SKRIPSI STRATEGI PRODUKSI PROGRAM “MATA HATI” DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS ISI PROGRAM DI DAAI TV ( Periode Agustus 2007 sampai dengan Juni 2009 )
Di susun untuk memenuhi syarat mendapat gelar sarjana strata satu (s1)
Disusun oleh
Nama Nim Jurusan
: Fajri Ramadhan : 44105010061 : Broadcasting
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta 2009
i
Lembar Persetujuan Skripsi
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
Nama
: Fajri Ramadhan
Nim
: 44105010061
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Broadcasting
Judul
: STRATEGI PRODUKSI PROGRAM MATA HATI DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS ISI PROGRAM DI DAAI TV ( Periode Agustus 2007 sampai dengan Juni 2009 )
Jakarta, Juni 2009 Mengetahui,
Pembimbing
( Riswandi., Drs, M.Si )
ii
Tanda Lulus Sidang Skripsi
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Nama
: Fajri Ramadhan
Nim
: 44105010061
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Broadcasting
Judul
: STRATEGI PRODUKSI PROGRAM MATA HATI DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS ISI PROGRAM DI DAAI TV ( Periode Agustus 2007 sampai dengan Juni 2009 )
Mengetahui,
Ketua Sidang (Ponco Budi Sulistyo., S. Sos, M.Comn)
(……………)
Penguji Ahli (Feni Fasta., SE, M.Si)
(……………)
Pembimbing (Riswandi., Drs, M.Si)
(……………)
iii
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
Lembar Pengesahan Perbaikan Skripsi Nama
: Fajri Ramadhan
Nim
: 44105010061
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Broadcasting
Judul
: STRATEGI PRODUKSI PROGRAM “MATA HATI” DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS ISI PROGRAM DI DAAI TV. ( Periode agustus 2007 sampai dengan Juni 2009 )
Jakarta, Juni 2009 Disetujui dan Diterima Oleh
Pembimbing
( Riswandi., Drs, M.Si )
Kaprodi Broadcasting
( Ponco Budi Sulistyo., S. Sos, M.Comn )
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
( Diah Wardhani., Dra. M.Si. )
iv
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jurusan Broadcasting Nama
: Fajri Ramadhan
Judul
: STRATEGI PRODUKSI PROGRAM MATA HATI DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS ISI PROGRAM DI DAAI TV ( Periode Agustus 2007 sampai dengan Juni 2009 )
ABSTRAKSI Program News Feature, merupakan program informasi yang yang bersifat inovativ. Program ini belum menjamur di berbagai stasiun televisi. Program yang berisi dengan tayang yang bersifat humanis dengan menyajikan liputan-liputan tentang kisah kehidupan kemanusian, sosial, budaya, pendidikan, dikupas secara mendalam dengan sentuhan humanis. Mengajak pemirsa untuk melihat dengan mata hati dan memaknai kehidupan dari sisi yang berbeda. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mencoba memaparkan bagaimana suatu mekanisme yang di miliki dan dilaksanakan, di tinjau dari Manajemen, Perencanaan, Strategi dan Produksi (Pra-Pro-Pasca), yang dilaksanakan oleh program Mata Hati. Fokus penelitian dalam penelitian ini yaitu untuk melihat bagaimana suatu strategi produksi program tayang, yang di lakukan tehadap berbagai unsur strategi (perencanaan), produksi (dana, kinerja, dan sarana) yang di miliki untuk mendukung kegiatan produksi Mata Hati, kegiatan startegi produksi tersebut kemudian di teliti secara sistematisberdasarkan fungsifungsi umum yang ada dalam ilmu strategi, dimana mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Dalam penelitian ini di butuh kan wawancara mendalam (indept interview) dengan nara sumber yang berkaitan dengan program yang diteliti, meliputi : Mika Wulan; Produser. Zulfril Adha Putra; Reporter.Fevo Taufan Putra; Kameramen & Editor.Imam Kurniawan (Boogie); Design Grafis. Penelitian juga meliputi dengan pengamatan langsung di lapangan. Strategi produksi pada program Mata Hati di DAAI TV. Merupakan hal yang taktis dan akurat. Dimana suatu mekanisme yang meliputi dari Riset tema berita, Peliputan, menulis naskah, Taping, editing, dan evaluasi..
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan banyak kesempatan, Hidayah dan Rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan baik dan lancar melalui stasiun televisi lokal DAAI TV Skripsi ini disusun
guna
melengkapi salah
satu syarat dalam
menyelesaikan tugas akhir atau karya ilmiah bagi mahasiswa
fakultas ilmu
komunikasi jurusan Broadcasting Universitas Mercu Buana Jakarta, sekaligus memberikan pengalaman pribadi pada dunia kerja dalam meningkatkan kualitas dan peran serta mahasiswa dalam pembangunan nasional. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih dan menyampaikan penghargaan sebesar-besarnnya kepada berbagai pihak yang telah banyak membimbing serta membantu penulis, baik yang bersifat moril maupun materil. Dengan demikian pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.
Papah & Mamah
yang tak pernah berhenti memberi dukungan moril
kepada saya.hingga saat ini saya bisa menjalani kehidupan 2.
Untuk kakak & adikkku makasih atas dukungannya
3.
Bpk. Riswandi., Drs, M.Si. selaku pembimbing Skripsi, terima kasih untuk segala kemudahan dan bimbingannya yang sangat berguna bagi penulis.
4.
Bpk Ponco Budisulistyo., S. Sos, M.Comn. selaku ketua sidang, terima kasih untuk pengarahannya yang sangat berguna bagi penulis.
5.
Ibu Feni Fasta., SE, M.Si. selaku penguji ahli, terima kasih atas saran dan kritik yang membangun bagi si penulis.
6.
Pihak DAAI TV yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melakukan penelitian dan wawancara. Mika Wulan; Produser. Zulfril Adha Putra; Reporter.
vi Fevo Taufan Putra; Kameramen&Editor. Imam Kurniawan (Boogie); Design Grafis. Terima kasih banyak atas segala kesempatan dan dukungannya. 7.
semua teman yang berjasa dalam penulisan ini meliputi : a) Tika, yang sudah membuka pikiran si penulis untuk pengambilan judul di DAAI TV b) Sandy gunarso, selaku karyawan DAAI TV yang sudah menjembatani sebuah kelancaran dalam penelitian si penulis. c) Agnes (Lin-lin), selaku karyawan DAAI TV yang sudah membantu dan dalam penelitian dan membuka matahati bagi si peneliti untuk menjalani hidup dengan semangat juang yang tinggi dengan sentuhan psikologis yang humanis. d) Para sahabat yang seperti Matahari yang selalu ada di hati…sandi,yang sudah memberikan pengaruh positif dan negatif di kehidupan penulis dan juga ishan, asiah, april, vika, vina, lela, evi, grace, ajeng, tami, ali, kibul, bodonk, nomo, agil, marco, nila, wanpe, dan lain-lain yang lupa disebutkan,,terima kasih atas waktunya untuk mengisi hari-hari si penulis yang sepi ini. e) Perguruan tercintaku Tarung Derajat Bulungan, terima kasih karena telah membuat hidup si penulis lebih berwarna. Penulis menyadari bahwa penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat diharapkan. Tidak lupa harapan penulis Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penulis sendiri. Akhirnya penulis ingin mengucapkan terimakasih atas smua bimbingan, dan dorongan serta kemurahan hati dari semua pihak, semoga mendapatkan anugerah dari Allah SWT….Amin.. Jakarta, 23 juni 2009
Fajri Ramadhan
vii
Daftar Isi
Lembar persetujuan skripsi………………………………………………………i Lembar tanda lulus sidang Skripsi………………………………………………ii Lembar pengesahan perbaikan skripsi…………………………………………iii Abstraksi…………………………………………………………………………...iv Kata Pengantar……………………………………………………………………v Daftar Isi……………………………………………………………………………vii Daftar Lampiran…………………………………………………………………...x I.I Latar Belakang Masalah……………………………………………………...1 I.I Rumusan Masalah……..……………………………………………………….6 1.2 Tujuan Penelitian…………………………………………………….6 1.3 Signifikansi Penelitian ……………………………………………...7 1.3.1 Signifikansi Akademis…………………………………………….7 1.3.2 2.1
Signifikansi Praktis………………………………………………8
Komunikasi Massa……………………………………………………………9 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa……………………………………9 2.1.2 Karakteristik Komunikasi Massa………………………………...10 2.2 Media Massa………………………………………………………….11 2.3
Televisi………………………………………………………………13
2.3.1 Pengertian………………………………………………………….13 2.3.2 Fungsi Televisi……………………………………………………...14 2.2.3 Penyiaran Televisi………………………………………………….17 2.3.3 Kelebihan dan Kelemahan Televisi………………………………18
viii
2.4 Program Televisi……………………………………………………………...18 2.4.1 Karakteristik Program Televisi…………….……..…………………19 2.5
Strategi Produksi………………………………………………………..........23 2.5.1 Manajemen Produksi Program………………………………………..23 2.5.2 Proses Produksi Program Televisi…………………………………….28
3.1 Tipe Penelitian…………………………………………………………………31 3.2 Metode Penelitian……………………………………………………………...32 3.3 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………...33 3.3.1 Data Primer…………………………………………………………….34 3.3.2 Data sekunder………………………………………………………….34 3.4 Definisi Konsep……………………………………………………………….35 3.5 Fokus Penelitian……………………………………………………………….36 3.6
Nara Sumber / Key Informan………………………………………………37
3.7 Teknik Analisis Data………………………………………………………….38 4.1 Gambaran Umum Daai Tv ………………………………………………….39 4.1.1 Sub Departemen Non News Daai Tv……………………………….....41 4.1.2 Program Non News Mata Hati………………………………………..41 4.2 Hasil Penelitian………………………………………………………………..43 4.3 Perencanaan (Planning)………………………………………………………43 4.3.1 Penerapan Materi Berita Program Mata Hati ……………………..43 4.3.2 Penerapan Durasi dan Penetapan Jam Tayang …………………….46 4.3.3 Penerapan Pendanaan Program Mata Hati…………………………47
ix
4.3.4 Penerapan Target Dan Segmentasi Program Mata Hati ………….48 4.4 Pengorganisasian……………………………………………………………...49 4.4.1 Penerapan Fungsi Dan Wewenang Masing-Masing Jabatan……....49 4.4.2 Penjadwalan Pembawa Acara Program Mata Hati………………..50 4.5 Pengarahan ( Directing )…………………………………………………51 4.6 Pengawasan ( controlling ) ………………………………………………53 4.7 Evaluasi ( evaluating )……………………………………………………56 4.8 Pembahasan………………………………………………………………61 5.2 Kesimpulan……………………………………………………………….65 5.3
Saran……………………………………………………………………...66
Daftar Pustaka Lampiran
x
Daftar Lampiran
Surat Keterangan Draft hasil wawancara Script Mata Hati ( Boneka edukasi horta ) Rundown Mata Hati ( Sabtu 2 Mei 2009 ) Script Mata Hati ( Pengajar Art & Craft untuk pemulung) Rundown DAAI TV per 1 juni 2009 Buletin Mata Hati Dokumen photo nara sumber Mata Hati Curriculum Vitae Penulis
1
BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan prasyarat kehidupan manusia, kehidupan manusia akan
tampak
hampa/tiada
kehidupan
sama
sekali
apabila
tidak
ada
komunikasi.tindakan komunikasi dapat di lakukan dengan berbagai macam cara ada yang di lakukan dengan berbagai macam cara, ada yang di lakukan secara langsung seperti percakapan tatap muka, dan yang di lakukan secara langsung seperti komunikasi lewat medium/alat perantara semacam surat kabar, majalah, radio, film dan televisi. Televisi merupakan jenis media komunikasi massa yang paling efektif disbanding media media yang lain, di sebut yang paling efektif karena sifatnya yang audio visual (pandang dengar), serta karakteristiknya yang mampu menyampaikan pesan kepada audience yang sangat luas. Ahli komunikasi Bittner, mendefinisikan bahwa “komunikasi massa adalah pesan-pesan yang di komunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang yang besar” Siaran televisi adalah pemancaran sinar listrik yang membawa muatan gambar proyeksi yang terbentuk melalui pendekatan sistem lensa dan suara pancaran sinar ini diterima oleh antena televisi untuk kemudian di ubah kembali menjadi gambar dan suara1
1
Darwanto Sastro Subroto. Produksi Acara Televisi. Duta Wacana University Press. 1994. hal 13
1
2
Sejarah media televisi di Indonesia diawali dengan kemunculan stasiun televisi pertama TVRI pada tahun 1962, stasiun yang masih menjadi milik pemerintahpada masa itu kemudian menjadi satu-satunya saluran televisi di negeri ini selama 27 tahun. Barulah di tahun 1989, RCTI hadir dan menjadi pelopor lahirnya televisi swasta di tanah air yang di ikuti dengan munculnya SCTV, TPI, Indosiar, dan ANTV. Dan kemudian ketika memasuki milenium baru tepatnya selepas tahun 2000, muncul lima stasiun televisi swasta nasional baru yaitu Metro TV,Trans TV, TV-7, dan Lativi. Kehadiran televisi-televisi swasta baru tersebut memang tidak bisa di hindari, hal ini sesungguhnya merupakan implikasi dari membaiknya perekonomian di Negara kita dalam beberapa tahun terakhir. Karena di dalam perekonomian yang sehat, stasiun televisi dapat menjadi tambang emas bagi pemiliknya. Namun dalam perekonomian yang lemah stasiun televisi justru akan menghabiskan dana pemiliknya. Dengan meningkatnya jumlah stasiun televisi baik swasta maupun lokal, tentu saja yang di untungkan adalah pemirsa televisi itu sendiri. Pemirsa akan memiliki banyak sekali pilihan tontonan baik yang bersifat informativ, edukatif, bahkan hiburan sesuai kebutuhan. Maka hal ini tentu saja menuntut kreatifitas yang lebih dari setiap pengelola stasiun televisi dalam menayangkan setiap programnya guna melayani kebutuhan pemirsa tersebut.
3
Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan pesawat televisi di banding waktu yang di gunakan untuk ngobrol dengan keluarga atau pasangan mereka. Bagi banyak orang televisi adalah teman, televisi menjadi cermin prilaku masyarakat dan televisi dapat menjadi candu. Televisi membujuk kita untuk mengkonsumsi lebih banyak lagi. Televisi memperlihatkan bagaimana kehidupan orang lain dan memberikan ide tentang bagaimana kita ingin menjalani hidup ini. Setiap program televisi pasti memberikan unsur-unsur yang terkandung di dalamnya seperti unsur : edukasi, hiburan, budaya, sosial, politik,dll. Penelitian kali ini lebih mengarah kepada hiburan mengapa? Karena dengan adanya program hiburan televisi lebih digemari semua orang dan juga setiap tayangan yang berbau hiburan pasti memiliki rating yang lumayan dibandingkan dengan program lain. Televisi sebagai media massa tidak hanya berfungsi sebagai sarana informasi, pendidikan, hiburan, dan kebudayaan, tetapi juga telah tumbuh sebagai sarana bisnis. Kini, informasi telah menjadi komoditi yang dapat diperjualbelikan untuk mendapat keuntungan, perkembangan yang terjadi di dunia, termasuk Indonesia, menunjukan bahwa sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi komunikasi, media massa telah tumbuh menjadi industri yang cukup vital dalam suatu Negara.2
2
Sanovri, veri. “Lynx Film Membidik Niche Market.” Majalah Behind the screen, mei 2005 hal. 4.
4
Dalam stasiun televisi pasti memiliki strategi produksi tertentu dalam penayangan setiap program apapun untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu yang sudah di rencanakan sebelumnya, karena dengan adanya strategi yang baik dan terkendali akan tercipta suatu hasil dan target yang baik pula dalam sebuah penayangan program. Bagian program suatu media penyiaran harus menyadari suatu prinsip dasar dalam mengelola program siarannya bahwa setiap menit dalam setiap hari waktu siaran memiliki perhitungan sendiri.pengelola program idealnya akan berupaya agar audien dapat terus menerus menonton acara yang disiarkan oleh media penyiaran bersangkutan. Namun pada kenyataannya tidak ada media penyiaran yang seluruhnya disukai oleh audien. Salah satu strategi agar audien tidak pindah saluran adalah dengan menampilkan cuplikan atau bagian dari suatu acara yang bersifat paling dramatis, megandung keteganga, menggoda dan memancing rasa penasaran yang hanya bisa terjawab atau terpecahkan jika tetap mengikuti saluran itu. Stasiun penyiaran tidak disarankan untuk menempatkan seluruh acara yang di minati secara bergandengan tetapi harus di sebar atau di selang-selingkan dengan acara yang kurang popular. Head-Sterling (1982) menyatakan bahwa station televisi memiliki sejumlah strategi dalam upaya menarik audien masuk ke stasiun sendiri (Inflow) dan menahan audien yang sudah ada untuk tidak pindah saluran atau mencegah tidak terjadi aliran audien keluar masuk (Outflow).3
3
Sydney W Head. Christhoper H Sterling, Houghton Mifflin Company, Boston, 1982, Hal 218
5
Program Mata hati yang ada di Stasiun DAAI TV ini telah memberikan hiburan bagi seluruh masyrakat Indonesia pada semua golongan, Program Mata Hati menyajikan liputan-liputan tentang kisah kehidupan manusia, dikupas secara mendalam dengan sentuhan humanis. Mengajak pemirsa untuk melihat dengan mata hati dan memaknai kehidupan dari sisi yang berbeda. Mata Hati membagi informasi dan cerita tentang berbagai kegiatan sosial kemanusiaan, pengembangan masyarakat, pelestarian lingkungan, serta aktivitas sosial di dalam maupun luar negeri. Alasan memilih Program Matahati dalam penelitian ini karena merupakan program pencerahan khalayak terhadap program yang lainnya karena hanya program inilah DAAI TV dapat meningkatkan kualitas isi program tetapi tidak menutup kemungkinan pula program lain yang ada di DAAI TV memiliki kualitas Kehadiran TV yang memberi sentuhan humanis dalam setiap programnya yang mengemas materi yang menghindari unsur negatif, kekerasan, mistis dan politis, serta menyajikan dengan gambar dan bahasa yang santun dan sopan, diharapkan dapat membuka ruang hati setiap insan untuk saling membantu, sebab diyakini selalu ada ruang penerimaan bagi setiap pesan positif yang menjadi inspirasi banyak insan. Tentang muatan local secara persentase juga harus diperbanyak. Siaran TV yang mengusung misi humanisme kini hadir di Medan. Siaran humanis dituangkan dalam beberapa program di antaranya majalah udara “Mata Hati” yang mengupas mendalam kehidupan manusia dengan sentuhan humanis. Kemudian program drama yang mengisahkan kehidupan nyata lintas usia, suku bangsa, disusul program
6
dokumenter refleksi yang memaparkan keteguhan hati dari sketsa kehidupan para tokoh, diikuti program bincang-bincang meniti harapan yang mengetengahkan berbagai masalah-masalah hangat di antaranya lingkungan hidup, pemanasan global, pendidikan dan kemanusiaan. Pada intinya, DAAI TV menghindari tayangan yang mengandung unsur negatif, kekerasan, mistik, apalagi politis. Selain itu, DAAI TV juga hanya menerima iklan dalam bentuk layanan publik, yang berisi pesan-pesan moral yang mendidik dan menyentuh penonton.4
I.I RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi produksi program Mata Hati di DAAI TV dalam upaya meningkatkan Kualitas isi Program di DAAI TV ( Periode Agustus 2007 sampai dengan Juni 2009).
1.2 TUJUAN PENELITIAN Dalam tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi produksi program Mata Hati di DAAI TV dalam upaya meningkatkan Kualitas isi Program di DAAI TV ( Periode agustus 2007 sampai dengan Juni 2009).
4
Dunia Tzu Chi. Vol 8, No. 2, Januari- April 2008.
7
1.3 Signifikansi Penelitian 1.3.1 Signifikansi Akademis Signifikansi penelitian merupakan kegunaan atau manfaat penelitian, jadi setiap penelitian itu pasti memiliki fungsi tersendiri. Signifikansi akademis merupakan kegunaan penelitian bagi mahasiswa di bidang akademis. jadi dengan adanya penelitian, mahasiswa diharapkan bisa menganalisis suatu permasalahan dengan menggunakan pemikiran ilmiah terhadap suatu persoalan yang belum bisa dipecahkan. Manfaat akademis yang bisa kita ambil dari penelitian ini adalah bahan referensi untuk bacaan penelitian dan penelitian lainnya. Selain itu diharapkan penelitian bisa dijadikan bahan rujukan dalam mempelajari bidang Broadcasting. Signifikansi Akademis terpilah menjadi tiga bagian; a.
Sebagai sumbangan pemikiran di bidang penyiaran televisi
terutama strategi media dan komunikasi pada umumnya. b. Diharapkan berguna dalam menambah menambah pengetahuan tentang tayangan Feature di Televisi. c.
Dapat memberikan informasi informasi serta gambaran yang lebih jelas bagi
peneliti lain mengenai strategi produksi program Matahati di DAAI TV dalam upaya meningkatkan Kualitas isi Program di DAAI TV.
8
1.3.2
Signifikansi Praktis
Manfaat praktis dari penelitian bisa dijadikan bahan referensi setiap pembuatan suatu produksi yang mengambil tema strategi, baik di DAAI TV dalam tayangan supermama maupun stasiun televisi lainnya. Dan juga diharapkan dapat memberikan masukan dan kekuatan akan pentingnya tayangan Feature di televisi.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan salah satu tingkatan proses komunikasi. Pada tingkatan ini kegiatan komunikasi ditujukan kepada masyarakat secara luas. Komunikasi massa di lakukan langsung melalui media massa seperti radio, surat kabar, majalah, dan televisi. Sifat isi pesan yang disampaikan dalam komunikasi massa menyangkut kepentingan orang banyak, tidak bersifat peribadi. Media massa yang merupakan saluran dari komunikasi secara garis besar dibagi kedalam dua kelompok yaitu: media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak antara lain meliputi surat kabar,majalah,Koran, dan buletin. Sedangkan media massa elektronik mencakup media audio seperti ; radio, dan media audio visual yaitu televisi dan film.
2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Menurut De Fleur dan Dennis Mc Quail, Bahwa komunikasi massa adalah suatu proses dimana komunikator-komuniaktor menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesansecara luas, dan secara terus-menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara.5
5
Sendaja, Sasa Djuarsa. Pengantar Ilmu Komunikasi. Universitas Terbuka. 2003. Hal 73
9
10
Definisikan itu memberi gambaran, bahwa sejumlah komunikator memanfaatkan media massa yang ada dalam menyebarkan suatu pesan baik secara verbal maupun non verbal. Melihat media massa merupakan salah satu cara mengkomunikasikan suatu pesan secara menyeluruh.
2.1.2 Karakteristik Komunikasi Massa Dalam penjelasan di atas, komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa. Secara konsepsionalkarakteristik dari komunikasi massa diantaranya : 1. Komunikasi melalui media massa pada dasarnya di tujukan ke khalayak yang luas, heterogen, anonym, tersebar, serta tidak mengenal batas geografis kultural. 2. Bentuk kegiatan komunikasi bersifat umum, bukan perorangan atau pribadi. 3. Pola penyampaian pesan berjalan secara cepat dan mampu menjangkau khlayak luas, bahkan mungkin tidak terbatas baik secara geografis maupun kultural. 4. Penyampain pesan cenderung berjalan satu arah, umpan balik atau tanggapan dari pihak penerima (khalayak) lazimnya tertunda. 5. Kegiatan komunikasi dilakukan secara terencana, terjadwal dan terorganisir.
11
Kegiatan melalui media massa di lakukan secara terencana, terjadwal, dan terorganisasi. Redaksi yang merupakan bagian dari suatu organisasi media massa bertindak sebagai “gatekeeper” menjalankan fungsi decoding, interpreting, dan encoding yakni membaca, menyeleksi dan memutuskan hal-hal yang akan di muat atau di siarkan media tersebut. Setelah melewati gatekeeper
ini. Pesan-pesan
tersebut disebarkan atau disiarkan pada khalayak. Demikian hal nya khalayak, mereka juga ingin menyeleksi dan menginterpretasikan pesan-pesan media.karena proses komunikasi berjalan satu arah, maka umpan balik (feed back)bersifat dugaan atau tertunda.6
2.2 Media Massa Media massa merupakan alat komunikasi
yang digunakan untuk komunikasi
massa. Media massa-pers, televisi, radio, majalah, dll. serta proses komunikasi massa (peran yang dimainkannya) semakin banyak dijadikan sebagai objek studi. Gejala ini seiiring dengan meningkatnya peran media massa itu sendiri sebagai suatu institusi penting dalam masyarakat. Buku ini bertitik tolak dari asumsi dasar bahwa media memiliki fungsi penting. Asumsi tersebut ditopang oleh dalil: a. Media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang, dan jasa, serta menghidupkan industri tersendiri yang memiliki peraturan dan norma-norma yang menghubungkan institusi tersebut dengan masyarakat dan institusi sosial lainnya.
6
Ibid. Hal 73
12
b. Media massa merupakan sumber kekuatan- alat control, manajemen, dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya. c. Media merupakan lokasi (atau forum) yang semakin berperan, untuk menampilkan peristiwa peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang brtaraf nasional atau bertaraf internasional. d. Media sering kali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam pengertian pengembanagan tata cara, mode, gaya, hidup, dan norma norma. e.
Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk
memperoleh gambaran dan citra realitas sosial. Pada dasarnya masyarakat dibentuk oleh berbagai pengaruh kekuatan ekonomi, baik oleh aneka kekuatan yang terdapat dalam suatu kelompok maupun oleh adanya tarik menarik kekuatan antar kelompok, yang diwarnai oleh konflik dan ketegangan laten (tersembunyi), kalu tidak bisa disebut aktif. Sejarah menunjukan bahwa berbagai kekuatan yang berperan dalam masyarakat ternyata lebih kuat peranannya dibandingkan dengan media atau pengaruhyang ditimbulkan oleh media itu. Pada dasarnya tergantung pada pendayagunaan kekuasaan oleh unsur kekuatan lain.
13
2.3
Televisi
2.3.1 Pengertian Televisi Televisi secara harfiah artinya “melihat dari jauh”. Namun demikian, dalam pengertian sederhana ini sebenarnya meliputi dua bagian utama,yaitu pemancar televisi yang berfungsi mengubah dan memencarkan sinyal-sinyal gambar (view) bersama-sama dengan sinyal suara sehingga sinyal-sinyal tersebut dapat diterima oleh pesawat televisi penerima pada jarak yang cukup jauh. Kedua televisi penerima yang menangkap sinyal-sinyal tersebut dan mengubahnya kembali sehingga apa yang dipancarkan oleh transmisi televisi tadi dapat dilihat dan di dengar seperti keadaan aslinya. Dengan demikian, dapat di katakana bahwa pesawat televisi adalah alat yang dapat digunakan untuk melihat dan mendengar dari tempat yang jauh. Televisi merupakan temuan internasional karena banyak ilmuan-ilmuan yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan teknologi ini. Tercatat dalam sejarah nama-nama tersebut diantaranya,
7
Michael Faraday (ilmuan inggris,1791-
1867) dan James Clerk Maxwell (ilmuan inggris, 1831-1879) suara maupun kombinasi gambar-suara (televisi) untuk dipancarkan dari satu tempat ketempat lain dengan melalui media udara.7 Percobaan transmisi gelombang elektromagnetik tersebut telah sukses dikembangkan oleh ilmuan Jerman Heinrich Rudolf Hertz (1857-1894) meskipun dalam jarak yang masih terbatas.5 Baru setelah melalui tangan dingin Guglielmo
7
Setyo, Ciptono, 2002, televisi swasta kita-tantangan dan dilemanya,jurnal teknik universitas pancasila, Jakarta.
14
Marconi, seorang ilmuan Italia (1874-1937), gelombang elektromagnetik sebagai media suara atau radio yang dikirim mampu diterima dengan baik meskipun menyebrangi samudera atlantik pada tahun 1901.
2.3.2 Fungsi Televisi Fungsi televisi
yakni memberi informasi,
mendidik, menghibur, dan
membujuk. Menurut Prof. Dr. Onong U Efendy, M.A dalam bukunya “televisi siaran teori dan praktek”, televisi pada pokoknya mempunyai 3 fungsi yakni fungsi penerangan, pendidikan, dan hiburan. Menurut fungsi ini, segala sesuatu yang disiarkan kepada masyarakat tergantung pada sistem negara dan pemerintah negara yang bersangkutan.5
1. Fungsi Penerangan (the information function) Ada 2 faktor yang terdapat pada media massa audio visual, yaitu: a. Immediacy Mencakup pengertian langsung dan dekat. Peristiwa yang disiarkan oleh stasiun televisi dapat dailihat dan didengar oleh para pemirsa pada saat peristiwa berlangsung, seolah-olah mereka berada ditempat peristiwa itu terjadi. b. Realism Mengandung makna kenyataan. Ini berarti bahwa stasiun televisi menyiarkan informasi secara audiovisual sesuai dengan kenyataan.
15
2. Fungsi pendidikan (the education function) Sebagai media komunikasi massa, televisi merupakan sarana ampuh
8
untuk
menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara stimulan.
6
3. Fungsi hiburan Fungsi hiburan yang melekat pada televisi siaran sanagt dominant. Sebagian besar dari alokasi waktu masa siaran diisi oleh acara-acara hiburan. Hal ini dapat di mengerti karena pada layar televisi dapat ditampilkan gambar hidup serta bagaikan kenyataan, dan dapat dinikmati sekalipun oleh khalayakyang tidak menerti bahasa asing, bahkan tuna aksara.
6
Dengan demikian televisi berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pemirsa kaya akan informasi, pendidikan, dan hiburan. selain itu televisi juga berfungsi untuk membujuk pemirsanya, 8 Dalam hal ini contohnya adalah pemirsa dibujuk untuk menonton suatu program atau membeli produk yang di iklankan di televisi.
Siaran televisi Secara garis besar memiliki tiga unsur utama, yaitu : 1.
Video atau gambar Merupakan hal terpenting dalam televisi. Untuk itulah gambar atau video
harus menggambarkan situasi yang sebenarnya atau actual, pengambilan gambar gambar dapat menggunakan sudut pandang berbeda atau angel yang diambil tidak
8
Ibid., 128
16
semua sama, komposisi maupun warna yang sesuai, agar khalayak tertarik untuk menyaksikan dan terkesan. 2.
Naskah atau Commentary Merupakan unsur terpenting dalam televisi Naskah dalam televisi
menceritakan gambar dengan bahasa tutur atau bahasa oral serta dapat menarik khalayak. Naskah dalam televisi dapat berbentuk reading atau voice over. Untuk itu naskah televisi harus bercerita dengan gambar, dengan bahasa tutur, kalimat aktifpositif, dan bahasa sederhana. Bercerita tentang gambar merupakan kaidah terpenting dalam naskah televisi agar singkron dan dapat menguatkan gambar yang disajikan. 3.
Audio Audio dalam pertelevisian adalah suara yang dapat didengarkan oleh
khalayak dan berbentuk suara atmosfer, yaitu suara dari sebuah peristiwa dan suasana atau gambar yang disajikan. selain itu, audio juga dapat berbentuk narasi atau suara dari naskah yang dibaca oleh reporter.9 Sebagai salah satu Komunikasi Massa melalui televisi, sama dengan halnya media-media lainnya yang memiliki sifat fisik masing-masing dalam memberikan karakter media. Yakni; dapat didengar dan dilihat, dapat dilihat dan di dengar kembali bila diputar kembali, daya rangsang atau pengaruh cukup tinggi.
9
J.B Wahyudi, Teknologi Informasi Dan Produksi Citra Bergerak, Gramedia Pustaka. 2003. Hal 4
17
2.2.3
Penyiaran Televisi Hadirnya penyiaran pertama di tanah air menjadikan awal tonggak
berkembangnya penyiaran di Indonesia. Tahun 1989 merupakan transisi mulainya era penyiaran televisi di Indonesia. Hadirnya pertelevisian swasta. Pertama di Indonesia dan hadirnya beberapa stasiun televisi swasta nasional dan juga beberapa stasiun televisi lokal dan komunitas, menambah maraknya bisnis televisi di tanah air. Tahun 1989 adalah tonggak perkembangan penyiaran (Broadcasting) di Indonesia, setelah hampir 37 tahun TVRI menjadi single fighter dalam berkiprah di dunia pertelevisian. Perkembangan penyiaran televisi di tanah air dengan mengudaranya RCTI yang menyelenggarakan penyiaran terbatas. Kehadiran televisi swasta tersebut mendapatkan sambutan gembira dari masyarakat khusus nya di daerah-daerah yang terjangkau oleh siaran RCTI. Kehadiran televisi swasta tersebut di awali oleh terbitnya SK Mentri Penerangan RI No:190a/kep/1987 tentang saluran siaran terbatas yang membuka peluang bagi televisi swasta untuk beroperasi.10
10
Tomi Suparto, Berkarir dibidang Broadcasting. Media Pressindo. 2006. Hal 57
18
2.3.3 Kelebihan dan Kelemahan Televisi Kelebihan televisi antara lain adalah selain dapat menagtasi jarak, ruang, dan waktu, media televisi juga dapat menjangkau massa
11
yang lebih besar dari
media lainnya. Nilai aktualitas terhadap suatu liputan beritanya juga sangat cepat dan biasanya berita atau informasi yang disampaikan singkat, jelas, dan sistematis. Namun selain kelebihan-kelebihan nya,televisi juga mempunyai kekurangankekurangan, yaitu: bersifat “transitory” (tidak kekal), isi pesan hanay didengar atau dilihat sekilas. Karena sifatnya yang “transitory”, maka apa yang akan disampaikan harus jelas dan singkat, cara penyampaian kata per kata harus benar, serta informasi suara dan artikulasi harus tepat dan baik.11
2.4 Program Televisi Kata ‘program’ berasal dari bahasa inggris “programme” atau program yang berarti acara atau rencana. Undang-undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara, tetapi menggunakan istilah ‘siaran’ yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun, kata ‘program’ lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia, dari pada kata ‘siaran’ untuk mengacu kepada pengertian acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan pemirsanya.12
11
Onong Ucjana Efendy, Televisi Siaran Teori Dan Praktek, (Bandung : P.T Remaja Rosdakary ),1984, hal, .27-30 12 Morissan, po.cit., 27
19
Dengan demikian, program memiliki pengertian yang lebih luas. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat pemirsa tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran, apakah itu televisi atau radio. Program dapat disamakan atau di analogikan dengan produk atau barang tau pelayanan yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini pemirsa dan pemasang iklan. Dengan demikian program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya. Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia penyiaran, yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar atau penonton yang lebih besar, sedangkan acara yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar ataupun penonton.
2.4.1
Jenis-Jenis Program Televisi Memperhatikan kaedah dan prosedur dalam menyelengarakan siaran, maka
diharapkan mampu memberika kontribusi kepada khalayak berupa programprogram siaran yang benar-benar dinikmati penonton. Tidak hanya program di jadikan sebagai hal yang komersil namun program perlu disadari sebagai komoditas sosial siaran yang mampu mengangkat harkat dan martabat masyrakat yang mengacu pada standart etika penyiaran. jenis-jenis suatu produksi program dibagi kedalam dua kategori sifatnya,
20
1. Program Informasi Manusia pada dasarnya memiliki sifat rasa ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah masyarakat. Programmer dapat mengeksplorasi rasa ingin tahu orang ini untuk menarik sebanyak mungkin audien program informasi, sesuai dengan namanya, memberi banyak informasi untuk memenuhi rasa ingin tahu penonton pada sesuatu hal, antara lain adalah jenis-jenis program informasi.13
a)
Berita keras. atau biasa di sebut hard news adalah segala informasi
penting atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera di tayangkan agar dapat di ketahui khalayak secepatnya. b)
Berita ringan. atau biasa disebut soft news yaitu, segala informasi
penting dan menarik dan disampaikan secara mendalam (indept) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. c)
Feature. yaitu berita ringan namun menarik, pengertian ‘menarik’
disini, adalah informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulakn kekaguman dan sebagainya. Namun ada kalanya suatu feature terkait dengan infomasi penting bagi khalayak yang di bumbui unsur berita, tapi penyajiannya tidak seperti hard news, dan biasanya program seperti ini di sebut news feature.
13
Edwin T Vana , Lyne S Gross, Programming For TV , Radio And Cable, Fosai Press, Boston, London,1994
21
d)
Dokumenter. Yaitu program informasi yang bertujuan untuk
pembelajaran dan pendidikan namun disajikan secara menarik. Misalnya program dokumenter yang menceritakn sesuatu tempat, kehidupan sejarah atau seorang tokoh dan lain-lain. e)
Magazine. Diberi nama magazine karena topik atau tema yang
disajikan mirip dengan topik-topik tang terdapat di dalam suatu majalah (magazine). Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan naum mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi yang lebih panjang. f)
Talk show. Program talk show atau perbincangan adalah program
yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang di pandu oleh sorang pembawa acara (host). g)
Current affair. Pengertian current affair
kekinian.’ current affair
adalah ‘persoalan
adalah program yang menyajikan informasi
terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkapdan mendalam. h)
Infotaiment. Adalah berita yang menyajikan informasi mengenai
kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity), dan karena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan, seperti penyanyi, pemain film, pemain sinetron, dan sebagainya. Maka berita berita mengenai mereka di sebut juga dengan infotaiment.
22
2. Program Hiburan Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur penonton dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk hiburan adalah drama, musik, dan permainan.
a)
Drama. Kata ‘drama’ berasala dari bahsa yunani dran yang berarti
bertindak atau berbuat (action). Program drama adalah pertunjukan yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang (tokoh) atau beberapa orang yang diperankan oleh pemain (artis) yangmelibatkan konflik dan emosi. Dengan demikian program drama biasanya menampilkan sejumlah pemain yang memerankan tokoh tertentu. Suatu drama akan mengikuti kehidupan atau petualangan para tokohnya. b)
Musik. Program musik dapat di tampilkan dalam dua format yaitu
video klip atau konser. Program musik konser dapat di lakukan di lapangan (outdoor) atau pun di dalam studio (indoor). Program musik di televisi saat ini di tentukan dengan kemampuan artis menarik audien. Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik. c)
Permainan. Permainan atau atau game show merupakan suatu
bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu atau kelompok yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Menjawab pertanyaan dan/ atau memenangkan suatu bentuk permainan. Program ini
23
merupakan salah satu produksi yang mudah dibuat. Program permainan biasanya membutuhkan biaya produksi yang relatif rendah namun dapat menjadi acara televisi yang sangat digemari.14
2.5
Strategi Produksi Strategi pada hakikatnya dalam manajemen adalah untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.
15
Beberapa strategi lainnya adalah dengan tetap mempertahankan programprogram yang sudah berhasil dalam posisinya serta menayangkan program unggulan pada saat tersedia banyak penonton misalnya pada waktu prime time.15
2.5.1
Pendekatan Manajemen Pada media penyiaran, manajer umum (general manager) bertanggung jawab
kepada pemilik dan pemegang saham dalam melaksanakan koordinasi sumber daya yang ada (manusia dan barang) sedemikian rupa sehingga tujuan media penyiaran bersangkutan dapat tercapai. Manajer umum pada dasarnya bertanggung jawab dalam setiap aspek operasional suatu stasiun penyiaran.
14 15
Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Ramdina Prakarsa, Hal 68-74, Jakarta, 2008 Effendy op.cit., 32
24
Dalam melaksanakan tanggung jawab manajemennya, manajer umum melaksanakan empat fungsi dasar yaitu: a. Perencanaan (perencaaan), b. Pengorganisasian (organizing) c. Pengarahan dan memberikan pengaruh (directing/influencing) serta d. Pengawasan (controlling).16
1. Perencanaan Perencanaan mencakup kegiatan penentuan tujuan (objective) media penyiaran serta mempersiapkan rencana dan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam perencanaan harus diputuskan “apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya dan siapa yang melakukannya”. Jadi perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan memutuskan apa yang harus dilakuakan, kapan, bagaimana dan oleh siap. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi diwaktu yang akan datang dalam mana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat. Dalam menetapkan tujuan, pengelola media penyiaran harus mengacu kepada pernyataan misi (mission statement) organisasi atau perusahaan.
16
Peter Priangle, Hal 12
25
2.
Pengorganisasian Pengorganisasian
(organizing) merupakan proses penyusunan struktur
organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya. Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Hal ini tercermin pada struktur formal suatu organisasi, dan tampak atau ditujukan oleh suatu bagan organisasi. Pembagian kerja adalah pemerincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk dan melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas. Kedua aspek ini merupakan dasar proses pengorganisasian suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secar efisien dan efektif. Struktur organisasi stasiun penyiaran pada umumnya tidak memiliki standar yang baku. Bentuk organisasi stasiun penyiarannya tidak memilki struktur organisasi yang persis sama. Perbedaan ini biasanya disebabkan oleh perbedaan skala usaha atau besar kecilnya stasiun penyiaran. Tanggung jawab dalam menjalankan stasiun penyiaran pada dasarnya dapat dibagi dalam dua kategori umum yaitu: 1) manajemen penyiaran; 2) pelaksanaan operasional penyiaran. Masing-masing kategori membutuhkan struktur dan tanggung jawab fungsional sendiri-sendiri. Fungsi manajemen penyiaran akan mengalir berurutan mulai dari atas sampai kebawah; mulai dari pimpinan tertinggi, direktur utama atau manajer umum hingga manajer ,staf dan seterusnya kebawah.
26
3. Pengarahan & Memberikan Pengaruh Fungsi
mengarahkan
(directing)
dan
memberikan
pengaruh
atau
mempengaruhi (influencing) tertuju pada upaya untuk merangsang antusiasme karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif. Kegiatan mengarahkan dan mempengaruhi ini mencakup empat kegiatan penting yaitu: pemberian motivasi, komunikasi, kepemimpinan, dan pelatihan. Fungsi pengarahan di awali dengan motivasi karena para manajer tidak dapat mengarahkan kecuali bawahan dimotivasi untuk bersedia mengikutinya. Motivasi; keberhasilah stasiun penyiaran dalam mencapai tujuannya terkait sangat erat dengan tingkatan atau derajat kepuasan karyawan dalam memenuhi kebutuhannya. Semakin tinggi tingkat kepuasan karyawan maka kemungkinan semakin besar karyawan memberikan kontribusi terbaiknya untuk mencapai tujuan. Komunikasi; komunikasi adalah faktor yang sangat penting untuk dapat melaksanakan fungsi manajemensecara efektif. Komunikasi adalah cara yang digunakan pimpinan agar karyawan mengetahui atau menyadari tujuan dan rencan stasiun Penyiaran agar mereka dapat berperan secara penuh dan efektif untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Kepemimpinan; merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
27
4. Pengawasan Terdapat banyak sebutan untuk fungsi pengawasan (controlling) antara lain evaluasi (evaluating), penilaian (appraising) dan perbaikan (correcting). Namun sebutan pengawasan lebih banyak digunakan karena lebih mengandung konotasi yang mencakup penetapan standart, pengukuran kegiatan dan pengambilan tindakan korektif. Pengawasan merupakan proses untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan organisasi atau perusahaan sudah tercapai atau belum. Definisi pengawasan yang dikemukakan Robert J. Mockler (1972) berikut ini dapat memperjelas unsur-unsur essensial proses pengawasan. Menurut Mockler, pengawasan manajemen adalah suatu usahasistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang system informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah disiapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
2.5.2 Proses Produksi Program Televisi Proses produksi setiap program televisi memerlukan tahapan yang jelas dan efisien. Setiap tahap harus jelas kemajuannya di banding dengan tahap sebelumnya. Tahapan produksi program televisi terdiri dari tiga bagian yang lazim disebut standard operation procedure (SOP), yaitu :
28
a. Pra-produksi (ide, perencanaan, dan persiapan). Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres. Tahap pra- produksi meliputi tiga bagian seperti berikut ini:
1. Penemuan Ide Tahap ini dimulai ketika seorang reporter menemukan ide atau gagasan, membuat tema liputan dan menuliskan naskah atau meminta kameramen/ assisten produser mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.
2. Perencanaan Tahap ini meliputi pemberesan semua tema yang akan di liput, perizinan liputan. menghubungi menghubungi nara sumber untuk dimintai wawancara. penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu di buat secara hati hati dan teliti.
3. Persiapan Tahap ini meliputi pemberesan semua persiapan konsep dan teknis, perizinan dari atasan, Menghubungi nara sumber untuk siap diliput. Meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja yang sudah ditetapkan.
29
b. Produksi (pelaksanaan) Setelah perencanaan dan persiapan selesai, pelaksanaan produksi di mulai. Pada program Mata Hati, shooting Presenter dilakukan distudio, secara taping. Produser bekerja sama dengan program director (pengarah acara) dan kru di studio yang terdiri dari Juru Kamera, Penata Cahaya, Penata Suara, dan lain lain.
c. Pasca-produksi (penyelesaian dan penayangan) Pasca produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing off line, editing on line, dan mixing.
1. Editing off line Setelah shooting selesai, juru kamera membuat logging, yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan catatan shooting dan gambar. Di dalam logging time code. (nomor kode yang dibuat dan muncul dalam gambar) hasil pengambilan gambar setiap shot dicatat. Kemudian berdasarkan catatan itu juru kamera akan membuat editing kasar yang disebut editing off line. Sesudah editing kasar ini jadi, program director membuat naskah yang dilengkapi dengan uraian narasi, time code
30
2. Editing on line Berdasarkan naskah editing. Editor mengedit hasil shooting asli. Sambungansambungan setiap shot dan adegan dibuat tepat berdasarkan catatan kode waktu dalam naskah editing. Demikian pula suara asli di masukan dengan level sempurna. Setelah editing on line ini siap, proses berlanjut dengan mixing.
3. Mixing Suara narasi dan ilustrasi musik yang sudah direkam digabungkan kedalam pita hasil editing on line sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan antara sound effect suara asli, suara narasi, dan musik harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak saling menggangu dan terdengar jelas. Sesudah proses mixing ini boleh dikatakan bagian terpenting dalam post production sesudah selesai. Secara menyeluruh produksi juga sudah selesai.17
17
Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Ramdina Prakarsa, Jakarta. 2008. hal 103-104
31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.18
25
Penelitian deskriptif ditujukan untuk : (1) mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, (2) mengindentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, (3) membuat perbandingan dan evaluasi, (4) menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.19
26
Pendekatan kualitatif menurut bogdan dan taylor (1975:5) adalah salah satu produser penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasi individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.20
18
27
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, P.T Remaja Rosdakarya, Bandung, 1990, hal 24 Ibid., 25 20 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rodakarya, Bandung, 1998. hal 3. 19
31
32
Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggali informasi melalui wawancara mendalam (indepth interview) terhadap tim program Mata Hati. Data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan prilaku orang-orang yang diamati dalam penelitian ini akan dianalisa untuk mendapatkan gambaran mengenai strategi produksi produksi program Mata Hati dalam upaya meningkatkan kualitas isi program di DAAI TV.
3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus (case study). Studi kasus merupakan salah satu teknik penelitian untuk mengembangkan analisis mendalam tentang satu kasus atau kasus majemuk dengan pendekatan penelitian kualitatif. Dalam metode penelitian studi kasus peneliti menggali kesatuan atau fenomena tunggal (“kasus”) yang dibatasi oleh waktu dan aktivitas (program, kejadian, proses, institusi, atau kelompok sosial) dan mengumpulkan informasi rinci dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama periode waktu yang lama (Merriam, 1988; Yin, 1989).19
21
28
Metode studi kasus pada penelitian ini digunakan untuk menggali kasus tunggal yaitu strategi produksi program Mata Hati secara keseluruhan dalam upaya meningkatkan kualitas isi program di DAAI TV. Jadi peneliti ini tidak mengembangkan analisis mendalam mengenai strategi produksi program Mata Hati dari setiap episode.21
21
John W. Creswell, Research Design Qualitative & Quantitative Approaches, KIK Press, Jakarta
33
Sebagai suatu metode kualitatif, studi kasus mempunyai beberapa keuntungan. Para peneliti mengemukakan bahwa keistimewaan studi kasus adalah sebagai berikut a. Studi kasus merupakan sarana utama bagi penelitian etnik, yakni menyajikan pandangan subjek yang diteliti. b. Studi kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari. c. Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukan konsistensi internal yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi aktor, tetapi juga kepercayaan (trustworthiness). d. Studi kasus memberikan “uraian tebal” yang diperlukan bagi penilaian atas transferabilitas. e. Studi kasus terbuka bagi penilaian atas konteks yang turut berperan bagi pemaknaan atas fenomena dalam konteks tersebut.
3.3 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan dalah sebagai berikut :
34
3.3.1 Data Primer Data primer didapat dengan melakukan wawancara secara mendalam (indepth interview) terhadap para key informan, yaitu dilakukan Tanya jawab secara langsung dengan Assisten Produser, Reporter, Kameraman/Editor,dan design grafis program Mata Hati di DAAI TV. Wawancara dilakukan tidak berstruktur, yaitu adanya kebebasan peneliti dalam mengajukan pertanyaan yang dapat beralih-alih dari satu pokok pertanyaan ke pokok pertanyaan yang lain, sedangkan data yang terkumpul dari wawancara bebas itu dapat beraneka ragam, tetapi tetap berpedoman kepada tema yang akan diteliti. Data hasil wawancara. Selain itu catatan lain mengenai reaksi dari key informan dan gesture (bahasa tubuh) ketika menjawab pertanyaan juga diikutsertakan. Hasil dari catatan-catatan tersebut akan dianalisis dan dibuat suatu kesimpulan.
3.3.2
Data sekunder Data sekunder didapat dengan cara studi kepustakaan (literature) yaitu
membaca buku-buku ,Koran, majalah, serta bahan referensi dari berbagai sumber yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti guna melengkapi data-data yang sudah ada. Selain itu data-data dari program Mata Hati dan juga bahan tertulis maupun teori yang didapat selama kuliah.
35
3.4 Definisi Konsep Untuk melaksanakan penelitian ini, berbagai konsep dan istilah perlu diperjelas. Definisi konsepnya yaitu : 1. Strategi adalah perencanaan dan manajemen yang ditetapkan oleh tim Mata Hati dalam setiap penayangannya, Strategi pada hakikatnya adalah dalam manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya. 2. Tahapan Produksi adalah upaya untuk menghasilkan sesuatu. Antara lain ada tiga macam yaitu : a.) Pra Produksi b.) Produksi c.) Pasca Produksi. 3. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan pemirsanya. Dengan demikian, program memiliki pengertian yang lebih luas. Program atau acara yang disajikan adalah aktor yang membuat pemirsa tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran, apakah itu Televisi atau Radio. 4. Feature adalah acara yang dilakukan didalam atau di luar studio, program feature
ini lebih mengarah kepada suatu aktivitas atau fenomena yang
ditentukan oleh pihak penyelenggara, seperti pada tayangan yang ada di DAAI TV
yang menyajikan program Mata Hati, acara tersebut lebih
mengarah kepada kegiatan Peliputan berita humanis dilapangan
36
3.5 Fokus Penelitian Fokus penelitian merupakan garis besar dari pengamatan penelitian, dan dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitiannya adalah strategi produksi program Mata Hati dalam upaya meningkatkan kualitas isi program di DAAI TV, yang meliputi:
1. Strategi a. Pendekatan manajemen 1. Perencanaan (perencaaan) 2. Pengorganisasian (organizing) 3. Pengarahan dan memberikan pengaruh (directing/influencing) serta 4. Pengawasan (controlling). 2. Tahapan Produksi a. Pra Produksi (ide, perencanaan, dan persiapan). Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres.
b. Produksi (pelaksanaan) Setelah perencanaan dan persiapan selesai, pelaksanaan produksi di mulai.
Pada program Mata Hati, shooting Presenter dilakukan distudio, baik
secara maupun rekaman. Produser bekerjasama dengan program director (pengarah acara) dan kru di studio yang terdiri dari Juru Kamera, Penata Cahaya, Penata Suara, dan lain lain.
37
c. Pasca-produksi (penyelesaian dan penayangan) Pasca produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing off line, editing on line, dan mixing.
3.6
Nara Sumber / Key Informan Posisi nara sumber sangat penting, bukan sekedar memberi respon, melainkan
juga sebagai pemilik informasi. Karena itu ia disebut informan (orang yang memberikan informasi, karena ia bukan hanya sebagai sumber data) atau disebut subjel yang diteliti, karena ia bukan saja sebagai sumber data, mealinkan juga actor atau pelaku yang ikut menentukan berhasil tidak sebuah penelitian berdasarkan informasi yang diberikan.22 29 Wawancara dilakukan dengan format tidak berstruktur, wawancara ini diajukan kepada : a. Mika Wulan; Assisten Produser : Orang yang bertanggung jawab atas berlangsungnya program Mata hati secata keseluruhan. b. Zulfril Adha Putra; Reporter : Reporter adalah orang yang bertugas melakukan peliputan di lapangan dan menulis naskah hasil liputan nya. c. Fevo Taufan Putra; Kameramen & Editor: Orang yang memiliki keahlian mengambil gambar dan memotong gambar pada Program Mata Hati. d. Imam F. Kurniawan (Boogie); Design Grafis
: orang yang memiliki
keahlihan membuat tampilan gambar dan menggabungkan gambar kedalam bentuk audio visual. 22
Imam Suprayogo dan Tobroni, M.Si., Metodologi Penelitian Sosial Agama, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2001, hal. 176
38
Wawancara semacam ini digunakan untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal. Wawancara jenis ini lebih bebas iramanya dalam hal waktu bertanya dan cara memberikan respons. Responden biasanya terdiri atas mereka yang terpilih saja karena sifat-sifatnya yang khas. Biasanya mereka memilki pengetahuan dan mendalami situasi serta lebih mengetahui informasi yang diperlukan.
3.7 Teknik Analisis Data Analisis data, menurut patton (1980:268), adalah proses urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola kategori, dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian. Dari rumusan tersebut diatas dapatlah kita menarik garis bahwa analisis data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data.19
22
23
30
Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan. Data yang diperoleh dari hasil wawancara akan dikumpul untuk kemudian jawaban-jawaban dari hasil wawancara itu dianalisa dan ditarik kesimpulan. Tujuan dari analisis data didalam penelitian adalah menyempitkan dan membatasi penemuan-penemuan hingga menjadi suatu data teratur.23
23
Lexy J. Moleong, op.cit., 103
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Daai Tv Pada bab ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian mengenai strategi produksi program Matahati dalam upaya meningkatkan kualitas isi program di DAAI TV. Data tersebut diperoleh melalui wawancara mendalam (indept interview) dengan nara sumber, Mika Wulan selaku produser Matahati, Zulfril adha putra selaku reporter, Fevo taufa putra selaku kameramen/editor, Imam bogie selaku design grafis. distasiun Tv lokal DAAI TV. ITC Mangga Dua lantai 6.jalan mangga dua raya, Jakarta 14430. DAAI TV adalah sebuah stasiun televisi yang bersifat non komersil dan pertama kali didirikan ada di Taiwan, jadi pada sebelumnya DAAI TV yang ada di indonesia ini adalah kontributor yang ada di Taiwan, latar belakang berdirinya di indonesia ini di karena pada kejadian tragedi kerusuhan Mei tahun 1998 itu, setiap warga pribumi mendeskriminasikan penduduk non pribumi, kemudian melalui media DAAI TV inilah berupaya menyebarluaskan sisi ketulusan dari kehidupan manusia keseluruh pelosok dunia. Jadi DAAI TV sekarang berperan sebagai media penyebar cinta kasih secara universal. P.T Duta Anugerah Indah memiliki izin siaran uji coba untuk DAAI TV pada tanggal 2 Oktober 2007. yang di pimpin oleh master Cheng Yen, ketua yayasan budha Tzu Chi yang kemudian mendirikan stasiun DAAI TV. Dan di tahun
39
40
2007 pada tanggal 25 agustus, secara resmi DAAI TV mengudara untuk daerah Jabodetabek, dengan daya jangkau kurang lebih 80 kw dan radius 60 km. DAAI TV juga memperkerjakan lebih dari 200 orang karyawan untuk saat ini. Strategi yang juga merupakan manajemen suatu penyiaran, di jadikan suatu prinsip dari organisasi penyiarannya, khususnya dalam memproduksi program yang berkualitas. Di dunia penyiaran, perencanaan merupakan unsur yang sangat penting karena sifat siaran memiliki dampak yang cukup luas, di mana perencanaan meliputi: 1. Perencanaan termasuk di dalamnya adalah perencanaan produksi dan pengadaan materi siaran yang di peroleh melalui riset oleh si reporter, serta menyusun menjadi suatu rangkaian mata acara. 2. Perencanaan pengadaan sarana dan pra sarana (hardware) 3. Perencanaan administrasi termasuk di dalamnya perencanaan dana,SDM, pemasaran. Hasil sebuah produksi melahirkan sebuah konsep yang tertuang pada program. Program siaran adalah suatu ide dan konsep, dari sebuah abtraksi yang di pergunakan untuk mencapai tujuan yang bersifat ideal material. Disini menjelaskan bahwa definisi tersebut mengartikan sama bahwa program merupakan suatu produk penyiaran yang menjadi tayangan sebuah siaran yang diproduksi.
41
4.1.1 Sub Departemen Non News Daai Tv Sebagai saluran yang menayangkan program-program yang bersifat positif dan humanis, DAAI TV memiliki departemen yang terpisahkan satu dengan yang lainnya. salah satu yang dibahas adalah departemen Non News Program. Pada bagian ini merupakan keredaksian DAAI TV. Departemen Non News Program terbagi atas : a.) Divisi Drama : kisah nyata yang diangkat dari taiwan b.) Divisi News Feature : Mata hati, Inspirasi, Jurnal Daai, sahabat alam c.) Divisi Dokumenter : Refleksi d.) Divisi Anak : Liputan cilik, koki kecil, rumah dongeng
4.1.2 Program Non News Mata Hati DAAI TV merupakan stasiun yang secara hampir keseluruhan menyajikan program Non News. Namun pada setiap penayangannya selalu di bumbui sedikit unsur berita agar tidak terlihat monoton. MATA HATI, adalah program news feature yang menyajikan liputanliputan tentang kisah kehidupan kemanusian, sosial, budaya, pendidikan, dikupas secara mendalam dengan sentuhan humanis. Mengajak pemirsa untuk melihat dengan mata hati dan memaknai kehidupan dari sisi yang berbeda. Di pandu oleh
42
Assisten produser Mika Wulan, dan Produser Nanang Kusmawan. Tayang setiap hari pada pukul 18:30 wib. Dan ada juga tayangan ulang (Re-Run). Pada jam tayang yang sudah di tentukan (pagi,siang dan malam). Program ini mengcover berita tidak secara hard news, melainkan
kepada
unsur kemanusian atau unsur positif yang terkandung dari materi yang di siarkan. Misalnya liputan tentang tukang kue rangi, liputan tersebut tidak hanya menyampaikan tentang tukang kue rangi nya saja, melainkan dari segi pendapatan, keluarga, ruanglingkup, kehidupan sehari-hari di luar berjualan. Sehingga program ini memiliki ciri khas tersendiri dalam segi penyangannya. Program ini berbeda dengan program feature lainnya seperti Jali-Jali, Jakarta’s Event, dan gado-gado Jakarta. Program tersebut sering kali menyangkan komunitas atau kegiatan yang ada dan program tersebut hanya mengupas dari segi komunitas itu semata, dan tidak mengupas secara mendalam (indept) sehingga penonton hanya mengetahui tentang komunitas tersebut saja,tetapi tidak menggali dari segi kemanusian orang-orang yang berada di komunitas tersebut. Mata Hati, berbeda dengan program feature lain pada umumnya. Salah satu isi berita yang ada di Mata Hati selalu menekankan untuk menghindari unsur kekerasan, mistik, politik, dan Pornografi. Program ini mengambil dari segi kemanusiaan, social, budaya, dan pendidikan. Karena dari ke empat misi itu lah program-program yang ada di DAAI TV dapat di siarkan.
43
4.2
Hasil Penelitian
4.3
Perencanaan (Planning) Seperti yang sudah di jelaskan pada Bab dua, menurut Peter Priangle
Pada media penyiaran, manajer umum (general manager) bertanggung jawab kepada pemilik dan pemegang saham dalam melaksanakan koordinasi sumber daya yang ada (manusia dan barang) sedemikian rupa sehingga tujuan media penyiaran bersangkutan dapat tercapai. Manajer umum pada dasarnya bertanggung jawab dalam setiap aspek operasional suatu stasiun penyiaran. Peneliti mengacu pada kerangka pemikirian dalam strategi atau manajemen suatu program tayang. Perencanaan merupakan awal konsep sebelum melakukan sesuatu, guna arahan suatu kinerja, agar berjalan dengan baik dan lancar. Hal seperti inilah yang dilakukan oleh Mata Hati dalam merencanakan kinerja mulai dari awal konsep. Dalam menguraikan hasil penelitian. Program Mata Hati melakukan meliputi : Penerapan materi isi program Mata Hati, Penerapan jam tayang, dan durasi waktu tayang program, Penerapan pendanaan dan Penerapan Target atau segmentasi penonton.
4.3.1 Penerapan Materi Berita Program Mata Hati Tahapan Perencaan produksi Materi tayang, yang dilakukan oleh tim Mata Hati. Pada tahap ini merupakan pedoman awal, melakukan tugas rutin di dalam tim Mata Hati. Pada tahapan ini biasa juga di sebut sebagai meeting redaksi,dan juga ada istilah Q.C (Quality Control) yang dilakukan oleh produser atau assisten
44
produser kepada bawahannya, sebelum berita di siarkan dan layak untuk di tampilkan. Karen program yang ada di DAAI TV mengacu kepada tiga Point yaitu : Kebenaran, Kebajikan dan Keindahan. Materi berita ini juga menyajikan liputan-liputan, tentang kehidupan manusia, di kupas secara mendalam dengan sentuhan humanis. Mengajak pemirsa untuk melihat dengan Mata Hati dan memaknai sisi kehidupan manusia dari sisi yang berbeda. Mealalui program ini, DAAI TV berbagi informasi dan cerita tentang berbagai kegiatan social kemanusiaan, pengembangan masyarakat, pelestarian lingkungan, dunia pendidikan serta kegiatan kelompok sukarelawan di dalam maupun diluar negeri.
Dalam wawancara dengan penulis, Assisten produser Mika Wulan mengatakan : “Dalam penayang berita Mata Hati Kami berupaya untuk menghindari unsur politik, kekerasan, mistik, pornografi. Karena kami mengacu ke pada empat misi yaitu, kemanusiaan, sosial, budaya,dan pendidikan. Dan kami tidak 20 mengutamakan Rating.”24 Hal ini menjadi prinsip bagi tim kerja Mata Hati, di mana dalam mengelola materi tayang harus biasa membedakan dengan program lainya yang sejenis. Dalam penentuan materi, Mata Hati Memperhatikan isi program yang melandasi pembuatan materi tayang yang di riset oleh reporter, diantaranya:
24
Hasil Wawancara Dengan Mika Wulan (Assisten Produser) kamis, 28 mei 2009
45
1. Isi Program Mata Hati merupakan tayangan berita ringan dan menghibur penonton dengan sentuhan humanis. Diantaranya :
1. )
Informasi kemanusiaan, menyajikan tentang kehidupan manusia
secara mendalam dan mengambil dari sisi kehidupannya yang positif dan berbeda dengan kehidupan orang yang seperti pada biasanya. Dengan sentuhan rasa cinta kasih kemanusiaan 2. ) Informasi sosial, menyajikan suatu program yang berkaitan dengan dunia social dan peduli pada lingkungan sekitar, program ini biasanya berkaitan pada suatu acara yang di selengarai oleh LSM unuk membantu kehidupan sosial masyarakat. 3. ) Informasi budaya, menyajikan suatu program yang berkatan dengan kebudayaan masyrakat yang berbeda dan ditampilkan secara mendalam dari kebudayaan itu sendiri dengan sentuhan kebenaran, kebajikan dan keindahan. 4. )
Informasi pendidikan, suatu informasi yang menjadi unsur berita
dari program Mata Hati, biasanya program ini menyajikan tentang perkembangan pendidikan terkini, atau ada suatu acara dari lembaga masyarakat yang sedang mengadakan pendidikan gratis bagi orangorang yang tidak mampu.
46
Segala perkembangan atau sumber yang dapat di jadikan berita, dapat berasal dari hasil riset si reporter dan kameramen, diantaranya dari : Internet, Undangan acara social, dari teman reporter dan dari pengalaman pribadi si reporter. dalam rapat redaksi semuanya di bahas dan ditentukan agenda tayang di hari yang di tentukan.
4.3.2 Penerapan Durasi dan Penetapan Jam Tayang Keberhasilan suatu program tayang juga merupakan hasil yang telah di tetapkan oleh kebijakan pada tatanan pusat, namun pada program Mata Hati, penetapan jam tayang dan durasi merupakan strategi tersendiri, di mana mencoba mengambil khalayak pada suatu jam tayang tersebut. Penerapan jam tayang dan durasi di latarbelakangi untuk mengambil khalayak di saat jam tayang tersebut. Hal ini menjadi strategi atau kiat tersendiri bagi Program Mata Hati. Mata Hati tayang pada pukul 18:30 setiap Hari dan ada siaran ulang (Re-run) pada pukul 9 pagi, pukul 1 siang dan pukul 10 malam. Hal tersebut di lakukan guna menutupi kekurangan Program dan SDM, serta di tujukan bagi penonton yang belum menyaksikan program Mata Hati.
Dalam menjelaskan kepada penulis, Mika Wulan Assisten Produser menjelaskan “dalam penetapan jam tayang Daai Tv memiliki jam tayang yang original baru tiga jam Mata Hati pada pukul 18:30. dan durasi jam tayang matahati adalah 24 menit, kemudian keesokan harinya disusul oleh tayangan ulang (Re-Run). Karena program Mata Hati setiap hari”.25 21 25
Ibid, kamis, 28 mei 2009.
47
Program matahati tayang setiap hari pada pukul 18:30, oleh karena itu reporter dan kameramen mengadakan dua hari sekali dalam liputan.karena disela waktu tersebut, reporter bertugas untuk membuat naskah, dan Voice Over, kemudian kameramen melakukan proses editing.
4.3.3 Penerapan Pendanaan Program Mata Hati Suatu Program dapat berjalan, di sebabkan dengan adanya dukungan materi, sebab tanpa materi Program Mata Hati tidak akan bisa dapat memproduksi suatu program tayang. Beda dengan tayangan hiburan yang pada umumnya di produksi oleh rumah produksi. Namun pada tayangan ini semua dan berasal dari donasi dari berbagai pihak diantaranya : Corporate : suatu lembaga yang bertujuan dari kegiatan lembaga tersebut akan ditayangkan di program yang ada di DAAI TV, tetapi program yang di tayangkan harus sesuai misi DAAI TV Individu : Perorangan yang memiliki jiwa kedermawanan terhadap DAAI TV Friends of DAAI : sebagian besar di adalah karyawan DAAI TV, yang setiap harinya menyisihkan sedikit dana guna majunya DAAI TV Setiap sumbangan yang masuk tidak di tentukan jumlah nominalnya melainkan keikhlasan hati untuk menyumbang.
48
Assisten Produser,Mika Wulan menjelaskan kepada penulis “masalah pendanaan kita itu donasi dari berbagai pihak, diantaranya corporate, individu, dan friends of Daai, kalau untuk individu dan friends of Daai tidak ada feed back, tapi kalu untuk Corporate, jika dia memiliki program masyarakat misalnya, program tentang lingkungan, dan dari kami akan meliput 22 program tersebut.” 26
4.3.4 Penerapan Target Dan Segmentasi Program Mata Hati Suatu program memiliki tujuan yang di harapkan. Keberhasilanmerupakan keinginan dari semua produser. Dalam mengupayakan pencapaian program, suatu acara memperhatikan kesamaan produksi program pada ke khalayaknya. Mata Hati, tidak menjadikan konsumsi bagi komunitas tertentu, disini program Mata Hati berusaha menjadi tayangan yang berupa pencerahan bagi semua kalangan dari segi aspek kemanusiaan, sosial,budaya dan pendidikan. Mata Hati merupakan tayangan News feature yang bersifat humanis, tayangan yang berupa informasi yang menarik ini. Di jadikan acuan bagi masyarakat dalam bentuk sentuhan cinta kasih dalam kehidupan yang membawa nuansa kedamaian.
Mika Wulan menjelaskan kepada peneliti tentang target dan segmentasi “kalau dari umur sih gak yah,tapi yang kita sasar yaitu remaja sampai tidak terbatas, jadi semuanya bisa masuk, jadi tidak ada perbedaan dari setiap penonton.”
26
Ibid, kamis, 28 mei 2009.
49
4.4 Pengorganisasian Suatu program dapat berjalan dengan baik, disebabkan karena terdapat suatu pengorganisasian yang baik pula. Tim produksi, merupakan sebuah organisasi yang kecil, meski demikian perlu pengaturan yang baik pulademi kelancaran program. Dalam pengorganisasian, produser melakukan Q.C (quality control) terhadap bawahannya, yang diantaranya membahas tentang apa yang sudah dikerjakan oleh anak buahnya. Diantaranya membahas tentang penulisan naskah, hasil editing, dan materi yang berita yang layak untuk ditayangkan untuk selanjutnya.
4.4.1 Penerapan Fungsi Dan Wewenang Masing-Masing Jabatan Sebuah organisasi dapat berjalan, bila di dalamnya memiliki fungsi dan tugas tersendiri, sehingga segala tujuan dapat tercapai. Begitu pula dengan mata Hati, merupakan tim produksi kecil, hanya terdiri dari beberapa bagian saja. Mata Hati memiliki struktur organisasi yang terdiri dari produser, assisten produser, reporter, kameramen, editor, dan design grafis. Masingmasing memiliki peranannya, namun satu sama lain harus mendukung demi keberhasilan program. Suatu pemimpin dapat mengorganisasikan bawahannya dengan baik, bertujuan secara bersama dapat mencapai tujuan yang ingin diraihnya. Setiap bagian harus dapat saling mengisi kekurangan dari setiap lini yang ada.
50
Assisten Produser, Mika Wulan menjelaskan : “ yah..klo disini kan produser pegang empat program, jadi cuma bisa memonitoring saja,,jadi yang sehari-hari saya selaku assisten produser secara kewenangan dapat menugaskan reporter dan kameramen untuk melakukan suatu liputan,,kemudian berdiskusi dengan mereka tentang angle apa yang di ambil, terus saya Q.C naskahnya, dan setelah di edit pun, masih harus di Q.C 23 lagi agar benar-benar layak untuk di siarkan.”27
4.4.2 Penjadwalan Pembawa Acara Program Mata Hati Karena program Mata Hati hadir setiap Hari, jadi di mata hati sistemnya taping, jadi kira-kira tiga kali dalam seminggu melakukan taping. Pembawa acara dalam program Mata Hati ada satu orang yaitu : Santi Kurniasari, dia melakukan taping seminggu tiga kali,dan jadwalnya di tentukan oleh adanya berita yang sudah di Q.C (quality control) oleh Assisten produser, Mika Wulan, Dan waktunya pun tidak tentu. Pembawa acara Mata Hati bertugas hanya membacakan Lead berita yang sudah ditulis oleh si reporter, kemudian di bacakan kepada pemirsa.
27
Ibid, kamis, 28 mei 2009
51
4.5 Pengarahan ( Directing ) Seperti yang di jelaskan pada Bab dua, Morissan dengan bukunya Manajemen Media penyiaran, bahwa proses produksi memerlukan tahapan yang jelas dan efisien. Pengarahan dalam manajemen dan perencanaan strategi, diartikan sebagai suatu bentuk upaya yang dilakukan pemimpin produksi dalam mengarahkan seluruh elemen yang ada di dalam seluruh tim produksi program Mata Hati. Fungsi pengarahan sangat penting. Di mana arahan dapat dilakukan oleh produser program yang bertindak secara langsung dalam pelaksanaan produksi setiap hari. Pengarahan yang di lakukan meliputi : 1.
Pengarahan Pra- Produksi Di dalam persiapan Awal biasanya di lakukan rapat redaksi atau
meeting program. Dalam Mata Hati biasanya di lakukan dalam minggu akhir untuk persiapan sebulan penuh, hal ini di lakukan mengingat Mata Hati di tayangkan setiap hari. Penjelasan Mika Wulan “kalau dari persiapan kita selalu adakan meeting untuk produksi, jadi dari mulai persiapan akan dibahas tentang riset berita apa yang akan ditayangkan,dan menyeleksi tema-tema liputan agar tidak terlepas dari misi Daai Tv “ Disinilah produser assisten produser mengrahkan anak buahnya dalam melakukan pelaksanaan harian agar mereka memahami hal yang dilakukan selama melakukan tugasnya masing-masing.
52
2.
Pengarahan Produksi Dalam produksi pengarahan oleh produser selalu di lakukan, Mata Hati
dalam pelaksanaan harian bekerja secara proporsional, di mana dalam peranan kerjanya, Produser membuat susunan materi acara dan reporter bertugas mencari bahan berita yang untuk ditayangkan.Dalam penyusunan materi tayang selalu mendapat arahan dari produser untuk mencari berita yang terbaru dan layak untuk ditayangkan Mika Wulan mejelaskan : “didalam pengarahan produksi biasanya penyusunan materi tayang sih kita beragam ya, jadi biasanya sih tim liputan ini akan berdiskusi dengan kita, jadi dari saya yang membuat rundown yang kan ditayangkan.” Bukan pengarahan pada susunan materi, bentuk pelaksanaan sebelum berangkat dan saat liputan pun semua mengacu pada pengarahan dari produser program. Zulfril Adha Putra, (Reporter) menjelaskan : “pada saat liputan biasanya saya sebagai reporter harus peka terhadap sekeliling kita, jadi berita yang didapat sudah pasti mengacu pada misi Daai Tv dan saya sebagai reporter harus punya strategi khusus dalam peliputan. Kalau dari saya sih biasanya cara untuk mendapatkan nara sumber, tapi selama ini 24 alhamdulillah tidak ada maslah dalam mencari nara sumber.”28 Fevo Taufan Putra, Kameramen menjelaskan : “biasa nya sebelum berangkat peliputan kameramen merembukan berita apa yang akan di angkat, misalnya banjir, nah dari situ apa dari segi bencana nya atau dari segi masyrakat yang terkena banjir. Biasanya saya juga seorang kameramen punya sense of beauty shot dalam pengambilan gambar apa yang di 25 ingin kan oleh produser”29
28 29
Hasil Wawancara Dengan Zulfril adha putra, (Reporter) Jumat, 29 Mei 2009 Hasil Wawancara Dengan Fevo Taufan Putra, (Kameramen/Editor) Senin, 1 Juni 2009
53
3.
Pengarahan Pasca Produksi Dalam tahapan ini produser tidak berhenti. Baik dari materi yang
tersusun oleh assisten produser. Berita yang di buat oleh reporter dan hasil editing editor semua di Q.C lagi oleh oleh produser. Mika Wulan menjelaskan, pada penulis bahwa semua hasil sebelum taping diperiksa terlebih dahulu. “biasanya saya hanya memonitoring lewat hp, namun ketika tim liputan selesai menjalankan tugasnya, saya pasti melihat kembali hasil apa yang telah di liput. Sebab jika ada gambar yang melanggar dari kode etik Daai Tv, saya berhak untuk mengkoreksinya, kemudian hasil berita dari reporter dan hasil editing sebelum melaksanakan taping, saya meng Q.C lagi dan memastikan 26 bahwa semuanya sudah sesuai dengan aturan Daai Tv”30 Hal seperti inilah arahan yang di lakukan Assisten produser program Mata Hati bahwa setiap saat pengarahan serta koordinasi sangat di perlukan guna kelangsungan acara news feature Mata Hati yang tayang setiap senin hingga sabtu.
4.6 Pengawasan ( controlling ) Pengawasan atau Pengendalian ( Controlling ) merupakan kegiatan yang dilakukan untuk melihat dan memonitoring suatu pelaksanaan yang sedang dilakukan yang memberikan pembatasan suatu hal untuk di lakukan. Di mana dalam pengertiannya, bahwa suatu program mempunyai nilai utama adalah
30
Hasil Wawancara Dengan Mika Wulan (Assisten Produser) kamis, 28 mei 2009
54
informasi, sehingga sebuah berita yang yang berinformasi harus memiliki standarisasi yang sudah di tetapkan oleh DAAI TV. Dalam produksi program Mata Hati, pengawasan program sepenuhnya di lakukan oleh produser, sehingga segala sesuatu produser bertanggung jawab atas akibat berita yang ditayangkan. Adapun pengawasan meliputi : 1. Pengawasan bagi Reporter Hal pertama yang di lakukan produser melihat susunan materi program, apakah materi yang disusun menarik dan layak, kemudian kualitas berita di lihat dari unsure-unsur yang terkait dari kaidah-kaidah DAAI TV. hal ini di lakukan karena setiap materi yang yang ada di program Mata Hati harus sesuai dengan kaidahnya,dan apabila tidak sesuai maka akan tidak ditayangkan berita tersebut. Mika Wulan menjelaskan : “kalau untuk reporter, saya hanya sebatas meng Q.C (Quality Control) materi apa yang ditayangkan, dan meng Q.C hasil naskah yang di buat oleh reporter setelah liputan, kemudian meng Q.C Voice over, disini lah pentingnya Q.C untuk mendapat materi berita yang sesuai dengan misi Daai Tv”
2. Pengawasan bagi kameramen dan editor Kameramen bertugas mengambil gambar yang sesuai kebutuhan isi materi program Mata Hati dan juga membantu si reporter mencari bahan berita yang untuk di tayangkan, kemudian seslesai liputan, kameramen mulai mengedit gambar yang telah di liput dengan menyesuaikan isi materi dengan voice over.
55
Mika Wulan menjelaskan : “kalau untuk kameramen, saya juga melakukan pengawasan terhadap hasil gambar yang telah di liput, dan setelah itu melakukan Q.C setelah hasil editing selesai, agar dapat layak untuk disiarkan.” Fevo Taufan Putra menjelaskan : “dalam pengawasan produser selama pra sampai pasca produksi, kameramen sangat terlibat karena seorang kameramen bukan hanya sekedar mengambil gambar saja tetapi berperan juga sebagai director yang mengatur alur cerita di lapangan nanti seperti apa, dan sampai pasca produksi pun dan 27 hasilnya sudah jadi itu pun di tangan kameramen”31 3. Pengawasan Designer grafis Designer bertugas dalam pembuatan tampilan grafis, layout dari program matahati, jadi dengan adanya design grafis merupakan salah satu strategi dari program Mata Hati
Penjelasan Mika Wulan : “jadi di dalam program Mata Hati, kita punya design grafis tersendiri juga untuk membuat penampilan Program Mata Hati agar terlihat lebih menarik. Karena dengan adanya design grafis ini merupakan salah satu strategi juga dalam program kami.” Penjelasan Imam Bogie ( Design Grafis ) : “ didalam pengawasan Produser sih paling saya Cuma melakukan riset kepada produser, dia maunya seperti apa tampilannya, jadi gak mungkin hasil design dilakuin semau saya. Dan setelah itu saya mencari referensi yang kirakira membantu stimulasi otak saya dalam mendesign. Lalu saya kumpulkan tipografi atau font huruf yang kira-kira cocok untuk program Mata Hati.”32 28
31 32
Hasil Wawancara Dengan Fevo Taufan Putra, (Kameramen/Editor) Senin, 1 Juni 2009 Hasil Wawancara Dengan Imam Bogie, (Design Grafis) Kamis, 4 Juni 2009
56
4.7 Evaluasi ( evaluating ) Evaluasi merupakan proses yang paling akhir, disinilah semua hasil kerja di lihat kembali serta di bahas satu demi satu, di mana bertujuan dapat memperbaiki bila terdapat suatu kesalahan serta menemukan suatu keunikan yang mesti di pertahankan, atau acuan bagi tayangan yang akan datang. Evaluasi program Mata Hati di lakukan oleh seluruh kerabat kerja Mata Hati sendiri, akhir siaran, biasanya produser memberikan masukan kepada staffnya. Bukan hanya pada proses akhir dari awal perencanaan melalui pengarahan serta koordinasi, merupakan proses evaluasi dini yang diberikan kepada staffnya. Hal ini untuk memudahkan para staffnya. Hal ini untuk memudahkan para staffnya untuk bekerja.
Dimana suatu evaluasi produser Mata Hati melihat dalam pelaksanaan berupa hambatan serta penyelesaian yang dilakukan bukan hanya produser melakukan staff yang bertugas secara langsung dalam menghadapi kesulitan. 1.
Hambatan Kameramen saat peliputan di lapangan/ Editor pada saat
editing Kendala merupakan tantangan yang harus di pecahkan bagi seorang kameramen dan editor manapun. Hambatan di jadikan motivasi yang positif, dalam menambah motivasi kameramen dan editor dituntut untuk berkreatif dalam mendapatkan gambar yang yang di perlukan. Dengan adanya
57
kreatifitasan dari kameramen dan editor maka diharapakan berita yang di sajikan akan bervariatif dan beraneka ragam. Keanekargaman sebuah berita menjadikan pilhan bagi pemirsa untuk bebas memilih untuk mengkonsumsi berita yang ingin di lihatnya. Sama dengan halnya yang di hadapi oleh Mata Hati, dalam penjelasanya saat diwawancarai berbagai kendala dalam proses liputannya sering menjumpai kendala pada umumnya.
Fevo memaparkan kesulitan yang dialaminya saat liputan : “biasanya seorang kameramen sudah punya instink dalam pengambilan gambar, biasanya kendala dalam pengmbilan gambar itu cuaca, dan apabila seorang kameramen tidak memungkinkan untuk mengambil gambar,ya jangan mengambil gambar dan jangan mengambil resiko. Dan apabila kita sudah prepare segala macam, ya apabila bisa digunakan ya harus digunakan..kecuali hal-hal yang bisa kita atasi sendiri,,seperti head kotor,lensa buram,kamera mati hidup-mati hidup. jadi seorang kameramen harus bisa mengetahui dari segi 29 kamera itu sendiri.”33
Dalam hasil wawancara, faktor kendala ia bagi menjadi dua diantaranya faktor internal dan eksternal. Selain itu kameramen Mata Hati pun tidak bisa memaksa bila mengambil gambar yang tidak memungkinkan untuk dia ambil, namun kreatif dengan mencari gambar menjadi strategi tersendiri bagi kameramen menghadapi kesulitan dalam pengambilan gambar.
33
Hasil Wawancara Dengan Fevo Taufan Putra, (Kameramen/Editor) Senin, 1 Juni 2009
58
Karena di stasiun DAAI TV ini seorang kameramen di tuntut untuk menjadi editor pula, maka pada saat tahap editing pun ia juga menghadapi kendala. Fevo menjelaskan kendala apa yang terjadi pada saat editing “kalau kendala dari saya pribadi sih, ga ada masalah karena itulah salah satu keuntungan si kameramen, gambar apa sih yang tadi saya ambil, jadi saya urutannya sudah tahu, jadi pada saat editing sudah tahu alurnya. Paling kalau masalah kendala dari kekurangan stok shot kita harus cari footage aja, itu aja sih.”
2.
Hambatan Reporter saat peliputan di lapangan Kendala merupakan tantangan yang harus di pecahkan bagi seorang
Reporter manapun. Hambatan di jadikan dorongan, dalam menambah semangat Reporter yang harus berkreatif dalam mendapatkan sumber yang di perlukan. Dengan adanya kreatifitasan dari Reporter maka diharapakan berita yang di sajikan akan bervariatif dan beraneka ragam. Keanekargaman sebuah berita menjadikan pilihan bagi pemirsa untuk bebas memilih untuk mengkonsumsi berita yang ingin di lihatnya. Sama dengan halnya yang di hadapi oleh Mata Hati, dalam penjelasan nya saat diwawancarai berbagai kendala dalam proses liputannya sering menjumpai kendala pada umumnya, ia menjelaskan bahwa, selain faktor utama juga melihat keinginan nara sumber untuk di wawancarai.
59
Zulfril adha putra (reporter) memaparkan kendala yang dialaminya saat liputan : “kalau dari faktor eksternal itu ketika kita sudah siap, si nara sumber membatalkan janji secara sepihak, saya merasa kesulitan disitu, tapi saya harus putar otak, saya harus punya cadangan berita yang lain, mau ga mau saya harus lihat hari ini ada event apa yang ada di jabodetabek yang beritanya cocok untuk kita angkat. Setelah itu saya konfirmasi sama produser atau 30 assisten produser.”34 Dalam hasil wawancaranya, faktor kendala ia bagi menjadi dua diantaranya faktor yang berasal dari internal dan eksternal. Selain itu reporter Mata Hati pun tidak memaksa bila menemui nara sumber yang tidak bisa untuk di temui. Namun kreatifitas dengan mencarai bahan berita lain menjadi strategi tersendiri bagi reporter Mata Hati dalam menghadapi kesulitan menemui si nara sumber.
3.
Hambatan Design Grafis dalam pekerjaannya Dalam proses grafis terkadang menempuh kendala dalam melaksanakan
proses ini. Terkadang timbul dari faktor internal. Biasanya dari deadline yang mendesak. Jadi akan mempengaruhi kinerja seorang designer dalam pengerjaannya. Sebagai seorang designer yang sudah berpengalaman, terkadang hambatan selalu ada.namun penyelesaiannya seperti yang sudah di pedomankan
34
Hasil Wawancara Dengan Zulfril adha putra, (Reporter) Jumat, 29 Mei 2009
60
di dalam S.O.P, dapat dapat meminimalkan hambatan didalam proses design. Keahlian seorang designer serta kreatifitas dapat menjadikan jalan keluar dari hambatan tersebut. Disni designer dalam mengatasi suatu kendala timbul dari kebijakan sendiri, serta masukan kepada produser atau assisten produser untuk mengambil langkah tertentu guna menghasilkan tayangan yang jauh lebih menarik. Biasanya seorang desiner yang handal memerlukan bahan-bahan atau referensi dan data tambahan berupa gambar-gambar pendukung lainnya, Guna menambah kualitas hasil serta variatif gambar. Designer Mata Hati cukup terbantu dengan format baku yang sudah dibuat sebelumnya.
Imam Bogie, (Design Grafis) memaparkan : “kalau hambatan yang paling berpengaruh itu waktu, karena dengan waktu atau deadline yang di tentukan, saya sebagai desiner tidak bisa complain, jadi bagaimana pun caranya hasil yang kita buat haru ssesuai dengan waktu yang sudah ditentukan, Karena Tv kan itu industri. Kalau dari proses pembuatan sih ga ada masalah.”35 31
Kecakapan dalam melakukan design dalam tampilan sebuah program sangat di perlukan keahlian seorang designer dalam mengatasi suatu masalah yang timbul. Karena stasiun Tv manapun menghendaki bahwa program acara yang di produksinya dapat diterima dimasyarakat luas dan menambah kualitas isi program, sehingga menjadikan program tersebut bernilai dimata masyrakat luas. 35
Hasil Wawancara Dengan Imam Bogie, (Design Grafis) Kamis, 4 Juni 2009
61
4.8
Pembahasan Setelah menghimpun semua data-data yang adapada hasil penelitian.
Maka pembahasan ini, penulis akan membahas hasil penelitian berdasarkan kerangka pemikiran serta teori-teori yang digunakan, sehingga dapat menjawab permasalahan yang ada. Dalam membuat memproduksi suatu program acara, segala pihak stasiun telavisi
banyak melakukan berbagai macam pertimbangan dan kebijakan
tersendiri, hal ini disebabkan oleh adanya faktor yang jadi penentu, hal ini disebabkan adanya factor idealis yang mendominasi setiap program yang ada di DAAI TV, memang hanya satu-satunya tayangan News feature yang ada disetiap stasiun televisi, namun program Mata Hati merupakan tayangan news feature satu-satunya yang mendeskripsikan kehidupan manusia secara mendalam. tayangan yang menyajikan liputan-liputan, tentang kehidupan manusia, di kupas secara mendalam dengan sentuhan humanis dan Mengajak pemirsa untuk melihat dengan Mata Hati dan memaknai sisi kehidupan manusia dari sisi yang berbeda.
62
Penulis mengamati langkah-langkah produksi Mata Hati yang dilakukan oleh tim Mata Hati adalah sebagai berikut : Di mulai dengan adanya Perencanaan produksi Program Mata Hati di DAAI TV, awalnya di adakannya program Mata Hati ini bertujuan untuk membuka mata dan hati penonton untuk melihat sekitar kehidupan kita yang realistis dengan matahati jadi tidak dengan kasat mata saja, menurut assisten produser. Program Mata Hati bahwa tayangan yang seperti Mata Hati belum ada sebelumnya dan sampai sekarang belum ada stasiun televisi lain yang menyamai program Mata Hati. Mata Hati dibuat berdasarkan kehidupan nyata seseorang. Produksi Program Mata Hati berjalan dengan adanya aturan baku yang sudah di tetapkan, bahwa disini factor utama dalam keberhasilan dari program Mata Hati, berdasarkan pada keputusan dan strategi produser melalui pengalaman pribadi produser, sebab secara pengetahuan, produser Mata Hati melalui Nanang Kusmawan sudah mengetahui seluk-beluk program, oleh karena itu Nanag Kusmawan selaku produser Mata Hati memegang tiga program sekaligus, jadi program Mata Hati, diserahkan oleh mika wulan selaku assisten produser yang sudah memiliki jam terbang yang tinggi dalam memproduksi program. Maka dari itu, produser memerintahkan assistennya dan memerintahkan apa yang menurutnya hal itu mesti dilaksanakan dan yang semestinya sesuai kaidah yang di tetapkan oleh DAAI TV. Dan apa yang berjalan hingga saat ini adalah penerapan yang produser terapkan.
63
Assisten Produser Mika Wulan kemudian melakukan Pengorganisasian, Dalam mengorganisasian, penulis mengamati bahwa dalam program Mata Hati, dalam melakukan kegiatan dalam tim produksinya. Selalu pada organisasi yang terbuka, dimana semua pihak harus dapat saling berkoordinasi. Hal ini menurut Assisten produser, bahwa dengan cara inilah dapat menghasilkan suatu tayangan yang berkualitas. Penulis mengamati bahwa dalam koordinasi produser dengan Assisten produser tidak secara langsung berkoordinasi dengan bawahannya secara terus menerus, hal ini terjadi bahwa Produser dan Assisten produser, yakni Nanang Kusmawan dan Mika Wulan, bahwa dalam berkoordinasi selalu menggunakan alat komunikasi, yang menjadi hal terpenting sebab produser memiliki kepentingan lainya. Oleh karena itu alat komunikasi di jadikan media koordinasi satu dengan yang lainya , bahkan di program Mata Hati pada setiap individu mengharuskan untuk siap alat komunikasi. Selain itu juga, mika wulan sertiap hari melakukan Pengawasan dilakukan untuk melihat seberapa kinerja dan efektif para tim produksinya, agar bertujuan program dapat berjalan dengan lancar dan tanpa hamabatan. Dan apabila terjadi hambatan, melalui pengawasan dapat memperkecil dampak kesalahan yang terjadi.
64
Menurut J.B Wahyudi dalam buku dasar-dasar manajemen penyiaran. Kegiatan pengawasan perlu dilakukan berdasarkan tiga tahapan yaitu : 1.
Pengawasan Preventif ( Pengawasan Awal )
2.
Pengawasan Pengendalian ( Saat Pelaksanaan )
3.
Pengawasan Umpan Balik ( Saat Evaluasi )
Penulis mengamati bahwa, strategi Mata Hati cenderung menggunakan apa yang tercantum dalam buku J.B Wahyudi ini. Di mana Assisten Produser Mata Hati mengamati kinerja perencanaan semua tim produksinya, mulai dari perencanaan reporter, kameramen, editor, dan design grafisnya, serta hasil yang dibuatnya sebelum di siarkan.36
32
Penulis pun juga mengamati, evaluasi program Mata Hati umumnya di lakukan pada tiap hari sebelum liputan. Di mana menjadikan pembahasan guna memperbaharuhi kesalahan atau suatu hal baru yang dikembangkan dalam pelaksanaan program Mata Hati sendiri. Serta evaluasi dari segala pihak, baik dari bagaian Riset materi berita, membahas berita yang akan di liput, penampilan program dari segi grafisnya, serta rapat produksi program, semua itu dilakukan guna melihat bahwa suatu nilai program Mata Hati dalam kualitas isi beritanya.
36
J.B Wahyudi, “Dasar-Dasar Manajemen Media Penyiaran” Op.Cit Hal 46.
65
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara mendalam (Indept Interview) dengan Assisten produser, reporter, kameramen/editor, designer Mata Hati di DAAI TV, untuk penelitian ini, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : Perencanaan : Pada tahapan perencanaan terlihat bahwa, berupaya untuk menghindari unsur politik, kekerasan, mistik, pornografi. Karena mengacu ke pada empat misi yaitu, kemanusiaan, sosial, budaya,dan pendidikan. Dan tidak mengutamakan Rating. Dan tidak pernah mengikuti perkembangan rating Pengarahan : Pada tahapan Pengarahan terlihat bahwa pengarahan produksi biasanya penyusunan materi tayang yang beragam, jadi biasanya tim liputan ini akan berdiskusi dengan atasannya, jadi dari Assisten Produser yang membuat rundown yang kan ditayangkan. Pengorganisasian : Pada tahapan pengorganisasian terlihat bahwa Diantaranya membahas tentang penulisan naskah, hasil editing, dan materi yang berita yang layak untuk ditayangkan untuk selanjutnya. Dalam pengorganisasian, produser melakukan Q.C (quality control) terhadap bawahannya, yang diantaranya membahas tentang apa yang sudah dikerjakan oleh anak buahnya.
65
66
5.2 Saran Saran penulis bagi program Mata Hati di antaranya :
1.
Mempertahankan, isi berita yang menjadi ciri khas dari tayangan Mata Hati yang memaknai
kehidupan manusia dari sisi yang
berbeda, agar tidak menjadi sama dengan feature lainnya. 2.
Latar belakang grafis di dalam penayangan presenter digantikan yang lebih variatif dan dinamis, sehingga tidak terkesan monoton, jadi saat penayangan, pemirsa dapat terhibur dengan garis latar belakang presenter. (virtual screen) yang lebih menarik lagi
3.
Waktu penayangan, Mata Hati agar dalam satu hari tidak terlalu banyak tayangan ulang (Re-run). Karena penonton akan merasa di bosankan dengan tayangan yang sudah di siarkan.
4.
Agar Produser Program terus mengawasi dan konsentrasi pada bidangnya agar tercipta kerja tim yang solid dalam kinerjanya.
5.
Penambahan jumlah reporter, sehingga dapat mencari berita yang lebih banyak lagi dan lebih variatif yang sesuai dengan kaidah dari DAAI TV, Karena Terbatasnya jumlah reporter akan menjadikan berita minim.
Daftar Pustaka
Ciptono Setyo, televisi swasta kita-tantangan dan dilemanya,jurnal teknik universitas pancasila, Jakarta, 2002. Iskandar Muda Deddy, Jurnalistik Televisi. Remaja Rosdakarya. 2003. Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, P.T Remaja Rosdakarya, Bandung, 1990 J. Moleong Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rodakarya, Bandung, 1998. Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Ramdina Prakarsa, Jakarta. 2008. Sanovri veri, “Lynx Film Membidik Niche Market.” Majalah Behind the screen, mei 2005 Sastro Subroto Darwanto, Produksi Acara Televisi. Duta Wacana University Press. 1994. Sendaja Sasa Djuarsa, Pengantar Ilmu Komunikasi. Universitas Terbuka. 2003. Suprayogo Imam dan Tobroni, M.Si., Metodologi Penelitian Sosial Agama, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2001. Suparto Tomi, Berkarir dibidang Broadcasting. Media Pressindo. 2006 Sydney W Head, Christhoper H Sterling, Houghton Mifflin Company, Boston, 1982. Ucjana Efendy Onong, Televisi Siaran Teori Dan Praktek, (Bandung : P.T Remaja Rosdakary ),1984. Wahyudi J.B, “Dasar-Dasar Manajemen Media Penyiaran”Puustaka Nasional, 1994 Wahyudi J.B, Teknologi Informasi Dan Produksi Citra Bergerak, Gramedia Pustaka. 2003. W. Creswell John, Research Design Qualitative & Quantitative Approaches, KIK Press, Jakarta.
Draft Wawancara Broadcaster Tempat Hari/ Tgl Nama Lengkap
: Assisten Produser Matahati : Daai Tv : 28-05-2009 : Mika Wulan
1. mengapa program ini di namakan matahati? “karena kita ingin menggali sisi kemanusian..jadi kita punya tagline lihat sekitar kita dengan matahati jadi tidak hanya kasat mata saja, dan tema tema liputan kami pun mengarahkan penonton untuk melihat dengan matahati.” 2. target audience yang seperti apa yang di khususkan oleh matahati? “kalau dari umur sih gak yah,tapi yang kita sasar yaitu remaja sampai tidak terbatas, jadi semuanya bisa masuk, jadi tidak ada perbedaan dari setiap penonton. Tapi kita ambil rate nya dari golongan yang C (menengah bawah)” 3. Kapan pertama kali tayangan matahati tayang di daai tv? “P.T Duta Anugerah Indah memiliki izin siaran uji coba untuk DAAI TV pada tanggal 2 Oktober 2007. yang di pimpin oleh master Cheng Yen, ketua yayasan budha Tzu Chi yang kemudian mendirikan stasiun Daai Tv. Dan di tahun 2007 pada tanggal 25 agustus, secara resmi Daai Tv mengudara untuk daerah Jabodetabek, dengan daya jangkau kurang lebih 80 kw dan radius 60 km.” 4. Bagaimana seorang produser menugaskan staff produksi dalam menyusun materi tayang? “didalam pengarahan produksi biasanya penyusunan materi tayang sih kita beragam ya, jadi biasanya sih tim liputan ini akan berdiscuss dengan kita, jadi dari saya yang membuat rundown yang kan ditayangkan.” 5. apa dan bagaimana peranan produser dalam tahapan, pra produksi, produksi, paska produksi “biasanya saya hanya memonitoring lewat hp, namun ketika tim liputan selesai menjalankan tugasnya, saya pasti melihat kembali hasil apa yang telah di liput. Sebab jika ada gambar yang melanggar dari kode etik Daai Tv, saya berhak untuk mengkoreksinya, kemudian hasil berita dari reporter dan hasil editing sebelum melaksanakan taping, saya meng Q.C lagi dan memastikan bahwa semuanya sudah sesuai dengan aturan Daai Tv”
6. strategi dan perencanaan seperti apa yang dilakukan produser dalam memproduksi materi tayang? “jadi yang paling penting kita memberikan sesuatu yang positif, dan empat misi tersebut harus tercover,,kemanusiaan, social, budaya, dan pendidikan.dan di naskah ada pesan-pesan positif yang mepengaruhi penonton utnuk tetap semangat,walaupun kita ada kekurangan.dan mengajak seseorang untuk melakukakan hal yang positif.” 7. bagaimana cara mengantisipasi dalam menghadapi persaingan dengan tayangan yang sejenis? “ kalau persaingan dari televisi lain kayanya belum ada yang sejenis ya..dan dari kita pun tidak khawatir dengan adanya persaingan..karena kita kan bersifat non komersil” 8. strategi yang seperti apa yang dilakukan program matahaiti jika mengalami permasalahan (kekurangan materi berita, berita yang sukar di dapat)? “memang sumber berita menjadi kendala..karena tema-tema tyang seperti kita in kan jarang ya..jadi dari pensiasatannya, kita kan masih ada satu program yang re run (mengambil dari program yang lama)..kemudian di re package lagi..” 9.sumber materi berita yang ditayangkan di program matahati di dapatkan dari mana? “sumber berita bisa dari internet,,Koran,,majalah,,undangan acara social,,atau pengalaman pribadi si reporter.,” 10.sejauh mana peranan produser dalam memonitoring ? Reporter yang sedang liputan “kalau untuk reporter, saya hanya sebatas meng Q.C materi apa yang ditayangkan, dan meng Q.C hasil naskah yang di buat oleh reporter setelah liputan, kemudian meng Q.C Voice over, disini lah pentingnya Q.C (Quality Control) untuk mendapat materi berita yang sesuai dengan misi Daai Tv” Kameramen/editor produksi yang menyusun materi tayang “dalam pengawasan produser selama pra sampai pasca produksi, kameramen sangat terlibat karena seorang kameramen bukan hanya sekedar mengambil gambar saja tetapi berperan juga sebagai director yang mengatur alur cerita di lapangan nanti seperti apa, dan sampai pasca produksi pun dan hasilnya sudah jadi itu pun di tangan kameramen” Design grafis pada saat pengerjaanya “ didalam pengawasan Produser sih paling saya Cuma melakukan riset kepada produser, dia maunya seperti apa tampilannya, jadi gak mungkin hasil design dilakuin semau saya. Dan setelah itu saya mencari referensi yang kira-kira membantu stimulasi otak saya dalam mendesign. Lalu saya kumpulkan tipografi atau font huruf yang kira-kira cocok untuk program Mata Hati.”
Draft Wawancara Broadcaster Tempat Hari/ Tgl Nama Lengkap
: Reporter : Daai Tv : 29-05-2009 : Zulfril Adha Putra
1. mengapa program matahati pada setiap programnya yang ditayang kan selalu memberikan sentuhan yang humanis? “kalau dari segi reporter,,karena kita disini ingin mencoba menyampaikan kepada masyarakat jakarta atau di luar daerah bahwa masyarakat bisa bertahan di sela kehidupan di Jakarta khusus nya di Indonesia,,karena di tengah krisis ekonomi di Jakarta banyak masyarakat yang memiliki kreatifitas yang memberikan pesan moral kepada pemirsa” 2. selain meliput berita, apa sajakah tugas seorang repoter matahati? “selain meliput berita,, saya juga membuat naskah, melakukan riset materi berita, dan voice over.” 3. berasal dari manakah sumber-sumber yang dapat di jadikan pedoman bagi anda dalam meliput berita? “sumber berita banyak..tapi kita harus melihat disekitar kita.kalau ada sesuatu yang unik dan menarik pasti kita angkat,tapi tidak boleh keluar dari kaedah daai tv” 4. Faktor berita apa sajakah yang membuat suatu berita layak untuk di liput? “kalau yang layak untuk di liput harus sesuai dengan kaedah Daai Tv,jadi kalau keluar dari kaedah yang diterapkan oleh Daai Tv maka tidak boleh untuk disiarkan.” 5. sebagai reporter, apakah anda memiliki strategi khusus dalam meliput berita dari nara sumber/ memuat suatu berita? “kiat khusus sih ada ya..misalnya kita ketemu nara sumber dan itu susah banget untuk di temuin,,maka tugas kita sebagai reporter adalah meyakinkan si nara sumber untuk bisa kita liput..tapi sejauh ini,,saya belum pernah mendapat kesulitan dari si nara sumber.” 6. apakah program matahati memiliki pedoman ataupun panduan khusus yang diterapkan kepada reporter dalam meliput suatu berita, dan berasal dari manakah? “pedoman….ya itu tadi,,bergantung pada rambu-rambu dari Tv,,kemanusiaan,social,budaya dan pendidikan.”
7. jelaskan langkah-langkah yang dilakukan reporter matahati, mulai dari persiapan sampai pelaksanaan meliput berita? “langkah utama ya….saya melakukan riset..bisa dari mana saja,,atau pun dari pengalaman pribadi saya dan lingkungan di sekitar saya” 8. kendala apa saja yang dihadapi saat meliput berita, baik dari faktor internal/ eksternal? Dan bagaimana cara mengatasinya? “kalau external itu biasanya dari si nara sumber..kita sudah janji,,tapi dia membatalkan secara sepihak..tapi saya harus puter otak,,saya harus punya cadangan berita yang lain..setelah itu kita konsultasi dengan si assisten produser.mungkin ada berita lain,,ya kita jalan. 9. factor apa sajakah yang mendorong keberhasilan reporter matahati dalam meliput suatu berita? ”ketika berita kita tayang dan mendapat respon positif dari pemirsa atau liputan kita di tonton banyak orang” 10. apa news angel(intisari) yang diambil matahati pada setiap program yang ditayangkan?dan dari sudut mana? “Dari segi kemanusian si nara sumber itu sendiri,,jadi di liput bukan hanya dari kehidupan luarnya saja..tetapi meliput secara mendalam dari sisi kehidupan si nara sumber yang berbeda”
Draft Wawancara Broadcaster Tempat Hari/ Tgl Nama Lengkap
: Kameraman & Editor : Daai Tv : 1-06-2009 : Fevo Taufan Putra
1. bagaimana pengambilan yang baik agar penonton tertarik dengan program matahati? “kita sebagai seorang kameramen juga ada SOP nya kan,,jadi kita mematangkan dari awal.. “biasa nya sebelum berangkat peliputan kameramen merembukan berita apa yang akan di angkat, misalnya banjir, nah dari situ apa dari segi bencana nya atau dari segi masyrakat yang terkena banjir. Biasanya saya juga seorang kameramen punya sense of beauty shot dalam pengambilan gambar apa yang di ingin kan oleh produser” 3. upaya-upaya apa yang di lakukan kameramen ketika mengalami gangguan teknis dilapangan? “biasanya seorang kameramen sudah punya instink dalam pengambilan gambar, biasanya kendala dalam pengmbilan gambar itu cuaca, dan apabila seorang kameramen tidak memungkinkan untuk mengambil gambar,ya jangan mengambil gambar dan jangan mengambil resiko. Dan apabila kita sudah prepare segala macam, ya apabila bisa digunakan ya harus digunakan..kecuali hal-hal yang bisa kita atasi sendiri,,seperti head kotor,lensa buram,kamera mati hidup-mati hidup. jadi seorang kameramen harus bisa mengetahui dari segi kamera itu sendiri.” 4. adakah strategi khusus yang dilakukan kameramen agar memiliki daya tarik tersendiri kepada penonton?strategi apa yang digunakan? “biasanya seorang kameramen memiliki strategi yang berbeda-beda..seperti dari pengambilan gambar dan mencari sisi lain untuk di jadikan paket isi berita itu sendiri” 5. sejauh mana seorang kameramen terilibat dalam proses (pra-pro-paska produksi)? “kalau dari persiapan biasanya kita juga membantu reporter untuk riset bahan berita apa yang nantinya akan diliput,,kemudian pada saat produksinya seorang kameramen melakuakn liputan di lapangan seperti mengambil gambar,,mencari sisi lain yang menarik untuk diangkat,,dan pada saat produksi karena disini seorang kameramen bertugas sebagai editor juga, ya kita menjalankan tugas yang sebagai mana di lakukan editor.”
6. Faktor –faktor apa saja yang mendukung seorang kameramen pada saat pengambilan gambar dilapangan? “kalu itu kembali lagi ke awal ya, kembali ke sense of beauty shot seorang kameramen,,jika kita menemukan sesuatu yang menarik untuk di jadikan berita kenapa enggak kita jadikan.” 7. bagaimana cara kameramen dalam cara pengambilan gambar agar layak untuk disiarkan? “yang pasti bukan gambar porno ya haha….kalau dari gambar sih kita standard dan harus mengacu kepada aturan dari Daai Tv aja sih.jadi gambar yang baikbaik aja.” 8. sebagai seorang kameramen, bagaimana cara untuk menghindari kendala sebelum melakukan pengambilan gambar di lapangan? “biasanya apabila kita sudah prepare segala macam, ya apabila bisa digunakan ya harus digunakan..kecuali hal-hal yang bisa kita atasi sendiri,,seperti head kotor,lensa buram,kamera mati hidup-mati hidup. jadi seorang kameramen harus bisa mengetahui dari segi kamera itu sendiri.”
Draft Wawancara Broadcaster Tempat Hari/ Tgl Nama Lengkap
: Kameramen & Editor : Daai Tv : 1-06-2009 : Fevo Taufan Putra
1. sebagai salah satu editor program matahahati, tugas apa yang biasanya anda lakukan apada saat (Pra-Prod/Post prod) ? “kalau sebagai editor,,kita satu hari liputan dan satu hari ngedit,,setelah script jadi dibuat oleh reporter kemudian saya yang merekam suara sesuai naskah..kemudian kita memasukan backsound dari arsip hak ciptanya Daai Tv.” 2. menurut anda, program matahati,seperti apa?jelaskan “Mata Hati itu adalah sebuah program yang mengangkat sisi kehidupan humanis disekitar kita..jadi di Program ini tidak menampilakn berita yang berbau politik, kekerasan mistik dsb..kita juga ada aturannya sendiri untuk menampilkan suatu berita” 3. bagaimana cara mengedit gambar yang telah diliput agar dapat tertarik oleh penonton? “untuk menarik penonton biasanya kita mengambil musik yang diambil dari arsip” 4. adakah strategi khusus pada tahap editing,strategi yang sepertia apa yang digunakan? “kalau dari tahap editing kita sebagai editor harus tahu gambar apa sih yang kita ambil tadi..kemudian kita harus bisa menempatkan gambar sesuai berita dan strategi yang digunakan paling kita menambahkan tampilan grafis dan baksound lagu dari hak cipta nya Daai Tv aja”
5. apa yang membedakan program matahati, dengan acara feature lainnya,dalam hal penampilan video editing? “perbedaan pasti ada mulai dari pengambilan gambarnya,,nuansa isi beritanya,,dan juga kita ada perenungan, kata-kata mutiara dan kita pure 24 menit tanpa iklan,,jadi kalu di tv lain kan persegmen kan”
6. adakah karakteristik tersendiri pemberian penampilan khusus dalam editing matahati, agar memberikan kesan beda dengan tayangan yang lain?jelaskan! “setiap program pasti memiliki karakternya masing-masing tapi karakter yang ada di tahap editing mata hati ini ..paling dari backsound yang dari hak ciptanya dari Daai Tv dan juga kita selalu menampilkan perenungan,,dan kata mutiara.”
7.apa kendala seorang editor pada saat melakukan tahap editing? cara mengatasinya sepertia apa? “kalau kendala dari saya pribadi sih, ga ada masalah karena itulah salah satu keuntungan si kameramen, gambar apa sih yang tadi saya ambil, jadi saya urutannya sudah tahu, jadi pada saat editing sudah tahu alurnya. Paling kalau masalah kendala dari kekurangan stok shot kita harus cari footage aja, itu aja sih.”
Draft Wawancara Broadcaster Tempat Hari/ Tgl Nama Lengkap
: Design grafis : Daai Tv : 04-06-2009 : Imam F.Kurniawan (bogie)
1. bagaimana cara membuat design “packaging program” yang bernilai di mata penonton? “sebenarnya kalau yang bernilai di mata penonton itu relatif ya..kita harus taget audience seperti apa yang kita inginkan..menurut dari yang saya pelajarin,secara umum kita harus bisa menentukan bagian-bagian apa yang penonton mau” 2. strategi seperti apa yang digunakan para designer program matahati agar memiliki kualitas yang baik? “kalau buat saya strategi khusus sih gak ada ya..paling yang saya pikiri dari grafik tuh gak boleh kuno, jgn membuat grafik yang sudah basi dan sudah banyak orang buat, dan disitu saya harus cari banyak referensi” 3. dari mana biasanya designer mendapatkan insipirasi membuat gambar pada program matahati? “kalau inspirasi bisa dari web, buku-buku, majalah, atau dari sekeliling kita sehari-hari bisa dijadikan inspirasi juga” 4. apa yang membedakan penampilan grafis program matahati dengan program lainnya? Pada dasarnya setiap tampilan grafis suatu program itu pasti berbeda,, tapi yang terpenting yang saya buat belum pernah di buat orang lain ,,itu aja sih..” 5. apa kendala seorang designer pada saat melakukan tahap editing? cara mengatasinya sepertia apa? kalau hambatan yang paling berpengaruh itu waktu, karena dengan waktu atau deadline yang di tentukan, saya sebagai desiner tidak bisa complain, jadi bagaimana pun caranya hasil yang kita buat haru ssesuai dengan waktu yang sudah ditentukan, Karena Tv kan itu industri. Kalau dari proses pembuatan sih ga ada masalah.” 6. apa saja yang dilakukan designer pada saat pra- pro-pasca produksi? “saya biasa sih melakukan riset kepada produser, dia maunya seperti apa tampilannya, jadi gak mungkin hasil design dilakuin semau saya. Dan setelah itu saya mencari referensi yang kira-kira membantu stimulasi otak saya dalam mendesign. Lalu saya kumpulkan tipografi atau font huruf yang kira-kira cocok untuk program Mata Hati.”
7. sebagai seorang designer apa keunggulan dari penampilan grafis yang telah anda buat? “saya sih gak bisa menilai,,tapi dari yang saya buat saya mau masing-masing ada kelebihan..pali kalau dari mata hati sendiri ada yang saya bedain dari teknik nya aja seperti permainan 3d, effect, transisi antar scene disertai colorinnya yang beda dari yang lain”
Pertanyaan mendasar mengenai Daai tv dan isi program matahati (MataHati) Draft Wawancara Broadcaster : Assisten Produser Matahati Tempat : Daai Tv Hari/ Tgl : 28-05-2009 Nama Lengkap : Mika Wulan
1. Penjelasan secara mendasar mengenai gambaran umum tentang Daai tv? “Daai Tv itu merupakan stasiun tv non komersil,, jadi pertama kali didirikan itu ada di taiwan jadi sebenarnya pada waktu itu yang ada di Indonesia merupakan kontributor untuk di Taiwan kemudian dalam perkembangannya dirasakan bahwa masyarakat di Indonesia membutuhkan suatu panutan atau contoh kebajikan.. latar belakang berdirinya di indonesia ini di karena pada kejadian tragedi kerusuhan Mei tahun 1998 itu, setiap warga pribumi mendeskriminasikan penduduk non pribumi, kemudian melalui media DAAI TV inilah berupaya menyebarluaskan sisi ketulusan dari kehidupan manusia keseluruh pelosok dunia. Jadi DAAI TV sekarang berperan sebagai media penyebar cinta kasih secara universal.”
2. Sub departemen non news daai tv (apa saja program non berita berita yang ada di daai tv) “kalau dari non drama kita ada berbagai macam seperti ; Departemen Drama : kisah nyata yang diangkat dari taiwan Divisi News Feature : Mata hati, Inspirasi, Jurnal Daai, sahabat alam Divisi Dokumenter : Refleksi Divisi Anak : Liputan cilik, koki kecil, rumah dongeng. Divisi talk show: Dunia sehat, dan program baru yaitu, house and living yang untuk ibu-ibu rumah tangga.” 3. jelaskan program matahati secara mendasar? “Matahati itu program news feature yang menyajikan liputan-liputan tentang kisah kehidupan kemanusian, sosial, budaya, pendidikan, dikupas secara mendalam dengan sentuhan humanis. Mengajak pemirsa untuk melihat dengan mata hati dan memaknai kehidupan dari sisi yang berbeda. Hasil penelitian BagaimanaPerencanaan produksi program matahati? “kalau proses perencanaanya hampir sama dengan berita ya,,jadi kameramen dan reporter menjadi satu tim,,kami di Mata Hati ada enam tim, jadi masing-masing tim akan me riset tema-tema liputan program apa yang akan di angkat..dan setiap pagi akan ada meeting redaksi untuk pembahasan apa yang akan di liput”
Seperti apa Penerapan materi isi program matahati seperti apa? “Isi program kita dapat peroleh dari hasil riset si reporter atau pun kameramen,, jadi bisa dari internet, undangan acara social, Koran, atapun pengalaman pribadi si reporter” Bagaimana Penerapan durasi penepatan jam tayang matahati? “dalam penetapan jam tayang kita memiliki jam tayang yang original baru tiga jam pada pukul 18:30. dan durasi jam tayang matahati adalah 24 menit, kemudian keesokan harinya disusul oleh tayangan ulang (Re-Run). Karena program kita dayly,(setiap hari).” Seperti apa Penerapan pendanaan dan target untuk mendapatkan rating? “masalah pendanaan kita itu donasi dari berbagai pihak, diantaranya corporate, individu, dan friends of Daai, kalau untuk individu dan friends of Daai tidak ada feed back, tapi kalu untuk Corporate, jika dia memiliki program masyarakat misalnya, program tentang lingkungan, dan dari kami akan meliput program tersebut.” Bagaimana Penerapan target dan segmentasi program matahati? “kalau dari umur sih gak yah,tapi yang kita sasar yaitu remaja sampai tidak terbatas, jadi semuanya bisa masuk, jadi tidak ada perbedaan dari setiap penonton.” Pengorganisasian ( pembagian job desk kepada tim matahati)? “Kalau reporter itu biasanya melakukan riset tema program, vox pop, menulis naskah, dan voice over, kemudian kameramen bertugas mengmbil gambar dan merangkap sebagai editor juga, dan design grafis tidak ke lapangan tetapi bertugas mendesign tampilan apa yang diminati produser.” Bagaimana Penerapan dan fungsi dan wewenang jabatan kepada tim matahati “ yah..klo disini kan produser pegang empat program, jadi cuma bisa memonitoring saja,,jadi yang sehari-hari saya selaku assisten produser secara kewenangan dapat menugaskan reporter dan kameramen untuk melakukan suatu liputan,,kemudian berdiskusi dengan mereka tentang angle apa yang di ambil, terus saya Q.C naskahnya, dan setelah di edit pun, masih harus di Q.C lagi agar benar-benar layak untuk di siarkan.” Bagaimana Penjadwalan pembawa acara program matahati ? “jadi disini kita sistemnya taping jadi si presenter hanya taping untuk lead nya aja..jadi ketika para reporter membuat lead berita kemudian saya yang menyusun untuk dibacakan oleh presenter,,dan jadi kita melakukan taping mungkin untuk 23 hari sekaligus.dan kita tidak ada live”
Dokumen Photo Nara Sumber Mika Wulan
Assisten Produser Fevo Taufan Putra & Rini Puspita (Kameramen/editor & Reporter)
Bogie Vedder ( Design Grafis)
Zulfril Adha Putra
Reporter
Tim Redaksi
(Saat peliputan di lapangan)
DAAI MATA HATI
Griya Kencana 1 Blok c No 18 Rt 02/04. Ciledug/Tangerang 15159
Home Mobile
: (021) 7307920 : 95741960/ 085692786464
E-mail
:
[email protected]
FAJRI RAMADHAN Curriculum Vitae Full Name Fajri Ramadhan Place/Date of Birth Jakarta/15 May 1987 Sex Male Status Unmarried Country Indonesian Heigh 175 Cm Weigh 64 Kg Hobbies Sport, Listening Music, Travelling Education 2005-2009
Faculty of Comunication, S1 (TV Broadcasting) Mercu Buana University – Meruya Selatan
2002-2005
SMU Yadika 3 Ciledug
1999-2002
SLTP PGRI 2 Ciledug
1993-1999
SDN 01 Sudimara 1 Ciledug
1991-1993
TK Kemala Bhayangkari 12 (Asrama Polri Ciledug)
Experience at University 2009
Investigation Report (News current Affairs) Script Writer/ Voice over/ Cameraman
2008
Magazine Project Producer/ Cameraman/ Voice Over
2008
Music Clip Project Producer
2009
Drama Project Director/ Script Writer/ Strory Idea/ Cameraman
2005-2006
RMB (Radio Mercu Buana) Announcer
Griya Kencana 1 Blok c No 18 Rt 02/04. Ciledug/Tangerang 15159
Home Mobile
: (021) 7307920 : 95741960/ 085692786464
E-mail
:
[email protected]
FAJRI RAMADHAN 2005-2006
Orange Media Vice Leader
2005-2006
HMJ (Himpunan Mahasiswa Broadcast) Public Relations
2009
Final Assignment Mata Hati Program on DAAI TV
Working Experience Internship in TVRI, job description: script writing, covering news, voice over Skills Computer: Microsoft Office, Internet Explorer, Adobe Premiere, Adobe Photoshop Language : Indonesian and English Personality Hard worker, fast learner, communicative, low profile, responsive, could work in team or independently.