FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN FASILITAS EFILLING OLEH WAJIB PAJAK SEBAGAI SARANA PENYAMPAIAN SPT MASA SECARA ONLINE DAN REALTIME (Studi empiris Pada Wajib Pajak Badan di KPP Madya Jakarta Pusat)
Emil Salim Mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Dwi Fitri Puspa Yeasy Darmayanti Dosen Tetap Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Jl. Maransi, Aia Pacah Padang Sumatera Barat, Indonesia Abstrak
This study aims to investigate the factors that influenced the behavioral intensity taxpayer for using e-filling as online and real time . The study uses primary data to the staff who work in the company tax that use e - filling systems listed in the KPP Madya Central Jakarta as an object of research . The study population at 267 companies . Based Slovin formula and by using simple random sampling technique samples are 72 company . The result showed that Perceived Usefulness, Readiness Technology Taxpayers Information and Experience dot not significantly influence to Behavioral Intensity For The E-Filing Usage, but perceived ease of use and Security and Privacy significantly influence to behavioral intensity for the e-filing usage.
Keywords : Behavioral Intensity For The E-Filling Usage, Perceived Usefulness , Ease Perceived of Use , Security and Privacy , Readiness Technology Taxpayers Information and Experience. 1.
Latar Belakang Pajak merupakan kontribusi wajib
Tabel 1.1 Tahun
Wajib Pajak Badan
2011 2012
1.023 994
kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
Jumlah Pengguna efilling 146 267
Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Pusat
Walaupun
banyak
manfaat
yang
digunakan untuk keperluan negara untuk
dapat dirasakan oleh Wajib Pajak, tidak
kemakmuran rakyat (Pajak menurut pasal 1
semua Wajib Pajak yang mau memanfaatkan
angka 1 undang-undang no. 28 tahun 2007).
fasilitas e-filling. Hal ini dapat dilihat dari 1
Tabel 1.1 yang menjelaskan fenomena terkait
Kegunaan atau manfaat e-filling yang
masih tingginya perbandingan antara jumlah
dirasakan oleh Wajib Pajak yaitu Wajib
Wajib Pajak Badan dengan Wajib Pajak
Pajak tidak perlu mencetak lampiran SPT
Badan yang menggunakan e-filling.
yang jumlahnya sangat banyak, sehingga
Fajar (2007) mengatakan penggunaan e-filling dapat menghindari persinggungan
Wajib Pajak dapat menghemat waktu dan biaya (Fajar, 2007).
atau contact person antara Wajib Pajak dengan petugas pajak menimbulkan
yang
Korupsi,
berpotensi
Koalisi,
dan
Penelitian
ini
mengacu
pada
penelitian yang dilakukan oleh Desmayanti (2012)
tentang
faktor-faktor
yang
Nepotisme (KKN). Seperti kasus yang
mempengaruhi penggunaan fasilitas e-filling
terjadi
oleh
pada
mendapat
Gayus
Pajak
sebagai
sarana
kerekeningnya, dikutip dari republika.co.id
realtime. Perbedaan penelitian ini dengan
“Pada tahun 2009 Gayus dijerat hukum
penelitian yang dilakukan oleh Desmayanti
karena menerima uang suap dari perusahaan
(2012) adalah adanya penambahan variabel
yang menginginkan pengurangan terhadap
pengalaman
beban pajaknya” kasus yang sama juga
penelitian Susanto (2011) dan Wiyono
dilakukan oleh Suhertanto pada tahun 2010
(2008).
di PT. Putra Mapan Sentosa di Surabaya
menghilangkan variable kerumitan karena
seperti yang dijelaskan dalam Koran nasional
telah adanya variabel kemudahan yang
Regional Kompas (2010) yang menjelaskan
bermakna sama.
tersangka
lainnya
bersama telah
25
Wajib
penyampaian SPT masa secara online dan
Suhertanto
dana
yang miliar
bahwa
aliran
Tambunan
yang
Dalam
berdasarkan
penelitian
ini
pada
juga
Sembilan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
berkomplot
menjawab pertanyaa peneliti yaitu Apakah
melakukan pemalsuan validasi pajak atau
persepsi kegunaan,
laporan pembayaran pajak dengan tiga
penggunaan, keamanan dan kerahasiaan,
modus yaitu yang pertama dengan mengganti
tingkat kesiapan teknologi informasi wajib
nama dan alamat Wajib Pajak sehingga sulit
pajak,
dideteksi. Kedua, pembayaran pajak tidak
terhadap
sesuai dengan modul penerimanaa pajak
penggunaan
negara dan ketiga menghapus data Wajib
penelitian
Pajak. Dengan banyaknya kasus ini maka
faktoryang dapat mempengaruhi penggunaan
Dirjen Pajak harus memperbaiki sistem
fasilitas e-filing oleh wajib pajak sehingga
perpajakan yang ada.
dapat dijadikan acuan bagi perusahaan yang
dan
persepsi kemudahan
pengalaman intensitas e-filling ini
akan
berpengaruh
perilaku ?
sehingga
ditemukan
dalam hasil faktor-
2
akan menggunakan e-filing atau bagi dirjen
integrasi teknologi. Faktor pertama adalah
pajak untuk memperbaiki sistem e-filing.
persepsi kegunaan (usefulness). Sedangkan
Artikel ini dibagi ke beberapa bagian yaitu
faktor kedua adalah persepsi kemudahan
latar belakang, Landasan teori dan penurunan
dalam penggunaan teknologi (ease of use).
hipotesis, metodologi penelitian , hasil dan
Dalam
pembahasan, dan kesimpulan dan saran.
sebagai dasar hipotesis pertama dan kedua
Pembahasan selanjutnya adalah landasan
yaitu
teori dan Penurunan hipotesis.
kemudahan kegunaan teknologi informasi
2.
Teori dan Penurunan Hipotesis
yang akan mempengaruhi sikap individu
2.1
Landasan Teori
terhadap penggunaan teknologi informasi
berniat
(TAM) Technology adalah
Acceptance suatu
informasi
untuk
intensitas.
model
teknologi
menggunakan pekerjaan
menerima
teknologi
individual
digunakan
dam
persepsi
menggunakan
secara
teknologi
berkelanjutan
atau
2.1.2 Task Technology Fit (TTF)
dan
Teori Task Technology Fit (TTF)
dalam
dikembangkan oleh Goodhue dan Thompson
(Davis,
(1995). TTF merupakan tingkat dimana
tersebut
pengguna
TAM
kegunaan
untuk
Model
memprediksi dan menjelaskan bagaimana pengguna
persepsi
ini
dan akan menentukan apakah individu
2.1.1 Technology Acceptance Model
(TAM)
penelitian
2000). Tujuan dari Technology Acceptance
teknologi
Model (TAM) ini adalah untuk menjelaskan
pelaksanaan
sikap individu terhadap penggunaan suatu
jabatan. Model ini mengindikasikan bahwa
teknologi. Sikap individu atau reaksi yang
kinerja
muncul dari penerimaan teknologi tersebut
teknologi menyediakan fitur dan dukungan
dapat bermacam-macam diantaranya dapat
yang tepat dikaitkan dengan tugas. Contoh:
digambarkan dengan intensitas atau tingkat
sistem e-filling yang memiliki fungsi sebagai
penggunaan teknologi tersebut. Penerimaan
sarana pelaporan pajak dapat membantu
pengguna teknologi informasi merupakan
kewajiban Wajib Pajak dalam melaporkan
faktor
pajak secara online dan realtime.
penting
pemanfaatan
dalam sistem
penggunaan informasi
dan yang
dikembangkan.
membantu
tugas-tugasnya
akan
meningkat
Goodhue menyatakan
individu atau
ketika
dalam tugas
sebuah
dan
Thomson
(1995)
bahwa
pemakai
akan
Teori Technology Acceptance Model
memberikan nilai evaluasi yang positif tidak
(TAM) mendeskripsikan bahwa terdapat dua
hanya karena karakteristik sistem yang
faktor yang secara dominan mempengaruhi
melekat, tetapi lebih pada sejauh mana
3
sistem dapat memenuhi kebutuhan tugas pemakai.
Dalam
penelitian
ini
Theory of Planned Behavior (TPB)
Task
merupakan pengembangan lebih lanjut dari
Technology Fit (TTF) dijadikan sebagai
Theory of Reasoned Action (TRA) Ajzen
dasar hipotesis pertama dimana Wajib Pajak
(1991) menambahkan konstruk yang belum
akan menggunakan sistem e-filling karena
ada dalam TRA, yaitu persepsi kontrol
sistem e-filling tersebut dapat memberikan
keprilakuan (perceived behavioral control).
manfaat yang positif bagi para wajib pajak
Dimana menurut Susanto (2011) variabel ini
sehingga persepsi kegunaan berpengaruh
ditambahkan untuk memahami keterbatasan
terhadap penggunaan sistem e-filling secara
yang
berkelanjutan (intensitas). Task Technology
melakukan perilaku tertentu.
Fit (TTF) juga diggunakan sebagai hipotesis
dimiliki
individu
dalam
rangka
Individu akan memutuskan untuk
yang ketiga yaitu tingkat keamanan dan
menggunakan
kerahasiaan yang dapat memberikan manfaat
keterampilan dan kemampuan yang dimiliki
positif dalam penggunaan e-filling sehingga
individu serta mampu mengatasi kesulitan
berpengaruh terhadap perilaku Wajib Pajak
yang menghambat pelaksanaan perilaku.
untuk
Sebaliknya jika individu tidak mempunyai
menggunakan
e-filling
secara
e-filling
jika
didasari
berkelanjutan.
keterampilan dan pengetahuan, serta tidak
2.1.3 Theory of Planned Behavior (TPB)
mampu mengatasi kesulitan atau kerumitan
Theory of Planned Behavior (TPB)
yang menghambat
atau teori perilaku terencana merupakan teori
maka
yang mencakup tiga hal yaitu pertama,
menggunakan e-filling, sehingga tidak ada
keyakinan tentang kemungkinan hasil dan
pula penggunaan berkelanjutan atau secara
evaluasi dari perilaku tersebut (behavioral
intensitas.
beliefs). Kedua keyakinan tentang norma yang
diharapkan
tidak
akan
Dalam penelitian ini TPB digunakan sebagai dasar hipotesis keempat dimana
(normative
setiap individu yang memiliki keyakinan dan
beliefs). ketiga keyakinan tentang adanya
siap menerima teknologi informasi akan
faktor
memutuskan untuk menggunakannya secara
harapan
yang
dapat
motivasi
tersebut
untuk
memenuhi
dan
individu
pelaksanaan perilaku
tersebut
mendukung
atau
menghalangi perilaku dan kesadaran akan
berkelanjutan
kekuatan faktor tersebut (control beliefs).
behavioral beliefs.
control
2.1.4 Theory of Reasoned Action (TRA)
beliefs
menimbulkan
kontrol
terhadap perilaku tersebut (Ajzen, 1991).
ini
dilihat
dari
faktor
Theory of Reasoned Action (TRA) yaitu sikap yang mempengaruhi perilaku
4
lewat suatu proses pengambilan keputusan
Pajak dapat
yang teliti dan beralasan dan dampaknya
internet
hanya terbatas pada tiga hal yaitu pertama,
sedangkan kata realtime berarti bahwa
prilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap
konfirmasi dari Direktorat Jenderal Pajak
umum tapi oleh sikap yang spesifik terhadap
(DJP) dapat diperoleh saat itu juga apabila
sesuatu. Kedua, perilaku dipengaruhi tidak
data-data Surat Pemberitahuan (SPT) yang
hanya oleh sikap tapi juga norma-norma
diisi dengan lengkap dan benar telah sampai
objektif yaitu keyakinan kita mengenai apa
dikirim secara elektronik.
yang orang lain inginkan agar kita perbuat.
2.1.6 User E-filling
Ketiga,
sikap
terhadap
suatu
melaporkan pajak
dimana
melalui
saja dan kapan
saja,
perilaku
Pengguna sistem e-filling (User e-
bersama norma-norma subjektif membentuk
filling) yang ditetapkan oleh Direktorat
niat berprilaku tertentu (Ajzen dan Fisbein,
Jenderal
1980).
sebagaimana
Pajak
adalah
dijelaskan
Wajib dalam
Pajak, Undang-
Theory of Reasoned Action (TRA)
Undang No. 28 tahun 2007 yang merupakan
dalam penelitian ini digunakan sebagai dasar
perubahan ketiga atas Undang- Undang No.
hipotesis kelima dimana asumsi dasar yang
6 tahun 1983 tentang “Ketentuan Umum dan
disusun pada teori ini adalah bahwa manusia
Tata Cara Perpajakan”. Wajib Pajak adalah
berperilaku dengan cara yang sadar dan
orang pribadi atau badan, meliputi pembayar
mempertimbangkan segala informasi yang
pajak, pemotong pajak dan pemunggut pajak,
tersedia. Sehingga semakin berpengalaman
yang
seseorang
perpajakan
dalam
menggunakan e-filling
mempunyai
hak
sesuai
dan
kewajiban
dengan
ketentuan
maka akan semakin berminat menggunakan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
e-filling.
Menurut Waluyo (2011) Wajib Pajak
2.1.5 E-filling
dibedakan menjadi tiga yaitu : Wajib Pajak
E-filling
adalah
suatu
cara
Pribadi, Wajib Pajak Badan dan Wajib Pajak
penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT)
Bendaharawan
baik SPT Masa maupun SPT Tahunan atau
2.2
Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan
2.2.1 Persepsi Kegunaan
Penurunan Hiotesis
oleh Orang Pribadi maupun Badan ke
Untuk meningkatkan kinerja dari
Direktorat Jenderal Pajak yang dilakukan
individu dalam pengunaan sistem informasi
secara online dan realtime melalui Penyedia
yang akan menimbulkan manfaat diperlukan
Jasa Aplikasi atau Application Service
persepsi
Provider (ASP). Online berarti bahwa Wajib
menjelaskan
kegunaan. bahwa
Wiyono persepsi
(2008) kegunaan
5
merupakan persepsi terhadap kemanfaatan
dalam Shomad, 2013). Menurut Tjini dan
didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana
Baridwan
penggunaan suatu teknologi dipercaya akan
kemudahan
mendatangkan manfaat bagi orang yang
seseorang dimana dalam penggunaan suatu
menggunakannya.
teknologi dapat dengan mudah digunakan
Wiyono (2008) dan Dewi (2009)
signifikan
positif
terhadap
mengatakan
merupakan
Persepsi
kepercayaan
dan di pahami.
menyimpulkan bahwa persepsi kegunaan berpengaruh
(2010)
Menurut Amijaya (2010) persepsi kemudahan
ini
akan
berdampak
pada
minat perilaku untuk menggunakan e-filling.
perilaku, yaitu semakin tinggi persepsi
Desmayanti (2012) menyimpulkan bahwa
seseorang tentang kemudahan menggunakan
persepsi kegunaan berpengaruh signifikan
sistem,
positif terhadap intensitas perilaku dalam
pemanfaatan teknologi informasi. Davis
penggunaan e-filling pada Wajib Pajak di
(2000) Persepsi tentang kemudahan dalam
Semarang.
penggunaan sebuah teknologi didefenisikan
Hasil
yang
sama
juga
semakin
tinggi
dimana
tingkat
disimpulkan oleh Susanto (2011) yaitu
sebagai
suatu
persepsi kegunaan berpengaruh signifikan
percaya
bahwa sistem teknologi dapat
positif terhadap intensitas perilaku dalam
dengan mudah dipahami dan digunakan.
penggunaan e-filling.
ukuran
pula
individu
Studi yang dilakukan Wiyono (2008)
Dapat diambil kesimpulan bahwa
menunjukkan
hasil
bahwa
Persepsi
semakin Wajib Pajak mempersepsikan e-
kemudahan berpengaruh signifikan terhadap
filling
(manfaat)
sikap dan persepsi kegunaan. Studi yang
terhadap peningkatan produktivitas maka,
dilakukan oleh Dewi (2009) menyimpulkan
Wajib Pajak akan terus menggunakan e-
bahwa persepsi kemudahan mempengaruhi
filling. Berdasarkan uraian diatas, maka
minat terhadap penggunaan e-filling. Hal
hipotesis penelitian ini sebagai berikut :
yang sama juga terbukti dalam penelitian
H1
Persepsi Kegunaan tidak berpengaruh
Desmayanti
terhadap Intensitas Perilaku Dalam
kemudahan berpengaruh signifikan positif
Penggunaan E-filling.
terhadap
memberikan
kegunaan
2.2.2 Persepsi Kemudahan Penggunaan Kemudahan
penggunaan
(2012)
intensitas
bahwa
perilaku
persepsi
dalam
penggunaan e-filling. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Susanto
didefinisikan sebagai sejauhmana seseorang
(2011)
menyimpulkan
percaya bahwa menggunakan suatu teknologi
kemudahan berpengaruh signifikan positif
akan bebas dari usaha (Hartono, 2007:114
terhadap
intensitas
bahwa
perilaku
persepsi
dalam
6
penggunaan
e-filling.Berdasarkan
uraian
uraian diatas,
maka diajukan
diatas, maka diajukan hipotesis penelitian
penelitian sebagaiberikut:
sebagai berikut :
H3
H2
Persepsi
Kemudahan
berpengaruh Intensitas
Penggunaan
positif
terhadap
Perilaku
Dalam
Penggunaan E-filling.
Keamanan
dan
berpengaruh Intensitas
hipotesis
Kerahasiaan
positif
terhadap
Perilaku
Dalam
Penggunaan E-filling. 2.2.4 Kesiapan Teknologi Infromasi Wajib
2.2.3 Keamanan dan Kerahasiaan
Pajak
Hamlet dan Strube (2000), keamanan
Teknologi Informasi (TI) merupakan
berarti bahwa penggunaan Sistem Informasi
sekumpulan
(SI) itu aman, resiko kehilangan data atau
oraganisasi, peran penggunaannya, serta
informasi sangat kecil, dan resiko pencurian
manajemen yang menjalankannya (Ismanto,
rendah. Sedangkan kerahasiaan berarti segala
2010).
hal yang berkaitan dengan informasi pribadi
terdapat empat faktor yang mempengaruhi
pengguna terjamin kerahasiaannya.
kesiapan teknologi (tecnology readiness),
Pikkarainen, et al. (2004) dalam
yaitu
Lai
sumber
(2008)
keyakinan
Desmayanti (2012) meneliti faktor-faktor
(innovativeness),
yang
(discomfort),
mempengaruhi
penerimaan
sistem
technology di Finlandia serta menghasilkan
terhadap
penerimaan
informasi
mengatakan
bahwa
(optism), ketidak
dan
inovasi nyamanan
ketidak
amanan
(insecurity).
bahwa Keamanan dan Kerahasiaan memiliki pengaruh
daya
Penelitian
yang
dilakukan
oleh
sistem
Desmayanti (2012) menyimpulkan bahwa
Teknologi. Didukung penelitian Poon (2008)
Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak
yang menyimpulkan bahwa keamanan dan
berpengaruh
Kerahasiaan berpengaruh positif terhadap
Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan e-
tingkat penggunaan Teknologi. Sedangkan
filling. Berdasarkan uraian diatas, maka
penelitian yang dilakukan Dewi (2009)
diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:
Keamanan dan Kerahasiaan berpengaruh
H4
negatif terhadap minat pengguna e-filling. Penelitian
yang
dilakuan
oleh
Desmayanti (2012) menyimpulkan bahwa keamanan dan kerahasiaan
berpengaruh
signifikan positif terhadap Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan e-filling. Berdasarkan
signifikan
positif
terhadap
Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak tidak berpengaruh terhadap Intensitas
Perilaku
Dalam
Penggunaan E-filling. 2.2.5 Pengalaman Menggunakan Ketika
seorang
pengguna
(user) pernah menggunakan TI sebelumnya,
7
maka dia akan dapat
mengevaluasinya
melalui e-filling di KPP Madya Jakarta Pusat
sehingga user dapat memutuskan apakah dia
pada tahun 2012. Jumlah perusahaan yang
akan berminat
menggunakan e-filling dalam melaporkan
untuk menggunakan TI
dimasa depan (Dewi, 2009). Susanto (2011)
SPT masanya sejumlah 267 perusahaan.
mengatakan prilaku penerimaan Wajib Pajak
Pada
penelitian
ini
proses
terhadap e-filling dapat berbentuk keinginan
pengambilan sampel menggunakan rumus
untuk menggunakannya dimasa depan atau
slovin dengan jumlah staf perpajakan yang
bagi Wajib Pajak yang telah berpengalaman
dijadikan
menggunkan e-filling berkeinginan untuk
Pengumpulan sampel menggunakan teknik
terus melanjutkan penggunaannya saat ini
Simple random sampling
dan dimasa yang akan datang. Pratama
sampel
Metode
diketahui
analisis
72
yang
orang.
digunakan
(2008) melaporkan bahwa ada hubungan
adalah Uji Vaiditas dan Reliabilitas, serta
kuat antara seseorang yang mempunyai
digunakan distribusi frekuensi Analisa ini
pengalaman terhadap suatu teknologi dan
bermaksud
perilakunya terhadap teknologi yang mirip.
karakteristik dari masing-masing variabel
Sugihanti
bahwa
penelitian. Untuk mendapatkan rata-rata skor
Pengalaman tidak berpengaruh signifikan
masing-masing indikatornya dan pertanyaan-
positif terhadap Minat Perilaku Penggunaan
pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner
e-filling. Sejalan dengan penelitian yang
dipakai
dilakukan
sebagai berikut :
(2011)
oleh
menemukan
Susanto
(2011),
yang
menyimpulkan bahwa pengalaman tidak
rumus.
uraian diatas,
Berdasarkan
maka diajukan
hipotesis
penelitian sebagai berikut: H5
Menggunakan
berpengaruh
terhadap
Dalam
tidak
Intensitas
Penggunaan
ƒss = Jumlah responden yang menjawab Sangat Setuju ƒs = Jumlah responden yang menjawab Setuju ƒTs= Jumlah responden yang menjawab Tidak Setuju ƒsTs= Jumlah responden yang menjawab Sagat Tidak Setuju
Sedangkan untuk mencari tingkat
rumus sebagai berikut :
METODE PENELITIAN
perpajakan
Dimana :
pencapaian jawaban responden digunakan
Populasi dalam penelitian ini adalah staf
yaitu
Jumlah Responden (N)
E-
filling. 3.
(2010)
ƒN= Jumlah responden yang menjawab Netral
Pengalaman
Perilaku
Arikunto
mengambarkan
Rata-rata skor = (5.ƒss) + (4.ƒs) + (3.ƒn) + (2.ƒTs) + (1.ƒsTs
berpengaruh signifikan terhadap intrnsitas prilaku penggunaan e-filling.
untuk
yang
bekerja
pada
TCR =
rata rataskor 5
x 100
perusahaan yang melaporkan SPT Masa 8
Dimana :
4.
TCR = tingkat Pencapaian jawaban
Tabel 4.1 Pengiriman dan Tingkat Pengembalian Kuisioner
responden Adapun pencapaian
kriteria
responden
nilai
tingkat
(TCR)
Keterangan
dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
Kuesioner yang
= Sangat Tinggi
Kuesioner yang tidak
= Tinggi
55,99%
Kuesioner yang dapat
4
5,55
68
95
digunakan Sumber: Hasil Pengolahan Kuisioner
= Kurang
Alat Uji data yang digunakan adalah Uji
100
bisa digunakan
= Cukup Tinggi
d) Jika TCR berkisaran antara 0 –
72
dikembalikan responden
c) Jika TCR berkisaran antara 56% 65,99%
72
Persentase (%) 100
disebarkan
b) Jika TCR berkisaran antara 66% 80,99%
Jumlah
Kuesioner yang
a) Jika TCR berkisaran antara 81% 100%
HASIL dan ANALISIS
Berdasarkan dijelaskan
bahwa
tabel
4.1
semua
di
atas
kuesioner
Asumsi Klasik terdiri dari Uji normalitas, Uji
dikembalikan dan 4 kuesioner tidak bisa
Multikolonieritas, serta model regresi yang
digunakan karena jawaban dari responden
digunakan adalah :
membentuk pola, dengan demikian kuesioner
Y = α + β1Х1 + β2Х2 + β3Х3 + β4Х4 + β5Х5+ €
yang bisa digunakan adalah sebanyak 68 kuisioner. Tabel 4.2 Descriptive Statistics
Keterangan : Y : Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan Efilling X1 : Persepsi Kegunaan X2 : Persepsi Kemudahan Penggunaan X3: Keamanan Dan Kerahasiaan X4: Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak
N
Maximum
Mean
Std. Deviation
y
68
5.00
10.00
8.0735
1.04118
x1
68
8.00
20.00
15.5588
2.81458
x2
68
12.00
30.00
22.6765
4.11202
x3
68
13.00
25.00
18.7206
x4
68
9.00
15.00
12.4559
1.54952
x5
68
3.00
10.00
6.6176
1.78743
X5: Pengalaman Menggunakan
Valid N
β : Koefisien Regresi
(listwise
€ : error
Minimum
2.39306
68
)
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS
Setelah dilakukan uji asumsi klasik yaitu normalitas, Reliabilitas, Validitas dan 9
multikolinearitas,
hasilnya
dapat
disimpulkan bahwa tidak ada
masalah
asumsi klasik. Hasil regresi dapat di lihat pada tabel di bawah ini, Tabel 4.2 Uji R2 Model
R
R Square
1
0,516
0,266
Keamanan dan Kerahasiaan
0,321
2,543
0,013
H3 Diterima
Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak
-0,057
-0,496
0,622
H4 Ditolak
Pengalaman
-0,154
-1,134
0,261
H5 Ditolak
Pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel persepsi kegunaan sebesar 0,973 (P>0,05). Oleh karena itu
2
Dari hasil pengolahan uji R terlihat
dapat disimpulkan bahwa persepsi kegunaan
bahwa R Square yang didapat adalah 0,266
tidak berpengaruh terhadap intensitas prilaku
atau 26,6% .jadi dependen variabel mampu
dalam penggunaan e-filling.
diterangkan oleh independen variabel sebesar
Hasil penelitian ini berbeda dengan
0,266 atau 26,6%, sisanya diterangkan oleh
hasil
variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
Desmayanti (2012) dan Dewi (2009) dimana
Tabel 4.3 Uji F Keterangan F sig Pengaruh persepsi kegunaan, 0,001 persepsi kemudahan, keamanan dan kerahasiaan, kesiapan teknologi wajib informasi dan pengalaman terhadap intensitas prilaku dalam penggunaan Efilling Berdasarkan tabel 4.3 hasil pengujian
pada bahwa
penelitian
hasil
yang
dilakukan
penelitiannya
persepsi
oleh
membuktikan
kegunaan
berpengaruh
positif terhadap intensitas prilaku dalam penggunaan e-filling. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Wiyono (2008) yang menemukan bahwa persepsi kegunaan tidak
berpengaruh
terhadap
intensitas
F-test diperoleh nilai signifikan sebesar
penggunaan
0,001 sedangkan pada tahapan pengolahan
kepercayaan 95%. Hal ini diduga karena
data digunakan tingkat kesalahan sebesar
selama menggunakan e-filling wajib pajak
0,05. Hal ini mengidentifikasikan bahwa
tidak menemukan manfaat kegunaan yang
model
berarti. Wiyono (2008) juga mengatakan jika
regresi
yang
digunakan
dalam
penelitian ini layak untuk digunakan, Tabel 4.4 Uji T Variabel
Β
t
Sig.
pada
tingkat
penggunaan e-filling semakin penting maka wajib pajak akan merasa nyaman dan
Kesimpulan
menikmati penggunaan e-filling. Hasil
Persepsi Kegunaan Persepsi Kemudahan
e-filling
-0,005
-0,034
0,973
H1 Ditolak
0,405
2,648
0,01
H2 Diterima
menunjukan
analisis bahwa
Hipotesis nilai
kedua
signifikansi
variabel persepsi kemudahan sebesar 0,10 (P<0,05). Oleh karena itu dapat disimpulkan
10
bahwa persepsi Kemudahan berpengaruh
Hasil penelitian ini bertentangan
signifikan terhadap intensitas perilaku dalam
dengan
penggunaan e-filling (H2 Diterima). Hal ini
menemukan
membuktikan
mudah
kerahasiaan berpengaruh negatif terhadap
penggunaan e-filling bagi responden maka
minat pengguna e-filling. Penelitian ini
respon responden akan semakin positif
konsisten dengan hasil penelitian yang
dalam penggunaan e-filling.
dilakukan oleh Desmayanti (2012) dimana
hasil
bahwa
semakin
penelitian
Dewi
bahwa
(2009)
yang
keamanan
dan
Hasil penelitian ini konsisten dengan
pada hasil peneltiannya membuktikan bahwa
penelitian
keamanan dan kerahasiaan
yang
dilakukan
oleh
berpengaruh
Desmayanti (2012); Wiyono (2008); Dewi
positif terhadap intensitas perilaku dalam
(2009) dan Susanto (2011) dimana pada hasil
penggunaan
peneltiannya membuktikan bahwa persepsi
kerahasian berpengaruh positif terhadap
kemudahan berpengaruh positif terhadap
intensitas penggunaan e-filling diduga terjadi
intensitas perilaku dalam penggunaan e-
karena Wajib Pajak ingin menjaga informasi
filling.
internal yang dimiliki oleh perusahaan.
Desmayanti
(2012)
mengatakan
penggunaan e-filling akan terus meningkat
Hasil
e-filling.
Keamanan
hipotesis
ke
dan
empat
jika memiliki kemampuan dalam menghemat
menunjukkan bahwa nilai t-tes nya -0,496
waktu dan biaya.
dan tingkat signifikan 0,622 (P>0,05). Dapat
berpengaruh
Persepsi kemudahan
positif
terhadap
intensitas
disimpulkan
bahwa
variabel
kesiapan
perilaku dalam penggunaan e-filling diduga
Teknologi Informasi Wajib Pajak tidak
terjadi karena mampu menciptakan kinerja
berpengaruh terhadap intensitas perilaku
yang efektif dan efisien.
dalam penggunaan e-filling.
Hasil hipotesis ketiga menunjukkan
Hasil penelitian ini tidak konsisten
nilai sig-nya sebesar 0,013 dengan nilai
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
koefisien 0,321 (P<0,05). Dapat disimpulkan
Desmayanti (2012)
bahwa
peneltiannya membuktikan bahwa kesiapan
keamanan
dan
kerahasiaan
dimana
berpengaruh signifikan terhadap intensitas
Teknologi
Informasi
perilaku
berpengaruh
positif
dalam
penggunaan
e-filling.
pada
Wajib
terhadap
hasil
Pajak intensitas
semakin terjaga kemanan dan kerahasiaan
perilaku dalam penggunaan e-filling. Pada
data responden dalam e-filling maka respon
penelitian ini kesiapan teknologi informasi
responden
tidak
semakin
penggunaan e-filling.
positif
dalam
berpengaruh
terhadap
intensitas
perilaku dalam penggunaan e-filling diduga terjadi karena masih ada faktor yang
11
membuat
perusahaan
belum
siap
penggunaan
e-filling
sebagai
sarana
menggunakan teknologi. Kesiapan teknologi
pelaporan pajak secara online dan realtime
dipengaruhi 4 hal, sepeti yang disampaikan
pada KPP Madya Jakarta Pusat adalah
oleh Lai (2008) yang mengatakan kesiapan
persepsi
teknologi berdasar dari keyakinan, inovasi,
kerahasiaan data, selain itu faktor lain yang
ketidaknyamanan dan ketidakamanan.
diteliti
Hasil hipotesis kelima menunjukkan
kemudahan,
persepsi
teknologi
keamanan
kegunaan,
informasi
wajib
dan
kesiapan
pajak
serta
bahwa nilai t-tes nya -0,134 dan tingkat
pengalaman tidak termasuk faktor-faktor
signifikan 0,261 (P>0,05). Oleh karena itu
yang
dapat
variabel
dalam penggunaan e-filling sebagai sarana
pengalaman tidak berpengaruh terhadap
pelaporan pajak secara online dan realtime di
intensitas perilaku dalam penggunaan e-
KPP Madya Jakarta Pusat.
filling. Hasil penelitian ini konsisten dengan
e)
disimpulkan
bahwa
mempengaruhi
intensitas
perilaku
Kesimpulan dan Saran
hasil penelitian yang dilakukan oleh Susanto
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
(2011) dimana pada hasil penelitiannya
dan analisis deskriptif jawaban responden
membuktikan
tidak
dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan
berpengaruh terhadap niat perilaku dalam
sebagai berikut : Hipotesis 1 (H1) Ditolak,
penggunaan e-filling.
dalam penelitian ini persepsi kegunaan tidak
bahwa
pengalaman
Pratama (2008) mengatakan terjadi
berpengaruh terhadap intensitas perilaku
hubungan kuat antara pengalaman seseorang
dalam penggunaan e-filling, Hipotesis 2 (H2)
terhadap suatu teknologi bagi pengguna yang
Diterima,
memiliki
dibuktikan
pengalaman
terhadap
suatu
dalam
penelitian
bahwa
ini
persepsi
kemudahan
teknologi informasi dan responnya terhadap
berpengaruh
teknologi yang mirip. Berdasarkan pendapat
perilaku dalam penggunaan e-filling.
Pratama (2008) dapat disimpulkan bahwa
positif
dapat
terhadap
intensitas
Hipotesis 3 (H3) Diterima, dalam
pengalaman tidak berpengaruh terhadap
penelitian
intensitas penggunaan e-filling diduga terjadi
keamanan dan kerahasiaan
karena
positif terhadap intensitas perilaku dalam
pengguna
tidak
mendapatkan
ini
kemudahan dalam penggunaan e-filling dari
penggunaa
pengalaman sebelumnya.
Ditolak,
Dari
informasi
berpengaruh
Hipotesis
dalam penelitian wajib
bahwa
ini
4
(H4)
kesiapan
dapat
teknologi
faktor-faktor
yang
berpengaruh terhadap intensitas perilaku
mempengaruhi intensitas perilaku dalam
dalam penggunaan e-filling. Hipotesis 5 (H5)
bahwa
penelitian
e-filling.
dibuktikan
ini
disimpulkan
hasil
dapat
pajak
tidak
12
Ditolak, dalam penelitian ini pengalaman
diharapkan peneliti menggunakan sampel
tidak
yang
berpengaruh
terhadap
intensitas
perilaku dalam penggunaan e-filling.
lebih
banyak
dan
menggunakan
wilayah observasi yang lebih luas.
Sesuai dengan hasil penelitian ini,
Penelitian ini hanya menggunakan
maka dapat diajukan beberapa implikasi
beberapa variabel untuk diteliti pengarunya
yang
terhadap
tentunya
akan
bermanfaat
bagi
intensitas
Peneliti
sebagai
praktek,
menambah variabel yang mempengaruhi
khususnya bagi perusahaan agar dapat segera
intensitas penggunaan e-filling untuk diteliti.
menggunakan
dalam
Dengan adanya keterbatasan atau kelemahan
melaporkan SPT masa ataupun SPT tahunan
dari penelitian ini maka masih diperlukan
karana dalam sistem e-filling perusahaan
penelitian pada aspek yang sama untuk
dapat meningkatkan kinerja, lebih efektif dan
mengetahui konsistensi hasil penelitian ini.
lebih efesien. Implikasi bagi akademisi,
DAFTAR PUSTAKA Abi. (2010) .”Ini Lebih Dahsyat Dibanding Kasus Gayus, Praktik Penggelapan Pajak yang dilakukan Suhertanto.” Regional Kompas (Diunduh 24 September 2013) Ajzen, I. Dan Fishbein, M. 1980. Understanding Attitudes and Predicting Social Behaviour. PrenticeHall, Englewood-Cliffs, NJ. Ajzen, I. 1991.The Theory Of Planned Behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes 50,179-211 Amijaya, Gilang Rizky. 2010. Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan, Resiko dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang Nasabah Bank Dalam Menggunakan Internet Banking. Semarang : Universitas Diponegoro Amoroso, D. L. and Gardner, C. 2004, Development of an Instrument to Measure the Acceptance of Internet Technology by Consumers, Proceedings of the 37th Hawaii
Implikasi
sistem
e-filling
untuk dapat melakukan penelitian lebih dalam lagi dengan menambahkan variabelvariabel yang juga dapat mempengaruhi perusahaan
dalam
intensitas
pengunaan
sistem e-filling, karena masih dibutuhkan hasil penelitian yang lebih kuat tentang faktor-faktor
yang
mempengaruhi
perusahaan untuk menggunakan sistem efilling. Dalam
melakukan
penelitian
ini
peneliti menyadari masih terdapat kelemahan dan kekurangan, hal ini terjadi karena adanya beberapa keterbatasan yang terjadi selama penelitian. Secara umum keterbatasan itu adalah:
Penelitian
ini
hanya
hanya
menggunakan jumlah sampel penelitian yang tergolong sedikit dan terbatas pada lingkup Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta
mendatang
e-filling.
perusahaan maupun bagi akademisi, yaitu berikut;
dimasa
pengguna
diharapkan
Pusat. Untuk peneliti dimasa mendatang
13
International Conference on System Sciences Antara. (2010).”Kasus Gayus Tambunan Pengaruhi Kepercayaan Wajib Pajak.”Republika (di unduh 24 September 2013) Ataina, Hudayati. 2002. “Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan : Berbagai Teori dan Pendekatan yang Melandasi”. ISSN : 1410-2420 JAAI Volume 6 no. 2 Dharmali, Dya 2008. Analisis Prosedur Penyampaian SPT Melalui Electronik dalam Menungkatkan Pelayanan Wajib Pajak. Jakarta : Universitas Bina Nusantara Davis, Fred D., 2000, A Theoretical Extension of the Technology Acceptance Model : Four Longitudinal Field Studies, Vol .13 ,No. 3, pp. 319340. http://wings.buffalo.edu/mgmt/courses/ mgtsand /success/davis.html. Desmayanti, Esi. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Fasilitas E-Filing oleh Wajib Pajak Sebagai Sarana Penyampaian SPT Masa Secara Online dan Realtime. Semarang : Universitas Diponegoro. Dewi, A.A. Ratih Khomalyana. 2009. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Wajib Pajak terhadap Penggunaan E-filling. Semarang : Universitas Diponegoro. Fajar, Prihatno .(2007). e-filling terobosan baru penyampaian SPT. Tersedia di fajarprihatno.blogspot.com.(24 September 2013) Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Universitas Diponegoro.Semarang.
Goodhue, D.L., and Thompson R.L. “ Task Technology Fit and Individual Performance.” MIS Quarterly, Vol. 19, No. 2, 1995, pp 213-236 Ismanto, Wawan. 2010. Perancangan dan Simulasi Sistem Kontrol Posisi Pada Panel Surya Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Sliding Mode Control (FSMC). Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh November Kirana, Gita Gowinda. 2010. Analisis Perilaku Penerimaan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-filling. Semarang : Universitas Diponegoro. Skripsi. Khakim, Nur Kharisma . 2011. Analisis factor-Faktor yang mempengaruhi Penerimaan dan Penggunaan Software Akuntansi MYOB dengan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Semarang : Universitas Diponegoro Lai, Ming Ling. 2008. Tecnology Readiness, Internet Self – Efficacy and Computing Experience of Profesional Accounting Students. Campus-Wide Information System, ISSN 10600741, Vol. 25, Iss. 1, pp. 18-29, Tersedia : http://dx.doi.org/10.1108/106507408 10849061 diunduh 5 Desember 2013 Laihad, Risal C.Y . 2013. Pengaruh Perilaku Wajib Pajak terhadap Penggunaan EFiling Wajib Pajak Kota Manado. Manado : Universitas Sam Ratulangi Manado Noviandini, Nurul Citra. 2012. Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filing bagi Wajib Pajak
14
di Yogyakarta. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. Parwito, andri. 2009. Analisi Atas Pengaruh Pemanfaatan Sistem E-Filing Terhadap Cost Of Compliance. Jakarta : Universitas Indonesia Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-47/PJ/2008 Tentang Tata Cara penyampaian SPT secara Elektronik (e-filing) melalui penyedia jasa aplikasi (ASP) Poon, Eric G. 2008. “Effect of Bar Code technology on the Safety of Medication Administration.” The New England Journal of Medicine 362,1698-707 Sekaran, Uma. 2011. Research Method for Business, 4 ed. USA : John Wiley & Sons. Jakarta : Salemba Empat. Shomad, Andri Cesario. 2013. Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi Risiko Terhadap Perilaku Penggunaan E-Commerce. Malang : Universitas Brawijaya Sofa, Mas.2008. Pengertian Administrasi Perpajakan, dan kepatuhan Perpajakan. Artikel publikasi dalam massofa.wordpress.com/2008/02/05/pe ngertian-administrasi-perpajakankepatuhan-dan-pajak-internasional/ (diunduh 5 Desember 2013) Sugihanti, Winna Titis. 2011. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filing. Semarang : Universitas Diponegoro. Susanto, Nugroho Agung.2011.Analisis Perilaku Wajib Pajak Terhadap Penerapan Sistem E-filling Direktorat Jendral Pajak. Jakarta : Universitas Indonesia. Tesis
Taylor. S. Todd. P. 1995. Assessing IT Usage : The Role Of Prior Experience. School of Business Queen’s University Kingston, Ontario K7L3N6 Canada. Tjini, Sartika Sari A, dan Baridwan, Zaki . 2010. Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi Kenyamanan Terhadap Minat Penggunaan Sistem Internet Banking. Malam : Universitas Brawijaya Turinawe, Eng. Dickinson dan Mwesigwa, Roger. 2013. “Information on Internet Bankin, Security ang Privacy Quality of Internet Connection, Perceived Value and Internet Banking Acceptance In Uganda”.International Journal Of Economics and Management Sciences. 2,(11), 31- 40 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakkan. Wang, Et Al. 2006. The Impact Of Internet on Service Quality in The Banking Sector. Lulea University of Tecnology ISSN.1653-0187-ISRN:LTU-PB-EX06/07-SE Wibowo, Arif. 2008. Kajian Tantang Perilaku Pengguna Sistem Informasi Dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Jakarta. Universitas Budi Luhur Wiyono. Adrianto Sugiarto. (2008) “ Evaluasi Perilaku Penerimaan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filing Sebagai Sarana Pelaporan Pajak Secara Online dan Realtime”. The Indonesia Journal Of Accounting Research. 11, (2), 117-132
15