STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN (Studi Korelasional Pengaruh Strategi Komunikasi Tim Penggerak PKK Pokja IV Terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat Mengenai Kesehatan di Kelurahan Dendang Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat) Ellen Nerlia Mirda Ginting ABSTRAK Penelitian ini berjudul Pengaruh Strategi Komunikasi Tim Penggerak PKK Pokja IV Terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat mengenai Kesehatan di Kelurahan Dendang Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh strategi komunikasi Tim Penggerak PKK Pokja IV terhadap tingkat kesehatan masyarakat di kelurahan Dendang Kabupaten Langkat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Korelasi, yaitu metode yang mencari dan menjelaskan hubungan serta menguji hipotesa dan membuat prediksi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yang mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu berdasarkan tujuan penelitian. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 299 orang dengan sampel berjumlah 70 orang yang merupakan masyarakat di Kelurahan Dendang Kabupaten Langkat yang bertempat tinggal didaerah tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan dua cara yakni data sekunder yang diperoleh dari pengisian kuesioner dan data primer yang mendukung dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai thitung lebih besar dari ttabel dengan hasil korelasi thitung = 2,77 dan ttabel = 1,8 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang cukup dan signifikan antara Strategi Komunikasi Tim Penggerak PKK Pokja IV Terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat mengenai Kesehatan di Kelurahan Dendang Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Kata Kunci : Komunikasi, Masyarakat, Kesehatan PENDAHULUAN Komunikasi merupakan suatu kebutuhan manusia yang sangat penting. Dengan adanya komunikasi manusia dapat berinteraksi antara individu yang satu dengan individu yang lainnya. Dalam berkomunikasi manusia dapat memperoleh atau mendapatkan suatu informasi yang diinginkannya. Komunikasi juga merupakan salah satu aspek penting bagi makhluk individu maupun sosial dalam menjalin serta membangun hubungan yang baik dengan orang lain. Selain itu
manusia juga selalu mencoba berkomunikasi dan membuat dirinya mengerti akan maksud dari segala sesuatu yang berhubungan dengan komunikasi. Salah satu langkah terpentingnya adalah menetapkan “strategi komunikasi”. Strategi komunikasi yang baik adalah strategi yang dapat menetapkan atau menempatkan posisi seseorang secara tepat dalam komunikasi dengan lawan komunikasinya sehingga dapat mencapai tujuan komunikasi yang telah ditetapkan. Dalam strategi komunikasi memahami suatu strategi saja tidak cukup, maka diperlukan tingkat kesadaran dari masyarakat sehingga dengan mudah masyarakat untuk memahami suatu strategi komunikasi yang digunakan. Kesadaran merupakan pemahaman atau pengetahuan seseorang tentang dirinya dan keberadaan dirinya. Sedangkan di dalam kamus besar bahasa Indonesia : Sadar artinya merasa, tau atau ingat (kepada keadaan yang sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat kembali (dari pingsannya), siuman, bangun (dari tidur) ingat, tau dan mengerti, dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kesadaran adalah sesuatu yang dimiliki oleh manusia yang merupakan bentuk unik dimana ia dapat menempatkan dirinya sesuai dengan yang diyakininya dan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. PKK / Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga merupakan salah satu organisasi atau lembaga sosial kemasyarakatan di Indonesia. Lembaga ini merupakan lembaga kemasyarakatan yang bekerjasama dengan pemerintah seperti LKMD (Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa), dan Lembaga Adat. Semua lembaga kemasyarakatan tersebut dibentuk oleh pemerintah sebagai sarana penampung aspirasi masyarakat. Untuk mencapai sasaran yang akan dituju dalam kelembagaan tersebut, maka pemerintah harus melakukan strategi demi menjangkau setiap daerah yang nantinya akan tergabung dalam suatu lembaga, maka lembaga tersebut harus bekerjasama dengan PKK disetiap daerah untuk dapat memperhatikan apa yang menjadi aspirasi masyarakat tersebut. Adapun yang termasuk kedalam program pokok PKK pada saat ini yaitu mengenai pengamalan Pancasila, gotong royong demi kebersihan lingkungan, dan
sandang pangan. Dari beberapa program tersebut, dalam hal ini PKK lebih menggalakkan program kesehatan. Strategi komunikasi yang dilakukan PKK dalam upaya peningkatan kesehatan
adalah
dengan
cara
menjangkau
masyarakat/keluarga
dengan
membentuk “Kelompok Dasawisma”, yang terdiri dari kelompok 10 – 20 Kepala Keluarga yang berdekatan. Kelompok Dasawisma membina 10 rumah tangga yang mempunyai tugas sebagai berikut : mendata seberapa banyak ibu-ibu yang sedang mengandung, ibu menyusui, balita, orang yang sakit, orang yang tidak mengenal huruf, dan sebagainya. Kesehatan merupakan inti dasar dari kehidupan manusia, jika manusia tidak sehat, maka kegiatan apapun yang dilakukan akan terhambat seperti kegiatan interaksi sesama manusia, sosial, ekonomi dan sebagainya. Hal tersebutlah yang mendorong PKK berpatisipasi dalam pemberdayaan kesehatan. Kelurahan Dendang Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat merupakan salah satu daerah dengan luas 3.07 km2 dengan jumlah penduduk 6.418 orang, serta kepadatan penduduk yang mencapai 2.091 km2 yang terdiri dari 3.218 laki-laki dan 3.200 perempuan sudah termasuk balita, mayoritas masyarakat yang ada di Kelurahan Dendang mengenyam pendidikan SMA sederajat dan cara pikir masyarakat Kelurahan cukup baik sehingga mereka mengerti akan suatu kegiatan yang dilaksanakan di daerah mereka. URAIAN TEORITIS Komunikasi Komunikasi merupakan salah satu aspek yang tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia yang merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya manusia yang selalu berinteraksi antara individu yang satu dengan yang lainnya. Maka komunikasi merupakan proses penyampaian pesan oleh kelompok satu kepada kelompok lain untuk memberitahukan atau merubah sikap baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi merupakan penelitian yang teramat penting. Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communicare, yang berarti berpartisipasi, atau
memberitahukan. Selain itu, komunikasi juga berasal dari kata comunis yang berarti sama. Sama disini maksudnya sama makna. Jadi komunikasi terjadi apabila ada kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan (Effendy, 1992:5). Komunikasi Kesehatan Komunikasi kesehatan merupakan upaya sistematis yang secara positif mempengaruhi praktik-praktik kesehatan populasi-populasi besar. Sasaran utama promosi kesehatan adalah melakukan perbaikan kesehatan yang berkaitan dengan praktik dan pada gilirannya status kesehatan. Komunikasi kesehatan yang efektif merupakan suatu kombinasi antara seni dan ilmu. Setidaknya salah satu dari kuncikunci keberhasilan adalah penerapan metodologi komunikasi kesehatan yang ilmiah serta sistematis bagi masalah-masalah kesehatan masyarakat. Komunikasi kesehatan didefinisikan sebagai “modifikasi perilaku manusia serta faktor-faktor sosial yang berkaitan dengan perilaku, yang secara langsung maupun tidak langsung mempromosikan kesehatan, mencegah penyakit atau melindungi individu-individu terhadap bahaya” (Elder, Geller, Hovell & Mayer). Karena berakar pada bidang pendidikan dan penyuluhan kesehatan, maka komunikasi kesehatan sangat dipengaruhi oleh psikologi, komunikasi dan berbagai disiplin ilmu perilaku yang lain. Hal-hal yang paling mendominasi di sini adalah teori-teori dan model-model perilaku kesehatan yang berbasis pada psikologi. Tingkat Kesadaran Mengenai Kesehatan Kesadaran adalah keinsafan; keadaan mengerti; hal yang dirasakan atau dialami oleh seseorang (Suharso et al., 2005 ; Tim Penyusun Kamus, 2005). Kesadaran dalam bentuk lain adalah pemahaman atau pengetahuan seseorang tentang dirinya dan keberadaan dirinya. Tingkat kesadaran masyarakat mengenai kesehatan merupakan pengukuran yang dilakukan untuk melihat seberapa besar pengetahuan masyarakat tentang tingkat kesehatan yang ada pada kehidupan mereka sehari-hari maupun lingkungan yang menjadi sosok sentral hubungan masyarakat dengan lingkungan sekitarnya. Tingkat kesadaran masyarakat sangat
diperlukan dalam kehidupan nyata karena masyarakat merupakan individu yang berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari. Strategi Komunikasi Menurut Onong Uchjana Effendi (1981:67), bahwa strategi komunikasi terdiri dari dua aspek, yaitu : Secara makro (Planned multi media strategy) Secara mikro (single communication medium strategy) Kedua aspek tersebut mempunyai fungsi ganda, yaitu : Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal. Menjembatani “cultural gap”, misalnya suatu program yang berasal dari suatu produk kebudayaan lain yang dianggap baik untuk diterapkan dan dijadikan milik kebudayaan sendiri sangat tergantung bagaimana strategi mengemas informasi itu dalam dikomunikasiknnya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Karakteristik responden disajikan untuk mengetahui latar belakang responden. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah usia, pekerjaan, riwayat kesehatan dan tingkat pendidikan yang digunakan untuk memperjelas kepada masyarakat yang mengetahui tentang strategi komunikasi TP PKK Pokja. Tabel 4.1 Usia Responden No Usia Frekuensi 1 < 16 Thn 0 2 16 Thn – 25 Thn 18 3 26 Thn – 35 Thn 38 4 > 35 Thn 14 Total 70 P.01/F.03
Persen (%) 0 25,7 54,3 20 100
Dari tabel 4.1 tersebut menunjukkan data tentang usia responden yang dijadikan objek penelitian ini. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang berada pada usia < 16 tahun 0 (0%) orang, usia 16 - 25 tahun berjumlah 18 orang (25,7%), usia 26 - 35 tahun berjumlah 381 orang (54,3%), dan > 35 tahun berjumlah 14 orang (20%). Dari penjabaran tersebut di atas dapat dilihat bahwa
yang brusia 26 – 35 tahun lebih banyak dibandingkan dengan yang berusia 16 – 25 tahun dan di atas 35 tahun. Tabel 4.2 Pekerjaan Responden No Pekerjaan Frekuensi 1 Ibu Rumah Tangga 57 2 Pegawai Negeri Sipil 1 3 Pegawai Swasta 5 4 Wiraswasta 5 5 Dll 2 Total 70 P.02/F.04
Persen (%) 81,4 1,4 7,2 7,2 2,8 100
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan data tentang pekerjaan responden. Berdasarkan tabel tersebut jumlah responden yang pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga adalah sebanyak 57 orang (81,4%), sebagai Pegawai Negeri Sipil adalah sebanyak 1 orang (1,4%), Pegawai Swasta adalah sebanyak 5 orang (7,2%), Wiraswasta adalah sebanyak 5 orang (7,2%), dan tidak diketahui pekerjaannya sebanyak 2 orang (2,8%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas pekerjaan responden adalah sebagai ibu rumah tangga. Tabel 4.3 Riwayat Kesehatan No Penyakit Frekuensi 1 Tidak Ada Penyakit 51 2 Memiliki Penyakit 19 Total 70 P.03/F.05
Persen (%) 72,9 27,1 100
Tabel 4.3 di atas menunjukkan tentang data riwayat penyakit yang pernah diderita oleh responden. Dengan hasil penelitian responden yang tidak memiliki penyakit adalah sebanyak 51 orang (72,9%) dan yang responden yang memiliki penyakit adalah sebanyak 19 orang (27,1%). Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden yang tidak memiliki penyakit lebih besar dibandingkan yang memiliki penyakit. Tabel 4.4 Tingkat Pendidikan Responden No Pendidikan Frekuensi Persen (%) 1 SLTP atau sederajat 24 34,3
2 3 4
SLTA atau sederajat Akademi/Perguruan Tinggi Dll Total P.04/F.06
38 7 1 70
54,3 10 1,4 100
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan data tentang tingkat pendidikan responden. Berdasarkan tabel tersebut jumlah responden yang berada pada tingkat SLTP sederajat adalah berjumlah 24 orang (34,3%), SLTA sederajat adalah berjumlah 38 orang (54,3%), Akademi/Perguruan Tinggi adalah berjumlah 7 orang (10%) dan tingkat pendidikan yang tidak diketahui adalah berjumlah 1 orang (1,4%). Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden berada pada jenjang pendidikan SLTA sederajat. Strategi Komunikasi Tim Penggerak PKK/Variabel Bebas (X) Tabel 4.5 Daya Tarik Fisik Tim Penggerak PKK Pokja IV No 1 2 3 4
Daya Tarik TP PKK Pokja IV Tidak Menarik Kurang Menarik Menarik Sangat Menarik Total P.05/F.07
Frekuensi 4 10 46 10 70
Persen (%) 5,7 14,3 65,7 14,3 100
Dari tabel 4.5 tersebut diatas mayoritas menjawab menarik berjumlah 46 orang (65,7%) menyatakan bahwa daya tarik TP PKK Pokja IV dalam penyuluhan kesehatan menarik, 10 orang (14,3%) menyatakan bahwa daya tarik TP PKK Pokja IV dalam penyuluhan kesehatan sangat menarik, 10 orang (14,3%) menyatakan bahwa daya tarik TP PKK Pokja IV dalam penyuluhan kesehatan kurang menarik dan 4 orang (5,7%) menyatakan bahwa daya tarik TP PKK Pokja IV dalam penyuluhan kesehatan tidak menarik. Tingkat kesadaran Masyarakat mengenai Kesehatan / Variabel Terikat (Y) Tabel 4.6 No
Pemahaman terhadap
Pertumbuhan Balita Frekuensi
Persen (%)
Pertumbuhan Balita Sangat Memahami Memahami Kurang Memahami Tidak Memahami Total P.19/F.21 1 2 3 4
5 40 8 17 70
7,1 57,2 11,4 24,3 100
Tabel 4.19 di atas menjelaskan bahwa 5 orang (7,1%) menyatakan sangat memahami dengan pertumbuhan balita yang ada di Kelurahan Dendang, 40 orang (57,2%) menyatakan memahami dengan pertumbuhan balita yang ada di Kelurahan Dendang, 8 orang (11,4%) menyatakan kurang memahami dengan pertumbuhan balita yang ada di Kelurahan Dendang dan 17 orang (24,3%) menyatakan tidak memahami dengan pertumbuhan balita yang ada di Kelurahan Dendang.
Uji Hipotesis Uji hipotesa adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Sebelum melakukan uji hipotesa, terlebih dahulu menguji tingkat hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan (data terlampir), dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi oleh Spearman, yaitu : rs = 1
6 d 2
(Kriyantono, 2006:174) N ( N 2 1) 6 x39144,25 rs = 1 70(4900 1) 6 x39144,25 rs = 1 70(4899) 234865,5 rs = 1 342930 rs = 1 0,684879 rs = 0,315121 dibulatkan menjadi 0,32 Untuk mengetahui tingkat signifikansi hasil uji hipotesa tersebut maka dapat digunakan rumus ttest berikut dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu :
t = rs
n2 2 1 rs
t = 0,32
70 2 1 (0,32) 2
t = 0,32
68 1 0,1024
t = 0,32
68 0,8976
t = 0,32
75,757
t = 0,32 x 8,7034 t = 2,778029 Tahap selanjutnya adalah membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel. Karena jumlah N (responden) dalam penelitian ini tidak terdapat pada tabel terlampir, maka untuk mencari ttabel digunakan rumus interpolasi sebagai berikut : = =
Angka tabel atas – angka tabel bawah = Nilai tabel atas – nilai tabel bawah Angka tabel bawah – angka tabel yang dicari nilai tabel bawah - Nilai tabel yang dicari
120 60 1980 2000 60 70 2000 Ttabel
60 0,02 10 2000 60 (2060 – ttabel) 60 ttabel 60 ttabel =
= 10 x 0,20 = 120 – 0,2 = 118 118 ttabel 1,8 = 60 Maka nilai ttabel untuk penelitian ini dengan N = 70 dan α = 0.05 adalah 1,8. Berdasarkan perhitungan di atas, bahwa hasil uji hipotesa pada Masyarakat Kelurahan Dendang Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat adalah 0,32. Sesuai dengan kaidah dalam Spearman rs koefisien bahwa jika rs > 0, maka hipotesis diterima. Jika dimasukkan dalam skala Guilford angka 0,32 berada pada kategori 0,20-0,39. Hal ini menunjukkan hubungan rendah tapi pasti. Kemudian hasil perthitungan nilai thitung adalah 2,78 dan hasil perhitungan nilai ttabel adalah 1,8. Menurut hasil tersebut terdapat perbedaan antara thitung dengan ttabel yaitu nilai thitung
lebih besar dari ttabel. Jika thitung > ttabel maka hubungannya signifikan dan dapat di simpulkan bahwa : H0
: Jika thitung < ttabel maka tidak terdapat hubungan antara Strategi Komunikasi Tim Penggerak PKK POkja IV Terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat Mengenai Kesehatan di Kelurahan Dendang Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat.
Ha
: Jika thitung > ttabel maka terdapat hubungan antara Strategi Komunikasi Tim Penggerak PKK POkja IV Terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat Mengenai Kesehatan di Kelurahan Dendang Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Untuk mencari kuat lemahnya hubungan, dilakukan uji determinasi
(Sudjana, 1992:369), yaitu : D
= r2 x 100% = (0,32)2 x 100% = 0,1024 x 100% = 10,24% Nilai hasil perhitungan determinasi di atas menunjukkan bahwa Strategi
Komunikasi Tim PKK Pokja IV mempengaruhi Tingkat Kesadaran Masyarakat Mengenai Kesehatan di Kelurahan Dendang Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat sebesar 10,24%. Selebihnya sebesar 89.76% dipengaruhi oleh faktor lain selain strategi komunikasi seperti media komunikasi, lingkungan dan masyarakat yang ada di Kelurahan Dendang tersebut. Pembahasan Setelah menganalisa setiap data dari kuesioner, dilanjutkan dengan menguji hipotesa yaitu pengukuran tingkat hubungan diantara dua varibel yang linier menggunakan rumus Koefisien Korelasi Tata Jenjang oleh Spearman. Spearman rs Koefisien menjelaskan hubungan antara variebl X dan variable Y yang tidak diketahui sebaran data atau sebaran tidak normal. Dengan hipotesa yang diajukan, diharapkan dapat menunjukkan apakah terdapat pengaruh Strategi Komunikasi Tim
PKK Pokja IV terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat Mengenai Kesehatan di Kelurahan Dendang Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Pengujian hipotesa dimulai dengan membuat ranking dan nilai-nilai jawaban responden (Masyarakat Kelurahan Dendang) pada kuesioner, yang telah diberi skor terlebih dahulu untuk setiap pertanyaan. Berdasarkan perhitungan rumus, maka diperoleh hasil koefisien korelasi rs sebesar 0,32. Berdasarkan pernyataan bahwa rs > 0, maka hipotesis diterima. Karena perhitungan nilai thitung menunjukkan signifikansi, artinya hipotesis yang diterima dalam penelitian ini adalah Ha (Hipotesis Alternatif), yaitu Terdapat Hubungan Antara Strategi Komunikasi Tim PKK Pokja IV terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat Mengenai Kesehatan di Kelurahan Dendang Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Sekaligus juga menolak hipotesis yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara Strategi Komunikasi Tim PKK Pokja IV terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat Mengenai Kesehatan di Kelurahan Dendang Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Kemudian untuk mengetahui tingkat signifikansi hasil hipotesis tersebut dilakukan dengan menghitung nilai thitung dan menghitung nilai ttabel yang telah diinterpolasikan. Setelah dihitung, ternyata nilai thitung > ttabel (thitung = 2,77; ttabel = 1,8), maka dinyatakan bahwa hubungan signifikan. Artinya Strategi Komunikasi Tim PKK Pokja IV memiliki hubungan terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat Mengenai Kesehatan di Kelurhan Dendang Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Tingkat signifikan suatu penelitian tergantung dari adanya hubungan yang kuat antara variable X dan variabel Y. Selanjutnya untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan digunakan skala Guilford. Hasil rs = 0,32 berada pada skala 0,20-0,39. Hal ini menunjukkan rendah tapi pasti artinya terdapat hubungan rendah tetapi pasti antara Strategi Komunikasi Tim PKK Pokja IV terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat Mengenai Kesehatan di Kelurhan Dendang Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Hasil perhitungan Determinasi menunjukkan bahwa Strategi Komunikasi Tim PKK Pokja IV mempengaruhi Tingkat Kesadaran Masyarakat Mengenai
Kesehatan di Kelurahan Dendang Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat sebesar 10,24%. Selebihnya sebesar 89.76% dipengaruhi oleh faktor lain selain strategi komunikasi seperti media komunikasi, lingkungan dan masyarakat yang ada di Kelurahan Dendang tersebut. Hasil dari uji hipotesis merupakan akhir dari keseluruhan analisis data. Setelah seluruh nilai-nilai diperoleh, maka akan dilanjutkan dengan membuat beberapa kesimpulan dan saran pada bab V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Strategi komunikasi yang digunakan oleh TP PKK Pokja IV adalah strategi dengan menggunakan metode pendekatan (approach), selain itu strategi secara langsung juga dilakukan dengan cara mengadakan penyuluhan didaerah tempat penelitian dilaksanakan, dan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang digunakan Tim PKK Pokja IV sudah efektif bagi masyarakat Kelurahan Dendang dilihat dari hasil kuesioner yang menunjukkan bahwa strategi komunikasi berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kesadaran masyarakat mengenai kesehatan. 2. Tingkat Kesadaran mengenai kesehatan yang diperoleh oleh masyarakat Kelurahan Dendang sudah cukup baik dan dapat dipahami, Hal ini terbukti dari hasil uji yang signifikan dan berpengaruh secara positif terhadap strategi komunikasi yang digunakan oleh Tim PKK Pokja IV Kelurahan Dendang Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. 3. Dari hasil uji hipotesis penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi komunikasi terhadap tingkat kesadaran masyarakat mengenai kesehatan yang ada di Kelurahan Dendang Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat dengan besarnya pengaruh strategi komunikasi terhadap tingkat kesehatan Kelurahan Dendang Kabupaten Stabat adalah sebesar 10,24% dan selebihnya 89,76% tidak dipengarahi oleh strategi komunikasi yang
diberikan oleh TP PKK Pokja IV, melainkan dipengaruhi oleh faktor lain seperti media komunikasi dan lingkungan masyarakat yang ada di Kelurahan Dendang tersebut. Saran Setelah melakukan penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan peneliti selama penelitian, maka peneliti memiliki saran sebagai berikut: 1. Strategi Komunikasi berpengaruh singnifikan terhadap tingkat kesadaran masyarakat mengenai kesehatan, oleh karena itu bagi Kelurahan Dendang diharapkan dapat terus mempertahankan strategi komunikasi yang digunakan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat baik di bidang kesehatan, maupun dibidang yang lainnya melalui penyuluhan yang biasanya dilakukan oleh pihak Kelurahan Dendang. 2. Bagi Tim PKK Pokja IV diharapkan dapat meningkatkan strategi komunikasi yang digunakan dalam penyuluhan, hal ini diharapkan untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan baik didalam lingkungan keluarga maupun di lingkungan tempat mereka tinggal, selain itu strategi komunikasi juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan yang lebih luas terhadap masyarakat di Kelurahan Dendang tentang kesehatan baik kesehatan balita, dewasa maupun lansia. 3. Penelitian ini menggunakan strategi komunikasi dan tingkat kesadaran kesehatan, oleh karena itu bagi peneliti selanjutnya dapat lebih mengembangkan lagi faktor-faktor lain yang mempengaruhi strategi komunikasi dalam tingkat kesadaran kesehatan demi kelancaran suatu strategi komunikasi yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Buku : Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi : Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta : Kencana. Effendy, Onong Uchjana. 2005. Ilmu Komunikasi, Teori, dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
___________,2003. The Structure and Function of Communication in Sosiety. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. ___________,2003. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. PT Citra Aditya Bakti, Bandung Gibson, James L. 1996. Organisasi: Prilaku Struktur Proses. Jakarta: PT. Glora Aksara Pratama. Jones, Charles.1996. Pengantar Kebijakan Publik. Jakarta, Raja Grafindo Persada. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Buku Panduan Kader Posyandu, Jakarta, 2011. Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relation. Advertising, komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana. Littlejohn, Stephen W. 2009. Teori Komunikasi: Communication. Jakarta: Salemba Humanika.
Theories
of
Human
Liliweri, Prof.Dr. Alo. 2011. Komunikasi: Serba Ada Serba makna. Jakarta: kencana. Mulyana, Deddy.2005. Ilmu Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya. Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah mada University Press. Rakhmat, Jalaluddin.2004. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendy (ed). 2005. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3S. Sudjana, 1992. Metode statistika. Bandung: Tarsito. Sugiono, 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suparman, 1990. Statistika Sosial. Jakarta: Rajawali Pers. Soehartono, Irawan.2000. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : Rosda.
Vardiansyah, Dani. Drs. Msi.2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia. Sumber Lain : http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/defenisi-komunikasi(12 Juli 2012) http://tp-pkkpusat.org/(18 Juli 2012) http://WebsiteKabupatenlangkat.com. (19 Juli 2012) http://kamusbahasaindonesia.com (30 Juli 2012) http://wikipedia.kesadaran.com (10 Oktober 2012) http://communicationdomain.wordpress.com/2010/12/18/pengantarilmumanajemen-komunikasi/