ANALISIS PROSES PRODUKSI GRAND FINAL MTV VJ HUNT 2008 LIVE DI GLOBAL TV
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh: Nama
: Nexbrent. Marbun
NIM
: 04103-005
Jurusan : Broadcasting
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2009
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA PROGRAM STUDI BROADCASTING
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
1. Nama
: Nexbren Marbun
2. NIM
: 04103-005
3. Fakultas
: Ilmu Komunikasi
4. Bidang Studi
: Broadcasting
5. Judul
: Analisis Proses Produksi Grand Final MTV VJHunt 2008 Live di Global TV)
i
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STUDI BROADCASTING
LEMBAR TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
1. Nama
: Nexbrent Marbun
2. NIM
: 04103-005
3. Fakultas
: Ilmu Komunikasi
4. Bidang Studi
: Broadcasting
5. Judul
: Analisis Proses Produksi Grand Final MTV VJ Hunt 2008 Live di Global TV
Jakarta, 25 Mei 2009 Mengetahui,
1. Ketua Sidang Feni Fasta, SE, M.Si
(…………………….)
2. Penguji Ahli Ponco Budi Sulistyo, S.Sos. M.Comn
(.................................)
3. Pembimbing Skripsi Agustina Zubair, Dra, M.Si
(…….....................…)
ii
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STUDI BROADCASTING
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
1. Nama
: Nexbrent Marbun
2. NIM
: 04103 - 005
3. Fakultas
: Ilmu Komunikasi
4. Bidang Studi
: Broadcasting
5. Judul
: Analisis Proses Produksi Grand Final MTV VJ Hunt 2008 Live di Global TV
Jakarta, 25 Mei 2009
’
iii
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STUDI BROADCASTING
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
1. Nama
: Nexbrent.M
2. NIM
: 04103 - 005
3. Fakultas
: Ilmu Komunikasi
4. Bidang Studi
: Broadcasting
5. Judul
: Analisis Proses Produksi Grand Final MTV VJHunt 2008 Live di Global TV Jakarta, 25 Mei 2009 Mengetahui,
1. Ketua Sidang Feni Fasta, SE, M.Si
(…………………….)
2. Penguji Ahli Ponco Budi Sulistyo. S.Sos, M.Comn
(.................................)
3. Pembimbing Skripsi Agustina Zubair, Dra, M.Si
(…….....................…)
iv
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STUDI BROADCASTING
Nama NIM
: Nexbren Marbun : 04103-005 Analisis Proses Produksi Grand Final MTV VJ Hunt 2008 Live di Global TV Bilbiografi : 125 Halaman; 12 Halaman i; + 3Tabel + + 47 hal Lampiran 21 Acuan ( Tahun 1984, 1994 – 2008 ) ABSTRAKSI Persaingan Media televisi pada dasarnya persaingan merebut perhatian penonton maka pengelola industri televisi harus memproduksi program atau acara yang membuat audien tertarik. Hal itu dilakukan melalui Proses produksi dengan tahap Pra produksi, Produksi dan Pasca produksi. Grand Final MTV VJ hunt merupakan puncak acara untuk menentukan pemenang VJ ( Video Jockey ) di acara ini terdapat 5 gabungan program MTV Indonesia yang disiarkan secara Live menggunakan 10 kamera. Rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana proses produksi Grand Final MTV VJ Hunt 2008 Live di Global TV. Dengan tujuan untuk mengenalisis tentang proses produksi Grand Final MTV VJ Hunt 2008. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan hasil penelitian dengan menyimpulkan hasil wawancara mendalam (indepth interview) dengan narasumber yaitu Produser, Creative, Floor Director dan Program Director serta sumber data hasil observasi peneliti dari dokumen Grand final MTV VJ hunt 2008. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa proses produksi Grand Final MTV VJ Hunt 2008 live di Global TV dimulai dengan Pra produksi atau perencanaan yang panjang dimulai dengan adanya ide/gagasan lalu dikembangkan tema program, menetapkan jenis program, judul program, durasi (lama tayang) dengan mempersiapkan berbagai elemen produksi seperti script atau naskah, rundowon, pengisi acara, setting design dan floor plan melalui rapat perencanaan produksi. Saat melakukan Produksi, seluruh kru produksi dan pengisi acara melakukan rehearsel( latihan ). Rehearsel dilakukan menyangkut rundowon, floor Blocking dan camera Blocking. Secara keseluruhan Rehearsel dilakukan mengantisipasi berbagai kendala sebelum memulai Live( siaran langsung ). Sehingga dapat dipastikan Live dapat berjalan dengan baik dengan multi camera ( 10 kamera ) yang menghasilkan gambar variatif kepada pemirsa. Pasca produksi dalam siaran langsung dilakukan dengan evaluasi secara kuantitatif melaui hasil rating dan share yang dilakukan Riset and development Gloval TV karena ini menjadi tolak ukur didalam menilai program berdasarkan minat masyarakat selain itu secara kualitatif melalui penilaiaan yang dilakukan tim produksi praktisi broadcast dan clien terhadap acara ini. Untuk menghasilkan program yang inovatif, creative, dinamis dan kompetitif akhirnya proses produksi harus dilakukan dalam memproduksi program dengan dukungan kru profesional, kerjasama sehingga setiap permasalahan dapat diatasi.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Yesus Kristus Juru selamat hidupku,
karena
atas
kasih
dan
karunia-Nya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan penulisan karya ilmiah yang disusun dalam skripsi dengan judul “ Analisis Proses Produksi Grand Final MTV VJ Hunt 2008 Live di Global TV. Dengan penulisan ini peneliti menemukan pembelajaran baru yang ditujukan memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) ilmu komunikasi. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar S1 (Strata 1) Ilmu Komunikasi. Penulis menyadari berbagai kesulitan dan rintangan dalam mengerjakan karya ilmiah ini, namun dukungan yang tiada henti terus mengalir dari orangorang terdekat, sehingga akhirnya karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Untuk itu penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.
Agustina, Dra, M.Si; sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang memberikan waktu, penjelasan, motivasi dan membingbing
penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi. 2.
Ponco Budi Sulistyo, S.Sos, M.Comn; selaku ketua bidang studi Broadcasting, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana yang memberikan masukan dan saran untuk pengembangan judul skripsi.
3.
Feni Fasta,SE. M.Si Selaku Ketua sidang skripsi
4.
Diah Wardhani, Dra, M.Si; sebagai Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
vi
5.
Drs. Hardiyanto Jatmiko, M.Si; sebagai Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Univ. Mercu Buana
6.
Mas Ervan serta jajaranya yang telah membantu proses pembuatan suratmenyurat, pelengkapan dokumen serta penjadwalan sidang outline dan skripsi
7.
PT. Global TV ( Mas Hari HRD ) Yang memberi kemudahan kepada peneliti atas pembuatan surat data penelitiaan.
8.
Mas Andi aditya selaku produser Grand Final MTV VJ Hunt 2008 , Andry Radytia selaku kreatif , Kang Apet selaku Floor director dan Mas Roki selaku Program Director yang memberikan waktu dan informasi yang mendalam perihal kebutuhan data penelitian.
9.
Mamaku yang selalu sabar menghadapi tingkah laku anaknya dan ”Always” memberikan perhatiaan terbaik buat ku.
10.
Buat Abangku Melki Marbun yang selalu mendukungku dan memberikan semua fasilitas yang diperlukan ”Thanks a lot Brother’
11.
Buat yang spesial di hati “ Indah” yang selalu menginspirasi hidup ini dengan senyumannya
12.
TV KOM 2008 ( Ardha, Aldo, Robert, Rara, Roynal, Nizar, Cindy, Nasha dll ). Komunitas yang selalu berjuang dan mendukung penulis, Semoga TV KOM bisa menjadi komunitas yang selalu belajar tentang broadcasting dan menghasilkan karya – karya.
13.
BEM FIKOM UMB 2007 - 2008 (Ridwan, Haryadi Jamal, Ardi Pratama, Chandra, Mike, Eka,Rachma, Linda, Dini, Rizki muzakir dll ). Thanks ya
vii
udah bantu, saat penulis menjadi ketua BEM FIKOM 2007 – 2008. Kita tetap kompak walupun banyak kritikan 14.
Lidya, Eliza, Dea, makasih ya atas dukungannya dan memberikan semangat untuk penulis dalam menyelesaikan skripsinya
15.
BEM UMB ( Hadi susanto, Bombom, Dede dan Iyus ilham )
terimaksih
atas kesempatan yang diberikan saat penulis dipercayakan jadi Ketua Inagurasi 2008. 16.
Mike, Nizar Zulni, Arfan dan diberikan
Senny atas support dan fasilitas yang
untuk menyelesaikan skripsi ini
buat Gandi
Achmad dan
komarudin terimakasih atas diskusi dan masukannya 17.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu penulis baik secara moril maupun materiil. Penulis menyadari bahwa hasil skripsi ini masih jauh dari sempurna
Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, kemampuan akademik serta kemampuan teknik penulisan, Namun peneliti telah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaaat bagi pembaca, dan semua pihak yang membutuhkannya, terima kasih. Jakarta, 25 Mei 2009 Peneliti,
Nexbrent Marbun
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HAL
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI……………………….............
i
LEMBAR TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI...................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI....................................................................
iii
LEMBAR PERBAIKAN SKRIPSI........................................................................
iv
ABSTRAKSI…………………………………………………………....................
v
KATA PENGANTAR…………………………………..........................................
vi
DAFTAR ISI…………………………………………………................................
viii
DAFTAR TABEL………………………………………………............................
xi
DAFTAR Gambar .................................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
1
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................
1
1.2 Perumusan Pemasalahan.........................................................................
9
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................
10
1.4 Signifikansi Penelelitian.........................................................................
10
1.4.1
Signifikansi Akademis .......................................................
10
1.4.2
Signifikansi Praktis .............................................................
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................
11
2.1 Komunikasi Massa .................................................................................
11
2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa ........................................... .........
11
2.1.2 Karakteristik Komunikasi Massa...................................................
12
2.1.3 Tujuan dan Fungsi Komunikasi Massa .........................................
13
viii
2.1.3.1 Fungsi terhadap masyarakat.................................................
14
2.1.3.2 Fungsi terhadap indvidu.......................................................
14
2.2 Televisi Sebagai Media Massa ..............................................................
15
2.2.1 Karakteristik Media Televisi.........................................................
17
2.3 Program Televisi....................................................................................
19
2.4 Program Reality Show...........................................................................
22
2.5 Program Variety Show...........................................................................
23
2.6 Proses Produksi Program Televisi……………………………............
25
2.6.1 Tahap Pra Produksi.........................................………….............
25
2.6.2 Tahap Produksi............................................................................
29
2.6.2.1 Reahersel............................................................................
29
2.6.2.2 Live Show ( Siaran Langsung )............................................
33
2.6.3 Pasca Produksi............................................................................
34
2.6.4 Bagian Yang terlibatProses Produksi Televisi.............................
34
2.7 Angle kamera…….…………………………….………………….....
38
2.8 Komposisi…………………………………………………….............
41
2.9.Tips Untuk Kreatifitas Acara…………………………………………
41
2.10 Pengertian Analisis…………………………………………………...
45
2.11. Grand Final MTV VJ Hunt 2008........................................................
46
BAB III METODELOGI PENELITIAN………………………………….........
47
3.1 Tipe Penelitian .......................................................................................
47
3.2 Metode Penelitian ..................................................................................
48
ix
3.3 Teknik Pengumpulan data.....................................................................
49
3.3.1 Data Primer ....................................................................................
49
3.3.2 Data Sekunder ...............................................................................
49
3.4 Key Informan..........................................................................................
50
3.5 Definisi Konsep......................................................................................
51
3.6 Fokus Penelitian ....................................................................................
52
3.7 Analisis Data....... ..................................................................................
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Global TV....................................................................
59
4.1.1
Sejarah Singkat PT. Global TV...................................... ..............
59
4.1.2
Filosofi logo dan slogan.......................................................... ......
59
4.1.3
Visi dan Misi…………………………………………............ .....
60
4.1.4
Data Perusahaan……………………………………………... ….
60
4.1.5
Struktur Organisasi.........................................................................
61
4.1.6
Segmentasi Pemirsa Global TV .....................................................
62
4.1.7
Gambaran Umum MTV Indonesia..................................................
63
4.1.8
MTV VJ Hunt 2008………………………………………….........
65
4.2 Hasil Penelitian……..................................................................................
67
4.2.1. Tahap Pra Produksi Grand Final MTV VJ Hunt 2008……………
67
4.2.1.1 Script/ Naskah ……………………………………………….
72
4.2.1.2 Rundowon ( Susunan Acara)…………………………………
76
x
4.2.1.3 Casting/ Pemilihan Pemain…………………………………... 79 4.2.1.4 Choose Location / Pemilihan Lokasi……………………. …
81
4.2.1.5 Setting Design……………………………………………………
83
4.2.1.6 Recruit Production Crew ( Perekrutan Kru produksi )…….
84
4.2.1.7 Budgeting Produksi( Biaya Produksi)……………………..
88
4.2.1.8 Floor Plan………………………………………………………
89
4.2.2 Produksi Grand Final MTV VJ hunt 2008 ................................
94
4.2.2.1 Rehearsel…………………………………………………………
95
4.2.2.1 Live ( Siaran Langsung )…………………………………... 102 4.2.3 Pasca Produksi…………………………………………………..
108
4.2.3.1 Rating dan Share .................................................................
109
4.3 Analisis dan Pembahasan...................................................................... 113
BAB V PENUTUP....................................................................................................
120
5.1 Kesimpulan ..............................................................................................
120
5.2 Saran ........................................................................................................ 124 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR TABLE 4.1.1 Struktur Organisasi………………………………...........................................
61
4.1.2 Program MTV Indonesia yang disiarkan oleh Global TV................................ 64 4.2.3.1 Daftar Pengisi acara Grand Final MTV VJ Hunt 2008...............................
80
4.2.3.2 Hasil rating Dan Share................................................................................. 109 DAFTAR GAMBAR 4.2.1.5. Layout Stage Grand Final MTV VJ Hunt 2008 …………………………..
xi
83
4.2.1.8.1. Floor plan Camera grand Final MTV VJ Hunt 2008……….............. 4.2.1.8.2 Floor Plan Artistik, Program Director, Floor director………………
91 92
4.2.1.8.1 Floor Flan Segmen 1 dan Blocking Segmen 1........................................
93
4.2.2.1. Floor Director saat melakukan Briefing ……………………………………
96
4.2.2.2. Floor Blocking dan Camera Blocking)………………………………...
98
4.2.2.3 Program Director di ruang master control …………………………….. 103 4.2.2.4. Pengambilan gambar Wide Angle Shot …………………………………. 105 4.2.2.5 Camera Still mengambil Pengisi acara dengan ukuran LS........................
105
4.2.2.6. Camera mengambil Shot dengan ukuran MLS.......................................... 106 4.2.2.7. Cameraman mengambil Shot dengan ukuran MS...................................... 106 4.2.2.8. Cameraman mengambil gambar dengan ukuran MCU.............................. 106
4.2.2.9. Cameraman mengambil gambar dengan ukuran CU................................. 107 4.3.0 Cameraman Mengambil gambar Extreme Shot.............................................. 107
Lampiran
xii
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media informasi, khususnya televisi, membuat dunia semakin hari semakin dekat saja meskipun arus informasi yang mengalir tersebut akan mempunyai dampak, baik itu positif maupun negatif. Namun, hal tersebut tidak dapat dielakkan karena perubahan zaman yang sangat dinamis saat ini.1 Keberadaan perkembangan arus informasi tersebut, sebenarnya berjalan secara alamiah sesuai dengan perkembangan peradaban manusia itu sendiri. Alfin Tofler dalam bukunya “The Third Wafe”, menjabarkan siklus peradaban manusia dalam tiga kategori utama, yaitu pertama ditandai dengan penemuan – penemuan di bidang pertanian, kedua dengan revolusi industri, dan ketiga di kembangkannya revolusi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi2 Peradaban ketiga inilah yang saat ini jadi menjadi sorotan seluruh dunia maupun bangsa Indonesia kalau ingin tidak tertinggal dengan negara – negara lain. Bahkan pemerintah sebagai regulator utama negara ini telah memberikan banyak penghargaan kepada para peneliti di bidang IPTEK (innovator), maupun memberikan
kemudahan
dalam
perizinan
bagi
perkembangan
dunia
telekomunikasi dan televisi3
1
Ciptono Setyobudi, Pengantar Tekhnik Broadcasting Televisi, Peberbit Graha ilmu ,Yogyakarta 2005. Hal. 1- 2 2 Ibid 3 Ibid Hal. 2 1
2
Setelah undang – undang penyiaran disahkan pada tahun 2002, jumlah televisi baru di Indonesia di perkirakan akan terus bermunculan, khususnya didaerah yang terbagi dalam empat kategori yaitu, Televisi Publik, Swasta, Berlangganan dan Komunitas. Hingga juli 2002, jumlah orang yang memiliki pesawat televisi di Indonesia mencapai 25 juta. Kini penonton televisi Indonesia benar – benar memiliki banyak pilihan untuk menikmati berbagai program televisi4 Sejarah media televisi di Indonesia diawali dengan kemunculan stasiun televisi pertama TVRI pada tahun 1962, stasiun yang menjadi milik pemerintah pada masa itu, menjadi satu-satunya saluran televisi di negeri ini hampir selama 27 tahun. Barulah di tahun 1989, RCTI hadir dan menjadi pelopor lahirnya televisi swasta di tanah air yang di ikuti dengan munculnya SCTV, TPI, Indosiar dan ANTV. Dan kemudian ketika memasuki millennium baru tepatnya selepas tahun 2000, muncul lima stasiun tv swasta nasional baru yaitu Metro TV, Trans TV, TV7, Global TV, yang juga di ikuti munculnya berbagai TV lokal seperti Jak TV, O’chanel, Jak TV dijakarta, CTV Banten dll. Kehadiran televisi-televisi swasta baru dan TV lokal tersebut memang tidak bisa dihindari, hal ini sesungguhnya merupakan impilikasi dari membaiknya perekononomian di Negara kita dalam beberapa tahun terakhir. Karena di dalam perekonomian yang sehat, stasiun televisi dapat menjadi tambang emas bagi
4
Morissan, Managemen Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Penerbit Ramdina Prakarsa, Tangerang, 2005. Hal. 10
3
pemiliknya, namun dalam perekonomian yang lemah stasiun televisi justru hanya akan menghabiskan dana pemiliknya5 Dengan meningkatnya jumlah stasiun televisi baik swasta maupun lokal, tentu saja yang diuntungkan adalah pemirsa televisi itu sendiri. Pemirsa akan memiliki pilihan tontonan yang bersifat informasi, pendidikan dan hiburan sesuai dengan kebutuhan. Maka hal ini tentu saja menuntut kreatifitas yang lebih dari setiap pengelola stasiun televisi dalam menayangkan setiap programnya guna melayani kebutuhan pemirsa tersebut6 Global TV merupakan salah satu TV swasta yang meghadirkan program program bersifat informasi, pendidikan dan hiburan yang terkosentrasi pada anak anak, remaja dan keluarga. PT Global Informasi bermutu didirikan tanggal 22 maret 1999 di Jakarta dengan akta pendiriaan No. 14 tanggal 22 maret 1999 dan mendapatkan ijin prinsip pendirian lembaga penyiaran televisi swasta No 801/MP/PM/199 yang di keluarkan oleh mentri penerangan RI, tertanggal 25 Oktober 1999. Stasiun TV ini pada awalnya merupakan broadcaster dari program music MTV ( Musik Television ) yang mengudara selama 24 jam setiap hari, dengan jangkauan area Jabotabek, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta. Di tahun 2007, Global TV memperluas jangkauan siarannya hingga 29 kota. Sampai saat ini penambahan transmisi telah dilakukan di kota madiun, 5
Morissan , Jurnalistik Televisi Mutakhir, Penerbit Ramdina Prakarsa, Tangerang, 2004, Hal. 3- 4
4
Kediri dan Malang. Khusus untuk Denpasar telah dilakukan penambahan kekuatan transmisi. Global TV merupakan sebuah stasiun televisi di bawah naungan Media Nusantara Citra ( MNC ) yang saham terbesarnya di pegang oleh Hary Iswanto Tanoesodibyio. Hingga saat ini Global TV memiliki harapan dapat menjadi a one stop Television yaitu TV swasta yang hadir dengan program berjuta hiburan dan informasi Dalam menyediakan berbagai program acara di Global TV, selain memproduksi sendiri, juga dengan membeli program dari production house ( Rumah Produksi ). Untuk program yang di produksi sendiri oleh Global TV di bagi menjadi dua divisi yaitu : 1. In House Production, program yang berisikan music, variety show, game show, reality show, sinetron, music klip, dan TV magazine 2. News Production, program yang berisikan berita dan informasi meliputi program infotainment, newstainment, news feature dan sports.7 Salah satu program unggulan In house production yang di siarkan Global TV bekerjasama dengan MTV Indonesia adalah program Reality show, MTV VJ Hunt. MTV VJ Hunt pertama kali di gelar tahun 1997 dengan misi khusus untuk mencari calon Video Jockey ( VJ ). VJ adalah sebutan bagi pembawa acara dalam bidang musik dan film di MTV indonesia yang awalnya ditayangkan sebagai bagian dari acara di ANTV, kemudian pindah siaran ke Global TV pada tahun 2003 dan di tahun 2007 Global TV memproduksi sendiri melaui in house
7
htp//www.globaltv.co.id
5
production hingga kini dapat disiarkan secara langsung. Menurut Listya Wahyuni, communication officer Global TV, kriteria untuk menjadi seorang VJ adalah pintar, berwawasan, berbakat, mampu berbahasa inggris serta memiliki ketertarikan dalam bidang hiburan ( entertainment ).8 Pelaksanaan program MTV VJ Hunt 2008 dilakukan melalui tahapan audisi yang diadakan di 5 kota; Medan, Surabaya, Yogyakarta, Bandung dan Jakarta. Hasil audisi tersebut akhirnya menetapkan 12 Finalis, setelah itu 12 Finalis akan mengikuti masa karantina yang bertujuan memberikan pelatihan praktis di bidang public speaking dan choreografer, Serta 12 finalis ini juga akan tampil membawakan program MTV Indonesia, seperti program MTV Ampuh, MTV Tamu Istemewa, MTV Total Reguest dan MTV Nongkrong barang. 9 Grand Final MTV VJ Hunt 2008 merupakan acara puncak sebagai malam penentuan pemenang dari 12 Finalis yang akan memilih satu orang finalis untuk menjadi seorang VJ. Mekanisme pemilihan pemenang dilakukan secara langsung oleh dewan juri yang terdiri dari perwakilan dari MTV Asia, Direktur Utama GTV, Selebritis yang menjadi duta lingkungan hidup, Presenter terkenal, clip maker ( Pembuat Clip ) dan hasil
presentase SMS pemirsa yang paling
menentukan.10 Alasan peneliti memilih program MTV VJ Hunt 2008
sebagai objek
yang diteliti. Karena dalam program MTV VJ Hunt 2008 menggabungkan beberapa program yang ada di MTV Indonesia seperti, program MTV Ampuh ( 8
http:// http://www.sinarharapan.co.id/berita MTV VJ Hunt/ Grand Final/0806/14/hib02.html http://www.repbulika online.com/berita MTV/Grand Final/08 12/05/2008 10 http://www.kompas.com/berita MTV VJ hunt / 12/05/2008 9
6
program musik yang menampilkan 20 tangga lagu Indonesia dengan menggunakan Blue Screen ), MTV Tamu Istimewa ( Program Reality show yang menghadirkan bintang tamu istimewa dan dirahasiakan identitasnya yang memberikan kejutan disekolah
atau dikampus ), dan MTV Total Reguest (
Program musik yang mengundang bintang tamu di studio dan memutar permintaan lagu dari anak nongkrong ). Gabungan beberapa program MTV Indonesia disiarkan secara langsung pada saat Grand Final MTV VJ Hunt 08 seperti MTV Ampuh dengan Blue screen11 (lembaran kain berwarna biru yang diletakkan dibelakang benda atau orang ) konsep ini dikemas dengan cerita yang menarik dan unik, dilanjutkan dengan MTV Total reguest dengan konsep Talkshow( percakapan ) serta program Tamu istimewa, MTV What-up, MTV Rumah Gw. Sehingga timbul pertanyaan dari peneliti. Bagaimana menyatukan beberapa program tersebut dalam bentuk siaran Live ( langsung ) dengan Multi camera ? Program MTV VJ Hunt 2008 merupakan Image dari MTV Indonesia yang bertujuan mencari seorang VJ yang akan membawakan setiap acara di MTV Indonesia. Menurut Cipta Panca Laksana selaku Manager Produksi Global TV mengatakan bahwa setiap tahunnya MTV VJ Hunt digelar dengan tujuan mencari VJ MTV yang handal dan mampu merepresentasikan semangat anak nongkrong. Para VJ ini diharapkan dapat mempertahankan image MTV Indonesia sebagai
11
Tino Saroengallo, Dongeng Sebuah Produksi Film, Penerbit PT Intisari Mediatama, 2008.Hal.262
7
satu-satunya channel musik yang paling dipandang dan diakui oleh anak nongkrong12. Pernyataan diatas didukung oleh Naratama Rukmananda, Ketua jurusan Televisi pada Fakultas Film dan Televisi, Insitut Kesenian Jakarta, IKJ. Yang juga seorang Produser, Sutradara dan Penulis naskah di Indusrti Televisi dalam bukunya Menjadi sutradara Televisi mengatakan. ” Terobosan MTV patut dicontoh. Bukan soal kulturasi ala barat atau soal dominasi musik dalam hirukpikuk televisi indonesia. Tetapi MTV berhasil menghadirkan dunia musik dan fashion dalam kehidupan remaja. Perhatikan cara berpakaian para VJ. Perhatikan juga gaya potongan rambut, akting, cara bicara hingga keurusan naskah yang berbau pop. Semuanya menjadi menarik karena dukungan musik ( Ilustrasi musik dan efek – efek suara ) dan fashion ( desain wardrobe, make up ). MTV menciptakan dunia sendiri dan menyihir remaja dan mempengaruhi gaya hidup mereka“ 13. Peneliti juga tertarik mengenai pemilihan tema di malam Final MTV VJ Hunt “ Finding to never land ’’ dengan isu global warming ( Pemanasan Global ) “ Tema ini sengaja kami usung sebagai wujud peran serta MTV indonesia dalam pembelajaran kepada anak nongkrong utuk ikut bertanggung terhadap lingkungan tidak hanya semata – mata hidup sebagai remaja yang konsumtif ujar cipta panca selaku
12
manager produksi Global TV.14 Bagaimana Tema ini
http://tv.infogue.com/grand_final_mtv_vj_hunt_2008_usung_global_warming Naratama, Menjadi Sutradara Televisi dengan sinle camera dan multi camera, Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2004. Hal . 117 14 http://www.sinarharapan.co.id/berita MTV VJ Hunt/ Grand Final/0806/14/hib02.html 13
8
diwujudkan dan disosialisasikan dalam penataan artistik panggung, Konsep acara dan penampilan pengisi acara? Disamping itu, peneliti ingin menganalisa bagaimana tim produksi mengwujudkan program Grand Final MTV VJ Hunt 2008 mencakup pra produksi, produksi dan pasca produksi. Hasil observasi terhadap skripsi yang meneliti proses produksi tidak mengkaji secara mendalam seperti Floor plan ( Rencana dilapangan ) dan Rehearsel ( Latihan.) Floor plan penting untuk menggambarkan dalam bentuk sketsa di atas kertas, secara garis besar untuk menentukan blocking ( tata gerak ) pengisi acara, dan juga penata kamera. Dan ditekankan pentingnya Floor plan yang sesuai dengan layuot design artistik dari penataan set yang digunakan untuk menciptakan gambar yang menarik.15 Rehearsel adalah tahap awal ketika proses pra produksi selesai. Rehearsel16 dilakukan oleh tim produksi secara menyeluruh. Dengan rehearsal kemungkinan kesalahan ketika shooting berlangsung bisa diminimalisir bahkan diharapkan tidak ada sedikit kesalahanpun nantinya. Suatu produksi acara televisi
merupakan produksi yang sangat
kompleks, banyak melibatkan kru produksi, equipment serta prosedur yang harus dilewati. Agar suatu produksi bisa berjalan dengan lancar maka reherseal adalah kunci utama. Untuk itu dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisa secara lebih mendalam menyangkut bagaimana perencanaan dalam pra produksi meliputi persiapan rundowon, script, floor plan kru produksi dan pada saat produksi berbagai persiapan diwujudkan dalam bentuk reherseal ( latihan ) serta berbagai evaluasi yang dilakukan dalam pasca produksi. 15
Naratama, Menjadi sutradara TV dengan single camera dan multi camera, Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2004. Hal. 102 16 Htp//www.dikiumbara.wordpress.com/2008/07/27/produksi-televisi-part1
9
Sedangkan untuk pemilihan periode 19 juni 2008 merupakan acara puncak MTV VJ HUNT 2008. Dalam acara puncak terdapat gabungan program MTV Indonesia, penentuan hasil pemenang MTV VJ HUNT 2008 serta penampilan musisi yang terkenal Indonesia yang disiarkan secara Live ( Siaran langsung ) oleh Global TV dari Tennis indoor senayan, jakarta pada 19 juni pukul 20.00 WIB. Live menggunakan 10 kamera dengan berbagi kerumitan untuk menentukan pemilihan gambar. Hasil Rating
17
(Peringkat program berdasarkan
efektifitas program pada saat ditayangkan di stasiun penyiaran dan Share ( Presentase Rumah Tangga yang menggunakan pesawat TV) sasaran target rating menunjukkan skala 1, 4 dan share 5,1. Dari hasil ini bahwa Grand final MTV VJ Hunt 2008 menempatkan program ini sebagai peringkat ke 2 dari keseluruhan program di global TV. Untuk Global TV didalam membuat suatu program selalu melakukan berbagai evaluasi melalu hasil riset AC nielsens dan Research and Devolepment Department Global TV.18 Berdasarkan pernyataan–pernyataan yang dikemukan diatas, penulis ingin mengetahui bagaimana proses produksi program Grand Final MTV VJ Hunt 2008 secara mendalam.
1.2 Perumusan Masalah Perumusan masalah dari penelitian ini adalah ini adalah bagaimana proses produksi program Grand Final MTV VJ Hunt 2008 Live di Global TV .
17
Morissan, Managamen Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Penerbit Ramdina Prakarsa, Tangerang , 2005. Hal 342 18 Dokumen Riset and Development Global TV tanggal 20 juni 2008
10
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tentang proses produksi program Grand Final MTV VJ Hunt 2008 Live di Global TV .
1.4 Signifikansi / Kegunaan Penelitian 1.4.1 Signifikansi Akademis Melalui Penelitiaan ini, peneliti ingin memberikan
refrensi dan
sumbangan ilmu pengetahuan khususnya tentang bagaimana perencanaan suatu proses produksi diwujudkan hingga pasca produksi di dunia pertelevisian, mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi dalam perencanaan suatu proses produksi serta mengetahui bagaimana kerjasama dalam satuan kerja produksi demi menghasilkan program yang baik sekaligus, bagaimana sisi akademis dapat melihat konsep produksi tayangan ini dari pra produksi, proses produksi hingga pasca produksi. 1.4.2 . Signifikansi Praktis Secara praktis penelitiaan ini juga dapat menjadi refrensi dan acuan dalam memproduksi suatu program televisi, mengetahui bagaimana mengembangkan ide kreatif. Bagaimana perencanaan, produksi hingga pasca untuk siaran langsung. Selain itu sebagai masukan dan bahan evaluasi bagi manajemen produksi MTV VJ HUNT 2008 dalam memproduksi, serta para broadcaster yang bekerja dibelakang layar, sehingga dapat memproduksi tayangan secara efektif dan efisien.
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah komunikasi melaui media massa yakni surat kabar, majalah, radio, televisi dan film. Menurut Severin, Tan dan Wright merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran ( Media ) dalam menghubungkan komunikator dengan komunikan secara masal berjumlah banyak, bertempat tinggal jauh, heterogen dan menimbulkan efek – efek tertentu.19 Bittner
dalam
bukunya
Mass
Communication:
An
Introduction
mengatakan bahwa komunikasi massa adalah pesan – pesan yang di komunikasikan melaui media massa pada sejumlah besar orang 20 Menurut Gerbner Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Dari berupa pesan – pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan serta di distribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, dwimingguan atau bulanan. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan perorangan, melainkan harus oleh lembaga dan membutuhkan suatu
19
Jalaludin Rahmat, Teori Komunikasi Massa, Remaja Rosdakarya Bandung, 2002, Hal. 56 Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar ilmu Komunikasi, Penerbit Pusat Penerbitan Universitas Terbuka Jakarta 2003, Hal. 7.3
20
11
12
teknologi tertentu sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri.21
2.1.2 Karakteristik Komunikasi massa Dalam penjelasan diatas, komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa. Secara konsepsional karakteristik dari komunikasi massa diantaranya22: 1. Komunikasi melalui media massa pada dasarnya ditujukan ke khalayak yang luas, heterogen, anonim, tersebar, serta tidak mengenal batas geografis kultural. 2. Bentuk kegiatan komunikasi bersifat umum, bukan perorangan atau pribadi. 3. Pola penyampaian pesan berjalan secara cepat dan mampu menjangkau khalayak luas, bahkan mungkin tidak terbatas baik secara geografis maupun kultural. 4. Penyampaian pesan cenderung berjalan satu arah, umpan balik atau tanggapan dari pihak penerima (khalayak) lazimnya tertunda. 5. Kegiatan komunikasi dilakukan secara terencana, terjadwal, dan terorganisir. 6. Penyampaian pesan dilakukan secara berkala, tidak bersifat temporer. Kegiatan melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal dan terorganisasi. Redaksi yang merupakan bagian dari suatu organisasi media 21
Ardianto, Elvinaro dan lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa suatu pengantar., Simbiosa Rekatama Media Bandung, 2004, Hal. 3 22 Sasa Djuarsa Sendjaja, . Op Cit. Hal. 7.5
13
massa bertindak sebagai “gatekeeper” menjalankan fungsi decoding, interpreting, dan encoding yakni membaca, menyeleksi dan memutuskan halhal yang akan dmuat atau disiarkan media tersebut. Setelah melewati gatekeeper ini, pesan-pesan tersebut disebarkan atau disiarkan pada khalayak. Demikian pula halnya khalayak, mereka juga akan menyelekasi dan mengintrepetasikan pesan-pesan media. Karena proses komunikasi berjalan satu arah, maka umpan balik (feed back) bersifat dugaan atau tertunda.
2.1.3 Tujuan dan Fungsi Komunikasi Massa Kajian Komunikasi Massa mempunyai arahan dari berbagai prespektifprespektif yang ada, seperti fungsi atau manfaat dai kajian komunikasi massa, diantaranya dibagi dua padangan: 2.1.3.1 Fungsi terhadap masyarakat Fungsi terhadap masyarakat memiliki pengertian luas, mencakup orang banyak, kelompok-kelompok, dan sistem budaya termasuk norma-norma sosial, diantaranya23: 1. Pengawasan lingkungan, dimana suatu fungsi lingkungan pada upaya pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai berbagai peristiwa yang terjadi didalam dan diluar lingkungan suatu masyarakat. Media massa seperti majalah, koran, radio dan televisi, sehingga menjadi informasi bagi khalayak. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan aspek-aspek sosial, budaya dan politik selalu di informasikan.
23
Sasa Djuarsa Sendjaja, . Op Cit. Hal 7.22
14
2. Korelasi antara bagian dalam masyarakat untuk menanggapi lingkungan. Antar hubungan meliputi interprestasi terhadap informasi dan prespektif untuk mencapai konsensus untuk mencegah konsekuensi yang tidak ingin terjadi, atau dengan kata lainya, dalam menghindari interprestasi orang yang beragam. 3. Sosialisasi atau pewarisan nilai-nilai. Fungsi sosialisasi menunjukan pada upaya penyampaian dan pendidikan nilai-nilai serta norma-norma dari suatu generasi kepada generasi yang berikutnya atau dari suatu kelompok mesyarakat terhadap para anggota kelompoknya yang baru. 4. Hiburan, menunjukan upaya komunikatif yang bertujuan memberikan hiburan pada khalayak luas, baik memalui musik, film, dan hiburan lainya.
2.1.3.2 Fungsi terhadap indvidu Selain fungsi pada masyarakat juga mempunyai fungsi pada
kalangan
individu secara personal. Diantaranya 24: 1. Pengawasan atau pencarian informasi, segala informasi yang menyangkut kehidupan manusia selalu dilaporkan oleh media massa. Oleh karena itu, hal ini telah memberikan pengetahuan bagi setiap orang. 2. Mengembangkan konsep diri, setiap individu akan mencari segala informasi-informasi yang berhubungan dengan kepentingan pribadi untuk memenuhinya. Dengan berkembangnya berbagai media massa, baik media
24
Ibid h. 7.26
15
massa cetak maupun media massa elektronika, setiap orang akan dengan mudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan. 3. Fasilitas dalam hubungan sosial, melalui media juga membantu kita dalam pergaulan sosial. Karena media selalu menyajikan topik-topik yang menjadi pembicaraan yang lagi hangat dan terbaru. 4. Subtitusi dalam hubungan sosial, dalam hubungan pergaulan kita dengan teman yang lain akan terlibat secara psikologis dengan hubungan akrab tersebut.
2.2 Televisi Sebagai Media Massa Dengan berkembangnya teknologi komunikasi, maka dunia kini dirasakan semakin sempit , karena dalam beberapa saat saja kita dapat berhubungan dengan yang lain, walaupun kita dalam belahan bumi berbeda, sehingga rasanya kita berada didalam suatu tempat di dunia, suatu masyarakat dunia. Akibat
dari
berkembangnya
pesatnya
teknologi
komunikasi
ini
mengakibatkan berkembangnya media massa, bukan media cetak saja tetapi juga media elektronik seperti radio dan televisi, bahkan televisi sedang memegang peranan yang sangat berpengaruh. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio visual merupakan medium paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadiaan masyarakat secara luas. Hal ini disebabkan oleh satelit dan pesatnya perkembangan jaringan televise yang menjangkau masyarakat hingga wilayah terpencil.
16
Televisi sendiri membawa kultur yang dengan sendirinya mulai bertumbuh di masyarakat. Apalagi sebetulnya yang esensial ( mendasar ) dari kultur ini pada hakikatnya sudah dikenal lama, sebelum kebudayaan televisi berupa pengguna bahasa verbal dan visual, sekaligus dalam rangka menyampaikan sesuatu seperti pesan, informasi, pengajaran, ilmu dan hiburan.25 Televisi sebagai produk teknologi maju berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi itu sendiri dan telah menyentuh kepentingan umat manusia, hal itu tidak dipungkiri lagi yang disebabkan oleh kekuatan yang dimiliki oleh televisi sebagai alat dan yang merupakan salah satu bagian dari system yang besar sehingga mampu menciptakan daya rangsang yang sangat tinggi dalam mempengaruhi sikap, tingkah laku dan pola pikir khalayaknya dimana akhirnya menyebabkan banyak sekali perubahan dalam masyarakat. Sesuai dengan cara menyampaikan pesan informasinya, Televisi sebagai media massa seperti halnya radio, dimana proses komunikasinya hanya berjalan satu arah saja ( one way communication ) artinya si penerima pesan ( Komunikan ) tidak dapat berhubungan langsung dengan pengirim pesan ( Komunikator ) demikian pula komunikatornya pada media televisi tidak bersifat individual melainkan bersifat kolektif, sedang massa komunikatornya adalah para penonton yang mempunyai karakteristik tersendiri.26 Istilah Televisi berasal dari kata “ Tele “ yang berarti jauh dan Visi yang berarti penglihatan. Segi jauhnya di Transmisikan dengan prinsip – prinsip radio sedangkan penglihatannya di wujudkan dengan prinsip kamera sehingga menjadi 25
Fred Wibowo, Tekhnik Produksi Program Televisi, Pinus Book Publisher Yogyakarta, 2007 Hal. 17 26 Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi , Duta Wacana Yoogyakarta, 1994 , Hal. 15
17
gambar, baik dalam bentuk gambar hidup atau bergerak maupun gambar diam merupakan alat elektronik yang memiliki fungsi yang amat jauh berbeda dibanding alat elektronik lainnya, bahkan kegunaannya justru sangat signifikan di dalam kehidupan manusia. Hadirnya reformasi menjadikan bermunculanya media-media massa baik cetak maupun elektronik.27
2.2.1 Karakteristik Media Televisi Sama halnya dengan media lainnya, televisi juga memiliki sejumlah karakteristik yang bersifat khusus. Antara lain adalah sebagai berikut:28 a.
Selain menyajikan suara, televisi juga menyajikan gerakan, visi dan warna.
b.
Fungsi utama televisi adalah sebagai media hiburan. Akan tetapi di beberapa negara berkembang, televisi juga merupakan simbol status. Perbedaan fungsi ini jelas membawa konsekuensi pada jenis acara yang ditayangkan. Di negara berkembang, acara – acara pada umumnya cenderung dikemas untuk para pemirsa pria, sedangkan di inggris, khususnya di siang hari, acara di buat sedemikian rupa untuk memikat ibu rumah tangga. Ditempat – tempat tertentu, Televisi bahkan di pandang sebagai alat hiburan untuk anak – anak . Oleh karena itu, stasiun pemancarnya harus mau dan mampu menyesuaikan diri dengan menyedikan banyak acara untuk anak – anak.
27
Ibid Hal 15 Anggoro, M. Langgar, Teori dan Profesi Kehumasan serta aplikasinya di Indonesia, PT. Bumi Aksara, Jakarta.2002, Hal. 149 - 150
28
18
c.
Pembuatan program televisi relatif lebih lama dan mahal, apalagi bila dibanding
dengan program radio. Untuk menekan biaya, pihak
produsen sering menjalin kerjasama dengan perusahaan atau pihak lain. Konsekuensinya, ia harus toleran terhadap iklan atau pesan khusus dari perusahaan tersebut. Karena mahalnya pembuatan acara televisi maka iklan harus ditingkatkan .lambat laun sikap masyarakat terhadap iklan pun mulai berubah. Mereka mulai menerima kehadiran sponsor dan iklan sebagai suatu hal yang wajar dan penting. Bila televisi Amerika sudah mulai melakukannya sejak lama, kini BBC dan ITV baru mulai sibuk mencari sponsor untuk pembuatan acara – acaranya. Di Amerika Serikat bahkan sudah berkembang metode yang baru yaitu metode barter. Metode yang mulai di perkenalkan di Eropa itu mengharuskan suatu perusahaan menyediakan seluruh biaya pembuatan acara, dan sebagai imbalannya ia boleh memasang iklan secara gratis pada acara dan jam tayang tertentu. Acara televisi ada yang bersifat langsung ( Artinya ditayangkan dalam waktu bersamaan dengan saat peristiwa itu sendiri berlangsung ) atau direkam dahulu beberapa waktu sebelumnya. d.
Karena mengandalkan tayangan secara visual, maka segala sesuatu yang tampak harus di buat semenarik
mungkin. Respon pemirsa
sangat di tentukan oleh baik tidaknya penampilan fisik dari mereka yang tampil. Pemirsa pasti akan memperhatikan mereka sampai sedetail - detailnya. Mulai dari model pakaian, sisiran rambut, dan
19
sebaginya. Pemirsa televisi akan membantai siapa saja yang berpenampilan buruk. Hal ini sudah sering di buktikan pada berbagai pemilihan umun yang berlangsung di Amerika Utara, Eropa,
dan
Australia. Politisi atau seorang calon yang tampil buruk akan merosot popularitasnya, karena pengaruhnya yang sedemikian besar, para manager kampanye pemilu selalu berusaha keras menampilkan tokohnya sebaik mungkin dalam acara debat maupun acara lain yang di liput televisi. e.
Dibandingkan dengan media - media lainnya, televisi memang relatif jauh lebih mahal. Dukungan Teknologi dan finansial yang di butuhkannya juga jauh lebih besar. Kalau seoarang reporter koran hanya
membutuhkan
tape
recorder,
maka
reporter
televisi
membutuhkan banyak peralatan, mulai dari kamera, baterai cadangan hingga kesejumlah personil pendukung . Peliputan oleh media televisi juga di tuntut bersifat menyeluruh . Oleh karena itu, sering kita melihat dalam suatu resepsi atau acara peliputan dilakukan oleh stasiun televisi tampak menonjol atau bahkan mendominasi ruangan.
2.3 Program Televisi Kata program berasal dari bahasa inggris, Proggramer atau program yang berarti acara atau rencana, jadi program adalah segala hal yang ditampilkan
20
stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiencenya29. Program atau acara yang disajikan adalah factor yang membuat audience tertarik untuk mengikuti siaran yang di pancarkan stasiun penyiaran televisi. Didalam Televisi ada berbagai jenis program yang dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar dan masing bagian yang dapat dijabarkan seperti dibawah ini, yaitu30 1. Program Informasi ( berita ) a.
Berita keras ( Hard News ) yaitu laporan berita terkini yang harus segera di siarakan.
b.
Berita Lunak (Soft News ) yaitu kombinasi dari fakta, gosip dan opini.
2. Program Hiburan ( Entertainment ) a.
Musik. Program musik dapat ditampilkan dengan dua format yaitu video clip dan konser. Program musik di televisi saat ini sangat ditentukan dengan kemampuaan artis menarik audiens( penonton). Tidak hanya dari kualitas suara namun berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih baik dan menarik.
b.
Drama Permainan ( Game Concert), merupakan suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok
yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu,
menjawab pertanyaan dan atau memenangkan suatu bentuk permainan dan dapat melibatkan audien. c.
Pertunjukan, merupakan suatu program siaran yang menampilkan satu atau banyak pemain yang berada diatas panggung yang menunjukkan
29
Morissan, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Ramdina Prakarsa,Tangerang, 2005, Hal. 97 30 Ibid, Hal. 100
21
kemampuannya kepada sejumlah orang atau hanya kepada audien televisi. Selain pembagian jenis program berdasarkan diatas, terdapat pula pembagian program berdasarkan sifat faktual atau fiktif. Program faktual meliputi, program berita, Documenter, atau Reality Concert hingga program Variety concert. Sementara program yang bersifat Fiktif antara lain program drama atau komedi. Setiap program yang ditayangkan stasiun televisi memiliki dua bentuk, yaitu31 A. Dominasi Dormat (Format Dominan) Dalam format ini konsep acara merupakan kunci keberhasilan program, Pemain di pilih untuk memenuhi persayaratan dari inti cerita yang hendak dibangun dan biasanya yang menggunakan format ini adalah program acara reality show. B. Dominasi Bintang ( Star Dominan ) Seorang pemain atau bintang menjadi yang utama ditonjolkan, karena program acara berformat seperti ini memang mengandalkan pemain atau bintang yang memiliki daya tarik tinggi. Program MTV VJ Hunt 2008 menggabungkan kedua unsur diatas dimana faktor dominasi format yang dilakukan dengan konsep Audisi, karantina dan dominasi bintang pada saat final melibatkan musisi terkenal.
31
Ibid, Hal. 133
22
2.4 Program Reality Show Program ini mencoba menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya. Jadi menyajikan situasi sebagaimana apa adanya. Dengan kata lain program ini mencoba menyajikan suatu keadaan yang nyata ( ril ) dengan cara yang sealamiah mungkin tanpa rekayasa. Namun pada dasarnya reality show tetap merupakan permaianan ( game ). Popularitas program show sangat menonjol belakangan ini, bahkan beberapa program yang sebenarnya tidak realistis pun ikut- ikutan menggunakan nama atau jargon reality show untuk mendongkrak daya jualnya. Tingkat realitas yang disajikan dalam reality show ini bermacam –macam. Mulai dari yang betul- betul realistis misalnya hidden camera hingga yang terlalu banyak rekayasa namun tetap menggunakan nama reality show. 32 Terdapat beberapa reality show yaitu: a.
Hidden Camera atau kamera tersembunyi. Ini merupakan program yang paling realistis yang menunjukkan situasi
yang dihadapi
seseorang secara apa adanya. Kamera ditempatkan secara tersembunyi yang mengamati gerak – gerik atau tingkah laku subjek yang berada ditengah situasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya ( direkayasa). Contoh dari program ini, Jail di Trans 7 dan Playboy Kabel di SCTV. b.
Competition Show. Program ini melibatkan beberapa orang yang saling bersaing dalam kompetisi yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu untuk memenangkan perlombaan, permainan ( game ) atau pertanyaan. Setiap peserta akan tersingkir satu persatu melaui
32
Morissan, Manajamen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, PT. Ramdina Prakarsa. 2005. Hal 220.
23
pemungutan suara ( Voting ), baik oleh peserta sendiri ataupun audien. Pemenangnya adalah peserta yang paling akhir bertahan. Contoh Program Indonesia idol dan MTV VJ Hunt termasuk didalam program ini. c.
Relationship Show. Seorang kontestan harus memilih satu orang dari sejumlah orang yang berminat untuk menjadi pasangannya. Para peminta harus bersaing untuk merebut perhatiaan kontestan agar tidak tersingkir dari permainan. Pada setiap episode ada satu peminat yang harus disingkirkan.
d.
Fly on the wall. Program yang memperlihatkan kehidupan sehari – hari dari seseorang (biasanya orang terkenal) mulai dari kegiatan pribadi hingga aktifitas profesionalnya. Dalam hal ini, kamera membuntuti kemana saja orang bersangkutan pergi. Contoh program ini adalah MTV nongkrong barang dimana selama 1 hari penuh mengikuti aktifitas artis mulai dari bangun pagi hingga aktifitas siang, hingga malam hari.
2.5 Program Variety Show Variety Show adalah format acara TV yang mengkombinasikan berbagai format lainnya seperti Talkshow, Magazine Show, Kuis, Game Show, Musik Concert, Drama dan Sit-Kom. Variasi acara tersebut di padukan dalam sebuah pertunjukan dalam bentuk siaran langsung maupun siaran rekaman.33.
33
Naratama, Menjadi Sutradara Televisi, Penerbit Gramedia Widia sarana Indonesia, Jakarta, 2004, Hal. 190
24
Program ini ada dalam ranah program factual , dimana konsep Grand Final MTV VJ Hunt 2008 lebih menonjolkan siaran langsung. Program Varitety Show sangat mengandalkan kemampuan host yang menarik perhatian audien. Tidak saja kulitas pemikiran dan fisik namun bagaimana juga mengemas penampilan host dan pengisi acara agar bisa tampil menarik. Dalam Variety show, konser musik adalah bagian dari segmentasi diantara berbagai
segmentasi
lainnya.
Disini
sutradara
Televisi
harus
mampu
menyelaraskan berbagi format acara Televisi kedalam sebuah tayangan program yang menarik .Perpindahan segmen yang satu dengan segmen yang lainnya diatur sesuai dengan alur yang mengalir dengan selaras. Yang menarik, ibarat makanan gado – gado, penyutradaraan Variety show mencampuradukkan berbagai teknik switching technigues. Untuk segmen musik, digunakan switching by rhytim. Untuk segmen drama digunakan switching by scene. Untuk game show digunakan switching by moment, sedangkan untuk adegan sulap di gunakan switching by narration. Seluruh tekhnik ini menjadikan acara
variety
show
terasa
sangat
variatif,
dan
memang
di
sinilah
keunggulannya.Bila pemirsa menganggap acara ini monoton ,maka acaranya di anggap gagal.34 Agar pemirsa tidak merasakan jenuh maka bidang kreatif harus pandai membuat jebakan – jebakan diantara segmen segmen. Dengan kreatifitas ide, dibuat gimmick yang menarik diantara segmen diperlukan juga fanfare yang
34
Ibid Hal. 191
25
mengundang kekaguman pemirsa. Dan jangan di lupakan , Clip Hanger. Semua ini diperlukan agar pemirsa tidak melompat kesaluran lain.35
2.6 Proses produksi program televisi Dalam setiap stasiun televisi di dalamnya terdapat departemen yang khusus bertugas guna menyelenggarakan kegiatan produksi acara televisi, dalam hal ini program acara tersebut artinya dirancang dan diproduksi oleh stasiun televisi yang bersangkutan. Maka untuk dapat membuat sebuah program yang berkualitas tentunya sebuah stasiun televisi harus membuat perencanaan produksi yang baik, kemudian melakukan kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat, dan melakukan proses penyelesaian yang baik pula.36 Suatu program hiburan dihasilkan melaui proses produksi yang memerlukan banyak peralatan, dana dan tenaga dari berbagai profesi kreatif. Proses Produksi itu sendiri terdiri atas tiga bagian utama yaitu:
2.6.1
Tahap Pra Produksi Tahap pra produksi atau perencanaan adalah semua kegiatan mulai dari
pembahasan ide ( gagasan ) awal sampai dengan pelaksanaan pengambilan gambar ( Shooting ). Dalam perencanaan ini terjadi proses interaksi antara kreatifitas manusia dengan peralatan pendukung yang tersedia. Baik buruknya proses produksi akan sangat ditentukan perencanaan diatas kertas. Perencanaan 35 36
Ibid ,hal 192 Darwanto Sastro Subroto. Op Cit. Hal. 375
26
diatas kertas merupakan imajenasi yang dituangkan di atas kertas yang nantinya akan di produksi dilapangan. Apa yang direncanakan diatas kertasi tulah yang akan di buatkan audiovisualnya sesusai dengan tujuan yang hendak dicapai.37 Ketika tahap ini terlewati maka sebenarnya sudah tujuh puluh lima persen tahapan keseluruhan produksi. Yang dilakukan dalam tahapan ini adalah: Production Planning Meeting (Rapat Perencanaan Produksi ) Pada rapat perencanaan produksi tahap awal, produser sebagai orang yang bertanggungjawab atas keberlangsungan suatu produksi, memaparkan konsep acara yang sudah disepakati sebelumnya bersama tim kreatif. Di pertemuan berikutnya, masing-masing penanggung jawab memaparkan segala persiapan, dari mulai
Art
Director
yang
bertanggungjawab
atas
keseluruhan
look
studio/panggung. Program Director atau pengarah acara menjelaskan shooting breakdown serta treatment yang sudah dibuat sebelumnya. Production Planning Meeting bisa dilakukan beberapa kali, intinya semua kru yang terlibat harus paham betul akan : Konsep Acara , Tujuan Acara, Sasaran yang ingin dicapai. Dalam tahapan ini dengan melakukan berbagai persiapan mencakup 1. Script ( Naskah ). Untuk acara-acara tertentu seperti, dialog, variety show, kuis, biasanya hanya menggunakan outline scripts. Dalam outline ini hanya mencakup apa yang harus dilakukan oleh talent/pengisi acara, faslitas yang digunakan, serta VT (video tape). 2. Rundowon ( Susunan Acara )38, adalah urutan isi acara berdasarkan perencanaan gambar, suara dan durasi waktu. Semuanya dikemas dalam 37
Morissan, Manajamen Media Penyiaran Strategi mengelola radio dan televisi, PT Ramdina Prakarsa. Hal. 272.
27
urutan yang disesuaikan dengan nomor adegan dan keterangan dari setiap adegan yang dibutuhkan. Dalam Rundown akan terlihat alur acara ( Programing flow ) yang akan menggambarkan isi acara untuk episode. 39 3. Casting ( Pemilihan Pemain ) yakni proses pemilihan pemeran sesuai dengan kebutuhan cerita dan komersil.40 4. Set design,41 Membangun sebuah set di studio bisa saja dilakukan berbarangan dengan pra produksi lainnya, sebagai acuanya tentu saja bisa melihat time scehedule yang sudah dibuat oleh produser. Art Director sebagai kepala di departemen artistik dibantu oleh kru yang terdiri atas set builder ( Pekerja/tenaga ahli yang membangun sebuah set sesuai dengan brief/ petunjuk yang disetujui Art Director dan gambar yang dibuat oleh seoarang visualizer ) , props master ( Staf ahli bagian artistik yang bertanggungjawab untuk mencari benda ( property ) yang diperlukan untuk tata artistik) . 5. Budgeting produksi( Biaya Produksi ) 6. Recruit production crew ( Perekrutan Kru ) , Seluruh kru harus bisa bekerjasama,
sesuai
dengan
bidang
masing
–
masing
dalam
menerjemahkan visi. Kemampuan dalam menerjemahkan visi tersebut merupakan kunci keberhasilan. Untuk itu mereka harus kreatif dan inovatif meski dibawah tekanan dahsyat. Setiap proses produksi biasanya
38
Naratama, Menjadi Sutradara Televisi, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2004. Hal. 98. 39 http://www. dikiumbara.wordpress.com/2008/07/27/produksi-televisi-part2/ 40 Rikrik El Saptaria, Panduan Praktis akting untuk film dan teater, Penerbit Rekayasa Sains, 2006.Hal 126. 41 http://www.dikiumbara.wordpress.com/2008/07/27/produksi-televisi-part2/
28
merupakan sederetan proses pemecahan permasalahan . Ada saja masalah yang timbul, terutama pada hari syuting. 7. Choose locations ( Pemilihan Lokasi ) John Stoll menyatakan bahwa lokasi yang diperlukan jarang merupakan sesuatu yang lengkap dan kita harus siap bekerja keras untuk merubah watak lokasi sebagaimana ditemukan itu sesuai dengan kegunaan cerita. 42 8. Floor Plan ( Perencanaan
dilapangan). Floor plan43sangat penting
dilakukan untuk merencanakan berbagi hal dilapangan mencakup posisi kamera, blocking pemain dan berbagai hal yang menyangkut persiapan sebelum melakukan produksi. Desain Floor Plan untuk acara TV hampir sama dengan Floorplan bangunan namun kegunaan dan manfaatnya saja yang berbeda. Floorplan sebuah acara Televisi dimaksudkan untuk membantu sutradara acara televisi dalam mengeksekusi sebuah acara. Dengan Floor plan, sutradara dan produser sudah bisa melihat tata artistik, penempatan kamera serta penempatan lightingnya. Dalam Membuat sebuah Program Live atau Rekaman Floor plan menjadi penting dan menjadi refrensi sebagai gambaran sebelum melakukan produksi. Tidak hanya acara TV untuk film sekalipun di holliwood sana floorplannya sangatlah penting. Floorplan tata artistik merupakan sketsa, rencana taat artistik yang di implementasikan dalam sebuah denah menyangkut stage dan property serta penempatan stage berdasarkan skala yang sudah dibuat sebelumnya sedangkan Floor plan tata kamera sama dengan floorplan tata 42
Terence ST John Marner, Terjemahan Chalid Arifin, Film Design The Tantivy Press London 1994 43 Htp/dikiumbara. Wordpess.com/2008/05/21/floorplan-2/
29
artistik namun ada penempatan posisi kamera yang membuat penempatan posisi kamera adalah Program Director.
2.6.2
Tahap Produksi Tahap produksi adalah Seluruh kegiatan pengambilan gambar ( shooting )
baik di studio maupun di luar studio.44 Menurut Dikiumbara dalam proses produksi yang penting harus dilakukan sebelum melakukan siaran Live adalah:
2.6.2.1 Rehearsel Rehearsel adalah tahap awal ketika proses pra produksi selesai. Rehearsel dilakukan oleh tim produksi secara menyeluruh. Dengan rehearsel kemungkinan kesalahan ketika shooting berlangsung bisa di minimalisir bahkan diharapkan tidak ada sedikit kesalahanpun nantinya. Hal yang perlu diperhatikan dalam rehearsel adalah: 1. Timing. Produksi Televisi akan menyangkut timing/waktu, estimasi waktu harus bisa diprediksi seakurat mungkin. Panduan waktu adalah rundowon yang sudah dibuat pada saat pre-production. Dalam format live, pengaturan waktu harus benar-benar diperhitungkan minute by minute serta second by second. 2. Brifieng Performers. Salah satu elemen bagus tidaknya suatu acara televisi adalah bagaimana pengisi acara bisa secara total melakukan adegan serta dialog sesuai naskah. Agar hal demikian bisa tercapai diperlukan briefing
44
ibid
30
pada seluruh pemain/pengisi acara. Briefing dilakukan sedetail mungkin. Untuk beberapa contoh kasus bahkan briefing tidak hanya pada masalah konten saja, karena terkadang maslah teknis juga perlu diketahui oleh para pemain. 3. Props Property, sebagai bagian dari tata artistik harus disiapkan pada saat rehearsal. 4. Shot Arrangement, Pengaturan shot sudah bisa dilakukan pada saat rehearsal, selalu mengecek area shot sesuai dengan yang telah direncanakan. Dengan pengaturan shot ini juga bisa melihat apakah penataan artistik sudah sesuai dengan yang diharapkan. Juga akan berkaitan dengan penataan lighting 5. Audio dan Lighting, Sebagai bagian dari produksi audio visual, audio dan lighting harus menjadi perhatian yang baik. Selalu mengecek apakah audio sudah berjalan dengan benar, karena paling tidak ada dua masalah audio yang harus diperhatikan. Pertama,audio yang ada di area studio tersebut (misalnya acara musik). Kedua, audio yang akan dipakai sebagai output acara. 6. Prosedur Rehearsel Dalam berbagai tipe acara televisi hampir memiliki hal yang sama ketika melakukan rehearsel. Tidak ada aturan mengenai berapa kali kegiatan ini dilakukan, untuk acara yang besar kadang rehearsal dilakukan secara parsial. Pada intinya rehearsal dilkakukan untuk membantu agar pada proses pengambilan gambar nantinya bisa berjalan lancar. Rehearsel
31
terakhir dilakukan secara run trough, sesuai dengan rundowon yang telah dibuat. Ada dua jenis prosedur rehearsel yang dilakukan oleh pengarah acara : Camera Blocking dan Floor Blocking. 1. Camera Blocking atau penempatan objek yang sesuai dengan kebutuhan kamera.45 Di sini director/pengarah acara melakukan kontrol dari sebuah control room. Di dalam control room sudah tersedia monitor dari seluruh kamera serta monitor preview dan program, dengan demikian pengarah acara bisa mengontrol penuh bagaimana kamera-kamera tersebut ditempatkan. Dalam hal ini pengarah acara hanya akan “turun” ke lapangan /studio jika ada hal yang dirasa sangat penting untuk diskusi langsung dengan crew. 2. Floor
Blocking
(
Penempatan
objek
dilapangan
)
Kebalikkannya dengan metode Camera Blocking, pada metode ini pengarah acara mengontrol melalui monitor yang ada di studio. Dengan demikian dia bisa mengatur langsung para pemain.
7. Masalah dalam Rehearsel Ketika melakukan rehearsel akan ditemui banyak permasalahan, justru dengan demikian kesalahan tersebut bisa diperbaiki sedini mungkin. 46
45
Permasalahan itu antara lain :
Naratama, Menjadi Sutradara Televisi dengan sinle camera dan multi camera, Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2004. Hal 207 46 http://dikiumbara.wordpress.com/2008/07/27/produksi-televisi-part1/
32
1. Shot ( Gambar ) , jika tidak mendapatkan shot yang detail, maka caranya dengan menggeser subjek atau menggeser posisi kamera atau dengan melakukan zoom in. Begitu juga kalau ada set yang kurang pas posisinya, set tersebut bisa digeser agar bisa dishoot dengan komposisi yang baik. 2. Pemain, jika pemain keluar dari posisi dalam framing ( Gambar yang terekam dikamera/ terlihat dilayar ) maka hal yang bisa dilakukan adalah dengan memberi ”marking” pada lantai. Dan memberi arahan agar pengisi acara/pemain agar tidak keluar dari marking yang sudah dibuat. Pemain terkadang salah arah kamera, hal ini bisa diatasi dengan meminta
floor manager( Seseorang yang bertanggung
jawab dalam produksi dilapangan ) untuk memberi cue agar pemain menghadap pada kamera yang diinginkan. Jika banyak terjadi kesalahan pada dialog, gunakan cue card, prompter, dan alat bantu lainnya. Jika terjadi kesalahan lain, Ya tentu saja dilakukan retake ( Pengulangan pengambilan gambar ). Tapi hal ini hanya berlaku pada metode taping ( rekaman ) , tidak untuk acara langsung. 3. Desain Set, dan property ( Peralatan ) harus diperhatikan dengan seksama. Kadang property tertentu tidak terlalu jelas atau bahkan memantulkan cahaya yang berlebihan. Untuk mengatasi hal ini dengan mengatur tata cahaya,
33
memcarai sudut pengambilan lain, mengecat kembali properti tersebut, atau dengan menyemprot properti tersebut. Masalah lain dalam property adalah warna serta tone yang kurang bagus, hal ini juga bisa diatasi dengan penataan cahaya atau dengan memodifikasi background( Latar belakang ).
2.6.2.2 Live Show ( Siaran langsung ) Setiap produksi multi camera ( Sistem dari tata produksi audiov visual yang syuting secara bersamaan dengan menggunakan kamera.) adalah Live show! Setiap syuting dilaksanakan adalah siaran langsung!
47
Mengapa karena setiap kamera merekam setiap adegan pada waktu yang bersamaan. Bukan hanya itu saja, adegan pun berlangsung bersamaan mulai dari penampilan aktor atau pemain atau musisi diatas panggung, dialog yang berkembang dari naskah yang direncanakan, penataan lampu yang sesuai dengan kebutuhan gambar hingga ke urusan wardrobe ( Berbagai aksesori pendukung kostum bagi peran-peran tertentu. ) dan set yang tidak bisa di ubah seenaknya Konsep Live sering diartikan sebagai gambaran hidup yang tidak bisa di ulang. Pengertian ini didapat dari sistem penyiaran televisi yang setiap hari disajikan secara live show.
48
Ibarat penonton sebuah
pertunjukkan panggung yang ditata apik, penggunaan multi camera dalam 47
Naratama, Menjadi Sutradara Televisi dengan sinle camera dan multi camera, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2004. Hal. 120 48 ibid
34
produksi non fiksi akan membantu mata penonton untuk menikmati acara secara dinamis dan tidak membosankan. Karena perpindahan gambar yang dilakukan secara langsung tanpa pengulangan akan menghasilkan visualisasi yang beragam, variasi angle camera dan variasi tata cahaya.
2.6.3
Paska Produksi ( Post ) Proses penyelarasan dari hasil produksi, disini program Grand Final MTV VJ Hunt 2008 ditayangkan secara Live ( Langsung ), 49 hal ini berarti proses pasca produksinya berupa evaluasi hasil produksi . Tahap evaluasi ini membahas mengenai
keseluruhan hasil
produksi yang juga ditentukan dari hasil rating atau peringkat acara yang menjadi indikator minat masyarakat terhadap suatu acara.
2.6.4
Bagian yang terlibat proses produksi televisi. Produksi televisi tidak terlepas dari peranan penting elemen para pekerja
broadcasting didalamnya. Maka dari itu dituntut seorang broadcaster harus mempunyai keahlian khusus bagi yang terlibat. Seorang pekerja broadcaster yang profesional adalah harus kreatif dan dinamis. Dimana tuntutan kreatif harus memiliki kemampuan didalam mengkreasikan isi siaran menjadi sungguh menarik dan enak untuk dinikmati. Broadcasting pada umumnya hanya melingkupi tiga aspek pekerjaan yaitu pada bidang, manajemen/adminitrasi, teknik dan siaran. Ketiga itu tidak berdiri
49
ibid
35
sendiri namun kesatuan yang utuh dan bulat untuk secara bersama mencapai tujuan penyiaran. JB. Wahyudi (1994) digolongkan ruang lingkup kerja didunia penyiaran ada dua golongan besar:50 1. Golongan
siaran,
seperti
perencanaan,
penulis
naskah,
pemproduksi/pengadaan program. 2. Golongan penunjang, seperti adminitrasi dan teknik. 3. Golongan siaran terdapat dua spesialisasi bidang kerja masing-masing yakni bidang karya artistik dan karya jurnalistik. Dimana pada proses artistik mengutamakan kpuasan khalayak, sedangkan karya jurnalistik selain
mengutamakan
kepuasan khalayak juga
mengutamakan
kecepatan. Dari kedua produk karya tersebut, untuk karya artistik memerlukan tenaga-tenaga kreator yang profesional yang dapat mengahsilkan karya yang kreatif dan inovatif sedang karya jurnalistik memerlukan tenaga-tenaga yang memiliki sense of news ( Kepekaan terhadap berita ) yang kuat yang tidak hanya dapat menulis berita. Profesi dalam penyelenggaraan siaran, yaitu:51 1. Profesi dalam karya artistik, terdiri dari a. Executive producer, adalah seseorang yang mempunyai wawasan dan mengerti program televisi. Pada bagian ini dituntut menuangkan ideepemikiran dalam pembuatan televisi selain itu dapat menggelola dan melakukan koordinasi, kontribusi dan 50 51
Tommy Suparto, Berkarir dibidang Broadcasting, Media Pressindo. 2006 hal. 59 ibid
36
distribusi pekerjaan. dimana pada bagian ini bertanggung jawab terhadap penyusunan dan pengembang ide untuk suatu program. b. Produser, adalah seorang yag ditunjuk mewakili eksekutif produser. Pada bagian ini secara langsung bertanggung jawab atas berjalanya sebuah program. Serta dapat bekerja sama dengan unsur-unsur produksi yang terkait. c. Pengarah acara, adalah seseorang yang ditunjuk bertanggung jawab secara teknis pelaksanaan produksi satu mata acara siaran. Posisi ini bertugas dilapangan untuk mengendalikan produksi yang sedang ditangganinya d. Script Writer/Penulis Naskah, adalah seorang yang bekerja membuat naskah untuk bahan siaran dalam karya artistic, ia memiliki kemampuan merubah ide kedalam bentuk naskah yang merupakan hasil imajenasi dari sebuah proses pengindraan terhadap stimuli menjadi suatu bentuk tulisan yang menarik dan memiliki pesan baik bagi pemirsa. Naskah produksi dapat meliputi beberapa model yaitu skenario, screenplay, scene, sequence, dan shooting script. e. Unit Manager adalah seorang yang bertugas menyediakan kebutuhan logistic yang diperlukan untuk setiap elemen – elemen produksi dan mengawasi setipa penggunaan dana produksi, mengkoordinasikan semua aktifitas produksi dan penyiaran, menyusun dan mempertanggungjawabkan administrasi keuangan.
37
f. Art director / Penata Artistik adalah seorang ahli menata ruang/ lokasi pengambilan gambar sesuai yang di kehendaki dalam scenario dengan menyiapkan gambar visual untuk produksi siaran televise dalam bentuk tercetak g. Graphic artist adalah seorang yang memiliki keahlian di bidang grafis
dengan
kemampuan
menciptakan,
mendesain
dan
menentukan variasi bentuk – bentuk visual untuk keperluan program, termasuk mengkreasikan bagian, grafis dan title card. h. Penata cahaya adalah seorang yang mampu mendesain dan menentukan pencahayaan untuk produksi televisi baik didalam atau di luar studio i. Audio/video engineer, adalah seseorang yang mengoperasikan peralatan audio/video distasiun televisi. Mereka bertanggung jawab terhadap pengoperasian semua peralatan kontrol elektronik audio dan video. j. Techinical Director adalah penghubung atau perantara yang prinsip antara pengarah acara dan kru tekhnik dalam menetapkan produksi.Ia selalu mengawasi teknisi studio dalam produksi k. Operator kamera, bertanggung jawab untuk pengoperasian kamera televisi selama produksi siaran. Mereka bertanggung jawab atas hasil gambar yang direkamnya baik kulitas gambar dan suara yang memenuhi standarisasi penyiaran.
38
2.7 Angle kamera Angle kamera didefinisikan sebagi wilayah dan titik pandangan yang direkam oleh lensa. Penempatan kamera menentukan berapa luas wilayah yang akan dirangkum, dan titik pandangan dari mana penonton akan menyaksikan peristiwa. Perlu diingat betul tentang hubungan antara angle kamera dan penonton itu. Tiap kali kamera di pindahkan, penonton akan mendapat posisi baru lagi, adan menyaksikan peristiwa dari titik pandang yang segar pula. Ada beberapa faktor yang menentukan angle camera:52 1. Ukuran Subjek Ukuran dari citra,(size) dari subjek dalam hubungan dengan keseluruhan bingkai, menentukan type dari shot yang dibuat.. Ukuran citra bisa beraneka ditengah sebuah shot dengan menggerakkan kamera, menggerakkan para pemain atau menggunakan lensa zoom. Kamera bisa pan atau digerakkan diatas dolly, hingga subjek dibawah lebih dekat atau lebih jauh dari lensa a. Extreme Long shot (ELS ) Sebuah extreme longshot menggambarkan wilayah luas dari jarak yang sangat jauh. Shot begini bisa digunakan manakala penonton perlu dibikin terkesan pada pemandangan yang hebatdari tempat berlangsungnya peristiwa. Biasanya lebih bisa diterima kalau diambil secara statis, daripada dengan gerakan panning. Pan hanya digunakan manakala 52
perlu
untuk
meningkatkan
keingintahuaan,
Joseph V mascelli, The Five C ’ s Of Cinematography. PT. Cine/graphic publication, Hollywood, Calipornia 90028/Terjemahan H.M.Y. Biran Yayasan Citra Jakarta 1987
atau
39
menampilkan lebih banyak hal dari setting atau action. . Pembuatan extreme longshot yang terbaik adalah dari tempat tinggi, seperti dari panggung tinggi yang memang dibuat untuk tempat kamera. b. Long Shot ( LS ) Sebuah longshot menagkap seluruh wilayah dari tempat kejadiaan. Tempat, orang dan objek – objek dalam adegan diperlihatkan semua dalam sebuah long shot untuk memperkenalkan kepada penonton penampilan semua itu secara keseluruhan. Sebuah longshot digunakan untuk menjelaskan semua elemen dari adegan hingga penonton akan tahu siapa saj ayang terlibat, diman mereka berada ketika bergerak, dan ketika nampak pada jarak dekat dalam perjalan sequence. Masuknya pemain, keluar dan pergerakan pergerakan mereka harus di perlihatkan dalam longshot manakala lokasi mereka ini dalam setting adalah penting bagi cerita. Gambar yang diambil dari longshot biasanya terkomposisi dengan longgar, hingga para pemain mempunyai cukup peluang untuk bergewrak kesana – kemari, dan setting dapat diperlihatkan untuk menjelaskan keseluruhan. Longshot memberikan bantuaan jangkauaan pada gambar, karena shot demikiaan itu bisa mengembangkan ukuran dari setting c. Medium Shot ( MS ) Medium shot lebih baik didefinisikan sebagai intermediate shot karena terletak antara longshot dan close – up. Pemain direkam dari
40
batas lutut keatas, atau sedikit dibawah pinggang. Untuk merekam dengan jelas gerak –gerik, ekspresi wajah. d. Close UP ( CU ) Close – up adalah salah satu sarana penuturan cerita yang paling kuat yang tersedia bagi pembuat film. Close up akan membawa penonton kedalam scene, menghilangkan segala yang tidak penting untuyk sesaat dan mengisolasi apapun kejadiaan significan yang harus menerima tekanan penuturan.
2. Angle Subjek a. High angle Shot yang diambil dari high angle adalah segala macam shot dimana mata kamera diarahkan kebawah untuk mebangkap subjek. High angle tidak harus berarti bahwa kamera diletakkan di tempat yang sangta tinggi. Bahkan mungkin letak kamera berada dibawah level mata juru kamera, tapi arah lensanya mendunduk kebawah, menagkap sebuah objek kebelakang Saebuah shot hingh angle bisa saja dipilih atas dasar alasan estetika, teknis atau pertimbangan psikologis. Meletakkan kamera lebih tinggi dari subjek dan memandang kebawah akan menghasilkan gambar yang lebih artistik.
41
b. Low angle Shot low angle adalah setiap shot dimana kamera menengadah dalam merekam subjek. Sebuah low angle tidak usah harus berarti demikian rendah. Shot - shot low angle dari objek bisa merangsang rasa kagum penonton, karena penonton ditempatkan pada posisi kerendahan.
2.8 Komposisi Komposisi yang baik adalah aransamen dari unsur – unsur gambar yang membentuk suatu kesatuaan yang serasi ( harmonis ) secara keseluruhan. Setiap kali seorang juru kamera menempatkan seorang pemain maka ia akan membuat komposisi, dengan sebuah alat rumah tangga atau sepotong props. Penempatan dan gerakan para pemain dalam set harus direncanakan untuk mendapatkan reaksi – reaksi yang sesuai dari penonton.53
2.9 Tips Untuk Kreatifitas Acara Naratama, seoarang Produser, Sutradara dan Tim Kreatif
yang telah
terlibat dalam berbagai pembuatan Program Reality show, Variety Show, Drama, Game Show dalam bukunya Menjadi sutradara Televisi, 54 memiliki beberapa trik untuk mengembangkan kretifitas acara yang diperlukan adalah : a.
Target Penonton, Kajilah secara teliti tentang target penonton yang menjadi sasaran. Gunakanlah metode penelitian dengan memahami 3
53
Joseph V mascelli, The Five C ’ s Of Cinematography. PT. Cine/graphic publication, Hollywood, Calipornia 90028/Terjemahan H.M.Y. Biran Yayasan Citra Jakarta 1987 54 Naratama, Menjadi sutradara Televisi, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2004. Hal 111.
42
faktor klasifikasi target penonton, yaitu usia, jenis kelamin, dan status sosial. Hasilnya, anda akan mempunayi pengetahuan tentang calon penonton Anda, sebelum anda syuting. Kalau anda mengenal karakter penonton Anda maka anda sudah mempunyai jaminan 75% karya Anda akan sukses dan disukai. b.
Bahasa Naskah. Perhatikan bahasa dalam naskah yang ditulis oleh penulis naskah. Jangan anda meremehkan persolan ini! Bisa – bisa karya anda akan gagal hanya karena bahasa yang digunakan tidak sesuai dengan target penonton yang ingin anda capai. Untuk itu bahasa naskah harus dibaca dan dikaji, apakah sesuai dengan target penonton atau tidak? Bila perlu, gantilah bahasa naskah yang menurut anda kurang memadai, tentunya bersama – sama dengan penulis naskah.
c.
Format Acara. Prinsipnya, anda harus membuat format acara sedetail mungkin agar tidak terjadi kesalapahaman pada saat produksi berlangsung
d.
Punching Line. Ini adalah ilmu yang saya pelajari dari tata cara produksi di Stasiun TVB Hongkong . Setiap script reading , sutradara dan penulis naskah dari TVB selalu memperhatikan Flow ( Alur ) dan Ritme ( Irama ) acara dari segmen ke segmen. Kalau dirasakan penonton akan jenuh ditengah acara, diperlukan hentakan emosi dari dialog naskah. Dengan kata lain, Punching line adalah kejutan – kejutan dalam dilaog naskah yang dimainkan oleh para pemain yang sengaja dituliskan untuk menghentak perhatian penonton yang mulai
43
jenuh dan bosan. Kejutan naskah dapat berupa komedi, celetukan, pertanyaan, tangisan dan ungkapan peribahasa. e.
Gimmick dan Funfare. Untuk menarik selera penonton agar tidak pindah kelain channel, gunakan gimmick – gimmick dalam scene – scene atau segmen – segmen tertentu. Gimmick adalah trik – trik yang digunakan untuk mendapatkan perhatian penonton dalam bentuk sound effect, musik ilustrasi, adegan, mimik, ekspresi dan acting pemain, jokes ( kelucuan ), teknik editing dan pergerakan kamera. Sementara Funfare diletakkan diakhir acara Variety show dimana seluruh pendukung acara naik keatas panggung dan bernyanyi bersama. Namun, Funfare bisa juga dipakai sebagai kemeriahan pembukaan acara.
f.
Clip Hanger adalah sebuah scene atau shot ( gambar ) yang diambangkan karena adegan terpaksa dihentikan oleh commercial break ( Iklan komersil)
g.
Tune dan Bumper, cukup banyak sutradara TV pemula yang mengesampingkan arti opening tune ( Durasi 30 detik hingga 2 ½ menit ) sebagai identitas pembuka acara dan Bumper sebagai identitas perantara acara. Umumnya, mereka menyepelekan hal ini. Padahal, tanpa opening tune yang menantang, penonton akan dengan mudah meninggalkan karya anda dan memilih karya orang lain di saluran lain. Demikian juga dengan Bumper yang walupun hanya 5 detik.
44
h.
Penataan Artistik. Seorang Sutradara TV harus selalu mengupdate informasi tentang gaya, tren, warana baru dan teknik penataan artistik dari berbagai belahan dunia. Tentunya harus memiliki berbagi macam refrensi dari koran, majalah, saluran TV luar negri. Perhatikan teknik terbaru – terbaru dalam membuat set tata panggungsecara detailseperti tata cahaya, bahan yang dipakai, efek-efek khusus dalam tata panggung, kombinasi warna dan bentuk, komposisi dan blocking, hingga ke penggunaan font tulisan.
i.
Ritme dan Birama Acara, Ibarat sebuah lagu, acara Televisi harus mempunyai intro, Refrain, Coda, dan Improvisasi yang dibungkus dalam sebuah aransamen musik. Untuk itu ketika membaca naskah drama atau nondrama, Anda harus menghitung setiap ketuk, Birama dan ritme acara mulai dari awal hingga akhir acara.
j.
Logo dan Music Track untuk ID Tune. Buatlah logo-logo acara yang mudah dingat, Jangan telalu sulit. Jangan biarkan penonton merabaraba arti dari logo ini. Lalu, ciptakanlah Musik Track ( Musik untuk Identitas acara ) yang juga mudak dinikmati. Jangan terlau banyak lirik, kecuali bila anda menggunakan lagu dari album musik yang sudah populer. Anda harus membuat penonton familiar dengan acara anda lewat logo dan musik.
k.
General Reherseal ( GR ) Lakukanlah latihan reherseal berulangkali sebelum syuting dimulai. Ini akan sangat membantu terutama saat anda menyutradarai produksi multi camera. Karena sifatnya yang Live Show
45
maka penyutradaraan multi kamera harus melakukan latihan camera blocking yang sangat akurat sesuai dengan breakdown shot yang direncanakan. Demikian juga dengan para pemain atau performer yang tampil diatas panggung harus sesuai dengan blocking yang sudah ditetapkan. Agar tidak terjadi kesalahan maka harus dilakukan GR sedetail mungkin termasuk untuk tata lampu, tata suara dan camera angle( sudut pengambilan gambar )
2.10
Pengertian Analisis Analisis merupakan proses menguraikan sesuatu hal menjadi berbagai
unsur yang terpisah untuk memahami sifat, hubungan, dan peranan masingmasing unsur. Analisis secara umum sering juga disebut dengan pembagian. Dalam logika, analisis atau pembagian berarti pemecah-belahan atau penguraian secara jelas berbeda ke bagian-bagian dari suatu keseluruhan. Bagian dan keseluruhan selalu berhubungan. Suatu keseluruhan adalah terdiri atas bagianbagian. Oleh karena itu, dapat diuraikan.55
Analisis merupakan penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan sebenaranya, penguraian suatu pokok atas berbagai bagian dan penelahaan bagaian itu serta hubungan antara bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.56
55 56
htp//massota login.wordpress.com/2008/01/31/logika-penalaran- dan – anlisis – definisi/ Htp//id.wikitionary.org/wiki/analisis
46
2.11
Grand Final MTV VJ Hunt 2008 Grand Final MTV VJ Hunt 200857 merupakan acara puncak untuk
menentukan pemenang VJ MTV indonesia. Dalam Grand Final terdapat berbagai pertunjukan yang menandakan suatu acara besar dan spektakuler. Pada acara nanti, MTV akan menampilkan suasana serba hijau, sesuai dengan tema MTV VJ Hunt kali ini “Keep Your World Amazing” yaitu peduli pada pemanasan global
Pada puncak acara Grand Final dimeriahkan oleh sederet artis yaitu Nidji, Mulan Jameela, Ran, J-Rocks, Afgan, T2, The Changcuters, serta dimeriahkan dengan penampilan Angel Percussion, United Dance Works serta UKM Tari Trisakti.
Dari ke-12 finalis MTV VJ Hunt akan dipilih yakni pemenang MTV VJ Winner 2008. Yang penilaiannya dilakukan oleh tim juri yang terdiri atas Erwin Parengkuan, Nirina Zubir, Bimbom Barkah, serta Daniel Hartono, dirut Global TV, serta juga dari perwakilan MTV Asia. Para finalis akan diniai berdasarkan kepercayaan diri, improvisasi, kemampuan berbahasa asing, penampilan serta wawasan para finalis tentang musik. Dan tentunya para VJ yang terpilih diharapkan dapat mempertahankan image MTV Indonesia sebagai satu-satunya channel musik yang paling bergengsi dan diakui oleh anak nongkrong MTV
57
http://simphonymusic.com/event/serba-hijau-di-grand-final-mtv-vj-hunt-2008/
47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tipe / Sifat Penelitian Penelitian ini menggunakan sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sifat penelitian ini terbatas pada bahasan untuk menggambarkan suatu masalah, Keadaan atau peristiwa secara objektif, sistematis, dan cermat sebagimana adanya keadaan yang sebenarnya yang menjadi objek tersebut, sehingga bersifat analisa dalam mengungkapkan fakta mengenai keadaan yang sebenarnya menjadi objek penelitian. Peneliti hanya bersifat sebagai pengamat . Penelitian deskriptif ditujukan untuk 58 : 1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku. 3. Membuat perbandingan atau evaluasi. 4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Sifat penelitian deskriptif adalah suatu penelitiaan
yang hanya
memaparkan situasi dan peristiwa. Penelitiaan ini tidak mencari atau menjelaskan
58
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, PT.Remaja Rosdakarya. Bandung, 1999 Hal. 25 47
48
hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi, melainkan hanya melukiskan variabel demi variabel. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh)59.
3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus (case study), penelitian studi kasus adalah suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena dalam konteks kehidupan nyata, bilamana; batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas; dan di mana; multi sumber bukti dimanfaatkan. Studi kasus dikenal sebagai suatu studi yang bersifat komperhensif, intens, rinci dan mendalam serta lebih diarahkan sebagai upaya menelaah masalahmasalah atau fenomena yang bersifat kontemporer, kekinian. Metode penelitian studi kasus ini dilaksanakan dengan melakukan wawancara secara mendalam kepada Produser, Creative, Floor Director dan Program Director . Studi kasus dalam hasanah metodologi merupakan suatu studi yang bersifat komprehensif, intens, rinci dan mendalam serta lebih diarahkan upaya menelaah masalah – masalah atau fenomena yang bersifat kontemporer. Menurut Robert K. Yin studi kasus berupaya menjawab pertanyaan – pertanyaan “how” (
59
Lexy J.Moleong . Metode Penelitian Kualitatif .Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2005 Hal 6
49
bagaimana ) dan “why” ( mengapa ), serta pada tingkat tertentu juga menjawab pertanyaan “what” ( apa/apakah ), dalam kegiatan penelitian.60
3.3 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standard untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang di gunakan peneliti menggunakan dua jenis data, yaitu: 3.3.1 Data Primer Data primer atau data utama merupakan sumber data yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam kepada narasumber. Dalam hal ini peneliti akan melakukan wawancara mendalam dengan Produser, Creative, Program Director dan Floor Director Pada proses wawancara penulis dengan narasumber, penulis akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara detail untuk mendapatkan data yang diinginkan dan sesuai dengan format penelitian. 3.3.2
Data Sekunder Data yang diperoleh dari studi kepustakaan (literature) yaitu buku-buku,
majalah, koran, arsip-arsip, dokumen pribadi atau dokumen resmi yang menyangkut dengan penelitian. Data sekunder didapat sebagai pelengkap dan penunjang dari data primer. Disamping itu data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini dari pengumpulan dokumen - dokumen mengenai MTV VJ Hunt 2008 seperti profil 60
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005 hal 20 - 21
50
program, synopsis atau arsip Grand Final MTV VJ Hunt 2008 serta berbagai artikel di internet dan dokumentasi dalam bentuk photo dan video.
3.4 Nara Sumber atau Key Informan Narasumber atau key informan yang menjadi sumber informasi dalam penelitian ini adalah: 1. Andi Aditya D. selaku Produser, yaitu orang yang bertanggung jawab dalam keseluruhan proses produksi, mulai dari pra-produksi hingga pasca produksi, memilih atau menentukan tema, mengestimasi budget acara. 2. Andri Raditya selaku creative, dimana bertanggungjawab dalam mendesain acara dan membuat rundowon acara grand final MTV VJ Hunt 2008, bekerjasama dengan Marcom membuat script yang nanti akan dibacakan oleh VJ, host, co host, rundowon dan master rundowon, membuat list lagu dan Design Content & Flow Acara di Control Panel 3. Apet selaku
Koordinator Floor Director, dimana bertanggung jawab
dalam berbagai hal dilapangan. Pada saat Rehearsel menentukan blocking artis, blocking camera dan mengarahkan pemain sesuai dengan rundowon yang dibuat. 4. Rocki selaku Program Director bertanggungjawab terhadap look on air dan kualitas Program di ruang master control memutuskan Pemilihan gambar saat Live.
51
3.5 Definisi Konsep Untuk lebih menjelaskan konsep-konsep yang menjadi pembahasan atau fokus utama dalam penelitian ini,di jelaskan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Analisis merupakan proses mengurai sesuatu hal menjadi berbagai unsur yang terpisah untuk memahami sifat, hubungan, dan peranan masingmasing unsur. Analisis secara umum sering juga disebut dengan pembagian. Dalam logika, analisis atau pembagian berarti pemecahbelahan atau penguraian secara jelas berbeda ke bagian-bagian dari suatu keseluruhan. Bagian dan keseluruhan selalu berhubungan. Suatu keseluruhan adalah terdiri atas bagian-bagian. 2. Proses produksi merupakan proses yang harus ditempuh dalam membuat suatu program yang akan di hadapkan pada beberapa tahapan pelaksanaan produksi meliputi pra produksi, produksi, dan pasca produksi. 3. Grand Final MTV VJ Hunt 2008 adalah program Variety show yang di produksi oleh MTV Indonesia bekerjasama dengan Global TV merupakan
acara puncak
untuk
yang
menentukan pemenang VJ MTV
Indonesia dengan menampilkan 12 finalis yang membawakan berbagai acara MTV Indonesia serta penampilan musisi ternama Indonesia yang disiarkan secara Live dari Tennis indoor senayan. 4. Live Show ( Siaran langsung ) setiap produksi multi camera ( Sistem dari tata produksi Audio Visual yang syuting secara bersamaan dengan menggunakan kamera. Konsep Live sering diartikan sebagai gambaran hidup yang tidak bisa di ulang
52
3.6 Fokus Penelitian Penelitian ini memfokuskan pada proses produksi program Grand Final MTV VJ Hunt 2008 Live di Global TV, meliputi 3 tahap pelaksanaan yaitu:61 1. Tahapan Pra-Produksi. Tahap pra produksi atau perencanaan adalah semua kegiatan mulai pembahasan
ide
(gagasan)
awal
sampai
dengan
pelaksanaan
pengambilan gambar ( Shooting ) dengan melakukan rapat perencanaan produksi. Perencanaan diatas kertas merupakan imajenasi yang dituangkan diatas kertas yang nantinya di produksi dilapangan. Apa yang direncanakan diatas kertas itulah yang dibuatkan auidio visualnya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Pada rapat perencanaan produksi bisa dilakukan berapa kali, intinya semua kru yang terlibat harus paham betul akan konsep acara, tujuan acara dan sasaran yang dicapai. Untuk itulah dalam Pra produksi setiap Kru produksi memiliki tanggung jawab meliputi a.
Script ( Naskah ). Untuk acara-acara tertentu seperti, dialog, variety show, kuis, biasanya hanya menggunakan outline scripts. Dalam outline ini hanya mencakup apa yang harus dilakukan oleh talent/pengisi acara, faslitas yang digunakan, serta VT (video tape).
b.
Rundowon ( Susunan Acara ), adalah urutan isi acara berdasarkan perencanaan gambar, suara dan durasi waktu.
61
http://dikiumbara.wordpress.com/2008/07/25/produksi-televisi-part-1/
53
Semuanya dikemas dalam urutan yang disesuaikan dengan nomor adegan dan keterangan dari setiap adegan yang dibutuhkan. Dalam rundowon akan terlihat alur acara ( Programing Flow ) yang akan menggambarkan isi acara untuk episode. c.
Casting( Pemilihan Pemain ) yakni proses pemilihan pemeran sesuai dengan kebutuhan cerita dan komersil.
d.
Set design ( Design Panggung )
e.
Recruit production crew ( Perekrutan Crew )
f.
Choose Location ( Pemilihan Lokasi )
g.
Budgeting produksi ( Biaya Produksi )
h.
Floor Plan ( Perencanaan dilapangan) merencanakan berbagai hal dilapangan mencakup posisi kamera, blocking pemain.
2. Tahapan Produksi Tahap produksi adalah Seluruh kegiatan pengambilan gambar( shooting ) baik di studiio maupun di luar studio. Menurut Dikiumbara dalam proses produksi yang penting harus dilakukan sebelum melakukan Live adalah:
54
A. Rehearsel Rehearsel adalah tahap awal ketika proses pra produksi selesai. Reherseal dilakukan oleh tim produksi secara menyeluruh. Dengan rehearsel kemungkinan kesalahan ketika shooting berlangsung bisa di minimalisir bahkan diharapkan tidak ada sedikit kesalahanpun nantinya. Untuk itulah berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam rehearsel adalah: a.
Timing, produksi televisi akan menyangkut timing/waktu, estimasi waktu harus bisa diprediksi seakurat mungkin. Panduan waktu adalah rundowon yang sudah dibuat pada saat pre-production. Dalam format live, pengaturan waktu harus benar-benar diperhitungkan minute by minute serta second by second.
b.
Brifieng Performers, salah satu elemen bagus tidaknya suatu acara televisi adalah bagaimana pengisi acara bisa secara total melakukan adegan serta dialog sesuai naskah. Agar hal demikian bisa tercapai diperlukan briefing pada seluruh pemain/pengisi acara. Briefing dilakukan sedetail mungkin. Untuk beberapa contoh kasus bahkan briefing tidak hanya pada masalah konten saja,karena terkadang maslah teknis juga perlu diketahui oleh para pemain.
55
c.
Props Property, sebagai bagian dari tata artistik harus disiapkan pada saat rehearsal. Namun untuk keperluan ini bisa saja menggunakan dummy.
d.
Shot Arrangement, Pengaturan shot sudah bisa dilakukan pada saat rehearsel, selalu mengecek area shot sesuai dengan yang telah direncanakan. Dengan pengaturan shot ini juga bisa melihat apakah penataan artistik sudah sesuai dengan yang diharapkan. Juga akan berkaitan dengan penataan lighting
e.
Audio dan Lighting, sebagai bagian dari produksi audio visual, audio dan lighting harus menjadi perhatian yang baik. Selalu mengecek apakah audio sudah berjalan dengan benar, karena paling tidak ada dua masalah audio yang harus diperhatikan. Pertama,audio yang ada di area studio tersebut (misalnya acara musik). Kedua, audio yang akan dipakai sebagai output acara.
B. Prosedur Rehearsel Dalam berbagai tipe acara televisi hampir memiliki hal yang sama ketika melakukan rehearsel. Tidak ada aturan mengenai berapa kali kegiatan ini dilakukan, untuk acara yang besar kadang rehearsal dilakukan secara parsial. Pada intinya rehearsal dilkakukan untuk membantu agar pada proses pengambilan gambar nantinya bisa berjalan lancar. Ada 2 jenis prosedur rehearsel yang dilakukan oleh pengarah acara : Camera Blocking dan Floor Blocking.
56
1. Camera Blocking atau penempatan objek yang sesuai dengan kebutuhan kamera.62 Di sini director/pengarah acara melakukan kontrol dari sebuah control room. Di dalam control room sudah tersedia monitor dari seluruh kamera serta monitor preview dan program, dengan demikian pengarah acara bisa mengontrol penuh bagaimana kamera-kamera tersebut ditempatkan. Dalam hal ini pengarah acara hanya akan “turun” ke lapangan /studio jika ada hal yang dirasa sangat penting untuk diskusi langsung dengan crew. 2. Floor Blocking, Kebalikkannya dengan metode Camera Blocking, pada metode ini pengarah acara mengontrol melalui monitor yang ada di studio. Dengan demikian dia bisa mengatur langsung para pemain
C. Live Show ( Siaran Langsung ) Setiap produksi multi camera ( Sistem dari tata produksi Audio Visual yang syuting secara bersamaan dengan menggunakan kamera.) adalah Live show! Setiap syuting dilaksanakan adalah siaran langsung!63 Mengapa karena setiap kamera merekam setiap adegan pada waktu yang bersamaan. Bukan hanya itu saja, adegan pun berlangsung bersamaan mulai dari penampilan aktor atau pemain atau musisi diatas panggung, dialog yang berkembang dari naskah yang direncanakan, penataan lampu yang sesuai dengan kebutuhan gambar 62
Naratama, Menjadi Sutradara Televisi,Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2004. Hal 207 63 Ibid Hal. 120
57
hingga ke urusan wardrobe ( Berbagai aksesori pendukung kostum bagi peran-peran tertentu. ) dan set yang tidak bisa di ubah seenaknya Konsep Live sering diartikan sebagai gambaran hidup yang tidak bisa di ulang. Pengertian ini didapat dari sistem penyiaran televisi yang setiap hari disajikan secara live.
3. Tahapan Paska Produksi Proses penyelarasan dari hasil produksi, disini program MTV VJ Hunt ditayangkan secara Live ( Langsung ), hal ini berarti proses pasca produksinya berupa evaluasi hasil produksi . Tahap evaluasi ini membahas mengenai
keseluruhan hasil
produksi yang juga ditentukan dari hasil rating atau peringkat acara yang menjadi indikator minat masyarakat terhadap suatu acara.
3.7 Analisis Data Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasilkan data, memilah-milah, menjadi satuan yang dapat dikelola mensintesiskanya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain64. Proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan. Data yang diperoleh
64
Jalaludin Rakmat, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, 2005. hal .130
58
dari hasil wawancara akan dikumpulkan untuk kemudian jawaban-jawaban dari hasil wawancara itu kemudian dianalisa dan kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Tujuan dari analisis di dalam penelitian adalah menyempitkan dan membatasi penemuan-penemuan hingga menjadi suatu data yang teratur, proses analisis merupakan usaha untuk menemukan jawaban atas pertanyaan perihal objek penelitian. Untuk menganalisa data yang telah terkumpul melalui hasil wawancara mendalam, maka cara yang digunakan adalah melalui prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yaitu berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati, dan peneliti hanya memaparkan data yang diperoleh secara apa adanya. Dengan mekanisme yang terukur didalam data yang telah didapatkan Deskripsi disajikan dalam bentuk kualitatif sebagai hasil olah data dan wawancara mendalam dengan narasumber yang berkaitan dengan analisis proses produksi Grand Final MTV VJ Hunt 2008 Live di Global TV
59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Global TV 4.1.1
Sejarah Singkat PT. Global Informasi bermutu Global TV ( PT. Global Informasi bermutu ) adalah stasiun televisi swasta
yang didirikan tanggal 22 maret 1999 di Jakarta dengan akta pendiriaan No. 14 tanggal 22 maret 1999 dan mendapatkan ijin prinsip pendirian lembaga penyiaran televisi swasta No 801/MP/PM/199 yang di keluarkan oleh mentri penerangan RI, tertanggal 25 Oktober 1999. Stasiun TV ini pada awalnya merupakan broadcaster dari program music. MTV ( Musik Television ) yang mengudara selama 24 jam setiap hari, dengan jangkauan Area Jabotabek, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta. Global TV merupakan sebuah stasiun televisi di bawah naungan Media Nusantara Citra yang saham terbesarnya di pegang oleh Hary Iswanto Tanoesodibyio. Hingga saat ini Global TV memiliki harapan dapat menjadi a one stop Television yaitu TV swasta yang hadir dengan program berjuta hiburan dan informasi 4.1.2
Filosofi logo dan slogan Global TV
60
Logo Global TV menandakan bentuk bola 3 dimensi ini selain melambangkan ” bola dunia ” juga melambangkan fleksibilitas globaltv sebagai stasiun televisi nasional yang mampu memberikan beragam sajian spesial terlengkap untuk setiap anggota keluarga indonesia. Letak huruf
” G ” yang berada ditengah dan menyatu dengan bola
melambangkan posisi globaltv dengan visi dan misi strategis dalam menemani pemirsa lewat setiap program yang ditayangkan. Penulisan kata globaltv dengan hurup kecil memberikan sentuhan baru pada global tv sebagai stasiun tv yang ramah dan bersahabat. Penulisan yang dipertebal disamping kata global memberikan kesan kuat dan kokoh. Sedangkan warna biru yang menyatu dengan bola dunia ” G ” melambangkan global tv sebagai suatu perusahaan yang kompak dan solid.
Visi dan Misi PT. Global TV Visi Global TV adalah menjadi stasiun televisi berkelas yang layak ditonton seluruh keluarga di Indonesia . Misinya adalah menyajikan dunia hiburan dan informasi yang berwawasan global dengan program – program terlengkap bagi keluarga indonesia yang dinamis, kreatif dan inspiratif.
Data Perusahaan Global TV Global TV memang belum memiliki gedung pribadi, maka seluruh pekerjaan dan pengoperasian dilakukan pada beberapa tempat yang berbeda, yaitu:
61
1. Gedung Ariobimo Sentral (Head Office) Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2, Kav. 5 Jakarta 12950 Phone
: 021 5292 1115
Fax
: 021 5292 1771
2. Komplek RCTI (Technical Departement) Jl. Raya Perjuangan Kebon Jeruk, Jakarta, Indonesia Phone
: 021 536 0601
Fax
: 021 536 0602
3. Studio PSI (studio) Jl. Pengadegan Barat No.155 Pengadegan, Jakarta
Struktur Organisasi PT. Global TV Struktur Organisasi 4.1.1 Tabel 1
No
Jabatan
Nama Posma L. Tobing
1.
Komisaris Utama
2.
Komisaris
Hary Tanoesoedibjo
Komisaris
Bambang Rudijanto
3
Tanoesoedibjo
62
4
Direktur Utama
Daniel Tatang Hartono
5
Wakil Direktur Utama
Satya Ganeswara
6
Direktur
Ella Kartika
7
Director News
Siane Indriani
Segmentasi Pemirsa Global TV Global TV melakukan perubahan format siaran dengan 12 jam ( program MTV ) dan 12 jam ( program Global TV ) serta melebarkan target auidience menjadi anak muda dan keluarga muda ( ABC, 13 – 34 M/F ). Kemudian pada tahun 2006 Global TV kembali melebarkan pangsa pasar anak – anak melalui penayangan Nickledeon. Target market melebar menjadi anak – anak, anak muda dan keluarga muda ( ABCD , 05 – 34M/F ). Pada tahun yang sama, Global TV telah memiliki station relay sebanyak 8 yang menjangkau 143 kota dan 110 juta pemirsa. Taget audience Global TV berjumlah lebih dari 110 juta pemirsa yang terdiri dari: A. 15 – 34 TAHUN, ABC, M/F B. 5 – 14 Tahun ( tambahan ), ABCD, M/ F C. Pemirsa berjiwa muda : 1. Global TV
: Keluarga muda
2. MTV
: 15 – 34 Tahun
3. Nickledeon
: 5 – 14 Tahun
63
Gambaran Umum MTV Indonesia MTV ( Music Television ) merupakan program televisi yang khusus musik, pada tanggal 1 agustus 1981 berdiri di amerika dengan target audience remaja dan dewasa muda. Sejak pertama kali diluncurkan di Amerika, MTV membawa gagasan baru dalam dunia pertelevisian seperti menjadi satu – satunya chanel atau saluran yang menayangkan video music dengan beragam jenis musik, sehingga membuat program ini diminati dan berkembang di berbagai jaringan di dunia. MTV juga memperluas jaringannya ke berbagai benua dan salah satunya adalah Benua Asia yaitu indonesia melalui salah satu TV swasta ANTV pada tahun 1995. Global TV menjadi broadcaster MTV Indonesia pada tanggal 8 oktober 2002, yang pada saat itu berlangsung 24 jam nonstop dengan jangkauan Jabodetabek, Medan, Bandung, Semarang dan Yogyakarta. Namun pada bulan april 2002, MTV indonesia resmi hadir dalam bentuk PT. MTI ( Musik Televisi Indonesia ) yang berkantor di kebon jeruk dan merupakan content supplier tunggal sebanyak 24 jam untuk global. Pada tahun 2004, Global TV mencoba menayangkan produk – produk in house Global TV sendiri sehingga porsi dibagi 50 : 50. Bahkan di Tahun 2007 sebagian besar program MTV indonesia seperti MTV VJ Hunt diproduksi oleh in house production.
64
Berikut ini Program MTV Indonesia yang disiarkan oleh Global TV : 4.1.2 Tabel 2 Program MTV Ampuh
Gambaran Program yang menyajikan Chart tangga lagu lokal mulai dari 20 hingga posisi puncak. Acara ini dibawakan oleh VJ MTV Indonesia
MTV Tamu Istimewa
Program Reality show yang memberi kejutan di sekolah atau dikampus dengan menghadirkan bintang tamu yang identitasnya dirahasiakan sehingga menjadi istimewa
MTV Total Reguest
Program musik dengan format reguest Yang memutar reguest pilihan pemirsa
MTV Rumah Gw
Program Reality show dengna konsep mengunjungi rumah artis yang membahas arsitektur rumah artis.
MTV Nongkrong Barang
Program Reality show yang mengikuti aktifitas musisi, artis dalam satu hari penuh.
MTV TOP Hits
Program musik yang berisi campuran dari barat dan musik indonesia
MTV VJ HUNT
Program Variety show dengan format kompetisi untuk memilih VJ MTV indonesia
65
MTV VJ HUNT 2008
Salah satu program unggulan In house production yang di siarkan Global TV bekerjasama dengan MTV Indonesia adalah program Variety show, MTV VJ Hunt. MTV VJ Hunt pertama kali di gelar tahun 1997 dengan misi khusus untuk mencari calon Video Jockey ( VJ ). VJ adalah sebutan bagi pembawa acara dalam bidang musik dan film di MTV indonesia yang awalnya ditayangkan sebagai bagian dari acara di ANTV, kemudian pindah siaran ke Global TV pada tahun 2003 dan di tahun 2007 Global TV memproduksi sendiri melaui in house production hingga kini dapat disiarkan secara langsung. Program MTV VJ Hunt 2008 merupakan Image dari MTV Indonesia yang bertujuan mencari seorang VJ yang akan membawakan setiap acara di MTV Indonesia. Menurut Cipta Panca Laksana selaku Manager Produksi Global TV mengatakan bahwa setiap tahunnya MTV VJ Hunt digelar dengan tujuan mencari VJ MTV yang handal dan mampu merepresentasikan semangat anak nongkrong. Para VJ ini diharapkan dapat mempertahankan image MTV Indonesia sebagai satu-satunya channel musik yang paling dipandang dan diakui oleh anak nongkrong Pelaksanaan Program MTV VJ Hunt 2008 dilakukan melalui tahapan audisi yang diadakan di 5 kota; Medan, Surabaya, Yogyakarta, Bandung dan
66
Jakarta. Hasil audisi tersebut akhirnya menetapkan 12 Finalis, setelah itu 12 Finalis akan mengikuti masa karantina yang bertujuan memberikan pelatihan praktis di bidang public speaking dan choreografer, Serta 12 finalis ini juga akan tampil membawakan program MTV Indonesia, seperti program MTV Ampuh, MTV Tamu Istemewa, MTV Total Reguest dan MTV Rumah Gw dan MTV Whats-up. Grand Final MTV VJ HUNT 2008 merupakan acara puncak sebagai malam penentuan penentuan hasil pemenang MTV VJ Hunt
2008 serta
penampilan musisi yang terkenal Indonesia yang disiarkan secara Live ( Siaran langsung ) oleh Global TV dari Tennis indoor senayan, jakarta pada 19 juni pukul 19.00 WIB yang akan memilih satu orang finalis untuk menjadi seorang VJ. Mekanisme pemilihan pemenang dilakukan secara langsung oleh dewan juri yang terdiri dari perwakilan dari MTV Asia, Direktur Utama GTV, Selebritis yang menjadi duta lingkungan hidup, Presenter terkenal, clip maker ( Pembuat Clip ) dan hasil presentase SMS pemirsa yang paling menentukan. Grand Final MTV VJ Hunt 2008 menetapkan Rizki finalis asal Bandung sebagai pemenang MTV VJ Hunt 2008
dan acara Grand Final ditutup dengan penampilan nidji yang
menyampaiakn pesan “ Stop Global Warming dan saatnya kita menjaga lingkungan kita.”
67
4.2
Hasil Peneitian
4.2.1 Tahap Pra Produksi Program Grand Final MTV VJ HUNT 2008 Proses pra produksi atau perencanaan program
ini dilakukan dengan
mulai dari pembahasan ide ( gagasan ) dengan melakukan rapat perencanaan produksi. Pada rapat perencanaan produksi produser sebagai orang yang bertanggung jawab atas keberlangsungan suatu produksi, memaparkan konsep acara. Andi Aditya selaku Produser Menjelaskan :65 ” Ya kalau di pra produksi VJ Hunt awalnya kita mengadakan meeting sama kru yang terlibat secara langsung, biasanya kita bahas menyangkut tema, budgeting, artis, Property, wardrobe dl. Ini berkaitan dengan semua yang mendukung suatu produksi” Dalam rapat tersebut pun dihadiri dari berbagai perwakilan kru yang secara langsung memiliki peranan penting dalam program ini. Rapat perencanaan produksi dan ini dilakukan beberapa kali, intinya semua kru yang terlibat harus paham betul akan : Konsep Acara, Tujuan Acara, sesuai dengan jobdeshnya:
Andi Adtya Selaku Pruduser Menjelaskan: 66 ” Yang hadir dalam rapat semua tim produksi yang akan mendukung pelakasanaan acara ini ada Excecutive produser, produser, Produser asisten, Tim kreatif dan koordinator editing, grafis, wardrobe, Talent, Property .
65
Hasil wawancara dengan Andi Adytia selaku Produser Grand Final MTV VJ Hunt 2008. 17/4/2009. Pukul 19.00 Wib. 66 Ibid.
68
MTV VJ HUNT yang diadakan setiap tahunnya bertujuan untuk mencari VJ MTV yang handal dan mampu mempresentasikan semangat anak muda. Untuk itu para VJ ini diharapkan dapat mempertahankan image MTV indonesia sebagai satu – satunya chanel musik yang paling dipandang dan diakui anak nongkrong untuk itulah acara ini dilakukan melalui proses yang panjang dari tahapan Audisi, karantina hingga proses akhir Grand final. Andy Aditya selaku Produser menjelasakan :67 ” VJ Hunt ini kan tujuannya mencari VJ MTV indonesia secara langsung akan mewakili MTV terhadap anak muda dan proses yang kita lakuin untuk mencari VJ mulai audisi diberapa kota, karantina hingga di final yang menentukan. ”
Untuk mendukung Tujuan dari progam ini dilakukan dengan menentukan pemilihan tema dari tahapan Audisi, Karantina hingga Grand final yang harus saling terkait dan dapat mempresentasikan tujuan dari program ini kepada pemirsa. Andri Raditya Selaku creative Menjelaskan : 68 “ Tahun ini kita memilih tema global warming karena gw melihat bahwa global warming merupakan isu internasional yang saat ini menjadi isu sentral yang akan bedampak kepada lingkungan, sebagai media MTV indonesia melihat kondisi ini suatu wujud partisipasi dan tanggungjawab untuk mensosialisaikan dampak tersebut melalui VJ hunt 2008, mencari VJ yang dapat mewakili MTV indonesia untuk menyampaikan pesan ini dan Audisi kita kasih tema Road to never land, Karantina itu lost to never land dan Grand Final Finding to never land dimana secara keseluruhan menggambarkan suatu saat kita tidak akan menemukan keadaan bumi kita akibat dari global warming. ”
67
ibid Hasil wawancra dengan Andri Raditya selaku creative Grand Final MTV VJ Hunt 08. 7/4/09 ( Aribimo kuningan. Pukul 14.00 Wib.
68
69
Selain itu konsep untuk menggabungkan beberapa program unggulan dari MTV Indonesia dalam rapat perencanaan produksi pun dirancang dan dibahas. Program tersebut antara lain program MTV Ampuh, Total Request, MTV Tamu Istimewa dan MTV Rumah Gw, MTV whats – up. Dalam Grand final MTV VJ Hunt 2008 konsep ini disiapkan
dengan terencana yang sesuai dengan tujuan
dari acara ini : Andi Aditya Selaku Produser Menjelaskan :69 ” Tujuan acara ini mencari VJ yang akan membawakan acara MTV indonesia untuk itulah VJ itu nantinya harus bisa membawa acara secara langsung dan memiliki kemampuan untuk tampil secara spontan VJ nantinya mewakili MTV untuk menyampaikan pesan itu kepada anak muda indonesia.” Andri Raditya Selaku creative Menambahkan :70 ” Konsep gabungan acara ini juga kita buat berdasarkan pertimbangan, dengan melihat kemampuan para finalis saat audisi dan karantina, dan pada saat Grand final mereka dapat melakukannya sesuai konsep yang kita buat secara bergantian.”
Berikut ini Format acara MTV VJ HUNT 2008 :
69
Title
: Grand Final MTV VJ Hunt 2008
Jenis
: Variety Show
Duration
: 120 Menit
Jumlah Segmen
: 8 Segmen
Target Audience
: Keluarga muda, Anak muda 15 -34 Tahun
Tayang
: Kamis, 19 juni 2008 Pukul 20.00 Wib
Hasil wawancara dengan Andi Adytia selaku Produser MTV VJ Hunt 2008. 17/4/2009. Pukul 19.00 Wib. 70 Hasil wawancara dengan Andri Raditya selaku creative Grand Final MTV VJ Hunt 08. 7/4/09 ( Aribimo kuningan. Pukul 14.00 Wib
70
Lokasi
: Tennis Indoor Senayan
Berikut Kru yang produksi yang hadir pada saat Rapat Perencanaan Produksi antara lain : 1. Penanggung jawab
: Cipta Panca Laksana
2. Excecutive Produser
: Hedrata Yudha
3. Produser
: Andi Adytia, Victor Setiawan
4. Produser Assisten
: Ari, Elang
5. Creative Team
: Andry Rhaditya, Leo, Nova
6. Koordinator Editing
: Robert
7. Koordinator Grafis
: Imeida
8. Koordinator Kru
: Sumarno
9. Koordinator Set Property
: Aang adzah
10. Koordinator Make up and Wardrobe : Werda, Iin 11. Koordinator Talen Artis
: Imel, Dido
12. Koordinator Unit
: Ato
Berikut ini hasil Rapat Perencanaan Produksi pada tanggal 4 Maret 2008 “Keeping Your World Amazing“ 1. Graphis : Paket untuk City Report : OBB - Template – Frame - Transisi 2. City Report City Report diberi tittle ” MTV VJ HUNT 2008 Road to Neverland ”.
71
Isi dari City Report tersebut adalah 1. 2. 3. 4. 5.
Report Storylive reality bloopers Hasil Audisi
Roadshow dimulai dari kota : BANDUNG ( 23 Maret 2008 ) – MEDAN ( 30 Maret 2008 ) – JOGJA ( 6 APRIL 2008 ) – SURABYA ( 20 APRIL 2008 ) – JAKARTA ( 4 MEI 2008 ) Mentor untuk hari minggu 1. 2. 3. 4. 5.
Evan Sandres Arie K. Untung Sarah Sechan Edi Brokoli Ramon
( Durasinya 30 menit sebanyak 5 eps city report dan 1 eps kompilasi city report ) 3. Karantina Karantina diberi tittle “ MTV VJ HUNT 2008 Lost in Neverland” Isi dari karantina tersebut adalah 1. 2. 3. 4. 5.
info games acoustic performance report ( diary ) Global warming campaign
Karantina di pulau dilakukan di Pulau Bidadari selama 3 hari 2 malam.Karantina pulau tersebut akan tayang sebanyak 2 eps masing-masing 30 menit. 4. Final Night Final Night diberi tittle ” MTV VJ HUNT 2008 Finding Neverland” Final Night Diadakan tanggal 19 Juni 2008 di Tennis Indoor Senayan
72
Selanjutnya di pertemuan berikutnya, setelah koordinator memahami masing-masing konsep acara dan tujuan acara dari Grand final maka tahapan yang dilakukan adalah untuk mempersiapkan elemen produksi sesuai dengan tugas dan tanggungjawab dari setiap kru produksi meliputi:
4.2.1.1 Script ( Naskah Grand Final MTV VJ Hunt 2008 ) Tim kreatif pada proses pra produksi bertanggungjawab atas pembuatan script atau naskah Grand final yang sesuai dengan tema acara. Dalam script tersebut memberikan gambaran apa yang dilakukan oleh semua pengisi acara dalam bentuk
story line atau garis besar yang ingin disampaikan
sehingga
dengan mudah dimengerti oleh setiap pengisi acara dan ini akan memudahkan saat melakukan proses pelaksanaan dilapangan Andri Raditya selaku Creative menjelaskan : 71 ” Script yang gw buat ini adalah poin – poin secara garis besar aja yang akan disampaikan pengisi acara sehingga dengan mudah dimengerti apa yang akan disampaikan kepada pemirsa .” Dalam pembuatan script Grand Final MTV VJ Hunt 2008 ini melibatkan empat orang tim kreatif, karena ini berkaitan dengan kekuatan dalam cerita, konsep kreatif, dan membuat pemirsa menjadi interest terhadap acara Grand Final MTV VJ Hunt 2008. Andri Rhaditya selaku creative menjelaskan : 72
71
Hasil wawancra dengan Andri Raditya selaku creative Grand Final MTV VJ Hunt 08. 7/4/09 ( Aribimo kuningan. Pukul 14.00 Wib 72 ibid
73
” Tim kreatif dalam Grand Final MTV VJ hunt 2008 ini ada 4 orang. Secara keseluruhan gw memberikan poin – poin penting/story line selanjunya mereka yang mengembangkan. Misalnya script untuk green carpet, VJ skill itu yang dibawain saat gabungan acara, tapi kalau gw lebih spesifik terhadap scrip host utama, ”
Pengamatan peneliti terhadap keterlibatan 4 orang Tim Kreatif dalam Grand Final MTV VJ Hunt 2008 yang ditugaskan membantu mengemas acara ini adalah untuk memudahkan pada saat proses eksekusi. Nova, Kreatif VJ skill secara langsung bertanggung jawab untuk menyusun content yang mendukung penggabungan program MTV AMPUH, Tamu Istimewa, Rumah Gw yang sesuai dengan ciri khas dari program ini. Leonardo, Kreatif yang ditugaskan untuk Script Green carpet yang menjelaskan berbagai persiapan pengisi acara, tamu undangan yang hadir selain itu dalam konsep Green carpet di desain serba hijau dan setiap pengisi acara menuliskan pesan melalui daun agar menjaga lingkungan sedangkan Dito, Kreatif Gimmick Pohon yang dibuat untuk menggambarkan pohon yang ditebang atau dirusak. Konsep secara keseluruhan dipersipakan untuk mendukung tema dan tujuan dari acara ini.
Kekuatan cerita itu digambarkan dalam Gimmick atau trik – trik yang digunakan untuk mendapatkan perhatian penonton dalam bentuk sound effect, musik ilustrasi, adegan, mimik, ekspresi dan acting pemain. Grand Final MTV VJ hunt 2008 juga dikemas dengan Gimmick yang dibuat untuk menyampaikan tema dan tujuan acara ini.
74
Andri Rhaditya selaku Creative menjelaskan :73 ” Gimmick yang gw rancang itu kan dalam bentuk akting, ekspresi, agar penonton tertarik. Misalnya akting host yang sok – sokan gaya ala model, ya harus variatif. ” Gimmick dibuat Variatif atau beragam yang dirancang oleh kreatif menggabungkan unsur tema dan tujuan dari acara seperti gimmick dalam bentuk pohon, Gimmick suara penebangan hutan. Selain itu juga Gimmick yang mewakili dari program MTV VJ Hunt 2008.
Berikut ini contoh Gimmick yang dibuat tim kreatif dalam Grand Final MTV VJ hunt 2008: *Gimmick: Ben dan Rianti sok-sokan gaya ala model-model mirip yang tadi diperagakan sama 12 finalis. *Gimmick:
Pas VJ tag to Nirina, yang dimaksud tidak ada di tempatnya tapi ada di tempat penonton lagi foto-fotoan. VJ manggil Nirina, dan Nirina langsung berdiri seakan-akan jadi host acara ini. Aksi Nirina di-stop sama VJ dan menyuruhnya kembali ke tempat duduk sebagai juri.
73
ibid
75
Berikut ini script Grand Final MTV VJ Hunt 2008:
76
4.2.1.2 Rundowon ( Susunan Acara ) Rundowon merupakan urutan acara dari awal hingga akhir yang berisi perencanaan gambar, suara dan menyangkut isi acara secara keseluruhan dari Grand Final MTV VJ Hunt 2008. Ini menjadi faktor penting yang digunakan oleh setiap kru saat melakukan produksi. Andi Aditya selaku Produser Menjelaskan : 74 ” Rundowon itu dalam produksi jadi panduan praktis menyangkut konsep yang akan kita eksekusi. Itu penting bangat karena setiap kru menggunakan saat produksi akan dilakukan menyangkut durasi yang memberikan gambaran secara keseluruhan. ” Apep Koordinator Floor Director Menambahkan:75 ” Rundowon itu ibaratnya buku suci bagi setiap kru, sangat bohong ketika membuat atau mengeksekusi program tidak membuat dan mengetahui rundown. ” Rundowon disusun oleh tim kreatif dengan berbagai pertimbangan agar menjadi kekuatan program. Untuk itu rundowon harus memahami keinginan penonton dan menggabungkan konsep yang dibuat sehingga berjalan dengan selaras . Andri Raditya selaku tim kreatif menjelaskan :76 ” Setiap Kreatif pastinya memilik idealisme dalam menyusun rundown dengan berbagai pertimbangan. Ada yang diawal mau buang peluru dalam arti memunculkan klimaks menarik penonton untuk menyaksikannya. Ada yang di belakang. Dalam penyusunan rundowon
74
Hasil wawancara dengan Andi Raditya selaku Produser MTV VJ Hunt 08. 17/04/09 Aribimo Pukul 19.00 Wib 75 Hasil wawancara dengan Apet koordinator Floor Director Grand final MTV VJ hunt 08. 14/04/09 Studio Guet/ Pancoran. Pukul 15.00. Wib 76 Hasil wawancra dengan Andri Raditya selaku creative Grand Final MTV VJ Hunt 08. 7/4/09 ( Aribimo kuningan. Pukul 14.00
77
gw mencoba mengkobinasikan dengan porsi 30 persen diawal, 20 persen ditengah dan klimaksnya 50 diakhir acara .”
Penyusunan rundowon berkaitan erat dengan durasi, dan menjadi kekuatan suatu program setiap segmen dirancang agar penonton menjadi tertarik menyaksikan Grand Final MTV VJ Hunt dan itu di kombinasikan dengan konsep tanpa menghilangkan esensi dari program ini . Andri Raditya selaku creative Menjelaskan : 77 ” Agar tidak terjadi jenuh disinilah kita menampilkan berbagai selingan dengan penampilan pengisi acara dan mengkombinasikannya dengan konsep yang kita buat itu kita gambarkan dalam bentuk segmen misalnya diwal acara dengan VT yang menggambarkan bahaya Global Warming dilanjutkan dengan Penampilan penari saman, lanjut ke nidji, mulan jameela .” Pembuatan rundowon Grand Final MTV VJ Hunt 2008 membutuhkan waktu yang relatif lama seiring adanya perubahan dalam rapat perencanaan atau pra produksi dimana konsep yang dirancang tak bisa diwujudkan secara teknis. Andri Raditya selaku creative Menjelaskan:78 ” Perubahan mendadak itu terjadi saat kita meeting saat adanya masukan dari setiap kru , misalnya secara konsep yang gw rancang mau buat visual effect secara teknis itu sulit diwujudkan dalam setting dan blocking. ”
77 78
Ibid Ibid
78
Berikut ini Rundowon Grand Final MTV VJ Hunt 2008 :
Rundowon yang dibuat berdasarkan hasil rapat produksi yang berisi secara keseluruhan acara Grand Final MTV VJ Hunt 2008. Setiap kru produksi dilapangan menggunakan rundowon menjadi panduan pada saat mengeksekusi. Subject menjelaskan apa saja yang menjadi poin penting dalam bagiaan isi rundowon. Cast secara langsung menyangkut siapa yang akan tampil, Location menggambarkan tempat atau lokasi pengisi acara apakah di set utama atau diset B, C, D atau dalam bentuk video. Audio berkaitan dengan suara setiap elemen seperti pengisi acara dan video ini berkaitan dengan template yang akan ditampilkan misalnya nama pengisi acara. Props menyangkut peralatan yang digunakan untuk mendukung acara misalnya seperti pohon disekitar panggung.
79
LED screen, layar yang dipersiapkan yang berisi video atau gambar sebagai pendukung dari acara ini. Duration menyangkut waktu pengisi acara, remarks story line berisi garis besar dari isi acara/ atau point – point yang ingin disampaikan dalam setiap segmen.
4.2.1.3 Casting / Pemilihan Pemain Pengisi acara merupakan faktor penting untuk kesuksesan sebuah program dan ini menjadi pertimbangan yang dibahas dalam rapat perencanaan produksi yang melibatkan berbagai masukan dari kru produksi dalam menentukan pengisi acara Grand Final MTV VJ hunt 2008 . Andri Rhaditya selaku Creative Menjelaskan:79
” Gw sebagai creative memiliki idealis dalam menentukan pengisi acara dengan berbagai pertimbangan untuk konsep yang gw buat dan secara komersil menjual. Yang jelas setiap keinginan dari kru itu menjadi pertimbangan dan paling penting menyangkut budgeting yang ditentukan produser ”
Selanjutnya setelah mendapat masukan dari berbagai kru secara langsung Talent artis melakukan booking terhadap pengisi acara berdasarkan hasil dalam rapat perencanaan produksi dan menyesuaikan dengan budgeting produksi Andi Aditya selaku Produser Menjelaskan :80 ” Ya pada rapat produksi setiap kru memberikan masukan atas pemilihan pengisi acara tapi pertimbangan tetap berdasarkan budgeting 79
Hasil wawancara dengan Andri Raditya selaku creative Grand Final MTV VJ Hunt 08. 7/4/09 ( Aribimo kuningan. Pukul 14.00 Wib 80 Hasil wawancara dengan Andi Adytia selaku Produser Grand Final MTV VJ Hunt 2008. 17/4/2009. Pukul 19. 00 Wib.
80
yang sudah ditentukan sehingga talent bisa melakukan negosiasi sesuai budget”
Tabel. 4.2.3.1 Daftar Pengisi acara Grand Final MTV VJ Hunt 2008 :
Daftar List Pengisi Acara Grand Final MTV VJ Hunt 2008 No.
Pengisi Acara
CP
No. HP
1
Nidji
Michel
08151821586 0217981240 0816985997 081808101050 0811132135 081513030185 \ 0811986446 0818138203 08161926109 0818977182 081318385900
Babeh 2 3 4 5 6
Changcutters J-Rocks Mulan Jameela Afgan T2
Nadia Sigit Dian Echi Janna Riri Tinka Wisnu
7
Ran
8 9
Angel Percussion UKM Tari Trisakti
No.
Host
1 2 3 4
VJ Rianty VJ Ben VJ Marissa VJ Mike
No.
Mentor
1 2 3 4
Edi Brokoli Alex Abad Arie K. Untung Evan Sanders
No.
Dancer
1
United Dance Works
No.
Juri
CP
No. HP
1
Nirina Zubir
Vintha Na'
08159955499
Fax
Status OK
02131925739 0217657763 0217209717
OK OK OK OK OK OK OK OK
CP
No. HP
Fax
Status OK OK OK OK
CP
No. HP
Fax
08121075327 0818882539 08164833621 0818826672 CP
No. HP
Status OK OK OK OK
Fax
Status OK
Fax
Status OK
81
2
Erwin Parengkuan
3 4 5
Bimbom Global TV MTV Asia
Yossi Universal
08561138684 0811992197 08159201621
No.
Homeband
CP
No. HP
1
Indro DH Band
Julianus
081931250079 0227232658
OK OK OK OK Fax
Status OK
Pengisi acara dalam suatu pembuatan program merupakan hal penting dan menjadi daya tarik. Grand Final adalah acara puncak dari rangkaian keseluruhan acara. Pemilihan pengisi acara menjadi pertimbangan. Nidji, Mulan Jameela, T2, Jrock the changcuter adalah pengisi acara dari acara ini secara langsung memberikan kontribusi yang mendukung konsep . Selain itu pemilihan pembawa acara seperti VJ Evan, Edi Brokoli, Alex Abbad, Ari K untung merupakan mentor yang pernah membawakan acara MTV Indonesia dan mereka berhasil mengangkat Images MTV Indonesia dengan program MTV saat itu.
4.2.1.4 Choose Location ( Pemilihan Lokasi ) Pemilihan lokasi dalam rapat
perencanaan produksi juga menjadi
pertimbangan untuk menentukan lokasi yang strategis dan mendukung konsep acara Grand Final MTV VJ Hunt 2008. Setelah menetapkan lokasi selanjutnya perwakilan kru produksi melakukan survei tempat untuk mengetahui secara langsung.
82
Andi Aditya selaku produser Menjelaskan :81 ” Yang terlibat dengan survei itu produser, asisten produser, marcom dan creative yang secara langsung terlibat melihat lokasi Grand Final. Memastikan setiap perencanan dapat dibuat dan diwujudkan”
Pemilihan lokasi Grand Final MTV VJ HUNT 2008 dilakukan berdasarkan pertimbangan yang menyangkut konsep dan memudahkan setting pendukung acara. Andri Raditya selaku Creative Menambahkan:82 ” Yang menjadi pertimbangan adalah survei tempat secara jelas. Gw harus mengetahui sedetailnya menyangkut tempat dengan melakukan pengamatan secara langsung memastikan apakah konsep yang saya buat itu dapat diwujudkan dalam bentuk set, Gimmick. Dan yang paling penting bagaimana setiap pengisi acara dengan mudah memasuki set dan melakukan gimmick yang gw buat”
81
Hasil wawancara dengan Andi Adytia selaku Produser Grand Final MTV VJ Hunt 2008. 17/4/2009. Pukul 19:00 Wib 82 Hasil wawancra dengan Andri Raditya selaku creative Grand Final MTV VJ Hunt 08. 7/4/09 ( Aribimo kuningan .Pukul 14.00 Wib
83
4.2.1.5 Setting Design Rapat perencanaan produksi juga dilakukan berkaitan dengan rancangan design seetting panggung oleh penata artistik yang memberi gambaran kepada setiap kru dalam bentuk layout stage . Gambaran layout stage ini lah yang akan diwujudkan dalam bentuk panggung Grand Final MTV VJ Hunt 2008 yang mendukung pemilihan tema, konsep dan tujuan acara ini.
Gambar 4.2.1.5. Layout Stage Grand Final MTV VJ Hunt 2008
84
4.2.1.6 Recruit Production Crew ( Perekrutan Kru produksi ) Program Grand Final MTV VJ Hunt 2008 merupakan acara yang besar sehingga untuk mendukung suksesnya program ini maka dibutuhkan kru produksi yang besar. Penambahan kru dilakukan dengan melibatkan kru produksi Global TV dan secara langsung mahasiswa magang dalam membantu proses produksi dilapangan. Andi Aditya selaku Produser Menjelaskan :83 ” Penentuan kru pendukung itu dilakukan menjelang 1 minggu acara untuk membantu berbagai hal dilapangan, dengan melibatkan kru global TV secara keseluruhan dan anak magang yang membantu dalam acara ini” Berikut ini kru produksi Grand Final MTV VJ hunt 2008 dan jobdesh dilapangan a.
Produser: Andi Aditya D. Bertanggungjawab terhadap keseluruhan proses produksidari Pra produksi hingga pasca produksi.
b.
PA (tugas paperwork): ( Elang – Harry Setiawan ) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
c.
83
membuat semua booking kru dan peralatan yang dibutuhkan membuat semua request semua property yang dibutuhkan membuat timeline, rundown operasional membuat IOM operasional untuk shooting membuat List artis mengumpulkan riders artist dari TAR Booking OBB, bumper in/out dan element grafis lainnya Bertanggung jawab terhadap kaset tapingan (live on tape PGM dan 1 ISO) 9. Bertanggung jawab terhadap materi VT, playback on air termasuk juga looping materi sponsor 10. Order grafis untuk materi LED PA (teknis lapangan dan alat): (Elang – Harry Setiawan) 1. Membuat check list equipment mulai dari lighting, sound system dan camera 2. Membuat rundown lighting (dalam hal ini setelah berkoordinasi dengan lighting designer)
Hasil wawancara dengan Andi Adytia selaku Produser Grand Final MTV VJ Hunt 2008. 17/4/2009. Pukul 19.00 Wib
85
3. Memastikan ter schedule-nya loading dengan baik mulai dari loading set & decoration red carpet-main stage, rigging, lighting, audio. 4. Menyertai lighting designer untuk programming dan focusing lighting 5. Meyertai soundman pada saat balancing audio 6. Turut mengawasi jalannya sound check band 7. Check instalasi semua system (camera)
d.
PIC : Koordinasi ON AIR (Anne) 1. Melakukan kontak by phone dengan OAP kebon jeruk 2. Mem-fax rundown on air 3. Berkoordinasi dengan traffic, AE dan CS apabila ada hal-hal yang berkaitan dengan sponsor
e.
PIC : CG / Inscriber (Dini) 1. Koordinasi dengan CG operator untuk memberikan list nama pendukung acara, judul lagu, dll untuk keperluan template. 2. Menyusun credit title. 3. Mengumpulkan semua file jpeg logo-logo sponsor yang diperlukan.
f.
PIC : LED & Screen (Annisa + Winar) 1. Mengkoordinasikan dengan PD/switcher operator mengenai tampilan di screen dan LED. 2. Koordinasi dengan PA untuk pengadaan semua materi LED dan Screen.
g.
PIC : VT Playback (Harry Setiawan) 1. Bertanggung jawab pada pembuatan semua materi VT Playback. 2. Mendampingi VTR Operator saat live.
h.
PIC : CALL SHOT (Devi) 1. Mencatat call shot dan durasi semua performance bintang tamu. 2. Bekerjasama dengan FD dan Stage Crew untuk sound check. 3. Mendampingi PD untuk call shoot saat live.
i. j.
PIC : Call shot (Hendi) PIC : Audio broadcast (Hatta) 1. Mendampingi audioman broadcast untuk mengkoordinasikan poin-poin yang ada di rundown on air agar tidak terlambat.
86
k.
PIC : Show Director (Azzust) 1. Mendampingi showdirector dan lighting programmer untuk mengkoordinasikan poin-poin yang ada di rundown on air agar tidak terlambat. l. PIC : STANDBY PANEL BROADCAST (Gebyar) m. PIC : STANDBY FOH (Novi Hermawan) n. PIC : GREEN CARPET (Victor Setiawan) o. PA: Heni Lestari 1. Melakukan taping green carpet. p.
Kreatif 1: Radit 1. Mendesain acara dan membuat rundown acara grand final 2. Bekerjasama dengan marcomm membuat skrip yang nanti akan dibacakan oleh VJ, host, co host, pembaca nominee. 3. rundown dan master rundown 4. membuat list lagu 5. Design Content & Flow Acara di Control Panel
q.
Kreatif 2: Nova 1. Briefing Main Host (VJ Ben & Rianti) termasuk pengadaan Scriptnya 2. Bertanggung Jawab kepada Main Host
r.
Kreatif 3: Tria 1. Briefing, Design Gimmick Mentor
s.
Kreatif 4: Leo 1. Mendesain acara dan membuat rundown untuk 1 episode taping green carpet. 2. Briefing VJ dan bintang tamu / narasumber untuk taping Green Carpet.
t.
TAR I: (Ayu & Tim) 1. melakukan dealing dan bertanggung jawab terhadap artis pengisi acara (?) hingga selesai performance. 2. Berkoordinasi dengan baik terhadap LO dan wardrobe yang ditunjuk sesuai bagiannya
u.
LO 1 – 2 : Radit, Nova, + CREATIVE IN CHARGE Bertanggung jawab terhadap para VJ dan co host: 1. Bertanggung jawab terhadap para VJ dan co-host mulai dari latihan sampai saat performance. Koordinasi dengan PA dan TAR untuk latihan di stage, koordinasi dengan wardrobe untuk
87
semua baju yang dipakai selama acara MTV VJ Hunt 2008 berlangsung (masing-masing 1 stel baju-pribadi) 2. Koordinasi dengan Unit untuk makan dan segala kebutuhan logistic mereka. v.
LO Pengisi acara 1. Bertanggung jawab terhadap artis pengisi acara mulai dari sound check, blocking, hingga on air. 2. Koordinasi dengan TAR untuk jadwal mereka 3. Koordinasi dengan unit untuk makan dan segala kebutuhan logistic mereka 4. Koordinasi dengan soundman disaat mereka sound check untuk meng akomodir kemauan mereka sehingga bisa dicapai hasil maksimal 5. Berkewajiban untuk mengatur jadwal make up dari masingmasing orang yang dipegangnya.
w. PIC LO : Rahmat Airlangga 1. LO Nidji : Linda 2. LO Mulan : Ella 3. LO J-ROCK : Dado 4. LO Ran : Linda 5. LO Afgan : Nilla 6. LO T2 : Nilla 7. LO Changcutters : Wirda 8. LO Homeband (Indro D.H) : Anggie 9. LO Percussion (Angel Percussion) : Dessy 10. LO Tari Saman (Trisakti) : Anggie 11. LO Dancer (United Dance Works) : Yayi 12. LO Manusia Pohon – Figuran : Yayi 13. LO Finalis : Nia 14. LO Host : Icha 15. LO Mentor : Ella 16. LO Juri : Willy x.
Wardrobe I: Suzan 1. Bertanggung jawab terhadap semua baju yang akan dikenakan oleh semua pengisi acara. 2. Melakukan dealing dengan sponsor hingga baju selesai dikenakan, jika ada beberapa pengisi acara yang minta disediakan wardrobe, koordinasi dengan pengisi acara.
88
3. Bertanggung jawab terhadap baju yang akan dipakai ? (mereka memakai baju sendiri-tapi tetap tolong di confirm ke mereka sesuai dengan tema & tetap good looking). 4. Berkoordinasi dengan Tim Mustika Ratu dan LO untuk kebutuhan make up semua pengisi acara.
y.
Protokoler (Marcel, dan berkoordinasi dengan legal): 1. Beserta staffnya bertanggung jawab untuk menyambut undangan tamu-tamu (selain artis ?) penting, seperti BOD GTV 2. dan MNC grup, untuk di bawa ke pre party area Untuk memudahkan proses eksekusi dilapangan Setiap kru
produksi harus memahami apa yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya.
4.2.1.7 Budgeting Produksi ( Biaya Produksi) Budgeting Grand final mencakup keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi acara ini dari proses audisi, karantina hingga grand final. Perkiraan biaya ini secara langsung dilakukan oleh produser sesuai dengan biaya yang ditetapkan. Produser bertanggungjawab untuk melakukan control budgeting agar sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Andi Aditya selaku Produser Menjelaskan :84 ” Perkiraan secara keseluruhan dana yang kita gunakan dari awal hingga akhir untuk tim produksi 2 milyaran untuk biaya produksi ”
Biaya Produksi
Grand Final MTV VJ hunt 2008 secara langsung
didapatkan dari sponsor utama acara ini yaitu Produk kosmetik kecantikan Vaseline.
84
Hasil wawancara dengan Andi Adytia selaku Produser Grand Final MTV VJ Hunt 2008. 17/4/2009. Pukul 19.00 Wib
89
4.2.1.8 Floor Plan ( Rencana dilapangan ) Floo Plan dalam pra produksi dilakukan untuk merencanakan persiapan saat dilapangan. Ini berkaitan dengan kesiapan konsep yang akan diwujudkan dalam suatu produksi. Dalam hal ini Produser, Kreatif, Program Director dan Floor Director memiliki berbagai Floor Plan ( Rencana dilapangan ). Produser dibantu PA menyusun operasional rundowon yang berisi secara keseluruhan kegiatan yang harus dilakukan dan diselesaikan dilapangan.
Andi Aditya selaku Produser Menjelaskan : 85 ” Ya Rencana dilapangan itu biasanya di meeting itu disusun dalam bentuk operasional rundowon dan melakukan cek dan ricek aja setiap kesiapan yang dilakukan misalnya bagaimana kesiapan untuk peralatan loading, rundowon , memastikan semuanya itu sudah fix .” Rundowon operasional yang berisi jadwal secara rinci apa saja yang akan dilakukan setiap kru produksi saat dilapangan yang menyangkut loading peralatan produksi. Andi Aditia selaku Produser Menjelasakan:86 ” Loading itu persiapan dilapangan menyangkut semua peralatan produksi seperti lighting, panggung, dll yang harus selesai sebelum acar, biasanya menjelang 3 hari acara kita sudah melakukan loading sehingga reherseal dapat dilakukan. ” Selain itu, setiap kru produksi memiliki floor plan yang berbeda – beda, sesuai dengan jobdesh yang ditetapkan pada rapat perencanaan. Artinya setiap kru
produksi
secara
profesional
menyelesaikan
apa
yang
tanggungjawabnya untuk mendukung suatu proses produksi dilapangan.
85 86
ibid Ibid
menjadi
90
Andri Radytia selaku Creative menjelaskan :87 ” Kalau gw hanya memastikan rundowon dan script yang gw buat itu siap untuk di eksekusi dan gw serahin ke asisten produser untuk dibagikan ke setiap kru agar memahami apa isi master rundown ” Apet selaku Koordinator Floor Director menambahkan :88 ” Bagi Floor director memastikan master rundown sudah fix dulu setelah itu kita mengadakan briefing dengan sesama floor director memahami isi rundown iten per item, Biasanya berisi coretan – coretan secara garis besar apa yang akan dilakukan pada saat produksi.” Sedangkan bagi Program Director, Floor Plan menjadi penting karena berkaitan dengan perencanaan yang dilakukan untuk gambaran yang dibuat dalam bentuk sketsa tata letak kamera dan shot list. Ini dilakukan untuk memudahkan proses pemilihan gambar saat eksekusi dilapangan dimana Floor Plan ini juga yang akan menjadi acuan untuk penempatan kamera saat berada dilapangan. Rocki Selaku Program Director Menjelaskan:89 “ Floor Plan yang gw lakuin adalah membuat gambaran posisi kamera dilapangan untuk memudahkan pemilihan gambar. Camera 1 tugasnya khusus Close – up itu diposisi dekat panggung , Camera 2 Still Untuk Long Shot, Camera 3, 4 disebelah kiri dan kanan, Camera 5 dibelakang ada 2 jimmy jip untuk keseluruhan gambar panggung jadi itu gw buat breakdown dalam bentuk shot list yang akan diambil dilapangan dan juga kita tentuin penempatan kamera dalam sketsa diatas kertas. Sketsa itu Yang akan di eksekusi dilapangan. ”
87
Hasil wawancra dengan Andri Raditya selaku creative Grand Final MTV VJ Hunt 08. 7/4/09 ( Aribimo kuningan .Pukul 14.00 Wib 88 Hasil wawancara dengan Apet koordinator Floor Director Grand Final MTV VJ hunt 08. 14/04/09 Studio Global TV pegadegan / Pancoran. Pukul 15.00 Wib. 89 Hasil wawancara dengan Rocki selaku Program Director MTV VJ Hunt 2008.29/04/09 ( Studio Pegadegan Kalibata. Pukul 17.00 Wib
91
Gambar 4.2.1.8.1. Floor plan produksi grand Final MTV VJ Hunt 2008
Grand Final MTV VJ Hunt 2008 menggunakan multi camera dengan 10 dengan pertimbangan setting dan Gimmick yang banyak dari acara Grand Final MTV VJ Hunt 2008. Rocki Selaku Program Director Menjelaskan:90 “ Penggunaan kamera itu gak sembarangan itu tergantung dari conten, dan banyaknya gimmick untuk VJ Hunt menggunakan 10 kamera karena gimmik dengan set yang pindah – pindah. Jadi kita merencanakan setiap lokasi harus ada kamera yang mengcover jadi gak bisa realese gambar, artinya realese itu permintaan request pindah. itu akan delay momen maka kita harus jagain. Ibaratnya seperti nonton bola setiap momen harus ada kamera yang menjagain dari setiap momen acara tersebut.”
90
Hasil wawancara dengan Roki selaku Program Director MTV VJ Hunt 2008.29/04/09 ( Aribimo Global TV. Pukul 17.00 Wib
92
Dari desain Floor plan, Sutradara dan produser sudah bisa melihat tata artistic, penempatan kamera
serta penempatan lightingnya. Floor Plan tata
artistic merupakan sketsa rencana tata artistic yang dimplementasikan dalam sebuah denah yang menyangkut stage dan property serta penempatan berdasarkan skala yang dibuat. Sedangkan floorplan tata kamera sama dengan floor plan tata artistik namun ada penempatan kamera. Artinya Floor plan yang dibuat berdasarkan Floor plan tata artistic yang kemudian secara langsung disetujui oleh produser dan Program Director.91
Gambar 4.2.1.8.2 floor plan Artistik, Program Director, Floor director
91
Htp//dikiumbara.wordpress.com/2008/05/21/florplan-2/
93
Gambar 4.2.1.8.1Floor Flan Segmen 1 dan Blocking Segmen 1
94
Secara keseluruhan Pra produksi yang dilakukan oleh tim produksi MTV VJ Hunt 2008 dilakukan dengan proses yang panjang melalui rapat perencanaan produksi berdasarkan keputusan dari produser yang bertanggungjawab atas program tersebut. Rapat perencanaan produksi dilakukan untuk menyiapkan berbagai elemen
produksi seperti pembuatan script dan rundowon yang
dilakukan oleh Tim Kreatif yang mendesain conten acara yang berdasarkan tujuan acara. Selain itu pemilihan pengisi acara dilakukan oleh talent artis dengan melakukan booking
sesuai dengan budgeting, props property pun harus
dipersiapkan, setting design ini berkaitan dengan layout dalam bentk sketsa gambar dan Lighting yang harus dibuat. Artinya proses yang akan dieksekusi harus sesuai dengan tujuan dari program ini dan mewakili tema Global Warming. Floor plan menjadi penting bagi produser, Kreatif, Program Director dan Floor Director yang membuat gambaran kegiatan apa yang akan mereka lakukan dilapangan. Produser dibantu
PA membuat operasional rundowon
yang
membuat jadwal lengkap menyangkut loading artinya Produser memastikan setiap peralatan produksi dilapangan siap untuk digunakan. Sedangkan bagi Kreatif memastikan master rundowon sudah selesai dan siap di eksekusi. Bagi Floor Director
master
rundowon tersebut dipelajari
dengan detail dan melakukan diskusi dengan kru yang terlibat secara langsung. Program Director, memilki floor plan dengan membuat sketsa penempatan kamera saat berada dilapangan. Ini dilakukan untuk pemilihan gambar pada saat eksekusi dilapangan.
memudahkan
proses
95
4.2.2 Produksi 4.2.2.1 Rehearsel (Latihan) Rehearsel atau latihan dilakukan oleh semua kru dan pengisi acara satu hari menjelang acara berlangsung yang bertujuan menerapkan berbagai perencanaan yang di buat di Pra produksi yang mencakup persiapan naskah, rundowon, pengisi acara dan alat pendukung secara keseluruhan. Rehearsel dalam Grand Final MTV VJ Hunt 2008
dilakukan
sebagai
kunci utama
untuk
mengantisipasi kesalahan ketika shooting live( Siaran langsung ) Andi Aditya selaku produser Menjelaskan :92 ” Intinya rehearsel itu kita menerapkan apa yang di pra produksi sebelum melakukan shooting live, bagaimana kesiapan alat, kru, pengisi acara itu harus dipastikan di reherseal .” Apet selaku Koordinator Floor Director menambahkan: 93 ” Rehearsel sangat penting boleh dikatakan untuk mencoba live 100% maka rehearsel harus dilakukan 70 % sehingga 30 % itu diwujudkan pada saat live. ” Pada saat melakukan rehearsel. Program director dan Floor director memiliki peranan penting / tanggung jawab dilapangan untuk mewakili produser. Director bertanggungjawab dalam menentukaan look on air( Yang berkaitan dengan hasil akhir dalam bentuk gambar kepada pemirsa dan kualitas dari program ini ) daari master contol sedangkan Floor Director melakukan Briefing terhadap semua kru produksi untuk memahami master rundowon dan berkaitan dengan hal teknis yang akan di eksekusi dilapangan . 92
Hasil wawancara dengan Andi Adytia selaku Produser Grand Final MTV VJ Hunt 2008. 17/4/2009. Pukul 19.00 Wib. 93 Hasil wawancara dengan Apet Koordinator Floor Director Grand final MTV VJ hunt 08. 15/04/09 Studio Global TV pegadegan / Pancoran Pukul 15.00 Wib
96
Rocki selaku Program Director Menjelaskan:94 ” Eksekusi secara hirarki ketika program itu berjalan itu tanggung jawab Program Director. Produser, Kreatif itu tinggal terima bersih. Program Director per tanggung jawabannya itu lebih ke look on air sama kualitas program itu sendiri.” Apet selaku Koordinator Floor Director menjelaskan :95 ” Floor Director itu boleh dikatakan kepanjangan tangan dari seorang produser dimana seorang produser ada keterbatasan ketika masuk ke eksekusi lapangan. Produser memulai briefing selanjutnya untuk dilapangan Floor director memastikan untuk membedah Master rundown untuk blocking pengisi acara setiap segmennya.”
Gambar 4.2.2.1. Floor Director saat melakukan Briefing terhadap semua kru produksi untuk membahas Master rundowon.
Setelah melakukan Briefing Terhadap kru produksi secara keseluruhan. Seluruh Kru dan pengisi acara melakukan rehearsel menyangkut dua hal penting timing/ waktu durasi dan Briefing performer. Timing pada saat melakukan reherseal menyangkut durasi setiap pengisi acara, apakah sesuai dengan rundowon yang dibuat? Sehingga dapat dilakukan perubahan.
94
Hasil wawancara dengan Roki selaku Program Director MTV VJ Hunt 2008.29/04/09 ( Aribimo Global TV. Pukul 17.00 Wib 95 Ibid
97
Andri Raditya selaku creative Menjelaskan : 96 ” Rehearsel itu juga menentukan durasi yang dibuat di rundowon, apakah sesuai atau lebih sehingga kita bisa mengetahui apa yang akan kita lakukan dan mengantisipasi dengan perubahan saat melakukan rehearseal. ” Pada saat rehearsel permasalahan menyangkut Timing/durasi waktu pengisi acara yang Over atau tidak sesuai dengan durasi yang ditetapkan. Ini pun diantisipasi dengan melakukan perubahan secara langsung pada saat melakukan rehearsel. Andri Raditya selaku Creative Menjelaskan :
97
” Jika terjadi over durasi biasanya gw harus merubah dan memotong durasi dari segmen lain ini dilakukan agar sesuai dengan yang ditentukan.”
Rehearsel terhadap pengisi acara juga dilakukan untuk memastikan setiap pengisi acara memahami konsep acara. Konsep seperti halnya Gimmick yang telah dibuat oleh Tim kreatif dalam pra produksi pada saat melakukan rehearsel coba untuk diterapkan. Andry Raditya selaku creative menjelaskan :98 ” Saat rehearsel menjelaskan konsep acara secara garis besar ya dengan melakuakn brifieng kepada pengisi acara. Dalam brifing gw jelasin ntar dia mau melakukan gimmick di setting yang ditentuin.”
Rehearsel sangat penting dilakukan bagi setiap pengisi acara
karena
menyangkut Floor Blocking dan Blocking kamera. Artinya setiap pengisi acara Grand Final harus mengetahui dimana posisinya saat berada di atas panggung 96
Hasil wawancara dengan Andri Raditya selaku creative Grand Final MTV VJ Hunt 08. 7/4/09 ( Aribimo kuningan.Pukul 14.00 Wib 97 Ibid 98 ibid
98
sehingga
kameraman
dapat
mengantisipasi
pengambilan
gambar
sesuai
pergerakan yang diatur sebelum syuting Live berlangsung . Andi Aditya selaku produser menjelaskan :99 ” Pengisi acara harus mengetahui gambaran dimana dia akan masuk dari mana di keluar karena ini menyangkut konsep yang akan diwujudkan dalam bentuk gambar.” Apet selaku Koordinator Floor director menambahkan :100 ” Blocking itu sangat penting misalnya bohong kalau sebuah program ketika live tidak ada blocking itu bohong, karena apa kamera butuh blocking, itu hubungannya dengan frame untuk kamera, size gambar seberapa jauh misalnya dancer dan pengisi acara. Dalam blocking yang pertama dilakukan kasar dulu dengan one – two nanti akan dilakukan barang dengan musik apabila blocking tidak dilakukan pada saat eksekusi kameraman dan switcterman dan director yang menggarap kebingungan. ” Gambar 4.2.2.2. Floor Director memberikan arahan terhadap pengisi acara ( Floor Blocking ) dan Program director di master contol memberikan arahan kepada cameraman untuk penempatan kamera yang sesuai ( Camera Blocking)
Rehearsel dalam Grand Final MTV VJ Hunt juga dilakukan untuk pengaturan shot (gambar ) sebelum acara Live berlangsung dan mengantisipasi
99
Hasil wawancara dengan Andi Adytia selaku Produser MTV VJ Hunt 2008. 17/4/2009. Pukul 19.00 Wib. 100 Hasil wawancara dengan Apet Koordinator Floor Director Grand final MTV VJ Hunt 08. 15/04/09 Studio Global TV Pegadegan / Pancoran 15.00 Wib
99
saat pergerakan yang dilakukan pengisi acara dengan pengaturan shot yang dilakukan sehingga memastikan kesiapan penataan artistik dan lighting dalam Frame gambar. Rocki selaku Program Director Menjelaskan:101 ” Pengaturan shot itu dilakukan dari host opening dibuka dari jimmy jip untuk mengambil gambar wide baru ke crowded atau opening crowded baru kehost ya intinya udah punya bayangan secar visual sebelum live.” Apet selaku koordinator Floor director Menjelaskan:102 ” Program Director saat reheasel itu melakukan pengaturan shot dari control room. Ini dilakukan untuk mengantisipasi kalau lari dari Blocking disini agar kamera dapat mengikuti karena itu bisa saja berkembang saat live. ”
Selain itu untuk memudahkan melakukan live atas gabungan 5 program MTV Indonesia diantisipasi pada saat rehearsel dengan memberi tanda terhadap setting. Ini akan memudahkan Program Director untuk mengeksekusi sesuai dengan tanda dalam set tersebut. Apet selaku koordinator Floor director menjelaskan:103 ” Untuk gabungan program itu kita melihat bagaimana kerumitannya maka itu ditandai, seberapa besar itu harus ada tanda seperti P1 – P2- P3 – P4 – P5 utk In dan out kemudian ada set A – B – C – D – E kemudian itu ditandai saat kita rehearsel berlangsung.” Rocki selaku Program Director Menjelaskan:104 ” Director itu harus hapal betul lingkaran set, titik set makanya floor director itu harus ada pintu I,2,3,4 dari situ dia akan ada titik gw mau 101 Hasil wawancara dengan Rocki selaku Program Director MTV VJ Hunt 2008.29/04/09 ( Aribimo Global TV. Pukul 17.00 Wib 102 Hasil wawancara dengan Apet Koordinator Floor Director Grand final MTV VJ Hunt 08. 15/04/09 Studio Global TV Pegadegan / Pancoran 15.00 Wib 103 ibid 104 Hasil wawancara dengan Rocki selaku Program Director MTV VJ Hunt 2008.29/04/09 ( Aribimo Global TV. Pukul 17.00 Wib
100
blocking host dari wing kiri dan sudah direncanakan dari reherseal kita harus hapal blockingnnya dan dari master contol gw mengendalikannya.”
Mekanisme Dalam Reherseal juga dilakukan untuk keseluruhan Tim Produksi, Pendukung acara adalah dengan melakukan Run trough saat menjelang acara berlangsung. Rocki selaku Program Director Menjelaskan:105 ” Run trough itu jalan terus dari segmen 1. 2,3 dst jadi ketahuan durasi yang ingin kita capai. Yang kedua dalam Run trough kameraman sudah tahu gambaran maunya seh director itu bagaiamana. Yang ketiga semua pengisi acara sudah tahu kapan dia keluar begitu juga dari setiap elemen produksi harus ikut runthrough. Intinya GR secara keseluruhan.”
Saat mengadakan Run trough artinya setiap urutan rundowon dalam program dari awal hingga akhir itu dilakukan dan menyangkut target untuk mencapai eksekusi secara keseluruhan dari Grand Final MTV VJ Hunt yang dilakukan melaui Run trough. Apet selaku Floor Director Menjelaskan:106 ” Run trough itu misalnya gini, rundowon segmen I opening Teasure yang kemudian opening host yang kemudian ketiga Song, setelah song ada gimmick misalnya Chi – Chat sama penyanyi kemudiaan masuk lagi ke host kemudian ke CB lalu bumper out, masuk ke segmen II opening teasure opening segmen ke host lalu ada penampilan. Itu run through dilakukan dari segmen 1 item opening teasure 1,2,3,4,5 bumper out kemudian masuk segmen II dari opening host atau opening segmen III. Run trough itu dilakukan paling tidak boleh jumping segmen , Run Through itu harus dilakukan dari segmen I – 8.”
105
Hasil wawancara dengan Rocki selaku Program Director MTV VJ Hunt 2008.29/04/09 ( Aribimo Global TV. Pukul 17.00 Wib 106 Hasil wawancara dengan apet selaku Floor Director Director MTV VJ Hunt 2008.29/04/09 ( Aribimo Global TV. Pukul 17.00 Wib
101
Dalam melakukan rehearsel untuk Run trough berbagai kendala yang sering dihadapi juga menyangkut kesiapan pengisi acara sehingga diperlukan berbagai antisipasi agar acara berjalan sesuai dengan Perencanaan. Rocki selaku Program Director Menjelaskan:107 ” Kendala yang dihadapi Program Director, Floor Director, Stage manager itu biasanya terganggu dengan hal seperti persipan pengisi acara ada yang belum datang dan ada yang make – up.” Apet selaku koordinator Floor director menjelaskan:108 “ Kita mengantisipasi dengan jumping item artinya begini dalam urutan rundown misalnya dia masuk item 3 akan tetapi saat GR run through belum datang kita bisa jumping. Pengisi acara yang udah standby itu yang kita prioritaskan.” Secara keseluruhan Rehearsel dilakukan untuk memastikan kesiapan kru produksi, pendukung acara dan peralatan pendukung menjelang produksi live dimulai dan mengantisipasi berbagai kendala saat Live berlangsung Andi Raditya selaku produser menjelaskan :
109
” Rehearsel sangat penting karena ini menyangkut pra produksi yang akan diterapkan rundowon, blocking , artistik , penata cahaya itu harus dipastikan sehingga dalam pada saat live bisa berlangung dengan baik
Rocki selaku Program Director Menjelaskan: ”Secara keseluruhan ketika ada troubel kita harus punya antisipasi dan itu gunanya reherseal ketika gagal kita bisa melakukan perencanaan atau men set ulang.”
107
Hasil wawancara dengan Rocki selaku Program Director MTV VJ Hunt 2008.29/04/09 ( Aribimo Global TV. Pukul 17.00 Wib 108 ibid 109 Hasil wawancara dengan Andi Adytia selaku Produser Grand Final MTV VJ Hunt 2008. 17/4/2009. Pukul 19.00Wib
102
4.2.2.2 Live ( Siaran Langsung ) Setelah melakukan rehearsel, menjelang acara live dimulai kru produksi sudah harus siap diposisi yang ditetapkan sesuai dengan jobdesh yang ditentukan. Pukul 20.00 Wib. Artinya saat proses siaran live akan dimulai. Pada segmen satu berisi OBB ( Opening Billboard /Opening acara, VT educational about global warming ( rekaman yang berisi pesan global warming ), Penari saman, nidji dan mulan jameela.
Setiap pengisi acara tersebut
harus sudah bersiap tepat
dibelakang panggung sesuai dengan Floor blocking dan floor kamera
yang
ditetapkan dalam rehearsel. Untuk memudahkan para pengisi acara dalam penentuaan Floor blocking dan memasuki setting dilakukan dengan melibatkan 4 orang Floor Director. Apet Koordinator Floor director menjelaskan :110 ” Saya dibantu 4 orang floor director untuk membantu memudahkan dan mengarahkan pengisi acara saat masuk setting .”
Koordinator Floor Director pun memberi aba – aba kepada seluruh crew dengan head phone ( alat komunikasi yang digunakan kru saat produksi untuk memberikan instruksi atau aba - aba ) yang kemudian dilanjutkan dengan isyarat yang secara langsung berkoordinasi dengan program director di Master Control.
Apet Koordinator Floor director menjelaskan :111 ” Saat menjelang live itu kita berkomunikasi dengan headphone yang diarahkan Program Director. Melalui headphone kita mengetahui durasi 110
Hasil wawancara dengan Apet Koordinator Floor Director Grand final MTV VJ Hunt 08. 15/04/09 Studio Global TV Pegadegan/ Pancoran 15.00 Wib 111 Ibid
103
saat live akan berlangsung sehingga pengisi acara dan kru bersiap untuk siaran langsung.” Saat live berlangsung Program Director yang berada di master control bertanggung jawab atas pemilihan gambar yang diambil oleh cameraman dilapangan, melakukan pemilihan gambar yang akan ditayangkan kepada pemirsa. Pengambilan gambar dilakukan secara multi camera untuk menghasilkan gambar yang variatif ( beragam ) dan menunjukkan secara keseluruhan gambar dalam Grand Final MTV VJ Hunt 2008. Rocki selaku Program Director Menjelaskan :112 ” Multi camera dalam sebuah produksi ini kan bergerak dalam bidang live program, Semua momen itu kita jelaskan kepada pemirsa untuk mengcover semua kejadian dengan multi camera. Ya lebih variatif aja. Memberikan gambaran keseluruhan dan detail. ”
Gambar 4.2.2.3 Program Director di ruang master control memberikan arahan kepada kameraman melalui headphone dan memutuskan gambar.
112
Hasil wawancara dengan Rocki selaku Program Director MTV VJ Hunt 2008.29/04/09 ( Aribimo Global TV. Pukul 17.00 Wib
104
Program Director dengan penggunaan multi camera dalam program live harus memutuskan gambar dengan berbagai pertimbangan yang secara keseluruhan mewakili
shot yang diambil untuk dan
menjelaskan
content
program dari Grand Final MTV VJ Hunt 2008. Rocki selaku Program Director Menjelaskan:113 ” Setiap dari gambar itu punya arti LS itu diambil untuk gambarin environment keseluruhan kejadian yang ada dilokasi atau LS itu juga beauty dari lokasi itu sendiri, Penonton harus tahu kejadian. Ketika mengambil medium penonton ingin tahu kedekatannya siapa yang ngomong dan siapa yang nyanyi dan Close – up itu streasing penekanan ketika ada dilaog, ekspresi dan macam – macam yang ingin disampaikan. Yang sesuai dengan permintaan clien yang meminta gambar close – up. Itu struktural masuk dalam decopase itu ada hukum vakumnya dan itu gak bisa kita lewatkan. Gak mungkin dari wide shot tiba – tiba ke medium itu akan membuat kaget.”
Berikut ini Pengambilan gambar yang dilakukan oleh cameraman sesuai dengan Floor Plan dan arahan Program Director a. Wide Angle Full Shot adalah pengambilan gambar secara keseluruhan Jimmy Jip
yang dilakukan sehingga dapat
oleh cameraman menggunakan menggambarkan
luas panggung,
Penonton, tata lampu secara keseluruhan.
113
Hasil wawancara dengan Rocki selaku Program Director MTV VJ Hunt 2008.29/04/09 ( Aribimo Global TV. Pukul 17.00 Wib
105
Gambar 4.2.2.4. Pengambilan gambar Wide Angle Shot yang dilakukan oleh operator jimmy jip
b. Long Shot. Komposisi gambar manusia seutuhnya dari ujung rambut hingga ujung kaki. Ini dilakukan dengan Track Dolly atau Gambar 4.2.2.5 Camera Still mengambil Pengisi acara dengan ukuran LS
c. Medium Long shot.Pengambilan gambar ini dilakukan oleh cameraman dari ukuran lutut hingga kepala. Posisi kamera dejat panggung
Gambar 4.2.2.6. Cameramengambil Shot dengan ukuran MLS
106
d. Medium Shot, Pengambilan gambar dari pinggang hingga kepala. Pengambilan gambar ini dilakukan menunjukkan aksi pengsi acara agar terlihat lebih dekat dan intim Gambar 4.2.2.7. Cameraman mengambil Shot dengan ukuran MS
e. Medium Close Up, Pengambilan gambar yang dilakukan oleh cameraman dengan ukuran dar perut pinggang hingga atas kepala Dalam Grand Final pengambilan gamabar ini dilakukan untuk menggambarkan emosi pengisi acara pada saat membawakan lagu.
Gambar 4.2.2.8. Cameraman mengambil gambar dengan ukuran MCU
f. Close Up, Pengambilan gambar yang dilakukan cameraman dari leher hingga ujung batas kepala. Dalam grand final komposisi ini menggambarkan aksi atau reaksi, emosi dan ekspresi secar detail dari wajah dari pengisi acara.
107
Gambar 4.2.2.9. Cameraman mengambil gambar dengan ukuran CU
g. Extreme
Shot
Pengambilan
gambar
ini
dilakukan
untuk
menggambarakan dengan detail focus pada suatu objek. Dalam Grand Final ini dilakukan pada saat musisi melakukan petikan gitar Gambar 4.3.0 Cameraman Mengambil gambar Extreme Shot
108
Perencanaan yang matang dan melakukan rehearsel menjelang produksi Live tidaklah menjamin adanya kendala. Bahkan pada saat live kendala pun sering terjadi menyangkut berbagai hal teknis. Andy Aditya selaku Produser Menjelaskan:114 ” Saat On air koordinasi kita sama OAP itu gak berjalan dengan baik akibatnya pemotongan durasi dari program. Ini menyangkut teknis jadi sulit. Ya intinya harus koordinasi dan sesuai dengan rundown itu yang jadi acuan.” Apet selaku Koordinator Floor Director Menambahkan :115 “Kendala itu selalu ada menyangkut hal teknis tapi floor director itu diusahakan mengantisipasi dengan semaksimal mungkin
Dalam menyikapi berbagai kendala Program Director dituntut melakukan koordinasi, komunikasi dan memiliki berbagai perencanaan dengan mengambil keputusan cepat, dan tepat sehingga dapat mengantisipasi setiap kemungkinan saat melakukan Live. Rocki selaku Program Director Menjelaskan:116 ” Director harus punya karakter berpikir secara cepat seperti Plan A, B, C. Untuk itu penguasaan keseluruhan program menyangkut rundowon itu harus kuat. Intinya apapun troubel kita harus menyampaikan isi dari content kepada penonton.”
114
Hasil wawancara dengan Andi adytia selaku Produser MTV VJ Hunt 2008. 17/4/2009. Pukul 19.00 115 Hasil wawancara dengan Apet Koordinator Floor Director Grand final MTV VJ Hunt 08. 15/04/09 Studio Guet/ Pancoran 15.00 Wib 116 Hasil wawancara dengan Rocki selaku Program Director MTV VJ Hunt 2008.29/04/09 ( Aribimo Global TV. Pukul 17.00 Wib
109
4.2.3 Pasca Produksi Setelah menyelesaikan proses pra produksi atau perencanaan dan produksi Live. Pasca produksi dilakukan melalui hasil evaluasi untuk mengetahui apa saja yang menjadi kekurangan dan kelebihan dari program yang telah diproduksi. Evaluasi dilakukan melaui respon dari berbagi pihak hal ini mencakup kru produksi, pihak sponsor yang mendukung acara ini dan pendapat praktisi indusrti televisi. Global TV melalui departemen riset juga melakukan evaluasi dengan memperoleh data secara langsung dari AC nielsen untuk
mengetahui selera
penonton pada Grand Final MTV VJ Hunt 2008. Hasil rating dan share Grand Final MTV VJ Hunt 2008
menempatkan pogram ini diperingkat kedua dari
keseluruhan program Global TV. Andi Aditya selaku produser Menjelaskan :117 ” Secara keseluruhan puas dengan hasilnya dengan melihat hasil rating dan respon dari berbagi pihak dalam hal ini sponsor dan kepuasan batin kru yang terlibat secara langsung dalam acara ini. ” Rocki selaku Program Director Menjelaskan:118 ” Sukses , senang yang hasilnya memuaskan dari teman kru produksi yang lain. Tapi balik lagi kita bergerak dalam keseniaan terserah penonton mereka bilang puas takjub. Ya gw belum puas masih bisa diolah lagi ketika melihat hasilnya. Iintinya Kalau puas jatuhnya kita sombong.”
117
Hasil wawancara dengan Andi Adytia selaku Produser MTV VJ Hunt 2008. 17/4/2009. Pukul 19.00 118 Hasil wawancara dengan Rocki selaku Program Director MTV VJ Hunt 2008.29/04/09 ( Aribimo Global TV. Pukul 17.00 Wib
110
Andry Radytia selaku creative Menambahkan:119 ” Kalau buat gw evaluasi untuk tolak ukur suatu acara kan bermacam – macam tapi gw mendapat apresiasi dari teman yang bekerja di TV lain dengan konsep Grand final dan pihak sponsor puas dengan hasil. Itu jadi nilai plus, Tapi secara keseluruhan gw kurang puas aj saat itu ada kesalahan di OAP, sehingga ada yang cacat dalam program tersebut menyangkut konsep yang telah di rancang.”
Tabel. 4.2.3.1 Hasil rating Grand Final MTV VJ Hunt 2008
NO. PROGRAM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
12Q ADVENTUROUS TREASURE ISLAN FINDING NEVERLAND VJ HUNT 2008 EURO 2008:CROATIA VS TURKEY 12R ESCAPE FROM CLUSTER PRIME CHALKZONE KFC MUSIC HIT LIST EURO 2008:TURKEY VS CZECH R MTV AMPUH BE A MAN MTV RUMAH GUE EURO 2008:PORTUGAL VS GERMANY SPONGEBOB SQUAREPANTS EURO 2008:NETHERLANDS VS ROMAN
14
THE LAW OF UEKI
15
AVATAR THE LEGEND OF AANG
119
PROG. TYPE
TVR
TVS
Movie:Action/Adventure
1.5
5.8
Variety Show/ Special Event
1.4
5.1
Sport:Match
1.4
5.0
Movie:Animation/Puppet
1.3
8.4
1.2
13.5
1.2
10.1
Sport:Match
1.2
4.1
Entertainment:Music Entertainment:Reality Show Information:Infotainment
1.2
10.7
1.2
5.7
1.1
8.4
Sport:Match
1.1
3.7
Children:Series Anim/Puppe
1.1
16.6
Sport:Match
1.1
3.8
1.0
3.7
1.0
11.2
Children:Series Anim/Puppe Filler:Others
Children:Series Anim/Puppe Children:Series Anim/Puppe
Hasil wawancara dengan Andri Raditya selaku creative Grand Final MTV VJ Hunt 08. 7/4/09 ( Aribimo kuningan .Pukul 14.00
111
16
EURO 2008:GREECE VS RUSSIA
17
NARUTO
18
KIBA
19
ROCKET POWER
20
ONE PIECE
Sport:Match Children:Series Anim/Puppe Children:Series Anim/Puppe Children:Series Anim/Puppe Children:Series Anim/Puppe
1.0
3.3
0.9
4.7
0.9
3.0
0.9
7.1
0.8
5.7
Report by Research & Development Dept. - Global TV
Secara keseluruhan hasil rating dan share sebagai hasil kuantitatif Program Grand Final sesuai dengan target namun yang menarik dari program ini adalah hasil dari tujuan acara ini untuk mencari VJ yang mewakili images MTV indonesia. Andi Adytia selaku Produser Menjelaskan : 120 ” Hasilnya kan bisa dilihat saat ini kan mereka membawakan acara di MTV secara langsung dan cukup mendapat respon yang baik. ” Andri Rhadytia salaku creative Menjelaskan :121 ” Saat proses audisi, karantina hingga sekarang mereka banyak disukai itu artinya mendapat respon dari pemirsa dan sekarang VJ itu dikontrak oleh MTV dan global gw rasa mereka dapat mewakili anak muda indonesia.” Hasil dari Grand Final MTV VJ HUNT 2008 adalah Finalis asal kota bandung Rizki ini berdasarkan dari hasil pilihan pemirsa dan juri. Rizki saat ini menjadai salah satu VJ dan membawakan Program MTV indonesia seperti MTV Ampuh. 120
Hasil wawancara dengan Andi Adytia selaku Produser MTV VJ Hunt 2008. 17/4/2009. Pukul 19.00 121 Hasil wawancra dengan Andri Raditya selaku creative Grand Final MTV VJ Hunt 08. 7/4/09 ( Aribimo kuningan.Pukul 14.00
112
Gambar. 4.2.3.2. Winner MTV VJ Hunt 2008
NEW VJ
Report by Research & Development Dept. – Global TV
113
4.3 Analisis dan Pembahasan
Grand Final MTV VJ hunt 2008 merupakan puncak acara untuk menentukan pemenang VJ( Video Jockey ) yang disiarkan Global TV sebagai official Broadcaster MTV indonesia. Acara ini disiarkan secara live ( langsung ) dari tennis indoor senayan pada 19 juni 2008 pukul 20.00 Wib. Pemilihan tema global warming sebagai wujud partisipasi MTV Indonesia terhadap kerusakan lingkungan, Tema Global warming sebagai wujud peran serta MTV indonesia dalam pembelajaran kepada anak nongkrong untuk
ikut bertanggungjawab
terhadap lingkungan. Artinya Global TV dan MTV indonesia menjalankan fungsinya sebagi media massa dalam pengawasan lingkungan, sosialisasi dan hiburan terhadap masyarakat.122
Proses produksi Grand Final MTV VJ Hunt 2008 dilakukan dengan Pra produksi atau perencanaan berdasarkan tujuan yang telah ditetapakan dengan proses panjang melalui prosedur yang rumit karena melibatkan bermacam masukan dari rapat perencanaan produksi yang dilakukan oleh kru yang telah berpengalaman dibidang produksi. Dalam rapat perencanaan produksi dimulai dengan mengembangkan ide/gagasan sehingga
setiap kru yang terlibat
memahami dengan jelas konsep, ide. Setelah itu melakukan persiapan meliputi pembuatan script, rundowon yang dilakukan oleh tim kreatif. Script grand final dibuat hanya memberikan poin – poin yang ingin disampaikan pengisi acara dan gimmick sebagai daya tarik sedangkan rundowon yang berisi urutan awal acara
122
Sasa Djuarsa sendjaya, Pengantar ilmu komunikasi. 7.5
114
hingga akhir disusun dengan pertimbangan yang menggabungkan konsep acara dengan musik. Talen artis melalui kesepakatan rapat produksi memastikan setiap pengisi acara yang sesuai dengan biaya produksi. Membuat layuot Design setting panggung sebagai gambaran dan
melakukan survei lokasi untuk mendukung
konsep yang dibuat. Rapat perencanaan dilakukan secara continue/ berkelanjutan untuk memastikan kesiapan suatu produksi Grand final MTV VJ Hunt 2008. Dalam hal ini Produser melakukan evaluasi menyangkut kesiapan suatu produksi dari setiap kru produksi. Karena baik buruknnya proses produksi akan sangat ditentukan perencanaan diatas kertas. Perencanaan diatas kertas merupakan imajenasi yang dituangkan diatas kertas yang nantinya akan di produksi dilapangan. 123
Berdasarkan kegiatan diatas lalu dikembangkan berbagai perencanaan dilapangan ( Floor Plan ) untuk memastikan dan mengantisipisi pada saat melakukan proses produksi. Floor plan penting untuk menggambarkan dalam bentuk sketsa di atas kertas, secara garis besar dan untuk menentukan blocking ( tata gerak ) pengisi acara, dan juga penata kamera. Dan ditekankan pentingnya Floor plan yang sesuai dengan layuot design artistik dari penataan set yang digunakan untuk menciptakan gambar yang menarik.124 Bagi seorang produser Floor plan yang dilakukan adalah membuat secara rinci rundowon opersional menyangkut
loading peralatan produksi seperti panggung, lighting dll. Ini
dilakukan agar proses produksi dapat berjalan dengan baik. Selain itu program
123 124
Morissan, Manajamen Penyiaran startegi mengelola radio dan televisi. Hal 272 Naratama, Menjadi sutradara TV dengan single dan multi camera .Hal 102
115
director dengan membuat gambaran letak camera dilapangan melalui sketsa. Desain Floor Plan untuk acara TV hampir sama dengan Floor plan125 bangunan namun kegunaan dan manfaatnya saja yang berbeda. Floor plan sebuah acara Televisi dimaksudkan untuk membantu sutradara acara televisi dalam mengeksekusi sebuah acara. Dengan Floor plan, sutradara dan produser sudah bisa melihat tata artistik, penempatan kamera serta penempatan lightingnya. Floor Plan menjadi penting pada saat membuat suatu program dalam bentuk Live dan rekaman selain itu Tidak hanya acara TV untuk film sekalipun di holliwood sana floorplannya sangatlah penting. Floor plan tata artistik merupakan sketsa, rencana taat artistik yang di implementasikan dalam sebuah denah menyangkut stage dan property serta penempatan stage berdasarkan skala yang sudah dibuat sebelumnya sedangkan Floor plan tata kamera sama dengan floor plan tata artistik namun ada penempatan posisi kamera yang membuat penempatan posisi kamera adalah program director.
Kegiatan selanjutnya dalam produksi adalah dengan melakukan rehearsel atau latihan oleh tim produksi secara menyeluruh. Dengan rehearsel kemungkinan kesalahan ketika shooting berlangsung bisa diminimalisir bahkan diharapkan tidak ada sedikit kesalahanpun nantinya. Suatu produksi acara televisi
merupakan
produksi yang sangat kompleks, banyak melibatkan kru produksi, equipment serta prosedur yang harus dilewati. Agar suatu produksi bisa berjalan dengan lancar maka reherseal adalah kunci utama.126 Rehearsel dilakukan menyangkut Timing/
125 126
Htp//dikiumbara.word pres.com/2008/05/produksi TV /part 1/ ibid
116
waktu artinya memastikan rundowon yang dibuat sesuai dengan durasi ” Dalam Format Live, pengaturan waktu benar – benar di perhitungkan minute by minute dengan second by second. Timing yang disusun dalam rundowon dipastikan apakah sesuai dengan perencanaan yang dibuat atau sebaliknya. Untuk itulah dalam rehearsel ini dipastikan. Apabila terjadi Over/ Durasi dapat dilakukan antisipasi dengan melakukan perubahan didalam content.
Selain itu rehearsel menyangkut brifieng perform dimana salah satu bagusnya tidak acara televisi adalah bagaimana pengisi acara secara total melakukan adegan serta dialognya. Pada saat rehearsel tim kreatif melakukan briefing yang berkaitan dengan konsep yang dibuat dalam script . Program director dan floor director melakukan reherseal menyangkut hal teknis seperti floor blocking dan camera blocking. Artinya ini dilakukan menyangkut tata gerak pengisi acara saat memasuki setting yang sesuai dengan kebutuhan kamera. Secara keseluruhan rehearsel dilakukan melaui run trough dimana setiap segmen yang terdapat di rundowon di eksekusi untuk memastikan kesiapan semua kru produksi, pengisi acara dan berkaitan dengan prop property, shot arrangment ( Pengaturan shot ) Audio lighting sebelum melakukan Live ( Siaran langsung ). Lakukanlah latihan reherseal127 berulangkali sebelum syuting dimulai. Ini akan sangat membantu terutama saat anda menyutradarai produksi multi camera. Karena sifatnya yang Live maka penyutradaraan multi kamera harus melakukan latihan camera blocking yang sangat akurat sesuai dengan breakdown shot yang direncanakan. Demikian juga dengan para pemain atau performer yang tampil 127
Naratama , Menjadi sutradara Televisi. Hal
117
diatas panggung harus sesuai dengan blocking yang sudah ditetapkan. Agar tidak terjadi kesalahan maka harus dilakukan GR sedetail mungkin termasuk untuk tata lampu, tata suara dan camera angle( sudut pengambilan gambar ) Live ( Siaran langsung ) dengan
arahan
Program
Grand final MTV VJ Hunt 2008 dilakukan
director
yang
berada
di
master
Control
bertanggungjawab atas look on air( Berkaitan dengan hasil suatu produksi ) dan keputusan pemilihan gambar sedangkan
floor director
memberikan arahan
secara langsung terhadap pengisi acara dan kru yang berada dilapangan. Selain itu penggunaan multi camera dalam live atau siaran langsung bertujuan untuk menghasilkan gambar yang beragam kepada pemirsa. Setiap produksi multi camera ( sistem dari tata produksi audio visual yang syuting secara bersamaan dengan menggunakan kamera ) adalah live show. Setiap syuting dilaksanakan adalah siaran langsung! Mengapa karena setiap kamera merekam setiap adegan pada waktu yang bersamaan.128
Live Grand final MTV VJ Hunt 2008
menggunakan multi camera yang menghasilkan gambar yang variatif atau beragam kepada pemirsa atas keseluruhan acara. Rocki selaku Program Director Menjelaskan
129
Multi camera dalam sebuah produksi ini kan bergerak dalam
bidang live program, Semua momen itu kita jelaskan kepada pemirsa untuk mengcover semua kejadian dengan multi camera. Memberikan gambaran keseluruhan dan detail Dalam program Grand Final MTV VJ Hunt 2008 ini menggunakan 10 kamera karena banyaknya setting panggung dan berbagai gimmick yang variatif 128 129
Naratama, Menjadi Sutradara Televisi. Hal 120 Hasil Wawancara dengan Roki Program Director
118
sehingga semua adegan harus dapat tercover dengan baik. Sedangkan penggunaan lainnya seperti program Grand Final Dream Girls yang hanya menggunakan 7 kamera. Artinya Program Grand Final MTV VJ Hunt ini memiliki pengunaan kamera dengan berbagai kerumitan didalam mengeksekusi dan dalam produksi Live
dituntut untuk mengambil keputusan yang tepat dalam memutuskan
pemilihan gambar kepada penonton.
Pasca produksi yang dilakukan dalam program live adalah evaluasi dari hasi rating dan share yang dilakukan oleh departemen riset Global TV dengan Rating 1, 4 dan share 5,1. Dari hasil ini bahwa Grand final MTV VJ Hunt 2008 memenuhi rata – rata sasaran target yang diharapkan selain itu secara kualitas program ini dinilai dari respon praktisi broadcast dan clien yang menjadi sponsor acara ini
Secara keseluruhan dari hasil data dan wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti bahwa pada proses produksi Program Grand final MTV VJ Hunt 2008 dilakukan dengan perencanaan matang dan terencana namun pada saat di lapangan mengalami berbagai kendala seperti rundowon yang dibuat mengalami perubahan pada saat rehearsel, hal itu
dapat diantisipasi dengan
merubah sesuai dengan durasi yang ada dengan melakukan pemotongan terhadap segmen lainnya, disamping itu pada saat Live berlangsung kurangnya koordinasi dengan OAP ( Koordinasi On Air berkaitan dengan durasi acara ) sehingga berdampak terhadap pemotongan durasi acara pada program ini. Artinya dalam suatu produksi program Live setiap kru produksi dituntun untuk memiliki berbagi
119
antisipasi. Rocki selaku Program Director menjelaskan130 bahwa Director harus punya karakter berpikir secara cepat seperti plan A, B, C. Uuntuk itu pengusaan keseluruhan program menyangkut rundowon itu harus kuat. Intinya apapun troubel kita harus menyampaikan isi dari content kepada penonton.
130
Hasil wawawancara dengan Roki Program Director
120
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan data tertulis melalui dokumen Grand final MTV VJ Hunt 2008, data bentuk dokumentasi photo dan video serta melakukan wawancara mendalam dengan Produser, Kreatif, Floor director dan Program Director. Hasil dari analisis proses produksi Grand Final MTV VJ Hunt 2008 dimulai dengan Pra produksi, Produksi dan pasca produksi. Pra Produksi Grand final MTV VJ Hunt 2008 di Global TV dilakukan melalui perencanaan yang panjang dengan melibatkan kru produksi yang telah berpengalaman dibidang penyiaran. Hal ini dimulai dengan adanya ide/gagasan lalu dikembangkan tema program, menetapkan jenis program, judul program, durasi (lama tayang) dan
mempersiapkan berbagai elemen produksi seperti
script, rundowon, pengisi acara, setting design, survei dll.
Yang dilakukan
melalui rapat perencanaan produksi atau pra produksi. Artinya setiap kru produksi dari Grand final MTV VJ Hunt melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan profesional.
Pemilihan pengisi acara juga menjadi pertimbangan berdasarkan control budgeting yang ditetapkan oleh produser dengan pertimbangan bisa menjadi daya tarik dari Grand Final MTV VJ Hunt 2008 serta mendukung tema dan tujuan dari acara. Ini dilakukan dengan menghadirkan bintang tamu dari musisi top tanah air serta VJ MTV yang pernah menjadi Images MTV indonesia. Survei dilakukan
121
Produser, Asisten Produser, Program Director, Creative, Marcom, Unit untuk menentukan lokasi yang strategis dan mendukung konsep acara. Setelah itu Setting design dibuat untuk memberikan gambaran panggung Grand final MTV VJ hunt 2008 dalam bentuk sketsa yang dibuat oleh penata artistik yang menjadi acuan untuk dilapangan. Penambahan kru produksi menjelang berlangsungnya acara dilakukam untuk membantu menyukseskan acara ini.
Script dan rundowon Grand Final dibuat oleh tim kreatif dalam bentuk storyline atau garis besar yang akan disampaikan pengisi acara. Pembuatan script atau naskah melibatkan 4 orang tim kreatif yang ditugaskan mengemas acara dilakukan memudahkan pada saat proses eksekusi. Rundowon merupakan urutan acara
dari awal hingga akhir yang
berisi
perencanaan gambar, suara dan
menyangkut isi acara secara keseluruhan dari Grand Final MTV VJ HUNT 2008. Ini menjadi faktor penting yang digunakan oleh setiap kru saat melakukan produksi. Script dan rundowon secara keseluruhan dipersiapkan mendukung tema dan tujuan dari acara ini.
Floor Plan dalam pra produksi dilakukan oleh kru produksi untuk merencanakan persiapan saat dilapangan. Ini berkaitan dengan kesiapan konsep yang akan diwujudkan dalam suatu produksi. Dalam hal ini Produser, Kreatif, Program Director dan Floor Director memiliki berbagai Floor plan ( Rencana dilapangan ). Produser dibantu PA menyusun operasional rundowon yang berisi secara keseluruhan kegiatan yang harus dilakukan dan diselesaikan dilapangan.
122
Program Director melakukan Floor plan dalam bentuk sketsa posisi letak kamera yang akan ditempatkan dilapangan.
Kegiatan selanjutnya sebelum melakukan produksi siaran Live ( Langsung ) seluruh kru produksi dan pengisi acara melakukan rehearsel. Dengan rehearsel kemungkinan kesalahan ketika shooting berlangsung bisa diminimalisir bahkan diharapkan tidak ada sedikit kesalahanpun nantinya. Suatu produksi acara televisi merupakan produksi yang sangat kompleks, banyak melibatkan kru produksi, equipment serta prosedur yang harus dilewati. Agar suatu produksi bisa berjalan dengan lancar maka rehearsel adalah kunci utama. Rehearsel dilakukan menyangkut dengan timing di rundowon, Floor Blocking dan Camera Blocking. Pengaturan shot. Secara keseluruhan rehearsel dilakukan dengan Run trough menerapkan rundowon dari setiap segmen agar setiap pengisi acara tahu kapan dia keluar
dan masuk set yang dilakukan dengan pengaturan shot. Secara
keseluruhan rehearsel dilakukan untuk memastikan kesiapan semua kru produksi, pengisi acara dan berkaitan dengan prop property, shot arrangment ( Pengaturan shot ) Audio lighting sebelum melakukan live ( Siaran langsung ). Sehingga dapat dipastikan live dapat berjalan dengan baik menggunakan multi camera yang menghasilkan gambar variatif atau beragam kepada pemirsa dan mengambarkan keseluruhan puncak acara Grand Final MTV VJ Hunt 2008. Namun berbagai kendala dilapangan pada saat Live harus diantisipasi dengan berbagai perencanaan dengan melakukan koordinasi, komunikasi terhadap seluruh tim produksi, serta mengambil keputusan yang tepat dan cepat.
123
Pasca produksi dalam siaran langsung dilakukan dengan evaluasi secara kuantitatif melaui hasil rating dan share yang dilakukan Departemen Riset and development Global TV karena ini menjadi tolak ukur didalam menilai program berdasarkan minat masyarakat selain itu secara kualitatif itu bisa dilihat melalui kepuasan clien, Tim produksi dan tanggapan praktisi broadcast terhadap acara ini.
Pra produksi , produksi dan pasca produksi merupakan proses yang harus dilakukan untuk dapat menghasilkan program yang inovatif, creative, dinamis dan kompetitif. Hasil Analisis Proses Produksi Grand Final MTV VJ Hunt 2008
124
5.2 Saran Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan berdasarkan wawancara mendalam terhadap Produser, Creative, Floor Director dan Program Director serta dari
hasil observasi. Peneliti ingin memberikan beberapa saran atau
masukan untuk meningkatkan kualitas program dan produksi Saran ini hanya bersifat masukan bagi team Global TV yang mungkin dapat dipertimbangkan dalam meningkatkan kualitas pola siaran televisi. 1. Sebelum
melakukan produksi sebaiknya melakukan survei atau riset
secara kuantitatif dan kualitatif terhadap audiens sehingga dapat menjadi refrensi bagi MTV indonesia dan Global TV sebelum memulai memproduksi sebuah produksi program. 2. Pemilihan waktu penyangan program harus dipertimbangkan sehingga program yang dibuat dapat disaksikan oleh audien. Dalam hal ini menyangkut hari pemilihan waktu pelaksanaan pada hari kamis seharusnya lebih baik di weekend. Karena itu Global TV diharapakan dapat meminimalis kesalahan dalam penayangan yang terjadi sehingga rating dan share lebih meningkat 3. Kerjasama tim dan koordinasi kru produksi menyangkut dari keseluruhan produksi harus ditingkatkan sehingga produksi berjalan dengan baik dan meminimalis berbagasi permasalahan. 4. Membuat pola siaran yang disukai oleh pemirsa tidaklah mudah. Karena itu para pembuat program Global TV harus sangat jeli dalam melihat
125
selera pemirsa, berhati-hati dalam pemilihan program, dan memperhatikan competitor televisi lain.
DAFTAR PUSTAKA
Ciptono Setyobudi, Pengantar Tekhnik Broadcasting Televisi, Peberbit Graha ilmu, 2005 Morissan, Managamen Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Penerbit Ramdina Prakarsa, Tangerang, 2005. Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Penerbit Ramdina Prakarsa, Tangerang, 2004. Tino Saroengallo, Dongeng Sebuah Produksi Film, Penerbit PT Intisari Mediatama, 2008. Naratama, Menjadi Sutradara Televisi, Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2004. Rahmat Jalaludin, Teori Komunikasi Massa, Remaja Rosdakarya , Bandung, 2002. Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar ilmu Komunikasi, Penerbit Pusat Penerbitan Universitas Terbuka Jakarta 2003 Ardianto, Elvinaro dan lukiati Komala Erdinaya.Komunikasi Massa suatu pengantar. Simbiosa Rekatama Media Bandung 2004 Fred Wibowo Tekhnik Produksi Program Televisi, Pinus Book Publisher Yogyakarta 2007 Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi, Duta Wacana Yoogyakarta, 1994 Anggoro, M. Langgar. Teori dan Profesi Kehumasan serta aplikasinya di Indonesia. PT. Bumi Aksara. Jakarta.2002 Rikrik El Saptaria, Panduaan Praktis akting untuk film dan teater, Penerbit Rekayasa Sains, 2006.
Terence ST John Marner, Terjemahan Chalid Arifin, Film Design The Tantivy Press London 1974 Tommy Suparto, Berkarir dibidang Broadcasting, Media Pressindo, 2006. Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi, Remaja Rossdakarya, 2003. Joseph V mascelli, The Five C ’s Of Cinematography. PT. Cine/graphic publication, Hollywood, Calipornia 90028/Terjemhan H.M.Y. Biran Yayasan Citra Jakarta 1994 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999. Lexy, J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya. 1989 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005 hal 109 Jalaludin Rakmat, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, 2005.
SUMBER LAIN http://.globaltv.co.id http://.sinarharapan.co.id/berita MTV Vj Hunt /0806/14/hib02.html http://.repbulika online.com/berita VJ hunt/ 12/05/2008 http://www.kompas.com/berita MTV Vj Hunt/ 12/05/2008
http://tv.infogue.com/grand_final_mtv_vj_hunt_2008_usung_global_warming http://dikiumbara.wordpress.com/2008/07/27/produksi-televisi-part1/ http://dikiumbara.wordpress.com/2008/07/27/produksi-televisi-part2 http://dikiumbara.wordpress.com/2008/05/21/Floor plan-2/ http://.sinarharapan.com/news/risetacniesel/10april2007 htp//massota login.wordpress.com/2008/01/31/logika-penalaran- dan – anlisis – definisi/
Htp//id.wikitionary.org/wiki/analisis http://hidayatno.wordpress.com/2007/11/14/membumikan analisa Wawancara dengan Produser MTV VJ Hunt 2008 Wawancara dengan Creative MTV VJ hunt 2008 Wawancara dengan Program director MTV VJ Hunt 2008 Wawancaara dengan Floor Director MTV VJ Hunt 2008 Dokumen Riset and Development Global TV tanggal 20 juni 2008