UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN
SKRIPSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PT.MADJIN CRUMB RUBBER FACTORY
OLEH :
NAMA
:
DIAN PERMATA SAYANG
NIM
:
060522039
DEPARTEMEN
:
AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi 2009
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory. Adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi level program regular S1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya, dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas.
Medan,20 Juni 2009 Yang membuat pernyataan
Dian Permata Sayang NIM: 060522039
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT atas karunianya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan Skripsi ini, yang merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Semua yang penulis capai saat ini adalah berkat rahmat-NYA. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penyajian Skripsi ini, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan Skripsi ini. Pada Kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Skripsi ini, terutama sekali kepada : 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, Msi, Ak. selaku Ketua pengelola Departemen Akuntansi Program Extension Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak. selaku Sekretaris Pengelola Departemen Akuntansi Program Extension Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak Drs. Syamsul Bahri TRB, MM, Ak. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam membimbing penulisan skripsi ini. 5. Bapak Drs. Zainal A.T.Silangit, Ak. selaku Dosen Penguji I dan Bapak Sambas Ade Kesuma, SE, Msi, Ak. selaku Dosen Penguji II. 6. Seluruh Dosen Pengajar dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 7. Bapak Pimpinan, Staff, dan Karyawan PT. Madjin Crumb Rubber Factory Medan, yang telah banyak membantu penulis dalam memberikan kemudahan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Skripsi ini. 8. Teristimewa penulis ucapkan banyak terima kasih kepada orang tua tercinta yang telah bersusah payah memberikan doa, nasehat, kekuatan, dan motivasi moril dan materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 9. Seluruh teman-teman seperjuangan di Akuntansi
yang telah banyak membatu
dalam penulisan skripsi ini. Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
Semoga tulisan ini menjadi gerbang kepada kesuksesan yang InsyaALLAH akan saya raih. Harapan saya, semoga tulisan ini berguna bagi kita semua yang membacanya, dan menjadi dasar bagi saya untuk membuat tulisan-tulisan ini yang lebih baik dimasa yang akan datang. Amin.
Medan, 20 Juni 2009 Penulis
Dian Permata Sayang NIM: 060522039
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
ABSTRAK
Dian Permata Sayang. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT.Madjin Crumb Rubber Factory. Skripsi 2009. PT. Madjin Crumb Rubber Factory adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang export karet menjadi SIR-20. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Metode penganalisaan data adalah metode deskriptif, dimana data dikumpulkan, disusun, diikhtisarkan, dianalisis, dan interpretasikan sehingga menghasilkan keterangan dan jawaban yang jelas dan akurat dari perumusan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem infomasi akuntansi penjualan tunai telah memenuhi sistem informasi akuntansi yang baik. Hal ini dilakukan perusahaan untuk menjawab tantangan persaingan pasar global yang semakin ketat. Pengendalian intern pelaksanaan sistem informasi akuntansi penjualan sudah cukup efektif.
Kata kunci : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Prosedur, Pengendalian Intern
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
ABSTRACT
Dian Permata Sayang. Cash sale accountancy information system pt. madjin crumb rubber factory. skripsi 2009. PT. Madjin Crumb Rubber Factory company that move in the field of export rubber is sir-20. In this watchfulness is author uses descriptive method. Data kind that used primary data and secondary data. as to data collecting technique that used interview and observation. Data analyzing method descriptive method, where is data gatherred, composed, recapitulated, analyzed, and interpret so that produce explanation and clear answer and accurate from problem formulation. Watchfulness result has showed that system applications infomasi cash sale accountancy has fulfilled good accountancy information system. This matter is done to company to answer global market rivalry challenge more tighter. Sale accountancy information system execution internal control enough effective.
Key Words: sale accountancy information system, procedure and internal control
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
DAFTAR ISI SKRIPSI
PERNYATAAN.............................................................................................................i KATA PENGANTAR…………………………………………………………...........ii ABSTRAK.....................................................................................................................iv ABSTRACT...................................................................................................................v DAFTAR ISI..................................................................................................................vi BAB I
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……………………………………........1 B. Perumusan Masalah………………………………………...........3 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………..........3 D. Kerangka Konseptual ……………..………………………..........4
BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA A. Defenisi dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi........................5 B. Pengendalian Intern dan Sistem Informasi Akuntansi..................8 1. Pengertian Pengendalian Intern.................................................9 2. Pengendalian Intern Sistem Informasi Akuntansi Penjualan....11 3. Pengendalian Intern Penjualan Tunai.......................................12 C. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan........................................12 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai...........................12 2. Prosedur Penjualan Tunai.........................................................16 D. Laporan Hasil Sistem Informasi Akuntansi Penjualan.................23
BAB III
: METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian........................................................................24 B. Jenis Penelitian............................................................................24
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
C. Teknik Pengumpulan Data.........................................................24 D. Jenis dan Sumber Data...............................................................24 E. Metode Analisis Data.................................................................25 BAB IV
: ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian………………………………………………..26 1. Gambaran Umum Perusahaan……………………………...26 a. Sejarah Singkat Perusahaan……………………………..26 b. Struktur Organisasi Perusahaan…………………………27 2. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Crumb Rubber........33 B. Analisis Hasil Penelitian……………………………………...35
BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan…………………………………………………37
B.
Saran………………………………………………………...38
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...39
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap perusahaan atau organisasi yang telah berdiri dan beroperasi akan manghadapi situasi ketidakpastian dalam melangsungkan kegiatan operasionalnya. Sudah tentu hal ini menimbulkan berbagai masalah dan hambatan. Informasi diperlukan manajemen perusahaan untuk mengurangi ketidakpastian yang dihadapi perusahaan. Informasi akuntansi berhubungan dengan data keuangan suatu perusahaan dimana merupakan bagian yang paling penting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen. Untuk memenuhi kebutuhan berbagai informasi, baik dengan pihak manajemen atau pihak luar perusahaan, maka disusunlah suatu sistem yang dapat mengumpulkan berbagai data yang diperlukan untuk diolah menjadi informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu. Kebutuhan ini akan terpenuhi dengan adanya sistem informasi akuntansi. Hal ini akan membantu manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan didalam menjalankan operasional perusahaan dalam hubungannya dengan kesinambungan perusahaan. Sistem informasi akuntansi harus dirancang dan digunakan secara efektif karena informasi akuntansi merupakan bagian yang paling penting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen. Suatu sistem informasi meliputi lima fungsi utama yaitu pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen data, pengendalian dan pengamanan data, dan pengadaan informasi. Ini berarti sistem informasi akuntansi meliput i semua kegiatan usaha yang bersifat menyeluruh dan menyajikan informasi kepada semua pihak pemakai yang dinyatakan dalam nilai uang. Seperti telah diketahui, tujuan utama perusahaan pada Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
umumnya adalah memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Salah satu cara memperoleh keuntungan adalah dengan cara melakukan penjualan secara efektif dan efisien karena penjualan merupakan sumber penerimaan perusahaan yang utama. Hasil penerimaan ini selanjutnya akan digunakan untuk membiayai aktifitas operasional perusahaan. Dengan demikian sudah tentu perusahaan membutuhkan adanya sistem informasi yang handal atas penjualan berikut piutang, dan penerimaan kasnya, karena pos-pos ini merupakan pos-pos yang merangsang timbulnya perbuatan-perbuatan negatif seperti penyelewengan, penggelapan, dan sebagainya. Sistem informasi terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan, alat-alat yang digunakan untuk mengolah data serta prosedur-prosedur. Prosedur adalah rangkaian kegiatan akuntansi yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian/lebih, dan disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang sama terhadap transaksi perusahaan yang terjadi. PT.Madjin Crumb Rubber Factory adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang eksport karet dimana perusahaan ini mempunyai pabrik pengolahan karet menjadi SIR20 yang terletak di Indrapura dan memiliki sebuah kantor di Medan yang bertugas dalam hal pengurusan dokumen eksportnya. Dalam hal ini penulis ingin mengevaluasi seberapa jauh penerapan sistem informasi akuntansi penjualan tunai perusahaan dalam usahanya mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Atas dasar pertimbangan ini, penulis kemudian memilih judul skripsi “Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT.Madjin Crumb Rubber Factory”. B. Perumusan Masalah Untuk dapat memudahkan dan mengarahkan dalam melakukan penelitian yang lebih fokus dan sistematis, penulis mencoba merumuskan masalah “Apakah Sistem
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
Informasi
Akuntansi
Penjualan
Tunai
yang
diterapkan
perusahaan
dapat
meningkatkan pengendalian intern?” C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis, yaitu : 1.
Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT.Madjin Crumb Rubber Factory.
2. Untuk mengetahui apakah Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai dapat meningkatkan pengendalian intern. 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini perlu dilakukan karena secara teoritis dan historis, para pemakai laporan keuangan tersebut sangat membutuhkan informasi. Semakin penting laporan keuangan tersebut maka semakin besar pula kebutuhan akan informasi yang relevan. Maka manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Penulis, yakni untuk memperoleh gambaran dan pengetahuan praktis mengenai ilmu dan teori yang diperoleh dari perkuliahan dengan penerapan yang actual pada PT.Madjin Crumb Rubber Factory. 2. Bagi Perusahaan, yakni penelitian ini secara akademis diharapkan akan memberikan sumbangan bagi literature mengenai besarnya peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, sehingga dapat menambah khazanah keilmuan yang berkaitan dengan kemajuan dunia usaha. 3. Bagi Pihak Lain, yakni sebagai bahan referensi bagi penulis lainnya dalam melakukan penelitian.
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
D. Kerangka Konseptual
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan PT.Madjin Crumb Rubber Factory
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi PenjualanTunai
Pihak Internal Perusahaan
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Defenisi akuntansi sudah merupakan bagian dari akuntansi yang lebih dikenal saat ini sebagai sistem informasi akuntansi. Informasi akuntansi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan manajemen. Informasi akuntansi terutama berhubungan erat dengan data keuangan dari suatu perusahaan. Agar data keuangan yang ada dalam perusahaan dapat dimanfaatkan oleh pihak intern perusahaan, khususnya pihak manajemen maupun pihak ekstern perusahaan, maka data keuangan tersebut harus disusun dalam suatu bentuk yang sesuai, maka diperlukanlah suatu sistem, dimana dalam sistem tersebut diuraikan cara mengatur arus dalam pengolahan data dalam perusahaan untuk dapat menghasilkan informasi yang berguna. Selanjutnya untuk memahami lebih dalam pengertian dari sistem informasi akuntansi, akan dikutip beberapa defenisi mengenai sistem informasi akuntansi menurut Bodnar dan Hopwood (2000:1) yaitu, ”Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan. Sistem Informasi Akuntansi mewujudkan perubahan ini apakah secara manual atau komputerisasi”.
Dari pengertian diatas dapat dilihat bahwa sistem informasi akuntansi meliputi beragam aktifitas yang berkaitan dengan siklus pemrosesan transaksi perusahaan, penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan sistem informasi. Informasi adalah data yang diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi. Sedangkan data merupakan raw material untuk suatu informasi. Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
Perbedaan informasi dan data sangat tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan informasi tersebut. Informasi dari level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi level manajemen diatasnya dan sebaliknya. Hall (2001:17 ) menyatakan karakteristik informasi. Tanpa memperhatikan bentuk fisiknya, informasi yang berguna memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Relevan Isi sebuah laporan atau dokumen harus melayani suatu tujuan, sehingga laporan itu dapat mendukung keputusan menejer atau petugas administrasi. 2. Tepat Waktu Suatu informasi yang dihasilkan tidak boleh out of date dari periode waktu tindakan yang didukungnya. 3. Akurat Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material, informasi harus akurat dan sempurna. 4. Lengkap Dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan tugas tidak boleh ada informasi yang hilang. 5. Rangkuman Informasi harus diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan pemakai.
Menurut Dyckman (2001 : 4), defenisi Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut: “Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang bertujuan untuk mengidentifikasikan, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi tentang entitas ekonomi kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan aspek keuangan perusahaan tersebut”. Ditinjau dari defenisi diatas dapat diketahui bahwa sistem informasi akuntansi dirancang untuk mencatat data keuangan yang akurat tepat waktu, dan kronologis, memudahkan pengambilan kembali data keuangan dalam bentuk yang berguna bagi manajemen dan menyederhanakan penyusunan laporan keuangan periodik untuk pemakai eksternal. Rancangan sistem informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan informasi keuangan perusahaan tergantung pada ukuran perusahaan, sifat operasi, volume data,
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
struktur organisasi, dan peraturan pemerintah. Oleh karena itu sistem informasi akuntansi suatu perusahaan harus mampu menyediakan informasi yang diperlukan tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan pihak intern maupun pihak ekstern. Jika sistem informasi ini tidak dapat menghasilkan informasi yang diperlukan, maka kita harus meninjau kembali sistem informasi akuntansi yang telah diterapkan tersebut. Peninjauan terhadap sistem tersebut diperlukan karena sistem itu sendiri merupakan kerangka dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Adapun tujuan penyusunan Sistem Informasi Akuntansi suatu perusahaan menurut Zaki Baridwan (2000 : 15) adalah sebagai berikut: 1. Sistem Informasi Akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu harus mampu menyediakan informasi yang diperlukan tepat waktu dan dapat memenuhi kebutuhan dengan kualitas yang sesuai. 2. Sistem Informasi Akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip aman yaitu harus dapat membantu dalam menjaga keamanan harta milik perusahaan dengan cara mempertimbangkan prinsip-prinsip pengawasan intern. 3. Sistem Informasi Akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip murah yaitu biaya untuk menyelenggarakan sistem informasi akuntansi itu harus dapat ditekan, dengan kata lain mempertimbangkan cost dan benefit dalam menghasilkan sistem informasi akuntansi. Pada dasarnya sistem informasi akuntansi dapat dikatakan baik apabila ketiga tujuan tersebut dapat dicapai yaitu cepat, aman, dan murah. Apabila sistem informasi akuntansi dapat mempercepat penyampaian informasi dan mengurangi biaya administrasi, akan tetapi disisi lain mengakibatkan pengawasan yang lemah, maka sistem informasi akuntansinya kurang baik. Oleh karena itu ketiga tujuan tersebut harus ada dan sejalan dalam aktifitasnya sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan.
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
B. Pengendalian Intern dan Sistem Informasi Akuntansi Para akuntan bertanggung jawab untuk menyediakan informasi dan nasehat yang baik kepada manajer, mengevaluasi kewajaran laporan keuangan dan membantu penjagaan aktiva perusahaan. Apabila pengendalian intern tidak memadai, maka informasi yang dihasilkan akan cenderung tidak akurat dan tidak lengkap. Hal ini menyebabkan laporan keuangan, dokumen operasional, dan laporanlaporan lainnya diragukan kebenarannya dan tidak dapat diandalkan. Apabila pengamanan kurang baik, aktiva perusahaan akan habis dicuri, oleh karena itu para akuntan mempunyai kepentingan khusus, yaitu dengan membuat pengendalian intern. Pengendalian intern terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk memberikan keyakinan yang memadai agar tujuan perusahaan dapat dicapai. Adapun tujuan dari pengendalian intern sistem informasi akuntansi menurut Abu Bakar dalam Jurnal Ekonomi (1999:58) yaitu : 1. Memproteksi asset dari kehilangan dan pencurian. 2. Meyakinkan bahwa catatan-catatan akuntansi adalah tepat dan lengkap. 3. Mempromosikan operasi yang efisien dengan mengurangi usaha-usaha yang membuang waktu dan duplikasi. 4. Mendorong agar diturutinya prosedur-prosedur dan kebijaksanaan perusahaan.
Aspek terpenting dalam sistem informasi akuntansi bahwa sistem itu berjalan dalam struktur pengendalian intern perusahaan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern yang diterapkan oleh perusahaan pada sistem informasi akuntansi sangat berguna untuk mencegah dan meminimalisasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Pengendalian intern merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem informasi akuntansi. Tanpa didukung dengan pengendalian intern yang memadai,
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
sistem informasi akuntansi tidak akan dapat menghasilkan informasi yang andal untuk pengambilan keputusan. Suatu sistem informasi akuntansi yang baik harus mempunyai suatu pengendalian intern yang handal. Sistem pengendalian intern yang diterapkan pada sistem informasi akuntansi sangat berguna untuk tujuan melacak kesalahan yang telah terjadi agar dapat dikoreksi. 1. Pengertian Pengendalian Intern Pengertian
Pengendalian
Intern
menurut
Committee
of
Sponsoring
Organization (COSO) dikutip dari buku Boynton, Johnson and Kell (2001:325) adalah sebagai berikut : COSO mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dibuat oleh dewan komisaris, manajemen, dan karyawan lainnya, yang dirancang untuk memberikan jaminan yang layak sehubungan dengan pelaksanaan tugas perusahaan dalam hal keandalan laporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan-peraturan, serta keefisienan dan keefektifan organisasi.
Sedangkan pengertian pengendalian intern menurut Mulyadi (2001:163) adalah: ” Sistem pengedalian intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan perusahaan, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen”. Dari kedua defenisi diatas dapat diketahui bahwa tujuan pengendalian intern yaitu : 1. Menjaga kekayaan perusahaan Mencakup pengamanan harta kekayaan perusahaan dan persetujuan pemisahan tugas diantara pihak yang mencatat dan membuat laporan dengan pihak pelaksana. 2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
Mencakup dapat dipercaya catatan keuangan suatu perusahaan. 3. Mendorong efektifitas dan efisiensi serta dipatuhinya kebijakan manajemen maupun peraturan yang berlaku. Struktur organisasi dan semua metode dan prosedur yang terutama berhubungan dengan efisiensi operasi dan kepatuhan terhadap kebijakan manajemen. Defenisi sistem pengendalian intern menekankan pada tujuan yang hendak dicapai perusahaan dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sehingga keputusan yang diambil manajemen, tidak saja memerlukan sumber informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan, tetapi juga informasi yang berasal dari sumber non keuangan. Dalam arti sempit pengendalian intern disamakan dengan ”Intern Check” merupakan mekanisme saling uji antara berbagai petugas, terutama dalam bidang pembukuan, dimana pencatatan dan pekerjaan oleh seorang petugas secara otomatis di cek oleh petugas lain dengan memberikan hasil yang sama. Mulyadi (2001 : 164) menyatakan unsur-unsur pokok dari Pengendalian Intern yaitu: 1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. 2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup. 3. Praktek yang sehat dalam melakukan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Dari uraian diatas, unsur yang paling penting dari pengendalian intern terletak pada para pelaksananya. Bila setiap karyawan berkompeten dan dapat dipercaya maka akan dapat menghasilkan laporan keuangan yang handal dan dapat dipercaya, walaupun
beberapa unsur
lainnya diabaikan.
Tingkat
kecakapan karyawan
mempengaruhi sukses tidaknya suatu sistem pengendalian intern. Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
2. Pengendalian Intern Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pengendalian intern yang baik harus diaplikasikan, oleh karena itu akan diuraikan tentang sistem informasi akuntansi penjualan sesuai dengan pengendalian yang baik, yaitu penekanan pada struktur organisasi dan akuntansi. Struktur kegiatan pengumpulan dan pelaporan data didalam suatu sistem informasi akuntansi harus secara paralel erat dengan struktur organisasi satu satuan usaha yang dilayaninya. Jadi pemahaman konsepsi dari organisasi akan memberikan dasar untuk mempelajari sistem informasi akuntansi. Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang dan jasa, baik secara tunai maupun kredit. Kegiatan penjualan secara kredit ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan kredit sedangkan kegiatan penjulan tunai ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan tunai. Jika salah satu sumber pendapatan perusahaan yang terpenting adalah penjualan, maka salah satu bentuk nyata dari pendapatan adalah kas dan uang tunai. 3. Pengendalian Intern Penjualan Tunai Unsur pengendalian intern penjualan tunai yang seharusnya ada dalam sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut : 1. Organisasi a. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kasir. b. Fungsi kasir harus terpisah dari fungsi akuntansi. c. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kasir, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi. 2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan a. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai.
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
b. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara membubuhkan cap. c. Pencatatan dalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda faktur penjualan tunai. 3.
Praktek yang sehat a.
Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.
b. Perhitungan oleh fungsi pemeriksa intern terhadap saldo kas yang
ada
dengan kasir secara periodik dan secara mendadak. C. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Penjualan merupakan sebuah transaksi bisnis yang dapat dilihat dari pembelian komoditi, hak atau jasa atau beberapa dari kombinasi hal-hal tersebut. Pada umumnya sumber pandapatan adalah penjualan, maka penjualan merupakan salah satu hal terpenting dalam kegiatan operasi perusahaan. Penjualan dapat dibagi atas tiga jenis yaitu : penjualan secara tunai, penjualan secara kredit, dan penjualan secara cicilan. Selanjutnya yang dibahas hanya penjualan secara tunai. 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Penjualan Tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan tunai adalah sebagai berikut : a. Faktur Penjualan
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi mengenai transaksi penjualan tunai yang diperlukan oleh manajemen. Faktur ini berfungsi sebagai pengantar pembayaran oleh pembeli kepada fungsi kasir dan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penjualan kedalam jurnal penjualan. b. Pita Register Kas Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kasir dengan cara mengoperasikan mesin register kas dan merupakan dokumen pendukung
faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal
penjualan. c. Bukti Setor Bank Dokumen ini dibuat oleh fungsi kasir sebagai bukti penyetoran kas ke bank. d. Rekapitulasi harga pokok penjualan Dokumen ini digunakan oleh fungsi
akuntansi untuk meringkas harga
pokok produk yang dijual selama periode akuntansi. e. Bukti Memorial Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi. Catatan akuntansi yang digunakan dalam penjualan tunai adalah sebagai berikut : a. Jurnal Penjualan; digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan. b. Jurnal Penerimaan Kas; digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber diantaranya dari penjualan tunai. c. Jurnal Umum; digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
d. Kartu Persediaan; digunakan untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual. e. Kartu Gudang; catatan ini tidak termasuk sebagai catatan karena hanya berisi data kuantitas persediaan yang disimpan digudang. Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan barang yang disimpan dalam gudang. Berikut ini adalah Diagram Arus Data Penjualan Tunai:
4 Material Mengolah Pengiriman Dokumen Pengiriman
Pembelian
1
2
Mengolah Pesanan
Mengolah Data Pengiriman
Pesanan
Data Pesanan
3 Faktur Penjualan Pembayaran
Gambar I Sumber
Mengolah Faktur Penjualan
: Diagram Arus Data Penjualan Tunai : Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, Jakarta, Penerbit Salemba Empat. Hal.59
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
2. Prosedur Penjualan Tunai Prosedur menurut Mulyadi (2001:5) adalah ”suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang”. Berdasarkan defenisi diatas bahwa prosedur merupakan suatu urutan pekerjaan menulis yang melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih yang disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang sama terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi. Dengan demikian pekerjaan yang berulang-ulang harus dilakukan dengan prosedur yang sama. Sedangkan maksud dari kegiatan klerikal adalah kegiatan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal, dan buku besar, yaitu menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftarkan, dan membandingkan. Prosedur juga merupakan metode-metode yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Prosedur yang baik pada umumnya memenuhi kriteria berikut ini : a. Prosedur harus dinyatakan dengan jelas dengan bentuk tertulis dan disusun secara sistematis dalam bentuk pedoman prosedur. b. Prosedur yang disusun harus cukup sederhana untuk memudahkan pelaksanaan tugas para pegawai. c. Pelaksanaan prosedur harus dapat dicapai dengan biaya rendah. d. Secara periodik prosedur yang disusun harus dievaluasi untuk dinilai efisiensi dan efektivitasnya serta diadakan perbaikan jika perlu. e. Prosedur yang disusun harus memperhatikan prinsip pengendalian intern, antara lain: 1. Penggunaan formulir yang dibubuhi nomor urut tercetak.
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
2. Pemisahan fungsi yang tegas dan tepat agar tercapai mekanisme saling uji. 3. Pekerjaan hanya dapat dilaksanakan setelah ada otorisasi dari pejabat yang berwenang. Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang dan jasa dengan jumlah yang dibebankan kepada pelanggan dalam transaksi perusahaan,baik secara tunai maupun secara kredit. Dalam pelaksanaan penjualan tunai tersebut terdapat jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan tunai yang melibatkan beberapa unit atau bagian dalam organisasi. Kegiatan ini dapat dilihat dari diagram arus data atau Diagram Arus Data Logis (DAD), selain itu dapat juga dilihat dari bagan arus dokumen (flowchart), yang mengemukakan distribusi formulir-formulir. Aktifitas-aktifitas yang dilakukan tiap-tiap bagian dalam sistem informasi akuntansi penjualan tunai adalah sebagai berikut : a. Bagian order penjualan 1. Menerima order dari pembeli 2. Mengisi faktur penjualan tunai sebanyak 3 lembar dan mendistribusikan tembusannya. Lembar 1
: diserahkan kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran ke bagian kasir.
Lembar 2
: dikirim ke bagian gudang.
Lembar 3
: arsip bagian order penjualan menurut nomor urut faktur.
b. Bagian Kasir 1. Menerima faktur penjualan tunai dari bagian order penjualan.
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
2. Menerima uang dari pembeli sebesar yang tercantum dalam faktur penjualan tunai. 3. Mengoperasikan register kas untuk menghasilkan pita register kas. 4. Membubuhkan cap ”Lunas” diatas faktur penjualan tunai dan menempelkan pita register kas pada faktur tersebut. 5. Menyerahkan faktur penjualan tunai dan pita register kas pada pembeli untuk kepentingan pengambilan barang kebagian pengiriman barang. 6. Mengisi bukti setor Bank 3 lembar pada akhir hari kerja. 7. Menyetor kas yang diterima dari hasil penjualan tunai ke Bank. 8. Mendistribusikan bukti setor Bank sebagai berikut : Lembar 1 : Diserahkan ke Bank bersama dengan kas yang disetor. Lembar 2 : Diserahkan kebagian jurnal. Lembar3 : Disimpan dalam arsip bagian kasir berdasarkan urutan tanggal setor. c. Bagian Gudang 1. Menerima faktur penjualan tunai lembar ke-2 dan menyiapkan barang sebanyak yang tercantum dalam faktur penjualan tunai. 2. Mencatat kuantitas barang yang diserahkan ke bagian pengiriman ke dalam kartu gudang. 3. Menyerahkan barang ke bagian pengiriman barang bersama dengan faktur penjualan tunai lembar ke-2. d. Bagian Pengiriman Barang 1. Menerima faktur penjualan tunai lembar ke-2 bersama dengan barang dari bagian gudang.
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
2. Menerima faktur penjualan tunai lembar ke-1 dilampiri dengan pita register kas dari bagian kasir. 3. Membandingkan faktur penjualan tunai lembar ke-1 dan ke-2 dan memeriksa pita register kas untuk menentukan apakah harga barang telah dibayar. 4. Menyerahkan barang kepada pembeli. 5. Mendistribusikan faktur penjualan tunai sebagai berikut : Lembar 1 : Diserahkan kebagian dilampiri dengan pita register kas. Lembar 2 : Diserahkan kepada pembeli bersama dengan penyerahan barang. e. Bagian Jurnal 1. Menerima faktur penjualan tunai yang dilampiri dengan pita register kas dari bagian pengiriman barang. 2. Mencatat faktur penjualan tunai ke dalam jurnal penjualan. 3. Mengirim faktur penjualan tunai dilampiri dengan pita register ke bagian kartu persediaan. 4. Menerima bukti setor Bank lembar ke-2 dari bagian kasir. 5. Mencatat bukti setor Bank lembar ke-2 dalam jurnal penerimaan kas. 6. Mengarsipkan bukti setor Bank lembar ke-2 dalam arsip berdasarkan urutan tanggal setor. 7. Menerima bukti memorial dilampiri dengan rekapitulasi harga pokok penjualan dari bagian kartu persediaan. 8. Mencatat bukti memorial ke dalam jurnal umum. 9. Mengarsipkan bukti memorial yang dilampiri dengan rekapitulasi harga pokok penjualan berdasarkan nomor bukti memorial.
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
f. Bagian Kartu Persediaan 1. Menerima faktur penjualan tunai yang dilampiri dengan pita register kas dari bagian jurnal. 2. Mencatat kuantitas dan harga pokok persediaan yang dijual dalam kartu persediaan berdasarkan faktur penjualan tunai. 3. Mengarsipkan faktur penjualan tunai yang dilampiri dengan pita register kas menurut nomor urut faktur penjualan tunai. 4. Secara periodik membuat dengan rekapitulasi harga pokok penjualan selama periode tertentu berdasarkan data harga pokok persediaan yang dijual dalam kartu persediaan. 5. Membuat bukti memorial sebagai dasar pencatatan harga pokok persediaan yang dijual selama periode tertentu berdasarkan rekapitulasi harga pokok penjualan. 6. Menyerahkan bukti memorial yang dilampiri dengan rekapitulasi harga pokok penjualan ke bagian jurnal. Aliran formulir / dokumen dari sistem informasi akuntansi penjualan tunai ini dapat dilihat dari flowchart berikut :
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
Bagian order Penjualan ___________________
Bagian Kasir _______________________
Mulai
Bagian Gudang _____________
1
Menerima Order dari Pembeli
2
1 FPT
Mengisi bukti setor bank
Menerima uang dari pembeli
2
FPT
4
PRK
2 FPT
1 FPT
Kartu gudang
2 Bukti 1 setor bank
Memban dingkan FPT lb1 dan lb2
Menyerah kan
Mengoperasi kan register kas
1 2
3
FPT
3 Mengisi faktur penjualan tunai
Bagian Pengiriman ________________
barang
Menyetor kas ke bank
Menyerahkan barang kepada pembeli
2 FPT PRK 1
3
FPT
Bersama barang
2
2 Bukti 1 setor bank
2 FPT 1 PRK
Via Pembeli
Bersama barang
4
Bersama uang 3
1 N
Diserahkan
5
Ke bank
6
N
Untuk pembeli
Gambar II : Flowchart Penjualan Tunai Sumber : Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, Jakarta, Penerbit Salemba Empat. Hal.476
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
sebagai slip pembun gkus
Bagian Jurnal
Bagian Kartu Persediaan
___________________________________
4
6
PRK
8
Buku setor bank
FPT 1
7
7
PRK
RHPP
FPT
Bukti Memorial
Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal Penjualan
__________________________
Kartu Persediaan
Jurnal Umum
T
Membuat Rekapitulasi HPP
N
Selesai
RHPP
GambarII: Flowchart Penjualan Tunai (lanjutan) Sumber : Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ketiga Jakarta, Penerbit Salemba Empat. Hal.477
Membuat Bukti Memorial
RHPP Bukti Memorial
8
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
N
Secara Periodik
D. Laporan Hasil Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Informasi dalam suatu perusahaan dapat diakses atau dimanfaatkan apabila dikomunikasikan melalui laporan. Ini berarti laporan merupakan tahap akhir dari suatu proses pengolahan data transaksi perusahaan. Suatu sistem informasi menghasilkan bermacam-macam output (keluaran). Laporan manajerial merupakan salah satu bentuk output (keluaran) yang disajikan sistem informasi akuntansi. Laporan tersebut dapat diselesaikan dengan bantuan dari para akuntan yang ikut dalam perancangan laporan yang menyajikan informasi keuangan. Laporan keuangan pada dasarnya adalah laporan yang menyajikan tentang posisi keuangan suatu badan atau perusahaan suatu periode tertentu, hasil usaha perusahaan selama periode tertentu, dan juga menyajikan perubahan-perubahan yang terjadi atas posisi keuangan perusahaan yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan. Pihak-pihak
yang
berkepentingan tersebut
adalah
manajemen, pemilik, kreditur, investor, penyalur, karyawan, lembaga pemerintah dan masyarakat umum.
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
BAB III METODE PENELITIAN
Untuk memperoleh data yang relevan dengan pokok bahasan, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut : A.
Tempat Penelitian Objek penelitian adalah PT.Madjin Crumb Rubber Factory yang terletak di Jl. H. Samanhudi No.7 Medan.
B.
Jenis Penelitian Penulis melakukan penelitian deskriptif yaitu menguraikan sifat atau karakteristik tentang suatu keadaan yang sebenarnya dari suatu objek penelitian.
C.
Teknik Pengumpulan Data Penulis menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu: a. Teknik wawancara yaitu memperoleh data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak yang berwenang seperti pegawai bagian penjualan, bagian akuntansi. b. Teknik Observasi yaitu mengadakan pengamatan langsung pada objek penelitian yaitu pengamatan terhadap bukti-bukti penjualan seperti faktur penjualan, surat muat, laporan pengiriman barang, dan dokumen lain yang digunakan yang berkaitan dengan penjualan dan aktifitas-aktifitas dalam sistem yang dijalankan.
D.
Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer yaitu merupakan jenis data yang diperoleh dengan cara melakukan penelitian secara langsung terhadap objek penelitian guna memperoleh atau mengumpulkan data dan keterangan-keterangan yang
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
dibutuhkan seperti hasil wawancara dengan pihak bagian penjualan dan bagian akuntansi. 2. Data Sekunder yaitu data pendukung untuk memperoleh uraian teoritis dari buku-buku, sedangkan data dari perusahaan adalah data yang telah diolah dan telah menjadi dokumentasi di perusahaan misalnya sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan proses penjualan export. E.
Metode Analisis Data Metode analisa yang diperoleh pada penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode dimana data dikumpulkan, disusun, diikhtisarkan, dianalisis, dan diinterpretasikan sehingga menghasilkan keterangan dan jawaban yang jelas dan akurat dari perumusan masalah.
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian 1. Gambaran Umum Perusahaan a. Sejarah Singkat Perusahaan PT.Madjin Crumb Rubber Factory adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang industri Crumb Rubber yang lokasi pabriknya terletak di Indrapura, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara dan kantor pemasarannya berada di Jl. Ahmad Yani No.27 Medan. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 16 September 1969 dengan nama “PT Rubber Fabriek Madjin” yang berkedudukan dan berkantor pusat di Indrapura, dan diperbuat dihadapan notaris Louis Joan Dalitz di Medan, disyahkan oleh yang berwajib menurut surat penetapan tertanggal 17 November 1969 No.A.5a/3/6 serta diumumkan dalam tambahan no.387 dari Berita Negara pada tanggal 26 Desember 1969 No.102A. Pada tanggal 19 Agustus 1971 nama Perseroan Terbatas yang tersebut diatas diganti menjadi nama “PT. Perseroan Dagang dan Kilang Karet Madjin” dan selanjutnya pada tahun 1984 nama Perseroan Terbatas tersebut diganti menjadi “PT.Madjin Crumb Rubber Factory”. Perusahaan ini bergerak dalam memproduksi jenis karet Standard Indonesian Rubber -20 (karet rakyat) yang menjadi bahan baku pembuatan ban mobil atau otomotif lainnya, dan dieksport ke Luar Negeri. Sehubungan dengan berlakunya waktu dan bangunan yang digunakan selama beroperasinya perusahaan telah rusak, maka perkantoran lama PT.Madjin pindah ke Jl. H. Samanhudi No.7 Medan terhitung mulai bulan Februari 1991.
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
Adapun maksud dan tujuan didirikannya perusahaan ini adalah untuk menjalankan industri yang bertalian dengan usaha tersebut dalam bidang pengolahan hasil-hasil perkebunan dan pertanian dan dapat dieksport. b. Struktur Organisasi Perusahaan Organisasi merupakan salah satu fungsi pokok dari beberapa fungsi pokok manajemen, sehingga dalam melaksanakan aktifitas perusahaan demi kebutuhan operasional perusahaan, maka pimpinan perlu membentuk suatu organisasi sehingga personilnya dapat bekerja secara efektif dan efisien, dapat mengetahui dengan jelas antara atasan dan bawahannya serta jelas batas tugas dan wewenang yang dilimpahkan kepadanya. Organisasi melibatkan beberapa manusia yang mana guna mencapai suatu tujuan bersama, sedangkan struktur organisasi adalah suatu kerangka dasar yang terdiri dari satuan-satuan kecil dari organisasi yang saling berhubungan sesuai dengan kemampuan masing-masing anggota yang terkait didalam organisasi tersebut. Dari uraian diatas kita sadari bahwa struktur organisasi adalah suatu alat yang sangat penting bagi kepemimpinan perusahaan untuk mengkoordinir dan mengikuti semua aktifitas perusahaan secara terkontrol. Jadi dapat dikemukakan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan organisasi yaitu adanya orang-orang yang bekerja sama dengan tujuan tertentu. Berbagai faktor tersebut tidak dapat saling lepas atau berdiri sendiri melainkan saling berkaitan yang merupakan suatu kebulatan tekad untuk maju bersama. Kebulatan tekad tersebut dapat kita lihat misalnya dalam pengertian organisasi digunakan sebutan sistem yang berarti terdiri dari berbagai faktor yang tercakup dalam kebulatan berbagai azas atau faedah tertentu. Organisasi yang terbentuk perlu dilakukan penyempurnaan dan pembinaan organisasi serta penertiban-penertiban seperlunya agar tercapai suatu fungsionalisasi
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
akan tugas dan wewenang serta tanggung jawab yang jelas terhadap setiap anggota yang duduk dalam organisasi tersebut. Dengan adanya struktur organisasi seperti yang dikemukakan diatas, segera dapat diketahui siapa yang mendelegasi wewenang dan siapa yang menerima wewenang sehingga dapat diketahui kepada siapa suatu bagian harus bertanggung jawab serta dapat diketahui luas pekerjaan yang dicakup. Jadi diantara pimpinan dan bawahan serta bagian-bagian lain dalam organisasi inilah akan tercipta suatu komunikasi untuk memajukan organisasi yang dimaksud. Adapun susunan struktur organisasi perusahaan pada PT.Madjin Crumb Rubber Factory adalah sebagai berikut : Direktur
Dewan Komisaris
Wakil Direktur
Export
Personalia
Factory Manager
Pembelian
Penjualan
Expedisi
Kepala Administrasi
Pembukuan
Kasir
Kepala Produksi
Teknisi Peralatan
Laboratorium
Mandor
Buruh
Adapun uraian tugas dari masing-masing fungsi organisasi pada PT.Madjin Crumb Rubber Factory adalah sebagai berikut : 1. Dewan Komisaris Merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang mengadakan rapat tahunan untuk meminta pertanggungjawaban Direktur Utama dan juga menentukan arah perusahaan dimasa yang akan dating.
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
2. Direktur Direktur merupakan pimpinan pelaksana dari rencana-rencana perusahaan yang telah ditetapkan. Dalam melaksanakan tugasnya Direktur membawahi beberapa bawahan yaitu : Bagian Export, Personalia, Factory Manager, Pembelian, dan Penjualan. Secara garis besarnya tugas Direktur adalah : -
Memimpin dan mengawasi seluruh pelaksanaan kegiatan kerja dan usaha perusahaan berdasarkan ketetapan anggaran dasar perusahaan dan menentukan kebijaksanaan lain yang telah disepakati.
-
Memiliki wewenang dan tanggungjawab tertinggi dalam pengambilan keputusan
yang
berhubungan
dengan
kegiatan
operasional
dan
pengembangan perusahaan dalam batas-batas yang telah ditentukan. -
Menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang dituangkan dalam laporan keuangan lengkap kepada Dewan Komisaris.
3. Wakil Direktur Wakil Direktur mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : -
Bertanggungjawab terhadap Direktur Perusahaan
-
Persiapan dan penentuan kontrak-kontrak bersama-sama dengan Direktur.
Wakil Direktur membawahi beberapa bagian sebagai berikut: 1. Bagian Export Bagian export memiliki tugas dalam pengiriman hasil produksi ke luar negeri. Bagian export ini membawahi bagian ekspedisi yang memiliki tugas dalam hal pengiriman hasil produksi ke pelabuhan. Misalnya transport, mengurus dokumen untuk perkapalan dan bea cukai. 2. Personalia
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
Bagian Personalia mempunyai tugas-tugas yang berkaitan dengan aktifitas maupun hubungan masyarakat. Bagian Personalia ini mempunyai tugas : -
Melakukan penerimaan pegawai dan menjaga harta perusahaan beserta seluruh personil-personil perusahaan.
-
Mengurus segala urusan diluar perusahaan dan mengurus keperluan perusahaan terhadap institusi pemerintah maupun swasta.
3. Factory Manager Manager Pabrik merupakan pimpinan tertinggi dibawah wakil Direktur yang bertanggungjawab terhadap pabrik dan semua peralatan yang ada didalamnya. Manager Pabrik membawahi beberapa bagian sebagai berikut : a. Kepala Administrasi Kepala Administrasi mempunyai tugas sebagai berikut : -
Mengatur korespondensi umum, pengetikan, filing system, dan pencatatan surat keluar masuk.
-
Mengatur pengoperasian telepon, fax, mesin fotocopy dan sebagainya.
-
Mengurus pembayaran rekening air, listrik, dan telepon. Kepala Administrasi membawahi beberapa bagian sebagai berikut : 1. Bagian Pembukuan Bagian Pembukuan mempunyai tugas yatitu : - Mencatat seluruh transaksi perusahaan berdasarkan bukti-bukti yang telah disetujui. - Memeriksa kebenaran pembayaran berdasarkan laporan yang diterima dari masing-masing bagian.
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
- Mengawasi dan mengarahkan serta bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan pembukuan. - Menyiapkan laporan keuangan perusahaan. 2. Kasir Kasir mempunyai tugas yaitu : a. Mengatur dan memelihara urusan administrasi dalam bidang keuangan . b. Menerima, menyimpan, dan mengeluarkan uang perusahaan sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan serta mengadakan pencatatannya. c. Menyiapkan cek dan giro bilyet yang diserahkan kepada pihak ketiga setelah disetujui Direktur. d. Melakukan pembayaran untuk pembelian material, gaji, dan upah serta menerima pembayaran dari hasil kontrak dan penjualan. b. Kepala Produksi Dalam melaksanakan tugasnya kepala produksi dibantu oleh bagian stock dan pengawas produksi. Tugas dan tanggungjawab kepala produksi yaitu : -
Bertanggungjawab dalam pengkoordinasian oprasional pabrik sehari-hari yang menyangkut produksi, pengembangan design produk, mutu dan kapasitas produksi serta perawatan mesinmesin dan peralatan.
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
-
Bertanggungjawab atas persediaan bahan baku dalam proses dan barang jadi yang ada dilokasi pabrik dan turut serta dalam pembuatan standart biaya produksi.
Kepala Produksi membawahi beberapa bagian yaitu : 1. Laboratorium (Pemeriksa Mutu), yang mempunyai tugas : a. Segala Produksi diatur sedemikian rupa untuk pemeriksaan sebelum dikirim ketempat tujuan. b. Membuat mutu produksi sebaik mungkin setelah diadakan pemerikasaan. c. Urusan pemeriksaan mutu dari hasil karet. 2. Mandor Mandor bertugas untuk mengawasi kerja para buruh. 3. Buruh Buruh bertugas melakukan kegiatan perusahaan sesuai dengan pengarahan dari atasannya dan diawasi oleh mandor. c. Teknisi Peralatan Bertugas
dan
bertanggung
jawab
kepada
penyediaan
dan
pemeliharaan peralatan teknik yang akan digunakan untuk proses produksi. Teknisi peralatan membawahi para buruh. 4. Bagian Pembelian Bagian pembelian mempunyai tugas sebagai berikut : a. Melakukan pembelian bahan baku untuk keperluan produksi. b. Melakukan pembelian barang dagangan berdasarkan surat pembelian. 5. Bagian Penjualan
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
Bagian Penjualan bertanggung jawab atas semua kegiatan yang berhubungan dengan penjualan. Tugas dari bagian penjualan yaitu : a. Mencari Langganan b. Mengusahakan penyaluran hasil produksi dan pengangkutannya ke lokasi yang diinginkan oleh pembeli. 2. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Crumb Rubber Adapun dokumen yang digunakan dalam penjualan Crumb Rubber ini adalah sebagai berikut : 1. Sales Contract 2. Shipping Instruction dari Pembeli 3. Surat Pelaksanaan Survey Pemuatan 4. Sertifikat Mutu 5. Bill of Lading 6. Invoice 7. Weight List/ Packing List 8. Quality Guarantee Adapun uraian prosedur penjualan crumb rubber adalah sebagai berikut : 1. Sistem informasi akuntansi penjualan crumb rubber dimulai dari adanya penawaran yang dilakukan antara pihak perusahaan dengan pihak pembeli. Penanggung jawab penawaran dari pihak perusahaan adalah Direktur perusahaan. 2. Bagian penjualan menginformasikan kepada pembeli tentang total ketersediaan produk. Informasi yang diberikan mencakup harga, jumlah, jenis barang, dan jadwal pengiriman barang. 3. Setelah mendapat informasi tentang produk, pihak manajemen perusahaan yang diwakilkan oleh Direktur melakukan negosiasi harga dengan pihak pembeli.
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
4. Jika harga telah disetujui oleh kedua belah pihak, pembeli menyampaikan surat konfirmasi yang berisi antara lain jumla, harga, dan persyaratan lain. 5. Staff bagian export mencatat data-data surat konfirmasi yang diterima dari pembeli kedalam daftar kontrak. 6.
Kontrak penjualan yang telah ditandatangni oleh direktur dikirim ke pembeli oleh staff bagian export. Berdasarkan kontrak penjualan yang diterima, pembeli menyampaikan instruksi pengiriman ke bagian export.
7. Pembeli mengirimkan/membuat Shipping Instruction yang berisi jadwal pengiriman barang, jumlah barang, tujuan negara, dan agen kapal. 8.
Kemudian perusahaan mengirimkan SI tersebut yang berisi tentang persetujuan pengiriman.
9. Bagian export menyiapkan Shipping Instruction untuk perkapalan, yang mana
SI
ini digunakan untuk menyiapkan Bill of Lading. 10. Bagian Kepala Produksi menyiapkan barang dan memarkingnya sesuai dengan permintaan pembeli, setelah barang selesai dimarking lalu dikirim kebelawan melalui pengangkutan dengan membawa surat jalan (DO). 11. Setelah sampai dibelawan bagian expedisi mengecek barang tersebut sesuai dengan DO dan memasukkan barang tersebut kegudang untuk distuffing dan dimasukkan ke container. 12. Bagian expedisi menerima nomor container, yang mana no container ini digunakan untuk membuat PEB (Pemberitahuan Export Barang). 13. Bagian export menyiapkan dokumen-dokumen untuk dikirim kepembeli seperti Invoice, Packing List, Quality Guarantee.
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
14. Terakhir perkapalan memberikan Bill of Lading kepada bagian exportir sebagai bukti bahwa barang telah dikapalkan. Bill of Lading ini dikirim oleh bagian export bersamaan dengan dokumen export lainnya. 15. Pembeli menerima dokumen pengiriman dan melakukan pembayaran. Pengiriman crumb rubber kepada pembeli, semua biaya pengiriman ditanggung oleh pembeli dengan menganut prinsip Free on Board (Barang menjadi tanggung jawab perusahaan hanya sampai di pelabuhan Belawan). Setelah perusahaan mengirimkan komoditi crumb rubber kepada pembeli maka surat pengantar untuk pembeli akan dikirimkan sesuai dengan banyaknya jumlah crumb rubber yang diangkut. Untuk memastikan jumlah crumb rubber yang perusahaan kirimkan maka para pembeli yang membeli akan mengecek kembali berat crumb rubber yang dikirimkan tersebut, apabila ada kesusutan antara penjual dengan pembeli terhadap berat crumb rubber maka semua penyusutan akan dibiayakan pada perusahaan penjual. B. Analisa Hasil Penelitian Analisa
sistem
informasi
akuntansi
penjualan
yaitu
dengan
cara
membandingkan antara sistem yang diterapkan PT.Madjin CRF dengan uraian teoritis yang menjadi landasan, namun pada kenyataannya sistem informasi akuntansi yang diterapkan perusahaan kurang memadai hal ini terlihat pada pembagian tugas. Tidak ada suatu sistem yang mutlak diterapkan dalam suatu perusahaan tetapi sistem itu harus diterapkan sesuai dengan jenis dan besarnya bidang usaha dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan, baik itu tujuan pengawasan maupun untuk tujuan lainnya. PT.Madjin telah merancang sistem informasi akuntansi penjualan,hal ini terlihat dari prosedur penjualannya yang merupakan kegiatan klerikal, melibatkan beberapa orang dalam 1 departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
penanganan secara seragam transaksi penjualan perusahaan yang terjadi berulangulang. Sistem informasi akuntansi PT.Madjin belum cukup memadai hal ini terlihat pada: 1. Tidak adanya ketegasan fungsi tiap personil yang terlibat dalam suatu kegiatan organisasi. 2. Satu bagian yang terlibat dalam sistem informasi akuntansi penjualan mampu mengerjakan pekerjaan bagian yang lain
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis akan menyimpulkan uraian-uraian yang telah diberikan dalam bab-bab sebelumnya dan kemudian penulis akan mencoba memberikan saran-saran tertentu yang mungkin berguna bagi perusahaan, khususnya bagi bagian penjualan perusahaan. A. Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya, beberapa kesimpulan yang dapat diambil antara lain : 1. PT. Madjin Crumb Rubber Factory belum menerapkan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dengan baik terhadap produk yang dijual. 2. Penerapan prosedur-prosedur Sistem Informasi Akuntansi Penjualan masih kurang memadai untuk dapat meningkatkan pengendalian intern Sistem Informasi Akuntansi Penjualan PT.Madjin Crumb Rubber Factory, hal ini terlihat dari : Tidak adanya pemisahan bagian dan tugas, yaitu Bagian Export selain mengurus dokumen export bagian ini juga bertanggung jawab untuk menginformasikan kepada pembeli tentang total ketersediaan produk, mencatat data-data surat konfirmasi yang diterima dari pembeli dan menyampaikan instruksi pengirimannya. Seharusnya tugas ini diserahkan khusus bagian penjualan. 3. Segala kecurangan dan penyimpangan dalam aktifitas sistem informasi akuntansi penjualan bisa saja dapat terjadi.
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
B. Saran Berpedoman kepada teori-teori yang ada mengenai sistem informasi akuntansi penjualan dan prakteknya yang ada di perusahaan, penulis mencoba memberikan saran, khususnya bagi bagian penjualan, yaitu : 1. Untuk meningkatkan efektifitas pemeriksaan, dirasa perlu untuk membuat suatu pembagian khusus pengerjaan tugas dalma perusahaan yaitu dengan menambah bagian penjualan sehingga semua pekerjaan tidak dilakukan oleh bagian export saja. Dengan ditambahnya staff bagian penjualan maka prosedur sistem informasi akuntansi dapat dilakukan lebih cepat dan teliti. 2. Untuk mengetahui kemampuan staff bagian penjualan, perlu dilakukan dengan cermat dengan memperhatikan kompetensi dan pengalaman dari calon staff dan diadakan pelatihan khusus sesuai dengan perkembangan dunia bisnis.
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Bakar, Erwin, 1999. Jurnal Ekonomi FE-USU, Volume III/Nomor 2, Medan. Anthony, N.Robert, dan Govindrajan, Vijay, 2002. Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi Pertama, Diterjemahkan oleh Drs. F. X. Kurniawan Tjakrawala, M.Si, Ak. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Baridwan, Zaki, 2000, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kedua, Cetakan Kelima, Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta. Bodnar, George. H, dan Hopwood, William S., 2000. Sistem Informasi Akuntansi, Buku Satu, Edisi Keenam, Terjemahan Indonesia oleh Amir Abadi Jusuf, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Boyton, William. C., Johnson, Raymond. N., and Kell, Walter, G., 2001. Modern Auditing, Seventh Edition, John Wiley and Son, Canada. Dyckman, Thomas. R., 2001. Akuntansi Intermediate, Jilid Dua, Edisi Keempat, Terjemahan Indonesia oleh Munir Ali, Penerbit Erlangga, Jakarta. Hall, James.A., 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Buku Satu, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, 2004. Buku Petunjuk Teknik Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan. Jusuf, Amir Abadi, dan Tambunan, Rudi.M., 2000. Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi, 2002. Auditing, Edisi Keenam, Buku Kedua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Umar, Husein, 2000. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi Baru, Cetakan Ketiga, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.