STRATEGI PRODUKSI PROGRAM KOMEDI K-POP DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM
Raja Paruhum Sihombing Komunikasi Pemasaran, Jakarta, Indonesia,13120 ABSTRAK
Tujuan Penelitian. Ialah untuk mengetahui bagaimana strategi program komedi K-POP Global TV dalam meningkatkan kualitas programnya. Analisa yang dilakukan penulis terhadap tahaptahap produksi program K-POP menggunakan analisa SWOT sebagai penggambaran dan penilaian atas program tersebut. Pengkajian setiap detail dari tahap-tahap produksi akan mengarah atas penjabaran dari judul karya tulis ini yang mengkaji mengenai Strategi Produksi Program Komedi K-POP dalam meningkatkan kualitas program. Metode Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan dengan metode Kualitatif Deskriptif, yang menggunakan pendekatan melalui tehnik wawancara mendalam dan observasi partisipan sebagai langkah dalam mendapatkan informasi yang mendukung kegiatan penelitian penulis. Hasil yang dicapai. Adalah Penulis mendapatkan temuan strategi yang dilakukan oleh tim produksi K-POP dalam meningkatkan kualitas program. Strategi tersebut berbentuk penekanan pada rutinitas evaluasi dengan berpegang teguh pada koordinasi yang baik antar anggota tim. Selain itu tim produksi K-POP juga mensiasati kematangan tahap pra produksi dengan cara
mensiasati kegiatan shooting yang dilakukan setiap 2 minggu sekali untuk penggarapan 2 episode secara langsung. Simpulan. Dari penelitian yang telah dijalankan oleh penulis dengan menggunakan analisa SWOT terhadap tahap-tahap produksi program K-POP Global TV, dapat disimpulkan: Setiap tahap produksi yang dijalankan oleh tim produksi program K-POP Global TV berjalan dengan sangat baik, akan tetapi main power dari tim produksi belum memenuhi nilai ideal dalam hal jumlah anggota tim. Selain itu berkaca dari point-point SWOT tim produksi K-POP selalu mengkiblatkan pemikirannya untuk rutin mengevaluasi kelebihan, kelemahan, ancaman dan peeluang program demi meningkatkan mutu dari kualitas program K-POP agar semakin memenuhi kebutuhan penonton akan nilai-nilai komedial Kata Kunci Strategi Produksi Kualitas Program, Program Komedi, SWOT, K-POP, dan Global TV.
1. Penduhuluan Seiring tak hentinya kreatifitas yang dipacu oleh persaingan yang ketat dari media-media televisi Indonesia, Global tv mengeluarkan program baru bertajuk variety comedy, yaitu program K-POP. Program yang berada dijam prime time ini disiarkan setiap hari selasa pukul 19.00. Dalam program ini akan ada 3 komedian yang ditantang untuk tampil bernyanyi dan berekspresi dengan gaya yang lucu. Setelah penampilan, akan ada penilaian dari juri yang akan berkomentar secara nyeleneh, yang mana 2 diantara 3 juri yang berada dalam acara ini adalah berasal dari kalangan komedian. Peniliaian dari juri akan digawangi oleh satu orang host, yang mana host tersebut akan mengumpan tanggapan-tanggapan yang diberikan oleh para juri sehingga terjadi suatu situasi komedi. Keunikan tema yang diusung oleh program ini mempunyai potensial yang besar dalam memasuki mata penonton Indonesia. Akan tetapi selayaknya suatu program yang baru berdiri, program ini masih mempunyai kelemahan yang memungkinkan mengurangi esensi potensial dari program ini dalam memasuki target audiensnya. Beberapa kelemahan yang paling mencolok adalah ketidak konsistenan dari penayangan program ini yang berubah-ubah dalam kurun waktu beberapa minggu diawal penayangannya. Suatu program yang berpotensial sudah seharusnya
dimaksimalkan dalam pengerjaan programnya, oleh sebab itu sudah semestinya juga tim produksi yang menggarap program ini mempunyai suatu strategi dalam meningkatkan kualitas yang dapat meningkatkan potensial dari program ini. Keterkaitan antara kelebihan dan kelemahan yang berada diprogram K-POP menghasilkan suatu strategi yang dapat meningkatkan kualitas program, hal ini memberikan daya tarik tersendiri bagi penulis untuk mendeskripsikan dan mengekspresikan program acara ini kedalam suatu bentuk tulisan penelitian, perihal strategi yang dijalankan tim produksi program Komedi K-POP dalam meningkatkan kualitas program agar lebih menarik untuk disaksikan penonton Indonesia.
2. Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Teori Komunikasi Massa “Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim, dan heterogen” (Mulyana, 2002:75) 2.1.2
Teori Media Massa Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis, seperti surat kabar, film, radio dan televisi. (Cangara, 2003, p.134). Media membentuk opini publik untuk membawanya pada perubahan yang signifikan. Kampanye nasional larangan merokok di tempat-tempat umum memiliki kekuatan pada pertengahan tahun 1990-an dengan membanjirnya berita-berita tentang bahaya merokok bagi kesehatan perokok pasif. Publik pun mendukung Presiden Clinton yang mengemukakan isu nasional tahun 1995, yaitu diberlakukannya peraturan pemerintah federal tentang larangan merokok bagi anak remaja. Kampanye serupa tentang pencegahan hari AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome) dilakukan melalui media massa. Disini secara instan media massa dapat membentuk kristalisasi opini publik
untuk melakukan tindakan tertentu. Kadang-kadang kekuatan media massa hanya sampai pada rana sikap (Ageee, 2002: 24-25)
2.2 Teori Khusus 2.2.1 Teori Tahap-Tahap Produksi Suatu produksi program televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang dan dengan sendirinya biaya yang besar memerlukan organisasi yang rapi, juga perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahap harus jelas kemajuannya dibandingkan dengan tahap sebelumnya . Tahapan produksi sendiri terdiri dari tiga bagian ditelevisi yang lazim disebut standart operational procedure (SOP), seperti berikut: , Wibowo (2009:38) a. Pra-produksi (ide, perencanaan dan persiapan) b. Produksi (Pelaksanaan) c. Pasca produksi (penyelesaian dan penayangan)
3. Simpulan 1) Proses produksi program komedi K-POP melewati tahapan-tahapan proses produksi dengan lancar dan kondusif. Adapun tahapan-tahapan tersebut meliputi tahap pra produksi, tahap produksi, dan tahap paskah produksi 2) Koordinasi dalam tim produksi program komedi K-POP berfungsi secara optimal, sehingga missed communication yang berpotensi mendatangkan kendala dalam tahap-tahap produksi dapat terselesaikan secara terorganisir 3) Program K-POP mempunyai kelebihan (strenght) dari segi ide dan konsep yang tidak dimiliki oleh program lain diluar programnya, dimana konsep tersebut mengusung kompetisi bernyanyi bagi para komedian yang dikemas dengan unsur variety comedy. Selayaknya program yang tergolong baru dalam blantika pertelevisian Indonesia program K-POP masih mempunyai kelemahan yang perlu dibenahi, kelemahan program K-POP adalah kurangnya mainpower serta
jam tayang yang kerapkali diganti-ganti penayangannya. Dari segi peluang, program K-POP berada di jam prime time dimana pada umumnya penonton berada dirumah. Dari segi ancaman, karena program ini berada dijam prime time maka program K-POP mempunyai kompetitor yang berat, yaitu OVJ TRANS7. 4) Kelemahan dan Kendala yang berada dibadan program K-POP dapat terselesaikan dengan mediasi evaluasi yang rutin. 5) Pembahasan evaluasi program K-POP menggunakan pertimbangan SWOT sebagai bahan penggambaran dalam menciptakan suatu strategi untuk memaksimalkan peluang program terhadap target audiencenya.