STRATEGI TIM KREATIF PROGRAM TANAH AIR DI KOMPAS INSPIRASI INDONESIA DALAM MENYAJIKAN INFORMASI FAKTUAL
RESTU WULANDARI, H SUNU BUDIHARJO, DRS KOMPAS TV Kompas TV Building, Palmerah Selatan No 1 - Jakarta / 021-5365 4898
[email protected]
ABSTRAK Sekarang ini banyak program dokumenter televisi yang komersil dan kurang menunjang nilai faktualnya. Hal inilah yang turut pula menjadi alasan bagi Kompas Inspirasi Indonesia untuk mengadaptasi salah satu rubrik di koran KOMPAS menjadi sebuah program dokumenter. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi apa saja yang digunakan oleh tim kreatif pada program Tanah Air di Kompas Inspirasi Indonesia dalam menyajikan informasi faktual. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Metodelogi pengumpulan data kualitatif pada penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, serta metode penelusuran bahan internet. Hasil penelitian menyebutkan, program Tanah Air merupakan program dokumenter dengan konten yang berkualitas. Program Tanah Air memiliki tim kreatif yang mampu bekerja mencakupi banyak hal. Tim kreatif di sini dituntut untuk mencari informasi atas dasar 5W+1H. Konsep tanpa host dan beberapa strategi dilakukan oleh tim kreatif untuk menghasilkan program dokumenter yang berbeda dari program competitor dan menarik. Isu yang menarik dan riset yang mendalam menjadi strategi tim kreatif dalam menyajikan informasi faktual. Selain itu pemilihan narasumber untuk diwawancarai haruslah yang terpercaya menjadi sumber pendukung dalam memperlengkap informasi faktual yang disuguhkan kepada penonton. Peneliti menyimpulkan bahwa kerja tim kreatif optimal dalam menyajikan informasi faktual. Program Tanah Air sangat berwawasan dan harus terus dipertahankan. Tim kreatif harus mempertahankan konsep dengan kreativitas baru agar program bisa lebih diminati. Kata Kunci : Strategi, Tim Kreatif, Program Tanah Air, Kompas Inspirasi Indonesia
ABSTRACT Now many commercial television documentary program and limited support for the factual. This has also participated in the reason for the Kompas Inspirasi Indonesia to adapt one column in the newspaper KOMPAS into a documentary program. Accordingly, this study aims to determine what strategies are used by the creative team in the country program in Kompas Inspirasi Indonesia presents information in factual. Researchers using qualitative research methods. Qualitative data collection methodology in this study are in-depth interviews, observation, documentation, materials and methods of searching the internet. The study says, Tanah Air program is a documentary program with quality content. Tanah Air program has a creative team that can work includes a lot of things. Creative team here are required to seek information on the basis of 5W 1H. Concept without a host and some of the strategies undertaken by the creative team to produce a documentary program that is different from competitors and exciting program. Interesting issues and in-depth research into the creative team's strategy in presenting factual information. Besides the selection of informants to be interviewed should be a reliable source of support in completing the factual information presented to the audience. Researchers concluded that the optimal creative teamwork in presenting factual information. The program is very friendly country and should be maintained. The creative team must defend the concept of a new creativity to the program could be more desirable. Keywords : Strategy, Creative Team, Tanah Air Program, Kompas Inspirasi Indonesia
Pendahuluan Dunia pertelevisian saat ini berkembang dengan sangat pesat. Begitu banyak program dokumenter yang dihadirkan, sehingga pemirsa seringkali tidak sadar yang bagaimana dokumenter yang dilihatnya. Pemirsa terkadang tidak mengetahui apa yang membedakan antara yang benar-benar dokumenter atau hanya sekedar program jalan-jalan. Oleh karena itu, setiap program dokumenter harus memiliki konsep matang dan berbeda. Dokumenter dengan gagasan sederhana namun bisa menghasilkan karya yang bagus dan berkualitaslah yang perlu dikembangkan. Dari sekian banyak perusahaan media, KOMPAS INSPIRASI INDONESIA adalah salah satu stasiun televisi yang turut melestarikan kebudayaan dan kesenian di Indonesia dengan program-program yang disuguhkannya. Mengusung slogan “Inspirasi Indonesia” Kompas Inspirasi Indonesia hadir dengan menyuguhkan program-program yang kebanyakan berwawasan ilmu pengetahuan serta menonjolkan sisi Indonesia yang dikemas secara baik dalam bentuk features maupun dokumenter. Salah satu program yang juga menjadi unggulan dari Kompas Inspirasi Indonesia ini adalah TANAH AIR. Program Tanah Air merupakan program adaptasi dari salah satu rubrik di KOMPAS cetak ini adalah program dokumenter yang mengangkat sebuah perayaan khas dari suatu daerah tertentu, melibatkan khalayak masyarakat dan kultur mereka yang unik. Program Tanah Air merangkum rangkaian upacara adat, mulai dari persiapan, proses pengemasan, termasuk konflik yang dihadapi baik oleh peserta maupun penyelenggara. Mengeksplorasi antusiasme dan ritual-ritual yang dilakukan oleh masyarakat dari sebelum dimulai hingga saat berakhirnya perayaan. Program Tanah Air juga memperlihatkan kearifan lokal yang dimiliki di Indonesia yang menjadikan program ini menjadi tambah menarik. Tanah Air tayang pada hari Rabu pukul 22.00 hingga 23.00 malam dan siaran ulangnya Kamis setiap jam 15.00 sore. Maraknya program hiburan seperti acara musik, comedy, talkshow, dan infotainment menjadikan program dokumenter kini kurang diminati oleh sebagian masyarakat yang kebanyakan lebih memilih program hiburan tersebut menjadi tontonannya. Oleh karena itulah setiap stasiun televisi memiliki strategi apabila ingin memproduksi sebuah program dokumenter agar tidak bertolak belakang dengan pengertiannya dalam menyajikan informasi yang faktual serta dapat bersaing dengan program yang serupa di stasiun televisi lain, begitupun pada program Tanah Air yang diproduksi oleh Kompas Inspirasi Indonesia. Program Tanah Air dapat diproduksi dan tayang itu tidak luput dari peran timnya yang terdiri dari tim produksi dan tim kreatif. Kedua tim ini bekerja sama untuk menciptakan suatu tayangan yang sesuai dengan konsep program dan keinginan produsernya. Untuk menjadikan program Tanah Air sesuai dengan tujuan untuk mengedepankan nilai faktual dibutuhkanlah strategi dari program tersebut. Strategi yang dilakukan oleh tim kreatif merupakan cara agar program Tanah Air bisa mempertahankan nilai faktual. Tentunya Tanah Air berbeda dari segi isi dengan program serupa dengan Tanah Air seperti program Archipelago di Metro TV dan program features yang menyerupai dokumenter di Trans TV . Dalam menghasilkan suatu tayangan yang menarik dibutuhkan kreativitas pada setiap individu yang menjadi tim kreatif pada program Tanah Air. Terkait dengan kreatifitas itulah maka tim kreatif dari sebuah program dokumenter Tanah Air ini haruslah menggali kreatifitasnya dan memiliki beberapa strategi untuk mempertahankan loyalitas penonton, kualitas program dengan informasi faktualnya untuk menarik perhatian penonton terhadap program dokumenter. Rumusan masalah penelitian di sini membatasi bagaimana strategi tim kreatif program Tanah Air di Kompas Inspirasi Indonesia dalam menyajikan informasi faktual dan proses produksi program Tanah Air di Kompas Inspirasi Indonesia mulai dari pra produksi, produksi hingga pasca produksi.
Metode Penelitian Peneliti di sini melakukan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data kualitatif yang paling independen terhadap semua metode pengumpulan data dan tehnik analisi data adalah wawancara mendalam, observasi partisipasi bahan dokumenter, serta metode-metode baru seperti bahan visual dan metode penelusuran bahan internet (Bungin, 2007:107). Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti melakukan metodologi tersebut sebagai teknik pengumpulan data Langkah-langkah yang digunakan pada metodelogi ini adalah metodelogi observasi dan wawancara. Metode observasi adalah penelitian yang pengambilan datanya bertumpu pada pengamatan langsung terhadap obyek penelitian. Beberapa bentuk observasi yang dapat terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur (Bungin, 2007:115). Dalam metode observasi, peneliti menggunakan Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden bekerja. Metode wawancara adalah metode penelitian yang datanya dikumpulkan melalui wawancara dengan responden (key informant). Pada metode wawancara, peneliti terlebih dahulu menentukan informan yang kuat dalam mendukung kelengkapan informasi atau data yang dibutuhkan. Informan adalah orang yang diwawancarai, dimintai informasi oleh pewawancara (Bungin, 2008:108). Jelasnya, informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian atau dengan kata lain informan adalah pihak yang akan diteliti. Jenis wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara mendalam (indepth-interview). Wawancara mendalam (indepth-interview) merupakan metode pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama (Bungin, 2008:108). Kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan. Dalam menyusun penelitian ini tentu ada kelemahan dan keterbatasannya. Adapun kelemahan dan keterbasannya antara lain sebagai berikut : 1. Dalam penelitian kualitatif tidak ada teknik standar yang diakui bersama, sehingga dapat mengakibatkan peneliti kesulitan menyusun kesimpulan penelitian. 2. Adanya kesulitan dalam analisa, karena data yang ada cukup banyak sehingga peneliti kadang bersifat subyektif dalam menginterpretasikan dan mengintegrasikan materia yang ada. 3. Pengambilan data melalui wawancara mendalam dapat memungkinkan informan berkata tidak sejujurnya atau memberikan jawaban berlebihan atau menyimpang dari apa yang ditanyakan. Sehingga cross-check atas jawaban informan untuk melihat konsistensi menjadi sesuatu hal yang penting.
Hasil dan Bahasan A.
Penyajian Data Penelitian
Dalam penelitian ini informan adalah orang-orang dalam pada latar penelitian. Informan adalah bagian dari tim kreatif program Tanah Air di Kompas Inspirasi Indonesia. Informan mempunyai pengalaman tentang latar penelitian. Adapun informan yang peneliti gunakan pada penelitian ini adalah sebanyak lima orang yang terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan, Untuk lebih jelasnya peneliti akan menjabarkan satu persatu identitas informan tersebut. 1. 2. 3. 4.
B.
Mutiara Meistisya (MM) , 23 tahun merupakan tim kreatif baru dari program Tanah Air. Gadhis Rizadilla Prietty (GR), 25 tahun, merupakan tim kreatif dari program Tanah Air. Ryan Ardhiana Putra (RA), 23 tahun, merupakan production assistant dari program Tanah Air. Wahyu Mulyono (WM), 34 tahun, merupakan executive producer dari porgram Tanah Air.
Pengolahan Data Terkumpul 1. Strategi Pra Produksi Program Tanah Air Pada pra produksi hal yang penting dilakukan adalah membuat Segmentasi. Segmentasi di sini hampir menyerupai dengan treatment yang ada pada program dokumenter. Segmentasi yang dibuat oleh program Tanah Air juga sebuah kerangka berpikir yang digunakan panduan shooting dan menulis naskah. Oleh karena itu segmentasi yang dibuat harus berkesinambungan antara segmen satu dengan segmen selanjutnya. Salah seorang production assistant program Tanah Air menjelaskan bagaimana proses praproduksi ini berjalan, berikut penjelasannya di bawah ini: RA : “..... Jadi di Tanah Air itu ada 5 segment, segment 1 kita ubah seperti apa, segment 2 itu seperti apa, 3 4 5 seperti apa. Jadi dari situ setelah semuanya siap habis itu kita meeting dengan tim biasanya dengan cameramen dengan produser juga habis itu kita brainstroming di situ kita ngomongin ini yang mau dibahas ini yang mau dibahas habis itu kita apabila dari mereka ada yang mau nambahin yaa silahkan habis itu setelah semuanya sudah fix kita berangkat. Dan yang pasti kita harus sudah siap dengan equipment yang juga kita bawa juga sih. Intinya yaitu kita riset, peralatan apa yang akan kita bawa, ga ada masalah dengan akomodasi, keuangan, setelah semuanya ga ada masalah yaa sudah kita berangkat, yang terpenting saat kita di sana kita liputan.” GR : “Persiapan yaa , hemm itu sih yang pertama materi. Kita harus riset, cari materi sebanyak-banyaknya, lokasi, contact person dan menghubungi narasumber atau pihak-pihak yang sekiranya valid serta sebagainya yang terkait dengan hal yang akan kita angkat. Setelah riset, baru kita bisa buat segmentasi, yaa untuk tahu apa-apa aja nih yang kira-kira bakal kita angkat nanti pada saat pelaksanaan dan juga untuk membantu membuat pertanyaan juga yaa dari segmentasi itu untuk narasumber utama dan pendukung.” Tahap pra-produksi pada dokumenter dilakukan dengan persiapan yang cukup detail.Diawali dengan hasil briefing, pada Tanah Air sendiri yang pertama harus dilakukan oleh tim kreatifnya adalah riset materi. Penting pula dalam sebuah program dokumenter harus mencari point of interest yang sama antara tim dengan produser, karena produksi program dokumenter menjadi sangat menarik karena lebih kaya dalam isi, mendalam, dan lebih cepat dipertanggungjawabkan. Seperti yang dilakukan oleh tim kreatif Tanah Air yang memperkaya cerita dengan mengembangkan tema utama menjadi bermacam-macam namun menarik. Ada tiga istilah teknis yang digunakan dalam dokumenter, yaitu: sinopsis, treatment, dan skenario (Anton Mabruri K.N,2010:89). Secara singkat ketiga hal itu dijelaskan sebagai berikut: 1.
Sinopsis adalah cerita ringkas. Pada program dokumenter orang tidak menggunakan istilah sinopsis, melainkan kerangka gagasan atau pemikiran. Pada program Tanah Air kerangka pemikiran merupakan bagaimana kejadian-kejadian atau hal-hal nyata itu disusun, inilah hal pertama yang dilakukan oleh tim kreatif program Tanah Air setelah riset.
2.
3.
Treatment mengandung pengertian implementasi dari sinopsis atau kerangka pemikiran. Kalau dalam rangka pemikiran atau sinopsis urutan pengadegan yang disebut sekuen (sequence) belum tersusun rinci, di dalam treatment cukup rinci meskipun dialog-dialog atau rincian shoot (gambar) belum tercantum. Treatment pada program Tanah Air disebut oleh tim kreatifnya dengan segmentasi. Sebenarnya jika ditelaah treatment dan segmentasi pada program dokumenter, seperti program Tanah Air ini memiliki kesamaan yaitu samasama membuat perluasan dari kerangka pemikiran yang sudah ada lebih dulu. Skenario adalah naskah lengkap dan rinci dari sebuah produksi cerita. Program dokumenter tidak selalu harus menggunakan naskah untuk mulai shooting di lapangan. Program dokumenter cukup menggunakan treatment atau segmentasi untuk shooting di lapangan. Begitupun pada program Tanah Air, naskah biasanya digunakan sebagao pedoman voice over untuk take suara.
Seperti yang dijelaskan di atas, tim kreatif program Tanah Air di sini menyebutkan, setelah riset mereka melakukan proses yang disebut dengan segmentasi. Membuat segmentasi merupakan salah satu tahapan yang harus dilakukan oleh Tim Kreatif di Tanah Air. Segmentasi merupakan bagian dari treatment yang dilakukan dengan membuat point of interest-nya dari cerita inti, sedangkan treatment lebih kepada kemasan cerita secara keseluruhan. Namun, untuk program dokumenter sendiri, istilah treatment lebih sering digunakan dalam produksi dan sudah mencakupi adanya segmentasi tersebut.
2. Strategi Produksi Program Tanah Air Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam proses produksi program dokumenter, seperti yang diungkapkan oleh salah seorang tim kreatif pada awal proses produksi berikut ini : MM : “........ Setelah riset kita nemu cerita yang menarik, apa yang menarik kita pilih-pilih baru itu kita buat segmentasi. Segmentasi itu lebih ke kerangka berpikirlah kalau orang bilang, mengarangnya. Jadi, mau dibawa kemana sih tayangan kita, program episode ini mau dibawa kemana gitu alurnya....” RA : “Untuk segment satu misalnya mau ceritanya tentang Singkawang ya misalnya, Singkawang itu adalah kota yang multi etnis, berarti kita harus cari gambar, munculkan gambar untuk menunjukan itu multi etnis, itu tentuin hari pertama kita ambil itu.....” Sesuai dengan beberapa tahapan pelaksanaan produksi dokumenter. Tahapan pertama, pencipta dokumenter perlu menentukan tema dari program yang diproduksi. Program Tanah Air merupakan program yang diproduksi dengan tema budaya yang mengangkat ritual, upacara, maupun festival adat di Indonesia. Tema budaya dari ketiga hal tersebut sangat beragam dan yang menariklah yang angkat diangkat untuk dikembangkan.Tahapan selanjutnya adalah menetapkan tesis. Pada program dokumenter, tesis yang dikembangkan ini berupa kerangka pemikiran bukan sinopsis. Kerangka pemikiran inilah yang digunakan dalam membuat treatment. Pada program Tanah Air, istilah treatment lebih sering mereka sebut dengan segmentasi. Pada hal ini tim kreatif program Tanah Air merincinya per-segment. Seperti yang diungkapkan oleh tim kreatifnya di atas, tesis ditentukan dalam setiap episodenya. Tesis tersebut maka akan memudakan tim kreatif untuk melakukan shooting. Selain itu, tesis yang sudah ditentukan dapat dijadikan pula sebagai acuan pengambilan gambar di lapangan saat shooting. Wawancara yang dilakukan oleh tim kreatif baik pada pra-produksi maupun produksi merupakan salah satu bentuk komunikasi interpersonal. Pada komunikasi ini, keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab para peserta komunikasi yaitu antara tim kreatif dengan narasumber. Narasumber akan merasa nyaman ketika diwawancara, menjawab dengan excited, dan mau berbagi informasi atau cerita kepada tim kreatif karena merasa ada kedekatan hubungan yang tercermin pada jenis-jenis pesan seperti tatapan mata yang ekspresif. Wawancara pada proses shooting menjadi salah satu cara untuk mendukung data dan informasi yang faktual. Akan tetapi pada saat produksi, tim kreatif terkadang menemukan kendala dalam melakukan wawancara. Seperti yang diutarakan oleh tim kreatifnya berikut ini :
GR : “.... kalau hambatannya di narasumber yaa kita harus pastiin narasumber itu mau atau tidak untuk diwawancara supaya tidak mempersulit kita nantinya. Pernah ada narasumber yang sms aku untuk minta bayaran wawancara ya paling aku jawab bahwa jika berurusan dengan keuangan, pembayaran atau insentif ya itu bukan wewenang aku, itu urusan produser dan saya hanya bisa menyampaikan. Kalau yang lain ya mungkin lebih memperdalam riset saja sih yaa, cari-cari tahu bukan dari internet aja tapi juga dari PIK (Pusat Informasi Kompas), majalah atau koran-koran dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin.” MM : “Terus tiba-tiba narasumber gak bisa dihubungi hari ini terus bisanya lusa sedangkan lusa kita sudah ada schedule yang lain. Terus di lapangan tiba-tiba ada masalah teknis, kamera tiba-tiba rusak, clip-on ga bisa nyala yah kaya gitu-gitu ya masalahnya hambatan-hambatan kecil sebenarnya dan perubahan cerita itu selalu, kita membuat segmentasi di Jakarta dan bukan berarti kita tidak bikin lagi di sana................” Narasumber dan audiens pada program dokumenter merupakan salah satu bagian penting yang menambah kredibilitas dari isi maupun konten program. Selain melalui gambar, pernyataan dari narasumber menjadi salah satu pedoman bagi tim kreatif untuk membuat naskah yang sesuai dengan apa yang diutarakan sehingga terhindari dari informasi yang tidak benar. Pemilihan narasumber juga tidak boleh sembarangan, narasumber harus benar-benar valid. Pada kenyataannya, tim kreatif program Tanah Air tidak menganggap remeh narasumber. Tim kreatif selalu memastikan narasumber itu tepat dan bisa diwawancarai ketika hari H atau saat shooting. Hal inilah yang menyebabkan program Tanah Air selalu menghadirkan narasumber yang memang kompeten terhadap informasinya. MM : “Kalau sesuainya gimana yah, kalau dokumenter sendiri kita tuh menjalani program atau menjalani hari-hari shooting itu penuh kejutan. Jadi kita bikin gini-gini itu sudah yakin gitu akan bagus tetapi sampai lapangan itu selalu berubah. Sama kayak penelitian yah kita sangat fleksibel, ketika harus berubah ya kita berubah.” Proses produksi pada program Tanah Air hampir seluruhnya melakukan shooting, baik untuk pengambilan gambar visual maupun wawancara. Meriset kembali dan menulis naskah juga seringkali dilakukan oleh tim kreatifnya untuk mengisi waktu senggang di sela-sela produksi. Adanya kesesuaian dari perencanaan hingga riset itu cukup penting dalam proses produksi program Tanah Air, walaupun terkadang harus terjadi eksekusi pada saat shooting berlangsung. Eksekusi pada program Tanah Air saat shooting sangat diminimalisir, akan tetapi tim kreatif sudah siap sedia apabila ada hal yang harus diubah sewaktu-waktu.
3. Strategi Pasca Produksi Program Tanah Air Proses terakhir yang dilakukan dalam memproduksi sebuah program adalah pasca-produksi. Pada program Tanah Air, pasca-produksi juga tak luput dilakukan dengan adanya evaluasi hasil kerja. Biasanya evaluasi dilakukan setelah tim kerja kembali dari shooting yang kebanyakan dilakukan di luar kota. Ada beberapa hal yang menjadi catatan penting saat evaluasi. Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang tim kreatif dari program Tanah Air : MM : “Kalau pasca-produksi sendiri ya naskah jelas. Kita harus buat naskah, ketika kita pulang dari lapangan kita harus bikin naskah. Sebenarnya sih idealnya ketika kita di lapangan kita bikin naskah. Kita sebutanya sih per-paket,..............” Naskah dalam program dokumenter ditulis paling akhir sesudah editing selesai, namun pada program Tanah Air penulisan naskah bisa dilakukan kapanpun sesuai dengan waktu karena si penulis naskah adalah tim kreatifnya sendiri. Naskah biasanya merupakan uraian penjelasan, informasi atau komentar terhadap kejadian yang disajikan secara visual. Naskah itu kemudian direkam dengan pembawa suara atau presenter, dan dipersatukan dengan gambar tanpa pemunculan pembawa suaranya (voice over). Untuk program Tanah Air sendiri, tayangan visual sudah jelas sehingga uraian lebih singkat, padat, berisi, dan menarik karena biarkan gambar berbicara sendiri.
Selain naskah, pada pasca-produksi program Tanah Air juga dilakukan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk melengkapi hasil dari shooting yang dilakukan. Pada proses pascaproduksi ini, tim kreatif juga masih terlibat hingga proses editing berlangsung. MM : “Di pasca produksi selain naskah kita juga editing ya jelas, kita tunggu editing, take vo, verbatim, salin script tungguin itu sebelum naskah jadi. Ketika naskah sudah jadi kita masuk ke editing, kita potong gambar, dan harus sesuai dengan naskah..............” Suatu lanjutan dari tahap produksi, setelah semua bahan visual diperoleh kemudian dibuat seleksi, mana gambar yang baik dan mana yang tidak baik, baru kemudian gambar-gambar itu baru dimulai pada tahap editing. Hasil editing offline ditulis dalam naskah. Apabila perlu narasi, narasi itu juga ditulis dalam naskah. Sedangkan untuk editing online, ada dua macam jenis editing yang dilakukan pada program dokumenter (Fred Wibowo, 2009:39) : 1. Editing Kontinuiti Editing kontinuiti menghubungkan shoot-shoot yang satu dengan yang satu dengan yang lain dalam scene, dan menghubungkan scene dan scene yang lain yang kemudian membentuk sequences. 2. Editing Kompilasi Pada editing ini, gambar disusun berdasarkan editing script di dalam program dokumenter dan tidak begitu terikat pada kontinuitas gambar yang didasarkan atas screen direction. Screen direction yaitu arah dari pandangan atau gerakan obyeknya dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Berdasarkan observasi yang peneliti lihat bahwa program Tanah Air sendiri melakukan editing offline daan online non linear. Editing online yang digunakan adalah editing kompilasi. Editing dilakukan setelah naskah jadi sehingga masuknya atau penyisipan gambar disesuaikan dengan naskah yang ada. Oleh karena itu, editing kompilasi lebih mudah dibandingkan dengan editing kontinuiti. Hal ini dikarenakan editing kompilasi dalam penyusunan gambarnya sepenuhnya berdasarkan kerangka pemikiran dan naskah yang sudah disusun tanpa harus memperhatikan banyak faktor yang berhubungan dengan screet direction.
3. SWOT Program Tanah Air Peneliti menarik beberapa point penting dimana setiap hubungan diberikan solusi strategi yang harus dilakukan sebagai berikut : Tabel 1 Tabel SWOT Analisis Umum Strategi Program Tanah Air di Kompas Inspirasi Indonesia. Strengths (S)
Threats (T)
Kekuatan
Ancaman
1. Tema / isu yang diangkat unik dan menarik. 2. Konten / isi program mengedepankan nilai faktual. 3. Mengutamakan kualitas program dari berbagai segi, seperti naskah dan gambar. Opportunities (O) Peluang
1. Adanya program competitor atau sejenisnya di stasiun televisi lain. 2. Kecenderungan masyarakat Indonesia yang lebih menyukai program hiburan dibandingkan dengan program dokumenter.
Strategi untuk SO 1. Mempertahakan penghargaan yang ada
Strategi untuk WO 1.
Kompas Inspirasi Indonesia harus
1. Aspirasi dari pihak lain, seperti masuk nominasi Adiwarta dan keikutsertaan untuk menunjukkan program Tanah Air di tv luar seperti Aljazira.
bisa memacu semangat melakukan terobosanterobosan baru dalam bersaing dengan program competitor. Penghargaan itu menjadi bagian integral dari tujuan stasiun televisi untuk meningkatkan statusnya. 2. Menciptakan produk tayangan dengan standar yang baik dan berkualitas internasional, sehingga diharapkan akan mampu menembus pasar internasional. 3. Promosi intens dengan pemirsanya. 4. Mempertahankan optimalisasi kerja tim menjadi lebih baik dengan jumlah sumber daya manusia yang masih sedikit.
Weaknesses (W) Kelemahan 1. Kurang perhatian terhadap rating share. 2. Penempatan jam tayang pada pukul 22.00.
Strategi untuk ST 1. Berani tampil beda, dengan konsep tanpa host dan hanya narasi yang diisi oleh suara voice over serta didukung dengan gambar yang bagus. 2. Menentukan target penonton lebih selektif agar program tetap ditonton oleh masyarakat yang benar menyukai dokumenter. 3. Tim kreatif harus mempertahankan kelebihan program Tanah Air yang sangat mengutamakan validitas data dalam menggunakan narasumber yang kompeten.
mempertahankan terus ciri khas atau karakter dari program untuk mewujudkan peluang dan kesempatan yang lebih besar. 2.
Kompas Inspirasi Indonesia perlu menjalin kerja sama dengan mitra bisnis luar negeri dalam usaha menembus pasar luar negeri (menunjukkan program Tanah Air di mata luar).
3.
Tim kreatif harus lebih kreatif dalam mencari tema-tema yang belum banyak diangkat oleh program serupa di stasiun televisi lain.
Strategi untuk WT 1. Kompas Inspirasi Indonesia tidak perlu gegabah karena faktor ingin mendapatkan rating share yang tinggi, karena program dokumenter tidak mengutamakan rating share akan tetapi kualitas. 2. Kompas Inspirasi Indonesia harus lebih jeli melihat penempatan jam tayang. 3. Kompas Inspirasi Indonesia harus membangun partnership untuk mempromosikan atau memperkenalkan program Tanah Air lebih luas lagi.
Simpulan dan Saran 1.
Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian skripsi yang peneliti lakukan, permasalahan penelitian yang mempertanyakan strategi tim kreatif pada program Tanah Air dalam menyajikan informasi faktual dapat dijawab dan disimpulkan sebagai berikut : 1. Program Tanah Air memiliki kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yaitu: a. Strenght (Kekuatan) : Tema / isu yang diangkat unik dan menarik, konten/isi program mengedepankan nilai faktual, dan mengutamakan kualitas program dari berbagai segi, seperti naskah dan gambar. b. Weaknesses (Kelemahan) : Kurang perhatian terhadap rating share dan penempatan jam tayang pada pukul 22.00. c. Opportunities (Peluang): Aspirasi dari pihak lain, seperti masuk nominasi Adiwarta dan keikutsertaan untuk menunjukkan program Tanah Air di tv luar seperti Aljazira. d. Threats (Ancaman) : Adanya program competitor atau sejenisnya di stasiun televisi lain serta kecenderungan masyarakat Indonesia yang lebih menyukai program hiburan dibandingkan dengan program dokumenter. 2. Strategi tim kreatif dalam menyajikan informasi faktual adalah dengan menggali materi secara mendalam. Sebuah tema yang telah ditentukan harus dikreasikan menjadi sebuah alur cerita yang bermakna dan mengedepankan nilai faktual dengan gambar-gambar pendukung dan narasumber terpercaya. Tim kreatif bekerja secara optimal dengan beberapa strategi proses yang dilakukan yaitu: a. Proses pra-produksi terdiri dari menentukan tema, riset informasi dari berbagai sumber, mencari narasumber yang valid, membuat segmentasi/treatment, dan mempersiapkan segala sesuatunya baik dari materi hingga peralatan/perlengkapan dengan matang. Mewawancarai narasumber. b. Proses produksi keseluruhan dilakukan dengan pengambilan gambar, wawancara narasumber, bahkan menulis naskah jika tim kreatif menemukan inspirasi. Jika terdapat kendala saat proses shooting berlangsung, seperti cuaca buruk, narasumber sulit untuk diwawancarai, lingkungan setempat tidak mendukung dan lain sebagainya, tim kreatif Tanah Air mensiasatinya dengan ganti cerita yang masih berkaitan dengan tema sebelumnya. c. Proses pasca-produksi terdiri dari preview hasil rekaman, verbatim, menulis naskah, take voice over dan editing. Tim kreatif masih dilibatkan pada tahap ini.
2.
Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, mengacu pada analisis SWOT yang digunakan saran peneliti adalah sebagai berikut : 1. Kompas Inspirasi Indonesia harus memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada dengan mempertahankan penghargaan yang diterima untuk memacu semangat dalam melakukan terobosan dan inovasi baru pada program Tanah Air. 2. Kompas Inspirasi Indonesia harus memanfaatkan strategi untuk kekuatan dan mensiasati ancaman pada program Tanah Air dengan mempertahankan konsep yang ada dengan selalu mengedepankan informasi faktual dan jangan takut untuk tampil beda. 3. Mensiasati kelemahan dari belum tercapainya target penonton, Kompas Inspirasi Indonesia harus lebih jeli dalam penempatan jam tayang program Tanah Air. 4. Memberi pendekatan kepada masyarakat dengan membuat promo yang bagus untuk menarik minat pemirsa menonton Kompas Inspirasi Indonesia, khususnya program Tanah Air.
Referensi Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta. Prenada Media Group. Bungin, Burhan.2008. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group. Fahmi, Irham. 2011. Manajemen Pengambilan Keputusan. Bandung: Alfabeta,CV. Mabruri, Anton K.N, 2010. Manajemen Produki Program Acara TV. Depok: Mind 8 Publishing House.
Moleong, J Lexy. 2006. Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Morrisan. 2005. Media Penyiaran (Strategi mengelola Radio dan Televisi). Tangerang: PT. Ramdina Prakarsa. Wibowo, Fred. 2009. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus.
Riwayat Hidup Nama Penulis Restu Wulandari lahir di kota Jakarta pada 19 April 1989. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu komunikasi pada tahun 2012. Saat ini belum bekerja.