1
AKTIVITAS ASISTEN PRODUKSI DALAM PROGRAM ” JIKA AKU MENJADI” DI TRANS TV
Oleh
Nama : RATNA MUSTIKASARI NIM : D 1407034
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh sebutan Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Televisi merupakan salah satu media yang dapat menyedot perhatian masyarakat dari sisi audio dan visual. Dengan adanya perkembangan teknologi, televisi menyuguhkan berbagai siaran acara yang menjadikan masyarakat akrab dengan kotak ajaib bergambar ini. Suatu fenomena bahwa usaha pertelevisian sangat menjanjikan keuntungan karena banyaknya masyarakat yang setiap harinya menonton televisi. Diantara mass media, televisi merupakan barisan yang paling belakang hadir sebagai kekuatan bisnis Indonesia, namun media televisi merupakan media yang paling efektif dalam pemberian informasi karena kekuatan televisi tidak hanya ditentukan dari audio saja seperti halnya radio,namun gambar ikut berbicara aktif dalam penyampaian informasi. Perkembangan dunia pertelevisian Indonesia mengalami perkembangan pesat pada awal tahun 90-an, bersamaan dengan pemerintah memberikan ijin siaran nasional bagi televisi swasta. Sejak saat itu memperoleh informasi secara luas dan terbuka merupakan hak masyarakat. Beberapa stasiun televisi nasional yang dikelola oleh swasta bermunculan mulai dari RCTI, SCTV, ANTEVE, TPI, INDOSIAR kemudian menyusul TRANS TV, LATIVI, Metro TV dan TV tujuh serta stasiun televisi lokal ikut meramaikan persaingan pasar pertelevisian Indonesia mendampingi TVRI yang sudah lebih dulu ada dengan jangkauan terbatas. Pada saat itu jangkauan siaran masih terbatas pada area 1
3
yang dapat dijangkau pemancar VHF berkekuatan 10 Kw, begitu pula format siarannya masih hitam putih. Indonesia berada pada lokasi yang strategis di atas kawasan GSO atau geo stasionary orbit ( wilayah diluar angkasa setinggi 35.860 km diatas garis khatulistiwa). Melihat keadaan tersebut sebagai peluang, pemerintah Indonesia berambisi untuk menjadikan Indonesia sebagai sentral dari Industri televisi terestrial dan TV satelit pada tahun 2000 yang didorong oleh usaha televisi swasta. Dengan melihat hal tersebut, bekerja di bidang broadcasting merupakan hal yang sangat menjanjikan sehingga menimba ilmu di bidang ini mutlak dilakukan dalam rangka ikut aktif dalam memenangkan persaingan bisnis pertelevisian. Dalam dunia broadcasting , tahapan produksi adalah salah satu faktor penting untuk terwujudnya suatu tayangan yang akan disuguhkan kepada audien. Proses produksi itu sendiri terdiri dari 3 bagian yaitu pra produksi , produksi dan paska produksi. Ketiganya melibatkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian di berbagai bidang , misalnya produser , asisten produser, reporter , kameramen , dan asisten produksi. Asisten produksi adalah salah satu crew di bawah kepemimpinan seorang produser. Asisten produksi bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi di lapangan maupun kantor selama proses produksi. Oleh karena itu penulis akan menjelaskan mengenai Aktivitas Asisten Produksi pada penulisan tugas akhir ini.
4
B. Fokus Penulisan Tugas Akhir Dengan banyaknya stasiun – stasiun televisi baru yang muncul, permintaan sumber daya manusia aktif dalam bidang ini terus meningkat seiring dengan tuntutan instansi dalam hal peningkatan mutu siaran dan perkembangan bisnis. Untuk itu penulis berharap bahwa kelak setelah menyelesaikan studi,penulis dapat ikut aktif dalam persaingan kerja di bidang pertelevisian. PT. Televisi Transformasi Indonesia atau yang lebih dikenal dengan sebutan TRANS TV, adalah salah satu stasiun televise swasta yang sudah tidak asing lagi dimata masyarakat. Kehadiran stasiun TV dengan format entertainment / hiburan ini mampu bersaing dengan stasiun TV lainnya. Oleh karena kesempatan yang diberikan TRANS TV untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media ( KKM ) kepada penulis, maka penulis berkeinginan untuk berbagi ilmu dan pengalaman mengenai seluruh aktifitas yang telah dilaksanakan selama Kuliah Kerja Media. Pada penulisan karya sederhana ini penulis memilih Aktifitas Asisten Produksi sebagai judul,karena penulis berkecimpung dalam kegiatan seorang Asisten Produksi selama melaksanakan Kuliah Kerja Media. Penulis ingin menjelaskan secara rinci tentang bagaimana peran asisten produksi di instansi tempat penulis melakukan kuliah kerja media yakni di PT. Televisi Transformasi Indonesia.
5
Pengetahuan mengenai asisten produksi ini sangat penting untuk dipelajari terutama bagi penulis,karena secara langsung penulis berkepentingan dalam penerapan pengetahuan tersebut pada saat pelaksanaan Kuliah Kerja Media. Serta diharapkan menjadi ilmu yang dapat disalurkan untuk banyak orang. Asisten Produksi diakui sebagai hal baru bagi penulis dalam dunia broadcasting. Pada kuliah kerja media yang telah dilaksanakan pada 22 Maret – 22 Mei 2010 lalu penulis berkesempatan mempelajari bidang Asisten Produksi pada sebuah program Divisi News Magazine TRANS TV yakni program Jika Aku Menjadi.
Dan penulis memanfaatkan dengan cermat
kesempatan tersebut untuk menimba ilmu mengenai seluk beluk asisten produksi.
6
C. Tujuan Kuliah Kerja Media Berikut tujuan yang ingin dicapai penulis dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media : 1) Memenuhi tugas dari kampus guna menyelesaikan Tugas Akhir 2) Belajar praktek secara langsung di perusahaan yang bergerak di bidang penyiaran. 3) Persiapan penulis untuk menuju dunia kerja yang berkaitan dengan disiplin ilmu penyiaran. 4) Menambah ilmu dan pengetahuan dari perusahaan tempat penulis melaksanakan kuliah kerja media. 5) Melatih kemampuan komunikasi dan mental penulis dalam bekerja sama dengan orang lain di dunia kerja yang sesungguhnya. Adapun tujuan dari instansi sebagai berikut : 1) Memperkenalkan kepada mahasiswa tentang dunia kerja khususnya dalam bidang penyiaran. 2) Bekerja sama dengan perguruan tinggi dalam memberikan ilmu, pengetahuan, dan pengalaman bagi mahasiswa.
7
3) Sebagai upaya untuk mencari sumber daya baru bagi perusahaan yang bersangkutan. 4) Membantu proses produksi baik di dalam kantor maupun terjun langsung di lapangan / liputan.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian News Magazine 1. Pengertian berita atau News. Berita itu lebih mudah untuk kita ketahui daripada di definisikan. Namun, definisi dari berita diperlukan disini untuk keperluan pekerjaan mencari, menghimpun, dan membuat berita. Sebelum itu lebih dulu diketahui definisi berita itu bermacam-macam, banyak pakar yang memberikan batasan tentang berita. Sehingga banyak sekali definisi berita yang telah dibuat oleh para ahli, diantaranya adalah : a) Menurut Mitchel V. Charnley “News is the timely report of facts or opinion of either interst or importance or both to a considerable of people.” (JB. Wahyudi, 1992 : 126) Artinya : laporan periodik tentang fakta atau opini yang menarik atau penting atau keduanya bagi sebagian besar orang. b) Menurut Earl English and Clarence Hach “Asal ada fakta, interest, dan khalayak sudah cukup ada berita.” (JB. Wahyudi, 1992 : 127) 7
9
c) Menurut Paul de Maesseneer Berita adalah potongan-potongan informasi penting dari suatu kejadian yang menimbulkan efek bagi pemirsa dan membuat mereka tertarik. (JB. Wahyudi, 1992 : 128) Dari deksripsi news menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa berita adalah informasi / fakta bersifat penting, mendesak, menyangkut suatu kejadian yang melibatkan orang – orang atau suatu peristiwa penting dan menimbulkan audien tertarik untuk mengikutinya. Berita adalah sumber informasi utama bagi masyarakat.
10
2. Pengertian News Magazine Berita berkala (News Magazine) Yaitu berita yang penyampaiannya tidak terikat waktu atau timeless dan penyajiannya kepada khalayak tidak perlu secepat mungkin. Contoh news magazine antara lain: a) News Topical Reporting adalah uraian berita dalam lingkup satu tema dan merupakan pendalaman dari tema tersebut dengan menambah segi-segi perkembangan berita (trend news). b) News Reel adalah gabungan uraian berita yang secara tematis mempunyai kepekaan jurnalistik dalam ruang lingkup yag sejenis atau homogen, tidak terikat pada kehangatan beritanya. c) News Compilatery adalah gabungan uraian berita yang secara tematis mempunyai kepekaan jurnalistik dan tidak perlu sejenis (materinya dapat terdiri dari berbagai jenis, misalnya social, politik, kebudayaan, dan hankam). d) News Spot Interview adalah wawancara dengan orang-orang penting atau terkenal atau yang berprestasi untuk disiarkan pada acara berita, meskipun penyiarkannya tidak terikat oleh waktu. e) News Analysis adalah uraian berita yang disusun atas dasar factual dan balance analysis tanpa dibumbui pendapat sendiri baik langsung maupun tidak langsung oleh anlisis beritanya.
11
f) Human Interest adalah penyajian secara ringan tentang manusia atau hewan yang dapat merangsang daya emosional seseorang yang sifatnya alamiah terhadap suatu peristiwa atau sebuah gagasan dalam hubungannya dengan kegiatan sehari-hari. (J.B. Wahyudi, 1986:36) News magazine dapat berupa sebuah kisah mengenai kehidupan, profil seseorang yang dikenal masyarakat atau event yang sedang terjadi dalam masyarakat. Berita yang disajikan bersifat ringan dan mempunyai sifat menarik bagi audiennya. Serta tidak menuntut untuk segera ditayangkan.
12
B. Struktur Organisasi Stasiun TV Pendirian sebuah stasiun televisi tak lepas dengan adanya susunan organisasi yang akan menjadi roda berputarnya kinerja stasiun televisei tersebut. Sejak awal pembentukkan stasiun televisi sumber daya manusia yang berkualitas menjadi incaran. Karena dari sumber daya manusia yang berkualitas akan didapat suatu hasil yang maksimal.
Dalam struktur
organisasi TV, nama – nama seperti Eksekutif Produser, Produser, Reporter, Kameramen, Asisten produksi dan Editor sudah tidak asing lagi. Kinerja mereka satu sama lain tidak berdiri sendiri – sendiri, namun saling berkesinambungan. Dimulai dari proses pra produksi, produksi sampai paska produksi. Hal yang sama juga dipaparkan oleh Morissan, M.A bahwa: Stasiun televisi membutuhkan sumber daya manusia yang cukup banyak begitu pula dalam struktur organisasi redaksi pemberitaan yang semuanya bekerja sebagai suatu tim. Pada kenyataannya memang dibutuhkan banyak orang untuk menayangkan suatu program berita. Fungsi setiap orang itu seperti mata rantai atau bagian dari mata rantai yang panjang. ( Morissan, M.A. 2008 : 42) Keberhasilan bagian pemberitaan stasiun televisi banyak bergantung kepada reporter dan juru kamera yang ada di lapangan serta korlip di ruang redaksi yang mengarahkan mereka, namun demikian kemampuan produser dan eksekutif produser dalam menyusun program acara juga tak kalah pentingnya. Struktur organisasi bagian pemberitaan stasiun televisi,biasanya terdiri dari sejumlah jabatan seperti direktur pemberitaan ( news director ), eksekutif produser, produser, koordinator liputan ( korlip ), reporter, juru kamera, dan lain – lain.( Morissan, M.A. 2008 : 42)
13
C. Asisten Produksi 1. Dekripsi Asisten Produksi Asisten Produksi sering disebut dengan Production Assitant ( PA ) , tidak sama dengan Asisten Produser. Asisten Produksi memiliki tugas yang lebih luas dibandingkan dengan Asisten Produser. Karena lingkup pekerjaannya dari pra produksi sampai paska produksi. Hubungan kerjanya dengan berbagai divisi dan departemen dalam sebuah proses produksi menjadi tanggungjawabnya. Berikut deskripsi Asisten Produksi menurut Ray White : In some cases, the assistant producer called a production assistant, not an assistant producer. That's because the position involves many tasks others around the newsroom, but there was no editorial decisions such as those made by the producer and the producer's assistant. Production assistant might include a paper in the printer news one minute, and video editing the next. stations large and medium has assitants production, but the market is smaller can not afford them. In contrast, the jobs handled by anyone free at the time reporters, photographers, or internm if available. (Ray White, 1990: 44)
Artinya : Dalam beberapa kasus, asisten produser disebut asisten produksi, bukan asisten produser. Itu karena posisi melibatkan banyak tugas lain-lain di sekitar ruang berita, tapi tidak ada editorial keputusan seperti yang dibuat oleh produsen dan produsen asisten. Asisten produksi mungkin memuat kertas di printer berita satu menit dan video editing berikutnya. stasiun besar dan sedang telah assitants produksi, tapi pasar yang lebih kecil tidak dapat memperolehnya. Sebaliknya, pekerjaan yang ditangani oleh siapa pun bebas pada waktu reporter, fotografer, atau internm jika tersedia. (Ray White, 1990: 44)
14
Dalam sebuah website yang berisi informasi tentang Asisten Produksi mendeskripsikan seorang Asisten Produksi sebagai berikut : A Production Assistant is commonly known as a PA (Production Assistant) is a person who helped in making the film, television or production video.Sebuah can not really function without the PA because they are the bridge that connects each job, both on set and production offices. PA is a key ingredient in every production. They will do all the little tasks that make other people's work easier and come together. They can be found to assist the Directors, Producers, Assistant Director (AD) and office workers. In the process of doing a good job, they will experience and learn about many aspects of film and TV production. PA position level job perfectly into the many facets of the film industry. PA is an important asset in helping one set went well. ( http://www.tvtix.com/production-assistant/definition.html/9 Juni 2010)
Artinya : Sebuah Asisten Produksi umumnya dikenal sebagai PA ( Production Assistant ) adalah seseorang yang membantu dalam pembuatan film, acara televisi atau video.Sebuah produksi tidak benar dapat berfungsi tanpa PA karena mereka adalah jembatan yang menghubungkan setiap pekerjaan, baik di set dan di kantor produksi. PA adalah bahan kunci utama dalam setiap produksi. Mereka akan melakukan semua tugastugas kecil yang membuat pekerjaan orang lain lebih mudah dan datang bersama-sama. Mereka dapat ditemukan membantu Direksi, Produsen, Asisten Direktur (AD) dan karyawan kantor. Dalam proses melakukan tugasnya dengan baik, mereka akan mengalami dan mempelajari banyak segi produksi film dan TV. Posisi PA tingkat pekerjaan yang sempurna masuk ke dalam banyak segi industri film. PA merupakan aset yang penting dalam membantu satu set berjalan lancar. (http://www.tvtix.com/production-assistant/definition.html/9 Juni 2010)
Dapat disimpulkan bahwa Asisten produksi adalah salah satu crew di bawah kepemimpinan seorang produser.
Peran Asisten Produksi dalam
sebuah proses produksi strategis karena dibutuhkan untuk membantu
15
kelancaran tugas – tugas yang lain. Kehadiran Asisten Produksi membawa dampak yang menguntungkan bagi kinerja seluruh kru yang bertugas. 2.
Tugas Asisten Produksi Production assistant broadcasting covering a variety of tasks in the production of television and radio. They provide administrative support, organize team meetings and help with recording. Production assistant, known as PA. PA is also usually responsible for obtaining permission to broadcast material that is protected by copyright In preparation for filming or recording. PA set up and attend planning meetings. Meetings, including producer and director and others involved in making programs, such as scriptwriters, designers, costumes, make-up and technical crew. PA, prepare and distribute a schedule and coordinate tasks with different departments. For some types of programs, such as drama, PA working with an agent and making practical agreements for actors and actresses. http://www.careersscotland.org.uk/CareerInformation/Occupations/CommunicationsandMedi a/AdvertisingPRandMedia/BroadcastingProductionAssistant.asp/9Juni 2010 Artinya : Asisten produksi broadcasting mencakup berbagai tugas dalam produksi televisi dan radio. Mereka memberikan dukungan administratif, pertemuan tim mengatur dan membantu dengan perekaman. Asisten produksi, yang dikenal sebagai PA. PA juga biasanya bertanggung jawab untuk mendapatkan izin untuk menyiarkan materi yang dilindungi oleh hak cipta. Dalam persiapan untuk syuting atau rekaman. PA mengatur dan menghadiri pertemuan perencanaan. Pertemuan termasuk produser dan sutradara dan orang lain yang terlibat dalam pembuatan program, seperti scriptwriter, desainer, kostum, make-up dan kru teknis. PA, menyiapkan dan mengedarkan jadwal dan mengkoordinasikan tugas dengan departemen yang berbeda. Untuk beberapa jenis program, seperti drama, PA bekerja sama dengan agen dan membuat perjanjian praktis untuk aktor dan aktris. http://www.careersscotland.org.uk/CareerInformation/Occupations/CommunicationsandMedi a/AdvertisingPRandMedia/BroadcastingProductionAssistant.asp/9 Juni 2010
16
`
Tugas seorang Asisten Produksi secara garis besar adalah sebagai
seseorang yang bertugas membantu di dalam pelaksanaan proses produksi. Asisten produksi sebagai penghubung atau mediator bagi reporter, editor, dubber, dan crew siaran. Asisten produksilah yang bertanggung jawab agar kegiatan produksi baik yang di tayangkan secara langsung maupun tidak langsung berjalan dengan lancar. Asisten Produksi memiliki tanggung jawab untuk tayangnya sebuah program acara dengan tepat waktu. Oleh karena itu menjadi seorang Asisten Produksi harus mudah bergaul dengan crew-crew berbagai profesi, disiplin waktu, tegas terhadap crew-crew yang dapat menghambat jalannya program acara, teliti terhadap hal-hal detail di dalam persiapan, telaten, dan bisa membawa diri.
17
BAB III DESKRPSI INSTANSI A. Sejarah Singkat TRANS TV memperoleh ijin siaran nasional pada Oktober 1998 setelah dinyatakan lulus dari uji kelayakan yang dilakukan tim antar departemen pemerintah, kemudian resmi siaran pada 15 Desember 2001. Usahanya di bawah kepemilikan TRANS CORP yang dimiliki PARA GRUP. TRANS TV mulai mengudara secara teknis selama beberapa jam per hari di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi pada 22 Oktober 2001. Kemudian pada 25 Oktober 2001 mulai menyiarkan program bertajuk Trans Tune-In serta siaran langsung upacara peresmian Bandung Supermall, sekaligus memperluas jangkauan siaran TRANS TV hingga wilayah Bandung dan sekitarnya. Program Trans Tune-In dikemas dengan gaya radio, yaitu dua pembawa acara menyuguhkan rangkaian video klip musik serta membawakan kuis interaktif guna memikat calon penonton dan memperkenalkan TRANS TV pada masyarakat. Selain itu, divisi News juga menyajikan program Jelajah yang berisikan paket-paket feature. Kemudian pada akhir pekan para pecandu bola dapat menikmati siaran langsung kompetisi sepak bola Spanyol La Liga. Seiring waktu berlalu, menara-menara pemancar di Yogyakarta yang mencakup kota Solo, Semarang, Surabaya, dan Medan secara berurutan mulai 16
18
berfungsi sehingga makin memperluas jangkauan siaran TRANS TV di wilayah-wilayah utama Indonesia. Berkat perencanaan yang baik, TRANS TV dapat memperoleh alokasi frekuensi UHF yang rendah dibandingkan stasiun-stasiun televisi lain. Kanal frekuensi yang rendah tersebut memudahkan pemirsa mencari gelombang siaran TRANS TV. Pada 1 Desember 2001 Trans Tune-In berganti menjadi Transvaganza seiring dengan bertambahnya jam siaran TRANS TV. Dalam tahapan ini TRANS TV mulai menayangkan film-film asing serta program non drama berupa kuis berjudul Tebak Harga. Kuis ini merupakan adaptasi program kuis The Price is Right yang kondang sejak tahun 1970an dan telah ditayangkan di 22 negara. Transvaganza ditayangkan dari 1-14 Desember 2001 dan berisikan sampel program-program TRANS TV yang kemudian dapat diikuti pemirsa setiap minggunya mulai 18 Desember 2001 hingga 28 Februari 2002. Penambahan jam tayang secara bertahap tersebut akan memuncak pada 1 Maret 2002 saat TRANS TV mulai siaran penuh, yaitu 18 jam sehari pada hari Senin hingga Jumat dan 22 jam sehari pada hari Sabtu dan Minggu. Sehubungan dengan bertambahnya jam tayang, maka bertambah pula program acara TRANS TV, di antaranya ialah Euro, Digoda, KD, Sinema Gemilang, Diva Dangdut, Dunia Lain.
19
Sampai saat ini TRANS TV tetap konsisten memproduksi secara inhouse maupun menayangkan program-program dengan citra “Trendsetter, Lifestyle, dan HBOnya Indonesia” seperti Extravaganza, Ceriwis, Termehek-mehek, atau pun Bioskop TRANS TV yang menjadikan TRANS TV memiliki ciri khas tersendiri serta membedakannya dari stasiun-stasiun televisi lainnya. B. Visi dan Misi TRANS TV 1. Visi Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun Asia Tenggara, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan program – program berkualitas berperilaku berdasarkan nilai – nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja dan memberikan
kontribusi
dalam
meningkatkan
kesejahteraan
serta
kecerdasan masyarakat. 2. Misi Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai – nilai demokrasi.
20
C. Logo TRANS TV
Berbentuk ‘Berlian’ yang menandakan keindahan dan keabadian. Kilauannya merefleksikan kehidupan serta adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan dan budaya masyarakat Indonesia. Tipe huruf yang digunakan ialah serif, mencerminkan karakter abadi dan klasik, namun akrab serta mudah dikenali. Manajemen TRANS TV D. Manajemen TRANS TV Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Chairul Tanjung
Komisaris
: Chairal Tanjung : Ishadi SK
21
Dewan Direksi Direktur Utama
: Wishnutama
Direktur Sales & Marketing
: Atiek Nur Wahyuni
Direktur Finance & Human Capital
: Warnedy
Kepala Divisi Technical & Facilities Services: Azuan Syahril Kepala Divisi Programming
: Achmad Ferizqo Irwan
Kepala Divisi News
: Gatot Triyanto
Kepala Divisi Finance
: Hannibal K. Pertama
Kepala Divisi Corporate Services
: Latief Harnoko
E. Target Audience Berdasarkan SES (Social Economic Status), TRANS TV membidik segmen pemirsa kelas menengah atas atau dalam istilah pemasaran dikenal sebagai kelompok ABC. Kelompok A adalah target audience yang memiliki pengeluaran rumah tangga sebesar Rp 3.000.001,- ke atas per bulannya, kelompok B adalah target audience dengan pengeluaran Rp 1.500.001,- s/d Rp 2.000.000,- per bulannya, sedangkan kelompok C memiliki pengeluaran sesesar Rp 700.001,- s/d Rp 1.500.001,- per bulan.
22
F. Program Content Pada dasarnya program TRANS TV menganut konsep general entertainment sehingga pemirsanya bisa menikmati berbagai tayangan hiburan drama maupun non drama serta tayangan berita.
Tahun I
: 60% program asing, 40% program lokal.
(50% dari komposisi program lokal merupakan produksi TRANS TV)
Tahun II
: 45% program asing, 55% program lokal.
Tahun III
: 30% program asing, 70% program lokal.
Tahun IV
: lebih dari 75% merupakan program lokal.
Kemudian di tahun VI, yaitu 2007, sampai dengan saat ini TRANS TV telah menayangkan 80% program produksi sendiri (inhouse production) dan 20% program beli (lokal maupun asing). G. Distributor Program Asing : Sony Pictures, Warner Brothers, Universal, FOX, Dreamworks, dll. Lokal : Multivision, Starvision, MD Entertainment, GMM Films, Teguh Bakti Multivisitama, dll.
23
H. Investasi TRANS TV dibangun dengan modal investasi sebesar Rp 600 milyar. Dana sebesar itu berasal dari PARA Grup sejumlah Rp 300 milyar dan Rp 300 milyar sisanya berupa dana pinjaman komersial dari Bank Mandiri. I. TEKNOLOGI Sejak awal, pembangunan TRANS TV dirancang untuk bisa beroperasi menggunakan teknologi digital penuh, mulai dari tahap pra produksi hingga tahap paska produksi dan siaran on air. Tetapi karena sistem penyiaran di Indonesia masih menggunakan sistem analog, maka output yang bersifat digital akan diubah menjadi analog. Walaupun demikian, pemirsa TRANS TV akan menikmati tayangan audio visual yang lebih jernih dan tajam. Kelak jika sistem penyiaran di Indonesia sudah beralih ke sistem digital, TRANS TV hanya perlu memodifikasi pemancar-pemancarnya saja. Selain output yang lebih baik, teknologi digital juga menjadikan proses kerja dapat berjalan lebih efisien dan efektif. Peran kaset (video tape) nyaris hilang, karena semua materi produksi mengalir dari satu server ke server komputer lainnya melalui jaringan kabel optik yang terpasang di seluruh gedung.
Seluruh
studio
juga terintegrasi
memungkinkan siaran yang simultan.
satu
sama lain
sehingga
24
TABEL DATA TEKNIS & FREKUENSI STASIUN TRANSMISI TRANS TV Kota
Ambon
Area Jangkauan
Frekuensi
Pemancar
Sistem Audio
( UHF )
( KW )
Ambon
34
1
Stereo
24
1
Stereo
30
1
Stereo
42
10
Digital
32
1
Stereo
45
1
Stereo
P. Seram Balikpapan
Balikpapan Samboja Sungai Saluang Waru
Banda Aceh
Kod. Banda Aceh Janthoi Ladong Lampanaih Lamtemot
Bangka & Belitung
Bangka
Banjarmasin
Banjarmasin
Belitung
Martapura Anjirmuara Sungai Puntik Gambut Batam
Sekupang Batu Aji Nagoya Nongsa
25
Batu Merah Kabil P. Sambu P. Belakang Padang P. Dangsi P. Seraya P. Bokur Cirebon
Kod. Cirebon
40
5
Digital
43
5
Digital
55
1
Stereo
Kab. Cirebon Kab. Indramayu Kab. Kuningan Denpasar
Kod. Denpasar Kab. Gianyar Kab. Badung Kab. Tabanan Kab. Jembrana Kab. Klungkung Kab. Bangli Kab. Karangasem
Garut
Garut Tasikmalaya Ciamis
26
Jakarta
Jakarta
29
80
Digital
29
1
Stereo
32
1
Stereo
41
1
Stereo
26
1
Stereo
Serang Karawang Bogor Bekasi Tangerang Depok Cikampek Jambi
Jambi Muara Bulian Sengeti Tempino
Jayapura
Jayapura Abepura Wutong Genyem
Kediri
Kediri Blitar Tulungagung
Lampung
Bandar Lampung Tanjung Karang Batanghari Metro Panjang
27
Madiun
Kod. Madiun
50
5
Digital
45
15
Digital
58
1
Stereo
24
1
Stereo
34
1
Stereo
Kab. Madiun Kab. Magetan Kab. Ngawi Kab. Ponorogo Plaosan Nganjuk Makassar
Makassar Pangkajene Maros Bantaeng Takalar Janeponto Gowa Bontosungo
Malang
Kab. Malang Kod. Malang Purwodadi Gondanglegi Batu
Manado
Manado Tandano Bitung P. Bunaken
Mataram
Mataram Selong
28
Praya Medan
Kod. Medan
27
20
Digital
29
1
Stereo
30
15
Digital
Kod. Binjai Kod. Tebing Tinggi Kab. Langkat Kab. Deli Serdang Padang
Padang Solok Duku Lubuksulasih
Palembang
Kod. Palembang Kab. Banyuasin Kab. Ogan ilir Kab. OKI Kab. Muara Enim
Palu
Kod. Palu
33
1
Stereo
Pekanbaru
Pekanbaru
24
1
Stereo
Pontianak
Pontianak
27
1
Stereo
43
10
Digital
Mempawah Selam Bawang Purwokerto
Purwokerto Purbalingga Banjarnegara
29
Kebumen Cilacap Karangpucung Samarinda
Samarinda
45
1
Stereo
29
20
Digital
22
30
Digital
57
10
Digital
Tenggarong Bontang Muara Badak Semarang
Kab. Semarang Kod. Semarang Kab. Pekalongan Kod. Pekalongan Kab. Kudus Kab. Demak
Surabaya
Surabaya Bangkalan Mojokerto Sidoarjo Gresik Lamongan Kertosono Bojonegoro Tuban
Tegal
Tegal Pemalang
30
Brebes Pekalongan Karanganyar Randudongkal Margasari Larangan Ternate
Ternate
57
10
Digital
24
20
Digital
Tidore Halmahera Yogyakarta & Solo
Kab. Yogyakarta Kab. Magelang Kab. Bantul Kab. G. Kidul Kab. Sleman Surakarta Sragen Karang Anyar Wonogiri Sukoharjo Klaten Boyolali
31
J. Sumber Daya Manusia Teknologi secanggih apa pun tidak akan ada artinya tanpa dukungan sumber daya manusia yang memadai dan berkualitas. Oleh karena itu, TRANS TV aktif menjalankan roadshow ke kampus-kampus terkemuka di berbagai kota di Indonesia guna merekrut bakat-bakat terbaik. Sejak awal berdiri, pihak manajemen TRANS TV memang berencana merekrut sebagian besar karyawannya dari tenaga-tenaga yang baru lulus. Alasannya karena pihak manajemen yakin bahwa tenaga-tenaga muda ini akan memudahkan perusahaan membangun budaya kerja yang baru yaitu budaya kerja yang dinamis, serta akan menjadi sumber kreatifitas yang penuh gairah. Setelah lulus seleksi awal, para kandidat akan mengikuti Broadcast Development Program atau biasa disebut BDP, yaitu pelatihan teori broadcast di kelas selama tiga bulan dan pelatihan secara praktik selama tiga bulan selanjutnya. Kurikulum pelatihan dirancang oleh para staf TRANS TV dengan penekanan pada isu kerjasama team work dan pemahaman menyeluruh antar bagian. Pelatihan broadcast dalam skala yang begitu besar merupakan yang pertama kalinya dilakukan dalam sejarah pertelevisian Indonesia. TRANS TV juga merekrut tenaga-tenaga berpengalaman dari semua stasiun televisi swasta yang ada, namun jumlahnya tidak sebesar tenaga dengan latar belakang fresh graduated. Semua ini dilakukan guna
32
mewujudkan visi TRANS TV untuk menjadi televisi terbaik dengan menyajikan program-program berkualitas dan turut serta meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat. K. Fasilitas Gedung TRANS TV dibangun dengan arsitektur neo klasik, terletak di atas tanah seluas ± 2 hektar, berlokasi di Jalan Kapten Piere Tendean Kav. 12-14A, Jakarta 12790, dan merupakan gedung pertama di Indonesia yang dirancang khusus bagi stasiun televisi. Gedung sembilan lantai ini ditanam kabel-kabel, termasuk kabel serat optik, sepanjang 1300 meter guna mendukung sistem siaran digital yang digunakan TRANS TV. Tiga studio yang digunakan untuk memproduksi program-program inhouse drama maupun non drama terletak di lantai pertama. Studio tersebut adalah Studio 1 seluas 900 m2 dengan kursi penonton permanen sejumlah 365 buah, Studio 2 dengan luas 600 m2, dan Studio 3 seluas 400 m2. Di lantai 2 berlokasi Master Control Room (MCR) atau ruang kontrol utama sebagai jantung operasi penyiaran TRANS TV yang dibangun dengan teknologi digital penuh. Melalui teknologi tersebut maka MCR mampu beroperasi nyaris tanpa pita (tapeless operation). Selain MCR, pada lantai ini juga berlokasi ruang kontrol Studio 1, ruang kontrol Studio 2, ruang edit, tape cassette library, ruang logistik, dan ruang penyimpanan wardrobe. Lantai tiga merupakan markas besar divisi News TRANS TV serta bertempatnya satu studio berteknologi Virtual Set yang menggunakan green
33
screen untuk menunjang siaran pemberitaan, yaitu Studio 5. Lantai bernuansa biru ini dirancang agar dapat beroperasi selama 24 jam sehari tujuh hari sepekan, sehingga dilengkapi dengan kamar-kamar tidur maupun kamar mandi yang terpisah bagi pria dan wanita. Di atas lantai tiga, yakni lantai 3A, terdapat ruang perpustakaan bagi karyawan, ruang prefunction yang biasa digunakan sebagai ruang pertemuan maupun seminar, kemudian ruang preview yang selain berfungsi sebagai bioskop mini juga biasa digunakan untuk ruang pertemuan. Tidak hanya itu, di lantai ini pula tempat beroperasinya departemen manajemen sumber daya manusia (Human Capital) dan departemen General Services Lantai lima dan enam digunakan oleh divisi Finance TRANS TV, divisi News TRANS7, dan juga divisi Produksi TRANS7. Sedangkan divisi Produksi TRANS TV memanfaatkan lantai tujuh dan delapan. Ruangan dengan rancangan unik dan melengkung terletak di lantai sembilan, lantai teratas gedung TRANS TV, didominasi oleh kaca agar menyajikan pemandangan yang lapang bagi penghuni ruangan. Para penghuninya yaitu Komisaris, Direktur Keuangan & SDM, Internal Audit, Sekretariat, dan Corporate Secretary. Saat ini karyawan TRANS TV dan TRANS7 dari departemen Sales/Marketing, Promotion On air, Marketing Public Relations, Traffic, serta divisi Programming berkantor di lantai 20 Menara Bank Mega, sebagai
34
bagian kelompok bisnis PARA Grup yang dimiliki oleh Bapak Chairul Tanjung. L. Penghargaan Sejak awal berdiri, telah banyak penghargaan yang didapatkan TRANS TV dari berbagai media dan institusi, yaitu : Tahun 2010
Penghargaan PANASONIC GOBEL AWARDS 2010 1) Program Feature Terfavorit : Griya Unik 2) Program Kuis & Game Terfavorit : Gong Show 3) Pelawak Terfavorit : Olga Syahputra
2009
PANASONIC AWARDS 2009 1) Program Reality Show Terfavorit : Termehek – Mehek 2) Program Komedi Terfavorit : Extravaganza 3) Program Kuis & Game Show Terfavorit : Gong Show 4) Program News Magazine Terfavorit : KPK ( Kumpulan Perkara Korupsi ) 5) Presenter Infotainment Terfavorit : Cut Tary ( Insert) 6) Pelawak Terfavorit : Olga Syahputra 7) Presenter Reality Show Terfavorit : Ruben Onsu ( Happy Family ) FESTIVAL FILM BANDUNG 2009 Sinetreon Lepas Terpuji : Bioskop Indonesia “ Baju Seragam Anak Pemulung “ SWA Sembada
35
Word of Mouth Marketing Award ( Most First Recommended Brand 2009 ) TRANS TV : First Winner in Broadcast Television Category KPID JAWA BARAT TRANS TV : Diversity of Content LOMBA JURNALISTIK 2009 oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia ( IJTI ) “ Juara II “ Kategori Jurnalis Televisi 2008
CITRA PARIWARA 2008 1) Best of 2008 : TV Station for Inhouse Advertisement of The Year 2008 2) Gold Award : Promo Badminton “ Juice is Deuce “ 3) Silver Award : Promo Bioskop “ Loket Sepi “ 4) Silver Award : Promo Badminton “ Single or Double ? “ XY Kids Program Anak Favorit : Akhirnya Datang Juga
2007
KPAI ( Komisi Perlindungan Anak Indonesia ) AWARD 2007 Program Televisi Anak – Anak Terbaik : Surat Sahabat WATER AND SANITATION PROGRAM ( WORLD BANK ) 2007 Best Sanitation Reporting Award in East Asia Ministerial Conference on Sanitation and Hygiene ( EASAN ) 2007 Media Competition : Cerita Anak ANUGERAH PESONA WISATA INDONESIA 2007 “ Terbaik I “ Kategori Media Televisi : Jelajah PANASONIC AWARDS 2007 1) Program Talkshow Terfavorit : Ceriwis
36
2) Program Komedi Terfavorit : Extravaganza 3) News Magazine Terfavorit : Jelang Siang CAKRAM Kategori Televisi Nasional Terbaik 2006 2007
SERTIFIKAT ISO 9001 : 2000 Broadcast System 1) Dept. Promo On Air 2) Unit Marketing PR 3) Dept. IT 4) Unit Corporate Legal ISAC BC Pengakuan Standard Operating Procedures ( SOP ) untuk “ Integrated Broadcast System “ pertama di dunia PERTAMINA PRESS AWARD Feature TV : Reportase MARKETING MIX 1) 2nd Biggest Number of Audience : Extravaganza Roadshow 2) 2nd Best in Coverage : Extravaganza Roadshow 3) 3rd Best in Interaction : Extravaganza Roadshow
2006
PANASONIC AWARDS 2006 1) Program Current Affair Terfavorit : Kejamnya Dunia 2) Program Komedi / Lawak Terfavorit : Extravaganza 3) Program Anak – Anak Terfavorit : Dapur Klok – Klok
37
PENGHARGAAN JAWA POS Grup Lawak Terfavorit 2006 : Variety Show Extravaganza SERTIFIKAT ISO 9001 : 2000 1) Unit Procurement 2) Divisi HC 3) Divisi GS 4) Divisi Programming 2005
PANASONIC AWARDS 2005 1) Program Talkshow Terfavorit : Ceriwis 2) Presenter Talkshow Terfavorit : Indy Barends “ Ceriwis “ ANUGERAH KEBUDAYAAN 2005 : KEMENTRIAN KEBUDAYAAN & PARIWISATA 1) Kategori Acara Anak : Surat Sahabat 2) Nominasi Kategori Features : Jelajah THE ASIA PACIFIC ROADCASTING UNION ( ABU ) / CASBAA UNICEF Child Rights Award 2005 Anugerah Kebudayaan untuk Acara Anak : Surat Sahabat episode “ Daman Anak Dayak Ngaju “ FESTIVAL FILM INDONESIA ( FFI ) Kategori Dokumenter Special Jury Prize : Hitam Putih SERTIFIKAT ISO 9001 : 2000 1) Revenue Cycle -
Divisi Sales & Marketing
-
Divisi Finance & Resource Development
2) Inhouse Production -
Divisi Produksi
-
Divisi News
38
2004
-
Divisi Production & Technical Services
-
Dept. Budget Management Accounting
ASIAN TELEVISION AWARD 2004 1) Kategori Best Reality Program : Dunia Lain “ Lawang Sewu “ 2) Nominasi Best Music Program : Diva Dangdut Nirwana FOR ALL NATION ( FAN ) CAMPUS Kategori Media Elektronik Peduli Narkoba
2003
CAKRAM Kategori Televisi Nasional Terbaik 2002
2002
CAKRAM Kategori Media Pendatang Potensial
39
BAB IV PELAKSANAAN MAGANG
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang Penulis menjalani Kuliah Kerja Media selama 2 (dua) bulan terhitung dari 22 Maret sampai 22 Mei 2010 di TRANS TV yang beralamat di Jalan Kapten Tendean Kavling 12 – 14a Jakarta Selatan. Aktivitas selama pelaksanaan masa magang adalah hari senin sampai jumat, dengan jam kerja senin-jum’at pukul 09.30 – 19.00. Dikarenakan tempat dan suasana Kuliah Kerja Media penulis ini merupakan perusahaan televisi swasta nasional di Indonesia maka penulis diharuskan menggunakan kemeja putih bebas sopan , bawahan celana panjang hitam untuk hari senin sampai dengan hari jum’at. Dalam pelaksanaan KKM, penulis mempergunakan kesempatan untuk mencari dan menggali sedalam mungkin tentang apa saja yang harus dikerjakan karena dengan demikian akan dapat memberikan manfaat bagi penulis, baik berupa pengalaman, pengetahuan, dan skill yang dapat mengoptimalkan potensi penulis.
38
40
B. Bidang Pelaksanaan Selama melaksanakan Kuliah Kerja Media, penulis ditempatkan di Divisi News Magazine TRANS TV yaitu terletak pada gedung TRANS Corp lantai 3 di Kawasan Tendean. Pada dasarnya, Divisi News Magazine adalah salah divisi yang ada di TRANS TV di samping Divisi News dan Divisi Produksi. Divisi News Magazine berperan sebagai divisi yang memproduksi berita – berita ringan adalah kumpulan program – program berita yang bersifat ringan dan menghibur, menambah pengetahuan dan empati orang akan keadaan di sekelilingnya serta dinamikanya atau yang disebut sebagai feature. Penyajian informasi yang dikemas dalam suatu acara yang bergaya santai dan dapat mudah dimengerti oleh audien. Divisi News Magazine secara perusahaan berada langsung di bawah pimpinan Direktur Utama yang bertanggungjawab pada divisi – divisi yang lain. Kepala Divisi News Magazine sendiri memiliki kewenangan untuk menjadi koordinator utama dalam proses produksi Divisi News Magazine dan laporan pertanggungan jawab (report) langsung kepada Direktur Utama Perusahaan. Divisi News Magazine dalam struktur kerja terbagi menjadi program – program yang didalamnya terdapat sebuah team / unit kerja masing masing. Setiap unit kerja pimpin oleh seorang Producer. Adapun unit kerja secara utuh terdiri atas Producer, Asisten Produser, Reporter, Cameramen, Editor, dan Asisten Produksi. Adapun tugas dari masing – masing bagian adalah sebagai berikut :
41
1) Produser -
Produser bertugas sebagai coordinator utama dalam pelaksanaan proses produksi dari pra produksi sampai paska produksi. Bertanggungjawab atas ide cerita, eksekusi pada saat liputan, dan kelayakan sebuah tayangan hingga akhirnya siap disiarkan kepada audien.
2) Asisten Produser -
Asisten Producer melakukan kegiatan yang berkaitan dengan
pengawasan
proses
produksi
dan
menjadi
pendamping bagi produser dalam melaksanakan tugas tugasnya. Asisten Produser memiliki wewenang untuk mengambil alih tugas – tugas dari Producer apabila berhalangan. 3) Reporter -
Reporter adalah petugas lapangan yang melaksanakan eksekusi ide cerita ke lapangan. Berperan penting dalam proses liputan sebagai seorang sutradara. Mengarahkan dan menyusun cerita dari gambar – gambar yang telah diambil oleh kameramen menjadi sebuah cerita utuh.
42
4) Kameramen -
Kameramen bertugas sebagai mata audien di lapangan. Memiliki keahlian untuk dapat menyajikan shot – shot yang layak tayang dan dapat dinikmati oleh mata audien. Selain itu cameramen mendampingi editor dalam editing.
5) Editor -
Editor memiliki tugas merangkai shot – shot menjadi sebuah scene dan sequence hingga terbentuk sebuah cerita yang berkesinambungan satu sama lain.
Pada Kuliah Kerja Media ( KKM ) ini penulis diberikan kesempatan untuk dapat bergabung dalam salah satu program unggulan di Divisi News Magazine TRANS TV yaitu program Jika Aku Menjad. Jika Aku Menjadi adalah salah satu program TRANS TV, yang menayangkan informasi tentang lika-liku kehidupan orang dengan pekerjaan/profesi tertentu dari kalangan masyarakat kelas bawah, namun segmentasi pemirsa adalah tetap kelas A+B. Program ini selain dikemas secara menarik, juga diharapkan bisa membangkitkan semangat toleransi dan solidaritas sosial dari masyarakat kelas
atas
terhadap
mereka
yang
di
kalangan
bawah.
Jika Aku Menjadi tayang perdana pada tanggal 27 November 2007 dengan durasi 45 menit sekali tayang ( termasuk commercial-break ). Ditayangkan setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 17.30 – 18.15 WIB.
43
C. Kegiatan yang telah dilakukan Dalam melaksanakan proses Kuliah Kerja Media penulis telah melaksanakan berbagai macam kegiatan.
Dari berbagai macam kegiatan
yang bersifat rutin hingga insidentil. Adapaun kegiatan yang dilakukan penulis selama mengikuti proses Kuliah Kerja Media selama delapan minggu adalah: 1. Menyeleksi audien umum yang telah mengirimkan email pendaftaran sebagai
peserta
Jika
Aku
[email protected].
Menjadi Dimana
ke
penulis
alamat diharuskan
menerima dan menolak pendaftaran peserta dengan standart kriteria talent utama program Jika Aku Menjadi . Adapun kriteria tersebut adalah : -
Perempuan usia 19 – 27 tahun
-
Pelajar / Mahasiswa / Karyawati
-
Camera face
-
Memiliki empati sosial tinggi
-
Memiliki
bakat
seperti
menyanyi,
menari,
atau
keterampilan yang lain. -
Komunikatif
-
Bersedia mengikuti seluruh ketentuan dalam proses liputan program Jika Aku Menjadi.
2. Menghubungi peserta terpilih untuk mengikuti proses casting. Casting adalah tahapan yang harus dilalui oleh peserta untuk mengetahui secara langsung kondisi fisik peserta, bagaimana kepribadian, kemampuan bicara,
44
empati yang dimiliki dan bakat peserta. Proses casting dalam program Jika Aku Menjadi dibagi menjadi 2 tahapan yaitu : -
Tahap 1 Casting tahap 1 adalah proses casting bersama dengan asisten
produser,
reporter,
cameramen
atau
asisten
produksi. Pada tahapan ini crew memutuskan lolos atau tidaknya peserta dengan mempertimbangkan kriteria yang ada. Umumnya pada casting tahap 1 ini peserta yang lolos memenuhi kriteria untuk menjadi talent utama Jika Aku Menjadi. -
Tahap 2 Casting tahap 2 merupakan casting lanjutan dari casting tahap 1. Produser berwenang dalam tahap ini karena peserta yang lolos seleksi tahap 1 berhadapan langsung dengan Produser. Produser dalam tahap ini melihat catatan rekomendasi dari crew yang bertugas dalam casting tahap 1 untuk menentukan secara final peserta menjadi talent utama Jika Aku Menjadi.
3. Membantu kelancaran proses casting yang diadakan secara rutin dari hari Senin sampai dengan Jum’at pada pukul 13.00 – 17.00 WIB di lantai 3 Gedung TRANS TV. Umumnya peserta terpilih yang sudah dihubungi via telephone datang pada hari yang telah menjadi kesepakatan untuk casting. Peserta datang dengan membawa CV dan foto ukuran postcard berjumlah
45
3 lembar yaitu close up, medium close up, dan full body. Pada saat peserta dating penulis memberikan formulir data talent yang harus diisi terlebih dahulu oleh peserta untuk keperluan casting. Setiap harinya jumlah peserta casting tahap 1 ada 5 – 10 orang sedangkan untuk tahap 2 berjumlah 3 – 5 orang. Peserta mengikuti proses casting sesuai dengan urutan dengan penulis sebagai koordinatornya. 4. Memberikan rekomendasi kepada reporter untuk kebutuhan talent yang akan dibawa liputan. Kemudian talent yang sudah disetujui oleh reporter, dihubungi oleh penulis untuk datang dan bertemu dengan crew yang akan pergi liputan. Hal ini dilakukan untuk keperluan brifing talent sebagai persiapan liputan. 5. Membantu Asisten Produksi dalam penyewaan alat / booking good request untuk crew yang akan berangkat liputan. Alur pnyewaan alat sebagi berikut : -
Penulis mengisi formulir penyewaan alat yang telah tersedia sesuai dengan kententuan alat yang dibutuhkan untuk liputan. Serta memberikan keterangan tempat liputan, tanggal liputan, tanggal peminjaman alat dan kode budget.
-
Formulir penyewaan alat diberikan kepada Asisten Produksi untuk ditandatangani. Formulir yang sudah lengkap dengan tanda tangan dari Asisten Produksi diberikan kepada Sekre ( bagian peminjaman alat ) untuk diinput.
46
-
Penulis mengambil formulir yang telah diinput dan memberikan kepada Asisten Produksi untuk pengisian persetujuan / tanda tangan dari Produser, Eksekutif Produser, Kepala Departemen dan Kepala Divisi.
-
Formulir yang sudah lengkap dengan tanda tangan dari Produser, Eksekutif Produser, Kepala Departemen dan Kepala Divisi diperbanyak sejumlah 3 lembar. Kemudian penulis memberikan 1 lembar kepada Sekre dan 3 lembar diberikan kepada bagian Inventory di lantai 2 TRANS TV untuk diapprove. Dari bagian Inventory memberikan 1 lembar formulir yang sudah diapprove sebagai bukti peminjaman alat. Peminjaman alat biasa dilakukan seminggu sebelum hari liputan.
6. Membantu keperluan Reporter untuk membuat surat perjalanan dinas / surat tugas. Penulis mengiisikan pada lembar formulir surat tugas nama – nama crew, jabatan crew, tanggal berangkat dan pulang liputan, tempat tujuan dan nama – nama untuk keperluan tanda tangan. 7. Membantu Reporter untuk membuat surat sewa mobil liputan. Penulis melengkapi formulir sewa mobil dengan kode budget, jumlah dan jenis mobil yang dibutuhkan. Tanggal dan tempat untuk liputan serta nama vendor / rental mobil dengan nomor yang dapat dihubungi. Formulir diberikan yang sudah lengkap diberikan kembali kepada reporter. 8. Membantu Asisten Produksi untuk menjalankan surat tugas dan sewa mobil. Formulir surat tugas dan sewa mobil yang sudah disetujui oleh
47
Produser, Eksekutif Produser, Kepala Departemen dan Kepala Divisi diberikan kepada penulis untuk meminta tanda tangan persetujuan dari HRD. Kemudian dari HRD surat tugas diperbanyak sejumlah 1 lembar. Formulir surat tugas copy-an dengan formulir sewa mobil diberikan kepada Procurement ( bagian sewa mobil ) di lantai 6 TRANS TV untuk diapprove. Sedangkan surat tugas yang asli diberikan kepada pihak UPM untuk keperluan akomodasi crew. 9. Membantu Asisten Produksi untuk keperluan antaran dan jemputan bandara bagi crew yang akan pergi liputan di daerah luar Jawa Barat. Penulis terlebih dahulu bertanya kepada reporter yang bersangkutan kapan dan pukul berapa akan pergi ke bandara. Lalu penulis melengkap formulir kendaraan operasional sesuai dengan informasi yang diberikan reporter. Formulir kendaraan operasional diberikan kepada Asisten Produksi untuk ditandatangan. Kemudian Asisten Produser meminta persetujuan dari pihak AE ( bagian mobil operasional ). Setelah disetujui dari pihak AE, penulis memberikan ke Car Pool ( Garasi Mobil Operasional TRANS TV ).Formulir kendaraan operasional dibuat satu hari sebelum crew berangkat liputan. 10. Membantu Asisten Produksi dalam pembuatan Summary Promo Jika Aku Menjadi ( iklan yang berdurasi 30 detik ). Summary Promo merupakan ringkasan cerita dalam sebuah episode yang akan tayang. Asisten Produksi menuliskan point – point penting yang akan dipergunakan untuk membuat
48
summary promo. Summary promo oleh penulis diberikan ke pihak Promo di lantai 2 TRANS TV untuk diproses lebih lanjut. 11. Penulis dipercaya dan diberikan kesempatan untuk membuat Running Text / teks berjalan oleh Asisten Produksi. Running text adalah iklan berjalan yang berfungsi sama dengan Summary promo yaitu untuk keperluan iklan. Namun Running text dalam bentuk teks saja. Isi dari teks adalah moment yang paling menarik , membuat audien penasaran dan informasi tanggal dan jam tayang program Jika Aku Menjadi . 12. Penulis membantu Asisten Produksi dalam mencari dubber untuk menjadi narator Jika Aku Menjadi. Narator tersebut adalah karyawan TRANS TV yang memiliki suara unik dan bergaya muda. 13. Membantu Asisten Produksi dalam sewa both edit ( ruang edit ) untuk program Jika Aku Menjadi. Asisten Produksi membuat formulir untuk sewa both edit kemudian memberikan kepada sekre untuk diapprove lalu diberikan penulis ke lantai 7 TRANS TV bagian Both Request. 14. Membantu Asisten Produksi untuk booking aransemen musik program Jika Aku Menjadi. Booking aransemen ini dibuat karena kebutuhan program Jika Aku Menjadi
untuk OBB Jika Aku Menjadi
Ramdhan yang akan tayang pada bulan puasa. Proses
special
untuk booking
aransemen ini melewati persetujuan produser dan diberikan kepada pihak Aransemen Musik di lantai 7 untuk diproses sesuai dengan permintaan. 15. Membantu Asisten Produksi untuk permintaan pembuatan grafis OBB Jika Aku Menjadi Spesial Ramadhan. Permintaan grafis disertai dengan
49
formulir yang telah disetujui oleh Produser. Kemudia Penulis memberikan formulir tersebut kepada Pihak Grafis di lantai 2 TRANS TV. 16. Mencatat rating dan share mingguan untuk program Jika Aku Menjadi. Rating dapat diketahui setiap hari senin untuk 3 kota dan hari rabu untuk seluruh kota di Indonesia. Penulis biasanya meminta data rating ke bagian RCD lantai 3 TRANS TV. Rating yang didapat diinput ke file rating dan share sebagai evaluasi tayangan perminggunya. 17. Mendata master kaset dan master shot yang telah tayang. Master kaset adalah kaset jenis 66 atau 99 yang berisi tayangan dua episode. Sedangkan master shot adalah kaset mini dv yang berisi pengambilan gambar yang masih mentah untuk keperluan editing. Kaset – kaset tersebut diinput ke file dalam computer dan diberikan ke satu box sesuai dengan urutannya. 18. Membuat surat izin liputan yang ditujukan untuk dinas pemerintahan di daerah Makassar yang berisi permohonan pemberian izin liputan untuk program Jika Aku Menjadi. Surat permohonan disetujui oleh Produser dan Eksekutif Produser lalu dikirm via faximile ke instansi terkait. 19. Membuat surat kerja sama yang ditujukan untuk PLN di daerah Kepanjen Malang yang berisi pembebasan biaya pemasangan listrik di rumah narasumber. Surat permohonan disetujui oleh Eksekutif Produser dan dikirim via faximile ke instansi terkait. 20. Bekerja sama dengan Asisten Produksi menghubungi management artis dan aktor untuk keperluan tayangan Jika Aku Menjadi Spesial Selebrtis. Penulis dan Asisten Produksi meminta data kontak artis dan management
50
artis kepada Coordinator Talent di lantai 8 TRANS TV. Penulis bersama Asisten Produksi membuat janji untuk dapat bertemu dengan para artis dan management tersebut guna membahas tawaran sebagai talent utama dalam program Jika Aku Menjadi . Demikian serangkaian kegiatan yang telah dlakasanakan oleh penulis selama mengikuti kegiatan kuliah kerja media. Dimana memang penulis lebih banyak melakukan kegiatan administratif yang berkaitan dengan proses produksi Jika Aku Menjadi . Dimana kegiatan ini dilakukan pada departemen tempat penulis melakukan kegiatan kuliah kerja media selama delapan minggu.
51
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Sebagai seorang Broadcaster kita harus memahami system kerja dunia televisi yang menuntut kedisplinan dan loyalitas waktu terhadap pekerjaan. Untuk itu seorang Broadcaster membutuhkan sebuah sarana yang tepat, efektif dan efisien dalam membangun kerja sama dengan berbagai pihak yang ada di dunia pertelevisian. Kerja sama yang baik dalam sebuah team adalah kunci menuju keberhasilan sebuah tayangan. Menjalin relasi dengan banyak orang merupakan faktor yang diperlukan dalam dunia penyiaran terutama pertelevisian. Berdasarkan uraian diskriptif yang telah dilakukan penulis di depan, untuk mengetahui tentang kegiatan asisten produksi di dalam proses produksi News Magazine Jika Aku Menjadi di PT. Televisi Transformasi Indonesia, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Asisten Produksi adalah salah satu crew di bawah kepemimpinan seorang produser. Asisten produksi bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi di lapangan maupun kantor selama proses produksi. 2) Menjadi Asisten Produksi yang baik harus fleksibel, karena pekerjaan ini dituntut untuk dapat berhubungan dengan banyak profesi di dalam sebuah program acara.
50
52
3) Program acara Jika Aku Menjadi adalah termasuk dalam jenis News Magazine, yaitu berita yang penyampaiannya tidak terikat waktu atau timeless dan penyajiannya kepada khalayak tidak perlu secepat mungkin. 4) Asisten Produksilah-lah yang menjembatani seluruh profesi seperti reporter, kameramen, editor, dubber, dll sehingga Asisten Produksi dituntut mempunyai kemampuan berkomunikasi secara aktif,
sabar,
berkomunikasi,
dan
tegas,
sehingga
memanajemen,
dan
dapat tetap
dengan
mudah
sabar
untuk
mempertahankan kinerja kru redaksi Jika Aku Menjadi agar dapat menyelesaikannya sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Asisten Produksi adalah salah satu Broadcaster handal dengan tanggungjawab yang besar dalam keberhasilan mengolah suatu acara hingga dapat dinikmati oleh audien. Peran strategis Asisten Produksi menuntut kemampuan untuk berinteraksi dengan berbagai pihak. Kehadiran seorang Asisten Produksi dibutuhkan oleh seluruh crew dalam sebuah team produksi tanpa terkecuali. Memiliki pengetahuan seputar dunia pertelevian yang luas adalah syarat utama bagi seorang Asisten Produksi guna menunjang kinerja sehari – hari. Selama Kuliah Kerja Media (KKM) di PT Transformasi Indonesia, penulis menjadi lebih mengerti tentang aktivitas Asisten Produksi dalam mewujudkan sebuah produksi acara. Asisten Produksi menjaid bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam proses produksi.
53
Kegiatan yang rutin dilakukan Asisten Produser dalam program Jika Aku Menjadi adalah kegiatan seperti: 1. casting talent 2. kegiatan yang bersifat adminstratif untuk keperluan liputan 3. penghubung / perantara antar crew 4. monitoring 5. sebagai manager unit Seluruh kegiatan Asisten Produksi ini dirasakan mampu menunjang kebutuhan crew dan produksi acara Jika Aku Menjadi yang meraih simpati dan respon positif dari masyarakat.
B. Saran 1. Bagi Universitas Sebelas Maret Surakarta Kuliah Kerja Media merupakan kegiatan yang sangat berguna untuk melatih serta menimba ilmu sehingga kegiatan ini perlu terus dilaksanakan. KKM merupakan sarana yang efektif bagi mahasiswa untuk bekal menuju dunia kerja. Ada baiknya pembekalan KKM secara lebih detail oleh pihak fakultas mengenai proses penyusunan laporan disertai dengan contoh dari peserta KKM sebelumnya. Apabila dimungkinkan fakultas juga dapat memfasilitasi atau mengkoordinir peserta KKM dengan peserta KKM terdahulu yang memiliki kesamaan dalam tempat pelaksanaan
magang.
Sehingga
pengalaman mengenai KKM.
keduanya
dapat
saling
bertukar
54
2. Bagi PT Transformasi Indonesia / TRANS TV a. Sebaiknya peserta magang apabila dimungkinkan perlu mendapatkan lebih banyak lagi tentang perusahaan terutama yang berkaitan dengan program acara. Hal itu perlu dilakukan agar peserta magang lebih mengetahui proses terbentuknya program acara dalam perusahaan tersebut. b. Apabila dimungkinkan para peserta magang juga lebih banyak lagi dilibatkan dalam proses liputan. Sehingga mereka dapat mengetahui tentang proses produksi di lapangan.
55
DAFTAR PUSTAKA Wahyudi, JB. 1992. Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. White, Ray. 1990. TV News Building a Career in Broadcast Journalism. Boston London : Focal Press. Morissan, M.A. 2008. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup. Ishadi SK, Drs. 1999. Prospek Bisnis di Indonesia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Http://www.tvtix.com/production-assistant/definition.html/9 Juni 2010
54