ANALISIS PROSES PRODUKSI PROGRAM VARIETY SHOW INBOX SCTV Gabriele Gempita Saputri Program Studi S1 Fakultas Marketing Communication, Binus University Jl. Kebon Jeruk Raya No.27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11530 (021) 53696969
[email protected] Nama Mahasiswa : Gabriele Gempita Saputri Nama Dosen Pembimbing : Rahmat Edi Irawan, S.Pd, M.Ikom
ABSTRAK Tujuan penelitian ini memberikan pengetahuan serta wawasan terhadap proses produksi program musik di dalam dunia pertelevisian dan juga menjelaskan apa dan bagaimana tugas divisi produksi dan proses produksi pada program acara Inbox di SCTV.Metode penelitian dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Sumber diperoleh dari data internal perusahaan, observasi dan melakukan wawancara mendalam terhadap narasumber yang bertugas di dalam divisi produksi.Hasil yang dicapai adalah peneliti memperoleh data yang dapat memperkuat hasil penelitian dan peneliti juga mendapat hasil sesuai analisis data serta mengetahui lebih dalam mengenai proses pra produksi, produksi dan pasca produksi dalam program Inbox SCTV.Simpulan pada penelitian yang dilakukan terhadap analisis strategi produksi program variety show “Inbox SCTV”di SCTV maka dapat disimpulkan : Perencanaan dan strategi Program “Inbox SCTV” dilakukan oleh tim produksi dengan melakukan 3 tahapan produksi, dimulai dengan tahapan pra produksi, proses produksi program dan pasca produksi program. Hal tersebut juga didukung oleh kinerja tim yang menggunakan konsep SWOT untuk mengevaluasi dan mengetahui apa saja kekuatan,kelemahan,kesempatan, program Inbox sendiri dan ancaman program dari kompetitor, guna membentuk program “Inbox SCTV”menjadi sebuah program yang berkualitas, dan bermanfaat bagi khalayak.
Kata Kunci: Analisis, Produksi, program variety show, Inbox SCTV.
ABSTRACT The purpose of this study provide knowledge and insight into the production process of the music program in the television world and also explain what and how the division of tasks in production and production processes in the Inbox program SCTV. The research method in this study researchers used a qualitative research method. Sources of data obtained from internal company, observation and in-depth interviews of the informant who served in the production division.The results achieved are researchers obtained data that can strengthen the research and the researcher also got the results as data analysis and deeper understanding of the process of pre-production, production and post-production programs SCTV Inbox. Conclusions on a study of the production strategy analysis programs variety show “Inbox SCTV”on SCTV it can be concluded: Program Planning and strategy “Inbox SCTV” done by the production team to do the 3 stages of production,begins with a pre production, production and post-production program. This is also supported by the performance of a team that uses the concept of SWOT to evaluate and determine what are the strengths, weaknesses, opportunities, and threats program programs Inbox themselves from competitors,to form the “Inbox SCTV” into a quality program, and beneficial to society.
Keywords: Analysis, Production, variety show program, SCTV Inbox.
PENDAHULUAN Inbox SCTV merupakan program musik pertama yang muncul di televisi, dan sudah 6 tahun berjalan program Inbox SCTV ini masih unggul serta memiliki rating dan share yang bagus dibandingkan dengan kompetitor program sejenis lainnya. Inbox SCTV disiarkan secara live dan berganti-ganti tempat. Semakin banyak kompetitor program acara musik bahkan di stasiun televisi lain mempengaruhi keinginan program ini agar semakin berkembang dan meningkatkan kualitas program agar terdepan dibandingkan dengan kompetitorkompetitor program televisi lainnya. Maka Inbox SCTV sekarang mengembangkan program tidak hanya berisi acara musik saja, tetapi ada games dan interaksi dengan penonton misalnya. Maka, sekarang Inbox lebih terarah pada variety show. Inbox selalu mengambil lokasi di luar atau di ruang terbuka (outdoor) karena pada dasarnya tujuan Inbox bersifat mobile dan lebih mudah untuk berpindah pindah tempat, selain itu penempatan lokasi yang selalu terbuka membuat program ini berbeda dengan program sejenis di stasiun televisi lainnya dan membuat lebih terlihat menarik di mata penonton dan membuat artis lebih dekat dengan para fans-fansnya. Inbox SCTV ditayangkan setiap pagi, karena target utama ditujukan kepada perempuan-perempuan muda yang melakukan kegiatan pada pagi hari, misalkan memasak, selesai mengantarkan anaknya sekolah, sedangkan Inbox ada beberapa segmen yang diisi dengan musik, dengan demikian target pun bisa mendengarkan saja tanpa harus menyaksikan atau melihat televisi disamping melakukan kegiatan yang lain. Alasan lainnya adalah agar bisa mendekatkan artis dengan para penggemarnya, kemudian untuk target audiens ditujukkan kepada golongan menengah ke bawah.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Data yang dikumpulkan pada penelitian deskriptif adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya pendekatan metode kualitatif. Selain itu, semua data yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Pada penulisan laporan, penulis dalam menganalisa data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya. (Moleong, 2004:11). Di dalam metode penelitian kualitatif, lazimnya data dikumpulkan dengan beberapa teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu: wawancara, observasi, dokumentasi, dan diskusi terfokus.
HASIL DAN BAHASAN Program Inbox merupakan program entertainment yang ditangkan secara live, dan berdurasi selama 120 menit. Pada awalnya Inbox, memiliki isi program yang hanya berisi music saja, seperti “tagline” nya yaitu barometer musik, tetapi semakin berkembangnya industri musik dan pertelevisian, serta semakin banyak pula kompetitor, maka Inbox dikembangkan lagi menjadi variety show, dimana content program menjadi lebih bervariasi dan bewarna di mata penonton. Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan, mengumpulkan seluruh data dari observasi langsung, dan melakukan wawancara kepada beberapa narasumber yang bersangkutan. Ada beberapa hal yang dapat dianalisa oleh penulis, antara lain proses sebelum melakukan produksi (pra produksi), saat produksi maupun setelah melakukan produksi (pasca produksi). Hasil penelitian dan wawancara juga berkaitan dengan teori khusus yang ada. Program Inbox memiliki target audiens yang terarah pada masyarakat kelas menengah ke bawah dan rata-rata penonton setia tertuju kepada ibu rumah tangga dan remaja. Program Inbox bertujuan untuk menghibur penonton dengan isi program yang bervariasi, dari permainan, interaksi dengan penonton, chit chat dengan bintang tamu, parodi, sulap, band dan lain sebagainya. Inbox SCTV pertama kali dimulai pada tanggal 3 Desember 2007 hingga sekarang. Selama 6 tahun berjalan para kru yang bertugas sudah mengalami banyak perubahan yang terjadi, tetapi selama program ini masih berlangsung para kru yang bertugas tetap menjalankan tugas dengan baik dan bekerja secara maksimal untuk mempertahankan program Inbox. Sampai saat ini program Inbox juga masih menjadi program yang unggul dibanding dengan competitor lain yang sejenis. Dalam tahap pra produksi, tim inti yang bertugas antara lain Eksekutif Produser, Produser, Kreatif, PA, Talent bertugas untuk menentukan apa saja isi program, konsep, tema, bintang tamu dan keseluruhan content untuk program Inbox. Setelah semua konsep da nisi program sudah matang, baru akan disiapkan materi-materi yang diperlukan untuk tahap selanjutnya yaitu, proses produksi.Tahap yang dilakukan setelah tahap pra produksi yaitu tahap produksi, program Inbox ditayangkan secara live dan mengudara selama 2 jam. Dalam tahap ini program berjalan sesuai dengan apa yang sudah disiapkan sebelumnya dalam taha pra produksi yang sudah dirangkum dalam bentuk rundown. Inbox terdiri dari 7 segmen setiap harinya, tetapi khusus hari Sabtu dan Minggu, Inbox terdiri dari 8 segmen, di dalam program Inbox ada bervariasi segmen yang berisi, antara lain Inbox Tajir, hear to Heart, Inbox Playlist, games dan chit chat antara bintang tamu dengan para penggemarnya dan lain sebagainya. Isi program terutama bintang tamu yang hadir juga sangat mempengaruhi kehadiran dan antusias para penonton, hal ini yang kemudian akan menjadi penilaian pada akhir acara (rating dan share).Tahap terakhir yaitu tahap pasca produksi, tahap setelah proses produksi dilakukan, biasanya seluruh kru akan mengumpulkan kembali materi-materi yang ada, mereka ulang dan akan melakukan evaluasi setelah proses produksi selesai, apakah ada kesalahan dan hambatan yang terjadi selama proses on air berlangsung. Hal inilah yang akan menjadi pembelajaran dan pembekalan untuk proses produksi selanjutnya. Dalam tahap pasca produksi ini pun, menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, para kru sudah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara maksimal. Peneliti juga menemukan beberapa hambatan dan kekurangan selama proses produksi Inbox SCTV berlangsung. Salah satunya yaitu kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM), karena menurut peneliti pembagian SDM di dalam program Inbox sendiri tidak merata, khusunya kurangnya SDM di bagian Production Assistant dan Kreatif, jadi terkadang pada saat proses produksi Inbox sendiri para kru terkadang mengalami hambatan dan terkesan tidak rapi. Kemudian kekurangan pada saat produksi lainnya yaitu ada beberapa fasilitas yang kurang memadai, misalnya pesawat telephone yang kurang bagus, dan berakibat adanya gangguan komunikasi atau komunikasi dari MCR di SCTV Tower tidak terhubung dengan baik.
Secara keseluruhan untuk proses dan tahapan produksi dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi program Inbox SCTV sudah berjalan sesuai dengan alur yang ada. Inbox SCTV juga selalu berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas program agar selalu unggul sepanjang masa. Semakin banyaknya competitor juga akan menjadi faktor agar program Inbox ini berinovasi dengan hal-hal yang baru dan selalu memiliki ciri khas yang berbeda dengan program acara lain.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1.
2.
3.
Dalam Pogram Inbox SCTV ada 3 tahapan yaitu pra produksi dimana seluru kru mengadakan rapat mingguan untuk isi content program Inbox satu minggu ke depan, tahap produksi yaitu tahap on air langsung di lokasi, setiap hari secara live di venue yang berbeda-beda, tahap terakhir yaitu pasca produksi dimana seluruh kru akan mengadakan evaluasi dan back up untuk proses produksi esok harinya. Dalam proses produksi masih ada beberapa hambatan yaitu kekurangan Sumber Daya Manusia, komunikasi dalam master control yang sering kali terhambat, dan rundown yang dapat berubah tidak sesuai dengan rencana. Evaluasi program Inbox dapat dianalisa melalui rating dan share dan kemudian akan diteliti menggunakan analisa SWOT, dan hasil evaluasi akan direalisasikan dalam proses produksi Inbox SCTV berikutnya.
Saran 1. 2. 3. 4.
Penempatan SDM seharusnya merata di setiap progra, agar tidak terjadi hal seperti kekurangan SDM di setiap divisi. Pentingnya kehadiran setiap kru, dan harus datang tepat waktu pada saat produksi agar tidak terjadi hal hal yang dapat menghambat jalannya proses produksi saat on air berlangsung. Alat komunikasi saat on air yang suka menghambat proses produksi seharusnya diganti dengan alat dan fasilitas yang lebih memadai. Tim kreatif harus menyiapkan Plan B ketika Plan A tidak berjalan sesuai rundown, ketika ada hambatan diluar rencana. Seperti rundown yang sering kali berubah tiba-tiba, bintang tamu yang tibatiba berhalangan tidak hadir, perubahan cuaca, dan lain lain.
REFERENSI Buku : Bungin, M Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi. Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Cangara, Hafield. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Darwanto, S.S. 2007. Televisi Sebagai Media Pendidikan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Effendy, O.U. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Kriyantoro, Rachmat. 2008. Teknik Ptaktis Riset Komunikasi, Komunikasi Pemasaran, Jakarta. Kurtz. 2008. Principles of Contemporary Marketing. Thomson Learning. Mc. Quail. 2005. Mass Communication Theory. Jakarta. Prakosa Mondry. 2008. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Edisis Pertama. Bogor: Ghalia Indonesia. Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung. PT Remaja Rosedakarya.
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Edisi 1 – 3. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Storey, John. 2007. Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop. Cetakan Pertama. Percetakan Jalasutra. Wibowo, Fred. 2009. Teknik Produksi Program Televisi. Cetakan Ketiga. Yogyakarta: Pinus Book Punisher. Wiryanto. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT Grasindo. Jakarta Sumber lain :
Pupu Saeful Rahmat. 2009. Penelitian Kualitatif Equilibrium. No.9 vol.5. yusuf.staff.ub.ac.id http://www.sctv.co.id