STRATEGI PRODUKSI KOMPAS SPORT DALAM MENYAJIKAN KONTEN BERITA OLAHRAGA LOKAL DI KOMPAS TV PRAMUDITA FEBRIANDIKA – 1401081551 Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk – Jakarta Barat, Telp: (+62 21) 53 69 69 69/ Fax: (+62 21) 535 0655
RAHMAT EDI IRAWAN, S.Pd, M.Ikom
Abstrak
Tujuan penelitian, untuk mengetahui Strategi Produksi Kompas Sport dalam menyajikan konten berita olahraga lokal di Kompas TV dan kendala serta hambatan yang dialami selama proses penyajian berita olahtraga lokal. Metode Penelitian, menggunakan metode pendekatan kualitatif, dengan metode analisis data deskriptif. Seluruh data dikumpulkan melalui observasi partisipan dan, wawancara mendalam yang dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung di Kompas TV. Analisis data, menggunakan analisis coding yaitu dengan mengkodekan atau memberikan simbol yang diterapkan pada sekelompok kata-kata atau kalimat atau paragraf dari catatan-catatan lapangan yang ditulis agar dapat menghasilkan katakata tersebut. Hasil penelitian, adalah dengan menentukan berita olahraga lokal yang memiliki nilai berita yang tinggi, lalu mengirim reporter untuk melakukan peliputan olahraga lokal dan wawancara mendalam dengan narasumber, setelah itu dijadikan paket berita untuk ditayangkan di Kompas Sport. sementara kendala atau hambatan yang dialami selama proses penyajian berita olahraga lokal berasal dari Sumber Daya Manusia. Kurangnya jumlah reporter yang dimiliki membuat proses peliputan olahraga lokal menjadi terhambat, selain itu masalah waktu penayangan juga menjadi kendala dalam penyajian berita olahraga lokal. Kesimpulan, tim produksi Kompas Sport sangat menentukan berita olahraga yang memiliki nilai berita yang tinggi untuk kemudian dilakukan peliputan oleh reporter dan wawancara mendalam dengan narasumber. (PF) Kata Kunci: Strategi Produksi, Kompas Sport, Berita Olahraga Lokal,Kompas TV.
PENDAHULUAN Kompas Sport merupakan sebuah program berita olahraga baik dari luar maupun dalam negeri yang dikemas secara ringan dan lengkap. Dalam Kompas Sport berita olahraga tidak selalu berasal dari berita yang dihimpun dari olahraga dunia luar tetapi juga dari seluruh daerah di Indonesia. Program ini juga selalu menampilkan berita-berita olahraga yang tidak jamak baik dari dalam maupun luar negeri, yang membuat Kompas Sport menjadi tayangan berita olahraga yang berbeda dari yang lain. Kompas Sport merupakan sebuah program buletin olahraga dibawah naungan divisi news. Kompas Sport tayang 2 x dalam sehari, yaitu Kompas Sport Pagi pada pukul 06.30 WIB dan Kompas Sport Petang pada pukul 18.00 WIB. Kompas Sport merupakan salah satu program unggulan di Kompas TV. Program ini memiliki rating dan share yang cukup tinggi. Perbedaan Kompas Sport dengan program olahraga televisi lainnya adalah berita yang disajikan lebih ringan, singkat, padat, dan jelas. Dalam penyampaian berita yang disampaian, Kompas Sport lebih mengedepankan inti dari sebuah berita yang diangkat. Disamping itu Kompas Sport juga memiliki kelemahan dalam penyajian berita. Salah satunya ialah kurangnya referensi dalam menyajikan berita olahraga lokal karena banyaknya media televisi lain yang memiliki hak siar tunggal untuk menayangkan berita lokal tersebut. Dalam pemilihan konten berita olahraga dari dalam negeri, peran seorang Reporter sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil berita yang diinginkan. Reporter akan ditugaskan untuk melakukan peliputan berita yang akan diangkat menjadi sebuah berita. Selain mendapatkan hasil berita dari seorang reporter, Kompas Sport juga bekerja sama dengan bagian Koordinator Daerah (KorDa) untuk memperoleh berita olahraga dari berbagai daerah di Indonesia. Sedangkan pemilihan berita dari luar negeri, Kompas Sport banyak menggunakan portal olahraga maupun website dari berbagai dunia untuk memperoleh gambar atau video berita yang diinginkan. Dalam menyajikan konten berita olahraga dalam negeri, berita didapatkan dari hasil proses peliputan event olahraga dalam negeri. Event olahraga dalam negeri berasal dari berbagai cabang olahraga seperti sepakbola, basket, voli, bulutangkis,dan cabang olahraga lain yang sudah memiliki agenda setiap tahunnya. Untuk memperoleh sebuah liputan berita olahraga dalam negeri, koordinator peliputan sudah memiliki jadwal baik berupa press release maupun undangan yang berasal dari panitia event tersebut. Dari jadwal yang sudah didapat, koordinator peliputan memiliki kewenangan untuk menentukan event olahraga yang akan diliput tentunya yang dinilai memiliki nilai berita. Setelah menentukan event olahraga yang akan diliput, koordinator peliputan akan mengirimkan seorang repoter dan kameraman untuk melaporkan jalannya event tersebut. Kemudian berita yang sudah selesai diliput akan diberikan kepada produser untuk diolah menjadi sebuah paket berita yang siap untuk ditayangkan. Salah satu stasiun televisi yang menyajikan konten berita olahraga dalam negeri adalah Kompas TV. Kompas TV merupakan salah satu stasiun televisi yang berdiri pada tanggal 9 September 2011. Kompas TV adalah pemasok tayangan pada stasiun televisi yang tidak memiliki stasiun televisi sendiri. Dengan
kerjasama operasi dan manajemen, Kompas TV memasok program tayangan hiburan dan berita pada stasiun televisi lokal di berbagai kota di Indonesia yang terlibat dalam proses kerja sama. Stasiun televisi lokal akan menayangkan 70% program tayangan produksi Kompas TV dan 30% program tayangan lokal. Sama seperti stasiun televisi lain di Indonesia, Kompas TV juga memiliki dua jenis program televisi, yaitu informasi dan hiburan. Program informasi televisi terbagi menjadi dua, yaitu hard news dan soft news. Hard news merupakan laporan berita terkini yang disampaikan langsung kepada publik. Sedangkan soft news merupakan laporan kombinasi dari berita fakta, gosip dan opini. Menurut Pringle, Starr dan Mc. Cavitt (1991:18-19), meskipun terdapat perbedaan-perbedaan program televisi yang diproduksi antara satu stasiun televisi dengan stasiun televisi lainnya, program dari stasiun televisi tersebut ditentukan oleh empat faktor yaitu (1) penontonnya (audience); (2) mereka yang bertanggung jawab untuk menyiarkan (broadcaster); (3) pemasang iklan (advertiser); daan (4) lembaga yang mengatur siaran (regulator). Di era modern ini, berita olahraga saat ini menjadi berita yang sangat penting bagi masyarakat yang menyukai olahraga. Dimana sebuah berita olahraga mempunyai aktualisasi yang sama dengan berita politik ataupun berita ekonomi dan bsisnis yang menceritakan tentang peristiwa yang sedang terjadi atau memiliki dampak bagi masyarakat. Masyarakat atau khalayak saat ini menjadikan olahraga sebagai gaya hidup mereka. Melalui olahraga banyak terjadi komunikasi dan relasi yang saling menguntungkan serta membangun hubungan yang efektif antar sesama manusia.
METODE PENELITIAN Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan berdasarkan paradigma, strategi, dan implementasi model secara kualitatif. Perspektif, strategi, dan model yang dikembangkan sangat beragam. Seperti dalam kutipan Denzin dan Lincoln (1994:4) yang beranggapan bahwa “Qualitative research is many things to many people”. (Basrowi & Suwandi, 2008:20) Meskipun demikian, berbagai bentuk penelitian yang diorientasikan pada metodologi kualitatif memiliki beberapa kesamaan. Secara umum dalam penelitian kualitatif terdapat hal-hal berikut : 1. Data disikapi sebagai data verbal atau sebagai sesuatu yang dapat ditransposisikan sebagai data verbal. 2. Diorientasikan pada pemahaman makna baik itu merujuk pada ciri, hubungan sistematika, konsepsi, nilai, kaidah, dan abstraksi formulasi pemahaman. 3. Mengutamakan hubungan secara langsung antara peneliti dengan hal yang diteliti. 4. Mengutamakan peran peneliti sebagai instrumen kunci.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data merupakan suatu hal yang penting dalam penelitian, karena metode ini merupakan strategi untuk mendapatkan data yang diperlukan. Keberhasilan penelitian sebagian besar tergantung pada teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan, keterangan, kenyataan-kenyataan dan informasi yang dapat dipercaya. Proses pengumpulan data dapat dilakukan dengan dikumentasi, observasi, dan wawancara. (Basrowi & Suwandi,2008:93) 1. Observasi Observasi menurut Ngalim Purwanto (1985) ialah metode atau caracara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Metode ini digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan di lapangan agar memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang diteliti. (Basrowi & Suwandi,2008:94) a. Observasi Partisipan Observasi partisipan adalah metode observasi dimana peneliti juga berfungsi sebagai partisipan, ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan kelompok penelitian. Metode ini lebih memungkinkan untuk mengamati kehidupan individu atau kelompok dalam situasi yang riil, dimana terdapat setting yang riil tanpa dikontrol atau diatur secara sistematis. Metode observasi partisipan juga terbagi atas dua jenis : (1) Partisipan sebagai periset, artinya periset (observer) adalah orang dalam (insider) dari kelompok yang diamati yang melakukan pengamatan terhadap kelompok itu. (2) Observer sebagai partisipan, periset (observer) adalah orang luar yang netral (outsider) yang mempunyai kesempatan untuk bergabung dalam kelompok dan berpartisipasi dalam kegiatan dan pola hidup kelompok tersebut sambil melakukan pengamatan.(Kriyantono,2006:110-113) 2. Wawancara Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.Wawancara dalam penelitian kualitatif terbagi atas dua kelompok : (Kriyantono,2006:100) Wawancara dalam riset kualitatif, yang disebut sebagai wawancara mendalam (depth interview) atau wawancara secara intensif dan kebanyakan tidak berstruktur. Tujuannya untuk mendapatkan data kualitatif yang mendalam. Wawancara dalam riset kualitatif, biasanya bersifat terstruktur (dilengkapi dengan pertanyaan) dan sebagai penambah data yang diperoleh dari kuesioner. Terkadang alternatif jawaban sudah disiapkan. Jenis Wawancara (Kriyantono,2006:100-103) a. Wawancara Pendahuluan Pada wawancara jenis ini, tidak ada sistematika tertentu, tidak terkontrol, informal, terjadi begitu saja, tidak diorganisasi, atau terarah. Wawancara jenis ini biasanya digunakan untuk mengenalkan peneliti kepada orang yang akan diteliti.
b. Wawancara Terstruktur Wawancara jenis ini menggunakan pedoman wawancara (interview guide/schedule), yang merupakan bentuk spesifik yang berisi instruksi yang mengarahkan dalam melakuakan wawancara. Wawancara ini dikenal juga sebagai wawancara sistematis atau wawancara terpimpin. Pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber sudah disusun secara sistematis, biasanya mulai dari yang mudah menuju yang lebih kompleks. c. Wawancara Semistruktur Jenis wawancara ini biasanya mempunyai daftar pertanyaan tertulis tapi memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan secara bebas, yang terkait dengan permasalahan. Wawancara ini dikenal juga dengan nama wawancara terarah atau wawancara bebas terpimpin. Artinya wawancara dilakukan secara bebas, tapi terarah dengan tetap berada pada jalur pokok permasalahan yang akan ditanyakanmdan telah dipersiapkan terlebih dahulu. d. Wawancara Mendalam Wawancara mendalam adalah suatu cara pengumpulan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan narasumber agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulang-ulang) secara intensif. Karena itu disebut juga wawancara intensif. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikaitkan dengan teori mengenai strategi produksi Kompas Sport dalam menyajikan konten berita olahraga lokal di Kompas TV dapat disimpulkan bahwa : 1. Strategi produksi Kompas Sportdalam menyajikan konten berita olahraga lokal di Kompas TV ialah dengan menentukan berita olahraga lokal yang memiliki nilai berita yang tinggi dan dapat memberi dampak bagi masyarakat. Kemudian berita yang telah dipilih akan dilakukan peliputan oleh reporter yang ditugaskan untuk melakukan wawancara mendalam dengan narasumber. Setelah itu berita yang sudah didapat dan diliput oleh reporter akan dikemas menajdi sebuah paket berita olahraga lokal yang siap ditayangkan di Kompas Sport. 2. Kendala utama yang dialami selama proses peliputan olahraga lokal ialah kurangnya Sumber Daya Manusia. Produser tidak jarang menemui kesulitan dalam mendapatkan berita olahraga lokal karena kurangnya jumlah reporter olahraga yang dimiliki oleh Kompas Sport. Selain itu permasalahan alat juga menjadi kendala dalam proses peliputan olahraga seperti clip on yang tidak menyala, kamera yang rusak saat pengambilan gambar, smart card yang rusak, dan sebagainya.
SARAN Setelah setelai melakukan penelitian strategi tim produksi Kompas Sport dalam menyajikan konten berita olahraga lokal di Kompas TV, maka dalam disarankan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Saran Akademis Penelitian ini dapat berguna dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa lainnya jurusan Broadcasting dengan fokus strategi tim produksi dalam menyajikan konten berita olahraga lokal. Dan untuk penelitian penyajian berita olahraga lokal berikutnya, diharapkan agar mahasiswa ikut berperan atau terlibat langsung dalam kegiatan yang akan diteliti agar mahasiswa yang melakukan penelitian lebih mengerti proses penyajian berita olahraga lokal kepada masyarakat. 2. Saran Praktis Ada beberapa hambatan yang dialami oleh tim produksi Kompas Sport membuat penyajian berita olahraga lokal tidak jarang menemui kendala. Tim produksi Kompas Sport disarankan untuk menambah jumlah Sumber Daya Manusia agar tidak mengalami kesulitan dalam menentukan reporter yang akan bertugas untuk melakukan peliputan olahraga lokal. 3. Saran Umum Agar dengan adanya penelitian penyajian berita olahraga lokal membuat masyarakat sadar bahwa berita olahraga lokal saat ini sudah menjadi berita yang sama pentingnya dengan berita politik, ekonomi, dan sosial. Dimana berita olahraga lokal diharapkan dapat memajukan prestasi olahraga nasional di masa mendatang.
REFERENSI Afrizal.(2014). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rajawali Pers. Baksin, Askurifai.(2009). Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Bungin, Burham.(2011). Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta : Kencana. Bungin, Burham.(2012). Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana. Fakhrudin, Andi.(2014). Dasar-Dasar Produksi Televisi. Jakarta : Kencana. Kriyantono, Rachmat.(2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi.Jakarta : Prenada. McQuail, Denis.(2000). TeoriKomunikasi Massa.Jakarta :Erlangga. Morrissan, M.A.(2005). JurnalistikTelevisiMutakhir. Jakarta :Ramdina Perkasa. Morissan, M.A.(2011). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta : Kencana. Mulyana, Deddy.(2007). Ilmu Komunikasi.Bandung : Remaja Rosdakarya. Nurudin.(2009). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : Rajawali Pers. Siangian, Sondang P.(2008). Manajemen Stratejik. Jakarta : Bumi Aksara Susanto, Eko Harry.(2014). Sport, Komunikasi, dan Audiens. Yogyakarta : Buku Litera.
Suwandi, Basrowi.(2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta.
Jurnal Wenner, Lawrence A. (2013). Communication & Sports. Vol 3. Diakses tanggal 28 Oktober 2014, dari http://www.sagepub.com/journals/Journal202136 Mayer, Vicky. (2013). Television & New Media. Vol 15. Diakses tanggal 29 Oktober 2014, dari http://www.sagepub.com/journals/Journal200756?q=news+reporters&prodTypes=Jo urnals&pager.offset=0&fs=1 Sweeney, John. (2007). Strategic Sport Communications. Vol 84. Diakses 11 Maret 2015, dari http://e-resources.pnri.go.id:2057/docview/216942195?pqorigsite=summon#center Boyd-Barrett, Oliver. (2012). Television Journalism. Vol 89. Diakses 11 Maret 2015, dari http://e-resources.pnri.go.id:2057/docview/1284085794?pq-origsite=summon Owens, Jim. (2007). Television Sport Production. Vol 18. Diakses 11 Maret 2015, dari http://e-resources.pnri.go.id:2057/docview/199644662?pq-origsite=summon Internet http://www.kompas.tv/