AKTIVITAS PRODUKSI BERITA MAKANAN TIDAK HALAL DALAM REPORTASE INVESTIGASI TRANS TV Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi (S.Kom.1)
Oleh: MEKAR AYU LESTARI 109051100053
KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M
ff
F
FOLITIK I}t TRAHSTV KEPEIETIT{GAI{EKT}HT}I}TI {afia|,rsrs pRsl}uxsr sgstTa til{ffAlriaft TlI}aK Ear,$,L I}Ar.aM XEFORTASE rFfirESTrGASrrRAltS TV) Skripsi GelarSarj*naKomunikasi(S.K*n.l) Memperaleh DiajukanUntskMemenuhiPersyaratan
Oleh: Mekar Ayu Lestari NIM:109051100053
Pembimbing:
, SS,M.Si
2001 200912 19830610
KONSENTRASI JTIRNALISTIK FAKT]LTAS ILMU I}AI{WAE I}AN ILMT} K$MT]NIKASI Ui\{IVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF IIII}AYATTILLAII
JAKARTA 1*34rrJ?SlSM
II i
I
-
t/
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul "AKTIVITAS PRODUKSI BERITA MAKANAN TIDAK HALAL DALAM REPORTASE INVESTIGASI TRANS TV", telah diujikan dalam Sidang Munaqasahdi FakultasIlmu Dakwahdan ilmu komunikasiUIN Syarif HidayatullahJakarta, pada tanggal 27 Februari 2013. Skripsi ini telah diterima sebagaisalah satu syarat untuk Jurnalistik. gelarsarjanaprogramStrata1 (S.1)padajurusanKonsentrasi memperoleh Ciputat,27 Febnsari2013 Sidang Munaqasah Selaetarissidang
Ketua sidang
A,h-J t
tf,ut-wL 'P / |
<,
t\) 0 Ade RinaFarida.M. Si NIP: 197705132007012 018
t99303 Anggota
2001122002 NIP:19771105
199803I 003 NIP: 19720606
2 001 200912 r9830610
I
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dihari kemudian terbukti karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 27 Februari 2013
Mekar Ayu Lestari
Nama: Mekar Ayu Lestari Nim: 109051100053
ABSTRAK AKTIVITAS PRODUKSI BERITA MAKANAN TIDAK HALAL DALAM REPORTASE INVESTIGASI TRANS TV Media massa berfungsi menyampaikan pesan kepada khalayak. Media massa yang memiliki peranan paling besar dikehidupan masyarakat saat ini adalah televisi. Televisi telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Berbagai tayangan hiburan dan berita menjadi ketertarikan setiap orang untuk mempunyai televisi. Salah satu berita yang disajikan Televisi adalah berita investigasi yang membongkar adanya kecurangan oknum terhadap produk atau permasalahan yang sengaja ditutup-tutupi. Berdasarkan konteks diatas, maka tujuan penelitian ini adalah menjawab pertanyaan bagaimanakah aktivitas produksi berita makanan tidak halal dalam reportase investigasi Trans TV? Aktivitas produksi program berita Reportase Investigasi sesuai denganStandard Operasional Procedureyaitu pra produksi, produksi, pasca produksi. Pra produksi yang meliputi pemilihan ide judul berita yang diambil dari tiga sumber informasi yakni data lapangan, vixser, dan internet. Produksi meliputi persiapan tapping, narasumber dan presenter. Pasca produksi yakni penyelesaian hasil tapping yang dibuat oleh editor hingga penayangan berita. Paradigma dalam penelitian ini menggunakan positivisme dengan metode penelitian kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Bahwa dalam menayangkan berita pada judul bakso babi dan boraks, Reportase Investigasi menggunakan SOP Standard Operasional Procedureyang meliputi pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Proses pra produksi adalah menentukan judul apa yang akan diberitakan dengan mengambil ide dari tiga sumber yakni data lapangan, vixser, dan internet. Sementara produksi adalah proses shooting presenter dan narasumber, terakhir adalah pasca produksi yang meliputi editing hingga melakukan preview untuk meneliti setiap segmen agar berjalan dengan baik.
i
KATA PENGANTAR Pertama-tama penulis ucapkan syukur Alhamdulillahrabbil „aalamin, segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis berhasil menyelesaikan skripsi berjudul “Kepentingan Ekonomi Politik di Trans TV (Analisis Produksi Berita Makanan Tidak Halal Dalam Reportase Investigasi Trans TV)”. Shalawat serta salam juga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta para sahabat dan keluarganya. Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis yang disusun guna melengkapi salah satu syarat yang telah ditentukan dalam menempuh program studi Strata satu (S1) konsentrasi jurnalistik fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi Universitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penyelesaian skripsi ini tentunya dibantu oleh banyak pihak. Oleh karena itu penulis pelru menghanturkan terima kasih untuk para dosen, keluarga, dan teman-teman. 1. Dr. H. Arief Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Drs. Mahmud Jalal M.A. selaku pembantu Dekan Bidang Kepegawaian, Drs. Studi Rizal, LK. M.A. selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan, Wahidin Saputra, MA selaku Pembantu Dekan Akademik. 2. Ibu Rubiyanah, M.A. selaku Ketua Konsentrasi Jurnalistik dan ibu Ade Rina Farida, M.Si. selaku Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik yang selalu mendukung. 3. Ibu Fita Fathurokhmah, SS, M.Si. selaku dosen pembimbing terbaik yang telah memberikan arahan serta morilnya kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
ii
4. Tidak lupa pula kepada bapak Hudri selaku penguji I dan ibu Bintan Humaira selaku penguji II yang telah memberikan pelajaran dan motivasi kepada penulis 5. Kepada seluruh Dosen, serta para staf-staf UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Khusus nya Dosen dan para staf fakultas ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmunya kepada penulis. Diantaranya, dosen Bapak Sunandar, Bapak Helmi Hidayat, Bapak Nanang. 6. Tak lupa kepada kedua orang tua penulis papa dan mama terhebat yang selalu mendoakan penulis dan berpuasa demi selesainya skripsi ini dengan cepat dan dengan harapan nilai yang baik. 7. Untuk mami ibu Nur Hayati yang membiayai sekolah penulis hingga skripsi ini selesai. 8. Untuk kakak dan adik-adik tercinta kak Yeni, kak Epi, kak Mila, bang Ayi, kak Cut, kak Nurul, kak Ita, kak Maya, kak Santi, bang Yusuf, kak Popi. 9. Kepada seorang laki-laki baik yang senantiasa menghiasi hidup penulis dan menyempatkan waktu dan kepeduliannya terhadap penulis Emrinko Safinka (Rico ceper) 10. Untuk para sahabat jurnalistik A dan B, KPI, dan sahabat-sahabat Al-zaytun international school. 11. Untuk para crew Trans TV Bapak Muhammad Ihwan dan Agus yang selalu mempermudah observasi penulis demi menyelesaikan skripsi ini. Ciputat, 27 Februari 2013
Mekar Ayu Lestari
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ...............................................................................
ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................
iv
BAB IPENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................
5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................
5
D. Manfaat penelitian ....................................................................
5
E. Metodologi Penelitian ..............................................................
6
1. Paradigma Penelitian ..........................................................
6
2. Metode Penelitian ...............................................................
6
3. Teknik Pengumpulan Data .................................................
7
4. Teknis Analisis Data ..........................................................
8
5. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................
9
6. Subjek dan Objek Penelitian ..............................................
9
F. Tinjauan Pustaka .....................................................................
10
G. Sistematika Penulisan ...............................................................
10
BAB IILANDASAN TEORI A . KERANGKA TEORI 1. Produksi Program Berita TV ............................................
13
2. Tahapan Produksi Berita TV ............................................
15
a. Pra Produksi ...............................................................
15
b. Pelaksanaan Produksi .................................................
17
c. Pasca Produksi ...........................................................
17
3. Jurnalisme Investigasi (Investigative Reporting) .............
19
a) Pengertian Jurnalisme Investigasi ..............................
19
iv
b) Cara jurnalis investigasi menggali informasi dan memberitakan dari data dan narasumber...................
21
4. Televisi dan Berita ............................................................
28
5. Makanan halal dan tidak halal dalam Islam .....................
52
BAB IIIGAMBARAN UMUM TRANS TV DAN BERITA REPORTASE INVESTIGASI A. TRANS TV 1. Sejarah Berdirinya ..........................................................
62
2. Visi, Misi, dan Tujuan ....................................................
64
3. Program ..........................................................................
65
4. Struktur Direksi Trans TV ..............................................
69
B. PROGRAM BERITA REPORTASE INVESTIGASI 1. Latar Belakang dan Profil ................................................
76
2. Tujuan ..............................................................................
77
3. Sasaran Acara ...................................................................
77
4. Pengelola Acara ...............................................................
77
5. Struktur Organisasi ..........................................................
78
6. Data Informan ..................................................................
80
BAB IVTEMUAN DATA dan ANALISIS A. Pra Produksi Berita Reportase Investigasi bakso babi dan boraks di Trans Tv .................................................................................
81
B. Pelaksanaan Produksi Reportase Investigasi bakso babi dan boraks di Trans Tv .................................................................................
87
C. Pasca Produksi Reportase Investigasi bakso babi dan boraks di Trans Tv ...........................................................................................
v
90
BAB VPENUTUP A. Kesimpulan ..............................................................................
94
B. Saran ........................................................................................
95
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
96
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN I Hasil Wawancara dengan Eksekutif Produser LAMPIRAN II Hasil Wawancara dengan Asistent Produser LAMPIRAN III Hasil Pengamatan/ Observasi LAMPIRAN IV Surat Keterangan Penelitian
vi
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Media massa memiliki peran penting dalam komunikasi. Media massa itu sendiri sebagai alat yang berfungsi menyampaikan pesan kepada khalayak. Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula.1 Media massa banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti surat kabar, radio, televisi, internet atau cyber, yang berguna untuk memberikan informasi, mendidik, menghibur, memengaruhi sesuai dengan fungsi komunikasi itu sendiri. Harold D. Lasswel mengatakan fungsi komunikasi adalah sebagai pengawasan lingkungan, menghubungkan bagian-bagian yang terpisah dari masyarakatnya untuk menanggapi lingkungannya dan menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi berikutnya.2 Salah satu kelebihan dari media massa pun diantaranya dengan menggunakan media massa bahwa media massa menimbulkan keserempakan artinya, suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlahnya relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif dapat mengubah sikap, pendapat dan perilaku komunikasi. Media massa memiliki karakteristik tersendiri yaitu bersifat melembaga, bersifat satu arah, meluas dan 1 2
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi( Jakarta: Kencana, 2008), h. 72. Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2007), h. 15-
16.
1
2
serempak, memakai peralatan teknis dan mekanis, dan bersifat terbuka pesannya dapat diterima oleh siapa saja, dimana saja, tidak memperdulikan usia, jenis kelamin, dan suku bangsa.3 Salah satu alat media massa misalnya televisi. Televisi sebagai media massa elektronik dengan kelebihan audio dan visual menjadi juara bertahan dibandingkan dengan media massa lainnya. Televisi memiliki kelebihan untuk menyajikan informasi dalam bentuk audio dan visual yang dinilai sangat efektif untuk menyampaikan materi pembelajaran, informasi, dan hiburan kepada khalayak. Dalam menyajikan informasi, televisi memiliki jangkauan yang luas. Apalagi dalam menyajikan berita yang menarik dan hal-hal yang dianggap penting untuk kehidupan masyarakat seperti halnya berita investigasi yang membahas masalah kecurangan oknum-oknum dalam menyajikan produk makanan tidak halal sehingga masyarakat menganggap penting untuk mengetahui seperti apa yang baik, sehat dan halal berdasarkan perspektif ajaran agama Islam. Berita
investigasi
merupakan
produk
jurnalisme
investigasi
yangmengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi dibalik peristiwa secara komprehensif dan selalu berupaya mengungkap sesuatu yang dianggap tidak beres atau ganjil bahkan dianggap merugikan masyarakat. Berita investigasi tidaklah bertujuan menjebloskan seseorang ke dalam penjara, melainkan memicu kedalam suatu perubahan, mengekspos ketidakadilan, menekan kezaliman, tetapi sekaligus juga memberi pencerahan dan kejelasan atas duduk perkara suatu peristiwa 3
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 126-127.
3
kepada masyarakat.4 Pengungkapan kasus makanan bakso yang mengandung boraks dan daging babi menjadi salah satu ketertarikan penulis dalam melakukan penelitian lebih lanjut dalam program Reportase Investigasi. Penulis melakukan penelitian berita di Reportase Investigasi Trans TV dengan menggunakan perspektif ajaran islam. Islam adalah agama yang sempurna selalu mengajarkan agar manusia selalu menyampaikan kebaikan pada sesama umat.Dalam hal ini, berita investigasi yang disajikan oleh televisi seharusnya menyebarkan kebaikan dan berdakwah sehingga kebaikan itu menyebar keseluruh umat. Sebagaimana yang dijelaskan dalam surah Al-imron/3: 104 sebagai berikut:
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. 3:104). Makna dari ayat diatas adalah tidak semua anggota masyarakat dapat melaksanakan fungsi dakwah. Maka harus ada suatu kelompok yang menyeru kebaikan agar mencegah banyak orang dari perbuatan yang munkar. Sehingga semua berjalan pada jalan Illahi sesuai dengan peraturan yang benar. Tidak hanya itu, Islam selalu mengajarkan untuk bermanfaat bagi orang banyak sesuai perkataan Rasullullah SAW:
4
Atmakusumah, Maskun Iskandar, Warief Djajanto Basorie, Mengangkat Masalah Lingkungan ke Media Massa (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1996), h. 45.
4
“Barangsiapa yang boleh memberi manfaat kepada saudaranya, maka hendaklah ia melakukannya.” Kecurangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yang telah dilakukan oleh segelintir masyarakat yang kurang memiliki tanggung jawab dan kepedulian terhadap kesehatan orang lain dan ajaran agama Islam, sedikit demi sedikit telah berhasil diungkap dari hasil kerja jurnalistik investigasi, yaitu Tim Reportase Investigasi TransTV dan dipublikasikan dalam acara Reportase Investigasi TransTV setiap sabtu dan minggu. Reportase Investigasi mengungkap suatu kasus penyimpangan dari pelakunya langsung.Topik yang dipilih adalah yang menjadi kepentingan masyarakat.Misalnya, tentang bakso yang mengandung daging babi dan boraks. Tentunya dalam hal ini, tim investigasi tidak mudah menyajikan berita yang langsung dari sumbernya. Walaupun narasumber atau pelaku kecurangan yang terkait dijaga kerahasiaannya, tetap saja produksi berita investigasi dipersiapkan secara sungguh-sungguh mulai dari fakta, data pendukung, serta analisis sampai ke sudut pandang yang dipilihnya.Penelitian ini mengenai bagaimana Trans TV melakukan produksi Reportase Investigasi tentang makanan bakso yang merugikan masyarakat yakni mengandung daging babi dan boraks serta penulis menggunakan standarisasi ajaran agama Islam mengenai jenis makanan sehat dan halal. Berdasarkan
inilah,
penulis
mengambil
judul
penelitian:
AKTIVITASPRODUKSI BERITA MAKANAN TIDAK HALAL DALAM REPORTASE INVESTIGASI TRANS TV
5
B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada analisis produksi Reportase Investigasi makanan tidak halal (Bakso yang mengandung daging babi dan boraks) di Trans TV. 2.Rumusan Masalah Proses produksi siaran dari program berita Reportase Investigasitentunya memiliki tahapan produksi yang diterapkan, dimana setiap tahap ini merupakan langkah sistematis dalam sebuah proses produksi, yakni tahap Pra-Produksi, Produksi, dan Pasca-Produksi hingga ditayangkannya berita Reportase Investigasi di Trans TV. Dari seluruh pemaparan diatas, dapat dirumuskan rumusan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimana proses Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi siaran program berita Reportase Investigasi makanan bakso daging babi dan boraks? C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana proses perancangan produksi siaran program berita Reportase Investigasi makanan bakso daging babi dan boraks di stasiun Televisi Trans TV. D. Manfaat Penelitian a.Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis dan masyarakat luas pada umumnya dalam mengkonsumsi dan memahami. Serta kontribusi berita-berita yang disajikan oleh TV yang baik dan positif pada rekanrekan mahasiswa/mahasiswi dalam bidang komunikasi massa melalui media
6
elektronik yaitu televisi khususnya tentang penelitian analisis produksi berita atau program dari hasil produk jurnalisme investigasi. b.Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan masukan untuk menambah wawasan. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan informasi pada khalayak agar mengetahui hal-hal yang belum diketahui sebelumnya mengenai praktik produksi siaran atau berita di televisi.Bagi praktisi jurnalis di dunia kewartawanan dalam melakukan kerja jurnalistik hendaknya menggunakan aturan kerja jurnalistik dengan baik dan tidak lupa memiliki tanggung jawab secara moril kepada masyarakat atas kebenaran berita yang disajikan. E. Metodologi Penelitian 1. Paradigma Penelitian Paradigma dalam penelitian ini menggunakan paradigma positivisme yang menyatakan bahwa realitas ada (exist) dalam kenyataan yang berjalan sesuai dengan hukum alam (natural laws).Upaya penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kebenaran realitas yang ada dan bagaimana realitas tersebut senyatanya berjalan.5 2. Metode Penelitian dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penulis mengambil metode deskriptif ini karena menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan metode wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen secara 5
Agus Salim, Teori Dan Paradigma Penelitian Sosial (Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 2001), h. 39.
7
deskriptif.Bog dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai mekanisme penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, baik tulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati oleh peneliti.Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam.Yaitu suatu data yang mengandung makna.Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Pemilihan penelitian kualitatif dalam penelitian ini didasari bahwa penulis bermaksud mengkaji dan menggambarkan bagaimana proses produksi siaran dari program berita Reportase Investigasi dimulai dari perencanaan produksi, proses produksi dan pasca produksi. 3. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini melakukan pengumpulan data dengan observasi dan wawancara dimana data adalah sesuatu yang menjadi perasaan dan keinginan pihak yang diteliti untuk menyatakannya dapat disebut juga penelitian langsung ke lapangan.Untuk memperoleh data objektif, penulis melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian yaitu Trans TV. Pelaksanaan observasi bertujuan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan di sekelilingnya, sehingga penulis memperoleh informasi mengenai proses syuting program berita Reportase Investigasi. Selain observasi, penulis menggunakan teknik wawancara juga untuk memperoleh informasi mengenai proses produksi siaran dan pandangan tentang acara. Wawancara dilakukan kepada yang dianggap informan yang menguasai masalah penelitian untuk mendapatkan berbagai informasi. Penulis melakukan
8
wawancara dengan Produser Program Berita Reportase Investigasi, Manager Produksi Pemberitaan, dan Editor Program. Teknik mengumpulkan data selanjutnya adalah dengan dokumentasi yang merupakan bagian pendukung dalam proses mengungkapkan dan mendeskripsikan hasil penelitian. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari bahan-bahan tertulis, bukubuku yang berhubungan dengan penelitian, internet dan lain sebagainya.Dalam dokumentasi ini, penulis mengambil foto yang diambil saat melakukan observasi di Trans TV. 4. Teknis Analisis Data Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknis dengan cara menganalisis proses produksi program berita reportase investigasi. Tahapan produksi dalam sebuah program acara adalah SOP standard operational procedure yakni pra produksi, produksi,pasca produksi. Dalam teknis analisis data ini, penulis menggunakan model analisis data interaktif Miles dan Huberman dengan melakukan analisis data dilapangan maupun sesudah meneliti dilapangan. Proses analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu: Pertama, pengumpulan Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua bagian yaitu deskriptif dan reflektif. Kedua, dibuat reduksi data, guna memilih data yang relevan dan bermakna, memfokuskan data yang mengarah untuk memecahkan masalah, untuk menjawab pertanyaan penelitian. Menggolongkan, mengarahkan dan membuang yang tidak penting, serta mengorganisasikan data, sehingga memudahkan peneliti untuk menarik kesimpulan.
9
Reduksi Data
Ketiga, Penyajian data dapat berupa bentuk tulisan atau kata-kata, gambar, grafik dan tabel.Tujuan sajian data adalah untuk menggabungkan informasi sehingga dapat menggambarkan keadaan yang terjadi. Keempat, Penarikan Kesimpulan.
Penarikan
kesimpulandilakukan
selama
proses
penelitian
berlangsung seperti halnya proses reduksi data, setelah data terkumpul cukup memadai maka selanjutnya diambil kesimpulan sementara, dan setelah data benarbenar lengkap maka diambil kesimpulan akhir6. 5. Tempat dan Waktu Penelitian Penulis meneliti langsung ke Trans TV yang terletak di Jalan Kapten Tendean kavling 12 -14A Jakarta Selatan 12790 dan waktu penelitian pada 5 November 2012- 14Januari 2013. 6. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah tim reportase investigasi Trans TV yakni eksekutif produser dan assistant produser sedangkan yang menjadi objek
66
http/model-model kualitatif. html
10
penelitian ini adalah program Reportase Investigasi yaitu bakso yang dibuat dari daging babi dan boraks. F. Tinjauan Pustaka Dalam menentukan judul skripsi ini, penulis melakukan tinjauan pustaka guna pemetaan kepustakaan (literatur) yang berkaitan dengan topik diperpustakan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, perpustakaan di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, perpustakaan IISIP Isntitut ilmu sosial dan politik Jakarta. Beberapa skripsi yang penulis temukan tentang jurnalistik investigasi antara lain: “Relasi Jurnalis Dengan Sumber Berita pada Komodifikasi Reportase Investigasi” (Studi kasus ‘berita investigasi’ di trans tv) ringkasan tesis oleh Irwan Siregar (npm: 2008810004), Analisis Produksi Acara Makna Kehidupan di Trans Tv yang di tulis oleh Minarsih fitriasari mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2010, dan Pengaruh Tayangan Reportase Investigasi Trans TV Terhadap Motivasi Belajar Jurnalisme Investigasi yang ditulis oleh Ummu Rahmi mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2005. Dari beberapa skripsi tersebut maka penulis mengambil kesimpulan bahwa belum ada mahasiswa yang meneliti tentang AKTIVITAS PRODUKSI BERITA
MAKANAN
TIDAK
HALAL
DALAM
REPORTASE
INVESTIGASI TRANS TV
G. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini terbagi ke dalam lima bab yang memiliki pembahasan masing-masing. Kelima bab itu adalah sebagai berikut;
11
BAB I: PENDAHULUAN Penulis menguraikan latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan
masalah,
tujuan
penelitian,
manfaat
penelitian,
metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan BAB II: LANDASAN TEORI Penulis menguraikan teori-teori yang menjadi landasan dalam kerangka
pemikiran
dalam
penelitian
ini.
Berisi
tentang
perkembangan televisi, desain program televisi, pelaksanaan program televisi, dan evaluasi program televisi berikut juga konsep berita, pengertian berita,nilai berita, komposisi berita, kategori berita. BAB III: GAMBARAN UMUM TRANS TV DAN PROGRAM BERITA REPORTASE INVESTIGASI Penulis menguraikan sejarah berdirinya TRANS TV, latar belakang program berita reportase investigasi, desain program reportase investigasi,komponen penunjang produksi program berita reportase investigasi, dan struktur organisasi perusahaaan TRANS TV.
BAB IV: PRODUKSI PROGRAMBERITA REPORTASE INVESTIGASI DI TRANS TV Penulis menguraikan tentang pelaksanaan produksi program Reportase Investigasi di produksi, produksi, dan pasca produksi.
12
BAB V: PENUTUP Penulis memberikan kesimpulan dan saran terhadap apa yang telah diteliti dalam skripsi ini, dan juga beberapa lampiran yang didapat.
13
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Produksi Berita Aktivitas produksi berita adalah suatu kegiatan yang menghasilkan suatu produksi berita. Aktivitas produksi berita trans TV khusus nya dalam program berita reportase investigasi sama hal nya seperti proses produksi stasiun TV lainnya hanya saja dalam menggali informasi, reportase investigasi menggali secara mendalam dan membongkar sesuatu yang dianggap terdapat unsur kecurangan. Proses produksi program berita reportase investigasi sesuai dengan standard operational procedure (SOP) yang meliputi tiga tahapan yaitu: pra produksi, produksi, dan pasca produksi yang masing-masing saling berkaitan. 1. Produksi Program Berita TV a. pengertian Analisis Produksi Berita TV Analisis adalah sebagai sebuah proses menguraikan sebuah pokok masalah atas berbagai bagiannya. Analisis sepadan dengan kata analisys, yaitu membuat atau menganalisa perancangan alur, sehingga menjadi mudah dan gamblang untuk dibuat maupun dibaca, dapat berarti juga analisa, pemisahan, pemeriksaan, yang teliti.Analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah penelitian guna meneliti struktur kegiatan tersebut secara mendalam.Kata analisa atau analisis dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan dilapangan untuk memeriksa seberapa pengaruh kegiatan itu dilakukan.
13
14
Produksi adalah barang yang dihasilkan atau kegiatan yang menghasilkan suatu barang atau jasa atau produksi (peliputan) adalah semua kegiatan liputan (shooting) baik di studio dan dilapangan.Proses ini juga disebut taping.7Ketika tahap perencanaan dan persiapan sudah selesai
proses produksi dimulai.
Sutradara bekerjasama dengan para crew atau tim yang terkait mewujudkan apa yang direncanakan. Media massa khususnya televisi memiliki berbagai macam program untuk ditayangkan kepada khalayak luas melalui berbagai proses agar tercipta sebuah program yang utuh dan dapat dinikmati oleh masyarakat. Proses tersebut dinamakan proses produksi yang terdiri dari rangkaian tindakan, perencanaan, dan pengolahan terarah untuk menghasilkan sebuah program. Dalam produksi program televisi diperlukan proses yang panjang untuk dapat membuat acara yang akan ditayangkan termasuk sebuah acara program berita. Dalam proses produksi berita, organisasi penyiaran bertindak sebagai tempat pengolahan siaran yang tiap harinya menyelenggarakan program siaran. Sebelum diproduksi, sebuah berita harus dicari, dikumpulkan, diseleksi, dan diolah.Setelah itu produksi berita harus melalui tiga langkah, yakni pra produksi, produksi, dan pasca produksi.
7
J.B Wahyudi, Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1992). Cet ke 1, h. 75.
15
2. Tahapan Produksi Berita TV Tahapan produksi program televisi terdiri dari tiga bagian yang lazim ditemukan disebutstandard operation procedure (SOP), sebagai berikut: a. Pra-Produksi (ide, perencanaan, dan persiapan) b. Produksi (pelaksanaan) c. Pasca Produksi (penyelesaian dan penayangan)8
a.Pra Produksi Tahap pra produksi meliputi tahap perencanaan ide dan persiapan yaitu semua kegiatan mulai dari pembahasan ide (gagasan) awal sampai dengan pelaksanaan pengambilan gambar (shooting). Dalam perencanaan ini terjadi proses interaksi antara kreativitas manusia dengan peralatan pendukung yang tersedia. Baik buruknya proses produksi akan sangat ditentukan oleh perencanaan di atas kertas. Perencanaan di atas kertas merupakan imajinasi yang dituangkan di atas kertas yang nantinya akan diproduksi di lapangan apa yang direncanakan di atas kertas itulah yang nantinya akan dibuatkan audiovisualnya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Hal-hal yang termasuk dalam kegiatan pra produksi antara lain: 1. Penemuan ide Penemuan ide dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan dalam membuat riset dan menuliskan naskah lalu penulis naskah bertugas mengembangkan gagasan menjadi naskah setelah riset.Semua acara televisi baik 8
Fred Wibowo, Publisher,2007),h. 39.
Teknik
Produksi
Program
Televisi(Yogyakarta:Pinas
Book
16
dari bentuk yang paling sederhana, pasti didahului oleh timbulnya sebuah ide. Ide merupakan buah pikiran setelah mendapatkan rangsangan dari masyarakat dan ide timbulnya dari seorang produser, atau orang lain. Ide merupakan rencana pesan yang akan disampaikan kepada para komunikan melalui televisi dengan tujuan tertentu. Oleh karena itu, sewaktu akan menuangkan idenya dalam bentuk naskah program siaran, produser harus memperhatikan faktor penonton, agar yang disajikan memenuhi harapan mereka.9Ide peliputan juga muncul dalam sebuah rapat redaksi.Rapat yang terdiri dari produser program, koordinator peliputan, koordinator kamerawan, presenter dan produser eksekutif. 2. Perencanaan Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja atau time schedule, penyempurnaan naskah, pemilihan naskah, pemilihan penyiar, estimasi biaya, penyediaan biaya, waktu siaran, dan recana lainnya merupakan bagian dari perencaan yang dibuat sangat teliti. 3. Persiapan Tahap ini meliputi pemberesan semua hal dalam perencanaan, latihan penyiar, dan pembuatan setting suara, meneliti dan melengkapi semua peralatan yang diperlukan.Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu yang sudah ditentukan.
9
Darwanto, S.S, Televisi Sebagai Media Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007).Cet 1, h. 233.
17
b. Pelaksanaan Produksi Tahap produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar baik di studio maupun diluar studio.Proses ini disebut juga dengan taping.Ketika tahap perencanaan dan persiapan sudah selesai, barulah pelaksanaan produksi dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan Shooting script menjadi susunan gambar yang dapat bercerita.
10
Perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah kegiatan
pengambilan gambar selesai dilakukan.Jika terdapat kesalahan maka pengambilan gambar dapat diulang kembali. c. Pasca Produksi Tahap pasca produksi adalah seluruh kegiatan setelah pengambilan gambar sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali.Kegiatan yang termasuk dalam pasca produksi antara lainEditing. Dalam hal ini, terdapat dua macam teknik editing, yaitu: pertama, yang disebut Editingdengan teknik analog atau linear. Kedua,Editing dengan teknik digital atau non linear dengan komputer, mixing (pencampuran gambar dan suara). 1. Editingoffline dengan teknik analog Setelah shooting selesai, script boy/girl membuat logging, yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan catatan shooting dan gambar. Di dalam logging time codenomer kode yang berupa digit frame, detik, menit, dan jam dimunculkan dalam gambar dan hasil pengambilan setiap shoot dicatat. Kemudian berdasarkan catatan itu sutradara akan membuat editing kasar yang disebut 10
Morissan, Manejemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, (Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005), h.270-271.
18
Editing offline (dengan copy video VHS). Sesudah editing kasar ini jadi, hasilnya akan dilihat dengan seksama dalam screening setelah dirasa memuaskan, barulah dibuat editing script. Naskah editing ini sudah dilengkapi dengan uraian untuk narasi dan bagian-bagian yang perlu diisi dengan ilustrasi musik dengan format sama dengan skenario. Di dalam naskah editing, gambar dan nomor kode waktu, tertulis jelas untuk memudahkan pekerja editor.Kemudian hasil shooting asli dan naskah editing diserahkan kepada editor untuk dibuat editing online. 2.
Editingonline dengan teknik analog Berdasarkan naskah editing, editor mengedit
hasil
shooting
asli.
Sambungan-sambungan setiap shoot dan adegan dibuat tepat berdasarkan catatan time-code dalam naskah editing. Demikian pula sound asli dimasukkan dengan level yang seimbang dan sempurna. Setelah editing online ini siap, proses berlanjut dengan mixing. 3. Mixing (pencampuran gambar dan suara) Narasi dan ilustrasi musik sudah direkam, dimasukkan ke dalam pita hasil editing online sesuai dengan
ketentuan yang tertulis dalam naskah editing.
Keseimbangan antara sound effect, suara asli, suara narasi, dan musik harus dibuat bagus agar tidak saling menggangu dan terdengar jelas. Sesudah proses mixing selesai, secara menyeluruh produksi juga sudah selesai. Setelah produksi selesai biasanya diadakan preview untuk melihat bagian-bagian mana yang masih terdapat kesalahan. Preview dilakukan oleh produser. Jika tidak ada kesalahan tidak ada lagi yang harus diperbaiki.Apabila semua sudah siap maka program ini siap juga ditayangkan.
19
4. Editing offline dengan teknik digital atau non-linear Editing non linear atau editing digital adalah editing yang menggunakan komputer dengan peralatan khusus untuk editing.Dalam editing offline dengan system digital, penyusunan tidak harus mengikuti urutan adegan seperti dalam system analog.Sesudah tersusun baik baru diurutkan kemudian dipersatukan agar shoot-shoot yang sudah disambung dapat dilihat secara utuh. Proses ini disebut render. Setelah render dapat dilakukan screening. Apabila dalam screening masih perlu dikoreksi, maka koreksi dapat dilakukan dengan menambah, mengurangi, atau menyisispi shoot yang diperlukan. Setelah semua dikatakan memuaskan, barulah dapat dikatakan proses editing offline selesai dan bahan offline dalam komputer dibuat menjadi online. 5. Editingonline dengan teknik digital Editingonline dengan teknik digital sebenarnya hanya penyempurnaan hasil editingoffline dalam komputer sekaligus mixing dengan musik seperti ilustrasi atau efek gambar misalnya perlu animasi atau wipe efek dan suara sound effectyang harus dimasukkan.11 3. Jurnalisme Investigasi (Investigative Reporting) a) Pengertian Jurnalisme Investigasi Atmakusumah menyidiknya dari asal kata Latin Reporting berasal dari kata reportare, yang berarti “membawa pulang sesuatu dari tempat lain”.Bila dikaitkan ke dalam dunia jurnalisme, menjelaskan seorang wartawan yang membawa
11
laporan
kejadian
dari
sebuah
tempat
dimana
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, h. 41-43.
telah
terjadi
20
sesuatu.Sementara investigative berasal dari kata Latin Vestigum, yang berarti “jejak kaki”.Pada sisi ini, menyiratkan berbagai bukti yang telah menjadi suatu fakta, berbentuk data dan keterangan dari sebuah peristiwa. Dengan demikian bila digabungkan reportase investigative secara harfiah diartikan membawa pulang jejak kaki dari tempat lain. Dalam kegiatan pers atau jurnalis bisa mengkonotasikan berbagai bukti yang dapat dijadikan fakta bagi upaya menjelaskan adanya kesalahan atau pelanggaran atau kejahatan yang telah dilakukan oleh seseorang atau pihak-pihak tertentu. Reportase investigasi memang merupakan sebuah kegiatan peliputan yang mencari, menemukan, dan menyampaikan fakta-fakta adanya pelanggaran, kesalahan,
atau
kejahatan
yang
merugikan
kepentingan
umum
atau
masyarakat.12Pekerjaan jurnalisme investigasi menurut Chris White dari The Parliament Magazine di Brussels adalah pertama, tertuju untuk mengungkapkan dan mendapatkan sebuah kisah berita yang bagus.Kedua, menjaga masyarakat untuk memiliki kecukupan informasi dan mengetahui adanya bahaya di tengah kehidupan mereka.Ada sejumlah garis yang mesti dipatuhi tim investigasi. Pertama, setiap anggota harus membeberkan secara transparan semua temuan yang diperoleh di lapangan, termasuk informasi of the record.Kedua, menolak segala bentuk iming-iming dari semua narasumber. Karakter reporter fighter dapat diketahui dengan melihat file record dalam setahun terakhir. Indikasinya yaitu berapa banyak rata-rata sumber yang berhasil ditembusnya selama sepekan, siapa
12
h. 135.
Septiawan Santana, Jurnalisme Investigasi (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003),
21
saja sumber itu, berapa banyak berita dan sumber ekslusif yang pernah ditembusnya. Tim investigasi umumnya memiliki bakat tertentu dalam hal penyelidikan, yakni gabungan antara jurnalis dan petualang mempunyai karakter tidak mudah putus asa, selalu ingin tahu, dan yang terpenting ia adalah seorang penyidik.Reportase tertuju pada penelusuran dan penemuan sesuatu yang dianggap tertutup.Arah kerjanya liputannya menjadi arah kegiatan, bagaimana para pencari info mendapatkan informasi yang dibutuhkan, bagaimana dan dimana informasi dapat dievaluasi.Pada titik ini, kegiatan reportasenya terlibat dengan upaya yang berbahaya, dikarenakan upaya menembus pengaturan yang sengaja ditutup-tutupi.13Jadi Jurnalisme investigasi bisa disebut juga sebagai sebuah metode peliputan untuk menyibak kebenaran suatu kasus atau peristiwa. Jurnalisme investigasi juga merupakan upaya mencari dan mengumpulkan data, informasi dan temuan lainnya untuk mengetahui kebenaran atau bahkan kesalahan sebuah fakta. b) Cara Jurnalis Investigasi Menggali Informasi dan Memberitakan dari Data dan Narasumber. Dalam membuat berita diperlukan kepandaian untuk menggali data yang bisa diambil dari sumber berita.Untuk mendapatkan berita yang bagus, data harus diperoleh dari bahan-bahan yang serba prima. Artinya, bahan berita yang diperoleh harus dari kejadian atau peristiwa yang mempunyai nilai tinggi (news value) jika bahan berita dihasilkan dari sumber yang rendah, hasilnya akan melahirkan penyajian berita bermutu rendah. 13
Ibid, h. 136
22
Berita harus dibuat dalam bentuk sederhana, lugas, langsung, namun kaya akan data Berita harus mendapatkan dukungan otentik, kejelasan dan segala hal yang diperkuat “authority”. Misalnya, isu bisa dibuat berita, asal ada “authority” yang menanggapinya.Contohnya, ada isu yang ditanggapi oleh bupati, ulama, atau lembaga lainnya.Tetapi jangan sampai isu tersebut diracuni dengan opini diri sendiri. Berita-berita yang berdasarkan investigasi ini sering disebut dengan istilah berita eksklusif.Artinya, berita tersebut jarang terjadi, tetapi kejadian itu pada akhirnya diketahui orang banyak.Misalnya seorang pejabat memberikan keterangan pers pada beberapa orang wartawan tentang kejadian yang jarang terjadi. Ketika keterangan itu diberikan pada banyak orang dan semua surat kabar memuatnya maka berita itu tidak disebut eksklusif. Hanya kejadian atau peristiwanya yang memang eksklusif.Tetapi jika kemudian ada seorang wartawan yang mengembangkan berita tersebut dengan melakukan penelitian sendiri untuk melengkapi informasi dari pejabat itu, maka berita yang dihasilkan menjadi berita yang eksklusif. Dalam menggali berita untuk mendapatkan sumber berita yang valid data dapat diperoleh dengan cara menggali data dari berbagai pihak dengan melakukan penelitian sendiri.14Data juga bisa bersumber dari pembicaraan hangat yang sedang dibicarakan masyarakat, internet, maupun riset. Dalam proses kerja investigative reporting dipakai beberapa langkah dan penekanan yang membedakannya dengan liputan regular. Secara umum ada
14
Drs Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2000), h. 52-53.
23
beberapa teknik yang biasanya dipakai seorang investigator dalam mengumpulkan data yaitu: 1. Pertama ialah menangkap informasi awal. Biasanya diperoleh dari jaringan yang memang sudah terbangun dan dibina. Dengan dokumen informasi kita menemukan latar belakang masalah. 2. Kedua, mencari data sekunder, yakni data hasil riset tentang isu yang sedang kita garap. Bisa melalui media yang pernah lebih dulu menulisnya, atau dari sumber-sumber tak resmi. 3. Ketiga ialah mengontak sumber pendukung. Semakin banyak sumber pendukung yang kita temui, semakin baik karena informasi awal bisa teruji. 4. Keempat ialah riset literatur. Cara paling mudah dan efisien ialah dengan mengakses internet. Riset literature sangat penting terutama untuk mengetahui fenomena kasus serupa. Setelah permasalahan dipahami barulah melakukan maping atau pemetaan persoalan. Hal ini untuk melakukan evaluasi dan melengkapi informasi dari semua orang yang ikut terlibat dalam tim investigasi. Pemetaan itu berisi mengenai pokok persoalan, siapa saja yang terlibat, hubungan mereka satu sama lain, apa yang sudah jelas dan apa yang masih kurang lengkap. Pemetaan harus dilakukan serinci mungkin. Biasanya begitu peta digelar, muncullah halhal baru yang saling terkait. Kita tinggal memutuskan bagian mana yang akan diselidiki.
24
Dalam menggali data membutuhkan metodologi yang dipakai, diantaranya mencakup penelitian survey, sampel acak (random sample), teknik-teknik mewawancarai sesuatu yang sensitif, dan eksperimen lapangan.15 Data lain juga bisa diambil dengan menggunakan metode kuantitatif seperti perhitungan statistik mengukur opini khalayak melalui sebuah poling. Hal ini terkait dengan upaya simplikasi pengukuran aspek sosial kemasyarakatan agar tidak bertele-tele dan rumit melalui angka-angka dari hasil statistik.16 Dalam menggali data yang paling besar dan banyak dilakukan adalah dengan melakukan riset. Riset dianggap penting karena mengenalkan reporter ke dalam bahasa topik yang kompleks, memperkenalkan reporter pada orang-orang yang telah menjadi sumber berita, membantu reporter membuat daftar pertanyaan.Para reporter menjadi mengenali subjek yang yang hendak di investigasi.Dengan memahaminya, reporter tidak sulit membuat daftar pertanyaan untuk mengharapkan jawaban dari pelaku atau narasumbernya.Selain itu, riset membantu seorang reporter untuk mendapatkan data dari berbagai bahan artikel lain, yang memiliki kesamaan topik.Strentz membedakan dua sumber berita yang biasa dilacak wartawan yaitu sumber berita konvensional dan sumber berita non konvensional. Sumber berita konvensional merupakan sumber informasi yang biasa di dapat wartawan dari kantor-kantor berita, humas, lembaga sosial yang dihormati masyarakat.Sementara sumber berita non konvensional adalah sumber berita yang
15
Herbert Strentz, Reportase dan Sumber Berita: persengkokolan dan mengemas dan menyesatkan berita (Jakarta,1993 PT Gramedia Pustaka Utama), h. 151. 16 Septiawan Santana, Jurnalisme Investigasi (Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 2003), h. 199.
25
di dapat dari sumber-sumber informasi dari berbagai kelompok minoritas, atau kelompok tersembunyi.17Keterkaitan investigative reporting dengan sumber berita non konvensional terletak pada upaya menembus data informasi yang belum terjelaskan.Sifat investigatif tertuju pada pencarian data atau sumber berita yang terkait dengan soal-soal yang sengaja disembunyikan atau di tutup-tutupi oleh pihak tertentu. Didalam pencarian data untuk menjadi bahan pemberitaannya, wartawan investigatif akan menelusurinya melalui berbagai sumber informasi. Sumber informasi atau data wartawan adalah berbagai bahan atau tempat yang menjadi rujukan wartawan dalam mengembangkan pemberitaan yang meliputi data dari para petugas (officials), para pembicara, partisipan daris ebuah kejadian, berbagai dokumen, catatan, rekaman tape, majalah, film dan buku. Menurut Mencher dalam bukunya yang berjudul News Reporting and Writing, sumber-sumber pemberitaan pers itu dibagi dalam dua tipe yaitu pertama, sumber yang bersifat fisikal (physical source) seperti rekaman, dokumen,kertas kerja, kliping koran. Tipe kedua adalah sumber berita yang bersifat human (human source) seperti otoritas dan orang-orangyang terlibat dengan sebuah kejadian. Sumber human memiliki nilai kurang reliable dibanding sumber physical, dikarenakan
oleh
kemungkinan
kepentingan
untuk
melindungi
dan
menyimpangkan amatan serta sering pula menyampaikan sesuatu yang mereka pikir dibutuhkan oleh wartawan (bukan materi yang terkait dengan subjek permasalahan sehingga berkemungkinan untuk menghilangkan data yang amat
17
Ibid. h 217.
26
penting bagi keperluan investigatif). Maka itulah, dalam mempergunakan sumbernya informasi yang bersifat human, para wartawan mesti mendapatkan orang yang memiliki kualifikasi untuk berbicara, memiliki otoritas terhadap subjek permasalahan, seorang saksi mata, para petugas yang terkait, dan partisipan yang berhubungan erat dengan topik yang tengah diteliti18. Kemampuan yang harus dikuasai oleh reporter investigasi antara lain teknik wawancara, observasi, undercover, dan cara memperoleh dokumen. Investigator harus memiliki kemampuan multi terhadap semua hal itu. Kunci wawancara yang baik adalah ketenangan dalam menguasai diri dan materi.Ada sebuah teknik memperoleh informasi yang popular di kalangan intel, yakni ellicting. Ini merupakan teknik mewawancarai seseorang dengan terlebih dahulu berempati pada orang yang kita wawancara agar mereka merasa aman dan mau memberikan informasi sejujurnya dengan begitu data dan sumber akan mudah didapat. Narasumber merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam investigative reporting. Mereka adalah orang yang tidak akan mendapat resiko ketika memberikan keterangan. Narasumber juga bisa sebagai pelaku dalam materi berita investigatif.Narasumber sangat berkaitan dengan wawancara.Kegiatan wawancara dalam jurnalisme investigasi menekankan pada upaya yang gigih dari wartawannya untuk dapat menjaring fakta. Tertuju pada jawaban-jawaban yang bersifat langsung memuat apa yang ditanyakan, dan terkait dengan motivasi memuaskan kebutuhan sensasi khalayak umum. Kegiatan wawancara para ahli
18
Ibid, h. 222.
27
atau narasumber yang mempunyai informasi tergantung pada bentuk materi yang akan disampaikan serta kebutuhan khalayak ramai atas pengkuan narasumber tesebut. Didalam kegiatan jurnalistik, wawancara memang merupakan salah satu kegiatan kewartawanan yang sangat penting.Melalui wawancara, wartawan mendapatkan keterangan. Untuk itu, menurut Roy Paul Nelson dalam bukunya article and features, wawancara dinilai sebagai salah satu bagian dari kerja riset jurnalistik (pencarian data dan keterangan) yang menuntut kerja keras.19Bagi dunia
jurnalisme
investigasi,
setiap
melakukan
wawancara,
wartawan
investigative memerlukan pendekatan dan penanganan yang berbeda pada tiap kasusnya.Setiap individu narasumber yang diwawancara, memiliki segi-segi personal, kepribadian, dan kejiwaan yang berbeda.Untuk itu, reporter harus bisa menghadapi kriteria yang berbeda tersebut.Dari sumber berita, reporter atau wartawan harus bisa memperhitungkan kemungkinan terjadinya manipulasi keterangan yang disengaja maupun tidak disengaja disebabkan karena human eror. Namun demikian setiap pelaporan wawancara mesti mempresentasikan impresi-impresi dari apa yang dikemukakan narasumber, segala perkataan yang dinyatakannya, dan segala pengertian yang dijelaskannya. Dalam banyak hal, investigative reporting harus menekankan keberadaan narasumber yang hendak diwawancara sebagai sumber informasi yang sama tiap personalitasnya. Wartawan investigasi harus memberikan perhatian yang sama pada setiap narasumbernya. Tidak boleh member kekhususan kepada
19
Ibid, h. 252-253.
28
narasumber disebabkan jabatannya. Kepada narasumber yang berkedudukan sebagai khalayak umum pun, ia harus tetap menjaga penghargaan dan penghormatannya. 3. Televisi dan Berita Budaya menonton televisi memang sudah menjadi konsumsi masyarakat kita. Tidak peduli di desa atau di kota, kalangan atas atau menengah dan bawah. Kini mereka menjadikan televisi sebagai kebutuhan pokok.Dalam arti ritme kehidupan masyarakat kita lama kelamaan terpengaruh tayangan televisi.Televisi dengan tayangan beritanya sudah menjadi bagian dari kehidupan.Dengan sifatnya yang immediaty, media televisi mampu mendekatkan peristiwa dan tempat kejadian dengan penontonnya.Dewasa ini televisi boleh dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, televisi adalah pesawat sistem penyiaran gambar objek yang bergerak disertai dengan bunyi (suara) melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi dapat didengar, digunakan untuk penyiaran pertunjukan berita dan sebagainya. Meskipun percobaan awal pesawat TV sebelumnya lebih banyak dilakukan di Eropa, namun peneliti lanjutan lebih banyak dilakukan di Amerika, terutama setelah pesawat TV berhasil didemonstrasikan dengan memakai broadcasting pada tahun 1923. Penggunakan TV di Eropa baru bisa didemonstrasikan pada tahun 1935. Akan tetapi, dengan pecahnya Perang Dunia II
pada tahun 1941, usaha untuk
mengembangkan penelitian televisi dihentikan. Hal ini disebabkan semua
29
laboratorium elektronik di Eropa dan Amerika Serikat diminta untuk memproduksi senjata. Pada tahun 1950-an TV baru di produksi dan dipasarkan. Sementara di Asia berhasil didemonstrasikan pemakaian pesawat televisi oleh para mahasiswa Fakultas Teknik Featy Universitas di Manila pada tahun 1952.20 Di Indonesia, televisi pertama kali diperkenalkan pada tahun 1962, ketika Indonesia mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan pesta olahraga Asian Games di Jakarta. Waktu itu jangkauan siaran TVRI baru mencakup Jakarta dan Bogor serta daerah sekitarnya yang berada pada radius 80 km, sedangkan waktu siaran baru 2 jam per hari. Tetapi dengan penambahan jaringan 200 km dengan kapasitas transmitter 25 watt, maka liputan TVRI telah dapat diterima di Bandung dan beberapa daerah lainnya di Jawa Barat. Tiga tahun sesudah beroperasinya TVRI stasiun Jakarta, stasiun TVRI Yogyakarta diresmikan pemakaiannya pada tahun 1965, menyusul pembangunan stasiun TVRI daerah lainnya, seperti Medan (1970), Ujung Pandang (1972), Balikpapan (1973) dan Palembang (1974). Pemilik media TV di Indonesia menanjak sangat tajam.Sekarang ini boleh dikata hampir semua rumah tangga yang memiliki aliran listrik pesawat Televisi, bahkan ada yang mempunyai lebih dari satu pesawat televisi.21Penemuan baru dibidang teknologi komunikasi dan informasi telah mendorong terus berkembangnya media elektronik.Berbagai kemajuan dan perubahan terjadi dalam percepatan yang semakin meningkat.Sejak ditemukannya radio sampai televisi 20
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2007), h. 142-143. 21
h. 145.
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2007),
30
hitam putih dibutuhkan waktu yang cukup lama.Tapi pada perkembangan berikutnya, mulai dari TV berwarna sampai pada penemuan teknologi komunikasi interaktif
lewat
internet,
misalnya,
perubahannya
menjadi
sangat
cepat.22Membicarakan televisi maka sangat erat kaitannya dengan program siaran televisi.Output setiap stasiun penyiaran adalah salah satu tanyangan di layar kaca pesawat televisi yang tersusun rapi dalam urutan yang teratur.Disebut program acara. Dampak yang ditimbulkan oleh tayangan program acara tersebut di masyarakat pemirsa sangat luas, baik dampak positif maupun negative. Oleh karena itu, para broadcaster atau pengelola stasiun penyiaran seyogyanya memiliki secara moral satu tanggung jawab yang melekat sesuai aturan yang telah dituangkan dalam kode etik penyiaran.Salah satunya ialah, siaran harus dapat meningkatkan kehidupan keluarga yang harmonis, toleransi beragama, melahirkan ide-ide alisme untuk meningkatkan nasionalisme, dan pengenalan budaya dalam kerjasama internasional.23 Pembagian jenis program televisi umumnya dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu hiburan, infomasi, dan berita. Tetapi dari ketiganya dapat diperinci lagi menjadi jenis-jenis program yang lebih spesifik dan dengan nama yang bervariasi seperti: talent show, kompetitif show. Pembagian jenis program tersebut dibuat dengan cermat agar mudah di pahami oleh audiensi dan professional penyiaran.
22
Asep Saiful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan Teori & Praktik (Jakarta, PT Logos Wacana Ilmu, 1999), h.95. 23 Hidajanto Djamal & Andi Fachruddin, Dasar-Dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi, (Jakarta:Kencana, 2011), h. 159.
31
Perkembangan kreativitas program televisi saat ini telah melahirkan bentuk program TV yang sangat beragam. Keunikan program TV berjalan seiring dengan tren gaya hidup masyarakat di sekitarnya yang saling memengaruhi. Sehingga muncullah ide- ide yang menampilkan format baru pada program TV agar memudahkan produser, sutradara, dan penulis naskah menghasilkan karya spektakuler. Insan televisi berusaha menempatkan program yang dapat disaksikan oleh beberapa unsur audiensi yang ada.Setiap sutradara mengnginkan program yang disaksikan banyak orang dan menyebabkan audiensi seolah-olah sebagai pelaku di dalamnya, yaitu provokasi pola pikir dan mengimajinasikan audiensi. Oleh sebab itu, siapapun yang ingin menghasilkan karya TV yang baik, mereka harus bekerja sama dalam satu tim produksi. Mereka juga harus memahami format TV apa yang akan dieksekusi. Setelah mengetahui dengan jelas format yang ditentukan, maka akan dapat dihasilkan kenyamanan dalam bekerja sama serta ketepatan waktu produksi yang efektif. Menurut Naratama, kunci keberhasilan suatu program televisi ialah penentuan format acara TV tersebut. Adapun definisi format acara TV menurut Naratama adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara TV yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi akan terbagi dalam berbagai criteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut.24 Format acara TV terdiri atas;
24
Naratama, Menjadi Sutradara Televisi (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta: 2004), h. 63.
32
Drama/fiksi(timeless dan imajinatif) seperti: tragedi, aksi, komedi, cinta/romantisme,legenda, horror.
Nondrama (timeless dan faktual) seperti: musik, magazine show, talk show,variety show, repackaging, game show, kuis, talent show,competition show.
Berita/ news (aktual dan faktual) seperti: berita, current affairs program, sport, magazine news, feature.
Berita berasal dari bahasa Sangsekerta, yakni Vrit yang dalam bahasa Inggris disebut Write, arti sebenarnya ialah adalah ada atau terjadi. Sebagian ada yang menyebut dengan Vritta dalam bahasa Indonesia kemudian menjadi Berita atau Warta. Menurut Kamus Bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwodarminta, “berita” berarti kabar atau warta, sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, arti berita di perjelas menjadi “laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat”. Jadi, berita dapat dikaitkan dengan kejadian atau peristiwa yang terjadi. Berita terdiri dari beberapa bagian.Bagian terkecil dari berita adalah data.Data berasal dari datum, sedangkan datum diambil dari semua kejadian atau peristiwa.Untuk bisa jadi berita, data harus dibuat atau diolah lebih dahulu.Seseorang yang kebetulan melihat suatu kejadian atau peristiwa, orang tersebut tidak bisa dikatakan mendapat berita, tetapi disebut orang yang melihat kejadian atau peristiwa. Jika orang tersebut menceritakan kejadian atau peristiwa
33
tersebut kepada orang lain secara lisan atau tertulis, orang itulah yang disebut mendapat atau mendengarkan berita. 25 Pengertian berita menurut Dean M. Lyle spencer berita dapat didefinisikan sebagai setiap fakta yang akurat atau suatu ide yang dapat menarik perhatian bagi sejumlah besar pembaca, sedangkan menurut Mitchel V. Charnley dalam bukunya reporting New York 1975 menyatakan bahwa berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua-duanya bagi masyarakat luas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berita adalah suatu fakta atau ide atau opini aktual yang menarik dan akurat serta dianggap
penting
bagi
sejumlah
besar
pembaca,
pendengar
maupun
penonton.26Tujuan utama dalam penyajian berita adalah menginformasikan peristiwa penting sebagai upaya untuk memberikan daya tarik agar orang mau membaca, mendengar atau menonton sajian berita tersebut. Secara sederhana dapat dikatakan informasi yang dapat kita pilih sebagai berita harus memenuhi dua aspek yaitu aspek penting dan aspek menarik.Aspek penting adalah dimana suatu informasi dapat dikatakan penting jika informasi itu memberikan pengaruh atau memilki dampak kepada penonton.Semakin banyak pemirsa yang terkena dampaknya maka semakin penting berita tersebut.Berita terbaik biasanya adalah berita yang bersentuhan langsung dengan kehidupan pemirsa.Seperti berita mengenai nyawa seseorang yang terancam.Peristiwa semacam pemboman, bencana alam, atau kerusuhan massa. Aspek menarikadalah 25
Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),
h. 46-47. 26
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h. 21-22.
34
dimana beberapa berita dipilih karena hal-hal tersebut akan menarik perhatian sebagian atau seluruh pemirsa. Adapun yang dimaksud berita menarik adalah jika informasi yang disampaikan itu mampu membangkitkan rasa kagum, lucu/ humor atau informasi mengenai pilihan hidup dan informasi mengenai sesuatu atau seseorang yang bersifat unik dan aneh.27 Dalam berita televisi terdapat nilai dan kualitas berita yang dimana untuk menguji apakah suatu informasi layak menjadi berita televisi.Mencher membaginya dalam tujuh nilai berita televisi. 1. Timeless: event that are immediate recent. Artinya, kesegaran waktu.Berita yang baru-baru ini terjadi atau aktual. 2. Impact: event that are likely to effect many people. Artinya, suatu kejadian yang dapat memberikan dampak terhadap orang banyak 3. Prominence: event involving well-know people or institutions. Bahwa suatu kejadian yang mengandung nilai keagungan bagi seseorang maupun lembaga. 4. Proximity: event geographically or emotionally close to the reader, viewer or listener Suatu peristiwa yang ada kedekatannya dengan seseorang, baik secara geografis maupun emosional.
27
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir (Jakarta: Kencana, 2010), h. 8-9.
35
5. Conflict: event that reflect clashes between people or institutions. Suatu peristiwa atau kejadian yang mengandung pertentangan antara seseorang, masyarakat, lembaga. 6. The unusual: event that deviate sharply from the expected and the experiences of every day life. Artinya suatu kejadian atau peristiwa biasanya terjadi dan merupakan pengecualian dari pengalaman sehari-hari. 7. The currency: that event and situations that are being talk about Hal-hal yang sedang menjadi bahan pembicaraan orang banyak. (Mencher, 1997)28 Sementara itu Charnley lebih menyoroti aspek kualitas beritatelevisi(the qualities of news television). Menurutnya ada beberapa standar yang dipakai untuk mengukur suatu kualitas berita televisi: a. Accurate: all information is verified before is used. Artinya, sebelum berita itu disebarluaskan harus dicek dulu ketepatannya. b. Properly attributed: the reporter indentifies his or her source of information. Semua saksi atau narasumber harus mempunyai kapabilitas untuk memberikan kesaksian atau informasi tentang yang diberitakan. c. Balanced and fair: all sides in a controversy are given. Bahwa semua narasumber harus digali informasinya secara seimbang.
28
Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan praktek, h. 93.
36
d. Objective: the news writer does not inject his or her feeling or opinion. Penulis berita harus objektif sesuia dengan informasi yang didapat dari realitas, fakta, dan narasumber. e. Brief dan focused: the news story gets to the point quickly. Artinya, materi berita disusun secara ringkas, padat, dan langsung sehingga mudah dipahami. f. Well written: stories are clear, direct, interesting. Kisah beritanya jelas, langsung dan menarik (Charnley, 1965).29 Tidak hanya membahas mengenai nilai dan kualitasnya, jenis- jenis berita juga berbeda-beda. JB Wahyudi membagi jenis-jenis berita televisi menjadi dua, yakni a. Berita Terkini Berita terkini adalah uraian peritiwa atau pendapat yang mengandung nilai berita dan terjadi pada hari ini (news of the day). Berita terkini bersifat time concern, yaitu penyajiannya sangat terikat pada waktu. Makin cepat disajikan makin baik.Dengan syarat, nilai beritanya harus kuat. Berita terkini disajikan dalam dua bentuk yakni; 1. Berita langsung (straight news) atau berita kuat (hard/ spot/ soft news)
29
Ibid, h. 95.
37
Yaitu uraian fakta yang mengandung inti-inti 5 W dan 1 H dan cara uraiannya dimulai dari yang terpenting sampai yang kurang penting. 2. Berita mendalam (Indepth news) Yaitu uraian fakta atau pendapat yang mengandung nilai berita, dengan menempatkan fakta dalam konteks permasalahan yang lebih luas.Fakta atau pendapat itu dilihat dari banyak sudut atau aspek sehingga bersifat multilinier. Ada beberapa bentuk berita mendalam yaitu: a. Berita komprehensif b. Berita interpretatif c. Berita investigative Perbedaan khas antara ketiga bentuk berita tersebut adalah bahwa pada berita komprehensif fakta yang diuraikan diletakkan pada suatu sistem sosial tertentu, sedangkan berita interpretatif fakta yang diuraikan tidak ditempatkan pada sistem sosial tertentu. Dengan kata lain, berita komprehensif merupakan uraian terperinci yang selain memperhatikan segi konteks dan kaitan langsung dengan fakta yang diuraikan juga dikaitan dengan nilai-nilai yang berlaku. Sedangkan dalam berita interpretatif fakta yang diuraikan hanya dikaitan dengan fakta yang berkaitan langsung. Ciri khas berita investigatif terletak pada pencarian fakta tersembunyi dengan cara menelusuri jejak dari peristiwa dan pendapat yang sudah diketahui.
38
Dengan demikian sifat uraiannya lebih banyak membandingkan antara fakta di permukaan dan fakta tersembunyi yang berhasil ditemukan. b. Berita Berkala Termasuk dalam jajaran berita berkala adalah: 1. Laporan eksploratif, disini topik bahasan sudah ditentukan, lalu digali berbagai permasalahan yang ada dengan cara terjun langsung ke lapangan. 2. Laporan khas (feature), adalah uraian fakta yang bersifat khas atau unik seperti membahas masalah pemulung, pengemis dengan membahas apa yang dikerjakan pemulung, apa yang dicari, dijual kemana sampah yang dipilih, berapa pendapatan perhari, berapa jam bekerja setiap hari dan untuk apa penghasilan itu. 3. Berita Analisis, adalah uraian fakta dan pendapat yang bersifat analisis. Dengan kata lain uraian yang disusun setelah fakta dan pendapat utama serta fakta dan pendapat yang timbul sebagai akibat adanya fakta dan pendapat utama tersebut. 4. Human Interest, berita Human Interest adalah uraian fakta yang dapat memberikan sentuhan rasa insani atau rasa kemanusiaan. Fakta disini bisa apa saja, asalkan mengandung nilai rasa yang mampu memberikan sentuhan rasa insani.
39
Majalah Udara (gabungan berbagai jenis dan bentuk berita) yang dirangkai dalam satu wadah atau mata acara.Pada radio dan televisi disebut majalah udara.30 Berita televisi terdiri atas gambar, naskah, audio/ suara.Gabungan ketiga unsur itulah yang membedakan berita televisi dengan berita radio dan media cetak. Beberapa unsure dalam berita televisi yaitu: 1. Gambar Gambar merupakan unsur pertama dalam berita televisi.Gambar itulah yang menjadi kekuatan berita televisi, karena gambar ikut berbicara, bahkan kadang lebih berbicara dari pada naskah dan audio. Tetapi gambar berita televisi harus memiliki sejumlah unsur agar menarik; a. Aktualitas Maksudnya gambar yang ditampilkan dalam berita televisi harus aktual dan baru. Kalau bisa, gambar yang belum pernah diambil oleh stasiun- stasiun televisi lain. b. Sinkronisasi Gambar berita televisi harus sinkron dengan peristiwa yang diinformasikan agar sesuai antara naskah dengan gambarnya. c. Simbolis Gambar simbolis berarti bukan gambar yang sesungguhnya, tetapi hanya menggambarkan kejadian yang diberitakan.Ini terjadi karena gambar yang sesungguhnya sulit didapat, sedangkan kalau berita itu
30
Ibid, h. 96-98.
40
sangat penting, maka harus diusahakan untuk tayang, walaupun gambar yang sinkron dan aktual tidak tersedia.Berita yang biasanya bernasib seperti ini adalah berita ekonomi. d. Ilustrasi Ilustrasi ialah gambar berita yang dibuat atau direkayasa berdasarkan suatu peristiwa yang memang terjadi\, tetapi gambarnya yang aktual, sinkron dan simbolis tidak tersedia.Ilustrasi itu bisa berupa gambar hidup, animasi atau grafik. e. Dokumentasi Dokumentasi gambar adakalanya diperlukan kalau peristiwa itu sangat penting, sementara tidak tersedia gambar yang aktual, sinkron dan simbolis.Ini juga menunjukkan bahwa berita yang sangat penting harus tayang, walaupun tidak tersedia gambar yang aktual, sinkron dan simbolis. Dokumentasi gambar berita televis ada beberapa macam; 1. Dokumentasi peristiwa, yaitu gambar dokumentasi dari suatu peristiwa yang pernah ditayangkan dan hendak ditayangkan kembali. 2. Dokumentasi simbolis, yaitu gambar dokumentasi yang bersifat simbolis dari berita yang disampaikan. 3. Dokumentasi foto, yaitu berita yang menampilkan foto tidak bergerak. Musalnya wartawan yang melaporkan peristiwa hanya melalui telepon, gambarnya tidak live sehingga gambarnya yang ditayangkan adalah foto yang sudah direkam sebelumnya.
41
4. Dokumentasi profil, yaitu dokumentasi gambar seseorang yang tidak sesuai dengan kejadian yang dialami. 5. Estetika yaitu, Gambar berita televisi harus bersifat estetis supaya enak dipandang mata. Estetika itu meliputi komposisi, fokus dan warna. Tetapi, estetika gambar berita tidak mutlak. Dalam kondisi darurat unsure estetika dapat diabaikan. 2.Naskah Unsur kedua dalam berita televisi ialah naskah.naskah berita televisi sebagaimana naskah berita pada umumnya yang juga harus memenuhi unsur berita 5 W + 1 H (what, who, where, why, dan how). 3. Audio atau Suara Unsur terakhir dalam berita televisi adalah audio.Audio tidak kalah pentingnya dengan suara dan gambar.Walaupun suatu berita ada naskah dan gambarnya, namun jika tidak ada bunyi (on), maka bisa jadi beita tersebut tidak jelas maksudnya.Ada dua unsur audio dalam berita televis yaitu atmosfir yaitu suatu suasana dari suatu peristiwa yang gambarnya diberitakan.Kedua, narasi.Narasi audio adalah suara reporter, baik berdasarkan naskah yang dibaca maupun melaporkan tanpa naskah dan suara narasumber yang diwawancarai.31 Sumber Berita TV pada sebuah stasiun TV tidak dapat hanya menunggu berita yang datang.Stasiun TV harus mengejar berita dan untuk itu mereka harus memiliki reporter TV.Namun, selain berita stasiun TV membutuhkan gambar dan untuk itu diperlukan juru kamera (camera person). Kredibilitas stasiun TV yang
31
Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, Ciputat: 2005, h.67-82.
42
dibangun susah payah akan turun drastis dalam semalam, jika tim peliputannya gagal mendapatkan gambar suatu peristiwa penting. Pada bagian ini akan dibahas mengenai sumber berita TV yang terdiri dari: Reporter, pelayanan darurat, kontak pribadi, kontak publik, kantor berita, siaran pers, jumpa pers, pemirsa, saksi mata, dan media lainnya. a. Reporter merupakan sumber berita terpenting bagi stasiun TV reporter dan juru kamera yang bertugas mencari informasi dan mengambil gambar dilapangan. Beberapa stasiun televisi besar dengan skala international mempunyai reporter dan juru kamera yang ditempatkan di berbagai negara di seluruh dunia. b. Pelayanan darurat yakni reporter harus selalu sigap dan proaktif terhadap peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Reporter tidak hanya menunggu penugasan yang akan diberikan kepadanya namun ia juga harus mencari informasi awal yang dapat menjadi petunjuk dari suatu berita penting. Untuk itu, reporter harus mengembangkan jaringan dengan semua unit pelayanan darurat seperti: polisi, pemadam kebakaran, rumah sakit (gawat darurat), pusat informasi cuaca; terutama saat musim hujan, badan SAR (search and rescue), dan lain-lain. c. Kontak publik adalah orang-orang atau narasumber yang dapat dihubungi oleh semua orang (public) untuk dimintakan keterangan terkait dengan organisasiatau profesi mereka. Narasumber ini dapat berasal dari organisasi pemerintah, non pemerintah, serikat buruh, kelompok-kelompok oposisi (penekan) atau pengamat, dan kalangan perguruan tinggi.
43
d. Kontak pribadi adalah milik berharga seorang reporter. Reporter biasanya memiliki kontak pribadi dengan sumber-sumber berita yang terdiri atas para pejabat, tokoh masyarakat, atau orang-orang yang bekerja pada berbagai lembaga pemerintah dan non pemerintah. Orang-orang tersebut tidak harus pejabat penting atau pemimpin dari suatu lembaga tetapi bisa juga orang kedua, ketiga dan seterusnya, namun ia dapat dipercaya. Seorang reporter biasanya dapat memiliki kontak pribadi dari hubungan yang cukup lama dengan sumbernya sehingga mereka sudah saling mempercayai. e. Kantor berita hampir seluruh stasiun televisi berlangganan kantor berita dan bahkan kebanyakan stasiun televisi menjadikan kantor berita sebagai sumber berita paling penting dan paling utama bagi program beritanya. Stasiun televisi membeli berita dengan cara berlangganan dengan satu atau beberapa kantor berita. Kantor berita terbesar di Indonesia adalah Kantor Berita Antara yang memiliki reporter di seluruh Indonesia di mana stasiun TV mungkin tidak mempunyai akses ke setiap provinsi. f. Siaran pers(press release) adalah informasi atau pernyataan yang dikirmkan ke media massa dengan tujuan untuk dapat dipublikasi. Siaran pers dapat datang dari
berbagai lembaga seperti: organisasi local dan internasional,
lembaga pemerintahan, pejabat pemerintah, kantor-kantor asing, lembaga non pemerintah, dan lain0lain. Siaran pers yang dikirmkan terkadang juga didampingi dengan kaset video yang berisi gambar penunjang. Meskipun siaran pers dan kaset video itu merupakan sumber berita yang berguna, namun suatu stasiun TV harus berhati-hati agar tidak terkesan menyajikan publisitas
44
atau promosi gratis bagi suatu perusahaan atau lembaga tertentu. Stasiun TV harus berhati-hati untuk memisahkan antara fakta dan opini dalam suatu siaran pers. g. Jumpa pers sebagaimana siaran pers, jumpa pers atau konferensi pers biasanya mempunyai tujuan untuk menyampaikan pesan yang akan menguntungkan lembaga yang mengadakan jumpa pers tersebut. Stasiun TV hendaknya selektif dalam memilih konferensi pers mana yang akan diliput. h. Pemirsa yakni pemirsa televisi yang suka menghubungi stasiun televisi untuk memberikan informasi mengenai suatu peristiwa. Informasi dari masyarakat harus diperiksa ulang. Informasi dari pemirsa itu penting bagi stasiun TV karena biasanya cepat disampaikan. Berdasarkan informasi dari pemirsa reportase dan juru kamera dapat segera berada dilokasi secepat mungkin sehingga tidak kehilangan peluang untuk mengambil gambar yang terbaik. i. Saksi mata yakni para saksi mata dapat menjadi sumber informasi yang sangat baik sebab saksi mata dapat memberikan keterangan dengan cepat sehingga menambah kredibilitas berita yang dibuat. Namun, sering kali para saksi mata ini masih berada dalam kondisi emosional atau terguncang dengan peristiwa yang baru saja dialaminya sehingga reporter tidak bisa sepenuhnya mengandalkan keterangan para saksi mata untuk mendapatkan keterangan yang objektif. j. Media lainnya merupakan siaran televisi dan radio dari berbagai pelosok dunia dapat juga menjadi sumber berita bagi suatu stasiun TV. Untuk keperluan ini, ruang berita (newsroom) perlu memiliki penerima siaran radio yang baik. Monitoring siaran TV dan radio ini cukup penting artinya bagi
45
kelengkapan siaran berita televisi. Tim kerja bagian pemberitaan hendaknya terus-menerus memonitor stasiun TV saingannya dalam mengambil berita yang mungkin luput dari liputan.
32
Pada dasarnya penonton televisi yang
mengikuti suatu program berita ingin mnegikuti suatu program berita ingin mengetahui tentang semua masalah yang berpengaruh pada hidup mereka. Ada banyak kejadian di masyarakat yang dapat diberitakan selain masalah politik, konflik social, kejahatan, korupsi, atau berita kontroversi. Jangan beranggapan bahwa pemirsa hanya tertarik pada masalah politik, banyak yang tidak. Penonton menginginkan suatu program berita dapat menyajikan menu berita yang beragam, jadi harus ada pencampuran yang tepat antara berbagai tipe atau jenis berita yang ingin ditayangkan. Terdapat beberapa tipe atau jenis berita yang dapat disiarkan dalam suatu program berita: a. Keadaan darurat. Berita berita seperti gempa bumi, perang, kerusuhan merupakan berita yang termasuk dalam tipe atau jenis berita keadaan darurat. b. Pengadilan. Kejahatan besar akan berujung pada sidang yang besar. Jika kejahatannya menarik, maka sidang pengadilannya pun begitu. Seperti peristiwa bom Bali, kasus putra mantan presiden Soeharto, Tommy Suharto. c. Pemerintahan. Keputusan pemerintah yang dapat mempengaruhi hidup masyarakat merupaka berita, namun harus dijelaskan kepada pemirsa bagaimana tepatnya keputusan itu memengaruhi mereka. Bila tidak ada pengaruhnya maka tidak ada berita. Ingatlah
32
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h.10-16.
46
keputusan pemerintah adalah keputusan politisi yang sedang berkuasa dan politisi ingin terpilih lagi di masa datang. d. Ekonomi. Krisis ekonomi memberikan implikasi yang luas kepada masyarakat, dari mulai kenaikan biaya hidup hingga susahnya mencari lowongan pekerjaan. Berita seperti ini ingin diketahui pemirsa dan jika keadaan membaik masyarakat juga ingin tahu. e. Pendidikan.
Sebagian
besar
masyarakat
memilih
anggota
masyarakat keluarga seperti anak, keponakan, atau cucu. Berita apapun mengenai sekolah akan menyentuh sebagian besar pemirsa televisi. f. Tren dan Musim. Stasiun TV harus mencermati tren atau pola perubahan yang terjadi pada masyarakat, ini dapat berupa angka penganguran, tingkat kejahatan atau gaya hidup. Namun, stasiun TV harus menjelaskan faktor-faktor yang menjadi latar belakang dari timbulnya suatu tren atau pola perubahan tersebut. g. Perayaan. Khusus seperti Idul Fitri, Natal, atau upacara keagamaan dan kebudayaan lainnya sangat penting bagi komunitas masyarakat tertentu dan harus ditampilkan dalam program berita televisi, juga karena mereka merupakan sumber gambar yang bagus. h. Cuaca. Musim hujan dapat menimbulkan perubahan besar yang berisiko banjir atau badai. Cuaca dapat memengaruhi cara hidup kita. Merupakan tugas stasiun TV untuk memperingatkan pemirsa
47
tentang cuaca yang akan terjadi dan apa akibatnya bagi kehidupan mereka. i. Kesehatan. Kesehatan merupakan masalah hidup dan mati dan karena itu menari bagi semua pemirsa. Program berita TV harus memperingatkan masyarakat bila timbul penyakit, bagaimana menghindari penyakit tersebut dan bila terjangkit bagaimana menyembuhkannya. j. Lingkungan. Stasiun TV seharusnya mengangkat berita tenyang polusi, kebakaraan hutan, pembungan limbah, konservasi sumber alam dan lain-lain. k. Olahraga. Berita olahraga pada umumnya telah memilki pemirsanya sendiri dan sebagian besar stasiun TV telah membuat program khusus berita olahraga. Namun demikian berita olahraga, tetap perlu dimasukkan dalam program berita umum sehingga penonton tetap akan dimasukkan dalam program berita umum sehingga penonton tetap akan mendapatkan informasi terkahir tentang klub olahraga favorit mereka. l. Berita Ringan. Banyak program berita akhir dengan berita ringan untuk membantu penonton pindah dari sesuatu yang serius ke program hiburan yang biasanya mengikuti suatu program berita. Berita ringan ini biasanya berupa sesuatu yang lucu dan aneh serta juga dapat berupa kehidupan atau hasil yang telah dicapai orang terkenal (selebriti).
48
Dalam program berita televisi dikenal beberapa format berita yaitu cara bagaimana suatu berita itu ditampilkan atau disajikan. Format apa yang akan dipilih tentunya tidak dapat dilakukan sesukanya saja. Terdapat sejumlah criteria atau persyaratan untuk menentukan suatu format berita dalam suatu program berita TV.Suatu format dipilih tentunya karena terdapat alasan untuk itu. Suatu berita dapat disajikan dalam beberapa bentuk yaitu: a. Reader (RDR) merupakan format berita singkat yang disampaikan presenter tanpa didukung gambar (video). Format ini biasanya untuk melaporkan peristiwa penting dan mendadak yang belum ada videonya. b. Voice Over (VO) format VO menyajikan video atau gambar pendek (biasanya sekita satu menit) yang diiringi dengan kata-kata penyiar. Format ini biasanya digunakan untuk menceritakan sebuah topik dalam waktu singkat. Presenter tampil di depan kamera (on-cam) setelah itu muncul gambar berita namun suara presenter tetap terdengar mengiringi gambar. Istilah lain untuk VO ini adalah out of vision(OOV) atau underly. Jika stasiun televisi telah menerima gambar video dari suatu peristiwa maka cara tercepat untuk menyampaikan gambar dan berita itu adalah dengan menggunakan format ini. VO terkadang diakhiri dengan Tag (on cam presenter) mengenai perspektif atau latar belakang berita tersebut. Lead VO minimal dua kalimat pendek. Criteria penentuan VO:
Berita-berita yang sangat terbatas data dan videonya.
49
Berita yang diperoleh menjelang deadline karena sudah mendekati waktu tayang.
Berita yang karena pertimbangan waktu yang tersedia terpaksa dipotong durasinya sehingga berita itu hanya cukup untuk disajikan dalam format VO.
Durasi VO antara 40 hingga 60 detik.
VO sebaiknya disertai dengan natural sound (Natsot).
c. Reader –Grafis. Format berita reader grafis (RDR-GRF) biasanya digunakan jika sebuah berita baru saja terjadi dan stasiun televisi belum mendapatkan akses untuk mengambil gambar dan merekamnya dalam kaset video. Untuk mengganti gambar video yang belum ada maka digunakan ilustrasi beupa grafis. Pada banyak kasus terutama jenis berita bencana maka grafis yang dibutuhkan adalah berupa peta yang menunjukkan di mana lokasi bencana itu terjadi. Grafis dapat pula muncul dalam bentuk foto seseorang, misalnya dalam menyampaikan berita bahwa seseorang yang terkenal meninggal dunia atau mengundurkan dari suatu jabatan. Package (PKG) adalah laporan berita lengkap dengan narasi (voice over) yang direkam ke dalam pita kaset.Narasi dalam paket dibacakan oleh seorang pengisi suara atau dubber yang biasanya adalah reporter atau penulis berita.Dengan kata lain, format berita paket (package) adalah format berita yang bersifat komprehensif dengan intro dibacakan presenter sedangkan naskah paket
50
dibacakan atau dinarasikan sendiri oleh reporter atau pengisi suara.Jadi berbeda dengan format VO di mana narasi dibacakan oleh presenter di studio.33 Stasiun televisi membutuhkan sumber daya manusia yang cukup banyak begitu pula dalam struktur organisasi redaksi pemberitaan yang semuanya bekerja sebagai suatu tim. Pada kenyataanya memang dibutuhkan banyak orang untuk menanyangkan suatu progam berita.Fungsi setiap orang itu seperti mata rantai atau bagian dari mata rantai yang panjang. Struktur
organisasi
bagian
pemberitaan stasiun televisi, biasanya terdiri dari sejumlah jabatan seperti direktur pemberitaan, eksekutif produser, produser, koordinator liputan, reporter, juru kamera, dan lain-lain. Direktur Pemberitaan terbaik adalah seseorang yang independen bahkan ia harus independen dari pemilik stasiun TV itu sendiri. (Peter Herford, 2000).34Karena untuk melaporkan berita secara akurat dan adil, staf pemberitaan dan direktur pemberitaan harus bebas dari tekanan politik dan ekonomi. Produser Eksekutif bertanggung jawab terhadap penampilan jangka panjang suatu program secara keseluruhan. Bertugas memikirkan setting, dekor, latar belakang atau tampilan suatu program informasi yang akan menjadi cirri khas program itu. Misalnya gaya pembukaan dan penutupan program,, menentukan siapa presenternya, dan detail lainnya. Produser bertanggung jawab terhadap suatu program berita produser akan memutuskan berita apa saja yang akan disiarkan pada program beritanya.
33
Ibid, h.32-37.
34
Ibid, h. 43.
51
Produser Acara bertanggung jawab untuk mempersiapkan penayangan suatu program berita. Jika produser acara mengalami kesulitan dengan program yang akan dijalankannya atau ia ragu-ragu dalam memutuskan berita yang harus menjadi berita utama maka ia dapat berkonsultasi dengan produser eksekutif atau direktur pemberitaan. Produser Lapangan bertugas melakukan koordinasi pada saat peliputan dan sesuai namanya, produser lapangan akan lebih banyak di lokasi.fungsi produser lapangan menjadi penting, ketika stasiun TV melakukan liputan langsung (live). Dia akan mengarahkan juru kamera dan reporter dilapangan, termasuk mempersiapkan wawancara, memberikan masukan kepada reporter mengenai materi wawancara, dan siapa nara sumber yang dapat diwawancarai. Asisten produser adalah yang membantu produser. Bertugas membantu reporter mempersiapkan paket berita jika reporter berada dalam keadaan mendesak atau jika reporter tidak sempat menyelesaikan paket beritanya karena ia harus berangkat lagi untuk melaksanakan tugas berikutnya. Asisten produser juga bertugas mengumpulkan gambar yang dikirim oleh reporter dilapangan melalui saluran satelit atau microwave. Kedudukan asisten produser berada di antara produser acara dan penulis berita (writer) Presenter atau pembawa acara, pembaca berita, atau sering disebut juga anchor, menjadi citra dari suatu stasiun televisi. Salah satu alasan utama mengapa orang lebih suka mengikuti program berita yang satu disbanding yang lain ialah karena penyiarnya. Kredibilitas presenter dapat menjadi asset penting suatu
52
stasiun televisi. Di Negara maju, memilih penyiar berita sama pentingnya dengan memilih acara yang akan diproduksi. Reporter TV harus memiliki kegigihan dalam mengejar berita, mau bekerja keras, bersedia masuk kantor pada hari libur dan siap berangkat setiap saat ke lokasi liputan. Wartawan TV bekerja secara cepat mencari informasi menentukan lead berita, menulis berita dan melaporkannya baik secara langsung atau direkam dalam bentuk paket yang akan disiarkan kemudian. Seorang wartawan terkadang meliput berita-berita criminal atau bencana dan harus mengunjungi lokasi musibah atau tempat kejadian tindak kejahatan.Lokasi seperti ini, terkadang dipenuhi dengan mayat yang berserakan dan darah yang berceceran di manamana. Dalam hal ini wartawan TV harus memiliki emosi dan psikis yang stabil sehingga ia dapat menghadapi semua itu dan dapat melaporkannya.
2. Makanan halal dan tidak halal dalam Islam
Makan adalah salah satu usaha manusia untuk mempertahankan hidup. Halal adalah segala sesuatu yang dihalalkan Allah dan Rasul Nya dalam al-Qur‟an maupun hadist baik dengan pernyataan tegas maupun dalam bentuk prinsip; yang diperintahkan allah dan Rasul Nya, tidak dilarang, tidak membahayakan, atau sesuatu yang didiamkan oleh Allah dan Rasul Nya.
35
Sesungguhnya pemberian
Allah kepada kita adalah bahwa Dia telah menentukan aturan bagi kita yang memelihara kehidupan dan menjadikannya selalu dalam keadaan baik.Ketika Allah menentukan kaidah-kaidah halal dan haram dipertimbangkan pula 35
Hasbi Indra, Halal Haram Dalam Makanan (Jakarta: Penamadani, 2004), h. 32.
53
kemampuan manusia dalam bersabar terhadap segala sesuatu.Dari itu, Allah tidak menetukan udara misalnya, haram untuk kita.Melainkan untuk makanan dan minuman ditentukan aturan halal dan haram. Hal tersebut, Allah telah menerangkan kepada kita semua apa yang baik untuk kita dan untuk tubuh serta baik untuk kehidupan itulah yang dimaksud dengan halal. Diantara makanan yang diciptakan Allah adalah halal.Namun, manusia yang mengolahnya menjadi haram.Sebagai contoh, buah kurma dan anggur yang pada awalnya halal namun diolah oleh manusia menjadi khamr minuman yang dapat memabukkan dan membuat manusia tidak sadar.36 Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah dengan memilki dua dimensi, yaitu dimensi jasmani dan rohani.Masing-masing memilki kebutuhannya sendirisendiri. Islam tidak memisahkan keduanya atau memprioritaskan yang satu diatas yang lain. Kedua-duanya harus diperhatikan oleh manusia dan dicukupi kebutuhannya.Kebutuhan rohani tidak mungkin dapat dipenuhi jika jasmani kita dalam keadaan lemah atau lapar. Begitu pula kehidupan kita akan kering dan tak bermakna jika hanya mengejar pemenuhan jasmani. Firman allah dalam surat AlA‟raf ayat 31 bahwasanya “makan dan minumah, tetapi jangan berlebihan, sungguh, Allah tidak menyukai orang yang belebih-lebihan”. Dan juga pada firmanNya surat Al- Maidah ayat 88 bahwasanya” Dan makanlah dari apa yang telah diberikan allah kepadamu sebagai rezeki yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada –Nya”.
36
Muhammad Mutawwali Sya‟rowi, Halal dan Haram ( Jakarta: pustaka Al-kautrsar, 1994), h. 77
54
Memperhatikan makanan berarti memastikan kehalalannya serta memilih makanan yang mempunyai manfaat bagi tubuh.Bermanfaat bagi tubuh artinya bergizi atau memiliki unsur-unsur yang baik bagi tubuh untuk beraktivitas. Oleh karena itu sangat tepat sesuai sabda Nabi Muhammad SAW: “ Sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu” artinya seseorang berkewajiban untuk memelihara kesehatan tubuh jasmaninya dan menghindarkan dari terserang penyakit.37Untuk itu berbicara mengenai makanan bergizi sangat berkaitan erat dengan makanan bergizi dan halal. Al- Qur‟an menyebutkan jenis makanan yang baik di makan oleh manusia adalah ikan, daging, macam-macam tumbuhan, dan buah-buahan serta susu. Namun, tidak dimakan secara berlebih-lebihan. Manusia
adalah
makhluk
yang
memiliki
potensi
hawaniyah
(kebinatangan).Manusia mempertahankan hidupnya dengan beradaptasi dengan lingkungannya.Allah menciptakan alam semesta dan segala macam isinya untuk kepentingan manusia. Kalau ia mampu memanfaatkannya, maka ia akan mendapatkannya. Sebaliknya, barang siapa tidak dapat menggunakannya secara baik, ia akan memperoleh kekecewaan dan kegagalan. Maka, misinya sebagai khalifah di bumi pun akan menjadi hilang. Manusia memerlukan makan sejak awal diciptakannya.Makanan yang halal dan bergizi atau bisa dikatakn thayyib (baik) sangat penting untuk dikonsumsi bagi manusia.Makanan itu berguna bagi kualitas kesehatan jasmani dan rohani. Mereka yang mengkonsumsi makanan yang halal dan bergizi akanterhindar dari 37
Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari‟ah Direktorat Jednderal Masyarakat Islam Departemen Agama RI tahun 2007, Islam dan Produk Halal serial khutbah jum’at (Jakarta: 2007), h. 3.
55
berbagai penyakit yang bersarang di tubuhnya. Akal pikiran dan hati nuraninya akan terjaga dari hal-hal yang merusak ibadahnya dengan Allah. Sebaliknnya, makanan yang haram yang terdapat dalam perut akan merusak jaringan otak, menimbulkan penyakit, dan melalaikan untuk mengingatkan diri kepada Allah SWT. Bahan makanan yang menurut ilmu pengetahuan tergolong baik, belum tentu termasuk halal bagi orang muslim. Dan juga sebaliknya, makanan yang tergolong halal, belum tentu termasuk baik menurut ilmu pengetahuan pada kondisi tertentu. Misalnya, otak hewan ternak adalah halal, tetapi tidak baik dikonsumsi oleh orang yang menderita penyakit jantung, karena mengandung kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jiwanya.Sedangkan persyaratan makanan yang thayyib, menurut menurut ilmu gizi, ialah yang dapat memenuhi kepuasan jiwa, yakni rasa kenyang, dan memberikan tenaga, mendukung pembentukan sel-sel yang telah rusak,untuk pertumbuhan badan, keseimbangan cairan dan dan asam basa serta berfungsi untuk ketahanan tubuh. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa ajaran islam tidak menganggap persoalan makan hanya sebagai persoalan duniawi saja, tetapi juga sebagai ibadah.38 Kriteria halal dan haram konsep yang berkaitan dengan makanan halal disebut dalam Al- Qur‟an sebanyak 22 kali, sedangkan thahyyib 26 kali. Halal dengan qarinah thayyib disebutkan sebanyak delapan kali.Sedangkan halal dengan qarinnah haram sebanyak enam kali. Banyaknya perkara makanan dalam nash islam itu menunjukkan bahwa umat islam dituntut untuk amat sangat memperhatikan makanannya. Persoalan halal dan haram adalah perkara qath’iy 38
Ibid, h. 21-25.
56
atau absolut. Perintah untuk memperhatikan halal dan haram dapat diketahui dari dalil-dalil naqli ayat-ayat al-Qur‟an seperti surat Al-Baqarah ayat 2 yang artinya” Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi”. 39 Kriteria makanan halal adalah dilihat dari segi kategori halal pada segi tumbuhan dan binatang, serta kategori halal bagi minuman. Kategori makanan halal dari segi tumbuhan adalah semua tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia seperti; sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, kecuali tumbuhan berbahaya seperti beracun dan membuat sakit manusia seperti papaver, opium, ganja.Kategori makanan halal dari segi binatang menurut syariat ialah yang termasuk dalam pengertian babiimatul an‟aam yaitu jenis binatang apapun selain binatang yang masuk dalam kategori haram.Menurut ulama kontemporer Mesir, Sayyid Sabiq, pengertian babiimatul an’aam ialah unta, sapi, kerbau, dan kambing liar atau dipelihara, ayam.40 Salah satu contoh makanan yang haram karena merusak kesehatan adalah Boraks yang merupakan senyawa kimia dengan nama natriurn tetraborat, berbentuk kristal lunak. Boraks bila dilarutkan dalam air akan terurai menjadi natrium hidroksida serta asam borat. Baik boraks maupun asam borat memiliki sifat antiseptik, dan biasa digunakan oleh industri farmasi sebagai ramuan obat misalnya dalam salep, bedak, larutan kompres, obat oles mulut dan obat pencuci mata. Secara lokal boraks dikenal sebagai 'bleng' (berbentuk larutan atau padatan/kristal) dan ternyata digunakan sebagai pengawet misalnya pada 39
40
Hasbi Indra, “Halal Haram dalam Makanan”, h. 33.
Ibid, h.36.
57
pembuatan mie basah, lontong dan bakso.Dalam pengertian yang tidak berbeda disebutkan bahwa boraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai industri nonpangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks biasa berupa serbuk kristal putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tetapi boraks tidak dapat larut dalam alkohol. Boraks biasa digunakan sebagai pengawet dan antiseptik kayu.Daya pengawet yang kuat dari boraks berasal dari kandungan asam borat didalamnya.Asam borat sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika.Misalnya, larutan asam borat dalam air digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep luka kecil.Penggunaan boraks ternyata telah disalahgunakan untuk pengawet makanan, antara lain digunakan sebagai pengawet dalam bakso dan mie. Boraks dapat menimbulkan efek racun pada manusia, tetapi mekanisme toksisitasnya berbeda dengan formalin. Toksisitas boraks yang terkandung di dalam makanan tidak langsung dirasakan oleh konsumen. Boraks yang terdapat dalam makanan akan diserap oleh tubuh dan disimpan secara kumulatif dalam hati, otak, atau testis (buah zakar), sehingga dosis boraks dalam tubuh menjadi tinggi. Pada dosis cukup tinggi, boraks dalam tubuh akan menyebabkan timbulnya gejala pusing-pusing, muntah, mencret, dan kram perut. Bagi anak kecil dan bayi, bila dosis dalam tubuhnya mencapai 5 gram atau lebih, akan menyebabkan kematian. Pada orang dewasa, kematian akan terjadi jika dosisnya telah mencapai 10 - 20 gram atau lebih.Selain itu bahaya lainnya nafsu makan menurun, gangguan pencernaan dan timbulnya gangguan SSP yakni membuat
58
orang menjadi bingung dan bodoh. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dikatakan bahwa apabila boraks juga termasuk racun bagi tubuh. Dalam hukum Islam terdapat satu kaidah fikih yang berbunyi : األصل فى األشياء اإلباحة حتى يد ل الد ليل على التحريم “Hukum asal segala sesuatu adalah boleh sampai adanya dalil (petunjuk, argumentasi) yang menunjukkan adanya keharaman melakukan sesuatu tersebut” Apabila dikaitkan dengan formalin dan boraks, sebenarnya kedua bahan ini boleh digunakan, namun kedua bahan ini akan menjadi haram digunakan apabila adanya dalil atau petunjuk atau adanya argumentasi yang membuat formalin dan boraks haram digunakan. Bolehnya menggunakan formalin dan boraks adalah selama digunakan sesuai dengan fungsi aslinya, dan baru dikatakan haram apabila kedua bahan tersebut disalahfungsikan. Penyalahgunaan formalin dan boraks ini tentunya akan mendatangkan kemudaratan. Kemudaratankemudaratan tersebut berupa bahaya pada tubuh manusia yang dapat membawa kepada kematian.41 Allah menyuruh kita memakan makanan halal lagi baik tujuannya untuk kebaikan manusia itu sendiri.Halal itulah yang membawa kebaikan. Sedangkan sebaliknya, yaitu yang haram akan membawa keburukan. Makanan dan minuman yang halal mengandung kebaikan yang bermacam-macam bagi orang yang mengkonsumsinya. Pertama, makanan yang halal akan membawa kepada kesehatan jasmani dan rohani. Sudah merupakan fakta yang diakui para
41
http://www.abdulhelim.com/2012/07/formalin-dan-boraks-dalam-perspektif.html.
59
ulama dan ahli ilmu bahwa makanan mempunyai pengaruh bagi tubuh manusia.Makanan yang baik (bersih, bergizi) membuat tubuh menjadi sehat.Tubuh yang sehat berpengaruh pada rohani yang sehat.Berfikit menjadi lancar, dan bekerja pun jadi lebih mudah. Kedua, makanan yang halal membuat doa mudah dikabulkan oleh Allah. Salah satu syarat dikabulkannya doa seseorang adalah terhindarna dia dari barang yang haram. Serajin apapun dia memohon kepada Allah, jika ada secuil saja barang haram dalam tubuhnya, maka doanya akan tertahan tidak sampai ke Tuhan. Ketiga, makanan yang halal membawa kepada keberkahan. Allah Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik, diantaranya dengan selalu mengkonsumsi makanan yang halal, maka Allah pun akan menurunkan kebaikan kepada kita.42Untuk menghindari kecurigaan terhadap makanan yang dianggap halal atau telah diberi label halal sebaiknya diperhatikan juga hal-hal seperti;
Bahan-bahan dasar yang digunakan adalah halal.
Komponen ramuan dan bahan tambahan adalah halal.
Proses produksi berdasarkan syariat Islam. Seperti yang telah dibahas bahwa makanan memang sangat dibutuhkan
bagi manusia. Tidak halal atau haram adalah sesuatu yang
dilarang atau
diharamkan Allah dan Rasul Nya dalam al-Qur‟an maupun hadist baik dengan pernyataan tegas maupun dalam bentuk prinsip; yang dilarang Allah dan Rasul
42
Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari‟ah Direktorat Jednderal Masyarakat Islam Departemen Agama RI tahun 2007, Islam dan Produk Halal serial khutbah jum’at, h. 82-84.
60
Nya, tidak pernah dianjurkan, tidak pernah didiamkan oleh Allah dan Rasul Nya.43 Allah SWT berfirman dalam al-Qur‟an surat Al-Maidah ayat 3 yang artinya “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah daging babi, dan (daging hewan yang disembelih bukan atas nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas. Kecuali yang sempat
kamu
sembelih.Dan
diharamkan
pula
yang
disembelih
untuk
berhala”.Dalam ayat ini dijelaskan bahwa yang diharamkan oleh Allah itu ada sepuluh macam. Sebenarnya bisa diringkas menjadi empat macam karena poin ke lima dan ke sepuluh merupakan rincian dari poin pertama sampai ke empat. Hewan yang mati karena tercekik, di pukul, jatuh, ditanduk, dan diterkam binatang buas merupakan rincian dari pengertian bangkai. Sedangkan hewan yang dipersembahkan untuk berhala merupakan penjelasan dari hewan yang disembelih atas nama selain Allah. Darah dan daging babi tidak diberikan perincian lagi karena sudah jelas.44 Di Indonesia kasus produk haram pernah terjadi.Satu merek bumbu masak ternyata bisa membuat masalah nasional.Polisi sibuk menangkap pemimpin pabrik dan menahan mereka di sel. PT Ajinomoto yang dipersoalkan adalah porcine (enzim dari pancreas babi) yang digunakan dalam rangkaian produksinya. Proses produksi diawali dengan pemakaina enzim porcine sebagai katalisator (bahan perantara yang digunakannya memudahkan reaksi kimia) untuk menghidrolisis protein kedelai menjadi bactosoytone (satu jenis protein pendek).
43
Hasbi Indra,Halal Haram dalam Makanan, h. 36. Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari‟ah Direktorat Jednderal Masyarakat Islam Departemen Agama RI tahun 2007, Islam dan Produk Halal serial khutbah jum’at, h. 118. 44
61
Sebagai bahan perantara, tentu saja enzyme porcine tidak ikut menjadi bagian dari bactosoytone yang dipakai sebagai nutrisi untuk mengembang biakkan mikroba. Selanjutnya, mikroba dipakai dalam proses fermentasi tetes tebu menjadi sodium glutamate (MSG). melalui proses pemurnian, di dapat bentuk kristal dan itulah MSG yang dilempar ke pasar.45contoh tersebut bisa menjadi pelajaran betapa makanan yang awalnya diberikan Allah halal di olah oleh manusia menjadi haram dan merusak kesehatan terlebih lagi saat ini sudah banyak oknum-oknum yang menjual makanan haram atau yang di olah tidak sesuai syariat islam maupun kesehatan. Salah satu prinsip yang telah ditetapkan Islam adalah bahwa jika Islam mengharamkan sesuatu, ia juga mengharamkan segala perantara yang mengarah pada yang haram tersebut dan menutup jalan yang menuju kesana. Apabila Islam mengharamkan
zina
umpamanya,
Islam
juga
mengharamkan
semua
pendahuluannya dan apa saja yang dapat mengajak ke perbuatan itu termasuk dalam hal makanan.
45
Hasbi Indra, Halal Haram dalam Makanan, h. 22.
62
BAB III GAMBARAN UMUM TRANS TV DAN BERITA REPORTASE INVESTIGASI
A. Sejarah Trans TV 1. Profil Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) merupakan perusahaan yang dimilki Trans Corporation, juga merupakan pemilik dari Trans 7 yang memperoleh siaran pada bulan Oktober 1998. Trans TV menyiarkan program yang bertajuk TransTune-in, program ini dikemas dengan gaya radio untuk memperkenalkan Trans TV pada masyarakat. Mulai 1 desember 2001, Trans Tune-in berganti nama menjadi Transvaganza, seiring dengan bertambahnya jam siaran Trans TV. Setelah ditayangkan lulus dari ujian kelayakan yang dilakukan oleh tim antar departemen pemerintah, maka sejak 15 desember 2001, Trans TV memulai siaran secara resmi. Penambahan jam tayang secara bertahap ini akan memuncak pada tanggal 1 Maret 2002, saat Trans TV mulai siaran penuh yaitu 18 jam sehari pada hari senin hingga jum‟at. Pada bulan September Trans TV mulai mengudara 20 jam setiap hari terkecuali hari sabtu 24 jam non stop. Pada hari selasa, 12 Juli 2005 hingga 6 (enam) bulan kedepan, dikeluarkan perautan Menteri Menkominfo No. 11/P/M. Kominfo/7/2005 dimana dalam peraturan menteri tersebut diberlakukan pembatasan jam siar dari jam 01.00 sampai jam 05.00. Trans TV mulai diberlakukannya jam siaran tersebut membatasi jam tayang dengan sing-off jam 02.00 dan sing-on kembali jam 04.00
62
63
dalam sehari mendapatkan libur 2 jam. Untuk jam tayang dihari sabtu dan minggu terkadang tayang non stop 24 jam. Pada dasarnya siaran Trans TV menganut konsep General entertainment, sehingga pemirsa bisa menikmati berbagai tayangan hiburan drama maupun non drama, serta tayangan berita.Pada tahun pertama, 50% tayangan stasiun ini berasal dari luar negeri dan 50% sisanya merupakan produk lokal. Pada tahun kedua, proposi produk lokal menjadi 70% dan sisanya merupakan produk asing. Pada tahun ke empat sudah lebih dari 75% merupakan produk lokal. Trans TV dibangun dengan modal investasi Rp. 600 milyar. Dana sebesar ini berasal dari para group sebesar Rp.300 milyar dan Rp.300 milyar sisanya berupa dana pinjaman komersial dari Bank Madiri dibawah “Strategi Partnership” trans TV dan TV 7. Pada awal Agustus 2006 telah ditanda tangani nota kesepakatan antara Jakob Oetomo pemilik TV 7 dengan Chairul Tanjung pemilik Trans TV. Berdasarkan kesepakatan itu, Trans TV memiliki 49% dari saham TV 7, sesuai dengan batasan kepemilikan saham untuk tambahan stasiun televisi sebagaimana ditetapkan undang-undang. Dengan jumlah saham sebesar itu Transcorps sebagai pemilik Trans TV menjadi saham mayoritas karena itu diberi wewenang untuk memimpin pengelolaan TV 7. Dalam konteks ini telah disepakati pada RUPS, tanggal 4 Agustus 2006, bertepatan pada hari ulang tahun Trans TV ke-5 pada tanggal 15 Desember 2006 diadakan relauch TV 7 menjadi Trans 7.
2. Visi, Misi, dan Tujuan
64
Logo Trans TV
Logo Trans TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan dan keabadian.Kilauannya mereflesikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya masyarakat Indonesia.Huruf dari jenis serif, yang mencerminkan karakter abadi, klasik, namun akrab dan mudah dikenali. Visi Trans TV Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha
yang positif bagi
stakeholders,
menyampaikan
program-program
berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat. Misi Trans TV Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat
untuk mencerdaskan serta
mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi. Tujuan Trans TV
65
Meningkatkan kesejahteraan bangsa untuk menjadi sejahtera karena yang hendak ditransformasikan adalah bangsa yang besar, bangsa yang kompleks dan berkapasitas guna mengajak bangsa untuk berubah. 3. Program-program Program-program di Trans TV terdiri dari series, movie, news, Informasi/ information, Religious/ program acara keagamaan, Reality show, entertainment.
Series Fringe2
Movie Bioskop Trans TV
News
Information
Entertainment
Ceriwis
Halal ?
Insert Pagi
Islam Itu Indah
86
Mozaik Islam
Peppy The Explorer
Bioskop Indonesia
Reportase Siang
Ripley‟s believe or not 1
Sinema dini hari
Jelang Siang Insert
Charlies‟s angel
Mr bean
Reportase Pagi
Movie
Reality Show Buah hati
Jelajah
Maters of illusion
Series
Religious
News
Insert Investigasi
Information
Sketsa
The Best of Ethnic Runaway
Religious
Reality Show
Entertainment
Bioskop Trans TV special
Reportase Sore
Gula Gula
Ranking 1
The best of mr bean
Reportase Malam
Koper Dan Ransel
Gaul Bareng Bule
66
Bioskop indonesia tombo ati
Benu Buloe
Ngulik
Nilai Kehidupan
Sinema Indonesia pagi
Jika Aku Menjadi
Ala Chef
Super Trap
Bosan Jadi Pegawai
Celebrity On Vacation
Comedy Project
Harmoni Alam
Griya Unik
Bingkai Berita
Wisata Kuliner
Kakek-Kakek Narsis Show Imah Magic Comedy
Pengabdian
Digital Clip
iND!GO
Tahan Tawa
Reportase Investigasi
Dia-Loe-Gue
Teater Komedi
New Rival
Series
Movie
News
Information
Religious
Reality Show
Entertainment Sexophone
Sang Juara
67
Canda Bule
Oh Ternyata
Makin Jail
New rangking1 Best of Super Trap
Huru Harada
ID3NTIK Gila Liga
Indonesia Mencari Bakat 3 Soccer Fever Moccachino Series
Movie
News
Information
Religious
Reality Show
Entertainment Cinta Cenat Cenut 3 La Liga 2012/2013 Table Klasemen
68
Lollylove Yuni Rafi
Gengges Cari Cinta Parkir Pak Le Ethnic Runaway Panic Kitchen
4. Struktur Direksi Trans TV KOMISARIS UTAMA Chairul Tanjung
69
KOMISARIS Chairal Tanjung
KOMISARIS Ishadi S.K
DIREKTUR UTAMA Atiek Nur Wahyuni
DIREKTUR SALES& MARKETING Atiek Nur Wahyuni
DIREKTURKEUANGAN & CORP SERVICE Warnedy
KEPALA DIVISI NEWS Gatot Triyanto
CORPORATE SERVICES Latief Harnoko
FINANCE Hannibal K. Pertama
PRODUKSI Emil Syarif
PROGRAMMING A.Feizqo Irwan
AcChievement yang pernah diperoleh Trans TV Pada tahun 2012 mendapatkan
70
CORPORATE IMAGE (IMAC) AWARD 2012 Survei oleh Frontier Consulting Group Kategori National Television „Excellence in Building and Managing Corporate Image‟
Pada tahun 2011 mendapatkan
2011ANUGRAH PEWARTA WISATA INDONESIA 2011 oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Pemenang Ketiga Kategori Media Televisi : Jelajah episode Legenda Sang Raja “Komodo”
MARKETEERS AWARD : INDONESIA BRAND CHAMPION 2011 Indonesia‟s Most Favorite Netizen Brand 2011 : TRANS TV
DOMPET DHUAFA AWARD 2011 Kategori Media dengan Program Reality Show Inspiratif: John Pantau
CORPORATE IMAGE (IMAC) AWARD 2011 Survei oleh Frontier Consulting Group Kategori National Television „Excellence in Building and Managing Corporate Image‟
Penghargaan Nasional HKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) 2011 TRANS TV sebagai media televisi yang memiliki program tayangan dengan muatan pemberian informasi mengenai pelanggaran HKI: Reportase Investigasi
71
KPI AWARD 2010 Program Anak-Anak Terbaik: Kado Istimewa episode “Merah Putih di Tengah Kebun Teh”
*diberikan pada 24 Maret 2011* Pada tahun mendapatkan 2010
CITRA PARIWARA 2010 "Gold Awards" Kategori Movie Promo: Spiderman Wayang
2010 PROMAX ASIA Best Promo Not Using Programme Footage - Spider Puppet ShowBioskop TRANS TV " Spiderman"
THE BEST CEO INDONESIA 2010 Survei oleh Majalah SWA Direktur Utama TRANS TV: Bpk. Wishnutama
MARKETEERS AWARD: INDONESIA'S MOST FAVORITE NETIZEN BRAND 2010"Brand Favorit" Kategori Television.
ANUGERAH PEDULI PENDIDIKANOleh Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia TRANSCORP: Perusahaan yang Peduli Pendidikan
PANASONIC GOBEL AWARDS 2010
1. Program Feature Terfavorit: Griya Unik 2. Program Kuis & Game Show Terfavorit: Gong Show 3. Pelawak Terfavorit: Olga Syahputra (Saatnya Kita Sahur)
72
Pada tahun 2009 mendapatkan
2009PANASONIC AWARD 2009
1. Program Reality Show Terfavorit: Termehek-Mehek 2. Program Komedi/Lawak Terfavorit: Extravaganza 3. Program Kuis & Game Show Terfavorit: Gong Show 4. Program News Magazine Terfavorit: KPK (Kumpulan Perkara Korupsi) 5. Presenter Infotainment Terfavorit: Cut Tary (Insert) 6. Pelawak Terfavorit: Olga Syahputra Presenter Reality Show Terfavorit
FESTIVAL FILM BANDUNG 2009 Sinetron Lepas Terpuji: Bioskop Indonesia “Baju Seragam Anak Pemulung”
SWA Sembada Word of Mouth Marketing Award (Most First Recommended Brand 2009) TRANS TV: First Winner in Broadcast Television Category.
KPID JAWA BARAT TRANS TV: Diversity of Content
LOMBA JURNALISTIK 2009 oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI)“Juara II” Kategori Jurnalis Televisi
Pada tahun 2008 mendapatkan
CITRA PARIWARA 2008
1. Best of 2008: TV Station for Inhouse Advertisement of The Year 2008 2. Gold Award: Promo Badminton “Juice is Deuce” 3. Silver Award: Promo Bioskop “Loket Sepi”
73
4. Silver Award: Promo Badminton “Single or Double?”
XY Kids Program Anak Favorit: Akhirnya Datang Juga
Pada tahun 2007 mendapatkan
KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) AWARD 2007 Program Televisi Anak-Anak Terbaik: Surat Sahabat
WATER AND SANITATION PROGRAM (WORLD BANK) Best Sanitation Reporting Award in East Asia Ministerial Conference on Sanitation and Hygiene (EASAN) 2007 Media Competition: Cerita Anak
ANUGERAH PESONA WISATA INDONESIA 2007 “Terbaik I” Kategori Media Televisi: Jelajah
PANASONIC AWARD 2007
1. Program Talkshow Terfavorit: Ceriwis 2. Program Komedi Terfavorit: Extravaganza 3. News Magazine Terfavorit: Jelang Siang
CAKRAM Kategori Televisi Nasional Terbaik 2006
SERTIFIKAT ISO 9001 : 2000 Broadcast System
1. Dept. Promo On Air 2. Unit Marketing PR 3. Dept. IT 4. Unit Corporate Legal
74
ISAS BC Pengakuan Standard Operating Procedures (SOP) untuk “Integrated Broadcast System” pertama di dunia
PERTAMINA PRESS AWARD
Feature TV: Reportase
MARKETING MIX
1. 2nd Biggest Number of Audience: Extravaganza Roadshow 2. 2n Best in Coverage: Extravaganza Roadshow 3. 3rd Best in Interaction: Extravaganza Roadshow Pada tahun 2006 mendapatkan
PANASONIC AWARD 2006
1. Program Current Affair Terfavorit: Kejamnya Dunia 2. Program Komedi/Lawak Terfavorit: Extravaganza 3. Program Anak-Anak Terfavorit: Dapur Klok-Klok
PENGHARGAAN JAWA POS Grup Lawak Terfavorit 2006: Variety Show Extravaganza
SERTIFIKAT ISO 9001 : 2000
1. Unit Procurement 2. Divisi HC 3. Divisi GS 4. Divisi ProgramminG Pada tahun 2005 mendapatkan
PANASONIC AWARD 2005
1. Program Talkshow Terfavorit: Ceriwis
75
2. Presenter Talkshow Terfavorit: Indy Barends “Ceriwis”
ANUGERAH KEBUDAYAAN 2005; KEMENTERIAN KEBUDAYAAN & PARIWISATA
1. Kategori Acara Anak: Surat Sahabat 2. Nominasi Kategori Features: Jelajah
THE ASIA PACIFIC BROADCASTING UNION (ABU) / CASBAA UNICEF Child Rights Award 2005Anugerah Kebudayaan untuk Acara Anak:Surat Sahabat episode “Daman Anak Dayak Ngaju”
SERTIFIKAT ISO 9001 : 2000
1. Revenue Cycle
Divisi Sales & Marketing Divisi Finance & Resource Development
2. Inhouse Production
Divisi Produksi
Divisi News
Divisi Production & Technical Services
Dept. Budget Management Accounting
Pada tahun 2004 mendapatkan
ASIAN TELEVISION AWARD 2004
1. Kategori Best Reality Program: Dunia Lain “Lawang Sewu” 2. Nominasi Best Music Program: Diva Dangdut Nirwana
FOR ALL NATION (FAN) CAMPUSKategori Media Elektronik Peduli Narkoba
76
Pada tahun 2003 mendapatkan
CAKRAMKategori Televisi Nasional Terbaik 2002
Pada tahun 2002 mendapatkan
CAKRAM Kategori Media Pendatang Potensial.46
A. PROGRAM BERITA REPORTASE INVESTIGASI 1. Latar Belakang dan Profil Pada awalnya, program berita reportase investigasi belum mempunyai program sendiri.Artinya, masih bersamaan dengan program berita lainnya yang dulu dinamakan “Berita Trans” pada tahun 2001. Pada tahun 2005 format dan nama berita di Trans TV berubah menjadi Reportase. Reportase merupakan cirri khas berita yang ada di Trans TV karena berita diambil secara reportase. Seiring waktu berjalan, pada akhir tahun 2005 reportase investigasi tayang satu minggu sekali dengan nama “Mini Magazine” semi investigasi dan masih dengan format penelusuran. Karena mendapat performa yang baik, pada tahun 2006 diganti dengan nama Reportase Investigasi yang dimana pencetusnya dalah pemred dan redaktur
utama.
Durasi
tayang
hanya
7-10
menit
dalam
satu
kali
seminggu.Peliputannya pun masih mengenai illegal logging dan penyeludupan BBM. Pada tahun 2007 barulah reportase investigasi mempunyai program sendiri yang terpisah dari program berita lain dan pada tahun 2011, reportase investigasi tayang dua kali dalam seminggu.
46
Data Trans TV dan dibantu www. Trans TV. Com.
77
2. Tujuan Program Reportase Investigasi Tujuan
ReportseInvestigasi adalah selain mengangkat image perusahaan
sendiri juga ingin memberikan informasi tentang hal-hal yang sebenarnya masyarakat ingin dibuat kritis. Kenapa berbeda seperti TV one dan metro TV, reportase investigasi memilih investigasi yang memberitakan makanan karena perolehan rating. Biasanya, membahas
berita investigasi politik orang akan
cenderung bosan dan mungkin ada sebagian menganggap tidak penting. Membahas produk-produk makanan mana yang baik dikosumsi secara agama dan kesehatan, lebih membuat masyarakat tertarik karena makanan merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi setiap individu masyarakat yang mau kritis terhadap produk yang digunakannya.47 3. Sasaran Acara Reportase Investigasi Dalam program Reportase Investigasi sasaran penontonnya adalah family.Namun, ada beberapa episode berita ini boleh ditonton dengan bimbangan orang tua untuk usia dibawah 17 tahun. Hal ini dikarenakan
ada beberapa
tayangan yang mengharuskan orang tua untuk jelaskan pada anak-anak mereka bahwa mana produk yang baik, mana yang tidak. Bahkan untuk beberapa judul berita seperti “bebasnya pergaulan anak sekolah” atau “aborsi” orang tua harus membimbing anak-anak mereka ketika menonton berita tersebut. Selebihnya, aman di tonton karena tidak memberikan berita mengenai dunia malam. 4. Pengelola Acara Pengelola acara reportase investigasi ini adalah tim reportase investigasi. Ide yang bermula dari pemred dan redaktur utama, membentuk sebuah tim untuk menjalankan tugas peliputan. Reporter dan cameramen yang berjumlah 16 orang
47
Agus Riyadi , Wawancara Pribadi
78
harus bisa menerima resiko apapun. Dalam masa penelitian, peniliti tidak boleh mengetahui nama reporter dan kameramen bersangkutan sebab menjaga identitas sebagai wartawan investigasi. Sampai pada episode yang membahas Bakso Babi, reportase investigasi tidak dapat memberikan hasil peliputannya tentu dengan sebab yang sama adalah menjaga nama pelaku atau narasumber. 5. Struktur Organisasi Kepala DivisiNews Gatot Triyanto
Kepala Departement Santa Curanggana
Eksekutif Produser Agus Riadi
Produser Vitri Novianti
AsisstentProduser Naskah Muhammad Ihwan
Production Asisstent Dewi Fatmawati
Cameramen Nama disamarkan
AsisstentProduser visual Zulfikar
UPM (unit production manager) Tim Keuangan
Reporter Nama disamarkan
79
Keterangan: 1. Kepala divisi News adalah yang bertanggung jawab terhadap semua divisi news. 2. Kepala Departement adalah bertanggung jawab terhadap semua program berita,strategi dan kebijakan redaksi. 3. Executive Produser adalah bertanggung jawab terhadap pembuatanpembuatan ide baik itu yang bersifat program regular maupun khusus. 4. Produser: orang yang bertanggung jawab terhadap pengembangan suatu program sesuia dengan tema yang telah ditentukan dan disepakati oleh executive produser ataupun management. 5. Assistant Produser (PA): orang yang membantu produser dalam persiapan pra produksi suatu program, membuat direktur produksi saat pelaksanaan produksi, melakukan control editing pada saat post production. Dalam program berita Reportase Investigasi, PA dibagi menjadi dua; PA visual yaitu yang mengatur prosesgambar dan editing, PA naskah yang bertanggung jawab terhadap content naskah dan materi peliputan. 6. Reporter: adalah orang yang bertugas menyampaikan atau melaporkan kejadian dan peristiwa. Bisa diartikan
juga sebagai orang yang
menyampaikan penjabaran pesan (up-date) atas pengembangan sebentuk berita. Pada program berita reportase investigasi, nama reporter tidak boleh diketahui pihak manapun demi menjaga kerahasiaan wartawan investigasi. 7. Cameramen: adalah yang bertugas mengambil shoot gambar yang diperlukan oleh proses produksi. Ia juga bertugas berdasarkan perintah dan petunjuk sutradara. Ia dapat melakukan negosiasi dengan sutradara apabila diperlukan sebuah tindakan pengambilan gambar yang menurutnya lebih baik dan kreatif.
80
Sama dengan halnya reporter, cameramen reportase investigasi harus merahasiakan identitasnya sebagai cameramen investigasi. 6. Data Informan 1. Nama: M. Agus Riadi Tempat tanggal lahir: Palembang, 1976 Jabatan: Produser Eksekutif Pendidikan: S2 Pengalaman Kerja: Trans TV Acara yang pernah ditangani: produser eksekutif Reportase Investigasi, Makna Kehidupan, Jelajah, Buka Mata.
2. Nama: Muhammad Ikhwan Jabatan: Asisten Produser Pendidikan: S2 Pengalaman kerja: Trans TV Email:
[email protected]
81
BAB IV TEMUAN DATA DAN ANALISIS
Trans TV sebagai TV swasta di Indonesia menyajikan program berita investigasi dalam program reportase investigasi yang umumnya membahas kecurangan suatu oknum dalam membuat suatu produk.Suatu contoh kasus adalah bakso yang dibuat dari daging babi dan boraks. Dalam menayangkan berita bakso babi dan boraks tentu mempunyai kesulitan tersendiri dalam proses liputannya. Proses liputan ini menggunakan Standart Operational Procedure yang terdiri dari 3 tahap yakni pra produksi, produksi dan pasca produksi.
A. Pra Produksi Berita Reportase Investigasi Trans TV
Tahap pra produksi berita reportase investigasi merupakan tahap dimana yang meliputi seluruh persiapan sebelum sebuah produksi dimulai.Tahap pra produksi tersebut harus dibuat sebaik mungkin.Makin baik sebuah perencanaan makin baik pula hasil nya nanti. Meliputi dibuatnya suatu ide, perencanaan, dan persiapan. Proses dibuatnya suatu ide atau gagasan adalah penentuan topik apa yang kita pilih. Sementara proses perencanaan pada tahap ini meliputi alokasi waktu, tempat, penyempurnaan naskah, pemilihan penyiar, estimasi biaya, penyediaan biaya dan waktu siaran. Begitupula dengan proses akhir pada tahap pra produksi yaitu proses persiapan seperti perizinan dan persiapan tempat yang dilakukan oleh tim acara, latihan penyiar, dan pembuatan setting suara.
81
82
Proses pra produksi pada program berita Reportase Investigasi memakan waktudua(2) minggu dan memiliki beberapa tahapan yaitu; 1. Ide atau gagasan yang sudah didapat 2. Melakukan riset untuk mencari narasumber atau pelaku 3. Pematangan konsep 1. Ide atau Gagasan Program Berita Reportase Investigasi Ide
atau
gagasan
adalah
hal
yang
paling
menarik
sekaligus
membingungkan dalam menentukan berbagai macam konsep acara.48 Dalam program berita Reportase Investigasi ide atau gagasan ini didapat daritiga(3) sumber. Pertama, sumber yang didapat dari seorang reporter yang menemukan hal-hal aneh pada suatu produk atau kasus yang didapat dari informasi atau situasi dilapangan.Sebagai contoh kasus pada judul berita “Aqua suntik” reporter mendapatkan informasi tersebut dari pembicaraan masyarakat.Dengan informasi tersebut,
reporter
kebenarannya.Mulai
menelusuri dari
dahulu
pedagang
sejauh
pengecer,
mana dan
kemungkinan
sumber
belinya
dimana.Tentunya reporter masih menjaga kerahasiaan dirinya dengan mengaku sebagai masyarakat biasa atau pedagang aqua tersebut. Setelah mengetahui dimana pelaku, reporter mulai membuat langkah selanjutnya yaitu menentukan reporting planning. Jika sudah disepakati saat rapat redaksi, kemungkinan untuk peliputan lebih besar keberhasilannya, baru di eksekusi yang artinya langsung melakukan riset dan peliputan.49
48
Sony Set, Menjadi Perancang Televisi Profesional (Yogyakarta, CV. Andi Offset, 2008), h. 10. 49 Muhammad Ihwan, Wawancara Pribadi
83
Kedua, ide diambil dari seorang vixser.Vixser ialah seorang informan yang bertugas memberikan informasi kepada tim Reportase Investigasi yang tersebar diberbagai daerah dan kota. Vixser memberikan kemudahan bagi reporter seperti dimana
narasumber
atau
pelaku
dan
titik-titik
dimana
kejahatan
itu
berlangsung.Biasanya, informasi yang paling akurat didapat dari seorang vixser ini karena, selain mempermudah pekerjaan reportase menggali data juga keberhasilan peliputan lebih besar.vixser pun telah meminta pelaku atau narasumber bersedia memberikan pengakuan dan kejelasan atau kejahatan yang ia lakukan. Dari vixser ini, reporter tidak lagi menutupi identitas.Jika sudah terplanning dengan baik, reporter mengajukannya ke rapat redaksi lalu baru melakukan riset. Ketiga, ide didapat dari para masyarakat yang mengajukan saran melalui akun twitter. Namun, biasanya ide ini jarang diambil oleh tim reportase investigasi karena sering kali tidak jelas informasi yang mereka berikan. Selanjutnya ide yang pasti diambil dan sebagai data penunjang adalah internet. Diantara ketiga ide yang diambil reportase investigasi paling banyak dari vixser.Vikser sangat membantu dan mempermudah pekerjaan reporter.50 Reporter harus dapatmelobi pelaku atau narasumber agar mau mengakui kejahatan yang mereka lakukan tanpa mengharap iming-iming dari tim yang memerlukan pengakuan mereka. Reportase investigasi tidak menjanjikan si pelaku aman, melainkan menjamin untuk menjaga nama pelaku.
50
Muhammad Ihwan, Wawancara Pribadi
84
Pada judul “bukan bakso biasa” yang membahas bakso yang mengandung daging babi, ide ini sebenarnya sudah pernah di liput sebelumnya.Namun, akhirakhir ini marak kembali akibat ditemukannya penjual daging di pasar Cipete, Jakarta selatan yang menjual daging babi serta bakso dari daging babi pada 12 Desember 2012.Dari kasus tersebut, reportase mengulang liputannya yang berjudul bukan bakso biasa. 2. Melakukan riset untuk mencari narasumber atau pelaku Program berita Reportase Investigasi ingin membuat masyarakat Indonesia lebih kritis dalam memilih produk baik itu makanan, kecantikan dan produk lainnya demi melangsungkan hidup.Untuk itu, walaupun telah mendapatkan ide yang ditemukan dari informasi reporter dilapangan, vixser, ataupun media internet perlu adanya riset untuk menguatkan dan mengetahui lebih jelas lagi narasumbernya. Ide yang datang dari vixser, biasanya reporter tetap melakukan riset tetapi tidak memakan waktu seperti berita yang didapat reporter dari masyarakat. Reporter langsung menemui narasumber yang sudah diperkenalkan oleh vixser sebelumnya, dan mulai meminta narasumber atau pelaku mau mengakui kejahatan mereka dengan perjanjian bahwa tim reportase investigasi menjaga nama pelaku tetapi tidak menjanjikan untuk menjaga keselamatan mereka dari pihak kepolisian, karena bagaimanapun, polisi lebih pintar mengendus kejahatan.51 Sementara jika ide didapat dari reporter yang mendapatkan informasi dilapangan, reporter lebih memakan waktu dengan mencari dimana narasumber
51
Agus Riyadi, Wawancara Pribadi
85
dan titik-titik produk tidak sehat itu didapat, setelah mendapatkannya, barulah reporter melobi pelaku untuk mau mengakui kesalahan mereka dan tentunya reporter harus bisa menjamin keselamatan dan kepercayaan dari pelaku. Sebelum melakukan riset, repoter yang terus berkoordinasi dengan produser harus bisa membuktikan bahwa barang atau produk yang sedang ditelusur memang mengandung bahan yang tidak baik dengan cara membawa produk bersangkutan ke laboratorium guna memastikan bahwa produk itu sesuia kecurigaan tim reportase investigasi. Biasanya, menunggu hasil lab memakan waktu tujuh sampai sembilan hari. Pada edisi bakso yang mengandung daging babi dan boraks, bakso yang menurut tim telah dicampurkan dengan daging babi dan boraks dibawa ke laboratorium. Tim membeli setengah kilo bakso tersebut untuk uji sample apakah benar pedagang bakso (pelaku) benar-benar menjual bakso daging babi dan boraks. Untuk menunggu hasil lab memakan waktu lima (5) hari. Setelah mengetahuinya, tim reportase investigasi mengeksekusi atau meliput berita tersebut. Dalam melobi narasumber atau pelaku, biasanya selalu ada hambatan. Mulai dari ketidaksediaan dan ketakutan mereka pada media yang akan sampai pada oknum polisi, ataupun keinginan si pelaku dibayar dengan harga tinggi. Memang dalam hal ini, tim Reportase Investigasi menyediakan dana khusus bagi si pelaku walaupun tidak banyak. Akan tetapi honor yang diberikan tidak sesuai, sehingga pelaku atau narasumber enggan mengakui kesalahan mereka.52Jika
52
Muhammad ihwan, Wawancara Pribadi
86
terjadi demikian, pemberitaan yang menyangkut judul berita, hanya menyediakan penelusurannya saja tanpa ada narasumber atau pelaku yang terkait. Setelah riset dikatakan selesai, reporter melakukan planning production yaitu menyiapkan pertanyaan untuk wawancara, sampai akhirnya melakukan tapping yang disertai penelusuran pelaku dalam memproduksi produk nya seperti, dimana saja sudah tersebar, bagaimana cara membuat, alasan apa yang membuat si pelaku berbuat demikian dan sebagianya. Pada judul berita “bukan bakso biasa” nama pelaku disamarkan bernama Brutus. Brutus mau memberikan pengakuan sekaligus men shootcara pembuatan bakso babi yang diolahnya.Alasan Brutus menjual bakso babi karena faktor naiknya harga daging sapi dan murahnya harga daging babi. 3. Pematangan Konsep Setelah ide dan riset yang termasuk mencari narasumber, maka langkah berikutnya adalah pematangan konsep.Pematangan konsep ini harus dilakukan sebelum produksi dimulai. Dalam program berita reportase investigasi, pematangan konsep dilakukan oleh tim reporter dan kameramen yang bertugas meliput dan meriset judul yang bersangkutan. Tim dalam reportase investigasi berjumlahdelapan(8) tim. Satu tim terdiri dari satu reporter dan satu kameramen. Setiap bulannya satu tim harus mendapatkan satu berita.
Dalam pematangan konsep diadakan rapat dengan
produser sebelum produksi dimulai guna mengetahui apakah berita reportase investigasi dapat berjalan dengan lancar.Setelah semuanya dikatakan aman maka produksi dapat terlaksana.
87
Dalam proses perencanaan reportase investigasi menetapkan jangka waktu kerja selama 2 minggu. Proses kerja yang bukan sembarangan dan membutuhkan kesungguhan serta ketelitian. Membicarakan estimasi dana, reportase investigasi bisa menghabiskan kisaran 20-30 juta rupiah. Untuk satu kali peliputan, tim tidak menjawab secara khusus berapa dana yang terpakai. Penyediaan dana yang disediakan oleh divisi UPM (unit production manager ) yaitu
divisi bagian
keuangan. Sebelum melaksanakan produksi, persiapan lainnya adalah meneliti dan menyiapkan peralatan apa saja yang dibutuhkan.
B. Pelaksanaan Produksi Berita Reportase Investigasi Trans TV Tahap produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar baik di studio maupun diluar studio.Proses ini disebut juga dengan taping.Ketika tahap perencanaan dan persiapan sudah selesai, barulah pelaksanaan produksi dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan Shooting script menjadi susunan gambar yang dapat bercerita.53 Program berita Reportase Investigasi dalam proses produksinya memakan waktutiga(3) hari. Dimulai dari hari rabu malam masuknya editing yang mana editing ini hasil dari tapping peliputan sampai tapping presenter sampai dengan batas waktu jumat malam. Sabtu dan minggu tinggal disiarkan.Tapping yang dilakukan tim reportase dibagi menjadi dua. Pertama, tapping narasumber atau pelaku.Tapping ini dilaksanakan sesuai dengan waktu si pelaku untuk siap
53
Morissan, Manejemen Media Penyiaran, strategi Mengelola Radio dan Televisi, (Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005), h. 270-271.
88
melakukan syuting. Dalam edisi “bukan bakso biasa” yang membahas bakso babi dan boraks, proses pendekatan narasumber hingga tapping dilaksanakan memakan waktusembilan(9) hari. Proses pendekatan dan tapping pada edisi ini terbilang mudah, karena narasumber atau pelaku adalah bos atau pimpinan dari produksi bakso babi dan boraks itu sendiri yang merupakan keinginannya untuk memberikan pengakuan dan proses pembuatan bakso babi. Kedua, adalah tapping presenter. Pemilihan presenter di program reportase investigasi bukan presenter yang ditetapkan oleh tim, melainkan divisi news yang mempunyai koordinator untuk seluruh presenter ditiap program berita. Dalam program berita reportase investigasi ada dua presenter yaitu Anie Rahmi dan Ivan Kurnia. Pada edisi bakso babi dan boraks pun tapping presenter yang dibawakan oleh Anie Rahmi diambil outdoor disebuah taman kecil. 1. Materi Produksi Pada bagian materi produksi, hal ini berasal dari ide yang diubah menjadi suatu berita dengan audio visual. Dari hal inilah, kemudian dibuat script atau rundown yang merupakan segmen atau rangkaian berita yang akan ditayangkan. Rundown pada program berita reportase investigasi terdiri dari tiga segmen yaitu;
Temuan fakta atau introduce topic ini merupakan tayangan yang membahas mengenai bagaimana temuan fakta itu bisa menjadi sebuah judul berita.
Penelusuran dan pembuktian merupakan sesi atau segmen yang membahas mengenai fakta dan bukti-bukti dilapangan agar penonton atau khalayak percaya akan judul berita yang dibuat.
89
Temuan lab, statementtim dan tips merupakan tahap peliputan hasil lab yang juga membuktikan pada khalayak bahwa isu tersebut benar adanya. Tidak lupa juga statement tim yang disini tidak membahas bahwa masih ada diluar sana orang yang baik memproduksi barang yang tidak merugikan orang lain menggunakannya. Terakhir adalah tips dimana hal ini sangat berguna untuk memberitakan perbedaan mana produk yang baik dan tidak baik untuk dikonsumsi. Setiap segmen berdurasi enam sampai tujuh(6-7) menit dan totaldelapan belas (18) menit. Untuk durasi iklan dua belas (12) menit karena setiap tahun semakin banyak iklannya. Jadi total keseluruhan setengah jam atau tiga puluh(30) menit.
Sarana dan Prasarana Sarana produksi sangat penting sebagai penunjang berhasilnya sebuah berita untuk ditayangkan. Tentunya sarana dan prasarana harus memadai dan memenuhi standart broadcast apalagi di jaman yang serba digital akan semakin mudah untuk tim reportase investigasi melakukan tahap produksi sampai pasca produksi. Sarana dan pra sarana tersebut yaitu; a. Camera (alat pengambil gambar atau perekam gambar) b. Switcher (alat pemandu gambar) c. Audio mixser (alat pengatur suara) d. VTR (video tape recorder) alat perekam gambar dan suara e. Lighting (alat pencahayaan yang digunakan untuk tapping presenter Anie Rahmi) f. Character generator (alat tata aksara)
90
g. Kamera
tersembunyi
atau
pengintai
(kamera
kecil
yang
disembunyikan presenter saat melakukan penelusuran pelaku) Prasarana yang meliputi; a. Ruangcontrol room yang dilengkapi dengan AC atau penyejuk udara b. Ruang visual editing/ penyunting gambar c. Dua monitor televisi untuk melihat gambar dari player dan recorder d. Sebuah alat pencampuran suara (sound mixer) untuk mengontrol suara yang akan direkam. C. Pasca Produksi Berita Reportase Investigasi Tahap pasca produksi adalah seluruh kegiatan setelah pengambilan gambar sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali. Dalam proses pasca produksi reportase investigasi sama saja dengan editing pada program berita lainnya di Trans TV hanya saja, program berita reportase investigasi menggunakan software edius yang merupakan software untuk merusak atau mem blur gambar dan suara. Hal ini bertujuan agar wajah pelaku atau narasumber tidak diketahui penonton dengan meng off the record kan wajah pelaku dan merusak suara pelaku. Proses pasca produksi reportase investigasi meliputi; 1. Verbatim dan shotlist Verbatim dan shootlist dilakukan oleh reporter dengan cara melihat ulang hasil shooting dan memperhitungkan berapa durasinya pada masing-masing segment. Seperti yang sudah diketahui, ada 3 segmen pada program reportase
91
investigasi yang masing-masing segmen berdurasi enam sampai tujuh(6-7) menit. 2. Pembuatan Naskah Pembuatan naskah dilakukan oleh reporter setelah melakukan verbatim dan shootlist. Naskah dibuat sesuai dengan alur cerita berita yang akan dibuat. Seorang reporter yang menulis naskah harus melihat dan memeriksa lagi setiap gambar yang suda diambil agar tidak bertentangan dengan naskah.Naskah yang sudah jadi diserahkan kepada produser atau assistant produser.Setelah produser menyetujui naskah yang sudah dibuat barulah naskah di dubbing oleh VO (voice offer).Untuk pembuatan naskah presenter, dibuat oleh produser.Setelah naskah selesai, script boy atau girlmembuat loading.Loading adalah membuat kembali semua hasil berdasarkan shooting dan gambar didalam loading time code (nomer kode yang dibuat dan muncul pada gambar) setiap pengambilan liputan dicatat. Kemudian produser akan membuat editing kasar. 3. Penyuntingan Gambar Materi hasil shooting langsung dipilih dan disambung ke dalam pita VHS inilah yang disebut editing kasar. Hasil editing ini dilihat dengan seksama dalam screening, setelah editing off line dirasa sesuai dan memuaskan barulah editing script, naskah editing script sudah dilengkapi dengan uraian untuk narasi dan bagian-bagian yang diisi dengan ilustrasi musik. Kemudian hasil shooting asli dan naskah editing diserahkan ke editor untuk dibuat editing online.Kaset VHS diperlukan oleh editor sebagai pedoman dalam pembuatan editing online. Berdasarkan naskah editing, editor akan mengedit hasil
92
shootingasli. Sambungan setiap shoot dan adegan dibuat tepat berdasarkan kode waktu yang telah dibuat reporter sebelumnya, tidak lupa secara otomatis editor akan memasukan terlebih dahulu gambar dan suara ke dalam software yang disebut software edius untuk memburamkan wajah pelaku dan merubah suara pelaku. Setelah editing online selesai, dilanjutkan dengan proses mixing. Narasi yang sudah direkam dan juga ilustrasi musik yang sudah direkam dimasukkan kedalam pita hasil editing online sesuai dengan ketentuan yang tertulis dalam naskah editing.Suara yang menggunakan software edius harus dibuat sesuai agar terdengar jelas.Setelah tahap ini selesai, diadakan preview oleh produser. Apabila ada kesalahan dalam editing, seperti wajah dan suara pelaku masih belum tersamarkan, produser akan memberikan waktu untuk merubah secepat mungkin. Dalam proses editing, program berita reportase investigasi yang dimulai dari rabu malam, kamis, dan jumat malam yang harus selesai sejauh ini berjalan dengan lancar. Jika harus melakukan preview jumat malam sudah harus siap karena berita itu sudah harus ditayangkan pada hari sabtu dan minggu. Jika tidak ada preview, maka dapat dikatakan proses pasca produksi selesai dan direkam kedalam kaset. Materi diprint ke kaset MOA, ME, LSF dan selanjutnya kaset MOA di serahkan ke QC ditambah LSF dan diserahkan ke library. Program reportase investigasi mempunyai library khusus untuk menyimpan datanya. Hal ini karena reportase investigasi tidak akan meminjam kesembarang orang walaupun yang meminjam kaset itu tim reportase investigasi terkecuali pihak
93
ketua divisi news bapak Gatot Triyanto mengizinkannya. Kaset ME digunakan untuk dokumentasi. Setelah semua telah dilakukan maka siap untuk ditayangkan. Pada program berita Reportase investigasi rapat redaksi dilakukan setiap hari selasa. Dalam rapat dibahas berbagai macam hal termasuk proses rating. Proses rating didapat dari sumber Ac Nielsen sebuah lembaga yang menghitung proses rating dengan mengirimkannya melalui email. Dari sanalah, tim reportase investigasi mengetahui tingkat kepuasan masyarakat akan tayangan berita yang mereka sajikan dari tahun ke tahun. Tim reportase investigasi tetap menjaga nama tim reporter dan kameramennya demi keselamatan tim dalam melakukan penelusuran.Program ini sangat baik untuk kita selaku konsumen karena bukan hanya membuat penonton untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan produk khususnya bakso yang dibuat dengan daging babi, melainkan kita juga harus kritis dalam memilih mana daging sapi dan daging babi.
94
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah selesai melakukan observasi, menganalisa data dan dalam rangka menjawab rumusan pertanyaan dalam skripsi, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu 1. Program berita reportase investigasi merupakan program berita yang membongkar kejahatan dan kecurangan oknum-oknum tertentu dalam membuat suatu produk contohnya bakso yang dibuat dari daging babi dan boraks. Dimana dalam ajaran agama islam, babi hukumnyan haram dikosumsi dan boraks tidak sehat untuk dikosumsi. Program berita reportase investigasi bertujuan untuk membuat kosumen kritis dalam menggunakan produk-produk saat ini. 2. Proses produksi program berita reportase investigasi memiliki tahapantahapan yang haris dilalui yaitu, pra produksi, produksi, pasca produksi. Dalam tahapan memiliki keterkaitan yang berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. 3. Sarana dan pra sarana produksi; a. Camera (kamera) b. Swircher (pemandu gambar) c. Audio mixer (alat pengukur suara) d. VTR (video Tape Recorder) alat perekam dan gambar suara e. Lighting (alat pencahayaan yang digunakan dalam produksi berita ini adalah pelaku, Ustad, dan ketua asisoasi mie dan bakso Indonesia)
94
95
4. Pasca produksi diantaranya a. Verbatim dan pembuatan naskah b. Memasukkan narasi dan dubbing yang menggunakan software edius yang merupakan software untuk merusak atau mem blur gambar dan suara lalu peyuntingan gambar c. Siap tayang B. Saran-saran Adapun saran-saran peneliti adalah sebagai berikut; 1. Penonton sebaiknya lebih kritis dalam mengkonsumsi tayangan berita TV. Misalnya penonton Tidak hanya menunggu pemberitaan investigasi tentang makanan halal dan sehat melainkan selalu cerdas melihat dan menggunakan produk. 2. Tim reportase investigasi
harus lebih banyak menyajikan fakta
dilapangan, agar penonton lebih percaya dengan banyaknya fakta yang ditayangkan. 3. Untuk para mahasiswa Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi agar diberikan praktek menjadi wartawan di lapangan guna membentuk kualitas pribadi yang cerdas dan peka terhadap apa yang terjadi di negara Indonesia khususnya.
96
DAFTAR PUSTAKA Atmakusumah, Maskun Iskandar, Warief Djajanto Basorie. Mengangkat Masalah Lingkungan ke Media Massa. (Jakarta: yayasan obor Indonesia). 1996. Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktek (Bandung: simbiosa rekatama media). 2009. Bungin Burhan, Sosiologi Komunikasi. (Jakarta: Kencana). 2008. Cangara Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jakarta: PT Persada). 2007.
Raja Grafiendo
Darwanto, S.S, Televisi Sebagai Media Pendidikan.(Yogyakarta: Pustaka Pelajar). 2007. Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya). 2008. Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’ah Direktorat Jednderal Masyarakat Islam Departemen Agama RI tahun 2007, Islam dan Produk Halal serial khutbah jum’at (Jakarta). 2007. DjurotoTotok, Managemen Penerbitan Pers. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya). 2004. Hidajanto Djamal dan Andi Fachruddin, Dasar-Dasar Penyiaran; Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi . (Jakarta: Kencana). 2011. Indra Hasbi, Halal Haram Dalam Makanan (Jakarta: Penamadani). 2004. JB. Wahyudi, Dasar-Dasar Managemen Penyiaran. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama). 1994. JB. Wahyudi, Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama). 1992. Moeleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Rosda). 2006. Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir. (Jakarta: Kencana). 2010. Morissan, Managemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi. (Tangerang: Ramdina prakarsa). 2005. Muhammad Mutawwali Sya’rowi, Halal dan Haram ( Jakarta: pustaka Alkautrsar). 1994. Muhtadi Asep Saiful, Jurnalistik Pendekatan Teori dan Praktek. (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu). 1990.
97
Naratama, Menjadi Sutradara Televisi. (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia). 2004. Nurudin, System Komunikasi Persada).2004.
Indonesia. (Jakarta: PT Raja Grafindo
Salim Agus , Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya). 2001. Sony Set, Menjadi Perancang Televisi Profesional. (Yogyakarta, CV. Andi Offset). 2008. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif , (Bandung: Alfabeta). 2010. Tebba Sudirman, Jurnalistik Baru. (Ciputat: kalam Indonesia). 2005. Wibowo Fred, Teknik Produksi Program Televisi. (Yogyakarta: Pinas Book Publisher). 2007. Http://www.abdulhelim.com/2012/07/formalin-dan-boraks-dalam-perspektif.html Http://ww.model-model kualitatifskripsi.html
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
Daftar Wawancara Bersama Muhammad Ihwanselaku assistant produser Pada Tanggal 04 Desember 2012 Pukul 17.00 WIB Di kantor Trans TV lantai 3A Divisi Pemberitaan
1. Bagaimanakah latar belakang atau profil berdirinya program berita reportase investigasi? Jawaban: Pada tahun 2001 pada awalnya berita di Trans TV bernama “berita trans”. Pada 2005 berubah format diganti dengan reportase sampai sekarang ini. Bukan sekedar nama namun gaya pemberitaannya juga lain seperti reporter melakukan reportase langsung. Itu gaya pemberitaan Trans TV sampai dengan sekarang. Si iring pada tahun 2006 dirasakan perlu untuk melakukan pemberitaan. Sebelumnya akhir 2005 memang sudah ada. Namun formatnya penelusuran disebut “mini magazine” . Kita menyebutnya semi investigasi yang tayang setiap hari sabtu. Pada 2006 karena bagus performanya, dibuatlah reportase investigasi Cuma hari sabtu aja dengan durasi 7-10 itu pun masih berjudul penyeludupan bbm, illegal logging belum produk-produk makanan dan sebagainya seperti sekaranag ini. Lama kelamaankarena sambutan penonton bagus, jadi program sendiri pada tahun 2007 dengan tayangan yang sama setiap akhir sabtu saja. Pencetus pertama dari pemred dan redaktur senior. pemimpin pemrednya dulu adalah iwan sudirwan. Sampai pada akhirnya, tahun 2011 jadi 2 kali dalam seminggu sampai dengan saat ini.
Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA 2. Apakah tujuan dibuatnya program berita reportase investigasi? Jawaban: Tujuan reportse investigasi adalah ingin mengangkat image perusahaan sendiri, juga ingin memberikan informasi tentang hal-hal yang sebenarnya masyarakat ingin dibuat kritis. Kenapa berbeda seperti tv one dan metro, kita memilih nvestigasi produk makanan karena perolehan rating. Kalau politik orang akan cenderung bosan dan mungkin ada sebagian yang tidak beranggapan penting. Jika produk makanan penonton lebih membutuhkan dan pasti
ingin tahu karena menyangkut produk yang mereka
konsumsi. 3. Apakah tujuan dari Reportase Investigasi menghadirkan kembali berita “bukan bakso biasa” yang membahas bakso dari daging babi dan boraks? Jawaban: Judul bukan bakso biasa dianggap penting bagi perusahaan Trans TV diberitakan kembali karena saat itu aksi aparat yang menggrebek pasar Cipete 12 Desember lalu yang dapat kita lihat di TV bahwa berita yang kami sajikan benar adanya. Namun, baru di grebek aparat sebagai bukti. Dulu awal mulanya kami curiga karena tim reporter yang mencurigai pedagang bakso dengan harga murah, daging yang kenyal dan berbeda dari daging bakso umumnya dari sanalah reportase mencoba untuk menelusuri, vixser bekerja cepat sampai akhirnya diketahui lah bahwa bakso babi dicampur boraks itu benar adanya. Namun, di lain hal, tim peliputan harus dapat memberikan kebenaran saat rapat redaksi kepada eksekutif produser dan produser, jika berita itu bisa menaikan rating, membawa kemudahan baik bagi masyarakat maupun perusahaan, benar adanya fakta lapangan dan kemudahan serta keselamatan tim dalam meliput dikatakan aman, maka produser meng acc judul berita tersebut. Selain hal tadi, kita tim reportase investigasi mempunyai tujuan sesuai dengan kaidah jurnalistik yaitu bermanfaat bagi masyarakat dan Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA menyesuaikan industri. Industri ndonesia yang mayoritas beragama muslim pasti sangat mendukung dan merasa penting serta perlu pemberitaan bakso babi dan boraks. Jika reportase memberitakan berita bakso daging babi dan boraks di kalangan industri non muslim atau sebagai contoh negara korea dan cina, tentu bakso dari daging babi bukan masalah bagi mereka dan berita ini tidak ada kepentingan apapun. 4. Bagaimanakah proses berita program reportase investigasi mulai dari proses pra produksi, produksi, pasca produksi? Jawaban: pra produksi ide diambil dari 3 sumber; pertama dari informasi dilapangan, kedua, vixser yang merupakan informasi yang tersebar diberbagai daerah dan kota. Biasanya vixser lebih berperan dalam informasi di reportase ivestigasi, ketiga, data internet sebagai penunjang informasi. Dalam kasus berita bakso daging babi dan boraks tim peliputan reportase investigasi mendapatkan kecurigaan yang berawal dari seorang reporter saat memakan bakso yang harga dan rasanya lebih enak. Selanjutnya, berita ini kembali hadir setelah diketahui penggerebekan oleh aparat di pasar Cipete 12 Desember lalu. Dari hal inilah, masyarakat akan lebih percaya karena adanya pembuktian. Setelah ide di dapat dengan jangka waktu 3 hari termasuk meloby narasumber, tim melakukan uji kebenaran dengan membawa sample ke laboratorium memakan waktu 9 hari dan meriset kembali tempat yang dijadikan untuk proses tapping 2 hari total 2 minggu untuk proses pra produksi. Produksi 1 minggu, pengambilan gambar dengan tapping narsum, dan presenter. Pengambilan gambar biasanya langsung ditempat pelaku namun, proses tapping ini disesuaikan dengan kondisi pelaku kapan siap untuk melakukan tapping. Sementara
Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA pengambilan tapping presenter Anie Rahmi pada kasus berita bakso babi dan boraks diambil di sebuah taman kecil berdekatan dengan kantor Trans TV. Pasca produksi berupa verbatim oleh reporter, shotlist oleh cameramen membuat naskah oleh reporter naskah di edit oleh produser atau asisten produser naskah yang telah selesai di edit, di dubbing oleh voice over ata vo semua materi seperti kaset liputan dan kaset dubbing di capture ke komputer di edit kembali oleh editor dan dimasukan software edius untuk mem blur atau meng off the record kan wajah dan merusak suara pelaku agar terjaga keamanannya pada pihak berwajib atau institusi pemerintah setelah selesai materi di print ke kaset MOA, ME, LSF kaset MOA diserahkan ke QC, LSF diberikan ke library khusus yang dipunyai oleh tim pemberitaan reportase investigasi, dan kaset ME untuk document program dan siap tayang. Rapat redaksi dilakukan seminggu sekali guna berkoordinasi penuh pada pemberitaan diluar itu, tim selalu solid untuk terus berkoordinasi. 5. Berapakah perkiraan Dana yang dihabiskan untuk satu kali program berita atau penayangan? Jawaban: Estimasi biaya tidak bisadipastika kalau sekitarannya 20-30 juta sesuai dengan projeknya kalau susah ya banyak pengeluaran. Kita juga menyediakan dana khusus untuk narasumber walaupun tidak banyak karena disini kita selalu menekankan bahwa liputannya itu berhasil karena sitem yang baik dari reporter untuk meloby narasumbernya walaupun, sering terjadi setelah pelaku mau bekerjasama dengan tim, sering meminta uang yang ditentukan sendiri. Jelasnya, jika hal ini terjadi terpaksa kami menolak dan hanya melakukan penelusuran secara diam-diam.Masalah keuangan di control oleh UPM (unit production manager) untuk setiap tim yang melakukan peliputan. UPM mempunyai standar dana tersendiri untuk setiap divisi pemberitaan.
Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA 6. Apakah kendala selama meliput berita? Pernah ada kejadian mereka si pelaku tau kita dari tim reportase investigasi, mereka tidak mau ngakudan bicara terpaksa kita ganti judul atau melakukan penelusuran tanpa tahu narsum atau pelakunya. Pernah kasus jual bayi yang saat itu kita bongkar keberadaannya, kita melakukan penelusuran saat itu karena system koordinasi kurang baik, pelaku curiga dan tim cepat tanggap kecurigaan pelaku dan mengambil keputusan untuk kabur. Hasilnya, walaupun tidak tuntas, tapi pemberitaan jual bayi tetap kita siarkan karena kepentingan berita itu untuk para konsumen kita. 7. Apakah kriteria berita yang boleh di investigasikan untuk dijadikan program tayangan berita? Berita narkoba dan teroris sebab berita tersebut sudah ada di undang-undang yang dimana tidak bisa kami jaga nama pelaku. Kriteria yang paling kami jadikan berita adalah lebih banyak membahas kasus kecurangan penjual makanan, produk kecantikan, atau aborsi terselubung, dan produk-produk yang dimana masyarakat harus dibuat kritis dalam memilih. 8. Berapa segmen dalam tayangan berita reportase investigasi? Terdiri dari 3 segmen. Pertama adalah lead in yaitu sedikit penelusuran serta fakta dilapangan, dan pembukaan presenter, kedua isi berita yang masuk dalam proses pembuatan oleh pelaku, pengakuan, dan sedikit penelusuran lanjutan, ketiga adalah lead out yaitu tips, uji sample, narasumber pendukung seperti pendapat ulama, masyarakat terkait. Dalam pemberitaan bakso daging babi dan boraks, presenter Anie Rahmi sebagai
Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA lead in, penelusuran dan cara kerja Brutus dan Yoyo dalam mengelabui pembelinya juga narasumber pendukung seperti ketua asosiasi makanan mie dan bakso, serta ulama. 9. Berapakah durasi untuk setiap segmen? 7 menit untuk setiap segmen total 18 menit dan durasi iklan 12 menit total 30 menit. Durasi iklan semakin banyak setiap tahunnya karena proses rating yang diketahui dari AGB Nielson. 10. Dalam pembuatan program berita ini menggunakan fomat video apa? Format video berita, layar 3x4, kaset mini DV cam. 11. Apakah pesan dakwah yang disampaikan dalam program berita reportase investigasi? Berbicara Dakwah tentu reportase investigasi menjadi media yang menyampaikan kebenaran dan kebaikan kepada masyarakat yang menjadi mayoritas Indonesia yakni Islam.
Trans TV menjadi media yang membawa manfaat bagi masyarakat yang
menontonnya. Dengan begitu, kebaikan dan kejujuran akan tersebar dan membawa manfaat bagi kehidupan kita.
Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
Daftar Wawancara Bersama Agus Riadi selaku eksekutif produser Pada Tanggal 05 Desember 2012 Pukul 17.00 WIB Di kantor Trans TV lantai 3A Divisi Pemberitaan
1. Bagaimanakah latar belakang atau profil berdirinya program berita reportase investigasi? Jawaban: Jadi di mulai pada awal tahun 2001berita di Trans TV bernama “berita trans”. Pada 2005 berubah
menjadi reportase sampai sekarang. Pada tahun 2006
formatpenelusuran berita kami berubah yang disebut “mini magazine” dan karena bagus performanya, dibuatlah reportase investigasi yang tayang pada hari sabtu saja dengan durasi 7-10 itupun belum membahas mengenai kecurangan produk-produk masih membahas berita dengan judul penyeludupan bbm dan illegal logging. Lama kelamaankarena sambutan penonton bagus, jadi program sendiri pada tahun 2007 dengan tayangan yang sama setiap akhir sabtu saja. Pencetus pertama adalah dari pemred kita dan redaktur senior yang dulu itu pemimpin pemrednya adalah iwan sudirwan. Akhirnya, tahun 2011 jadi 2 kali dalam seminggu sampai dengan sekarang.
2. Apakah tujuan dibuatnya program berita reportase investigasi? Jawaban: Kalau membicarakan tujuan reportse investigasi sendiri kita punya komitment untuk mengangkat image perusahaan sendiri. Perusahaan kita yang semakin berkembang dan bisa dikatan maju setiap tahunnya membuat kita para pekerja Trans TV membuktikan Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA berita-berita yang kami hadirkan berkualitasdan tentunya memberikan informasi tentang hal-hal yang sebenarnya masyarakat ingin dibuat kritis. Kenapa berbeda seperti tv one dan metro, kita memilih nvestigasi produk makanan karena perolehan rating. Kalau politik orang akan cenderung bosan, yang hasil berita politiknya itu-itu saja seperti tidak penting di mata sebagian masyarakatnya. Jika produk makanan, lebih menguntungkan penonton atau masyarakat karena keingintahuan besar mereka menyangkut produk yang mereka konsumsi. 3. Apakah tujuan dari Reportase Investigasi menghadirkan kembali berita “bukan bakso biasa” yang membahas bakso dari daging babi dan boraks? Jawaban: Awal mula itu karena saat itu aksi aparat yang menggrebek pasar Cipete pada tanggal 12 Desember lalu menambah bukti kami untuk membuktikan bahwa daging babi memang semakin marak. Dulu awal mulanya kami curiga karena tim reporter yang mencurigai pedagang bakso dengan harga murah, daging yang kenyal dan berbeda dari daging bakso umumnya dari sanalah reportase mencoba untuk menelusuri, vixser bekerja cepat sampai akhirnya diketahui lah bahwa bakso babi dicampur boraks itu benar adanya. Namun, di lain hal, tim peliputan harus dapat memberikan kebenaran saat rapat redaksi kepada eksekutif produser dan produser, jika berita itu bisa menaikan rating, membawa kemudahan baik bagi masyarakat maupun perusahaan, benar adanya fakta lapangan dan kemudahan serta keselamatan tim dalam meliput dikatakan aman, maka produser meng acc judul berita tersebut juga disesuaikan dengan industri indonesia yang mayoritas beragama islam pasti sangat penting serta perlu akan adanya pemberitaan bakso babi dan boraks. Ya, sama saja seperti apa yang dibilang mas ihwan kemarin, jika reportase memberitakan berita bakso daging babi dan boraks di kalangan industri non muslim atau sebagai contoh negara korea dan cina, tentu bakso dari daging babi bukan masalah bagi mereka dan tidak membawa kepentingan apapun. Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA 4. Bagaimanakah proses berita program reportase investigasi mulai dari proses pra produksi, produksi, pasca produksi? Jawaban: proses nya sama seperti dilapangan kemarin, pra produksi ide diambil dari 3 sumber; pertama dari informasi dilapangan, kedua, vixser tadi sudah dijelaskan peranan vikser dalam berita bakso babi dan boraks yang merupakan informan yang kami sebar diberbagai daerah dan kota. Biasanya vixser lebih berperan dalam informasi di reportase ivestigasi, ketiga, data internet sebagai penunjang informasi. Dalam kasus berita bakso daging babi dan boraks tim peliputan reportase investigasi mendapatkan kecurigaan yang berawal dari seorang reporter saat memakan bakso yang harga dan rasanya lebih enak. Selanjutnya, berita ini kembali hadir setelah diketahui penggerebekan oleh aparat di pasar Cipete 12 Desember lalu. Dari hal inilah, masyarakat akan lebih percaya karena adanya pembuktian. Setelah ide di dapat dengan jangka waktu 3 hari termasuk meloby narasumber, tim melakukan uji kebenaran dengan membawa sample ke laboratorium memakan waktu 9 hari dan meriset kembali tempat yang dijadikan untuk proses tapping menghabiskan waktu 2 hari total 2 minggu untuk proses pra produksi produksi saja. Produksi 1 minggu, pengambilan gambar dengan tapping narsum, dan presenter. Pengambilan gambar biasanya langsung ditempat pelaku namun, proses tapping ini disesuaikan dengan kondisi pelaku kapan siap untuk melakukan tapping. Sementara pengambilan tapping presenter Anie Rahmi pada kasus berita bakso babi dan boraks diambil di sebuah taman kecil berdekatan dengan kantor Trans TV. Pasca produksi berupa verbatim oleh reporter, shotlist oleh cameramen membuat naskah oleh reporter naskah di edit oleh produser atau asisten produser naskah yang telah selesai di edit, di dubbing oleh voice over ata vo semua materi seperti kaset Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA liputan dan kaset dubbing di capture ke komputer di edit kembali oleh editor dan dimasukan software edius untuk mem blur atau meng off the record kan wajah dan merusak suara pelaku agar terjaga keamanannya pada pihak berwajib atau institusi pemerintah setelah selesai materi di print ke kaset MOA, ME, LSF kaset MOA diserahkan ke QC, LSF diberikan ke library khusus yang dipunyai oleh tim pemberitaan reportase investigasi, dan kaset ME untuk document program dan siap tayang. Rapat redaksi dilakukan seminggu sekali guna berkoordinasi penuh pada pemberitaan diluar itu, tim selalu solid untuk terus berkoordinasi. 5. Berapakah perkiraan Dana yang dihabiskan untuk satu kali program berita atau penayangan? Jawaban:
20-30 juta sesuaidengan projeknya kalau susah lebih dari itu. Kita juga
menyediakan dana khusus untuk narasumber walaupun tidak banyak karena disini kita selalu menekankan bahwa liputannya itu berhasil karena sistem yang baik dari reporter untuk meloby narasumbernya walaupun, sering terjadi setelah pelaku mau bekerjasama dengan tim, sering meminta uang yang ditentukan sendiri. Jelasnya, jika hal ini terjadi terpaksa kami menolak dan hanya melakukan penelusuran secara diam-diam. Masalah keuangan di control oleh UPM (unit production manager) untuk setiap tim yang melakukan peliputan. UPM mempunyai standar dana tersendiri untuk setiap divisi pemberitaan. 6. Apakah kendala selama meliput berita? Jawaban: Pernah ada kejadian mereka si pelaku tau kita dari tim reportase investigasi, mereka tidak mau ngakudan bicara terpaksa kita ganti judul atau melakukan penelusuran tanpa tahu narsum atau pelakunya. Pernah kasus jual bayi yang saat itu kita bongkar keberadaannya, kita melakukan penelusuran saat itu karena sistem koordinasi kurang baik, pelaku curiga dan tim cepat tanggap kecurigaan pelaku dan mengambil keputusan untuk kabur. Hasilnya, walaupun tidak tuntas, tapi pemberitaan jual bayi tetap kita Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA siarkan karena kepentingan berita itu untuk para konsumen kita. Kalau dalam berita bakso babi dan boraks kita Alhamdulillah nya gak ada ya, karena si pelaku memang bos nya dari pabrik bakso babi yang benar-benar ingin mengakui kejahatannya. Namun yang harus digaris bawahi bahwa kita juga memikirkan tanggapan bagi mereka masyarakat Indonesia yang tidak masalah mengkonsumsi bakso babi walaupun boraks yang umumnya semua orang tau itu tidak baik buat kesehatan. 7. Apakah kriteria berita yang boleh di investigasikan untuk dijadikan program tayangan berita? Jawaban: Berita yang tidak boleh kami liput yaitu berita narkoba dan teroris sebab berita tersebut sudah ada di undang-undang. Dalam kode etik kita pun kita gak punya hak untuk menjaga nama pelaku harus serahkan siapa pelaku nya ke polisi. Kriteria yang paling kami jadikan berita adalah lebih banyak membahas kasus kecurangan penjual makanan, produk kecantikan, atau aborsi terselubung, dan produk-produk yang dimana masyarakat harus dibuat kritis dalam memilih. Juga ada kecurangan oknum seperti penjualan bayi, aborsi dikalangan remaja, atau kejahatan di ATM. 8. Berapa segmen dalam tayangan berita reportase investigasi? Jawaban: Terdiri dari 3 segmen. Pertama adalah lead in yaitu sedikit penelusuran serta fakta dilapangan, dan pembukaan presenter, kedua isi berita yang masuk dalam proses pembuatan oleh pelaku, pengakuan, dan sedikit penelusuran lanjutan, ketiga adalah lead out yaitu tips, uji sample, narasumber pendukung seperti pendapat ulama, masyarakat terkait. Dalam pemberitaan bakso daging babi dan boraks, presenter Anie Rahmi sebagai lead in, penelusuran dan cara kerja Brutus dan Yoyo dalam mengelabui pembelinya juga narasumber pendukung seperti ketua asosiasi makanan mie dan bakso, serta ulama. Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA 9. Berapakah durasi untuk setiap segmen? Jawaban: 7 menit untuk setiap segmen total 18 menit dan durasi iklan 12 menit total 30 menit. Durasi iklan semakin banyak setiap tahunnya karena proses rating yang diketahui dari AGB Nielson. 10. Dalam pembuatan program berita ini menggunakan fomat video apa? Format video berita, layar 3x4, kaset mini DV cam. 11. Apakah pesan dakwah yang disampaikan dalam program berita reportase investigasi? Jawaban: Berbicara Dakwah itu kan menyebarkan mana yang baik dan tidak ya, media kita Trans TV program berita reportase investigasi menjadi media yang menyampaikan kebenaran dan kebaikan kepada masyarakat yang menjadi mayoritas Indonesia yakni Islam.
Trans TV menjadi media yang membawa manfaat bagi masyarakat yang
menontonnya. Dengan begitu, kebaikan dan kejujuran akan tersebar dan membawa manfaat bagi kehidupan kita. Masyarakat dibuat kritis mana yang baim dan tidak untuk dikonsumsi dan digunakan itu saja.
Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
LEMBAR PENGAMATAN (OBSERVASI) Hari/Tanggal: 5 November 2012- 14 Januari 2013 Lokasi: Jl. Tendeankav 12-14. Jakarta 12790 Trans TV
SOP
ASPEK
(Standard
YANG
Operational
DIAMATI
OBYEK
TEMUAN
KETERANGAN
Procedure) Praproduksi Penentuan ide
PraProduks i
Penentuannar asumber
Rapatredak si
Rapatredaksidilaku kanoleheksekutifpr oduseryaituAgusri adi, asistentproduseryai tuIhwan, produseryaituVitri Novianti, kameramendan reporter yang bertugas (dirahasiakan)rapat iniuntukmenetukan ide. Ide diambildari 3 sumber: temuandilapangan oleh reporter (namadirahasiakan ) vixser, (namadirahasiakan ) dan data internet. Observasila Narasumberdiambi pangan lsaatobservasidilap anganberlangsung. Ditemukan Brutus dan yoyo sebagaipelakupenj ualBaksobabidanb oraks (namadisamarkan) pendapatketuaasos iasimiedan
Padajudulberitabakso yang dibuatdaridagingbabidanbo raks, ide di dapatdari data lapangandanvixser. Rapatdilakukan 1 minggusekalipadahariselas amalam. Tim terusberkomunikasidalamh alpeliputan di lapangan
Narasumberditemukansetel ahvixsermelakukanobserva silapangan.
SOP
ASPEK
(Standard
YANG
Operational
DIAMATI
OBYEK
TEMUAN
KETERANGAN
Procedure) PraProduks
bakso Indonesia
i
bapakTrisetyobudi man, danulamabapakNa dratuzzaman
PraProduks i
PraProduks i
Pendanaanpa da episode “baksobabida nboraks”
Divisikeua ngan yang disebutden ganUPM (unit production manager)
UPMmeyediakand anasesuaidenganan ggarandivisipembe ritaan. Untuksatu episode, reportaseinvestigas imenghabiskandan a 20-30 juta.
UPMmenyerahkandana
Persiapanseb Crew elum proses reportasein shooting vestigasi (saranadanpra sarana)
Crewreportaseinve stigasiterbagidala msebuahtim yang disebuttimprasaran adansarana. Menyiapkanalatalatsebelum proses shootingberlangsu ng.
Tim saranadanprasaranamenyia pkanalatalatperlengkapansebelum proses syutingdimulai. Seperti: Kamera,Swircher(pemandu
yang dibutuhkansaat reporter dankemaramenturunkelapa ngan
gambar), Audio mixer(alatpengukursuara)V TR (video Tape Recorder), Lighting(alatpencahayaan),
SOP
ASPEK
(Standard
YANG
Operational
DIAMATI
OBYEK
TEMUAN
KETERANGAN
Procedure) Produksi
Shooting
Shooting
Presenter
Naskahuntuk presenter
presenter
presenter
AnieRahmi
dibuatkhususolehproduser.
AnieRahmi
berlangsun
shooting
gdisebuahta setelahsemuaberita mankecil
di dapatkan. Shootingberlangsu ngdikantor Trans TV padasebuahtamank ecil
Produksi
Shooting pelakupenjual baksobabidan boraks
Proses shootingpel akupenjual baksobabid anborakste patnya di daerahCipe te, Jakarta Selatan (dirahasiak ankejelasan tempatnya)
Selama proses
Brutus danYoyo
shooting
adalahpemilikdaripabrikba
berlangsung,
ksodagingbabi. Reporter
Brutus dan Yoyo
dalammeliputberitainimem
menunjukkancarap
butuhkanwaktu 2
embuatanbakso
mingguuntukmembuatpela
yang
kupenjualbaksobabiinimau
merekajualsertate
mengakuicaramembuatdan
mpatmembelidagin proses gbabidanboraksdis
menjualkepadatimreportas
ebuahpasardaerah
einvestigasi.
Cipete. Shooting iniberlangsung di pabrikbaksobabi yang merekapunya. Namun,
namatempattidak
SOP
ASPEK
(Standard
YANG
Operational
DIAMATI
OBYEK
TEMUAN
KETERANGAN
Procedure) Produksi
bisadisebutkan (dirahasiakan)
Produksi
Shooting ketuaasosiasi miedanbakso Indonesia TrisetyoBudi man
Shooting ketuaasosia simiedanba kso Indonesia TrisetyoBu diman
Proses shooting dilakukan di kantorSucofindo Jakarta Selatan. Proses pengambilanshooti ng inidilakukansetela h 2 minguproses shooting pelakupenjualbaks odagingbabidanbor aks
TrisetyoBudimanmenuturk anakanmelakukanraziaulan guntukparapenjualbaksona kal yang membuatrugipenjualbaksos apilainnyakarenaketakutan konsumenmengkosumsiba ksosebagaimakananfavorit masyarakatindonesia.
Produksi
Shootingulam Shooting ulama yang a bernamausta dNadratuzza man i
Shootingulamausta dNadratuzzamandi lakukan di kantor Trans TV ruangdivisipember itaanlantai 3A.
UstadNadratuzzamanmeny ebutkanhukum haram bagimuslim yang memakandagingbabidanme mberikankontekshukumbor aksbukanuntukbahanmaka nanmanusia yang merusakkesehatan.
SOP
ASPEK
(Standard
YANG
Operational
DIAMATI
OBYEK
TEMUAN
KETERANGAN
Verbatim danshootlistdilaku kanolehreporter dankameramenden ganmelihathasil shooting danmenentukandur asinya.Setelahdite ntukandurasinya, dibuatlahtayangant ersebutmenjadi 3 segmen. Barukemudianme masukkannaskahse suai verbatimdanshootli st.
3 segmenterdiridarilead in, content berita, lead out. Masing-masingberdurasi 6-7 menit
Setelahnaskahdiset ujuiolehproduser, voice over mulaimelakukan dubbing. Narasidimasukkan barulahmelakukanl
Logging dilakukanolehscript boy or girlyaitutimseoranglakilakidanperempuandengan melihatkembalidanmenyes uaikangambardannarasi
Procedure) Pascaprodu ksi
Verbatim danshootlist
Reporter dankamera men
Pascaprodu ksi
Narasidan dubbing
Reporter danVoice over
ogging
Pascaprodu ksi
Editing editor danmemasuk kansofwareed ius
SOP
ASPEK
(Standard
YANG
Operational
DIAMATI
OBYEK
Hasildisambungke dalam pita VHS, kemudiandiscreeni ngataubiasadisebut dengan editing off linekemudianhasil dicaptureke computer oleh editor danmemasukkanm enjadi editing online dilanjutkandengan proses
Software ediusdigunakanuntukmem blurdanmerusaksuaradanw ajahpelaku
TEMUAN
KETERANGAN
Procedure) Mixing dan software edius
Pascaprodu
Preview
Preview dilakukanol ehproduser untukmelih atulanghasi lberita.
Dalamtayanganbak sobabidanboraksti mtidakmelakukan preview (sudahsesuaikeingi naneksekutifprodu ser)
Apabiladalampreview terdapatkesalahantimhanya mempunyaiwaktusehariunt ukmembetulkanhasileditan nya.
tayang
Materi di Di print kedalam 3 print kasettersebut kedalamkas et MOA, ME, LSF tayang
Kaset MOA danLSFdiserahkanke QC untukditayangkan, selanjutkankaset ME diserahkanke library khususmilikreportaseinvest igasi
ksi
Pascaprodu ksi
t!T
N
l'' t, t.
@*
TRAN$
W
PT.TELEVISITRANSFoRMASIINDONESIA SURATKETERANGAN NO: KET
Denganini kami menerangkanbahwayangtercantumdibawahini: Nama
: Mekar Ayu Lestari
PerguruanTinggi : Univ. Islam Negeri Jakarta Jurusan
: Jurnalistik
NIM
: 109051100053
penelitianpadaPT TelevisiTransformasiIndonesiapada Telahmelaksanakan dengan tanggal 5 november 2012sampaidengan14 Januari2013.Sehubungan skripsinyayangberjudul AKTIVITAS PRODUKSI BERTTA MAKANAN TIDAK HALAL DALAM REPORTASE INVESTIGASI TRANS TV Demikian suratketeranganini dikeluarkan untuk melengkapisyaratperkuliahan. Jakarta,24 Apil 2013 PT TelevisiTransformasiIndonesia
Gatot Trivanto KepalaDivisi News
Reviews & Highlights REPORTASE INVESTIGASI PERFORMANCE WEEK 1250 MINGGU 9 DESEMBER 2012 DAN SABTU 15 DESEMBER 2012 PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA/ NEWS DIVISON/ RESEARCH CREATIVE & DEVELOPMENT/2012
• Reportase Investigasi week 1250 adalah sebesar 1.5/11.6 mengalami penurunan rating dan share sebesar -0.5/-1.3 jika dibandingkan dengan capaian pekan lalu. • Penonton Reportase Investigasi adalah Adult 25-29 F, Adult 30-34 F, Mature 40-44 F, Mature 40-44 M dan Kid 10-14 F. • By cities : CITY All Market Jakarta Bandung Medan Surabaya Semarang Makassar Yogyakarta Palembang Denpasar Banjarmasin
WEEK 1250 TVR TVS 1.5 11.6 1.3 10.1 2.8 13.3 1.1 9.4 1.5 13.3 2.9 18.7 0.7 4.7 2.1 18.8 2.3 14.9 2.2 13.5 2.9 15.3
WEEK 1249 TVR TVS 2.0 12.9 1.8 11.1 3.0 11.6 1.1 9.1 2.6 20.8 2.4 15.3 0.7 4.4 2.1 17.6 1.8 16.3 1.7 11.4 2.4 11.1
SELISIH TVR TVS -0.5 -1.3 -0.5 -1.0 -0.2 1.7 0.0 0.3 -1.1 -7.5 0.5 3.4 0.0 0.3 0.0 1.2 0.5 -1.4 0.5 2.1 0.5 4.2
• Breakdown by minute : REPORTASE INVESTIGASI : WASPADA BERAS BERPEMUTIH (1.4/9.7) Review : Tantangan utama Rep Investigasi adalah Bollywood Movie yang dibintangi Shah Rukh Khan di MNCTV dan PSPS VS PERSITA di ANTV. Topik yang diangkat adalah WASPADA BERAS BERPEMUTIH. Grafik performanya sendiri meningkat tapi tidak begitu signifikan peningkatannya. Peak share terjadi di segmen tiga saat TIPS MEMBEDAKAN. Break satu penonton bermigrasi ke RCTI, TRANS7 dan MNCTV. Break dua penonton bermigrasi ke MNCTV dan banyak melakukan TV OFF. REPORTASE INVESTIGASI : WASPADA BAKSO DAGING BABI (1.7/14.8) Review : Durasi Rep Investigasi hari ini cukup singkat dan diisi dengan dua segmen sehingga paketnya padat. Mengangkat tentang BAKSO DAGING BABI. Kasus bakso daging babi ini memang sedang naik lagi setelah ditemukannya pabrik bakso daging oplosan babi di Jakarta. Responnya cukup baik terutama dari penonton Surabaya dengan capaian share 17% (Jakarta 13.2% danBandung 15.1%). Segmen satu mendapat penonton dari RCTI, TV ON, channel lokal dan IVM. Memasuki Break penonton bermigrasi ke GTV, ANTV, TRANS7 dan TV OFF. Performa share melambung tinggi di segmen dua. Peaknya saat uji secara kimia; closing, mendapat banyak penonton dari TV ON. SEMOGA BERMANFAAT DAN TETAP SEMANGAT RCD- ers RIZA ANNISA PUJARAMA
KRONOLOGI BERITA BUKAN BAKSO BIASA Bermula ketika aparat suku dinas peternakan perikanan Jakarta Selatan menemukan lapak penggilingan daging. Hasilnya, 50 kg daging babi dtemukan sebagai bahan pembuatan bakso babi di pasar Cipete 12 Desember 2012. Aksi ini dikarenakan naiknya harga daging sapi dua bulan terakhir. Harga daging sapi perkilonya Rp 90.000 sedangkan harga daging babi Rp 40.000 perkilonya. Untuk menyiasati harga tersebut mereka pun mengoplosnya dengan daging babi. Penjual yang disamarkan namanya menjadi S-H mengakui belum lama menjual bakso dari daging babi dipasaran. Mencengangkan aksi pelaku terorganisir dengan rapi. Mereka memiliki pabrik dengan sejumlah pegawai. Setelah digrebek, pabrik bakso yang menggunakan daging babi ini berhenti beroperasi. Kejadian ini berdampak negative bagi penjual bakso yang jujur menggunakan bahan dari daging sapi. Ketua asosiasi mie dan bakso Indonesia Trisetyo Budiman mengungkapkan bahwa penjualan bakso babi hanya dilakukan oleh segelintir orang. Pelaku yang disamarkan namanya menjadi Brutus mengakui menjual bakso babi dikarenakan harga daging sapi yang mahal. Tidak hanya menggunakan daging babi sebagai bahan baksonya, Brutus menggunakan boraks agar bertahan lama dan tidak cepat basi. Bumbu lainnya pun dicampurkan minyak babi pada bumbu kuah bakso dengan tujuan agar menghasilkan aroma dan lemak yang nikmat bagi para pembelinya. Tidak hanya Brutus, Yoyo yang juga disamarkan namanya juga menjual bakso nya dengan bahan daging babi dan boraks dan menjual nya dengan harga Rp 5.000. Cara membuat bakso yang dilakukan Brutus dan Yoyo adalah dengan cara mencampurkan daging babi dengan boraks, sagu, lada halus dan bawang putih, garam. Setelah semua bahan diaduk rata barulah daging babi diolah menjadi bakso. Perbedaan daging babi dan
sapi memang jelas terlihat, daging sapi berwarna merah dan segar sementara daging babi berwarna putih dan tampak pucat. Untuk mengelabui pembelinya, Brutus mencampurkannya dengan daging babi dan nekat mencampurkannya dengan boraks agar bertahan lama. Brutus sadar bahwa daging babi memang diharamkan dalam Islam dan boraks dapat merusak kesehatan. Secara umum daging babi sulit dibedakan dengan daging sapi, yang membedakannya adalah terlihat dari daging babi lebih kenyal dari daging sapi. Seorang penjual bakso yang jujur menggunakan daging sapi mengakui kekecewaan yang dilakukan pihak oknum-oknum nakal karena dengan begitu akan mengurai pelanggan mereka. Salah seorang pembeli bakso Agus mengakui ada kekhawatiran ketika membeli bakso dimanapun dan lebih berhati-hati dimana sebaiknya membeli bakso. Perbedaan laiinya dapat dilakukan dengan uji sederhana seperti uji sampel pada seekor kucing. Buatlah dua sample daging sapi dan babi, lihat apakah seekor kucing memakan sampel yang mana patut dicurigai jika salah satu sample enggan di makan oleh seekor kucing tersebut karena itulah daging babi. Berikutnya, dapat dilakukan dengan uji kimia yang sederhana. Ambillah bakso yang dicurigai beri sedikit air, ulek hingga halus tuangkan cairan ini pada suatu wadah dan campurkan 3 mili methanol. Methanol dapat diperoleh ditoko kimia terdekat, kemudian bakar, jika api berwarna hijau berarti mengandung boraks. Pada sesi akhir penayangan, presenter Anie Rahmi memberikan pesan kepada penonton yaitu Jadilah konsumen cerdas saat mengkonsumsi makanan jangan tertipu dengan penampilan makanan apalagi dengan harga yang murah.