Strategi Produksi Program Acara Dahsyat dalam Meningkatkan Rating & Share di RCTI (Periode Oktober 2008 – Juli 2009)
Skripsi Diajukan Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Jenjang Strata Satu (1) Program Studi Broadcasting TV
Disusun Oleh : Istianah Septiyani 44105010095 Broadcasting
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2009
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA BROADCASTING
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
Nama
: Istianah Septiyani
NIM
: 44105010095
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
: Broadcasting
Judul Skripsi : Strategi Produksi Program Acara Dahsyat dalam Meningkatkan Rating & Share di RCTI Periode Oktober 2008 – Juli 2009
Jakarta, Agustus 2009
Mengetahui,
Pembimbing I
Pembimbing II
(Dra.Agustina Zubair M.Si)
(Drs.Andi Fachrudin M.Si)
i
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA BROADCASTING
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama
: Istianah Septiyani
NIM
: 44105010095
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
: Broadcasting
Judul Skripsi : Strategi Produksi Program Acara Dahsyat dalam Meningkatkan Rating & Share di RCTI Periode Oktober 2008 – Juli 2009
Jakarta, Agustus 2009
Mengetahui,
Pembimbing I
Pembimbing II
(Dra.Agustina Zubair M.Si)
(Drs.Andi Fachrudin M.Si)
ii
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA BROADCASTING
LEMBAR TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI Nama
: Istianah Septiyani
NIM
: 44105010095
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
: Broadcasting
Judul Skripsi
: Strategi Produksi Program Acara Dahsyat dalam Meningkatkan Rating & Share di RCTI Periode Oktober 2008 – Juli 2009
Jakarta, Agustus 2009 1. Ketua Sidang Drs.Riswandi M.Si
(………………………..)
2. Penguji Ahli Afdal Makkuraga Putra, S.Sos, M.Si
(………………………..)
3. Pembimbing I Dra. Agustina Zubair M.Si
(………………………..)
4. Pembimbing II Drs. Andi Fachrudin, M.Si
(………………………..)
iii
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA BROADCASTING
LEMBAR PERBAIKAN SKRIPSI Nama
: Istianah Septiyani
NIM
: 44105010095
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
: Broadcasting
Judul Skripsi
: Strategi Produksi Program Acara Dahsyat dalam Meningkatkan Rating & Share di RCTI Periode Oktober 2008 – Juli 2009
Jakarta, Agustus 2009 5. Ketua Sidang Drs.Riswandi M.Si
(………………………..)
6. Penguji Ahli Afdal Makkuraga Putra, S.Sos, M.Si
(………………………..)
7. Pembimbing I Dra. Agustina Zubair M.Si
(………………………..)
8. Pembimbing II Drs. Andi Fachrudin, M.Si
(………………………..)
iv
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA BROADCASTING
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Nama
: Istianah Septiyani
NIM
: 44105010095
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
: Broadcasting
Judul Skripsi
: Strategi Produksi Program Acara Dahsyat dalam Meningkatkan Rating & Share di RCTI (Periode Oktober 2008 – Maret 2009)
Jakarta, Agustus 2009 Disetujui dan Diterima Oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
(Dra. Agustina Zubair S.Sos, M.Si)
(Drs. Andi Fachrudin, M.Si)
Mengetahui, Dekan
Ketua Bidang Study
Fakultas Ilmu Komunikasi
Broadcasting
(Dra. Diah Wardhani., M.Si)
(Ponco Budi Sulistyo., S.Sos, M.Comn)
v
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Nama Nim Judul
Bibliografi
: Istianah Septiyani : 44105010095 : Strategi Produksi Program Acara Dahsyat dalam Meningkatkan Rating dan Share di RCTI Periode Oktober 2008 – Juli 2009 : 22 bahan bacaan(1981-2007) ABSTRAKSI
Televisi sebagai media massa tidak hanya berfungsi sebagai sarana informasi, pendidikan, hiburan, dan kebudayaan, tetapi juga telah tumbuh sebagai sarana bisnis. Kini informasi telah menjadi komoditi yang dapat diperjualbelikan untuk mendapat keuntungan. Program musik saat ini banyak dilirik oleh stasiun televisi sebagai tayangan alternatif yang menghibur. Dahsyat sebagai salah satu program musik terbaru yang dihadirkan RCTI ini mengangkat tema Deretan Hits Teratas dengan konsep akuistik menyajikan musik, video klip, kring – kring Dahsyat, Dahsyatnya Radio, chart Dahsyat dan Dahsyatnya Pasar. Yaitu bagaimana strategi yang dilakukan oleh tim produksi Dahsyat sehingga acara Dahsyat ini menjadi lebih dahsyat dan lebih disukai oleh pemirsanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi produksi apa yang diterapkan oleh program acara Dahsyat dan periode yang digunakan adalah bulan Oktober 2008 sampai dengan Maret 2009. Strategi program televisi diperlukan agar setiap program yang ditayangkan mencapai hasil yang optimal. Pada penelitian ini strategi yang digunakan adalah strategi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain, melalui tahap perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakkan (actuating), dan pengawasan (controlling). Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan pendekatan kualitatif yang memberikan gambaran atau penjabaran tentang kondisi empiris objek penelitian berdasarkan karakteristik yang dimiliki. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Studi Kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (indepth interview), bertujuan untuk mendeskripsikan hasil penelitian dengan melakukan wawancara mendalam dengan beberapa narasumber dari tim produksi program musik Dahsyat. Hasil penelitiannya adalah program acara Dahsyat dalam hal ini menonjolkan kontent – kontent program acara yang ada di Dahsyat seperti kring – kring Dahsyat, Dahsyatnya Radio, Dahsyatnya kantor, dan yang terbaru adalah Dahsyatnya Pasar serta tema yang disajikan berbeda setiap harinya. Peran presenter acara Dahsyat sangat berpengaruh sehingga Dahsyat menjadi program terfavorit, diantara program – program musik yang disiarkan distasuin TV lain. Sarannya adalah agar Dahsyat dapat Tim Produksi Dahsyat harus lebih meningkatkan lagi kinerjanya dalam menyajikan konten – konten acaranya sehingga tidak membuat penonton cepat bosan dan juga Program musik Dahsyat dalam hal ini lebih dekat dengan penonton televisi karena jarangnya Dahsyat tayang diluar studio, sehingga membuat sahabat – sahabat Dashyat kurang puas untuk melihat Dahsyat secara langsung Harapan juga diberikan perbaikan yang bisa dilakukan oleh Dahsyat dalam menayangkan acaranya dan menjadi bahan referensi untuk para karya ilmiah ini.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Assalammu’alaikum Wr.Wb. Alhamdulillahirabbil’ alamin, segala puja dan puji hanya milik Allah SWT atas segala nikmat dan anugrah hingga skripsi ini dapat selesai. Shalawat dan salam tak lupa selalu tercurah bagi Murabbi pertama, idola segala Zaman, Pemimpin Terbaik, Guru Terbaik, Manusia paling sempurna nabi Muhammad SAW. Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada seluruh pihak yang telah membantu selesainya skripsi ini. Khususnya kepada : 1. Ibu Dra. Agustina Zubair S.Sos, M.Si selaku pembimbing I terima kasih atas waktu, saran, dan kritiknya serta ilmu dan nasehat yang berharga untuk peneliti. 2. Bapak Drs. Andi Fachrudin, M.Si selaku pembimbing II terima kasih atas waktu, saran, serta ilmu dan nasehat yang berharga untuk peneliti. 3. Terimakasih untuk yang tercinta dan tersayang Papa Muhammad Yanto dan Mama Tumini yang tak pernah lelah dan tak pernah berhenti memberikan yang terbaik selama hidupku. Semoga Allah SWT dapat membalas kebaikan yang telah diberikan. Amin 4. Sahabat terbaikku Kepompong terima kasih atas pengertiannya, bantuan, doa dan selalu sabar dalam menghadapi peneliti.
vii
5. Untuk adikku Aismatul Zikro Desiyani, terimakasih atas support, do’a serta menjadi pendengar terbaik untukku. 6. Bapak Ponco Budi Sulistyo, S. Sos, M. Comn selaku Ketua Bidang Study, Terimakasih atas Ilmu dan bimbingannya. 7. Bapak Riswandi M.Si selaku Ketua Sidang. terima kasih atas masukan, kritik dan sarannya. 8. Bapak Afdal Makkuraga Putra, S.Sos, M.Si selaku Penguji Sidang. terima kasih atas masukan, kritik dan sarannya. 9. Ibu Dra. Diah Wardhani, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. 10. Drs. Hardiyanto Jatmiko, M.Si selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. 11. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana yang selama 4 tahun ini telah memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat baik teori maupun praktis. Terima kasih banyak. 12. Untuk “MR” terimakasih sudah memberikan do’a, dorongan dan ilmu yang berharga sehingga membuatku menjadi lebih baik dalam mengenal Allah SWT dan teman-teman satu lingkaranku yang tentu terus memberikan Support, dan do’a, karena kalianlah aku mengenal indahnya ukhuwah yang sebenarnya. Semoga kita dipertemukan di surga-Nya kelak amin. Ana uhibuka fillah. 13. Sahabat-sahabatku tercinta Ice, Geng Caur, Resti, Heni, Nur, Tusy, Ani, Ita, Erva, Dodom, Dita, Yani, Pipit, Selvi, Wiwin, Bunga, Lingga,
viii
Lilis, Raras, Indi. Dan tim Power Rangers Taufik, Zak, Zulham, Ari. Terimakasih atas pengalamannya yang sangat berharga bagi peneliti. Miss you All 14. Keluarga Besar Rohis Ta’lim Alif Fikom UMB dan Buletin Oase, adik-adiku Trika, Ulan, Ida, Vida, Gita, Sari, Hera, Yanti dan semua ikhwan Rohis Ta’lim Alif. Terima kasih atas semua bantuannya dan tetap semangat untuk terus melanjutkan perjuangan ini. 15. Kakak-kakak Seniorku Ka Rahma, Ka Mike, Ka Tari, Ka Rika, Ka Denty, Ka Esti, Ka Tiar, Akh.Rustandi, Bang Yusuf, Bang Isno Terimakasih atas dukungannya dan pengalamanya yang sangat berharga. 16. Untuk semua Ikhwafillah pengurus UKMI Al-faruq UMB, syukron jazakillah atas semua waktu-waktu dan pengalaman yang sangat berharga. 17. Ibu kosan, Uni Silvie, Kak Yera, Kak Vera, Rizky Efrida, Ryan Wulandari, Ita, Kak Ririn, Umi-nya ibu kosan terima kasih atas hari – hari yang indah dan menyenangkan berkalian. 18. Mas Ervan, Bapak Sam, Mas mawi dan Seluruh Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Komunikasi, yang selalu direpotin untuk membuat setiap surat-surat administratif buat kelengkapan skripsi. Terima kasih. 19. Tina, Kiki, Anti, Ani, Tika, Yayah, Ulfah dan teman-teman SMP dan teman-teman SMA terimaksih atas dukungannya.
ix
20. RCTI yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di RCTI, khususnya pada program musik DAHSYAT. 21. Narasumber, Mas John Fair Kaune (Eksekutif Produser Dahsyat), Mas Oke (Produser Dahsyat), yang telah menyempatkan waktu, tenaga serta pikiran untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh penulis. 22. Ewin, Mas Heri, Melta terimakasih atas bantuannya selama ini. 23. Dan seluruh teman-temanku di Universitas Mercu Buana, yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu. Semoga karya ini bermanfaat untuk semua pihak. Peneliti juga menyadari sebagai hamba Allah, yang tentunya tidak luput dari kesalahan serta kekurangan, khususnya pada penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti mohon maaf kepada semua pihak apabila terjadi kekhilafan dalam penelitian ini. Demi kemajuan peneliti dan perbaikan tulisan ini maka peneliti membuka kesempatan untuk saran dan kritik. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita dan memberikan keridhoan pada kita semua. Amin. Wassalammu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta, Agustus 2009
Istianah Septiyani
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI .....................................
i
ABSTRAKSI ..............................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ................................................................................
vi
DAFTAR ISI ..............................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL ..........................................................
xiv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN .....................................................................
1
1.1 Pendahuluan .......................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................
12
1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................
12
1.4 Signifikasi Penelitian ..........................................................
12
1.4.1 Akademis ..................................................................
12
1.4.2 Praktis ........................................................................
13
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................
14
2.1 Komunikasi Massa .............................................................
14
2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa .................................
14
2.1.2 Karakteristik Komunikasi Massa ..............................
17
2.1.3 Tujuan dan Fungsi Komunikasi Massa .....................
18
2.1.4 Isi Pesan Komunikasi Massa .....................................
20
2.2 Televisi Sebagai Media Massa ...........................................
21
2.2.1 Pengertian Televisi ....................................................
21
2.2.2 Karakteristik Media Televisi .....................................
25
2.2.3 Fungsi Media Televisi ...............................................
27
2.3 Program Televisi ...............................................................
29
xi
2.3.1 Pengertian Program Televisi ....................................
29
2.3.2 Jenis Program Televisi .............................................
31
2.4 Program Musik ...................................................................
38
2.4.1 Pengelompokan Genre Musik ...................................
41
2.5 Manajemen Program ..........................................................
46
2.5.1 Pengertian Manajemen Program ..............................
46
2.6 Strategi Produksi Program Televisi ....................................
49
2.7 Bahan Siaran/Program TV .................................................
58
2.8 Proses Produksi Program Televisi ......................................
59
2.8.1 Materi Produksi .........................................................
60
2.8.2 Sarana Produksi .........................................................
61
2.8.3 Biaya Produksi ...........................................................
61
2.8.4 Tahapan Pelaksanaan Produksi .................................
62
2.9 Rating dan Share .................................................................
65
2.9.1 Rating ........................................................................
66
2.9.2 Share ..........................................................................
71
2.6.3 Fungsi Rating dan Share ............................................
72
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................
73
3.1 Tipe Penelitian ....................................................................
73
3.2 Metodologi Penelitian ........................................................
75
3.3 Teknik Pengumpulan Data .................................................
75
3.3.1. Data Primer ...............................................................
76
3.3.2. Data Sekunder ..........................................................
76
3.4. Nara Sumber (Key Informan) .............................................
77
3.5 Definisi Konsep ...................................................................
79
3.6. Fokus Penelitian .................................................................
80
3.7. Teknik Analisa Data ...........................................................
81
xii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .........................
84
4.1 Gambaran Umum RCTI .....................................................
84
4.1.1 Sekilas Sejarah RCTI ................................................
84
4.1.2 Visi dan Misi RCTI ...................................................
89
4.1.2.1 Visi ................................................................
89
4.1.2.2 Misi ...............................................................
90
4.1.2.3 Tiga Pilar Utama RCTI .................................
91
4.1.3 Motto RCTI ...............................................................
91
4.1.4 Logo RCTI ................................................................
92
4.1.5 Target Pemirsa RCTI .................................................
93
4.1.6 Gedung RCTI ............................................................
94
4.1.7 Manajemen RCTI ....................................................
97
4.1.8. Struktur Organisasi RCTI .......................................
98
4.1.9 Program Siaran RCTI ...............................................
99
4.2 Sejarah Program Musik Dahsyat ........................................
100
4.2.1 Tim Produksi Musik Dahsyat ....................................
102
4.3 Hasil Penelitian ...................................................................
103
4.3.1 Strategi Pra Produksi Program Musik Dahsyat .........
103
4.3.2 Strategi Produksi Program Musik Dahsyat ...............
107
4.3.3 Pasca Produksi Musik dahsyat ...................................
112
4.4 Pembahasan ........................................................................
113
KESIMPULAN DAN SARAN .................................................
118
5.1 Kesimpulan .........................................................................
118
5.2 Saran ....................................................................................
120
BAB V
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN CURICULUM VITAE
xiii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
GAMBAR Gambar. 1
Jenis Program Televisi ...................................................
32
Gambar. 2
Format Acara Televisi ....................................................
36
Gambar. 3
Sumber Ciptono Setyobudi, Teknologi Broadcasting TV ...........................................
62
Gambar. 4
Logo Lama RCTI ...........................................................
92
Gambar. 5
Logo Baru RCTI ............................................................
92
Gambar . 6 Logo Dahsyat ................................................................. 100 Gambar. 7
Gambaran umum struktur organisasi tim produksi Musik
Gambar. 8
Dahsyat .......................................... 103
Model Strategi Musik Dahsyat .................................... 120
TABEL Tabel. 2.3.2 Program Informasi (Berita) ............................................
34
Tabel 4.1.8 Struktur Organisasi RCTI ..............................................
98
xiv
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui system lambang-lambang, tanda-tanda, atau tingkah laku 7. Komunikasi adalah suatu proses Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. Komunikasi massa adalah suatu proses dimana komunikatorkomunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas dan secara terus menerus menciptakan makna-makna yang digarapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara. Definisi lain mengenai Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila 7
Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi. Universitas Terbuka, 1999, Hlm 7
1
2
pihak – pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama – sama ikut terlibat dan sama – sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang disampaikan. Hewitt, menjelaskan dalam penggunaan proses komunikasi secara spesifik adalah mempelajari atau mengajarkan sesuatu, mempengaruhi perilaku seseorang, mengungkapkan perasaan, menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain, berhubungan dengan orang lain, menyelesaian sebuah masalah, mencapai sebuah tujuan, menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik, menstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lain Di Indonesia perkembangan media massa sudah ada sejak lama. Surat kabar dan radio dikelola oleh warga asing untuk kepentingan dagang, sedangkan radio yang dikelola oleh pribumi digunakan untuk menyiarkan program yang bertujuan memajukan kesenian, kebudayaan disamping kepentingan pergerakan semangat bangsa. Televisi baru yang pertama di Indonesia didirikan tepatnya pada tanggal 24 Agustus 1962, yang pada saat itu ditunjuk sebagai tuan rumah Asean Games IV pada tahun1962.8 Televisi sebagai media massa tidak hanya berfungsi sebagai sarana informasi, pendidikan, hiburan, dan kebudayaan, tetapi juga telah tumbuh sebagai sarana bisnis. Kini informasi telah menjadi komoditi yang dapat diperjualbelikan untuk mendapat keuntungan. Perkembangan yang terjadi di dunia, termasuk Indonesia,
8
TVRI website : tvri.co.id
3
menunjukkan bahwa sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi komunikasi, media massa telah tumbuh menjadi industri yang cukup vital dalam suatu negara. Persaingan ketat antar stasiun televisi yang terjadi belakangan ini memaksa pihak – pihak bersangkutan harus berpikir kreatif dalam menyajikan program acara kepada pemirsanya. Tanpa adanya kreativitas dan kejelian dalam melihat peluang pasar, dipastikan stasiun teve tersebut bakal tersisih. Kita pun sekarang ini bisa menyaksikan berbagai acara program televisi yang lebih variatif. Program tersebut dikemas secara apik, misalnya saja news, infotainment, sinetron, FTV, aneka program religius, features, reality show dan variety show hingga program musik. Masingmasing program tersebut mempunyai target sasaran yang berbeda. Karena itu, penyajiannya juga dikemas dengan keunikan tersendiri, sehingga terkesan lebih atraktif. Tapi tak bisa dipungkiri, belakangan ini tingkat jenuh para pemirsa televisi sudah lebih menonjol, terutama terhadap sinetron. Rangkaian cerita yang tak masuk akal dan terkesan itu-itu saja, membuat khalayak berusaha mencari alternatif tontonan yang lebih menghibur. Pada kondisi inilah stasiun-stasiun televisi swasta Nasional saling beradu kreatif untuk meluncurkan program alternatif. Tidak jarang, beberapa stasiun televisi terkesan bertindak gambling dalam membaca selera pemirsanya.
4
Ketika ada program baru yang ratingnya tak kunjung naik, media tersebut pun tanpa ragu langsung mengcut program tersebut di tengah jalan. Namun sebaliknya, jika suatu program dikategorikan sukses dan bisa menarik iklan, maka program yang tadinya tayang seminggu sekali dipadatkan menjadi setiap hari. Program musik kini banyak dilirik oleh stasiun televisi sebagai tayangan alternatif yang menghibur. Selain biaya operasionalnya lebih murah, jika acara tersebut sukses, pencitraan stasiun teve yang bersangkutan juga ikut terangkat. Dalam hal ini salah satu program acara yang cukup menarik adalah program acara musik “Dahsyat” di Stasiun RCTI. Dimulai dengan lahirnya program Dahsyat di RCTI. Program musik terbaru yang dihadirkan RCTI ini mengangkat tema Deretan Hits Teratas dengan konsep akuistik menyajikan musik dan video klip. Dahsyat menyajikan tayangan musik berikut video klip dari para penyanyi maupun grup band. Setiap harinya acara juga menampilkan penyanyi maupun grup band sebagai bintang tamu. Dahsyat pertama kali mengudara di RCTI dengan konsep yang jauh berbeda. Sebelumnya program musik ini disiarkan secara langsung dari luar studio, dengan menggunakan mobil trailer ukuran besar. Alasannya jelas supaya Dahsyat bisa dengan mudah berpindah baik di dalam maupun ke luar kota untuk menyapa para penggemar musik.
5
Agar semakin menjadi tayangan hiburan yang digemari banyak orang, Dahsyat mengubah konsepnya ke dalam studio seperti sekarang dan merubah waktu tayang menjadi pukul 09.00 WIB dari waktu yang sebelumnya di jam 07.30 WIB. Uniknya, karena lokasi syuting Dahsyat tidak lagi disiarkan dari luar studio, dan menjadi di dalam studio dengan lebih melibatkan penonton justru menaikkan rating dan share Dahsyat. Semula program ini di awal kemunculannya belum sepopuler dan sebagus program – program musik lainnya. Kemudian RCTI mencari formula baru mereka pun mengganti host sebelumnya dan memindahkan jam tayang. Akhirnya formasi host Dahsyat diperkuat oleh Raffi Ahmad, Olga Saputra, dan Luna Maya. Diantara mereka bertiga yang pernah memandu acara musik hanya Raffi Ahmad. Sedangkan Olga lebih dikenal sebagai seorang komedian, dan Luna Maya lebih dikenal sebagai bintang film dan model. Cara mereka membawakan acara boleh dibilang “ngga banget” menurut kaca mata dunia presenter. Tetapi hal tersebut membuat Dahsyat berbeda dari acara musik sebelumnya. Memasukkan unsur heboh dan funky dalam acara tangga lagu sudah biasa, tetapi yang tidak biasa adalah ketika para host saling mencela, ikut-ikutan melawak dan membocorkan gosip-gosip hangat. Itulah yang dilakukan oleh para presenter dahsyat Raffi-Olga-Luna. Mereka tidak jaim menjadikan kehidupan pribadi mereka sebagai bahan olok-olokan dan candaan oleh host lainnya. Kekonyolan mereka bertiga ternyata lebih menarik dan berpengaruh terhadap perolehan rating.
6
Acara musik Dahsyat semua orang pasti tahu, dan suka sebab acara ini sudah lekat di hati penonton televisi. Program acara musik Dahsyat yang berisi acara yang berhubungan dengan musik dan mengudara selama 120 menit ini sangat diminati oleh banyak kalangan dari remaja putri dan putra, anak – anak, sampai pada kalangan ibu rumah tangga pun menyukainya sebab di dalam acara ini banyak memberikan keceriaan, tawa dan juga lagu – lagu terbaru apa yang saat ini sedang terkenal. Dahsyat yang dibawakan oleh Trio Host Dahsyat Raffi Ahmad, Olga Syahputra, si cantik Luna Maya yang biasa disingkat ROL. Aksi aneh dan canda tawa mereka selalu menyenangkan dan menghibur para penonton yang ada di studio ataupun pemirsa yang ada dirumah. Juga celetukan-celetukan yang sangat spontan baik Olga, Raffi bahkan Luna Maya sendiri, membuat acara “Dahsyat” mengalir lebih hidup dan menarik. Terkadang dalam acara tertentu fans – fans fanatik dari bintang tamu yang diundang datang dengan sukarela dan membuat suasana meriah dan heboh. Tampil apa adanya dan menjadi diri sendiri, jadi kunci kekompakkan tiga presenter ini. Olga yang memang berlatar belakang komedian, motor dari kehebohan dan kekonyolan. Raffi yang cuek, ngocol, dan dekat dengan predikat playboy, punya chemistry pas menimpali “kegilaan” Olga. Nah, Luna Maya yang tampak kalem di antara keduanya sering kali jadi umpan lawakan Olga dan Raffi.9 Dahsyat sebuah acara info musik pop yang lagi hits, mempunyai
9
http://www.rileks.com/
7
segmen penggemar yang sangat luas, disamping diisi oleh bintang tamu artis papan atas yang datang live kadang di studio indoor kadang juga di outdoor, juga interaksi antara ketiga presenter dan penonton yang klop sangat dekat di atas panggung memberikan kemeriahan tersendiri. Program acara Dahsyat yang selalu hadir setiap hari senin sampai dengan sabtu setiap pukul 09.00 s.d 11.00 WIB dan hari minggu dari pukul 13.00 s.d 15.00 WIB di sebuah stasiun swasta terkemuka RCTI. Dahsyat kedatangan bintang tamu adalah hal biasa. Setiap harinya, program musik ini memang selalu menghadirkan penyanyi atau grup band ternama sebagai bintang tamu. Sebelumnya Dahsyat pernah kedatangan beberapa bintang tamu special dari manca Negara secara live seperti Anggun C Sasmi, Christian Bautista, grup pelawak dari Jepang dan itu sangat membuat acara Dahsyat menjadi menarik, serta mendapatkan rating yang bagus. Bintang tamu Dahsyat sungguh luar biasa, pernah juga beberapa kalangan dari petinggi – petinggi Negara yang datang menjadi bintang tamu di acara Dahsyat seperti Gubernur DKI Jakarta Fauji Bowo, orang nonor satu di indoesia Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Dan yang lebih spektakular adalah menteri luar negeri Amerika Serikat yaitu Hillary Clinton. Menteri luar negeri Amerika Serikat (AS) itu tampil di program musik unggulan RCTI. Seorang politisi, Hillary tak canggung tampil di sebuah acara musik seperti Dahsyat. Bahkan, ia terlihat pintar mencairkan suasana. Bagi RCTI, kedatangan mantan ibu negara AS ini tentu
8
membanggakan. Mengingat RCTI merupakan satu – satunya stasiun televisi di Indonesia yang mendapat kehormatan untuk menghadirkan Hillary Clinton, untuk mempersiapkan penampilan Hillary, Dahsyat harus pindah setting ke Hotel Four Seasons yang menjadi tempat menginap Hillary selama berada di Jakarta. Format program ini pun diubah dengan menghadirkan talkshow pada segmen terakhir, di mana Hillary tampil lebih kurang setengah jam. Talkshow ini bertema Empowering Women. Dan dimeriahkan oleh penyanyi Agnes Monica, Melly Goeslaw, sutradara dan produser film Nia Dinata serta sejumlah wanita dari beragam profesi. Suasana talkshow yang dihadirkan sangat menyenangkan, tidak kaku dan jauh dari kesan formal, dan ini membuat program acara Dahsyat sangat berbeda dari program musik lainnya.10 Dan tepat tanggal 24 Maret 2009 Dahsyat genap satu tahun. Menyambut ulang tahunnya yang pertama, Dahsyat mengadakan sebuah acara spesial dengan Melibatkan lebih dari 50 band dan penyanyi serta disiarkan live kurang lebih enam jam, pagi dan sore. Hampir seluruh band dan penyanyi top Indonesia, hadir di acara yang digelar di studio RCTI. Acara ini baru pertama kali diadakan oleh sebuah program televisi yang berbasis tangga lagu di Indonesia. Sebuah acara spesial yang sangat spektakuler, karena selain bertaburan bintang, Dahsyatnya Ulang Tahun juga akan menyajikan aksi spesial grup band yang tampil di atas kolam air
10
www.egioo.com, demi hillary, dahsyat harus pindah setting ke hotel four, 2009
9
mancur. Yang tak kalah keren juga, Dahsyatnya Ulang Tahun disiarkan langsung dari 4 lokasi yang berbeda. Tidak hanya Raffi, Olga dan Luna yang akan menjadi host, kali ini mereka juga akan ditemani oleh host-host yang lain. Adapun 50 artis pengisi acara tersebut adalah : Ungu, Agnes Monica, Kerispatih, Yovie n Nuno, Mulan Jameela. Project Pop, Keyla, Marvells, Vagetoz, The Changcuters, Ecoutez, Jikustik, J-Rocks, ST12, Naff ,Maia, Rocket Rockers, T-Five, Soul ID, Anima, Potret, Aura Kasih, Sind3ntosca, Anggie, Sandy Canester, Marcell, Sherina, Ello, Nindy, Pinkan Mambo, Juniar Arief, Delon, Radja, BBB, Kangen Band, Sevensoul, Vierra, Maha Dewi, Vicky Sianipar, Pasto, Hijau Daun, Alexa, Mizta D, Elfas Singers, Steven and The Coconut Treez, D'Cinnamon, Shinobi, Choky Sitohang, Okky Lukman, Bedu.11 Dahsyat tak melenggang sendirian. Ia tak luput dari persaingan yang begitu ketat. Gemerincing musik di pagi hari dapat pula dinikmati dari layar Global TV lewat programnya MTV Ampuh. Program yang bisa dikatakan sebagai trendsetter acara musik di pagi hari ini tayang setiap hari pada pukul 10.30 WIB. Suguhan musik di pagi hari juga ada di SCTV Inbox dimulai dari jam 07.30 sampai jam 09.00 WIB. Konsep acara dilaksanakan outdoor (ruang terbuka), menyuguhkan berbagai macam bintang tamu, dan tentunya klip-klip yang sedang menjadi hits.
11
www.republikaonline.com, 2009
10
Nasib musik Indonesia di tahun 2009 ini tergantung juga dengan peran media. Peran media sangat dibutuhkan untuk mengangkat bandband yang memiliki kualitas, skill,dan mampu mencipakan lagu-lagu bagus tanpa lirik yang bercerita tentang cinta, perselingkuhan, dan sejenisnya. Masalah yg dihadapi saat ini adalah ketimpangan eksploitasi dibalik demam penggerogotan kreativitas yg dijadikan komoditi. Banyaknya program – program yang sejenis mengharuskan stasiun televisi untuk tampil lebih kreatif. Mereka berlomba – lomba untuk mendapatkan peringkat yang terbaik. Ukuran peringkat dalam televisi kita kenal dengan istilah rating. Rating yang tinggi berarti penonton yang lebih banyak dan jumlah pemasang iklan untuk program acara tersebut otomatis lebih besar. Definisi rating menurut Sydney Head dan Chrisopher Sterling adalah a comparative estimate of set tuning in any given market, yakni perkiraan komparatif dari jumlah pesawat televisi yang sedang digunakan pada suatu wilayah tertentu.12 Dengan definisi itu dapat diketahui jumlah audience yang sedang menonton program acara televisi tertentu. Bagi masyarakat televisi, semakin besar masyarakat menonton acaranya, berarti peluang untuk pemasang iklan semakin luas. Dalam hal ini penulis memilih tayangan Musik Dahsyat sebagai objek penelitian karena kemunculan Dahsyat di RCTI adalah sesuatu hal menarik mengingat program ini telah beberapa kali mengalami perubahan kemasan format siaran dari beberapa kali barganti pembawa acaranya,
12
Morissan, Manajemen Media Penyiaran, PT. Penerbit Ramdina Prakarsa, 2005 hlm 193
11
perubahan jam tayang serta format tayangan siaran yang menjadi lebih lama. Sebagai program musik, Dahsyat memberikan suguhan yang dengan banyolan yang begitu hangat dan juga candaan yang ringan dari para presenter serta penontonnya yang menonton langsung di studio. Acara inipun saat disukai oleh seluruh kalangan masyarakat. Dalam proses pelaksanaan syutingnya pun Dahsyat memiliki perbedaan dengan program musik lainnya yaitu Dahsyat memiliki program yang namamya kunjungan ke kantor – kantor yaitu kunjungan bagi para sahabat – sahabat Dahsyat yang bekerja dan yang ingin kantornya diliput Dahsyat dapat menhadirkannya dengan hadir secara langsung, Dahsyat juga memiliki program lain seperti kerjasama dengan Radio – radio yang dalam hal ini Dahsyat berinterksi dengan radio – radiotersebut pada saat syuting sedang berlangsung. Dalam beberapa kali Dahsyat juga menampilkan bintang – bintang film yang menampilkan premier filmnya agar supaya sahabat – sahabat Dahsyat dapat juga tahu. Bagaimana strategi program acara tersebut yang tepat sehingga mendapatkan rating dan juga share yang bagus, dan bagaimana cara para tim kreatif memanajemen program acara tersebut sehingga dapat bertahan. Keberhasilan RCTI, dan tim program musik
Dahsyat
khususnya
untuk
mampu
meningkatkan
dan
mempertahankan rating dan share program acara Dahsyat tidak lepas dari strategi yang diterapkan.
12
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Strategi Produksi program acara Dahsyat dalam meningkatkan rating dan share di RCTI pada periode Oktober 2008 – Juli 2009?”
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah memberi gambaran untuk mengetahui Strategi Produksi program acara Dahsyat dalam meningkatkan Rating dan Share di RCTI pada periode Oktober 2008 – Juli 2009.
1.4 Signifikansi Penelitian 1.4.1 Signifikansi Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu konstribusi dan juga masukkan terhadap pengembangan ilmu komunikasi massa, khususnya dalam hal strategi produksi program acara musik televisi. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan referensi bagi peneliti selanjutnya.
13
1.4.2 Signifikansi Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi RCTI khususnya pemangku program acara Dahsyat dalam upaya meningkatkan serta mempertahankan Rating dan Share di RCTI.
14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa Studi tentang komunikasi massa termasuk dalam bidang ilmu pengetahuan yang lebih luas yang berkenaan dengan komunikasi manusia. Bidang ilmu pengetahuan tersebut kadangkala disebut “Ilmu Pengetahuan Komunikasi”. Bidang ilmu pengetahuan yang luas tersebut dapat dibagi menurut beberapa cara pembagian. Salah satu di antaranya ialah berdasarkan peringkat organisasi
sosial
yang
merupakan
tempat
berlangsungnya komunikasi.13 Komunikasi massa merupakan komunikasi yang mencakup pada tingkat masyarakat luas, dilakukan dengan menggunakan media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas.
2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Pengertian komunikasi massa tidak dapat didefinisikan dengan singkat dan sederhana, sebab di dalam pengertian komunikasi massa mencakup hal – hal seperti isi pesan (pengolahan, pengiriman, dan penerimaan), teknologi, kelompok – kelompok, bentuk – bentuk khalayak dan efek. Dalam bukunya “Mass Communication : An. Intriduction”
13
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Edisi Kedua, PT.Gelora Aksara Pratama/Erlangga, 2003 hal 06
14
15
(1980), Bittner yang mengartikan komunikasi massa adalah pesan – pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people)14 Pengertian
komunikasi
massa
terutama
dipengaruhi
oleh
kemampuan media massa untuk membuat produksi massal dan untuk menjangkau khalayak dalam jumlah besar. Menurut Astrid S. Susanto di dalam bukunya “ Komunikasi Sosial di Indonesia”, komunikasi massa adalah suatu kegiatan komunikasi yang ditujukan kepada orang banyak dan tidak di kenal (anonim) selain itu sifat dari massa yang heterogen dalam latar belakang ekonomi, budaya, dan pendidikan.15 Komunikasi massa mengacu pada mass communication atau mass media communication Menurut De Fleur & McQuails “Komunikasi massa sebagai suatu proses
melalui
mana
komunikator
menggunakan
media
untuk
menyebarluaskan pesan secara luas dan terus menerus menciptakan makna serta diharapkan mempengaruhi khalayak besar dan beragam. Merujuk Pada pendapat Little John “Komunikasi massa adalah suatu proses dengan mana organisasi media memproduksi dan
14 15
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, Penerbit Erlangga, 1996 hal 06 Astrid S Susanto, Komunikasi Sosial di Indonesia, (Bandung : Bina Cipta), 1984, hal 39
16
mentransmisikan pesan kepada publik yang besar dan proses dimana pesan itu dicari, digunakan, dimengerti dan dipengaruhi oleh audiens”.16 Dari model yang dikemukakan Shannon dan Weaver ini, Melvin DeFleur (1966) dalam bukunya Theories of Mass Communication, mengembangkan dan mengaplikasikannya ke dalam teori
komunikasi
massa. Dalam kaitannya dengan makna dari pesan yang diciptakan dan diterima, dia mengemukakan bahwa dalam proses komunikasi ‘makna’ diubah menjadi pesan yang lalu diubah lagi oleh transmitter menjadi informasi, dan kemudian disampaikan melalui suatu saluran (misalnya media massa). Informasi diterima sebagai pesan, lalu diubah menjadi ‘makna’. Jika terdapat korespondensi (kesamaan/hubungan) antara kedua ’makna’ tersebut, maka hasilnya adalah komunikasi. Namun, seperti dikemukakan sendiri oleh DeFluer, jarang sekali terjadi korespondensi yang sempurna. Artinya, dengan toleransi tertentu, komunikasi masih dapat terjadi meskipun terdapat juga ‘sejumlah’ perbedaan makna.17 Menurut definisi di atas maka pengertian komunikasi massa adalah proses komunikasi yang mencakup khalayak luas, heterogen, anonim, tersebar dan tidak mengenal batas geografis cultural dengan menggunakan atau melalui media massa. Bentuk kegiatan komunikasi melalui media massa ini bersifat umum, bukan perorangan atau pribadi. Pola penyampaian pesan media berjalan secara cepat dan mampu menjangkau khalayak luas. 16
http://inherent.brawijaya.ac.id/vlm/file.php/21/data/Kommas.ppt.
17
S. Djuarsa Sendjaja, Ph.D., dkk. Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, hal 179-180
17
2.1.2 Karakteristik Komunikasi Massa Terdapat lima ciri komunikasi massa, seperti yang disebutkan oleh Prof. Dr. Onong U. Effendy, M.A dalam bukunya “ Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”, yaitu : a. Komunikasi massa berlangsung satu arah. Komunikator menyampaikan pesan secara satu arah, umpan balik atau tanggapan dari pihak penerima (khalayak) biasanya berlangsung secara tertunda. b. Komunikator pada komunikasi massa melembaga. Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni suatu institusi atau organisasi. Komunikator dalam komunikasi massa disebut komunikator efektif karena pesan yang dihasilkan merupakan hasil kerjasama sejumlah kerabat kerja. c. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum. Pesan yang disebarluaskan pada komunikasi massa ditujukan untuk umum dan mengenai kepentingan umum pula, jadi tidak ditujukan kepada perseorangan atau sekelompok orang tertentu. d. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakkan. Ciri
lain
dari
media
massa
adalah
kemampuannya
untuk
menimbulkan keserempakkan pada pihak khalayak yang menonton televisi, khalayak secara serentak dan sesaat menerima pesan yang diberikan oleh media massa tersebut.
18
e. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen. Komunikasi atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat heterogen.18 Dari ciri – ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam komunikasi massa harus ada media massa yang menyampaikan pesan kapada khalayak yang bersifat umum, seraca satu arah dan serempak.
2.1.3 Tujuan dan Fungsi Komunikasi Massa Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis , yaitu verbal komunikasi dan non verbal, verbal meliputi komunikasi kata-kata yang diucapkan atau tertulis, sedangkan komunikasi non verbal meliputi bahasa tubuh. Menurut bentuk komunikasi, ada yang disebut komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi satu arah berarti sebuah pesan dikirim dari pengirim ke penerima tanpa ada umpan balik. Komunikasi dua arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan dan mendapatkan umpan balik. Komunikasi berdasarkan besarnya sasaran terdiri dari komunikasi massa, komunikasi kelompok,
18
dan
komunikasi
perorangan.
Sedangkan
komunikasi
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya), 1984, hal.20-25
19
berdasarkan arah pesan terbagi atas; komunikasi satu arah dan komunikasi timbal balik.19 Menurut pendapat Joseph R. Dominick dalam bukunya “ The Dynamics of Mass Communication”, fungsi komunikasi massa dapat dibagi menjadi lima, yaitu : 1. Pengawasan (surveillance) Fungsi Pengawasan komunikasi massa dibagi menjadi dua jenis, yaitu : a. Pengawasan peringatan (warning or beware surveillance). Pengawasan jenis ini terjadi jika media menyampaikan informasi kepada kita mengenai bencana alam, krisis ekonomi, ancaman terhadap Negara dan sebagainya. b. Pengawasan Instrumental (instrumental surveillance). Jenis kedua ini berkaitan dengan penyebaran atau penyampaian informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari – hari. 2. Penafsiran (Interpretation) Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kajadian – kejadian penting. Organisasi atau industri media memilih dan memutuskan peristiwa – peristiwa yang dimuat atau ditayangkan.
19
http://www.kmpk.ugm.ac.id/data/SPMKK/3d-KOMUNIKASI(revJan'03).doc.
20
3. Pertalian (Linkage) Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk pertalian (linkage) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. 4.
Penyebaran Nilai – Nilai (Transmission of values) Fungsi penyebaran nilai tidak kentara. Fungsi ini juga disebut
socialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu kepada cara, di mana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. 5. Hiburan (Entertainment) Televisi adalah media massa yang mengutamakan sajian hiburan, hampir tiga perempat bentuk siaran televisi setiap hari merupakan tayangan hiburan.20
2.1.4 Isi Pesan Komunikasi Massa Dalam
komunikasi
massa,
media
adalah
alat
yang
dapat
menghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, di mana setiap orang dapat melihat, membaca dan mendengarnya. Media dalam komunikasi massa dibedakan menjadi dua macam, yaitu media cetak (misalnya surat kabar dan majalah) dan media elektronik (misalnya radio dan televisi).
20
Elvinaro A.& Lukiati Komala E, Komunikasi Massa, Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, 2004 Hal. 16-18
21
Media massa berperan sebagai media edukasi yang senantiasa mendidik masyarakat supaya cerdas dan menjadi masyarakat yang maju. Media massa berperan untuk menyampaikan informasi pada masyarakat. Media massa berperan sebagai media hiburan. Selain itu media massa juga menjadi institusi budaya, yaitu institusi yang menjadi corong kebudayaan.
2.2 Televisi Sebagai Media Massa Berita televisi merujuk pada praktek penyebaran informasi mengenai peristiwa terbaru melalui media televisi. Acara berita bisa berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa jam dengan menyajikan perkembangan terbaru peristiwa – peristiwa lokal/regional maupun internasional. Stasiun televisi biasanya menyajikan program berita sebagai bagian dari acara berkalanya, dan disiarkan setiap hari pada waktu-waktu tertentu. Kadang-kadang acara televisi juga bisa diselipi dengan 'berita sekilas' untuk memberikan laporan mutakhir mengenai suatu peristiwa yang sedang terjadi atau berita dadakan lain yang penting.21
2.2.1 Pengertian Televisi Sejak awalnya, televisi telah mengganti peran tungku api yang menjadi simbol ruang kehangatan keluarga di Amerika-Eropa. Di Indonesia, awalnya, televisi dalam bentuk desain bufet menjadi tempat
21
http://id.wikipedia.org/wiki/NTSC
22
untuk meletakkan foto. Televisinya itu sendiri ditempatkan di ruang paling strategis di ruang keluarga. Kekuasaan televisi tidak hanya karena keluarga melihatnya, tetapi karena televisi telah menjadi bagian keluarga. Televisi mengalami perkembangan secara dramatis, terutama melalui pertumbuhan televisi kabel. Transmisi program televisi kabel menjangkau seluruh pelosok negeri dengan bantuan satelit dan diterima langsung pada layar televisi di rumah dengan dengan menggunakan wire atau microwave (wireless cables) yang membuka tambahan saluran televisi bagi pemirsa. Televisi tambah marak lagi setelah dikembangkannya Direct Broadcast Satellite (DBS). Tahun 1948 merupakan tahun penting dalam dunia pertelevisisan, dengan adanya perubahan dari televisi eksperimen ke televisi komersial di Amerika. Karena perkembangan televisi yang sangat cepat, dari waktu ke waktu media ini memiliki dampak terhadap kehidupan masyarakat sehari – hari. Secara bertahap, layar televisi berkembang dari diagonal 7 inci kemudian 12, 17, 21, 24, sampai 39 inci. Penonton televisi kini lebih selektif. Jam tayang televisi bertambah. Penerimaan programnya mengalami peningkatan dalam waktu ke waktu. Sistem penyampaian program lebih berkembang lagi. Kini sedikitnya terdapat lima metode penyampaian program televisi yang telah dikembangkan :
23
1. Over-the-air reception of network and local station program. Kualitas gambar yang masih kuno ditingkatkan dengan High Density Television (HDTV). 2. Cable. Program disampaikan melalui satelit ke sistem kabel lokal, kemudian didistribusikan ke rumah – rumah dengan kabel, sistem kabel standard dibakukan tahun 1990-an. 3. Digital Cable. Ini bagian dari information super highway. Sistem kabel lokal dan telepon untuk pelanggan dalam jumlah besar, dahulu menggunakan kabel kuno sekarang diganti dengan kabel serat optik yang ditanam di bawah tanah tetapi memiliki kapasitas lebih tinggi. Kabel serat optik ini dapat memuat 500 lebih saluran. Sistemn ini memungkinkan terjadinya komunikasi televisi dua arah. Instalasi kabel serat optik ini termasuk program nasional yang memerlukan biaya sangat besar. 4. Wireless Cable. Sejumlah sistem kabel menyampaikan program bagi pelanggan yang menggunkan transmisi microwave (gelombang pendek) meskipun kabel ini di bawah tanah. Metode ini mengurang biaya instalasi serat optik, tetapi memerlukan peralatan khusus dalam penerimaan program. 5. Direct Broadcast Satelite (DBS). Program – program ditransmisikan oleh satelit langsung dengan menggunkan piringan yang berdiameter 18 inci ditaruh di atap rumah atau di Indonesia dikenal dengan istilah
24
antena parabola. Metode ini merupakan terobosan dalam sistem televisi kabel, yang dimulai di Amerika Serikat tahun 1994.22 Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media massa televisi kedalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah koordinasi urusan proyek Asean Games IV. 25 Juli 1961, Menteri Penerangan mengeluarkan SK Menpen No. 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T). Pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang sedang berada di Wina mengirimkan teleks kepada Menpen Maladi untuk segera menyiapkan proyek televisi (saat itu waktu persiapan hanya tinggal 10 bulan) dengan jadwal sebagai berikut : 1. Membangun studio di eks AKPEN di Senayan (TVRI sekarang). 2. Membangun dua pemancar: 100 watt dan 10 Kw dengan tower 80 meter. 3. Mempersiapkan software (program dan tenaga). 17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana Merdeka Jakarta, dengan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt. 24 Agustus 1962, TVRI mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran langsung upacara pembukaan Asian Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno.
22
Elvinaro Ardianto,dkk, Komunikasi Massa suatu pengantar, Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset, 2004, hal 125-126
25
20 Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No. 215/1963 tentang pembentukan Yayasan TVRI dengan Pimpinan Umum Presiden RI.23 Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masingmasing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia sendiri 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.24
2.2.2 Karakteristik Media Televisi Televisi memang diakui menjadi salah satu media yang cukup efektif untuk menyampaikan pesan pada masyarakat luas. Hampir setiap keluarga dari setiap kalangan masyarakat di wilayah Tanah Air memiliki televisi yang berfungsi sebagai sarana hiburan dan informasi. Barangkali, berawal dari salah satu asumsi tersebut. Kehadiran televisi di dunia telah membawa dampak yang besar bagi umat manusia. Televisi membawa berbagai kandungan informasi, pesan-pesan yang dalam kecepatan tinggi menyebar ke seluruh pelosok dunia.
Menjadi
berbagai
alat
bagi
berbagai
kelompok
untuk
menyampaikan berbagai pesan untuk bermacam kalangan masyarakat. Dalam kehidupan kita sekarang, televisi telah membawa dampak yang 23 24
TVRI website: tvri.co.id – sejarah TVRI http://id.wikipedia.org/wiki/NTSC
26
sangat besar buat manusia. televisi membawa berbagai kandungan informasi, dimana pesan-pesannya dalam kecepatan tinggi menyebar ke seluruh tempat yang dengan mudah diterima tanpa meributkan fasilitas yang terlalu beragam. Hal ini membuat orang bisa secara langsung mendapatkan informasi yang dibutuhkan tanpa membutuhkan waktu yang lama. Di sinilah peranan televisi demikian penting dan dibutuhkan oleh manusia. Dan menjadikan daya tarik menonton pada masyarakat demikian meningkat semakin tinggi. Dalam era informasi sekarang ini, televisi memang boleh dikatakan telah merebut minat masyarakat di berbagai penjuru dunia. Televisi menyajikan berbagai macam program tayangan baik yang berdasar realitas,
rekaan
dan
ciptaan
yang
sama
sekali
baru.
Televisi
mengetengahkan berbagai siaran dalam berbagai bentuk ; berita, pendidikan, hiburan dan iklan. Televisi mempunyai kelebihan untuk menyajikan siaran secara langsung (live broadcasting) yang dapat mencapai Bahkan televisi seperti disampaikan oleh Patricia Edgar dapat memungkinkan terjadinya diskusi secara langsung, segera setelah menggunakan media tersebut, karena memang biasanya televisi dinikmati secara berkelompok.25 Menurut Drs. J.B. Wahyudi dalam bukunya ”Dasar – dasar Jurnalistik Radio dan Televisi”, menjelaskan tentang sifat – sifat media televisi adalah sebagai berikut :
25
http://sbektiistiyanto.files.wordpress.com/2008/02/artikel-4-bekti.doc.
27
1. Proses pemancaran atau transmisi. 2. Isi pesan audio visual dapat dilihat dan didengar sekilas sewaktu ada siaran. 3. tidak dapat diulang. 4. Dapat menyajikan peristiwa atau pendapat yang sedang terjadi. 5. Dapat menyajikan pendapat (audiovisual) narasumber secara langsung orisinil. 6. Penulisan dibatasi oleh detik, menit, dan jam. 7. Makna berkala dibatasi oleh detik, menit dan jam. 8. Distribusi melalui pemancaran atau transmisi. 9. Bahasa yang digunakan formal dan non-formal (bahasa tutur). 10. Kalimat singkat, padat, sederhana dan jelas.26
2.2.3 Fungsi Media Televisi Fungsi televisi yakni memberikan informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk. Menurut Prof. Dr. Onong Effendy, M.A dalam bukunya ”Televisi Siaran Teori dan Praktek”, televisi pada pokoknya memiliki 3 fungsi yakni fungsi penerangan, pendidikan, dan hiburan. Menurut fungsi ini, segala sesuatu yang disiarkannya kepada masyarakat tergantung pada sistem negara dan pemerintah negara yang bersangkutan. 1. Fungsi Penerangan (the information function) Ada 2 faktor yang terdapat pada media massa audio visual, yaitu :
26
J.B Wahyudi, Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi, Jakarta Grafiti, 1996, hal 8-9
28
a. Immediacy Mencakup pengertian langsung dan dekat. Peristiwa yang disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh para pemirsa pada saat peristiwa sedang berlangsung, seolah – olah mereka berada di tempat peristiwa itu terjadi. b. Realism Mengandung makna kenyataan. Ini berarti bahwa stasiun televisi menyiarkan informasi secara audio visual sesuai dengan kenyataan. 2. Fungsi pendidikan (the educational function) Sebagai media komunikasi massa, televisi merupakan sarana ampun untuk menyiarkan sarana pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara simultan. Sesuai dengan makna pendidikan, yakni meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat, televisi menyiarkan acara – acara tertentu secara implisit mengandung pendidikan seperti film, kuis, dan sebagainya. 3. Fungsi Hiburan (the entertaiment function) Fungsi hiburang yang melekat pada televisi siaran sangat dominan. Sebagian besar lokasi waktu masa siaran diisi oleh acara – acara hiburan. Hal ini dapat dimengerti karena pada layar televisi dapat ditampilkan gambar hidup serta suara bagaikan kenyataan, dan dapat dinikmati
29
sekalipun oleh khalayak yang tidak mengerti bahasa asing, bahkan tuna aksara.27
2.3 Program Televisi 2.3.1 Pengertian Program Televisi Kata ’program’ berasal dari bahasa Inggris programme atau program yang berarti acara atau rencana. Undang – undang Penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara, tetapi menggunakan istilah ’siaran’ yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun, kata ’program’ lebih sering digunakan dalam dunia Penyiaran di Indonesia, daripada kata ’siaran’ untuk mengacu kepada pengertian acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan pemirsanya.28 Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat pemirsa tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun Penyiaran, apakah itu radio ataupun televisi. Perkembangan dunia informasi melalui Media massa televisi di Indonesia demikian pesat, sehingga setiap khalayak dapat mengakses informasi yang dibutuhkan dengan mudah. Fungsi televisi sebagai sarana mencari informasi dan hiburan mendapatkan jatah program siaran yang lebih dibanding dalam fungsi edukasi. Hal ini bisa membawa pengaruh yang sangat besar terhadap khalayak pemirsa yang tidak dibarengi jam 27
Onong Uchjana Effendy, Televisi Siaran Teori dan Praktek, (Bandung : PT.Remaja Rosdakarya), 1984, hal 27-30 28 Morrisan, op.cit., 27
30
tayang program yang tepat dan ketepatan mencapai sasaran khalayak yang dituju. Apalagi untuk kondisi Indonesia yang secara rata-rata pendidikan masyarakat tidak terlalu tinggi, sehingga setiap informasi yang menerpa dianggap sebagai nilai baru yang harus diikuti, tanpa sikap hati-hati akan pengaruh yang akan ditimbulkannya. Media televisi sebuah media massa yang dalam pengertiannya yang sangat dasar, yakni permisif dan massif. Permisif dalam pengertian ia berada dalam ambang batas moral, yang selalu memiliki dalih masyarakat (yang notabene heterogen) sebagai tameng moralnya. Massif dalam pengertian memproduk dunia citraannya secara serentak dan tanpa alternatif. Oleh karena itu, dampak “televisi pusat Jakarta”, sangat terasa pada uniformitas selera, budaya masyarakat, setidaknya lewat bahasa atau pun life-style modernitas. Dalam merencanakan sebuah program televisi seorang produser akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam, seperti materi untuk program TV tersebut, sarana dan prasarana untuk Program acara tersebut, biaya yang harus dikeluarkan dalam program tersebut, organisasi pelaksana, dan tahapan pelaksanaan dalam program acara tersebut.
31
2.3.2 Jenis Program Televisi Pada umumnya isi program siaran di stasiun televisi maupun radio meliputi acara seperti diterangkan berikut dengan tentunya penggunaan berbagai nama berbeda sesuai dengan keinginan stasiun televisi masing – masing, antara lain29 :
29
Dedy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung : 2003, Hal 9
32
a. News Reporting (Laporan Berita) b. Talk Show c. Call-in Show d. Documentair e. Magazine/Tabloid f. Rural Program g. Advertising h. Education/Instructional i. Art & Culture j. Music k. Soap Operas/Sinetron/Drama l. TV Movies m. Game Show/Kuis n. Comedy/Situation Comedy, dan lain sebagainya.
33
Gambar. 1 Jenis Program Televisi Jenis Program Televisi Hard News (Straight news, Features, Informasi)
Informasi Soft News (Current Afair, Magazine, Talkshow, Documentary)
Program TV Hiburan
Musik Drama (Sinetron, Film, Kartun) Quiz Permainan Ketangkasan Reality Show
hidden camera Competition Show Relationship Show
Pertunjukkan (Sulap, Lawak, Tarian, dll)
Fly On The Wall Mistik
Sumber : Morissan, Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi
Berbagai jenis program siaran tersebut bukanlah sesuatu yang mutlak hatus ada semuanya. Acara – acara tersebut sangat bergantung dari kepentian masing – masing stasiun penyiaran televisi yang bersangkutan. Pada umumnya memang sebagian besar dari contoh jenis program da atas tersebut adalah acara – acara yang disiarkan oleh stasiun penyiaran televisi.
34
Berbagai jenis program yang dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya, yaitu24 : a. Program Informasi (Berita) Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Daya tarik program ini adalah informasi dan informasi itulah yang dijual kepada audien. Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). Berita keras yaitu segala informasi penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera diketahui oleh khalayak. Sedangkan berita lunak adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus ditayangkan. Program informasi dalam kategori bentuk keras atau hard news dapat dibedakan dengan berita lunak atau soft news berdasarkan sifatnya sebagaimana dijelaskan dalam table berikut ini :
24
Morrisan. Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi. Ramdina Prakarsa, Jakarta : 2005, hal 100
35
Tabel. 2.2.3 Program Informasi (Berita) Hard News
Soft News
Harus ada peristiwa terlebih dahulu
Tidak mesti ada peristiwa terlebih dahulu
Peristiwa harus aktual (baru terjadi)
Tidak mesti harus aktual
Harus segera disiarkan
Tidak bersifat segera (timeless)
Mengutamakan informasi terpenting
Menekankan pada detail
Tidak
menekankan
sisi
human Sangat menekankan segi sisi human
interest
interest
Laporan tidak mendalam (singkat)
Laporan bersifat mendalam
Teknik penulisan piramida egak
Teknik penulisan piramida terbalik
Ditayangkan dalam program berita
Ditayangkan dalam program lainnya
Sumber : Morissan. Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi b. Program Hiburan (Entertaiment) Program Hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, musik dan permainan (game). 1. Drama, yaitu pertunjukkan yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa tokoh yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik atau emosi. Program televisi yang termasuk dalam program drama adlah sinema elektronik (sinetron) dan film.
36
2. Permainan atau Game Show, merupakan bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok (team) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu, dengan cara menjawab pertanyaan atau memenangkan sesuatu dalam bentuk permainan. program permainan biasanya membutuhkan biaya produksi yang relatif rendah namun dapat menjadi acara televisi yang sangat digemari. Program permainan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu kuis (quiz show), ketangkasan dan reality show. 3. Musik, program musik dapat ditampilkan dalam dua format yaitu video klip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan dilapangan terbuka (outdoor) ataupun didalam studio (indoor). Program musik di televisi saat ini sangat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audien, tidak saja dari kualitas suara tetapi juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik. 4. Pertunjukkan adalah siaran yang menampilkan satu atau banyak pemain
yang
berada
diatas
panggung
yang
menunjukkan
kemampuannya kepada sejumlah orang atau hanya kepada audien televisi. Pertujukkan ini apat berupa lawak, wayang, dan sebagainya.
37
Gambar. 2 Format Acara Televisi Fomat Acara Televisi
Time less & Imajinatif
Time less & Faktual
Faktual & Aktual
Drama
Dukodrama
Non Drama
Infotaiment
Berita
(Fiksi)
opera musikal
(Non-Fiksi)
Sportaiment
News
Reality show Others
Musik
Features
Tragedy
Magazine Show
Sport
Aksi
Talk Show
News
Komedi
Variety Show
Cinta
Repackaging
Legenda
Game Show
Horor
Kuis
Sumber : Naratama, Menjadi Surtadara dengan Single dan Multi Media
Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai audien, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku. Pengelola stasiun penyiaran dituntut untuk memiliki kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai program yang menarik. Penayangan
sebuah
program
acara
televisi
bukan
hanya
bergantung pada konsep penyutradaraan atau kreativitas penulisan naskah,
38
melainkan sangat bergantung pada kemampuan profesionalisme dari seluruh kelompok kerja di dunia broadcast dengan seluruh mata rantai divisinya. Acara yang bagus akan menjadi buruk apabila jam tayangnya tidak tepat. Acara yang bagus juga bisa jatuh apabila kualitas gambar on air-nya mengalami gangguan frekunsi seperti suaranya bergema atau gambarnya rusak. Namun, semuanya masih bisa diantisipasi. Kuncinya ada pada penentuan Format Acara Televisi : Format Acara Televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut.25 Ada tiga bagian dari Format Acara Televisi, yaitu26 : 1. Fiksi (drama) adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta memalui imajinasi kreatif dari kisah – kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan dikreasi ulang. Format yang digunakan merupakan interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam sejumlah adegan. Adegan – adegan tersebut akan menggabungkan antara realitas kenyataan hidup dengan fiksi atau imajinasi khayalan para kreatornya. Contoh : Drama Percintaan (love story), Tragedi, Horor, Komedi, Legenda, Aksi (Action), dan sebagainya.
25
Naratama. Menjadi Sutradara Televisi : Dengan Single dan Multi Camera. Grasindo, Jakarta : 2004, hal 63 26 Naratama. Menjadi Sutradara Televisi : Dengan Single dan Multi Camera. PT.Grasindo anggota Ikapi, Jakarta : 2004, hal 64-66
39
2. Nonfiksi (Nondrama) adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dari realitas kehidupan sehari – hari tanpa harus menginterpretasi ulang dan tanpa harus menjadi dunia khayalan. Nondrama bukanlah sebuh runtutan cerita fiksi dari setiap pelakunya. Untuk itu, format – format acara program nondrama merupakan sebuah runtutan pertunjukkan kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya, dan musik. Contoh : Talk Show, Konser Musik, dan Variety Show. 3. Berita dan Olahraga adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi berdasarkan informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari – hari. Format ini memerlukan nilai – nilai faktual dan aktual yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu dimana dibutuhkan sifat liputan yang independen. Contoh : Berita Ekonomi, Liputan Siang, dan Laporan Olahraga.
2.4 Program Musik Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam: a. Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar b. Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.
40
c. Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali. Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. Teori musik merupakan cabang ilmu yang menjelaskan unsurunsur musik. Cabang ilmu ini mencakup pengembangan dan penerapan metode untuk menganalisis maupun menggubah musik, dan keterkaitan antara notasi musik dan pembawaan musik. Hal-hal yang dipelajari dalam teori musik mencakup :27 a. Suara Teori musik menjelaskan bagaimana suara dinotasikan atau dituliskan dan bagaimana suara tersebut ditangkap dalam benak pendengarnya. Dalam musik, gelombang suara biasanya dibahas tidak dalam panjang gelombangnya maupun periodenya, melainkan dalam frekuensinya. Aspek-aspek dasar suara dalam musik biasanya dijelaskan dalam tala (Inggris: pitch, yaitu tinggi nada), durasi (berapa lama suara ada), intensitas, dan timbre (warna bunyi). b. Nada Suara dapat dibagi-bagi ke dalam nada yang memiliki tinggi nada atau tala tertentu menurut frekuensinya ataupun menurut jarak relatif tinggi
27
Music theory, http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Music_theory&oldid=47475275
41
nada tersebut terhadap tinggi nada patokan. Perbedaan tala antara dua nada disebut sebagai interval. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda. Tangga nada yang paling lazim adalah tangga nada mayor, tangga nada minor, dan tangga nada pentatonik. Nada dasar suatu karya musik menentukan frekuensi tiap nada dalam karya tersebut. c. Ritme Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukkan jumlah ketukan dalam birama dan not mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu ketukan. Nada-nada tertentu dapat diaksentuasi dengan pemberian tekanan (dan pembedaan durasi). d. Notasi Notasi musik merupakan penggambaran tertulis atas musik. Dalam notasi balok, tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal. Kedua unsur tersebut membentuk paranada, di samping petunjuk-petunjuk nada dasar, tempo, dinamika, dan sebagainya. e. Melodi Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu. Rangkaian tersebut dapat dibunyikan sendirian, yaitu tanpa iringan, atau dapat merupakan bagian dari rangkaian akord dalam waktu (biasanya merupakan rangkaian nada tertinggi dalam akord-akord tersebut).
42
f. Harmoni Harmoni secara umum dapat dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih nada dengan tinggi berbeda dibunyikan bersamaan, walaupun harmoni juga dapat terjadi bila nada-nada tersebut dibunyikan berurutan (seperti dalam arpeggio). Harmoni yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan bersamaan biasanya disebut akord. Genre musik adalah pengelompokan musik sesuai dengan kemiripannya satu sama lain. Musik juga dapat dikelompokan sesuai dengan kriteria lain, misalnya geografi. Sebuah genre dapat didefinisikan oleh teknik musik, gaya, konteks, dan tema musik.28
2.4.1 Pengelompokan Genre Musik a. Musik klasik Musik klasik biasanya merujuk pada musik klasik Eropa, tapi kadang juga pada musik klasik Persia, India, dan lain-lain. Musik klasik Eropa sendiri terdiri dari beberapa periode, misalnya barok, klasik, dan romantik. b. Gospel Gospel adalah genre yang didominasi oleh vokal dan biasanya memiliki tema Kristen. Beberapa subgenrenya adalah contemporary gospel dan urban contemporary gospel. Di Indonesia, musik gospel banyak dipopulerkan oleh musisi seperti Franky Sihombing, Giving My Best, Nikita, True Worshippers dsn banyak lagi.
28
www.wikipedia.com
43
c. Jazz Jazz adalah jenis musik yang tumbuh dari penggabungan blues, ragtime, dan musik Eropa, terutama musik band. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, swing, bebop, hard bop, cool jazz, free jazz, jazz fusion, smooth jazz, dan CafJazz. d. Musik tradisional Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun, dipertahankan bukan sebagai sarana hiburan saja, melainkan ada juga dipaki untuk pengobatan dan ada yang menjadi suatu sarana komunikasi antara manusia dengan penciptanya, hal ini adalah menurut keparcayaan masing-masing orang saja. Musik tradisional merupakan perbendaharaan seni lokal di masyarakat. Musik tradisional yang ada di Indonesia, diantaranya adalah gamelan ,angklung dan sasando. selain dari musik tradisional yang berasal dari kebudayaan lokal, juga terdapat musik tradisional yang berasal dari pengaruh kebudayaan luar diantaranya gambang kromong, marawis dan keroncong. Amerika latin Musik Amerika latin termasuk musik dari Meksiko, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Karibia. a. Blues Blues berasal dari masyarakat Afro-Amerika yang berkembang dari musik Afrika barat. Jenis ini kemudian mempengaruhi banyak genre
44
musik pop saat ini, termasuk ragtime, jazz, big band, rhythm and blues, rock and roll, country, dan musik pop. b. Rhythm and blues Rhythm and blues adalah nama musik tradisional masyarakat AfroAmerika, yaitu musik pop kulit hitam dari tahun 1940-an sampai 1960-an yang bukan jazz atau blues. c. Funk Funk juga dipelopori oleh musisi-musisi Afro-Amerika, misalnya James Brown, Parliament-Funkadelic, dan Sly and the Family Stone. d. Rock Rock, dalam pengertian yang paling luas, meliputi hampir semua musik pop sejak awal 1950-an. Bentuk yang paling awal, rock and roll, adalah perpaduan dari berbagai genre di akhir 1940-an, dengan musisimusisi seperti Chuck Berry, Bill Haley, Buddy Holly, dan Elvis Presley. Hal ini kemudian didengar oleh orang di seluruh dunia, dan pada pertengahan 1960-an beberapa grup musik Inggris, misalnya The Beatles, mulai meniru dan menjadi populer. Musik rock kemudian berkembang menjadi psychedelic rock, kemudian menjadi progressive rock. Beberapa band Inggris seperti The Yardbirds dan The Who kemudian berkembang menjadi hard rock, dan kemudian menjadi heavy metal. Akhir 1970-an musik punk rock mulai berkembang, dengan kelompok-kelompok seperti The Clash, The Ramones, dan Sex Pistols. Di tahun 1980-an, rock berkembang terus,
45
terutama metal berkembang menjadi hardcore, thrash metal, glam metal, death metal, black metal dan grindcore e. Pop Musik pop adalah genre penting namun batas-batasnya sering kabur, karena banyak musisi pop dimasukkan juga ke kategori rock, hip hop, country, dsb. f. Country Country dipengaruhi oleh blues, dan berkembang dari budaya Amerika kulit putih, terutama di kota Nashville. Beberapa artis country awal adalah Merle Haggard dan Buck Owens. g. Electronic Electronic dimulai lama sebelum ditemukannya synthesizer, dengan tape loops dan alat musik elektronik analog di tahun 1950-an dan 1960-an. Para pelopornya adalah John Cage, Pierre Schaeffer, dan Karlheinz Stockhausen. h. Ska, Reggae, Dub Dari perpaduan musik R&B dan musik tradisional mento dari Jamaika muncul ska, dan kemudian berkembang menjadi reggae dan dub. i. Hip hop / Rap / Rapcore Musik hip hop dapat dianggap sebagai subgenre R&B. Dimulai di awal 1970-an dan 1980-an, musik ini mulanya berkembang di pantai timur AS, disebut East Coast hip hop. Pada sekitar tahun 1992, musik hip hop
46
dari pantai barat juga mulai terkenal dengan nama West Coast hip hop. Jenis musik ini juga dicampur dengan heavy metal menghasilkan rapcore. Program musik dapat ditampilkan dalam dua format yaitu video klip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan dilapangan (outdoor) ataupun didalam studio (indoor). Program musik saat ini sangat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audien. Tidak saja dari kualitas suara namun jaga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik.29 Menurut Vage-Gross : The programmer who wish to present music shows would do well to be cautious. They should select an artist with wide demographic appeal, supply as much visual support as possible, and not let a sequence go too long. (programer yang ingin menyajikan pertunjukkan musik haruslah cermat. Mereka harus memilih artis yang memiliki daya tarik demografis yang luas, menyajikan sebanyak mungkin dukungan visual, dan tidak membiarkan satu gambar ditampilkan terlalu lama). Dengan demikian menurut Vage-Gross, programmer yang ingin menyajikan acara musik harus mempertimbangkan beberapa hal agar acara itu bisa mendapatkan sebanyak audien yaitu : 1. Pemilihan artis yang memiliki daya tarik demografis yang besar, misalkan artis yang memiliki banyak penggemar pria atau artis yang 29
Morrisan. Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi. Ramdina Prakarsa, Jakarta : 2005, Hal 107
47
banyak digandrungi para wanita, kelompok remaja (ABG), kalangan orang tua. 2. Pengambilan gambar yang menarik secara visual. Televisi harus menampilkan sebanyak mungkin gambar pendukung dan tidak membiarkan suatu pengambilan gambar (sekuen) yang terlalu lama. Mengambil gambar artis yang tengah menyanyi tidak sama dengan mewawancarai si artis. Dalam shooting musik maka gambar harus berganti – ganti secara dinamis.30
2.5 Manajemen Program 2.5.1 Pengertian Manajemen Program Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling sulit dan paling menantang dibandingkan dengan jenis industri lainnya. Mengelola media penyiaran pada dasarnya adalah mengelola manusia. Keberhasilan media penyiaran sejatinya ditopang oleh kreativitas manusia yang bekerja pada tiga pilar utama yang merupakan fungsi vital yang dimiliki setiap media penyiaran yaitu teknik, program dan pemasaran.
30
Morissan, ibid hal 108
48
Schoderbek, Cosier dan Aplin memberikan definisi manajemen sebagai: A process of achieving organizational goal through others (Suatu proses untuk mencapai tujuan organisasi melalui pihak – pihak lain).31 Stoner memberikan definisi manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha – usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.32 Mengelola suatu media penyiaran memberikan tantangan yang tidak mudah kepada pengelolanya, sebagaimana ditegaskan Peter Pringle (1991): Few management position offers challenges equal to those of managing a commersial radio or television stasion (tidak banyak posisi manajemen yang memberikan tantangan yang setara dengan mengelola suatu stasiun radoi dan televisi lokal).33 Tantang yang harus dihadapi manajemen media penyiaran disebabkan oleh dua hal. Pertama, sebagaimana perusahaan lainnya, media penyiaran dalam kegiatan operasionalnya harus dapat memenuhi harapan pemilik dan pemegang saham untuk menjadi perusahaan yang sehat dan mampu menghasilkan keuntungan. Namun dipihak lain, sebagai tantangan kedua, media penyiaran harus mampu memenuhi kepentingan masyarakat (komunitas) dimana media bersangkutan berada, sebagai ketentuan yang harus
31
Peter P Schoderbek, Richard A Cosier dan John C Aplin, Management System: Conceptual Considerations, 3rd Edition, Business Publication, 1985.Hal 8. 32 James A.F Stoner, Management, Prentice/Hall International, Inc Englewood Cliffs, New York, 1981 hal 8 dalam T Hani handoko hal 8 33 Peter K Pringle, Michael F Star, William E McCavit, Electronic Media management, Focal Press, Boston.1991.Hal 17
49
dipenuhi ketika media penyiaran bersangkutan menerima izin siaran (lisensi) yang diberikan negara. Mengelola program siaran sebenarnya tidak berbeda dengan memasarkan suatu produk kepada konsumen, keberhasilannya diukur dengan pencapaian atas tujuan atau target yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada umumnya tujuan program adalah untuk menarik dan mendapatkan sebanyak mungkin audien. Pada dasarnya, manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi karena tanpa manajemen semua usaha akan sia – sia dan pencapaian tujuan akan menjadi lebih sulit. Ada tiga alasan utama mengapa manajemen diperlukan: 1. Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi. 2. Untuk menjaga keseimbangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan – tujuan, sasaran – sasaran dan kegiatan – kegiatan yang saling bertentangan dari pihak – pihak yang berkepentingan dalam organisasi. 3. untuk mencapai efesiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda; salah satu cara yang umum yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan patokan efesiensi dan efektivitas.34
34
T Hani Handoko, Hal 6.
50
Persaingan media penyiaran pada dasarnya adalah adalah persaingan merebut audien dan untuk dapat merebut perhatian audien maka pengelola stasiun penyiaran harus memahami siapa audien mereka dan apa kebutuhan mereka. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran. Program dapat disamakan atau dianalogikan dengan produk atau barang (goods) atau pelayanan (services) yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini audien dan pemasang iklan. Dengan demikian program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya. Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia penyiaran yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar atau penonton yang lebih besar, sedangkan acara yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar dan penonton.
2.6 Strategi Produksi Program Televisi Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.35 Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani “strategi” yang berarti kepemimpinan (leadership). Strategi
35
Onong Uchjana Effendy, Komunikasi Teori dan Praktek, hal 32
51
merupakan keseluruhan tindakkan yang ditempuh organisasi untuk mencapai sasaran atau dengan kata lain strategi merupakan pengolahan yang memungkinkan satu perusahaan mencapai sasaran. Hal ini juga berlaku untuk perusahaan media. Tujuan program televisi pada umumnya adalah unik menarik dan mendapatkan sebanyak mungkin penonton. Bagian program suatu media penyiaran harus menyadari suatu prinsip dasar dalam mengelola program siarannya bahwa setiap menit hari waktu siaran memiliki perhitungan sendiri. Ada audien untuk setiap waktu siaran selama 24 jam sehari dan ada persaingan untuk merebut audien itu dalam setiap menitnya. Program siaran juga harus bersaing dengan program siaran sejenis tetapi juga dengan media lainnya Dalam Strategi Produksinya meliputi manajemen produksi : Perencanaan, Pengawasan, Organisasi, Evaluasi. a. Perencanaan Perencanaan Produksi (Pre Production Planning) : merupakan sebuah awal dari sebuah kegiatan. Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting, sebab apabila tahap ini dapat selesai dengan baik maka sebagian dari yang yang direncanakan berarti sudah selesai. Tahap ini meliputi : membuat konsep, menetapkan tujuan dan melaksanakan pendekatan produksi, penulisan naskah, melakukan Production meeting dengan kerabat kerja, melakukan casting pendukung, dan menyusun rencana anggaran belanja.36 Segala tipe organisasi di dalam menjalankan
36
www.google.com, Mekanisme Produksi Acara Televisi, Maret 2009
52
kegiatannya sangat mutlak membutuhkan perencanaan. Perencanaan menentukan terlebih dahulu kegiatan – kegiatan apa yang harus dilakukan, bagaimana cara melakukannya, dan siapa yang harus melaksanakan semua kegiatan. Didunia penyiaran, perencanaan merupakan unsur yang sangat penting, karena siaran memiliki dampak yang sangat luas di masyarakat. Perencanaan disini meliputi : 1. perencanaan siaran termasuk didalamnya perencanaan produksi dan pengadaan materi siaran yang harus di beli dari rumah produksi, serta menyusun menjadi rangkaian mata acara, baik harian, mingguan, bulanan, dan seterusnya, sesuai dengan misi, fungsi, tugas, dan tujuan yang hendak dicapai. 2. perencanaan pengadaan sarana dan prasarana. 3. perencanaan administrasi termasuk di dalamnya perencanaan dana, tenaga pemasaran dan sebagainya. Para perencana siaran memiliki tanggung jawab moral dan etika terhadap masyarakat. Perencanaan yang baik akan memperlancar proses produksi dan penyiaran, serta memberikan mekanisme control. Evaluasi baru dapat dilakukan bila ada perencanaan. Organisasi perencanaan radio/televisi memiliki perencanaan utama/induk yang dijabarkan perencanaan masing – masing unit kerja. Perencanaan unit kerja tidak boleh menyimpang dari perencanaan utama/induk, karena perencanaan utama/induk disusun berdasarkan tujuan
53
yang hendak dicapai. Perencanaan dilakukan tiga unsur utama manajemen media penyiaran, yaitu manusia pengelola siaran, teknik dan administrasi. Pada dasarnya, perencanaan adalah fungsi pimpinan/manajer. Seorang pemimpin manajer berdasarkan : a. Tujuan, misi, fungsi, tugas. b. Status organisasi. c. Kemampuan dana, tenaga, dan sarana. d. Masukkan lain pada input. Untuk mencapai keadaan yang diinginkan, perlu direncanakan tahap – tahap pelaksanaan dengan jelas setiap tahapan yang dikerjakan, termasuk ; a. Jangka waktu penyelesaian. b. Siapa yang harus dihubungi. c. Siapa penanggung jawab setiap tahapan kerja. d. Apa yang hendak dicapai. Dengan demikian, untuk dapat membuat perencanaan dengan sempurna seorang pimpinan/manajer harus mengetahui ; a. tujuan yang hendak dicapai. b. Situasi atau kondisi masa kini. c. Kemampuan yang dimiliki. d. Tantangan yang dihadapi. e. Hambatan yang ada. f. Strategi yang tepat untuk pelaksanaan.
54
Dalam dunia penyiaran harus luwes/flexible yang dapat berubah sesuai selara khalayak. Oleh karena, dunia penyiaran memerlukan tenaga – tenaga profesi yang dimanis, berdedikasi, disiplin, dan kreatif. Pada dasanya, semua perencanaan akan memalui seperti diatas, agar perencanaan menjadi sempurna akan sangat menbantu proses produksi, serta akan memberikan mekanisme control. Untuk membentuk organisasi produksi dan menetapkan personal untuk menijau lokasi liputan adalah yang pertama – tama dilakukan yaitu rapat program. Pembahasan pada rapat program lebih bersifat teknis, khususnya teknik memproduksi tidak menyinggung masalah kebijakan lagi. Bila dianggap perlu, kerabat kerja teknik dapat meminta wajtu untuk menyelenggarakan rapat teknis. Persiapan dan Latihan (Setup and Reherseal) : Tahapan ini merupakan tahap yang bersifat teknis yang dilakukan oleh tim inti bersama tim produksinya dan mempersiapkan peralatan yang akan digunakan hingga mempersiapkan lokasi untuk setting lampu, microphone atau dekorasi panggung. Setelah persiapan-persiapan selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah melakukan latihan baik dari tim produksi hingga artis pendukung. Mulai dari switcher, penata lampu, penata suara, floor director, cameraman, sampai ke pengarah acaranya dimana prosesi ini dipimpin langsung oleh pengarah acara dan bukan produser. Produksi (Production) : Pelaksanaan produksi tergantung pada tuntutan naskahnya, dengan demikian karakter produksi lebih ditentukan oleh karakter naskahnya. Dimana karakter naskah ini dibagi menjadi 3.
55
Pertama, produksi dilakukan didalam atau diluar studio jenis produksi ini disiarkan
langsung
atau
direkam
terlebih
dahulu
dan
dalam
penyelesaiannya dapat dilakukan paska produksi atau dapat langsung sekaligus jadi. Kedua, adalah produksi gabungan yang artinya sebagian produksi ada yang dilakukan di dalam studio atau ada juga yang di produksi sebelumnya di luar studio. Dan karakter yang ketiga adalah, produksi rekaman dimana pelaksanaannya dapat dilakukan dalam bentuk rekaman secara utuh (live on tape). Pasca Produksi : merupakan tahap akhir kerja dari bahan yang telah diproduksi, baik dengan single camera atau multi camera. Kerja pada tahap ini meliputi : melakukan editing, baik dari gambar maupun bentuk yang lainnya, pengisian narasi, pengisian ilustrasi musik, dan melakukan evaluasi terhada hasil produksi.37 b. Organisasi Organisai sebagai wadah bersifat statis, tetapi sebagai proses bersifat dinamis. Struktur organisasi adalah mekanisme untuk mencapai tujuan dengan penerapan pembagian tugas/pekerjaan dari unsur – unsur atau fungsi yang ada menurut bidang masing – masing disertai batas – batas kewenangan dan tanggung jawab. Organisasi yang dibentuk untuk mengelola bidang penyiaran disebut organisasi penyiaran. Dengan demikian, organisasi penyiaran adalah tempat orang – orang penyiaran (siaran-teknik-administrasi) saling
37
www.google.com, Mekanisme Produksi Acara Televisi, Maret 2009
56
bekarja sama dalam merencanakan, memproduksi atau mengadakan materi siaran, dan sekaligus menyiarkan dalam usaha mecapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi penyiaran mengelola stasiun penyiaran yang di dalamnya terdapat 2 unsur yaitu : a. Perangkat keras Perangkat keras disini adalah sarana dan prasarana penunjang siaran, seperti : 1. Studio dan perangkatnya 2. transmisi/pemancar 3. Prasarana, seperti gedung, jalan, gudang, dan lain – lain Perangkat keras diatas dirancang sedemikian rupa, sehingga membentuk satu keterpaduan yang akan memperlancar jalanya proses perencanaan, produksi, dan penyiarannya sekaligus. b. Perangkat Lunak Perangkat keras diatas, baru dapat berfungsi biala ada perangkat lunaknya, seperti manusia pengelola, peraturan – peraturan, mata acara siaran (program). Sedangkan dalam manajemen penyiaran terdapat : 1. Manusia pengelola siaran 2. Manusia pengelola teknik (sarana dan prasarana) 3. Manusia pengelola administrasi Dengan demikian dalam manajemen penyiaran terdapat 2 kelompok besar yaitu : Kelompok siaran dalam kelompok ini terdiri dari
57
perencanaan siaran, produksi atau pelaksanaan siaran, dan fasilitas siaran. Juru kamera berita masuk dalam kelompok ini. Sedangkan kelompok penunjang
antara
lain
manusia
pengelola
teknik
dan
administrasi/ketatalaksanaan, seperti keuangan, kepegawaian, fasilitas umum, humas dan lain – lain. Kelompok siaran dengan dukungan kelompok penunjang (teknik dan administrasi), merencanakan, memproduksi/mengadakan materi siaran yang baik, dan sekaligus menyiarkannya. Kerja sama antara kelompok siaran dan penunjang tersebut berlandaskan saling menghargai dan pengertian serta jujur dan terbuka dalam berorientasi pada tujuan tersebut. Secara lebih lengkap mekanisme kerja antara kelompok siaran dan kelompok penunjang adalah isi pesan siaran yang ditujukan kepada khalayak harus berimpit dengan tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian, warna siaran akan ditentukan oleh status organisasi penyiaran yang dibentuk. Manajemen penyiaran selain memiliki tugas utama merencanakan, memproduksi dan mengadakan materi siaran, serta menyiarkan sekaligus juga harus mampu menciptakan iklim kerja yang harmonis, kreativitas yang dinamis, system kerja yang luwes dan flexible, mekanisme control yang efektif, saling asih, asah, dan asuh, suasana kerja diatas kesadaran (bukan ketakutan), sikap terbuka dan jujur. Mengingat penyiaran merupakan kerja yang didukung produk eknoligi informasi yang memiliki khas kecepatan, maka organisasi
58
penyiaran
perlu
menerapkan
sistem
informasimanajemen
dalam
pengelolanya, sudah harus meninggalkan system manual. Sistem informasi manajemen dalam tubuh organisasi penyiaran akan mampu mendukung kelancaran informasi, sehingga memperlancar setiap perencanaan yang akan dilaksanakan. Di zaman teknologi informasi dewasa ini, kecepetan tidak merupakan kunci keberhasilan usaha dan merupakan senjata utama dalam menghadapi persaingan. Siaran sebagai output organisasi penyiaran dapat dikatakan sebagaiorganisasi profesi. Bila sudah demikian, pembentukkan organisasi dan pemilihan tenaga – tenaga profesi juga harus dilakukan secara professional. Manajemen yang diterapkan dalam organisasi penyiaran harus sesuai dengan sifat – sifat penyiaran itu sendiri. c. Pengawasan Pengawasan menjadi tugas pemimpin/manajer di segala tingkatan. Untuk itu pimpinan/manajer harus menguasai apa yang direncanakan, dengan demikian akan dapat melakukan pengawasan secara efektif dan efisien. Dalam dunia penyiaran, akan lebih tepat bila sistem kontrol dilakukan secara pengendalian oleh semua pimpinan/manajer disemua tingkatan. Hal ini mengingat output siaran memiliki dampak sangat luas di masyarakat.
Dengan
kata
lain,
pengawasan
preventif/pencegahan
(pengendalian) jauh lebih cepat diterapkan. Kesalahan dapat diketahui
59
secara dini dan diperbaiki sebelum materi itu disiarkan, akan jauh lebih baik bila kesalahan itu diketahui saat materi itu sedang disiarkan. Pengawasan pada penggunaan perangkat keras, misalnya melalui system SOP, pencatatan penggunaan, waktu pemeliharaan bertujuan untuk menjaga peralatan itu bila ada kerusakan dapat diketahui secara dini dan memperpanjang usia pakai. Tetapi jika kesalahan itu terletak pada proses perencanaan, produksi/pengadaan materi siaran, serta siarannya sendiri akan berpengaruh luas pada masyarakat. d. Evaluasi Suatu tahapan hasil yang diperoleh dan merupakan tolak ukur dari seluruh kegiatan untuk mengetahui hasil akhir dari pelaksanaan program. Evaluasi adalah sistem untuk mengumpulkan dan mengola informasi mengenai sasaran dan tujuan dalam mencapai tujuan.38
2.7 Bahan Siaran/Program TV Program
dapat
diperoleh
dengan
cara
membeli
atau
memproduksinya sendiri. Suatu program yang dibuat sendiri oleh media penyiaran disebut dengan istilah in-house production atau produksi sendiri. Jika program dibuat oleh pihak lain, berarti stasiun penyiaran membeli program itu.39
38 39
Nartama, Menjadi Sutradara Televisi (Jakarta: gramedia, 2004) hal 213 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, hal 23
60
Jika dilihat asal mula program televisi, ditinjau dari siapa yang memproduksi program, maka kita dapat membagi program sebagai berikut: 1. Program yang dibuat sendiri (in house production). Biasanya adalah program berita (news programme) dan program yang terkait dengan informasi misalnya, laporan khusus, infotaiment, laporan kriminalitas, fenomena sosial, perbincangan (talk show), biografi tokoh, feauter, film, documenter. Program yang menggunakan studio, misalnya game show, kuis, musik, variety show, juga termasuk program yang dibuat sendiri. 2. Program yang dibuat pihak lain misalnya : program drama (film, sinetron, telenovela), program musik (video klip), program reality show an lain – lain.40
2.8 Proses Produksi Program Televisi Media penyiaran membutuhkan program untuk mengisi waktu siarannya dan tidak akan berfungsi apa – apa tanpa tersedianya program untuk disiarkan. Media penyiaran dikenal oleh khalayak dari berbagai program yang ditayangkannya. Program
dapat
diperoleh
dengan
cara
membeli
atau
memproduksinya sendiri. Suatu program yang dibuat sendiri oleh media penyiaran disebut dengan istilah in house production atau produksi sendiri.
40
Nartama, Op-cit hal 226-267
61
Jika program dibuat oleh pihak lain, berarti stasiun penyiaran membeli program itu. Merencanakan sebuah produksi program televisi, berarti akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam, yaitu, materi produksi, sarana produksi, dan biaya produksi produksi.
2.8.1 Materi Produksi Materi produksi dapat berupa apa saja, kejadian, pengalaman, hasil karya, benda, binatang, dan manusia merupakan bahan yang dapat diolah menjadi produksi yang bermutu. Dari hasil riset materi produksi, muncul gagasan atau ide, yang kemudian akan berubah manjadi tema untuk sebuah program. Tema atau pun konsep program tersebut kemudian diwujudkan menjadi treatment, yang merupakan langkah pelaksanaan perwujudan gagasan menjadi program. Treatment tersebut akan diciptakan sebuah naskah (scrip) atau langsung dilaksanakan produksi program. Bobot dan muatan sebuah program sebetulnya sudah tampak ketika gagasan diwujudkan menjadi treatment.
Dari
sinilah
penyempurnaan
konsep
program
dilaksanakan sehingga menghasilkan naskah atau program yang baik.
dapat
62
2.8.2 Sarana Produksi Sarana
produksi
adalah
sarana
yang
menjadi
penunjang
terwujudnya ide menjadi konkret, yaitu hasil produksi. Tentu saja diperlukan kualitas alat standar yang mampu menghasilkan gambar dan suara yang secara bagus. Kepastian adanya peralatan itu mendorong kelancaran seluruh persiapan produksi. Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi, yaitu unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara, dan unit peralatan pencahayaan.
2.8.3 Biaya Produksi Tidak terlalu sedarhana merencanakan biaya untuk suatu produksi. Harus dapat difikirkan sampai mana produksi itu kiranya akan memperoleh dukungan financial dari suatu pusat produksi atau stasiun produksi. Oleh karena itu, perencanaan budget atau biaya produksi dapat didasarkan pada dua kemungkinan, yaitu financial oriental adalah perencanaan biaya keuangan yang didasarkan pada kemungkinan keuangan yang ada. Jika keuangan terbatas berarti tuntutan – tuntutan tertentu untuk kebutuhan produksi harus pula dibatasi. Sedangkan Quality Oriented adalah perencanaan biaya produksi yang didasarkan atas tuntutan kualitas hasil produksi yang maksimal. Dalam hal ini, tidak ada masalah keuangan.
63
2.8.4 Tahapan Pelaksanaan Produksi Tahapan pelaksanaan produksi terdiri dari tiga bagian ditelevisi yang lazim disebut standard operation procedure (SOP) seperti : a. Pra-Produksi Tahapan
pra-produksi
adalah
semua
kegiatan
mulai
dari
pembahasan ide (gagasan) awal sampai dengan pelaksanaan pengambilan gambar (shooting), dalam perencanaan ini terjadi proses interaksi antara kreativitas manusia dengan peralatan pendukung yang tersedia. Baik buruknya proses produksi akan sangat ditentukan oleh perencanaan diatas kertas yang nantinya akan dproduksi dilapangan. Apa yang direncanakan diatas kertas itulah yanga akan dibutuhkan audio visualnya sesuai dengan tujuannya yang hendak dicapai.41
Gambar. 3 Sumber Ciptono Setyobudi, Teknologi Broadcasting TV.
Ide
Drama
Kreatif
Brainstorming
Naskah atau
Non
randown
Drama
Adaptasi
41
Ciptono Setyobudi, Teknologi Broadcasting TV, Graha Ilmu, 2006 hal 57
News
A
64
Tahap ini tampak alur, bahwa sebuah program acara berawal dari sebuah ide atau gagasan bisa seseorang atau kelompok, yang diteruskan dengan proses tukar pikiran (brainstorming). Baru setelah itu, dilakukan penyesuaian – penyesuaian (adaptasi) agar didapatkan sebuah program yang terstruktur dan rapi biasanya sudah berupa naskah cerita (skenario) untuk drama atau rundown acara untuk news dan non drama. Setelah konsep pra-produksi setelah baru dilanjutkan tahap berikutnya yaitu melestarikan atau tahap produksi.42 Dalam proses pra-produksi, selain dengan memulai kegiatan dengan pembahasan ide (gagasan) awal, menurut
Yoki
Yusanto,
persiapan
pra-produksi
diantaranya
mempersiapkan tim diluar tim inti yang akan mejunjung produksi. Diantaranya mempersiapkan desain produksi. Pengertian desain produksi adalah sebuah rancangan produksi yang dpersiapkan untuk memproduksi sebuah acara. Dalam membuat desain ada tahap pra-produksi, kreatifitas tim yang akan membuat produksi program televisi sangat penting dalam membuat format acara, karena format acara akan dibuat adalah sebuah perencanaan dasar yang akan menentukan suatu program. Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara ersebut.43
42
Ibid, Teknologi Broadcasting TV, hal 57 Yoki Yusanto, Tahapan Produksi Mata Siaran Televisi, Pra-Produksi www.google.com/dosenyoki.blogspot.com/ 19 September 2007
43
65
b. Produksi Tidak kalah pentingnya dengan proses pra-produksi, tahapan produksi atau proses pengambilan gambar (shooting) dan pasca produksi pun bagaikan rantai yang tak boleh terputus. Karena ketiga tahapan tersebut adalah proses yang sangat dibutuhkan dalam pembuatan produksi program televisi.
Jika
satu
dari
ketiga
tahapan
tersebut
tidak
diikutsertakan, maka program yang dibuat tidak akan berjalan dengan baik. Tahap produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar (shooting) baik di outdoor maupun indoor. Proses ini disebut juga denga taping, perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah kegiatan pengambilan gambar selesai dilakukan. Jika terdapat kesalahan maka pengambilan gambar dapat diulang kembali.44 c. Pasca Produksi Pasca Produksi adalah semua kegiatan pengambilan gambar sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali. Kegiatan yang termasuk dalam pasca produksi antara lain penyuntingan (editing), memberi ilustrasi, musik, efek dan lain – lain.45 Setelah tahap produksi dilakukan, maka dilakukan tahap pasca sarjana yang meliput banyak hal, seperti offline editing yaitu merangkai alur konsep tersebut menjadi sesuatu yang tersusun rapi namun masih kasar (belum bereffect). 44 45
Op-cit, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi hal 277-278 Ciptono Setyobudi, Teknologi Broadcasting TV, Graha Ilmu, 2006 hal 58
66
Baru kemudian dilanjutkan ke on-line editing dengan pemberian effect gambar agar acara lebih bernuansa bagus, diberikan narasi (proses dubbing), kemudian dilakukan mixing atau suara effect yang disesuaikan dengan program yang sedang diproduksi seperti suara musik serta pemberian tulisan – tulisan bila program – program tersebut perlu informasi berupa tulisan atau terjemahan. Offline editing adalah proses awal untuk memilih gambar terbaik dengan time code dari berbagai stock shot sesuai dengan kebutuhan adegan. Hasil dari gambar tersebut ditransformasikan dalam bentuk workprint dengan EDL (edit decision list). On line editing adalah proses akhir editing untuk menyempurnakan mempercantik, dan memperindah gambar setelah melalui proses offline.
a. Rating dan Share Televisi hampir disemua Negara diseluruh dunia, telah menjadi media yang sangat dominan atas informasi atas infomasi, komunikasi komersial dan hiburan. Hal ini mendorong pada pelaku penyiaran, pengiklan dan agensi pengriklanan untuk memperoleh informasi yang akurat, konsisten dan terperinci mengenai kepemirsaan TV. Dalam rangka menyediakan data kepermirsaan televisi yang valid dan dapat diandalkan bagi suatu Negara atau pasar tertentu, dibutuhkan ahli spesialis. AGB Nielsen Media Research berkomitmen pada standarisasi untuk semua proses beroperasinya TAM. Bukan hanya pada
67
penggunaan teknologi pengukuran (metering), perangkat keras dan perangkat lunak, tapi juga pada pendekatan yang konsisten dalam merancang sampel, merekrut rumah tangga panel, memproduksi basis data dan mengontrol kualitas proses. Sejak 1991, Nielsen Indonesia menyediakan rating televisi mingguan untuk industri periklanan dan pertelevisian nasional dengan menggunakan layanan Diary Rating. Di tahun 1997, Sistem Peoplementer mulai dugunakan untuk mengembangkan pengukuran kepemirsaaan yang lebih akurat hingga menit per-menit dilima kota besar. Cakupan kota bertambah di 2002 dengan kota Makassar, disusul Yogyakarta (termasuk Sleman – Bantul) di 2003. Denpasar di 2004 dan Banjarmasin di 2006. Secara keseluruhan, mencakup 42.018 juta populasi TV di wilayah survei.46
2.9.1 Rating
Metode rating muncul di Amerika Serikat seiring dengan perkembangan stasiun radio komersial pada tahun 1920-an. Ketika itu agen-agen iklan ramai membuat siaran niaga untuk pelbagai jaringan radio. Metode rating kemudian diterapkan karena para pengiklan ingin tahu seberapa luas khalayak yang terjangkau.
46
AGB Nielsen Media Research, The Global Reader in TV Audience Measurement
68
Pada awalnya metode rating dilakukan dengan wawancara lewat telepon untuk memperkirakan cakupan jaringan radio nasional di seluruh Amerika Serikat. Setelah teknologi televisi bertumbuh pada dekade berikutnya, AC Nielsen menerapkan metode rating siaran televisi untuk kali pertama.
Perusahaan riset ini menggunakan dua teknik yang masih dilakukan sampai sekarang. Pertama, menempatkan sebuah alat pengukur pada pesawat televisi di rumah-rumah pemirsa tertentu yang dijadikan sampel untuk merekam pilihan program mereka. Kedua, meminta responden membuat catatan tentang acara apa yang mereka tonton setiap hari. Hasil rating itu menentukan harga jual slot waktu bagi pemasangan iklan pada program-program televisi.
Sejalan dengan semakin beragamnya media siaran, rating tidak sekadar mengungkapkan jumlah penonton, tetapi juga karakteristik demografi khalayak. Perusahaan iklan yang mempromosikan apartemen mewah, sebagai contoh, tidak saja membutuhkan informasi tentang berapa besar khalayak program televisi tertentu, tapi juga tentang berapa banyak di antara mereka bersesuaian dengan karakteristik target produk (misalnya pendapatan tinggi dan usia 30 tahunan). Atas dasar pertimbangan ini, perusahaan itu kemudian membuat keputusan apakah sebaiknya ia membeli slot waktu jeda komersial untuk iklan mereka pada program tertentu.
69
Metode rating diterapkan jauh sebelum landasan teoritisnya digambarkan oleh Elihu Katz pada tahun 1959. Pada saat itu ilmu komunikasi yang cenderung mengangkat efek sebagai persoalan mengalami kejenuhan. Teori-teori efek menganggap khalayak sebagai entitas pasif dan bisa diarahkan sebagaimana kehendak komunikator. Akan tetapi, Katz menawarkan fokus kajian dari sumber ke penerima. Atau dengan kata lain, mengganti pertanyaan penelitian “what do media do to people?” menjadi “what do people do with the media?”
Orang mengkonsumsi
media, umpamanya, karena ia ingin
memuaskan sebagian kebutuhannya. Seorang pengusaha, sebagai contoh, cenderung menonton informasi keuangan ketimbang opera sabun. Dengan kata lain, dalam teori ini khalayak ditempatkan sebagai entitas yang aktif dan pemakaian media mempunyai tujuan, yaitu memenuhi kebutuhan untuk memuaskan diri mereka. Maka, stasiun televisi bersaing untuk memenuhi pemuasan tersebut.
Meskipun demikian, pengukuran rating sama sekali tidak mengukur preferensi khalayak. Akan tetapi, pada praktiknya para awak media siaran secara aproiori telah membuat asumsi bahwa ada asosiasi antara rating dengan preferensi khalayak. Oleh sebab itu, setiap stasiun televisi lantas berusaha merancang pelbagai program yang mengejar rating. Tujuannya agar pengiklan tertarik memasang siaran niaga di acara televisi mereka.
70
Di sini McQuail, Blumler, dan Brown membuat beberapa kategori. Pertama, pelarian dari rutinitas dan masalah; penyaluran emosi. Kedua, hubungan personal, bahan perbincangan sebagai kebutuhan pertemanan. Ketiga, jati diri personal dan psikologis semisal penguatan, peneguhan, pemahaman diri, eksplorasi realitas. Keempat, pengawasan, berkaitan dengan informasi tentang sesuatu yang bisa jadi mempengaruhi seseorang atau menolong orang mengerjakan sesuatu.47
Sydney Head dan Christopher Sterling mengartikan rating adalah ”A comparative estimate of set tuning in any given market,” yaitu perkiraan komparatif dari jumlah pesawat televisi yang sedang digunakan pada suatu wilayah tertentu. Menurut Head-sterling, bagaimanapun menariknya suatu program siaran, tidaklah mungkin mampu menarik seluruh rumah tangga untuk menyaksikan program itu. Rating adalah suatu perkiraan karena perhitungannya didasarkan pada jumlah pesawat televisi yang digunakan oleh satu kelompok audien yang dijadikan sampel, dan sampel tidak akan pernah menghasilkan ukuran yang mutlak tetapi hanya perkiraan. Perhitungan rating secara sistematis sangat sederhana yaitu hanya membagi jumlah rumah tangga yang tengah menonton suatu program tertentu dengan jumlah keseluruhan rumah tangga yang memiliki televisi di sutu wilayah siaran.48 47
www.google.com, Rating&Share dan Kepuasan Khalayak, 22 Augustus 2009 Morissan Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi. PT.Ramadina Prakarsa 2005, Hal.193
48
71
Rating program adalah rata – rata jumlah pemirsa selama berlangsungnya program televisi yang dinyatakan dalam persentase dari total potensi atau kelompok sampel. Poin rating program didasarkan atas unit waktu terkecil, yaitu 1 menit. Rating program (%) = Jumlah pemirssa program TV x 100% Total populasi (Universe) Sedangkan rating iklan adalah rata – rata jumlah pemirsa jeda iklan yang dinyatakan dalam persentase dari total potensi atau kelompok sampel. Rating iklan juga didasarkan atas unit waktu terkecil, 1 menit. Rating Iklan (%) = Jumlah pemirsa selama iklan x 100% Total populasi (Universe) Rating
sendiri
merupakan
persentase
dari
populasi
yang
mengkonsumsi media pada waktu tertentu. Pada umumnya, saat digunakan oleh media penyiaran, satu poin rating sama dengan satu persen dari total populasi. Rating ini dapat diandalkan dan valid, dan menjadi “mata uang” bagi waktu tayang komersial. Perencana (planner) dan pembeli (buyer) media mengevaluasi program – program alternative yang bisa ditawarkan yang paling baik dalam mencapai tujuan kampanye, pelaku penyiaran mengevaluasi popularitas program atau stasiun TV dan berapa besar yang harus dibayar oleh pengiklan untuk iklan – iklan pada sebuah program atau stasuin TV tertentu. Dalam kasus di mana stasiun – stasiun TV dibiayai oleh lisensi public secara keseluruhan atau sebagian, mereka juga perlu memberikan pertanggungjawaban.
72
Dengan membandingkan persentase jam tayang di semua stasuin TV dan persentase jam yang dihabiskan pemirsa untuk menonton TV, pemirsa paling lama menghabiskan waktunya menonton program serial. Sementara program yang paling banyak ditayangkan adalah hiburan seperti musik, variety show, kuis, reality show, dsb.49
2.9.2 Share ”A share is the percentage of TV households with sets turned on that are waching your program.” (Share adalah jumlah persentase rumah tangga yang sedang menyalakan pesawat televisi untuk menonton suatu program).50 Jumlah audien stasiun televisi yang dihitung berdasarkan persentase rumah tangga yang sedang menggunakan pesawat televisi atau household using television (HUT). Dengan demikian pengukuran HUT berdasarkan atas jumlah rumah tangga yang betul – betul menggunakan pesawat televisinya (tidak mematikan) dan bukan berdasarkan jumlah televisi secara keseluruhan. Share dari suatu stasiun televisi A diperoleh dengan cara membagi jumlah penonton yang menyaksikan acara televisi A dengan keseluruhan rumah tangga yang betul – betul menyaksikan televisi. Hasil pembagian ini disebut dengan Audience Share. Stasiun penyiaran televisi akan selalu
49
AGB Nielsen Media Research, Op.cit Ron Wittaker, Ph,D, Rating, Shares, HUTS, and CPM, Cyber College Internet Campus, http://www.cybercollege.com/rating.htm,2006
50
73
memiliki nilai audience share yang lebih tinggi dari pada nilai rating-nya (hal ini disebabkan angka pembagiannya yang lebih kecil). Share kepemirsaan adalah persentase pemirsa yang menonton program tertentu dari pemirsa potensial pada periode waktu tertentu. Share = Rating program x 100% Rating total Channel Share adalah persentase pemirsa TV pada channel tertentu pada periode waktu tertentu.51 Channel share = Pemirsa channel x 100% Pemirsa total
2.9.3 Fungsi Rating dan Share Share
dan
rating
sangat
mempengaruhi
perolehan
iklan.
Perusahaan pengiklan, konon hanya mau atau cenderung akn beriklan di suatu stasiun (atau program acara) jika diketahui jumlah penontonnya banyak. Hasil perhitungan audience share biasanya lebih disukai oleh pengelola stasiun televisi untuk menarik pemasang iklan daripada rating, selain karena angkanya lebih tinggi dari pada rating, juga karena audience share memberikan informasi kepada pemasang iklan secara lebih real mengenai posisi suatu stasiun televisi terhadap televisi lainnya.52
51
AGB Nielsen Research, ibid Morissan, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi. PT.Ramadina Prakarsa 2005, Hal.195 52
74
BAB III METODOLOGI
3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.53 Penelitian
sosial
menggunakan
format
deskriptif
kualitatif
bertujuan untuk mengkritik kelemahan penelitian kuantitatif (yang terlalu positivisme), serta juga bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu. Format deskriptif kualitatif pada umumnya dilakukan pada penelitian dalam bentuk studi kasus. Format deskriptif kualitatif studi kasus bukan merupakan suatu metode ilmiah yang spesifik, melainkan lebih merupakan suatu metode yang lazim diterapkan untuk memberikan penekanan pada spesifikasi dari unit – unit atau kasus – kasus yang diteliti.
53
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, P.T Remaja Rosdakarya, Bandung, 1990, Hal 24
73
75
Sifat unik (casual) dari unit – unit yang sedang diteliti berkenaan dengan permasalahan – permasalahan yang menjadi fokus penelitian.54 Penelitian Kualitatif dengan pendekatan studi kasus tidak memiliki ciri seperti air (menyebar di permukaan), tetapi memusatkan diri pada suatu unit tertentu dari berbagai fenomena. Dari ciri yang demikian memungkinkan studi ini dapat amat mendalam dan demikian bahwa kedalaman data yang menjadi pertimbangan dalam penelitian model ini. Karena itu, penelitian ini bersifat mendalam dan “menusuk” sasaran penelitian. Pada cirinya yang lain, deskriptif kualitatif studi kasus merupakan penelitian eksplorasi dan memainkan peranan yang amat penting dalam menciptakan hipotesis atau pemahaman orang tentang berbagai variabel sosial.55 Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggali informasi melalui wawancara mendalam (indepth interview) terhadap tim program acara Dahsyat, yang kemudian hasil wawancara tersebut akan dianalisis untuk mendapatkan strategi produksi apa yang digunakan oleh Tim Program acara Dahsyat dalam mempertahan rating dan share program acara tersebut di RCTI. Pendekatan kualitatif bertujuan mengumpulkan data berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan perilaku objek yang diamati.
54
Pawito, PhD, Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta, PT. LKiS Pelangi Aksara Yogyakarta, 2007 hal 140-141
55
H.M.Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, Hal 68-69
76
Pendekatan ini tidak boleh mengisolasi individu secara holistic (utuh) dalam hal ini boleh mengisolasi individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesa, tetapi memandangnya sebagai suatu keutuhan.56
3.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus (case study). Studi kasus merupakan salah satu teknik penelitian untuk mengembangkan analisis mendalam tentang satu kasus atau kasus majemuk dengan pendekatan penelitian kualitatif. Dalam penelitian studi kasus peneliti menggali kesatuan atau fenomena tunggal (“kasus”) yang dibatasi oleh waktu dan aktivitasi (program, kejadian, proses, institusi, atau kelompok sosial) dan mengumpulkan informasi rinci dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama periode waktu yang lama.57 Metode studi kasus pada penelian ini digunakan untuk menggali kasus tunggal yaitu strategi produksi program acara Dahsyat secara keseluruhan dalam mempertahankan rating dan share di RCTI.
3.3. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang
56
Lexy. J. Moleong, MA, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya 2005, Hal 6 57 John W. Creswell, Research Design Qualitative & Quantitative Approaches, KIK Press, Jakarta, 2002, Hal 11
77
digunakan peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan adalah sebagai berikut :
3.3.1. Data Primer Data primer dapat dilakukan dengan cara wawancara secara mendalam (indepth interview) terhadap para narasumber, yaitu dilakukan dengan melalui tanya jawab secara lansung dengan Produser Eksekutif, Produser, Pengarah Acara, Juru Kamera. Kemudian hasil dari wawancara tersebut akan dianalisis dan dibuat suatu kesimpulan. Wawancara dilakukan tidak berstruktur, yaitu adanya kebebasan peneliti dalam mengajukan pertanyaan yang dapat beralih – alih dari satu pokok pertanyaan ke pokok pertanyaan yang lain, sedangkan data yang terkumpul dari wawancara bebas itu dapat beraneka ragam, tetapi tetap berpedoman kepada tema yang akan diteliti oleh peneliti.
3.3.2. Data Sekunder Data sekunder didapat dengan cara studi kepustakaan (litelature) yaitu membaca buku – buku, Koran, serta data dan bahan referensi dari berbagai sumber yang berhubungan atau berkaitan dengan permasalahan yang diteliti guna melengkapi data – data yang sudah ada. Selain itu data – data dari program Acara Dahsyat dan juga bahan tertulis maupun teori yang didapat selama kuliah.
78
3.4. Nara Sumber (Key Informan) Posisi narasumber sangat penting, bukan sekedar memberi respon, melainkan juga sebagai pemilik informasi. Karena itu ia disebut sebagai informan (orang yang emberikan informasi, sumber informasi, sumber data) atau disebut juga subjek yang diteliti, karena ia bukan saja sebagai sumber data, melainkan juga actor atau pelaku yang ikut menentukan berhasil
tidaknya
sebuah
penelitian
berdasarkan
informasi
yang
diberikan.58 Metode penelitian studi kasus ini dilaksanakan dengan melakukan wawancara secara mendalam (Indepth Interview) kepada para narasumber yang akan diwawancarai berdasarkan pertanyaan – pertanyaan yang dibuat oleh peneliti yang berhubungan dengan topic penelitian. Penelitian kualitatif, posisi narasumber sangat penting bukan sekedar memberi respons, melainkan juga sebagai pemilik informasi. Karena itu ia disebut sebagai informan (orang yang memberi informasi, sumber informasi). Wawancara dilakukan dengan format tidak berstruktur, wawancara semacam ini digunakan untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal. Wawancara jenis ini lebih bebas iramanya dalam hal waktu bertanya dan cara memberikan respons. Responden biasanya terdiri atas mereka yang terpilih saja karena sifat – sifatnya yang khas.
58
Imam Suprayogo dan Tobroni, M.Si., Metodologi Penelitian Sosial Agama, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2001, Hal 176
79
Biasanya mereka memiliki pengetahuan dan mendalami situasi serat lebih mengetahui informasi yang diperlukan.59 Narasumber yang akan berkompeten untuk diwawancarai dan dimintai informasi sehubungan dengan penelitian ini adalah : 1. Produser Eksekutif Program Acara Dahsyat RCTI (John Fair K) Bertanggung jawab pada program secara keseluruhan baik dari segi format acara, biaya produksi, editorial, segala hal tentang produksi program acara Dahsyat. 2. Produser Program Acara Dahsyat RCTI (Oke) Bertanggung jawab terhadap isi (content) program, bertanggung jawab dalam keseluruhan proses produksi, mulai dari pra produksi hingga pasca produksi, bertugas dalam mengembangkan dan menentukan konsep program yang dibuat. 3. Program Director Program Acara Dahsyat RCTI Program Director adalah orang yang bertanggung jawab secara teknis atas kelancaran suatu acara televisi. Kedudukan pengarah program terkait langsung dengan penampilan (show) suatu program pada saat ditayangkan (on air). 4. Tim Research and Development Departement RCTI Adalah
seseorang
yang
bertanggung
jawab
melihat
serta
menganalisis hasil perolehan rating dan share serta performance seluruh program yang diproduksi oleh Divisi Produksi RCTI, termasuk program
59
Lexy J. Moleong, op.cit., 139
80
musik Dahsyat serta beberapa program yang diproduksi oleh Divisi News. Serta untuk memperoleh data yang akurat tentang perolehan rating dan share program acara musik Dahsyat.
3.5. Definisi Konsep Untuk pelaksanaan ini, berbagai konsep dan istilah perlu diperjelas. Definisi konsepnya yaitu sebagai berikut : 1.
Strategi Produksi Program adalah proses perencanaan, dan pengarahan yang dilakukan oleh stasiun penyiaran (televisi atau radio) dalam menyiarkan suatu program acara agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan untuk memenuhi kebutuhan pemirsanya.
2.
Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan pemirsanya.
3.
Tayangan acara Program Musik Dahsyat adalah salah satu program acara musik di RCTI yang tayang tiap hari senin s.d sabtu pada pukul 09.00 -11.00 WIB, dan minggu pada pukul 13.00 – 15.00 WIB. Musik Dahsyat dibawakan tiga pembawa acara, yaitu Raffi Ahmad, Olga Syahputra, si cantik Luna Maya.
4.
Rating dan share adalah ukuran yang dipakai oleh stasiun televisi untuk mengetahui seberapa besar program diterima oleh pemirsa.
81
3.6. Fokus Penelitian Fokus penelitian merupakan garis besar dari pengamatan penelitian, dan penelitian ini yang menjadi fokus penelitiannya adalah Strategi Produksi Program Acara “Dahsyat” dalam Meningkatkan Rating & Share di RCTI. Yang meliputi: a. Perencanaan Produksi (Pre Production Planning) : merupakan sebuah awal dari sebuah kegiatan. Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting, sebab apabila tahap ini dapat selesai dengan baik maka sebagian dari yang yang direncanakan berarti sudah selesai. Tahap ini meliputi : membuat konsep, menetapkan tujuan dan melaksanakan pendekatan produksi, penulisan naskah, melakukan Production meeting dengan kerabat kerja, melakukan casting pendukung, perencanaan pengadaan sarana dan prasarana, dan menyusun rencana anggaran belanja.
Persiapan dan Latihan (Setup and Reherseal) : Tahapan ini merupakan tahap yang bersifat teknis yang dilakukan oleh tim inti bersama tim produksinya dan mempersiapkan peralatan yang akan digunakan hingga mempersiapkan lokasi untuk setting lampu, microphone atau dekorasi panggung. Setelah persiapan-persiapan selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah melakukan latihan baik dari tim produksi hingga artis pendukung. Mulai dari switcher, penata lampu, penata suara, floor director, cameraman, sampai ke pengarah acaranya
82
dimana prosesi ini dipimpin langsung oleh pengarah acara dan bukan produser.
b. Produksi (Production) : Pelaksanaan produksi tergantung pada tuntutan naskahnya, dengan demikian karakter produksi lebih ditentukan oleh karakter naskahnya. Dimana karakter naskah ini dibagi menjadi 3. Pertama, produksi dilakukan didalam atau diluar studio jenis produksi ini disiarkan langsung atau direkam terlebih dahulu dan dalam penyelesaiannya dapat dilakukan paska produksi atau dapat langsung sekaligus jadi. Kedua, adalah produksi gabungan yang artinya sebagian produksi ada yang dilakukan di dalam studio atau ada juga yang di produksi sebelumnya di luar studio. Dan karakter yang ketiga adalah, produksi rekaman dimana pelaksanaannya dapat dilakukan dalam bentuk rekaman secara utuh (live on tape). c. Pasca Produksi : merupakan tahap akhir kerja dari bahan yang telah diproduksi, baik dengan single camera atau multi camera. Kerja pada tahap ini meliputi : melakukan editing, baik dari gambar maupun bentuk yang lainnya, pengisian narasi, pengisian ilustrasi musik, dan melakukan evaluasi terhadap hasil produksi.
3.7. Teknik Analisa Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterpetasikan. Data yang diperoleh dari hasil wawancara akan dikumpulkan untuk kemudian jawaban –
83
jawaban dari hasil waawancara itu dianalisa untuk diambil atau ditarik kesimpulan. Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah – milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensitensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.60 Analisa data yang dilakukan oleh peneliti untuk dapat menarik kesimpulan – kesimpulan. Dalam penelitian komunikasi Kualitatif, sebagaimana dalam penelitian kualitatif di dalam cabang ilmu yang lain, dikenal banyak jenis teknik analisis data yang semuanya sangat tergantung pada tujuan penelitian. Kendati demikian, analisis data dalam penelitian komunikasi kualitatif pada dasarnya dikembangkan dengan maksud hendak memberikan makna (making sense of) terhadap data, menafsirkan (interpreting), atau mentransformasikan (transforming) data ke dalam bentuk – bentuk narasi yang kemudian mengarah pada temuan yang bernuansakan proposisi – proposisi ilmiah (thesis) yang akhirnya sampai pada kesimpulan – kesimpulan final.61 Hal ini dikarenakan penelitian komunikasi kualitatif senantiasa dilakukan dalam seting yang bersifat alami (natural setting). Artinya peneliti tidak melakukan manipulasi atau kontrol terhadap variabel –
60
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2005 Pawito, PhD, Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta, PT. LKiS Pelangi Aksara Yogyakarta, 2007 hal 100-101
61
84
variabel tertentu dan tidak juga mengisolasi tetapi memperlakukan apa adanya dan memandangnya sebagai satu kesatuan yang utuh (holistic).62 Tujuan dari analisa data didalam penelitian adalah menyempitkan dan membatasi penemuan – penemuan hingga menjadi suatu data yang teratur. Proses analisis merupakan usaha untuk menemukan jawaban atas pertanyaan perihal objek penelitian.
62
Ibid, hal 101
85
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
4.1 Gambaran Umum RCTI63 4.1.1 Sekilas Sejarah RCTI ( PT.Rajawali Citra Televisi Indonesia ) Industri pertelevisian Indonesia telah kian berkembang dan makin kompetitif. Dengan makin maraknya persaingan di industri televisi baik dilevel nasional maupun lokal, pemirsa mendapatkan pilihan berbagai jenis program yang makin beragam. Demikian juga berbagai iklan, mereka mendapatkan pilihan berbagai jenis program yang makin tersegmentasi untuk mempromosikan produk – produknya. Dalam kondisi persaingan yang semakin tajam ini, merupakan tantangan bagi perseroan untuk dapat terus menciptakan dan menayangkan program yang tetap menjadi pilihan utama bagi pemirsa. Dari sisi programming, perseroan terus berupaya untuk mengidentifikasi jenis program yang menjadi trend setter dan menayangkan program yang menjadi top rated program. Evaluasi terhadap data – data riset maupun survey langsung ke pemirsa menjadi suatu elemen yang sangat penting untuk
63
dapat
memahami
keinginan
Company Profile RCTI
84
pemirsa
dan
kemudian
86
menterjemahkannya dalam pembuatan program – program yang diminati oleh pemirsa. Programming strategy yang prima juga dibarengi dengan upaya untuk mengkomunikasikan hadirnya program – program unggulan tersebut melalui berbagai promosi baik dilayar kaca maupun kegiatan – kegiatan off air. Industri pertelevisian di Indonesian memberikan pengakuan bahwa perseroan mempunyai cara – cara yang paling inovatif dan efektif dalam melakukan berbagai kegiatan promosi yang menjadikannya jembatan untuk lebih mendekatkan perseroan kepada pemirsanya. Keunggulan perseroan sebagai televisi yang memiliki strategi programming yang paling prima didukung olah peningkatan kemampuan inhouse production, terbukti dengan mendominasinya program – program perseroan diantara program televisi yang ada di Indonesia. Sebelum tahun 1990-an, dunia per-televisian Indonesia di monopoli oleh sebuah stasiun televisi milik pemerintah, yaitu TVRI. Banyak keterbatasan-keterbatasan informasi, hiburan, serta media untuk beriklan pada masa itu. Seiring dengan berjalannya kemajuan teknologi maka kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan semakin meningkat. PT Rajawali Citra Televisi Indonesia merupakan stasiun televisi swasta pertama di Indonesia. Berdiri pada tanggal 21 Agustus 1987, stasiun televisi yang dibangun di atas tanah seluas 10 Hektar ini mulai mengudara dua tahun kemudian, tanggal 24 Agustus 1989, RCTI sebagai stasiun televisi swasta
87
pertama di Indonesia mulai mengudara secara terrestrial di Jakarta. Menayangkan berbagai macam program acara hiburan, informasi dan berita yang dikemas dengan menarik. RCTI tumbuh dengan cepat menjadi agen perubahan dan pembaharu dalam dinamika sosial masyarakat di Indonesia. Dengan wilayah jangkauan yang luas meliputi hampir seluruh wilayah di Indonesia, serta penggunaan Satelit domestik Palapa B2P yang memungkinkan merelay program ke seluruh pemirsanya, membuat RCTI menjadi stasiun televisi paling digemari oleh pemirsa, terbukti dari tingginya rating dan share terhadap program-program RCTI. Hal ini tentu saja membuat RCTI menjadi ladang yang subur bagi para pengiklan yang hendak mengiklankan produk dan jasa mereka. Saat ini RCTI merupakan stasiun televisi yang memiliki jaringan terluas di Indonesia. Melalui 48 stasiun relay-nya program-program RCTI disaksikan oleh sekitar 180 juta pemirsa yang tersebar di 302 kota di seluruh Nusantara, atau kira-kira 80 % dari jumlah penduduk Indonesia. Kondisi demografi ini disertai rancangan program-program menarik diikuti rating yang bagus, menarik minat pengiklan untuk menayangkan promo mereka di RCTI. Sejak awal, cita-cita RCTI adalah menciptakan serangkaian acara unggulan dalam satu saluran, yang memungkinkan para pengiklan memilih RCTI sebagai media iklan-iklan mereka. Cita-cita itu menjadi nyata karena sejak berdiri hingga saat ini RCTI senantiasa menjadi market
88
leader. Hingga tahun 2007, RCTI tetap mempertahankan posisi market leader deangan pangsa pemirsa mencapai 17,9 % (ABC 5+) dan 17,5% (all demo). RCTI juga berhasil mempertahankan pangsa periklanan televisi tertinggi sebesar 15,2 % seperti dilaporkan oleh AGB Nielsen Media Research. Di RCTI, kualitas bukanlah kata tanpa makna, melainkan harmonisasi dari kreatifitas, idealisme, kesungguhan, kerja keras, kebersamaan, dan do’a. Enam (6) aspek tersebut tercermin dan mewarnai program-program RCTI yang mengusung motto “Kebanggaan Bersama Milik Bangsa” namun tampil dalam kemasan yang “oke”. Kualitas Program-program RCTI pada akhirnya mengantarkan RCTI untuk selalu menjadi yang terdepan dalam industri penyiaran TV di Indonesia. Dibawah naungan perusahaan induknya MNC (Media Nusantara Citra), RCTI berhasil menempati posisi nomor satu diantara stasiun televisi lainnya di Indonesia. Selain itu pengembangan teknologi yang dilakukan RCTI juga memungkinkan pemirsa menikmati programprogram RCTI melalui telepon seluler dan Internet. Didukung oleh lebih dari 1550 tenaga profesional yang penuh semangat, berdidikasi tinggi terhadap perusahaan, berkomitmen tinggi, serta konsisten memberikan pelayan terbaik mereka terhadap pemirsa, menjadikan RCTI sebagai pelopor dalam hal penyediaan programprogram informasi dan hiburan terbaik dan paling digemari oleh pemirsanya.
89
Napak Tilas Perjalanan RCTI : -
23 Juni 1988 Peletakan batu pertama oleh Gubernur DKI Jakarta, Bp. Wiyogo
Atmodarminto. -
14 November 1988 RCTI mulai melakukan siaran percobaan untuk wilayah Jakarta selama
4 jam sehari dengan menggunakan dekoder. Jumlah pelanggan 30.000 -
24 Agustus 1989 Stasiun RCTI diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Bp.
Soeharto dan ditetapkan menjadi hari jadi RCTI. Jumlah pelanggan menanjak menjadi 125.000 -
1 Agustus 1990 RCTI
melakukan
pelepasan
penggunaan
dekoder.
Sebagai
konsekuensinya, maka RCTI hanya bersumber dari iklan. Pelepasan dekoder juga bertujuan agar semakin banyak pemirsa yang dapat menikmati siaran RCTI. -
Agustus 1990-1992 SCTV bersama-sama RCTI melakukan beberapa program kerjasama :
pemberitaan, sales & marketing, produksi dan teknik. -
1 Mei 1991 RCTI mengembangkan siarannya dengan meresmikan stasiun RCTI
Bandung. -
24 Agustus 1993
90
RCTI mulai bersiaran secara nasiona, hingga awal tahun 2001 RCTI memiliki 47 stasiun transmisi diseluruh Indonesia, yang mencakup 232 kota di seluruh Indonesia dan memiliki cakupan populasi 140 juta penduduk yang tersebar diseluruh Indonesia. -
Maret 1996 RCTI memindahkan siaran dari Stelit Palapa B2P menjadi Satelit
Palapa C2, guna meningkatkan kualitas penyiaran. -
1 Februari 2000 Sistem siaran RCTI diubah dari Analog menjadi Digital.
-
24 Agustus 2000 RCTI melakukan penajaman logo, yang menggambarkan penampilan
dan semangat baru.
4.1.2 Visi dan Misi RCTI 4.1.2.1 Visi Visi utama RCTI adalah sebagai Media Utama Hiburan dan Informasi. Perkataan “utama” mengandung makna lebih dari yang “pertama”. Karena kata “pertama” hanya mencerminkan hierarji pada dimensi tertentu. Sedangkan kata “utama” mengandung unsur kemuliaan karena melibatkan aspek kualitas, integrasi dan dedikasi. Media Utama Hiburan dan Informasi memiliki makna :
91
1.
RCTI unggul dalam hal kualitas materi dan penyajian program hiburan dan informasi.
2.
RCTI memperhatikan keseimbangan faktor bisnis dan tanggung jawab sosial atas sajian program-programnya.
3.
RCTI menjadi pilihan yang utama dari para “stakeholder” (karyawan, pemirsa, pengiklan, pemegangsaham, pemasok, pesaing, perusahaan afiliasi, mitra strategis, masyarakat dan penyelenggara negara).
4.1.2.2 Misi Misi utama RCTI adalah Bersama Menyediakan Layanan Prima. Interaksi kerja di perusahaan lebih mengutamakan semangat kebersamaan sebagai sebuah tim kerja yang kuat. Hal ini memungkinkan seluruh komponen perusahaan mulai dari level terbawah mampu bersama-sama terstimulasi, terbaiknya
terkoordinasi demi
dan
mewujudkan
tersistematisasi pelayanan
memberikan
terbaik
utama
karya kepada
“stakeholder”. Untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, ada 3 (tiga) nilai sebagi pilar utama yang menjadi motivasi, inspirasi, dan semangat juang insan RCTI. Proses kerja dilakukan dengan semangat kebersamaan untuk sampai pada hasil yang mendapat pengakuan dari para “stakeholder” atas kualitas, integrasi dan dedikasi yang ditampilkan.
92
4.1.2.3 Tiga Pilar Utama RCTI Untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, ada 3 (tiga) nilai sebagai pilar utama yang menjadi motivasi, inspirasi, dan semangat juang insan RCTI. Tiga pilar utama itu yakni : 1.
Keutamaan dalam Kebersamaan.
2.
Bersatu Padu.
3.
Oke
4.1.3 Motto RCTI Dalam perkembangannya RCTI TV memiliki beberapa motto sebagai identitasnya, yakni : 1. “RCTI adalah yang pertama dan terbaik” 2. “RCTI merupakan kebanggan bersama milik bangsa” 3. dan yang sampai saat ini digunakan adalah ”RCTI OKE”
93
4.1.4
Logo RCTI
Gambar. 4 Logo Lama RCTI
Gambar. 5 Logo Baru RCTI Logo RCTI dicetak di atas dasar putih dengan sosok seekor rajawali dalam logo dalam stimulasi berwarna putih bersih dengan posisi atau kedudukan siap siaga, kedua kaki kokoh dan sorot matanya tajam kedepan. Sosok rajawali tersebut menggambarkan tekad RCTI bahwa dengan kegiatan teknologi, komunikasi dan visual televisi khususnya yang berwawasan nasional, RCTI siap mengemban tugas menyebarkan informasi, pengetahuan dan hiburan. Secara keseluruhan logo RCTI ingin menggambarkan sikap RCTI yang selalu anggap serta sigap setiap saat, turut serta mencerdaskan bangsa dalam era pembangunan semesta nasional. Bermediakan teknologi
94
televisi yang dilandasi semangat perjuangan serta wawasan nasional maupun internasional demi mencapai kesejahteraan lahir dan batin seluruh rakyat Indonesia.
4.1.5 Target Pemirsa RCTI Selalu bisa menciptakan program yang menjadi tren. Harus terus mencari terobosan. Ketika penonton makin kritis, kita juga sering dikritik pemain sinetron terlalu mengada - gada atau ada adegan kekerasan sehingga kita harus menemukan bungkus yang lebih canggih. Bagaimana seseorang bisa tersentuh hatinya tanpa mengekspos unsur kekerasan itu. Tuntutan masyarakat untuk mendapat tontonan yang lebih bermutu dan sehat. Di dalam pun kita lebih teliti. Tak lagi taken for granted. Self cencorship kita harus jalan. Kemampuan kita juga harus imbang dengan in house. Di bisnis Televisi membutuhkan outsource yang beragam. Tapi, in house harus tetap diperkuat. Sekarang ini total 70% in house dan 30% outsource. Persaingan yang semakin tajam. Sekarang pemain baru sudah lebih mapan. Televisi lokal dan pay TV (TV berbayar), yang memberikan lebih banyak choice kepada pemirsa. Bisa dibilang kompetisi di industri TV saat ini sangat luar biasa. Bahkan, di negaranegara Asia sekalipun, national network itu umumnya hanya 4 – 5. Ada 10 Televisi nasional, tampil kompetitif dalam persaingan ini. Oleh karena itu menampilkan program yang lebih baik karena masyarakat sekarang jauh lebih kritis.
95
4.1.6 Gedung RCTI RCTI yang memiliki gedung dan juga fasilitas kantor secara pribadi atau sendiri ini, maka seluruh pekerjaan dan pengoperasian dilakukan di kantor RCTI yang bertempat : Jl. Raya Perjuangan, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530 Indonesia. Telepon
: (021) 530-3540 – 530 3550
Fax
: (021) 532-7176
Website
: www.rctitv.co.id
Sebagai stasiun pertama dan nomor satu di Indonesia, RCTI memiliki beberapa fasilitas penunjang yang memadai untuk mendukung kenyamanan kerja diantaranya : 1.
Fasilitas Gedung RCTI : Terdiri dari beberapa bagian gedung yang berfungsi sebagai ruang
kerja karyawan yaitu : a. Gedung Utama (Administrasi) b. Gedung Teknik/Operasi/Pemberitaan c. Gedung Produksi d. Gedung Pemancar RCTI memiliki 2 (dua) menara pemancar, diantaranya satu menara aktif setinggi 275 meter, dan satu menara sebagai back up setinggi 151 meter. e. Gedung Artistik
96
2.
Fasilitas Studio RCTI : a. Studio 1 & 4 Studio yang berukuran besar yang dimiliki RCTI, masing-masing 600 m2 dan 900 m2. Dipergunakan untuk acara yang memerlukan setting luas. b. Studio 2 Virtual studio berukuran 100 m2. c. Studio 3 Berukuran 60 m2 digunakan untuk shooting pembawa acara (Announcer), Cineme-cinema, acara rohani, dll. d. Studio 5 Studio khusus berukuran 215 m2, khusus untuk program berita atau news, seperti : Seputar Indonesia, SERGAP. e. Studio 6 & 7 RCTI memiliki 6 & 7 (enam dan tujuh) studio dengan berbagai ukuran, yang dipergunakan untuk lokasi syuting program – program In House dan syuting berbagai kegiatan promosi. Studio ini dilengkapi dengan peralatan syuting yang memadai. f. OB VAN – Studio berjalan yang dipergunakan untuk acara diluar komplek RCTI.
3. Fasilitas lain yang ada di Komplek RCTI : a. Ruang Kontrol b. Ruang Edit
97
c. Ruang Audio Video d. Ruang Terjemahan/Subtitling e. Ruang Sulih Suara/Dubbing f. 2 buah menara Antena Pemancar : 275 meter & 151 Meter. g. Koperasi Karyawan RCTI h. Masjid Raudhathul Janna Komplek RCTI dilengkapi dengan Masjid Raudhatul Jannah, yang cukup luas dan mampu menampung banyak jamaah, serta dapat juga digunakan untuk berbagai kegiatan keagamaan. i. D’Podjok (Food Court) Kantin, Koperasi Karyawan & Cafe D’podjok (Food Court) & Café Excelso juga merupakan fasilitas penunjang yang terdapat di komplek RCTI. j. Sarana Kesehatan Klinik dokter umum dan dokter gigi terdapat di gedung koperasi, dilengkapi juga dengan apotik, dan ruang istirahat. k. Bengkel Mobil Koperasi Keryawan RCTI – Hyundai l. Radio Trijaya FM dan Radio ARH FM m. Areal Parkir RCTI memiliki areal parkir yang luas baik untuk parkir karyawan maupun parkir tamu. n. Sarana Olahraga Sarana Olahraga yang terdapat di Komplek RCTI diantaranya : lapangan basket, lapangan voley dan lapangan sepak bola.
98
4.1.7 Manajemen RCTI RCTI merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Bimantara dan Bhakti Investama. RCTI berada dibawah naungan PT. Media Nusantara Citra (MNC). Berikut jajaran komisaris dan direksi RCTI terdiri dari :
DEWAN KOMISARIS •
Komisaris Utama
: Hary Tanoesoedibjo
•
Wakil Komisaris Utama
: M. Tachril Sapi'ie
•
Komisaris
: Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
•
Komisaris
: Agus Mulyanto
DEWAN DIREKSI •
Direktur Utama
: Sutanto Hartono
•
Direktur Programming
: Harsiwi Achmad
•
Direktur Keuangan & Administrasi
: Iwan Kurniawan
•
Direktur Sales & Marketing
: Rudy Ramawi
99
4.1.8 Struktur Organisasi RCTI
100
4.1.9 Program Siaran RCTI Program
RCTI
dirancang
seimbang
antar
pertimbangan
kepentingan selera dan kepuasan pemirsa, pemasang iklan, peraturan pemerintah dan etika yang berlaku. Program hiburan, pengetahuan dan informasi RCTI pada dasarnya terbagi menjadi tiga bagian. Yang pertama program News, antara lain berupa paket program berita Seputar Indonesia Pagi, Seputar Indonesia Siang, Seputar Indonesia, Seputar Indonesia Malam dan berita criminal Sergap serta beberapa program berita lainnya. Yang kedua adalah program General Entertainment, program ini terdiri dari variety show, musik, sinetron, kuis, film dan lain-lain. Yang terakhir adalah program Sport, dimana program ini berkaitan dengan event-event besar olahraga. Sebagai stasiun televisi swasta pertama di Indonesia, perjalanan RCTI penuh dengan keunikan yang berbeda. Tingkat kesulitan yang lebih tinggi dan menantang. Dalam menghadapi persaingan televisi swasta di Indonesia, RCTI menerapkan falsafah persaingan dan keharmonisan. Persaingan selalu diartikan sebagai usaha untuk selalu maju, sedangkan keharmonisan didudukan dalam peran dari misi ini yang seharusnya diemban oleh setiap stasiun televisi swasta yaitu sebagai media informasi, hiburan dan media untuk mendukung program pendidikan dalam mencerdaskan bangsa.
101
4.2.
Sejarah Program Musik Dahsyat
Gambar.6 Logo Dahsyat Program musik Dahsyat adalah sebuah program musik yang ada video klip, kemudian artis performen, yang tayang di RCTI. Proram musik Dahsyat adalah sebuah program lanjutan dari program – program sebelumya yang pernah tayang di RCTI seperti Duel, Hits, Tala, Delta, dan sebagainya. Setelah beberapa lama program itu vakum maka dalam hal ini Tim Produksi RCTI inggin mengangkat kembali suatu program musik dalam kemasan yang lebih baru yaitu yang dalam hal ini adalah Dahsyat. Karena saat ini program musik di Indonesia lagi di gemari oleh masyarakat maka terbentuklah acara ini, dan dahsyat isinya sendiri adalah musik-musik Indonesia. Dahsyat diawal kemunculannya hadir setiap hari senin – jumat dari jam 07.30 – 09.00 dengan konsep yang mobile atau pindah – pindah dari satu tempat atau dari satu sekolah ke sekolah lain dengan beberapa kali pergantian presenter seperti pernah Choky Sitohang, Darius Sinatria, Yossi
102
‘Project Pop, dan Rahma Umaya . Begitu bulan Juni 2008, Tim produksi RCTI dan juga atas pertimbangan dari tim manajemen RCTI untuk acara Dahsyat ini disiarkan langsung dari studio, karena format stripping yang setiap hari itu akan membahayakan secara teknis kalau harus berpindah – pindah. Lalu kemudian tim produksi Dahsyat memberikan suntikkan dengan menghadirkan penonton dibelakangnya. Dengan konsepan baru yang di studio ini pun sempat berganti presenter juga seperti Kiki Rizky dengan Olga Syahputra, tapi dalam prosesnya tidak lama Kiki digantikan oleh Raffi Ahmad, kemudian Luna Maya pun ikut menjadi presenter Dahsyat. Dahsyat itu adalah program musik yang diproduksi oleh RCTI program musik dimana didalamnya itu teman – teman atau sahabat – sahabat Dahsyat bisa lihat perform, live perform artis, video klip kemudian ada kring – kring Dahsyat, ada Radio Dahyat, Dahsyatnya kantor, kemudian ada chart Dahsyat, kemudian ada lucu – lucunya Dahsyat sama Raffi, Olga, Luna dan yang terbaru adalah Dahsyatnya Pasar. Dahsyat itu program musik yang tayang setiap hari senin – sabtu dipagi hari di RCTI dari jam 09.00 - 11.00 WIB dan minggu dari jam 13.00 – 15.00 WIB.
4.2.1 Tim Produksi Musik Dahsyat Sebuah tim atau crew produksi program televisi terdiri dari sekelompok individu yang memegang peran dan tanggung jawab masingmasing pada setiap bidang atau bagiannya. Seorang produser harus
103
memikirkan juga penyusunan organisasi pelaksana produksi yang serapirapinya.64 Dimana organisasi pelaksana produksi tersebut antara lain terdiri dari program director, assistant director, production assistant, technical director, audio technician, lighting director, art director, floor director, juru kamera, video tape operator, dan tentunya tim kreatif. Tim produksi program Musik Dahsyat terdiri dari 50 orang yang ditayangkan setiap harinya Senin – Minggu. Mas John Fair sebagai Eksekutif Produser program Musik Dahsyat, selain berperan penting dalam memonitoring program acara juga bertanggung jawab pada program secara keseluruhan baik dari segi format acara, biaya produksi, editorial, maupun manajemen personil tim produksi Musik Dahsyat. Dalam hal ini Mas John Fair dibantu oleh Mas Oke sebagai produser Dahsyat yang juga bertanggung jawab atas seluruh produksi. Berikut ini adalah gambaran umum struktur organisasi tim produksi Musik Dahsyat :
64
Fred Wibowo. Op.cit., hal 35
104
Penanggung Jawab Produksi INDRA YUDHISTIRA Ass. Produksi ABIE. B. YUDI
Eksekutif Produser Musik Dahsyat JOHN FAIR KAUNE
Produser Musik Dahsyat OKE
Tim Kreatif UNGU PUTRA
Ass. Produser MIZAR SYARIF
Pengarah Acara SRI ESTI TRI WANDARI
Pengarah Lapangan SANJAYA
Gambar. 7 Gambaran umum struktur organisasi tim produksi Musik Dahsyat
4.3. Hasil Penelitian 4.3.1 Strategi Pra Produksi Program Musik Dahsyat Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pengelola
105
stasiun penyiaran dituntut untuk memiliki kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai program yang menarik.65 “Dahsyat adalah program musik yang diproduksi oleh RCTI program musik dimana didalamnya itu teman – teman atau sahabat – sahabat Dahsyat bisa lihat perform, live perform artis, video klip kemudian ada kring – kring Dahsyat, ada radio kemudian ada chart Dahsyat, kemudian ada lucu – lucunya Dahsyat sama Raffi, Olga, Luna. Dahsyat itu program musik yang tayang pagi hari di RCTI dari jam 09.00 - 11.00 WIB.” Seperti yang telah diungkapkan Eksekutif Produser Mas John Fair tentang musik Dahsyat. Kemunculan program acara musik Dahsyat yang mampu membawa pengaruh ke dalam acara televisi adalah hal yang menarik. Melihat perjalanan acara serupa di televisi Indonesia, RCTI memang piawai membuat satu konsep yang utuh serta variasi dalam acaranya. Dahsyat dalam proses awal produksi programnya adalah sebuah lanjutan dari apa yang telah di produksi sebelumnya oleh tim produksi RCTI. Dengan sebuah sajian acara yang memiliki konsep tayangan musik yang berbeda. Seperti yang diungkapkan oleh Mas John Fair Kaune sebagai Eksekutif Produser Dahsyat: “Sebenarnya kalau sahabat Dahsyat lihat dengan cepat sih mungkin teman – teman melihatnya kita seperti mengikuti program lain di TV lain. Kalau saya lebih bisa bilang RCTI itu dari dulu selalu concent sama musik, Cuma karena waktunya, dan bentuknya dan formatnya itu saja kita punya Delta, Sekilas Musik ada Tala itu hampir sama seperti yang kita jalani tapi karena perubahan bentuk konsepnya jadi terlihat jadi baru padahal dulu kita sudah pernah punya. Nah, Dahsyat sendiri dulu memang setahun yang lalu itu pernah bersamaan dengan program lain di TV yang 65
Naratama, op.cit., hal 63
106
kebetulan bentuk dan programnya hampir sejenis tapi dengan ramuan dan formula tertentu akhirnya kita bisa dibedakan, program Dahsyat dan program yang lain seperti apa.”66 Pada tahap pra produksi, tim Dahsyat berupaya menentukan format, tema, dan image yang berbeda serta tentunya yang sesuai dengan RCTI melalui beberapa perubahan. Proses perencanaan ini merupakan hal – hal yang harus dipersiapkan selama proses pra produksi berlangsung. Seperti yang diungkapkan oleh Mas John Fair Kaune sebagai Eksekutif Produser Dahsyat: “biasanya kalau pra produksi itu kan kita ada kebutuhan meeting, yang internal lebih kepada bagaimana kita mau memproduksi Dahsyat jadi persiapannya kita pastinya ada koordinasi dalam meeting – meeting internal kemudian kita proses membuat jadwal bintang tamu atau artis yang akan tampil, kemudian konsep – konsep VT, Fox Pot, lalu bentuk untuk mengembangkan konsep Dahsyat berikutnya. Misalnya dulu, ada Radio, sekarang ada Dahsyat kantor, nah itu adalah bentuk dimana pada saat kita lakukan pada saat pra produksi selagi Dahsyat jalan dan sebelum Dahsyat yang kita tuju itu jalan melakukan regulating.” Perencanaan yang matang akan menghasilkan suatu program acara yang bagus dan dapat disukai oleh pemirsanya. Selain itu juga strategi yang diterapkan untuk mendukung program acara tersebut sangat berpengaruh dalam kesuksesan program acara tersebut. Program musik Dahsyat menerapkan strategi penambahan konten – konten program yang baru dalam meningkatkan Rating dan Share dalam menonton musik Dahsyat. Seperti diungkapkan oleh Mas John Fair : “kalau sahabat Dahsyat bisa lihat bagaimana isi content di program itu, dan itu macam – macamnya yaitu, ada Fox Pot, live perform ada video klip ada chart ada host ada kring – kring, ada 66
Hasil Wawancara dengan Eksekutif Produser Mas John Fair
107
Dahsyat radio, ada Dahsyat kantor, dan Dahsyat Facebook juga ada kalau dilihat dan disusun, itu yang tertinggi adalah Dahsyat Kantor.” Faktor lain yang paling mendukung agar proses pra produksi dan juga produksi bisa berjalan dengan baik, yaitu masalah Budgetting yang dikeluarkan setiap hari dalam tayangannya oleh tim Produksi Dahsyat serta penggunaan Budgetting dalam proses produksi sehingga dapat hasil yang maksimal dan hal ini diungkapkan oleh Mas John Fair : “everage, everage, di atas 40 juta. Kalau kita disitu berusaha untuk tetap aja tapi menyajikan yang berlebih. Jadi kita itu melakukan post efektif untuk memantau sebuah program bagaimana seharusnya harus ada balance yang kita lakukan sekarang itu seperti itu. dulu mungkin kita pertama kali jalan, mungkin lebih turun dari harga yang sekarang karena kita kan melakukan program perubahan. Tapi kita menggunakan post efektif supaya programnya juga langgeng tidak terbentur masalah biaya, tapi memiliki data yang baik. Dari semua penjelasan yang telah dijelaskan diatas ternyata proses pra produksi juga memiliki beberapa kendala walaupun dalam hal ini kendalanya tidak begitu sulit, seperti yang diungkapkan oleh Mas John Fair : “kendalanya mungkin nggak terlalu banyak, cuma kita mesti berpikir ulang soal teknis. Karena yang kita pakai itu sebenarnya adalah kebutuhan pemirsa untuk melihat kita dalam jangka waktu dekat, cepat, kemudian tersaji dengan baik dan benar.” Setelah semua yang telah dijelaskan mengenai proses pra produksi maka sentuhan terakhir adalah pada ketentuan selera pemirsa. Dahsyat RCTI dalam tayangan awalnya mentargerkan untuk sasaran audiennya adalah kalangan anak muda tetapi dalam seiring dengan berjalannya
108
program Dahsyat ini ternyata tidak hanya kalangan anak muda saja, akan tetapi dari anak kecil hingga orang tua pun ikut menyaksikan program Dahsyat, seperti yang telah di ungkapkan Mas John Fair selaku Eksekutif Produser dan Mas Oke sebagai Produser Dahsyat : “untuk pertama kali itu sasarannya untuk anak muda tapi begitu tampil atau tayang sasarannya pun bukan hanya anak muda tapi dari kecil sampai dewasa sampai orang tua pun jadi sasarannya.” “Dahsyat ini di tonton awalnya hanya anak muda, awal konsep kita adalah umur 10-25 tahun audiens penonton, tetapi lama-lama makin berkembang tidak hanya anak-anak muda, tetapi anak kecil pun ikut menyukai kemudian sampai ke ibu-ibu. Dihari biasa tidak menutup kemungkinan bapak-bapak ikut menonton juga dan hari sabtu itu dahsyatnya weekend juga ada keluarga, orang libur terus hari minggu juga weekend.”
4.3.2 Strategi Produksi Program Musik Dahsyat Media penyiaran membutuhkan program untuk mengisi waktu siarannya dan tidak akan berfungsi apa – apa tanpa tersedianya program untuk disiarkan. Media penyiaran dikenal oleh khalayak dari berbagai program yang ditayangkannya.67 Dalam hal ini program Dahsyat mempunyai beberapa strategi dalam merencanakan sebuah produksi, seperti yang diungkapkan oleh Mas Oke : “Kalau pra itu sebetulnya begini, saya dan dahsyat itu kan punya tim setelah saya ada asis.produser, ada tim kreatif, ada talent, PA untuk artisnya sendiri kita sudah plot dari jauh – jauh hari sebulan sebelumnya misalnya hari ini, jadi sebelum-sebelumnya artisnya sudah di plot, sudah terjadwal. Didalamnya juga ada klip, klip musik kemudian juga ada chart, musik itu berjalannya kita selalu mengupdate klip-klip apa sekarang yang baru kemudian klip-klip 67
Nartama,Op.cit., hal 213
109
apa yang sekarang sedang happening di luar, itu berdasarkan pada data-data juga kita melalui reveince radio tim program kreatif kemudian kita akan mencari reivence terus sebulan sebelumnya. Artis kedepan siapa saja kemudian untuk besok siapa saja.”68 Dahsyat yang konsep awalnya diluar studio dengan sistem mobile atau pindah – pindah dari satu tempat atau dari satu sekolah ke sekolah lain, kemudian mengalami perubahan menjadi seluruhnya syuting didalam studio adalah salah satu strategi Dahsyat untuk dapat menyajikan sesuatu yang berbeda disesuaikan dengan jam tayang Dahsyat yang hadir setiap harinya secara live. Seperti yang diungkapkan oleh Mas John Fair Kaune sebagai Eksekutif Produser Dahsyat : “karena dulu itu Dahsyat memang pernah jalan dengan konsep yang mobile atau pindah – pindah dari satu tempat atau dari satu sekolah ke sekolah lain. Begitu saya pegang yaitu Juni 2008, itu saya langsung masukkin ke studio karena format stripping yang setiap hari itu menurut saya agak membahayakan secara teknis kalau kita harus berpindah – pindah, lalu saya masukkan ke studio kemudian saya berikan suntikkan dengan menghadirkan penonton dibelakangnya. Kalau Sahabat Dahsyat lihat cuma satu – satunya yang meghadirkan format seperti itu. Kemudian lahirnya beberapa program lagi di TV – TV yang lain yang punya konsep lux hampir sama dengan kita. Untuk persiapan karena kita setiap hari kita punya persiapan bisa seminggu sebelumnya, untuk menjalani seminggu ke depan bahkan sebulan kedepan bahkan tiga bulan kedepan. Untuk persiapan – persiapannya karena kita live, kita biasakan stand by lebih awal karena kita live jam 09.00 dan harus datang lebih awal sebelum jam waktunya dimulai.” Perubahan jam tayang yang juga merupakan bagian dari strategi tim produksi Dahsyat serta programming RCTI dalam menayangkan program musik Dasyat dari jam 07.30 pagi menjadi jam 09.00 pagi menjadi suatu pilihan yang baik agar penonton pun punya pilihan sendiri 68
Hasil Wawancara dengan Produser Mas Oke
110
untuk dapat menonton. Seperti yang diungkapkan oleh Mas John Fair Kaune sebagai Eksekutif Produser Dahsyat: “Waktu dahsyat pertama kali tayang jam 07.00 kemudian mungkin bersama dengan program yang lain Itu, membuat kita bisa jadi formnya atau bisa jadi pilihan dari tim programming RCTI, itu meramu juga bagaimana dia bisa stublist, kemudian bisa dilihat juga, kemudian jadi sesuatu di jam yang akan di upload maka istilahnya jadi dimundurin menjadi jam 09.00 saya rasa tepatnya itu lebih karena kita punya pilihan sendiri di jam tersebut.” Dalam penayangannya Dahsyat tidak hanya menampilkan sajian lagu – lagu terbaru tetapi juga banyak program – program lain yang masuk di dalam acara Dahsyat seperti Dahsyatnya Radio, Dahsyat Facebook, Dahsyatnya Kantor, dan itu sangat disukai oleh Sahabat – sahabat Dahsyat, seperti yang diungkapkan oleh Mas John Fair : “Kalau sahabat Dahsyat bisa lihat bagaimana isi content di program itu, dan itu macam – macam yah, ada Fox Pot, live perform ada video klip ada chart ada host ada kring – kring, ada Dahsyat radio, ada Dahsyat kantor, ada Dahsyat Facebook juga kalau dilihat dan disusun, itu yang tertinggi adalah Dahsyat Kantor.” Selain hal – hal yang telah disebutkan diatas peran presenter pun sangat mendukung untuk kualitas program yang dihasilkan, dan dalam hal ini Mas John Fair selaku Eksekutif Produser mempunyai strategi atau kriteria – kriteria tersendiri untuk menampilkan host yang tepat untuk Dahsyat, seperti yang diungkapkan oleh Mas John Fair : “Dahsyat itu ada 3 F yaitu Funny, Famous, Fresh. Jadi kalau funny itu buat Olga, famous itu buat Raffi dan fresh itu buat Luna, jadi mereka memiliki porsi – porsi tersendiri. waktu saya meminta pertama kali Olga untuk bawain dahsyat itu karena saya lihat dia punya potensi untuk menjadi seorang entertainer, untuk menjadi host. Raffi pada waktu program musik Tala jadi saya tahu benar bahwa Raffi punya potensi, masih muda, digemari sama cewek –
111
cewek cantik dan juga pastinya dia juga kelihatan handsome. Kalau Luna itu saya juga pernah sempat kerjasama sama luna dulu itu dia sebagai artis, model dia lebih tepatnya dia model yah, salah satu wanita model cantiklah jadi combine 2 laki – laki dan 1 perempuan dan saya pikir dengan kondisi saya harus menyatakan bahwa yang satu memiliki selera humor yang tinggi, satu digila – gilai karena famous dan satu lagi Fresh karena dia cantik. Dahsyat ini adalah jaim dia harus lebih percaya dari ROL yang ada, harus bisa, Dahsyat itu harus bisa lebih gila. Karena kalau jaim nggapain tampil di Dahsyat, Dahsyat itu bukan tempat untuk orang jaim, jadi harus lebih percaya diri.” Seorang pemandu acara atau pembawa acara yang berkelas entertainer harus mampu menjalankan tugasnya sekaligus memberi hiburan yang menyegarkan untuk menonton. Lebih baik lagi jika mampu menyuguhkan lelucon – lelucon segar atau menampilkan kata – kata yang memukau, menyemangati, atau menyentuh hati.69 Salah satu hal yang membedakan program Dahsyat berbeda dan yang memberikan program acara ini menjadi lebih menarik adalah keunikan dari ROL (Raffi, Olga, Luna) ketiga presenter Dahsyat, kekuatan presenter merupakan salah satu hal yang di tonjolkan, Selain Dahsyat telah lebih dari tiga kali berganti presenter tim produksi Dahsyat ini memberikan kepada sahabat Dahsyat untuk bagaimana mereka bisa melihat idolanya yang dalam hal ini adalah presenternya agar bisa lihat bisa lebih dekat. Seperti yang diungkapkan oleh Mas John Fair : “Dahsyat kalau dilihat sudah pasti ada ROL disitu. Ada Raffi, Olga, dan Luna, kekuatan presenter kemudian kalau materi content lagu, video klip pasti semua TV juga punya kemasan kita luxnya juga. ROL, penonton dan content – content baru yang ada dan kita sebenarnya ingin menunjukkan bahwa dahsyat itu punya
69
Helena Olii, Public Speaking, PT. Macanan Jaya Cemerlang, 2007, hal 80
112
pada khususnya sahabat dan dicintai seluruh lapisan masyarakat pada umumnya.” Dahsyat yang tayang pada awalnya setiap hari senin – jumat kemudian bertambah menjadi full setiap harinya, merupakan bagian dari strategi produksi tim Dahsyat, sehingga mendapat rating dan share yang baik, hal ini diungkapkan oleh Mas John Fair : “Dulu Dahsyat itu jalan dari senin sampai jumat dalam kebutuhannya itu dilihat dia membuat atau memiliki rating dan share yang cukup bagus akhirnya ditambahkan jadi sabtu – minggu jadi kita bilangnya Dahsyat week-end.” Rating dan share yang didapatkan program musik Dahsyat diungkapkan oleh Mas John Fair : “Waktu kita jalan dari bulan Juni itu kita sebetulnya menginginkan bahwa kita bisa jalan terus dengan pecapaian rating yang masih sekitar rating 2, dan sharenya itu di atas 15% itu yang pengen kita capai dulu. Tapi sepanjang perjalanan kita itu akhirnya kita dapat rating yang 2, diatas 2 point 5 kemudian dapat 3, 4, 5, rating diatas 20%, diatas 25%, dan 30 % hampir mencapai apa yang ingin kita dapat. Dan itu setelah berubah format menjadi distudio.” Kendala – kendala yang dialami oleh tim produksi selama proses syuting di luar studio Dahsyat, diungkapkan oleh Mas Oke : “Kalau sementara ini selama perjalanan dahsyat sampai saat ini alhamdulillah itu berjalan lancar tanpa suatu halangan kecuali satu hujan. Misalkan kita survey jadi sebelumnya tim harus berangkat dulu untuk melihat kalau tempatnya oke ada set ada segala macam maka tim berangkat dan lihat, kemudian kita lihat bagusnya disini segala macam kita bikin dan set kecil yang kita buat untuk terlindung hujan misalkan kalau dimall A ada hujan, set kecil plan B itu kita laksanakan pada saat ketika hujan dating. Pernah juga kita mengalami hal itu pas waktu kita di bekasi dan di jogja jadi pada saat hari ini kita set up besoknya mau live tiba-tiba satu jam sebelumnya hujan itu kita pindah si artis pindahnya ke situ, sudah dipersiapkan.”
113
Untuk chart lagu – lagu Dahsyat sendiri memiliki tim produksi Dahsyat punya formula tersendiri untuk dapat mengatur dari no 1-20, hal ini diungkapkan Mas John Fair : “Itu kita punya formula tersendiri jadi ada beberapa referensi yang kita ambil dari beberapa radio, kemudian kita meramu sendiri, memformulasikan sendiri, yang penting itu lagunya benar – benar popular dikalangan masyarakat dan sahabat Dahsyat. ada termasuk ada dari beberapa orang request kemudian data TV ratingnya per lagu itu seperti apa, itu jadi bahan dasar kita. Selain itu mungkin karena ada hal – hal tertentu yang diformulasikan.”
4.3.3. Pasca Produksi Musik Dahsyat
Kegiatan pasca produksi kali ini berbeda dengan biasanya, program musik Dahsyat merupakan acara yang berlangsung live on air, jadi sangat tidak memungkinkan untuk dilakukan editing secara offline. Editing yang terjadi adalah editing secara online. Jadi apa yang diperintahkan oleh eksekutif produser ataupun produser di control room, merupakan langkah editing online, tentu saja hal ini sangat dibutuhkan keahlian seorang produser, karena durasi yang sangat ketat. Seperti yang diungkapkan oleh Produser Mas Oke :
“Karena kita caranya berlangsung secara live, maka sangat tidak mungkin untuk kita, teman – teman produksi untuk melakukan editing. Biasanya kita sudah melakukan meeting serta evaluasi sebelum acara dimulai, karena semaksimal mungkin kita berusaha untuk tidak ada kesalahan teknis. Misalnya biasanya saya dan juga tim produksi yang lain sudah terlebih dahulu memberikan arahan baik kepada presenter, penonton, maupun bintang tamu tentang konsepen acara kita untuk hari ni apa – apa saja.”
114
Dalam menyiapkan rundown untuk episode selanjutnya semua tim produksi ikut andil didalamnya. Tim produksi memikirkan satu ide atau tema yang menarik yang akan diangkan untuk episode selanjutnya. Lagu – lagu yang tayang di Dahsyat merupakan lagu – lagu yang sudah dipikirkan atau dipilih oleh tim produksi. Lagu-lagu itu adalah hasil kesepakatan dari tim produksi.
4.4. Pembahasan Dahsyat adalah program musik yang diproduksi oleh RCTI program musik dimana didalamnya ada live perform artis, video klip kemudian ada kring – kring Dahsyat, ada radio kemudian ada chart Dahsyat, kemudian ada lucu – lucunya Dahsyat sama Raffi, Olga, Luna. Dahsyat itu program musik yang tayang pagi dari hari senin sampai dengan hari sabtu di RCTI dari jam 09.00 - 11.00 WIB, dan hari Minggu jam 13.00 – 15.00 WIB. Ide awal dari produksi program musik Dahsyat adalah lanjutan dari apa yang telah diproduksi oleh RCTI sebelumnya seperti Delta, Sekilas Musik, dan Tala. RCTI itu dari dulu selalu concent sama musik, Cuma karena waktu, dan bentuk dan formatnya itu dengan program musik yang sebelumnya hampir sama seperti yang dijalani tapi karena perubahan bentuk konsepnya jadi terlihat jadi baru padahal dulu sudah pernah punya.
115
Dahsyat yang tayang untuk pertama kalinya pada tanggal 24 Maret 2008 diawal penayangannya Dahsyat jalan dengan konsep yang mobile atau pindah – pindah dari satu tempat atau dari satu sekolah ke sekolah lain. Begitu bulan Juni 2008, langsung masukkin ke studio karena format stripping yang tayang setiap hari, membuat hal itu agak sedikit membahayakan secara teknis kalau harus berpindah – pindah, hingga kemudian
diberikan
suntikkan
dengan
menghadirkan
penonton
dibelakangnya, penonton ambil bagian disini, penonton ini hadir dilakukan untuk membangun suasana, mereka adalah bagian dari dahsyat untuk dapat suasananya meriah, menarik dan juga penonton juga merasa dekat dengan artis. Dengan format tayangan Dahsyat yang di studio, Dahsyat menambahkan beberapa konten acara didalamnya seperti Dahsyat Radio, Dahsyat Kantor, Fox Pot, live perform ada video klip ada chart ada host ada kring – kring, Dahsyat Facebook, dan yang terbaru adalah Dahsyatnya Pasar. Selain itu Dahsyat juga beberapa kali menampilkan sebuah Premier film – film baik itu film Indonesia yang akan tayang di RCTI maupun yang akan tayang di bioskop, dan telah beberapa kali Dahsyat menampilkan
serta
mengundang
pemainnya
langsung
untuk
mempromosikan film – filmnya agar dapat lebih mudah dan lebih cepat dikenal seperti film Garuda Di Dadaku, KING, kemudian Ketika Cinta
116
Bertasbih (KCB), dan ada juga film – film yang kita ditayangkan di RCTI, seperti ada film ICE AGE, X-MEN, dan lain – lain. Dahsyat yang tayang pertama kalinya itu sasarannya adalah untuk anak muda 10 – 25 tahun namun dalam penayangannya Dahsyat sasarannya tidak hanya anak muda dari kecil sampai dewasa sampai orang tua pun jadi sasarannya, dan dalam hal ini factor kekuatan presenter yang dibawakan oleh Raffi, Olga, dan juga Luna membuat acara ini menjadi menarik karena tingkah laku mereka yang natural. Karena host Dahsyat ini dalam membawakan acara Dahsyat harus jaim, percaya diri dan ini didapatkan dari ROL sehingga tidak hanya kalangan anak muda saja yang menonton tetapi juga dari anak kecil samapai orang tua juga menyukai tayangan Dahsyat. Tampilan yang ditawarkan kepada penonton akan hal yang menarik dari ketiga presenter Dahsyat adalah bahwa mereka adalah tiga F yang dalam hal ini Mas John sebagai Eksekutif Produser mempunyai 3 kriteria untuk host Dahsyat yaitu Funny, Famous, Fresh. Jadi kalau funny itu buat Olga, famous itu buat Raffi dan fresh itu buat Luna, jadi mereka memiliki porsi – porsi tersendiri. Sebelum Raffi, Olga, dan Luna menjadi presenter Dahsyat itu sudah lebih dari 3 yang menjadi presenter Dahsyat seperti ada choky, ada darius, ada yossi, ada rahma umaya. Namun begitu dari juni sampai sekarang ROL itu tetap tapi masih ada beberapa host tamu misalnya kalau
117
misalnya mereka nggak hadir misalnya ada asmirandah, ada Ade Namnu, Bedu. Segmentasi audiens yang tidak hanya dari kalangan anak muda tetapi juga dimulai dari anak – anak sampai orang tua membuat acara Dahsyat ini menjadi suatu sajian acara musik yang digemari. Dalam acara ini Dahsyat menampilkan sesuatu hal yang bersifat komedi yang ditampilkan dari ketiga presenter Dahsyat yang pada akhirnya dapat menghibur pemirsa. Yaitu bagaimana membangun empati seseorang, menampilkan suatu kemampuan yang dimilikinya, menghibur. Bagaimana membuat pemirsa itu tertawa seperti contoh membuat orang menangis lebih mudah daripada membuat orang tertawa. Jadi, acara ini memberikan suatu penyajian yang berbeda yang intinya untuk memberikan hiburan kepada Sahabat – sahabat Dahsyat. Di Ulang tahun Dahsyatnya pun Tim produksi Dahsyat menampilkan sesuatu yang berbeda, format ulang tahun yang spektakuler dimana caranya tayang secara Live di empat titik, di studio RCTI kemudian air mancur. Tim produksi Dahsyat merasa bahwa Dahsyat ingin lebih dekat sama sahabat Dahsyat yang laindan dalam hal ini Dahsyat memberikan suguhan ekstra untuk melihat segitu banyak artis pada hari yang sama di jam yang berbeda, dikurun waktu yang lumayan panjang tapi masih di satu tempat. Untuk proses chart lagu – lagu Dahsyat pun mereka punya formula tersendiri. Ada beberapa referensi yang diambil dari beberapa radio,
118
kemudian tim produksi Dahsyat meramu sendiri, memformulasikan sendiri, yang penting itu lagunya benar – benar popular dikalanganangan masyarakat dan sahabat Dahsyat.
119
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah diteliti pada Bab IV dan Pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pra Produksi : Program acara Dahsyat adalah program acara yang lanjutan dari program – program musik sebelumnya ditayangkan di RCTI, yang kemudian di perbaharui lagi dengan sajian yang lebih menarik, Fresh, sehingga dapat disaksikan oleh seluruh kalangan masyarakat. Program musik Dahsyat adalah dimulai dari perencanaan yaitu pada saat pra produksi melakukan meeting secara internal untuk bagaimana tim produksi Dahsyat mau memproduksi Dahsyat, dalam hal ini melakukan koordinasi dalam meeting – meeting internal kemudian diproses membuat jadwal bintang tamu atau artis yang akan tampil, kemudian konsep – konsep VT, Fox Pot, lalu bentuk untuk mengembangkan konsep Dahsyat berikutnya dengan adanya kontent – kontent program seperti kring – kring Dahsyat, Dahsyatnya Radio, Dahsyatnya kantor, dan yang terbaru adalah Dahsyatnya Pasar. Tema yang disajikan setiap harinya berbeda sehingga pemirsa akan merasakan sesuatu hal yang berbeda dari biasanya sehingga pemirsa akan tertarik untuk menonton tayangan musik Dahsyat.
118
120
2. Produksi : Kerjasama tim produksi Dahsyat yang dapat menghasilkan suatu acara yang menarik sehingga memberikan konsep penayangan yang berbeda dari acara musik yang lain. Jam penayangan Dahsyat yang setiap harinya membuat tim produksi harus dapat mengatur acara ini secara tepat dan juga cepat sehingga penonton pun dapat menyaksikan program musik ini. Program musik ini pun tayang dengan konsepan indoor ditayangkan setiap harinya dan juga outdoor setiap hari minggu yang ditayangkan secara live. Peran presenter acara Dahsyat dengan konsepan 3 F yaitu Funny, Famous, Fresh. Yang masing – masing memiliki kriteria – kriteria separti funny buat Olga, famous itu buat Raffi dan fresh itu buat Luna, yang sangat berpengaruh sehingga Dahsyat menjadi program terfavorit, serta penonton yang juga ikut menonton sehingga membuat berbeda diantara program – program musik yang disiarkan distasuin TV lain. 3. Pasca Produksi : Kegiatan pasca produksi program musik Dahsyat karena program dilakukan secara live on air, maka sangat tidak memungkinkan untuk tim produksi Dahsyat melakukan edting secara offline. Jadi dalam hal ini tim produksi yaitu Program Director melakukan editing secara Online yaitu dengan mengambil gambar – gambar mana saja yang bagus di rungan control room yang dapat ditampilkan pada saat
121
syuting berlangsung. Dari ketiga proses tersebutpun maka dapat menghasilkan Rating dan Share yang baik. Gambar. 8 Model Strategi Musik Dahsyat
5.2 Saran 1. Dalam proses perencanaan produksi agar dapat memiliki waktu panjang dalam proses perencanaan syutingnya sehingga dalam pra produksi dan produksi dapat berjalan dengan baik. 2. Tim produksi Dahsyat dapat menghadirkan penonton – penonton yang lebih bervariatif, seperti dapat menghadirkan mahasiswa – mahasiswa, pelajar dan lain – lain.
122
3. Program musik Dahsyat dalam hal ini lebih dekat dengan penonton televisi karena jarangnya Dahsyat tayang diluar studio, sehingga membuat sahabat – sahabat Dashyat kurang puas untuk melihat Dahsyat secara langsung. 4. Presenter dapat lebih menjaga dalam membawakan acara tidak bertingkah laku yang aneh misalnya jangan terlalu banyak celaan dan sindiran karena kurang baik untuk ditonjolkan dalam program ini. 5. Tim Produksi Dahsyat harus lebih meningkatkan lagi kinerjanya dalam menyajikan konten – konten acaranya sehingga tidak membuat penonton cepat bosan.
DAFTAR PUSTAKA
A Elvinaro.& Lukiati Komala E, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, 2004. A.F Stoner James, Management, Prentice/Hall International, Inc Englewood Cliffs, New York, 1981. Bungin Burhan, Penelitian Kualitatif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Effendy Onong Uchjana, Televisi Siaran Teori dan Praktek, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, 1984. J. Moleong Lexy, Metodelogi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya Bandung, 2005. K Pringle Peter, Michael F Star, William E McCavit, Electronic Media management, Focal Press, Boston.1991. Morissan, Manajemen Media Penyiaran, PT. Penerbit Ramdina Prakarsa, 2005. _______, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi, PT.Ramadina Prakarsa 2005. McQuail Denis, Teori Komunikasi Massa Edisi Kedua, PT.Gelora Aksara Pratama/Erlangga, 2003. Naratama, Menjadi Sutradara Televisi : Dengan Single dan Multi Camera, Grasindo, Jakarta : 2004.
Olii Helena, Public Speaking, PT. Macanan Jaya Cemerlang, Jakarta : 2007. Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, PT. LKiS Pelangi Aksara Yogyakarta, Yogyakarta, 2007. P Schoderbek Peter, Richard A Cosier dan John C Aplin, Management System:
Conceptual
Considerations,
3rd
Edition,
Business
Publication, 1985. Rakhmat Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi, P.T Remaja Rosdakarya, Bandung, 1990. S Susanto Astrid, Komunikasi Sosial di Indonesia, Bina Cipta, Bandung, 1984. Sendjaja S. Djuarsa, Ph.D., dkk. Teori Komunikasi, Universitas Terbuka. ________________, Pengantar Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka, 1999 Setyobudi Ciptono, Pengantar Teknik Broadcasting Televisi, Penerbit Graha Ilmu, 2004. Suprayogo Imam dan Tobroni, M.Si., Metodologi Penelitian Sosial Agama, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001. Uchjana Effendy Onong, Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktek, PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung, 1984. Wahyudi J.B, Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi, Jakarta Grafiti, 1996.
W. Creswell John, Research Design Qualitative & Quantitative Approaches, KIK Press, Jakarta, 2002.
Sumber – sumber lainnya : http://inherent.brawijaya.ac.id/vlm/file.php/21/data/Kommas.ppt. http://www.kmpk.ugm.ac.id/data/SPMKK/3dKOMUNIKASI(revJan'03).doc. http://id.wikipedia.org/wiki/NTSC http://id.wikipedia.org/wiki/NTSC http://www.rileks.com/ http://www.egioo.com/2007 http://www.republikaonline.com/2009 http ://CyberMQ.com/ Dadan Rusmawan/ Perkembangan Teknologi Televisi di Dunia/2002-2007 http://sbektiistiyanto.files.wordpress.com/2008/02/artikel-4-bekti.doc. http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Musik&redirect=no http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sinetron&redirect=no http://Highlight PT Televisi Transformasi Indonesia http://www.transtv.co.id// http ://www.republika.co.id//, 1, April 2007 TVRI website : tvri.co.id TVRI website: tvri.co.id – sejarah TVRI Wikipedia Indonesia : http//id. Wikipedia, diup date Desember 2007
DRAFT WAWANCARA
Produser Eksekutif & Produser : 1. Bisa anda ceritakan sekilas tentang Dahsyat? 2. Apa yang melatarbelakangi stasiun RCTI membuat program acara Dahsyat? 3. Pada tanggal dan tahun berapakah Dahsyat untuk pertama kali tayang? 4. Dalam proses produksinya butuh waktu berapa lamakah agar program acara Dahsyat tayang? 5. Hal-hal apa saja yang dipersiapkan selama pra produksi? 6. Apakah selama proses pra Produksinya memiliki kendala-kendala? 7. Dalam penayangannya Dahsyat kerjasama dengan Radio dan kantor itupun sampai sekarang masih berlanjut ? 8. Mengapa Dahsyat dalam hal ini menampilkan program acara dalam studio tidak diluar studio, berbeda dengan program lain yang sejenis yang menampilkannya di luar studio? 9. Dalam penayangan, Dahsyat berubah jam tayang dari jam 07.00 dengan 09.00 mengapa? 10. Dalam perubah jam tayang hal apa yang ingin dicapai dari perubahan jam tayang tersebut? 11. Mengapa juga mengubah jam tayang dihari minggu menjadi pukul 13.0015.00 WIB? 12. Mengapa hanya pada hari minggu saja Dahsyat tampil di luar studio? 13. Adakah kendala – kendala selama proses syuting diluar studio? 14. Format acara seperti apakah yang ingin ditampilkan program acara Dahsyat RCTI? 15. Dalam faktanya sudah banyak program acara yang sejenis yang tayang di stasiun TV lain, dalam hal ini apa yang membedakan Dahsyat dengan program yang lain? 16. Berapa target Rating dan Share program acara Dahsyat yang harus dicapai? 17. Hal-hal apa saja yang dilakukan Dahsyat untuk mendapatkan Rating dan Share yang tinggi?
18. Apa
yang
dilakukan
Dahsyat
untuk
terus
meningkatkan
serta
mempertahankan Rating dan Share program acara Dahsyat? 19. Bagaimana untuk Rating dan Share Dahsyat sendiri saat ini? 20. Apakah dengan Rating dan Share saat ini sudah merasa puas? 21. Berapakan Budgeting untuk satu episodenya? 22. Bagaimana menyesuaikan budgeting agar hasil produksi maksimal? 23. Dalam penayangannya Dahsyat telah berapa kali berganti presenter? 24. Mengapa berganti presenter? 25. Apakah ada kriteria – kriteria khusus yang ingin ditampilkan Dahsyat dalam berganti-gantinya presenter? 26. Mengapa memakai presenter Olga S, Raffi Ahmad, dam juga Luna Maya, apa yang melatarbelakanginya? 27. Pada program Dahsyat ini pun apakah juga memakai script, atau memang pyur alami banyolan yang dibawa oleh presenter? 28. Ketika Olga tidak ada dan pergi ke Amerika apakah itu berpengaruh besar buat acara dahsyat? 29. Bagaimana cara pemilihan atau mengundang bintang tamu, dalam hal ini siapakan yang bertanggung jawab atas bintang tamu yang hadir? 30. Dalam satu episode/satu kali produksi berapa bintang tamu yang diundang? 31. Dalam tayangannya Dahsyat dapat mengundang artis-artis mancanegara, pejabat tinggi Negara serta menteri luar negeri AS Hillary C. strategi/hal – hal apa yang dilakukan sehingga dapat mengundang mereka ke Dahsyat? 32. Dalam hal ini apakah dari pihak Menlu AS sendiri yang memutuskan? 33. Bagaimana dengan Menlu AS, Strategi apa yang dilakukan Dahsyat sehingga dapat mengundang Menlu AS? 34. Dahsyat
juga
menampilkan
beberapa
premier
film
baru
dengan
menghadirkan pemainnya secara langsung, itu prosesnya seperti apa? 35. Diulang Tahun Dahsyat Konsepan apa yang ingin ditampilkan? 36. Bagaimana proses masuk – masuknya lagu baru ada di chart/tangga lagu Dahsyat? 37. Bagaimana dengan proses penempatan tangga lagu di no 1-20 di Dahsyat?
38. Adakah kendala-kendala selama proses syuting di dalam studio? 39. Bagaimana cara menyiasati kendala tersebut?
Program Director (PD) 1. Bisa anda ceritakan sekilas tentang Dahsyat? 2. Apa saja yang menjadi tugas dan wewenang seorang Program Director dalam program musik Dahsyat? 3. dalam hal ini PD membawahi sapa saja? 4. Hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan seorang PD selama pra produksi,produksi sampai dengan pasca? 5. Dan apakah selama proses Pra Produksinya memiliki kendala-kendala? 6. Mengapa Dahsyat dalam hal ini menampilkan program acara dalam studio tidak diluar studio, berbeda dengan program lain yang sejenis yang menampilkannya di luar studio? 7. Adakah kendala – kendala selama proses syuting diluar studio 8. Dalam penayangan, Dahsyat berubah jam tayang dari jam 07.30 dengan 09.00 mengapa? 9. Mengapa memakai presenter Olga S, Raffi Ahmad, dam juga Luna Maya?
Tim Research and Development Departement RCTI 1. Ceritakan sekilas tentang tim Research and Development (tim R&D) untuk program acara RCTI? 2. Apa saja yang menjadi tugas dan tanggung jawab tim R&D yang berhubungan dengan program – program di RCTI? 3. Apakah tim R&D di News RCTI dengan R&D untuk produksi berbeda? 4. Apakah yang anda ketahui tentang program acara musuk Dahsyat? 5. Bagaimana tayangan program musik Dahsyat selama ini mulai dari awal sampai dengan saat ini apakah sudah mendapatkan target Rating dan Share dengan baik?
6. Apakah tim R&D puas dengan perolehan tersebut? 7. Faktor – faktor apakah yang menjadi penentu dan standar keberhasilan musik Dahsyat untuk dapat perolehan arting dan share yang baik? 8. Dahsyat dalam penayangannya apakah presenter/pembawa acara diberikan arahan-arahan khusus atau memang pyur di berikan kebebasan berekspresi?
Hasil Wawancara
Hasil wawancara dengan Mas John Fair Kaune (Eksekutif Produser Musik Dahsyat di RCTI), pada tanggal 31 Juli 2009 di studio 6 RCTI : 1. Bisa anda ceritakan sekilas tentang Dahsyat : Jawab : Dahsyat itu seperti apa, Dahsyat itu adalah program musik yang diproduksi oleh RCTI program musik dimana didalamnya itu teman – teman atau sahabat – sahabat Dahsyat bisa lihat perform, live perform artis, video klip kemudian ada kring – kring Dahsyat, ada radio kemudian ada chart Dahsyat, kemudian ada lucu – lucunya Dahsyat sama Raffi, Olga, Luna. Dahsyat itu program musik yang tayang pagi hari di RCTI dari jam 09.00 - 11.00 WIB. 2. Apa yang melatarbelakangi stasiun RCTI membuat program acara Dahsyat : Jawab : sebenarnya kalau sahabat Dahsyat lihat dengan cepat sih mungkin teman – teman melihatnya kita seperti mengikuti program lain di TV lain. Kalau saya lebih bisa bilang RCTI itu dari dulu selalu concent sama musik, Cuma karena waktunya, dan bentuknya dan formatnya itu saja kita punya Delta, sekilas musik ada Tala itu hampir sama seperti yang kita jalani tapi karena perubahan bentuk konsepnya jadi terlihat jadi baru padahal dulu kita sudah pernah punya. Nah, Dahsyat sendiri dulu memang setahun yang lalu itu pernah bersamaan dengan program lain di TV yang kebetulan bentuk dan programnya hampir sejenis tapi dengan ramuan dan formula tertentu akhirnya kita bisa dibedakan, program Dahsyat dan program yang lain seperti apa.
3. Dalam proses produksinya butuh waktu berapa lamakah agar program acara Dahsyat tayang : Jawab : karena dulu itu Dahsyat memang pernah jalan dengan konsep yang mobile atau pindah – pindah dari satu tempat atau dari satu sekolah ke sekolah lain. Begitu saya pegang yaitu Juni 2008, itu saya langsung masukkin ke studio karena format stripping yang setiap hari itu menurut saya agak membahayakan secara teknis kalau kita harus berpindah – pindah, lalu saya masukkan ke studio kemudian saya berikan suntikkan dengan menghadirkan penonton dibelakangnya. Kalau Sahabat Dahsyat lihat cuma satu – satunya yang meghadirkan format seperti itu. Kemudian lahirnya beberapa program lagi di TV – TV yang lain yang punya konsep lux hampir sama dengan kita. Untuk persiapan karena kita setiap hari kita punya persiapan bisa seminggu sebelumnya, untuk menjalani seminggu ke depan bahkan sebulan kedepan bahkan tiga bulan kedepan. Untuk persiapan – persiapannya karena kita live yah, kita biasakan stand by lebih awal karena kita live jam 09.00 dan harus datang lebih awal sebelum jam waktunya dimulai. 4. Hal-hal apa saja yang dipersiapkan selama Pra Produksi : Jawab : biasanya kalau pra produksi itu kan kita ada kebutuhan meeting, yang internal lebih kepada bagaimana kita mau memproduksi Dahsyat jadi persiapannya kita pastinya ada koordinasi dalam meeting – meeting internal kemudian kita proses membuat jadwal bintang tamu atau artis yang akan tampil, kemudian konsep – konsep VT, Fox Pot, lalu bentuk untuk mengembangkan konsep Dahsyat berikutnya. Misalnya dulu, ada Radio, sekarang ada Dahsyat kantor, nah itu adalah bentuk dimana pada saat kita lakukan pada saat pra
produksi selagi Dahsyat jalan dan sebelum Dahsyat yang kita tuju itu jalan melakukan regulating. 5. Apakah selama proses Pra Produksinya memiliki kendala – kendala : Jawab : kendalanya mungkin nggak terlalu banyak, cuma kita mesti berpikir ulang soal teknis aja karena yang kita pakai itu sebenarnya adalah kebutuhan pemirsa untuk melihat kita dalam jangka waktu dekat, cepat, kemudian tersaji dengan baik dan benar. 6. Dalam penayangannya Dahsyat kerjasama dengan Radio dan kantor itupun sampai sekarang masih berlanjut : Jawab : masih berlanjut, dan kalau sahabat Dahsyat bisa lihat bagaimana isi content di program itu, dan itu macam2 yah, ada Fox Pot, live perform ada video klip ada chart ada host ada kring2 ada Dahsyat radio, ada Dahsyat kantor, nah ada Dahsyat Facebook juga kalau dilihat dan disusun, itu yang tertinggi adalah Dahsyat Kantor. 7. Dalam penayangan, Dahsyat berubah jam tayang dari jam 07.00 dengan 09.00 mengapa : Jawab : jadi begini, waktu dahsyat pertama kali tayang jam 07.00 kemudian mungkin bersama dengan program yang lain Itu membuat kita bisa jadi formnya atau bisa jadi pilihan dari tim programming RCTI itu meramu juga bagaimana dia bisa stublist, kemudian bisa dilihat juga kemudian jadi sesuatu di jam yang akan di upload maka istilahnya jadi dimundurin yah jadi jam 09.00 saya rasa tepatnya itu lebih karena kita punya pilihan sendiri di jam tersebut. 8. Dari awal penayangannya pun Dahsyat memang dari senin sampai minggu :
Jawab : tidak, dulu Dahsyat itu jalan dari senin sampai jumat dalam kebutuhannya itu dilihat dia membuat atau memiliki rating dan share yang cukup bagus akhirnya ditambahkan jadi sabtu – minggu jadi kita bilangnya Dahsyat weeked. 9. Mengapa hanya pada hari minggu saja Dahsyat tampil di luar studio : Jawab : karena kita berpikir, sahabat dahsyat ingin melihat kita secara dekat kemudian ingin lihat sesuatu look yang lain juga, terus secara kebutuhan kita dekat dengan masyarakat, kita harus keluar dari studio dan itu kita bikin Dahsyat weeked di bebepara tempat, seperti mall, ruko – ruko. 10. Adakah kendala – kendala selama proses syuting diluar studio : jawab : kendalanya secara teknis tidak terlalu yah, kecuali pada saat kita ketemu hujan cuaca yang kurang bagus. Kalau dari segi tempat rata – rata semuanya memiliki area yang layak untuk kita main. Kemudian dari temen – temen juga banyak karena ada mall – mall, kelas mall tersendiri. Kemudian mungkin yang paling crusial dilihat pada saat mereka masuk 3 hostnya itu, ROLnya masuk dan ROL itu keluar. Karena antusias pemirsa pengen lebih dekat pengen lebih punya tenaga ekstra untuk mengeluarkan mereka, jadi sepanjang kita di mall cuma itu yang bikin kita repot. 11. Dalam faktanya sudah banyak program acara yang sejenis yang tayang di stasiun TV lain, dalam hal ini apa yang membedakan Dahsyat dengan program yang lain: Jawab : kalau dilihat sudah pasti ada ROL disitu. Ada Raffi, Olga, dan Luna, kekuatan presenter kemudian kalau materi content lagu, video klip pasti semua TV juga punya kemasan kita luxnya juga. ROL, penonton dan content – content
baru yang dan kita tuh sebenarnya pengen bahwa dahsyat itu punya pada khususnya sahabat dan dicintai seluruh lapisan masyarakat pada umumnya. 12. Berapa target Rating dan Share program acara Dahsyat yang harus dicapai : Jawab : kalau kita gini, waktu kita jalan dari bulan Juni itu kita sebetulnya menginginkan bahwa kita bisa jalan terus dengan pecapaian rating yang dulu yah yang masih sekitar rating 2, dan sharenya itu di atas 15% itu yang pengen kita capai dulu tapi kita sepanjang perjalanan kita itu akhirnya kita dapat rating yang 2, diatas 2 point 5 kemudian dapat 3, 4, 5, rating diatas 20%, diatas 25%, dan 30 % hampir mencapai apa yang ingin kita dapat.. Dan itu setelah berubah format menjadi distudio. 13. Hal – hal apa saja yang dilakukan tim produksi dan tim kreatif Dahsyat untuk bisa mendapatkan Rating dan Share tinggi : jawab : saya menjalaninya bisa mempertahankannya kadang – kadang yang agak susah. Kita terus eksplore bagaimana caranya agar ROL Pemirsa Dahsyat sahabat – sahabat Dahsyat kita melakukan pendekatan melalui fox pot – fox pot kesetiap masyarakat, kemudian kita melakukan eksplorasi item – item tertentu seperti dahsyat radio, dahsyat media online, dahsyat kantor sahabat Dahsyat bisa melihat kita satu kejutan untuk ibu – ibu kita masih dahsyatnya di TV untuk para ibu – ibu. 14. Bagaimana untuk Rating dan Share Dahsyat sendiri saat ini : Jawab : untuk bulan ini itu, Jadi gini waktu kita jalan syuting diliburan kemarin itu memang data sehari – harinya tinggi karena memang banyak tayangan kemudian setelah abis liburan itu semuanya hampir semua rata – rata mungkin
mengalami penurunan tapi tidak drastis sih, walaupun kita pernah mengalami satu drastis. Sekarang itu kita balik normal memiliki data rating itu 2,5 something sharenya masih diatas 20%. 15. Apakah dengan Rating dan Share saat ini sudah merasa puas: jawab :belum, belum, karena kita yang pernah saya jelaskan tadi kan kita punya sejarah rating striping ada di urutan 3, itu memacu kita untuk bisa terus bertahan atau melakukan sesuatu untuk supaya kita bisa mendapatkan rating dan share yang tinggi. 16. Berapakan Budgeting untuk satu episodenya : Jawab : everage, everage aja yah, di atas 40 juta 17. Bagaimana menyesuaikan budgeting agar hasil produksi maksimal : Jawab : yah kalau kita disitu berusaha untuk tetap aja tapi menyajikan yang berlebih. Jadi kita itu melakukan post efektif untuk memantau sebuah program bagaimana seharusnya harus ada balance yang kita lakukan sekarang itu seperti itu. dulu mungkin kita pertama kali jalan, mungkin lebih turun dari harga yang sekarang karena kita kan melakukan program perubahan. Tapi kita menggunakan post efektif supaya programnya juga langgeng tidak terbentur masalah biaya, tapi memiliki data yang baik. 18. Dalam penayangannya Dahsyat telah berapa kali berganti presenter : Jawab : waktu temen – temen saya sebelum saya yang mulai dari bulan maret, itu berganti – ganti mungkin sudah lebih dari 3 ada choky, ada darius, ada yossi, ada rahma umaya begitu dari juni sampai sekarang ROL itu tetap tapi masih ada
beberapa host tamu misalnya kalau misalnya mereka nggak hadir misalnya ada asmirandah, ada Ade Namnu, Bedu 19. Apakah ada stategi khusus dari presenter yang Cuma satu sekarang menjadi tiga orang : Jawab : oh iya dong.. jelas, jelas bagaimana caranya kita mendapatkan perhatian penonton tapi mendapatkan perhatian yang lebih karena yang harus diperhatikan bagaimana agar sahabat Dahsyat melihat idolanya agar bisa lihat bisa lebih dekat. 20. Apakah ada kriteria – kriteria khusus yang ingin ditampilkan Dahsyat dalam berganti – gantinya presenter : Jawab : harus dong, harus ada jadi sebetulnya yang mendekati kriteria adalah dari kita dari host Dahsyat ini adalah jaim dia harus lebih cair dari ROL yang ada harus bisa, Dahsyat itu harus bisa lebih gila. Karena kalau jaim nggapain tampil di Dahsyat, Dahsyat itu bukan tempat untuk orang jaim, jadi harus lebih percaya diri 21. Mengapa memakai presenter Raffi Ahmad, Olga S, dam juga Luna Maya, apa yang melatarbelakanginya : Jawab : waktu saya meminta pertama kali Olga untuk bawain dahsyat itu karena saya lihat dia punya potensi untuk menjadi seorang entertainer, untuk menjadi host. sebetulnya untuk pertama kali itu sasarannya untuk anak muda tapi begitu dia tampil sasarannya bukan hanya anak muda dari kecil sampai dewasa sampai orang tua pun jadi sasarannya, saya mengerti bahwa dia juga baru untuk sebagai host, host asli. Dia pernah menjadi pelengkap disalah satu program TV kemudian saya minta untuk jadi host sebagai garden depan. Kalau raffi itu karena saya pernah bekerjasama dengan raffi pada waktu program musik tala jadi saya tahu
benar bahawa Raffi punya potensi, masih muda, digemari sama cewek – cewek cantik dan juga pastinya dia juga kelihatan handsome. Kalau Luna itu saya juga pernah sempat kerjasama sama luna dulu itu dia sebagai artis, model dia lebih tepatnya dia model yah, salah satu wanita model cantiklah jadi combine 2 laki – laki dan 1 perempuan dan saya pikir dengan kondisi saya harus menyatakan bahwa yang satu memiliki selera humor yang tinggi, satu digila – gilai karena famous dan satu lagi Fresh karena dia cantik. Jadi saya pernah bilang bahwa Dahsyat itu ada 3 F yaitu Funny, Famous, Fresh. Jadi kalau funny itu buat Olga, famous itu buat Raffi dan fresh itu buat Luna, jadi mereka memiliki porsi – porsi tersendiri. Kenapa saya juga akhirnya memutuskan untuk memberikan kelulusan buat Luna tadinya kita sewa luna itu karena Luna itu hanya untuk setiap hari jumat saja dalam 1 minngu tapi ternyata luna lebih terlihat eksotik dan lebih senang dan curhat bagaimana saya dapat tampil 1 minggu (omongan Luna). Karena saya masih menghargai pekerjaannya dia, jadi saya bilang “oke luna kamu bisa ikut kita sampai 1 minggu tapi kamu masih dapat jatah off dari kita 2 hari” karena kamu pasti punya kesibukan kalau yang lain itu ngikutin aja, jadi untuk ke tiga – tiganya salah pilih karena mereka punya backround masing – masing. Dan buat saya happy, buat saya senang, bangga karena mereka bisa membuat Dahsyat menjadi sepopuler ini. 22. Pada program Dahsyat ini pun apakah juga memakai script, atau memang pyur alami banyolan yang dibawa oleh presenter : Jawab : betul, jadi ada beberapa point view kita yang kita kasih hari ini mau ngapain, mereka pengembangan secara mengeksplor lebih tapi kita tetap kita
jagain, kita tidak mau yang begini, kita tidak mau yang begitu, jangan sampai begini
jangan
sampai
begitu,
kita
tetap
dalam
koridor
dan
mereka
mengembangkan dengan baik. 23. Jika salah satu dari ke tiga presenter itu tidak ada, apakah berpengaruh terhadap rating dan share : Jawab : sepanjang kita menjalankan dengan high, ceria, Kalau luna nggak ada mereka pasti tahu ada Raffi dan Olga ditinggalin luna masih cukup gokil, kalau Raffi dan Olga ditinggalin Luna masih oke, kalau Olga nggak ada Raffi harus bekarja keras dengan Luna paling nggak kombinenya itu adanya juga. 24. Ketika Olga tidak ada dan pergi ke Amerika apakah itu berpengaruh besar buat acara dahsyat : Jawab : berpengaruh sih nggak karena ketika kita udah siap dari jauh – jauh hari jadi kita punya beberapa ….yang bisa dijadikan stubilist. Jadi kekuatan itu juga yang kita pakai kalau misalnya satu hari olga nggak masuk kita masih tetap bisa atur jadi sebetunya combine tiga orang ini mana bolongnya pun masih oke 25. Bagaimana cara pemilihan atau mengundang bintang tamu, dalam hal ini siapakan yang bertanggung jawab atas bintang tamu yang hadir : Jawab : kita bersama, karena kita mencari bagaimana melakukan formula tertentu, Jadi kita bersama. Paling kalau sudah mengacu kearah ini, nanti saya kasih arahan beberapa hari sebelumnya. 26. Dalam satu episode/satu kali produksi berapa bintang tamu yang diundang : Jawab : tiga sampai empat
27. Dalam tayangannya Dahsyat dapat mengundang artis-artis mancanegara, pejabat tinggi Negara serta menteri luar negeri AS Hillary C. strategi/hal – hal apa yang dilakukan sehingga dapat mengundang mereka ke Dahsyat : Jawab : sebetulnya begini faktor tebal yang paling mereka lihat adalah bagaimana satu program itu jadi patokkan, jadi pilihan. Jadi pilihan permirsa buat si program tersebut banyak orang tahu banyak orang ware tertarik kemudian memang beda dan siapa sih orang yang nggak kepingin masuk Dahsyat jadi kita mesti kita bikin itu supaya orang lain siapapun itu harus orang biasa sahabat Dahsyat atau public figure itu kepingin tampil di Dahsyat dan itu yang kita dapatkan dari beberapa pengalaman. Waktu Anggun kesini, Anggun menyempatkan diri untuk tampil hanya di Dahsyat karena dia memilih yang high juga kemudian yang banyak peminatnya dan yang pasti dia nggak kepingin yang di luar jadi dia pengen main di studio, jadi dia pilih Dahsyatnya. Kemudian ada beberapa penyanyi asing lain seperti sesuai kebutuhan promosi mereka karena kita kerjasama labelnya juga bagus jadi akhirnya mereka memutuskan untuk tampil di Dahsyat. Kalau untuk miss hillary itu dari apa yang kita tahu mereka memilih sendiri program yang program yang kira - kira mendapatkan targetan audien yang paling banyak, padahal waktu itu memang kita target untuk membikinkan satu acara khusus tapi dari pihak mereka nggak mau mereka cuma pengen tampil secara fresh, secara bla – bla, dan kebetulan kami ada Dahsyat jadi pilih untuk tampil di acara Dahsyat, walapun waktu itu kita pengennya special yah di studio. 28. Dalam hal ini apakah dari pihak Menlu AS sendiri yang memutuskan : Jawab : Mereka memutuskan untuk tampil, untuk memilih dahsyat
29. Dalam mengundang Menlu AS memerlukan proses waktu berapa lama sehingga dapat tampil di Dahsyat : Jawab : seingat saya, saya cuma punya waktu empat hari untuk melakukan, kita akan main disini di hotelnya dia, hotel Four Season. Kemudian dengan Pengamanan cukup ketat, diskusi dengan secret service, dan tim edvandnya hillary mereka harus berkunjung dulu, mereka lihat saya minta mereka lihat yang di studio karena pasti akan sama tapi mereka nggak, dan maunya malah di luar, di mall. Walaupun saya bilang kita akan bikin seperti ini tapi mereka ingin lihat yang lain. Mereka memilih untuk masuk Dahsyat mereka menyatakan semua keperluan mereka kepada kita, kepada RCTI tentukan saja dimana tempatnya kemudian saya tentukan saya ingin bikin disalah satu area di hotel itu kemudian bikin satu lagi panggung diluar supaya bisa connected. 30. Dahsyat juga menampilkan beberapa premier film baru dengan menghadirkan pemainnya secara langsung, itu prosesnya seperti apa : Jawab : iya itu ada beberapa kerjasama film yang kita beli, kemudian kita promosikan dan untuk mempersentasikan untuk lebih cepat dikenal, diluaskan itu yah memang harus di Dahsyat. Jadi ada beberapa film seperti film Garuda Di Dadaku, kemudian KING, kemudian Ketika Cinta Bertasbih(KCB), lalu memang ada film – film yang kita tayangkan, ada film ICE AGE itu misalnya yang kemudian ditayangkan, kemudian ada beberapa ditayangkan untuk penayangan ini jadi memang kerjasamanya itu. Sometime dahsyat juga jadi tempat untuk mempromosikan sesuatu, membuat produk yang ditawarkan itu banyak yang mau. 31. Diulang Tahun Dahsyat Konsepan apa yang ingin ditampilkan :
Jawab : karena balik lagi tadi karena kita sudah merasa bahwa kita dekat sama sahabat Dahsyat yang lain nggak ada salahnya kita memberikan mereka ekstra untuk melihat segitu banyak artis pada hari yang sama di jam yang berbeda, dikurun waktu yang lumayan panjang tapi masih di satu tempat. Jadi kita untuk membuat tayangan Dahsyatnya ulang tahun itu di empat titik, di studio RCTI kemudian air mancur juga dan hatnya memang terjadi, jadi sahabat – sahabat Dahsyat itu bisa milih dia mau nonton siapa saja disana itu yang kita tawarkan. 32. Bagaimana proses masuk – masuknya lagu baru ada di chart/tangga lagu Dahsyat: Jawab : itu kita punya formula tersendiri jadi gini ada beberapa referensi yang kita ambil dari beberapa radio, kemudian kita meramu sendiri, memformulasikan sendiri, yang penting itu lagunya benar – benar popular dikalangan masyarakat dan sahabat Dahsyat. 33. Bagaimana dengan proses penempatan tangga lagu di no 1-20 di Dahsyat : Jawab : ada campuran, jadi ada termasuk ada dari beberapa orang request kemudian data TV ratingnya per lagu itu seperti apa, itu jadi bahan dasar kita. Selain itu mungkin karena ada hal – hal tertentu yang diformulasiin.
Hasil wawancara dengan Mas Oke (Produser Musik Dahsyat di RCTI), pada tanggal 06 Agustus 2009 di studio 6 RCTI : 1. Sekilas tentang dahsyat : Jawab : dahsyat itu suatu program yang deretan lagu hist teratas, isinya itu, kontentnya ada video klip, artis perfomen, kemudian ada host terus ada fox pot ada salam-salam dan didalamnya juga ada kring-kring dahsyat. Selama perjalanannya dahsyat dari awal sampai sekarang itu beberapa kontent-kontent di dalamnya seperti dahsyatnya kantor, kemudian ada dahsyatnya pasar seperti itu dan lain-lain. 2. Latar belakang RCTI membuat program Dahsyat : Jawab : memang intinya dahsyat itu adalah soal musik seperti yang saya tadi sudah beritahukan dahsyat itu ada video klip, kemudian artis performen, memang sebetulnya dari sebelum-sebelumnya juga pernah ada di RCTI juga musik seperti ada duel kemudian ada hits ada tala dan sebagainya dan ini memang setelah beberapa lama program itu, bukannya vakum yah tapi dalam arti sedikit lebih dicoba oleh tim untuk membentuk suatu acara baru. Karena memang musik di Indonesia lagi boming nggak ada salahnya bagaimana kita mempromokan juga dan untuk bahwa ini loh musik Indonesia. Dan dahsyat isinya sendiri adalah musik-musik Indonesia. 3. tayang pertama kali dahsyat : jawab : Dahsyat itu sudah satu tahun sekarang, itu untuk tanggalnya saya lupa berapa, bukan saya yang pertama untuk pencetus dahsyat ada tim lain lagi. jadi sebenarnya awalnya dahsyat itu jadi bukan saya yang pertama kali pegang, jadi
sebenarnya dahsyat ini formatnya dia outdoor dengan truk besar container kemudian dia akan moving satu minggu di mall, setelah itu bulan Juni 2008 dahsyat masuk ke studio itu semua atas dasar pertimbangan manajemen, diputuskan bahwa dahsyat masuk studio. Kemudian seperti yang saya bilang tadi di dahsyat video klip segala macam kita lebih menambahkan juga bagian yang dalam hal ini adalah penonton ambil bagian disini dan ada video klip kemudian artis kemudian host, dan juga ada penonton yang mana penonton ini dilibatkan untuk membangun suasana mereka adalah bagian dari dahsyat kan suasananya di dalam jadi bagaimana suasananya meriah, menarik dan juga istilahnya penonton juga dekat dengan artis, jadi mereka juga dimasukkan ke dalam content dahsyat. 4. Proses produksinya butuh waktu berapa lamakah agar program dahsyat dapat tayang : Jawab : kalau pra itu sebetulnya begini, saya dan dahsyat itu kan punya tim setelah saya ada asis.produser, ada tim kreatif, ada talent, PA untuk artisnya sendiri kita sudah plot dari jauh – jauh hari sebulan sebelumnya misalnya hari ini, jadi sebelum-sebelumnya artisnya sudah di plot, sudah terjadwal. Kan didalamnya juga ada klip, klip musik kemudian juga ada chart, musik itu berjalannya kita selalu mengupdate klip-klip apa sekarang yang baru kemudian klip-klip apa yang sekarang sedang happening di luar, itu berdasarkan pada data-data juga kita melalui reveince radio tim program kreatif kemudian kita akan mencari reivence terus sebulan sebelumnya. Artis kedepan siapa saja kemudian untuk besok siapa saja. 5. Dalam proses produksinya pun ada kendala atau tidak :
Jawab : kalau dari segi talent misalkan dalam sehari kita dengan 4 artis, artis band ataupun solo. Kendalanya kalau tiba-tiba misalkan hari ini dari pagi dikabari dari pihak artis A sakit misalkan, soalnya kalau sakit diluar kita kan, nah pada saat itu terpaksa kita sama tim yang merupakan artis yang pada hari H ini tidak bisa datang harus kita apain apakah kita pasang klip tambahan atau artis yang sudah dating kita minta tambah lagu dan perform. 6. untuk penayangannya pihak Dahsyat berapa lagu dalam satu hari : Jawab : kalau di dahsyat itu biasanya ada dalam 1 hari itu tujuh lagu dan delapan video klip dari durasi program kita mau artisnya empat, mau lima, mau enam, tetap kecuali kita yang outdoor atau weeked, kalau yang weekend hari minggu itu bisa sepuluh lagu karena kan biar membangun suasana karena kalau diluar kan outdoor, penonton begitu banyak jadi kita putar klip-klip penonton takut bosan jadi kita bikin suasana artisnya banyak maka lagunya harus banyak. Tapi kalau yang regular yang tiap hari sabtu biasanya maksimal kita tujuh atau delapan lagu kita. Nah si artis sendiri dilihat dari artis misalkan satu hari empat kan komposisinya adalah artis kelas satu dalam arti artis yang kelas satu adalah artis yang top, kemudian artis yang kelas dua kemudian sama sekalian artis yang baru ada tiga komposisinya kalau yang baru hanya satu lagu tapi kalau yang kelas dua bisa dua bisa tiga atau paling tidak dualah tapi yang kelas satu harus tiga. Jadi kalau di Indonesia ini kan istilahnya ada 15 grup band papan atas, solo dan band, jadi memang dari segi data kita memang kan mengacu ke data rating yang dikirim oleh satu consultant yang kemudian dengan data bahwa artis ini dengan lagu ini ratingnya bagus, jadi kita udah membalance seperti itu.
7. Pada program dahsyat ini pun apakah memakai script atau memang pyur banyolan dari presenter : Jawab : ada scriptlah setiap tayang ada script hari membahas apa kemudin apa hostnya sendiri yang nantinya akan mengembangkan secara gaya mereka, jadi dari kita hanya memberikan arahan nanti mereka yang mengembangkan karena walau bagaimanapun juga tiga host dahsyat ini adalah tiga karakter yang berbeda, sangat susah sekali awalnya kita mendapatkan meraka ini dalam arti dari tiga host yang berbeda, backround yang berbeda yang satu dari lawakan lenong, kemudian si Raffi dari sinetron dia pernah presenter tetapi presenternya agak-agak seriuslah, Luna Maya betul-betul pyur dari artis sinetron dan model. Nah akhirnya tiga orang ini kita bentuk dari awal tidak langsung jadi perlu waktu beberapa bulan untuk membentuk mereka biar ngetrend, terus gaya mereka kita lepas tetapi tetap di control nggak boleh mengeluarkan sesuatu kata-kata yang tidak sopan, yang tidak baik karena dahsyat ini di tonton awalnya hanya anak muda awalnya konsep kita adalah umur 10-25 tahun audiens penonton tetapi lama-lama makin berkembang nggak hanya anak-anak muda tetapi anak kecil ada kemudian sampai ke ibu-ibu dihari biasa ada tidak tertutup juga bapak-bapak ada dan hari sabtu itu dahsyatnya weeked ka nada keluarga kan, orang libur terus hari minggu juga weeked. 8. Mengapa dahsyat dalam hal ini menampilkan program di dalam studio bukan diluar studio seperti tayang awalnya : Jawab : yah karena memang kita kembali lagi ke manajemen, awalnya kan dia outdoor setiap hari kemudian setelah sebulan manajemen bilang untuk
dimasukkan ke studio atau kembali ke studio jadi dirubahlah format-formatnya dalam arti apakah ini bisa kita repekec yang baik kemudian ke sana-sananya juga baik ternyata kita senin, selasa, rabu, kamis, jumat itu bagus kemudian akhirnya ditambah dahsyat weeked hari minggu kita khusus ke outdoor mall to mall. 9. Dalam tayangannya dahsyat berubah jam tayang dari jam 07.00 pagi menjadi 09.00 pagi, itu mengapa : Jawab : itu kembali lagi seperti yang tadi saya bilang, kan di RCTI ini ada departemen bagian yayng menangani masalah jadwal jadi dia ini, namanya programming yang menganalisa kemudian mencari dari satu perjalanan ini jam berapa aja kira-kira slot yang baik untuk acara-acara ini, kan biasanya dipakai untuk ada acara misalnya anak-anak masalah strategi perubahan jadwal jam itu dari mereka programming. 10. Dahsyat weeked, mengapa tayang tidak seperti sama dengan hari-hari sebelumnya : Jawab : kembali lagi ke pertimbangannya adalah jam itu mungkin sabtu siang itu dimana orang akan keluar kan, orang itu akan keluar semua dia akan mungkin yah akan keluar untuk jalan-jalan , itu pada saat mereka keluar, mereka juga yang di daerah sekitar bawa keluarga, jadi saya rasa mungkin pertimbangannya itu karena di jam itu cukup untuk orang keluar menyaksikan sesuatu misalkan acara dahsyat. 11. apakah kendala-kendala selama proses syuting diluar studio : Jawab : kalau sementara ini selama perjalanan dahsyat sampai saat ini alhamdulillah itu berjalan lancar yah tanpa suatu halangan kecuali satu hujan, karena konsep dari dahsyat itu outdoor tetap jadi ada plan A dan plan B jadi di
outdoor di luar Saya sama tim misalnya kepingin bikin di mall A misalkan kita survey jadi sebelumnya tim harus berangkat dulu nih untuk melihat ada set ada segala macam lalu berangkat untuk melihat, kemudian segala macam ada bandnya adalah kita bikin set kecil yang terlindung hujan misalkan kalau dimall tersebut ada hujan jadi kita bikin set kcil plan B. Dan itu pernah kita laksanakan pada saat kita di bekasi dan di jogja jadi pada saat hari ini kita set up besoknya mau live tiba-tiba satu jam sebelumnya hujan itu kita pindah si artis pindahnya ke situ, sudah dipersiapkan. 12. format acara seperti apakah yang ingin ditampilkan program acara Dahsyat : Jawab : kalau di seperti yang saya bilang pada saat awal tadi jadi selama berjalan selama berkembang timbullah ide-ide teman-teman untuk sesuatu yang baru dalam arti di kita ada dahsyatnya kantor setiap hari rabu dahsyat datang ke suatu kantor tapi tetap kita harus survey, dari awal sudah datang ke kantornya apakah layak atau tidak karena kan harus kita lihat juga, seperti waktu itu juga Dahsyat main di lantai 20 itu nggak mungkin, kita harus survey seperti yang tadi saya bilang dahsyatnya kantor kemudian ada lagi dahsyatnya pasar yah yang siang tadi jadi kita ke pasar host kita datang ke pasar menghampiri para belanja pasar ibuibu penjual pasar say hello ke mereka kemudian ada juga dahsyatnya radio jadi setiap senin dan rabu dahsyat live bersama dengan radio terus kemudian hari sabtu kita ada tema, saya sama teman –teman kreatif itu berembuk kita bikin sesuatu dong biar kira-kira ada dahsyat ada sesuatu di dalamnya dahsyatnya mincing, dahsyatnya berlibur, dahsyatnya naik gunung, dahsyatnya sekolah, saya rasa sambil berjalan sih ada beberapa yang agak berbeda sama dan saya rasa juga TV-
TV lain kompak dengan acara sejenis juga berlomba juga dong membuat sesuatu, harus ada sesuatu yang barulah. 13. Hal-hal apa sajakah yang dilakukan dahsyat untuk mendapatkan rating dan share yang tinggi : Jawab : saya rasa biar orang juga tidak terlalu bosan harus sesuatu yang baru kan diberikan tambahan seperti tadi ada dahsyatnya kantor, dahsyatnya radio di kita juga sekarang tiap hari ada beberapa sisipan jadi tips dahsyat jadi lebih ke tipe untuk kepada sahabat dahsyat dirumah tips-tips sehari-harilah dalam berjalan dibus bagaimana caranya agar tidak dicopet atau bagaimana untuk dalam seharihari. Ada juga bukunya dahsyat bukunya dahsyat itu lebih ke ilmu pengetahuan untuk anak-anak misalkan dirumah misalkan jeruk selain enak dimakan itu juga mengandung sesuatu yaitu vitamin C. kemudian dalam perjalanan program dahsyat itu juga ada sesuatu dibikin games di dalamnya dengan penonton tapi nggak setiap hari dahsyat punya hari-hari indah hari selasa tips-tips dahsyat memahas tentang tips jadi hari rabu ada Dahsyatnya Radio, bukunya dahsyat kemudian hari jumat besok misalkan ada games dahsyat yang diberi unik untuk games tersebut. 14. Bagaimana dengan rating dan share dahsyat sampai dengan saat ini : Jawab : sampai saat ini alhamdulillah, datanya cukup bagus jadi tips-tips daripada penonton dan saya nggak bilang bagus sekali tapi dalam arti baguslah. 15. Rating dan share yang paling tinggi didapat sampai saat ini berapa : Jawab : sampai saat ini 4 paling tinggi 4 kemudian kita kita juga pernah lebih dari 4 itu pada saat dahsyatnya ulang tahun yang waktu kita siaran dari pagi sampai
sore kan itu juga diatas 4 hampir 5 kemudian dahsyatnya award malam itu juga tinggi sekali. Selebihnya everage lah antara 3. 16. berapakah budgeting untuk satu episodenya : Jawab : yang pokoknya berbeda aja antara di studio dengan di luar, iya dong karena diluar banyak orang yang terlibat kan. 17. Dalam penayangannya dahsyat telah berapa kali berganti presenter : Jawab : kalau secara baku itu awal outdoor seperti yang saya bilang tadi kalau yang diluar yang dengan container tadi hostnya diganti-ganti ada yossi, chocky,kemudian ada darius ada juga yang cewe saya lupa jadi di studio kita jadi bertiga ini kemudian tiga orang ini yang awlnya kita masuk ke studio kemudian berjalannya waktu kan karena ini setiap hari stripping yah kan, host ini kan yah saya nggak bisa juga bilang bahwa manusia harus sehat setiap hari, iy dong siap sih yang bisa ngehalangin yang Di Atas pasti ada yang sakit seperti misalnya hari ini si Raffi jadi kalau host dahsyat ini bertiga ROL Raffi, Olga, Luna …kita ada co host yang suka di dahsyat dari awalnya juga dari studio ada revelina kemudian asmirandah ade Namnung, Bedu, Okky lumkan, terus Tika Penggabean juga pernah sekali jadi sebagai host pengganti kalau misalnya suatu hal izin karena selama 1 bulan ini host itu mereka diberikan satu hari untuk libur tidak terlepas juga ada keperluan keluarga ada yang sakit atau yang sebagainya, ke bandung atau mungkin ke mana mereka dari jauh-jauh hari sudah kasih tahu saya tanggal sekian off yah karena ini…ini…ini....dalam hal itu saya akan mecar siapa yang akan mengganti nama co host yang jadwalnya nggak sibuk kan revalina, Asmirandah, Bdu, Ade Namnung, Fitria Tropika itu mereka kan udah sibuk sendiri syuting-
syuting kan langsung besok nggak bisa kita ngecek jadwal untuk menggantikan posisi mereka jadi nggak asal comot oh si ini, nggak bisa memang ada beberapa jatah host pengganti dahsyat. 18. kriteria – kriteria khusus presenter : Jawab : seperti yang tadi saya bilang kita di dahsyat awal-awalnya waktu itu mas John Fair yang cukup jeli untuk memilih yang pasti dikita mencoba untuk kita mendapatkan orang dari karakter yang berbeda, yah kan dan terpilih ROL ini bertiga dari sekian banyak nama yang dicalonkan akhirnya dengan dasar pertimbangan akhirnya berdirilah si ROL ini. Host di kita itupun juga melewati beberapa pertimbangan.