan administrasi perusahaan di bawah kendali pimpinan perusahaan yang berdasarkan struktur organisasi bertanggung jawab kepada pimpinan umum. Kemudian bagian riset dan Development serta personalia bertanggung jawab kepada pimpinan umum. Kedua bagian tersebut tidak berada dalam salah satu bagian utama, karena bagian riset dan Development serta Personalia mempunyai fungsi secara umum, baik untuk kebutuhan yang berkaitan dengan administrasi perusahaan maupun untuk bagian keredaksian. Bagian tertinggi dalam struktur organisasi PT. Suara Merdeka Press adalah Komisaris. Tugas tiap bagian dalam struktur organisasi tersebut sebagai berikut: a. Komisaris Bagian ini bertanggung jawab mengawasi jalannya perusahaan dan bertugas sebagai penasehat umum. b. Pemimpin umum Bagian ini mempunyai tugas melakukan pengawasan kerja kepala bagian dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari serta menentukan kebijakan perusahaan baik ke dalam maupun keluar perusahaan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
58 digilib.uns.ac.id
c. Sekretaris direktur Bagian ini mempunyai tugas membantu pemimpin umum dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. d. Personalia Bagian ini bertugas membantu pemimpin umum dalam menangani masalah ketenagakerjaan, misalnya menerima dan menyeleksi tenaga kerja baru dan bertugas sebagai penasehat direktur yang berkaitan dengan bagian yang di tangani. e. Riset dan Development Bagian ini bertugas menilai produk yang dihasilkan perusahaan dan masalah yang dihadapi perusahaan serta sebagai penasehat direktur dengan bagian yang ditangani. f. Pemimpin redaksi Bagian ini bertanggung jawab atas terbitnya surat kabar serta mewakili perusahaan dan bertanggung jawab apabila ada masalah yang harus diselesaiklan di pengadilan. Bagian ini di bagi menjadi dua bagian yaitu redaksi suara merdeka dan redaksi cempaka minggu ini. Tetapi kedua redaksi tersebut mempunyai tugas yang sama dengan bagian-bagiannya: - Nasional (NAS) Menerima berita yang berasal dari dalam negeri - Internasional (INT) Menerima berita yang berasal dari luar negeri - Olahraga (ORA) Menerima berita yang berasal dari masalah olahraga - Ekonomi (EKO) Menerima berita yang berasal dari masalah ekonomi - Hiburan dan Edukasi (H & E) Menerima berita yang berasal dari masalah hiburan (selebrita) dan pendidikan - Edisi Minggu (EM) commit tomasalah user Menerima berita yang berasal dari halaman edisi minggu
59 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
- Utama (UT) Menerima berita yang berasal dari masalah fokus Jawa Tengah - Karangan Khas (KHA) Menerima berita yang berasal dari masalah opini, gagasan, dsb - Artistik (ART) Menerima berita yang berasal dari masalah grafis - Pusdok (PSD) Menerima berita yang berasal dari masalah foto - Daerah (DAE) Menerima berita yang berasal dari dalam dan luar kota Semarang
Profil Perusahaan Surat Kabar Suara Merdeka Pendiri
: H. Hetami
Komisaris Utama
: Ir. Budi Santosa
Pemimpin Umum
: Kukrit Suryo Wicaksono
Pemimpin Redaksi
: Amir Macmud NS
Direktur Operasional
: Hendro Basuki
Direktur Pemberitaan
: Sasongko Tedjo
Direktur SDM
: Sana Ariana Fiestri
Wakil Pemimpin Redaksi
: Gunawan Permadi
Redaktur Senior
: Sri Mulyani Azaini Bisri Heryanto Bagus Pratomo
Redaktur Pelaksana
: Ananto Pradono Murdiyat Moko Triyanto Triwikromo
Koordinator liputan
: Hartono I Nengah Segara Seni
Sekretaris Redaksi Litbang Pusat Data Analisis
: Eko Hari Mudjiharto : Djurianto Prabowo commit to user : Djito Patiatmodjo
60 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Personalia
: Sri Mulyani
Redaktur Analisis
: Putut Wahyu
Reporter Biro Semarang
: Edi Indarto
Kepala Biro Jakarta
: Hartono Hari Murti
Kepala Biro Surakarta
: Budi Cahyono
Kepala Biro Pantura
: Trias Purwadi
Kepala Biro Muria
: Muhammadun Sanomae
Kepala Biro Kedu & DIY
: Komper Wardopo
Manajer Pemasaran
: Berkah Yulianto
Manajer Riset dan Pengembangan
: Agus Widyanto
Manajer Tata Usaha
: Amir AR
Manajer Keuangan
: Dimas Satriyo W
Manajer Pembukuan
: Kemad Suryadi
Manajer Logistik / Umum
: Adi P
Manajer Produksi
: Bimbang Chadar
C. Alamat Redaksi Jl. Raya Kaligawe KM.5 Semarang 50188 Telp (024) 6580900, 6581925 Email
[email protected] Homepage http://www.suaramerdeka.com m.suaramerdeka.com epaper.suaramerdeka.com
D. GAMBARAN UMUM RADAR BANYUMAS D.1 Sejarah Surat Kabar Radar Banyumas Radar Banyumas adalah sebuah surat kabar atau koran Harian yang terbit di wilayah Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Surat kabar ini termasuk commit to user dalam grup Jawa Pos. Kantor pusatnya terletak di Kota Purwokerto. Koran ini
61 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pertama kali terbit tahun 1998. Radar Banyumas merupakan Harian Umum Terbesar
di
Barlingmascakeb
(Kabupaten
Banjarnegara,
Kabupaten
Purbalingga, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Kebumen). Radar Banyumas selalu menyuguhkan berita-berita ter-update, terhangat, dan berkualitas, baik berita lokal (barlingmascakeb), nasional, maupun manca negara. Selain itu, ada juga berita-berita seputar olah raga yang disuguhkan dalam halaman AllSport dan berita sepak bola dunia yang disuguhkan di halaman WorldSoccer. Berita-berita tersebut dikemas dengan rangkaian kata, kalimat, dan bahasa yang mudah dipahami sehingga pembaca mampu menyerap semua isi berita dengan hanya satu kali baca. selain menyuguhkan berbagai berita, Radar Banyumas juga menawarkan banyak fitur yang mungkin sangat bermanfaat bagi masyarakat luas khususnya masyarakat Barlingmascakeb. Fitur-fitur itu diantaranya adalah pemasangan iklan baris dan gambar, opini, surat pembaca, dan lain-lain. Banyak keunikan yang ada di koran Radar Banyumas, diantaranya seperti halamam khusus iklan baris yang diberi nama “Gudril”. Dengan adanya halaman ini diharapkan bisa membantu masyarakat Barlingmascakeb dalam hal promosi, jual beli, lowongan pekerjaan, dan lain-lain. Radar Banyumas terbit setiap hari, jumlah 16 halaman full colour, tiras 20.000 eksemplar. Dengan tiras 44.000 dan terbit 24 halaman setiap hari, Radar Banyumas merupakan bacaan wajib masyarakat Purwokerto, Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen. Dengan semakin lengkapnya fitur-fitur yang ditawarkan Radar Banyumas, diharapkan Radar Banyumas akan menjadi koran populer di kalangan masyarakat Barlingmascakeb. Dan semoga banyak manfaatnya untuk warga.
D.2 Visi-Misi Visi Dalam konteks ini peran yang ingin diambil adalah peran untuk to user mendidik dan mencerdaskan commit khalayak pembaca sebagai komponen bangsa
62 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
melalui sajian berita-berita dan ulasannya. Sedangkan misi adalah berkehendak untuk menyajikan informasi kepada segenap masyarakat tanpa terkecuali, Tidak ada misi khusus dari suatu golongan atau kepentingan tertentu.
D.3 Kebijakan Redaksi Sementara itu, kebijakan redaksional adalah berupaya untuk menjadi referensi utama bagi masyarakat. Tercermin bahwa standard penulisan mengacu pada kelayakan jurnalistik secara umum. Seperti halnya, koran harian lain, peristiwa-peristiwa aktual menjadi bidikan utama dalam mengisi halaman korannya.
D.4 Sturktur Perusahaan Radar Banyumas Penasehat
: Lukaman Setiawan
Pembina Manajemen
: Sudirwan
Komisaris Utama
: Alwi Hamu
Komisaris
: Dwi nurmawan, Suparno Wonokromo
Direktur Utama
: Dra. Wiwik Kustiani
Direktur
: Fauzia Mufti Fiti Feldi
General Manager
: Fauzia Mufti Fiti Feldi
Wakil General Manager
: Hary agus Triono
Pemimpin Redaksi
: Yudhis Fajar Kurniawan
Wakil Pemimpin Redaksi : Asidi Waluyo Pemimpin Perusahaan
: Enggar Mulatsih
Redaktur
: Syaifudin
Asisiten redaktur
: Tangkas pamuji
Sekretaris Redaksi
: Tanti Nuryantini
Redaksi
: Daryanto, Hidayah, Ali, Bayu, Azizah, Laily, Indri
Fotografer
: Dimas
Keuangan
: Enggar Mulatsih user M : M.commit Hasbi,toHelmi
Marketing Event
63 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Iklan
: Dian, Ari, Uly, Deni, Firdaus, Aang, Imam, Caskim
Sirkulasi dan Pemasaran
: Yudi
D.5 Alamat Kantor Jl. SupardjoRustam No.88 Sokaraja Barat, Kabupaten Banyumas 53181 Telp: (0281) 6441168 Email: www.radarbanyumas.co.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Penyajian Data Dalam penelitian ini
diamati netralitas media massa yaitu terkait
berita seputar pasangan calon Gubernur Jawa Tengah pada periode 11 April-26 Mei 2013, dimana pada tanggal 11 April merupakan penetapan calon Gubernur Jawa Tengah oleh KPU Jawa Tengah dan pada tanggal 26 Mei berlangsungnya pemilihan calon Gubernur Jawa Tengah yang di selenggarakan oleh masyarakat Jawa Tengah secara keseluruhan sesui data yang telah ditetapkan pada DPT oleh KPU. Berita-berita mengenai Pilgub maupun pasangan calon Gubernur diluar periode 11 April-26 Mei 2013 tidak termasuk dalam penelitian ini. Berita seputar Pilgub ini juga di fokuskan pada pemberitaan mengenai pasangan calon atau kandidat, seperti apa saja yang di lakukan para kandidat dan tim sukses para kandidat tersebut.Adapun jumlah total dari penelitian ini 229 berita yang ada dalam Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas. Dalam Harian Solopos pemberitaan mengenai pasangan calon Gubernur Jawa Tengah yang di ambil dalam periode 11 April-26 Mei 2013 sejumlah 66 berita, pada Harian Suara Merdeka sejumlah 147 berita, dan pada Harian Radar Banyumas menyajikan berita mengenai pasangan calon Gubernur Jawa Tengah yang di ambil dalam periode 11 April-26 Mei 2013 tebilang cukup sedikit dengan jumlah 16 berita.
commit to user
64
65 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. Berita Pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono di Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas Periode 11 April-26 Mei 2013 Tabel 1. Berita Harian Solopos tentang Pasangan HP-Don No 1
2 3
4
5 6 7 8 9 10 11
12
13 14 15 16
17
18
19
Berita Solopos Hadi nomor 1, Bibit Nomor 2, Ganjar Nomor 3 Hanura Yakin HPDon Menangi Pilgub HNW: Calon Petahana Rawan Mobilisasi PNS Kekayaan Hadi Prabowo Rp14,5 Miliar DPRD: Pencopotan HP Politis! Blusukan Pasar, HP Tebar Janji Calon Ikrarkan Pilgub Bermartabat HP Kritik Bibit di Depan DPRD HP Pakai Kartu, Bibit Tuai Kritikan “Para Cagub Tak Paham Jateng” Cegah Golput, Hadi Prabowo Blusukan Pasar Relawan Targetkan HP-Don Raup 50 Persen Suara Cagub-cawagub Langgar Kampanye Marak, Spanduk Rustri Dukung HP Rustriningsih Bantah Dukung HP-Don HP-Don Catut Nama Rustri, PDIP Tak Gentar Tim HP-Don Diduga Serobot Jatah Kampanye Hp-Don ke Solo. Bissa di Banyumas Gagah Merahkan Semarang Massa Diduga Rusak Rumah Anggota Tim HP-Don
Sensasi
Stereotype
Juntaposition
Linkage
Netral
commit to user
66 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
20 21
Kunjungi Klaten, Don Dicurhati Warga Pilgub Masuki Masa Tenang Jumlah
1
-
1
1
18
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Berita mengenai pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono dalam Harian Solopos yang mengandung kategori sensasi sebagai berikut: Berita dengan judul “Massa Diduga Rusak Rumah Anggota Tim HpDon” pada Harian Solopos, Selasa 21 Mei 2013. Berita ini dinilai mengandung sensasi karena wartawan dalam menulis berita tersebut terkesan melibihlebihkan dari fakta yang sebenarnya dan dapat menimbulkan efek dramatis bagi pembacanya, kata hancur berkeping-keping merupakan kata yang melebih-lebihkan karena dapat dibayangkan kalau atap genteng yang dilempari tersebut hanya pecah, sebenarnya kata pecah lebih sesuai digunakan dan tidak akan menimbulkan efek yang berlebihan bagi yang membacanya. Berita mengenai pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono di Harian Solopos yang memunculkan unsur kategori juntaposition yaitu: Berita dengan judul “Tim Hp-Don Diduga Serobot Jatah Kampanye” dalam Harian Solopos, Jum’at 17 Mei 2013. Dalam berita ini di tulis berdasarkan surat pemberitahuan dari tim sukses HP-Don, mereka bakal melakukan aksi sosial berupa pengobatan gratis di Pasar Nglano. Dalam praktiknya, tim sukses HP-Don tidak menggelar pengobatan gratis melainkan membagi-bagikan kartu program dan stiker bergambar HP-Don, dalam berita ini menyandingkan dua hal yang bertentangan sehingga menimbulkan efek yang kontras. Dengan pernyataan dan praktik yang tidak sama tentu akan menimbulkan kesan kalau pasangan ini hanya melakukan omong kosong, disini juga dapat menimbulkan pencitraan kalau HP-Don adalah sosok yang tak dapat dipercaya. Berita mengenai pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono di Harian Solopos yang memunculkan unsur kategori linkage yaitu: commit to user
67 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berita dengan judul “HNW: Calon Petahana Rawan Mobilisasi PNS” dalam Harian Solopos, Senin 22 April 2013. Dalam berita ini menuliskan tentang Partai Keadilan Sejahtera yang mewasdai mobilisasi PNS yang dilakukan pasangan incumbent dalam Pilgub Jateng pada 26 Mei 2013, yang tentunya hal ini ditujukan pada pasangan BISSA. Namun diahir kalimat menuliskan, terpisah puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia menggelar aksi sebagai rasa kepedulian car free daydengan memakai topeng tiga cagub Jateng. Dalam hal ini wartawan menyadingkan dua hal yang berlainan untuk menimbulkan efek kontras. Untuk berita netral yaitu: berita-berita yang ditulis tanpa memasukkan unsur sensasi, stereotype, juntaposition, dan linkage. Jika dalam suatu berita mengandung salah satu unsur tersebut, dapat menjadikan berita tersebut bernilai tidak netral. Netralitas lebih diorientasikan pada fakta. Yang pertama, adalah
kelengkapan
fakta.
Berita
yang
netral
adalah
berita
yang
mengungkapkan peristiwa dengan fakta-fakta yang lengkap, tidak ada penambahan atau pengurangan. Yang kedua, adalah akurasi fakta. Berita harus bisa menggambarkan peristiwa dengan bahasa yang jelas.113
Tabel 2. Berita Harian Suara Merdeka tentang Pasangan HP-Don No 1 2
3
4 5
6 7
113
Berita Suara Merdeka Hp-Don Bantu Korban Banjir HP Silaturahmi Dengan Kiai Kampung HP Minta Mahasiswa Reponsif Sikapi Perubahan HP Sambangi Warga Nahdliyin Di Brebes Bawaslu Selidiki Surat HP Kepada Sekjen Kemendagri HP Tebar Janji Di Selatan HP-Don Diserahi Tongkat Pemenangan
Mursito, Op.Cit, hlm: 17.
Sensasi
Stereotype
Juntaposition
Linkage
Netral
commit to user
68 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22
23 24 25 26
27 28
29 30 31
HP-Don Abaikan Survei LSI HP 1, Bibit 2, Ganjar 3 Cagub Optimis Nomor Urut Bawa Kemenangan Hary Tanoe Minta Hanura Solid HP-Don Sosialisasi Di LP Kedungpane PKS Kerja Maksimal HP Komitmen Majukan Klaten HP Minta Warga Tidak Golput Mega Bintang Minta PNS Tidak Takut Harta Kekayaan HP Rp 13,15 Miliar PWRI Apresiasi Kehadiran HP KH Chalwani Restui Dan Doakan HP Sukses Hadi Minta PNS Jangan Ditekan Elang Hitam Dukung HP HP Ajak Perangi Narkoba Pendukung Diminta Kerja Keras dan Cerdas Mardiyanto Restui HP Baliho HP-Don Diturunkan HP-Don Panen Padi di Ambarawa Hadi Prabowo Terkaya Bibit Waluyo Rp 13,1 M, Ganjar Rp 3 M HP Berpantun di Depan Pendukung Komunitas Difabel dan HP Teken Kontrak Politik Elektabilitas HP-Don Tertinggi “Dijelek-jelekkan, Jangan Membalas...” Pendukung
commit to user
69 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
32
33 34 35 36
37
38 39
40 41 42 43 44
45 46
47
Soemarmo-Hendrar Merapat ke HP-Don Robot Cosplay Sosialisasikan HPDon HP Didoakan Pedagang Pasar Cagub Belum Paham Akar Masalah Jateng HP Komitmen Sejahterakan Petani HP Minta Parpol Pendukung Jaga Komitmen HP Kunjungi Kompleks Bojana Kudus Dicatut, Rustri Protes HP Mengeluh Posternya Kurang Banyak HP Bagikan Kartu Jateng Sejahtera Gambar Rustri Masih Bermunculan Ali Mufiz: Bismillah, Restuku Padamu HP Nonton Wayang Sukmawati Ajak Kaum Nasionalis Pilih HP HP Wayangan di Pasar Pengging Prabowo: 6 Partai Akan Kejutkan Jateng Temui Nelayan, HP Diantar Konvoi Jip Jumlah
4
-
-
1
42
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Berita mengenai pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono dalam Harian Suara Merdeka yang mengandung kategori sensasi sebagai berikut: Berita dengan judul “HP Ajak Perangi Narkoba” pada Harian Suara Merdeka, Senin 29 April 2013. Dalam berita ini wartawan menulissudah dikenal masyarakat Kendal, kata-kata tersebut terkesan berlebihan tidak sesuai dengan fakta karena pada kenyataannya pasti masyarakat Kendal tidak commit to user semuanya kenal dengan HP-Don mengingat masyarakat Kendal yang
70 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
jumlahnya banyak hingga di pelosok-pelosok desa, seharusnya untuk menjauhkan dari unsur tidak netral cukup menggunakan kalimatsudah dikenal sebagian masyarakat Kendal. Berita dengan judul “HP-Don Panen Padi Di Ambarawa” pada Harian Suara Merdeka, Kamis 2 Mei 2013. Dalam berita ini wartawan menilis HP-Don larut dalam kebahagian, kalimat larut dalam kebahagian terkesan hiperbolis. Karena faktanya yang bahagia itu adalah petani, HP-Don belum tentu merasakan bahagia seperti yang dirasakan para petani tersebut. Seharusnya cukup dengan menuliskan HP-Don ikut serta dalam panen raya yang di gelar petani, tidak menonjolkan pada HP-Don sebagai aspek personalisasi karena disini HP-Don sebagai salah satu pasangan calon Gubernur pastinya ingin memberikan citra yang positif untuk masyarakat khususnya para petani yang sedang panen tersebut agar para petani simpati terhadap pasangan tersebut. Berita dengan judul “HP Berpantun di Depan Pendukung” pada Harian Suara Merdeka, Jum’at 3 Mei 2013. Dalam berita ini wartawan menulis cagub yang berpasangan dengan cawagub Don Murdono ini membakar semangat, kata-kata membakar semangat merupakan hiperbolis yang menggambarkan semangat pendukung HP-DON ini berkobar-kobar seperti api. Seharusnya cukup dengan menuliskan “memberikan semangat” agar terkesan netral dan tidak berlebihan karena berita harus bersifat objektif. Berita dengan judul “HP Bagikan Kartu Jateng Sejahtera” pada Harian Suara Merdeka, Jum’at 17 Mei 2013.Dalam berita ini wartawan menulis kata antusiasyang terkesan melebih-lebihkan dan juga menambahkan kata untuk menuju lokasi ia juga harus melewati sungai kecil dan puluhan anak tangga, kata-kata
tersebut
menggambarkan
sesuatu
yang
berlebihan
atau
hiperbolis.Seharusnya tak perlu menuliskan kata-kata seperti itu untuk menarik simpati pembaca, cukup dengan Cagub yang diusung enam partai koalisi ini mengunjungi makam Magribi di ujung desa itu terkesan lebih netral. Dengan kata-kata yang ditulis dalam berita tersebut kelihatan sekali memiliki maksud commituntuk to user untuk memberikan citra yang positif pasangan tersebut. Padahal faktanya
71 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
masyarakat umum merasakan hal yang biasa saja untuk menuju makam magribi tersebut. Berita-berita mengenai pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono di HarianSuara Merdeka yang mengandung unsur kategori linkage yaitu: Berita dengan judul “HP Komitmen Sejahterakan Petani” dalam Harian Suara Merdeka, Minggu 12 Mei 2013. Memunculkan juntaposition dengan dituliskanya untuk menjaga stamina dan kebugaran tubuhnya selama masa kampanye, Cagub kelahiran Klaten ini pun meminum jamu tradisional yang dijajakan pedagang pasar, dalam hal ini memunculkan juntaposition positif terhadap HP-Don, ada kesan memaksakan dari kalimat yang dibuat, yakni dengan menyandingkan dua hal yang tidak ada kaitannya secara signifikan. Yakni aspek kesehatan dengan minum jamu. Hanya dengan minum jamu sekali saja ditempat pedagang keliling di pasar Sragen, apakah akan langsung memberikan efek langsung bagi stamina atau kesehatan kandidat? Ini memaksakan agar terbentuk citra calon adalah orang yang dekat dengan rakyatnya dengan adanya mau minum jamu yang di produksi rakyat kecil, yang di jajakan di pasar dimana biasanya orang yang mempunyai banyak duit maupun pejabat biasanya enggan untuk mengunjunginya karena terkesan kumuh dan bau. Untuk berita netral yaitu: berita-berita yang ditulis tanpa memasukkan unsur sensasi, stereotype, juntaposition, dan linkage. Jika dalam suatu berita mengandung salah satu unsur tersebut, dapat menjadikan berita tersebut bernilai tidak netral. Pada dasarnya berita itu harus objektif. Ditulis apa adanya artinya reporter dalam memilih dan menyusun berita tidak memasukkan prasangka-prasangka pribadinya atau pesan dari pihak lain. Dan bagi wartawan berita objektif ialah laporan mengenai suatu fakta yang mereka amati tanpa pandangan berat sebela (bias).
commit to user
72 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 3. Berita Harian Radar Banyumas tentang Pasangan HP-Don No 1 2 3 4 5
Berita Radar Banyumas Panwaslu Temukan Pelanggaran HP-Don HP-Don Fokus Pembangunan Desa Hadi Prabowo Sambangi Banyumas Tiga Paslon Curi Start Kampanye Aspal Ditulis HPDon Jumlah
Sensasi
Stereotype
Juntaposition
Linkage
Netral
-
-
-
1
4
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Berita-berita mengenai pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono di HarianRadar Banyumas yang mengandung unsur kategori linkage yaitu: Berita dengan judul “Bawaslu Temukan Pelanggaran HP-Don” pada Harian Radar Banyumas, Senin 15 April 2013. Dalam berita ini ditulis belum lagi selesai pengusutan mobilisasi PNS dan pembagian uang yang diduga dilakukan oleh Tim HP di Kebumen, Bawaslu kembali mendapatkan bukti pelanggaran. Disini wartawan menyandingkan dua hal yang berlainan mengenai pelanggaran HP-Don agar menimbulkan efek yang kontras. Untuk berita netral yaitu: berita-berita yang ditulis tanpa memasukkan unsur sensasi, stereotype, juntaposition, dan linkage. Jika dalam suatu berita mengandung salah satu unsur tersebut, dapat menjadikan berita tersebut bernilai tidak netral.
commit to user
73 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Berita Pasangan Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo di Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas Periode 11 April-26 Mei 2013 Tabel 4. Berita Harian Solopos tentang Pasangan Bibit-Sudijono No 1
2
3 4 5
6 7 8 9 10
11 12
13
14
15 16
17 18 19
Berita Solopos Bibit-Sudijono Luncurkan jatengbissa.com Hasil Survei LSKP, Bibit Ungguli Cagub Lain Bibit Bantah Tudingan Mega Bibit: Soloraya Kantong Suara Saya Permintaan Maaf Bibit Dituding Kampanye Terselubung Bibit Copot HP dari Bank Jateng Bibit: Rakyat Tak Pilih Saya, Kebangetan! Bibit Waluyo Bantah Zalimi HP Bibit Tak Hadir, HP Paling Tajir Bibit Kampanye, Anggota DPRD Bolos Sidang Bibit: Saya Sudah di Hati Rakyat Jateng Istri Bibit Dampingi Sudijono Blusukan Pasar Raih Simpati Warga, Sudijono Blusukan Pasar Dapat Jatah Kampanye, Bibit Pilih Kerja Istri Bibit Jadi Jurkam Bissa Timses Bissa: Polemik Saripetojo Tak Berpengaruh Spanduk Sudijono Muncul di Pagar SMK Dilaporkan ke KPK, Bibit Santai Tim Bissa Laporkan Dugaan Black Campaign
Sensasi
Stereotype
Juntaposition
Linkage
Netral
commit to user
74 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
20
Kawal Suara, Tim Bissa Maksimalkan IT Jumlah
3
2
-
-
15
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Berita-berita
mengenai
pasangan
Bibit
Waluyo-Sudijono
Sastroatmodjo dalam Harian Solopos yang mengandung unsur kategori sensasi yaitu: Berita dengan judul “Bibit: Soloraya Kantong Suara Saya” pada Harian Solopos, Sabtu 20 April 2013. Dalam berita ini ditulis seluruh wilayah di Jateng adalah basis masa pendukungnya, dengan kata-kata seluruh berarti sama halnya dengan semua. Padahal dalam faktanya banyak masa yang mendukung pasangan cagub-cawagub lain. Tentu hal ini akan memiliki kesan tersendiri oleh pembaca, dimana pembaca dapat menilai ungkapan tersebut menggambarkan sifat yang sombong, arogan, dan sebagainya. Dengan ditulisnya berita tersebut dapat menimbulkan sensasi yang negatif karena dapat merugikan untuk pasangan tersebut dengan citra yang kurang baik. Berita dengan judul “Permintaan Maaf Bibit Dituding Kampanye Terselubung” pada Harian Solopos, Senin 22 April 2013. Dalam berita tersebut terdapat tulisan kehilangan simpati kepada Bibit Waluyo kendati dia sudah menyampaikan
maaf,
kata-kata
kehilangan
simpati
tersebut
dapat
menimbulkan sensasi negatif karena tidak menguntungkan untuk pasangan. Dengan berita tersebut pembaca dapat memiliki pemikiran yang kurang baik terhadap Bibit, padahal disisi lain Bibit selalu mengunggulkan kinerjanya selama 5 tahun ini, namun pada kenyataanya ada masyarakat yang merasa dikecewakan oleh kinerjanya sampai mengatakan kehilangan simpati kepada Bibit. Berita dengan judul “Bibit: Saya Sudah di Hati Rakyat Jateng” pada Harian Solopos, Sabtu 11 Mei 2013. Dalam berita ini wartawan menuliskan kata-kata sesumbar, dengan kata-kata tersebut dapat menimbulkan sensasi yangnegatif.
Kata
sesumbar
mengandung
makna
negatif
seperti
menggambarkan sifat yang sombong atau arogan dan tentu saja masyarakat commit to user
75 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tidak simpati atau suka dengan sosok pemimpin yang sombong. Seharusnya dalam berita cukup di tuliskan Bibit Waluyo mengatakan jadi lebih netral dan tidak memberikan efek yang negatif untuk pasangan. Berita-berita
mengenai
pasangan
Bibit
Waluyo-Sudijono
Sastroatmodjo dalam Harian Solopos yang memunculkan kategori stereotype yaitu: Berita dengan judul “Bibit: Rakyat Tak Pilih Saya, Kebangetan!” pada Harian Solopos Minggu 28 April 2013. Pada berita ini dituliskan kata-kata orang nomor satu di Jateng. Seharusnya dalam masa-masa kampanye tidak perlu menuliskan kata-kata diatas yang terkesan mempertegas status salah satu pasangan dan menimbulkan adanya stereotype. Berita dengan judul “Bibit Kampanye, Anggota DPRD Bolos Sidang” pada Harian Solopos Sabtu 11 Mei 2013. Pada berita ini terdapat kata-kata digelar kampanye tertutup Cagub Jawa Tengah yang berstatus incumbent. Dalam hal ini terdapat adanya stereotype dengan adanya kata-kata untuk mempertegas status dari salah satu pasangan. Untuk berita netral yaitu: berita-berita yang ditulis tanpa memasukkan unsur sensasi, stereotype, juntaposition, dan linkage. Jika dalam suatu berita mengandung salah satu unsur tersebut, dapat menjadikan berita tersebut bernilai tidak netral. Tabel 5. Berita Harian Suara Merdeka tentang Pasangan Bibit-Sudijono No 1 2 3 4 5 6 7 8
Berita Suara Merdeka 33 Polisi Jaga Cagubcawagub Debat Cagub untuk Sosialisasikan Program Jangan Mengintimidasi Bibit Luncurkan Website Survei LSI Unggulkan Bibit Bibit Tak Pikirkan Hasil Survei LSI Bibit Tekankan Modernisasi Sinergikan Ponpes
Sensasi
Stereotype
Juntaposition
Linkage
Netral
commit to user
76 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19 20
21 22
23 24
25 26
27
28 29 30
31
Dan Perguruan Tinggi Bibit = Ojo Lali Nomer Loro Bibit Yakin Menang Di Solo Raya Tetap Jaga Ukhuwah Di Bulan Politik Bibit klaim Kesuksesan Bali Ndesa Mbangun Desa Posdaya Solusi Atasi Kemiskinan Habib Lutfi “titip” Bibit Sudijono Sambangi Korban Gempa Dieng Kader BISSA Serap Aspirasi Golkar Jateng Targetkan 20% Bibit Ajukan Cuti Kampanye Sudijono Blusukan ke Brebes dan Tegal Bibit Waluyo Sayangkan Sikap Panwaslu Sudijono Janji Benahi Nasib Guru Swasta Bibit Kepada SBY: Saya Tak Punya Uang Untuk Nyagub Ibas: Bibit Sudah Cocok Bibit Anggap Perubahan Kekayaan Wajar Bibit Janji Batang Jadi Lumbung Pangan Bibit dan Hadi Saling Sindir, Ganjar Tampil Tenang Bali Desa Mbangun Desa Akan Dilanjutkan Bibit Banyak Kelebihan Bibit: Hati-hati dengan Bahasa Surga Bibit Garap Pekalongan, Sudijono ke PPI Batang Sudijono Prihatin Elpiji Langka
commit to user
77 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
32
33 34
35 36
37
38 40
41 42
Bissa Optimis, HPDon Minta Partai Bekerja Keras Bibit Waspadai Isu Money Politics Kemenangan 70 Persen Bukan Hal Mustahil Aburizal Berharap Tak Ada Intimidasi Malam Nonton Wayang, Siang Bersalam Komando Bibit-Ganjar Saling Kejar dalam Pemberitaan Terapkan Subsidi Silang Pendidikan Arak-arakan Pendukung Bibit Dibubarkan Kesehatan Sudijono Menurun Beras Gratis Berstiker Bibit Beredar Jumlah
2
4
2
pasangan
Bibit
-
34
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Berita-berita
mengenai
Waluyo-Sudijono
Sastroatmodjo dalam Harian Suara Merdeka yang mengandung unsur kategori sensasi yaitu: Berita dengan judul “Ibas: Bibit Sudah Cocok” pada Harian Suara Merdeka, Senin 6 Mei 2013. Dalam berita ini terdapat tulisan Bibit pamer sejumlah keberhasilan di bidang pertanian dan kelautan, dalam berita ini terdapat kata-kata pamer yang dapat menimbulkan perspektif negatif oleh pembaca dan mengandung sensasi karena apa yang dipamerkan Bibit tersebut belum tentu sama dengan apa yang dirasakan oleh masyarakat secara umum. Hasil survai dari lembaga media survei nasional (Median), dari evaluasi terhadap kinerja Bibit Waluyo selama menjabat Gubernur Jateng ditemukan hanya 40 persen saja publik Jateng yang puas, sedangkan 37 persen tidak puas, dan sisanya tidak tahu. Survai dilakukan pada 23 Maret sampai 3 April 2013, commit to user
78 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan melibatkan 1200 responden dengan tingkat kepercayaan 95 persen.114 dengan demikian keberhasilan yang dirasakan oleh Bibit sebenarnya tidak dirasakan oleh masyarakat Jateng. Berita dengan judul “Kemenangan 70 Persen Bukan Hal Mustahil” pada Harian Suara Merdeka, Jum’at 17 Mei 2013. Dalam berita ini terdapat kata-kata sesumbar mengenai perolehan suara, memang dalam hasil survai LSKP dan LSI untuk pasangan Bibit ini menduduki peringkat pertama dan kemudian disusul oleh pasangan HP-Don dan Ganjar-Heru. Namun sebenarnya kata sesumbar ini menimbulkan makna yang negatif dan dapat merugikan untuk Bibit, karena dapat mempengaruhi persepsi pembaca dengan gambaran sosok pribadi yang sombong dan tentu karakter tersebut tidak disukai oleh masyarakat. Berita-berita
mengenai
pasangan
Bibit
Waluyo-Sudijono
Sastroatmodjo dalam Harian Suara Merdeka yang memunculkan kategori stereotype yaitu: Berita dengan judul “Bibit Luncurkan Website” pada HarianSuara Merdeka, Sabtu 13 April 2013. Dalam berita ini wartawan menuliskan BISSA meresmikan website www.jatengbissa.com. Mengapa dalam berita ini hanya menuliskan tentang website yang diluncurkan pasangan BISSA saja. padahal pada faktanya pasangan lain seperti HP-Don maupun Gagah juga sama-sama memiliki website. Harusnya media memberikan porsi yang seimbang dalam pemberitaan tersebut, apa karena Bibit Waluyo merupakan pasangan yang incumbent? Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam ruang pemberitaan diantaranya yaitu level ekstramedia berhubungan dengan faktor lingkungan di luar media seperti salah satunya yaitu level ideologi. Level idiologi akan dilihat lebih kepada yang berkuasa di masyarakat dan bagaimana media menentukan.115 Berita dengan judul “Bibit Janji Batang Jadi Lumbung Pangan” pada HarianSuara Merdeka, Rabu 8 Mei 2013. Dalam berita ini wartawan 114
Hasil survai Median. Agus Sudibyo, Op.Cit.hlm: 12
115
commit to user
79 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menuliskan berbagi cara telah di lakukan oleh Gubernur Bibit Waluyo,yang menunjukkan ada keterwakilan Bibit sebagai Gubernur dalam berita tersebut, seharusnya kalimat yang dibuat adalah Bibit mengaku sudah mengupayakan berbagai cara. Memunculkan stereotype positif karena memberikan citra yang baik terhadap salah satu pasangan yaitu Bibit, dengan kata berbagai cara telah ini menunjukkan kalau Bibit sudah menggunakan semua cara, jadi apabila ada kegagalan itu bukan kesalah Bibit. Berita dengan judul “Bibit: Hati-Hati Dengan Bahasa Surga” pada HarianSuara Merdeka, Minggu 12 Mei 2013. Dalam berita ini dituliskan Gubernur yang akan habis masa jabatannya pada Agustus mendatang ini lebih memilih realistis. Dia menyesuaikan antara anggaran, sumber daya manusia dan peraturan yang ada.Dengan kalimat seperti yang di tulis dalam berita itu menggambarkan kalau Bibit adalah sosok Gubernur yang teladan dan dapat memimpin dengan baik. Berita dengan judul “Terapkan Subsidi Silang Pendidikan” pada Harian Suara Merdeka, Rabu 22 Mei 2013. Dalam berita ini di tuliskan dia memilih tetap menjalankan tugasnya sebagai Gubernur, agar kewajibanya tidak terganggu kampanye. Dalam hal ini memunculkan stereotype positif dengan menunjukkan bahwa Bibit adalah sosok pemimpin atau Gubernur yang bertanggung jawab yang lebih mementingkan kewajibannya sebagai Gubernur daripada kampanye. Seharusnya tanpa ditulis juga pembaca akan dapat menilai bagaimana kinerja Bibit sebagai Gubernur. Berita-berita
mengenai
pasangan
Bibit
Waluyo-Sudijono
Sastroatmodjo dalam Harian Suara Merdeka yang memunculkan kategori juntaposition yaitu: Berita dengan judul “Bibit Yakin Menang di Solo Raya” dalam HarianSuara Merdeka, Sabtu 20 April 2013. Dalam berita ini wartawan menyandingkan kalimat Bibit Waluyo optimis akan meraup suara mayoritas di kawasan Solo Raya dalam Pilgub Jateng. Sementara kota Solo sekitarnya merupakan wilayah yang menjadi basis massa Ganjar Pranowo dan Heru commit to user Sudjatmoko yang di usung PDIP, disini memunculkan juntaposition dengan
80 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ditulisnya hal yang berlainan antara pernyataan dengan keadaan, disini seolaholah pembaca dipaksa untuk memberikan kesan negatif terhadap Bibit dengan sikapnya tersebut. Dengan pernyataannya tersebut dapat memberikan kesan kalau Bibit ini orang yang terlalu percaya diri bahkan mengarah ke sombong, apalagi di berita yang lain Bibit sesumbar dengan kemenangan tersebut. Hal tersebut memberikan citra yang kurang baik untuk pasangan tersebut. Berita dengan judul “Bibit Ajukan Cuti Kampanye” dalam HarianSuara Merdeka, Selasa 30 April 2013. Dalam berita ini wartawan menyandingkan kalimat calon Gubernur petahana Bibit Waluyo, sudah mengirimkan surat cuti kampanye kepada menteri dalam negeri Gamawan Fauzi. Sebelumnya Bibit mengatakan, tidak perlu menggunakan waktu kampanye yang ada, disini memunculkan juntaposition negatif dengan menyandingkan dua hal yang berbeda antara peryataan dengan faktanya dan menimbulkan sesuatu yang kontras. Dalam hal ini pembaca juga di paksa untuk memberikan citra negatif terhadap Bibit yang secara langsung apa yang di katakan tersebut tidak sesuai dengan yang dijalankan. Dan hal tersebut merugikan untuk pasangan Bissa. Untuk berita netral yaitu: berita-berita yang ditulis tanpa memasukkan unsur sensasi, stereotype, juntaposition, dan linkage. Jika dalam suatu berita mengandung salah satu unsur tersebut, dapat menjadikan berita tersebut bernilai tidak netral.
Tabel 6. Berita Harian Radar Banyumas tentang Pasangan Bibit-Sudijono No 1 2
3
Berita Radar Banyumas Masih Belum Tentukan Pilihan Meriah, Kampanye Dialog Cagubcawagub H. Bibit Waluyo-H. Sudijono SA (Bissa) Bissa Percaya Tekhnologi, Ganjar Andalkan Roda Jumlah
Sensasi
Stereotype
Juntaposition
Linkage
Netral
commit to- user Sumber: Hasil Koding Peneliti 1
-
-
2
81 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berita-berita
mengenai
pasangan
Bibit
Waluyo-Sudijono
Sastroatmodjo dalam Harian Radar Banyumas yang mengandung unsur sensasi yaitu: Berita dengan judul “Meriah, Kampanye Dialog cagub-cawagub H. Bibit Waluyo-H. Sudijono S.A (Bissa)” pada Harian Radar Banyumas, Sabtu 18 Mei 2013. Dalam berita ini terdapat kata-kata antusias unsur sensasi yang positif, dalam hal ini membuat gambaran situasi kampanye Bissa menjadi sesuatu yang sangat meriah atau sangat ramai sekali dengan tepuk tangan dan sorak sorai yang terdengar dengan riuhnya seperti yang di tulis dalam berita. Dengan kata-kata yang disajikan tersebut mengandung makna hiperbolis atau berlebihan. Selain itu juga terdapat kata-kata ternyata dan telah akrab di masyarakat. Pada kenyataannya situasi kampanye dapat di bayangkan seperti apa situasinya, jika kampanye tersebut dilakukan di muka para kader Bissa dimaklumi situasinya akan sangat meriah dan antusias karena mereka satu visi dan satu misi yaitu dengan harapan dapat memboyong Bissa ke kursi H 1. Namun disini kampanye dilakukan di muka para buruh pabrik, apa situasinya akan seheboh itu? sementara saat ini banyak warga termasuk para buruh yang apatis dengan para kandidat menilik fakta selama ini ada perbedaan antara janji dengan kenyataan setelah terpilih. Sensasi positif ini semakin terlihat dengan penempatan berita yang menjadi headline dengan judul besar. Dengan memunculkan sensasi positif dapat menjadi upaya menarik minat baca pembaca agar membacanya karena dapat mengubah nilai berita yang dimuat dari hal biasa menjadi hal yang luar biasa. Untuk menghilangkan kesan tidak netral dalam suatu pemberitaan biasanya media akan memuat kampanye para calon secara berimbang artinya memberikan porsi yang sama seperti contohnya menjadikan berita kampanye seluruh calon dalam satu naskah. Namun dalam berita ini hanya menyajikan berita kampanye Bissa yang cukup berlebihan. Untuk berita netral yaitu: berita-berita yang ditulis tanpa memasukkan unsur sensasi, stereotype, juntaposition, dan linkage. Jika dalam suatu berita mengandung salah satu unsur tersebut, dapat menjadikan berita tersebut commit to user bernilai tidak netral.
82 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Berita Pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko di Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas Periode 11 April-26 Mei 2013 Tabel 7. Berita Harian Solopos tentang Pasangan Ganjar-Heru No 1
2 3 4
5 6 7
8 9 10 11
12
13 14 15 16 17
18 19
Berita Solopos Megawati Hadiri Deklarasi Ganjar-Heru 25.000 Kader PDIP Siap Merahkan Solo Hari ini, Deklarasi Ganjar-Heru 9 Mobdin Warnai Deklarasi Ganjar-Heru KPU Lakukan Undian Nomor Urut Cagub Tim Sukses Cakub Tanggapi Santai Survei LSKP PKS Protes Spanduk Ganjar-Heru Kader PDIP Wajib Pilih Ganjar Atribut Ganjar-Heru Paling Banyak Melanggar Kubu Ganjar Ultimatum Satpol PP Cagub-Cawagub Copoti Baliho di Pohon Kader Demokrat Dukung Ganjar-Heru Dukung Ganjar-Heru, 8 Kader PDIP Keliling Jateng Panwaslu Soroti Rencana Kehadiran Ganjar Rudy Ancang-ancang Cuti Kampanye Gagah Makmur, Bissa Buncit Jokowi Turun Gunung, HP Blusukan Pasar Kampanye Pilgub, Rudy Pakai Mobil Tua PDIP All Out, Sudijono Inginkan Satu Keluarga Satu Sarjana Ganjar ke Gunung, Bibit Pilih ke Pantai Kampanyekan Ganjar, Kader PDIP Blusukan Pasar Mojosongo
Sensasi
Stereotype
Juntaposition
Linkage
Netral
commit to user
83 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
20
21
22
23
24
25
Kampanye Cagubcawagub Dinilai Tidak Kreatif Ketua KPPS Diduga Bagikan Gambar Ganjar-Heru Sukarelawan Pemenangan Ganjar Klaim Ungguli DPC PDIP Wardoyo Pimpin Kampanye PDIP Keliling Sukoharjo Sasaran Anak Muda, Gagah Suguhkan Music On The Truck PDIP Siaga 1, HP Berharap Tak Ada Politik Uang Jumlah
-
2
1
1
21
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Berita-berita yang berkaitan dengan pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko di HarianSoloposyang memunculkan kategori stereotype yaitu: Berita dengan judul “Cagub-Cawagub Copoti Baliho di Pohon” dalam HarianSolopos, Jum’at 26 April 2013. Dalam berita ini di tulis Ganjar bahkan mencopot sendiri baliho berukuran besar bergambar dirinya. Berita ini memunculkan stereotype positif terhadap salah satu calon, dalam hal ini adalah Ganjar. Dengan menggunakan kata bahkan dapat menimbulkan makna bahwa apa yang dilakukan Ganjar adalah sesuatu yang luar biasa karena tidak sungkan-sungkan untuk mencopot baliho bergambar dirinya sendiri tersebut dan apa yang dilakukan oleh Ganjar tersebut patut di contoh. Disini juga ada kesan tersendiri yang menunjukkan kalau Ganjar adalah sosok yang mematuhi aturan kampanye dan tahu etika. Padahal apa yang dilakukan Ganjar ini juga dilakukan oleh pasangan lain, yaitu dilakukan oleh Sudijono yang berpasangan dengan Bibit Waluyo. Tanpa adanya tambahan kata “bahkan” mengesankan apa yang dilakukan oleh Sudijono ini adalah hal yang biasa, dan mengesankan hal tersebut memang seharusnya ia dilakukan. Selain itu penempatan berita sudijono yang dibawah, dan penempatan berita Ganjar yang lebih pertama commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
84 digilib.uns.ac.id
menguatkan kesan adanya stereotype positif tersebut, walaupun ada kemungkinan wartawan tidak sengaja ataupun menyadari hal tersebut. Berita dengan judul “Kampanye Pilgub, Rudy Pakai Mobil Tua” dalam HarianSolopos, Sabtu 11 Mei 2013. Dalam berita ini memunculkan stereotype positif bagi salah satu calon, dalam hal ini yaitu Ganjar. Bahwa apa yang dilakukan oleh Rudy adalah bentuk pencitraan positif sebagai sosok yang sederhana sebagai pemimpin yakni dengan menggunakan mobil tua. Dalam berita ini di tuliskan dua kendaraan itu jauh dari kesan wah, sebuah sedan Suzuki Forsa GLX keluaran 1989 dan Daihatsu Hiline MPV. Mengapa dalam berita tersebut menggunakan kalimat seperti itu? tanpa menuliskan kalimat dua kendaraan itu jauh dari kesan wah, orang sudah dapat memperkirakan seperti apa kondisi mobil yang dipakai Rudy saat berkampanye. Seharusnya wartawan membiarkan pembaca yang menilai sendiri tanpa harus memberikan kesan semacam itu. Hal tersebut memang pencitraan positif terhadap Rudy namun pada akhirnya juga memberikan nilai positif untuk Ganjar, karena disini Rudy berkampanye untuk Ganjar yang sama-sama dari kader PDIP dan menggambarkan bahwa pemimpin yang di usung dari partai PDIP ini adalah sosok yang sederhana, merakyat, dan tidak suka menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye. Berita-berita mengenai pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko dalam HarianSolopos yang memunculkankategori juntaposition yaitu: Berita dengan judul “KPU Lakukan Undian Nomor Urut Cagub Tim Sukses Cagub Tanggapi Santai Survei LSKP” pada Harian Solopos Selasa 16 April 2013. Dalam berita ini menyandingkan dua hal yang berlainan tetapi berkaitan dimana menuliskan tentang tim sukses Ganjar dan tim sukses HP yang menanggapi hasil dari LSKP. Berita-berita mengenai pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko dalam HarianSolopos yang memunculkan kategori linkage yaitu: Berita dengan judul “PDIP All Out, Sudijono Inginkan Satu Keluarga Satu Sarjana” pada Harian Solopos Senin 13 Mei 2013. Dalam berita ini to user wartawan menyandingkan duacommit hal yang berbeda dimana PDIP akan all out
85 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
untuk kemengan Ganjar-Heru dengan berbagai cara sedangkan dalam tempat yang terpisah Sudijono menyatakan akan memajukan pendidikan di Jateng yang selama ini belum maksimal. Dalam hal ini berbeda dimana kubu Ganjar berusaha dengan berbagai cara untuk kemenangan sementara Sudijono hanya menyampaikan programnya. Untuk berita netral yaitu: berita-berita yang ditulis tanpa memasukkan unsur sensasi, stereotype, juntaposition, dan linkage. Jika dalam suatu berita mengandung salah satu unsur tersebut, dapat menjadikan berita tersebut bernilai tidak netral.
Tabel 8. Berita Harian Suara Merdeka tentang Pasangan Ganjar-Heru No 1 2
3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16
Berita Suara Merdeka Rektor-Pakar UNDIP Beri Masukan Ganjar Hari Ini Pelantikan Bupati Banyumas. Bibit-Ganjar Diundang Tolak Mobil Dinas Baru Ganjar Direstui Kiai Sepuh PPP Mega : Kader PDIP Harus Full Power Panwas Temukan 9 Mobil Dinas Kader PDIP Merahkan Manahan Paguyupan Jateng Dukung Ganjar Kadin Antusias Sambut Ganjar Kader Diminta Kampanye Getok Tular Ganjar Targetkan Menang Di Grobokan Ganjar Perhatikan Pasar Ganjar Kunjungi Pasar Dan Makam Kartini Ganjar Mujahadah Bareng Kiai Kampung Dari Baju Sampai Rambut Serba Putih Puan Ambil Alih Tim
Sensasi
Stereotype
Juntaposition
Linkage
Netral
commit to user
86 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
17 18 19
20 21 22 23 24
25
26 27
28 29 30 31
32 33 34 35 36 37 38 39 40
Sukses Ganjar-Heru Pilgub Kurang Diasosialisasikan Calon Copot Atribut di Pohon Ganjar Janji Pertahankan Pasar Tradisional Ganjar Nonton Film Indie Srikandi Garuda Sebar Bunga Penyambung Lidah Pedagang Teken Kontrak dengan Buruh Ganjar Diminta Selesaikan Persoalan Rusunawa Rindu yang Baru Siap Menangkan GanjarHeru Nguri-nguri Budaya Bangkitkan Pariwisata Ketua DPD Golkar Purworejo Dukung Ganjar Ganjar Siap Hapus Bansoss Ganjar Janji Undang Metallica Ganjar Nimbrung Jalan Sehat Hardiknas Kampanye Jateng Lucu, Ribuan Pedagang Jepara Mendukung Ganjar Bentuk Satgas Antipolitik Uang “Butuh Lebih Banyak Calon Seperti Ganjar“ Heru Belum Dapat Izin Cuti Kampanye Pilgub Program Cagub Dikritik Istri Ganjar Blusukan Posko Relawan Ganjar Diteror Jokowi Kampanyekan Ganjar-Heru Megawati Minta Kader Kerja Keras Mega : Perusak Atribut dan Mobil Kampungan
commit to user
87 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
51 52
53 54 55 56 57 58
Kampanye Ganjar Diisi Sepeda Sante Menangis Terima Tumpeng Dari Ganjar Piknik PKK Disusupi Kampanye Cagub Ganjar-Heru Menang Cerdas Cermat Ganjar Disambati Pengungsi Merapi Tim Gagah Blusukan ke Pasar Ganjar Tebar “Virus” Salam Metal Mega Minta Penguasa Tak Intervensi Pilgub Ganjar Janjikan Pembangunan JLSS Puan Maharani : Pertahankan Kemenangan PDIP Ribuan Kader PDIP Keliling Sukoharjo Mega Minta Waspadai Kecurangan Lawan Politik Nelayan Datangi Posko Ganjar-Heru Gagah Gelar Music on The Truck Mega: Waspadai Intimidasi Ganjar Kuasai Data, Bibit Paham Pertanian Karokean, Berenang, dan Santai di Posko Ribuan Baliho Ganjar Dicopot Jumlah
2
2
-
1
53
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Berita-berita mengenai pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko dalam HarianSuara Merdeka yang mengandung unsur kategori sensasi yaitu: Berita dengan judul “Kader Diminta Kampanye Getok Tular” pada Harian Suara Merdeka, Kamis 18 April 2013. Dalam berita ini terdapat tulisan bekas stasiun pengisinan SPBU itu pun menjadi lautan manusia, dapat dibayangkan memang bekas stasiun tersebut ramai dengan para kader maupun commit to user simpatisan dari pasangan Ganjar-Heru, namun dengan dituliskan kata menjadi
perpustakaan.uns.ac.id
88 digilib.uns.ac.id
lautan manusia ini terkesan hiperbolis atau berlebihan. Karena pada dasarnya lautan itu untuk air bukan manusia jadi penulisan tersebut sangat berlebihan. Tentu hal tersebut dapat menimbulkan sensasi yang positif karena dapat mempengaruhi minat pembaca. Untuk menghilangkan kesan tidak netral dalam suatu pemberitaan seharusnya wartawan cukup menuliskan para kader berkumpul di bekas stasiun pengisian SPBU. Berita dengan judul “Ganjar Diminta Selesaikan Persoalan Rusunawa” pada Harian Suara Merdeka, Kamis 2 Mei 2013. Dalam berita ini terdapat kata-kata Ganjar langsung ditodong untuk meresmikan TPQ, mengandung sensasi positif. Dengan ditulis kata ditodong itu menggambarkan hal yang kriminal dan dipaksakan, namun dalam hal ini Ganjar di todong untuk meresmikan TPQ, dimana hal tersebut merupakan hal yang positif. Kalimat ditodong sebenarnya kurang pas digunakan dalam berita ini dan menimbulkan kesan hiperbolis atau berlebihan namun tetap memberikan efek yang positif untuk Ganjar. Berita-berita mengenai pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko dalam HarianSuara Merdeka yang memunculkan kategori stereotype yaitu: Berita dengan judul “Ganjar Perhatikan Pasar” dalam Harian Suara Merdeka, Sabtu 20 April 2013. Dalam berita ini terdapat kalimat Ganjar Pranowo menaruh perhatian serius terhadap penataan dan pengembangan pasar tradisional memunculkan stereotype positif karena menyertakan kata serius dalam berita tersebut. Jika memang netral seharusnya kata tersebut bisa di hilangkan dan biarkan pembaca mempunyai penilaian sendiri mengenai hal tersebut. Berita dengan judul “Rindu Yang Baru Siap Menangkan GanjarHeru” dalam Harian Suara Merdeka, Kamis 2 Mei 2013. Dalam berita ini dituliskan Ganjar yang juga anggota DPR RI adalah orang yang prasaja karena selama ini dia dikenal tidak neka-neka dan tidak punya pikiran orang lain, memang dalam berita ini awalnya adalah ungkapan dari Aris yang merupakan sama-sama dari partai PDIP namun kata-kata tersebut dipertegas lagi oleh commit to user wartawan yang memperlihatkan adanya kesan stereotype dalam pemberitaan
89 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ini. Memunculkan stereotype positif karena menguntungkan salah satu calon yaitu Ganjar, dengan kalimat seperti diatas menggambarkan kalau Ganjar adalah sosok yang mampu memimpin karena dia juga anggota DPR RI dan Ganjar adalah sosok yang baik atau ideal. Berita-berita mengenai pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko dalam HarianSuara Merdeka yang memunculkan kategori linkage yaitu: Berita dengan judul “Tolak Mobil Dinas Baru” dalam Harian Suara Merdeka, Jum’at 12 April 2013. Dalam berita ini wartawan menuliskan ketika disapa warga, Ganjar pun menghampiri dan makan bersama mereka di sebuah angkringan lesehan. Berita ini menimbulkan linkage positif karena di awal berita menuliskan tentang Ganjar yang tidak akan membeli mobil baru jika terpilih menjadi Gubernur. Dalam berita ini terkesan untuk menimbulkan citra positif dengan menghubungkan antara pernyataan Ganjar yang tidak akan membeli mobil dinas dengan sikap Ganjar yang mau ikut makan di angkringan. Karena angkringan biasanya diminati oleh masyarakat kecil, namun disini Ganjar juga mau ikut makan angkringan tersebut. Dengan demikian dapat memberi kesan kalau Ganjar adalah sosok yang ramah dan sederhana. Pencitraan tersebut tentu sangat menguntungkan untuk kandidat, terlebih dari hasil survei median juga menemukan beberapa faktor yang menjadi pertimbangan publik dalam memilih kandidat yaitu faktor pertama adalah sosok yang merakyat dengan dipilih 27,4 persen pemilih.116 Survei dilakukan pada 23 Maret-3 April 2013, dengan melibatkan 1200 responden dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Untuk berita netral yaitu: berita-berita yang ditulis tanpa memasukkan unsur sensasi, stereotype, juntaposition, dan linkage. Jika dalam suatu berita mengandung salah satu unsur tersebut, dapat menjadikan berita tersebut bernilai tidak netral.
commit to user 116
Hasil survei median.
90 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 9. Berita Harian Radar Banyumas tentang Pasangan Ganjar-Heru No 1 2 3 4 5 6 7 8
Berita Radar Banyumas Heru Baru Cuti Jelang Kampanye Sama-sama Yakin Bawa Keberuntungan Panwaslu Temukan Mobil Plat Merah Panwaslu Panggil Heru Sudjatmoko Heru Penuhi Panggilan Panwas Heru Sudjatmoko Aman Ganjar Minta Pasukan Khusus TPS Heru dan Mertua Ganjar Jadi Perhatian Jumlah
Sensasi
Stereotype
Juntaposition
Linkage
Netral
-
3
-
1
4
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Berita-berita mengenai pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko dalam HarianRadar Banyumas yang memunculkan kategori stereotype yaitu: Berita dengan judul “Heru Baru Cuti Jelang Kampanye” dalam Harian Radar Banyumas, Senin 15 April 2013. Dalam berita ini memunculkan stereotype negatif dengan menuliskan panwas siap mencermati adanya kegiatan mencuri strart kampanye yang mungkin dilakukan pasangan pilgub. Terutama para pasangan yang sebelumnya menjabat sebagai pemimpin maupun pejabat di institusi pemerintah, disini memang tidak menuliskan nama Heru sebagai yang dimaksud namun dalam berita ini hanya memberitakan tentang Heru dan kedudukan Heru sebagai pemimpin di Purbalingga jadi cukup jelas kalimat tersebut ditujukan untuk Heru. Namun berita ini memunculkan stereotype negatif karena merugikan untuk calon yaitu Heru sudjatmoko yang menjadi pasangan dari Ganjar Pranowo. Berita dengan judul “Panwaslu Panggil Heru Sudjatmoko” dalam Harian Radar Banyumas, Selasa 14 Mei 2013. Memunculkan stereotype negatif dengan di tulis Bupati Purbalingga yang sedang cuti itu terindikasi user acara pemkab, memunculkan menggunakan fasilitas Negaracommit dalamtosebuah
91 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
stereotype negatif karena berita ini menuliskan tentang pelanggaran Heru Sudjatmoko yang menjadi pasangan Ganjar Pranowo. Dengan di tulisnya kalimat seperti di atas, pembaca dapat menilai kalau pasangan Ganjar ini yang juga menjadi bupati Purbalingga adalah sosok yang kurang baik dengan menggunakan fasilitas Negara. Dalam hal ini berita dapat merugikan untuk pasangan Ganjar-Heru. Berita dengan judul “Heru Penuhi Panggilan Panwas” pada Harian Radar Banyumas, Kamis 16 Mei 2013. Dalam berita tersebut terdapat kalimat Bupati Purbalingga yang sedang cuti itu terindikasi menjadi temuan panwaslukab menghadiri acara pemkab dan menggunakan fasilitas negara. Memunculkan stereotype negatif karena dapat merugikan calon yaitu Heru Sudjatmoko yang berpasangan dengan Ganjar, karena dalam berita ini menuliskan mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh Heru yang juga menjabat sebagai bupati Purbalingga dan ada kesan penegasan jabatan heru yang masuk dalam stereotype. Berita-berita mengenai pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko dalam HarianRadar Banyumas yang memunculkan kategori linkage yaitu: Berita dengan judul “Sama-sama Yakin Bawa Keberuntungan” pada Harian Radar Banyumas Rabu 17 April. Dalam hal ini berita menyandingkan dua hal yang berlainan dimana yang pertama menuliskan mengenai nomor urut yang diterima oleh masing-masing pasangan, namun dalam berita ini juga menuliskan tentang Puan dan Rustri. Dua hal yang berbeda ini menimbulkan sesuatu yang kontras. Untuk berita netral yaitu: berita-berita yang ditulis tanpa memasukkan unsur sensasi, stereotype, juntaposition, dan linkage. Jika dalam suatu berita mengandung salah satu unsur tersebut, dapat menjadikan berita tersebut bernilai tidak netral.
commit to user
92 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Analisis Data Analisis data dari netralitas media massa terhadap pasangan calon Gubernur Jawa Tengah 2013 pada Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas periode 11 April-26 Mei 2013, akan dilakukan analisis dan interpretasi data yang telah dideskripsikan diatas yang merupakan data primer hasil pengodingan pada ketiga surat kabar tersebut mengenai netralitas media massa terhadap pasangan calon Gubernur Jawa Tengah 2013 pada Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas periode 11 April-26 Mei 2013. Analisis data ini akan membandingkan antara data yang diperoleh dari Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas terkait kategori sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage. Dari analisis data inilah yang nantinya dapat diketahui apakah terdapat perbedaan kecenderungan, untuk mengetahui lebih jelas netralitas media dalam menyajikan berita pasangan calon Gubernur Jawa Tengah 2013 pada Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas periode 11 April-26 Mei 2013. Tolak ukur yang digunakan untuk mengetahui netralitas tersebut adalah dengan melakukan Uji Chi Square dan Uji Reliabilitas.
1. Uji Chi Square Uji Chi Square adalah suatu teknik statistik yang dimaksud untuk menguji perbedaan antara dua kelompok atau lebih. Metode untuk menghitung
untuk menguji perbedaan dua kelompok atau lebih maka harus menghitung frekuensi-frekuensi ada di dalam suatu kategori tertentu yang sekaligus juga termasuk ke dalam kategori tertentu yang lain. Frekuensi-frekuensi yang ada pada setiap sel yang merupakan perpaduan antara berbagai kategori itulah yang akan di bandingkan.
commit to user
93 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 10. Frekuensi yang diamati (fo) berita pasangan Hadi Pranowo-Don Murdono Kategori
Solopos
Suara
Radar
Total
Merdeka
Banyumas
Sensasionalisme 1
4
-
5
Stereotype
-
-
-
0
Juntaposition
1
-
-
1
Linkage
1
1
1
3
Netral
18
42
4
64
Total
21
47
5
73
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Dari tabel diatas dapat dilihat ada sejumlah petak-petak yang berfrekuensi kurang dari lima. Dengan demikian maka hasil diatas tidak dapat di uji dengan Chi Square. Dari tabel diatas dapat dilihat adanya perbedaan dalam pemberitaan seputar pasangan calon Gubernur baik di Harian Solopos, Suara Merdeka, maupun
Radar
Banyumas
untuk
berita
yang
mengandung
kategori
sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage. Berita mengenai pasangan Hadi Prabowo dan Don Murdono dalam Harian Solopos dapat dilihat untuk berita yang mengandung sensasionalisme sebanyak 1 berita, berita yang memunculkan stereotype tidak ada, berita yang memunculkan juntaposition sebanyak 1 berita, dan berita yang memunculkan linkage sebanyak 1 berita. Sementara berita yang netral atau tidak memasukkan empat kategori tesebut sejumlah 18 berita. Dari jumlah berita keseluruhan sejumlah 21 berita tentang pasangan Hadi Prabowo dan Don Murdono maka Harian Solopos dapat dikatakan netral namun tidak secara penuh, karena masih ditemukan beberapa berita yang memasukkan empat kategori netralitas McQuail walaupun hanya beberapa berita saja. Berita mengenai pasangan Hadi Prabowo dan Don Murdono dalam commit to user Harian Suara Merdeka untuk berita yang mengandung kategori
94 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sensasionalisme sebanyak 4 berita, untuk berita yang memunculkan stereotype dan juntaposition tidak ada, dan berita yang memunculkan linkage sebanyak 1 berita. Sementara berita yang netral atau tidak memasukkan kategori sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage sejumlah 42 berita. Dari jumlah berita keseluruhan sejumlah 47 berita tentang Hadi Prabowo dan Don Murdono maka Harian Suara Merdeka belum netral secara penuh. Hal ini karena masih ditemukan beberapa berita yang memasukkan kategori netralitas McQuail sehingga menjadikan berita tersebut bernilai tidak netral. Sementara berita mengenai pasangan Hadi Prabowo dan Don Murdono dalam Harian Radar Banyumas untuk berita yang mengandung kategori sensasionalisme, stereotype, dan juntaposition tidak ada. Dan berita yang memunculkan linkage sebanyak 1 berita. Untuk berita yang netral atau tidak memasukkan kategori sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage sebanyak 4 berita. Dari jumlah berita keseluruhan sejumlah 5 berita maka Harian Radar Banyumas juga belum netral secara penuh, walaupun hanya ditemukan satu berita yang mengandung kategori netralitas McQuail.
Tabel 11. Frekuensi yang diamati (fo) berita pasangan Bibit Waluyo-Sudijono Sudjatmoko Kategori
Solopos
Suara
Radar
Merdeka
Banyumas
Sensasionalisme 3
2
1
4
Stereotype
2
4
-
8
Juntaposition
-
2
-
2
Linkage
-
-
-
-
Netral
15
34
2
51
Total
20
42
3
65
Sumber: Hasil Koding Peneliti
commit to user
Total
perpustakaan.uns.ac.id
95 digilib.uns.ac.id
Dari tabel diatas dapat dilihat ada sejumlah petak-petak yang berfrekuensi kurang dari lima. Dengan demikian hasil diatas tidak dapat di uji dengan Chi Square. Dari tabel diatas dapat dilihat adanya perbedaan antara Harian Solopos, Suara Merdeka dan Radar Banyumas dalam menyajikan berita pasangan Bibit Waluyo dan Sudijono Sastroatmodjo.Dalam Harian Solopos untuk berita yang mengandung sensasionalisme sebanyak 3 berita, dan berita yang memunculkan stereotype sebanyak 2 berita, sementara berita yang memunculkan juntaposition dan linkage tidak ada. Dan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage sebanyak 15 berita. Dari jumlah berita keseluruhan sejumlah 20 berita mengenai pasangan calon Bibit Waluyo dan Sudijono Sastroatmodjo maka Harian Solopos dikatakan belum netral secara penuh. Hal ini disebabkan masih adanya beberapa berita yang memasukkan kategori netralitas McQuail sehingga berita tersebut menjadi tidak netral. Berita mengenai pasangan Bibit Waluyo dan Sudijono Sastroatmodjo dalam Harian Suara Merdeka untuk berita yang mengandung sensasionalisme sebanyak 2 berita, berita yang memunculkan stereotype sebanyak 4 berita, berita yang memunculkan juntaposition sebanyak 1 berita, dan berita yang memunculkan linkage tidak ada. Sementara berita yang netral atau tidak memasukkan empat kategori tersebut sebanyak 34 berita. Dari jumlah keseluruhan sejumlah 42 berita tentang pasangan Bibit Waluyo dan Sudijono Sastroatmodjo maka Harian Suara Merdeka juga belum sepenuhnya netral, karena masih ditemukan beberapa berita yang memasukkan kategori netralitas McQuail yang mengakibatkan berita tersebut bernilai tidak netral. Berita mengenai pasangan Bibit Waluyo dan Sudijono Sastroatmodjo dalam Harian Radar Banyumas untuk berita yang mengandung sensasionalisme sebanyak 1 berita. Berita yang memunculkan stereotype, juntaposition dan linkage tidak ada. Dan berita yang netral atau tidak memasukkan empat kategori tersebut sebanyak 2 berita. Dengan ini maka Harian Radar Banyumas commit to user
96 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
juga belum netral secara penuh walaupun hanya satu berita yang memasukkan kategori netralitas McQuail.
Tabel 12. Frekuensi yang diamati (fo) berita pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko Kategori
Solopos
Suara
Radar
Total
Merdeka
Banyumas
Sensasionalisme -
2
-
2
Stereotype
2
2
3
7
Juntaposition
1
-
-
2
Linkage
1
1
1
2
Netral
21
53
4
78
Total
25
58
8
91
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Dari tabel diatas dapat dilihat ada sejumlah petak-petak yang berfrekuensi kurang dari lima. Dengan demikian maka hasil diatas tidak dapat di uji dengan Chi Square. Tabel diatas dapat dilihat adanya perbedaan dalam pemberitaan mengenai pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko. Dalam Harian Solopos untuk berita yang mengandung sensasionalisme tidak ada, berita yang memunculkan stereotype sebanyak 2 berita, berita yang memunculkan juntaposition sebanyak 1 berita, dan berita yang memunculkan linkage sebanyak 1 berita. Sementara berita yang netral atau tidak memasukkan kategori sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage sebanyak 21 berita. Dari jumlah keseluruhan sejumlah 25 berita dalam Harian Solopos mengenai pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko maka Harian Solopos belum netral secara penuh. Hal ini dikarenakan masih terdapat beberapa berita yang memasukkan kategori netralitas McQuail walaupun dengan jumlah yang kecil.
commit to user
97 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berita mengenai pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko dalam Harian Suara Merdeka untuk berita yang mengandung kategori sensasionalisme sebanyak 2 berita, yang memunculkan stereotype sebanyak 2 berita, yang memunculkan juntaposition tidak ada, dan memunculkan linkage sebanyak 1 berita. Sedangkan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage sejumlah 53 berita. Dari jumlah keseluruhan sejumlah 58 berita mengenai pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko dalam Harian Suara Merdeka maka dengan ini Harian Suara Merdeka juga belum netral secara penuh. Hal ini disebabkan masih adanya berita yang memasukkan kategori netralitas McQuail walaupun dengan jumlah yang kecil. Berita mengenai pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko dalam Harian Radar Banyumas untuk berita yang mengandung sensasionalisme tidak ada, yang memunculkan stereotype sebanyak 3 berita, yang memunculkan juntaposition tidak ada, dan memunculkan linkage sebanyak 1 berita. Untuk berita netral atau tidak memasukkan kategori sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage sejumlah 4 berita. Dari jumlah keseluruhan sejumlah 8 berita mengenai pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko dalam Harian Radar Banyumas maka dengan ini Harian Radar Banyumas belum netral secara penuh, karena masih adanya berita yang memasukkan kategori netralitas McQuail walaupun jumlahnya kecil. 2. Uji Reliabilitas Uji
reliabilitas
dilakukan
terhadap
lima
kategori
yaitu
sensasionalisme, stereotype, juntaposition, linkage dan netral. Uji reliabilitas dilakukan karena penelitian dengan menggunakan metode analisis isi harus bersifat obyektif. Artinya tidak boleh ada penafsiran antara coder satu dengan coder yang lain. Dalam melakukan uji reliabilitas, peneliti bertindak sebagai coder 1. Bertindak sebagai coder 2 adalah Erwin Kartinawati yang berpengalaman di bidang jurnalistik selama 9 tahun dan lulusan magister di bidang ilmu komunikasi, jadi selain paham soal pemberitaan secara teknis juga commit to user
98 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
paham secara teori. Dengan demikian hasil yang didapat bukan merupakan penafsiran subyektif coder. Dengan uji ini akan didapat kesimpulan yang sama antar coder. Inilah yang disebut dengan konsep reliabilitas yakni sejauh mana alat ukur yang dipakai akan menghasilkan temuan yang sama, berapa kali pun dipakai, dan oleh siapapun. Desain reliabilitas yang digunakan adalah jenis reproduksibilitas atau intercoder reliability (reliabilitas antar pengkode). Derajat sejauh mana alat ukur menghasilkan temuan sama dalam keadaan berbeda, lokasi berbeda dan pengkode berbeda adalah desain reproduksibilitas. Uji reliabilitas menggunakan rumus Holsti yakni jumlah kesepakatan antar coder dikalikan dua kemudian dibagi dengan jumlah coding yang dibuat coder 1 dan coder2 (R=2M/N1+N2). Untuk memastikan jika alat ukur yang digunakan reliabel, hasil penghitungan harus menunjukkan angka minimum 0,7 atau 70%. Jika hasil yang didapat di bawah angka itu maka alat ukur yang digunakan berarti tidak reliabel. Uji reliabilitas dilakukan terhadap 229 berita, mulai dari berita yang disajikan pada 11 April sampai dengan 26 Mei 2013. Berita tersebut dari 66 berita di Harian Solopos, 147 berita di Harian Suara Merdeka, dan 16 berita di Harian Radar Banyumas. Pada penelitian ini peneliti menggunakan sensus karena populasi tidak terlalu besar. Dalam sensus, peneliti meneliti dari semua populasi. 1) Hasil Berita di Harian Solopos Tabel 13. Frekuensi berita di Harian Solopos No Nama
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Pasangan
Sensasi
Stereotype
Juntaposition
Linkage
Netral
Calon
F
P
F
(%)
P
F
(%)
P
F
(%)
P
F
(%)
P (%)
1
HP-Don
1
20
-
-
1
50
1
50
18
33,97
2
BISSA
3
60
2
50
-
-
-
-
15
28,30
3
GAGAH
1
20
2
50
1
50
1
50
20
37,73
Jumlah
5
100
4
100 2 100 commit to user Sumber: Hasil Koding Peneliti
2
100
53
100
99 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan berita tentang pasangan Hadi Prabowo dan Don Murdono dalam Harian Solopos untuk kategori berita yang mengandung sensasionalisme sebesar 20% dengan frekuensi berita sebanyak 1 berita. Berita yang memunculkan stereotype tidak ada. Berita yang memunculkan juntaposition sebesar 50% dengan frekuensi berita sebanyak 1 berita. Berita yang memunculkan linkage sebesar 50% dengan frekuensi berita sebanyak 1 berita. Dan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori netralitas McQuail sebesar 33,97% dengan frekuensi berita sebanyak 18 berita. Berita tentang pasangan Bibit Waluyo dan Sudijono Sastroatmodjo dalam Harian Solopos untuk kategori berita yang mengandung sensasionalisme sebesar 60% dengan frekuensi berita sebanyak 3 berita. Berita yang memunculkan stereotype sebesar 50% dengan frekuensi berita sebanyak 2 berita. Berita yang memunculkan juntaposition dan linkage tidak ada. Dan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori netralitas McQuail sebesar 28,30% dengan frekuensi berita sebanyak 15 berita. Untuk berita tentang pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko dalam Harian Solopos untuk kategori berita yang mengandung sensasionalisme sebesar 20% dengan frekuensi berita sebanyak 1 berita. Berita yang memunculkan stereotype sebesar 50% dengan frekuensi berita sebanyak 2 berita. Berita yang memunculkan juntaposition sebesar 50% dengan frekuensi berita sebanyak 1 berita. Berita yang memunculkan linkage sebesar 50% dengan frekuensi berita sebanyak 1 berita. Dan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori netralitas McQuail sebesar 37,73% dengan frekuensi berita sebanyak 20 berita.
commit to user
100 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Hasil Berita di Harian Suara Merdeka Tabel 14. Frekuensi berita di Harian Suara Merdeka No
Nama
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Pasangan
Sensasi
Stereotype
Juntaposition
Linkage
Netral
F
F
Calon
P (%)
1
HP-Don
4
50
P
F
(%) -
-
P
F
(%) -
-
P
F
(%) 1
50
P (%)
42
32,5 6
2
BISSA
2
25
4
66,67
2
100
-
-
34
26,3 6
3
GAGAH
2
25
2
33,33
-
-
1
50
53
41,0 8
Jumlah
8
100
6
100
2
100
2
100
129
100
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan berita tentang pasangan Hadi Prabowo dan Don Murdono dalam Harian Suara Merdeka untuk kategori berita yang mengandung sensasionalisme sebesar 50% dengan frekuensi berita sebanyak 4 berita. Berita yang memunculkan stereotype dan juntaposition tidak ada. Berita yang memunculkan linkage sebesar 50% dengan frekuensi berita sebanyak 1 berita. Dan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori netralitas McQuail sebesar 33,56% dengan frekuensi berita sebanyak 42 berita. Berita tentang pasangan Bibit Waluyo dan Sudijono Sastroatmodjo dalam Harian Suara Merdeka untuk kategori berita yang mengandung sensasionalisme sebesar 25% dengan frekuensi berita sebanyak 2 berita. Berita yang memunculkan stereotype sebesar 66,67% dengan frekuensi berita sebanyak 4 berita. Berita yang memunculkan juntaposition sebesar 100% dengan frekuensi berita sebanyak 2 berita. Berita yang memunculkan linkage tidak ada. Dan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori netralitas McQuail sebesar 26,36% dengan frekuensi berita sebanyak 34 berita. commit to user
101 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sementara berita tentang pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko dalam Harian Suara Merdeka untuk kategori berita yang mengandung sensasionalisme sebesar 25% dengan frekuensi berita sebanyak 2 berita. Berita yang memunculkan stereotype sebesar 33,33% dengan frekuensi berita sebanyak 2 berita. Berita yang memunculkan juntaposition tidak ada. Berita yang memunculkan linkage sebesar 50% dengan frekuensi berita sebanyak 1 berita. Dan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori netralitas McQuail sebesar 41,08% dengan frekuensi berita sebanyak 53 berita.
3) Hasil Berita di Radar Banyumas Tabel 15. Frekuensi berita di Harian Radar Banyumas No Nama
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Pasangan
Sensasi
Stereotype
Juntaposition
Linkage
Netral
Calon
F
P
F
(%)
P
F
(%)
P
F
(%)
P
F
(%)
P (%)
1
HP-Don
-
-
-
-
-
-
1
50
4
40
2
BISSA
1
100
-
-
-
-
-
-
2
20
3
GAGAH
-
-
3
100
-
-
1
50
4
40
Jumlah
1
100
3
100
-
-
1
100
10
100
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan berita tentang pasangan Hadi Prabowo dan Don Murdono dalam Harian Radar Banyumas untuk kategori berita yang mengandung sensasionalisme, stereotype dan juntaposition tidak ada. Berita yang memunculkan linkage sebesar 50% dengan frekuensi berita sebanyak 1 berita. Dan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori netralitas McQuail sebesar 40% dengan frekuensi berita sebanyak 4 berita. Berita tentang pasangan Bibit Waluyo dan Sudijono Sastroatmodjo dalam Harian Radar Banymas untuk kategori berita yang mengandung sensasionalisme sebesar 100% dengan frekuensi berita sebanyak 1 berita. commit to user Berita yang memunculkan stereotype, juntaposition dan linkage tidak ada. Dan
102 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berita yang netral atau tidak memasukkan kategori netralitas McQuail sebesar 20% dengan frekuensi berita sebanyak 2 berita. Untuk berita tentang pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko dalam Harian Radar Banyumas untuk kategori berita yang mengandung sensasionalisme tidak ada. Berita yang memunculkan stereotype sebesar 100% dengan frekuensi berita sebanyak 3 berita. Berita yang memunculkan juntaposition tidak ada. Berita yang memunculkan linkage sebesar 50% dengan frekuensi berita sebanyak 1 berita. Dan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori netralitas McQuail sebesar 40% dengan frekuensi berita sebanyak 4 berita.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dengan judul “NETRALITAS MEDIA MASSA TERHADAP PASANGAN CALON GUBERNUR JAWA TENGAH 2013 (Analisis Isi Berita Pasangan Calon Gubernur Jawa Tengah di Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas Periode 11 April-26 Mei 2013)” maka diperoleh kesimpulan: a. Harian Solopos Harian Solopos dalam menyajikan berita pasangan calon Gubernur Jateng 2013 untuk pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono sejumlah 21 berita. Hasil Chi Square dan Reliabilitas memperoleh hasil yang sama yaitu: berita tentang pasangan Hadi Prabowo dan Don Murdono untuk berita yang mengandung sensasionalisme sebanyak 1 berita, memunculkan stereotype tidak ada, memunculkan juntaposition sebanyak 1 berita, dan memunculkan linkage sebanyak 1 berita. Dan 18 berita menunjukkan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori netralitas McQuail (sensasionalism, stereotype, juntaposition, dan linkage). Berita tentang Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo dalam Harian Solopos sejumlah 20 berita. Hasil Chi Square dan Reliabilitas memperoleh hasil yang sama yaitu: berita tentang pasangan Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo untuk berita yang mengandung sensasionalisme sebanyak 3 berita,
memunculkan
stereotype
sejumlah
2
berita,
memunculkan
juntaposition dan linkage tidak ada. Dan 15 berita menunjukkan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori netralitas McQuail (sensasionalism, stereotype, juntaposition, dan linkage). Berita tentang Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko dalam Harian Solopos sejumlah 25 berita. Hasil Chi Square dan Reliabilitas memperoleh hasil yang sama yaitu: berita tentang pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko untuk berita yang mengandung sensasionalisme tidak ada, commit to user memunculkan stereotype sejumlah 2 berita, memunculkan juntaposition 103
104 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sejumlah 1 berita, dan memunculkan linkage sejumlah 1 berita. Dan 21 berita menunjukkan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori netralitas McQuail (sensasionalism, stereotype, juntaposition, dan linkage). Dengan demikian Harian Solopos dalam menyajikan berita pasangan Gubernur Jateng 2013 belum bersikap netral secara penuh. Karena berita yang mengandung kategori sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage menjadikan berita tersebut bernilai tidak netral. Jika ditemukan lebih dari satu unsur, maka akan memperkuat penilaian ketidaknetralan berita. 117 Dan berita-berita yang memasukkan empat kategori McQuail tersebut paling banyak terdapat pada pasangan Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo dengan jumlah 5 berita. b. Harian Suara Merdeka Harian Suara Merdeka dalam menyajikan berita pasangan calon Gubernur Jateng 2013 untuk pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono sejumlah 47 berita. Hasil Chi Square dan Reliabilitas memperoleh hasil yang sama yaitu: berita tentang pasangan Hadi Prabowo dan Don Murdono untuk berita yang mengandung sensasionalisme sebanyak 4 berita, memunculkan stereotype dan juntaposition tidak ada, memunculkan linkage sebanyak 1 berita. Dan 42 berita menunjukkan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori netralitas McQuail (sensasionalism, stereotype, juntaposition, dan linkage). Berita tentang Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo dalam Harian Suara Merdeka sejumlah 42 berita. Hasil Chi Square dan Reliabilitas memperoleh hasil yang sama yaitu: berita tentang pasangan Bibit WaluyoSudijono Sastroatmodjo untuk berita yang mengandung sensasionalisme sebanyak
2
berita,
memunculkan
stereotype
sejumlah
4
berita,
memunculkan juntaposition sebanyak 2 berita, memunculkan linkage tidak ada. Dan 34 berita menunjukkan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori netralitas McQuail (sensasionalism, stereotype, juntaposition, dan linkage). commit to user 117
McQuail,Op.Cit, hlm:197.
105 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berita tentang Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko dalam Harian Suara Merdeka sejumlah 58 berita. Hasil Chi Square dan Reliabilitas memperoleh hasil yang sama yaitu: berita tentang pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko untuk berita yang mengandung sensasionalisme sejumlah
2
berita,
memunculkan
stereotype
sejumlah
2
berita,
memunculkan juntaposition tidak ada, memunculkan linkage sejumlah 1 berita. Dan 51 berita menunjukkan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori netralitas McQuail (sensasionalism, stereotype, juntaposition, dan linkage). Dengan demikian Harian Suara Merdeka dalam menyajikan berita pasangan Gubernur Jateng 2013 belum bersikap netral secara penuh. Karena berita yang mengandung kategori sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage menjadikan berita tersebut bernilai tidak netral. Dan beritaberita yang memasukkan empat kategori McQuail tersebut paling banyak terdapat pada pasangan Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo dengan jumlah 8 berita. c. Harian Radar Banyumas Harian Radar Banyumas dalam menyajikan berita pasangan calon Gubernur Jateng 2013 untuk pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono sejumlah 5 berita. Hasil Chi Square dan Reliabilitas memperoleh hasil yang sama yaitu: berita tentang pasangan Hadi Prabowo dan Don Murdono untuk berita yang mengandung sensasionalisme, stereotype dan juntaposition tidak ada, memunculkan linkage sebanyak 1 berita. Dan 4 berita menunjukkan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori netralitas McQuail (sensasionalism, stereotype, juntaposition, dan linkage). Berita tentang Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo dalam Harian Radar Banyumas sejumlah 3 berita. Hasil Chi Square dan Reliabilitas memperoleh hasil yang sama yaitu: berita tentang pasangan Bibit WaluyoSudijono Sastroatmodjo untuk berita yang mengandung sensasionalisme sebanyak 1 berita, memunculkan stereotype, juntaposition dan linkage tidak commit to user ada. Dan 2 berita menunjukkan berita yang netral atau tidak memasukkan
perpustakaan.uns.ac.id
106 digilib.uns.ac.id
kategori netralitas McQuail (sensasionalism, stereotype, juntaposition, dan linkage). Berita tentang Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko dalam Harian Radar Banyumas sejumlah 8 berita. Hasil Chi Square dan Reliabilitas memperoleh hasil yang sama yaitu: berita tentang pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko untuk berita yang mengandung sensasionalisme tidak ada, memunculkan stereotype sejumlah 3 berita, memunculkan juntaposition sejumlah 1 berita, memunculkan linkage tidak ada. Dan 4 berita menunjukkan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori netralitas McQuail (sensasionalism, stereotype, juntaposition, dan linkage). Dengan demikian Radar Banyumas dalam menyajikan berita pasangan Gubernur Jateng 2013 belum bersikap netral secara penuh. Karena berita yang mengandung kategori sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage menjadikan berita tersebut bernilai tidak netral. Dan beritaberita yang memasukkan empat kategori McQuail tersebut paling banyak terdapat pada pasangan Ganjar-Heru dengan jumlah 4 berita yang memasukkan kategori netralitas McQuail.
B. Implikasinetralitas Media Massa Terhadap Pasangan Calon Gubernur Jateng 2013 Berdasarkan kesimpulan diatas menunjukkan Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumasdalam memberitakan pasangan calon Gubernur Jawa Tengah antara periode 11 April-26 Mei 2013 belum sepenuhnya netral. Setelah berita-berita tersebut diteliti menggunakan aspek netralitas oleh McQuail (sensasionalisme, stereotype, juntaposition, linkage) terlihat ada beberapa berita yang mengandung unsur sensasi, stereotype, juntaposition, dan linkage yang menjadikan berita tersebut bersifat tidak netral. Jika kita melihat netralitas media massa berdasarkan jumlah berita maka akan terlihat adanya perbedaan pada masing-masing calon, dimana Harian Solopos menyajikan 66 berita yang dibagi menjadi tiga yaitu: untuk commit user pasangan HP-Don sebanyak 21 berita,to pasangan BISSA sebanyak 20 berita,
perpustakaan.uns.ac.id
107 digilib.uns.ac.id
dan untuk pasangan GAGAH 25 berita. Hal yang sama jika kita melihat berita pada Harian Suara Merdeka. Harian ini menyajikan berita Pilgub periode 11 April-26 Mei 2013 sejumlah 147 yang dibagi menjadi tiga yaitu: untuk pasangan HP-Don 47 berita, BISSA 42 berita dan GAGAH 58 berita. Untuk Harian Radar Banyumas menyajikan berita yang terbilang sedikit hanya 16 berita yang dibagi menjadi tiga yaitu: untuk pasangan HP-Don sebanyak 5 berita, pasangan BISSA sebanyak 3 berita, dan pasangan GAGAH 8 berita. Dengan ini nampak jelas adanya perbedaan jumlah berita pada masing-masing calon. Dan ketiga media tesebut ternyata memberikan porsi berita terbanyak pada pasangan GAGAH. Jika dalam pembahasan diatas keberpihakan ada pada pasangan BISSA untuk Harian Solopos dan Suara Merdeka dengan adanya jumlah terbanyak untuk berita yang mengandung kategori netralitas McQuail, namun dalam hal ini diungkapkan keberpihakan sebenarnya lebih mengarah pada pasangan GAGAH. Jika diteliti secara detail berita-berita yang mengandung unsur netralitas McQuail untuk pasangan BISSA ini, tidak semuanya bermakna positif. Dari beberapa berita tersebut bermakna negatif yang dapat merugikan untuk pasangan BISSA.Dalam hal ini, keberpihakan Solopos sebenarnya lebih mengarah pada pasangan GAGAH dimana Solo merupakan basis masa terbesar dari pasangan tersebut. Akibatnya, tidak mungkin Solopos sebagai Harian lokal yang terbit di kota Solo berada pada posisi netral. Dan berita-berita untuk pasangan GAGAH yang mengandung empat unsur tersebut bermakna positif sehingga menguntungkan bagi pasangan tersebut. Sementara Harian Suara Merdeka sebagai Harian tertua di Jawa Tengah yang bersemboyan sebagai perekat Jawa Tengah ini juga didapati hal yang serupa, dimana dengan adanya penelitian yang lebih detail berita-berita yang memasukkan unsur netralitas McQuail pada berita pasangan BISSA ini didapati berita yang bermakna negatif. Dengan ini keberpihakkan juga mengarah pada pasangan GAGAH dimana pasangan ini juga memiliki porsi berita terbanyak dibandingkan dua pasangan lain. commit to user
108 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Demikian halnya pada Harian Radar Banyumas yang merupakan Harian Umum terbesar di Barlingmascakep (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen) dan Purbalingga merupakan asal dari Heru Sudjatmoko yang berpasangan dengan Ganjar Pranowo tentunya Harian ini tidak dapat berada pada posisi yang netral dan keberpihakkan juga mengarah pada pasangan GAGAH. Dengan adanya porsi pemberitaan yang tidak sama untuk masingmasing pasangan calon dan sifat media yang belum sepenuhnya netral, ternyata pasangan Ganjar-Heru yang diusung PDI Perjuangan tersebut memperoleh 6.962.417 suara atau 48,82 persen. Pasangan ini unggul di 29 kabupaten/kota. Ganjar hanya kalah di enam kabupaten, yakni Blora, Grobogan, Demak, Kendal, Batang, dan Cilacap. Posisi kedua diperoleh calon incumbent Bibit Waluyo yang berpasangan dengan Sudijono Sastroatmodjo dengan perolehan 4.314.813 suara atau 30,26 persen. Bibit yang diusung Partai Demokrat, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional hanya unggul di enam daerah, yakni Blora, Grobogan Demak, Kendal, Batang dan Cilacap. Pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono hanya meraih 2.982.715 suara atau 20,92 persen. Pasangan yang diusung koalisi Partai Keadilan Sejahtera, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hanura, dan PKNU ini kalah di seluruh kabupaten atau kota.118 Adanya angka perolehan masing-masing calon yang sebanding dengan jumlah porsi pemberitaan pasangan calon Gubernur pada Harian Solopos, Suara Merdeka dan Radar Banyumas memberikan gambaran media sangat berperan dan mampu mempengaruhi masyarakat untuk menentukan pilihan. Dengan fungsi yang melekat pada media yakni memberikan informasi, mendidik dan mempengaruhi sekaligus sebagai media komunikasi politik, media berpeluang memainkan peran yang cukup penting. Bagi pembaca, hal tersebut merupakan pendidikan politik yang baik guna membantu menilai kualitas figur Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan dipilih. Informasi yang commit to user 118
Hasil KPU pada 4 Juni 2013.
109 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
objektif tentang masing-masing calon sangat penting agar pemilih bisa menentukan pilihan dengan didukung informasi yang benar. a. Implikasi Teoritis Penelitian ini memberikan implikasi teoritis bahwa kajian terhadap netralitas media tidak lagi relevan jika hanya memperhatikan kategori netralitas McQuail (sensasionalism, stereotype, juntaposition, dan linkage).
Menelaah
netralitas
media
sebaiknya
dilakukan
secara
komprehensif dengan memperhitungkan segala aspek, baik yang secara fisik terlihat dalam teks maupun realitas di belakang layar yang mempengaruhi kinerja media. Jika tidak, kesimpulan atau gambaran tentang media hanya bersifatparsial semata. b. Implikasi Metodologis Implikasi metodologis penelitian ini adalah bahwa metode Uji Chi Square kurang tepat digunakan untuk menganalisis hasil penelitian netralitas media massa yang dilihat dari kategori netralitas McQuail (sensasionalism, stereotype, juntaposition, dan linkage). Oleh karena itu metode analisis yang akan dipakai harus dipilih sesuai dengan kajian yang ada agar dapat dilakukan Uji Signifikansi.
C. Saran Perlu dipahami, bahwasanya antara kandidat dan media memiliki hubungan yang saling berkaitan erat satu dengan lainnya. Para kandidat membutuhkan media guna mensosialisasikan segala bentuk kegiatan yang menyangkut kampanye dan pemilihan umum. Sosialisasi ini bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat akan visi misi, program kerja dan kegiatan sehari-hari serta profil dari para kandidat. Ada pun media sebagai perantara antara para kandidat dengan para pemilih, bertujuan untuk memberitakan segala bentuk kegiatan pelaksanaan dari pemilihan umum dan hingga pada saat setelah pelaksanaan itu berlangsung (kontrol). Media membutuhkan para kandidat sebagai bahan pemberitaannya. commit to user rupa yang dimana menghasilkan Suatu pemberitaan yang dikemas sedemikian
110 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
nilai jual dan sumber kehidupan bagi keberlangsungan media. Dengan adanya hal-hal tersebut, maka saran terkait dalam penelitian ini yaitu: 1) Netralitas dari Surat Kabar dalam memberitakan Pilgub masih perlu ditingkatkan. 2) Media seharusnya bekerja dengan menggunakan standar jurnalistik agar masyarakat memperoleh wawasan yang luas dan beragam terkait pemberitaan pilgub. 3) Masyarakat sebagai pengguna media sebaiknya jangan terlalu mudah terpancing akan pemberitaan yang dimuat oleh Surat Kabar. Hal ini dikarenakan bahwa media cetak merupakan industri bisnis, yang tentunya juga akan berfikir bisnis. 4) Masyarakat juga harus memiliki kesadaran politik dan menggunakannya untuk menimbang isi pesan yang disampaikan oleh para kandidat dan Surat Kabar tidak dapat dijadikan sebagai penentu sikap politik dari seseorang, mengingat tidak semua yang diberitakan oleh Surat Kabar itu benar adanya atau netral.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Aceng. 2000. Press Relations Kiat Berhubungan Dengan Media Massa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Abrar, Ana Nadya. 1995. Penulisan Berita. Jogjakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya Jogjakarta. Agus Sudibyo. 2001. Politik Media dan Pertarungan Wacana. LKIS:Yogyakarta. Ahmed K. Al-Rawi, Barrie Gunter. 2013.Political Candidates’ Coverage in the 2010Iraqi General Elections. Journal of Middle East Media, Vol 9, Issue 1. Baran, Stanley J. 2010. Teori Dasar, Komunikasi Pergolakan, dan Masa Depan Massa. Jakarta: Salemba Humanika. Brian Turner, Judith Kearns. 2010. Pragmatic Objectivity in Practice: Reading The Globe and Mail Columns of Christie Blatchford.Canadian Journal of Communication Vol 35 (2010) 63-83. Suharsimi Arikunto. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Azwar, Syaifuddin. 2008. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Blake, Reed H, dan Edwin O. Haroldsen. 2003. Taksonomi Konsep Komunikasi. Surabaya: Papyrus. Burns, Lynette Sherida. 2003. Understanding Journalism. New Delhi: Sage Publications. Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kuantitatif, Ancangan Metodologi,Presentasi dan Publikasi Hasil Penelitian Untuk Mahasiswa dan Peneliti Pemula Bidang Ilmu-ilmu Sosial, Pendidikan dan Humaniora. Bandung: Pustaka Setia. David Brewer. 2012. Impartiality In Journalism. Media Helping Media. Eriyanto. 2011. Analisis Isi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: kencana. Efendi, Onong Uchajana, 2008, Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya Hamad, Ibnu. 2004. Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa. Jakarta: commit to user Granit.
111
perpustakaan.uns.ac.id
112 digilib.uns.ac.id
Han Soo Lee. 2014. Analyzing the Multidirectional Relationships Between the President, News Media, and the Public: Who Affects Whom?. Political Communication, 31:2, 259-281. Hikmat Kusumaningrat & Purnama Kusumaningrat. 2006. Jurnalistik:Teori & Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya. John Zaller. 2003.A New Standard Of News Quality. Buglar Alarms for the Monitorial Citizen, Political Communication Journal, 20, 109-130. Kitzberger, Philip. 2012.The Media Politics of Latin America’s Leftist Governments. in: Journal of Politics in Latin America, 4, 3, 123-139. Kovach, Bill & Tom Rosenstiel. 2003. Sembilan Elemen Jurnalisme (Edisi Terjemahan oleh Yusi A Pareanom). Jakarta: Yayasan Pantau dan Kedutaan Besar AS. Littlejohn, Stephen W. 2002. Theories of Human Communication. Belmon: Wadsword Publising. Martono, Nanang. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif (Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: Raja Grafindo Persada. McQuail, Denis. 1992. Media Performance Mass Communication and The Public Interest, London, SAGE Publication. _________, 2011. Teori Komunikasi Massa McQuail (Edisi Terjemahan oleh Putri Iva Izzati). Jakarta: Salemba Humanika. Muchlis Yahya. 2000. Komunikasi Politik dan Media Massa. Semarang: Gunung Jati. Muhadjir, Noeng. Metodologi Keilmuan Paradigma Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, Edisi V(Revisi). Jogjakarta: Rake Sarasin. Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mursito BM. 2012. Realitas Media. Solo: SmartMedia. Nurudin. 2002. Komunikasi Propaganda. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. _________, 2003. Komunikasi Massa. Malang: Cespur. commit to user
113 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pawito. 2009. Komunikasi Politik Media Massa dan Kampanye Pemilihan. Yogyakarta & Bandung: Jalasutra. Prajarto, Nunung dkk. (2006) Koverasi Lima Surat Kabar Terhadap Pembangunan Kabupaten Sleman, Laporan Penelitian. Yogyakarta: Bagian Humas Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman. Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Reations, Advertising, Komunikasi organisasi, Komunikasi Pemasaran.Jakarta: Kencana. Rahayu (ed.). 2006. Menyingkap Profesionalisme Kinerja Surat Kabar di Indonesia. Jakarta: Pusat Kajian Media dan Budaya Populer, Dewan Pers, dan Departemen Komunikasi dan Informasi. Redi Panuju. 2001. Komunikasi Organisasi, Dari Konseptual Teoritis ke Empiris. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Romli, Asep Syamsul M. 2003. Jurnalistik Terapan Dan Kepenulisan, Bandung: BATIC PRESS. Siregar, Ashadi. (2006). Pemberitaan Media Pers Indonesia: Paradigma, Epistimologi, Ruang Publik dan Pendekatan Multikultural, Yogyakarta: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, FISIPOL, UGM, Volume 9, Nomor 3, 225-270. Slamet, Yulius. 2013. Statistik Untuk Penelitian Analisis Hubungan Dua Variabel. Surakarta: UNS Press. Sulhan, Muhammad. (2006). Kisah Kelabu di Balik Maraknya Pers Lokal di Kalimantan, Yogyakarta: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, FISIPOL, UGM, Volume 9, Nomor 3, Maret 2006. Totok Djuroto. 2001. Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: Rosda Karya. Wan Rohila Ganti bt Wan Abdul Ghapar. 2013. The Neutrality of Sinar Harian Newspaper in Malaysian Politics. World Applied Sciences Journal 28 (11): 1481-1487. Winarni. 2003. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Malang:UMM Pers. http://m.beritasatu.com/politik/106368-survei-kinerja-bibit-waluyo-tak-sepopulernamanya.html commit to user
114 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
115 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
A. Reliabilitas pada Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas Penilaian antar coder mengenai berita pada Harian Solopos menunjukkan tingkat kesamaans ebagai berikut: 1.1 Berita di Harian Solopos Hp-Don 2M R=
Bibit-Sudijono 2M R=
Ganjar-Heru 2M R=
N1+N2
N1+N2
N1+N2
2 x 18
2 x 16
2 x 22
R=
R= 21 + 21 36
R=
R= 20 + 20
25 + 25
32
44
R= 42
R= 40
R= 0,86
R= 0,8
50 R= 0,88
Penilaian antar coder mengenai berita pada Harian Suara Merdeka menunjukkan tingkat kesamaan sebagai berikut: 1.2 Berita di Harian Suara Merdeka Hp-Don 2M R=
Bibit-Sudijono 2M R=
N1+N2
R= N1+N2
2 x 45 R=
N1+N2
2 x 35 R=
47 + 47
2 x 53 R=
42 + 42
90 R=
Ganjar-Heru 2M
58 + 58
70 R=
106 R=
94
84
R= 0,96
R= 0,83 commit to user
116 R= 0,91
116 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Penilaian antar coder mengenai berita pada Harian Radar Banyumas menunjukkan tingkat kesamaan sebagai berikut: 1.3 Berita di Harian Radar Banyumas Solopos 2M R=
Suara Merdeka 2M R=
Radar Banyumas 2M R=
N1+N2
N1+N2
N1+N2
2x4
2x3
2x4
R=
R=
R=
5+5
3+3
4+4
8
6
8
R=
R= 10
R= 0,8
R= 6
R= 1
8 R= 1
commit to user
117 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Interiabilitas Rumus Holsty
1. Berita Harian Solopos (Pasangan Hp-Don) Berita Coder 1 Coder 2 1 Netral Netral 2 Netral Netral 3 Linkage Netral 4 Netral Netral 5 Netral Netral 6 Netral Netral 7 Netral Netral 8 Netral Netral 9 Netral Netral 10 Netral Netral 11 Netral Netral 12 Netral Netral 13 Netral Netral 14 Netral Netral 15 Netral Netral 16 Netral Netral 17 Juntaposition Netral 18 Netral Netral 19 Sensasionalisme Netral 20 Netral Netral 21 Netral Netral Jumlah
Setuju/tidaksetuju S S TS S S S S S S S S S S S S TS S S TS S S Total: 21 S:18 TS:3
Reliabilitas (2M/N1+N2) =2X18/21+21=36/42=0,86 2. Berita Harian Solopos (Pasangan Bibit-Sudijono) Berita Coder 1 Coder 2 1 Netral Netral 2 Netral Netral 3 Netral Netral 4 Sensasionalisme Netral 5 Sensasionalisme Netral 6 Netral Netral 7 Stereotype Netral 8 Netral Netral 9 Netral Netral 10 Stereotype Netral commit to user 11 Sensasionalisme Sensasionalisme
Setuju/tidaksetuju S S S TS TS S TS S S TS S
118 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah
Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral
Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral
S S S S S S S S S Total:20 S: 16 TS: 4
Reliabilitas (2M/N1+N2) =2X16/20+20=32/40=0,8 3. Berita Solopos (Pasangan Ganjar-Heru) Berita Coder 1 Coder 2 1 Netral Netral 2 Netral Netral 3 Netral Netral 4 Juntaposition Netral 5 Netral Netral 6 Netral Netral 7 Netral Netral 8 Netral Netral 9 Stereotype Stereotype 10 Netral Netral 11 Netral Netral 12 Netral Netral 13 Netral Netral 14 Netral Netral 15 Netral Netral 16 Sensasionalisme Stereotype 17 Linkage Netral 18 Netral Netral 19 Netral Netral 20 Netral Netral 21 Netral Netral 22 Netral Netral 23 Netral Netral 24 Netral Netral 25 Netral Netral Jumlah commit to user
Setuju/tidaksetuju S S S TS S S S S S S S S S S S TS TS S S S S S S S S Total: 25 S: 22 TS: 3
perpustakaan.uns.ac.id
119 digilib.uns.ac.id
Reliabilitas (2M/N1+N2)=2X22/25+25=44/50=0,88 4. Berita Suara Merdeka (Pasangan Hp-Don) Berita Coder 1 Coder 2 1 Netral Netral 2 Netral Netral 3 Netral Netral 4 Netral Netral 5 Netral Netral 6 Netral Netral 7 Netral Netral 8 Netral Netral 9 Netral Netral 10 Netral Netral 11 Netral Netral 12 Netral Netral 13 Netral Netral 14 Netral Netral 15 Netral Netral 16 Netral Netral 17 Netral Netral 18 Netral Netral 19 Netral Netral 20 Netral Netral 21 Sensasionalisme Netral 22 Netral Netral 23 Netral Netral 24 Netral Netral 25 Sensasionalisme Sensasionalisme 26 Netral Netral 27 Sensasionalisme Netral 28 Netral Netral 29 Netral Netral 30 Netral Netral 31 Netral Netral 32 Netral Netral 33 Netral Netral 34 Netral Netral 35 Netral Linkage 36 Netral Netral 37 Netral Netral 38 Netral Netral 39 Netral Netral commit to user 40 Sensasionalisme Netral
Setuju/tidaksetuju S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S TS S S S S TS
120 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
41 42 43 44 45 46 47 Jumlah
Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral
Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral
S S S S S S S Total :47 S :45 TS :2
Reliabilitas (2M/N1+N2) =2X45/47+47=90/94=0,96 5. Berita Suara Merdeka (Pasangan Bibit-Sudijono) Berita Coder 1 Coder 2 1 Netral Netral 2 Netral Netral 3 Netral Netral 4 Stereotype Netral 5 Netral Netral 6 Netral Netral 7 Netral Netral 8 Netral Netral 9 Netral Netral 10 Juntaposition Netral 11 Netral Netral 12 Netral Netral 13 Netral Netral 14 Netral Netral 15 Netral Netral 16 Netral Netral 17 Netral Netral 18 Juntaposition Netral 19 Netral Netral 20 Netral Netral 21 Netral Netral 22 Netral Netral 23 Sensasionalisme Netral 24 Netral Netral 25 Netral Stereotype 26 Netral Netral 27 Netral Netral 28 Netral Netral 29 Netral Stereotype commit to user 30 Netral Netral
Setuju/tidaksetuju S S S TS S S S S S TS S S S S S S S TS S S S S TS S TS S S S TS S
121 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 Jumlah
Netral Netral Netral Sensasionalisme Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral
Netral Netral Netral Sensasionalisme Netral Netral Netral Stereotype Netral Netral Netral Netral
S S S S S S S TS S S S S Total: 42 S: 35 TS: 7
Reliabilitas (2M/N1+N2) =2X35/42+42=70/84=0,83 6. Berita Harian Suara Merdeka (Pasangan Ganjar-Heru) Berita Coder 1 Coder 2 Setuju/tidaksetuju 1 Netral Netral S 2 Netral Netral S 3 Linkage Netral TS 4 Netral Netral S 5 Netral Netral S 6 Netral Netral S 7 Netral Netral S 8 Netral Netral S 9 Netral Netral S 10 Sensasionalisme Netral TS 11 Netral Netral S 12 Netral Stereotype TS 13 Netral Netral S 14 Netral Netral S 15 Netral Netral S 16 Netral Netral S 17 Netral Netral S 18 Netral Netral S 19 Netral Netral S 20 Netral Netral S 21 Netral Netral S 22 Netral Netral S 23 Netral Netral S 24 Sensasionalisme commit Netral TS to user 25 Stereotype Netral TS
122 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 Jumlah
Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral
Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral Netral
S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S Total:58 S: 53 TS: 5
Reliabilitas (2M/N1+N2) =2X53/58+58=106/116=0,91 7. Berita Harian Radar Banyumas (Pasangan Hp-Don) Berita Coder 1 Coder 2 1 Linkage Netral 2 Netral Netral 3 Netral commitNetral to user 4 Netral Netral
Setuju/tidaksetuju TS S S S
123 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5 Jumlah
Netral
Netral
S Total :5 S :4 TS :1
Reliabilitas (2M/N1+N2) =2X4/5+5=8/10=0,8 8. Berita Harian Radar Banyumas (Pasangan Bibit-Sudijono) Berita Coder 1 Coder 2 Setuju/tidaksetuju 1 Netral Netral S 2 Sensasionalisme Sensasionalisme S 3 Netral Netral S Total: 3 Jumlah S: 3 TS : 0 Reliabilitas (2M/N1+N2) =2X3/3+3=6/6=1
9. Berita Harian Radar Banyumas (Ganjar-Heru) Berita Coder 1 Coder 2 1 Stereotype Netral 2 Linkage Netral 3 Netral Netral 4 Stereotype Netral 5 Stereotype Netral 6 Netral Netral 7 Netral Netral 8 Netral Netral Jumlah
Reliabilitas (2M/N1+N2) =2X4/4+4=8/8=1
commit to user
Setuju/tidaksetuju TS TS S TS TS S S S Total: 8 S: 4 TS: 4