PROSES PRODUKSI TAYANGAN INFOTAINMENT KROSCEK DI TRANS TV (Periode Februari 2008)
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Stara Satu (S1) Ilmu Komunikasi Bidang Studi Broadcasting
Disusun oleh : Nama
: Jimmy Firdaus
Nim
: 04103-082
Bidang Studi : Broadcasting
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI JAKARTA 2009
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
Judul Skripsi
: Proses Produksi Tayangan ( Infotainment Kroscek ) di Trans Tv (Periode Februari 2008)
Nama
: JIMMY FIRDAUS
Nim
: 04103-082
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Broadcasting
Mengetahui,
Pembimbing I
( Farid Hamid Umarella., M.Si )
Pembimbing II
( Andi Facrudin., M.Si )
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
LEMBAR TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
: JIMMY FIRDAUS
Nim
: 04103-082
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Broadcasting
JudulSkripsi
: Proses Produksi Tayangan ( Infotainment Kroscek ) di Trans Tv (Periode Februari 2008)
Jakarta, Maret 2009
Ketua Sidang Nama
: Feni Fasta, M.Si
(
)
: Ponco Budi Silistiyo, M.Comm
(
)
: Farid Hamid Umarella., M.Si
(
)
(
)
Penguji Ahli Nama Pembimbing I Nama
Pembimbing II Nama
: Andi Facrudin., M.Si
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Nama
: JIMMY FIRDAUS
Nim
: 04103-082
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Broadcasting
JudulSkripsi
: Proses Produksi Tayangan ( Infotainment Kroscek ) di Trans Tv (Periode Februari 2008)
Jakarta, Maret 2009 Disetujui dan Diterima Oleh: Pembimbing I
Pembimbing II
( Farid Hamid Umarella., M.Si )
(Andi Facrudin., M.Si )
Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
( Dra. Diah Wardhani, M.si )
Ketua Bidang Studi
( Ponco Budi Silistiyo, M.Com )
Universitas Mercu Buana Fakultas Ilmu Komunikasi Bidang Broadcasting
JIMMY FIRDAUS (04103-082 ) Proses Produksi Tayangan Infotainment Kroscek Di Trans Tv ( Periode Februari 2008 ) x+5 Bab+ +2 Gambar + 27 Referensi + 91 Lembar ABSTRAKSI Semakin bermunculan stasiun televisi khususnya di Indonesia, maka semakin maraknya program televisi di pertelevisian Indonesia. Sehingga stasiun televisi saling berlomba untuk menghasilkan program yang banyak di minati oleh kalangan masyarakat. Salah satu program infotainment yang banyak diminati masyarakat adalah program tayangan infotainment kroscek tayangan yang menayangkan pertama kali secara stripping adalah megazine show tayangan infotainment kroscek (Tayangan di tayangkan mulai hari senin hingga minggu), pada pukul 15.30. Program ini menghadirkan rubrik - rubrik yang di sajikan lebih bervariasi, menarik mulai berita gosip selebritis yang aktual dan fakta hingga di dukung oleh presenter yang tidak kalah menarik seperti Dea ananda dan Tony Kurniawan. Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses produksi tayangan infotainment Kroscek di Trans Tv (Periode Februari 2008), Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui proses produksi tayangan infotainment Kroscek di Trans Tv (Periode Februari 2008). Tayangan Infotainment Kroscek merupakan tayangan yang memiliki rubrik-rubrik yang beragam, sehingga diperlukan kreatifitas yang hasilnya baik serta dapat diterima oleh masyarakat, Adapun Proses produksi Tayangan infotainment kroscek meliputi Pra Produksi mulai dari penemuan ide, perencanaan hingga persiapan. pada tahapan produksi menghubungi artis yang akan di wawancarai sesuai hasil rapat proyeksi dan evaluasi, yang berperan dalam tahapan produksi adalah Kordinator liputan, reporter serta kameramen, untuk tahapan akhir yaitu paska produksi penyelesaian dan pengemasan tayangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif, data-data yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan narasumber antara lain Produser Bonito R Hindramoko, Koordinator liputan Evi Damayanti, Reporter Arif dan Juru kamera Arifi yusuf. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa proses produksi meliputi tahapan pra produksi, produksi dan pasca produksi. pengembangan kreatifitas dalam pembuatan naskah atau script serta gimmick pada naskah host,bahasa yang ringan serta visual art yang menarik, sehingga hasil proses produksi tayangan infotainment Kroscek dapat ditayangkan secara maksimal,menarik serta berkualitas.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirahim, Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan kehendak dan Rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, dengan judul Proses Produksi Tayangan Infotainment Kroscek Di Trans Tv periode ( Februari 2008 ). Adapun maksud dan tujuan ini, adalah untuk diajukan sebagai salah satu persyaratan didalam menyelesaikan program pendidikan jenjang Strata Satu (S1) pada Fakultas
Ilmu
sepenuhnya bahwa
Komunikasi penyusunan
keterbatasan, namun demikian
jurusan
skripsi
Broadcasting. Peneliti
ini, masih
banyak
menyadari
kekurangan
dan
peneliti berusaha agar penyusunan skripsi ini
tetap memiliki syarat sebagai karya tulis yang bersifat ilmiah. Pada kesempatan ini, Peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada pihak yang telah memberikan bantuan sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan sebagai mana mestinya. Peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Farid Hamid, M.Si selaku pembimbing pertama atas kesediaan beliau dalam memberikan waktu untuk berkonsultasi, memberikan arahan – arahan, saran, koreksi, serta motifasi yang sangat berarti serta bermakna, yang sangat membantu sehingga skripsi ini dapat berjalan dengan baik sebagaimana mestinya dan penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Andi Fachrudin, M.Si selaku pembimbing kedua atas kesediaannya beliau dalam memberikan waktu untuk konsultasi dan masukan-masukannya yang berharga, sehingga skripsi ini dapat berjalan dengan baik sebagaimana mestinya, terima kasih atas motifasi, koreksi, dan saran yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Ponco Budi Sulistyo selaku Ketua Program Studi Broadcasting Universitas Mercu Buana atas saran - saran serta motivasi yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Ibu Feni Fasta, M.Si Selaku Wakil Ketua Program Studi Broadcasting Universitas Mercu Buana atas perhatiannya yang sangat berarti, saran serta motifasinya membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak Prof. Didik J Rahbini Selaku Pengurus Yayasan Universitas Mercu Buana atas arahan, saran serta motifasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Ibu Irwulan santi, Msi dan seluruh Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana atas saran dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Seluruh Staf Tata Usaha FIKOM UMB, Mas Ervan, Mas Mawi, Mas Ibeng dan Lain-lain terima kasih atas semua bantuannya selama ini. 8.
Keluarga tercinta, Ayahanda H. M.Yamin, Ibunda H.Indarti, adik-adikku Jefry Firmansyah dan Jerry Faiziransyah terima kasih atas dukungannya yang sangat berarti sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga penulis memberikan yang terbaik untuk keluarga dan menjadi putra yang berbakti untuk bangsa dan negara Indonesia.
9. Bapak Bimo Nogroho selaku komisioner KPI ( Komisi Penyiaran Indonesia ) dan M’ba Lily Selaku Asisten ahli, terima kasih atas kesempatannya di berikan kepada penulis untuk magang dan arahan, saran serta motifasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 10. Seluruh Team Tayangan Infotanment Kroscek Mas Bonito, Mas Bagio, M’ba Evi damayanti, Arif dan Arifin yusuf. 11. HRD Bintang Mas Productions ( KROSCEK ) M’ba Erna Setiawati terima kasih atas kesempatannya penulis untuk magang dan meneliti di Tayangan Infotainment Kroscek. 12. Rima Wati Sari, yang selalu memberikan saran dan motifasinya agar penulis segera menyelesaikannya skripsi dan meraih masa depannya. 13. Uthe, yang selalu hadir dalam mimpiku serta selalu memberikan saran dan motifasinya agar penulis segera menyelesaikannya skripsi dan meraih masa depannya
14. Seluruh Kader- kader Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ) Komisariat Mercu Buana, HMI Cabang (P) Jakarta Barat, Badan Koordinasi Jabotabeka Banten ( BADKO ), Pengurus Besar ( PB ) HMI serta KAHMI Universitas Mercu Buana dan Jakarta Barat. Yakin Usaha Sampai 15.Seluruh Rekan-rekan perjuangan Muji waluyo, Sugiarto, Erlan Saprianto, Fadly, Ina Maryani, Adittya, Ridwan, Budi saidi, rendy, rezky pratama putra, arief,refer,Erwin, aris, robby, tami, bedul, saiful dan yang lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas dorongan semangat dukungannya dan kebersamaan kalian. 16.Rekan-rekan broadcast 2003 Muji waluyo, adittya, saiful, opik, gita farista, yayat, rangga, aji, jendra, erlan, sigit, farhan, ojan punk, juhaeri, bahrul, bayu, cristian, oca, nita, riri, toro, yoris, ade , iboy, anti, rista, risma, barok, black, bim-bim, citra, tony, dimas, fahmi, kiko dan yang lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaan kalian.
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI ................................................................................................ i KATA PENGANTAR .................................................................................. ii DAFTAR ISI ................................................................................................ v DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vii BAB 1
PENDAHULUAN .................................................................... 1 1.1. Latar Belakang Masalah............................................. 1 1.2. Perumusan Masalah.................................................... 7 1.3. Tujuan Penelitian ......................................................... 7 1.4. Signifikasi ....................................................................... 7 1.4.1. Akademis............................................................ 7 1.4.2. Praktis .................................................................. .................................................................. 8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 9 2.1. Komunikasi Massa ........................................................ 9 2.1.1. Ciri-ciri Komunikasi Massa ................................ 11 2.1.2. Fungsi Komunikasi Massa ................................. 13 2.2. Televisi Sebagai Media Massa ................................... 14 2.3. Program Televisi............................................................ 18 2.4. Majalah Televisi ............................................................ 28 2.5. Proses Produksi.............................................................. 29 2.5.1. Pelaksanaan Produksi ...................................... 33 2.5.2. Infotaiment......................................................... 37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 39 3.1. Tipe/Sifat penelitian ..................................................... 39 3.2. Metode Penelitian ....................................................... 39 v
3.3. Teknik Pengumpulan Data ......................................... 40 3.3.1. Data Primer ........................................................ 40 3.3.2. Data Sekunder................................................... 41 3.4. Nara Sumber atau Key Informan .............................. 41 3.5. Definisi Konsep.............................................................. 43 3.6. Fokus Penelitian ............................................................ 43 3.7. Teknik Analisa Data ..................................................... 45 3.8. Teknik Keabsahan data .............................................. 45 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 47 4.1. Gambaran Umum Perusahaan................................. 47 4.1.1. Visi Misi PT Bintang Mas MediaUtama............ 48 4.1.2. Organisasi Perusahaan PT Bintang Mas MedisUtama....................................................... ..50 4.1.3. Data Perusahaan PT. Bintang Mas MediaUtama ..................................................... 50 4.1.4. Struktur Organisasi Kroscek .............................. 51 4.2. Hasil Penelitian.............................................................. 52 4.2.1. Proses Redaksional............................................ 52 4.2.2. Pra Produksi ........................................................ 53 4.2.3. Produksi............................................................... 56 4.2.4. Pasca Produksi................................................... 60 4.3. Pembahasan ................................................................ 67 4.4. Evalusasi......................................................................... 68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 70 5.1. Kesimpulan.................................................................... 70 5.2. Saran .............................................................................. 71
Daftar Pustaka Lampiran vi
vii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan dan pengetahuan dan lain sebagainya. melalui komunikasi manusia dapat memecahkan dan menyelesaikan masalahnya. dengan berkomunikasi manusia dapat menambah pengetahuan dan wawasannya. Pengertian komunikasi, pada dasarnya mempunyai karakteristik yang sama dengan pengertian ilmu secara umum tentang pengamatan terhadap produksi, proses dan pengaruh dari sistem - sistem tanda dan lambang melalui pengembangan teori-teori yang diuji dan digenerasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi dan pengaruh dari sistem - sistem tanda dan lambang.1 Dalam proses pelaksanaannya, komunikasi menggunakan media sebagai alat penyampai pesan. melalui media maka komunikasi dapat didengar dan dilihat. media mampu menjangkau khalayak yang luas dan berbeda tempat, saluran komunikasi memiliki beragam bentuk antara lain, televisi, radio, majalah, koran, dan tabloid. Salah satu media adalah media elektronik, yaitu media yang dalam pemanfaatanya menggunakan teknologi tinggi dan memiliki akses cepat bagi masyarakat untuk dapat dengan mudah memperoleh informasi. saat ini media elektronik yang sedang berkembang pesat adalah televisi.
1
Nurudin. Komunikasi Massa. Cespur. Malang. 2003. Hal 11
1
2 Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio visual merupakan medium paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Hal ini disebabkan oleh satelit dan pesatnya jaringan televisi yang menjangkau masyarakat hingga wilayah terpencil. kultur yang dibawah televisi dengan sendirinya mulai bertumbuh di masyarakat. apalagi sebetulnya yang esensial dari kultur ini pada hakikatnya sudah dikenal sejak lama, sebelum kebudayaan televisi berupa penggunaan bahasa verbal dan visual, sekaligus dalam rangka menyampaikan sesuatu seperti, pesan informasi, dan hiburan. Televisi merupakan produk kebudayaan lisan ke dua merupakan perpanjangan dari mata dan telingan manusia. Perpanjangan ini secara psikis melahirkan tuntutan kepada para pecinta program televisi. tuntutan ini bagi para pencipta tayangan televisi merupakan tantangan. tidak cukup tantangan itu dihadapi dengan bekal apa adanya. diperlukan banyak konsep dan gagasan untuk mengembangkan daya kritis televisi menghadapi tantangan itu. Televisi merupakan “ Gajah Raksasa “ yang melahap setiap program untuk dibutuhkan penciptaan banyak program. tentu saja tidak cukup bagi penciptaan program, untuk sekedar mengikuti program- program yang sudah ada. Setelah beberapa kali jenis program itu ditayangkan, mengingat sifat manusia pada kebudayaan dua lisan pasti akan dirasakan membosankan.
2
televisi berbeda dari
media lainnya, tidak seperti film, televisi berlangsung secara terus menerus dan hampir tidak pernah mengeluarkan biaya, tidak seperti radio televisi menayangkan seperti kenyataan, tidak seperti teater atau bioskop, televisi tidak menuntut anda untuk meninggalkan rumah.
2
Ibid dinamika komonikasi hal 32-33
3 Setiap stasiun televisi menyajikan program- program acara, sesuai dengan visi dan misi stasiun televisi tersebut. dan setiap stasiun televisi dapat menayangkan berbagai program hiburan seperti film, music, talk show, dan sebagainya. Agar mencapai hasil maksimal dibutuhkan kerjasama tim dalam mencari, mengolah, menulis dan menyajikan tayangan yang menarik dibutuhkan banyak kreatif dan professional dengan sarana canggih yang harganya relative mahal. Dalam upaya mencapai hasil berdasarkan perencanaan, maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Karena pada dasarnya siaran televisi merupakan hasil kerja kolektif yaitu manusia sebagai pengelola siaran, teknik administrasi harus mampu bekerja sama secara efektif dan efisien, untuk menghasilkan output siaran yang berkualitas dan sesuai dengan norma, etika dan estetika yang berlaku. 3 Dalam dunia penyiaran sumber daya manusia yang terlibat dalam proses produksi sebuah program acara di sebut pelaksana produksi atau broadcaster, sebuah program merupakan hasil kerjasama melibatkan tenaga profesional dibidangnya antara lain, juru kamera ( Cameraman ), penyunting gambar, ( Editor ) , tim kreatif, ahli grafis, staf professional, floor director, program director, pengarah acara, art director, director of photografi, desain grafis, penata rias, peñata cahaya dan peñata suara. yang di maksud dengan pengorganisasian proses produksi di sini adalah pembagian tugas yang jelas dan tertata dengan baik kepada setiap kru yang terlibat dalam proses produksi, dari mulai pimpinan redaksi, hingga sopir dan juru lampu, dari tingkatan paling atas sampai yang paling bawah.
3
Morissan. Jurnalistik Televisi Muktahir. Ramdina Prakarsa. Jakarta. 2004. Hal 2
4 Proses produksi sebuah program televisi dibutuhkan tenaga kreatif dan biasa disebut tim kreatif. serta mengapa proses produksi perlu di teliti karena pada dasarnya untuk mendapatkan sebuah proses produksi yang maksimal diperlukan sebuah proses produksi yang harus di teliti secara observasi untuk mendapatkan penayangan hasil produksi yang baik,Tim kreatif memiliki peranan penting dalam menghasilkan output sebuah program. Tim kretif mempunyai job description merencanakan program yang akan diproduksi dan mengawasi proses produksi untuk kesesuaian dengan yang sudah direncanakan.4 Dalam proses produksi program televisi sangat kompleks dan memerlukan banyak perencanaan dan persiapan sehingga mendapatkan hasil yang baik. Konsep dan gagasan sangat penting dalam sebuah program dan bagaimana mengembangkan menjadi sebuah karya yang menarik dan berkualitas. Hal tersebut berkaitan erat dengan tim kreatif yang merupakan otak dari segala ide acara televisi. Banyak sekali orang bermimpi membuat berbagai macam program acara, tetapi kesulitan menuliskanya dalam kertas naskah. Sebuah program televisi merupakan hasil karya tim kreatif yang memiliki kreatifitas sehingga pemirsa dapat menyaksikan program dilayar kaca.5 Maraknya industri televisi di Indonesia, membuat pihak stasiun televisi bersaing dalam menghasilkan program - program yang berkualitas, program tersebut biasanaya berupa drama komedi, kuis, berita hiburan, talk show, olah raga, musik, dan lain-lain. Saat ini banyak muncul televisi - televisi baru yang menjanjikan bentuk program -program serupa, sehingga membuat para pemirsanya menjadi lebih selektif untuk memilih program yang sesuai dengan 4 5
Fred Wibowo. Op. Cit hal 60 Sonny. Tip dan trik menulis skenenario tv.www.tvlab.logspt.com 25-05-07
5 kebutuhanny. hal ini menjadikan stasiun televisi dituntut untuk lebih kreatif dalam menciptakan dan menghasilkan program acara. Sebagai salah satu industri televisi swasta di Indonesia, Trans Tv berusaha menciptakan program yang berkualitas dan menghibur, dengan menciptakan program -program televisi yang beragam untuk semua, mulai dari anak - anak, remaja dan orang dewasa. Melihat program televisi swasta banyak yang menayangkan program infotaiment, peneliti tertarik terhadap program tayangan infotaiment kroscek di Trans Tv yang erat hubungannya dengan dunia selebriti. Program infotaiment ini merupakan tayangan yang digemari masyarakat baik usai remaja, dewasa bahkan sampai Orang tua khususnya kaum hawa karena menyajikan informasi aktual atau rangkuman mengenai seputar kehidupan selebriti yang di kemas dalam bentuk hiburan. Beragamnya Infotaiment, program kroscek mencoba membuat sesuatu yang berbeda terhadap tayangan infotaiment lainnya pada dasarnya pemirsa tidak hanya membutuhkan hiburan, dalam hal ini hanya mendapat sebuah informasi saja, tetapi juga perlu mengetahui informasi secara aktual serta benar adanya sesuai dengan kaidah - kaidah jurnalistik, adapun untuk menambah wawasan pemirsa yang terjadi dari suatu periode waktu tertentu ( kilas balik ) dari peristiwa yang terjadi di dalam dan di luar negri khususnya profil dunia selebriti. Belakangan ini banyak program televisi nasional membahas kuliner, wisata belanja, musik terkini, hal – hal unik seperti hobi, koleksi, hewan dan lain sebagainya. Kroscek berbeda dengan program informasi televisi nasional lainnya, Program ini menyajikan sisi objektifitas dalam melihat sebuah fenomena kehidupan selebriti dalam dan luar negeri serta informasi lifestyle terkini.
6 Program Kroscek yang ditayangkan di Trans Tv mendapat sebuah responsife yang sangat baik dengan dilihat antusias masyarakat terhadap tayangan ini, tayangan ini juga didukung oleh presenter yang tidak kalah menarik, dengan kehadiran presenter muda sebut saja Dea Ananda dan Tony Kurniawan, pasangan selebriti yang cukup professional dalam membawakan penyampaian pesan terhadap pemirsa adapun untuk menunjukan eksitensi saatnya yang muda berbicara. Frame ini yang membuat tayangan infotaiment kroscek mendapat nilai lebih dikalangan pemirsa. dan serta kualitas tayangan infotaiment sebenarnya bergantung pada kemampuan sang editor karena itulah kroscek selalu menunjukan kemampuannya feeling dan sense of art dalam
memotong dam menyatukan
gambar - gambar ( cut to cut ) menjadi rangkaian gambar yang menarik dan elegan untuk dilihat.6 Infotaiment Kroscek bersifat natural televisi, karena kemasannya yang bersifat ringan sehingga mudah diterima. Peneliti tertarik membahas tayangan Infotaiment Krocsek di Trans Tv Periode Februari 2008 karena rubrik- rubrik yang disajikan lebih bervariasi mulai berita yang aktual, Presenter yang membawakan acara, hingga angle pengambilan gambar. beragamnya rubrik yang ada, membuat perencanaan dalam pra produksi harus matang sehingga menghasilkan tayangan infotaiment Krocsek menarik dan berkualitas. 7 Dalam produksi program tayangan infotaiment Krocsek berkoordinasi dengan tim produksi sangat penting untuk mencapai hasil yang diharapkan mulai dari produser sampai editor, agar rubrik - rublik dalam segmen sesuai dengan perencanaan dan materi yang disiapkan. sehingga tidak terjadi kesalahan dalam proses produksi sampai pasca produksi. 6 7
Wawancara dengan Bonito Produser Pelaksana tanggal 1 Juni 2008 pukul 14.00 Dokumen /Deskop/ “Kroscek”
7 Adapun alasan peneliti memilih tayangan infotainment kroscek, karena kroscek sangat berbeda dengan program infotainment – infotainment lainnya di televisi, kroscek menghadirkan rublikasi setiap harinya yang ditayangkan pada pukul 15.30 mulai hari senin hingga minggu serta mempunyai kredibilitas professional dan tidak melanggar kode etik jurnalistik sesuai dengan mottonya “ Bukan Sembarang Infotaiment “ kroscek sebuah infotainment yang hadir sebagai pelopor tayangan stripping di stasiun televisi, stripping adalah tayangan yang di tayangkan setiap harinya. Melalui Pendeskripsian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti secara deskriptif mengenai Proses Produksi Tayangan Infotaiment Kroscek Di Trans Tv ( periode Februari 2008 ).
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses produksi tayangan infotaiment Kroscek di Trans Tv ( periode Februari 2008 ).
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses produksi tayangan infotaiment Kroscek di Trans Tv ( periode Februari 2008 ). 1.4 Signifikasi / Kegunaan Penelitian 1.4.1 Akademis Untuk memberikan sumbangan pemikiran pada bidang kajian ilmu broadcast dalam memahami dan mempelajari proses produksi tayangan infotaiment dalam membuat program acara televisi.
8 1.4.2 Praktis Agar menjadi bahan yang bermanfaat bagi para mahasiswa dalam mengkaji Proses produksi tayangan infotaiment, secara praktis penelitian juga menjadi media untuk mempelajari bagaimana membuat produksi secara kreatif sehingga menghasilkan sebuah karya yang beraneka ragam.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Massa Dewasa ini, komunikasi massa lebih banyak melibatkan orang untuk waktu yang lebih banyak, meskipun intensitasnya lebih rendah. Karena komunikasi tidak dapat melepaskan diri dari kehidupan masyarakat secara keseluruhan, maka komunikasi
sangat
dipengaruhi
oleh
kebudayaan
dan
peristiwa
sejarah.
Mempengaruhi komunikasi massa secara menyeluruh bisa juga disebut dengan mempelajari masyarakat secara keseluruhan.7 Konsep komunikasi massa itu sendiri pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut di cari, digunakan dan dikonsumsi oleh audien. 8 Menurut, Joseph A Devinto komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar - pemancar dengan audio atau visual, komunikasi massa akan lebih mudah dan logis bila didefinisikan menurut bentuknya. Komunikasi massa juga dapat didefinisikan dengan memusatkan perhatian pada lima variable yaitu sumber, pesan, proses, dan konteks yang terkandung dalam setiap tindak komunikasi dan memperhatikan bagaimana variable - variable ini bekerja pada media massa.9
7
Denis Me Quil. Teori Komunikasi Massa. Jakarta. Hal . 7 S. Djuarsa Sendjaja. Teori Komunikasi. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta. 2002 Hal 53 9 Joseph A. Devinto. Komunikasi Antar Manusia. Profesional book. 1997. Hal. 505 8
9
10 Data yang didapat dari berbagai pustaka atau pendapat para ahli yang dapat dijadikan sebagai penunjang. Walaupun dikatakan bahwa sumber diluar kata dan tindakan merupakan sumber kedua, jelas hal itu tidak bisa diabaikan.dilihat dari sumber data, bahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah. Media Massa diklasifikasikan dalam media cetak dan elektronik, sebagai berikut : 10 1.
Surat Kabar Surat kabar merupakan media massa yanmg paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Dalam menyampaikan informasi surat kabar memuat hal - hal yang actual dan terdiri dari berbagai jenis berita.
2. Majalah Dalam penyajian informasi atau berita majalah membahasnya lebih mendalam dan memiliki nilai aktualitas lebih lama, visual dalam majalah lebih menarik. 3. Radio Radio merupakan media audio atau suara, pesan yang disampaikan selintas, maka radio siaran dapat mengajak komunikannya bersifat imajinatif. Selain informasi radio juga menyajikan lagu - lagu terbaru dan terdahulu.
10
Elvinaro Ardianto. Komunikasi Massa. Simbiosa Rekatama Media. Bandung. 2004 hal 97-147
11 4. Televisi Televisi merupakan media audio visual yang mempunyai dampak yang sangat kuat bagi pemirsa. merupakan media informasi yang lengkap bagi pemirsa. 5. Film Film adalah media yang dinamis dan karya seni yang diproduksi secara kreatif dan untuk memenuhi imajinasi orang – orang yang bertujuan memperoleh estetika yang sempurna. 6. Komputer dan internet Komputer merupakan perangkat atau alat yang dapat memudahkan pekerjaan individu, computer dapat disambungkan dengan kabel telepon sehingga dapat mengakses internet, internet adalah perkakas sempurna untuk menyiagakan dan mengumpulkan sejumlah orang secara elektronik dan merupakan sarana untuk mendapat informasi dari berbagai sumber didunia.
2.1.1
Ciri - Ciri Kominikasi Massa Komunikasi massa mempunyai cirri - ciri khusus yang disebabkan oleh sifat
komponennya adalah sebagai berikut : 11 1. Komunikasi berlangsung satu arah Ini berarti tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator. Dengan kata lain wartawan sebagai komunikator tidak mengetahui tanggapan para pembacanya. 11
Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Remaja Rosda Karya. Jakarta. 1990. Hal 22-26
12
2. Komunikasi melembaga Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni suatu instansi atau organisasi. oleh karena itu komunikatornya melembaga. Komunikator pada komunikasi massa, misalnya wartawan surat kabar atau penyiar televisi - televisi media yang dipergunakan adalah bertindak suatu lembaga yang dipergunakan adalah bertindak atas nama lembaga, sejalan dengan kebijaksanaan surat kabar dan stasiun televisi yang diwakilinya. 3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum karena ditunjukan kepada umum dan mengenai kepentingan. Jadi tidak ditunjukan kepada perorangan atau kepada sekelompok orang tertentu. Media massa tidak akan menyiarkan suatu pesan yang tidak menyangkut kepentingan umum. Media massa memberitakan juga perihal presiden ketika merayakan ulang tahun. Pemberitaan seperti ini dalam jurnalistik termasuk berita human interest yang oleh media massa dianggap menarik diketahui rakyat mengenai kehidupan orang berkedudukan paling tinggi itu. 4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan Karakteristik lain dari massa adalah kemampuannya untuk menimbulkan keserempakan pada pihak khalayak dalam menerima pesanpesan yang disebarluaskan. Radio dan televisi adalah media massa yang memiliki karakteristik keserempakan karena merupakan media elektronik.
13 Tidak hanya televisi dan radio, media cetak misalnya majalah di negaranegara
maju
dianggap
media
massa
karena
karakteristik
keserempakannya tersebut, karena sekali terbit berjumlah 20.000 sampai 30.000 buah. Media massa lainya yang tampak jelas keserempakannya adalah film, dibuat dalam ratusan kopi diputar di gedung-gedung bioskop dimana secara serempak ditonton oleh ribuan orang. 5. Komunikasi massa bersifat heterogen Komunikan atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat heterogen.
2.1.2
Fungsi komunikasi massa Fungsi komunikasi massa merupakan salah satu bentuk spesialisasi dari
komunikasi. Kalau pun ada yang membedakan hal tersebut disebabkan karena adanya unsur media massa dalam bentuk komunikasi massa secara umum dalam hal ini bias disama artikan dengan fungsi media mass, antara lain : 12 1. Memberikan Informasi Khalayak menerima informasi mengenai berbagai hal yang terjadi, gagasan atau pikiran orang lain dan apa yang dilakukan oran lain dan lain sebagainya. Salah satu cara dengan khalayak berlangganan atau membeli surat kabar karena memerlukan informasi mengenai berbagai peristiwa atau hal yang terjadi. Jadi, media massa berfungsi sebagai penyiarkan informasi untuk khalayak.
12
Jalaludin Rahmat Girasindo. Remadja Karya. Bandung 2000. hal 56
14 2. Memberikan Pendidikan dan membimbing Fungsi ini sebagai sarana pendidikan massa sehingga khalayak bertambah pengetahuannya. Informasi – informasi yang mengandung unsur- unsur pengetahuan berguna untuk mendidik khalayak. Misalnya, Informasi kesehatan, pendidikan, dll. 3. Memberikan hiburan Hal-hal yang bersifat hiburan untuk mengimbangi berita hard news yang tujuannya untuk melemaskan ketegangan pikiran setelah dihalangi berita berat. 4. Fungsi mempengaruhi Fungsi ini menyebabkan media memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat dalam mempengaruhi khalayak.
Dalam kaitannya dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah bahwa segala informasi berupa pesan yang didapat dan kemudian diproduksi Trans Tv akan disampaikan kembali kepada masyarakat, yang mana pesan-pesan tersebut akan berfungsi dan berdampak pada pemirsa baik secara educatif, informatif dan hiburan.
2.2 Televisi sebagai Media Massa Media menunjukan bukan hanya apa yang dapat dan harus dipikirkan tetapi juga
bagaimana
masyarakat
harus
berpikir
mengenai
realitas.
Tidaklah
mengherankan jika media lalu menjadi ajang pertarungan berbagai kepentingan, dan media juga merupakan pesan
yng didalamnya mengandung daya untuk
15 mempengaruhi dan mendesak pendapat sehingga terjadi perubahan didalam masyarakat. Media merupakan alat atau sarana yang tercipta untuk meneruskan pesan komunikasi dengan bahasa ( surat, telepon, radio dan televisi adalah media untuk menyambung atau menyebarluaskan pesan dengan menggunakan bahasa ), media masssa terbagi 2, yaitu cetak dan elektronik, namun yang memiliki peranan yang paling besar, penting dan mengalami perkembangan pesat adalah televisi. 13 Televisi merupakan paduan audio dari segi penyiaran ( broadcast ) dan video dari segi gambar bergeraknya ( moving image ). Para pemirsa tidak akan mungkin menangkap siaran televisi, kalau tidak ada perinsip - prinsip radio yang mentraminsikannya dan tidak mungkin melihat gambar - gambar yang bergerak, jika tidak ada unsur film yang menvisualisasikannya. Televisi mengalami perkembangan secara dramatis, terutama melalui pertumbuhan televisi kabel. Transmisi program televisi kabel menjangkau seluruh pelosok negeri dengan bantuan satellite dan diterima langsung pada layar televisi dirumah dengan menggunakan wire atau microwave ( wireless cable ) yang membuka tambahan saluran televisi bagi pemirsa. Perkembangan yang pesat dalam sistem penyiaran program. Secara umum, dikenal tiga tipe siaran televisi yang dipilah berdasarkan karakteristinya yaitu televisi publik, televisi komersial dan televisi pendidikan. Masing- masing memberikan peranan spesifikasi atau fungsi tertentu, setiap media audio visual
13
Onong Uchajana Efendy.Dinamika Komunikasi. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2002. Hal 56
16 dituntut untuik mampu memberikan hiburan, tetapi televisi publik memberikan penekanan ide-ide dan realitas sosial, televisi komersial pada fungsi hiburan dan televisi pendidikan pada materi pendidikan dan pengajaran. Televisi lahir di Indonesia tahun 1962, saat Indonesia tepilih menjadi tuan rumah Asian Games Ke IV. Untuk itulah pemerintah perlu mendirikan sebuah stasiun televisi yang tujuannya, agar dapat meliput berita-berita atau peristiwa dalam Asia Games tersebut. Maka bulan Agustus 1962, Presiden Soekarno meresmikan Televisi Republik Indonesia ( TVRI ). Dan menjadikan TVRI sebagai pionir dalam pertelevisian indonesia, Setelah lahirnya TVRI, muncullah televisi swasta yang tidak kalah menyajikan program – program acara yang menghibur. Televisi memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 14 1. Informasi yang disampaikan kepada komunikan melalui proses pemancar atau transmisi 2. Isi pesan audio visual, artinya dapat didengar dan dilihat pada waktu bersamaan. 3. Sifatnya periodik atau tidak dapat diulang 4. Sifatnya transitory ( hanya meneruskan ). Pesan – pesan yang diterima hanya bisa dilihat dan didengar secara sekilas 5. Serentak dan Global 6. Meniadakan jarak dan waktu 7. Dapat menyajikan peristiwa atau pendapat yang sedang terjadi, secara langsung atau orisinil dan tunda ( perekam ) 8. Bahasa yang digunakan format dan non formal ( bahasa tutur )
14
Wawan Kusnadi. Dasar-dasar penyiaran PT. Rieke Cipta. Jakarta 1996 hal 8-9
17 9. Kalimat singkat, padat, jelas, dan sederhana. Sama halnya dengan media lainya, televisi juga memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Keunggulan televisi bisa dilihat dari sisi pragmatis dan teknologis. 15 Keunggulan televisi dari sisi pragmatis yaitu : 1. Menyangkut isi bentuk, media televisi meskipun di rekayasa mampu membedakan fakta dan fiksi, realitas dan tidak terbatas. 2. Memiliki khalayak yang tetap, memerlukan keterlibatan tanpa perhatian sepenuhnya. 3. Memiliki tokoh berwatak ( rill maupun rekayasa ), sementara media lainya
(
film ) hanya memiliki bintang yang direkayasa. Keunggulan televisi dari teknologis adalah kemampuan televisi dalam menjangkau wilayah yang sangat laus dalam waktu bersamaan, sehingga televisi dapat menghantarkan secara langsung suatu peristiwa disuatu tempat yang lain. Televisi juga mampu menciptakan suasana yang bersamaaan diberbagai wilayah jangkauannya, mendorong pemirsa untuk mendapatkan informasi dan berinteraksi secara langsung. Di balik kelebihan, televisi juga memiliki kelemahan, kelemahan ini berkaitan dlangsung dengan kelebihannya, berikut kelemahan televisi.: 16 1. Kecenderungan televisi untuk menempatkan khalayak sebagai objek yang pasif, sebagai penerima pesan.Mendorong proses alih nilai dan pengetahuan yang cepat. Hal ini terjadi tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat perkembangan budaya dan peradaban yang ada diwilayah jangkauannya. 15 16
A.Alatas Fahmi. Bersama Mereda Wajah Bangsa. Jakarta. YPKMD. 1997. Hal 30-32 Ibid hal 33
18 2. sifatnya sangat terbuka dan menjadikan sulit untuk dikontrol dampak negatifnya. 3.
Pergerakan teknologi penyiaran televisi yang begitu cepat mendahului perkembangan masyarakat dan budaya khalayak pemirsanya. Hal ini pada giliranya melahirkan pro kontra tentang implikasi dari televisi.
4. Kecenderungan para pengelolah televisi
yang memanfatkan kelebihan-
kelebihan televisi dan lebih berorientasi pada pertimbangan komersial atau bisnis, sehingga menyampaikan factor pendidikan. 2.3 Program Televisi Beragamnya tayangan televisi, tetapi banyak program televisi yang sungguh bernilai, sebab memproduksi program sungguh baik dalam arti menarik, menghibur, tapi juga bermanfaat bagi kehidupan masyarakat, tidaklah mudah. Dibutuhkan kerja dan pengalaman untuk menciptakan program yang baik, Untuk menciptakan sebuah progaram televisi perlu di ketahui genre program yang ingin diproduksi.
Format Program Televisi
News
Non Fiksi
Berita Sport
Musik
Features
Kuis
Megazine
Realiti show
Dokumenter
Talk show Dokumenter
Fiksi
Drama / Film
19 Berbagai jenis program acara televisi dikelompokan sebagai berikut: 17 1. Program informasi / Berita Program informasi adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk memberikan informasi lebih pengetahuan atau informasi kepada khalayak. Program informasi tidak hanya program berita tetapi segala bentuk penyajian informasi termasuk talk show. 2. Talk show Talk show adalah program acara televisi mengenai perbincangan, percakapan orang perorang atau beberapa orang tentang suatu masalah yang hangat dan menarik perhatian khalayak. Contoh : Kupas tuntas mengenai pemilihan calon presiden yang menghadirkan nara sumber calon presiden dengan di pandu presenter dan disaksikan audience. 3. Variety musik Vaeiety musik berisi berbagai jenis lagu dan dipandu oleh satu atau dua
orang presenter. dalam program ini disisipi lelucon, sulap atau
cara lain non musik, agar tidak membosankan dan acara tersebut berlangsung dipanggung ( stage ) atau studio Contoh : By Reguest SCTV , acara ini menyajikan petunjuk musik dipandu presenter, diiringi penari dan menghadirkan Quis bagi pemirsa, saat menyayikan lagu, berlangsung pula peragaan busana. acara ini berada di panggung atau studio televisi.
17
Morissan.Ramdina Prakasa. Jakarta 2005 Hal 101-108
20 4. Reportase Reportase adalah
suatu program acara televisi yang menyajikan
berita – berita actual. Contoh : Seputar Indonesia, RCTI yang menyajikan berita – berita teraktual atau peristiwa yang terjadi pada saat itu dan disiarkan melalui televisi dengan didukung suara serta gambar yang singkron. 5. Feature Feature adalah program acara televisi yang khas dalam penyajian baik dari segi narasi, suara, latar maupun pengambilan sudut gambar. Contoh : Jelajah Trans Tv yang merupakan sajian khas, dimana narasinya mempergunakan gaya bahasa tanpa mengurangi fakta yang ada serta didukung dengan pengambilan gambar berbeda dan diiringi musik, sehingga singkron dalam menyajikan. 6. Sinetron Drama Sinetron Drama berisikan cerita fiksi atau non fiksi ( true story ). menurut istilah Festival Film Indonesia jenis sinetron terbagi : A. Sinetron seri Sinetron drama seri adalah yang terdiri dari beberapa episode, episode satu dan lainnya berdiri sendiri, tetapi memunculkan pemain – pemain tetap. Contoh : Para pencari tuhan merupakan sinetron yang ditayangkan setiap hari di SCTV dengan cerita yang berbeda setiap tayang.
21 B. Drama lepas Drama lepas adalah serial drama yang terdiri dari satu episode dan panjang durasi 90 menit. Contoh : sinema ANTV yang menayangkan hanya satu episode sekali tayang atau habis. C. Drama serial Drama serial adalah drama yang terdiri atas beberapa episode, dimana satu episode dengan episode lainnya berhubungan atau bersambung. dalam drama ini penonton diajak untuk menyaksikan secara perlahan sampai selesai agar penonton mengetahui jalan cerita. Contoh : Juliet merupakan sinetron bersambung yang ditayangkan RCTI setiap hari. D. Sinetron Komedi Sinetron komedi adalah program televisi mengenai cerita dramatik berkarakter dan berisi humor. adegan – adegannya menyenangkan dan happy ending. 7. Video Klip Video Klip adalah format acara mengenai lagu – lagu yang diperdengarkan kepada audience dan tujuannya untuk mempromosikan lagu tersebut.
22 8. Stage play Stage play adalah program televisi yang aktivitasnya berlangsung di panggung dan para pemain hanya berada disekitar panggung, tetapi dekorasi bias berganti – ganti sesuai situasi. 9. Dokudrama Doku drama adalah program dokumenter yang didramatisir, diberi peran ada dialog, dibuat set dan sesuai dengan adegan tertentu. 10. Olah Raga Program ini berisikan pertandingan olah raga baik secara langsung maupun tunda dan selain itu dapat juga disajikan seperti berita.
Program informasi dapat dibagi menjadi 2 yaitu: 18 A. Hard news / Berita keras Hard News yaitu segala informasi penting dan menarik yang harus disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera diketahui oleh khalayak, hard news biasa di sebut straight news Contohnya : Seputar Indonesia, RCTI yang menyajikan beritaberita atau peristiwa teraktual. B. Soft news / berita lunak Soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam, namun tak bersifat harus segera ditayangkan. intuk stasiun televisi menggunakan berbagai
18
Ibid
23 istilah untuk soft news, misalnya current affair, new megazine, soft news dapat berbentuk perbincangan atau talt show, laporan khusus seperti perkembangan trend atau gaya hidup. 11. Program hiburan Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, ceria dan permainan. Program yang termasuk dalam program hiburan sebagai berikut : A. Drama Program drama merupakan pertunjukan yang menyajikan cerita mengenai kehidupannya, karakter yang diperankan oleh pemain atau artis yang melibatkan konflik dan emosi. Program televisi yang termasuk program drama adalah : 1) Sinetron Program sinetron di negara lain disebut dengan opera sabun atau
soup opera. Sinetron merupakan drama yang menyajikan
cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan, masing-masing tokoh memiliki alur cerita mereka sendiri-sendiri tanpa harus dirangkum menjadi kesimpulan. 2. Film Film dalam program adalah film layar lebar yang dibuat perusahaan- perusahaan, karena tujuan pembuatannya untuk layar lebar atau teater maka biasanya film baru bisa ditayangkan di televisi setelah film tersebut didistribusikan dalam bentuk VCD atau
24 DVD, dengan demikian televisi menayangkan flm menjadi salah satu programnya. 12. Game Show / Permainan Permainan atau game show merupakan suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik individu atau kelompok yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu, menjawab pertanyaan atau memenangkan suatu permainan. Program permainan terdiri dari : A. Quis show Quis show merupakan program permainan yang paling sederhana dalam sejumlah peserta saling bersaing untuk menjawab sejumlah pertanyaan. Permainan ini biasa melibatkan peserta dari kalangan orang biasa namun terkadang melibatkan orang terkenal atau selebritis. B. Ketangkasan Peserta dalam permainan ini harus menunjukan keamampuan fisik / ketangkasannya untuk melewati suatu halangan, rintangan, atau melakukan permainan yang membutuhkan strategi. C. Reality show Program ini mencoba merealisasikan suatu keadaan yang nyata dengan cara sealamiah mungkin tanpa rekayasa, namun pada dasarnya reality show merupakan permainan.
25 Terdapat beberapa bentuk Reality show diantaranya : 1) Hidden camera / kamera tersembunyi Hidden camera merupakan program yang paling realistis yang menunjukan situasi yang dihadapi seseorang secara apa adanya, kamera ditempatkan pada tempat tersembunyi yang diamati gerak-gerik atau perilaku subyek yang berada ditengah situasi yang sudah disiapkan sebelumnya. Contoh : Harap-harap cemas yang ditayangkan SCTV 2) Competition show Program ini melibatkan beberapa orang yang saling bersaing dalam kompetisi yang langsung selama beberapa hari, minggu untuk memenangkan perlombaan, permainan atau pertanyaan. Setiap peserta akan tersingkir satu persatu melalui voting atau pemungutan suara baik dengan peserta sendiri atau audien. pemenangnya adalah peserta yang paling akhir bertahan. Contoh : Indonesia Idol 3) Relationship show Program ini memperlihatkan seseorang harus memilih satu orang pasangan dari sejumlah orang yang berminat untuk dijadikan pasangannya. Para peminat harus bersaing untuk merebut perhatian konsestan agar tidak tersingkir dari permainan.
26 4) Fly the wall Program yang memperlihatkan kegiatan sehari-hari pribadi hingga aktifitas professionalnya, dalam hal in kamera mengikuti kemana saja orang yang bersangkutan pergi. Contoh : MTV Nongkrong Bareng 5) Program Mistik Program ini berkaitan dengan supranatural, menyajikan tayangan yang terkait dunia gaib, paranormal dan lain sebagainya. Program mistik merupakan program yang paling diragukan realitasnya, apakah betul - betul melihat mahluk – mahluk halus atau tidak dan apakah penampakan itu ada atau tidak. 13. Musik Program musik dalam dua format yaitu video klip atau konser program musik televisi saat ini sangat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audien, tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana penampilannya agar menjadi lebih baik. 14. Petunjuk Pertunjukan adalah siaran yang menampilkan satu banyak pemain yang berada diatas panggung yang berada diatas panggung yang menunjukan kemampuannya kepada sejumlah orang atau hanya kepada audien televisi dapat berupa pertunjukan awal, sulap dan juga pertunjukan seperti srimulat, ketoprak, wayang golek, wayang orang dan lain sebagainya. selain itu televisi memiliki program acara siaran rohani atau kegamaan. Infotaiment dan iklan. Acara keagamaan dapat dilihat pada manajemen Qalbu yang merupakan
27 program acara yang berisikan materi-materi ringan mengenai orang - orang atau terkena acara tersebut membahas keseharian atau kehidupan pribadi mereka. Semakin berkembangnya pertelevisian Indonesia, genre tayangan pun bertambah diantaranya : 19 1. Variety musik Variety musik berisi berbagai ragam jenis lagu dan dipandu oleh satu atau dua orang presenter. dalam program ini disisipkan lelucon, sulapatau cara lain non musik, agar tidak membosankan dan acara tersebut berlangsung di panggung ( stage ) atau studio. Contoh : By Request SCTV, acara ini menyajikan pertunjukan musik dipandu presenter, diiringi penari dan menghadirkan Quis bagi pemirsa, saat menyayikan lagu, berlangsung pula peragaan busana, acara ini berada dipanggung atau studio televisi. 2. Quiz dan Game Show Game show melibatkan peserta masyarakat dan selebritis, kadang dilakukan keluarga untuk bermain dan ada unsure menjawab pertanyaan untuk mendapatkan hadiah. Sedangkan Quiz show merupakan bentuk paling sederhana dimana orang – orang berkompetisi melawan satu sama lain dengan menjawab pertanyaan atau menyeleksi persoalan atau gambar.
19
Naratama. Menjadi Sutradara Televisi. PT Grasindo. Jakarta. 2004 hal 108
28 3. Reality Show Reality Show adalah salah satu jenis dari program Tv yang menampilkan
situasi dramatis, humoris, dokumentasi kejadian yang
aktual dan juga feature tentang orang – orang biasa ( ordinary people ) yang dipresentasikan atau dipandu oleh aktris professional. Format acara siaran televisi dapat dipandang sebagai suatu metode penyampaian pesan yang diproduksi menurut formatnya, karena dapat dipandang sebagai suatu metode, tidak semua genre program cocok atau diterima masyarakat.
2.4 Megazine Televisi Program megazine televisi dikenal di Indonesia sebagai majalah udara, sebagaimana media cetak program megazine memiliki jangka waktu terbit, mingguan, bulanan tergantung dari kemauan produser. dalam program magazine terdapat rublik – rublik tetap yang berisikan pembahasan. Dalam program magazine televisi, biasanya berdurasi 30 – 60 menit,setiap rubrik disajikan dengan format berbeda, sajian program magazine diantarkan oleh satu atau dua orang presenter yang sekaligus link ( penghubung ) antara rubrik satu dengan yang lain. program magazine bukan program hard news. oleh karena itu , gaya sajian penampilan dan kostum presenter juga perlu menyesuaikan dengan spesifikasi program tersebut. 20 Dalam program magazine terdapat tahapan produksi sebagai berikut : 1. Perencanaan
20
Frend Wibowo. Op hal 196-202
29 Pada tahapan ini produser program magazine tentu memiliki produksi mereka bertugas mencari, mengumpulkan dan menyeleksi materi produksi. Produser menyusun rublik dan materi produksi terseleksi sedemikian rupa sehingga antara format yang satu dengan yang lain cukup bervariasi dan semakin meningkat daya tarik, karena durasi yang panjang apabila sebuah program kurang bervariasi dan menarik pasti ditinggalkan penontonnya. Program magazine tetap menuntut aktualisasi, meskipun begitu jangka waktu aktualitas tidak secepat sraight news yang setiap waktu perlu terus dipantau. Materi produksi berjangka waktu tetap, aktual sepanjang satu terbitan berikutnya. oleh karena itu, informasi - informasi menarik sepanjang minggu dalam jangka satu edisi dapat menjadi materi produksi yang aktual. agar program magazine tidak terasa berat, program musik perlu dipilih untuk selingan yang menyegarkan.
2. Tahapan Pelaksanaan Produksi Dalam pertemuan perencanaan, produser menentukan terlebih dahulu sajian utama
dari
program
yang
diproduksi,
kemudian
tim
produksi
mencari,
mengumpulkan materi produksi dan naskah untuk presenter dilakukan paling akhir setelah penyusunan materi produksi selesai naskah sajian disusun umtuk mempersatukan dan menghidupkan serta memberi makna pada program tersebut.
2.5 Proses Produksi Produksi program televisi adalah proses merencanakan program televisi yang memerlukan pemikiran mendalam yaitu materi produksi, sarana produksi (equipment
30 ), biaya produksi dan organisasi pelaksanaan produksi, dan tahapan pelaksanaan produksi. Bertolak dari dorongan kretifitas, akan lahir ide atau gagasan yang akan diubah menjadi konsep program dilengkapi dengan materi atau bahan lain yang menunjang ide ini, akan terciptanya konsep berupa naskah untuk produksi. Suatu produksi televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang dan dengan sendirinya biaya yang besar, selain itu memerlukan organisasi yang rapi juga perlu suatu tahapan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahapan harus jelas kemajuannya dibanding dengan tahapan sebelumnya, tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut Standart Operasional Prosedur ( SOP ), sebagai berikut : 21 1.
Tahapan pra produksi Pada tahapan ini sangat penting sebab, jika tahap ini dilakukan rinci dan baik,
sebagai pekerjaan produksi yang direncanakan sudah beres.Tahapan pra produksi meliputi : A. Penemuan ide (diri sendiri, lingkungan, koran,majalah,cerita lain) Tahapan ini dimulai ketika produser menemukan ide atau gagasan, kemudian membuat riset dan menulis, mengembangkan gagasan menjadi naskah. Ide program infotainment di dapat dari berbagai fenomena penting, unik bahkan menarik yang berkenaan dengan pola kehidupan sehari – hari.
21
Ibid
31 B. Perencanaan Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu, penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi dan crew, selain etimasi biaya, persedian biaya dan alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang dibuat secara hati – hati dan teliti. C. Persiapan Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan, dan surat menyurat, latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. 2. Tahapan Produksi Sesudah perencanaan dan persiapan selesai pelaksanaan produksi dimulai. tim produksi mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam tulisan ( shotting script ) menjadi susunan gambar yang dapat bercerita. dalam pelaksanaan di lapangan masing - masing crew bekerja sesuai dengan job description mereka, dan membuat program sesuai dengan yang sudah direncanakan. Pada proses produksi program infotainment kroscek, shooting dilakukan distudio. di kroscek sendiri mempunyai 4 studio dalam penayangannya di lakukan secara recording . Produser bekerja sama dengan Program Director ( Pengarah Acara ) dan kru di studio yang terdiri dari juru kamera, penata cahaya, penata suara, dan lain-lain. Tahapan produksi dalam program infotainment kroscek juga mencakup kegiatan reporter dan juru kamera. materi yang didapat oleh tim liputan ini akan disiarkan sebagai materi pendukung program untuk menjelaskan program Feature.
32
3. Tahapan Pasca Produksi Tahapan ini adalah proses editing atau proses penyuntingan gambar dan merupakan tahapan sebelum penayangan yang menggunakan komputer dengan peralatan khusus untuk editing, proses editing merupakan penyusunan gambar sesuai dengan naskah dan memasukan narasi atau musik. pasca produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing off line, editing on line, dan mixing. Editting off line Setelah shooting selesai juru kamera membuat logging, yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan catatan shooting dan gambar. di dalam logging time code ( nomor kode dibuat dan muncul dalam gambar hasil pengambilan setiap shot dicatat. kemudian berdasarkan catatan itu juru kamera akan membuat editing kasar yang di sebut editing off line. sesudah editing kasar ini jadi reporter membuat naskah yang dilengkapi dengan uraian narasi, time code dan bagian-bagian yan perlu diisi dengan ilustrasi musik. kemudian petugas pengisi suara merekam suaranya voice over kedalam kaset sesuai uraian narasi. selanjutnya naskah, kaset hasil shooting asli dan kaset narasi diserahkan kepada editor untuk di buat editing on line. Editing on line Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli, sambungan
- sambungan setiap shot adegan di buat tepat berdasarkan
catatan kode waktu dalam naskah editing. Demikian pula suara asli di
33 masukan dengan level sempurna. setelah ediing on line ini siap, proses berlanjut denga mixing. Dubbing Suara narasi dan ilistrasi musik yang sudah di rekam digabungkan kedalam pita hasil editing in line sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan sound effeck, suara asli, suara narasi, dan musik harus di buat sedemikian rupa sehingga tidak saling mengganggu dan terdengar jelas sesudah proses mixing ini boleh dikatakan bagian terpenting dalam post production sudah selesai. Secara menyeluruh produksi juga sudah selesai. setelah itu diadakan preview sebelum program tersebut ditayangkan. bila tak ada lagi yang arus di perbaiki, maka program tersebut siap tayang. 22
2.5.1 Pelaksanaan Produksi Bekerja di dunia penyiaran pada decade terakhir ini, yakni sejak munculnya televisi swasta menjadi impian masyarakat, yang berminat dalam dunia broadcasting dan ketika dibukanya kesempatan masyarakat mendirikan televisi swasta berdasrkan SK Menpen No. 111/ Kep/ Menpen/1990 ( yang merupakan pembaharuan dari SK Menpen RI No. 190A/ Menpen/1987 ), sudah barang tentu membutuhkan tenaga – tenaga ahli dibidang komunikasi dan penyiaran yang handal dan professional.23 Untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan produksi program televisi secara lebih rinci sebagai berikut: 24Executive Produser
22
Ibid, 20-24 Tommy Suprapto. Berkarier dibidang broadcasting. Media Presindo. Yogyakarta, 2006 hal 56 24 Ibid hal 60-82 23
34 Executive Produser adalah seorang yang mempunyai wawasan dan mengerti tentang program televisi secara keseluruhan dan memiliki kemampuan menuangkan ide atau pemikirannya dalam pembuatan program televisi, selain itu mampu mengolah dan melakukan koordinasi, kontribusi dan distribusi produksi secara keseluruhan secara sistematis dan efisien. Excetutive
produser
bertanggung
jawab
terhadap
penyusunan
dan
pengembangan ide untuk program siaran. 2) Produser Produser adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap perencanaan suatu program siaran dan harus mempunyai kemampuan berfikir dan menuangkan ide dalam suatu tulisan atau proposal untuk suatu program acara secara baik dan sistematis, serta mempunyai kemampuan untuk memimpin dan bekerja sama dengan seluruh kerabat kerja dan unsur – unsur produksi terkait. 3) Pengarah acara Pengarah acara adalah seseorang yang bertanggung jawab secara teknis pelaksanaan produksi program siaran, pengarah acara bertugas di lapangan untuk mengendalikan produksi yang ditanganinya, oleh karena itu pengarah acara memilki peranan yang sangat strategis dalam sebuah produksi acara televisi. Menurut Maxine & Reed ( 1982 ) pengarah acara dalam proses produksi mempunyai kewajiban mengubah konsep atau ide dalam naskah menjadi program yang terpadu, menarik, kreatif, dan efektif. 4) Script writer / penulis naskah
35 Penulis naskah adalah seseorang yang bekerja membuat naskah untuk bahan siaran dalam karya srtistik, ia memiliki kemampuan merubah ide kedalam bentuk naskah yang merupakan hasil imajinasi dari sebuah proses pengindraan terhadap stimuli menjadi suatu bentuk tulisan yang menarik dan memiliki pesan baik bagi pemirsa. Naskah produksi dapat meliputi beberapa model yaitu scenario, screenplay, scene, sequence, shoting script 5) Unit Manager Unit Manager adalah seseorang yang bertugas menyediakan kebutuhan logistik yang diperlukan untuk setiap elemen - elemen produksi dan mengawasi setiap penggunaan dana produksi, mengkoordinasikan semua akivitas produksi dan penyiaran, menyusun dan mempertanggung jawabkan administrasi keuangan. 6) Art director / Penata artistik Penata artistk adalah seseorang yang ahli dalam menata ruang / lokasi pengambilan gambar sesuai dengan yang dikehendaki dalam scenario dengan menyiapkan gambar visual untuk produksi siaran televisi dalam bentuk tercetak. 7) Graphic artist Graphic artist adalah seseorang yang memiliki keahlian di bidang grafis dengan kemampuan menciptakan, mendesain dan menentukan variasi bentuk -bentuk visual untuk keperluan program, termasuk mengkreasikan bagan, grafis dan title card 8) Penata Cahaya
36 Penata cahaya adalah seseorang yang mampu mendesain dan menentukan pencahayaan untuk produksi televisi baik didalam atau diluar studio. 9) Audio / video engineering Audio/ video engineering adalah seseorang yang mengoperasikan peralatan Audio/ video distasiun televisi, bertanggung jawab terhadap porsi suara termasuk bunyi-bunyian, musik dan spesial efek. 10) Technical director Technical director adalah penghubung atau perantara yang prinsip antara pengarah acara dan kru teknik dalam menetapkan produksi. Ia selalu mengawasi teknisi studio dalam produksi 11) Kamera person / kameramen Kameramen adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk pengoperasian kamera televisi selama rehearsals dan produksi program televisi. ia mengoperasikan kamera menggunakan tripod dan dolly baik menggunakan kamera mini atau Electronic News Gathering yang digunakan diluar studio. Pelaksanaan produksi dalam suatu pogram televisi melibatkan banyak tenaga professional yang mampu bekerja sama dan memproduksi program sehingga menghasilkan program yang berkualitas dengan kemampuan kreatifitas yang tinggi. Pelaksanaan produksi dalam kaitanya dengan peneliti yang akan peneliti lakukan adalah program proses produksi tayangan infotaiment kroscek di Trans Tv Periode Februari 2008.
37 2.5 Infotaiment Sebutan infotaiment setidak-tidaknya mengindikasikan format dan kemasan tayangan program Televisi dalam menyajikan informasi .Adapun ciri infotaiment layar kaca tersebut : 1. Acara menyajikan informasi aktual atau rangkuman informasi dari suatu periode waktu tertentu (kilas balik) dari peristiwa yang terjadi didalam dan diluar negeri, dan yang menambah wawasan pemirsanya. 2. Acara yang ditayangkan secara berulang kali / regular pada slot tetap. 3. Acara menyajikan informasi tetapi dikemas dalam bentuk hiburan. 4. Termasuk informasi ringan seputar bisnis selebritis, misalnya tentang profil selebritis. Pengertian selebritis disini bukan hanya sebatas pada dunia hiburan, namun juga meliputi tokoh lainnya dari dunia olahraga, politikus, dll. Secara eksplisit ditunjuk contoh judul tayangan infotaiment di Televisi, Misalnya: Antar Kita, Buletin Sinetron, Asli, Blak-Blakan, Kroscek, Mentari pagi, Cek & Ricek, Dibalik Bintang, KISS, Dunia Bintang,Obrolan Pagi, Cinema Cinema Cinema, Ngerumpi Di Mall, dll. Penggunaan istilah berbahasa inggris untuk menyebut tipe program layar kaca itu telah membuka ruang debat soal pengertiannya. Format infotaiment dimaksudkan agar informasi yang cenderung kaku-beku dan formal di olah menjadi lebih “cair” dan “basah”. Dalam “Serba Rancu Dalam Media Massa”, kompas 10 Juli 2005, Direktur “Institute For Media & Sosial Studies” (IMMS) Jakarta, Veven Sp Wardhana juga menyejajarkan
38 infotaiment dengan istilah edutaiment, dari educatioan dan entertaiment,yang dimaksudkan sebagai sajian pendidikan dalam format menghibur. 25
Sebelumnya terjadi polemik hangat mengenai infotaiment Ignatius Haryanto dalam “infotaiment” fungsi informasi, (kompas,26 Juni 2005), menggugat pemakaian istilah infotaiment sebagai paduan dari informasi dan entertaiment (hiburan). dalam pandangan Ignatius, informasi ya informasi, hiburan ya hiburan. Sulit membuat keduanya bersatu, atau malah membuat-buatnya jadi satu. memang pula untuk menyeragamkan pola pikir penonton agar tiap item berita dianggap sebagai informasi atau hiburan. Namun paling tidak kalau dua fungsi ini dikacaukan, maka yang ada wilayah abu-abu yang tak pernah jelas, sehingga infotaiment sebenarnya mengingkari fungsi informasi, terutama hak masyarakat itu sendiri untuk menerima informasi yang mereka butuhkan. Dengan memahami fungsi dasar komunikasi media massa, Ignatius lantas merunjuk kandungan berbagai buku teks ilmu kominikasi, adalah memberi informasi, fungsi survival terhadap lingkungan, fungsi hiburan, fungsi pendidikan, dan juga fungsi kontrol sosial. Dengan demikian, ada perbedaan jelas antara fungsi informasi dan fungsi hiburan. orang tentu saja meresepsi (menerima) dengan cara yang berbeda, tapi membuat batas hiburan itu jadi satu, punya kelemahan fatal, yaitu membuat baurnya batasan-batasan mana yang harus diangggap informasi (di mana di dalamnya mengandung unsure akurasi, barsikap imbang , tidak bermula dari suatu prasangka).dan mana yang dianggap sebagai hiburan ( membuat orang tertawa, tersenyum, lalu memikirkan arti hidup lebih dalam) membaurkan dua fungsi yang
25
Bimo Nouroho, “ Infotaiment Komisi Penyiaran Indonesia” 2005 Hal. 27-28
39 berbeda tersebut hanya mengacaukan persepsi dan membuat masyarakat bingung membedakan, mana “fakta” dan mana “fiksi”. 26
26
Bimo Nouroho, “ Infotaiment Komisi Penyiaran Indonesia” 2005 Hal. 29-30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tipe / Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat Deskriptif yaitu hanya memaparkan gejala, fenomena atau suatu peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. kualitatif yaitu teknik pengumpulan yang digunakan adalah melakukan wawancara mendalam kepada pihak - pihak yang merupakan informan yang kompeten dalam peneliti ini. Jadi deskriptif kualitatif adalah penelitian dengan mencatat secara teliti segala gejala atau fenomena yang didengar serta dibaca.
27
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan dan bagaimana suatu gejala terjadi. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan memaparkan tentang Proses Produksi Tayangan Infotaiment Kroscek dari mulai proses tahapan pra produksi, tahapan produksi sampai tahapan akhir yaitu tahapan pasca produksi. Dalam penelitian ini meggunakan pendekatan kualitatif, di mana pendekatan tersebut peneliti mencoba melakukan wawancara mendalam kepada pimpinan redaksi dan kemudian penulis akan mewawancarai produser infotaiment kroscek untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan, setelah data terkumpul penulis mencoba untuk menganalisa serta mendalami mengenai proses produksi tayangan infotaiment kroscek di Trans Tv pada periode Februari 2008.
27
Jalaludin Rahmat “ Metode Penelitian Komunikasi “ , 1993 Hal 24
39
40 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam proses produksi tayangan infotaiment kroscek di Trans Tv periode Februari 2008 penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif. kualitatif yaitu teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melakukan wawancara mendalam kepada pihak – pihak yang merupakan informan yang kompeten dalam peneliti ini teknik wawancara secara mendalam kepada nara sumber. yaitu produser, kordinator liputan, editor dan juru kamera infotaiment, Sifat dari penelitian ini adalah penelitian yang bersifat Deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif data merupakan sumber deskritif yang luas dan berlandasan kokoh serta memuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi dalam lingkup nya.28
3.3 Teknik Pengumpulan Data Dasar melakukan penelitain mengenai srategi redaksi infotaiment kroscek dalam mengemas realita kehidupan selebriti penulis menggunakan dua macam teknik penumpulan data, yaitu :
3.3.1 Data Primer Data yang diambil secara langsung dari narasumber dengan melakukan wawancara mendalam (Indepth Interview). Yaitu dengan melakukan wawancara tatap muka dan terus menerus untuk menggali informasi. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan alasan detail dari jawaban
28
informan antara lain
mencangkup opininya,
Mathew Miles dan Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif, UI, 1992, hal,1
41 motivasinya, nilainilai ataupun pengalaman-pengalamannya.29 Dalam hal ini narasumber yang dimaksud terdiri dari Produser, kordinator liputan, editor dan kameramen,dilapangan dalam peliputan tayangan infotainment kroscek.
3.3.2 Data Sekunder Data sekunder yaitu menggumpulan dokumen-dokumen mengenai Kroscek yang menyangkut mengenali segala informasi seperti profil perusahan, profil program, sinopsis program, konsep program. Data sekunder ini didapat dengan cara mencari pada perpustakaan atau pada situs yang dapat dikunjungi di media internet data ini di gunakan sebagai data penunjang objek penelitian.
3.4 Nara Sumber atau Key Informan Menurut Lexy J Moleong, Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberi informasi tentang situasi dalam kondisi latar belakang penelitian 30 Dengan demikian key informan atau nara sumber adalah orang yang dianggap peneliti paling mampu dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian. orang yang berperan besar dan bertanggung jawab dalam penyelenggara kegiatan produksi, serta berkaitan langsung dengan proses produksi tayangan infotaiment kroscek. Dan berarti, key informan haruslah memiliki kapabilitas dan kopetensi untuk memberikan informasi yang terkait. Sesuai dengan masalah peneliti ini, yang dianggap tepat untuk disebut sebagai key informan ( orang yang memahami ) adalah : 29 30
Burhan Bungil Metode Penelitian Kualitatif . PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2004 hal 144 Lexy J.Moleong. “ Metode Penelitian Kualitatif ”, Remaja Rosdakarya, 1990 bandung hal 90
42 1. Evi Damayanti ( Kordinator Liputan Kroscek ) Sebagai analisa yang berfungsi dan berperan menganalisa segala sesuatu tayangan infotaiment yang akan disiarkan dan menentukan liputan yang akan di ambil sebagai bahan liputan. 31 2. Bonito ( Produser Pelaksana Kroscek ) Sebagai bertugas merencanakan, mengembangkan dan menentukan konsep produksi program kroscek dari proses pra-produksi, produksi sampai tahap paska-produksi.32 3. Syaiful Arif ( Reporter Kroscek ) Bertugas mewawancarai artis sesuai dengan isu yang akan diangkat, mengikuti perkembangan artis dan membuka jaringan kesesama media lain.33 4.Arifin ( Juru Kamera Kroscek ) Mengetahui
proses
pengambilan
gambar,
diharapkan
penulis
dapat
mengetahui strategi pengambilan gambar pada saat tugas pengambilan gambar dan pada saat melakukan liputan.34 5.Ridho ( Editor Kroscek ) mengedit gambar dari gambar belum jadi sampai gambar layak untuk ditayangkan setelah adanya proses editing dan menguasai kaidah-kaidah jurnalistik.35
31
Evi Damayanti ( Kordinator Liputan Kroscek ) Bonito ( Produser Pelaksana Kroscek ) 33 Syaiful ( Reporter Kroscek ) 34 Arifin ( Juru Kamera Kroscek ) 35 Ridho ( Editor Kroscek ) 32
43 3.5 Definisi Konsep Untuk pelaksanaan penelitian ini berbagai konsep dan istilah perlu di perjelas, definisi konsepnya adalah : 1.Proses produksi adalah pembagian tugas yang jelas dan tertata dengan baik kepada setiap kru yang terlibat dalam proses produksi, dari mulai pemimpin redaksi, produser, hingga sopir dan juru lampu. Dari tingkatan paling atas sampai yang paling bawah. Dari hulu hingga hilir 2.Promo program kampanye redaksi infotaiment untuk mempromosikan suatu program acara yang ditayangkan disebuah stasiun Televisi, promo program bertujuan yang menayangkan sebagai acuan bagi pemirsa untuk menyaksikan acara tersebut dan mempertahankan pemirsa agar tetap stay time di stasiun Televisi yang menayangkan program acara tersebut. 3.Tayangan kroscek adalah sebuah tayangan yang ditayangkan di Trans Tv pada hari senin, pukul 15.30 WIB. dalam tayangan yang benar-benar apa adanya yang terjadi pada kalangan selebriti,
3.6 Fokus Penelitian Sebagai stasiun televisi swasta Trans Tv menampilkan program acara menghibur dan berkualitas dengan kemasan menarik. Mengenai infotaiment, film, lifestye dan lain sebagainya. Fokus peneliti terletak pada proses produksi tayangan infotaiment kroscek di Trans Tv pada periode Februari 2008. yang menyangkut bidang proses produksi acara televisi yaitu : 1. Pra produksi ( Perencanaan dan persiapan )
44 a. Melakukan rapat atau pertemuan redaksi mengenai apa yang akan diliput atau data apa yang akan dicari, siapa saja yang akan diwawancara sebagai nara sumber, kemudian diputuskan saiap saja kru yang akan meliput. b. Setiap peserta rapat boleh mengajukan ide atau gagasan mengenai objek yang akan
di
liput,
mengadakan
pemilihan.atau
riset
mencari
di
internet,buku,jaringan untuk mendapatkan gambaran awal atau dasar. c. Orang- orang yang terlibat dalam rapat pro produksi antara lain pimpinan redaksi / wakil redaksi, produser pelaksana, editor, koordinator liputan, dokumentasi / data, reporter, dan juru kamera. d. Materi yang diajukan untuk di liput bisa didapat dari mana saja, seperti undangan konferensi pers dari artis, selebriti, atau publik figur.36 2. Produksi a. Menghubungi artis yang bersangkutan untuk membuat janji wawancara. b. Jika artis bersedia untuk diwawancarai, tim peliput pun meluncur untuk melakukan wawancara, ada juga artis yang memang mengundang para juru wartawan
infotaiment untuk meliput kegiatan mereka. Disinilah letak
hubungan saling menguntungkan antara artis infotaiment serta hasil kesepakatan.37 3. Pasca Produksi Merupakan tahapan penyempurnaan dari seluruh kegiatan produksi yang telah dilaksanakan, tahapan paska produksi berupa proses pengeditan program yang terdiri dari proses penyuntingan gambar, penataan suara, penanbahan narasi,
36 37
Rapat Redaksi Proyeksi dan Evaluasi Dilaksanakan Setiap Jum’at Pukul 15.00 Evi Damayanti ( Kordinator liputan Kroscek )
45 ilustrasi musik, dubbing, effect, animasi, dan Quality Control,mengacu sesuai dengan standart siaran . 38
3.7 Teknik Analisa Data Untuk menganalisis data yang diperoleh mulai dari pengumpulan informasi maupun wawancara, maka digunakan melalui pendekatan deskriptif. Langkah langkah yang akan dilaksanakan peneliti untuk menganalisis data yang diperoleh adalah : 1. Mengumpulkan data dari informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi 2. Masing - masing data dan informasi tersebut digabungkan secara sistematis
dengan mendeskripsikan secara kualitatif untuk mencari
hubungan antara jawaban dengan pertanyaan penelitian 3. Uraian dari hubungan tersebut merupakan jawaban dari masalah penelitian.
Deskriptif disajikan dalam bentuk kualitatif sebagai hasil olah dan data wawancara mendalam dengan nara sumber yang berkaitan dengan proses produksi tayangan infotainment kroscek di trans Tv ( periode februari 2008 ) .
38
Ridho ( Supervisi Editing )
46 3.8 Teknik Keabsahan Data Dalam memperoleh keabsahan, peneliti mengunakan teknik sebagai berikut: Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu, Triagulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang di peroleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif 39. Hal ini dapat di capai dengan : 1. Membandingkan data dengan hasil pengamatan dengan hasil wawancara. 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi. 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang- orang tentang situasi peneliti dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu. 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan. 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
39
Patton Teknik Triagulasi 1987
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum PT. Bintang Group PT Bintang Group bermula dari PT Bintang Advis Multimedia Yang beralamatkan di Jl. Penyelesaian Tomang IV Blok 85 No 21 Kav DKI, Meruya hilir, Jakarta Barat, Kode pos 11620. PT Bintang Advis Multimedia awal karir utamanya memproduksi tayangan Bulletin Sinetron ( 1994 ) di RCTI. PT. Bintang Advis Multimedia kemudian mendirikan anak perusahaan PT Bintang Media Sari Usaha di tahun 2002, yang akhirnya memproduksi tayangan Reality Show Katakan Cinta ( 2003 ) di RCTI, Reality Show H2C ( Harap-harap Cemas ) di SCTV ( 2004 ), Infotainment Double Exposure ( 2004 ) di Metro Tv, Reality Show Semua Demi Cinta ( 2005 ) di SCTV, Majalah Televisi The Scene ( 2005 ) di Lativi. Momentum terbaik di raih sebagai satu - satunya pelopor tayangan infotaimnent berhasil diraih dengan memproduksi tayangan CEK & RICEK ( 1997 ) dilanjutkan dengan produksi tayangan HALO SELEBRITI ( 1998 ). Di tahun 2001 sebelumnya PT Bintang Advis Multimedia mendirikan anak perusahaan PT Bintang Mas MediaUtama pada dasarnya pendirian perusahaan ini di maksudkan untuk pengembangan serta memperluas usaha PT Bintang Group khususnya di bidang pembuatan program televisi. Hingga hari ini PT Bintang Mas MediaUtama telah memproduksi beberapa tayangan diantaranya adalah : a. CEK & RICEK ( 1997 ) di tayangkan RCTI b. Hallo Selebriti ( 2001 ) di tayangkan SCTV
47
48 c. Infotainment Kroscek ( 2002 ) di tayangkan Trans Tv d. Infotainment Lens ( 2005 ) di tayangkan Jak Tv e. Diambang Batas ( 2007 di tayangkan Metro Tv Tepat di tahun 2007 PT Bintang Mas MediaUtama melihat momentum dengan banyaknya tayangan selebriti dan belum adanya tayangan yang menayangkan tokoh politik khususnya dalam dunia selebriti, melihat momentum ini maka PT Bintang Mas MediaUtama mendirikan anak perusahaan PT Bintang Metropolis Nusantara yang menayangkan program Kabar Tokoh ( 2007 ) di Tv One..
4.1.1 Visi Misi PT Bintang Mas MediaUtama Setiap Instansi perusahaan pada dasarnya memiliki Visi dan Misi begitu juga perihalnya dengan PT Bintang Mas MediaUtama yang memproduksi salah satu program tayangan infotainment Kroscek. PT Bintang Mas MediaUtama memiliki Visi Menjadi acuan hiburan dan pengetahuan tentang perkembangan dunia kesenian kontemporer serta informasi seputar selebriti bagi masyarakat dan pemirsa televisi, Membangun suatu masyarakat yang menghargai karya anak bangsa dan kritis terhadap informasi yang berkembang. Sedangkan untuk Misinya PT Bintang Mas MediaUtama mengedepankan Menyumbangkan kepada masyarakat suatu media informasi yang menampung dan menyalurkan informasi secara akurat dan seimbang, Menjadi produk media informasi yang kredibel dan independent, Meningkatkan apresiasi terhadap ide-ide baru, kreatifitas dalam bahasa dan visual, Menciptakan karya bermutu tinggi dan berpegang teguh pada kode etik jurnalistik, Menghargai kemitraan dengan berbagai
49 institusi dan smua sektor usaha, serta Membuka wahana bagi kegiatan-kegiatan kreatif untuk memperkaya khasanah artistik dan intelektual. PT Bintang Mas MediaUtama mendirikan program tayangan infotainment Kroscek ( 2002 ) dimaksudkan untuk upaya pengembangan dan memperluas usaha PT Bintang Group. Kroscek merupakan salah satu berita infotainment yang merupakan
penyajian
isi
berita
yang
didalamnya
menyajikan
seputar
problematika selebriti baik artis, penyanyi, seniman maupun orang-orang terkenal yang karir mereka sedang dipuncak didunia infotainment, Kroscek itu sendiri mempunyai arti untuk mencari keterangan dari kedua belah pihak, mengevaluasi kedua belah pihak ( sisi ) agar beritanya berimbang. Kroscek sendiri diambil dari bahasa Indonesia yang artinya Dobel Cek dan Kroscek merupakan pelopor tayangan Stripping di stasiun televisi, awal Kroscek meluncurkan program tayangan perdananya di luncurkan di Trans Tv pada tanggal 4 Maret 2002 Pukul 15.00 WIB kemudian tayangan ini berubah tayang menjadi Pukul 15. 30 WIB sampai saat ini. Dengan banyaknya persaingan-persaingan serta menjamurnya tayangan infotainment di berbagai stasiun Tv tetapi Kroscek tetap bertahan sampai hari ini, karena pada dasarnya Kroscek mempunyai keunggulan- keunggulan yang membedakan dengan infotainment lainnya, diantaranya adalah : a. Infotainment Perdana / pertama yang melakukan Stripping atau tayangan yang di tayangkan setiap hari. b. Kroscek selalu terdepan dalam menayangkan berita c. Isi berita yang berbeda
50 d. Dalam menyampaikan berita, berita yang ditayangkan selalu Fakta artinya berita yang selalu disertai dengan pernyataan nara sumber dan mengedepankan kaidah kode etik jurnalistik.
4.1.2 Organisasi Perusahaan PT Bintang Mas MediaUtama Jajaran Komisaris dan Direksi PT Bintang Mas MediaUtama :
4.1.3
A. Komisaris Utama
: H. Ilham Bintang
B. Direktur Utama
: H. Sayid Iskandarsyah, SE
C. Direktur Keuangan
: Rezanades MIB, MM
D. HRD
: Erna Setiawati
D. Pimpinan Redaksi
: Aprilla J Hindramoko
E. Sekertaris Redaksi
: Ridzi Utami
Data Perusahaan PT Bintang Mas MediaUtama Nama Perusahaan
: PT Bintang Mas MediaUtama
Alamat
: Jl. Penyelesaian Tomang IV Blok 85 No 21 Kav DKI Meruya Illir Jakarta Barat 11620
Telepon
: ( 021 ) 585 9328
Fax
: ( 021 ) 586 7186
Tanda Daftar Perusahaan
: 09.02.8.51.24210
51 NPWP
: 02.125.036.0-035.000
Surat Keterangan Domisili Perusahaan
4.1.4
: 134/1.824.54/2005
Struktur Organisasi Kroscek Berikut ini kerabat kerja Kroscek 1. Penanggung Jawab Produksi
: Bonito R Hindramoko
2. Penanggung Jawab Naskah
: Ahmad Subagio
3. Koordinator Liputan
: Evi Damayanti Enni Wijayanti
4. Reporter
: a. Indra Ediyani b.Tomi Tresnadi c. Dini d. Arief
5. Kameramen
: a.Victorio I b. Andi Herlambang c. Widiantono d. Sanwani
6. Supervisi Visual
: Ridho
7. Koordinator Editor
: Temmi Tamburi
8. Editor
: a. Hendra b. Mahmud Yunus c. Andrias
52 d. Budi Sayoto 9. Dubber
: Erika
4.2 Hasil Penelitian Pada Bab ini peneliti akan mencoba memberikan gambaran hasil penelitian agar adanya sinergisitas hasil observasi yang dilakukan antara dalam bentuk tulisan dan di saat mempresentasikan, dimana ketika peneliti mencermati serta mengamati dari prosesi awal hingga akhir penulis akan jelaskan secara terperinci . 4.2.1. Proses Redaksional Agar hasil penelitian ini lebih efektif, cermat serta mudah dimengerti mengenai permasalahan-permasalahan pokok dari seluruh gejala pada uraian bab sebelumnya maupun hasil penelitian, selanjutnya peneliti melakukan observasi serta wawancara mendalam langsung terjun dilapangan ( Redaksi Kroscek ) terhadap nara sumber yang berkaitan dengan proses produksi Kroscek pada bulan Februari 2008, Hasil penelitian di buat oleh penulis dengan wawancara mendalam serta menjadikan perbandingan antara hasil wawancara dengan nara sumber yang terlibat. Adapun nara sumber yang terlibat dalam observasi ini adalah Bonito R Hindramoko selaku ( Produser Pelaksana ),40 Evi Damayanti, Enni Wijayanti Selaku ( Koordinator Liputan ) yang bertanggung jawab terhadap Reporter dan Kameramen yang berada di lapangan Kroscek. Langkah
selanjutnya
usai
melakukan
observasi
dan
melakukan
wawancara mendalam dengan beberapa nara sumber yang terkait dengan
40
Bonito R Hindramoko ( Produser Kroscek )
53 penelitian proses produksi tayangan infotainment Kroscek bulan Februari 2008, peneliti mencoba menelusuri tugas-tugas redaksi Kroscek dalam menayangkan program tayangan
serta kejadian berdasarkan
keabsahan fakta atau ide yang aktual, dari keseluruhan ini memerlukan beberapa pertimbangan-pertimbangan berupa beberapa pedoman kerja dalam menjalankan tugasnya yang terdiri dari beberapa tahapan-tahapan yaitu : proses pra produksi, proses produksi yang terdiri dari tahapan pelaksanaan dan pada proses pasca produksi yang meliputi penyelesaian dan penayangan yaitu pada tataran editing offline, editing on line serta mixing. proses redaksional dalam menyajikan proses produksi Kroscek di PT Bintang Mas MediaUtama dimulai dengan urutan :
4.2.2 Pra Produksi Dalam proses pra produksi ini merupakan tahap awal dari proses produksi yaitu penemuan ide, perencanaan, dan persiapan. Dalam tahapan ini kegiatan awalnya melakukan meeting kecil atau rapat yang dihadiri seluruh redaksi untuk menentukan tentang atau tema apa yang akan diliput dan siapa saja yang akan diwawancara sebagai nara sumber, lalu ditentukan siapa saja kru atau tim yang akan melakukan liputan. Prosesi dalam rapat, peserta rapat di perbolehkan menyampaikan usulan berupa ide, gagasan mengenai objek yang akan diliput, berita terkini dan untuk materi yang akan diliput sebelumnya kordinator liputan sudah menentukan materi apa yang harus diliput, tak menutup kemungkinan akan ada perubahan dilapangan ,
54 pergantian tugas bahkan penambahan tugas. Adapun rapat dihadiri oleh seluruh redaksi mulai dari pimpinan redaksi sampai juru kamera. Bonito Hindramoko selaku Produser Pelaksana menjelaskan mengenai rublik atau konsep Kroscek melalui rapat redaksi41 “ Kroscek lebih mengedepankan kaidah atau etika jurnalistik, memperbanyak materi serta segmentasi yang akan di tayangkan, meminta khususnya kepada kordinator liputan, reporter dan kameramen untuk lebih serius lagi dalam mencari berita artinya berita yang didapat harus mempunyai nilai jual dan berbeda dengan infotainment lainnnya.” Diruangan rapat Bintang Mas MediaUtama yang memproduksi tayangan infotaiment Kroscek dalam 1 minggu selalu mengadakan rapat redaksi yang subtansi dari rapat adalah Proyeksi dan Evaluasi, Rapat ini biasanya dilaksanakan setiap hari jum’at tepat pada pukul 15.00 WIB tanpa dihadiri oleh Pimpinan Redaksi H. Iiham Bintang, dalam rapat Proyeksi agenda yang dibahas adalah membicarakan masuk dalam wilayah ranah materi yang akan diangkat untuk hari senin, selasa, rabu, kamis, dan jum’at untuk menjelaskan siapa saja yang akan masuk content yang akan ditayangkan untuk masuk format masing – masing hari, sedangkan dalam rapat Evaluasi adalah mengevaluasi hasil dari program tayangan yang telah ditayangkan pada hari-hari sebelumnya, baik dari sisi gambar, perolehan rating, artis, kualitas suara serta kendala-kendala apa saja yang terjadi dilapangan lantas pembahasan masuk untuk dicarikan yang terbaik untuk kedepannya. Rapat redaksi yang diadakan setiap hari jum’at dalam rapat Proyeksi membicarakan masuk dalam ranah materi untuk hari senin, selasa, rabu, kamis, jum’at serta ulasan-ulasan dari rapat sebelumnya,42 dalam rapat Proyeksi berlangsung tidak menentu waktunya ( sesuai dengan kebutuhan ). hal tersebut 41 42
Wawancara Dengan Bonito Hindramoko, Produser Pelaksana tanggal 4 Juni 2008 pkl. 13.00 WIB Fred Wibowo. Op.Cit.hal 196
55 terjadi karena dalam rapat selalu ada tata cara pandang yang berbeda artinya untuk menyatukan frame berpikir membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk menentukan liputan mana yang harus diambil, dan agenda liputan yang harus dikesampingkan. Hal ini jelaskan oleh Evi Damayanti selaku Koordinator Liputan yang bertanggung jawab atas jalannya liputan di Kroscek : 43 “ Dalam perencanaan format saat ini , bagaimana kita harus mencapai terget yang sudah disepakati hasil rapat Proyeksi dan Evaluasi selanjutnya bagaimana strateginya dan polanya seperti apa.” Dalam rapat redaksi setiap reporter maupun kameramen berkewajiban memberikan tempat maupun ruang kepada wartawan lainnya untuk meliput dan perlu diketahuhi untuk upaya antisipasi reporter maupun kameramen harus mengetahui betul keberadaan lapangan jika selebritis atau artis sulit untuk di temui dan kordinasi dengan koordinator liputan. Pasca rapat redaksi, untuk mendukung proses liputan dilapangan maka setiap tim yang sudah ditentukan mulai dari satu reporte, satu kameramen dan satu supir serta dilengkapi peralatannya bersiap-siap untuk melakukan liputan, adapun standarisasi ini untuk
memperlancar jalannya proses peliputan sehingga
menghasilkan liputan yang optimal. Widiantono yang akrab biasa di panggil Tono menjelaskan bahwasanya seorang kameramen harus memenuhi standart SOP ( Standart Operating Procedur ) : 43
“Adapun persiapan terjun ke lapangan, kameramen wajib menyiapkan baterai, lampu, tripot dan sebagainya, memasukan kaset melakukan Color ba untuk menstabilkan audio dan gambar, cek audio, serta menandai kaset yang sudah terpakai agar kaset tersebut tidak digunakan kembali “ 43 43
Hasil Wawancara Evi Damayanti, Kordinator Liputan tanggal 10 Juni 2008 pkl. 15.00 WIB Wawancara Dengan Widiantono, Kameramen Tanggal 10 Juni 2008 pukul 15.00 WIB
56
Dalam setiap peliputan, tim dari peliput harus memiliki daftar peralatan yang dibutuhkan dan tim mendapatkan fungsi dan peran masing-masing untuk tujuan yang akan diliput, sementara seluruh perlengkapan yang diperlukan oleh tim peliput sudah dipersiapkan oleh rumah produksi. dalam penggunaannya peralatan serta jumlah yang diperlukan dalam suatu peliputann bergantung pada lokasi yang akan dituju dan momentum apa yang akan diambil, kendaraan yang digunakan untuk peliputan sudah dipersiapkan oleh rumah produksi Bintang Mas MediaUtama, jika terjadi kerusakan kendaraan pada saat peliputan maka beban tersebut dibebankan oleh supir untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka supir harus extra hati-hati.
4.2.3 Produksi Setelah tahapan Pra Produksi yang meliput berbagai perencanaan dan persiapan, selanjutnya masuk wilayah Produksi biasanya disebut dengan tahapan pelaksanaannya. Biasanya Koordinator liputan dan reporte diskusi kecil untuk menghubungi artis yang akan di wawancarai untuk membuat membuat janji sesuai hasil rapat evaluasi dan proyeksi. Jika artis tersebut bersedia diwawancarai selanjutnya tin liputan segera meluncur untuk melakukan tugasnya, peran Koordinator Liputan, reporter dan kameramen dalam peliputan harus sinergis artinya reporter, kameramen harus memberikan informasi yang terjadi dilapangan seperti halnya yang disamaikan oleh Evy Damayanti selaku Koordinator Liputan. 44 “ Saya selaku Koordinator Liputan harus intens dalam melakukan komunikasi dengan reporter, kameramen dalam eksekusi dilapangan serta memberikan input mengenai seputar selebriti yang sedang di liput karena tugas saya harus mengatur kawan-kawan yang berada dilapangan saat liputan agar menghindari miss komunikasi. “ 44
Wawancara Dengan Evy Damayanti, Koordinator Liputan Tanggal 16 Juni 2008 Pukul 14.00
57
Untuk memudahkan dan mengembangkan pertanyaan kepada nara sumber reporter diberikan TOR (term of reference) sebelumnya oleh koordinator liputan. namun kenyataan di lapangan dapat berbeda dengan agenda yang sudah ditentukan sebelumnya. Tidak semua TOR (term of reference) harus diajukan kepada nara sumber, reporter dapat mengajukan pertanyaan yang berbeda sesuai dengan kreativitasnya, seperti yang dijelaskan Evy damayanti.45 “Sebenarnya TOR merupakan hasil diskusi saya dengan produser. TOR diberikan kepada reporter karena tidak semua reporter mengetahui background si artis. Kalaupun memang reporter mempunyai informasi tentang si artis itu dapat dimasukkan tergantung pada kondisi lapangan, flexible aja sesuai dengan perkembangan eksplorasi dari reporternya.” Alasan aktualitas TOR dapat berubah karena perubahan perintah oleh produser pelaksana ataupun koordinator liputan, perubahan dapat dilakukan setelah menemukan fakta baru di lapangan yang lolos dari agenda liputan. Perubahan tersebut tentu saja mengubah pola perencanaan yang ada, untuk itu tim peliput harus siap untuk melakukan penyelesaian dengan cara yang efisien demi memenuhi ketentuan deadline atau tenggat waktu proses produksi. Dalam tahapan pencarian berita tim peliput seringkali menghadapi kendala di lapangan seperti ketika harus mewawancarai artis yang sedang menghadapi suatu kasus, tim peliput harus menunggu lama untuk mendapatkan steatment dari sang artis walaupun hanya sedikit steatment yang dikeluarkan oleh sang artis. Muhammad saiful arif selaku reporter menjelaskan bahwa 45: “ Setiap reporter pernah mengalami kendala saat berada di lapangan, ya kendala yang dihadapi bisa bervariasi mulai dari menunggu artis memberi 45 45
Wawancara Dengan Evy Damayanti, Koordinator Liputan Tanggal 17 Juni 2008 Pukul 16.00 Wawancara Dengan Muhammad syaiful arif, Reporter Tanggal 19 Juni 2008 Pukul 13.00
58 steatment hingga pencarian alamat yang kurang jelas terlebih sudah waktunya deadline”
Setelah memperoleh bahan berita hasil wawancara dari berbagai sumber di lapangan kemudian hasilnya yang berupa kaset mini-DV di buat time codenya untuk kemudian dibuat naskah. Tujuan pembuatan time code yaitu untuk memberikan kode waktu berupa angka dari hasil steatment nara sumber. Mini-DV di masukkan ke dalam VTR untuk mencari angle yang sesuai jika sudah didapat anglenya reporter menuliskannya di atas secarik kertas untuk diberikan kepada penulis naskah. dari hasil time code tersebut dibuat naskah yang akan dibacakan oleh presenter atau dubber. Menurut Muhammad saiful arif selaku reporter kegunaan time code yaitu 46: “time code adalah suatu pekerjaan untuk reporter, karena setelah meliput berita ia harus mengetik ulang steatment dari narasumber yang berkaitan dengan masalah, time code berguna bagi penulis karena memudahkan penulis naskah untuk membuat naskah sehingga penulis naskah tidak perlu mempreview kembali steatment narasumber tetapi cukup dengan melihat time code dari reporter”
Setelah naskah dibuat oleh penulis, naskah kemudian
diberikan kepada
presenter untuk dibacakan pada saat taping, taping adalah rekaman gambar pada saat pembacaan naskah oleh presenter di depan kamera yang direkam ke dalam master kaset. dalam proses pembuatan taping, kroscek biasanya membuat urutan-urutan segmen yang akan ditayangkan untuk memudahkan proses editing sedangkan untuk dokumentasi menyiapkan kaset-kaset yang akan diperlukan saat proses editing. Dalam proses produksi, kroscek menggunakan rekaman yang disebut taping, rekaman gambar presenter saat membacakan naskah akan dicatat oleh bagian
46
Ibid
59 pencatat shot dengan mencatat time code pada saat mulai pengambilan adegan, isi shot dan time code pada akhir pengambilan adegan. Time code adalah nomor pada pita. Nomor tersebut akan berputar ketika kamera dihidupkan dan terekam dalam gambar. catatan kode waktu ini sangat berguna dalam proses editing. Tugas sutradara biasanya membuat urutan-urutan segmen yang akan ditayangkan. membuat time in dan time out dalam sebuah naskah untuk memudahkan dalam proses editing, karena dalam proses taping terdapat kesalahan dalam pembacaan naskah oleh presenter. kameramen didampingi oleh seorang pencatat waktu akan menulis waktu yang benar kapan saat presenter membacakan naskah yang tidak mengalami kesalahan. Sutradara memberikan pengarahan bagi presenter untuk memudahkan dalam pembacaan naskah serta kameramen dalam memberikan komposisi dan variasi dalam pengambilan angle (gambar). Dalam pengambilan gambar di kroscek terdapat tiga angle yaitu : - FS (Full Shot) adalah pengambilan gambar atau objek secara keseluruhan. - KS (Knee Shot) adalah pengambilan gambar atau objek dari lutut hingga kepala. - MS (Medium Shot) adalah pengambilan gambar atau objek dari pinggang hingga kepala. Peran seorang sutradara sangatlah penting, sutradara mampu membuat komposisi gambar yang bagus karena kroscek hanya memiliki satu kamera saja. Sedang dalam penayangan kroscek di televisi terlihat presenter dalam berbagai sudut. Untuk itu peran sutradara sangat penting untuk mengarahkan Kameramen dalam memberikan pengarahan kepada presenter untuk mendapatkan angle yang banyak seperti melakukan cutting blocking, cutting bloking yaitu memotong satu
60 shot dari kamera 1 dengan melakukan perpindahan ke kamera 2 atau kekamera yang lainnya. Bridging, bridging adalah ulasan materi, maksudnya segmen 1 diselingi dengan commercial break lalu dilanjutkan ke segmen berikutnya atau yang lebih sering disebut bumper. Bumper terdiri atas, bumper in dan bumper out. Bumper out adalah setelah segmen berakhir kemudian masuk commercial break lalu ke segmen berikutnya, sedangkan bumper in adalah kebalikan dari bumper out, commercial break berakhir masuk ke segmen berikutnya. Gambar hasil shoting dikontrol apakah hasil pengambilan gambar sungguh baik. Setelah seluruh adegan di dalam naskah selesai diambil maka hasil gambar asli dibuat catatannya untuk kemudian masuk dalam proses post production yaitu editing. 4.2.4 Pasca Produksi Tahapan pasca produksi atau tahap penyelesaian dan pengemasan tayangan dimulai setelah editor memegang naskah, pilihan music, daftar time code, serta kaset hasil taping dan dubbing tayangan. dalam proses editing di kroscek setiap editor mempunyai tugas masing-masing, tugas tersebut dibagi dalam dua shift yaitu: - Editor Shift I a.membuat file folder baru. b.lodding gambar (yang terbaik dan yang terbagus) dan steatment. c.menyusun opening-bumper, kredit title, dan logo baik depan maupun belakang, serta membuat daftar nama artis. d.lodding dan pasang presenter. e.dubbing dan memasukkan gambar. f.memasang logo kroscek di sebelah kanan atas. g.Wajib menyeragamkan seluruh kroscek senin-minggu.
61
- Shift II a.memasang gambar yang baik, bagus, dan tidak jumping shot diutamakan 32-1 full shot, medium shot, dan close up. b.memilih musik yang berhubungan dengan berita. c.memeriksa kembali title artis, logo, kredit title, audio, video, transisi, flash, audio steatment, dan musik sebelum mentransfernya. d.memeriksa kembali dari awal, tengah, hingga akhir setelah data ditransfer. Seperti yang dijelaskan oleh Ridho selaku supervisi visual mengenai shift 47: “Pembagian shift dibagi menjadi dua, shift I dan shift II. Shift I mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB sedang untuk shift II dimulai pukul 02.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB atau sampai finishing” Contoh: Format kroscek tanggal 1 Februari 2008 episode 1910 SENIN (AWAL PEKAN) HL1
: KEGIATAN 3 DIVA BUAT VIDEO KLIP
HL2
: AKTUAL TIMELESS
HL3
: AKTUAL TIMELESS
HL4
: AKTUAL TIMELESS
HL5
: FOLLOW UP GOSIP PEKAN SEBELUMNYA.
JUM’AT 4 FEBRUARI 2008 HL1
: 3 DIVA
HL2
: ARTIS PERANG TARIF
HL3
: ARIE WIBOWO, SURYA SAPUTRA
47
Wawancara dengan Ridho selaku supervisi visual
62 HL4
: ARIEL PETERPAN
HL5
: ANDIEN
SANDRA DEWI SARAH SHEEREN SUNGKAR Durasi tayangan kroscek adalah 30 menit, durasi untuk beberapa segmen dan headline adalah 20 menit sedangkan 10 menit digunakan untuk iklan (commercial break), jadi durasi yang ditayangkan kroscek di trans tv adalah 30 menit. Gambar durasi 30 menit
opening
segmen
CB
segmen
CB
segmen
CB
closing
CB
Ket CB – Comersial Break
Setiap hari kroscek menayangkan beragam format yang berbeda sesuai dengan CB (commercial break) yang di masukkan oleh editor, namun pada saat penayangan di trans tv pun akan berbeda dengan format yang sudah dibuat oleh editor hal tersebut dikarenakan pihak trans tv memasukkan iklan disetiap segmen bergantung pada durasi yang mereka butuhkan yaitu 10 menit dan akan dibagi di setiap segmen.
63 Gambar segmen CBB in ( Commercial Bumper Break )
Op
CB
Segmen I
CB
Segmen II
CB
Comersial Break
Segmen III CB Segmen IV CB
Segmen V
Cls
OBB Out (Comercial Bumper Break)
OBB (Opening Bumper Break )
Menurut keterangan gambar, disetiap tayangan terdapat lima segmen dan biasanya dalam satu segmen terdapat satu atau dua materi. Dalam setiap segmen terdapat VO (voice over) dan steatment dari narasumber yang berupa stock shot gambar selain itu terdapat OBB (Opening Bumper Break), CBB out (Commercial Bumper Break), dan CBB in. OBB adalah pembukaan logo kroscek disetiap format masing-masing hari yang terdapat pada awal tayangan, seperti format kroscek awal pekan untuk hari senin, kroscek popstar untuk hari selasa, kroscek investigasi untuk hari rabu, kroscek full gosip untuk hari kamis, kroscek eksklusif untuk hari jumat, kroscek pekan sabtu untuk hari sabtu, dan kroscek pekan minggu untuk hari minggu. CBB out adalah setelah segmen kemudian commercial break sedangkan CBB in adalah setelah commercial break kemudian masuk segmen berikutnya. Secara garis besar akan terlihat urutan-urutan workflow editing seperti berikut : Gambar workflow editing naskah
preview
VO
print
Off line
kirim
On line
tayang
mixing
64 Gambar editing off line
Keterangan: a. Naskah segmen di break down untuk mengetahui gambar mana yang dibutuhkan atau angle apa yang diangkat berdasarkan naskah atau steatment narasumber yang dimasukkan. b. Mengorder semua gambar yang dibutuhkan ke bagian dokumentasi. c. Meloging, loging adalah proses pemindahan dari video hasil shoting ke data komputer. d. Setelah naskah diisi suara (dubbing) oleh dubber kemudian hasilnya dimasukkan ke bagian editing. e. Penyusunan kerangka editing seperti dubbing dan taping, oleh editor.
65 f. Melakukan proses pemotongan durasi oleh produser yang bersangkutan setelah kerangka disusun. Durasi tayangan kroscek adalah 20 menit tidak termasuk commercial break. g. Melakukan voice over atau pengisian suara setelah naskah lengkap kemudian disusun oleh editor. h. Off line sesuai dengan urutan narasi yang sudah ada berikut dengan steatmentnya, kemudian setelah semua tersusun penulis naskah memotong durasi yang ada sehingga mencapai 20 menit disetiap tayangan dengan tiga commercial break.
Gambar editing online
66 Keterangan: a. Melakukan pengeditan on line, yaitu merangkai gambar yang telah diliput agar menjadi satu cerita yang dapat memperkuat narasi yang telah dibacakan dengan pemilihan backsound yang dilakukan oleh editor online sesuai dengan cerita atau naskah tersebut. b. Menyiapkan backsound sesuai dengan peristiwa yang diangkat pada segmen tersebut. c. Menyiapkan property yang akan digunakan seperti, background title name, background virtual set, effect trantition, dan lain-lain. d. Menyusun dan memasukkan gambar sesuai dengan naskah. e. Memberi title name untuk narasumber, presenter, serta membuat visual effect atau audio effect. f. Mengkoreksi audio atau visual sperti color corection. Mixing a. Mixing audio, menyeimbangkan grafik audio. b. Mencocokkan backsound dengan dubbing atau steatment agar tidak saling mengganggu dan dapat terdengar dengan jelas. Preview a. Mempriview tayangan yang telah disediakan oleh bagian dokumentasi agar tidak terjadi kekurangan dalam pengadaan gambar oleh produser dan supervisi visual setelah melakukan pengeditan. b. Jika semua telah lengkap, hasil dari tayangan yang telah selesai diprint atau print to tape. Print to tape adalah mentransfer hasil editing yang
67 telah dipriview oleh PIC (Personal In Charge) dan supervisi ke master tape untuk ditayangkan di stasiun trans tv. c. Preview oleh PIC (Personal In Charge) atau orang yang sudah ditunjuk oleh produser untuk bertanggung jawab pada tayangan tersebut secara keseluruhan. d. Kurir kemudian mengantarkan kaset tersebut untuk diperiksa kembali di bagian quality control pda stasiun televisi untuk kemudian ditayangkan.
4.5 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh oleh peneliti maka dalam pembahasan ini peneliti akan membahas hasil penelitian berdasarkan kerangka teori yang telah disusun oleh penulis pada BAB II serta literature yang akan penulis gunakan. Pada proses produksi tayangan infotaiment kroscek bulan februari 2008 di PT Bintang Mas Media Utama tim redaksi berusaha untuk menyajikan isi berita yang memiliki nilai tinggi dan berkualitas. Oleh karena itu proses penyajiannya melalui beberapa tahapan. Proses produksi seperti yang telah dikemukakan oleh fred wibowo yaitu, pertama tahap pra produksi merencanakan bahan berita dan pendapat melalui rapat redaksi, pada tahap ini adalah teori penyusunan agenda. Menurut Shaw dan Mc. Combs adalah bila menyusun agenda anda harus membuat daftar hal yang akan anda lakukan. dengan cara yang serupa media mengatur kita dengan memusatkan perhatian pada para tokoh atau peristiwa tertentu, mereka adalah tokoh-tokoh atau peristiwa-peristiwa yang layak diperhatikan.
68 Selain itu Produser menerapkan strategi dalam mengembangkan kreatifitas, seperti yang dilakukan Tayangan Infotainment Kroscek, strategi tersebut antara lain : 1. Dalam pembuatan naskah mengunakan bahasa yang ringan, Bahasa yang di gunakan dalam naskah disesuaikan dengan target penonton agar mudah di 48
terima audien. 2. Memberikan gimmick dalam naskah host yang menarik. Sehingga menarik selera penonton agar tidak pindah ke lain channel, dengan gimmick dalam segmen - segmen tertentu. 3. Penentuan lokasi shooting untuk out door untuk mendapatkan background menarik serta visual yang bagus. Dari keseluruhan pra produksi periode Maret.
4.6 Evaluasi Setelah semua proses peliputan dari tahap perencanaan, proses produksi, pasca produksi hingga usai, dilakukan biasanya produser beserta tim yang bertugas mengadakan evaluasi, pembenahan serta mempresentasikan kembali untuk melihat dimana kekurangannya terhadap hasil liputan dan hasil tayangan penayangan yang baru tayang dan yang kemarin tayang dengan melihat dari Rating dan Share yang didapat :
48
Naratama. Op Cit. hal 112
69 “Rating dan Share itu sangat kami perlukan untuk dapat mengetahui baik buruknya tayangan yang kami buat, Ungkap Bonito Produser Tayangan Kroscek Kepada Penulis49 Langkah-langkah tersebut diambil untuk membenahi segala kekurangan baik teknis maupun materi berita yang belum lengkap sebagai bahan kajian bagi kebaikan tayangan kroscek kedepannya kelak serta untuk mencapai target sesuai dengan mottonya ” bukan sembarang infotainmen ” .
49
Bonito (Produser Tayangan Kroscek )
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Setelah melakukan wawancara mendalam mengenai proses produksi program Tayangan Infotainment Kroscek, peneliti membahas periode Februari 2008. Berikut ini kesimpulan dari penelitian yang peneliti lakukan: 1. Proses pra produksi Tayangan Infotainment Kroscek , dimulai dengan rapat redaksi yang membahas dan menentukan isi segmen budget liputan dan persiapan alat, kru (cameraman, ligthingman, dan driver) untuk produksi. Produser
dan
Reporter
menerapkan
strategi kreatifitas
dalam
mengembangkan program. 2. Tahap produksi mencangkup pencarian materi liputan dan mencari elemen pendukung melalui telepon, internet, majalah, koran, dan jaringan 3. Reporter memiliki peran penting dalam produski program yaitu sebagai penulis naskah, naskah tersebut dalam bentuk rundown script, script host, naskah voice over. 4. Tahap Pertemuan redaksi untuk evaluasi tayangan dan menetukan tayangan berikutnya untuk megazine dan materi apa yang akan di angkat diadakan dalam rapat peroyeksi dan evaluasi adapun dalam tayangan yang akan ditayangkan materi yang gugur hanya berkisar 20 % karena pada saat akan ditayangkan produser dan team mengadakan rapat kecil untuk beberapa kriteria tayangan yang layak di tayangkan diantaranya isu selebritis terkini dan isu kontroversi selebritis.
70
71
5.2 Saran Setelah
melakukan
penelitian, ada
beberapa hal
yang
ingin
disampaikan sebagai suatu saran dan masukkan kepada pihak Trans TV dalam program Tayangan Infotainment Kroscek yaitu : 1. Pada tahap pra produksi sebaiknya Rapat Redaksi dilakukan lebih dari satu kali agar terjadi koordinasi lebih baik. 2. Pada segmen-segmen
Tayangan
Kroscek
lebih
beragam
dengan
memasukan title Tayangan Kroscek 3. Tayangan Infotainment Kroscek lebih baik di kemas atau ditayangkan secara Live dari tempat liputan agar lebih dapat menarik audiennya dan memberikan nilai berita yang aktual 4. Tayangan jangan sering berulang-ulang atau second run
72 DAFTAR PUSTAKA
Ardianto Elvinaro.Komunikasi Massa. Simbiosa Rekatama Media. Bandung 2004 Djuarsa Sendjaja,Teori Komunikasi.Pusat Penerbitan Universitas Terbuka Jakarta 2002 Devinto Joseph A, Komunikasi Antar Manusia. Profesional book. 1997 Fahmi Alatas, Bersama Wajah Bangsa. Jakarta YPKMD.1997 Ibid, Dinamika Komunikasi Kusnadi Wawan, Komunikasi Massa Sebuah Analis Media Televisi. PT. Rieke Cipta. Jakarta 1996 Rahmat Jalaludin, Teori Komunikasi Massa. Girasindo. Ramadja Karya. Bandung 2000 Rahmat Jalaludin, Metode Penelitian Komunikas. 1993 Morissan, Jurnalistik Televisi Muktahir. Ramdina Prakasa. Jakarta. 2004 Morissan, Media Penyiaran Strategi Mengelolah Radio Dan Televisi. Jakarta 2005 Me Quil Denis, Massa Teori Komunikasi. Jakarta Moleong J Lexy, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung 1990 Nurudin Komunikasi . Cespar Malang. 2003 Naratama, Menjadi Sutradara Televisi, Grasindo. Jakarta 2004 Nugroho Bimo, Infotaiment Komisi Penyiaran Indonesia. 2005 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Rosda Karya. Jakarta.1990 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Rosda Karya. Bandung 2002 Rahmat Jalaludin, Teori Komunikasi Massa. Girasindo. Ramadja Karya. Bandung 2000 Rahmat Jalaludin, Metode Penelitian Komunikas. 1999
73 Suprapto Tommy, Berkarier Dibidang Broadcasting. Media Presindo.Yoyakarta 2006 Wibowa Fred, Op. Yin Robert K. Studi Kasus Desain dan Metode Manajemen. PT.Raja Grafindo Persada.1996
SUMBER LAIN : Dokumen / Deskop / Kroscek Kompas 10 Juli 2005. Serba Rancu Dalam Media Massa. Institute For Media dan Sosial Studies ( IMMS ) Jakarta www.kroscek.co.id
PEDOMAN WAWANCARA
( PROSES PRODUKSI TAYANGAN INFOTAINMENT KROSCEK DI TRANS TV PERIODE FEBRUARI 2008 ) Produser
1. Nama anda dan jabatan anda ? Bonito / Produser 2. Apa ajakah Job description atau tugas-tugas anda sebagai produser ? Selaku Produser saya mempersiapkan materi liputan secara menyeluruh sesuai dengan kebutuhan yang akan ditayangkan kemudian untuk diskusikan dalam rapat mingguan yang diadakan setiap hari rabu dengan waktu yang tentative dengan tim kroscek untuk mendistribusikan dan mempresentasikan materi liputan dihadapan seluruh tim, ketika materi yang sudah di sepakati maka tim diwajibkan melaksanakan tugasnya masing-masing sampai tahapan penayangan, selain itu saya di haruskan mengontrol sampai tayangan itu tayang. 3. Definisi TV Magazine menurut anda ? Sebuah tayangan berita yang bukan berita politik, Megazine lebih cenderung masuk ke wilayah kedalamam infotainment seperti kroscek yang liputannya kebanyakan sekitar isu-isu selebritis,Tempat-tempat nongkrong selebritis seperti tempat makan, belanja serta wisata. 1. Sejak tahun berapa Infotainment Kroscek ditayangkan ? Tahun 2002 5. Apa yang membuat Infotainment Kroscek berbeda dengan tayangan lainnya ?
Ia,Tayangan kroscek sangat berbeda karena Tayangan infotainment yang di tayangkan secara striping hanya infotainment kroscek 6. Faktor apakah yang terdapat pada Infotainment Kroscek yang kiranya dapat menarik perhatian pemirsa ? Tayangan ini menarik karena dengan berita yang aktual serta tayangan fakta yang terjadi seperti realitasnya. 7. Apakah menurut anda unsur 5W + 1H sangat berpengaruh dalam memuat sebuah berita ? Sangat penting bagaimana pun tayangan infotainment kroscek masih tayangan gosip,biarpun setiap reporter dengan kameraman mempunyai gayanya masingmasing dan pada saat jalan mereka diskusi misalnya topiknya seperti ini maka mengambil liputannya seperti apa anglenya seperti apa, informasinya apa aja yang akan disampaikan untuk penonton. 5W+1H sangat penting dan sangat berpengaruh sekali. 8. Bagaimana merencanakan dan menentukan tayangan yang akan ditayangkan ? Ada rapat redaksi, rapat redaksi itu lebih mengusulkan reporter dan kameraman memberikan secript ,seperti ini minsalnya saya sudah bikin sesuatu itu tidak bagus entah dari naskahnya maka hasilnya kita koreksi lagi sebaiknya secriptnya seperti apa karena sangat berpengaruh untuk liputan selanjutnya contohnya kalau kurang bagus di buat dengan cara A maka kita membuatnya dengan cara B kalaupun sudah di buat dengan cara A dan B kurang bagus juga maka berganti topik yang di akan liputnya. 9. Berasal dari manakah informasi liputan ? Siapa sajakah yang terlibat dalam pencarian berita ? Informasi di dapat dari melalui saling tukar informasi dengan beberapa rumah produksi infotainment, melalui orang terdekat artis, internet dan yang terlibat
dalam pencarian berita adalah
Produser, Kordinator Liputan, Kameraman,
Reporter. 10. Apa target yang ingin dicapai dari tayangan program Infotainment Kroscek? Tayangan yang ingin di capai adalah tayangan yang sesuai dengan fakta sesuai dengan realitas yang terjadi tidak pemberitaaan sepihak melainkan harus murni. 11. Siapakah sasaran dan target audiens dari Infotainment Kroscek ? lebih cenderung ke wanita dari segala bidang entah wanita karier, remaja, sampai ibu rumah tangga khususnya baik itu muda maupun tua dan tidak menutup kemungkinan laki-laki mulai dari dewasa sampai tua. 12. Berapa rating dan shares Infotainment Kroscek periode Februari 2008 ? Rating 1,4 dan share 12,4. 13. Bagaimana target Slot iklan yang ingin dicapai ? Untuk itu sebanyak – banyaknya dan mencapai rating yang baik. 14. Berapa budget biaya produksi Infotainment Kroscek ? Untuk pembiayaan cukup relatif, Bisa dalam setiap episode mencapai 10 Juta sampai 15 Juta, perhitungan normatife 15. Apkah Infotainment Kroscek memiliki sponsor tetap ? Tidak. 16. Siapa saja yang terlibat dalam proses produksi Infotainment Kroscek ? Keterlibatan untuk produksi hampir melibat kan secara keseluruhan seperti : Produser, Kordinator Liputam, Asistan Kordinator Liputan, reporter serta kameramen. 17. Apakah Infotainment Kroscek memiliki pedoman ataupun panduan khusus yang diterapkan kepada reporternya dalam meliput berita ?
Untuk itu ia, karena ketika dalam rapat Produksi dan evaluasi yang diadakan setiap hari Jum’at saya selalu menekankan khusus kepada reporter harus memahami etika jurnalistik yang benar dalam mewawancarai. 18. Faktor – faktor apa sajakah yang menentukan urutan – urutan tayangan yang akan ditayangkan ? Faktor nya adalah tayangan yang sedang banyak dibicarakan oleh banyak orang mengenai gosip yang kontroversi biasanya gosip seperti ini mempunyai nilai lebih dimana banyak orang yang ingin mengetahui kebenaranya. 19. Siapakah yang menentukan tayangan Slot time Infotainment Kroscek ? Ia itu kewenangan saya selaku produser. 20. Tayangan penting dan menarik biasanya dimasukan pada segmen berapa ? apa alasannya ? Untuk tayangan menarik biasanya dimasukan ke segmen ke dua alasannya adalah agar ketika pemirsa melihat ditayangan kroscek pada tataran awal dan ketika presenter memberikan informasi di segmen kedua ada berita yang menarik, maka pemirsa agar tidak mengganti stasiun tv lain atau acara lain.
Nb : Pertanyaan selalu berkembang berpatokan dari jawaban narasumber ?
PEDOMAN WAWANCARA
( PROSES PRODUKSI TAYANGAN INFOTAINMENT KROSCEK DI TRANS TV PERIODE FEBRUARI 2008 ) Editor 1. Nama dan jabatan anda ? Ridho dan Supervisi Editor 2. Tugas dan fungsi anda pada jabatan tersebut ? Tangung jawabnya itu di visualisasi dari naskah yang di kasih oleh produser kemudian capture gambar yang sudah dapat di lapangan gambar itu di olah gimana caranya naskah itu di perkuat dengan gambar bagaimana saya merangkai gambar itu biar sesuai sama naskah sesuai dengan ke inginan produser d Tayangan Kroscek,selain mengedit gambar di pakai musik atau back sound di satu padukan agar gambar dengan musik sesuai. 3. Definisi Feature menurut anda ? Menurut saya adalah tampilan gambar gambar yang berisikan beraneka ragam dan semen durasinya kurang lebih 30 menit, bahkan baisa sampai 10 menit. 4. Bagaimana kriteria gambar dalam menempatkan angel yang baik ? Kalau dari kenyataan ketika kerja pastikan stok-stok gambar yang sudah diambil oleh kameramen jadi, gambar yang kurang baik saya mengambil gambar yang paling baik, paling seru atau paling reaksi-reaksi misalnya ketika diwawancarai si artis memberikan jawaban dengan santun dan penuh dengan senyuman, mungkin akan lebih bagus lebih menarik maka saya mengambil gambar yang inter aktif atau meminimalisir gambar goyang gambar strect (garis-garis).
5. Apakah menurut anda unsur 5W+1H sangat berpengaruh dalam membuat sebuah gambar ?
Pengaruh, karena dari sana kalau saya lihat dari stok gambar dari naskah lalu di berikan ke editor misalnya 5W+1H contohnya seperti where (tempat) maka editor menampilkan gambar dari sudut depan terlebih dahulu seperti kota bandung maka editornya menampilkan keseluruhan kota bandung. 6. Bersumber dari manakah gambar tersebut anda dapatkan ? Bersumber dari Liputan, Tabloit dan Internet,. 7. Gambar seperti apakah yang menurut anda layak tayang ? Standart Broadcast, RJB, Komplit, Tidak Fender 8. Apakah sebelum liputan ada rapat redaksi ? Ada Rapat kecil khusus Editor 9. Kapan rapat redaksi Infotainment kroscek ? Rapat Redaksi setiap hari rabu dan jum’at pukul 15.00 samapai dengan selasai 10. Siapa sajakah yang mengikuti rapat redaksi tersebut ? Keterlibatan dalam rapat redaksi hampir melibat kan secara keseluruhan seperti : Produser, Kordinator Liputam, Asistan Kordinator Liputan, reporter serta kameramen. 11. Apa sajakah yang dibicarakan pada rapat redaksi ? Pada rapat redaksi lebih cenderung fokus dalam tataran evaluasi untuk masing masing team dimana setiap team memaparkan hasil kinerja tayangan sebelumnya contoh reporter memberikan informasi si artis bahwasan nya kasus nya belum usai maka si artis minggu depan akan melakukan konferensi pers, di sinilah peran reporter nantinya untuk mewawancarai secara detail untuk mendapatkan informasi. 12. Sofhwere apa yang anda pakai untuk editing ? Canapus Hardware
13. Apakah anda pernah mengalami kesulitan pada saat editing atau kendala pada komputer, gambar ? Pernah, biasanya komputer jadi ngeheng-ngeheng biasa kalau kendalannya seperti itu tinggal tlp tp (bagian perbaikan) kalau kendala gambar ada kameramen program lain selain program kroscek, cara pengambilan gambarnya mungkin berbeda lebih keteknis seperti gambar goyang kaset yang sudah di capture itu ternyata stret semua itu pernah di alami. 14. Hambatan yang menurut anda dominan ? Lebih ke soal teknisnya saja untuk di editing saat ini belum ada kendala yang dominant. 15. Kapan deadline editing Infotainment kroscek ? Harus sampai Trans Tv Pada Pukul 13.00 ( Tepat ) 16. Apakah pernah hasil editing anda tidak diloloskan dalam rapat redaksi ? Tidak pernah biasanya semua ditayangkan
Nb : Pertanyaan selalu berkembang berpatokan dari jawaban dari nara sumber
PEDOMAN WAWANCARA
( PROSES PRODUKSI TAYANGAN INFOTAINMENT KROSCEK DI TRANS TV PERIODE FEBRUARI 2008 ) Reporter 1. Nama dan jabatan anda ? Muhammad Syaipul Arief dan Reporter 2. Apakah definisi berita menurut anda ? Informasi yang memenuhi unsure 5W +1H 3. Selain meliput berita, apa sajakah tugas-tugas seorang reporter infotainment kroscek? Mengikuti perkembangan artis, membuka jaringan kesesama media lain di lapangan. 4. Persiapan apa sajakah yang harus dipersiapkan seorang reporter sebelum melakukan tugasnya dalam meliput sebuah berita ? Penguasaan materi yang akan di liput. 5. Berasal dari mana saja sumber-sumber yang dapat dijadikan panduan bagi anda dalam meliput berita ? Media cetak, Elektronik, informasi dari rekan-rekan infotainment di lapangan 6. Apakah menurut anda unsur 5W + 1H sangat berpengaruh dalam memuat sebuah berita ? Ya. 7. Faktor apa yang membuat brita layak untuk ditayangkan ? Faktor 5W + 1H dan sesuai dengan kode etik jurnalistik
8. Apakah sebelum liputan ada rapat redaksi ? Ya. 9. Kapan rapat redaksi Infotainment kroscek ? Setiap Hari Rabu dan Jum’at Pukul 15.00 sampai selesai 10.Siapa sajakah yang mengikuti rapat redaksi tersebut ? Seluruh Devisi Produser, Kordinator Liputam, Asistan Kordinator Liputan, reporter serta kameramen. 11.Apa sajakah yang dibicarakan pada rapat redaksi ? Dalam rapat redaksi membicarakan materi dan proyeksi untuk tayangan minggu berikutnya. 12.Siapakah yang membuat rundown ? Kordinator Liputan dan asisten Kordinator Lpiutan 13.Bagaimana kriteria berita yang baik dan benar ? Memenuhi Unsur 5W + 1H, Sesuai dengan kode etik jurnalistik,dan padat jelas serta mudah di pahami. 14. Apakah Infotainment Kroscek memiliki pedoman ataupun panduan khusus yang diterapkan kepada reporternya dalam meliput berita ? Ya. 15. Apakah news anggel yang diambil Infotainment Kroscek dalam suatu gambar ? dari sudut mana ? Berkaitan dengan selebritis atau publik figure baik itu masalah kasus, investigasi hingga kehidupan selebritis 16. Jelaskan langkah-langkah yang dilakukan oleh reporter Infotainment Kroscek mulai dari persiapan sampai pada pelaksanaan meliput berita ?
Menayangkan materi yang akan diangkat oleh kordinator liputan, Menanyakan siapa target yang akan diwawancara kepada kordinator liputan, menguasai materi,sharing ke tim liputan, menuju lokasi yang sudah ditentukan, melakukan negosiasi kepada target, nara sumber atau komunikasi melalui telepon sebelum menuju lokasi untuk janjian terlebih dahulu kemudian bertemu untuk melakukan wawancara. 17. Apakah tata cara meliput berita reporter Infotainment Kroscek berpaduan pada kode etik jurnalistik ? Ya.
Nb : Pertanyaan selalu berkembang berpatokan dari jawaban dari nara sumber
PEDOMAN WAWANCARA
( PROSES PRODUKSI TAYANGAN INFOTAINMENT KROSCEK DI TRANS TV PERIODE FEBRUARI 2008 ) Juru Kamera 1. Nama dan jabatan anda ? Arifin Yusuf dan Juru Kamera 2 Apakah definisi berita menurut anda ? Berita itu adalah peristiwa atau kejadian yang memberikan informasi dan harus berimbang, dan tidak memihak salah satu pihak. 3. Apakah tugas anda pada jabatan tersebut ? Mencari sebuah berita yang akan disajikan kepada masyarakat yang diaplikasikan
kedalam bentuk gambar karena itulah tugas pokok seorang juru
kamera. 4. Bagaimana criteria berita menurut anda ? Berita itu adalah peristiwa atau kejadian yang memberikan informasi dan harus berimbang, dan tidak memihak salah satu pihak. 5. Apakah menurut anda unsur 5W + 1H sangat berpengaruh dalam memuat sebuah berita ? Sangat penting sekali 5W+1H karena berita yang paling utama adalah 5W+1H nya itu karena adalah inti sebuah berita, memuat suatu gambar berita kita juga harus memahami 5W+1H itu karena ketika kita mengambil gambar kita akan terbayang bagaimana naskahnya jadi juru kamera juga harus mengerti gambar apa yang mau diambil untuk mencocokan tentang inti berita tersebut 6. Bersumber dari manakah gambar tersebut anda dapatkan ? Koordinator Liputan, Reporter, Rekan-rekan juru kamera unfotainment di lapangan serta nara sumber
7. Gambar berita yang seperti apakah yang layak untuk tayang ? Gambar yang sesuai dengan standar Broadcasting misalnya punya sequence yang jelas dan sesuai dengan naskahnya dan ada kalanya semuanya ada pada gambar kadang kala ada juga gambar yang ngeblur dan sebagainya serta tidak fokus jadi tidak layak tayang. 8. Ada berapa segmen dalam durasi 30 menit untuk program infotainment kroscek ? Biasanya 4 Sampai dengan 6 segmen disesuaikan dengan nara sumber 9. Apakah anda pernah mengalami kendala pada saat melakukan pengambilan gambar dan apa yang anda lakukan ? Kendalanya itu ketika saya mengambil gambar tanpa ijin kadang orang yang tidak mau diwawancarai saya paksa. Yang saya lakukan banyak macam caranya kalau saya mau nakal, yang penting saya dapat, saya cari diam-diam tapi kamera tetap di on tetapi mata saya tidak melihat kamera tapi mata saya mengajak diskusi atau melihat ketempat yang lain agar bisa melakukan pendekatan persuasif, membujuk atau menjelaskan kepada yang bersangkutan bahwa tujuan saya mengambil gambar tidak ada efek sampingnya berusaha untuk persuasif. 10. Apakah anda pernah melakukan pengambilan gambar di daerah konflik ? Ia, seperti pada saat demonstrasi dan gempa di jogjakarta.
Nb : Pertanyaan selalu berkembang berpatokan dari jawaban dari nara sumber