Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENERAPAN KOMBINASI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DIDUKUNG MEDIA VIDEO TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN KENAMPAKAN BUMI DI LINGKUNGAN SEKITAR PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR
SKRISPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi PGSD
OLEH :
DODIK DWI SETYO BUDI NPM : 12.1.01.10.0359
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016
Dodik Dwi Setyo Budi | 12.1.01.10.0359 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dodik Dwi Setyo Budi | 12.1.01.10.0359 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dodik Dwi Setyo Budi | 12.1.01.10.0359 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENERAPAN KOMBINASI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DIDUKUNG MEDIA VIDEO TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN KENAMPAKAN BUMI DI LINGKUNGAN SEKITAR PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR Dodik Dwi Setyo Budi 12.1.01.10.0359 FKIP - PGSD
[email protected] Dr. Suryanto, M.Si. dan Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Abstrak Dodik Dwi Setyo Budi: Penerapan Kombinasi Model Numbered Head Together Dan Team Assisted Individualization Didukung Media Video Terhadap Kemampuan Mendiskripsikan Kenampakan Bumi Di Lingkungan Sekitar Pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar, Skripsi, PGSD, FKIP UN PGRI Kediri, 2016. Penelitian ini dilatarbelakangi hasil wawancara dan pengalaman peneliti, pembelajaran IPA di SD hanya menggunakan model itu-itu saja. Guru di SDN Mojokendi I sering menggunakan model Numbered Head Together, siswa menjadi bosan dan malas dalam belajar, akibatnya siswa menjadi pasif dan akan sulit tercipta interaksi antara guru dan siswa saat proses pembelajaran berlangsung, sehingga tujuan pembelajaran tidak akan tercapai secara maksimal. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui penerapan model Numbered Head Together tanpa didukung media video terhadap kemampuan mendeskripsikan kenampakan bumi di lingkungan sekitar pada siswa kelas III sekolah dasar. (2) Untuk mengetahui penerapan kombinasi model Numbered Head Together dan model Team Assisted Individualization didukung media video. (3) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan kombinasi model Numbered Head Together dan model Team Assisted Individualization didukung media video dan model Numbered Head Together tanpa didukung media video Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III di SDN Mojokendil II sebanyak 18 siswa dan SDN Mojokendil I sebanyak 20 siswa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode uji-t program SPSS 16, yang sebelumnya telah dilakukan uji normalitas dan homogenitas terlebih dahulu. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa (1) Ada pengaruh penerapan kombinasi model Numbered Head Together dan model Team Assisted Individualization didukung media video terhadap kemampuan siswa mendiskripsikan kenampakan bumi di lingkungan sekitar pada siswa kelas III SDN Mojokendil I (2) Ada pengaruh penerapan model Numbered Head Together tanpa didukung media video video. (3) Ada perbedaan pengaruh penerapan kombinasi model Numbered Head Together dan model Team Assisted Individualization didukung media video dan model Numbered Head Together tanpa didukung media video..
Kata kunci: numbered head together, team assisted individualization, media video, kenampakan bumi di lingkungan sekitar, siswa kelas III sekolah dasar. Dodik Dwi Setyo Budi | 12.1.01.10.0359 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
hal,
I. LATAR BELAKANG
diantaranya
adalah
model
Berdasarkan peraturan pemerintah
pembelajaran yang kurang sesuai dan
No 19 Tahun 2005 Bab 1 Pasal 1 Ayat
guru yang masih menggunakan metode
6, standar proses pendidikan adalah
ceramah ketika kegiatan pembelajaran
standar
berlangsung. Selain itu, guru juga
nasiaonal
berkaitan
pendidikan
dengan
pembelajaran
pada
yang
pelaksanaan satu
satuan
jarang
lulusan.
Munculnya
menggunakan
media
pembelajaran.
pendidikan untuk mencapai satandar kompetensi
sekali
Kenyataan
yang
terjadi
pada
siswa kelas III di SDN Mojokendil I
penepatan standar tesebut memicu pada
belum
perbaikan proses pendidikan meliputi
kenampakan bumi di lingkungan sekitar
pengembangan startegi penddikan yang
dengan baik dan benar. Hal tersebut
koheren dengan materi ajar dan tingkat
ditunjukkan dengan nilai siswa yang
kemampuan siswa.
belum mencapai standar KKM yang
Pendidikan
Ilmu
Pengetahuan
mampu
ditetapkan
dari
mendeskripsikan
sekolah.
Hal
ini
Alam (IPA) merupakan salah satu mata
disebabkan pada proses pembelajaran
pelajaran
kurikulum
yang dilakukan guru masih bersifat
dasar.
monoton, guru hanya menggunakan
pokok
pendidikan
dalam
di
sekolah
Pembelajaran IPA adalah ilmu yang
model
mempelajari tentang alam, siswa dapat
sehingga siswa menjadi bosan dan tidak
mempelajari tentang dirinya sendiri dan
tertarik
lingkungannya.
IPA
Rendahnya minat siswa dalam kegiatan
sangatlah penting diberikan kepada
pembelajaran dapat mempengaruhi hasil
siswa di SD, dengan mata pelajaran ini
belajar mereka, dapat ditunjukan dari
diharapkan
meningkatkan
nilai yang diperoleh siswa masih di
pengetahuan siswa tentang lingkungan
bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
alam sekitar.
(KKM).
Namun
Pembelajaran
dapat
dalam
Numbered
Head
mengikuti
Together
pembelajaran.
kenyataannya,
Untuk meningkatkan hasil belajar
siswa kurang begitu dapat memahami
siswa dalam materi kenampakan bumi
apa yang mereka pelajari dan apa
di
fungsinya dalam dunia nyata jika
tercapai secara optimal, guru harus
mereka mempelajari hal tersebut. Hal
mencari solusi dalam memecahkan
ini mungkin disebabkan oleh beberapa
masalah tersebut. Model pembelajaran
Dodik Dwi Setyo Budi | 12.1.01.10.0359 FKIP - PGSD
lingkungan
sekitar
agar
dapat
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
adalah komponen penting yang tidak
anggota kelompok dapat mengerjakan
boleh
satu permasalahan (soal) sebagai bentuk
dilupakan
pembelajaran,
dalam
kegiatan
pengkombinasian
2
tanggung jawab bersama. Penerapan
model pembelajaran akan menghasilkan
model pembelajaran kooperatif Team
suatu model pembelajaran yang baru.
Assisted
Salah satunya dengan menggabungkan
menekankan
model Numbered Head Together dan
kelompok,
model Team Assisted Individualization.
individu dan memperoleh kesempatan
Model pembelajaran Numbered Head Together merupakan varian dari diskusi
kelompok,
pada
lebih
penghargaan
pertanggungjawaban
yang sama untuk berbagi hasil bagi setiap anggota kelompok.
untuk
Dengan penggabungan dua model
memastikan akuntabilitas. Tujuan dari
pembelajaran ini di harapkan dapat
NHT
memperkaya
adalah
cocok
Individualization
memberi
kesempatan
model-model
kepada siswa untuk saling berbagi
pembelajaran yang ada. Dengan adanya
gagasan
mempertimbangkan
model pembelajaran yang baru, siswa
jawaban yang paling tepat. Siswa saling
tidak akan merasa bosan dengan model
berdiskusi bersama dengan anggota
pembelajaran itu-itu saja yang terus
kelompoknya
digunakan. Siswa yang biasanya hanya
dan
jawaban,
untuk
setelah
menjelaskannya
mendapatkan
itu
guru
untuk
baru
memberikan
penguatan.
mendengarkan sekarang diajak untuk berdiskusi bersama. Dalam proses belajar mengajar
Model
pembelajaran
Team
kehadiran media mempunyai arti yang
Assisted Individualization merupakan
cukup penting. Karena dalam kegiatan
sebuah
tersebut
program
pedagogik
berusaha
yang
mengadaptasikan
pembelajaran
dengan
perbedaan
ketidakjelasan
disampaikan
dapat
bahan
dibantu
yang dengan
menghadirkan media sebagai perantara.
individual siswa secara akademik. Pada
Kerumitan
model pembelajaran kooperatif ini,
disampaikan kepada anak didik dapat
siswa biasanya belajar menggunakan
disederhanakan dengan bantuan media.
LKS
secara
Media dapat mewakii apa yang kurang
kemudian
mampu guru ucapkan memlaui kata-
(lembar
berkelompok. berdiskusi memahami
kerja
siswa)
Mereka
untuk
menemukan
konsep-konsep.
bahan
yang
akan
atau
kata atau kalimat tertentu. Bahkan
Setiap
keabstrakan bahan dapat dikonkretkan
Dodik Dwi Setyo Budi | 12.1.01.10.0359 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dengan kehadiran media. Peranan media
positivisme
tidak akan terlihat bila penggunaanya
hipotesis yang telah ditetapkan”.
tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran
dengan
Penelitian
tujuan
ini
menguji
menggunakan
yang telah dirumuskan.
metode kuantitatif dan menggunakan
Karena itu, tujuan pengajaran harus
experimen sebagai rancangan penelitian.
dijadikan sebagai pangkal acuan untuk
Hal ini sejalan dengan fokus penelitian
menggunakan media. Dengan demikian
yaitu
media adalah alat bantu yang dapat
penerapan kombinasi model Numbered
dijadikan sebagai penyalur pesan guna
Head Together dan Team Assisted
mencapai tujuan pengajaran.
Individualization didukung media video
Dari pemaparan masalah di atas,
untuk
tanpa
“Penerapan
Penelitian
Model
Numbered Head Together dan Team Assisted
Individualization
Didukung
Media Video terhadap Kemampuan Mendeskripsikan Kenampakan Bumi di
pengaruh
dan model Numbered Head Together
peneliti melakukan penelitian tentang Kombinasi
mengetahui
didukung ini
media
video.
menggunakan
.
desain
penelitian sebagai berikut Pola Desain Penelitian E
O1
X1
O2
K
O3
X2
O4
Lingkungan Sekitar pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar”.
Keterangan : O1 = Pretest
(penerapan
II. METODE Pendekatan digunakan
oleh
peneliti
kombinasi
model
Numbered Head Together dan
adalah
Team Assisted Individualization
penelitian data-data yang dikumpulkan angka-angka
Eksperimen
yang
penelitian
pendekatan kuantitatif, karena dalam
berupa
kelompok
kemudian
didukung media video) O2 = Posttest
kelompok
(penerapan
Eksperimen
kombinasi
model
dianalisis
menggunakan
statistik,
Numbered Head Together dan
sehingga
mempermudah
pengujian
Team Assisted Individualization
teori. Menurut Sugiyono (2010:14) “Metode penelitian kuantitatif dapat
didukung media video) O3 = Pretest
kelompok
diartikan sebagai metode penelitian
(penerapan
yang
Head Together tanpa
berlandaskan
pada
filsafah
model
Kontrol Numbered didukung
media video)
Dodik Dwi Setyo Budi | 12.1.01.10.0359 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
O4 = Postest
kelompok
(penerapan
model
Head Together tanpa
Kontrol Numbered didukung
media video) X1 = Perlakuan
didukung media video dan model Numbered
Head
Together
tanpa
didukung media video (Hipotesis 3). Penghitungan data dikerjakan dengan
dengan
kombinasi
menggunakan program SPSS
model Numbered Head Together dan
Team
Assisted
Individualization didukung media video. X2 = Perlakuan
dengan
model
Numbered Head Together tanpa didukung media video.
III. HASIL DAN KESIMPULAN Berdasarkan perhitungan SPSS 16.0
for
windows.
Hipotesis
1
menggunakan taraf signifikansi 5% diperoleh t-hitung -29.503 dengan df 19 dan Sig. (2-tailed) 0,000. Jika Sig (2-
Penentuan kelompok eksperimen
tailed) ≤ 0,05, maka Ho ditolak. Dari
dan kelompok kontrol dalam penelitian
hasil uji t dengan Paired Sample t-test
ini diambil secara acak, siswa di SDN
diketahui bahwa nilai Sig (2-tailed)
Mojokendil I sebanyak 20 siswa sebagai
(0,000 ≤ 0,05) maka Ho ditolak.
kelas eksperimen dan SDN Mojokendil
Hipotesis ke 2 menggunakan taraf
II sebanyak 18 siswa sebagai kelas
signifikansi
5%
diperoleh
t-hitung
kontrol.
sebesar -15.090 dengan df 17 dan Sig digunakan
(2-tailed) 0,000. Jika Sig (2-tailed) ≤
adalah menggunakan paired sample t-
0,05, maka Ho ditolak. Dari hasil uji t
test untuk menguji pengaruh penerapan
dengan Paired Sample t-test diketahui
kombinasi
bahwa nilai Sig (2-tailed) (0,000 ≤ 0,05)
Statistik
uji
yang
model
Numbered
Head
Together dan model Team Assisted Individualization
diskusi
didukung
maka Ho ditolak. Hipotesis ke 3 menggunakan taraf
media video dan model Numbered Head
signifikansi
Together tanpa didukung media video
sebesar 3.590 dengan df 36 dan Sig (2-
(Hipotesis
sedangkan
tailed) 0,001. Jika Sig (2-tailed) ≤ 0,05,
independent t-test digunakan untuk
maka Ho ditolak. Diketahui bahwa
membuktikan
perbedaan
(0,001 ≤ 0,05) maka Ho ditolak. Dari
pengaruh penerapan kombinasi model
hasil uji t dengan independent t-test
Team Assisted Individualization dan
diketahui bahwa nilai Sig (2-tailed)
model
(0,001 ≤ 0,05) maka Ho ditolak.
1
dan
2),
adanya
Numbered
Head
Together
Dodik Dwi Setyo Budi | 12.1.01.10.0359 FKIP - PGSD
5%
diperoleh
t-hitung
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dari hasil analisi data tersebut dapat disimpulkan :
Aqib,
1. Kemampuan
mendeskripsikan
kenampakan bumi dengan
di lingkungan
menggunakan
kombinasi
model numbered head together dan model
team
individualization
IV . DAFTAR PUSTAKA
assisted
didukung
media
Zainal.
2013.
Media,
dan
(Inovatif).
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian
Suatu
Mahasatya.
mendeskripsikan
kenampakan bumi
di lingkungan
sekitar dengan menggunakan model numbered head together
Yrama
Widya.
dapat dibuktikan dengan banyak
2. Kemampuan
Kontekstual
Bandung:
Praktik.
KKM dengan nilai rata-rata 86,25
Strategi
Pembelajaran
video dikategorikan tinggi. Hal ini
siswa yang memperoleh nilai diatas
Model-model,
Pendidikan
Jakarta
:
PT.
Asdi
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Budiono.
2009.
Statistika
Untuk
Penelitian Edisi ke-2. Surakarta : UNS Press.
tanpa
Huda, Miftahul. 2013. Model-model
didukung media video dikategorikan
Pengajaran dan pembelajaran.
tinggi, akan tetapi lebih rendah jika
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
dibandingkan
dengan
nilai
hasil
Lutfitrihana.
2011.
Peningkatan
belajar pada penggunaan metode
Kualitas
eksperimen didukung media video.
Matematika
Melalui
Hal ini dapat dibuktikan dengan
Pembelajaran
Kooperatif
banyak siswa yang memperoleh nilai
TAI
diatas KKM dengan nilai rata-rata
Individualization)
74,44.
Kelas III SD Negeri Tambakaji 04
3. Ada pengaruh penerapan kombinasi
Pembelajaran
(Teams
Model Tipe
Assisted Pada
Siswa
Ngaliyan Kota Semarang. Skripsi.
model Numbered head together dan
Dipublikasikan.
model
Universitas Negeri Semarang.
Team
individualization
didukung
assisted media
Mutoha,
Imam.
Semarang
2014.
:
Upaya
video terhadap kemampuan siswa
Meningkatkan Hasil Belajar IPA
mendiskripsikan kenampakan bumi
Bagi Siswa Kelas III Materi
di lingkungan sekitar pada siswa
Mengenal
kelas III SDN Mojokendil I.
Bumi
Dodik Dwi Setyo Budi | 12.1.01.10.0359 FKIP - PGSD
Bentuk
dengan
Permukaan Menggunakan
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Media
Audiovisual
Pembelajaran) Rejosari
MI
Semester
Pelajaran
II
2013/2014.
Dipublikasikan.
(VCD
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
YAPPI
Pendidikan
Tahun
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Skripsi.
Yogyakarta
:
Pendekatan
Bandung: Alfabeta. Sadiman,
S
Arif.
2010.
Media
Universitas Islam Negeri Sunan
Pendidikan. Jakarta : Rajawali
Kalijaga
Pers
Permen No. 22 Tahun 2006. Tujuan Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Priyono dan Titik Sayekti. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 3, untuk SD dan MI Kelas III. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen
Pendidikan Nasional. Qolbiyah,
Laily
Tsamrotul.
Peningkatan
Hasil
2012. Belajar
Materi Keragaman Kenampakan Alam
dan
Metode
Buatan
Numbered
dengan Heads
Together Pada Kelas 5 MIN Bendunganjati Pacet Mojokerto. Skripsi.
Dipublikasikan.
Surabaya.
Universitas
Islam
Negeri Surabaya Rositawaty dan Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional. Shoimin,
Aris.
Pembelajaran
2014.
Model
Inovatif
dalam
Kurikulum 2013. Yogyakarta : ArRuzz Media.
Dodik Dwi Setyo Budi | 12.1.01.10.0359 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 10||