PENGARUH KUALITAS PRODUK TABUNGAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT MENABUNG DI BMT TUMANG CABANG SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Disusun Oleh: Ali Mahmudi NIM: 21311003
JURUSAN S1-PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015
i
ii
iii
iv
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tertanggal 22 Januari 1988 Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987. A. Konsonan Tunggal Huruf
Nama
Huruf Latin
Keterangan
Arab
أ
Alif
ب
Ba‟
B
Be
ت
Ta‟
T
Te
ث
Sa‟
Ṡ
es (dengan titik di atas)
ج
Jim
J
Je
ح
Ha‟
Ḥ
ha (dengan titik di bawah)
خ
Kha‟
Kh
ka dan ha
د
Dal
D
De
ذ
Zal
ż
zet (dengan titik di atas)
ر
Ra‟
R
Er
ز
Zai
Z
Zet
س
Sin
S
Es
ش
Syin
Sy
es dan ye
ص
Sad
Ṣ
es (dengan titik di bawah)
ض
Dad
Ḍ
de (dengan titik di bawah)
ط
Ta‟
Ṭ
te (dengan titik di bawah)
ظ
Za‟
Ẓ
zet (dengan titik di bawah)
Tidak dilambangkan
v
Tidak dilambangkan
ع
„ain
„
Koma terbalik di atas
غ
Gain
G
Ge
ف
Fa‟
F
Ef
ق
Qaf
Q
Qi
ك
Kaf
K
Ka
ل
Lam
L
El
م
Mim
M
Em
ن
Nun
N
En
و
Wawu
W
W
ھ
Ha‟
H
H
ء
Hamzah
A
A
ي
Ya‟
Y
Ye
B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah Ditulis Rangkap متع ّد دة
Ditulis
muta‟addidah
عد ة
Ditulis
„iddah
C. Ta‟ Marbutah Semua ta‟ marbutah ditulis dengan h, baik berada pada akhir kata tunggal ataupun berada di tengah penggabungan kata (kata yang diikuti oleh kata sandang “al”). Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap dalam bahasa Indonesia seperti shalat, zakat dan sebagainya kecuali dikehendaki kata aslinya. حكمة
Ditulis
hikmah
عهّة
Ditulis
„illah
vi
كرامة األونيبء
Ditulis
karamah al-auliya‟
D. Vokal Pendek Dan Penerapannya --------َ-------
Fathah
Ditulis
A
--------َ-------
Kasrah
Ditulis
i
--------َ-------
Dammah
Ditulis
u
ف ّعم
Fathah
Ditulis
fa‟ala
ذكر
Kasrah
Ditulis
zukira
يرهب
Dammah
Ditulis
yazhabu
E. Vokal Panjang 1. Fathah + alif
Ditulis
A
جبههيّة
Ditulis
jaahiliyyah
Ditulis
A
Ditulis
tansa
Ditulis
I
Ditulis
kariim
Ditulis
U
Ditulis
furuud
Ditulis
Ai
Ditulis
bainakum
Ditulis
au
2. Fathah + ya‟ mati تنسى 3. Kasrah + ya‟ mati كريم 4. Dammah + wawu mati فروض
F. Vokal Rangkap 1. Fathah + ya‟ mati بينكم 2. Fathah
+
wawu
mati
vii
قول
Ditulis
qaul
G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrop أأنتم
Ditulis
a‟antum
أعدّت
Ditulis
u‟iddat
نئنشكرتم
Ditulis
la‟in syakartum
H. Kata Sandang Alif + Lam 1. Bila diikuti huruf qamariyyah maka ditulis dengan huruf awal “al” انقرأن
Ditulis
al-Qur‟an
انقيبس
Ditulis
al-Qiyas
2. Bila diikuti huruf syamsiyyah ditulis sesuai dengan huruf pertama syamsiyyah tersebut
I.
سمبء ّ ان
Ditulis
as-Sama‟
انشّمس
Ditulis
asy-Syams
Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat Ditulis menurut penulisannya: ذوانفروض
Ditulis
zawi al-furuud
سنّة ّ أهم ان
Ditulis
ahl as-sunnah
viii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO “Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia” (Al-Hadist)
PERSEMBAHAN Tugas akhir ini ku persembahkan untuk Ma‟e Suntini dan Pak‟e Kasturi yang karene kalianlah raga dan nyawa ini terikat ditempat yang sama. Terimakaasih atas kasih sayang dan didikan kalian, semoga aku mampu membahagiakan kalian, dan akan ku berikan yang terbaik untuk kalian. Terimakasih Almamaterku IAIN Salatiga, terimakasih atas pengetahuan ini yang telah Allah berikan kepadaku lantaran IAIN Saltiga. Semoga apa yang aku dapat dapat bermanfaat dan barokah. Amiiiiin.
ix
KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil‟alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk Tabungan dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung di BMT Tumang Cabang Salatiga. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menghantarkan dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang ini. Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana bidang ilmu perbankan syariah. Banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik secara moril maupun spiritual, maka penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
2.
Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
3.
Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
4.
Dr. Agus Waluyo, M.Ag. selauku dosen pembimbing skripsi yang telah memberi arahan, masukan dan menyempurnakan skripsi ini.
5.
Drs. H. Alfred L., M.SI. selaku dosen pembimbing akademik.
x
6.
Seluruh dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Eonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, pengetahuan dan wawasan kepada penulis selama menempuh pendidikan.
7.
Seluruh karyawan dan staff bagian akademik Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga atas pelayanannya.
8.
Bapakku Kasturi dan Ibuku Suntini yang telah memberikan do‟a, kasih sayang dan dukungan.
9.
Pihak BMT Tumang khususnya BMT Tumang Cabang Salatiga beserta segenap karyawan dan nasabah yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-temanku yang tinggal di Masjid Fatimah Pengilon Salatiga dan teman-teman di ma‟had IAIN Salatiga terima kasih atas hiburan, bantuan, saran dan dukungan yang telah kalian berikan, semoga kebersamaan kita akan selalu terukir dalam suasana yang lebih baik. 11. Keluarga besar JQH Al-Furqan IAIN Salatiga, TPQ Fatimatuzzahra Pengilon, dan segenap Takmir Masjid Fatimah Pengilon Salatiga yang telah memberi banyak pengalaman, pengetahuan, perhatian, do‟a dan semangat. 12. Teman-teman S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga angkatan 2011 terima kasih atas kebersamaan dan kegembiraannya selama kuliah. 13. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
xi
Semoga amal baik mereka mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT, amiin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi bertambahnya pengetahuan penulis. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan mempelajarinya. Aamiin.
Salatiga, 8 Oktober 2015
Penulis
xii
ABSTRAK Mahmudi, Ali. 2015. Pengaruh Kualitas Produk Tabungan dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung di BMT Tumang cabang Salatiga. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Agus Waluyo, M.Ag. Kata Kunci: Kualitas Produk Tabungan dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi persaingan lembaga keuangan syariah yang dari waktu ke waktu semakin ketat, sehingga setiap perusahaan harus menciptakan strategi pemasaran yang baru untuk dapat mempertahankan dan meraih pangsa pasar yang lebih luas serta dapat meningkatkan minat menabung masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap minat menabung di BMT Tumanng cabang Salatiga. Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada nasabah tabungan BMT Tumang Cabang Saltiga, dengan kriteria tertentu. Sampel yang diambil sebanyak 95 responden nasabah tabungan dengan menggunakan teknik skala linkert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang yang mengenai fenomena sosial. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 20 dan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis ini meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji regresi linear berganda, pengujian hipotesis melalui uji Ttest dan Ftest serta koefisien determinasi (R2) dan uji asumsi klasik. Hasil uji Ttest menunjukkan bahwa kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung di BMT Tumang Cabang Salatiga. Uji Ftest menunjukkan bahwa kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah tabungan di BMT Tumang Cabang Salatiga dengan pengaruh sebesar 67,6%, sedangkan sisanya yaitu 32,4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model ini.
xiii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN................................................. iv PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN........................................ v HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................... ix KATA PENGANTAR................................................................................... x ABSTRAK..................................................................................................... xiii DAFTAR ISI.................................................................................................. xiv DAFTAR TABEL......................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xix PENDAHULUAN....................................................................... 1 BAB I A. Latar Belakang Masalah....................................................... 1 B. Rumusan Masalah................................................................. 9 C. Tujuan Penelitian.................................................................. 9 D. Manfaat Penelitian................................................................ 10 E. Sistematika Penulisan........................................................... 11 KAJIAN PUSTAKA................................................................... 12 BAB II A. Telaah Pustaka.................................................................... 12 1. Kualitas Produk Tabungan……………………………... 12 2. Kualitas Pelayanan……………………………………... 13 B. Kerangka Teori................................................................... 15 1. Baitul Maal wat Tamwil (BMT).................................... 15 a. Pengertian BMT.......................................................... 15 b. Dasar Hukum dan Peraturan Hukum BMT................. 16 c. Asas dan Prinsip Dasar BMT...................................... 17 d. Fungsi BMT................................................................. 18 2. Minat Menabung............................................................ 19 a. Pengertian Minat Menabung.................................... 19 b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Menabung................................................................... 21 3. Kualitas Produk Tabungan…………………................... 22 a. Produk……………………...................................... 22 b. Kualitas Produk………........................................... 22 4. Kualitas Pelayanan........................................................... 25 a. Pengertian Kualitas Pelayanan.................................. 25 b. Pelayanan dalam Islam.………………………………… 27 c. Dimensi Kualitas Pelayanan....................................... 28 d. Strategi Penyempurnaan Kualitas Pelayanan….......... 32 C. Kerangka Penelitian........................................................... 35 D. Hipotesis............................................................................... 36 1. Pengaruh Kualitas Produk Tabungan Terhadap Minat Menabung………………...…………………………….. 36
xiv
2. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung………………………………………………. METODE PENELITIAN........................................................... BAB III A. Jenis Penelitian...................................................................... B. Objek, Lokasi dan Waktu Penelitian.................................... C. Populasi dan Sampel............................................................. D. Teknik Pengumpulan Data.................................................... E. Skala Pengukuran.................................................................. F. Definisi Konsep dan Operasional......................................... G. Instrumen Penelitian............................................................. H. Teknik Analisis Data............................................................. 1. Uji Instrumen Penelitian................................................... 2. Analisis Regresi Linear Berganda.................................... 3. Uji Statistik.................................................................... 4. Uji Asumsi Klasik.......................................................... I. Alat Analisis.......................................................................... BAB IV ANALISIS DATA...................................................................... A. Deskripsi Obyek Penelitian............................................... 1. Sejarah Berdiri BMT TUMANG……………………….. 2. Visi dan Misi BMT TUMANG………………………… 3. Identitas Umum BMT TUMANG……………………… 4. Kelengkapan Organisasi BMT TUMANG……………... 5. Struktur Orgasnisasi BMT TUMANG…………………. 6. Penjabaran Tugas Wewenang Masing-Masing Bagian… 7. Produk-Produk BMT TUMANG……………………….. 8. Karakteristik Responden………………………………... B. Analisis Data....................................................................... 1. Uji Instrumen.................................................................. a. Uji Reliabilitas.......................................................... b. Uji Validitas.............................................................. 2. Analisis Regresi Linear Berganda................................ 3. Uji Statistika............................................................... a. Uji Ttest (Uji Parsial).................................................. b. Uji Ftest (Uji Simultan).............................................. c. Uji Koefisien Determinasi (R2)................................. 4. Uji Asumsi Klasik.......................................................... a. Uji Heteroskedastisitas.............................................. b. Uji Normalitas........................................................... c. Uji Linearitas............................................................. C. Pembahasan........................................................................ PENUTUP................................................................................... BAB V A. Kesimpulan.......................................................................... B. Saran.................................................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xv
36 38 38 39 39 41 44 45 47 49 49 51 51 53 56 58 58 58 59 61 63 64 64 75 83 89 89 89 90 91 93 93 94 95 95 95 96 99 100 104 104 105
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 3.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15
Research Gap……………………………................................. 8 Telaah Pustaka Kualitas Produk Tabungan............................... 13 Telaah Pustaka Kualitas Pelayanan.......................................... 14 Hipotesis Penelitian................................................................... 37 Variabel dan Indikator Penelitian.............................................. 49 Jenis Kelamin Responden.......................................................... 84 Usia Responden……………..................................................... 85 Pendidikan Terakhir Responden................................................ 86 Pekerjaan Responden.............................................................. 87 Pendapatan Responden……….................................................. 88 Hasil Uji Reliabilitas.................................................................. 89 Hasil Uji Validitas…….............................................................. 90 Uji Regresi Linear Berganda Coefficients ……........................ 92 Uji Ttest Coefficients………........................................................ 93 Uji Ftest ANOVA……………........................................................ 94 Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary……............... 95 Uji Heteroskedastisitas Coefficients.......................................... 96 Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov.......................................... 99 Uji Linearitas Model Summary……………………...................... 99 Hasil Uji Hipotesis…………..................................................... 103
xvi
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3
Kerangka Pemikiran.............................................................. Struktur Organisasi BMT TUMANG……........................... Grafik Histogram.................................................................. Grafik Normal Probability Plot............................................
xviii
35 64 97 98
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
I
: Kuesioner
Lampiran
II
: Data Karakteristik Responden
Lampiran III
: Data Jawaban Responden
Lampiran IV
: Uji Frequencies Karakteristik Responden
Lampiran
: Uji Reliabilitas
V
Lampiran VI
: Uji Validitas
Lampiran VII
: Uji Regresi Linear Berganda
Lampiran VIII
: Uji Statistika
Lampiran IX
: Uji Asumsi Klasik
xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi membuat pelaku bisnis merasa adanya persaingan yang semakin ketat. Sudah menjadi kewajiban pelaku bisnis untuk mendapatkan keunggulan bersaing sehingga dapat memenangkan persaingan tersebut. Pelaku bisnis wajib memperhatikan pengaruh dari kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen ini memegang peranan yang sangat penting dalam kesuksesan dari sebuah perusahaan untuk dapat bersaing yang nantinya akan menciptakan nilai yang baik dimata para konsumennya. Perkembangan sektor perbankan telah tumbuh dengan pesat dan mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan sangat menentukan kemajuan suatu Negara dalam bidang perekonomian. Kegiatan utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Penyaluran dana biasanya berbentuk kredit yang diberikan kepada masyarakat dimana nasabah peminjam dalam pengembalian pinjaman diharuskan membayar sejumlah bunga. Sistem perbankan ini dikenal dengan sistem perbankan konvensional. Kemudian setelah itu muncul sistem perbankan yang tidak berorientasi pada bunga, namun menggunakan sistem bagi hasil. Perbankan ini dikenal denngan perbankan syariah. Dalam hal mencari keuntungan dan pelayanan masyarakat perbankan syariah mempunyai kesamaan dengan sisitem perbankan konvensional. Namun
1
keduanya memiliki perbedaan dalam hal sistem balas jasa yang diberikan kepada para nasabah. Dengan berpegang pada prinsip-prinsip balas jasanya masing-masing, Kedua sistem perbankan ini bersaing bebas dalam pasar uang dimana jutaan nasabah diperebutkan dengan berbagai strategi. Perubahan
dalam
dunia
usaha
perbankan
yang
semakin
cepat
mengharuskan bank untuk merespon perubahan yang terjadi, problem sentral yang dihadapi perbankan saat ini adalah bagaimana bank tersebut menarik, lebih mendekatkan ke nasabah dan mempertahankannya agar bank tersebut dapat berkembang, tujuan tersebut akan tercapai jika perusahaan melakukan proses pemasaran yang terarah dan terencana dengan baik. Persaingan dalam bisnis perbankan yang semakin ketat mendorong para pelaku bisnis menciptakan atau menyediakan produk-produk yang inovatif sehingga dapat memberikan hal yang menarik bagi para pelanggannya, dukungan teknologi menjadi pilihan agar penciptaan produk menjadi bermutu tinggi, pelayanan yang baik dan kemudahan bagi pelanggan dapat terwujud. Penerapan teknologi informasi menjadi salah satu faktor penentu keunggulan kompetitif dalam persaingan bisnis yang semakin tajam. Perkembangan lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) selama sepeluh tahun ini tercatat paling menonjol dalam dinamika keuangan syariah di Indonesia. Berbagai LKMS tersebut lebih dikenal oleh masyarakat luas dengan sebutan Baitul Mall wa Tamwil (BMT). Masing-masing BMT biasa memiliki nama, yang diperlihatkan pada papan nama dan identitas lainnya. Ada LKMS yang menyebut diri sebagai Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS), dan yang
2
secara lengkap menyatakan diri sebagai KJKS BMT dengan nama tertentu (Setiawan, 2015: 2). BMT pada umumnya memiliki dua latar belakang pendirian dan kegiatan yang hampir sama kuatnya, yakni sebagai lembaga keuangan mikro dan sebagai lembaga keuangan syariah. Mereka memang belum diketahui secara luas oleh masyarakat, serta masih melayani kelompok masyarakat yang relatif homogen dengan cakupan geografis yang sangat terbatas. Perkembangan pesat dimulai pada tahun 1995. Pada tahun 2010, telah ada sekitar 4.000 BMT yang beroperasi di Indonesia. Beberapa diantaranya memiliki kantor layanan lebih dari satu. Jika ditambah perhitungan faktor mobilitas yang tinggi dari para pengelola BMT untuk menjemput bola memberikan layanan di luar kantor, maka sosialisai keberadaan BMT telah bersifat aktif (Setiawan, 2015: 2). BMT tersebut diperkirakan melayani nasabah, yang sebagian besar bergerak dibidang usaha mikro dan usaha kecil. Cakupan bidang usaha dan profesi dari mereka yang dilayani sangat luas. Mulai dari pedagang sayur, penarik becak, pedagang asongan, pedagang kelontongan, penjahit rumahan, pengrajin kecil, tukang batu, petani, peternak, sampai denga kontraktor dan usaha jasa yang relatif modern. Potensi untuk berkembang lebih pesat di masa yang akan datang masih sangat besar. Namun masih banyak kendala dan tantangan dalam operasional BMT. Faktor utama yang membedakan untuk perusahaan-perusahaan jasa adalah kualitas pelayanan pelanggan. Para pelanggan semakin piawai dalam
3
permintaan mereka dan semakin menuntut standar layanan yang lebih tinggi kualitasnya. Banyak perusahaan jasa besar telah terjaga dari kebutuhan untuk perbaiki layanan pelanggan guna bersaing dalam lingkungan jasa yang sangat kompetitif saat ini. Dalam literatur pemasaran, layanan pelanggan seringkali dilihat sebagai dari unsur bauran pemasaran place dan dikaitkan dengan komponen distribusi dan logistik dari unsur tersebut. Pandangan ini mengenai pelayanan pelanggan sebagai hasil fungsi distribusi dan logistik berupa menjelaskan signifikansinya dalam hal cara jasa disampaikan dan sejauh mana pelanggan puas, khususnya dalam konteks relibialitas dan kecepatan penyampaian. Menurut Peyne (2000 dalam Setiawan, 2015) banyak perusahaan jasa telah menyadari arti penting pelayanan pelanggan sebagai senjata kompetitif. Disnay corperation menyadari arti penting pelayanan pelanggan yang berkunjung ke theme park diperlakukan dengan penuh perhatian oleh semua personil Disney untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan pengalaman terbaik selama kunjungan mereka. Semakain meningkatnya arti penting pelayanan pelanggan tampak jelas dari pengamatan tentang apa yang terjadi dalam bisnis jasa maupun dari sudut tentang fokus riset akademis saat ini mengenai jasa layanan pelanggan telah muncul sebagai sesuatu yang memiliki peran penting dalam relationship mark dan karenanya, menjamin penilain eksplisit sebagai unsur bauran pemasaran tersendiri. Suroso dalam Kotler (2002: 94) menyatakan bahwa hal ini mendorong bisnis jasa perbankan untuk mencaari cara yang mendatangkan keuntungan
4
dengan cara mendiferensiasikan diri mereka terhadap pesaing. Bisnis perbankan merupakan bisnis jasa yang berdasarkan pada asas kepercayaan sehingga masalah kualitas pelayanan menjadi faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan usaha, kualitas pelayanan suatu bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat pelayanan yang diterima (perceived service) dengan tingkatan yang diharapkan (expected service). Salah satu strategi yang dapat menunjang keberhasilan dalam bisnis perbankan adalah berusaha menawarkan kualitas jasa dengan layanan yang tinggi yang nampak pada kinerja yang tinggi dalam performa dari layanan yang ada. Dalam menghadapi persaingan, ada beberapa dimensi kualitas pelayanan yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah, menunjukkan bahwa persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan meliputi persepsi yang berhubungan dengan wujud fisik (tangible), empati (empathi), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), yang dapat diukur dengan instrument SERVQUAL. Hasil pengukuran tersebut memberikan informasi tentang seberapa jauh layanan yang diberikan oleh organsasi dapat memenuhi harapan pelanggan. Keandalan (reliability) secara konsisten merupakan dimensi paling kritis, kemudian tingkat kedua jaminan (assurance) wujud fisik (tangible) terutama oleh perbankan ke empat daya tanggap (responsiveness), dan kadar kepentingan yang paling rendah adalah empati (empathy) (Lupioyadi, 2008: 182). Dengan demikian, produk jasa merupakan rangkaian pemuasan nilai yang kompleks. Orang membeli jasa untuk memecahkan masalah dan mereka
5
melekatkan nilai pada jasa dalam kaitanya dengan kemampuan jasa yang dipersepsikan untuk memecah masalah tersebut. Nilai diberikan oleh para pembeli
dalam
hubungannya
dengan
manfaat
yang mereka
terima.
Penambahan produk yang diharpkan mencerminkan cara menciptakan deferensiasi produk dan dengan demikian menembah nilai dari perspektif pelanggan (Payne 2000 dalam Setiawan, 2015: 35). Minat menabung merupakan bagian atau salah satu elemen penting dari perilaku nasabah dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barangbarang serta jasa ekonomi. Menurut Kotler (2002 dalam Siswanti, 2015: 23) secara umum perilaku pengambilan keputusan untuk membeli atau mempergunakan jasa tertentu dipengaruhi oleh bebrapa faktor yaitu: harga, servis yang ditawarkan, lokasi, kemampuan tenaga penjualan, periklanan. Kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan merupakan dua hal yang bisa memberikan daya saing sebuah Lembaga Keauangan Syariah (LKS) di masyarakat. Dalam aspek pelayanan masyarakat tentunya akan memilih LKS yang aman dengan prosedur yang tidak terlalu rumit dan pelayanan yang memuaskan, seperti layanan yang diberikan oleh para karyawan/pegawai yang murah senyum, ramah, bersahabat, sopan, sigap atau tanggap, handal, profesional, responsif dan mampu melayani dengan cepat. Jelas betapa pentingnya baik memusatkan perhatiannya terutama pada usaha mencegah berpindahnya nasabah ke bank lainnya, sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam menentukan minat nasabah untuk menggunakan jasa bank.
6
Sedangkan dalam aspek produk tidaklah kalah pentingnya dengan layanan, kualitas produk di LKS sangatlah penting bagi nasabah. Produk merupakan komunikasi dua arah antara nasabah dengan LKS dimana hubungan tercipta setelah nasabah tahu dan memberikan penilaian positif terhadap produk atau layanan yang ditawarkan. Jika nasabah menilai produk dan layanan mampu memberikan nilai tambah kepada nasabah maka nasabah akan puas dengan layanan atau produk yang ditawarkan, kondisi ini akan menciptakan hubungan atau ikatan emosional antara nasabah dengan LKS. Hubungan emosional ini yang disebut dengan loyalitas agar tumbuh minat untuk menabung di LKS. Konsumen akan merasa puas jika sistem pelayanan dan produk-produk yang ada pada BMT Tumang cabang Salatiga sesuai dengan yang diharapkan nasabah, hal tersebut akan mengakibatkaa banyaknya minat nasabah untuk menabung di BMT Tumang cabang Salatiga. Sebaliknya nasabah akan merasa kecewa jika sistem layanan dan produk-produk yang diberikan tidak sesuai yang diharapkan pelanggan (nasabah). Kualitas tidak lagi bermakna kesesuaian dengan spesifikasi tertentu, akan tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh pelanggan. Oleh karena itu, segala aktivitas perusahaan harus dikoordinasi untuk menarik minat nasabah untuk menabung melalui kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan. Research gap (kesenjangan penelitian terdahulu) juga melatar belakangai penelitian ini antara lain penelitian Dedy Triasnadi dan Ngadino Surip (2013) menunjukkan bahwa kualitas produk tabungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung. Akan tetapi, penelitian yang dilakukan
7
oleh Ayu Nurtika Dewi (2014) menunjukkan bahwa kualitas produk tabungan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keputusan menabung. Asih Fitri Cahyani, Saryadi, dan Sendhang Nurseto (2013) melakukan penelitian yang menjelaskan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung. Namun hasil yang berbeda ditunjukkan oleh Hidayat (2009) menunjukkan bahwa kualitas pelayanan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung. Research gap di atas penulis ringkas dalam table 1.1 sebagai berikut: Tabel 1.1 Researh Gap Variabel Isu Penulis dan Tahun Kualitas Kualitas produk Dedy Produk tabungan Triasnadi dan Tabungan berpengaruh positif Ngadino (X1) dan signifikan Surip (2013) terhadap minat menabung Kualitas produk Ayu Nurtika tabungan Dewi (2014) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat menabung Kualitas Kualitas pelayanan Asih Fitri Pelayanan berpengaruh positif Cahyani, (X2) dan signifikan Saryadi, dan terhadap minat Sendhang menabung Nurseto (2013) Kualitas pelayanan Hidayat tidak berpengaruh (2009) positif dan signifikan terhadap minat menabung Sumber: Data sekunder yang diolah, 2015
8
Penelitian Kualitas produk tabungan berpengaruh poositif dan signifikan terhadap minat menabung
Kualitas produk tabungan berpengaruh positif akan tetapi tidak signifikan terhadap minat menabung
Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung
Kualitas pelayanan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung
Berdasarkan konsep teori yang telah dipaparkan, fenomena di lapangan dan research gap di atas menjadikan pembahasan ini menjadi menarik untuk diteliti. Oleh
karena
itu,
penulis mengangkat
judul
“PENGARUH
KUALITAS PRODUK TABUNGAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT MENABUNG DI BMT TUMANG CABANG SALATIGA”. B. Rumusan Masalah Sesuai dengan judul yang desertai dengan latar belakang dan juga sudah diuaraikan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan, antara lain: 1. Bagaimana pengaruh kualitas produk tabungan terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga? 2. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga? 3. Apakah kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan secara bersamasama berpengaruh terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk tabungan terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga. 2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga.
9
3. Untuk mengetahui pengaruh secara bersam-sama kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan, diantaranya: 1. Bagi pembaca Memberikan
informasi
tambahan
bagi
puhak-pihak
yang
berkepentingan, khuususnya para pegawai atau karyawan dan pihak-pihak yang bersangkutan tentang kualitas produk dan kualitas pelayanan yang dapat mempengaruhi minat menabung. 2. Bagi akademisi a. Dapat memberikan manfaat berupa tamabahan kepuasan/referensi mengenai masalah seputar kualitas produk, kualitas pelaynan dan minat menabung. b. Untuk menambah khazanah keilmuan dan wawasan bagi masyarakat umum, bagi organisasi dan perusahaan yang memperhatikan masalahmasalah mengenai pengaruh apa saja yang menjadikan minat menabung. c. Bagi penulis a. Sebagai sarana untuk pengembangan ilmu yang didapat pada waktu dibangku perkuliahan dan penerapan dalam praktik yang nyata.
10
b. Menyelesaikan salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana. E. Sistematika Penulisan Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan mudah dalam memahami penulisan penelitian ini, maka penulis akan memeberikan gambaran singkat mengenai permasalahan yang akan dibahas dengan sistematika penulisan yang akan penulis susun mencakup 5 (lima) bab substansi meliputi: Bab I PENDAHULUAN berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II KAJIAN PUSTAKA menguraikan tentang telaah pustaka yang berisi penelitian terdahulu, kerangka teori yang berkaitan dengan topik penelitian, kerangka penelitian yang berisi telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis dan hipotesis penelitian yang menjadi pedoman dalam analisis data. Bab III METODOLOGI PENELITIAN berisi uraian jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan operasional, instrumen penelitian, teknik analisis data dan alat analisis. Bab IV ANALISIS DATA berisi tentang deskripsi objek penelitian dan analisis data, serta pembahasan hasil penelitian. Bab V PENUTUP, bab terakhir ini membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang merupakan jawaban dari rumusan masalah dan berisi saran-saran bagi pihak yang terlibat dalam penelitian ini.
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Kualitas Produk Tabungan Penelitian yang dilakukan oleh Dedy Trisnadi dan Ngadino Surip (2013) menunjukkan bahwa Dari hasil analisis data terdapat hasil bahwa korelasi antara variable Kulaita Produk Tabungan terhadap variable Minat Menabung kembali adalah sangat kuat (96%). Kualitas produk tabungan berpengaruh signifikan terhadap minat menabung. Artinya jika produk semakain baik, maka minat menabung kembali semakin meningkat. Ayuni Nurtika Dewi (2014) juga melakukan penelitian yang hasilnya yaitu Secara simultan variable pelayanan, variable produk tabungan, dan variable lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan menabung pada PD BPR BKK Kendal Cabang Patean. Secara parsial diketahui bahwa variable pelayanan dan variable produk tabungan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keputusan menabung pada PD BPR BKK Kendal Cbang Patean. Variabel lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan menabung pada PD BPR BKK Kendal Cabang Patean.
12
No. Peneliti 1. Dedy Triasnadi dan Ngadino Surip
2.
Ayu Nurtika Dewi
Tabel 2.1 Telaah Pustaka Kualitas Produk Tahun Variabel Hasil 2013 Pengaruh Kualitas korelasi antara variable Produk Tabungan Kulaita Produk Tabungan dan Kualitas terhadap variable Minat Layanan Terhadap Menabung kembali adalah Minat Menabung sangat kuat (96%). Kualitas Kembali di CIMB produk tabungan NIAGA (Studi berpengaruh signifikan Kasus PT BANK terhadap minat menabung. CIMB NIAGA) Artinya jika produk semakain baik, maka minat menabung kembali semakin meningkat 2014
Analisis Faktor- Secara simultan variable Faktor yang pelayanan, variable produk mempenngaruhi tabungan, dan variable Minat Masyarakat lokasi berpengaruh Untuk Menabung signifikan terhadap (Studi Kasus pada keputusan menabung pada PD BPR BKK PD BPR BKK Kendal Kendal Cbang Cabang Patean. Patean) Sumber: Dedy Triasnadi dan Ngadino Surip (2013), Ayu Nurtika Dewi (2014).
2. Kualitas Pelayanan Dalam penelitian yang dilakukan oleh Asih Fitri Cahyani, Saryadi, dan Sendhang Nurseto (2013) yang mana kualitas pelayanan secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat menabung pada bank BNI Syariah di Kota Semarang yakni sebesar 0,473 dengan koefisien determinasi 22,3 %. Sehingga apabila BNI Syariah di Kota Semarang terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah, maka minat menabung ada BNI Syariah di Kota Senarang akan meningkat. Penelitian yang dilakukan Aisyah (2013) dengan hasil pengujian hepotesa uji t untuk variable pelayanan islami karyawan diperoleh t hitung
13
sebesar 8,146 dengan tingkat signifikansi 0,000 (lebih kecil dari taraf signifikan 0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa variabel kualitas pelaynan secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap terhadap variable minat nasabah menabung di Bank Mega Syari‟ah Semarang Tri Astuti (2013), penelitiannya menunjukkan hasil bahwa persepsi Nasabah tentang Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Menabung Nasabah. Hal ini terbukti dengsn hasil yang diperoleh berupa koefisien korelasi sebesar 0,503 serta uji signifikansi parsial (uji t) yang menghasilkan nilai t-hitung sebesar 5,755 > 1,980. Tabel 2.2 Telaah pustaka Kualitas Pelayanan No. Peneliti Tahun Variabel Hasil 1 Asih Fitri 2013 Pengaruh Kualitas pelayanan secara Cahyani, Persepsi Bunga parsial memiliki pengaruh Saryadi, dan Kualitas yeng segnifikan terhadap minat dan Pelayanan menabung pada bank BNI Sendhang Terhadap Minat Syariah di Kota Semarang. Nurseto Menabung Pada Sehingga apabila BNI Syariah Bank BNI di Kota Semarang terus Syariah di Kota menerus meningkatkan kualitas Semarang pelayanan kepada nasabah, maka minat menabung BNI Syariah di Kota Semarang akan meningkat 2. Aisyah 2013 Pengaruh Hasil pengujian hepotesa uji t Kualitas untuk variabel pelayanan Pelayanan islami karyawan diperoleh t Terhadap Minat hitung sebesar 8,146 dengan Nasabah Untuk tingkat signifikansi 0,000 Menabung (lebih kecil dari taraf signifikan (Sudi Kasus 0,05) sehingga dapat dikatakan Pada PT. bahwa variable kualitas BANK MEGA pelaynan secara parsial SYARI‟AH mempunyai pengaruh Cabang signifikan terhadap terhadap Semarang) variable minat nasabah menabung di Bank Mega
14
Dilanjutkan. . .
Lanjutan Tabel 2.2. . . 3.
Bari‟ah, Zaenal Abidin, Harlina Nurtjahjanti
2009
4.
Tri Astuti
2013
Hubungan Antara Kualitas Layanan Bank Dengan Minat Menabung Nasabah PT BRI Kantor Cabang Unngaran
Syari‟ah Semarang Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kualitas layanan dengan minat menabung nasabah PT. BRI Kantor Cabang Ungaran. Semakin baik kualitas layanan, maka semakin tinggi minat menabung nasabah. Sebaliknya, semakin buruk kualitas layanan, maka semakin rendah pula minat menabung nasabah. Persepsi Nasabah tentang Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Menabung Nasabah. Hal ini terbukti dengsn hasil yang diperoleh berupa koefisien korelasi sebesar 0,503 serta uji signifikansi parsial (uji t) yang menghasilkan nilai t-hitung sebesar 5,755>1,980
Pengaruh Persepsi Nasabah Tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabunng Nasabah (Studi Kasus Pada BRI Cabang Sleman) Sumber: Asih Fitri Cahyani, Saryadi, dan Sendhang Nurseto (2013), Aisyah (2013), Bari‟ah, Zaenal Abidin, Harlina Nurtjahjanti (2009), Tri Astuti (2013).
B. Kerangka Teori 1. Baitul Maal Wattamwil (BMT) a. Pengertian BMT BMT (Baitul Maal wat Tamwil) terdiri dari dua istillah, yaitu baitul maal dan baitut tamwil. Baitul maal lebih mengarah pada usaha pengumpulan dana dan penyaluran dana yang non-profit seperti zakat, infaq dan shodaqoh, sedangkan baitut tamwil sebagai usaha
15
pengumpulan dan penyaluran dana komersial (Heri Sudarsono, 2012: 107 dalam Saada, 2014: 1). Sholihin (2010) mendefinisikan BMT (Baitul Maal wat Tamwil atau Balai Usaha Mandiri Terpadu) sebagai lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil, menumbuhkembangkan bisnis usaha mikro dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin, ditumbuhkan atas prakarsa dan modal awal dari tokoh-tokoh masyarakat setempat dengan berlandaskan
pada
salam:
keselamatan
(berintikan
keadilan),
kedamaian dan kesejahteraan. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa BMT adalah salah satu lembaga keuangan syariah non-bank yang mempunyai fungsi ganda yaitu menghimpun dana dari masyarakat baik yang bersifat profit maupun non-profit dan menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat ekonomi mikro dan kecil. b. Dasar Hukum dan Peraturan Hukum BMT Secara hukum nasional BMT di Indonesia berbadan hukum koperasi, sehingga seluruh gerak dan langkahnya sejalan dengan ketentuan yang ada tentang perkoperasian selain juga sesuai dengan konsep syariah islam. Oleh sebab itu, legalitas nasionalnya mengikuti ketentuan perundang-undangan yang terkait dengan koperasi. Dalam hal ini perundang-undangan yang sangat mendasar adalah Undang-
16
Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian (Sumiyanto, 2008: 38). Ketentuan pengaturan koperasi BMT diatur dengan Keputusan Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah No. 91 Tahun 2004 (Kepmen.No.91/Kep/M.KUKM/IX/2004).
Dalam
ketentuan
ini,
koperasi BMT disebut sebagai Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS). Dengan ketentuan tersebut, maka BMT yang beroperasi secara sah di wilayah Republik Indonesia adalah BMT yang berbadan hukum koperasi yang izin operasionalnya dikeluarkan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah atau departemen yang sama di masing-masing wilayah kerjanya. Adapun pengertian KJKS, sebagaimana
yang
disebutkan
91/Kep/M.KUKM/IX/2004,
merupakan
dalam koperasi
Kepmen yang
No. kegiatan
usahanya bergerak dibidang pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah) (Sumiyanto, 2008: 39). c. Asas dan Prinsip Dasar BMT BMT didirikan dengan berasaskan pada masyarakat salaam yaitu penuh keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan (Sholihin, 2010: 174175). Prinsip dasar BMT adalah: 1. Ahsan (mutu hasil kerja yang baik), thayyiban (terindah), ahsanu „amala (memuaskan semua pihak) dan sesuai dengan nilai-nilai salaam: keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan.
17
2. Barakah, artinya berdaya guna, berhasil guna, adanya penguatan jaringan,
transparan
(keterbukaan)
dan
bertanggung jawab
sepenuhnya kepada masyarakat. 3. Spiritual communication (penguatan nilai ruhiyah). 4. Demokratis, partisipatif dan inklusif. 5. Keadilan sosial dan kesetaraan gender, non-diskriminatif. 6. Ramah lingkungan. 7. Peka dan bijak terhadap pengetahuan dan budaya lokal serta keanekaragaman budaya. 8. Keberlanjutan memberdayakan masyarakat dengan meningkatkan kemampuan diri dan lembaga masyarakat lokal. d. Fungsi BMT Dalam rangka mencapai tujuannya, BMT berfungsi (Sholihin, 2010: 175): 1. Meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) anggota, pengurus dan pengelola menjadi lebih profesional, mendesain (selamat, damai dan sejahtera) dan amanah sehingga semakin utuh dan tangguh dalam berjuang dan berusaha (beribadah) mengahadapi tantangan global. 2. Mengorganisasi dan memobilisasi dana sehingga dana yang dimiliki oleh masyarakat dapat termanfaatkan secara optimal di dalam dan di luar organisasi untuk kepentingan rakyat banyak. 3. Mengembangkan kesempatan kerja.
18
4. Mengukuhkan dan meningkatkan kualitas usaha dan pasar produkproduk anggota. 5. Memperkuat dan meningkatkan kualitas lembaga-lembaga ekonomi dan sosial masyarakat. 2.
Minat Menabung a. Pengertian Minat Menabung Dalam kamus bahasa Indonesia, minat diartikan sebagai sebuah kesukaan (kecenderungan hati) kepada suautu perhatian atau keinginan. Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian perasangka atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu (Mappiare, 1997: 62). Minat adalah kecenderungan seseorang yang tetap memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang dan diperhatikan secara terus-menerus yang disertai dengan rasa senang (Slameto, 1987:180). Sedangakan Suryabrata (1988:109) mengatakan minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek. Minat (interest) digambarkan sebagai situasi seseorang sebelum melakukan tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. Minat menabung diasumsikan sebagai minat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap pembelian (Kotler, 2002: 78).
19
Minat merupakan motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Setiap minat akan memuaskan suatu kebutuhan. Dalam melakukan funginya kehendak itu berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan. Pikiran mempunyai kecenderungan bergerak dalam sector rasional analisis, sedang perasaan yang bersifat halus atau tajam lebih mendambakan kebutuhan. Sedangkan akal berfungsi sebagai pengikat fikiran dan perasaann itu dalam koordinasi yang harmonis, agar kehendak bisa diatur dengan sebaik-baiknya (Sukanto, 1985 : 120) Ada beberapa tahapan minat yaitu: a. Informasi yang jelas sebelum memilih b. Pertimbangan yang matang sebelum memilih c. Keputusan memilih Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa minat adalah dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan
pencapaian
tujuan
dan
cita-cita
yang
menjadi
keinginannya. Selain itu minat dapat timbul karena adanya faktor eksternal dan juga adanya faktor internal. Minat yang besar terhadap suatu hal merupakan modal yang besar untuk membangkitkan semangat untuk melakukan tindakan yang diminati dalam hal ini minat menabung di BMT.
20
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Menbung Menurut Crow and Crow (Ro‟uf, 2011: 31) berpendapat ada tiga faktor yang mempengaruhi timbulnya minat, yaitu: a. Faktor dorongan dari dalam Artinya muncul
mengarah
dari
dalam
pada
kebutuhan-kebuutuhan
individu,
merupakan
faktor
yang yang
berhubungan dengan dorongan fisik, motif, mempertahankan diri dari rasa lapar, rasa takut, rasa sakit, juga dorongan ingin tahu membangkitkan minat untuk mengadakan penelitian dan sebagainya. b. Faktor motif sosial Artinya
mengarah
pada
penyesuaian
diri
dengan
lingkungan agar dapat diterima dan diakui oleh lingkungannya atau aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sosial, seperti bekerja, mendapatkan status, mendapatkan perhatian dan penghargaan. c. Faktor emosional atau perasaan Artinya minat yang erat hubungannya dengan perasaan atau emosi, keberhasilan dalam beraktivitas yang didorong oleh minat akan membawa rasa senang dan memperkuat minat yang sudah ada, sebaliknya kegagalan akan mengurangi minat individu tersebut.
21
3.
Kualitas Produk Tabungan a. Produk Produk menurut Molan dalam Kotler dan Keller, (2008: 5) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan atau kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa pengalaman, acara-acara, orang, tempat, properti, organisasi, dan gagasan. b. Kualitas Produk Menurut Kotler and Armstrong dalam Saidani (2012: 283) arti dari kualitas produk adalah “the ability of a product to perform its function, it includes the product‟s overall durability, reability, precision, ease of operation and repair, and other valued attrubutes” yang artinya kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliablitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. Dalam mengevaluasi kepuasan terhadap produk, jasa, atau perusahaan tertentu, konsumen umumnya mengacu pada berbagai faktor atau dimensi. Berikut ini delapan dimensi kualitas produk yang diungkapkan oleh Tjiptono (2000: 7), antara lain: a. Performance (kinerja), hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu
barang
dan
merupakan
karakteristik
utama
dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.
22
yang
b. Features (fitur), yaitu aspek formasi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan gambarannya. c. Reliability (reliabilitas), hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula. d. Conformance to specification (kesesuaian dengan spesifikasi), hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. e. Durability (Daya tahan), yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang. f. Serviceability (kemampuan), yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang. g. Aesthetics (estetika), merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual h. Perceived quality (kesan kualitas), konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap menngenai atribut-atribut produk. Namun demikian, biasanya konsumen memiliki informasi tentanng produk secara tidak lanngsung.
23
Suatu produk dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik bila di dalam produk tersebut tercakup dimensi tersebut. Dengan adanya dimensi tersebut dalam suatu produk, maka diharapkan agar produk tersebut memiliki nilai lebih dibanding produk - produk pesaing. Membangun mutu produk merupakan lanngkah strategis yang harus ditempuh perusahaan. Hal ini disebabkkan bahwa mutu produk merupakan nilai lebih dimata para pelanggan. Pencapaian nilai mutu diwujudkan dengan membangun suatu proses yang lebih baik dan sistem produk yang mampu menekan biaya relatif lebih murah. Oleh karena itu mutu produk merupakan alat kompetitif yag efektif dalam mencapai keunggulan bersaing. Peningkatan kualitas produk merupakan suatu yang sangat penting, dengan demikian produk perusahaan semakin lama semakin tinggi kualitasnya. Apabila peningkatan kualitas produk dilaksanakan oleh perusahaan, maka perusahaan tersebut akan dapat tetap memuaskan para konsumen dan dapat menambah jumlah konsumen. Dalam perkembnagn suatu perusahaan, persoalan kualitas produk akan ikut menentukan pesat tidaknya perkembngan perusahaan tersebut.
24
4. Kualitas Pelayanan a. Pengertian Kualitas Pelayanan Parasuraman dalam Lupiyoadi (2008: 180) kualitas layanan merupakan ukuran penilaian menyeluruh atas tingkat suatu pelayanan yang baik, kualitas layanan (service quality) sebagai hasil persepsi dari hasil perbandingan antara harapan pelanggan dengan kinerja aktual pelayanan. Wyckof dalam Tjiptono (2011: 59) menjelaskan bahwa kualitas layanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi tingkat keinginan pelanggan. Apabila jasa atau pelayanan yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa atau pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Apabila jasa atau pelayanan yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa atau pelayanan dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jasa atau pelayanan yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas jasa atau pelayanan dipersepsikan buruk. Zeithmal dalam Lestari (2013: 26) mendefinisikan kualitas layanan sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh dan besarnya antara perbedaan harapan atau keinginan konsumen dengan tingkat persepsi konsumen.
25
Sehingga disimpulkan bahwa kualitas layanan adalah
persepsi
nasabah mengenai keunggulan produk atau layanan yang diterimanya dari penyedia jasa. Untuk mencapai tingkat kualitas layanan yang terbaik, perusahaan harus memulainya dari memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dan berakhir pada penilaian nasabah terhadap pelayanan yang diterimanya. Dalam menilai baik tidaknya kualitas layanan bukanlah dari sudut pandang atau persepsi perusahaan (penyedia jasa) melainkan berdasarkan sudut pandang atau persepsi nasabah
(pengguna/penerima
jasa).
Perusahaan
yang
mampu
memberikan layanan yang baik kepada nasabah atau pelanggannya memiliki
peluang terbesar
untuk
bisa
terus
dikunjungi
oleh
pelanggannya (Liu dan Wu, 2007 dalam Krismanto, 2009: 35). Sebagaimana
yang
diajarkan
dalam
Islam,
apabila
ingin
memberikan hasil usaha baik berupa produk maupun jasa hendaknya memberikan yang berkualitas baik, sehingga dapat memberikan manfaat bagi pemakainya. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 267:
26
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah MahaKaya, Maha Terpuji. (QS. Al-Baqarah: 267) (Al-Quran dan Terjemahnya, 2010: 45). b. Pelayanan dalam Islam Perusahaan berbasis syariah marketing harus memerhatikan service yang ditawarkan untuk menjaga kepuasan pelanggannya (Kartajaya dan M. Syakir Sula, 2006: 182). Perusahaan harus menjaga dan harus terumenerus memperkuat service yang diberikan. Service yang dimaksud disini bukan lagi layanan purnajual, prajual ataupun selama penjualan semata. Namun, bagaimana service yang ditawarkan perusahaan dapat membantu dan mentransformasi kehidupan semua stakeholders perusahaan tersebut. Adapun prinsip-prinsip pelayanan dalam islam yaitu (Hafifudin dan Hendri tanjung, 2003: 56 dalam Lestari, 2013: 3435): 1. Shiddiq yaitu benar dan jujur, tidak pernah berdusta dalam melakukan berbagai macam transaksi bisnis. Larangan berdusta, menipu, mengurangi takaran timbangan dan mempermainkan kualitas akan menyebabkan kerugian yang sesungguhnya. Nilai shiddiq selain bermakna tahan uji, ikhlas serta memiliki kesinambungan emosional. 2. Kreatif, berani dan percaya diri. Ketiga hal itu mencerminkan kemauan berusaha untuk mencari dan menemukan peluang-peluang
27
bisnis yang baru, prospektif dan berwawasan masa depan. Hal ini hanya
mungkin dilakukan bila
seorang pebisnis memiliki
kepercayaan diri dan keberanian untuk berbuat sekaligus siap menanggung berbagai resiko. 3. Amanah dan faṭanah yang sering diterjemahkan dalam nilai-nilai bisnis dan manajemen dan bertanggung jawab, transparan, tepat waktu, memiliki manajemen bervisi, manajer dan pemimpin yang cerdas, sadar produk dan jasa secara berkelanjutan. 4. Tablig yaitu mampu berkomunikasi dengan baik, istilah ini juga diterjemahkan dalam bahasa manajemen sebagai supel, cerdas, deskripsi, tugas, delegasi wewenang, kerja tim, cepat tanggap, koordinasi, kendali. 5. Istiqamah
yaitu
secara
konsisten
menampilkan
dan
mengimplementasikan nilai-nilai di atas walau mendapatkan godaan dan tantangan. Hanya dengan istiqamah dan mujahaddah, peluang bisnis yang prospektif dan menguntungkan akan selalu terbuka lebar. Dalam firman Allah SWT:
Artinya: Dan ornag-orang yang berjihad untuk (mencari keridhoan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan Sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik (Qs. Al-Ankabut: 69) (Al-Quran dan Terjemahnya, 2010: 404). c. Dimensi Kualitas Pelayanan
28
Secara umum para peneliti menggunakan acuan lima dimensi kualitas pelayanan (SERVQUAL/Service Quality) yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithmal dan Berry yaitu assurance, reliability, tangible, empathy dan responsiveness. Namun dimensi kualitas layanan tersebut bersifat general, sehingga jika diterapkan pada perusahaan yang memiliki karakteristik spesifik memerlukan modifikasi seperti perusahaan perbankan Islam (syariah). Berdasarkan hal tersebut, Othman dan Owen menyodorkan dimensi CARTER untuk mengukur kualitas layanan perbankan Islam yang dikembangkan dari konsep SERVQUAL, dengan tambahan dimensi compliance. Sedangkan dimensi yang lain sama dengan dimensi dalam SERVQUAL. CARTER merupakan singkatan dari enam dimensi kualitas layanan yaitu Compliance, Assurance, Reliability, Tangibles, Empathy, Responsiveness. Dimensi kualitas layanan perbankan Islam (syariah) yaitu (Lestari, 2013: 28-32): 1. Compliance atau kepatuhan pada prinsip Islam yaitu kemampuan perusahaan atas kesesuaian dalam
penerapan prinsip syariah
meliputi menjalankan kegiatan perusahaan sesuai dengan prinsip Islam, menerapkan ketentuan layanan dan produk Islami. 2. Assurance atau jaminan yaitu pengetahuan, kesopansantunan dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Dalam Islam, memberikan
pelayanan
29
harus
bersikap
lemah
lembut,
menghilangkan sikap keras hati dan harus memiliki sikap pemaaf kepada nasabah supaya nasabah terhindar dari rasa takut, tidak percaya dan perasaan adanya bahaya dari pelayanan yang diterima. Hal tersebut dijelaskan dalam Al-Quran Surat Ali-Imran ayat 159:
Artinya: Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonlah ampunan untuk mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal (QS. Ali-Imran: 159) (Al-Quran dan Terjemahnya, 2010: 71). 3. Reliability atau kehandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik dan dengan akurasi yang tinggi. Hal tersebut dijelaskan dalam Al-Quran Surat An-Nahl ayat 91 yaitu:
30
Artinya: Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpahmu itu sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat (QS. An-Nahl: 91) (Al-Quran dan Terjemahnya, 2010: 277). 4. Tangibles atau bukti langsung yaitu kemampuan perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada eksternal, penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan, bukti nyata pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa meliputi fasilitas fisik (gedung, perlengakapan dan peralatan yang digunakan/teknologi serta penampilan pegawainya). Dalam Islam pelayanan yang berupa bangunan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan atau tidak berlebih-lebihan/bermegah-megahan. Hal ini dijelaskan dalam AlQuran Surat At-Takatsur ayat 1-5:
Artinya:1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu; 2. Sampai kamu masuk ke dalam kubur; 3. Sekali-kali tidak! kelak kamu akan mengetahui (akibat dari perbuatanmu itu); 4. Kemudian sekali-
31
kali tidak! kelak kamu akan mengetahui; 5. Sekali-kali tidak! sekiranya kamu mengetahui dengan pasti. (QS. At-Takatsur: 1-5) (Al-Quran dan Terjemahnya, 2010: 600).
5. Empathy atau empati yaitu memberikan perhatian yang tulus bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya untuk memahami keinginan konsumen. Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengatahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan. 6. Responsiveness atau daya tanggap yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsive) dan tepat pada pelanggan dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan nasabah menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan. Islam menganjurkan untuk bersikap profesional yaitu dapat bekerja dengan cepat dan tanggap sehingga tidak menyia-nyiakan amanat yang menjadi tanggung jawabnya. Sebagaimana hadits Rosulullah SAW yang artinya: Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rosulullah SAW bersabda: Apabila amanah disia-siakan maka tunggulah saat kehancurannya. Salah seorang sahabat bertanya: “Bagaimanakah menyia-nyiakannya, hai Rosulullah?” Rosulullah SAW menjawab: “Apabila perkara itu diserahakan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya (HR. Imam Bukhari).
32
d. Strategi Penyempurnaan Kualitas Pelayanan Dalam meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan tidak mudah, banyak faktor yang perlu dipertimbangkan secara cermat karena penyempurnaan kualitas jasa berdampak signifikan terhadap budaya organisasi secara keseluruhan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menyempurnakan kualitas layanan antara lain (Tjiptono, 2011: 260):
1. Mengidentifikasi determinan utama kualitas jasa Setiap penyedia jasa wajib berupaya menyampaikan jasa berkualitas terbaik kepada para pelanggan sasarannya. Upaya ini membutuhkan proses mengidentifikasi determinan atau faktor penentu utama kualitas layanan berdasarkan sudut pandang pelanggan. 2. Mengelola ekspektasi pelanggan Ada satu pepatah bijak yang dapat dijadikan pegangan: “Jangan janjikan apa yang tidak bisa diberikan, tetapi berikan lebih dari
apa
yang
dijanjikan”.
Penuhi
ekspektasi
pelanggan
semaksimal mungkin. 3. Mengelola bukti kualitas layanan Manajemen bukti kualitas jasa bertujuan untuk memperkuat persepsi pelanggan selama dan sesudah jasa disampaikan. Karena
33
jasa merupakan kinerja dan tidak dapat dirasakan sebagaimana barang fisik, maka pelanggan cenderung memperhatikan dan mempersepsikan fakta-fakta tangibles yang berkaitan dengan layanan sebagai bukti kualitas. 4. Mendidik pelanggan tentang layanan Membantu pelanggan dalam memahami sebuah layanan merupakan upaya positif untuk mewujudkan proses penyampaian dan pengkonsumsian layanan secara efektif dan efisien.
5. Menumbuh-kembangkan budaya kualitas Budaya kualitas merupakan sistem nilai organisasi yang menghasilkan lingkungan yang kondusif bagi proses penciptaan dan penyempurnaan kualitas secara terus-menerus. 6. Menciptakan automating quality Otomatis berpotensi mengatsi masalah variabilitas kualitas layanan yang disebabkan kurangnya sumber daya manusia yang dimiliki organisasi. Akan tetapi, sebelum memutuskan akan melakukan otomatisasi, penyedia layanan wajib mengkaji secara mendalam aspek-aspek yang membutuhkan sentuhan manusia (high touch) dan elemen-elemen yang memerlukan otomatisasi (high tech). Keseimbangan antara high touch dan high tech sangat dibutuhkan untuk menunjang kesuksesan penyampaian layanan secara efektif dan efisien.
34
7. Menindaklanjuti layanan Penindaklanjutan
layanan
diperlukan
dalam
rangka
menyempurnakan atau memperbaiki aspek-aspek layanan yang kurang memuaskan dan mempertahankan aspek-aspek yang sudah baik. 8. Mengembangkan sistem informasi kualitas layanan Merupakan sistem yang mengintegrasi berbagai macam rancangan riset secara sistematis dalam rangka mengumpulkan dan menyebarluaskan informasi kualitas layanan guna mendukung pengambilan keputusan. C. Kerangka Penelitian Menurut Hamid (2007 dalam Zainab 2011) kerangka penelitian merupakan sintesa dari serangkaian teori yang tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari serangkaian masalah yang ditetapkan. Kerangka penelitian dapat disajikan dalam bentuk bagan, deskripsi kualitatif dan atau gabungan keduanya. Sedangkan menurut Hariwijaya (2008 dalam Zainab 2011), kerangka pemikiran merupakan pondasi tempat proyek penelitian secara keseluruhan didasarkan. Penelitian ini bertujuan untiuk mengkaji permasalan tentang pengaruh-pengaruh minat nasabah untuk menabung di BMT Tumang cabang Salatiga.
35
Kerangka penelitian digambar sebagai berikut:
Kualitas Produk Tabungan
H1
(X1)
Minat Menabung (Y)
Kualitas Pelayanan
H2
(X2) Gambar 1.1 Keranngka Pemikiran D. Hipotesis Hipotesis adalah proporsi atau dugaan yang menjelaskan suatu fenomena yang belum terbukti kebenarannya sehingga perlu diuji secara empiris untuk memberikan kebenarannya (Zikmund dalam Istijanto, 2005: 103). Berdsarkan uraian rangkaian di atas, maka penulis menarik hipotesis sebagai berikut: 1. Pengaruh Kualitas Produk Tabungan Terhadap Minat Menabung Berdasarkan Penelitian di atas maka penulis mengajukan hipotesis sebagai beerikut: H1: Kualitas produk tabungan bengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung, semakin tinggi kualitas produk tabungan maka semakin tinggi minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga. 2. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung
36
Berdasarkan Penelitian diatas, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: H2:
Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung, semakin tinggi kualitas pelayanan maka akan semakin tinggi minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga.
H1 H2 H3
Tabel 2.3 Hipotesis Penelitian Kualitas produk tabungan bengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat menabung Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung Kualitas produk tabungan dan kualita pelayanan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga Sumber: Uraian hipotesis penelitian, 2015
37
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan atau dapat pula disebut sebagai penelitian empiris, yaitu penelitian yang data dan informasinya diperoleh dari kegiatan di kancah (lapangan) kerja penelitian (Supardi, 2005: 34). Desain penelitian lapangan ini adalah desain kausal, yang bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variable lainnya atau bagaimana suatu variable mempengaruhi variabel lainnya (Tika, 2006: 22). Penelitian ini diorientasikan untuk mengetahui dengan adanya kualitas produk dan kualitas pelayanan yang baik akan menjadikan masyarakat Salatiga khususnya dan sekitarnya pada umumnya untuk menjadikannya minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi. Pendekatan ini berangkat dari data yang bersifat angka. Data ini biasa berupa angka seperti 1,2,3,4 dan seterusnya dan dapat pula berasal dari kualitatif yang ditransformasikan menjadii angka-angka atau dengan kata lain memberikan kode (skor) data kualitatif tersebut sesuai dengan jenjangnya kemudian diproses dan manipulasi menjadi informasi yang berharga bagi pengambilan keputusan (Tika, 2006: 57).
38
B. Objek, Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah BMT Tumang cabang Salatiga, dengan objek penelitian sendiri adalah nasabah BMT Tumang cabang Salatiga. Penelitian ini dimulai dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2015. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Pabundu Tika (2006: 33) Populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas dan tidak terbatas. Populasi terbatas adalah populasi yang dapat dihitung jumlahnya seperti nasabah pada BMT Tumang cabang Salatiga. Adapun populasi tidak terbatas, adalah populasi yang sulit dihitung jumlahnya seperti jumlah pohon dalam hutan, jumlah bintang di langit dan lain sebagainya. Menurut Supardi (2005: 101) dalam bukunya Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, populasi adalah suatu kesatuan individu atau subjek pada wilayah dan waktu serta dengan kualitas tertentu yang akan diamati/diteliti. Sedangkan menurut Bawono (2006: 28) diberi definisi sebagai keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti. Dalam penelitian ini, populasinya adalah seluruh nasabah BMT Tumang cabang Salatiga yaitu sebanyak 2.039 anggota atau nasabah. 2. Sampel Sampel adalah bagian suatu subjek atau objek yang mewakili populasi (Tika, 2006: 33). Sampel adalah bagian dari populasi yang
39
dijadikan subjek penelitian sebagai “wakil” dari para anggota populasi (Supardi, 2005:103). Sedangkan Sampel menurut Bawono (2006 : 28) diberi devinisi sebagai objek atau subjek penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sratified random sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan terlebih dahulu membuat
penggolongan
atau
pengelompokan
populasi
menurut
karakteristik tertentu (Tika, 2006: 42). Adapun perhitungannya untuk menentukan jumlah sampel dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Bawono, 2006: 29): P S=
( P. e2 ) + 1 Dimana: S = Sampel P = Populasi e = error Tingkat kesalahan yang masih bisa ditolerir Dalam penelitian ini diketahui besarnya populasi nasabah BMT Tumang cabang Salatiga adalah sebanyak 2.039 nasabah dan peneliti menggunakan kelonggaran 10%, sehingga didapat jumlah sampel sebagai berikut: S=
2.039 (2.039 . (0,1)2) + 1
= 95, 32 ≈ 95
40
Berdasarkan perhitungan di atas, maka sampel yang diambil sebanyak 95 responden dari nasabah BMT Tumang cabang Salatiga. Sampel diambil dengan menggunakan judgmental sampling yaitu penentuan sampel menggunakan pertimbangan tertentu terhadap elemen populasi yang dipilih sebagai sampel (Istijanto, 2005: 120). Judgmal (pertimbangan) dilakukan apabila sampel yang dipilih harus memenuhi persyaratan tertentu sehingga mengungkapkan informasi yang dicari dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah nasabah BMT Tumang cabang Salatiga yang aktif menjadi nasabah minimal satu tahun serta melakukan transaksi minimal satu minggu sekali. D. Teknik Pengumupulan Data Teknik penngumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006: 29). 1. Pengertian data Data adalah segala informasi yang dijadikan dan diolah untuk suatu kegiatan penelitian sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan (Muhammad, 2008: 97). Dan meurut Tika (2006: 57) data adalah sekumpulan bukti atau fakta yang dikumpikan dan disajikan untuk tujaun tertentu. 2. Sumber dan Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder.
41
a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari lapangan (Bawono, 2006: 29). Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara mnyebarkan angket (kuesioner) secara langsung kepada nasabah BMT Tumang cabang Salatiga sebagai objek penelitian. Angket (kuesioner) adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Angket (kuesioner) yang digunakan dalam penelitian ini yaiutu angket (kuesioner) tertutup karena alternatif jawaban telah disediakan. Angket (kuesioner digunakan untuk mengetahui jawaban responden tenteng pengaruh kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan terhadap minat menabung. b. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau penelitian arsip yang memuat peristiwa masa lalu. Data skunder dapat diperoleh dari jurnal, majalah, buku, dan statistik maupun dari internet (Bawono, 2006: 30). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah profil BMT Tumang. Selain itu data sekunder berupa penelitian terdahulu, teori dan informasi lainnya yang digunakan sebagai
42
landasan teori dalam penelitian ini diperoleh dari jurnal, skripsi, buku dan internet. 3. Teknik Pengumpulan Data a. Metode Angket (Kuesioner) Angket adalah sejumlah pertanyaan secara tertulis yang akan dijawab oleh responden penelitian, agar peneliti memperoleh data lapangan/empiris untuk memecahkan masalah penelitian dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Supardi, 2005: 127) Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup karena alternative jawaban telah disediakan. b. Observasi Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian (Tika, 2006: 58) Sedangkan menurut Supardi (2005 : 136) observasi adalah mengumpulkan data atau menjaring data dengan melakukan pengamatan terhadap subjek dan atau objek secara seksama (cermat dan teliti) dan sistematis. c. Dokumentasi Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 274) yang dimaksud dengan metode dokumentasi adalah metode yang bertujuan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan,
43
transkrip, buku, surat kabar, majalah, presentasi, notulen rapat angenda, dan lain sebagainya. E. Skala Pengukuran Skala Pengukuran adalah penentuan atau penetapan skala atas suatu variable berdasakab jenis data yang melekat dalam variabel penelitian (Muhammad, 2008: 120). Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala interval, banayak juga yang menyebutkan dengan skala linkert. Menurut Sugiyono (2001 : 73) Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang yang mengenai fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutmya disebut sebagai variable penelitian. Dengan skala likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi subvariabel. Kemudian subvariabel dijabarkan menjadi komponen-komponen yang dapat terukur. Komponen-komponen yang terukur ini kemudian dujadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan yang kemudian dijawab oleh responden. Jawaban setiap instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: 1. STS
: Sangat Tidak Setuju
2. TS
: Tidak Setuju
3. N
: Netral
4. S
: Setuju
44
5. ST
: Sangat Setuju
F. Definisi Konsep dan Operasional Definisi operasional merupakan penjabaran akan definisi variabel dan indikator pada penelitian ini. Selanjutnya definisi operasional menggambarkan pula pengukuran atas variabel dan indikator yang dikembangkan pada penelitian ini. 1. Variabel Bebas (Independent Variables) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2011: 39). Variabel bebas dalam ional dari variabel-variabel penelitian ini adlah sebagai berikut penelitian ini adalah kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan, sedangkan variabel terikatnya adalah minat menebung. Adapaun definisi konsep dan operasional dari variabel-variabel penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Kuliatas Produk Tabungan (X1) Menurut Widiyono (2006 : 10) yang dimaksud dengan produk bank adalah seluruh usaha bank dalam menerima simpanan dan penyalurannya kembali kepada masyarakat (nasabah) dan jasa-jasa lain sebagaimana diatur dalam perundang-undang yang berlaku dibidang perbankan. Dengan kata lain, produk bank adalah seluruh fasilitas, layanan dan jasa yang ditawarkan oleh bank kepada masyarakat, baik pada sisi
45
asset, misalnya kredit, termasuk kredit yang berada pada off balance sheet (latter of credit, bank garansi) dan sisi liabilities, berupa simpanan masyarakat serta jasa-jasa lainnya. b. Kualitas Pelayanan (X2) Menurut Tho‟in (2011) bahwa kualitas pelayanan lebih menitikberatkan pada kepuasan pelanggan, dimana kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Pelayanan terbaik pada pelanggan dan tingkat kualitas dapat dicapai serta konsisten dengan memperbaiki pelayanan dan memberikan perhatian khusus kepada standar kinerja karyawan yang baik internal maupun eksternal. c. Variabel Terikat (Dependent Variables) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akaibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011: 39). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah minat menabung. Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Suryabrata (1988: 109). Minat (interest) digambarkan sebagai situasi seseorang sebelum melakukan tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk
46
memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. Minat menabung diasumsikan sebagai minat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap pembelian (Kotler, 2002: 78). Minat merupakan motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Setiap minat akan memuaskan suatu kebutuhan. Dalam melakukan fungsinya kehendak itu berhubungan erat dengan
pikiran
dan
perasaan.
Pikiran
mempunyai
kecenderungan bergerak dalam sector rasional analisis, sedang perasaan yang bersifat halus atau tajam lebih mendambakan kebutuhan. Sedangkan akal berfungsi sebagai pengikat fikiran dan perasaann itu dalam koordinasi yang harmonis, agar kehendak bisa
diatur dengan sebaik-baiknya
(Sukanto,
1985:120). G. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat lengkap, dan sisitematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010: 203). 1. Produk Berikut ini delapan dimensi kualitas produk yang diungkapkan oleh Tjiptono (2000: 7), antara lain: i. Performance (kinerja)
47
j. Features (fitur) k. Reliability (reliabilitas) l. Conformance to specification (kesesuaian dengan spesifikasi) m. Durability (Daya tahan) n. Serviceability (kemampuan) o. Aesthetics (estetika) p. Perceived quality (kesan kualitas) 2. Kualitas Pelayanan Dimensi kualitas layanan perbankan Islam (syariah) yaitu (Lestari, 2013: 28-32): 7. Compliance atau kepatuhan pada prinsip Islam 8. Assurance atau jaminan yaitu pengetahuan 9. Reliability atau kehandalan 10. Tangibles atau bukti langsung 11. Empathy atau empati 12. Responsiveness atau daya tanggap 3. Minat Menabung Ada beberapa tahapan minat yaitu (Sukanto, 1985 : 120) : d. Informasi yang jelas sebelum memilih e. Pertimbangan yang matang sebelum memilih f. Keputusan memilih Menurut Crow and Crow (Ro‟uf, 2011: 31) berpendapat ada tiga faktor yang mempengaruhi timbulnya minat, yaitu:
48
d. Faktor dorongan dari dalam e. Faktor motif sosial f. Faktor emosional atau perasaan
No. Variabel 1.
2.
Tabel 3.1 Variabel dan Indikator Penelitian Indikator
Variabel Kualitas 1. Produk Sesui Kebutuhan Produk Tabungan 2. Produk Terjamin Keamanannya (X1) 3. Produk yang Menarik dan Beragam 4. Mmepunyai perbedaan 5. Bagi Hasil Tinggi 6. Produk Tabungan Sesuai Syariah Variabel Kualitas 7. Keramahan Pelayanan (X2) 8. Kesopanan 9. Pelayanan yang Cepat dan Tepat 10. Kemudahan dan Kelancaran Transaksi 11. Tepat Waktu 12. Pelayanan Terjamin Keamanannya 13. Empati Minat Menabung 14. Nisbah Bagi Hasil Tinggi (Y) 15. Produk Sesuai Syariah 16. Hati Nurani 17. Pelayanan Baik dan Memuaskan 18. Kemudahan Bertransaksi 19. Terjamin Keamanannya 20. Empati yang Tinggi
Skala Diukur melalui angket dengan menggunakan skala likert
Diukur melalui angket dengan menggunakan skala likert
Diukur melalui angket dengan menggunakan skala likert
H. Teknik Analisis Data Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif, dilakukan dengan beberapa langkah, antara lain: 1. Uji Instrumen Peneletian
49
Sebelum instrument di atas digunakan dalam penelitian, pemeliti terlebih dahulu melakukan pengujian instrument dengan harapan akan mendapatkan data atau informasi yang akurat. Pengujian instrument dilakukan dengan menggunakan uji relibilitas dan uji validitas. a. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kehandalan suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel penenlitian. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Program SPSS menyediakan fasilitas untuk mengukur reliabilitas suatu kuesioner melalui uji statistik, dimana pengambilan keputusan reliabilitas didasarkan pada nilai cronbach alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha (α) > 0,60 (Bawono, 2006: 68). b. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Perhitungan ini akan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Product and Service Solution). Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid dan yang gugur, maka digunakan metode korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skornya. Butir pertanyaan dikatakan
50
signifikan jika kolom total butir pertanyaan menghasilkan tanda bintang dengan dua kemungkinan (Bawono, 2006: 76): 1. Kalau berbintang satu itu berarti korelasi signifikan pada level 5% (0,05) untuk dua sisi. 2. Kalau berbintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level 1% (0,01) untuk dua sisi. 2. Analisis Regresi Linear Berganda Regresi digunakan untuk data yang bersifat multivariate (Bawono, 2006: 84). Analisis ini digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh variabel independen yang lebih dari satu terhadap variabel dependen. Persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini sebagai berikut: Y = β0 + β1X1 + β2X2 + ε Dimana: Y
= Minat Menabung
β0
= Konstanta
X1
= Kualitas produk tabungan
X2
= Kualitas pelayanan
β1
= Koefisien kualitas produk tabungan
β2
= Koefisien kualitas pelayanan
ε
= Residual atau prediction error
3. Uji Statistik Uji statistik digunakan untuk melihat tingkat ketepatan dan keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data
51
yang kita analisis (Bawono, 2006: 88). Uji statistik dapat dilihat dari nilai: a. Uji Ttest (Uji Secara Parsial) Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel independen dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006: 89). Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dapat dilihat dari nilai signifikansi pada tabel coefficients pada hasil regresi. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen secara signifikan, namun sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05 maka variabel independen secara parsial tidak mempengaruhi variabel dependen. b. Uji Ftest (Uji Secara Simultan) Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh
variabel
independen
secara
bersama-sama
dapat
mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 91). Untuk mengetahui hasil dari uji ini dapat dilihat pada tabel anova dari persamaan regresi. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen
52
secara signifikan, namun sebaliknya jka nilai signifikansi > 0,05 maka variabel independen secara simultan tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. c. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen atau sejauh mana kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 92). Untuk mengetahui hasil dari uji ini dapat dilihat pada tabel model summary dari persamaan regresi. Ciri-ciri nilai R2 adalah: a. Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai dengan 1 atau dapat ditulis 0 ≤ R2 ≤ 1. b. Nilai nol menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. c. Nilai 1 menunjukkan adanya hubungan yang sempurna antara variabel independen dengan variabel dependen. 4. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai dengan kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), yang menghasilkan model regresi yang tidak bias dan handal sebagai penaksir. Pelanggaran terhadap asumsi klasik berarti model regresi yang diperoleh tidak
53
banyak bermanfaat dan kurang valid. Disamping itu uji asumsi klasik berguna untuk melengkapi uji statistik (Bawono, 2006: 115). Uji asumsi klasik terdiri dari: a. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah nilai varian residual dengan varian setiap variabel independen tidak sama. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala penyakit heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan metode park, yang mengemukakan bahwa σ2 merupakan fungsi dari variabel independen yang dinyatakan sebagai berikut: σ2i = αXiβ Persamaan di atas dijadikan linier dalam bentuk persamaan log sehingga menjadi: Ln σ2i = α + β Ln Xi + Vi. Karena σ2i umumnya tidak diketahui, maka ini dapat ditaksir menggunakan Ut sebagai proksi sehingga: LnU2i = α + β Ln Xi + Vi. Apabila koefisien parameter β dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas dan sebaliknya jika β tidak signifikan secara statistik maka asumsi homokedastisitas pada data model tersebut tidak dapat ditolak (Bawono, 2006: 136-137). b. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pangganggu atau residual memiliki distribusi normal
54
(Ghazali, 2012: 160). Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu: 1. Analisis grafik Dalam penelitian ini analisis grafik yang digunakan adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data
residual
normal, maka garis
yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghazali, 2012: 161).
2. Analisis statistik Disamping menggunakan
uji
analisis
grafik,
dalam
penelitian ini juga menggunakan uji analisis statistik nonparametrik kolmogrov-smirnov test (K-S), dimana jika nilai signifikansi di atas 0,05 yang berarti nilai residual terdistribusi normal secara normal atau memenuhi asumsi normalitas (Ghazali, 2013: 202).
55
c. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model dalam bentuk lain. Spesifikasi model dapat berupa linier, kuadratik atau kubik (Bawono, 2006: 179). Untuk melihat spesifikasi model yang tepat, dalam penelitian ini menggunakan metode lagrange multplier, yaitu bertujuan untuk mendapatkan X2 dengan cara mengalikan sejumlah data observasi dengan R 2 atau n
*
R2.
Kriteria analisis metode lagrange multplier (Bawono, 2006: 186): 1. Jika X2 hitung > X2 tabel: spesifikasi model persamaan regresi linier tidak benar. 2. Jika X2 hitung < X2 tabel: spesifikasi model persamaan regresi linier adalah benar. I. Alat Analisis Penelitian ini merupakan data kuantitatif dimana data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan ke dalam olah data SPSS . SPSS (Stastisical Product and Service Solution) merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Statistik menurut Supranto (1987 : 13) dalam arti sempit berarti data ringkasan berbentuk angka (kuantitatif), sedangkan dalam arti luas berarti suatu ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan,
56
penyajian dan analisis data serta cara pengambilan kesimpulan secara umum berdasarkan hasil penelitian yang tidak menyeluruh. Dalam penghitungan statistik, alat yang sering digunakan adalah olah data SPSS. Program SPSS ini sangat membantu dalam proses pengolahan data, sehingga hasil olah data yang dicapai juga dapat dipertanggungjawabkan dan terpercaya. SPSS yang digunakan dalam penelitian ini adalah program komputer SPSS for windows version 20. Analisis ini memberikan gambaran (deskripsi) tentang suatu data yang selanjutnya akan di interprestasikan dalam pembahasan.
57
BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Sejarah Berdiri BMT Tumang Sistem perekonomian dan tatanan kehidupan yang dikedepankan pada masa orde baru ternyata tidak bisa memberikan jawaban akan harapan terwujudnya masyarakat adil dan makmur. Berangkat dari keprihatinan akan nasib masyarakat desa yang justru merupakan jumlah mayoritas penduduk di Indonesia, khususnya di daerah Boyolali. Juga, apabila melihat perputaran uang yang sebagian besar ada di kota serta sulitnya pengusaha mikro dan kecil di pedesaan dalam mengakses permodalan dari perbankan. Perbankan dalam hal ini dinilai lemah dalam komitmennya menciptakan lingkungan usaha yang lebih adil dan lebih menyejahterakan masyarakat. Sementara itu, terkait dengan bunga perbankan juga telah menjadi kajian tersendiri di kalangan umat Islam. Hal-hal tersebut juga sangat dirasakan oleh masyarakat Desa Tumang. Terutama beberapa orang yang dalam menjalankan ekonominya berkutat dengan rentenir atau istilah masyarakat setempat adalah bank plecit. Dalam
rangka
menjawab
permasalahan-permasalahan
yang
dihadapi warga setempat, maka pada bulan Februari 1997 bertempat di rumah dinas Bapak Suryanto SH. di Jakarta, munculah gagasan untuk pendirian BMT di Desa Tumang. Setelah dilakukan pemilihan calon
58
pengelola pada tanggal 1 oktober 1998, Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Tumang mulai beroperasi dengan modal awal 7.050.000 rupiah di desa Tumang, Cepogo, Boyolali. Kemudian, pada tanggal 10 April 1999, BMT Tumang mendapatkan badan hukum dari departemen koperasi dengan nomor 242/BH/KDK.11.25/IV/ 1999 yang kemudian lebih dikenal dengan nama KSU “BMT TUMANG”. Dengan mengusung visi; “menjadi lembaga keuangan yang mandiri dan konsisten terhadap ketentuan syariah, memberi manfaat dan mampu
mengangkat
status
sosial
ekonomi
masyarakat
menuju
kesejahteraan yang diridhoi Allah Taala,” BMT Tumang terus bekerja keras melayani masyarakat. Dalam rentang waktu satu dasawarsa melayani umat, BMT Tumang telah berkembang dengan sangat cepat, hingga akhir september 2008 BMT ini mencatat pembiayaan yang diberikan ke masyarakat anggota telah mencapai lebih dari 9 milyar rupiah. Dengan slogan; “membangun kemandirian menuju kesejahteraan” BMT Tumang ingin terus mengembangkan jaringan dan menebar manfaat bagi masyarakat sekitar. 2. Visi dan Misi BMT Tumang Dalam rangka melanjutkan keberlangsungan operasi BMT serta untuk mengatasi permasalahan dan tantangan yang dihadapi BMT di masa depan maka dirumuskanlah Visi dan Misi BMT sebagai gambaran cita–
59
cita, serta harapan yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu lima tahun kedepan. Visi: “Menjadi Lembaga Keuangan Syariah yang Mandiri, Modern dan Sejahtera” Makna Visi: Visi tersebut menggambarkan suatu semangat untuk membangun ekonomi masyarakat (umat) yang berbasis syariah, dalam rangka mewujudkan kemandirian melalui tata kelola yang baik, tangguh, modern menuju kesejahteraan anggota yang diridhoi Allah SWT. Misi: 1. Mewujudkan lembaga keuangan syariah yang mandiri, modern, amanah, dan sejahtera. Penjelasan : BMT Tumang berupaya mewujudkan sebuah lembaga keuangan syariah yang mandiri, secara terus menerus meningkatkan jati diri, mengandalkan pada kekuatan yang dimiliki, serta mampu memanfaatkan peluang yang ada dengan bekerja keras, cerdas, tuntas dan ikhlas. Modern dari segi pelayanan, daya dukung operasional, dan sejajar atau lebih tinggi dengan lembaga keuangan terkemuka. Dalam melaksanakan jasa layanan lebih mengutamakan norma-norma kebaikan (amanah), memiliki kepekaan sosial yang tinggi sehingga keberadaannya
dapat
memberikan
nilai
tambah,
serta
meningkatkan kesejahteraan bagi anggota serta masyarakat luas.
60
dapat
2. Mengembangkan SDM yang tangguh, profesional dan berdaya saing tinggi. Penjelasan : Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan, BMT berupaya mengembangkan SDM yang profesional, kompeten, memiliki
integritas
tinggi,
berdaya
saing
sehingga
mampu
menghadapi tantangan masa kini dan masa depan. 3. Meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung operasional BMT. Penjelasan : Untuk mendukung layanan keuangan syariah yang modern, BMT berupaya meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai dengan didukung oleh ketersediaan infrastruktur teknologi informasi yang modern sesuai perkembangan zaman 3. Identitas Umum BMT Tumang Nama Lembaga
: Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT TUMANG
Tanggal Pendirian
: 30 September 1998 oleh Kakandep Koperasi Kab. Boyolali
Alamat Kantor Pusat
: Jl. Boyolali-Magelang Km. 10, Cepogo, Boyolali 57362 Telp. (0276) 323 454 Faks. (0276) 323 336
61
Alamat Kantor Cabang : 1. Kantor Pusat dan Cabang Cepogo : Jl. Boyolali-Magelang Km. 10, Cepogo, Boyolali 57362 2. Kantor Cabang Boyolali : Jl. Pandanaran No. 299 Boyolali Telp. (0276) 323034 3. Kantor Cabang Ampel : Jl. Raya Ampel No.8
Ampel,
Boyolali Telp. (0276) 330626 4. Kantor Cabang Tumang : Jl. Melati, Tumang, Cepogo, Boyolali, Telp. 0276-323335 5. Kantor Cabang Andong : Jl. Raya Kacangan, Andong, Boyolali Telp. (0271) 7893025 6. Kantor Cabang Kartasura : Jl. Ahmad Yani, Kartasura, Sukoharjo Telp. (0271) 784 285 7. Kantor Cabang Salatiga : Jl. Letjend. Sukowati No.09 Salatiga Telp. (0298) 312729 8. Kantor Cabang Delanggu : Jl. Raya Solo -Jogja (depan pasar Delanggu) Delanggu, Klaten (0272) 554358 9. Kantor Cabang Selo : Jl. Boyolali-Magelang Km. 18 Selo, Boyolali Telp. (0276) 3295240
62
4. Kelengkapan Organisasi BMT Tumang Aturan tertulis Organisasi
:
Anggaran Dasar
Nomor Badan Hukum
:
242/BH/KDK.11.25/IV/1999
Nomor Pokok Wajib Pajak
:
02.014.0381.4-526.000
Jangkauan pelayanan
:
Kab. Boyolali dan sekitarnya
Waktu Operasional (Jam Buka Kas) :
Hari Senin – Jumat : pukul 07.30 – 16.30 WIB
63
5. Struktur Organisasi BMT Tumang RAPAT ANGGOTA TAHUNAN PENGAWAS MANAJEMEN
PENGAWAS SYARI‟AH
PENGURUS MANAGER UTAMA
INTERNAL AUDITOR MANAGER OPERASIONAL
MANAGER MARKETING
KEPALA BIDANG PERSONALIA STAF ADM. & KEUANGAN STAF TEKNOLOGI STAF UMUM
MANAGER CABANG
KEPALA DIVISI MAAL
MARKE TING CUSTO MER SERVIC KASIR ES
STAF MAAL
Gambar 4.1 Struktur Organisasi BMT Tumang 6. Penjabaran Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian Tugas dan wewenang masing-masing bagian adalah sebagai berikut : a. Rapat Anggota Merupakan
lembaga
tertinggi
mengadakan rapat setahun satu kali.
64
pada
Koperasi
dan
akan
-
Tugasnya antara lain : 1. Mengevaluasi kinerja Koperasi secara keseluruhan selama 1 (satu) tahun 2. Memberikan catatan hasil kinerja selama 1 (satu ) tahun kepada pemangku kepentingan
-
Wewenangnya antara lain : 1. Mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran dan Pendapatan Koperasi untuk tahun buku berikutnya dan peninjauan Anggaran belanja untuk tahun buku yang berjalan. 2. Penetapan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) 3. Pemilihan dan pengangkatan anggota Pengurus (jika masa jabatannya telah habis).
b. Pengurus -
Tugasnya antara lain : 1. Menyelenggarakan RAT 2. Menyusun/ merumuskan kebijakan umum untuk mendapat persetujuan Rapat Anggota 3. Menyelenggarakan Rapat Pengurus untuk : 4. Evaluasi bulanan dan perkembangan kinerja BMT Tumang 5. Menentukan dan membuat kebijakan strategi BMT Tumang 6. Menandatangani dokumen dan surat yang berhubungan dengan BMT Tumang
-
Wewenangnya antara lain :
65
1. Bersama Pengurus yang lain mengangkat, memberi sanksi dan memberhentikan pengelola BMT Tumang 2. Menyetujui / menolak mengenai : a. Pembiayaan yang nilainya diatas wewenang Manajer Utama b. Kebijakan baru BMT Tumang dengan pertimbangan dari sekretaris dan bendahara c. Kerjasama dengan pihak lain (investor dari luar) yang diusulkan Manajer 3. Mengesahkan laporan bulanan yang diajukan Manajer Utama c. Pengawas Manajemen -
Tugasnya antara lain : 1. Melakukan monitoring setiap saat dan audit internal minimal satu kali dalam satu tahun. 2. Memberikan pengarahan terhadap pengangkatan Pengelola, penyusunan anggaran dan rencana kerja. 3. Memberikan pengarahan terhadap permohonan pembiayaan yang tidak dapat diputuskan oleh Pengurus. 51
-
Wewenang: Mengawasi dan memeriksa laporan keuangan dan aspek manajemen lainnya.
d. Pengawas Syariah -
Tugasnya antara lain :
66
1. Melakukan monitoring setiap saat dan audit internal minimal satu kali dalam satu tahun. 2. Memberikan masukan dan pengarahan terhadap pengangkatan Pengelola, penyusunan anggaran dan rencana kerja. 3. Memonitor kegiatan BMT dan memberikan arahan yang berkaitan dengan aspek syariah. -
Wewenangnya: Mengawasi dan memeriksa kegiatan BMT agar sesuai dengan kaidah syariah Islam.
e. Manajer Utama -
Tugasnya antara lain : 1. Menjabarkan kebijaksanaan umum BMT yang telah disetujui Pengurus, dan untuk hal-hal prinsipil disetujui oleh Pengawas atau Rapat Anggota. 2. Menyusun dan mengusulkan rancangan anggaran BMT dan rencana kerja untuk tahun buku yang akan datang kepada Pengurus yang selanjutnya akan dibawa pada Rapat Anggota. 3. Menyusun
dan
meminta
persetujuan
Pengurus
tentang
pembukaan Rekening Bank dan penandatanganan Rekening simpanan BMT pada Bank secara bersama-sama. 4. Membuat laporan secara periodik kepada Pengurus 5. Menyampaikan
laporan
keuangan
dan
laporan
tingkat
kesehatan BMT secara periodik kepada Pengawas Manajemen.
67
-
Wewenangnya antara lain : 1. Menyetujui
pembiayaan
sampai
dengan
jumlah
Rp.
150.000.000,-, dan lebih dari jumlah tersebut harus dengan persetujuan Rapat Pengurus. 2. Mengajukan usulan produk baru pembiayaan dan tabungan. 3. Mengusulkan promosi, mutasi, demosi dan pemberhentian Pengelola. f. Internal Auditor -
Tugasnya antara lain: 1. Mengumpulan data atau informasi mengenai pencatatan, klasifikasi, penyusunan laporan keuangan yang terdiri dari Neraca, Daftar Laba/Rugi, Arus Kas, Perubahan Modal, CAR, serta laporan lain yang diperlukan 2. Memastikan bahwa semua kebijakan, rencana dan prosedur koperasi telah benar-benar ditaati. 3. Memastikan bahwa
semua
harta
milik koperasi
telah
dipertanggung jawabkan dan dijaga dari semua kerugian. 4. Menerima
pemberitahuan
tentang
adanya
proses
nota
debet/nota kredit. -
Wewenangnya antara lain : 1. Dapat menggunakan fungsi pengawasan sebagai alat kontrol mekanisme operasional.
68
2. Meminta data/informasi yang berkaitan dengan hal audit kepada manajemen koperasi. g. Manajer Operasional -
Tugasnya antara lain: 1. Terselenggaranya
pelayanan
yang
memuaskan
(service
excellence) kepada mitra/anggota KJKS BMT Tumang 2. Terevealuasi dan terselesaikannya seluruh permasalahan yang ada dalam operasional KJKS BMT Tumang 3. Terbitnya
laporan
keuangan,
laporan
perkembangan
pembiayaan dan laporan mengenai penghimpunan dana secara lengkap, akurat dan sah baik harian, bulanan maupun sesuai dengan periode yang dibutuhkan. - Wewenangnya antara lain: 1. Mengeluarkan biaya operasional rutin dalam batas wewenang 2. Menyetujui pengeluaran kas untuk penarikan tabungan dalam batas wewenang 3. Melakukan kontrol terhadap kehadiran pengelola 4. Memeriksa seluruh laporan dalam bidang operasional h. Manajer Marketing -
Tugasnya : 1. Pencapaian target marketing baik funding maupun lending. 2. Penyelenggaraan
rapat
marketing
permasalahan ditingkat marketing.
69
dan
penyelesaian
3. Penilaian dan evaluasi kinerja bagian marketing -
Wewenang : 1. Memberikan usulan untuk pengembangan pasar. 2. Menentukan target
funding dan
lending bersama dengan
Manajer Utama. i. Manajer Cabang -
Tugasnya antara lain : 1. Menjabarkan kebijaksanaan umum BMT yang telah disetujui Manajer Utama. 2. Menyusun dan mengusulkan rancangan anggaran BMT cabang dan rencana kerja untuk tahun buku yang akan datang kepada Manajer Utama. 3. Menyusun dan meminta persetujuan Manajer Utama tentang peraturan wewenang „Komite Pembiayaan‟. 4. Mengajukan usul kepada Manajer Utama tentang jenis atau produk baru untuk disetujui penggunaannya. 5. Membuat laporan secara periodik kepada Manager Utama
-
Wewenangnya antara lain : 1. Menyetujui
pembiayaan
sampai
dengan
jumlah
Rp
25.000.000,-, dan lebih dari jumlah tersebut harus mendapatkan persetujuan Manajer Utama. 2. Mengajukan usulan produk baru pembiayaan dan tabungan.
70
3. Mengusulkan promosi, mutasi, demosi dan pemberhentian Pengelola BMT cabang. j. Marketing (Pemasaran) -
Tugasnya antara lain : 1. Menjalankan tugas lapangan yaitu menawarkan produk BMT. 2. Mengatur rute kunjungan harian. 3. Melaporkan kendala-kendala yang dihadapi dilapangan kepada Manajer cabang. 4. Menyimpan dokumen terkait sesuai dengan standar baku.
-
Wewenangnya antara lain : 1. Mengusulkan strategi pemasaran untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. 2. Melakukan negosiasi bagi hasil kepada anggota sesuai dengan kebijaksanaan pemasaran.
k. Kasir/Teller -
Tugasnya antara lain : 1. Memberikan pelayanan kepada anggota baik penarikan maupun penyetoran (simpanan atau angsuran). 2. Menghitung keadaan keuangan atau transaksi setiap hari. 3. Mengatur dan menyiapkan pengeluaran uang tunai yang telah disetujui oleh Manajer Cabang.
-
Wewenangnya antara lain : 1. Mengatur pola administrasi yang efektif.
71
2. Mengajukan pengeluaran kas kepada Manajer Cabang. 3. Kepala Divisi Maal -
Tugasnya : 1. Menyiapkan konsep pengelolaan baitul maal secara tepat yang disesuaikan dengan kondisi ummat yang ada disetiap lingkungan dengan tetap mengacu pada kaidah baku syariah Islam, dan menjadikan sebagai bagian dari dakwah. 2. Menyiapkan seluruh dokumen yang diperlukan agar setiap transasksi
tercatat
dengan
baik,
rapi
dan
dapat
dipertanggungjawabkan. 3. Mengatur pemasukan dan pengeluaran dana Maal, serta membuat laporan secara teratur kepada Manajer Utama atau donatur bila diperlukan. -
Wewenangnya antara lain : 1. Menghubungi anggota masyarakat untuk dakwah. 2. Menetapkan pendistribusian Maal kepada yang berhak.
l. Kepala Bidang Personalia -
Tugasnya antara lain : 1. Melakukan
aktivitas
yang
berkaitan
dengan
hubungan
eksternal KJKS atau Koperasi 2. Melakukan
pengadministrasian
dan
pemeliharaan
data
karyawan, serta hal-hal yang menyangkut ketenagakerjaan, pendidikan, pelatihan, karir dan hubungan antar karyawan
72
-
Wewenangnya antara lain : 1. Membuat kebijakan yang berkaitan dengan hal-hal umum 2. Melakukan pencairan dana untuk kebutuhan pengadaan inventaris kantor
m. Staf Adm dan Keuangan -
Tugasnya antara lain : 1. Memberikan pelayanan kepada masing-masing cabang dalam hal kebutuhan rumah tangga. 2. Mengatur dalam pengeluaran kebutuhan di setiap cabang meliputi buku simpanan, slip setoran, slip angsuran, akad, warkat, dll.
-
Wewenangnya antara lain : 1. Mengatur pola administrasi. 2. Mengajukan anggaran untuk kebutuhan Administrasi.
n. Staf Teknologi Informasi (TI) -
Tugasnya : 1. Memberikan pelayanan kepada masing-masing cabang dalam hal kebutuhan TI. 2. Menyelesaikan masalah yang timbul terkait dengan sarana dan prasarana TI baik di pusat maupun di cabang.
-
Wewenangnya antara lain : 1. Mengajukan anggaran untuk kebutuhan TI
73
2. Mengusulkan pembenahan dan desain sistem TI apabila sudah tidak sesuai dengan kebutuhan. o. Staf Maal -
Tugasnya antara lain : 1. Mengupayakan penggalian dana dari masyarakat (aghnia‟) dalam hal zakat, infaq dan shodaqoh 2. Mengatur pemasukan dan pengeluaran dana Maal 3. Mengupayakan pengembangan sumber dana Maal
-
Wewenangnya antara lain : 1. Mengatur pola pendistribusian dana Maal 2. Mengajukan anggara kepada Manajer Utama untuk kebutuhan dana Maal
p. Customer Service (CS) -
Tugasnya antara lain : 1. Memberikan pelayanan paripurna kepada Anggota sesuai dengan tugas dan kewenangannya. 2. Memberikan informasi kepada anggota baik penarikan maupun penyetoran (simpanan atau angsuran).
-
Wewenangnya antara lain : 1. Mengatur pola administrasi CS yang efektif. 2. Mengusulkan pola pelayanan yang efektif dan efisien kepada Manajer Cabang.
74
7. Produk-Produk BMT Tumang a. Produk Pendanaan 1. Simpanan Mudharabah Al Muthlaqah Simpanan Mudharabah Al Muthlaqah adalah Simpanan berdasarkan kaidah syariah mudharabah al-muthlaqah, dimana nasabah memberikan kepercayaan kepada BMT Tumang untuk memanfaatkan dana yang dapat digunakan dalam bentuk pembiayaan secara produktif, dapat memberikan manfaat pada anggota yang lain secara halal dan profesional. Laba dari pembiayaan dibagi antara anggota dengan BMT sesuai nisbah (bagi hasil) yang disepakati di awal. Simpanan ini dapat diambil sewaktu-waktu. -
Manfaat : 1. Aman, Manfaat, Menguntungkan dan InsyaAllah Barokah 2. Bagi hasil yang kompetitif (bersaing) sesuai dengan ketentuan syariah 3. Menolong sesama tanpa harus mengurangi keuangan anda 4. Bebas biaya administrasi
-
Syarat Pembukaan Rekening : 1.
Menjadi anggota BMT Tumang
2.
Membayar simpanan pokok Rp. 10.000,dan simpanan wajib Rp. 5.000,75
3.
Setoran selanjutnya minimal Rp. 1.000,-
4.
Mengisi
dan
menandatangani
formulir
pembukaan rekening 5.
Perorangan melampirkan fotocopy KTP atau identitas diri lainnya
6.
Lembaga
menyerahkan
identitas
yang
ditentukan oleh KJKS BMT Tumang -
Bagi Hasil : 1.
InsyaAllah halal dan barokah
2.
Anggota penyimpan akan mendapatkan bagi hasil simpanan sesuai dengan kesepakatan
3.
Besarnya bagi hasil simpanan ditetapkan menurut keuntungan KJKS BMT Tumang dengan nisbah antara BMT : anggota adalah 70 : 30
4.
Bagi
hasil
yang
dimaksud
akan
diperhitungkan setiap akhir bulan dan akan
76
ditambahkan secara otomatis ke rekening simpanan anggota setiap awal bulan. 2. Simpanan Mudharabah Berjangka Simpanan
Mudharabah Berjangka (DEPOSITO) adalah
simpanan berdasarkan kaidah syari‟ah mudharabah al-muthlaqah, dimana nasabah memberikan kepercayaan kepada BMT Tumang untuk memanfaatkan dana yang dapat digunakan dalam bentuk pembiayaan secara produktif, dapat memberikan manfaat pada anggota yang lain secara halal dan profesional. Laba dari pembiayaan dibagi antara anggota dengan BMT sesuai nisbah (bagi hasil) yang disepakati diawal.
-
Manfaat 1. Aman, Manfaat, Menguntungkan dan InsyaAllah Barokah 2. Bagi hasil yang kompetitif (bersaing) sesuai dengan ketentuan syariah 3. Menolong sesama tanpa harus mengurangi keuangan anda 4. Bebas biaya administrasi
-
Syarat Pembukaan Rekening 1. Menjadi anggota BMT Tumang 2. Simpanan minimal Rp. 1.000.000,3. Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening 4. Melampirkan fotocopy KTP atau identitas diri lainnya
77
-
Bagi Hasil 1. InsyaAllah halal dan barokah 2. Bagi hasil akan dipindahbukukan ke rekening simpanan mudharabah biasa setiap tanggal 1
3. Simpanan Mudharabah Masa Depan Si Muda MaPan adalah Produk Simpanan di BMT Tumang dengan prinsip akad mudharabah al-muthlaqah, yaitu perjanjian mudharabah yang tidak mensyaratkan perjanjian tertentu (investasi tidak terikat). Simpanan tersebut direncanakan khusus untuk kebutuhan anggota di waktu yang akan datang. Setoran minimal setiap bulan Rp.50.000,-.
-
Manfaat Si Muda Mapan : 1. Dengan Akad Mudharabah Muthlaqah penyimpan dapat memperoleh bagi hasil dari hasil usaha BMT TUMANG yang insyaAllah halal dan barokah 2. Bagi hasil yang diterima setiap bulannya akan ditambahkan ke simpanan, sehingga akan meningkatkan saldo pokok simpanan, yang secara otomatis akan menambah agi hasil secara proporsional 3. Untuk simpanan jangka waktu minimal 3 tahun akan mendapatkan manfaat khusus yaitu akan dimasukkan ke dalam Keluarga Peduli Pendidikan, diantaranya :
78
a. Setiap tahun ajaran baru akan mendapatkan bingkisan peralatan sekolah b. Anggota yang sakit (opname) akan mendapatkan santunan Rp.200.000,c. Anggota yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan sebesar Rp.1.000.000,d. Setiap anak didik yang berprestasi bisa diusulkan mendapatkan bea siswa dari Divisi Maal BMT Tumang -
Ketentuan : 1. Menjadi anggota BMT Tumang 2. Setoran minimal setiap bulan Rp.50.000,3. Jangka waktu dan ketentuan nisbah bagi hasil penyimpan :
a. 1 tahun : 35% b. 2 tahun : 40% c. 3 – 5 tahun : 45% d. 6- 9 tahun : 46% e. 10-12 tahun 47,5% f. lebih dari 12 tahun : 48% Dari bagi hasil yang seharusnya diterima, 2,5%nya disisihkan untuk infaq sosial yang akan dimasukan ke bagian Maal BMT Tumang ilustrasi penerimaan bagi hasil Si Muda Mapan Simpanan : Rp.100.000,- per bulan Waktu : 6 tahun Nisbah : 46
79
b. Produk Pembiayaan 1. Investasi Transaksi pembiayaan investasi dapat dilakukan dalam 2 jenis transaksi, yakni Mudharabah dan Musyarakah. a. Mudharabah Mudharabah adalah akad kerjasama usaha/ perniagaan antara pihak pemilik dana (sahibul maal) sebagai pihak yang menyediakan modal dana sebesar 100% dengan pihak pengelola modal (mudharib), untuk diusahakan dengan porsi keuntungan akan dibagi bersama (nisbah) sesuai dengan kesepakatan dimuka dari kedua belah pihak, sedangkan kerugian (jika ada) akan ditanggung pemilik modal, kecuali jika diketemukan adanya kelalaian atau kesalahan oleh pihak pengelola
dana
(mudharib),
seperti
penyelewengan,
kecurangan, dan penyalahgunaan dana. b. Musyarakah Pembiayaan
musyarakah (syirkah), adalah suatu bentuk
akad kerjasama perniagaan antara beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya dalam suatu usaha, dimana masing-masing pihak mempunyai hak untuk ikut serta dalam pelaksanaan manajemen usaha tersebut. Keuntungan dibagi menurut
proporsi
penyertaan
kesepakatan bersama.
80
modal
atau
berdasarkan
2. Pembiayaan Jual-Beli Ada beberapa konsep jual beli yang diperbolehkan dalam islam, antara lain adalah murabahah, salam dan istishna‟. a. Murabahah Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal (harga perolehan) dengan tambahan keuntungan (marjin) yang disepakati oleh kedubelah pihak (Penjual dan Pembeli).
Karakteristiknya
adalah
penjual
harus
memberitahu berapa harga produk yang dibeli dan menentukan
suatu
tingkat
keuntungan
sebagai
tambahannya. Cara pembayaran dan jangka waktu disepakati bersama, dapat secara lump sum ataupun secara angsuran. Murabahah dengan pembayaran secara angsuran ini disebut dengan Bai‟ Bitsaman Ajil. b. Salam (Salaf) Salam (Salaf) adalah akad pembelian (jual-beli) yang
dilakukan
dengan
cara,
pembeli
melakukan
pemesanan pembelian terlebih dahulu atas barang yang dipesan/ diinginkan dan melakukan pembayaran dimuka atas barang tersebut, baik dengan cara pembayaran sekaligus ataupun dengan cara mencicil, yang keduanya harus diselesaikan pembayarannya (dilunasi) sebelum barang yang dipesan/ diinginkan diterima kemudian.
81
(Penghantaran barang/ delivery dilakukan dengan cara ditangguhkan). c. Istishna‟ Istishna‟ adalah akad bersama pembuat (produsen) untuk suatu pekerjaan tertentu dalam tanggungan, atau akad jual beli suatu barang yang akan dibuat terlebih dahulu oleh pembuat (produsen) yang juga sekaligus menyediakan kebutuhan bahan baku barangnya. Jika bahan baku disediakan oleh pemesan, akad ini menjadi akad Ujrah (Upah).
3. Pembiayaan Jasa – Sewa Selain pembiayaan investasi dan jual-beli, dari BMT Tumang juga menyediakan produk Pembiayaan Jasa atau Sewa yang terdiri dari Ijarah dan Qardh. Adapun penjelasan dari kedua produk tersebut adalah berikut ini : a. Ijarah Ijarah
adalah pemilikan hak atas manfaat dari
penggunaan sebuah aset sebagai ganti dari pembayaran. Pengertian Sewa (Ijarah) adalah sewa atas manfaat dari sebuah aset, sedangkan sewa-beli (Ijarah wa Iqtina) atau
82
disebut juga ijarah muntahiya bi tamlik adalah sewa yang diakhiri dengan pemindahan kepemilikan. b. Qardh Qardh adalah meminjamkan harta kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Dalam literatur
Fiqh,
Qardh dikatagorikan sebagai aqd tathawwu yaitu akad saling membantu dan bukan transaksi komersial. Dalam rangka mewujudkan tanggung-jawab sosial, Lembaga Keuangan Syariah dapat memberikan fasilitas yang disebut Al-Qardhul Hassan, yaitu penyediaan pinjaman dana kepada pihak yang layak untuk mendapatkannya. Secara Syariah peminjam hanya berkewajiban membayar kembali pokok pinjamannya, walaupun syariah membolehkan peminjam untuk untuk memberikan imbalan sesuai dengan keikhlasannya, tetapi Lembaga Keuangan pemberi qardh tidak diperkenankan untuk meminta imbalan apapun. 8. Karakteristik Responden Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Untuk itu perlu
dilakukan
pengelompokan
dengan
karakteristik
tertentu.
Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan untuk memahami hasil penelitian adapaun karakteristik responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin,
83
usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penghasilan setiap bulan. Berikut ini akan dibahas mengenai kondisi dari masing-masing klasifikasi karekteristik responden tersebut: a. Jenis Kelamin Respomden Data responden yang terpilih mengenai jenis kelamin nasabah BMT Tumang cabang Salatiga dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dalam dua kelompok yaitu pria dan wanita. Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin dengan jelas dapat dilahat pada tabel sebagai berikut ini:
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Jenis_Kelamin Frequency Percent Valid Percent Laki-laki Valid Perempuan Total
52 43 95
54.7 45.3 100.0
54.7 45.3 100.0
Cumulative Percent 54.7 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan keterangan pada table 4.1 diatas menunjukkan bahwa jenis kelamin nasabah BMT Tumang cabang Salatiga yang diambil sebagai responden didominasi oleh responden laki-laki yaitu sebanyak 52 orang atau 54,7 %. Sedangkan sisanya adalah responden perempuan sebanyak 43 orang atau 45,3 %. Kondisi seperti ini
84
disebabkan laki-laki yang sudah menikah atau berkeluarga lebih keluar rumah atau melakukan kerja atau berwirausaha diluar rumah artinya lebih sering banyak ditempat kerja. Sehingga dengan sistem jemput bola yang lebih banyak di tempat kerja dari pada di rumah kediaman langsung yang diterapkan oleh BMT Tumang cabang Salatiga. b. Usia Responden Adapun data mengenai usia responden nasabah BMT TUMANG cabang Salatiga yang diambil sebagai adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Usia Responden Usia Frequency Percent
Valid
19 tahun 20 tahun 21 tahun 22 tahun 23 tahun 24 tahun 25 tahun 26 tahun 27 tahun 28 tahun 29 tahun 31 tahun 32 tahun 34 tahun 35 tahun 36 tahun
1 1 2 3 3 2 4 7 7 1 2 3 6 9 5 12
85
1.1 1.1 2.1 3.2 3.2 2.1 4.2 7.4 7.4 1.1 2.1 3.2 6.3 9.5 5.3 12.6
Valid Percent 1.1 1.1 2.1 3.2 3.2 2.1 4.2 7.4 7.4 1.1 2.1 3.2 6.3 9.5 5.3 12.6
Cumulative Percent 1.1 2.1 4.2 7.4 10.5 12.6 16.8 24.2 31.6 32.6 34.7 37.9 44.2 53.7 58.9 71.6
38 tahun 39 tahun 40 tahun 42 tahun 43 tahun 53 tahun 54 tahun 57 tahun 62 tahun 70 tahun 72 tahun Total
8 2 4 2 1 1 3 2 2 1 1 95
8.4 2.1 4.2 2.1 1.1 1.1 3.2 2.1 2.1 1.1 1.1 100.0
8.4 2.1 4.2 2.1 1.1 1.1 3.2 2.1 2.1 1.1 1.1 100.0
80.0 82.1 86.3 88.4 89.5 90.5 93.7 95.8 97.9 98.9 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan keterangan pada table 4.2 di atas menunjukkan bahwa nasabah BMT TUMANG cabang Salatiga yang diambil sebagai responden mayoritas berusia 36 tahun yaitu sebanyak 12 orang atau 12,6 %. Sedangkan lainnya berusia 34 tahun sebanyak 9 orang atau 9,5 %,. Usia 38 tahun sebanyak 8 orang atau 8,4 %. Usia 26 dan 27 tahun masing-masing jumlahnya sebanyak 7 orang atau masing-masing 7,4 %. Usia 32 tahun sebanyak 6 orang atau 6,3 %. Usia 35 tahun sebanyak 5 orang atau 5,3 %. Usia 25 dan 40 tahun sebanyak 4 orang atau 4,2 %. Usia 22, 23, dan 54masing-maasing sebanyak 3 orang atau 3,2 %. Usia 21, 24, 39, 42, 57, dan 62 masingmasing sebanayak 2 orang atau 2,1 %. Usia 19, 20, 28, 43, 53, 70, dan 72 masing-masing hanya berjumlah 1 orang atau 1,1 %. Dengan demikian dapat disimpulakn nasabah BMT Tumang cabang Salatiga mayoritas berusia produktif
yaitu usia dimana sesorang masih
mampu bekerja dan menghasilkan sesuatu. c. Pendidikan Terakhir Responden
86
Data menngenai pendidikan terakhir nasabah BMT Tumang cabang Salatiga yang diambil sebagai responden adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir Responden Pendidikan_Terakhir Frequency Percent D1/D2/D3 S1/S2/S3 SD/Sederajat SMA/Sederajat SMP/Sederajat Total
Valid
2 11 12 45 25 95
2.1 11.6 12.6 47.4 26.3 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 2.1 2.1 11.6 13.7 12.6 26.3 47.4 73.7 26.3 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa nasabah BMT Tumang cabang
Salatiga
yang
diambil
sebagai
responden
mayoritas
berpendidikan SMA/Sederajat yaitu sebanyak 45 orang atau 47,4 %. Sedangkan yang berpendidikan SMP/Sederajat sebanyak 25 orang atau 26,3 %, yang berpendidikan SD/Sederajat sebanyak 12 orang atau 12,6 %, untuk yang berpendidikan S1 sebanyak 11 orang atau 11,6 %, dan yang berpendidikan D3 adalah 2 orang atau 2,1 %. Tingkatt pendidikan
yang
ditempuh
sesorang
menunjukkan
tingkat
pengetahuan dan wawasan yang dimiliki, akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga dari berbagai dan banyak pengalaman yang di lakukan kan berpenngaruh pada pengetahuan dan wawasan juga, sehingga akan berpengaruh pada kemampuan menganalisis suatu permasalahan seperti dalam memilih lembaga keuangan. d. Pekerjaan Responden
87
Data mengenai pekerjaan nasabah BMT Tumang cabang Salatiga yang diambil sebagai responden adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Pekerjaan Responden Pekerjaan Frequency Percent Buruh Ibu Rumah Tangga Pelajar Valid PNS Swasta Wiraswasta Total
6
6.3
Valid Percent 6.3
Cumulative Percent 6.3
11
11.6
11.6
17.9
4 3 29 42 95
4.2 3.2 30.5 44.2 100.0
4.2 3.2 30.5 44.2 100.0
22.1 25.3 55.8 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa nasabah BMT Tumang cabang Salatiga yang diambil sebagai responden mayoritas berpropesi sebagai Wiraswasta yaitu sebanayak 42 orang atau 44,2 %. Sedangkan 29 orang atau 30,5 % adalah sebagai pegawai swasta, 11 orang atau 11,6 % sebagai ibu rumah tangga, 6 orang atau 6,3 % sebagai buruh, 4 orang atau 4,2 % sebagai pelajar dan yang terakhir 3 oran atau 3,2 % bekerja sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil). Hal ini disebabkan karena account officer BMT Tumang cabang Salatiga lebih mendekat kepada masyarakat yang memiliki usaha seperti warung, membuka toko atau kios, dan industri rumahan (home industri) sehingga mereka mempercayakan BMT Tumang cabang Salatiga sebagai tempat transaksi keuangannya. Nasabah yang memiliki pekerjaan tetap merupakan nasabah yang dinilai potensial karena mereka mempunyai
88
pennghasilan dan dapat mengatur keuangan termasuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk ditabung. e. Pendapatan Responden Data mengenai pendapatan setiap bulan nasabah BMT Tumang cabang Salatiga yang diambil sebagai responden adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Pendapatan Responden Pendapatan Frequency Percent < Rp. 1.000.000,00 > Rp. 3.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 Valid 2.000.000,00 Rp. 2.000.100,00 3.000.000,00 Total
-
Rp.
-
Rp.
26 16
27.4 16.8
Valid Percent 27.4 16.8
Cumulative Percent 27.4 44.2
45
47.4
47.4
91.6
8
8.4
8.4
100.0
95
100.0
100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa nasabah BMT Tumang cabang
Salatiga
yang
diambil
sebagai
responden
mayoritas
berpengahsilan Rp. 1.000.000,00 – Rp 2.000.000,00 sebanyak 45 orang atau 47,4 %, kemudian yang berpenghasilan < Rp. 1.000.000,00 adalah 26 orang atau 27,4 %, yang berpenghasilan > Rp. 3.000.000,00 sebanyak 16 orang atau 16,8 % dan yang berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 – Rp. 3.000.000,00 adalah sebanyak 8 orang atau 8,4 %. Hal ini sesuai dengan penghasilan dari pekerjaan masing-masing nasabah.
Besar
kecilnya
pennghasilan
kemampuan mereka untuk menabung. B. Analisis Data
89
akan
mempengaruhi
1. Uji Instrumen a. Uji Realibilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kehandalan suatu kuesioner yang merupakan indicator dari variabel penelitian. Untuk mengukur reliabilitas denngan menggunakan uji statistic adalah dengan melihat nilai Cronbach Alpha (α), suatu variabel dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60 (Bawono, 2006: 68). Adapun uji reliabilitas yang dilakukan terhadap instrument penelitian ini dapat dijelaskan pada table berikut ini: Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach Alpha (α) Kualitas Produk Tabungan (X1) 0,716 Kualitas Pelayanan (X2) 0,748 Minat Menabung (Y) 0,726 Sumber: Data primer yang diolah (terlampir), 2015
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel
Dari tebel 4.6 diatas dapat dikatakan bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai Cronbach Alpha (α) lebih dari 0,60 (α > 0,60), sehingga data tersebut dapat dikatakan Reliabel untuk pengukuran dan penelitian berikutnya. b. Uji Validitas Sebuah data yang didapat dari kuesioner, sebaiknya diuji validitas (Bawono, 2006: 68). Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu kuesioner. Berikut ini hasil uji validitas pada setiap pertanyaan masing-maasing variabel: Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas
90
Variabel
Item Pertanyaan
Pearson Significant Correlation 2 Tailed Kualitas Produk Pertanyaan 1 0,591** 0,000 Tabungan (X1) Pertanyaan 2 0,540** 0,000 Pertanyaan 3 0,684** 0,000 Pertanyaan 4 0,714** 0,000 Pertanyaan 5 0,682** 0,000 Pertanyaan 6 0,640** 0,000 Kualitas Pertanyaan 7 0,666* 0,000 Pelayanan (X2) Pertanyaan 8 0,640** 0,000 Pertanyaan 9 0,670** 0,000 Pertanyaan 10 0,557** 0,000 Pertanyaan 11 0,569** 0,000 Pertanyaan 12 0,669** 0,000 Pertanyaan 13 0,655** 0,000 Minat Pertanyaan 14 0,540** 0,000 Menabung (Y) Pertanyaan 15 0,655** 0,000 Pertanyaan 16 0,660** 0,000 Pertanyaan 17 0,582** 0,000 Pertanyaan 18 0,491** 0,000 Pertanyaan 19 0,736** 0,000 Pertanyaan 20 0,621** 0,000 Sumber: Data primer yang diolah (terlampir), 2015
Keteran gan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan table diatas, diketahui bahwa korelasi butir pertanyaan 1 (satu) sampai dengan 6 (enam) terhadap total skor butir pertanyaan kualitas produk tabungan (X1) menunjukkan signifikan (berbintang dua) pada level 1% (0,01). Korelasi butir pertanyaan 7 (tujuh) sampai dengan 13 (tiga belas) terhadap total skor butir pertanyaan kualitas pelayanan (X2) menunjukkan siknifikan (berbintang dua) pada level 1% (0,01). Korelasi butir pertanyaan 14 (empat belas) sampai dengan 20 (dua puluh) terhadap total skor butir pertanyaan minat menabung (Y) menunjukkan signifikan (berbintang dua) pada level 1% (0,01). Semua butir pertanyaan dinyatakan valid dan layak untuk penelitian berikutnya.
91
2. Analisis Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen yang lebih dari satu. Dalam penelitian ini model persamaan regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengeruh kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga adalah sebagai berikut: Y = β0 + β1X1 + β2X2 Dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20 diperoleh dari hasil perhitungan sebagai berikut:
Tabel 4.8 Uji Regresi Lineara Berganda
Coefficients Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) .466 .278 1.675 .097 1 KUALITAS PRODUK TABUNGAN .357 .086 .352 4.166 .000 KUALITAS PELAYANAN .535 .084 .535 6.341 .000 a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG Model
Sumber: Data primer yang diolah (terlampir), 2015 Berdasarkan table 4.8 diatas, dapat dibuat model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = 0,466 + 0,357X1 + 0,535X2 Dimana: Y = Minanat Menabung X1 = Kualitas Produk Tabungan X2 = Kualitas Pelayanan
92
Ari dari model persamaan regresi linear berganda diatas adalah: a. Nilai konstan (β0) = 0,466 diartikan bahwa ketika variabel X1 dan X2 konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,466, dengan asumsi cateris paribus. b. Nilai koefisien regresi variabel X1 = 0,357, artinya jika variabel X1 mengalami peningkatan 1 satuan dengan X2 konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,357, dengan asumsi cateris paribus (hal-hal yang sama). c. Nilai koefisien regresi variabel X2 = 0,535, artinya jika variabel X2 mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan X1 dan X2 konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,353, dengan asumsi cateris paribus. Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui nilai koefisien regresi masing-masing variabel independen bertanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen berbanding lurus atau searah dengan variabel dependen, jika diantara variabel independen independen mengalami perubahan (baik naik maupun turun) maka variabel dependen akan berubah ke aras yang sama (naik atau turun). 3. Uji Statistika a. Uji Ttest (Uji Parsial) Uji ttest digunakan untuk melihat tinngkat signifikan variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara parsial atau
93
individu (Bawono, 2006: 89). Hasil uji ttest dalam penelitian ini dapat dilihat pada table ini: Tabel 4.9 Uji Ttest
Model
Coefficientsa Unstandardized Coefficients B Std. Error .466 .278
(Constant) KUALITAS PRODUK 1 .357 TABUNGAN KUALITAS PELAYANAN .535 a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
1.675 .097
.086
.352 4.166 .000
.084
.535 6.341 .000
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan pada table 4.9 di atas dapat diketahui bahwa: 1. Nilai signifikansi variabel kualitas produk tabungan (X1) adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, artinya ada pengaruh yang signifikan antara kualitas kualitas produk tabungan (X1) terhadap minat menebung (Y). 2. Nilai signifikan variabel kualitas pelayanan (X2) adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, artinya ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan (X2) terhadap minat menabung. b. Uji Ftest (Uji Simultan) Uji F dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh variabel independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 91). Hasil uji Ftest penelitian ini dapat dilihat pada table berikut ini: Tabel 4.10 Uji Ftest
Model
ANOVAa Sum of Squares df Mean Square
94
F
Sig.
Regression 8.798 2 4.399 94.998 .000b 1 Residual 4.214 91 .046 Total 13.013 93 a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG b. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK TABUNGAN
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan table 4.10 diatas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,005 artinya variabel dependen secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. c. Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji Koefisien Determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Bawono, 2006: 92). Hasil uji koefisien determinasi (R2) penelitian ini dapat dilihat pada table berikut: Tabel 4.11 Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .822a .676 .669 .21519 a. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK TABUNGAN
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan table 4. 11 diatas, dapat diketahui bahwa: 1. Koefisien determinasi (R) sebesar 0,822, artinya bahwa ada hubungan yang kuat antara variabel independen dengan variabel dependen (karena mendekati angka 1). 2. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,676, artinya bahwa kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar
95
67,6%, sedangkan sisanya sebesar 32,4% dipengaruhi oleh variabel lain dari luar model. 4.
Uji Asumsi Klasik a. Uji Heteroskedastisitas Uji hetereskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan nilai varian residual dengan varian setip variabel independen. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untu uji heteroskedastisitas adalah metode park. Ada tidaknya gejala penyakit heteroskedastisitas dapat dilihat dari besarnya nilai signifikansi, jika nilai signifikansi lebih beasr dari 0,05 maka dinyatakan tidak ada gejala penyakit heteroskedastisitas. Adapun hasil uji heteroskedastisitas penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.12 Uji Heteroskedastisitas a Coefficients Unstandardized Coefficients
Model
(Constant) KUALITAS PRODUK 1 TABUNGAN KUALITAS PELAYANAN a. Dependent Variable: LnU2i
B -.862-
Std. Error 1.139
.071
.351
-.334-
.346
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-.756- .451 .030
.202 .840
-.142- -.965- .337
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Dari table 4.14 diatas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi lebih beasr dari 0,05 yang artinya tidak signifikan secara statistic. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tersebut tidak terdapat gejala penyakit heteroskedastisitas. b. Uji Normalitas
96
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakann uji analisis drafik dan uji analisis statistic. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan emlihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan grafik (Ghazali, 2012: 163): a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengkuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Berikut gambar grafik histogram dan normal probability plot serta hasil uji kolmogrov-smirnov dalam penelitian ini:
97
Gambar 4.2 Grafik Histogram Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Gambar 4.3 Grafik Normal Probability Plot Sumber: Data primer yang diolah, 2015
98
Dalam melihat tampilan grafik histogram maupun normal probability
plot
dapat
disimpulkan
bahwa
grafik
histogram
menunjukkan pola distribusi yang mendekati normal. Sedangkan pada grafik normal probability plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mendekati dan mengikuti arah garis diagonal. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Tabel 4.13 Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
94 0E-7 .21286835 .087 .087 -.085.846 .472
Mean Normal Parameters Std. Deviation Absolute Most Extreme Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. a,b
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Table 4.15 diatas diketahui bahwa nilai kolmogrov-smirnov (K-S) sebesar 0,846 dan asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,472 > 0,05 yang berarti nilai residual berdistribusi normal atau memenuhi asumsi normalitas. c. Uji Linearitas
99
Uji leneritas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesiifikaasi model bentuk lain (Bawono, 2006: 179). Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan uji lagrange multiplier untuk mendapatkan nilai-nilai X2 hitung, kemudian membandingkannya dengan nilai X 2 tabel. Berikut merupakan table hasil perkalian jumlah dengan R2: Tabel 4.14 Uji Linearitas Model Summary R R Square
Model
1 .004 a. Predictors: (Constant), X2_2, X1_2
a
.000
Adjusted R Square -.022-
Std. Error of the Estimate .21519291
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Sedangkan X2 hitung diketahui dengan cara mengalikan n dengan R2 yaitu 95 x 0,000 = 0. Dengan tingkat signifikan 5% dan df 93 maka diperoleh X2 tabel 116,5110. Dengan demikian dapat diketahui bahwa nila X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa spesifikasi model persamaan regresi linear adalah benar. C. Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian statistic, terlihat bahwa variabel-variabel independen secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengaruh dari kedua variabelvtersebut bersifat positif dan signifikan, dengan kata lain kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan BMT Tumang cabang Salatiga akan meningkatkan minat menabung nasabah. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yang diajukan serta hasil penelitian sebelumnya.
100
Pengaruh variabel-variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengaruh kualiats produk tabungan (X1) terhadap minat menabung (Y) Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan besar koefisien regresi variabel kualitas produk tabungan bertanda positif artinya kualitas produk tabungan berbanding lurus atau searah terhadap minat menabung dan hasil uji statistik t test (uji parsial) menunjukkan nilai signifikansi kualitas produk tabungan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya kualitas produk tabungan signifikan terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik kualitas produk tabungan yang disediakan oleh BMT Tumang cabang Salatiga kepada nasabah maka akan semakin meningkatkan minat menabungnya. Sehingga hipotesis pertama (H1) yang menyatakan kualitas produk tabungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung BMT Tumang cabang Salatiga dapat diterima. Pada penelitian ini nasabah BMT Tumang cabang Salatiga menilai BMT Tumang cabang Salatiga memiliki kualitas produk tabungan yang baik. Dibuktikan dari jawaban responden yang berada pada rentang penilaian mendekati kategori sangat setuju untuk pertanyaan mengenai kualitas produk tabungan. Selanjutnya hal tersebut akan meningkatkan minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga.
101
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh oleh Trisnadi dan Surip (2013), dan kemudian penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2014) yang menyatakan bahwa kualitas produk tabungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung. 2. Pengaruh kualitas pelayanan (X2) terhadap minat menabung (Y) Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan koefisien regresi variabel kualitas pelayanan bertanda positif artinya kualitas pelayanan berbanding lurus atau searah terhadap minat menabung dan hasil uji statistik ttest (uji parsial) menunjukkan nilai signifikansi kualitas pelayanan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kualita pelayanan BMT Tumang cabang Salatiga amak semakin meningkatkan minat menabung. Sehingga hipotesis kedua (H2) yang menyatakan kualtas pelayanan pengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga. Pada penelitian ini naasabah BMT Tumang cabang Salatiga menialai kualitas pelayanan yang diberikan oleh BMT Tumang cabang Salatiga sudah memenuhi harapan nasabah, dibuktikan dengan jawaban responden yang berada pada rentang penilaian mendekati kategori sangat setuju untuk pertanyaan mengenai kualitas pelayanan.
102
Hal tersebut selanjutnya akan menjadikan meningkatnya minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nafis (2011) dan Astuti (2013) yang menyatakan bahwa kualita pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. 3. Pengaruh secara bersama-sama kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan terhadap minat menabung Hasil uji ftest (uji simultan) menunjukkan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga. Hal ini mengindikasikan apabila kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan meningkat maka akan meningkatkan minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga. Dengan demikian hipotesis ketiga (H3) yang meyatakan kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan secara
bersama-sama
berpengaruh
signifikan
terhadap
minat
menabung di BMT Tumang cabang Salatiga dapat diterima. Kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan memiliki hubungan yang kuat dengan minat menabung, hal ini dapat diketahui dari nilai koefisien kerelasi (R) yang mendekati angka satu yakni sebesar 0,822. Sedangkan nilai koefisien determinasi (R 2) diketahui sebesar 0,676 artinya bahwa pengaruh atau kontribusi variabel kualitas
103
produk tabungan dan kualutas pelayanan terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga adalah sebesar 67,6%. Sedangkan sisanya sebesar 32,4% dipengaruhi oleh variabel lain dari luar model ini. Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis Hipotesis H1 Kualitas produk tabungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga H2 Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga H3 Kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga Sumber: Uraian Pengujian Hipotesis Penelitian, 2015
104
Kesimpulan Diterima
Diterima
Diterima
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan yan telah diuraikan pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kualitas produk tabungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik kualitas produk tabungan yang ada di BMT Tumang cabang Salatiga, maka akan semakin meningkatkan minat menabung. 2. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga. Hal ini mengindikasikan bahwa semakain baik
kualitas pelayanan yang diberikan BMT
Tumang cabang Salatiga kepada nasabahnya, maka akan semakin meningkatkan minat menabung. 3. Kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang Salatig. Pengaruh atau kontribusi kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan
secara
bersama-sama
dalam
mempengaruhi
minat
menabung di BMT Tumang cabang Salatiga. Hal ini mengindikasikan apabila kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan meningkat
105
maka akan meningkatkan minat menabunng di BMT Tumang cabang Salatiga. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka untuk meningkatkan minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga dimasa yang akan datang atau untuk kedepannya diajukan saran-saran sebagai berikut: 1. Saran untuk BMT Tumang cabang Salatiga BMT Tumang cabang Salatiga perlu meningkatkan kualitas produk-produknya dan kualitas pelayanannya sehingga dapat lebih mempengaruhi minat untuk menabung.Kualitas pelayanan dapat ditingkatkan dengan cara: a. BMT Tumang cabang Salatiga hendaknya memperbaiki penerapan ketentuan layanan dan produknya agar benarbenar sesuai dengan syariah b. Karyawan dianjurkan untuk tetap memperhatikan dan mengoptimalkan
pelayanan
kepada
nasabah
seperti
memberikan pelayanan yang tepat waktu, meningkatkan perhatian dan kepedulian individual kepada nasabah, tidak memperlihatkan sikap sibuk dalam merespon perrmintaan nasabah, meninngkatkan perilaku positif karyawan agar nasabah lebih mempercayai mereka dan meningkatkan peralatan kerja yang lebih baik.
106
2. Saran untuk Penelitian Mendatang a. Hasil-hasil dalam penelitian ini dapat dijadiakan sumber ide dan masukan bagi pengembangan penelitian dimasa yang akan datang, maka perluasan penelitian selanjutnya lebih menambh variabelvariabel independen yang dapat mempengaruhi minat menabung. b. Penelitian selanjutnya hendaknya dilakukan tidak hanya pada satu lembaga keuangan agar hasilnya dapat dibandingakan.
107
DAFTAR PUSTAKA Referensi Buku: Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta. Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga Press. Ghazali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20. Edisi 6. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. ____________. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Univeersitas Diponegoro. Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran Plus 36 Topik Riset Pemasaran Siap Terap. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. (Online) (https://books.google.co.id/books?isbn=9792214313, diakses 25 Juni 2015). Kartajaya, Hermawan dan M. Syakir Sula. 2006. Syariah Marketing. Bandung: Mizan. Kotler, Philip & Gary Amstrong. 2002. Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip. 1992. Manajemen Pemasaran Analisis, perencanaan dan pengendalian. Jakarta: PT Prenhallindo. Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran edisi 12. Indonesia: PT MANCANA JAYA CEMERLANG (INDEKS). Lupiyoadi, Rambat. 2008. Manajemen Pemasaran Jasa Edisi ke-2. Jakarta : Salamba Empat. Mappiare, Andi. 1997. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional. Muhammad. 2008. Metodologi Peneltian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif (Dilengkapi dengan Contoh-Contoh Aplikasi Proposal Penelitian dan Laporan). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sholihin, Ahmad Ifham. 2010. Buku Pintar Ekonomi Syariah. (Omline). (https://books.google.co.id/books?id=HoTF7tPuu7MC&dq=aspek+kesehat an+BMT&hl=id&source=gbs_navlinks_s, diakses 3 Juli 2015). Sukanto. 1985. Nafsiologi: Suatu Pendekatan Alternatif Atas Psikologi. Jakarta: Integrita Press. Slameto. 1987. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakrta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. ________. 2011. Satistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
108
Sumiyanto, Ahmad. 2008. BMT Menuju Koperasi Modern. Yogyakarta: ISES Publishing. Suryabrata, Sumadi. 1988. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press. Supranto, J. 1987. Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga. Tika, Pabundu. 2006. Metode Riset Bisnis. Jkarta: PT Bumi Aksara. Tjiptono, Fandy. 2011. Service, Quality & Satisfaction. Yogyakarta: ANDI. _____________. 1996. Riset Pemasaran dan perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Umar, Husein. 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Undang-Undang No 25 tahun 2009. Widiyono, Try. 2006. Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan di Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia. Referensi Jurnal: Cahyani, Anis Fitri, dkk. 2013. “Pengaruh Bunga Bank dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung Pada Bank BNI Syariah di Kota Semarang”. (Online), (https://scholar.google.co.id/, diakses 8 Juli 2015). Hidayat, Rahmad. 2009. “Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan Nilai Nasabah Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Bank Mandiri”. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Ekonomi Ventura (Online) Vol. 12 No. 2 Agustus 2009 hlm. 99-116 (http://puslit2.petra.ac.id/gudangpaper/files/2015.pdf, diakses 14 Februari 2015). Trisnadi, Dedy & Ngadino Surip. 2013. “Pengaruh Kualitas produk Tabungan dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Menabung Kmebali di Cimb Niaga (Studi Kasus PT Bank Cimb Niaga TBK Bintaro)”, (Online), (https://scholar.google.co.id/, diakses 3 Juli 2015).Dewi, Ayu Nurtika. 2014. “Anlaisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Untuk Menabung (Studi Kasus pada PD BPR BKK Kendal Cabang Patean)”. (Online), (https://scholar.google.co.id/, daikses pada 13 Juli 2015). Tho‟in, Muhammad. 2011. “Pengaruh Faktor-Faktor Kualitas Jasa terhadap Kepuasan Nasabah di Baitul mal wat Tamwil (BMT) Tekun Karanggede Boyolali”. Muqtasid Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah STAIN Salatiga. Vol. 2, Juli Hlm. 73-89. Referensi Skripsi: Astuti, Tri. 2013. “Pengaruh Persepsi Nasabah Tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung Nasabah (Studi Kasus Pada BRI Cabang Sleman)”. Skripsi. Dipublikasikan (Online). Semarang:Universitas Negeri Semarang Fakultas Ekonomi (https://scholar.google.co.id/, diakses 7 Juli 2015).
109
Lestari, Anis Dewi. 2013. “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Banyumanik Semarang”. Skripsi. Dipublikasikan (Online). Semarang: IAIN Wlisongo Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (http://eprints.walisongo.ac.id/1121/, diakses 14 Februari 2015). Aisyah. 2013. “Pengaryh Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Nasabah Untuk Menabung (Studi Kasus Pada PT. Bnak Mega Syari‟ah Cabang Semarang)”. Tugas Akhir. Dipublikasikan (Online). Semarang: IAIN Walisongo Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (http://eprints.walisongo.ac.id/947/, diakses 6 Januari 2016). Saada, Naila Bidayati. 2014. “Pengaruh Kualitas Layanan, Kepercayaan, Komitmen dan Promosi Terhadap Loyalitas Anggota (Studi KasusPada Anggota Pembiayaan di BMT Batik Mataram)”. Skripsi. Dipublikasikan (Online). Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Fakultas Syariah dan Hukum (http://digilib.uin-suka.ac.id/14842/, diakses 16 Juni 2015). Setiawan, Rahmat Yuli, 2015. “Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasah (Studi Pada KJKS BMT Barokah Tegalrejo)”. Skripsi diterbitkan. Salatiga: STAIN Salatiga Jurusan Syariah/Ekonomi Islam. Siswanti, Indra. 2015. “Pengaruh Penngetahuan, Agama, Iklan/Informasi, dan pengalaman Mahasiswa PAI STAIN SALATIGA Tentang Sistem Perbankan Syariah Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah”. Skripsi . Diterbitkan. Salatiga: STAIN Salatiga Jurusan Syariah. Rouf, Abdul. 2011. “Analisis Faktor-Faktor Yang mempengaruhi minat Masyarakat Membayar Zakat Di Rumah Zakat Cabang Semarang”. Skripsi. Diterbitkan. Semarang: IAIN Walisongo Fakultas Syariah. Zainab. 2011. “Pengaruh Citra Merek, Periklanan, dan Persepsi Terhadap Minat Menabung Nasabah (Stidy Kasus pada Masyarakat Ciputat dan Pamulang yang Menjadi Nasabah di Bank Muamalat)”. Skripsi. Dipubliksasikan (Online). Jakarta: Manajemen Pemasaran Fakultas ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif HidayatullahJakarta.(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/1234567 89/1520/1/101271-ZAINAB-FEB.PDF, diakses 19 Mei 2015). Referensi Tesisi: Krismanto, Adi. 2009. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Nasabah (Studi Kasus Pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Semarang Pattimura)”. Tesis. Dipublikasikan (Online). Semarang: Universitas Diponegoro Program Studi Magister Manajemen (Online) (http://eprints.undip.ac.id/16154/1/Adi_Krismanto.pdf, diakses 1 Juli 2015).
110
LAMPIRAN-LAMPIRAN
111
Lampiran I Kuesioner Perihal : Permohonan Pengisian Angket Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i Nasabah BMT TUMANAG Cabang Salatiga Di Tempat Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bapak/Ibu/Saudara/I dalam rangka menyelesaiakan karya ilmiah (skripsi) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Jurusan S-1 Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga maka saya, Nama : Ali Mahmudi NIM
: 21311003
Judul : PENGARUH KUALITAS PRODUK TABUNGAN DAN KUALITAS
PELAYANAN
TERHADAP
MINAT
MENABUNG DI BMT TUMANG CABANG SALATIGA Untuk membantu kelancaran penelitian ini, saya mohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Peran serta Bapak/Ibu/Saudara/i akan sangat bermanfaat bagi keberhasilan penelitian yang dilaksanakan. Atas ketersediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk menjawab pertanyaanpertanyaan pada kuesioner ini, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu‟alaikum Wr. Wb. Hormat Saya,
112
ALI MAHMUDI Petunjuk Pengisisan Berilah tanda ceklis (√) pada pertanyaan yang harus dipilih, sesuai dengan keadaan Bapak/Ibu/Saudara/i. dan mohon beri jawaban pada pertanyaan yang harus dijawab berikut ini: DATA KARAKTERISTIK RESPONDEN A. Identitas Diri Nama :…………………………………………………(Boleh tidak diisi) Alamat : …………………………………………………………………… B. Karakteristik Personal 1. Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita 2. Usia : ………………… tahun 3. Pendidikan terakhir : a. SD/ sederajat d. D1/D2/D3/ b. SMP/ sederajat
e. S1/S2/S3
c. SMA/ sederajat
f. Lainnya
4. Pekerjaan : a. Pelajar
e. Ibu Rumah Tangga
b. PNS
f. Buruh
c. Swasta
g. Lainnya
d. Wiraswasta
5. Pendapatan per bulan : a. < Rp. 1.000.000,00 b. Rp. 1.000.000,00 – Rp. 2.000.000,00 c. Rp. 2.000.100,00 – Rp. 3.000.000,00 d. > Rp. 3.000.000,00
113
C. Daftar Pertanyaan Berilah tanda ceklis (√) pada pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan pengaruh kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan terhadap minat menabung yang anda rasakan. Keterangan untuk skala dalam kuesioner, yaitu: 1. Sangat Tidak Setuju (STS) 2. Tidak Setuju (TS) 3. Netral (N) 4. Setuju (S) 5. Sangat Setuju (SS) No Pernyatan/pertanyaan STS TS Variabel Independen Kulaitas Produk Tabungan (X1) 1 Produk tabungan di BMT TUMANG Cabang Salatiga sesuai dengan kebutuhan. 2 Produk tabungan di BMT TUMANG Cabang Salatiga terjamin keamanannya. 3 BMT TUMANG Cabang Salatiga mempunyai produk – produk tabungan yang beragam, menarik, dan inovatif. 4 Produk – produk tabungan BMT TUMANG Cabang Salatiga berbeda dengan produk tabungan LKS yang lain. 5 Nisbah bagi hasil produk tabungan di BMT TUMANG Cabang Salatiga saling menguntungkan. 6 Produk – produk tabungan di BMT TUMANG Cabang Salatiga sesuai dengan syariah. Variabel Independen Kualitas Pelayanan (X2) 7 Petugas BMT TUMANG Cabang Salatiga mengucapkan terima kasih dan salam di akhir pelayanan. 8 Petugas BMT TUMANG Cabang Salatiga meminta maaf atas setiap komplain dan ketidaknyamanan yang diajukan oleh nasabah. 9 Petugas BMT TUMANG Cabang
114
N
S
SS
Salatiga memberikan pelayanan dengan cepat dan tepat. 10 BMT TUMANG Cabang Salatiga memberikan pelayanan yang mudah dan lancer dalam melakukan transaksi. 11 Pelayanan yang dilakukan BMT TUMANG Cabang Salatiga selalu tepat waktu. 12 BMT TUMANG Cabang Salatiga menyimpan dokumen dengan aman dan tanpa kesalahan 13 Karyawan BMT TUMANG Cabang Salatiga melayani nasabah secara penuh perhatian Variabel Dependen Minat Menabung (Y) 14 Saya memilih menabung di BMT TUMANG Cabang Salatiga karena nisbah bagi hasil yang menguntungkan bagi saya. 15 Saya memilih menabung di BMT TUMANG Cabang Salatiga karena produk tabungannya sesuai syariah. 16 Saya memilih menabung di BMT TUMANG Cabang Salatiga tidak ada paksaan dari pihak lain. 17 Saya memiluh menabung di BMT TUMANG Cabang Salatiga karena pelayanannya yang baik dan memuaskan. 18 Saya memilih menabung di BMT TUMANG Cabang Salatiga karena transaksinya mudah. 19 Saya memilih menabung di BMT TUMANG Cabang Salatiga karena dijamin keamanannya 20 Saya memilih menabung di BMT TUMANG Cabang Salatiga karena karyawan kepada nasabah tingkat empatinya tinggi
Terimakasih atas partisipasi dari Bapak/Ibu/Saudara(i) dalam pengisisan kuesionernya diatas. Seluruh data dan jawaban anda akan dipergunakan dengan penuh tanggung jawab.
115
Lampiran IV Uji Frequencies Karakteristik Responden Statistics Jenis_Kelamin Usia Pendidikan_Terakhir Pekerjaan Pendapatan Nsabah_BMT Valid
95
95
95
95
95
95
0
0
0
0
0
0
N Missing
Jenis_Kelamin Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Laki-laki
52
54.7
54.7
54.7
Perempuan
43
45.3
45.3
100.0
Total
95
100.0
100.0
Usia Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
19 tahun
1
1.1
1.1
1.1
20 tahun
1
1.1
1.1
2.1
21 tahun
2
2.1
2.1
4.2
22 tahun
3
3.2
3.2
7.4
23 tahun
3
3.2
3.2
10.5
24 tahun
2
2.1
2.1
12.6
25 tahun
4
4.2
4.2
16.8
26 tahun
7
7.4
7.4
24.2
27 tahun
7
7.4
7.4
31.6
28 tahun
1
1.1
1.1
32.6
29 tahun
2
2.1
2.1
34.7
31 tahun
3
3.2
3.2
37.9
32 tahun
6
6.3
6.3
44.2
116
34 tahun
9
9.5
9.5
53.7
35 tahun
5
5.3
5.3
58.9
36 tahun
12
12.6
12.6
71.6
38 tahun
8
8.4
8.4
80.0
39 tahun
2
2.1
2.1
82.1
40 tahun
4
4.2
4.2
86.3
42 tahun
2
2.1
2.1
88.4
43 tahun
1
1.1
1.1
89.5
53 tahun
1
1.1
1.1
90.5
54 tahun
3
3.2
3.2
93.7
57 tahun
2
2.1
2.1
95.8
62 tahun
2
2.1
2.1
97.9
70 tahun
1
1.1
1.1
98.9
72 tahun
1
1.1
1.1
100.0
95
100.0
100.0
Total
Pendidikan_Terakhir Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
D1/D2/D3
2
2.1
2.1
2.1
S1/S2/S3
11
11.6
11.6
13.7
SD/Sederajat
12
12.6
12.6
26.3
SMA/Sederajat
45
47.4
47.4
73.7
SMP/Sederajat
25
26.3
26.3
100.0
Total
95
100.0
100.0
Valid
Pekerjaan Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Buruh
6
6.3
6.3
6.3
11
11.6
11.6
17.9
Pelajar
4
4.2
4.2
22.1
PNS
3
3.2
3.2
25.3
Swasta
29
30.5
30.5
55.8
Wiraswasta
42
44.2
44.2
100.0
Ibu Rumah Tangga Valid
117
Total
95
100.0
100.0
Pendapatan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent < Rp. 1.000.000,00
26
27.4
27.4
27.4
> Rp. 3.000.000,00
16
16.8
16.8
44.2
Valid Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00
45
47.4
47.4
91.6
Rp. 2.000.100,00 - Rp. 3.000.000,00
8
8.4
8.4
100.0
95
100.0
100.0
Total
118
Lampiran V Uji Reliabilitas 1. Kualitas Produk Tabungan (X1) RELIABILITY /VARIABLES=Butir_1 Butir_2 Butir_3 Butir_4 Butir_5 Butir_6 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE /SUMMARY=TOTAL.
Reliability [DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Valid Cases
Excluded
% 95
100.0
0
.0
95
100.0
a
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .716
6
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
Butir_1
4.1053
.51517
95
Butir_2
4.3053
.56632
95
Butir_3
4.2316
.60937
95
Butir_4
4.1579
.60698
95
Butir_5
4.2105
.58154
95
119
Butir_6
4.3474
.61486
95
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
Butir_1
21.2526
3.957
.410
.689
Butir_2
21.0526
4.008
.323
.713
Butir_3
21.1263
3.558
.493
.663
Butir_4
21.2000
3.481
.535
.649
Butir_5
21.1474
3.616
.501
.661
Butir_6
21.0105
3.670
.430
.683
2. Kualiata Pelayanan (X2) RELIABILITY /VARIABLES=Butir_7 Butir_8 Butir_9 Butir_10 Butir_11 Butir_12 Butir_13 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE /SUMMARY=TOTAL.
Reliability [DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Valid Cases
Excluded
% 95
100.0
0
.0
95
100.0
a
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.748
7
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
Butir_7
4.3895
.58881
95
Butir_8
4.3263
.59147
95
120
Butir_9
4.3053
.58480
95
Butir_10
4.3579
.58192
95
Butir_11
4.2211
.63880
95
Butir_12
4.2316
.60937
95
Butir_13
4.2947
.54331
95
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
Butir_7
25.7368
5.132
.508
.708
Butir_8
25.8000
5.204
.475
.715
Butir_9
25.8211
5.127
.516
.706
Butir_10
25.7684
5.478
.374
.737
Butir_11
25.9053
5.342
.367
.741
Butir_12
25.8947
5.074
.506
.708
Butir_13
25.8316
5.269
.509
.709
3. Minat Menabung (Y) RELIABILITY /VARIABLES=Butir_14 Butir_15 Butir_16 Butir_17 Butir_18 Butir_19 Butir_20 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE /SUMMARY=TOTAL.
Reliability [DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Valid Cases
Excluded
a
Total
% 94
98.9
1
1.1
95
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .726
N of Items 7
121
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
Butir_14
4.2128
.60237
94
Butir_15
4.1702
.63311
94
Butir_16
4.3830
.62401
94
Butir_17
4.2553
.54745
94
Butir_18
4.2979
.52527
94
Butir_19
4.2766
.66242
94
Butir_20
4.3404
.64846
94
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
Butir_14
25.7234
5.514
.346
.716
Butir_15
25.7660
5.084
.480
.684
Butir_16
25.5532
5.089
.490
.682
Butir_17
25.6809
5.488
.416
.700
Butir_18
25.6383
5.782
.316
.720
Butir_19
25.6596
4.743
.580
.656
Butir_20
25.5957
5.168
.430
.697
122
Lampiran VI Uji Validitas COMPUTE JUMLAH_X1=Butir_1 + Butir_2 + Butir_3 + Butir_4 + Butir_5 + Butir_6. EXECUTE. COMPUTE JUMLAH_X2=Butir_7 + Butir_8 + Butir_9 + Butir_10 + Butir_11 + Butir_12 + Butir_13. EXECUTE. COMPUTE JUMLAH_Y=Butir_14 + Butir_15 + Butir_16 + Butir_17 + Butir_18 + Butir_19 + Butir_20. EXECUTE. CORRELATIONS /VARIABLES=Butir_1 Butir_2 Butir_3 Butir_4 Butir_5 Butir_6 JUMLAH_X1 /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Correlations [DataSet0] Correlations Butir_1 Butir_2 Butir_3 Butir_4 Butir_5 Butir_6
KUALITAS PRODUK TABUNGAN
Pearson Correlation Butir_1
1
Sig. (2-
Pearson Correlation Butir_2
Sig. (2tailed) N Pearson Correlation
Butir_3
Sig. (2tailed) N
Butir_4
Pearson Correlation
**
.294
**
.389
.351
**
.186
**
.591
.164
.004
.000
.000
.072
.000
95
95
95
95
95
95
95
.144
1
.255
.261
.223
.212
.012
.011
.030
.040
.000
95
95
95
95
95
95
*
1
tailed) N
.144
.164 95 .294
**
.255
.004
.012
95
95
.389
**
*
*
.261
**
.418
*
*
.251
*
**
.379
**
.540
**
.684
.000
.014
.000
.000
95
95
95
95
95
**
1
.418
123
*
.417
**
*
.251
**
.714
Sig. (2tailed) N Pearson
Sig. (2tailed) N Pearson Correlation
Butir_6
Sig. (2tailed) N Pearson
KUALITAS
Correlation
PRODUK
Sig. (2-
TABUNGAN
tailed)
.011
.000
95
95
95
.351
Correlation Butir_5
.000
*
*
.014
.000
95
95
95
95
**
1
.223
.251
.000
.030
.014
.000
95
95
95
95
.186
.212
.072
.040
.000
.014
.000
95
95
95
95
95
.591
N
**
.000
*
**
.417
**
*
.379
**
.251
**
.540
.714
**
.682
.000
.000
95
95
95
**
1
.388
**
.684
**
.388
.682
**
.640
.000
**
95
95
**
1
.640
.000
.000
.000
.000
.000
.000
95
95
95
95
95
95
95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
CORRELATIONS /VARIABLES=Butir_7 Butir_8 Butir_9 Butir_10 Butir_11 Butir_12 Butir_13 JUMLAH_X2 /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Correlations [DataSet0] Correlations Butir_ Butir_ Butir_ Butir_1 Butir_1 Butir_1 Butir_1 7
8
9
0
1
2
3
KULITAS PELAYANA N
Pearson Correlati
1
.425
**
**
.300
.396
**
*
.221
.309
**
**
.302
**
.666
on Butir_7
Sig. (2-
.000
.003
.000
.031
.002
.003
.000
95
95
95
95
95
95
95
95
**
1
*
.145
tailed) N Pearson Butir_8
Correlati
.425
**
.324
.244
on
124
.408
**
**
.293
**
.640
Sig. (2tailed) N
.000 95
.001
.017
.161
.000
.004
.000
95
95
95
95
95
95
95
**
1
.144
Pearson Correlati Butir_9
**
.300
.324
**
.302
.397
**
**
.517
**
.670
on Sig. (2tailed) N
.003
.001
.163
.003
.000
.000
.000
95
95
95
95
95
95
95
95
*
.144
1
.214
.214
.000
.017
.163
.037
.037
.009
.000
95
95
95
95
95
95
95
95
.221
*
.145
*
1
.031
.161
.003
.037
95
95
95
95
Pearson Correlati Butir_10
**
.396
.244
*
*
**
.268
**
.557
on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati
Butir_11
**
.302
.214
.304
**
**
.270
**
.569
on Sig. (2tailed) N
.003
.008
.000
95
95
95
95
**
1
Pearson Correlati Butir_12
**
.309
.408
**
**
.397
.214
*
.304
**
.306
**
.669
on Sig. (2tailed) N
.002
.000
.000
.037
.003
95
95
95
95
95
.003
.000
95
95
95
**
1
Pearson Correlati Butir_13
**
.302
.293
**
**
.517
.268
**
**
.270
.306
**
.655
on Sig. (2tailed) N
.003
.004
.000
.009
.008
.003
95
95
95
95
95
95
.000 95
95
**
1
Pearson Correlati KULITAS PELAYANA N
**
.666
.640
**
**
.670
.557
**
**
.569
.669
**
.655
on Sig. (2tailed) N
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
95
95
95
95
95
95
95
125
95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
CORRELATIONS /VARIABLES=Butir_14 Butir_15 Butir_16 Butir_17 Butir_18 Butir_19 Butir_20 JUMLAH_Y /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Correlations [DataSet0] Correlations Butir_
Butir_
Butir_
Butir_
Butir_
Butir_
Butir_
MINAT
14
15
16
17
18
19
20
MENABU NG
Pearson Correlati
.212
*
.096
.037
.001
.039
.355
.718
.002
.002
.000
95
94
95
95
95
95
95
94
**
1
.214
.246
.038
.017
.023
.000
.003
.000
94
94
94
94
94
94
94
*
1
1
.327
**
.310
**
**
.309
**
.540
on Butir_14
Sig. (2tailed) N Pearson Correlati
Butir_15
.327
*
*
*
.234
.451
**
**
.303
**
.655
on Sig. (2tailed) N
.001 94
Pearson Correlati Butir_16
.212
*
.214
.342
**
**
.274
.523
**
*
.261
**
.660
on Sig. (2tailed) N
.039
.038
.001
.007
.000
.010
.000
95
94
95
95
95
95
95
94
.096
.246
**
1
.258
.355
.017
.001
95
94
95
Pearson Correlati Butir_17
*
.342
*
.368
**
**
.269
**
.582
on Sig. (2tailed) N
126
95
.012
.000
.008
.000
95
95
95
94
Pearson Correlati Butir_18
*
**
.274
.258
*
.037
.234
.718
.023
.007
.012
95
94
95
95
1
*
**
.195
.238
.491
.058
.020
.000
95
95
95
94
**
.195
1
.256
on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati
Butir_19
**
.310
.451
**
**
.523
.368
*
**
.736
on Sig. (2tailed) N
.002
.000
.000
.000
.058
95
94
95
95
95
.012
.000
95
95
94
*
1
Pearson Correlati Butir_20
**
.309
.303
**
*
.261
.269
**
*
.238
.256
**
.621
on Sig. (2tailed) N
.002
.003
.010
.008
.020
.012
95
94
95
95
95
95
.000 95
94
**
1
Pearson Correlati MINAT MENABU NG
**
.540
.655
**
**
.660
.582
**
**
.491
.736
**
.621
on Sig. (2tailed) N
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
94
94
94
94
94
94
94
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
127
94
Lampiran VII Uji Regresi Linear Berganda COMPUTE X1=JUMLAH_X1 / 6. EXECUTE. COMPUTE X2=JUMLAH_X2 / 7. EXECUTE. COMPUTE Y=JUMLAH_Y / 7. EXECUTE. REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Y /METHOD=ENTER X1 X2.
Regression [DataSet0] a
Variables Entered/Removed Model
Variables Entered
Variables
Method
Removed KUALITAS PELAYANAN, 1
KUALITAS
. Enter
PRODUK b
TABUNGAN
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG b. All requested variables entered.
Model Summary Model
1
R
R Square
a
.822
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.676
.669
.21519
a. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK TABUNGAN
a
ANOVA
128
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
8.798
2
4.399
Residual
4.214
91
.046
13.013
93
Total
94.998
Sig. b
.000
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG b. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK TABUNGAN
Coefficients Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) 1
KUALITAS PRODUK TABUNGAN KUALITAS PELAYANAN
a
Std. Error
t
Sig.
Beta
.466
.278
1.675 .097
.357
.086
.352 4.166 .000
.535
.084
.535 6.341 .000
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
129
Lampiran VIII Uji Statistika REGRESSION /DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Y /METHOD=ENTER X1 X2.
Regression [DataSet0] Descriptive Statistics Mean MINAT MENABUNG KUALITAS PRODUK TABUNGAN KUALITAS PELAYANAN
Std. Deviation
N
4.2766
.37406
94
4.2181
.36827
94
4.3070
.37415
94
Correlations MINAT
KUALITAS
KUALITAS
MENABUNG
PRODUK
PELAYANAN
TABUNGAN MINAT MENABUNG Pearson Correlation
KUALITAS PRODUK TABUNGAN KUALITAS PELAYANAN
1.000
.730
.784
.730
1.000
.707
.784
.707
1.000
.
.000
.000
.000
.
.000
.000
.000
.
94
94
94
MINAT MENABUNG KUALITAS PRODUK Sig. (1-tailed)
TABUNGAN KUALITAS PELAYANAN
N
MINAT MENABUNG
130
KUALITAS PRODUK TABUNGAN KUALITAS PELAYANAN
94
94
94
94
94
94
a
Variables Entered/Removed Model
Variables Entered
Variables
Method
Removed KUALITAS PELAYANAN, 1
KUALITAS
. Enter
PRODUK b
TABUNGAN
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG b. All requested variables entered.
Model Summary Model
R
R Square
a
1
.822
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.676
.669
.21519
a. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK TABUNGAN
a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
8.798
2
4.399
Residual
4.214
91
.046
13.013
93
Total
94.998
Sig. b
.000
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG b. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK TABUNGAN
Coefficients Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B 1 (Constant)
a
Std. Error
.466
.278
131
t
Sig.
Beta 1.675 .097
KUALITAS PRODUK TABUNGAN KUALITAS PELAYANAN
.357
.086
.352 4.166 .000
.535
.084
.535 6.341 .000
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
Lampiran IX Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas GET FILE='D:\ALI SKRIPSI\ALI SKRIPSI\ALI KUESIONER\OLAH KUESIONER.sav'. DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT. DATASET ACTIVATE DataSet1. SAVE OUTFILE='D:\ALI SKRIPSI\ALI SKRIPSI\ALI KUESIONER\OLAH KUESIONER.sav' /COMPRESSED. GET FILE='D:\ALI SKRIPSI\ALI SKRIPSI\ALI KUESIONER\OLAH KUESIONER.sav'. DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT. REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS BCOV R ANOVA COLLIN TOL /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Y /METHOD=ENTER X1 X2.
Regression [DataSet1] D:\ALI SKRIPSI\ALI SKRIPSI\ALI KUESIONER\OLAH KUESIONER.sav a
Variables Entered/Removed Model
Variables Entered
Variables
Method
Removed KUALITAS PELAYANAN, 1
KUALITAS
. Enter
PRODUK b
TABUNGAN
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG b. All requested variables entered.
132
Model Summary Model
R
R Square
a
1
.822
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.676
.669
.21519
a. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK TABUNGAN
a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
8.798
2
4.399
Residual
4.214
91
.046
13.013
93
Total
Sig. b
94.998
.000
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG b. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK TABUNGAN
Coefficients Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
a
Std. Error
t
Sig.
Collinearity Statistics
Beta
Tolerance
VIF
.466
.278
1.675 .097
.357
.086
.352 4.166 .000
.500 2.001
.535
.084
.535 6.341 .000
.500 2.001
KUALITAS 1
PRODUK TABUNGAN KUALITAS PELAYANAN
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
Coefficient Correlations Model
a
KUALITAS
KUALITAS
PELAYANAN
PRODUK TABUNGAN
KUALITAS PELAYANAN Correlations 1
KUALITAS PRODUK TABUNGAN
Covariances
KUALITAS PELAYANAN
133
1.000
-.707-
-.707-
1.000
.007
-.005-
KUALITAS PRODUK
-.005-
TABUNGAN
.007
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
Collinearity Diagnostics Model Dimension Eigenvalue
a
Condition
Variance Proportions
Index
(Constant)
KUALITAS
KUALITAS
PRODUK
PELAYANAN
TABUNGAN
1
1
2.994
1.000
.00
.00
.00
2
.004
26.546
1.00
.15
.14
3
.002
37.061
.00
.85
.86
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
b. Uji Heteroskedastisitas COMPUTE U2i=RES_1 * RES_1. EXECUTE. COMPUTE Ln2i=LG10(U2i). EXECUTE. REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Ln2i /METHOD=ENTER X1 X2.
Regression [DataSet0] a
Variables Entered/Removed Model
Variables Entered
Variables
Method
Removed KUALITAS PELAYANAN, 1
KUALITAS
. Enter
PRODUK b
TABUNGAN
a. Dependent Variable: Ln2i b. All requested variables entered.
134
Model Summary Model
R
R Square
a
1
.123
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.015
-.007-
.88134
a. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK TABUNGAN
a
ANOVA Model
Sum of Squares
Regression 1
df
Mean Square
1.083
2
.542
Residual
70.685
91
.777
Total
71.768
93
F
Sig.
.697
.501
b
a. Dependent Variable: Ln2i b. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK TABUNGAN
Coefficients Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
1
KUALITAS PRODUK TABUNGAN KUALITAS PELAYANAN
a
Std. Error
t
Beta -
-.862-
1.139
.071
.351
.030
-.334-
.346
-.142-
a. Dependent Variable: Ln2i
c. Uji Normalitas REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Y /METHOD=ENTER X1 X2 /RESIDUALS HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID).
Regression [DataSet0] a
Variables Entered/Removed
135
Sig.
.756-
.451
.202 .840 .965-
.337
Model
Variables Entered
Variables
Method
Removed KUALITAS PELAYANAN, 1
KUALITAS
. Enter
PRODUK b
TABUNGAN
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG b. All requested variables entered.
Model Summary Model
R
R Square
a
1
.822
b
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.676
.669
.21519
a. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK TABUNGAN b. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
8.798
2
4.399
Residual
4.214
91
.046
13.013
93
Total
94.998
Sig. b
.000
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG b. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK TABUNGAN
Coefficients Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) 1
KUALITAS PRODUK TABUNGAN KUALITAS PELAYANAN
a
Std. Error
t
Sig.
Beta
.466
.278
1.675 .097
.357
.086
.352 4.166 .000
.535
.084
.535 6.341 .000
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
Residuals Statistics
a
136
Minimum Maximum Predicted Value Residual
Mean
Std. Deviation N
3.1423
4.9266 4.2766
.30758 94
-.82209-
.66909 .00000
.21287 94
Std. Predicted Value
-3.688-
2.113
.000
1.000 94
Std. Residual
-3.820-
3.109
.000
.989 94
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
137
NPAR TESTS /K-S(NORMAL)=RES_1 /MISSING ANALYSIS.
NPar Tests [DataSet0] One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
94 a,b
Most Extreme Differences
Mean
0E-7
Std. Deviation
.21286835
Absolute
.087
Positive
.087
Negative
-.085-
Kolmogorov-Smirnov Z
.846
Asymp. Sig. (2-tailed)
.472
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
d. Uji Linearitas GET FILE='D:\ALI SKRIPSI\ALI SKRIPSI\ALI KUESIONER\OLAH KUESIONER.sav'.
138
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT. COMPUTE X1_2=X1 * X1. EXECUTE. COMPUTE X2_2=X2 * X2. EXECUTE. REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT RES_1 /METHOD=ENTER X1_2 X2_2.
Regression [DataSet1] D:\ALI SKRIPSI\ALI SKRIPSI\ALI KUESIONER\OLAH KUESIONER.sav
a
Variables Entered/Removed Model
Variables Entered
Variables
Method
Removed 1
X2_2, X1_2
b
. Enter
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual b. All requested variables entered.
Model Summary Model
R
R Square
a
1
.004
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.000
-.022-
.21519291
a. Predictors: (Constant), X2_2, X1_2
a
ANOVA Model Regression
Sum of Squares df Mean Square .000
2
1 Residual
4.214 91
Total
4.214 93
F
Sig. b
.000 .001 .999 .046
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
139
b. Predictors: (Constant), X2_2, X1_2
Coefficients Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B
(Constant)
a
Std. Error
t
Sig.
Beta
-.002-
.146
-.015- .988
1 X1_2
.000
.010
-.004- -.029- .977
X2_2
.000
.010
.006
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
COMPUTE LnU2i=LG10(U2i). EXECUTE.
140
.040 .968
Lampiran II Data Karakteristik Responden
No .
Jenis Kelamin
Usia
Karakteristik Responden Pendidikan Terakhir Pekerjaan
1 Laki-laki
32 tahun
SMP/Sederajat
Wiraswasta
2 Perempuan
35 tahun
SMP/Sederajat
Wiraswasta
3 Perempuan 4 Perempuan 5 Laki-laki
27 tahun 40 tahun 70 tahun
SMA/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat
Swasta Wiraswasta Wiraswasta
6 Laki-laki
36 tahun
SMP/Sederajat
7 Perempuan 8 Laki-laki
36 tahun 38 tahun
SD/Sederajat SMP/Sederajat
Wiraswasta Ibu Rumah Tangga Wiraswasta
xviii
Penghasilan/bln Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 Rp. 2.000.100,00 - Rp. 3.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 > Rp. 3.000.000,00 > Rp. 3.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp.
9 Laki-laki
21 tahun
SMA/Sederajat
Pelajar
10 Laki-laki 11 Laki-laki
32 tahun 32 tahun
SMA/Sederajat SMP/Sederajat
Wiraswasta Wiraswasta
12 Laki-laki 13 Laki-laki 14 Perempuan
31 tahun 24 tahun 43 tahun
SMA/Sederajat S1/S2/S3 SMP/Sederajat
Swasta Wiraswasta Swasta
15 Laki-laki 16 Laki-laki
27 tahun 36 tahun
SMA/Sederajat SMA/Sederajat
Wiraswasta Swasta
17 18 19 20
Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki
42 tahun 19 tahun 31 tahun 34 tahun
SMA/Sederajat SMA/Sederajat SMA/Sederajat D1/D2/D3
Wiraswasta Swasta Wiraswasta Wiraswasta
21 Laki-laki 22 Perempuan 23 Laki-laki
38 tahun 28 tahun 23 tahun
SMP/Sederajat S1/S2/S3 SMA/Sederajat
Wiraswasta Swasta Pelajar
xix
2.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 > Rp. 3.000.000,00 Rp. 2.000.100,00 - Rp. 3.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00 > Rp. 3.000.000,00 > Rp. 3.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 > Rp. 3.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00
24 Perempuan 25 Laki-laki
25 tahun 25 tahun
S1/S2/S3 S1/S2/S3
Swasta PNS
26 Perempuan
27 tahun
SMA/Sederajat
Swasta
27 Perempuan
26 tahun
SMP/Sederajat
Swasta
28 Perempuan
27 tahun
SMA/Sederajat
Swasta
29 Perempuan
26 tahun
SMA/Sederajat
Swasta
30 Perempuan
39 tahun
SMA/Sederajat
31 Perempuan
36 tahun
SMP/Sederajat
Swasta Ibu Rumah Tangga
32 Laki-laki
42 tahun
SMP/Sederajat
Buruh
33 Laki-laki
62 tahun
SMA/Sederajat
Wiraswasta
34 Laki-laki
38 tahun
SMP/Sederajat
Wiraswasta
xx
Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 > Rp. 3.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 Rp. 2.000.100,00 - Rp. 3.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00
35 Laki-laki
36 tahun
SMP/Sederajat
Wiraswasta
36 Laki-laki
38 tahun
SMP/Sederajat
37 Perempuan
39 tahun
SD/Sederajat
38 Perempuan 39 Laki-laki
34 tahun 34 tahun
SD/Sederajat SMP/Sederajat
Swasta Ibu Rumah Tangga Ibu Rumah Tangga Buruh
40 Perempuan 41 Laki-laki
53 tahun 57 tahun
SD/Sederajat SMA/Sederajat
Wiraswasta Wiraswasta
42 Laki-laki
34 tahun
SMA/Sederajat
Wiraswasta
43 44 45 46 47
36 tahun 32 tahun 27 tahun 24 tahun 22 tahun
SMA/Sederajat SMA/Sederajat S1/S2/S3 S1/S2/S3 S1/S2/S3
Swasta Wiraswasta Wiraswasta Wiraswasta Wiraswasta
32 tahun
SMP/Sederajat
Swasta
Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan
48 Laki-laki
xxi
> Rp. 3.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 > Rp. 3.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00
49 Perempuan
40 tahun
SD/Sederajat
Ibu Rumah Tangga
50 Perempuan
25 tahun
SMP/Sederajat
Buruh
51 Perempuan
27 tahun
SMA/Sederajat
Swasta
52 53 54 55
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
25 tahun 26 tahun 26 tahun 40 tahun
SMA/Sederajat S1/S2/S3 SMA/Sederajat S1/S2/S3
56 Perempuan 57 Laki-laki
40 tahun 38 tahun
SMP/Sederajat SMA/Sederajat
Swasta Swasta Swasta PNS Ibu Rumah Tangga Swasta
58 Laki-laki
34 tahun
SD/Sederajat
Buruh
59 Laki-laki
22 tahun
SMA/Sederajat
Wiraswasta
60 Laki-laki 61 Perempuan
36 tahun 35 tahun
SMA/Sederajat SMA/Sederajat
Wiraswasta Swasta
xxii
< Rp. 1.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 > Rp. 3.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00 > Rp. 3.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 > Rp. 3.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 Rp. 2.000.100,00 - Rp. 3.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp.
62 Laki-laki
38 tahun
SMA/Sederajat
Wiraswasta
63 Laki-laki
38 tahun
SMA/Sederajat
Wiraswasta
64 Laki-laki
32 tahun
SMA/Sederajat
65 Perempuan
35 tahun
S1/S2/S3
Wiraswasta Ibu Rumah Tangga
66 Perempuan
26 tahun
D1/D2/D3
Swasta
67 Perempuan
72 tahun
SD/Sederajat
Wiraswasta
68 Laki-laki 69 Laki-laki
34 tahun 57 tahun
SMA/Sederajat SMP/Sederajat
70 Perempuan
62 tahun
SD/Sederajat
Swasta Buruh Ibu Rumah Tangga
71 Laki-laki 72 Perempuan
29 tahun 23 tahun
SMA/Sederajat SMA/Sederajat
Wiraswasta Wiraswasta
xxiii
2.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 Rp. 2.000.100,00 - Rp. 3.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 Rp. 2.000.100,00 - Rp. 3.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00
73 Perempuan
22 tahun
SMA/Sederajat
74 Perempuan 75 Perempuan 76 Laki-laki
36 tahun 23 tahun 38 tahun
SMP/Sederajat SMA/Sederajat SMA/Sederajat
Swasta Ibu Rumah Tangga Swasta Wiraswasta
77 Perempuan
36 tahun
S1/S2/S3
PNS
78 Perempuan
27 tahun
SMA/Sederajat
79 Perempuan
35 tahun
SD/Sederajat
Wiraswasta Ibu Rumah Tangga
80 Laki-laki
54 tahun
SD/Sederajat
Wiraswasta
81 Laki-laki
31 tahun
SD/Sederajat
Wiraswasta
82 Laki-laki
36 tahun
SMP/Sederajat
Swasta
83 Laki-laki 84 Laki-laki
34 tahun 36 tahun
SMP/Sederajat SMA/Sederajat
Wiraswasta Wiraswasta
xxiv
Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00 > Rp. 3.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 Rp. 2.000.100,00 - Rp. 3.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 Rp. 2.000.100,00 - Rp.
85 Laki-laki 86 Laki-laki
54 tahun 54 tahun
SMP/Sederajat SMP/Sederajat
Wiraswasta Wiraswasta
87 Laki-laki
34 tahun
SMA/Sederajat
Wiraswasta
88 89 90 91 92
26 tahun 29 tahun 20 tahun 21 tahun 34 tahun
SMP/Sederajat SMA/Sederajat SMA/Sederajat SMA/Sederajat SD/Sederajat
Wiraswasta Swasta Pelajar Pelajar Buruh
93 Perempuan
26 tahun
SMA/Sederajat
Swasta
94 Perempuan
36 tahun
SMA/Sederajat
95 Perempuan
35 tahun
SMA/Sederajat
Swasta Ibu Rumah Tangga
Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki
3.000.000,00 > Rp. 3.000.000,00 > Rp. 3.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 > Rp. 3.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00 < Rp. 1.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00
Lampiran III Data Jawaban Responden
Kualitas Produk
Kualitas Pelayanan (X2)
xxv
Minta Menabung (Y)
Bu tir 1 4 4 4 5 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4
Tabungan (X1) Bu Bu Bu Bu Bu Bu Bu Bu Bu Bu Bu Bu Bu Bu Bu Bu Bu Bu Bu tir tir tir tir tir tir tir tir tir tir tir tir tir tir tir tir tir tir tir 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 3 3 4 4 4 5 5 5 4 3 5 4 3 4 5 4 4 5 3 5 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 5 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 5 3 3 5 4 4 3 4 4 5 3 4 5 3 2 3 4 3 2 3 4 4 3 4 5 3 4 3 5 4 5 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 5 4 3 3 4 4 3 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 3 5 5 3 5 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4
xxvi
4 3 3 4 3 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4
4 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4
4 4 3 3 3 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4
4 4 3 4 3 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4
5 3 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4
5 4 4 5 3 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4
4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4
5 4 3 4 3 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4
5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 3 4 5 4
4 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 5 5 4
xxvii
4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 5 4
4 4 4 4 3 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4
4 4 3 3 3 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 3 4 5 4
5 3 3 4 3 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 3 4 5 4
4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4
5 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4
5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4
5 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 5 5 4
5 3 3 5 3 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4
4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4
4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4
4 5 4 4 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4
4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5
4 4 5 4 5 5 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5
4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5
4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4
4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4
4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
xxviii
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 5 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5
4 4 5 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 3 3 4
4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5
4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 3 4
4 5 5 5 4 2 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5
5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4
4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4
4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4
5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4
5 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4
4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4
5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4
4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4
4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4
5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5
4 4 4 5 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4
xxix
4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4
4 5 5 4 3 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4
5 4 4 5 5 3 3 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4
4 5 5 4 3 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4
5 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4
4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4
5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5
4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4
4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4
5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4
5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4
5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5
5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4
xxx
4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5
5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4
4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5
4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4
4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5
5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4
5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4
4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4
4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5
DAFRAT RIWAYAT HIDUP Nama Tempat, Tanggal Lahir Jenis Kelamin Agama Status Perkawinan Kewarganegaraan Alamat E-mail Riwayat Pendidikan Tahun 1998-1999 1999-2005 2005-2008 2008-2011 2011-2015 Pengalaman Organisasi 2006-2007 2006-2007 2008-2009 2008-2009 2009-2010 2009-2010 Masa Bakti 2012 2012-2013 2013 Masa Bakti 2013 2014 Masa Bakti 2014 2015
: Ali Mahmudi : Pati, 06 Juni 1993 : Laki-laki : Islam : Belum Menikah : Indonesia : Ds. Kletek RT 04 RW 01 Kec. Pucakwangi Kab. Pati Prov. Jawa Tengah :
[email protected]
Sekolah/Instansi TK SDN Kletek 01 MTs MMH Pucakwangi MA MMH Pucakwangi IAIN Salatiga
Jurusan
IPS S1-Perbankan Syariah
Pengurus OSIS Seksi Pramuka MTs Matholi‟ul Huda Pucakwangi Pengurus OSIS Seksi Rebana MTs Matholi‟ul Huda Pucakwanngi Pengurus OSIM Seksi Pramuka MA Matholi‟ul Huda Pucakwangi Pengurus OSIM Seksi Rebana MA Matholi‟ul Huda Pucakwanngi Pengurus OSIM Seksi Pramuka MA Matholi‟ul Huda Pucakwangi Pengurus OSIM Seksi Rebana MA Matholi‟ul Huda Pucakwanngi Pengurus Devisi Rebana JQH STAIN Salatiga Pengurus Ma‟had STAIN Salatiga Pengurus TPQ Fatimatuzzahra Pengurus Devisi Rebana JQH STAIN Salatiga Pengurus TPQ Fatimatuzzahra Pengurus Devisi Rebana JQH AlFurqan STAIN Salatiga Ketua TPQ Fatimatuzzahra
xviii