PERAN TIM KREATIF DALAM PRODUKSI ACARA MUSIK INBOX DI SCTV Geo Vania Program Studi S1 Fakultas Marketing Communication, Binus University Jl. Kebon Jeruk Raya No.27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11530 (021) 53696969
[email protected] Dosen Pembimbing: Ebnu Beno Yufriadi ABSTRAK The purpose of this study is to determine the role of the creative team in producing the music events in SCTV Inbox television programme. Research metod The study uses qualitative method that has been done by the creative team in pre-production, production and post-production stages.Data gathering method which is the observation, interview and documentation method. The conclusion The creative team has an important role in every stages of production.Suggestion The creative team should be bolder in expressing and creating more ideas to develop the Inbox music events. Keywords: Creative , Inbox, Production, Television and Role Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran tim kreatif dalam produksi acara musik Inbox di SCTV. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang dilakukan tim kreatif dalam tahapan pra produksi, produksi, pasca produksi. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Kesimpulan tim kreatif mempunyai peranan yang sangat penting dalam setiap tahapan produksi. Saran tim kreatif harus lebih berani dalam mengembangkan ide-ide yang mereka ciptakan dalam acara musik Inbox. Kata Kunci : Kreatif, Inbox, Produksi, Televisi, Peran
PENDAHULUAN Dalam perkembangan kehidupan manusia, komunikasi menjadi hal yang sangat penting dalam menyampaikan suatu informasi atau berita dari seorang komunikator kepada komunikan. Dalam Menurut Deddy Mulyana (2008) kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari bahasa latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau communicare yang berarti “membuat sama”. Dalam komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, makna, atau suatu pesan dinanut secara sama. Kehadiran media massa ini sangat membantu masyrakat dalam memperoleh informasiinformasi yang dibutuhkan. Oleh karena itu tidak heran jika media massa memiliki peran yang sangat penting bagi masyrakat terutama di era globalisasi ini. Menurut Nurudin (2007) peran media massa dalam komunikasi massa sangat berkaitan satu sama lainnya dan tidak bisa dipisahkan. Media massa saat ini telah menjadi sebuah saran pembentuk opini ataupun kritik dan pemikiran masyrakat luas, dengan ini maka seharusnya media massa bisa memberitakan atau memberikan informasi yang layak untuk masyrakat luas. Hal tersebut sudah dibuktikan dengan adanya kebutuhan akan informasi
sehingga masyarakat menjadi sangat tergantung dengan kehadiraan media massa. Seiring berjalannya waktu, salah satu pilihan media massa yang paling banyak diminati oleh masyrakat adalah televisi. Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan televisi dibandingkan dengan melakukan aktivitas lainnya. Bagi sebagian banyak orang, televisi menjadi cermin perilaku masyrakat dan televisi juga merupakan bentuk media komunikasi massa elektronik yang terbilang cukup canggih. Kemampuan televisi untuk memberikan informasi kepada masyrakat secara cepat. Sifatnya yang audio visual memudahkan masyrakat untuk menerima informasi yang disampaikan dengan cara melihat gambar dan mendengarkan suara secara bersamaan. Hal ini yang menjadi salah satu yang mendorong masyrakat untuk tetap memilih televisi sebagai sumber informasi utama dibandingkan dengan media massa laiinya. Televisi juga mampu dalam memberikan informasi kepada publik secara up to date. Oleh karena itu tidak heran jika televisi merupakan salah satu media massa yang menempati posisi jawara yang paling diminati oleh masyrakat. Salah satu yang paling diminati oleh masyrakat adalah televisi dapat menyajikan program-program acara yang dapat menghibur masyrakat antara lain program acara musik, talk show, variety show, sinetron, infotainment, games show, drama, hingga reality show. Dari program-program acara di televisi yang ada, Salah satunya yang saat ini sedang marak atau yang paling diminati oleh banyak masyarakat adalah program acara musik. Munculnya acara musik di televisi meramaikan dinamika musik di tanah air sebagai media perantara dan menjadi tontonan masyrakat yang menghasilkan rating yang cukup tinggi. Seiring dengan berkembangnya acara musik di televisi, Saat ini banyak sekali stasiun televisi yang menayangkan program acara musik seperti acara musik Inbox di SCTV, acara musik Dahsyat di RCTI, acara musik Mantap di ANTV, dan masih banyak lagi stasiun televisi yang menyangkan acara musik. Acara musik termasuk dalam jenis program artistik atau hiburan. Dimana program musik adalah salah satu program yang paling banyak digemari oleh berbagai kalangan masyrakat, karena sifat dari musik itu sendiri yang universal dan dapat di dengar oleh siapa saja. Program musik yang ditayangkan secara Live atau langsung yang lebih digemari oleh penonton karena lebih memiliki nilai artistik serta artis musisi yang beragam yang bisa dilihat secara langsung. Di dalam sebuah acara di televisi tidak lepas dengan adanya kehadiran tim kreatif dalam suatu program acara. Peran tim kreatif mempunyai peranan yang sangat penting dalam setiap tahapan produksi yang dimulai dari tahap pra produksi, produksi sampai ke tahapan akhir tahapan pasca produksi. Di antara banyaknya program acara musik di televisi, dalam penelitian ini peneliti memilih acara musik Inbox yang begenre variety show. Program Inbox merupakan sebuah acara musik yang ditayangkan di SCTV setiap hari senin sampai hari minggu yang berdurasi 2 jam pada pukul 06.30 WIB sampai pukul 08.30 WIB. Musik Inbox dimeriahkan dengan host papan atas Indonesia seperti Gading Martin, Narji, Rafael, Rangga, Audi Marissa, Fero Walandouw, Andika Pratama dan masih banyak artis lain yang diundang ke acara musik Inbox. Acara musik Inbox sangat penting bagi masyrakat karena, dapat menyajikan program unggulan terbaik seperti menyajikan Live Performance dari para musisi dalam negeri sampai musisi luar negeri. Selain itu acara musik Inbox juga menampilkan video klip dan chart sebagai referensi para penonton untuk mengetahui lagu-lagu yang sedang hits saat ini. Semakin banyaknya kompetitor program acara musik di stasiun televisi, mereka sama-sama bersaing untuk meningkatkan kualitas program musik tersebut agar dapat menarik perhatian penonton. Maka acara musik Inbox di SCTV sekarang tidak hanya berisi acara segmen musik saja, tetapi banyak juga segmen-segemen menarik lainnya. Hal yang paling penting dalam menjaga kualitas pada acara musik inbox ini adalah dengan adanya peranan dari tim kreatif. Oleh sebab itu maka penelitian ini berjudul peran tim kreatif dalam produksi acara musik Inbox di SCTV. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitiannya sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui peran tim kreatif dalam proses produksi acara musik Inbox di SCTV? 2. Untuk mengetahui kendala apa saja yang sering ditemui oleh tim kreatif dalam proses produksi acara musik Inbox di SCTV?
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Berdasarkan ruang lingkup di atas dengan demikian penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui peran tim kreatif dalam proses produksi acara musik Inbox di SCTV? 2. Untuk mengetahui kendala apa saja yang sering ditemui oleh tim kreatif dalam proses produksi acara musik Inbox di SCTV? Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitan adalah sebagai berikut: A. Manfaat Akademis 1.
Mamfaat akademis atau teoritis merupakan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Untuk itu penelitian ini diharapkan mampu memberikan mamfaat teoritis atau akademis yang bermuara pada pemberian kontribusi bagi pengembangan ilmu komunikasi. Khususnya dalam mengetahui peran tim kreatif dalam produksi acara musik Inbox di SCTV.
2.
Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dalam bidang komunikasi, khususnya yang berkaitan dengan media massa, dan diharapkan juga dapat membantu bagi yang ingin melakukan penelitian yang mirip dengan penelitian ini.
3.
Diharapkan dapat dijadikan referensi dalam mata kuliah ilmu komunikasi khususnya dalam bidang broadcasting.
B. Manfaat Praktis 1.
Sebagai bahan evaluasi SCTV dalam memperkuat peranan Tim Kreatif dalam produksi acara musik Inbox di SCTV.
2.
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan refrensi kepada pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam acara musik Inbox di SCTV.
3.
Diharapkan dapat dijadikan bahan acuan untuk dapat meningkatkan rating dan share pada acara musik Inbox di SCTV.
C. Manfaat Sosial 1.
Memberikan pengetahuan kepada masyrakat mengenai acara musik Inbox yang berkualitas dan baik untuk ditonton.
2.
Memberikan informasi serta hiburan bagi masyrakat dalam acara musik Inbox di SCTV .
METODE PENELITIAN Peneliti akan menggunakan penelitian kualitatif karena metode tersebut dianggap relevan untuk menjelaskan secara terperinci mengenai kegiatan yang dimiliki oleh tim kreatif dalam produksi acara musik Inbox di SCTV. dimana permasalahan yang akan dibahas membutuhkan metode pengumpulan data jenis wawancara untuk mendapatkan data (kode) untuk dianalisis dan dikembangkan Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam tradisi penelitian kualitatif, proses penelitian dan ilmu pengetahuan tidak sesederhana apa yang terjadi pada penelitian kuantitatif, karena sebelum hasil-hasil penelitian kualitatif memberi sumbangan kepada ilmu pengetahuan, tahapan penelitian kualitatif melampaui berbagai tahapan berpikir kritis-ilmiah, yang mana seorang peneliti memulai berpikir secara induktif, yaitu menangkap berbagai fakta atau fenomena-fenomena sosial, melalui pengamatan di lapangan, kemudian menganalisisnya dan kemudian berupaya melakukan teorisasi berdasarkan apa yang diamati. Alasan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif karena metode ini dapat mengungkap dan memahami apa yang terjadi di balik fenomena. Pendekatan ini dapat memberikan secara detail fenomena yang sulit untuk disampaikan dengan metode kuantitatif. Jenis metode penelitian kualitatif yang digunakan adalah deskriptif. Metode penelitian kualitatif deskriptif (Mukhtar, 2013) adalah suatu metode yang digunakan untuk menemukan
pengetahuan terhadap subjek penelitian pada suatu saat tertentu. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaskudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai subjek penelitian dan perilaku subjek penelitian pada suatu periode tertentu. Penelitian kualitatif deskriptif berusaha mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan yang ada. Menurut Bungin (2007) dalam bukunya “Penelitian Kualitatif” Format desain penelitan kualitatif terdiri dari tiga model, yaitu format deskriptif, format verifikatif, dan format grounded theory. Penelitian ini akan menggunakan format deskriptif. Format deskriptif kualitatif ini menganut paham fenomenologis dan postpositivisme. Pandangan Edmund Husserl, Martin Heidegger, dan Merleau Ponty, pelopor aliran fenomenologi, sebuah aliran filsafat yang mengkaji penampakan atau fenomena yang mana antara fenomena dan kesadaran selalu berhubungan secara dialektis. Penelitian sosial menggunakan format deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menajdi objek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu. Tehnik pengumpulan data dibagi menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Data Primer Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tersedia dalam bentuk terkompilasi maupun dalam bentuk file-file. Data ini harus melalui narasumber dalam istilah konteksnya responden yaitu orang yang dijadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai mendapatkan informasi atau data. Menurut (Kriyantono, 2012:100) dalam bukunya “ Teknik Riset Komunikasi” data primer antara lain sebagai berikut: a.
Wawancara (Interview) Wawancara adalah percakapan antara peneliti, seseorang yang berharap mendapatkan informasi dan informan. Seorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang satu objek. Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Menurut buku Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D ( Sugiyono, 2012:231), wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.
Menurut Stainback dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D ( Sugiyono, 2012:232), mengemukakan bahwa peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Macam-macam Interview/wawancara Menurut buku Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D ( Sugiyono, 2012:233), interview/wawancara dibagi menjadi empat macam, yaitu : 1. Wawancara terstruktur (Structured Interview ) Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini pula, pengumpulan data dapat menggunakan beberapa pewawancara sebagai pengumpul data. Supaya setiap pewawancara mempunyai ketrampilan yang sama, maka diperlukan training kepada calon pewawancara. 2. Wawancara Semiterstruktur ( Semistructured Interview ) Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.
3. Wawancara tak berstruktur (Unstructured Interview ) Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.Wawancara yang baik dilakukan dengan face to face maupun yang menggunakan pesawat telepon, akan selalu terjadi kontak pribadi, oleh karena itu pewawancara perlu memahami situasi dan kondisi sehingga dapat memilih waktu yang tepat kapan dan dimana harus melakukan wawancara. Pada saat responden sedang sibuk bekerja, sedang mempunyai masalah berat, sedang mulai istirahat, sedang tidak sehat, atau sedang marah, maka harus hati-hati dalam melakukan wawancara. Kalau dipaksakan wawancara dalam kondisi seperti itu, maka akan menghasilkan data yang tidak valid dan akurat. 4. Wawancara Mendalam (Depth Interview) Dalam buku Riset Komunikasi ( Kriyantono, 2012:102), wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulang-ulang) secara itensif. Selanjutnya dibedakan antara responden (orang yang akan diwawancarari hanya sekali) dengan informan (orang yang ingin periset diketahui/pahami dan yang akan diwawancarai beberapa kali). Karena ini disebut juga wawancara itensif (Intensive-Interview). Biasanya menjadi alat utama pada riset kualitatif yang dikombinasikan dengan observasi partisipan. b. Metode Observasi Menurut buku Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D ( Sugiyono, 2012 : 226) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Terdapat macam-macam observasi antara lain sebagai berikut: 1. Observasi Parsipatif Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap prilaku yang nampak. Menurut Stainback dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D ( Sugiyono, 2012:227), menyatakan dalam observasi partisipasif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka. Seperti telah dikemukakan bahwa observasi ini dapat digolongkan menjadi empat, yaitu partisipasi yang pasif, partisipasi yang moderat, pasrtisipasi yang aktif, dan observasi yang lengkap. Partisipasi yang pasif Dalam hal ini peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. - Partisipasi yang moderat Dalam observasi ini terdapat keseimbangan antara peneliti menjadi orang dalam dengan orang luar. Peneliti dalam mengumpulkan data ikut observasi partisipasif dalam beberapa kegiatan, tetapi tidak semuanya. - Pasrtisipasi yang aktif Dalam observasi ini peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh nara sumber, tetapi belum sepenuhnya lengkap. - Observasi yang lengkap Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti sudah terlibat sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan sumber data. Jadi suasananya sudah natural, peneliti tidak terlihat melakukan penelitian. Hal ini merupakan keterlibatan peneliti yang tertinggi terhadap aktivitas kehidupan yang diteliti. 2.
Observasi tak terstruktur Observasi dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak terstruktur, karena fokus penelitian belum jelas. Fokus observasi akan berkembang selama kegiatan observasi berlangsung. Kalau maslaah penelitian sudah jelas seperti dalam penelitian kualitatif, maka observasi dapat dilakukan secara berstruktur dengan menggunakan pedoman observasi. Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara
sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati.
3.
Observasi Terus Terang Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data dilakukan dengan terus terang, maka peneliti tidak akan diijinkan untuk melakukan observasi. Penelitian Peran Tim Kreatif Dalam Produksi Acara Musik Inbox Di SCTV menggunakan observasi partisipan, dimana dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh tim kreatif dalam mencari sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi partisipan dimana peneliti juga ikut bergabung langsung dalam Acara Musik Inbox Di SCTV. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari penelitian orang lain atau sumber yang telah dipublikasikan. Dokumentasi bisa berbentuk teks, audio, visual, seperti buku, jurnal, foto, rekaman suara ataupun video. Tehnik analisis data adalah suatu kegiatan mengatur, mengurutkan, mengkategorikan data sehingga dapat ditentukan dan dirumuskan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh. Grounded theory coding atau teori berdasarkan coding merupakan sebuah prosedur untuk menganalisa data yang telah didapat untuk membetuk sebuah kesimpulan. Menurut (Dr. Basrowi & Dr. Suswandi, 2008: 220), dalam pemberian kode terhadap data penelitian kualitatif ada tiga kategori jumlah prosedur penulisan, yaitu Open Coding, Axial Coding, dan Selective Coding.
HASIL DAN BAHASAN Inbox merupakan sebuah acara televisi yang ditayangkan oleh SCTV setiap hari yang berdurasi selama 2 jam pada pukul 06.30 sampai dengan 08.30 WIB. Inbox SCTV hadir untuk memenuhi kebutuhan para penonton yang bersifat enerjik, dan atraktif. Program Inbox merupakan acara musik dengan menyuguhkan band live performance dari chat-chat dari band baik pendatang baru maupun pendatang lama yang di uptade setiap harinya. Program Musik Inbox ini dimeriahkan oleh host papan atas Indonesia antara lain seperti Andhika Pratama, Gading Martin, Narji, Audi Marissa, Enzy Storia, Rangga Moela, Rafael Tan, dan Vero Walandouw. Inbox selalu mengambil lokasi diluar atau di ruang terbuka (outdoor) karena pada dasarnya tujuan Inbox bersifat mobile dan lebih mudah untuk berpindah pindah tempat, selain itu penempatan lokasi yang selalu terbuka membuat program ini berbeda dengan program sejenis di stasiun televisi lainnya dan membuat lebih terlihat menarik di mata penonton. Target audience itu semua kalangan jenis tetapi lebih mengarah kepada Ibu-Ibu atau kepada anak-anak sebelum mekukan aktivitas di pagi hari. Peran Tim Kreatif Dari hasil pertanyaan peneliti kepada ketiga narasumber. Ditemukan bahwa peran Tim kreatif adalah orang-orang yang bekerja dalam ruang lingkup untuk membangun kreatif suatu program dengan konten-konten dan ide-ide yang sudah ada. Tim kreatif itu ibaratnya kayak save dalam program produksi televisi. Ibaratnya seperti yang meramu dalam sebuah program. Kita itu kan ngembangkan ide, misalkan kita punya ide tapi Eee ide itu juga dibantu sama tim-tim yang lain. Jadi kan mereka support teknis nah dari kita ide nya. Tapi ide itu tidak akan terlaksana kalau kita gak dibantu sama tim lain. (LannyTK)
Seperti yang didapat dari hasil wawancara diatas bahwa peran Tim kreatif itu adalah program produksi televisi dimana terdapat orang-orang kreatif dalam membangun suatu program acara tersebut dapat meramu program suatu acara. Hal ini juga disampaikan oleh Eksekutif Produser, bahwa pengertian dari Tim kreatif adalah orang yang bekerja dalam ruang lingkup untuk membangun kreatif dalam sebuah program acara di televisi. pengertiannya adalah dia yang bekerja dalam lingkup untuk membangun kreatif sebuah program contohnya itu. (Amin Nudin – EP) PRA PRODUKSI Dari hasil pertanyaan peneliti kepada ketiga narasumber. Ditemukan bahwa Tahap pra produksi nya adalah dimulai dari persiapan,konsep konten dan teknis. Dalam tahap pra produksi tim kreatif itu harus memikirkan konsepnya terlebih dahulu lalu menyediakan konten per segmen setelah semuanya sudah ditemukan baru dicari ide-idenya yang akan dimasukan di dalam setiap segmen tersebut. Kendalanya banyak salah satunya faktor manusia, faktor cuaca dan lain-lain. pra produksi biasanya menyangkut persiapan,konsep, konten dan juga teknis. Banyak sekali kendala di Inbox contohnya faktor cuaca, faktor manusia dan lain-lain. Ada juga faktor Eee.. eksternal, kita pernah tidak siaran tertentu karena ada hal-hal yang ada di luar kemampuan kita. Dihadang banjir pernah juga. Itu sebenarnya dinamika yah. Kalau saya sih itu adalah satu hal yang harus diatasi oleh setiap kru Inbox. (Amin Nudin – EP) Seperti yang didapat dari hasil wawancara diatas bahwa tahap pra produksinya dimulai dari pesiapan, konsep,konten dan juga teknis. Kendalanya yang sering ditemui itu banyak salah satu contohnya faktor cuaca, faktor manusia bahkan sampai faktor eksternalnya pun ada contohnya pada saat syutting Inbox harus dihadang banjir. Itu termasuk salah satu kendala yang sering ditemui ketika syutting Inbox. Hal ini juga disampaikan oleh Team Creative, bahwa pra produksinya itu yang pertama memikirkan konsep dulu, lalu kembangin ide-ide yang ada. Pra Produksinya itu ada pilih artis kemudian itu mikirin konsep misalnya kita mau ada ide apa nih? Ide-ide yang akan di breakdown dalam 7 segmen Inbox. Nah itu tuh harus dipikirin bareng-bareng dan bukan untuk 1 orang saja. Bareng-bareng tim kreatif ngerumusin, kemudian request propert juga termasuk dalam urusan Tim kreatif ketika kita punya ide yang berusan dengan property atau wardrobe nah nanti dari Tim kreatif itu mengkomunikasikan dengan bagian yang lain yaitu tim property mikirin wardrobe. Kalau kita punya berkaitan dengan budget misalkan ada hadiah kaitannya nanti kita ke produser. kendalanya itu banyak misalnya bisa jadi Eee.. yang kita inginkan itu belum tentu semuanya tercapai lah intinya gitu, treatmen-treatmen yang kita itu belum tentu semuanya tercapai dan belum tentu kajadian di lapangan nya misalnya contoh nya tadi treatmen artis tertentu udah kita mikirin matang-matang, udah kita request in property nya ternyata artisnya tiba-tiba sakit. Nah akhirya kita harus mikirin gemana caranya ini kan siaran langsung harus tetap berjalan kan tapi kita harus mikirin dengan cermat bagaimana kita harus cari back up, ide-ide apa lagi yang harus kita masukin dalam sekejap harus terwujud pada saat kita syutting. (Lanny- TK) PRODUKSI Dari hasil pertanyaan peneliti kepada ketiga narasumber. Ditemukan bahwa Tahap produksi nya adalah dimulai dari briefing kru, briefing host, briefing tamu dan sekaligus menjaga atau mempersiapkan per segmen agar sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sesuai rundown yang sudah dibuat. Kendalanya yang sering terjadi pada saat tahap produksi biasanya adalah kendala teknis dimulai dari briefing kru, briefing host atau bintang tamu, nah kemudian menjaga flow. Menjaga flow ini maksudnya ketika program berlangsung apa kata-kata yang dikeluarin host itu harus banget dijaga. Jadi jangan sampai konten yang dia keluarin itu berbeda dari maksud kita. Jadi kita harus ngejagain. Makanya waktu itu kamu juga kan sempat kita minta tolong untuk megangin matador itu juga fungsinya untuk jagain flow program, jangan sampai kata-kata yang dia ucapin terlalu melebar jadi semuanya itu harus ada batasannya. Matador itu harus jadi keywing untuk melanjutkan kata-kata atau berhenti. Kendala nya itu
banyak kalau kendala teknis pernah lah ya tiba-tiba ngeblank gambarnya terus misalnya microphone nya mati atau ada aktivitas yang berhenti terus kendala dari tim kreatif nya itu sendiri adalah yang sudah dipikirin matang-matang yang tadi udah aku bilang misalnya artinya gak datang atau kita udah mikirin nih konsep FT nya atau itu tidak bisa di play karena alatnya rusak bisa jadi kayak gitu. Banyak lah kendalanya. (Lanny- TK) Seperti yang didapat dari hasil wawancara diatas bahwa tahap produksinya dimulai dari dimulai dari briefing kru, briefing host atau bintang tamu, nah kemudian menjaga flow. Menjaga flow artinya ketika program berlangsung bahwa kata-kata yang dikeluarin host itu harus banget dijaga jangan sampai konten yang host keluarin itu berbeda dari maksud tim kreatif itu sendiri. Kendala nya itu banyak contohnya teknis pernah tiba-tiba ngeblank gambarnya terus misalnya microphone nya mati atau ada aktivitas yang berhenti dan masih banyak hal-hal lain. Hal ini juga disampaikan oleh Lead Kreatif bahwa tahap produksinya memperispkan konten dan ide yang sudah ada dalam bentuk rundown urutan episode per segmen, lalu dimulai dengan briefing host, briefing kru, briefing artis dan lain-lain. tahap produksi itu tadi kan udah nyiapin konten atau ide dalam bentuk rundown kan nah itu kan urutan episode per segmen nya. Yang dilakukan pada produksi itu menjaga/mempersiapkan segmen by segmen itu dipersiapkan agar di segmen itu sesuai dengan apa yang direncanain. Yah briefing host, briefing artis, dan ketika semua play on air. Harusnnya nih misalkan kan nih harus nya cita-citata harus dikerjain di backstage kenapa tiba-tiba dikerjain disini. Cita-citata akan dikerjain di tenda, berarti yah harus di tempat yang sudah di siapkan. Kendala nya banyak . 1 setiap orang itu kan susah di brief kan jadi skill kreatif bagaimana komunkasi mentransfer orang yang dituju gitu. Kedua mentransfer ide itu kepada tim karena kalau sudah 1 pikiran dan 1 misi itu udah jalan lah. Kalau ada yang beda itu ada yang aneh. Gak bisa kalau begitu. 1 lagi permasalahanya adalah ketika durasi berjalan tiba-tiba aneh. Karena kreatif itu harus lihat durasi. Karena gak boleh kalau di program yang ada segmen nya itu durasi nya lebih kecil dari commercial breaknya. Cb 5menit ternyata segmen nya cuman 2 menit itu gak boleh. ( Arie Wibowo- LC) Dari hasil pertanyaan peneliti kepada ketiga narasumber. Ditemukan bahwa Briefing rutin tahap produksi itu biasa dilakukan setiap hari pada saat awal sebelum Inbox ditayangkan secara live, briefing yang biasa dibahas itu banyak yang menyangkut konten,rundown, atau evaluasi-evaluasi yang ada. owh itu pasti ada. Kalau meeting itu banyak yah kalau kreatif itu. Tim kreatif doing mempersiapkan dalam beberapa hari. Ada lagi nih tim programing itu ada 2 sebagai pertanggungjawaban inbox sebagai evaluasi apa aja yang kurang/ apa aja yang harus ditingkatin. Kalau kita sih biasa briefing all crew, all team, all team nya kreatif bahas tiap episode, kita sudah fix baru selesai. Gitu aja sih simple. ( Arie Wibowo- LC) Seperti yang didapat dari hasil wawancara diatas bahwa briefing itu dilakukan setiap hari, biasanya briefing itu dilakukan bersama dengan all crew Inbox, all team Inbox, dan Tim kreatif Inbox yang membahas tiap episode-episode Inbox tujuan diadakan briefing adalah agar apa yang dijalankan bisa sesuai dengan harapan semua kru Inbox. Hal ini juga disampaikan oleh Eksekutif Produser bahwa, briefing rutin itu dilakukan oleh semua anggota kru,artis dll di awal sebelum Inbox tayang. Yang biasa dibahas pada saat briefing biasanya menyakut konten. Eeee… briefing pasti di awal. Briefing nya menyangkut konten, dan tadi saya bilang konten mau apa besok harus di briefing sebelumnya. Dan setelah itu diajuhkan ke atasan kita ke department produksi juga dari situ kita juga eksekusi di lapangan kita briefing kru dan macem-macem deh. Kita briefing artis juga.tantangan kita adalah menyiapkan itu semua dalam waktu yang sempit. Karena Inbox kan mulai setengah 7 kan? Dan itu agak berat kalau kita harus sudah ready. (Amin Nudin – EP) PASCA PRODUKSI Dari hasil pertanyaan peneliti kepada ketiga narasumber. Ditemukan bahwa Tahap pasca produksinya adalah pada tahap editing. Inbox itu adalah siaran langsung oleh karena itu pasca produksinya tidak
terlibat karena editing nya sangat minim. Kendalanya tim kreatif itu harus dikejar-kejar waktu karena deadline yang ada. Pasca Produski contohnya kayak gini kan kita ada segmen Inbox tajir ya. Inbox tajir itu adalah salah satu tahap pasca produksi karena itu ada editing pasca produksinya maksunya editing. Editting kan kita ada Enzi syuting tajir. Kendala nya itu cuman satu karena keterbatasan ruang editing jadi kita harus antri untuk ngedit kemudian kita harus ngedit dalam waktu yang kita tentukan. Jangan sampai kita tuh ngedit lewatin target misalnya hari rabu semua materi itu harus udah masuk jangan sampai di hari rabu itu kita belum syutting karena akan mempengaruhi proses produksi karena senin sampai jumat itu belum selesai proses editing padahal hitu harus dibenahi di hari jumat. Misalnya seperti itu. Jadi Eee… intinya adalah management waktu lah ya. (Lanny- TK) Seperti yang didapat dari hasil wawancara diatas bahwa pasca produksinya itu lebih mengarah pada proses editing. Karena Inbox adalah siaran langsung proses editing nya tidak terlalu susah, tetapi Inbox mempunyai segmen yang memerlukan proses editing seperti segmen Inbox Tajir dimana proses syutting yang dilakukan Inbox Tajir itu diluar dari siaran Live Inbox jadi memerlukan proses editing. Kendala nya misalkan dengan adanya keterbatasan ruang editing jadi harus antri dalam proses editing dan hal itu memerlukan waktu yang cukup lama. Tetapi semuanya harus ada management waktunya. Hal ini juga disampaikan oleh Eksekutif Produser bahwa, tahap pasca produksi program Inbox itu tidak terlalu terlibat karena Inbox merupakan siaran langsung. Pasca produksinya tidak terlalu ribet dan hampir minim. Biasanya yang dilakukan pada tahap pasca produksi editing-editing konsep Inbox Tajir. pasca produksi karena kita siaran langsung sebernya gak gitu banyak terlibat yah. kecuali kita berkaitan dengan konten-konten yang berhubungan dengan bersifat situsional . misalnya ada re run dan lain-lain. Eee.. pasca produksi gak terlalu ribet karena kita siaran langsung. kalau editing kan hampir kita minim yah. editing-editing dengan VT konsep Inbox Tajir itu kita persiapin sebelumnya. (Amin Nudin – EP) KOMUNIKASI DAN TEAMWORK Dari hasil pertanyaan peneliti kepada ketiga narasumber. Ditemukan bahwa komunikasi antar sesama angggota Tim kreatif sudah terjalin dengan baik tetapi harus lebih ditingkatkan lagi agar bisa berjalan sesuai yang diharapkan antar sesama anggota Tim. iya.. kalau Tim kreatif nya itu sendiri komunikasi nya itu sudah berjalan dengan baik. Karena kita sendiri punya grup jadi setiap hari kita update apapun kita kasih tahu di grup. kita punya grup di whatapp. Misalnya ada info ada artis nya gak masuk atau bahkan gossip tentang bintang tamu/calon bintang tamu nanti kita check biar tim kreatif yang tidak masuk/ yang tidak syutting terinfo dengan baik dan itu bisa refrensi buat mereka ketika syutting. (Lanny- TK) Seperti yang didapat dari hasil wawancara diatas bahwa komunikasi antar sesama anggota Tim sudah berjalan dengan baik, karena semua kru baik itu Tim kreatif, Produser, Eksekutif Produser, Lead Creatif dan semua all crew punya grup contohnya grup whatsapp. Jadi komunikasi itu bisa berjalan dengan baik. tujuan dibuatnya suatu grup agar tahu perkembangan yang ada contohnya misalnya gossip/bintang tamu dan jadwal-jadwal syutting dan masih banyak lagi. Hal ini juga disampaikan oleh Head kreatif bahwa, kita ounya grup bb atau whatsapps jadi kapan pun dan dimana pun bisa berkomunikasi satu sama lain. nih kalau perbedaan zaman dulu sama zaman sekarang dulu jarak sama waktu itu gak ada batasnya lagi. Kan ada grup bb sama whatsapps jadi anytime/anywhere bisa berkomunikasi, kalau untuk komunikasi gak ada masalah sih. ( Arie Wibowo- LC) Hal ini juga ditambahkan oleh Eksekutif Produser bahwa, komunikasi antar sesama anggota tim sudah berjalin dengan baik, tetapi harus lebih ditingkatkan lagi. Kita punya grup whatsapps jadi bisa berkomunikasi secara intens untuk melihat adanya informasi atau perkembangan yang ada.
sudah berjalin dengan baik. Tapi harus ditingkatin lagi, kalau gak baik kita gak bisa berjalan sampai saat ini. Tapi harus diperbaruhi juga komunikasi nya agar masing-masing bisa ngerti tugas jobdesknya masing-masing. kita ada grup whatsapps. Agar bisa berkomunikasi secara intens bahkan setiap menit untuk tahu ada perkembangan apa. (Amin Nudin – EP) Dari hasil pertanyaan peneliti kepada ketiga narasumber. Ditemukan bahwa cara membentuk suatu teamwork yang baik antara anggota tim adalah yang pertama itu harus kreatif dan percaya satu sama lain dan berniat baik dalam membangun program musik Inbox. SCTV merupakan salah satu televisi dengan komunikasi yang sangat baik oleh karena itu sebuah teamwork bisa berjalan dengan baik. Setiap anggota Tim harus mengerti masing-masing jobdesknya. Eeeee… Jadi gini, intinya teanwork di SCTV lah ya. SCTV merupakan sebuah televisi dengan komunikasi yang baik gitu karena setiap program itu biasa punya grup masingmasing baik itu program Inbox, Dance Icon, maupun So Semprul itu punya wadah untuk berkomunikasi antar produser, kreatif, wardrobe semuanya ngumpul disitu. Jadi misalkan ada treatmen yang bar langsung disampaikan jadi semua orang dapet terinfo. Intinya tuh kayak gitu. Kalau memang ntar ada yang ter skip jadi nantinya dari Tim kreatif itu sendiri intinya adalah membelah diri lah yah ada yang incus ke property, tinggal ntar di ingetin lagi property nya. Ada juga yang bikin rundown nanti dia bikin rundownnya, ada yang ngeupdate artis nanti dia berkoordinasi dengan talent jadi nanti tinggal di follow up. Jadi semua ada ada bagian nya. (Lanny- TK) Seperti yang didapat dari hasil wawancara diatas bahwa SCTV merupakan sebuah televise dengan komunikasi yang baik karena hal itu maka teamwork antar sesama anggota tim sudah berjalin dengan baik. Intinya adalah setiap anggota Tim harus mengerti masing-masing jobdesknya. Eee… yang pertama kita harus percaya bahwa kreatif punya masing-masing tugasnya, kita harus percaya bahwa teman kita itu Eeee…berniat baik untuk membangun kita punya program gitu loh. Sebenarnya rasa saling percaya itu yang harus nya perlu di pupuk karena gini tv itu adalah kerja tim, kita gak mungkin bisa pinter sendirian, kalau kamu pinter diri sendirian mah itu buat diri kamu aja di SCTV, di Inbox atau di tv itu gak bisa. Kamu pinter tapi cuman buat diri kamu doang mah gak laku. Jadi kepinteran kamu harus di share sama orang, harus diserap sama orang, bekerja sama dengan orang begitu. Masing-masing harus bisa berkomunikasi kuncinya di komunikasi. Karena kita sering kali kerja otak nya dari kita tapi pelaksanaanya bukan dari kita kan komunikasi bisa terlaksana, kalau gak selesai. (Amin Nudin – EP) Hal ini juga disampaikan oleh Eksekutif Produser bahwa setiap anggota tim sudah mempunyai tugasnya masing-masing dan harus saling percaya. Karena menjadi seorang kreatif harus membutuhkan kerja sama dengan orang lain dan tidak bisa sendiri. Kuncinya adalah harus saling berkomunikasi satu sama lain.
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap peran tim kreatif dalam menjaga teamwork pada acara musik Inbox di SCTV, maka peneliti dapat menarik kesimpulan diantaranya: 1.
2.
Tim kreatif memegang peranan yang sangat penting dalam setiap tahapan proses produksi. Mulai dari penemuan ide. Tahap ini dimulai dari mencari materi, mencari ide-ide yang menyangkut konten dan teknis. Setelah sudah dipersiapkan ide dan materi itu dijadikan dalam bentuk rundown, setelah itu proses syutting. Sebelum proses syutting berlangsung, pastinya harus ada briefing kru, briefing artis, briefing host, briefing bintang tamu. Lalu sampai ke tahapan pasca produksi yaitu segmen Inbox tajir dan lain-lain. Dalam tahapan proses produksi banyak sekali kendala-kendala yang sering dijumpai oleh tim kreatif pada saat Inbox Live. Kendala-kendala itu muncul pada proses pra produksi dimana tim kreatif susah sekali mendapatkan ide-ide menarik yang nantinya akan dituangkan ke dalam segmen Inbox. Dan kendala yang sering terjadi adalah pada saat perubahan jam tayang dikarenakan artis yang sudah dijadwalkan pada hari itu tiba-tiba artisnya tidak bisa datang, jadi tim kreatif harus berpikir cepat untuk mengganti segmen yang ada. Kendala yang sering terjadi pada tahap produksi adalah kendala teknis yaitu pada saat proses syutting berjalan
pastinya sebagai seorang tim kreatif harus benar-benar memastikan kendala teknis agar tidak terjadi kendala yang ada. Lalu pada proses pasca produksi kendala yangs erring ditemui adalah proses editing segmen FT Inbox Tajir yaitu dengan adanya keterbatasan ruang dan waktu yang sudah ditentukan. Jadi seorang tim kreatif harus benar-benar mempersiapkan sebaik mungkin agar hasil editing nya pun berjalan dengan lancar dan sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan. Beberapa saran yang dapat diberikan oleh peniliti terkait program Inbox yang diteliti agar lebih baik kedepannya, sebagai berikut: 1.
2. 3.
Tim kreatif harus sering-sering bertukar pikiran dengan semua tim produksi yang terlibat, terutama producer. Karena dalam suatu produksi program televisi itu menggunakan kerja sama tim, apabila komunikasi berjalan dengan baik maka acara Inbox pun dapat menjadi acara musik yang berkualitas. Tim kreatif harus lebih berani dalam berkespresi dalam mengembangkan ide-ide yang mereka ciptakan sehingga acara musik Inbox berbeda dengan acara musik televisi laiinya. Kendala dalam proses produksi pada acara musik Inbox yang sering dijumpai karena syutting di luar atau di outdoor. Sehingga banyak sekali hal yang tidak terduga yang dapat menghambat proses syutting baik dari segi teknis dan non teknis. Sebagai inti dari program, kreatif harus dapat berpikir pintar dalam mengambil tindakan dalam menemukan solusi ketika kejadian tidak terduga itu terjadi.
REFERENSI Bauer, E. M. (2009). Top Executives' Work Relationship and Work-Family Balance. Weisbaden: Gabler. Basrowi & Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta Bungin, H.M.B. (2007). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya Cetakan ke-3. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Effendy, Onong Uchjana. (2009). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Kriyantono, Rachmat. (2012). Teknik Praktis: Riset Komunikasi. Jakarta. Prenada Media Group. Morissan, M. A. (2011). Managemen Media Penyiaran:Strategi Penyiaran Radio dan Televisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Mukhtar. (2013). Metode Penelitian Deskriftif Kualitatif. Jakarta : GP Press Group Mulyana, D. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar .Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Mulyana, D. (2008). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar .Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nurudin, M.si. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Robbins, Stephen.P. (2007). Perilaku Organisasi Buku. Jakarta: Salemba Empat. Ruliana Poppy, Dra. M.si. (2013). Komunikasi Organisasi: Teori dan Studi Khasus. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sugiyono, Prof. Dr. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Jakarta. Alfabeta. Syaiful Rohim, Haji. (2009). Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam, dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Vivian, John. (2008). Teori Komunikasi Massa (8th edition). Jakarta: Kencana Prenanda Media Wibowo, Fred. (2007). Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus.
Jurnal Candra, N.K.A. Produksi Program Televisi : Sebuah Proses Kreatif Menuju Industri Kreatif. ISI Surakarta. Skripsi Julian Purnama Sari. (2013). Peran tim kreatif dalam program Ngulik di Trans tv. Universitas Bina Nusantara. Risma Putri. (2013). Peran tim kreatif dalam produksi program How To Be di MNC FASHION. Universitas Bina Nusantara. Ayu Tri Andini. (2014). Peran tim kreatif dalam produksi program Stand Up Comedy Indonesia di Kompas TV. Universitas Bina Nusantara. Najmatul Fauziah. (2014). Tugas Tugas Tim Kreatif Pada Proses Produksi Program “100% Cucok Rajawali Citra Televisi Indonesia. Unpad.
Website www.sctv.co.id http://www.emtek.co.id/About-Us-(1)/About-the-Company.aspx www.wikipedia.com
RIWAYAT PENULIS Geo vania lahir di Jakarta pada 12 Maret 1993. Penulis menamatkan pendidikan Strata-1 di Binus University dalam bidang Broadcasting pada tahun 2015. Ebnu Beno Yufriadi adalah dosen bidang penyiaran pada peminatan Broadcasting Jurusan Marketing Communication, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Binus University.