ANALISIS PRODUK SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA UNTUK MASA DEPAN (SIMUDAMAPAN) DI KJKS BMT TUMANG CABANG AMPEL BOYOLALI
TUGAS AKHIR
Oleh: ANIS WAHYUNINGTYAS NIM 201 10 006
JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2013
ANALISIS PRODUK SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA UNTUK MASA DEPAN (SIMUDAMAPAN) DI KJKS BMT TUMANG CABANG AMPEL BOYOLALI
TUGAS AKHIR Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi DIII Perbankan Syariah
Oleh : ANIS WAHYUNINGTYAS NIM : 20110006
JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2013
ii
iii
iv
v
MOTTO 1. Orang hebat
tidak dihasilkan melalui
kemudahan,
kesenangan atau kenyamanan, tetapi mereka dibentuk dari tantangan dan air mata. 2. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orangorang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan menasihati untuk kesabaran (QS. AL-’Asr ayat 2& 3). 3. Dimana ada keinginan, pasti ada jalan menuju kesuksesan.
vi
PERSEMBAHAN 1. Allah SWT atas segala limpahan nikmat, rahmat dan hidayahNYA kepadaku hingga bisa membuatku bertahan sampai saat ini. 2. Ibu dan Bapak terima kasih atas kasih sayang, dorongan semangat dan doanya selama ini. 3. Kakakku Wahid Kurniawan S. Sos, yang selalu menjadikan suasana lebih berkesan. 4. Teruntuk teman-temanku DIII Perbankan Syariah angkatan tahun 2010 yang tiada henti-hentinya memberikan semangat dan dukungan kepadaku dengan sepenuh hati, terima kasih atas dukungannya.
vii
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayahNYA sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS
PRODUK
SIMPANAN
MUDHARABAH
BERJANGKA
UNTUK MASA DEPAN (SIMUDAMAPAN) DI KJKS BMT TUMANG CABANG AMPEL BOYOLALI” ini dengan baik. Tugas Akhir ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program Diploma III jurusan Syariah Program Studi Perbankan Syariah (PS) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Dalam penulisan Tugas Akhir ini banyak pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan, maka selayaknya peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga 2. Bapak Drs.H. Mubasirun, M.Ag selaku Ketua Jurusan Syariah STAIN Salatiga 3. Bapak H. Abdul Aziz, NP,M.M selaku Ketua Program Studi DIII Perbankan Syariah (PS) STAIN Salatiga 4. Ibu Fetria Eka Yudiana, SE, M.Si selaku pembimbing yang telah membimbing dan memberikan pengarahan dalam
menyelesaikan Tugas
Akhir ini 5. Bapak Taufikur Rahman, M.Si selaku pembimbing magang
viii
6. Bapak Nur Hidayat Ardiansyah, SE, selaku Manajer Cabang KJKS BMT Tumang Cabang Ampel beserta seluruh karyawan yang memberikan kesempatan peneliti untuk melakukan kegiatan magang dan penulisan Tugas Akhir 7. Ibu dan ayah tercinta yang selalu memberikan dukungan, serta motivasi sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir 8. Teman- teman DIII Perbankan Syariah (PS) Angkatan Tahun 2010 9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebut satu persatu yang telah membantu kelancaran tugas akhir ini. Dalam penulisan tugas akhir peneliti sadar bahwa tidak ada sesuatu pun yang sempurna kecuali Allah SWT. Oleh karena itu, dengan senang hati peneliti menerima kritik serta saran yang bersifat membangun. Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
Salatiga, 24 Juli 2013 Peneliti
Anis Wahyuningtyas NIM. 20110006
ix
ABSTRAK Anis Wahyuningtyas, 2013. Analisis Produk Simpanan Mudharabah Berjangka Untuk Masa Depan (SIMUDAMAPAN) Di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel Boyolali. Tugas Akhir. Jurusan Syariah. Program Studi DIII Perbankan Syariah (PS). Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Pembimbing: Fetria Eka Yudiana, SE,.M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan produk SIMUDAMAPAN dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2013, strategi yang digunakan dalam pemasaran produk pendanaan khususnya produk SIMUDAMAPAN, serta bagaimana tanggapan atau persepsi nasabah terhadap produk SIMUDAMAPAN di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel Boyolali. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui wawancara terstruktur, observasi, dan dokumentasi, maka dihasilkan temuan penelitian yang menunjukkan bahwa perkembangan produk SIMUDAMAPAN mengalami peningkatan, yang dinilai dari jumlah nasabah serta jumlah total saldo simpanan. Dalam pemasaran produk pendanaan khususnya produk SIMUDAMAPAN KJKS BMT Tumang Cabang Ampel Boyolali, strategi yang digunakan yaitu dengan : 1) Menetapkan pasar sasaran yang tepat dan Segmentasi; 2) Pemasar (orang yang memasarkan produk) dan Prospek yang kompeten; 3) Produk yang inovatif; 4) Promosi yang menarik. Persepsi nasabah tentang produk adalah SIMUDAMAPAN merupakan produk simpanan yang bermanfaat, bagus, dan inovatif dalam perencanaan pendidikan. Mengacu pada temuan tersebut, maka penelitian ini memberikan saran antara lain, tentang: 1) Memperluas pasar sasaran; 2) Menambah fasilitas layanan di Kantor Cabang Ampel, misalnya adanya Televisi di ruang tunggu agar nasabah tidak merasa bosan saat menunggu antrian; 3) Lebih memperbanyak sosialisasi produk pembiayaan dan pendanaan, misalnya kantor- kantor Instansi Pemerintah, agar KJKS BMT Tumang lebih dikenal oleh masyarakat luas, khususnya Cabang Ampel Boyolali.
Kata Kunci : Pendanaan, Strategi, Pemasaran, KJKS BMT Tumang, Persepsi, Nasabah.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................
i
HALAMAN PENGAJUAN TUGAS AKHIR ...............................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................
v
MOTTO ...........................................................................................
vi
PERSEMBAHAN ..........................................................................
vii
KATA PENGANTAR ....................................................................
viii
ABSTRAK ......................................................................................
x
DAFTAR ISI ...................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................
xiv
DAFTAR TABEL ...........................................................................
xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .....................................................
1
B. Rumusan Masalah ..............................................................
4
C. Tujuan dan Kegunaan .........................................................
4
D. Penelitian Terdahulu ...........................................................
6
E. Metode Penelitian ...............................................................
14
F. Penegasan istilah .................................................................
17
G. Sistematika Penulisan ..........................................................
19
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................
21
A. Dalil tentang Akad Mudharabah ...............................................
22
B. Dasar Hukum Bank Syariah Di Indonesia ...........................
22
C. Bank Syariah dan Koperasi Jasa Keuangan Syariah ............
23
xi
D. Produk Penghimpunan Dana ..................................................
25
E. Simpanan Tabungan .............................................................
25
F. Bagi Hasil .............................................................................
26
G. Pemasaran .............................................................................
28
H. Persepsi .................................................................................
35
I. Nasabah .................................................................................
40
BAB III LAPORAN OBJEK ...............................................................
42
A. Gambaran Umum .................................................................
42
1. Sejarah dan Perkembangan KJKS BMT Tumang ..........
42
2. Profil KJKS BMT Tumang .............................................
44
3. Visi dan Misi KJKS BMT Tumang .................................
45
4. Struktur Organisasi ..........................................................
48
5. Susunan Kepengurusan ....................................................
50
6. Keunggulan KJKS BMT Tumang ....................................
51
B. Data Deskriptif ........................................................................
51
1. Produk- Produk KJKS BMT Tumang ...............................
51
a. Produk Pendanaan .......................................................
51
b. Produk Pembiayaan .....................................................
57
c. Data Jumlah Nasabah Pendanaan di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel .............................................................
71
BAB IV ANALISIS ................................................................................
72
A. Perkembangan produk SIMUDAMAPAN .............................
72
B. Strategi Pemasaran Dalam Mencari Nasabah .........................
75
C. Persepsi Nasabah Terhadap Produk SIMUDAMAPAN ........
82
BAB V PENUTUP ..................................................................................
87
A. Kesimpulan ..............................................................................
87
B. Saran ........................................................................................
88
xii
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
90
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi KJKS BMT Tumang ............................
46
Gambar 3.2 Struktur Organisasi KJKS BMT Tumang Cabang Ampel ....
47
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaaan Bagi Hasil dan Bunga ............................................
25
Tabel 3.1 Susunan Pengurus dan Pengawas KJKS BMT Tumang ..........
48
Tabel 3.2 Data Jumlah Nasabah Pendanaan KJKS BMT Tumang Cabang Ampel ........................................................................... 69 Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah Nasabah SIMUDAMAPAN Tahun 2006- 2013 KJKS BMT Tumang Cabang Ampel ........... 71 Tabel 4.2 Daftar Nasabah SIMUDAMAPAN sebagai Responden ............. 81
xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Bank Syariah di Indonesia dapat dibagi menjadi dua fase, yaitu sebelum tahun 1998 dan fase setelah tahun 1998. Fase pertama ini diawali dengan berdirinya Bank Muamalat pada tahun 1992, namun jauh sebelum berdirinya Bank Muamalat konsep Perbankan Syariah ini sudah merupakan bahan diskusi ulama, cendekiawan Islam pada awal tahun 1980an. Bahkan pada saat itu juga dilakukan uji coba terhadap bentuk lembaga keuangan yang berdasarkan prinsip bagi hasil, yaitu Baitul Tamwil Salman ppBandung dan Koperasi Ridho Gusti di Jakarta (Hirsanuddin, 2008: 154) Fase kedua adalah setelah dikeluarkannya Undang- Undang Nomor 10 tahun 1998, dimana pemerintah semakin menujukkan komitmennya kepada Perbankan Syariah dengan memberikan landasan hukum yang kuat dengan mengizinkan perbankan konvensional untuk membuka Unit Usaha Syariah (Pasal 1 UU No. 10 tahun 1998). Kebijakan ini tentu saja membuka jalan bagi perkembangan Perbankan Syariah, karena sejak Bank Muamalat didirikan pada tahun 1992, tidak ada lagi Bank Syariah yang berdiri, namun sejak dikeluarkannya Undang- undang tersebut, beberapa bank konvensional mulai membuka unit- unit syariahnya. Maraknya unit- unit syariah yang dibuka pasca undang- undang tersebut juga didorong oleh kenyataan bahwa Bank Syariah terbukti tidak mengalami goncangan yang signifikan pada saat terjadi krisis pada pertengahan tahun 1997 (Hirsanuddin, 2008: 154). xvi
Dalam system Perbankan berdasarkan prinsip Syariah, bank menggunakan system PLC (Profit and Loss Sharing), jadi setiap transaksi yang dilakukan oleh Bank selalu menggunakan sistem PLC. Bagi hasil menurut terminology asing (bahasa Inggris) dikenal dengan profit sharing diartikan “distribusi beberapa bagian dari laba pada pegawai dari suatu perusahaan”(Muhammad, 2001). Bagi hasil dalam pengertian lain adalah suatu system pengelolaan dana dalam perekonomian Islam yakni pembagian hasil usaha antara pemilik modal (shohibul maal) dan pengelola modal (mudharib) (Antonio Syafi’I, 2001: 90). Salah satu akad di Bank Syariah adalah Mudharabah. Mudharabah adalah suatu pengkongsian antara dua pihak dimana pihak pertama (shahib al-mal) menyediakan dana, dan pihak kedua (mudharib) bertanggung jawab atas pengelolaan usaha. Keuntungan dibagikan sesuai dengan ratio laba yang telah disepakati bersama secara advance, manakala rugi shahib al-mal akan kehilangan sebagian imbalan dari kerja keras dan keterampilan manajerial (managerial skill) selama proyek berlangsung (Muhamad, 2000: 13). Salah satu produk dari akad Mudharabah adalah Tabungan Mudharabah, dimana pihak yang kelebihan dana menyalurkan dananya tersebut kepada pihak Bank yang kemudian Bank mengelola dana dengan akad yang sesuai kesepakatan, sehingga pihak yang kelebihan dana atau pihak yang menyalurkan dananya ke Bank tersebut akan mendapatkan bagi hasil, yang jumlahnya telah disepakati kedua belah pihak. Dalam hal ini Bank harus
xvii
benar- benar mengelola dengan baik dana yang telah disalurkan oleh pihak yang menyediakan dana. Menurut undang- undang Perbankan No.10 tahun 1998, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Sudarsono, 2003:25).
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91/ Kep/ IV/ MKUKM/ IX/ 2004, KJKS-BMT adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal wat Tamwil yaitu sistem intermediasi keuangan di tingkat mikro yang berbadan hukum koperasi yang di dalamnya terdapat Baitul Maal dan Baitul Tamwil yang dalam operasionalnya dijalankan dengan menerapkan prinsip-prinsip syari‘ah.
Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT Tumang Cabang Ampel yang terletak di jalan Raya Ampel No.8, depan Pasar Ampel Boyolali adalah salah satu Lembaga Keuangan Syariah yang bergerak di bidang penyediaan jasa simpanan dan pembiayaan bagi para nasabahnya. Di tengah persaingan yang sangat ketat dengan Bank- Bank pemerintah maupun swasta, Koperasi Jasa Keuangan Syariah ini selalu berusaha untuk mengembangkan usahanya. Salah satu produk simpanan di KJKS BMT Tumang ini adalah Simpanan Mudharabah Berjangka Untuk Masa Depan (SIMUDAMAPAN). Simpanan Mudharabah Berjangka Untuk Masa Depan (SIMUDAMAPAN) merupakan salah satu produk yang menjadi andalan di KJKS BMT Tumang,
xviii
sehingga pada masa perkembangan saat ini sangat penting bagi peneliti untuk melakukan anasisis strategi pemasaran yang tepat dalam memasarkan produk ini, serta mengetahui persepsi ataupun tanggapan nasabah terhadap adanya produk
Simpanan
Mudharabah
Berjangka
Untuk
Masa
Depan
(SIMUDAMAPAN). Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, peneliti tertarik melakukan analisa yang akan disusun dalam Tugas Akhir (TA) dengan judul: ”ANALISIS PRODUK SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA UNTUK MASA DEPAN (SIMUDAMAPAN) DI KJKS BMT TUMANG CABANG AMPEL BOYOLALI” B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana perkembangan Produk SIMUDAMAPAN di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel dari awal munculnya produk tersebut? 2. Bagaimana strategi pemasaran Produk SIMUDAMAPAN yang digunakan oleh KJKS BMT Tumang Cabang Ampel? 3. Bagaimana persepsi nasabah terhadap Produk SIMUDAMAPAN di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel? C. Tujuan Dan Kegunaan Dalam penulisan Tugas Akhir ini memiliki beberapa tujuan dan kegunaan bagi banyak pihak, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Tujuan a. Untuk mengetahui perkembangan Produk SIMUDAMAPAN dari awal munculnya di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel.
xix
b. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang digunakan KJKS BMT Tumang
Cabang
Ampel
dalam
mencari
nasabah
produk
SIMUDAMAPAN. c. Untuk mengetahui persepsi nasabah produk SIMUDAMAPAN terhadap produk tersebut. 2. Kegunaan a. Bagi Penulis Sebagai syarat kelulusan diploma pada Program Studi DIII Perbankan Syariah di STAIN Salatiga, serta memberikan pengetahuan dan informasi yang sangat berguna untuk kedepannya. b. Bagi STAIN Salatiga Memperkenalkan STAIN Salatiga kepada masyarakat luar khususnya Program Studi DIII Perbankan Syariah. c. Bagi KJKS BMT Tumang Sebagai referensi dalam membuat terobosan produk- produk baru serta pemakaian strategi yang tepat dalam pemasarkan produk- produk pendanaan maupun produk- produk pembiayaan. d. Bagi pihak lain Karya ilmiah ini dapat digunakan untuk bahan referensi bagi peneliti yang akan mengambil tema yang sama.
xx
D. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh M. As’adun, 2012, dalam Tugas Akhir yang mengangkat tentang Analisis Kepuasan Nasabah Produk Tabungan di BMT Al Fatah Susukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik, dengan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan produk tabungan di BMT Al Fatah Susukan serta faktor yang paling signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan adalah salah satu tujuan bisnis. Oleh karena itu hanya dengan memahami proses dan pelanggan dengan baik maka organisasi dapat menyadari dan menghargai makna kualitas. Semua usaha manajemen diarahkan pada satu tujuan utama, yaitu tercapainya kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan dapat diukur melalui 5 dimensi kepuasan pelanggan yaitu kualitas produk, harga, kualitas pelayanan, emosional faktor, biaya dan kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa tersebut. Kualitas produk, nasabah akan merasa puas kalau setelah membeli dan menggunakan suatu produk, dan ternyata kualitas produknya baik maka nasabah akan merasa puas. Harga, untuk pelanggan yang sensitif biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting karena mereka mendapatkan keuntungan yang tinggi. Kualitas pelayanan, kualitas pelayanan sangat tergantung pada tiga hal, yaitu sistem, teknologi, dan manusia. Faktor manusia memberikan kontribusi 70%. Emosional faktor, kepuasan pelanggan dapat timbul karena faktor emosional. Biaya dan kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa tersebut, pelanggan
xxi
akan semakin puas apabila harga relativ murah, nyaman dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan. Penelitian yang dilakukan oleh Sriyati, 2012, dalam Tugas Akhir yang mengangkat tentang Teknik Pemasaran : Marketing Mix Produk Tabungan Mudharabah SIKALA BMT Tumang Cabang Boyolali, yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana teknik pemasaran produk tabungan Mudharabah Sikala dan faktor kendala yang dihadapi BMT Tumang Cabang Boyolali dalam memasarkan produk marketing mix, dengan metode penelitian kualitatif. Menyimpulkan bahwa teknik yang dilakukan BMT Tumang Cabang Boyolali meliputi: elemen- elemen marketing mix yaitu Strategi Produk (Product), Strategi Harga (Price), Strategi Promosi (Promotion) dan Strategi Tempat (Place). Demikian juga dalam teknik pemasaran produk tabungan mudharabah Sikala tidak menggunakan teknik khusus. Meskipun dengan demikian produk tabungan sikala lebih diminati oleh masyarakat dari pada produk-produk lain, karena produk tabungan sikala dapat memberikan manfaat pada anggota penyimpan yang berupa bagi hasil simpanan sesuai dengan kesepakatan. Besarnya bagi hasil simpanan ditetapkan adalah 70:30. Bagi hasil yang dimaksud akan diperhitungkan setiap akhir bulan dan akan ditambahkan secara otomatis ke rekening simpanan anggota setiap aal bulan. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi kendala BMT Tumang Cabang Boyolali dalam memasarkan produk terletak pada lingkungan manajemen BMT sendiri dan pesaing yang ada di wilayah Boyolali. Kompetitor lainnya
xxii
juga otomatis menjadi pesaing bagi BMT Tumang dalam melakukan usahanya. Penelitian yang dilakukan oleh Yuliana Resti, 2011, dalam Tugas Akhir yang mengangkat tentang Produk Tabungan Muamalat di Bank Muamalat Indonesia Capem Salatiga, yang bertujuan untuk mengetahui sistem perhitungan bagi hasil pada tabungan Muamalat di Bank Muamalat Indonesia dan sejauh mana perkembangan atau peningkatan tabungan syariah di Bank Muamalat Capem Salatiga. Menyimpulkan bahwa dengan melakukan analisis langsung serta dilengkapi dengan tehnik perhitungannya, maka dengan mudah dapat diketahui bagaimana cara untuk perhitungan bagi hasil tabungan Muamalat. Selain itu, peneliti juga menggunakan data- data yang diperoleh dari wawancara langsung kepada pegawai yang bersangkutan mengenai rumus Hi- 1000 dan rumus bagi hasil serta perkembangan nasabah tabungan Muamalat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perhitungan bagi hasil pada Bank Syariah berpedoman pada Hi- 1000. Sehingga hasil yang didapatkan oleh nasabah setiap bulannya selalu berbeda. Dari sini terlihat bahwa Bank Syariah terdapat sistem yang adil, sedangkan dalam Bank Konvensional belum terdapat prinsip keadilan. Dalam sistem Tabungan Syariah tingkat keuntungan yang diperoleh nasabah akan mengalami peningkatan dan penurunan tergantung kepada Hi- 1000 dan nisbah bagi hasil yang diperoleh. Bagi hasil Tabungan Muamalat di hitung pada akhir bulan. Penelitian yang dilakukan oleh Eko Daryani, 2011, dalam Tugas Akhir yang mengangkat tentang Sistem dan Prosedur Produk Simpanan di
xxiii
BMT Berkah Makmur Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, yang bertujuan untuk mengetahui sistem dan prosedur produk simpanan di BMT Berkah Makmur. Berdasarkan observasi dan studi kepustakaan maka diperoleh kesimpulan bahwa sebagai lembaga pelayanan simpanan dan pinjaman, BMT Berkah Makmur memiliki berbagai macam jenis simpanan. Keputusan atas simpanan sangat ditentukan pada saat petugas menganalisa simpanan yang diajukan. Maka akan berpengaruh pada penyimpan atau penyedia simpanan. Berdasarkan analisa pengamatan yang penulis lakukan bahwa sistem dan prosedur produk simpanan pada BMT Berkah Makmur sudah bagus dan tidak jauh dari teori yang ada. Maka dibutuhkan komitmen untuk menjaga hubungan baik serta meningkatkan interaktif antara pihak BMT dengan anggota atau dengan calon anggota agar nasabah tersebut tidak mudah untuk memutuskan lari pada lembaga penyedia simpanan yang lain. Sedangkan untuk perkembangan nasabah simpanan di BMT Berkah Makmur walaupun mengalami pasang surut akan tetapi sejauh ini jumlah nasabah BMT Berkah Makmur mengalami peningkatan. Penelitian yang dilakukan oleh Happy Sara Rachmasari, 2011, dalam Tugas Akhir yang mengangkat tentang Simpanan Dirham Barokah pada KJKS BMT ”ANDA” Salatiga, dengan metode penelitian kualitatif, yaitu menekan pada proses, menemukan teori, dari empiris ke teori (logika induktif), data berupa informasi, dan pengolahan data menggunakan interpretasi, menyimpulkan bahwa simpanan dan pembiayaan merupakan dua hal yang sangat berkaitan, karena ketika semakin banyak dana yang
xxiv
tersimpan, maka semakin banyak dana yang dipinjamkan. Ketika semakin banyak dana yang dipinjamkan maka semakin banyak pendapatan diperoleh oleh BMT. Hal ini menjadikan produk Simpanan memiliki peran yang penting bagi perkembangan sebuah lembaga keuangan. Untuk membuat anggota tertarik pada produk Simpanan, menjadikan BMT memunculkan variasi produk dari produk- produk yang sudah ada atau memunculkan produk baru. Produk- produk BMT yang bervariasi akan menimbulkan ketertarikan nasabah untuk menyimpan dana. Salah satu yang menarik adalah Simpanan Dirham Barokah, yang merupakan salah satu produk yang diminati oleh anggota KJKS BMT ’ANDA”. Simpanan Dirham Barokah merupakan produk yang diharapkan dapat memberikan solusi bagi calon anggota yang ingin menginvestasikan dana yang dimilikinya dalam waktu yang lama namun dengan setoran yang ringan. Tujuan yang diharapkan dapat tercapai adalah mengetahui segala hal yang berkaitan dengan Simpanan Dirham Barokah yaitu sejarah perkembangannya, mekanisme pengelolaannya, kontribusi yang telah diberikan serta faktor- faktor yang mempengaruhi ketertarikan nasabah terhadap Simpanan Dirham Barokah. Penelitian yang dilakukan oleh Rohmah Sulistiyani, 2011, dalam Tugas Akhir yang mengangkat Strategi Pemasaran Produk Simpanan di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga, dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, menyimpulkan bahwa strategi pemasaran yang ditetapkan Bank Muamalat Cabang Pembantu Salatiga secara keseluruhan mengikuti program dari pusat, namun ada penambahan
xxv
atau variasi yang khusus ditetapkan pada kantor cabang pembantu Salatiga. Konsep dan program pemasaran tidak jauh berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pengenalan perusahaan maupun yang dipunyai kepada masyarakat luas. Strategi pemasaran produk simpanan pada BMI Capem Salatiga menggunakan berbagai cara antara lain: dengan melakukan terlebih dahulu segmentasi pasar sasaran yang akan dituju, kemudian dilanjutkan dengan memilih pasar sasaran yang akan dilayani yaitu kepada nasabah potensial, tahap selanjutnya untuk mencapai pasar sasaran yang dituju maka Bank Muamalat menggunakan variabel- variabel dalam bauran pemasaran diantaranya menggunakan produk, strategi harga, strategi distribusi, dan terakhir menggunakan strategi promosi yang dilakukan dengan menggunakan media cetak, media elektronik, media outdoor, serta media publisitas. Suatu pemasaran yang efektif, agresif, dan efisien sangat dibutuhkan oleh Bank. Hal ini merupakan salah satu strategi untuk menarik perhatian masyarakat agar menjadi nasabah loyalitas. Setelah semua dilakukan terbukti stategi penjualan pribadi yang ditetapkan Bank Muamalat lebih efisien. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Iroh Masruroh, 2010, dalam skripsi yang mengangkat tentang Strategi Pemasaran Simpanan Haji Dalam Meningkatkan Loyalitas Nasabah (Study pada BMT Al- Fath Ikmi Pamulang), dengan metode penelitian kualitatif menyimpulkan BMT AL FATH IKMI di dirikan pada tanggal 13 Oktober 1996 oleh 25 orang pendiri dengan modal awal Rp. 400.000,- per sendiri dan kini bertambah menjadi 36
xxvi
orang pendiri. Pada tahun 1998, BMT AL – FATH IKMI resmi mendaftarkan diri pada departemen koperasi untuk mendapatkan badan hukum. Maka BMT Al–FATH IKMI mendapatkan legal hukum Nomor: 650/BH/kwk.10/VI/1998 dengan nama “koperasi simpan pinjam Pamulang”. Pada tahun 2005, berdasarkan hasil kesepakatan RAT tahun 2004, BMT AL – FATH IKMI mengajukan perubahan badan hukum, maka lahirlah akte perubahan dengan Nomor: 518/BH/PAD/koperasi/2005 dengan nama koperasi BMT AL – FATH IKMI”. BMT AL – FATH IKMI memiliki berbagai macam produk penghimpunan dana berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah, salah satunya adalah produk SIMPANAN HAJI. Simpanan ini merupakan simpanan yang diperuntukkan bagi mereka yang merencanakan untuk menunaikan haji. Penarikan dilakukan satu kali. Mendapatkan bagi hasil sesuai nisbah. Pasar untuk suatu produk atau jasa sangatlah luas. Perusahaan tidak mudah untuk memasuki pasar yang demikian luas dan kalaupun bisa kemungkinan berhasil sangat kecil, apalagi untuk usaha-usaha baru. Pasar yang demikian luas ini jika tidak dipilah-pilah akan menyulitkan perusahaan dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Karena pasar yang demikian luas maka sebelum memasarkan produknya produsen harus lebih dulu melakukan riset pasar. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar pasar yang akan dimasuki, siapa yang menjadi konsumen produk tersebut, dan seberapa kuat saingan kita. Untuk memasarkan SIMPANAN HAJI kepada masyarakat, diperlukan sebuah strategi pemasaran yang baik dan khusus agar masyarakat berminat untuk mengambil produk SIMPANAN HAJI. Strategi tersebut
xxvii
mulai dari menentukan segmentasi pasar, penentuan target pasar, dan melakukan positioning, serta melakukan berbagai macam strategi pemasaran lainnya, seperti strategi promosi ditambah dengan beberapa strategi khusus yang harus dilakukan oleh BMT AL – FATH IKMI dengan tujuan dapat menarik minat masyarakat untuk segera bergabung di BMT AL – FATH IKMI dengan membuka rekening produk-produknya, khususnya produk SIMPANAN HAJI. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sonny Ferari, 2010 yang mengangkat “Strategi Pemasaran Tabungan ( Studi Kasus Pada Bank Tabungan Negara ) Cabang Padang” menyimpulkan bahwa tabungan yang berhasil dihimpun paling banyak dari tahun ke tahun adalah tabungan e’Batara Pos. Hal ini disebabkan oleh promosi–promosi yang dilakukan oleh PT. BTN (Persero) Cabang Padang, yang menarik perhatian masyarakat serta juga karena timbulnya kesadaran masyarakat akan pentingnya arti menabung di bank dari pada menabung atau menyimpan uang dirumah sendiri, dimana hal itu akan mempunyai resiko yang tinggi misalnya kecurian. Strategistrategi pemasaran tabungan yang digunakan agar dapat menunjang peningkatan jumlah nasabah pada PT.BTN Cabang Padang, yaitu Strategi Produk, Produk yang diinginkan pelanggan adalah produk yang berkualitas tinggi, sehingga bank dituntut agar memodifikasi produk yang sudah ada menjadi lebih menarik. Dalam hal ini Bank BTN Cabang Padang telah melakukan berbagai strategi produk agar memiliki keunggulan yang lebih jika dibandingkan dengan produk pesaing. Bank BTN Cabang Padang telah
xxviii
menciptakan sendiri produk tabungan seperti Tabungan e’BataraPos, Tabungan Batara, Tabungan Batara Prima, Tabungan Haji Nawaitu. Ini bertujuan untuk memuaskan keinginan penabungnya sehingga penabung tersebut merasakan manfaat dan keuntungan jika memakai produk tersebut. Strategi harga, Strategi Promosi, Strategi Lokasi, People, Proces, Customer Service. Dalam meningkatkan program tabungan, maka PT. BTN (Persero) Cabang Padang mengharapkan akan ada kesadaran penabung untuk menyimpan uangnya di bank khususnya pada Bank BTN Cabang Padang. E. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu proses penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis/ lisan dari orang- orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 2002:3). Menurut Lexi J. Moleong (2008:8- 13) karakteristik penelitian kualitatif yaitu: a) Latar alamiah b) Manusia sebagai alat (instrumen) c) Metode Kualitatif d) Analisis data secara induktif e) Teori dari dasar f) Deskriptif g) Lebih mementingkan proses dari pada hasil xxix
h) Adanya batas yang ditentukan oleh fokus i) Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data j) Desain yang bersifat sementara k) Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama 2. Jenis data yang dibutuhkan Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data data primer menurut Supranto (2002:20-21) yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi langsung melalui objeknya, dan data sekunder menurut Daymon (2008) yaitu data yang diperoleh dari dokumen, buku-buku dan arsip-arsip yang berkaitan dengan topik data yang akan diteliti dengan metode penulisan kualitatif ini. Sumber data sekunder diperoleh dari buku- buku yang berkaitan dengan judul, mengambil karya atau tugas akhir yang sudah ada sebelumnya dan memiliki tema yang berkaitan, penelitian- penelitian yang berkaitan dengan Tugas Akhir yang peneliti lakukan, serta dokumen- dokumen yang relevan. 3. Teknik pengumpulan data a. Wawancara terstruktur Wawancara adalah suatu percakapan, tanya jawab antara dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik diarahkan pada suatu masalah tertentu, dalam penelitian ini berkonsentrasi pada strategi pemasaran serta persepsi nasabah terhadap produk
xxx
SIMUDAMAPAN. mewawancarai
Teknik
pihak-pihak
pengumpulan yang
terkait
data
dengan
dengan
produk
SIMUDAMAPAN, yaitu nasabah produk SIMUDAMAPAN KJKS BMT Tumang Cabang Ampel. Dengan jumlah nasabah obyek wawancara sebanyak dua puluh orang nasabah. b.
Observasi Pengawasan langsung dalam penelitian ini dilakukan pada saat praktek magang di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel yang menjadi obyek penelitian.
4. Responden Dalam penelitian ini responden yang akan diwawancarai adalah sebagai berikut: a. Manajer Cabang KJKS BMT Tumang Cabang Ampel Untuk menggali informasi tentang alasan menciptakan produk Simpanan Mudharabah Untuk Masa Depan (SIMUDAMAPAN). b. Marketing Funding Untuk mengetahui strategi yang digunakan dalam memasarkan produk SIMUDAMAPAN agar masyarakat tertarik untuk menjadi nasabah produk tersebut. c. Nasabah SIMUDAMAPAN Untuk mengetahui tanggapan atau persepsi nasabah terhadap adanya produk SIMUDAMAPAN tersebut.
xxxi
Teknik pemilihan responden untuk mengetahui persepsi nasabah terhadap adanya produk Simpanan Mudharabah Berjangka Untuk Masa Depan (SIMUDAMAPAN) dalam penelitian ini adalah memakai metode Probability Sampling, dengan metode yang lebih tepatnya adalah Simple Random Sampling. Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Simple Random Sampling adalah pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut
(asiabusiness.blogspot.com/2012/07/teknika-sampling-probability-
sampling.html diunduh tanggal 29 Mei 2013 jam 20.30 wib). Dalam penelitian ini nasabah Simpanan Mudharabah Berjangka Untuk Masa Depan (SIMUDAMAPAN) merupakan populasi. Dengan alasan keterbatasan waktu dan keterbatasan biaya, peneliti memilih 20 sampel dari populasi secara acak sebagai responden. F. Penegasan Istilah 1. Simpanan Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (di luar bank) kepada
bank,
berdasarkan
perjanjian
penyimpanan
dana.
Simpanan dari bank lain adalah kewajiban bank kepada bank lain, baik
xxxii
dalam negeri maupun di luar negeri dalam bentuk giro, tabungan, interbank call money, deposito berjangka, dan lain-lain yang sejenis. 2. Simpanan Tabungan Menurut Undang- Undang Perbankan nomor 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syaratsyarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu (Kasmir, 2004:57). 3. Tabungan Mudharabah Adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah (Karim, 2010:347). 4. Profit Sharing Adalah distribusi beberapa bagian dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan (Muhammad, 2001). 5. Strategi Adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. 6. Pemasaran Adalah suatu proses sosial dan manajerial yang yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
xxxiii
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler: 2001). 7. Persepsi Adalah sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan (wikipedia.org diunduh tanggal 22 May, 21.44). Menurut Kotler (2004:193), persepsi merupakan suatu proses dimana seseorang dapat memilih, mengatur, dan mengartikan informasi menjadi suatu gambar yang sangat berarti di dunia. G. Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan Bab ini berisi tema, judul, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, telaah pustaka, metode penulisan, sistematika penulisan yang disusun secara sistematis menyangkut tema Produk Simpanan Mudharabah Berjangka Untuk Masa Depan (SIMUDAMAPAN). Bab II Landasan Teori Bab ini berisi tentang dasar hukum dan dalil bank syariah, pengertian bank syariah, pengertian Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS), produkproduk penghimpunan dana, teori tentang simpanan tabungan, pengertian mudharabah, teori tentang simpanan mudharabah, bagi hasil, perbedaan bagi hasil dengan bunga, teori tentang pemasaran, fungsi dan tujuan pemasaran, teori tentang persepsi serta teori tentang nasabah.
xxxiv
Bab III Laporan Obyek Bab ini berisi tentang gambaran umum dan sejarah berdirinya KJKS BMT Tumang, visi dan misi, struktur organisasi dan struktur kepengurusan, produk- produk, perkembangan jumlah nasabah Pendanaan di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel. Bab IV Analisis Bab ini berisi tentang analisis Produk Simpanan Mudharabah Berjangka Untuk Masa Depan (SIMUDAMAPAN) di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel, yang meliputi analisis strategi pemasaran serta analisis persepsi nasabah terhadap produk SIMUDAMAPAN. Bab V Penutup Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.
xxxv
BAB II LANDASAN TEORI A. Dalil Rujukan Dasar Akad Transaksi Mudharabah QS Al Muzammil: 20
xxxvi
20. Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, Maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai Balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
B. Dasar Hukum Bank Syariah di Indonesia PP No. 72 Tahun 1992 tentang Bank Bagi Hasil yang secara tegas memberikan batasan bahwa “Bank Bagi Hasil tidak boleh melakukan kegiatan usaha yang tidak berdasarkan prinsip bagi hasil (bunga) sebaliknya pula bank yang kegiatan usahanya tidak berdasarkan prinsip bagi hasil tidak diperkenankan melakukan kegiatan usaha berdasarkan
xxxvii
prinsip bagi hasil” (pasal 6), maka jalan bagi operasional Perbankan Syariah semakin luas. Kini titik kulminasi telah tercapai dengan disahkannya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang membuka kesempatan bagi siapa saja yang akan mendirikan bank syariah maupun yang ingin mengkonversi dari system konvensional menjadi system syariah (Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan). C. Bank Syariah dan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) 1. Pengertian Bank Syariah Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memeberikan usaha pembiayaan dan jasa- jasa lainnya dalam satu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat islam (Muhammad, 2002:13). Bank Syariah menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 Bank syariah adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 2. Pengertian Koperasi Jasa Keuangan Syariah Pengertian Koperasi Menurut Undang- Undang No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
xxxviii
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya.
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91/ Kep/ IV/ MKUKM/ IX/ 2004, Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah).
BMT adalah Baitul Maal wat Tamwil yaitu sistem intermediasi keuangan di tingkat mikro yang didalamnya terdapat Baitul Maal dan Baitul Tamwil yang dalam operasionalnya dijalankan dengan menerapkan prinsip-prinsip syari‘ah.
KJKS-BMT adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal wat Tamwil yaitu sistem intermediasi keuangan di tingkat mikro yang berbadan hukum koperasi yang didalamnya terdapat Baitul Maal dan Baitul Tamwil yang dalam operasionalnya dijalankan dengan menerapkan prinsip-prinsip syari‘ah.
KJKS-BMT dalam operasinya menggunakan badan hukum koperasi, oleh karenanya maka KJKS-BMT harus menjalankan prinsip- prinsip koperasi dan segala peraturan yang mengatur tentang perkoperasian.
xxxix
D. Produk Penghimpunan Dana
Penghimpunan dana di Bank Syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip Wadiah dan Mudharabah. a. Prinsip Wadiah Prinsip yang diterapkan adalah wadiah yad dhamanah yang diterapkan pada produk rekening giro. b. Prinsip Mudharabah Dalam mengaplikasikan prinsip Mudharabah, penyimpan atau deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan Bank sebagai Mudharib (pengelola). Dana tersebut digunakan bank untuk melakukan Murabahah atau Ijarah , dapat pula dana
tersebut
digunakan bank untuk Mudharabah kedua. Hasil usaha ini akan dibagihasilkan berdasarkan nisbah yang telah disepakati. Dalam hal bank menggunakannya untuk melakukan Mudharabah kedua, maka bank bertanggung jawab penuh atas kerugian yang terjadi. E. Simpanan Tabungan 1. Pengertian Simpanan Tabungan Pengertian tabungan menurut Undang- Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat- syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Syarat- syarat penarikan tertentu maksudnya
xl
adalah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank dengan si penabung. Dalam hal sarana atau alat penarikan juga tergantung dengan perjanjian antara keduanya yaitu bank dan penabung (Kasmir,2008:79). Penerimaan tabungan berdasarkan pinsip Al Mudharabah digunakan untuk tabungan yang penarikannya tidak dapat dilakukan sewaktu- waktu. Sesuai dengan prinsip Al Mudharabah, kepada pemilik tabungan diberikan imbalan atas dasar pembagian keuntungan yang telah ditetapkan/ disetujui sebelumnya. Selain itu, apabila bak mengalami kerugian, pemilik tabungan ikud menangung risiko kerugian tersebut (Simorangkir, 2004:43). F. Bagi Hasil 1. Pengertian Bagi Hasil Bagi hasil adalah suatu system pengelolaan dana dalam perekonomian islam yakni pembagian hasil usaha antara pemilik modal (shohibul maal) dan pengelola modal (mudharib) (Antonio Syafi’I, 2001: 90). Dari pengertian di atas dapat di katakan bahwa bagi hasil merupakan sistem pengelolaan dana yang kemudian hasil dari usaha pengelolaan dana tersebut dibagi sesuai kesepakatan yang telah dilakukan antara pihak bank dengan pihak penyimpan dana.
xli
2. Perbedaan Bagi Hasil dengan Bunga Hal mendasar yang membedakan antara lembaga keuangan Syariah dan non Syariah adalah terletak pada pengembalian dan pembagian keuntungan yang diberikan oleh nasabah kepada lembaga keuangan dan atau yang diberikan oleh lembaga keuangan kepada nasabah. Oleh karena itu, muncul istilah bunga dan bagi hasil. Perbedaan antara bunga dan bagi hasil dapat dilihat dari tabel berikut ini (Muhammad, 2001: 74). Tabel 2. 1 Perbedaan Sistem Bungan dengan Sistem Bagi Hasil
Hal Penetuan besarnya
Sistem Bunga Sebelumnya
hasil
Sistem Bagi Hasil Sesudah berusaha, sesudah ada untungnya
Yang ditentukan
Bunga, besarnya nilai
Menyepakati proporsi
sebelumnya
rupiah
pembagian untung untuk masing- masing pihak
Jika terjadi kerugian
Dihitung dari mana?
Hanya ditanggung
Ditanggung kedua pihak,
nasabah
Nasabah dan Lembaga
Dari dana yang
Dari untung yang akan
dipinjamkan
diperoleh, belum tentu besarnya
xlii
Titik perhatian usaha
Berapa besarnya?
Status Hukum
Besarnya bunga yang
Keberhasilan usaha jadi
harus dibayar nasabah/
perhatian bersama antara
pasti diterima bank
pihak bank dan nasabah
Pasti (%) kali jumlah
Proposi (%) kali jumlah
pinjaman yang telah pasti
untung yang belum
diketahui
diketahui
Berlawanan dengan QS.
Melaksanakan QS.
Luqman : 34
Luqman : 34
G. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses mempersepsikan, memahami, menstimulasi, dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan menyalurkan sumber- sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan tersebut. Dengan demikian, pemasaran merupakan proses penyelarasan sumber- sumber sebuah organisasi terhadap kebutuhan pasar. Pemasaran memberi perhatian pada hubungan timbal balik yang dinamis antara produk- produk dan jasa- jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan konsumen, dan kegiatan- kegiatan para pesaing (Payne, 2000: 27). Pengertian lain pemasaran adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan menghimpun dana, menyalurkan dan, dan jasa- jasa keuangan lainnya dalam rangka
xliii
memenuhi kebutuhan, keinginan, dan kepuasan nasabahnya (Kasmir, 2004:169). 2. Fungsi Pemasaran Menurut Payne (2000:28) fungsi pemasaran terdiri dari tiga komponen kunci, antara lain: a. Bauran Pemasaran Merupakan unsur- unsur atau elemen- elemen internal penting yang membentuk program pemasaran sebuah organisasi. Menurut Kasmir (2004:186) Bauran Pemasaran merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen- elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan sendiri- sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain. Elemen- elemen yang ada dalam merketing mix adalah product (produk), price (harga), place (lokasi), dan promotion (promosi). Oleh karena itu, setiap elemen membutuhkan strategi tersendiri, namun tetap akan terkait dengan strategi pada elemen lainnya seperti: 1. Strategi Produk (Product) Produk secara umum diartikan sebagai sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Philip
xliv
Kotler mendefinisikan produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Produk yang berkualitas tinggi yang berhasil diciptakan oleh bank akan memberikan berbagai keuntungan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 2. Strategi Harga (Price) Harga merupakan salah satu aspek penting dalam bauran pemasaran. Keputusan megenai penetapan harga suatu jasa baru harus memperhitungkan banyak ciri- ciri atau karakteristik yang relevan. Yang paling penting dalam hal ini adalah bahwa keputusan dalam penetapan harga harus konsisten dengan strategi pemasaran
secara keseluruhan.
Penetapan harga yang berbeda- beda dalam pasar yang berbeda- beda mungkin juga perlu dipikirkan. Sebagai tambahan, harga khusus yang akan dikenakan tergantung pada jenis pelanggan kepada siapa saja akan dijual. Nilai tidak ditentukan oleh harga, tetapi pembeli
jasa
baru
oleh manfaat- manfaat oleh
dibandingkan
biaya
akuisisi
yang
dipersepsikan akan diterima totalnya, dan harga alternatif yang bersaing dengannya.
xlv
Tujuan dari penetapan harga antara lain sebagai berikut (Payne, 2000:173) : a. Untuk kelangsungan hidup Dalam kondisi pasar yang merugikan, tujuan penetapan harga mungkin mencakup tingkat profitabilitas yang diinginkan untuk memastikan kelangsungan hidup. b. Untuk maksimalisasi keuntungan Penetapan
harga
profitabilitas
dalam
untuk
memastikan
periode
tertentu.
maksimalisasi Periode
yang
ditentukan akan dihubungkan dengan daur hidup jasa. c. Untuk maksimalisasi penjualan Penetapan harga sebagai pembangunan pangsa pasar. Ini mungkin melibatkan penjualan dengan merugi pada awalnya dalam merebut pangsa pasar yang tinggi. d. Gengsi (prestise) Sebuah
perusahaan
jasa
mungkin
berharap
untuk
menggunakan penetapan harga guna mendapatkan dirinya sendiri secara eksklusif. e. ROI Tujuan- tujuan penetapan harga mungkin didasarkan pada pencapaian Return On Investment yang diinginkan.
xlvi
3. Strategi Lokasi (Place) Pemilihan lokasi yang strategis sangat penting dalam suatu perusahaan, karena pemilihan lokasi sangat berpengaruh terhadap minat nasabah untuk berhubungan dengan bank, ataupun akan mengurangi minat nasabah dalam menggunakan jasa- jasa yang ditawarkan oleh pihak bank. 4. Strategi Promosi (Promotion) Promosi merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan kegiatan strategi lainnya, baik produk, harga, dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik secara langsung maupun tidak langsung. Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Kasmir (2004: 213) terdapat empat macam sarana promosi yang dapat digunakan, antara lain : a. Periklanan (Advertising) Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna menginformasikan, nasabahnya.
menarik,
Penggunaan
dan
promosi
mempengaruhi
calon
dengan
dapat
iklan
dilakukan dengan memasang Billboard, Brosur- brosur yang
xlvii
disebarkan, memasang spanduk, dengan iklan diiberbagai media, misalnya Televisi, Majalah, Radio, dan media lainnya. b. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Tujuan dari promosi penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan dilakukan untuk menarik nasabah untuk segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu, agar nasabah tertarik untuk membeki maka perlu dibuatkan promosi penjualan yang semenarik mungkin, misalnya pemberian cinderamata, hadiah, serta kenang- kenangan lainnya kepada nasabah yang loyal. c. Publisitas (Publicity) Promosi yang ketiga adalah publisitas. Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, perlombaan cerdas cermat, kuis serta kegiatan lainnya melalui berbagai media. Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor bank dimata para nasabahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu kegiatan publisitas perlu diperbanyak lagi. d. Penjualan Pribadi (Personel Selling) Kegiatan promosi yang keempat adalah penjualan pribadi atau Personal Selling. Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari
xlviii
Cleaning Service, Security, sampai pejabat bank. Secara khusus Personal Selling dilakukan oleh petugas Customer Service atau Service Assistensi. b. Kekuatan Pasar Kekuatan pasar terdiri dari peluang dan ancaman eksternal di mana operasi- operasi pemasaran sebuah organisasi berinteraksi. Payne (2000: 28) kekuatan- kekuatan pasar terdiri dari sejumlah bidang yang perlu dipertimbangkan, diantaranya: 1. Pelanggan Perilaku pembelian dalam hal motivasi untuk membeli, kebiasaan membeli, lingkungan, ukuran pasar, dan daya beli. 2. Perilaku Industri Terdiri dari motivasi, struktur, praktik dan sikap para pengecer, perantara dan anggota- anggota rantai pemasok yang lain. 3. Pesaing Cara berposisi dan berperilaku sebuah perusahaan dipengaruhi oleh struktur industri dan sifat kompetisi. 4. Pemerintah dan perundang- undangan Pengawasan terhadap pemasaran yang menghubungkan dengan baik kegiatan- kegiatan pemasaran maupun praktek- praktek kompetitif.
xlix
c. Proses Penyelarasan Proses strategik dan manajerial untuk memastikan bahwa bauran pemasaran dankebijakan- kebijakan internal baik bagi kekuatan pasar. 3. Tujuan Pemasaran Menurut Kasmir (2004: 171) tujuan pemasaran secara umum adalah: a. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang- ulang. b. Memaksimumkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. c. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula. d. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien. H. Persepsi 1. Pengertian Persepsi Menurut Kotler (2004:193), persepsi merupakan suatu proses dimana seseorang dapat memilih, mengatur, dan mengartikan informasi menjadi suatu gambar yang sangat berarti di dunia.
l
Persepsi adalah tanggapan atau penerimaan langsung dari sesuatu, atau merupakan proses seseorang untuk mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya (KBBI, 2005:807). Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan (wikipedia.org diunduh tanggal 22 May, 21.44). 2. Faktor- faktor yang mempengaruhi persepsi Ada beberapa faktor yang menyebabkan stimulus dapat masuk dalam rentang perhatian seseorang. Faktor penyebab ini dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah faktor melekat pada objeknya, sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat pada orang yang mempersepsikan stimulus tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah sebagai berikut : a. Faktor eksternal 1. Kontras Cara termudah untuk menarik perhatian adalah dengan membuat kontras baik warna, ukuran, bentuk atau gerakan.
li
Kontras ukuran Contoh dari kontras ukuran biasanya banyak dilakukan oleh perusahaan iklan, di mana mereka akan membuat papan iklan yang besar sekali (baliho). Kontras gerakan Gerakan yang lebih banyak akan menarik perhatian seseorang, jika benda-benda lainnya diam. 2. Perubahan intensitas Suara yang berubah dari pelan menjadi keras, atau cahaya yang berubah dengan intensitas tinggi akan menarik perhatian seseorang. 3. Pengulangan (repetition) Iklan yang diulang-ulang akan lebih menarik perhatian, walaupun sering kali seseorang merasa jengkel dibuatnya. Dengan pengulangan, walaupun pada mulanya stimulus tersebut tidak masuk dalam rentang perhatian seseorang, maka akhirnya akan mendapat perhatian. 4. Sesuatu yang baru (novelty) Suatu stimulus yang baru akan lebih menarik perhatian daripada sesuatu yang telah kita ketahui. 5. Sesuatu yang menjadi perhatian orang banyak Suatu stimulus yang menjadi perhatian orang banyak akan menarik perhatian seseorang. Misalnya; jika ada segerombolan
lii
orang yang berkerumun di rel kereta api, maka seseorang akan tertarik untuk melihat apa yang dilihat oleh gerombolan orang tersebut. b. Faktor internal Faktor internal yang ada pada seseorang akan mempengaruhi bagaimana
seseorang
menginterpratasikan
stimulus
yang
dilihatnya. Itu sebabnya stimulus yang sama dapat dipersepsikan secara berbeda. 1. Pengalaman/pengetahuan Pengalaman atau merupakan
pengetahuan
faktor
yang
yang dimiliki sangat
berperan
seseorang dalam
menginterpretasikan stimulus yang diperoleh. Pengalaman masa lalu atau apa yang telah dipelajari akan menyebabkan terjadinya perbedaan interpretasi. 2. Harapan (expectation) Harapan terhadap sesuatu akan mempengaruhi persepsi terhadap stimulus. Misalnya; jika seseorang ke rumah sakit mengantarkan orang sakit dalam keadaan gawat, ketika ada orang dengan jas putih datang, maka kita akan langsung memanggilnya dokter. Namun jika yang datang kita tahu bukan dokter, maka orang tersebut akan kecewa dan berteriak “Mana dokternya?”.
liii
3. Kebutuhan Kebutuhan akan menyebabkan stimulus tersebut dapat masuk dalam rentang perhatian kita dan kebutuhan ini akan menyebabkan seseorang menginterpretasikan stimulus secara berbeda. Misalnya seseorang mendapat uang sebesar 15 juta rupiah, seseorang akan merasa banyak sekali bila yang dibutuhkan untuk membeli telivisi, namun jika yang dibutuhkan untuk membeli rumah, uang sebesar itu akan dipersepsikan sedikit. 4. Motivasi Motivasi
akan
mempengaruhi
persepsi
seseorang.
Jika
seseorang ingin lulus dengan cum laude maka nilai B akan diinterpretasikan sebagai nilai yang buruk, namun jika seseorang ingin cepat lulus maka nilai B adalah nilai yang sudah baik. 5. Emosi Emosi seseorang akan mempengaruhi persepsinya terhadap stimulus yang ada. Emosi takut akan mempengaruhi persepsi seseorang terhadap rasa sakit. Jika seseorang merasa takut maka setelah operasi akan merasa lebih sakit dibandingkan dengan mereka yang menghadapi operasi dengan perasaan tidak takut.
liv
6. Budaya Seseorang dengan latar belakang budaya yang sama akan menginterpretasikan orang-orang dalam kelompoknya secara berbeda, namun akan mempersepsikan orang-orang di luar kelompoknya sebagai sama saja. Inilah yang membentuk terjadinya stereotip. Kita akan melihat orang tua sebagai sama saja cerewetnya dan suka membanggakan masa lalunya. Demikian pula orang tua akan mempersepsikan anak muda sekarang sebagai anak muda yang kurang tahu sopan santun dan
kurang
tahu
bekerja
keras
(http://zona-
prasko.blogspot.com/2012/03/pengertian-dan-faktor-yangmempengaruhi.html diunduh tanggal 29 May 2013, 21.30). I. Nasabah Nasabah atau pelanggan ini sangat berarti dan sangat penting bagi kelangsungan hidup sebuah bank ataupun lembaga keuangan. tanpa adanya nasabah
Karena
(pelanggan) sebuah organisasi perbankan tidak
akan mengalami kemajuan ataupun perkembangan dalam segi finansial maupun operasional. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank syariah dan atau Unit Usaha Syariah. Nasabah penyimpan adalah nasabah yang menempatkan dananya di Bank Syariah dan atau Unit Usaha
lv
Syariah dalam bentuk simpanan berdasarkan akad antara bank syariah atau Unit Usaha Syariah dengan nasabah yang bersangkutan. Nasabah adalah konsumen yang membeli ataupun menggunakan produk yang dijual atau ditawarkan oleh bank. Jenis- jenis nasabah (pelanggan) terdiri dari: 1. Pasar konsumen, yaitu konsumen rumah tangga dan perorangan yang membeli produk bank untuk konsumsi pribadi, misalnya tabungan perorangan. 2. Pasar industri merupakan organisasi yang membeli produk digunakan dalam proses produksi industri. 3. Pasar pemerintah merupakan badan pemerintah seperti departemen atau BUMN yang membeli produk yang ditawarkan bank. 4. Pasar reseller adalah organisasi yang membeli barang dan jasa untuk dijualnya kembali dengan mendapatkan laba. 5. Pasar Internasional merupakan pembeli yang berasal dari luar negeri seperti konsumen, produsen, reseller dan pemerintah asing (Kasmir, 2004:176).
lvi
BAB III LAPORAN OBJEK
A. Gambaran Umum 1. Sejarah dan Perkembangan KJKS BMT Tumang Sistem perekonomian dan tatanan kehidupan yang dikedepankan pada masa orde baru, ternyata tidak bisa memberikan jawaban akan harapan terwujudnya masyarakat adil dan makmur. Sebagian besar dari mereka tinggal diperkotaan, sehingga putaran uang dan
aktivitas
perekonomian berpusat di kota. Sementara masyarakat desa, yang nota bone merupakan mayoritas dari penduduk negeri ini, tidak mendapat kesempatan dan perhatian yang proporsional, baik dari pemerintah maupun dari para praktisi dunia usaha, sehingga masyarakat desa hanya ditempatkan sebagai obyek pelengkap dari sistem pembangunan ekonomi nasional. Lembaga keuangan selama ini belum mampu diakses masyarakat secara luas.
Disamping itu belum adanya komitmen dari lembaga
perbankan untuk menciptakan usaha yang lebih adil untuk lebih mensejahterakan masyarakat. Bunga Bank yang menjadi dasar operasional perbankan (konvensional) juga masih menjadi perdebatan dikalangan umat Islam. Menyadari akan hal tersebut, timbul kesadaran untuk mencoba memikirkan bentuk alternatif sebagai wujud peran serta dalam
lvii
pembangunan masyarakat. Akhirnya disepakati untuk merintis berdirinya Baitul Maal wat-Tamwil (BMT) di Tumang, Cepogo, Boyolali. Tahap pertama yang manjadi target program BMT adalah merekrut anggota masyarakat yang dianggap sukses secara ekonomi, untuk diajak bergabung menjadi anggota pendiri. Setiap anggota pendiri diwajibkan menyimpan Simpanan Pokok sebesar Rp. 500.000,00. Dengan modal awal dari anggota pendiri sebesar Rp. 7.050.000,00 BMT “TUMANG” mulai beroperasi, yaitu pada tanggal 1 Oktober 1998. Sejak tanggal 10 bulan April tahun 1999 BMT berbadan hukum Koperasi Serba Usaha, yang kemudian lebih dikenal dengan nama KSU BMT Tumang. Agar lebih fokus terhadap bidang usaha yang dijalankan maka KSU BMT Tumang sejak tahun 2011 berubah menjadi KJKS BMT Tumang yang Anggaran Dasarnya oleh Dinas Koperasi dan UKM Prop Jawa Tengah dengan No. 242/BH/KDK.11.25/IV/1999 yang sebelumnya wilayah kerja hanya di Kabupaten Boyolali maka semenjak tahun 2011 telah berbadan hukum tingkat Propinsi yang menandakan wilayah kerja seluruh Propinsi Jawa Tengah dan berkantor pusat di Jalan BoyolaliMagelang Km. 10 dan sampai dengan saat ini sudah mempunyai 6 (enam) Kantor Cabang. KJKS BMT Tumang didirikan selain untuk memenuhi tuntutan masyarakat, juga mempunyai tujuan yang lebih besar, yaitu membantu masyarakat kecil menengah supaya mampu mandiri berani bersaing
lviii
dengan kekuatan ekonomi yang lain tentunya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggotanya. KJKS BMT Tumang telah membuktikan bahwa keberadaannya sudah diterima oleh masyarakat. Dengan anggota yang semakin bertambah serta wilayah kerja yang semakin luas menggambarkan akan perannya cukup besar menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Hal terpenting adalah kesungguhan semua komponen baik di jajaran Manajemen baik itu Pengurus, Pengawas, maupun Pengelola Anggota dengan komitmen yang tinggi untuk mengupayakan pengelolaan lembaga yang profesional, amanah dan adil. 2. Profil KJKS BMT Tumang a. Nama Lembaga Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT TUMANG. b. Tanggal Pendirian 30 September 1998 oleh Kakandep Koperasi Kab. Boyolali. c. Alamat Kantor Pusat Jl. Boyolali-Magelang Km. 10, Cepogo, Boyolali 57362 Telp. (0276) 323 454 Faks. (0276) 323 336. d. Alamat Kantor Cabang : 1) Jl. Boyolali-Magelang Km. 10, Cepogo, Boyolali 57362 Telp. (0276) 323454. 2) Jl. Pandanaran No. 299 Boyolali Telp. (0276) 323034. 3) Jl. Raya Ampel No.8 (Depan Pasar Ampel), Boyolali Telp. (0276) 330626.
lix
4) Jl. Melati, Tumang, Cepogo, Boyolali, Telp. 0276-323335. 5) Jl. Raya Kacangan (Barat Pasar Kacangan) Andong, Boyolali Telp. (0271) 7893025. 6) Jl. Ahmad Yani (Depan Pasar Kartasura) Kartasura, Sukoharjoi Telp. (0271) 784 285. e. Kelengkapan Organisasi : 1) Aturan tertulis Organisasi : Anggaran Dasar 2) Nomor Badan Hukum : 242/BH/KDK.11.25/IV/1999 3) Nomor Pokok Wajib Pajak : 02.014.0381.4-526.000 4) Jangkauan pelayanan : Kab. Boyolali dan sekitarnya 5) Waktu Operasional (Jam Buka Kas) Hari Senin - Jumat : pukul 08.00 – 16.00 WIB (Untuk hari Sabtu dan Minggu Libur). 3. Visi dan Misi KJKS BMT Tumang a. Visi Visi tersebut menggambarkan suatu semangat untuk membangun ekonomi masyarakat (umat) yang berbasis syariah, dalam rangka mewujudkan kemandirian melalui tata kelola yang baik, tangguh, modern menuju kesejahteraan anggota yang diridhoi Allah SWT. b. Misi 1) Mewujudkan lembaga keuangan syariah yang mandiri, modern, amanah, dan sejahtera Penjelasan: BMT TUMANG berupaya mewujudkan sebuah lembaga keuangan syariah yang mandiri,
lx
secara terus menerus meningkatkan jati diri, mengandalkan pada kekuatan yang dimiliki, serta mampu memanfaatkan peluang yang ada dengan bekerja keras, cerdas, tuntas dan ikhlas. Modern dari segi pelayanan, daya dukung operasional, dan sejajar atau lebih tinggi dengan lembaga keuangan terkemuka. Dalam melaksanakan jasa
layanan
lebih
mengutamakan
norma-norma
kebaikan
(amanah), memiliki kepekaan sosial yang tinggi sehingga keberadaannya dapat memberikan nilai tambah, serta dapat meningkatkan kesejahteraan bagi anggota serta masyarakat luas. 2) Mengembangkan SDM yang tangguh, profesional dan berdaya saing tinggi Penjelasan: Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan,
BMT
berupaya
mengembangkan
SDM
yang
profesional, kompeten, memiliki integritas tinggi, berdaya saing sehingga mampu menghadapi tantangan masa kini dan masa depan. 3) Meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung operasional BMT Penjelasan: Untuk mendukung layanan
keuangan
syariah
yang
modern,
BMT
berupaya
meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai dengan didukung oleh ketersediaan infrastruktur teknologi informasi yang modern sesuai perkembangan zaman.
lxi
4. Struktur Organisasi KJKS BMT Tumang Organisasi adalah wadah atau wahana yang menjamin terciptanya aktivitas orang yang telah bersepakat dalam kerja sama guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk menghindari terjadi tumpang tindih dalam pembagian tugas yang hanya menimbulkan tidak adanya kesatuan perintah, terutama dalam pendelegasian wewenang, maka diperlukan adanya stuktur organisasi yang baik dan jelas. Struktur organisasi adalah kerangka yang menggambarkan pola tetap dari hubungan di antara bidang-bidang kerja yang ada di dalam organisasi. Struktur organisasi ini harus disesuaikan dengan keadaan, kemampuan, dan perkembangan dari organisasi tersebut. Dengan adanya struktur organisasi dapat diketahui sampai di mana wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki seseorang dalam menjalankan tugasnya.
lxii
Bagan 3. 1 Struktur Organisasi KJKS BMT Tumang
Sumber: KJKS BMT Tumang, Cepogo, Boyolali, 2011.
lxiii
Bagan 3. 2 Struktur Organisasi KJKS BMT Tumang Cabang Ampel
Manajer Cabang
Marketing Finance
Marketing Funding
Customer Service
Teller
Back Office
Sumber: KJKS BMT Tumang Cabang Ampel
lxiv
Security
5. Susunan Kepengurusan KJKS BMT Tumang Tabel 3. 1 Susunan Pengurus dan Pengawas KJKS BMT Tumang No
NAMA
L/P
ALAMAT
PENDIDIKAN
JABATAN
1
H. Munawir, Ama.Pd
L
Cepogo
D3
Ketua
2
Dwi Rochmiathy, S.Pd
P
Tumang
S2
Sekretaris
3
Rofiq Ridhoni, S.Kep
L
Tumang
S1
Bendahara
4
Sugiyono, S.Ag
L
Tumang
D3
5
M. Wasil, SE, MM
L
Solo
S2
6
H. Ali Sya’ni, BA
L
Tumang
Sarmud
7
H. MS Zuhri
L
Tumang
SPG
8
H. Munir Asrori
L
Bandung
S1
9
H. Soeryanto, SH
L
Jakarta
S1
10
Edi Darmasto, SE, Ak
L
Surabaya
S1
11
H. Sismanto, SE
L
Bandung
S1
12
M. Muchlas, SH, MH
L
Jakarta
S2
13
Aris Munandar, SE
L
Jakarta
S1
Sumber: KJKS BMT Tumang Tahun 2011
lxv
Anggota Pengurus Pengawas Manajemen Pengawas Syari’ah Pengawas Syari’ah Pengawas Syari’ah Pengawas Manajemen Pengawas Manajemen Pengawas Manajemen Pengawas Manajemen Pengawas Manajemen
6. Keunggulan KJKS BMT Tumang a. Sistem dan kinerja BMT berpegang pada prinsip dasar yang berlandaskan Syariah. b. BMT menjauhkan dari system riba, maysir, gharar : yang melanggar prinsip fiqh alghunmu bil ghurmi (keuntungan muncul bersama resiko) atau al kharaj bi dhaman (hasil muncul bersama beban) yaitu dengan system bagi hasil. c. Dengan menitipkan dan di BMT TUMANG dana aman, bermanfaat dan Insya Allah barokah. d. Pelayanan maksimal, siap mengambil dan mengantar. B. Data Deskriptif 1. Produk KJKS BMT Tumang a. Produk Pendanaan (Funding) 1) Simpanan Mudharabah Almutholaqoh Simpanan
Mudharabah
Al
Mutholaqoh adalah
Simpanan berdasarkan kaidah syari’ah mudharabah almuthlaqah, dimana mudharib memberikan kepercayaan kepada BMT TUMANG untuk memanfaatkan dana yang dapat digunakan dalam bentuk pembiayaan secara produktif, dapat memberikan manfaat pada anggota yang lain secara halal dan profesional. Laba dari pembiayaan dibagi antara anggota dengan BMT sesuai nisbah (bagi hasil) yang disepakati di awal. Simpanan ini dapat diambil sewaktu-
lxvi
waktu. Simpanan Mudharabah Al Mutholaqoh memiliki manfaat sebagai berikut : a) Aman,
Manfaat,
Menguntungkan
dan
InsyaAllah
Barokah b) Bagi hasil yang kompetitif (bersaing) sesuai dengan ketentuan syariah c) Menolong sesama tanpa harus mengurangi keuangan anda d) Bebas biaya administrasi Syarat Pembukaan Rekening Simpanan Mudharabah Al Mutholaqoh : a) Menjadi anggota BMT TUMANG b) Membayar simpanan pokok Rp. 10.000,- dan simpanan wajib Rp. 5.000,c) Setoran selanjutnya minimal Rp. 1.000,d) Mengisi
dan
menandatangani
formulir
pembukaan
rekening e) Perorangan melampirkan fotocopy KTP atau identitas diri lainnya f) Lembaga menyerahkan identitas yang ditentukan oleh KJKS BMT TUMANG Bagi Hasil Simpanan Mudharabah Al Mutholaqoh: a) InsyaAllah halal dan barokah.
lxvii
b) Anggota penyimpan akan mendapatkan bagi hasil simpanan sesuai dengan kesepakatan. c) Besarnya
bagi
hasil
simpanan
ditetapkan
menurut
keuntungan KJKS BMT TUMANG dengan nisbah antara BMT : anggota adalah 70 : 30. d) Bagi hasil yang dimaksud akan diperhitungkan setiap akhir bulan dan akan ditambahkan secara otomatis ke rekening simpanan anggota setiap awal bulan. Jenis-jenis Simpanan Mudharabah Al Mutholaqoh : a) Simpanan Sukarela (Sikala) b) Simpanan Idul Fitri c) Simpanan Idul Qurban d) Simpanan Pendidikan e) Simpanan Haji f) Simpanan Menikah g) Simpanan Sadranan (Si Mandra) 2) Simpanan Mudharabah Berjangka Simpanan
Mudharabah
Berjangka
(DEPOSITO) adalah Simpanan berdasarkan kaidah syari’ah mudharabah al-muthlaqah, dimana mudharib memberikan kepercayaan kepada BMT TUMANG untuk memanfaatkan dana yang dapat digunakan dalam bentuk pembiayaan secara produktif, dapat memberikan manfaat pada anggota yang lain
lxviii
secara halal dan profesional. Laba dari pembiayaan dibagi antara anggota dengan BMT sesuai nisbah (bagi hasil) yang disepakati
di
awal.
Manfaat
Simpanan
Mudharabah
Berjangka (DEPOSITO) antara lain : a) Aman, Manfaat, Menguntungkan dan InsyaAllah Barokah b) Bagi hasil yang kompetitif (bersaing) sesuai dengan ketentuan syariah c) Menolong sesama tanpa harus mengurangi keuangan anda d) Bebas biaya administrasi Syarat
Pembukaan
Rekening
Simpanan
Mudharabah
Berjangka (DEPOSITO) : a) Menjadi anggota BMT TUMANG b) Simpanan minimal Rp. 1.000.000,c) Mengisi
dan
menandatangani
formulir
pembukaan
rekening . d) Melampirkan fotocopy KTP atau identitas diri lainnya. Bagi Hasil Simpanan Mudharabah Berjangka (Deposito): a) InsyaAllah halal dan barokah b) Bagi hasil akan dipindahbukukan ke rekening simpanan mudharabah biasa setiap tanggal 1 c) Ketentuan nisbah bagi hasil yang ditawarkan adalah : Jangka Waktu
Nisbah Penyimpan**
i. 1 Bulan
35%
lxix
ii. 3 Bulan
40%
iii.6 Bulan
42,5%
iv. 12 Bulan
45%
** Waktu dan Nisbah bisa disepakati antara BMT dan Penyimpan
3) Simpanan Mudharabah Berjangka Untuk Masa Depan Apa itu Si Muda Mapan? Si Muda MaPan adalah Produk Simpanan di BMT TUMANG dengan prinsip akad mudharabah mutlaqah, yaitu perjanjian mudharabah yang tidak mensyaratkan perjanjian tertentu (investasi tidak terikat). Simpanan tersebut direncanakan khusus untuk kebutuhan anggota di waktu yang akan datang. Manfaat Si Muda Mapan : a) Dengan Akad Mudharabah Muthlaqah penyimpan dapat memperoleh bagi hasil dari hasil usaha BMT TUMANG yang insyaAllah halal dan barokah b) Bagi
hasil
yang
diterima
setiap
bulannya
akan
ditambahkan ke simpanan, sehingga akan meningkatkan saldo pokok simpanan, yang secara otomatis akan menambah agi hasil secara proporsional c) Untuk simpanan jangka waktu minimal 3 tahun akan mendapatkan manfaat khusus yaitu akan dimasukkan ke dalam Keluarga Peduli Pendidikan, diantaranya : lxx
i. Setiap tahun ajaran baru akan mendapatkan bingkisan peralatan sekolah ii. Anggota yang sakit (opname) akan mendapatkan santunan Rp.200.000,iii. Anggota yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan sebesar Rp.1.000.000,iv. Setiap anak didik yang berprestasi bisa diusulkan mendapatkan bea siswa dari Divisi Maal BMT TUMANG Ketentuan Si Muda Mapan : a) Menjadi anggota BMT TUMANG b) Setoran minimal setiap bulan Rp.50.000,c) Jangka waktu dan ketentuan nisbah bagi hasil penyimpan : Jangka Waktu
Nisbah Penyimpan
i.
1 tahun
35%
ii.
2 tahun
40%
iii.
3 - 5 tahun
45%
iv.
6- 9 tahun
46%
v.
10-12 tahun
vi.
lebih dari 12 tahun
47,5% 48%
Dari bagi hasil yang seharusnya diterima, 2,5%nya disisihkan untuk infaq sosial yang akan dimasukan ke bagian Maal
lxxi
BMT TUMANG Ilustrasi penerimaan bagi hasil Si Muda Mapan Simpanan : Rp.100.000,- per bulan Waktu : 6 tahun Nisbah : 46 %. b. Produk Pembiayaan 1) Investasi Transaksi pembiayaan investasi dapat dilakukan dalam 2 jenis transaksi, yakni Mudharabah dan Musyarakah. a) Mudharabah : Mudharabah adalah akad kerjasama usaha/ perniagaan antara pihak pemilik dana (sahibul maal) sebagai pihak yang menyediakan modal dana sebesar 100% dengan pihak pengelola modal (mudharib), untuk diusahakan dengan porsi keuntungan akan dibagi bersama (nisbah) sesuai dengan kesepakatan dimuka dari kedua belah pihak, sedangkan kerugian (jika ada) akan ditanggung pemilik modal, kecuali jika diketemukan adanya kelalaian atau kesalahan oleh pihak pengelola dana (mudharib), seperti penyelewengan, kecurangan, dan penyalahgunaan dana. Akad kerjasama Mudharabah ini dibedakan dalam 2 jenis, yakni : i. Mudharabah Muthlaqah, akad ini adalah perjanjian mudharabah yang tidak mensyaratkan perjanjian tertentu (investasi tidak terikat), misalnya dalam ijab si pemilik
lxxii
modal tidak mensyaratkan kegiatan usaha apa yang harus dilakukan dan ketentuan-ketentuan lainnya, yang pada intinya memberikan kebebasan kepada pengelola dana untuk melakukan pengelolaan investasinya. ii. Mudharabah Muqayyadah, akad ini mencantumkan persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dipenuhi dan dijalankan oleh sipengelola dana yang berkaitan dengan tempat usaha, tata cara usaha, dan obyek investasinya (investasi yang terikat). Sebagai contoh: pengelola dana dipersyaratkan dalam kerjasama untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Tidak
mencampurkan
dana
mudharabah
yang
diterima dengan dana lainnya. b. Tidak melakukan investasi pada kegiatan usaha yang bersifat sistem jual beli cicilan, tanpa adanya penjamin dan atau tanpa jaminan. c. Si pengelola dana harus melakukan sendiri kegiatan usahanya dan tidak diwakilkan kepada pihak ketiga. Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah : Lembaga Keuangan Syariah (LKS) Sebagai Agen Investasi : LKS dapat memberikan jasa mempertemukan fihak pemilik dana yang akan menginvestasikan dananya kedalam proyek/ usaha tertentu yang memiliki persyaratan investasi tertentui yang
lxxiii
harus
dipenuhi
oleh
pengelola
dana
(Mudharabah
Muqayyadah). Sebelum melakukan penyaluran dana, LKS akan mencari proyek/ usaha dimaksud dan melakukan analisa bisnis dan penilaian kelayakan proyek/ usaha, serta memberikan rekomendasi yang tidak mengikat kepada pemilik dana untuk melakukan investasi. Ditinjau dari segi resiko
yang
bisa
terjadi
dari
produk
mudharabah
muqayyadah ini, maka LKS sebagai agent investasi dibedakan menjadi 2 jenis, yakni : a. Channeling Agent, pada Channeling Agent, LKS hanya memberikan alternatif sesuai hasil evaluasi dan analisa yang dilakukan, sedangkan keputusan untuk melakukan investasi sepenuhnya berada pada pemilik dana. Jika telah terjadi kesepakatan, maka tugas LKS telah selesai dan untuk ini LKS akan mendapatkan arranger fee. Pemberian jasa mudharabah muqayyadah ini tidak berpengaruh kepada aktiva produktif LKS, karena disini LKS bukan sebagai penyalur dana, tetapi hanya memberikan jasa perantara. PSAK no. 59 Perihal Perbankan Syariah menyatakan : “Apabila Bank bertindak sebagai agen dalam menyalurkan dana mudharabah muqayyadah dan Bank tidak menanggung resiko, maka pelaporannya tidak dilakukan dalam
lxxiv
neraca tetapi dalam laporan perubahan dana investasi terikat, sedangkan dana yang diterima dan belum disalurkan diakui sebagai titipan. b. Executing Agent, pada Executing Agent LKS ikut menanggung resiko atas pembiayaan yang disalurkan sehingga proses pemberian dan keputusan disamping dilakukan secara bersama-sama dengan pemilik dana, LKS bertindak selayaknya sebagai pemilik dana. PSAK no. 59 menyatakan: ”Apabila Bank bertindak sebagai agen
dalam
menyalurkan
dana
mudharabah
muqayyadah tetapi juga menanggung resiko atas penyaluran dana tersebut, maka pelaporannya dilakukan dalam neraca sebesar porsi resiko yang ditanggung oleh Bank.” b) Musyarakah : Pembiayaan Musyarakah (syirkah), adalah suatu bentuk akad kerjasama perniagaan antara beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya dalam suatu usaha, dimana masing-masing pihak mempunyai hak untuk ikut serta dalam pelaksanaan manajemen usaha tersebut. penyertaan
Keuntungan modal
lxxv
atau
dibagi
menurut
berdasarkan
proporsi
kesepakatan
bersama. Musyarakah dapat diartikan pula sebagai pencampuran dana untuk tujuan pembagian keuntungan. Jenis-Jenis Musyarakah : i. Syirkah Kepemilikan (Amlak), syirkah yang terjadi karena warisan, wasiat atau faktor lainnya yang mengakibatkan pemilikan asset oleh dua orang atau lebih, serta berbagi dalam kepemilikan aset riil tersebut atas keuntungan yang dihasilkan daripadanya ii. Syirkah Akad/ Kontrak (Uqud), syirkah yang terjadi karena kesepakatan dua orang mitra atau lebih yang bekerjasama dalam permodalan, kerja, dan atau keahlian serta berbagi keuntungan dan kerugian dari kemitraan tersebut. Syirkah Akad/ Kontrak ini memiliki berbagai jenis dan variasi, yakni : Al-Inan, syirkah yang dibentuk oleh beberapa orang mitra dalam suatu perniagaan, setiap mitra memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana dan berpartisipasi dalam kerja. Para mitra berbagai keuntungan dan
atau
kerugian
yang
diperoleh
berdasarkan
kesepakatan, tetapi tidak disaratkan sama, baik dalam porsi dana maupun kerja atau bagi hasil. Bentuk
syirkah
ini
paling
banyak
diimplementasikan karena lebih mudah dan praktis karena
lxxvi
tidak mensyaratkan persamaan modal , pekerjaan dan pembagian bagi hasil Mufawadha (sama-sama), bentuk perniagaan dari beberapa orang mitra yang menyetorkan jumlah modal, beban pekerjaan/ kerja, dan tanggungjawab
serta
keuntungan
dan
atau
kerugian
yang
seluruhnya dilakukan secara sama. Dalam syrikah ini setiap mitra memilik hak dan kewajiban yang sama dan tidak diperkenankan salah satu mitra memiliki modal dan keuntungan yang lebih besar dari mitra lainnya. A’maal (Abdan), syirkah yang dibentuk oleh beberapa orang mitra yang bermodalkan profesi dan keahlian masing-masing . profesi dan keahlian ini bisa sama dan bisa juga berbeda. Berdasarkan profesi mereka masing-masing bersepakat untuk melakukan perniagaan, misalnya menyewa suatu tempat untuk melakukan perniagaan, dan jika memperoleh keuntungan akan dibagi menurut kesepakatan mereka masing-masing. Wujuh, syirkah yang dibentuk tanpa modal dari para mitra. Modal dibentuk dari reputasi nama baik para mitra karena kepribadiannya dan kejujurannya diantara mereka
didalam
melakukan
suatu
perniagaan.
Implementasi Produk Musyarakah : Dari seluruh jenis atau variasi produk musyarakah (syirkah) diatas, syirkah
lxxvii
Al-Inan yang paling tepat untuk diimplementasikan kedalam produk pembiayaan Lembaga Kuangan Syariah. Syirkah Al-Inan ini biasanya diperuntukkan untuk pembiayan proyek dimana mitra dan lembaga keuangan Syariah sama-sama menyediakan modal untuk membiayai proyek
tersebut.
Setelah
proyek
selesai
mitra
mengembalikan dana tersebut berikut bagi hasil yang telah disepakati bersama. 2) Pembiayaan Jual-Beli Ada beberapa konsep jual beli yang diperbolehkan dalam Islam, antara lain adalah Murabahah, Salam dan Istisna a) Murabahah : Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal (harga perolehan) dengan tambahan keuntungan (marjin) yang disepakati oleh kedubelah pihak (Penjual dan Pembeli). Karakteristiknya adalah penjual harus memberitahu berapa harga produk yang dibeli dan menentukan
suatu
tingkat
keuntungan
sebagai
tambahannya. Cara pembayaran dan jangka waktu disepakati bersama, dapat secara lumpsum ataupun secara angsuran. Murabahah dengan pembayaran secara angsuran ini disebut dengan Bai’ Bitsaman Ajil. Implementasi Produk Murabahah : Dari pengertian
lxxviii
diatas,
maka
lembaga
keuangan
syariah
dapat
mengimplementasikan pada produk penyaluran dana, yakni untuk penjualan barang-barang investasi dengan kontrak jangka pendek dengan sekali akad (one short deal), model ini paling banyak dipergunakan dalam lembaga
keuangan
Syariah
oleh
karena
setting
administrasinya yang sederhana. (Didalam lembaga keuangan konvensional layanan ini dikenal dengan istilah kredit investasi). Didalam praktek kita jumpai lembaga
keuangan
syariah
menggunakan
sistem
murabahah ini untuk kebutuhan modal kerja, sehingga konsekuensinya diketemukan beberapa akad murabahah yang
diperpanjang
bahkan
sampai
menjadi
berkepanjangan/ berkelanjutan (evergreen) karena sifat dari modal kerja sendiri yang merupakan kebutuhan rutin dalam kegiatan usaha. b) Salam (Salaf) Salam (Salaf) adalah akad pembelian (jual-beli) yang dilakukan dengan cara, pembeli melakukan pemesanan pembelian terlebih dahulu atas barang yang dipesan/ diinginkan dan melakukan pembayaran dimuka atas barang tersebut, baik dengan cara pembayaran sekaligus ataupun dengan cara mencicil, yang keduanya harus diselesaikan
lxxix
pembayarannya (dilunasi) sebelum barang yang dipesan/ diinginkan
diterima
kemudian.
(Penghantaran
barang/
delivery dilakukan dengan cara ditangguhkan). Implementasi
produk
Salam:
Dipergunakan
untuk
membiaya produk (terutama) pertanian dengan jangka waktu pendek (<= 6 bulan), namun didalam praktek terhadap barang-barang yang mempunyai spesifikasi jelas dapat juga dibiayai dengan produk salam ini, seperti produk garment (pembuatan pakaian jadi) Salam Paralel : Salam parallel berarti melaksanakan dua transaksi salam yang berbeda pada para pihak yang bertransaksi. Contohnya : Lembaga Keuangan Syariah “A” selaku pembeli membuat akad salam dengan Produsen “X” selaku pemasok (Salam ke-2) untuk pemesanan/ pembelian produk garment. Sebelumnya Lembaga Keuangan Syariah “A” selaku penjual juga membuat akad Salam dengan Pembeli Akhir “Y” (Salam ke-1). Prosedur yang demikian ini yang disebut dengan Salam Paralel karena Lembaga Keuangan dimaksud bertindak selaku pembeli dan penjual pada suatu transaksi salam. Hal ini dimungkinkan karena Lembaga keuangan Syariah “A” semenjak awal tidak merencanakan untuk menyimpan dan menjadikan garment tersebut sebagai barang persediaannya, sehingga diperlukan
lxxx
pihak ke-3 yang dapat mengkonsumsi (membeli) barangbarang tersebut. Dari proses diatas maka dapat kita simpulkan bahwa timbulnya proses Salam ke-2 baru dapat direalisasikan oleh Lembaga Keuangan Syariah, jika Lembaga Keuangan Syariah telah dapat menemukan dan memastikan adanya fihak pembeli akhir sebagaimana pada proses salam ke-1. c) Istisna’ : Istishna’ adalah akad bersama pembuat (produsen) untuk suatu pekerjaan tertentu dalam tanggungan, atau akad jual beli suatu barang yang akan dibuat terlebih dahulu oleh pembuat (produsen) yang juga sekaligus menyediakan kebutuhan bahan baku barangnya. Jika bahan baku disediakan oleh pemesan, akad ini menjadi akad Ujrah (Upah). Implementasi Produk Istisna : Poduk Istisna dapat diimplementasikan untuk transaksi jual-beli yang prosesnya dilakukan dengan cara pemesanan barang terlebih dahulu (pembeli menugasi penjual untuk membuat barang sesuai spesifikasi tertentu, seperti pada proyek konstruksi) dan pembayaran
dapat
dilakukan
dimuka,
ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu.
lxxxi
cicilan,
atau
Istisna Paralel : Jika Lembaga keuangan Syariah bertindak sebagai penjual kemudian memesan kepada pihak lain (subkontraktor) untuk menyediakan barang pesanan dengan cara istisna, maka hal ini disebut dengan Istisna paralel. Contoh : Istisna Paralel dapat diterapkan pada proyek konstruksi, yakni Kontraktor selaku pembuat/ produsen (Sani’ ke-2) memerlukan
biaya
modal
untuk
membangun
proyek
konstruksi milik Bohir selaku pemesan/ pembeli (Mustasni’), sedangkan Lembaga Keuangan Syariah (sebagai Sani’ ke-1) membayar biaya untuk konstruksi itu dan kemudian menjualnya kepada Bohir. Manfaat yang akan diperoleh Lembaga Keuangan Syariah adalah selisih antara harga beli dari Kontraktor dengan harga jual kepada Bohir. Didalam skim diatas Lembaga Keuangan Syariah akan meminta (mensubkannya) kepada Kontraktor untuk membuatkan barang pesanan/ proyek konstruksi sesuai permintaan Bohir (akad Istisna ke-2), dan setelah selesai Bohir akan membeli barang tersebut dari Lembaga Keuangan Syariah dengan harga yang telah disepakati bersama.(Akad Istisna ke-1). Akad ke-2 dilakukan setelah akad ke-1 sah, dan dilakukan secara terpisah.
lxxxii
3) Pembiayaan Jasa-Sewa Selain pembiayaan investasi dan jual-beli, dari KJKS BMT TUMANG juga menyediakan produk Pembiayaan Jasa atau Sewa yang terdiri dari Ijarah dan Qardh. Adapun penjelasan dari kedua produk tersebut adalah berikut ini: a) Ijarah : Ijarah dalah pemilikan hak atas manfaat dari penggunaan sebuah asset sebagai ganti dari pembayaran. Pengertian Sewa (Ijarah) adalah sewa atas manfaat dari sebuah asset, sedangkan sewa-beli (Ijarah wa Iqtina) atau disebut juga Ijarah Muntahiya bi tamlik adalah sewa yang diakhiri dengan pemindahan kepemilikan. Implementasi Produk Ijarah: Di dalam transaksi Ijarah yang menjadi obyek adalah penggunaan manfaat atas sebuah asset, dan salah satu rukun ijarah adalah harga sewa. Dengan demikian Ijarah sesungguhnya bukan kelompok dari jual beli. Didalam implementasi produk ijarah, Lembaga Keuangan Syariah banyak menerapkan produk Ijarah Wa Iqtina dan meng-kelompokan produk ini kedlam akad jual-beli, karena memberikan option kepada penyewa untuk membeli asset yang disewa pada akhir masa sewa. Hal ini disebabkan untuk proses kemudahan disisi operasional Lembaga keuangan
lxxxiii
Syariah dalam hal pemeliharaan asset pada masa atau sesudah sewa. b) Qardh Qardh adalah meminjamkan harta kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Dalam literatur Fiqh, Qardh dikatagorikan sebagai aqd tathawwu yaitu akad saling membantu dan bukan transaksi komersial. Dalam rangka mewujudkan tanggung-jawab sosial, Lembaga Keuangan Syariah dapat memberikan fasilitas yang disebut Al-Qardhul Hassan, yaitu penyediaan pinjaman dana kepada fihak yang layak untuk mendapatkannya. Secara Syariah peminjam hanya berkewajiban
membayar
kembali
pokok
pinjamannya,
walaupun syariah membolehkan peminjam untuk untuk memberikan imbalan sesuai dengan keikhlasannya, tetapi Lembaga Keuangan pemberi qard tidak diperkenankan untuk meminta imbalan apapun. Implementasi Produk Pinjaman Qard dan Al-Qardul Hassan: Pinjaman-Qardh, sebagai produk pelengkap untuk memenuhi kebutuhan dana mendesak, dan atau untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain yang tidak bersifat komersial. Pinjaman Qardh diberikan dengan jangka waktu yang sangat pendek. Sumber dana Pinjaman-Qardh ini
lxxxiv
diperoleh dari modal LKS sendiri. Penyajian Pinjaman-Qardh dilakukan dalam Aktiva Lain-Lain Al-Qardhul Hassan, untuk memenuhi kebutuhan bersifat sosial. Sumber dana diperoleh dari dana ekstern dan bukan berasal dari dana LKS sendiri. Dana Al-Qardhul Hassan diperoleh dari dana kebajikan seperti a.l. Zakat, Infaq dan Sadaqah. Pinjaman Al-Qardhul Hassan tidak dibukukan dalam Neraca LKS, tetapi dilaporkan dalam Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Al Qardhul Hassan. Syarat Pengajuan Pembiayaan Berikut ini adalah syarat pengajuan pembiayaan di KJKS BMT TUMANG: a. Menjadi anggota KJKS BMT TUMANG. b. Mempunyai usaha produktif. c. Mengisi formulir permohonan yang dilampiri : 1) Fotocopy KTP Suami-Istri dan Kartu Keluarga 2) Fotocopy Agunan 3) Rekening Pembayaran Listrik d. Bersedia disurvei. e. Mempunyai Agunan/ Jaminan (Sertifikat/ BPKB).
lxxxv
c. Data Jumlah Nasabah Pendanaan di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel Tabel 3. 2 Data jumlah nasabah pendanaan di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel No. Tahun
Jumlah Nasabah
Jumlah Total
Sikala Deposito Sifitri Simudamapan 1.
2009
372
13
1
9
395
2.
2010
379
15
3
9
406
3.
2011
384
23
4
30
441
4.
2012
448
83
4
54
589
5.
2013
449
84
5
86
624
Sumber: KJKS BMT Tumang Cabang Ampel
lxxxvi
BAB IV ANALISIS A. Perkembangan Produk SIMUDAMAPAN Di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel Produk (Simpanan Mudharabah Berjangka Untuk Masa Depan) SIMUDAMAPAN adalah salah satu Produk Simpanan di BMT TUMANG dengan prinsip akad mudharabah mutlaqah, yaitu perjanjian mudharabah yang tidak mensyaratkan perjanjian tertentu (investasi tidak terikat). Simpanan tersebut direncanakan khusus untuk kebutuhan anggota di waktu yang akan datang. Produk ini merupakan salah satu produk unggulan dari KJKS BMT Tumang, karena dalam produk ini memberikan banyak kelebihan ataupun manfaat dibandingkan produk- produk lainnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Nur Hidayat Ardiansyah, Manajer Cabang BMT Tumang Cabang Ampel (pada tanggal 21 Mei 2013 jam 08.20 wib) tujuan dari produk SIMUDAMAPAN adalah membantu masyarakat dalam merencanakan pendidikan bagi anggota keluarganya di waktu yang akan datang, dengan menjadi anggota Produk SIMUDAMAPAN, nasabah akan mempunyai simpanan khusus yang digunakan untuk membiayai pendidikan, karena produk ini tidak bisa diambil sewaktu- waktu sebelum tanggal jatuh tempo, serta setiap bulannya nasabah wajib menabung, sehingga nasabah merasa mempunyai kewajiban untuk menyimpan sebagian dananya untuk biaya pendidikan anak- anaknya kelak. Produk SIMUDAMAPAN ini sangat
lxxxvii
bermanfaat bagi masyarakat yang ingin menyimpan dananya untuk perencanaan pendidikan di waktu yang akan datang. Indikator dari perkembangan produk dapat dilihat dari dua faktor, yaitu: 1. Jumlah Nasabah 2. Jumlah saldo simpanan.
Tabel 4. 1 Perkembangan Jumlah Nasabah SIMUDAMAPAN dari tahun 2006- 2013 Di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel No
Tahun
Jumlah Nasabah
Saldo Simpanan
1
2006
1
Rp 306. 319
2
2007
10
Rp 6. 322. 565
3
2008
20
Rp 19. 828. 109
4
2009
9
Rp 46. 292. 305,51
5
2010
9
Rp 44. 080. 621, 65
6
2011
30
Rp 96. 157. 679, 25
7
2012
54
Rp 202. 905. 634, 18
8
2013
86
Rp 403. 310. 416, 67
Sumber: KJKS BMT Tumang Cabang Ampel
Dari data di atas dapat dilihat bahwa perkembangan produk SIMUDAMAPAN dari awal, yaitu tahun 2006 sampai dengan tahun 2013
lxxxviii
mengalami pertumbuhan. Pada tahun 2006 hanya 1 orang nasabah dengan total simpanan sejumlah Rp306.319, tahun 2007 sebanyak 10 nasabah dengan total simpanan sejumlah Rp6.322.565, tahun 2008 sebanyak 20 nasabah dengan total simpanan sejumlah Rp19.828.109, dalam tiga tahun itu perkembangan jumlah nasabah, serta jumlah total simpanan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kemudian pada tahun 2009 sebanyak 9 nasabah, total saldo sebanyak Rp46.292.305,51 dan tahun 2010 sebanyak 9 nasabah dengan total saldo sebanyak Rp44.080.621,65. Dalam dua tahun tersebut jumlah nasabah serta saldo total simpanan mengalami penurunan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Nur Hidayat (pada tanggal 21 Mei 2013 jam 08.20 wib) diketahui bahwa penurunan jumlah nasabah tersebut dikarenakan adanya pergantian pegawai khususnya dibidang marketing. Pergantian pegawai khususnya dibidang Marketing sangat berpengaruh, contohnya tingkat kepercayaan nasabah lama terhadap pegawai baru biasanya berkurang, tidak seperti terhadap pegawai lama, selain itu setiap pegawai baru harus menyesuaikan lingkungan serta mengetahui karakter calon nasabah yang akan ditawari produk- produk dari BMT Tumang. Selain karena pergantian pegawai baru, penurunan jumlah nasabah serta simpanan diakibatkan karena simpanan tersebut telah jatuh tempo, sehingga simpanan tersebut telah diambil oleh nasabah SIMUDAMAPAN. Mulai tahun 2011 jumlah nasabah mengalami peningkatan yaitu sebanyak
30
nasabah
dengan
total
saldo
simpanan
sebanyak
Rp96.157.679,25, kemudian tahun 2012 sebanyak 54 nasabah dengan total
lxxxix
saldo simpanan sejumlah Rp202.905.634,18 serta tahun 2013 sebanyak 86 nasabah
dengan
total
saldo
simpanan
sejumlah
Rp403.310.416,67.
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Nur Hidayat (pada tanggal 21 Mei 2013 jam 09.00 wib) peningkatan yang sangat signifikan dari jumlah nasabah dan total saldo terjadi mulai tahun 2011, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah rasa kepercayaan nasabah terhadap BMT Tumang yang mulai meningkat, karena BMT Tumang sudah berdiri lama sehingga sudah memiliki pengalaman serta BMT Tumang sudah memiliki nama baik di mata masyarakat, masyarakat banyak yang sudah menyadari bahwa perencanaan pendidikan itu sangatlah penting, serta promosi pihak BMT Tumang yang semakin baik, sehingga masyarakat banyak yang tertarik menjadi nasabah produk SIMUDAMAPAN di BMT Tumang khususnya Cabang Ampel.
B. Strategi Pemasaran Dalam Mencari Nasabah Produk SIMUDAMAPAN di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel Pada bab sebelumnya telah menguraikan tentang perkembangan nasabah produk SIMUDAMAPAN dari tahun 2006 sampai tahun 2013. Dalam menawarkan Produk SIMUDAMAPAN, KJKS BMT Tumang Cabang Ampel mempunyai strategi dalam mencari nasabah. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ferri Effendy, SE, Marketing Funding KJKS BMT Tumang Cabang Ampel (pada tanggal 30 Mei 2013 hari
xc
kamis jam 16.05 wib), sesuai dengan konsep pemasaran (Kotler, 2000: 9), adalah sebagai berikut: 1. Pasar sasaran yang tepat (Target Market) dan Segmentasi Produk (Simpanan Mudharabah Berjangka untuk Masa Depan) SIMUDAMAPAN adalah salah satu produk simpanan di BMT Tumang dengan prinsip akad mudharabah mutlaqah, produk ini dikhususkan bagi para pelajar atau bagi masyarakat yang mempunyai keinginan dalam perencanaan pendidikan bagi anak- anaknya. Karena produk ini sangat membantu dalam perencanaan biaya pendidikan untuk kedepannya. Dengan segmentasi pasar sasaran dari kalangan bawah (dengan penghasilan Rp100.000 – Rp1.000.000 per bulan), menengah (dengan penghasilan Rp1.000.000 – Rp3.000.000 per bulan), hingga kalangan atas (dengan penghasilan Rp3.000.000 ke atas setiap bulannya), yang memiliki orientasi pendidikan bagi anaknya. Produk SIMUDAMAPAN ini terjangkau bagi kalangan bawah, karena setoran perbulan hanya Rp. 50.000, bisa diangsur setiap minggu nya. 2. Pemasar dan Prospek Seorang pemasar adalah seseorang yang mencari tanggapan (perhatian, pembelian, pemberian suara, sumbangan) dari pihak lain yang disebut prospek. Berdasarkan data sekunder, yakni berupa dokumen dan arsip dari BMT Tumang, tugas dari seorang pemasar di BMT Tumang antara lain sebagai berikut:
xci
a. Menjalankan tugas lapangan yaitu menawarkan produk BMT. b. Mengatur rute kunjungan harian. c. Melaporkan kendala-kendala yang dihadapi dilapangan kepada Manajer cabang. d. Menyimpan dokumen terkait sesuai dengan standar baku. Dalam hal ini seorang pemasar menawarkan salah satu produk dari BMT Tumang yaitu poduk SIMUDAMAPAN secara detail, dan sistematis kepada calon nasabah dengan tujuan agar produk yang ditawarkan bisa diterima secara utuh. Adapun waktu yang tepat untuk melakukan pemasaran biasanya setiap tahun ajaran baru yang dilakukan di sekolah- sekolah dan instansi pemerintah. 3. Produk Produk adalah setiap tawaran yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan (Kotler, 2000: 13). Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler, 2008: 4). Tujuan dari sebuah produk adalah untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan masyarakat atau pelanggan. Dalam hal ini produk yang ditawarkan kepada masyarakat adalah produk jasa simpanan berupa produk Simpanan Mudharabah Berjangka Untuk Masa Depan (SIMUDAMAPAN), SIMUDAMAPAN adalah salah satu Produk Simpanan di BMT TUMANG dengan prinsip akad mudharabah mutlaqah, yaitu perjanjian mudharabah yang tidak
xcii
mensyaratkan perjanjian tertentu (investasi tidak terikat). Produk ini sangat menarik dan inovatif. Berdasarkan data sekunder berupa dokumen dari BMT Tumang, adapun kelebihan dari produk SIMUDAMAPAN antara lain: a. Tidak dikenakan biaya administrasi bulanan. b. Bagi hasil yang kompetitif. c. Bagi hasil dapat diambil setiap bulan. d. Setiap tahun anggota simpanan Mudharabah Berjangka Untuk Masa Depan mendapatkan bingkisan, berupa perlatan sekolah. Berdasarkan data sekunder, berupa dokumen dari BMT Tumang, manfaat dari produk SIMUDAMAPAN adalah sebagai berikut: d) Dengan Akad Mudharabah Muthlaqah penyimpan dapat memperoleh bagi hasil dari hasil usaha BMT TUMANG yang insyaAllah halal dan barokah. e) Bagi hasil yang diterima setiap bulannya akan ditambahkan ke simpanan, sehingga akan meningkatkan saldo pokok simpanan, yang secara otomatis akan menambah agi hasil secara proporsional. f) Untuk simpanan jangka waktu minimal 3 tahun akan mendapatkan manfaat khusus yaitu akan dimasukkan ke dalam Keluarga Peduli Pendidikan. Menurut keterangan yang diberikan oleh Bapak Feri Effendy (pada tanggal 30 Mei 2013 jam 16.05 wib), perbedaan produk SIMUDAMAPAN dengan produk lain yaitu terletak pada setoran yang
xciii
dibayarkan setiap bulannya, dengan jangka waktu tertentu yang telah ditentukan oleh nasabah, simpanan ini baru bisa diambil setelah waktu jatuh tempo, bagi hasil dipindahbukukan ke rekening mudharabah biasa, jadi bagi hasilnya bisa diambil setiap bulannya. 4. Promosi (Promotion) Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa, dengan tujuan menarik calon pembeli atau nasabah agar membeli atau menggunakan produk yang ditawarkan (wikipedia.com diakses tanggal 01 Juli 2013 jam 19.30 wib). Promosi merupakan sarana yang paling efektif untuk menarik nasabah agar menjadi anggota dari produk yang ditawarkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ferri Effendy, SE, selaku Marketing Funding KJKS BMT Tumang Cabang Ampel (pada tanggal 30 Mei 2013 hari kamis jam 16.05 wib) ada tiga macam sarana promosi yang digunakan di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel dalam mencari nasabah adalah sebagai berikut: a. Periklanan Dalam strategi promosi dengan media periklanan, media yang digunakan oleh BMT Tumang Cabang Ampel yaitu media cetak. Pihak KJKS BMT Tumang Cabang Ampel memasang spanduk di tempat yang strategis, misalnya di jalan raya, jalan masuk pasar dan daerah sekolah- sekolah agar banyak oang yang membaca kemudian tertarik dengan produk- produk yang ditawarkan, serta menyebarkan brosur-
xciv
brosur kepada masyarakat, penyebaran brosur juga dilakukan pada saat menjelang tahun ajaran baru sekolah dan penyebaran brosur di kantor Instansi Pemerintah dengan tujuan masyarakat mengetahui apa saja produk- produk dai BMT Tumang. b. Sales Promotion (promosi penjualan) Sales Promotion (promosi penjualan) adalah suatu bujukan langsung yang menawarkan insentif atau nilai lebih untuk suatu produk kepada konsumen atau pelanggan, dengan tujuan untuk mempengauhi pembeli agar mencoba menggunakan produk atau menganjukan agar konsumen menggunakan produk secara rutin (wordpress.com diakses tanggal 01 Juli 2013 jam 20.00 wib). Dalam hal ini Sales Promotion yang diberikan oleh pihak KJKS BMT Tumang adalah nasabah yang jangka waktu simpanan SIMUDAMAPAN lebih dari tiga tahun akan mendapatkan manfaat khusus, yaitu akan dimasukkan ke dalam Keluarga Peduli Pendidikan, diantaranya, setiap ajaran baru akan mendapatkan peralatan sekolah, anggota yang sakit (opname) akan mendapatkan santunan sebesar Rp. 200.000, anggota yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan sebesar Rp. 1.000.000, dan setiaap anak didik yang berprestasi bisa diusulkan mendapat beasiswa dari Divisi Maal BMT Tumang. c. Personal Selling (Penjualan Pribadi) Personal Selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dengan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu
xcv
produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian mencoba dan akhirnya membelinya atau menggunakannya (wordpress.com diakses tanggal 01 Juli 2013 jam 20.23 wib). Guna meningkatkan jumlah nasabah dan target pencapaian dana simpanan, maka salah satu strategi promosi yang digunakan oleh BMT Tumang adalah Personal Selling. Strategi ini melibatkan seluruh pengelola BMT Tumang Cabang Ampel dalam melakukan strategi Personal Selling, tidak hanya seorang marketing ataupun seorang manajer.
Seluruh
pengelola
harus
bisa
membawa
ataupun
menempatkan diri, serta menjelaskan secara detail pada saat calon nasabah kurang memahami apa itu BMT ataupun apa saja produkproduk dan kelebihannya. Selain dengan strategi- strategi yang telah dijelaskan diatas KJKS BMT Tumang Cabang Ampel juga menerapkan layanan ekstra terhadap nasabah, dimulai dari karyawan bagian Front Office baik security, teller, Customer Service, semua memberikan pelayan yang baik kepada nasabah, ramah- tamah serta sopan santun, melayani dengan etika yang baik, sehingga nasabah merasa sangat puas dengan layanan yang diberikan oleh pihak KJKS BMT Tumang Cabang Ampel. Kemudian dari bidang Marketing, baik Marketing Funding maupun Marketing Financing juga memberikan pelayanan yang prima terhadap nasabahnya. Nasabah simpanan, khususnya SIMUDAMAPAN
xcvi
tidak harus menyetorkan uangnya ke Kantor BMT, tetapi pihak Marketing Funding yang akan mengambil setoran dari nasabah tersebut, layanan tersebut biasanya disebut dengan layanan jemput bola. Personal Selling yang diterapkan dengan baik akan menghasilkan Customer Satisfaction.
C. Persepsi Nasabah Terhadap Produk SIMUDAMAPAN Di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel Menurut Kotler (2004:193), persepsi merupakan suatu proses dimana seseorang dapat memilih, mengatur, dan mengartikan informasi menjadi suatu gambar yang sangat berarti di dunia. Di bawah ini data nasabah SIMUDAMAPAN yang menjadi responden. Persepsi adalah tanggapan atau penerimaan langsung dari sesuatu, atau merupakan proses seseorang untuk mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya (KBBI, 2005:807). Guna mengetahui persepsi nasabah produk SIMUDAMAPAN di BMT Tumang Cabang Ampel terhadap produk SIMUDAMAPAN ini, maka peneliti melakukan wawancara terhadap 20 nasabah sebagai responden. Berikut adalah daftar nasabah sebagai responden.
xcvii
Tabel 4. 2 Daftar nama anggota SIMUDAMAPAN di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel, sebagai responden. No.
Nama
Alamat
Usia
Tanggal wawancara
1
Sri Wahyuni
Kliwonan 02/01,
40 Tahun
31 Mei 2013
14 Tahun
03 Juni 2013
45 Tahun
21 Mei 2013
9 Tahun
03 Juni 2013
2 Tahun
17 Juni 2013
27 Tahun
03 Juni 2013
39 Tahun
17 Juni 2013
18 Tahun
03 Juni 2013
28 Tahun
11 Juni 2013
32 Tahun
14 Juni 2013
sugihan 2
3
Rina
Kiringan 02/ 06,
Kartikasari
Boyolali
Joko Sutrisno
Mojomulyo 01/ 08, sragenkulon
4
5
Lala Dwi
Kiringan 02/ 06,
Hapsari
Boyolali
Adila
Gatak 35/ 08,
Fahrizah QQ
Sugihan
Saifuddin 6
Sri Lestari
Kiringan 02/ 06, Boyolali
7
Puji Mulyati
Klatak 03/ 06, Kembang
8
Triyatno
Kiringan 02/ 06, Boyolali
9
10
11
Siti
Tegalmulyo,
Qomariyah
Boyolali
Dini
Dungus 02/ 01,
Tricahyani
Ampel
RA
Tanduk, Bakalan,
Darussalam
Ampel
xcviii
13 Juni 2013
12
Adelia QQ
Kalitengah, Ampel
1 Tahun
18 Juni 2013
Bakalan 07/ 06,
30 Tahun
18 Juni 2013
Anggi 13
Tora
Tanduk 14
Nur Wafiyah
Bendo, Ampel
30 Tahun
14 Juni 2013
15
Atik Sunarsih
Jomboran,
26 Tahun
21 Mei 2013
Mojosongo 16
Wartini
Ampel
42 Tahun
21 Mei 2013
17
Yayuk
Ngablak, Ampel
32 Tahun
11 Juni 2013
Griya Pulisen,
30 Tahun
31 Mei 2013
Tumang, Cepogo
20 Tahun
30 Mei 2013
Mekarsari, Ampel
35 Tahun
17 Mei 2013
Supadmi 18
Yeni Fitriana
Boyolali 19
Kholis Julianto
20
Wiji Suyarsanti
Sumber: KJKS BMT Tumang Cabang Ampel. Sebelum
menyimpulkan
SIMUDAMAPAN
maka
persepsi
peneliti
nasabah
melakukan
terhadap
produk
penilaian
produk
SIMUDAMAPAN yang meliputi: manfaat, kelebihan, serta kekurangan (dibandingkan dengan produk lain yang sejenis). a. Semua responden mengatakan bahwa produk SIMUDAMAPAN sangat bermanfaat dan membantu dalam perencanaan pendidikan. b. 95% responden (19 dari 20 responden) mengatakan bahwa produk SIMUDAMAPAN memiliki banyak kelebihan, diantaranya: setoran perbulan yang ringan, mendapat bingkisan setiap tahun dan bagi hasil yang dapat diambil setiap bulannya. Dengan rincian bahwa, 5%
xcix
responden mengatakan produk SIMUDAMAPAN masih kurang dalam memberikan hadiah, contohnya bingkisan pendidikan setiap ajaran baru harus lebih variatif. c. 90% responden (18 dari 20 responden) mengatakan tidak menemui kekurangan dalam produk serta dalam penawaran produk oleh pihak KJKS BMT Tumang Cabang Ampel. 10% responden mengatakan bahwa produk SIMUDAMAPAN masih kurang disosialisasikan kepada masyarakat, sehingga masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang produk tersebut. Dari hasil wawancara terstruktur kepada 20 orang anggota Simpanan Mudharabah Berjangka Untuk Masa Depan (SIMUDAMAPAN) di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel, dengan daftar pertanyaan yang ada di lembar lampiran dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Simpanan
Mudharabah
(SIMUDAMAPAN)
adalah
Berjangka
Untuk
produk
simpanan
Masa dengan
Depan akad
Mudharabah yang syariah yang sangat tepat untuk perencanaan pendidikan bagi anak. 2. SIMUDAMAPAN adalah produk simpanan yang mempunyai banyak kelebihan, yaitu bagi hasil yang kompetitif, simpanan tidak bisa diambil sewaktu- waktu sebelum waktu jatuh tempo, setiap anggota mendapatkan bingkisan setiap tahun ajaran baru, serta setoran minimum yang hanya sebesar Rp. 50.000. Serta dengan adanya
c
layanan jemput bola, nasabah tidak perlu membuang waktu untuk menyetorkan uangnya ke Kantor BMT Tumang Cabang Ampel. 3. SIMUDAMAPAN merupakan produk simpanan yang bermanfaat, bagus dan inovatif, karena sangat membantu nasabah dalam perencanaan pendidikan, dapat membantu meringankan biaya- biaya pendidikan
yang
akan
datang.
Masa
depan
memang
harus
direncanakan dari awal. Dari kesimpulan di atas, produk SIMUDAMAPAN banyak diminati oleh masyarakat khususnya untuk perencanaan pendidikan, karena pendidikan sangat penting bagi semua orang, karena masa depan harus dipersiapakan dari sekarang.
ci
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan berupa data- data dari observasi, wawancara terstruktur serta dokumentasi sehingga diperoleh hasil seperti yang dikemukakan pada bab sebelumnya dan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan produk SIMUDAMAPAN di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2013 menunjukkan adanya pertumbuhan dan mengalami perkembangan, yang ditunjukkan dengan bertambahnya jumlah nasabah serta jumlah saldo simpanan. 2. Strategi pemasaran Produk SIMUDAMAPAN pada KJKS BMT Tumang Cabang Ampel dalam mencari nasabah yaitu dengan menetapkan target market atau pasar sasaran yang tepat dan segmentasi, pemilihan pemasar (orang yang memasarkan produk) yang tepat dan prospek yang jelas, perencanaan produk, serta promosi yang meliputi promosi melalui periklanan, Sales Promotion (promosi penjualan), dan Personal Selling (Penjualan Pribadi). Keempat strategi ini sangatlah penting bagi KJKS BMT Tumang dalam mencari nasabah pendanaan, khususnya Produk SIMUDAMAPAN. Kerjasama dari seluruh pengelola BMT Tumang Cabang Ampel juga sangat berpengaruh terhadap kesan yang dirasakan oleh nasabah. Selain itu cii
pelayanan prima dari seluruh karyawan akan menambah kepecayaan nasabah terhadap KJKS BMT Tumang Cabang Ampel. 3. SIMUDAMAPAN merupakan produk simpanan yang bermanfaat, bagus dan inovatif, nasabah merasa terbantu dalam perencanaan pendidikan, dapat membantu meringankan biaya- biaya pendidikan yang akan datang. Masa depan memang harus direncanakan dari awal. Antusias nasabah sangat tinggi terhadap produk SIMUDAMAPAN ini. Dari kesimpulan di atas, produk SIMUDAMAPAN banyak diminati oleh masyarakat khususnya untuk perencanaan pendidikan, karena pendidikan sangat penting bagi semua orang, karena masa depan harus dipersiapakan dari sekarang. B. Saran- saran Setelah mengadakan penelitian dan pengamatan keadaan serta situasi di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel, maka peneliti memberikan saran yang bermanfaat bagi KJKS BMT Tumang Cabang Ampel untuk ke depannya, antara lain: 1. Meningkatkan strategi pemasaran, misalnya pasar sasaran yang lebih luas, melihat antusiasme masyarakat terhadap adanya BMT Tumang ini merupakan salah satu keuntungan bagi pihak BMT untuk membuka cabang- cabang baru yang akan membantu masyarakat dalam hal keuangan.
Agar masyarakat luar pada umumnya bisa mengetahui
ciii
BMT Tumang, serta produk- produk apa saja yang ada di KJKS BMT Tumang tersebut. 2. Fasilitas layanan di Kantor Cabang dibuat lebih nyaman, misalnya adanya televisi di ruang tunggu nasabah, sehingga apabila nasabah menunggu antrian tidak membosankan. 3. Lebih memperbanyak sosialisasi produk- produk pembiayaan dan pendanaan, tidak hanya ke sekolah- sekolah, tetapi juga ke kantorkantor instansi pemerintah, agar KJKS BMT Tumang lebih dikenal oleh masyarakat, sehingga dapat meningkatkan jumlah nasabah baik pendanaan maupun pembiayaan.
civ
DAFTAR PUSTAKA
Antonio , Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah Teori Dan Praktek. Jakarta: Gema Insani Daryani, Eko. 2011. Sistem dan Prosedur Produk Simpanan di BMT Berkah Makmur Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Tugas Akhir. Salatiga. Daymon, Christine. Tanpa Tahun. Qualitatif Riset in Public Relation and Marketing Communication. Terjemahan oleh Rhenald Kasall. 2008. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka Hirsanuddin. 2008. Hukum Perbankan Syariah Di Indonesia. Yogyakarta: Genta Press Husna, M. As’adun. 2012. Analisis Kepuasan Nasabah Produk Tabungan di BMT Al Fatah Susukan. Tugas Akhir. Salatiga. Karim, Adiwarman. 2010. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan edisi IV. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada .2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia Buku 2 Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat. . 2004. Manajemen Pemasaran di Indonesia Buku 2 Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat. . 2008. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
cv
Masruroh, Iroh. 2010. Strategi Pemasaran Simpanan Haji Dalam Meningkatkan Loyalitas Nasabah Study pada BMT Al- Fath Ikmi Pamulangi. Skripsi. Jakarta Moleong, Lexy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset Muhammad. 2001. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah. Yogyakarta: UII Press Payne, Adrian. 2000. The Essence Of Service Marketing Edisi II. Yogyakarta: Andi. Rachmasari, Happy S. 2011. Simpanan Dirham Barokah pada KJKS BMT ”ANDA” Salatiga. Tugas Akhir. Salatiga. Resti, Yuliana. 2011. Produk Tabungan Muamalat di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga. Tugas Akhir. Salatiga. Sriyati. 2012. Teknik Pemasaran : Marketing Mix Produk Tabungan Mudharabah SIKALA BMT Tumang Cabang Boyolali. Tugas Akhir. Salatiga. Sudarsono, Heri. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekonisia. Sulistiyani, Rohmah. 2011. Strategi Pemasaran Produk Simpanan di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga. Tugas Akhir. Salatiga. Supranto, Johannes. 2002. Metode Riset Aplikasinya dalam Pemasaran. Jakarta: Rineka Cipta. Simorangkir. 2004. Pengantar Lembaga Keuangan Bank & Non Bank. Jakarta: Ghalia Indonesia.
cvi
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Website asiabusiness.blogspot.com/2012/07/teknika-sampling-probability-sampling.html diunduh tanggal 29 Mei 2013 jam 20.30 wib. http://zona-prasko.blogspot.com/2012/03/pengertian-dan-faktor-yang mempengaruhi.html diunduh tanggal 29 May 2013, 21.30. wikipedia.org diunduh tanggal 22 May, 21.44. www.google.com
cvii
LAMPIRAN
cviii
1. Daftar pertanyaan wawancara terstruktur a. Manajer Cabang KJKS BMT Tumang Cabang Ampel sebagai Responden Data Responden : Bapak Nur Hidayat Ardiansyah, SE Jabatan Manajer Cabang KJKS BMT Tumang Cabang Ampel Waktu wawancara tanggal 21 Mei 2013 Jam 08.20 wib
Dengan tujuan untuk menggali informasi lebih tentang keputusan diciptakannya produk SIMUDAMAPAN di KJKS BMT Tumang, serta strategi yang digunakan dalam pemasaran produk tersebut. Pertanyaan : 1. Apa alasan manajemen pusat menciptakan produk baru berupa Simpanan
Mudharabah
Berjangka
Untuk
Masa
Depan
(SIMUDAMAPAN) di BMT Tumang ini? 2. Apa saja keunggulan dari produk SIMUDAMAPAN ? 3. Apa harapan anda terhadap Produk SIMUDAMAPAN bagi BMT Tumang untuk kedepannya ?
b. Marketing Funding sebagai Responden Data Responden : Bapak Ferri Effendy, SE Jabatan Marketing Funding KJKS BMT Tumang Cabang Ampel Waktu wawancara tanggal 30 Mei 2013 jam 16.05 wib
Dengan tujuan menggali informasi tentang strategi pemasaran yang digunakan dalam mencari nasabah baru produk SIMUDAMAPAN, dikarenakan Marketing Funding yang berhungan langsung terhadap masyarakat atau calon nasabah. Pertanyaan : 1. Strategi apa yang digunakan dalam menawarkan serta memasarkan produk SIMUDAMAPAN di tengah persaingan yang semakin banyak
cix
agar dapat diterima masyarakat, agar berminat untuk menjadi nasabah produk SIMUDAMAPAN ? 2. Bagaimana jika calon nasabah belum merasa tertarik dengan produk tersebut, strategi apa yang dilakukan agar calon nasabah tersbut menjadi yakin dan berminat dengan produk SIMUDAMAPAN?
2. Daftar pertanyaan wawancara terstruktur a. Nasabah SIMUDAMAPAN sebagai Responden
Dengan
tujuan
mengetahui
pendapat
nasabah
terhadap
produk
SIMUDAMAPAN, serta menambah referensi bagi pihak BMT Tumang dalam mengembangkan produk- produk selanjutnya. Pertanyaan: 1. Mengapa
anda
tertarik
menjadi
anggota
nasabah
produk
SIMUDAMAPAN ? 2. Keuntungan apa saja yang anda peroleh dari menjadi nasabah produk tersebut ? 3. Bagaimana pendapat atau tanggapan anda mengenai adanya produk SIMUDAMAPAN ? 4. Bagaimana pengalaman anda terhadap produk sejenis ini, apakah produk ini lebih baik dan bermanfaat? 5. Jelaskan
menurut
pendapat
anda,
apa
perbedaan
produk
SIMUDAMAPAN dengan produk lain yang sejenis?
Daftar nama responden No.
Nama
Alamat
Usia
Tanggal wawancara
1
Sri Wahyuni
Kliwonan 02/01, sugihan
cx
40 Tahun
31 Mei 2013
2
3
Rina
Kiringan 02/ 06,
Kartikasari
Boyolali
Joko Sutrisno
Mojomulyo 01/ 08,
14 Tahun
03 Juni 2013
45 Tahun
21 Mei 2013
9 Tahun
03 Juni 2013
2 Tahun
17 Juni 2013
27 Tahun
03 Juni 2013
39 Tahun
17 Juni 2013
18 Tahun
03 Juni 2013
28 Tahun
11 Juni 2013
32 Tahun
14 Juni 2013
sragenkulon 4
5
Lala Dwi
Kiringan 02/ 06,
Hapsari
Boyolali
Adila
Gatak 35/ 08,
Fahrizah QQ
Sugihan
Saifuddin 6
Sri Lestari
Kiringan 02/ 06, Boyolali
7
Puji Mulyati
Klatak 03/ 06, Kembang
8
Triyatno
Kiringan 02/ 06, Boyolali
9
10
11
12
Siti
Tegalmulyo,
Qomariyah
Boyolali
Dini
Dungus 02/ 01,
Tricahyani
Ampel
RA
Tanduk, Bakalan,
Darussalam
Ampel
Adelia QQ
Kalitengah, Ampel
1 Tahun
18 Juni 2013
Bakalan 07/ 06,
30 Tahun
18 Juni 2013
13 Juni 2013
Anggi 13
Tora
Tanduk 14
Nur Wafiyah
Bendo, Ampel
30 Tahun
14 Juni 2013
15
Atik Sunarsih
Jomboran,
26 Tahun
21 Mei 2013
42 Tahun
21 Mei 2013
Mojosongo 16
Wartini
Ampel
cxi
17
Yayuk
Ngablak, Ampel
32 Tahun
11 Juni 2013
Griya Pulisen,
30 Tahun
31 Mei 2013
Tumang, Cepogo
20 Tahun
30 Mei 2013
Mekarsari, Ampel
35 Tahun
17 Mei 2013
Supadmi 18
Yeni Fitriana
Boyolali 19
Kholis Julianto
20
Wiji Suyarsanti
Sumber: KJKS BMT Tumang Cabang Ampel.
cxii