Motif dan Kepuasan Khalayak dalam Menonton Program Tayangan Sketsa di Trans TV (Survei terhadap Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2012 Universitas Pancasila) Sarah Noviana 209000336 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara motif dan kepuasan yang diperoleh mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2012 Universitas Pancasila dalam menonton program tayangan Sketsa di Trans TV. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan metode penelitian survei bersifat penelitian eksplanatif komparatif dengan melakukan penyebaran angket (kuesioner) dan menggunakan skala pengukuran Likert dalam kuesioner. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa aktif Universitas Pancasila Angkatan 2012 sebanyak 73 responden. Analisis penelitian dengan menggunakan korelasi product moment, analisis mean dan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan Mahasiswa Universitas Pancasila yang menonton program Sketsa mempunyai motif dan kepuasan informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan hiburan. Hasil tersebut dibandingkan menurut masing-masing empat dimensi tersebut. Dengan jumlah nilai motif (gratification sought) sebesar 10,734 dan kepuasan (gratification obtained) sebesar 11,592. Kesimpulan penelitian berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2012 Universitas Pancasila merasa terpuaskan pada dimensi informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan hiburan melihat nilai kepuasan (gratification obtained) lebih tinggi daripada nilai motif (gratification sought). Dari keempat dimensi yang ada, dimensi hiburan mempunyai nilai yang paling besar dibandingkan dengan dimensi lainnya. Kata Kunci: Motif, Kepuasan, Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Sketsa, Trans TV. Pendahuluan Dunia pertelevisian di Indonesia sekarang ini telah berkembang. Program tayangan yang tadinya hanya didominasi oleh satu stasiun televisi nasional saja, yaitu TVRI. Sekarang sudah semakin berjaya dengan bermunculan stasiun televisi swasta, seperti SCTV, RCTI, Trans TV, Trans7, Indosiar, Global TV, dan lainnya. Sekarang ini Khalayak tidak lagi memandang sebelah mata ketika menyaksikan tayangan yang disajikan di televisi. Televisi mengalami perkembangan secara dramatis, terutama melalui pertumbuhan televisi kabel. Transmisi program televisi kabel menjangkau seluruh pelosok negeri 1
dengan bantuan satelit dan diterima langsung pada layar televisi di rumah dengan menggunakan wire atau microwave (wireless cables) yang membuka tambahan saluran televisi bagi pemirsa (Ardianto dan Erdinaya, 2004:125) Televisi sebagai media massa sangat dirasakan manfaatnya oleh khalayak, karena dengan hanya waktu yang singkat dapat menjangkau wilayah dan jumlah penonton yang tidak terbatas. Stasiun Televisi menyajikan berbagai program acara yang menghibur untuk dikonsumsi penontonnya mulai dari program anak-anak, remaja, hingga dewasa dalam waktu yang tidak terbatas karena beberapa stasiun televisi swasta memiliki siaran non stop 24 jam. Mulai dari acara rohani pada dini hari, program berita, reality show, variety show, comedy, kartun, musik, sinetron, hingga film box office yang dapat dinikmati khalayak setiap harinya. Program acara yang sangat dirasakan sebagai media penghibur adalah program komedi. Fungsi hiburan untuk media elektronik berada di posisi utama dibandingkan dengan fungsi lainnya. Komedi adalah program acara hiburan yang mengundang tawa. Jelas saja jika para khalayak memilih untuk menonton acara komedi dibandingkan dengan yang lainnya. Oleh karena itu, sekarang ini jelas sekali terlihat banyak stasiun televisi berlomba-lomba untuk menyajikan program acara komedi. Program komedi menjadi salah satu tayangan utama yang disajikan Trans TV untuk penonton, berbagai judul tayangan telah sukses menarik perhatian khalayak seperti Keluarga Minus, Sketsa, Super Trap, Tahan Tawa, Jail, dan lainnya. Peneliti beranggapan, program komedi sekarang ini sudah semakin maju dan dapat dirasakan manfaatnya bagi khalayak sebagai tontonan yang wajib ditayangkan dalam sebuah stasiun televisi. Program tayangan komedi yang menarik dan kreatif, tentu saja akan menarik minat dan antusias khalayak yang tinggi sehingga membuat program tayangan tersebut disenangi dan bertahan lama untuk disiarkan sebagai program andalan dalam stasiun televisi tersebut. Dalam Morissan (2008:346) “A comparate estimate of set tuning in any given market”, berarti perkiraan komparatif dari jumlah pesawat televisi yang sedang digunakan pada suatu wilayah siaran tertentu. Stasiun televisi yang memiliki rating tinggi, pasti mempunyai banyak penonton dan mendatangkan banyak pemasang iklan di stasiun televisi tersebut. Salah satu program komedi yang ditayangkan di stasiun televisi Trans TV adalah Program acara Sketsa. Sketsa merupakan sebuah program komedi hiburan yang tayang setiap hari Senin-Jumat pukul 14.00 WIB – 15.20 WIB dan Sabtu-Minggu pukul 14.00 WIB – 15.00 WIB. Program Sketsa hadir di jam tayang tersebut menemani waktu siang penonton yang ingin bersantai dan menikmati program acara televisi. Program Sketsa hadir untuk menyegarkan penonton televisi dengan cara lawakan yang segar, inovatif, dan kreatif. 2
Dari uraian tersebut, peneliti berpendapat bahwa program sketsa hadir di waktu santai yang berarti tayang pada jam dimana khalayak sedang istirahat siang untuk melepas kesibukan yang dijalaninya. Ditengah program-program acara lainnya yang kebanyakan menayangkan berita dan drama seri televisi, disini sketsa hadir dengan format berbeda daripada lainnya yaitu bertujuan untuk menghibur. Sketsa merupakan salah satu program tayangan komedi yang cukup menarik perhatian masyarakat karena konsepnya yang unik dan kreatif dalam memberikan kejutan di luar dugaan para penonton pada setiap adegannya. Hal ini menjadi salah satu alasan kesuksesan yang membuat program sketsa masih bertahan lama hingga saat ini ditengah ketatnya persaingan industri penyiaran Indonesia dan telah memiliki banyak penggemar di Indonesia. Hingga sampai di tahun 2013 ini program acara Sketsa telah 5 tahun menemani para penonton setianya. Isi dari program acara Sketsa adalah sketsa-sketsa singkat yang berceritakan kehidupan sehari-hari masyarakat dibumbui dengan pola tingkah konyol yang dilakukan oleh artis yang bermain. Dalam setiap episode terdapat 3 atau 4 potongan sketsa dalam satu segmen yang berdurasi rata-rata 5-10 menit. Uniknya, Sketsa bermain dengan teknik pengambilan gambar yang baik. Pergerakkan kamera dari pemeran satu ke pemeran lainnya yang melakukan tingkah konyol, membuat ciri khas dari tayangan sketsa. Terlebih ekspresi wajah dan ekspresi suara pemeran yang kaget dan panik menciptakan suatu kelucuan. Peneliti menyimpulkan bahwa Sketsa merupakan salah satu program andalan di Trans TV. Disini peneliti mencoba untuk menganalisa program sketsa, karena peneliti beranggapan bahwa Sketsa merupakan program komedi lama yang dapat bertahan di antara program baru komedi lain yang ada dan memiliki keunikan dalam mengemas ide cerita. Sketsa merupakan tayangan yang banyak diminati oleh para khalayak dengan bukti eksistensinya yang masih berjaya hingga sampai saat ini. Media massa memiliki berbagai fungsi diantaranya sebagai hiburan, pemberi informasi, mendidik, dan mempengaruhi. Informasi, dibutuhkan oleh siapa saja. Sementara mendidik dimaknai bahwa media massa menjadi sarana masyarakat untuk belajar melalui drama, cerita, dan sebagainya. Hiburan berfungsi sebagai pelepas ketegangan. Mempengaruhi merupakan ajakan secara tidak langsung dari isi media kepada para pemirsanya (Effendy, 2011:18) Peneliti menyimpulkan bahwa media massa khususnya televisi memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam mengkonsumsi media. Televisi memberikan suguhan tayangan dengan berbagai genre salah satunya komedi yang memuat unsur hiburan 3
bagi penontonnya. Berbagai fungsi yang diberikan televisi menjadikan masyarakat semakin bergantung pada media massa. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori Uses and Gratification yang menjelaskan bahwa khalayak menggunakan media massa dengan motif tertentu. Media massa dianggap berusaha untuk memenuhi kebutuhan motif khalayak. Jika motif ini terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi. Dalam Moekijat (2002:4) Orang-orang tidak hanya berbeda dalam kemampuan untuk berbuat, akan tetapi juga dalam “kemauan untuk berbuat” atau motivasi. Motif terkadang didefinisikan sebagai kebutuhan, keinginan, dorongan, atau gerak hati dalam individu. Motif-motif diarahkan kepada tujuan yang terjadi dengan sadar atau dibawah sadar. Motif merupakan “mengapa” dari tindakan. Motif-motif menimbulkan dan memelihara kegiatan dan menentukan arah umum dari perilaku seorang individu. Pada dasarnya motif atau kebutuhan merupakan dorongan utama dari kegiatan. Adanya dorongan atau keinginan seseorang merupakan suatu proses timbulnya motif. Motif merupakan kemauan dalam diri individu untuk melakukan suatu tindakan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang ingin dicapai. Dengan demikian motif timbul karena adanya suatu kebutuhan. Sehingga dapat dideskripsikan bahwa motif merupakan kebutuhan. Khalayak menggunakan media didorong oleh motif tertentu, namun konsep ini tidak berhenti sampai disitu saja, dengan konsep baru yang yang diteliti oleh Philip Palmgreen, memberikan varian dari teori uses and gratification dengan menanyakan apakah motif khalayak itu telah dipenuhi oleh media. Dengan kata lain, apakah khalayak puas setelah menggunakan media (Kriyantono, 2008:208) Pada penelitian ini, peneliti berkesimpulan bahwa setiap khalayak memiliki motif yang berbeda-beda ketika mengkonsumsi sebuah program tayangan televisi. Dari motif tersebut, khalayak memiliki tingkat kepuasan, apakah dari motif awal khalayak ingin menonton tayangan tersebut, khalayak merasa terpuaskan setelah memperoleh tayangan yang didapat. Dalam Kriyantono (2008:213) terdapat beberapa motif kebutuhan dalam menggunakan media massa sebagai alat pemenuhan kebutuhan: 1. Informasi 2. Identitas Pribadi 3. Integrasi dan Interaksi Sosial 4. Hiburan Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat empat kategori yang menjadi motif seseorang dalam mengkonsumsi media massa. Dalam penelitian ini, program tayangan komedi sketsa memberikan motif informasi yang dapat memberikan informasi tentang gaya humor terkini. Motif identitas pribadi yang dapat memberikan contoh perilaku 4
dan tingkah tokoh pemain sketsa yang unik untuk dipraktekkan kembali. Motif integrasi dan interaksi sosial yang dapat memberikan bahan lelucon untuk dijadikan pembicaraan dengan orang lain. Motif hiburan yang dapat menghibur para penontonnya atau sebagai sarana pelepasan ketegangan. Dapat disimpulkan bahwa khalayak mengkonsumsi media massa untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan yang diinginkan berdasarkan empat kategori yaitu informasi, identitas pribadi, integrasi dan interkasi sosial dan hiburan. Setelah terpenuhinya suatu tujuan dan motif kebutuhan tertentu dalam menonton sketsa, maka tingkat kepuasan khalayak pun akan terpenuhi. Pada penelitian ini, khalayak peneliti adalah mahasiswa Universitas Pancasila angkatan 2012. Karena mahasiswa adalah salah satu khalayak pengguna media massa televisi yang memanfaatkan tayangan televisi sebagai media untuk mendapatkan informasi, hiburan, dan pengetahuan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih dalam mengenai latar belakang diatas mengenai bagaimana motif dan kepuasan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila angkatan 2012 dalam menonton tayangan program komedi “Sketsa” di Trans TV dan apakah merasa terpuaskan setelah menonton tayangan program sketsa.
Permasalahan Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka peneliti dapat menetapkan rumusan permasalahan dalam penelitian ini yaitu “Apakah ada perbedaan antara motif dan kepuasan dalam menonton program tayangan komedi Sketsa di Trans TV pada mahasiswa Komunikasi Pancasila angkatan 2012 ?“. Dari rumusan masalah yang didapat dalam penelitian ini, muncul beberapa pertanyaan penelitian yang dapat diidentifikasi, antara lain: 1. Seberapa besar tingkat motif dan kepuasan Informasi mahasiswa Komunikasi Pancasila angkatan 2012 dalam menonton program Sketsa? 2. Seberapa besar tingkat motif dan kepuasan Identitas Pribadi mahasiswa Komunikasi Pancasila angkatan 2012 dalam menonton program Sketsa? 3. Seberapa besar tingkat motif dan kepuasan Integrasi dan Interaksi Sosial mahasiswa Komunikasi Pancasila angkatan 2012 dalam menonton program Sketsa? 4. Seberapa besar tingkat motif dan kepuasan Hiburan mahasiswa Komunikasi Pancasila angkatan 2012 dalam menonton program Sketsa?
5
Sedangkan tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui motif khalayak mahasiswa Komunikasi Universitas Pancasila angkatan 2012 dalam menonton program tayangan Sketsa di Trans TV. 2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan khalayak mahasiswa Komunikasi Universitas Pancasila angkatan 2012 dalam menonton program tayangan Sketsa di Trans TV. 3. Untuk mengetahui perbedaan antara motif dan kepuasan yang diperoleh mahasiswa Komunikasi Universitas Pancasila angkatan 2012 dalam menonton program tayangan Sketsa di Trans TV.
Metodologi Penelitian Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode penelitian survei. Sifat penelitian dalam penelitian ini adalah eksplanatif komparatif. “Survei eksplanatif komparatif bermaksud untuk membuat komparasi (membandingkan) antara variabel yang satu dengan variabel lainnya yang sejenis” (Kriyantono, 2008:60). Dalam penelitian ini, digunakan survei eksplanatif komparatif karena terdapat dua variabel yang ingin dianalisa, yaitu perbandingan motif (Gratification Sought) dan kepuasan (Gratification Obtained), masing-masing variabel memiliki 4 dimensi yaitu Dimensi Informasi, Dimensi Identitas Pribadi, Dimensi Integrasi dan Interaksi Sosial, dan Dimensi Hiburan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila angkatan 2012 yang berjumlah 269 mahasiswa, tetapi hanya 73 mahasiswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling (sampling kebetulan). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner dan menggunakan skala pengukuran Likert. Metode analisis data yang digunakan adalah metode statistik agar dapat memberikan hasil yang objektif. Kemudian, data diolah dengan bantuan SPSS versi 20 for Windows. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Product Moment, analisis mean, dan distribusi frekuensi. Analisis data dilakukan pada taraf signifikansi 0,01.
6
Hasil Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara motif dan kepuasan dalam menonton program tayangan komedi Sketsa di Trans TV pada mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila angkatan 2012. Peneliti memperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1.
Nilai Mean Motif (Gratification Sought) dalam Menonton Sketsa. Motif (gratification sought) informasi dalam penelitian ini terdiri dari 3 butir pernyataan yaitu: 1. Saya menonton Sketsa untuk mencari informasi tentang lingkungan masyarakat terdekat dari humor yang ditampilkan. 2. Saya menonton Sketsa untuk mencari informasi tentang trend terbaru di dunia dari humor yang ditampilkan. 3. Saya menonton Sketsa untuk memperoleh gaya humor. Sehingga dapat diperoleh hasil mean sebagai berikut: Mean N of Items Item Means 2,055
3
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mean (rata-rata) motif dimensi informasi sebesar 2,055 dan masuk ke dalam kategorisasi sedang. Motif (gratification sought) identitas pribadi dalam penelitian ini terdiri dari 3 butir pernyataan yaitu: 1. Saya menonton Sketsa untuk menambah selera humor yang saya miliki. 2. Saya menonton Sketsa untuk membentuk nilai dan konsep diri sebagai seseorang yang humoris. 3. Saya menonton Sketsa untuk meningkatkan pemahaman terhadap humor. Sehingga dapat diperoleh hasil mean sebagai berikut: Mean N of Items Item Means 2,274
3
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mean (rata-rata) motif dimensi identitas pribadi sebesar 2,274 dan masuk ke dalam kategorisasi sedang.
7
Motif (gratification sought) integrasi dan interaksi sosial dalam penelitian ini terdiri dari 3 butir pernyataan yaitu: 1. Saya menonton Sketsa untuk mendapatkan humor ter up-date yang menerpa artis (public figure). 2. Saya menonton Sketsa untuk mendapatkan bahan percakapan dengan orang lain. 3. Saya menonton Sketsa untuk mendapatkan bahan lelucon baru. Sehingga dapat diperoleh hasil mean sebagai berikut: Mean N of Items Item Means 2,826
3
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mean (rata-rata) motif dimensi integrasi dan interaksi sosial sebesar 2,826 dan masuk ke dalam kategorisasi sedang. Motif (gratification sought) hiburan dalam penelitian ini terdiri dari 4 butir pernyataan yaitu: 1. Saya menonton Sketsa untuk melepaskan diri dari permasalahan. 2. Saya menonton Sketsa untuk bersantai dan mengisi waktu luang. 3. Saya menonton Sketsa untuk menyalurkan emosi. 4. Saya menonton Sketsa untuk mendapatkan hiburan. Sehingga dapat diperoleh hasil mean sebagai berikut: Mean N of Items Item Means 3,579
4
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mean (rata-rata) motif dimensi hiburan sebesar 3,579 dan masuk ke dalam kategorisasi tinggi. 2.
Nilai Mean Kepuasan (Gratification Obtained) dalam Menonton Sketsa. Kepuasan (gratification obtained) informasi dalam penelitian ini terdiri dari 3 butir pernyataan yaitu: 1. Setelah menonton Sketsa, saya memperoleh informasi tentang lingkungan masyarakat terdekat dari humor yang ditampilkan. 2. Setelah menonton Sketsa, saya memperoleh informasi tentang trend terbaru dari humor yang ditampilkan. 3. Setelah menonton Sketsa, saya memperoleh gaya humor.
8
Sehingga dapat diperoleh hasil mean sebagai berikut: Mean N of Items Item Means 2,228
3
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mean (rata-rata) kepuasan dimensi informasi sebesar 2,228 dan masuk ke dalam kategorisasi sedang. Kepuasan (gratification obtained) identitas pribadi dalam penelitian ini terdiri dari 3 butir pernyataan yaitu: 1. Setelah menonton Sketsa, saya menambahkan selera humor yang saya miliki. 2. Setelah menonton Sketsa, saya memperoleh nilai dan konsep diri sebagai seseorang yang humoris. 3. Setelah menonton Sketsa, saya memperoleh peningkatan pemahaman terhadap humor. Sehingga dapat diperoleh hasil mean sebagai berikut: Mean N of Items Item Means 2,849
3
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mean (rata-rata) kepuasan dimensi identitas pribadi sebesar 2,849 dan masuk ke dalam kategorisasi sedang. Kepuasan (gratification obtained) integrasi dan interaksi sosial dalam penelitian ini terdiri dari 3 butir pernyataan yaitu: 1. Setelah menonton Sketsa, saya memperoleh humor ter up-date yang menerpa artis (public figure). 2. Setelah menonton Sketsa, saya memperoleh bahan percakapan dengan orang lain. 3. Setelah menonton Sketsa, saya memperoleh bahan lelucon baru. Sehingga dapat diperoleh hasil mean sebagai berikut: Mean N of Items Item Means 2,950
3
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mean (rata-rata) kepuasan dimensi integrasi dan interaksi sosial sebesar 2,950 dan masuk ke dalam kategorisasi sedang. Kepuasan (gratification obtained) hiburan dalam penelitian ini terdiri dari 4 butir pernyataan yaitu: 1. Setelah menonton Sketsa, saya dapat melepaskan diri dari permasalahan. 2. Setelah menonton Sketsa, saya dapat bersantai dan mengisi waktu luang. 9
3. Setelah menonton Sketsa, saya dapat menyalurkan emosi. 4. Setelah menonton Sketsa, saya mendapatkan hiburan. Sehingga dapat diperoleh hasil mean sebagai berikut: Mean N of Items Item Means 3,565
4
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mean (rata-rata) kepuasan dimensi hiburan sebesar 3,565 dan masuk ke dalam kategorisasi tinggi. 3.
Perbandingan nilai mean motif (gratification sought) dan mean kepuasan (gratification obtained) dalam Menonton Sketsa. Dimensi
Gratification Sought Gratification Obtained
Informasi
2,055
2,228
Identitas Pribadi
2,274
2,849
Integrasi dan Interaksi Sosial 2,826
2,950
Hiburan
3,565
3,579
Dari tabel yang didapat, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: Untuk dimensi informasi, nilai mean pada gratification sought lebih kecil daripada gratification obtained (GS
GO), maka motif lebih besar daripada kepuasan sehingga dapat disimpulkan bahwa harapan responden untuk memperoleh hiburan dari program Sketsa lebih tinggi dari kepuasan yang diperolehnya. Tetapi hasil mean pada dimensi 10
hiburan antara gratification sought dan gratification obtained yang didapat sangat tipis, dan memiliki nilai yang paling tinggi dari 4 dimensi lainnya. Sehingga dapat peneliti simpulkan, bahwa hiburan mendapatkan nilai tertinggi yang ingin didapat dan akan didapat oleh penonton Sketsa. Dapat dilihat dari teori uses and gratifications dimana khalayak dianggap aktif dalam memenuhi kebutuhannya, dengan hasil gratification sought (10,734) lebih kecil daripada gratification obtained (11,592) (GS
Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian dari pengolahan data, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
Hasil penelitian data terhadap variabel motif menunjukkan motif responden tertinggi pada 4 dimensi motif (gratification sought) dalam menonton program Sketsa adalah motif dimensi hiburan dengan nilai mean 3,579. Pernyataan tertinggi pada motif untuk bersantai dan mengisi waktu luang memperoleh nilai mean (rata-rata) sebesar 3,93. Sedangkan motif responden terendah pada 4 dimensi motif (gratification sought) dalam menonton program Sketsa adalah motif dimensi informasi dengan nilai mean 2,055. Pernyataan terendah pada motif untuk mencari informasi tentang trend terbaru di dunia dari humor yang ditampilkan memperoleh nilai mean (rata-rata) sebesar 1,58. Peneliti menyimpulkan bahwa rata-rata motif (gratification sought) responden dalam menonton program Sketsa untuk mendapatkan hiburan.
2.
Hasil penelitian data terhadap variabel kepuasan menunjukkan kepuasan responden tertinggi pada 4 dimensi kepuasan (gratification obtained) dalam menonton program Sketsa adalah kepuasan dimensi hiburan dengan nilai mean 3,565. Pernyataan tertinggi pada kepuasan dalam bersantai dan mengisi waktu luang memperoleh nilai mean (ratarata) sebesar 3,74. Sedangkan kepuasan responden terendah pada 4 dimensi kepuasan (gratification obtained) dalam menonton program Sketsa adalah kepuasan dimensi informasi dengan nilai mean 2,228. Pernyataan terendah pada kepuasan dalam memperoleh informasi tentang trend terbaru di dunia dari humor yang ditampilkan memperoleh nilai mean (rata-rata) sebesar 1,77. Peneliti menyimpulkan bahwa rata-rata kepuasan (gratification obtained) responden dalam menonton program Sketsa untuk memperoleh hiburan. 11
3.
Hasil analisa perbandingan terhadap motif dan kepuasan menunjukkan gratification sought (10,734) lebih kecil daripada gratification obtained (11,592) (GS
dimensi apa saja yang dapat mempengaruhi motif dan kepuasan dalam menonton program Sketsa di dalam setiap item pernyataan agar lebih spesifik sehingga mudah dipahami oleh respondennya. Saran untuk program Sketsa agar lebih mengedepankan kualitas cerita dan mempertahankan kepuasan yang penonton dapat dari tayangan Sketsa.
Daftar Pustaka Referensi Buku: A.Devito, Joseph. (2004). Komunikasi Antar Manusia Edisi 5. Jakarta: Professional Books. Adi, Rianto. (2004). Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum Edisi 1. Jakarta: Granit. Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya. (2004). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Bungin, Burhan. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Jogyakarta: Gajah Mada Press. Bungin, Burhan. (2008). Sosiologi Komunikasi (Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat). Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. E. Purwitasari Johana. (2005). Psikolterapi Pendekatan Konvensional dan Kotemporal. Jogyakarta: Pustaka Belajar. Effendy, Onong Uchjana. (2011). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Emzir. (2008). Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hamidi. (2007). Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UPT. Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang. Kriyantono, Rachmat. (2008). Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 12
McQuail, Denis. (2011). Teori Komunikasi Massa (Edisi Ke Enam). Penerbit Salemba Humanika. Moekijat. (2002). Dasar-dasar Motivasi. Bandung: CV. Pionir Jaya Bandung. Morissan. (2005). Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi. Tangerang: Ramdina Prakarsa. Morissan. (2008). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Rahardian, Fajar. (2011). Skripsi: Kepuasan Pemirsa Menonton Acara Eight Eleven Show Metro TV. Jakarta: Universitas Pembangunan Nasional. Rakhmat, Jalaludin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Rianse, Usman dan Abdi. (2008). Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi: Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta. Richard West, Lynn H.Turner. (2008). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi Buku 2 (Edisi 3). Jakarta: Salemba Humanika. Severin, Wener J dan James W.Tankard. (2005). Teori Komunikasi, Sejarah, Metode, dan Terpaan di dalam Media Massa Edisi 5. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suriasumantri, Jujun S. (2001). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Winarso, Heru Puji. (2005). Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta: Prestasi Pustaka. Yusuf, Soraya. (2007). Skripsi: Hubungan Motif dengan Kepuasan Menonton Program Acara Good Morning Trans TV. Jakarta: Universitas Paramadina. Referensi Online: http://www.filmsite.org/comedyfilms.html ( diakses pada 6 Juni 2013 pukul 19.40 WIB ) http://www.transtv.co.id ( diakses pada 19 April 2013 pukul 21.14 WIB )
13
BIODATA PENULIS
Nama
: Sarah Noviana
TTL
: Jakarta, 14 Januari 1991
NIM
: 209000336
Program Studi
: Ilmu Komunikasi
Jenjang
: S1
Email
: [email protected]
1. Pendidikan Formal TK
TK Asah Pra Sekolah
1996 - 1997
SD
SDS Kartika XI-3
1997 - 2003
SMP
SMPN 20
2003 - 2006
SMA
SMA Angkasa 2 Halim
2006 - 2009
Universitas
Universitas Paramadina
2009 - 2013
Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Broadcast 2. Pendidikan Non Formal Sanggar Theater “ Senyum Manis Production “
2001 – 2004
Taekwondo “ Modus Club ”
2003 – 2005
Kursus Bhs. Inggris di LIA English Course
2006 – 2007
Dance and Cheerleaders “ DZDC ”
2007 – 2009
3. Organisasi Akademik OSIS SMP 20 ( Wakil Ketua, Sekretaris )
2003 – 2006
OSIS SMA Angkasa 2 ( Anggota Seksi )
2007 – 2009
14