PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“PENGGUNAAN ACCELERATED LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR, KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN MENINGKATKAN RASA SENANG BELAJAR EKONOMI DI SMA NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017”
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Progam Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh : Vidia Natalia Kusumaningtyas 121324014
PROGAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ku persembahkan hasil karyaku ini untuk : Tuhan Yesus dan Bunda Maria, yang selalu menuntun dan memberikan kasih yang berlimpah di dalam setiap langkah hidupku. Bapak tersayang Agunaryo dan Ibu tersayang V. Heni Tuti Winarti. Terimakasih atas bimbingan, kasih sayang, dukungan dan doanya selama ini. Kakak Kurnia Anggun Setyastuti Terimakasih atas doa dan dukungannya. Adek ku Hanintya Agung Nugraha My Little Angel Novita Anggraeni Ayuningtyas
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Patner & sahabat setiaku Mas Galih. Terimakasih atas semangatnya memotivasiku, mendukung, mendoakan, mendengarkan keluh kesahku dan selalu ada di setiap ku membutuhkan mu. Sahabat dan temanku Anggi, Cipluk, Kristi, Elin, Dika, Agus, Adit, Daniel, Henry. Terimakasih atas semangat, dukungan dan doanya. Terimakasih pula untuk dosen pembimbing Dr. Yohanes Harsoyo, S.PD., M.Si. yang telah sabar membimbing saya selama menyelesaikan tugas akhir ini. Terimakasih pula untuk almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Belajarlah Dari Hujan Yang Rela Jatuh Berkalikali Demi Terciptanya Pelangi Janganlah Takut Melakukan Kesalahan, karena Dari Kesalahan Engkau Akan Tahu Sebuah Kebenaran ~G.J.W~
Know Before Judging because that Looks Beautiful is not Always Beautiful and That Looks Bad is not Always Bad ~V.N.K~
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TUHANLAH GEMBALA KU TAKKAN KEKURANGAN AKU PERCAYALAH SEMUA AKAN MENJADI INDAH PADA WAKTUNYA TUHAN TIDAK AKAN MEMBERIKAN KITA UJIAN TANPA MELIHAT KEMAMPUAN KITA TUHAN YANG MERENCANAKAN BUKAN KARENA CEPAT WAKTU NAMUN TEPAT WAKTU
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK “PENGGUNAAN ACCELERATED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR, KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN MENINGKATKAN RASA SENANG BELAJAR EKONOMI DI SMA NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017” Vidia Natalia Kusumaningtyas Universitas Sanata Dharma 2016 Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar, kemampuan berpikir tingkat tinggi dan rasa senang belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS 2 di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2016 di SMA Negeri 1 Depok dengan subjek yang diteliti adalah siswa kelas XI IPS 2. Objek yang diteliti adalah model accelerated learning, motivasi, kemampuan berpikir tingkat tinggi dan rasa senang belajar Ekonomi. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, tes, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian berupa lembar kuesioner, lembar soal tes, dan pedoman wawancara. Target keberhasilan motivasi yaitu 75% siswa dari keseluruhan siswa (32 siswa) memiliki tingkat motivasi tinggi dan sangat tinggi dalam pembelajaran. Target keberhasilan kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu 75% siswa dari keseluruhan siswa (32 siswa) mengalami ketuntasan belajar dan mampu menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam pembelajaran. Target keberhasilan rasa senang belajar Ekonomi yaitu 75% siswa dari keseluruhan siswa (32 siswa) memiliki rasa senang belajar Ekonomi tinggi dan sangat tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) model accelerated learning meningkatkan motivasi belajar siswa, yaitu dari 40% yang termotivasi dalam pembelajaran meningkat menjadi 91%; 2) model accelerated learning meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu dari 41% menjadi 91% siswa mampu berpikir tingkat tinggi; 3) model accelerated learning meningkatkan rasa senang belajar Ekonomi, yaitu dari 50% siswa yang memiliki rasa senang belajar Ekonomi meningkat menjadi 94%.
Kata kunci: motivasi, kemampuan berpikir tingkat tinggi, rasa senang belajar Ekonomi, accelerated learning.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE USE OF ACCELERATED LEARNING TO IMPROVE LEARNING MOTIVATION, HIGHER-ORDER THINKING SKILLS, AND ENTHUSIASTISM IN LEARNING ECONOMICS IN SMA NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA IN 2016/2017 ACADEMIC YEAR Vidia Natalia Kusumaningtyas Universitas Sanata Dharma 2016 This research is a classroom action research. The research aimed at improving learning motivation, higher-order thinking skills, and the enthusiasm in learning Economics of the eleventh grade students of Social and Sciences Department of SMA Negeri 1 Depok, Yogyakarta, academic year of 2016/2017 by using accelerated learning approach. The research was carried out from August to September 2016 in SMA Negeri 1 Depok. The research subjects were students of the eleventh grade of Social and Sciences department. The research object was accelerated learning involving motivation, higher-order thinking skills and enthusiasm in learning Economics. The data were collected by questionnaires, tests, interviews and documentations. The research instruments were in the forms of questionnaire, tests and interview guidelines. In terms of motivation, there were 75% out of 32 students who had high level and very high level of motivation. The research found out that 75% out of 32 students had accomplished their study and had been able to use their higher-order thinking skills in learning. The analysis showed that there were 75% out of 32 students who had high level and very high level of enthusiasm in learning Economics. The results of this research indicate that: 1) the accelerated learning model increases students’ motivation, from 40% motivated students into 91% motivated students; 2) the accelerated learning model improves students higher-order thinking skills, from 41% to 91% of the overall students; and 3) the accelerated learning model increases students enthusiasm in learning Economics, from 50% enthusiastic students to 94% enthusiastic students.
Key words: motivation, higher-order thinking skills, enthusiasm in learning Economics, accelerated learning.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah atas segala limpahan rahmat, kasih dan karuniaNya yang tidak pernah putus sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Penggunaan Accelerated Learning Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar, Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Dan Meningkatkan Rasa Senang Belajar Ekonomi Di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta Tahun Pelajaran 2016/2017”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam proses penulisan skripsi ini dari awal penyususan hingga akhir, tidak sedikit pihak yang turut terlibat. Untuk itu perkenankanlah penulis dengan tulus mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya untuk dukungan, bimbingan dan bantuan yang tak terhingga dari: 1.
Allah yang selalu membimbing dan menyertai setiap langkah penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusun skripsi ini.
2.
Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph. D. sebagai Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta periode 2014-2018.
3.
Bapak Rohandi, Ph. D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4.
Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.
Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar membimbing dan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan kepada saya dalam menyelesaikan skripsi.
6.
Seluruh Bapak Ibu Dosen program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah membagi ilmunya selama proses perkuliahan.
7.
Mbak Titin selaku staf sekretariat Prodi PE yang telah banyak membantu serta memberikan informasi kepada penulis.
8.
Drs. Shobariman, M.Pd. selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Depok yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Depok
9.
Bapak Drs.Tri Nardono selaku guru mata pelajaran Ekonomi. Terimakasih atas dukungan, perhatian dan kerjasamanya pak.
10.
Siswa-siswi kelas XI IPS 2, terimakasih banyak ya atas dukungan dan kerjasamanya
dalam
mencoba
model
Accelerated
Learning
pada
pembelajaran ekonomi. 11.
Kedua orang tuaku tersayang Bapak Agunaryo dan Ibu V. Heni Tuti Winarti yang telah merawat, membimbing, mendidik saya hingga saat ini, menasihati, memberikan perhatian kasih sayang, dukungan dan pengorbanan dan selalu mendoakan dan terimakasih atas kerja keras bapak dan ibu untuk membiayai semua kebutuhan saya.
12.
Kakakku Kurnia Anggun Setyastuti. Terimakasih atas motivasi dan semangat serta doa yang telah diberikan selama penyelesaian skripsi.
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13.
Adek Ku Hanintya Agung Nugraha & my little angel Novita Anggraeni Ayuningtyas
14.
Om Toni dan tante Susi. Terima kasih atas dukungan dan nasihatnya buat menyelesaikan tugas ini.
15.
Patner dan sahabat setiaku Mas Galih. Terima kasih semangat, dukungan, omelannya yang tak henti-henti sampai akhirnya kelar juga tugas yang menyenangkan ini
16.
Sahabatku camet Anggi Budi Faderica yang telah membantu mengurus surat ijin penelitian dan motivasi dalam penyelesaian skripsi.
17.
Sahabat-sahabat terbaikku gerombolan si berat Cristi, Cipluk, Elin, Bang Bray, Adit, Henry, Amang Agus, Daniel. Terimakasih untuk semua bantuan, kebersamaan, tawa canda, susah, senang dan dukungan yang telah diberikan selama penulis kuliah.
18.
Sahabat dan teman-teman ku Cyin Vena, Be Dila, Bebeh Maria, Hesti, Sisil, Nina, Made, Tyas,. Terima kasih semangat serta doanya.
19.
Semua teman-teman PE’ 2012. Terima kasih dukungan dan kekompakknya.
20.
Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis,
Vidia Natalia Kusumaningtyas
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... viii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................
ix
ABSTRAK ........................................................................................................
x
ABSTRACT .......................................................................................................
xi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... xii DAFTAR ISI ..................................................................................................... xv DAFTAR TABEL ............................................................................................ xx DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xxii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxiii BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................
1
A. Latar Belakang .......................................................................................
1
B. Pembatasan Masalah ..............................................................................
6
C. Rumusan Masalah ..................................................................................
6
D. Tujuan Penelitian ...................................................................................
7
E. Definisi Operasional dan Indikator ........................................................
7
F. Manfaat Penelitian .................................................................................
9
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II. KAJIAN TEORI ................................................................................ 10 A. Metode Accelerated Learning ................................................................ 10 1. Pengertian Accelerated Learning ..................................................... 11 2. Perbandingan Belajar Tradisional dan Accelerated Learning ......... 12 3. Prinsip-prinsip Dasar Acccelerated Learning .................................. 13 4.
“Struktur” metode CBS ................................................................... 15
5. Metode Pembelajaran SAVI (Somatic, Auditori, Visual, Intelektual) ........................................................................... 18 6. Langkah-langkah Accelerated Learning .......................................... 20 7. Langkah-langkah Pembelajaran SAVI............................................. 23 B. Motivasi Belajar ..................................................................................... 23 1. Pengertian Motivasi ......................................................................... 23 2. Teori Tentang Motivasi .................................................................... 26 3. Ciri-ciri Motivasi.............................................................................. 29 4. Fungsi Motivasi dalam Belajar ........................................................ 29 5. Macam-macam Motivasi .................................................................. 30 6. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah ................................................. 34 C. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi .................................................... 37 1. Pengertian kemampuan berpikir tingkat tinggi ................................ 37 2. Konsep utama dalam pendekatan ketrampilan berpikir tingkat tinggi .................................................................................... 39 3. Pengembangan ketrampilan berpikir tingkat tinggi ......................... 41
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Kemampuan berpikir tingkat tinggi menurut Taksonomi Bloom Revisi.................................................................................... 44 5. Karakteristik Ketrampilan Berpikir Tingkat Tinggi ........................ 47 D. Rasa Senang Belajar Ekonomi ............................................................... 49 1. Pengertian Rasa Senang Belajar....................................................... 49 2. Tujuan pembelajaan yang menyenangkan ....................................... 52 3. Prinsip-prinsip pembelajaran yang menyenangkan ......................... 53 4. Karakteristik pembelajaran yang menyenangkan ............................ 54 E. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 55 F. Hipotesis Tindakan dan Kerangka Berpikir ........................................... 57 BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 60 A. Jenis dan Desain Penelitian .................................................................... 60 1. Jenis Penelitian ................................................................................. 60 2. Desain penelitian .............................................................................. 60 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 63 C. Subjek dan Objek Penelitian. ................................................................. 64 1. Subjek Penelitian.............................................................................. 64 2. Objek Penelitian ............................................................................... 64 D. Rencana Tindakan .................................................................................. 64 1. Siklus Pertama.................................................................................. 64 a. Perencanaan................................................................................ 64 b. Pelaksanaan ................................................................................ 65 c. Pengamatan ................................................................................ 68
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Refleksi ...................................................................................... 69 E. Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel .................................... 70 1. Motivasi Belajar ............................................................................... 70 2. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi .............................................. 71 3. Rasa Senang Belajar Ekonomi ......................................................... 73 F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................. 74 1. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 74 2. Instrumen Pengumpulan Data .......................................................... 75 G. Sumber Pengumpulan Data .................................................................... 80 1. Data Primer ...................................................................................... 80 2. Data Sekunder .................................................................................. 80 H. Teknik Analisi Data ............................................................................... 80 1. Analisis Lembar Kuesioner .............................................................. 80 2. Analisis Lembar Soal Tes ................................................................ 81 BAB IV. GAMBARAN UMUM ...................................................................... 83 A. Sejarah SMA Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta ............................... 83 B. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 1 Depok ....................................... 86 C. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah Satuan Pendidikan SMA Negeri 1 Depok ...................................................................................... 89 D. Data Siswa SMA Negeri 1 Depok ......................................................... 94 E. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan ............................................ 96 F. Kurikulum SMA Negeri 1 Depok .......................................................... 96
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 100 A. Siklus Pertama........................................................................................ 101 1. Perencanaan...................................................................................... 101 2. Tindakan ........................................................................................... 107 3. Pengamatan ..................................................................................... 111 4. Refleksi ............................................................................................ 122 B. Siklus Kedua .......................................................................................... 126 BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN .................... 127 A. Kesimpulan ............................................................................................ 127 B. Keterbatasan ........................................................................................... 128 C. Saran ....................................................................................................... 128 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 130 LAMPIRAN
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Perbandingan Belajar Tradisional vs Accelerated Learning ............ 12 Tabel 2.2. Perbandingan antara Suasana/Lingkungan Ruang Kelas Tradisional dan Suasana/Lingkungan Ruang Kelas Accelerated Learning ........ 21 Tabel 3.1. Persentase Target Siklus I ................................................................ 69 Tabel 3.2. Indikator Keberhasilan Motivasi ...................................................... 70 Tabel 3.3. Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi .............................. 72 Tabel 3.4. Indikator Rasa Senang Belajar Ekonomi ......................................... 73 Tabel 3.5. Kisi-kisi Kuesoner Motivasi Belajar ................................................ 76 Tabel 3.6. Kisi-Kisi Kuesioner Rasa Senang Belajar Ekonomi ........................ 76 Tabel 3.7. Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ................ 78 Tabel 3.8. Kisi-kisi Soal Diskusi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi .......... 79 Tabel 3.9. Kriteria Persentase Hasil Kuesioner Motivasi Belajar & Rasa Senang Belajar Ekonomi .................................................................. 81 Tabel 4.1. Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin, JumlahKelas dan Rombel Tahun Pelajaran 2016/2017 ................................................ 95 Tabel 5.1. Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Pra Tindakan (Based-line) ....................................................................................... 102 Tabel 5.2. Nilai Ulangan Harian 1 Siswa Pra Tindakan (Based-line) ............... 103 Tabel 5.3. Hasil Kuesioner Rasa Senang Belajar Ekonomi Siswa Pra Tindakan (Based-line) ................................................................. 105 Tabel 5.4. Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Setelah Implementasi tindakan I .................................................................... 111
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.5. Rekap Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Pra Implementasi (Based-line) dan Sesudah Implementasi............................................ 112 Tabel 5.6. Hasil Diskusi Kelompok HOTS Setelah Implementasi Pertemuan I ........................................................................................ 115 Tabel 5.7. Hasil Nilai Ulangan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Setelah Tindakan I ............................................................................. 117 Tabel 5.8. Rekap NilaI Ulangan Ekonomi Sebelum Implementasi (Based-line) dan Sesudah Implementasi (sesudah tindakan) Pada Aspek Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi .................................... 119 Tabel 5.9. Hasil Kuesioner Rasa Senang Belajar Ekonomi Siswa Setelah Tindakan ............................................................................... 120 Tabel 5.10. Rekap Hasil Kuesioner Rasa Senang Belajar Ekonomi Sebelum Tindakan (Based-line) dan Setelah Tindakan .................................... 120
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Kebutuhan Manusia Menurut Maslow (Sardiman, 1986:81) ...... 27 Gambar 2.2. Bagan Alur Kerangka Berpikir .................................................... 59 Gambar 3.1. Siklus PTK menurut Kemmis & Taggart (Wijaya & Dedi. 2010: 21)............................................................ 63
xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN PENELITIAN 1.1
Lembar Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ............................................. 135
1.2
Lembar Kuesioner Rasa Senang Belajar Ekonomi ................................. 137
1.3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 1 ............................... 139
1.4
Lembar Soal Pembangunan Ekonomi HOTS .......................................... 167
1.5
Lembar Diskusi Pembangunan Ekonomi HOTS ..................................... 168
1.6
Perhitungan Kuesioner Motivasi Sebelum Tindakan (Based-line) ............................................................................................. 170
1.7
Perhitungan Kuesioner Rasa Senang Belajar Ekonomi Sebelum Tindakan (Based-line) .............................................................. 171
1.8
Perhitungan Kuesioner Motivasi Setelah Tindakan ................................ 173
1.9
Perhitungan Kuesioner Rasa Senang Belajar Ekonomi Setelah Tindakan ..................................................................................... 175
1.10 Persentase Hasil Kuesioner Motivasi Siswa Setiap Aspek Sebelum Tindakan (Based-line) ............................................................................. 177 1.11 Persentase Hasil Kuesioner Motivasi Siswa Setiap Aspek Setelah Tindakan ..................................................................................... 179 1.12 Persentase Hasil Kuesioner Rasa Senang Belajar Ekonomi Siswa Setiap Aspek Sebelum Tindakan (Based-line) ........................................ 181 1.13 Persentase Hasil Kuesioner Rasa Senang Belajar Ekonomi Siswa Setiap Aspek Setelah Tindakan ............................................................... 183 1.14 Penilaian Sikap (Motivasi dan Rasa Senang Belajar Ekonomi) Pertemuan Pertama Siklus 1 .................................................................... 185
xxiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.15 Penilaian Sikap (Motivasi dan Rasa Senang Belajar Ekonomi) Pertemuan Kedua Siklus 1 ....................................................................... 187 1.16 Kunci Jawaban Soal Pembangunan Ekonomi HOTS .............................. 189 1.17 Lembar Hasil Diskusi Siswa Pembangunan Ekonomi ............................ 192 1.18 Lembar Jawaban Siswa Ulangan Harian 2 “Pembangunan Ekonomi” ....................................................................... 197 1.19 Hasil Wawancara Pembelajaran Accelerated Learning .......................... 203 1.20 Foto-foto Dokumentasi Kegiatan Belajar ................................................ 210
xxiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN SEKOLAH 2.1 Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Depok Kelas X Tahun Ajaran 2016/2017 ...................................................................................... 215 2.2
Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Depok Mata Pelajaran Perminatan Akademik SMA N 1 Depok Kelas X Tahun Ajaran 2016/2017.............. 216
2.3
Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Depok Kelas XII IPS Tahun Ajaran 2016/2017........................................................................... 217
2.4
Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Depok Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2016/2017........................................................................... 218
2.5
Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Depok Kelas XI-XII IPA Tahun Ajaran 2016/2017........................................................................... 219
2.6
Muatan Lokal Kelas X, XI, dan XII .......................................................... 220
2.7
Soal Ulangan Harian 1 “Ketenagakerjaan” ............................................... 221
2.8
Kunci Jawaban Soal Ulangan Harian 1 “Ketenagakerjaan” ..................... 225
2.9
Lembar Jawaban Siswa Ulangan Harian 1 “Ketenagakerjaan” ................ 227
xxv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN PERIJINAN 3.1 Surat Ijin Penelitian dari Kampus ............................................................... 233 3.2 Surat Ijin dari Bapeda Sleman .................................................................... 234 3.3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Dari Sekolah .................... 235
xxvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menjadi suatu kebutuhan bagi setiap manusia yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pendidikan sendiri berasal dari kata didik, mendidik berarti memelihara dan membentuk latihan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1991) pendidikan diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Winkel (2009: 27) menyatakan bahwa pendidikan adalah bantuan dari orang dewasa kepada orang yang belum dewasa. Bantuan ini berupa pendampingan, yang menjaga agar anak didik belajar hal-hal yang positif, sehingga hal ini benar-benar menunjang dalam perkembangannya. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa secara sadar pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan melalui jalur pengajaran dan pelatihan. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran. Proses pembelajaran mendukung dalam pencapaian tujuan pendidikan. Dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 pasal 19 tentang Standar Nasional Pendidikan dinyatakan bahwa: Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Guru sebagai pendidik menjadi faktor penentu keberhasilan setiap usaha pendidikan. Guru juga membantu perkembangan karakter siswa yang berbeda seperti motivasi dalam belajar siswa, kemampuan berpikir dan rasa senang ketika mengikuti kegiatan belajar di kelas. Keberhasilan ini tidak lepas dari sikap guru yang kreatif, ulet, serta dapat menggunakan berbagai macam model pembelajaran dalam mengajar. Model pembelajaran ini sangat menentukan dalam ketercapaian informasi atau materi pelajaran dari guru kepada siswa. Model pembelajaran yang kurang menyenangkan menyebabkan siswa kurang terlibat atau pasif dalam mengikuti kegiatan belajar di kelas. Mata pelajaran ekonomi merupakan salah satu pelajaran yang terdiri dari teori dan hitungan memerlukan tingkat pemahaman yang baik dalam memahami materi pada diri siswa. Materi pelajaran ekonomi yang mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari seharusnya dapat mempermudah siswa dalam memahami isi dari materi tersebut. Belajar ekonomi saat ini juga tidak hanya dapat dilakukan di dalam kelas namun juga diluar kelas. Sumber belajar juga tidak hanya dari buku ekonomi tetapi juga dari berbagai sumber misalnya berita terkini mengenai perkembangan ekonomi dari media cetak atau media non cetak. Mengaitkan apa yang dipelajari siswa di kelas dengan kehidupan sehari-hari, akan memudahkan siswa dalam memahami
materi ekonomi.
Mata pelajaran ekonomi
yang cenderung
membosankan bagi siswa karena beberapa faktor misalnya lingkungan fisik, interaksi dengan guru di sekolah, serta suasana kelas yang menegangkan adalah salah satu faktor siswa kurang motivasi. Kurangnya motivasi dari dalam diri siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
menyebabkan siswa cenderung pasif, mengikuti kegiatan belajar kurang semangat “mengantuk” di kelas. Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi yang dimiliki seorang siswa, baik dari diri dalam siswa maupun dari luar diri siswa tersebut. Motivasi merupakan salah satu hasrat atau gairah yang timbul dari dalam diri seseorang. Dalam proses belajar di dalam kelas, siswa yang termotivasi akan menumbuhkan rasa keingintahuan akan materi ekonomi yang diajarkan guru. Rasa keingintahuan ini memudahkan siswa dalam memahami materi ekonomi, karena dengan kesadaran siswa dapat mengambil isi dari materi ekonomi yang diajarkan. Ketika siswa mulai paham dan menguasai materi tentu akan memudahkan siswa tersebut untuk mendapatkan hasil belajar yang baik pula. Maka dapat dilihat bahwa bukan semata keseluruhan materi yang diajarkan disampaikan kepada siswa dalam kegiatan belajar di kelas, melainkan tujuan pendidikan sendiri untuk mencerdaskan dan meningkatkan hasil belajar siswa. Kecerdasan siswa ini dilihat dari ranah kognitif atau pengetahuan berdasarkan taksnomi Bloom. Ranah kognitif ini dibagi atas beberapa aspek dimulai dari mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan membuat atau menciptakan (C6). Dari enam aspek taksnomi Bloom revisi pada tahap C1-C3 merupakan kemampuan berpikir tingkat rendah atau lower order thingking, sedangkan pada aspek C4-C6 merupakan kemampuan berpikir tinggi atau higher order thingking. Siswa tidak hanya mengingat atau menghafal yang dipelajari di sekolah namun lebih menerapkan dan mengkritisi mengenai isi materi pelajaran. Kemampuan ini harus di latih dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
cara memberikan latihan-latihan dan melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar di kelas. Siswa diharapkan dapat menganalisis kemudian mengevaluasi selanjutnya mampu menciptakan atau membuat sebuah pemecahan masalah yang dapat diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari. Saat ini kebanyakan siswa hanya menggunakan tiga aspek berpikir tingkat rendah yaitu C1C3, sehingga mereka akan cenderung mudah lupa mengenai materi yang sedang mereka pelajari. Berbeda ketika mereka menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang tidak hanya membaca buku namun juga mencari informasi sendiri dari berbagai sumber serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga mereka akan mudah mengingat apa yang sudah dipelajari kemudian menerapkan dalam kehidupan sehari-hari atau mengkaitkan dengan fenomena yang terjadi di sekitarnya. Selain itu Model pembelajaran yang menyenangkan juga berpengaruh dalam meningkatkan rasa senang belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas sehingga siswa akan termotivasi dalam belajar dan kemampuan berpikir juga akan meningkat. Proses belajar yang tidak terlalu memaksakan siswa untuk mengikuti kehendak guru dalam kegiatan belajar di kelas akan berdampak positif bagi tingkat pemahaman dan karakter siswa yang berbeda-beda. Siswa diberikan kebebasan untuk menentukan cara belajar belajar yang mereka suka tanpa harus merasa dipaksa oleh guru. Ketika siswa senang mengikuti proses belajar dikelas akan menumbuhkan motivasi siswa dalam mengikuti mata pelajaran ekonomi. Berdasarkan hasil pengamatan di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta pada bulan April 2016, terlihat siwa cenderung kurang termotivasi dalam belajar. Selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
itu suasana kelas yang kurang menyenangkan membuat siswa lebih mudah bosan dalam mengikuti pelajaran ekonomi, siswa cenderung mengingat apa yang disampaikan guru tanpa diolah kembali menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dari 32 siswa yang mengikuti pembelajaran ekonomi, hanya 41% siswa yang termotivasi selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam proses pembelajaran juga masih rendah yaitu hanya 47%. Rasa senang belajar ekonomi siswa juga masih rendah yaitu 50%. Peneliti mempunyai target pada masing-masing varibel dari penggunaan accelerated learning yaitu sebesar 75% siswa berhasil dan mampu meningkatkan motivasi belajar, kemampuan berpikir tingkat tinggi dan rasa senang belajar ekonomi. Salah satu model yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah di atas adalah dengan meningkatkan motivasi, pembelajaran yang menyenangkan, dan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Model pembelajaran Accelerated Learning atau cara belajar cepat salah satu cara yang dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti mata pelajaran ekonomi di kelas yang berdampak pada hasil belajar siswa. Model pembelajaran cepat dan menyenangkan ini mempunyai kelebihan di mana siswa lebih dapat menikmati setiap proses kegiatan belajar di dalam kelas. Menggunakan emosi atau kesadaran siswa dalam mengikuti proses belajar dikelas akan mampu meningkatkan motivasi siswa belajar ekonomi dan menciptakan kondisi kelas yang mendukung keberhasilan penyampaian informasi dari guru kepada siswa. Motivasi belajar yang baik dengan didukung pembelajaran yang menyenangkan pada mata pelajaran ekonomi akan membantu siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Siswa tidak hanya belajar apa yang diajarkan guru di depan kelas namun juga belajar mandiri secara aktif dan penuh kesadaran akan kebutuhan mengenai mata pelajaran ekonomi. Model pembelajaran Accelerated Learning mempunyai enam yang di singkat M-A-S-T-E-R. Motivating yang terdapat dalam M-A-S-T-E-R ini menunjukan bahwa Accelerated Learning terdapat unsur cara untuk memotivasi siswa dalam belajar.
Accelerated
learning
mampu
menciptakan
suasana
hati
yang
menyenangkan sehingga siswa termotivasi dalam mengikuti pelajaran ekonomi tidak hanya monoton dan mengikuti semua aturan yang guru berikan. Ketika siswa merasa nyaman, senang, gembira tentunya akan menimbulkan motivasi dalam kegiatan belajar. Siswa akan lebih konsentrasi dan tidak bosan, materi yang diberikan oleh guru juga dapat tersampaikan kepada siswa. Siswa yang mempunyai pemahaman yang tinggi pada materi ekonomi, ketika menghadapi latihan ataupun ulangan yang diadakan guru akan mendapatkan hasil belajar yang baik pula. B. Pembatasan Masalah Untuk lebih mengarahkan penelitian yang dilakukan, maka peneliti membatasi ruang lingkup masalah yaitu : penggunaan accerelated learning untuk meningkatkan
motivasi belajar, kemampuan berpikir tingkat tinggi dan
meningkatkan rasa senang belajar ekonomi di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta tahun pelajaran 2016/2017. C. Rumusan Masalah 1. Apakah model pembelajaran accelerated learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
2. Apakah model pembelajaran accelerated learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa? 3. Apakah model pembelajaran accelerated learning dapat meningkatkan rasa senang belajar ekonomi siswa? D. Tujuan Penelitian 1. Meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Depok pada mata pelajaran Ekonomi. 2. Meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Depok pada mata pelajaran Ekonomi. 3. Meningkatkan rasa senang belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Depok. E. Definisi Operasional dan Indikator Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah: 1. Motivasi Belajar Siswa Motivasi siswa dalam pembelajaran ekonomi adalah dorongan dalam diri siswa untuk mencapai tujuan dalam belajar. Indikatornya: a. Siswa tekun dan ulet dalam menghadapi tugas. b. Siswa menunjukan minat yang tinggi pada mata pelajaran ekonomi c. Siswa mandiri d. Siswa dapat mempertahankan pendapat dan teguh pada pendirian e. Siswa mempunyai hasrat untuk belajar ekonomi f. Siswa senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
2. Kemampuan berpikir tingkat tinggi Proses berpikir di mana tidak hanya sekedar mengingat atau menghafal, namun juga dapat menyimpulkan dengan kata-kata sendiri, menghubungkan, serta menstarformasi pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki secara kritis dan kreatif untuk memecahkan masalah pada situasi yang baru dalam kehidupan sehari-hari. Indikatornya: a. Siswa mampu menganalisis permasalahan dalam pembelajaran ekonomi. b. Siswa mampu mengevaluasi materi ekonomi dengan apa yang diketahui menurut teori atau asumsi lain yang berkaitan dengan ekonomi. c. Siswa mampu mencipta atau merumuskan hal-hal baru yang berkaitan dengan ekonomi. 3. Rasa Senang Belajar Ekonomi Emosi siswa dalam mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran Ekonomi: Indikatornya: a. Lingkungan fisik kelas yang menyenangkan bagi siswa b. Ada tidaknya selingan (musik, ice breaking, brain gym dan video inspiratif) yang mendukung dalam pembelajaran. c. Interaksi antar siswa dengan guru dan siswa dengan siswa. 4. Model pembelajaran yang dipercepat (Accelerated Learning) Model pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar secara alamiah dengan menggunakan teknik-teknik yang cocok dengan karakter dirinya sehingga mereka akan merasa bahwa belajar itu menyenangkan, efektif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
dan cepat (Rose dan Nicholl, 2003:36). Model pembelajaran dipercepat mempunyai prinsip pokok yaitu:1) Belajar melibatkan seluruh pikiran dan tubuh;2) Belajar adalah berkreasi, bukan mengkonsumsi;3) Kerja Sama Membantu proses belajar; 4) Pembelajaran Langsung pada Banyak Tingkatan Secara Simultan;5) Belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri (dengan umpan balik); 6) Emosi positif sangat membantu pembelajaran;7) Otak-citra menyerap informasi secara langsung dan otomatis. F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Sekolah, lebih memberikan sarana dan prasarana serta memberikan wadah untuk khususnya pada proses pembelajaran mata pelajaran ekonomi. 2. Bagi Guru, sebagai masukan bagi guru ekonomi untuk meningkatkan kemampuan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan penggunaan model Accelerated Learning sehingga siswa mudah memahami dan membantu siswa SMA untuk meningkatkan motivasi belajar ekonomi dan rasa senang belajar ekonomi. 3. Bagi Siswa, dapat meningkatkan motivasi, kemampuan berpikir tingkat tinggi dan rasa senang dalam belajar ekonomi, serta dapat meningkatkan semangat belajar dan mengurangi kebosanan dalam menerima materi pelajaran. 4. Bagi Peneliti, penelitian ini memperluas pengetahuan serta wawasan tentang mata pelajaran ekonomi yang cara penyampaian menggunakan metode Accelerated Learning (AL) atau belajar cepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Accelerated Learning 1. Pengertian Accelerated Learning Populasi penduduk yang semakin bertambah mengakibatkan jumlah penduduk yang banyak pula. Tak lain bertambahnya remaja-remaja atau generasi muda yang ingin melanjutakan pendidikannya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Karakteristik individu yang berbeda di setiap tingkat pendidikannya mengakibatkan perbedaan cara belajar yang dapat meningkatkan prestasi pada masing-masing individu. Accerrelated Leraning atau AL terdiri dari dua kata yaitu Eccelerated pada dasarnya berarti semakin bertambah cepat. Learning didefinisikan sebagai sebuah proses perubahan kebiasaan yang disebabkan oleh penambahan keterampilan, pengetahuan, atau sikap baru. Jika digabungkan, pembelajaran cepat berarti “mengubah kebiasaan dengan meningkatkan kecepatan”. (Colin Rose, 2009:5) Meier menyatakan beberapa asumsi dasar pokok Accelerated Leaning, sebagai berikut. (Meier, 2002:33) a. Lingkungan belajar yang positif Orang dapat belajar paling baik dalam lingkungan fisik, emosi, dan sosial yang postif, yaitu lingkungan yang tenang sekaligus menggugah semangat. Adanya rasa keutuhan, keamanan, minat, dan kegembiraan sangat penting untuk mengoptimalkan pembelajaran manusia.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
b. Keterlibatan belajar sepenuhnya Orang dapat belajar paling baik jika dia terlibat secara penuh dan aktif serta mengambil tanggung jawab penuh atas usaha belajarnya sendiri. Belajar bukanlah sejenis olahraga untuk ditonton, melainkan menuntut peran serta semua pihak. Pengetahuan bukan sesuatu yang diserap secara pasif oleh seorang pelajar, melainkan sesuatu yang diciptakan secara aktif oleh pelajar. Accelerated learning cenderung didasarkan pada aktivitas daripada meteri atau presentasi. c. Kerjasama di antara pembelajar Orang biasanya belajar paling baik dalam lingkungan kerja sama. Semua cara belajar cenderung bersifat sosial. Sementara cara belajar tradisional menekankan persaingan dinatara inividu-individu yang terpisah, A.L menekankan kerja sama di anatara pembelajar dalam suatu komunitas belajar. d. Variasi yang cocok untuk semua gaya belajar Orang dapat belajar paling baik jika dia mempunyai banyak variasi pilihan belajar yang memungkinkannya untuk memanfaatkan seluruh indranya dan menerapkan gaya belajar yang disukainya, bukannya menganggap progam belajar sebagai hidangan nasi rames, A.L menganggapnya sebagai jamuan prasmanan yang dipusatkan pada pembelajaran dan ditujukan untuk mencapai hasil. e. Belajar kontekstual Orang dapat belajar paling baik dalam konteks. Fakta dan keterampilan yang dipelajari secara terpisah itu sulit diserap dan cenderung cepat menguap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Belajar yang paling baik bisa dilakukan dengan mengerjakan pekerjaan itu sendiri dalam proses penyelaman ke”dunia-nyata” terus-menerus, umpan balik, perenungan, evaluasi, dan penyelaman kembali 2. Perbandingan Belajar Tradisional dan Accelerated Learning Terdapat perbandingan antara beberapa ciri belajar tradisional vs. Accelerated Learning. Ini merupakan kecenderungan dan bukan benar-benar murni kebalikannya (Meier, 2002: 35) Tabel 2.1 Perbandingan Belajar Tradisional vs. Accelerated Learning Belajar Tradisional Accelerated Learning Kaku Luwes Muram dan Serius Gembira Satu-Jalan Banyak-jalan Mementingkan Sarana Mementingkan tujuan Bersaing Bekerja sama Behavioristik Manusiawi Verbal Multi-indrawi Mengontrol Mangasuh Mementingkan materi Mementingkan akivitas Mental (kognitif) Mental/emosional/fisik Berdasarkan waktu Berdasarkan-hasil
Tujuan Accelerated Learning adalah menggugah sepenuhnya kemampuan belajar para pelajar, membuat belajar menyenangkan dan memuaskan bagi mereka, dan memberikan sumbangan sepenuhnya pada kebahagiaan, kecerdasan, kompetensi, dan keberhasilan mereka sebagai manusia. (Meier, 2002: 37) Menurut Dr. George lazarov dalam penelitian Astuti yang dilakukan pada siswa MTs Negeri Bangsal (2011) Accelerated Learning adalah model pembelajaran yang menciptakan proses lingkungan dan pengajaran untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
memungkinkan siswa untuk bergerak diluar membatasi keyakinan dan kesalahpahaman dan memanfaatkan potensi tersembunyi mereka. Menurut Dae Meier, Accelerated Learning adalah suatu cara belajar alamiah diyakini mampu menghasilkan tokoh orisinil dalam menghadapi era kesemrawutan.
Accelerated
Learning
pada
intinya
adalah
filosofi
pembelajaran dan kehidupan yang mengupayakan demekanisasi dan memanusiakan kembali, serta menjadikan pengalaman bagi seluruh tubuh, pikiran, dan pribadi. Dapat dikatakan penerapan Accelerated Learning dalam pembelajaran ekonomi dapat membantu siswa dalam memahami materi secara cepat dan menyenangkan. 3. Prinsip-Prinsip Dasar Accelerated Learning Terdapat prinsip-prinsip dasar Accelerated Learning sebagai berikut: a. Belajar melibatkan seluruh pikiran dan tubuh Belajar tidak hanya menggunakan “otak” (sadar, rasional, memakai “otak kiri” dan verbal), tetapi juga melibatkan seluruh tubuh dan pikiran dengan segala emosi, indra, dan sarafnya. b. Belajar adalah berkreasi, bukan mengkonsumsi Pengetahuan bukanlah sesuatu yang diserap oleh pembelajar, melainkan sesuatu yang diciptakan pembelajar. Pembelajaran terjadi ketika seseorang pembelajar memadukan pengetahuann dan keterampilan baru kedalam sruktur dirinya sendiri yang telah ada. Belajar secara harfiah adalah menciptakan makna baru, jaringan saraf baru, dan pola interaksi elektronika baru di dalam sistem otak/ tubuh secara menyeluruh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
c. Kerja Sama Membantu proses belajar Semua usaha belajar yang baik mempunyai landasan sosial. Biasanya belajar lebih banyak dengan berinteraksi dengan kawan-kawan daripada yang dipelajari dengan cara lain mana pun. Persaingan di antara pembelajar memperlambat pembelajaran. Kerja sama diantara mereka mempercepatnya. Suatu komunitas belajar selalu lebih baik hasilnya daripada beberapa individu yang belajar sendiri-sendiri. d. Pembelajaran Langsung pada Banyak Tingkatan Secara Simultan. Belajar bukan hanya menyerap satu hal kecil pada waktu secara linier, melainkan menyerap banyak hal sekaligus. Pembelajaran yang baik melibatkan orang pada banyak tingkatan secara simultan (sadar dan bawah sadar, mental dan fisik) dan memanfaatkan seluruh saraf reseptor, indra, jalan dalam sistem otak/tubuh seseorang. Bagimanapun juga, otak bukanlah prosesor berurutan, melainkan prosesor pararel, dan otak akan berkembang pesat jika ia ditantang untuk melakukan banyak hal sekaligus. e. Belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri (dengan umpan balik) Belajar paling baik adalah belajar dalam konteks. Hal-hal yang dipelajari secara terpisah akan sulit diingat dan mudah menguap. Kita belajar berenang dengan berenang, cara mengelola sesuatu dengan mengelolanya, cara bernyanyi dengan bernyanyi, cara menjual dengan menjual, dan cara memperhatikan konsumen dengan memperhatikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
kebutuhannya, pengalaman yang nyata dan konkret dapat menjadi guru yang jauh lebih baik daripada sesuatu yang hipotesis dan abstrak asalkan didalamnya tersedia peluang untuk terjun langsung secara total, mendapatkan umpan balik, merenung, dan menerjunkan diri kembali. f. Emosi positif sangat membantu pembelajaran Perasaan menentukan kualitas dan juga kuantitas belajar seseorang. Perasaan negatif menghalangi belajar sedangkan perasaan positif akan mempercepat belajar. Belajar yang penuh tekanan, menyakitkan, dan bersuasana
muram
tidak
dapat
menggali
hasil
belajar
yang
menyenangkan, santai, dan menarik hati. g. Otak-citra menyerap informasi secara langsung dan otomatis. Sistem saraf manusia lebih merupakan prosesor citra daripada prosesor kata. Gambar konkret jauh lebih mudah ditangkap dan disimpan daripada abtraksi verbal. Menerjemahkan abstraksi verbal menjadi berbagai jenis gambar konkret akan membuat abstraksi verbal itu bisa lebih cepat dipelajari dan mudah diingat. 4. “Struktur” metode CBS Struktur metode CBC di bagi menjadi enam langkah dasar. Keenam langkah itu dapat diingat dengan mudah dengan menggunakan singkatan MA-S-T-E-R sebuah kata yang diciptakan oleh pelatih terkemuka CBC Jayne Nicholl, penulis Open Sesame.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
a. Motivating Your Mind (Memotivasi Pikiran) Seseorang dalam keadaan pikiran yang kaya akal. Itu berarti seseorang harus releks, percaya diri dan termotivasi jika seseorang stress atau kurang percaya diri atau tidak melihat manfaat dari yang dipelajari, ketika dapat belajar dengan baik. Memiliki sikap yang benar terhadap belajar tentang sesuatu adalah prasyarat mutlak. Orang harus punya keinginan untuk memperoleh keterampilan atau pengetahuan baru anda harus percaya diri bahwa anda betul-betul mampu belajar dan bahwa informasi yang anda dapatkan akan mempunyai dampak bermakna bagi kehidupan anda. b. Acquiring The Information (Memperoleh Informasi) Anda perlu mengambil, memperoleh dan menyerap fakta-fakta dasar subjek pelajaran yang anda pelajari melalui cara yang paling sesuai dengan pembelajaran indrawi yang anda sukai, sebagian orang misalnya akan belajar dengan sangat baik ketika mereka diberi kebebasan memilih cara yang sesuai dengan gayanya sendiri. Sebagian orang akan termotivasi bila mereka mempunyai kesempatan untuk berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. Sebagian lain merasa bahwa pengaruh dari seorang figur yang berorientasi seperti guru, dosen, orang tua, atau penyedia lebih bermakna. Meskipun ada sejumlah strategi belajar yang harus diimplementasikan oleh setiap orang, namun juga ada perbedaan pokok sejauh mana kita secara individual perlu melihat, mendengar atau melibatkan diri secara fisik dalam proses belajar. Dengan mengidentifikasi kekuatan visual,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
auditori dan kinestetik, anda mampu memainkan berbagai strategi yang menjadikan pemerolehan informasi lebih mudah dari pada sebelumnya. c. Searching Out The Meaning (Menyelidiki Makna) Menanamkan informasi pada memori menetap mensyaratkan Anda untuk menyelidiki implikasi dan signifikansi makna seutuhnya dengan secara saksama mengeksplorasi bahan subjek yang bersangkutan. Ada perbedaan besar antara mengetahui dan memahami benar-benar tentang sesuatu. Semata mengubah fakta ke dalam makna pribadinya adalah unsur pokok dalam proses belajar. Mengubah fakta menjadi makna adalah gelanggang di mana kedelapan kecerdasan kita berperan aktif. Setiap jenis kecerdasan adalah sumber daya yang bisa anda terapkan ketika mengeksplorasi dan menginterpretasikan fakta-fakta dari subjek pelajaran. d. Tringgering The Memory (Memicu Memori) Sering sekali, ada banyak hal yang harus diingat dalam suatu subjek tertentu. Anda kini harus meyakinkan diri anda bahwa materi subjek itu terpateri dalam memori jangka panjang anda. Terapkanlah dengan sadar langkah-langkah sebelumnya, maka anda benar-benar telah mempelajari subjek itu karena anda memahaminya. Namun, anda juga harus yakin bahwa anda telah “menyimpan”nya rapat-rapat dalam memori sedemikian sehingga anda bisa membuka dan mengambilnya saat diperlukan. e. Exhibiting What You Know (Memamerkan Apa yang Anda Ketahui) Alangkah baiknya jika seseorang mencoba berbagi informasi dengan orang lain atau beberapa orang mitra belajar. Coba siapkan dan latihkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
suatu presentasi dari pikiran anda, kemudian ajarkanlah. Sangat mudah kita mengira telah memahami sesuatu tetapi ternyata mendapati bahwa anda tidak bisa menjelaskannya kepada orang lain. Jika anda bisa "mengajarkan"nya
kepada
orang
lain,
berarti
anda
betul-betul
menunjukkan bahwa anda telah paham. Anda tidak hanya mengetahui, anda juga "memiliki"-nya. Menggunakan lima tahap ini harus menjadi kebiasaan anda. Namun, untuk itu anda perlu mempraktikkannya terusmenerus. Anda perlu aktif mencari situasi di mana anda bisa mengimplementasikan kelimanya dan menguji diri anda sendiri. f. Reflecting How You’ve Learned (Merefleksikan Bagaimana Anda Belajar) Sebagaimana yang dikatakan oleh Brian Tracy: "Metode-metode CBC ibarat program induk sebuah komputer. Metode-metode itu bukanlah program itu sendiri, tetapi anda dapat menjalankan semua program lain atas dasar program induk tersebut. Metode-metode adalah alat yang anda pakai untuk mencapai tujuan anda dengan lebih cepat dan dengan kepastian lebih besar." Kebanyakan manusia hanya menggunakan sebagian amat kecil dari kapasitas utuh otaknya. Ini bukan karena kapasitas itu tidak ada, melainkan hanya karena mereka belum diajar bagaimana memakai apa yang telah menjadi miliknya. 5. Metode Pembelajaran SAVI (Somatic, Auditori, Visual, Intelektual) Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI merupakan cara belajar yang menggabungkan antara gerakan fisik, dengan aktivitas intelektual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
dan peng-gunaan semua indra untuk memberikan pengaruh yang besar pada pembelajaran. Savi terdiri dari beberapa unsur-unsur, yaitu a. Somatis, yaitu belajar dengan bergerak dan berbuat. “Somatis” berasal dari bahasa Yunani yang berarti tubuh-soma. Jadi dapat di-katakan bahwa belajar somatis berarti belajar dengan indra peraba, kinestetis, praktis-melibatkan fisik dan mengguna-kan serta menggerakkan tubuh sewaktu belajar (Meier, 2004:92). Somatis melibatkan aktifitas fisik selama berlang-sungnya proses belajar, sehingga dari waktu ke waktu membuat seluruh tubuh terlibat. b. Auditori, yaitu belajar dengan berbicara dan mendengar. Menurut Meier (2004: 95), pembelajaran melalui auditori merupakan pembelajaran yang memanfaatkan telinga dan suara kita. Sadar atau tidak, telinga kita akan terus menangkap dan menyimpan pesan auditori, selain itu beberapa area penting di otak akan menjadi aktif saat seseorang membuat suara sendiri dengan berbicara. c. Visual, yaitu belajar dengan mengamati dan menggambarkan. Pembelajaran dengan visual mencakup dalam melihat, menciptakan dan meng-integrasikan segala macam citra. Secara ilmiah dikatakan bahwa komunikasi visual lebih kuat karena manusia mem-punyai lebih banyak peralatan di kepala mereka untuk memproses informasi visual dari pada untuk indra lain (Meier, 2004: 285).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
d. Intelektual, yaitu belajar dengan memecahkan masalah dan merenung. Menurut Meier (2004: 99) kata “intek-lektual” menunjukkan tentang pola pikir pembelajar saat mereka menggunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu pe-ngalaman dan menciptakan hubungan, makna, rencana dan nilai dari peng-alaman tersebut. Supaya pembelajaran dapat berlangsung secara optimal, maka keempat unsur tersebut harus ada, karena satu dengan yang lainnya saling terpadu dan semuanya digunakan secara simultan (Meier, 2004: 91-92). 6. Langkah-langkah Impelentasi Accelerated Learning. a. Tahap 1 : Persiapan Tujuan Tahap Persiapan adalah menimbulkan minat para peserta didik, memberi mereka perasaan positif mengenai pengalaman belajar yang akan datang, dan menempatkan mereka dalam situasi optimal untuk belajar.pendidik melakukan ini dengan : 1) Memberikan sugesti positif 2) Menyatakan manfaat bagi peserta didik 3) Menyatakan tujuan yang jelas dan bermakna 4) Menciptakan lingkungan fisik yang positif 5) Menciptakan lingkungan sosial yang positif 6) Menenangkan ketakutan pembelajar 7) Menghilangkan atau mengurangi rintangan belajar 8) Mengajukan pertanyaan dan masalah 9) Menggugah rasa ingin tahu dan menimbulkan minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
10) Mengajak pembelajar telibat penuh sejak awal Tabel 2.2 Perbandingan antara Suasana/Lingkungan Ruang Kelas Tradisional dan Suasana/Lingkungan Ruang Kelas Accelerated Learning
Lingkungan Ruang Kelas Tradisional Menimbulkan : Ketegangan dan stress Kebosanan Individualism terasing Militerisme Resimentasi Suasana steril Control otoriter Motivasi dari luar Perasaan terkurung Belajar terasa berat
Lingkungan A.L yang ditingkatkan Menimbulkan : Ketenangan Minat Kerja sama Kesan manusiawi Kebebasan pribadi Kegairahan Rasa hormat kepada orang lain Motivasi dari dalam Kelegaan Belajar terasa menyenangkan
b. Tahap 2 : Penyampaian Tujuan
Tahap
Penyampaian
adalah
membantu
pembelajar
menentukan materi blajar yang baru dengan cara menarik, menyenangkan, rlevan, multi-indra, dan cocok untuk semua gaya belajar. Pendidik melakukan ini dengan: 1) Uji coba kolaboratif dan berbagi pengetahuan 2) Pengamatan terhadap fenomenon dunia nyata 3) Keterlibatan seluruh-otak, seluruh-tubuh 4) Presentasi interaktif 5) Grafik dan penunjang presentasi berwarna-warni 6) Variasi agar cocok dengan semua gaya belajar 7) Proyek pembelajaran berdasarkan-pasangan dan berdasarkan-team
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
8) Berlatih menemukan (pribadi, berpaangan, berdasar team) 9) Pengalaman belajar kontekstual dari dunia nyata 10) Berlatih memecahkan masalah. c. Tahap 3 : Pelatihan Tujuan Tahap Praktek adalah membantu pelajar mengintegrasikan dan memadukan pengetahuan atau keterampilan baru dengan berbagai cara. Guru melakukan ini dengan : 1) Aktivias memproses peserta didik 2) Usaha/umpan balik/perenungan/usaha kembali secara langsung 3) Simulasi dunia nyata 4) Permainan belajar 5) Latihan belajar lewat praktek 6) Aktvitas pemecahan-masalah 7) Perenungan dan artikulasi individual 8) Dialog secara erpasangan dan bekelompok 9) Pengajaran dan tinjaun kolaboratif 10) Aktivitas praktek membangun-keterampilan 11) Mengajar-kembali d. Tahap 4 : Penampilan Tujuan Tahap Penampilan Hasil adalah membantu pelajar menerapkan dan mengembangkan pengetahuan serta keterampilan baru mereka pada pekerjaan sehingga pembelajaran tetap melekat dan prestasi terus meningkat. Guru melakukan ini dengan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
1) Penerapan segera di dunia-nyata 2) Menciptakan dan melaksanakan rencana aksi 3) Aktivitas penguatan lanjutan 4) Materi penguatan pascasesi 5) Pengarahan berkelanjutan 6) Evaluasi prestasi dan umpan balik 7) Aktivitas dukungan kawan-kawan 8) Perubahan organisasi dan lingkungan yang mendukung 7. Langkah-langkah metode pembelajaran SAVI a. Siswa membaca materi pelajaran yang akan dipelajari dengan suara keras (A) b. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, 4-5 anggota pada setiap kelompok (S) c. Siswa atau setiap kelompok mengamati media gambar dan video yang diberikan oleh guru dan mendiskusikannya (V) d. Setiap kelompok mendemonstrasikan hasil kerja kelompoknya di depan siswa yang lain sesuai dengan hasil diskusinya (I) B. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai daya penggerak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
yang telah menjadi aktif. Motif menjadi akif pada saat-saat tertentu, terutama bila lebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak. (Sardiman, 1986:73) Menurut Mc. Donald dalam buku Sardiman (1986:73) yang berjudul Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting. a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan enegeri di dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia (walauppun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia. b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa atau “feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah-laku manusia. c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya kerena terangsang atau terdorong oleh adanya unsur lain dalam hal ini adalah tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Dari ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan. Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu tidak hanya dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh didalam diri sesorang. Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Dikatakan “keseluruhan”, karena pada umumnya ada beberapa motif yang bersama-sama menggerakkan siswa untuk belajar. Motivasi belajar adalah totalitas daya penggerak psikis dari dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan memneri arah pada kegiatan belajar untuk mencapai tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
2. Teori Tentang Motivasi Memberikan motivasi kepada seseorang siswa, berarti menggerakan siswa untuk melakkan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. Pada tahap awalnya akan menyebabkan subjek belajar itu merasa ada kebutuhan dan ingin melakukan sesuatu kegiatan belajar. Seseorang yang melakukan aktivitas didorong oleh adanya faktor-faktor biologis, instink, unsur-unsur kejiwaan yang lain serta adanya pengaruh perkembangan budaya manusia. Motivasi ini tidak lepas dari kebutuhan di mana seseorang akan melakukan sesuatu bila marasa ada suatu kebutuhan. Menurut Morgan dan ditulis kembali oleh S. Nasution dalam Buku Sardiman (1986:78) dikatakan bahwa manusia hidup itu memiliki berbagai kebutuhan: a. Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk sesuatu aktivitas b. Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain c. Kebutuhan untuk mencapai hasil d. Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan Teori tentang motivasi ini lahir dan awal perkembangannya di kalangan psikolog. Menurut ahli ilmu jiwa dijelaskan bahwa dalam motivasi itu ada suatu hirarki dari bawah ke atas. Dalam hal ini ada beberapa teori tentang motivasi yang selalu bergayut dengan soal kebutuhan: a. Kebutuhan fisiologis, seperti lapar, haus, kebutuhan untuk istirahat dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
b. Kebutuhan akan keamanan (security), yakni rasa aman, bebas dari rasa takut dan kecemasan. c. Kebutuhan akan cinta dan kasih; kasih, rasa diterima dalam suatu masyarakat atau golongan (keluarga, sekolah, kelompok) d. Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri, yakni mengembangkan bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial, pembentukan pribadi. Dengan kata lain, kebutuhan untuk berusaha ke arah kemandirian dan aktulaisasi diri. Sesuai dengan kebutuhan Maslow menciptakan piramida hirarki kebutuhan yang lebih lengkap yang dilukiskan pada gambar di bawah ini:
Under standing and knowladge
Self Actualization Self esteem
Love and belonging Safety Physiological Gambar 2.1 Kebutuhan Manusia Menurut Maslow (Sardiman, 1986:81)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Setiap tingkat diatas hanya dapat dibangkitkan apabila telah dipenuhi tingkat motivasi di bawahnya. Disamping itu ada teori-teori lain yang perlu diketahui (Sardiman, 1986:81) : a. Teori instink Menurut teori ini tindakan setiap diri manusia diasumsikan seperti tingkah jenis animal atau binatang. Tindakan manusia itu dikatakan selalu berkaitan dengan instink atau pembawaan. Dalam memberikan respon terhadap adanya kebutuhan seolah-olah tanpa dipelajari. Tokoh dari teori ini adalah Mc. Dougall. b. Teori Fisiologis Teori ini juga disebut “Behavioiur theories”. Menurut teori ini semua tindakan manusia berakar pada usaha memenuhi kepuasan dan kebutuhan organik atau kebutuhan untuk kepentingan fisik. Atau disebut sebagai kebutuhan primer, seperti kebutuhan tentang makanan, minuman, udara, dan lain-lain yang diperlukan untuk kepentingan tubuh seseorang. Dari teori inilah muncul perjuangan hidup, perjuangan untuk mempertahankan hidup, strunggle for survival. c. Teori Psikoanalitik Teori ini mirip dengan teori instink, tetapi lebih ditekankan pada unsur-unsur kejiwaan yang ada pada diri manusia. Bahwa setiap tindakan manusia karena adanya unsur pribadi manusia yakni id dan ego. Tokoh dari teori motivasi ini adalah Freud.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
3. Ciri-ciri Motivasi Motivasi yang ada pada diri setiap orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Tekun menghadapi tugas b. Ulet menghadapi kesulitan dan tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin. c. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk orang dewasa” d. Lebih senang bekerja mandiri e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin f. Dapat mempertahankan pendapatnya g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. 4. Fungsi Motivasi dalam Belajar Dalam belajar diperlukan motivasi. “Motivation is an essential condition of learning”. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan semakin berhasil pula belajar itu. Motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Perlu ditegaskan bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan. Sehubung dengan hal tersbut ada tiga fungsi motivasi: a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
b. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbutan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Selain dari ketiga fungsi diatas motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik. Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian hasil belajarnya. 5. Macam-macam Motivasi Berbagai macam-macam motivasi menurut Sadiman (1986:85) sebagai berikut: a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya 1) Motif-motif bawaan Yang dimaksud dengan motif bawaan yaitu motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. 2) Motif-motif yang dipelajari Motif-motif yang timbul karena dipelajari. Seseorang hidup dalam lingkungan masyarakat diperlukan kemampuan untuk berhubungan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
kerjasama didalam masyarakat untuk ketercapaian kepuasan diri. Sehingga manusia perlu mengembangkan sifat-sifat ramah, kooperatif, membina hubungan baik dengan sesama, apalagi orang tua dan guru. Dalam kegiatan belajar-mengajar, hal ini dapat membantu dalam usaha mencapai prestasi atau hasil belajar yang baik. b. Jenis motivasi menurut Frandsen yaitu: 1) Cognitive motives Motif ini menunjuk pada gejala intinsik, yaitu menyangkut kepuasan individual. Kepuasan individual yang berada di dalam diri manusia dan biasanya berwujud proses dan produk mental. Jenis motif seperti ini adalah sangat primer dalam kegiatan belajar disekolah, terutama berkaitan dengan pengembangan intelektual. 2) Self-expression Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia. Yang penting kebutuhan individu itu tidak sekedar tahu mengapa dan bagaimana seseuatu itu dapat terjadi, tetapi juga mampu membuat suatu kejadian. Untuk ini memang diperlukan kreativitas, penuh imajinasi. Dalam hal ini seseorang itu ada keinginan untuk aktualisasi diri. 3) Self-enhancement Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan meningkatkan kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan kemajuan diri menjadi salah-satu keinginan bagi setiap individu. Dalam belajar dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
diciptakan suasana kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk mencapai suatu prestasi. c. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis 1) Motif atau kebutuhan organis, meliputi : kebutuhan untuk minum, makan, bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat. 2) Motif-motif darurat. Yang termasik dalam jenis motif darurat antara lain : dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Jelasnya motivasi jenis ini timbul karena rangsangan dari luar. 3) Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Motif-motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif. d. Motivasi jasmaniah dan rohaniah Beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmaniah seperti : refleks, insting otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah yaitu kemauan. Soal kemauan pada setiap diri manusia terbentuk melalui empat momen. 1) Momen timbulnya alasan Di mana seseorang melakukan suatu kegiatan atau aktivitas dikarenakan ada alasan atau sebab yang mendesak dan harus dilakukan segera mungkin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
2) Momen pilih Suatu keadaan di mana terdapat alternatif-alternatif yang mengakibatkan persaingan diantara alternatif atau alasan-alasan itu. Kemudian seseorang menimbang-nimbang dari berbagai alternatif untuk kemudian menentukan pilihan alternatif yang akan dikerjakan. 3) Momen utusan Dalam persaingan antara berbagai alasan, sudah ditentukan akan memilih satu alternatif yang dipilihnya. Satu alternatif yang dipilih inilah yang menjadi putusan untuk dikerjakan. 4) Momen terbentuknya kemauan Ketika seseorang sudah menetapkan satu putusan untuk dikerjakan, maka timbullah dorongan pada diri seseorang untuk bertindak, melaksanakan putusan itu. e. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik 1) Motivasi intrinsik Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsi tidak perlu rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. 2) Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
6. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah Dalam kegiatan belajar-mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik
sangat
diperlukan.
Motivasi
bagi
para
pelajar
dapat
mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Ada beberapa bentuk dan cara menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah sebagai berikut: (Sardiman, 1986:91) a. Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka atau niai yang baik. Sehingga siswa yang biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak siswa bekerja atau belajar hanya ingin mengejar pokoknya naik kelas saja. Ini menunjukan motivasi yang dimilikinya kurang berbobot bila dibandingkan dengan siswasiswayang menginginkan nilai baik. Namun demikian semua itu harus diingat oleh guru bahwa pencapaian angka-angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yag sejati, hasil belajar yang bermakna. Oleh karena itu langkah selanjutnya yang ditempuh oleh guru adalah bagaimana cara memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan values yang terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
sehingga tidak sekedar kognitifnya saja tetapi juga keterampilan dan afeksinya. b. Hadiah Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut. c. Saingan atau kompetisi Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi yang mendorong belajar siswa. Persaingan baik individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang unsur persaingan ini banyak dimanfaatkan di dalam dunia industri atau perdagangan, tetapi dapat juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa. d. Ego-involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol kebanggan dan harga diri, begitu juga untuk siswa sebagai subjek belajar. Para siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
e. Memberi ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi harus diingat oleh guru, adalah jangan telalu sering (setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. f. Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya meningkat. g. Pujian Ketika ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri. h. Hukuman Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman. i. Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar, berati ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan dengan sesuatu kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah tentu hasilnya akan lebih baik. j. Minat Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalu minat merupkan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalu disertai dengan minat, mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut: 1) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan. 2) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau. 3) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik. 4) Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar. k. Tujuan yang diakui Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan
yang harus
dicapai,
karena
dirasa
sangat
berguna
dan
menguntungkan, maka akan menimbulkan timbul gairah untuk terus belajar. C. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi 1. Pengertian Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Menurut Taksonomi Bloom yang telah direvisi proses kognitif terbagi menjadi kemampuan berpikir tingkat rendah (Lower Order Thingking) dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thingking). Kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
yang termasuk kemampuan berpikir tingkat renadah (LOT) adalah kemampuan
mengingat
(remember),
memahami
(understand),
dan
menerapkan (apply), sedangkan HOT meliputi kemampuan menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan menciptakan (create) (Anderson & Krathwohl, 2001, p.30). Taksonomi Bloom masih digunakan dalam banyak kurikulum dan bahan pengajaran (Brookhart, 2010, p.39, Schraw and Robinson, 2011, pp.158- 159). Menurut Brookhart (2010, p.5) kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) adalah (1) berpikir tingkat tinggi berada pada bagian atas taksonomi kognitif Bloom, (2) tujuan pengajaran di balik taksonomi kognitif yang dapat membekali peserta didik untuk melakukan transfer pengetahuan, (3) mampu berpikir artinya peserta didik mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka kembangkan selama belajar pada konteks yang baru. Higher Order Thingking Skill didefinisikan didalamnya termasuk berpikir kritis, logis, reflekstif, metakognisi, dan kreatif (King, 2011). Semua keterampilan tersebut aktif ketika seseorang berhadapan dengan masalah yang tidak biasa, ketidakpastian, pertanyaan dan pilihan. Penerapan yang sukses dari keterampilan ini terdapat dalam penjelasan, keputusan, penampilan, dan produk yang valid sesuai dengan konteks dari pengetahuan dan pengalaman yang ada serta lanjutan perkembangan keterampilan ini atau keterampilan intelektual lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Corebina, dkk dalam Kawuwung (2011:158) mengatakan bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat diketahui dari kemampan kognitif siswa pada tingkatan analisis, sintesis, dan evaluasi. Kemampuan berpikir tngkat tinggi dengan hasil belajar kognitif sangat berkaitan dengan kemampuan awal siswa. Resnick (Arrend, 2007:44) berpikir tingkat tingkat tinggi adalah proses yang melibatkan operasi-operasi mental seperti klasifikasi, induksi, deduksi, dan penalaran. Dalam proses berpikir tingkat tinggi seringkali dihadapkan dengan banyak ketidakpastian dan juga menuntut beragam aplikasi yang terkadang bertentangan dengan kriteria yang telah ditemukan dalam proses evaluasi. Dari pengertian kemampuan berpikir tingkat tinggi diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan proses berpikir di mana tidak hanya sekedar mengingat atau menghafal, namun juga dapat menyimpulkan dengan kata-kata sendiri, menghubungkan, serta mentransformasi pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki secara kritis dan kreatif untuk memecahkan masalah pada situasi yang baru dalam kehidupan sehari-hari. 2. Konsep Utama Pendekatan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Konsep utama dalam pendekatan keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah mengikuti ketiga anggapan tentang berpikir dan belajar, yaitu: a. Berpikir tidak bisa dihubungkan dari tingkat, mereka saling tergantung satu sama lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
b. Berpikir atau tidak berpikir dapat belajar tanpa isi pokok, hanya poin teoritis. Dalam kehidupan nyata, siswa akan mempelajari materi pelajaran berdasarkan pada pengalaman sekolahnya. Misalnya untuk bisa menguasai konsep materi akuntansi dasar 2, maka harus menguasai akuntansi 1 terlebih dulu. Pengalaman pada sekolah-sekolah terdahulu akan membantu mereka mempelajari konsep yang lebih tinggi pada tahun berikutnya. c. Keterampilan berpikir tingkat tinggi meliputi berbagai cara berpikir, memproses, serta menerapkan pada situasi gabungan dan variabel kelipatannya setelahnya. Tingkat berpikir tergantung pada hubungan real-world situation (situasi dunia nyata) dengan variabel kelipatan penawaran ke tantangan berpikir memproses. Keberhasilan berpikir tingkat tinggi tergantung pada kemampuan individu dalam menerapkan, merobak, dan memperindah pengetahuan dalam konteks situasi berpikir. Pengajaran keterampilan berpikir dilandasi dua filosofi. Pertama harus ada materi atau pelajaran khusus tentang berpikir. Kedua mengintegrasikan kegiatan berpikir kedalam setiap pelajaran ekonomi. Dengan demikian keterampilan berpikir terutama berpikir tingkat tinggi harus dikembangkan dan menjadi bagian dari pelajaran ekonomi sehari-hari. Dengan acara ini keterampilan berpikir dapat dikembangkan dengan cara membantu siswa menjadi problem solver yang lebih baik. Untuk itu guru harus menyediakan masalah (soal) yang memungkinkan siswa menggunakan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
3. Pengembangan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi a. Level 1: Prasyarat Sejauh mana siswa mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi tergantung pada konten dan konteks interaksi dengan keterampilan rendah siswa untuk berpikir, disposisi, dan kemampuan. Dalam perencanaan pelajaran, guru kadang-kadang mungkin merasa sulit untuk membedakan tingkat tertinggi dalam kategori “golongan rendah” dari tingkat terendah dalam kategori “golongan lebih tinggi”. Bagaimana pun kemampuan berpikir tidak benar-benar sebagai individu yang terpisah seperti “blok bangunan”, meskipun para sarjana dan peneliti sering menggunakan metafora tersebut. Meskipun demikian penguasaan konten dan berpikir tingkat rendah merupakan prasyarat penting untuk berpikir yang lebih tinggi menurut Gagne, Bringgs, dan Wager (1988) Kecerdasan bawaan siswa, lingkungan belajar, dan penggunaan yang lebih rendah kemampuan berpikir dapat mempengaruhi perkembangan kognitif mereka. Kecenderungan dan kemampuan memainkan bagian penting dari proses berpikir. Marzano (1993) menggambarkan satu set kecenderungan sebagai “kebiasaan berpikir”. Ini termasuk mencari akuransi dan kejelasan, yang berpikiran terbuka, menahan diri, dan mengambil posisi satu arah, serta pengaturan diri, berpikir kritis dan berpikir kreatif. Penelitian lain memperlakukan pengaturan diri sebagai bagian dari metakognisi, dan pemikiran kritis dan kreatif sebagai dimensi yang terpisah (Fogarty & Mc Tighe, 1993)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
b. Level 2 : Penghubung Menghubungkan jaringan dan operasi membantu menyediakan jembatan ke tingkat berpikir yang lebih tinggi. Secara keseluruhan, dimensi konten dan konteks, berpikir tingkat tinggi yang lebih rendah, dan disposisi dan kemampuan membantu untuk mengembangkan skemata, koneksi, dan perancah untuk jaringan yang menghubungkan dan operasi. Ketika siswa menghubungkan sebelum belajar dengan konteks yang baru, memasuki skemata mereka sendiri, dan memiliki peranca yang tepat untuk informasi baru, mereka bergerak menuju pemikiran tingkat tinggi. Siswa “memperluas pengetahuan mereka tentang dunia dengan membagun hubungan antar konsep yang berbeda (Crow; et al, 1997:148), dan ketika digabungkan, hubungan ini membentuk aturan yang merupakan prasyarat utama dalam menggunakan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan pemecahan masalah (Gagne, Briggs, & Wager, 1988) Penghubung dari rendah ke pemikiran tingkat tinggi dibuat dengan menjalin kegiatan berpikir dengan konten melalui “menguraikan materi yang diberikan, membuat kesimpulan melampaui apa yang secara eksplisit disajikan, membangun representasi yang memadai, menganalisis, dan membangun hubungan” (Lewis & Smith, 1993:133). Misalnya dalam materi pemahaman membaca, siswa terlibat dalam membuat kesimpulan dan menggunakan informasi yang berada di luar apa yang tertulis, sehingga menjalin berpikir tingkat rendah dan lebih tinggi dengan isi materi. Hubungan dari jaringan penghubung sangat penting karena “dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
istilah yang sangat sederhana, kita mengingat hal-hal yang telah kita hubungkan” (Marzano, 1993: 156). “Hal ini terutama isi yang dimulai dalam bentuk yang relatif sederhana dan tumbuh menjadi kompleksitas… sifat tidak berubah… tetapi menyesuaikan tantangan yang meningkat” (Clarke, 1990:24) c. Level 3 : Berpikir Tingkat Tinggi Situasi, keterampilan dan hasil adalah komponen yang menantang pemikir untuk melakukan pemikiran tingkat tinggi. Beberapa interprestasi mungkin telah menempatkan pemikiran metakognitif sebagai bagian dari jaringan penghubung yang merupkan sebagai salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi. Konsep kontemporer metakognisi yang sebenarnya berasal dari Strenberg (dikutip dalam Crowl et al, 1997) yaitu teori Triarchic kecerdasan. Teori ini mencakup komponen-komponen berpikir, pendekatam untuk pengalaman, dan konteks tanggapan terhadap pemecahan masalah situasi. Tiga bagian dari teori triarchic adalah aspek komponen makna, aspek pengalaman dan aspek kontekstual. Strategi metakognitif adalah kompleks. Termasuk temuan masalah, dtetapkan oleh Bruner (dikutip dalam Gagne, Briggs, & Wager, 1988) sebagai tugas yang membutuhkan lokasi ketidaklengkapan, anomaly, kesulitan,
ketimpangan,
dan
kontradisi.
Mereka
menghubungkan
penemuan permasalahan dan kreativitas melalui kegiatan perencanaan, pemantauan diri dari kemajuan, dan strategi penyesuaian diri untuk memecahkan masalah (Sternberg & Lubart, 1995: 276;. Young, 1997)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
4. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi menurut Taksonomi Bloom Revisi Kemampuan berpikir tingkat tinggi sebelum revisi Taksnomi Bloom meliputi tingkat analisis, sintesis, dan evaluasi, setelah Taksnomi Bloom revisi menjadi tingkat menganalisis (Analyze), mengevaluasi (Evaluated), dan mencipta (Create). Adapun definisi untuk masing-masing tingkat tersebut adalah sebagai berikut: a. Menganalisis (Analyze) Menganalisis meliputi kemampuan untuk memecahkan satu kesatuan menjadi bagian-bagian dan menentukan bagaimana bagian-bagian tersebut dihubungkan satu dengan yang lain atau bagian tersebut dengan keseluruhannya. Analisis menekankan pada kemampuan merinci sesuatu unsur pokok-pokok menjadi bagian-bagian dan melihat hubungan antar bagian tersebut. Di tingkat analisis seseorang akan mampu menganalisa infromasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah scenario
yang rumit. Kategori mengenalisis terdiri dari
kemampuan membedakan (Differentiating), mengorganisasi (Organizing) dan memberi simbol (Attributing) 1) Differentiating (membedakan) Membedakan meliputi kemampuan membeda-bedakan bagianbagian dari keseluruhan struktur dalam bentuk yang sesuai. 2) Organizing (mengorganisasi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Mengorganisasi meliputi kemampuan mengidentifikasi unsurunsur secara bersama-sama menjadi struktur yang saling terkait. 3) Attributing (mengatribusikan) Mengatribusikan adalah kemampuan siswa untuk menyebutkan tentang sudut pandang, pendapat, nilai atau maksud dari suatu masalah yang diajukan. Mengatribusikan membutuhkan pengetahuan dasar yang lebih agar dapat menerka maksud dari inti permasalahan yang diajukan. b. Mengevaluasi (Evaluate) Mengevaluasi didefinisikan sebagai kemampuan melakukan judgement berdasar pada kriteria dan standar tertentu. Kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektifitas, efisiensi, dan konsistensi. Standar ini bisa bersifat kuantitas atau kualitas. Evaluasi mencakup kemampuan untuk membetuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggungjawaban pendapat itu yang berdasarkan kriteria tertentu. Adanya kemampuan ini dinyatakan dengan memberikan penilaian terhadap sesuatu. Kategori mengevaluasi atau menilai terdiri dari memeriksa (Checking) dan mengkritik (Critiquing) 1) Memeriksa (Checking) Memeriksa adalah kemampuan untuk mengetes konsistensi internal atau kesalahan pada operasi atau hasil serta mendeteksi keefektifan prosedur yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
2) Mengkritik (Critiquing) Mengkritik adalah kemampuan memutuskan hasil atau operasi berdasarkan kriteria dan standar tertentu. Mendeteksi apakah hasil yang diperoleh berdasarkan suatu prosedur menyelesaikan suatu masalah mendekati jawaban yang benar. c. Mencipta (Create) Mencipta didefinisikan sebagai menggeneralisasi ide baru, produk atau cara pandang yang baru dari suatu kejadian. Mencipta disini diartikan sebagai peletak beberapa elemen dalam satu kesatuan yang menyeluruh sehingga terbentuklah dalan satu bentuk yang koheren atau fungsional. Siswa dikatakan mampu mencipta jika dapat membuat produk baru dengan merombak beberapa elemen atau bagian ke dalam bentuk atau struktur yang belum pernah diterangkan oleh guru sebelumnya. Proses mencipta umumnya berhubungan dengan pengalaman belajar siswa yang sebelumnya. Proses mencipta dapat dipecah menjadi tiga fase yaitu: 1) Masalah yang diberikan, di mana siswa mencoba untuk memahami soal, dan mengeluarkan solusi yang mungkin 2) Perencanaan penyelesaian, di mana siswa memeriksa kemungkinan dan memikirkan rancangan yang dilaksanakan 3) Pelaksanaan penyelesaian, di mana siswa berhasil melaksanakan rencana. Karena itu, proses kreatif dapat diartikan sebagai awalan yang memiliki fase yang berbeda di mana akan muncul kemungkinan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
penyelesaian yang bermacam-macam sebagaimana yang dilakukan siswa yang mencoba untuk memahami soal (merumuskan/generating). Langkah ini dilanjutkan dengan langkah mengerucut, di mana siswa memikirkan metode penyelesaian dan menggunakannya dalam rancangan kegiatan (merencanakan/planning). Terakhir rencana dilaksanakan dengan cara siswa menyusun penyelesaian (memproduksi/producing). 5. Karakteristik Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Secara umum, keterampilan berpikir terdiri atas empat tingkatan, yaitu: mengahafal (recall thingking), dasar (basic thingking), kritis (critical thingking), dan kreatif (creative thingking) (Kurlik & Rudnick, 1999) a. Menghafal adalah tingkat berpikir paling rendah. Keterampilan ini hampir otomatis atau refleksif sifatnya. Siswa pada sekolah menengah atas seringkali dipaksa untuk menghafal mengenai teori-teori pada mata pelajari seperti teori penawaran ataupun teori permintaan. b. Keterampilan dasar, yakni keterampilan yang meliputi pemahaman konsep-konsep seperti penjumlahan dan pengurangan, serta aplikasinya dalam soal-soal. c. Berpikir kritis, yaitu berpikir yang memeriksa, menghubungkan, dan mengevaluasi semua aspek situasi atau masalah. Termasuk di dalamnya mengumpulkan, mengorganisir, mengingat, menganalisa informasi. Berpikir kritis termasuk kemampuan membaca dengan pemahaman dan mengidentifikasi materi yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan. Kemampuan menarik kesimpulan yang benar dari data yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
dan mampu menentukan ketidak-konsistenan dan pertentangan dalam sekelompok data merupakan bagian dari keterampilan berpikir kritis. Dengan kata lain, berpikir kritis adalah analitis dan refleksif. Beberapa kemampuan yang dikaitkan dengan konsep berpikir kritis adalah kemampuan-kemampuan untuk memahami masalah, menyeleksi informasi yang penting untuk menyelesaikan masalah, memahami asumsi-asumsi, merumuskan dan menyeleksi hipotesis yang relevan, serta menarik kesimpulan yang valid dan menentukan kevalidan dari kesimpulankesimpulan (dressel dan Mayhew) (Watson dan Glaser, 1980:1). Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis merupakan bagian dari penalaran. Bonnie dan Potts (2003) berpendapat bahwa terdapat beberapa kemampuan yang terpisah yang berkaitan dengan kemampuan yang menyeluruh untuk berpikir kritis, yaitu menemukan analogi-analogi dan macam hubungan yang lain antara potongan-potongan informasi, menentukan kerelevanan dan kevalidan informasi
yang dapat
digunakan untuk
pembentukan dan penyelesaian masalah, serta menemukan dan mengevaluasi penyelesaian atau cara-cara lain dalam menyelesaikan masalah. Dengan demikian agar siswa tidak salah pada waktu membuat keputusan dalam kehidupannya, mereka perlu memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik. Menurut Ruber (Romlah, 2002:9) dalam berpikir kritis siswa dituntut untuk menggunakan strategi kognitif tertentu yang tepat untuk menguji keandalan gagasan, pemecahan masalah, dan mengatasi masalah serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
kekurangannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Tapilouw (Romlah, 2002:9), bahwa “berpikir kritis merupakan berpikir disiplin yang dikendalikan oleh kesadaran. Cara berpikir ini merupakan cara berpikir yang terarah, terencana, mengikuti alur logis sesuai dengan fakta yang diketahui” Berpikir kreatif,,yaitu keterampilan berpikir yang sifatnya orisinil dan reflekstif. Hasil dari keterampilan kreatif adalah sesuatu yang kompleks. Kegiatan yang dilakukan diantaramta menyatukan ide baru, menentukan efektifitasnya. Berpikir kreatif meliputi juga kemampuan menarik kesimpulan yang biasanya menghasilkan hasil akhir yang baru. D. Rasa Senang Belajar Ekonomi 1. Pengertian Rasa Senang Belajar Emosi atau perasaan kejiwaan berkaitan dengan perasaan senang atau tidak senang. Perasaan senang atau tidak senang timbul berdasarkan pengalaman sedikit demi sedikit atau suatu evaluasi dari pengalaman. Perasaan senang menimbulkan perasaan puas. Bila seseorang dapat menjawab soal ujian, timbul rasa puas. Dalam hal ini, perasaan puas berkaitan dengan masalah atau “tension”. Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa perasaan puas berarti pelepasan ketegangan (release of the tension) Perasaan senang tersebut, dapat diturunkan menjadi pengertian-pengertian baru, seperti teori tiga dimensi yaitu dimensi pertama rasa senang dan tidak senang. Dimensi kedua adalah rasa gembira, yang disebut oleh Freud sebagai inner feeling, yaitu rasa senang yang diikuti dengan reaksi jasmani. Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
hanya senyum simpul dan tertawa, tetapi disertai dengan gerakan menari-nari atau perilaku yang lain. Kegembiraan dan kesenangan dalam belajar dapat diciptakan melalui berbagai cara seperti lingkungan yang bersih dan kondusif untk belajar, belajar sambil rekreasi, permainan peran, iringan musik, dan sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa dianggap faktor yang paling besar kontribusinya dalam membantu menciptakan suasana belajar menyenangkan (Darmansyah, 2011:11). Banyak cara yang dilakukan dalam komunikasi dan interaksi yang menyenangkan seperti bahasa yang digunakan, cara berkomunikasi, ekspresi wajah yang ditampilkan, senyuman, pendekatan yang dipilih dengan peserta didik, dan banyak lagi yang lainnya. Komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa memberikan peluang untuk menciptakan suasana yang menggembirakan di dalam kelas. Dengan begitu guru memiliki banyak kesempatan untuk menciptakan interaksi yang menyenangkan dengan siswa. Melalui cara belajar yang menyenangkan ini siswa dapat dengan mudah memahami materi yang diajarkan guru di kelas. Siswa yang cenderung senang akan mudah termotivasi dan dapat menyimpan mata pelajaran khususnya ekonomi. Karena dengan perasaan atau emosi yang senang akan menimbulkan pikiran yang positif, di mana siswa akan lebih bersemangat dalam kegiatan belajar di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Pembelajaran yang menyenangkan ini juga diperlukan strategi untuk mencapai keberhasilan siswa dalam belajar di kelas. Tidak hanya hasilnya, namun motivasi, cara berpikir siswa juga meningkat yang biasanya hanya berpikir pada tingkatan rendah menjadi berpikir tingkat tinggi. DePorter, Reardon, dan Singer (1999) dalam Darmansyah (2011) belajar yang menyenangkan dapat diciptakan melalui konteks menata panggung belajar yang terkait empat aspek seperti suasana, landasan, lingkungan dan rancangan. DePorter,
Reardon
dan
Singer
(1999)
menggambarkan
strategi
pembelajaran menyenangkan dengan menata kelas sebagai berikut: a. Menata lingkungan kelas, agar dapat dengan baik memengaruhi kemampuan siswa untuk terfokus dan menyerap informasi. b. Meningkatkan pemahaman melalui gambar seperti poster ikon akan menampilkan isi pelajaran secara visual, sementara poster afirmasi yang lucu dan mengandung humor akan menguatkan dialog internal siswa. c. Alat bantu belajar dalam berbagai bentuk seperti kartun dan karikatur dapat menghidupkan gagasan abstrak dan mengikutsertakan pelajar kinestetik d. Pengaturan bangku mendukung hasil belajar e. Musik membuka kunci keadaan belajar optimal dan membantu menciptakan asosiasi f. Gaya lain dapat digunakan saat jeda, membuat kuis, pertanyaan lucu, humor, penjelasan tentang transisi menggunakan berbagai sumber.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Dryden dan Vos (2000) dalam Darmansyah (2011:24) menjelaskan bahawa pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran di mana interaksi antara guru,lingkungan fisik, dan suasana memberikan peluang terciptanya kondisi yang kondusif untuk belajar. 2. Tujuan pembelajaran yang menyenangkan Pembelajaran yang menyenangkan berbasis PAIKEM membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir tahap tinggi, berpikir kritis dan berpikir kreatif (critical and creative thingking). Berpikir kritis adalah suatu kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan masalah, menarik keputusan, memberi keyakinan, menganalisis asumsi dan pencarian ilmiah. Berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian (originality), ketajaman pemahaman (insight) dalam mengembangkan sesuatu (generating). Kemampuan memecahkan masalah merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dalam pembelajaran pemecahan masalah, siswa secara individual atau kelompok diberi tugas untuk memecahkan suatu masalah. Jika memungkinkan masalah diidentifikasi dan dipilih oleh siswa sendiri. Masalah yang diidentifikasi hendaknya yang penting dan mendesak untuk diselesaikan serta sering dilihat atau diamati oleh siswa sendiri, umpamanya masalah kemiskinan, kejahatan, dan kemacetan lalu lintas, pembusukan makanan, wabah penyakit, kegagalan panen, pemalsuan produk, atau soal-soal dalam setiap mata pelajaran yang membutuhkan analisis dan pemahaman tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
3. Prinsip-prinsip pembelajaran yang menyenangkan Prinsip pembelajaran menyenangkan yang merujuk pada pembelajaran dengan basis kompetensi memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Berpusat pada peserta didik agar mencapai kompetensi yang diharapkan. Peserta didik menjadi subjek pembelajaran sehingga keterlibatan aktivitasnya dalam pembelajaran tinggi. Tugas guru adalah mendesain kegiatan pembelajaran agar tersedia ruang dan waktu bagi peserta didik belajar secara aktif dalam mencapai kompetensinya. b. Integral agar kompetensi yang dirumuskan dalam KD dan SK tercapai secara utuh. Aspek kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan terintegrasi menjadi satu kesatuan. c. Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan individual setiap peserta didik. Peserta didik memiliki karakteristik, potensi, dan kecepatan belajar yang beragam. Oleh karena itu dalam kelas dengan jumlah tertentu, guru perlu memberikan layanan individual agar dapat mengenal dan mengembangkan peserta didiknya. d. Pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus menerapkan prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning) sehingga mencapai ketuntasan yang ditetapkan. Peserta didik yang belum tuntas diberikan layanan remidial, sedangkan yang sudah lulus diberikan layanan pengayaan atau melanjutkan pada kompetensi berikutnya. e. Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah, sehingga peserta didik menjadi pembelajaran yang kritis, kreatif, dan mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
memecahkan masalah yang dihadapi. Oleh karena itu guru mendesain pembelajaran yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan atau konteksi kehidupan peserta didik dan lingkungan. Berpikir kritis adalah kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan
masalah,
menarik
keputusan,
memberi
keyakinan,
menganalisis asumsi dan pencarian ilmiah. Berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian (originality) dan ketajaman
pemahaman
(insight)
dalam
mengembangkan
sesuatu
(generating). Kemampuan memecahkan masalah (problem solving) adalah kemampuan tahap tinggi siswa dalam mengatasi hambatan, kesulitan, maupun ancaman. 4. Karakteristik pembelajaran yang menyenangkan Sesuai dengan pembelajaran yang menyenangkan, maka pembelajaran yang berfokus pada siswa, makna, aktivitas, pengalaman dan kemandirian siswa, seta konteks kehidupan dan lingkungan ini memiliki 4 ciri yaitu: a. Mengalami (pengalaman belajar) antara lain 1) Melakukan pengamatan 2) Melakukan percobaan 3) Melakukan penyelidikan 4) Melakukan wawancara 5) Siswa belajar banyak melalui berbuat 6) Pengalaman langsung mengaktifkan banyak indera.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
b. Komunikasi bentuknya antara lain 1) Mengemukakan pendapat 2) Presentasi laporan 3) Memajangkan hasil kerja 4) Ungkap gagasan c. Interaksi, bentuknya antara lain 1) Diskusi 2) Tanya jawab 3) Lempar lagi pertanyaan 4) Kesalahan makna berpeluang terkoreksi 5) Makna yang terbangun semakin mantap 6) Kualitas hasil belajar meningkat d. Kegiatan refleksi 1) Mengulang materi yang telah dipelajari. 2) Menyampaikan kesan pembelajaran yang telah berlagsung (senang atau tidak senang, bosan atau tidak bosan). E. Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan oleh: 1. Novianti, Dian (2014). Penelitian lainya terkait dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan judul “Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa dengan Gaya Belajar Tipe Investigatif dalam Pemecahan Masalah Matematika Kelas VII di SMP N 10 Kota Jambi”. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu menganalisis kemampuan berpikir tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
tinggi siswa dengan gaya belajar tipe investigative dalam pemecahan masalah. Instrumen yang digunakan yaitu penelitian itu sendiri, selain itu tes kepribadian, lembar tes kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pedoman wawancara. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pada tipe investigatif pertama pada kategori sangat rendah yaitu 30% karena belum memenuhi 2 indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu megkreasi dan evaluasi dan tipe investigatif kedua berada pada kategori sedang yaitu 70% karena siwa tipe investigatif kedua tidak memenuhi 1 indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu evaluasi. 2. Kusumasari, Elisabeth Novita Bekti (2015). Penelitian lain yang terkait dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan judul “Hubungan Persepsi Siswa Tentang implementasi Pendepakatan Saintifik Dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan Dengan Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Pengembangan Karakter Siswa (Studi Kasus pada 3 SMK Negeri dan 3 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Progam Keahlian Keuangan, Pakte Keahlian Akuntansi di Kabupaten Gunungkidul). Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data adalah koerelasi Spearman. Dari hasil analisis ditunjukan bahwa ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelejaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi. Selain itu ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akutansi dengan pengembangan karakter siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
F. Hipotesis Tindakan dan Kerangka Berpikir 1. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian penelitian yang relevan dan kajian teori yang telah dipaparkan, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Accelerated Learning dapat meningkatkan motivasi belajar, kemampuan berpikir tingkat tinggi dan rasa senang belajar ekonomi di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta. 2. Kerangka berpikir Permasalahan yang sering ditemui dalam proses belajar mengajar adalah sikap siswa yang pasif dalam mengikuti pembelajaran. Sikap pasif menandakan motivasi yang dimilki siswa kurang dalam mengikuti pelajaran ekonomi. Motivasi belajar ekonomi rendah akan menimbulkan tingkat pemahaman siswa rendah dan cenderung hanya menghafal ketika belajar mempersiapkan ulangan atau kuis. Kemampuan menghafal ini membuat materi tidak akan bertahan lama dalam ingatan siswa, dan dapat dikatakan bahwa kemampuan berpikir siswa rendah. Pemahaman siswa dalam materi ekonomi yang masih rendah akan membuat siswa mudah bosan dalam mengikuti pelajaran ini dan kurang senang ketika mereka belajar ekonomi. Accelerated Learning dalam pembelajaran ekonomi dapat membantu siswa dalam memahami materi secara cepat dan menyenangkan. Siswa mempunyai kebebasan dalam cara belajar sesuai dengan kesenangan setiap individu yang memiliki karakter berbeda-beda. Accelerated Learning pembelajaran yang menggerakkan seluruh tubuh. Tidak hanya pikiran (otak)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
dalam belajar namun juga seluruh perasaan emosi yang ada dalam dirinya. Pembelajaran ekonomi yaitu mata pelajaran mengenai teori-teori ekonomi serta kegiatan perekonomian yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Siswa cenderung malas dalam mengikuti pelajaran yang banyak teori sehingga siswa enggan dan kurang semangat. Accelarated Learning yang membebaskan siswa dalam belajar akan menumbuhkan motivasi belajar ekonomi siswa. A.L. tidak memaksakan cara belajar dari guru maka siswa bebas untuk berkreasi dan aktif dalam proses belajar. Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar, maka hasrat belajar ekonomi juga akan meningkat dan juga akan meningkatkan pemahaman mereka dalam memahami pelajaran ekonomi. Pemahaman ekonomi yang meningkat akan menjadikan tingkat berpikir siswa meningkat yang sebelumnya hanya menghafal atau berada ditingkat berpikir rendah, menjadi siswa memiliki tingkat berpikir tinggi. Siswa akan senang dalam mengikuti pelajaran karena mudah menangkap materi yang disampaikan guru dalam kegiatan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Siswa diberi materi oleh guru
Model Pembelajaran Konvesional
Siswa Pasif Motivasi Belajar menurun kurang dorongan dari dalam diri ataupun dari luar diri siswa
Pemahaman Materi kurang, siswa hanya menghafal, sehingga siswa mudah lupa, dan kurang senang dengan mata pelajaran ekonomi
Kemampuan Berpikir masih Tingkat Rendah
Model Accelerated Learning
Motivasi belajar meningkat, siswa aktif, Kesadaran akan kebutuhan belajar sangat penting
Pemahaman Konsep Meningkat, siswa tidak hanya menghafal namun juga menerapkan dan menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, sehingga siswa mudah mengingat dan rasa senang belajar ekonomi siswa meningkat
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Meningkat
Gambar 2.2. Bagan Alur Kerangka Berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Dilihat dari judul penelitian yaitu “Penggunaan Accelerated Learning untuk meningkatkan motivasi belajar,
kemampuan berpikir tingkat tinggi dan
meningkatkan rasa senang belajar ekonomi di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta Tahun Pelajaran 2016/2017” jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti. Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi (2014: 3) berpendapat bahwa, “Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.” 2. Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian untuk memudahkan penyusun dalam melakukan penelitian. Penelitian ini berdasarkan penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart. Model PTK ini pada hakikatnya berupa perangkatperangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi, yang keempatnya menjadi satu siklus.
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Pengamatan awal yang peneliti lakukan memperoleh permasalahan yang dihadapi oleh siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Depok, yaitu rendahnya motivasi belajar, rendahnya kemampuan berpikir tingkat tinggi dan rendahnya rasa senang belajar ekonomi. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mendesain penelitian tindakan kelas sebagai beikut: a. Perencanaan tindakan (Planning) Dalam tahap ini peneliti membuat persiapan tentang apa yang akan dilakukan dalam tahap pelaksanaan. Peneliti merancang tindakan yang akan dilaksanakan, yaitu: 1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 2) Menyiapkan media pembelajaran 3) Menyusun tindakan pengelolaan kelas berupa pegaturan fisik ruang kelas, pengaturan suasana kelas, dan pengaturan kondisi sosioemosional kelas 4) Menyusun dan menyiapkan lembar soal tes 5) Menyusun dan menyiapkan lembar kuesioner 6) Menyusun dan menyiapkan lembar wawancara b. Pelaksanaan tindakan (Acting) Tahap pelaksanaan merupakan penerapan ini rancangan yang telah dibuat yaitu penelitian tindakan kelas. Peneliti harus melakukan apa yang sudah direncanakan pada tahap perencanaan, yaitu: 1) Mengatur kondisi lingkungan ruang kelas, seperti posisi tempat duduk siswa, mengatur cahaya dalam ruang kelas, mengatur suasana kelas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
menempel gambar tokoh ekonomi dan kegiatan ekonomi di dinding ruang kelas. 2) Mengatur kondisi sosio-emosional kelas, dimana siswa diajak untuk membangun hubungan lebih baik antar siswa selama pembelajaran berlangsung 3) Membangkitkan siswa untuk termotivasi dalam pembelajaran dengan aktif di kelas c. Pengamatan (Observing) Pengamatan ini dilakukan dalam waktu yang sama dengan pelaksanaan tindakan. Peneliti melakukan pengamatan dengan mencatat apa yang ditemukan selama pengamatan, seperti: 1) Pelaksanaan proses belajar 2) Diskusi 3) Tugas peserta didik d. Refleksi (Reflecting) Refleksi ini dimaksud untuk merenungkan kembali apa yang sudah dilakukan. Refleksi ini dilakukan dengan adanya diskusi terhadap berbagai masalah yang terjadi di kelas penelitian. Dengan demikian refleksi dapat ditentukan sesudah adanya implentasi tindakan dan hasil observasi. Dengan refleksi ini perbaikan tindakan (replanning) selanjutnya ditentukan. Untuk lebih jelasnya alur-alur pada siklus tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Gambar 3.1 Siklus PTK menurut Kemmis & Taggart (Wijaya & Dedi, 2010: 21) Siklus dihentikan jika penggunaan Accelerated Learning telah dilakukan sesuai rencana. Selain itu motivasi, kemampuan berpikir tingkat tinggi dan rasa senang belajar ekonomi siswa telah meningkat dan mencapai kriteria B (baik). B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMA Negeri 1 Depok, jalan Babarsari Depok Catur Tunggal Sleman, Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada tahun ajaran semester genap yaitu tahun ajaran 2016/2017. Waktu penelitian ini adalah bulan Agustus-September 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2. Dengan jumlah siswa 32, yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. 2. Objek penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu penggunaan accelerated learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan rasa senang belajar ekonomi siswa. D. Rencana Tindakan Penelitian tindakan kelas (PTK) mempunyai empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang dilakukan dalam siklus berulang. Tahapan tersebut akan lebih dijabarkan sebagai berikut. 1. Siklus 1 a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti menyiapkan perencanaan antara lain: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model Accelerated Learning serta lembar kerja siswa (LKS). 2) Menyediakan media pembelajaran, yaitu power point, handout, dan video mengenai materi ekonomi dan musik pengiring. 3) Membuat lembar kuesioner siswa 4) Membuat lembar wawancara 5) Membuat hasil belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
b. Pelaksanaan Pada tahap perencanaan, rencana yang telah peneliti buat dilaksanakan sepenuhnya pada tahap pelaksanaan ini yaitu penerapan model pembelajaran Accelerated Learning. Secara garis besar kegiatan sebagai berikut: Pertemuan pertama (15 September 2016, 2 x 45 menit) 1) Persiapan a) Peneliti memberi pengantar, pengarahan, dan motivasi kepada siswa pada materi yang akan dibahas dengan menggunakan model pembelajaran accelerated learning. b) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran c) Peneliti melakukan apersepsi mengenai materi sebelumya dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan permasalahan ekonomi yang terkait dengan materi ketenagakerjaan dengan pembangunan ekonomi. d) Peneliti meningkatkan rasa ingin tahu dan sugesti siswa mengenai materi ekonomi yang akan dipelajari. 2) Penyampaian a) Peneliti menyampaikan materi pembangunan ekonomi, dengan latar musik latar untuk mengiringi kegiatan belajar seperti Kenny G - All The Way Ft. Brian McKnight, Kenny G – Fly, Kitaro -sky and ocean ku kai, Kitaro-dance of sand dan Peponi- Paradise.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
b) Peneliti memberikan video mengenai permasalahan ekonomi yaitu mengenai krisis beras yang mengharuskan Indonesia mengimpor beras dari Thailand sebanyak 5000 ton. Setelah melihat video peneliti mengajak siswa untuk menyampaikan pendapat mengenai permasalahan yang terjadi dalam video dan memberikan pemecahan masalah tersebut dengan bahasa sendiri. c) Peneliti membagi siswa dalam 8 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Peneliti memberikan artikel yang mendukung video yang sudah ditayangkan pada penyampaian materi. Kemudian masing-masing kelompok diberikan tugas untuk mencari dan memecahan masalah ekonomi tersebut. 3) Pelatihan a) Peneliti membentuk kursi tempat duduk siswa sesuai dengan jumlah siswa dalam kelompok dengan model corak tim. b) Siswa pada masing-masing kelompok memberikan kontribusi pendapatnya pada kegiatan diskusi tersebut dan saling bertukar pendapat. c) Setiap kelompok mencari permasalahan yang terjadi dan mencari informasi yang relevan guna mendukung jawaban atau hasil dari diskusi. d) Siswa diajak untuk terlibat langsung dan meningkatkan berpikir abstrak dalam pemecahan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
4) Penampilan a) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan mewakilkan 2 orang siswa. b) Peneliti memberikan siswa dari kelompok lain untuk menanggapi kelompok yang presentasi di depan kelas. c) Peneliti memberikan evaluasi kepada masing-masing kelompok dan memberikan umpan balik berupa penguatan materi. d) Peneliti bersama siswa berkolaborasi untuk mengevaluasi hasil diskusi masing-masing kelompok. Pertemuan kedua (22 September 2016, 2 x 45 menit) 1) Persiapan a) Peneliti memberi pengantar, pengarahan, dan motivasi kepada siswa pada materi yang akan dibahas dengan menggunakan model pembelajaran accelerated learning. b) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran c) Peneliti melakukan apersepsi mengenai materi sebelumya dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan permasalahan ekonomi yang terkait dengan materi pembangunan ekonomi pada pertemuan sebelumnya d) Peneliti meningkatkan rasa ingin tahu dan sugesti siswa mengenai materi ekonomi yang akan dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
2) Penyampaian a) Peneliti menyampaikan evaluasi dari pertemuan sebelumnya dan menyampaikan kembali materi pembangunan ekonomi yang belum disampaikan dengan latar musik yang sudah disiapkan. b) Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa yang masih belum memahami materi yang disampaiakan. 3) Pelatihan a) Peneliti memberikan latihan soal mengenai materi yang sudah dipelajari. b) Siswa mengerjakan soal secara individu, dimana soal ini untuk mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi c) Setelah siswa selesai jawaban siswa dikumpulkan 4) Penampilan a) Peneliti mengajak siswa untuk merefleksikan apa yang sudah dipelajari selama dua kali perteman b) Siswa menyampaikan evaluasi pembelajaran di dalam kelas selama dua kali pertemuan. c) Peneliti dan siswa bersama-sama memberikan evaluasi dan refleksi mengenai materi dan beberapa jawaban yang bisa dikaitkan dengan soal yang telah dikerjakan c. Pengamatan Pengamatan dilakukan untuk melihat situasi dan kondisi yang terjadi di dalam kelas, seperti motivasi, siswa senang dalam kegiatan belajar, serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
siswa dapat menyampaikan pendapat dalam aspek kemampuan berpikir tingkat tinggi serta menyampaikan pertanyaan yang diajukan kepada seluruh kelas. Selain itu siswa dan peneliti mengamati kendala atau hambatan-hambatan
yang
dihadapi
selama
pelaksanaan
tindakan
menggunakan model accelerated learning. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan tindakan dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. d. Refleksi Dari hasil kuesioner dan hasil belajar siswa, peneliti akan melihat bagaimana proses penerapan model accelerated learning apakah sudah cocok untuk meningkatkan motivasi, kemampuan berpikir tingkat tinggi dan rasa senang belajar ekonomi pada siswa. Apabila terdapat siswa yang sebagaian besar belum termotivasi, belum mampu menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi serta masih rendah rasa senang belajar ekonomi, dengan melihat hasil tes masih bawah KKM maka peneliti perlu memperbaiki di dalam siklus berikutnya. Tabel 3.1 Pesentase Target Siklus I Kondisi No. Aspek Awal 1. Motivasi Belajar 40% Kemampuan Berpikir 2. 41% Tingkat Tinggi 3. Rasa Senang Belajar 50%
Target Siswa yang Terdorong 75% 75% 75%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
E. Operasional Variabel dan Pengkuran Variabel 1. Motivasi Belajar Motivasi dalam belajar adalah suatu penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki siswa dapat tercapai. Variabel ini diukur dengan menggunakan 6 indikator yang meliputi tekun dan ulet dalam menghadapi tugas, menunjukan minat yang tinggi, mandiri/tidak mudah menyerah, dapat mempertahankan pendapat dan teguh pendirian, hasrat untuk belajar, dan senang mencari dan memecahkan yang ada pada soal ekonomi. Tabel 3.2 Indikator Keberhasilan Motivasi No
Indikator
Yang diukur
1.
Tekun dan ulet dalam menghadapi tugas
2.
Menunjukan minat yang tinggi
Siswa tidak mudah putus asa dalam mempelajari materi ekonomi Siswa mengerjakan tugas ekonomi di saat mempunyai waktu luang Siswa selalu berusha mencari jawaban tugas yang sulit Siswa berusaha menyelesaikan tugas-tugas ekonomi Siswa tidak malas mengerjakan tugas ekonomi yang diberkan guru Siswa senang dalam mengikuti kegiatan belajar ekonomi di kelas Siswa mengerjakan tugas tepat waktu Siswa termotivasi menjadi juara kelas Siswa tidak mengantuk ketika mata pelajaran ekonomi berlangsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
3.
Mandiri/tidak mudah menyerah
4.
Dapat mempertahankan pendapat dan teguh
5.
Hasrat untuk belajar
6.
Senang mencari dan memecahkan masalah yang ada pada soal ekonomi
Siswa senang mengerjakan tugas ekonomi sendiri tanpa menunggu teman untuk mengerjakan Siswa berani mengemukakan pendapat ketika mengikuti pelajaran ekonomi Siswa berani menanggapi atau mengkritik ketika ada teman mengemukakan pendapat Siswa mempunyai jadwal untuk belajar ekonomi Siswa senang belajar kelompok ataupun individu pada mata pelajaran ekonomi Siswa mempunyai partisipasi secara aktif Siswa tidak mudah mempercayai informasi sebelum membuktikan sendiri Siswa mau bertanya kepada orang lain ketika belum memahami materi Siswa rajin dan giat belajar ekonomi Siswa selalu menyelesaikan soal atau tugas tepat pada waktunya
Based line dari motivasi belajar siswa kelas XI IPS 2 sebelum penggunaan Accelerated Learning yaitu 40%. Target keberhasilan motivasi belajar siswa dalam penelitian ini sebesar 75% ini berarti 24 siswa dari keseluruhan jumlah siswa XI IPS 2 diharapkan memiliki tingkat motivasi belajar sangat tinggi dan tinggi. 2. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu proses berpikir dimana tidak hanya sekedar mengingat atau menghafal, namun juga dapat menyimpulkan dengan
kata-kata
sendiri,
menghubungkan,
serta
mentransformasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki secara kritis dan kreatif untuk memecahkan masalah pada situasi yang baru dalam kehidupan sehari-hari Pengukuran kemampuan berpikir tingkat tinggi dilakukan dengan cara memberikan tes yang dirancang bersama guru setelah materi pelajaran diberikan. Variabel ini diukur dengan menggunakan 3 indikator yaitu kemampuan menganalisis (C4), kemampuan mengevaluasi (C5), dan kemampuan mencipta (C6). Cara untuk menganalisis data pada variabel berpikir tingkat tinggi yaitu tes tertulis.
No 1
2
3
Tabel 3.3 Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Indikator Yang diukur Siswa mampu menganalisis Menganalisis/ C4 permasalahan yang diberikan oleh guru terkait materi yang dipelajari Siswa mampu mengevaluasi Mengevaluasi/ C5 pengetahuan atau informasi yang diterima Siswa mampu menciptakan atau Mencipta/ C6 membuat sebuah rancangan ide baru dari materi pelajaran terkait
Based line dari kemampuan berpikir tingkat tinggi kelas XI IPS 2 sebelum penggunaan Accelerated Learning yaitu 41%. Penggunaan accelerated learning dikatakan berhasil apabila siswa mampu memahami materi lebih cepat sebelum guru harus menjelaskan materi. Siswa mencari informasi sendiri dalam pemecahan masalah dengan begitu siswa yang mampu menggunakan kemampuan menganalisis, mengevaluasi, bahkan menciptakan pemecahan masalah. Target keberhasilan motivasi belajar siswa dalam penelitian ini sebesar 75% ini berarti 24 siswa dari keseluruhan jumlah siswa XI IPS 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
diharapkan memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan meilihat nilai ulangan harian II pada materi pembangunan ekonomi. 3. Rasa Senang Belajar Ekonomi Rasa senang belajar ekonomi berarti mengikuti kegiatan belajar ekonomi di dalam kelas maupun di luar kelas dengan keadaan emosi yang gembira, senang dan tanpa beban serta menikmati setiap proses kegiatan belajar mengajar. Adapun Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kesenangan siswa dalam belajar ekonomi yaitu lingkungan fisik kelas, musik dalam pembelajaran, dan interaksi lingkungan sosial siswa. Tabel 3.4 Indikator Rasa Senang Belajar Ekonomi No Indikator Yang diukur Siswa senang terhadap tata letak kursi Siswa senang terhadap kondisi kelas yang bersih dan nyaman Lingkungan fisik Siswa senang dengan poster/icon yang 1 kelas ditempel di dinding ruang kelas Siswa senang dengan penggunaan white board untuk menulis materi atau soal Siswa senang dengan musik latar Musik dalam 2 (pendukung) yag diputar saat kegiatan pembelajaran belajar Siswa senag dengan pola interaksi guru dengan siswa Siswa senang dengan cara guru membuka pelajaran Siswa senang terhadap media yang Interaksi digunakan guru 3 lingkungan sosial Siswa senang dengan suara guru dalam siswa menjelaskan Siswa senang dengan cara guru bertanya kepada siswa Siswa senang terhadap interaksi siswa dengan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Siswa senang terhadap tujuan pembelajaran yang diungkapkan guru Siswa senang terhadap materi yang disajikan guru Siswa senang terhadap metode mengajar guru Siswa senang terhadap tugas-tugas ekonomi yang diberikan guru Siswa senang dengan cara penilaian yang dilakukan oleh guru
Based line dari rasa senang belajar ekonomi siswa kelas XI IPS 2 sebelum penggunaan Accelerated Learning yaitu 50%. Target keberhasilan rasa senang belajar ekonomi dalam penellitian ini sebesar 75% siswa memiliki rasa senang belajar ekonomi yang sangat tinggi dalam pembelajaran. Jumlah keseluruhan siswa di kelas XI IPS 2 adalah 32 siswa. Target 75% ini berarti 24 anak dari keseluruhan jumlah siswa di kelas XI IPS 2 diharapkan memiliki tingkat rasa senang belajar ekonomi yang sangat tinggi dan tinggi F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunaan dalam pengumpulan data mencakup: a. Kuesioner Kuesioner
adalah
suatu
teknik pengumpulan informasi
yang
memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang terutama dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh system yang diajukan atau oleh sistemm yang sudah ada (Siregar, 2012:21). Dalam penelitian ini kuesioner dimaksudkan untuk mengukur dan mancari data tingkat motivasi belajar siswa dan rasa senang belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
b. Dokumentasi Menurut Kunandar (2008:143) dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh ata mengetahui sesuatu dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah, data siswa, hasil belajar siswa serta foto-foto proses tindakan penelitian. c. Tes Menurut Kunandar (2008:143) tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek kepribadian antara lain: psikologi atau hasil belajar, minat, bakat, sikap, kecerdasan, reaksi motoric, dan berbagai aspek kepribadian lainnya. d. Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan atau data untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara (Siregar, 2012:18). Dalam penelitian ini wawancara digunakan
untuk
mengumpulkan
data
mengenai
pembelajaran
menggunakan accelerated learning. 2. Instrumen Pengumpulan Data Beberapa instrumen yang digunakan untuk mengambil data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
a. Lembar Kuesioner Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang tertulis yang diberikan kepada responden untuk memperoleh data yang dibutuhkan oleh penulis. Butir-butir dalam kuesioner meliputi: Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Indikator
No Butir
Pernyataan siswa tekun dan 1,2,3,4,5 ulet dalam menghadapi tugas Pernyataan siswa menunjukan 6,7,8.9 minat yang tinggi Pernyataan sikap siswa yang 10.11 mandiri dalam belajar Pernyataan siswa dalam mempertahankan pendapat 12,13 dan teguh pendirian Pernyataan hasrat siswa untuk 14,15,16,17,18,19,20 belajar Penyataan siswa senang mencari dan memecahkan 21,22 masalah dalam proses belajar
Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Rasa Senang Belajar Ekonomi No 1 2 3 4 5 6
Indikator Pernyataan siswa senang terhadap tata letak kursi Pernyataan siswa senang dengan cahaya yang masuk kedalam ruangan Pernyataan siswa senang terhadap kondisi kelas yang kondusif Pernyataan siswa senang terhadap kondisi kelas yang bersih dan nyaman Pernyataan siswa senang terhadap poster/icon yang ditempel di dinding ruang kelas Pernyataan siswa senang penggunaan white board untuk menulis materi atau soal
No Butir 1,2 3 4 5 6 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Pernyataan siswa senang terhadap musik latar (pendukung) yang diputar saat kegiatan 8 belajar Pernyataan siswa senang dengan pola 9,10,11,12,13 interaksi guru dengan siswa Pernyataan siswa senang dengan cara guru 14 membuka pelajaran Pernyataan siswa senang terhadap media 15,16 yang digunakan guru Pernyataan siswa senang dengan suara guru 17 yang menjelaskan Pernyataan siswa senang dengan cara guru 18,19 bertanya kepada siswa Pernyataan siswa senang terhadap interaksi 20 siswa dengan siswa Pernyataan siswa terhadap tujuan 21 pembelajaran yang diungkapkan guru Pernyataan siswa senang terhadap materi 22,23 yang disajikan guru Pernyataan siswa senang terhadap metode 24,25 mengajar guru Pernyataan siswa senang terhadap tugas26 tugas ekonomi yang diberikan guru Pernyataan siswa senang dengan cara 27,28,29,30 penilaian yang dilakukan oleh guru
b. Lembar Soal Tes Soal tes tertulis ini digunakan untuk mengukur seberapa kemampuan berpikir tingkat tinggi responden. Soal tes disusun berdasarkan kerangka berupa kisi-kisi soal. Dengan demikian, penyusunan soal memenuhi validitas konstruk. Validitas konstruk menunjuk pada sumsi bahwa alat ukur yang dipakai mengandung satu definisi operasional yang tepat, dari konsep teori (Nurul Zuariah, 2005:196). Adapun kisi-kisi soal tes untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Tabel 3. 7 Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Kompetensi Dasar
Indikator
Mendeskrip 1. Menganalisis sikan dampak Tujuan negatif Pembangun investasi an Ekonomi asing terhadap pembanguna n ekonomi Indonesia 2. Menganalisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal untuk mengatasi inflasi 3. Mengevaluas i kebijakan salah satu kebijakan fiskal yaitu kebijakan APBN defisit untuk memacu kegiatan ekonomi 4. Mendeteksi pertimbangan pemerintah dalam mengeluarka n kebiajakan untuk mengimpor beras dari Thailand sebanyak 5000 ton
C4 Menganalisis
Aspek C5 Mengevaluasi
C6 Mencipta
Jumlah Butir
2
1
4
1
3
1
5
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
5. Membuat kebijakan moneter yang cocok untuk meningkatka n pertumbuhan ekonomi Indonesia 6. Membuat kebijakankebijakan untuk mengurangi penganggura n di Indonesia Jumlah
2
2
1
1
6
1
2
6
Selain soal tes individu peneliti menggunakan soal tes diskusi kemampuan berpikir tingkat tinggi terdapat pada tabel berikut:
Tabel 3.8 Kisi-Kisi Soal Diskusi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi No
Indikator
1
Menganalisis
2
Mencipta
Yang diukur Dampak negatif dan dampak positif Permasalahan yang terjadi Menciptakan kebijakan-kebijakan yang tepat dalam menangani masalah
c. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara berisi sejumlah pertanyaan yang meminta untuk dijawab atau direspon oleh responden. Pedoman wawancara siswa untuk mengumpulkan data mengenai motivasi belajar, kemampuan berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
tingkat tinggi, dan rasa senang belajar ekonomi pada pembelajaran menggunakan accelerated learning. d. Validitas Instrumen Peneliti menggunakan validitas isi (content validity) Suharsimi Arikunto (2012:82) menyatakan tentang validitas isi yaitu “Sebuah tes dikatakan memilik validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. G. Sumber Pengumpulan Data 1. Data Primer Data primer diperoleh dari subjek penelitian sercara langsung di tempat penelitian melalui kuesioner dan tes tertulis. Data meliputi motivasi belajar, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan rasa senang belajar ekonomi. 2. Data Sekunder Data ini merupakan data yang diperoleh dari pihak lain. Data yang diperoleh dari guru mata pelajaran dan pihak-pihak lain yang terkait. Data yang dicari adalah data sekolah, data siswa dan data hasil belajar siswa. H. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan penelitian ini dengan cara menelaah keseluruhan data yang tersedia yaitu lembar kuesioner, lembar soal tes, wawancara, dan dokumentasi 1. Analisis Lembar kuesioner Lembar kuesioner digunakan untuk mengukur motivasi belajar dan rasa senang belajar ekonomi. Adapun analisis dilakukan dengan: a. Menghitung jumlah skor dari masing-masing indikator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
b. Menghitung presentase motivasi belajar dan rasa senang belajar ekonomi. Persentase motivai belajar dan rasa senang belajar ekonomi diperoleh dari
P=
𝑐 𝑁
x 100%
Keterangan : p = presentase c = jumlah skor yang diperoleh N = skor ideal (jumlah seluruh item) c. Tabel kriteria persentase Tabel presentase motivasi dan rasa senang belajar ekonomi. Tabel 3.9 Kriteria Persentase Hasil Kuesioner Motivasi Belajar dan Rasa Senang Belajar Ekonomi Kelas 81%-100% 66%-80% 56%-65% 46%-55% > 45% Sumber : Masidjo, 1995:157
Kriteria Motivasi Belajar Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
2. Analisis Lembar Soal Tes Pengukuran kemampuan berpikir tingkat tinggi dilakukan dengan cara memberikan tes yang dirancang bersama guru setelah materi pelajaran diberikan. Variabel ini dukur dengan menggunakan 3 indikator yaitu kemampuan menganalisis (C4), kemampuan mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Cara untuk menganalisis data pada variabel berpikir tingkat tinggi yaitu tes tertulis. Tes tertulis ini terdiri dari 6 soal dengan skor masing-masing soal 10. Dengan cara penilaian sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝑙 6
x 100 = Skor Akhir
Tes tertulis digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada mata pelajaran ekonomi. Tes ini dirancang oleh guru setelah materi pelajaran diberikan. Skor siswa yang menjadi lebih baik dan mencapai kriteria ketuntasan minimal atau diatas keiteria ketuntasan minimal yaitu 76 serta mampu menyampaikan jawaban dari hasil menganalisis, mengevaluasi, dan mampu menciptakan atau membuat ide dalam pemecahan masalah ekonomi , maka dapat dikatakan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa mengalami peningkatan. Selain soal tes uraian yang kerjakan individu, untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam kelompok maka digunakan tugas diskusi. Diskusi ini terdiri dari sebuah artikel berita mengenai masalah ekonomi. Siswa bersama kelompoknya menganalisis masalah apa yang sedang terjadi, kemudian menciptakan penyelesaian masalah ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA A. Sejarah SMA Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta Seiring dengan meningkatnya jumlah lulusan SMP di Kodya Yogyakarta sedangkan daya tampung SMA sangat terbatas, maka pemerintah dalam hal ini kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, bermaksud untuk membangun satu unit gedung baru SMA Negeri di Kodya Yogyakarta dengan nama SMA 7 Yogyakarta. Tetapi karena sulit mendapatkan fasilitas tanah di Kodya Yogyakarta, rencana tersebut dialihan ke luar Kodya Yogyakarta dan didapatkan lokasi di Babarsari Desa Caturtunggal Kecamatan Depok Kabupaten Sleman, sesuai dengan rencana perluasan kota. Berdasarkan SK Mendiknas RI No. 0478/01977, sekolah yang direncanakan tersebut ditetapkan dengan nama SMA 2 Sleman. Dengan adanya SK tersebut Kakanwil Depdikbud Propinsi DIY menunjuk Kepala SMA 6 Yogyakarta, yaitu Bapak Drs. Boedihardjo sebagai perintis SMA baru tersebut. Pada bulan Januari 1977, permulaan tahun ajaran 1977, SMA 2 Sleman mulai menerima pendaftaran peserta didik baru. Jumlah yang diterima pada saat itu 81 peserta didik. Jumlah ini cukup untuk memenuhi 2 kelas sesuai dengan jumlah ruang kelas yang tersedia pada waktu itu, yaitu di ruang selatan gedung induk SMA 6 Yogyakarta yang merupakan bekas gedung PLPG yang telah direhabilitasi oleh BP3 SMA 6 Yogyakarta. Demi kelancaran pengelolaan pendidikan dan pengajaran, tahun ajaran 1977 SMA 2 Sleman masih bergabung dengan SMA 6 Yogyakarta. Itu artinya, secara
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
administratif dan edukatif masih dibawah satu pimpinan dengan SMA 6 Yogyakarta, yaitu Bapak Drs. Boedihardjo. Sesuai dengan penerapan 1 tahun ajaran 1977 diadakan penjurusan dan terbentuk 1 kelas IPS dan satu kelas IPA. Hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 1977, yaitu pada hari Senin, 17 Januari 1977 oleh Kepala Sekolah ditetapkan sebagai hari jadi SMA Negeri 2 Sleman. Pada awal berdirinya SMA Negeri 2 Sleman tersebut hanya memiliki 7 orang guru tetap dan 11 orang guru tidak tetap yang juga merupakan guru di SMA Negeri 6 Yogyakarta. Sedangkan, karyawan Tata Usaha berjumlah 3 orang. Berkat kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan orangtua/wali murid berhasil dibentuk susunan pengurus BP3 SMA Negeri 2 Sleman periode 19771978, yang diketuai oleh Bapak Masri Al Rasyid. Untuk pertama kalinya BP3 ini telah menyumbang sarana berupa meja dan kursi peserta didik. Pada bulan Desember 1977, unit gedung baru SMA Negeri 2 Sleman telah selesai dibangun. Pada hari Kamis, 5 Januari 1978 unit gedung baru beserta tanah seluas 6773 m2 dan mebeler lainnya, diserahkan dari pimpinan proyek yaitu Bapak Drs. Sunardjo kepada Bapak Drs. GBPP Poeger selaku Kakanwil Depdikbud Propinsi DIY. Dengan demikian secara resmi SMA Negeri 2 Sleman telah mulai menempati unit gedung barunya di Babarsari, Depok, Sleman, Yogyakarta. Gedung SMA Negeri 2 Sleman ini terdiri atas 5 unit gedung. 2 unit diantaranya gedung bertingkat (1 unit gedung untuk ruang kelas dan kantor, 1 unit lagi untuk ruang kelas). Satu unit gedung ruang kelas tidak bertingkat, 1 unit gedung serbaguna dan 1 unit gedung laboratorium.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Berkat kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan BP3, pada bulan November 1980 terjadi perluasan tanah di depan sekolah seluas 1200 m2 sehingga luas tanah SMA Negeri 2 Sleman seluruhnya menjadi 7973 m2. Dengan didasarkan pada SK Mendikbud No. 0360/c.j.3/C.I/Kep/1978 tanggal 23 Januari 1976, Drs. Boedihardjo ditunjuk sebagai Pimpinan SMA Negeri 2 Sleman. Setelah menjabat selama kurang lebih 3 tahun, dalam rangka penyegaran dan pendayagunaan aparatur pembinaan jabatan untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan tugas Kepala Sekolah, dengan SK Kakanwil Depdikbud Prop. DI Yogyakarta No. 280/C.IV/1981 tanggal 30 Juli 1981, Drs. Boedihardjo dialihtugaskan sebagai Kepala SMA Negeri Wates. Sebagai penggantinya, ditunjuk Bp. Sudiyono dari SMP 10 (sekarang SMA 8 November Yogyakarta). Berdasarkan Kopper RI No. 5/Pens. Tahun 1991 tanggal 30 Mei 1991, terhitung mulai tanggal 1 November 1991, Bp. Sudiyono menjalani purna tugas pensiun, setelah menjabat sebagai Kepala SMA Negeri 2 Sleman kurang lebih 10 tahun (terhitung sejak 21 Agustus sampai dengan 1 November 1991). Untuk kelancaran tugas pada SMA Negeri 2 Sleman sambil menunggu penetapan Kepala Sekolah yang definitif, dengan SK No. 1496/113.III/C.IV/1991 Kakanwil Depdikbud Prop. DI Yogyakarta menunjuk serta menugaskan Bapak R. Moerdjito, B.A, sebagai wakil kepala sementara SMA Negeri 2 Sleman. Dengan SK No. 10312/113/C/1991 tanggal 5 Desember 1991, Kakanwil menunjuk Bapak Drs. CH. Singgih Waluyo yang semula menjabat sebagai Kepala SMA Negeri Karangmojo Kab. Gunungkidul, sebagai Kepala SMA Negeri 2 Sleman menggantikan Bapak R. Moerdjito, B.A.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Terhitung sejak tanggal 1 Januari 1995, Bapak Drs. CH. Singgih Waluyo dipindah tugaskan ke SMA 1 Prambanan dan digantikan oleh Bapak Drs. Ilham, yang juga dari SMA 1 Karangmojo Kab. Gunungkidul Yogyakarta dengan SK mendikbud RI No. 473/113.III/CIV31994 tertanggal 4 Mei 1994. Berdasarkan SK Mendikbud RI No. 035/0/1997, tertangal 7 Maret 1997 nama SMA Negeri 2 Sleman berubah nama menjadi SMA Negeri 1 Depok. Terhitung sejak Rabu, 1 Desember 1999, Bapak Drs. Ilham dipindah tugaskan ke SMA Negeri 5 Yogyakarta dan digantikan oleh Bapak Riswiyanto Mp, S.Pd. Beliau sebelumnya bertugas di SMU 1 Sedayu Yogyakarta, dengan SK Mendikbud RI No. 52007/A2.I.2/KP/99 tertanggal 9 Agustus 1999. B. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 1 Depok 1. Visi Sekolah Visi merupakan gambaran (“mimpi”) mengenai masa depan yang hendak diwujudkan. Adapun visi SMA Negeri 1 Depok yang telah dicanangkan adalah: “Berprestasi Tinggi, Berkepribadian, Kreatif dan Berwawasan Global” Visi tersebut mempunyai nilai dan maksud sebagai berikut: a. Berprestasi tinggi adalah dengan meningkatkan kualitas pembelajaran yang efektif sehingga standar kompetensi minimal dapat terkuasai 100%, memperoleh nilai Ujian Nasional yang tinggi serta mampu bersaing dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta favorit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
b. Berkepribadian adalah warga sekolah memiliki kepribadian yang mantap dan kuat, sehingga tidak mudah terpengaruh perkembangan jaman yang negatif. c. Kreatif adalah mampu memanfaatkan peluang yang ada, mampu mengembangkan potensi diri secara maksimal dalam situasi dan kondisi apapun. d. Berwawasan Global adalah mampu mengikuti perkembangan global baik di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, membuka wawasan dunia luar serta mengambil segi – segi positifnya untuk pengembangan diri peserta didik. Dari visi sekolah tersebut penjabaran indikator visi SMA Negeri 1 Depok, Sleman Yogyakarta sebagai berikut: a. Unggul dalam aktifitas keagamaan minimal juara di tingkat Kabupaten dan Propinsi b. Unggul dalam kedisiplinan dan ketertiban, semua warga sekolah mentaati aturan/ ketentuan yang berlaku. c. Unggul dalam lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. d. Unggul dalam berbagai lomba disegala bidang yang diikuti, minimal mendapat juara harapan. e. Unggul dalam ketrampilan bahasa asing terutama bahasa Inggris, peserta didik mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris. f. Unggul dalam ketrampilan komputer. g. Unggul dalam ketrampilan dan kreativitas seni.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
h. Unggul dalam perolehan rata-rata NUN, minimal dapat mencapai nilai diatas standar nasional i. Unggul dalam persaingan masuk perguruan tinggi. 2. Misi Sekolah Untuk mewujudkan visi tersebut, maka sekolah telah merumuskan empat pernyataan misi SMA Negeri 1 Depok, Yogyakarta, yaitu: a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga standar kompetensi minimal terkuasai serta mengoptimalkan penerapan program sekolah efektif yakni efektivitas dalam setiap kegiatan yang berorientasi pada semangat keunggulan. b. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut peserta didik sehingga menjadi dasar terbentuknya kepribadian yang mantap serta arif dan bijaksana dalam berperilaku. c. Mendorong dan membantu peserta didik untuk mengenal potensi dirinya sehingga dapat mengembangkannya secara optimal. d. Mendorong dan membantu penguasaan Teknologi Informasi serta Bahasa Asing untuk pengembangan diri peserta didik 3. Tujuan SMA Negeri 1 Depok Berdasarkan uraian visi dan misi sekolah, SMA Negeri 1 Depok mempunyai tujuan yang hendak dicapai diantaranya: a. Meningkatkan mutu pendidikan dalam perolehan nilai ujian akhir. Target nilai tiap mata pelajaran harus terinci. Target tingkat Kabupaten mencapai peringkat 1 pada tahun ajaran 2013-2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
b. Meningkatkan prosentase peserta didik yang diterima di PTN dan di PTS favorit. c. Peserta didik menguasai pembelajaran berbasis IT. d. Peserta didik dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Jawa dengan lancar. e. Meningkatkan akhlak dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa. f. Menanamkan sikap ulet, sportif, dan gigih dalam berkompetisi agar peserta didik dapat beradaptasi dengan lingkungan. g. Mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang berkepribadian, cerdas, dan berkualitas dalam bidang olahraga dan seni, minimal tingkat Kabupaten. C. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah Satuan Pendidikan SMA Negeri 1 Depok SMA Negeri 1 Depok menempati sebidang tanah seluas 7,393 m2 , dengan luas bangunan 2867 m2, luas halaman/taman 420 m2, luas lapangan olahraga 1200 m2, dan lain-lain 2,906 m2. Meliputi ruang kepala sekolah, guru, tata usaha, kelas/teori, bimbingan konseling, laboratorium, UKS, kantin, perpustakaan konvensional, lapangan olahraga, gudang, ruang osis, lapangan olahraga, lapangan upacara, dan tempat parkir, koperasi, gudang dan kamar mandi. 1. Kondisi Gedung dan Lingkungan Bangunan SMA Negeri 1 Depok merupakan bangunan permanen yang dikelilingi dengan pagar besi dan pagar tembok, serta pagar hidup sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
keadaan sekolah tetap aman dan masih hijau mskipun berada pinggir jalan Raya Babarsari. Bangunan sekolah terlihat kokoh dan kuat. Halaman sekolah terletak di depan sekolah. Halaman tersbut terlihat indah karena terdapat beberapa pohon yang rindang dan berbagai tanaman hijau sehingga membuat hawa yang sejuk dan menambah kerindangan. 2. Kondisi Ruang Kelas, Kantor, dan Sumber Belajar a. Ruang kelas Jumlah ruang kelas di SMA Negeri 1 Depok yaitu 20 ruang yang terdiri dari: 6 ruang kelas X, 6 ruang kelas XI, dan 8 ruang kelas XII. Ruang kelas yang digunakan memiliki ukuran kurang lebih 7x8 meter yang menampung 20-33 peserta didik. fasilitas belajar penunjang kegiatan pembelajaran di tiap ruang kelas antara lain : LCD, papan tulis (white and black board), papan presensi, kalender pendidikan, kalendr tahunan, jadwal pelajaran, jadwal piket, gambar presiden dan wakil presiden, dan kipas angin. Di dalam ruang kelas juga terdapat berbagai fasilitas seperti meja, kursi, dan jam. b. Kantor Kantor di SMA Negeri 1 Depok anntara lain: kantor kepala sekolah, kantor/ruang guru, BK, tata usaha, ruang osis, perpustakaan dan laboratorium. c. Sumber belajar Sumber belajar yang digunakan di SMA Negeri 1 Depok diantaranya: 1) Kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
2) Perpustakaan 3) Laboratorium 4) Komputer 5) Buku pegangan 3. Fasilitas Penunjang Satuan Pendidikan SMA Negeri 1 Depok Adapun fasilitas untuk menunjang proses pendidikan tersebut antara lain: a. Perpustakaan Perpustakaan berukuran 6 x 5 m2 dengan luas 70 m2 terdapat 8 rak buku yaitu 5 rak besar dan 3 rak kecil. Perpustakaan dilengkapi dengan koleksi buku seperti buku-buku pelajaran, buku cerita fiksi dan non fiksi, buku paket, majalah, dan koran serta dilengkapi dengan dua unit komputer sebagai tempat penyimpanan data maupun mencari tugas. Sehingga, hal ini menumbuhkan minat peserta didik untuk selalu berkunjung perpustakaan b. Laboratorium 1) Laboratorium Fisika Laboratorium Fisika berada di Lantai dua gedung sebelah timur lapangan basket atau selatan ruang OSIS. Laboratorium ini dapat menampung ±34 peserta didik. Ruang Laboratorium ini terbagi dalam dua bagian dimana satu bagian merupakan ruang penyimpanan dan ruang yang lain merupakan ruang praktik. 2) Laboratorium Kimia Laboratorium kimia ini terdiri dari tiga ruang. Lokasi laboratorium kimia berada di sebelah barat lapangan basket.Tiga ruang yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
terdiri dari ruang praktikum, ruang penyimpanan alat dan ruang kepala laboratorium.Peralatan laboratorim yang ada masih baik dan dapat digunakan.Bahan kimia yang ada terdiri dari bahan padat yang berjumlah 180 botol dan yang cair terdapat 100 botol. 3) Laboratorium Biologi Laboratorium Biologi terletak di barat lapangan basket atau sebelah selatan laboratorium kimia. Ruang ini dapat menampung ±34 peserta didik. Ruang laboratorium ini terbagi dalam dua bagian dimana bagian pertama digunakan untuk menyimpan alat praktikum sedang sisi yang lain digunakan untuk praktikum. 4) Laboratorium Komputer Laboratorium komputer ini terdapatdua ruang yang pertama ruang untuk peserta didik dan yang satu untuk guru. Komputer yang ada di laboratorium ini ±50 unit. 5) Laboratorium Bahasa Laboratorium bahasa terletak di timur lapangan basket atau sebelah utara studio musik. Ruang laboratorium bahasa ini terbagi dalam dua bagian dimana bagian pertama diguanakan untuk penyimpanan dokumen dan alat- alat lain sedangkan bagian yang lain digunakan untuk ruang praktek peserta didik yang di dalamnya terdapat sekat-sekat pembatas antar satu peserta didik dengan peserta didik yang lain dan dilengkapi dengan earphone.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
c. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) UKS di SMA N 1 Depok terbagi mejadi dua bagian yaitu ruang UKS khusus putri dan ruang UKS khusus putra. Kelengkapan perabotan UKS dapat dilihat dari adanyatempat tidur, meja, kursi, almari obat-obatan, kotak obat, stetoskop dan tandu. d. Ruang Musik Ruang seni musik terletak di timur lapangan basket atau selatan laboratorium bahasa. Ruang musik terbagi menjadi dua ruang, dimana satu ruang berisi alat-alat musik yang lengkap dan satu ruang studio yang kedap suara berisi seperangkat alat band. e. Ruang Osis Ruangan ini digunakan oleh para siswa yang tergabung dalam organisasi intra sekolah (OSIS) dalam merencanakan segala kegiatan sekolah yang ditujukan demi kemajuan sekolah. Kegiatan yang dilakukan para siswa tersebut antara lain: melakukan rapat koordinasi, menyusun kegiatan sekolah, saling berkomunikasi dan saling memberikan ide-ide yang berguna untuk kemajuan pengetahuan mereka sendiri serta kemajuan sekolah. f. Tempat Ibadah / ruang ibadah Di SMA Negeri 1 Depok memiliki tempat ibadah berupa 1 bangunan Masjid, dan 3 ruang ibadah untuk masing-masing agama. Dengan fasilitas ini diharapkan peserta didik juga diberi pengetahuan agama seseuai denga keyakinannya saja, dimana tidak hanya akademis saja yang ditonjolkan di sekolah namun juga spiritual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
g. Area Hotspot SMA Negeri 1 Depok memiliki fasilitas area hotspot yang memungkinkan para siswa dan guru serta karyawan untuk bisa mengakses internet dari komputer jinjing atau telepon genggam. Access point terdapat di beberapa sudut sekolah, dan kecepatan transfer data pun cukup cepat. h. Lapangan Di SMA Negeri 1 Depok terdapat 3 lapangan, yaitu lapangan upacara (utama), lapangan olahraga basket/futsal dan lapangan voli pasir. i. Ruang workshop/aula Ruang ini mampu manampung ±250 orang. Ruang ini biasanya digunakan untuk pertemuan-pertemuan dengan orang tua, pertemuan MGMP untuk mata pelajaran tertentu ketika di SMA Negeri 1 Depok, serta ruang yang bisa digunakan untuk ekstrakurikuler dan kegiatan lainnya. j. Tempat parkir Terdapat tiga tempat parkir kendaraan yaitu tempat parkir kendaraan untuk siswa serta tempat parkir untuk kendaraan guru, karyawan dan tamu. D. Data Siswa SMA Negeri 1 Depok Siswa adalah warga negara terdidik, maka dari itu sebagai warga Negara yang baik dan memiliki sikap hidup taqwa, bertanggung jawab, dan dapat menghargai makhluk ciptaan Tuhan. Oleh karena itu sekolah mempunyai peraturan dan tata tertib dalam mendidik siswa supaya tingkah laku siswa menjadi terkontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Pembagian progam keahlian dilakukan pada kelas X dikarenakan pada tahun ajaran 2016/2017 SMA Negeri 1 Depok menggunakan dua kurikulum yaitu kurikulum 2013 untuk kelas X dan KTSP untuk kelas XI dan XII. Progam keahlian yang terdapat di SMA Negeri 1 Depok, Yogyakata sebagai berikut: 1. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terdapat 20 kelas dengan total peserta didik keseluruhan 576 di SMA Negeri 1 Depok. Kelas X terdiri dari 6 kelas pararel yaitu X MIPA 1, X MIPA 2, X MIPA 3, X IPS 1, X IPS 2, X IPS 3 dengan total peserta didik 192 orang. Kelas XI dibagi menjadi 6 kelas, yaitu kelas XI IPA 1- XI IPA 3 dengan total peserta didik 96 orang dan XI IPS 1- XI IPS 3 dengan total peserta didik 93 orang. Sedangkan kelas XII dibagi menjadi 8 kelas dengan 4 kelas IPA dan 4 kelas IPS. Total peserta didik kelas XII adalah 195 orang. Peserta didik SMA Negeri 1 Depok tidak hanya berasal dari Yogyakarta. Ada beberapa peserta didik yang berasal dari luar kota, bahkan luar Pulau Jawa. Berikut tabel data jumlah siswa SMA Negeri 1 Depok. Tabel 4.1 Jumlah siswa berdasarkan Jenis kelamin, jumlah kelas dan rombel Tahun pelajaran 2016/2017 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rombel X MIPA 1 X MIPA 2 X MIPA 3 X IPS 1 X IPS 2 X IPS 3 XI IPA 1 XI IPA 2 XI IPA 3 XI IPS 1
L 12 10 7 15 9 16 8 13 9 16
P 20 22 25 17 23 16 24 19 23 15
Jumlah 32 32 32 32 32 32 32 32 32 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
XI IPS 2 11 XI IPS 3 15 XII IPA 1 4 XII IPA 2 14 XII IPA 3 3 XI IPA 4 5 XII IPS 1 4 XII IPS 2 5 XII IPS 3 11 XII IPS 4 9 Jumlah 194 Sumber : Data Sekunder, SMA N 1 Depok, 2016
21 15 21 10 21 20 20 19 15 14 382
32 30 25 24 24 25 24 24 26 23 576
E. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan Jumlah guru yang ada di SMA Negeri 1 Depok berjumlah 60 orang terdiri atas guru tetap 40 orang, tidak tetap 7 orang, 2 staf tata usaha pns dan 11 staf tata usaha tidak tetap. dan guru bukan tetap. F. Kurikulum SMA Negeri 1 Depok Di dalam penyelenggaraan pendidikan SMA Negeri 1 Depok memakai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2006 yang dimulai pada tahun 2006/2007. Program pengajaran yang digunakan di SMA Negeri 1 Depok sekarang ini ada dua macam yaitu program pengajaran khusus yang berlaku mulai dari kelas X sampai dengan kelas XII yaitu program IPA dan IPS. SMA Negeri 1 Depok pada tahun ajaran 2016-2017 menggunakan dua kurikulum yaitu
Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) untuk kelas XI dan XII dan Kurikulum 2013 untuk kelas X. Struktur kurikulum SMA Negeri 1 Depok disusun dengan mengacu pada Peraturan Mendiknas RI Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 dan tentang Kerangka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Dasar dan Struktur Kurikulum SMA / MA dengan penentuan pelajaran lintas minat bedasarkan analisis kebutuhan dan ketersediaan tenaga pendidik yang ada. Pengorganisasian kelas di SMA Negeri 1 Depok dengan cara penjurusan yang dimulai dari kelas X, yang terdiri dari dua progam yaitu: a. Progam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) b. Progam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Struktur kurikulum SMA Negeri 1 Depok terdiri dari Struktur Kurikulum Kelas X, Struktur Kurikulum kelas XI-XII Progam IPA, dan Struktur Kurikulum Kelas XI-XII Progam IPS. 1. Struktur Kurikulum Kelas X Mata pelajaran yang dipelajari di kelas X ada 16 mata pelajaran yaitu: Pendidikan Agama, Pendidikan Agama diberikan sesuai dengan Agama masing-masing peserta didik. Di SMA N 1 Depok ada 4 macam Pendidikan Agama yaitu. Agama Islam, Agama Katolik, Agama Kristen dan Agama Hindu, Pendidikan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Sejarah, Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan Bahasa Prancis, dan Mutan Lokal yaitu Bahasa Jawa. 2. Struktur Kurikulum Kelas XI – XII Progam IPA Mata pelajaran yang dipelajari di kelas XI dan XII IPA ada 13 mata pelajaran yaitu: Pendidikan Agama, ada 4 macam Pendidikan Agama dikelas XI dan di kelas XII yaitu. Agama Islam, Agama Katolik, Agama Kristen,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Agama Hindu
Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Sejarah, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bahasa Prancis ditambah Mata Pelajaran Muatan Lokal dan Pengembangan diri yang bersifat wajib untuk kelas XI dan kelas XII. 3. Struktur Kurikulum Kelas XI – XII Progam IPS Mata pelajaran yang dipelajari di kelas XI dan XII IPS ada 13 mata pelajaran yaitu: Pendidikan Agama, ada 4 macam Pendidikan agama yaitu Agama Islam, Agama Katolik, Agama Kristen, Agama Hindu, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Sejarah, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bahasa Prancis ditambah Mata Pelajaran Muatan Lokal dan Pengembangan diri yang bersifat wajib untuk kelas XI dan kelas XII. Berikut tabel Struktur Kurikulum kelas XI – XII IPS SMA Depok Yogyakarta Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak menjadi bagian dari mata pelajaran lain. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran tersendiri, sehingga SMA Negeri 1 Depok harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar muatan lokal yang diselenggarakan. SMA Negeri 1 Depok menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Dengan mengacu pada substansi yang ada, SMA Negeri 1 Depok memberikan muatan lokal berdasarkan kebutuhan dan budaya daerah yaitu memberikan wawasan dan keterampilan yang utuh terhadap penguasaan berbahasa Jawa sesuai dengan tuntutan masyarakat lokal. Untuk mendukung tercapainya keterampilan berbahasa Jawa, maka SMA N 1 Depok menetapkan aturan bahwa dalam satu minggu ada satu hari yang diwajibkan untuk seluruh warga sekolah menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi di luar KBM, selain bahasa Jawa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas dengan pembelajaran model accelerated learning ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta pada kelas XI IPS 2 pada bulan Agustus-September 2016. Penelitian ini diawali dengan kegiatan pra penelitian yaitu pada hari Kamis, 1 September 2016 jam ke dua sampai dengan jam ketiga di kelas XI IPS 2. Kegiatan penelitian dilakukan dua kali pertemuan yaitu pada hari Kamis 15 September 2016 jam ke dua sampai dengan jam ke tiga dan pada hari Kamis 22 September 2016 pada jam ke dua sampai jam ke tiga di kelas XI IPS 2. Jumlah siswa yang hadir dalam kegiatan pembelajaran ekonomi yaitu 32 siswa yang terdiri dari siswa laki-laki 11 dan 21 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dengan satu siklus dikarenakan telah ada peningkatan motivasi, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan rasa senang belajar ekonomi siswa setiap indikator maupun kriteria pada masing-masing siswa. Siklus pertama dilakukan dalam dua 2 kali pertemuan, pada pertemuan pertama pembelajaran dengan mengimplentasikan model accelerated learning dengan cara diskusi kelompok dalam pemecahan masalah dan pada pertemuan kedua untuk mengevaluasi kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa secara individu melalui soal uraian. Masing-masing pertemuan yaitu 2 jam pelajaran (2x45 menit) pada mata pelajaran ekonomi. Adapun hasil penelitian yang diperoleh yaitu:
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
A. Siklus Pertama Siklus pertama ini terdiri dari empat bagian pokok, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. 1. Perencanaan a. Ide Awal Ide awal penelitian ini berawal dari peneliti melihat rendahnya motivasi belajar siswa, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan rasa senang belajar ekonomi siswa sebagian siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta. Maka dari itu peneliti melakukan penelitian ini untuk memperbaiki dan meningkatkan motivasi belajar, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan rasa senang belajar ekonomi siswa SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta. b. Temuan Awal Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa dan rasa senang belajar ekonomi siswa pra observasi tindakan (based-line) dan melihat hasil ulangan harian untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pra tindakan dengan cara menganalisis soal ulangan harian I. Soal ulangan harian I ini tidak semua memuat aspek pertanyaan mengenai kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dari 5 soal ekonomi terdapat 3 soal yang termasuk dalam aspek kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu aspek menganalisis dan mengevaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Untuk dapat mengetahui tingkat motivasi siswa sebelum penerapan tindakan (Base-line), peneliti menggunakan kuesioner yang terdiri dari 22 pernyataan. Berikut data hasil kuesioner motivasi belajar pra tindakan. Tabel 5. 1 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Pra Tindakan (Based-line) Kelas Golongan Frekuensi Persetase Motivasi (%) 81%-100% Sangat tinggi 66%-80% Tinggi 13 40% 56%-65% Cukup 15 47% 46%-55% Rendah 4 13% > 45% Sangat Rendah Jumlah 32 100% Sumber : Pra Penelitian, 2016 Dari tabel hasil kuesioner motivasi belajar pra penelitian (based-line) diketahui bahwa 13 orang memiliki tingkat motivasi tinggi (40%), 15 siswa memiliki motivasi yang cukup (47%), dan 4 orang siswa memiliki motivasi yang rendah (13%). Diharapkan hasil kuesioner sesudah proses pembalajaran dengan model accelerated learning dapat mengalami peningkatan. Motivasi belajar siswa diharapkan dapat meningkat pada kriteria sangat tinggi dan tinggi. Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pra penelitian (based-line) dilihat dari nilai ulangan tengah semester siswa. Hasil ulangan harian 1 siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Tabel 5.2 Nilai Ulangan Harian 1 Siswa Pra Tindakan (Based-line) Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi No Nama Nilai Belum Mampu Mampu V 1 Ahnaf Pratama Jihanuri 78.5 V 2 Alivia Putri Rahmadani 77.5 V 3 Annastazkia Nanda Prawianti 84.5 V 4 Aziz Satria Hutama 93.5 V 5 Benedicta Vembrihani Olsananda 78 6 Berlian Bintang Wima Putri 84 V V 7 Chika Novioleta Caesarinda 86 8 Citra Winda Naomi 85 V 9 Daniel Ananta Bagaskara 85.5 V V 10 Dimas Ilham Agus Santoso 86 V 11 Dian Sakti Falahuddin 79.5 12 Dianseta Hidayah Ekawati 85.5 V V 13 Erlangga Jati Kusuma 83 14 Erni Wulandari 82.5 V 15 Gita Kumalasari 87.5 V V 16 Irfan Zidni 77.5 V 17 Jennifer Mega Putri 86.5 18 Keyvinia Fitri Lamtiur Simamora 79.5 V V 19 Muhammad Rifki Nurfauzi 84.5 V 20 Nadia Hasna Rahmadhani 66 V 21 Naufal Rafi Difanka 77.5 22 Nia Novita Christianingsih 78 V 23 Pasca Violita Langit 84.5 V V 24 Raja Hafiz Amurulloh Akbar 55.5 25 Rinening Amartia Piscesta 87 V V 26 Riri Rahmawati 93.5 V 27 Sabrina Tessa Adzhani 71.5 V 28 Seila Alfauziah Putri 90 29 Sukma Ari Anggun Pratiwi 84.5 V 30 Tabita Titah Dewanti 94.5 V 31 Valentina Sarah Listyarino Putri 95.5 V V 32 Wignyo Garjito 84 Catatan: Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 76 Sumber : Pra Penenlitian, 2016 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta adalah 76. Berdasarkan tabel hasil ulangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
harian I dengan materi ketenagakerjaan 29 siswa (91%) sudah tuntas dan memenuhi keriteria ketuntasan minimal, namun 3 siswa (9%) belum tuntas memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Soal ulangan harian I tersebut terdapat dua tipe soal yaitu pilihan ganda dan uraian. Soal uraian tersebut terdapat tiga soal yang memuat aspek kemampuan siswa untuk berpikir tingkat tinggi yaitu nomor dua dan tiga mengacu pada kemampuan menganalisis (c4)
dan soal nomor lima mengacu pada kemampuan
mengevaluasi (c5). Namun dilihat dari jawaban siswa kelas XI IPS 2 pada ulangan harian I, terlihat kemampuan siswa dalam berpikir tingkat tinggi cenderung lemah. Sebagian siswa sudah dapat dikatakan mampu berpikir tingkat tinggi dalam menyampaikan jawaban pada soal yang memuat HOTS yaitu mampu dalam menganalisis dan mengevaluasi serta dengan menggunakan bahasa sendiri. Siswa yang cenderung belum mampu menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi, di mana siswa hanya menjawab soal dari hasil hafalan. Menghafal sendiri merupakan salah satu keterampilan pada kemampuan berpikir tingkat rendah (LOTS). Dari hasil jawaban soal uraian yang memuat kemampuan berpikir tingkat tinggi ulangan harian I, masih banyak siswa yang belum mampu yaitu sebanyak 19 siswa (59%) dan siswa yang sudah mampu berpikir tingkat tinggi yaitu hanya 13 siswa (41%) dari keseluruhan jumlah siswa di kelas XI IPS 2. Melihat siswa yang belum banyak menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi peneliti menggunakan accelerated learning. Didalam accelerated learning terdapat prinsip dasar yaitu belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
adalah berkreasi, bukan mengkonsumsi maka siswa dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan pendapat serta mampu menciptakan sesuatu dari hasil temuannya terutama dalam menjawab soal dan bukan hanya mengkonsumsi materi yang disampaikan guru kemudian dituliskan sama persis di jawaban siswa. Pada kemampuan berpikir tingkat tinggi terdapat tingkatan pada c6 yaitu mencipta. Berkreasi berarti menciptakan sesuatu yang baru dari hasil belajar siswa. Prinsip kedua yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yaitu pembelajaran langsung pada banyak tingkatan secara simultan. Tingkatan simultan yaitu siswa secara sadar dan bawah sadar baik mental ataupun fisik digunakan dalam menyerap pembelajaran. Pada kemampuan berpikir tingkat tinggi sendiri terdapat 3 tingkatan berpikir yaitu menganalisis (c4), mengavaluasi (c5), dan mencipta (c6). Maka dengan menerapkan accelerated learning siswa mampu meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Tingkat rasa senang belajar ekonomi sebelum penerapan (based-line), peneliti menggunakan 30 pernyataan. Hasil kuesioner dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.3 Hasil Kuesioner Rasa Senang Belajar Ekonomi Siswa Pra Tindakan (Based-line) Kelas 81%-100% 66%-80% 56%-65% 46%-55%
Golongan Rasa Senang Belajar Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah
Frekuensi 2 14 13 3
Persetase (%) 6% 44% 41% 9%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
> 45% Sangat Rendah Jumlah Sumber : Pra Penelitian, 2016
32
100%
Dari tabel hasil kuesioner rasa senang belajar ekonomi pra penelitian (based-line) diketahui bahwa 2 siswa memiliki kriteria rasa senang belajar ekonomi (6%), 14 siswa memiliki tingkat rasa senang belajar tinggi (44%), 13 siswa memiliki tingkat rasa senang belajar ekonomi cukup (41%), dan 3 siswa memiliki tingkat rasa senang belajar ekonomi rendah (9%). Dari hasil kuesioner diharapkan tingkat rasa senang belajar ekonomi siswa setelah proses pembelajaran dengan model accelerated learning dapat mengalami peningkatan. Tingkat rasa senang belajar ekonomi siswa diharapkan berada di kriteria sangat tinggi dan tinggi yaitu kelas interval 81%-100% dan 66%-80%. Pada tahap perencanaan tindakan peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bersama dengan guru, menentukan musik instrumen, menyiapkan poster-poster yang digunakan, menyiapkan lembar soal siswa yang akan digunakan dalam pembelajaran model accelerated learning. 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model accelerated learning sesuai materi yang diberikan guru serta lembar soal siswa. 2) Menyiapkan bahan pembelajaran model accelerated learning, musik instrumen untuk mengiringi kegiatan pembelajaran di mana musik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
digunakan adalah musik yang lembut dan nyaman untuk siswa ketika mengikuti pelajaran seperti Kintaro & Kenny G serta poster-poster tokoh-tokoh ekonomi seperti Adam Smith, David Ricadro, siklus perdagangan internasional. 3) Membuat Hand Out Setelah menyiapkan bahan untuk pembelajaran ekonomi mengenai pembangunan ekonomi, kemudian peneliti dan guru pengampu yaitu membuat hand out. Hand out ini untuk mempermudah para siswa mempelajari materi yang disampaikan oleh guru pada materi pembangunan ekonomi yang termasuk sulit untuk dipahami. 2. Tindakan Setelah tahap perencanaan dipersiapkan maka peneliti melaksanakan tahap tersebut pada pembelajaran model accelerated learning. Peneliti bertindak sebagai guru ekonomi yang mempraktekan RPP yang telah disusun oleh peneliti dan disetujui guru ekonomi. Pertemuan pertama membahas materi pembangunan ekonomi. Pada pertemuan kedua dilaksanakan presentasi dan evaluasi. a. Pertemuan Pertama ( 15 September 2016, 2x 45 menit) 1) Persiapan a) Peneliti memberi pengantar, pengarahan, dan motivasi kepada siswa pada materi yang akan dibahas dengan menggunakan model pembelajaran accelerated learning. b) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
c) Peneliti melakukan apersepsi mengenai materi sebelumya dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan permasalahan ekonomi yang terkait dengan materi ketenagakerjaan dengan pembangunan ekonomi. d) Peneliti meningkatkan rasa ingin tahu dan sugesti siswa mengenai materi ekonomi yang akan dipelajari. 2) Penyampaian a) Peneliti memberikan video mengenai permasalahan ekonomi salah satunya yaitu mengenai krisis beras yang mengharuskan Indonesia mengimpor beras dari Thailand sebanyak 5000 ton. Setelah melihat video peneliti mengajak siswa untuk menyampaikan pendapat mengenai permasalahan yang terjadi dalam video dan memberikan pemecahan masalah tersebut dengan bahasa sendiri. b) Peneliti membagi siswa dalam 8 kelompok di mana masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Peneliti memberikan artikel yang mendukung video yang sudah ditayangkan pada penyampaian materi. Kemudian masing-masing kelompok diberikan tugas untuk mencari permasalahan yang terjadi pada kasus tersebut dan dapat memecahan masalah ekonomi tersebut. 3) Pelatihan a) Peneliti membentuk kursi tempat duduk siswa sesuai dengan jumlah siswa dalam kelompok dengan model corak tim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
b) Siswa pada masing-masing kelompok memberikan kontribusi pendapatnya pada kegiatan diskusi tersebut dan saling bertukar pendapat. c) Setiap kelompok mencari permasalahan yang terjadi dan mencari informasi yang relevan guna mendukung jawaban atau hasil dari diskusi. d) Siswa diajak untuk terlibat langsung dan meningkatkan berpikir abstrak dalam pemecahan masalah. 4) Penampilan a) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan mewakilkan 2 orang siswa. b) Peneliti memberikan siswa dari kelompok lain untuk menanggapi kelompok yang presentasi di depan kelas. c) Peneliti memberikan evaluasi kepada masing-masing kelompok dan memberikan umpan balik berupa penguatan materi. d) Peneliti bersama siswa berkolaborasi untuk mengevaluasi hasil diskusi masing-masing kelompok. e) Peneliti menyampaikan materi pembangunan ekonomi, dengan latar musik yang sudah disipakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
b. Pertemuan ke II (22 September 2016, 2 x 45 menit) 1) Persiapan a) Peneliti memberi pengantar, pengarahan, dan motivasi kepada siswa pada materi yang akan dibahas dengan menggunakan model pembelajaran accelerated learning. b) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran c) Peneliti melakukan apersepsi mengenai materi sebelumya dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan permasalahan ekonomi yang terkait dengan materi pembangunan ekonomi pada pertemuan sebelumnya d) Peneliti meningkatkan rasa ingin tahu dan sugesti siswa mengenai materi ekonomi yang akan dipelajari. 2) Penyampaian a) Peneliti menyampaikan evaluasi dari pertemuan sebelumnya dan menyampaikan kembali materi pembangunan ekonomi yang belum disampaikan. b) Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa yang masih belum memahami materi yang disampaiakan. 3) Pelatihan a) Peneliti memberikan latihan soal mengenai materi yang sudah dipelajari. b) Siswa mengerjakan soal secara individu, di mana soal ini untuk mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
c) Setelah siswa selesai jawaban siswa dikumpulkan 4) Penampilan a) Peneliti mengajak siswa untuk merefleksikan apa yang sudah dipelajari selama dua kali perteman b) Siswa menyampaikan evaluasi pembelajaran di dalam kelas selama dua kali pertemuan. c) Peneliti dan siswa bersama-sama memberikan evaluasi dan refleksi mengenai materi dan beberapa jawaban yang bisa dikaitkan dengan soal yang telah dikerjakan. 3. Pengamatan Pengamatan dilakukan pada saat guru mempraktekan RPP pada pembelajaran model Accelerated Learningi kelas XI IPS 2, untuk melihat motivasi belajar, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan rasa senang belajar ekonomi siswa. Motivasi belajar siswa selama proses belajar di kelas setelah tindakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: a. Hasil pengukuran Motivasi belajar Siswa Tabel 5.4 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Setelah Implentasi Tindakan I Golongan Rasa Persetase Kelas Interval Frekuensi Senang Belajar (%) 81%-100% Sangat tinggi 20 63% 66%-80% Tinggi 9 28% 56%-65% Cukup 3 9% 46%-55% Rendah > 45% Sangat Rendah Jumlah 32 100% Sumber : Hasil Penelitian, 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Dari tabel kuesioner motivasi belajar setelah tindakan penggunaan model accelerated learning diketahi bahwa 20 siswa memiliki tingkat motivasi sangat tinggi (63%), 9 siswa memiliki tingkat motivasi tinggi (28%), dan 3 siswa memiliki tingkat motivasi cukup (9%). Rekap hasil kuesioner motivasi belajar pra implementasi (sebelum tindakan) dan setelah implementasi (setelah tindakan) tampak pada tabel di bawah ini: Tabel 5.5 Rekap Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Pra Implentasi (Based-line) dan Sesudah Implementasi Kelas Interval 81%-100% 66%-80% 56%-65% 46%-55%
Golongan Pra Dalam Penelitian Dalam Motivasi Penelitian % Tindakan % Sangat tinggi 20 63% Tinggi 13 40% 9 28% Cukup 15 47% 3 9% Rendah 4 13% Sangat > 45% Rendah Jumlah 32 100% 32 100% Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran ekonomi dibagi menjadi enam aspek yaitu tekun dan ulet dalam menghadapi tugas, menunjukan minat yang tinggi, mandiri (tidak mudah menyerah), dapat mempertahankan pendapat dan teguh pendirian, hasrat untuk belajar, dan senang mencari dan memecahkan masalah yang ada pada soal ekonomi. Dari keenam aspek dibagi menjadi 22 indikator dari masing-masing aspek motivasi belajar siswa. Target awal motivasi belajar siswa secara keseluruhan adalah 75% dari jumlah siswa keseluruhan yang hadir yaitu sejumlah 32 siswa memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
tingkat motivasi tinggi dan sangat tinggi. Pada saat pra penelitian tidak ada siswa yang memiliki kriteria motivasi sangat tinggi (0%) dan sebanyak 13 siswa yang memiliki kriteria tinggi (40%). Sedangkan setelah penggunaan model accelerated learning siklus 1 siswa yang memiliki motivasi sangat tinggi sebanyak 20 siswa (63%) dan 9 siswa yang memiliki motivasi tinggi (28%) dari 32 siswa yang hadir. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa target motivasi belajar sudah tercapai karena hasil kuesioner dari 32 siswa sebanyak 91% berada di kelas interval 81-100% dan 66-80%. Hal ini didukung dari ketercapaian aspek tekun dan ulet dalam menghadapi tugas setiap indikator yaitu hampir semua siswa tidak mudah putus asa dalam mempelajari materi ekonomi, siswa mengerjakan tugas ekonomi disaat mempunyai waktu luang, siswa selalu berusaha mencari jawaban yang sulit, siswa selalu berusaha menyelesaikan tugas-tugas ekonomi, siswa tidak malas untuk mengerjakan tugas ekonomi dari guru. Pada aspek siswa menunjukan minat yang tinggi, siswa senang dalam mengikuti kegiatan belajar ekonomi di kelas, siswa selalu mengerjakan tugas tepat waktu, siswa mempunyai keinginan untuk menjadi juara kelas, dan siswa tidak mengantuk ketika berlangsungnya mata pelajaran ekonomi. Pada aspek mandiri, siswa senang mengerjakan tugas ekonomi sendiri tanpa menunggu jawaban dari teman, dan tidak menunggu jawaban dari teman. Aspek dapat mempertahankan pendapat dan teguh pendirian siswa berani mengemukakan pendapat ketika mengikuti pelajaran ekonomi (diskusi) serta siswa berani menanggapi serta mengkritik ketika ada teman yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
sedang mengemukakan pendapat mengenai ekonomi. Aspek hasrat untuk belajar hampir semua siswa mempunyai jadwal untuk belajar ekonomi, siswa senang belajar kelompok ataupun individu pada mata pelajaran ekonomi, siswa mempunyai keinginan untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran ekonomi, siswa tidak langsung menerima informasi sebelum membuktikan sendiri, siswa selalu bertanya kepada orang lain jika kurang mengerti mengenai materi ekonomi, dan siswa tidak suka menggunakan waktu bermain namun lebih menggunakan untuk belajar ekonomi. Pada aspek senang mencari dan memecahkan soal ekonomi siswa selalu mempunyai keinginan untuk menyelesaikan masalah dalam materi ekonomi. Dari keenam aspek terdapat persentase yang paling tinggi yaitu pada aspek siswa dapat mempertahankan pendapat dan teguh pendirian yaitu sebesar 86% dan aspek yang rendah yaitu siswa belum mandiri dalam mengerjakan tugas ekonomi yaitu sebesar 69%. b. Hasil Pengukuran Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan menggunakan soal tes. soal tes ini terdiri dari soal diskusi secara berkelompok dan individu. Pada soal diskusi siswa diberikan satu artikel mengenai permasalahan ekonomi di Indonesia, yaitu mengenai krisis beras yang mengharuskan Indonesia mengimpor beras sebanyak 5000 ton dari Thailand. Siswa dilatih kemampuan untuk menganalisis permasalahan apa yang sedang terjadi serta cara untuk mengatasi masalah tersebut. Adapun hasil dari diskusi kelom sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Tabel 5.6 Hasil Diskusi Kelompok HOTS Setelah implementasi pertemuan 1 Kelompok 1 No
Nama
Kelompok 2 Nilai
No
Nama
Nilai
1
Ahnaf Pratama J (01)
80
1
Berlian Bintang W (6)
78
2
Alifia Putri R (02)
80
2
Dianseta Hidayah E (12)
78
3
Dian Sakti F (11)
80
3
Riri Rahmawati (26)
78
4
Gita Kumalasari (15)
80
4
Sukma Ari Anggun P (29)
78
Kelompok 4
Kelompok 3 No
Nama
Nilai
1
Benedicta Vembrihani (05)
79
80
2
Nia Novita C. (22)
79
Nuafal Rafi D (21)
80
3
Keyvinia Fitri L.S (18)
79
Raja Hafiz Akbar (24)
80
4
Sheila Alfauziah (28)
79
Nama
Nilai
1
Daniel Ananta B (09)
80
2
Dhimas Ilham (10)
3 4
No
Kelompok 6
Kelompok 5 No
Nama
Nilai
No
Nama
Nilai
1
Erlangga Jati K (13)
79
1
Erni Wulandari (14)
78
2
Irvan Zidni (16)
79
2
Jennifer Mega P (17)
78
3
Muh. Rifky N (19)
79
3
Pasca Violita L (23)
78
4
Wignyo Gardjito (32)
79
4
Tabita Titah D (30)
78
Kelompok 7 No
Nama
Kelompok 8 Nilai
No
Nama
Nilai
1
Aziz Satria H (04)
79
1
Annastazkia N.P (03)
80
2
Citra Windra N (08)
79
2
Chika N. C (07)
80
3
Rirening Amartya P (25)
79
3
Nadia H.R (20)
80
4
Valentina Sarah L.P (31)
79
4
Sabrina T.A (27)
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Hasil diskusi kelompok dari kegiatan belajar untuk mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa diperoleh sebagian kelompok sudah mampu menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Soal diskusi ini terdiri dari sebuah artikel bacaan mengenai “Indonesia mengimpor beras 5000 ton dari Thailand” kemudian siswa akan mendeteksi dampak positif dan negatif dari kegiatan impor beras, menganalisis permasalahan yang terjadi, serta cara pemecahan masalah dalam. Jawaban kelompok pada masing-masing soal sudah menunjukan kemampuan mendeteksi, mengalisis serta mampu memecahan permasalahan pada persoalan ekonomi yang terjadi (mencipta). Nilai rata-rata yang diperoleh masing-masing kelompok yaitu 79, di mana nilai ini sudah memenuhi nilai KKM pelajaran ekonomi yaitu 76. Meskipun hasil diskusi ini sudah memperlihatkan kemampuan berpikir siswa, namun nilai ini masih dalam bentuk kelompok belum per individu masing-masing siswa, sehingga perlu dilakukan tes dalam bentuk soal untuk masing-masing individu. Tes individu ini dilakukan untuk melihat kemampuan berpikir tingkat tinggi pada masing-masing siswa bukan per kelompok. Soal untuk melihat kemampuan berpikir tingkat tinggi masing-masing individu dengan menggunakan 6 soal uraian dengan masing-masing soal mempunyai skor maksimal 10. Soal ini memuat keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu kemampuan menganalisis dampak investasi asing bagi Indonesia, menganalisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang digunakan pemerintah untuk mengatasi inflasi, mengkritik ketepatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
kebijakan APBN defisit yang dilakukan oleh pemerintah dalam pembangunan ekonomi, memeriksa kebijakan pemerintah dalam kegiatan impor beras sebanyak 5000 ton dari Thailand, menciptakan kebijakan moneter untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan membuat kebijakan untuk mengatasi pengangguran di Indonesia Kegiatan belajar ini untuk mengamati seberapa mampu siswa menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam penggunaan accelerated learning, yaitu mengkreasi (mencipta) dari apa yang sudah dipelajari secara individu, kemudian siswa mampu belajar dari apa yang dikerjakan itu sendiri. Hasil soal uraian siswa dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 5.7 Hasil Nilai Ulangan Setelah Tindakan I (Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi) Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi No Nama Nilai Belum Mampu Mampu 77 1 Ahnaf Pratama Jihanuri V 82 2 Alivia Putri Rahmadani V 77 3 Annastazkia Nanda Prawianti V 78 4 Aziz Satria Hutama V V 70 5 Benedicta Vembrihani Olsananda 78 6 Berlian Bintang Wima Putri V 77 7 Chika Novioleta Caesarinda V 80 8 Citra Winda Naomi V 93 9 Daniel Ananta Bagaskara V 77 10 Dimas Ilham Agus Santoso V 78 11 Dian Sakti Falahuddin V 77 12 Dianseta Hidayah Ekawati V 77 13 Erlangga Jati Kusuma V 78 14 Erni Wulandari V 87 15 Gita Kumalasari V 77 16 Irfan Zidni V 83 17 Jennifer Mega Putri V 83 18 Keyvinia Fitri Lamtiur Simamora V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
75 19 Muhammad Rifki Nurfauzi 80 20 Nadia Hasna Rahmadhani 70 21 Naufal Rafi Difanka 97 22 Nia Novita Christianingsih 77 23 Pasca Violita Langit 70 24 Raja Hafiz Amurulloh Akbar 77 25 Rinening Amartia Piscesta 90 26 Riri Rahmawati 77 27 Sabrina Tessa Adzhani 80 28 Seila Alfauziah Putri 83 29 Sukma Ari Anggun Pratiwi 78 30 Tabita Titah Dewanti 78 31 Valentina Sarah Listyarino Putri 77 32 Wignyo Garjito Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 76 Sumber: setelah implementasi, 2016
V
V V
V V V
V V V V V V V V
Dari pengerjaan soal uraian yang dikerjakan secara individu, dapat dilihat bahwa 29 siswa kelas XI IPS 2 sudah mampu menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi untuk menyelesaikan sebuah soal (91%) dan 3 orang belum mampu menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi (9%). Maka dalam hal ini harapan 75% siswa mampu meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi sudah tercapai. Siswa sudah mampu menyampaikan
jawaban
menggunakan
bahasa
sendiri
dari
hasil
kemampuan berpikir abstrak dengan tingkatan soal yang berbeda dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi, namun masih ada 3 siswa yang belum mampu menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Rekapan nilai siswa sebelum implementasi siswa dan setelah implementasi siklus 1 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Tabel 5.8 Rekap Nilai Ulangan Ekonomi Sebelum Implementasi (Based-line) dan Sesudah Implentasi (sesudah tindakan) pada aspek Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Sebelum Tindakan
Setelah Tindakan
Kemampuan Kemampuan Berpikir Tingkat Berpikir Tingkat No NIS Tinggi Tinggi Nilai Nilai Belum Belum Mampu Mampu Mampu Mampu V 77 1 8376 V 78.5 V 82 2 8368 V 77.5 V 77 3 8394 V 84.5 V 78 4 8409 V 93.5 V 78 5 8411 V 78 78 6 8412 V 84 V V 77 7 8417 V 86 80 8 8419 V 85 V 93 9 8423 V 85.5 V V 77 10 8428 V 86 V 78 11 8430 V 79.5 77 12 8433 V 85.5 V V 77 13 8440 V 83 78 14 8441 V 82.5 V 83 15 8454 V 87.5 V V 77 16 8460 V 77.5 V 83 17 8463 V 86.5 83 18 8470 V 79.5 V V 75 19 8492 V 84.5 V 80 20 8496 V 66 V 70 21 8500 V 77.5 97 22 8502 V 78 V 77 23 8510 V 84.5 V V 70 24 8522 V 55.5 77 25 8528 V 87 V V 90 26 8322 V 93.5 V 77 27 8542 V 71.5 V 80 28 8544 V 90 83 29 8546 V 84.5 V 78 30 8548 V 94.5 V 78 31 8552 V 95.5 V V 77 32 8553 V 84 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 76 Sumber: Sebelum dan setelah implementasi, (2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Dilihat dari hasil nilai siswa pada ulangan harian 1 (based line) dan ulangan harian 2 setelah implementasi penggunaan accelerated learning 29 siswa sudah memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dan tuntas nilai KKM. Target 75% dari keseluruhan siswa sudah mampu menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi untuk menjawab soal-soal yang memuat kemampuan untuk menganalisis (c4), mengevaluasi (c5), dan mencipta (c6) sudah tercapai yaitu sebanyak 29 siswa (91%) sudah memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dari sebelumnya hanya 13 siswa (41%). Keberhasilan dari kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan menggunakan accelerated learning tidak hanya dilihat dari perolehan skor dan jawaban yang dikerjakan secara individu namun dengan menggunakan soal diskusi kelompok. Hal ini didukung dengan prinsip yang terdapat dalam accelerated learning yaitu bahwa belajar adalah mengkreasi, bukan mengkonsumsi. Kegiatan mencipta ini dilakukan dalam kegiatan diskusi, di mana dalam accelerated learning terdapat prinsip kerja sama membantu proses belajar. Siswa cenderung lebih paham ketika dijelaskan oleh teman yang lain mengenai materi yang disampaikan dibandingkan dengan guru yang menyampaikan. Tabel 5. 9 Hasil Kuesioner Rasa Senang Belajar Ekonomi Siswa Setelah Tindakan Kelas Golongan Rasa Frekuensi Persetase Senang Belajar (%) 81%-100% Sangat tinggi 20 63% 66%-80% Tinggi 9 28% 56%-65% Cukup 3 9% 46%-55% Rendah > 45% Sangat Rendah -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Jumlah 32 Sumber : Hasil Penelitian Tindakan , 2016
100%
Dari tabel hasil kuesioner rasa senang belajar ekonomi setelah tindakan diketahui 20 siswa memiliki tingkat rasa senang belajar ekonomi sangat tinggi (50%), 9 siswa memiliki tingkat rasa senang belajar tinggi (44%), dan 3 siswa memiliki tingkat rasa senang belajar cukup (6%). Hasil kuesioner rasa senang belajar ekonomi sebelum dan setelah tindakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5. 10 Rekap Hasil Kuesioner Rasa Senang Belajar Ekonomi Sebelum Tindakan dan Setelah Tindakan Kelas Interval
Golongan Pra Dalam Penelitian Dalam Rasa Senang Penelitian % Tindakan % Belajar 81%-100% Sangat tinggi 2 6% 21 66% 66%-80% Tinggi 14 44% 9 28% 56%-65% Cukup 13 41% 2 6% 46%-55% Rendah 3 9% > 45% Sangat Rendah Jumlah 32 100% 32 100% Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Target keseluruhan rasa senang belajar adalah 75% anak dari jumlah siswa yang hadir (32 siswa) memiliki tingkat rasa senang belajar ekonomi sangat tinggi dan tinggi. Ini berarti hasilkuesioner 24 siswa harus berada pada kelas interval 81%-100% dan 66%-80%. Pada saat sebelum tindakan penggunaan model accelerated learning 2 siswa termasuk dalam kriteria rasa senang belajar sangat tinggi (6%) dan 14 siswa dalam kriteria rasa senang belajar tinggi (44%). Sedangkan setelah tindakan 21 siswa yang termasuk kriteria tinggi (66%) dan 9 siswa termasuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
kriteria tinggi (28%). Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa target rasa senang belajar ekonomi sudah tercapai karena hasil kuesioner dari 32 siswa (94%) sudah pada kelas interval 88%-100% dan 66%-80%. Hal ini didukung dari 30 pernyataan terdapat tiga aspek yaitu lingkungan fisik kelas, musik dalam pembelajaran, dan interaksi lingkungan sosial siswa. Pada aspek lingkungan fisik terdiri dari 7 indikator di mana terdapat persentase yang mempengaruhi rasa senang siswa dalam belajar ekonomi yaitu siswa senang terhadap kondisi kelas yang bersih dan nyaman (84%) dan indikator yang paling rendah yaitu siswa kurang menyukai poster atau icon yang ditempel di dinding ruang kelas (80%). Pada aspek yang kedua yaitu musik dalam pembelajaran hanya ada satu indikator yaitu siswa senang terhadap musik latar (pendukung) yang diputar saat kegiatan belajar (82%). Pada aspek ketiga mengenai interaksi lingkungan sosial siswa terdapat 22 indikator salah satunya yang sangat mendukung yaitu siswa senang ketika guru membuka pelajaran sebelum berlangsungnya kegiatan belajar siswa (83%) dan siswa kurang senang ketika guru hanya duduk di kursi ketika sedang mengajar di kelas pada saat berlangsungnya kegiatan belajar (66%). 4. Refleksi Hasil dari penelitian pada saat sebelum implementasi pengukuran tingkat motivasi pada sebelum implementasi tidak terdapat siswa yang memiliki motivasi sangat tinggi (0%) dan 13 siswa yang termasuk dalam kriteria tingkat motivasi tinggi (40%), selebihnya mempunyai motivasi yang cukup dan rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
hal ini dikarenakan penggunaan model pembelajaran yang monoton yaitu guru menggunakan metode ceramah dan kurang bervariasi model-model yang digunakan oleh guru, sehingga siswa cenderung merasa bosan, mudah mengantuk, dan kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran ekonomi di kelas. Namun setelah tindakan penggunaan model pembelajaran accelerated learning tingkat motivasi siswa kelas XI IPS 2 meningkat. 20 siswa (63%) termasuk dalam kriteria tingkat motivasi sangat tinggi 9 siswa termasuk kriteria motivasi tinggi (28%) ini berarti total dari ketercapaian setelah tindakan I yaitu 91%. Peningkatan motivasi ini disebabkan karena siswa senang dengan model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Siswa merasa lebih termotivasi di dalam pembelajaran karena siswa dapat secara bebas cara belajar yang mereka gunakan serta pembelajaran diselingi dengan musik latar. Model pembelajaran accelerated learning juga masih sangat jarang digunakan sehingga siswa lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran dan lebih mudah berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran. Kemampuan berpikir tingkat tinggi sebelum tindakan dikatakan rendah meskipun secara pencapaian nilai KKM siswa sudah tuntas. Hasil ulangan harian pertama pada materi ketenagakerjaan 29 siswa tuntas nilai KKM (91%) dan 3 siswa belum tuntas nilai KKM (3%). Namun dilihat dari aspek kemampuan berpikir tingkat tinggi sebanyak 19 siswa sudah mampu berpikir tingkat tinggi (59%) dan 13 siswa belum mampu berpikir tingkat tinggi (41%). Siswa cenderung menjawab soal tersebut hanya menyebutkkan meskipun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
perintah dalam soal adalah menganalisis dan mengevaluasi. Jawaban siswa juga kebanyakam sama dengan apa yang ada dibuku bukan hasil dari berpikir. Pada saat setelah implementasi accelerated learning kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa sudah dapat dikatakan meningkat. Sebanyak 29 siswa sudah mampu berpikir tingkat tinggi (91%) dan 3 siswa belum mampu berpikir tingkat tinggi (9%). Terlihat siswa yang mampu berpikir tingkat tinggi menjawab soalsoal dengan tingkatan kesukaran yang berbeda pada aspek kemampuan berpikir tingkat tinggi. Siswa mampu membahasakan sendiri apa yang sudah dipahami dari maateri yang telah diajarkan oleh guru untuk menjawab soal kemampuan berpikir tingkat tinggi tersebut. Hal ini berarti siswa tidak hanya menghafal namun juga secara langsung mencari dan memecahkan masalah pada soal ekonomi sesuai dengan apa yang dipahami. Kegiatan diskusi kelompok ikut berperan dalam peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Cara belajar masing-masing siswa berbeda, ide yang dihasilkan juga berbeda namun dengan diskusi kemudian mereka saling bertukar pendapat untuk menjawab pertanyaan dalam pemecahan masalah pada artikel berita ekonomi. Sesuai dengan tujuan pembelajaran pada abad 21 ini yang menuntut siswa untuk mampu berpikir kreatif dan aktif yang akan menciptakan sesuatu yang baru dari apa yang dipelajari selama kegiatan belajar. Siswa juga akan cepat dan mudah memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru, karena dalam belajar siswa tidak dibatasi oleh guru untuk mencari informasi dari apa yang dipahami dan kesalahanpahaman yang mungkin saja terjadi dalam pemahaman siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Rasa senang belajar ekonomi siswa pada saat sebelum tindakan penggunaan model accelerated learning, 2 siswa yang memiliki rasa senang pada kriteria sangat tinggi (6%) dan 14 siswa memiliki kriteria rasa senang belajar ekonomi tinggi (44%). Sedangkan pada saat setelah tindakan I rasa senang belajar siswa meningkat menjadi 30 siswa (94%), terdiri dari 21 siswa berada pada tingkar tasa senang belajar sangat tinggi (66%) dan 9 siswa memiliki rasa senang belajar tinggi (38%). Hal ini dikarenakan siswa lebih senang dan nyaman ketika mengikuti pembelajaran ekonomi di kelas. Guru yang memulai pembelajaran dengan memberikan salam, menyapa siswa, serta memberikan motivasi siswa lebih merasa senang karena ada rangsangan dari guru yang mempunyai semangat serta menghidupkan suasana ketika akan memulai pembelajaran ekonomi. Musik pengiring yang lembut membuat siswa lebih mudah berkonsentrasi, interaksi siswa dengan siswa sehingga siswa lebih mudah untuk mendalami karena ada kegiatan diskusi di dalam kelas, guru mendekati secara personal untuk menanyakan apa yang menjadi kesulitan pada saat mengerjakan tugas, dan siswa juga dapat berkreasi untuk memecahkan masalah namun siswa kurang menyukai poster-poster yang berkaitan dengan mata pelajaran ekonomi,. Perasaan senang dan nyaman di kelas ini dapat meningkatkan motivasi dan gairah siswa di dalam pembelajaran. Model pembelajaran konvensional yang biasanya guru hanya menggunakan model ceramah di dalam kelas. Model pembelajaran ini hanya berpusat pada guru, siswa cenderung menghafal apa yang telah dikatakan atau diterangkan oleh guru ketika menjelaskan materi ekonomi. Selain itu model pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
ini kurang menyenangkan sehingga siswa akan malas dalam mengikuti kegiatan di dalam kelas yang menuntut keaktifan dan interaksi siswa didalam kelas seperti interaksi antara siswa dengan lingkungan sosial siswa, siswa dengan lingkungan fisik kelas dan musik dalam kelas. Berdasarkan pelaksanaan tindakan pada siklus 1 pelaksanaan pembelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Depok sudah optimal. Hal tersebut karena model pembelajaran accelerated learning merupakan model pembelajaran yang mempunyai unsur untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu siswa secara sadar belajar ekonomi, kemampuan berpikir tingkat tinggi di mana siswa mampu berkreatif bukan hanya megkonsumsi dari proses belajar, dan rasa senang (gembira) siswa dalam belajar ekonomi di mana siswa menggunakan emosi yang positif dalam kegiatan belajar serta lingkungan belajar dengan modelaccelerated learning yang menyenangkan dan tidak membosankan yaitu terdapat musik pengiring dalam kegiatan belajar, kondisi kelas yang menyenangkan serta siswa mampu menciptakan kondisi sosial dengan guru dan teman sekelas. B. Siklus Kedua Siklus kedua diterapkan apabila targetyang telah ditetapkan pada siklus pertama belum tercapai. Pada penelitian tidak dilakukan siklus kedua dikarenakan target motivasi belajar, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan rasa senang belajar ekonomi sudah tercapai pada siklus pertama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dipaparkan dalam pembahasan
pelaksanaan pembelajaran ekonomi menggunakan model accelerated learning pada materi neraca pembayaran dapat ditarik kesimpulan adanya peningkatan motivasi, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan rasa senang belajar ekonomi sebagai berikut: 1. Penggunaan model pembelajaran accelerated learning dalam pembelajaran ekonomi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Pada saat pra implementasi siswa yang memiliki tingkat motivasi siswa sebesar 40% memiliki motivasi tinggi, Sedangkan setelah implementasi tingkat motivasi siswa meningkat menjadi 91%. 2. Penggunaan model pembelajaran accelerated learning dalam pembelajaran ekonomi dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Pada saat pra implementasi kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa sebesar 41% sudah mampu menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Namun setelah implementasi kemampuan berpikir tingkat tinggi meningkat menjadi 91% dari keseluruhan siswa sudah mampu menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. 3. Penggunaan model pembelajaran accelerated learning dalam pembelajaran ekonomi dapat meningkatkan rasa senang belajar ekonomi. Pada saat pra implementasi tingkat rasa senang belajar ekonomi sebesar 50%. Sedangkan
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
setelah implementasi rasa senang belajar ekonomi meningkat menjadi 94% dari keseluruhan siswa. B. Keterbatasan Penulis menyadari ada keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini. Keterbatasan tersebut adalah: 1. Pengukuran kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam penelitian ini menggunakan tes. Penulis menyadari soal tes tersebut belum termasuk dalam soal yang terstandar dalam mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi. 2.
Penelitian penggunaaan model accelerated learning ini masih menggunakan satu siklus yang terdiri dari dua kali pertemuan pada pembelajaran Ekonomi. Oleh karena itu hasil penggunaan model accelerated learning dalam meningkatkan motivasi belajar, kemampuan berpikir tingkat tinggi dan rasa senang elajar ekonomi belum dapat dikatakan konklusif.
C. Saran Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan peneliti mempunyai beberapa saran yang dapat dipertimbangkan dalam penelitian ekonomi untuk meningkatkan motivasi, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan rasa senang belajar ekonomi, yaitu: 1. Guru mata pelajaran Ekonomi hendaknya dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran dipercepat (acclerated learning). Dari hasil penelitian penggunaan model pembelajaran accelerated learning diketahui dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, kemampuan berpikir tingkat tinggi dan rasa senang belajar Ekonomi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran accelerated learning terhadap motivasi, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan rasa senang belajar ekonomi namun penelitian ini didasarkan pada satu kelas dan satu siklus yang meliputi dua kali pertemuan. Penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya supaya menggunakan dua siklus selama penelitian implementasi model accelerated learning agar temuan penelitian dapat lebih konklusif. 3. Mengingat penggunaan model accelerated learning membutuhkan musik alangkah baiknya sekolah menyediakan instalasi sistem suara pada setiap kelas untuk mendukung pembelajaran khususnya mata pelajaran Ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dipaparkan dalam pembahasan
pelaksanaan pembelajaran ekonomi menggunakan model accelerated learning pada materi neraca pembayaran dapat ditarik kesimpulan adanya peningkatan motivasi, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan rasa senang belajar ekonomi sebagai berikut: 1. Penggunaan model pembelajaran accelerated learning dalam pembelajaran ekonomi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Pada saat pra implementasi siswa yang memiliki tingkat motivasi siswa sebesar 40% memiliki motivasi tinggi, Sedangkan setelah implementasi tingkat motivasi siswa meningkat menjadi 91%. 2. Penggunaan model pembelajaran accelerated learning dalam pembelajaran ekonomi dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Pada saat pra implementasi kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa sebesar 41% sudah mampu menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Namun setelah implementasi kemampuan berpikir tingkat tinggi meningkat menjadi 91% dari keseluruhan siswa sudah mampu menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. 3. Penggunaan model pembelajaran accelerated learning dalam pembelajaran ekonomi dapat meningkatkan rasa senang belajar ekonomi. Pada saat pra implementasi tingkat rasa senang belajar ekonomi sebesar 50%. Sedangkan
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
setelah implementasi rasa senang belajar ekonomi meningkat menjadi 94% dari keseluruhan siswa. B. Keterbatasan Penulis menyadari ada keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini. Keterbatasan tersebut adalah: 1. Pengukuran kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam penelitian ini menggunakan tes. Penulis menyadari soal tes tersebut belum termasuk dalam soal yang terstandar dalam mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi. 2.
Penelitian penggunaaan model accelerated learning ini masih menggunakan satu siklus yang terdiri dari dua kali pertemuan pada pembelajaran Ekonomi. Oleh karena itu hasil penggunaan model accelerated learning dalam meningkatkan motivasi belajar, kemampuan berpikir tingkat tinggi dan rasa senang elajar ekonomi belum dapat dikatakan konklusif.
C. Saran Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan peneliti mempunyai beberapa saran yang dapat dipertimbangkan dalam penelitian ekonomi untuk meningkatkan motivasi, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan rasa senang belajar ekonomi, yaitu: 1. Guru mata pelajaran Ekonomi hendaknya dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran dipercepat (acclerated learning). Dari hasil penelitian penggunaan model pembelajaran accelerated learning diketahui dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, kemampuan berpikir tingkat tinggi dan rasa senang belajar Ekonomi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran accelerated learning terhadap motivasi, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan rasa senang belajar ekonomi namun penelitian ini didasarkan pada satu kelas dan satu siklus yang meliputi dua kali pertemuan. Penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya supaya menggunakan dua siklus selama penelitian implementasi model accelerated learning agar temuan penelitian dapat lebih konklusif. 3. Mengingat penggunaan model accelerated learning membutuhkan musik alangkah baiknya sekolah menyediakan instalasi sistem suara pada setiap kelas untuk mendukung pembelajaran khususnya mata pelajaran Ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Pustaka Ahmadi, Abu. 1992. Psikologi Umum. Jakarta; Rineka Cipta. Anderson, L.W., & Krathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy of Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman. Anderson, W. Lorin & David R. Krathwohl (Eds.) 2001. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen. Terjemahan Agung Prihantoro. 2010. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Arikunto, Suharsimi, dan Cepi Sfarudin Abdul Jabar. 2004. Evaluasi Program Pendidikan (Pedoman Teoritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Peneltian Tindakan Untuk Guru, Kepala Sekolah, & Pengawas.Yogyakarta : Aditya Media. Basuki, Sulistyo. 2006. Metode Penelitian. Jakarta : Wedatama Widya Sastra Brookhart, S. M. (2010). How to Assess Higher Order Thinking Skills in Your Classroom. Alexandria: ASCD. Darmansyah. 2010. Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor. Jakarta: Bumi Aksara. Diyah, Astuti. 2011. Pengaruh Metode Accelerated Learning Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Negeri Bangsal Mojolerto. Tesis. UIN Sunan Ampel Surabaya. Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta Hamalik,Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Kasara http://www.academia.edu/4829394/Higher_Order_Thinking_Skills. 2016 pukul 18.53 wib
18
Maret
Istiyono, Edi dkk. 2014. Pengembangan Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Fisika (PysTHOTS) Peserta Didik SMA. Jurnal Pendidikan dan Evaluasi Pendidikan.
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
King, FJ., Ludwika Godson & Farank Rohani. 2012. Higher Order Thingking Skills. Advancement of Learning and Assessment. (http://www.cala.fsu.edu/files/higher_oder_thingking_skill.pdf) diunduh 15 maret 2016 pukul 21:22. Krulik, Stephen & Rudnick, Jesse A. (1995). The New Sourcebook for Teaching Reasoning and Problem Solving in Elementary School. Needham Heights: Allyn & Bacon. Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas pengembangan profesi guru. Jagakarsa: RAJAWALI PERS.
sebagai
Kusumah, Wijaya & Dedi Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas Edisi Kedua. Jakarta: Indeks. McKee, Lex. 2008. The Accelerated Trainer: Revolusi Pelatihan Sukses Dengan Teknik Accelerated Learning. Bandung : Kaifa. Meier, Dave. 2002. The Handbook. Bandung : Kaifa. Moore, Kenneth D. 2005. Inc. Effective Instructional Strategies From Theory to Practice,London: Sage Publications. Mudjijo. 1995. Tes Hasil Belajar. Jakarta: Bumi Aksara Novianti, Dian. 2014. “Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa dengan Gaya Belajar Tipe Investigatif dalam Pemecahan Masalah Matematika Kelas VII di SMP N 10 Kota Jambi. Skripsi. Progam Studi Pendidikan Matematika. FKIP. Universitas Jambi. Nurgianto, Burhan.1998. Dasar-Dasar Pengambangan Kurikulum Sekolah. Yogyakarta:BPFF. Purwanto.2010. Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta:Pustaka Belajar Rofiah, Emi dkk. 2013. Penyusunan Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Fisika Pada Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 1 No. 2 halaman 17. Romlah, N. H. S. (2002). Peningkatan Berpikir Kritis dan Analisis dalam Pembelajaran Bryophyta. Skripsi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Rose, Colin & Malcolm J. Nicholl. 2009. For The 21th Century Cara Belajar Cepat Abad XXI. Bandung : Nuansa. Russel, Lou. 2011. The Accelerated Leaarning Fieldbook. Bandung : Nusa Media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Sardiman, A.M. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali Sardini. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS MAN Pontianak. Jurnal Pendidikan. Universitas Tanjungpura Pontianak. Schraw, G & Robinson, D.H. (2011). Assessment of Higher Order Thinking Skills. New York: Information Age Publishing, Inc. Siregar, Syofian. 2010. Statisika DeskriptifUntuk Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Pustaka. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 1989. Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta Sujarweni, V. Wiratna dan Poly Endrayanto. 2012. Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Syah, Muhbbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada Syah, Muhibbin. 1996. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Tjandrasa, Meitasari. 1978. Pekembangan Anak. Jakarta : Erlangga Winkel,W.S. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi. Zuhariah, Nurul.2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
Kepada Yth. Siswa-siswi kelas XI IPS SMA Negeri 1 Depok, Sleman Yogyakarta
Dengan Hormat Dengan segala kerendahan hati, perkenankanlah pada saat ini memohon kerelaan Anda untuk meluangkan waktu dan berkenan menjawab pernyataan pada angket-angket atau kuesioner ini sesuai dengan pendapat dan keadaan Anda yang sebenarnya. Perlu Anda ketahui bahwa angket ini hanya untuk keperluan penelitian atau untuk tujuan ilmiah serta untuk membantu meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga jawaban yang Anda berikan tidak akan mempengaruhi nilai Anda. Jawaban Anda saya sampaikan dalam bentuk skripsi yang berjudul : Penggunaan Accelerated Learning Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar, Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Dan Meningkatkan Rasa Senang Belajar Ekonomi Di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta Tahun Pelajaran 2016/2017. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Anda menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Saudara berkenan untuk menjawab keseluruhan pernyataan secara lengkap sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara dan memastikan bahwa jawaban tersebut semata-mata hanya digunakan untuk tujuan penelitian ini. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Anda, saya mengucapkan banyak terima kasih. Hormat saya,
Vidia Natalia Kusumaningtyas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
Lampiran Kuesioner a. Pernyataan-pernyataan berkaitan dengan motivasi belajar Berikut ini merupakan pnyataan-pernyataan yang berkaitan dengan motivasi belajar. Kami mohon untuk memilih salah satu pilihan jawaban yang paling menggambarkan motivasi belajar dengan memberi tanda centang (√)
BAGIAN I MOTIVASI BELAJAR No
PERNYATAAN
1
Saya tidak mudah putus asa dalam mempelajari materi ekonomi
2
Saya mengerjakan tugas ekonomi disaat mempunyai waktu luang
3
Saya selalu berusaha mencari jawaban tugas yang sulit
4
Saya berusaha menyelesaikan tugas-tugas ekonomi
5
Saya malas mengerjakan tugas ekonomi yang diberikan guru
6
Saya senang dalam mengikuti kegiatan belajar ekonomi di kelas
7
Saya selalu mengerjakan tugas tepat waktu
8
Saya ingin menjadi juara kelas
9
Saya mengantuk ketika mata pelajaran ekonomi berlangsung
10
Saya senang mengerjakan tugas ekonomi sendiri tanpa menunggu teman untuk mengerjakan
11
Saya lebih suka menunggu jawaban dari teman daripada mencoba mengerjakan sendiri
12
Saya berani mengemukakan pendapat ketika mengikuti pelajaran ekonomi
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
No
PERNYATAAN
13
Saya berani menanggapi atau mengkritik ketika ada teman yang mengemukakan pendapat mengenai ekonomi
14
Saya mempunyai jadwal untuk belajar ekonomi
15
Saya senang belajar kelompok ataupun individu pada mata pelajaran ekonomi
16
Saya mempunyai keinginan untuk berpartipasi secara aktif dalam pelajaran ekonomi
17
Saya tidak langsung menerima informasi sebelum saya membuktikan sendiri
18
Saya suka bertanya kepada orang lain jika kurang mengerti mengenai materi ekonomi
19
Saya tidak mempunyai jadwal belajar ekonomi secara khusus di rumah
20
Saya lebih suka bermain atau menonton televisi daripada belajar ekonomi
21
Saya selalu mempunyai keinginan untuk menyelesaikan masalah dalam materi ekonomi
22
Saya malas untuk mengerjakan pemecahan masalah pada sebuah artikel mengenai ekonomi
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
b. Pernyataan-pernyataan berkaitan dengan rasa senang belajar ekonomi Berikut ini merupakan pnyataan-pernyataan yang berkaitan dengan rasa senang belajar. Kami mohon untuk memilih salah satu pilihan jawaban yang paling menggambarkan rasa senang belajar ekonomi dengan memberi tanda centang (√)
BAGIAN II RASA SENANG BELAJAR EKONOMI No
PERNYATAAN
1
Tata tempat duduk memudahkan melihat seluruh sudut kelas
2
Meja guru tidak meghalangi papan tulis
3
Cahaya yang masuk ke dalam ruang kelas memudahkan untuk berlangsungnya kegiatan belajar
4
Kondisi kelas saat kegiatan belajar dalam keadaan kondusif
5
Kondisi kelas dalam kondisi bersih dan nyaman
6
Dinding kelas di tempel poster, icon atau majalah dinding tentang ekonomi
7
Penggunaan white board untuk menuliskan materi atau soal
8
Ada selingan musik latar ketika kegiatan belajar berlangsung
9
Guru pilih kasih diantara para siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung
10
Guru mendekati siswa secara personal dalam kegiatan belajar
11
Guru menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
12
Sikap guru santai ketika proses belajar berlangsung
SM
M
TM
STM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
No
PERNYATAAN
13
Sikap guru serius ketika proses belajar berlangsung
14
Guru memulai pelajaran dengan membuka pelajaran terlebih dahulu (memberi salam, presensi)
15
Guru melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
16
Guru terampil dalam penggunaan media
17
Suara guru dapat didengar sampai tempat duduk paling belakang di dalam kelas
18
Guru sering bertanya kepada siswa
19
Pertanyaan guru diajukan kepada kelas
20
Bekerjasama dalam penyelesaian tugas kelompok
21
Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
22
Guru menyampaikan materi dengan jelas
23
Guru mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
24
Guru menulis di papan tulis
25
Guru umumnya duduk di kursi
26
Guru memberikan tugas sesuai dengan kompetensi
27
Guru melakukan penilaian awal
28
Guru memantau kemajuan belajar
29
Guru mengkomunikasikan hasil belajar
30
Guru melakukan penilaian secara objektif
SM
M
TM
STM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: SMA
Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Depok
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas / Semester
: XI (sebelas) / 1
Tahun Ajaran
: 2016/2017
Alokasi Waktu
: 4 x 45 menit (2 kali pertemuan)
A. Standar Kompentensi 1. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi. B. Kompetensi Dasar 1.2 Mendeskripsikan tujuan pembangunan ekonomi. C. Indikator 1. Menganalisis dampak pengangguran terhadap kondisi ekonomi. 2. Menganalisis kegiatan investasi asing sebagai tujuan untuk pembiayaan pembangunan ekonomi. 3. Mengevaluasi
kebijakan-kebijakan
pemerintah
dalam
meningkatkan
pembangunan ekonomi nasional. 4. Menilai
kondisi
perekonomian
Indonesia
dilihat
dari
pertumbuhan
perekonomian yang terjadi. 5. Menciptakan kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia 6. Membuat rangkaian kebijakan untuk mengurangi pengangguran yang terjadi di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menganalisis dampak pengangguran terhadap kondisi perekonomian di Indonesia. 2. Siswa mampu menganalisis pengaruh kegiatan inestasi asing bagi negara berkembang. 3. Siswa
mampu
mengevaluasi
kebijakan-kebijakan
pemerintah
untuk
meningkatkan pembangunan ekonomi. 4. Siswa mampu menilai kondisi perekonomian Indonesia dengan negara-negara di Dunia. 5. Siswa mampu menciptakan kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 6. Siswa mampu membuat rangkaian kebijakan untuk mengurangi pengangguran yang terjadi di Indonesia E. Materi Pokok 1. Pertumbuhan Ekonomi Vs Pembangunan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi merupakan dua istilah berbeda, sekalipun ada beberapa ahli mengatakan sama. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikatordari keberhasilan pembangunan ekonomi. Jadi akan ada pertumbuhan ekonomi jika ada pmbangunana ekonomi di mana pembangunan ekonomi mengakibatkan perubahan-perubahan pada sektorsektor ekonomi. Pendirian industri –industri baru dan meningkatnya kegiatan ekspor dan impor akan membawa perubahan dalam sektor industri dan sektor perdagangan. Sektor pertanian juga akan berubah melalui pembangunan di bidang sarana dan prasarana, seperti penambahan ruas jalan. Perubahan-perubahan pada sektor ekonomi tesebut akan mengakibatkan terjadinya pertumbuhan ekonomi, yang ditandai dengan naiknya produksi nasional, pendapatan nasional, dan pendapatan per kapita. Situasi semacam ini akan berlangsung secara terus menerus. Jadi pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan pendapatan atau produksi nasional dalam suatu negara dari tahun ke tahun sejumlah pendapat juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan output per kapita dalam jangka panjang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
sementara pembangunan ekonomi adalah proses meningkatkan PDB (Produk Domestik Bruto), seklaigus meningkatkan pendapatan per kapita penduduk suatu negara melalui pertumbuhan ekonomi. Rumus menghitung ertumbuhan ekonomi sebagai berikut.
Pertumbuhan Ekonomi =
𝑃𝐷𝐵𝑡−𝑃𝐷𝐵𝑡−1 𝑃𝐷𝐵𝑡−1
× 100%
Di mana: PDBt = Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun t PDBt-1 = Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun t-1 2. Faktor-faktor pertumbuhan ekonomi Tingkat perkembangan perekonomian suatu negara mungkin berbeda dengan negara lain. Perbedaan ini muncul oleh karena beberapa faktor sebagai berikut. a. Sumber Daya Alam Sumber daya alam tidak hanya terbatas pada tanah, tetapi juga termasuk kesuburan tanah, iklim, cuaca, hasil hutan, hasil tambang, dan lain-lain. Semua itu akan memberikan sumbangan kepada pendapatan nasional. Semua itu akan memberikan sumbangan kepada pendapatan nasional. Suatu negara dengan sumber daya alam yang melimpah akan mempunyai kesempatan yang besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang pesat dibandingkan dengan negara lain yang miskin sumber daya alam. b. Sumber daya modal dan teknologi Modal dan teknologi sangat penting artinya bagi pertumbuhan ekonomi dan berfungsi untuk memperlancar dan meningkatkan hasil produksi. Modal dan teknologi dipergunakan untuk mengolah sumber daya alam yang masih bersifat potensial (belum dimanfaatkan) menjadi sumber daya alam yang riil (dimanfaatkan) sehingga dapat dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Modal dan teknologi dapat meningkatkan hasil produksi, emnunjukan efisiensi dalam produksi, dan lain-lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa modal dan teknologi dapat antara lain mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
mempertinggi tingkat efisiensi , membuka penemuan baru, dan meningkatkan kualitas produksi. c. Jumlah penduduk dan kualitas penduduk (sumber daya manusia) Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang dimiliki, karena manusia meruakan pelaksana pembagunan ekonomi. Jumlah penduduk yang besar di Indonesia merupakan aset bangsa yang harus mendapatkan perhatian yang serius supaya betul-betul menjadi modal dasar pembangunan ekonomi. Meskipun demikian, jumlah yang besar tersebut harus diiringi dengan kualitas yang baik. Semakin tinggi kualitas sumber daya manusia maka semakin tinggi pula tingkat produktifitas. Pemerintah selalu berusaha meningkatkan kualitas penduduk melalui pendidikan dan pelatihan seperti progam wajib belaar sembilan tahun, kursus-kursus ketrampilan, dan pelatihan tenaga kerja. Penduduk yang terampil akan mampu meningkatkan pendapatan. d. Sistem sosial dan sikap masyarakat Masyarakat modern akan lebih terbuka dan bersikap positif terhadap perubahan yang secara otomatis ditimbulkan oleh pembangunan ekonomi, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat segera terwujud. Masyarakat modern akan menerima perkembangan-perkembangan yang ada dengan antusias, dan mau bekerja keras, dalam rangka memenuhi kebutuhan. Tetapi, masyarakat tradisional tidak senang dengan perubahan-perubahan dan bersikap masa bodoh sehingga akan menghambat pertumbuhan ekonomi. e. Luas pasar atau pangsa pasar Barang dan jasa yang dihasilkan akan dijual kepada konsumen. Oleh karena itu, harus dicari daerah pemasaran dan pangsa pasar yang tepat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Semakin luas daerah pemasaran dan pangsa pasar yang dimiliki, akan semakin besar pula peluang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi. Begitu pula sebaliknya, jika tidak mampu mencari daerah pemasaran dan pangsa pasar yang luas maka dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
3. Teori-teori pertumbuhan ekonomi a. Teori pertumbuhan ekonom-ekonom klasik 1) Adam Smith Adam Smith mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi dalam sebuah buku yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations tahun 1776. Menurut Adam Smith, ada empat faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu: a) jumlah penduduk, b) jumlah stok barang-barang modal, c) luas tanah dan kekayaan alam, dan d) tingkat teknologi yang digunakan. 2) David Ricardo dan Thomas Malthus David Ricardo mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi dalam sebuah buku yang berjudul The Principles of Political Economy and Taxation. Menurut David Ricardo, pertumbuhan ekonomi suatu Negara ditentukan oleh pertumbuhan penduduk, di mana bertambahnya penduduk akan menambah tenaga kerja dan membutuhkan tanah atau alam. b. Teori neo klasik 1) Robert Sollow Menurut teori Sollow–Swan, terdapat empat anggapan dasar dalam menjelaskan pertumbuhan ekonomi. a) Tenaga kerja (penduduk) tumbuh dengan laju tertentu. b) Fungsi produksi Q = f (K,L) berlaku bagi setiap periode (K : Kapital, L : Labour). c) Adanya kecenderungan menabung dari masyarakat. d) Semua tabungan masyarakat diinvestasikan. 2) Harrod-Domar Dalam analisis teori pertumbuhan ekonomi menurut Teori Harrod – Domar, menjelaskan tentang syarat yang harus dipenuhi supaya perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh (steady growth)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
dalam jangka panjang. Asumsi yang digunakan oleh Harrod–Domar dalam teori pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh beberapa hal-hal berikut. a) Tahap awal perekonomian telah mencapai tingkat full employment. b) Perekonomian terdiri atas sektor rumah tangga (konsumen) dan sektor perusahaan (produsen). c) Fungsi tabungan dimulai dari titik nol, sehingga besarnya tabungan proporsional dengan pendapatan. d) Hasrat menabung batas (Marginal Propencity to Save) besarnya tetap. Sehingga menurut Harrod – Domar pertumbuhan ekonomi yang teguh akan mencapai kapasitas penuh (full capacity) dalam jangka panjang. c. Teori Modern 1) Masyarakat tradisional (The Traditional Society) 2) Pra-Lepas Landas (The Pre-Condition for Take Off) 3) Lepas Landas (The Take Off) 4) Dorongan menuju Kedewasaan (The Drive to Maturity) Tahap ini antara lain ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut : a) Struktur dan keahlian tenaga kerja mengalami perubahan. Sektor industri sudah memegang peranan penting dibandingkan dengan sektor pertanian yang mulai menurun. Keahlian tenaga kerja bertambah. b) Sifat kepemimpinan perusahaan atas dasar profesionalisme, tidak selalu dipegang oleh pemilik perusahaan. c) Masyarakat bosan dengan berbagai kehebatan yang dihasilkan industrialisasi
karena
pada
dasarnya
industrialisasi
juga
menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan masyarakat sehingga mulai muncul berbagai kritik terhadapnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
5) Konsumsi Tinggi Pada tahap ini perhatian masyarakat mulai berubah kepada masalahmasalah
yang berkaitan dengan konsumsi
dan kesejahteraan
masyarakat, tidak lagi pada masalah produksi. d. Teori pertumbuhan Austria (Historis) 1) Werner Sombat (1863-1941) Menurut Werner Sombart, perkembangan ekonomi ditinjau dari susunan organisasi dan idiologi masyarakat. Tahapan pertumbuhan ekonomi menurut Werner Sombart adalah Zaman perekonomian tertutup, Zaman perekonomian kerajinan dan pertukangan, Zaman perekonomian kapitalis (Kapitalis Purba, Madya, Raya, dan Akhir). Karyanya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul Der Moderne Kapitalismus (1927). 2) Frederich List (1789-1846) Menurut Friederich List, perkembangan ekonomi ditinjau dari teknik berproduksi sebagai sumber penghidupan.Tahapan pertumbuhan ekonominya antara lain: masa berburu atau mengembara, masa beternak atau bertani, masa bertani dan kerajinan, masa kerajinan industri dan perdagangan. Buku hasil karyanya berjudul Das Nationale System der Politischen Oekonomie (1840). 3) Karl Bucher (1847-1930) Menurut Karl Bucher, perkembangan ekonomi ditinjau dari jarak antara produsen dengan konsumen. Tahap pertumbuhan ekonominya antara lain: rumah tangga tertutup, rumah tangga kota, rumah tangga bangsa, dan rumah tangga dunia. 4. Pembangunan ekonomi Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional, mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap masyarakat, dan isntitusi nasional, di samping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan. Jadi pembangunan harus mencerminkan perubahan total suatu masyarakat atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
penyesuaian sistem sosial secara keseluruhan, tanpa mengabaikan keragaman kebutuhan dasar dan keinginan individual maupun kelompok-kelolmpok sosial yang ada di dalamnya, untuk bergerak maju menuju suatu suatu kondisi kehidupan yang serba lebih baik, sera material maupun spiritual. Tujuan inti daripembanguanan anatara lain adalah peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam arang kebutuhan hidup yang pokok, peningkatan standar hidup, dan perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial. Pembangunan ekonomi dilakukan oleh seluruh negara untuk meningkatkan perekonomian dan mensejahterakan penduduknya. Tetapi ada perbedaan tahapan dalam mencapai tujuan-tujuan pembangunan itu di antara negara maju dan negara berkembang. 5. Tahap pembangunan ekonomi Secara umum, setiap negara harus melalui tiga tahapan pembangunan ekonomi sebagai berikut. a. Tahap pertanian (agraris). Pada tahap ini sebagian besar penduduk bekerja dalam bidang pertanian. b. Tahap manufaktur (industri). Pada tahap ini sebagaian besar penduduk bekerja di bidang industri. c. Tahap ketiga (bidang jasa). Pada tahap ini terjadi perpindahan tenaga kerja ke sektor jasa karena pertumbuhan cepat dalam sektor tersebut. Sebagian besar negara berkembang masih berada pada tahap agraris. Pada negara-negara itu, tenaga kerja dan sumber daya alam yang penting bagi ekonomi industri tersedia dalam jumlah besar, tetapi umumnya negaranegara itu tidak memiliki cukup uang, modal, dan tenaga ahli untuk memanfaatkan sumber daya ini secara maksimal. Permasalahan mendasar bagi negara-negara berkembang adalah bagaimana membiayai peralatan dan pelatihan yang diperlukan untuk memperbaiki standar hidup mereka. Sumber pembiayaan pembanguanan ekonomi antara lain dapat diperoleh melalui:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
1) Simpanan domestik Masyarakat di negara berkembang cenderung tidak mungkin menabung, karena untuk hidup saja sulit, tetapi mereka pasti menyimpan sesuatu untuk masa depan mereka. Hanya saja, mungkin bukan dalam bentuk uang yang dapat digunakan sebagai modal investasi. Terkadang mereka hanya menyinpan tepung atau beras untuk kemudian ditukar dengan barabg-barang lain. Padahal dunia usaha tidak meminjam barang-barang semacam itu untuk investasi. 2) Investasi asing Investasi asing bisa meliputi pendirian kantor cabang, pendirian perusahaan modal asing (PMA), atau pembelian perusahaan lokal oleh perusahaan asing. Investor tertarik untuk menanamkan modal ke negera berkembang karena tingkat upah yang rendah, peraturan tentang bisnis yang tidak terlalu ketat, dan melimpahnya bahan baku produksi. 3) Bantuan luar negeri Bantuan luar negeri merupakan uang, barang, jasa, dari negaranegara (pemerintah) dan organisasi-organisasi internasional kepada negara-negara yang memerlukan. Bantuan luar negeri itu terdiri dari beberapa macam: 1) Bantuan ekonomi Bantuan ekonomi merupakan pinjaman dan grant dalam bentuk uang atau peralatan untuk menambah sumber modal negara-negara berkembang. Bantuan ekonomi ini dapat dipergunakan untuk menolong pembangunan sistem transportasi dan komunikasi, serta membeli barang-barang produksi dasar guna membangun pertanian dan industri. contoh: traktor, pompa, irigasi, jalan raya, dan lain-lain, 2) Bantuan teknis Bantuan anatra lain berupa penyediaan tenaga-tenaga ahli profesional seperti insiyur, gguru teknisi, dan sebagainya untuk mengajarkan keahlian mereka kepada masyarakat di negara berkembang. Pelatihan ini didesain untuk memperkuat sumber daya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
manusia suatu negara, seperti halnya bantuan ekonomi untuk meningkatkan sumber daya modal. 3) Bantuan militer Bantuan militer merupakan bantuan ekonomi dan teknis untuk angkatan bersenjata suatu negara. Contoh: meminjamkan uang kepada negara berkembang untuk membeli pesawat tempur atau bahkan memberikan pesawat itu sendiri, memberikan saran-saran teknis dan pelatiahan militer. 6. Karekteristik negara berkembang a. PNB per Kapita Rendah Negara-negara berkembang biasanya memiliki PNB per kapita yang rendah. Kalaupun mereka memliki sumber daya alam dan manusia yang melimpah, mereka kekurangan peralatan, modal, dan pengetahuan untuk mengolahnya. Ini mengakibatkan nilai output mereka tetap rendah jika dihubungkan dengan penduduk. b. Ekonomi agraris Salah satu alasan mengapa PNB per kapita negara berkembang adalah rendah adalah karena sebagian besar aktivitas ekonomi mereka berpusat pada pertanian. Mereka mungkin tidak mengetahui metode-metode pertanian modern, seperti pupuk, peralatan, bibit, teknologi, dan lain-lain. Sehingga mereka hanya mampu meproduksi hasil yang cukup untuk konsumsi sendiri. Artinya, tidak ada hasil panen yang tersedia untuk ekspor atau untuk menghidupi tenaga kerja kerja indistri. c. Kondisi kesehatan yang memprihatinkan Keadaan ini umum terjadi di negara berkembang. Kurangnya persediaan makanan dan kelaparan menyebabkan terjadinya kekurangan gizi atau penyakit. Mereka juga kekurangan tenaga dokter dan rumah sakit yang modern. Dokter yang tersedia juga sulit menjangkau seluruh pelosok daerah dan mungkin kekurangan obat serta peralatan. Hasilnya, angka kematian bayi meningkat dan usia kelangsungan hidup menjadi rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
d. Tingkat buta huruf yang masih tinggi Persentase penduduk yang bisa membaca dan menulis masih rendah. Ini dikarenakan pemerintah negara-negara tersebut tidak memiliki sumber daya untuk membangun sekolah. Sementara itu, anak-anak tidak dapat bersekolah karena harus membantu orang tua mereka bekerja. Selain itu, kekurangan tenaga kerja terdidik mendatangkan kesulitan untuk melatih penduduk dalam menjalankan pekerjaan-pekerjaan berteknologi tinggi untuk keperluan pembangunan industri. e. Tingginya angka pertumbuhan penduduk Ini merupakan sumber berbagai permasalahan di negara-negara berkembang, antara lain menimbulkan kekurangan pangan dan sarana perumahan.
Secara
umum,
negara
berkembang
memiliki
angka
pertumbuhan penduduk lebih tinggi dari pada negara-negara maju. 7. Pembangunan ekonomi di Indonesia a. Modal besar Keseluruhan sumber kekuatan nasional, baik yang efektif maupun potensial, yang dimiliki dan didayagunakan bangsa Indonesia dalam pembangunan nasional. Modal dasar meliputi : 1) Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan kesatuan bangsa 2) Jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa 3) Wilayah nusantara yang luas dan terletak di khtulistiwa yang mampu memberikan keunggulan komparatif 4) Kekayaan alam yang beraneka ragam yang terdapat di laut, darat, dan udara. 5) Penduduk yang besar jumlah 6) Rohaniah dan mental 7) Budaya bangsa Indonesiayang dinamis 8) Potensi dan kekuatan insentif bangsa 9) TNI (Tentara Nasional Indonesia) yang merupakan kekuatan pertahanan keamanan nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
b. Faktor dominan 1) Kependudukan dan sosial budaya 2) Wilayah yang bercirikan kepulauan dan kelautan, serta lingkungan dan alam tropisnya 3) Sumber daya alam yang beraneka ragam dan tidak merata penyebarannya, termasuk flora dan fauna 4) Kualitas sumber daya manusia Indonesia terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. 5) Disiplin nasional yang merupakan kepatuhan dan ketaatan kepada hukum dan norma-norma yang berlaku di masyarakat 6) Manajemen nasional sebagai mekanisme penyelenggaraan negara dan pemerintahan 7) Perkembangan regional dan global serta tatanan internasional yang selalu berubah secara dinamis 8) Kemungkinan pengemabangan 8. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi a. Pendapatan nasional Negara yang pembangunan ekonominya berhasil yang mampu menunjukan kenaikan pendapatan nasional. b. Produksi nasional (PNB) Keberhasilan
pembangunan
ekonomi
suatu
negara
dapat
diukur
menggunakan produksi nasional yang dicapai pleh negara tersebut. c. Kesempatan Kerja Pelaksanaan pembangunan ekonomi harus diikuti dengan terbukanya kesempatan kerja yang luas. d. Perekonomian yang stabil. Suatu negara dikatakan berhasil dalam pembanguan ekonomi jika mampu menjaga stabilitas ekonomi, meliputi stabilitas pendapatan, kesepatan, harga, serta mampu mengendalikan inflasi dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
e. Neraca pembayaran luar negeri Melalui pembangunan ekonomi, pemerintah diharapkan mampu menjaga keseimbangan neraca pembayaran luar negeri agar tidak mengalami defisit, bahkan kalau diusahakan agar surplus. f. Distribusi pendapatan yang merata Pendapatan nasional yang tinggi, kesempatan kerja terbuka, harga stabil, dan inflasi terkendali belum menjamin keberhasilan pembangunan ekonomi jika tidak diikuti distribusi pendapatan yang merata. 9. Pola pembangunan ekonomi di Indonesia Pembangunan ekonomi di Indonesia dilaksanakan secara bertahap dan berencana sebagaimana tertuang dalam GBHN, atau pola pembanguanan jangka panjang (25 tahun) dan pola pembangunan jangka pendek (lima tahunan), dikenal dengan istilah pelita (pembangunan lima tahun) a. Pembangunan jangka panjang I b. Pembangunan jangka panjang II c. Kelemahan penyelenggraan negara pada masa orde baru d. Progam pembangunan nasional (Propenas) 1) Membangun sistem politik yang demokratis serta mempertahankan persatuan dan kesatuan 2) Mewujudkan supermisi hukum dan pemerintahan yang bersih (good goverment) 3) Mempercepat
pemulihan
ekonomi
dan
memperkuat
landasan
pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan 4) Membangun kesejahteraan rakyat dan ketahanan budaya 5) Meningkatkan pembanguan daerah e. Masalah pembangunan ekonomi di Indonesia 1) Masalah kependudukan 2) Masalah kemiskinan Pemerintahan pada dasarnya sudah melakukan berbagai upaya dalam mengatasi kemiskinan. Sejak pelita I dimulai sampai sekarang, progam pembanguanan ekonomi tidak lain untuk meningkatkan taraf hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
rakyat dan mengatasi kemiskinan dan pengangguran.sejumlah kebijakan pemerintah dalam mengatasi kemiskinan antara lain sebagai berikut. a) Kebijakan trilogi pembanguanan b) Kebijakan inpres desa tertinggal (IDT) c) Pemberian kredit modal kerja permanen (KMKP) d) Kebijakan intensifikasi khusus (insus) e) Pemberdayaan koperasi f) Pemberian kredit usaha kecl (KUK) g) Pengembangan kawasan terpadu h) Progam bpak angkat untuk usaha kecil. 3) Keterbelakangan Indonesia masih termasuk negara terbelakang dalam bidang: a) Pendidikan Relatif terlihat bahwa sebagianbear penduduk Indonesia hanya mengenyam pendidikan dasar, jadi tingkat pendidikan masih rendah. b) Kesehatan Tampak tingkat kematian yang masih cukup tinggi disebabkan oleh keterbatasan obat-obatan, tenaga medis, dan peralatan medis c) Kemajuan teknologi Indonesia masih mendatangkan banyak tenaga ahli dari luar negeri untuk jenis pekerjaan tertentu dn peralatan mesin-mesin yang berteknologi tinggi pun masih didatangkan dari luar negeri. d) Sikap mental ekonomi Indonesia masih menduduki peringkat yang tinggi dalam hal korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). e) Ekonomi Keterbelakangan pada bidang ekonomi terliat pada rendahnya pendapatan per kapita, banyakya pengangguran, terbatasnya pasar utuk produk dalam negeri, tingkt manajemen dan profesional yang rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
4) Lapangan pekerjaan Sejumlah upaya pemerintah dalam meniptakan lapangan pekerjaan atau kesempatan kerja aatar lain : a) Peningkatan pendidikan b) Pemberian kursus- kursus ketrampilan c) Pemerataan pembangunan d) Proyek-proyek padat karya e) Pemeberianan kredit-kredit usaha kecil 5) Pemerataan pembangunan Pembangunan yang tidak merata mengakibatkan terjadinya jurang pemisah antara daerah yang satu dengan daerah yang lain, antara perkotaan dan pedesaan. Terdapat delapan kebijakan oleh pemerintah untuk pemerataan dalam pelaksanaan pembangunan. a) Pemerataan pemebuhan kebutuhan pokok rakyat banyak, khususnya pangan, sandang, dan perumahan. b) Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan c) Pemerataan pembagian pendapatan d) Pemerataan kesempatan kerja e) Pemerataan kesempatan berusaha f) Pemerataan kesempatan berpartisipasi
dalam
pembangunan,
khusunya bagi generasi muda dan kaum wanita g) Pemerataan pembangunan ke seluruh wilayah tanah air h) Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan. f. Keberhasilan dan kegagalan pembangunan ekonomi Indonesia Telah dijelaskan diatas bahwa tolok ukur keberhasilan pembagunan ekonomi dapat dilihat melalui : 1) Tingkat pendapatan nasional 2) Tingkat produksi nasional 3) Kesempatan kerja 4) Perekonomi yang stabil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
5) Neraca pembayaran luar negeri 6) Distribusi pendapatan yang merata g. Dampak pembangunan ekonomi Dampak positif 1) Pembukaan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Pembukaan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat akan mengurangi pengangguran, sehingga diharapkan tingkat kejahatan berkurang, stabilitas terjaga, dan berkurangnya kerawanan sosial. Orang biasanya berbuat kejahatan karena tidak memiliki pekerjaan halal untuk memnuhi kebutuhan hidupnya. 2) Meningkat pendepatan masyarakat. Peningkatan pendapatan masyarakat akan meningkatkan daya beli masyarakat sehingga kesejahteraan masyarakat juga akan turut meningkat. 3) Fasilitas umum dapat terpenuhi sehingga segala sesuatunya dapat berjalan dengan lancar Pembangunan fasilitas umum merupakan salah satu sektor yang mendapatkan perhatian pemerintah. Pembangunan yang konsisten disekotr ini akan memuaskan masyarakat melaui tersediannya segala fasilitas umum oleh pemerintah. 4) Terjadi perubahan struktur ekonomi dari agraris ke industri sehingga pilihan kegiatan paling ekonomi bagi masyarakat menjadi semakin banyak. Dampak negatif 1) Meningkatkan urbanisasi Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Ini disebabkan karena pelaksanaan pembangunan ekonomi tidak merata, sehingga pertaniandi desa terlantar. 2) Terjadinya pencemaran lingkungan akibat limbah pembangunan. Pencemaran ini antara lain bisa berupa penemaran air, berawal dari proses pembunagan limbah yang salah dengan cara mengalirkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
limbah pabrik ke sungai-sungai. Pencemaran lian adalah pencemaran udara atau polusi udara. 10. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia pemerintah menggunakan dua kebijakan yaitu: a. Kebijakan moneter Kebijakan moneter merupakan langkah-langkah pemerintah dalam hal ini bank sentral (Bank Indonesia) untuk mengatur ketersediaan uang yang beredar demi kestabilan keuangan perekonomian (moneter) negara. Kebijakan moneter mempunyai dua jenis: 1) Monetary Expansive Policy (kebijakan moneter ekspansif) Kebijakan pemerintah dengan menambah jumlah uang yang beredar dimasyarakat. Dengan tujuan untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat saat ekonomi lesu (resesi atau depresi) 2) Monetary Contractive Policy (kebijakan monter koontraktif) Kebijakan pemerintah dengan mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat. Kebijkan ini dikeluarkan saat negara megalami inflasi. Instrumen Kebijakan Moneter 1) Kebijakan operasi pasar terbuka (open market operation) Mengurangi atau menambah jmlah uang beredar dengan cara menjual SBI atau membeli surat-surat berharga di pasar modal. 2) Kebijakan diskonto (Discount Policy) Mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan menaikkan suku bunga bank 3) Kebijakan cadangan kas (Cash Ratio Policy) Bank sentral (Bank Indonesia / BI) membuat peraturan untuk menaikkan atau menurunkan cadangan kas 4) Kebijakan kredit ketat Pembatasan dalam pemberian kredit yang berdasarkan syarat 5C (character, capability, collateral, capital, dan condition of economy) langkah ini diambil saat ekonomi sedang mengalami gejala inflasi. 5) Kebijakan dorongan mental Bank sentral mengeluarkan kebijakan melalui pidato, pengumuman atau edaran yang ditujukan kepada bank-bank umum (isisnya berupa larangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
atau ajakan untuk menahan pinjaman tabungan maupun melepaskan pinjaman) b. Kebijakan fiskal Kebijakan fiskal merupakan langkah-langkah pemerintah untuk membuat perubahan-perubahan dalam system pajak atau dalam pembelajaran dengan maksud untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi. Macam-macam kebijakan fiskal berdasarkan jumlah penerimaan dan pengeluran 1) Kebijakan anggaran seimbang Anggaran seimbang dipakai jika pendapatan negara diperkirakan sama dengan pengeluaran negara. 2) Kebijakan anggaran surplus Anggaran disebut surplus bila penerimaan diperkirakan lebih besar daripada pengeluaran. Hal ini bias perekonomian aktif sehingga pemerintah tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk mendorong perekonomian. Bila perekonomian aktif, maka pemerintah akan mengumpulkan lebih banyak pajak. 3) Kebijakan anggaran defisit Jika aktivitas perekonomian lambat dan pengangguran meningkat, maka anggran negara bias menjadi defisit. Angggaran disebut defisit jika pengeluaran pemerintah diperkirankan lebih besar lebih besar daripada pendapatan. Pengeluran pemerintah ini digunakan untuk meningkatkan fasilitas-fasilitas untuk menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan daya beli masyarakat. c. Inflasi Inflasi yaitu dimana suatu keadaan dimana tingkat harga secara umum (price level) cenderung naik. Inflasi dapat diatasi melalui dua kebijakan yaitu 1) Kebijakan moneter Kebijakan diskonto atau suku bunga (discount policy) Kebijakan pasar terbuka Kebijakan cadangan kas Kebijakan kredit ketat Kebijakan dorongan moral
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
2) Kebijakan fiskal Mengurangi pengeluran pemerintah Meningkatkan pajak melalui upaya peningkatan kesadaran pajak masyarakat serta pengenaan tariff pajak yang tinggi untuk beberapa komponen pajak yang diangap perlu Melakukan pinjaman pemerintah guna menutup kekurangan yang ada.
F. Metode Pembelajaran
Accelerated Learning
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke II (15 September 2016, 2 x 45 menit) 1. Persiapan a. Peneliti memberi pengantar, pengarahan, dan motivasi kepada siswa pada materi yang akan dibahas dengan menggunakan model pembelajaran accelerated learning. b. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran c. Peneliti melakukan apersepsi mengenai materi sebelumya dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan permasalahan ekonomi yang terkait dengan materi ketenagakerjaan dengan pembangunan ekonomi. d. Peneliti meningkatkan rasa ingin tahu dan sugesti siswa mengenai materi ekonomi yang akan dipelajari. 2. Penyampaian a. Peneliti memberikan video mengenai permasalahan ekonomi yaitu mengenai krisis beras yang mengharuskan Indonesia mengimpor beras dari Thailand sebanyak 5000 ton. Setelah melihat video peneliti mengajak siswa untuk menyampaikan pendapat mengenai permasalahan yang terjadi dalam video dan memberikan pemecahan masalah tersebut dengan bahasa sendiri. b. Peneliti membagi siswa dalam 8 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Peneliti memberikan artikel yang mendukung video yang sudah ditayangkan pada penyampaian materi. Kemudian masing-masing kelompok diberikan tugas untuk mencari dan memecahan masalah ekonomi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
3. Pelatihan a. Peneliti membentuk kursi tempat duduk siswa sesuai dengan jumlah siswa dalam kelompok dengan model corak tim. b. Siswa pada masing-masing kelompok memberikan kontribusi pendapatnya pada kegiatan diskusi tersebut dan saling bertukar pendapat. c. Setiap kelompok mencari permasalahan yang terjadi dan mencari informasi yang relevan guna mendukung jawaban atau hasil dari diskusi. d. Siswa diajak untuk terlibat langsung dan meningkatkan berpikir abstrak dalam pemecahan masalah. 4. Penampilan a. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan mewakilkan 2 orang siswa. b. Peneliti memberikan siswa dari kelompok lain untuk menanggapi kelompok yang presentasi di depan kelas. c. Peneliti memberikan evaluasi kepada masing-masing kelompok dan memberikan umpan balik berupa penguatan materi. d. Peneliti bersama siswa berkolaborasi untuk mengevaluasi hasil diskusi masing-masing kelompok. e. Peneliti menyampaikan materi pembangunan ekonomi, dengan latar musik latar untuk mengiringi kegiatan belajar seperti Kenny G - All The Way Ft. Brian McKnight, Kenny G – Fly, Kitaro -sky and ocean ku kai, Kitaro-dance of sand dan Peponi- Paradise. Pertemuan ke II (22 September 2016, 2 x 45 menit) 1. Persiapan a. Peneliti memberi pengantar, pengarahan, dan motivasi kepada siswa pada materi yang akan dibahas dengan menggunakan model pembelajaran accelerated learning. b. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
c. Peneliti melakukan apersepsi mengenai materi sebelumya dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan permasalahan ekonomi yang terkait dengan materi pembangunan ekonomi pada pertemuan sebelumnya d. Peneliti meningkatkan rasa ingin tahu dan sugesti siswa mengenai materi ekonomi yang akan dipelajari. 2. Penyampaian a. Peneliti menyampaikan evaluasi dari pertemuan sebelumnya dan menyampaikan kembali materi pembangunan ekonomi yang belum disampaikan dengan latar musik yang sudah disiapkan. b. Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa yang masih belum memahami materi yang disampaiakan. 3. Pelatihan a. Peneliti memberikan latihan soal mengenai materi yang sudah dipelajari. b. Siswa mengerjakan soal secara individu, dimana soal ini untuk mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi c. Setelah siswa selesai jawaban siswa dikumpulkan 4. Penampilan a. Peneliti mengajak siswa untuk merefleksikan apa yang sudah dipelajari selama dua kali perteman b. Siswa menyampaikan evaluasi pembelajaran di dalam kelas selama dua kali pertemuan. c. Peneliti dan siswa bersama-sama memberikan evaluasi dan refleksi mengenai materi dan beberapa jawaban yang bisa dikaitkan dengan soal yang telah dikerjakanSumber dan Media Pembelajaran H. Sumber dan Media Belajar 1. Sumber a. Adji, Wahyu, dkk. 2007. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga b. S, Alam . 2006. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: ESIS c. Sukwiaty, dkk. 2009. Ekonomi SMA Kelas XI. Jakarta : Yudistira.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
2. Media Pembelajaran a. Laptop b. Poster c. Hand Out d. Mp3 player I. Penilaian 1. Jenis Penilaian a. Tes : tertulis (soal latihan) b. Non tes : kegiatan berdiskuis, laporan tugas kelompok (lisan dan tertulis) dan penilaian sikap. 2. Bentuk instrumen a. Soal uraian b. Lembar pengamatan 3. Kisi-kisi soal Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Kompentensi Dasar
Jumlah
Aspek
Butir
Indikator C4
C5
C6
Mendeskripsikan 1. Menganalisis Tujuan
dampak
Pembangunan
negatif
Ekonomi
investasi asing terhadap
2
1
4
1
pembangunan ekonomi Indonesia 2. Menganalisis kegiatan yang dapat dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
pemerintah dalam mengatasi inflasi melalui kebijakan moneter dan kebijakan fiskal 3. Mengevaluasi kebijakan fiskal yang dilakukan
3
1
5
1
pemerintah dalam bentuk APBN defisit 4. Mengkritik kebijakan pemerintah dalam mengatasi pasokan beras dalam negeri yang menurun akibat faktor alam 5. Membuat kebijakan moneter yang cocok untuk
1
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 6. Membuat kebijakankebijakan untuk
6
1
2
6
mengurangi pengangguran di Indonesia Jumlah
2
2
4. Lembar soal penilaian a. Soal uraian 1) Dengan menggunakan kebijakan moneter. Kebijakan apa yang cocok untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia? 2) Investasi asing memberikan pengaruh dalam pembangunan ekonomi bagi negara yang sedang berkembang. Sebagai contoh PT Coca-Cola yang mendirikan perusahaan di Indonesia yang mempunyai dampak positif dan dampak negatif. Analisislah dampak negatif investasi asing dengan bahasa anda sendiri! 3) Sampai saat ini pemerintah selalu membuat kebijakan fiskal salah satunya yaitu APBN defisit. Menurut anda kebijakan fiskal APBN defisit merupakan kebijakan yang tepat atau tidak? Berikan alasan anda! 4) Perekonomian Indonesia meningkat seringkali diiringi dengan inflasi. Menurut saudara apa yang dapat dilakukan pemerintah Indonesia untuk memecahkan permasalahan inflasi, melalui: a. Kebijakan moneter b. Kebijakan fiskal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
Jelaskan pendapat anda mengenai kedua kebijakan tersebut! 5) Pemerintah Indonesia telah mengambill kebijakan untuk mengimpor beras 5000 ton dari Thailand untuk memenuhi pasokan beras dalam negeri. Di sisi lain Indonesia merupakan negara agraris. Kebijakan ini memiliki alasan yang kuat untuk dilakukan, namun demikian kebijakan ini juga bisa dipandang tidak tepat. Atas dasar itu berikan pertimbanganpertimbangan yang mendukung impor beras dan pertimbangan yang tidak mendukung impor beras. 6) Buatlah kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi pengangguran di Indonesia! b. Rambu-rambu skoring soal uraian Soal no 1
: skor maksimal 10
Soal no 2
: skor maksimal 10
Soal no 3
: skor maksimal 10
Soal no 4
: skor maksimal 10
Soal no 5
: skor maksimal 10
Soal no 6
: skor maksimal 10
c. Lembar pengamatan sikap (motivasi dan rasa senang belajar ekonomi) Format Lembar Pengamatan Sikap Aspek yang dinilai No
Nama
Motivasi
Rasa
Siswa
Belajar
Belajar
Senang
Ekonomi 1 2 3 4 5 6
Dst
Keterangan:
Total
Kriteria
Skor
Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
A : Sangat Baik
C : Cukup
B : Baik
D : Kurang
d. Kunci jawaban 1) Kebijakan moneter untuk meningkatkan perekonomian ekonomi Indonesia a) Kebijakan operasi pasar terbuka (open market operation) b) Kebijakan diskonto c) Kebijakan cadangan kas d) Kebijakan kredit ketat e) Kebijakan dorongan moral 2) Dampak buruk akibat investasi asing terhadap pembangunan ekonomi Indonesia a) Perusahaan sejenis yang ada dalam negeri kurang mampu bersaing sehingga perusahaan dalam negeri akan tutup (bangkrut) b) Industry asing umumnya padat modal, sehingga tidak banyak membutuhkan tenaga kerja dibandingkan dengan perusahaan nasional yang belum pada modal. c) Perusahaan asing mencari keuntungan sevebsar-besarnya dan keutungan tersebut dibawa ke negara awalnya, yang berakibat kerugian bagi masyarakat dan pemerintah Indonesia. 3) Kebijakan fiskal defisit Pengeluran yang disusun dengan cara pengeluran pemerintah lebih besar dari pada penerimaan atau pendapatan, mengurangi depresi dan kelesuan
dalam
meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi,
namun
mengakibatkan kekurangan anggaran. Tepat, karena pemerintah boros untuk belanja di masyarakat, dengan pemerintah belaja di masyarakat akan memberikan stimulus pada perekonomian. 4) Kebijakan-kebijakan a. Kebijakan moneter -
Kebijakan diskonto ata suku bunga (Discount Policy). menaikkan suku bunga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
-
Kebijakan pasar terbuka (open market policy), menjual surat berharga
-
Kebijakan cadangan kas
-
Kebijakan kredit ketat
-
Kebijakan dorongan moral
b. Kebijakan fiskal -
Mengurangi pengeluaran pemerintah
-
Meningkatkan pajak melalui upaya peningkatan kesadaran pajak masyarakat serta pengenaan tarif pajak yang tinggi untuk beberapa komponen pajak yang dianggap perlu
-
pinjaman pemerintah guna menutup kekurangan yang ada Yang harus dilakukan pemerintah oleh pemerintah Indonesia dan masyarakat Indonesia agar pertumbuhan di Indonesia meningkat tanpa diiringi inflasi yaitu Pemerintah diminta untuk memilih fokus kebijakan antara meningkatkan pertumbuhan ekonomi atau menjaga inflasi. Karena jika tidak fokus, akan berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi. Sejumlah ekonom menilai, keinginan menjaga inflasi pada angka yang rendah akan sulit dicapai jika pertumbuhan ekonomi terus ditingkatkan. Hal lain yang dapat dilakukan untuk meredam inflasi adalah dengan menaikkan suku bunga.
Dengan
menaikkan suku bunga, dana di masyarakat naik maka permintaan turun, jika permintaan masyarakat turun maka komponen inflasi akan turun. Namun pertumbuhan ekonomi tidak meningkat. Maka dari itu, pemerintah harus memilih fokus kebijakan antara meningkatkan pertumbuhan ekonomi atau menjaga inflasi. 5) Indonesia Impor Beras dari Thailand a. Yang mendukung -
Pasokan beras di Indonesia menipis
-
Gagal panen diberbagai daerah dikarenakan El-Nino
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
-
Harga beras dalam negeri mulai mahal.
b. Kurang mendukung : -
Negara Indonesia merupakan negara agraris maka sebaiknya pemanfaatan daerah yang masih berpotensi menghasilkan beras
-
Pengeluaran negara menjadi lebih banyak
-
Pasokan beras yang masih ada tidak terpakai terutama dari daerah yang masih menghasilkan padi.
6) Lebijakan-kebijakan untuk mengatasi pengangguran a. Mendorong pertumbuhan investasi b. Pemberian pinjaman atau kredit dengan bunga rendah untuk menciptakan UMMKM atau lapangan usaha baru c. Menggalakkan proyek padat karya untuk meningkatkan dan memperbaiki fasilitas umum dalam negeri d. Menggalakan kegiatan ekonomi informal
Yogyakarta, 5 September 2016 Peneliti
Vidia Natalia Kusumaningtyas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
SOAL PEMBANGUNAN EKONOMI (HOTS) 1. Dengan menggunakan kebijakan moneter. Kebijakan apa yang cocok untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia? 2. Investasi asing memberikan pengaruh dalam pembangunan ekonomi bagi negara yang sedang berkembang. Sebagai contoh PT Coca-Cola yang mendirikan perusahaan di Indonesia yang mempunyai dampak positif dan dampak negatif. Analisislah dampak negatif investasi asing dengan bahasa anda sendiri! 3. Sampai saat ini pemerintah selalu membuat kebijakan fiskal salah satunya yaitu APBN defisit. Menurut anda kebijakan fiskal APBN defisit merupakan kebijakan yang tepat atau tidak? Berikan alasan anda! 4. Perekonomian Indonesia meningkat seringkali diiringi dengan inflasi. Menurut saudara apa yang dapat dilakukan pemerintah Indonesia untuk memecahkan permasalahan inflasi, melalui: a. Kebijakan moneter b. Kebijakan fiskal Jelaskan pendapat anda mengenai kedua kebijakan tersebut! 5. Pemerintah Indonesia telah mengambill kebijakan untuk mengimpor beras 5000 ton dari Thailand untuk memenuhi pasokan beras dalam negeri. Di sisi lain Indonesia merupakan negara agraris. Kebijakan ini memiliki alasan yang kuat untuk dilakukan, namun demikian kebijakan ini juga bisa dipandang tidak tepat. Atas dasar itu berikan pertimbangan-pertimbangan yang mendukung impor beras dan pertimbangan yang tidak mendukung impor beras! 6. Buatlah kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi pengangguran di Indonesia!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
Indonesia Akan Impor Beras dari Thailand 5.000 Ton
cukup besar sehingga impor beras dari Thailand kembali dilakukan untuk menjaga agar kebutuhan beras di NTT tetap terpenuhi.
RABU, 02 MARET 2016 | 23:01 WIB
Di samping beras impor dari Thailand, Bulog Divre NTT juga pada akhir Maret juga akan menerima beras dari wilayah Jawa Timur, jumlahnya mencapai 9.000 ribu ton. "Untuk sekarang stok beras kita mencapai 42.100 ton dan kalau ditambah dengan beras impor dari Thailand dan juga beras dari Jawa Timur maka pada akhir Maret total semuanya beras yang kita miliki berjumlah 56.100 ton," tuturnya. Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Sub Cabang Waingapu ini mengaku dengan jumlah beras sebanyak itu, stok beras untuk masyarakat NTT akan bertahan sampai dengan Mei 2016. Sebelumnya pada 18 Februari 2016 lalu 15.000 ton beras asal Thailand telah tiba di pelabuhan Tenau. Beras tersebut diimpor untuk kegiatan operasi pasar jika terjadinya gagal tanam akibat El Nino.
Ilustrasi Bulog. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia akan mengimpor beras dari Thailand sebanyak 5.000 ton untuk memenuhi permintaan dalam negeri terutama untuk sejumlah daerah menyusul adanya kekurangan. Bulog Divisi Regional Wilayah Nusa Tenggara Timur kembali melakukan impor beras asal Thailand sebanyak 5.000 ton untuk membantu memenuhi kebutuhan beras di NTT. "Kita beberapa hari yang lalu sudah minta persetujuan dari Gubernur dan pak Gubernur Frans Lebu Raya sudah menyetujui hal tersebut," kata Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Divre NTT Minggus Foes kepada Antara di Kupang, Rabu (2 Maret 2016). Ia menjelaskan karena sudah disetujui oleh Pemerintah Provinsi maka diperkirakan pada akhir Maret sebanyak 5.000 ton beras impor asal Thailand akan tiba di Pelabuhan Tenau. Minggus mengungkapkan kebutuhan beras untuk wilayah NTT
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang, dampak El Nino kemungkinan berlangsung sampai akhir Februari 2016, sehingga ancaman gagal tanam cukup terbuka lebar. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan NTT mengimbau para petani di wilayah provinsi berbasis kepulauan itu untuk menanam kembali dengan memanfaatkan sisa musim hujan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
Maret 2016."Kami terus mendorong para petani untuk memanfaatkan sisa musim hujan ini dengan menanam jagung serta tanaman hortikultura lainnya untuk menghadapi kemarau
dalam tahun ini," kata Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan NTT Yohanis Ruba Tay.
Tugas Diskusi!!! 1. Berikan dampak positif dan negatif dari kegiatan impor tersebut! 2. Analisislah permasalahn yang terjadi pada artikel tersebut! 3. Berikan pemecahan masalah dalam permasalahan ekonomi tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
PERHITUNGAN KUESIONER MOTIVASI SEBELUM TINDAKAN (BASED LINE)
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21 22 total
2 3 4 3 2 2 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 4 4 3 3 4 3 2 1 2 3 1 2 2 2 3 3 3 1 2 3 3 3 3 1 2 2 2 3 1 3 1 4 3 3 3 2 3 4 2 1 2 4 3 3 2 3 2 1 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 1 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 3 4 2 2 3 3 2 2 2 3 1 1 2 2 1 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 3 2 2 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 4 3 4 2 1 3 4 4 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 1 4 1 3 3 1 2 1 2 3 2 3 3 2 3 4 3 2 2 4 3 4 2 2 1 3 2 3 1 4 1 3 2 3 2 2 2 2 2 1 4 3 2 2 3 2 1 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 1 2 3 3 2 4 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 1 1 3 4 2 4 4 4 1 3 2 3 1 4 1 2 2 1 3 2 3 1 2 2 3 3 3 2 1 3 2 4 4 1 Sumber : Penelitian Sebelum Tindakan, 2016
2 2 2 1 1 2 3 3 2 3 2 3 2 4 4 4 2 2 2 4 2 3 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3
3 2 3 2 1 2 3 3 2 3 3 1 2 4 2 3 3 2 3 2 3 3 2 1 3 3 1 3 4 3 2 5
3 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 1 3 1 3 2 3
2 3 3 2 2 2 1 3 2 3 1 2 2 4 2 3 4 1 3 1 4 3 2 3 2 1 3 4 3 2 2 4
3 1 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 1 3 4 4 2 1 4 3 3 2 3 2 2 2 4 3 2 3 3
2 3 2 2 2 3 1 2 3 1 2 2 3 3 1 2 3 2 3 1 3 3 2 4 4 2 3 4 2 1 2 5
2 1 2 2 3 1 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 2 2 1 3 4 3 2 4 3 3 2 4 2 3 2 3
2 2 2 2 2 1 4 3 4 3 4 3 4 3 1 2 3 3 2 4 3 2 2 4 4 1 2 3 2 2 3 5
4 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 4 3 1 2 2 3 3 2 4 3 3 3 4 1 3 2 5
3 2 4 3 2 1 4 3 2 3 3 2 1 2 2 3 3 2 2 2 4 2 3 3 2 1 2 1 2 2 3 5
3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 1 2 2 3 4 2 2 2 1 3 2 3 4 1 2 4 1
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 4 2 2 2 4 2 3 1 3 2 2 3 3 1 2 2 3 3 3 4
55 53 62 45 49 49 60 53 54 52 56 50 51 63 58 59 64 48 48 61 59 54 51 60 60 50 48 62 50 58 50 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
PERHITUNGAN RASA SENANG BELAJAR EKONOMI SEBELUM TINDAKAN (BASED LINE)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 3 4 3 3 4 2 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 4
2 3 4 3 4 4 3 2 2 1 4 2 1 4 4 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 4
3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 4 2 2 1 2 2 1 3 3 3 2 4 3
4 4 4 2 4 2 3 1 2 1 3 3 2 4 1 3 3 3 4 2 4 1 2 2 3 4
5 3 3 2 2 4 3 3 4 3 4 2 2 3 3 2 1 1 2 2 3 2 3 2 1 2
6 4 4 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3 1 2 3 2 3 4 4 2 3 2 3 2 4
7 4 3 3 4 4 2 2 2 3 3 4 3 2 2 3 3 4 3 4 2 3 2 3 2 4
8 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 3 2 4 2 3 1 2
9 2 3 1 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 4 1 3 3 3 2 2 4 2 2 2
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 1 4 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 4 3 2 3 3 4 2 3 3 2 2 4 3 4 3 2 3 2 3 3 1 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 4 3 4 2 2 2 2 2 2 2 4 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 2 2 4 3 4 3 4 2 3 2 2 1 4 2 3 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 4 3 1 3 3 4 4 3 2 4 1 3 4 1 3 3 2 3 4 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 1 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 1 3 3 2 1 1 4 2 2 2 2 3 2 3 1 2 2 3 3 1 4 2 2 4 3 2 1 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 2 2 1 2 3 2 3 2 3 2 2 2 1 2 3 3 2 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 4 1 2 4 4 4 3 2 3 2 2 2 2 3 4 2 2 1 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2 2 4 3 2 3 3 2 2 2 1 3 4 2 2 3 3 1 2 3 3 3 2 1 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 1 1 1 1 2 3 4 2 3 4 2 4 2 1 4 2 3 4 2 4 3 2 3 2 1 2 3 4 3 2 3 1 2 2 3 3 2 1 2 1 2 4 2 2 3 2 1 2 3 2 3 2 2 2 3 1 3 2 2 2 4 2 3 1 2 3 1 3 3 2 4 2 3 4 2 3 4 2 3 2 3 2 1 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 1 3 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 1 2 2 3 3 4 1 3 1 3 3 2 1 4 1 2 2 2 2 2 3 1 4 2 1 2 2 4 2 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 1 3 4 3
Total 95 96 79 86 98 72 82 66 65 79 87 66 98 74 77 68 71 83 72 72 80 70 68 70 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
2 2 3 1 2 2 3 2 3 2 4 4 3 2 2 3 1 2 2 1 3 3 1 1 2 3 2 3 3 2 26 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 3 3 1 2 3 2 2 27 2 3 3 3 4 2 1 3 3 3 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 4 2 28 2 3 4 4 3 1 1 3 3 2 2 4 3 3 1 3 2 2 3 4 4 3 3 1 3 4 3 2 3 4 29 1 3 3 2 3 1 2 3 2 3 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 1 3 2 2 3 4 3 3 2 2 30 3 2 3 3 3 4 4 3 2 2 2 2 4 4 2 2 4 2 2 4 3 3 3 3 4 2 3 1 2 1 31 2 2 4 3 3 4 1 3 4 3 4 1 4 2 4 1 2 2 4 3 4 3 4 2 1 3 1 2 2 2 32 total 83 88 84 85 83 89 89 92 79 88 88 84 85 82 77 85 81 81 80 77 87 82 77 80 75 79 81 84 76 85 Sumber : Penelitian sebelum tindakan, 2016
69 68 72 83 70 82 80 2486
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
PERHITUNGAN KUESIONER MOTIVASI SETELAH TINDAKAN SIKLUS I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4
2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 2 4 4 3 3 4 3 3 4
3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4
4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4
5 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 4 1 2 2 4 2 3 4 2
6 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 3 3 4 4 4 4 3
7 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 3
8 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3
9 3 2 3 2 4 2 4 3 4 2 3 2 2 2 3 3 4 4 3
10 3 3 3 2 3 3 2 4 3 2 2 3 4 4 3 3 3 4 3
11 3 3 2 3 2 2 2 3 1 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3
12 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4
13 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 4 3
14 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4
15 3 4 3 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4
16 4 4 4 1 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3
17 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3
18 2 4 4 2 4 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4
19 2 2 3 2 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3
20 3 3 4 2 4 2 2 2 3 3 4 2 2 2 2 3 4 2 2
21 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 2 4
22 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4
Total 72 77 75 67 72 73 73 69 78 56 72 74 73 70 77 72 75 73 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4
3 2 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3
4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 4
3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4
2 2 3 4 3 2 4 2 4 2 2 4 3
4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4
3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4
4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3
2 2 3 2 4 4 2 2 2 2 3 2 4
4 2 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4
1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3
3 4 3 4 4 4 4 2 3 3 2 3 4
3 4 4 3 4 3 4 3 3 2 2 3 4
3 4 3 3 4 2 4 1 4 2 3 2 4
4 3 4 3 3 2 4 2 4 2 2 3 4
4 4 3 3 4 3 3 2 4 2 2 4 4
4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3
3 4 4 3 4 3 3 2 4 2 4 4 3
3 2 3 2 2 2 3 2 4 2 3 2 2
4 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2
3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4
1 2 1 2 2 4 3 2 3 2 2 3 2
69 69 73 67 77 68 74 56 76 56 65 70 76
Total
114
107
111
113
88
116
117
119
94
109
81
117
119
117
118
121
127
122
100
101
131
103
2445
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
PERHITUNGAN KUESIONER RASA SENANG BELAJAR EKONOMI SETELAH TINDAKAN SIKLUS I No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Total
1
4
3
4
4
3
4
3
4
4
3
3
2
4
4
4
3
4
4
3
2
3
4
2
2
2
3
3
3
2
3
96
2
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
2
4
2
4
3
4
4
4
4
4
4
4
111
3
4
4
4
4
3
2
4
3
4
3
3
3
4
3
4
4
3
2
4
3
2
3
2
4
2
4
2
2
3
3
95
4
4
2
4
4
3
4
4
4
2
3
3
3
4
3
2
2
4
3
4
2
3
4
4
3
3
3
3
3
2
4
96
5
3
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
2
109
6
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
3
3
3
2
3
1
2
2
2
4
4
2
3
4
3
3
4
4
3
4
96
7
4
4
4
3
3
3
4
3
4
3
2
4
3
4
4
3
4
3
4
2
3
3
3
3
2
3
2
4
2
3
96
8
3
4
4
4
4
3
3
4
2
4
4
3
4
4
2
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
3
109
9
4
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
113
10
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
3
3
4
4
3
4
4
3
4
3
3
4
4
105
11
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
2
4
4
4
4
2
112
12
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
2
4
4
3
4
4
4
4
2
4
4
4
3
3
111
13
4
4
4
3
4
4
3
4
3
3
4
2
2
4
2
3
4
2
4
2
4
2
3
4
4
3
3
2
2
4
96
14
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
115
15
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
3
4
2
4
4
3
4
3
3
4
4
4
3
3
109
16
2
4
2
4
3
4
4
4
4
2
4
4
2
3
4
4
2
4
4
2
3
2
3
2
3
3
4
4
3
2
95
17
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
2
4
4
4
3
4
112
18
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
4
3
4
2
3
4
4
3
3
4
3
4
4
4
3
107
19
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
114
20
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
3
4
4
4
115
21
3
3
2
4
4
2
4
2
4
2
2
4
2
2
2
3
1
4
4
3
1
4
3
2
2
4
2
2
3
2
82
22
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
4
4
112
23
2
4
4
4
2
3
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
3
4
4
3
108
24
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
114
25
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
2
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
113
26
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
2
3
4
4
4
4
109
27
4
4
4
3
4
3
2
3
3
2
4
3
4
4
4
3
2
2
4
3
4
4
3
2
4
2
4
3
2
3
96
28
4
4
2
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
2
4
2
3
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176 29
4
2
4
3
2
3
4
2
2
2
3
4
3
4
4
1
4
3
1
2
2
2
4
2
1
3
2
2
2
2
79
30
4
3
2
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
4
2
3
4
4
2
4
2
2
4
4
3
2
4
2
2
3
95
31
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
3
4
4
4
3
3
2
4
3
4
4
3
109 114 95
32
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
3
4
4
3
4
4
Total
106
107
106
108
103
106
106
108
105
101
100
104
103
104
106
100
98
99
105
98
100
101
97
103
100
89
102
99
102
94
Sumber : Penelitian Setelah Tindakan, 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
PERSENTASE HASIL KUESIONER MOTIVASI SISWA SETIAP ASPEK
Hasrat untuk belajar
Dapat Mempertahan kan pendapat dan teguh pendirian
Mandiri
Menunjukan minat yang tinggi
Tekun dan ulet dalam menghadapi tugas
Aspek
SEBELUM TINDAKAN (BASED LINE)
Indikator Siswa tidak mudah putus asa dalam mempelajari materi ekonomi Siswa mengerjakan tugas ekonomi disaat mempunyai waktu luang Siswa selalu berusaha mencari jawaban tugas yang sulit Siswa berusaha menyelesaikan tugas-tugas ekonomi Siswa malas mengerjakan tugas ekonomi yang diberikan guru Siswa senang dalam mengikuti kegiatan belajar ekonomi di kelas Siswa selalu mengerjakan tugas tepat waktu Siswa ingin menjadi juara kelas Siswa mengantuk ketika mata pelajaran ekonomi berlangsung Siswa senang mengerjakan tugas ekonomi sendiri tanpa menunggu teman untuk mengerjakan Siswa lebih suka menunggu jawaban dari teman daripada mencoa mengerjakan sendiri Siswa berani mengemukakan pendapat ketika mengikuti pelajaran ekonomi Siswa berani menanggapi atau mengkritik ketika ada teman yang mengemukakan pendapat mengeni ekonomi Siswa mempunyai jadwal untuk belajar ekonomi Siswa senang belajar kelompok ataupun individu pada mata pelajaran ekonomi Siswa mempunyai keinginan untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran ekonomi
(%) Tiap Indikator
(%) Tiap Aspek
58% 50% 48%
46%
47% 41% 46% 46% 48% 49% 49% 54% 56% 59% 52% 50% 48% 50% 50% 49%
51%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Senang mencari dan memecahkan masalah
178
Siswa tidak langsung menerima informasi sebelum membuktikan sendiri Siswa suka bertanya kepada orang lain jika kurang mengerti mengenai materi ekonomi Siswa tidak mempunyai jadwal belajar ekonomi Siswa lebih suka bermain atau menonton televise daripada belajar ekonomi Siswa mempunyai keinginan untuk menyelesaikan asalah dlam materi ekonomi Siswa malas untuk mengerjakan pemecahan masalah pada sebuah artikel mengenai ekonomi Rata-rata Kriteria
52% 56% 53% 47% 46% 48% 50% 50% Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
PERSENTASE HASIL KUESIONER MOTIVASI SISWA SETIAP ASPEK
Hasrat untuk belajar
Dapat Mempertahan kan pendapat dan teguh pendirian
Mandiri
Menunjukan minat yang tinggi
Tekun dan ulet dalam menghadapi tugas
Aspek
SETELAH TINDAKAN SIKLUS I
Indikator Siswa tidak mudah putus asa dalam mempelajari materi ekonomi Siswa mengerjakan tugas ekonomi disaat mempunyai waktu luang Siswa selalu berusaha mencari jawaban tugas yang sulit Siswa berusaha menyelesaikan tugas-tugas ekonomi Siswa malas mengerjakan tugas ekonomi yang diberikan guru Siswa senang dalam mengikuti kegiatan belajar ekonomi di kelas Siswa selalu mengerjakan tugas tepat waktu Siswa ingin menjadi juara kelas Siswa mengantuk ketika mata pelajaran ekonomi berlangsung Siswa senang mengerjakan tugas ekonomi sendiri tanpa menunggu teman untuk mengerjakan Siswa lebih suka menunggu jawaban dari teman daripada mencoa mengerjakan sendiri Siswa berani mengemukakan pendapat ketika mengikuti pelajaran ekonomi Siswa berani menanggapi atau mengkritik ketika ada teman yang mengemukakan pendapat mengeni ekonomi Siswa mempunyai jadwal untuk belajar ekonomi Siswa senang belajar kelompok ataupun individu pada mata pelajaran ekonomi Siswa mempunyai keinginan untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran ekonomi
(%) Tiap Indikator
(%) Tiap Aspek
91% 84% 88%
84%
88% 67% 80% 82% 84% 81% 61% 80% 69% 57% 85% 86% 86% 84% 84% 85%
72%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Senang mencari dan memecahkan masalah
180
Siswa tidak langsung menerima informasi sebelum membuktikan sendiri Siswa suka bertanya kepada orang lain jika kurang mengerti mengenai materi ekonomi Siswa tidak mempunyai jadwal belajar ekonomi Siswa lebih suka bermain atau menonton televise daripada belajar ekonomi Siswa mempunyai keinginan untuk menyelesaikan asalah dlam materi ekonomi Siswa malas untuk mengerjakan pemecahan masalah pada sebuah artikel mengenai ekonomi Rata-rata Kriteria
88% 84% 65% 65% 89% 77% 65% 80% Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
Indikator
(%) Tiap Indikator
Siswa senang terhadap tata letak kursi
65%
Siswa senang dengan posisi meja guru Siswa senang dengan cahaya yang masuk ke dalam ruangan Siswa senang terhadap kondisi kelas dalam keadaaan kondusif Siswa senang terhadap kondisi bersih dan nyaman Siswa senang dengan poster atau icon yang ditempel di dinding ruang kelas
69%
(%) Tiap Aspek
66% 66%
67%
66%
Siswa senang dengan penggunaan white board untuk menulis materi atau soal
70%
Musik dalam pembelajara n
70%
Siswa senang terhadap musik latar (pendukung) yang diputar saat kegiatan belajar
72%
Interaksi lingkungan sosial siswa
Lingkungan fisik kelas
Aspek
PERSENTASE HASIL KUESIONER RASA SENANG BELAJAR EKONOMI SISWA SETIAP ASPEK SEBELUM TINDAKAN (BASED LINE)
Siswa senang dengan guru yang tidak pilih kasih diantara para siswa Siswa senang apabila guru mendekati siswa seara personal dalam kegiatan belajar Siswa senang dengan cara guru dalam menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Siswa senang dengan guru yang santai selama proses belajar berlangsung Siswa senang dengan guru yang serius selama proses belajar berlangsung Siswa senang guru membuka pelajaran terlebih dahulu Siswa senang, guru yang melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Siswa senang guru terampil dalam penggunaan media Siswa senang suara guru dapat terdengar dengan baik Siswa senang karena guru sering memberikan pertanyaan
72%
62% 69% 69% 66% 66% 64% 60% 66% 63% 63%
64%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
Siswa senang pertanyaan guru ditujukan pada seluruh kelas Siswa senang dengan tugas kelompok yang diberikan guru Siswa senang guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai Siswa senang guru menyampaikan materi dengan jelas Siswa senang guru mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Siswa senang guru menulis di papan tulis
63% 60% 67% 64% 60% 63%
Siswa senang karena guru umumnya duduk dikursi Siswa senang guru memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Siswa senang guru melakukan penilaian awal
59%
Siswa senang guru memantau kemajuan belajar Siswa senang guru mengkomunikasikan hasil belajar Siswa senang guru melakukan penilaian secara objektif Rata-rata
66%
Kriteria
62% 63%
59% 66% 68% Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
Indikator
(%) Tiap Indikator
Siswa senang terhadap tata letak kursi
83%
Siswa senang dengan posisi meja guru Siswa senang dengan cahaya yang masuk ke dalam ruangan Siswa senang terhadap kondisi kelas dalam keadaaan kondusif Siswa senang terhadap kondisi bersih dan nyaman Siswa senang dengan poster atau icon yang ditempel di dinding ruang kelas
83%
(%) Tiap Aspek
83% 84% 80%
83%
Siswa senang dengan penggunaan white board untuk menulis materi atau soal
84%
Musik dalam pembelajara n
83%
Siswa senang terhadap musik latar (pendukung) yang diputar saat kegiatan belajar
82%
Interaksi lingkungan sosial siswa
Lingkungan fisik kelas
Aspek
PERSENTASE HASIL KUESIONER RASA SENANG BELAJAR EKONOMI SISWA SETIAP ASPEK SETELAH TINDAKAN
Siswa senang dengan guru yang tidak pilih kasih diantara para siswa Siswa senang apabila guru mendekati siswa seara personal dalam kegiatan belajar Siswa senang dengan cara guru dalam menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Siswa senang dengan guru yang santai selama proses belajar berlangsung Siswa senang dengan guru yang serius selama proses belajar berlangsung Siswa senang guru membuka pelajaran terlebih dahulu Siswa senang, guru yang melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Siswa senang guru terampil dalam penggunaan media Siswa senang suara guru dapat terdengar dengan baik Siswa senang karena guru sering memberikan pertanyaan
82%
79% 78% 81% 80% 81% 83% 78% 77% 77% 82%
77%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
Siswa senang pertanyaan guru ditujukan pada seluruh kelas Siswa senang dengan tugas kelompok yang diberikan guru Siswa senang guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai Siswa senang guru menyampaikan materi dengan jelas Siswa senang guru mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Siswa senang guru menulis di papan tulis
77% 78% 79% 76% 80% 78%
Siswa senang karena guru umumnya duduk dikursi Siswa senang guru memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Siswa senang guru melakukan penilaian awal
70%
Siswa senang guru memantau kemajuan belajar Siswa senang guru mengkomunikasikan hasil belajar Siswa senang guru melakukan penilaian secara objektif Rata-rata
80%
Kriteria
80% 77%
73% 74% 81% Baik Sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
Penilaian Sikap (Motivasi Belajar dan Rasa Senang Belajar Ekonomi) Pertemuan Pertama Siklus 1 Kelas XI IPS 2 Aspek yang dinilai No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama Siswa Ahnaf Pratama Jihanuri Alivia Putri Rahmadani Annastazkia Nanda Prawianti Aziz Satria Hutama Benedicta Vembrihani Olsananda Berlian Bintang Wima Putri Chika Novioleta Caesarinda Citra Winda Naomi Daniel Ananta Bagaskara Dimas Ilham Agus Santoso Dian Sakti Falahuddin Dianseta Hidayah Ekawati Erlangga Jati Kusuma Erni Wulandari Gita Kumalasari Irfan Zidni Jennifer Mega Putri Keyvinia Fitri Lamtiur Simamora Muhammad Rifki Nurfauzi Nadia Hasna Rahmadhani
Motivasi Belajar
Rasa Senang Belajar Ekonomi
Total Skor
Kriteria Skor
B
B
6
B
B
A
7
B
B
B
6
B
B
B
6
B
B
B
6
B
B
B
6
B
A
B
7
B
A
B
7
B
B
B
6
B
B
B
6
B
A
A
8
A
C
B
5
B
B
A
7
B
B B B B
B B A A
6 6 7 7
B B B B
C
B
5
C
B
B
6
B
C
A
6
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
Naufal Rafi B C Difanka Nia Novita B 22 Christianingsih B Pasca Violita B 23 Langit A Raja Hafiz B 24 Amurulloh Akbar A Rinening Amartia B 25 Piscesta A A 26 Riri Rahmawati A Sabrina Tessa B 27 Adzhani B Seila Alfauziah B 28 Putri B Sukma Ari Anggun A 29 Pratiwi A Tabita Titah B 30 Dewanti A Valentina Sarah A 31 Listyarino Putri A B 32 Wignyo Garjito B Sumber : Penelitian pertemuan pertama, Siklus 1, 2016 21
5
C
6
B
7
B
7
B
7
B
8
A
6
B
6
B
8
A
7
B
8
A
6
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
Penilaian Sikap (Motivasi Belajar dan Rasa Senang Belajar Ekonomi) Pertemuan Kedua Siklus 1 Kelas XI IPS 2 Aspek yang dinilai No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama Siswa Ahnaf Pratama Jihanuri Alivia Putri Rahmadani Annastazkia Nanda Prawianti Aziz Satria Hutama Benedicta Vembrihani Olsananda Berlian Bintang Wima Putri Chika Novioleta Caesarinda Citra Winda Naomi Daniel Ananta Bagaskara Dimas Ilham Agus Santoso Dian Sakti Falahuddin Dianseta Hidayah Ekawati Erlangga Jati Kusuma Erni Wulandari Gita Kumalasari Irfan Zidni Jennifer Mega Putri Keyvinia Fitri Lamtiur Simamora Muhammad Rifki Nurfauzi Nadia Hasna Rahmadhani
Motivasi Belajar
Rasa Senang Belajar Ekonomi
Total Skor
Kriteria Skor
A
A
8
A
A
A
8
A
A
A
8
A
A
A
8
A
A
A
8
A
A
A
8
A
A
A
8
A
A
A
8
A
A
A
8
A
B
A
7
B
A
A
8
A
B
B
6
B
A
A
8
A
B B A A
B B A A
6 6 8 8
B B A A
A
A
8
A
A
A
8
A
A
A
8
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
Naufal Rafi A A Difanka Nia Novita A 22 Christianingsih B Pasca Violita A 23 Langit A Raja Hafiz A 24 Amurulloh Akbar A Rinening Amartia A 25 Piscesta A A 26 Riri Rahmawati A Sabrina Tessa B 27 Adzhani B Seila Alfauziah B 28 Putri B Sukma Ari Anggun A 29 Pratiwi A Tabita Titah A 30 Dewanti B Valentina Sarah A 31 Listyarino Putri A A 32 Wignyo Garjito A Sumber : Penelitian, pertemuan kedua, Siklus 1, 2016 21
8
A
7
B
8
A
8
A
8
A
8
A
6
B
6
B
8
A
8
A
8
A
8
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
Kunci jawaban Soal Pembangunan Ekonomi HOTS 1. Kebijakan moneter untuk meningkatkan perekonomian ekonomi Indonesia a. Kebijakan operasi pasar terbuka (open market operation) b. Kebijakan diskonto c. Kebijakan cadangan kas d. Kebijakan kredit ketat e. Kebijakan dorongan moral 2. Dampak buruk akibat PMA a. Perusahaan sejenis yang ada dalam negeri kurang mampu bersaing sehingga perusahaan dalam negeri akan tutup (bangkrut) b. Industry asing umumnya padat modal, sehingga tidak banyak membutuhkan tenaga kerja dibandingkan dengan perusahaan nasional yang belum pada modal. c. Perusahaan
asing
mencari
keuntungan
sevebsar-besarnya
dan
keutungan tersebut dibawa ke negara awalnya, yang berakibat kerugian bagi masyarakat dan pemerintah Indonesia. 3. Kebijakan fiskal defisit Pengeluran yang disusun dengan cara pengeluran pemerintah lebih besar dari pada penerimaan atau pendapatan, mengurangi depresi dan kelesuan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, namun mengakibatkan kekurangan anggaran. Tepat, karena pemerintah boros untuk belanja di masyarakat, dengan pemerintah belaja di masyarakat akan memberikan stimulus pada perekonomian. 4. Kebijakan-kebijakan a. Kebijakan moneter -
Kebijakan diskonto ata suku bunga (Discount Policy) , menaikkan suku bunga
-
Kebijakan pasar terbuka (open market policy), menjual surat berharga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
-
Kebijakan cadangan kas
-
Kebijakan kredit ketat
-
Kebijakan dorongan moral
b. Kebijakan fiskal -
Kebijakan diskonto ata suku bunga (Discount Policy) , menaikkan suku bunga
-
Kebijakan pasar terbuka (open market policy), menjual surat berharga
-
Kebijakan cadangan kas
-
Kebijakan kredit ketat
-
Kebijakan dorongan moral
Yang harus dilakukan pemerintah oleh pemerintah Indonesia dan masyarakat Indonesia agar pertumbuhan di Indonesia meningkat tanpa diiringi inflasi yaitu Pemerintah diminta untuk memilih fokus kebijakan antara meningkatkan pertumbuhan ekonomi atau menjaga inflasi. Karena jika tidak fokus, akan berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi. Sejumlah ekonom menilai, keinginan menjaga inflasi pada angka yang rendah akan sulit dicapai jika pertumbuhan ekonomi terus ditingkatkan. Hal lain yang dapat dilakukan untuk meredam inflasi adalah dengan menaikkan suku bunga. Dengan menaikkan suku bunga, dana di masyarakat naik maka permintaan turun, jika permintaan masyarakat turun maka komponen inflasi akan turun. Namun pertumbuhan ekonomi tidak meningkat. Maka dari itu, pemerintah harus memilih fokus kebijakan antara meningkatkan pertumbuhan ekonomi atau menjaga inflasi. 5. Indonesia Impor Beras dari Thailand a. Yang mendukung -
Pasokan beras di Indonesia menipis
-
Gagal panen diberbagai daerah dikarenakan El-Nino
-
Harga beras dalam negeri mulai mahal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
b. Kurang mendukung : -
Negara Indonesia merupakan negara agraris maka sebaiknya pemanfaatan daerah yang masih berpotensi menghasilkan beras
-
Pengeluran negara menjadi lebih banyak
-
Pasokan beras yang masih ada tidak terpakai terutama dari daerah yang masih menghasilkan padi
6. Langkah-langkah a. Mendorong pertumbuhan dan peningkatan investasi b. Pemberian pinjaman atau kredit dengan bunga rendah untuk menciptakan UMKM atau lapangan usaha baru c. Menggalakkan
proyek
padat
karya
memperbaiki fasilitas umum dalam negeri d. Menggalakan kegiatan ekonomi informal
untuk
meningkatkan
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
Lembar Hasil Diskusi Siswa “Pembangunan Ekonomi”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
Lembar Ulangan Harian Siswa II “Pembangunan Ekonomi”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
Hasil Wawancara Penggunaan Accelerated Learning dalam Pembelajaran Nama responden
: Siswa kelas XI IPS 2
Hai, tanggal
: Kamis, 22 September 2016
Tempat
: rauang kelas XI IPS 2
Keterangan : P = Peneliti A = siswa 1 B = siswa 2 C = siswa 3 P : “hallo temen-temen selamat pagi, minta waktunya sebentar ya. Nah disini aku mau nanya-nanya setelah kamarin kita melakukan pembelajaran dua kali pertemuankan menggunakan accelerated learning dalam pembelajaran kita. Penelitian ku ini mempunyai tujuannya untuk meningkatkan motivasi belajar, kemampuan berpikir tingkat tinggi sama rasa senang belajar ekonomi. Aku mau nanya tentan motivasi kalian kira-kira meningkat atau nggak meningkat, dan alasan kenapa bisa meningkat terus kira-kira perasaan kalian gimana kalau ada soal dari guru yang meminta kalian untuk menyelesaikan soal yang ada pemecahan masalahnya? A : “Mmh…gimana ya . kalau saya mah senang karena menurut aku dalam menyelesaikan tugas dari guru terutama dalam pemecahan masalah, karena menurut ku tugas untuk nyelesaiin masalah ini bisa melatih kemampuan otak kita, selain itu aku juga bisa menyampaiakan pendapat saya melalui sebuah jawaban” P : “Ooo gitu, kalau kamu?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
B : “ Kalau ada tugas yang susah dan harus menyelesaikan masalah, kok ee menyelesaikan
soal
berupa pemecahan masalah itu menurut
saya
menyenangkan, karena biasanya saya hanya menyalin jawaban yang sama dari buku, kalau neyelesaiin masalahkan biasanya apa yang ada ide pikiran kita terus disampaiin di penyelesaian masalah”. C : “Awalnya sih aku males.. soalnya nanti harus cari-cari jawaban, tapi setelah aku tau permasalahannya dan bagaimana harus menyelesaikan tugas tersebut ternyata menyenangkan. Dan disitu aku bisa belajar secara mandiri. P : “oo gitu, itukan secara mandiri ya. Terus gimana tanggapan kalian mengenai kegiatan diskusi di kelas atau di luar kelas untuk menyelesaikan dan tugas yang diberikan guru? A : “kegiatan diskusi ini bisa melatih kerjasama kita didalam kelas untuk menyelesaikan persoalan ekonomi, jadi kayak melatih bagaimana kita meyatukan berbagai pendapat dari masing-masing siswa terus diambil intinya. Kalau tugas individu lebih ke kemampuan otak sendiri bagaimana menjawab dan menyelesaikan tugas, jadi keliahatan mana siswa yang benar-benar menguasai dan mana yang belum mampu menguasai materi” P : “Oo… silahkan” B : “Sama aja sih tugas individu atau tugas diskusi kelompok, kalau missal aku bisa ya aku bantu jawab di kelompok, kalau nggak bisa jawab Cuma dengerin teman yang menyampaikan pendapatnya. Terus kalua tugas individu aku biasanya ngarang jawabnya apa yang ada dipikiran dari apa yang aku pahami” C : “kalau menurut ku, biasa-biasa aja karena aku biasanya ikut terlibat dalam kegiatan diskusi dan juga bisa ngerjain soal-soal yang di kasih guru secara individu. P : “Biasanya kalau kalian cari jawaban atau informasi itu, kalian biasa dapetin dari mana?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
A : “biasanya aku cari di internet, sama buku-buku ekonomi” B : “sama sih ya,, aku juga gitu nyari dari buku, atau biasanya nanya ke guru kalau aku masih bingung” C : “ kalau aku sih nyari di internet, sama buku-buku yang bisa diguanakan buat ngedukung jawaban saya nanti” P : “Ooo jadi kalian terbiasa nyari di internet kalau nggak nanya ke guru dan dari buku ya? Kalian pernah nggak nanya ke teman kalian? A : “Iya sh, cuman kan” B : “ Mmmhh hehehe nanya ke temen, karena kadang malas mikir” P : “Kalau kamu?” C : “Ya nanya sih, soalnya kan nyari referensi” P : “ketika guru memberikan tugas, basanya mencari jawaban sendiri dulu terus nanti nunggu teman yang lain? kalian lebih senang mencari jawaban sendiri atau nunggu jawaban dari teman? A : “kalau saya mah mencari sendiri, soalnya saya tu ngerasanya pinter daripada yang lain” B : “Kadang sih nunggu temen aja, takut salah” C : “Sama sih bu kayak temen-temen, kadang ngerjain sendiri kadang nunggu jawaban dari teman, kecuali kalau dikumpulin jawabannya baru aku kerjain sendiri. Takut salah juga soalnya” P : “kalian biasanya berpendapat di kelas atau cuma dengerin teman yang menyampaikan pendapat ketika guru meminta pendapat dari siswa setelah menayangkan video atau artikel berita, kalian berani nggak untuk mengungkapkan pendapat kalian?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
A : “berani, kalau guru tidak galak, jadi kalo gurunya supel kan enak”menyampaikan pendapat dong bu, jadi apa yang saya pahami dan dapetin setelah melihat video atau baca artikel saya sampaikan ke teman-teman” B : “nggak, soalnya kadang-kadang apa yang mau aku sampein udah disampaikan teman” berani sih C : “Kalau diminta guru saya baru berpendapat, kalau nggak ya nggak berpendapat” P : “bagaimana tanggapan kalian dari kegiatan belajar dalam penggunaan accelerated learning yang kita lalui seperti pola kursi duduk di ganti, diskusi, terkait motivasi belajar kalian? A : “Menyenangkan bu, karena kegiatan belajar ini membolehkan kita untuk mencari sendiri informasi-informasi guna menjawab tugas yang diberikan guru, selain itu pikiran kita dilatih untuk lebih berpikir tidak hanya mendengarkan guru menyampaikan materi” B : “motivasi belajar aku makin meningkat bu, dan aku mulai membiasakan diri menyampaikan pendapat dan bertanya apabila masih bingung jadi memudahkan saya lebih memahami materi. C : “Senang bu, melatih kemandirian saya dalam belajar dan emningkatkan kerjasama dalam kelompok saat diskusi, serta meningkatkan semangat belajar ekonomi saya untuk emndapatkan nilai bagus. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi P : “saya minta waktunya untuk nanya mengenai kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan menggunakan accelerated learning ini, kira-kira setelah kita melakukan 2 x pertemuan, pembelajaran ini dimana kalian tidak hanya membaca dari buku, tapi juga mampu menciptakan dan mampu membuat ideide. Apa sih yang kalian dapetin dari pembelajaran itu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
A : “Jadi hasil dari kegiatan pembelajaran ini itu ya,, mmh yang paling menonjol itu, jadi kita cepet menerima apa yang disampaikan. Accelerated kan cepet,menerima pelajaran atau belajar dengan cara cepat jadi waktunya bisa lebih efektif dalam belajar, tidak terbuang-bungan” B : “Mmh sama sih ya,,, tapi saya lebih bisa menggunakan bahasa sendiri, jadi kita seperti pendapat tapi ditulis dalam menjawab bukan dari hasil hafalan namun lebih pada kemampuan berpikir abstrak” C : “sama juga, soalnya mengefektifkan waktu juga, P : “kalian biasanya kalau ada persoalan ekonomi kalian hanya membaca saja atau kalian mendalami untuk mencari informasi apa yang sedang terjadi kemudian mencari pemecahan masalahnya? A : “kalau aku ya cari permasalahannya lah,, nggak cuma baca, dan kalau bisa ya nyari pemecahan masalah buat ngelarin permasalahan itu B : “aaa ya kalau aku pokoknya pngen tau semuanya, mendalami, terus mencari permasalahannya. Soalnya seneng juga sama ekonomi P : “penting nggak ekonomi buat kalian itu?” A : “Penting, kan manusia mahkluk ekonomi, jadi ya butuh ilmu tentang ekonomi” P : “kalian untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran ini, biasanya penting nggak menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar atau mengerjakan tugas dari guru? A : “Penting, ternyata berpikir tingkat tinggi memudahkan saya dalam memahami materi serta saya bisa mencari Rasa Senang Belajar Ekonomi P : “saya mau nanya mengenai rasa senang belajar ekonomi kalian selama penggunaan accelerated learning ini. Kalian lebih senang menggunakan iringan music atau tanpa music, bagaimana tanggapan kalian?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
A : “ Seneng, soalnya nggak bosen, teruskan biar gurunya nggak capek juga, kalau ngomong teruskan kasian ntar capek” B : “Seneng kan bikin nggak ngantuk, terus bisa menambah konsentrasi, terus nambah semangat belajar juga” C : “Senenglah, soalnya bisa ngerefresh otak juga nggak lelah gitu lho, dan nggak ngobrol sama temen-temen juga sih” P : “menurut kalian bagaimana tanggapan kalian kalau kondisi kelas kurang terkondusif, atau ramai, siswanya ngobrol sendiri? A : “Kalau seperti itu saya nggak seneng, maunya kan ya focuk siswanya nggak ngomong sendiri, jadi semua biar memperhatikan guru B : “Terganggu,, mmh kalau aku nggak seneng, dan mencoba nggak ngobrol sama temen” C : “Terganggu banget lah, solanya kita kan disini mau belajar kalau lingkungan kurang terkondusif jadi nggak bisa focus sama pelajaran gitu” P : “Bagaimana tanggapan kalian melihat kondisi kelas yang ada tempelantempelan gambar tokoh ekonomi” A : “Mmh,, seneng karena dengan melihat wajah mereka jadi inget ekonomi, jadi ya memotivasi untuk biar sama seperti mereka, nanti wajah kita juga dipajang seperti mereka” P : “Apa harapan kalian setelah kita menggunakan accelerated learning dalam pembelajaran ekonomi? A : “Semoga apa yang disampaiin dan metode yang digunakan mbaknya ini, diadopsi sama guru-guru kami” B : “Lebih mudah memahami materi yang diajarkan guru dan cepat aja buat memahami”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
C : “Bisa mandiri buat belajar, motivasi belajar lebih meningkat, sama tambah pinter” P : “Baik, terima kasih banyak teman-teman atas waktunya. Semoga apa yang saya sampaikan selama 2 kali pertemuan ini bisa bermanfaat buat kalian semua”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
Dokumentasi Kegiatan Belajar Ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN sekolah
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Depok Kelas X Tahun Ajaran 2016/2017 MATA PELAJARAN KELOMPOK A (UMUM) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Sejarah Indonesia 6. Bahasa Inggris 7. Seni Budaya 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 9. Prakarya dan Kewirausahaan Jumlah jam pelajaran kelompok A dan B per minggu Mata pelajaran peminatan akademik Mata pelajaran pilihan lintas minat dan/atau pendalaman minat Jumlah jam pelajaran kelompok A, B, dan C per minggu
ALOKASI WAKTU PER MINGGU X 3 2 4 4 2 2 2 3 2 24
9 atau 12 6 atau 9 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216
Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Depok Mata Pelajaran Perminatan Akademik SMA N 1 Depok Kelas X Tahun Ajaran 2016/2017 KELAS MATA PELAJARAN X I. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 1 Matematika 3 2 Biologi 3 3 Fisika 3 4 Kimia 3 II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial 1 Geografi 3 2 Sejarah 3 3 Sosiologi 3 4 Ekonomi 3 III. Peminatan Bahasa dan Budaya 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 2 3
Bahasa dan Sastra Inggris Bahasa dan Sastra Asing Lain (Arab, Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, Perancis)
4 Antropologi Mata pelajaran Pilihan Pilihan lintas minat dan/atau pendalaman minat
3 3 3 6 atau 9
*) Kegiatan Pengembangan Diri diadakan diluar kegiatan belajar mengajar Sumber : Dokumen SMA NegeriI 1 Depok Yogyakarta, 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217
Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Depok Kelas XII IPS Tahun Ajaran 2016/2017 Alokasi Waktu Komponen
Semester 1
Semester 2
Tambahan Sem 1
Sem 2
SI Sek. SI Sek. A. Mata pelajaran 2 2 2 2 0 0 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan 2 2 2 2 0 0 Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 0 0 4. Bahasa Inggris 4 4 4 4 0 0 5. Matematika 4 4 4 4 0 0 6. Fisika 2 3 2 3 1 1 7. Kimia 2 3 2 3 1 1 8. Biologi 2 3 2 3 1 1 9. Sejarah 1 1 1 1 0 0 10. Geografi 1 1 1 1 0 0 11. Ekonomi 2 2 2 2 0 0 12. Sosiologi 2 3 2 3 1 1 13. Seni Budaya 2 2 2 2 0 0 14. Pendidikan Jasmani, 2 2 2 2 0 0 Olahraga dan Kesehatan 15. Teknologi Informasi 2 2 2 2 0 0 dan Komunikasi 16. Bahasa Prancis 2 2 2 2 0 0 B. Muatan Lokal 2 2 2 2 0 0 Bahasa Jawa Jumlah 39 42 39 42 3 3 *) Kegiatan Pengembangan Diri diadakan diluar kegiatan belajar mengajar Sumber : Dokumen SMA NegeriI 1 Depok Yogyakarta, 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218
Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Depok Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2016-2017 Alokasi Waktu Komponen
Semester 1 SI Sek.
Tambahan
Semester 2 Sek
A. Mata pelajaran 2 2 2 2 0 0 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan 2 3 2 3 1 1 Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 0 0 4. Bahasa Inggris 4 4 4 4 0 0 5. Matematika 4 4 4 4 0 0 6. Sejarah 3 3 3 3 0 0 7. Geografi 3 3 3 3 0 0 8. Ekonomi 4 4 4 4 0 0 9. Sosiologi 3 4 3 4 1 1 10 .Seni Budaya 2 2 2 2 0 0 11.Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 2 2 2 2 0 0 Kesehatan 12.Teknologi Informasi 2 2 2 2 0 0 dan Komunikasi 13 .Bahasa Prancis 2 2 2 2 0 0 B. Muatan Lokal Bahasa Jawa 2 2 2 2 0 0 C. Pengembangan Diri *) 2 2 2 2 0 0 Jumlah 39 41 39 41 2 2 *) Kegiatan Pengembangan Diri diadakan diluar kegiatan belajar mengajar. Sumber : Dokumen SMA Negeri 1 Depok, Yogyakarta, 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219
Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Depok Kelas XI - XII IPA Tahun Ajaran 2016-2017 Alokasi Waktu Komponen
Semester 1 SI Sek.
Semester 2 SI Sek.
Tambahan Sm 1
Sm2
A. Mata pelajaran 2 2 2 2 0 0 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan 2 3 2 3 1 1 Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 0 0 4. Bahasa Inggris 4 4 4 4 0 0 5. Matematika 4 4 4 4 0 0 6. Fisika 4 4 4 4 0 0 7. Kimia 4 5 4 5 1 1 8. Biologi 4 5 4 5 1 1 9. Sejarah 1 2 1 2 1 1 10.Seni Budaya 2 2 2 2 0 0 11.Pendidikan Jasmani, 2 2 2 2 0 0 Olahraga dan, Kesehatan 12.Teknologi Informasi 2 2 2 2 0 0 dan Komunikasi 13.Bahasa Prancis 2 2 2 2 0 0 B. Muatan Lokal 2 2 2 2 0 0 Bahasa Jawa C. Pengembangan Diri *) 2 2 2 2 0 0 Jumlah 39 43 39 43 4 4 *) Kegiatan Pengembangan Diri diadakan diluar kegiatan belajar mengajar. Sumber : Dokumen SMA NegeriI 1 Depok Yogyakarta, 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220
Muatan lokal kelas X, XI dan XII No
Kelas
1.
X MIPA dan X IPS
2.
XI IPA dan XI IPS
3.
XII IPA dan XII IPS
Muatan Lokal Berbagai ragam wacana lisan dan tertulis tentang bahasa dan sastra dalam kerangka budaya Jawa: a. Memahami isi b. Mengungkapkan pikiran atau gagasan dalam berbagai bentuk wacana lisan c. Mengungkapkan pikiran dan gagasan dalam ragam tulis d. Menanggapi wacana lisan dan tertulis tentang bahasa dan sastra dalam kerangka budaya Jawa melalui cerita maupun informasi dari berbagai media e. Mampu menganalisis isi dan struktur f. Memahami wacana beraksara jawa yang memuat ajaran moral Berbagai ragam wacana lisan dan tertulis tentang bahasa dan sastra dalam kerangka budaya Jawa: a. Memahami dan menanggapi berbagai wacana lisan dari berbagai sumber b. Mengungkapkan pikiran, pendapat dan gagasan dengan menggunakan unggah – ungguh bahasa sesuai dengan konteks budaya. c. Memahami berbagai teks d. Mengungkapkan gagasan, pendapat dan perasaan dalam bentuk karangan e. Memahami dan menanggapi berbagai wacana lisan melalui menyimak informasi dari berbagai sumber f. Praktek pranatacara dan sesorah a. Menanggapi berbagai wacana nonsastra melalui menyimak informasi dari berbagai sumber. b. Melaksanakan simulasi berbahasa Jawa c. Memahami berbagai teks sastra dan nonsastra Jawa d. Menyampaikan apresiasi terhadap berbagai kegiatan e. Memahami wacana beraksara Jawa yang memuat ajaran moral f. Mengungkap gagasan dan pendapat dalam bentuk wacana berbahasa Jawa yang bermuatan nilai budi pekerti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
SOAL ULANGAN HARIAN KETENAGAKERJAAN Kelas
: XI IPS 2
Tanggal
: 4 Agustus 2016
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Angkatan kerja adalah... . a. Tenaga kerja yang sedang bekerja b. Tenaga kerja yang sudah dipekerjakan c. Penduduk usia kerja yang terdiri atas penduduk yang sudah bekerja dan yang sedang mencari pekerjaan d. Kelompok yang menawarkan pekerjaan e. Kelompok penduduk yang siap untuk bekerja 2. Kesempatan kerja adalah... . a. Adanya lapangan kerja bagi angkatan kerja pria yang membutuhkan pekerjaan b. Warga negara yang telah lulus pelatihan di bidang ketenagakerjaan c. Tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan d. Penyediaan pekerjaan bagi semua warga negara dari semua umur untuk dapat bekerja e. Penyediaan pekerjaan bagi semua warga negara untuk mendapat penghasilan tinggi 3. Jumlah keseluruhan pekerja yang tersedia untuk lapangan pekerjaan dalam suatu negara disebut... . a. Tenaga kerja d. Pengangguran b. Kesempatan kerja e. Ketenagakerjaan c. Angkatan kerja 4. Perbandingan antara penduduk di luar usia kerja dengan penduduk usia kerja dilihat dengan menghitung... . a. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja d. Pendapatan nasional b. Dependency Ratio e. Laju pertumbuhan penduduk c. Laju Inflasi 5. Angkatan kerja dibagi dengan jumlah penduduk dan dikalikan 100% disebut... . a. Tingkat pengangguran d. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja b. Setengah menganggur e. Dependency Ratio c. Usia produktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
6. Bukan angkatan kerja terdiri atas... kecuali a. Anak yang sekolah b. Ibu rumah tangga c. Pensiunan d. Ayah yang sedang mencari pekerjaan e. Tuna netra yang tidak mampu bekerja 7. Produktivitas tenaga kerja seluruh warga negara dapat mempengaruhi... . a. Stabilitas nasional d. Penerimaan perusahaan b. Pendapatan nasional e. Penghasilan masyarakat c. Kemakmuran bangsa 8. Yang dimaksud dengan pengangguran adalah... . a. Pekerja yang mendapat pekerjaan tetapi tidak sesuai dengan keahliannya b. Tenaga kerja yang belum memiliki keahlian c. Angkatan kerja yang tidak berhasil mendapat pekerjaan d. Anak usia diatas 15 tahun yang masih bersekolah e. Tenaga kerja yang belum termasuk angkatan kerja 9. Terjadinya pengangguran disebabkan oleh... . a. Jumlah angkatan kerja lebih banyak dari lapangan kerja b. Jumlah kesempatan kerja lebih besar dari jumlah angkatan kerja c. Tingginya laju pertumbuhan penduduk d. Kemajuan teknologi e. Jumlah angkatan kerja lebih sedikit dari lapangan kerja 10. Pengangguran yang berkaitan dengan naik turunnya kegiatan perekonomian suatu negara disebut... . a. Pengangguran struktural d. Pengangguran siklis b. Pengangguran musiman e. Pengangguran terselubung c. Pengangguran friksional 11. Mekanisasi atau pengembangan teknologi pertanian mengakibatkan pengangguran... . a. Struktural d. Terbuka b. Friksional e. Terselubung c. Voluntaris 12. Pengangguran yang disebabkan karena pencari kerja tidak mengetahui adanya lowongan yang sesuai dengan kualifikasi yang dimilikinya, dan disisi lain pemberi kerja tidak mengetahui bahwa ada tenaga kerja yang memenuhi syarat tersebut disenut pengangguran... . a. Pengangguran struktural d. Pengangguran siklis b. Pengangguran musiman e. Pengangguran terselubung c. Pengangguran friksional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
13. Sukirman gagal diterima bekerja di suatu perusahaan karena ia kurang terampil dalam mengetik sebab ia dulu adalah seorang petani. Kondisi yang dialami Sukirman merupakan contoh... . a. Pengangguran struktural d. Pengangguran siklis b. Pengangguran musiman e. Pengangguran terselubung c. Pengangguran friksional 14. Mira bekerja selama 12 jam per minggu, maka Mira termasuk... . a. Angkatan kerja d. Setengah pengangguran b. Tenaga kerja e. Pengangguran friksional c. Pengangguran tertutup 15. Usaha yang tidak dilakukan oleh pemerintah untuk memperluas kesempatan kerja adalah... . a. Memberikan informasi secara luas tentang permintaan dan penawaran tenaga kerja b. Mengadakan program transmigrasi tenaga kerja bagi wilayah-wilayah tertentu c. Mengusahakan industri padat karya agar dapat menampung banyak tenaga kerja d. Menciptakan kondisi dinamis agar perusahaan memperluas usahanya e. Menaikkan upah minimum yang harus dibayarkan perusahaan untuk karyawannya 16. Upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu tenaga kerja adalah sebagai berikut, kecuali... . a. Menciptakan industri padat karya b. Mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) c. Memberikan sosialisasi dan pelatihan terkait kemajuan teknologi bagi pekerja d. Peningkatan mutu sekolah menengah kejuruan e. Mengadakan berbagai pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja 17. Usaha padat karya yang dilaksanakan di pedesaan untuk menambah pendapatan para petani merupakan penanggulangan pengangguran jenis... . a. Pengangguran struktural d. Pengangguran siklis b. Pengangguran musiman e. Pengangguran terselubung c. Pengangguran friksional 18. Upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan daya beli masyarakat guna mengatasi pengangguran siklis adalah dengan... . a. Mengadakan magang b. Membangun proyek jembatan c. Mengadakan program keluarga berencana d. Mengadakan pendidikan dan pelatihan bagi petani dalam masa tunggu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224
e. Mengadakan program transmigrasi 19. Perbedaan besarnya Upah Minimum Provinsi (UMP) di setiap provinsi disebabkan oleh... . a. Perbedaan kualitas tenaga kerja setiap provinsi b. Perbedaan jumlah tenaga kerja setiap provinsi c. Perbedaan pengalaman kerja setiap provinsi d. Perbedaan biaya hidup tenaga kerja setiap provinsi e. Perbedaan jumlah perusahaan penyedia lapangan kerja di setiap provinsi 20. Manfaat dari kerjasama antara sekolah atau universitas dengan pengadaan magang adalah untuk... . a. Memberikan pengalaman yang nyata kepada siswa atau mahasiswa b. Menciptakan kondisi dinamis agar perusahaan memperluas usahanya c. Memberikan informasi secara luas tentang permintaan dan penawaran tenaga kerja d. Meningkatkan perekonomian negara e. Menanamkan jiwa kewirausahaan pada diri siswa atau mahasiwa B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat! 1. Jelaskan perbedaan tenaga kerja dan angkatan kerja! 2. Apakah pengaruh pertambahan penduduk terhadap jumlah angkatan kerja dan jumlah pengangguran? 3. Jelaskan dampak pengangguran terhadap pendapatan nasional negara dan pendapatan perkapita! 4. Sebutkan 3 faktor yang mempengaruhi besarnya upah yang diterima pekerja! 5. Setujukah kamu dengan pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri? Uraikan pendapatmu!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225
KUNCI JAWABAN SOAL ULANGAN HARIAN KETENAGAKERJAAN Kelas
: XI IPS 2
Tanggal
: 4 Agustus 2016
A. Pilihan ganda 1. C 2. C 3. C 4. B 5. D 6. D 7. B 8. C 9. A 10. D
11. A 12. C 13. A 14. D 15. E 16. A 17. B 18. B 19. D 20. A
B. Uraian 1. Tenaga kerja adalah penduduk yang usianya 15 s.d 64 tahun yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja sedangkan angkatan kerja yaitu bagian dari tenaga kerja yang mau dan ingin bekerja. 2. Pengaruh pertambahan jumlah penduduk dan jumlah angkatan kerja adalah jika jumlah penduduk bertambah maka jumlah angkatan juga akan bertambah. Kemudian jika tersedianya lapangan kerja tidak seimbang dengan pertambahan jumlah penduduk atau kualitas angkatan kerja tidak, baik maka jumlah pengangguran juga akan meningkat 3. Pengangguran dapat mempengaruhi perekonomian nasional, yaitu pendapatan nasional dan pendapatan perkapita. Salah satu faktor produksinya yaitu tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan rendah. Produktivitas tenaga kerja rendah, jumlah kesempatan kerja yang terbatas menyebabkan orang akan berkerja apa saja walaupun tiddak sesuai dengan bidangnya, meskipun dengan upah rendah. Upah rendah ini akan berdampak pada sisi permintaan dan penawaran. Dari sisi permintaan, upah yang rendah mengakibatkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa juga rendah. Dari sisi penawaran, upah rendah mengakibatkan jumlah pendapatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226
yang tidak dikonsumsi masyarakat juga rendah atau bahkan tidak menabung sama sekali. Pendapatan perkapita merupakan pendapatan nasional dibagi dengan jumlah penduduk. Maka nilai pendapatan nasional yang semakin kecil makan akan menurunkan pendapatan perkapita. 4. Tiga faktor yang mempengaruhi besarnya upah yang diterima pekerja a. Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja b. Kesepakatan Pemberi Kerja dan Penerima Kerja c. Upah minimum 5. Setuju, dengan pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) maka pendapatan negara dapat meningkat melalui devisa dari para TKI yang masuk ke dalam negeri. Selain itu pengiriman TKI dapat mengurangi pengangguran di Indonesia, melihat saat ini pengangguran dapat dikatakan masih banyak karena kurang tersediannya lapangan pekerjaan di Indonesia. Tidak setuju, karena pengiriman TKI ke luar negeri banyak menimbulkan beberapa masalah, seperti tidak mendapatkan jaminan sosial yang jelas sehingga beberapa TKI terlantar, kurang jelasnya standar upah yang layak, dan kebanyakan TKI yang dikirim ke luar negeri hanya sebagai buruh bukan tenaga kerja yang terdidik, terlatih dan memiliki kemampuan professional dalam bidang pekerjaan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227
Lembar Jawaban Siswa Ulangan Harian 1 “Ketenagakerjaan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN PERIJINAN
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 235