83
BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA
A. Mekanisme Produk Simpanan Berjangka (deposito) di UJKS BMT Mitra
Umat Pekalongan dan Mekanisme Produk Mudharabah Berjangka (deposito) di UJKS BMT Minna Lana Pekalongan UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan dan UJKS BMT Minna Lana Pekalongan sebagai lembaga keuangan mikro syariah mempunyai fungsi sebagai lembaga intermediary, yakni perantara antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Salah satu kegiatan BMT sebagai lembaga intermediary adalah dengan penghimpunan dana yang terkumpul dari anggotanya ke dalam bentuk simpanan mudharabah berjangka (deposito). Keuntungan bagi UJKS dengan menghimpun dana lewat deposito adalah uang yang relative lebih lama. UJKS sebagai penghimpun dana dari pihak surplus, yaitu pihak yang mempercayakan uangnya kepada UJKS untuk disimpan dan dikelola sesuai hukum syariah. Dimana dana yang dimaksud adalah dana dari pihak pertama (pemodal), dana pihak kedua (pinjaman/pembiayaan), dan dana pihak ketiga (nasabah simpanan). Pembagian keuntungan dari pengelolaan dana dinyatakan dalam bentuk nisbah yang disepakati, nisbah bagi hasil yang disepakati tidak dapat diubah sepanjang jangka waktu investasi, kecuali atas dasar kesepakatan para pihak dan tidak berlaku surut. Nisbah bagi hasil yang ditetapkan secara
71
72
berjenjang yang besarnya berbeda-beda berdasarkan kesepakatan pada awal akad. Mekanisme produk simpanan berjangka (deposito) dan mudharabah berjangka (deposito) yang ada di UJKS BMT Mitra Umat dan di UJKS BMT Minna Lana keduanya sama dalam mempraktikkan produk deposito. Dalam hal ini, peneliti memilih produk simpanan mudharabah berjangka (deposito) sebagai objek penelitian karena untuk membandingkan mekanisme produk deposito yang ada di UJKS BMT Mitra Umat dengan UJKS BMT Minna Lana. Dalam aktivitasnya, UJKS BMT Mitra Umat dan UJKS BMT Minna Lana dalam menghimpun dana produk deposito akan dikelola ke dalam bentuk pembiayaan. UJKS sebagai penyalur dana bagi pihak yang membutuhkan dana berupa pinjaman atau pembiayaan. Setelah UJKS menghimpun dana dari pihak
ketiga,
maka
sesuai
dengan
fungsi
intermediary-nya
UJKS
berkewajiban menyalurkan dana tersebut melalui pembiayaan. Hasil dari penelitian, kesesuaian dalam mekanisme produk deposito berdasarkan ketentuan Peraturan Bank Indonesia No: 7/46/PBI/2005 tentang akad penghimpunan dana dan penyaluran dana bagi bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah pasal 5, yaitu bahwa bank bertindak sebagai pengelola dan dan nasabah sebagai pemilik dana, pembagian keuntungan dari pengelolaan dana investasi dinyatakan dalam bentuk nisbah, pada akad tabungan berdasarkan mudharabah nasabah wajib menginvestasikan minimum dana tertentu yang jumlahnya ditetapkan oleh
73
bank dan tidak dapat ditarik oleh nasabah kecuali dalam rangka penutupan rekening, nasabah tidak diperbolehkan menarik dana diluar kesepakatan, bank sebagai mudharib menutup biaya operasional tabungan atau deposito dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya, bank tidak diperbolehkan mengurangi bagian keuntungan nasabah tanpa persetujuan nasabah yang bersangkutan dan bank tidak menjamin dana nasabah kecuali diatur berbeda dalam perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan ketentuan
Peraturan
Bank
Indonesia
No:
7/46/PBI/2005
dalam
persyaratannya UJKS dalam praktiknya sesuai dengan teori – teori yang ada. Baik dari teori yang dikemukakan oleh ahli fikih maupun dari ketentuan Peraturan Bank Indonesia No: 7/46/PBI/2005 yang menjadi dasar pedoman akad mudharabah.
74
B. Implementasi Akad Mudharabah pada Produk Simpanan Berjangka
(deposito) di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan dan Implementasi Akad Mudharabah pada Produk Mudharabah Berjangka (deposito) di UJKS BMT Minna Lana Pekalongan UJKS BMT Mitra Umat dan UJKS BMT Minna Lana mempunyai usaha pokok berupa penghimpunan dana dan menyalurkan melalui pembiayaan dari dan untuk anggota. Dana yang dikumpulkan oleh UJKS dari titipan dan pihak orang ketiga atau lainnya untuk dikelola dengan harapan dana tersebut mendatangkan keuntungan yang besar, baik untuk anggota maupun untuk pihak UJKS. Penghimpunan dana UJKS BMT Mitra Umat dan UJKS BMT Minna Lana menggunakan 2 (dua) yaitu akad wadiah dan akad mudharabah. Akad mudharabah dialokasikan UJKS BMT Mitra Umat dan UJKS BMT Minna Lana pada produk pembiayaan, penyaluran dana dan penghimpunan dana. Penghimpunan dana (funding) mudharabah di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan UJKS BMT Minna Lana salah satunya adalah produk simpanan berjangka (deposito) dan mudharabah berjangka (deposito). Sistem simpanan berjangka (deposito) yang diterapkan di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan menggunakan akad mudharabah mutlaqoh. Mudharabah mutlaqoh merupakan akad kerjasama usaha antara dua belah pihak yaitu penyedia dana (shahibulmaal) dan penerima dana (mudharib). Dimana keuntungan dibagi antara keduanya sesuai dengan nisbah yang telah disepakati.
75
UJKS BMT Minna Lana produk mudharabah berjangka (deposito) yang menggunakan akad mudharabah. Di mana Akad mudharabah ini mempertemukan antara orang yang memiliki dana tetapi tidak memiliki kemampuan untuk mengelolanya dengan orang yang memiliki kemampuan untuk mengelolanya tapi tidak memiliki dana. Penerapan akad mudharabah pada produk deposito yang ada di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan dengan UJKS BMT Minna Lana Pekalongan dalam aktifitasnya sama. Produk simpanan berjangka (deposito) dan produk mudharabah berjangka (deposito) menggunakan akad mudharabah yang memberikan kebebasan pada mudharib (bank) untuk memproduktifkan dana yang ada yang meliputi jenis usaha dan ruang lingkup. Dimana UKJS juga bertindak sebagai pengelola dana dan nasabah bertindak sebagai pemilik dana. Pada akad mudharabah ini nasabah wajib menginvestasikan minimum dana tertentu yang jumlahnya ditetapkan oleh UJKS. Keuntungan dari pengelolaan dana investasi akan dinyatakan dalam bentuk nisbah. Produk simpanan berjangka (deposito) dan mudharabah berjangka (deposito) memberikan bagi hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk simpanan yang lainnya, dimana nasabah akan memilih produk yang bagi hasilnya lebih tinggi dalam menyimpan dananya. Namun, dalam produk simpanan berjangka (deposito) dan mudharabah berjangka (deposito) terdapat jangka waktu yang berbeda-beda, dan tidak dapat diambil sewaktu-waktu. Pembagian keuntungan atau bagi hasil dari produk deposito ini, dinyatakan bahwa UJKS BMT Mitra Umat dalam bentuk nisbah yang
76
dituangkan yaitu berdasarkan jangka waktu, nominal deposito, dan pendapatan BMT. Contoh perhitungan nisbah bagi hasil produk simpanan berjangka (deposito) di UJKS BMT Mitra Umat:1 Bapak Amin memiliki simpanan berjangka (deposito) Rp. 5.000.000,jangka waktu 3 bulan (1 Desember 2012 – 1 Maret 2013), dan nisbah bagi hasil antara nasabah dan UJKS 50% : 50% . Asset rata-rata UJKS BMT Mitra Umat adalah Rp. 150.000.000,-. Kemudian pendapatan UJKS BMT Mitra Umat Rp. 10.000.000,-. Pertanyaan : Berapa bagi hasil yang diterima oleh Bapak Amin pada akhir bulan Februari? Jawab : Saldo rata-rata
: Rp. 5.000.000,-
Asset rata-rata UJKS
: Rp. 300.000.000,-
Nisbah jangka waktu
: 50%
Nisbah
: 0,5%
Pendapatan UJKS
: Rp. 10.000.000,-
Bagi hasil Bapak Amin : Nominal deposito x distribusi pendapatan x nisbah bagi hasil Rata-rata saldo = Rp. 5.000.000,- x Rp. 10.000.000,- x 50% Rp. 300.000.000,= Rp. 83333,35
1
Hasil wawancara dengan Ibu Dian (Kabag. Pelayanan), UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan, pada tanggal 14 Maret 2016 pukul 14.00 WIB.
77
Pada UJKS BMT Minna Lana bahwa menurut bapak Zainul Abror besar kecilnya nisbah bagi hasil yang diterima nasabah tergantung pada jangka waktu deposito yang dipilih nasabah, maka prosentase equivalen rate nasabah juga besar. Semakin besar nominal deposito nasabah, maka semakin besar bagi hasil yang diperoleh. Contoh perhitungan nisbah bagi hasil produk mudharabah berjangka (deposito) di UJKS BMT Minna Lana:2 Nominal deposito x equivalen rate Contoh kasus: Bapak Ahmad memiliki deposito Rp. 5.000.000,-, jangka waktu 3 bulan, dan nisbah bagi hasil 0,6% berapa keuntungan yang diperoleh Bapak Ahmad? Jawab : Keuntungan yang diperoleh Bapak Ahmad adalah Nominal deposito x equivalen rate
Rp. 5.000.000,- x 0,6% = Rp. 30.000,Jadi Bapak Ahmad memperoleh keuntungan perbulan sebesar Rp. 30.000,maka selama 3 bulan memperoleh Rp. 90.000,-.
2
Hasil wawancara dengan Bapak Zainul Abror selaku Manajer BMT Minna Lana Pekalongan, pada tanggal 17 Maret, Pukul 09.47 WIB
78
Dalam praktiknya UJKS BMT Mitra Umat dan UJKS BMT Minna Lana telah menetapkan besaran nisbah bagi hasil tanpa kesepakatan nasabah terlebih dahulu. Nasabah hanya menyetujui nisbah bagi hasil yang telah ditetapkan oleh UJKS sesuai dengan jangka waktu yang diinginkan. Berikut nisbah bagi hasil deposito mudharabah di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan dan UJKS BMT Minna Lana Pekalongan.3
Tabel 1.4 Nisbah Bagi Hasil UJKS BMT Mitra Umat dan UJKS BMT Minna Lana No. Nama Perusahaan 1.
2.
Jangka Waktu
UJKS BMT Mitra 3 bulan Umat Pekalongan 6 bulan 12 bulan UJKS BMT Minna 3 bulan Lana Pekalongan 6 bulan 12 bulan
Nasabah Nisbah 50% 60% 70% 30% 40% 50%
Equivalent Rate 0,5% 0,6% 0,7% 0,6% 0,8% 1%
Bank Nisbah 50% 40% 30% 70% 60% 50%
Dalam fatwa DSN No. 03/DSN-MUI/IV/2000 memiliki ketentuan yang menjadi dasar untuk penerapan bagi hasil bahwa BMT wajib memberitahukan pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pembagian keuntungan serta resiko yang dapat ditimbulkan dari penyimpanan dana yang
3
Hasil wawancara dengan Bapak Zainul Abror selaku Manajer BMT Minna Lana Pekalongan, pada tanggal 5 November 2015, pukul 14.55 WIB dan Hasil wawancara dengan Ibu Dian (Kabag. Pelayanan), UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan, pada tanggal 7 Agustus 2015 pukul 14.45 WIB.
79
dicantumkan dalam akad. Tetapi pihak BMT tidak memberitahukan secara terbuka dari nisbah bagi hasil (equivalent rate). Dari hasil penelitian ini, kesesuaian dalam penerapan produk simpanan berjangka (deposito) di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan dengan UJKS BMT Minna Lana Pekalongan dengan fatwa DSN No. 03/DSN-MUI/IV/2000 mempunyai perbedaan dari teori-teori yang ada. Baik dari teori yang dikemukakan dari fatwa DSN No. 03/DSN-MUI/IV/2000 yang menjadi dasar pedoman akad mudharabah yang dijadikan sebagai simpanan deposito mudharabah.
80
C. Komparasi Produk Simpanan Berjangka (deposito) di UJKS BMT Mitra
Umat Pekalongan dengan Produk Mudharabah Berjangka (deposito) di UJKS BMT Minna Lana Pekalongan Produk simpanan berjangka (deposito) dan produk mudharabah berjangka (deposito) yang ada di UJKS BMT Mitra Umat dan UJKS BMT Minna Lana merupakan simpanan berjangka yang memiliki perbedaan dalam mengaplikasikan
produk
tersebut
ke
aktivitasnya.Untuk
mengetahui
perbedaan dari produk simpanan berjangka (deposito) dan mudharabah berjangka (deposito) penulis melakukan studi komparasi antara UJKS BMT Mitra Umat dan UJKS BMT Minna Lana. Berikut adalah untuk mempermudah perbandingan dari produk simpanan berjangka (deposito) di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan dengan UJKS BMT Minna Lana Pekalongan.
83
Tabel 4.1 Perbandingan produk simpanan berjangka UJKS BMT Mitra Umat4 Pekalongan dengan produk mudharabah berjangka UJKS BMT Minna Lana Pekalongan No
Keterangan
1.
Pengertian
2.
Bagi hasil dan 3 bulan = nisbah untuk nasabah 50%, untuk BMT 50% jangka waktu 6bulan = nisbah untuk nasabah 60%, untuk BMT 40%
3bulan = nisbah untuk nasabah 30%, untuk BMT 70%
12bulan = nisbah untuk nasabah 70%, untuk BMT 30%
12bulan = nisbah untuk nasabah 50%, untuk BMT 50%
3.
Tanda Bukti
3.
Akad
Produk Simpanan Berjangka Produk Mudharabah Berjangka UJKS BMT Mitra Umat UJKS BMT Minna Lana Simpanan Berjangka (Deposito) merupakan simpanan Simpanan Mudharabah Berjangka (Deposito) yaitu dalam wujud investasi dengan akad mudharabah antara tabungan dari anggota yang dapat diambil dalam pemilik dana (shahibul maal) dan pengelola (mudharib) jangka waktu yang telah ditentukan. yaitu UJKS BMT Mitra Umat yang diperuntukkan bagi seseorang yang akan menyimpan dananya dengan aman.
6bulan = nisbah untuk nasabah 40%, untuk BMT 60%
- Buku simpanan berjangka (deposito) - Buku mudharabah berjangka (deposito) - Buku tabungan Si GIAT (pendebetan bagi hasil) - Sertifikat - Sertifikat Mudharabah Mutlaqoh dan dikategorikan dalam prinsip Mudharabah Mutlaqoh akad wadi’ah sebagai titipan.
4
Hasil wawancara dengan Bapak Zainul Abror selaku Manajer BMT Minna Lana Pekalongan, pada tanggal 5 November 2015, pukul 14.55 WIB dan Hasil wawancara dengan Ibu Dian (Kabag. Pelayanan), UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan, pada tanggal 7 Agustus 2015 pukul 14.45 WIB.
81
4.
Persyaratan
1. Permohonan simpanan berjangka (deposito)
1. Simpanan berjangka perorangan
deposito
diperuntukkan
2. Menyerahkan fotocopy identitas diri seperti KTP, SIM dan atau sejenisnya yang masih berlaku. 2. Setoran minimal 2.000.000 3. Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan 3. Menyerahkan identitas diri seperti KTP, SIM dan rekening simpanan berjangka (deposito) atau sejenisnya yang masih berlaku. 4. Membayar setoran minimal Rp. 1.000.000,- (satu juta 4. Apabila belum mempunyai rekening di BMT Minna rupiah) Lana maka akan di kenai biaya 10.000 5. Mengisi formulir dan menandatangani pembukaan rekening 5.
Equivalent Rate
6.
Perhitungan
3 bulan = 0,5 % 6 bulan = 0,7% 12 bulan = 0,8 % Menggunakan metode revenue sharing (dasar pendapatan) yaitu adanya hasil yang lebih tinggi atas investasi depositonya bila dibandingkan menggunakan profit sharing. Dengan menggunakan dasar revenue sharing akan mendapatkan hasil meskipun UJKS mengalami kerugian. Sebaliknya jika menggunakan dasar profit sharing deposan akan mendapatkan hasil jika UJKS memperoleh laba.
3 bulan = 0,6 % 6 bulan = 0,8 % 12 bulan = 1 % Dalam menghitung bagi hasil BMT tidak menggunakan nisbah tetapi equivalent rate. Equivalent rate yang telah disebutkan dapat berubah tergantung pendapatan BMT. Apabila pendapatan besar maka equivalentrate nasabah menjadi tinggi dan apabila pendapatan renda maka equivalentrate turun
82
83
Hasil dari penelitian ini, bahwa produk simpanan berjangka (deposito) dan mudharabah berjangka (deposito) memiliki perbedaan diantaranya yaitu: dari segi nisbah bagi hasil dari masing-masing jangka waktu pada UJKS BMT Mitra Umat yaitu: 3 bulan nasabah 50% : BMT 50%, 6 bulan nasabah 60% : BMT 40%, dan 12 bulan nasabah 30% : BMT 70%. Untuk UJKS BMT Minna Lana yaitu: 3 bulan nasabah 30% : BMT 70%, 6 bulan nasabah 40% : BMT 60%, dan 12 bulan nasabah 50% : BMT 50%.
Minimum dana yang
diinvestasikan dari produk deposito di UJKS BMT Mitra Umat Rp. 1.000.000,- dan UJKS BMT Minna Lana Rp. 2.000.000,-. Perhitungan bagi hasil yang digunakan di UJKS BMT Mitra Umat yaitu dengan menggunakan metode revenue sharing (dasar pendapatan), UJKS BMT Minna Lana dengan menggunakan equivalent rate.
81