perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING, THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMP NEGERI SE-KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015
TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh : PITRA DWININGSIH S851402044
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING, THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMP NEGERI SE-KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015
TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh : PITRA DWININGSIH S851402044
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING, THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMP NEGERI SE-KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 TESIS Disusun Oleh PITRA DWININGSIH S851402044 Komisi Pembimbing
Tanda Tangan
Pembimbing I Dr.Mardiyana, M.Si.
Tanggal
.......................
................
NIP. 19660225 199302 1 002 Pembimbing II Drs. Isnandar Slamet, M.Sc, Ph.D. ....................... NIP. 19660328 199203 1 001 Telah dinyatakan memenuhi syarat pada tanggal ...................... 2015
Kepala Program Studi Magister Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS
Dr.Mardiyana, M.Si. NIP. 19660225 199302 1 002 commit to user
ii
................
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING, THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMP NEGERI SE-KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015
TESIS Disusun Oleh PITRA DWININGSIH S851402044 Jabatan Ketua Sekretaris Anggota Penguji
Nama
Tanda Tangan
Dr. Imam Sujadi, M.Si. NIP. 19670915 200604 1 001 Dr. Riyadi, M.Si. NIP. 19670116 199402 1 001 Dr.Mardiyana, M.Si. NIP. 19660225 199302 1 002 Drs. Isnandar Slamet, M.Sc. Ph.D. NIP. 19660328 199203 1 001
Tanggal
.......................
...............
.......................
................
.......................
................
.......................
................
Telah dipertahankan di depan penguji dan dinyatakan telah memenuhi syarat pada tanggal ...................... 2015 Mengetahui, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Kepala Program Studi Magister Pendidikan Matematika
Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd. Dr.Mardiyana, M.Si. commit to user NIP. 19610124 198702 1 001 NIP. 19660225 199302 1 002 iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa: 1. Tesis yang berjudul: “Eksperimentasi Model Pembelajaran Creative Problem Solving, Think Aloud Pair Problem Solving, dan Student Team Achievement Devision
Dengan Pendekatan Saintifik Pada Materi
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Ditinjau Dari Kecerdasan
Logis
Matematis
Siswa
SMP
Negeri
Se-Kabupaten
Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015” ini adalah karya penelitian sendiri dan bebas plagiat, serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (Permendiknas No. 17, tahun 2010). 2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi tesis pada jurnal atau forum ilmiah lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan FKIPUNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu semester (enam bulan sejak pengesahan Tesis) saya tidak melakukan publikasi dari sebagian atau keseluruhan isi Tesis ini, maka Prodi Pendidikan Matematika FKIP-UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Prodi Pendidikan Matematika FKIP-UNS. Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku. Surakarta, Juli 2015 Mahasiswa,
commit to user
Pitra Dwiningsih S851402044
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan mereka sendiri (Q.S Ar Ra’du : 11) Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orangorang yang sabar ( Q.S Al Baqarah : 153) Kegagalan adalah kekurangan yang harus diperbaiki, menggapai mimpi dengan usaha dan ikhlas. (Peneliti) “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”. (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni)
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, kupersembahkan karya ini untuk orang-orang yang kusayangi: Bapak dan Emak yang selalu mendukung baik material maupun mental. Adikku dan masku (Putri Ayu dan Akhmad Hasan Heidar) terima kasih selalu mendukung dan memberikan semangat. Teman-temanku yang selalu membantu (Indra Puji dan Desi). Sahabat-sahabat seperjuangan, prodi Magister Pendidikan Matematika 2013. Almamater, Universitas Sebelas Maret.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumWr. Wb Alhamdulillah, segala puji dan syukur peneliti panjatkan atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyusun dan menyelesaikan tesis ini. Selama penelitian berbagai pihak telah banyak membantu. Untuk itu dalam kesempatan ini, peneliti menyampaikan ucapan banyak terima kasih yang tak berhingga kepada yang terhormat : 1. Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, yang telah memberikan ijin penelitian ini. 2. Dr. Mardiyana, M.Si., Kepala Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, selaku dosen pembimbing I yang juga begitu sabar dalam memberikan bimbingan, nasehat dan saran dalam penelitian tesis ini. 3. Drs. Isnandar Slamet, M.Sc. Ph.D., dosen pembimbing II yang juga begitu sabar dalam memberikan bimbingan, nasehat dan saran dalam penelitian tesis ini. 4. Dra. Nining Setyaningsih, M.Si., M. Noor Kholid, M.Pd., Surono, S.Pd., validator instrumen tes prestasi yang begitu sabar dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dan motivasi dalam memperbaiki instrumen penelitian tesis ini. 5. Nur Fauziyah, S.Psi. Psi. M.Pd., Pratista Arya Satwika, S.Psi. M.Psi., Choiriyah Widyasari M.Psi., validator instrumen tes kecerdasan logis matematis yang juga begitu sabar dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dan motivasi dalam memperbaiki instrumen penelitian tesis ini. 6. Bapak/Ibu dosen Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana yang telah memberikan ilmu dan bekal dalam penyusunan tesis ini. commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Bapak kepala sekolah SMP Negeri 1 Mojogedang, SMP Negeri 2 Jaten, SMP Negeri 3 Mojogedang, dan SMP Negeri 3 Kebakkramat yang berkenan memberikan ijinnya kepada peneliti untuk mengadakan penelitian dan mengumpulkan data di sekolah tersebut. 8. Bapak dan Ibu Guru bidang studi matematika di SMP Negeri 1 Mojogedang, SMP Negeri 2 Jaten, SMP Negeri 3 Mojogedang, dan SMP Negeri 3 Kebakkramat yang telah banyak membantu dan memberikan bimbingan kepada peneliti selama penelitian. 9. Keluargaku yang selalu mendoakan dan memberi dukungan. 10. Teman-teman Pendidikan Matematika Pascasarjana UNS angkatan 2013 yang selalu memberi semangat, semoga tali silaturahmi kita tetap terjaga, dan semoga kesuksesan menyertai kita. 11. Segenap pihak yang telah membantu peneliti dari pembuatan proposal, penelitian, sampai penelitian tesis ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan pembaca umumnya. Wassalamu‘alaikum Wr. Wb.
Surakarta,
Juli 2015
Peneliti
Pitra Dwiningsih
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Pitra Dwiningsih. S851402044. Eksperimentasi Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS), Think Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan Student Team Achievement Division (STAD) Dengan Pendekatan Saintifik Pada Materi Persamaaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Ditinjau Dari Kecerdasan Logis Matematis Siswa SMP Negeri SeKabuapaten Karangannyar Tahun Pelajaran 2014/2015. Pembimbing I: Dr. Mardiyana, M.Si., Pembimbing II: Drs. Isnandar Slamet, M.Sc. Ph.D., Tesis: Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 2015 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik antara model pembelajaran CPS, TAPPS atau STAD dengan pendekatan saintifik; (2) manakah siswa yang memiliki prestasi yang lebih baik antara siswa yang memiliki kecerdasan logis matematis tinggi, sedang atau rendah; (3) pada masing-masing model pembelajaran, manakah siswa yang mempunyai prestasi belajar lebih baik antara siswa dengan tingkat kecerdasan logis matematis; (4) pada masing-masing tingkat kecerdasan logis matematis manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik pada model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik, TAPPS dengan pendekatan saintifik atau STAD dengan pendekatan saintifik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3 3. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri di Kabupaten Karanganyar. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified cluster random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes prestasi belajar matematika dan tes kecerdasan logis matematis. Sebelum digunakan untuk pengambilan data, instrumen tes prestasi dan tes kecerdasan logis matematis terlebih dahulu diujicobakan. Penilaian validitas isi instrumen tes dilakukan oleh validator. Uji reliabilitas instrumen tes menggunakan rumus KR-20. Daya pembeda tes menggunakan rumus . Uji keseimbangan menggunakan uji ANAVA satu jalan. Uji prasyarat meliputi uji normalitas dengan menggunakan uji Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan metode Bartlett. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji ANAVA dua jalan dengan sel tak sama. Berdasarkan uji hipotesis, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik dan STAD dengan pendekatan saintifik, model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik; (2) prestasi belajar siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi lebih baik daripada siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang dan rendah, sedangkan prestasi belajar siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang lebih baik daripada siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah; commit to (3) userpada model pembelajaran CPS dan STAD siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi mempunyai prestasi ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
belajar yang lebih baik daripada siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang dan rendah, siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang mempunyai prestasi belajar yang sama dengan siswa yang kecerdasan logis matematis rendah, pada model pembelajaran TAPPS siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi dan sedang mempunyai prestasi belajar yang sama, siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi dan sedang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah; (4) pada siswa dengan kecerdasan matematika logis tinggi, sedang dan rendah dikenai model pembelajaran CPS, TAPPS dan STAD memiliki prestasi belajar yang sama, namun pada siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah yang dikenai model pembelajaran CPS memiliki prestasi belajar lebih baik daripada siswa yang dikenai model STAD. Kata kunci : Creative Problem Solving(CPS), Think Aloud Pair Problem Solving(TAPPS), Student Team Achievement Division(STAD), Pendekatan Saintifik, dan Kecerdasan Logis Matematis.
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Pitra Dwiningsih. S851402044. The Experimentation of Learning Model Using Creative Problem Solving (CPS), Think Aloud Pair Problem Solving (Tapps) and Student Team Achievement Division (STAD) with Scientific Approach Viewed from Logical Mathematical Intelligence on the Topic of Linear equation and Inequality One Variable of the Students in Seventh-grade of States Junior High School of Karanganyar Regency in Academic year of 2014/2015. Supervisor: Dr. Mardiyana, M.Si., Advisor II: Drs. Isnandar Slamet, M.Sc. Ph.D, Thesis: Mathematics Education Study Program, Teacher Training and Education Faculty, Graduate Program, Sebelas Maret University, Surakarta. 2015 The purposes of this research were to determine: (1) Which gives better learning achievement between learning model CPS with scientific approaches, Tapps with scientific approaches and STAD with scientific approaches; (2) Which had a better mathematics learning achievement between students whose logical mathematical intelligence high, medium and low; (3) In each category learning model, which had a better mathematics learning achievement, students whose had the level of logical mathematical intelligence; (4) In each level of intelligence, which had a better mathematics learning achievement, model CPS with a scientific approach, Tapps with a scientific approach and STAD with a scientific approach. This research was a quasi-experimental research with 3x3 factorial design. The population of research was all of the 7th graders of Junior High Schools in Karanganyar Regency in academic year of 2014/2015. The sampling technique in this study using stratified cluster random sampling. The instruments used for data collection were mathematics achievement test and logical mathematical intelligence test. Before used for data collection, the instrument mathematics achievement test and logical mathematical intelligence test. The content validity assessment of tests was conducted by the related expert. Instrument reliability used the formula KR-20. Discrimination power of the tests used . Balance test used one way ANOVA. Test requirements include the normality tests by using Lilliefors test methods and homogeneity test used the Bartlett method. It was concluded that the samples come from populations that are normally distributed and homogeneous. Technique of analyzing data used in this research was a two-way variance analysis with different cell. Based on the hypothesis, the results could be concluded as follows: (1) The students subjected with the CPS learning model with scientific approach had a better learning achievement than students subjected by Tapps with scientific approach and STAD model with scientific approach, students subjected with the Tapps with scientific approach had better learning achievement than students subjected by STAD model with scientific approach; (2) In students with high logical mathematical intelligencecommit gave tothe same learning the students with user medium logical mathematical intelligence, students who had high and medium xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
logical mathematical intelligence had a better learning achievement than students who had low logical mathematical intelligence; (3) The STAD and CPS learning models, students with high logical mathematical intelligence had a better learning achievement than students with medium and low logical mathematical intelligence, students with medium logical mathematical intelligence had the same learning achievement of students with low logical mathematical intelligence. The Tapps learning model, students with high and medium logical mathematical intelligence to had the same learning achievement, students with high and medium logical mathematical intelligence had a better learning achievement than students with low mathematical logical intelligence; (4) The students with high, medium and low logical mathematical intelligence subjected to CPS, Tapps and STAD learning models had the same learning achievement, but on the students with lower intelligence logical mathematical learning had subjected to model CPS had a better learning achievement than students who had subjected to STAD model.
Keywords: Creative Problem Solving (CPS), Think Aloud Pair Problem Solving (Tapps), Student Team Achievement Division (STAD), Scientific Approach and Logical Mathematical Intelligence.
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ...........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS ..................
iv
MOTTO ...............................................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................
vi
KATA PENGANTAR .........................................................................................
vii
ABSTRAK ...........................................................................................................
ix
ABSTRACT ..........................................................................................................
xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xviii BAB I : PENDAHULUAN...................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................
1
B. Rumusan Masalah ................................................................................
8
C. Tujuan Penelitian .................................................................................
9
D. Manfaat Penelitian ...............................................................................
9
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................
11
A. Kajian Teori.........................................................................................
11
1. Prestasi Belajar ...............................................................................
11
2. Pendekatan Saintifik...................................................................... .
15
3. Model Pembelajaran.......................................................................
17
4. Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan Pendekatan Saintifik ..........................................................
18
5. Model Pembelajaran Think Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dengan Pendekatan Saintifik ..........................................................
23
6. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dengan Pendekatan Saintifik ............................. commit to user 7. Kecerdasan Logis Matematis .........................................................
xiii
28 31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Penelitian yang Relevan ......................................................................
34
C. Kerangka Berpikir ...............................................................................
37
D. Hipotesis Penelitian.............................................................................
43
BAB III : METODE PENELITIAN ..................................................................
46
A. Tempat, Subjek, dan Waktu Penelitian ................................................
46
B. Jenis Penelitian.....................................................................................
46
C. Populasi dan Sampel ............................................................................
48
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ......................................
50
E. Teknik Pengumpulkan Data.................................................................
52
F. Penyusunan dan Uji Instrumen .......................................................... ..
52
G. Teknik Analisis Data............................................................................
58
1. Uji Prasyarat Analisis.....................................................................
58
2. Uji Keseimbangan..........................................................................
60
3. Uji Hipotesis ..................................................................................
62
4. Uji Komparasi Ganda.....................................................................
64
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................
67
A. Hasil Penelitian ...................................................................................
67
1. Penentuan Sampel Penelitian .........................................................
67
2. Analisis Kemampuan Awal Siswa................................................ .
68
3. Analisis Instrumen Penelitian ........................................................
70
4. Pelaksanaan Penelitian...............................................................
77
5. Data-Data Penelitian ......................................................................
78
6. Analisis Uji Prasyarat.....................................................................
80
7. Analisis Uji Hipotes .......................................................................
83
B. Pembahasan Penelitian........................................................................
95
1. Hipotesis Pertama............................................................................
95
2. Hipotesis Kedua...............................................................................
96
3. Hipotesis Ketiga...............................................................................
97
4. Hipotesis Keempat...........................................................................
99
C. Keterbatasan Penelitian.......................................................................... 104 commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V : KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ....................................
105
A. Kesimpulan..........................................................................................
105
B. Implikasi..............................................................................................
106
C. Saran....................................................................................................
109
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
111
LAMPIRAN................................................................................................
114
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Desain Penelitian....................................................................................
47
Tabel 3.2 Kategori Pengelompokan Sekolah .........................................................
49
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Kecerdasan Logis Matematis ...........................................
53
Tabel 3.4 Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar .................................................................
53
Tabel 3.5 Kategori Tingkat Kesukara ....................................................................
57
Tabel 3.6 Rangkuman Analisis Variansi Satu Jalan ..............................................
62
Tabel 3.7 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan...............................................
64
Tabel 4.1 Kategori Pengelompokan Sekolah .........................................................
67
Tabel 4.2 Daftar Kelas Penelitian ..........................................................................
68
Tabel 4.3 Deskripsi Data Nilai ujian Akhir Semester Ganjil.................................
68
Tabel 4.4 Rangkuman Uji Normalitas kemampuan Awal Siswa...........................
69
Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal Tes Kecerdasan Logis Matematis.................................................................
72
Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Perhitungan Daya Beda............................................
73
Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal Tes Prestasi Belajar Matematika ...........................................................
75
Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Perhitungan Daya Beda............................................
76
Tabel 4.9 Rangkuman Data Kecerdasan Logis Matematis Berdasarkan Model Pembelajaran ..............................................................................
78
Tabel 4.10 Rangkuman Data Prestasi Belajar Berdasarkan Model Pembelajaran .........................................................................................
79
Tabel 4.11 Rangkuman Data Prestasi Belajar Berdasarkan Kecerdasan Logis Matematis .............................................................................................
79
Tabel 4.12 Rangkuman Data Prestasi Belajar Berdasarkan Model Pembelajaran dan Kecerdasan Logis Matematis..........................................................
80
Tabel 4.13 Rangkuman Uji Normalitas Data.........................................................
81
Tabel 4.14 Rangkuman Uji Homogenitas Data .....................................................
82
Tabel 4.15 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel tak Sama .......... commit to user Tabel 4.16 Rerata dan Rerata Marginal .................................................................
83
xvi
85
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.17 Rangkuman Hasil Uji Komparasi RerataAntar Baris ..........................
85
Tabel 4.18 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rerata Antar Kolom ......................
87
Tabel 4.19 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rerata Antar Sel pada Baris yang Sama Rangkuman Hasil Perhitungan Daya Beda ..............................
89
Tabel 4.20 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rerata Antar Sel pada Kolom yang Sama Rangkuman Hasil Perhitungan Daya Beda ...............................
commit to user
xvii
93
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Peringkat SMP Karanganyar .............................................................
114
Lampiran 2 Pengkategorian Sekolah .....................................................................
116
Lampiran 3 Daftar Nilai UAS Ganjil...................................................................
117
Lampiran 4 Uji Normalitas Data Awal ..................................................................
124
Lampiran 5 Uji Homogenitas Data Awal...............................................................
130
Lampiran 6 Uji Keseimbangan Data Awal ............................................................
133
Lampiran 7 Kisi-kisi Tes Kecerdasan Logis Matematis ........................................
136
Lampiran 8 Lembar Validasi Tes Kecerdasan Logis Matematis............................ 137 Lampiran 9 Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Kecerdasan Logis Matematis .................................................................. ............................ 141 Lampiran 10 Tes Kecerdasan Logis Matematis.....................................................
147
Lampiran 11 Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar............................................................
153
Lampiran 12 Lembar Validasi Tes Prestasi Belajar...............................................
154
Lampiran 13 Uji Validatas dan Uji Reliabilitas Tes Prestasi Belajar ....................
159
Lampiran 14 Tes Prestasi Belajar ..........................................................................
169
Lampiran 15 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.................................................
176
Lampiran 16 Data Induk Penelitian .......................................................................
190
Lampiran 17 Uji Normalitas Data..........................................................................
194
Lampiran 18 Uji Homogenitas Data ......................................................................
209
Lampiran 19 Uji Hipotesis...................................................................................... 228 Lampiran 20 Uji Komparasi Ganda .......................................................................
231
Lampiran 21 Surat Keterangan Penelitian .............................................................
237
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia, bisa dalam arti pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. Menurut Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Penerapan manajemen pendidikan yang bermutu baik sebagai cara untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Peningkatan kualitas pendidikan sangat penting untuk kemajuan bangsa. Pengembangan proses pembelajaran menjadi lebih baik di sekolah itu penting dalam peningkatan kualitas pendidikan. Pembelajaran yang mengutamakan siswa aktif dalam proses pembelajaran berperan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Pembelajaran langsung yang digunakan guru dalam proses pembelajaran di kelas tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi materi secara
mandiri.
Pembelajaran
langsung
dari
guru
serta
dalam
menyampaikan materi guru tidak mengkaitkan materi ke dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa tidak tahu tentang arti pentingnya materi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menyebabkan rendahnya kemandirian siswa commit to userdi kelas. Rendahnya kemandirian dalam mengikuti proses pembelajaran
1
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berdampak pada sikap siswa, seperti tidak adanya respon siswa terhadap pelajaran, tidak adanya minat serta rasa ingin tahu siswa serta siswa kurang percaya diri dalam mengintepretasikan dan menjelaskan kembali materi pada teman. Standar proses pendidikan nasional sangat penting dalam penerapan proses pembelajaran di sekolah sebagai cara untuk mencapai standar kompetensi kelulusan pada siswa. Keberhasilan dalam pendidikan, tidak lepas dari proses belajar mengajar yang melibatkan peran guru dan siswa. Mutu suatu pendidikan harus ditinjau dari beberapa aspek diantaranya adalah kemampuan berpikir kreatif siswa dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Kemampuan berpikir kreatif menyangkut pada
kemampuan
siswa
mengkonstruksi
konsep-konsep
dan
mengaplikasikannya dalam dunia nyata. Keaktifan siswa pada proses belajar di kelas menyangkut pada kemampuan siswa dalam bertanya dan mempresentasikan
idenya
di
depan
kelas.
Pembelajaran
yang
menggunakan problem solving menekankan siswa untuk bisa berkreatif dan berpikiran kritis terhadap masalah sehingga dapat menyelesaikan masalah. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang masih menjadi kesulitan besar bagi siswa. Terdapat siswa yang menganggap matematika sangat sulit, membosankan dan tidak menarik. Dalam pembelajaran matematika sering kali terdapat siswa masih mengalami kesulitan mempelajari dan menerima pelajaran. Hal tersebut yang menyebabkan nilai matematika relatif rendah dibanding dengan mata pelajaran lain di sekolah. Berdasarkan data nilai ujian nasional SMP di kabupaten Karanganyar pada Pamer 2013/2014 diperoleh adalah nilai tertinggi 10,00, nilai terendah 1,75 dan rata-rata 5,76 dengan standar deviasi 2,04. Sementara itu daya serap penguasaan materi matematika pada indikator menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan linear atau commit to user pertidaksamaan linear satu variabel di kabupaten Karanganyar tahun
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pelajaran
2013/2014
masih
rendah
hanya
sebesar
47,69%
bila
dibandingkan daya serap tingkat provinsi sebesar 51,36% dan daya serap tingkat nasional sebesar 60,68%. Berdasarkan data di atas, persentase penguasaan materi persamaan dan pertidaksamaan linear oleh siswa di Kabupaten Karanganyar lebih rendah dari persentasi penguasaan materei oleh siswa di tingkat Provinsi dan Nasional. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa
sebagaian
besar
siswa
SMP
di
Kabupaten
Karanganyar mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. Berdasarkan data hasil UN SMP masih terdapat rendahnya kualitas hasil belajar siswa dalam matematika merupakan indikasi bahwa tujuan yang ditentukan dalam standar kompetensi kelulusan matematika belum tercapai secara optimal. Agar tujuan tersebut dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan, salah satu caranya adalah dengan melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas. Keberhasilan dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran adalah model pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran di kelas dan kecerdasan siswa. Model pembelajaran yang menekankan proses dari pemahaman suatu materi pokok bahasan lebih dipentingkan. Menurut Gardner bahwa model pembelajaran kognitif yang dicetuskan oleh Jean Piaget secara garis besar sebenarnya merupakan gambaran dari pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan matematika dan logika (Gunawan, 2007). Oleh karena itu, kecerdasan matematika dan logika pada siswa memiliki peranan penting dalam proses belajar matematika. Kecerdasan matematika dan logika meliputi kemampuan siswa dalam berpikir deduktif, induktif, mengenal pola, angka dan operasi matematika. Hasil penelitian Siswono (2014) bahwa “the result from the commit user are 18,18% students as creative problem posing task indicate thattothere
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
group, 68,18% students as less creative group, and 13,64% students as uncreative group”. Siswa yang mempunyai kemampuan berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah masih kurang. Sehingga perlu dilakukan pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpikir kreatif, dimana dalam proses berpikir kreatif siswa berhubungan dengan permasalahan maka perlu pembelajaran dengan model Creative Problem Solving (CPS). Hasil penelitian Kashefi et al. (2012) menyatakan bahwa Previous researches tried to overcome students’ difficulties in the engineering mathematics by usingsome methods based on supporting mathematical thinking. In this paper, we shall discuss and propose a learning environment for supporting students’ thinking and creative problem solving in engineering mathematics. Penelitian yang dilakukan Kashefi et al. dimana untuk mengatasi kesulitan siswa dalam belajar dengan menggunakan pemikiran siswa dan pemecahan masalah secara kreatif dengan model pembelajaran CPS dengan menggunakan blended learning dan teori representasi pengetahuan siswa. Kreativitas siswa dalam menyelesaikan masalah sebagai pendorong siswa untuk berketerampilan yang lebih luas. Pentingnya kreativitas siswa dalam
pembelajaran
berpengaruh
terhadap
tercapainya
tujuan
pembelajaran. Hasil penelitian Pate dan Miller (2011) dalam penelitian eksperimentasi pada siswa yang mendapat perlakuan model Think Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan yang tidak mendapatkan perlakuan model TAPPS, prestasi siswa yang dapat perlakuan lebih baik dari pada yang tidak. Pernyataan Pate dan Miller berikut: Interestingly, the proportion of successful secondary–level students that worked silently in this study (38.9%) is similar to the proportion of successful postsecondary students who worked silently in Pate et al..’s study (41% and 44%). However, the proportion of successful secondary–level TAPPS students in this study (25%) is drastically different from the proportion of successful post secondary TAPPS students in Pate et al..’s study (89.9% and 83.3%). Pate dan Miller (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa commit to user pembelajaran kolaboratif dalam proses belajar siswa sebagai cara untuk
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mengurangi kesalahpahaman informasi pembelajaran pada diri siswa. Kemampuan verbal siswa mendukung dalam mengidentifikasi selama proses pemecahan masalah. Komunikasi siswa dengan siswa lain, berpengaruh terhadap proses mengkonstruksi pemecahan masalah dalam pembelajaran. Dalam penelitian Pate dan Miller menghasilkan bahwa kelas yang diterapkan model TAPPS lebih baik prestasinya, dibandingkan dengan kelas yang tidak diterapkan model TAPPS. Robbins (2011) dalam penelitannya mengembangkan TAPPS untuk melakukan penyelidikan dengan pertanyaan. Siswa berperan sebagai problem solver dan listener. Siswa menyelesaikan permasalahan dengan melalui kasus musyawarah kecil. Kemampuan membaca, menulis dan matematika dalam TAPPS penting, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung sesuai tujuan. Berdasarkan kutipan yang diambil dalam penelitian Robbins bahwa: By directly instructing our learners in these problem solving, analytical thinking, and reasoning repertoires, and by creating a culture of thinking and inquiry, we are demonstrating the power of our behavior analytic to produce learners who will be able to face and solve the rapidly changing problems of the 21st century. Dengan
cara
langsung
menginstruksikan
siswa
untuk
menyelesaikan masalah dengan berpikir analitis dan melakukan penalaran. Dengan itu, dapat membudayakan sikap berpikir kritis pada siswa dalam menyelesaikan masalah yang akan dihadapi mendatang. Berdasarkan di atas bahwa keterampilan dan kreatifitas siswa itu penting dalam meningkatkan prestasi belajar, interaksi siswa satu dengan yang lain terjadi karena adanya komunikasi yang baik. Model pembelajaran CPS merupakan model pembelajaran dimulai dengan siswa dikelompokan terlebih dahulu. Siswa dikelompokkan secara heterogen antara 2-4 siswa, dalam berkelompok siswa berdiskusi untuk menentukan strategi pemecahan masalah dalam menyelesaikan masalah yang telah diberikan guru. Model pembelajaran TAPPS merupakan model commit to user pembelajaran dimulai dengan siswa dikelompokan dengan berpasangan.
perpustakaan.uns.ac.id
6 digilib.uns.ac.id
Siswa dikelompokkan antara 2 dan 4 siswa, dalam berkelompok siswa terdapat siswa sebagai problem solver dan sebagai listener. Problem solver memberikan strategi apa yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah. Listener mendengarkan, mengklarifikasi pemecahan masalah yang disampaikan oleh problem solver. Proses think aloud pair dapat bergantian peran. Model pembelajaran CPS dan TAPPS mendorong siswa untuk berpikir kreatif menyelesaikan masalah. Proses pembelajaran yang sering dilakukan guru pada saat ini menggunakan pembelajaran Kooperatif. Berdasarkan hasil penelitian Meling et al. (2012) pada penelitian eksperimen menyatakan bahwa pembelajaran Student Team Achievement division (STAD) dapat membuat siswa lebih bertanggung jawab, saling tergantung secara positif dengan siswa lainnya. Kelas yang mendapatkan perlakuan dengan model STAD prestasi belajarnya lebih baik dari pada kelas yang tidak mendapatkan perlakuan dengan model STAD. Menurut penelitian Majoka et al. (2010) menyatakan: On retention test, again the experimental group was a little bit superior in achievement but there was no significant difference between the mean scores of the experimental and the control groups. Hence, ultimate result of the study indicated that STAD (Student Team Achievement Division) was more effective instructional paradigm for mathematics as compared to the traditional method of teaching. Hasil penelitian Majoka et al. bahwa kelas eksperimen yang diberi perlakukan dengan menggunakan model STAD lebih baik, dari pada kelas kontrol yang menggunakan model tradisional. Siswa pada pembelajaran kooperatif tipe STAD bekerja dengan kelompok-kelompok kecil dalam menyelesaian permasalahan untuk mencapai tujuan bersama. Menurut penelitian Majoka et al. terjadi ketergantungan siswa yang berkemampuan rendah dengan siswa yang kemampuan tinggi. Ketergantungan siswa pada kelas STAD merupakan penyebab utama dari perbedaan perbedaan prestasi belajar dengan kelas tradisional. Menurut Majoka et al. perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan aspek retensi pada model commit to user
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pembelajaran STAD pada periode waktu yang berbeda dan penerepan model pembelajaran STAD dapat diteliti lebih lanjut dengan menggunakan situasi yang berbeda selain yaitu pedesaan, perkotaan, laki-laki, siswa perempuan dan gender campuran pada tingkat yang berbeda diusulkan untuk dilaksanakan. Pembelajaran kooperatif model STAD yang diterapkan pada penelitian Majoka et al. dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif melibatkan siswa saling tergantung dengan siswa lainnya. Model pembelajaran aktif ditandai dengan keterlibatan siswa dalam pembelajaran pemecahan masalah. Keaktifan siswa sangat siswa pada proses pembelajaran sangat penting, sehingga seorang guru harus dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian Syaiful (2014) menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif STAD dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) memberikan prestasi belajar lebih baik. Model pembelajaran STAD dengan pendekatan CTL siswa belajar dengan konstruktivisme, inquiri, bertanya, masyarakat belajar, model, refleksi dan penilaian secara obyektif. Siswa mengkonstruksi sendiri konsep-konsep sehingga pembelajaran lebih bermakna. Berdasarkan penelitian Syaiful dapat disimpulkan bahwa STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan pendekatan CTL. Berdasarkan penjelasan di atas, pembelajaran
yang melibatkan siswa ikut dalam interaksi
pembelajaran secara langsung sangat penting untuk menciptakan pemahaman. Menurut hasil penelitian Syaiful (2014) penerapan model pembelajaran STAD untuk lebih lanjutnya dapat efisien dan efektif. Penerapan model pembelajaran STAD terjadi perpanjang waktu karena terdapat kelompok yang tidak dapat menyelesaikan tepat waktu. Pendekatan saintifik memberikan pemahaman kepada siswa dalam mengenal, memahami dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
prinsip yang ditemukan siswa. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
melibatkan
keterampilan
proses
mengamati,
mengklasifikasi, mengukur, menjelaskan dan menyimpulkan. Pada proses pendekatan saintifik seorang guru sudah melakukan cara untuk mengaktifkan siswa pada proses pembelajaran. Pendekatan saintifik membuat siswa dapat berpikir kritis dan kreatif dalam pemecahan masalah yang dihadapi. Berdasarkan acuan dari pendekatan saintifik yang menekankan 5M yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengolah dan mengkomunikasikan. Penelitian yang terdahulu sudah menggunakan model-model CPS, TAPPS
dan STAD pada penelitiannya.
Di
sini
peneliti
ingin
mengkombinasi model pembelajaran CPS, STAD dan TAPPS dengan menggunakan pendekatan saintifik. Tinjauan yang digunakan pada penelitian terdahulu belum ada yang menggunakan kecerdasan logis matematis pada model pembelajaran CPS, STAD dan TAPPS. Kombinasi pendekatan santifik pada model tersebut diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Kecerdasan logis matematis merupakan bagian dari kecerdasan yang penting dalam memperkuat kemampuan berpikir siswa, keterampilan memecahkan masalah dan meningkatkan daya ingat sehingga merupakan salah satu hal penting dalam belajar matematika. Pendekatan saintifik merupakan pendekatan secara ilmiah yang mencakup 5M, diharapkan dengan 5M siswa dapat mengontruksi sendiri dengan konsep-konsep yang dipelajari. Model pembelajan CPS dan TAPPS dengan problem solving di sini merupakan model pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam belajar. Model pembelajaran STAD sering digunakan oleh guru pada pembelajaran di kelas. Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan suatu eksperimentasi model pembelajaran CPS, TAPPS dan Kooperatif tipe STAD
pendekatan
saintifik
pada
materi
persamaan
linear
dan
pertidaksamaan linear satu variabel ditinjau dari kecerdasan logis commit to user matematis pada prestasi belajar siswa SMP di kabupaten Karanganyar.
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut: 1. Model pembelajaran manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik model pembelajaran CPS, TAPPS atau STAD dengan pendekatan saintifik? 2. Manakah yang memiliki prestasi belajar yang lebih baik antara siswa yang memiliki kecerdasan logis matematis tinggi, sedang atau rendah? 3. Pada
masing-masing
model
pembelajaran,
manakah
yang
mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dari siswa yang memiliki kecerdasan logis matematis tinggi, sedang atau rendah? 4. Pada masing-masing tingkat kecerdasan logis matematis, manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dari siswa yang dikenai model pembelajaran CPS, TAPPS atau STAD dengan pendekatan saintifik? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik antara model pembelajaran CPS, TAPPS atau STAD dengan pendekatan saintifik. 2. Untuk mengetahui Manakah siswa yang memiliki prestasi yang lebih baik dari siswa yang memiliki kecerdasan logis matematis tinggi, sedang atau rendah. 3. Untuk mengetahui pada masing-masing model pembelajaran, manakah siswa yang mempunyai prestasi belajar lebih baik antara siswa dengan tingkat kecerdasan logis matematis tinggi, sedang atau commit to user rendah.
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Untuk mengetahui siswa berkecerdasan manakah yang mempunyai prestasi belajar lebih baik pada model pembelajaran CPS, TAPPS atau STAD dengan pendekatan saintifik. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan praktis dalam pembelajaran matematika di sekolah. 1.
Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan deskripsi tentang model pembelajaran CPS, TAPPS dan STAD dengan pendekatan saintifik lebih terperinci yang berkaitan dengan kecerdasan logis matematis.
2.
Manfaat Praktis a.
Bagi Siswa Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya dalam pembelajaran matematika di sekolah.
b.
Bagi Guru Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan acuan guru dalam
menggunakan
suatu
model
pembelajaran
saat
berlangsungnya kegiatan pembelajaran. c.
Bagi Sekolah Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan sekolah dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1.
Prestasi Belajar a. Hakikat Belajar Kegiatan belajar lebih dipandang dari segi prosesnya dari pada segi perolehan pengetahuan dari fakta-fakta yang terlepaslepas. Belajar adalah aktifitas siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri (Asri, 2012). Belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan dan guru berperan membantu agar proses pengkonstruksian pengetahuan oleh siswa berjalan lancar. Pembelajaran konstruktivisme menekankan pada proses belajar, bukan mengajar. Siswa didorong untuk melakukan penyelidikan dalam upaya mengembang rasa ingin tahu secara alami. Menurut Abdullah (2013) Implikasi teori konstruktivisme sosial dalam pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan sebagai berikut: 1) Dasar pembelajaran adalah bahwa dalam diri siswa sudah ada pengetahuan, pemahaman, kecakapan dan pengalaman tertentu. 2) Siswa
belajar
dengan
mengkonstruksi
(menambah,
merevisi atau memodifikasi) pengetahuan, pemahaman kecakapan, pengalaman lama menjadi pengetahuan, pemahaman, kecakapan dan pengalaman yang baru. 3) Guru berperan memfasilitasi terjadinya proses konstruksi pengetahuan. Pengetahuan bersifat subjektif. Pengetahuan adalah hasil konstruksi dari kegiatan atau tindakan seseorang (Agus, 2009). commit to user
11
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan pembentukannya atau pengonstruksiannya, Piaget mengkategorikan pengetahuan menjadi pengatahuan fisis, logis matematis, dan sosial. Peran guru dalam pembelajaran konstruktivisme (Agus, 2009) sebagai berikut: 1) Scaffolding adalah memberikan dukungan dan bantuan kepada siswa yang sedang pada awal belajar kemudian sedikit demi sedikit mengurangi dukungan atau bantuan tersebut setelah siswa mampu memecahkan problem dari tugas yang dihadapi. 2) Coaching adalah proses memotivasi siswa, menganalisis performanya dalam memberikan feedback atau umpan balik tentang kinerja siswa. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
kegiatan
aktif siswa untuk
membangun
pengetahuannya dengan kegiatan mengkonstruksi pengalaman siswa menjadi pengetahuan baru. Pengetahuan baru diperoleh dari menambah, merevisi atau memodifikasi pengetahuan lama yang dimiliki siswa. Perkembangan kognitif siswa bisa muncul akibat interaksi sosial atau sebagai akibat ekplorasi dan siswa membangun pengetahuannya. b. Hakikat Matematika Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang sangat penting dalam kehidupan. Akan tetapi banyak juga di kalangan orang awam menganggap bahwa matematika tidak ada hubungannya dengan dunia nyata karena matematika merupakan ilmu yang abstrak yang menggunakan banyak lambang-lambang dan mereka kurang memahami apa sebenarnya matematika itu. Menurut Gibbs (Alisah, 2007), matematika merupakan sebuah bahasa atau cara dengan memakai simbol-simbol yang commitdan to user dapat mengungkapkan menjelaskan secara tertentu. Adapun,
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menurut Devlin (Alisah, 2007), matematika merupakan ilmu mengenai pola untuk melihat dunia, baik dunia fisik, biologis maupun sosiologis serta batin dan pikiran-pikiran kita. Menurut Sutama (2010) matematika adalah bahasa simbolis yang mengekspresikan ide-ide, struktur, atau hubungan yang logis termasuk
konsep-konsep
abstrak
sehingga
memudahkan
manusia untuk berpikir. Berdasarkan uraian-uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan suatu ilmu abstrak untuk menerangkan atau menjelaskan sesuatu dengan menggunakan simbol-simbol, yang memuat beberapa wawasan yang berguna dalam kehidupan manusia. c. Prestasi Belajar Matematika Dalam dunia pendidikan, prestasi belajar siswa digunakan sebagai indikator untuk menunjukan tingkat kemampuan siswa dalam melakukan suatu kegiatan pembelajaran. Semakin tinggi kemampuan siswa semakin tinggi pula prestasi belajar siswa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Menurut Winkel (Hamdani, 2011), prestasi belajar adalah suatu bukti di mana seseorang telah berhasil mencapai sesuatu, sehingga merupakan suatu hasil yang maksimal yang telah dicapai setelah melakukan usaha-usaha tertentu. Adapun, menurut Hamdani (2011), prestasi belajar merupakan suatu yang dapat disajikan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat sebagai upaya dari penilaian usaha belajar pada periode tertentu. Berdasarkan penjelasan diatas bisa disimpulkan bahwa to user adalah penguasaan belajar prestasi belajarcommit matematika
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
matematika yang dicapai siswa dengan menilai hasil belajar yang disajikan dengan nilai. d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar pada siswa terdiri dari dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari diri siswa meliputi sebagai berikut: 1) Sikap terhadap belajar. 2) Motivasi belajar. 3) Konsentrasi belajar 4) Mengelolah bahan belajar dan menyimpan perolehan hasil belajar. 5) Menggalih hasil belajar yang tersimpan. 6) Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar. 7) Rasa kepercayaan diri siswa 8) Intelengensi dan keberhasilan belajar. 9) Kebiasaan belajar. 10) Cita-cita siswa Proses belajar didorong oleh motivasi siswa. Aktivitas belajar dapat meningkat perlu program pembelajaran disusun dengan baik. Program pembelajaran merupakan faktor ekstern belajar. Faktor-faktor ekstern meliputi sebagai berikut: 1) Guru sebagai pembina siswa belajar. 2) Prasarana dan sarana pembelajaran. 3) Kebijakan penilaian. 4) Lingkungan sosial siswa di sekolah. 5) Kurikulum sekolah. 6) Proses pembelajaran di sekolah. commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Proses pembelajaran yang melibatkan guru dan siswa menjadi proses penting dalam proses belajar di sekolah. Model pembelajaran dari guru mempengaruhi proses belajar pada siswa. Model yang sesuai dengan pembelajaran di sekolah memberikan dampak positif pada prestasi belajar siswa disekolah. Kecerdasan yang dimiliki siswa mempengaruhi proses dari pembelajaran, selain model pembelajaran yang diguanakan guru. Menurut Wechler (Dimyati & Mudjiono, 2009)
intelegensi
adalah
suatu
kecakapan
global
atau
rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah, berpikir secara baik dan bergaul dengan lingkungan secara efisien.
Kecakapan
tersebut
menjadi
aktual
bila
siswa
memecahkan masalah dalam belajar atau kehidupan sehari-hari. 2.
Pendekatan Saintifik Menurut Abdullah (2014) pendekatan pembelajaran adalah sekumpulan asumsi yang saling berhubungan dan terkait dengan pembelajaran. Merupakan sudut pandang guru terhadap proses pembelajaran secara umum berdasarkan teori tertentu, yang mendasari pemilihan strategi dan metode pembelajaran. Menurut Kemendikbud (2013) memberikan konsepsi pendekatan pembelajaran saintifik adalah pembelajaran melalui pendekatan ilmiah yang didalamnya mencakup komponen mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, dan mencipta (Imas, 2014). Menurut Hosnan (2014) komponen dari pendekatan saintifik meliputi sebagai berikut: a. Mengamati (Observing) Mengamati adalah kegiatan studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Istilah bahasa latin commit user yang berarti melihat danto memperhatikan. Observasi diarahkan
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan aspek dalam fenomena.
Observasi
diartikan
sebagai
pengamatan
dan
pencatatan sistematiks terhadap gejala yang tampak. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak. b. Menanya (Questioning) Kegiatan menanya merupakan kreativitas, rasa ingin tahu pada informasi yang tidak dipahami atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati. Tujuannnya agar siswa memiliki kemapuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis. c. Mengumpulkan informasi Kegiatan
ini
dilakukan
dengan
menggalih
dan
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Kegiatan
ini juga bisa dengan cara mengeksplorasi,
mencoba dan mendiskusikan. Siswa dapat membaca buku, memperhatikan fenomena atau objek yang yang telah diamati, atau
melakukan
eksperimen.
Kegiatan
ini
mencakup
merencanakan, merancang, melaksanakan eksperimen, serta memperoleh, menyajikan dan menyajikan data. d. Mengasosiasikan/ Mengelolah Informasi/ Menalar (Associating) Kegiatan yang bisa dilakukan siswa mengelolah informasi yang
sudah
dikumpulkan,
mengumpulkan/eksperimen
baik
maupun
terbatas hasil
dari
dari
hasil
kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga siswa melakukan aktifitas antara lain menganalisis
data,
mengelompokan,
membuat
kategori,
menyimpulkan, dan memprediksi atau mengestimasi dengan commit to user memanfaatkan lembar kerja diskusi atau praktik.
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e. Mengomunikasikan Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menulis atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Kegiatan mengomunikasikan ini dapat diberikan klarifikasi oleh guru agar siswa mengetahui secara benar apakah jawaban yang telah dikerjakan sudah benar atau perlu diperbaik. Berdasarkan di atas pendekatan pembelajaran saintifik yang digunakan adalah pembelajaran melalui pendekatan ilmiah yang didalamnya
mencakup
mengumpulkan
komponen
informasi,
mengamati,
mengolah
menanya,
informasi,
dan
mengomunikasikan. 3.
Model Pembelajaran Menurut Abdullah (2014) model pembelajaran merupakan kerangka
konseptual
dikembangkan
berupa
berdasarkan
pola teori
prosedur dan
sistematik
digunakan
yang dalam
mengorganisasikan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran terkait dengan pemilihan strategi dan pembuatan struktur metode, keterampilan, dan aktivitas siswa. Menurut Hosnan (2014) model pembelajaran adalah kerangka konsep/operasional yang melukiskan prosedur yang sistematis dlam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan, dan melaksanakan aktiviatas belajar. Model-model pengajaran dirancang untuk tujuan-tujuan tertentu dan pengajaran konsep-konsep informasi, cara-cara berpikit, studi nilai-nilai sosial dengan meminta siswa untuk terlibat aktif dalam tugas-tugas kognitif dan sosial tertentu (Miftahul, 2014). Menurut Miftahul (2014) Model-model yang dikembangkan commit to user berikut: oleh Joyce & Weil memenuhi sebagai
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Sintaks (tahapan) model pengajaran merupakan deskripsi implementasi model di lapangan. Sintak merupakan rangkaian sistematis aktivitas-aktivitas dalam model. b. Sistem sosial, mendeskripsikan peran dan relasi antara guru dan siswa. c. Sistem
pendukung,
mendeskripsikan
kondisi-kondisi
yang
mendukung yang seharusnya diciptakan atau dimiliki guru dalam menerapkan model. d. Pengaruh, merujuk pada efek-efek yang ditimbulkan oleh setiap model. 4.
Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan Pendekatan Saintifik Menurut Mitchell & Kowalik (1999) mengatakan bahwa Creative Problem Solving or CPS is a process, method, or system for approaching a problem in an imaginative way and resulting in effective action. Creative Problem Solving adalah proses, metode atau sistem untuk mendekati masalah dengan cara yang imajinatif dan menghasilkan tindakan yang efektif. Pemecahan masalah dengan CPS dapat menggunakan strategi pemecahan masalah yang kreatif. Strategi pemecahan masalah terdiri dari: a. Strategi pemecahan dengan menduga sebuah jawaban lalu memeriksanya (guess and check atau trial and error) b. Strategi pemecahan dengan melakukan analisis mulai dari jawaban yang dikehendaki (working backward) c. Strategi pemecahan menggunakan masalah yang lebih sederhana (use a simpler problem) d. Strategi pemecahan mengunakan konteks yang lebih khusus atau kasus (use case a problem) e. Strategi pemecahan menggunakan alat peraga, model atau sketsa commit to mencari user f. Strategi pemecahan dengan pola
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
g. Strategi pemecahan dengan peragaan h. Strategi pemecahan dengan menggunakan daftar, tabel atau bagan Menurut Mitchell & Kowalik (1999) dalam artikelnya mengatakan bahwa proses dalam model CPS berdasarkan pemecahan masalah dari Osborn-Parnes sebagai berikut: The Creative Problem Solving process presented in this workbook is known as the Osborn-Parnes problem-solving model. This particular model uses the following steps: a. Mess Finding: an effort to identify a situation that presents a challenge. b. Data Finding: an effort to identify all known facts related to the situation, to seek and identify information that is not known but essential to the situation is identified and sought. c. Problem Finding: an effort to identify all the possible problem statements and then to isolate the most important or underlying problem. d. Idea Finding: an effort to identify as many solutions to the problem statement as possible. e. Solution Finding: using a list of selected criteria to choose the best solution(s) for action. f. Acceptance: making every effort to gain acceptance for the solution, determine Finding a plan of action, and implement the solution. Model pembelajaran CPS adalah suatu model pembelajaran yang memusatkan pada pengajaran dan ketrampilan pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan ketrampilan. Siswa dibiasakan menggunakan langkah-langkah yang kreatif dalam memecahkan masalah, diharapkan dapat membantu siswa untuk mengatasi kesulitan dalam mempelajari matematika. Menurut Muslich (2007) proses dari model pembelajaran CPS terdiri dari langkalangkah sebagai berikut: a. Klarifikasi masalah Klarifikasi masalah meliputi pemberian penjelasan kepada siswa tentang masalah yang diajukan, agar siswa dapat memahami tentang penyelesaian seperti apa yang diharapkan. commit to user
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Pengungkapan pendapat Pada tahap ini siswa dibebaskan untuk mengungkapkan pendapat tentang berbagai macam strategi penyelesaian masalah. c. Evaluasi dan pemilihan Pada
tahap
evaluasi
dan
pemilihan,
setiap
kelompok
mendiskusikan pendapat atau strategi mana yang cocok untuk menyelesaikan masalah. d. Implementasi Pada tahap ini siswa menentukan strategi mana yang dapat diambil untuk menyelesaikan dari masalah tersebut. Menurut Aris (2014) model pembelajaran CPS adalah suatu model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan
pemecahan
masalah
yang
diikuti
penguatan
keterampilan. Siswa pada saat dihadapkan dengan suatu pertanyaan, siswa dapat melakukan keterampilan memecahkan masalah untuk memilih dan mengembangkan tanggapannya. Siswa tidak hanya menghafal tanpa berpikir, tetapi dengan keterampilan memecahkan masalah dapat memperluas proses berpikir. Menurut Miftahul (2014) peranan guru dalam model CPS bertugas mengarahkan upaya pemecahan masalah yang kreatif. Guru juga bertugas menyediakan materi pelajaran atau topik diskusi yang dapat merangsang siswa untuk berpikir kreatif dalam memecahkan masalah. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik, sehingga langkah-langkah model pembelajaran CPS tersebut dimodifikasi sebagai berikut: a. Kegiatan pendahuluan 1) Apersepsi : mengingatkan kembali materi yang berhubungan dengan materi yang dipelajari. 2) Menyampaikan cakupan materi dan kompetensi yang akan dipelajari. commit to user
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Menyampaikan tujuan pembelajaran. 4) Menginformasikan
langkah-langkah
pembelajaran
yang
digunakan. 5) Memotivasi siswa dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini. b. Kegiatan inti 1) Mengamati Guru menyajikan materi pelajaran dengan menggunakan lembar aktivitas siswa, guru membagikan lembar aktivitas siswa.
Siswa
berkelompok
terdiri
2-4
siswa.
Guru
menyajikan materi pelajaran hari ini dengan permasalahan dan siswa mengamati apa yang disajikan pada pembelajaran hari ini. 2) Menanya Setelah siswa mengamati permasalahan yang disajikan guru. Guru memancing siswa untuk menanya, sehingga siswa menimbulkan rasa ingin menanyakan hal yang belum jelas. Siswa mengklarifikasikan permasalahan yang disajikan guru, agar siswa dapat memahami tentang penyelesaian seperti apa yang diharapkan (mengklarifikasi masalah). 3) Mengumpulkan informasi Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya sehingga siswa dapat memperoleh informasi. Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Guru
mengarahkan
siswa
agar
dapat
memahami tentang penyelesaian seperti apa yang diharapkan sehingga siswa dibebaskan untuk mengungkapkan pendapat tentang
berbagai
macam
(pengungkapan pendapat). commit to user
strategi
penyelesaian
soal
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4) Mengelolah informasi Guru mengarahkan setiap kelompok mendiskusikan pendapat atau strategi mana yang cocok untuk menyelesaikan soal (evaluasi). Siswa menentukan strategi mana yang dapat diambil untuk menyelesaikan soal dan guru membimbing siswa dalam mengerjakan permasalahan pada soal tersebut. 5) Mengomunikasikan Siswa menuliskan pemecahan masalah yang telah dipilih (implementasi). Guru mempersilahkan salah satu siswa mengomunikasikan hasil jawab permasalahan soal kepada kelompok lain. Guru bersama siswa mengecek kebenaran dari penyelesaian soal tersebut. c. Kegiatan penutup 1) Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengingatkan siswa tentang materi yang telah disampaikan. 2) Guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran pada hari ini. Guru menanyakan “Apa yang kalian pelajari hari ini?”, kemudian
bertanya “Bagaimana kalian mendapatkan
pemahaman tentang pelajaran hari ini?”. 3) Guru memberikan umpan balik terkait kompetensi yang telah dipelajari dan menindaklanjutinya dengan memberikan PR. 4) Guru mengomunikasikan materi yang akan datang. Menurut Hamdani (2011) keunggulan model CPS sama dengan menggunakan model Problem Solving, antara lain sebagai berikut: a. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan. b. Berpikir dan bertindak kreatif. c. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realitis. d. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan. commit to user e. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f. Merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat. g. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan. Menurut Aris (2014) kekurangan model pembelajaran CPS, sebagai berikut: a. Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan model pembelajaran ini b. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan model pembelajaran yang lain. 5.
Model Pembelajaran Think Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dengan Pendekatan Saintifik Model pembelajaran TAPPS adalah model pembelajaran Kooperatif yang terkolaborasi dengan pemecahan masalah. Think Aloud artinya berpikir keras atau sungguh-sungguh, Pair artinya berpasangan, dan Problem Solving artinya pemecahan masalah. Menurut Barkley et al. (Cerbin, 2010) menjelaskan bahwa The Learning activity involves solving problems. Students Work in pairs and alternate roles. For Each problem one is the solver while the other is the listener. The Solver thinks Aloud-narrating his/her reasoning process-while solving the problem. The Listener prompts the solver to keep talking and asks for clarification but does not intervene to help. Hal
ini,
menyatakan
bahwa
TAPPS
adalah
kegiatan
memecahkan masalah berpasangan, satu orang sebagia problem solver atau pemecah masalah dan yang lain sebagai pendengar dari solver. Problem solver berpikir keras memecahkan masalah menceritakan proses pemecahan masalah. Listener atau pendengar meminta solver mengklarifikasi pemecahan masalah yang dijelaskan tersebut dimana listener tidak membantu. commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Menurut Lochhead menyatakan bahwa The Think Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) strategy involves one student solving a problem while a listener asks questions to prompt the student to verbalize their thoughts and clarify their thinking (Pate & Miller, 2011). Hal ini, menjelaskan bahwa model TAPPS melibatkan satu siswa memecahkan masalah saat pendengar mengajukan pertanyaan untuk
mendorong
siswa
menjelaskan
memikirannya
dalam
menyelesaikan masalah. Menurut Barkley et al. (2005) langkah-langkah model TAPPS sebagai berikut: a. The class is divided into pairs and informed of the rules for each of their roles: Problem solvers: students talk Aloud while solving a problem explaining their reasoning and process as they go through the problem. Listeners: students engage the problem solvers and ask them to think Aloud asking for clarification as needed. b. The teacher poses a problem for each group of students or for the class as a whole. c. Students work in pairs and alternate roles as stated above to solve the first problem. d. The teacher calls time and asks each listener to state the answer to the problem and a short version of the process the problem solver used. e. The teacher can repeat the process and reverse the roles. Hal itu, mengartikan bahwa langkah-langkah TAPPS sebagai berikut: a. Kelas dibagi menjadi pasangan-pasangan dan diberitahu tentang aturan untuk masing-masing peran mereka. Problem solver: siswa berpikir keras memecahkan masalah menjelaskan alasan mereka dan proses untuk menyelesaikan masalah. Listener: siswa menjadi pendengar pemecahan masalah dari Solver, meminta mereka untuk berpikir dan meminta klarifikasi pernyataan yang diperlukan. b. Guru memberikan masalah bagi setiap kelompok siswa atau untuk commit to user semua siswa secara keseluruhan.
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Siswa bekerja berpasangan dan peran alternatif tersebut di atas untuk memecahkan masalah pertama. d. Guru menyuruh siswa mempresentasikan pada waktu yang telah ditentukan dan meminta setiap pendengar untuk menyatakan jawaban atas masalah atau mengomunikasikan proses masalah yang digunakan solver. e. Guru dapat mengulangi proses dan membalikkan peran antara solver dan listener. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik, sehingga langkah-langkah model pembelajaran TAPPS tersebut dimodifikasi sebagai berikut: a. Kegiatan pendahuluan 1) Apersepsi : mengingatkan kembali materi yang berhubungan dengan materi yang dipelajari. 2) Menyampaikan cakupan materi dan kompetensi yang akan dipelajari. 3) Menyampaikan tujuan pembelajaran. 4) Menginformasikan
langkah-langkah
pembelajaran
yang
digunakan. 5) Memotivasi siswa dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini. b. Kegiatan Inti 1) Mengamati Guru menyajikan materi pelajaran dengan menggunakan lembar aktivitas siswa. Guru membagikan lembar aktivitas siswa. Siswa perpasangan terdiri 2 siswa terdiri dari (problem solver dan listener). Guru mnyajikan materi pelajaran hari ini dengan permasalahan. Siswa mengamati apa yang disajikan guru pada pembelajaran hari ini. commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Menanya Siswa mengamati permasalahan yang disajikan oleh guru. Guru memancing siswa untuk bertanya sehingga siswa menimbulkan rasa ingin menanyakan hal yang belum jelas. 3) Mengumpulkan informasi Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya sehingga siswa memperoleh inforamasi. Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Guru mengarahkan dan memberikan penjelasan kepada siswa agar siswa dapat memahami tentang penyelesaian seperti apa yang diharapkan. (Guru membagi peran dalam diskusi berpasangan). Problem solver: siswa berpikir memecahkan masalah secara lisan
menjelaskan
alasan
mereka
dan
proses
untuk
menyelesaikan masalah. Listener: siswa menjadi pendengar pemecahan masalah dari solver, yang meminta mereka untuk berpikir, mengajukan pertanyaan klarifikasi pernyataan yang diperlukan, mencatat hasilnya dan memberikan saran. 4) Mengelolah informasi Guru
mengarahkan
dan
membimbing
siswa
dalam
mengerjakan permasalahan soal tersebut. (Guru mengarahkan kepada siswa untuk berganti peran sebagai Problem solver dan listener, setelah selesai menyelesaian permasalah soal satu ke soal berikutnya). 5) Mengomunikasikan Guru mempersilahkan salah satu siswa mengomunikasikan hasil jawab permasalahan soal kepada pasangan lain. Guru bersama siswa mengecek kebenaran dari penyelesaian soal tersebut. commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Kegiatan penutup 1) Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengingatkan siswa tentang materi yang telah disampaikan. 2) Guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran pada hari ini. Guru menanyakan “Apa yang kalian pelajari hari ini?”, kemudian
bertanya
“Bagaimana
kalian
mendapatkan
pemahaman tentang pelajaran hari ini?”. 3) Guru memberikan umpan balik terkait kompetensi yang telah dipelajari dan menindaklanjutinya dengan memberikan PR. 4) Guru mengomunikasikan materi yang akan datang. Menurut Wina (2008) keunggulan model pembelajaran TAPPS antara lain sebagai berikut a. Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa b. Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran. c. Membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. d. Mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir. e. Memberikan
kesempatan
kepada
siswa
mengaplikasikan
pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata. Menurut Barkley et al. (2012) kelemahan dari model TAPPS, sebagai berikut: a. Resiko terjadi pada siswa yang kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya. commit to user
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Siswa yang tidak mampu memaparkan pendapatnya ke pesarta lain akan menghambat pembelajaran. c. Siswa yang menjadi pendengar mungkin tidak terlatih dalam logika sehingga tidak bisa melihat pendapat yang disampaikan. d. Membutuhkan waktu yang cukup lama. 6.
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dengan Pendekatan Saintifik Model pembelajaran Kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dengan bekerja secara bersama-sama di antara sesama anggota kelompok akan meningkatkan motivasi (Etin, 2012). Model pembelajaran Kooperatif tipe STAD mendorong peningkatan kemampuan
siswa
dalam
memecahkan
masalah
berbagai
permasalahan yang ditemui selama pembelajaran, dimana siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain dalam menemukan dan merumuskan alternatif pemecahan terhadap masalah materi pelajaran yang dihadapi. Pembelajaran Kooperatif lebih menekankan belajar sebagai dialog interatif. Menurut Roger dan David Johnson mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran Kooperatif. Menurut Suprijono (2007) untuk mencapai hasil yang maksimal ada lima unsur dalam penerapan model cooperative learning, sebagai berikut: a. Saling ketergantungan positif. b. Tanggung jawab perseorangan. c. Interaksi promotif. d. Komunikasi antaranggota. e. Pemprosesan kelompok. commit to user
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Menurut Miftahul (2011) langkah-langkah dalam pembelajaran Kooperatif tipe STAD sebagai berikut: a. Guru membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen. b. Guru menyajikan pembelajaran atau informasi. c. Guru memberikan tugas kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti. d. Guru memberikan kuis/ pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis, tidak boleh saling membantu. e. Guru memberikan pengakuan dan penghargaan atas usaha siswa Penelitian ini menggunakan model pembelajaran model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan pendekatan saintifik, sehingga langkah-langkah model pembelajaran model pembelajaran Kooperatif tipe STAD tersebut dimodifikasi sebagai berikut: a. Kegiatan pendahuluan 1) Apersepsi : mengingatkan kembali materi yang berhubungan dengan materi yang dipelajari. 2) Menyampaikan cakupan materi dan kompetensi yang akan dipelajari. 3) Menyampaikan tujuan pembelajaran. 4) Menginformasikan
langkah-langkah
pembelajaran
yang
digunakan. 5) Memotivasi siswa dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini. b. Kegiatan Inti 1) Mengamati
commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Siswa berkelompok terdiri 4 siswa (membentuk kelompok). Guru membagikan lembar aktivitas siswa. Setiap siswa mengamati apa yang disajikan guru pada pembelajaran hari ini. 2) Menanya Setelah siswa mengamati yang disajikan guru dengan menggunakan lembar aktivitas siswa. Guru memancing siswa untuk bertanya tentang hal belum diketahui dari yang telah diamati dan yang disampaikan oleh guru. 3) Mengumpulkan informasi Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya sehingga siswa memperoleh informasi. Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Guru mengarahkan dan memberikan penjelasan kepada siswa tentang soal yang diajukan, agar siswa dapat memahami tentang penyelesaian seperti apa yang diharapkan. 4) Mengelolah informasi (Guru mengarahkan untuk berdiskusi dengan anggotanya). Siswa yang sudah mengerti dapat menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti. 5) Mengomunikasikan Guru mempersilahkan salah satu siswa mengomunikasikan hasil jawab permasalahan soal kepada kelompok lain. Guru memberikan (kuis/pertanyaan) kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab
kuis,
tidak
boleh
saling
membantu.
Guru
memberikan pengakuan dan penghargaan atas usaha siswa. Guru bersama siswa mengecek kebenaran dari penyelesaian soal tersebut. c. Kegiatan penutup 1) Guru
bersama dengan siswamenarik kesimpulan dari to user pembelajaran commit yang telah dilaksanakan dengan memberikan
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pertanyaan-pertanyaan untuk mengingatkan siswa tentang materi yang telah disampaikan. 2) Guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran pada hari ini. Guru menanyakan “Apa yang kalian pelajari hari ini?”, kemudian
bertanya
“Bagaimana
kalian
mendapatkan
pemahaman tentang pelajaran hari ini?”. 3) Guru memberikan umpan balik terkait kompetensi yang telah dipelajari dan menindaklanjutinya dengan memberikan PR. 4) Guru mengomunikasikan materi yang akan datang. Menurut Miftahul (2011) keunggulam model pembelajaran Kooperatif tipe STAD sebagai berikut: a. Siswa yang diajari dengan dan dalam struktur-struktur Kooperatif tipe STAD akan memperoleh hasil pembelajaran yang lebih tinggi. b. Siswa yang berpartisipasi dalam pembelajaran Kooperatif tipe STAD akan memiliki sikap menghargai yang lebih tinggi dan motivasi yang lebih besar untuk belajar c. Siswa menjadi lebih peduli pada teman-temannya dan di antara siswa akan terbangun rasa ketergantungn yang positif untuk proses belajar mereka nanti. d. Pembelajaran
Kooperatif
tipe
STAD
meningkatkan
rasa
penerimaan siswa terhadap teman-teman yang berasal dari latar belakang ras dan etnik yang berbeda. Menurut Aris (2014) kekurangan model pembelajaran STAD, sebagai berikut: a. Kontribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang. b. Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota yang pandai lebih dominan. c. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit commit to user mencapai target pembelajaran.
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Membutuhkan
kemampuan
khusus
dalam
menciptakan
pembelajaran kooperatif, sehingga tidak semua guru dapat melakukan. e. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya suka bekerja sama.
7.
Kecerdasan Logis Matematis Definisi kecerdasan yang didukung oleh kriteria-kriteria adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau menciptakan suatu produk yang bernilai dalam masyarakat (Rakhmat, 2007). Teori kecerdasan Gardner bergema sangat kuat di kalangan pendidik karena menawarkan model untuk bertindak sesuai dengan yang diyakini bahwa tiap siswa memiliki kelebihan. Menurut matematis
Gardner adalah
menjelaskan kemampuan
bahwa
kecerdasan
untuk
logis
menangani
relevansi/argumentasi serta mengenali pola dan urutan (Hoerr, 2007). Kecerdasan logis matematis siswa yang dapat dilihat dari kemampuan siswa yang mampu bekerja dengan angka, memecahkan masalah, menganalisis situasi, memahami cara kerja sesuatu, memperlihatkan ketepatan dalam pemecahan masalah, bekerja dalam situasi yang mengandung jawaban yang jelas. Menurut Gardner siswa dengan kecerdasan logis matematis yang berkembangan adalah siswa yang mampu memecahkan masalah, mampu memikirkan dan menyusun solusi dangan urutan yang logis (Gunawan, 2007). Siswa suka angka, urutan logika, keteraturan dan dapat mengerti pola, hubungan serta mampu melakukan proses berpikir deduktif dan induktif. Siswa dengan kecerdasan matematika dan logika yang terasah dengan baik akan suka sekali dalam mencari penyelesaian suatu masalah, menunjukkan minat yang besar terhadap analogi dan silogisme. commit to user
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Menurut Lwin et al. (2008) kecerdasan logis matematis adalah kemampuan untuk menangani bilangan, perhitungan, pola, pemikiran dan ilmiah. Menurut Andriani & Prasetyo (2009) kecerdasan logika matematika adalah kapasitas untuk menggunakan angka, berpikir logis untuk menganalisa kasus atau permasalahan dan melakukan perhitungan matematis. Kecerdasan logis matematis berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, sebagai berikut: a. Meningkatkan logika dan memperkuat keterampilan berpikir Berpikir logis itu penting pada siswa karena memperoleh disiplin mental yang keras dan belajar menentukan alur pikir itu sah atau tidak sah. Kemampuan berpikir logika deduktif adalah mampu berpikir dari pernyataan umum mengarah kesimpulan khusus. Kemampuan berpikir logika induktif adalah mampu berpikir dari pernyataan khusus mengarah kesimpulan umum. b. Menemukan cara kerja pola dan hubungannya Siswa
yang
cenderung
suka
untuk
mencari
dan
memanipulasi pola dan hubungan abstrak di dunia. Di dunia ini terdapat suatu pola tertentu yang harus dipelajari. Pola itu bisa berupa hubungan sebab akibat, abstrak, atau urutan tertentu. c. Meningkatkan pengertian bilangan Perkembangan pengertian bilangan bermanfaat dalam membantu siswa memahami bagaimana matematika dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari dan berhubungan dengan orang lain. d. Mengembangkan keterampilan memecahkan masalah Siswa yang sering bertanya tentang cara kerja sesuatu atau mengapa hal-hal tertentu terjadi sebagaimana adanya cenderung memiliki keterampilan menyelesaikan masalah yang baik. e. Memperbaiki
kemampuan
untuk
menggolongkan commit to user
mengklasifikasikan
dan
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kecerdasan logis matematis dapat dipandang sebagai suatu bentuk kecerdasan yang berkaitan dengan objek. Siswa dengan menangkap konsep hubungan satu dengan satunya dan konsep hitungan
dan
keterampilan
berpikir
kritis
untuk
mengklasifikasikan dan mengelompokkan benda-benda. f. Meningkatkan daya ingat Menyelesaikan masalah matematika meliputi penggunaan rumus dan nilai numerik lain yang kadang-kadang paling baik dihafalkan. Ingatan dan daya ingat yang meningkat bermanfaat dalam mengatur kehidupan sehari-hari. Berdasarkan penjelasan di atas kecerdasan logis matematis adalah kemampuan siswa untuk bekerja dengan bilangan, perhitungan, pola, dan pemikiran sehingga mampu memecahkan masalah, mampu memikirkan dan menyusun solusi dangan urutan yang logis. Indikator kecerdasan logis matematis meliputi kemampuan berpikir induktif, kemampuan berpikir deduktif, pemahaman tentang pola angka, pemahaman tentang pola gambar dan kemampuan melakukan operasi matematis. Kecerdasan logis matematis siswa mendukung dalam proses pembelajaran matematika di sekolah. B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang terkait dengan model pembelajaran CPS adalah penelitian yang dilakukan oleh Sumanah (2014) dalam penelitiannya mengembangkan perangkat pembelajaran model CPS pada materi turunan. Pembelajaran dengan model CPS pada materi turunan menggunakan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini ditinjau dari lima aspek, yaitu: validasi ahli, aktivitas siswa, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, respon siswa terhadap pembelajaran, pencapaian prestasi belajar matematika siswa. Penelitian yang dilakukan Sumanah merupakan penelitian
pengembangan, yang dikembangkan adalah perangkat user pembelajaran, dilakukan commit dengan tomenggunakan model 4D Thiagarajan
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang telah dimodifikasi. Model pembelajaran CPS yang dipergunakan Sumanah dapat memberikan prestasi belajar lebih baik dari pada pembelajaran dengan menggunakan model konvensional. Persamaan dengan penelitian ini adalah model pembelajaran CPS dan prestasi belajar, sedangkan perbedaan dengan penelitian ini adalah model pembelajaran CPS dengan menggunakan strategi pemecahan masalah. Penelitian yang terkait dengan model pembelajaran TAPPS adalah penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2014) dalam penelitiannya membandingkan model TAPPS, Two Stay Two Stray (TSTS) dan model pembelajaran langsung terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita ditinjau dari tipe kepribadian. Penelitian dari Astuti menghasilkan bahwa kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa dengan model pembelajaran TAPPS sama baiknya dengan TSTS, dan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa dengan model pembelajaran TSTS sama baiknya dengan model pembelajaran langsung. Persamaan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran TAPPS dan prestasi belajar, sedangkan perbedaan dalam penelitian ini membandingkan CPS, TAPPS dan STAD dengan ditinjau dari kecerdasan matematik logis. Qudsiyah (2012) dalam penelitiannya membandingkan model TAPPS dan Missouri Mathematics Project (MMP) ditinjau dari kreativitas siswa. Penelitian dari Qudsiyah menghasilkan bahwa tingkat kreativitas, baik tinggi, sedang maupun rendah prestasi belajar matematika siswa dengan
model
pembelajaran
TAPPS
sama
baik
dengan
model
pembelajaran MMP tetapi lebih baik daripada prestasi belajar matematika dengan model konvensional. Sedangkan prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran MMP sama baik dengan model konvensional dan prestasi belajar matematika siswa meningkat setelah menerapkan model TAPPS dan MMP. Persamaan dengan penelitian ini adalah model TAPPS dan prestasi belajar, sedangkan perbedaan dengan penelitian ini membandingkan CPS dan TAPPS ditinjau dari kecerdasan logis commit to user matematis.
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Penelitian yang terkait dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah penelitian yang dilakukan oleh Hendrijanto (2008) dalam penelitiannya menghasilkan bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe STAD efektif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan ditinjau dari keaktifitas siswa. Penelitian Hendrijanto dengan menggunakan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen dengan menggunakan model STAD menghasilkan prestasi belajar siswa lebih baik dari kelas kontrol dengan model tradisional. Persamaan pada peneltian ini adalah model STAD, sedangkan perbedaan dari penelitian ini membandingkan CPS, TAPPS dan STAD dengan pendekatan saintifik dan yang ditinjau dengan kecerdasan logis matematis Mahmud (2011) dalam penelitiannya menghasilkan bahwa STAD dan Jigsaw menghasilkan prestasi belajar yang sama ditinjau dari perhatian orang tua kepada anak. Perbedaan dengan penelitian ini dengan menggunakan pendekatan saintifik dan yang ditinjau dengan kecerdasan logis matematis. Tran (2013) dalam penelitiannya menghasilkan bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe STAD efektif dapat meningkatkan prestasi belajar dan sikap siswa di sekolah menengah pada studi matematika. Penelitian Tran menggunakan kelas kontrol dengan menggunakan model tradisional dan kelas eksperimen dengan model Kooperatif tipe STAD. Berdasarkan penelitian Mahmud, Tran dan Hendrijanto dapat disimpulkan bahwa model Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dapat diasusimkan bahwa model Kooperatif adalah model pembelajaran yang biasa digunakan guru dalam pembelajaran. Syaiful
(2014)
dalam
penelitiannya
menghasilkan
model
pembelajaran kooperatif STAD dengan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) memberikan prestasi belajar lebih baik dari pada model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) dengan pendekatan CTL dan model pembelajaran langsung. Berdasarkan commit to user penelitian Syaiful dapat disimpulkan bahwa STAD dapat meningkatkan
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
prestasi belajar siswa dengan menggunakan pendekatan CTL. Perbedaan dengan penelitian ini pendekatan yang digunakan dengan menggunakan pendekatan saintifik dan ditinjau dari kecerdasan logis matematis. Penelitian yang berkaitan dengan kecerdasan logis matematis adalah penelitian yang dilakukan oleh Biyarti (2013) dalam penelitiannya menghasilkan bahwa pada masing-masing tingkat kecerdasan logis matematis
menghasilkan
prestasi
belajar
yang
berbeda.
Tingkat
kecerdasan logis matematis tinggi lebih baik daripada kecerdasan logis matematis sedang dan rendah. Tingkat kecerdasan logis matematis sedang lebih baik daripada tingkat kecerdasan logis matematis rendah. model pembelajaran Think Pair Share (TPS) memberikan hasil belajar matematika yang sama baik dengan model pembelajaran Think Pair Share dengan Pendekatan Kontekstual (TPSPK), tetapi model pembelajaran TPS memberikan hasil belajar matematika yang lebih baik daripada model pembelajaran
langsung,
sedangkan
model
pembelajaran
TPSPK
memberikan hasil belajar matematika yang sama baik dengan model pembelajaran langsung. Perbedaan dalam penelitian ini model yang digunakan CPS dan TAPPS. C. Kerangka Berpikir Berdasarkan deskripsi di atas, dapat disusun kerangka berpikir untuk menperjelas arah dan maksud penelitian ini. Kerangka berpikir disusun berdasarkan variabel-variabel yang dipakai dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran CPS, TAPPS dan Kooperatif tipe STAD serta kecerdasan logis matematis siswa 1. Kaitannya model pembelajaran CPS, TAPPS dan Kooperatif tipe STAD terhadap prestasi belajar. Model pembelajaran
CPS
dan TAPPS
adalah model
pembelajaran yang mengkreatifkan siswa dimana siswa mampu untuk memecahkan masalah. Model pembelajaran CPS terdiri dari tahapan commit to user dimana siswa diarahkan untuk memecahkan permasalahan dengan
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
aktif, kritis dan kreatif. Tahapan CPS terdiri dari klarifikasi masalah, pengungkapan pendapat, evaluasi, pemilihan dan implementasi dari strategi pemecahan masaalah yang telah didiskusikan. Tahapan pada CPS bisa berjalan dengan baik jika masing-masing kelompok bisa berdiskusi dengan kelompoknya, sehingga strategi pemecahan masalah dapat terjadi. Interaksi antara siswa satu dengan yang lain dapat mendorong interaksi belajar siswa. Terjadinya interaksi belajar kemungkinan terjadi prestasi belajar pada siswa yang lebih baik. Model pembelajaran TAPPS terdiri dari pasangan-pasangan siswa dan diberitahu tentang aturan untuk masing-masing peran mereka. Problem solver dimana siswa berpikir keras memecahkan masalah menjelaskan alasan mereka dan proses untuk menyelesaikan masalah. Listener dimana siswa menjadi pendengar pemecahan masalah dari solver dan meminta mereka untuk berpikir keras meminta klarifikasi pernyataan yang diperlukan. Setelah proses dari problem solver dan listener siswa berperan aktif dalam pemecahan. Kegiatan dalam memecahkan masalah dengan think aloud pair, siswa dihadapkan untuk bisa berbahasa yang baik dalam memecahkan masalah, sehingga klarifikasi dari problem solver pada listener terjadi dengan
baik.
Interaksi
siswa
dalam
memecahkan
masalah
memungkinkan terjadinya prestasi belajar pada siswa Model pembelajaran Kooperatif tipe STAD, dimana siswa berkolaboratif Kooperatif
dalam
tipe
pembelajaran
STAD
matematika.
menimbulkan
sikap
Pembelajaran siswa
saling
ketergantungan positif dengan teman-teman. Dengan demikian diduga penggunaan model pembelajaran CPS memberikan hasil belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan model pembelajaran TAPPS dan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. 2. Kaitan kecerdasan logis matematis terhadap prestasi belajar matematika hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kecerdasan logis commit to user matematis siswa
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kecerdasan logis matematis memberikan pengaruh terhadap pengusaan materi matematika pada siswa. Kemampuan logis matematis siswa terdiri dari siswa mampu bekerja dengan angka, memecahkan masalah, menganalisis situasi, memahami cara kerja sesuatu, memperlihatkan ketepatan dalam pemecahan masalah, dan bekerja dalam situasi yang mengandung jawaban jelas. Siswa yang mempunyai kecerdasan logis matematis tinggi dimana kecerdasan matematikanya mencakup secara luas bisa meliputi kemampuan berpikir induktif, kemampuan berpikir deduktif, pemahaman tentang angka, pemahaman tentang pola dan kemampuan melakukan operasi matematis. Siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang dimana kecerdasan logis matematisnya kemungkinan tidak mencakup semua atau pun tidak melebihi dari siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi. Siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah, dimana kecerdasan logis matematis pada siswa mencakup sebagian atau lebih rendah dari kecerdasan yang dimiliki siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang. Pada siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi diharapkan lebih mudah dalam memecahkan masalah dari siswa yang mempunyai kecerdasan logis matematis sedang, dan siswa yang mempunyai kecerdasan logis matematis yang sedang lebih mampu menyelesaikan masalah lebih baik dari pada siswa dengan kecerdasan rendah. 3. Kaitan model pembelajaran CPS, TAPPS dan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD berdasarkan kecerdasan logis matematis terhadap prestasi belajar matematika. Siswa mempunyai kemampuan logis matematis yang berbeda. Siswa yang mempunyai kecerdasan logis matematis yang tinggi biasanya
tidak
banyak
mengalami
kesulitan
dalam
proses
pembelajaran matematika. Siswa dengan kecerdasan tinggi pada saat menangkap pembelajaran matematika lebih mudah menerimanya. commit totinggi user siswa yang dapat dilihat dari Kecerdasan logis matematis
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kemampuan siswa yang mampu bekerja dengan angka, memecahkan masalah, menganalisis situasi, memahami cara kerja sesuatu, memperlihatkan ketepatan dalam pemecahan masalah, bekerja dalam situasi yang mengandung jawaban yang jelas. Pada kecerdasan logis matematis tinggi siswa selain mampu memahami pola juga bisa menyelesaikan masalah. Dimana siswa yang berkemampuan dapat memecahkan masalah pada penerapan model CPS tidak merasa kesulitan dalam menerima pembelajaran matematika. Pada model pembelajaran TAPPS, siswa juga tidak akan mengalami kesulitan dalam menerima pembelajaran matematika. Pada model pembelajaran Kooperatif tipe STAD tidak mengalami kesulitan pada saat menerima pembelajaran matematika. Ini berarti, bahwa siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi pada proses pembelajaran model CPS, TAPPS dan STAD tidak banyak mengalami kesulitan belajar sehingga hasil belajarnya lebih baik dibandingkan dengan dengan kecerdasan logis matematis sedang dan rendah. Siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang dengan menggunakan model pembelajaran CPS dan TAPPS dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah matematika sehingga memberikan hasil belajar yang baik dari pada dengan kecerdasan logis matematis rendah. Namun pada proses belajar juga dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan, sehingga ada kemungkinan siswa dengan kecerdasan rendah dengan model pembelajaran CPS dan TAPPS akan memiliki prestasi lebih baik. Model pembelajaran CPS dan TAPPS membuat siswa untuk bisa aktif dan kreatif dalam menyelesaikan masalah. Model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan kecerdasan logis matematis dimungkinkan akan mencapai prestasi belajar yang lebih baik. Model pembelajaran dan kecerdasan siswa adalah faktor yang penting dalam pembelajaran. Model pembelajaran CPS, TAPPS commitsama-sama to user menuntut keaktifan dari siswa dan Kooperatif tipe STAD
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
untuk mengembangkan kecerdasan yang dimiliki dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang diperoleh bisa meningkat. 4. Kaitan kecerdasan logis matematis berdasarkan model pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika. Model pembelajaran yang digunakan guru akan berpengaruh terhadap kecerdasan dan prestasi belajar yang diperoleh oleh siswa. Penggabungan model pembelajaran dan kecerdasan siswa diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Siswa dengan kecerdasan logis matematis dimungkinkan dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran CPS, TAPPS dan Kooperatif tipe STAD akan mencapai prestasi belajar matematika yang lebih baik. Hal ini disebabkan karena kemampuan matematika yang dimilikinya dalam menyelesaikan masalah matematika. Siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi cenderung bisa bekerja dengan angka, pola, memecahkan masalah dan menganalisis situasi pada situasi apapun baik dalam kegiatan belajar secara berkelompok maupun sendirian. Pada siswa yang berkemampuan logis matematis tinggi akan lebih mudah menerapan model pembelajaran CPS, TAPPS dan Kooperatif tipe STAD, dikarenakan siswa banyak yang mampu bekerja dengan angka, memecahkan masalah, menganalisis situasi, memahami cara kerja sesuatu, memperlihatkan ketepatan dalam pemecahan masalah, bekerja dalam situasi yang mengandung jawaban yang jelas. Penerapan model-model tersebut dapat membantu prestasi belajar siswa akan sama baiknya. Pada siswa dengan kemampuan dengan kecerdasan logis matematis sedang dengan menerapkan model CPS akan terbantu pada saat memecahkan masalah matematika sehingga prestasi belajar akan lebih baik dari pada dengan menggunakan model pembelajaran TAPPS. Pada model pembelajaran CPS, siswa dengan kemampuan kreatifitas dalam memilih strategi pemecahan masalah yang sesuai commit to user untuk dapat memecahkan masalah yang disajikan guru. Dalam model
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pembelajaran CPS memusatkan pada pengajaran keterampilan pemecahan masalah yang diikuti penguatan keterampilan. Pada siswa dengan kemampuan logis matematis sedang yang diterapkan model pembelajaran CPS prestasi belajarnya akan lebih baik dari siswa yang diterapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Pada siswa berkemampuan logis matematis sedang yang diterapkan model pembelajaran TAPPS akan lebih aktif dalam proses pembelajaran. Siswa saling bertukar peran dalam proses pemecahan masalah mengakibatkan untuk tidak akan terjadi siswa yang tidak aktif. Pada siswa yang diterapkan model pembelajaran TAPPS prestasi belajarnya akan lebih baik dibandingkan siswa yang diterpakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Pada model pembelajara Kooperatif tipe STAD kemungkinan terjadi siswa yang tidak aktif dalam diskusi, sehingga bisa mengakibatkan terdapat siswa yang lebih dominan dalam proses pembelajaran berlangsung. Pada siswa yang berkemampuan logis matematis rendah dengan menggunakan penerapan model pembelajaran CPS akan terbantu dalam memecahkan masalah. Pada model pembelajaran CPS, siswa bekerja untuk mencari dan memilih strategi pemecahan masalah. Sehingga siswa yang berkemampuan logis matematis rendah dengan diterapkan model pembelajaran CPS prestasi belajarnya akan lebih baik dari pada dengan yang diterapkan model pembelajaran TAPPS. Pada proses pemecahan masalah dengan menggunakan model pembelajaran TAPPS kemungkinan akan terdapat siswa yang tidak mampu memaparkan idenya dalam proses pemecahan masalah. Pada model pembelajaran Kooperatif tipe STAD, kemungkinan akan terdapat siswa yang tidak aktif dalam kegiatan berdiskusi, sehingga akan terdapat siswa yang lebih dominan. Pada siswa yang berkemampuan logis matematis rendah dengan menggunakan penerapan model pembelajaran CPS prestasi belajarnya akan lebih commit to user
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
baik dibandingkan siswa yang diterapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Pada siswa berkemampuan logis matematis rendah yang diterapkan model pembelajaran TAPPS akan lebih aktif dalam proses pembelajaran. Siswa saling bertukar peran dalam proses pemecahan masalah mengakibatkan untuk tidak akan terjadi siswa yang tidak aktif. Pada siswa yang diterapkan model pembelajaran TAPPS prestasi belajarnya akan lebih baik dibandingkan siswa yang diterpakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Pada model pembelajara Kooperatif tipe STAD kemungkinan terjadi siswa yang tidak aktif dalam diskusi, sehingga bisa mengakibatkan terdapat siswa yang lebih dominan dalam proses pembelajaran. D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, maka hipotesis yang muncul dalam penelitian ini adalah: 1. Model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dari pada model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik. Model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dari pada model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik. 2. Siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang dan rendah. Siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah. 3. a. Siswa yang dikenai model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik dengan kecerdasan logis matematis tinggi yang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa dengan kecerdasan commit user logis matematis sedang danto rendah. Siswa yang dikenai model
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pembelajaran CPS dengan kecerdasan logis matematis sedang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah. b. Siswa
yang
dikenai
model
pembelajaran
TAPPS
dengan
pendekatan saintifik dengan kecerdasan logis matematis tinggi dan sedang mempunyai prestasi belajar yang sama baiknya. Siswa yang dikenai model pembelajaran TAPPS dengan kecerdasan logis matematis tinggi dan sedang akan mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah. c. Siswa yang dikenai model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik dengan kecerdasan logis matematis tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dari pada siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang dan rendah. Siswa yang dikenai model pembelajaran STAD dengan kecerdasan logis matematis sedang dan rendah mempunyai prestasi belajar matematika yang sama baiknya. 4. a. Siswa
dengan
kecerdasan
logis
matematis
tinggi,
model
pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik, model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik atau model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik menghasilkan prestasi yang lebih sama. b. Siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang, model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik menghasilkan prestasi yang lebih baik dari pada model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik. Siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang, model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik menghasilkan prestasi yang lebih baik dari pada model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik. c. Siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah, model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik menghasilkan commit usermodel pembelajaran CPS dengan prestasi yang lebih baik dari topada
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pendekatan saintifik dan model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik. Siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah, model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik akan menghasilkan prestasi yang lebih baik dari pada model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subjek dan Waktu Penelitian 1. Tempat dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa SMP Negeri di kabupaten Karanganyar. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Tahapan-tahapan pelaksanaan penelitian sebagai berikut: a. Tahapan perencanaan meliputi: pengajuan judul, penyusunan proposal, dan penyusunan instrumen penelitian dilaksanakan pada awal bulan Oktober sampai akhir Desember tahun 2014. b. Tahapan pelaksanaan meliputi: uji coba instrumen, permohonan ijin penelitian eksperimentasi dilakukan 8 kali pertemuan, pengumpulan data dilaksanakan pada akhir bulan Januari sampai awal Mei tahun 2015. c. Analisis
data
meliputi:
menganalisis
data
penelitian
dilaksanakan pada akhir bulan Mei sampai awal bulan Juni tahun 2015. d. Tahapan penyususan laporan dan ujian dilaksanakan pada akhir bulan Mei sampai awal bulan Juli tahun 2015. B. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian eksperimental semu (quasi experimental research). Digunakan rancangan penelitian faktorial 3×3 untuk mengetahui pengaruh dua variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas yaitu model pembelajaran dan kecerdasan logis matematis dengan variabel terikat prestasi belajar. commit to user
46
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 3.1 Desain Penelitian Kecerdasan Logis matematis (Bj) Model Pembelajaran (Ai)
Tinggi
Sedang
Rendah
(B1)
(B2)
(B3)
CPS(A1)
AB11
AB12
AB13
TAPPS (A2)
AB21
AB22
AB23
STAD (A3)
AB31
AB32
AB33
Keterangan : A
: Model pembelajaran
B
: Kecerdasan logis matematis
A1
: Model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik
A2
: Model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik
A3
: Model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik
B1
: Kecerdasan logis matematis tinggi
B2
: Kecerdasan logis matematis sedang
B3
: Kecerdasan logis matematis rendah
AB11 : Prestasi belajar yang diberi model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik dan mempunyai kecerdasan logis matematis tinggi AB12 : Prestasi belajar yang diberi model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik dan mempunyai kecerdasan logis matematis sedang AB13 : Prestasi belajar yang diberi model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik dan mempunyai kecerdasan logis matematis rendah AB21 : Prestasi belajar yang diberi model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik dan mempunyai kecerdasan logis matematis tinggi AB22 : Prestasi belajar yang diberi model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik dan mempunyai kecerdasan logis matematis sedang
commit to user
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
AB23 : Prestasi belajar yang diberi model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik dan mempunyai kecerdasan logis matematis rendah AB31 : Prestasi belajar yang diberi model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik dan mempunyai kecerdasan logis matematis tinggi AB32 : Prestasi belajar yang diberi model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik dan mempunyai kecerdasan logis matematis sedang AB33 : Prestasi belajar yang diberi model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik dan mempunyai kecerdasan logis matematis rendah C. Populasi dan Sampel 1.
Populasi Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa tingkat SMP di kabupaten Karanganyar kelas VII tahun pelajaran 2014/2015. Dari sekolah SMP akan dikelompokan dalam 3 kategori yaitu sekolah kategori tinggi, sedang dan rendah. Pengkategorikan menggunakan nilai prestasi UN tahun pelajaran 2012/2013 yang diperoleh dari Pamer UN 2013.
2.
Sampel Sampel yang diambil adalah sampel kelas bukan sampel individu, maka penelitian ini menggunakan teknik sampel cluster random sampling. Dari tiap-tiap kategori sekolah diambil satu sekolah secara random, kemudian dari sekolah yang terpilih diambil lagi tiga kelas secara random sebagai kelas eksperimen 1, kelas eksperimen 2 dan kelas eksperimen 3. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara kombinasi antara pengambilan sampel random dengan cara populasi yang dibagi menjadi strata-strata (stratified random sampling) dan pengambilan commit to user
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sampel random dengan cara kluster (cluster random sampling). Cara menentukan sampel sebagai berikut: a) Melakukan
stratified
random
sampling
dengan
cara
pengelompokan peringkat sekolah pada nilai UN 2014 SMP negeri di Kabupaten Karanganyar menjadi tiga tingkat yaitu tinggi, sedang dan rendah. Kategori pengelompokan sekolah pada tabel berikut: Tabel 3.2 Kategori Pengelompokan Sekolah Kategori Tinggi
Skor
Sedang
−
Rendah
1 2
>
+
<
−
≤
Keterangan:
1 2
≤
1 2
+
1 2
: rata-rata nilai ujian nasional matematika yang diperoleh siswa di salah satu SMP negeri di Kabupaten karanganyar : rerata dari rata-rata nilai ujian nasional matematika yang
diperoleh siswa SMP negeri di Kabupaten Karanganyar
: standar deviasi nilai ujian nasional matematika yang diperoleh siswa SMP negeri di Kabupaten karanganyar b) Masing-masing tingkat tinggi, sedang dan rendah dilakukan cluster random sampling dengan memilih satu sekolah secara acak. c) Ketiga sekolah yang telah dipilih diambil tiga kelas tiap sekolah sebagai kelas
eksperimen.
Sebelum
masing-masing kelas
dilakukan perlakukan eksperimen, terlebih dahulu dilakukan uji keseimbangan untuk memastikan bahwa kemampuan awal ketiga kelas dalam keadaan seimbang. Uji kesimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan mean pada ketiga sampel yang commit to user
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
diambil. Sebelum dilakukan uji kesimbangan dilakukan terlebih dahulu uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yaitu variabel terikat dan variabel bebas. 1.
Variabel Terikat Varibel terikat adalah variabel yang tergantung pada variabel bebas. Penelitian ini variabel terikatnya adalah prestasi belajar pada siswa. a. Definisi operator adalah prestasi belajar. Prestasi belajar adalah penguasaan yang telah dicapai siswa dengan menilai hasil belajar yang disajikan dengan nilai, setelah melakukan kegiatan belajar matematika dan prestasinya diukur dengan menggunakan tes. b. Indikator adalah prestasi tes belajar siswa pada materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel setelah memperoleh perlakuan pembelajaran dengan model CPS dengan pendekatan saintifik, TAPPS dengan pendekatan saintifik dan STAD dengan pendekatan saintifik. c. Skala pengukuran dengan skala interval.
2.
Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang memberikan pengaruh. Penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran dan kecerdasan logis matematis. a. Model Pembelajaran 1) Definisi Operasional Model pembelajaran adalah suatu pola prosedur sistematik yang dikembangkan berdasarkan teori dan digunakan dalam mengorganisasikan proses belajar mengajar untuk mencapai commit to user ini model pembelajaran yang tujuan belajar. Penelitian
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digunakan
adalah
model
pembelajaran
CPS
dengan
pendekatan saintifik, model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik. 2) Indikator Langkah-langkah pada model CPS diberikan pada kelompok eksperimen 1, model pembelajaran TAPPS diberikan pada kelompok eksperimen 2 dan model pembelajaran STAD diberikan pada kelompok eksperimen 3. 3) Skala Pengukuran Skala pengukuaran adalah skala pengukuran nominal. 4) Simbol Simbol yang digunakan adalah Ai, i = 1,2,3. 1 = model pembelajaran CPS, 2 = model pembelajaran TAPPS dan 3 = model pembelajaran STAD. b. Kecerdasan Logis matematis 1) Definisi Operasional Kecerdasan logis matematis adalah kemampuan untuk bekerja dengan bilangan, perhitungan, pola, dan pemikiran sehingga mampu memecahkan masalah, mampu memikirkan dan menyusun solusi dangan urutan yang logis. 2) Indikator Skor tes kecerdasan logis matematis memuat indikator kemampuan berpikir induktif, kemampuan berpikir deduktif, pemahaman tentang pola gambar, pemahaman tentang pola angka, dan kemampuan melakukan operasi matematis. 3) Skala Pengukuran Skala interval kemudian diubah menjadi skala ordinal, yang terdiri dari tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Kategori tinggi : > + commit to user
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
−
Kategori sedang :
<
Kategori rendah :
≤
−
≤
Dengan S adalah standar deviasi, skor siswa dan
+ adalah rataan dari seluruh
adalah skor total siswa ke-k, dengan k =
1,2,...,n. 4) Simbol Simbol yang digunakan adalah Bj, j = 1,2,3. 1 = kecerdasan logis matematis tinggi, 2 = kecerdasan logis matematis sedang, 3 = kecerdasan logis matematis rendah. E. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode tes dan metode dokumentasi. Metode tes adalah cara pengumpulan data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan-pertanyaan kepada subjek penelitian. Metode tes digunakan untuk memperoleh data atau mengukur Prestasi belajar dan kemampuan kecerdasan logis matematis pada siswa. Metode
dokumentasi
digunakan
untuk
mendapatkan
data
kemampuan awal siswa. Dokumentasi berupa nilai semester gasal pada mata pelajaran matematika untuk uji keseimbangan dan daftar nama siswa. F. Penyusunan dan Uji Instrumen 1. Penyusunan Instrumen a. Instrumen tes kecerdasan logis matematis terdiri dari 25 soal pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban, setiap jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0, skor maksimal yang didapat siswa 25 dan skor minimalnya 0. Nilai yang diperoleh siswa dihitung dengan cara Nilai = B x 4 dengan B adalah jumlah skor jawaban benar. Tes diujikan pada kelas eksperimen. Soal uji commit to user
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
coba tes sebanyak 35 soal. Langkah-langkah penyusunan tes sebagai berikut: 1) Menyusun materi yang digunakan untuk membuat soal tes 2) Menyusun kisi-kisi soal 3) Menyusun soal tes berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Kecerdasan Logis matematis Tipe Kecerdasan Indikator Kecerdasan Logis Mampu berpikir induktif matematis Mampu berpikir deduktif Mampu memahami pola gambar Mampu memahami tentang pola angka Mampu melakukan operasi matematis
b. Instrumen tes prestasi belajar terdiri dari 25 soal pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban, setiap jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0, skor maksimal yang didapat siswa 25 dan skor minimalnya 0. Nilai yang diperoleh siswa dihitung dengan cara N = B x 4 dengan B adalah jumlah skor jawaban benar. Tes diujikan pada kelas eksperimen. Soal uji coba tes sebanyak 40 soal. Langkah-langkah penyusunan tes sebagai berikut: 1) Menyusun materi yang digunakan untuk membuat soal tes 2) Menyusun kisi-kisi soal 3) Menyusun soal tes berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat Tabel 3.4 Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar Pokok Bahasan Persamaan linear dan pertidaksamaan linear satu variabel.
Indikator Menyatakan persamaan linear satu variabel Menyelesaikan persamaan linear satu variabel Membuat model matematika dan menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan PLSV Menyatakan pertidaksamaan linear satu variabel Menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel Membuat model matematika dan menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan PtLSV
commit to user
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Uji Instrumen a. Uji Validitas Isi Menurut Budiyono (2003) mengatakan bahwa suatu instrumen valid menurut ini apabila isi instrumen tersebut telah merupakan sampel yang representatif dari seluruh isi yang akan diukur. Tes prestasi belajar supaya mempunyai validitas isi harus memperhatikan hal-hal berikut: 1) Bahan ujian harus merupakan sampel yang representatif untuk mengukur sampai seberapa jauh tujuan pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yang diajarkan maupun dari sudut proses belajar. 2) Titik berat bahan yang harus diujikan harus seimbang dengan titik berat bahan yang telah diajarkan. 3) Tidak diperlukan pengetahuan lain yang tidak atau belum diajarkan untuk menjawab soal-soal ujian dengan benar. Untuk menilai suatu instrumen memiliki validitas isi yang tinggi, yang bisa dilakukan adalah melalui expert judgment (penilaian yang dilakukan pakar) (Budiyono, 2003). Penilai menilai apakah kisi-kisi yang dibuat telah menunjukkan bahwa klasifikasi kisi-kisi telah mewakili isi yang akan di ukur. Dalam penelitian ini butir instrumen dikatakan valid menurut validitas isi jika validator setuju dengan semua kriteria yang ditentukan sehingga butir soal telah sesuai dengan semua kriteria yang ditentukan. Kriteria yang dimaksud sebagai berikut: 1) Kesesuaian butir soal dengan materi 2) Kesesuaian butir soal dengan kisi-kisi soal 3) Soal tidal terlalu mudah dan tidak terlalu sukar 4) Kalimat soal mudah dipahami 5) Item soal tidak memberikan interpretasi ganda commit to user
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Daya Pembeda Butir soal dikatakan mempunyai daya pembeda jika kelompok siswa yang pandai menjawab benar lebih banyak dari kelompok siswa yang kurang pandai. Dengan demikian, daya pembeda suatu butir soal dapat dipakai untuk membedakan siswa pandai dan tidak pandai. Butir soal yang baik mempunyai indeks daya beda yang sama atau lebih dari 0,30 (D≥0,30). Jika indeks daya pembeda kurang dari 0,30 maka butir soal tersebut harus dibuang. Rumus yang digunakan dengan menggunakan korelasi biserial titik berikut: = Keterangan:
{ ∑
∑
− ∑
− (∑
)(∑ )
) { ∑
− (∑ ) }
: koefisien korelasi tiap item soal n
: banyaknya subjek yang dikenai tes
Xi : skor untuk butir ke-i Yi
: skor total dari subjek Indek daya pembeda ini merentang dari -1 sampai dengan 1.
Berdasarkan nilai rentang daya pembeda di atas terdapat tiga kemungkinan yaitu: 1) Jika semua siswa baik kelompok atas maupun kelompok bawah sama-sama menjawab benar atau sama-sama menjawab salah
maka
butir
soal
tidak
mempunyai
kemampuan
membedakan yang ditunjukkan oleh indek daya pembedanya sama dengan nol. 2) Jika siswa kelompok atas yang dapat menjawab benar lebih banyak daripada kelompok bahwa yang menjawab benar maka commit to user indek daya pembeda akan bernilai positif.
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Jika siswa kelompok atas yang dapat menjawab benar lebih sedikit daripada kelompok bawah yang menjawab benar maka indek daya pembeda akan bernilai negatif. 4) Butir soal mempunyai indek daya pembeda tinggi apabila siswa kelompok atas yang dapat menjawab benar lebih banyak daripada siswa kelompok bawah yang dapat menjawab benar dengan perbandingan tertentu hingga indek daya pembeda minimal 0,30. Dalam penelitian ini butir soal yang digunakan jika indek daya pembedanya untuk butir ke-i lebih dari sama dengan 0,30. Jika daya pembedanya untuk butir ke-i kurang dari 0,30 butir soal harus dibuang. c. Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak semangat untuk mengerjakan. Kriteria butir soal yang baik indeks tingkat kesukaran 0,30 ≤ P ≤ 0,70. Rumus yang digunakan untuk tingkat kesukaran butir soal sebagai berikut:
Keterangan :
=
Pi : indeks tingkat kesukaran butir soal ke-i . Bi : banyaknya peserta yang menjawab benar butir soal ke-i. Ni : banyaknya peserta tes butir soal ke-i. Nilai tingkat kesukaran ini merentang antara 0 sampai 1. Tingkat kesukaran sebuah butir soal sama dengan 0 terjadi bila semua siswa tidak ada yang menjawab benar, sebaliknya tingkat kesukaran sebuah butir soal sama dengan 1 apabila semua siswa commit to user
57 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menjawab
benar
pada
butir
soal
tersebut.
Berikut
cara
menginterprestasikan tingkat kesukaran. Tabel 3.5 Kategori Tingkat Kesukaran Besarnya P
Interpretasi
P < 0,30
Sukar
0,30 ≤ P ≤0,70
Sedang
P > 0,70
Mudah
Dalam penelitian ini, butir soal yang digunakan oleh peneliti adalah butir soal dengan kategori sedang yaitu butir soal yang memiliki indeks kesukaran antara 0,30 sampai dengan 0,70. Butir soal yang memiliki indeks kesukaran kurang dari 0,3 atau lebih dari 0,7 tidak digunakan dalam penelitian. d. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ketetapan atau ketelitian suatu alat ukur. Alat ukur dikatakan reliabel jika dapat dipercaya, konsisten atau stabil. Dikatakan reliabel jika r11≥0,70. Penelitian ini menggunakan rumus Kuder Richardson karena instrumen bersifat dikotomi yaitu untuk jawaban benar diberi skor 1 dan untuk jawaban salah diberi skor 0. Reliabilitas instrumen tes dengan rumus Kuder Richardson:
Keterangan:
=
−1
−∑
: indeks reliabilitas instrumen n
: banyaknya butir dalam tes
pi
: proporsi banyaknya subjek yang menjawab benar pada butir ke -i.
qi
: 1-pi : variansi total commit to user
58 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
G. Teknik Analisis Data 1.
Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan metode Lilliefors. 1) Hipotesis H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal 2) Tarif signifikan α = 5% 3) Statistik uji yang digunakan L = maks | ( ) − ( )| Dimana:
L : koefisien Lilliefors dari pengamatan =
−
( ) = ( ≤
) ; ~ (0,1)
( ) = proporsi cacah
: skor standar, untuk
S : standar deviasi =
∑
≤
=
terhadap seluruh cacah zi
(
)
− (∑ ) ( − 1)
4) Daerah Kritis
DK = {L | L > L α:n }dengan n adalah ukuran sampel 5) Keputusan Uji H0 ditolak jika Lobs ∈ DK (sampel tidak berasal dari populasi
yang berdistribusi normal), sedangkan H0 diterima jika Lobs ∉
DK (sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal). commit to user (Budiyono, 2009)
59 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk menguji apakah populasi penelitian mempunyai variansi yang sama atau tidak. Uji homogenitas dengan metode Bartlett dengan statistik uji ChiKuadrat. 1) Hipotesis =
H0 :
=
(variansi populasi homogen)
H1 : tidak semua variansi sama (variansi populasi tidak homogen) 2) Taraf signifikan α = 5% 3) Statitiska uji yang digunakan =
Dengan : ~
(
2.203
log RKG−
log
)
: chi kuadrat : banyaknya populasi
= nj – 1 : derajat kebebasan untuk = 1, 2, 3,..., k = N-k = ∑
: derajat kebebasan untuk RKG
: banyaknya seluruh nilai (ukuran)
: banyaknya nilai (ukuran sampel ke-j) = 1+ =
=
1 3( − 1)
∑ ∑
4) Daerah kritis ={
−
∑
1
−
1
=(
| commit } > to : user
− 1)
60 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5) Keputusan uji ∈
H0 ditolak jika
(variansi tidak berasal dari
populasi yang homogen) sedangkan H0 diterima jika ∉
(variansi berasal dari populasi yang homogen) (Budiyono, 2009)
2. Uji kesimbangan Uji keseimbangan dilakukan sebelum sub populasi dikenai perlakuan yang berbeda. Uji keseimbangan ini digunakan untuk mengetahui sub populasi berasal dari populasi yang seimbang atau terdapat perbedaan mean yang berarti dari tiga populasi yang independen. Statistik uji yang digunakan adalah anava satu jalan dengan sel tak sama. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data dokumen hasil ulangan akhir semester mata pelajaran matematika. Model dari analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama adalah sebagai berikut: =
dengan: Xij
+
+
: data ke-i pada perlakuan ke-j
=
: rerata dari seluruh data (rerata besar, grand mean) −
: efek perlakukan ke-j pada variabel terikat
ij = X ij j : deviasi data X ij terhadap rerata populasinya yang
berdistribusi normal dengan rerata 0. i = 1,2,...n n
: banyak data amatan
j = 1,2,3; 1 = model pembelajaran CPS, 2 = model pembelajaran TAPPS, 3 = model pembelajara Kooperatif tipe STAD. k
: cacah perlakuan Prosedur uji hipotesis dalam analisis variansi satu jalan dengan
sel tak sama adalah sebagai berikut: commit to user
61 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1) Hipotesis :
=
=
∶ paling sedikit ada dua rerata yang tidak sama
2) Taraf Signifikansi 3) Statistik Uji
F
= 5%
RKA RKG
4) Komputasi (1)= (2)= ∑ , (3)= ∑
Jumlah kuadrat : JKA= (3) – (1) JKG= (2) – (3) JKT = (2) – (1) Derajat kebebasan : dkA = k -1 dkG = N – k dkT = N -1 Rataan kuadrat : Keterangan :
=
;
k
: banyaknya perlakuan
N
: banyaknya seluruh data
G
: jumlah seluruh data
=
: jumlah kuadrat masing-masing data pada baris ke –i dan kolom ke –j; i = 1, 2, 3 dan j = 1, 2, 3 : jumlah data perlakuan ke –j : banyak data masing-masing perlakuan commit to user : jumlah kuadrat perlakuan
62 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
: jumlah kuadrat galat : jumlah kuadrat total : derajat kebebasan untuk JKA : derajat kebebasan untuk JKG : derajat kebebasan untuk JKT : rataan kuadrat perlakuan : rataan kuadrat galat Tabel 3.6 Rangkuman Analisis Variansi Satu Jalan Sumber
JK
dk
RK
Fobs
Fα
Perlakuan
JKA
k-1
RKA
Galat
JKG
N-k
RKG
-
-
Total
JKT
N-1
-
-
-
F٭
5) Daerah kritis ={ | >
6) Keputusan Uji
;
}
,
H0 ditolak jika nilai statistik uji Fobs berada di dalam daerah kritis (
∈
), H0 diterima jika nilai statistik uji Fobs berada di luar
daerah kritis (
∉
). Jika H0 ditolak berarti populasi
mempunyai rataan yang tidak seimbang (populasi tidak seimbang), jika H0 diterima berarti popolasi mempunyai rataan yang sama
(populasi seimbang). (Budiyono, 2009) 3.
Uji Hipotesis Dalam penelitian ini uji hipotesis analisis yang digunakan variansi dua jalan dengan frekuensi sel tidak sama. Model analisis variansi dua jalan dengan frekuensi sel tidak sama adalah dengan:
= +
+
+(
) +
commit to user X ij : data amatan ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j
63 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
.
: rerata dari seluruh data amatan .
: rataan pada baris ke –i : rataan pada kolom ke –j : rataan pada baris ke –i dan kolom ke –j
= =
.
.
−
belajar. (
) =
: efek model pembelajaran ke-i pada prestasi belajar
− : efek kecerdasan logis matematis ke-j pada prestasi −( +
+
interaksi model pembelajaran ke –i dan
kecerdasan logis matematis ke –j pada prestasi belajar.
ijk : deviasi data amatan terhadap rataan populasinya
berdistribusi normal dengan rataan 0 dan variansi i = 1,2,3 dengan 1
.
yang
= model pembelajaran CPS
2
= model pembelajaran TAPPS
3
= model pembelajaran STAD
j = 1,2,3 dengan 1 = kecerdasan logis matematis tinggi 2 = kecerdasan logis matematis sedang 3 = kecerdasan logis matematis rendah = 1,2,3, … ,
;
= banyaknya data amatan pada sel ij
Langkah-langkah analisis variansi dua jalan dengan frekuensi
sel tidak sama adalah sebagai berikut: a. Hipotesis Analisis variansi dua jalur ini terdapat tiga pasang hipotesis 1)
: ∝ = 0, untuk setiap = 1, 2, 3.
(tidak ada pengaruh model pembelajaran terhadap Prestasi belajar) : Paling sedikit ada satu ∝ yang tidak nol
(ada pengaruh model pembelajaran terhadap Prestasi belajar) 2)
:
= 0, untuk setiap = 1, 2, 3. commit to user
64 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(tidak ada pengaruh kecerdasan logis matematis terhadap Prestasi belajar) : Paling sedikit ada satu
yang tidak nol
(ada pengaruh kecerdasan logis matematis terhadap Prestasi belajar) 3) untuk setiap i = 1, 2, 3 dan j = 1, 2, 3. (tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan logis matematis terhadap Prestasi belajar) : Paling sedikit ada satu (
) yang tidak nol
(ada interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan logis matematis terhadap Prestasi belajar) b. Taraf Signifikansi 5% c. Statistik Uji Analisis variansi dua jalan dengan frekuensi sel yang tidak sama didefinisikan dengan notasi-notasi sebagai berikut. : ukuran sel ij (sel pada baris ke-i dan kolom ke-j) : banyaknya data amatan pada sel ij : frekuensi sel ij : rerata harmonik frekuensi seluruh sel = =∑, =
∑,
: banyaknya seluruh data amatan −
(∑
)
: jumlah kuadrrat deviasi data amatan pada sel ij : rerata pada sel ij
A =∑ B =∑ G=∑
: jumlah rerata pada baris ke-i : jumlah rerata pada kolom ke-j : jumlah rerata semua sel commit to user
65 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Untuk memudahkan proses perhitungan, didefinisikan besaran (1), (2), (3), (4), dan (5) sebagai berikut (1)=
(4)=∑
(2)=∑
(5)=∑
(3)=∑ Analisis variansi dua jalan dengan frekuensi sel yang tidak sama terdapat lima macam jumlah kuadrat : 1) Jumlah kuadrat baris (JKA) =
{(3) − (1)}
=
{(4) − (1)}
2) Jumlah kuadrat kolom (JKB) 3) Jumlah kuadrat interaksi (JKAB) =
{(1) + (5) − (3) − (4)}
4) Jumlah kuadrat galat (JKG) JKG = (2) 5) Jumlah kuadrat total (JKT)
JKT =JKA + JKB + JKAB + JKG Derajat kebebasan masing-masing jumlah kuadrat dkA = p -1 dkB = q-1 dkAB = (p-1)(q-1) dkG = N –pq dkT = N-1 Rerata kuadrat yang diperoleh berdasarkan jumlah kuadrat dan derajat kebebasan. commit to user
63 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
= = = =
Statistik uji analisis variansi dua jalan dengan frekuensi sel yang tidak sama terdapat tiga macam, yaitu adalah
1) Untuk
=
merupakan nilai dari variabel
=
merupakam nilai dari variabel
random berdistribusi F dengan derajat kebebasan (p-1) dan (N- pq) adalah
2) Untuk
random berdistribusi F dengan derajat kebebasan (q-1) dan (N- pq) =
adalah
3) Untuk
merupakam nilai dari
variabel random berdistribusi F dengan derajat kebebasan (p-1)(q-1) dan (N –pq) d. Daerah Kritis Daerah kritis untuk masing-masing nilai F di atas adalah 1) Daerah kritis untuk
adalah
2) Daerah kritis untuk
adalah
3) Daerah kritis untuk ={ | >
e. Keputusan Uji 1) Jika 2) Jika 3) Jika
;(
∈ DK maka
∈ DK maka
={ | >
={ | >
adalah )(
),
}
ditolak ditolak
to user ditolak ∈ DK maka commit
;
;
,
,
}
}
64 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berikut akan disajikan tabel rangkuman dari analisis variansi dua jalan. Tabel 3.7 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sumber Variansi
JK
dk
RK
F
Baris ( A)
JKA
p 1
RKA
Fa
Kolom ( B)
JKB
q 1
RKB
Fb
Interaksi( AB)
JKAB
( p 1)(q 1)
RKAB
Fab
Galat
JKG
N pq
RKG
Total
JKT
N 1 (Budiyono, 2009)
4.
Uji Komparasi Ganda Analisis variansi jika dibandingkan dengan uji beda mean, maka analisis variansi mempunyai keuntungan yaitu dapat dilakukan uji beda mean untuk lebih dari dua kelompok. Namun demikian analisis variansi mempunyai kelemahan yaitu apabila
ditolak,
peneliti hanya mengetahui ada perbedaan efek yang diberi perlakuan berbeda. Namun peneliti belum mengetahui bahwa perlakuanperlakuan mana yang secara signifikan berbeda dengan yang lain. Uutuk mengatasi kedua kelemahan tersebut, jika
ditolak
maka perlu dilakukan uji lanjut anava. Salah satu model yang dapat digunakan adalah dengan model Scheffe untuk uji komparasi ganda. Langkah-langkah untuk menggunakan model Scheffe adalah sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi semua pasangan komparasi mean yang ada Jika terdapat k perlakuan, maka ada
(
)
pasangan mean dan
rumusan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut. 2) Merumuskan hipotesis nol yang bersesuaian dengan komparasi Rerata antar baris
:
.
=
.
Rerata antar kolomcommit : . to = user .
65 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Rerata antar sel pada baris yang sama Rerata antar sel pada kolom yang sama 3) Taraf signifikansi
= 5%
:
:
=
=
4) Statistik uji dan daerah kritis a) Komparasi rerata antar baris (
Statistik uji Fi.-j. =
. )
.
.
Keterangan: .
.
: nilai
.
pada perbandingan baris ke- i dan baris ke –j
: rerata pada baris ke –i
.
: rerata pada baris ke –j
.
RKG : rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi .
: ukuran sampel baris ke –i
.:
ukuran sampel baris ke –j
Daerah Kritis = { | > ( − 1)
;(
b) Komparasi rerata antar kolom (
Statistik uji F.i-.j =
.
Daerah kritis
= { | > ( − 1)
.
),
}
),
}
. )
.
;(
c) Komparasi rerata antar sel pada baris yang sama Statistik uji Fij-ik =
(
)
Keterangan:
: nilai
pada perbandingan rerata pada sel ij dan rerata
pada sel ik : rerata pada sel ij commit to user : rerata pada sel ik
66 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
RKG : rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi : ukuran sel ij : ukuran sel ik Daerah kritis ={ | >(
− 1)
;(
),
}
),
}
d) Komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama Statistik uji Fij-kj =
(
)
Daerah Kritis
={ | >(
− 1)
5) Keputusan uji
ditolak jika
∈
;(
atau
commit to user
ditolak jika
∉
(Budiyono, 2009)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Penentuan Sampel Penelitian Pada bab sebelumnya telah dibahas bahwa populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Karanganyar tahun pelajaran 2014/2015. Pengambilan sampel didasarkan pada nilai Ujian Nasional 2013/2014 SMP di Karanganyar. Berdasarkan Lampiran 1 nilai-nilai tersebut dikelompokkan dari yang tertinggi ke yang terendah dan diperoleh rata-rata sebesar 5,76 dan standar deviasi sebesar 2,04. Data nilai tersebut dikelompokkan menjadi kategori tinggi, sedang dan rendah. Tabel 4.1 Kategori Pengelompokan Sekolah Kategori
Skor
Tinggi
Rata-rata > 6,78
Sedang
4,74 ≤ Rata-rata ≤ 6,78
Rendah
Rata-rata < 4,74
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.1 yang termasuk kategori tinggi antara lain SMP N 1 Kebakkramat, SMP N 1 Tasikmadu, dan SMP N 1 Mojogedang. Sekolah yang kategori antaran lain sedang SMP N 2 Kebakkramat, SMP N 3 Kebakkramat, dan SMP N 2 Jaten. Sekolah yang kategori rendah antara lain SMP N 3 Gondangrejo, SMP N 3 Mojogedang, dan SMP N 3 Jumapolo. Selengkapnya dapat dilihat di Lampiran 2. Masing-masing kategori (tinggi, sedang dan rendah) dipilih satu sekolah secara cluster random sampling. Pada SMP kategori yang tinggi terpilih SMP N 1 Mojogedang, kategori yang sedang terpilih SMP N 2 Jaten, dan kategori yang rendah terpilih SMP N 3 Mojogedang. Dari sekolah commit to user yang terpilih dipilih masing-masing 3 kelas sebagai kelas eksperimen
67
68 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang dikenai model pembelajaran CPS, model pembelajaran TAPPS dan model pembelajaran STAD. Pemilihan kelas tersebut berdasarkan diskusi antara peneliti dan guru matematika sehingga diperoleh kelas penelitian sebagai berikut. Tabel 4.2 Daftar Kelas Penelitian No.
Sekolah
Kelas
Model Pembelajaran
Banyak Siswa
1
SMP N 1
7B
CPS
38
Mojogedang
7A
TAPPS
36
7D
STAD
31
7C
CPS
30
7D
TAPPS
30
7B
STAD
30
SMP N 3
7E
CPS
33
Mojogedang
7C
TAPPS
36
7D
STAD
35
2
SMP N 2 Jaten
3
Dari Tabel 4.2 dapat dilihat jumlah sampel penelitian yang dikenai model pembelajaran CPS adalah 101 siswa, yang dikenai model pembelajaran TAPPS adalah 102 siswa dan yang dikenai model pembelajaran STAD adalah 96 siswa, sehingga jumlah sampel penelitian sebanyak 299 siswa. 2. Analisis Kemampuan Awal Siswa Sebelum penelitian dilaksanakan terlebih dahulu dikumpulkan data-data prestasi siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Data kemampuan awal dapat dilihat pada Lampiran 3. Data prestasi kemampuan awal siswa diambil dari nilai Ujian Akhir Semester Ganjil tahun ajaran 2014/2015 yang disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4.3 Deskripsi Data Nilai Ujian Akhir Semester Ganjil Nilai
Nilai
Maksimal
Minimal
101
90
35
69,2871
12,2396
Eksperimen 2
102
90
33
68,1961
12,8634
Eksperimen 3
96
64,7188
15,7465
Populasi
N
Eksperimen 1
commit 92 to user 28
Rata-rata
Standar Deviasi
69 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Data
tersebut
digunakan
ada
uji
keseimbangan
untuk
mengetahui apakah populasi mempunyai kemampuan awal yang sama. Sebelum melakukan uji keseimbangan terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi populasi sebagai uji prasyarat pada uji keseimbangan. a.
Uji Normalitas Kemampuan Awal Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas dalam penelitian menggunakan uji Lilliefors dengan taraf Signifikansi sebesar 5%. Uji normalitas ini dilakukan sebanyak tiga kali yaitu uji normalitas terhadap populasi model pembelajaran CPS, model pembelajaran TAPPS dan model pembelajaran STAD. Uji normalitas dapat dilihat pada Lampiran 4. Rangkuman uji normalitas kemampuan awal dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.4 Rangkuman Uji Normalitas Kemampuan Awal Siswa Populasi
Lhitung
Ltabel
Keputusan
Kesimpulan
Eksperimen 1
0,0757
0,0881
H0 diterima
Normal
Eksperimen 2
0,0803
0,0877
H0 diterima
Normal
Eksperimen 3
0,0818
0,0904
H0 diterima
Normal
Dari Tabel 4.4 terlihat bahwa untuk ketiga populasi H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa populasi untuk model pembelajaran CPS, TAPPS dan STAD berasal dari populasi yang berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Kemamuan Awal Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi
berasal
dari
variansi-variansi
yang
homogenitas ini menggunakan uji Bartlett commit to user
sama.
Uji
dengan taraf
70 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
signifikansi 5%. Uji homogenitas ini dilakukan satu kali pada ketiga kelas eksperimen dan dapat dilihat pada Lampiran 5. Uji homegenitas yang dilakukan menunjukkan
sebesar 4,62
∉
akibatnya H0
dan
sebesar 5,99, sehingga
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa populasi untuk model pembelajaran CPS, TAPPS dan STAD mempunyai variansi yang sama. c. Uji Keseimbangan Kemampuan Awal Setelah dipenuhi bahwa populasi model pembelajaran CPS, TAPPS dan STAD berasal dari populasi berdistribusi normal dan mempunyai variansi
yang sama. Peneliti melakukan uji
keseimbangan menggunakan analisis variansi satu jalur dengan frekuensi sel tak sama dengan taraf Signifikansi sebesar 5%. Berdasarkan perhitungan diperoleh Fobs = 2,9107 dengan F0,05;2;298=3,0261 dan diperoleh keputusan uji H0 diterima. Hai ini menunjukkan ketiga populasi untuk model pembelajaran CPS, TAPPS dan STAD mempunyai kemampuan awal yang sama. Uji keseimbangan dapat dilihat pada Lampiran 6. 3. Analisis Instrumen Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian terlebih dahulu peneliti menyusun instrumen penelitian berupa tes kecerdasan logis matematis dan tes prestasi belajar. Setelah menyusun instrumen penelitian, peneliti harus melakukan beberapa pengujian agar instrumen tersebut layak digunakan untuk mengambil data-data penelitian. Kisi–kisi tes kecerdasan logis matematis dapat dilihat pada Lampiran 7. a. Instrumen Tes Kecerdasan Logis Matematis Instrumen tes kecerdasan logis matematis yang disusun berupa soal tes pilihan ganda dengan memilih jawaban yang tepat ada empat pilihan A, B, C atau D. Instrumen tes kecerdasan logis matematis yang dibuat sebanyak 35 butir soal untuk uji coba commit to user berdasarkan kisi-kisi yang dibuat. Kisi-kisi tes kecerdasan logis
71 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
matematis terdiri dari 9 butir soal kemampuan berpikir dedukti, 6 butir soal kemampuan berpikir induktif, 7 butir soal kemampuan memahami pola pada gambar, 6 butir soal kemampuan memahami tentang pola angka dan 7 butir soal kemampuan melakukan operasi matematis. Dari 35 butir soal tersebut diambil 20 butir soal yang terdiri dari 5 butir soal kemampuan berpikir dedukti, 5 butir soal kemampuan berpikir induktif, 5 butir soal kemampuan memahami pola pada gambar, 4 butir soal kemampuan memahami tentang pola angka dan 6 butir soal kemampuan melakukan operasi matematis yang digunakan untuk mengumpulkan data kecerdasan logis matematis. 1) Uji Validitas Isi Butir Soal Tes Kecerdasan Logis Matematis Butir soal tes kecerdasan logis matematis terlebih dahulu perlu divalidai oleh validator yang ahli di bidangnya, untuk mengetahu kelayakan butir-butir soal yang dibuat peneliti. Uji validasi isi ini dilakukan oleh tiga orang dosen psikolog yang ahli di bidang pendidikan yaitu Nur Fauziyah, S.Psi, Psi, M.Pd., Pratista Arya Satwika, S.Psi, M.Psi., dan Choiriyah Widyasari M.Psi. Terdapat beberapa saran dari validator berkaitan dengan validasi antara lain bahasa yang digunakan dalam butir soal dibuat sesuai dengan siswa SMP yang
menggunakan
kecerdasan
konkret
ke
abstrak,
kesesuaian antara kisi-kisi yang dibuat dengan butir soal, tata bahasa dan format penulisan butir soal menggunakan EYD yang benar. Lembar validasi dapat dilihat pada Lampiran 8. 2) Uji Coba Butir Soal Tes Kecerdasan Logis Matematis Selain divalidasi, butir soal tes ini harus diujicobakan terlebih dahulu dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesukaran, daya beda dan kereliabelan butir soal tes. Uji commit to user
72 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
coba butir soal tes dilakukan pada 2 kelas yaitu kelas VIIC dan VIID SMP N 3 Kebakkramat sebanyak 63 siswa. a) Uji Tingkat Kesukaran Butir soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah
butir
soal
dengan kategori
sedang
yang
mempunyai indeks kesukaran 0,3≤ P ≤ 0,7. Butir soal yang memiliki indeks kesukaran P < 0,3 atau P > 0,7 tidak digunakan dalam penelitian ini. Rangkuman hasil perhitungan indeks kesukaran butir tes kecerdasan logis matematis dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal Tes Kecerdasan Logis Matematis Indeks Kesukaran
Nomor Butir Soal
Kategori
P < 0,3
4 , 21, 28
Sukar
0,3 ≤ P ≤ 0,7
2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13,
Sedang
15, 16, 17, 18, 19, 22, 23, 24, 25, 27, 29, 30, 32, 33, 34, 35 P > 0,7
1, 7, 14, 20, 26, 31
Mudah
Berdasarkan tabel 4.5 terdapat 26 butir soal dengan kategori
sedang
yang
dapat
digunakan
untuk
mengumpulkan data kecerdasan logis matematis yaitu butir soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 22, 23, 24, 25, 27, 29, 30, 32, 33, 34, dan 35. b) Uji Daya Beda Dalam penelitian ini, butir soal yang digunakan adalah butir soal dengan indeks daya pembeda D ≥ 0,3. Jika tidak memenuhi indeks daya pembeda tersebut, butir soal tidak digunakan dalam penelitian. Rangkuman hasil perhitungan daya beda dapat dilihat pada tabel berikut. commit to user
73 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Perhitungan Daya Beda Indeks Daya
Nomor Butir Soal
Katergori
1, 4, 7, 14, 20, 21, 26, 28,
Tidak dipakai
Beda D < 0,3
31 D ≥ 0,3
2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12,
Dipakai
13, 15, 16, 17, 18, 19, 22, 23, 24, 25, 27, 29, 30, 32, 33, 34, 35
Berdasarkan Tabel 4.6 terdapat 26 butir soal dengan daya beda D ≥ 0,3 yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data kecerdasan logis matematis yaitu butir soal nomor 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 22, 23, 24, 25, 27, 29, 30, 32, 33, 34, dan 35. Berdasarkan analisis indeks kesukaran dan indeks daya beda butir soal yang dapat digunakan adalah butir soal 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 22, 23, 24, 25, 27, 29, 30, 32, 33, 34, dan 35. Berarti terdapat 26 butir soal yang mungkin dapat diberikan pada kelas eksperimen. Perhitungan indeks kesukaran dan indek daya beda dapat dilihat di Lampiran 9. Dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil 25 butir soal. Oleh karena itu peneliti memilah butir soal yang baik berdasarkan indikator yang diukur dan diperoleh bahwa butir soal nomor 3 yang tidak dipakai dengan alasan masih ada beberapa soal yang lebih baik dengan indikator yang sama denga butir soal nomor 3. Butir soal tes dapat dilihat pada Lampiran 10. c) Uji Reliabilitas Suatu butir instrumen dikatakan reliabel jika indeks commit to userr11 ≥ 0,7. Dalam penelitian ini, reliabilitas instrumen
74 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
butir soal digunakan apabila indeks reliabilitas butir soal r11 ≥ 0,7. Berdasarkan perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,715 untuk 25 butir soal. Koefisien tersebut lebih dari 0,7 berarti tes tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk mengumpulkan data kecerdasaan logis matematis. b. Instrumen Tes Prestasi Belajar Instrumen tes prestasi belajar yang disusun berupa soal tes pilihan ganda dengan memilih jawaban yang tepat ada empat pilihan A, B, C atau D. Instrumen tes prestasi belajar yang dibuat sebanyak 40 butir soal untuk uji coba berdasarkan kisi-kisi tes prestasi belajar. Kisi-kisi tes prestasi belajar dapat dilihat di Lampiran 11. Dari 40 butir soal tersebut diambil 25 butir soal yang digunakan untuk mengumulkan data prestasi belajar. 1) Uji Validitas Isi Tes Prestasi belajar Uji validitas tes prestasi belajar dilakukan dengan menggunakan pedoman validasi berupa lembar check list oleh tiga orang validator yang ahli di bidangnya yaitu Dra. Nining Setyaningsih, M.Si., M. Noor Kholid, M.Pd. dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Surono, S.Pd. guru matematika SMP N 1 Mojogedang. Terdapat beberapa saran dari validator terkait dengan validasi tes prestasi belajar antara lain menggunakan kata kerja operasional, perumusan indikator lebih spesifik dan ada beberapa soal yang kurang sesuai dengan aspek kognitif. Lembar validasi dapat dilihat pada Lampiran 12. 2) Uji coba Tes Prestasi belajar Setelah instrumen tes prestasi divalidasi dan diperbaiki sesuai dengan saran validator, peneliti melakukan uji coba untuk mengetahui kelayakan tes yang akan diberikan di kelas to user eksperimen. commit Uji coba tes prestasi belajar matematika
75 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dilakukan di kelas VIIC dan VIID SMP N 3 Kebakkramat sebanyak 65 siswa. Alasan mengambil kelas VII disesuaikan dengan kelas eksperimen yang diambil karena pada materi pokok bahasan Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel sudah diberikan oleh guru matematika di sekolah tersebut. Pada kelas eksperimen materi pokok bahasan Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel belum diajarkan oleh guru matematika, sehingga akan diajarkan oleh peneliti dengan menggunakan model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik, TAPPS dengan pendekatan saintifik dan STAD dengan pendekatan saintifik. Pada uji coba tes prestasi belajar akan dianalisis tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitasnya. Perhitungan indek tingkat kesukaran dan daya beda dapat dilihat di Lampiran 13. a) Uji Tingkat Kesukaran Butir soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal dengan kategori sedang yang mempunyai indeks kesukaan 0,3≤ P ≤ 0,7. Butir soal yang memiliki indeks kesukaran P<0,3 atau P > 0,7 tidak digunakan dalam penelitian ini. Rangkuman hasil perhitungan indeks kesukaran butir tes prestasi belajar dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal Tes Prestasi Belajar Matematika Indeks
Nomor Butir Soal
Kategori
P < 0,3
10, 13,18, 20, 21, 35, 38, 39
Sukar
0,3 ≤ P ≤ 0,7
4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 15, 16,
Sedang
Kesukaran
19, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 31,32, 33, 34, 35, 36, 37, 40
commit to user 1, 2, 3, 17, 22, 25
P > 0,7
Mudah
76 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan Tabel 4.7 terdapat 26 butir soal dengan kategori
sedang
yang
dapat
digunakan
untuk
mengumpulkan data kecerdasan logis matematis yaitu butir soal nomor 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 19, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 31,32, 33, 34, 35, 36, 37, dan 40. b) Uji Daya Beda Dalam penelitian ini, butir soal yang digunakan adalah butir soal dengan indeks daya pembeda D ≥ 0,3. Jika tidak memenuhi indeks daya pembeda tersebut, butir soal tidak digunakan dalam penelitian. Rangkuman hasil perhitungan daya beda dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Perhitungan Daya Beda Indeks Daya Beda
Nomor Butir Soal
Katergori
D < 0,3
1, 2, 3, 10, 13, 17, 18, 20, 21, 22, 25,
Tidak
35, 38, 39
dipakai
4, 5, 6, 8, 7, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 19,
Dipakai
D ≥ 0,3
23, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 40
Berdasarkan Tabel 4.8 terdapat 26 butir soal dengan daya beda D ≥ 0,3 yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar yaitu butir soal nomor 4, 5, 6, 8, 7, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 19, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, dan 40. Berdasarkan analisis indeks kesukaran dan indeks daya beda butir soal yang dapat digunakan adalah butir soal. Berarti terdapat 26 butir soal yang mungkin dapat diberikan pada kelas eksperimen. Dalam penelitian ini commit to user peneliti hanya mengambil 25 butir soal. Oleh karena itu
77 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
peneliti memilah butir soal yang baik berdasarkan indikator yang diukur dan diperoleh bahwa butir soal nomor 5 yang tidak dipakai dengan alasan masih ada beberapa soal yang lebih baik dengan indikator yang sama denga butir soal nomor 5. Butir soal tes yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 14. c) Uji Reliabilitas Suatu butir instrumen dikatakan reliabel jika indeks reliabilitas instrumen r11 ≥ 0,7. Dalam penelitian ini, butir soal digunakan apabila indeks reliabilitas butir soal r11 ≥ 0,7. Berdasarkan perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,852 untuk 25 butir soal. Koefisien tersebut lebih dari 0,7 berarti tes tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar. 4. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan setelah dipenuhi syarat bahwa kelas dalam keadaan seimbang berdasarkan analisis variansi satu jalan dengan frekuensi sel tak sama, maka penelitian dapat dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran pada kelas eksperimen. Masing-masing kelas eksperimen akan diberi perlakuan dengan menggunakan pembelajaran dengan model CPS dengan pendekatan sintifik pada kelas pertama, TAPPS dengan pendekatan saintifik pada kelas kedua dan STAD dengan pendekatan saintifik pada kelas ketiga. Pembelajaran
dilakukan
setelah
peneliti
menyusun
instrumen
penelitian berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Aktifitas Siswa (LAS) dapat dilihat pada Lampiran 15. Instrumen penelitian tes kecerdasan logis matematis dan prestasi belajar sebelum diberikan dikelas penelitian terlebih dahulu dilakukan uji coba di SMP N 3 Kebakkramat pada minggu ketiga bulan Februari commit user 2015. Penelitian pada SMP N 1 2015 dan minggu ketiga bulantoMaret
78 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Mojogedang, SMP N 2 Jaten, dan SMP N 3 Mojogedang dilakukan pada minggu keempat bulan Februari 2015 sampai minggu kedua bulan Mei 2015. Eksperimen dilakukan selama delapan kali pertemuan dan dua kali pertemuan untuk tes. Data data yang telah terkumpul setelah penelitian, peneliti melakukan uji prasyarat analisis berua uji normalitas dan homogenitas untuk selanjutnya dilakukan uji hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan dengan frekuensi sel tak sama. 5. Data-data Penelitian a. Data Kecerdasan
Logis
Matematis berdasarkan
Model
Pembelajaran Pada masing-masing kelas yang dikenai model pembelajaran CPS, TAPPS dan STAD, siswa mengerjakan soal tes kecerdasan logis matematis yang terdiri dari 25 butir soal pilihan ganda. Pengkategorian siswa ke dalam tingkatan kecerdasan logis matematis dilakukan dengan melihat rerata nilai dari keseluruhan siswa yang dikenai model pembelajaran. Perolehan rerata nilai kecerdasan logis matematis sebesar 68,47 dan standar deviasi 13,68. Rangkuman data kecerdasan logis matematis berdasarkan model pembelajaran tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.9 Rangkuman Data Kecerdasan Logis Matematis Berdasarkan Model Pembelajaran Model
Kecerdasan Logis Matematis
Jumlah
Pembelajaran
Tinggi
Sedang
Rendah
CPS
43
27
31
101
TAPPS
31
22
49
102
STAD
22
40
34
96
Jumlah
96
89
114
299
b. Data Prestasi Belajar Berdasarkan Model Pembelajaran Data prestsi belajar matematika diperoleh setelah siswa mengerjakan tes yang terdiri dari 25 butir soal pilihan ganda. commit to user Perolehan nilai prestasi belajar siswa yang dikenai model
79 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pembelajaran CPS, TAPP dan STAD. Rangkuman data prestasi belajar berdasarkan model pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.10 Rangkuman Data Prestasi belajar Berdasarkan Model Pembelajaran Nilai
Nilai
Minimal
Maksimal
101
56
100
79,1287
9,4421
TAPPS
102
52
96
74,1176
10,5893
STAD
96
44
96
69,9167
11,4450
Prestasi
Belajar
Kelas
N
CPS
c. Data
Berdasarkan
Standar
Rata-rata
Deviasi
Kecerdasan
Logis
Matematis Data kecerdasan logis matematis diperoleh setelah siswa mengerjakan tes kecerdasan yang terdiri dari 25 butir soal. Rangkuman data prestasi belajar berdasarkan kecerdasan logis matematis dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.11 Rangkuman Data Prestasi Belajar Berdasarkan Kecerdasan Logis Matematis Kategori
N
Kecerdasaran
Nilai
Nilai
Rata-
Standar
Minimum
Maksimum
rata
Deviasi
Tinggi
96
68
100
84,1250
8,1554
Sedang
89
56
88
72,9438
8,6134
Rendah
114
44
88
67,5087
9,4019
d. Data Prestasi Belajar Berdasarkan Model Pembelajaran dan Kecerdasan Logis Matematis Peneliti perlu mengelompokan data prestasi siswa berdasarkan model pembelajaran dan kecerdasan logis matematis untuk mempermudah perhitungan analisis uji hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Data penelitian commit to user
80 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dapat dilihat pada Lampiran 16. Pengelompokan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.12 Rangkuman Data Prestasi belajar Berdasarkan Model Pembelajaran dan Kecerdasan Logis Matematis Model
Kecerdasan Logis Matematis
Pembelajaran
Tinggi
Sedang
Rendah
N
43
27
31
Nilai Minimal
72
56
56
Nilai Maksimal
100
88
84
Rata-rata
85,1162
75,8519
73,6774
Standar Deviasi
7,7251
8,7693
7,4314
N
31
22
49
Nilai Minimal
68
64
52
Nilai Maksimal
96
88
88
Rata-rata
84,1290
76,3636
66,7755
Standar Deviasi
7,6930
7,6004
8,8395
N
22
40
34
Nilai Minimal
68
56
44
Nilai Maksimal
98
80
80
Rata-rata
82,1818
69,1000
62,9412
Standar Deviasi
9,5401
7,5780
9,8625
CPS
TAPPS
STAD
6. Analisis Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Lilliefors dengan taraf Signifikansi sebesar 5%. Uji normalitas dilakukan sebanyak lima belas kali yaitu uji normalitas terhadap populasi model pembelajaran
CPS,
pembelajaran
STAD,
model
pembelajaran
kecerdasan
logis
TAPPS,
model
matematis
tinggi,
kecerdasan logis matematis sedang, kecerdasan logis matematis commit to user rendah, model pembelajaran CPS dengan kecerdasan tinggi, model
81 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pembelajaran CPS dengan kecerdasan sedang, model pembelajaran CPS dengan kecerdasan rendah, model pembelajaran TAPPS dengan kecerdasan tinggi, model pembelajaran TAPPS kecerdasan sedang, model pembelajaran TAPPS kecerdasan rendah, model pembelajaran
STAD
dengan
kecerdasan
tinggi,
model
pembelajaran STAD dengan kecerdasan sedang dan model pembelajaran STAD kecerdasan rendah. Perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada Lampiran 17 dan tabel berikut Tabel 4.13 Rangkuman Uji Normalitas Data Populasi
Lhitung
Ltabel
Keputusan
Kesimpulan
CPS
0,0832
0,0882
H0 diterima
Normal
TAPPS
0,0843
0,0877
H0 diterima
Normal
STAD
0,0894
0,0904
H0 diterima
Normal
LM-Tinggi
0,0895
0,0904
H0 diterima
Normal
LM-Sedang
0,0881
0,0939
H0 diterima
Normal
LM-Rendah
0,0826
0,0830
H0 diterima
Normal
LM-Tinggi
0,1339
0,1351
H0 diterima
Normal
LM-Sedang
0,1634
0,1670
H0 diterima
Normal
LM-Rendah
0,1434
0,1591
H0 diterima
Normal
LM-Tinggi
0,1519
0,1591
H0 diterima
Normal
LM-Sedang
0,1554
0,1798
H0 diterima
Normal
LM-Rendah
0,1374
0,1815
H0 diterima
Normal
LM-Tinggi
0,1587
0,1798
H0 diterima
Normal
LM-Sedang
0,1187
0,1401
H0 diterima
Normal
LM-Rendah
0,1466
0,1519
H0 diterima
Normal
CPS
TAPPS
STAD
Pada Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa semua nilai Lhitung< Ltabel sehingga diperoleh keputusan uji H0 diterima. Hal ini menunjukkan semua sampel pada penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi berasal dari variansi-variansi yang sama. Uji homogenitas ini commit to user
82 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menggunakan uji Bartlett dengan taraf Signifikansi 5%. Uji homogenitas ini dilakukan sebanyak delapan kali. Perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada Lampiran 18 dan tabel berikut. Tabel 4.14 Rangkuman Uji Homogenitas Data Populasi
k
CPS, TAPPS dan STAD
3
3,5983
3
LM-Tinggi, LM-Sedang, dan LM-Rendah
Keputusan
kesimpulan
5,9915
H0 diterima
Homogen
2,1482
5,9915
H0 diterima
Homogen
3
0,8505
5,9915
H0 diterima
Homogen
3
1,0113
5,9915
H0 diterima
Homogen
3
2,7337
5,9915
H0 diterima
Homogen
3
1,5605
5,9915
H0 diterima
Homogen
3
0,7774
5,9915
H0 diterima
Homogen
3
2,4345
5,9915
H0 diterima
Homogen
LM-Tinggi CPS
LM-Sedang LM-Rendah LM-Tinggi
TAPPS
LM-Sedang LM-Rendah LM-Tinggi
STAD
LM-Sedang LM-Rendah CPS
LM-
TAPPS
Tinggi
STAD
LM-
CPS
Sedang
TAPPS STAD CPS
LMRendah
TAPPS STAD
Pada Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa
<
,
sehingga diperoleh H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa populasi untuk model pembelajaran, kecerdasan logis matematis, model pembelajaran CPS dengan kecerdasan logis matematis, model pembelajaran TAPPS dengan kecerdasan logis matematis, model pembelajaran STAD dengan kecerdasan logis matematis, commit to user kecerdasan logis matematis tinggi dengan model pembelajaran,
83 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kecerdasan logis matematis sedang dengan model pembelajaran, dan
kecerdasan
logis
matematis
rendah
dengan
model
pembelajaran mempunyai variansi yang sama. 7. Analisis Uji Hipotesis a. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama Persyaratan analasisi yang berupa uji normal dan uji homogenitas telah dipenuhi maka peneliti dapat melaukan uji hipotesis dengan menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dengan taraf Signifikansi 5%. Perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran. Rangkuman analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dapat dilihat pada Lampiran 19 dan tabel berikut ini. Tabel 4.15 Rangkuman Analisis Variansi Dua jalan dengan Sel Tak Sama Sumber
Keputusan
JK
dk
RK
Fobs
Ftabel
2.208,6034
2
1.104,3017
15,8050
3,0369
H0 ditolak
12.167,284
2
6.083,6418
87,0702
3,0269
H0 ditolak
Interaksi (AB)
781,6345
4
195,4086
2,7967
2,4028
H0 ditolak
Galat
20.262,461
290
69,870554
Total
35.250,7950
298
Uji
Model Pembelajaran (A) Kategori Kecerdasan Logis Matematis (B)
1) Hipotesis Efek Antar Baris Berdasarkan rangkuman perhitungan pada Tabel 4.16 untuk efek antar baris (model pembelajaran) diperoleh nilai Fobs = 15,8050 dantoFuser tabel = 3,0369 sehingga didapatkan commit
84 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
DK={F|F>3,0369}. Ini berarti Fobs= 15,8050 berada di daerah kritik sehingga H0A ditolak. Hal ini menunjukkan ada pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar. 2) Hipotesis Efek Antar Kolom Berdasarkan rangkuman perhitungan pada Tabel 4.16 untuk efek antar baris (model pembelajaran) diperoleh nilai Fobs = 87,0702 dan Ftabel = 3,0269
sehingga didapatkan
DK={F|F> 3,0269}. Ini berarti Fobs = 87,0702 berada di daerah kritik sehingga H0B ditolak. Hal ini menunjukkan ada pengaruh kecerdasan logis matematis terhadap prestasi belajar. 3) Hipotesisi Interaksi Baris dan Kolom Berdasarkan rangkuman perhitungan pada Tabel 4.16 untuk efek antar baris (model pembelajaran) diperoleh nilai Fobs = 2,7967 dan Ftabel = 2,4028 sehingga didapatkan DK={F|F> 2,4028}. Ini berarti Fobs = 2,7967 berada di daerah kritik sehingga H0AB ditolak. Hal ini menunjukkan ada interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan logis matematis terhadap prestasi belajar. b. Uji Komparasi Ganda Uji komparasi ganda dilakukan untuk mengetahui beda rerata secara signifikan dari kategori yang ada. Uji ini menggunakan metode Scheffe’ dengan taraf Signifikansi 5%. Uji komparasi ganda ini dilakukan pada rerata antar baris, antar kolom, antar sel pada baris yang sama dan antar sel pada kolom yang sama karena pada H0A ditolak, H0B ditolak dan H0AB ditolak. Perhitungan uji komparasi ganda dapat dilihat pada Lampiran 20. Rerata masing-masing sel dan rerata marginal dapat dilihat pada tabel berikut. commit to user
85 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.16 Rerata dan Rerata Marginal Model
Kecerdasan Logis Matematis
Rerata
Pembelajaran
Tinggi
Sedang
Rendah
Marginal
CPS
85,1163
75,8518
73,6774
79,1287
TAPPS
84,1290
76,3636
66,7755
74,1176
STAD
82,1818
69,100
62,9411
69,9167
Rerata Marginal
84,1250
72,9438
67,5088
1) Komparasi Rerata Antar Baris Berdasarkan pembahasan hipotesis efek antar baris diperoleh H0A ditolak yang menunjukkan ada pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar. Ketiga model pembelajaran yang dibandingkan memberikan prestasi belajar yang berbeda. Uji komparasi rerata antar baris perlu dilakukan untuk mengetahui model pembelajaran mana yang memberikan prestasi belajar yang lebih baik. Perhitungan uji komparasi rerata antar baris dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.17 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rerata Antar Baris Komparasi
H0
.
.
.
=
.
.
.
=
.
.
.
=
.
.
.
Fobs
Ftabel
Keputusan Uji
36,2984
6,0538
H0 ditolak
12,4915
6,0538
H0 ditolak
56,7784
6,0538
H0 ditolak
Berdasarkan Tabel 4.17 diperoleh kesimpulan sebagai berikut: a) Untuk
.
. dikarena
.
. =36,2984
> Ftabel=6,0538
maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran CPS dan siswa yang dikenai model commit to user TAPPS. Berdasarkan rerata marginal pada diperoleh
86 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
model pembelajaran CPS sebesar 79,1287 dan model pembelajaran TAPPS sebesar 74,1176. Disimpulkan bahwa model pembelajaran CPS memberikan prestasi belajar lebih baik daripada model pembelajaran TAPPS. b) Untuk
.
. dikarena
.
.=
12,4915>Ftabel = 6,0538
maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran TAPPS dan siswa yang dikenai model STAD. Berdasarkan rerata marginal pada diperoleh model pembelajaran TAPPS sebesar 74,1176 dan model pembelajaran STAD sebesar 69,9167. Disimpulkan bahwa model pembelajaran TAPPS memberikan prestasi belajar lebih baik daripada model pembelajaran STAD. c) Untuk
.
. dikarena
.
.=
56,7784>Ftabel = 6,0538
maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran CPS dan siswa yang dikenai model STAD. Berdasarkan rerata marginal pada diperoleh model pembelajaran
CPS
sebesar
79,1287
dan
model
pembelajaran STAD sebesar 69,9167. Disimpulkan bahwa model pembelajaran TAPPS memberikan prestasi belajar lebih baik daripada model pembelajaran STAD. 2) Komparasi Rerata Antar Kolom Berdasarkan pembahasan hipotesisi efek antar kolom diperoleh
H0B
ditolak
menunjukkan
ada
pengaruh
kecerdasan terhadap prestasi belajar. Ketiga kategori kecerdasan logis matematis memberikan prestasi belajar yang berbeda. Uji komparasi rerata antar kolom perlu dilakukan untuk mengetahui kecerdasan mana yang memberikan prestasi belajar yang lebih baik. Perhitungan commit to user
87 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
uji komparasi rerata antr kolom dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.18 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rerata Antar Kolom Komparasi
H0
.
.
.
=
.
.
.
=
.
.
.
=
.
.
.
Fobs
Ftabel
Keputusan Uji
82,6362
6,0538
H0 ditolak
20,1306
6,0538
H0 ditolak
205,9347
6,0538
H0 ditolak
Berdasarkan Tabel 4.18 diperoleh kesimpulan sebagai berikut: a) Untuk
.
. dikarena
.
.
= 82,6362>Ftabel = 6,0538
maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi dan siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang. Berdasarkan rerata marginal pada diperoleh kecerdasan logis matematis tinggi sebesar 84,1250 dan kecerdasan logis matematis sedang sebesar 72,9438. Disimpulkan bahwa siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi memberikan prestasi belajar lebih baik daripada siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang. b) Untuk
.
. dikarena
.
.
= 21,1306>Ftabel = 6,0538
maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang dan siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah. Berdasarkan rerata marginal pada diperoleh kecerdasan logis matematis sedang sebesar 72,79438 dan kecerdasan logis matematis rendah sebesar 67,5088. Disimpulkan bahwa siswa yang berkecerdasan logis matematis commit tosedang user memberikan prestasi belajar
88 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
lebih baik daripada siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah. c) Untuk
.
. dikarena
.
.
=205,9337>Ftabel= 6,0538
maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi dan siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah. Berdasarkan rerata marginal pada diperoleh kecerdasan logis matematis tinggi sebesar 84,1250 dan kecerdasan logis matematis sedang sebesar 67,5088. Disimpulkan bahwa siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi memberikan prestasi belajar lebih baik daripada siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah. 3) Komparasi Rerata Antar Sel Pada Baris yang Sama Berdasarkan pembahasan hipotesis efek interaksi baris dan kolom diperoleh H0AB ditolak menunjukkan ada interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan logis matematis terhadap prestasi belajar. Model pembelajaran dan kecerdasan logis matematis memberikan prestasi belajar yang berbeda. Uji komparasi rerata antar sel pada baris yang sama perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana perbedaan prestasi belajar yang lebih baik pada baris (model pembelajaran) yang sama antara siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi, sedang dan rendah. Perhitungan uji komparasi rerata antar sel pada baris yang sama dapat dilihat pada tabel berikut.
commit to user
89 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.19 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rerata Antar Sel pada Baris yang Sama Komparasi
H0
Fobs
Ftabel
Keputusan Uji
=
20,3740
15,7632
H0 ditolak
0,9766
15,7632
H0 diterima
=
33,7342
15,7632
H0 ditolak
11,1056
15,7632
H0 diterima
=
19,9772
15,7632
H0 ditolak
=
=
81,8368
15,7632
H0 ditolak
34,7462
15,7632
H0 ditolak
= =
9,9772
15,7632
H0 diterima
=
70,7715
15,7632
H0 ditolak
=
Berdasarkan Tabel 4.19 diperoleh kesimpulan sebagai berikut: a) Untuk
dikarena
=20,3740>Ftabel=15,763
2 maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelas yang dikenai model pembelajaran CPS ada perbedaaan
prestasi
belajar
antara
siswa
yang
berkecerdasan logis matematis tinggi dan siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang. Berdasarkan rerata marginal diperoleh siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi dikenai model pembelajaran CPS sebesar 85,1163 dan siswa yang berkecerdasn logis matematis sedang sebasar 75,8518. Disimpulkan bahwa pada siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi yang dikenai model pembelajaran CPS lebih baik daripada siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang. b) Untuk
dikarena
=0,9766
maka H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa kelas commit to user yang dikenai model pembelajaran CPS pada siswa yang
90 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berkecerdasan logis matematis sedang dan siswa yang berkecerdasan
logis
matematis
rendah
tidak
ada
perbedaan prestasi belajar. c) Untuk
dikarena
=33,7342>F tabel=15,76
32 maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pada siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi dan berkecerdasan logis matematis rendah ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang dikenai model pembelajaran
CPS.
Berdasarkan
rerata
marginal
diperoleh siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi dikenai model pembelajaran CPS sebesar 85,1163 dan siswa berkecerdasan logis matematis rendah sebesar 73,6774. Disimpulkan bahwa pada kelas yang dikenai model pembelajaran CPS siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi lebih baik prestasi belajar daripada siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang. d) Untuk
dikarena
=11,1056
maka H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pada siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang dikenai model
pembelajaran
TAPPS
dengan
siswa
yang
berkecerdasan logis matematis sedang. e) Untuk
dikarena
=19,9772>Ftabel=15,763
maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelas yang dikenai model pembelajaran TAPPS siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang ada perbedaan prestasi belajar dengan siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah. Berdasarkan rerata marginal diperoleh siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang dikenai model pembelajaran TAPPS sebesar 76,3636 dan siswa commit to user yang berkecerdasan logis matematis rendah sebesar
91 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
66,7755. Disimpulkan bahwa pada kelas yang dikenai model pembelajaran TAPPS siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang lebih baik prestasi belajar daripada siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah. f) Untuk
dikarena
=81,8368>Ftabel=15,763
maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelas dikenai
model
pembelajaran TAPPS
siswa
yang
berkecerdasan logis matematis tinggi ada perbedaan prestasi belajar dengan siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah. Berdasarkan rerata marginal diperoleh siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi dikenai model pembelajaran TAPPS sebesar 84,1290 dan siswa yang kecerdasan logis matematis rendah sebesar 66,7755. Disimpulkan bahwa pada kelas dikenai model pembelajaran TAPPS siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi lebih baik prestasi belajar daripada siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah. g) Untuk
dikarena
=34,7462>F tabel=15,76
maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelas dikenai
model
pembelajaran
STAD
siswa
yang
berkecerdasan logis matematis tinggi ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang. Berdasarkan rerata marginal diperoleh siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi dikenai model pembelajaran STAD sebesar 82,1818 dan siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang sebesar 69,100. Disimpulkan bahwa pada kelas dikenai model pembelajaran STAD siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi lebih baik prestasi belajar daripada commit to user logis matematis sedang. siswa yang berkecerdasan
92 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
h) Untuk
dikarena
=9,9772
maka H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelas dikenai
model
berkecerdasan perbedaan
pembelajaran logis
prestasi
STAD
matematis belajar
siswa
sedang
antara
yang
tidak
siswa
ada yang
berkecerdasan logis matematis rendah. i) Untuk
dikarena
=70,7715>Ftabel=15,763
maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelas dikenai
model
pembelajaran
STAD
siswa
yang
berkecerdasan logis matematis tinggi ada perbedaan prestasi belajar dengan siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah. Berdasarkan rerata marginal diperoleh siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi dikenai model pembelajaran STAD sebesar 82,1818 dan siswa yang berkecerdasan logis matematis sebesar 62,9411. Disimpulkan
bahwa
pada
kelas
dikenai
model
pembelajaran STAD siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi lebih baik prestasi daripada siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah. 4) Komparasi Rerata Antar Sel pada Kolom yang Sama Berdasarkan pembahasan hipotesis efek interaksi baris dan kolom diperoleh H0AB ditolak yang menunjukkan ada interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan logis matematis terhada prestasi belajar. Model pembelajaran dan kecerdasan tersebut memberikan prestasi belajar yang berbeda. Uji komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana perbedaan prestasi belajar yang lebih baik pada kolom yang sama (kecerdasan) antara siswa yang dikenai model pembelajaran CPS, TAPPS dan STAD. Perhitungan uji commit to user
93 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.20 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rerata Antar Sel pada Kolom yang Sama Komparasi
H0
Fobs
Ftabel
Keputusan Uji
=
0,2513
15,7632
H0 diterima
0,6983
15,7632
H0 diterima
=
=
1,7937
15,7632
H0 diterima
0,0454
15,7632
H0 diterima
= =
10,7178
15,7632
H0 diterima
=
10,5172
15,7632
H0 diterima
12,9453
15,7632
H0 diterima
= =
4,2236
15,7632
H0 diterima
=
26,7509
15,7632
H0 ditolak
Berdasarkan Tabel 4.20 diperoleh kesimpulan sebagai berikut: a) Untuk
dikarena
=0,2513
maka H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pada siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi yang dikenai model pembelajaran CPS dan TAPPS tidak ada perbedaaan prestasi belajar. b) Untuk
dikarena
=0,6983
maka H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pada siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi yang dikenai model pembelajaran TAPPS dan STAD tidak ada perbedaaan prestasi belajar. c) Untuk
dikarena
=1,7937
maka H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pada siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi yang dikenai model pembelajaran CPSdan STAD tidak ada commit to user perbedaaan prestasi belajar
94 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d) Untuk
dikarena
=0,0454
maka H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pada siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang yang dikenai model pembelajaran CPS dan TAPPS tidak ada perbedaaan prestasi belajar. e) Untuk
dikarena
=10,7178
maka H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pada siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang yang dikenai model pembelajaran TAPPS dan STAD tidak ada perbedaaan prestasi belajar. f) Untuk
dikarena
=10,5172
2 maka H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pada siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang yang dikenai model pembelajaran CPS dan STAD tidak ada perbedaaan prestasi belajar. g) Untuk
dikarena
=12,9453
maka H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pada siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah yang dikenai model pembelajaran CPS dan TAPPS tidak ada perbedaaan prestasi belajar. h) Untuk
dikarena
=4,2236
maka H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pada siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah yang dikenai model pembelajaran TAPPS dan STAD tidak ada perbedaaan prestasi belajar. i) Untuk
dikarena
=26,7509>Ftabel=15,763
maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pada siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah yang dikenai model pembelajaran CPS dan STAD ada perbedaaan prestasi belajar. Berdasarkan rerata marginal diperoleh commit to user rerata siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah
95 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang dikenai model pembelajaran CPS sebesar 73,6774 dan yang dikenai model pembelajaran STAD sebesar 62,9411.
Disimpulkan
bahwa
pada
siswa
yang
berkecerdasan logis matematis rendah kelas yang dikenai model pembelajaran CPS lebih baik prestasi belajar daripada yang dikenai model pembelajaran STAD. B. Pembahasan Hasil 1. Hipotesis Pertama Hipotesis pertama penelitian adalah model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik memberikan prestasi belajar lebih baik daripada model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik dan STAD
pendekatan
saintifik.
Model
pembelajaran
TAPPS
menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran STAD. Berdasarkan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama untuk efek baris diperoleh H0A ditolak. Ini menunjukkan ada pengaruh model pembelajaran (CPS, TAPPS dan STAD) terhadap prestasi belajar.
Untuk
mengetahui
model
pembelajaran
mana
yang
memberikan prestasi belajar yang lebih baik maka diperlukan komparasi rerata antar baris. Dari uji komparasi rerata antar baris tersebut diperoleh kesimpulan sebagai berikut. a. Model pembelajaran CPS memberikan prestasi belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran TAPPS. Hasil penelititan ini sesuai dengan hipotesis dan sesuai dengan penelitian Sumanah (2014)
menyimpulkan
bahwa
model
pembelajaran
CPS
memberikan prestasi belajar lebih baik. b. Model pembelajaran TAPPS memberikan prestasi belajar yang lebih
baik
daripada
model
pembelajaran
STAD.
Hasil
penenelitian ini sesuai dengan hipotesis dan sesuai dengan commit to user
96 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
penelitian
Astuti
(2014)
menyimpulkan
bahwa
model
pembelajaran TAPPS memberikan prestasi belajar lebih baik. c. Model pembelajaran CPS memberikan prestasi belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran STAD. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis dan sesuai dengan penelitian Sumanah (2014)
menyimpulkan
bahwa
model
pembelajaran
CPS
memberikan prestasi belajar lebih baik. 2. Hipotesis Kedua Hipotesis kedua penelitian adalah siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang dan rendah;
siswa
dengan
kecerdasan
logis
matematis
sedang
mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah. Berdasarkan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama untuk efek kolom diperoleh H0B ditolak. Ini menunjukkan ada pengaruh kecerdasan logis matematis (tinggi, sedang dan rendah) terhadap prestasi belajar. Menurut Gunawan (2007) siswa dengan kecerdasan logis matematis yang berkembangan adalah siswa yang mampu memecahkan masalah, mampu memikirkan dan menyusun solusi dangan urutan yang logis. Pengaruh kategori kecerdasan logis matematis yang dimiliki siswa terhadap prestasi belajar yang dihasilkan, karena terdapat perbedaan kategori kecerdasan logis matematis pada setiap siswa satu dengan yang lainnya tidak sama kemampuan dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Untuk mengatahui kecerdasan logis matematis mana yang memberikan prestasi belajar yang lebih baik maka perlu dilakukan uji komparasi rerata antar kolom. Dari uji komparasi rerata antar kolom diperoleh kesimpulan sebagai berikut. a. Kecerdasan logis matematis tinggi memberikan prestasi belajar to user yang lebih baikcommit daripada kecerdasan logis matematis sedang.
97 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Biyarti (2013) menyimpulkan bahwa kecerdasan logis matematis tinggi memberikan pengaruh lebih baik daripada kecerdasan logis matematis sedang. b. Kecerdasan logis matematis sedang memberikan prestasi belajar lebih baik daripada kecerdasan logis matematis rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Biyarti (2013) menyimpulkan bahwa kecerdasan logis matematis sedang memberikan pengaruh lebih baik daripada kecerdasan logis matematis rendah. c. Kecerdasan logis matematis tinggi memberikan prestasi belajar lebih baik daripada kecerdasan logis matematis rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesisis sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Biyarti (2013) menyimpulkan bahwa kecerdasan logis matematis tinggi memberikan pengaruh lebih baik daripada kecerdasan logis matematis rendah. 3. Hipotesis Ketiga Hipotesis ketiga adalah (a) pada model pembelajaran CPS siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang dan rendah, siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah; (b) pada model pembelajaran TAPPS siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi dan sedang mempunyai prestasi belajar yang sama baiknya, siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi dan sedang akan mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah; (c) pada model pembelajaran STAD siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan kecerdasan commit user siswa dengan kecerdasan logis logis matematis sedang dan to rendah,
98 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
matematis sedang dan rendah mempunyai prestasi belajar yang sama baiknya. Berdasarkan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama untuk efek interaksi diperoleh H0AB ditolak. Ini menunjukkan ada interaksi antara model pembelajaran (CPS, TAPPS dan STAD) dan kecerdasan logis matematis (tinggi, sedang dan rendah) terhadap prestasi belajar. Untuk mengetahui bagaimana perbedaan prestasi belajar pada baris yang sama (model pembelajaran) antara siswa yang berkecerdasan logis matematis (tinggi, sedang dan rendah) maka diperlukan uji komparasi rerata antar sel pada baris yang sama. Dari uji komparasi rerata antar sel pada baris yang sama tersebut diperoleh kesimpulan sebagai berikut. a. Pada kelas dikenai model pembelajaran CPS, siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi prestasi belajar lebih baik daripada siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis. b. Pada kelas yang dikenai model pembelajaran CPS, siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang prestasi belajar tidak ada perbedaan antara siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis. Pada awalnya siswa yang kecerdasan sedang dimana siswa juga mampu
memecahkan
masalah,
karena
dikenakan
model
pembelajaran kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dapat meningkatkan prestasi belajar. c. Pada kelas yang dikenai model pembelajaran CPS, siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi prestasi belajar lebih baik daripada siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis. d. Pada kelas yang dikenai model pembelajaran TAPPS, siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi tidak ada perbedaan prestasi commit user belajar antara siswa yangtoberkecerdasan logis matematis sedang.
99 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Ini berarti siswa yang kecerdasan logis matematis tinggi prestasi belajarnya sama dengan yang berkecerdasan logis matematis sedang. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis. e. Pada kelas yang dikenai model pembelajaran TAPPS, siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang prestasi belajar lebih baik daripada siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis. f. Pada kelas dikenai model pembelajaran TAPPS, siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi ada perbedaan prestasi belajar dengan siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis. g. Pada kelas dikenai model pembelajaran STAD, siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi prestasi belajar lebih baik daripada siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis. h. Pada kelas dikenai model pembelajaran STAD, siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah. Ini berarti siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang sama baiknya dengan yang berkecerdasan logis matematis rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis. i. Pada kelas dikenai model pembelajaran STAD, siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi prestasi belajar lebih baik daripada siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis. 4. Hipotesis Keempat Hipotesis ketiga adalah (a) Siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi, model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik menghasilkan prestasi yang lebih baik dari pada model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik dan model user pembelajaran STAD commit denganto pendekatan saintifik. Siswa dengan
100 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kecerdasan logis matematis tinggi, model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik menghasilkan prestasi yang lebih baik dari pada model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik; (b) pada siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang, model pembelajaran CPS menghasilkan prestasi yang lebih baik daripada model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik dan STAD dengan pendekatan saintifik, pada siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang, model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik menghasilkan prestasi yang lebih baik daripada model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik; (c) pada siswa berkecerdasan logis matematis rendah, model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik menghasilkan prestasi yang lebih baik daripada model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik dan STAD dengan pendekatan saintifik, pada siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah, model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik akan menghasilkan prestasi yang lebih baik daripada model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik. Berdasarkan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama untuk efek interaksi diperoleh H0AB ditolak. Ini menunjukkan ada interaksi antara model pembelajaran (CPS, TAPPS dan STAD) dan kecerdasan logis matematis (tinggi, sedang dan rendah) terhadap prestasi belajar. Untuk mengetahui bagaimana perbedaan prestasi belajar pada siswa yang berkecerdasan logis matematis (tinggi, sedang dan rendah) antara baris yang sama (model pembelajaran) maka diperlukan uji komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama. Dari uji komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama tersebut diperoleh kesimpulan sebagai berikut. a. Pada siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi tidak ada perbedaan prestasi belajar antara kelas yang dikenai model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik dan kelas yang commit to user dikenai model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik.
101 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis. Pada awalnya siswa yang kecerdasan logis matematis tinggi mampu menyelesaikan masalah.
Namun
karena
siswa
yang
dikenakan
model
pembelajaran TAPPS cara menyelesaikan masalah dengan berpasangan sehingga kemampuannya dapat menyeluruh pada siswa. Hal ini yang mengakibatkan prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran TAPPS sama baiknya dengan yang dikenai model pembelajaran CPS. b. Pada siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi tidak ada perbedaan prestasi belajar antara kelas yang dikenai model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik dan kelas yang dikenai model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis. Pada awalnya siswa yang kecerdasan logis matematis tinggi mampu menyelesaikan masalah.
Namun
karena
siswa
yang
dikenakan
model
pembelajaran STAD cara menyelesaikan masalah dengan berkelompok sehingga pada siswa yang mengalami kesulitan untuk memahami materi pembelajaran dapat saling terbantu dengan siswa yang lain. Hal ini yang mengakibatkan prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran STAD sama baiknya dengan yang dikenai model pembelajaran TAPPS. c. Pada siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi tidak ada perbedaan prestasi belajar antara kelas yang dikenai model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik dan kelas yang dikenai model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis. Pada awalnya siswa yang kecerdasan logis matematis tinggi mampu menyelesaikan masalah.
Namun
karena
siswa
yang
dikenakan
model
pembelajaran STAD cara menyelesaikan masalah dengan berkelompok sehingga pada siswa yang mengalami kesulitan untuk memahamicommit materito user pembelajaran dapat saling terbantu
102 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan siswa yang lain. Hal ini yang mengakibatkan prestasi belajarsiswa yang dikenai model pembelajaran STAD sama baiknya dengan yang dikenai model pembelajaran CPS. d. Pada siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang tidak ada perbedaan prestasi belajar antara kelas yang dikenai model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik dan kelas yang dikenai model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis. Pada awalnya siswa kecerdasan logis matematis sedang
jika dikenai model
pembelajaran CPS prestasi belajarnya lebih baik daripada yang dikenai model pembelajaran TAPPS. Namun karena siswa yang dikenai model pembelajaran TAPPS, siswa dapat memehami permasalahan secara merata akibat dari siswa yang menyelesaikan permasalahan
berpasangan
dan
saling
membantu
untuk
menyelesaikan masalah. Sehingga dengan cara ini siswa yang dikenai model pembelajaran TAPPS memiliki prestasi sama baiknya pada siswa yang dikenai model pembelajaran CPS. e. Pada siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang tidak ada perbedaan prestasi belajar antara kelas yang dikenai model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik dan kelas yang dikenai model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis. Namun, karena siswa
yang
dikenakan
model
pembelajaran
STAD
cara
menyelesaikan masalah dengan berkelompok sehingga pada siswa yang mengalami kesulitan untuk memahami materi pembelajaran dapat saling terbantu dengan siswa yang lain. Hal ini yang mengakibatkan prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran STAD sama baiknya dengan yang dikenai model pembelajaran TAPPS. f. Pada siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang tidak ada commit to user perbedaan prestasi belajar antara kelas yang dikenai model
perpustakaan.uns.ac.id
103 digilib.uns.ac.id
pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik dan kelas yang dikenai model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis. Namun karena siswa yang kecerdasan logis matematis sedang
yang dikenai
model pembelajaran STAD cara menyelesaikan masalah dengan berkelompok sehingga pada siswa yang mengalami kesulitan untuk memahami materi pembelajaran dapat saling terbantu dengan siswa yang lain. Hal ini yang mengakibatkan prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran STAD sama dengan yang dikenai model pembelajaran TAPPS. g. Pada siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah tidak ada perbedaan prestasi belajar antara kelas yang dikenai model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik dan kelas yang dikenai model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis. Namun karena siswa yang dikenai model pembelajaran TAPPS, siswa dapat memehami permasalahan secara merata akibat dari siswa yang menyelesaikan permasalahan berpasangan dan saling membantu untuk menyelesaikan masalah. Sehingga dengan cara ini siswa yang dikenai model pembelajaran TAPPS memiliki prestasi sama pada siswa yang dikenai model pembelajaran CPS. h. Pada siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah tidak ada perbedaan prestasi belajar antara kelas yang dikenai model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik dan kelas yang dikenai model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis. Namun karena siswa yang kecerdasan logis matematis rendah yang dikenai model pembelajaran STAD cara menyelesaikan masalah dengan berkelompok sehingga pada siswa yang mengalami kesulitan untuk memahami materi pembelajaran dapat saling terbantu commit to useryang dikenai model pembelajaran dengan siswa yang lain. Siswa
104 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
TAPPS menyelesaikan masalah berpasangan atau dengan kelompok kecil. Hal ini yang mengakibatkan prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran STAD sama dengan yang dikenai model pembelajaran TAPPS. i. Pada siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah yang dikenai model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik prestasi belajar lebih baik daripada kelas yang dikenai model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis. C. Keterbatasan Penelitian Terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan hipotesis penelitian yang tidak sesuai dengan hasil penelitian. Diantaranya adalah setelah penelitian ini selesai dilaksanakan terdapat beberapa hal yang menjadi keterbatasan dalam penelitian. Diantaranya adalah waktu yang ditargetkan dalam proses pembelajaran terkadang tidak sesuai dengan kenyataan, antara lain kondisi siswa yang tidak mempersiapkan diri dengan materi yang dipelajari sehingga presentasi menyita banyak waktu; ada beberapa jadwal pelajaran matematika dilakukan pada waktu siang hari sehingga kondisi otak dan fisik siswa tidak sebaik jika belajar pada waktu pagi hari; siswa belum terbiasa diberi perlakuan dengan model pembelajaran CPS, TAPPS dan STAD dengan pendekatan saintifik sehingga hal tersebut berpengaruh pada hasil belajar siswa. Selain itu peneliti hanya berfokus pada satu variabel saja dan tidak memperhatikan variabel-veriabel lainnya yang memungkinkan berpengaruh pada prestasi belajar siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan Sebagai berikut: 1. Prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran TAPPS dan STAD dengan pendekatan saintifik. Selain itu, prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik. 2. Prestasi belajar siswa yang mempunyai kecerdasan logis matematis tinggi lebih baik daripada siswa yang mempunyai kecerdasan logis matematis sedang. Selain itu, prestasi belajar siswa yang mempunyai kecerdasan logis matematis tinggi dan sedang lebih baik daripada siswa yang mempunyai kecerdasan logis matematis rendah. 3. Pada model pembelajaran CPS siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang dan rendah, siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang mempunyai prestasi belajar tidak ada perbedaaan daripada siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah. Pada model pembelajaran TAPPS siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi dan sedang mempunyai prestasi belajar yang sama baiknya, siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi dan sedang akan mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah. Pada model pembelajaran STAD siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa
dengan kecerdasan logis matematis sedang dan rendah, siswa commit to user
105
106 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan kecerdasan logis matematis sedang dan rendah mempunyai prestasi belajar yang sama baiknya. 4. Pada siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi, model pembelajaran CPS, TAPPS dan STAD menghasilkan prestasi sama baiknya. Pada siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang dikenai model pembelajaran CPS menghasilkan prestasi yang sama dengan model pembelajaran TAPPS dan STAD. Pada siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang yang dikenai model pembelajaran TAPPS menghasilkan prestasi yang sama dengan model pembelajaran STAD. Pada siswa berkecerdasan logis matematis rendah yang dikenai model pembelajaran CPS menghasilkan prestasi yang sama dengan model pembelajaran TAPPS, tetapi ada perbedaan dengan siswa yang dikenai model pembelajaran CPS menghasilkan prestasi yang lebih baik daripada siswa yang dikenai model pembelajaran STAD. Pada siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah yang dikenai model pembelajaran TAPPS akan menghasilkan prestasi yang sama dengan model pembelajaran STAD. B. Implikasi Berdasarkan kajian teori yang ada di Bab II dan hasil penelitian, implikasi dalam penelitian ini adalah : 1. Implikasi Teoritis Berdasarkan
hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
model
pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik dan STAD dengan pendekatan saintifik, selain itu model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dengan model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik. Dengan demikian pada penelitian ini, model pembelajaran yang paling efektif yang digunakan untuk materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu varibel adalah model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik. Hasil penelitian ini secara user untuk mengembangkan model teoritis dapat digunakan commit sebagaitoacuan
107 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pembelajaran pada materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu varibel. Hasil penelitian ini juga menunjukkan siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi dan sedang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah, sedangkan siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi prestasi belajar lebih baik daripada siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang. Dengan demikian, kecerdasan logis matematis yang dimiliki siswa mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hasil ini secara teoritis dapat digunakan Sebagai salah satu acuan guru agar memperhatikan kemampuan logis matematis siswa dalam proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu varibeal. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai model pembelajaran CPS, TAPPS, dan STAD dengan pendekatan saintifik dengan memperhatikan kecerdasan logis matematis yang dimiliki siswa. 2. Implikasi Praktis Pada penelitian ini terbukti bahwa model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik mampu memberikan prestasi belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran TAPPS dan STAD dengan pendekatan saintifik. Model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik ternyata bermanfaat dalam upaya meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Melalui model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik siswa dapat klarifikasi masalah, pengungkapan pendapat, evaluasi, pemilihan dan implementasi dari strategi pemecahan masaalah yang telah didiskusikan. Interaksi antara siswa satu dengan yang lain dapat mendorong
interaksi
belajar
siswa.
Terjadinya
interaksi
belajar
mengakibatkan prestasi belajar pada siswa yang lebih baik. Perbedaan kecerdasan
pada
siswa akan menyebabkan siswa aktif dalam commit to useruntuk belajar, dan siswa dengan pembelajaran, meningkatkan semangat
108 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kategori kecerdasan logis matemais berbeda dapat saling mendukung. Siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi dan sedang akan mampu menyelesaikan
masalah
yang
dihadapi
siswa
dalam
mengikuti
pembelajaran. Siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah juga akan terbantu oleh siswa yang berkecerdasan sedang dan tinggi. Siswa dituntut untuk dapat memahami masalah, menyelesaikan dan mampu untuk mengkomunikasikan kepada kelompok lain. Proses pembelajaran model CPS dengan pendekatan saintifik dapat dilaksanakan secara optimal, ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh guru. Guru perlu menjelaskan mengenai prosedur pembelajaran model CPS dengan pendekatan saintifik agar siswa dapat melakukan proses pembelajaran secara terarah dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran, ada beberapa pasang siswa yang cenderung tidak mau belajar, maka guru perlu menumbuhkan jiwa kompetensi siswa dalam belajar bersama dengan kelompoknya. Selain itu, model CPS dengan pendekatan saintifik jalannya diskusi dapat dikuasai (didominasi) oleh beberapa siswa yang pandai, maka guru harus mempersiapkannya secara maksimal agar siswa yang pandai tidak mendominasi sehingga siswa yang kurang pandai dapat aktif dan percaya diri menyampaikan pendapat. Pada penelitian ini terbukti juga bahwa siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi mempunyai prestasi belajar lebih baik daripada siswa yang mempunyai kecerdasan logis matematis sedang, siswa dengan kecerdasan matematis sedang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik daripada siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah. Siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi dan sedang kemampuan berpikir kreatifnya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah, namun dengan model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik siswa yang mempunyai kecerdasan logis matematis rendah akan terbantu oleh siswa yang mempunyai kecerdasan logis matamatis tinggi dan sedang dalam menyelesaikan masalah dengan commit to user berdiskusi. Bimbingan dan dorongan dari guru sangat diperlukan untuk
perpustakaan.uns.ac.id
109 digilib.uns.ac.id
membantu siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah. Guru hendaknya mampu menumbuhkan mengoptimalkan kecerdasan logis matematis sehingga kecerdasan logis matematis yang dimiliki siswa akan meningkat. Oleh karena itu, model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa dengan kategori kecerdasan logis matematis yang berbeda-beda. C. Saran Dalam penelitian ini memberikan suatu pemikiran yang berhubungan dengan peningkatan prestasi belajar matematika, maka disarankan: 1. Kepada Guru a. Guru sebaiknya menerapkan model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik sebagai variasi dan sebagai salah satu referensi dalam pembelajaran materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel di kelas. Guru sebaiknya memperhatikan efisiensi waktu yang digunakan pada penerapan model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik. b. Setiap siswa memiliki tingkat kecerdasan logis matematis yang berbeda. Pada kelas dengan mayoritas siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi, guru diharapkan menerapkan model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik, begitu juga dengan siswa dengan kecerdasan logis matematis sedang dan rendah. 2. Kepala Sekolah Sekolah diharapkan menyediakan fasilitas dan sumber belajar yang memadai, yang diperlukan dalam proses pembelajaran untuk menunjang kreativitas dan meningkatkan prestasi belajar matematika siswa sehingga saat peserta didik bekerja di dalam suatu kelompok akan menjadi lebih efektif dan dapat menghemat waktu yang terbuang. 3. Penentu Kebijakan Penentu kebijakan diharapkan dapat memberikan kesempatan commit to user kepada para guru untuk menerapkan dan mengembangkan model-model
110 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pembelajaran yang lebih efektif, khususnya model problem solving yang menggunakan pendekatan Saintifik dalam pembelajaran, misalnya model CPS dengan pendekatan saintifik. 4. Bagi Siswa Penulis berharap siswa untuk selalu berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran dan menjalankan dengan sungguh-sungguh model pembelajaran yang diberikan oleh guru. 5. Para Peneliti/Calon Peneliti Penulis berharap agar para peneliti atau calon peneliti dapat meneruskan atau mengembangkan penelitian menggunakan model CPS dengan pendekatan saintifik dengan tinjauan yang lain selain intelligence.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, R. 2013. Inovasi pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Alisah, E dan Dharmawan, E. P . 2007. Filsafat Dunia Matematika. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya. Agus, S. 2009. Cooperative learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Aris, S. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. Asri, B. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Astuti, R. 2014. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Thinking aloud Pairs Problem Solving (TAPPS) dan Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Ditinjau dari Tipe Kepribadian (Studi Pada Materi Pecahan Siswa Kelas VII). Tesis UNS (tidak dipublikasikan) Barkley, B, Cross, K. P, dan Major C. H. 2005. Collaboration learning techniques. San Francisco, CA: Jossey-Bass. ________________________________. 2010. Collaborative Learning Techniques: A Handbook for College Faculty. Jossey Bass Publisher. ______________________________. Jakarta: Nusa Indah.
2012.
Collaboration
learning
techniques.
Biyarti, T. 2013. Eksperimentasi Model Pembelajaran Think Pair Share dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Logaritma Ditinjau dari Kecerdasan Matematis Logis Siswa Kelas X pada Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2012 / 2013. Tesis UNS (tidak dipublikasikan) Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: Sebelas Maret University Press. ________. 2009. Statistika untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Cerbin, B. 2010. Collaborative Learning Techniques Workshop. Center for Advancing Teaching dan Learning, UW‐La Crosse Dimyanti dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Etin, S. 2012. Strategi pembelajaran PPKN. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Gunawan, A. W. 2007. Genius Learning Strategy. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. commit to user Hamalik, O. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
111
perpustakaan.uns.ac.id
112 digilib.uns.ac.id
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Hendrijanto. 2008. Efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan persamaan dan fungsi kuadrat ditinjau dari aktivitas belajar siswa. Tesis UNS (tidak dipublikasikan) Hoerr, T. R. 2007. Buku kerja Multiple Intellegences. Bandung: Kaifa. Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia. Kashefi, H, Ismail, Z dan Yusof, Y. M. 2012. Supporting Engineering Students’ Thinking and Creative Problem Solving through Blended Learning. Procedia Social and Behavioral Sciences No.56, pp 117 - 125. Imas, K dan Berlin, S. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena. Mahmud, A. 2011. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Jigsaw Pada Pokok Bahasan Bentuk Aljabar Ditinjau Dari Perhatian Orang Tua Siswa Kelas Vii Smp Negeri Di Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2010/2011. Tesis UNS (tidak dipublikasikan) Majoka, M, Dad, M dan Mahmood, R. 2010. Student Team Achievement Division (STAD) as an Active Learning Strategi: Emperical Evidence From Mathematics Classroom. Journal of Education and Sociology. Pp 16 - 20 Meling, V, Jaya, G, Anne, M dan Lori, K. 2012. Cooperative Learning in Distance Learning: A Mixed Methods Study. International Journal of Instruction. Vol.5, no.2. Miftahul, H. 2011. Cooperatif Learning. Jakarta: Pustaka Pelajar. __________. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta: Pustaka Pelajar. Mitchell, W. E dan Kowalik, T. E.1999. Creative Problem Solving-Third Edition. MacIntosh 2.1v4. Graphics by Genigraphics Inc. Mualich, M. 2007. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara. Lwin, M, Khoo, A, Lyen, K dan Sim, C. 2008. Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan Edisi ke 3. Diterjemahkan oleh Christine Sujana. Jakarta: Indeks. Pate, M dan Miller, G. 2011. Effects of Think-Aloud Pair Problem Solving on Secondary-Level Students’ Performance in Career and Technical Education Courses. Journal of Agricultural Education. Vol. 52, no.1, pp. 120-131. commit to user
113 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Prasetyo, R dan Andriani, Y. 2009. Multiply Your Multiple Intelligences. Yogyakarta: Andi. Qudsiyah, K. 2012. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Thinking Aloud Pairs Problem Solving (TAPPS) dan Missouri Mathematics Project (MMP) Ditinjau dari Tingkat Kreativitas Belajar Siswa Kelas viii SMP Negeri di Kabupaten Pacitan. Tesis UNS (tidak dipublikasikan) Robbins, J. K. 2011. Problem Solving, Reasoning, and Analytical Thinking in a Classroom Environment. Morningside Academy and Partnerships for Educational Excellence and Research, International. Vol.4, no.1. Siswono, T.Y. 2004. Indentifying Creative Thinking Process of Student Through Mathematics Problem Posing. International Conference on Statistics and Mathematics and Its Application in the Development of Science and Technology ©Bandung Islamic University. Vol.4, no.6. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang memperngaruhinya. Jakarta: Rineka cipta. Sumanah. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berorientasi Model Pembelajaran Creative Problem Solving (Cps) Pada Materi Turunan Untuk Siswa Kelas Xi Ipa Program Akselerasi. Tesis UNS (tidak dipublikasikan) Sutama. 2010. Penelitian Tindakan (Teori dan praktek dalam PTK, PTS, dan PTBK). Semarang: Surya Offset. Syaiful, A. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Stad (Student Team Achievement Division) Dengan Pendekatan Ctl Dan Tgt (Teams Games Tournament ) Dengan Pendekatan Ctl Pada Materi Trigonometri Siswa Kelas Xi Ipa Sma Kabupaten Tuban Tahun Pelajaran 2012-2013 Ditinjau dari Intelegensi. Tesis UNS (tidak dipublikasikan) Tim penyusun kamus pusat bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Tran, V. D. 2013. Effects of Student Teams Achievement Division (STAD) on Academic Achievement, and Attitudes of Grade 9th Secondary School Students towards Mathematics. International Journal of Sciences. Vol.2 Wina, S. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
114 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Lampiran 1
commit to user
115 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
116 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Lampiran 2 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
PENGKATEGORIAN SEKOLAH KD.SEK 17-024 17-025 17-032 17-045 17-039 17-048 17-026 17-003 17-021 17-007 17-027 17-034 17-037 17-009 17-035 17-029 17-040 17-019 17-031 17-051 17-042 17-046 17-038 17-033 17-044 17-047 17-001 17-018 17-004 17-008 17-030 17-028 17-036 17-020 17-043 17-015 17-005 17-014 17-002 17-016 17-010 17-012 17-022 17-049 17-006 17-041 17-023 17-013 17-050 17-017 17-011
Sekolah SMP NEGERI 1 KARANGANYAR SMP NEGERI 2 KARANGANYAR SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT SMP NEGERI 1 TASIKMADU SMP NEGERI 1 MOJOGEDANG SMP NEGERI 1 TAWANGMANGU SMP NEGERI 3 KARANGANYAR SMP NEGERI 3 COLOMADU SMP NEGERI 1 JUMAPOLO SMP NEGERI 1 JATEN SMP NEGERI 4 KARANGANYAR SMP NEGERI 3 KEBAKKRAMAT SMP NEGERI 1 MATESIH SMP NEGERI 1 JATIPURO SMP NEGERI 1 KERJO SMP NEGERI 1 KARANGPANDAN SMP NEGERI 2 MOJOGEDANG SMP NEGERI 2 JUMANTONO SMP NEGERI 3 KARANGPANDAN SMP NEGERI 3 SATU ATAP JENAWI SMP NEGERI 1 NGARGOYOSO SMP NEGERI 2 TASIKMADU SMP NEGERI 2 MATESIH SMP NEGERI 2 KEBAKKRAMAT SMP NEGERI 3 NGARGOYOSO SMP NEGERI 3 TASIKMADU SMP NEGERI 1 COLOMADU SMP NEGERI 1 JUMANTONO SMP NEGERI 1 GONDANGREJO SMP NEGERI 2 JATEN SMP NEGERI 2 KARANGPANDAN SMP NEGERI 5 KARANGANYAR SMP NEGERI 2 KERJO SMP NEGERI 3 JUMANTONO SMP NEGERI 2 NGARGOYOSO SMP NEGERI 4 JATIYOSO SMP NEGERI 2 GONDANGREJO SMP NEGERI 3 JATIYOSO SMP NEGERI 2 COLOMADU SMP NEGERI 1 JENAWI SMP NEGERI 2 JATIPURO SMP NEGERI 1 JATIYOSO SMP NEGERI 2 JUMAPOLO SMP NEGERI 2 TAWANGMANGU SMP NEGERI 3 GONDANGREJO SMP NEGERI 3 MOJOGEDANG SMP NEGERI 3 JUMAPOLO SMP NEGERI 2 JATIYOSO SMP NEGERI 3 SATU ATAP KERJO commit to user SMP NEGERI 2 JENAWI SMP NEGERI 3 JATIPURO
Rata-rata 9,08 8,34 7,65 7,53 6,98 6,82 6,71 6,59 6,51 6,50 6,44 6,23 6,10 6,05 6,01 5,80 5,61 5,57 5,50 5,50 5,45 5,44 5,43 5,38 5,37 5,36 5,33 5,28 5,25 5,18 5,12 5,11 5,10 5,07 5,07 5,03 4,97 4,90 4,86 4,76 4,75 4,74 4,65 4,62 4,54 4,52 4,50 4,49 4,34 3,96 3,74
Kategori tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
117 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Lampiran 3
DAFTAR SISWA DAN NILAI ULANGAN SEMESTER GANJIL 1. Daftar nilai ulangan semester ganjil yang dikenai model pembelajaran CPS No. Respoden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Sekolah SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 1 Mojogedang SMP N 2 Jaten SMP N 2 Jaten SMP N 2 Jaten SMP N 2 Jaten SMP N 2 Jaten SMP N 2 Jaten SMP N 2 Jaten
Kelas 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7B 7C 7C 7C 7C commit 7C to 7C 7C
Nilai Awal
user
70 71 84 80 80 72 72 64 80 72 64 72 75 80 90 75 76 55 82 72 72 82 68 90 82 90 72 64 84 76 90 90 84 68 68 80 82 64 55 60 76 76 76 74 60
118 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
No.Respoden 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94
Sekolah Kelas SMP N 2 Jaten 7C SMP N 2 Jaten 7C SMP N 2 Jaten 7C SMP N 2 Jaten 7C SMP N 2 Jaten 7C SMP N 2 Jaten 7C SMP N 2 Jaten 7C SMP N 2 Jaten 7C SMP N 2 Jaten 7C SMP N 2 Jaten 7C SMP N 2 Jaten 7C SMP N 2 Jaten 7C SMP N 2 Jaten 7C SMP N 2 Jaten 7C SMP N 2 Jaten 7C SMP N 2 Jaten 7C SMP N 2 Jaten 7C SMP N 2 Jaten 7C SMP N 2 Jaten 7C SMP N 2 Jaten 7C SMP N 2 Jaten 7C SMP N 2 Jaten 7C SMP N 2 Jaten 7C SMP N 3 Mojogedang 7E SMP N 3 Mojogedang 7E SMP N 3 Mojogedang 7E SMP N 3 Mojogedang 7E SMP N 3 Mojogedang 7E SMP N 3 Mojogedang 7E SMP N 3 Mojogedang 7E SMP N 3 Mojogedang 7E SMP N 3 Mojogedang 7E SMP N 3 Mojogedang 7E SMP N 3 Mojogedang 7E SMP N 3 Mojogedang 7E SMP N 3 Mojogedang 7E SMP N 3 Mojogedang 7E SMP N 3 Mojogedang 7E SMP N 3 Mojogedang 7E SMP N 3 Mojogedang 7E SMP N 3 Mojogedang 7E SMP N 3 Mojogedang 7E SMP N 3 Mojogedang 7E SMP N 3 Mojogedang 7E SMP N 3 Mojogedang 7E SMP N 3 Mojogedang 7E SMP N 3 Mojogedang 7E commit to SMP N 3 Mojogedang 7Euser SMP N 3 Mojogedang 7E
Nilai Awal 83 66 53 60 60 35 70 50 82 76 78 60 68 60 63 78 60 63 68 78 60 78 60 78 78 68 60 63 76 74 63 60 71 60 66 70 50 55 63 70 35 78 68 82 83 75 53 53 80
119 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id No. 95 96 97 98 99 100 101
Sekolah SMP N 3 Mojogedang SMP N 3 Mojogedang SMP N 3 Mojogedang SMP N 3 Mojogedang SMP N 3 Mojogedang SMP N 3 Mojogedang SMP N 3 Mojogedang
Kelas 7E 7E 7E 7E 7E 7E 7E
Nilai Awal 40 78 40 80 60 40 50
2. Daftar nilai ulangan semester ganjil yang dikenai model pembelajaran TAPPS No.Respoden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Sekolah Kelas SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 1 Mojogedang 7A SMP Negeri 2 Jeten 7D commit to user SMP Negeri 2 Jeten 7D
Nilai Awal 66 84 84 78 73 88 90 90 78 84 90 90 66 78 60 82 71 72 80 74 74 76 72 66 76 80 78 60 64 72 66 64 68 66 78 90 74 72
120 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id No. Respoden 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86
SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 2 Jeten SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang
7D 7D 7D 7D 7D 7D 7D 7D 7D 7D 7D 7D 7D 7D 7D 7D 7D 7D 7D 7D 7D 7D 7D 7D 7D 7D 7D 7D 7C 7C 7C 7C 7C 7C 7C 7C 7C 7C 7C 7C 7C 7C 7C 7C 7C 7C 7C 7C
67 68 70 60 60 78 70 46 40 55 64 70 80 81 60 78 60 68 80 60 70 74 60 76 46 33 78 76 64 74 76 71 76 64 76 79 63 46 33 41 54 68 79 46 57 34 54 63
87
SMP Negeri 3 Mojogedang
7C
42
Sekolah
Kelas
commit to user
Nilai Awal
121 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id No.Respoden 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102
Sekolah SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang SMP Negeri 3 Mojogedang
Kelas 7C 7C 7C 7C 7C 7C 7C 7C 7C 7C 7C 7C 7C 7C 7C
Nilai Awal 76 76 63 43 68 64 57 57 74 76 68 79 71 64 54
3. Daftar nilai ulangan semester ganjil yang dikenai model pembelajaran STAD No.Respoden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Sekolah Kelas SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D commit to user SMP Negeri 1 Mojogedang 7D SMP Negeri 1 Mojogedang 7D
Nilai Awal 64 80 92 92 64 92 70 72 92 28 70 72 72 28 72 80 71 80 88 73 80 74 76 83 92 76 80 76 56 76
122 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
No.Respoden
Sekolah
Kelas
Nilai Awal
31
SMP Negeri 1 Mojogedang
7D
92
32
SMP Negeri 2 Jeten
7B
56
33
SMP Negeri 2 Jeten
7B
71
34
SMP Negeri 2 Jeten
7B
71
35
SMP Negeri 2 Jeten
7B
76
36
SMP Negeri 2 Jeten
7B
57
37
SMP Negeri 2 Jeten
7B
58
38
SMP Negeri 2 Jeten
7B
60
39
SMP Negeri 2 Jeten
7B
63
40
SMP Negeri 2 Jeten
7B
44
41
SMP Negeri 2 Jeten
7B
48
42
SMP Negeri 2 Jeten
7B
63
43
SMP Negeri 2 Jeten
7B
48
44
SMP Negeri 2 Jeten
7B
76
45
SMP Negeri 2 Jeten
7B
63
46
SMP Negeri 2 Jeten
7B
48
47
SMP Negeri 2 Jeten
7B
40
48
SMP Negeri 2 Jeten
7B
54
49
SMP Negeri 2 Jeten
7B
40
50
SMP Negeri 2 Jeten
7B
54
53
SMP Negeri 2 Jeten
7B
64
54
SMP Negeri 2 Jeten
7B
56
55
SMP Negeri 2 Jeten
7B
56
56
SMP Negeri 2 Jeten
7B
64
57
SMP Negeri 2 Jeten
7B
76
58
SMP Negeri 2 Jeten
7B
64
59
SMP Negeri 2 Jeten
7B
60
60
SMP Negeri 2 Jeten
7B
64
61
SMP Negeri 2 Jeten
7B
64
62
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
79
63
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
88
64
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
68
65
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
72
66
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
60
67
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
72
68
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
72
69
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
60
70
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
70
71
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
33
72
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
82
73 SMP Negeri 3 Mojogedangcommit 7D to user 74
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
48 70
123 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id No.
Sekolah
Kelas
Nilai Awal
75
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
40
76
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
80
77
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
80
78
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
68
79
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
34
80
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
72
81
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
60
82
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
60
83
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
60
84
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
34
85
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
68
86
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
34
87
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
48
88
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
68
89
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
60
90
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
72
91
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
68
92
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
80
93
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
50
94
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
40
95
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
44
96
SMP Negeri 3 Mojogedang
7D
34
commit to user
124 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Lampiran 4.1
UJI NORMALITAS KEMAMPUAN AWAL SISWA YANG DIKENAI MODEL PEMBELAJARAN CPS a. Hipotesis : sampel berasal dari populasi normal : sampel tidak berasal dari populasi normal b. Taraf Signifikasi α = 5 % c. Statistika Uji = | ( ) − ( )| d. Komputasi No.
Xᵢ
f
zᵢ
F(zᵢ)
S(zᵢ)
|F(zᵢ)-S(zᵢ)|
1
35
2
-2,8013376
0,0025446
0,019802
0,0172574
2
40
3
-2,3928261
0,0083596
0,049505
0,0411454
3
50
3
-1,575803
0,0575356
0,0792079
0,0216723
4
53
3
-1,330696
0,0916445
0,1089109
0,0172664
5
55
3
-1,1672914
0,1215464
0,1386139
0,0170675
6
60
13
-0,7587799
0,2239921
0,1485149
0,0754773
7
63
5
-0,5136729
0,3037403
0,2772277
0,0265126
8
64
4
-0,4319706
0,3328814
0,3564356
0,0235543
9
66
2
-0,268566
0,3941318
0,3663366
0,0277952
10
68
7
-0,1051614
0,4581239
0,3861386
0,0719853
11
70
4
0,0582432
0,5232226
0,4554455
0,067777
12
71
2
0,1399455
0,5556485
0,4950495
0,060599
13
72
7
0,2216479
0,587706
0,5148515
0,0728545
14
74
2
0,3850525
0,6499007
0,5841584
0,0657423
15
75
3
0,4667548
0,6796623
0,6039604
0,0757019
16
76
7
0,5484571
0,708311
0,6336634
0,0746476
17
78
8
0,7118617
0,7617248
0,7029703
0,0587545
18
80
7
0,8752663
0,8092855
0,8415842
0,0322987
19
82
6
1,0386709
0,8505211
0,9009901
0,050469
20
83
2
1,1203733
0,8687226
0,9207921
0,0520694
21
84
3
1,2020756
0,8853329
0,9504951
0,0651622
22
90
5
1,6922894
0,9547046
1
0,0452954
6998
101
jumlah Rata-rata
69,287129
Lmax
0,0757019
SD
12,239556
Ltabel
0,0881
commit to user Berdasarkan hasil komputasi diperoleh = 0,075701938 dan
,
√
= 0,0881
=
∝;
=
,
;
=
125 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id e. Daerah Kritik = { | > 0,0881} , ∉ f. Keputusan Uji tidak berada di daerah kritik maka diterima Karena g. Kesimpulan : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
commit to user
126 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Lampiran 4.2
UJI NORMALITAS KEMAMPUAN AWAL SISWA YANG DIKENAI MODEL PEMBELAJARAN TAPPS
a. Hipotesis : sampel berasal dari populasi normal : sampel tidak berasal dari populasi normal b. Taraf Signifikasi α = 5 % c. Statistika Uji = | ( ) − ( )| d. Komputasi No.
Xᵢ
f
zᵢ
F(zᵢ)
S(zᵢ)
|F(zᵢ)-S(zᵢ)|
1
33
2
-2,7199965
0,0032641
0,0196078
0,0163437
2
34
1
-2,642629
0,0041133
0,0294118
0,0252985
3
40
1
-2,1784244
0,0146872
0,0392157
0,0245285
4
41
1
-2,1010569
0,017818
0,0490196
0,0312016
5
42
1
-2,0236895
0,0215011
0,0588235
0,0373225
6
43
1
-1,9463221
0,025808
0,0686275
0,0428194
7
46
4
-1,7142197
0,0432442
0,1078431
0,0645989
8
54
3
-1,0952802
0,1366969
0,1176471
0,0190499
9
55
1
-1,0179128
0,1543597
0,1470588
0,0073009
10
57
3
-0,8631779
0,1940198
0,1568627
0,0371571
11
60
8
-0,6310756
0,2639956
0,1862745
0,077721
12
63
3
-0,3989733
0,3449565
0,2647059
0,0802506
13
64
7
-0,3216058
0,3738757
0,2941176
0,079758
14
66
5
-0,1668709
0,4337358
0,3627451
0,0709907
15
67
1
-0,0895035
0,4643409
0,4117647
0,0525762
16
68
6
-0,0121361
0,4951585
0,4215686
0,0735899
17
70
4
0,1425988
0,5566965
0,4803922
0,0763043
18
71
3
0,2199663
0,5870513
0,5196078
0,0674434
19
72
4
0,2973337
0,6168941
0,5490196
0,0678745
20
73
1
0,3747011
0,6460586
0,5882353
0,0578233
21
74
6
0,4520686
0,6743902
0,5980392
0,076351
22
76
10
0,6068034
0,7280093
0,6568627
0,0711466
23
78
8
0,7615383
0,7768322
0,8235294
0,0466972
24
79
3
0,8389058
0,7992389
0,8529412
0,0537023
25
80
4
0,9162732
0,8202382
0,8921569
0,0719187
26
81
1
commit to user 0,9936406
0,8398011
0,9019608
0,0621597
27
82
1
1,0710081
0,8579171
0,9117647
0,0538476
127 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id No.
Xᵢ
f
zᵢ
S(zᵢ)
|F(zᵢ)-S(zᵢ)|
28
84
3
1,225743
0,8898523
0,9411765
0,0513242
29
88
1
1,5352127
0,9376342
0,9509804
0,0133462
30
90
5
1,6899476
0,954481
1
0,045519
6952
102
jumlah Ratarata
68,156863
Lmax
0,0802506
SD
12,925334
Ltabel
0,0877
Berdasarkan hasil komputasi diperoleh
F(zᵢ)
,
√
= 0,0802506 dan
= 0,0877
e. Daerah Kritik = { | > 0,0877} , ∉ f. Keputusan Uji tidak berada di daerah kritik maka diterima Karena g. Kesimpulan : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
commit to user
=
∝;
=
,
;
=
128 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Lampiran 4.3
UJI NORMALITAS KEMAMPUAN AWAL SISWA YANG DIKENAI MODEL PEMBELAJARAN STAD a. Hipotesis : sampel berasal dari populasi normal : sampel tidak berasal dari populasi normal b. Taraf Signifikasi α = 5 % c. Statistika Uji = | ( ) − ( )| d. Komputasi No.
Xᵢ
f
zᵢ
F(zᵢ)
S(zᵢ)
|F(zᵢ)-S(zᵢ)|
1
28
2
-2,3431826
0,00956
0,0208333
0,0112733
2
33
1
-2,0244726
0,0214608
0,03125
0,0097892
3
34
4
-1,9607306
0,0249552
0,0729167
0,0479614
4
40
4
-1,5782786
0,0572508
0,1145833
0,0573325
5
44
2
-1,3233106
0,0928661
0,1354167
0,0425506
6
48
5
-1,0683426
0,142683
0,1875
0,044817
7
50
1
-0,9408585
0,1733887
0,1979167
0,024528
8
54
2
-0,6858905
0,2463911
0,2083333
0,0380577
9
55
1
-0,6221485
0,2669221
0,2291667
0,0377554
10
56
4
-0,5584065
0,2882834
0,2395833
0,0487001
11
57
1
-0,4946645
0,3104185
0,28125
0,0291685
12
58
1
-0,4309225
0,3332624
0,2916667
0,0415957
13
60
9
-0,3034385
0,3807779
0,3020833
0,0786945
14
63
4
-0,1122125
0,4553275
0,3854167
0,0699108
15
64
7
-0,0484705
0,4806706
0,4270833
0,0535873
16
68
5
0,2064975
0,5817989
0,5
0,0817989
17
70
4
0,3339815
0,6308033
0,5520833
0,0787199
18
71
3
0,3977235
0,654583
0,59375
0,060833
19
72
9
0,4614656
0,6777677
0,625
0,0527677
20
74
1
0,5889496
0,7220524
0,7291667
0,0071142
21
76
7
0,7164336
0,7631382
0,8020833
0,0389452
22
79
1
0,9076596
0,8179709
0,8125
0,0054709
23
80
8
0,9714016
0,8343258
0,8958333
0,0615075
24
82
1
1,0988856
0,864091
0,90625
0,042159
25
83
1
1,1626276
0,8775097
0,9166667
0,039157
26
88
2
1,4813376
0,9307417
0,9375
0,0067583
27
92
6
1,7363056
0,9587451
1
0,0412549
6217
96
ΣX Rata-rata
64,760417
SD
15,688242
commit to user
Lmax
0,0817989
Ltabel
0,090427
129 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan hasil komputasi diperoleh =
∝;
=
e. Daerah Kritik
,
;
=
,
√
= { | > 0,09042699} ,
= 0,081798855 dan
= 0,09042699
∉
f. Keputusan Uji tidak berada di daerah kritik maka diterima Karena g. Kesimpulan : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
commit to user
130 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Lampiran 5 UJI HOMOGENITAS KEMAMPUAN AWAL SISWA a. Hipotesis : = = (variansi populasi homogen) : variansi populasi tidak homogen b. Taraf Signifikasi α = 5% c. Statistika Uji 2,303 = log − Σ log No
CPS X²
X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
35 35 40 40 40 50 50 60 53 53 60 55 55 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 63 63 63 63 63 64 64 64
X 1225 1225 1600 1600 1600 2500 2500 3600 2809 2809 3600 3025 3025 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3969 3969 3969 3969 3969 4096 4096 4096
TAPPS X²
33 33 34 40 41 42 43 46 46 46 46 54 54 54 55 57 57 57 60 60 60 60 60 60 60 60 63 63 63 64 64 64 64 to commit 64 64
1089 1089 1156 1600 1681 1764 1849 2116 2116 2116 2116 2916 2916 2916 3025 3249 3249 3249 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3969 3969 3969 4096 4096 4096 user4096 4096 4096
STAD X²
X 28 28 33 34 34 34 34 40 40 40 40 44 44 48 48 48 48 48 50 54 54 55 56 56 56 56 57 58 60 60 60 60 60 60 60
784 784 1089 1156 1156 1156 1156 1600 1600 1600 1600 1936 1936 2304 2304 2304 2304 2304 2500 2916 2916 3025 3136 3136 3136 3136 3249 3364 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600
131 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id CPS
No 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85
X 64 66 66 68 68 68 68 68 68 68 70 70 70 70 71 71 72 72 72 72 72 72 72 74 74 75 75 75 76 76 76 76 76 76 76 78 78 78 78 78 78 78 78 80 80 80 80 80 80 80
TAPPS X² 4096 4356 4356 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4900 4900 4900 4900 5041 5041 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5476 5476 5625 5625 5625 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 6084 6084 6084 6084 6084 6084 6084 6084 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400
X 64 66 66 66 66 66 67 68 68 68 68 68 68 70 70 70 70 71 71 71 72 72 72 72 73 74 74 74 74 74 74 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 78 78 78 78 78 78 78 commit to 78 79
X² 4096 4356 4356 4356 4356 4356 4489 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4900 4900 4900 4900 5041 5041 5041 5184 5184 5184 5184 5329 5476 5476 5476 5476 5476 5476 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 6084 6084 6084 6084 6084 6084 6084 user6084 6241
STAD X 60 63 63 63 63 64 64 64 64 64 64 64 68 68 68 68 68 70 70 70 70 71 71 71 72 72 72 72 72 72 72 72 72 73 74 76 76 76 76 76 76 76 79 80 80 80 80 80 80 80
X² 3600 3969 3969 3969 3969 4096 4096 4096 4096 4096 4096 4096 4624 4624 4624 4624 4624 4900 4900 4900 4900 5041 5041 5041 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5329 5476 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 6241 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400
132 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id CPS
No 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 Jumlah
X 82 82 82 82 82 82 83 83 84 84 84 90 90 90 90 90 7020
502318
CPS (SS₁) TAPPS (SS₂) STAD (SS₃)
Sampel CPS TAPPS STAD Jumlah
RKG = Σ log
X 79 79 80 80 80 80 81 82 84 84 84 88 90 90 90 90 90 6952
X² 6241 6241 6400 6400 6400 6400 6561 6724 7056 7056 7056 7744 8100 8100 8100 8100 8100 490700
STAD X 80 82 83 88 88 92 92 92 92 92 92
X² 6400 6724 6889 7744 7744 8464 8464 8464 8464 8464 8464
6217
425997
14393,24752 16873,4902 23381,48958
fj 100 101 95 296
=
TAPPS X² 6724 6724 6724 6724 6724 6724 6889 6889 7056 7056 7056 8100 8100 8100 8100 8100
SSᴊ
sj² 14765,0495 16703,96078 22622,23958 54091,24986
54091,24986 296
143,9324752 167,0642594 246,120943
= 182,740709
log sj² 2,1581588 2,2228835 2,3911486
fj log sj² 215,81588 224,51124 227,15911 667,48623
= 296 log ( 182,740709) = 669,5032504 1 1 1 1 1 1 1 =1+ Σ − =1+ + + = 1,00451 3( − 1) 3(3 − 1) 100 101 95 Sehingga 2,303 (669,5032504 − 667,48623) = 4,624346 = 1,00451
d. Daerah Kritik , ;( ) = 5,9915 ,
={
|
> 5,9915 }
e. Keputusan Uji Karena ∉ maka diterima commit to user f. Kesimpulan : variansi populasi homogen
133 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Lampiran 6 UJI KESEIMBANGAN KEMAMPUAN AWAL SISWA Analisis variansi satu jalur dengan frekuensi sel tak sama 1. Hipotesis : = = : paling sedikit ada dua rerata yang tidak sama 2. Taraf signifikasi α = 5% 3. Statistika Uji =
4. Komputasi DATA AMATAN No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
CPS 35 35 40 40 40 50 50 50 53 53 53 55 55 55 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 63 63 63 63 63 64
TAPPS 33 33 34 40 41 42 43 46 46 46 46 54 54 54 55 57 57 57 60 60 60 60 60 60 60 60 63 63 63 64 64 64 64
STAD 28 28 33 34 34 34 34 40 40 40 40 44 44 48 48 48 48 48 50 54 54 55 56 56 56 56 57 58 60 60 60 60 60
commit to
No. 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 user66 67 68
CPS 64 64 64 66 66 68 68 68 68 68 68 68 70 70 70 70 71 71 72 72 72 72 72 72 72 74 74 75 75 75 76 76 76 76 76
TAPPS 64 64 64 66 66 66 66 66 67 68 68 68 68 68 68 70 70 70 70 71 71 71 72 72 72 72 73 74 74 74 74 74 74 76 76
STAD 60 60 60 63 63 63 63 64 64 64 64 64 64 64 68 68 68 68 68 70 70 70 70 71 71 71 72 72 72 72 72 72 72 72 72
perpustakaan.uns.ac.id No. 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85
CPS 76 76 78 78 78 78 78 78 78 78 80 80 80 80 80 80 80
TAPPS 76 76 76 76 76 76 76 76 78 78 78 78 78 78 78 78 79
(1)= (2)=∑ . (3)=∑
=
No. 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102
STAD 73 74 76 76 76 76 76 76 76 79 80 80 80 80 80 80 80
CPS nj Tj Rata-rata Xj ΣX²j T²/n SSj
digilib.uns.ac.id
101 6998 69,28712871 499852 484871,3267 14980,67327 201672
CPS 82 82 82 82 82 82 83 83 84 84 84 90 90 90 90 90
Model Pembelajaran TAPPS STAD 102 96 6952 6217 68,15686275 64,76041667 490700 425997 473826,5098 402615,5104 16873,4902 23381,48958
= 1360227,054
= 1416549
= 1361313,347
Jumlah kuadrat JKA = (3) - (1) = 1361313,347 − 1360227,054 =1086,29344 JKG = (2) – (3) = 1416549 − 1361313,347 = 55235,6531 JKT = 1086,29344 + 55235,6531 =56321,9565 Derajat kebebasan dkA = k-1 = 3-1 = 2 dkG = N-k = 299 - 3 = 296 dkT = N- 1 = 299 – 1= 298 mean Kuadrat 1086,29344 = = = 543,14672 2 55235,6531 = = = 186,6069 296 commit to user Statistik uji 543,14672 = = = 2,91065 186,6069
TAPPS 79 79 80 80 80 80 81 82 84 84 84 88 90 90 90 90 90
STAD 80 82 83 88 88 92 92 92 92 92 92
Total 299 20167 202,2044081 1416549 1361313,347 55235,65305
134
135 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sumber
JK
Dk
RK
Fobs
Ftabel
Model pembelajaran
1086,29344
2
Galat
55235,6531
296
543,14672
2,91065 -
3,026051
Total
56321,9565
298
-
-
-
186,6069
5. Daerah Kritik = , ; ; = 3,026051 ; ; = { | > 3,026051}, ∉ 6. Keputusan Uji tidak ada di daerah kritik maka diterima Karena 7. Kesimpulan : ketiga kelas memberikan rerata yang sama
commit to user
-
Lampiran 7 KISI-KISI SOAL TES KECERDASAN LOGIS MATEMATIS Alokasi Waktu
: 40 menit
Kelas/Semester
: VII/ Genap
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
Jumlah Soal
: 35 butir
No.
Indikator Kecerdasan Logis Matematis
No.Item
1
Mampu berpikir deduktif
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
2
Mampu berpikir induktif
10, 11, 12, 13, 14,15
3
Mampu memahami pola pada gambar
16, 17, 18, 19, 20, 21, 22
4
Mampu memahami tentang pola angka
23, 24, 25, 26, 27, 28
5
Mampu melakukan operasi matematis
29, 30, 31, 32, 33, 34, 35
136
137 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Lampiran 8
commit to user
138 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
139 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
140 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
141 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
142 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 9
UJI COBA BUTIR SOAL TES KECERDASAN LOGIS MATEMATIS Item Soal
No. Subjek
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
2
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
3
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
4
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
5
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
6
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
7
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
8
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
10
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
11
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
12
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
13
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
14
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
15
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
16
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
17
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
18
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
20
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
21
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
22
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
23
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
24
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
25
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
26
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
27
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
28
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
29
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
30
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
31
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
141
Item Soal
No. Subjek
∑X
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
32
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
33
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
34
1
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
35
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
36
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
37
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
38
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
39
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
40
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
41
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
42
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
43
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
44
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
45
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
46
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
47
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
48
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
49
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
50
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
51
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
52
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
53
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
54
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
55
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
56
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
57
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
58
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
59
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
1
60
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
61
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
62
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
63
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
58
43
43
10
37
36
49
30
35
28
23
35
38
48
27
39
36
42
41
54
142
58
43
43
10
37
36
49
30
35
28
23
35
38
48
27
39
36
42
41
54
1167 0,920 6 0,079 4 0,073 1
915 0,682 5 0,317 5 0,216 7 0,378 9
218
791
783
965
667
778
621
0,778
0,476
0,556
0,444
0,84
0,413
0,429
0,222
0,524
0,444
0,556
0,13
0,242
0,245
0,173
0,249
0,247
0,247
0,247
0,15
0,33
0,396
-0,05
0,41
0,48
0,376
0,348
0,455
783 0,571 4 0,428 6 0,244 9 0,396 1
927 0,666 7 0,333 3 0,222 2 0,566 8
868 0,650 8 0,349 2 0,227 3 0,326 2
1106
0,571
588 0,428 6 0,571 4 0,244 9 0,301 4
869
0,587
832 0,603 2 0,396 8 0,239 4
951
0,16
515 0,365 1 0,634 9 0,231 8 0,347 5
755
0,171
933 0,682 5 0,317 5 0,216 7 0,489 2 B 0,682 5 Sedan g
B 0,682 5 Sedan g
TB
B
B
TB
B
B
B
0,16 Suka r
0,587 Sedan g
0,571 Sedan g
0,778 Muda h
0,476 Sedan g
0,556 Sedan g
B 0,666 7 Sedan g
B 0,650 8 Sedan g
TB
Kriteria TK
TB 0,920 6 Muda h
Keputusan
TP
P
P
TP
P
P
TP
P
P
P
P
TP
∑X² ∑XY p q pq r xy Kriteria Daya Beda Tingkat Kesukaran (TK)
0,556 0,444
B
0,444 Sedan g
B 0,365 1 Sedan g
P
P
0,762 0,238 0,181 -0,009 TB
0,556 Sedan g
B 0,603 2 Sedan g
P
P
0,619 0,381 0,235 8 0,559 2 B
0,762 Muda h
B 0,428 6 Sedan g
0,619 Sedan g
B 0,571 4 Sedan g
TP
P
P
P
0,857 0,143 0,122 0,282
0,857 Muda h
143
Item Soal No. Subjek
Y rel
Y
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
17
11
2
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
17
12
3
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
16
11
4
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
16
11
5
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
17
11
6
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
17
12
7
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
18
11
8
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
20
14
9
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
14
11
10
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
8
5
11
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
15
11
12
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
10
7
13
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
25
18
14
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
14
11
15
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
18
12
16
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
21
15
17
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
22
15
18
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
20
15
19
0
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
19
13
20
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
8
4
21
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
20
13
22
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
18
12
23
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
3
24
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
12
7
25
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
16
11
26
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
24
18
27
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
18
12
28
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
10
7
29
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
21
16
30
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
17
12
31
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
22
16
32
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
21
16
33
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
20
14
144
Item Soal No. Subjek
Y rel
Y
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
34
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
14
9
35
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
24
18
36
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
23
19
37
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
14
8
38
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
30
24
39
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
21
17
40
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
27
21
41
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
24
19
42
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
29
24
43
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
21
17
44
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
18
14
45
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
24
19
46
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
27
20
47
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
1
1
26
20
48
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
16
9
49
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
24
18
50
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
16
10
51
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
29
22
52
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
23
17
53
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
26
20
54
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
26
20
55
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
18
12
56
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
19
14
57
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
23
16
58
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
23
16
59
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
16
10
60
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
28
23
61
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
24
19
62
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
32
25
63
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
27
22
∑X
18
42
30
41
32
47
35
14
38
36
47
25
28
34
31
∑Y
1250
∑X²
18
42
30
41
32
47
35
14
38
36
47
25
28
34
31
∑Y²
26752
145
394
900
666
875
696
959
756
313
817
773
950
574
610
745
692
p
0,286
0,6667
0,4762
0,651
0,508
0,746
0,5556
0,22
0,6032
0,5714
0,746
0,3968
0,444
0,5397
0,4921
q
0,714
0,3333
0,5238
0,349
0,492
0,254
0,4444
0,78
0,3968
0,4286
0,254
0,6032
0,556
0,4603
0,5079
S t²
25,86
pq
0,204
0,2222
0,2494
0,227
0,25
0,189
0,2469
0,17
0,2394
0,2449
0,189
0,2394
0,247
0,2484
0,2499
∑pq
7,661
r xy Kriteria Daya Beda Tingkat Kesukaran (TK) Kriteria TK
0,233
0,4034
0,4042
0,368
0,349
0,173
0,3534
0,24
0,3675
0,3385
0,114
0,4546
0,313
0,4029
0,4389
r₁₁
0,715
TB
B
B
B
B
B
B
0,286
0,6667
0,4762
0,651
0,508
0,746
0,5556
0,22
0,6032
0,5714
0,746
0,3968
0,444
0,5397
0,4921
Sukar
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Sukar
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
TP
P
P
P
P
TP
P
TP
P
P
TP
P
P
P
P
∑XY
Keputusan
B
B
TB
B
TB
TB
B
B
Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas Kuder-Richardson =
−1
−∑
=
63 63 − 1
275,86 − 7,661 = 0,715 25,86
Keterangan : TB = tidak baik, B baik, TP = tidak dipakai, P = dipakai
146
147 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Lampiran 10
SOAL TES KECERDASAN LOGIS MATEMATIS
Status Pendidikan
: SMP
Hari/ Tanggal
:
Kelas/ Semester
: VII/Genap
Waktu
: 30 menit
Beri tanda (X) pada A, B, C dan D untuk jawaban yang benar di lembar jawaban ! I.
Pilihlah salah satu kesimpulan yang dianggap paling benar untuk soal nomor 1 - 9. Contoh : Semua mamalia bernapas dengan paru-paru. Kambing adalah mamalia. Kesimpulan...
1.
2.
3.
4.
5.
A. Semua mamalia adalah kambing B. Semua kambing bukan mamalia C. Kambing bernapas dengan paru-paru D. Kambing tidak melahirkan dan menyusui Jawaban : C Semua jenis burung bisa terbang. Semua ayam memiliki sayap. Kesimpulan.... A. Burung memiliki sayap B. Semua ayam bisa terbang C. Sementara ayam bisa terbang D. Ayam bukan termasuk jenis burung Semua kepala sekolah adalah sarjanah. Sementara kepala sekolah adalah guru. Kesimpulan.... A. Sementara guru adalah sarjanah B. Sementara sarjanah adalah kepala sekolah C. Sementara guru adalah kepala sekolah D. Semua guru adalah sarjanah Semua orang yang baik pasti jujur. Tono adalah orang yang baik. Kesimpulan.... A. Semua orang baik B. Semua yang bernama Tono adalah orang baik C. Tono pasti jujur D. Tono orang baik dan tidak jujur Semua pejabat Pemda mendapatkan mobil dinas. Pak Rahmat adalah mantan pejabat Pemda. Kesimpulan.... A. Pak Rahmat mendapat mobil dinas B. Semua pak Rahmat mantan pejabat Pemda C. Pak Rahmat tidak lagi mendapatkan mobil dinas D. Pak Rahmat mendapatkan mobil dinas Sebagian siswa SDN 03 suka eskrim. Semua siswa SDN 03 suka Jus. Jadi.... A. Siswa SDN 03 yang suka jus pasti eskrim B. Siswa SDN 03 yang suka eskrim pasti juga suka jus C. Siswa SDN 03 yang tidak suka jus suka eskrim D. Belum tentu siswa SDN 03 commit yang suka eskrim dan suka jus to user
148 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6. Ketika Ani dan Susi ingin berliburan ke kebun binatang. Mereka membeli tiket untuk masuk ke kebun binatang. Kesimpulan .... A. Sebagian orang beli tiket dan masuk ke kebun binatang B. Semua orang masuk kebun binatang C. Semua orang yang masuk ke kebun binatang harus beli tiket D. Semua orang beli tiket dan masuk ke kebun binatang. 7. Ikan paus bernapas dengan paru-paru. Ikan paus hidup di laut. Kesimpulan .... A. Semua ikan bernapas dengan paru-paru B. Semua ikan bernapas dengan insang C. Semua ikan hidup di laut dan bernapas dengan paru-paru D. Sebagian ikan bernapas dengan paru-paru dan hidup di laut 8. Ani adalah balita, maka Ani diimunisasi. Kesimpulan .... A. Sebagian balita harus diimunisasi B. Sebagian anak adalah balita yang diimunisasi C. Semua balita harus diimunisasi D. Semua balita minum susu 9. Sepeda motor adalah kendaraan darat. Kendaraan darat memiliki roda. Kesimpulan .... A. Sepeda motor memiliki dua roda B. Mobil juga kendaraan darat C. Sepeda motor memiliki roda D. Hanya kendaraan darat yang miliki roda 10. Kijang dapat berlari cepat. Kambing adalah binatang berkaki empat. Kesimpulan .... A. Binatang berkaki empat berlari cepat B. Binatang berekor berlari cepat C. Kambing tidak dapat berlari cepat D. Kijang suka berlari II.
Lengkapilah pola gambar-gambar di bawah ini. Contoh :
Carilah gambar selanjutnya...
A. Jawaban : C
B.
C.
D. commit to user
149 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id 11.
Carilah pola selanjutnya....
A.
B.
C.
D.
12.
Carilah pola selanjutnya....
A.
B.
C.
D.
13.
Carilah pola selanjutnya....
A.
B.
C.
D.
14.
Carilah pola selanjutnya....
E.
B.
C.
commit to user D.
150 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id 15.
Carilah pola selanjutnya....
A. III.
B.
C.
d.
Lengkapilah pola bentuk bilangan dibawah ini. Contoh : 4
7
+3 A. 14 B. 15 C. 16 D. 17
8 +1
+3
...
12
11 +1
+3
Jawaban : B 16.
1 A. B. C. D.
17.
7
...
9
6
8
13
10
12
20
...
30 32 34 36
15 A. B. C. D.
5
8 9 10 11
5 A. B. C. D.
18.
3
-5 -4 -3 -2
6
1
...
commit to user
151 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id 19.
6
8
11
13
16
...
A. 18 B. 19 C. 20 D. 21 IV. Hitunglah nilai dibawah ini. 20. Seorang mekanik mampu merakit sebuah sepeda dalam waktu 6 jam dan istirahat selama 12 jam. Berapa banyak sepeda motor yang dapat dirakit oleh mekanik tersebut selama 6 hari adalah .... a. 6 b. 12 c. 36 d. 48 21. Tomo mengendarai sepeda dalam 5 hari dapat menempuh 426 km. Hari pertama 90 km, hari kedua mencapai 65 km, hari ketiga 110 km dan hari keempat 95 km. Maka berapakah km di tempuh pada hari kelima adalah.... A. 87 km B. 78 km C. 70 km D. 66 km 22. Hasil dari 53,56 – 36,973 adalah .... a. 17, 487 b. 16,587 c. 16,477 d. 15,587 23. (49 : 7) x 7 – 9 x 100 % = .... a. 0,2 b. 0,3 c. 0,4 d. 0,5 24. 50 x 40 % = .... a. 10 b. 20 c. 30 d. 40 25. 250 : 5 + 2 x 4 = .... a. 8,9 b. 20 c. 58 d. 142,8 commit to user
152 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Kunci Jawaban Soal Kecerdasan Logis Matematis
1. Semua jenis burung bisa terbang. Semua ayam memiliki sayap. Kesimpulan Semua ayam bukan termasuk jenis burung. (D) 2. Semua kepala sekolah adalah sarjanah. Sementara kepala sekolah adalah guru. Kesimpulan Semua guru adalah sarjanah. (D) 3. Semua orang yang baik pasti jujur. Tono adalah orang yang baik. Kesimpulan Tono pasti jujur. (C) 4. Semua pejabat Pemda mendapatkan mobil dinas. Pak Rahmat adalah mantan pejabat Pemda. Kesimpulan Pak Rahmat tidak lagi mendapatkan mobil dinas. (C) 5. Sebagian siswa SDN 03 suka eskrim. Semua siswa SDN 03 suka Jus. Kesimpulan Siswa SDN 03 yang suka eskrim pasti juga suka jus. (B) 6. Ketika Ani dan Susi ingin berliburan ke kebun binatang. Mereka membeli tiket untuk masuk ke kebun binatang. Kesimpulan Semua orang yang masuk ke kebun binatang harus beli tiket. (C) 7. Ikan paus bernapas dengan paru-paru. Ikan paus hidup di laut. Kesimpulan Sebagian ikan bernapas dengan paru-paru dan hidup di laut. (D) 8. Ani adalah balita, maka Ani diimunisasi. Kesimpulan Semua balita harus diimunisasi. (C) 9. Sepeda motor adalah kendaraan darat. Kendaraan darat memiliki roda. Kesimpulan Sepeda motor memiliki roda. (C) 10. Kijang dapat berlari cepat. Kambing adalah binatang berkaki empat. Kesimpulan Kambing tidak dapat berlari cepat. (C) 11. Pola selanjutnya menjadi panah hitam panjang. (A) 12. Pola selanjutnya kembali seperti semula tapi bolanya maju. (A) 13. Pola selanjutnya garis yang kiri ditambahkan di kanan. (A) 14. Pola selanjutnya kotak hitam tambah satu dan berubah posisinya. (A) 15. Pola selanjutnya ditambah lingkaran lagi berurutan (B) 16. Pola selanjutnya bilangan + 2. (D) 17. Pola selanjutnya +1+2+4+8+16 (D) 18. Pola selanjutnya -2 -3 -4 -5 -6 (A) 19. Pola selanjutnya +2 +3 + 2 + 3 +2 (A) 20. Sehari 24 jam dikurangi istirahat 12 jam. Sisanya 12 jam. Jadi (12 : 6) x 6 = 12. (B) 21. Jadi 426 – 90 – 65 – 110 – 95 = 66. (D) 22. 16,587 (B) 23. 0,4 (C) 24. 20 (B) 25. 58 (C)
commit to user
Lampiran 11 Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Bentuk Soal Jumlah Soal
KISI-KISI SOAL TES PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA : SMP : Matematika : VII/genap : Pilihan Ganda : 60 butir No. Item
No. 1
2
3
4
Kompetensi Dasar Menyelesaikan persamaan linear satu variabel
Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel Menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel
Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel
Indikator 1.1 Menentukan persamaan linear satu vaariabel 1.2 Menyelesaikan persamaan linear satu variabel 2.1 Membuat model matematika dan menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan PLSV 3.1 Menentukan pertidaksamaan linear satu variabel 3.2 Menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel 4.1 Membuat model matematika dan menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel
C2
C3
C4
1, 2, 3, 4
Jumlah 4 11
5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 16, 17, 18, 19, 20,21 22, 23, 24, 25
6
4 11
26, 27, 28,29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36 37, 38, 39, 40
4
Keterangan : C2 : aspek pemahaman, C3 : aspek penerapan, C4 : aspek analisis 153
154 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Lampiran 12
commit to user
155 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
156 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
157 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
158 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 13 No. Subjek
UJI COBA BUTIR SOAL TES PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Item Soal 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
4
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
5
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
7
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
8
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
9
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
10
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
11
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
12
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
13
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
14
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
15
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
16
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
17
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
18
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
19
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
20
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
21
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
22
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
23
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
24
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
25
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
159
No. Subjek
Item Soal 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
26
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
27
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
28
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
29
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
30
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
31
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
32
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
33
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
34
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
35
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
36
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
37
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
38
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
39
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
40
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
41
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
42
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
43
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
44
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
45
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
0
46
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
47
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
48
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
49
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
50
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
51
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
52
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
160
No. Subjek
Item Soal 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
53
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
54
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
55
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
56
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
57
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
58
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
59
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
60
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
61
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
62
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
63
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
64
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
65
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
∑X
54
46
47
42
38
39
39
34
32
19
43
44
16
38
36
41
46
13
35
∑X²
54
46
47
42
38
39
39
34
32
19
43
44
16
38
36
41
46
13
35
1199
1029
1091
1004
926
944
943
837
814
449
1030
1046
343
917
879
988
1048
266
849
p
0,8308
0,7077
0,723
0,6462
0,5846
0,6
0,6
0,523
0,492
0,29
0,662
0,677
0,246
0,5846
0,554
0,631
0,708
0,2
0,5385
q
0,1692
0,2923
0,277
0,3538
0,4154
0,4
0,4
0,477
0,508
0,71
0,338
0,323
0,754
0,4154
0,446
0,369
0,292
0,8
0,4615
pq
0,1406
0,2069
0,2
0,2286
0,2428
0,24
0,24
0,249
0,25
0,21
0,224
0,219
0,186
0,2428
0,247
0,233
0,207
0,16
0,2485
∑XY
r xy
0,0412
0,0626
Kriteria Daya Beda
TB
TB
Tingkat Kesukaran (TK)
0,8308
0,7077
Kriteria TK
Mudah
Keputusan
TP
0,243
0,3255
0,3577
B
B
0,723
0,6462
0,5846
0,6
0,6
0,523
0,492
0,29
0,662
Mudah
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sukar
TP
TP
P
P
P
P
P
P
TP
TB
0,343 B
0,339 B
0,35 B
0,434 B
0,13 TB
0,346
-0,05
0,3209
TB
B
0,677
0,246
0,5846
0,554
0,631
0,708
0,2
0,5385
Sedang
Sedang
Sukar
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Sukar
Sedang
P
P
TP
P
P
P
TP
TP
P
B
0,324 B
0,343 B
0,348 B
0,147 TB
-0,1 TB
0,3099 B
161
No. Subjek 20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Y
40
Y rel
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
16
11
2
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
18
13
3
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
23
15
4
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
15
9
5
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
21
15
6
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
32
32
7
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
16
9
8
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
24
18
9
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
13
8
10
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
12
7
11
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
16
11
12
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
14
8
13
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
23
17
14
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
20
16
15
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
20
12
16
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
0
0
27
19
17
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
23
14
18
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
14
8
19
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
17
10
20
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
9
1
21
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
12
6
22
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
12
4
23
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
7
3
24
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
12
0
25
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
18
11
26
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
13
3
27
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
20
13
162
No. Subjek
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Y
40
Y rel
28
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
7
1
29
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
22
15
30
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
17
10
31
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
22
14
32
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
24
11
33
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
14
8
34
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
14
7
35
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
25
18
36
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
19
11
37
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
10
4
38
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
27
19
39
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
23
12
40
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
26
21
41
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
32
22
42
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
34
24
43
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
26
19
44
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
30
21
1
1
33
22
45
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
46
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
34
25
47
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
27
20
48
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
15
9
49
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
27
20
50
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
16
10
51
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
30
23
52
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
30
23
53
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
31
25
54
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
33
24
55
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
32
25
163
No.
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Y rel
Y
40
56
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
25
20
57
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
22
16
58
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
25
18
59
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
27
20
60
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
1
29
20
61
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
29
21
62
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
37
25
63
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
30
23
64
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
29
22
65
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
34
25
∑X
18
12
59
37
40
49
41
43
45
43
38
34
29
42
39
17
42
42
16
18
28
∑Y
∑X²
18
12
59
37
40
49
41
43
45
43
38
34
29
42
39
17
42
42
16
18
28
∑Y²
∑XY
446
294
1265
911
982
1084
1005
1033
1088
1030
927
829
730
1021
943
415
1006
1001
355
437
712
p
0,277
0,185
0,9077
0,5692
0,6154
0,7538
0,6308
0,6615
0,6923
0,6615
0,5846
0,5231
0,4462
0,6462
0,6
0,262
0,6462
0,6462
0,246
0,277
0,431
q
0,723
0,815
0,0923
0,4308
0,3846
0,2462
0,3692
0,3385
0,3077
0,3385
0,4154
0,4769
0,5538
0,3538
0,4
0,738
0,3538
0,3538
0,754
0,723
0,569
S t²
53,84
0,2
0,151
0,0838
0,2452
0,2367
0,1856
0,2329
0,2239
0,213
0,2239
0,2428
0,2495
0,2471
0,2286
0,24
0,193
0,2286
0,2286
0,186
0,2
0,245
∑pq
8,657
0,22
0,152
-0,254
0,3846
0,4114
0,0139
0,4186
0,3584
0,4149
0,3457
0,3617
0,3176
0,3649
0,397
0,339
0,183
0,3339
0,3129
0,009
0,179
0,383
r₁₁
TB
TB
TB
B
B
TB
B
B
B
B
B
B
B
B
TB
B
B
TB
TB
0,277
0,185
0,9077
0,5692
0,6154
0,7538
0,6308
0,6615
0,6923
0,6615
0,5846
0,5231
0,4462
0,6462
0,6
0,262
0,6462
0,6462
0,246
0,277
0,431
Sukar
Sukar
Mudah
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sukar
Sedang
Sedang
Sukar
Sukar
Sedang
TP
TP
TP
P
P
TP
P
P
P
P
P
P
P
P
P
TP
P
P
TP
TP
P
pq r xy Kriteria Daya Beda Tingkat Kesukaran (TK) Kriteria TK Keputusan
B
Uji Reliabilitas
B
Uji Reliabilitas Kuder-Richardson =
Keterangan :
∑
=
,
,
,
1434 35442
= 0,8523
TB = tidak baik, B baik, TP = tidak dipakai, P = dipakai 164
0,8523
169 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Lampiran 14
SOAL TES PRESTASI BELAJAR
Status Pendidikan
: SMP
Hari/ Tanggal
:
Kelas/ Semester
: VII/Genap
Waktu
: 60 menit
Berikan tanda silang (X) pada huruf A, B, C dan D pada jawaban yang paling benar di lembar jawaban! 1. Berikut ini yang bukan merupakan persamaan linear satu varibel, kecuali .... A. 2x – 4 =5 B. 2x – x = x C. 2x+6x = 8x D. x2 – x = 2 2. Tentukan penyelesaian dari 12z + 5 = 11 adalah .... A. B. C. 1 D. 2 3. Jika 4(x +1) – 3x =0, maka nilai x yang memenuhi adalah …. A. - 4 B. − 4.
5.
6.
7.
C. D. 4 Tentukan penyelesaian dari 33 – x =5x -3 adalah .... A. -10 B. -6 C. 6 D. 10 Penyelesaian dari 3y = 15 + 6y adalah .... A. -5 B. -3 C. 3 D. 5 Penyelesaian dari + 3 − 9 adalah .... A. 3 B. 6 C. 12 D. 18 Penyelesaian persamaan ( + 5) = (6 − 3)adalah ....
A.
B. 1 C. 2 D. 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
170 digilib.uns.ac.id
8. Jika 5(x – 6) = 2(x – 3), maka nilai dari x + 3 adalah .... A. 19 B. 11 C. 7 D. - 9 9. Jika 3(x+2) + 5=2(x+15), maka untuk nilai dari x+3 adalah.... A. 44 B. 22 C. 21 D. 12 10. Penyelesaian dari persamaan 6 - 2x = 5x +20 dengan variabel pada himpunan bilangan Bulat adalah ... A. x = 1 B. x =2 C. x = -2 D. x = -1 11. Tiga bilangan genap yang berurutan jumlahnya 108. Bilangan yang terbesar adalah .... A. 36 B. 38 C. 40 D. 44 12. Harga 3 lusin pensil Rp 45.000,00. Harga 32 pensil tersebut adalah … . A. Rp 32.000,00 B. Rp 34.000,00 C. Rp 36.000,00 D. Rp 40.000,00 13. Andi mengendari sepada motor yang kecepatan (v) kurang dari 70 km/jam. Apabila ditulis dalam bentuk ketidaksamaan adalah …. A. v ≤ 70 B. v > 70 C. v ≥ 70 D. v < 70 14. Pernyataan dibawah ini yang benar adalah…. A. 5 > 8 B. 8 < 5 C. 11 > 5 D. 11 < 8 15. Jika pengurangan 2x dari 3 hasilnya tidak kurang dari sama dengan 5, maka nilai x adalah .... A. x ≥ 4 B. x ≥ -1 C. x ≤ 4 D. x ≤ -1 16. Jika pengurangan 3x dari 3 hasilnya tidak lebih dari sama 6, maka nilai x adalah .... A. x ≥ 1 B. x ≥ 3 C. x ≤ 1 commit to user D. x ≤ 3
171 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
17. Penyelesaian dari 3x – 5 ≥ x+3 adalah.... A. x ≤ -4 B. x ≥ -4 C. x ≤ 4 D. x ≥ 4 18. Penyelesaian dari 2(3x+1) ≤ 5(x-6) adalah.... A. x ≤ -28 B. x ≥ -28 C. x ≤ - 32 D. x ≥ - 32 19. Himpunan penyelesaian x+ 2 dari 5x -7 ≥ 2x +5 adalah .... A. { 6, 8, 10, ...} B. { 6 , 7, 8, ...} C. { 4, 6, 8, ...} D. { 4, 5 , 6, ...} 20. Batas nilai x dari pertidaksamaan ( − 2) < − ( − 2) jika variabel pada himpunan bilangan Bulat adalah .... A. x < 2 B. x > 2 C. x < -2 D. x > -2 21. Himpunan penyelesaian dari -3z + 5 > 26 adalah... A. {z | z > 7} B. {z | z < 7} C. {z | z > -7} D. {z | z < - 7} 22. Himpunan penyelesaian dari 2x-3 ≤ 7, x bilangan cacah adalah .... A. {0,1,2} B. {0,1,2,3,4,5} C. {0,1,2,3,4} D. {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10} 23. Himpunan penyelesaian dari 2x+5 -3(x-1)≤0, jika x variabel pada himpunan bilangan Bulat adalah.... A. {8,9,10 ... } B. {9, 10, 11...} C. {6, 7, 8 ....} D. {5,6,7....} 24. Himpunan penyelesaian dari 6x-3 ≤2x+9, xє R adalah.... A. {x| x≤ 3, xє R} B. {x| x ≥3, xє R} C. {x| x≤ 6, xє R} D. {x| x≥ 6, xє R}
commit to user
172 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
25. Umur 3 anak masing-masing. Adi = ( 2x+ 4) tahun, Doni = (3x- 2) tahun, Irma= (x+8) tahun. Jika ketiganya tidak lebih dari 70 tahun, umur maksimal masing-masing anak adalah.... A. 24 tahun, 28 tahun, 18 tahun B. 28 tahun, 24 tahun, 18 tahun C. 18 tahun, 24 tahun, 28 tahun D. 24 tahun, 20 tahun, 18 tahun
----------------------------------------Selamat Mengerjakan--------------------------------------------
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
173 digilib.uns.ac.id
KUNCI JAWABAN SOAL TES PRESTASI BELAJAR 1. Yang termasuk PLSV variabelnya berpangkat satu dan penyelesaiannya satu. Jawaban benar (A) 2. 4(x +1) – 3x =0 4x + 4 -3x =0 x = -4, jawaban benar (A) 3. 33 – x =5x -3 33 + 3 = 5x + x 36 = 6x x = 6, jawaban benar (C) 4. 3y = 15 + 6y -15 = 6y – 3y - 15 = 3y y = -5, jawaban benar (A) 5.
( + 5) = (6 − 3) dikalikan KPK dari 2 dan 3 yaitu 6
3(x+5) = 2(6x-3) 3 + 15 = 12 − 6 9x = 21
= 2 , jawaban (C)
6. 5(x -6)=2(x+3) 5x-30 = 2x -6 3x =24 x=8, maka x + 3 =8 +3 = 11, jawaban benar (A) 7. 3(x+2)+5=2(x+15) 3x +11 = 2x +30 3x-2x =30 -11 x = 19. Untuk x+ 4 = 19 + 3 = 22. Jawaban benar (B) 8. 6-2x=5x+20 -2x -5x = 20-6 -7x =14 x = -2. Jawaban benar(C) 9. x+(x+2)+(x+4)=108 3x+6=108 3x=108-6 3x= 102 x = 34, jadi bilangan genap 34, 36, 38. Jawaban benar (B) 10. Misalkan 1 lusin pensil x, maka persamaan dan penyelesaiannya adalah 3 x = 45.000 x = 15.000, untuk 1 lusin 12 buah. Jika 1 pensil y maka 12y = 15.000. commit to user y = 1.250. maka untuk 32 pensil dikali 1.250, jadi Rp 40.000. jawaban benar (D)
perpustakaan.uns.ac.id 11. Tanda lebih dari >, jawaban benar (B) 12. Tanda kurang dari < , jawaban benar (D) 13. 5 < 8, 5 < 11, 8 < 11, 8 > 5 ,11> 8, 8 > 5, jawaban benar (C) 14. Pertidaksamaan linear satu variabel yaitu p, jawaban benar (C) 15. 2x -3 ≤ 5 2x ≤ 5+3 2x ≤ 8 x≤ 4, jawaban benar (C) 16. 3x – 3 ≥ 6 3x ≥ 3+6 3x ≥ 9 x ≥ 3 , jawaban yang benar (B) 17. 3x – 5 ≥ x+3 3x-x≥5+3 2x ≥8 x ≥ 4, jawaban benar (D) 18. 2(3x+1) ≤ 5(x-6) 6x +2 ≤ 5x – 30 6x – 5x ≤ -30 -2 x ≤ -32, jawaban yang benar (C) 19. 5x -7 ≥ 2x +5 5x -2x ≥ 5 + 7 3x ≥ 12 x≥4 nilai dari x + 2 = { 6, 7, 8, ...} jawaban benar (B) 20. ( − 2) < − ( − 2)
12( ( − 2)) < 12(− ( − 2))
4( − 2) < −3( − 2) 4 −8 < -3 x +6 4 +3 <8+6 7x < 14 x < 2, jawaban benar (A) 21. -3z + 5 > 26 -3z > 26 – 5 z < -7, jadi HP= {z | z < - 7}. Jawaban benar (D) 22. 2x-3 ≤ 7, x elemen bilangan cacah 2x ≤ 10 x ≤ 5, HP ={ 0,1,2,3,4,5} . jawaban benar (B) 23. 2x+5 -3(x-1) ≤ 0, x elemen bilangan bulat 2x+5-3x+1≤ 0 commit to user -x ≤-6
174 digilib.uns.ac.id
175 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id x ≥ 6, HP= { 6, 7, ...}. Jawaban benar (C) 24. 6x -3 ≥ 2x +9 6x -2x ≥ 9+3 4x ≥ 12 x ≥ 3, HP= {x| x≤ 3, xє R}. Jawaban benar (A) 25. diketahui : = ( 2x+ 4) tahun, Doni = (3x- 2) tahun, Irma= (x+8) tahun. Penyelesaian adalah (2x+4)+(3x-2)+(x+8)≥ 70 2x+4+ 3x-2+x+8 ≤ 70 6x+10 ≤70 6x ≤ 60 x ≤ 10 maka umur maksimal tiap anak adalah Adi = (2x+ 4) =24 tahun Doni = (3x- 2) = 28 tahun Irma = (x+8) = 18 tahun, jawaban yang benar (A)
commit to user
176 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Lampiran 15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester
: : : :
SMP Matematika VII(Tujuh) Genap
Standar Kompetensi : 2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaanlinear satu variabel. 3. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel, dan perbandingan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar : 2.3. Menyelesaikan persamaan linear satu variabel (PLSV). 2.4. Menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel (PtLSV). 3.1. Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. 3.2. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel. Indikator : 2.3.1. Mengenal PLSV dalam berbagai bentuk dan variabel. 2.3.2. Menentukan bentuk setara dari PLSV dengan cara. kedua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama. 2.3.2. Menentukan penyelesaian PLSV. 2.4.1. Menjelaskan PtLSV dalam berbagai bentuk dan variabel. 2.4.2. Menentukan bentuk setara dari PtLSV dengan cara kedua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan, atau dibagi dengan bilangan yang sama. 2.4.3. Menentukan penyelesaian PtLSV. 3.1.1. Mengubah masalah ke dalam matematika berbentuk persamaan linear satu variabel. 3.1.2. Mengubah masalah kedalam matematika berbentuk pertidaksamaan linear satu variabel. 3.2.1. Menyelesaikan matematika suatu masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel. 3.2.2. Menyelesaikan matematika suatu masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel. Alokasi Waktu : 16 jam pelajaran ( 8 x pertemuan ). A.
Tujuan Pembelajaran Setelah pembelajaran siswadapat :
Mengenal PLSV dalam berbagai bentuk dan variabel. Menentukan bentuk setara dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama. Menentukan penyelesaian PLSV. Menjelaskan PtLSV dalam berbagai bentuk dan variabel Menentukan bentuk setara dari PtLSV dengan cara kedua ruas ditambah, dikurangi, commit to user dikalikan, atau dibagi dengan bilangan yang sama. Menentukan penyelesaian PtLSV.
177 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Mengubah masalah ke dalam matematika berbentuk persamaan linear satu variabel. Mengubah masalah kedalam matematika berbentuk pertidaksamaan linear satu variabel. Menyelesaikan matematika suatu masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel. Menyelesaikan matematika suatu masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel. Karakter siswa yang diharapkan :
Disiplin ( Discipline ) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility )
B.
Materi Ajar Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel, yaitu mengenai: a. Mengenal kalimat terbuka. b. Mengenal persamaan linear satu variabel: - Menentukan bentuk setara dari PLSV - Menentukan penyelesaian dari PLSV
c. Menyelesaikan persamaan linear satu varibel - Mengubah masalah kedalam matematika berbentuk PLSV. - Menyelesaikan matematika suatu masalah yang berkaitan dengan PLSV. d. Mengenal pertidaksamaan linear satu variabel: - Menentukan bentuk setara dari PtLSV - Menentukan penyelesaian dari PtLSV
e. Menyelesaikan pertidaksamaan linear satu varibel - Mengubah masalah kedalam matematika berbentuk PtLSV. - Menyelesaikan matematika suatu masalah yang berkaitan dengan PtLSV. C.
Model dan Metode Pembelajaran Creative Probelm Solving (CPS) dengan metode diskusi.
D.
Langkah-langkah Kegiatan 1. Pendahuluan :
-
Apersepsi : Menyampaikan tujuan pembelajaran. Memotivasi siswa dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini.
2. Kegiatan Inti :
Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi:
Guru menyajikan materi pelajaran dengan menggunakan lembar aktivitas siswa (LAS). Guru membagikan lembar aktivitas siswa. commit to user Siswa berkelompok terdiri 2-4 siswa. Guru memberikan penjelasan materi pelajaran hari ini.
178 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Siswa mengamati permasalahan yang disajikan oleh guru. Guru memancing siswa untuk menanyakan hal yang belum jelas dari yang disajikan oleh guru (dengan cara kalau bertanya dapat nilai) (mengamati dan menanya). Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya (mengumpulkan informasi). Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi:
Guru mengarahkan dan memberikan penjelasan kepada siswa tentang soal yang diajukan, agar siswa dapat memahami tentang penyelesaian seperti apa yang diharapkan. Siswa dibebaskan untuk mengungkapkan pendapat tentang berbagai macam strategi penyelesaian soal. Setiap kelompok mendiskusikan pendapat atau strategi mana yang cocok untuk menyelesaikan soal (mengelolah informasi). Siswa menentukan strategi mana yang dapat diambil untuk menyelesaikan dari soal tersebut. Guru mengarahkan dan membimbing siswa dalam mengerjakan permasalahan padaa soal tersebut. Guru mempersilahkan salah satu siswa mengkomunikasikan hasil jawab permasalahan soal kepada kelompok lain (mengkomunikasikan).
Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi:
Guru bersama siswamengecek kebenaran dari penyelesaian soal tersebut. Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengingatkan siswa tentang materi yang telah disampaikan.
(karakter yang dapat ditanamkan melalui kegiatan di atas adalah kerjasama, percaya diri, saling menghargai pendapat orang lain, teliti, tanggung jawab, dan perhatian ).
3. Kegiatan Akhir Dalam kegiatan penutup: - Guru memberikan PR. - Guru mengkomunikasikan materi yang akan datang. E.
Sumber Belajar.
Sumber Belajar Kemendikbud. 2014. BSE Matematika SMP kelas VII semester genap. Jakarta: Kemendikbud. Dewi Nuharini & Tri Wahyuni. 2008. BSE Matematika Konsep dan Aplikasinya 1. Jakarta: Pusat perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
commit to user
179 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id F. Penilaian Hasil Belajar Terlampir( Tes prestasi belajar pokok bahasan PLSV dan PtLSV).
Mengetahui,
Karanganyar, ................................2015
Guru Matematika
Peneliti
.......................................
...........................................
commit to user
180 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester
: : : :
SMP Matematika VII(Tujuh) Genap
Standar Kompetensi : 2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaanlinear satu variabel. 3. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel, dan perbandingan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar : 2.3. Menyelesaikan persamaan linear satu variabel (PLSV). 2.4. Menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel (PtLSV). 3.1. Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. 3.2. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel. Indikator : 2.3.1. Mengenal PLSV dalam berbagai bentuk dan variabel. 2.3.2. Menentukan bentuk setara dari PLSV dengan cara. kedua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama. 2.3.2. Menentukan penyelesaian PLSV. 2.4.1. Menjelaskan PtLSV dalam berbagai bentuk dan variabel. 2.4.2. Menentukan bentuk setara dari PtLSV dengan cara kedua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan, atau dibagi dengan bilangan yang sama. 2.4.3. Menentukan penyelesaian PtLSV. 3.1.1. Mengubah masalah ke dalam matematika berbentuk persamaan linear satu variabel. 3.1.2. Mengubah masalah kedalam matematika berbentuk pertidaksamaan linear satu variabel. 3.2.1. Menyelesaikan matematika suatu masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel. 3.2.2. Menyelesaikan matematika suatu masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel. Alokasi Waktu : 16 jam pelajaran ( 8 x pertemuan ). A.
Tujuan Pembelajaran Setelah pembelajaran siswa dapat :
Mengenal PLSV dalam berbagai bentuk dan variabel. Menentukan bentuk setara dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama. Menentukan penyelesaian PLSV. Menjelaskan PtLSV dalam berbagai bentuk dan variabel Menentukan bentuk setara dari PtLSV dengan cara kedua ruas ditambah, dikurangi, commit to user dikalikan, atau dibagi dengan bilangan yang sama. Menentukan penyelesaian PtLSV.
181 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Mengubah masalah ke dalam matematika berbentuk persamaan linear satu variabel. Mengubah masalah kedalam matematika berbentuk pertidaksamaan linear satu variabel. Menyelesaikan matematika suatu masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel. Menyelesaikan matematika suatu masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel. Karakter siswa yang diharapkan :
Disiplin ( Discipline ) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility )
B.
Materi Ajar Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel, yaitu mengenai: f. Mengenal kalimat terbuka. g. Mengenal persamaan linear satu variabel: - Menentukan bentuk setara dari PLSV - Menentukan penyelesaian dari PLSV
h. Menyelesaikan persamaan linear satu varibel - Mengubah masalah kedalam matematika berbentuk PLSV. - Menyelesaikan matematika suatu masalah yang berkaitan dengan PLSV. i.
Mengenal pertidaksamaan linear satu variabel: - Menentukan bentuk setara dari PtLSV - Menentukan penyelesaian dari PtLSV
j. Menyelesaikan pertidaksamaan linear satu varibel - Mengubah masalah kedalam matematika berbentuk PtLSV. - Menyelesaikan matematika suatu masalah yang berkaitan dengan PtLSV. C.
Model dan Metode Pembelajaran Think Aloud Pair Probelm Solving (TAPPS) dengan metode diskusi.
D.
Langkah-langkah Kegiatan 1. Pendahuluan :
-
Apersepsi : Menyampaikan tujuan pembelajaran. Memotivasi siswa dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini.
2. Kegiatan Inti :
Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi:
Guru menyajikan materi pelajaran dengan menggunakan lembar aktivitas siswa (LAS). Guru membagikan lembar aktivitas siswa. commit to user Siswa perpasangan terdiri 2 siswa. Guru memberikan penjelasan materi pelajaran hari ini.
perpustakaan.uns.ac.id
182 digilib.uns.ac.id
Siswa mengamati permasalahan yang disajikan guru (mengamati). Guru memancing siswa untuk mengajukan pertanyaan dan siswa menanyakan hal yang belum jelas (menanya). Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarsiswa serta antara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya (mengumpulkan data). Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi:
Guru mengarahkan dan memberikan penjelasan kepada siswa Siswa tentang soal yang diajukan, agar siswa dapat memahami tentang penyelesaian seperti apa yang diharapkan. Guru membagi peran dalam diskusi berpasangan. Terdiri dari Problem solver dan listener. (mengelolah informasi) Problem solver: siswa berpikir memecahkan masalah secara lisan menjelaskan alasan mereka dan proses untuk menyelesaikan masalah. Listener: siswa menjadi pendengar pemecahan masalah dari Solver, yang meminta mereka untuk berpikir, mengajukan pertanyaan klarifikasi pernyataan yang diperlukan, mencatat hasilnya dan memberikan saran. Guru mengarahkan dan membimbing siswa dalam mengerjakan permasalahan soal tersebut. Guru mengarahkan kepada siswa untuk berganti peran sebagai Problem solver dan listener, setelah selesai menyelesaian permasalah soal satu ke soal berikutnya. Guru mempersilahkan salah satu siswa mengkomunikasikan hasil jawab permasalahan soal kepada pasangan lain (mengkomunikasikan).
Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi:
Guru bersama siswa mengecek kebenaran dari penyelesaian soal tersebut. Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengingatkan siswa tentang materi yang telah disampaikan.
(karakter yang dapat ditanamkan melalui kegiatan di atas adalah kerjasama, percaya diri, saling menghargai pendapat orang lain, teliti, tanggung jawab, dan perhatian ).
3. Kegiatan Akhir Dalam kegiatan penutup: - Guru memberikan PR. - Guru mengkomunikasikan materi yang akan datang. E.
Sumber Belajar.
Sumber Belajar Kemendikbud. 2014. BSE Matematika SMP kelas VII semester genap. Jakarta: Kemendikbud. Dewi Nuharini & Tri Wahyuni.commit 2008. BSE Matematika Konsep dan Aplikasinya to user 1. Jakarta: Pusat perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
183 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
F. Penilaian Hasil Belajar Terlampir( Tes prestasi belajar pokok bahasan PLSV dan PtLSV).
Mengetahui,
Karanganyar, ...............................2015
Guru Matematika
Penelitian
.....................................
.......................................
commit to user
184 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester
: : : :
SMP Matematika VII(Tujuh) Genap
Standar Kompetensi : 2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaanlinear satu variabel. 3. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel, dan perbandingan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar : 2.3. Menyelesaikan persamaan linear satu variabel (PLSV). 2.4. Menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel (PtLSV). 3.1. Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. 3.2. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel. Indikator : 2.3.1. Mengenal PLSV dalam berbagai bentuk dan variabel. 2.3.2. Menentukan bentuk setara dari PLSV dengan cara. kedua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama. 2.3.2. Menentukan penyelesaian PLSV. 2.4.1. Menjelaskan PtLSV dalam berbagai bentuk dan variabel. 2.4.2. Menentukan bentuk setara dari PtLSV dengan cara kedua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan, atau dibagi dengan bilangan yang sama. 2.4.3. Menentukan penyelesaian PtLSV. 3.1.1. Mengubah masalah ke dalam matematika berbentuk persamaan linear satu variabel. 3.1.2. Mengubah masalah kedalam matematika berbentuk pertidaksamaan linear satu variabel. 3.2.1. Menyelesaikan matematika suatu masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel. 3.2.2. Menyelesaikan matematika suatu masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel. Alokasi Waktu : 16 jam pelajaran ( 8 x pertemuan ). A.
Tujuan Pembelajaran Setelah pembelajaran peserta didik dapat :
Mengenal PLSV dalam berbagai bentuk dan variabel. Menentukan bentuk setara dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama. Menentukan penyelesaian PLSV. Menjelaskan PtLSV dalam berbagai bentuk dan variabel Menentukan bentuk setara dari PtLSV dengan cara kedua ruas ditambah, dikurangi, commit to user dikalikan, atau dibagi dengan bilangan yang sama. Menentukan penyelesaian PtLSV.
185 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Mengubah masalah ke dalam matematika berbentuk persamaan linear satu variabel. Mengubah masalah kedalam matematika berbentuk pertidaksamaan linear satu variabe Menyelesaikan matematika suatu masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel. Menyelesaikan matematika suatu masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel. Karakter siswa yang diharapkan :
Disiplin ( Discipline ) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility )
B.
Materi Ajar Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel, yaitu mengenai: k. Mengenal kalimat terbuka. l. Mengenal persamaan linear satu variabel: - Menentukan bentuk setara dari PLSV - Menentukan penyelesaian dari PLSV
m. Menyelesaikan persamaan linear satu varibel - Mengubah masalah kedalam matematika berbentuk PLSV. - Menyelesaikan matematika suatu masalah yang berkaitan dengan PLSV. n. Mengenal pertidaksamaan linear satu variabel: - Menentukan bentuk setara dari PtLSV - Menentukan penyelesaian dari PtLSV
o. Menyelesaikan pertidaksamaan linear satu varibel - Mengubah masalah kedalam matematika berbentuk PtLSV. - Menyelesaikan matematika suatu masalah yang berkaitan dengan PtLSV. C.
Model dan Metode Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dengan metode diskusi.
D.
Langkah-langkah Kegiatan 1. Pendahuluan :
-
Apersepsi : Menyampaikan tujuan pembelajaran. Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini.
2. Kegiatan Inti :
Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi:
Guru menyajikan materi pelajaran dengan menggunakan lembar aktivitas siswa (LAS). Guru membagikan lembar aktivitas siswa. commit to user Peserta didik berkelompok terdiri 4 peserta didik. Guru memberikan penjelasan materi pelajaran hari ini.
186 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Peserta didik mengamati penjelasan materi pelajaran yang disajikan dengan permasalahan. (mengamati) Guru memancing siswa untuk bertanya setelah siswa mengamati sajian yang dijelaskan guru, sehingga siswa menanyakan hal yang belum jelas.(menanya) Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya. (mengumpulkan informasi) Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi:
Guru mengarahkan dan memberikan penjelasan kepada peserta didik Peserta didik tentang soal yang diajukan, agar peserta didik dapat memahami tentang penyelesaian seperti apa yang diharapkan. Guru mengarahkan untuk berdiskusi dengan anggotanya, peserta didik yang sudah mengerti dapat menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti. (mengelolah informasi) Guru mempersilahkan salah satu peserta didik mengkomunikasikan hasil jawab permasalahan soal kepada kelompok lain. (mengkomunikasikan) Guru memberikan kuis/ pertanyaan kepada seluruh peserta didik. Pada saat menjawab kuis, tidak boleh saling membantu. Guru memberikan pengakuan dan penghargaan atas usaha peserta didik.
Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi:
Guru bersama peserta didik mengecek kebenaran dari penyelesaian soal tersebut. Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengingatkan siswa tentang materi yang telah disampaikan.
(karakter yang dapat ditanamkan melalui kegiatan di atas adalah kerjasama, percaya diri, saling menghargai pendapat orang lain, teliti, tanggung jawab, dan perhatian ).
3. Kegiatan Akhir Dalam kegiatan penutup: - Guru memberikan PR. - Guru mengkomunikasikan materi yang akan datang. E.
Sumber Belajar.
Sumber Belajar Kemendikbud. 2014. BSE Matematika SMP kelas VII semester genap. Jakarta: Kemendikbud. Dewi Nuharini & Tri Wahyuni. 2008. BSE Matematika Konsep dan Aplikasinya 1. Jakarta: Pusat perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional commit to user
187 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id F. Penilaian Hasil Belajar Terlampir( Tes prestasi belajar pokok bahasan PLSV dan PtLSV).
Mengetahui,
Karanganyar, ....................................2015
Guru Matematika
Peneliti
.........................................
.................................................
commit to user
188 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Standar Kompetensi : 2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaanlinear satu variabel. Kompetensi Dasar : 2.3. Menyelesaikan persamaan linear satu variabel (PLSV). Indikator : 2.3.1. Mengenal PLSV dalam berbagai bentuk dan variabel. 2.3.2. Menentukan bentuk setara dari PLSV dengan cara. kedua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama. 2.3.2. Menentukan penyelesaian PLSV.
Permasalahan 1.
commit to user
189 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Permasalahan 2.
Mari kita amati
Permasalahan 3.
Selesaikan persamaan linear berikut : a. 2 − b. c.
=4
( + 3) + ( − 1) = 0 +
=2 +3
commit to user
190 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Lampiran 16
DATA INDUK PENELITIAN
1. KELOMPOK EKSPERIMEN 1 Sel
1
Tes K 80
Nilai Akhir 72
3 4 5 6 7 9 12 13 14 15 16 19 20 22 24 25 26 27 29 30 31 32 33 36 37 41 43 46 53 54 55 61 63 64 69 70
80 88 84 88 80 84 76 76 88 80 76 80 76 88 84 80 88 80 76 80 92 84 88 76 80 76 88 76 76 88 76 76 80 84 80 76
72 72 72 76 76 76 76 76 76 80 80 80 80 80 84 84 84 84 84 84 88 88 88 88 88 88 88 88 88 92 92 92 92 92 92 92
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
85 87 89 91 94 98 2
76 80 76 76 76 76 68
92 92 96 96 100 100 56
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang
No.
Kategori Tinggi
No. a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b1 a1b2
commit to
8 11 17 21 23 28 34 35 40 44 52 56 58 59 60 62 65 66 71 75 77 78 80 90 96 99 10 18 38 39 42 45 47 48 49 50 51 57 67 68 72 73 74 user 76 79
Tes K 72 72 72 72 64 72 68 72 64 64 68 72 64 72 68 68 68 72 68 68 68 68 68 72 72 68 60 48 56 56 60 44 44 56 44 60 44 60 52 52 40 56 60 60 60
Nilai Akhir 60 68 68 68 68 68 68 72 72 72 72 72 80 80 80 80 80 80 80 84 84 84 88 88 88 88 56 60 64 64 68 68 68 68 68 68 68 72 72 72 76 76 76 76 76
Sel Kategori Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
a1b2 a1b2 a1b2 a1b2 a1b2 a1b2 a1b2 a1b2 a1b2 a1b2 a1b2 a1b2 a1b2 a1b2 a1b2 a1b2 a1b2 a1b2 a1b2 a1b2 a1b2 a1b2 a1b2 a1b2 a1b2 a1b2 a1b3 a1b3 a1b3 a1b3 a1b3 a1b3 a1b3 a1b3 a1b3 a1b3 a1b3 a1b3 a1b3 a1b3 a1b3 a1b3 a1b3 a1b3 a1b3
191 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Sel
No. 81 82 83 84
Tes K 60 44 48 60
Nilai Akhir 76 76 76 80
Kategori Rendah Rendah Rendah Rendah
86
28
80
Rendah
No. 88 92 93 95 97 100 101
a1b3 a1b3 a1b3 a1b3 a1b3
Sel
Tes K 56 48 52 36 40 56 52
Nilai Akhir 80 80 84 84 84 84 84
Kategori Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
Tes K 72
Nilai Akhir 88
Kategori Sedang
68 72 68 64 64 72 68 72 72 72 68 64 72 72 68 68 28 28 32 32 36 36 40 40 40 44 44 44 44 44 48 48 48 52 52 52
72 72 72 76 76 76 76 76 76 80 80 84 84 84 88 88 52 52 52 52 56 56 56 56 56 60 60 60 60 60 64 64 64 64 64 64
a1b3 a1b3 a1b3 a1b3 a1b3 a1b3 a1b3
2. KELOMPOK EKSPERIMEN 2 No. 2
Tes K 84
Nilai Akhir 68
3 6 7 8 10 11 12 17 18 20 21 22 23 26 28 30 38 51 52 53 58 60 65 69 73 74 88 97 99 100 4 5 9 14 16
76 80 84 92 80 76 80 84 76 76 76 76 80 76 76 80 76 76 92 76 76 80 76 76 80 80 76 76 76 80 68 68 64 72 68
76 76 76 76 76 76 76 80 80 80 80 80 84 84 84 84 84 84 84 88 88 88 88 92 96 96 96 96 96 96 64 64 64 68 72
Sel Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b1 a2b2 a2b2 a2b2 a2b2 a2b2
No. 27
commit to
34 36 37 40 43 44 49 50 56 57 59 66 68 71 89 96 1 13 15 19 24 25 29 31 32 33 35 39 41 42 45 46 47 48 user 54 55
Sel
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
a2b2 a2b2 a2b2 a2b2 a2b2 a2b2 a2b2 a2b2 a2b2 a2b2 a2b2 a2b2 a2b2 a2b2 a2b2 a2b2 a2b2 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3
192 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
No. 61 62 63 64 67 70 72 75 76 77 78 79 80
Tes K 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
Nilai Akhir 64 64 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68
81
56
72
Sel Kategori Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3
Rendah
Sel
No. 82 83 84 85 86 87 90 91 92 93 94 95 98 101 102
Tes K 56 56 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Nilai Akhir 72 72 72 72 72 72 72 76 76 80 80 80 80 88 88
Kategori Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
No. 13 15 17 20 22 23 26 28 30
Tes K 72 72 68 72 72 72 72 72 64
Nilai Akhir 60 64 64 64 64 64 64 64 68
Kategori Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
33 34 35 36 37 42 43 50 53 57 58 60 64 65 66 67 70 user 72
72 72 72 68 68 64 64 68 68 72 68 72 72 68 68 68 64 72
68 68 68 68 68 68 72 72 72 72 72 72 76 76 76 76 76 76
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
76
72
76
Sedang
a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3 a2b3
3.KELOMPOK EKSPERIMEN 3 No. 2
Tes K 76
Nilai Akhir 68
3 4 6 9 16 18 19 21 24 25 27 31 39 44 51 59 61 62 63 74 77 1 5 7 8 11 12
80 80 84 84 76 76 80 76 80 92 76 92 76 80 76 76 84 76 84 80 76 68 68 68 72 64 72
68 68 68 68 80 80 80 80 80 84 84 84 84 84 88 88 88 96 96 96 96 56 56 56 56 56 60
Sel Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
a3b1 a3b1 a3b1 a3b1 a3b1 a3b1 a3b1 a3b1 a3b1 a3b1 a3b1 a3b1 a3b1 a3b1 a3b1 a3b1 a3b1 a3b1 a3b1 a3b1 a3b1 a3b1 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2
commit to
Sel a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2
193 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
No. 80 81 82 85 88 96 92 10 14 29 32 38 40 41 45 46 47 48 49
Tes K 64 64 68 72 64 72 28 28 28 40 44 56 40 56 56 44 44 40 56
Nilai Akhir 76 80 80 80 80 80 44 44 48 52 56 56 56 56 56 56 56 56 60
52
48
60
Sel Kategori Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
No. 54 55 56 68 69 71 73 75 78 79 83 84 86 87 89 90 91 93 94 95
a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2
Rendah
Tes K 40 36 56 56 56 36 56 56 56 60 56 48 40 60 60 60 60 60 60 60
Standar Deviasi A1 A2 A3
B1 7,725065271 7,693035532 9,540072694
B1 A1 A2 A3 Total
A1 A2 A3
43 31 22 96
B1 85,11627907 84,12903226 82,18181818
B2 8,769280752 7,600410105 7,577970772
Kecerdasan B2 B3 27 22 40 89
Rerata B2 75,85185185 76,36363636 69,1
B3 7,431406761 8,839460075 9,862512976
Total 31 49 34 114
B3 73,67741935 66,7755102 62,94117647
commit to user
101 102 96 299
Nilai Akhir 60 60 60 60 64 64 64 64 64 72 72 72 72 72 72 76 76 80 80 80
Sel Kategori Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2 a3b2
194 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Lampiran 17
Uji Normalitas Tes Prestasi Belajar Siswa yang dikenai Model Pembelajaran CPS dengan Pendekatan Saintifik a. Hipotesis : sampel berasal dari populasi normal : sampel tidak berasal dari populasi normal b. Taraf Signifikasi α = 5 % c. Statistika Uji = | ( ) − ( )| d. Komputasi No.
F(zᵢ)
S(zᵢ)
1
Xᵢ 56
2
-2,4495304
0,0071521
0,019802
0,0126498
2
60
2
-2,0258959
0,0213877
0,039604
0,0182162
3
64
2
-1,6022613
0,0545489
0,0594059
0,004857
4
68
13
-1,1786268
0,1192734
0,1881188
0,0688454
5
72
12
-0,7549922
0,2251268
0,3069307
0,0818039
6
76
14
-0,3313577
0,3701872
0,4455446
0,0753574
7
80
16
0,0922768
0,536761
0,4554455
0,0813154
8
84
14
0,5159114
0,6970418
0,6138614
0,0831805
9
88
13
0,9395459
0,8262747
0,7524752
0,0737995
10
92
9
1,3631804
0,9135872
0,960396
0,0468089
11
96
2
1,786815
0,9630163
0,980198
0,0171817
12
100
2
2,2104495
0,986463
1
0,013537
7992
101
Jumlah
f
zᵢ
Rata-rata
79,128713
Lmax
0,0831805
SD
9,4421008
Ltabel
0,0881603
Berdasarkan hasil komputasi diperoleh
,
√
|F(zᵢ)-S(zᵢ)|
= 0,0831805 dan
= 0,0881
e. Daerah Kritik = { | > 0,0881} , ∉ f. Keputusan Uji Karena tidak berada di daerah kritik maka diterima g. Kesimpulan : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
commit to user
=
∝;
=
,
;
=
195 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Uji Normalitas Tes Prestasi Belajar Siswa yang dikenai Model Pembelajaran TAPPS dengan Pendekatan Saintifik a. Hipotesis : sampel berasal dari populasi normal : sampel tidak berasal dari populasi normal b. Taraf Signifikasi α = 5 % c. Statistika Uji = | ( ) − ( )| d. Komputasi No.
Xᵢ
f
zᵢ
F(zᵢ)
S(zᵢ)
|F(zᵢ)-S(zᵢ)|
1
52
5
-1,8738832
0,0304733
0,0098039
0,0206693
2
56
7
-1,4961439
0,0673081
0,1176471
0,050339
3
60
5
-1,1184046
0,1316971
0,1666667
0,0349696
4
64
15
-0,7406653
0,2294482
0,3137255
0,0842773
5
68
11
-0,362926
0,3583301
0,4215686
0,0632385
6
72
16
0,0148133
0,5059094
0,4313725
0,0745369
7
76
15
0,3925526
0,652675
0,7254902
0,0728152
8
80
11
0,7702919
0,7794366
0,8333333
0,0538967
9
84
8
1,1480312
0,8745222
0,9117647
0,0372425
10
88
5
1,5257705
0,9364665
0,9607843
0,0243178
11
96
4
2,2812491
0,9887331
0,9705882
0,0181449
7328
102 Lmax
0,0842773
Jumlah Rata-rata
71,843137
Berdasarkan hasil komputasi diperoleh
,
√
= 0,0842773 dan
= 0,0877
e. Daerah Kritik = { | > 0,0877} , ∉ f. Keputusan Uji Karena tidak berada di daerah kritik maka diterima g. Kesimpulan : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
commit to user
=
∝;
=
,
;
=
196 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Uji Normalitas Tes Prestasi Belajar Siswa yang dikenai Model Pembelajaran STAD dengan Pendekatan Saintifik a. Hipotesis : sampel berasal dari populasi normal : sampel tidak berasal dari populasi normal b. Taraf Signifikasi α = 5 % c. Statistika Uji = | ( ) − ( )| d. Komputasi No.
Xᵢ
f
zᵢ
F(zᵢ)
S(zᵢ)
1
44
2
-2,253534
0,0121127
0,0208333
0,0087206
2
48
1
-1,904036
0,0284527
0,03125
0,0027973
3
52
1
-1,554538
0,0600281
0,0416667
0,0183614
4
56
13
-1,20504
0,1140939
0,1770833
0,0629894
5
60
9
-0,855542
0,1961256
0,2708333
0,0747077
6
64
12
-0,506044
0,3064129
0,3958333
0,0894204
7
68
12
-0,156546
0,4378013
0,5208333
0,083032
8
72
11
0,192952
0,5765017
0,6354167
0,0589149
9
76
10
0,54245
0,7062457
0,6458333
0,0604124
10
80
13
0,891948
0,8137896
0,75
0,0637896
11
84
5
1,241446
0,8927795
0,9270833
0,0343038
12
88
3
1,590944
0,9441889
0,9583333
0,0141444
13
96
4
2,2899401
0,9889876
0,96875
0,0202376
6700
96
Jumlah Rata-rata
69,791667
Lmax
0,0894204
SD
11,444987
Ltabel
0,090427
Berdasarkan hasil komputasi diperoleh
,
|F(zᵢ)-S(zᵢ)|
√
= 0,0894204 dan
=0,090427
e. Daerah Kritik = { | > 0,090427} , ∉ f. Keputusan Uji Karena tidak berada di daerah kritik maka diterima g. Kesimpulan : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
commit to user
=
∝;
=
,
;
=
197 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Uji Normalitas Tes Prestasi Belajar Siswa pada Siswa yang Kecerdasan Logis Matematis Tinggi a. Hipotesis : sampel berasal dari populasi normal : sampel tidak berasal dari populasi normal b. Taraf Signifikasi α = 5 % c. Statistika Uji = | ( ) − ( )| d. Komputasi No.
f
Xᵢ 1
68
2
72
3
76
4
80
5
84
6
88
7
92
8
96
9
100
Jumlah
8076
6 4 13 15 18 16 10 12 2 96
zᵢ
F(zᵢ)
S(zᵢ)
|F(zᵢ)-S(zᵢ)|
-1,9772179
0,0240085
0,0625
0,0384915
-1,4867452
0,0685411
0,1041667
0,0356256
-0,9962726
0,1595589
0,2395833
0,0800245
-0,5057999
0,3064986
0,3958333
0,0893348
-0,0153273
0,4938855
0,5833333
0,0894478
0,4751454
0,6826583
0,59375
0,0889083
0,965618
0,8328823
0,7604167
0,0724657
1,4560907
0,9273162
0,8645833
0,0627329
1,9465634
0,9742064
1
0,0257936
Rata-rata
84,125
Lmax
0,0894478
SD
8,1554
Ltabel
0,090427
Berdasarkan hasil komputasi diperoleh
,
√
= 0,0894478 dan
=0,090427
e. Daerah Kritik = { | > 0,090427} , ∉ f. Keputusan Uji tidak berada di daerah kritik maka diterima Karena g. Kesimpulan : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
commit to user
=
∝;
=
,
;
=
198 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a.
b. c. d.
Uji Normalitas Tes Prestasi Belajar Siswa pada Siswa yang Kecerdasan Logis Matematis Sedang Hipotesis : sampel berasal dari populasi normal : sampel tidak berasal dari populasi normal Taraf Signifikasi α = 5 % Statistika Uji = | ( ) − ( )| Komputasi No.
Xᵢ
zᵢ
√
|F(zᵢ)-S(zᵢ)|
6
-1,9671554
0,0245826
0,06742
0,0428331
2
60
3
-1,5027607
0,0664504
0,10112
0,0346732
3
64
-1,0383659
0,1495499
0,21348
0,0639333
4
68
-0,5739711
0,2829937
0,37079
0,0877928
5
72
-0,1095763
0,4563727
0,53933
0,0829531
6
76
0,3548185
0,6386372
0,55056
0,0880754
7
80
0,8192133
0,7936676
0,70787
0,0858025
8
84
1,2836081
0,9003604
0,86517
0,0351919
9
88
10 14 15 14 14 6 7 89
1,7480029
0,9597682
1
0,0402318
6492 72,94382
Lmax
0,0880754
8,6133611
Ltabel
0,0939158
Berdasarkan hasil komputasi diperoleh
S(zᵢ)
56
Rata-rata
,
F(zᵢ)
1
Jumlah SD
f
= 0,0880754 dan
=0,0939158
e. Daerah Kritik = { | > 0,0939158} , ∉ f. Keputusan Uji Karena tidak berada di daerah kritik maka diterima g. Kesimpulan : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
commit to user
=
∝;
=
,
;
=
199 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Uji Normalitas Tes Prestasi Belajar Siswa pada Siswa yang Kecerdasan Logis Matematis Rendah a. Hipotesis : sampel berasal dari populasi normal : sampel tidak berasal dari populasi normal b. Taraf Signifikasi α = 5 % c. Statistika Uji = | ( ) − ( )| d. Komputasi No.
Xᵢ
f
zᵢ
S(zᵢ)
|F(zᵢ)-S(zᵢ)|
1
44
1
-2,5190984
0,0058828
0,0087719
0,0028891
2
48
1
-2,0936507
0,0181456
0,0175439
0,0006017
3
52
5
-1,668203
0,0476377
0,0614035
0,0137658
4
56
-1,2427552
0,106979
0,1842105
0,0772315
5
60
-0,8173075
0,2068764
0,2894737
0,0825973
6
64
-0,3918598
0,3475809
0,4298246
0,0822436
7
68
0,033588
0,5133971
0,5877193
0,0743222
8
72
14 12 16 18 17 12 11 5 2 114
0,4590357
0,6768957
0,5964912
0,0804045
0,8844835
0,8117824
0,745614
0,0661683
1,3099312
0,9048904
0,8508772
0,0540132
1,7353789
0,9586631
0,9824561
0,023793
2,1608267
0,9846456
1
0,0153544
9
76
10
80
11
84
12
88
Jumlah
7716
Rata-rata
67,684211
Lmax
0,0825973
SD
9,4018599
Ltabel
0,0829815
Berdasarkan hasil komputasi diperoleh
F(zᵢ)
,
√
= 0,0825973 dan
= 0,082981503
e. Daerah Kritik = { | > 0,082981503} , ∉ f. Keputusan Uji Karena tidak berada di daerah kritik maka diterima g. Kesimpulan : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
commit to user
=
∝;
=
,
;
=
200 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Uji Normalitas Tes Prestasi Belajar Siswa yang Dikenai Model Pembelajaran CPS pada Siswa yang Kecerdasan Logis Matematis Tinggi a. Hipotesis : sampel berasal dari populasi normal : sampel tidak berasal dari populasi normal b. Taraf Signifikasi α = 5 % c. Statistika Uji = | ( ) − ( )| d. Komputasi No.
f
Xᵢ 1
72
2
76
3
80
4
84
5
88
6
92
7
96
8
100
jumlah
688
zᵢ
4 6 5 6 9 9 2 2 43
F(zᵢ)
S(zᵢ)
-1,6978859
0,0447647
0,0930233
0,0482586
-1,1800909
0,118982
0,2325581
0,1135761
-0,6622959
0,2538908
0,3488372
0,0949464
-0,1445009
0,4425525
0,372093
0,0704594
0,3732941
0,6455352
0,5116279
0,1339073
0,891089
0,8135593
0,9069767
0,0934174
1,408884
0,9205653
0,9534884
0,0329231
1,926679
0,9729902
1
0,0270098
Rata-rata
85,116279
Lmax
0,1339073
SD
7,7250653
Ltabel
0,1351137
Berdasarkan hasil komputasi diperoleh
|F(zᵢ)-S(zᵢ)|
,
√
=0,1339073 dan
= 0,1351137
e. Daerah Kritik = { | > 0,1351137} , ∉ f. Keputusan Uji tidak berada di daerah kritik maka diterima Karena g. Kesimpulan : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
commit to user
=
∝;
=
,
;
=
201 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Uji Normalitas Tes Prestasi Belajar Siswa yang Dikenai Model Pembelajaran CPS pada Siswa yang Kecerdasan Logis Matematis Sedang a. Hipotesis : sampel berasal dari populasi normal : sampel tidak berasal dari populasi normal b. Taraf Signifikasi α = 5 % c. Statistika Uji = | ( ) − ( )| d. Komputasi No.
Xᵢ
f
zᵢ
F(zᵢ)
S(zᵢ)
|F(zᵢ)-S(zᵢ)|
1
56
1
-2,2637948
0,0117934
0,037037
0,0252437
2
60
1
-1,807657
0,0353299
0,0740741
0,0387441
3
68
6
-0,8953815
0,1852916
0,2962963
0,1110047
4
72
-0,4392438
0,3302425
0,4814815
0,151239
5
80
0,4730317
0,6819047
0,5185185
0,1633862
6
84
0,9291695
0,8235994
0,7777778
0,0458216
7
88
5 7 3 4 27
1,3853072
0,9170207
1
0,0829793
jumlah
508
Rata-rata
75,851852
Lmax
0,1633862
SD
8,7692808
Ltabel
0,167
Berdasarkan hasil komputasi diperoleh ,
;
=0,167
=
0,1633862
dan
e. Daerah Kritik = { | > 0,167} , ∉ f. Keputusan Uji Karena tidak berada di daerah kritik maka diterima g. Kesimpulan : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
commit to user
=
∝;
=
202 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Uji Normalitas Tes Prestasi Belajar Siswa yang Dikenai Model Pembelajaran CPS pada Siswa yang Kecerdasan Logis Matematis Rendah a. Hipotesis : sampel berasal dari populasi normal : sampel tidak berasal dari populasi normal b. Taraf Signifikasi α = 5 % c. Statistika Uji = | ( ) − ( )| d. Komputasi No.
Xᵢ
f
zᵢ
F(zᵢ)
S(zᵢ)
|F(zᵢ)-S(zᵢ)|
1
56
1
-2,3787447
0,0086859
0,0322581
0,0235722
2
60
1
-1,8404886
0,0328483
0,0645161
0,0316679
3
64
2
-1,3022325
0,0964185
0,1290323
0,0326138
4
68
0,1323981
5
72
6
76
7
80
8
84
9
80
10
84
jumlah
724
7 -0,7639764 0,2224407 0,3548387 3 -0,2257203 0,4107095 0,4516129 8 0,3125358 0,6226833 0,483871 1 0,8507919 0,8025575 0,7419355 2 1,389048 0,9175909 0,7741935 3 0,8507919 0,8025575 0,9032258 3 1,389048 0,9175909 1 31
0,0409034 0,1388124 0,060622 0,1433974 0,1006683 0,0824091
Ratarata
73,677419
Lmax
0,1433974
SD
7,4314068
Ltabel
0,1591303
Berdasarkan hasil komputasi diperoleh
,
√
=0,1433974 dan
= 0,1591303
e. Daerah Kritik = { | > 0,1591303} , ∉ f. Keputusan Uji tidak berada di daerah kritik maka diterima Karena g. Kesimpulan : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
commit to user
=
∝;
=
,
;
=
203 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Uji Normalitas Tes Prestasi Belajar Siswa yang Dikenai Model Pembelajaran TAPPS pada Siswa yang Kecerdasan Logis Matematis Tinggi a. Hipotesis : sampel berasal dari populasi normal : sampel tidak berasal dari populasi normal b. Taraf Signifikasi α = 5 % c. Statistika Uji = | ( ) − ( )| d. Komputasi No.
f
Xᵢ 1
68
2
76
3
80
4
84
5
88
6
92
7
96
jumlah
584
1 7 5 7 4 1 6 31
zᵢ
F(zᵢ)
S(zᵢ)
-2,0965758
0,0180156
0,0322581
0,0142425
-1,0566742
0,1453301
0,2580645
0,1127344
-0,5367234
0,2957293
0,4193548
0,1236255
-0,0167726
0,493309
0,6451613
0,1518523
0,5031782
0,6925805
0,6774194
0,0151611
1,023129
0,8468766
0,8064516
0,040425
1,5430798
0,9385943
0,8387097
0,0998846
Rata-rata
84,129032
Lmax
0,1518523
SD
7,6930355
Ltabel
0,1591303
Berdasarkan hasil komputasi diperoleh
|F(zᵢ)-S(zᵢ)|
,
√
= 0,1518523 dan
= 0,1591303
e. Daerah Kritik = { | > 0,1591303} , ∉ f. Keputusan Uji tidak berada di daerah kritik maka diterima Karena g. Kesimpulan : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
commit to user
=
∝;
=
,
;
=
204 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Uji Normalitas Tes Prestasi Belajar Siswa yang Dikenai Model Pembelajaran TAPPS pada Siswa yang Kecerdasan Logis Matematis Sedang a. Hipotesis : sampel berasal dari populasi normal : sampel tidak berasal dari populasi normal b. Taraf Signifikasi α = 5 % c. Statistika Uji = | ( ) − ( )| d. Komputasi No.
Xᵢ
f
zᵢ
F(zᵢ)
S(zᵢ)
|F(zᵢ)-S(zᵢ)|
1
64
3
-1,6267065
0,0518997
0,1363636
0,0844639
2
68
1
-1,1004191
0,1355748
0,1818182
0,0462434
3
72
4
-0,5741317
0,2829393
0,3636364
0,080697
4
76
6
-0,0478443
0,4809202
0,6363636
0,1554435
5
80
2
0,4784431
0,6838326
0,7272727
0,0434402
6
84
3
1,0047305
0,8424867
0,7727273
0,0697594
7
88
3
1,5310179
0,9371175
1
0,0628825
532
22
jumlah Rata-rata
76,363636
Lmax
0,1554435
SD
7,6004101
Ltabel
0,1798
Berdasarkan hasil komputasi diperoleh
=0,1554435 dan
0,1798
e. Daerah Kritik = { | > 0,1798} , ∉ f. Keputusan Uji Karena tidak berada di daerah kritik maka diterima g. Kesimpulan : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
commit to user
=
∝;
=
,
;
=
205 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Uji Normalitas Tes Prestasi Belajar Siswa yang Dikenai Model Pembelajaran TAPPS pada Siswa yang Kecerdasan Logis Matematis Rendah a. Hipotesis : sampel berasal dari populasi normal : sampel tidak berasal dari populasi normal b. Taraf Signifikasi α = 5 % c. Statistika Uji = | ( ) − ( )| d. Komputasi No.
Xᵢ
f
zᵢ
F(zᵢ)
S(zᵢ)
|F(zᵢ)-S(zᵢ)|
1
52
4
-1,6715399
0,04731
0,0816327
0,0343251
2
56
5
-1,2190236
0,11142
0,1836735
0,0722558
3
60
5
-0,7665072
0,22169
0,2857143
0,064027
4
64
8
-0,3139909
0,37676
0,4489796
0,0722156
5
68
0,1385254
0,55509
0,6734694
0,118382
6
72
0,5910417
0,72275
0,8367347
0,1139809
7
76
1,0435581
0,85166
0,877551
0,025896
8
80
1,4960744
0,93268
0,8979592
0,0347237
9
88
2,401107
0,99183
0,9795918
0,0122354
jumlah
616
11 8 2 4 2 49
Ratarata SD
66,77551
Lmax
0,118382
8,8394601
Ltabel
0,1815
Berdasarkan ,
;
hasil
komputasi
diperoleh
=0,1815
=
0,118382
dan
e. Daerah Kritik = { | > 0,1815} , ∉ f. Keputusan Uji Karena tidak berada di daerah kritik maka diterima g. Kesimpulan : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
commit to user
=
∝;
=
206 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Uji Normalitas Tes Prestasi Belajar Siswa yang Dikenai Model Pembelajaran STAD pada Siswa yang Kecerdasan Logis Matematis Tinggi a. Hipotesis : sampel berasal dari populasi normal : sampel tidak berasal dari populasi normal b. Taraf Signifikasi α = 5 % c. Statistika Uji = | ( ) − ( )| d. Komputasi No.
f
Xᵢ 1
68
2
80
3
84
4
88
5
96
jumlah
416
5 5 5 3 4 22
zᵢ
F(zᵢ)
S(zᵢ)
-1,4865524
0,0685665
0,2272727
|F(zᵢ)-S(zᵢ)| 0,1587062
-0,2287004
0,4095509
0,2727273
0,1368236
0,1905836
0,5755741
0,6818182
0,1062441
0,6098677
0,7290253
0,8181818
0,0891566
1,4484357
0,9262524
1
0,0737476
Rata-rata
82,181818
Lmax
0,1587062
SD
9,5400727
Ltabel
0,1798
Berdasarkan hasil komputasi diperoleh
=0,1587062
0,1798
dan
h. Daerah Kritik = { | > 0,1798} , ∉ i. Keputusan Uji tidak berada di daerah kritik maka diterima Karena j. Kesimpulan : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
commit to user
=
∝;
=
,
;
=
207 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Uji Normalitas Tes Prestasi Belajar Siswa yang Dikenai Model Pembelajaran STAD pada Siswa yang Kecerdasan Logis Matematis Sedang a. Hipotesis : sampel berasal dari populasi normal : sampel tidak berasal dari populasi normal b. Taraf Signifikasi α = 5 % c. Statistika Uji = | ( ) − ( )| d. Komputasi No.
Xᵢ
f
1
56
2
zᵢ
F(zᵢ)
S(zᵢ)
|F(zᵢ)-S(zᵢ)|
5
-1,728695
0,0419319
0,125
0,0830681
60
2
-1,2008492
0,1149049
0,175
0,0600951
3
64
-0,6730034
0,2504726
0,35
0,0995274
4
68
-0,1451576
0,4422932
0,525
0,0827068
5
72
0,3826882
0,6490245
0,55
0,0990245
6
76
0,910534
0,8187295
0,7
0,1187295
7
80
7 7 6 8 5 40
1,4383798
0,9248368
1
0,0751632
jumlah
476
Rata-rata
69,1
Lmax
0,1187295
7,5779708
Ltabel
0,1400889
SD
Berdasarkan hasil komputasi diperoleh
=0,1187295 dan
0,1400889
k. Daerah Kritik = { | > 0,1400889} , ∉ l. Keputusan Uji tidak berada di daerah kritik maka diterima Karena m. Kesimpulan : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
commit to user
=
∝;
=
,
;
=
208 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Uji Normalitas Tes Prestasi Belajar Siswa yang Dikenai Model Pembelajaran STAD pada Siswa yang Kecerdasan Logis Matematis Rendah a. Hipotesis : sampel berasal dari populasi normal : sampel tidak berasal dari populasi normal b. Taraf Signifikasi α = 5 % c. Statistika Uji = | ( ) − ( )| d. Komputasi No.
zᵢ
F(zᵢ)
S(zᵢ)
1
Xᵢ 44
2
-1,9205223
0,027396
0,0588235
0,0314276
2
48
1
-1,5149462
0,064893
0,0882353
0,0233423
3
52
1
-1,10937
0,1336353
0,1176471
0,0159882
4
56
8
-0,7037939
0,2407806
0,3529412
0,1121606
5
60
6
-0,2982178
0,3827685
0,5294118
0,1466433
6
64
5
0,1073584
0,5427477
0,6764706
0,1337229
7
72
6
0,9185107
0,8208242
0,7058824
0,1149419
8
76
2
1,3240868
0,9072629
0,9117647
0,0045018
9
80
3
1,729663
0,9581547
1
0,0418453
552
34
jumlah Rata-rata SD
f
62,941176
Lmax
0,1466433
9,862513
Ltabel
0,1519477
Berdasarkan hasil komputasi diperoleh ,
;
|F(zᵢ)-S(zᵢ)|
=0,1519477
= 0, 0,1466433 dan
n. Daerah Kritik = { | > 0,1519477} , ∉ o. Keputusan Uji Karena tidak berada di daerah kritik maka diterima p. Kesimpulan : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
commit to user
=
∝;
=
209 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Lampiran 18
Uji Homogenitas Tes Prestasi Belajar Berdasarkan Model Pembelajaran a. Hipotesis : = : ≠
= ≠
(variansi populasi homogen) (variansi populasi tidak homogen)
b. Taraf Signifikasi α = 5% c. Statistika Uji 2,303 = log − Σ log CPS
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Xᵢ 56 56 60 60 64 64 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 76 76 76 76 76 76
X² 3136 3136 3600 3600 4096 4096 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5776 5776 5776 5776 5776 5776
TAPPS X² 52 2704 52 2704 52 2704 52 2704 52 2704 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 60 3600 60 3600 60 3600 60 3600 60 3600 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 68 4624 68 4624 68 4624 commit to user 68 4624 68 4624
Xᵢ
STAD Xᵢ 44 44 48 52 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 60 60 60 60 60 60 60 60 60 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
X² 1936 1936 2304 2704 3136 3136 3136 3136 3136 3136 3136 3136 3136 3136 3136 3136 3136 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 4096 4096 4096 4096 4096 4096 4096 4096 4096 4096 4096
210 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id No. 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87
Xᵢ 76 76 76 76 76 76 76 76 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88
X² 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7744 7744 7744 7744 7744 7744 7744 7744 7744 7744 7744 7744
Xᵢ
No. 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 84 7056 commit to user 84 7056
Xᵢ 64 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 84 84 84
X² 4096 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 7056 7056 7056
211 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id No. 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 jumlah
88 92 92 92 92 92 92 92 92 92 96 96 100 100
X² 7744 8464 8464 8464 8464 8464 8464 8464 8464 8464 9216 9216 10000 10000
7992
641312
Xᵢ
(SS₁) (SS₂) (SS₃)
Sampel (SS₁) (SS₂) (SS₃) Jumlah
Xᵢ 84 84 84 84 84 84 88 88 88 88 88 96 96 96 96 7328
No. 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7744 7744 7744 7744 7744 9216 9216 9216 9216 537792
89,15 112,34 130,99
log sj² 1,95014 2,04947 2,11723
84 84 88 88 88 96 96 96 96
X² 7056 7056 7744 7744 7744 9216 9216 9216 9216
6700
480048
Xᵢ
8915,33 11325,49 12443,83
fj 100 101 95 296
=
RKG = Σ log
SSᴊ 8915,33 11325,49 12443,83 32684,65
32684,65 296
sj²
fj log sj² 195,0137 207,0233 201,1369 603,1739
= 110,421
= 296 log ( 110,421) = 604,7434 1 1 1 1 1 1 1 =1+ Σ − =1+ + + = 1,00451 3( − 1) 3(3 − 1) 100 101 95 Sehingga =
2,303 (604,7434 − 603,17393) = 3,5983 1,00451
d. Daerah Kritik , ;( ) = 5,9915 ,
={
|
> 5,9915 }
e. Keputusan Uji ∉ maka diterima Karena f. Kesimpulan : variansi populasi homogen
commit to user
212 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Uji Homogenitas Tes Prestasi Belajar Berdasarkan Kecerdasan Logis Matematis a. Hipotesis : = : ≠
= ≠
(variansi populasi homogen) (variansi populasi tidak homogen)
b. Taraf Signifikasi α = 5% c. Statistika Uji No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Kecerdasan LM-tinggi X² Xᵢ 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 84 7056
Kecerdasan LM-sedang X² Xᵢ 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 60 3600 60 3600 60 3600 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 commit to user 72 5184 72 5184
Kecerdasan LM-rendah X² Xᵢ 44 1936 48 2304 52 2704 52 2704 52 2704 52 2704 52 2704 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 60 3600 60 3600 60 3600 60 3600 60 3600 60 3600 60 3600 60 3600 60 3600 60 3600 60 3600 60 3600 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096
213 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id No.
Xᵢ 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90
84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 92 92 92 92 92 92 92 92 92 92 96 96 96 96 96 96 96 96
X² 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7744 7744 7744 7744 7744 7744 7744 7744 7744 7744 7744 7744 7744 7744 7744 7744 8464 8464 8464 8464 8464 8464 8464 8464 8464 8464 9216 9216 9216 9216 9216 9216 9216 9216
Xᵢ
X²
72 72 72 72 72 72 72 72 72 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 84 84 84 84 84 84 88 88 88 88 88 88 commit to 88
5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7744 7744 7744 7744 7744 7744 user 7744
X²
Xᵢ 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 76 76 76 76 76 76
4096 4096 4096 4096 4096 4096 4096 4096 4096 4096 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5776 5776 5776 5776 5776 5776
214 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id No.
Xᵢ
96 96 96 96 100 100
X² 9216 9216 9216 9216 10000 10000
8076
685712
6492
Xᵢ
91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 jumlah
(SS₁) (SS₂) (SS₃)
Xᵢ
480080
76 76 76 76 76 76 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 84 84 84 84 84 88 88 7716
X² 5776 5776 5776 5776 5776 5776 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 7056 7056 7056 7056 7056 7744 7744 532240
6318,5 6528,719101 9988,631579
Sampel (SS₁) (SS₂) (SS₃) Jumlah
=
X²
SSᴊ
fj
2,303
RKG = Σ log
95 88 113 296
=
log
22835,9 296
sj²
6318,5 6528,72 9988,63 22835,9
66,510526 74,19 88,39497
log sj² 1,822890385 1,870345311 1,946427551
fj log sj² 173,1745865 164,5903874 219,9463133 5567,7112872
− Σ log
= 77,1481
= 296 log (77,1481) = 558,6483431 1 1 1 1 1 1 1 =1+ Σ − =1+ + + = 1,00456 3( − 1) 3(3 − 1) 95 88 113 Sehingga =
2,303
1,00456
(558,6483431 − 557,7112872) = 2,14824
d. Daerah Kritik , ;( ) = 5,9915 ,
commit to user
={
|
> 5,9915 }
215 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e. Keputusan Uji Karena ∉ maka diterima f. Kesimpulan : variansi populasi homogen
commit to user
216 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Uji Homogenitas Tes Prestasi Belajar yang dikenai Model Pembelajaran CPS Berdasarkan Kecerdasan Logis Matematis a. Hipotesis : = : ≠
= ≠
(variansi populasi homogen) (variansi populasi tidak homogen)
b. Taraf Signifikasi α = 5% c. Statistika Uji No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Kecerdasan LM-tinggi Kecerdasan LM-sedang X² X² Xᵢ Xᵢ 72 5184 56 3136 72 5184 60 3600 72 5184 68 4624 72 5184 68 4624 76 5776 68 4624 76 5776 68 4624 76 5776 68 4624 76 5776 68 4624 76 5776 72 5184 76 5776 72 5184 80 6400 72 5184 80 6400 72 5184 80 6400 72 5184 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 84 7056 80 6400 84 7056 80 6400 84 7056 80 6400 84 7056 80 6400 84 7056 80 6400 84 7056 84 7056 88 7744 84 7056 88 7744 84 7056 88 7744 88 7744 88 7744 88 7744 88 7744 88 7744 88 7744 88 7744 88 7744 88 7744 88 7744 92 8464 92 8464 92 8464 92 8464 92 8464 92 8464 92 8464commit to user 92 8464
Kecerdasan LM-rendah X² Xᵢ 56 3136 60 3600 64 4096 64 4096 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 72 5184 72 5184 72 5184 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 84 7056 84 7056 84 7056 84 7056 84 7056
217 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Kecerdasan LM-tinggi X² Xᵢ 96 9216 100 10000 100 10000 3660 314032
No. 41 42 43 JUMLAH
(SS₁) (SS₂) (SS₃)
2506,4186 1999,4074 1656,7742
Sampel (SS₁) (SS₂) (SS₃) Jumlah
fj
=
42 26 30 98
2,303
RKG = Σ log
=
SSᴊ 2506,4186 1999,4074 1656,7742 6162,6002
log
6162,6002 98
Kecerdasan LM-sedang X² Xᵢ
2048
sj² 59,676633 76,900285 55,225806
log sj² 1,7758043 1,8859279 1,7421421
157344
Kecerdasan LM-rendah X² Xᵢ
2284
fj log sj² 74,583781 49,034127 52,264262 175,88217
− Σ log
= 62,88368
= 98 log (62,88368) = 176,2567 1 1 1 1 1 1 1 =1+ Σ − =1+ + + = 1,01423 3( − 1) 3(3 − 1) 42 26 30 Sehingga =
2,303 (176,2567 − 175,88217) = 0,850475 1,01423
d. Daerah Kritik , ;( ) = 5,9915 ,
={
|
> 5,9915 }
e. Keputusan Uji Karena ∉ maka diterima f. Kesimpulan : variansi populasi homogen
commit to user
169936
218 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Uji Homogenitas Tes Prestasi Belajar yang Dikenai Model Pembelajaran TAPPS Berdasarkan Kecerdasan Logis Matematis a. Hipotesis : = : ≠
= ≠
(variansi populasi homogen) (variansi populasi tidak homogen)
b. Taraf Signifikasi α = 5% c. Statistika Uji No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Kecerdasan LM-tinggi X² Xᵢ 68 4624 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 84 7056 84 7056 84 7056 84 7056 84 7056 84 7056 84 7056 88 7744 88 7744 88 7744 88 7744 92 8464 96 9216 96 9216 96 9216 96 9216 96 9216 96 9216
Kecerdasan LM-sedang X² Xᵢ 64 4096 64 4096 64 4096 68 4624 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 80 6400 80 6400 84 7056 84 7056 84 7056 88 7744 88 7744 88 7744
commit to user
Kecerdasan LM-rendah X² Xᵢ 52 2704 52 2704 52 2704 52 2704 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 60 3600 60 3600 60 3600 60 3600 60 3600 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184
219 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Kecerdasan LM-tinggi X² Xᵢ
No. 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 jumlah
2608
221184
(SS₁) (SS₂) (SS₃)
1775,4839 1213,09090 3750,5306
Sampel (SS₁) (SS₂) (SS₃) Jumlah
fj
=
30 21 48 99
2,303
RKG = Σ log
=
Kecerdasan LM-sedang X² Xᵢ
log
6739,1054 99
1680
SSᴊ 1775,4839 1213,0909 3750,5306 6739,1054
129504
sj² 59,1827957 51,7662338 78,13605442
Kecerdasan LM-rendah X² Xᵢ 72 5184 72 5184 72 5184 76 5776 76 5776 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 88 7744 88 7744 3272 222240
log sj² 1,772196 1,766741 1,892852
fj log sj² 53,1658643 36,9951551 90,85687091 181,0178903
− Σ log
= 68,07177
= 99 log (68,07177) = 181,4637 1 1 1 1 1 1 1 =1+ Σ − =1+ + + = 1,01528 3( − 1) 3(3 − 1) 30 21 48 Sehingga =
2,303 (181,4637 − 181,0179) = 1,01133 1,01547
d. Daerah Kritik , ;( ) = 5,9915 ,
={
|
> 5,9915 }
e. Keputusan Uji ∉ maka diterima Karena f. Kesimpulan : variansi populasi homogen
commit to user
220 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Uji Homogenitas Tes Prestasi Belajar yang dikenai Model Pembelajaran STAD Berdasarkan Kecerdasan Logis Matematis a. Hipotesis : = : ≠
= ≠
(variansi populasi homogen) (variansi populasi tidak homogen)
b. Taraf Signifikasi α = 5% c. Statistika Uji No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Kecerdasan LM-tinggi X² Xᵢ 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 84 7056 84 7056 84 7056 84 7056 84 7056 88 7744 88 7744 88 7744 96 9216 96 9216 96 9216 96 9216
Kecerdasan LM-sedang X² Xᵢ 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 60 3600 60 3600 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 68 4624 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 80 6400 commit to user 6400 80 80 6400
Kecerdasan LM-rendah X² Xᵢ 44 1936 44 1936 48 2304 52 2704 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 56 3136 60 3600 60 3600 60 3600 60 3600 60 3600 60 3600 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 64 4096 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 76 5776 76 5776 80 6400 80 6400 80 6400
221 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Kecerdasan LM-Tinggi X² Xᵢ
No. 39 40 jumlah
1808
(SS₁) (SS₂) (SS₃)
1911,2727 2239,6 3209,8824
Sampel (SS₁) (SS₂) (SS₃) Jumlah
fj
=
2,303
RKG = Σ log
21 39 33 93
=
log
7360,7551 93
150496
SSᴊ 1911,2727 2239,6 3209,8824 7360,7551
Kecerdasan LM-sedang X² Xᵢ 80 6400 80 6400 2764 193232
sj² 91,012987 57,425641 97,269162
log sj² 1,9591034 1,7591059 1,9879752
Kecerdasan LM-Rendah X² Xᵢ
2140
137904
fj log sj² 41,141171 68,605128 65,603181 175,34948
− Σ log
= 79,1479
= 93 log ( 79,1479) = 176,555 1 1 1 1 1 1 1 =1+ Σ − =1+ + + = 1,01547 3( − 1) 3(3 − 1) 21 39 33 Sehingga =
2,303 (176,555 − 175,34948) = 2,7337 1,01547
d. Daerah Kritik , ;( ) = 5,9915 ,
={
|
> 5,9915 }
e. Keputusan Uji ∉ maka diterima Karena f. Kesimpulan : variansi populasi homogen
commit to user
222 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Uji Homogenitas Tes Prestasi Belajar Siswa yang Berkecerdasan Logis Matematis Tinggi Berdasarkan Model Pembelajaran a. Hipotesis : = : ≠
= ≠
(variansi populasi homogen) (variansi populasi tidak homogen)
b. Taraf Signifikasi α = 5% c. Statistika Uji CPS No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Xᵢ 72 72 72 72 76 76 76 76 76 76 80 80 80 80 80 84 84 84 84 84 84 88 88 88 88 88 88 88 88 88 92 92 92 92 92 92 92 92
X² 5184 5184 5184 5184 5776 5776 5776 5776 5776 5776 6400 6400 6400 6400 6400 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7744 7744 7744 7744 7744 7744 7744 7744 7744 8464 8464 8464 8464 8464 8464 8464 8464
TAPPS X² Xᵢ 68 4624 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 80 6400 84 7056 84 7056 84 7056 84 7056 84 7056 84 7056 84 7056 88 7744 88 7744 88 7744 88 7744 92 8464 96 9216 96 9216 96 9216 96 9216 96 9216 96 9216
commit to user
STAD Xᵢ 68 68 68 68 68 80 80 80 80 80 84 84 84 84 84 88 88 88 96 96 96 96
X² 4624 4624 4624 4624 4624 6400 6400 6400 6400 6400 7056 7056 7056 7056 7056 7744 7744 7744 9216 9216 9216 9216
223 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id No. 39 40 41 42 43 JUMLAH
=
X² 8464 9216 9216 10000 10000 314032
Xᵢ 92 96 96 100 100 3660
(SS₁) (SS₂) (SS₃)
2506,4186 1775,4839 1911,2727
Sampel (SS₁) (SS₂) (SS₃) Jumlah
fj
2,303
RKG = Σ log
=
42 30 21 93
log
6193,1752 93
Xᵢ
X²
Xᵢ
X²
2608
221184
1808
150496
SSᴊ 2506,4186 1775,4839 1911,2727 6193,1752
sj² 59,676633 59,182796 91,012987
log sj² 1,7758043 1,7721955 1,9591034
fj log sj² 74,583781 53,165864 41,141171 168,89082
− Σ log
= 66,5933
= 93log ( 66,5933) = 169,579 1 1 1 1 1 1 1 =1+ Σ − =1+ + + = 1,01567 3( − 1) 3(3 − 1) 42 30 21 Sehingga =
2,303 (169,579 − 168,89082) = 1,5605 1,01567
d. Daerah Kritik , ;( ) = 5,9915 ,
={
|
> 5,9915 }
e. Keputusan Uji ∉ maka diterima Karena f. Kesimpulan : variansi populasi homogen
commit to user
224 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Uji Homogenitas Tes Prestasi Belajar Siswa yang Berkecerdasan Logis Matematis Sedang Berdasarkan Model Pembelajaran a. Hipotesis : = : ≠
= ≠
(variansi populasi homogen) (variansi populasi tidak homogen)
b. Taraf Signifikasi α = 5% c. Statistika Uji CPS No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Xᵢ 56 60 68 68 68 68 68 68 72 72 72 72 72 80 80 80 80 80 80 80 84 84 84 88 88 88 88
X² 3136 3600 4624 4624 4624 4624 4624 4624 5184 5184 5184 5184 5184 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 7056 7056 7056 7744 7744 7744 7744
TAPPS X² Xᵢ 64 4096 64 4096 64 4096 68 4624 72 5184 72 5184 72 5184 72 5184 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 76 5776 80 6400 80 6400 84 7056 84 7056 84 7056 88 7744 88 7744 88 7744
commit to
Xᵢ 56 56 56 56 56 60 60 64 64 64 64 64 64 64 68 68 68 68 68 68 68 72 72 72 72 72 72 76 76 76 76 76 76 76 76 80 user 80 80
STAD X² 3136 3136 3136 3136 3136 3600 3600 4096 4096 4096 4096 4096 4096 4096 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 6400 6400 6400
225 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id No. 39 40 jumlah
Xᵢ
X²
Xᵢ
X²
2048
157344
1680
129504
(SS₁) (SS₂) (SS₃)
1999,4074 1213,09 2239,6
Sampel (SS₁) (SS₂) (SS₃) Jumlah
fj
=
SSᴊ 1999,4074 1213,09 2239,6 5452,0983
26 21 39 86
2,303
RKG = Σ log
=
log
5452,0883 86
sj² 76,900285 57,7662 57,425641
Xᵢ 80 80 2764
log sj² 1,8859279 1,76167 1,7591059
X² 6400 6400 193232
fj log sj² 49,034127 36,9952 68,605128 154,63441
− Σ log
= 63,3965
= 86 log (63,3965) = 154,978 1 1 1 1 1 1 1 =1+ Σ − =1+ + + = 1,01668 3( − 1) 3(3 − 1) 26 21 39 Sehingga =
2,303
1,01668
(154,978 − 154,6344) = 0,7774
d. Daerah Kritik , ;( ) = 5,9915 ,
={
|
> 5,9915 }
e. Keputusan Uji Karena ∉ maka diterima f. Kesimpulan : variansi populasi homogen
commit to user
226 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Uji Homogenitas Tes Prestasi Belajar Siswa yang Berkecerdasan Logis Matematis Rendah Berdasarkan Model Pembelajaran a. Hipotesis : = : ≠
= ≠
(variansi populasi homogen) (variansi populasi tidak homogen)
b. Taraf Signifikasi α = 5% c. Statistika Uji CPS No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
TAPPS X²
Xᵢ 56 60 64 64 68 68 68 68 68 68 68 72 72 72 76 76 76 76 76 76 76 76 80 80 80 80 84 84 84 84 84
3136 3600 4096 4096 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 5184 5184 5184 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 6400 6400 6400 6400 7056 7056 7056 7056 7056
STAD X²
Xᵢ 52 52 52 52 56 56 56 56 56 60 60 60 60 60 64 64 64 64 64 64 64 64 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 72 72 72 72 72
2704 2704 2704 2704 3136 3136 3136 3136 3136 3600 3600 3600 3600 3600 4096 4096 4096 4096 4096 4096 4096 4096 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 4624 5184 5184 5184 commit5184 to user 5184
X²
Xᵢ 44 44 48 52 56 56 56 56 56 56 56 56 60 60 60 60 60 60 64 64 64 64 64 72 72 72 72 72 72 76 76 80 80 80
1936 1936 2304 2704 3136 3136 3136 3136 3136 3136 3136 3136 3600 3600 3600 3600 3600 3600 4096 4096 4096 4096 4096 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5776 5776 6400 6400 6400
227 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id No.
Xᵢ
X²
Xᵢ
X²
Xᵢ
X²
169936
72 72 72 76 76 80 80 80 80 88 88 3272
5184 5184 5184 5776 5776 6400 6400 6400 6400 7744 7744 222240
2140
137904
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 jumlah
2284
(SS₁) (SS₂) (SS₃)
1656,7742 3750,5306 3209,8824
Sampel (SS₁) (SS₂) (SS₃) Jumlah
fj
=
30 48 33 111
2,303
RKG = Σ log
=
SSᴊ 1656,7742 3750,5306 3209,8824 8617,1872
log
8617,1872 111
sj² 55,225806 78,136054 97,269162
log sj² 1,7421421 1,8928515 1,9879752
fj log sj² 52,264262 90,856871 65,603181 208,72431
− Σ log
= 77,6321
= 111 log ( 77,6321) = 209,795 1 1 1 1 1 1 1 =1+ Σ − =1+ + + = 1,01258 3( − 1) 3(3 − 1) 30 48 33 Sehingga =
2,303 (209,795 − 208,72431) = 2,43453 1,01258
d. Daerah Kritik , ;( ) = 5,9915 ,
={
|
> 5,9915 }
e. Keputusan Uji Karena ∉ maka diterima f. Kesimpulan : variansi populasi homogen
commit to user
228 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Lampiran 19
Analisis Variansi Dua Jalan dengan Frekuensi Sel tak Sama a. Hipotesis Analisis variansi dua jalur ini terdapat tiga pasang hipotesis. 1)
: ∝ = 0, untuk setiap = 1, 2, 3.
(tidak ada pengaruh model pembelajaran terhadap Prestasi belajar) : Paling sedikit ada satu ∝ yang tidak nol
(ada pengaruh model pembelajaran terhadap Prestasi belajar) 2)
:
= 0, untuk setiap = 1, 2, 3.
(tidak ada pengaruh kecerdasan logis matematis terhadap Prestasi belajar) : Paling sedikit ada satu
yang tidak nol
(ada pengaruh kecerdasan logis matematis terhadap Prestasi belajar) 3) untuk setiap i = 1, 2, 3 dan j = 1, 2, 3. (tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan logis matematis terhadap Prestasi belajar) : Paling sedikit ada satu (
) yang tidak nol
(ada interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan logis matematis terhadap Prestasi belajar) b. Taraf Signifikansi 5% c. Statistik Uji 1) Untuk
adalah
2) Untuk
adalah
3) Untuk d. Komputasi
CPS
72 72 72 72 76 76 76 76 76 76
adalah
=
=
=
Kecerdasan LM- Tinggi 80 84 92 96 80 88 92 100 80 88 92 100 80 88 92 80 88 92 84 88 92 84 88 92 84 88 92 84 88 92 84 88 96
Kecerdasan LM-Sedang 56 68 80 60 72 80 68 72 80 68 72 84 68 72 84 68 72 84 68 80 88 80 88 commit to user 80 88 80 88
Kecerdasan LM-Rendah 56 68 76 84 60 72 76 64 72 80 64 72 80 68 76 80 68 76 80 68 76 84 68 76 84 68 76 84 68 76 84
229 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id TAPPS
STAD
CPS
TAPPS
STAD
CPS TAPPS STAD Jumlah Rata2
68 76 76 76 76 76 76 76 80 80 68 68 68 68 68 80 80 80 80 80
nij Σxij rata2 xij ΣX²ij Cij SSij nij Σxij rata2 xij ΣX²ij Cij SSij nij Σxij rata2 xij ΣX²ij Cij SSij
80 80 80 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 88 88 88 96 96
88 88 88 88 92 96 96 96 96 96 96 96
96
KLM-Tinggi 43 3660 85,11627907 314032 311525,5814 2506,418605 31 2608 84,12903226 221184 219408,5161 1775,483871 22 1808 82,18181818 150496 148584,7273 1911,272727
Mean dan Jumlah Mean Tinggi Sedang 85,11627907 75,85185185 84,12903226 76,3636363 82,18181818 69,1 251,4271295 221,31549 84,125 72,94382
64 64 64 68 72 72 72 72 76 56 56 56 56 56 60 60 64
KLM-Sedang 27 2048 75,85185185 157344 155344,5926 1999,407407 22 1680 76,36363636 129504 128290,9091 1213,090909 40 2764 69,1 193232 190992,4 2239,6
76 76 76 76 76 80 80 84 84 84 64 64 64 64 64 64 68 68 68 68
88 88 88
68 68 68 72 72 72 72 72 72 76
52 52 52 52 56 56 56
76 76 76 76 76 76 76 80 80 80
80 80
KLM-Rendah 31 2284 73,67741935 169936 168279,2258 1656,774194 49 3272 66,7755102 222240 218489,4694 3750,530612 34 2140 62,94117647 137904 134694,1176 3209,882353
Rendah Jumlah 73,67741935 234,645550 66,7755102 227,268179 62,94117647 214,222995 commit to675,409451 user 203,394106 67,50877193
Rata2 79,1287 74,1176 69,91667
44 44 48 52 56 56 56 56
56 56 60 60 60 60 60 64 64 64 56 56 56 56 60 60 60 60 60 60
64 64 64 64 64 68 68 68 68 68 64 64 64 64 64 72 72 72 72 72
68 68 68 68 68 68 72 72 72 72 72 76 76 80 80 80
72 72 72 72 76 76 80 80 80 80
88 88
230 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id p=3, q=3, N=299 nh (1) = (2) = (3) = (4) =
30,97701517 50795,65213 20262,46068 50866,95027 51188,43638
JKA = JKB = JKAB = JKG =
2208,603419 12167,28359 781,6344545 20262,46068
(5) =
51284,96724
JKT=
35419,98214
dkA = dkB = dkAB = dkG = dkT =
2 2 4 290 298
RKA = RKB = RKAB = RKG =
1104,30171 6083,641794 195,4086136 69,87055406
=
=
=
= 15,80497
=
= 87,070718
= 2,79672
=
JK 2208,603419 12167,28359 781,6344545 20262,46068 35419,98214
dk 2 2 4 290 298
e. Daerah Kritik 1) Daerah kritik untuk
adalah
2) Daerah kritik untuk
adalah
3) Daerah kritik untuk
RK 1104,30171 6083,641794 195,4086136 69,87055406
=
adalah
=
f. Keputusan Uji 1) Karena 2) Karena 3) Karena g. Kesimpulan
∈ DK maka
∈ DK maka
∈ DK maka
>
>
={ | >
,
=
Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama Sumber Model Pembelajaran (A) Tipe Kecerdasan (B) Interaksi (AB) Galat Total
,
,
Fobs 15,80496569 87,07018107 2,796723401
;
;
= 3,026892745
; ;
; ;
; ;
= 3,026892745
= 2,402774956
Ftabel 3,0268927 3,0268927 2,402775
, ;(
,
)(
),
}
ditolak ditolak ditolak
1) Ada pengaruh model pembelajaran terhdap prestasi belajar 2) Ada pengaruh kecerdasan Logis Matematis terhadap prestasi belajar commit todan user 3) Ada interaksi antara model pembelajaran kecerdasan Logis Matematis terhadap prestasi belajar
231 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Lampiran 20 Uji Komparasi Ganda
Perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diketahui ditolak, ditolak dan ditolak. Ini berarti akan dilakukan uji komparasi antar baris, antar kolom, antar sel pada baris yang sama dan antar sel pada kolom yang sama untuk mengetahui beda rerata secara signifikan. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama Sumber Model Pembelajaran (A) Tipe Kecerdasan (B) Interaksi (AB) Galat Total
JK 2208,603419 12167,28359 781,6344545 20262,46068 35419,98214
dk 2 2 4 290 298
RK 1104,30171 6083,641794 195,4086136 69,87055406
Fobs 15,80496569 87,07018107 2,796723401
Ftabel 3,0268927 3,0268927 2,402775
Banyaknya Data Amatan Tinggi CPS TAPPS STAD Total
43 31 22 96
Kecerdasan Sedang 27 22 40 89
Total Rendah 31 49 34 114
101 102 96 299
A. Uji komparasi rerata antar baris 1. Hipotesis : . = . : . ≠ . : : : :
.
. .
.
= ≠
= ≠
.
. .
.
2. Taraf signifikansi α = 5% 3. Statistik uji ( . − . ) Fi.- j. = 1 1 + 4. Komputasi
MODEL PEMB.
.
.
Ho μ1. = μ2. μ2. = μ3. μ1. = μ3.
Fobs 36,29839311 12,49146388 commit to user 59,77841678
Ftabel 6,053785491 6,053785491 6,053785491
Keputusan Uji Ho ditolak Ho ditolak Ho ditolak
232 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5. Daerah kritik ={ | >2 , ; ; = 6,053785491} 6. Keputusan uji a. Untuk . ., ∈ maka H0 ditolak ., ∈ maka H0 ditolak b. Untuk . c. Untuk . ., ∈ maka H0 ditolak 7. Kesimpulan a. Ada perbedaan prestasi belajar antara kelas yang dikenai model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik dan kelas yang dikenai model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik. b. Ada perbedaan prestasi belajar antara kelas yang dikenai model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik dan kelas yang dikenai model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik. c. Ada perbedaan prestasi belajar antara kelas yang dikenai model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik dan kelas yang dikenai model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik. B. Uji komparasi rerata antar kolom 1. Hipotesis : . = . : . ≠ . : : : :
.
.
.
.
= ≠
.
.
= . ≠ .
2. Taraf signifikansi α = 5% 3. Statistik uji ( . − . ) F.i-.j = 1 1 + 4. Komputasi Kecerdasan Logis Matematis
.
.
Ho μ.1 = μ.2 μ.2 = μ.3 μ.1 = μ.3
Fobs 82,63624693 21,13058146 205,9337328
Ftabel 6,053785491 6,053785491 6,053785491
Keputusan Uji Ho ditolak Ho ditolak Ho ditolak
5. Daerah kritik ={ | >2 , ; ; = 6,053785491} 6. Keputusan uji a. Untuk . . , ∈ maka H0 ditolak b. Untuk . . , ∈ maka H0 ditolak . , ∈ maka H0 ditolak c. Untuk . 7. Kesimpulan useryang berkecerdasan logis matematis a. Ada perbedaan prestasi belajarcommit antara to siswa tinggi dan siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang.
233 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang dan siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah. c. Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi dan siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah. C. Uji komparasi rerata antar sel pada baris yang sama 1. Hipotesis : = : = : ≠ : ≠ : : : :
= ≠
: :
= ≠
: :
2. Taraf signifikansi α = 5% 3. Statistik uji Fij-ik =
(
− 1
4. Komputasi
+
= ≠ = ≠
STAD dengan Pendekatan Saintifik
5. Daerah kritik ={ | >8 6. Keputusan uji a. Untuk Untuk Untuk b. Untuk Untuk Untuk c. Untuk Untuk Untuk
Fobs 20,37403933 0,976551468 33,73414523 11,10558707 19,977158 81,83684234 34,7642619 9,977196417 70,77151435
μ11= μ12 μ12= μ13 μ11= μ13 μ21= μ22 μ22= μ23 μ21= μ23 μ31= μ32 μ32= μ33 μ31= μ33
TAPPS dengan Pendekatan Saintifik
= ≠
: :
= ≠
: :
= ≠
) 1
H0 CPS dengan Pendekatan Saintifik
: :
,
; ;
, , , , , , , , ,
= 15,76316688} ∈ ∈ ∈ ∈ ∈ ∈ ∈ ∈ ∈
maka H0 ditolak maka H0 diterima maka H0 ditolak maka H0 diterima maka H0 ditolak maka H0 ditolak maka H0 ditolak maka H0 to diterima commit user maka H0 ditolak
Ftabel 15,76316688 15,76316688 15,76316688 15,76316688 15,76316688 15,76316688 15,76316688 15,76316688 15,76316688
Keputusan Uji Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak Ho ditolak Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak
234 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
7. kesimpulan a. Pada model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang kecerdasan logis matematis tinggi dan siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang. Pada model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang kecerdasan logis matematis sedang dan siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah. Pada model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang kecerdasan logis matematis tinggi dan siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah. b. Pada model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang kecerdasan logis matematis tinggi dan siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang. Pada model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang kecerdasan logis matematis sedang dan siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah. Pada model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang kecerdasan logis matematis tinggi dan siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah. c. Pada model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang kecerdasan logis matematis tinggi dan siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang. Pada model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang kecerdasan logis matematis sedang dan siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah. Pada model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang kecerdasan logis matematis tinggi dan siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah. D. Uji komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama 1. Hipotesis : = : = : ≠ : ≠ : : : :
= ≠
= ≠
2. Taraf signifikansi α = 5% 3. Statistik uji ) ( − Fij-kj = 1 1 +
: : : :
= ≠
= ≠
commit to user
: :
= ≠
: :
= ≠
: :
= ≠
235 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id 4. Komputasi H0 μ11 = μ21 μ21 = μ31 μ11 = μ31 μ12 = μ22 μ22 = μ32 μ12 = μ32 μ13 = μ23 μ23 = μ33 μ13 = μ33
Kecerdasan LM-Tinggi
Kecerdasan LMSedang Kecerdasan LMRendah
5. Daerah kritik ={ | >8 6. Keputusan uji a. Untuk Untuk Untuk b. Untuk Untuk Untuk c. Untuk Untuk Untuk
Fobs 0,251278726 0,69829948 1,793660497 0,045443362 10,71778359 10,5172107 12,94529872 4,223597638 26,75085842
,
; ;
, , , , , , , , ,
Ftabel 15,76316688 15,76316688 15,76316688 15,76316688 15,76316688 15,76316688 15,76316688 15,76316688 15,76316688
Keputusan Uji Ho diterima Ho diterima Ho diterima Ho diterima Ho diterima Ho diterima Ho diterima Ho diterima Ho ditolak
= 15,76316688} ∈ ∈ ∈ ∈ ∈ ∈ ∈ ∈ ∈
maka H0 diterima maka H0 diterima maka H0 diterima maka H0 diterima maka H0 diterima maka H0 diterima maka H0 diterima maka H0 diterima maka H0 ditolak
7. Kesimpulan a. Pada siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi tidak ada perbedaan prestasi belajar antara kelas yang dikenai model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik dan kelas yang dikenai model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik. Pada siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi tidak ada perbedaan prestasi belajar antara kelas yang dikenai model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik dan kelas yang dikenai model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik. Pada siswa yang berkecerdasan logis matematis tinggi tidak ada perbedaan prestasi belajar antara kelas yang dikenai model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik dan kelas yang dikenai model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik. b. Pada siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang tidak ada perbedaan prestasi belajar antara kelas yang dikenai model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik dan kelas yang dikenai model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik. Pada siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang tidak ada perbedaan prestasi belajar antara kelas yang dikenai model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik dan kelas yang dikenai model pembelajaran STAD dengan commit to user pendekatan saintifik
236 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pada siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang tidak ada perbedaan prestasi belajar antara kelas yang dikenai model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik dan kelas yang dikenai model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik. c. Pada siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah tidak ada perbedaan prestasi belajar antara kelas yang dikenai model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik dan kelas yang dikenai model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik. Pada siswa yang berkecerdasan logis matematis rendah tidak ada perbedaan prestasi belajar antara kelas yang dikenai model pembelajaran TAPPS dengan pendekatan saintifik dan kelas yang dikenai model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik Pada siswa yang berkecerdasan logis matematis sedang rendah ada perbedaan prestasi belajar antara kelas yang dikenai model pembelajaran CPS dengan pendekatan saintifik dan kelas yang dikenai model pembelajaran STAD dengan pendekatan saintifik.
commit to user
237 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Lampiran 21
commit to user
238 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user