PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINKPAIR-SHARE BERBANTU ALAT PERAGA VOLUME BALOK TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB BAHASAN VOLUME BALOK DI KELAS VIII A SMP SANTO ALOYSIUS TURI TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh: Ida Kristiana 121414126
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINKPAIR-SHARE BERBANTU ALAT PERAGA VOLUME BALOK TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB BAHASAN VOLUME BALOK DI KELAS VIII A SMP SANTO ALOYSIUS TURI TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh: Ida Kristiana 121414126
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Dengan penuh syukur, kupersembahkan karya ini kepada:
Kedua orang tuaku tercinta, bapak Petrus Taryono dan Ibu Theresia Ngatiyem, yang selalu memberikan perhatian, cinta, kasih sayang, dukungan serta doa yang tidak pernah habis untukku.
Kakakku tercinta Stanuslaus Wahyu Handono yang selalu memberi dukungan dan motivasi setiap saat.
Keluarga besarku, Rm Ignatius Suparno CM yang telah memberi bantuan, perhatian dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dan pendidikan ini
Almamaterku : Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Ida Kristiana (121414126). Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Tipe Think-Pair-Share Berbantu Alat Peraga Volume Balok Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Volume Balok di Kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share berbantu alat peraga volume balok ditinjau dari hasil belajar dan motivasi siswa pada pokok bahasan volume balok. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (kuasi eksperimen). Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data motivasi belajar dan data hasil belajar. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi kuesioner motivasi dan instrumen tes. Data hasil belajar siswa dianalisis dengan membandingkan nilai rata-rata motivasi dan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran ThinkPair-Share dan model konvensional, data motivasi belajar siswa dianalisis berdasarkan kriteria motivasi belajar siswa. Berdasarkan uji inferensial uji Mann Whitney U Test diperoleh Sig (2tailed) yaitu 0,036 dan kurang dari 𝛼 (0,05) dan disimpulkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol, atau dapat dikatakan bahwa model pembelajaran Think-Pair-Share berbantu alat peraga efektif jika ditinjau dari hasil belajar. Berdasarkan kuesioner motivasi siswa, presentase siswa yang tergolong memenuhi kriteria motivasi sangat tinggi adalah 52,38% sedangkan yang tergolong tinggi adalah 42,86% , sehingga jika dijumlahkan hasilnya adalah 95,24%, artinya presentase lebih dari 75%. Dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas eksperimen tinggi. Berarti siswa mengalami peningkatan motivasi belajar setelah diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran Think-Pair-Share berbantu Alat Peraga. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara beberapa siswa yang mengungkapkan bahwa metode Think-Pair-Share berbantu alat peraga lebih menarik dan memotivasi dilihat dari aspek minat, perhatian, konsentrasi, ketekunan, keterlibatan, keantusiasan, rasa ingin tahu, dan berusaha mencoba. Kata kunci: efektivitas, model pembelajaran Think-Pair-Share, hasil belajar, motivasi belajar, volume balok.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Ida Kristiana (121414126). The Effectiveness Application of Learning Model Think-Pair-Share Type Assisted by Props Beam Volume toward Motivation and Learning Result In Sub Material of Beam Volume in Class VIII A SMP Turi St. Aloysius Academic Year 2015/2016. Thesis Mathematics Education, Department of Mathematics and Natural Sciences, the Faculty of Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta, 2016. The purpose of this study is to determine the effectiveness of using cooperative learning model Think-Pair-Share assisted by props beam volume toward learning result and motivation on the subject of beam volume. This research is a quasi-experimental research (quasi-experiment). The data required in this research is learning motivation data and learning result data. The research instruments used include motivation questionnaire and test instruments. The Data of student learning result is analyzed by comparing the average value of motivation and student learning result with learning model Think-Pair-Share and the conventional model, the data of student learning motivation is analyzed based on the criteria of students' motivation. Based on the inferential test Mann Whitney U Test was obtained Sig (2tailed) are 0,036 and less than α (0.05) so Ho rejected. So we can conclude that student learning result using experimental class is higher than the control class, or it can be described that learning model Think-Pair-Share assisted by props is effective to learning result student. Based on the percentage result of student Think-Pair-Share motivation, which reach the highest motivation criteria was 52.38% while the relatively high is 42.86%, so that the total is 95.24%, it means that percentage is more than 75%. It can be concluded that students' learning motivation in experimental class is high. That means students have increased their learning motivation after they are taught by learning model Think-Pair-Share assisted by props. This is reinforced by the result of the interview from some students which revealed that the method -assisted by props more interesting and motivating it can be seen from the aspect of interest, attention, concentration, persistence, engagement, enthusiasm, curiosity, and the students' eagerness. Keywords: effectiveness, Think-Pair-Share learning model, result learning, motivation, beam volume.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ” Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Tipe Think-Pair-Share Berbantu Alat Peraga Volume Balok Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Volume Balok di Kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi Tahun Ajaran 2015/2016”. Keberhasilan dalam penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik dalam penelitian maupun dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Ymogyakarta. 2. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Beni Utomo,M.Sc,. selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan penuh sabar dan ikhlas membimbing serta memberikan masukan, dorongan, dan motivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak ibu dosen dan staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang senantiasa membimbing dan memberi masukan yang
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membangun bagi penulis sejak awal menjadi mahasiswa di Universitas Sanata Dharma. 5. Bruder Kosmas Mulyadi, S.Pd., CSA., selaku kepala sekolah SMP Santo Aloysius Turi yang telah mengizinkan peneliti melakukan penelitian dan membantu memperlancar pelaksanaan penelitian. 6. Ibu Hendri Widyanti, S.Pd.,selaku guru pengampu mata pelajaran Matematika Kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi yang telah memberikan masukan,
pendampingan
dan
membantu
memperlancar
pelaksanaan
penelitian. 7. Para guru dan staf di SMP Santo Aloysius Turi yang turut membantu memperlancar penelitian skripsi ini. 8. Siswa-siswa kelas VIII A,B, dan C SMP Santo Aloysius Turi yang telah membantu pelaksanaan penelitian. 9. Bapak Petrus Taryono dan Ibu Theresia Ngatiyem selaku orang tua yang selalu memberikan dorongan, semangat, dan kasih sayang serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 10. Untuk kakakku Stanuslaus Wahyu handono dan Om Romo Ignatius Suparno CM yang telah memberikan dorongan, fasilitas,semangat, perhatian dan doa selama menyelesaikan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikannya. 11. Ignatius Mozes Dewantri yang selalu memberikan doa, motivasi, semangat dan bantuan pada proses penelitian hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..................................................................v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.................................vi ABSTRAK ............................................................................................................vii ABSTRACT..........................................................................................................viii KATA PENGANTAR............................................................................................ix DAFTAR ISI..........................................................................................................xii DAFTAR TABEL..................................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xvi BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1 A. Latar Belakang...........................................................................................1 B. Identifikasi Masalah...................................................................................4 C. Pembatasan Masalah..................................................................................5 D. Rumusan Masalah......................................................................................6 E. Tujuan Penelitian.......................................................................................6 F. Batasan Istilah............................................................................................6 G. Manfaat Penelitian.....................................................................................9 H. Sistematika Penelitian..............................................................................10 xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................12 A. Efektivitas Pembelajaran..........................................................................12 B. Pembelajaran Kooperatif..........................................................................13 C. Model Pembelajaran Kooperatif..............................................................15 D. Think-Pair-Share.....................................................................................20 E. Alat Pengajaran/Peraga............................................................................23 F. Hasil Belajar.............................................................................................25 G. Motivasi Belajar.......................................................................................29 H. Pembelajaran Matematika........................................................................34 I. Volume Balok..........................................................................................35 J. Kerangka Berfikir....................................................................................39 K. Hipotesis..................................................................................................40 L. Penelitian yang relevan............................................................................40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................42 A. Jenis Penelitian..........................................................................................42 B. Subyek Penelitian......................................................................................42 C. Waktu dan Tempat Penelitian...................................................................43 D. Variabel Penelitian....................................................................................43 E. Bentuk Data...............................................................................................44 F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data...............................................44 G. Metode Analisis Data................................................................................50 H. Rencana Tahap-tahap Penelitian...............................................................60
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV DESKRIPSI PEMBELAJARAN, HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN..........................................................................................63 A. Deskripsi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian.......................................63 B. Hasil dan Pembahasan Penelitian..............................................................74 C. Analisis Hasil Penelitian...........................................................................82 D. Pembahasan.............................................................................................100 E. Keterbatasan Penelitian...........................................................................101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................102 A. Kesimpulan .............................................................................................102 B. Saran .......................................................................................................103 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................104 LAMPIRAN
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Instrumen Penilaian..........................................................................45
Tabel 3.2
Kriteria Validasi................................................................................46
Tabel 3.3
Kriteria Reliabilitas...........................................................................47
Tabel 3.4
Kriteria Daya Pembeda.....................................................................48
Tabel 3.5
Kriteria Tingkat Kesukaran...............................................................49
Tabel 3.6
Kriteria Motivasi Belajar Siswa........................................................56
Tabel 3.7
Kriteria Motivasi Belajar Siswa Secara Keseluruhan.......................57
Tabel 3.8
Kriteria Kerlaksanaan Model Pembelajaran.....................................59
Tabel 4.1
Data uji Coba Pre-test dan Post-test.................................................65
Tabel 4.2
Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Uji Validitas Butir Soal Pretest dan Post-test...............................................................................66
Tabel 4.3
Data Pre-test kelas Kontrol...............................................................75
Tabel 4.4
Data Pre-test kelas Eksperimen........................................................75
Tabel 4.5
Data Post-test kelas Kontrol.............................................................76
Tabel 4.6
Data Post-test kelas Kontrol.............................................................77
Tabel 4.7
Data Kuesioner Motivasi Belajar......................................................78
Tabel 4.8
Pertemuan Pertama, Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model Pembelajaran.....................................................................................80
Tabel 4.9
Pertemuan Kedua, Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model Pembelajaran....................................................................................81
Tabel 4.10
Pertemuan Ketiga, Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model Pembelajaran.....................................................................................81
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.11
Uji Mann-Withney Tes......................................................................86
Tabel 4.12
Presentase dan Kriteria Motivasi Belajar Per Siswa Setelah Pembelajaran ....................................................................................87
Tabel 4.13
Kesimpulan Hasil Wawancara..........................................................96 DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1
Jumlah dan Presentase Motivasi Siswa Per-Kriteria..................88
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A A.1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol.................................106
A.2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen..........................113
A.3
Kuesioner Motivasi Belajar......................................................................122
A.4
Soal Pre-test.............................................................................................124
A.5
Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Soal Pre-test ............................126
A.6
Soal Post-test............................................................................................129
A.7
Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Soal Post-test............................131
A.8
Pedoman Wawancara...............................................................................134
LAMPIRAN B B.1. Hasil Belajar Siswa.......................................................................................135 B.1.a Pre-test kelas Kontrol...............................................................................135 B.1.b
Post-test Kelas Kontrol...........................................................................139
B.1.c Pre-test Kelas Eksperimen.......................................................................143 B.1.d Post-test Kelas Eksperimen......................................................................147 B. 2.
Hasil Kuesioner Motivasi Siswa..............................................................152
LAMPIRAN C C.1
Lembar Analisis Uji Validitas Pre-test dan Post-test..............................158
C.2
Lembar Analisis Reliabilitas Pre-test dan Post-test.................................161
C.3
Lembar Analisis Uji Normalitas Nilai Pre-test........................................162
C.4
Lembar Analisis Uji Normalitas Nilai Post-test.......................................162
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C.5
Lembar Analisis Variansi dan Perbedaan Rata-rata Nilai Pre-test..........163
C.6
Lembar Analisis Perbedaan Rata-rata Nilai Post-test..............................164
C.7
Lembar Analisis Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen...................165
LAMPIRAN D D.1
Surat Keterangan Pelaksanaan pembelajaran...........................................166
D.2
Dokumentasi kegiatan..............................................................................167
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu yang dipelajari mulai dari tingkat pendidikan dasar, menengah hingga di tingkat pendidikan tinggi. Namun, di sekolah pelajaran matematika sering dianggap sulit oleh kebanyakan siswa. Kesulitan yang dialami siswa sering terkait dengan proses pembelajaran. Oleh karena itu, pelaksanaan proses pembelajaran, memegang peranan penting bagi kesuksesan siswa di sekolah khususnya pada pelajaran matematika. Menurut Jerome Bruner (H. Erman Suherman dkk, 2001:44) dalam teori psikologi kognitif menyatakan bahwa belajar matematika akan lebih berhasil jika proses pengajaran diarahkan kepada konsep-konsep dan strukturstruktur yang termuat dalam bahasan yang diajarkan, disamping hubungan yang terkait antara konsep-konsep dan struktur-struktur. Keberhasilan
siswa
dalam
menguasai
konsep-konsep
dasar
matematika akan sangat menentukan kehidupannya di masyarakat. Pada hakikatnya, pembelajaran (belajar mengajar) merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa. Guru sebagai komponen pendidikan memiliki tugas sebagai mediator dalam kegiatan transfer ilmu pengetahuan dan penguasaan media penunjang pembelajaran. Seorang guru harus mampu memilih strategi pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan dapat menciptakan interaksi yang baik bagi siswa.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Melalui teorinya itu, Bruner mengungkapkan bahwa dalam proses belajar, anak sebaiknya diberi kesempatan untuk memanipulasi benda-benda (alat peraga). Melalui alat peraga yang ditelitinya itu, anak akan melihat langsung bagaimana keteraturan dan pola struktur yang terdapat dalam benda yang sedang diperhatikannya itu (H. Erman Suherman dkk, 2001:45) SMP Santo Aloysius Turi merupakan salah satu SMP swasta yang berada di Yogyakarta. Kurikulum yang digunakan masih berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Selama ini, pembelajaran matematika di SMP Santo Aloysius Turi khususnya kelas VIII A masih cenderung mencapai target materi pada buku wajib dengan berorientasi pada soal-soal ujian nasional, siswa langsung menerima transfer ilmu dari guru, bukan dengan berfikir secara individu dalam pemecahan masalah. Selain itu, siswa cenderung memiliki sikap kurang percaya diri ketika diminta untuk mengemukakan ide atau pendapat di depan teman sekelasnya. Berdasarkan penuturan guru yang mengampu mata pelajaran matematika kelas VIII A di SMP Santo Aloysius Turi, bahwa siswa mengalami kesusahan dalam membayangkan benda dalam bentuk abstrak, dalam hal ini yaitu membayangkan bentuk bangun ruang sisi datar khususnya balok. Sehingga diperlukan media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memahami sebuah bentuk abstrak menjadi bentuk yang nyata. Media pembelajaran merupakan salah satu penunjang keberhasilan penguasaan konsep
dalam
belajar.
Pendayagunaan
media
pembelajaran
dapat
memperbaiki efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran, khususnya dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
pelajaran matematika. Bangun ruang sisi datar merupakan materi yang abstrak dan perlu dukungan media guna memperjelas materi dan menumbuhkan daya tarik siswa untuk mempelajarinya. Sehubungan dengan hal ini, penggunaan alat peraga berupa sebuah wadah yang berbentuk menyerupai balok, dan beberapa wadah yang berbentuk menyerupai kubus dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa saat mempelajari matematika materi pokok bangun ruang sisi datar khususunya volume balok. Hal terpenting dalam pembelajaran matematika adalah menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa dapat menyukai pelajaran matematika. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan media dalam kegiatan belajar mengajar. Penggunaan media dimaksudkan agar siswa dapat memahami sebuah konsep yang bersifat abstrak akan menjadi lebih konkret. Jadi, penggunaan media untuk menyampaikan materi pelajaran dapat membuat anak lebih mudah untuk menangkap dan memahami materi pelajaran yang bersifat abstrak. Faktor utama yang turut mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar adalah motivasi belajar. Motivasi belajar dapat menumbuhkan minat, kemauan, dan semangat dalam belajar. Siswa akan lebih tekun dalam belajar jika memiliki motivasi yang baik sehingga kemampuan akademik siswa juga akan menjadi lebih baik. Berdasarkan uraian diatas, salah satu strategi pembelajaran yang yang dapat diterapkan pada siswa kelas VIII A di SMP Santo Aloysius Turi, dimana pembelajaran tidak hanya bertumpu pada guru, melainkan siswa turut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
aktif dalam pelaksanaan pembelajaran dan memiliki kepercayaan diri untuk mengemukakan pendapat/ide adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS). Dipilih model pembelajaran ThinkPair-Share (TPS) karena model pembelajaran ini memberi kesempatan pada siswa untuk memecahkan masalah, berpikir secara individu mengenai suatu permasalahan dalam pembelajaran, mau menemukakan pendapat ketika berdiskusi mengenai ide yang didapatkan ketika berada dalam kelompok, menumbuhkan sikap saling membantu ketika teman satu kelompok tidak paham mengenai hasil diskusi, dan menumbuhkan sikap percaya diri ketika maju dan menjelaskan hasil diskusinya dengan teman satu kelas. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dikemukakan masalah spesifik sebagai berikut: 1. Dari wawancara dengan guru mata pelajaran matematika di SMP Santo Aloysius Turi pada bulan april 2016, didapati siswa mengalami kesulitan dalam membayangkan bentuk abstrak dan mengaplikasikan dalam bentuk nyata. 2. Pembelajaran matematika di kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi masih bertumpu pada guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dan mempertimbangkan kemampuan, pengetahuan dan waktu maka penelitian akan dibatasi pada masalah-masalah berikut: 1. Penelitian dilakukan di SMP Santo Aloysius Turi tahun ajaran 2015/2016 2. Penelitian ini membahas mengenai efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share berbantu alat peraga terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada sub materi volume balok di kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi. 3. Motivasi belajar yang dimaksud adalah motivasi belajar siswa saat mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share berbantu alat peraga dan dapat dilihat dari skor yang diperoleh dari kuesioner. 4. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan model pembelajaran kooperatif tipe Think-PairShare dengan berbantu alat peraga. Hasil yang dimaksud, dapat dilihat dari perbandingan hasil pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen , serta perbandingan hasil post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen. 5. Kelas
kontrol
merupakan
kelas
yang
menggunakan
model
konvensional dalam pembelajaran, sedangkan kelas eksperimen merupakan kelas yang menggunakan model pembelajaran Think-PairShare dalam pembelajarannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
6. Pre-test dan post-test yang diberikan berdasarkan kompetensi dasar dari sub bahasan volume balok yakni menyelesaikan soal yang berkaitan dengan volume balok. 7. Hasil penelitian sebatas untuk kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi. D. Rumusan Masalah Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dengan berbantu media alat peraga volume balok efektif jika ditinjau dari hasil belajar siswa dan motivasi belajar siswa kelas eksperimen pada pokok bahasan volume balok? E. Tujuan Penelitian 1. Untuk
mengetahui
efektivitas
penggunaan
model
pembelajaran
kooperatif tipe TPS berbantu media alat peraga volume balok ditinjau dari hasil belajar pada pokok bahasan volume balok. 2. Untuk
mengetahui
efektivitas
penggunaan
model
pembelajaran
kooperatif tipe TPS berbantu media alat peraga volume balok ditinjau dari motivasi belajar siswa pada pokok bahasan volume balok. F. Batasan Istilah 1. Efektifitas Pembelajaran Efektivitas belajar merupakan jalan, upaya, teknik strategi untuk mencapai tujuan belajar yang dapat dilihat dari pencapaian hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
2. Pembelajaran Kooperatif tipe “ Think-Pair-Share” Pebelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dikembangkan oleh Frank Iyman, dengan struktur pembelajaran sebagai berikut: a. Thinking: Guru mengajukan sebuah pertanyaan yang terkait dengan pembelajaran dan meminta siswa untuk menggunakan alokasi waktu dan memikirkan jawabannya. b. Pairing: Guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan segala sesuatu yang siswa pikirkan atas pertanyaan dari guru. c. Sharing: Guru meminta pasangan-pasangan siswa untuk berbagi sesuatu yang sudah dibicarakan secara berpasangan masing-masing dengan seluruh kelas. 3. Media Alat Peraga Pada dasarnya, penggunaan alat peraga dalam pembelajaran dapat memotivasi siswa untuk mempelajari suatu konsep yang abstrak menjadi mudah dipahami, melekat dan tahan lama. Dengan bantuan alat peraga, siswa dapat belajar melalui perbuatan dan pengertian, bukan hanya melalui mengingat-ngingat suatu fakta. 4. Motivasi Motivasi
merupakan
suatu
dorongan
atau
minat
yang
mendorong seseorang untuk melakukan suatu usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam kegiatan pembelajaran, motivasi sangat berpengaruh. Pada umumnya, jika motivasi yang rendah maka kegiatan belajar akan terganggu bahkan gagal, sedangkan jika motivasi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
sedang tinggi maka proses pembelajaran akan berlangsung baik dan akan mencapai tujuan pembelajaran. Namun, juga dapat terjadi sebaliknya, hal itu dapat terjadi karena adanya pengaruh-pengaruh selain dari motivasi belajar itu sendiri. 5. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku. Pada kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menerapkan tujuan belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. 6. Pembelajaran Matematika Pembelajaran matematika adalah proses yang sengaja dirancang dengan
tujuan
untuk
menciptakan
suasana
lingkungan
yang
memungkinkan seorang (siswa) melaksanakan kegiatan belajar matematika. 7. Volume Balok Volume balok merupakan salah satu sub materi dalam bangun ruang sisi datar pada pembelajaran matematika SMP kelas VIII.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
G. Manfaat Penelitian: 1. Bagi mahasiswa(calon guru) Calon guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dan media alat peraga volume balok sebagai pengalaman yang sangat berharga untuk berlatih dan memahami media pembelajaran yang cocok untuk siswa ketika nanti menjadi seorang guru. 2. Bagi guru Guru dapat memanfaatkan hasil penelitian untuk memperbaiki cara pemilihan metode dan media untuk sebuah materi ajar. Dari hasil penelitian ini, guru dapat menerapkan model pembelajaran Think-PairShare ketika mengajar, sehingga pembelajaran tidak monoton. Selain itu guru dapat memanfaatkan media alat peraga, terlebih alat peraga sangat jarang digunakan untuk menyampaikan materi, sehingga materi ajar lebih mudah dipahami oleh peserta didik. 3. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan keaktifan siswa dan menarik siswa untuk dapat berbagi pengalaman belajar dengan teman kelasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
H. Sistematika Penulisan Skripsi yang disusun oleh peneliti terdiri dari 5 bab, yaitu: 1. Bab I : Pendahuluan Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, batasan istilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan 2. Bab II : Landasan Teori Bab ini berisikan landasan teori yang digunakan pada penelitian berjudul “Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Tipe Think-PairShare Berbantu Alat Peraga Volume Balok Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Sub Bahasan Materi Volume Balok di Kelas VIII A di SMP Santo Aloysius Turi Tahun ajaran 2015/2016 yaitu efektivitas, model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share, media alat peraga, motivasi, hasil belajar, volume balok, pembelajaran matematika, kerangka berfikir. 3. Bab III : Metode Penelitian Bab ini berisikan jenis penelitian, tempat penelitian, waktu pelaksanaan penelitian, subyek penelitian, obyek penelitian, variabel penelitian, instrumen pengumpulan data dan teknik analisis data. 4. Bab IV : Pelaksanaan, hasil, dan Pembahasan Bab ini mendiskripsikan hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
5. Bab V : Kesimpulan Bab ini memberikan kesimpulan, saran, dan kelemahan penelitian yang telah dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Efektivitas Pembelajaran Menurut Sudjana (1992:59) keefektivan pembelajaran berkenaan dengan jalan, upaya, teknik, strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan secara tepat dan cepat. Menurut Elis dalam Kartika Budi (2001:48) mengatakan bahwa efektivitas selain mengacu pada proses, juga mengacu pada hasil yaitu peringkat prestasi akademik yang dicapai siswa melalui tes (ujian) baku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa efektivitas belajar merupakan jalan, upaya, teknik strategi untuk mencapai tujuan belajar yang dapat dilihat dari pencapaian hasil belajar siswa. Efektivitas model pembelajaran akan serasi jika model pembelajaran dapat
bersinergi
dengan
komponen-komponen
pembelajaran.
Model
pembelajaran dapat efektif tidak lepas dari situasi dan kondisi dalam kelas, jika siswa sedang tidak kondusif atau konsentrasinya rendah maka model pembelajaran bisa saja tidak efektif. Penelitian ini, menguji bagaimana model pembelajaran Think-PairShare berbantu alat peraga dapat efektif digunakan pada pokok bahasan volume balok. Motivasi dan hasil belajar akan menjadi pusat penelitian ini sehingga harapan keefektifan model pembelajaran Think-Pair-Share dapat maksimal.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
B. Pembelajaran Kooperatif 1. Pengertian Sistem
pembelajaran
kooperatif
atau
cooperative
learning
merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara berkelompok, didalamnya mengkondisikan para siswa bekerja bersamasama didalam kelompok-kelompok kecil untuk membantu satu sama lain dalam belajar. Pembelajaran kooperatif didasarkan pada gagasan atau pemikiran bahwa siswa bekerja bersama-sama dalam belajar dan bertanggung jawab atas aktivitas belajar kelompok mereka seperti terhadap diri mereka sendiri. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang mengutamakan kerjasama antar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif tugas guru/pendidik adalah memfasilitasi siswa agar proses pembentukan pengetahuannya terjadi secara optimal. Menurut Roger dan David Johnson (Lie Anita, 2010: 31) mengatakan bahwa tidak semua kelompok bisa dianggap cooperative learning. Untuk mencapai hasil yang maksimal, maka harus diterapkan lima unsur metode pembelajaran kooperatif, yaitu: a. Saling ketergantungan positif, b. Tanggung jawab perseorangan, c. Tatap muka,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
d. Komunikasi antar anggota, e. Evaluasi proses kelompok. 2. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif Karakteristik pembelajaran kooperatif diantaranya: a. Siswa bekerja dalam kelompok kooperatif untuk menguasai materi akademis. b. Anggota-anggota dalam kelompok diatur terdiri dari siswa yang berkemampuan rendah, sedang, tinggi. c. Jika memungkinkan, masing-masing anggota kelompok kooperatif berbeda suku, budaya, dan jenis kelamin. d. Sistem penghargaan yang berorientasi kepada kelompok daripada individu. Selain itu, terdapat empat tahapan keterampilan kooperatif yang harus ada dalam metode pembelajaran kooperatif, yaitu: 1) Forming (pembentukan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk membentuk kelompok dan membentuk sikap yang sesuai dengan norma. 2) Functioning (pengaturan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk mengatur aktivitas kelompok dalam menyesuaikan tugas dan membina hubungan kerjasama diantara anggota kelompok. 3) Formating (perumusan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk pembentukan pemahaman yang lebih dalam terhadap bahan-bahan yang dipelajari, merangsang penggunaan tingkat berpikir yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
tinggi, dan menekankan penguasaan serta pemahaman dari materi yang diberikan. 4) Fermenting (penyerapan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk merangsang pemahaman konsep sebelum pembelajaran, konflik kognitif, mencari lebih banyak informasi, dan mengkomunikasikan pemikiran untuk memperoleh kesimpulan. C. Model Pembelajaran Kooperatif 1. Student Teams Achievement Dimvision (STAD) Menurut Suyatno (2009:52), tipe STAD adalah tipe pembelajaran kooperatif untuk pengelompokan kemampuan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota. Pembelajaran kooperatif tipe STAD dikembangkan oleh Robert Savin, dkk dari Universitas John Hopkins (Daryanto, 2012:246). Menurut
Slavin
(1995:227),
langkah
untuk
melaksanakan
pembelajaran kooperatif tipe STAD: a. Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok memiliki anggota 4-6 orang dengan kemampuan akademik yang berbeda-beda. b. Guru menyampaikan materi sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai dan memberikan kuis untuk dikerjakan dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif tipe STAD, biasanya digunakan untuk penguatan pemahaman materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat rangkuman materi setelah guru memberikan penegasan terhadap bahan diskusi. d. Guru memberikan evaluasi kepada siswa secara individu melalui tes/kuis kepada siswa untuk menguasai penguasaan terhadap materi yang telah diberikan. e. Guru memberikan penghargaan kepada siswa atau kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar sebelum dan sesudah dilakukan diskusi dan penegasan oleh guru. Siswa kelompok dengan peningkatan hasil belajar terbesar berhak atas penghargaan tersebut. 2. Team Assited Individualization atau Team Accelerated Instruction (TAI) Menurut Daryanto (2012:246), pembelajaran tipe TAI ini dikembangkan pembelajaran
oleh
Robert
kooperatif
dan
Slavin.
Tipe
pembelajaran
ini
mengembangkan
individual.
Menurut
Daryanto, langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran tipe TAI adalah: a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari materi secara individual. Materi tersebut harus sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Setelah siswa mempelajari materi, guru akan memberikan kuis atau evaluasi dengan tujuan mendapatkan nilai awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
b. Guru membagi kelas ke dalam kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang dengan kemampuan yang berbeda-beda. c. Masing-masing kelompok diberikan tugas oleh guru untuk mendiskusikan hasil dari evaluasi yang sebelumnya telah dilakukan. Setiap anggota kelompok nantinya akan saling memeriksa jawaban dari teman sekelompoknya. d. Guru memfasilitasi diskusi kelompok dan memberikan penegasan bagi kelompok-kelompok yang belum begitu memahami materi. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat rangkuman dari apa yang telah mereka dapatkan selama diskusi kelompok. e. Guru memberikan evaluasi secara individu kepada siswa dengan cara memberikan latihan soal atau kuis untuk dikerjakan secara individu. f. Kelompok dengan peningkatan hasil belajar tertinggi akan mendapatkan penghargaan dari guru. 3. Numbered Heads Together (NHT) Menurut Daryanto (2012:255), pembelajaran kooperatif tipe NHT dikembangkan oleh Spencer Kangen. Pada umumnya NHT digunakan untuk melibatkan siswa dalam penguatan pemahaman pembelajaran atau mengecek pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Menurut Daryanto (2012:259), langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran tipe NHT adalah: a. Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok memiliki 4-6 orang. Setiap anggota kelompok diberi nama atau nomor. Misalnya nomor 1, 2, 3, 4, atau 5. Kelompok tersebut dibentuk dengan anggotanya memiliki kemampuan akademik yang berbeda-beda. b. Guru menyampaikan materi atau permasalahan sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. Permasalahan tersebut yang natinya akan didiskusikan bersama di dalam kelompok. c. Setiap siswa dalam kelompok berdiskusi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Setiap anggotanya harus benar-benar memahami
materi
yang
didiskusikan
dan
bagaimana
cara
penyelesaian soalnnya. d. Setelah diskusi selesai, pembahasan dilakukan dengan cara guru menyebutkan satu nomor. Siswa di masing-masing kelompok dengan nomor yang dipilih guru harus menyiapkan jawaban dari pertanyaan guru yang sebelumnya telah didiskusikan untuk memaparkannya di dalam kelas. e. Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
4. Group Investigation (GI) Pendekatan ini dirancang oleh Herbert Thelen (Arends,2008:13) dan disempurnakan oleh Sharan dan rekan-rekan sejawatnya di Tel Aviv University. GI merupakan pendekatan kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit diimplementasikan. Pada pendekatan ini, guru membagi kelas dalam beberapa kelompok non homogen. Kemudian siswa memilih topik-topik untuk dipelajari, melakukan investigasi mendalam terhadap sub-sub topik yang dipilih, kemudian menyiapkan dan mempresentasikan laporan kepada seluruh kelas. 5. Think-Pair-Share (TPS) Pendekatan pembelajaran ini dikembangkan oleh Frank Iyman (Arends,2008:15). Dengan struktur pembelajaran sebagai berikut: a. Thinking: Guru mengajukan sebuah pertanyaan yang terkait dengan pelajaran dan meminta siswa untuk menggunakan alokasi waktu dan memikirkan sendiri jawabannya. b. Pairing: Guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan segala sesuatu yang siswa pikirkan atas pertanyaan dari guru. c. Sharing: Guru meminta pasangan-pasangan siswa untuk berbagi sesuatu yang sudah dibicarakan berpasangan masing-masing dengan seluruh kelas. 6. Jigsaw Pada awalnya metode ini dikembangkan oleh Elliot Arronson dari Universitas
Texas
dan
kemudian
diadaptasi
oleh
Slavin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
(Sugiyanto,2010:45). Metode Jigsaw adalah teknik pembelajaran kooperatif dimana siswa, yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam melaksanakan pembelajaran. Jigsaw adalah salah satu dari metode-metode kooperatif yang paling fleksibel (Slavin, 2005:246). Model pembelajaran Jigsaw merupakan salah satu variasi model Collaborative Learning yaitu proses belajar kelompok dengan setiap anggota menyumbangkan informasi, pengalaman, ide, sikap, pendapat, kemampuan, dan keterampilan yang dimilikinya, untuk secara bersamasama saling meningkatkan pemahaman seluruh anggota. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi
tersebut
kepada
anggota
lain
dalam
kelompoknya
(Sudrajad,2001:18). D. Think-Pair-Share Think Pair Share (TPS) merupakan teknik pembelajaran dalam pembelajaran kooperatif yang pertama kali dikembangkan oleh Frank Lyman pada tahun 1981. Think-Pair-Share merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. metode pembelajaran Think-Pair-Share adalah salah satu metode pembelajaran yang memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk menunjukkan partisipasi kepada orang lain. Metode Think-Pair-Share memberi siswa waktu untuk berpikir secara individu maupun kelompok, menjawab, dan saling membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
satu sama lain. Langkah-langkah dalam pembelajaran Think-Pair-Share sederhana, namun penting terutama dalam menghindari kesalahan-kesalahan kerja kelompok. Pada metode ini, guru meminta siswa untuk memikirkan suatu topik, berpasangan dengan siswa lain dan mendiskusikannya, kemudian berbagi ide dengan seluruh kelas. Tahap utama dalam pembelajaran ThinkPair-Share adalah sebagai berikut: 1. Thinking (berpikir) Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran. Kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa saat. 2. Pairing (berpasangan) Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Dalam tahap ini, setiap anggota pada kelompok membandingkan jawabannya atau hasil pemikiran mereka dengan mendefinisikan jawaban yang dianggap paling benar, paling meyakinkan, atau paling unik. Biasanya guru memberi waktu 4-5 menit untuk berpasangan. 3. Sharing (berbagi) Pada tahap akhir, guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Keterampilan berbagi dalam seluruh kelas dapat dilakukan dengan menunjuk pasangan secara sukarela bersedia melaporkan hasil kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
kelompoknya atau bergiliran pasangan demi pasangan hingga sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan. Langkah-langkah atau alur pembelajaran dalam metode ThinkPair-Share adalah: a.
Guru menyampaikan pertanyaan. Aktifitas: guru melakukan apersepsi, menjelaskan tujuan pembelajaran, dan menyampaikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan.
b.
Siswa berpikir secara individual. Aktifitas: Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan jawaban dari permasalahan yang disampaikan guru. Langkah ini dapat dikembangkan dengan meminta siswa untuk menuliskan hasil pemikirannya masing-masing.
c.
Setiap siswa mendiskusikan hasil pemikiran masing-masing dengan pasangan. Aktifitas: Guru mengorganisasikan siswa untuk berpasangan dan memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan jawaban yang menurut mereka paling benar atau paling meyakinkan. Guru memotivasi siswa untuk aktif dalam kerja kelompoknya. Pelaksanaan metode ini dapat dilengkapi dengan LKS sehingga kumpulan soal latihan atau pertanyaan yang dikerjakan secara berkelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
d. Siswa berbagi jawaban dengan seluruh kelas. Aktifitas: Siswa mempresentasikan jawaban atau pemecahan masalah secara individual atau kelompok didepan kelas. e. Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah. Aktifitas: Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap hasil pemecahan masalah yang telah mereka diskusikan. Penggunaan metode Think-Pair-Share memberikan keuntungan yaitu siswa secara individu dapat mengembangkan pemikirannya masingmasing karena adanya waktu berfikir (think time). Sehingga kualitas jawaban juga dapat meningkat. Jumlah anggota kelompok yang kecil mendorong setiap anggota untuk terlibat aktif dalam pembelajaran, sehingga siswa yang jarang atau bahkan tidak pernah berbicara didepan kelas paling tidak memberikan ide atau jawaban dengan pasangannya. Manfaat metode Think-Pair-Share adalah : (1) para siswa memiliki kesempatan untuk mengerjakan tugasnya dan mendengarkan satu sama lain ketika mereka terlibat dalam kegiatan Think-Pair-Share. Para siswa mungkin lebih mengingat secara lebih seiring penambahan waktu tunggu dan kualitas jawaban mungkin menjadi lebih baik, dan (2) para guru juga mempunyai waktu yang lebih banyak untuk berfikir. E. Alat Pengajaran atau Alat Peraga Menurut Suherman ,dkk (2001:203) Pada dasarnya anak belajar melalui sesuatu yang konkret. Untuk memahami konsep abstrak anak memerlukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
benda-benda konkret (riil) sebagai perantara atau visualisasinya. Konsep abstrak itu dicapai melalui tingkat belajar yang berbeda-beda. Bahkan orang dewasapun yang pada umumnya sudah dapat memahami konsep abstrak, pada keadaan tertentu, sering memerlukan visualisasi. Pada dasarnya, penggunaan alat peraga dalam pembelajaran dapat memotivasi siswa untuk mempelajari suatu konsep yang abstrak menjadi mudah dipahami, melekat dan tahan lama. Dengan bantuan alat peraga, siswa dapat belajar melalui perbuatan dan pengertian, bukan hanya melalui mengingat-ngingat suatu fakta. Dengan menggunakan alat peraga: (1) Proses belajar mengajar menjadi termotivasi. Baik siswa maupun guru, dan terutama siswa, minatnya akan timbul. Mereka akan senang, terangsang,tertarik,dan karena itu akan bersifat positif terhadap pengajaran matematika, (2) Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk kongkrit dan karena itu lebih dapat dipahami dan dimengerti, dan dapat ditanamkan pada tingkat-tingkat yang lenih rendah, (3) Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan benda-benda di alam sekitar akan lebih dapat dipahami, (4) Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkrit yaitu dalam bentuk model matematik yang dipakai sebagai obyek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti ide-ide baru dan relasi baru menjadi bertambah banyak. Alat peraga dapat berbentuk benda riil, gambar, atau diagram. Keuntungan alat peraga berbentuk riil adalah benda-benda itu dapat dipindahpindahkan (dimanipilasikan). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
peraga yang berbentuk riil yaitu sebuah wadah yang menyerupai balok dan beberapa kubus-kubus kecil. Alat peraga ini dibuat sendiri oleh peneliti dengan tujuan lebh ekonomis dan dapat dijadikan pembelajaran untuk peneliti. Pembuatan alat peraga perlu diperhatikan, agar alat peraga itu : (1) Tahan lama, yaitu terbuat dari bahan-bahan yang cukup kuat, (2) Bentuk dan warnanya menarik, (3) Sederhana dan tidak rumit, (4) Ukurannya sesuai atau seimbang dengan ukuran fisik anak, (5) Dapat menyajikan (dalam bentuk riil, gambar atau diagram) konsep matematika, (6) Sesuai dengan konsep, (7) dapat menunjukkan konsep matematika dengan jelas, (8) Peragaan yang dilakukan dapat menjadikan dasar bagi tumbuhnya konsep abstrak, (9) Dapat dimanipilasikan, yaitu dapat diraba, dipegang, dipindahkan dan dapat dibongkar-pasang sehingga dapat merangsang keaktifan siswa. Alat peraga ini dibuat sendiri oleh peneliti dengan mengacu aspek-aspek diatas. F. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Menurut Abdurrahman (Jihad dan Haris,2013:14) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatife menetap. Pada kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menerapkan tujuan belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. Hasil belajar merupakan hasil berfikir dan tindakan atas usaha belajarnya. Hasil belajar dapat berupa ilmu maupun dalam bentuk angka ataupun huruf. Berhasil atau tidaknya hasil belajar siswa mayoritas faktornya dipengaruhi oleh dirinya sendiri, sehingga perlu usaha untuk mencapai hasil belajar yang berhasil. 2. Klasifikasi Hasil Belajar Sistem pendidikan nasional menggunakan klasifikasi hasil belajar Benjamin S. Bloom (Jihad dan Harris,2013:14) yang secara garis besar dibagi menjadi 3 (tiga) ranah, yaitu : a. Ranah Kognitif Merupakan proses berfikir atau perilaku yang termasuk hasil kerja otak. Ranah kognitif memiliki 6 (enam) jenjang tujuan belajar, yaitu: 1) Mengingat, 2) Mengerti, 3) Memakai, 4) Menganalisis, 5) Menilai, 6) Mencipta. b. Ranah Afektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Merupakan perilaku yang memunculkan seseorang sebagai pertanda kecenderungan untuk membuat piloihan untuk beraksi dalam lingkungan tertentu. Ranah afektif dibagi menjadi 5 (lima) jenjang, yaitu: 1) Penerimaan, 2) Pemberian respon, 3) Pemberian nilai, 4) Pengorganisasian, 5) Karakterisasi. c. Ranah Psikomotorik Merupakan perilaku yang memunculkan oleh hasil kerja fungsi tubuh manusia. Ranah psikomotorik dibagi menjadi 5 (lima) jenjang, yaitu: 1) Meniru, 2) Menerapkan, 3) Memantapkan, 4) Merangkai, 5) Naturalisasi. Dari ketiga ranah yang telah dikemukakan oleh Benjamin S. Blom, penelitian yang dilakukan hanya akan menilai hasil belajar siswa ditinjau dari ranah kognitif saja, yaitu pre-test dan post-test pada pokok bahasan volume balok. 3. Kriteria Hasil Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Menurut Sudjana (Jihad dan Haris,2013:20) menyatakan bahwa indikator hasil belajar harus memenuhi dua kriteria, yaitu: a. Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya. Kriteria dari sudut prosesnya menekankan kepada pengajaran sebagai suatu proses yang merupakan interaksi dinamis sehingga siswa sebagai subyek mampu mengembangkan potensinya melalui belajar sendiri. Untuk mengukur keberhasilan prosesnya dapat dikaji melelui beberapa persoalan dibawah ini : 1) Apakah pengajaran direncanakan dan dipersiapkan terlebih dahulu oleh guru dengan melibatkan siswa secara sistematik? 2) Apakah kegiatan siswa belajar dimotivasi guru sehingga ia melakukan
kegiatan
belajar
dengan
penuh
kesabaran,
kesungguhan dan tanpa paksaan untuk memperoleh tingkat penguasaan, pengetahuan, kemampuan serta sikap yang dikehendaki dari pengajaran itu ? 3) Apakah guru menggunakan multimedia? 4) Apakah siswa mempunyai keempatan untuk mengontrol dan menilai sendiri hasil belajar yang dicapainya ? 5) Apakah proses pengajaran dapat melibatkan semua siswa dalam kelas ? 6) Apakah suasana pengajaran atau proses belajar mengajar cukup menyenangkan dan merangsang siswa belajar ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
7) Apakah kelas memiliki sarana belajar yang cukup kaya, sehingga menjadi laboratorium belajar ? b. Kriteria ditinjau dari hasilnya Disamping tinjauan dari segi proses, keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari segi hasil. Berikut ini adalah beberapa persoalan yang dapat dipertimbangkan dalam menentukan keberhasilan pengajaran ditinjau dari segi hasil atau produk yang dicapai siswa: 1) Apakah hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses pengajaran nampak dalam bentuk perubahan tingkah laku secara menyeluruh? 2) Apakah hasil belajar yang dicapai siswa dari proses pengajaran dapat diaplikasikan dalam kehidupan peserta didik ? 3) Apakah hasil belajar yang diperoleh siswa tahan lama diingat dan mengendap dalam pikirannya, serta cukup memengaruhi perilaku dirinya ? 4) Apakah yakin bahwa perubahan yang ditunjukkan oleh siswa merupakan akibat dari proses pengajaran ? G. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar Menurut Sardiman (2001:71), motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Pendapat lain juga mengatakan bahwa motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
(Soeharto dkk, 2003:110). Menurut Made Wena (2009:33), motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: a. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari dalam diri individu. Dalam proses belajar mengajar siswa yang termotivasi secara intrinsik dapat dilihat dari kegiatan yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas belajar karena merasa butuh dan ingin mencapai tujuan belajar yang sebenarnya. b. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang keberadaannya karena pengaruh dari luar. Motivasi ekstrinsik bukan merupakan keinginan yang sebenarnya yang ada di dalam diri siswa untuk belajar. Tujuan individu melakukan kegiatan adalah mencapai tujuan yang terletak diluar aktivitas belajar itu sendiri, atau tujuan itu tidak terlibat di dalam aktivitas belajar. Dari pemaparan diatas disimpulkan bahwa motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan. Motivasi belajar seorang siswa sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran di kelas, karena motivasi dapat menumbuhkan semangat dan arahan dalam mencapai tujuan yang dikehendaki siswa. 2. Fungsi Motivasi dalam Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi, sebab hasil belajar akan menjadi optimal jika ada motivasi. Oleh karena itu, menurut Sadiman (2008:85) ada empat fungsi motivasi yaitu: a.
Mendorong seseorang untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b.
Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuannya.
c.
Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan.
d.
Pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Dengan kata lain dengan adanya usaha yang tekun dan didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar akan mendapatkan prestasi yang baik. Sedangkan menurut Nanang dan Cucu (2009: 26), fungsi motivasi
adalah alat pendorong terjadinya perilaku belajar peserta didik, mempengaruhi prestasi belajar belajar peserta didik, memberikan direksi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, dan alat untuk membangun sistem pembelajaran lebih bermakna. 3. Aspek-aspek Motivasi Belajar Pada penelitian ini motivasi siswa dapat dilihat dari aktivitas dari aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Aspek-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
aspek yang menunjukkan karakteristik tingkah laku siswa yang termotivasi antara lain: a.
Minat Secara sederhana minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan besar terhadap sesuatu, kecenderungan ini berasal dari rasa tertarik dan perasaan senang yang menetap, sehingga mendorong seseorang untuk berperilaku tertentu terhadap suatu obyek (Muhibbin Syah,2008:151).
b.
Perhatian Perhatian adalah pemusatan energi psikis yang tertuju kepada suatu obyek pelajaran atau dapat dikatakan sebagai banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai aktivitas belajar (Sardiman, 2008:45).
c. Konsentrasi Konsentrasi belajar adalah pemusatan daya pikiran dan perbuatan pada suatu obyek yang dipelajari dengan menghalau atau menyisihkan segala hal yang tidak ada hubungannya dengan obyek yang dipelajari. Pemusatan dalam hal inilah merupakan aktivitas berfikir dan tindakan untuk memberi tanggapan yang lebih intensif terhadap fokus atau obyek tertentu (Hendra,2011:111). d. Ketekunan Ketekunan dalam belajar berarti kesungguhan siswa dalam belajar, ciri-ciri siswa yang termotivasi belajar yaitu tekun dan ulet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
dalam menghadapi tugas, dalam hal ini bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak berhenti sebelum selesai (Sardiman,2008:83). e.
Keantusiasan Keantusiasan siswa dalam belajar dapat dilihat dari semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran, memberikan tanggapan pada setiap pertanyaan maupun penjelasan dari guru dan teman dengan semangat yang tinggi (KBBI, 1988:44).
f.
Keterlibatan Keterlibatan siswa dalam belajar merupakan aktivitas dan keikutsertaan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang meliputi diskusi, memberikan pendapat, gagasan atau ide (Dewi, 2012:37).
g.
Rasa ingin tahu Dalam motivasi terdapat hal yang mendorong siswa untuk belajar yaitu rasa ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas (Arden, 2008:46).
h.
Berusaha mencoba dan aktif mengatasi tantangan Pada karakteristik motivasi ini berusaha mencoba terlihat dari rasa senang siswa dalam mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Sedangkan aktif mengatasi tantangan ditunjukkan dengan keuletan siswa dalam menghadapi kesulitan dan tidak lekas putus asa (Sardiman, 2008:83).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
H. Pembelajaran Matematika Hakikat pembelajaran Matematika adalah proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan seorang (pelajar) melaksanakan kegiatan belajar matematika Menurut Robert M.Gagne pembelajaran harus dikondisikan untuk memunculkan respons yang diharapkan. Menurut Gagne, belajar matematika terdiri dari objek langsung dan objek tak langsung. 1. Objek-objek langsung pembelajaran matematika terdiri atas : a. Fakta-fakta matematika b. Ketrampilan-ketrampilan matematika c. Konsep-konsep matematika d. Prinsip-prinsip matematika 2. Objek-objek tak langsung pembelajaran matematika adalah : a. Kemampuan berfikir logis b. Kemampuan memecahkan masalah c. Sikap positif terhadap matematika d. Ketekunan e. Ketelitian Dalam teori belajar konstruktivisme, Hanbury (1996:3) mengemukakan sejumlah aspek dalam kaitannya dengan pembelajaran matematika, yaitu 1. Siswa
mengkonstruksi
pengetahuan
matematika
dengan
mengintegrasikan ide yang mereka miliki; 2. Matematika menjadi lebih bermakna karena siswa mengerti
cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
3. Strategi siswa lebih bernilai 4. Siswa mempunyai kesempatan untuk berdiskusi dan saling bertukar pengalaman dan ilmu pengetahuan dengan temannya. Dari pendapat diatas, pembelajaran matematika merupakan suatu pembelajaran yang dikondisikan untuk memunculkan respon siswa terhadap matematika agar siswa dapat mengintegrasikan ide yang mereka miliki sehingga matematika menjadi lebih bermakna dengan pemahaman yang siswa miliki sehingga siswa dapat mendiskusikan pemahaman tersebut dengan temannya I.
Volume Balok Misalkan
dan
adalah dua bidang yang sejajar, t adalah suatu garis
transversal dan R adalah daerah poligon di bidang Untuk setiap X di R misalkan ada di bidang
yang tidak memotong t.
adalah segmen yang sejajar t, di mana Y
. Gabungan dari seluruh segmen tersebut disebut prisma.
Daerah poligon tersebut dinamakan alas prisma. Himpunan dari seluruh titik Y yang merupakan bagian prisma dan terletak di Jarak h antara dan
dan
disebut tutup prisma.
disebut tinggi dari prisma. Jika t tegak lurus dengan
prisma tersebut disebut prisma tegak. Parallelepiped adalah prisma
yang alasnya merupakan daerah jajargenjang, sedangkan balok secara khussu adalah suatu parallelepiped yang alasnya merupakan persegi panjang dan merupakan prisma tegak. Volume adalah semua bilangan yang menyatakan ukuran daerah polihedral.. Volume balok adalah semua bilangan yang menyatakan ukuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
daerah balok yaitu bilangan hasil kali tinggi balok dan luas alas yang berbentuk persegi panjang.
Volume Balok H
G F
E
t
Volum balok = Luas Alas × tinggi =p×l×t
D
C Volume Balok = p × l × t
l A
p
B
Cara penggunaan Alat peraga dalam menemukan rumus volume balok
Gb.1
Langkah-langkah penggunaan alat peraga volume balok: 1) Guru mengacungkan sebuah wadah berbentuk seperti balok (belum diisi kubus satuan) pada siswa, kemudian bertanya kepada peserta didik . “ Disebut bangun apakah ini? ” “ Apa sajakah unsur-unsurnya? ” “ Manakah alasnya? ” “ Manakah tingginya? ” “ Berbentuk apakah alasnya? ”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
“ Bagaimanakah rumus luas persegi panjang? ” “ Sekarang, mari kita isi balok ini dengan kubus satuan ” “Berapakah kubus satuan yang dapat mengisi wadah berbentuk seperti balok? 2) Guru mengajak siswa untuk membuat tabel seperti berikut:
Gambar
Volum balok (banyak kubus satuan)
Luas alas (p × l) Panjang Lebar (l) (p)
Tinggi (t)
p×l×t
3) Guru mengacungkan balok (sudah berisi kubus satuan) pada siswa, untuk balok dengan posisi seperti pada gambar:
Guru bertanya pada siswa: “ berapakah panjangnya? “ “ berapakah lebarnya? “ “ berapakah tingginya “ “ berapakah volume balok ini( dengan menghitung banyak kubus satuan yang mengisi balok)? “ Lalu, guru mengajak siswa untuk mengisi tabel pertama. 4) Guru mengacungkan balok (sudah berisi kubus satuan) pada siswa, untuk balok dengan posisi seperti pada gambar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Guru bertanya pada siswa: “ berapakah panjangnya? “ “ berapakah lebarnya? “ “ berapakah tingginya “ “ berapakah volume balok ini( dengan menghitung banyak kubus satuan yang mengisi balok)? “ Lalu, guru mengajak siswa untuk mengisi tabel kedua. 5) Guru mengacungkan balok (sudah berisi kubus satuan) pada siswa, untuk balok dengan posisi seperti pada gambar:
Guru bertanya pada peserta didik: “ berapakah panjangnya? “ “ berapakah lebarnya? “ “ berapakah tingginya “ “ berapakah volume balok ini( dengan menghitung banyak kubus satuan yang mengisi balok)? “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Lalu, guru mengajak siswa untuk mengisi tabel ketiga. 6) Guru mengajak siswa untuk memperhatikan tabel. “ berapakah volume balok (pada baris 5 kolom 2 )? “ “ berbentuk apakah alas balok? “ “ Bagaimanakah rumus alas balok? “ “ Jadi, berapakah volume balok tersebut? “ J.
Kerangka Berfikir Model Pembelajaran Think-Pair-Share
Motivasi Belajar Siswa
Hasil Belajar Siswa
Berangkat dari latar belakang dan landasan teori yang menyatakan bahwa hasil belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain faktor yang terdapat dalam diri siswa atau faktor internal, dan faktor yang terdiri dari luar siswa atau faktor eksternal (Dimyati Mahmud, 1989:198). Kegiatan pembelajaran matematika juga melibatkan kedua faktor tersebut yang tentunya akan berpengaruh satu dengan yang lain. Pembelajaran matematika yang menarik dan tidak membosankan akan menjadi salah satu cara agar siswa berminat untuk fokus pada pelajaran tersebut. Ada berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
model pembelajaran yang ditawarkan bagi guru pengampu mata pelajaran salah satunya adalah model pembelajaran Think-Pair-Share, yang merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang ditekankan pada keaktifan siswa dalam proses pembelajaran tersebut. K. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori, dan kerangka berpikir yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diajukan hipotesis untuk penelitian ini sebagai berikut: “Motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi pada pokok bahasan volume balok dengan model pembelajaran Think-Pair-Share lebih baik daripada motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII B Santo Aloysius Turi dengan model pembelajaran konvensional”. L. Penelitian yang relevan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lestari pada tahun 2016 mengenai efektivitas model pembelajaran Think-pair-share(TPS) dengan pendekatan metakognitif berbasis e-komik terhadap motivasi dan hasil belajar matematika materi pokok limit fungsi pada siswa kelas XI jurusan IPA MAN Kendal dapat disimpulkan bahwa: 1) Untuk mengetahui motivasi siswa dalam pembelajaran matematika materi limit fungsi diberikan angket motivasi pada kelas eksperimen sebanyak dua kali. Pada pertemuan kedua ada 8 siswa yang motivsi belajarnya tinggi, kemudian pada pertemuan ketiga naik menjadi 16 siswa. Pada pertemuan kedua 14 siswa memiliki motivasi sedang, 3 siswa memiliki motivasi rendah, dan 1 siswa memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
motivasi sangat rendah. Kemudian pada pertemuan keempat siswa yang memiliki motivasi sedang menurun menjadi 8 siswa, 2) untuk mengetahui nilai hasil belajar siswa digunakan tes setelah pembelajaran selesai. Soal yang digunakan sebelumnya telah diujicobakan di kelas XII IPA 2. Berdasarkan uji prasyarat kedua kelas sampel berdistribusi normal dan homogen. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen meningkat dari 50,04 menjadi 79,10. Sedangkan kelas kontrol rata-rata belajarnya juga meningkat dari 53,81 menjadi 71,96, 3)Model pembelajaran Think-PairShare (TPS) dengan pendekatan metakognitif berbasis e-komik efektif meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika materi limit fungsi siswa kelas XI jurusan IPA MAN Kendal tahun pelajaran 2015/2016, hal ini dibuktikan dengan menggunakan uji t dengan kriteria penolakan H0 adalah t hitung > t tabel. Dari perhitungan diperoleh t hitung = 1,775 dan t tabel = 1,676 dengan taraf signifikan 5% dan dk = n1 + n2 – 2 = 50. Jadi H0 ditolak dan H1 diterima. Setelah itu dilakukan uji korelasi untuk mengetahui hubungan antara motivasi dengan hasil belajar. Berdasarkan analisis diperoleh persamaan regresi Y = 60,2 + 0,4X. Sedangkan r hitung = 0,184 dengan = 26 diperoleh r tabel = 0,323, maka r hitung < r tabel itu berarti H0 diterima bahwa tidak ada korelasi antara motivasi dengan hasil belajar. Namun jika dilihat nilai rhitung = 0,184 menunjukkan bahwa ada korelasi langsung atau positif antara motivasi dengan hasil belajar akan tetapi korelasi tersebut tidak signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (kuasi eksperimen). Kuasi eksperimen merupakan eskperimen yang memiliki perlakuan, pengukuran dampak, unit eksperimen namun tidak menggunakan penugasan acak untuk menciptakan perbandingan dalam rangka menyimpulkan perubahan yang disebabkan. Penelitian eksperimental semu digunakan untuk mengungkap hubungan antara dua variabel atau lebih untuk mencari pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya, di mana peneliti dengan sengaja dan secara sistematis mengadakan perlakuan (manipulasi) terhadap suatu variabel, kemudian mengamati konsekuensi perlakuan pada variabel lain (Nana Sudjana, 1989:19). Pada penelitian ini, peneliti akan menginterprestasikan data yang diperoleh dari penerapan model pembelajaran tipe Think-Pair-Share di kelas VIII A dibandingkan dengan penerapan pembelajaran dengan model konvensional di Kelas VIII B SMP Santo Aloysius Turi. B. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi, pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi yang digunakan sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B SMP Santo Aloysius Turi sebagai kelas kontrol yaitu kelas
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
pembanding. Objek penelitian ini adalah efektivitas penerapan model pembelajaran Think-Pair-Share berbantu alat peraga pada sub materi volume balok ditinjau dari hasil belajar dan motivasi belajar siswa. C. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Pelaksanaan pengambilan data berlangsung bulan Maret sampai Mei 2016 2. Tempat Pengambilan data ini dilaksanakan di kelas VIII A dan VIII B SMP Santo Aloysius Turi tahun ajaran 2015/2016 D. Variabel Penelitian Variabel adalah ciri atau karakteristik dari individu, objek, peristiwa yang nilainya bisa berubah-ubah (Nana Sudjana,1989:11). Setiap masalah dalam sebuah penelitian, harus mengandung variabel yang jelas sehingga memberikan gambaran mengenai data dan informasi yang digunakan untuk memecahkan sebuah masalah. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel penyebab atau yang diduga memberikan suatu pengaruh atau efek terhadap peristiwa lain. Dengan kata lain, variabel bebas merupakan penyebab timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dari peneliti ini adalah pembelajaran kooperatif tipe “Think Pair Share” berbantu alat peraga pada pokok bahasan volume balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
2. Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang ditimbulkan atau efek dari variabel bebas. Variabel terikat pada penelitan ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan volume balok. E. Bentuk Data 1. Hasil belajar siswa Data hasil belajar siswa berupa angka yang didapatkan dari pre-test dan post-test
tentang pokok bahasan yang diberikan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. 2. Motivasi belajar siswa Data berupa angka yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner yang
menggambarkan
kondisi
siswa
mengenai
efektivitas
pada
pembelajaran kooperatif tipe “Think-Pair-Share”. F. Metode dan Instrumen Pengumpulan data 1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data hasil belajar siswa menggunakan hasil pre-test dan post-test mengenai materi volume balok. Data motivasi belajar dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan butir pernyataan sebanyak 20 item. Data yang diperoleh dari hasil belajar dan motivasi siswa berupa data kuantitatif yang berupa angka-angka. Selanjutnya dua data hasil belajar dan motivasi belajar peserta didik digunakan untuk mengetahui Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share berbantu alat peraga volume balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
2. Instrumen Pengumpulan Data Pre-test dan post-test bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dengan menggunakan metode pembelajaran Think-Pair-Share pada pokok bahasan volume balok, peneliti menggunakan tes tertulis berupa soal uraian agar dapat mengetahui langkah-langkah pengerjaan soal oleh siswa. Peneliti menyiapkan instrumen penilaian yaitu soal tes tertulis, kriteria pembobotan dan kelengkapan lainnya. Tabel. 3.1 Instrumen Penilaian
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Soal
5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagianbagiannya, serta menentukan ukurannya
5.3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas
Mengenali bentuk-bentuk balok Menentukan volume balok Menentukan tinggi balok
Untuk
mendapatkan
hasil
penelitian
yang
Tipe Soal
Skor
Esai
20
1
Esai
60
Esai
20
2,3, dan 5 4
baik,
tentunya
penyusunan instrumen tes tertulis ini dibuat melalui beberapa tahap, yaitu tahap penyususunan, uji pakar, dan uji isi yang di uji cobakan langsung dengan siswa yang sudah menerima materi volume balok . Uji pakar diuji oleh dosen-dosen pendidikan matematika Universitas Sanata Dharma dan guru pengampu matematika di SMP Santo Aloysius Turi yaitu Bapak Febi Sanjaya, M.Sc., bapak Beni Utomo, M.Sc., dan Ibu Hendri Widyanti, S.Pd. Uji isi akan dilihat hasilnya yaitu sebagai berikut :
Nomor Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
a.
Validitas Validitas menurut Nana Sudjana(1990;12) berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betulbetul menilai apa yang seharusnya dinilai. Berikut ini rumus untuk menentukan validitas isi menurut Jihad (2013; hal 180), ∑ √[
∑
∑
(∑ ) ][
∑ ∑
(∑ ) ]
Keterangan : : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, : Jumlah peserta tes, : Total skor item ke x, : Total skor peserta didik x. Tabel. 3.2 Kriteria validasi menurut Jihad (2013:180) Koefisien Korelasi
b.
Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Reliabilitas Reliabilitas menurut Sudjana (1990:16) adalah ketetapan atau keajegan alat penilaian dalam menilai apa yang dinilai. Artinya kapanpun alat tersebut digunakan akan memberikan hasil yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
relative sama. Berikut ini rumus untuk menentukan reliabilitas soal menurut Jihad (2013:180): [
][
]
(∑ )
∑
Keterangan : : Banyak butir soal, : Jumlah varians tiap nomor, : Varians skor total. Tabel. 3.3 Kriteria Reliabilitas menurut Jihad (2013:181). Koefisien Korelasi
c.
Keterangan Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi
Daya Pembeda Daya
pembeda
menurut
Arikunto
(2009:211)
adalah
kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Berikut ini rumus untuk mencari daya pembeda menurut Jihad (2013:181).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
(
)
Keterangan : DP
: Daya pembeda, : Total skor kelompok atas, : Total skor kelompok bawah, : banyak butir soal, : skor maksimal item. Tabel.3.4
Kriteria Daya Pembeda (DP) menurut Reseffendi (1991:203) dalam Jihad (2013:181) Koefisien Korelasi atau lebih
ke bawah
d.
Keterangan Sangat Baik Cukup baik, mungkin perlu diperbaiki Minimum, perlu diperbaiki Jelek, dibuang atau dirombak
Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal dapat ditentukan dengan lebih dahulu menentukan kelompok atas dan kelompok bawah. Kelompok atas terdiri atas 50% dari seluruh siswa yang mendapatkan skor tinggi, sedangkan kelompok bawah terdiri atas 50% dari seluruh siswa yang mendapatkan skor rendah (Asep Jihad dan Abdul Haris, 2013:181) Berikut ini rumus untuk menentukan tingkat kesukaran item menurut Jihad (2013:182)
(
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Keterangan: TK
: Tingkat kesukaran, : Total skor kelompok atas, : Total skor kelompok bawah, : banyak butir soal, : skor maksimal item. .3.5
Kriteria Tingkat Kesukaran (TK) soal menurut Sudjana(1999:137) dalam Jihad (2013:182) Tingkat kesukaran 0,00 0,30 0,31 0,70 0,71 1,00
e.
Keterangan Sukar Sedang Mudah
Kuesioner Kuesioner menurut Babbie dalam Djudju Sudjana (2008:177) adalah alat pengumpul data secara tertulis yang berisi pertanyaan (question) atau pernyataan (statement) yang disusun secara khusus dan digunakan untuk menggali keterangan, menghimpun keterangan dan informasi yang dibutuhkan. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini, berjumlah 20 pernyataan yang terdiri dari 16 pernyataan positif dan 4 pernyataan negatif. Kuesioner ini digunakan sebagai alat pengukur bagaimana model pembelajaran model Think-Pair-Share itu efektif digunakan pada pokok bahasan volume balok dari motivasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan empat pilihan jawaban yaitu : SS(Sangat Setuju), S(Setuju), TS(Tidak Setuju), STS(Sangat Tidak Setuju). G. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Hipotesis yang diajukan adalah efektivitas pembelajaran kooperatif tipe “Think Pair Share” berbantu alat peraga pada pokok bahasan volume balok 2015/2016.
Secara
umun
langkah-langkah
analisis
data
sehingga
mendapatkan penyelesaiannya adalah sebagai berikut (Zainal Arifin, 2011:282): 1. Memilih alternatif pengujian hipotesis. 2. Menentukan populasi. 3. Mengambil sampel dan dibagi dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. 4. Mengumpulkan data nilai pre-test hasil belajar dari dua kelompok sampel. 5. Mengumpulkan data nilai post-test hasil belajar siswa dari dua kelompok sampel. 6. Menghitung rata-rata ( ̅ ) dan simpangan baku (s) dari kedua sampel. 7. Menguji homogenitas data. 8. Menguji hipotesis dengan Uji T. 9. Membandingkan nilai t hitung dengan nilai tabel (harga kritik). 10. Membuat kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Berikut akan dijelaskan analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini: 1. Kriteria Efektivitas Model Pembelajaran Efektivitas model pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran. Kriteria efektivitas dalam penelitian ini mengacu pada: a.
Model pembelajaran dikatakan efektif apabila secara statistik hasil belajar siswa menunjukan perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen, antara hasil belajar pada tes kemampuan akhir kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil belajar pada tes kemampuan akhir kelas kontrol.
b.
Model pembelajaran dikatakan efektif apabila dapat mengungkapkan motivasi belajar siswa kelas eksperimen menunjukkan peningkatan yang signifikan.
2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Nilai pre-test dan post-test akan menunjukkan hasil belajar siswa sebelum dilakukan pembelajaran dengan model Think-Pair-Share(TPS) dan setelah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran ThinkPair-Share(TPS) . Nilai tersebut diperoleh dari penjumlahan skor jawaban setiap siswa. Skor tersebut dikonversikan dalam satu nilai dengan rentang 0 sampai dengan 100. Rumusan untuk menentukan nilai post-test akhir tiap siswa adalah sebai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Sedangkan untuk menentukan nilai rata-rata post-test semua siswa adalah sebagai berikut : ∑
Keterangan : NAi
= nilai akhir individu,
JSi
= jumlah skor individu,
JM
= jumlah skor maksimum,
NAs
= jumlah rata-rata untuk semua siswa,
ns
= banyaknya siswa. Selanjutnya, data hasil belajar ini akan dianalisis dengan Uji Rata-
Rata (Uji T). Tahap-tahap untuk menganalisis hasil belajar siswa dari nilai pre-test dan post-test dengan uji statistik sebagai berikut: a. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Peneliti menggunakan SPSS Statistic 17.0 untuk membantu dalam perhitungan uji hipotesis. Langkah-langkah uji normalitas menurut Husaini dan Purnomo (2008:315) yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
1)
Merumuskan H0 dan H1. H0 : Data berdistribusi normal, H1 : Data berdistribusi tidak normal.
2)
Menentukan taraf signifikan. Taraf signifikasi yang digunakan adalah
3)
Menentukan daerah kritis. Sig (2-tailed)
4)
.
.
Membuat kesimpulan. Jika Sig (2-tailed)
maka H0 gagal ditolak. Artinya data
tersebut berdistribusi normal. b. Uji Variansi Langkah-langkah uji variansi menurut Husaini dan Purnomo (2008:133) yaitu : 1) Merumuskan H0 dan H1. H0 : tidak ada perbedaan variansi, H1 : ada perbedaan variansi. 2) Menentukan taraf signifikan ( ) Taraf signifikasi yang digunakan adalah 3) Menentukan daerah kritis. Sig (2-tailed)
.
4) Membuat kesimpulan : Jika Sig (2-tailed)
maka H0 gagal ditolak. Artinya tidak ada
perbedaan variansi dari data tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
c. Uji Perbedaan Nilai Rata-rata (Uji-T) Data Pre-test Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji-T untuk melihat apakah ada perbedaan nilai rata-rata pre-test kelas kontrol dan rata-rata pre-test kelas ekperimen. Perhitungannya menggunakan SPSS Statisc 17.0. Langkah-langkah melakukan Uji-T, yakni : 1) Merumuskan H0 dan H1. H0 : tidak ada perbedaan rata-rata nilai pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen (
=
),
H1 : ada perbedaan rata-rata nilai pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen (
=
).
2) Menentukan taraf signifikan. Taraf signifikasi yang digunakan adalah
.
3) Menentukan daerah kritis. Sig (2-tailed)
.
4) Membuat kesimpulan. Jika Sig (2-tailed)
maka H0 gagal ditolak. Artinya tidak ada
perbedaan antara rata-rata nilai pre-test kelas kontrol dan rata-rata nilai pre-test kelas ekperimen, sehingga kedua kelas tersebut berawal dari kemampuan yang sama. d. Uji Perbedaan Nilai Rata-rata (Uji-T) Data Post-test Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji-T untuk melihat apakah nilai rata-rata kelas ekperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Perhitungannya
menggunakan
SPSS
Statistic
17.0. Langkah-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
langkah melakukan uji-T, yakni : 1) Merumuskan H0 dan H1. H0 : rata-rata nilai post-test kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan kelas kontrol (
),
H1 : rata-rata nilai post-test kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol (
).
2) Menentukan taraf signifikan. Taraf signifikasi yang digunakan adalah 3) Menentukan daerah kritis. Sig (2-tailed)
.
4) Membuat kesimpulan. Jika Sig (2-tailed)
maka H0 ditolak. Artinya rata-rata nilai
post-test kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. 3. Analisis Data Instrumen Kuesioner Motivasi Belajar a.
Motivasi Belajar Siswa secara Individu Setelah dilakukan pengamatan dan pengisian instrumen observasi motivasi belajar siswa, dilakukan pemberian skor setiap aktivitas siswa yang menunjukkan motivasi belajar siswa. Masingmasing indikator setiap karakteristik motivasi dalam instrumen observasi diberi poin sesuai dengan kriteriannya. Setelah itu dilakukan perhitungan jumlah skor total yang diperoleh masingmasing siswa, kemudian dihitung presentase motivasi belajar siswa dengan cara :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Keterangan : : Hasil presentase motivasi belajar siswa : Jumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa : Jumlah skor maksimum Setelah diperoleh presentase motivasi belajar masingmasing siswa, selanjutnya ditentukan kriteria motivasi belajar siswa berdasarkan tabel dibawah ini : Tabel 3.6 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Interval (%) 20 21 – 40 41 – 60 61 – 80 81 – 100
Kriteria Motivasi Sangat rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi
(Sumber: Kartika Budi, 2001:55) b.
Motivasi Belajar Siswa secara Keseluruhan Setelah diperoleh kriteria motivasi belajar masing-masing siswa,
dapat
dihitung
presentase
efektivitas
siswa
secara
keseluruhan dengan menghitung jumlah siswa yang termasuk dalam masing-masing kriteria. Perhitungan presentase motivasi belajar siswa secara keseluruhan dengan cara : ∑
Keterangan : : Hasil presentase motivasi belajar siswa secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
keseluruhan ∑
: Jumlah siswa yang termotivasi sesuai kriteria : Jumlah seluruh siswa Selanjutnya dapat ditentukan kriteria motivasi belajar siswa
sacara keseluruhan menggunakan tabel kriteria motivasi belajar siswa sebagai berikut : Tabel 3.7 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Secara Keseluruhan ST
ST+T ST+T+C ST+T+C+R ST+T+C+R+SR Kriteria Sangat 75% Tinggi <75% Tinggi 75% <75% Cukup 65% <65% Rendah 65% Sangat <65% Rendah (Sumber: Kartika Budi, 2001:55) Keterangan : ST
: Sangat Tinggi
T
: Tinggi
C
: Cukup
R
: Rendah
SR
: Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
4. Keterlaksanaan
Proses
Pembelajaran
menggunakan
Model
Pembelajaran Think-Pair-Share a.
Keterlaksanaan Proses Pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Think-Pair-Share pada Setiap Pertemuan Dalam proses analis keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think-Pair-Share, maka akan diberikan skor 1 untuk pernyataan yang diberikan tanda cek (√) pada kolom “ya” dan skor 0 pada kolom “tidak”. Setelah itu, dihitung jumlah skor keterlaksanaan model pembelajaran sehingga dapat dihitung persentasenya. Cara memperoleh persentase keterlaksanaan model pembelajaran Think-Pair-Share pada setiap pertemuan adalah jumlah skor keterlaksanan model pembelajaran Think-Pair-Share, dibagi skor maksimum jawaban per pernyataan sesuai indikator, kemudian dikalikan dengan 100% atau dapat ditulis sebagai berikut :
Keterangan : P = Persentase keterlaksanaan model pembelajaran Think-PairShare S = Jumlah skor keterlaksanan model pembelajaran Think-PairShare M = skor maksimum jawaban per pernyataan sesuai indikator (1 × 13 pernyataan = 13), untuk pertemuan pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
(1 × 13 pernyataan = 13), untuk pertemuan kedua (1 × 9 pernyataan = 9), untuk pertemuan ketiga b. Keterlaksanaan Proses Pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Think-Pair-Share secara Keseluruhan Keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Jigsaw II secara Keseluruhan dapat diperoleh dari rerata
persentase
keterlaksanaan
proses
pembelajaran
menggunakan model pembelajaran TPS ketiga pertemuan atau dapat ditulis sebagai berikut : Keterlaksanaan keseluruhan =
Setelah memperoleh hasil persentase keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think-PairShare, baik pada setiap pertemuan maupun secara keseluruhan, maka akan dibandingkan dengan kriteria keterlaksanaan model pembelajaran seperti tabel berikut : Tabel 3.8 Kriteria Keterlaksanaan Model Pembelajaran Interval (%)
Kriteria
80 < I ≥100
Sangat Tinggi
60 < I ≥80
Tinggi
40 < I ≥60
Sedang
20 < I ≥40
Rendah
0 ≤ I ≥20
Sangat Rendah
(dimodifikasi dari Arikunto, 2009 : 245)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
H. Rencana Tahap-Tahap Penelitian Penelitian ini tentang efektivitas penerapan model pembelajaran tipe Think-Pair-Share(TPS) terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada sub bahasan volume balok. Agar penelitian dapat berjalan dengan lancar, maka dibuat suatu rencana kegiatan penelitian yang natinya dapat digunakan sebagai acuan kegiatan yang akan dilaksanakan. Berikut rencana kegiatan selama penelitian berlangsung. 1. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan dalam penelitian antara lain: a.
Melaksanakan wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi, untuk mengetahui karakteristik siswa dan metode yang digunakan guru mengajar.
b.
Menentukan materi yang akan diajarkan sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika untuk SMP yang tentunya berdasarkan persetujuan guru pengampu mata pelajaran matematika di SMP Santo Aloysius Turi .
c.
Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada langkah-langkah pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share(TPS). Pada penyusunan RPP peneliti mengkonsultasikan kepada guru kelas agar RPP yang telah dibuat sesuai dengan kondisi kelas dan tahap-tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
pelaksanaan pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan penelitian ini. d.
Menyiapkan
Lembar
Kerja
Siswa
(LKS)
untuk
kegiatan
pembelajaran di kelas. e.
Menyiapkan kuesioner yang berhubungan dengan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Kuesioner yang akan diberikan kepada
siswa
sebelumnya
dikonsultasikan
kepada
dosen
pembimbing agar setiap pertanyaan yang terdapat pada kuesioner valid dan sesuai dengan tujuan penelitian. f.
Menyiapkan soal tes hasil belajar siswa yakni pre test dan post test dengan mengkonsultasikan soal pada pakar seperti guru kelas dan dosen pembimbing.
g.
Menyiapkan alat elektronik untuk dokumentasi saat pelaksanaan penelitian berlangsung.
h.
Peneliti mengadakan uji coba soal pre test dan post test di kelas uji coba dan mengolah data yang didapat untuk menentukan validitas dan reliabilitas soal.
2. Tahap Pelaksanaan dan Pengamatan Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan sebagai berikut: a.
Peneliti mengadakan uji coba soal pre test dan post test di kelas uji coba.
b.
Peneliti melakukan revisi soal, apabila soal tidak valid dan tidak reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
c.
Peneliti mengadakan pre-test di kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan VIII B sebagai kelas kontrol.
d.
Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
e.
Peneliti mengadakan post-test di kelas kontrol dan kelas eksperimen sesuai mengenai materi yang telah diajarkan.
f.
Peneliti membagikan kuesioner kepada siswa untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas eksperimen setelah belajar dengan menggunakan model pembelajaran yang diberikan.
g.
Peneliti melakukan wawancara dengan perwakilan siswa. Tujuan dari wawancara adalah untuk memperkuat hasil motivasi belajar siswa yang diperoleh dari kuesioner.
3. Pengolahan data Dari data-data yang diperoleh selama penelitian, peneliti mengolah data menggunakan microsoft excel untuk mengolah hasil kuesioner motivasi belajar dan SPSS untuk mengolah data hasil belajar hingga diperoleh kesimpulan. 4. Penyusunan laporan penelitian Hasil penelitian yang telah diolah akan disajikan pada Bab 4 dan 5. Setelah selesai mengolah data tersebut peneliti kemudian menyusun laporan penelitian tersebut dalam bentuk laporan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV DESKRIPSI PEMBELAJARAN, HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 1.
Persiapan Penelitian Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian pembelajaran dengan model pembelajaran tipe Think-Pair-Share pada sub bahasan volume balok di kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi. Pada persiapan penelitian, peneliti melakukan uji coba 4 instrumen,agar instrumen yang digunakan valid dan reliabel, sehingga hasil yang diharapkan juga valid dan reliabel. Instrumen-instrumen tersebut antara lain instrumen untuk mengukur motivasi belajar dan instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa. Instrumen untuk mengukur motivasi belajar siswa ada 2, yaitu kuesioner motivasi belajar siswa dan pedoman wawancara. Kedua instrumen
tersebut
diuji
dengan
dikonsultasikan
dengan
dosen
pembimbing serta guru pengampu di sekolah atau disebut teknik uji pakar (expert judgment),sedangkan instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa yaitu pre-test dan post-test diuji validitasnya dan reliabilitasnya dengan uji coba instrumen di kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi. Pada penelitian ini, uji coba instrumen hasil belajar dilakukan di kelas VIII C, hal ini dilakukan karena keterbatasan waktu untuk melakukan ujicoba di kelas IX. Berhubungan siswa kelas XI akan
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
menempuh ujian nasional, maka uji coba tersebut dilakukan di kelas VIII C yang tidak dipakai untuk penelitian. Hasil dari uji coba pre-test dan post-test tersebut diolah berdasarkan
kriteria
penilaian
yang
telah
ditentukan
sehingga
menghasilkan nilai masing-masing siswa. Keseluruhan nilai-nilai dari pre-test dan post test digunakan untuk menghitung validitas butir soal dengan menggunakan korelasi Product Moment dan Pearson, sedangkan untuk mencari reliabilitas soal menggunakan rumus koefisien Alpha. Adapun hasil uji coba pre-test dan post- test adalah sebagai berikut. a.
Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar Pada validitas instrumen soal, peneliti menggunakan validitas isi oleh pakar dan validitas butir soal. 1)
Uji Coba Instrumen(Pre-test dan Post-test) Uji coba pre-test dan post-test dilaksanakan pada tanggal 16 April 2016 selama 40 menit dimulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 07.45 WIB. Kelas yang dipakai untuk uji coba pre-test dan pos- test adalah kelas VIII C yang terdiri dari 21 siswa. Jumlah soal sebanyak 5 soal, 4 soal pertama digunakan untuk pre-test, sedangkan soal untuk post-test merupakan soal yang digunakan untuk pre-test ditambah satu soal mengenai penerapan materi volume balok pada kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
2) Hasil Uji Coba Instrumen Setelah peneliti melakukan uji coba soal pre-test dan posttest, maka peneliti menganalisa hasil pekerjaan siswa sehingga memperoleh data hasil belajar siswa. Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas berdasarkan data yang telah diperoleh. Hal ini dilakukan agar instrumen yang akan digunakan pada saat penelitian harus valid dan reliabel. Berikut akan dipaparkan data hasil uji coba instrumen soal pre-test dan posttest : Tabel 4.1 Data Uji Coba Pre-test dan Post-test KODE SISWA S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21
1 10 15 5 10 5 10 5 10 5 5 10 5 10 10 5 5 5 10 10 15 15
Skor Soal Ke2 3 4 15 9 2 16 9 9 21 10 11 19 9 0 9 2 8 17 10 15 2 2 3 25 13 5 9 2 15 2 7 2 19 10 15 2 7 2 2 9 2 19 10 2 25 10 16 13 10 15 2 9 12 25 10 15 25 13 18 25 10 15 20 10 15
5 5 12 15 3 2 17 2 2 2 2 17 2 2 5 11 9 5 17 20 17 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Berdasarkan data pada tabel 4.1, peneliti dapat menguji validitas dan reliabilitas butir soal yang akan digunakan untuk penelitian. a) Uji Validitas Pre-test dan Post-test Hasil dari
uji validitas soal pre-test dan
post-test tersebut dikonsultasikan dengan harga product moment dengan taraf signifikan = 5% dan N = 21 (
= 0,433) adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Uji Validitas Butir Soal Pre-test dan Post-test Butir Soal
r hitung
Keterangan
Interpretasi
1 2
0,585 0,890 0,697
Valid Valid
Cukup Sangat Tinggi
Valid
Tinggi
0,735 0,903
Valid Valid
Tinggi Sangat Tinggi
3 4 5
H asil perhitungan uji validitas pre-test dan post-test dapat dilihat pada bagian lampiran C.1. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, kelima butir soal valid. Dengan demikian kelima soal tersebut dapat diujikan ke siswa pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
b) Uji Reliabilitas Pre-test dan Post-test Nilai
yang
diperoleh
dari
hasil
perhitungan uji validitas pada lampiran C.2, kemudian dikonsultasikan dengan harga r tabel product moment dengan taraf signifikan 5% dengan N=21 (
=0,433). Suatu instrumen dikatakan
reliabel jika hasil
>
. Dari perhitungan
menggunakan koefisien Alpha maka diperoleh = 0,676 >
=0,433. Menurut tabel 3.3,
uji reliabilitas ini berada pada interpretasi tinggi, karena
berada diantara 0,60 dan 0,90
(
0,90).
Hasil
perhitungan
uji
reliabilitas pre-test dan post-test dapat dilihat bagian Lampiran C.2 2.
Pelaksanaan Penelitian a. Pelaksanaan
Model
Pembelajaran
Tipe
Think-Pair-Share
berbantu alat peraga Pada pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Think-Pair-Share mempersiapkan
dengan
berbantu
kelengkapan mengajar
alat seperti
peraga,
peneliti
RPP
(Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran), soal-soal dalam bentuk LKS ( Lembar Kerja Siswa), dan alat peraga. Kelengkapan pembelajaran dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
dalam satu sub materi volume balok yang dilakukan dalam 3 pertemuan, setiap pertemuan 2×40 menit. Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti berperan sebagai pengajar yang memberikan materi pembelajaran. Perincian kegiatan mulai dari persiapan, pelaksanaan, evaluasi adalah sebagai berikut: 1) Pertemuan Pertama ( 2×40 menit) Pembelajaran pada pertemuan pertama dilaksanakan pada 19 April
2016
pukul
07.00-08.20.
Sebelum
melaksanakan
pembelajaran peneliti memberikan pre-test kepada siswa di kelas VIII
A.
Pre-test
dilakukan
bertujuan
untuk
mengetahui
kemampuan awal siswa sebelum mempelajari materi mengenai volume balok. Soal-soal pada uji kemampuan awal memuat materi mengenal jenis-jenis balok,
menghitung jumlah balok dengan
disajikan gambar, dan mencari volume balok dalam tingkatan sederhana. Setelah selesai mengerjakan soal pre test, peneliti melakukan pembelajaran mengenai pengenalan alat peraga volume balok. Pada pertemuan pertama ini, karena dilakukan setelah melakukan pre-test, maka untuk kegiatan pendahuluan sudah dilakukan di awal pembelajaran, seperti peneliti memberikan salam dan mengabsen siswa, karena kegiatan doa sebelum pembelajaran sudah dilakukan ketika siswa melakukan apel pagi bersama guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Peneliti menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari, serta model pembelajaran yang akan digunakan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan model pembelajaran tipe Think-PairShare dengan berbantu alat peraga khususnya untuk menghitung volume balok. Pada kegiatan inti, peneliti melakukan pengenalan alat peraga yang digunakan dan fungsi dari alat peraga tersebut. Setelah itu, peneliti dan siswa melakukan identifikasi unsur-unsur balok dengan menggunakan alat peraga, siswa diminta untuk aktif dapat melakukan identifikasi alat peraga tersebut. Selanjutnya, diakhir pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dan guru menjelaskan sekilas tentang rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya. 3) Pertemuan Kedua ( 2×40 menit) Pembelajaran dalam pertemuan kedua dibagi menjadi tiga bagian yaitu pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Pada pendahuluan, peneliti memberikan salam dan mengabsen siswa, untuk doa sudah dilakukan ketika siswa melakukan apel pagi bersama siswa. Peneliti mengajak siswa mengulas kembali mengenai
materi
yang
sudah
dipelajari
pada
pertemuan
sebelumnya. Pada kegiatan inti, guru mengajak siswa untuk mencari pembuktian rumus mengenai volume balok dengan menggunakan alat peraga. Setelah itu, peneliti memberikan soal mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
volume balok, siswa diminta untuk memikirkan pemecahan soal secara individu selama kurang lebih 5 menit (THINKING). Setelah berfikir secara individu, siswa diminta untuk berpasangan mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang diberikan
dan
menuliskannya di buku selama kurang lebih 5 menit (PAIRING). Setelah itu siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas (SHARING) dan menuliskan hasil jawabannya di papan tulis. Pada tahap presentasi ini dibutuhkan perwakilan dari beberapa kelompok saja. Peneliti sebagai pengajar melakukan penegasan mengenai langkah-langkah pengerjaan yang benar dan membenarkan jika ada kelompok yang mengerjakan kurang tepat. Usaha yang dilakukan peneliti sebagai guru agar siswa benar-benar paham ialah dengan memberikan soal latihan dalam bentuk LKS (Lembar Kerja Siswa), dalam mengerjakan soal LKS dilaksanakan dalam kelompok, guru
berkeliling dan mengamati aktivitas
masing-masing kelompok serta melihat pemahaman siswa, apabila ada siswa yang bertanya guru memberikan bantuan seperlunya. Setelah selesai, guru dan siswa melakukan pembahasan hasil kerja siswa dalam kelompok. Pada kegiatan penutup guru mengajak siswa untuk menyimpulkan
materi,
memberikan
motivasi
siswa
untuk
mempelajari materi selanjutnya dan mencari sumber-sumber belajar apa saja yang dapat dijadikan sebagai bahan belajar. Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
memberikan ucapan terima kasih kepada siswa atas partisipasinya selama proses pembelajaaran dan memberikan salam penutup. 3) Setelah pembelajaran (2×40 menit) Setelah melaksanakan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share selama 2 kali pertemuan (4×40 menit), peneliti mengadakan post-test untuk melihat pemahaman siswa tentang materi volume balok yang telah dipelajari. Post-test dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 April 2016 dengan alokasi waktu 40 menit untuk 5 soal. Setelah selesai mengerjakan soal post-test, peneliti meminta kesediaan siswa untuk mengisi kuesioner tentang motivasi belajar siswa setelah belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share. b. Pelaksanaan Model Pembelajaran Konvensional Model
pembelajaran
konvensional
merupakan
model
pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru, biasanya model pembelajaran ini lebih berpusat pada guru. Metode pembelajaran konvensional yang dipakai oleh guru matematika di SMP Santo Aloysius Turi adalah metode ceramah.
Pada pelaksanaan model
pembelajaran konvensional, peneliti mempersiapkan kelengkapan mengajar seperti RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan soalsoal dalam bentuk LKS (Lembar Kerja Siswa). Pembelajaran ini dilakukan dikelas VIII B yaitu sebagai kelas kontrol. Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
dilakukan dalam waktu 3 kali pertemuan , setiap pertemuan 2×40 menit . Selama proses penelitian yang berlangsung selama 3 kali, peneliti berperan sebagai guru yang memberikan materi pembelajaran. Perincian kegiatan mulai dari persiapan, pelaksanaan adalah sebagai berikut: 1) Pertemuan Pertama Sebelum melaksanakan pembelajaran peneliti memberikan pre test kepada siswa di kelas VIII B. Pre test dilakukan bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum mempelajari materi mengenai volume balok. Soal-soal pada uji kemampuan awal memuat materi mengenal jenis-jenis balok,
menghitung
jumlah balok dengan disajikan gambar, dan mencari volume balok dalam tingkatan sederhana. Pada pertemuan pertama, kegiatan pembelajaran dibagi menjadi tiga, yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Pada pendahuluan guru memberikan salam, melakukan presensi siswa dan menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti guru mengajak siswa mengidentifikasi balok dengan melihat gambar. Guru memberikan beberapa pertanyaan secara lisan terhadap siswa. Pada akhir pembelajaran guru menyampaikan materi yang akan dipelajari selanjutnya, dan memberi kesempatan siswa untuk bertanya jika ada materi yang belum jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
2) Pertemuan Kedua (2×40 menit) Pada pertemuan kedua, kegiatan pembelajaran dibagi menjadi 3, yaitu kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan penutup. Pada pembukaan pembelajaran guru memberikan salam kepada siswa, mengabsen siswa, dan menyampaikan materi yang akan dipelajari. Sebelum melanjutkan pembelajaran, guru mengajak siswa untuk mengulang materi yang dipelajari sebelumnya. Pada kegiatan inti, guru menjelaskan penemuan rumus volume balok. Setelah itu guru memberikan beberapa contoh soal. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya jika ada materi yang belum jelas. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa(LKS) yang dikerjakan
secara
individu.
Siswa
terlihat
serius
dalam
mengerjakan soal LKS, mereka juga dapat berdiskusi dengan teman di samping kanan dan kiri jika kurang paham mengenai pengerjaan soal tersebut. Soal-soal yang dikerjakan,lalu dibahas bersama-sama di dalam kelas. Pada kegiatan penutup guru memberikan penegasan mengenai materi yang sudah dipelajari,dan memberikan motivasi siswa agar mencari referensi atau sumber belajar yang relevan dari mana saja. Guru menyampaikan ucapan terima kasih atas partisipasi siswa selama pembelajaran dan menyampaikan salam penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
3) Pertemuan ketiga Setelah melaksanakan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran konvensional, selama 2 kali pertemuan ( 4×40 menit), peneliti mengadakan post-test untuk melihat pemahaman siswa tentang materi volume balok yang telah dipelajari. Post-test dilaksanakan pada hari dengan alokasi waktu 40 menit untuk 5 soal. B. Hasil dan Pembahasan Penelitian Setelah melakukan penelitian,maka peneliti memperoleh beberapa data yakni data hasil belajar siswa dan kuesioner motivasi belajar siswa. Berikut akan ditampilkan data yang diperoleh: 1. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen a.
Data Pre-test Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti memberikan soal pre-test kepada siswa kelas VIII A ( kelas eksperimen) dan kelas VIII B (kelas kontrol) untuk melihat dan mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan model pembelajaran Think-PairShare. Berikut adalah data hasil pre-test:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
1) Kelas Kontrol Berikut merupakan data hasil pre-test kelas kontrol: Tabel.4.3 Data Pre-Test Kelas Kontrol No. Absen Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nilai 70,00 86,25 55,00 27,50 41,25 76,25 78,75 41,25 45,00 51,25 47,50 85,00 52,50 27,50 52,50 86,25 32,50 36,25 16,25 32,50 30,00
2) Kelas Eksperimen Berikut merupakan data hasil pre-test kelas eksperimen: Tabel.4.4 Data Pre-test Kelas Eksperimen No. Absen Siswa 1 2 3 4 5 6 7
Nilai 86,25 78,75 21,25 13,75 66,25 92,50 78,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
No. Absen Siswa 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
b.
Nilai 47,50 31,25 50,00 50,00 42,50 26,25 75,00 70,00 56,25 68,75 70,00 37,50 12,50 68,75
Data Post-test Setelah diberikan pembelajaran, peneliti memberikan soal posttest kepada siswa VIII A (kelas eksperimen) dan kelas VIII B (kelas kontrol). Berikut adalah data hasil post-test: 1) Kelas Kontrol Berikut merupakan data hasil post-test kelas kontrol: Tabel.4.5 Data Post-test Kelas Kontrol No. Absen Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Nilai 90 78 63 41 70 69 80 66 40 64 49 93 61 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
No. Absen Siswa 15 16 17 18 19 20 21
Nilai 77 86 31 33 44 45 35
2) Kelas Eksperimen Berikut merupakan data hasil post-test kelas eksperimen: Tabel.4.6 Data Post-test Kelas Eksperimen No. Absen Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nilai 93 95 78 60 95 100 98 75 75 43 81 38 23 78 95 75 84 79 41 28 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
2. Data Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Berikut ini merupakan data kuesioner motivasi belajar siswa kelas VIII A setelah diberikan model pembelajaran Think-Pair-Share berbantu alat peraga: Tabel 4.7 Data Kuesioner Motivasi Belajar No/Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5
3 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 2 4 5 4 5 4 5
5 5 5 5 5 2 1 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5
6 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
8 5 5 4 2 4 4 4 2 2 4 5 4 4 4 2 5 4
9 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 2 4 5 4 5 4 4
10 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 4 2 4 4
11 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
12 4 5 4 4 5 2 4 4 5 4 4 4 5 4 2 4 4
13 2 5 2 2 4 2 4 4 4 4 2 4 1 4 2 4 4
14 4 4 5 4 4 2 4 2 5 4 2 4 4 4 4 4 4
15 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16 5 4 5 2 4 1 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 5
17 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 0 4 4 5
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4
19 2 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4
20 5 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5
Jumlah 83 87 83 67 79 56 83 73 79 85 73 80 78 79 74 83 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
No/Soal 18 19 20 21
1 4 5 4 5
2 5 5 5 5
3 4 4 4 5
4 5 4 5 4
5 5 2 5 5
6 5 5 4 5
7 4 5 5 5
8 4 2 4 5
9 4 5 5 5
10 4 5 4 5
11 5 1 4 4
12 4 4 4 5
13 2 2 4 5
14 4 5 5 5
15 4 5 4 5
16 5 2 2 5
17 5 5 5 5
18 4 5 5 5
19 2 5 4 5
20 5 5 4 5
Jumlah 84 81 86 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
1. Data Keterlaksanaan Model Pembelajaran Think-Pair-Share Untuk melihat keterlaksanaan model pembelajaran Think-PairShare dengan berbantu alat peraga volume balok yang digunakan pada kelas
eksperimen,
maka
peneliti
melakukan
pengamatan
keterlaksanaan model pembelajaran selama proses pembelajaran, dengan melihat video hasil pembelajaran. Perhatikan tabel 4.8, tabel 4.9 dan tabel 4.10. Dalam ketiga tabel di bawah ini akan diperlihatkan hasil pengamatan setiap pertemuan pembelajaran: a. Pertemuan Pertama Berikut akan dipaparkan data hasil keterlaksanaan model pembelajaran Think-Pair-Share pada pertemuan pertama: Tabel 4.8 Pertemuan Pertama Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model Pembelajaran Aspek Keterlaksanaan Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Aspek Kegiatan Guru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Keterlaksanaan Iya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
b. Pertemuan Kedua Berikut akan dipaparkan data hasil keterlaksanaan model pembelajaran Think-Pair-Share pada pertemuan kedua:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Tabel 4.9 Pertemuan Kedua Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model Pembelajaran Aspek Keterlaksanaan
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Aspek Kegiatan Guru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Keterlaksanaan Iya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
c. Pertemuan Ketiga Berikut akan dipaparkan data hasil keterlaksanaan model pembelajaran Think-Pair-Share pada pertemuan kedua: Tabel 4.10 Pertemuan Ketiga Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model Pembelajaran Aspek Keterlaksanaan Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Aspek Kegiatan Guru 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keterlaksanaan Iya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
B. Analisis Hasil Penelitian Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dan peningkatan motivasi siswa yang diberikan model pembelajaran Think-Pair-Share, maka peneliti melakukan analisis instrumen pengumpulan data sebagai berikut: 1. Analisis Hasil Belajar Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada instrumen tes (pre-test dan post-test) dan dinyatakan valid serta reliabel, maka peneliti menggunakan instrumen tersebut untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berikut peneliti akan menganalisis nilai siswa berdasarkan uji statistik ( uji perbedaan ratarata kelas kontrol dan kelas eksperimen): a. Uji Normalitas Agar dapat melihat dan mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran, maka data pre-test dan post-test diuji normalitas terlebih dahulu menggunakan SPSS Statistics 17.0 dengan uji sampel tunggal Kolmogorov-Smirnov. Tujuan dilakukan uji normalitas data adalah untuk mengetahui apakah data pre-test dan post-test berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Hipotesis: : Data berdistribusi normal : Data berdistribusi tidak normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Berikut adalah hasil perhitungan SPSS dari data pre-test dan posttest: a) Pre-test Sig (2-tailed) kelas kontrol = 0,140 > 0,05 maka
gagal
ditolak. Jadi data pre-test kelas kontrol berdistribusi normal. Sig (2-tailed) kelas kontrol = 0,200 > 0,05 maka
gagal
ditolak. Jadi data pre-test kelas eksperimen berdistribusi normal. Data pre-test kelas kontrol berdistribusi normal dan pre-test kelas eksperimen berdistribusi normal. Hasil perhitungan dapat dilihat pada bagian lampiran C.3. b) Post-test Sig (2-tailed) kelas kontrol = 0,200 > 0,05 maka
gagal
ditolak. Jadi data post-test kelas kontrol berdistribusi normal. Sig (2-tailed) kelas kontrol = 0,028 < 0,05 maka
ditolak.
Jadi data post-test kelas eksperimen tidak berdistribusi normal. Jadi data post-test kelas kontrol berdistribusi normal dan data post-test kelas eksperimen tidak berdistribusi normal, sehingga untuk mengetahui perbedaan rata-rata posttest tidak dapat menggunakan Uji T melainkan menggunakan Uji Mann Withney Test karena ada salah satu data yang tidak berdistribusi normal. Hasil perhitungan dapat dilihat pada bagian Lampiran C.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
b. Uji Perbedaan Rata-rata Nilai Pre-test Uji rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah hasil pretest kelas eksperimen lebih baik dari hasil pre-test kelas kontrol atau sebaliknya. Uji rata-rata menggunakan Uji T (independent sample test) karena data yang diperoleh berdistribusi normal. Sebelum menghitung rata-rata, perlu dilihat variansi kedua kelas terlebih dahulu yaitu sebagai berikut: Misalkan: : variansi nilai pre-test kelas kontrol : variansi nilai pre-test kelas eksperien : tidak ada perbedaan variansi nilai pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen ( : ada perbedaan variansi nilai pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen ( Sig (2-tailed) = 0,469 >
maka
gagal ditolak.
Jadi tidak ada perbedaan variansi nilai pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen atau variansi kedua kelas sama. Dengan demikian data pre-test dapat dianalisis dengan uji T. Hipotesis yang digunakan sebagai berikut: Misalkan: : rata-rata nilai pre-test kelas kontrol : rata-rata nilai pre-test kelas eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
: tidak ada perbedaan rata-rata nilai pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen : ada perbedaan rata-rata nilai pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen Sig (2-tailed) = 0,626 > 0,05 maka
gagal ditolak. Jadi
tidak ada perbedaan rata-rata nilai pre-test siswa kelas kontrol dan rata-rata nilai pre-test siswa kelas eksperimen, sehingga dalam penelitian ini pemilihan kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak menyimpang dari penelitian karena kedua kelas berawal dari kemampuan yang sama. Hasil Perhitungan dapat dilihat pada bagian lampiran C.5. c. Uji Perbedaan Rata-Rata Post-test Uji perbedaan rata-rata dilakukan untuk melihat apakah penggunaan model pembelajaran Think-Pair-Share
dengan
berbantu alat peraga lebih baik dari model pembelajaran konvensional. Uji rata-rata dilakukan dengan menggunakan uji Mann Whithney U Test karena ada salah satu data tidak berdistribusi normal. Hipotesis yang akan digunakan sebagai berikut. Misalkan: : rata-rata nilai post-test kelas kontrol : rata-rata nilai post-test kelas eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
: rata-rata nilai post-test kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan kelas kontrol (
)
: rata-rata nilai post-test eksperimen lebih tingi dari kelas kontrol Berikut adalah hasil uji statistik menggunakan Uji Mann Withney Test. Tabel. 4.11 Uji Mann Withney Tes Test Statisticsa Nilai_Posttest Mann-Whitney U
137.000
Wilcoxon W 368.000 Z -2.101 Asymp. Sig. (2.036 tailed) a. Grouping Variable: Kelas Sig(2-tailed) = 0,036 < 0,05 maka
ditolak. Jadi nilai rata-rata
nilai post-test kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Hasil perhitungan dapat dilihat pada bagian lampiran C.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
2. Analisis Data Kuesioner Motivasi Belajar Pada penelitian ini, kuesioner motivasi belajar siswa digunakan oleh peneliti untuk melihat dan mengetahui motivasi siswa kelas VIII A setelah diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran Think-PairShare. a.
Analisis Motivasi Belajar Matematika Setiap Siswa Perhatikan tabel berikut: Tabel 4.12 Presentase dan Kriteria Motivasi Belajar Per Siswa Setelah Pembelajaran
Nomor Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Kelas Eksperimen Hasil Motivasi Kriteria Siswa (%) 83 Sangat Tinggi 87 Sangat Tinggi 83 Sangat Tinggi 67 Tinggi 79 Tinggi 56 Cukup 83 Sangat Tinggi 73 Tinggi 79 Tinggi 85 Sangat Tinggi 73 Tinggi 80 Tinggi 78 Tinggi 79 Tinggi 74 Tinggi 83 Sangat Tinggi 87 Sangat Tinggi 84 Sangat Tinggi 81 Sangat Tinggi 86 Sangat Tinggi 98 Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Tabel 4.9 menyatakan presentase
motivasi belajar kelas
eksperimen, yang kemudian dikelompokkan menjadi beberapa kriteria motivasi belajar pada tabel 3.6. Berdasarkan tabel 4.9, maka dapat dihitung jumlah siswa yang tergolong pada setiap kriteria seperti pada tabel berikut: Diagram 4.1 Jumlah dan Presentase Motivasi Siswa Per-Kriteria p R E S E N T A S E
60%
11,53%
50%
9,43%
40% 30% 20% 10%
1,4%
0,0%
0% 11
9
1
0
JUMLAH SISWA
Berdasarkan tabeldiagram 4.1, maka dapat diketahui motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen terdapat 11 siswa (52,38%) yang mempunyai motivasi belajar sangat tinggi, 9 siswa (42,86%) yang mempunyai motivasi belajar matematika yang tinggi, dan 1 siswa (4,76%) yang mempunyai motivasi belajar matematika cukup. b. Analisis Data Wawancara Wawancara dilakukan untuk melengkapi data kuesioner. Wawancara dilakukan setelah peneliti mendapatkan data hasil belajar dan kuesioner yang berkaitan tentang motivasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
siswa, yaitu pada hari Sabtu, 21 Mei 2016 pada pukul 13.00-14.00 WIB. Setelah melakukan analisis terhadap hasil belajar dan kuesioner, peneliti menetapkan 4 siswa sebagai perwakilan dari seluruh siswa kelas VIII A yang telah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Think-Pair-Share. Pertanyaan yang diajukan oleh peneliti berkaitan tentang pembelajaran dengan model pembelajaran Think-Pair-Share pada sub materi volume balok ( pedoman wawancara dapat dilihat pada lampiran A.11). Berikut adalah analisis hasil wawancara yang telah dilakukan: 1. Minat Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Matematika Apakah pembelajaran matematika dengan metode Think-PairShare dan alat peraga lebih menarik dan menyenangkan? (Jika ya, mengapa, jika tidak mengapa) Siswa A peraga
: “ Iya. Menurut saya iya, karena kalau pakai alat itu
lebih
mudah
dipahami,terus
juga
lebih
menyenangkan, jadi tidak terlalu serius. Siswa B
: “ Iya lebih menarik, karena lebih fokus kak, gak
bosen dan menyenagkan karena ada alat peraganya juga. Siswa C
: “ Lebih menarik dan menyenangkan, karena
pembelajaran dengan Think-Pair-Share menurut saya itu yang pertama kita mikir sama-sama, terus kita memperagakan, terus habis itu kita berbagi jadi lebih dong daripada cuma guru yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
menjelaskan, mencatat dan mengerjakan. Saya lebih suka praktek sendiri. Siswa D
:” Lebih menarik ya kak, karena ada bantuan alat
peraganya itu. Berdasarkan pendapat keempat siswa tersebut, banyak siswa tertarik mengikuti pembelajaran dengan
model
pem-
belajaran Think-Pair-Share dengan berbantu alat peraga. Ketertarikan itu diakui oleh siswa karena didalam model pembelajaran tersebut dibantu dengan alat peraga, jadi mereka lebih senang dalam mengikuti pembelajaran dan lebih mudah memahami materi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa banyak siswa yang mempunyai minat yang baik saat mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Think-Pair-Share dengan berbantu alat peraga. 2. Perhatian Siswa Selama Mengikuti Pembelajaran Apa yang kamu lakukan ketika guru atau teman menjelaskan materi baik dalam kelompok maupun di depan kelas? Siswa A
: “ memperhatikan, lebih memperdalam dan
memahami” Siswa B
: “ mendengarkan, kadang-kadang suka dicatet
sedikit” Siswa C
: “ kalau ada yang ngerti aku tanya, tapi kadang
kalau guru menjelaskannya muter-muter aku jadi bingung juga”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Siswa D
: “ memperhatikan”
Berdasarkan hasil wawancara diatas, siswa mempunyai perhatian yang cukup tinggi selama proses pembelajaran. Selain itu, siswa juga aktif bertanya jika ada materi yang tidak dimengerti atau berbeda dengan hasil diskusi dan mencatat sedikit materi. 3. Konsentrasi Siswa Selama Mengikuti Pembelajaran Apakah kamu fokus mengikuti kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran Think-Pair-Share dan alat peraga? Siswa A
: “ lebih fokus”
Siswa B
: “ nggak begitu fokus”
Siswa C
: “fokus”
Siswa D
: “ fokus” Berdasarkan hasil wawancara, siswa sudah fokus
dalam mengikuti pembelajaran, walaupun ada beberapa siswa yang merasa kurang fokus, namun sebagian besar siswa fokus dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Think-Pair-Share berbantu alat peraga. 4. Ketekunan Selama Mengikuti Pembelajaran Apakah kamu merasa enggan dan terbebani ketika harus menjelaskan hasil diskusi didepan teman kelompok lain?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Siswa A
: “iya, karena saya tidak terbiasa dan susah buat
menjelaskannya, tetapi mungkin kalau sering seperti itu saya bisa ” Siswa B
: “ Tidak, karena saya orangnya PD (Percaya Diri)
mbak, tidak takut” Siswa C
: “ Tidak, karena kalau menurut saya senang bisa
berbagi ilmu sama teman, terus ngertinya lebih banyak.” Siswa D
: “ ya kalau saya terbebani karena saya tidak
percaya diri” Dua siswa merasa terbebani untuk menjelaskan hasil diskusi di depan teman kelompok lain, hal ini dipengaruhi oleh kurangnya rasa percaya diri siswa karena tidak biasa berbicara didepan banyak orang, namun dua siswa tidak merasa terbebani karena mereka merasa percaya diri dan mau erbagi kepada teman kelompok lain. 5. Keterlibatan Selama Mengikuti Pembelajaran Apakah kamu terlibat dalam pembelajaran seperti diskusi dalam kelompok? Siswa A
: “ iya terlibat, saya mendapat bagian meghitung”
Siswa B
: “ iya, saya terlibat mencatat hasil diskusi”
Siswa C
: ” iya, misalnya kaya kemarin tentang volume terus
bagi-bagi nomor, lalu saya kebagian nomor 4 jadi waktunya lebih cepet, kalau pas ngerjain ada yang gak dong kita nanya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Siswa D
:
” iya, terlibat, karena hanya
saya
yang
mengerjakan” Berdasarkan hasil wawancara, keempat siswa terlibat dalam berdiskusi kelompok untuk memecahkan masalah. Mereka saling berbagi pekerjaan dan bertanya saat ada soal yang kurang jelas. Ada beberap siswa yang merasa dirinya bekerja sendiri dalam kelompok, teman lainnya hanya diam saja. Namun, secara keseluruhan sebagian siswa ikut terlibat dalam diskusi kelompok. 6. Keantusiasan Selama Mengikuti Pembelajaran Bagaimana kesanmu terhadap metode Think-Pair-Share dan alat peraga yang telah dilaksanakan? (Apakah menjadi bersemangat atau sebaliknya?) Siswa A
: “ lebih senang, bisa dapat pembelajaran baru
menggunakan alat peraga, lebih mudah dipahami” Siswa B
: “ kalau pakai alat peraga lebih fokus”
Siswa C
: “ seru, mau diterapin kaya gitu lagi kalau bisa Bu
Sisilnya ( guru mata pelajaran matematika), juga lebih bersemangat” Siswa D
: “ saya menjadi lebih jelas, pas kakak ngajarin
detail banget” Berdasarkan hasil wawancara di atas, siswa lebih senang, fokus, bersemangat, dan merasa lebih jelas ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran thinkpair-share berbantu alat peraga. Secara keseluruhan siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. 7. Rasa Ingin Tahu Selama Mengikuti Pembelajaran Apa yang kamu lakukan ketika tidak memahami suatu materi yang dipelajari? Siswa A
: “ bertanya, bisa bertanya pada teman atau guru,
kalau nggak cari di buku.” Siswa B
: “ tanya teman”
Siswa C
: “ kalau aku tanya ke gurunya langsung, soalnya
kalau tanya temen kadang bilangnya tau tapi tenyata juga gak tau” Siswa D
: “ tanya pada guru, tapi pertama tanya sama temen,
kalau temen juga ga dong tanya guru” Berdasarkan hasil wawancara diatas, ada siswa yang bertanya kepada teman, ada siswa yang memilih bertanya guru supaya lebih jelas karena jika bertanya dengan teman kadang tidak di beri tahu dan teman juga tidak paham mengenai materi. Namun, terlepas dari itu semua, siswa sudah memiliki rasa ingin tahu yang baik apabila ada materi yang kurang dimengerti. 8. Berusaha Mencoba dan Aktif Mengatasi Tantangan Selama Mengikuti Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Apa yang kamu lakukan ketika mendapati soal latihan yang sulit untuk diselesaikan dalam pembelajaran dengan metode Think-Pair-Share dan alat peraga? Siswa A
: “ minta bantuan kepada teman untuk ngajarin,
kalau enggak minta tolong kasih tau rumusnya” Siswa B
: “ kadang saya ngasal, kalau tanya teman juga ga
ngerti” Siswa C
: “ aku nyoba dulu sampai metok, kalau bener-bener
gak bisa tanya temen kalo mepet-mepetnya tanya guru” Siswa D
: ” bertanya ke kelompok lain, ketika buntu di dalam
kelompok” Berdasarkan
hasil
wawancara
di
atas,
ketika
menghadapi suatu masalah ada siswa mempunyai inisiatif untuk bertanya, ada yang berusaha berfikir dahulu sampai benar-benar tidak bisa, namun ada juga yang pasrah jika bertanya pada teman namun teman juga tidak tahu, namun ia juga sudah mempunyai inisiatif untuk bertanya. Berikut ini merupakan kesimpulan dari wawancara mengenai motivasi belajar siswa yang telah dilakukan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Tabel. 4.13 Kesimpulan Hasil Wawancara No
Aspek
1
Minat
2
Perhatian
3
Konsentrasi
4
Ketekunan
5
Keterlibatan
6
Keantusiasan
7
Rasa ingin tahu
Jawaban Banyak siswa tertarik mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Think-Pair-Share dengan berbantu alat peraga. Ketertarikan itu diakui oleh siswa karena didalam model pembelajaran tersebut dibantu dengan alat peraga, jadi mereka lebih senang dalam mengikuti pembelajaran dan lebih mudah memahami materi. Siswa mempunyai perhatian yang cukup tinggi selama proses pembelajaran. Selain itu, siswa juga aktif bertanya jika ada materi yang tidak dimengerti atau berbeda dengan hasil diskusi dan mencatat sedikit materi. Siswa sudah fokus dalam mengikuti pembelajaran, walaupun ada beberapa siswa yang merasa kurang fokus, namun sebagian besar siswa fokus dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Think-Pair-Share berbantu alat peraga. Jadi konsentrasi siswa cukup baik. Dua siswa merasa terbebani untuk menjelaskan hasil diskusi di depan teman kelompok lain, hal ini dipengaruhi oleh kurangnya rasa percaya diri siswa karena tidak biasa berbicara didepan banyak orang, namun dua siswa tidak merasa terbebani karena mereka merasa percaya diri dan mau berbagi kepada teman kelompok lain. Terlepas dari itu, beberapa siswa sudah memiliki kepercayaan diri yang baik. Keempat siswa terlibat dalam berdiskusi kelompok untuk memecahkan masalah. Mereka saling berbagi pekerjaan dan bertanya saat ada soal yang kurang jelas. Ada beberap siswa yang merasa dirinya bekerja sendiri dalam kelompok, teman lainnya hanya diam saja. Namun, secara keseluruhan sebagian siswa ikut terlibat dalam diskusi kelompok. Siswa lebih senang, fokus, bersemangat, dan merasa lebih jelas ketika mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran think-pair-share berbantu alat peraga. Secara keseluruhan siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Siswa sudah memiliki rasa ingin tahu yang baik apabila ada materi yang kurang dimengerti. Baik bertanya kepada teman maupun kepada guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
8
Berusaha mencoba dan aktif mengatasi tantangan
Ketika menghadapi suatu masalah ada siswa mempunyai inisiatif untuk bertanya, ada yang berusaha berfikir dahulu sampai benar-benar tidak bisa, namun ada juga yang pasrah jika bertanya pada teman namun teman juga tidak tahu, namun ia juga sudah mempunyai inisiatif untuk bertanya.
c. Analisis Motivasi Belajar Matematika Secara Keseluruhan Presentase motivasi belajar siswa secara keseluruhan dapat dilihat dari presentase motivasi belajar setiap siswa dan dilihat menggunakan beberapa kriteria. Berdasarkan kriteria motivasi belajar siswa secara keseluruhan pada tabel 3.7, peneliti akan melakukan penjumlahan presentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi, tinggi, dan cukup. Hasil presentase motivasi siswa yang tergolong kriteria sangat tinggi adalah 52,38% sedangkan yang tergolong tinggi adalah 42,86% , sehingga hasil penjumlahannya menjadi 95,24%, artinya presentase lebih dari 75%. Dapat disipulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas eksperimen tinggi. Berarti siswa mengalami peningkatan motivasi belajar setelah diberikan model pembelajaran Think-Pair-Share. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara beberapa siswa. Kesimpulan hasil wawancara dapat dilihat pada tabel 4.13. 3. Analisis Keterlaksanaan Model Pembelajaran Think-Pair-Share Pada bagian ini penulis akan menganalisis keterlaksanaan model pembelajaran Think-Pair-Share pada kelas eksperimen. Berikut peneliti akan menjelaskan keterlaksanaan model pembelajaran Think-Pair-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Share setiap pertemuan maupun keterlaksanaan model pembelajaran Think-Pair-Share secara keseluruhan. a.
Keterlaksanaan Model Pembelajaran Setiap Pertemuan Berdasarkan data pada tabel 4.8, tabel 4.9 dan tabel 4.10 maka peneliti menggunakan Microsoft Office Excel 2013 untuk menghitung persentase keterlaksanaan model pembelajarn ThinkPair-Share setiap pertemuan dari hasil pengamatan video pembelajaran
pada
pembelajaran
kelas
eksperimen.
Pada
perhitungan keterlaksanaan model pembelajaran Think-Pair-Share akan diberikan skor 1 pada pernyataan yang diberikan tanda cek (√) pada kolom “ya” dan skor 0 pada kolom “tidak”. Setelah itu, dihitung skor keseluruhannya sehingga diperoleh sebagai berikut: Tabel 4.14 Data Hasil Keterlaksanaan Model Pembelajaran Think-Pair-Share Pertemuan
Skor Keterlaksanaan Model Pembelajaran
I II III
12 12 8
Persentasi Seluruhnya (%) 92,31 92,31 88.89
Kriteria Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi
Bersadarkan tabel diatas, dapat dilihat keterlaksanan model pembelajaran Think-Pair-Share pada setiap pertemuan di kelas eksperimen. Pada pertemuan pertama terdapat 12 aspek yang terlaksana dari 13 aspek dalam proses pembelajaran. Dengan demikian
dapat
dilihat
persentasi
keterlaksanaan
model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
pembelajaran Think-Pair-Share adalah 92,31 % dan tergolong sangat tinggi. Pada pertemuan pertama terdapat 12 aspek yang terlaksana dari 13 aspek dalam proses pembelajaran. Dengan demikian dapat dilihat persentasi keterlaksanaan model pembelajaran Think-PairShare adalah 92,31 % dan tergolong sangat tinggi. Sedangkan pada pertemuan ketiga, terdapat 8 aspek yang terlaksana dari 9 aspek dalam proses pembelajaran. Dengan demikian dapat dilihat persentasi keterlaksanaan model pembelajaran Think-Pair-Share adalah 88,89 % dan tergolong sangat tinggi. b.
Keterlaksanaan Model Pembelajaran Secara Keseluruhan Setelah melihat keterlaksanaan model pembelajaran ThinkPair-Share , maka dapat
diketahui
keterlaksanaan model
pembelajaran Think-Pair-Share pada kelas eksperimen secara keseluruhan yakni: Keterlaksanaan Keseluruhan = = = = 91,17% Jadi, keterlaksanaan model pembelajaran Think-Pair-Share yang dilakukan oleh peneliti adalah 91,17% dan tergolong sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
tinggi (berdasarkan kriteria keterlaksanaan model pembelajaran pada tabel 3.8) C. Pembahasan 1. Efektivitas ditinjau dari Hasil Belajar Berdasarkan analisis data hasil belajar sebelum diberikan model pembelajaran (pre-test),diketahui bahwa tidak ada perbedaan rata-rata nilai pre-test kelas kontrol dan kelas ekspermen. Berdasarkan uji inferensial uji Mann Whitney U Test diperoleh Sig (2-tailed) yaitu 0,036 dan kurang dari
(0,05) sehingga
ditolak. Maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol, atau dapat dikatakan bahwa model pembelajaran Think-Pair-Share berbantu alat peraga efektif jika ditinjau dari hasil belajar. 2. Efektivitas ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Peneliti
melakukan
penelitian
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share dengan berbantu alat peraga untuk melihat apakah siswa dapat termotivasi dalam belajarnya. Hasil presentase motivasi siswa yang tergolong kriteria sangat tinggi adalah 52,38% sedangkan yang tergolong tinggi adalah 42,86%, sehingga hasil penjumlahannya menjadi 95,24%, artinya presentase lebih dari 75%. Dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas eksperimen tinggi. Berarti siswa mengalami peningkatan motivasi belajar setelah diberikan pembelajaran dengan model Think-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
Pair-Share berbantu alat peraga. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara beberapa siswa, kesimpulan hasil wawancara dapat dilihat pada tabel 4.13. D. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini tidak lepas dari beberapa keterbatasan. Keterbatasan penelitian ini antara lain adalah: 1.
Observasi yang dilakukan oleh peneliti sebatas wawancara dengan guru pengampu, sehingga data awal yang didapatkan tidak dapat maksimal.
2.
Pelaksanaan uji coba soal dilakukan di kelas VIII, selain kelas yang dijadikan uji coba. Hal ini dikarenakan siswa kelas IX akan menghadapi ujian nasional, sehingga harus fokus dengan persiapan ujian. Hal ini dapat mengakibatkan data yang didapatkan kurang valid.
3.
Informasi kurang berimbang, karenainformasi hanya didapatkan dari guru mata pelajaran.
4.
Peneliti hanya meninjau motivasi siswa pada kelas eksperimen saja, sehingga tidak dapat mendapatkan informasi motivasi belajar siswa pada kelas kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang dilakukan peneliti maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Think-PairShare berbantu alat peraga efektif ditinjau dari hasil belajar dan motivasi belajar untuk siswa kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi pada sub materi volume balok. Hal ini terbukti dari perhitungan uji inferensial uji Mann Whitney U Test diperoleh Sig (2-tailed) yaitu 0,036 dan kurang dari sehingga
(0,05)
ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kelas
eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol, atau dapat dikatakan bahwa model pembelajaran Think-Pair-Share berbantu alat peraga efektif jika ditinjau dari hasil belajar. Selain itu ditinjau dari hasil belajar presentase motivasi siswa yang tergolong kriteria sangat tinggi adalah 52,38% sedangkan yang tergolong tinggi adalah 42,86% , sehingga hasil penjumlahannya menjadi 95,24%, artinya presentase lebih dari 75%. Dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas eksperimen tinggi. Berarti siswa mengalami peningkatan motivasi belajar setelah diberikan model pembelajaran Think-Pair-Share. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara beberapa siswa. dengan demikian dapat disimpulkan secara keseluruhan model pembelajaran Think-Pair-Share berbantu alat peragam efektif ditinjau dari hasil belajar dan motivasi belajar siswa.
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
B. Saran Berdasarkan penelitian ini maka peneliti dapat memberi saran: 1. Bagi Guru Menggunakan model pembelajaran Think-Pair-Share berbantu alat peraga dalam proses pembelajaran akan lebih optimal jika seorang guru dapat memperhatikan dan membagi siswa dalam suatu kelompok dengan rata (tingkat intelegensi) serta guru memperhatikan materi ajar yang cocok jika di terapkan model pembelajaran Think-Pair-Share. 2. Bagi peneliti selanjutnya Untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal, sebaiknya peneliti melakukan observasi terlebih dahulu ke dalam kelas dengan beberapa kali observasi supaya peneliti dapat mengetahui kondisi siswa dengan jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
DAFTAR PUSTAKA Asep Jihad dan Abdul Haris.2013. Evaluasi Pembelajaran, cet 1. Yogyakarta: Multi Presindo. Anita, Lie.2007. Cooperative Learning. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo Anita, Lie.2010. Cooperative Learning. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo. Cook,T.D., & Camphell,D.T.1979. Quasi Experimentation Design & Analysis Issue for Fields Settings. Oughton Miffin Co:Boston Djudju Sudjana.2008. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Kartika Budi.2001. Berbagai Strategi untuk Melibatkan Siswa Secara Aktif dalam Proses Pembelajaran Fisika di SMU, Efektivitasnya, dan Sikap Mereka Pada Strategi tersebut. USD: Widya Dharma Edisi April 2001. Lestari.2006.Efektivitas Model Pembelajaran tipe Think-Pair-Share (TPS) dengan Pendekatan Metakognitif Berbasis E-Komik terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Limit Fungsi Pada Siswa Kelas XI Jurusan IPA MAN Kendal Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi. Semarang: UIN Walisongo. Nana Sudjana. 1992. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana dan Ibrahim.1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru. Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Sudjana.1990. Teknik Analisis Data Kualitatif. Bandung: Tarsita Sukardi.2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetisi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. Suharsimi, Arikunto.2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Suharsimi, Arikunto.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Suherman,dkk.2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kotemporer. Jakarta: UPI Wena,Made.2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Suatu tinjauan Konseptual. Jakarta:Bumi Aksara. Winkel, W.S.1992. Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT. Gramedia
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
LAMPIRAN A.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
Sekolah
: SMP Santo Aloysius Turi
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VIII/II
Alokasi Waktu
: 6 x 40 menit
A. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya serta menentukan ukurannya. B. Kompetensi Dasar Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas. C. Indikator 1. Menemukan rumus volume balok 2. Menghitung volume balok D. Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat: 1. Menemukan rumus volum balok 2. Menghitung volum balok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
E. Materi Pokok/Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Datar Volume Balok H
G F
E
t
D
C l
A
B
p
Volume balok = Luas Alas × tinggi =p×l×t Volume Balok = p × l × t
F. Sub Materi Pokok Volume balok G. Alat/Media/Sumber Pembelajaran 1. Sumber
: Buku Matematika SMP Kelas VIII
2. LKS H. Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Metode Pembelajaran : Ceramah dan Tanya Jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
I. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama 1. Pendahuluan (± 5 menit) a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menanyakan presensi. meminta salah satu siswa yang piket pada hari itu untuk membersihkan tulisan di papan tulis apabila masih kotor dan meminta siswa untuk mengeluarkan buku pelajaran matematika. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu menemukan dan mampu menghitung volume balok. c. Guru memberikan Pre-tes (± 40 menit) d. Guru menanyakan kepada siswa apa yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, kemudian dengan tanya jawab guru mengulang sekilas materi sebelumnya. 2. Isi (±25 menit) a. Guru bersama siswa mengidentifikasi unsur-unsur dari alat peraga volume balok yaitu unsur-unsur kubus dan balok dengan gambar yang disajikan di papan tulis b. Guru meminta siswa untuk menunjukkan sisi, titik sudut, dan rusuk dari kubus dan balok dari alat peraga yang telah disediakan c. Guru bersama dengan siswa mengidentifikasi panjang, lebar, dan tinggi dari balok jika alat peraga disajikan dalam beberapa kenampakan. 3.
Penutup ( ± 10 menit ) a. Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan materi volume balok. b. Guru meminta siswa mempelajari materi selanjutnya dan menyampaikan sumber-sumber apa saja yang dapat dijadikan sebagai bahan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
c. Guru mengucapkan terima kasih terhadap siswa atas pembelajaran yang telah berlangsung. d. Guru memberikan salam sebagai penutup dari kegiatan pembelajaran. Pertemuan Kedua 1. Pendahuluan (± 5 menit) a.
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menanyakan presensi. meminta salah satu siswa yang piket pada hari itu untuk membersihkan tulisan di papan tulis apabila masih kotor dan meminta siswa untuk mengeluarkan buku pelajaran matematika.
b.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu menemukan dan mampu menghitung volume balok.
c.
Guru menanyakan kepada siswa apa yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, kemudian dengan tanya jawab guru mengulang sekilas materi sebelumnya.
2. Kegiatan Inti ((± 65 menit) a. Guru menjelaskan materi volume balok ( ±20) H
G F
E
t
D
C l
A
p
B
Luas Alas ABCD = AB × CD =p×l Volume Balok = Luas Alas ABCD × tinggi =p×l×t Volume Balok = p × l × t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
b. Guru memberikan beberapa contoh soal yang berhubungan dengan materi. 1. Balok dengan panjang 15 cm, lebar 6 cm, dan tinggi 8 cm. Berapakah volumenya? 2. Sebuah balok mempunyai volume 168 . Jika panjang balok adalah 8 cm, dan tinggi balok adalah 7 cm. berapakah lebar balok tersebut?
c. Guru mengajak siswa untuk mengerjakan soal bersama-sama. 1. a. Pemahaman Masalah Diketahui : panjang 15 cm, lebar 6 cm, dan tinggi 8 cm. Ditanyakan : berapa volume balok? b. Perencanaan penyelesaian masalah Volume balok = p x l x t c. Melaksanakan perencanaan penyelesaian masalah volume balok = p x l x t = 15 x 6 x 8 = 720 Jadi volume balok adalah 720 2. a. Pemahaman Masalah Diketahui : Volume 168
, panjang 8 cm dan tinggi 7 cm.
Ditanyakan : berapa lebar balok? b. Perencanaan penyelesaian masalah Volume balok = p x l x t c. Melaksanakan perencanaan penyelesaian masalah volume balok = p x l x t 168= 8 x l x 7 168=56 x l
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
l= l=3 Jadi, lebar balok tersebut adalah 3 cm. 3. Guru membagikan lembar kerja siswa yang membahas tentang volum balok. Tiap siswa mendapat 1 lembar kerja siswa (Lampiran 2) 4. Guru berkeliling dan mengamati aktivitas masing-masing siswa serta melihat pemahaman siswa, apabila ada siswa yang bertanya guru memberikan bantuan dan penjelasan. 5. Guru meminta perwakilan siswa untuk menuliskan hasil lembar kegiatan siswa di papan tulis. 6. Guru menganalisis jawaban 3. Penutup ( ± 10 menit ) e. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi volume balok. f. Guru meminta siswa mempelajari materi selanjutnya dan menyampaikan sumber-sumber apa saja yang dapat dijadikan sebagai bahan belajar. g. Guru mengucapkan terima kasih terhadap siswa atas pembelajaran yang telah berlangsung. h. Guru memberikan salam sebagai penutup dari kegiatan pembelajaran. Pertemuan Ketiga 1. Pendahuluan (± 5 menit) a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menanyakan presensi. meminta salah satu siswa yang piket pada hari itu untuk membersihkan tulisan di papan tulis apabila masih kotor dan meminta siswa untuk mengeluarkan buku pelajaran matematika. b. Guru menyampaikan bahwa hari ini akan diadakan post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
2. Kegiatan Inti (± 65 menit) a. Guru membagikan soal post-test kepada siswa b. Siswa mengerjakan soal post-test selama 40 menit 3. Penutup (10) a. Siswa mengumpulkan hasil test b. Guru mengucapkan terima kasih terhadap siswa atas pembelajaran yang telah berlangsung. c. Guru memberikan sedikit motivasi kepada siswa d. Guru memberikan salam sebagai penutup dari kegiatan pembelajaran J. Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik penilaian
: Pre-tes dan Post-tes
2. Prosedur Penilaian
: Tes Uraian
Yogyakarta, April 2016 Guru Mata Pelajaran Matematika
Peneliti
Hendri Widiyanti, S.Pd
Ida Kristiana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
LAMPIRAN A.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Sekolah
: SMP Santo Aloysius Turi
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VIII/II
Alokasi Waktu
: 6 × 40 menit
A. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya serta menentukan ukurannya. B. Kompetensi Dasar Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas. C. Indikator 1. Menemukan rumus volume balok 2. Menghitung volume balok D. Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat: 1. Menemukan rumus volum balok 2. Menghitung volum balok E. Materi Pokok/Pembelajaran H
G
Bangun Ruang Sisi Datar F
E
t
Volume Balok D
Volume balok = Luas Alas × tinggi
C l
=p×l×t Volume Balok = p × l × t
A
p
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
F. Sub Materi Pokok Volume balok G. Alat/Media/Sumber Pembelajaran 1. Alat dan Bahan
: Sebuah wadah menyerupai Balok dari Fiber, Kubus Satuan
2. Sumber
: Buku Matematika SMP Kelas VIII
3. Media
:-
4. LKS H. Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) Metode Pembelajaran : Diskusi Kelompok, Tanya Jawab I. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama 1. Pendahuluan (± 5 menit) a.
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menanyakan presensi. meminta salah satu siswa yang piket pada hari itu untuk membersihkan tulisan di papan tulis apabila masih kotor dan meminta siswa untuk mengeluarkan buku pelajaran matematika.
b.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu menemukan dan mampu menghitung volume balok.
c.
Guru memberikan Pre-tes (± 40 menit)
d.
Guru menanyakan kepada siswa apa yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, kemudian dengan tanya jawab guru mengulang sekilas materi sebelumnya.
2. Isi (±25 menit) a. Guru memperkenalkan alat peraga yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
b. Guru bersama siswa mengenali bentuk-bentuk alat peraga c. Guru bersama siswa mengidentifikasi unsur-unsur dari alat peraga volume balok yaitu unsur-unsur kubus dan balok dari alat peraga yang telah disediakan dan juga gambar d. Guru meminta siswa untuk menunjukkan sisi, titik sudut, dan rusuk dari kubus dan balok dari alat peraga yang telah disediakan e. Guru bersama dengan siswa mengidentifikasi panjang, lebar, dan tinggi dari balok jika alat peraga disajikan dalam beberapa kenampakan. 3.
Penutup ( ± 10 menit ) a. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi unsur-unsur balok. b. Guru meminta siswa mempelajari materi selanjutnya dan menyampaikan sumber-sumber apa saja yang dapat dijadikan sebagai bahan belajar. c. Guru mengucapkan terima kasih terhadap siswa atas pembelajaran yang telah berlangsung. d. Guru memberikan salam sebagai penutup dari kegiatan pembelajaran.
Pertemuan Kedua 1. Pendahuluan (± 5 menit) a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menanyakan presensi. meminta salah satu siswa yang piket pada hari itu untuk membersihkan tulisan di papan tulis apabila masih kotor dan meminta siswa untuk mengeluarkan buku pelajaran matematika. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu menemukan dan mampu menghitung volume balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
c. Guru menanyakan kepada siswa apa yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, kemudian dengan tanya jawab guru mengulang sekilas materi sebelumnya. d. Guru membagi kelompok secara berpasangan, dalam satu kelompok terdapat dua siswa (pairing) . 2. Kegiatan Inti ((± 65 menit) a. Guru menjelaskan materi volume balok dengan menggunakan alat peraga ( ±30) 1) Guru mengacungkan sebuah wadah berbentuk seperti balok (belum diisi kubus satuan) pada siswa, kemudian bertanya kepada peserta didik . “ Disebut bangun apakah ini? ” “ Apa sajakah unsur-unsurnya? ” “ Manakah alasnya? ” “ Manakah tingginya? ” “ Berbentuk apakah alasnya? ” “ Bagaimanakah rumus luas persegi panjang? ” “ Sekarang, mari kita isi balok ini dengan kubus satuan ” “Berapakah kubus satuan yang dapat mengisi wadah berbentuk seperti balok? ” 2) Guru mengajak siswa untuk membuat tabel seperti berikut: Gambar
Volum balok (banyak kubus satuan)
Luas alas (p × l) Panjang Lebar (l) (p)
Tinggi (t)
p×l×t
3) Guru mengacungkan balok (sudah berisi kubus satuan) pada siswa, untuk balok dengan posisi seperti pada gambar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Guru bertanya pada siswa: “ berapakah panjangnya? “ “ berapakah lebarnya? “ “ berapakah tingginya “ “ berapakah volume balok ini( dengan menghitung banyak kubus satuan yang mengisi balok)? “ Lalu, guru mengajak siswa untuk mengisi tabel pertama. 4) Guru mengacungkan balok (sudah berisi kubus satuan) pada siswa, untuk balok dengan posisi seperti pada gambar:
Guru bertanya pada siswa: “ berapakah panjangnya? “ “ berapakah lebarnya? “ “ berapakah tingginya “ “ berapakah volume balok ini( dengan menghitung banyak kubus satuan yang mengisi balok)? “ Lalu, guru mengajak siswa untuk mengisi tabel kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
5) Guru mengacungkan balok (sudah berisi kubus satuan) pada siswa, untuk balok dengan posisi seperti pada gambar:
Guru bertanya pada peserta didik: “ berapakah panjangnya? “ “ berapakah lebarnya? “ “ berapakah tingginya “ “ berapakah volume balok ini( dengan menghitung banyak kubus satuan yang mengisi balok)? “ Lalu, guru mengajak siswa untuk mengisi tabel ketiga. 6) Guru mengajak siswa untuk memperhatikan tabel. “ berapakah volume balok (pada baris 5 kolom 2 )? “ “ berbentuk apakah alas balok? “ “ Bagaimanakah rumus alas balok? “ “ Jadi, berapakah volume balok tersebut? “ b. Guru memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi. 1. Balok dengan panjang 15 cm, lebar 6 cm, dan tinggi 8 cm. Berapakah volumenya? 2. Sebuah balok mempunyai volume 168 . Jika panjang balok adalah 8 cm, dan tinggi balok adalah 7 cm. Berapakah lebar balok tersebut?
Guru meminta peserta didik untuk memikirkan jawaban atas pertanyaan tersebut secara individu (thinking) (±5 menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
c. Siswa beserta pasangannya berdiskusi untuk menjawab pertanyaan tersebut dan meminta untuk menulis jawaban hasil diskusi kelompok pada buku (pairing) (±5 menit) d. Guru meminta siswa mempresentasikan jawaban hasil diskusi kelompok didepan kelas (sharing). 2-3 orang peserta didik maju ke depan untuk menuliskan hasil jawaban mereka.(± 10 menit) e. Guru menganalisis jawaban yang benar atas pertanyaan tersebut, yaitu: 1. a. Pemahaman Masalah Diketahui : panjang 15 cm, lebar 6 cm, dan tinggi 8 cm. Ditanyakan : berapa volume balok? b. Perencanaan penyelesaian masalah Volume balok = p × l × t p adalah panjang balok l adalah lebar balok t adalah tinggi balok c. Melaksanakan perencanaan penyelesaian masalah volume balok = p × l × t = 15 × 6 × 8 = 720 Jadi volume balok adalah 720 2. a. Pemahaman Masalah Diketahui : Volume 168
, panjang 8 cm dan tinggi 7 cm.
Ditanyakan : berapa lebar balok? b. Perencanaan penyelesaian masalah Volume balok = p × l × t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
c. Melaksanakan perencanaan penyelesaian masalah volume balok = p × l × t 168= 8 × l × 7 168=56 x l l= l=3 Jadi, lebar balok tersebut adalah 3 cm. 3. Guru membagikan lembar kerja kelompok yang membahas tentang volum balok. Tiap kelompok mendapat 1 lembar kerja kelompok(Lampiran 2) 4. Guru berkeliling dan mengamati aktivitas masing-masing kelompok serta melihat pemahaman siswa, apabila ada peserta didik yang bertanya guru memberikan bantuan seperlunya. 5. Guru bersama-sama peserta didik membahas hasil kerja kelompok.
3. Penutup ( ± 10 menit ) a. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi volume balok. b. Guru meminta siswa mempelajari materi selanjutnya dan menyampaikan sumber-sumber apa saja yang dapat dijadikan sebagai bahan belajar. c. Guru mengucapkan terima kasih terhadap siswa atas pembelajaran yang telah berlangsung. d. Guru memberikan salam sebagai penutup dari kegiatan pembelajaran. Pertemuan Ketiga 1. Pendahuluan (± 5 menit) a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menanyakan presensi. meminta salah satu siswa yang piket pada hari itu untuk membersihkan tulisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
di papan tulis apabila masih kotor dan meminta siswa untuk mengeluarkan buku pelajaran matematika. b. Guru menyampaikan bahwa hari ini akan diadakan post-test 2. Kegiatan Inti (± 65 menit) a. Guru membagikan soal post-test kepada siswa b. Siswa mengerjakan soal post-test selama 40 menit c. Siswa mengisi kuesioner motivasi belajar 3. Penutup (10) a.
Siswa mengumpulkan hasil test dan kuesioner
b.
Guru mengucapkan terima kasih terhadap siswa atas pembelajaran yang telah berlangsung.
c.
Guru memberikan sedikit motivasi untuk siswa
d.
Guru memberikan salam sebagai penutup dari kegiatan pembelajaran
J. Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik penilaian
: Pre-Test,Post-Test
2. Prosedur Penilaian
: Tes Uraian
Yogyakarta, April 2016 Guru Mata Pelajaran Matematika
Peneliti
Hendri Widiyanti, S.Pd
Ida Kristiana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
LAMPIRAN A.3. Kuesioner Motivasi Belajar KUESIONER PENGUKUR MOTIVASI BELAJAR SISWA Nama
:
Kelas
:
No. Absen
:
Petunjuk: 1. Pilihlah salah satu jawaban dari empat alternatif jawaban pada setiap pernyataan yang sesuai dengan yang anda alami. 2. Berilah tanda centang (√) pada kolom pernyataan-pernyataan yang telah tersedia. Keterangan: SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
No 1 2 3 4 5 6
Pernyataan Saya tertarik mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share.. Saya mencatat hal-hal yang dianggap penting. Saya aktif berdiskusi dalam memecahkan masalah. Saya bertanya kepada teman diskusi, jika ada materi yang kurang dimengerti. Saya diam saja ketika menghadapi masalah dalam penyelesaian soal. Saya senang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Saya melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan perintah guru. Saya enggan dan cepat menyerah ketika mengerjakan soal yang susah diselesaikan. Saya memperhatikan saat teman satu kelompok berpendapat. Saya mencari informasi dalam buku referensi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Saya merasa tertantang dan tidak putus asa dalam mengerjakan soal-soal matematika. Saya mengemukakan ide dan pendapat ketika berada dalam kelompok. Saya maju kedepan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi. Saya berkonsentrasi penuh dalam setiap langkahlangkah pembelajaran. Saya terdorong untuk berdiskusi pada pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif Think-PairShare.. Saya berdiskusi diluar materi pembelajaran ketika berada dalam kelompok. Saya bersemangat mengikuti pelajaran. Saya memperhatikan teman yang sedang presentasi didepan kelas. Saya aktif memberikan tanggapan terhadap jawaban teman satu kelompok. Saya memberikan respon tidak senang ketika diberikan tugas oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
LAMPIRAN A.4. Soal Pre-test SOAL PRE TES Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester
: VIII/ Genap
Materi
Alokasi Waktu
: 40 menit
: Volume Balok
Isilah nama dan no absen pada lembar jawaban yang telah disediakan, kemudian kerjakanlah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang jelas dan tepat! 1. Perhatikan gambar berikut ini!
1
2
3
4
5
Dari gambar diatas, gambar nomor berapa yang disebut balok? 2. Beberapa balok kecil disusun membentuk sebuah balok besar, dengan panjang balok kecil 5 cm, lebar balok kecil 4 cm, dan tinggi balok kecil 7 cm. Seperti pada gambar berikut: Keterangan:
p adalah panjang balok besar t
l adalah lebar balok besar t adalah tinggi balok besar
l p
Tentukan : a.
Jumlah balok kecil yang disusun, b.
Panjang, lebar, dan tinggi balok besar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Berapa
c.
volume balok besar.
3. Sebuah balok mempunyai ukuran panjang 15 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 5 cm. Hitunglah volume balok tersebut! 4.
Volume sebuah balok adalah 385 cm3. Jika ukuran panjang (p), lebar ( l ), dan tinggi (t) balok tersebut berturut- turut adalah 11 cm, 5 cm, dan (3 + x) cm, tentukan: a.
b.
nilai x,
tinggi balok tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
LAMPIRAN A.5. Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Soal Pre-test
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN SOAL PRE TEST Soal
Penyelesaian
1. Perhatikan gambar berikut ini!
1
Jawab: Dari gambar diatas, yang merupakan balok adalah nomor 1 3 5
Skor
5 5 5
2
3
4
5 Dari gambar diatas, gambar nomor berapa yang disebut balok? 2. Sebuah balok mempunyai ukuran panjang 15 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 5 cm. Hitunglah volume balok tersebut!
t
l p
Jawab: A. Pemahaman masalah Diketahui : Beberapa balok kecil disusun membentuk sebuah balok besar, dengan panjang balok kecil 5 cm, lebar balok kecil 4 cm, dan tinggi balok kecil 7 cm. Ditanya : a. Jumlah balok kecil yang disusun, b. Panjang, lebar, dan tinggi balok besar, c. Volume balok besar ( ). B. Perencanaan penyelesaian masalah Volume balok = p × l × t p adalah panjang balok l adalah lebar balok
3
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
d. e. f.
Keterangan: p adalah panjang balok besar l adalah lebar balok besar t adalah tinggi balok besar Tentukan : Jumlah balok kecil yang disusun, Panjang, lebar, dan tinggi balok besar, Berapa volume balok besar.
t adalah tinggi balok C. Melaksanakan perencanaan masalah a. Jumlah balok kecil yang disusun adalah 18 buah b. Panjang Balok besar = 5 × 3 = 15 cm Lebar Balok besar = 4 × 2 = 8 cm Tinggi Balok besar = 7 × 3 = 21 cm c. Volume Balok besar =p×l×t = 15 × 8 × 21 = 2520 Jadi, jumlah balok kecil yang disusun adalah 18 buah. Panjang, lebar, dan tinggi balok besar adalah 15 cm, 8 cm, 21 cm. Volume balok 2520 .
3. Sebuah balok mempunyai ukuran panjang Jawab: 15 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 5 cm. A. Pemahaman masalah Diketahui : Sebuah balok Hitunglah volume balok tersebut! mempunyai ukuran panjang 15 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 5 cm Ditannya : Berapakah volume balok tersebut? B. Perencanaan penyelesaian masalah Volume balok = p × l × t p adalah panjang balok l adalah lebar balok t adalah tinggi balok C. Melaksanakan perencanaan masalah Volume Balok = p × l × t = 15 x 10 x 5 = 750 Jadi, volume balok tersebut adalah 750 4. Volume sebuah balok adalah 385 cm3. Jika ukuran panjang (p), lebar ( l ), dan tinggi (t) balok tersebut berturut- turut adalah 11 cm, 5 cm, dan (3 + x) cm, tentukan: a. nilai x, b. tinggi balok tersebut.
6
9
8
2
3
2
8
2
Jawab: A. Pemahaman masalah Diketahui : Volume sebuah balok 3 adalah 385 cm3 panjang, lebar, dan tinggi balok tersebut berturut- turut adalah 11 cm, 5 cm, dan (3 + x) cm Ditanya : a. nilai x, b. tinggi balok. B. Perencanaan penyelesaian 2 masalah Volume balok = p × l × t p adalah panjang balok l adalah lebar balok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128 t adalah tinggi balok C. Melakukan pemahaman masalah a. Nilai x Volume Balok = p × l × t 385 = 11 × 5 × (3 + x) 385 = 55 × (3 + x) =3+x 7 =3+x x=7–3 x = 4 cm b. Tinggi Balok = 3 + x =3+4 = 7 cm Jadi, nilai x = 4 cm dan tinggi balok adalah 7 cm
Total Skor Nilai = (Total skor × 5)/4
8
5
2
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
LAMPIRAN A.6. Soal Post-test SOAL POST TEST Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester
: VIII/ Genap
Materi
Alokasi Wakru
: 40 menit
: Volume Balok
Isilah nama dan no absen pada lembar jawaban yang telah disediakan, kemudian kerjakanlah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang jelas dan tepat! 1. Perhatikan gambar berikut ini!
1
2
3
4
5
Dari gambar diatas, gambar nomor berapa yang disebut balok? 2. Beberapa balok kecil disusun membentuk sebuah balok besar, dengan panjang balok kecil 5 cm, lebar balok kecil 4 cm, dan tinggi balok kecil 7 cm. Seperti pada gambar berikut: Keterangan:
t
p adalah panjang balok besar l adalah lebar balok besar t adalah tinggi balok besar
l p
Tentukan : a.
Jumlah balok kecil yang disusun,
b. Panjang, lebar, dan tinggi balok besar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130 c. Berapa
volume balok besar.
3. Sebuah balok mempunyai ukuran panjang 15 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 5 cm. Hitunglah volume balok tersebut!
4.
Volume sebuah balok adalah 385 cm3. Jika ukuran panjang (p), lebar ( l ), dan tinggi (t) balok tersebut berturut- turut adalah 11 cm, 5 cm, dan (3 + x) cm, tentukan: a.
nilai x,
tinggi balok tersebut.
c.
5. Permukaan suatu kolam renang berbentuk persegi panjang dengan panjang 16 m dan lebar 6 m. Kolam tersebut terdiri atas dua bagian, yaitu bagian yang dangkal dan bagian yang dalam. Bagian yang dangkal memiliki kedalaman 1 m. Adapun bagian yang dalam memiliki kedalaman 3 m. Bagian yang dangkal memiliki panjang 5 m. Berapa
air yang diperlukan untuk
memenuhi kolam renang seperti pada gambar tersebut? 16 m 6m 3m 1m 5m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
LAMPIRAN A.7
: Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Soal Post-test
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN SOAL POST TES Soal 1. Perhatikan gambar berikut ini!
1
Penyelesaian
Skor
Jawab: Dari gambar diatas, yang merupakan balok adalah nomor 1 3 5
5 5 5
2
3
4
5 Dari gambar diatas, gambar nomor berapa yang disebut balok? 2. Sebuah balok mempunyai ukuran Jawab: panjang 15 cm, lebar 10 cm, dan tinggi A. Pemahaman masalah Diketahui : Beberapa balok kecil 5 cm. Hitunglah volume balok tersebut! disusun membentuk sebuah balok besar, dengan panjang balok kecil 5 cm, lebar balok kecil 4 cm, dan tinggi balok kecil 7 cm. Ditanya : t a. Jumlah balok kecil yang disusun, b. Panjang, lebar, dan tinggi balok besar, l c. Volume balok besar ( ). B. Perencanaan penyelesaian masalah p Volume balok = p × l × t p adalah panjang balok
3
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132 l adalah lebar balok t adalah tinggi balok Keterangan: C. Melaksanakan perencanaan masalah p adalah panjang balok besar a. Jumlah balok kecil yang disusun l adalah lebar balok besar adalah 18 buah b. Panjang Balok besar = 5 × 3 = 15 t adalah tinggi balok besar cm Tentukan : Lebar Balok besar =4×2=8 a. Jumlah balok kecil yang cm disusun, Tinggi Balok besar = 7 × 3 = 21 b. Panjang, lebar, dan tinggi balok cm besar, c. Volume Balok besar c. Berapa volume balok = p × l × t besar. = 15 × 8 × 21 = 2520 Jadi, jumlah balok kecil yang disusun adalah 18 buah. Panjang, lebar, dan tinggi balok besar adalah 15 cm, 8 cm, 21 cm. Volume balok 2520 . 3. Sebuah balok mempunyai ukuran Jawab: panjang 15 cm, lebar 10 cm, dan tinggi A. Pemahaman masalah Diketahui : Sebuah balok mempunyai 5 cm. Hitunglah volume balok tersebut! ukuran panjang 15 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 5 cm Ditannya : Berapakah volume balok tersebut? B. Perencanaan penyelesaian masalah Volume balok = p × l × t p adalah panjang balok l adalah lebar balok t adalah tinggi balok C. Melaksanakan perencanaan masalah Volume Balok = p × l × t = 15 x 10 x 5 = 750 Jadi, volume balok tersebut adalah 750 4. Volume sebuah balok adalah 385 cm3. Jika ukuran panjang (p), lebar ( l ), dan tinggi (t) balok tersebut berturut- turut adalah 11 cm, 5 cm, dan (3 + x) cm, tentukan: c. nilai x, d. tinggi balok tersebut.
Jawab: A. Pemahaman masalah Diketahui : Volume sebuah balok adalah 385 cm3 panjang, lebar, dan tinggi balok tersebut berturut- turut adalah 11 cm, 5 cm, dan (3 + x) cm Ditanya : a. nilai x, b. tinggi balok. B. Perencanaan penyelesaian masalah Volume balok = p × l × t p adalah panjang balok l adalah lebar balok t adalah tinggi balok C. Melakukan pemahaman masalah
6
9
8
2
3
2
8 2
3
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
a.
Nilai x Volume Balok = p × l × t 385 = 11 × 5 × (3 + x) 385 = 55 × (3 + x) =3+x
7 =3+x x=7–3 x = 4 cm b. Tinggi Balok = 3 + x =3+4 = 7 cm Jadi, nilai x = 4 cm dan tinggi balok adalah 7 cm. 5. Permukaan suatu kolam renang berbentuk persegi panjang dengan panjang 16 m dan lebar 6 m. Kolam tersebut terdiri atas dua bagian, yaitu bagian yang dangkal dan bagian yang dalam. Bagian yang dangkal memiliki kedalaman 1 m. Adapun bagian yang dalam memiliki kedalaman 3 m. Bagian yang dangkal memiliki panjang 5 m. Berapa air yang diperlukan untuk memenuhi kolam renang seperti pada gambar tersebut?
6m 1m 5m
Jawab: A. Pemecahan masalah Diketahui : Permukaan suatu kolam renang berbentuk persegi panjang dengan panjang 16 m dan lebar 6 m. Kolam tersebut terdiri atas dua bagian, yaitu bagian yang dangkal dan bagian yang dalam. Bagian yang dangkal memiliki kedalaman 1m. Adapun bagian yang dalam memiliki kedalaman 3 m. Ditanya : Berapa liter air yang diperlukan untuk memenuhi kolam renang 16 m tersebut? B. Perencanaan penyelesaian masalah Volume balok = p × l × t p adalah panjang balok l adalah lebar balok 3m t adalah tinggi balok C. Melakukan pemahaman masalah Volume I = p × l × t =5×6×1 = 30 Volume II = p × l × t = 11 × 6 × 3 = 198 Jadi untuk memenuhi kolam, dibutuhkan = 30 198 = 228 Total Skor
8
5
2
3
2
6
7
2 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
LAMPIRAN A.8
: Pedoman Wawancara
PANDUAN WAWANCARA MOTIVASI BELAJAR SISWA No 1
Aspek Minat
2
Perhatian
3
Konsentrasi
4
Ketekunan
5
Keterlibatan
6
Keantusiasan
7
Rasa ingin tahu Berusaha mencoba dan aktif mengatasi tantangan
8
Item Apakah pembelajaran matematika dengan metode Think-Pair-Share dan alat peraga lebih menarik dan menyenangkan? (Jika ya, mengapa, jika tidak mengapa) Apa yang kamu lakukan ketika guru atau teman menjelaskan materi baik dalam kelompok maupun di depan kelas? Apakah kamu fokus mengikuti kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran Think-Pair-Share dan alat peraga? Apakah kamu merasa enggan dan terbebani ketika harus menjelaskan hasil diskusi didepan teman kelompok lain? Apakah kamu terlibat dalam pembelajaran seperti diskusi dalam kelompok? Bagaimana kesanmu terhadap metode ThinkPair-Share dan alat peraga yang telah dilaksanakan? (Apakah menjadi bersemangat atau sebaliknya?) Apa yang kamu lakukan ketika tidak memahami suatu materi yang dipelajari? Apa yang kamu lakukan ketika mendapati soal latihan yang sulit untuk diselesaikan dalam pembelajaran dengan metode Think-Pair-Share dan alat peraga?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
LAMPIRAN B.1. Hasil Belajar Siswa LAMPIRAN B.1.a Siswa 1 Sss
: Pre-test kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
Siswa 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
Siswa 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
LAMPIRAN B.1.b Siswa 1
: Post-test Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
Siswa 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
Siswa 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
LAMPIRAN B.1.c Siswa 1
: Pre-test Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
Siswa 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
Siswa 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
LAMPIRAN B.1.d Siswa 1
: Post-test Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
Siswa 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
Siswa 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
LAMPIRAN B. 2. Hasil Kuesioner Motivasi Siswa Siswa 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
Siswa 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
Siswa 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
LAMPIRAN C.1. Lembar Analisis Uji Validitas Pre-test dan Post-test
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Item Soal Skor per soal Nama Siswa S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21
X1 10 15 5 10 5 10 5 10 5 5 10 5 10 10 5 5 5 10 10 15 15 Pembilang
1 15
2 30
3 20
4 15
5 20
Y
10 15 5 10 5 10 5 10 5 5 10 5 10 10 5 5 5 10 10 15 15
15 16 21 19 9 17 2 25 9 2 19 2 2 19 25 13 2 25 25 25 20
9 9 10 9 2 10 2 13 2 7 10 7 9 10 10 10 9 10 13 10 10
2 9 11 0 8 15 3 5 15 2 15 2 2 2 16 15 12 15 18 15 15
5 12 15 3 2 17 2 2 2 2 17 2 2 5 11 9 5 17 20 17 10
41 61 62 41 26 69 14 55 33 18 71 18 25 46 67 52 33 77 86 82 70
Y 41 61 62 41 26 69 14 55 33 18 71 18 25 46 67 52 33 77 86 82 70
X*Y 100 225 25 100 25 100 25 100 25 25 100 25 100 100 25 25 25 100 100 225 225 19860
1681 3721 3844 1681 676 4761 196 3025 1089 324 5041 324 625 2116 4489 2704 1089 5929 7396 6724 4900
410 915 310 410 130 690 70 550 165 90 710 90 250 460 335 260 165 770 860 1230 1050
X2
Y
15 41 16 61 21 62 19 41 9 26 17 69 2 14 25 55 9 33 2 18 19 71 2 18 2 25 19 46 25 67 13 52 2 33 25 77 25 86 25 82 20 70 Pembilang
X*Y 225 256 441 361 81 289 4 625 81 4 361 4 4 361 625 169 4 625 625 625 400 73722
1681 3721 3844 1681 676 4761 196 3025 1089 324 5041 324 625 2116 4489 2704 1089 5929 7396 6724 4900
615 976 1302 779 234 1173 28 1375 297 36 1349 36 50 874 1675 676 66 1925 2150 2050 1400
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
X1 Penyebut Validitas Kriteria X3 Y 9 41 9 61 10 62 9 41 2 26 10 69 2 14 13 55 2 33 7 18 10 71 7 18 9 25 10 46 10 67 10 52 9 33 10 77 13 86 10 82 10 70 Pembilang Penyebut Validitas Kriteria
Y
X*Y
X2
33900,74335 0,585 Valid Cukup
81 1681 81 3721 100 3844 81 1681 4 676 100 4761 4 196 169 3025 4 1089 49 324 100 5041 49 324 81 625 100 2116 100 4489 100 2704 81 1089 100 5929 169 7396 100 6724 100 4900 20493 29366,15317 0,697 Valid Tinggi X5 5 12 15 3 2 17 2 2 2 2 17 2 2 5 11 9
Y 41 61 62 41 26 69 14 55 33 18 71 18 25 46 67 52
Penyebut Validitas Kriteria X*Y 369 549 620 369 52 690 28 715 66 126 710 126 225 460 670 520 297 770 1118 820 700
X4 Y 2 41 9 61 11 62 0 41 8 26 15 69 3 14 5 55 15 33 2 18 15 71 2 18 2 25 2 46 16 67 15 52 12 33 15 77 18 86 15 82 15 70 Pembilang Penyebut Validitas Kriteria
25 144 225 9 4 289 4 4 4 4 289 4 4 25 121 81
1681 3721 3844 1681 676 4761 196 3025 1089 324 5041 324 625 2116 4489 2704
X*Y 205 732 930 123 52 1173 28 110 66 36 1207 36 50 230 737 468
Y
X*Y 82816,24645 0,890 Valid Sangat Tinggi
4 1681 81 3721 121 3844 0 1681 64 676 225 4761 9 196 25 3025 225 1089 4 324 225 5041 4 324 4 625 4 2116 256 4489 225 2704 144 1089 225 5929 324 7396 225 6724 225 4900 43179 58699,6843 0,735 Valid Sangat Tinggi
X*Y 82 549 682 0 208 1035 42 275 495 36 1065 36 50 92 1072 780 396 1155 1548 1230 1050
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160 X5 Y 5 33 17 77 20 86 17 82 10 70 Pembilang Penyebut Validitas Kriteria
25 1089 289 5929 400 7396 289 6724 100 4900 55572 61531,8986 0,903 Valid Sangat Tinggi
X*Y 165 1309 1720 1394 700
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
LAMPIRAN C.2. Lembar Analisis Reliabilitas Pre-test dan Post-test Item Soal Skor Per Soal No. Kode Siswa 1 S1 2 S2 3 S3 4 S4 5 S5 6 S6 7 S7 8 S8 9 S9 10 S10 11 S11 12 S12 13 S13 14 S14 15 S15 16 S16 17 S17 18 S18 19 S19 20 S20 21 S21
Reliabilitas Interpretasi
1 15
2 30
10 15 5 10 5 10 5 10 5 5 10 5 10 10 5 5 5 10 10 15 15 180 1800 12,24
15 16 21 19 9 17 2 25 9 2 19 2 2 19 25 13 2 25 25 25 20 312 6170 73,07
3 20
4 15
9 2 9 9 10 11 9 0 2 8 10 15 2 3 13 5 2 15 7 2 10 15 7 2 9 2 10 2 10 16 10 15 9 12 10 15 13 18 10 15 10 15 181 197 1753 2619 9,18 36,71 482,5986 171,5601 0,676 Tinggi
5 20 5 12 15 3 2 17 2 2 2 2 17 2 2 5 11 9 5 17 20 17 10 177 2339 40,34
41 61 62 41 26 69 14 55 33 18 71 18 25 46 67 52 33 77 86 82 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
LAMPIRAN C.3. Lembar Analisis Uji Normalitas Nilai Pre-tes Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Kelas
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Nilai_PreTest 1
.165
21
.140
.950
21
.344
2
.141
21
.200*
.924
21
.106
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
LAMPIRAN C.4.Lembar Analisis Uji Normalitas Nilai Post-test Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Kelas Nilai_Posttest Eksperimen Kontrol
Statistic .200 .125
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
21
.028
.869
21
.009
21
*
.937
21
.186
.200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
LAMPIRAN C.5. Lembar Analisis Variansi dan Perbedaan Rata-rata Nilai Pre-test
Group Statistics Kelas
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Nilai_PreTest 1
21
54.4643
23.94516
5.22526
2
21
51.0119
21.59144
4.71164
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference
F Nilai_PreTest Equal variances assumed Equal variances not assumed
Sig. .534
t .469
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
Lower
Upper
.491
40
.626
3.45238
7.03583
-10.76756
17.67232
.491
39.579
.626
3.45238
7.03583
-10.77227
17.67703
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
LAMPIRAN C.6. Lembar Analisis Perbedaan Rata-rata Nilai Post-test Ranks Kelas
N
Nilai_Posttest Eksperimen
Mean Rank Sum of Ranks 21
25.48
535.00
Kontrol
21
17.52
368.00
Total
42
Test Statisticsa Nilai_Posttest Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Grouping Variable: Kelas
137.000 368.000 -2.101 .036
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
LAMPIRAN C.7. Lembar Analisis Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen Item Pernyataan
Kode Siswa
1
2
3 4 5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5
5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
5 5 4 2 4 4 4 2 2 4 5 4 4 4 2 5 4 4 2 4 5
5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 2 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5
4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 4 2 4 4 4 5 4 5
5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 1 4 4
4 5 4 4 5 2 4 4 5 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 5
2 5 2 2 4 2 4 4 4 4 2 4 1 4 2 4 4 2 2 4 5
4 4 5 4 4 2 4 2 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
5 4 5 2 4 1 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 5 5 2 2 5
4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 0 4 4 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5
2 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2 5 4 5
5 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5
4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 2 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4
5 5 5 5 2 1 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 5 5
Hasil Motivasi Siswa (%) 83 87 83 67 79 56 83 73 79 85 73 80 78 79 74 83 87 84 81 86 98
Kriteria Motivasi Siswa Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Cukup Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
LAMPIRAN D.1. Surat Keterangan Pelaksanaan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
LAMPIRAN D.2. Dokumentasi kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109