STRATEGI PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN MUTU TAYANGAN PROGRAM OLAHRAGA “GiLA LIGA” DI TRANS TV Yohana Stevani Loko Sai / Wira Respati PT. Televisi Transformasi Indonesia, Jalan Kapt. P. Tendean Kav 12-14 A Jakarta 12790, 02179177000,
[email protected]
ABSTRAK The purpose of this study is to understand the strategy of production conducted sports program "GiLA LIGA" at TRANS TV that broadcast every Wednesday at 00:00 pm. In analyzing the study, used the concept of stages of production that consists of Phase Pre-Production, Production and Post-Production and strategies undertaken to improve the quality of impressions. Method in this study uses a qualitative approach to data collection techniques through observation and in-depth interviews. Informants involved consisted of two people: Producer and Creative. Results of the study indicate that the stages used in the production strategy is pre-production, production and post-production. Data analysis of this study is to select and sort the data obtained. Neither of data from in-depth interviews (depth interviews) with the informant, who then analyzed descriptively in the form of words and compare with the theory used. After it makes the conclusion of the research results. The conclusion of this study is the change in the stage production performed by a team of "mad LIGA" start program content, hosts, and the format of the event with the aim of improving the quality rating and share and impressions. Keywords : Pre-Production, Production, Post Production, Quality Impressions
Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami strategi produksi yang dilakukan program olahraga “GiLA LIGA” di TRANS TV yang disiarkan setiap Rabu pukul 00.00 WIB. Dalam menganalisis penelitian, digunakan konsep tahapan produksi yang terdiri dari Tahap Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi serta strategi yang dilakukan dalam meningkatkan mutu tayangan. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam. Informan yang terlibat terdiri dari dua orang yaitu Produser dan Kreatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tahap yang digunakan dalam strategi produksi adalah pra produksi, produksi serta pasca produksi. Analisa data dari penelitian ini adalah dengan cara memilih dan menyusun data-data yang diperoleh. Baik dari data hasil wawancara mendalam (depth interview) dengan informan, yang kemudian dianalisis secara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan membandingkan dengan teori yang digunakan. Setelah itu membuat kesimpulan terhadap hasil penelitian. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perubahan dalam tahapan produksi yang dilakukan oleh tim “GiLA LIGA” mulai content program, host, dan format acara dengan tujuan untuk meningkatkan rating dan share serta mutu tayangan. (YS) Kata Kunci : Pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi, Mutu Tayangan
PENDAHULUAN Dunia broadcasting atau penyiaran adalah dunia yang selalu menarik perhatian bagi masyarakat. Martin Essin menyebut bahwa era sekarang ini sebagai The Age of Television – televisi telah menjadi kotak ajaib yang membius para penghuni gubuk – gubuk reyot masyarakat di dunia ketiga. (Suprapto,2006:1) Masyarakat tak pernah mampu melepaskan diri dari hubungannya dengan media penyiaran. Hampir paruh waktu mereka dihabiskan untuk menikmati program – program siaran baik radio maupun televisi. Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang berpengaruh. 99% orang Amerika memiliki televisi di rumahnya. Tayangan televisi mereka dijejali dengan hiburan, berita, dan iklan. (Ardianto,2007:134) Pada zaman globalisasi seperti ini televisi merupakan media komunikasi yang paling efektif dalam menyampaikan pesan pada audience atau pemirsa dikarenakan televisi menyampaikan pesan dalam bentuk audio-visual yang mampu menarik perhatian khalayak dibandingkan media massa lainnya. Televisi yang sebelumnya diciptakan hanya dengan hitam-putih kini seiring perkembangannya televisi diciptakan dengan teknologi yang lebih canggih. Sehingga masyarakat yang berada di daerah pun dapat menonton televisi dengan nyaman dirumah mereka masing-masing. Fungsi dari televisi itu sendiri tidak hanya memberikan informasi tetapi juga memberikan hiburan bagi khalayak dikala jenuh. Dengan menghadirkan program-program acara seperti sport, infotainment, reality show, dan lain sebagainya, tentu saja memberikan nuansa baru bagi audiens. (Morisaan, 2005 : 9). Begitu pesatnya perkembangan televisi tidak diimbangi dengan program yang berkualitas. Banyaknya stasiun televisi swasta yang ada di ibukota tentu saja bukan perkara yang mudah dalam mempertahankan kualitas program yang ada agar tidak ditinggal penontonnya. Sebagai stasiun televisi swasta, TRANS TV mempunyai kesempatan yang luas untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dan hiburan bagi pemirsanya. TRANS TVmerupakan televisi yang mahir dalam membuat program-program olahraga, mulai dari info-info tentang olahraga sampai pertandingan olahraga yang bersifat live, yang seolah tidak berhenti untuk menciptakan karya-karyaterbaru. Komitmen kuat agar program olahraga dapat diterima masyarakat luas menjadi landasan utama yang melatar belakangi munculnya program terbaru berjudul “GiLA LIGA”. SelainTRANS TV tentu saja banyak stasiun televisi lain yang berlomba-lomba menghadirkan program olahraga yang dapat memuaskan hati pecinta olahraga khususnya sepakbola. Meskipun berbeda dengan stasiun lain yang menayangkan program olahraga, TRANS TV lebih memilih tayangan olahraga yang membuat masyarakat lebih mengetahui informasi apa saja yang datang dari dunia olahraga sepakbola, bukan hanya menyaksikan sebuah pertandingan seperti biasanya. Sebuah program baru “GiLA LIGA” hadir dalam konsep baru dari program yang bergenre sama. Disajikan dengan kemasan unik dan menarik. Konsep yang baru ini lebih inovatif dan selektif karena informasi yang diberikan khusus kepada penonton pecinta olahraga sepakbola dari kejuaraan Liga Spanyol, seperti klub Barcelona dan Real Madrid. Hal ini sangat berbeda dari program lain yang menyiarkan informasi mengenai keseluruhan klub-klub di Indonesia maupun Dunia. Program ini berdurasi 30 menit dan tayang setiap hari Rabu pukul 00.00 WIB. “GiLA LIGA” tidak hanya menampilkan informasi semata. Kualitas juga diperhatikan dan menjadi hal yang penting untuk kelangsungan program ini agar tidak ditinggalkan pemirsanya. Masalah naik turun rating & share sudah menjadi hal yang biasa bagi “GiLA LIGA”. Tapi sebagai program program olahraga, “GiLA LIGA” pernah mendapatkan rating & share yang tinggi dengan rating 1,8 &share 16,2 berdasarkan primbon “GiLA LIGA” pada tanggal 9 Januari 2013. Semua itu memerlukan strategi mulai dari pra produksi, produksi, sampai pasca produksi. Karena banyaknya program magazine sejenis, maka “GiLA LIGA” memiliki treatment sendiri yaitu dengan menghadirkan dua host yang setiap minggunya membawa tema yang berbeda-beda secara komedi, sehingga mampu menghibur masyarakat sesuai dengan judul program tersebut untuk menemani waktu malam pecinta Liga Spanyol. Rumusan Masalah yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, yaitu : 1. Bagaimana tahapan produksi yang dilakukan dalam meningkatkan mutu tayangan program olahraga “GiLA LIGA” di TRANS TV? 2. Apa saja strategi yang diterapkan dalam produksi dalam meningkatkan mutu tayangan program olahraga “GiLA LIGA” di TRANS TV?
Sedangkan Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk memahami proses produksi program olahraga “GiLA LIGA” di TRANS TV dalam meningkatkan mutu tayangan. 2. Untuk memahami strategi produksi program olahraga “GiLA LIGA” di TRANS TV dalam meningkatkan mutu tayangan. Kajian pustaka dalam penelitian ini mengambil dari jurnal ilmiah yang berjudul PROSES PRODUKSI BERITA TELEVISI
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metodologi penelitian kualitatif, dimana pendekatan kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data. Pendekatan kualitatif mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau sampling-nya sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Disini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalam (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas) data. (Rachmat, 2006). Data yang terkumpul kemudian akan dianlisis dengan teknis analisa data kualitatif dimana data hasil wawancara dikumpulkan, dan diinterpretasikan peneliti secara deskriptif. Obyek penelitian ini adalah program olahraga “GiLA LIGA”. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan dua kategori yaitu data primer yaitu melakukan observasi langsung dan wawancara mendalam di lokasi penelitian, lalu data sekunder yang didapat dari buku karangan ilmiah serta company profile TRANS TV. Kemudian penelitian akan diperkuat dengan dokumentasi yang didapatkan dari lapangan. Informan dari penelitian ini adalah Ronal Kalimasada selaku produser “GiLA LIGA” dan Litya Rini Puspita Dewi selaku Kreatif “GiLA LIGA”. Alasan peneliti memilih informan sebagai narasumber penelitian adalah karena kedua informan ini ikut serta dalam seluruh tahapan produksi sehingga mengetahui strategi yang digunakan dalam meningkatkan mutu tayangan “GiLA LIGA”. Kemudian setelah data terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan open coding, axial coding, dan selective coding. Setelah data di analisis, peneliti menggunakan empat kriteria untuk keabsahan data yaitu kriteria keteralihan (transferability), kriteria kebergantungan (dependability), kriteria kepastian (confirmability), kriteria kepercayaan (credibility).
HASIL PENELITIAN 1.
ANALISIS KONSEP PROGRAM OLAHRAGA “GiLA LIGA” Di tengah banyaknya industri media terutama televisi yang sekarang ini mulai menciptakan berbagai macam program acara yang dapat memenuhi kebutuhan pemirsanya, tidak hanya dalam menyampaikan informasi tetapi juga kebutuhan pemirsa akan hiburan televisi. Dalam hal ini TRANS TV tidak hanya menghadirkan program hiburan yang mampu diminati masyarakat, tetapi juga mampu mempertahankan program acaranya. Salah satunya adalah program olahraga “GiLA LIGA” sejak 24 Agustus 2012.Program olahraga “GiLA LIGA” dibuat ketika untuk pertama kalinya TRANS TV menayangkan siaran langsung pertandingan Liga Spanyol. ”GiLA LIGA” menjadi program olahraga yang memberikan informasi seputar pemain, pelatih, highlight pertandingan, dan kabar terbaru seputar Liga Spanyol.Kehadiran “GiLA LIGA” yang mengusung konsep sendiri sebagai program magazine yang dibawakan secara komedi, sangat berbeda dengan program lain yang sejenis. Hal ini dijadikan sebagai treatment sebagai latar belakang karena banyaknya magazine yang sama yang dibuat stasiun televisi lain.Hadirnya “GiLA LIGA” tidak hanya bertujuan untuk menghibur dan mendapatkan rating/share yang tinggi saja tetapi juga menjadi salah satu program unggulan TRANS TV karena ditayangkan di malam hari. 2.
ANALISIS PROSES PRA PRODUKSI PROGRAM OLAHRAGA “GiLA LIGA” Pada saat tahap pra produksi, tidak semua kru terlibat di dalam meeting pra produksi karena yang mengikuti rapat ini hanya Production Assistant, Kreatif, Produser, dan Associate Producer untuk membuat perencanaan program “GiLA LIGA” setiap minggunya. Hasil rapat merupakan kumpulan ide bersama yang dipilih secara musyawarah dan diputuskan bersama. Setelah meeting selesai di lakukan, tim melakukan pekerjaan dan tanggung jawabnya masing-masing. Production Assistant membuat daftar peminjaman peralatan untuk pengambilan gambar, cameraman, dan studio. Tugas Kreatif adalah membuat tema untuk tapping host, wadrobe, make up, properti, serta mengatur jadwal talentnya. Lalu penentuan budget juga salah satu hal penting yang harus direncanakan dalam pelaksanaan tahap
produksi.Dalam program olahraga “GiLA LIGA”, naskah menjadi salah satu elemen terpenting. ”GiLA LIGA” memiliki format tersendiri yaitu tiga puluh persen hostdan tujuh puluh persennya adalah vt yang berisi informasi gambar yang digabung dengan narrator yang membacakan informasi tersebut.Untuk menayangkan berita-berita olahraga yang terbaru dan terupdate, terkadang “GiLA LIGA” menghadapi berbagai kendala dalam pemilihan content. Hal ini disebabkan karena program olahraga sejenis lebih dulu menyiarkan berita yang sama sebelum disiarkan oleh “GiLA LIGA”. Pemilihan Host di “GiLA LIGA” dilakukan dengan casting dan script test. Karena pemilihan Host ditentukan bersama, maka tidak ada kriteria baku seperti apa Host program “GiLA LIGA” dan Host program “GiLA LIGA” diberikan kesempatan yang luas untuk melakukan improvisasi atau melakukan apa saja di luar naskah tapi tetap pada benang merah topik yang sedang dibahas sehingga menambah kesegaran baru dalam setiap joke yang dibuat Host.Bagian dari tahap pra produksi yang tidak kalah pentingnya adalah pemilihan lokasi shooting “GiLA LIGA”. Dalam hal ini “GiLA LIGA” telah mendapat tempat tersendiri dan tidak perlu berpindah dari lokasi yang satu ke lokasi lain. Hal ini dikarenakan adanya titipan sponsor yang ditayangkan dalam sebuah plasma.Jika content program, host, dan lokasi selesai dilakukan perencanaan maka Kreatif segera membuat rundown acara “GiLA LIGA” yang nantinya akan digunakan sebagai acuan atau pedoman kru saat melakukan produksi. Di “GiLA LIGA” hanya berlaku rundown bukan naskah sehingga Host dapat membawakan acara ini lebih mengalir. Untuk melaksanakan semua tahapan produksi ini dengan baik, makan diperlukan biaya. Oleh karena itu Budgeting berpengaruh dalan penentuan content program. Apabila Kreatif menginginkan adanya Bintang Tamu, tapi budgetnya mahal dan melewati anggaran yang ditetapkan, maka Bintang Tamu tersebut mau tidak mau terpaksa dibatalkan. Tim produksi tidak berperan dalam pembuatan budget. Hanya saja Assoicate Producer dan Produser pasti mengetahui besarnya budget yang dikeluarkan perusahaan. 3.
ANALISIS PROSES PRODUKSI PROGRAM OLAHRAGA “GiLA LIGA” Pada tahap produksi program “GiLA LIGA”, yaitu proses produksi dilakukan secara tapping (rekaman) sehingga jika terjadi kesalahan, ada proses pengulangan take gambar. Karena itu peran Host sangat penting dalam proses produksi ini. Karena jika terjadi kendala seorang Host yang sedang dalam keadaan tidak mood, ini adalah tugas Kreatif untuk bisa membaca situasi.Persiapan pada tahap produksi juga perlu diperhatikan karena setiap elemen-elemen merupakan hal penting yang mendukung jalannya proses produksi. Selain batasan dalam berbicara, juga ada batasan dalam kostum. Warna di kostum tidak boleh garis-garis karena menyangkut teknis dan tidak boleh putih karena akan bias, jadi harus tetap colorful. Saat Jika terjadi masalah dalam tayangan program “GiLA LIGA”, maka Produser dan Associate Production lah yang akan mengatasi masalah tersebut, seperti yang diungkapkan oleh Kreatif “GiLA LIGA”.Koordinasi antar tim sangat penting didalam sebuah produksi terutama jika terjadi perubahan saat pengambilan gambar. Setiap crew harus memahami bagaimana jalannya produksi, komunikasi harus berjalan dengan efektif untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam proses pengambilan gambar. Peran Production Assistant sangan penting dalam tahap produksi ini karena harus bisa mengatur seluruh crew yang ada. Selain kendala pada Host, masih banyak kendala-kendala lainnya seperti masalah teknis pada peralatan produksi. 4.
ANALISIS PROSES PASCA PRODUKSI PROGRAM OLAHRAGA “GiLA LIGA” Saat tahap pasca produksi tidak banyak yang dilakukan oleh tim Kreatif, karena proses ini lebih banyak dilakukan oleh editor. Jika ada bagian yang tidak mungkin memang tidak sesuai dengan rundown atau content program, maka editing yang dilakukan adalah pemotongan durasi sesuai dengan yang telah ditentukan pada jam penayangannya. Lalu adanya evaluasi yaitu melakukan preview sebelum ditayangkan kepada masyarakat. Yang terlibat dalam proses evaluasi adalah Produser, Production Assistant, dan Kreatif.Naik turunnya share merupakan acuan dalam melakukan evaluasi program “GiLA LIGA”. Share naik biasanya terjadi bila content program yang menarik, kualitas gambar yang baik, serta aksi-aksi Host yang mampu menghibur penonton “GiLA LIGA”.Kelebihan dan kekurangan program “GiLA LIGA” juga dapat dijadikan acuan dalam melakukan evaluasi. Kelebihan program “GiLA LIGA” bila dibandingkan dengan program sejenis adalah lebih detail membahas tentang Liga Spanyol dan yang membuat berbeda adalah karena “GiLA LIGA” membawakannya dengan unsur komedi sehingga lebih fresh setiap minggunya.Sedangkan kekurangan program “GiLA LIGA” dibandingkan program sejenis adalah informasinya yang sudah lebih dulu ditayangkan oleh program sejenis. 5.
ANALISIS STRATEGI MENINGKATKAN MUTU TAYANGAN PROGRAM OLAHRAGA “GiLA LIGA”
Setiap stasiun televisi pasti mempunyai cara tersendiri untuk meningkatkan mutu tayangan programnya, termasuk juga “GiLA LIGA”. Sebisa mungkin para tim produksi berusaha dan bekerja keras untuk dapat meningkatkan mutu tayangan atas program yang telah dibuat agar tidak ditinggalkan para pemirsanya. Kerja sama yang kompak serta hubungan baik antara tim produksi dan talent merupakan kunci “GiLA LIGA” tetap bertahan. Pernyataan ini semakin diperkuat oleh Kreatif “GiLA LIGA”.Pergantian talent juga menjadi salah satu strategi dalam meningkatkan mutu tayangan dengan menghadirkan kualitas yang baik lewat Host yang mampu meningkatkan rating dan share program olahraga “GiLA LIGA”. Untuk dapat menghadapi persaingan, “GiLA LIGA” pun merubah format dari segi content dan pergantian host. Sehingga program “GiLA LIGA” yang dulu hanya membahas seputar Liga Spanyol, sekarang tidak hanya itu saja tetapi mulai membahas seputar klub Liga Spanyol di pertandingan selain Liga Spanyol. Misalnya Liga Champions. Lalu pada perubahan host, untuk memenuhi kebutuhan dari target audiens yaitu ses c male maka pergantian host dari awalnya yang hanya wanita biasa menjadi wanita seksi.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan yang diambil oleh peneliti berdasarkan penelitian terhadap program olahraga “GiLA LIGA” adalah sebagai berikut: 1.
2.
3.
4.
Pada tahap pra produksi, semua tim melakukan pekerjaannya masing-masing. Dimulai dari Production Assistant membuat semua bookingan peralatan, man power, dan studio. Untuk Kreatif tugasnya adalah mengatur jadwal talent, mengatur tema untuk tapping host, wadrobe, make up, serta properti yang akan dilakukan saat tahap produksi nanti. Rapat tim “GiLA LIGA” untuk menentukan sebuah konsep hanya dilakukan lewat briefing sederhana. Keputusan yang diambil dalam tiap rapat melalui diskusi, jadi keputusan bersama bukan perorangan. Selanjutnya untuk tahap produksi, merupakan eksekusi dari semua tahapan yang telah direncanakan dalam rapat pra produksi. Seluruh tim produksi melakukan semua tugas dan tanggung jawab sesuai dengan pekerjaannya masing-masing. Sebelum pengambilan gambar dimulai dilakukan briefing rundown dengan semua crew dan host. Pengambilan gambar biasa dilakukan setiap hari Jumat dengan merekam dua episode sekaligus. Jadwal shooting bisa berubah sesuai dengan jadwal host yang juga memiliki acara di program atau stasiun televisi lain. Dalam tahap produksi ini, Kreatif memiliki peranan besar karena seluruh konsep yang dibuat sebagian diciptakan oleh Kreatif. Pada tahap terakhir yaitu tahap pasca produksi, karena program “GiLA LIGA” dilakukan dengan tapping maka setelah proses pengambilan gambar selesai, Kreatif juga bertugas untuk mengatur take vo yang akan disatukan dengan vt yang telah di unggah dari situs Youtube. Lalu Kreatif akan memberikan hasil rekaman suara kepada tim editing yang akhirnya menjadi sebuah tampilan gambar menarik untuk disaksikan penggila liga. Evaluasi dilakukan dengan briefing sederhana untuk melihat hasil tayangan atau hasil rating. Strategi peningkatan mutu tayangan yang dilakukan tim produksi “GiLA LIGA” adalah dengan tetap berusaha menciptakan kreasi baru dalam tiap segmen yang mungkin akan membuat “GiLA LIGA” lebih diterima masyarakat Indonesia. Dengan menghadirkan tema yang berbeda setiap episodenya, termasuk mengganti host wanita. Perubahan-perubahan tersebut merupakan strategi dalam meningkatkan mutu tayangan program olahraga “GiLA LIGA”.
Saran untuk program olahraga “GiLA LIGA”: 1. 2. 3.
Untuk program “GiLA LIGA” diharapkan untuk lebih kreatif dalam menentukan konsep acara. Pergantian peralatan-peralatan teknis yang sudah tidak layak pakai dengan peralatan-peralatan baru, mengingat banyak masalah teknis terjadi karena peralatan yang digunakan. Sebaiknya evaluasi dilakukan dalam forum formal sehingga mengetahui apa saja yang menjadi kekuatan serta kelemahan program ini, karena program “GiLA LIGA” memiliki banyak kompetitor di stasiun televisi lain.
REFERENSI
Buku : Ardianto, Elvinaro. & DKK. (2004). Komunikasi Massa Suatu Pengantar.Bandung: Remaja Rosdakarya. Morissan. (2005). Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang: Ramdina Prakarsa. Suprapto, T. (2006). Berkarier di Bidang Broadcasting. Edisi Pertama. Yogyakarta: Media Pressindo. Jurnal:
RIWAYAT PENULIS Yohana Stevani lahir di kota Jakarta pada 13 September 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Broadcasting pada tahun 2013. Penulis aktif sebagai anggota Paduan Suara Mahasiswa Bina Nusantara (PARAMABIRA).