Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
EFEKTIVITAS TEKNIK KONSELING CLIENT CENTERED THERAPY DALAM MENGATASI SISWA YANG TERISOLIR DI KELAS VIII F SMP NEGERI 1 TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP UNP Kediri
OLEH : YULIANA PRIANTINI NPM. 11.1.01.01.0456
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA 2015
Yuliana Priantini |11.1.01.01.0456 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Yuliana Priantini |11.1.01.01.0456 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Yuliana Priantini |11.1.01.01.0456 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
EFEKTIVITAS TEKNIK KONSELING CLIENT CENTERED THERAPY DALAM MENGATASI SISWA YANG TERISOLIR DI KELAS VIII F SMP NEGERI 1 TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
YULIANA PRIANTINI NPM : 11.1.01.01.0456 FKIP – Bimbingan dan Konseling Email :
[email protected] Mega Isvandiana, M.Si dan Dr. Atrup, M.Pd.,M.M UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Kemampuan bersosialisasi dengan teman maupun orang lain adalah salah satu cara individu untuk terhindar dari terisolir. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan menunjukkan masih banyak siswa yang memiliki kemampuan bersosialisasi rendah. Hal tersebut menyebabkan individu menjadi terisolir. Dari fenomena tersebut penulis tertarik mengadakan penelitian tentang pemberian layanan konseling individu teknik CCT kepada siswa yang terisolir. Permasalahan penelitian ini adalah Bagaimana efektivitas teknik konseling CCT dalam mengatasi siswa yang terisolir? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian Single Subjek Desain. Penelitian ini menggunakan satu subyek yaitu ME siswa kelas VIII F SMP Negeri 1 Tulakan Adapun metode pengumpulan data dilakukan dengan tes sosiometri, tes pertama, layanan konseling individu, tes kedua. Berdasarkan hasil tes pertama menunjukkan hasil prosentase 45,8%. Setelah itu diberikan layanan konseling sebanyak tiga kali pertemuan sehingga tes kedua mendapatkan hasil 69,1%. Hal ini menunjukkan bahwa layanan konseling individu teknik CCT terbukti mampu digunakan untuk menangani siswa yang terisolir.
Kata Kunci : Teknik Client Centered Therapy, mengatasi siswa terisolir.
Yuliana Priantini |11.1.01.01.0456 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I. LATAR BELAKANG Remaja
berbagai keluarga dengan status dan
(adolescence)
diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis,
kognitif
emosional. sangat
Melihat potensial
dan
sosial-
masa
remaja
dan
dapat
warna sosial yang berbeda. Dalam lingkungan
masyarakat,
siswa
dihadapkan dengan berbagai situasi dan masalah kemasyarakatan. Peserta didik di SMP adalah remaja
awal
yang
memiliki
karakteristik, kebutuhan, dan tugas-
berkembang ke arah positif maupun
tugas
negatif maka intervensi edukatif dalam
dipenuhi dan mempunyai kepercayaan
bentuk
diri serta konsep diri yang positif.
pendidikan,
maupun
bimbingan,
pendampingan
diperlukan
untuk
sangat
perkembangan
Konsep
diri
yang
mempunyai
harus
peranan
mengarahkan
penting dalam pembentukan sikap
perkembangan potensi remaja tersebut
individu. Jika dalam pembentukan
agar berkembang ke arah positif dan
sikap
produktif.
maupun
Menurut Ali, dkk, (2008:93) proses sosialisasi siswa terjadi di tiga lingkungan utama, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat.
Proses
sosialisasi ini turut mempengaruhi perkembangan
sosial
siswa
mengembangkan pemikiran tersendiri yang merupakan pengukuhan dasar emosional
dan
optimisme
melalui
frekuensi
interaksi
dengan
dan orang
sosial kualitas
tua
dan
saudara-saudaranya. Dalam lingkungan sekolah, siswa belajar membina hubungan dengan temanteman sekolahnya yang datang dari Yuliana Priantini |11.1.01.01.0456 FKIP – Bimbingan dan Konseling
tersebut
ada
berlebihan
yang maka
kurang akan
menimbulkan suatu masalah yang pada akhirnya individu atau remaja tersebut menjadi terisolir. Para siswa terisolir merasa bahwa mereka susah bergaul, tidak akrab dengan teman, ingin lebih popular, merasa tidak ada orang yang dapat dijadikan tempat mengeluh, dan sebagainya.
Artinya
bahwa
siswa
terisolir memang mempunyai masalah dalam
membina
hubungan
atau
melakukan relasi dengan teman yang lain. Para siswa terisolir pun punya perasaan tidak disukai oleh teman yang lain, walaupun tidak dinyatakan secara terus terang.
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SMP
Ketika membimbing ekstra di
menjadi
Negeri
pemecahan hambatan ke pertumbuhan
menemukan
1
Tulakan,
fenomena
saya seperti
ini,
siswa
tersebut
sering
kali
menyendiri dan ia tampak dikucilkan oleh
teman-temannya.
ketika
ada
kegiatan
dikucilkan
oleh
Misalnya, ekstra
ia
teman-temannya
sehingga ia merasa kesulitan dalam mendapatkan teman kelompok. Dari masalah itu, maka saya berinisiatif untuk
melakukan
penelitian
dan
konseling guna membantu siswa yang mengalami terisolir tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik
konseling
client
centered
therapy. Teknik
konseling
client
centered therapy ini dikembangkan oleh
Carl
Person
Rogers,
salah
seorang psikolog klinis yang sangat menekuni
bidang
konseling
dan
psikoterapi. Dimana dalam proses konseling
menitik
peningkatan
beratkan
keterlibatan
pada
hubungan
personal dengan klien, therapist lebih aktif
dan
terbuka,
lebih
memperhatikan pengaruh lingkungan. Dilihat terhadap
dari
pandangan
pengalaman
subjektif manusia,
menekankan sumber daya terapi untuk
Yuliana Priantini |11.1.01.01.0456 FKIP – Bimbingan dan Konseling
diri
dan
untuk
pribadi.
penjelasan diatas, yaitu: siswa yang terisolir. Dari pengamatan saya selama
sadar
Pada dasarnya dalam hal ini akan dititik beratkan dalam upaya membantu
mengatasi
siswa
yang
terisolir melalui layanan konseling individu dengan teknik client centered therapy yang diharapkan akan lebih mengena dan terfokus kepada diri individu. Oleh karena itu, penulis akan membahas suatu permasalahan yang “
berjudul
Efektivitas
Teknik
Konseling Client Centered Therapy Dalam
Mengatasi
Siswa
Yang
Terisolir Di Kelas VIII F SMP Negeri 1 Tulakan Tahun Pelajaran 2014/2015 “ II. METODE 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah pendekatan kualitatif
deskriptif.
Penelitian
kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata - kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang
dapat
diamati
(Moleong, 2000: 3) 2. Jenis Penelitian Berdasarkan
judul
penelitian, metode penelitian yang
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
digunakan
adalah
metode
dari hasil tes kedua yaitu 69,1%. Hal
eksperimen dengan Subyek Tunggal
ini
Desain Reversal (desain dengan
peningkatan kearah positif. Meskipun
pengulangan)
Dasar
selisih hasil tes pertama dan kedua
adalah
hanya 23,3 % namun perubahan
dengan
tersebut dapat dilihat pada keadaan
kemudian
yang sesungguhnya.Penampilan awal
perlakuan
kepada
yang kurang rapi dan kelihatan acak-
diakhiri
dengan
acakan
A-B-A.
penggunaan
metode
ini
kegiatan
percobaan
pemberian
tes
memberikan subjek
awal
dan
pemberian
tes
akhir
mengetahui
pengaruh
menunjukkan
namun
bahwa
setelah
ada
diberi
guna
perlakuan menjadi lebih baik dan
perlakuan
hubungan dengan teman satu kelasnya
yang telah diberikan.
pun juga semakin baik, hal tersebut
III. HASIL DAN KESIMPULAN
dapat dibuktikan dari pengakuannya
Berdasarkan tujuan dan hasil
bahwa sebelum diberi perlakuan ia
penelitian yang telah dilaksanakan,
mengatakan bahwa ia jarang sekali
maka selanjutnya dalam pembahasan
diajak gabung ke dalam kelompok
penelitian ini, akan dibahas mengenai
teman belajarnya. Namun setelah
kondisi
sebelum
diadakan konseling individu, ME
memperoleh konseling individu teknik
mengatakan bahwa temannya mulai
client centered therapy dan kondisi
mengajak ia pergi kekantin bersama,
siswa
mendapat
dan ia juga diajak gabung untuk
layanan konseling individu teknik
belajar bersama ketika ada tugas dari
client centered therapy.
sekolah.
siswa
terisolir
terisolir
setelah
Sebelum konseling centered
mendapatkan
individu therapy
Kesimpulan
teknik
client
Teknik client centered therapy
keadaan
siswa
merupakan salah satu teknik konseling
terisolir masih rendah. Hal tersebut
yang
dapat
pertama
membantu klien. Pendekatan client
menunjukkan nilai prosentase ME
centered difokuskan pada kenyataan
hanya 45,8%.
yang
dilihat
Setelah
dari
tes
diberi
layanan
konsling individu, ME mengalami sedikit perubahan yang dapat dilihat Yuliana Priantini |11.1.01.01.0456 FKIP – Bimbingan dan Konseling
dapat
lebih
digunakan
penuh,
yang
untuk
paling
mengetahui dirinya sendiri, adalah orang yang harus menemukan tingkah laku yang lebih pantas bagi dirinya.
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Pribadi yang kontruktif yaitu yang
sehingga banyak penilaian
bersikap menerima dan empatik yang
yang kurang baik terhadap
bertindak sebagai agen perubahan
diri individu tersebut.
terapeutik bagi klien.
d. Tempat
Teknik client centered therapy
tinggal
terpencil
yang
dari
kelompok
ketidak
mampuan
ini dapat digunakan untuk membantu
atau
siswa yang terisolir. Menurut Hurlock
untuk berpartisipasi dalam
(1980:217), faktor yang menyebabkan
kelompok karena kurang
seseorang diasingkan oleh orang lain
bertanggung jawab.
adalah: a.
Teknik Penampilan dan perbuatan Penampilan
yang
dimaksud disini tidak hanya dalam bentuk penampilan fisik maupun berpakaian, namun juga penilaian dalam perbuatan. b.
membantu siswa yang terisolir di SMP Negeri 1 Tulakan. Dan hasilnya dapat
di nyatakan efektiv sebab
adanya peningkatan antara hasil tes pertama
yang
dikerjakan
klien
sebelum diadakan konseling individu
dalam
kegiatan-
individu sebesar 69,1%. IV.
DAFTAR PUSTAKA
kegiatan kelompok sebagai
Arikunto,
proses bersosial. Sehingga
penelitian dan praktik. Jakarta : Rineka
ia lebih suka melakukan
Cipta.
kegiatannya secara individu
Corey, Gerald. 2007. Teori dan praktek
dan pada akhirnya ia tidak
konseling dan psikoterapi. Bandung :
pernah
refika aditama.
buah
mengemukakan pikirannya
dalam
Sikap dan sifat
2010.
Prosedur
Ejournal.UNESA.ac.id/article/7929/75/arti
Hurlock, Elizabeth. 2005. Perkembangan
Individu lebih sering menunjukkan / melakukan hal-hal
Suharsimi.
cle.pdf
belajar. c.
Therapy ini digunakan peneliti untuk
kedua setelah diadakan konseling
Kurangnya
mengikuti
Centered
yaitu sebesar 45,8% dan hasil tes
Kemampuan pikiran
mempunyai minat
Client
yang
Yuliana Priantini |11.1.01.01.0456 FKIP – Bimbingan dan Konseling
negative
Anak Jilid I . Meitasari & Zarkasih, penerjemah. Jakarta: Erlangga.
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
John, WSantrock. 2003. Perkembangan
Sunanto, Juang. 2005. Pengantar penelitian
remaja. Adelar B Shinto & Saragih Serly,
dengan subjek tunggal. Universitas
alih
bahasa.
Jakarta:
Pendidikan Indonesia
Elangga
Tohirin.2009.Bimbingan dan Konseling di
Kartono, Kartini dan Gulo, Dali. 2000.
Sekolah dan Madrasah (Berbasis
Kamus Psikologi. Bandung: CV. Pioner
Integritas) Jakarta: Raja Grafindo Persada
Jaya. Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
PT.
W.S.
Winkel.
1997.
Bimbingan dan
Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta. Grasindo
Remaja. Rosdakarya. Prayitno.
2005
Perorangan.
FIP
Layanan
Konseling
Universitas
Negeri
Padang: Padang.
Yusuf,
Syamsu.
2000.
Psikologi
Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Siregar Sofian. 2010. Statistik Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers. Sudjana Sugiyono. 2006. Metodologi Penelitian Administratif. Bandung: Alfabeta
Yuliana Priantini |11.1.01.01.0456 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 5||