Techno Preneurship Jurnal Ilmiah Politeknik Piksi Input Serang IMPLEMENTASI SISTEM E-LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ZACHMAN FRAMEWORK PADA AMIK DCC BANDAR LAMPUNG DIDI SUSIANTO AMIK DIAN CIPTA CENDIKIA, BANDAR LAMPUNG JL. CUT NYAK DIEN NO.65 DURIAN PAYUNG BANDAR LAMPUNG Abstract Development of information and communication technology is rapidly pushing the variety of educational institutions to take advantage of E-learning system to enhance the effectiveness and flexibility of the teaching and learning process, especially outside of the class. E-learning developing at AMIK DCC Bandar Lampung is intended to create a more practical and efficient learning method without limited by distance, space and time. E-learning system designed at AMIK DCC Bandar Lampung is by using Learning Management System (LMS) Claroline which is integrated to the system which is built by using Zachman Framework Approach and the UML (Unified Modeling Language) as a standard notation for modeling objectoriented systems and also as a platform for accelerate the application development process built. Processing research uses Likert scale method for the calculation questioners; pre test and post test, which are distributed to the respondents to obtain the accurate data of before and after the implementation of learning systems by using E-learning as a basis of the study. Stages in this research include conducting pre-test to investigate the applied learning method before using E-learning system, doing the designing and modeling e-learning system by using Zachman Framework Approach and UML (Unified Modeling Language), conducting post test for E-learning system that has been designed to determine the extent of successful of the implementation of E-learning in teaching and learning process. The results show that the implementation of E-learning system applied at AMIK DCC Bandar Lampung is really helpful the teaching and learning process, especially outside the class. Based on those results, the management of DCC Bandar Lampung is expected to apply the Elearning to create the teaching and learning process more effectively and efficiently for all subject learning. Key Word : E-learning, AMIK DCC Bandar Lampung, Learning Management System, Zachman Framework, Unified Modeling Language
A.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan untuk memanfaatkan sistem elearning untuk meningkatkan efektivitas dan fleksibilitas pembelajaran. Meskipun banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas Vol. 5 No. 1 Juni 2016
1
Techno Preneurship Jurnal Ilmiah Politeknik Piksi Input Serang pembelajaran dengan menggunakan sistem e-learning cenderung sama bila dibanding dengan pembelajaran konvensional atau klasikal, tetapi keuntungan yang bisa diperoleh dengan menggunakan e-learning adalah dalam hal fleksibilitasnya. Melalui sistem e-learning materi pembelajaran dapat diakses kapan saja dan dari mana saja, disamping itu materi pembelajaran juga dapat diperkaya dengan berbagai sumber belajar termasuk multimedia dengan cepat dapat diperbaharui oleh pengajar. Learning Management System adalah serangkaian aplikasi yang dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu yang sudah siap untuk digunakan. Yang harus dilakukan tinggal melakukan kustomasi content, jenis tulisan, warna, bahasa, layout, dan lain sebagainya. Learning Management System merupakan solusi yang terbaik untuk membangun e-learning dengan keterbatasan penguasaan teknologi dan sumber daya untuk pengembangan sistem. Selain itu, Learning Management System mempunyai fitur yang lengkap untuk membangun sebuah situs e-learning secara instan dan mudah. Melalui penggunaan Learning Management System, organisasi yang ingin menerapkan e-learning dapat berkonsentrasi pada content dan bukan pada pengembangan dan implementasi sistem. AMIK DCC Bandar Lampung merupakan salah satu Perguruan Tinggi komputer yang terdiri dari 3 kampus dengan lokasi yang berbeda, dimana setiap kampus memiliki fasilitas yang lengkap dan setiap komputernya terhubung dengan internet. Walaupun sudah memiliki fasilitas pendukung yang lengkap, tetapi dalam kegiatan belajar mengajar AMIK DCC Bandar Lampung belum sepenuhnya memanfaatkan teknologi informasi. AMIK DCC Bandar Lampung belum memiliki media pembelajaran berbasis online seperti e-learning yang dapat dimanfaatkan oleh dosen dan mahasiswa dalam belajar mengjar teruma diluar kampus. Alasan inilah yang menjadi keinginan peneliti untuk membangun sistem pembelajaran berbasis online seperti e-learning sehingga dengan demikian masing-masing kampus akan memiliki keseragaman bahan ajar dalam penyampaian materi perkuliahan untuk setiap mata kuliah yang diajarkan. Untuk mengatasi permasalah di atas, peneliti menggunakan Claroline untuk membuatkan sistem pembelajaran berbasis online seperti e-learning. Claroline merupakan salah satu Learning Management System yang opensource yang dapat digunakan secara gratis/ tidak berbayar yang dapat digunakan untuk membangun sistem pembelajaran berbasis online. Untuk mendapatkan software instalasi claroline kita dapat mengunduhnya melalui website resmi dari claroline yaitu http://www.claroline.net/. Claroline mudah dalam melakukan instalasinya, mudah dalam penggunaanya serta memiliki fiturfitur yang lengkap yang tidak kalah dibandingkan dengan Learning Management System yang lainnya. Sistem pembelajaran berbasis online yang dikembangkan di AMIK DCC Bandar Lampung diharapkan bisa memberikan tambahan waktu yang berkualitas diluar jam kuliah dan menjadi alat bantu perkuliahan untuk
2
Vol. 5 No. 1 Juni 2016
Techno Preneurship Jurnal Ilmiah Politeknik Piksi Input Serang penyampaian materi dan tugas-tugas terstruktur dari mata kuliah. Selain itu juga dengan pembelajaran e-learning ini diharapkan terselenggaranya pembelajaran mata kuliah secara online yang mampu memberi dukungan bagi terselenggaranya perkuliahan yang interaktif sehingga mahasiswa bisa melakukan diskusi dengan dosen maupun dengan mahasiswa yang lain dalam forum diskusi yang disediakan dalam sistem e-learning ini. B. 2.1
LANDASAN TEORI Elektronik Learning (E-learning) Elektronik learning atau belajar dengan bantuan komputer sudah ada sejak 1970. Dengan menggunakan monitor layar hijau melalui sebuah komputer mainfreame berkecepatan rendah, tetapi apakah metode tersebut dapat dikatakan sebagai E-learning. Tentu saja hal tersebut bukan merupakan jawaban yang tepat mengenai E-learning. Tanpa definisi yang jelas mengenai E-learning sangatlah sulit memutuskan benar atau tidak untuk disebut sebagai E-learning. Belajar jarak jauh dapat diklasifikasikan berdasarkan kegiatan antar guru/instruktur dengan murid ke dalam dua bentuk yakni bentu synchronous dan asynchronous. Belajar jarak jauh dengan bentuk synchronous adalah bentuk belajar yang terpisah jarak antara guru dan murid, tetapi dilakukan dengan secara bersamaan. Sedangkan menurut DeSantis belajar jarak jauh dengan bentuk asynchronous adalah model belajar terpisah jarak antara guru/instruktur dan dilakukan tidak dalam bentuk bersamaan sehingga siswa dapat mengatur sendiri kecepatan waktu belajarnya. Dalam model ini baik aspek ruang maupun aspek waktu tidak menjadi kepedulian (diabaikan). Siswa mengatur sendiri kebutuhan bahan belajarnya dan mengatur sendiri kecepatan belajarnya. Dengan demikian, baik materi belajar maupun kecepatan belajarnya sepenuhnya menjadi keputusan/ pilihan siswa [3]. Menurut Dong, E-leaarning adalah kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang tersambungkan ke internet dimana peserta belajarnya berupaya memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhan [6]. Berdasarkan definisi di atas, kegiatan belajar melalui E-learning tidak dapat disamakan dengan kegiatan belajar konvensional di ruang kelas, sebab kata asynchronous merujuk kepada pemisahan fisik yang tidak dibatasi baik oleh waktu maupun tempat. Kegiatan belajar berbasis komputer (computer assisted) atau pelatihan jarak jauh (telecourses) yang menggunakan bentuk synchronous tidak dapat dikategorikan ke dalam E-learning sebab keduanya memerlukan kehadiran peserta belajar dalam waktu bersamaan atau pada suatu tempat tertentu. Secara filosofis, dapat dijelaskan : a. E-learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan, pelatihan secara online. b. E-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap Vol. 5 No. 1 Juni 2016
3
Techno Preneurship Jurnal Ilmiah Politeknik Piksi Input Serang buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi. c. E-learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional didalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengembangan teknologi pendidikan. Didisini terlihat bahwa E-learning merupakan kombinasi antara informasi, komunikasi, pendidikan yang merupakan elemen inti dalam strategi mencapai keberhasilan. Dalam hal ini E-learning tidak identik dengan Etraining, sebab E-learning menyangkut solusi terhadap tantangan pembaharuan (updates) sedangkan E-training adalah pelatihan yang dilakukan melalui komputer berbasis internet dengan teknik synchronous. Di dalam E-learning mahasiswa mempunyai pilihan untuk menetapkan konten (collaborative solution) dan kecepatan (self pace). Berbagai pendapat dikemukan untuk dapat mendefinisikan E-learning secara tepat. E-learning atau Internet enabled learning menggabungkan metode pengajaran dan teknologi sebagai sarana dalam belajar. E-learning adalah proses belajar yang didukung oleh web, bisa digunakan dalam kelas biasa atau kelas virtual [7]. E-learning adalah proses belajar secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian materi secara digital yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar [8]. E-learning adalah salah satu bentuk pendidikan yang mengabungkan motivasi, komunikasi, efisiensi, dan teknologi. Karena keterbatasan dalam interaksi social yang ada siswa harus menjaga motivasi mereka. Pada dasarnya E-learning membutuhkan komunikasi antar siswa dengan pembimbing yang cukup sering untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. E-learning cukup efisien dengan menghilangkan jarak dan kendala lainnya. Jarak dapat di eliminasi karena isi E-learning di desain dengan media yang dapat diakses dengan perangkat yang terhubung dengan internet [8]. E-learning dapat dibedakan jenisnya berdasarkan 4 hal, yaitu : 1. Jalan berkomunikasi : terdapat berbagai jenis cara setiap individu untuk berkomunikasi dengan sesamanya atau pun dengan pembimbingnya. 2. Schedule : menurut schedule terjadinya, E-learning dapat dibedakan menjadi 2, yaitu : a. Synchronous Disebut Synchronous ketika komunikasi berbasis real-time diimplementasikan dalam E-learning seperti video conference, teleconference dan online chat. b. Asynchronous Asynchronous mengidikasikan bahwa komunikasi yang terjadi tidak membutuhkan response saat itu juga. Contoh dari E-learning Asynchorous adalah email, threaded discussion, dan on-line forum. 3. Struktur kelas E-learning 4. Teknologi, seperti media, cd interaktif, dan web aplikasi.
4
Vol. 5 No. 1 Juni 2016
Techno Preneurship Jurnal Ilmiah Politeknik Piksi Input Serang 2.2 Komponen-komponen E-learning Komponen-komponen utama dalam E-learning terdiri dari : 1. Pelajar Memenuhi kebutuhan pelajar adalah dasar dari setiap E-learning yang efektif. Ketika instruksi disampaikan dari jarak jauh, tantangan baru muncul karena pelajar-pelajar terpisahkan satu sama lain dengan latar belakang yang berbeda. 2. Fakultas Keberhasilan suatu E-learning tergantung pada fakultas. Peran instruktur dalam E-learning adalah : a. Memahami karakteristik dan kebutuhan pelajar tanpa adanya kontak langsung. b. Mengaplikasikan metode pengajaran yang sesuai dengan harapan belajar. c. Mengembangkan teknologi penyampaian, sementara tetap memfokuskan pada perannya sebagai pengajar. d. Berfungsi secara efektif sebagai fasilitator yang mahir. 3. Fasilitator Seorang fasilitator harus mengerti kebutuhan pelajar dan harapan instruktur. Yang terpenting, fasilitator harus bersedia untuk mengikuti arahan guru. Fasilitator yang menyediakan peralatan, mengumpulkan tugas, mengawasi ujian, dan bertindak seabgai mata dan telinga instruktur. 4. Staf pendukung Staf pendukung memastikan detail – detail yang diperlukan bagi keberhasilan program digunakan secara efektif. Kebanyakan program E-learning yang sukses menggunakan staf pendukung untuk mengurus pendaftaran pelajar, duplikasi dari distribusi materi, pemesanan textbook, penjadwalan, pemrosesan rapor, dan lain-lain. 5. Administrator Administrator berfungsi sebagai pembuat kesepakatan, pembuat keputusan dan wasit. Mereka memastikan sumber daya teknologi digunakan secara efektif untuk meneruskan misi akademik institusi dan memertahankan focus akademik agar tetap berada pada jalur yang benar. 2.3 Zachman Framework Zachman Framework bukan sebuah metodelogi karena framework ini tidak menyebutkan metode dan proses spesifik untuk mengumpulkan, mengelola dan menggunakan informasi yang dituliskan pada framework tersebut. Zachman Framework lebih tepat digunakan sebagai sebuah alat untuk melakukan perancangan, spesifikasi dan model yang mampu menunjukkan siapa target artifak tersebut (misalnya pemilik bisnis, pengembang, dan lainlain). Beberapa implementasi Zachman Framework dalam berbagai hal [1][7], adalah: a. Framework untuk mengorganisasikan dan menganalisis data. Vol. 5 No. 1 Juni 2016
5
Techno Preneurship Jurnal Ilmiah Politeknik Piksi Input Serang b. Framework untuk arsitektur enterprise. c. Sistem klasifikasi atau skema klasifikasi. d. Matriks dalm bentuk 6x6. e. Model dua dimensi atau model analitis Zachman Framework digambarkan dalam baris dan kolom mewakili tingkat abtraksi yang digunakan untuk melakukan analisis sistem. Berikut gambar Zachman Framework yang sering digunakan oleh organisasi adalah:
Gambar 1. Zachman Framework Berdasarkan gambar Zachman Framework masing-masing baris maupun kolom merupakan kerangka kerja yang sering digunakan organisasi dalam perancangan, sfesifikasi dan model. Untuk baris pada Zachman Framework mewakili tingkat abstraksi yang digunakan untuk melakukan analisis sistem. Sedangkan kolom pada Zachman Framework mewakili aktivitas utama pengelolaan data skala enterprise yang setiap sel didefinisikan oleh interaksi dari tingkat abstraksi dengan lapisan aktivitas enterprise, akan memiliki beberapa arti dan isi berdasarkan subyek framework yang digunakan. Zachman Framework tidak menentukan dari mana aktifitas pengembangan aplikasi mulai dilakukan. Penggunaan asumsi dapat digunakan untuk menentukan kontrol terhadap ruang lingkup desain sistem. Untuk melakukan penegasan validasi asumsi, organisasi dapat menggunakan Zachman rows bersilangan dengan Zachman colomn untuk mendapatkan true drivers yaitu [ ] [ ].: a. What b. How c. Where d. Who e. When
6
Vol. 5 No. 1 Juni 2016
Techno Preneurship Jurnal Ilmiah Politeknik Piksi Input Serang f.
Why
Zachman Framework tidak memberikan model dan arsitektur khusus yang dapat digunakan untuk memberikan penjelasan lengkap. Pemakai Zachman Framework bebas memilih alat yang akan digunakan untuk menerapkan model yang akan dibuat. Salah satu alat yang dapat digunakan adalah UML (Unified Modelling Language). UML (Unified Modelling Language) merupakan bahasa pemodelan untuk menentukan visualisasi, spesifikasi, konstruksi, dan pendokumentasian artifak-artifak yang terdapat dalam sistem. UML (Unified Modelling Language) memungkinkan sistem analis untuk membuat model multi dimensi yang dapat dimengerti oleh pemberi pekerjaan, programmer dan siapapun yang terlibat dalam proses pengembangan. UML (Unified Modelling Language) menggunakan banyak diagram untuk memenuhi semua sudut pandang atau perspektif yang mungkin muncul. Oleh sebab itu UML (Unified Modelling Language) dapat memberikan penjelasan yang baik terhadap permintaan dari Zachman Framework. 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Kebutuhan Analisa kebutuhan merupakan tahap awal dalam pengembangan perangkat lunak, dimana software engineer melakukan identifikasi kebutuhankebutuhan yang diperlukan dalam pengembangan perangkat lunak. Perangkat lunak yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna sangat bergantung kepada keberhasilan dalam melakukan analisa kebutuhan. Analisa kebutuhan yang baik belum tentu menghasilkan perangkat lunak yang baik. Tetapi analisa kebutuhan yang tidak tepat sudah pasti menghasilkan perangkat lunak yang tidak berguna. Analisis kebutuhan dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan Zachman Framework untuk menganalisis kebutuhan data, kebutuhan proses dan konfigurasi jaringan komputer dalam mendefinisikan sebuah fungsi sistem e-learning yang dibutuhkan oleh AMIK DCC Bandar Lampung dengan pemodelan menggunakan UML yaitu Use Case Diagram, Class Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram Untuk menganalisa kebutuhan dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan Zachman Framework untuk menganalisis kebutuhan data, kebutuhan proses dan konfigurasi jaringan komputer dalam mendefinisikan sebuah fungsi sistem e-learning yang dibutuhkan oleh AMIK DCC Bandar Lampung dengan pemodelan menggunakan UML yaitu Use Case Diagram, Class Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram. 3.2 Analisis Data Analisa kebutuhan data merupakan tahapan mengidentifikasi tentang datadata yang diperlukan dalam membangun sistem e-learning. Tujuannya adalah untuk mempermudah dan menjaga kosistensi perangkat lunak yang akan dibuat. Berikut analisa kebutuhan data yang diperlukan dalam Implementasi Vol. 5 No. 1 Juni 2016
7
Techno Preneurship Jurnal Ilmiah Politeknik Piksi Input Serang Sistem E-learning dengan Menggunakan Learning Management System (LMS) Claroline pada AMIK DCC Bandar Lampung adalah seperti terlihat pada tabel 1. 3.3 Analisis Kebutuhan Proses Proses yang dibutuhkan dalam sistem e-learning AMIK DCC Bandar Lampung dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 1. Analisis Kebutuhan Data Nama Data AtributDescription Data Admin Id Admin, Nama,Alamat, email,telp, password Pengguna yang memiliki hak akses penuh terhadap sistem e-learning Dosen IdDosen, nama, alamat, email, notelp, password Pengguna yang mempunyai hak akses terhadap situs mata kuliah Mahasiswa IdMahasiswa, nama, alamat, email, notelp, password Pengguna yang memiliki hak akses untuk melihat, mendownload, menjawab latiha dan tugas untuk mata kuliah yang diikuti Kelas Idkelas, nama kelas, keterangan Identitas yang digunakan untuk pengelompokan pengguna (mahasiswa) berdasarkan kelas tertentu Materi kuliah IdMata kuliah, Nama Mata kuliah, SKS, Keterangan Identitas yang digunakan sebagai sumber belajar mahasiswa yang ada di e-learning Berita IdBerita, Judul, Isi Berita, Keterangan Menampilkan informasi yang ditampilkan oleh pengguna yang mempunyai hak akses dalam membuat berita Latihan IdLatihan, Judul, Keterangan Kegiatan yang digunakan sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa terhadap mata kuliah yang dipelajari Tugas idTugas, judul Tugas,Deskripsi Tugas, keterangan Aktifitas yang ditampilkan untuk mahasiswa dalam mengerjakan tugas kuliah Forum idForum, judul Forum, deskripsi Forum, keterangan Merupakan wadah untuk berkumpul sesama pengguna e-learning secara online. Tabel 2. Analisis Kebutuhan Proses Nama Proses Deskripsi Proses Data Input Aktor/User Autentifikasi Digunakan untuk masuk ke dalam sistem e-learning. Username, password Admin, Dosen, Mahasiswa Pengelolaan Account Digunakan untuk mengelola account pengguna dan pertanyaan berupa tambah, ubah, hapus dan simpan data. account user Admin, Dosen, Mahasiswa Melihat konten situs mata kuliah Digunakan untuk menampilkan konten situs mata kuliah Nama mata kuliah Admin, Dosen, Mahasiswa Pengelolaan situs mata kuliah Digunakan untuk mengelola data mata kuliah seperti isi deskripsi, buat agenda dan pengumuman,upload dokumen,buat latihan dan tugas,buat forum dan pertanyaan berupa tambah, ubah, hapus dan simpan data. Nama matakuliah, kode mata kuliah Admin, Dosen
8
Vol. 5 No. 1 Juni 2016
Techno Preneurship Jurnal Ilmiah Politeknik Piksi Input Serang Platform Administrasi Digunakan untuk mengelola data user, mata kuliah, platform konfigurasi dan pertanyaan berupa tambah, ubah, hapus dan simpan data. User, mata kuliah, konfigurasi Admin
3.4 Konfigurasi Jaringan Sistem e-learning yang akan dikembangkan memiliki konfigurasi jaringan komputer seperti pada gambar 2. 3.5 Perancangan Sistem Dalam perancangan model sistem e-learning ini pemodelannya menggunakan UML (Unified Modelling Language). UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah "bahasa" yang sudah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak serta dapat ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. UML (Unified Modelling Language) mendefinisikan dalam beberapa diagram, diantaranya ada 4 diagram yang akan dipakai dalam perancangan ini yaitu: use case diagram, class diagram, activity diagram dan sequence diagram. Use Case E-learning AMIK DCC Bandar Lampung seperti terlihat pada gambar 3.
Gambar 2. Konfigurasi Jaringan Gambar 3. Use Case E-learning AMIK DCC Bandar Lampung 3.6 Class Diagram Class Diagram adalah diagram yang menunjukkan kelas-kelas yang ada dari sebuah sistem dan hubungannya secara logika, Class diagram menggambarkan struktur statis dari sebuah sistem. Dan berikut adalah Class Diagram Sistem e-learning: Pada class diagram di atas terbentuk 5 class yaitu class Dosen, class login, class Kelas, class Mahasiswa, class Mata kuliah, di mana relasi yang terbentuk adalah sebagai berikut: a. Relasi antara class Admin dengan class Configurasi E-learning. Setiap 1 Admin dapat mengelola banyak Configurasi E-learning, dan 1 Configurasi E-learning hanya dikelola oleh 1 Admin. b. Relasi antara class Admin dengan class Account. Setiap Admin dapat mengelola banyak Account, 1 Account hanyak dapat dikelola oleh 1 Admin. c. Relasi antara class Admin dengan class Mata kuliah. Setiap Admin dapat mengelola lebih dari 1 situs mata kuliah, sedangkan 1 situs mata kuliah dapat di kelola oleh 1 Admin Vol. 5 No. 1 Juni 2016
9
Techno Preneurship Jurnal Ilmiah Politeknik Piksi Input Serang d. Relasi antara class dosen dengan class Account. Setiap Dosen hanya memiliki 1 account, dan setiap 1 account hanya bisa dimiliki oleh 1 Dosen. e. Relasi antara class Dosen dengan class Mata kuliah. Setiap dosen hanya dapat dapat mengelola lebih dari 1 mata kuliah, sedangkan 1 situs mata kuliah hanya dapat dikelola oleh 1 dosen. f. Relasi antara class Mahasiswa dengan class Acccount. Setiap mahasiswa hanya memiliki 1 Acccount, dan setiap 1 account hanya bisa dimiliki oleh 1 mahasiswa. g. Relasi antara class Mahasiswa dengan class Mata kuliah. Setiap mahasiswa hanya dapat memiliki 1 situs mata kuliah untuk setiap mata kuliah, sedangkan setiap 1 mata kuliah dapat dimiliki lebih dari 1 mahasiswa.
Gambar 4. Clas Diagram E-learning AMIK DCC Bandar Lampung
4.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Menjalankan Perangkat Lunak
Untuk menjalankan perangkat lunak di sudah terinstal di server local, dapat kita lakukan dengan cara mengakses http://localhost/claroline sesuai dengan pengaturan yang telah dilakukan pada saat melakukan instalasi perangkat lunak.
Gambar 5. Hirarki menu sistem e-learning 4.1.1 Login Admin Administrator merupakan pengguna yang mempunyai hak akses penuh terhadap sistem e-learning, semua pengaturan yang ada pada sistem elearning semuanya dilakukan oleh administrator. Adapun interface dari halaman administrator seperti yang terlihat dibawah ini. Gambar 6. Tampilan halaman login admin
4.1.2 Login Dosen Dosen merupakan pengguna sistem yang mempunyai hak akses untuk membuat situs mata kuliah yang akan diajarkan oleh mahasiswa. Selain itu, dosen juga memiliki hak akses untuk mengupload materi perkuliahan yang
10
Vol. 5 No. 1 Juni 2016
Techno Preneurship Jurnal Ilmiah Politeknik Piksi Input Serang akan diajarkan. Adapun tampilan halaman dosen seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini
Gambar 7. Tampilan halaman login dosen
Pada halaman utama dosen terdapat link untuk membuat situs mata kuliah yang diinginkan oleh dosen tersebut serta dapat menghapus daftar mata kuliah yang ingin dihapus pada daftar mata kuliah. 4.1.3 Mahasiswa Setelah pengguna melakukan login, pengguna dapat melihat konten yang dapat digunakan untuk menuju ke halaman yang dikehendaki, seperti melihat tampilan my desktop, ubah profil ku, my messages, manage my course dan melihat daftar mata kuliah yang telah diikuti. Adapun masingmasing tampilan dari halaman tersebut seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini. Gambar 8. Tampilan halaman login dosen
Halaman ini berfungsi untuk menampilkan situs mata kuliah yang dapat diakses oleh dosen dan mahasiswa selaku pengguna sistem e-learning. Tampilan dari halaman situs mata kuliah dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Pada halaman situs mata kuliah ini lah materi perkuliahan di dokumentasikan dalam bentuk media online yang dapat diakses dan di download oleh dosen dan mahasiswa. 5. KESIMPULAN a. Sistem pembelajaran berbasis online di AMIK DCC Bandar Lampung menggunakan software open source yaitu Claroline yang menggunakan Learning Management System (LMS). Hasil dari sistem pembelajaran online yang sudah dikembangkan terdiri dari 4 kategori matakuliah, meliputi Teori Komputer, Praktikum Komputer, Matakuliah Umum dan Bahasa Inggris. b. Perancangan sistem menggunakan Unified Modelling Language (UML) yang meliputi Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram. Sedangkan analisisnya menggunakan kerangka kerja dengan menggunakan Zachman Framework dimana Unified Modelling Language (UML) merupakan bagian dari Zachman Framework. DAFTAR PUSTAKA [1]
Agustianto.,
dkk,
2011, Zachman
Framework,
Universitas
Vol. 5 No. 1 Juni 2016
11
Techno Preneurship Jurnal Ilmiah Politeknik Piksi Input Serang Pendidikan Indonesia, http://www.scribd.com/doc/77547053/ZachmanFramework [2] Falahah., Rosmala, D., 2010, Penerapan Framework Zachman Pada Arsitektur Pengelolaan Data Operasional (Studi Kasus SBU Aircraft Services, PT. Dirgantara Indonesia), Yogyakarta, Prosiding SNATI, ISSN: 1907-5022 [3] Hariyanto, Wibowo. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh Menggunakan Elearning, Jakarta. Tanggal akses: 11 Juli 2014 [4] Imbar, V., R., Agustin, R., 2008, Analisis dan Pemodelan Enterprise Architecture PT. Indonesia Power UBP Kamojang Menggunakan Metode Zachman Framework, Bandung, Maranatha University Press.
12
Vol. 5 No. 1 Juni 2016