SUSTAINABLE DEVELOPMENT INDONESIA Oleh Emil Salim Universitas Padjajaran, Bandung, 20 Mei 2016
[email protected]
Human influence on the earth system is now so large, that a new geologic epoch (the Anthropocene) has begun. We now live in a “Full World”
Business as usual is not an option
PLANETARY BOUNDARIES: THERE ARE FUNDAMENTAL ECOLOGICAL CONSTRAINTS Rockström, J., et al. 2009. A safe operating space for humanity. Nature 461:472475 Steffen, W., J. Rockström, and R. Costanza. 2011. How Defining Planetary Boundaries Can Transform Our Approach to Growth. Solutions. Vol 2, No. 3, May 2011
The Sustainable and Desirable “doughnut” health education Elements community fairness of well-being food & Qualitysecurity of identity energy Life ecoservices freedom water
income
leisure
participation
(after: K. Raworth. 2012. A safe and just space for humanity: can we live within the doughnut? Oxfam International)
UN Sustainable Development Goals (SDGs) TRANSFORMING OUR WORLD: THE 2030 AGENDA FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT
Overarching Goal: A prosperous, high quality of life that is equitably shared and sustainable
Sustainable Scale: Staying within planetary boundaries
6. Water and 13. Urgent 14. Conserve15. Conserve sanitation for all action on marine terrestrial climate change ecosystems ecosystems
Natural Capital/Ecosy stem Services
Fair Distribution: Protecting capabilities for flourishing
Efficient Allocation:
Social Capital/Comm unity (Surveys)
Building a living economy
17.
4. Ensure 5. Achieve 10. Reduce 16. Promote Strengthen poverty2. End hunger 3. Ensure healthy lives forequitable qualitygender equalityinequality within justice and global for all for all accountable and among education for all all partnerships institutions countries
1. End
Net Economic Contribution (GPI 2.0)
7. Ensure access to sustainable energy
8.
Ecological Economics Framework
Promote 9. Build inclusive resilient economic infrastructure prosperity
11. Build resilient and sustainable cities
12.
Ensure sustainable consumption patterns
UN SDG’s
167 Targets 300+ Indicators The relationship of the 17 UN Sustainable Development Goals (SDGs) to the framework of ecological economics and the overarching goal of a sustainable, equitable and prosperous system.
7
8
9
10
11
Defining Green Growth .
Sustained economic growth support broad-based people-centered development. Inclusive and equitable growth for the benefit of all segments of society including the poor and marginalized groups Social, economic and environmental resilience builds capacity for maintaining or restoring economic, financial, social, and environmental stability in the face of shocks. Healthy and productive ecosystems providing services sustains natural capital which normally supply a continuous flow of benefits in the form of ecosystem services. Greenhouse gas emission reduction importance of low-carbon growth to mitigate climate change while simultaneously improving energy security.
MENUJU INDONESIA 2045 1. Sejak 1985 Indonesia dgn GDP per capita US$ 4,790 (1990 Purchasing Power Parity) hingga 2010 bertengger pada “Lower Middle Income trap” dgn rata2 pertumbuhan 3,9% setahun 2000 – 2010; 2. GDP per capita rata2 harus tumbuh dgn 14,8% setahun untuk mencapai “Upper Middle income Country” dengan US$ 7.250 rata2 GDP per capita nanti; 3. Hambatan pokok dalam memacu pembangunan ekonomi Indonesia adalah ketertinggalan dalam pengembangan infrastruktur ekonomi (prasarana angkutan darat, laut, udara, energi, air dll) serta infrastruktur sosial (pendidikan, kesehatan, pengembangan SDM);
TANTANGAN MASA DEPAN 1. Pengembangan infrastruktur Indonesia perlu perhitungkan perobahan tatanan global masa depan, terutama dalam lalu-lintas antar samudra Hindia & Pacific; 2. Posisi Indonesia sebagai negara dgn 13.466 pulau dan SDA dan SDM yg unik lokal, memerlukan pembangunan yang menyebar memanfaatkan kekhasan daerah; 3. Dampak perobahan iklim membawa kelangkaan pada air tawar dan naiknya permukaan laut sehingga perlu mengembangan “solusi engineering” mengatasinya; 4. Jumlah penduduk naik dari 237 juta (2010) ke 460 juta (2045) dgn ”bonus demografi” dependency ratio rendah menjadi modal positif pembangunan;
PERUBAHAN SIKAP MENDASAR TENTANG POSISI STRATEGIS GEOGRAFI MARITIME ARCHIPELAGO NKRI TERHADAP DUNIA
INDONESIA SALAH SATU PUSAT SIMPUL PELAYARAN DUNIA
JALUR SUTERA
Jalan Sutra Ekonomi dan Jalur Sutra Maritim Abad Ke-21 AIIB (Asian Infrastructure International Bank)
Jalan Sutra Ekonomi dan Jalur Sutra modern Maritim Abad Ke-21
INFRASTRUKTUR MARITIM 1. Episentrum ekonomi global cendrung beralih ke kawasan Asia (RRT, India, ASEAN, Asia Timur) dalam dasawarsa menjelang 2045 sehingga berimbas pd RI; 2. Karena keterbatasan ruang, maka overflow pelabuhan Singapura terbuka utk ditampung di Indonesia, khusus Jakarta Raya, yg perlu tumbuh sebagai “Ibu Kota yang diperluas ke kawasan utara”; 3. “Indian Ocean Regional Association” mempunyai peluang dengan tumbuhnya “jalan sutera” RRT dan membuka pantai barat RI. Kendala adalah ancaman tsunami;
MEMBENDUNG NAIKNYA MUKA LAUT 1. Perubahan iklim menaikkan muka-laut dan mengancam pantai rendah Indonesia, seperti Jakarta bagian Utara. Perlu dibangun “giant sea wall” membendung naiknya muka laut, sekaligus lancarkan arus sungai yg endapan-nya digunakan utk reklamasi tanah dan membangun danau air tawar. Tanah reklamasi seluas 5.700 ha bisa menampung “extension IbuKota Negara”, bangun pelabuhan samudra dan udara baru; 2. Banjir Semarang bisa diatasi dgn “giant sea wall” sekali-gus reklamasi lahan utk infrastruktur dan danau air tawar; 3. Secara selektif pola ini diterapkan mengatasi kebutuhan air tawar dgn pola bendung kenaikan muka laut dan gunakan endapan sungai utk reklamasi pantai Jawa utara utk lahan keperluan publik sebagai pendongkrak pembangunan;
Peta Geologi Pulau Jawa (Van Bemellen 1943) 1. 2. 3. 4. 5.
Arus Samudra Pacifik ke Samudra Hindia antara Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera (seperti Corong) è Arus barat Arus barat, membuat lebar pantai utara Jawa Tengah lebih tipis dibandingkan Jawa Barat dan Jawa Timur Arus barat membuat Gunung muria bersatu dengan Jawa Pelabuhan purba Semarang è307 armada Ceng Ho, 69 Jung PxL=120x50m’, http://id.wikipedia.org/wiki/Cheng_Ho Lebar Kali Garang= 1000 m dengan kedalaman sungai 50 m (tempat berlindung armada Ceng Hoo dari hantaman arus barat è Nelayan Pantura Jawa Tengah melakukan hal yang sama 6. Endapan/sedimentasi –tanah muda, mengalami penurunan è Banjir dan rob
Daratan baru akibat endapan/sedimentasi -tanah muda (reklamasi alami, dulunya laut)
ARUS BARAT
è 5 : 1 PELABUHAN PURBA SEMARANG
KALI GARANG
Fenomena Global Warming dan Climate Change TAHUN 2100
DARATAN YANG HILANG KENAIKAN PERMUKAAN LAUT
Luas P. Jawa=129.438,28 km2 TAHUN 2050
TAHUN 2010
(Prediksi kenaikan permukaan laut) dan Luas daratan yang hilang di Indonesia (garis merah)
PERENCANAAN RUANG & TANAH Pembangunan infrastruktur terhambat oleh “sulitnya lahan” sehingga perlu diusahakan: 1. Reklamasi lahan dgn endapan sungai dan membendung kenaikan muka air laut akibat perobahan iklim; 2. Memungkinkan penduduk pemilik lahan (kelompok adat, warga setempat) menjadi “pemegang saham proyek” dgn nilai lahan sebagai harga-sahamnya. Pola ini bisa digabungkan dengan membangun sistem “Land-banks”; 3. Perlu disusun Rencana Tata-Ruang Pulau, provinsi, kabupaten sebagai arahan proyek pembangunan ditopang pengembangan infrastruktur kawasan ekonomi khusus, kawasan industri serta simpul2 konektifitas;
KONEKTIFITAS ANTAR KAWASAN 1. Perencanaan kawasan2 perlu ditopang oleh jejaring infrastruktur yg mengembangkan keterkaitan antara sentra produksi dengan sentra pemasaran oleh jejaring sarana konektifitas modern dan effisien; 2. Urgen dikembangkan sumber daya manusia menopang pola pembangunan berkelanjutan mencakup segi ekonomi, sosial, ekologi; 3. Oleh karena dalam dinamika kegiatan ini segi pembiayaan sangat strategis, maka menonjol kebutuhan membangun lembaga pembiayaan infrastruktur khusus untuk pemerataan pembangunan antar daerah;
GINI RASIO INDONESIA
PETA KERENTANAN PANGAN
JEJAK TAPAK EKOLOGI NUSANTARA
TIGA JALUR SUSTAINABLE DEVELOPMENT 1. Pola Sustainable Development mencakup 3 dimensi: (1) Pembangunan ekonomi terpenuhinya “basic needs” pangan dan air; (2) pembangunan berkeadilan sosial dgn mengecilnya ukuran ketimpangan gini rasio; (3) pembangunan dgn kerusakan (jejak) tapak lingkungan se-kecil2nya agar sumber daya lingkungan menopang peri kehidupan generasi demi generasi; 2. “Sustainable Development Center Universitas Padjajaran” diusulkan mengkaji secara ilmiah obyektif kebijakan mengisi ke-tiga2 dimensi pembangunan berkelanjutan dgn memperhatikan ketimpangan pembangunan, persebaran kerentanan pangan dan ambang-batas daya dukung lingkungan mendorong pembangunan keluar dari “Middle income Trap” untuk masuk ke “High Income Country”di tahun 2045;
INDUSTRI MASA DEPAN § Perkembangan “artificial intelligence”melahirkan prakarsa & pola fikir kreatif, seperti “nano”, “design thinking”, “bio-mimicry” yg melahirkan industri berbasis “creative innovative”; § “Science, Technology, Engineering, Mathematics dibalut Social Sciences menjadi wahana industri innovatif; § Perkembangan ini ditopang oleh generasi digital dan proses interaksi global yg memungkinkan alih dan pengembangan ilmu innovatif teknologi; § Bentuk organisasinya mencakup “industri besar, sedang mapun mikro” 28
ASEAN ECONOMIC COMMUNITY § AEC = pasar dan basis produksi tunggal dgn unsur2: “free flow of goods, services, investment, capital and skilled labor” agar mampu bersaing di dunia; § Untuk ini perlu perobahan paradigma dan outlook kita menjadikan kawasan ASEAN melengkapi produksi industri, perdagangan dan teknologi Indonesia; § ASEAN menjadi bagian dari proses produksi industri dan perdagangan kita. Sehingga tekanan diberikan pada “intra-industry development” ditopang oleh industri dan perdagangan kita; 29
ROAD-MAP INDUSTRIALISASI 2016-2045 § Menaikkan kualitas Generasi Muda Digital berkat “dividen demografi” diwujudkan dgn pola edukasi STEMS menaikkan produktifitas Industri Manufaktur, Mikro & Kecil dan Industri Kreatif meningkatkan daya saing bangsa; § Produk sumber daya alam unggulan jadi sasaran Industri Mikro Kecil di setiap daerah dgn pendekatan “kluster”; § Industri Manufaktur berorientasi pada pengembangan intra-industry ASEAN melalui intra-regional trade. § Trans-Pacific Partnership punya ikatan non-trade (intellectual property rights, dispute settlements, labor arragements, agricultural reteructions) yg merugikan RI sehingga sebaiknhya ditolak dan kita pusatkan pada usaha memimpin efektif kerjasama ekonomi ASEAN . 30
31
SELAMATKAN GENERASI MUDA UNTUK INDONESIA MAJU 2045 1. Tahun 1900-han lahirkan Generasi Soekarno-Hatta yg pa-
da usia “kepala-empat” menegakkan Indonesia Merdeka; 2. Tahun 2000-han lahir Generasi Bonus Demografi membawa RI Panca-Sila ke pintu-gerbang Negara Makmur Ekonomi, Adil Sosial, Lestari Lingkungan di tahun 2045; 3. Untuk ini Generasi Muda tahun 2000-han harus cerdas kuasai Science-Technology-Engineering-MathemticsSocial Sciences menanggapi tantangan pembangunan nasional dan global abad ke-21 ini; 4. Prasyarat utama adalah agar Generasi Muda tahun 2000han ini sehat jasmani-rohani bebas dari godaan korupsi materi dan adiktif drug rokok nikotin-ke-narkoba;
REFERENSI 1. Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian & Global Green Growth Institute, Review of “Green Growth Assessment and Extended-Cost-BenefitAnalysis”, Maret 10, 2016; 2. Emil Salim dkk “Population Dynamics and Sustainable Development”, UNFPA Jakarta, 2015; 3. UN-SDG, The Global Goals, New York, 2015; 4. J. Felipe, Middle Income Trap, paper Asian Development Bank,2012, 5. Bambang Widianto, Deputy Kemiskinan Staf Wakil Presiden, Laporan kemiskinan, 2015; 6. Suyanto, “Artificial Intelligence”, Informatika Bandung 2014; 7. John Wirawan, Bendungan Teluk Jakarta dan Surabaya termasuk slides gambar, Ecolmantech, 2016 dan Prof.Dr. Sri Hardjoko Wirjomantoro, email paper, Mei 2016, Ecolmantech;