i
STATUS GIZI, KONSUMSI PANGAN DAN USIA MENARCHE ANAK PEREMPUAN SEKOLAH DASAR DI BOGOR
SANYA ANDA LUSIANA
PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
ii
STATUS GIZI, KONSUMSI PANGAN, DAN USIA MENARCHE ANAK PEREMPUAN SEKOLAH DASAR DI BOGOR Nutritional Status, Food Consumption, and Menarche Age of Female Elementary School Children in Bogor Sanya Anda Lusiana1) Ali Khomsan2) Cesilia Meti Dwiriani3) Abstract The general objective of this research was to analyze the correlation of nutritional status and food consumption with first menstruation age (menarche) in female elementary school children. The particular objectives of this research were to: 1) Analyze the characteristics of sample (age, daily allowance, nutritonal knowledge, and other things about menstruation), characteristics of family (tribe, size of family, parent’s education, parent’s job, and income per capita), and menarche age of mother; 2) Analyze the nutritional status difference between pre menarche and post menarche sample; 3) Analyze the food consumption difference in pre menarche and post menarche sample; 4) Analyze the correlation between nutritional status and age of menarche of sample. The research was conducted by using cross sectonal study design from May to June 2007 in 14 elementary schools in Bogor. Sample criteria was: 5 grade student consist of pre menarche and post menarche student. Sample was chosen by purposive sampling resulting in 120 students. The result finds out that 46.7% of pre menarche sample and 56.7% of post menarche sample answer that the menarche age of their mother is 13-14 years old. Spearman Correlation Test shows that menarche age of mother don’t have significant correlation with menarche age of sample. Post menarche sample has sufficiency rate of energy in sufficient category, protein in light defisit category (6,2 gram), iron in low category (4,9 mg), vitamin A in sufficient category, and vitamin C in over category, about 5.2 mg. Pre menarche sample has sufficiency rate of energy and protein in over category (652 kkal and 9.1 gram), iron in sufficient category, vitamin A in low category (150,2 RE), and vitamin C in over category, about 21.2 mg. The Difference Test shows that food consumption of energy and protein supply food is different (P<0.05). The factor is because sample food consumption in quality and quantity different. More than half of the post menarche (86.7%) and pre menarche (68.3%) sample has normal nutritional status, but 25% of pre menarche sample include in thin category. Spearman Correlation Test shows that nutritional status has negative significant correlation with menarche age (r=-0.062; P<0.05). It means that better nutritional status implied in earlier menarche age. The recommendation for school and parent states that it is necessary to give better understanding, tutorial, support, attention, and early sex education for children facing menarche. Thus, Children are saved from wrong information from books or other people. Moreover, it is crucial for teacher to explain about menstruation aspects or other things related to puberty.
Keyword: Nutritional Status, Food Consumption and Menarche Age __________________ 1
Alumni Dept. Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, IPB Staf Pengajar Dept. Gizi Masyarakat, FEMA, IPB 3 Staf Pengajar Dept. Gizi Masyarakat, FEMA, IPB 2
iii
RINGKASAN SANYA ANDA LUSIANA. Status Gizi, Konsumsi Pangan Dan Usia Menarche Anak Perempuan Sekolah Dasar Di Bogor. Dibimbing Oleh Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, M.S dan Ir. Cesilia Meti Dwiriani, M.Sc Penelitian ini secara umum bertujuan menganalisis hubungan status gizi dan konsumsi pangan dengan usia pertama kali menstruasi (menarche) pada anak usia sekolah dasar. Secara khusus bertujuan untuk: 1) Mengetahui karakteristik contoh (umur, uang saku, pengetahuan gizi dan hal-hal tentang menstruasi), karakteristik keluarga (suku bangsa, besar keluarga, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua dan pendapatan/kapita) dan usia menarche ibu; 2) Menganalisis perbedaan status gizi pada contoh yang sudah menstruasi dengan belum menstruasi; 3) Menganalisis perbedaan konsumsi pangan pada contoh yang sudah menstruasi dengan belum menstruasi; 4) Menganalisis hubungan status gizi dengan usia menarche pada contoh Penelitian dilakukan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juni 2007 di 14 sekolah dasar di Bogor. Kriteria contoh adalah: siswi kelas 5 baik yang sudah menstruasi maupun belum menstruasi. Pengambilan contoh dilakukan secara purposive dan terpilih 120 contoh. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung, dan wawancara dengan alat bantu kuesioner yang meliputi: (1) data karakteristik contoh (umur, uang saku, pengetahuan gizi, dan hal-hal tentang menstruasi), (2) data karakteristik keluarga contoh (suku bangsa, besar keluarga, pendidikan orang tua, pekerjaan orangtua, pendapatan orang tua) dan usia menarche ibu, (3) data konsumsi pangan contoh, diperoleh melalui metode recall 2 x 24 jam pada hari sekolah dan libur, (4) data status gizi contoh, diperoleh melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi gambaran umum sekolah tempat penelitian dan diperoleh dari sekolah yang bersangkutan. Data yang telah diperoleh kemudian melalui proses editing, coding, scoring, entry, cleaning dan analisis data dengan menggunakan program Microsoft excel dan SPSS versi 13,0 for Windows. Contoh berumur 10-12 tahun dan sebagian besar berumur 11 tahun. Pengetahuan gizi contoh termasuk kategori sedang , hal ini menunjukkan rata-rata tingkat pendidikan gizi seluruh contoh sudah cukup baik. Makanan pantangan contoh pada saat sehat adalah chiki, es, makanan haram, coklat dan mie. Alasannya karena menyebabkan batuk, amandel, haram bagi agamanya, sakit gigi dan takut gemuk. Pada saat menstruasi makanan pantangan adalah nenas, mie, ikan, makanan pedas dan es. Alasannya alergi, takut keputihan, sakit perut, mual dan dilarang ibu. Sebesar 46,7% contoh yang sudah menstruasi dan 56,7% belum menstruasi menjawab bahwa usia menarche ibu yaitu 13-14 tahun. Uji korelasi spearman usia menarche ibu tidak berhubungan signifikan dengan usia menarche contoh (r=0,176; p>0,05). Hasil analisis uji beda menunjukkan terdapat perbedaan pola konsumsi pangan berdasarkan frekuensi dan jenis pangan yang dikonsumsi oleh kedua contoh (P<0,05). Jumlah contoh yang sudah menstruasi lebih sedikit dalam
iv
mengkonsumsi mie, bubur, ikan asin, sosis, tempe dan tahu dibandingkan contoh belum menstruasi, sebaliknya jumlah contoh yang sudah menstruasi lebih banyak mengkonsumsi roti, oncom, sayur daun singkong, semangka, segala jenis chiki, potato chips dan es doger dibandingkan contoh belum menstruasi. Rata-rata konsumsi energi contoh yang sudah menstruasi adalah 1933 kkal dan rata-rata konsumsi protein contoh adalah 49,1 g. Tingkat kecukupan energi contoh termasuk dalam kategori normal sedangkan tingkat kecukupan protein termasuk kategori defisit tingkat ringan. Rendahnya tingkat kecukupan protein disebabkan karena kurangnya jumlah protein yang dikonsumsi dalam sehari. Konsumsi protein yang kurang sebanyak 6,2 g. Rata-rata konsumsi zat besi adalah 15,1 mg, vitamin A 490,5 RE, dan vitamin C 55,2 mg. Tingkat kecukupan vitamin A termasuk dalam kategori cukup. Tingkat kecukupan vitamin C berlebih yaitu sebanyak 5,2 mg, namun kelebihan vitamin dan mineral sampai 20 persen masih dapat ditolerir asal tidak berlangsung dalam waktu yang lama. Tingkat kecukupan Fe termasuk dalam kategori kurang. Hal ini disebabkan karena kurangnya contoh mengkonsumsi pangan sumber Fe. Jumlah konsumsi Fe yang kurang sebanyak 4,9 mg. Rata-rata konsumsi energi contoh yang belum menstruasi adalah 1934 kkal dan rata-rata konsumsi protein contoh adalah 53,7 g. Tingkat kecukupan energi dan protein contoh termasuk dalam kategori kelebihan sebanyak 652 kkal dan 10,7 g. Hal ini disebabkan karena banyak mengkonsumsi pangan sumber energi, selain itu juga mengkonsumsi pangan sumber energi yang kaya protein sehingga energi dan protein berlebih di dalam tubuh. Rata-rata konsumsi zat besi adalah 17,7 mg, vitamin A 449,8 RE dan vitamin C 71,2 mg. Tingkat kecukupan Fe termasuk dalam kategori cukup. Tingkat kecukupan vitamin C termasuk berlebih yaitu sebanyak 21,2 mg. Tingkat kecukupan vitamin A termasuk kategori kurang sebanyak 150,2 RE. Hal ini disebabkan karena kurangnya contoh mengkonsumsi sumber vitamin A. Hasil analisis uji beda menunjukkan konsumsi pangan sumber energi, protein, zat besi, vitamin A, dan vitamin C tidak terdapat perbedaan antara contoh yang sudah menstruasi dengan belum menstruasi (p>0,05). Uji beda untuk tingkat kecukupan, pangan sumber zat besi, vitamin A dan vitamin C tidak berbeda (p>0,05) sedangkan pangan sumber energi dan protein menunjukkan perbedaan yang nyata (p<0,05), artinya konsumsi dan kecukupan contoh yang sudah menstruasi lebih baik dibandingkan contoh belum menstruasi. Hal ini disebabkan karena konsumsi pangan contoh baik dari segi kualitas maupun frekuensi pangan berbeda, sehingga pada tingkat kecukupan dapat dilihat bahwa contoh yang sudah menstruasi tingkat kecukupan energi normal sedangkan tingkat kecukupan protein termasuk kategori defisit tingkat ringan. Pada contoh yang belum menstruasi dapat dilihat bahwa tingkat kecukupan energi dan protein termasuk kategori berlebih. Hasil analisis korelasi spearman menunjukkan tidak terdapat korelasi antara konsumsi pangan dengan usia menarche (p>0.05). Faktor lain yang diduga berhubungan dengan usia menarche dan tidak dianalisis oleh peneliti adalah proporsi lemak tubuh. Sebagian besar contoh yang sudah menstruasi (86,7%) dan 68,3% yang belum menstruasi berada pada kategori status gizi normal, namun sebanyak 25,0% contoh belum menstruasi termasuk dalam kategori kurus. Hal ini diduga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi contoh belum mendapatkan
v
menstruasi selain faktor-faktor penyebab lainnya. Berdasarkan uji beda, terdapat perbedaan status gizi antara contoh yang sudah menstruasi dengan belum menstruasi (p<0,05). Hal ini diduga karena status gizi contoh yang sudah menstruasi lebih banyak pada kategori normal sedangkan status gizi belum menstruasi pada kategori normal dan kurus. Berdasarkan uji korelasi spearman, status gizi menunjukkan hubungan signifikan yang negatif dengan usia menarche (r=-0,062; p<0,05) artinya semakin baik status gizi contoh maka semakin awal usia menarche. Saran yang dapat diberikan adalah pihak sekolah maupun orang tua diharapkan dapat memberikan pengertian, bimbingan, bantuan, perhatian lebih dan bekal pendidikan seks usia dini kepada anak yang sudah mengalami menstruasi sehingga anak tidak akan salah dalam menerima informasi dari buku maupun pihak lain. Selain itu, bagi pengajar perlu menjelaskan tentang aspek menstruasi atau hal-hal lain yang berkaitan dengan pubertas.
vi
STATUS GIZI, KONSUMSI PANGAN DAN USIA MENARCHE ANAK PEREMPUAN SEKOLAH DASAR DI BOGOR
Skripsi Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi S1 Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh: SANYA ANDA LUSIANA A54103030
PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
vii
Judul
: STATUS GIZI, KONSUMSI PANGAN DAN USIA MENARCHE ANAK PEREMPUAN SEKOLAH DASAR DI BOGOR
Nama
: Sanya Anda Lusiana
NRP
: A54103030
Menyetujui,
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS NIP 131 404 218
Ir. Cesilia Meti Dwiriani, M.Sc NIP 132 008 554
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP 131 124 019
Tanggal Lulus:.............................
viii
RIWAYAT HIDUP Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, puteri pasangan Bapak Pribudi Soesanto (Alm.) dan Ibu Chairany Br. Sihombing. Penulis dilahirkan di Kota Medan pada tanggal 10 Agustus 1985. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1991 sampai 1996 di SD Pertiwi Medan dan pada tahun 1996 sampai 1997 di SD YPKP 1 Sentani, Jayapura. Pada tahun 2000 penulis melanjutkan sekolah di SLTP Negeri 2 Sentani dan pada tahun 2000-2003 penulis melanjutkan pendidikan di SMU Negeri 1 Sentani Pada tahun 2003, melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) penulis diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian, Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Selama menjadi mahasiswa, penulis tercatat sebagai staf divisi Kesejahteraan Rakyat HIMAGITA Periode 2004/2005, staf biro sosial periode IPB Crisis Center (ICC) BEM KM IPB periode 2003/2004, asisten peneliti pada penelitian “Keluhan Menstruasi dalam Upaya Penanggulangannya Oleh Mahasiswa Putri TPB IPB 2003/2004 yang diselenggarakan oleh Tim Peneliti Departemen GMSK, pada tahun 2005 menjabat ketua seminar Nasional Pangan dan Gizi (NPGK IX) mengenai perkembangan sport nutrition dalam aspek gizi dan kesehatan. Pada bulan Februari dan Juni tahun 2006 menjabat sebagai ketua Hari Pelepasan Sarjana (HPS) Selain itu penulis juga aktif dalam berbagai kepanitiaan, baik yang diselenggarakan oleh HIMAGITA maupun BEM Fakultas Pertanian. Pada tahun 2006 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Profesi (KKP) di Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Pada tahun 2006, penulis pernah mengikuti kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Ilmu pengetahuan Sosial yang bejudul “Kekerasan dalam Rumah Tangga: Analisa Penyebab dan Solusinya bagi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga di Indonesia” dan berhasil menjadi finalis tingkat IPB. Penulis pernah menjadi asisten praktikum Ilmu Bahan Makanan Tahun Ajaran 2006/2007, serta pada Tahun Ajaran 2007/2008 menjadi asisten Konsultasi Gizi, Pengantar Biokimia Gizi, Gizi dan Kulinari dan Ekologi Pangan dan Gizi. Pada tahun 2007 penulis juga memperoleh beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) .
ix
PRAKATA Asalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Adapun penulisan skripsi yang berjudul “Status Gizi, Konsumsi Pangan dan Usia Menarche Anak Perempuan Sekolah Dasar Di Bogor” dilakukan sebagai salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, M.S dan Ir. Cesilia Meti Dwiriani, M.Sc selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan penuh kesabaran telah meluangkan waktu dan pikirannya, memberikan arahan, masukan, kritikan, semangat dan dorongan untuk menyelesaikan tugas akhir ini. 2. Prof. Dr. Ir. Faisal Anwar, M.S selaku dosen pemandu seminar dan dosen penguji skripsi atas saran yang diberikan. 3. Dr. Diah K.Pranadji selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing penulis dalam pengisian Kartu Rencana Studi selama kuliah. 4. Kiki Riski Amelia, Rena Ningsih dan Suci Pujiyanti selaku pembahas seminar. 5. Seluruh pihak sekolah yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian serta seluruh murid-murid sekolah dasar yang telah bersedia diwawancarai dan telah membantu kelancaran penelitian. 6. Almarhum Papa yang telah tenang di sisi-Nya, Mama tercinta, dan kedua adik-adikku tersayang (Sandra dan Sandi) atas do’a, nasehat dan semangat yang telah diberikan selama ini. 7. Mbak Nisa, yang sudah berperan sebagai kakak sekaligus teman yang selalu siap mendengarkan segala keluh kesah serta sumber segala informasi. Terima kasih atas segalanya dan semoga ALLAH SWT senantiasa membalasnya. 8. Ursula, teman seperjuangan dalam penyusunan skripsi. Akhirnya penantian dan kesabaran kita membuahkan hasil yang menyenangkan.
x
9. Teman-teman tanjung atas Rhina, Nini, Eja, dan Eza yang telah mengajarkan kedewasaan, serta banyak hal lain kepada penulis. Terima kasih atas masukan, dorongan semangat dan bantuannya selama penulisan skripsi serta terima kasih juga atas kehangatan sebuah keluarga yang telah dihadirkan selama kebersamaan kita. 10. Sahabat-sahabatku (Nining, Yufni dan Herlina), terima kasih atas do’a, nasehat dan dukungan selama ini, semoga persahabatan kita selalu abadi. 11. Teman-temanku (Farah, Mulki, Ica, Vika, Tika, Ratna, Dina, Naok, Pritha, Yudith, Tintin, Nining, Nta, Juli, Wirna, Ticha, Udin, Anna Vipta, Bambang, Aris, Sendi,) dan teman-teman GMSK 40 terima kasih atas segala bantuan, dukungan yang diberikan, serta kebersamaan dan cerita-cerita indah selama empat tahun. 12. Teman-teman kosan Fahmeda (Sinta, Bintik, Uli, Ash, Dian dan Tri). 13. Teman-teman KKP Brebes Kecamatan Wanasari desa Sisalam (Raina, Rohmah, Jayanti, Galih, Wisnu dan Dewi). 14. Adik-adik Angkatan 41, 42, 43, Mbak Ine, Mbak Reisi, Kak aris, Mbak Anggit, Mbak Biwi, Mas Rena dan Pak Ugan serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu kelancaran penyelesaian penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat bagi semua. Wasamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bogor,
Januari 2008
Penulis