TEKNIK PEMASARAN : MARKETING MIX PRODUK BMT TUMANG CABANG AMPEL
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
IKA FITRI WIDIYASTUTI NIM : 201 06 015
JURUSAN SYARI’AH PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2009
i
TEKNIK PEMASARAN : MARKETING MIX PRODUK BMT TUMANG CABANG AMPEL
TUGAS AKHIR Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Keuangan dan Perbankan Islam
Disusun Oleh :
IKA FITRI WIDIYASTUTI NIM : 201 06 015
JURUSAN SYARI’AH PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2009
ii
MOTTO
1. Hidup adalah perjuangan tanpa henti, jangan pernah menyerah sebelum segalanya selesai 2. Hari kemarin adalah pelajaran, hari ini adalah kenyataan, dan hari esok adalah tantangan 3. Tidak ada suatu masalah yang tidak ada jalan penyelesaiannya 4.
Tidak ada daya dan upaya selain dengan izin Allah
iv
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada : 1. Kedua orang tuaku yang paling aku sayangi, yang telah mendidik dan mengasuh aku selama ini 2. Kakak dan adikku 3. Mas Iip Adinata yang sedang menuntut ilmu di jogja yang selalu memberi dukungan dan do’a kepada penulis 4. Sahabat sejati aku (zuli, mut, titik) 5. teman-teman sekelas penulis 6. almamaterku
v
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 2 (dua) ekslembar Hal
10 Agustus 2009
: Pengajuan Naskah Tugas Akhir
Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka Tugas Akhir Saudari : Nama
: IKA FITRI WIDIYASTUTI
Nim
: 201 06 015
Judul
: TEKNIK
PEMASARAN
:
MARKETING
MIX
PRODUK BMT TUMANG CABANG AMPEL Dapat diajukan dalam sidang munaqosah. Demikian untuk menjadi periksa. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Pembimbing
Abdul Aziz N.P.,S.Ag.,MM NIP.197010282000031001
ii
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : d i i i@ i l i id
PENGESAHAN KELULUSAN Tugas Akhir Saudari : IKA FITRI WIDIYASTUTI dengan Mahasiswa
:
201 06 015 yang
Nomor
Induk
berjudul : “TEKNIK PEMASARAN :
MARKETING MIX PRODUK BMT TUMANG CABANG AMPEL”. Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Syari’ah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Kamis tanggal 20 Agustus 2009 yang bertepatan dengan tanggal 29 Sya’ban 1430 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya.
20 Agustus 2009 M Salatiga, 29 Sya’ban 1430 H
Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1002
Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag NIP. 19660215 199103 1001
Penguji I
Penguji II
Drs. Mubasirun, M.Ag NIP. 19590202 199003 1 001
Hikmah Endraswati, SE., M. Si. NIP. 19770507 200003 2 001 Pembimbing
Abdul Aziz N.P.,S.Ag.,MM NIP.197010282000031001
iii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis, serta dengan ridho-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan Magang dengan judul “TEKNIK PEMASARAN : MARKETING MIX PRODUK BMT TUMANG CABANG AMPEL”. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Rosul Allah SAW beserta orang-orang yang senantiasa istiqomah mengikuti risalah beliau. Amin. Adapun maksud dan tujuan penulis dalam menyusun Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi tugas dan syarat guna memperoleh Gelar Ahli Madya Keuangan dan Perbankan Islam. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga terselesaikannya penyusunan Tugas Akhir ini, serta dukungan dan semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan terselesaikannya laporan Tugas Akhir ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga 2. Bapak KH. Agus Waluyo, M.Ag, selaku Ketua Program Studi DIII Keungan Perbankan Islam STAIN Salatiga
vi
3. Bapak Abdul Aziz NP, S.Ag, MM telah
memberikan
bimbingan
selaku dan
dosen
pengarahan
pembimbing dalam
yang
penyusunan
tugas akhir ini. 4. Semua pihak yang ada di BMT TUMANG yang telah membantu dalam memberikan data serta pengetahuan kepada penulis dalam penyusunan laporan ini. 5. Bapak ibu tersayang yang telah memberikan kasih sayang, dukungan, baik materiil maupun spiritual serta Kakak, Adik dan si imut ega. 6. Mas Dwi Setiawan yang telah meluangkan waktu dan selalu memberikan semangat kepada penulis. 7. Sahabat-sahabat sejati saya (imut, titik, zuli), saya tidak akan melupakan persahabatan kita selama ini 8. Teman-temanku DIII, khususnya kelas A, senang bisa sekelas dan mengenal kalian selama ini, aku tidak akan melupakan canda tawa kita selama tiga (3) tahun ini 9. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan, sehingga dapat memberikan pembelajaran bagi penulis.
vii
Akhirnya penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat serta dapat menambah wawasan keilmuan, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya, amin.
Salatiga, 16 Mei 2009 Penulis
Ika Fitri Widiyastuti NIM : 201 06 015
viii
ABSTRAK BMT Tumang Cabang Ampel, yang mempunyai slogan Membangun Kemandirian Menuju Kesejahteraan, mempunyai peran penting untuk kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, sebuah lembaga keuangan atau BMT harus melakukan suatu penelitian tehnik pemasaran. Salah satu bagian dari tehnik pemasaran itu adalah bagian marketing mix. Tujuan penelitian pemasaran pada marketing mix adalah untuk mengetahui teknik pemasaran yang dilakukan BMT Tumang Cabang Ampel dalam memasarkan produknya kepada masyarakat dan untuk mengetahui faktor-faktor kendala yang dihadapi BMT Tumang Cabang Ampel dalam menjalankan kegiatan pemasarannya. Teknik yang dilakukan BMT Tumang Cabang Ampel meliputi : elemenelemen marketing mix yaitu strategi produk, strategi harga, strategi lokasi dan lay out, serta strategi promosi. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi kendala BMT Tumang Cabang Ampel dalam memasarkan produk yaitu terletak pada lingkungan mikro antara lain, manajemen BMT sendiri dan Pesaing yang ada di wilayah Ampel. Keyword : Marketing Mix
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR..........................................
iii
HALAMAN MOTTO ..................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................
v
KATA PENGANTAR ................................................................................
vi
ABSTRAK ...................................................................................................
ix
DAFTAR ISI................................................................................................
x
DAFTAR TABEL........................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
xiii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................
1
B. Rumusan Masalah ...............................................................
5
C. Tujuan dan Keguanaan ........................................................
5
D. Metode Penelitian ...............................................................
7
E. Sistematika Penulisan..........................................................
7
LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka.....................................................................
10
B. Kerangka Teoritik................................................................
10
x
BAB III
BAB IV
BAB V
DISKRIPSI OBYEK A. Gambaran Umum ...............................................................
36
B. Data-data Diskriptif .............................................................
55
ANALISIS A. Tehnik Pemasaran Marketing Mix ......................................
60
B. Faktor-Faktor yang Menjadi Kendala ................................
69
PENUTUP A. Kesimpulan..........................................................................
71
B. Saran ....................................................................................
71
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Daftar Pengelola KSU BMT Tumang Pusat .............................
Tabel 2
Daftar Susunan Organisasi BMT Tumang Cabang Ampel
56
Dari Tahun 2005 – 2009............................................................
69
Tabel 3
Perkembangan Jumlah Nasabah Tahun 2006 – Juni 2009 ........
64
Tabel 4
Daftar Realisasi Pembiayaan Dari Tahun 2006 – Juni 2009.....
66
Tabel 5
Data Perkembangan Jumlah Aset BMT Tumang Cabang Ampel Per Bulan Juni 2009.......................................................
xii
67
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Daur Hidup Produk ...................................................................
19
Gambar 2 Struktur Organisasi KSU BMT Tumang Tahun 1998-2009 .....
38
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Ketika puluhan bank konvensional ambruk akibat krisis ekonomi dan moneter menimpa bangsa Indonesia menjelang dan pasca lengsernya pemerintahan orde baru, Bank Muamalat Indonesia (BMI) sebagai bank umum pertama di Indonesia yang beroperasi secara syari’ah tetap bertengger dengan
kukuh
termasuk
Bank
Perkreditan
Rakyat
Syari’ah
yang
dipresentasikan BMT. Keadaan ini terus membaik seiring dengan lahirnya Undang-undang No.10 tahun 1988 atas perubahan UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan yang membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin mendirikan bank syari’ah maupun mengembangkan jaringan perbankan syari’ah bagi bank konvensional dalam bentuk UUS dan juga ijin pembukaan Kantor Cabang Syari’ah (KCS) oleh bank syari’ah. Keberadaan fatwa-fatwa DSN-MUI juga merupakan peluang yang strategis bagi kemajuan lembaga keuangan syari’ah, karena isu yang diusung dan sistem yang dibangun oleh DSN-MUI adalah berlandaskan Al-Qur’an dan Al-Hadist yang merupakan sumber utama bagi umat islam yang notabene merupakan penduduk mayoritas di Indonesia. Hanya saja kehadiran lembaga keuangan syari’ah ini memerlukan upaya yang sungguh-sungguh dari berbagai pihak untuk mensosialisasikan kepada masyarakat, sehingga isu dan sistem
1
2
yang dibangun tersebut tidak hanya dinikmati kalangan elit umat dan kalangan intern islam saja, tetapi benar-benar mampu menumbuhkan kasadaran yang kuat untuk memikat hati umat islam khususnya dan masyarakat pada umumnya. Untuk mengupayakan adanya ketertarikan, hal ini memerlukan sumber daya manusia yang professional dalam mengelola lembaga keuangan tersebut. Sehingga mampu bersaing dengan lembaga keuangan yang sudah menambat hati dan kepercayaan umat selama ini (Durrotut Taukhidah : 2007). Meskipun keberadaan BMI ini telah menggunakan sistem syari’ah bagi hasil yang sesuai dengan syariat islam namun masih sulit dijangkau oleh masyarakat ekonomi lemah. Oleh karena itu dibangunlah lembaga keuangan bukan bank yaitu Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) sebagai bentuk alternatif untuk menjangkau kalangan ekonomi lemah. Secara kelembagaan BMT didampingi atau didukung Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK). PINBUK sebagai lembaga primer karena mengemban misi yang lebih luas, yakni menetapkan usaha kecil. Dalam prakteknya, PINBUK menetapkan BMT, dan pada gilirannya BMT menetapkan usaha kecil. Keberadaan BMT merupakan representasi dari kehidupan masyarakat dimana BMT itu berada, dengan jalan ini BMT mampu mengakomodir kepentingan ekonomi masyarakat. (http://one.indoskripsi.com/node/605) Sama halnya dengan lembaga keuangan syariah lain, BMT memiliki dua fungsi utama yaitu penghimpunan dana (funding), dan pembiayaan (financing). Hanya saja, dalam baitul maal wattamwil (BMT) terdapat dua istilah, yaitu “baitul maal” dan “baitul tamwil”. ”Baitul Maal” adalah
3
lembaga yang kegiatannya menerima dan menyalurkan dana zakat, infaq dan sadaqah. Sedangkan “Baitul Tamwil” adalah lembaga yang kegiatannya mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas usaha ekonomi pengusaha kecil bawah dan mikro dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan pembiayaan usaha ekonomi (Muhammad, 1998). (http://mitrariset.blogspot.com/2009) Sedangkan menurut Karmir, (2003 : 4), dalam bukunya menyebutkan bahwa ada tiga kelompok jasa bank yang perlu dikelola secara professional masing-masing adalah kegiatan menghimpun dana (funding), menyalurkan dana (lending), dan jasa-jasa bank lainnya (service). Ketiga kelompok tersebut harus dikelola secara bersamaan karena masing-masing kelompok satu sama lainnya saling berkaitan sehingga apabila salah satu kelompok tidak dikelola secara professional maka mengakibatkan kerugian bagi bank itu sendiri, terutama kelompok funding dan lending. Dalam dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang berorientasi profit, kegiatan pemasaran merupakan suatu kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan. Hal itu dimaksudkan untuk menghadapi pesaing yang dari waktu ke waktu semakin meningkat serta terpenuhinya kebutuhan dan keinginan mitra akan suatu produk atau jasa dari lembaga keuangan tersebut. Demikian pula BMT Tumang Cabang Ampel dalam rangka mengembangkan usahanya membutuhkan teknik untuk memasarkan produk-produknya. Untuk itu sebelum memperkenalkan produk, pihak BMT, harus mengenal atau mengerti kebutuhan kondisi nyata dari para calon
4
nasabah (masyarakat). Setelah itu, baru memperkenalkan produk sesuai dengan kebutuhan mitra. Oleh karena itu mitra harus dipandang sebagai mitra usaha yang saling menguntungkan. Menurut Kasmir, (2000 :165-166) dalam meningkatkan mutu pelayanan dan menyediakan ragam produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah ada beberapa cara yaitu :menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabahnya, memberikan nilai lebih terhadap produk yang ditawarkan dibandingkan dengan produk pesaing, menciptakan produk yang memberikan keuntungan dan keamanan terhadap produknya, memberikan informasi yang benar-benar dibutuhkan nasabah dalam hal keuangannya pada saat dibutuhkan, memberikan pelayanan yang maksimal mulai calon nasabah menjadi nasabah bank yang bersangkutan, berusaha menarik minat konsumen untuk menjadi nasabah bank, berusaha untuk mempertahankan nasabah yang lama dan berusaha mencari nasabah baru baik segi jumlah maupun kualitas nasabah. Dengan demikian, agar suatu lembaga keuangan dapat menguasai pasar dibandingkan dengan lembaga keuangan lain, maka lembaga keuangan tersebut harus mempunyai teknik pemasaran yang baik sehingga dapat mencapai tujuan dari lembaga keuangan tersebut. Karena jangkauan atau pembahasan suatu pemasaran yang sangat luas dan setiap usaha yang dijalankan membutuhkan pemasaran maka istilah tehnik pemasaran akan selalu menarik untuk dibicarakan. Oleh karena itu, penulis ingin mendasarkan pembahasan Tugas Akhir ini pada teknik pemasaran strategi pengenalan
5
produk atau bauran pemasaran (marketing mix). Marketing mix mempunyai 4 elemen yang saling berkaitan dan tidak boleh dipisahkan. 4 elemen tersebut dikenal dengan istilah 4P, yaitu Product, Price, Promotion dan Place. Untuk mengetahui teknik pemasaran Marketing mix yang digunakan BMT Tumang Cabang Ampel dalam mengembangkan usahanya. Maka penulis mengambil judul
“TEKNIK PEMASARAN : MARKETING MIX PRODUK BMT
TUMANG CABANG AMPEL”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Bagaimana teknik pemasaran : Marketing mix yang dilakukan BMT Tumang Cabang Ampel dalam memasarkan produknya? 2. Faktor-faktor apakah yang menjadi kendala BMT Tumang Cabang Ampel dalam memasarkan produknya?
C. Tujuan dan Kegunaan 1. Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah : 1) Untuk mengetahui teknik pemasaran : Marketing mix yang dilakukan BMT Tumang Cabang Ampel dalam memasarkan produknya kepada masyarakat.
6
2) Untuk mengetahui faktor-faktor kendala yang dihadapi BMT Tumang
Cabang
Ampel
dalam
menjalankan
kegiatan
pemasarannya. 2. Adapun kegunaan penulisan tugas akhir ini adalah : a. Bagi Penulis Menambah wawasan dan pengetahuan
dalam lembaga keuangan
khususnya di BMT Tumang Cabang Ampel dan sebagai bekal agar dapat menerapkan ilmu yang tepat antara keadaan teoritis dengan keadaan di dalam lapangan kerja sesungguhnya. b. Bagi BMT Penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan bahan masukan oleh pihak BMT Tumang Cabang Ampel dalam mengembangkan usahanya dimasa yang akan datang. c. Bagi STAIN Salatiga Penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan tambahan reverensi. d. Bagi Pembaca Sebagai tambahan wawasan tentang manajemen yang digunakan untuk memasarkan produk dan mengetahui tentang produk yang ditawarkan oleh BMT Tumang Cabang Ampel serta sebagai bahan referensi dan informasi bagi yang membutuhkan.
7
D. Metode Penelitian 1. Pengamatan ( Observasi ) Yaitu metode pengumpulan data yang dengan cara melakukan pencatatan secara cermat dan sistematis terhadap obyek laporan. 2. Wawancara ( Interview ) Yaitu metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung (berkomunikasi langsung) dengan responden, dalam hal ini adalah pihak yang terkait langsung dengan obyek penulisan, sehingga dapat diperoleh data yang lengkap dan akurat. 3. Dokumentasi Yaitu mencari data-data mengenai hal-hal berupa referensi buku atau catatan buku. Yang mana berupa dokumen atau data tentang geografis BMT Tumang Cabang Ampel.
E. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini menyajikan lima pokok pembahasan dalam penulisan laporan ini yaitu : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
8
BAB II
LANDASAN TEORI Pada bab ini menyajikan dua pokok pembahasan yaitu : Telaah Pustaka dan Kerangka Pemikiran Teoritik. Telaah Pustaka berisi tinjauan dari Tugas Akhir mahasiswa KPI STAIN Salatiga terkait teknik-teknik pemasaran. Sedangkan Kerangka Pemikiran Teoritik berisi pengertian pemasaran, tujuan pemasaran, konsep-konsep pemasaran, ruang lingkup pemasaran (marketing mix), produk Perbankan Syariah, hambatan dalam pemasaran dan faktor-faktor dalam system pemasaran.
BAB III
DISKRIPSI OBYEK Pada bab ini menyajikan gambaran umum dan data-data deskriptif. Gambaran umun disajikan informasi umum mengenai obyek umum penulisan tugas akhir diantaranya Sejarah perkembangan BMT Tumang Cabang Ampel, Struktur organisasi dan Pembagian tugas, Lokasi BMT Tumang dan Wilayah kerja BMT Tumang Cabang Ampel, Produk-produk BMT Tumang, Visi dan Misi dan Keunggulan BMT Tumang. Data-data deskriptif berisi Tehnik pemasaran
yang
telah
dilakukan
pada
BMT
Tumang
Cabang Ampel, Perkembangan organisasi BMT Tumang Cabang Ampel.
9
BAB IV
ANALISIS Pada bab analisis menyajikan telaah kritis terhadap masalah yaitu bagaimana teknik pemasaran : Marketing mix yang dilakukan oleh BMT Tumang Cabang Ampel dalam memasarkan produknya, perkembangan jumlah nasabah, keadaan usaha nasabah, ruang lingkup usaha BMT yang sudah dilaksanakan, dan perkembangan asset BMT Tumang Cabang Ampel. Serta faktor-faktor yang menjadi kendala BMT Tumang Cabang Ampel dalam memasarkan produknya
BAB V
PENUTUP Pada bab ini diuraikan kesimpulan dari penulisan tugas akhir dan diuraikan beberapa saran dari penulis.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka Taukhidah, (2007) menyimpulkan bahwa strategi yang dilakukan oleh BMT Rukyat Salatiga dalam mengembangkan
usahanya
adalah
dengan
cara :1). Strategi pemasaran, 2). Daur Hidup Produk, 3). Proses Pemasaran, 4). Sistem Penghimpunan Dana. Dari hasil tinjauan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pemasaran sangat dibutuhkan suatu lembaga keuangan untuk mengembangkan usahanya agar tetap survive. Pemasaran juga tidak hanya pada pembelian sesaat (booming) tetapi lebih mengutamakan pada pemakaian produk dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penulis akan menitikberatkan Tugas Akhir ini pada tehnik pemasaran yang dilakukan oleh BMT Tumang Cabang Ampel.
B. Kerangka Teoritik 1. Pengertian Pemasaran Arti pemasaran sangatlah berbeda dengan istilah pasar ataupun menjual. Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dengan pembeli. Atau pasar adalah daerah atau tempat (area) yang di dalamnya terdapat kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran yang saling bertemu untuk membentuk suatu harga.(Drs. M. Mursid, 1997). Pemasaran menurut penulis adalah suatu taktik, strategi perusahaan atau lembaga keuangan
10
11
dimana dapat menciptakan barang yang dibutuhkan oleh konsumen dan bisa sampai ke tangan konsumen serta menciptakan suatu kepuasan akan produk yang ditawarkan sehingga akan menghasilkan keuntungan bagi suatu perusahaan atau lembaga keuangan dalam jangka panjang. Menurut Kasmir (2003 : 169) mendifinisikan pemasaran sebagai suatu perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan menghimpun dana, menyalurkan dana, dan jasa-jasa keuangan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan, keinginan, dan kepuasan nasabahnya. Menurut Drs. M. Mursid (1997 : 26) mendifinisikan pemasaran sebagai suatu proses perpindahan barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. Atau dapat dikatakan pula bahwa pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang bertalian dengan arus penyerahan barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Beberapa ahli memberikan bermacam-macam definisi tentang pemasaran, antara lain : a. Pengertian Pemasaran Menurut WY. Stanton Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
12
b. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. c. Pengertian Pemasaran Menurut Philip dan Duncan Pemasaran yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat tangible ke tangan konsumen. d. Pengertian Pemasaran Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat / American Merketing Association Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan yang diarahkan pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. sumber : http://organisasi.org 2. Tujuan Pemasaran Kegiatan pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek biasanya untuk merebut konsumen terutama untuk produk yang baru diluncurkan. Sedangkan dalam jangka panjang dilakukan untuk mempertahankan produk-produk yang sudah ada agar tetap eksis. Begitu pula dengan pemasaran bank merupakan usaha untuk mendapat perhatian, untuk dimiliki, digunakan dan dikonsumsi dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dalam bentuk
13
produk simpanan (giro, tabungan, dan deposito), pinjaman (kredit), dan jasa-jasa lainnya. Secara umum tujuan pemasaran bank adalah untuk : a. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang. b. Memaksimumkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. c. Memaksimumkan
pilihan
(ragam
produk)
dalam
arti
bank
menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula. d. Memaksimumkan
mutu
hidup
dengan
memberikan
berbagai
kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien. (Kasmir, 2003 : 170-171) 3. Konsep-Konsep Pemasaran Menurut Kasmir, (2003 : 173) mendefinisikan bahwa dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep pemasaran dimana masingmasing konsep memiliki tujuan yang berbeda. Adapun konsep-konsep yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Konsep Produksi Menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka. Konsep ini merupakan salah satu falsafah tertua yang menjadi penuntun para
14
penjual dan merupakan konsep yang menekan kepada volume produksi yang seluas-luasnya dengan harga serendah mungkin. b. Konsep Produk Konsep
ini
berpegang
teguh
bahwa
konsumen
akan
menyenangi produk yang ditawarkan mutu dan kinerja yang paling baik serta keistimewaan yang mencolok, konsep ini menimbulkan adanya marketing nyapia (pemandangan yang dangkal terhadap pemasaran). Konsep produk merupakan konsep yang menekankan kepada kualitas, penampilan dan ciri-ciri yang baik. c. Konsep Penjualan Konsep ini biasanya diterapkan pada produk-produk asuransi, ensiklopedia atau kapling-kapling pemakaman, juga untuk lembaga nirbala seperti partai politik (parpol). Dalam konsep ini kegiatan pemasaran ditekankan lebih agresif melalui usaha-usaha promosi yang gencah. d. Konsep Pemasaran Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar. Sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara efektif dan efisien dari yang dilakukan pesaing. Menurut Philip Kotler konsep ini menekankan ke dalam beberapa pengertian di bawah ini : a. Menentukan keinginan pelanggan dan penuhi keinginan tersebut.
15
b. Membuat apa yang anda dapat jual dari pada menjual apa yang anda buat. c. Mencintai pelanggan. d. Berhenti memasarkan produk yang dapat anda buat dan mencoba membuat produk yang dapat anda jual. 4. Ruang Lingkup Pemasaran (Marketing Mix) Ruang lingkup pemasaran merupakan proses perpindahan barang dan jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen agar tercipta kepuasan oleh konsumen dan laba oleh lembaga keuangan. Menurut Drs. M. Mursid, (1997 : 26) Ruang lingkup pemasaran pun terdapat empat kegiatan yang utama yang disebut 4P yaitu : a.
Product (produk) Yang menyangkut pemilihan barang atau jasa yang ditawarkan secara tepat atau dengan kata lain menyangkut produk apa yang dijual.
b. Price (harga) Menyangkut penetapan harga jual barang yang sesuai dengan kualitas barang dan dapat dijangkau oleh konsumen. c. Place (tempat) Menyangkut pemilihan cara pendistribusian barang dan jasa sehingga sampai ke tangan konsumen. d. Promotion (promosi) Menyangkut pemilihan kebijaksanaan promosi yang tepat, sesuai dengan barang atau jasa yang ditawarkan.
16
Dimana 4P diatas adalah merupakan marketing mix. Marketing mix adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh seorang marketing manajer untuk mempengaruhi jumlah permintaan dan meningkatkan omset penjualan agar usahanya bisa sukses. (Drs. M. Mursid, 1997 : 31) Sedangkan menurut Kasmir, 2003 : 186 Marketing Mix adalah (bauran pemasaran) merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan di antara elemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Adapun elemen-elemen 4P membutuhkan strategi sendiri-sendiri yang strategi itu adalah sebagai berikut : 1) Strategi Produk (Product) Produk adalah setiap tawaran yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan. Dimana jenis-jenis tawaran itu adalah berupa barang, jasa, pengalaman, peristiwa, orang, tempat, property, organisasi, informasi dan gagasan. Sedangkan dalam dunia perbankan, produk adalah berupa jasa yang mempunyai karakteristik sebagai berikut : a. Tidak berwujud, artinya tidak dapat dirasakan atau dinikmati sebelum jasa tersebut dibeli. Contohnya : jasa transfer. b. Tidak terpisahkan, artinya antara si pembeli jasa dengan si penjual
jasa
saling
berkaitan.
Contohnya
:
dengan
17
menggunakan kartu kredit, nasabah mempunyai keterkaitan dengan bank sewaktu nasabah membayarkan belanjaannya. c. Beraneka ragam, artinya jasa dapat diperjualbelikan dalam berbagai bentuk. d. Tidak tahan lama, artinya jasa tidak dapat disimpan begitu jasa dibeli maka akan segera dikonsumsi. Kasmir, (2000 : 191) strategi produk yang harus dilakukan untuk mengembangkan suatu produk pada bank adalah sebagai berikut : Penentuan Logo dan Moto Logo merupakan ciri khas suatu bank, sedangkan motto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi bank dalam melayani masyarakat. Baik logo maupun motto harus dirangcang dengan benar. Pertimbangan pembuatan logo dan motto adalah sebagai berikut: -
Memiliki arti (dalam arti positif)
-
Menarik perhatian
-
Mudah diingat
Menciptakan Merek Merek merupakan suatu untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Penciptaan merek harus mempertimbangkan factor-faktor antara lain:
18
-
Mudah diingat
-
Terkesan hebat dan modern
-
Memiliki arti (dalam arti positif)
-
Menarik perhatian
Menciptakan Kemasan Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Dalam dunia perbankan kemasan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan atau jasa kepada para nasabah disamping juga pembungkus untuk beberapa jenis jasanya seperti buku tabungan. Daur Hidup Daur hidup produk (product Life Circle) merupakan perjalanan hidup suatu produk mulai dari produk dijual sampai produk tersebut mati. Daur hidup produk dibagi menjadi 5 tahap yaitu sebagai berikut : a)
Tahap Perkembangan Produk, yaitu produk masih dalam kandungan,
dimulai
dari
masa
menemukan
dan
mengembangkan gagasan produk. Tahap ini belum ada penjualan dan yang ada adalah pengeluaran biaya untuk mendanai pengembangan produk tesebut. b) Tahap Perkenalan, yaitu tingkat penjualan masih kecil. Perusahaan masih belum mendapatkan laba akibat dari tingginya biaya promosi yang dikeluarkan.
19
c)
Tahap Pertumbuhan, yaitu produk sudah diterima oleh pasar. Dalam tahap ini penjualan sudah semakin besar dan laba pun sudah mulai meningkat.
d) Tahap Kedewasaan, yaitu penjualan terus meningkat dan akan mencapai puncak, kemudian turun perlahan akibat mulai masuknya pesaing. e)
Tahap Penurunan, yaitu penjualan akan turun dengan cepat dan seiring dengan menurunnya maka labapun semakin menurun pula.
Penjualan dan laba
penjualan
Laba waktu
Pengembangan
pengenalan Pertumbuhan
kedewasaan
penurunan
Produk Gambat 1. Daur Hidup Produk Sumber : Kasmir, Manajemen perbankan, 2000, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm.194. 2) Strategi Harga (Price) Penentuan harga menjadi salah satu aspek yang sangat penting, yaitu mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya
20
produk dan jasa perbankan. Bagi bank berdasarkan prinsip konvensional, Harga bank adalah bunga, biaya administrasi, biaya provisi dan komisi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, dll. Harga berdasarkan bunga terdapat 3 macam, yaitu : a. Harga Beli adalah bunga simpanan yang diberikan kepada nasabah yang memiliki simpanan, seperti jasa giro, bunga tabungan, dan bunga deposito. b. Harga Jual adalah bunga pinjaman yang dibebankan kepada penerima kredit. c. Biaya-biaya, ditentukan kepada berbagai jenis jasa yang ditawarkan, misalnya biaya administrasi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, dll. Sedangkan pengertian harga menurut bank berdasarkan prinsip syari’ah suatu harga bank adalah bagi hasil. (mata kuliah Ibu Desi Trisnawati, SE Manajemen Pemasaran Bank Syari’ah). Kasmir, (2000 : 198), menyatakan bahwa penentuan harga oleh suatu Bank dimaksudkan untuk berbagai tujuan yang hendak dicapai. Secara umum tujuan penentuan harga adalah sebagai berikut : a) Untuk bertahan hidup Dalam hal ini bank menentukan harga semurah mungkin dengan maksud produk atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran, misalnya untuk bunga simpanan tinggi dan
21
bunga
pinjam
rendah
tetapi
dalam
kondisi
masih
menguntungkan. b) Untuk memaksimalkan laba Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat sehingga laba dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat dilakukan dengan harga murah atau tinggi. c) Untuk memperbesar market share Penentuan harga ini dengan harga yang murah sehingga diharapkan jumlah pelanggan meningkat dan diharapkan pula pelanggan pesaing beralih ke produk yang ditawarkan seperti penentuan suku bunga simpanan yang lebih tinggi dari pesaing. d) Mutu produk Tujuannya adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dan biasanya harga jual ditentukan setinggi mungkin. e) Karena Pesaing Dalam hal ini penentuan harga dengan melihat harga pesaing. Tujuannya adalah agar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing artinya bunga simpanan di atas pesaing dan bunga pinjaman di bawah pesaing.
Menurut Drs. M. Mursid, (1997 : 79), model penetapan harga secara teoritis memberikan gambaran secara sepintas
22
beberapa akibat dari penetapan harga pada suatu tingkat tertentu dengan didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut : a. Obyektif perusahaan adalah maksimalisasi laba dengan jangka pendek (bukan laba jangka panjang) b. Pembeli adalah orang yang paling berkenan atau terpengaruh oleh keputusan harga. c. Harga dapat ditetapkan terpisah dari elemen-elemen marketing mix yang lain. d. Fungsi kebutuhan dan biaya dapat ditetapkan dengan ketetapan tertentu.
3) Srategi Lokasi dan Lay Out Lokasi bank adalah tempat di mana diperjualbelikannya produk perbankan dan pusat pengendalian perbankan. Dalam pratiknya ada beberapa macam lokasi kantor bank yaitu lokasi kantor pusat, cabang utama, cabang pembantu, kantor kas, dan lokasi mesin-mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis sangat mempermudah nasabah dalam berurusan dengan bank. Selain itu, penetapan lay out yang baik dan benar akan menambah kenyamanan nasabah dalam berhubungan dengan bank. Penentuan lay out dapat dilakukan dengan dua macam yaitu lay out gedung dan lay out ruangan. Usahakan lay out ruangan senyaman mungkin dengan penyusunan
23
meja, tempat duduk, atau keindahan lainnya seperti lukisan dan musik sehingga nasabah merasa nyaman dan aman. Secara umum ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam penentuan lokasi dan lay out bank adalah sebagai berikut : a. Agar bank dapat menentukan lokasi yang tepat untuk lokasi kantor pusat, kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas
atau
lokasi
mesin-mesin
ATM.
Tujuannya
agar
memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi dengan bank. b. Agar bank dapat menentukan dan membeli atau menggunakan teknologi yang paling cepat dalam memberikan kecepatan dan keakuratan guna melayani nasabahnya. c. Agar bank dapat menentukan lay out yang sesuai dengan standar
keamanan,
keindahan,
dan
kenyamanan
bagi
nasabahnya. d. Agar bank dapat menentukan metode antrian yang paling optimal, terutama pada hari atau jam-jam sibuk, baik di depan teller atau kasir. e. Agar bank dapat menemukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan di masa yang akan datang. (mata kuliah Ibu Desi Trisnawati, SE Manajemen Pemasaran Bank Syari’ah). Paling tidak ada 2 faktor yang menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi suatu cabang yaitu :
24
1. Faktor Utama (Primer) a. Dekat dengan Pasar b. Dekat dengan Perumahan c. Tersedia Tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang diinginkan d. Terdapat fasilitas pengangkutan seperti jalan raya, atau kereta api atau pelabuhan laut atau pelabuhan udara. e. Tersedia sarana dan prasarana f. Sikap Masyarakat 2. Faktor Sekunder a. Biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian tanah atau pembangunan gedung b. Prospek perkembangan harga tanah, gedung, atau kemajuan di lokasi tersebut. c. Kemungkinan untuk perluasan lokasi. d. Terdapat
fasilitas
penunjang
lain
seperti
pusat
pembelanjaan atau perumahan. e. Masalah pajak dan peraturan perburuhan di daerah setempat. 4) Srategi Promosi (Promotion) Promosi merupakan kegiatan marketing mix, yang terakhir. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun
25
tidak langsung. Salah satu tujuan promosi bank adalah berusaha mengenalkan
bank
kepada
nasabah
serta
menarik
dan
mempertahankan nasabahnya dan calon nasabah yang baru. Keempat macam sarana promosi yang dapat digunakan menurut Kasmir adalah : a) Periklanan (Advertising) Iklan dapat dilakukan dengan berbagai media lewat : •
Pemasangan billboard di jalan-jalan yang strategis
•
Pencetakan brosur baik disebarkan di setiap cabang atau pusat-pusat perdagangan
•
Pemasangan spanduk di lokasi tertentu yang strategis
•
Pemasangan iklan melalui koran, majalah, televise, radio dan lain-lain.
b) Promosi Penjualan Bagi bank promosi penjualan dapat dilakukan melalui : •
Pemberian bunga khusus (special rate) untuk jumlah dana yang relative besar walaupun hal ini akan mengakibatkan persaingan tidak sehat
•
Pemberian intensif kepada setiap nasabah yang memiliki simpanan dengan saldo tertentu.
•
Pemberian cindera mata, hadiah serta kenang-kenangan lainya kepada nasabah yang loyal
26
c) Publisitas Publisitas
merupakan
kegiatan
promosi
untuk
memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, kuis, dan kegiatan lainnya. d) Penjualan Pribadi Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari cleaning service, satpam sampai pejabat bank. 5. Produk-Produk Perbankan Syari’ah a. Produk berdasar prinsip titipan atau simpanan (Depository/AlWadi’ah) Salah satu prinsip yang digunakan oleh bank syari’ah dalam memobilisasi dana adalah dengan menggunakan prinsip titipan. Adapun akad yang sesuai dengan prinsip ini adalah Al-Wadi’ah. AlWadi’ah merupakan titipan murni yang suatu saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki. Secara umum ada dua jenis wadi’ah, yaitu : 1) Wadi’ah Yad Al-Amanah, yang artinya penerima simpanan tidak bertanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada asset titipan selama hal ini bukan akibat dari kelalaian atau kecerobohan yang bersangkutan dalam memelihara barang titipan (karena faktor-faktor di luar batas kemampuan) 2) Wadi’ah Yad Adh-Dhamanah, yang artinya pihak penerima simpanan dapat mempergunakan dan memanfaatkan uang atau
27
barang yang dititipkan dengan menjamin akan mengembalikan asset
tersebut
secara
utuh,
sehingga
penerima
simpanan
bertanggung jawab segala kehilangan/kerusakan yang terjadi pada barang atau uang tersebut. b. Produk Berdasarkan Bagi Hasil (Profit-Sharing) Secara umum, prinsip bagi hasil dalam perbankan syari’ah dapat diartikan dalam 4 akad utama, yaitu al-musyarakah, almudharabah, al-muzara’ah, dan al-musaqah. Tetapi prinsip yang paling banyak dipakai adalah al-musyarakah dan al-mudharabah, sedangkan al-muzara’ah dan al-musaqah digunakan untuk pembiayaan pertanian oleh beberapa bank islam. 1) Al-Musyarakah (Partnership, Project Financing Participation) Al-Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan
kontribusi
dana
(atau
amal/expertise)
dengan
kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan. Al-Musyarakah terbagi menjadi 5 akad, yaitu Syirkah al‘Inan, Syirkah Mufawadhah, Syirkah A’maal, Syirkah Wujuh dan Syirkah Al-Mudharabah. 2) Al-Mudharabah (Trust Financing, Trust Investment) Al-Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak di mana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh
28
(100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola (mudharib) bahwa keuntungan dibagi sesuai kesepakatan bersama dan jika rugi akan ditanggung pemilik modal, kecuali jika ditemukan adanya kelalaian/kesalahan oleh pihak pengelola dana seperti kecurangan dan penyalahgunaan dana. Akad mudharabah dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : •
Mudharabah Muthlaqah, bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh specifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis.
•
Mudharabah Muqayyadah, bentuk kerja sama antara shahibul maal dan mudharib di mana mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu, atau tempat usaha.
c. Produk Berdasarkan Jual Beli (Sale and Purchase) 1) Bai’Al-Murabahah (Deferred Payment Sale) Yaitu jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Di mana si penjual harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya. 2) Bai’As-Salam (In-Fornt Payment Sale) Yaitu pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan di muka.
29
3) Bai’ Al-Istishna’ (Purchase By Order Or Manufacture) Yaitu kontrak antara penjual dan pembuat barang di mana pembuat barang menerima pesanan dari pembeli. Kemudian pembuat barang lalu berusaha melalui orang lain untuk membuat atau membeli barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya kepada pembeli akhir. Kedua belah pihak bersepakat atas harga serta system pembayaran baik dibayar di muka, cicilan, atau ditangguhkan sampai suatu waktu pada masa yang akan datang. 4) Produk Berdasarkan Sewa (Operational Lease and Financial Lease) a) Al-Ijarah (Operational Lease) Yaitu akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan (ownership/milkiyyah) atas barang itu sendiri. b) Al-Ijarah Al-Muntahia Bit-Tamlik (Financial Lease With Purchase Option) Yaitu sejenis perbaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan si penyewa.
30
d. Produk Berdasarkan Jasa (Fee-Based Services) 1) Al-Wakalah (Deputyship) Yaitu penyerahan, pendelegasian, atau pemberian mandate atau pelimpahan kekuasaan oleh seseorang kepada yang lain dalam hal-hal yang diwakilkan. 2) Al-Kafalah (Guaranty) Merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung, atau mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin. Ada 5 jenis Al-Kafalah yaitu Kafalah Bin-Nafs, Kafalah Bil-Maal, Kafalah Bit-Taslim, Kafalah Al-Munjazah, dan Kafalah Al-Muallaqah. 3) Al-Hawalah (Transfer Service) Yaitu pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. Sebagai misal, A (muhal) memberi pinjaman kepada B orang yang berutang (muhil), sedangkan B masih mempunyai piutang pada C (muhal’alaih). Begitu B tidak mampu membayar utangnya pada A, ia lalu mengalihkan beban utang tersebut pada C. Dengan demikian, C yang harus membayar utang B kepada A, sedangkan utang C sebelumnya pada B dianggap selesai.
31
4) Ar-Rahn (Mortgage) Yaitu menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Dengan kata lain rahn berarti jaminan utang atau gadai. 5) Al-Qardh (Soft and Benevolent Loan) Yaitu pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan, atau akad saling membantu dan bukan transaksi komersial. (Muhammad Syari’I Antonio, 2001 : 85-134) 6. Hambatan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dalam Sistem Pemasaran Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran di bedakan menjadi 2 faktor yaitu : a. Faktor Lingkungan Mikro Dimana pada faktor ini terdapat komponen-komponen yang mempengaruhi, meliputi : 1) Manajemen itu sendiri Maksudnya adalah kemampuan dari masing-masing fungsi manajemen yang ada di dalam bank untuk bekerja sama, atau
32
masing-masing fungsi saling mendukung kegiatan pemasaran yang di jalankan. 2) Penyedia Barang dan Jasa Merupakan perusahaan yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan maupun pesaing untuk menghasilkan barang dan jasa, seperti peralatan, tenaga kerja, bahan baku, dan listrik. 3) Perantara Pemasaran Merupakan perusahaan yang membantu mempromosikan, menjual dan mendistribusikan barang-barang ke pembeli akhir, 4) Nasabah Merupakan konsumen yang membeli atau menggunakan produk yang dijual ditawarkan oleh bank. Jenis-jenis nasabah (pelanggan) terdiri dari : a) Pasar
Konsumen,
yaitu
konsumen
rumah
tangga
dan
perorangan yang membeli produk bank untuk konsumsi pribadi, misalnya tabungan perorangan. b) Pasar Industri merupakan organisasi yang membeli produk digunakan dalam proses produksi industri. c) Pasar Reseller, organisasi yang membeli barang dan jasa untuk dijualnya kembali dengan mendapatkan laba.
33
d) Pasar Internasioanal merupakan pembeli yang berasal dari luar negeri seperti konsumen, produsen, reseller dan pemerintah asing. 5) Pesaing Pesaing bank terdiri dari pesaing yang sama atau sejenis yaitu bank-bank dan pesaing yang jauh atau pesaing yang menjual produk yang mirip dijual oleh produk bank seperti lembaga keuangan lainnya. 6) Publik Merupakan kelompok manapun yang mempunyai minat nyata atau minat potensial atau dampak terhadap kemampuan sebuah organisasi mencapai sasarannya. Publik terdiri dari : a) Publik Keuangan, merupakan public yang mempengaruhi perusahaan untuk memperoleh dana seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. b) Publik Media, merupakan organisasi yang memberikan layanan berupa liputan berita seperti surat kabar, majalah, televise, radio atau media lainnya. c) Publik Pemerintah d) Publik Umum e) Publik Lokal, merupakan masyarakat yang ada sekitar lokasi f) Publik
Interen,
merupakan
bersangkutan yang terlibat.
karyawan
perusahaan
yang
34
b. Faktor Lingkungan Makro 1) Lingkungan Demografis Merupakan lingkungan yang menyangkut kependudukan seperti jumlah penduduk, kepadatan penduduk disuatu wilayah, lokasi penduduk, usia penduduk, jenis kelamin, pendidikan dan pergeseran penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain seperti urbanisasi. 2) Lingkungan Ekonomis Merupakan factor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pembelanjaan konsumen. Yang menyebabkan perubahan daya beli adalah perubahan pendapatan, dan perubahan harga-harga di pasar. 3) Lingkungan Alam Merupakan sumber daya alam yang dibutuhkan seperti kebutuhan bahan baku, biaya energi, tingkat polusi. Pengaruhnya adalah kekurangan bahan baku, meningkatnya biaya energi, meningkatnya tingkat polusi, campur tangan pemerintah dalam lingkungan sumber daya alam. 4) Lingkungan Teknologi Merupakan kekuatan-kekuatan yang menciptakan teknologi baru, menciptakan inovasi baru melalui pengembangan produk baru serta mampu menangkap peluang-peluang yang ada.
35
5) Lingkungan
politik
dan
undang-undang
yang
mengawasi
perusahaan seperti badan pemeritah, kelompok penekan yang mempengaruhi dan membatasi ruang gerak organisasi dan individu dalam suatu masyarakat seperti tumbuhnya lembaga swadaya masyarakat (LMS). 6) Lingkungan Kultural Merupakan lembaga-lembaga atau kekuatan lain yang mempengaruhi nilai di masyarakat seperti persepsi, preferensi dan perilaku masyarakat.
BAB III DISKRIPSI OBYEK
A. GAMBARAN UMUM 1. Sejarah Perkembangan BMT Tumang Cabang Ampel Dalam mewujudkan peran pembangunan untuk menyejahterakan usaha masyarakat menengah kebawah, maka BMT Tumang mendirikan salah satu kantor cabang di Ampel. Dengan melihat prospek di Ampel yang terbuka lebar dan banyak peluang pasar, serta daerah sekitar yang tergolong produktif merupakan alasan yang mendasar bagi BMT Tumang untuk merintis usaha Ba’itul Maal Wat-Tamwil di wilayah Ampel. Yang diharapkan
dapat
membantu
masyarakat
dalam
menyejahterakan
kehidupannya. BMT Tumang Cabang Ampel pertama kali di resmikan pada tanggal 21 Juni 2005, dengan mengontrak bangunan yang telah jadi selama 3 tahun yang lokasinya berada dibelakang pasar Ampel. Lokasi itu dipilih dikarenakan situasi saat itu pasar Ampel baru dalam pembangunan. Sehingga dimungkinkan lokasi pembangunan BMT sangatlah tepat dan strategis. Promosi yang dilakukan karyawan BMT pun harus bersifat aktif, di mana karyawan yang harus bekerja keras dan agresif dalam memperkenalkan BMT sehingga bisa menjadi nasabah dan dapat bersilaturahmi juga kepada warga sekitar.
37
37
Setelah pembangunan pasar Ampel jadi, prospek BMT Tumang Cabang Ampel yang letaknya di belakang pasar mulai tidak efektif lagi, dan karena BMT Tumang harus tetap berjalan dan harus memperluas pasar sehingga target tercapai, maka pengelola berinisiatif mencari lokasi yang lebih strategis. Karena alasan itu, maka pada bulan Maret 2008 BMT Tumang Cabang Ampel melakukan pemindahan lokasi kantor yaitu dari belakang pasar Ampel kedepan pasar Ampel. Lokasinya terletak dipinggir jalan raya Solo-Semarang, sehingga dapat menjadikan kantor BMT Tumang Cabang Ampel lebih strategis dibandingkan lokasi kantor yang berada dibelakang pasar. Dengan lokasi yang lebih strategis, mudah dijangkau serta transportasi yang mudah, diharapkan dapat menciptakan kenyamanan dan kepuasan oleh nasabah. Dengan berpindahnya kantor dari belakang ke depan pasar, maka karyawan sudah tidak harus melakukan promosi secara aktif lagi tetapi promosi secara pasif, yaitu nasabah yang datang ke lembaga keuangan yang diinginkan. Hal itu dikarenakan telah tertanamnya rasa kepercayaan dari BMT. Sehingga sistem pendanaan maupun pembiayaan dapat terlaksana hingga sekarang. 2. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas a. Stuktur Organisasi KSU BMT Tumang Suatu organisasi pada umumnya mengandung unsur-unsur adanya sekelompok orang, adanya pimpinan, kerja sama, tujuan, dan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab. Untuk memudahkan dalam mengoperasikan perusahaan maka disusun struktur organisasi.
38
Dalam struktur organisasi digariskan mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian. Struktur organisai adalah gambaran secara skematis mengenai hubungan-hubungan, kerja sama dari orang-orang dalam rangka mencapai tujuan. Adapun struktur organisasi pada KSU “BMT TUMANG” adalah sebagai berikut : Gambar 2 Struktur Organisasi KSU BMT TUMANG Tahun 2005-2009 RAPAT ANGGOTA
BADAN PENGAWAS PENGAWAS MANAJEMEN
PENGAWAS SYARI’AH
PENGURUS
MANAJER UTAMA MANAJER OPERASIONAL
PENGELOLA
DIVISI MAAL
MANAJER UMUM SDM & ADM KEUANGAN
MANAJER CABANG
MANAJER CABANG
MANAJER CABANG
MANAJER CABANG
MARKETING
MARKETING
MARKETING
MARKETING
TELLER
TELLER
TELLER
TELLER
Sumber : Profil KSU BMT Tumang
39
Perusahaan membutuhkan adanya struktur organisasi yang tepat dan jelas sebagai dasar untuk menjelaskan aktivitas sehari-hari. Adapun struktur organisasi yang digunakan pada KSU “BMT TUMANG” adalah struktur organisasi garis, yaitu struktur yang menunjukkan suatu rangkaian dari kekuasaan perintah dari manajemen ke bawah melalui bermacam-macam bagian sampai pada tingkat kekuasaan atau tanggung jawab terendah. b. Tugas dan wewenang dalam struktur organisasi 1) Rapat Anggota a) Kewenangan : berhak memilih dan memberhentikan pengurus. b) Tugas : menerima laporan pertanggung jawaban tahunan. 2) Badan Pengurus a) Kewenangan
:
mewakili
anggota
(pendiri),
pengurus
berwenang untuk memastikan jalan tidaknya BMT dan membuat kebijakan umum serta melaksanakan pengawasan pelaksanaan kegiatan BMT sehingga sesuai dengan tujuan. b) Tugas : •
Menyusun kebijakan umum BMT
•
Melakukan pengawasan kegiatan dalam bentuk persetujuan pembiayaan untuk suatu tujuan tertentu dan melakukan pengawasan tugas manajemen (pengelola)
•
Memberikan persetujuan terhadap produk-produk yang akan ditawarkan kepada organisasi
40
3) Pengawas Syariah a. Kewenangan : memberikan solusi dan diajukan kepada pengurus sebagai saran dan masukan kepada pengelola dan jajaran manajemen serta merumuskan konsep good corporate government b. Tugas : mengawasi jalannya sirkulasi keuangan apakah menyimpang dari ajaran syariah atau tidak. 4) Pengawas Manajemen a. Kewenangan : merekomendasikan akuntan public kepada pengurus b. Tugasnya : 1) Mengawasi jalannya sirkulasi setiap bulan maju tidaknya sirkulasi keuangan. 2) Menerima
laporan
tiap
bulan
untuk
mengukur
perkembangan BMT secara berkala. 5) Manajer Utama Fungsi Manajer Utama adalah menampung aspirasi, saran, kritik dan menentukan sikap untuk kemajuan BMT Tumang. Tugas Manajer Utama adalah : •
Mengatur dan mengkoordinasi manajer cabang
•
Menentukan keputusan dalam RAT
41
•
Mengkoordinasi kinerja tiap-tiap staf, karyawan, karyawati, manajer cabang dan seluruh yang terlibat pada KSU BMT Tumang untuk kemajuan yang lebih baik
6) Manajer Umum Fungsi Manajer Umum adalah memimpin jalannya BMT sehingga sesuai dengan tujuan dan kebijakan umum yang digariskan oleh pengurus. Sedangkan tugas dari Manajer Umum adalah sebagai berikut : •
Membuat rencana kerja secara periodic, meliputi : rencana pemasaran, pembiayaan, biaya operasi, dan rencana keuangan.
•
Membuat kebijakan khusus sesuai dengan kebijakan umum yang digariskan oleh pengurus.
•
Memimpin dan mengarahkan kegiatan yang dilaksanakan oleh stafnya.
•
Membuat laporan secara periodic kepada pengurus berupa : laporan pembiayaan baru, perkembangan pembiayaan, laporan keuangan.
•
Memberikan tanda tangan validasi.
7) Manajer Administrasi Fungsi
Manajer
Administrasi
adalah
menangani
administrasi keuangan, menghitung bagi hasil serta menyusun laporan keuangan.
42
Tugas dari manajer administrasi adalah : •
Mengerjakan jurnal buku besar.
•
Menyusun rencana percobaan.
•
Melakukan perhitungan bagi hasil simpanan dan pembiayaan.
8) Manajer Operasional Fungsi dari manajer operasional adalah Merencanakan, mengarahkan, mengontrol serta mengevaluasi seluruh aktivitas di bidang operasional baik yang berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal yang dapat meningkatkan profesionalisme BMT khususnya dalam pelayanan terhadap mitra maupun anggota BMT. Tugas dari manajer operasional adalah : •
Terselenggaranya
pelayanan
yang
memuaskan
(service
excellence) kepada mitra atau anggota BMT •
Terevaluasi dan terselesaikannya seluruh permasalahan yang ada dalam operasional BMT
•
Terarsipnya surat masuk dan keluar serta notulasi rapat manajemen dan rapat operasional.( Buku Standart Operasional Prosedur).
9) Devisi Maal Fungsi dari devisi maal adalah menyalurkan pembiayaan qordhul hasan dengan tanpa bagi hasil untuk masyarakat atau pedagang kecil miskin dan yang produktif melalui POKUSMA (Kelompok Usaha Masyarakat ).
43
Tugas dari devisi maal adalah : •
Melakukan survey untuk pengalokasian dana qordhul hasan
•
Melakukan pembinaan dan pemberian subsidi untuk ustad/guru TPA
•
Memberikan bea siswa untuk anak SD,SMP dan SMA
•
Membantu kegiatan social keagamaan (mengaji, kajian umum, pembangunan masjid, dll)
•
Memberikan santunan untuk fakir miskin yang dilaksanakan setahun sekali di bulan ramadhan
•
Memberikan santunan untuk yatim piatu yang dilaksanankan di bulan muharom
•
Membuat bulletin dakwah
•
Melakukan pembinaan kepada ta’mir masjid FOTAMAS (Forum Ta’mir Masjid )
Sumber : Draf Program Kerja Divisi Maal KSU BMT Tumang 10) Manajer Cabang Fungsi dari manajer cabang adalah melaksanakan kegiatan pelayanan kepada anggota serta melakukan pembinaan agar pembiayaan yang diberikan tidak macet. Tugas manajer cabang adalah : •
Menyusun rencana pembiayaan.
•
Menerima usulan dan melakukan wawancara analisa biaya.
44
•
Menganalisa
proposal
pembiayaan
anggota,
melakukan
administrasi pembiayaan. •
Melakukan pembinaan terhadap anggota.
•
Membuat laporan perkembangan pembiayaan.
11) Marketing Fungsi dari marketing adalah mengusulkan strategi pemasaran untuk jangka pendek, menengah dan panjang sesuai dengan kebijakan pemasaran. Tugas dari marketing adalah : •
Mempromosikan lembaga serta mencari nasabah baru
•
Menjalankan tugas lapangan untuk menawarkan produk BMT
•
Mengatur rute kunjungan harian
•
Melaporkan kendala-kendala yang dihadapi dilapangan kepada manajer cabang.
12) Teller Fungsi dari teller adalah bertindak sebagai penerima uang dan juru bayar, serta diharuskannya mengetahui semua jenis pekerjaan. Tugas dari teller adalah : •
Menerima atau menghitung uang dan membuat bukti penerimaan
•
Melakukan pembayaran sesuai dengan perintah keluar
45
•
Melayani dan membayar pengambilan simpanan
•
Membuat buku kas harian
•
Bertanggung jawab penuh pada asset BMT yaitu uang brankas, surat jaminan nasabah dan teller room
•
Melaporkan hasil progress harian
•
Membuat input data, daftar kolektibilitas pembiayaan dan surat akad pembiayaan
•
Setiap akhir kerja menghitung uang yang ada dan meminta pemeriksaan kepada manajer cabang.
3. Lokasi BMT Tumang dan Wilayah Kerja BMT TUMANG Cabang Ampel a. Lokasi BMT Tumang KSU BMT TUMANG merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di Boyolali dengan wilayah kerja di Boyolali. KSU BMT Tumang terletak di Jalan Boyolali-Magelang Km.10, Cepogo, Boyolali 57362 Telp. (0276) 323 454- Faks. 323 336, E-mail :
[email protected] . Alasan pemilihan lokasi itu dikarenakan letaknya yang cukup strategis, sehingga memudahkan nasabah untuk menabung di BMT. Wilayah kerja KSU BMT Tumang kabupaten Boyolali saat ini sudah berdiri lima lokasi, satu di kantor pusat dan empat kantor cabang yaitu :
46
1) Kantor Pusat : KSU BMT Tumang Pusat Jalan Boyolali-Magelang Km.10, Cepogo, Boyolali 57362 Telp. (0276)
323
454-
Faks.
323
336,
E-mail
:
[email protected]. 2) Kantor cabang : a) KSU BMT Tumang cabang Tumang JL. Melati No.12 Tumang, Cepogo, Telp. (0276) 323 335 b) KSU BMT Tumang cabang Cepogo Jl. Boyolali-Magelang Km.10, Cepogo, Telp (0276) 323 454 c) KSU BMT Tumang cabang Boyolali Jl. Pandanaran No. 299 Boyolali, Telp. (0276) 323 034 d) KSU BMT Tumang cabang Ampel Jl. Raya Ampel No. 8, Depan Pasar Ampel, Telp. ( 0276) 330 626 Sumber : Zaini IS, Amd, Laporan Target Tinjauan Manajer LKMS Sejiwa b. Cara Kerja dan Wilayah Kerja BMT Tumang Cabang Ampel Cara kerja yang dilakukan BMT Tumang Cabang Ampel disebut dengan istilah Team Work. Team Work adalah diwajibkannya mengetahui semua jenis pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan dalam BMT Tumang Cabang Ampel. Hal itu dikarenakan berhasil atau tidaknya karyawan dalam pencapaian target tergantung dari kerja Team Work tadi. Sebagai contoh, seorang teller harus mengetahui cara kerja castemer sevice, marketing, dll, karena bagian marketing bisa
47
berhasil karena teller dan begitu juga sebaliknya. Seorang manajer cabang pun tidak hanya berdiam diri di kantor dan tidak hanya memantau, mengkoordinir dan mengarahkan cara kerja teller dan marketing, tetapi juga ikut terjun langsung ke lapangan. Lokasi BMT Tumang Cabang Ampel yang dekat dengan pasar tidak menjadikan BMT Tumang Cabang Ampel memfokuskan wilayah kerjanya di pasar Ampel. Tetapi justru memfokuskan wilayah kerja disekitar luar pasar atau daerah-daerah sekitar BMT, lembaga-lembaga pendidikan (instansi-instansi), kecamatan Ampel. Bahkan tidak hanya daerah sekitar ampel saja, tetapi wilayah kerjanya telah sampai pada kabupaten Semarang. 4. Produk-Produk di BMT Tumang Cabang Ampel Dalam memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat, KSU BMT Tumang menawarkan produk-produk jasa perbankan yang dikelompokkan menjadi dua katagori, yaitu : a. Produk Perhimpunan Dana/ Simpanan ( Saving Products ) Produk Simpanan ini merupakan produk simpanan yang dapat digunakan masyarakat dalam menyimpan kekayaannya. Produk ini terdiri dari : 1) Simpanan Mudharobah Biasa (SIMUDAH) Merupakan simpanan masyrakat yang transaksinya dapat dilakukan sewaktu-waktu dan mendapat bagi hasil. Bagi hasil adalah perhitungan pendapatan yang diperoleh lembaga BMT
48
setiap bulan berjalan berdasarkan nisbah (ratio) yang disepakati antara penyimpan maupun penarikannya dapat dilayani di rumah atau tempat usaha nasabah. Simpanan awal sebesar Rp. 10.000,00 dan selanjutnya minimal Rp. 1000,00. 2) Simpanan Idul Fitri (SIFITRI) Merupakan simpanan masyarakat yang dipersiapkan untuk perayaan Idul Fitri dan mendapatkan bagi hasil. Simpanan awal Rp. 1.000,- (seribu rupiah). Simpanan Sifitri dikatagorikan menjadi dua yaitu : a) Sifitri Biasa Simpanan dana pihak ketiga yang diambil pada saat Idul Fitri. Simpanan awal tidak ditentukan sesuai kesepakatan nasabah. b) Sifitri Berjangka Simpanan dana pihak ketiga yang pengambilannya pada saat Idul Fitri dan ditentukan jangka waktunya selama 10-12 bulan. Simpanan awal sebesar Rp. 100.000,00 dan setiap bulan harus masuk dalam rekening sebesar Rp. 100.000,00. 3) Simpanan Idul Adha/Qurban (SIDUL) Merupakan simpanan masyarakat yang dipersiapkan untuk membeli hewan kurban dan mendapat bagi hasil. Dan hanya dapat diambil pada saat Idul Qurban.
49
4) Simpanan Pendidikan (SIDIDIK) Merupakan simpanan masyarakat yang digunakan untuk biaya pendidikan dan mendapat bagi hasil. Setoran awal Rp. 1.000,00 (seribu rupiah) dan selanjutnya minimal Rp. 500,00 (lima ratus rupiah). Rumus : Saldo Simpanan Pendapatan
Anggota
X Bagi Total
Outstanding
Nisbah Bagi
Hasil X Hasil
BMT
Anggota
BMT Tumang
Contoh : Saldo Simpanan
= Rp.
1.000.000,00
Outstanding BMT
= Rp. 3.488.497.830,48
Pendapatan Bagi Hasil BMT
= Rp.
84.052.287,00
Nisbah Bagi Hasil
= 45%
Bahi Hasil Anggota
= Rp. 10.842,35
Atau Setara
= +/- 1,08% / bulan atau 12,96 / tahun
5) Simpanan Haji (SIAJI) Simpanan masyarakat yang dipersiapkan untuk menunaikan ibadah haji dan pengambilannya dapat diambil pada saat nasabah akan melaksanakan ibadah haji, serta mendapatkan bagi hasil.
50
6) Simpanan Menikah (SIMENIK) Merupakan simpanan yang dipersiapkan untuk perayaan pernikahan dan mendapat bagi hasil. Setoran awal Rp. 1000,(seribu rupiah) dan selanjutnya minimal Rp. 500,- (Lima ratus rupiah). 7) Simpanan Berjangka/Deposito (SIJANGKA) Simpanan yang pengambilannya secara berjangka. Jumlah setoran minimal Rp. 1.000.000,00 dengan tidak ada batas maksimal. Jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 dan 12 bulan dan dapat diperpanjang sesuai dengan perjanjian. Contoh perhitungan bagi hasil : Simpanan Mudhorobah Berjangka (Deposito) Pak Fulan sebesar Rp. 1.000.000,- dengan
jangka
waktu 3
bulan.
Kesepakatan nisbah bagi hasil antara anggota : BMT adalah 40:60. Bila total outstanding pembiayaan BMT (saldo dana BMT yang dipinjam anggota) adalah Rp. 900.000.000,- dan pendapatan bagi hasil pembiayaan BMT adalah Rp. 23.000.000,- maka perhitungan bagi hasil yang akan didapat oleh Pak Fulan bulan tersebut adalah :
1.000.000 X 23.000.000 X 40% = 10.222,22 900.000.000 Maka jumlah bagi hasil yang diterima bulan tersebut adalah : Rp. 10.222,22
51
b. Produk Penyaluran Dana / Pembiayaan ( financing Products ) Produk pembiayaan merupakan usaha pembiayaan ( kredit ) yang akan diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Produk ini terdiri dari : 1) Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan
Mudharobah,
merupakan
pembiayaan
kerjasama antara shahibul maal atau pemilik dana dengan nasabah sebagai pelaksana usaha atau mudharib untuk membiayai modal usaha atau proyek yang produktif dan halal dengan bagi hasil yang disepakati bersama, dan pengembalian pembiayaan sesuai jangka waktu yang disepakati (muqayyadah). 2) Pembiayaan Musyarakah Yaitu kerjasama atau pengkongsian dana yang dilakukan oleh dua atau lebih anggota pengkongsian dalam suatu usaha yang dijalankan
oleh
pelaksana
dengan
pembagian
keuntungan
dilakukan sesuai kesepakatan bersama. Penyertaan dana atau boleh juga pihak lain yang disepakati bersama. Dalam pembiayaan ini pemilik dana boleh melakukan intervensi manajemen. 3) Pembiayaan Murobahah Yaitu akad jual beli antara mitra dan bank. Dimana bank membiayai kebutuhan investasi nasabah yang dijual dengan harga pokok dan mitra membayar di akhir dengan ketentuan waktu dan margin mark up yang telah disepakati bersama. Pembiayaan ini
52
dilakukan dengan cara angsuran atau cicilan dalam jangka waktu yang ditentukan. 4) Pembiayaan Ijaroh Muntahiyah Bittamlik Yaitu pembiayaan perjanjian antara bank sebagai lessor (menyewakan sesuatu atau barang, rumah dan bangunan) dengan nasabah sebagai penyewa/ lessee. Penyewa setuju untuk membayar harga pokok sewa barang tersebut dengan kelebihan yang telah disepakati dan pada akhir sewa terjadi pemindahan hak kepemilikan dari bank kepada penyewa. 5) Pembiayaan Qordhul Hasan Yaitu merupakan pembiayaan lunak yang diberikan kepada anggota/masyarakat dengan pertimbangan sosial. Dimana anggota tidak dituntut memberikan tambahan hanya mengembalikan sebesar pokoknya saja. 6) Pembiayaan Salam Salam (salaf) adalah akad pembelian (jual-beli) yang dilakukan dengan cara, pembeli melakukan pemesanan pembelian terlebih
dahulu
atas
barang
yang
dipesan/diinginkan
dan
melakukan pembayaran dimuka atas barang tersebut, baik dengan cara pembayaran sekaligus ataupun dengan cara mencicil. Yang keduanya harus diselesaikan pembayarannya (dilunasi) sebelum barang yang dipesan /diinginkan diterima kemudian. (Pengantaran barang/delivery dilakukan dengan cara ditangguhkan).
53
Digunakan untuk membiayai produk (terutama) pertanian dengan jangka waktu pendek (kurang atau sama dengan 6 bulan), namun di dalam praktek terhadap barang-barang yang mempunyai spesifikasi jelas (kuantitas dan kualitas) dapat juga dibiayai dengan produk salam ini, seperti produk garment (pembuatan pakaian jadi) 7) Piutang Istishna Produk istishna dapat diimplikasikan untuk transaksi jualbeli yang prosesnya dilakukan dengan cara pemesanan barang terlebih dahulu (pembeli menugasi penjual untuk membuat barang sesuai spesifikasi pembeli, seperti pada proyek konstruksi) dan pembayaran dapat dilakukan dimuka, cicilan atau ditangguhkan sampai jangka waktu yang telah disepakati. Istishna Paralel : Jika BMT bertindak sebagai penjual kemudian memesan kepada pihak lain (sub-kontraktor) untuk menyediakan barang pesanan dengan cara istishna, maka hal ini disebut dengan istishna paralel. 8) Pembiayaan Qard Merupakan produk pelengkap untuk memenuhi kebutuhankebutuhan lain yang tidak bersifat komersial. Pinjaman qard diberikan dengan jangka waktu yang sangat pendek. Sumber dana pinjaman qard ini diperoleh dari BMT sendiri dan penyajiannya dilakukan dalam aktiva lain-lain.
54
Sedangkan Al-Qardhul Hasan, untuk memenuhi kebutuhan bersifat sosial. Sumber dana diperoleh dari dana ekstern atau dana kebajikan seperti, zakat, infak, dan shodaqah. 5. Visi dan Misi BMT Tumang
Visi dari BMT TUMANG adalah menjadi lembaga keuangan syariah yang mandiri untuk kesejahteraan masyarakat. BMT TUMANG mempunyai misi yaitu mewujudkan lembaga keuangan syariah sebagai media dakwah dalam penguatan ekonomi masyarakat
dengan
mengacu
fatwa
Dewan
Syariah
Nasional,
Meningkatkan Rasio Kesehatan, Kualitas Asset, Kecukupan Modal dan Efisien, Menumbuhkan Budaya Kerja dengan Prinsip jujur, amanah, adil dan professional, Mewujudkan lembaga keuangan syariah yang dapat menjadi tumpuan masyarakat dalam bidang simpanan dan pembiayaan dengan mengutamakan aspek manfaat jangka panjang, Berperan aktif sebagai Amil dalam pengelolaan Zakat, Infak, shodaqoh dan Wakaf (ZISWAH). 6. Keunggulan BMT Tumang
Sistem dan kinerja BMT berpegang pada prinsip dasar yang berlandaskan syariah. BMT menjauhkan dari system riba, maysir, gharar, yang melanggar prinsip fiqh alghunmu bil ghunmi (keuntungan muncul bersama resiko) atau al kharaj bi dhaman (hasil muncul bersama beban) yaitu dengan system bagi hasil. Dengan menitipkan dana di BMT TUMANG dana aman, bermanfaat dan insyaAllah barokah. Selain itu
55
pelayanan maksimal, siap mengambil dan mengantar. (Brosur BMT Tumang)
B. DATA-DATA DISKRIPTIF 1. Tehnik yang dijalankan untuk mensosialisasikan produk-produk pada saat pendirian BMT Tumang Cabang Ampel adalah :
a. Menggunakan 2 cara strategi perkenalan yang pertama, “Gebyar” yaitu semua marketing dari berbagai cabang dikumpulkan menjadi satu di Ampel dan semua dikerahkan ke daerah-daerah sekitar Ampel, seperti masjid, instalansi pendidikan, kecamatan dan rumah-rumah warga. Yang kedua, “Soft Opening” yaitu mengadakan acara perkenalan atau sosialisasi dengan mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat (ketua RT/RW), para pejabat, dan warga masyarakat yang tergolong ahniah (orang kaya). Sehingga dengan cara itu diharapkan bisa terjalin kerja sama yang baik antara masyarakat dengan BMT Tumang Cabang Ampel. b. Selain menggunakan cara di atas, dalam memperkenalkan pendirian BMT Tumang Cabang Ampel juga dengan pembuatan pamflet, liflet dan juga setangkai bunga mawar dengan tulisan BMT Tumang Cabang Ampel, untuk diberikan kepada warga masyarakat sebagai promosi telah dibukanya BMT Tumang yang bercabang di Ampel. Serta disebarkan di tempat-tempat umum seperti masjid dan pasar agar dapat diketahui masyarakat luas.
56
2. Perkembangan Organisasi BMT Tumang Cabang Ampel a. SDM (Sumber Daya Manusia) Pada BMT Tumang
Sumber daya yang terpenting dalam suatu organisasi atau lembaga adalah sumber daya manusia. Dimana keberadaan SDM yang ada akan berpengaruh terhadap maju atau mundurnya suatu organisasi. SDM yang ulet, handal dan punya daya juang tinggi akan membawa kemajuan bagi organisasi. Namun sebaliknya SDM yang mempunyai daya juang rendah akan membawa organisasi kearah kemunduran. Sumber daya manusia yang ada di BMT Tumang selain pengelola, terdapat pula beberapa orang pengurus yang ada di kantor pusat terdiri dari : 1 orang manajer utama, 4 orang manajer cabang, 1 orang manajer Umum, 12 orang marketing, 1 orang kepala devisi maal, 4 orang teller, 1 staf administrasi, 1 orang manajer operasional, 1 orang office boy. Adapun daftar pengelola KSU BMT Tumang Pusat dapat dilihat pada tabel di bawah ini : TABEL 1 Daftar Pengelola KSU BMT Tumang Pusat No
Nama
Jenis Kelamin
Pendidikan
Jabatan
1
Adib Zuhairi, S.Sos
Laki-laki
S1
Manajer Utama
2
Joko Sriyanto
Laki-laki
SLTA
Manajer Umum
3
Woro Anggorowati, A.Md
Perempuan
DIII
Kasir / Teller
4
Haris Darmawan
Laki-laki
SLTA
Manajer Operasional
5
Yuni Widiyati,SH
Perempuan
SI
Marketing
6
Lely Hendrilyani, SH
Perempuan
S1
Marketing
57
No
Nama
Jenis Kelamin
Pendidikan
Jabatan
7
Sutarso, S.Pd
Laki-laki
S1
Marketing
8
Dian Apriani U, SH
Perempuan
S1
Marketing
9
Triwik Wahyuningsih,SH
Perempuan
S1
Marketing
10
Wiwin Damayanti Y, SE
Perempuan
S1
Staf Administrasi
11
Nur Hidayat A
Laki-laki
SLTA
Manajer Cabang
12
Agus Setiawan
Lali-laki
SLTA
Marketing
13
Parnu
Laki-laki
SLTA
Manajer Cabang
14
Jumali
Laki-laki
SLTA
Kepala devisi Maal
15
Trijoko, SE
Laki-laki
SI
Manajer Cabang
16
Mila Rasyida, SE
Perempuan
SI
Kasir/ Teller
17
Evy Fajar Ikhtiarti
Perempuan
SI
Kasir / Teller
18
Hadziq Nastain, SHI
Laki-laki
SI
Marketing
19
Tri Mulyadi, Amd
Laki-laki
D3
Manajer Cabang
20
Yusuf Shokhifurin Ar, ST
Laki-laki
SI
Marketing
21
Endah Retnaningrum, SP
Perempuan
SI
Teller/Kasir
22
Diyah Sayekti W M, SE
Perempuan
SI
Marketing
23
Fauziatul Aliyah, S.Psi
Perempuan
SI
Marketing
24
Beny Kristiawan, S.Pi
Laki-laki
SI
Marketing
25
Feri Efendi
Laki-laki
DI
Office Boy
26
Sigid Setiawan
Laki-laki
SI
Marketing
Sumber : Profil KSU BMT Tumang
Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di KSU BMT Tumang, maka setiap ada kegiatan dan kesempatan diupayakan keikutsertaan karyawan untuk meningkatkan kualitas SDM, antara lain :
58
1) Adanya tunjangan pendidikan yang diberikan kepada karyawan yang melanjutkan sekolah lagi. Besarnya tunjangan adalah 50% dari total biaya pendidikan per semester. 2) Adanya seminar. Setiap ada seminar tentang ke-BMT-an KSU BMT Tumang mengirimkan karyawannya untuk mengikuti seminar tersebut. 3) Diadakan kajian-kajian untuk peningkatan kualitas karyawan. Kajian tersebut diadakan rutin tiap bulan. 4) Adanya Rapat Kerja tiap tahun untuk membahas perkembangan KSU BMT Tumang. b. Perkembangan SDM pada BMT Tumang Cabang Ampel
Pada awal berdirinya BMT Tumang Cabang Ampel pada tahun 2005, terdapat 5 orang pengelola, yaitu 1 orang manajer cabang ampel, 2 orang teller dan 2 orang marketing. Setelah berjalan selama 3 tahun yaitu pada tahun 2007, susunan pengelola BMT Tumang Cabang Ampel
mengalami
perombakan.
Sehingga
terjadilah
susunan
organisasi yang baru pada kantor cabang Ampel. Dan pada tahun 2009, susunan pengelola pun mengalami perputaran kembali. Perputaran itu dilakukan untuk mengetahui karakter tiap-tiap
manajer yang
sebenarnya dan untuk menyehatkan manajemen dan kesehatan keuangan pada BMT Tumang tiap-tiap cabang. Sedangkan yang berwewenang menentukan perputaran itu adalah manajer kantor pusat BMT Tumang yaitu Bapak Adib Zuhairi, S.Sos. Adapun daftar
59
perputaran susunan organisasi pada BMT Tumang Cabang Ampel dari awal pendirian sampai saat ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini : TABEL 2 DAFTAR SUSUNAN ORGANISASI BMT TUMANG CABANG AMPEL DARI TAHUN 2005-2009 JABATAN
TAHUN MANAJER
2005
2007
2009
Parnu
Haris Darmawan
Tri Mulyadi, Amd
TELLER
MARKETING
1. Diana
1. Hardik
2. Mila Rasyida, SE
2. Tri Mulyadi, Amd
1. Lely Hendrilyani, SH
1. Beny kristiawan, S.Pi
2. Siti Muslimah
2. Tri Mulyadi, Amd
Deny Mardyasrini, SH
1. Lely Hendrilyani, SH 2.Beny Kristiawan, S.Pi 3. Tekad Hartoto, A,Md
Sumber : Wawancara dari Siti Muslimah jabatan sebagai teller.
BAB IV ANALISIS
A. Teknik Pemasaran Marketing Mix 1. Strategi Produk (Product) Dalam merencanakan produk BMT Tumang Cabang Ampel harus memperhatikan kepuasan nasabah yang dijabarkan melalui hasil produk. Hal yang perlu diperhatikan menyangkut konsep produk yaitu label, merk, pelayanan
dan jaminan produk. Dalam hal ini produk yang telah
dihasilkan BMT Tumang Cabang Ampel adalah jenis simpanan, pembiayaan dan devisi maal yang diperlukan bagi masyarakat. Adapun produk yang telah dihasilkan antara lain : Simpanan Mudharobah Biasa (SIMUDAH), Simpanan Idul Fitri (SIFITRI), Simpanan Idul Adha/Qurban (SIDUL), Simpanan Pendidikan (SIDIDIK), Simpanan Haji (SIAJI), Simpanan
Menikah
(SIMENIK),
(SIJANGKA), Pembiayaan Pembiayaan
Jual/Beli,
Simpanan
Mudharabah,
Pembiayaan
Berjangka/Deposito
Pembiayaan Musyarakah,
Salam,
Pembiayaan
Istisna,
Pembiayaan Ijaroh Muntahiyah Bittamlik, Pembiayaan Qord, dan Pembiayaan Qordhul Hasan. Untuk produk simpanan yang paling diminati nasabah adalah produk Simpanan Mudharobah Biasa (SIMUDAH) karena dengan memakai produk ini nasabah mendapat fasilitas menggunakan berbagai jenis produk yang ada dalam BMT, sedangkan untuk produk pembiayaannya nasabah paling suka produk pembiayaan Mudharabah
60
61
karena di lingkungan sekitar BMT Tumang Cabang Ampel masyarakat banyak yang berwiraswasta dan pedagang, sehingga pembiayaan Mudharabah sangat di minati. 2. Strategi Harga (Price) Dalam penetapan harga suatu produk yang akan dipasarkan, BMT Tumang Cabang Ampel tetap memperhatikan keadaan pasar yang dituju. Maka dalam menetapkan harga bagi hasil maupun nisbah pembiayaan didasarkan pada kemampuan dari para nasabah. Untuk nisbah bagihasil pada produk SIMUDAH yaitu sebesar 70 : 30 dimana 70% untuk BMT dan 30% untuk nasabah, sedangkan nisbah bagihasil untuk pembiyaan mudharabah sesuai kesepakatan nasabah dengan BMT karena yang menjadi pertimbangan adalah usaha yang dijalankan nasabah, misal disepakati sebesar 35 : 75 sedangkan margin diperoleh dari keuntungan bersih usaha nasabah tiap bulannya. 3. Strategi Promosi (Promotion) Kegiatan promosi yang dilakukan BMT Tumang Cabang Ampel antara lain : a. Membuat brosur-brosur atau pamflet dan setangkai bunga yang diberi nama, alamat, produk-produk yang di hasilkan dan syarat-syarat menjadi anggota. b. Melakukan silaturrohmi ke rumah-rumah nasabah atau door to door. c. Memberikan fasilitas kepada nasabah sebuah bumbung dari bambu atau sebuah tempat uang.
62
d. Melakukan rendem atau datang kerumah-rumah tanpa mengetahui siapa itu. e. Melakukan sistem jemput bola, yang dimana saat nasabah ingin menyetor atau menarik tabungan, meareka tidak perlu datang ke BMT, melainkan pihat BMT yang mendatangi nasabah. f. Melakukan sistem Q-Person yaitu dari satu orang dapat mengajak orang lain lagi atau dipercayakan kepada orang lain. g. Memberikan ucapan terimakasih kepada nasabah yang menyimpan dananya di BMT Tumang Cabang Ampel pada simpanan pendidikan maupun simpanan deposito dalam jumlah yang besar. 4. Strategi Tempat (Place) BMT Tumang Cabang Ampel yang berlokasi di Jl. Raya Ampel No. 8, Depan Pasar Ampel, Telp. (0276) 330 626. Letaknya yang berada di pinggir jalan raya maka menjadikan lokasi BMT Tumang sangat strategis. Lokasi yang mudah dijangkau, dekat dengan pasar, tersedianya sarana dan prasarana, dekat pusat perbelanjaan serta alat transportasi yang mudah menjadikan nilai tambah bagi pihak BMT. Sehingga nasabah yang ingin melakukan transaksi dengan BMT Tumang Cabang Ampel dapat merasakan kenyamanan dan kepuasan akan pelayanan yang diciptakan BMT lewat lokasi kantor yang dipilih. Dari tehnik pemasaran yang telah dilakukan BMT Tumang Cabang Ampel seperti yang telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan bahwa usaha yang dilakukan tidak sia-sia, karena terbukti setelah 1 tahun
63
menjalankan usaha sudah mendapat perkembangan yang cukup pesat. Dari modal awal sebesar Rp. 38.000.000,00 yang diperoleh dari Kantor Pusat BMT Tumang pada awal pendirian BMT Tumang Cabang Ampel pada tahun 2005, dan setahun kemudian pada Desember 2006 menjadi Rp. 48.000.000,00 dengan Aset sebesar Rp. 399.000.000,00. Sedangkan pada jangkauan operasionalnya semakin meluas yang awalnya dipusatkan di pasar, kini pemasaran tersebut sudah sampai ke wilayah kabupaten Semarang. Perkembangan ini menunjukkan bahwa BMT Tumang Cabang Ampel dapat bersaing dengan lembaga keuangan lain yang ada disitu dan telah mendapat tempat di hati nasabah karena telah mendapatkan kepercayaan dan kepuasan dari para nasabah. Dari teknik yang dijalankan dapat dilihat beberapa perkembanganperkembangan yang terjadi pada BMT Tumang Cabang Ampel adalah sebagai berikut : a. Perkembangan Jumlah Nasabah Orang yang melakukan simpanan, pembiayaan dan berbagai kegiatan
yang
ada
pada
lembaga
keuangan
itu
disebut
anggota/nasabah. Nasabah atau anggota merupakan bagian terpenting bagi suatu lembaga keuangan. Karena jumlah nasabah merupakan tolok
ukur
keberhasilan
dari
kegiatan
pemasaran
dan
juga
menunjukkan sebarapa banyak orang yang telah terpuaskan akan pelayanan pada suatu lembaga keuangan itu. Maka untuk mengetahui
64
perkembangan jumlah nasabah dari awal pendirian sampai bulan Juni 2009 dapat kita lihat dari tabel berikut ini : TABEL 3 PERKEMBANGAN JUMLAH NASABAH TAHUN 2006-Juni 2009
TAHUN 2006
ANGGOTA BARU JUMLAH ANGGOTA (ORANG) (ORANG) 946 946
2007
319
1265
2008
373
1638
Juni 2009
288
1926
Sumber data : Software BMT Tumang Keterangan : Dari tabel di atas diketahui jumlah perkembangan nasabah disajikan per- tahun. Pada awal berdirinya BMT Tumang Cabang Ampel pada tahun 2005, setelah berjalan selama 1 tahun yaitu pada tahun 2006 BMT Tumang Cabang Ampel telah mampu memperoleh nasabah sebanyak 946 orang disini terlihat antusias dan respon yang bagus bagi BMT Tumang Cabang Ampel untuk meneruskan usahanya.Pada tahun berikutnya, yaitu tahun 2007 dapat menarik nasabah sebanyak 319 orang, sehingga nasabahnya meningkat menjadi 1265 orang. Pada tahun 2008 jumlah nasabah bertambah dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak 373 orang sehingga nasabahnya meningkat menjadi 1638 orang, yang artinya pada tahun 2008 ini sudah banyak
65
masyarakat yang percaya akan
kinerja, pelayanan, keamanan dan
kenyamanan dari BMT Tumang Cabang Ampel. Sedangkan pada tahun 2009 kita dapat melihat perkembangan jumlah nasabah baru pada bulan Juni sebanyak 288 orang, sehingga keseluruhan jumlah nasabah dari awal berdiri pada tahun 2005 sampai saat ini bulan juni 2009 menjadi 1926 orang. b. Keadaan Usaha Nasabah Hingga saat ini, anggota BMT Tumang Cabang Ampel sudah mencapai sekitar 1926 orang. Jumlah tersebut merupakan jumlah nasabah simpanan dan nasabah pembiayaan. Adapun jumlah tersebut terdiri dari bermacam-macam golongan, seperti PNS, Swasta, BUMN, Wiraswasta, Pensiunan, LSM, Pedagang dan lain-lain. c. Ruang Lingkup Usaha BMT Tumang Cabang Ampel yang Sudah Dilaksanakan Ruang lingkup usaha BMT Tumang Cabang Ampel yang berjalan saat ini adalah membiayai masyarakat ekonomi menengah ke bawah dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian mereka dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari melalui usaha yang baik perdagangan, pertanian, perternakan, jual-beli, maupun usaha lain.
66
TABEL 4 DAFTAR REALISASI PEMBIAYAAN DARI TAHUN 2006 - JULI 2009 TAHUN
JUMLAH TRANSAKSI
SETARA
2006
414
Rp. 994.960,00
2007
438
Rp. 1.693.165.000.00
2008
504
Rp. 2.569.645.200,00
Juni 2009
302
Rp. 1.689.900,00
Sumber : Softwere BMT Tumang (Wawancara pak Joko bagian administrasi dan personalia) Keterangan : Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pembiayaan yang disalurkan pada nasabah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sehingga peran penting BMT Tumang Cabang Ampel dalam memenuhi perekonomian nasabah sudah terlaksana dengan baik. Walaupun pada bulan juni 2009 ini baru mencapai 302 transaksi dengan setara Rp. 1.689.900,00. d. Perkembangan Aset BMT Tumang Cabang Ampel Tahun ke tahun BMT Tumang Cabang Ampel menunjukan kinerja yang sangat baik. Terbukti dengan semakin meningkatnya volume usaha, dan semakin meningkatnya asset, dan di sisi lain keberadaan BMT Tumang Cabang Ampel semakin dipercaya
67
masyarakat. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari table di bawah ini : TABEL 5 DATA PERKEMBANGAN JUMLAH ASET BMT TUMANG CABANG AMPEL PER BULAN JUNI 2009 BMT TUMANG CABANG AMPEL LAPORAN LABA-RUGI BULAN : JUNI 2009 DAN DES 2006 Jumlah
No Akun
Pos-Pos
Nilai Akun 2009
4-000
PENDAPATAN
-
4-100
PENDAPATAN
-
2006
OPERASIONAL 4-110
Pendapatan Bagi Hasil
19.440.688
4-111
Pendapatan Margin
22.464.135
4-120
Pendapatan Administrasi
4-130
Pendapatan Penjualan
852.998 -
Jumlah 4-200
PENDAPATAN NON
42.757.821 -
OPERASIONAL 4-210
Pendapatan Lain-lain
210.000
Jumlah
210.000
TOTAL PENDAPATAN
42.967.821
5-000
BIAYA OPERASI UTAMA
-
5-120
Biaya Bagi Hasil Deposito
-
5-121
Biaya Bagi Hasil Simpanan
5.828.122
Sukarela 5-122
Biaya Bagi Hasil Simpanan
-
Berjangka 5-130
Biaya Bagi Hasil BMI
-
Mudharabah 5-140
Biaya Bagi Hasil PNM
5-150
Biaya Bagi Hasil BTN Syariah
1.366.389 528.002
8.890.753,30
68
Jumlah
No Akun 5-160
Pos-Pos
Nilai Akun 2009
Biaya Bagi Hasil BTN Syariah
2006
864.000
2 5-161
Biaya Bagi Hasil BTN Syariah
2.156.388
3 5-170
Biaya Jasa MAP
-
5-180
Biaya Bagi Hasil BMI 2007
551.720
5-190
Biaya Bagi Hasil BMT Ventura
570.899
5-191
Biaya Margin BMI Murabahah
197.946
5-192
Biaya Jasa SUK
261.134
5-199
Biaya Bagi Hasil Hutang
-
Lembaga Lain Jumlah Biaya Bagi Hasil /
12.324.600
Margin 5-200
BIAYA OPERASI LAINNYA
-
5-210
Biaya Gaji Pengelola
7.819.517
5-220
Biaya Transportasi &
1.228.800
7.650152,12
Administrasi 5-230
Biaya Telepon & Listrik
484.700
5-240
Biaya Cadangan Gaji
208.000
5-241
Biaya Cadangan Resiko
3.016.224
5-242
Biaya Cadangan Dana
2.262.168
Pendidikan 5-250
Biaya Dana ZIS
5-260
Biaya Pemakaian
935.717 -
Perlengkapan Kantor 5-261
Biaya Penyusutan Peralatan
623.358
Kantor 5-262
Biaya Penyusutan Kendaraan
5-270
Biaya Penjaga Kantor & Wartel
5-280
Biaya Sewa
5-281
Biaya Pra Operasional
1.641.026
5-290
Biaya Dibayar dimuka
2.705.233
5-300
Biaya Lain-lain
Jumlah Biaya Operasional Lainnya
230.000 612.698
790.000 22.557.442
1.240.601.18
69
No Akun
Jumlah Pos-Pos
Nilai Akun
TOTAL BIAYA
2009 34.882.041
2006 (980.500,00)
LABA BERSIH USAHA
8.085.780
332.101,18
TAKSIRAN PAJAK LABA BERSIH
8.085.780
332.101,18
Sumber : Softwere BMT TUMANG (Dari wawancara pak joko)
Dari table di atas dapat dilihat bahwa perkembangan asset, dan pendapatan pada bank mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dilihat pada tahun 2006 dimana BMT Tumang telah menjalankan usaha selama 1 tahun, mendapatkan laba sebanyak Rp. 332.101,18, sedangkan pada tahun 2009 pada bulan Juni dapat dilihat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang relative pesat yaitu sebesar Rp. 8.085.780,00. Maka dari data-data di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan usaha BMT Tumang Cabang Ampel sangat baik, karena laba yang dihasilkan dapat berkembang secara siknivikan.
B. Faktor-faktor yang Menjadi Kendala Dalam praktek, faktor-faktor yang mempengaruhi tehnik pemasaran di BMT Tumang Cabang Ampel adalah pada Lingkungan Mikro. Dilihat dari lingkungan mikro kendala yang dihadapi BMT Tumang Cabang Ampel adalah terletak pada sisi manajemen BMT sendiri dan pesaing. Pada manajemen BMT sendiri adalah kurangnya SDM yang menjalankan usaha di Kantor BMT Tumang Cabang Ampel. Karena untuk meraih pasar yang jangkauannya sangat luas, manajemen di BMT hanya
70
mempunyai 3 orang marketing saja. Sedangkan dari sisi pesaing adalah terdapat banyaknya lembaga keuangan di Ampel menjadikan karyawan harus bekerja lebih keras untuk terus mendapatkan kepercayaan dan kepuasan dari para nasabah atas pelayanan yang dilakukan di BMT Tumang Cabang Ampel. Dari faktor-faktor yang menjadi kendala dalam perkembangan BMT Tumang maka menurut penulis solusi yang harus dilakukan dalam menghadapi kendala yang berasal dari manajemen BMT sendiri adalah mempertahankan nasabah yang potensial dengan cara lebih meningkatkan pelayanan dan menciptakan ikatan kekeluargaan antara nasabah dan pihak BMT Tumang Cabang Ampel. Sedangkan untuk menghadapi kendala pada sisi pesaing adalah dengan cara mencari SDM baru dengan merekrut karyawan yang potensial untuk meraih pasar yang lebih luas lagi sehingga perkembangan BMT Tumang Cabang Ampel menjadi lebih pesat dan secara terus-menerus melakukan pembaharuan dalam pelayanan dan produk, misalnya menciptakan jenis produk baru baik produk simpanan maupun produk pembiayaan sebagai contoh produk Simpanan wisata rohani dan produk Pembiayaan Ijarah Multi Jasa. Sehingga dengan itu diharapkan nasabah semakin percaya terhadap peran dan manfaat BMT, dan tetap mempertahankan citra sebagai lembaga yang berlandaskan nilai-nilai Islam.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Setelah penulis menguraikan pada tehnik pemasaran marketing mix produk yang dilakukan oleh BMT Tumang, maka penulis menyimpulkan bahwa : 1. Tehnik yang dilakukan BMT Tumang Cabang Ampel meliputi Strategi Produk (Product), Strategi Harga (Price), Strategi Promosi (Promotion), Strategi Tempat (Place). Dengan tujuan, menciptakan barang yang dibutuhkan oleh konsumen dan bisa sampai ke tangan konsumen serta menciptakan suatu kepuasan akan produk yang ditawarkan sehingga akan menghasilkan keuntungan bagi suatu perusahaan atau lembaga keuangan dalam jangka panjang. 2. Faktor-faktor
yang menjadi kendala BMT Tumang Cabang Ampel
dalam memasarkan produk yaitu terletak pada lingkungan mikro antara lain, manajemen BMT sendiri dan Pesaing yang ada di wilayah Ampel.
B. SARAN Setelah penulis menarik kesimpulan tentang tehnik pemasaran : Marketing mix BMT, maka penulis akan memberikan saran yang semoga berguna bagi BMT Tumang Cabang Ampel, saran tersebut adalah :
711
72
1. Mempertahankan nasabah yang potensial dengan cara lebih meningkatkan pelayanan dan menciptakan ikatan kekeluargaan antara nasabah dan pihak BMT Tumang Cabang Ampel. 2. Diperlukan SDM yang baru yaitu dengan cara merekrut karyawan yang potensial untuk meraih pasar yang lebih luas lagi sehingga perkembangan BMT Tumang Cabang Ampel menjadi lebih pesat 3. Terus-menerus melakukan pembaharuan dalam pelayanan dan produk, misalnya menciptakan jenis produk baru baik produk simpanan maupun produk pembiayaan sebagai contoh produk Simpanan wisata rohani dan produk Pembiayaan Ijarah Multi Jasa. Sehingga dengan itu diharapkan nasabah semakin percaya terhadap peran dan manfaat BMT, dan tetap mempertahankan citra sebagai lembaga yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan dalam menyusun tugas akhir ini, dengan harapan semoga dapat menjadi sumbangan fikiran yang dapat bermanfaat bagi semua pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Ali, 2005, Seni Menjual (Perspektif bisnis, Ide-ide penjualan serta strategi pemasaran), ANDI OFFSET : Yogyakarta. Kasmir, S.E,MM, 2000, Manajemen Perbankan, PT. RajaGrafinda Persada : Jakarta. Kolter, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran Marketing Management 9e, Is, Zaini, Amd, Laporan Target Tinjauan Manajer LKMS Sejiwa Mursid, Drs, M, 1997, Manajemen Pemasaran, Bumi Aksara : Jakarta. Taukhidah, Dorrotut, 2007, Stategi Pemasaran Produk Simpanan Di BMT Rukyat Salatiga : STAIN Salatiga. http://mitrariset.blogspot.com/2009 http://organisasi.org http://www.detikpublishing.com/index.php/home.articleread/tahun/2007/bulan/5/t gl/16/time/205757/idnews/3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Ika Fitri Widiyastuti
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir: Boyolali, 09 Mei 1988 Kebangsaan
: Indonesia
Agama
: Islam
Alamat
: Penggung, RT. 01 / 07, Boyolali
Pendidikan
: - TK Pertiwi Penggung I
Lulus Tahun 1994
- SD Negeri I Penggung
Lulus Tahun 2000
- SLTP Negeri 3 Boyolali Lulus Tahun 2003 -SMA Negeri 2 Boyolali
Lulus Tahun 2006
- STAIN SALATIGA
Salatiga, 10 Agustus 2009 Penulis
Ika Fitri Widiyastuti