PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PENYUSUNAN KALIMAT TANYA DENGAN METODE PENCOCOKAN KARTU INDEKS (INDEX CARD MATCH) DI KELAS II MI AL HUSNA, CILEDUG, KOTA TANGERANG Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Novita Sari NIM 1812018300203
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH PROGRAM DUAL MODE SYSTEM (DMS) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
ABSTRAK Novita Sari 1812018300203, Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Penyusunan Kalimat Tanya dengan Metode Pencocokan Kartu Indeks (Index Card Match) di Kelas II MI Al Husna, Ciledug, Kota Tangerang tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Al-Husna Ciledug kota Tangerang pada bulan September 2015 sampai penulisan skripsi ini berakhir, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun kalimat tanya dengan metode pencocokan kartu indeks (Index Card Match), sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas II yang terdiri dari 40 siswa. Penelitian ini dilakukan dengan alur Penelitian tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus dan tiap siklusnya terdiri atas empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran pada materi kalimat tanya, hal ini dapat dilihat dari hasil pre test nilai rata-rata anak 48,43, sedangkan pada hasil post test 80,43 dan siklus I anak-anak mendapat nilai rata-rata 69,98 dan siklus II rata-rata 78,00. Peningkatan nilai tersebut membuktikan bahwa adanya peningkatan kemampuan menyusun kalimat tanya dengan Metode Pencocokan Kartu Indeks (Index Card Match) di MI Al-Husna. Jadi adaya metode ini layak dan dapat diterapkan disekolah-sekolah, karena memberikan hasil yang baik khususnya pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Kunci: Menyusun Kalimat Tanya, Metode, Index Card Match
i
ABSTRACT Novita Sari 1812018300203, Upgrades Ratings Sentence Students in Preparation Method with Index Card Match in Class II MI Al Husna, Ciledug, Tangerang City academic year 2015/2016. This research was conducted at Government Elementary School Al-Husna Ciledug Tangerang city in September 2015 until the writing of this ending, which aims to improve students' skills in preparing sentence asked by the matching method index cards (Index Card Match), as a research subject is class II which consists of 40 students. This research was conducted with the flow of the action research (PTK), which consists of two cycles and each cycle consists of four phases: planning, implementation, observation, and reflection. The results showed an increase, this can be seen from the results of the pre-test average value of children 48.43, while in the post test results of 80.43 and the first cycle of the children scored an average of 69.98 and a second cycle of the mean average of 78.00. The increase in the value of proving that their increased ability to make sentences asked by Index Card Matching Method (Index Card Match) in MI AlHusna. So the method is feasible and can be applied in schools, because it gives good results, especially in learning Indonesian. Keywords: Developing Introgative Sentence, Method , Index Card Match
ii
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis sampakan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan begitu banyak nikmat, rahmat dan HidayahNya. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta orang-orang yang meneruskan perjuangannya yang telah membawa umatnya ke jalan kebenaran. Disadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas, maka dengan tulus dari lubuk hati yang paling dalam, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu hingga selesainya penyusunan skripsi ini, khususnya penulis ucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Khalimi, MA selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Msdrasah Ibtidaiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd, selaku dosen pembimbing, yang telah membimbing dengan penuh kesabaran, keikhlasan, memberi petunjuk dan arahan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ini. 4. Dindin Ridwanudin, M.Pd selaku Pengelola Dual Mode System 5. Seluruh karyawan dan staff UIN Syarif Hidayatullah yang telah memfasilitasi dan menyediakan berbagai buku penunjang sebagai sumber bahan kajian materi penelitian. 6. Kedua orang tuaku tercinta, atas semua kasih sayang yang telah diberikan. Terima kasih atas doa yang tiada hentinya dan berbagai dukungannya. Semoga Allah memberikan Rahmat dan KaruniaNya kepadamu. 7. Siti Mastiaroh, S.Ag.M Pd, selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Al Husna Ciledug Tangerang dan orang tuaku, yang telah banyak membantu penulis dalam mengadakan penelitian. Terima kasih atas kasih sayang, kesabaran dan doa yang diberikan selama ini kepada penulis. iii
8. Kakakku Nila Amalia, Nurlela, dan Hariyanto yang telah banyak membantu dalam banyak hal. 9. Wali kelas II Madrasah Ibtidaiyah Al-Husna Ciledug, Maimunah, S.HI dan wali kelas I, Ibu Siti Azizah serta seluruh guru dan karyawan Madrasah Ibtidaiyah Al-Husna Ciledug yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan penelitian. 10. Semua teman dan sahabat yang telah membantu baik moril maupun materil hingga penulis mampu menyelesaikan Skripsi ini. Semoga semua bantuan, dukungan, dan partisipasi yang diberikan kepada penulis senantiasa mendapat pahala dan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Akhirnya tiada gading yang tak retak, tak satupun manusia yang tak luput dari kesalahan. Atas segala kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini, kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Jakarta,
Penulis
iv
Juni 2016
DAFTAR ISI ABSTRAK .....................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ...................................................................................
iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
v
DAFTAR TABEL .........................................................................................
viii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................
2
C. Pembatasan Masalah ..................................................................
3
D. Rumusan Masalah ......................................................................
3
E. Tujuan Penelitian .......................................................................
3
F. Manfaaat Penelitian ...................................................................
3
KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN A. Landasan Teori ..........................................................................
5
1. Kalimat ..................................................................................
5
a. Pengertian Kalimat ...........................................................
5
b. Jenis Kalimat ....................................................................
5
c. Kalimat Tanya ..................................................................
6
2. Metode Mengajar dalam Pembelajaran .................................
9
a. Pengertian metode belajar ................................................
9
b. Fungsi metode dalam belajar ............................................
10
c. Prinsip-prinsip Metode Pembelajaran ..............................
11
d. Macam-macam Metode Pembelajaran .............................
11
e. Pengertian Metode Index Card Match ..............................
13
f. Kelebihan dan Kelemahan Metode Index Card Match ....
13
g. Langkah-langkah metode Index Card Match ...................
14
v
B. Hipotesis tindakan .....................................................................
15
C. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................
15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................
17
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ...............
18
1. Perencanaan .......................................................................
18
2. Pelaksanaan .......................................................................
19
3. Pengamatan .......................................................................
19
4. Refleksi .............................................................................
19
C. Subjek Penelitian ......................................................................
20
D. Peran dan Posisi dalam Penelitian ............................................
20
E. Tahapan Intervensi Tindakan ...................................................
21
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ............................
24
G. Data dan Sumber Data ..............................................................
25
H. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................
25
I. Teknik Pengumpulan Data .......................................................
26
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan .......................................
26
K. Analisis Data dan Interprestasi Data ........................................
27
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ....................................
27
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ..........................................................................
29
1. Sejarah Singkat MI Al Husna ...........................................
29
2. Profil MI Al Husna ...........................................................
29
3. Visi dan Misi MI Al Husna ...............................................
30
4. Struktur Organisasi MI Al Husna .....................................
30
5. Fasilitas Madrasah .............................................................
32
6. Data Siswa MI Al Husna ...................................................
33
7. Penelitian Pendahuluan .....................................................
34
8. Tindakan Pembelajaran Siklus I ........................................
37
vi
BAB V
9. Tindakan Pembelajaran Siklus I ........................................
48
B. Analisis Data .............................................................................
59
C. Pembahasan ..............................................................................
59
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ...................................................................................
61
B. Saran .........................................................................................
61
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT PENULIS
vii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Jadwal Penelitian .................................................................................
17
2. Daftar Nama Guru dan Karyawan .......................................................
30
3. Daftar Jumlah Siswa-Siswi MI Al-Husna ...........................................
33
4. Penilaian Pretest ..................................................................................
35
5. Hasil Observasi Aktivitas Guru selama Pembelajaran Siklus I ..........
40
6. Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Selama Siklus I ...................
43
7. Data Hasil Test Siklus I........................................................................
45
8. Hasil Observasi Aktivitas Guru selama Pembelajaran Siklus II .........
50
9. Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Selama Siklus II ..................
53
10. Data Hasil Test Siklus II ......................................................................
55
11. Data Hasil Test Post Test ....................................................................
57
12. Rekapitulasi Hasil Belajar Kemampuan Menyusun Kalimat Tanya ...
59
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, pendidikan di Indonesia banyak mengalami perubahan dan kemajuan baik dari penyajian kurikulum maupun mutu pendidikan, dimana sangat memperhatikan sekali bakat dan minat dari peserta didik, sehingga cita-cita peserta didik dapat tercapai. Dengan adanya tantangan era globalisasi dan informasi tersebut, perlu adanya
perbaikan
sistem
pendidikan.
Perbaikan
pendidikan
meliputi
penyempurnaan dalam peranan metode pembelajaran yang mengarah kepada kelancaran belajar dan perkembangan peserta didik dan lingkungannya. Banyak strategi yang efektif, kreatif, dan inovatif yang mempermudah kegiatan belajar mengajar disekolah sehingga tercipta situasi dan kondisi kelas yang kondusif sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, sebagai pendidik harus tetap belajar untuk meningkatkan prestasi dan profesinya sebagai guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dengan mengikuti berbagai macam penataran, seminar, workshop dan lain sebagainya. Dalam setiap jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas sampai sekolah tinggi (universitas) tidak luput dari pelajaran Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan pelajaran wajib di setiap jenjang pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia sangat diperhatikan dalam pendidikan. Bahasa sangat penting perannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran ini diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Pembelajaran bahasa terbagi menjadi tiga aspek, Tata Bahasa, keterampilan dan sastra. Tata bahasa berbicara tentang fonologi, morfologi,
1
2
dan sintaksis. Keterampilan terkait dengan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Sedangkan sastra, menurut bentuknya terbagi atas prosa, puisi, dan drama. Dalam kurikulum SD/MI terdapat materi tentang kalimat. Jenis kalimat menurut fungsinya dapat diperinci menjadi pernyataan, pertanyaan, perintah dan permintaan, dan seruan1. Dalam pendidikan Madrasah Ibtidaiyah kelas II, pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang kalimat tanya masih banyak peserta didik yang belum mampu dan belum paham dalam menyusun kalimat tanya dengan tepat. Hal ini disebabkan karena masih banyaknya siswa yang malas dalam membaca. Berdasarkan hasil pengamatan peneiti pada pelajaran Bahasa Indonesia di kelas II khususnya pelajaran kalimat tanya ditemukan beberapa kendala. Diantaranya masih ada anak yang belum lancar membaca, malas membaca dan kurangnya kemampuan dan pemahaman siswa dalam menyusun kalimat tanya dengan tepat. Hal ini karena belum pahamnya peserta didik tentang makna atau isi bacaan. Oleh karena itu perlu adanya metode atau teknik untuk mengatasi kesulitan tersebut, yaitu dengan Metode Pencocokan Kartu Indeks (Index Card Match). Metode ini digunakan agar permasalahan dalam pelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam penyusunan kalimat tanya dapat teratasi. Maka dari itu peneliti merasa perlu mengadakan sebuah penelitian dengan judul “Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Penyusunan Kalimat Tanya dengan Metode Pencocokan Kartu Indeks (Index Card Match) di Kelas II MI Al Husna, Ciledug, Kota Tangerang.”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, penulis telah mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Beberapa siswa yang belum lancar membaca 1
Alek, Achmad H.P, Buku Ajar Bahasa Indonesia, (Jakarta: FITK PRESS UIN Syarif Hidayatullah, 2009) cet.1, h. 156
3
2. Beberapa siswa yang malas dalam membaca 3. Siswa belum paham tentang makna atau isi bacaan 4. Kemampuan dan pemahaman siswa yang masih kurang dalam menyusun kalimat tanya dengan tepat.
C. Pembatasan Masalah Agar pembatasan masalah mengarah pada tujuan yang akan dicapai, maka dari identifikasi masalah di atas peneliti membatasi masalah penelitian pada peningkatan kemampuan penyusunan kalimat
tanya
dengan
metode
pencocokan kartu indeks (Index Card Match) di kelas II MI Al-Husna Ciledug.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan permasalahan di atas, maka penulis membuat beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah
metode
pencocokan
kartu
indeks
(Index
Card
Match)
meningkatkan kemampuan penyusunan kalimat tanya peserta didik di kelas II MI Al-Husna Ciledug?
E. Tujuan Penelitian Dari uraian rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan penyusunan kalimat tanya dengan metode pencocokan kartu indeks (Index Card Match) di kelas II MI Al-Husna Ciledug.
F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan sebagai bahan masukan kepada: a. Bagi penulis, kegiatan penelitian ini berguna untuk meningkatkan wawasan di bidang pendidikan dalam proses belajar mengajar.
4
b. Bagi sekolah, sebagai salah satu upaya untuk menentukan kebijakan dalam menggunakan menggunakan metode pembelajaran dalam proses mengajar. c. Bagi pembaca, untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan kemampuan penyusunan kalimat tanya dengan metode pencocokan kartu indeks (Index Card Match). d. Bagi peserta didik, untuk meningkatkan kemampuannya dalam menyusun kalimat tanya dengan metode pencocokan kartu indeks (Index Card Match).
BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN
A. Kajian Teori dan Fokus yang Diteliti 1. Kalimat a. Pengertian Kalimat Pembelajaran Bahasa Indonesia sangat terkait dengan pembentukan atau pemakaian kalimat. Menurut Zaenal Arifin, Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh.1 Sedangkan menurut Abdul Chaer, kalimat adalah satuan sintaksis yang dibangun oleh konstituen dasar (biasanya berupa klausa), dilengkapi dengan konjungsi (bila diperlukan), disertai dengan intonasi final (deklaratif, interogatif, imperative, atau interjektif).2 Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!).3 Menurut Ramlan yang menentukan satuan kalimat bukanlah dari banyaknya kata yang menjadi unsurnya melainkan intonasinya. Setiap satuan kalimat dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik.4 b. Jenis Kalimat Menurut Sri Hapsari Wijayanti Jenis kalimat dalam Bahasa Indonesia bermacam-macam, antara lain: 1) Kalimat tunggal dan kalimat majemuk 1
Zaenal Arifin.dkk, Cermat Berbahasa Indonesia, (Jakarta: Akademika Pressindo, 2004),
h. 58 2
Abdul Chaer, Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses), (Jakarta: PT Rineka Cipta,2008), cet.1, h. 5 3 Zaenal Arifin .Loc. Cit. 4 Ramlan, Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis, (Yogyakarta: CV.Karyono, 2001), h.21
5
6
2) Kalimat aktif dan kalimat pasif 3) Kalimat langsung dan kalimat tidak langsung 4) Kalimat deklaratif, kalimat interogatif, kalimat imperatif, dan kalimat ekslamatif.5 Sedangkan menurut Alek dan Achmad menurut fungsinya, jenis kalimat dapat diperinci menjadi pernyataan, pertanyaan, perintah dan permintaan, dan seruan6 Kalimat yang menyatakan sesuatu dengan lengkap dinamakan kalimat deklaratif. kalimat berbentuk pertanyaan atau permintaan untuk memperoleh informasi dinamakan Kalimat interogatif. kalimat yang bernada memerintah atau melarang seseorang dinamakan Kalimat imperatif. Kalimat yang mengungkapkan perasaan hati dinamakan kalimat ekslamatif (seruan).7 Namun, dalam penelitian ini hanya akan membahas tentang kalimat tanya. c. Kalimat Tanya Kalimat tanya disebut juga kalimat interogatif. Menurut Abdul Chaer, kalimat tanya adalah kalimat yang isinya mengharapkan reaksi atau jawaban berupa pengakuan, keterangan, alasan, atau pendapat dari pihak pendengar atau pembaca.8 Menurut Ramlan, Kalimat Tanya berfungsi untuk menanyakan sesuatu. Kalimat ini memiliki pola intonasi yang berbeda dengan pola intonasi kalimat lainnya.9 Sedangkan, Kalimat pertanyaan dipakai jika penutur ingin memperoleh informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan.10 Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kalimat tanya adalah kalimat yang isinya berfungsi untuk menanyakan sesuatu untuk memperoleh
5
Sri Hapsari wijayanti.dkk, Bahasa Indonesia: penulisan dan penyajian karya ilmiah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), h. 62 6 Alek, Achmad H.P, Buku Ajar Bahasa Indonesia, (Jakarta: FITK PRESS UIN Syarif Hidayatullah, 2009) cet.1, h. 156 7 Ibid, Sri Hapsari wijayanti, Bahasa Indonesia: penulisan dan penyajian karya ilmiah, h. 65 8 Abdul Chaer, Tata Bahasa Praktis bahasa Indonesia, (Jakarta: PT Rineka Cipta,2011), revisi ketiga, h.350 9 Ramlan, Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis, h.23-43 10 Zaenal, op.cit., h.88
7
reaksi atau jawaban dan memiliki pola intonasi yang berbeda dengan kalimat lain. Kalimat tanya diakhiri dengan tanda tanya (?) pada bahasa tulis dan pada bahasa lisan dengan suara naik, terutama jika tidak ada kata tanya atau suara turun.
11
Dalam kalimat tanya sering menggunakan kata tanya baik diawal
maupun akhir kalimat. kata tanya adalah kata-kata yang digunakan sebagai pembantu didalam kalimat yang menyatakan pertanyaan. 12 Setiap ahli memiliki perbedaan dengan jumlah kalimat tanya. Menurut Hasan Alwi, kalimat tanya secara formal ditandai oleh kehadiran kata tanya seperti apa, siapa, berapa, kapan, dan bagaimana dengan atau tanpa partikel kah sebagai penegas.13 Sedangkan menurut Abdul Chaer, kata tanya yang ada dalam bahasa Indonesia yaitu: 1) Apa Kata tanya apa digunakan dengan aturan: a) Untuk menanyakan benda atau hal, baik tentang jenis nya maupun namanya, digunakan di depan kata benda atau kata penggantinya. contoh: Apa isi lemari ini? Untuk lebih menegakan pertanyaan biasanya kata tanya apa diberi partikel penegas kah. Maka pertanyaan di atas menjadi: apakah isi lemari ini? b) Untuk menanyakan nama atau nama jenis barang digunakan dibelakang kata benda atau frase benda yang ditanyakan. Dalam hal ini lazim juga diberi partikel penegas kah. contoh: Binatang apa yang berbulu tebal itu? c)
Untuk menanyakan benda yng digunakan pada awal kalimat dalam kalimat pasif yang berkata penghubung yang. Dalam hal ini juga lazim diberi partikel penegas kah.
11
Hasan alwi, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2014) cet.IX, h.366 12 Abdul Chaer, op.cit., h.182 13 Hasan alwi, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2014) cet.IX, h.366
8
Contoh: Apakah yang kau cari disini? d) Untuk meminta pengakuan ya atau tidak/bukan digunakan: -
Dimuka kalimat verbal. dalam hal ini lazim juga diberi partikel penegas kah. Contoh: Apakah kamu melihat sendiri peristiwa itu?
-
Dimuka kalimat nominal. dalam hal ini lazim juga diberi partikel penegas kah. Contoh: Apakah dia anak pak Ahmad?
2) Siapa Kata tanya siapa digunakan dengan aturan: a) untuk menanyakan nama digunakan di depan kata nama yang diikuti dengan kata benda yang menanyatakan orang atau kata gantinya. Contoh: Siapa nama anak itu? b) untuk menanyakan identitas orang contoh: Siapa penulis buku ini? 3) Mengapa Kata tanya mengapa dengan fungsi untuk menyatakan sebab atau alasan digunakan dimuka kalimat berpredikat kata kerja atau kata sifat. Contoh: Mengapa kamu masuk sekolah hari ini? Secara bebas kata tanya mengapa dapat diganti dengan kata tanya kenapa. Namun, dalam bukunya Abdul Chaer tidak menganjurkannya. 4) Bagaimana Kata tanya bagaimana digunakan dengan aturan: a) untuk menanyakan keadaan digunakan di depan kata benda contoh: Bagaimana cuaca disana? b) untuk menanyakan cara atau proses digunakan di depan kata kerja. Secara bebas boleh disertai kata cara di antara kata tanya bagaimana dengan kata kerjanya itu. Contoh: Bagaimana cara merebus ketupat? c) untuk menanyakan apa yang harus dilakukan oleh atau terhadap sesuatu digunakan di depan kata benda. Dalam hal ini di antara kata tanya
9
bagaimana itu dengan kata bendanya perlu disisipkan kata depan dengan. Contoh: Kalau kita dapat rumah dinas bagaimana dengan rumah ini? 5) Berapa Kata tanya berapa digunakan dengan aturan: a) untuk menanyakan jumlah atau banyaknya sesuatu digunakan di depan kata benda. Contoh: Berapa harga seekor ayam? b) untuk menanyakan besar, jumlah, nilai sesuatu pengertian kata benda hal atau kata benda proses. Di antara kata tanya berapa dan kata benda itu lazim juga disisipkan kata jauh. 6) Mana Kata tanya mana dengan fungsi menanyakan tempat keberadaan, digunakan di depan kata benda. contoh: a) Mana buku telepon itu? Untuk menanyakan keberadaan tempat dengan lebih pasti di depan kata mana perlu ditempatkan kata depan di, ke,atau dari. Menjadi: di mana, ke mana atau dari mana Contoh: Di mana mereka belajar? 7) Kapan Kata tanya kapan dengan fungsi untuk menanyakan waktu, digunakan di depan kalimat berpredikat kata kerja. Contoh: Kapan upacara itu akan dimulai? Kata tanya kapan dapat diganti dengan kata tanya bila atau bilamana
2. Metode Mengajar dalam Pembelajaran a. Pengertian Metode Belajar Metode mengajar
mengajar menurut Masitoh dan Laksmi Dewi
merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya metode mengajar merupakan cara atau teknik yang digunakan
10
guru dalam melakukan interaksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.14 Menurut Junaedi. dkk, Metode secara harfiah berarti “cara”. Secara umum, metode diartikan sebagi suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.15 Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah, metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.16 Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode mengajar adalah cara-cara yang dipakai dalam penyajian bahan pelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Metode memiliki peran yang sangat strategis dalam mengajar. metode berperan sebagai rambu-rambu atau bagaimana memproses pembelajaran sehingga dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Karena itu, setiap guru dituntut untuk menguasai berbagai macam metode dalam proses pembelajaran efektif, efisien, menyenangkan dan tercapai tujuan pembelajaran yang ditargetkan.17
b. Fungsi Metode dalam Belajar 1) Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran 2) Sebagai gambaran aktifitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran 3) Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran 4) Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran, apakah dalam kegiatan pembelajaran tersebut perlu diberikan bimbingan secara individu atau kelompok.18
14
Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran,(Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen agama Republik Indonesia, 2009) cet 1, h. 107 15 Tim Penyusun, Strategi Pembelajaran, (learning assistance program for Islamic schools PGMI, 2008), paket 8-14, h.11 16 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), cet.IV, h. 46 17 Tim Penyusun, Strategi Pembelajaran, op.cit., h. 10 18 Masitoh dan Laksmi Dewi op.cit., h.108
11
c. Prinsip-Prinsip Metode Pembelajaran 1) Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran (curiosity) 2) Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk berekspresi yang kreatif dalam aspek seni 3) Metode
mengajar
harus
memungkinkan
siswa
belajar
melalui
pemecahan masalah 4) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaran sesuatu (sikap skeptis) 5) Metode
mengajar
harus
memungkinkansiswa
untuk
melakukan
penemuan (berinkuiri) terhadap suatu topik permasalahan 6) Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak 7) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri (independent study) 8) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bekerjasama (cooperative learning) 9) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam belajarnya.19
d. Macam-macam metode mengajar 1) Metode proyek Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna. 2) Metode eksperimen Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, dimana
siswa
melakukan
percobaan
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. 3) Metode tugas dan resitasi 19
Masitoh dan Laksmi Dewi, op.cit., h.107-108
dengan
mengalami
dan
12
Metode resitasi (penugasan) adalah metoe penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. 4) Metode diskusi Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama. 5) Metode sosiodrama Metode sosiodrama atau role playing adalah mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial. 6) Metode demonstrasi Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. 7) Metode problem solving Metode problem solving (metode pemecahan masalah) merupakan suatu metode berfikir, metode ini menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. 8) Metode karyawisata Metode karyawisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu
diluar
sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti pabrik, museum dan sebagainya. 9) Metode tanya jawab Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa. 10) Metode latihan Metode latihan (metode training) adalah suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. 11) Metode ceramah
13
Metode ceramah adalah cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.20 Selain metode-metode di atas masih banyak metode lainnya yang dipergunakan agar proses pembelajaran menjadi aktif, namun dalam penelitian ini peneliti akan membahas metode pencocokkan kartu indeks (Index card match).
e. Pengertian metode Index card match Kartu indeks merupakan alat bantu ajar yang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran bahasa. Kartu-kartunya dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi dari para murid. Kartu indeks juga dapat digunakan sebagai cue card atau kartu isyarat ketika murid-murid melakukan dialog atau presentasi lisan, atau sebagai kartu informasi untuk aktivitas tertentu yang dilakukan sambil berjalan berkeliling.21 Mencocokkan kartu indeks (Index card match) adalah cara menyenangkan lagi aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran. Ia membolehkan peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis dengan kawan sekelas.22
f. Kelebihan dan kelemahan metode index card match Metode index card match sebagai salah satu aternatif yang dapat dipakai dalam penyampaian materi pelajaran selama proses belajar mengajar juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. (1) Kelebihan metode index card match (a) Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar. (b) Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa. (c) Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.
20
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op.cit., h.83-97 21 Amy buttner, Aktivitas, Permainan, Dan Strategi Penilaian untuk Kelas Bahasa Asing, penerjemah Yovita Hardiwati (Jakarta: PT Indeks, 2013), h.6 22 Mel.Silberman, Active learning, penerjemah Komaruddin Hidayat (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, Juli 2009), cet.6, h. 240
14
(d) Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar. (e) Penilaian dilakukan bersama pengamat dan pemain.23 Selain dari kelebihan-kelebihan yang bisa ditemukan, dalam metode inipeneliti juga menemui beberapa kelemahan yang terjadi saat proses pembelajaran berlangsung. (2) Kelemahan metode index card match yaitu : (a) Memerlukan waktu yang lama untuk membuat persiapan. (b) Guru harus meluangkan waktu yang lebih banyak. (c) Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan tugas dan prestasi. (d) Guru harus memiliki keterampilan yang memadai dalam hal pengelolaan kelas. (e) Menuntut sifat tertentu dari siswa atau kecenderungan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah. (f) Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas lain.
g. Langkah-Langkah Metode Index card match Langkah-langkah metode index card match menurut Melvin L. Silberman antara lain: 1) Pada kartu indeks terpisah, tulislah pertanyaan tentang apapun yang diajarkan didalam kelas. Buatlah kartu pertanyaan yang cukup menyamai satu setengah jumlah siswa. 2) Pada kartu terpisah tulislah jawaban bagi setiap pertanyaan-pertanyaan tersebut. 3) Berikan satu kartu pada setiap peserta didik. Sebagian memegang pertanyaan dan sebagian lain memegang jawaban.
23
https://nongkrongplus.wordpress.com/2012/03/15/metode-pembelajaran-index-cardmatch. Diakses pada tanggal 19 April 2016 jam 20.38
15
4) Perintahkan kepada peserta didik untuk menemukan kartu permainannya. Ketika permainan dibentuk, perintahkan peserta didik yang bermain untuk mencari tempat duduk bersama (berpasangan) 5) Ketika semua pasangan permainan telah menempati tempatnya perintahkan setiap pasangan menguji peserta didik yang lain dengan membaca keras pertanyaan dan menantang teman sekelas untuk menginformasikan jawaban kepadanya.24
B. Hasil Penelitian yang Relevan Dari penelusuran kepustakaan, diperoleh beberapa hasil penelitian yang relevan, antara lain: Penelitian yang ke-1 ditulis oleh Siti Azizah, dalam penelitian yang berjudul “peningkatan kemampuan membaca melalui penggunaan Index card match pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas I MI Al Husna Ciledug”. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan dengan subjek penelitian adalah siswa kelas I sebanyak 40 siswa yang terdiri dari 18 siswa perempuan dan 22 siswa laki-laki. Saat pre test nilai rata-rata 51,73 % meningkat pada saat post test memperoleh hasil 79,65. Siklus I rata-rata yang diperoleh 64,68, sedangkan pada siklus IIrata-rat sebesar 70,47. Hal ini membuktikan adanya peningkatan terhadap kemampuan membaca siswa menggunakan metode Index card match. Penelitian yang ke-2 ditulis oleh Mimi Hazami dalam penelitian yang berjudul “peningkatan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif metode Index card match”. Melakukan penelitian tindakan kelas ini pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 dari tanggal 1 Oktober 2011 sampai 26 November 2011. Data yang diperoleh berupa hasil pre test dan post test, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Terjadi peningkatan terhadap hasil belajar ekonomi dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif metode Index card match. Penelitian yang ke-3 ditulis oleh Mahmud, dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Metode Index Card Match pada pelajaran Fiqih materi pokok 24
Mel.Silberman, Active learning, h. 240
16
makanan dan minuman yang halal dan haram untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal tahun Pelajaran 2010/2011.” Penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Fiqih materi pokok makanan dan minuman yang halal dan haram di kelas V. Peningkata ini dapat dilihat pada siklus I ada 11 siswa atau 40,7% naik menjadi 19 siswa atau 70,3% pada siklus Ii, dan diakhir siklus III menjadi 24 siswa atau 88,8%. Hasil ini dapat terpenuhi mencapai 80% dari indikator yang telah ditetapkan.
C. Hipotesis Tindakan Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan kelas sebagai berikut: kemampuan penyusunan kalimat tanya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat ditingkatkan melalui metode index card match”.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Al Husna Ciledug, yang beralamat di jalan Dr. Cipto Mangunkusumo no.73 Paninggilan Utara Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang. Penelitian ini berlangsung pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016, yaitu mulai dari bulan September 2015 sampai dengan Desember 2015. Tabel 1. Jadwal Penelitian September
Kegiatan
Oktober
November
Desember
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
5
√
Persiapan Penelitian Awal
√ √ √ √
Penyusunan Proposal Pelaksanaan Siklus
√ √ √
I dan Refleksi √ √
Pelaksanaan Siklus II dan Refleksi
√
Pembuatan Laporan
Hasil
Penelitian √ √
Perbaikan Laporan
√ √ √
Pembuatan Laporan Penelitian
Hasil Secara
Final
17
18
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan terjemahan dari Classroom Action Research (CAR) yaitu suatu Action Research (penilitian tindakan) yang dilakukan di kelas1. Dengan metode ini peneliti akan mengkaji dan merefleksikan penggunaan metode pencocokan kartu indeks (index card match) dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam penyusunan kalimat tanya. Kemampuan penyususnan kalimat tanya sangat dibutuhkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 siklus. Siklus ini dapat berhenti jika telah tercapai tujuan pembelajaran dengan nilai KKM yang berlaku pada sekolah MI Al-Husna Ciledug. Pemilihan metode ini berdasarkan pendapat ahli, seperti yang dikatakan oleh Iskandar, yang menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan bagian dari penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru dan dosen dikelas (sekolah dan perguruan tinggi) tempat ia mengajar, yang bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran dikelas.2 Desain penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara bersiklus. Banyak sedikitnya siklus penelitian tergantung pada tercapai atau tidaknya tujuan dari penelitian tersebut. Selama tujuan belum tercapai, maka siklus penelitian tersebut akan terus dilaksanakan dan akan berhenti jika tujuan telah tercapai. Dengan kata lain, banyaknya siklus ditentukan oleh berhasil tidaknya tindakan yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan yang ingin kita atasi. Siklus akan berulang apabila masih terdapat hal-hal yang belum tercapai atau masih perlu diperbaiki. Tujuan PTK sendiri adalah untuk memperbaiki dan memecahkan permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dikelas, mencari jawaban dan solusi ilmiah dari permasalahan tersebut agar dapat dipecahkan melalui
1
Tim Pelatih Proyek PGSM, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:Departemen pendidikan dan kebudayaaan Dirjen pendidikan tinggi proyek PGSM,1999), h.5-7 2 Iskandar, M.Pd, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta, Gaung Persada Press, 2009), h. 20
19
tindakan yang dilakukan seorang guru sehingga tercipta perbaikan dan peningkatan mutu atau kualitas pembelajaran secara berkelanjutan. Penelitian ini menekankan pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode pencocokan kartu indeks (index card match) sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam penyusunan kalimat tanya. Pada penelitian ini peneliti menggunakan beberapa siklus yang didasarkan pada materi yang akan dilaksanakan. Penelitian TindakanKelas (PTK) ini dimulai dengan empat kegiatan, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Adapun penjelasan untuk masing-masing tahapan adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning) Pada tahap ini peneliti merencanakan tindakan yang akan dilakukan selama proses belajar mengajar berlngsung. Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi, lembar pengamatan, dan lembar peniaian siswa. 2. Pelaksanaan (Acting) Dalam tahap ini peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan menyelesaikan masalah. 3. Pengamatan (Observing) Peneliti melakukan kegiatan pengamatan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pelaksanaan tindakan berlangsung, serta merekam atau mencatat hasil kegiatan yang dilakukan dalam lembar observasi. 4. Refleksi (Reflecting) Pada tahap ini peneliti besrta guru menganalisis data yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Hasil ini kemudian dianalisis dan akan digunakan untuk merencanakan tindakan selanjutnya. Berikut rancangan siklus penelitiannya:
20
Gambar 1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas perencanaan Refleksi
Siklus I
pelaksanaan
observasi perencanaan Refleksi
Siklus II
pelaksanaan
observasi
Bila masalah belum terselesaikan Dilanjut ke siklus berikutnya
C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II Abu Bakar MI Al-Husna Ciledug Kota Tangerang yang berjumlah 40 siswa yang terdiri dari 22 perempuan dan 18 laki-laki.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai perancang dan pelaksana kegiatan. Peneliti membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan kegiatan, mengumpulkan data dan menganalisisnya. Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh seorang teman sejawat (guru kelas II MI Al-Husna) yang berperan sebagai kolaborator dan observer yang bekerjasama dalam hal menyusun rancangan pembelajaran, melakukan refleksi dan menentukan tindakantindakan pada siklus selanjutnya. Sebagai observer berperan mengamati proses pembelajaran melalui metode pencocokan kartu indeks (index card match),
21
baik yang berhubungan dengan kompetensi guru maupun yang berhubungan dengan kondisi siswa dalam prose belajar mengajar.
E. Tahapan Intervensi Tindakan Penelitian ini diawali dengan identifikasi masalah di kelas dan perencanaan tindakan penyelesaiannya. Alternatif penyelesaian dilaksanakan dalam siklus penelitian yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, evaluasi serta analisis dan refleksi. Jika data yang didapat dirasa kurang sempurna maka peneliti akan melanjutkan ke siklus II dan seterusnya hingga hasil analisis di akhir tindakan menunjukkan bahwa kriteria target atau tujuan penelitian yang telah ditetapkan telah tercapai. Tiap tahapan kegiatan pada setiap siklus akan dijelaskan sebagai berikut ini: 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan 1) Menyiapkan kelas untuk tempat penelitian 2) Membuat RPP dengan menggunakan metode pencocokan kartu indeks (index card match) 3) Mendiskusikan RPP dengan dosen pembimbing dan kolaborator 4) Menyiapkan materi ajar dan lembar kalimat tanya dalam setiap pertemuan 5) Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru, wawancara, catatan lapangan serta keperluan observasi lainnya 6) Menyiapkan lembar soal kalimat tanya untuk latihan pada setiap pertemuan b. Tahap Pelaksanaan 1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2) Guru memberi penjelasan tentang kalimat tanya 3) Guru memberikan contoh membuat dan menyusun kalimat tanya dengan tepat 4) Guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai penyusunan kalimat tanya yang tepat
22
5) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang akan bermain kartu indeks secara bergantian 6) Guru memberikan teks cerita kepada masing-masing kelompok 7) Dalam kegiatan elaborasi, setiap kelompok yang maju dibagi menjadi 2 baris yang saling berhadapan. guru membagikan kartu pada setiap anggota kelompok, baris satu mendapatkan kartu yang berisi berbagai macam kata tanya. Sedangkan baris kedua berisi potongan kalimat tanya yang masih rumpang. setiap siswa membaca kartu yang dipegangnya. Kelompok satu diberi tugas untuk mengangkat kartunya dan kelompok dua bertugas mencari pasangan kata tanya yang tepat dengan kartunya lalu kemudian duduk berdampingan. 8) Dalam kegiatan konfirmasi, guru mengajak siswa untuk mencocokkan jawaban dari pertanyaan yang diberikan dengan membacakannya didepan kelas 9) Guru mengulas kembali kartu yang berupa kata tanya dan potongan kalimat tanya yang masih rumpang. 10) Guru menutup kegiatan belajar mengajar dan memberikan motivasi untuk lebih giat belajar 11) Guru mewawancarai siswa dan kolaborator untuk mengetahui penilaian mereka terhadap proses pembelajaran selama siklus 1 12) Mendokumentasikan semua data
yang diperoleh pada setiap
pembelajaran selama siklus 1 c. Tahap observasi Pada tahapan ini dilakukan pelaksanaan tindakan pembelajaran yang terdiri dari observasi terhadap siswa dan guru, mencatat semua hal selama proses pembelajaran sesuai instrument yang telah dibuat dan mencatat kejadian-kejadian khusus yang belum tercantum dalam instrument. d. Tahap refleksi Melakukan analisis pada data yang terkumpul selama penelitian berlangsung dan menentukan keberhasilan serta kelemahan atau
23
kekurangan pada siklus I yang akan dijadikan dasar perbaikan pada peaksanaan siklus berikutnya.
2. Siklus II a. Tahap Perencanaan 1) Memperbaiki kelemahan-kelemahan pada siklus I 2) Membuat RPP dengan menggunakan metode pencocokan kartu indeks (index card match) 3) Mendiskusikan RPP dengan dosen pembimbing dan kolaborator 4) Menyiapkan materi ajar dan lembar kalimat tanya dalam setiap pertemuan 5) Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru, wawancara, catatan lapangan serta keperluan observasi lainnya 6) Menyiapkan lembar teks dan kalimat tanya untuk latihan pada setiap pertemuan
b. Tahap Pelaksanaan 1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2) Guru menjelaskan materi penyusunan kalimat tanya 3) Guru membentuk kelompok untuk permainan kartu indeks 4) Guru membagikan lembar teks cerita kepada peserta didik 5) Peserta didik membaca secara bersama-sama 6) Guru membagikan kartu indeks (index card match) 7) Siswa membaca kartu yang dipegangnya. kemudian mencari jawaban dari kalimat tanya yang tepat dari kelompoknya kemudian duduk berdampingan 8) Guru mengajak siswa untuk mencocokkan jawaban didepan kelas secara berpasangan 9) Guru mengulas kembali kartu yang berupa kalimat tanya dan jawaban yang diberikan.
24
10) Guru menutup kegiatan belajar mengajar dan memberikan motivasi untuk lebih giat belajar 11) Guru mewawancarai siswa dan kolaborator untuk mengetahui penilaian mereka terhadap proses pembelajaran selama siklus II 12) Mendokumentasikan semua data
yang diperoleh pada setiap
pembelajaran selama siklus II c. Tahap observasi Pada tahapan ini dilakukan pelaksanaan tindakan pembelajaran yang terdiri dari observasi terhadap siswa dan guru, mencatat semua hal selama proses pembelajaran sesuai instrument yang telah dibuat dan mencatat kejadian-kejadian khusus yang belum tercantum dalam instrument. d. Tahap refleksi Melakukan analisis pada data yang terkumpul selama penelitian siklus II berlangsung dan menentukan hasil tindakan siklus II, yang akan dijadikan dasar tindakan selanjutnya. Jika hasil belajar yang diingikan belum tercapai maka akan dilanjutkan pada siklus III. Tetapi bila sudah tercapai maka tidak akan dilanjutkan pada siklus berikutnya.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan Hasil dari penelitian yang diharapkan adalah tercapainya peningkatan kemampuan anak dalam pelajaran bahasa Indonesia dengan indikator-indikator keberhasilan yaitu Mengucapkan kalimat tanya dengan intonasi yang benar dan Menggunakan kalimat tanya untuk menanyakan sesuatu kepada orang yang dikenal dengan pilihan kata yang tepat. Target pencapaian hasil tindakan penelitian diasumsikan sebagai berikut: 1. Hasil belajar Bahasa Indonesia dianggap berhasil pada setiap siklus apabila nilai rata-rata siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu sebesar 75. 2. Siswa dianggap berhasil pada setiap siklus jika skor pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dan guru mencapai kategori baik.
25
G.
Data dan Sumber Data Ada dua macam sumber data dalam penelitian ini, yaitu:
1. Data kualitatif: hasil observasi dalam proses pembelajaran, hasil observasi siswa, catatan lapangan, hasil wawancara dengan guru Pendamping dan siswa, serta dokumentasi. 2. Data kuantitatif: nilai tes siswa yang dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari siswa, guru dan peneliti.
H.
Instrumen Pengumpulan Data Instrumen Pengumpulan data dalam penelitian ini mengguanakan beberapa
instrument antara lain: 1. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk menggambarkan aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu dalam aspek kemampuan menyusun kalimat tanya. 2. Lembar Pengamatan Lembar pengamatan dibuat untuk menilai kemampuan menyusun kalimat tanya dan kemampuan menjodohkan kartu indeks (index card match). Adapun analisis hasil belajar siswa terhadap kemampuan menyusun kalimat tanya dan kemampuan menjodohkan kartu indeks digunakan sebagai patokan sistem rubrik dengan rentang skor yang digunakan dengan batas maksimal 25 pada aspek-aspek berikut: a. Ketepatan jawaban b. Kelancaran c. Keseriusan d. Keaktifan e. Intonasi Setiap aspek memiliki kriteria penilaian sebagai berikut: a. Sangat baik
: 17-20
b. Baik
: 13-16
26
c. Cukup
: 9-12
d. Kurang
: 5-8
e. Sangat kurang
: 1-4
3. Lembar Wawancara Wawancara dilakukan pada awal penelitian dan akhir siklus dalam penelitian. Wawancara dilakukan terhadap kolaborator dan siswa dengan menitik beratkan pada tanggapan dan kesulitan siswa dalam proses pembelajaran berikutnya. .
I. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian observasi langsung, yakni: 1. Pengumpulan data melalui hasil nilai harian, kemudian dibuat catatan, mengadakan diskusi dengan observer atau guru pendamping mengenai permasalahan dalam menilai pelajaran Bahasa Indonesia pada bahasan kemampuan menyusun kalimat tanya di MI Al-Husna Ciledug, 2. Nilai proses yang dikumpulkan melalui lembar pengamatan yang dilakukan oleh subjek yang terlibat dalam penelitian ini, 3. Catatan lapangan yaitu catatan selama pelaksanaan, dapat berupa kekurangan yang perlu ditambah atau yang sudah cocok yang perlu dipertahankan.
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Untuk pemeriksaan keterpercayaan data dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan tehnik Triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekkan atau sebagai pembanding terhadap data itu.3 Triangulasi ada empat macam yaitu triangulasi dengan sumber, metode, 3
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, (Ciputat: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2011), hal. 74
27
penyelidik dan teori.4 Dalam hal ini peneliti menggunakan triangulasi pemeriksaan data dan sumber lainnya. Untuk memperoleh data yang objektif, handal dan validitasnya dapat dipertanggungjawabkan, dalam penelitian ini menggunakan beberapa tehnik pemeriksaan kepercayaan studi, yaitu: 1. Menggali data dari sumber yang sesuai dengan menggunakan cara berbeda. Dalam penelitian ini, memperoleh informasi tentang aktivitas siswa dilakukan dengan menggunakan observasi siswa dan memeriksa catatan siswa. 2. Menggali data dari sumber yang berbeda untuk memperoleh informasi tentang hal yang sama. Untuk memperoleh data tentang kemampuan siswa dalam menyusun kalimat tanya dilakukan dengan mengamati kegiatan bermain kartu indeks (index card match) siswa dan melihat hasil observasi kolabolator 3. Memeriksa kembali data-data yang sudah terkumpul. 4. Mengulang pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul.
K.
Analisis Data dan Interpretasi Data Setelah data terkumpul maka dilakukan teknik analisis data, yaitu peneliti
memberi uraian mengenai hasil penelitian. Menganalisis data merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya orang yang meneliti, tetapi juga orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian. Data yang didapat berupa hasil belajar siswa pada ranah kognitif, lembar observasi kegiatan siswa dan guru pada proses pembelajaran serta catatan lapangan.
L. Pengembangan perencanaan tindakan Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus dan diakhiri dengan hasil analisis data yang menunjukkannya peningkatan kemampuan dari subjek peneliti.
4
Ibid.
28
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa penelitian ini melalui dua siklus dimana setiap siklus berisi perencanaa, pelaksanaan, observasi dan refleksi dan bila hasil kurang memuaskan maka siklus bisa ditambah sampai mencapai hasil yang diinginkan.atas dasar itu maka peneliti yakin bahwa hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai landasan perencanaan pengembangan penelitian dengan target yang lebih tinggi.
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Sejarah Singkat MI Al-Husna Yayasan Pendidikan Islam Al-Husna didirikan sejak tahun 1964 oleh Bapak H. Ahmad Rahmat (Alm), yang diawali dengan terbentuknya Majlis ta’lim kaum ibu. Pada tahun 1990, Yayasan Pendidikan Islam Al-Husna membentuk lembaga pendidikan kanak-kanak yaitu Raudhatul Athfal (RA) Al-Husna yang dilanjutkan dengan pembangunan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Husna pada tahun 1995. Sejak mulai berdiri hingga sekarang, MI Al-Husna dipimpin/dikepalai oleh ibu Hj. Siti Mastiaroh, S.Ag.M.Pd. MI Al-Husna menjadi bagian yang tak terpisahkan dari dinamika pendidikan masyarakat sekitar. Dengan kepercayaan masyarakat yang terus meningkat, MI Al-Husna selalu berusaha mengembangkan diri agar menjadi semakin baik. Hal ini dibuktikan dengan perolehan peringkat akreditasi “A”. namun demikian pengembangan tidak hanya sampai disitu dan akan terus berlanjut, akan tetapi mengingat berbagai keterbatasan, pengembangan tersebut sering tidak sejalan dengan yang diharapkan. Salah satu keterbatasan itu adalah daya tamping yang tidak sebanding dengan minat peserta didik, juga pengembangan kualifikasi pendidikan yang belum begitu sesuai dengan tuntutan zaman.
2. Profil MI Al-Husna MI Al-Husna terletak di jalan Dr. Cipto Mangunkusumo/H. Mencong No. 73, RT 02/03 kelurahan Paninggilan Utara, Ciledug Kota Tangerang. Lembaga penyelenggara adalah Yayasan Pendidikan Islam Al-Husna. Bangunan ini berdiri di atas lahan milik sendiri dengan luas ± 1.524 m2 dan luas bangunan ± 700 m2. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada pagi hari yaitu dari pukul 07.00 sampai pukul 14.30 wib untuk kelas III sampai IV, dan pukul 07.00 sampai pukul
29
30
13.00 wib untuk kelas I dan II. Adapun jumlah rombongan belajar sampai saat ini mencapai 16 rombongan belajar. Sejauh ini MI Al-Husna sudah banyak meraih prestasi baik dari tingkat kecamatan maupun tingkat kota. Pada setiap tahunnya MI Al-Husna juga ikut berpartisipasi terhadap kegiatan-kegiatan pendidikan yang dilaksanakan oleh Kemenag dan Diknas yang ada di Kota Tangerang.
3. Visi dan Misi MI Al-Husna Visi
Unggul dalam prestasi dan teladan dalam perilaku
Misi
Menyiapka generasi unggul yang memiliki potensi di bidang IMTAQ dan IPTTEK.
Membentuk kepribadian yang utuh, berakhlak mulia, bijaksana, cerdas dan bertanggung jawab.
Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya dimasyarakat.
4. Struktur Organisasi MI Al-Husna dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Al-Husna. Yayasan ini diketuai oleh ibu HJ. Sunah Liyah. Adapun sekretaris yayasan adalah ibu Nurul Jalaliyah, S.EI dan bendaharanya adalah ibu Neneng Atika Wardah, S.Pd. M.Pd, sedangkan kepala Madrasah Ibtidaiyah adalah ibu Hj. Siti Mastiaroh, S.Ag.M.Pd. ketua komite sekolah adalah ibu Yayah membawahi anggota dari perwakilan wali murid kelas I sampai kelas VI, dan guru-guru wali kelas dan mata pelajaran serta karyawan. Adapun susunan guru dan karyawan sebagi berikut:
TABEL II Daftar Guru dan Karyawan NO 1
NAMA Siti Mastiaroh, S. Ag
TUGAS Kepala Madrasah
KETERANGAN VI Aqidah Akhlak
31
V Matematika &
2
Bahrul Ulum, S. PdI
Guru Bidang Studi
3
Muhasan, S. Pd
Guru Kelas
VI Husein
4
Sholikhah Ari Utami, S.Ag
Guru Kelas
VI Hasan
5
Samsul Mu’min,S. HI
Wali Kelas / Guru
V Aisyah , Fiqih
6
Mulyadi, S. PdI
Wali Kelas / Guru
V Khodijah, Qurdis
7
Neneng Atika Wardah, S.Pd
Guru Kelas
IV Al Farabi (A)
8
Nurul Jalaliyah, S. EI
Guru Kelas
IV Al Bukhori (A)
9
Muhiah, S. Pd
Guru Kelas
II Usman (A)
10
Abdul Hoir, S. Ag
Guru Kelas
III Humaira (A)
11
Komalasari, S. PdI
Guru Kelas
I Ibnu Sina (B)
12
Siti Azizah, S. Pd
Guru Kelas
I Ibnu Rusyd (A)
13
Rini Utari, S. Pd
Guru Kelas
III Ali (B)
14
Swaibatul Aslamiyah, S. Ag
Guru Kelas
III Ali (A)
15
Nurul Hidayah, S. PdI
Guru Kelas
III Humaira (B)
16
Diana Sari, S. Pd
Guru Kelas
II Umar (A)
17
Siti Murtafiah, S. PdI
Guru Kelas
II Usman (B)
18
Maimunah, S. HI
Guru Kelas
II Abu Bakar (A)
19
Maswanih,S. PdI
Guru Kelas
II Umar (B)
20
Yunita Saridin,S. Pd
Guru Kelas
III Fatimah (A)
21
Novita Sari
Guru Kelas
II Abu Bakar (B)
22
Siti Faizah,S.PdI
Guru Kelas
I Ibnu Kholdun (A)
23
Mariyam, S. PdI
Guru Kelas
IV Al Bukhori (B)
24
Nur'aini, S. PdI
Guru Kelas
IV Al Ghazali (A)
25
Nur Aida Putri Yani, S. Pd
Guru Kelas
I Ibnu Kholdun (B)
26
Rista Rosmeri, S. PdI
Guru Kelas
I Ibnu Sina (A)
27
Apri Kuntari, S. Pd
Guru Kelas
I Ibnu Rusyd (B)
28
Sri Wahyuni, S. PdI
Guru Bidang Studi
IV Bahasa Arab
29
Puad Baidillah, S. PdI
Guru Bidang Studi
I - VI PJOK
30
Muhamad Yusuf
Guru Bidang Studi
II PJOK
Bahasa Arab
32
31
Nurul Hidayati, S. Ag
Guru Bidang Studi
Bhs Inggris
32
Irfan Sidiq, S. Pd
Guru Kelas
III Fatimah (B)
33
Hermawati, S. Pd
Guru Kelas
IV Al Farabi (B)
34
Chika Viorinda N, S. Pd
Guru Kelas
IV Al Ghazali (B)
35
Siti Nursaidah, S. Sn
Guru Bidang Studi
SBK, Melukis
36
Yulia Tiningsih
Guru Bidang Studi
SBK, Menari
37
Mimi Saumi, S.E
Tata Usaha (TU)
38
Arfan Akbar, S. ThI
Tata Usaha (TU)
39
Zulfi Satriana
Pustakawan
40
Satiah
Pengembangan diri
Qasidah
41
Syaidina Ali
Pengembangan diri
Marawis
42
Faris
Pengembangan diri
Futsal
43
Saiful
Pengembangan diri
Drumband
44
Budiawan
Pengembangan diri
Drumband
45
Djoko Susilo
Pengembangan diri
Pramuka
46
Siti Muthoyah
Pengembangan diri
Taekwondo
47
Suhartanto
Pengembangan diri
Taekwondo
48
Hasan
Penjaga Sekolah
49
Manat
Petugas Kebersihan
50
Muhammad Sidup
Petugas Kebersihan
51
Islahuddin
Petugas Kebersihan
52
Muhidir
Staff / Teknisi
Demikian struktur organisasi, daftar guru-guru dan karyawan di MI AlHusna yang secara keseluruhan bertanggungjawab terhadap kelancaran dan stabilitas madrasah sebagai lembaga pendidikan agar mamapu menciptakan lembaga yang lebih baik lagi.
33
5. Fasilitas Madrasah MI Al-Husna memiliki tiga gedung dengan jumlah 24 ruangan yang terdiri dari: 16 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang laboratorium komputer, 1 ruang laboratorium IPA, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang tata usaha, 1 ruang UKS, dan 1 ruang aula serbaguna yang seringkali digunakan untuk kegiatan sholat dhuha dan sholat zuhur berjama’ah, serta kegiatan pengajian bulanan untuk wali muri dan guru. Selain itu MI Al-Husna mempunyai 14 kamar kecil siswa, 3 kamar kecil guru, 1 kamar kecil kepala sekolah, koperasi sekolah, kantin dan 1 lapangan yang digunakan untuk upacara bendera, olahraga atau pembacaan Surat Yasiin setiap hari Jum’at.
6. Data Siswa MI Al-Husna MI Al-Husna merupakan sekolah MI dengan jumlah murid terbanyak di kecamatan Ciledug. Hal ini disebabkan karena prestasi dan kedisiplinan MI AlHusna yang cukup baik, serta letaknya yang sangat strategis dekat dengan jalan raya dan dapat dilalui alat transportasi dengan mudah. MI Al-Husna mempunyai jumlah siswa sebanyak 637 orang yang tersebar di 16 kelas. Adapun daftar jumlah siswa adalah sebagai berikut: TABEL III Daftar Jumlah Siswa/Siswi MI Al-Husna Tahun Pelajaran 2015/2016 Kelas
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
I
66
54
120
II
51
67
118
III
66
60
126
IV
55
65
120
V
43
40
83
VI
29
41
70
Jumlah
310
327
637
34
7. Penelitian pendahuluan (Pre Test) Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada hari selasa tanggal 22 September 2015 pukul 07.15 s/d 08.25. peneliti melakukan observasi (pengamatan) terhadap proses pembelajaran Bahasa Indonesia kelas II Abu Bakar di MI Al-Husna Ciledug kota Tangerang. Hasil pengamatan tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Setelah bel masuk berbunyi, guru berada di kelas ketika siswa sudah berada di kelas. Pada saat pelajaran dimulai ada beberapa siswa yang belum siap belajar, diantaranya masih ada yang berjalan-jalan mendekati temannya, dan ada juga yang masih asyik mengobrol, namun sebagian besar siswa sudah siap belajar. Guru pun menginstruksikan siswa untuk bersiap-siap konsentrasi belajar dan menyiapkan segala keperluan untuk belajar. b. Metode yang digunakan guru adalah ceramah, penugasan dan latihan. Guru menjelaskan materi pelajaran yang terdapat dibuku paket tanpa dibantu dengan media lain yang mendukung proses pembelajran. c. Waktu pembelajaran lebih banyak dipergunakan untuk mengerjakan soal-soal latihan yang ada dibuku paket dan LKS. Saat mengerjakan soal ada beberapa siswa yang bertanya karena belum paham dalam mengerjakan soal. Ada juga siswa yang tidak tertib dalam menulis, ada yang mengobrol, jalan-jalan, dan lama dalam menyelesaikan soal. d. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai materi yang dibahas. Ada beberapa siswa yang belum paham dan tidak bisa memilih kata tanya yang tepat untuk sebuah kalimat tanya. lalu guru kembali menjelaskan materi yang belum dipahami siswa. e. Proses pembelajaran tidak berlangsung aktif, Ketika guru memerintahkan untuk membaca teks pelajaran, ada beberapa siswa yang tidak membaca. Saat guru memberikan pertanyaan kepada siswa, hanya sedikit siswa yang aktif menjawab, sebagian besar siswa keliru dalam menjawab. Hal ini disebabkan karena kurang interaktifnya guru dan siswa dalam belajar dan menyebabkan kelas menjadi kurang aktif.
35
f. Hasil belajar yang masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia, hanya beberapa siswa saja yang dapat mencapai nilai di atas KKM pada materi tanya jawab. TABEL IV Penilaian Pre Test No
Nama
Aspek yang dinilai
Jumlah
1
2
3
4
5
Skor
1
A. Romadhoni Fathan M.
4
8
12
10
8
42
2
Althaf Ardell Abieza
8
10
10
14
8
50
3
Anisa Sri Astuti
14
12
18
12
12
68
4
Atika Marwah Daud
10
8
10
10
8
46
5
Aufa Novia Kirani
10
10
10
10
8
48
6
Beautiful Fairuz Habibati
12
12
20
12
12
68
7
Chayla Alzahra Harahap
2
10
12
7
7
38
8
Dian Rahma Talitha
8
10
12
9
8
47
9
Diyah Arum Lukito
8
10
12
12
10
52
10
Fadhantio Rezky Hanafi
4
10
14
5
6
39
11
Fatah Al Ghani
4
12
8
12
8
44
12
Febrian Yafi Hakim
0
4
10
10
6
30
13
Gitra Lucky Syaputri
14
14
18
12
12
70
14
Jihan Zahrah Zahirah
4
10
12
10
8
44
15
Kayla Fitri Malika
6
10
15
8
8
47
16
Kenzo Andara B.
4
10
10
10
6
40
17
Kirania Naomi Adisti
8
10
15
10
10
53
18
Kyara Adzraa Mezaluna
12
12
15
12
10
61
19
Latifa Maltira
6
10
12
10
8
46
20
Latifanni Maltira
6
10
12
10
8
46
21
Luqman Maulana
16
14
14
13
14
71
22
Luthfi Murtadho
6
10
12
6
9
43
23
M. Farrel Wirawan
6
10
12
10
10
48
36
24
M. Haikal Al-Fathan
0
4
8
5
4
21
25
M. Irfan Arifuddin
12
15
18
10
14
69
26
M.Firas Khaidirsen
6
8
10
12
8
44
27
M.Miftah Al-Fattah
14
14
10
10
10
58
28
M.Riyadh Al-Faridzi
4
8
12
10
7
41
29
Naila Ali
6
12
12
9
8
47
30
Nasaka Haqqon
12
12
14
12
10
60
31
Nasya Abidah Rifana
4
10
10
8
8
40
32
Nazwa Aqilah
4
10
12
8
8
42
33
Nesha Khairin Rifani
6
10
14
10
10
50
34
Novelia Sakhira
4
8
9
4
8
33
35
Reihan Dwi Kurniawan
8
10
9
7
8
42
36
Rifqi Maulana Anwar
14
12
15
14
12
67
37
Sabral Jamila Karim
6
10
12
7
8
43
38
Safira Khairani
6
10
10
9
10
45
39
Shela Umaira
6
10
12
9
9
46
40
Tsany Nur’azizah Fitri
6
10
12
10
10
48
Jumlah
290
409
494
388
356
1937
Rata-rata
7.25
10.23
12.35
9.70
8.90
48.43
Dari hasil peneltian di atas, didapat bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia dengan materi kalimat Tanya masih rendah dengan jumlah nilai 1937, rata-rata 48,43, nilai minimum 21 dan nilai maksimum 71. Dari data tersebut maka belum mencapai nilai KKM sekolah. Rendahnya nilai siswa ini disebabkan karena adanya sebagian siswa yang belum paham pada materi kalimat tanya, kurangnya perhatian dan konsentrasi siswa dalam belajar, dan kurangnya metode guru dalam kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia khususnya pada materi kalimat tanya. Setelah berdiskusi dengan guru kelas II diperoleh kesepakatan bahwa peneliti akan melakukan PTK dengan judul Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Penyusunan Kalimat Tanya dengan Metode Pencocokan Kartu Indeks (Index
37
Card Match) di Kelas II MI Al Husna, Ciledug, Kota Tangerang. Guru kelas II sebagai teman sejawat bersedia menjadi kolaboratornya saat peneliti melakukan tindakan pembelajaran. Materi yang akan dijadikan bahan ajar dalam tindakan penelitian
adalah
kalimat
tanya
dengan
Standar
Kompetensi
(SK):
Mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan melalui kegiatan bertanya, bercerita dan berdeklamasi, Kompetensi Dasar (KD): Bertanya kepada orang lain dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan santun berbahasa.
8. Tindakan Pembelajaran Siklus I Setelah melakukan tes awal, peneliti memulai persiapan untuk Tindakan Pembelajaran Siklus I. Tindakan pembelajaran siklus I dengan sub pokok bahasan pembelajaran adalah kalimat tanya yang disampaikan dalam dua kali pertemuan (4 x 35 menit). Adapun indikator yang ingin dicapai adalah agar setelah pembelajaran dilaksanakan peserta didik mampu: (1) mengucapkan kalimat tanya dengan intonasi yang benar, (2) menggunakan kalimat tanya untuk menanyakan sesuatu kepada orang yang dikenal dengan pilihan kata yang tepat.
a. Tahap perencanaan Pada tahap ini yang dilakukan adalah menyiapkan tempat penelitian, penyusunan RPP dengan metode Index card match, mendiskusikan RPP dengan dosen pembimbing dan kolaborator, menyiapkan materi dan bahan ajar, menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan guru, lembar penilaian, teks bacaan dan kartu indeks, serta keperluan observasi lainnya. b. Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan dengan alokasi waktu 4 x 35 menit. Kegiatan dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 6 Oktober 2015 dan 13 Oktober 2015. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I dapat dilihat pada lampiran. 1) Pertemuan pertama (Selasa, 6 Oktober 2015) Pertemuan pertama dimulai pada pukul 10.40 s/d 11.50 wib. Materi yang akan dipelajari adalah kalimat tanya. Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan
38
ini sebanyak 40 orang. Kegiatan diawali dengan berdoa sebelum belajar, mengecek kondisi kelas dan kehadiran peserta didik, apersepsi dan pemberian motivasi. Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran, guru meminta salah satu peserta didik untuk membaca teks yang ada dibuku secara bergantian dan memberi penjelasan singkat tentang isi bacaan tersebut. Guru kemudian mengajak peserta didik untuk bermain kartu indeks (index card match) dengan membagi siswa menjadi 4 kelompok yang akan bermain secara bergantian, guru memberikan teks cerita kepada masing-masing kelompok dan setiap kelompok membaca teks tersebut. Sebelum bermain kartu guru memberikan pengarahan. Ketika kegiatan berlangsung guru mengamati dan sesekali membimbing peserta didik khususnya siswa yang kelihatan kesulitan dalam pembelajaran. Setelah selesai guru mengajak siswa untuk mengoreksi jawaban mereka guru juga menjelaskan cara mengucapkan kalimat tanya dengan intonasi yang benar. Setiap siswa diminta untuk membaca kalimat tanya yang sudah mereka susun dengan lafal dan intonasi yang benar. Sebagai penutup pelajaran guru memberikan pengarahan untuk lebih percaya diri ketika bermain kartu indeks (index card match) pada pertemuan yang akan datang. Pada pertemuan pertama ini terlihat sebagian besar peserta didik masih kurang memahami pembelajaran yang disampaikan, tidak memperhatikan guru, tidak memahami teks, sehingga saat bermain kartu masih banyak siswa yang hanya diam memperhatikan teman-temannya, jawaban yang didapat tidak sesuai, dan ada beberapa yang tidak mendapatkan pasangan. pembelajaran juga masih didominasi oleh beberapa siswa, sehingga siswa yang kemampuannya dibawah rata-rata masih kurang aktif. namuan, secara umum kondisi pembelajaran pada pertemuan ini relatif berjalan baik. 2) Pertemuan kedua (Selasa, 13 Oktober 2016) Pertemun kedua dilaksanakan hari selasa, 13 Oktober 2015 yang dimulai pukul 07.15 s.d 08.25 wib. Pada pertemuan ini seluruh peserta didik hadir dan diadakan tes kemampuan menyusun kalimat tanya.
39
Pertemuan kedua diawali dengan kegiatan mengecek kondisi kelas dan kehadiran peserta didik. Pada pertemuan ini sama dengan pembelajaran sebelumnya. Tetapi dalam pertemuan ini setiap jawaban yang benar akan dinilai dan diberi reward atau hadiah berupa benda. Sedangkan yang tidak mendapatkan pasangan yang benar akan mendapatkan sanksi. Hal ini dilakukan untuk memotivasi siswa. Pada kegiatan akhir guru menghimbau kepada seluruh peserta didik untuk lebih teliti lagi dalam menyusun kalimat tanya dan diharapkan juga agar seluruh peserta didik mampu dan memahami segala materi yang telah diajarkan sehingga kemampuan menyusun kalimat tanya melalui metode pencocokan kartu indeks (Index card match) dapat mencapai nilai yang telah ditentukan sekolah. Guru sebagai peneliti, meneliti dan mengamati aktifitas peserta didik yang dibantu oleh guru (observer) dalam menjalani tes peserta didik. c. Tahap observasi dan analisis Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Kolaborator melakukan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode Index card match selama proses pembelajaran langsung. Hasil observasi ini terbagi menjadi dua yaitu pengamatan terhadap keterampilan guru dalam proses pembelajaran menggunakan metode Index card match dan pengamatan terhadap aktivitas peserta didik dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan mengguanakan metode pencocokan kartu indeks (Index card match). Hasil pengamatan proses pembelajaran dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
40
1. Penilaian aktivitas guru selama pembelajaran TABEL V Hasil Observasi Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran Siklus I
Sekolah
: MI Al-Husna
Mata pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/semester
: II/Ganjil (1)
No 1
Aspek yang dinilai
NIlai 1
2
3
4
Ket
Kemampuan membuka pelajaran √
1. Menarik perhatian peserta didik
Sangat Baik
2. Menimbulkan motivasi
√
Baik
3. Memberikan acuan materi yang
√
Cukup
akan disajikan 4. Memberi kaitan materi dengan
√
Cukup
kemampuan yang telah dimiliki peserta didik (lingkungan luar) 2
Sikap peneliti dalam proses pembelajaran 1. Kejelasan suara
√
Baik
2. Gerakan badan tidak
√
Baik
3. Antusiasme penampilan /mimik
√
Cukup
4. Mobilitas posisi tempat
√
Baik
√
Baik
mengganggu perhatian peserta didik
3
Penguasaan materi 1. Materi yang disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang
41
direncanakan √
2. Kejelasan dalam menerangkan
Baik
materi 3. Kejelasan dalam memberikan
√
Cukup
√
Cukup
contoh 4. Mencerminkan keluasan wawasan 4
Proses pembelajaran 1. Kesesuaian penggunaan metode
√
Baik
√
Baik
√
Baik
dengan pokok bahasan 2. Penyajian materi relevan dengan indicator hasil belajar 3. Antusiasme dalam menanggapi respon 4. Kecermatan dalam pemanfaatan
√
Cukup
waktu 5
Penggunaan metode index card match 1. Memperhatikan langkah-langkah
√
Baik
√
Baik
√
Baik
√
Baik
√
Baik
penggunaan metode index card match 2. Ketepatan saat penggunaan metode index card match 3. Keterampilan saat mengopprasionalkan metode index card match 4. Membantu meningkatkan proses pembelajaran 6
Evaluasi 1. Menggunakan penilaian relevan dengan indikator hasil belajar
42
2. Menggunakan jenis ragam penilaian relevan dengan
√
Cukup
indikator hasil belajar 3. Menggunakan penilaian sesuai √
dengan yang tertulis pada
Baik
perencanaan pembelajaran 7
Kemampuan menutup pelajaran 1. Meninjau kembali pokok
√
Cukup √
bahasan
Baik
2. Memberikan keterampilan bertanya Jumlah skor
70
Keterangan kategori penilaian setiap aspek 4
: Sangat Baik
3
: Baik
2
: Cukup
1
: Kurang
Kategori persentase penilaian ≥ 80 %
= Sangat Baik (A)
60 % - 79,99 %
= Baik (B)
40 % - 59,99 %
= Cukup (C)
20 % - 39,99 %
= Kurang (D)
0 % - 19,99 %
= Sangat kurang (E)
Jumlah nilai semua aspek berjumlah 70, maka apabila diukur persentase penilaian yang didapat maka perolehan skor yang didapat 70 % = Baik (B) Berdasarkan hasil observasi, kegiatan guru dalam pembelajaran pada pertemuan siklus I berada dalam kategori “Baik”.
43
2. Penilaian aktivitas peserta didik selama pembelajaran TABEL VI Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Selama Siklus I Jumlah peserta didik yang No
Aspek yang dinilai
melakukan aktivitas pertemuan pada
Persen Jumlah
Ket
(%)
siklus I
1
tase
1
2
26
31
57
71,25
Baik
23
28
51
63,75
Baik
21
24
45
56,25
Cukup
12
17
29
36,25
Kurang
Aktifitas peserta didik selama mengikuti KBM a.
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang pelaksanaan metode index card match
b. Peserta didik mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik c. Peserta didik mampu menyusun kalimat tanya dengan benar d. Siswa mampu mengucapkan kalimat tanya dengan intonasi yang benar
44
Rata-rata 2
56.88
Cukup
Perilaku peserta didik yang tidak sesuai dengan KBM a. Melamun
9
7
16
20
Baik
b. Tidak fokus
15
13
28
35
Baik
c. Belum memahami
14
12
26
32,5
Baik
29,17
Baik
soal atau tugas Rata-rata
Kategori persentase penilaian : aktivitas peserta didik yang sesuai dengan KBM ≥ 80 %
= Sangat Baik (A)
60 % - 79,99 %
= Baik (B)
40 % - 59,99 %
= Cukup (C)
20 % - 39,99 %
= Kurang (D)
0 % - 19,99 %
= Sangat kurang (E)
Kategori persentase penilaian : aktivitas peserta didik yang tidak sesuai dengan KBM 0 % - 19,99 %
= Sangat Baik (A)
20 % - 39,99 %
= Baik (B)
40 % - 59,99 %
= Cukup (C)
60 % - 79,99 %
= Kurang (D)
≥ 80 %
= Sangat kurang (E) Pada pertemuan siklus I, analisis nilai aktivitas siswa yang sesuai dengan
pelajaran adalah 56,88 % dengan kategori “Cukup” sedangkan analisis aktivitas siswa yang tidak sesuai dengan pembelajaran adalah 29,17 % termasuk kategori “Baik” Dari hasil pengamatan, dilihat bahwa peserta didik sudah siap untuk menerima pelajaran.pada saat guru memberikan penjelasan materi pelajaran dan membaca teks, ada beberapa siswa yang masih melamun dan bermalas-malasan
45
untuk mengikutinya. Penerapan metode pencocokan kartu indeks (Index card match) dalam pembelajaran membuat peserta didik lebih aktif dan senang dalam belajar sehingga membantu mereka dalam menguasai materi tentang kalimat tanya tersebut. Hal ini terlihat dari hasil observasi dari peserta didik dengan menggunakan metode Index card match, dimana metode ini sangat membantu peserta didik dalam keterampilan membaca. Adapun tabel penilaian pada tes uji kemampuan siklus I sebagai berikut: TABEL VII Data Hasil Test Siklus 1 No
Nama
Aspek yang dinilai
Jumlah
1
2
3
4
5
Skor
1
A. Romadhoni Fathan M.
12
12
14
16
11
65
2
Althaf Ardell Abieza
16
12
12
18
12
70
3
Anisa Sri Astuti
20
15
18
15
15
83
4
Atika Marwah Daud
16
14
15
13
13
71
5
Aufa Novia Kirani
16
15
16
13
12
72
6
Beautiful Fairuz Habibati
20
14
18
14
15
81
7
Chayla Alzahra Harahap
12
12
15
12
10
61
8
Dian Rahma Talitha
14
12
18
15
13
72
9
Diyah Arum Lukito
16
14
15
13
13
71
10
Fadhantio Rezky Hanafi
12
15
15
10
10
62
11
Fatah Al Ghani
14
14
12
15
12
67
12
Febrian Yafi Hakim
12
10
10
12
10
54
13
Gitra Lucky Syaputri
20
15
18
14
14
81
14
Jihan Zahrah Zahirah
14
14
16
13
13
70
15
Kayla Fitri Malika
16
14
18
10
12
70
16
Kenzo Andara B.
14
13
15
14
12
68
17
Kirania Naomi Adisti
16
15
17
13
12
73
18
Kyara Adzraa Mezaluna
20
15
15
14
12
76
19
Latifa Maltira
16
14
16
15
13
74
46
20
Latifanni Maltira
14
14
18
14
10
70
21
Luqman Maulana
20
18
15
15
15
83
22
Luthfi Murtadho
14
12
15
12
12
65
23
M. Farrel Wirawan
16
15
15
14
12
72
24
M. Haikal Al-Fathan
10
8
10
14
10
52
25
M. Irfan Arifuddin
20
16
18
12
12
78
26
M.Firas Khaidirsen
16
14
15
15
12
72
27
M.Miftah Al-Fattah
20
15
13
15
12
75
28
M.Riyadh Al-Faridzi
14
14
16
12
10
66
29
Naila Ali
14
15
15
15
12
71
30
Nasaka Haqqon
20
15
16
15
12
78
31
Nasya Abidah Rifana
14
12
15
12
12
65
32
Nazwa Aqilah
12
12
15
12
12
63
33
Nesha Khairin Rifani
16
12
18
12
12
70
34
Novelia Sakhira
14
14
16
13
10
67
35
Reihan Dwi Kurniawan
14
12
15
14
12
67
36
Rifqi Maulana Anwar
16
15
12
14
14
71
37
Sabral Jamila Karim
16
14
18
12
10
70
38
Safira Khairani
14
13
15
13
12
67
39
Shela Umaira
14
15
15
13
10
67
40
Tsany Nur’azizah Fitri
16
12
15
14
12
69
Jumlah
620
546
613
541
479
2799
15.50
13.65
15.33
13.53
11.98
69.98
Rata-rata
Berdasarkan tes akhir siklus I, didapat rata-rata hasil belajar peserta didik ratarata 69.98, jumlah 2799, nilai minimum 52 dan nilai maksimum 83. Dari hasil tes siklus I yang didapat maka siklus I selesai dan berlanjut ke siklus II. Pada siklus II peserta didik diharapkan mendapat hasil nilai lebih besar dari siklus I. Setelah tes ini dilakukan maka peneliti melakukan wawancara kepada peserta didik dengan prestasi yang berbeda sebanyak 5 orang. Dengan wawancara ini
47
diharapkan peneliti akan mendapatkan informasi tentang kualitas pembelajaran kemampuan menyusun kalimat tanya dengan metode pencocokan kartu indek (Index card match). d. Tahap refleksi Berdasarkan hasil lembar penilaian, lembar observasi aktivitas peserta didik, data dan masukan-masukan dari kolaborator, maka refleksi tindakan penelitian siklus I dapat dijelaskan bahwa secara umum, keterampilan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan metode pencocokan kartu indeks (Index card match) pada pertemuan ini relative baik, namun masih banyak kekurangan yang disebabkan karena: 1) Alokasi waktu yang kurang memadai 2) Beberapa anak yang kurang memahami intruksi yang diberikan guru sehingga masih kesulitan dalam permainan kartu indeks 3) Ruang kelas yang kurang luas sehingga membatasi ruang gerak siswa dalam kelas serta jumlah siswa yang cukup banyak membuat suasana kelas menjadi gaduh 4) Kendala guru yang belum terbiasa menerapkan metode pencocokan kartu indeks (Index card match) yang menyebabkan guru kesulitan dalam membimbing siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dan membuat proses pembelajaran jadi kurang maksimal. Menyikapi beberapa kekurangan dan kelemahan tersebut, maka peneliti mempersiapkan rencana perbaikan untuk penelitian pada siklus selanjutnya, yaitu: 1) Mengoptimalkan waktu pembelajaran 2) Guru memberikan instruksi dengan bahasa yang mudah dipahami anak, disertai dengan contoh agar anak lebih mengerti langkah-langkah yang harus dilakukan dalam bermain index card match 3) Guru mensiasatinya dengan membuat beberapa kelompok dan melakukan permainan secara bergantian. 4) Guru melakukan beberapa perbaikan dengan mencari permasalah dan cara pemecahannya sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal sesuai yang diharapkan.
48
9. Tindakan Pembelajaran Siklus II a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini yang dilakukan adalah menyiapkan RPP, menyiapkan lembar penilaian siklus II, menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan guru, teks bacaan serta kartu indeks siklus II sebanyak jumlah peserta didik. Berdasarkan hasil refleksi siklus I, maka dalam siklus II ini diharapkan untuk bisa lebih terarah. Peneliti harus mampu mengoptimalkan waktu pembelajaran dan memperbaiki permasalahan yang dihadapi pada siklus sebelumnya agar proses pembelajran dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Materi pembelajaran siklus II adalah kalimat tanya. Adapun indikator yang ingin dicapai adalah agar setelah pembelajaran dilaksanakan peserta didik mampu: (1) mengucapkan kalimat tanya dengan intonasi yang benar, (2) menggunakan kalimat tanya untuk menanyakan sesuatu kepada orang yang dikenal dengan pilihan kata yang tepat b. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan dengan alokasi waktu 4 x 35 menit. Kegiatan dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 11 November 2015 dan 17 November 2015. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II dapat dilihat pada lampiran.
1) Pertemuan pertama (Rabu, 11 November 2015) Pertemuan pertama dimulai pada pukul 09.30 s/d 10.40 wib. Materi yang akan dipelajari adalah kalimat tanya. Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan ini sebanyak 36 orang (4 orang tidak hadir). Kegiatan diawali dengan berdoa sebelum belajar, mengecek kondisi kelas dan kehadiran peserta didik, apersepsi dan pemberian motivasi. Kegiatan pembelajaran sama seperti siklus I, setelah guru memberi penjelasan singkat tentang cara menyusun kalimat tanya dan cara pengucapan kalimat tanya dengan intonasi yang benar, Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok yang akan bermain secara bergantian, guru memberikan teks cerita
49
kepada masing-masing kelompok dan setiap kelompok membaca teks tersebut dipimpin oleh ketua kelompoknya. Kemudian guru membagikan kartu index kepada masing-asing kelompok. Setelah diberi aba-aba, permainan dimulai. Guru lebih memberikan arahan dan bimbingan agar peserta didik yang mengalami kesulitan pelajaran bisa diminimalisir, serta memberikan pengarahan untuk lebih teliti lagi dalam menyusun kalimat tanya dan akan diadakan tes akhir pembelajaran. Pada pertemuan siklus II ini terlihat sebagian besar peserta didik sudah memahami langkah-langkah pembelajaran sehingga peserta didik tidak lagi kesulitan dalam proses pembelajaran, selain itu peserta didik terlihat lebih bersemangat dan aktif. Secara umum pembelajaran siklus II berjalan lebih baik dari siklus I.
2) Pertemuan kedua (Selasa, 17 Oktober 2016) Pertemun kedua dilaksanakan hari selasa, 17 November 2015 yang dimulai pukul 08.15 s.d 09.25 wib. Pada pertemuan ini seluruh peserta didik hadir dan diadakan penilaian kemampuan menyusun kalimat tanya. Pertemuan kedua diawali dengan kegiatan mengecek kondisi kelas dan kehadiran peserta didik. Guru memberikan teks pendek satu persatu kepada peserta didik. Kemudian guru memerintahkan kepada beberapa peserta didik untuk membacanya didepan kelas secara bergantian. Setelah 10 menit membaca, guru membagi siswa menjadi 2 kelompok dan menjelaskan kembali cara bermain kartu indeks. Dalam pertemuan ini guru memotivasi siswa dengan memberikan nilai pada kelompok yang memperoleh jawaban benar paling banyak. Setelah selesai kemudian guru bersama-sama mengoreksi jawaban dari masing-masing peserta didik. Pada kegiatan akhir guru menghimbau kepada seluruh peserta didik untuk lebih teliti lagi dalam menyusun kalimat tanya dan diharapkan juga agar seluruh peserta didik mampu mengucapkan kalimat tanya dengan intonasi yang benar seperti yang telah diajarkan sehingga dapat mencapai nilai yang telah ditentukan sekolah. Guru sebagai peneliti, meneliti dan mengamati
50
aktifitas peserta didik yang dibantu oleh guru (observer) dalam menjalani tes peserta didik.
c. Tahap observasi dan analisis Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Kolaborator melakukan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode Index card match selama proses pembelajaran langsung. Hasil observasi ini terbagi menjadi dua yaitu pengamatan terhadap aktivitas guru dalam proses pembelajaran menggunakan metode index card match dan pengamatan terhadap aktivitas peserta didik dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan mengguanakan metode pencocokan kartu indeks (index card match) pada sklus II. Hasil pengamatan proses pembelajaran dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: 1. Penilaian aktivitas guru selama pembelajaran TABEL VIII Hasil Observasi Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran Siklus II
Sekolah
: MI Al-Husna
Mata pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/semester
: II/Ganjil (1)
No 1
Aspek yang dinilai
NIlai 1
2
3
4
Ket
Kemampuan membuka pelajaran √
1. Menarik perhatian peserta didik
Sangat Baik
√
2. Menimbulkan motivasi
Sangat Baik
3. Memberikan acuan materi yang
√
Baik
51
akan disajikan 4. Memberi kaitan materi dengan
√
Baik
kemampuan yang telah dimiliki peserta didik (lingkungan luar) 2
Sikap peneliti dalam proses pembelajaran √
1. Kejelasan suara
Sangat Baik
2. Gerakan badan tidak mengganggu
√
Baik
perhatian peserta didik √
3. Antusiasme penampilan /mimik
Sangat Baik
4. Mobilitas posisi tempat 3
√
Baik
Penguasaan materi √
1. Materi yang disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang
Sangat Baik
direncanakan 2. Kejelasan dalam menerangkan
√
Baik
√
Baik
√
Baik
√
Baik
√
Baik
√
Baik
materi 3. Kejelasan dalam memberikan contoh 4. Mencerminkan keluasan wawasan 4
Proses pembelajaran 1. Kesesuaian penggunaan metode dengan pokok bahasan 2. Penyajian materi relevan dengan indicator hasil belajar 3. Antusiasme dalam menanggapi respon 4. Kecermatan dalam pemanfaatan waktu
√
Sangat Baik
52
5
Penggunaan metode index card match 1. Memperhatikan langkah-langkah
√
Baik
√
Baik
√
Baik
penggunaan metode index card match 2. Ketepatan saat penggunaan metode index card match
√
3. Keterampilan saat mengopprasionalkan metode
Sangat Baik
index card match 4. Membantu meningkatkan proses pembelajaran 6
Evaluasi √
Baik
√
Baik
√
Baik
1. Meninjau kembali pokok bahasan
√
Baik
2. Memberikan keterampilan
√
Baik
1. Menggunakan penilaian relevan dengan indikator hasil belajar 2. Menggunakan jenis ragam penilaian relevan dengan indikator hasil belajar 3. Menggunakan penilaian sesuai dengan yang tertulis pada perencanaan pembelajaran 7
Kemampuan menutup pelajaran
bertanya Jumlah skor
Keterangan kategori penilaian setiap aspek 4
: Sangat Baik
3
: Baik
2
: Cukup
1
: Kurang
82
53
Kategori persentase penilaian ≥ 80 %
= Sangat Baik (A)
60 % - 79,99 %
= Baik (B)
40 % - 59,99 %
= Cukup (C)
20 % - 39,99 %
= Kurang (D)
0 % - 19,99 %
= Sangat kurang (E)
Jumlah nilai semua aspek berjumlah 82, maka apabila diukur persentase penilaian yang didapat maka perolehan skor yang didapat 82 % = Sangat Baik (A) Berdasarkan hasil observasi, kegiatan guru dalam pembelajaran pada pertemuan siklus II berada dalam kategori “sangat baik”.
3. Penilaian aktivitas peserta didik selama pembelajaran TABEL IX Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Selama Siklus II Jumlah peserta didik yang No
Aspek yang dinilai
melakukan aktivitas pertemuan pada
Persen Jumlah
1
2
25
32
Ket
(%)
siklus II 1
tase
Aktifitas peserta didik selama mengikuti KBM a.
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang pelaksanaan metode index card match
57
71,25
Baik
54
b. Peserta didik mampu mengikuti
28
30
58
72.50
Baik
28
35
63
78.75
Baik
17
25
42
52.50
Cukup
68.75
Baik
proses pembelajaran dengan baik c. Peserta didik mampu menyusun kalimat tanya dengan benar d. Siswa mampu mengucapkan kalimat tanya dengan intonasi yang benar Rata-rata 2
Perilaku peserta didik yang tidak sesuai dengan KBM a. Melamun
9
7
16
20.00
Baik
b. Tidak fokus
13
9
22
27.50
Baik
c. Belum memahami
13
8
21
26.25
Baik
24.58
Baik
soal atau tugas Rata-rata
Kategori penilaian : aktivitas peserta didik yang sesuai dengan KBM ≥ 80 %
= Sangat Baik (A)
60 % - 79,99 %
= Baik (B)
40 % - 59,99 %
= Cukup (C)
20 % - 39,99 %
= Kurang (D)
0 % - 19,99 %
= Sangat kurang (E)
Kategori penilaian : aktivitas peserta didik yang tidak sesuai dengan KBM 0 % - 19,99 %
= Sangat Baik (A)
55
20 % - 39,99 %
= Baik (B)
40 % - 59,99 %
= Cukup (C)
60 % - 79,99 %
= Kurang (D)
≥ 80 %
= Sangat kurang (E)
Pada pertemuan siklus II, analisis nilai aktivitas siswa yang sesuai dengan pelajaran adalah 68.75 % dengan kategori “baik” sedangkan analisis aktivitas siswa yang tidak sesuai dengan pembelajaran adalah 24.58 % termasuk kategori “baik” Setelah tes ini dilakukan maka peneliti melakukan wawancara kepada peserta didik dengan prestasi yang berbeda sebanyak 5 orang. Dengan wawancara ini diharapkan peneliti akan mendapatkan informasi tentang kualitas pembelajaran kemampuan menyusun kalimat tanya dengan metode pencocokan kartu indek (index card match). Adapun tabel penilaian pada tes uji kemampuan siklus II adalah sebagai berikut: TABEL X Data Hasil Test Siklus II No
Nama
Aspek yang dinilai
Jumlah
1
2
3
4
5
Skor
1
A. Romadhoni Fathan M.
14
14
16
16
15
75
2
Althaf Ardell Abieza
20
12
15
18
14
79
3
Anisa Sri Astuti
20
18
20
17
15
90
4
Atika Marwah Daud
16
15
15
15
15
76
5
Aufa Novia Kirani
16
16
18
13
14
77
6
Beautiful Fairuz Habibati
20
18
20
14
15
87
7
Chayla Alzahra Harahap
14
13
18
13
13
71
8
Dian Rahma Talitha
16
14
18
15
15
78
9
Diyah Arum Lukito
16
15
16
14
15
76
10
Fadhantio Rezky Hanafi
16
15
16
12
12
71
56
11
Fatah Al Ghani
16
16
13
16
13
74
12
Febrian Yafi Hakim
16
13
15
13
12
69
13
Gitra Lucky Syaputri
20
17
18
15
18
88
14
Jihan Zahrah Zahirah
16
15
16
15
15
77
15
Kayla Fitri Malika
16
15
20
12
15
78
16
Kenzo Andara B.
16
15
17
15
13
76
17
Kirania Naomi Adisti
20
14
20
13
15
82
18
Kyara Adzraa Mezaluna
20
14
15
17
15
81
19
Latifa Maltira
20
16
16
16
14
82
20
Latifanni Maltira
20
15
18
15
13
81
21
Luqman Maulana
20
20
15
15
18
88
22
Luthfi Murtadho
16
16
16
14
13
75
23
M. Farrel Wirawan
20
17
15
15
15
82
24
M. Haikal Al-Fathan
13
10
12
15
14
64
25
M. Irfan Arifuddin
20
20
18
15
15
88
26
M.Firas Khaidirsen
20
15
18
15
14
82
27
M.Miftah Al-Fattah
20
15
13
15
15
78
28
M.Riyadh Al-Faridzi
16
16
18
12
13
75
29
Naila Ali
16
15
18
15
15
79
30
Nasaka Haqqon
20
17
16
15
15
83
31
Nasya Abidah Rifana
16
14
15
14
14
73
32
Nazwa Aqilah
14
12
15
14
12
67
33
Nesha Khairin Rifani
20
15
18
14
13
80
34
Novelia Sakhira
14
14
18
14
13
73
35
Reihan Dwi Kurniawan
14
15
18
15
14
76
36
Rifqi Maulana Anwar
20
15
15
15
16
81
37
Sabral Jamila Karim
18
15
18
14
12
77
38
Safira Khairani
16
16
15
15
14
76
39
Shela Umaira
16
15
16
15
13
75
40
Tsany Nur’azizah Fitri
20
15
16
14
15
80
57
Jumlah
697
607
663
584
569
3120
Rata-rata
17.43
15.18
16.58
14.60
14.23
78.00
Berdasarkan tes akhir siklus II, didapat rata-rata hasil belajar peserta didik rata-rata 78.00, jumlah 3120, nilai minimum 69 dan nilai maksimum 90. Dari hasil tes siklus II yang didapat maka siklus II selesai dan berlanjut ke post test yang dilakukan tanggal 24 November 2015.
TABEL XI Data Hasil Test Pot Test No
Nama
Aspek yang dinilai
Jumlah
1
2
3
4
5
Skor
1
A. Romadhoni Fathan M.
16
15
16
16
15
78
2
Althaf Ardell Abieza
20
14
15
18
16
83
3
Anisa Sri Astuti
20
15
20
18
15
88
4
Atika Marwah Daud
20
15
16
13
15
79
5
Aufa Novia Kirani
20
16
18
13
14
81
6
Beautiful Fairuz Habibati
20
14
20
14
15
83
7
Chayla Alzahra Harahap
14
13
18
14
13
72
8
Dian Rahma Talitha
20
13
18
15
15
81
9
Diyah Arum Lukito
20
15
17
14
15
81
10
Fadhantio Rezky Hanafi
16
15
18
13
13
75
11
Fatah Al Ghani
16
16
14
16
13
75
12
Febrian Yafi Hakim
16
13
15
13
14
71
13
Gitra Lucky Syaputri
20
18
20
15
18
91
14
Jihan Zahrah Zahirah
20
15
16
14
14
79
15
Kayla Fitri Malika
20
15
20
13
15
83
16
Kenzo Andara B.
18
15
17
15
14
79
17
Kirania Naomi Adisti
20
16
20
13
15
84
18
Kyara Adzraa Mezaluna
20
16
18
17
15
86
58
19
Latifa Maltira
20
16
16
17
14
83
20
Latifanni Maltira
20
15
18
15
14
82
21
Luqman Maulana
20
20
20
15
18
93
22
Luthfi Murtadho
16
16
16
14
14
76
23
M. Farrel Wirawan
20
17
17
15
15
84
24
M. Haikal Al-Fathan
14
12
15
15
13
69
25
M. Irfan Arifuddin
20
20
20
15
16
91
26
M.Firas Khaidirsen
20
15
18
15
14
82
27
M.Miftah Al-Fattah
20
15
15
15
15
80
28
M.Riyadh Al-Faridzi
16
16
18
14
15
79
29
Naila Ali
16
15
18
14
15
78
30
Nasaka Haqqon
20
17
18
15
16
86
31
Nasya Abidah Rifana
16
16
16
14
14
76
32
Nazwa Aqilah
14
13
16
14
13
70
33
Nesha Khairin Rifani
20
16
18
14
15
83
34
Novelia Sakhira
14
16
18
13
14
75
35
Reihan Dwi Kurniawan
16
16
15
15
14
76
36
Rifqi Maulana Anwar
20
17
16
15
16
84
37
Sabral Jamila Karim
20
15
18
14
14
81
38
Safira Khairani
18
16
16
15
14
79
39
Shela Umaira
16
15
18
15
14
78
40
Tsany Nur’azizah Fitri
20
16
18
14
15
83
Jumlah
732
619
694
587
586
3217
Rata-rata
18.30
15.48
17.35 14.68 14.65
80.43
Berdasarkan Post test, didapat rata-rata hasil belajar peserta didik rata-rata 80.43, jumlah 3217, nilai minimum 69 dan nilai maksimum 93. Dari hasil penilaian semua tes maka dihasilkan tabel sebagai berikut :
59
TABEL XII Rekapitulasi Hasil Belajar Kemampuan Menyusun Kaimat Tanya Statistik
Pre test
Siklus I
Siklus II
Post test
N
40.00
40.00
40.00
40.00
Minimum
21.00
52.00
69.00
69.00
Maksimum
71.00
83.00
90.00
93.00
Mean
48.43
69.98
78.00
80.43
Modus
46.00
70.00
76.00
83.00
B. Analisis data Berdasarkan hasil proses pembelajaran kemampuan menyusun kalimat tanya dengan metode pencocokan kartu indeks (index card match). 1. Siklus I Pada siklus I ini, didapatkan hasil observasi aktivitas peserta didik termasuk pada kategori baik, dari hasil tes pada siklus I terlihat sebanyak 32 anak mendapatkan nilai dibawah KKM dan sebanyak 7 anak mendapat nilai di atas KKM. 2. Siklus II Pada siklus II, didapatkan hasil observasi aktivitas peserta didik termasuk pada kategori sangat baik, dari hasil tes pada siklus II mengalami peningkaatan, hal ini terlihat dari jumlah peserta didik yang mendapatkan nilai dibawah KKM sebanyak 12 anak dan yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 28 anak. Oleh karena itu, hasil belajar pada siklus II telah mencapai KKM sekolah yaitu 75, oleh sebab itu penelitian dihentikan.
C. Pembahasan Dari data di atas dapat diketahui bahwa kemampuan menyusun kalimat tanya dengan metode pencocokan kartu indeks (index card match) memperoleh peningkatan. Pada saat pretest nilai rata-rata 48,43 sedangkan pada saat post test memperoleh hasil rata-rata 80.43. Hal ini meningkat sebanyak 32. Demikian pula
60
pada pada siklus I rata-rata diperoleh 69.98, sedangka pada siklus II diperoleh rata-rata sebesar 78.00. Hal ini meningkat sebanyak 8.02. Pada pretest nilai minimum 21 dan pada post test nilai minimum 69, hal ini mengalami peningkatan sebanyak 48 poin. Demikian pula halnya pada siklus I nilai minimum yang diperoleh 52 dan pada siklus II nilai minimum 69, hal ini mengalami peningkatan sebanyak 17 poin. Hasil belajar di atas membuktikan bahwa hasil penelitian pembelajaran kemampuan menyusun kalimat tanya dengan metode pencocokan kartu indeks (index card match) berpengaruh pada peserta didik. Oleh karena itu, salah satu metode pencocokan kartu indeks (index card match) dalam mengajar kemampuan menyususn kalimat tanya dapat merangsang peserta didik untuk lebih termotivasi, lebih aktif, lebih menyenangkan dan kemampuan menyusun kalimat tanya dengan metode pencocokan kartu indeks (index card match) pun dapat meningkat.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan analisis dan deksripsi data yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka peneliti dapat menarik simpulan bahwa kegiatan pembelajaran dengan metode pencocokan kartu indeks (index card match) dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi kalimat tanya pada kelas II MI Al-Husna Ciledug pada tahun pelajaran 2015/2016 telah terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari: 1. Adanya peningkatan kemampuan siswa dalam penyusunan kalimat tanya dengan metode pencocokan kartu indeks (Index Card Match) pada pelajaran Bahasa Indonesia dikelas II MI Al-Husna Ciledug tahun pelajaran 2015/2016. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode pencocokan kartu indeks (Index Card Match) di dalam peningkatan kemampuan menyusun kalimat tanya dinilai lebih efektif. 2. Keaktifan siswa dalam belajar mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari terlibatnya seluruh siswa dalam proses pembelajaran. Mereka mengikuti setiap petunjuk-petunjuk yang diberikan guru. selain itu, siswa juga mulai memiliki keberanian dalam bertanya kepada guru atau siswa yang lain tentang hal yang belum mereka pahami.
B. Saran Berdasarkan
penelitian
yang
telah
dilakukan,
maka
peneliti
memberikan saran-saran sebagai berikut : 1. Bagi sekolah Untuk memajukan kreativitas guru dalam mengajar sebaiknya dari pihak sekolah mengadakan pelatihan untuk guru terutama pelatihan tentang metode pembelajaran yang aktif dan menyenangkan agar dapat
61
62
membantu siswa mengembangkan potensinya dalam belajar serta mempermudah siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. 2. Bagi guru a. Hendaknya mempersiapkan perangkat pembelajaran dan media yang diperlukan dengan sebaik mungkin karena hal ini dapat mempengaruhi proses pembelajaran siswa. b. Guru harus bisa mengelola kelas secara baik dan memanfaatkan waktu dalam proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya. c. Guru harus bisa menjadi motivator dan fasilitator bagi siswanya. 3. Bagi peneliti dan calon pendidik Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam materi menyusun kalimat tanya hendaknya menggunakan metode pencocokan kartu indeks (index card match), karena metode ini sangat cocok dalam aspek kemampuan menyusun kalimat tanya.
DAFTAR PUSTAKA
Alek, Achmad H.P. Buku Ajar Bahasa Indonesia. Jakarta: FITK PRESS UIN Syarif Hidayatullah. cet.1. 2009 Alwi, Hasan, dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. cet.IX. 2014 Iskandar. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press. 2009 Arifin, Zaenal, dkk. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Pressindo. 2004 Buttner, Amy. Aktivitas. Permainan. Dan Strategi Penilaian untuk Kelas Bahasa Asing. penerjemah Yovita Hardiwati. Jakarta: PT Indeks. 2013 Chaer, Abdul. Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: PT Rineka Cipta. cet.1. 2008 . Tata Bahasa Praktis bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta. Revisi ketiga. 2011 Deddykresnanto's Blog. Metode Pembelajaran Index Card Match. https://nongkrongplus.wordpress.com. Diakses pada tanggal 19 April 2016 Djamarah, S.B, dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. cet.IV. 2010 Masitoh, dan Laksmi Dewi. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia. cet 1. 2009 Ramlan. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: CV.Karyono. 2001
Silberman, Mel. Active learning. penerjemah Komaruddin Hidayat. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.. cet.6. 2009
Tim Pelatih Proyek PGSM. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen pendidikan dan kebudayaaan Dirjen pendidikan tinggi proyek PGSM. 1999 Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Skripsi. Ciputat: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2011 Tim Penyusun. Strategi Pembelajaran. (learning assistance program for Islamic schools PGMI). paket 8-14. 2008 Wijayanti, S.H, dkk. Bahasa Indonesia: penulisan dan penyajian karya ilmiah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2013
Daftar Subjek Penelitian
No
Nama
No
Nama
1
A. Romadhoni Fathan Mubiina
21
Luqman Maulana
2
Althaf Ardell Abieza
22
Luthfi Murtadho
3
Anisa Sri Astuti
23
M. Farrel Wirawan
4
Atika Marwah Daud
24
M. Haikal Al-Fathan
5
Aufa Novia Kirani
25
M. Irfan Arifuddin
6
Beautiful Fairuz Habibati
26
M.Firas Khaidirsen
7
Chayla Alzahra Harahap
27
M.Miftah Al-Fattah
8
Dian Rahma Talitha
28
M.Riyadh Al-Faridzi
9
Diyah Arum Lukito
29
Naila Ali
10
Fadhantio Rezky Hanafi
30
Nasaka Haqqon
11
Fatah Al Ghani
31
Nasya Abidah Rifana
12
Febrian Yafi Hakim
32
Nazwa Aqilah
13
Gitra Lucky Syaputri
33
Nesha Khairin Rifani
14
Jihan Zahrah Zahirah
34
Novelia Sakhira
15
Kayla Fitri Malika
35
Reihan Dwi Kurniawan
16
Kenzo Andara Bramantyo.H
36
Rifqi Maulana Anwar
17
Kirania Naomi Adisti
37
Sabral Jamila Karim
18
Kyara Adzraa Mezaluna
38
Safira Khairani
19
Latifa Maltira
39
Shela Umaira
20
Latifanni Maltira
40
Tsany Nur’azizah Fitri
PERTEMUAN KE 1 SIKLUS I
Teks Kelompok I
Terkena Duri
Dino mempunyai adik yang bernama Rahma, Ia berumur empat tahun. Kemarin sore, Ia bermain di kebun tanpa memakai sandal. Kakinya luka terkena duri. Rahma menangis kesakitan. Ibu mengobati luka Rahma dengan betadin. Ibu menasehati Rahma supaya Rahma memakai sandal jika bermain. Rahma menganggukkan kepala.
Index Card Match
Apa Siapa
…….. yang diberikan ibu untuk mengobati luka Rahma? Betadin …….. nama adik Dino? Namanya Rahma
Dimana
…….. Rahma terkena duri? Di kebun
Mengapa
…….. Rahma menangis? kakinya terkena duri
Kapan
…….. Rahma terkena duri? Kemarin sore
Berapa
…….. umur adik? Empat tahun
Bagaimana
…….. keadaan Rahma saat terkena duri? Ia menangis kesakitan
Teks Kelompok II Menonton sirkus
Minggu sore Banu dan Wati sudah rapi. Mereka diajak oleh ayah dan ibu pergi menonton sirkus yang diadakan di pekan raya. Pukul empat pertunjukkan dimulai. Penonton sudah ramai. Mereka duduk dengan tertib. Penampilan pertama adalah kera naik sepeda roda satu. Dia tampak terampil sekali.dilanjutkan atraksi harimau melompati lingkaran api. Ada gajah bermain bola, ada pula anak laki-laki berjalan di atas seutas tambang. Semua penonton bertepuk tangan. Pukul lima pertunjukkan usai. penonton pulang dengan hati gembira.
Index Card Match
Apa
Siapa
Dimana
Binatang …….. saja yang ada dalam pertunjukkan? Ada kera, harimau putih dan gajah …….. yang mengajak mereka pergi menonton sirkus? Ayah dan ibu …….. pertunjukkan sirkus diadakan? Di Pekan Raya
Kapan
…….. mereka pergi menonton sirkus? Minggu sore
Berapa
Pukul …….. pertunjukkannya selesai? Pukul lima
Bagaimana
…….. perasaan para mereka setelah menonton sirkus? Mereka gembira
Teks Kelompok III Cita-cita
Bel tanda istirahat berbunyi. Doni segera bergabung bersama Soni dan Roni. Mereka duduk dibawah pohon yang teduh. Mereka sibuk berbincang-bincang. “apa cita-citamu kelak?” tanya Soni “apa ya, saya ingin menjadi dokter” jawab Doni. “mengapa dokter, Doni?” tanya Roni “karena saya ingin menolong orang banyak” jawab Doni “cita-cita kamu apa?” tanya Doni “saya ingin menjadi guru” jawab Roni pelan
Index Card Match
Apa
Siapa
Dimana
Mengapa
Kapan
Berapa
……… cita –cita Roni? Ingin menjadi dokter ……… yang bercita-cita ingin menjadi dokter? Doni ……… mereka berbincang-bincang? Dibawah pohon ……… Doni ingin menjadi Dokter? karena ingin menolong orang banyak ……… mereka berbincang-bincang? Saat istirahat ……… berapa orang yang bercakap-cakap dibawah pohon? 3 orang
Teks Kelompok IV Kera yang rakus
Kera merasa lapar, ia pergi ke kebun pisang. Ia makan semua pisang petani yang ada dikebun itu. Kera memang sangat rakus, petani pasti marah melihatnya. Benar juga adanya, petani pisang itu datang. Ia marah melihat pisangnya habis. Ia tebas pohon pisang yang sedang dipanjat kera. Kera pun jatuh terpelanting ke tanah. Kera mengaduh kesakitan, ia lari terbirit-birit ke hutan.
Index Card Match
Apa
……… yang dilakukan petani pada kera?
Siapa
……… yang memakan semua pisang petani?
kemana
……… kera pergi saat ia lapar?
Mengapa
……… petani pisang itu marah?
Bagaimana
……… keadaan kera saat petani menebas pohon pisang itu?
PERTEMUAN KE 2 SIKLUS I
Memancing di kolam ikan
Pada hari Minggu Dodo bermain kerumah paman. Paman mengajak Dodo bermain ke kolam ikan. Kolam ikan paman luas sekali. Banu, Dian dan sandi sudah menunggu disana. mereka memancing di kolam ikan. Dodo dan Banu menggunakan pancing berukuran kecil. Sedangkan Dian dan Sandi menggunakan pancing berukuran besar. Mereka menggunakan cacing sebagai umpannya, karena cacing adalah umpan yang paling disukai ikan. “senang sekali kita bermain disini ya?” kata Dian. “ya, hari ini jika dapat, ikannya akan aku bakar” seru Banu.
Index Card Match
.…… yang mereka gunakan sebagai umpan? Cacing .…… yang sudah menunggu Dodo di kolam? Banu, Dian dan Sandi .…… mereka memancing ikan? Di kolam milik paman
Dimana
Berapa
Mengapa
……. Dodo kerumah paman? Hari minggu
Siapa
…… orang yang pergi memancing? 4 orang
Bagaimana
….... perasaan mereka saat memancing? Mereka senang sekali .…… mereka menggunakan cacing sebagai umpan? Karena itu yang paling disukai ikan
Kapan
Apa
PERTEMUAN KE 1 SIKLUS II
Teks Kelompok I
Penyesalan Rija Ada seekor ikan mujair, ia tinggal disungai opak. Ikan mujair memiliki 3 ekor anak namanya Jari, Rija dan Ajir. Mereka belum pandai berenang. Ibu mujair menasehati anak-anaknya. “anak-anakku jangan berenang jauh-jauh” pesan ibu mujair. Arus air di sungai ini sangat deras, Jari dan Ajir mematuhi nasehat ibunya, lain dengan Rija. Ia bosan belajar berenang disekitar rumahnya, ia berenang agak jauh dari rumahnya. Tiba-tiba arus deras menyeretnya, Rija tidak dapat menahan arus itu. Ia terbawa arus sampai ke dekat sawah. Rija menangis ketakutan. Seekor ikan tawes menolongnya, induk mujair merasa gembira. ia mengucapkan terima kasih kepada ikan tawes. Rija menyesali perbuatannya. Sejak itu ia mematuhi nasehat ibunya.
Index Card Match
Dimana ikan mujair tinggal?
Berapa jumlah anak ikan mujair?
Siapa saja nama anak ikan mujair? Apa nasehat ibu mujair kepada anaknya?
Ia tinggal di sungai opak
3 ekor
Rija, Jari dan Ajir
Nasehatnya jangan berenang jauh-jauh
Siapa
yang
tidak
mematuhi
nasehat ibu mujair? Mengapa
mereka
ibu mujair adalah Rija dilarang
berenang jauh-jauh? Apa akibat tidak patuh pada nasehat ibu mujair?
Kemana arus membawa Rija?
Siapa yang menolong Rija?
Bagaimana keadaan Rija setelah terbawa arus?
Yang tidak mematuhi nasehat
Karena arus sungai sangat deras
Rija terbawa arus sungai
Arus membawanya sampai ke dekat sawah Ikan tawes
Rija menangis ketakutan
Teks Kelompok II Melaksanakan Piket
Hari ini hari Selasa, Ratih berangkat lebih awal karena mendapat giliran piket. Pukul 06.30 Ratih tiba disekolah disususl Rangga, Rio, Widia dan Tria. Mereka segera membersihkan ruang kelas. Rio membersihkan debu dengan lap basah, Ratih dan widia menyapu lantai, Rangga menghapus papan tulis kemudian membersihkan kaca Sedangkan Tria menyiram tanaman di depan kelas. Mereka bekerja dengan semangat. Pukul 06.50 kelas sudah selesai dibersihkan. Kelassudah tampak bersih dan sangat nyaman untuk belajar. Mereka puas melihat keadaan kelasnya. Bekerja bersama sangat menyenangkan. Pekerjaan jadi cepat selesai. Waktu belajar pun tidak terganggu.
Index Card Match
Siapa saja yang mendapat giliran piket?
dan Tria
Mengapa Ratih berangkat lebih awal? Pukul
Ratih, Rangga, Rio, Widia
Karena ia mendapat giliran piket
berapa
Ratih
tiba
disekolah? Kapan Ratih mendapat giliran piket?
Apa yang dilakukan Rangga?
Ratih tiba pukul 06.30
Ratih mendapat giliran piket Hari Selasa Rangga menghapus papan tulis dan membersihkan kaca
Siapa yang menyiram tanaman?
Apa yang dilakukan Ratih dan Widia?
selesai?
Ratih dan Widia menyapu
Pekerjaan mereka selesai pukul 06.50
itu
sekarang? Mengapa bekerja sama sangat menguntungkan?
adalah Tria
lantai
Pukul berapa pekerjaan mereka
Bagaimana keadaan kelas
Yang menyiram tanaman
Kelas sudah tampak bersih
Karena pekerjaan menjadi cepat selesai
PERTEMUAN KE 2 SIKLUS I
Ke Taman Safari
Hari libur Ratna ke taman safari. Taman safari terletak di Cisarua Bogor. Ratna pergi bersama ayah, ibu dan adiknya, Bima. Pagi-pagi mereka sudah siap, mereka berangkat pukul 07.30 dan tiba di taman safari pukul 11.15. disana sudah banyak pengunjung. Ayah membeli tiket di loket.setelah melewati pemeriksaan mereka masuk. Berbagai binatang ada disana macan, singa, zebra, gajah dan lain-lain. Binatang-binatang itu dilepas tanpa kandang, mereka bebas seperti di hutan. Para pengunjung harus naik kendaraan . pintu kendaraan harus selalu tertutup agar tidak diserang binatang. Dibagian depan ada tamn hiburan. Bermacam-macam permainan ada disana, juga pentas aneka satwa. Wah, menyenangkan sekali.
Index Card Match
Dimana letak taman safari?
Kapan Ratna pergi ke taman safari Dengan siapa Ratna ke Taman Safari? Pukul berapa mereka berangkat?
Bagaimana suasana disana?
Taman Safari terletak di Cisarua Bogor Ratna ke Taman Safari pada hari minggu Ratna pergi bersama ayah, ibu, dan Bima
Mereka berangkat pukul 07.30
Disana sudah banyak pengunjung
Apa saja binatang yang ada
Disana ada macan, singa,
disana?
zebra, gajah dan lainnya
Apa yang dilakukan ayah setelah tiba disana? Mengapa pengunjung harus naik kendaraan yang tertutup?
Apa yang ada di taman hiburan?
Bagaimana perasaan mereka??
Ayah membeli tiket di loket
Agar tidak diserang binatang
Disana ada bermacam-macam permainan dan pentas aneka satwa Mereka senang sekali
SOAL PRE TEST DAN POST TEST
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang tersedia didalam kotak!
1.
........... Nama paman?
2.
........... Jenis kegiatan yang kamu suka?
3.
........... Kilo jarak dari rumah kesekolah?
4.
........... Letak perpustakaan sekolahmu?
5.
........... Cara mengerjakan soal ini?
6.
........... Hari ini kamu tidak mau sekolah?
7.
........... Kamu akan berkunjung ke rumah nenekmu?
8.
........... Buku ini kamu dapatkan?
9.
........... Yang membantu adik mengerjakan PR?
10. ........... Kelas ini selalu bersih?
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
Di mana Kapan Dari mana Mengapa Siapa Apa Bagaimana Berapa Mengapa siapa
Lampiran Kriteria Penilaian
1. Ketepatan Jawaban Ketepatan jawaban No
Nama
benar
Benar tapi lambat
KET. salah
SKOR
Keterangan nilai Benar
: 16-20
Benar tapi lambat
: 10-15
Salah
:0
2. Kelancaran Kelancaran No
Nama
Sangat baik
Keterangan nilai Sangat baik
: 17-20
Baik
: 13-16
Cukup
: 9-12
Kurang
: 5-8
Sangat kurang : 1-4
baik
Cukup
kurang
Sangat kurang
KET. SKOR
3. Keseriusan Keseriusan No
Nama
Sangat baik
baik
Cukup
kurang
Sangat kurang
KET. SKOR
Keterangan nilai Sangat baik
: 17-20
Baik
: 13-16
Cukup
: 9-12
Kurang
: 5-8
Sangat kurang : 1-4
4. Keaktifan Keaktifan No
Nama
Sangat baik
Keterangan nilai Sangat baik
: 17-20
Baik
: 13-16
Cukup
: 9-12
Kurang
: 5-8
Sangat kurang : 1-4
baik
Cukup kurang
Sangat kurang
KET. SKOR
5. Intonasi Pengucapan Intonasi Pengucapan No
Nama
Sangat baik
Keterangan nilai Sangat baik
: 17-20
Baik
: 13-16
Cukup
: 9-12
Kurang
: 5-8
Sangat kurang : 1-4
baik
Cukup
kurang
Sangat kurang
KET. SKOR
Guru menjelaskan cara bermain kartu Indeks (Index Card Match)
Salah satu siswa sedang membaca teks cerita
Peserta didik membaca kartu yang mereka pegang setelah mendapat aba-aba dari guru
Barisan yang memegang kalimat tanya bertugas mengangkat kartu yang mereka pegang
Peserta didik yang sudah mendapatkan pasangannya duduk secara berdampingan
Ibu guru mengajak peserta didik mengoreksi kebenaran dari jawaban yang ada pada kartu mereka
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: MI Al-Husna
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas / semester
: 2/1
AlokasiWaktu
: 4 x 35 menit (2x pertemuan)
A. STANDAR KOMPETENSI Mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan melalui kegiatan bertanya, bercerita dan berdeklamasi
B. KOMPETENSI DASAR Bertanya kepada orang lain dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan santun berbahasa
C. INDIKATOR 1. Mengucapkan kalimat tanya dengan intonasi yang benar 2. Menggunakan kalimat tanya untuk menanyakan sesuatu kepada orang yang dikenal dengan pilihan kata yang tepat
D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Peserta didik dapat Mengucapkan kalimat tanya dengan intonasi yang benar 2. Peserta didik dapat Menggunakan kalimat tanya untuk menanyakan sesuatu dengan pilihan kata yang tepat
E. MATERI PEMBELAJARAN Kalimat tanya
F. METODE PEMBELAJARAN Penugasan, Tanya Jawab, Ceramah dan kartu indeks berpasangan (index card match)
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Ke-1 Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan Guru mengajak semua peserta didik berdo’a untuk mengawali kegiatan pembelajaran
Waktu 10 menit
Mengecek kondisi kelas dan kehadiran peserta didik Menginformasikan materi pokok yang ingin dipelajari dan memberi pertanyaan yang berkaitan dengan materi kalimat tanya Inti
Guru meminta salah satu peserta didik untuk membaca teks yang ada dibuku secara bergantian (menyimak, mendengar) Guru menjelaskan secara singkat tentang isi bacaan Guru memberikan contoh membuat dan menyusun kalimat tanya dengan tepat serta cara membacanya dengan intonasi yang benar Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang kalimat tanya Guru mendengarkan jawaban peserta didik dan memberikan kesempatan kepada peserta didik lain untuk menjawab serta memperhatikan peserta didik lain yang tidak berani memberikan jawaban. Mendorong keberanian peserta didik dalam menjawab dan sikap peserta didik dalam memberikan klarifikasi tentang benar dan tidaknya jawaban.
50 menit
Guru kemudian mengajak peserta didik untuk bermain kartu (index card match) dengan langkah-langkah sebagai berikut: Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok yang akan bermain secara bergantian dan memberikan teks cerita kepada masing-masing kelompok setiap kelompok yang maju dibagi menjadi 2 baris yang saling berhadapan. guru membagikan kartu pada setiap anggota kelompok, baris satu mendapatkan kartu yang berisi berbagai macam kata tanya. Sedangkan baris kedua berisi potongan kalimat tanya yang masih rumpang. Setiap pemegang kartu dilarang membuka dan membaca isi kartu yang dipegangnya. (jujur) Guru memberikan pengarahan: setelah hitungan ketiga peserta didik dipersilahkan membuka dan membaca kartu yang dipegangnya (disiplin) baris 1 diberi tugas tambahan dengan mengangkat kartu jawaban agar dapat dilihat oleh baris 2, anggota di baris 2 pun harus mencari jawaban kartunya dengan kartu yang dipegang baris 1 (pasangannya) bila sudah mendapatkan jawabannya, peserta didik mengajak pasangannya untuk duduk secara berdampingan. Setelah semua murid selesai mencari jawaban kartunya, guru mengajak peserta didik untuk menilai ketepatan jawaban dari teman-temannya secara bergantian didepan kelas (peserta didik mendapat giliran membacakan kalimat tanya yang rumpang dengan jawaban kata tanya yang sesuai dengan disertai intonasi yang tepat dalam pengucapan kalimat tanya). (disiplin,
teliti, semangat dan rasa ingin tahu) Guru menempelkan kembali teks cerita dipapan tulis Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan, memberi penguatan dan menyimpulkan Penutup
Guru dan peserta didik bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan
10 menit
Guru memberikan PR kepada peserta didik (bertanggungjawab)
Pertemuan Ke-2 Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan Guru mengajak semua peserta didik berdo’a untuk mengawali kegiatan pembelajaran
Waktu 10 menit
Mengecek kondisi kelas dan kehadiran peserta didik Guru mengulas kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya Inti
Guru meminta beberapa peserta didik untuk membacakan sebuah teks pendek di depan kelas secara bergantian Guru kemudian mengajak peserta didik untuk bermain kartu (index card match) dengan langkah-langkah yang sama dengan pertemuan pertama, tetapi dalam pertemuan ini peserta didik hanya dibagi menjadi 2 kelompok. kelompok pertama mendapat kartu yang berupa soal dan kelompok kedua mendapat kartu yang berisi jawaban Guru kembali memberikan pengarahan bila semua sudah mendapatkan jawabannya dan duduk secara berdampingan, guru mengajak peserta didik
50 menit
untuk menilai ketepatan jawaban dari teman-temannya secara bergantian didepan kelas guru memberikan hadiah bagi pasangan yang memiliki jawaban yang tepat Guru menempelkan kembali teks cerita dipapan tulis Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan, memberi penguatan dan menyimpulkan
Penutup
Guru dan peserta didik bersama-sama melakukan
10
refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan
H.
I.
menit
SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Teks cerita
Kartu kalimat tanya yang rumpang dan kartu kata tanya
Buku aku gemar Berbahasa Indonesia SD kelas 2, Arya Duta
PENILAIAN 1. Jenis tes : tes lisan 2. Format penilaian
No
Nama
Keterangan aspek yang dinilai: 1. Ketepatan jawaban 2. Kelancaran
Aspek yang dinilai 1
2
3
4
5
Skor
3. Keseriusan 4. Keaktifan 5. Intonasi
Setiap aspek memiliki kriteria penilaian sebagai berikut: a. Sangat baik
: 17-20
b. Baik
: 13-16
c. Cukup
: 9-12
d. Kurang
: 5-8
e. Sangat kurang : 1-4
Dengan skor maksimal semua aspek 20, jadi total skor 5 x 20 = 100
Tangerang,
September 2015
Peneliti
Observer
Novita Sari
Maimunah, S.HI
Mengetahui, Kepala sekolah
Siti Mastiaroh, S.Ag. M.Pd NIP. 196912251993032002
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: MI Al-Husna
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas / semester
: 2/1
AlokasiWaktu
: 4 x 35 menit (2x pertemuan)
A. STANDAR KOMPETENSI Mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan melalui kegiatan bertanya, bercerita dan berdeklamasi
B. KOMPETENSI DASAR Bertanya kepada orang lain dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan santun berbahasa
C. INDIKATOR 1. Mengucapkan kalimat tanya dengan intonasi yang benar 2. Menggunakan kalimat tanya untuk menanyakan sesuatu kepada orang yang dikenal dengan pilihan kata yang tepat
D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Peserta didik dapat Mengucapkan kalimat tanya dengan intonasi yang benar 2. Peserta didik dapat Menggunakan kalimat tanya untuk menanyakan sesuatu dengan pilihan kata yang tepat
E. MATERI PEMBELAJARAN Kalimat tanya
F. METODE PEMBELAJARAN
Penugasan, Tanya Jawab, Ceramah dan kartu indeks berpasangan (index card match)
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan Ke-1 Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan Guru mengajak semua peserta didik berdo’a untuk mengawali kegiatan pembelajaran
Waktu 10 menit
Mengecek kondisi kelas dan kehadiran peserta didik Menginformasikan materi pokok yang ingin dipelajari dan memberi pertanyaan yang berkaitan dengan materi kalimat tanya Inti
Guru meminta salah satu peserta didik untuk membaca teks yang ada dibuku secara bergantian (menyimak, mendengar) Guru menjelaskan secara singkat tentang isi bacaan Guru memberikan contoh membuat dan menyusun kalimat tanya dengan tepat serta cara membacanya dengan intonasi yang benar Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang kalimat tanya Guru mendengarkan jawaban peserta didik dan memberikan kesempatan kepada peserta didik lain untuk menjawab serta memperhatikan peserta didik lain yang tidak berani memberikan jawaban. Mendorong keberanian peserta didik dalam menjawab dan sikap peserta didik dalam memberikan klarifikasi tentang benar dan tidaknya jawaban. Guru kemudian mengajak peserta didik untuk bermain kartu (index card match) dengan langkah-langkah
50 menit
sebagai berikut: Peserta didik dibagi menjadi 2 kelompok yang akan bermain secara bergantian dan memberikan teks cerita kepada masing-masing kelompok setiap kelompok yang maju dibagi menjadi 2 baris yang saling berhadapan. guru membagikan kartu pada setiap anggota kelompok, baris satu mendapatkan kartu yang berisi kalimat tanya. Sedangkan baris kedua berisi jawaban. Setiap pemegang kartu dilarang membuka dan membaca isi kartu yang dipegangnya. (jujur) Guru memberikan pengarahan: setelah hitungan ketiga peserta didik dipersilahkan membuka dan membaca kartu yang dipegangnya (disiplin) baris 1 diberi tugas tambahan dengan mengangkat kartu jawaban agar dapat dilihat oleh baris 2, anggota di baris 2 pun harus mencari jawaban kartunya dengan kartu yang dipegang baris 1 (pasangannya) bila sudah mendapatkan jawabannya, peserta didik mengajak pasangannya untuk duduk secara berdampingan. Setelah semua murid selesai mencari jawaban kartunya, guru mengajak peserta didik untuk menilai ketepatan jawaban dari teman-temannya secara bergantian didepan kelas (peserta didik mendapat giliran membacakan kalimat tanya dan jawabannya yang sesuai dengan disertai intonasi yang tepat dalam pengucapan kalimat tanya). (disiplin, teliti, semangat dan rasa ingin tahu) Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan, memberi penguatan dan menyimpulkan
Penutup
Guru dan peserta didik bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan
10 menit
Guru memberikan PR kepada peserta didik (bertanggungjawab)
Pertemuan Ke-2 Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan Guru mengajak semua peserta didik berdo’a untuk mengawali kegiatan pembelajaran
Waktu 10 menit
Mengecek kondisi kelas dan kehadiran peserta didik Guru mengulas kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya Inti
Guru meminta beberapa peserta didik untuk membacakan sebuah teks pendek di depan kelas secara bergantian Guru kemudian mengajak peserta didik untuk bermain kartu (index card match) dengan langkah-langkah yang sama dengan pertemuan pertama kelompok pertama mendapat kartu yang berupa soal dan kelompok kedua mendapat kartu yang berisi jawaban Guru kembali memberikan pengarahan bila semua sudah mendapatkan jawabannya dan duduk secara berdampingan, guru mengajak peserta didik untuk menilai ketepatan jawaban dari teman-temannya secara bergantian didepan kelas guru memberikan hadiah bagi pasangan yang memiliki jawaban yang tepat Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan, memberi penguatan dan menyimpulkan
50 menit
Guru dan peserta didik bersama-sama melakukan
Penutup
10
refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan
menit
Guru memberikan PR kepada peserta didik (bertanggungjawab)
H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
I.
Teks cerita
Kartu kalimat tanya dan kartu jawaban
Buku aku gemar Berbahasa Indonesia SD kelas 2, Arya Duta
PENILAIAN 1. Jenis tes : tes lisan 2. Format penilaian
No
Aspek yang dinilai
Nama
1
2
3
Keterangan aspek yang dinilai: 1. Ketepatan jawaban 2. Kelancaran 3. Keseriusan 4. Keaktifan 5. Intonasi Setiap aspek memiliki kriteria penilaian sebagai berikut: a. Sangat baik
: 17-20
b. Baik
: 13-16
c. Cukup
: 9-12
d. Kurang
: 5-8
e. Sangat kurang : 1-4
4
5
Skor
Dengan skor maksimal semua aspek 20, jadi total skor 5 x 20 = 100
Tangerang,
September 2015
Peneliti
Observer
Novita Sari
Maimunah, S.HI
Mengetahui, Kepala sekolah
Siti Mastiaroh, S.Ag. M.Pd Nip. 196912251993032002
RIWAYAT PENULIS Novita Sari, lahir di Jakarta, 27 November 1990, anak ke empat dari 4 bersaudara, terlahir dari pasangan suami istri yang bernama Safa’atun (Alm.) dan bapak Matsani (Alm.). Menamatkan studi mulai tingkat SD tahun 2004 di MIN 09 Petukangan selatan di Jakarta Selatan, SMP Mazro’Atul Ulum Ciledug tahun 2007, dan SMK An-Nurmaniyyah Ciledug tahun 2010 di Kota Tangerang. Pada saat ini sedang menyelesaikan SI Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan program studi Dual Mode system. Mulai tahun 2010 hingga sekarang mengajar di MI Al-Husna Ciledug menjadi guru kelas II.