PROSES SIARAN LIVE PROGRAM FORMULA ONE DI GLOBAL TV
Oleh: Nama
: Luky Fitriani
NIM
: D 1407057
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh sebutan Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
LAPORAN TUGAS AKHIR
PROSES SIARAN LIVE PROGRAM FORMULA 1 DI GLOBAL TV
Oleh :
NAMA
: LUKY FITRIANI
NIM
: D 1407057
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
PERSETUJUAN
Tugas Akhir Berjudul :
PROSES SIARAN LIVE PROGRAM FORMULA 1 DI GLOBAL TV
Karya :
LUKY FITRIANI D1407057 PENYIARAN
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan panitia Penguji Tugas Akhir Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta
Surakarta,……………………2010 Menyetujui Dosen Pembimbing,
Chatarina Heny Dwi Surwati, S.Sos, M.Si NIP. 19761222 200212 2 002
ii
PENGESAHAN
Tugas ini telah diujikan dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta
Hari
:
Tanggal
:
Panitia Ujian Tugas Akhir
Penguji 1
Drs. Aryanto Budhy Sulihyantoro, M.Si NIP. 19581123 198603 1002 Penguji 2
Chatarina Heny Dwi Surwati, S.Sos, M.Si NIP. 19761222 200212 2 002 Dekan,
Drs. Supriyadi.SN, SU NIP. 19530128 1981031 001
iii
MOTTO
1.
Di dunia ini hanya ada dua jenis manusia, baik adalah yang berbuat baik dan jahat adalah yang berbuat jahat. (My Name is Khan)
2.
Orang yang bijaksana adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya tidak tahu. (Socrates)
3.
Kesuksesan tidak akan pernah datang untuk seorang pemalas. (Anonim)
4.
I just think that nobodies like you, because it can help you to be successful. (Dee’s Mom)
5.
Hambatan sebesar apapun tak kan dapat menghalangi mimpi, ketika kita selalu berusaha dan mengingat apa yang menjadi tujuan kita. (Penulis)
iv
PERSEMBAHAN
Penuh dengan rasa syukur, cinta dan kasih sayang penulis persembahkan tugas akhir PROSES SIARAN LIVE PROGRAM FORMULA 1 DI GLOBAL TV kepada : 1. Allah SWT atas semua rahmat, perlindungan, dan peringatan kepada penulis sehingga penulis masih bisa bangkit dan ikhlas ketika kesulitan datang, dan bersyukur ketika ada kemudahan. 2. Mama, wanita paling hebat yang telah mengajarkan banyak hal yang bahkan tidak diajarkan di bangku sekolah. Jutaan terimakasih yang tak terungkapkan. 3. Keluarga besarku di Magelang, Embah Uti dan Akung atas semua do’a, sayang dan air mata. Serta kakak- kakakku dan keponakanku yang selalu mendukung. 4. Seorang yang special selama empat tahun. 5. Sahabat- sahabatku, Ryan, Nana, Sari, Trisni, dan Vivi. 6. Saudara- saudara di kost Pondok Titis, Mbak Dee, Coco, Sita, dan Fanti. 7. Teman – teman seperjuangan Broadcast 2007, Putri, Ria, Richi, Arin, Rayi, Mela, Wuri, Epan, Arum dan teman- teman semuanya yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, atas semua rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Media (KKM) 2010 dengan judul “PROSES SIARAN LIVE ACARA FORMULA 1 DI GLOBAL TV” sebagai tugas akhir. Laporan tugas akhir ini disusun guna memenuhi dan melengkapi syaratsyarat kelulusan untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) pada program DIII Komunikasi Terapan Jurusan Penyiaran (Broadcast) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Melalui kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih sedalamdalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis baik secara langsung atau tidak langsung : 1. Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya. 2. Drs. Supriyadi, SU., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si., selaku Ketua Program D-III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Drs. Surisno Satriyo U, M.Si selaku pembimbing akademik. 5. Ch. Heny S, S.Sos, M.Si penulis mengucapkan terima kasih karena kesediaannya menjadi pembimbing untuk tugas akhir ini. 6. Drs. Aryanto Budhy S, M.Si atas kesediaannya sebagai penguji.
vi
7. Ibu, dan keluarga besar di Magelang. 8. Global TV atas kesempatan dapat melaksanakan Kuliah Kerja Media. 9. Andy Mirza selaku Production Assistant terimakasih atas kepercayaan dan ilmu yang diberikan. 10. Rahmat Airlangga selaku produser, terimakasih atas ilmu pengetahuan tentang olahraga yang diberikan, serta kepercayaan dalam melaksanakan tugas. Semoga kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan Kuliah Kerja Media ini mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin. Akhir kata, penulis menyadari bahwa penulisan laporan tugas akhir PROSES SIARAN LIVE ACARA FORMULA 1 DI GLOBAL TV ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran sangat berguna bagi penulis untuk lebih menyempurnakan dan melengkapi laporan ini. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca.
Surakarta, 22 Juni 2010
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman COVER
...............................................................................................
i
PERSETUJUAN .........................................................................................
ii
PENGESAHAN ..........................................................................................
iii
MOTTO
...............................................................................................
iv
PERSEMBAHAN .......................................................................................
v
KATA PENGANTAR ................................................................................
vi
DAFTAR ISI ...............................................................................................
viii
LAMPIRAN ...............................................................................................
x
BAB I.
PENDAHULUAN ...................................................................
1
A. Latar Belakang ..............................................................
1
B. Tujuan …. .....................................................................
4
TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................
5
A. Televisi…………… ......................................................
5
B. Penyiaran Televisi..........................................................
6
C. Program Televisi ............................................................
8
D. Program Acara Siaran Olahraga ....................................
17
E. Produksi Acara Hiburan Olahraga .................................
17
DESKRIPSI GLOBAL TV ......................................................
20
A. Data Umum Global TV .................................................
20
B. Sejarah Global TV .........................................................
20
C. Alamat Global TV ........................................................
22
D. Global TV Peduli ..........................................................
24
E. Visi dan Misi Global TV ...............................................
25
F. Logo Global TV .............................................................
26
G. Jangkauan Siaran Global TV…………………………
27
PELAKSANAAN MAGANG ................................................
28
A. Pelaksanaan Magang .....................................................
28
BAB II.
BAB III.
BAB IV.
viii
B. Focus of Interest ............................................................
39
PENUTUP ................................................................................
51
A. Kesimpulan ...................................................................
51
B. Saran .............................................................................
52
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
55
BAB V.
ix
LAMPIRAN
1. Surat Tugas 2. Surat Keterangan Kuliah Kerja Media 3. Laporan Periodik 4. Struktur Organisasi Global TV 5. Timeline Formula 1 2010 6. Materi Host 7. Rundown 8. Script Voice Over dan Teaser 9. Portofolio 10.Dokumentasi
x
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Secara umum komunikasi di Indonesia telah berkembang pesat selama beberapa dekade belakangan ini, khususnya perkembangan komuniksi massa. Komunikasi massa dalam konteks ilmu komuniksai lazimnya dimengerti sebagai : “ Komunikasi yang berlangsung melalui atau menggunakan media massa dan bukan komunikasi berhadapan dengan massa (orang banyak yang berkumpul di satu tempat). “1 Komunikasi media massa dibagi menjadi dua jenis, yaitu : 1. Komunikasi media cetak 2. Komunikasi media elektronik Dalam hal ini penulis akan membahas mengenai komunikasi media massa elektronik yang berhubungan erat dengan industri pertelevisian dimana penulis ingin dan telah melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) 2010. Televisi sebagai salah satu media komunikasi elektronik tentu lebih banyak diminati sebagian besar masyarakat, karena bentuk penyajian dari televisi itu sendiri adalah audio dan visual. Hal inilah yang menjadi daya pikat utama sebagai media komunikasi massa elektronik, dan yang menjadi salah satu alasan mengapa penulis memilih melaksanakan kuliah kerja media di stasiun televisi Global TV. Dimana stasiun ini memiliki target audien 1
Mursito BM, Penulisan Jurnalistik Konsep dan Teknik Penulisan Berita (Surakarta, SPIKOM,1999) hal.10.
2
remaja (anak muda) menengah ke atas, konten dari program acara Global TV pun sebagian besar berasal dari dunia musik dalam negeri maupun mancanegara. Hal ini dibuktikan dengan segmentasi program acara di Global TV yang bekerjasama dengan MTV atau Music Television dan Nickelodeon. Dewasa ini tren menayangkan acara secara live sangat diminati oleh beberapa pengelola stasiun televisi dalam menarik perhatian audien. Begitu pula dengan Global TV yang target audiennya anak muda juga tak ketinggalan menyelenggarakan acara yang disiarkan secara live, dan untuk menyambut datangnya perhelatan akbar sepak bola dunia yaitu World Cup 2010, Global TV yang menyatakan diri sebagai “Tivi Piala Dunia” akan menyajikan setiap pertandingan dari babak penyisihan sampai babak final yang disiarkan secara langsung dari Afrika Selatan. Tak hanya World Cup 2010 saja, Global TV juga memposisikan diri sebagai “Tivi Olahraga”, hal ini dibuktikan juga dengan penayangan beberapa olahraga lain seperti balap jet darat atau yang sering dikenal dengan balap Formula 1, dimana penulis melaksanakan magang pada divisi produksi acara tersebut. Musim balap Formula 1 dimulai pada awal tahun 2010 setelah pada tahun 2009 berakhir pada bulan Agustus lalu. Alasan ini pula yang menyebabkan penulis mendapatkan posisi untuk magang di divisi produksi olahraga balap Formula 1 di Global TV. Program acara yang akan tayang seperti Formula 1 ini
membutuhkan tenaga ekstra dalam peresiapan
penayangan perdana dan penayangan seterusnya, karena acara ini bersifat kontiniti dan musim balap Formula 1 akan berakhir setelah melalui 19
3
pertandingan balap di 19 negara berbeda di seluruh dunia. Oleh karena itu dalam penyusunan laporan kuliah kerja media ini penulis ingin mengangkat mengenai “ PROSES SIARAN LIVE PROGRAM FORMULA 1 DI GLOBAL TV “ karena penayangan acara Formula 1 disiarkan
secara
langsung (live) dari negara – negara yang bergantian menjadi tuan rumah acara bergengsi balap jet darat tersebut. Pada laporan tugas akhir ini penulis ingin menjelaskan bagaimana proses siaran live berlangsung khususnya acara olahraga, hal tersebut dikarenakan penulis sering mendapatkan kepercayaan untuk menjadi operator antara OAP (On Air Presentation) di Kebun Jeruk, Jakarta Barat dan crew di dalam MCR (Master Control Room) saat proses shooting berlangsung di studio PSI Global TV Pancoran, Jakarta Selatan. Sehingga pembaca bisa sedikit memahami bagaimana suatu siaran live dapat berjalan lancar dan tepat waktu. Hal tersebut yang mendorong penulis untuk menghimpun informasi yang didapat selama melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) 2010 di Global TV selama kurang lebih dua bulan, supaya pembaca dapat memahami informasi yang penulis susun dalam karya tulis tersebut. Tugas akhir ini akan menyajikan kegiatan apa saja yang penulis laksanakan saat magang, tugas- tugas yang diberikan, hal- hal baru yang hanya dapat dijumpai pada saat bekerja dengan orang- orang yang berada di dunia penyiaran, khusunya stasiun televisi Global TV. Semoga semua bentuk informasi tersebut dapat dipahami, dimengerti, dan menjadi pembelajaran untuk pembaca dan penulis khususnya.
4
B. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) 2010 yang dilaksanakan penulis di Global TV mempunyai tujuan sebagai berikut : 1.
Memperkenalkan seluk beluk penyiaran dan sistem kerja lembaga penyiaran televisi, khusunya di Global TV.
2.
Memberikan pengetahuan kepada masyarakat bagaimana gambaran suatu proses siaran olahraga secara live.
3.
Sebagai bukti tertulis dan pertanggungjawaban penulis atas Kuliah Kerja Media 2010 yang telah dilaksanakan di Global TV.
4.
Memenuhi syarat untuk memeperoleh gelar sebutan profesional Ahli Madya (A.Md) pada program Diploma III Penyiaran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5.
Sebagai tempat untuk menerapkan dan mempraktekan ilmu yang telah diperoleh di bangku perkuliahan.
6.
Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperdalam ilmu penyiaran dengan terjun langsung dalam kegiatan yang berhubungan dengan dunia kerja profesional khususnya di bidang penyiaran.
7.
Sebagai langkah awal untuk membangun karier dan jaringan dimasa depan setelah selesai melaksanakan studi di bangku perkuliahan.
8.
Menjalin kerja sama antara pengelola Program Studi D3 Komunikasi Terapan dengan instansi yang bersangkut.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Televisi Sejarah media penyiaran dunia dimulai ketika ahli fisika Jerman bernama Heinrich Hertz pada tahun 1887 berhasil mengirim dan menerima gelombang radio. Itulah sejarah awal mula radio ditemukan yang menjadi ujung tombak ditemukannya karakter yang spesifik dari televisi yaitu gelombang audio visual. Prinsip televisi pertama kali ditemukan oleh Paul Nipkow pada tahun 1884 namun baru tahun 1928 Vladimir Zworkyn (Amerika Serikat) menemukan tabung kamera atau iconoscope yang bisa menangkap dan mengirim gambar ke kotak bernama televisi. Semua program televisi pada awalnya disiarkan secar live (langsung), karena belum ditemukan adanya kaset penyimpanan suara dan gambar (video tape).
Barulah
pada
tahun
1956,
Ampex
Corporation
berhasil
mengembangkan videotape sebagai sarana yang murah dan efisien untuk menyimpan suara dan gambar program televisi.1 Televisi sebagai salah satu bentuk media massa memiliki ciri dan sifat yang berbeda dengan media massa lainnya, terlebih media massa radio. Televisi meskipun sama dengan radio dan film sebagai media massa elektronik, tetapi memiliki ciri dan sifat
1
Morissan, MA, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi. (Tangerang, Ramdina Prakarsa,2005) hal.5
6
yang berbeda. Karakter utama dari penyiaran televisi adalah audiovisual bergerak dan dapat didengar atau dilihat apabila ada siaran. Informasi audiovisual gerak menjadi lahan subur bagi industri broadcasting house maupun production house. Production house hanya memproduksi, sedangkan broadcasting house selain memproduksi, juga menyiarkan informasi audiovisual gerak yang diproduksinya tersebut. Broadcasting house atau yang lebih dikenal dengan sebutan stasiun televisi merupakan wadah usaha / lembaga yang mencari, mengumpulkan, menyeleksi, memproduksi, dan menyiarkan informasi audiovisual gerak / statis. 2
B. Penyiaran Televisi Pengertian penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan
informasi
melaui sarana transmisi di darat, laut, atau antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi melalui radio, udara, kabel, dan atau media lainnya untuk dapat diterima serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. Orang – orang atau lembaga yang menyelenggarakan siaran atau kegiatan pemancarluasan tersebut dapat disebut lembaga penyiaran. Yang dimaksud lembaga penyiaran adalah penyelenggara penyiaran yang dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggungjawab berpedoman pada peraturan
2
J.B Wahyudi, Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak (Jakarta,Gramedia Pustaka Utama, 1992) hal. 57
7
perundang- undangan yang berlaku.3 Untuk menyelenggarakan suatu siaran televisi, pada perangkat keras atau hardware diperlukan tiga unsur utama, yaitu studio (sarana dan prasarana penunjang ), pemancar (transmisi), dan pesawat televisi (penerima). Ketiga unsur utama ini disebut trilogy televisi, artinya paduan ketiga unsur tersebut akan menghasilkan siaran televisi.4 Siaran televisi dapat dibedakan menjadi dua yaitu : a. Siaran langsung (live) : Proses shooting (produksi) dilakukan secara bersamaan dengan penyangan atau penyiarannya kepada audien. Siaran ini membutuhkan konsentrasi dan persiapan yang sangat matang, karena dalam proses siaran ini kesalahan yang dilakukan sekecil apapun tidak dapat diperbaiki atau diputar ulang. Artinya siaran secara live tidak melalui proses penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Siaran secara langsung dibedakan lagi menjadi dua macam yaitu siaran langsung dari studio dan siaran langsung yang berasal dari luar area stasiun televisi tersebut. Namun pada perkembangannya, ada beberapa stasiun televisi yang menggabungkan kedua jenis siaran langsung tersebut pada program acara olahraga, khususnya pertandingan olahraga. b. Siaran tidak langsung (taping) : Sebuah siaran yang proses produksinya tidak bersamaan dengan penyiarannya. Siaran ini pembuatannya (produksi) sudah dilakukan terlebih dahulu, kemudian setelahnya dilakukan proses penyempurnaan 3 4
Undang- undang Republik Indonesia, 2002, Nomor : 32 Tentang Penyiaran. J.B Wahyudi. Op. Cit. hal. 26
8
baik sistem audio melalui mixing atau dubbing dan sistem video melalui proses editing, titling, chroma key, pemberian effect dan sebagainya. Kemudian hasil yang telah sempurna disimpan dalam bentuk kaset DVCAM (sesuai standar stasiun televisi nasional) agar dapat disiarkan. Jelas bahwa siaran live lebih menantang dan memacu adrenalin untuk menciptakan siaran yang sempurna. Sehingga sesuai perkembangan jaman siaran secara langsung ini kembali menjadi tren setelah dahulu sempat tergantikan oleh sistem taping pada awal mula siaran televisi ditemukan. Hal ini didukung dengan acara- acara yang memang harus disiarkan secara live agar dapat menarik perhatian audien, seperti siaran olahraga misalnya. Tidak dipungkiri antusiasme masyarakat
terhadap siaran langsung
olahraga sangat tinggi, ini dibuktikan dengan banyaknya stasiun televisi berlomba- lomaba menyajikan acara siaran secara live.
C. Program Televisi Kata “program” berasal dari kata dalam bahasa Inggris programme atau program (programme merupakan penulisan gaya Inggris sedangkan program merupakan penulisan gaya Amerika) yang berarti acara atau rencana. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya.5
5
Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi (Jakarta, Kencana Prenada, 2008) hal.199-200
9
Program siaran televisi dibagi menjadi dua jenis yaitu program berita dan program non berita. 6
Non Berita Siaran non berita tidak bersifat politis dan bertitik tolak bukan dari
berita. Pengolahan non berita mengutamakan artistiknya. Siaran non berita tidak terikat waktu, maka programnya dapat direncanakan sedini mungkin sehingga persiapannya benar- benar matang. Produk yang dihasilkan harus indah, menarik, dan sedap dilihat (artistik). Sasaran siaran non berita adalah kepuasan penonton.
Berita Siaran berita bersifat politis dan pengolahannya mengutamakan
unsure jurnalistik. Siaran non berita juga bertitik tolak dari berita dan terikat oleh waktu. Siaran berita tidak mengutamakan kepuasan penonton namun memenuhi keinginan penonton. Pengertian ini memang belum cukup jelas, namun jika menilik pada definisi berita yang dikemukakan oleh Fred Wibowo, kita akan lebih memahami definisi dari berita sebagai berikut : Dalam pengertian sederhana program news atau berita berarti suatu sajian laporan berupa fakta dan kejadian yang baru saja terjadi, yang memiliki nilai berita (unusual, factual, esensial) dan disiarkan melalui media secara periodic. 7
6
J.B Wahyudi, Jurnalistik Televisi Tentang dan Sekitar Siaran Berita TVRI (Bandung, Alumni, 1985) hal. 31 7 Fred Wibowo, Dasar – dasar Produksi Program Televisi (Jakarta, Grasindo, 2007) hal : 132
10
Sedangkan menurut Morissan program acara televisi dibagi menjadi program acara berita dan program acara hiburan seperti bagan di bawah ini :
Hard news (straight news, feature, infotainment)
Informasi
Soft news (current affair, magazines, talk show, dokumenter)
Program TV Musik Drama (sinetron, film, kartun) Quis Permainan
Ketangkasan Hidden Camera
Hiburan
Reality show
Competition show
Pertunjukan
Relationship
(sulap, lawak,dll)
show Fly on the wall Mistik
Gambar 2.1 Jenis Program Televisi Sumber : Morissan, M.A. , “Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi “, Kencana Prenada Media. 2008. Jakarta. Hal : 215
a. Program Informasi Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien.
11
Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang dijual. Program informasi terdiri dari dua macam yaitu : a) Berita Keras (hard news) Segala informasi penting dan atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. Dalam hal ini berita keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita yaitu: 1. Straight News Straight news berarti berita langsung (straight), maksudnya suatu berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mencakup 5W+1H (who, what, when, where, why, dan how) terhadap suatu peristiwa yamg diberitakan. 2. Features Feature adalah berita ringan namun menarik. Pengertian “menarik” disini adalah informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dan sebagainya. 3. Infotainment Kata “infotainment” berasal dari dua kata yaitu information dan entertainment yang berarti informasi dan hiburan. Infotainment adalah berita yang menyajikan informasinmengenai kehidupan orang- orang yang dikenal masyarakat (celebrity), dank arena
12
sebagian besar dari mereka bekerja pada industry hiburan, seperti pemain sinetron, pemain film, penyayi, dan sebagainya. Infotainment adalah salah satu bentuk berita keras karena memuat informasi yang harus segera ditayangkan. b) Berita Lunak (soft news) Soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (in depth) namun tidak bersifat harus ditayangkan. Program yang masuk kategori berita lunak adalah: 1. Current Affair Current affair adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam. 2. Magazine Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi yang lebih panjang. Program ini ditayangkan terpisah dari program berita dan meekankan pada aspek menarik suatu informasi daripada aspek pentingnya. 3. Dokumenter Dokumenter adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik.
13
4. Talk Show Program yang sering disebut perbincangan ini adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topic tertentu yang dipandu oleh seseorang pembawa acara (host). b. Program Hiburan Hiburan
adalah
siaran
yang
memberikan
kepuasan
batin
(satisfaction) sesaat kepada pendengar atau pemirsa yang dapat berdampak pada timbulnya suasan rileks, merasa terbebas dari berbagai persoalan dan mendapatkan suasana baru. Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk music, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan (game), music, dan pertunjukan. a) Drama Kata “drama” berasal dari bahasa Yunani dran yang berarti bertindak atau berbuat. Program drama adalah pertunjukkan yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang terlibat dalam suatu konflik atau emosi dari cerita tersebut. Program televise yang termasuk dalam program drama adalah sinetron dan film.
14
b) Permainan Permainan atau game show merupakan suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara perseorangan maupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Program permainan dapat dibagi menjadi tiga jenis. 1. Quiz Show Merupakan bentuk program permainan yang paling sederhana dimana sejumlah peserta saling bersaing untuk menjawab sejumlah
pertanyaan.
Permainan
ini
menekankan
pada
kemampuan berpikir atau intelektualitas. 2. Ketangkasan Peserta dalam permainan ini harus mmpunyai kemampuan fisik dan ketangkasan untuk melewati tantangan dan rintangan dalam melakukan suatu permainan yang membutuhkan strategi dan perhitungan
yang
matang.
Permainan
ini
juga
menguju
seperti
konflik,
pengetahuan umum peserta. 3. Reality Show Program
yang menyajikan
suatu
situasi
persaingan, atau hubungan berdasrkan realitas yang sebenarnya. Ada beberapa bentuk reality show, yaitu : 1) Hidden Camera Sering disebut kamera tersembunyi. Merupakan acara yang paling realistis nmengenai situasi yang dihadapi seseorang
15
secara apa adanya. Kamera ditempatkan secara tersembunyi yang mengamati gerak- gerik atau tingkah laku subjek yang berada di tengah situasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya (direkayasa). 2) Competition Show Program yang melibatkan beberapa orang yang saling bersaing dalam kompetisi yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu untuk memenangkan perlombaan, permainan (game), atau pertanyaan. 3) Relationship Show Kontestan harus memilih satu dari sejumla h orang yang berminat untuk menjadi pasangannya. Para peminat harus memperebutkan perhatian kontestan agar tidak tersingkir dari permainan. 4) Fly on the Wall Program acara yang memperlihatkan kehidupan sehari- hari dari seseorang (biasanya orang terkenal) mulai dari kegiatan pribadi hingga aktivitas profesionalnya. 5) Mistik Program yang terkait dengan hal- hal yang berbau supranatural menyajikan hal- hal gaib, paranormal, klenik, praktek spiritual magis, mistik, konyak dengan roh, dan lain- lain. Program mistik merupakan program yang diragukan realitasnya.
16
c) Musik Program music dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu video klip atau konser.Program music brupa konser dapat dilakukan di outdoor maupun di indoor (dalam studio). d) Pertunjukan Program yang menampilkan kemampuan atau performance seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di dalam studio maupun di luar studio, di dalam ruangan atau di luar ruangan. Jika mereka yang tampil adalah para musisi maka disebut pertunjukan music, atau jika yang tampil adalah para olahragawan maka pertunjukan itu disebut pertunjuk olahraga, begitu pula dengan pertunjukan memasak, lawak, dan sebagainya. 8 Sehingga sesuai dengan penjabaran Morissan mengenai jenis program acara televise di atas, dapat disimpulkan bahwa acara siaran olahraga Formula 1 merupakan program acara pertunjukan.
D. Program Acara Siaran Olahraga Siaran olahraga terdiri dari beberapa format, antara lain pertandingan olahraga langsung, komentar olahraga, instruksional cabang olahraga, dan olahraga yang bersifat hiburan. Penayangan pertandingan yang diambil dari luar negeri dan disiarkan secara langsung atau live disesuaikan dengan waktu
8
Morissan MA, Op. Cit. hal: 208-219
17
setempat,9 misalnya pertandingan balap Formula 1 yang berlangsung di 19 negara di seluruh dunia akan menyebabkan adanya perbedaan waktu siaran di Indonesia, sehingga waktu tayangnya menyesuaikan negara tuan rumah. Program acara olahraga Formula 1 ditayangkan dengan format talkshow, selain mengutamakan jalannya pertandingan juga dilengkapi dengan perbincangan antara presenter (host) dengan komentator olahraga yang mengulas dan mengupas pertandingan dari berbagai sisi, seperti perihal taktik, team work, pemain, kepandaian pelatih atau instructor, dan sebagainya.
E. Produksi Acara Hiburan Olahraga Program hiburan dapat diproduksi sendiri oleh suatu stasiun televisi atau diproduksi oleh pihak lain, khususnya rumah produksi (production house). Ada dua jenis produksi program hiburan berdasrkan penempatan waktu siarannya, yaitu program untuk waktu siaran utama (prime time) dan program untuk waktu siaran lainnya (day time series). Dengan demikian dalam merencanakan produksi, pengelola stasiun televisi akan menempatkan suatu program yang berkualitas dan dapat diterima sebagian besar audien dengan menempatkan acara tersebut pada waktu siaran prime time. Sedangkan untuk program lainnya akan ditempatkan dalam kelompok day time.
9
RM Soenarto, Programa Televisi dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran (Jakarta, FFTVIKJ Press, 2007) hal: 64
18
Proses produksi terdiri dari tiga tahap, tahap pertama adalah praproduksi atau perencanaan. Kemudian tahap kedua adalah proses produksi, dan yang terakhir adalah proses pascaproduksi. Produksi suatu acara hiburan dimulai dengan pemilihan konsep atau tema yang sedang dan akan menjadi sangat diminati oleh sebagian besar audien.. Formula 1 adalah salah satu cabang olahraga menantang yang diminati oleh audien kelas 1 (menengah ke atas). Musim balap jet darat ini dimulai pada tanggal 13 Maret 2010 waktu daerah setempat. 2010 FIA Formula One World Championship Race adalah perhelatan akbar turnamen balap jet darat dunia yang digelar di 19 negara secara bergantian untuk memperebutkan gelar juara dunia. Oleh karena itu, Global TV sebagai satu- satunya stasiun televisi yang secara eksklusif akan menyiarkan secara langsung F1 World Championship sepanjang musim 2010, untuk memberikan kepuasan kepada para pecinta F1 di Indonesia. Selain ide dan konsep yang dituangkan ke dalam outline (outline sudah harus dapat menggambarkan apa yang menjadi tujuan dari rencana pembuatan program tersebut dan tanggapan apa yang diharapkan dari khalayak), pembuatan script , skenario, program meeting, peninjauan lokasi, pembuatan dekorasi lokasi, production meeting, technical meeting, dan perencanaan lain yang mendukung proses produksi ini juga disebut tahap praproduksi. Produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar (shooting), pengambilan suara voice over / VO (voice over adalah suara yang direkam di audio post, biasa digunakan untuk mengisi narasi dalam suatu video tape /
19
VT ), pemilihan dan pengambilan gambar untuk tayangan video tape / VT (gambar- gambar pilihan yang disusun dan digunakan sebagai video sisipan dalam suatu acara. Contoh dari video tape adalah voxpop) baik di dalam studio maupun
di luar studio.Serta pengambilan dan perekaman (taping) adegan pembuka dan penutup jalannya pertandingan yang berbentuk talkshow antara pembawa acara dengan komentator olahraga Formula 1 yang sering disebut dengan istilah take host. Tahap pascaproduksi adalah seluruh kegiatan yang dilakukan setelah proses pengambilan gambar (shooting), baik penyuntingan gambar (editing), pemberian efek, pemberian ilustrasi, musik latar, dan sebagainya sampai materi tersebut selesai dan siap untuk disiarkan. Namun karena penyiaran acara Formula 1 lebih banyak dilakukan secara langsung, maka acara ini tidak mengalami proses pasca produksi.
20
BAB III DESKRIPSI GLOBAL TV
A. Data Umum Global TV
Nama Perusahaan
: PT. Global Informasi Bermutu
Nama Usaha
: Global TV
Alamat
: Gedung Ariobimo Sentral Lt. 12 Jl. HR. Rasuna Said Blok X-2 Kav.5 Kuningan Jakarta Selatan 12950
Telephone
: (6221) 522 1515
Fax
: (6221) 522 1771
Website
: www.globaltv.co.id
Jenis Industri / Jasa
: Pertelevisisan
Target Audience
: All 5- 39 th ABC
Direktur Utama
: Daniel Hartono
B. Sejarah Global TV
Global TV adalah salah satu media broadcasting yang berdiri dibawah payung MNC (Media Nusantara Citra) yang juga membawahi stasiun televisi swasta nasional lainnya seperti RCTI dan TPI. Berdiri pertama kali pada tanggal 22 Maret 1999 berdasarkan Akta Pendirian No. 14 yang disahkan
21
pada tanggal 22 Maret 1999 dan mendapatkan Ijin Prinsip Pendirian Lembaga Penyiaran Televisi Swasta No: 801/MP/PM/1999 yang dikeluarkan oleh Menteri Penerangan RI, tertanggal 25 Oktober 1999. Pada tahun 2002 untuk pertama kalinya Global TV melakukan siaran perdana selama 24 jam sehari dengan menayangkan program- program MTV. Karena pada mulanya Global TV hanya difokuskan untuk segmen anak muda saja, dan di tahun yang sama Global TV telah memiliki enam stasiun relay yang tersebar di Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta. Global TV juga telah mempunyai alokasi frekuensi di tujuh kota antara lain Denpasar, Samarinda, Pontianak, Makasar, Palembang, Manado, dan Banjarmasin. Pada tahun 2003 Global TV melakukan penambahan alokasi frekuensi di lima kota (Pekanbaru, Lampung, Padang, Jambi, dan Jayapura). Dua tahun kemudian tepatnya pada tahun 2005 Global TV memperluas target market dari anak muda ke target pasar remaja dan keluarga muda kelas ABC dengan rentang umur 15 – 34 tahun. Selain itu Global TV juga melakukan perubahan pada jam siar yang semula 24 jam untuk program MTV menjadi 12 jam konten MTV dan 12 jam konten GTV dan menambah stasiun relay menjadi 18 stasiun yang mencakup143 kota dan menjangkau lebih dari 114 juta penonton se-Indonesia. Pada tahun 2006 Global TV kembali melakukan gebrakan dengan mengubah jam siaran menjadi 8 jam konten Nickelodeon, 8 jam konten MTV, dan 8 jam konten GTV serta memperluas target market mereka ke anak- anak,
22
remaja, dan keluarga muda kelas ABC yang berumur 5- 34 tahun. Tak puas dengan 18 stasiun relay, Global TV menambah 3 stasiun relay lagi di Malang, Kediri, dan Madiun. Global TV juga juga berencana akan menambah 9 stasiun relay di Pulau Jawa, Bali dan Riau (Purrwokerto, Tegal, Cirebon, Sukabumi, Garut, Sumedang, Jember, Mataram, dan Batam). 21 stasiun relay yang telah ada ini mampu mencakup sampai dengan 127 juta penonton. Selain itu Global TV juga telah menyelesaikan upgrade TX di Denpasar. Setahun kemudian pada tahun 2007 Global TV sudah mampu menyelesaikan upgrade TX untuk daerah Jakarta, Surabaya, Medan, Banjarmasin, dan Manado. Sampai dengan tahun ini Global TV telah memiliki 29 stasiun relay dan dapat mencakup lebih dari 153,2 juta penonton. Global TV juga memperluas target market dari anak, remaja, dan keluarga kecil menjadi semua golongan kelas AB mulai dari umur 5 tahun ke atas. Pembagian jam siaran juga diubah menyesuaikan dengan perubahan target market, yaitu 10 jam untuk siaran GTV Zone, 8 jam untuk Nick Zone, dan 6 jam untuk MTV Zone. Rencana penambahan 9 stasiun relay di Pulau Jawa, Bali, dan Riau juga telah direalisasikan pada tahun ini.
C. Alamat Global TV
Pada stasiun penyiaran Global TV memang belum memiliki gedung pribadi, maka seluruh pekerjaan dan pengoperasian dilakukan pada 3 tempat dan lokasi yang berbeda, yaitu :
23
a.
Gedung Ariobimo Sentral (Head Office) Jl. H.R Rasuna Said Blok X-2, Kav. 5 Jakarta 12950 Phone
: 021 - 5292 1115
Fax
: 021 - 5292 1771 Pada gedung Ariobimo Sentral terdapat 12 lantai dan P1 sebagai lantai
paling atas gedung ini. Global TV memanfaatkan beberapa lantai dari gedung ini diantaranya lantai 6, 8, 12, dan P1. Dimana pembagian keempat lantai ini memiliki fungsi sebagai berikut : a) Lantai 6 : Pada lantai sering disebut dengan MarComm (Marketing Communication). b) Lantai 8: Lantai ini digunakan untuk Departemen Produksi, dimana terbagi dalam dua manajer produksi yang berbeda, yang berisikan produser, asisten produser, tim kreatif, talent artis, wardrobe, manajer produksi dan eksekutif produksi. Ruang IT Broadcast serta ruang untuk Departemen Post Produksi, editing, audio post dan graphics. c) Lantai 12: Pada lantai ini terdapat ruang HRD (Human Resource Departement), General Service, dan Research and Development. d) Lantai P1 (Penthouse 1): Lantai ini digunakan untuk divisi Promo, Sales, Accounting, Corporate Secretary, Budgetting, Programming, dan ruang para direktur.
24
b. Komplek RCTI Jl. Raya Perjuangan Kebon Jeruk, Jakarta. Phone
: 021 - 5360601
Fax
: 021 – 5360602 Gedung ini merupakan tempat pemancar dan tempat on air untuk
semua program acara yang dibuat Global TV, serta tempat para karyawan khusus on air dan karyawan technical berada. c.
Studio PSI Jl. Raya Perdatam No. 17 – 19 Pengadegan, Pancoran, Jakarta. Studio yang berada dekat dengan lingkungan penduduk ini terbagi menjadi dua bagian. Studio pertama disebut studio A terletak didepan ini biasanya digunakan untuk program-program acara Global TV yang berskala lebih besar. Pada studio kedua atau studio B, ukurannya lebih kecil dari studio A. Namun studio B sering digunakan program acara Global TV seperti promo, casting, take host dan sebagainya. Selain itu pada studio ini juga terdapat ruang untuk manajemen khusus crew Studio dari mulai Cameraman, Lightingman, sampai Audioman.
D. Global TV Peduli
Global TV juga memiliki Program CorporateSocial Responsibility (CSR) yang diberi nama Global TV Peduli. Globl TV Peduli terbentuk pada tahun 2005 ketika bencana tsunami melanda Aceh. Program Global TV Peduli ini dikhususkan untuk membantu para korban bencana alam serta
25
memberikan bantuan social bagi masyarakat yang membutuhkan. Global TV Peduli mengumpulkan dana dari masyarakat melaui rekening Global TV Peduli serta alokasi dana perusahaa untuk kegiatan social yang disalurkan kepada masyarakat korban bencana alam dan yang membutuhkan. Sampai saat ini Global TV Peduli secara aktif terlibat dalam pemberian bantuan kepada korban bencana alam seperti gempa bumi Yogyakarta, Pangandaran, Padang, serta Bengkulu dan banjir besar Jakarta. Selain kegiatan tanggap darurat bencana, Global TV Peduli juga menyalurkan bantuan kesehatanan seperti pengobatan dan operasi gratis untuk masyarakat kurang mampu.
E. Visi dan Misi Global TV
a.
Visi Global TV : Sebagai televisi yang menjadi sumber inspirasi, informasi, dan berbagai hiburan bagi keluarga muda dan pemirsa berjiwa muda yang mengerti serta memahami keinginan dan kebutuhan pemirsa yang sekaligus menjadi media paling efektif bagi agencies dan pemasang iklan.
b. Misi Global TV : Sebagai salah satu media untuk menyalurkan energi, dinamika dan proses kreatif keluarga muda dan yang berjiwa muda dengan memadukan tatanan perkembangan informasi dan hiburan yang berlandaskan etika dan budaya bangsa Indonesia melalui tayangan program yang mencakup kebutuhan informasi, pendidikan dan hiburan yang sesuai dengan generasi keluarga muda dinamik sebagai segmen utama pemirsa.
26
F. Logo Global TV
Logo Lama Global TV
Logo Lama Global TV
Logo Baru Global TV
Gambar 3.1 Logo Global TV Sumber : Post Pro Global TV
Logo Global TV mengalami perubahan pada awal Juli 2008. Logo baru tersebut dibuat menjadi lebih elegan, simple, inovatif, serta mewakili jiwa muda yang dinamis dan mandiri, juga futuristik. Global TV memiliki slogan “Global TV SERU”. Dengan slogan ini, Global Tv menghadirkan berjuta hiburan dan informasi atau millions of entertainments.
27
G. Jangkauan Siaran Global TV Jakarta
51 UHF
Palembang
36 UHF
Jambi 36 UHF
Bandung
46 UHF
Bali
47 UHF
Jayapura TBA
Medan
31 UHF
Manado
28 UHF
Semarang
37 UHF
Pontianak
33 UHF
Surabaya
50 UHF
Banjarmasin
28 UHF
Yogyakarta
36 UHF
Samarinda
41 UHF
Makassar
43 UHF
Padang
37 UHF
Pekanbaru
36 UHF
Bdr Lampung
38 UHF
Sumber : Human Resource Dept. Head Global TV
28
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA
A. Pelaksanaan Magang Selama kurang lebih dua bulan yaitu terhitung sejak tanggal 22 Februari sampai dengan tanggal 22 April 2010 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) atau yang sering disebut dengan istilah magang. Kegiatan magang tersebut penulis lakuakan di sebuah stasiun televisi swasta berskala nasional di Jakarta yaitu PT. GLOBAL INFORMASI BERMUTU (GLOBAL TV) di bagian Divisi Produksi. Di dalam Divisi Produksi terbagi menjadi dua divisi yaitu Divisi Post Pro dan Divisi Audio Post.
Tugas yang diberikan penulis adalah sebagai pembantu PA (production assistent) dalam acara hiburan Formula One World Championship 2010. Sebelum memulai magang dihari pertama, penulis dipertemukan dengan seorang pembimbing magang sekaligus PA dari acara F1 tersebut. Penulis mendapatkan penjelasan dan pembekalan bagaimana tata cara magang di program acara F1, tugas- tugas yang harus dikerjakan sebagai PA, dan hal apa saja yang harus dibawa saat shooting. Setiap hari biasa penulis dating pukul sebelas siang ke kantor Global TV di Gedung Ariobimo Sentral Kuningan hari Senin sampai dengan Jumat, namun apabila pada hari Sabtu dan Minggu terdapat jadwal shooting penulis harus dating ke kantor Ariobimo dua jam sebelum shooting dimulai.
29
a. Tugas –tugas magang Tugas – tugas yang penulis kerjakan selama dua bulan melaksanakan Kuliah Kerja Media adalah sebgai berikut : a) Minggu Pertama 22 Februari – 26 Februari 2010 Hari pertama melaksanakan magang penulis dikenalkan beberapa ruangan yang biasa digunakan sebagai tempat bekerja oleh para pegawai Global TV. Ruangan tersebut antara lain post pro, ruang grafis, audio post, dan MCR di ruang editing atau master control room serta kabin- kabin ruang editing yang sering disebut dengan avid 1 sampai 12 karena ada 12 ruang editing. Setelah dikenalkan beberapa ruang kerja, penulis diajarkan bagaimana cara “men- TC” atau membuat catatan time code pada kaset GP Racing on Track episode 2 sampai 4 dengan sebuah alat yang biasa disebut dengan VTR (Video Tape Record) . Setelah diajarkan, maka pembimbing memeberi kepercayaan untuk mencoba mencatat TC sendiri. Setelah selesai mencatat time code kaset- kaset GP Racing on Track, penulis ditugaskan untuk mengklasifikasikan tumpukan kaset F1 tahun 2009 berdasarkan negara tuan rumah. Hari berikutnya penulis mendapat tugas untuk mencatat time code dari kaset F1 Season Preview 2009 yang berisi kilasan balik pertandingan balap F1 tahun lalu. Selama beberapa hari pertama penulis mencatat time code, kemudian penulis ditunjukka bagaimana proses pembuatan
30
suatu VT. Semua kaset yang diperlukan untuk membuat VT harus diTC terlebih dahulu, kemudian jika tim kreatif sudah membuat script VT untuk shooting F1 Season Preview episode 1 2010, maka penulis mulai menginput menit keberapa saja dari gambar yang dibutuhkan. Setelah menginput time code, kaset- kaset yang dibutuhkan dicapture di ruang MCR atau master control room yang ada di ruang editing. Setelah materi yang dibutuhkan lengkap, tugas selanjutnya diserahkan kepada editor untuk disusun dan disunting sedemikian rupa sesuai dengan script. b) Minggu Kedua 1 Maret – 7 Maret 2010 Tugas di Minggu kedua dimulai dengan men-TC kaset F1 dari negara Singapore dan Abu Dhabi. Keesokan harinya penulis membantu pembimbing magang untuk mempersiapkan materi – materi yang dibutuhkan untuk persiapan shooting F1 Season Preview epeisode pertama tahun 2010. F1 Season Preview ini hanya ditayangkan sebanyak dua episode sebelum pertandingan dimulai, program ini bertujuan untuk menyegarkan ingatan penonton dengan pertandingan F1 musim lalu. Tugas yang diberikan kepada penulis adalah crew call atau menghubungi para crew studio yang akan bertugas pada saat shooting berlangsung, untuk mengingatkan jam berapa mereka harus stand by di studio. Pada tanggal 3 Maret 2010 dilaksanakan shooting F1 Season Preview episode 1 di studio PSI
31
Pancoran, shooting dilaksanakan secara taping. Pada saat shooting penulis diminta untuk mengamati tiap langkah proses produksi tersebut, agar pada episode selanjutnya penulis dapat membantu kelancaran tugas PA. Kemudian tugas yang diberikan kepada penulis keesokan harinya adalah mencatat time code hasil shooting F1 Season Preview episode pertama kemarin. Pada hari Minggu tanggal 7 Maret 2010 penulis diajak untuk mengikuti shooting take host LFAM atau Liga Futsal Anak Marimas 2010 di SSI (School Soccer Indonesia) daerah Situ Gintung. Disana penulis membantu pengambilan gambar presenter LFAM 2010 yaitu Edric Chandra dan Umay. Kemajuan yang penulis dapat pada minggu ini adalah penulis dapat mengambil pengalaman dari mengikuti dan membantu proses shooting dari acara olahraga. c) Minggu Ketiga 8 Maret – 14 Maret 2010 Memasuki minggu ketika pelaksanaan magang, penulis sudah cukup memiliki kepercayaan diri dari pada dua minggu sebelumnya. Tugas yang diberikan kepada penulis antara lain men-TC kaset F1 GP on Track negara Bahrain untuk membantu menyiapkan materi Vt yang akan digunakan untuk shooting F1 Season Preview episode 2 pada tanggal 10 Maret 2010 yang diproduksi secara taping atau rekam. Pada keesokan harinya penulis mengikuti proses shooting F1 Season Preview episode 2 di studio PSI Pancoran, Jakarta Selatan.
32
Pada tanggal 11 Maret 2010 penulis mendapat tugas untuk men-TC kaset GP on
Track negara Bahrain, menghubungi crew untuk
persiapan shooting F1 Qualifying dan F1 Race episode perdana yang diselenggarakan di Bahrain. Sabtu tanggal 13 Maret penulis membantu proses shooting F1 Qualifying secara live on tape dan pada tanggal Minggu 14 Maret 2010 penulis membantu proses shooting F1 Race secara live pukul 18.30 WIB dari sirkuit Sakhir,Bahrain. d) Minggu Keempat 17 Maret – 20 Maret 2010 Tugas – tugas yang dilakukan pada Minggu keempat antara lain adalah membantu proses shooting program acara F1 Supermi Quiz Go to Sepang secara live, disini penulis bertugas untuk mengkoordinir agar para
sudah stand by diposisinya masing-
masing. Acara F1 Supermi Quiz ini berdurasi 3 menit dengan presenternya adalah Eri Uwe. Selain F1 Supermi Quiz, penulis juga membantu shooting F1 Highlight episode 1, acara yang memuat informasi- informasi terbaru dari dunia F1. Proses shooting ini dilaksanakan secara taping. Hari berikutnya tugas yang harus dikerjakan penulis agar dapat menjadi PA yang handal adalah menTC kaset- kaset hasil shooting kemarin. Tiap selesai shooting, tugas yang harus dilakukan adalah men-TC agar PA memiliki catatan time code semua gambar agar dapat menjadi stock shot. Oleh karena itu
33
penulis men-TC kaset F1 Highlight episode 1 dan kaset F1 Race Australia tahun 2009. Pada minggu ini penulis juga diberi kesempatan untuk membantu program acara tahunan Global TV yaitu Malam Final VJ Hunt 2010 pada tanggal 20 Maret 2010. Penulis mendapat tugas menjadi LO (Laison Officer) untuk band Souljah dan Petra Sihombing. e) Minggu Kelima 22 Maret- 28 Maret 2010 Pada Minggu kelima tugas yang secara rutin dikerjakan adalah men-TC kaset F1 Qualifying dan F1 Race Australia tahun 2009 kemarin untuk stock shot pembuatan VT. Penulis juga diminta untuk membantu proses shooting F1 Supermi Quiz, menghubungi crew untuk shooting F1 Qualifying dan F1 Race Australia episode 2 hari Sabtu dan Minggu tanggal 27-28 maret 2010. Diminggu kelima ini penulis sudah dipercaya untuk menjadi operator untuk menghubungi OAP (On Air Presentation) yang berada di Kebon Jeruk, karena lokasi studio Global TV di Pancoran terpisah dengan pusat pengendali siaran yang berada di Kebon Jeruk. Lima belas menit sebelum on air F1Jelang Race dimulai penulis menghubungi OAP untuk memastikan pukul berapa acara tersebut dinaikkan (disiarkan) karena acara ini disiarkan secara live , maka PD (Program Director) harus memastikan acara F1 ini ditayangkan tepat waktu. Dengan menghubungi OAP, penulis dapat menginformasikan berapa menit
34
lagi acara F1 ini dapat dimuali. Setelah mendekati satu menit sebelum on air penulis akan bersiap- siap melakukan countdown atau hitung mundur. Sehingga PD yang berada di ruang MCR dapat menghandle para crew yang ada di audio room dan floor director di studio bawah agar proses shooting dapat berjalan dengan lancar. Operator OAP selain bertugas untuk mengcountdown pada saat awal acara, juga berfungsi saat iklan akan ditayangkan. Karena pusat kendali siar berbeda lokasi dengan studio maka iklan hanya dapat ditayangkan apabila produser yang berada di MCR sudah menginstruksikan melalui operator antara studio dengan OAP. f)
Minggu Keenam 29 Maret – 4 April 2010 Seperti Minggu kelima, diminggu keenam ini penulis harus men-TC beberapa kaset diantaranya adalah F1 Race Australia 2010 episode 2 kemarin, F1 GP on Track, dan F1 Race Malaysia tahun 2009. Setelah men- TC kaset, penulis diberi tugas menjadi operator OAP pada saat shooting F1 Qualifying Malaysia secara live on tape dan F1 Race Malaysia 2010 episode ketiga secara live dari sirkuit Kuala Lumpur pada tanggal 3-4 April 2010 pukul 16.00 WIB. Pada saat menjadi operator OAP, penulis membutuhkan konsentrasi ekstra agar semua dapat terkendali dan berjalan dengan baik. Penulis harus selau menguasai rundown serta durasi per segment pada acara ini. Hal ini dilakukan agar pada saat penulis harus melakukan countdown
35
dapat sesuai dengan rundown yang telah diatur oleh team kreatif. Mengingat bahwa acara ini disiarkan secara langsung maka tidak boleh ada kesalahan sedikitpun, karena produksi acara tersebut tidak melalui proses editing. Sehingga apabila terdapat gangguan atau kesalahan , maka tidak dapat diperbaiki. g) Minggu Ketujuh 7 April – 11 April 2010 Pada Minggu ketujuh ini penulis mendapat tugas untuk menTC kaset rekaman pertandingan penyisihan Liga Futsal Anak Marimas 2010 daerah kualifikasi Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Bogor. Hari berikutnya penulis mendapat tugas untuk membantu proses shooting F1 Highlight dan Global Soccer di sebuah café di daerah Kuningan. Pada hari Minggu pukul 22.00 WIB, penulis membantu proses shooting acara Rock and Ball episode pertama secara live di studio PSI Global TV. Acara bincang- bincang mengenai sepak bola khususnya untuk menyambut World Cup 2010 ini dipadu dengan sajian hiburan music dari para musisi ibukota yang dibawakan oleh Adi Nugroho sebagai host, dan Jenifer Arnelita sebgai co host. Pada episode pertama acara Rock and Ball menghadirkan The Titan sebagai bintang tamu pengisi acara. Pada saat shooting, penulis bertugas sebagai operator antara OAP dengan studio MCR.
36
h) Minggu Kedelapan 13 April – 18 April 2010 Tugas- tugas yang diberikan pada penulis diminggu ini adalah men-TC kaset F1 Qualifying Malaysia 2010, kemudian membantu proses shooting F1 Qualifying China secara live on tape dan F1 Race China 2010 secara live dari sirkuit Shanghai. Pada saat shooting, penulis mendapat tugas sebagai time keeper atau penghitung durasi per segment dan durasi total all segments. Time keeper disini fungsinya adalah mengingatkan PD mengenai sisa waktu yang dimiliki dan mencegah terjadinya over durasi dalam suatu acara. Jika terjadi over durasi maka akan mengacaukan jadwal acara siaran televise, sehingga program yang seharusnya tayang tepat waktu menjadi sedikit terlambat setelah program F1 selesai . Selain menjadi time keeper, penulis juga diminta membantu shooting acara Rock and Ball episode kedua. Disini penulis bertugas sebagai operator antara OAP dengan MCR di studio. i)
Minggu Kesembilan 20 April – 25 April 2010 Minggu kesembilan merupakan Minggu terakhir bagi penulis dalam pelaksanaan magang di Global TV. Namun penulis tetap melaksanakan tugas dengan baik, antara lain men-TC kaset pertandingan Liga Futsal Anak Marimas 2010 kulaifikasi wilayah Tangerang dan men-TC kaset F1 Qualifying dan F1 Race China
37
2010. Selain itu penulis juga membantu proses shooting Rock and Ball episode ketiga. Disini penulis bertugas sebagai time keeper, dan sebagai tugas terakhir penulis juga membantu proses shooting program acara tahunan Global TV yaitu Kid’s Choice Award 2010 pada hari Minggu tanggal 9 Mei 2010. Penulis membantu menjadi LO (Laison Officer) untuk band RAN dan D’masiv. b. Kendala atau kesulitan saat magang Ketika melaksanakan Kuliah Kerja Magang penulis mengalami beberapa kesulitan dan kendala. Diantaranya adalah pada saat Minggu pertama penulis memulai magang. Penulis merasa canggung dengan suasana dunia kerja yang baru ditemui, karena kecanggungan tersebut menyebabkan penulis sedikit ragu- ragu dalam bekerja. Hal inilah yang membuat kinerja penulis terlihat lamban. Penulis juga merasa kurang percaya diri saat diberi kepercayaan melakukan beberapa tugas, apalagi menemui alat yang masih agak asing. Diminggu pertama penulis masih belum bisa beradaptasi dengan baik, namun penulis juga berusaha bersosialisasi dengan karyawan- karyawan Global TV yang lain agar bisa cepat beradaptasi. Penulis juga sering bertanya apabila ada hal yang kurang dimengerti, agar penulis dapat meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi. Minggu kedua samapai Minggu keempat kendala yang dialami penulis masih sama seperti diminggu pertama, namun penulis merasa sedikit lebih berani bertanya, lebih bisa beradaptasi dan bersosialisasi
38
dengan beberapa mahasiswa yang juga melaksanakan magang dari beberapa universitas berbeda. Hal ini juga yang membuat penulis mendapat sedikit kepercayaandiri sehingga mempermudah dalam proses pelaksanaan magang. Penulis dapat dengan mudahnya bertanya dengan karyawan atau pun eman magang apabila mengalami kesulitan, terutama dalam pengoperasian lat- alat di ruang editing. Pada Minggu kelima kendala yang penulis alami sudah dapat diminimalisir dengan baik, karena penulis sudah bisa beradaptasi dan menyesuaikan diri, sehingga penulis sudah mendapat kepercayaan untuk melaksanakan tugas yang lebih rumit namun tetap bertanggungjawab atas tugas tersebut dengan baik. c. Kemajuan yang dicapai Selama dua bualan melaksanakan Kuliah Kerja Media di Global TV, penulis mendapatkan banyak sekali ilmu dan pengalaman terutama di bidang penyiaran. Kemajuan yang penulis capai pada saat dan setelah selesai melaksanakan magang antara lain, penulis mengetahui bagaimana proses pra produksi untuk mempersiapkan acara yang akan tayang, walaupun penulis tidak terlibat sepenuhnya karena sudah tersedia beberapa divisi tersendiri namun penulis diberi kesempatan melihat dan belajar secara langsung bagaimana proses editing pembuatan video tape dan voice over. Penulis diberi kesempatan menjadi Production Assistant pada saat proses produksi F1 Jelang Balap dan F1 Race, tanpa didampingi pembimbing magang. Selain itu penulis juga dapat belajar
39
bagaimana suatu proses siaran live berjalan dengan baik, hal apa saja yang harus diingat dan dibawa pada saat shooting supaya tidak terjadi kesalahan yang fatal.
B. Focus of Interest Pada pelaksanaan magang di Global TV, penulis selalu dilibatkan dalam sub- sub acara F1, mulai F1 Season Preview, F1 Highlight, F1 Qualifying, F1 Race, sampai dengan F1 Quiz. Beberapa diantaranya diproduksi secara taping atau rekam dan tiga diurutan terakhir disiarkan secara live. Sehingga penulis memilih program F1 Qualifying dan F1 Race yang ditayangkan secara langsung di Global TV. a. Deskripsi Acara 2010 FIA Formula One World Championship Race Program acara Kejuaraan Dunia Formula One 2010 ini terdiri dari dua sub acara yaitu : a) Jelang Qualifying dan F1 Qualifying 1. Jelang Qualifying adalah pengambilan adegan take host atau pembukaan acara dengan menampilkan perbincangan antara presenter dengan komentatordi dalam studio selama kurang lebih 30 menit menjelang
babak qualifying dimulai.
Biasanya berisi obrolan dan kilas balik pertandingan sebelumnya. Begitu pula jika pertandingan telah selesai, acara
akan
kembali
ke
studio,
kemudian
presenter
40
mengomentari jalannya pertandingan yang baru saja usai, dan menutup acara F1 Qualifying. 2. F1
Qualifying
ini
sama
dengan
babak
penyisihan,
perlombaan balap jet darat ini dilaksanakan sehari sebelum F1 Race (balap) yang berlangsung keesokan harinya. Tujuan F1 Qualifying ini adalah untuk memperebutkan pole position atau posisi seorang pembalap berada saat di garis start. Karena tidak memungkinkan semua pembalap dari banyak negara berada tepat di belakang garis start. Program acara Jelang Qualifying dan F1 Qualifying menggunakan sistem live on tape atau siaran langsung dari negara penyelenggara yang direkam di studio pada hari Sabtu,namun
tidak
langsung disiarkan. Program ini disiarkan pada hari Minggu dini hari. b) Jelang Race dan F1 Race 1. Jelang race atau jelang balap sama seperti jelang qualifying yaitu sebagai penghantar acara sebelum pertandingan F1 Race dimulai. Presenter dan komentator akan berbincangbincang mengenai jalannya babak penyisihan kemarin dan menerka kira- kira siapa dan team konstruktor mana yang akan menjadi pemenang pada F1 Race kali ini. Bedanya jelang balap ini disiarkan secara live.
41
2. F1 Race adalah pertandingan jet darat dunia yang diselenggarakan untuk memperebutkan posisi pembalap nomor satu dunia dan team konstruktor terbaik. Penilaian dari kompetisi ini berdasarkan point yang dikumpulkan, point yang paling banyak terkumpul sampai akhir musim pertandingan di 19 negara di seluruh dunialah yang akan menjadi pemenang. Program ini disiarkan secara live dari negara tuan rumah yang bergantian mulai dari sirkuit Sakhir di negara Turki (Bahrain) sampai berakhir di sirkuit Sao Paulo, Brasil. Penayangan acara ini disesuaikan dengan waktu daerah setempat, hal ini dikarenakan perbedaan waktu dengan Indonesia. Sehingga jam penyiarannya menyesuaikan negara tuan rumah. b. Proses penyiaran program acara Formula 1 Pertandingan balap Formula 1 diadakan sekitar dua pekan sekali, sebanyak 19 pertandingan. Global TV menyiarkan program ini secara langsung dari negara tuan rumah. Format program acara Formula 1 adalah acara hiburan pertunjukan olahraga yang disertai talkshow dari pembawa acara dengan komentator yang berada di studio PSI Global TV. Segala materi yang telah dibuat pada saat pra produksi tidak boleh tertinggal, karena acara Formula 1 disiarkan secara langsung. Sehingga apabila terjadi kesalahan, kesalahan tersebut tidak dapat diperbaiki atau disunting terlebih dahulu. Oleh sebab itu, kelengkapan yang akan
42
digunakan pada saat shooting ataupun take host (proses pengambilan gambar atau shooting dari pembawa acaranya saja). tidak boleh sampai tertinggal. Cara yang digunakan untuk meminimalisir hal tersebut adalah dengan membuat back- up untuk semua materi yang diperlukan. Adapun beberapa materi yang harus dibawa pada saat proses produksi acara Formula 1 secara live antara lain adalah : a) Rundown Sebuah script yang berisi susunan mulai dari identitas acara , bumper in dan out, teaser, durasi per segment, dan lain- lain yang menjadi pedoman yang digunakan oleh PD atau program director dalam melaksanakan proses shooting F1 agar dapat berjalan sesuai yang diharapkan oleh produser acara F1. b) OBB atau Opening Billboard OBB adalah sebuah video grafis yang dibuat saat praproduksi oleh divisi post pro. Video grafis ini menjadi icon dari acara F1, dan hanya diputar satu kali sebagai opening tanda dimulainya program acara F1. c) Loopingan Plasma Loopingan plasma adalah video grafis yang diputar pada layar plasma yang biasanya diletakkan pada belakang kursi presenter dan menempel dengan background setting.Loopingan plasma ini hanya dibuat satu kali pada saat pra produksi dan akan selalu digunakan pada saat shooting. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :
43
Gambar 1.1 Setting background F1 Sumber : Post Pro Global TV
d) Loopingan Audio Loopingan audio adalah rekaman suara yang menjadi backsound dari OBB, Bumper in, Bumper out, loopingan plasma, dan lain- lain. Yang diputar pada saat shooting berlangsung. Loopingan audio ini disimpan dalam kaset CD dengan format data. Loopingan ini dibuat pada saat pra produksi, sama seperti loopingan plasma. e) Template Template adalah grafis yang digunakan untuk memberitahukan informasi nama presenter , nama komentator, sponsor make up, property seperti sofa, tv plasma dan busana yang dikenakan oleh presenter pada saat shooting berlangsung maupun segala bentuk dukungan dari pihak luar yang mendukung acara F1. Di dalam template juga termasuk kerabat produksi yang bekerja pada saat
44
shooting berlangsung, template ini biasanya muncul saat acara berakhir. f)
Bumper Bumper terdiri dari dua macam yaitu bumper in dan bumper out . Bumper out adalah video grafis yang berfungsi sebagai jeda selesainya sebuah segment menuju ke commercial break (iklan). Sedangkan bumper in adalah video grafis yang digunakan sebagai opening segment setelah commercial break selesai.
g) Video Tape Video tape atau yang lebih dikenal dengan VT adalah video yang berisi gambar – gambar atau materi yang dibutuhkan pada saat shooting berlangsung, biasanya VT menjadi insert
atau sisipan
ketika presenter berbincang – bincang dengan bintang tamu atau komentator. h) Teaser Teaser adalah video tape (VT) yang pertama kali muncul setelah OBB. Biasanya VT yang akan muncul pertama kali pada saat segment pertama akan dijahit dengan OBB. Jadi pada saat OBB selesai secra otomatis VT akan muncul setelahnya. Setelah teaser selesai maka dari situlah presenter masuk dang menyapa audience. i)
Kaset DVCAM dan BETACAM Seorang production assistant harus selalu membawa kaset kosong, kaset ini akan digunakan untuk merekam (taping) pada saat shooting
45
berlangsung, sekalipun shooting tersebut secara live.
Fungsinya
adalah sebagai arsip dan apabila sewaktu- waktu dibutuhkan untuk membuat VT. Hasil dari rekaman tersebut ada dua macam, yang pertama adalah kaset PGM yang berisi hasil shooting dari awal sampai akhir. Di dalamnya termasuk OBB, take host, pertandingan F1, sampai presenter mengomentari setelah jalannya pertandingan selesai. Sedangkan kaset kedua dinamakan cleenfeed. Kaset ini hanya berisi rekaman pertandingan F1 saja, tanpa adanya komentar dari presenter. Seluruh materi di atas harus selalu dibawa pada saat shooting di studio PSI Global TV. Di studio PSI Global TV, crew dibagi di dua tempat yaitu :
Ruang studio Ruangan ini berukuran sangat besar dan hampir semua dinding dan atapnya berwarna hitam, dengan beberapa set lampu di langitlangit. Disinilah pembawa acara beraksi di depan kamera. Crew yang berada disini adalah floor director, cameraman, property, creative (creative bersifat mobile bisa di studio ataupun di MCR karena pekerjaannya berhubungan dengan script), dan set dekorasi. Pengambilan gambar acara Formula 1 menggunakan multi kamera dengan tiga buah kamera yang berada di studio dan tiga orang kameraman yang mengendalikan kamera tersebut.
46
Gambar 1.2 Set stage F1 Simber : Studio PSI Global TV
MCR (Master Control Room) MCR adalah ruang pengendali siar untuk studio seperti gambar di atas, di samping MCR terdapat ruang audio (untuk mengatur besar kecilnya suara yang akan masuk dan keluar). MCR berisi alat- alat monitor yang dipakai PD (Production Director) untuk memimpin jalannya
shooting
di
studio,
PA
(Production
Assistent),
produser,audio man, dan SOB (Studio Outside Broadcast) yang terdiri dari CRO (Control Room Operator). CRO dibagi menjadi 3 bagian yaitu : 1. VTR (Video Tape Recorder) Operator VTR bertugas untuk memutar VT,teaser, OBB, dan bumper sesuai dengan segment yang tertera pada rundown dan
47
merekam proses shooting dari awal hingga akhir. Kaset hasil rekam VTR ada dua jenis, yaitu cleenfeed (kaset hasil rekam pertandingan Formula 1 saja, tidak termasuk take host dan template. Jadi murni rekaman pertandingan yang baru saja berlangsung) dan PGM (kaset hasil rekam dari awal acara, mulai pembukaan oleh presenter sampai penutupan pertandingan oleh presenter itu juga, termasuk rekaman pertandingan Formula 1). 2. CCU (Camera Control Unit) Operator CCU sering disebut switcher, bertugas untuk mengatur masuknya gambar- gambar yang diambil dari kamera di studio. Switcher mengatur gambar yang akan muncul (preview) dan meletakkan di PGM sesuai komando PD. 3. CG (Character Generator) Operator CG bertugas untuk menampilkan grafis template (grafis yang biasanya menampilkan nama host, komentator, bintang tamu, dan credit title.), running text (sebuah kalimat yang biasa muncul dan bergerak secara konstan di bagian paling bawah layar TV. Biasanya dipakai untuk menampilkan produk sponsor), super impose (logo yang sering muncul secara bergantian dengan logo stasiun televisi di bagian kanan atas layar televisi. Biasanya logo bergambar produk sponsor), dan lain- lain.
48
Gambar 1.3 Master Control Room Sumber : Studio PSI Global TV
Proses siaran dimulai dengan pengecekan seluruh komponen yang akan digerakkan pada saat acara berlangsung. PD akan mengecek gambar yang dihasilkan oleh kamera, kesiapan materi penunjang (VT, template, dll), audio, lighting, property dan lain- lain. Jika semua crew sudah standby berada di posisi masing- masing, PD akan melakukan latihan satu segment pada rundown. Lima belas menit sebelum on air PA akan menghubungi OAP (On Air Presentation) yang berada di tempat berbeda dengan studio PSI untuk mengetahui pukul berapa tepatnya acara Formula 1 akan mulai siar. OAP berada di daerah komplek RCTI di Kebun Jeruk, Jakarta Barat. OAP adalah pusat pengendali siaran yang tugasnya menyiarkan seluruh program yang diproduksi oleh Global TV, RCTI, dan TPI melaui transmitter atau pemancar ke seluruh alat penerima siaran (receiver) atau pesawat televisi. Jika digambarkan akan tampak seperti bagan di bawah ini :
49
Melalui sarana transmisi dan menggunakan spektrum frekuensi radio
ON AIR PRESENTA TION (OAP)
PEMANCAR
OAP dan Studio berhubungan me-
PESAWAT TELEVISI
PESAWAT TELEVISI
PESAWAT TELEVISI
lalui telepon STUDIO PSI GLOBAL TV
Gambar 1.4 Skema proses penyiaran Formula 1 live di Global TV
Pertandingan balap Formula 1 merupakan pertandingan yang diselenggarakan di luar negeri, sehingga Global TV bekerjasama dengan pihak asing agar dapat menyiarkan pertandingan tersebut di Indonesia. Proses siaran Formula 1 diawali dengan pengambilan gambar presenter yang membuka acara sebelum pertandingan berlangsung (take host), kemudian pertandingan dimulai, dan di akhiri dengan closing dari presenter di studio . Pembukaan ini berdurasi 30 menit dengan format talk show atau bincang- bincang antara presenter dengan komentator olahraga Formula 1. Talk show diisi dengan perbincangan seputar pertandingan Formula 1 yang lalu, untuk sekedar menyegarkan ingatan
50
penonton dan memperkirakan siapa yang akan berada di posisi pertama di akhir pertandingan. Take host ini diambil di studio PSI yang secara otomatis berhubungan dengan OAP di Kebun Jeruk dan berlangsung secara bersamaan. Kemudian OAP akan menyiarkan materi take host tersebut melalui sarana transmisi (pemancar) dengan menggunakan spektrum frekuensi radio sebagai jalur dimana merambatnya sinyal yang membawa materi tersebut sehingga dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan alat penerima siaran yang berupa pesawat televisi. Pertandingan Formula 1 disiarkan langsung dari luar negeri, alat penerimanya berada di OAP, namun secara bersamaan pula dihubungkan ke studio PSI, sehingga produser, presenter, dan crew yang berada di MCR dapat mengetahui isi dan jalannya pertandingan tersebut. PA akan menelepon OAP lima belas menit sebelum on air, telepon akan digantung agar pada saat akan mulai on air PA bisa melakukan countdown yang akan menjadi tanda bahwa acara akan segera ditayangkan. PA harus selalu menanyakan berapa menit on air dimulai. Ketika satu menit sebelum on air, OAP akan bersiap memberi hitungan mulai dari 60 detik, kemudian 30 detik, dan pada detik ke 10 PA harus sudah mulai menghitung mundur dengan suara yang keras agar PD dapat mendengar. Pada hitungan sampai dengan 1 detik PD akan member abaaba dan selanjutnya semua berjalan sesuai komando PD. PD akan memberi perintah sesuai dengan rundown per segment. Sebelum sampai bumper out untuk commercial break pertama, PA harus bersiap- siap
51
untuk melakukan countdown bersamaan dengan diputarnya bumper out. Setelah durasi segment pertama akan berakhir maka operator akan memutar bumper out untuk penghantar iklan, dan secara bersamaan PA menghitung mundur agar OAP bisa mengetahui kapan harus menaikan (menyiarkan) commercial break. Hal yang sama akan dilakukan OAP ketika durasi iklan akan berakhir, agar PA dapat melakukan countdown untuk memberitahu bahwa on air kembali ke studio untuk segment berikutnya. Hitungan mundur ini juga sebagai tanda operator VTR agar bersiap memutar bumper in sesuai hitungan mundur tersebut. Proses ini berlangsung sampai semua segment selesai.
52
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Proses penyiaran program Formula 1 di Global TV dilaksanakan secara live dengan menggunakan sistem multi kamera dan diproduksi di dalam studio. Program acara Formula 1 disiarkan langsung dari negara tuan rumah penyelenggara dan bekerjasama dengan production house setempat. Acara Formula 1 merupakan siaran olahraga dengan format talkshow. Siaran Formula 1 diambil dari luar negeri dan disiarkan secara langsung disesuaikan dengan waktu setempat. Acara ini dimulai dengan pembukaan oleh presenter di studio PSI Global TV selama 30 menit atau yang sering disebut dengan Jelang Qualifying atau Jelang Race tergantung acaranya, kemudian pertandingan Formula 1, dan terakhir kembali lagi di studio untuk mengambil adegan presenter menutup acara (closing). Program acara ini hanya melalui proses pra produksi dan produksi saja, tanpa melalui proses pasca produksi. Oleh karena itu persiapan acara Formula 1 harus matang dan sempurna agar tidak terjadi kesalahan dalam proses penyiarannya. Karena kesalahan sekecil apapun jika disiarkan secara live tidak akan dapat disunting atau diedit terlebih dahulu. Sehingga kesempurnaan menjadi nilai tertinggi dalam proses siaran acara tersebut. Program acara F1 disiarkan secara live bertujuan agar penonton mendapat kepuasan dan menciptakan euphoria yang dapat dinikmati oleh
53
audience. Hal ini lah yang harus selalu dipertahankan dalam menayangkan acara olahraga Formula 1, jika penonton merasa kecewa karena commercial break tayang saat adegan yang dinilai seru berlangsung maka jutaan kritik akan membanjiri homepage dan twitter
Formula 1. Sehingga pemilihan
waktu untuk penayangan commercial break harus benar- benar tepat agar tidak menimbulkan kekecewaan bagi penonton. Selain itu dalam proses siaran secara langsung tersebut, seluruh crew dituntut untuk bekerja dengan konsentrasi penuh agar terhindar dari kesalahan – kesalahan yang membuat acara menjadi jauh dari kesempurnaan. Selain konsentrasi crew juga harus memiliki ketelitian agar tidak ada hal sekecil apapun yang terlupakan pada saat melakukan proses siaran langsung.
B. Saran a. Kepada Pihak Instansi : PT. Global Informasi Bermutu (GLOBAL TV) a) Diharapkan agar keputusan pemanggilan mahasiswa yang diterima untuk interview magang tidak lebih dari dua bulan, mengingat jangka waktu Kuliah Kerja Media yang hanya beberapa bulan saja. b) Sebagai seorang broadcaster yang baik, ketepatan waktu adalah landasan terpenting dalam melaksanakan tugas. Jika pada saat proses shooting acara live ada salah satu saja crew yang terlambat, maka jalannya proses shooting pasti akan terhambat. Oleh karena itu
54
sebagai seorang broadcaster yang baik kita harus selalu memiliki tanggung jawab dalam ketepatan waktu saat datang bertugas. c) Sebagai media elektronik yang diperhitungkan di Indonesia, Global TV hendaknya dapat mempertahankan karyawan yang berkompeten. Lebih menghargai kinerja karyawan serta mahasiswa yang melaksanakan kerja magang, agar saat mahasiswa telah selesai magang dapat membawa citra yang baik dari instansi tersebut. b. Kepada Pihak Universitas : DIII Komunikasi Terapan FISIP UNS a) Pihak universitas sebaiknya memberikan kelonggaran waktu untuk penyusunan tugas akhir, karena waktu yang diberikan untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media sekaligus penyusunan TA dirasakan sangat singkat. b) Hendaknya Program D III Komunikasi Terapan FISIP – UNS memperbaiki sistem birokrasi Kuliah Kerja Media. Karena sistem mandiri kurang efektif bagi mahasiswa. c) Pihak universitas sebaiknya memeperbaiki pelayanan administrasi yang
ditujukan
untuk
membantu
mahasiswa
menyelesaikan
kelengkapan berkas- berkas magang. Karena pelayanan yang baik akan membuat mahasiswa juga nyaman untuk meminta bantuan pihak administrasi. d) Pihak DIII Komunikasi Terapan sebaiknya lebih meningkatkan pengadaan acara atau seminar kerja professional bagi mahasiswa DIII.
55
e) Diharapkan kedepannya pihak universitas dapat bekerja sama dengan instansi magang mahasiswa. Sehingga dapat terjalin hubungan dan komunikasi yang baik antara pihak universitas khususnya DIII Komunikasi Terapan FISISP UNS dengan instansi terkait.
DAFTAR PUSTAKA
Mursito, BM. 1999. Penulisan Jurnalistik Konsep dan Teknik Penulisan Berita. Solo : SPIKOM (Studi Pemberdayaan Komunikasi). Morissan. 2005. Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang : Ramdina Prakarsa. Soenarto, RM. 2007. Programa Televisi Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran. Jakarta : FFTV-IKJ Press. ------------, 2008. Manajemen Media Penyiaran, Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Wahyudi, JB. 1992. Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. ----------,1985. Jurnalistik Televisi Tentang dan Sekitar Siaran Berita TVRI. Bandung : Alumni. Wibowo, Fred. 2007. Dasar – dasar Produksi Program Televisi. Jakarta : Grasindo.
Situs Internet : “Sekilas GLOBAL TV,About us : Manajemen “ http//www.globaltv.co.id// 17 Juni 2010, 12.10 WIB “Undang-Undang Republik Indonesia http//www.google.com// 17 Juni 2010, 12.10 WIB
nomor:32
tentang
penyiaran”