PENGARUH KESADARAN HUKUM MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TERHADAP KEPATUHAN HUKUM TENTANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN HAK CIPTA TERKAIT BUKU DAN KARYA TULIS ILMIAH Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh
Irzan Fachrozi 1110111000032
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
ABSTRAKSI Peringkat Indonesia pada tahun 2006 dari data yang dirilis IIPA (Imternational Intelectual Property Alliance) menunjukkan penurunan pelanggaran hak cipta menjadi Watch List dari sebelumnya tahun 2003 masuk dalam kategori Priority Watch List. Penurunan ini salah satunya karena direvisinya UU Nomor 12 tahun 2007 menjadi UU Nomor 19 tahun 2002. Biasanya kalangan masyarakat yang paling patuh hukum berasal dari kalangan atas yang berpendidikan tinggi seperti kalangan mahasiswa. Sebagaimana Tarde kemukakan bahwa penyebaran menyangkut perilaku dan ideologi cenderung bergerak menurun dari strata yang lebih tinggi ke strata yang lebih rendah. Kepatuhan masyarakat terutama kalangan mahasiswa terhadap UU Nomor 19 tahun 2002, salah satu faktornya adalah faktor kesadaran hukum masyarakat. Sebagaimana B. Kutchinsky menyatakan bahwa kesadaran hukum yang kuat menyebabkan kepatuhan hukum, sementara kesadaran hukum yang lemah menyebabkan kriminalitas dan kejahatan. Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan kondisi kesadaran hukum dan kepatuhan hukum mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap peraturan perundang-undangan hak cipta terkait buku dan karya tulis ilmiah dan untuk menganalisis pengaruh kesadaran hukum mahasiswa UIN Jakarta terhadap peraturan perundang-undangan hak cipta terkait buku dan karya tulis ilmiah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan eksplanatif, yakni mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti dan juga menjelaskan hubungan, pengaruh atau perbedaan antara satu variabel dengan variabel lain. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa UIN Jakarta yang tercatat aktif sampai periode tahun 2014. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 405 mahasiswa. Sedangkan, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menyebarkan kuesioner. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa gambaran secara umum, kesadaran hukum mahasiswa mayoritas tergolong sedang (58,3%). Sedangkan secara spesifik, gambaran kesadaran hukum mahasiswa meliputi: 1) pengetahuan hukum tergolong tinggi (45,4%); 2) pemahaman isi hukum tergolong tinggi (56,3%); 3) sikap hukum tergolong tinggi (73,8%); dan 4) pola perilaku hukum tergolong sedang (68,9%). Dan gambaran kepatuhan hukum mahasiswa mayoritas adalah orang yang patuh terhadap peraturan perundang-undangan hak cipta terkait buku dan karya tulis ilmiah (52,3%). Sementara itu, analisis regresi logistik menunjukkan bahwa secara keseluruhan nilai sig (p) kesadaran hukum (0,000) dimana, nilai sig (p) < 0,05 berarti H1 diterima dan H0 ditolak yaitu ada pengaruh yang signifikan dari kesadaran hukum mahasiswa terhadap kepatuhan hukum tentang peraturan perundang-undangan hak cipta terkait buku dan karya tulis ilmiah. Sedangkan secara spesifik, nilai sig (p) dimensi-dimensi kesadaran hukum meliputi: pengetahuan hukum (0,234), pemahaman isi hukum (0,035), sikap hukum (0,004), dan pola perilaku hukum (0,000) yang berarti hanya dimensi pengetahuan hukum yang tidak signifikan mempengaruhi kepatuhan hukum. Kata Kunci : Kesadaran Hukum, Kepatuhan Hukum, UU No. 19/2002 tentang Hak Cipta
iv
KATA PENGANTAR
Assalamua’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhu Alhamdullillahirrabil ‘alamin adalah sebuah kata yang pertama kali penulis ucapkan ketika dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Karena pastilah tanpa izin dan pemberian nikmat dari Allah SWT, penulis tidak mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam juga tidak lupa penulis haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, serta para pengikut-Nya hingga akhir zaman. Skripsi ini menganalisa pengaruh kesadaran hukum mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap kepatuhan hukum tentang peraturan perundangundangan hak cipta terkait buku dan karya tulis ilmiah. Skripsi ini dilakukan untuk menggambarkan kondisi kesadaran hukum dan kepatuhan hukum mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap peraturan perundangundangan hak cipta terkait buku dan karya tulis ilmiah. Serta, untuk menganalisa pengaruh kesadaran hukum mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap kepatuhan hukum tentang peraturan perundang-undangan hak cipta terkait buku dan karya tulis ilmiah. Skripsi ini menggunakan metode kuantitatif dan responden yang dipilih adalah 405 mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sampai periode tahun 2014. Kerangka teori yang digunakan adalah teori sosiologi hukum dari Kutchinsky mengenai hubungan kesadaran hukum dan kepatuhan hukum. Skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosiologi pada Program Studi Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dalam
v
penyusunannya, banyak hambatan yang dapat diatasi berkat bantuan, bimbingan, dan terutama do'a dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1.
Bapak Prof. Dr. Bachtiar Effendy, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Ketua dan Sekretaris Program Studi Sosiologi yaitu Bapak Prof. Dr. Zulkifli, MA dan Bapak Khusnul Khitam M,Si.
3.
Ibu Joharatul Jamilah M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
4.
Ibu Dra. Ida Rosyidah selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan wejangan dalam permasalahan akademis penulis.
5.
Segenap dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah mengamalkan ilmu pengetahuannya kepada penulis selaku mahasiswa.
6.
Kedua orang tua penulis, Bapak dan Ibu yang selalu menyayangi penulis. Utamanya untuk almarhumah ibu yang tidak bisa menyaksikan penulis meraih gelar sarjana.
7.
Aa dan teteh yang membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini. Terutama Aa Iqbal dan Teh Nita yang bersedia meminjamkan laptopnya.
8.
Teman-teman penulis terutama Sdr. May Suhardyanto, Sdr. Ali Imron Hutagalung, dan Sdr. Rusydi Fardhani Santoso yang telah membantu menyebarkan kuesioner.
vi
9.
Para responden yang terpilih yang mau meluangkan waktunya untuk menjawab lembar kuesioner.
10. Teman-teman sekelas dan seangkatan Sosiologi 2010 yang telah menjadi rekan diskusi selama ini, Semoga semua kebaikan yang telah kalian berikan kepada penulis dapat menjadi amal shalih yang diterima dan dibalas oleh Allah SWT Akhir kata, penulis berdoa kepada Allah SWT semoga harapan skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia khususnya para pembaca dan menjadi salah satu bentuk pengamalan ilmu dikabulkan oleh Allah SWT. Amin yaa rabbal alamin.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhu Tangerang Selatan,12 April 2015 Penulis
Irzan Fachrozi HJS
vii
DAFTAR ISI
iv
ABSTRAK.......................................................................................................... KATA PENGANTAR........................................................................................ v DAFTAR ISI.....................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL..............................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….... xix DAFTAR PERSAMAAN................................................................................... xxii BAB I
PENDAHULUAN A. Pernyataan Masalah..............................................................
1
B. Pertanyaan Penelitian...........................................................
5
C. Tujuan Penelitian..................................................................
5
D. Manfaat Penelitian................................................................
5
E. Tinjauan Pustaka..................................................................
6
F. Kerangka Teori..................................................................... 10 1. Kesadaran Hukum........................................................... 11 2. Dimensi-Dimensi Kesadaran Hukum............................................................................. 11 3. Kepatuhan Hukum........................................................... 12 4. Derajat Kepatuhan Hukum............................................................................. 13 5. Hubungan Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum............................................................................. 13 6. Teori Pendukung Kesadaraan Hukum dan Kepatuhan Hukum.............................................................................. 17 G. Hipotesis……………………………………………............ 19 H. Definisi Operasional……………………………………....... 20
viii
I. Metode Penelitian…………………………………………. 21 1. Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………... 21 2. Pendekatan Penelitian………………………………….. 21 3. Jenis dan Sumber Data…………………………………
28
4. Teknik Pengumpulan Data…………………………….. 28 5. Uji Validitas & Reliabilitas Data…………………….… 30 6. Pengolahan dan Analisis Data………………………….. 31 J. Sistematika Penulisan…………………………………........ 33 BAB II
GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Hak Cipta………………………………………………..… 34 1. Hak Cipta dan Penjelasannya………………………….. 34 2. Beberapa Peraturan UU Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002…………………………………………….. 35 B. Profil Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta……………………………………………………..
39
1. Sejarah Singkat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.............................................................................. 39 2. Letak Geografis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.............................................................................. 39 3. Demografis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.............................................................................. 39
ix
BAB III
TEMUAN DAN ANALISA DATA A. Profil Responden.................................................................. 42 B. Analisis Deskriptif Variabel Kesadaran Hukum Terhadap UU Hak Cipta Terkait Buku Atau Karya Tulis Ilmiah.................................................................................... 44 1. Dimensi Pengetahuan Hukum…………………………. 45 2. Dimensi Pemahaman Isi Hukum…………………….… 56 3. Dimensi Sikap Hukum…………………………………. 68 4. Dimensi Pola Perilaku Hukum………………………… 83 C. Analisis Deskriptif Variabel Kepatuhan Hukum Terhadap UU Hak Cipta Terkait Buku Atau KaryaTulis Ilmiah.................................................................................... 98 D. Uji Persyaratan Analisis....................................................... 101 E. Pengaruh Kesadaran Hukum Terhadap Kepatuhan Hukum Undang-Undang Hak Cipta Terkait Buku dan Karya Tulis Ilmiah………………………………………… 104
BAB IV
PENUTUP A. Kesimpulan........................................................................... 110 B. Rekomendasi........................................................................ 111
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... xxiii LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel I.I.1
Penskoran-Pengkodean Variabel Dummy............................... 23
Tabel I.I.2
Proporsi Sampel Setiap Jurusan…………………………….. 26
Tabel. I.I.3
Skor Jawaban Pertanyaan/Pernyataan Kuesioner.................... 29
Tabel II.1
Ruang Lingkup Hak Ekonomi Pencipta Menurut UU Hak Cipta.......................................................................... 35
Tabel II.2
Populasi Mahasiswa UIN Jakarta Berdasarkan Jenis Kelamin………………………………………..……… 40
Tabel II.3
Populasi Mahasiswa UIN Jakarta Berdasarkan Tahun Angkatan ……………..……………………………..……… 40
Tabel II.4
Populasi Mahasiswa UIN Jakarta Berdasarkan Jurusan………..……………………………………..……… 41
Tabel III.A.1.1
Kategori Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…………... 42
Tabel III.A.2.1
Kategori Jumlah Usia Responden…………………………... 43
Tabel III.A.3.1
Distribusi Responden Berdasarkan Uang Saku…………...... 43
Tabel III.A.4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Tahun Angkatan………. 44
Tabel III.B.1
Kategori Kesadaran Hukum Responden……………………. 44
Tabel III.B.1.1
Pertanyaan: Apakah Saudara Tahu Ada Aturan Yang Mengatur Tentang Memfotocopy Sebuah Buku Secara Keseluruhan?............................................................... 45
xi
Tabel III.B.1.2
Pertanyaan: Dari Mana Atau Dari Siapa Saudara Mengetahui Adanya Aturan-Aturan Tentang Memfotocopy Buku Secara Keseluruhan?…………………. 47
Tabel III.B.1.3
Pertanyaan: Apakah Saudara Tahu Ada Aturan Tentang Tindakan Mengutip Isi Buku?…………………….. 48
Tabel III.B.1.4
Pertanyaan: Dari Mana Atau Dari Siapa Saudara Mengetahui Adanya Aturan Tentang Mengutip Bagian Buku?……………………………………………..… 50
Tabel III.B.1.5
Pertanyaan: Apakah Saudara Tahu Ada Aturan Yang Mengatur Tentang Memfotocopy Karya Tulis Ilmiah?…….. 50
Tabel III.B.1.6
Pertanyaan: Dari Mana Atau Dari Siapa Saudara Mengetahui Adanya Aturan Tentang Memfotocopy Karya Tulis Ilmiah?………………………………………… 52
Tabel III.B.1.7
Pertanyaan: Apakah Saudara Tahu Ada Aturan Mengenai Tindakan Mengutip Bagian Dari karya Tulis Ilmiah?…………………………………………. 53
Tabel III.B.1.8
Pertanyaan: Di manakah Aturan Mengenai Mengutip Bagian Karya Tulis Ilmiah?………………………………… 54
Tabel III.B.1.9
Pertanyaan: Dari Mana Atau Dari Siapa Saudara Mengetahui Adanya Aturan Mengenai Tindakan Mengutip Bagian Dari karya Tulis Ilmiah?………………… 55
Tabel III.B.1.10 Kategori Tingkat Pengetahuan Hukum Responden………… 56
xii
Tabel III.B.2.1
Pernyataan: Jika Menyebarluaskan Dan Membeli Buku, Saya Menyebarluaskan Dan Membeli Buku Yang Asli……. 57
Tabel III.B.2.2
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Ya Memilih Hal Tersebut?……………………………………... 58
Tabel III.B.2.3
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Tidak Memilih Hal Tersebut?……………………………………... 59
Tabel III.B.2.4
Pernyataan: Jika Terpaksa Fotocopy Buku, Saya Fotocopy Seperlunya Saja…………………………….. 60
Tabel III.B.2.5
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Ya Memilih Hal Tersebut?……………………………………… 61
Tabel III.B.2.6
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Tidak Memilih Hal Demikian?……………………………………. 63
Tabel III.B.2.7
Pernyataan: Saya Lebih Sering Mengutip Bagian Dalam Karya Tulis Ilmiah Dengan Mencantumkan Sumbernya………………………………………………….. 64
Tabel III.B.2.8
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Ya Memilih Hal Demikian?……………………………………. 65
Tabel III.B.2.9
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Tidak Memilih Hal Demikian?……………………………………. 67
Tabel III.B.2.10 Kategori Tingkat Pemahaman Isi Hukum Responden……… 67 Tabel III.B.3.1
Pernyataan: Saya Menolak Memfotocopy Buku Secara Keseluruhan…………………………………………
xiii
68
Tabel III.B.3.2
Pertanyaan: Mengapa Saudara yang Menjawab Tidak Bersikap Demikian?………………………………………… 69
Tabel III.B.3.3
Pertanyaan: Mengapa Saudara yang Menjawab Ya Bersikap Demikian?………………………………………… 70
Tabel III.B.3.4
Pernyataan: Saya Menyetujui Untuk Membeli dan Menyebarluaskan Buku Asli…………………………… 71
Tabel III.B.3.5
Pertanyaan: Mengapa Saudara yang Menjawab Ya Bersikap Demikian?................................................................ 72
Tabel III.B.3.6
Pertanyaan: Mengapa Saudara yang Menjawab Tidak Bersikap Demikian?………………………………………… 73
Tabel III.B.3.7
Pernyataan: Saya Menolak Mengutip Isi Buku Tanpa Mencantumkan Sumbernya ………………………… 74
Tabel III.B.3.8
Pertanyaan: Mengapa Saudara yang Menjawab Ya Bersikap Demikian?………………………………………… 75
Tabel III.B.3.9
Pernyataan: Saya Menyetujui Membolehkan Memfotocopy Karya Tulis Ilmiah Tidak Secara Utuh……… 76
Tabel III.B.3.10 Pertanyaan: Mengapa Saudara yang Menjawab Ya Bersikap Demikian?………………………………………… 78 Tabel III.B.3.11 Pertanyaan: Mengapa Saudara yang Menjawab Tidak Bersikap Demikian?………………………………………… 79 Tabel III.B.3.12 Pernyataan: Saya Menyetujui Untuk Membolehkan Mengutip Bagian Dalam Karya Tulis Ilmiah Dengan Mencantumkan Sumbernya………………………... 80
xiv
Tabel III.B.3.13 Pertanyaan: Mengapa Saudara yang Menjawab Ya Bersikap Demikian?………………………………………… 81 Tabel III.B.3.14 Kategori Tingkat Sikap Hukum Responden………………... 82 Tabel III.4.1
Pertanyaan: Apakah Saudara Pernah Memfotocopy Buku Secara Keseluruhan?……………………………………...… 83
Tabel III.B.4.2
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Ya Melakukan Tindakan Tersebut?…………………………….
Tabel III.B.4.3
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Tidak Melakukan Hal Tersebut?……………………………
Tabel III.B.4.4
85
87
Pertanyaan: Apakah Saudara Pernah Menyebarkan dan Membeli Buku Bajakan?…………………………………… 88
Tabel III.B.4.5
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Tidak Melakukan Hal Tersebut?……………………………
Tabel III.B.4.6
89
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Ya Melakukan Hal Tersebut?…………………………………... 90
Tabel III.B.4.7
Pertanyaan: Apakah Saudara Pernah Mengutip Bagian Dalam Karya Tulis Ilmiah Orang Lain Dan Tidak Mencantumkan Sumbernya?……………………………..…
Tabel III.B.4.8
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Tidak Melakukan Hal Tersebut?……………………………
Tabel III.B.4.9
91
92
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Ya Melakukan Tindakan Tersebut?…………………………….
xv
93
Tabel III.B.4.10 Pertanyaan: Apakah Saudara Pernah Mengutip Bagian Tertentu Dalam Buku Karya Orang Lain dan Tidak Mencantumkan Sumbernya?………………………… 94 Tabel III.B.4.11 Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Tidak Melakukan Hal Tersebut?……………………………
96
Tabel III.B.4.12 Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Ya Melakukan Hal Tersebut?…………………………………... 97 Tabel III.B.4.13 Kategori Tingkat Pola Perilaku Hukum Responden………... 98 Tabel III.C.1
Pertanyaan: Apakah Saudara Orang Yang Patuh Terhadap Peraturan Yang Terdapat Di dalam UU Hak Cipta (Khususnya Terkait Buku & Karya Tulis)?………….. 99
Tabel III.C.2
Pertanyaan: Apakah Saudara Orang Yang Setuju Terhadap Perlu Adanya Peraturan Yang Mengatur Hak Cipta Terkait Dengan Buku & Karya Tulis?……………….. 99
Tabel III.D.1.1
Uji Normalitas Data Dimensi Pengetahuan Hukum………... 101
Tabel III.D.1.2
Uji Normalitas Data Dimensi Pemahaman Isi Hukum……... 102
Tabel III.D.1.3
Uji Normalitas Data Dimensi Pemahaman Isi Hukum……... 102
Tabel III.D.1.4
Uji Normalitas Data Dimensi Perilaku Hukum…………….. 103
Tabel III.D.1.5
Uji Normalitas Data Kepatuhan Hukum……………………. 103
Tabel III.D.2.1
Uji Homogenitas Kesadaran Dan Kepatuhan Hukum……… 104
Tabel III.E.1.1
Uji Signifikansi Model Keseluruhan....................................... 105
Tabel III.E.2.1
Uji Kebaikan Model………………………………………... 106
xvi
Tabel III.E.3.1
Uji Signifikansi Variabel Independen Secara Individual................................................................................ 107
Tabel III.E.3.2
Uji Signifikansi Variabel Kesadaran Hukum Secara Individual................................................................................ 108
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar III.B.1.2
Pertanyaan: Di manakah Aturan Tentang Memfotocopy Buku Berada? …………………………………………….. 46
Gambar III.B.1.3
Pertanyaan: Dari Mana Atau Dari Siapa Saudara Mengetahui Adanya Aturan-Aturan Tentang Memfotocopy Buku Secara Keseluruhan?………………… 46
Gambar III.B.1.3
Pertanyaan: Di manakah Aturan Tentang Mengutip Bagian Dalam Buku Berada?……………………………... 48
Gambar III.B.1.4
Pertanyaan: Dari Mana Atau Dari Siapa Saudara Mengetahui Adanya Aturan Tentang Mengutip Bagian Buku?……………………………………………………… 49
Gambar III.B.1.5
Pertanyaan: Di manakah Aturan Memfotocopy Karya Tulis Ilmiah Berada?.............…………………………..…
Gambar III.B.1.6
51
Pertanyaan: Dari Mana Atau Dari Siapa Saudara Mengetahui Adanya Aturan Tentang Memfotocopy Karya Tulis Ilmiah?………………………………………. 51
Gambar III.B.1.7
Pertanyaan: Di manakah Aturan Mengenai Mengutip Bagian Karya Tulis Ilmiah?………………………….…… 53
Gambar III.B.1.8
Pertanyaan: Dari Mana Atau Dari Siapa Saudara Mengetahui Adanya Aturan Mengenai Tindakan Mengutip Bagian Dari karya Tulis Ilmiah?………………. 54
xviii
Gambar III.B.2.1
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Ya Memilih Hal Tersebut?………………………………….… 57
Gambar III.B.2.2
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Tidak Memilih Hal Tersebut?………………………………….… 59
Gambar III.B.2.3
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Ya Memilih Hal Tersebut?…………………………………….. 61
Gambar III.B.2.4
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Tidak Memilih Hal Demikian?…………………………………… 62
Gambar III.B.2.5
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Ya Memilih Hal Demikian?………………………………….... 64
Gambar III.B.2.6
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Tidak Memilih Hal Demikian?................................................ 66
Gambar III.B.3.1
Pertanyaan: Mengapa Saudara yang Menjawab Tidak Bersikap Demikian?……………………………………….. 69
Gambar III.B.3.2
Pertanyaan: Mengapa Saudara yang Menjawab Ya Bersikap Demikian?……………………………………….. 70
Gambar III.B.3.3
Pertanyaan: Mengapa Saudara yang Menjawab Ya Bersikap Demikian?………………………………………. 70
Gambar III.B.3.4
Pertanyaan: Mengapa Saudara yang Menjawab Tidak Bersikap Demikian?……………………………........ 73
Gambar III.B.3.5
Pertanyaan: Mengapa Saudara yang Menjawab Ya Bersikap Demikian?……………………………………….. 74
xix
Gambar III.B.3.6
Pertanyaan: Mengapa Saudara yang Menjawab Tidak Bersikap Demikian?………………………………………
Gambar III.B.3.7
Pertanyaan: Mengapa Saudara yang Menjawab Ya Bersikap Demikian?………………………………………
Gambar III.B.3.8
77
Pertanyaan: Mengapa Saudara yang Menjawab Tidak Bersikap Demikian?………………………………………
Gambar III.B.3.9
76
79
Pertanyaan: Mengapa Saudara yang Menjawab Ya Bersikap Demikian?………………………………………
80
Gambar III.B.3.10 Pertanyaan: Mengapa Saudara yang Menjawab Tidak Bersikap Demikian?…………………………………….... Gambar III.B.4.1
82
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Ya Melakukan Tindakan Tersebut?………………………..… 84
Gambar III.B.4.2
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Tidak Melakukan Hal Tersebut?………………………………...
Ganbar III.B.4.3
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Tidak Melakukan Hal Tersebut?…………………………
Gambar III.B.4.4
89
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Tidak Melakukan Hal Tersebut?…………………………
Gambar III.B.4.6
88
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Ya Melakukan Tindakan Tersebut?………………………….
Gambar III.B.4.5
86
91
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Ya Melakukan Tindakan Tersebut?………………………….
xx
93
Gambar III.B.4.7
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Tidak Melakukan Hal Tersebut?…………………………
Gambar III.B.4.8
Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Ya Melakukan Hal Tersebut?………………………………...
Gambar III.C.1
95
97
Pertanyaan: Termasuk Di dalam Kategori Manakah Kepatuhan Saudara Terhadap UU Hak Cipta Terkait Buku Dan Karya Tulis Ilmiah?…………………………... 100
xxi
DAFTAR PERSAMAAN
Persamaan I.1
Rumus Slovin Tentang Penentuan Jumlah Sampel................ 24
Persamaan I.2
Rumus Stratified Random Sampling....................................... 25
Persamaan. I.3
Rumus Interval........................................................................ 28
Persamaan I.4
Rumus Regresi Logistik dengan Satu Variabel Bebas .........
Persamaan I.5
Rumus Regresi Logistik dengan Lebih Dari Satu
32
Variabel Bebas........................................................................ 32
xxii
BAB I PENDAHULUAN A. Pernyataan Masalah Ide penulisan skripsi ini bermula dari maraknya berbagai perilaku terkait buku dan karya tulis ilmiah (seperti: fotocopy, mengutip, membeli, dan menjual) yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Padahal, perilaku-perilaku tersebut telah diatur di dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Salah satu aturannya seperti pasal 12 ayat (1) huruf a: Dengan syarat bahwa sumbernya harus disebutkan atau dicantumkan tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta: a. Penggunaan ciptaan pihak lain untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pencipta. Selain diatur di dalam UU, salah satu perilaku tersebut yaitu perilaku mengutip, juga diatur di dalam Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta No.073 A Tahun 2002 Tentang Kode Etik Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pasal 5 Bab III, Pasal 9 huruf (h) Bab V, dan Pasal 18 Bab VI yaitu tentang
memalsukan
sesuatu
untuk
memperoleh
keuntungan,
misalnya
memalsukan tanda tangan, nilai, plagiat dan sejenisnya: “dikenakan sanksi berupa: larangan mengikuti semua kegiatan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk jangka waktu tertentu/skorsing yaitu maksimal dua semester” (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2010). Dengan berlakunya UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta secara otomatis juga membuat berbagai perilaku yang diatur di dalamnya menjadi harus
1
dipatuhi oleh semua elemen di Indonesia. Sebagaimana Roger H. Soltau dikutip Ramly (1985: 80) menyatakan bahwa“Obedience to law is a duty”, yang berarti kepatuhan pada hukum adalah suatu kewajiban. Kewajiban dalam mematuhi aturan banyak dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, salah satunya yaitu faktor kesadaran hukum individu terhadap UU tersebut. Sebagaimana Bert Kutchinsky dikutip Soekanto (1982) menyatakan bahwa “kesadaran hukum yang kuat menyebabkan kepatuhan hukum, sementara kesadaran hukum yang lemah menyebabkan kriminalitas dan kejahatan”. Dengan demikian, jika dikaitkan dengan UU Hak Cipta, dapat dikatakan apabila kesadaran hukum masyarakat Indonesia lemah terhadap peraturan perundang-undangan tentang hak cipta, maka kemungkinan besar semakin sulit peraturan tersebut diterapkan dan justru pada akhirnya berujung pada munculnya perilaku yang tidak sesuai dengan peraturan tersebut. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Adam Podgorecki dikutip oleh Soekanto: Apabila pembentuk hukum menerbitkan peraturan-peraturan yang tidak cocok dengan kesadaran atau perasaan masyarakat, maka ... Semakin besar pertentangan antara peraturan dengan kesadaran tersebut, semakin sulit untuk menerapkannya. (1982: 146-147) Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab banyaknya pelanggaran hak cipta yang terjadi di Indonesia. Seperti data yang dilansir organisasi IIPA (International Intelectual Property Alliance) dikutip Otto Hasibuan (2008: 8-9): Berdasarkan data dari IIPA (International Intelectual Property Alliance) tahun 2003, Indonesia masuk daftar priority watch list, di mana apabila keadaan pembajakan saat ini masih terus dibiarkan, maka terdapat kemungkinan yang sangat besar Indonesia dapat dikenakan penalti atau sanksi. … namun kemudian pada tahun 2006, peringkat Indonesia sudah diturunkan dari Priority Watch List menjadi Watch List.
2
Data tersebut menunjukkan bahwa terjadinya penurunan pelanggaran menjadi bukti bahwa peraturan UU Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta mulai efektif dalam menanggulangi pelanggaran hukum terkait hak cipta. Walaupun begitu, tetap saja kesadaran hukum dan kepatuhan hukum masyarakat di Indonesia terhadap peraturan perundang-undangan hak cipta secara umum masih tergolong lemah. Hal ini sebagaimana dikatakan Otto (2002: 9) Apresiasi masyarakat Indonesia terhadap hak cipta pun masih tergolong rendah. Terbukti bahwa perbuatan orang yang melakukan jual-beli barangbarang bajakan tidak dianggap sebagai perbuatan yang rendah atau hina. Jika penjual narkoba, misalnya, secara umum sudah dianggap sebagai musuh masyarakat, pembajak hak cipta dan penjual barang-barang bajakan tidak dianggap sebagai musuh masyarakat. Berangkat dari pemaparan inilah yang kemudian membuat penulis tertarik untuk meneliti tentang pengaruh kesadaran hukum terhadap kepatuhan hukum yang lebih difokuskan pada peraturan UU Hak Cipta yang berhubungan dengan dunia mahasiswa. Fokus ini dilatarbelakangi asumsi penulis bahwa pendidikan yang lebih tinggi seperti pendidikan perguruan tinggi harusnya lebih mempengaruhi kesadaran dan kepatuhan hukum seseorang. Hal ini sesuai dengan teori imitasi Tarde yang dikutip Soekanto (1982: 169) “… Influences concerning behavior and ideologies tend to move downward from higher to lower strata…” yang berarti penyebaran menyangkut perilaku dan ideologi cenderung bergerak menurun dari strata yang lebih tinggi ke strata yang lebih rendah. Dengan demikian, dapat dikatakan apabila kalangan atas dalam hal ini orang-orang yang mengenyam pendidikan tinggi seperti mahasiswa patuh terhadap peraturan perundang-undangan hak cipta, maka kepatuhan tersebut akan mempengaruhi kepatuhan kalangan orang-orang yang pendidikannya lebih rendah. Sebaliknya
3
apabila kalangan yang mengenyam pendidikan tinggi saja tidak patuh, maka besar kemungkinan kalangan yang pendidikannya lebih rendah akan tidak patuh juga. Pentingnya peran pendidikan juga disinggung Candra N. Darusman di dalam kata pengantar buku Goldstein dikutip Otto (2002: 10-11) dikatakan bahwa Pendidikanlah yang akan memegang peranan memasyarakatkan paham hak cipta di Indonesia dan selanjutnya penegakan hukum atas praktik pelanggaran hak cipta, walaupun pemberian sanksi dalam rangka penegakan hukum merupakan bagian dari proses pendidikan itu sendiri. Oleh karena itulah, penulis memilih meneliti peraturan hak cipta yang berhubungan dengan kalangan mahasiswa. Namun demikian, pendidikan yang lebih tinggi tidak serta merta menjamin kesadaran hukum dan kepatuhan hukum seseorang lebih tinggi. Bahkan, bisa jadi orang-orang yang bependidikan tinggi berperilaku tidak sesuai atau melakukan pelanggaran terhadapperaturan tersebut. Hal ini bisa terjadi dikarenakan terjadinya disfungsi peran pendidikan sebagaimana yang diungkapkan Otto (2002: 11) adalah sebagai berikut: Sampai sekarang, pendidikan di Indonesia belum memasuki pengetahuan tentang hak cipta. Artinya, hampir tidak ada mata pelajaran sekolah memuat materi penyadaran atas HAKI umumnya & hak cipta khususnya. Karena itu, tidak heran kalau seorang lulusan SMU, bahkan sarjana di Indonesia tidak memahami apa itu hak cipta. Lalu, bagaimana mungkin seorang yang tidak paham hak cipta diharapkan menghormati hak cipta? Maka dari itu, penulis memutuskan untuk meneliti kalangan mahasiswa khususnya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menurut penulis, UIN Jakarta sangat peduli dengan permasalahan hak cipta. Karena itulah, penulis memberikan skripsi ini judul PENGARUH KESADARAN HUKUM MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TERHADAP KEPATUHAN HUKUM TENTANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN HAK CIPTA TERKAIT BUKU DAN KARYA TULIS ILMIAH.
4
B. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan pernyataan masalah di atas, maka untuk mempermudah penulis dalam melakukan penelitian, maka penulis membuat beberapa poin pertanyaan. 1. Bagaimana gambaran kesadaran hukum dan kepatuhan hukum mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap peraturan UU Hak Cipta? 2. Seberapa besar pengaruh kesadaran hukum mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah terhadap kepatuhan hukum tentang peraturan UU Hak Cipta? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pertanyaan penelitian di atas, maka penulis mempunyai beberapa tujuan penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui gambaran kesadaran dan kepatuhan hukum mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap peraturan UU Hak Cipta 2. Untuk menganalisis pengaruh kesadaran hukum mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah terhadap kepatuhan hukum terkait peraturan UU Hak Cipta D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini yang diharapkan adalah sebagai berikut: 1. Kegunaan Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat menganalisis dan memberikan gambaran tentang pengaruh kesadaran hukum terhadap kepatuhan hukum hak cipta. b. Penelitian ini diharapkan dapat menganalisis dan memberikan gambaran tentang fakta sosial (norma hukum) dalam mengatur perilaku individu.
5
2. Kegunaan Praktis a. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi salah satu rujukan bagi pembuat kebijakan dalam membuat peraturan Hak Cipta yang lebih efektif di lingkungan pendidikan. b. Penelitian ini
diharapkan bisa meningkatkan kesadaran hukum
masyarakat Indonesia untuk lebih mematuhi hukum sekaligus juga mengkritisi peraturan tersebut terutama peraturan tentang hak cipta. E. Tinjauan Pustaka Soerjono Soekanto (1977) meneliti tentang “Kesadaran dan Kepatuhan Hukum Mahasiswa Universitas Indonesia terhadap Peraturan-Peraturan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya.” Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan 207 responden yang berasal dari mahasiswa/i Fakultas Hukum UI pada tahun ajaran 1976. Hasil penelitian secara umum menjelaskan taraf kesadaran hukum mempengaruhi taraf kepatuhan hukum di non-spiritual. Karya Soerjono Soekanto ini dalam analisisnya menggunakan analisis deskriptif, sehingga penulis bisa masuk untuk melengkapi penelitian yang melibatkan variabel kesadaran hukum dan kepatuhan hukum ini dengan pendekatan analisis inferasial. Otto Hasibuan (2000) meneliti tentang “Perlindungan Hak Ekonomi Pencipta Lagu dan Pemegang Hak Terkait (Neighbouring Right) di Indonesia.” Fokus pembahasannya adalah hak ekonomi pencipta lagu dan pemegang hak terkait (Neighbouring Right) khususnya penyanyi dan pemusik. Penelitian ini
6
menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan studi kasus dan contohcontoh kasus. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa Undang-Undang Hak Cipta harus mencantumkan dengan jelas ukuran-ukuran bagi pemakaian lagu yang wajib memiliki lisensi pemakaian lagu dan membayar royalti. Ia juga setuju, jika dipakai ukuran pemakaian lagu yang bersifat komersial, tetapi perlu dijabarkan pula makna kata komersial itu. Selain itu, Ia pun menyetujui adanya lembaga collecting society yang bertindak mewakili para pencipta memungut royalti dari pemakaian lagu oleh masyarakat. Karya Otto Hasibuan ini terlalu mengedepankan aspek hukum terutama mengenai teks di dalam UU Hak Cipta. Hal ini menjadi pembelajaran bagi penulis agar bisa menghindari teknik pembahasan yang dilakukan oleh Otto Hasibuan dan mengedepankan perspektif sosiologis sebagai teknik analisis utama dalam menyajikan skripsi ini. Iwan Zainul Fuad (2010) meneliti tentang “Kesadaran Hukum Pengusaha Kecil di Bidang Pangan dalam Kemasan di Kota Semarang terhadap Regulasi Sertifikasi Produk Halal.” Penelitian ini menggunakan paradigma sociological jurisprudence dan metodologi campuran kuantitatif-kualitatif. Tujuan penelitian ini untuk meneliti kesadaran hukum pengusaha kecil di bidang pangan dalam kemasan di kota Semarang terhadap regulasi sertifikasi produk halal sekaligus faktor-faktor yang melatarbelakangi kesadaran hukum mereka serta upaya yang dilakukan oleh MUI dalam peningkatan kesadaran hukum mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran hukum mereka tinggi, namun mereka tidak melakukan proses sertifikasi (halal). Langkah yang mereka tempuh tersebut 7
disebabkan oleh berbagai faktor yaitu faktor ekonomi (biaya tinggi birokrasi), yuridis (ketakutan akan sanksi), hingga kepercayaan (ketidakpercayaan terhadap sertifikasi halal dari MUI). Selain itu upaya peningkatan kesadaran hukum yang dilakukan pihak MUI Jawa Tengah minim. Karya Iwan Zainul Fuad ini begitu komperhensif karena menggunakan mix methode dalam pengumpulan datanya. Namun begitu, dalam pembahasannya terlalu banyak pendekatan yang digunakan, sehingga perspektif sosiologisnya kurang dikedepankan. Hal inilah yang kemudian menjadi pembelajaran penulis untuk lebih fokus dalam menggunakan perspektif sosiologis serta teori-teorinya. Muzayanah (2008) melakukan penelitian yang berjudul “Budaya Hukum dan Kepatuhan Orang Asing terhadap UU Kewarganergaraan dalam Kaitannya dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak.” Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan socio-legal, perpaduan antara legal research dan social science research dimaksudkan untuk memahami hubungan dan keterkaitan antara aspek-aspek hukum dengan realitas yang ada di dalam masyarakat. Lokasi penelitian adalah di kota Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan budaya hukum dapat menumbuhkan kepatuhan orang asing terhadap UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa realitas dengan diterbitkannya UU Kewarganegaraan Republik Indonesia mendorong orang asing untuk memperbaiki kehidupan mereka agar menjadi lebih baik untuk masa yang akan datang, yang didasarkan pada motivasi yang bersifat individual dalam mengajukan permohonan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia. 8
Karya Muzayanah ini sangat mendalam, karena penggunaan metode kualitatifnya dan pendekatan socio-legal yang merupakan perpaduan antara legal research dan social science research. Namun demikian, karyanya menjadi begitu spesifik dan tidak bisa di-generalisasi-kan. Sehingga, hal ini menjadi pembelajaran bagi penulis untuk menggunakan metode kuantitatif agar skripsi ini bisa lebih general. Rubiah Fajriah (2007) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Kesadaran Hukum Terhadap Produk Bajakan: Studi Perbandingan pada Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Warga Kelurahan Grogol Utara RT/Rw. 004/02 Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan.” Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan instrumen yang digunakan adalah survei dan kuesioner pada 50 responden yang berasal dari mahasiswa UIN Jakarta Fakultas Syariah dan Hukum. Hasil penelitiannya dengan menggunakan uji F menunjukkan bahwa variabel religiusitas tidak berpengaruh terhadap sikap akan produk bajakan. Karya Rubiah Fajriah ini terlalu mengedepankan aspek spiritual dalam bentuk religiusitas dalam mengukur kesadaran hukum. Selain itu juga, aspek hukum lebih kentara dalam penelitiannya. Sehingga hal ini menjadi pembelajaran bagi penulis untuk mengedepankan aspek sosiologis dalam skripsi ini. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan di atas diambil oleh penulis untuk menambah referensi dalam melakukan penulisan skripsi ini, kendatipun demikian penelitian-penelitian ini memiliki persamaan dengan skripsi ini yaitu seluruh
9
penelitian ini memasukkan variabel kesadaran hukum atau variabel kepatuhan hukum sebagai fokus kajiannya. Selain persamaan tersebut terdapat juga berbagai perbedaan antara penelitian sebelumnya dengan skripsi ini. Misalnya, di dalam penelitian Soerjono Soekanto dan Iwan Zainul Fuad terdapat perbedaan dalam hal peraturan UU yang diuji. Di mana peraturan UU yang diuji adalah peraturan tentang lalu lintas dan regulasi sertifikasi produk halal oleh MUI, sementara dalam skripsi ini adalah UU mengenai hak cipta. Kemudian dalam penelitian yang dilakukan oleh Otto Hasibuan dan penelitian milik Muzayanah perbedaan yang fundamental dengan skripsi ini adalah metodologi yang digunakan kedua penelitian tersebut menggunakan pendekatan kualitatif, sementara itu dalam skripsi ini metodologi yang digunakan adalah pendekatan metode kuantitatif. Sementara perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Rubiah Fajriah dengan skripsi ini adalah pada variabel yang digunakan oleh penelitiannya dimana Rubiah menambahkan variabel religiusitas sebagai variabel bebas di dalam penelitiannya. F. Kerangka Teori Dalam rangka memperoleh suatu pedoman guna lebih memperdalam masalah, maka perlu dikemukakan suatu landasan teori yang bersifat ilmiah. Oleh karena itu digunakanlah perspektif sosiologi hukum tentang konsep kesadaran hukum dan kepatuhan hukum.
10
1. Kesadaran Hukum Kesadaran hukum merupakan konsep di dalam sosiologi hukum yang memiliki berbagai pengertian. Menurut Paul Scholten dikutip Soekanto (1982:153) Kesadaran hukum sebenarnya merupakan kesadaran atau nilai-nilai yang terdapat di dalam diri manusia tentang hukum yang ada atau tentang hukum yang diharapkan ada. Fokus yang ditekankan adalah nilai-nilai tentang fungsi hukum dan bukan suatu penilaian hukum terhadap kejadian-kejadian yang kongkrit dalam masyarakat yang bersangkutan. Tidak sepakat dengan Scholten, J.J. Von Schmid dikutip Saifullah (2010: 106) melihat bahwa “kesadaran hukum lebih banyak merupakan perumusan dari kalangan hukum mengenai penilaian hukum yang timbul secara serta merta dari masyarakat.” Walaupun berbeda, namun dapat ditarik kesimpulan bahwa kesadaran hukum seperti apa yang dinyatakan oleh Soekanto adalah ”konsepsikonsepsi abstrak di dalam diri manusia tentang keserasian antara ketertiban dengan ketentraman yang dikehendaki atau yang sepantasnya” (1982: 159). 2. Dimensi-Dimensi Kesadaran Hukum Ada 4 (empat) dimensi kesadaran hukum menurut B. Kutchinsky (1973): a. Pengetahuan tentang peraturan-peraturan hukum (law awareness) adalah; ... Awareness of the very fact that a certain type of behavior is regulated by law” (Kutchinsky dikutip Soekanto,1982: 140). … Kesadaraan terhadap kenyataan bahwa jenis perilaku tertentu diatur oleh hukum. b. Pemahaman tentang isi peraturan-peraturan hukum (law acquaintance) adalah; … The amount of information a person has about the content matter of a certain normative regulation” ( Kutchinsky dikutip Soekanto, 1982: 140).
11
… Sejumlah informasi yang dipunyai seseorang yang mengandung muatan perkara terhadap peraturan normatif tertentu. c. Sikap terhadap peraturan-peraturan hukum (legal attitude) adalah; (a) … A disposition to accept some legal norm or precept because it deserves respect as valid piece of law … (b) … A tendency to accept the legal norm or precept because it is appreciated as advantageous or useful (Podgorecki dikutip Soekanto, 1982: 140-141); (a) … Suatu kecenderungan untuk menyetujui suatu norma hukum atau aturan karena pantas dipatuhi sebagai bagian hukum yang berlaku … (b) … Suatu kecenderungan untuk menyetujui norma hukum atau aturan karena dinilai sebagai suatu keuntungan atau kemanfaatan; d. Perilaku hukum (legal Behaviour) adalah; … Legally desired behavior (Y. Dror dikutip Soekanto: 141). … Perilaku yang diinginkan secara hukum. Setiap dimensi tersebut dapat menunjukkan tingkat kesadaran hukum dari tingkat yang terendah yaitu law awareness sampai tertinggi yaitu legal behaviour. 3. Kepatuhan Hukum Kepatuhan hukum menurut Satjipto Rahardjo (2009: 71) adalah “di mana terdapat kesesuaian antara perbuatan dengan yang dikehendaki oleh teks dalam hal ini adalah perundang-undangan”. Dasar-dasar kepatuhan sendiri menurut Bierstedt dikutip Soekanto (1982) adalah “indoctrination (indoktrinisasi), habituation (kebiasaan), utility (kemanfaatan), dan group identification (penanda kelompok).” Lalu Soekanto mengkaitkan dasar tersebut dengan kepatuhan hukum. Sebab pertama mengapa masyarakat mematuhi hukum adalah karena ia diindoktrinir untuk berbuat demikian… karena sejak kecil mengalami proses sosialisasi, maka lama kelamaan menjadi suatu kebiasaan untuk mematuhi kaedah-kaedah yang berlaku… Dengan demikian, maka salah satu faktor yang menyebabkan orang taat pada kaedah adalah karena
12
kegunaan dari pada kaedah tersebut… salah satu mengapa seseorang patuh pada kaedah adalah karena kepatuhan tersebut merupakan salah satu sarana untuk mengadakan identifikasi dengan kelompok. (1982: 225-226) 4. Derajat Kepatuhan Hukum Derajat kepatuhan menurut H.C. Kelman dapat dibedakan dalam 3 proses: 1). Compliance diartikan sebagai suatu kepatuhan yang didasarkan pada harapan akan suatu imbalan dan usaha untuk menghindarkan diri dari hukuman yang mungkin dijatuhkan. 2). Identification terjadi apabila kepatuhan terhadap kaedah hukum ada bukan karena nilai intrinsiknya, akan tetapi agar keanggotaan kelompok tetap terjaga serta ada hubungan baik dengan mereka yang diberi wewenang untuk menerapkan kaedah –kaedah hukum tersebut. 3). Internalization diartikan ketika seseorang mematuhi kaedah hukum oleh karena secara intrinsik kepatuhan tadi mempunyai imbalan dan isi kaedah tersebut sesuai dengan nilai-nilainya sejak semula pengaruh terjadi, atau oleh karena dia mengubah nilai-nilai yang semula dianutnya. (Soekanto, 1982: 230-231) G.P. Hoefnagels dikutip Soekanto (1982: 234) juga mengklasifikasikan beberapa derajat kepatuhan hukum sebagai berikut: 1) Seseorang berperilaku sebagaimana diharapkan hukum dan menyetujui sesuai dengan sistem nilai-nilai dari mereka yang berwenang. 2) Seseorang berperilaku sebagaimana diharapkan oleh hukum dan menyetujuinya, akan tetapi dia tidak setuju dengan penilaian yang diberikan oleh yang berwenang terhadap hukum yang bersangkutan. 3) Seseorang mematuhi hukum, akan tetapi dia tidak setuju dengan kaedahkaedah tersebut maupun pada nilai-nilai dari penguasa. 4) Seseorang tidak patuh pada hukum, akan tetapi dia menyetujui hukum tersebut dan nilai-nilai dari mereka yang mempunyai wewenang. 5) Seseorang sama sekali tidak menyetujui kesemuanya dan dia pun tidak patuh pada hukum (melakukan protes). 5. Hubungan Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum Satjipto Rahardjo menyatakan bahwa “dalam pikiran yuridis tradisional menyebutkan bahwa perilaku orang itu dibentuk oleh peraturan hukum dan antara peraturan hukum dan kepatuhan hukum terdapat hubungan liniear yang mutlak” (2010: 203). Hal ini dibantah oleh Sumner dikutip Rahardjo (2010: 203) yang 13
menyatakan bahwa “perundang-undangan tidak mempunyai pengaruh langsung atau berpengaruh sedikit saja terhadap perilaku”. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku yang sesuai hukum atau kepatuhan hukum menurut penulis adalah faktor kesadaran hukum. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh B. Kutchinsky dikutip Soekanto (1982: 141-142) A strong legal consciousness is… considered the cause of adherence to law… while a weak legal consciousness is considered the cause of crime and evil. Kesadaran hukum yang kuat... menjadi pertimbangan yang menyebabkan kepatuhan terhadap hukum… sementara kesadaran hukum yang lemah menjadi pertimbangan yang menyebabkan kriminalitas dan kejahatan. Dari kutipan tersebut dapat diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara kesadaran hukum dan kepatuhan hukum masyarakat secara umum. Namun demikian, seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa konsep kesadaran hukum memiliki 4 (empat) dimensi yang perlu dipaparkan secara lebih spesifik terkait hubungan dengan konsep kepatuhan hukum. a. Pengetahuan Hukum dan Kepatuhan Hukum Hubungan pengetahuan hukum dan kepatuhan hukum menurut Kutchinsky dikutip Soekanto (1982: 239) berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap masyarakat di Eropa menyatakan bahwa “… knowledge about law is neither a necessary nor a sufficient condition for conformity to the law” artinya pengetahuan tentang hukum bukanlah sebuah kondisi yang perlu maupun kondisi yang cukup untuk tunduk pada hukum. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “tak ada pengaruh positif maupun negatif dari pengetahuan hukum terhadap kepatuhan hukum” (Soekanto, 1982: 240). Walaupun dianggap tidak ada pengaruh yang signifikan, Yusron Razak (2008) berargumen bahwa “kurangnya
14
informasi (pengetahuan) adalah salah satu faktor yang mempengaruhi konformitas atau perilaku yang sesuai dengan harapan kelompok”. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada pengaruh pengetahuan terhadap kepatuhan seseorang, walaupun signifikansinya masih dalam perdebatan. b. Pemahaman Isi Hukum dan Kepatuhan Hukum Pemahaman isi hukum adalah konsep yang berbeda dengan pengetahuan hukum, karena terkadang seseorang mengetahui bahwa ada suatu aturan namun tidak memahami isinya atau sebaliknya. Terkait dengan kepatuhan hukum, konsep pemahaman isi hukum menurut Soekanto (1982: 243) berdasarkan hasil penelitiannya tentang kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas menyatakan bahwa Pengetahuan tentang isi peraturan mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepatuhan hukum disebabkan karena proses imitasi & internalisasi, dan masih perlu diperhitungkan tentang masalah peranan penegak hukum. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pemahaman isi hukum terhadap kepatuhan hukum. Hal ini bisa menjadi landasan bagi penulis untuk melihat pengaruh pemahaman isi hukum terhadap kepatuhan hukum terkait peraturan perundang-undangan hak cipta. c. Sikap Hukum dan Kepatuhan Hukum Hubungan sikap hukum terhadap kepatuhan hukum dapat diketahui dari pernyataan A. Podgoresky dikutip Soekanto (1982) yang melihat perbedaan antara sikap fundamental yaitu “a disposition to accept some legal norm or precept because it deserves respect as a valid piece of law” artinya kecenderungan untuk menyetujui suatu norma hukum atau aturan karena pantas dipatuhi sebagai sebuah bagian sah dari hukum, dan sikap instrumental yaitu “a tendency to accept the
15
legal norm or precept because it is appreciated as advantageous or useful” artinya kecenderungan untuk menyetujui norma hukum atau aturan, karena itu dinilai sebagai keuntungan atau kegunaan. Berarti, kepatuhan hukum berdasarkan sikap hukum yang instrumental bereaksi dengan memperhitungkan untungruginya suatu aturan hukum terhadap individu tersebut. Sedangkan, kepatuhan hukum berdasarkan sikap hukum yang fundamental bereaksi dengan didasari tanpa mementingkan kepentingan pribadi dan hal ini dianggap sebagai “sikap yang lebih mantap” (Soekanto, 1982). Jadi, hubungan sikap hukum dan kepatuhan hukum menurut Soekanto (1982: 245) adalah bahwa “sikap secara menyeluruh mempengaruhi kepatuhan tidaklah dapat diragukan lagi.” Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa sikap hukum berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan hukum masyarakat. d. Pola Perilaku Hukum dan Kepatuhan Hukum Hubungan pola perilaku hukum dan kepatuhan hukum sangat erat. Karena menurut Soekanto (1982: 247) “setiap perilaku yang sesuai dengan hukum merupakan salah satu ciri akan adanya kepatuhan hukum yang cukup tinggi.” Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa pola perilaku hukum mempengaruhi secara signifikan terhadap kepatuhan hukum. Dari penjelasan tersebut, jelaslah bahwa kesadaran hukum dengan dimensidimensi di dalamnya dapat dihubungkan dengan aturan hukum itu dipatuhi atau tidak dipatuhi oleh masyarakat. Oleh karena itu, penulis menggunakan teori ini
16
untuk melihat pengaruh kesadaran hukum terhadap kepatuhan hukum terkait peraturan perundang-undangan hak cipta. 6. Teori-Teori Sosiologis Terkait Kesadaran Hukum & Kepatuhan Hukum Kesadaran hukum dan kepatuhan hukum masyarakat dapat dikaji dengan perspektif sosiologi tentang fakta sosial. Fakta sosial menurut para Sosiolog itu bersifat umum, memaksa, dan eksternal (di luar individu). Fakta sosial menurut Durkheim terdiri atas dua macam: 1) Dalam bentuk material, yaitu barang sesuatu yang dapat disimak, ditangkap dan diobservasi. Fakta sosial yang berbentuk material ini adalah bagian dari dunia nyata (external world). Contohnya: norma hukum; 2) Dalam bentuk nonmaterial, yaitu sesuatu yang dianggap nyata (external), bersifat intersubjective yang hanya muncul dari dalam kesadaran manusia. Contohnya: egoisme, altruisme dan opini (Ritzer, 1980: 14-15). Dengan demikian Norma hukum seperti UU adalah salah satu fakta sosial yang memaksa seseorang berperilaku sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Piotr Stzompka (2007: 294) menyatakan bahwa “kehidupan sosial diatur oleh aturan. Norma, nilai dan institusi yang mengatur perilaku manusia, oleh sejumlah pakar dianggap sebagai sentral masyarakat.” Selain itu, Soerjono Soekanto (1982: 177) menyatakan bahwa “suatu
norma tertentu dikatakan telah melembaga
(institutionalized), apabila norma tersebut: 1) diketahui; 2) dipahami/dimengerti; 3) ditaati; dan 4) dihargai”. Salah satu faktor norma hukum bisa ditaati adalah karena bantuan dari pranata sosial seperti Negara dan masyarakat sebagaimana diungkapkan oleh John Gilissen & Frits Glorie (2005: 88) seseorang tunduk kepada hukum bukan lantaran keinginannya sendiri, melainkan karena negara atau masyarakat memberi kekuatan mengikat kepada hukum itu sehingga setiap orang harus tunduk kepada hukum itu.
17
Dengan kata lain, pengaruh pranata sosial dalam hal ini negara atau masyarakat dalam terwujudnya kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum yang berlaku sangat berpengaruh. Cara pranata sosial mempengaruhi dapat dilakukan dengan cara sosialisasi sebagaimana Adler dkk nyatakan bahwa Socialization plays a significant role in the way we think and act. In other words, to a very large extent, the social influences that people encounter determine their behaviour. Whether a person becomes law-abiding or criminal, then, depends on contacs with criminal values, attitudes, definitions, and behaviour patterns… (2008: 132) Sosialisasi memainkan peran yang penting dalam cara kita berpikir dan bertindak. Dengan kata lain, pada tingkat yang sangat besar, pengaruh sosial yang dialami setiap orang menentukan perilaku mereka. Entah itu, apakah seseorang menjadi patuh hukum atau melakukan kejahatan, maka hal itu tergantung pada kontak dengan nilai-nilai, definisi, dan pola-pola perilaku seseorang terhadap tindak kejahatan. Bentuk sosialisasi yang paling berpengaruh signifikan terhadap kesadaran hukum dan kepatuhan hukum masyarakat adalah penerapan sanksi-sanksi sebagaimana diungkapkan oleh J.A.A. Van Doom dan C.J. Lammers dikutip Soekanto, (1982: 233) yang menyatakan bahwa Pada hakekatnya, sanksi merupakan reaksi terhadap pelanggaran kaedahkaedah kelompok. Sanksi tersebut dapat berwujud sebagai sanksi positif dan sanksi negatif. Sanksi positif adalah unsur-unsur yang mendorong terjadinya kepatuhan atau perilaku yang sesuai dengan kaedah-kaedah. Sebaliknya sanksi negatif menjatuhkan hukuman kepada para pelanggar kaedah-kaedah kelompok. Dengan demikian maka proses pemberian sanksi mencakup suatu sistem imbalan dan hukuman, yang akibatnya adalah suatu dukungan yang efektif untuk mematuhi kaedah-kaedah. Selain itu juga, kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum juga merupakan perilaku yang dapat dipelajari dengan berbagai cara seperti perilaku-perilaku lainnya. Cara-cara ini sebagaimana dijelaskan oleh Adler dkk sebagai berikut 1) Observational Learning, Albert Bandura berpendapat bahwa individu mempelajari kekerasan dan agresi melalui behavioural modelling. Perilaku
18
ditransmisikan melalui contoh yang bersumber pada: keluarga, peer group, subkultur, dan media massa. 2) Direct Experience, apa yang dipelajari dengan pengalaman langsung didasarkan pada apa yang terjadi pada individu sendiri atau apa yang individu pernah lakukan. 3) Differential Reinforcement, Burgess & Akers mengkombinasikan teori psikologi Bandura dengan teori differensial association milik Sutherland untuk memproduksi teori differential association reinforcement. Teori ini menyatakan bahwa (1) kuatnya tindak kriminal terletak pada apakah ada atau tidak adanya penghargaan atau hukuman, dan (2) banyaknya cara & tujuan yang diberikan hadiah dan hukuman yang diberikan oleh kelompok merupakan penting dalam kehidupan individu. (2008: 90-96) Walaupun norma hukum dan norma-norma yang lain menurut paradigma fakta sosial mengkontrol perilaku individu manusia. Namun demikian, Coleman (2008, 296) menyatakan bahwa Orang-orang yang tindakannya tunduk pada norma tentunya mempertimbangkan norma-norma tersebut, dan imbalan atau hukuman yang potensial yang menyertainya, bukan sebagai faktor penentu mutlak tindakannya, tetapi sebagai elemen yang mempengaruhi keputusannya tentang tindakan apa saja yang akan dilakukan demi kepentingannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa individu bukanlah aktor yang pasif yang tindakannya selalu dikendalikan oleh sesuatu yang ada di luar individu melainkan aktor yang aktif dan kreatif dalam menentukan cara dan instrumen untuk mencapai tujuannya. G. Hipotesis Penelitian Berdasarkan pernyataan-pernyataan yang telah disampaikan sebelumnya, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut: H0
:
Ada pengaruh yang signifikan antara kesadaran hukum mahasiswa UIN
Syarif Hidayatullah dengan kepatuhan hukum. H1
: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kesadaran hukum mahasiswa/UIN Syarif Hidayatullah dengan kepatuhan hukum.
19
H. Definisi Operasional Untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian ini dan menghindarkan kesalahpahaman dalam memahami beberapa konsep yang penulis maksud, maka penulis mendefinisikan beberapa konsep sebagai berikut: 1. Kesadaran Hukum adalah skor yang diperoleh melalui pengukuran kemampuan dalam mengetahui tentang peraturan hukum (UU Hak Cipta), mengetahui tentang isi peraturan hukum (UU Hak Cipta), menyikapi tentang peraturan hukum (UU Hak Cipta), dan pola tingkah laku responden sesuai/tidak sesuai dengan hukum (UU Hak Cipta). 2. Kepatuhan Hukum adalah skor yang diperoleh melalui pengukuran terhadap pengakuan responden tentang kepatuhan mereka dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan hak cipta. 3. UU Hak Cipta adalah UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang terkait dengan permasalahan umum terkait buku dan karya tulis ilmiah seperti tindakan memperbanyak, menjual, membeli, dan mengutip. 4. Buku yang dimaksud penulis adalah buku ilmiah dan akademis yang sudah diterbitkan ke masyarakat luas. 5. Karya tulis ilmiah yang dimaksud penulis dalam skripsi ini adalah produk akademisi yang meliputi makalah, jurnal, skripsi, tesis, dan disertasi, serta hasil penelitian lainnya
20
I. Metode Penelitian 1. Lokasi & Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua kampus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu kampus satu yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat, Tangerang Selatan, dan kampus dua yang beralamat di Jl. Kertamukti Ciputat, Tangerang Selatan. Waktu penelitian ini dilakukan mulai pada bulan April 2014 sampai dengan April 2015. 2. Pendekatan Penelitian 2.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskripsi yakni “penelitian yang bermaksud untuk mengeksplorasi dan mengklarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti “(Sanafiah Faisal, 2003: 20) juga penelitian yang bersifat eksplanasi yakni “penelitian yang menjelaskan hubungan, pengaruh atau perbedaan antara satu variabel dengan variabel lain” (Burhan Bungin, 2005:44). 2.2. Identifikasi Variabel Dalam mengambarkan dan menganalisis hubungan variabel, penulis mengidentifikasi variabel dalam penulisan skripsi ini yaitu: a. Variabel bebas (X) dalam skripsi ini yaitu kesadaran hukum yang terdiri dari pengetahuan hukum (X1), pemahaman isi hukum (X2), sikap hukum (X3) dan pola perilaku hukum (X4); dan b. Variabel terikat (Y) dalam skripsi ini yaitu kepatuhan hukum
21
2.2.1. Variabel Dummy Sufi (2014: 19) menyatakan bahwa “di dalam regresi logistik yang diakomodasikan untuk variabel tidak bebas maka di dalam pemodelannya baik variabel bebas dan tidak bebasnya harus dipresentasikan dalam bentuk kode”. Variabel yang dinyatakan dalam bentuk kode tersebut diidentifikasi sebagai variabel dummy. Variabel dummy menurut Agus Widajono (2010) adalah “variabel yang bersifat kualitatif yang diubah menjadi variabel yang bersifat kuantitatif.” Dalam skripsi ini, variabel terikat adalah pengakuan kepatuhan responden terhadap peraturan perundang-undangan hak cipta terkait buku dan karya tulis ilmiah, di mana responden yang patuh (ya) skor dan kodenya adalah 1 dan responden yang tidak patuh (tidak) skor dan kodenya adalah 0. Kesadaran hukum sebagai variabel bebas memiliki 4 (empat) dimensi. Dimensi pengetahuan hukum sebagai dimensi yang pertama dibagi dalam 3 (tiga) kategori yaitu kategori pertama adalah pengetahuan hukum yang rendah yaitu berdasarkan skor yang diperoleh adalah 0-1, kategori kedua, pengetahuan hukum yang sedang yaitu skor yang diperoleh adalah 2-3, dan kategori ketiga, pengetahuan hukum yang tinggi yaitu skor yang diperoleh adalah 4. Dimensi kedua adalah pemahaman isi hukum dibagi dalam 3 (tiga) kategori yaitu kategori pertama adalah pemahaman isi hukum yang rendah yaitu berdasarkan skor yang diperoleh adalah 0-1, kategori kedua adalah pemahaman isi hukum yang sedang yaitu skor yang diperoleh adalah 2, dan kategori ketiga adalah pemahaman isi hukum yang tinggi yaitu skor yang diperoleh adalah 3.
22
Dimensi ketiga adalah sikap hukum dibagi dalam 3 (tiga) kategori yaitu kategori pertama adalah sikap hukum yang rendah yaitu skor yang diperoleh adalah 0-1, kategori kedua adalah sikap hukum yang sedang yaitu skor yang diperoleh adalah 2-3, dan kategori ketiga adalah sikap hukum yang tinggi yaitu skor yang diperoleh adalah 4-5. Dimensi keempat adalah pola perilaku hukum dibagi dalam 3 (tiga) kategori yaitu kategori pertama adalah perilaku hukum yang rendah yaitu skor yang diperoleh adalah 0-1, kategori kedua adalah perilaku hukum yang sedang yaitu skor yang diperoleh adalah 2-3, dan kategori ketiga adalah perilaku hukum yang tinggi yaitu skor yang diperoleh adalah 4. Tabel I.I.1 Penskoran-Pengkodean Variabel Dummy No 1
Variabel Kesadaran Hukum
Nama Dalam Model Pengetahuan Hukum
Pemahaman Isi Hukum
Sikap Hukum
Pola Perilaku Hukum
2
Kepatuhan Hukum
Kepatuhan Hukum
Klasifikasi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Tidak Ya (Patuh)
Skor 0-1 2-3 4 0-1 2 3 0-1 2-3 4-5 0-1 2-3 4 0 1
Kode 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 0 1
2.3. Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif yakni “metode untuk menguji teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar-variabel. Variabel ini diukur sehingga dapat dianalisis berdasarkan prosedur-prosedur statistik”
23
(Creswell, 2010: 5). Penggunaan metode kuantitatif dikarenakan penulis ingin mencari generalisasi dalam fenomena yang diangkat dalam skripsi ini. Adapun berbagai proses yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian ini di antaranya adalah menentukan populasi penelitian yang merupakan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta program reguler Strata-1 sampai angkatan tahun 2014 yang totalnya berjumlah 24693 mahasiswa berasal dari 12 fakultas dan 50 jurusan/prodi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sesudah mengetahui jumlah populasi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta program reguler Strata-1 sampai angkatan tahun 2014, penulis kemudian menggunakan rumus slovin (1960) dengan margin error 5%. Berikut adalah hasil sampel yang diperoleh dengan menggunakan rumus Slovin: Persamaan I.1. Rumus Slovin Tentang Penentuan Jumlah Sampel
n= Sumber: Sevilla, Ochave, Punsalan, Regala & Uriarte, Pengantar Metode penelitian, Penerjemah Alimuddin Tuwu. Jakarta: UI Press, 2006.
Keterangan :
n : ukuran sampel N : ukuran populasi e : nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan
Dengan demikian maka sampel yang diperoleh dari populasi ini adalah:
n=
=
=
= 393,6 394 (setelah dibulatkan)
24
Proses selanjutnya sesudah mengetahui jumlah sampel, penulis mencari probability sampling yaitu “penarikan sampel didasarkan atas pemikiran bahwa keseluruhan unit populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel” (Bungin, 2005: 116). Dalam menentukan probability sampling, penulis menggunakan rumus proportional stratified random sampling dengan tujuan “untuk menjadikan sampel yang diambil lebih representatif” (Usman & Akbar, 2009: 44). Penggunaan proportional stratified random sampling dikarenakan sampel penelitian ini berasal dari berbagai kelompok yang berbeda yaitu dari 50 jurusan/prodi. Oleh karena itu digunakanlah rumus berikut: Persamaan I. 2. Rumus Stratraified Random Sampling xn Sumber: Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif Teori & Aplikasi, Jakarta: Rajawali Press, 2011.
Keterangan:
N : ukuran jumlah keseluruhan populasi n : ukuran jumlah sampel dari keseluruhan populasi
Berdasarkan rumus tersebut, kemudian didapati hasil sampel yang proporsional sebagai berikut:
25
Tabel I.I.2 Proporsi Sampel Setiap Jurusan No 1
Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan
2
Adab & Humaniora
3
Ushuluddin
4
Syariah & Hukum
5
Ilmu Dakwah & Ilmu Komunikasi
6 7 8
Dirasat Islamiyah Psikologi Ekonomi & Bisnis
9
Sains & Teknologi
10
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
11
Ilmu Sosial & Ilmu Politik
12
Sumber Daya Alam & Lingkungan
Jurusan/Prodi 1. Jurusan Pendidikan Agama Islam 2. Jurusan Pendidikan Bahasa Arab 3. Jurusan Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia 4. Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris 5. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 6. Jurusan Pendidikan Matematika 7. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam 8. Jurusan Kependidikan Islam 9. Bahasa & Sastra Arab 10. Sejarah & Kebudayaan Islam 11. Tarjamah (Bahasa Arab) 12. Bahasa & Sastra Inggris 13. Ilmu Perpustakaan 14. Perbandingan Agama 15. Aqidah & Filsafat 16. Tafsir-Hadits 17. Prodi Akhwal Syakhsiyyah 18. Prodi Jinayah Siyasah 19. Prodi Perbandingan Mazhab & Hukum 20. Prodi Muamalat/Muamalah 21. Prodi Ilmu Hukum 22. Prodi Komunikasi & Penyiaran Islam 23. Prodi Bimbingan & Penyuluhan Islam 24. Prodi Manajemen Dakwah 25. Prodi Pengembangan Masyarakat Islam 26. Prodi Kesejahteraan Sosial 27. Dirasat Islamiyah 28. Psikologi 29. Prodi Manajemen 30. Prodi Akuntansi 31. Prodi Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan 32. Prodi Perbankan & Keuangan Syariah 33. Prodi Ekonomi Syariah 34. Teknik Informatika 35. Agribisnis 36. Sistem Informasi 37. Matematika 38. Biologi 39. Kimia 40. Fisika 41. Kesehatan Masyarakat 42. Farmasi 43. Pendidikan Dokter 44. Ilmu Keperawatan 45. Sosiologi 46. Ilmu Politik 47. Ilmu Hubungan Internasional 48. Teknik Geologi 49. Teknik Pertambangan 50. Teknik Perminyakan Total
26
Populasi/N x n 754/24693 x 394 372/24693 x 394 502/24693 x 394 611/24693 x 394 611/24693 x 394 426/24693 x 394 1039/24693 x 394 1658/24693x 394 518/24693x 394 392/24693 x 394 211/24693 x 394 660/24693 x 394 510/24693 x 394 315/24693 x 394 321/24693 x 394 964/24693 x 394 582/24693 x 394 287/24693 x 394 415/24693 x 394 1131/24693 x 394 445/24693 x 394 1295/24693 x 394 241/24693 x 394 478/24693 x 394 153/24693 x 394 295/24693 x 394 446/24693 x 394 912/24693 x 394 843/24693 x 394 661/24693 x 394 386/24693 x 394 210/24693 x 394 183/24693 x 394 588/24693 x 394 402/24693 x 394 713/24693 x 394 187/24693 x 394 231/24693 x 394 342/24693 x 394 164/24693 x 394 540/24693 x 394 466/24693 x 394 553/24693 x 394 240/24693 x 394 303/24693 x 394 378/24693 x 394 678/24693 x 394 23/24693 x 394 31/24693 x 394 25/24693 x 394 394 405
Hasil 12 6 8 10 10 7 16 26 8 6 3 10 8 56 5 15 10 4 68 18 19 7 21 4 8 2 5 8 15 13 10 68 3 3 9 6 11 3 46 56 2 10 7 10 3 5 7 7 11 1 1 1
Jadi, diketahui bahwa jurusan/prodi yang paling sedikit mendapatkan responden adalah jurusan/prodi teknik geologi, teknik perminyakan dan teknik pertambangan masing-masing dengan 1 mahasiswa. Sedangkan, jurusan/prodi yang memiliki responden terbanyak adalah jurusan kependidikan Islam dengan 26 mahasiswa. Selain itu, dari tabel tersebut diketahui juga bahwa penulis melebihkan jumlah sampel dari sebelumnya 394 mahasiswa menjadi 405 mahasiswa. Hal ini dilakukan penulis untuk menggenapkan jumlah responden. Tahap selanjutnya, setelah jumlah sampel terbagi secara proporsional pada tingkat jurusan/prodi, penulis mencoba menentukan responden yang terpilih secara personal dengan teknik systematic random sampling proportional yaitu memilih individu sampel dalam keseluruhan populasi secara sistematis dengan melihat perbandingan jumlah populasinya. Langkah-langkah yang ditempuh dalam teknik pengambilan sampel sistematis ini sebagaimana dikemukakan Eriyanto (2007), yaitu: 1. Memeriksa kerangka sampel Dalam proses ini, penulis menyusun keseluruhan nama mahasiswa menjadi kesatuan daftar yang diurutkan dan dipisahkan berdasarkan tahun angkatan yang paling dahulu dan berdasarkan jurusan/prodi dan fakultas masing-masing. 2. Menentukan interval sampel dan sampel awal Proses selanjutnya, penulis memilih sampel pertama secara acak (random), kemudian interval sampel berikutnya diperoleh dengan membagi jumlah populasi dengan jumlah sampel. (Selengkapnya hasil interval lihat lampiran 1)
27
Persamaan I.3 Rumus Interval Sampling
𝛋= Sumber: Sofian Effendi dan Tukiran (ed), Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES, 2012.
Keterangan :
𝛋 : Interval N : Ukuran jumlah keseluruhan populasi n : Ukuran jumlah sampel
3.
Jenis & Sumber Data Ada dua jenis sumber data yang digunakan dalam skripsi ini, yaitu: a. Data Primer, yaitu data dari penelitian langsung dari sumber asli tidak melalui perantara. Data primer di sini adalah data yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada responden terpilih. b. Data Sekunder, merupakan data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung tetapi melalui perantara pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang diperoleh melalui buku-buku, laporan-laporan penelitian dan karya ilmiah yang berkaitan dengan penelitian ini.
4.
Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari penyebaran
angket (kuesioner) kepada responden. Angket ialah “daftar pernyataan atau pertanyaan yang dikirimkan kepada responden, baik secara langsung atau tidak langsung (melalui pos atau perantara)” (Usman & Akbar, 2009: 55). Angket yang diberikan berbentuk pertanyaan/pernyataan terstruktur dan pertanyaan setengah terbuka atau tertutup. Di mana di dalam pertanyaan/pernyataan tertutup disajikan
28
dua kategori jawaban (ya dan tidak) yang harus dipilih oleh responden dan kemudian dibarengi dengan pertanyaan setengah terbuka/tertutup yang berisi tanggapan tentang penjelasan dari pertanyaan/pernyataan tertutup sebelumnya. Kemudian angket ini diberikan skor dengan menggunakan cara summated rating, yaitu “suatu pengelompokan variabel dengan sekedar menjumlahkan skor dari nilai seperangkat variabel yang bersangkutan” (Masri Mansoer, 2009: 7). Jawaban dari angket adalah jawaban dikotomi yaitu jawaban ya dan tidak yang diber skor 1 dan 0 dengan asumsi skor 1 diberikan bagi yang menjawab benar atau yang memiliki atribut dan 0 bagi yang menjawab salah atau tidak memiliki atribut. Hal ini tergantung dari bentuk pertanyaan atau pernyataan dalam angket tersebut apakah negatif atau positif. Tabel. I.I.3 Skor Jawaban Pertanyaan/Pernyataan Angket Pertanyaan/Pernyataan Positif Jawaban Skor Ya (Benar/) 1 Tidak (Salah) 0
Pertanyaan/Pernyataan Negatif Jawaban Skor Ya (Benar) 0 Tidak (Salah) 1
Hasil pertanyaan/pernyataan terstruktur ini nantinya digunakan untuk mendapatkan jawaban kuantitatif sesuai dengan skala yang dikehendaki serta sesuai dengan desain penelitian. Sedangkan pertanyaan setengah terbuka atau tertutup digunakan untuk mendapat jawaban kualitatif guna mengkonfirmasi jawaban kuantitatif dalam pernyataan/pertanyaan terstruktur serta untuk memberikan
“fakta
empiris”
bagi
jawaban
kuantitatif
yang
diberikan.
(Selengkapnya mengenai kisi-kisi instrumen dan kuesioner lihat lampiran 2 dan 3)
29
5.
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Masri Mansoer menyatakan bahwa validitas merupakan “tingkat kesesuaian
antara konsep dengan hasil pengukuran dari konsep yang bersangkutan” (2009: 18). Untuk menyatakan bahwa butir valid atau tidak valid digunakan patokan α = 0,2 dan dibandingkan dengan angka yang ada pada kolom Corrected Item-Total Correlation. “Bila angka korelasi yang terdapat pada kolom Corrected Item-Total Correlation berada < 0,2 atau bertanda negatif (-), maka dinyatakan tidak valid (gugur). Sebaliknya bila angka korelasinya di atas 0,2 maka dinyatakan valid” (Nisfianoor, 2009: 230). Hasil uji validitas angket dapat dilihat di lampiran 4. Dari total 22 pertanyaan/pernyataan ada 4 butir pertanyaan/pernyataan yang tidak valid yaitu butir 4, butir 7, butir 13, dan butir 14, dikarenakan korelasi skornya < 0.2 sehingga 4 butir yang tidak valid tidak digunakan dalam mengukur variabel. Reliabilitas adalah “tingkat kemantapan atau konsistensi suatu alat ukur. Erat kaitannya dengan kemantapan suatu alat ukur”(Masri Mansoer, 2009: 20). Untuk mengetahui reliabilitas digunakan alat bantu program komputer yaitu SPSS for windows 20 dengan menggunakan model alpha. Sedangkan dalam pengambilan keputusan reliabilitas, “suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6” (Ghozali, 2001). Hasil dari uji reliabilitas angket dapat dilihat di lampiran 5. Dari total 17 pertanyaan/pernyataan yang digunakan sebagai alat ukur memiliki nilai cronbach’s alpha > 0,6 yaitu 0,62. Jadi dapat disimpulkan bahwa alat ukur dalam penelitian ini adalah reliabel. Sehingga dapat dikatakan setiap pertanyaan/pernyataan penelitian ini adalah konsisten.
30
6.
Pengolahan dan Analisis Data Kegiatan mengolah data dalam skripsi ini meliputi beberapa tahapan dasar
tersebut di antaranya : a. Proses editing Tahap awal analsis data adalah melakukan edit terhadap data yang telah dikumpulkan dari hasil penyebaran angket. Pada prinsipnya proses editing data bertujuan agar data yang nanti dianalisis akurat dan lengkap. b. Proses coding Proses
pengubahan
data
kualitatif
menjadi
angka
dengan
mengklasifikasikan jawaban yang ada menurut kategori-kategori yang penting (pemberian kode). c. Proses scoring Proses penentuan skor atas jawaban responden yang dilakukan dengan membuat klasifikasi dan kategori yang cocok tergantung pada anggapan atau opini responden. d. Tabulasi Menyajikan data-data yang diperoleh dalam tabel sehingga diharapkan pembaca dapat melihat hasil penelitian dengan jelas. Setelah proses tabulasi selesai, kemudian data-data dalam tabel tersebut akan diolah dengan bantuan software statistik yaitu SPSS 20. Analisis data dalam menguji hipotesis penelitian ini adalah dengan menggunakan statistik inferasial yang tugasnya “melakukan estimasi, menguji hipotesis, dan mengambil keputusan” (Naga dikutip Nisfiannoor, 2009: 4). Model
31
yang digunakan adalah regresi logistik. Karena, “ketika satu atau lebih variabel dependen bersifat kualitatif di dalam model regresi maka kita bisa menggunakan metode regresi liniear dengan teknik variabel dummy untuk mengestimasi model” (Agus Widarjono, 2010: 134). Oleh karena itu, rumus yang digunakan adalah: Persamaan I.4 Rumus Regresi Logistik Dengan Satu Variabel Bebas In (
) = Z1
Atau
In (
) = β0 + β1X1
Sumber: Agus Widarjono, Analisis Statistika Multivariat Terapan, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2010.
Keterangan: In (
)
= probabilitas variabel terikat (kepatuhan hukum).
β0
= parameter model logistik (konstanta).
β1X1
= koefisien regresi variabel bebas.
Selain model di atas, penulis menggunakan rumus berikut untuk mengukur variabel kesadaran hukum dan dimensi-dimensinya terhadap variabel kepatuhan. Persamaan I.5 Rumus Regresi Logistik Dengan Lebih Dari Satu Variabel Bebas Log (P / 1 – p) = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 Sumber: Agus Widarjono, Analisis Statistika Multivariat Terapan, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2010.
Keterangan: In [ p / (1- p) ] = probabilitas variabel terikat (kepatuhan hukum).
β0
= parameter model logistik (konstanta).
β1X1
= koefisien regresi variabel bebas pertama (dimensi pengetahuan hukum).
β2X2
= koefisien regresi variabel bebas kedua (dimensi pemahaman isi hukum).
β3X3
= koefisien regresi variabel bebas ketiga (dimensi sikap hukum).
β4X4
= koefisien regresi variabel bebas keempat (dimensi pola perilaku hukum).
32
J. Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran yang cukup jelas tentang skripsi ini maka disusunlah suatu sistematika penulisan yang berisi mengenai informasi materi serta hal-hal lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Adapun sistematika penelitian tersebut adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan tentang segala hal yang berhubungan dengan permasalahan penelitian yaitu pernyataan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teoritis, hipotesis, definisi operasional, dan metode penelitian. BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan tentang gambaran penelitian yang meliputi konsep hak cipta dan perundang-undangan yang mengatur tentang hak cipta, juga gambaran umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta BAB III TEMUAN DAN ANALISIS DATA Bab ini memaparkan deskripsi dari karakteristik responden yang terpilih, analisis data, dan interpretasi hasil. BAB IV PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan implikasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan, serta keterbatasan penelitian. BAGIAN AKHIR Daftar pustaka dan lampiran-lampiran
33
BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Hak Cipta 1. Hak Cipta dan Penjelasannya Hak Cipta (Copyright) merupakan“subsistem dari Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang secara internasional disebut dengan Intelectual Property Right (IPR)” (Otto, 2008: 21). Sementara itu, di dalam UU RI Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta ditetapkan bahwa Hak Cipta adalah “hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.” Hak cipta juga adalah “sebuah kumpulan hak (copyright is a mutiple right or a bundle of rights in one work). Hak-hak di dalam hak cipta itu (isinya) pertamatama dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu hak moral (moral rights) dan hak ekonomi (economy rights)” (Otto, 2008: 68-69). a. Hak Cipta Sebagai Hak Moral Hak moral adalah “hak yang melekat pada diri Pencipta (termasuk pelaku) yang tidak dapat dihilangkan atau dihapus tanpa alasan apapun”(Rachmadi Usman dikutip Otto, 2008: 69). b. Hak Cipta Sebagai Hak Ekonomi Ada enam macam hak yang dipandang sebagai dasar hak ekonomi pencipta atau pelaku, yaitu: “1) The reproduction right; 2) The adaptation right; 3) The
34
distribution right; 4) The public Performance right; 5) The broadcasting right; and 6) The cablecasting right.” (Stewart, 1989: 39 dikutip Otto, 2008: 72) Selain enam
macam hak ekonomi yang dikemukakan Stewart, juga dikenal istilah-istilah lain, seperti: “the printing right, the mechanical right, the alteration right, the transalation right, the performing right, dan the syncronization right” (Otto, 2008: 75).
Berbeda dari pengelompokkan hak ekonomi menurut Stewart di atas, di dalam UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (pasal 2 ayat 1), hak ekonomi (disebut hak eksklusif) dibagi dalam dua bagian besar, yaitu hak untuk mengumumkan ciptaan dan hak untuk memperbanyak ciptaan. Berdasarkan pasal 2 ayat 1 dan Pasal 1 UU Hak Cipta, ruang lingkup hak ekonomi pencipta dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel II. 1. Ruang Lingkup Hak Ekonomi Pencipta Menurut UU Hak Cipta
Hak Mengumumkan
Hak Memperbanyak
- Hak membacakan - Hak menyiarkan - Hak memamerkan - Hak menjual - Hak mengedarkan - Hak menyebarkan
-Hak menambah jumlah - Hak mengalihwujudkan
Sumber: Otto Hasibuan, Hak Cipta di Indonesia Tinjauan Khusus Hak Cipta Lagu, Neighbouring Rights, dan Collecting Society, Bandung: PT. Alumni. 2008
2. Beberapa Peraturan UU Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta merupakan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia dalam mengatur tentang permasalahan hak cipta menggantikan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997. Latar belakang munculnya UU ini adalah dengan beberapa pertimbangan yang dijelaskan pada bagian awal UU ini yang berbunyi:
35
“Menimbang: a. bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman etnik/suku bangsa & budaya serta kekayaan di bidang seni & sastra dengan pengembangan-pengembangannya memerlukan perlindungan hak cipta terhadap kekayaan intelektual yang lahir dari keanekaragaman tersebut; b. bahwa Indonesia telah menjadi anggota berbagai konvensi/perjanjian internasional di bidang hak kekayaan intelektual pada umumnya dan Hak Cipta pada khususnya yang memerlukan pengejewantahan lebih lanjut dalam sistem hukum nasionalnya; c. bahwa perkembangan di bidang perdagangan, industri, dan investasi telah sedemikian sedemikian pesat sehingga memerlukan peningkatan perlindungan bagi Pencipta dan Pemilik Hak Terkait dengan tetap memperhatikan kepentingan masyarakat luas; Namun demikian, tidak seluruh peraturan UU Nomor 19 Tahun 2002 yang digunakan dalam skripsi ini, tetapi hanya dipilih peraturan-peraturan yang hanya menyangkut kepentingan warga masyarakat pada umumnya dalam masalah buku dan karya tulis ilmiah. Artinya, tidak akan dijelaskan peraturan yang tertuju pada golongan tertentu seperti pengusaha penerbit dan juga tidak akan disinggung peraturan-peraturan yang terlalu teknis sifatnya, seperti perihal izin pengajuan hak cipta dan lain-lain. Berikut adalah pasal-pasal yang digunakan: a. Pasal 1 Pasal 1 berisi tentang ketentuan umum dan berbagai definisi terkait hak cipta. Berikut adalah peraturan yang terkait dengan penelitian ini. 1) Pasal 1 Ayat (2) Pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara bersama-sama yang atas inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang dituangkan ke dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi. 2) Pasal 1 Ayat (3) Ciptaan adalah hasil setiap karya pencipta yang menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni, atau sastra.
36
3) Pasal 1 Ayat (5) Pengumuman adalah pembacaan, penyiaran, pameran, penjualan, pengedaran, atau penyebaran suatu ciptaan dengan menggunakan alat apapun, termasuk media internet, atau melakukan dengan cara apapun sehingga suatu ciptaan dapat dibaca, didengar, atau dilihat orang lain. 4) Pasal 1 Ayat (6) Perbanyakan adalah penambahan jumlah suatu ciptaan, baik secara keseluruhan maupun bagian yang sangat substansial dengan menggunakan bahan-bahan yang sama ataupun tidak sama, termasuk mengalihwujudkan secara permanen atau temporer. b. Pasal 2 Pasal 2 ini berisi tentang fungsi dan sifat hak cipta dan yang digunakan dalam skripsi ini adalah pasal 2 ayat (1) yang berbunyi: Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang hak cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangkan pembatasan menurut perundang-undangan yang berlaku. c. Pasal 5 Pasal 5 berisi tentang apa yang dianggap sah sebagai pencipta oleh UU ini dan yang digunakan adalah pasal 5 ayat (1) huruf a dan b yang berbunyi: Kecuali terbukti sebaliknya, yang dianggap pencipta adalah: a. Orang yang namanya terdaftar dalam daftar umum ciptaan pada Direktorat Jenderal; atau b. Orang yang namanya disebut dalam ciptaan atau diumumkan sebagai pencipta pada suatu ciptaan. d. Pasal 12 Pasal 12 berisi tentang ciptaan yang dilindungi, dan yang digunakan adalah pasal 12 ayat (1) huruf a dan l yang berbunyi: Dalam Undang-Undang ini ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra, yang mencakup: a.Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain; l.Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database, dan karya lain dari hasil pengalihwujudan.
37
e. Pasal 15 Pasal 15 masih berisi tentang ciptaan yang dilindungi, dan yang digunakan adalah pasal 15 huruf a yang berbunyi: Dengan syarat bahwa sumbernya harus disebutkan atau dicantumkan tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta: a. Penggunaan ciptaan pihak lain untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pencipta. f. Pasal 24 Pasal 24 ini berisi penjelasan hak cipta dari sisi hak moral dan yang digunakan adalah pasal 24 ayat (2) yang berisi: Suatu ciptaan tidak boleh diubah walaupun hak ciptanya telah diserahkan kepada pihak lain, kecuali dengan persetujuan pencipta atau dengan persetujuan ahli warisnya dalam hal pencipta telah meninggal dunia. g. Pasal 72 Pasal 72 berisi tentang sanksi dalam ketentuan pidana dan yang digunakan terkait peraturan yang diatur sebelumya. Berikut adalah pasal 72 yang digunakan: 1) Pasal 72 ayat (1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah). 2) Pasal 72 ayat (2) Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). 3) Pasal 72 ayat (6) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar pasal 24 atau pasal 55 dipidana dengan penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 150.000.000, (seratus lima puluh juta rupiah)
38
B. Profil Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 1. Sejarah Singkat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang merupakan salah satu Universitas Negeri di Indonesia yang sudah melampaui umur setengah abad. Secara singkat sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat dibagi ke dalam beberapa periode, yaitu: “periode perintisan (1945-an), periode ADIA (Akademi Dinas Ilmu Agama) (1957-1960), periode Fakultas IAIN al-Jami’ah Yogyakarta (1960-1963), periode IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1963-2002), dan periode UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (mulai 20 Mei 2002)” (UIN Jakarta, 2010: 5-11). 2. Letak Geografis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki tiga lokasi kampus. Pertama, Kampus I yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda Ciputat. Kedua, Kampus II yang terletak di Jl. Kertamukti Ciputat. Ketiga, Kampus III yang terletak di Desa Cikuya, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang (UIN Jakarta, 2010: 20). 3. Demografis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Secara demografis, sebenarnya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki banyak sekali komponen, namun yang menjadi fokus penulis adalah pada komponen mahasiswa yang menempuh program sarjana strata 1 (S-1) beserta jurusan/prodi yang berada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai berikut: a. Fakultas dan Program Studi/Jurusan Sampai tahun 2015, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekarang memiliki 12 (dua belas) fakultas yang kemudian terpecah menjadi 50 (lima puluh) program studi/jurusan dari 12 (dua belas) fakultas. (Selengkapnya lihat lampiran 6)
39
b. Populasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Strata 1 1) Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel. II. 2. Populasi Mahasiswa UIN Jakarta Berdasarkan Jenis Kelamin N0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan 1591 4382 1051 1240 985 615 1681 1181 1193 1269 275 171 274 638 1110 1173 1427 1200 435 1364 766 593 57 22 10845 13848
Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan Adab & Humaniora Ushuluddin Syariah & Hukum Ilmu Dakwah & Ilmu Komunikasi Dirasat Islamiyah Psikologi Ekonomi & Bisnis Sains & Teknologi Kedokteran & Ilmu Kesehatan Ilmu Sosial & Ilmu Politik Sumber Daya Alam & Lingkungan Jumlah
Jumlah 5973 2291 1600 2862 2462 446 912 2283 2627 1799 1359 79 24693
Sumber: Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (Pustipanda) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014
Data di atas menunjukkan jumlah mahasiswa laki-laki dan perempuan terbanyak berada di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (1591 mahasiswa & 4382 mahasiswi). Sedangkan, jumlah paling sedikit berada di Fakultas Sumber Daya Alam dan Lingkungan (57 mahasiswa & 22 mahasiswi). 2) Berdasarkan Tahun Angkatan Tabel. II. 3. Populasi Mahasiswa UIN Jakarta Berdasarkan Tahun Angkatan
Tahun Angkatan Jumlah
2006 2007 1
49
2008
2009
771
1888
2010 3959
2011 4163
2012
2013
4069 5038
2014
Total
4755 24693
Sumber: Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (Pustipanda) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014
Data kuantitatif di atas menunjukkan bahwa jumlah angkatan mahasiswa terbanyak ada pada tahun angkatan 2013 dengan jumlah 5038 mahasiswa. Sementara jumlah mahasiswa paling sedikit berada pada tahun angkatan 2006 yaitu dengan jumlah 1 mahasiswa. (rincian data selengkapnya lihat lampiran 7) 40
3) Berdasarkan Jurusan
Jurusan
Jumlah
Tabel. II. 4. Populasi Mahasiswa UIN Jakarta Berdasarkan Jurusan/Prodi Jumlah Jumlah Jumlah Jurusan Jurusan Jurusan Jurusan
1. Pendidikan Agama Islam
754
11. Tarjamah (Bahasa Arab)
211
21. Ilmu Hukum
2. Pendidikan Bahasa Arab
372
660
3. Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia 4. Pendidikan Bahasa Inggris 5. Pendidikan IPS
502
12. Bahasa & Sastra Inggris 13. Ilmu Perpustakaan
22. Komunikasi & Penyiaran Islam 23. Bimbingan & Penyuluhan Islam
611
14. Perbandingan Agama
315
24. Manajemen Dakwah
611
15. Aqidah & Filsafat
321
6. Pendidikan Matematika 7. Pendidikan IPA 8. kependidikan Islam 9. Bahasa & Sastra Arab
426
16. TafsirHadits 17. Akhwal Syakhsiyyah 18. Jinayah Siyasah 19. Perbandingan Mazhab & Hukum 20. Muamalat/ Muamalah
964
10. Sejarah & Kebudayaan Islam
1039 1658 518 392
Jumlah
31. Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan 32. Perbankan & Keuangan Syariah 33. Ekonomi Syariah
386
41. Kesehatan Masyarakat
540
210
42. Farmasi
466
183
43.Pendidikan Dokter
553
478
34. Teknik Informatika
588
44. Ilmu Keperawatan
240
153
35. Agribisnis
402
45. Sosiologi
303
295
713
46. Ilmu Politik
378
446
36. Sistem Informasi 37. Matematika
187
912
38. Biologi
231
415
29. Manajemen
843
39. Kimia
342
47. Hubungan Internasional 48. Teknik Geologi 49. Teknik Pertambangan
678
287
25.Pengembangan Masyarakat Islam 26. Kesejahteraan Sosial 27. Dirasat Islamiyah 28. Psikologi
30. Akuntansi
661
40. Fisika
164
510
582
1131
445 1295 241
50. Teknik Perminyakan
Sumber: Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (Pustipanda) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014
Data kuantitatif di atas menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa terbanyak pada tingkat jurusan adalah di jurusan kependidikan Islam (1658 mahasiswa, sedangkan jumlah mahasiswa paling sedikit pada tingkat jurusan adalah di jurusan teknik geologi (23 mahasiswa). (Selengkapnya lihat lampiran 8)
41
23 31 25
BAB III TEMUAN DAN ANALISA DATA A. Profil Responden Profil responden merupakan gambaran identitas responden yang terpilih menjadi responden penelitian. Dalam penulisan skripsi ini, gambaran responden dikelompokkan menurut jenis kelamin, usia, uang saku per-bulan, dan angkatan. 1. Berdasarkan Jenis Kelamin Secara keseluruhan responden terpilih yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 192 responden atau sebesar 47,41%. Sedangkan responden terpilih yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 213 responden atau sebesar 52,59%. Tabel III.A.1.1 Kategori Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No 1 2
Jenis Kelamin Perempuan Laki-Laki Total
Frekuensi Persentase 213 52,59% 192 47,41% 405 100%
Banyaknya responden yang berjenis kelamin perempuan adalah hal yang wajar karena memang jumlah populasi keseluruhan mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sampai tahun 2014 (24.693 mahasiswa) lebih didominasi mahasiswa berjenis kelamin perempuan yaitu berjumlah 13848 orang daripada mahasiswa berjenis kelamin laki-laki yang berjumlah 10845 orang. 2. Berdasarkan Usia Secara keseluruhan jumlah responden terpilih paling banyak berusia 19 tahun yaitu berjumlah 102 mahasiswa (25,2%), kemudian 18 tahun yaitu
42
berjumlah 95 mahasiswa (23,5%). Sedangkan jumlah reponden yang terpilih paling sedikit berusia 17 tahun yaitu berjumlah 20 mahasiswa (4,9%).
Usia Frekuensi Persentase
Tabel III.A.2.1. Kategori Jumlah Usia Responden 17 18 19 20 21 22 23 24 20 95 102 77 61 38 7 5 4,9% 23,5% 25,2% 19% 15,1% 9,4% 1,7% 1,2%
Total 405 100%
3. Berdasarkan Jatah Uang Saku Per-Bulan Berdasarkan tabel III.A.3.1 menjelaskan bahwa kebanyakan responden mempunyai uang saku per-bulan sebesar ≤ Rp. 500.000 yaitu 174 mahasiswa (43%). Hal ini menunjukkan bahwa jika dikatakan bahwa uang saku adalah sama dengan
pendapatan
(income),
maka
kebanyakan
mahasiswa
(43%)
kemungkinannya adalah dari strata bawah secara ekonomi atau miskin dengan berpedoman pada Bank Dunia yang menghitung jumlah penduduk miskin berdasarkan “pengeluaran per kapita sehari setara dengan US$ 1 dan US$ 2 PPP (Purchasing Power Parity/ paritas daya beli)” (BPS, 2008: 51). Tabel III.A.3.1. Distribusi Responden Berdasarkan Uang Saku No 1 2 3 4 5
Uang Saku Per-bulan ≤ Rp. 500.000,Rp. 500.100,- s/d Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.100,- s/d Rp. 1.500.000 ≥ Rp. 1.500.000,Tidak menjawab Total
Frekuensi 174 128 45 17 41 405
Persentase 43% 31,6% 11,1% 4,2% 10,1% 100%
4. Berdasarkan Tahun Angkatan Secara keseluruhan kebanyakan responden berasal dari tahun angkatan 2012-2014 yaitu berjumlah 320 mahasiswa (79%) atau dengan kata lain,
43
mahasiswa semester 1 sampai dengan semester 5 dan memang mahasiswa UIN Jakarta kebanyakan berasal dari 3 angkatan ini (13862 dari 24693 mahasiswa). Tabel III.A.4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Tahun Angkatan Tahun Angkatan 2008 2010 2011 2012 2013 2014 Total 3 24 58 102 92 126 Frekuensi 405 0,7% 5,9% 14,3% 25,2% 22,7% 31,1% 100% Persentase
Dominannya mahasiswa UIN Jakarta yang berasal dari 3 (tiga) angkatan tersebut (2012, 2013, dan 2014) sebagai responden yang terpilih adalah suatu kewajaran, karena patut diduga memang tahun-tahun itu adalah masa-masa teraktif sebagai seorang mahasiswa yang pada saat itu masih semester 1, semester 3, dan semester 5 pada tahun ajaran ganjil di kampus, sehingga mereka banyak berada di kampus dibandingkan mahasiswa tahun angkatan yang lain.. B. Analisis Deskriptif Variabel Kesadaran Hukum Terhadap UU Hak Cipta Terkait Buku Atau Karya Tulis Ilmiah Secara umum, gambaran kesadaran hukum mahasiswa UIN Jakarta terhadap peraturan perundang-undangan hak cipta terkait buku dan karya tulis berdasarkan skor yang didapat dari pengisian angket adalah sebagai berikut: Tabel III.B.1 Kategori Kesadaran Hukum Responden No Kategori Jawaban 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi Total
Frekuensi Persentase 90 22,2% 236 58,3% 79 19,5% 405 100%
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas responden termasuk kategori golongan kesadaran hukum yang sedang yaitu sebesar 58,3% responden, sedangkan sebesar 22,2% responden termasuk golongan responden yang memiliki
44
kesadaran hukum rendah, dan sisanya sebesar 19,5% responden termasuk kategori golongan responden yang memiliki kesadaran hukum tinggi. Sedangkan secara spesifik, Ada 4 dimensi yang digunakan penulis dalam menjelaskan variabel kesadaran hukum dalam penulisan skripsi ini yaitu: pengetahuan hukum, pemahaman isi hukum, sikap terhadap hukum, dan pola perilaku hukum (Soerjono Soekanto, 1982). Untuk melihat gambaran kesadaran hukum terhadap UU Hak Cipta terkait buku atau karya tulis ilmiah secara lengkap, maka penulis paparkan sebagai berikut: 1. Dimensi Pengetahuan Hukum Ada beberapa pertanyaan yang digunakan penulis dalam mengukur dimensi pengetahuan hukum. Seperti di antaranya: Tabel III.B.1.1 Pertanyaan: Apakah Saudara Tahu Ada Aturan Yang Mengatur Tentang Memfotocopy Sebuah Buku Secara Keseluruhan? Jawaban Tidak Ya Total
Frekuensi Persentase 122 30,1% 283 69,9% 405 100%
Dari data kuantitatif di atas menjelaskan bahwa dari total 405 responden terdapat 69,9% mahasiswa mengetahui tentang adanya aturan memfotocopy buku secara keseluruhan, sedangkan mahasiswa yang tidak mengetahui aturan tersebut sebesar 30,1%. Lebih banyaknya mahasiswa yang mengetahui adanya aturan tersebut, pada kenyataannya tidak menjamin bahwa mereka mengetahui nama dan isi aturan tentang memfotocopy buku secara keseluruhan dengan tepat.
45
lembaga pendidikan (20,13%). Buku yang identik dengan lembaga pendidikan dan lembaga pendidikan itu sendiri menjadi bukti bahwa keduanya adalah sumber informasi yang memiliki peran penting sebagai agen sosialisasi norma hukum dalam hal ini adalah aturan tentang fotocopy buku. Sebagaimana diungkapkan mengenai peran sistem pendidikan formal yaitu “pendidikan formal berperan terhadap seseorang mempelajari hal baru yang belum dipelajarinya dalam keluarga ataupun kelompok bermain” (Kamanto Sunarto, 2000: 27). Namun demikian, peran keduanya belum cukup mampu untuk membuat responden mengetahui nama aturan tertulis tersebut. Kemudian ada 5,66% yang menjawab lainnya yang meliputi: Tabel III.B.1.2 Pertanyaan: Dari Mana Atau Dari Siapa Saudara Mengetahui Adanya AturanAturan Tentang Memfotocopy Buku Secara Keseluruhan? No 1 2 3 4 5 6
Sumber Informasi Tenaga pengajar Halaman awal buku Diskusi melalui studi kasus Internet Orang lain Organisasi Total
Persentase 50% 27,8% 5,6% 5,6% 5,6% 5,6% 100%
Kebanyakan responden yang menjawab lainnya mengetahui aturan tersebut dari tenaga pengajar seperti dosen dan guru (50%). Hal ini semakin mempertegas tentang peran lembaga pendidikan yang begitu krusial terhadap sosialisasi tentang norma hukum tersebut. Karena tidak dapat dipungkiri juga bahwa tenaga pengajar merupakan bagian dari lembaga pendidikan. Adapun pertanyaan selanjutnya mengenai dimensi pengetahuan hukum yaitu tentang tindakan mengutip bagian dalam buku. 47
Tabel III.B.1.4 Pertanyaan: Dari Mana Atau Dari Siapa Saudara Mengetahui Adanya Aturan Tentang Mengutip Bagian Buku? No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sumber Informasi Tenaga pengajar Halaman awal buku Internet Diskusi melalui studi kasus Aturan & slogan di kampus Lupa Orang lain Organisasi Seminar Total
Persentase 56% 12% 8% 4% 4% 4% 4% 4% 4% 100%
Kebanyakan jawaban lainnya tersebut menyatakan bahwa tenaga pengajar (56%) berperan terhadap sosialisasi aturan tersebut. Hal ini kembali mempertegas bahwa lembaga pendidikan berperan besar terhadap sosialisasi nilai dan norma. Walaupun begitu, keseluruhan sumber informasi di atas ternyata tidak mampu membuat responden mengetahui nama peraturan tertulis tersebut secara tepat. Selanjutnya adalah pengetahuan terkait aturan tentang memfotocopy karya tulis ilmiah. Berikut adalah penjelasannya: Tabel III.B.1.5 Pertanyaan: Apakah Saudara Tahu Ada Aturan Yang Mengatur Tentang Memfotocopy Karya Tulis Ilmiah? Jawaban Tidak Ya Total
Frekuensi Persentase 180 44,4% 225 55,6% 405 100%
Dari total 405 responden, terdapat sebesar 55,6% responden mengetahui adanya aturan yang mengatur tentang memfotocopy karya tulis ilmiah. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan responden yang tidak mengetahui aturan tersebut yaitu
50
bahwa pengaruh lembaga pendidikan dalam mensosialisasikan norma-norma hukum lebih efektif dibandingkan agen atau lembaga yang lain. Walapun begitu diketahui juga bahwa UIN Jakarta tidak begitu perhatian terhadap tindakan memfotocopy. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya peraturan yang secara spesifik mengatur mengenai fotocopy, sehingga tidak mengherankan bahwa usaha fotocopy yang tidak mempedulikan asas hak ekonomi pencipta dan penerbit di sekitar UIN Jakarta begitu banyak berdiri. Selanjutnya, ada yang mempunyai jawaban lainnya sebesar 7,03% yang meliputi: Tabel III.B.1.6 Pertanyaan: Dari Mana Atau Dari Siapa Saudara Mengetahui Adanya Aturan Tentang Memfotocopy Karya Tulis Ilmiah? No 1 2 3 4 5 6
Sumber Informasi Tenaga pengajar Pedoman akademik & slogan di kampus Internet Diskusi melalui studi kasus Halaman awal buku Orang lain Total
Persentase 61,1% 11,1% 11,1% 5,6% 5,6% 5,6% 100%
Kebanyakan dari 7,031% responden yang menjawab lainnya menyebutkan bahwa tenaga pengajar (dosen dan guru) paling berperan terhadap sosialisasi aturan tersebut yaitu sebesar 61,1%. Hal ini semakin mempertegas tentang fungsi pendidikan sebagai alat sosialisasi norma masyarakat adalah benar adanya. Walaupun begitu, keseluruhan dari sumber-sumber informasi tersebut tidak cukup mempengaruhi responden untuk mengetahui nama peraturan tertulis secara tepat. Indikator dari pengetahuan hukum berikutnya yaitu mengenai aturan tentang mengutip dari bagian karya tulis ilmiah. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
52
sebesar 27,8%. Rahardjo (2010: 213) menyatakan bahwa “undang-undang tidak secara langsung berpengaruh terhadap perilaku, kecuali apabila ia disampaikan dengan baik kepada masyarakat, sehingga mereka mengetahui isinya”. Dengan demikian, data ini menunjukkan bahwa lembaga pendidikan lebih efektif dibandingkan agen-agen atau lembaga-lembaga lainnya dalam menyampaikan isi undang-undang terkait tindakan mengutip karya tulis ilmiah. Hal ini memang benar adanya, karena memang lembaga pendidikan dalam hal ini adalah UIN Jakarta begitu peduli terhadap tindakan penghindaran plagiat. Ini dibuktikan dengan adanya keputusan rektor dan perjanjian bebas plagiat kepada mahasiswanya dalam pembuatan tugas akhir karya tulis ilmiah (skripsi, tesis, disertasi). Selanjutnya ada yang menjawab lainnya sebesar 8,81% yang meliputi: Tabel III.B.1.9 Pertanyaan: Dari Mana Atau Dari Siapa Saudara Mengetahui Adanya Aturan Mengenai Tindakan Mengutip Bagian Dari karya Tulis Ilmiah?
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Sumber Informasi Tenaga pengajar Internet Pedoman akademik & slogan di kampus Halaman awal buku Diskusi melalui studi kasus Orang lain Organisasi Seminar Total
Persentase 65,4% 7,7% 7,7% 3,8% 3,8% 3,8% 3,8% 3,8% 100%
Kebanyakan dari responden yang menjawab lainnya menyebutkan bahwa sumber informasi lainnya yang paling berpengaruh terhadap pengetahuan hukum mereka adalah tenaga pengajar (65,4%). Hal ini juga memperkuat bahwa norma hukum disosialisasikan secara baik oleh lembaga pendidikan.
55
Jadi, dari pemaparan-pemaparan yang diuraikan sebelumnya, maka secara garis besar, diketahui bahwa kategori tingkat pengetahuan hukum responden terhadap peraturan perundang-undangan hak cipta terkait buku dan karya tulis ilmiah berdasarkan skor yang didapat responden adalah sebagai berikut: Tabel III.B.1.10 Kategori Tingkat Pengetahuan Hukum Responden No 1 2 3
Kategori Rendah Sedang Tinggi Total
Frekuensi Persentase 105 25,9% 116 28,6% 184 45,4% 405 100%
Data di atas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan hukum, mayoritas responden terhadap perundang-undangan hak cipta terkait buku dan karya tulis ilmiah termasuk kategori pengetahuan hukum yang tinggi yaitu sebesar 45,4% responden, sedangkan sebesar 28,6% responden memiliki pengetahuan hukum sedang, dan sisanya sebesar 25,9% responden memiliki pengetahuan hukum rendah. Sumber pengetahuan hukum yang tinggi ini kebanyakan diperoleh dari lembaga pendidikan dan melalui membaca buku. Namun demikian, pengetahuan tinggi responden ternyata belum menyentuh taraf mengetahui nama peraturan tertulis tersebut secara tepat dan sekedar mengetahui keberadaannya saja. 2. Dimensi Pemahaman Isi Hukum Dimensi kesadaran hukum tentang aturan hak cipta terkait buku dan karya tulis ilmiah yang lain adalah dimensi pemahaman isi hukum. Dalam dimensi ini ada beberapa indikator yang digunakan. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
56
kaedah-kaedah”. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perilaku masyarakat yang dalam hal ini adalah mahasiswa sangat dipengaruhi oleh norma hukum (UU tentang Hak Cipta) yang berlaku. Selain alasan itu, alasan lainnya dipilih sebesar 8,55% yang meliputi: Tabel III.B.2.2 Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Ya Memilih Hal Tersebut? No 1 2 3 4 5 6 7 8
Kategori Jawaban Karena suka kualitas buku asli yang mudah didapat Karena bentuk apresiasi terhadap karya orang lain Karena ada aturannya dan harus dipatuhi Karena teman-teman saya melakukan hal tersebut Karena tindakan itu dapat menguntungkan saya Karena sesuai kondisi dengan keuangan Karena merasa lebih baik melakukan hal tersebut Karena saya belum/tidak pernah melakukan hal itu Total
Persentase 30,8% 26,9% 15,4% 7,7% 7,7% 3,8% 3,8% 3,8% 100%
Walaupun yang memilih cukup sedikit, salah satu alasan lainnya yaitu karena bentuk apresiasi terhadap karya orang lain (26,9%) cukup menarik, karena sesuai dengan yang Otto (2002: 9) kemukakan bahwa “Apresiasi masyarakat Indonesia terhadap hak cipta pun masih tergolong rendah”. Hal ini membuktikan bahwa pengaruh apresiasi terhadap perilaku hukum ada, namun belum menjadi budaya dan kebiasaan responden. Sementara itu, bagi responden yang tidak paham tentang isi aturan terkait penyebarluasan dan pembelian buku asli ada beberapa alasan yang menyebabkan mereka tidak paham bahwa tindakan tersebut sesuai dengan aturan UU Hak Cipta yang berlaku di Indonesia. Berikut adalah alasannya:
58
Kebanyakan dari responden yang menjawab lainnya menyebutkan bahwa alasan karena jarang atau tidak melakukan hal itu (33,3%) menjadi salah satu alasan yang menyebabkan mereka tidak memilih tindakan menyebarluaskan dan membeli buku yang asli. Hal ini membuktikan bahwa mereka yang memilih menjawab “tidak” belum tentu tidak patuh terhadap UU tersebut. Akan tetapi, memang mereka belum melakukan atau melanggar tindakan yang diatur di dalam UU tersebut. Yusron (2008: 205) menyatakan bahwa “keliru pula untuk melihat penyimpangan semata-mata sebagai ketidakpatuhan terhadap norma-norma”. Indikator pemahaman isi hukum selanjutnya adalah terkait memfotocopy buku. Di dalam pasal 15a UU Nomor 19 Tahun 2002 dinyatakan bahwa Penggunaan ciptaan pihak lain untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pencipta. Berdasarkan aturan tersebut dapat ditafsirkan bahwa perilaku memfotocopy buku guna kepentingan pendidikan dengan catatan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pencipta merupakan perilaku yang tidak melanggar hukum. Tabel III.B.2.4 Pernyataan: Jika Terpaksa Fotocopy Buku, Saya Fotocopy Seperlunya Saja Jawaban Frekuensi Persentase Tidak 40 9,9% Ya 365 90,1% Total 405 100%
Dari 405 responden, terdapat sebesar 90,1% responden yang memahami isi aturan terkait memfotocopy bagian buku seperlunya saja tanpa merugikan pencipta secara wajar, sedangkan responden yang tidak memahami isi aturan tersebut lebih sedikit yaitu hanya sebesar 9,9% responden. Lebih banyaknya
60
kemukakan bahwa “peer group sangat berpengaruh dalam pembentukan perilaku dan nilai-nilai anak. Lantaran anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman sepermainannya”. Begitu juga, dengan faktor pertimbangan keuntungan sebagaimana J. Ross & Barbara dikutip Yusron (1982: 209) kemukakan bahwa “perilaku menyimpang atau menyelaraskan diri ditentukan oleh konsekuensi-konsekuensi – imbalan dan sanksi – yang menyertai perilaku itu”. Selain alasan tadi, alasan lainnya dipilih sebesar 13,04% yang meliputi: Tabel III.B.2.6 Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Tidak Memilih Hal Demikian? No 1 2 3 4
Kategori Jawaban Karena lebih baik memfotocopy seluruh buku Karena supaya mengetahui identitas buku Karena tidak pernah melakukan hal tersebut Karena sudah menjadi kebiasaan di lingkungan saya Total
Persentase 50% 16,7% 16,7% 16,7% 100%
Kebanyakan dari responden yang menjawab lainnya menyebutkan bahwa karena lebih baik memfotocopy seluruh buku adalah alasan yang mengedepankan aspek keuntungan pelaku. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa responden memfotocopy buku keseluruhan karena berdasarkan kesadaran subyektif mereka seperti situasi dan kondisi yang lebih menguntungkan dan lebih mudahnya untuk mencapai tujuan yang dalam hal ini adalah untuk mempunyai buku. Hal ini sebagaimana dikemukakan dalam premis Hinkle dikutip Ritzer (2007: 47) tentang teori aksi yaitu: “tindakan manusia mucul dari kesadarannya sendiri sebagai subyek dan dari situasi eksternal dalam posisinya sebagai obyek”. Walaupun, bisa jadi tindakan ini tidak melanggar aturan tersebut, namun demikian, tindakan ini berpotensi melanggar apabila tindakan memfotocopy seluruh buku merugikan pihak pencipta. 63
bahwa fakta sosial dalam bentuk material yaitu norma hukum merupakan “barang sesuatu yang nyata ada dan berpengaruh terhadap kehidupan individu” (Ritzer, 2007: 15). Namun demikian, “Kepatuhan yang semata-mata didasarkan pada sanksi-sanksi atau ancaman-ancaman belaka, akan menimbulkan motivasi untuk melanggar peraturan apabila tidak ada mekanisme yang melembaga untuk mengawasinya” (Soekanto, 1982: 235-236). Selain alasan tadi, alasan lainnya dipilih sebesar 5,88% yang meliputi: Tabel III.B.2.8 Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Ya Memilih Hal Demikian? No 1 2 3 4 5 6 7
Kategori Jawaban Karena bentuk apresiasi terhadap karya orang lain Karena tindakan itu dapat menguntungkan saya Karena untuk menghindari tindakan plagiat Karena sesuai dengan aturan & tuntutan yang ada Karena keterbatasan biaya Karena saya paham cara melakukan hal itu Karena teman-teman saya melakukan hal itu Total
Persentase 31,8% 22,7% 18,2% 13,6% 4,5% 4,5% 4,5% 100%
Kebanyakan responden yang menjawab lainnya menyebutkan bahwa faktor apresiasi karya (31,8%) adalah faktor yang mempengaruhi mereka memilih tindakan mengutip bagian karya tulis ilmiah dengan mencantumkan sumbernya. Walaupun ada responden yang terpengaruh faktor tersebut, namun perlu diketahui bahwa “dalam kalangan Indonesia, konsep yang menilai tinggi karya guna dapat menghasilkan karya lebih banyak lagi rupanya masih belum merupakan suatu unsure yang penting dalam sikap mentalnya” (Jacobus Ranjabar, 2006: 156), sehingga wajar, apabila faktor apresiasi karya hanya mempengaruhi sedikit responden saja.
65
Tabel III.B.2.9 Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Tidak Memilih Hal Demikian? No 1 2 3 4
Kategori Jawaban Karena belum/tidak tahu cara melakukan hal itu Karena malas & ribet mencantumkan sumbernya Karena tidak selalu mengutip referensi Karena sudah menjadi kebiasaan di lingkungan saya Total
Persentase 41,7% 25% 16,7% 16,7% 100%
Kebanyakan responden yang menjawab lainnya menyebutkan bahwa alasan belum atau tidak tahu cara mengutip dengan benar (41,7%) mempengaruhi mereka. Walaupun teknik mengutip tidak diatur di dalam UU Nomor 19 tahun 2002, namun teknik mengutip diajarkan di lembaga-lembaga pendidikan formal terutama universitas yang berusaha untuk menginstitusionalisasikan nilai-nilai dan etika-etika penulisan karya ilmiah sebagaimana yang dilakukan oleh UIN Jakarta yang menyediakan buku pedoman akademik yang di dalamnya terdapat panduan untuk menghindari tindakan plagiarisme. Jadi, dari beberapa pemaparan yang diuraikan sebelumnya, diketahui bahwa kategori tingkat pemahaman isi hukum terhadap peraturan hak cipta terkait buku dan karya tulis berdasarkan skor yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel III.B.2.10 Kategori Tingkat Pemahaman Isi Hukum Responden No 1 2 3
Kategori Rendah Sedang Tinggi Total
Frekuensi Persentase 37 9,1% 140 34,6% 228 56,3% 405 100%
Data tersebut menunjukkan bahwa kebanyakan responden masuk dalam tingkat kategori pemahaman isi hukum yang tinggi yaitu sebesar 56,3% responden, sedangkan sebesar 34,6% responden masuk dalam tingkat kategori pemahaman isi hukum yang sedang, dan sisanya sebesar 9,1% responden masuk
67
dalam kategori tingkat pemahaman isi hukum yang rendah. Kemudian faktor yang paling mempengaruhi pemahaman isi hukum responden adalah faktor adanya aturan dan sanksi. Apalagi ditambah bahwa responden seorang mahasiswa yang berusia muda, tentu saja faktor usia juga mempengaruhi pemahaman hukum mereka. Sebagaimana Kutchinsky dikutip Soekanto (1982: 166) kemukakan bahwa “… young people generally had more knowledge about law than older people”. Artinya, secara umum orang muda lebih mengetahui tentang hukum dibandingkan orang yang lebih tua. 3. Dimensi Sikap Hukum Dimensi sikap hukum tentang peraturan hak cipta terkait buku dan karya tulis ilmiah adalah dimensi selanjutnya dari kesadaran hukum. Berikut adalah berbagai indikator dari dimensi sikap hukum yang penulis gunakan: Tabel III.B.3.1 Pernyataan: Saya Menolak Memfotocopy Buku Secara Keseluruhan Jawaban Tidak Ya Total
Frekuensi Persentase 203 50,1% 202 49,9% 405 100%
Dari total 405 responden, sebesar 50,1% bersikap setuju terkait tindakan memfotocopy buku secara keseluruhan. Angka persentase ini sedikit lebih besar dibandingkan responden yang menolak tindakan memfotocopy buku secara keseluruhan yaitu sebesar 49,9%. Lebih banyaknya jumlah responden yang setuju dengan tindakan tersebut membuktikan bahwa responden lebih setuju terhadap tindakan yang tidak sesuai aturan. Adapun berbagai alasan responden yang setuju terhadap tindakan memfotocopy buku secara keseluruhan yaitu sebagai berikut:
68
Kebanyakan responden yang menolak tindakan tersebut menyebutkan bahwa faktor kebutuhan (46,2%) mempengaruhi sikap mereka terhadap tindakan tersebut. Maksudnya, mereka menolak memfotocopy buku keseluruhan tidak erat kaitannya dengan adanya aturan tertulis mengenai tindakan tersebut, melainkan karena tindakan tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka. Jadi, bisa saja terjadi perubahan sikap menyetujui tindakan memfotocopy buku secara keseluruhan, apabila pada waktu tertentu tindakan tersebut sesuai kebutuhan mereka. Karena memang responden jika dilihat dalam konteks jawaban ini bisa dilihat sebagai individu yang kreatif dan aktif dalam memutuskan untuk menentukan sikap dan tindakan mereka. Indikator selanjutnya yaitu mengenai sikap tentang perilaku membeli dan menyebarluaskan buku asli. Berikut adalah penjelasan lengkapnya. Tabel III.B.3.4 Pernyataan: Saya Menyetujui Untuk Membeli & Menyebarluaskan Buku Asli Jawaban Frekuensi Persentase Tidak 61 15.1% Ya 344 84,9% Total 405 100%
Dari total 405 responden, hanya sebesar 15,1% responden yang tidak setuju untuk membeli dan menyebarluaskan buku yang asli. Persentase ini lebih kecil dibandingkan responden yang setuju untuk membeli dan menyebarluaskan buku yang asli yaitu sebesar sebesar 84,9%. Adapun berbagai alasan yang menyebabkan responden yang setuju lebih banyak dibandingkan responden yang tidak setuju. Berikut adalah pemaparannya:
71
Lammers dikutip Soekanto (1982: 233) sampaikan bahwa “proses pemberian sanksi mencakup suatu sistem imbalan dan hukuman, yang akibatnya adalah suatu dukungan yang efektif untuk mematuhi kaedah-kaedah”. Apalagi UU Hak Cipta ini diperkuat dengan budaya yang dibangun oleh UIN Jakarta sebagai kampus tempat responden berkuliah tentang etika menulis karya tulis ilmiah yang sangat ditekankan bebas dari unsur plagiarisme (penjiplakan). Hal ini dibuktikan dengan banyaknya sosialisasi yang dilakukan kampus UIN Jakarta baik melalui keputusan rektor maupun dari dosen-dosennya yang selalu menekankan penggunaan footnote atau bodynote dalam penulisan karya tulis ilmiah. Selain alasan tadi, alasan lainnya dipilih sebesar 5,12% yang meliputi: Tabel III.B.3.8 Pertanyaan: Mengapa Saudara yang Menjawab Ya Bersikap Demikian? No 1 2 3 4 5 6 7
Kategori Jawaban Karena bentuk apresiasi terhadap karya orang lain Karena itu tindakan plagiat yang melanggar hak cipta Karena dapat merugikan diri sendiri atau orang lain Karena ini bentuk kewajiban & tanggung jawab Karena tergantung kesadaran dan kebutuhan saya Karena teman-teman saya melakukan hal tersebut Karena untuk mengubah tradisi agar sesuai aturan Total
Persentase 26,3% 21,1% 15,8% 15,8% 10,5% 5,3% 5,3% 100%
Alasan terbanyak dari jawaban lainnya yaitu karena bentuk apresiasi terhadap karya orang lain (26,3%). Hal ini juga menjadi bukti bahwa budaya mengapresiasi karya orang lain mulai berkembang pada beberapa responden walaupun hanya sedikit. Sementara itu, responden yang tidak menolak untuk mengutip bagian buku tanpa mencantumkan sumbernya memiliki berbagai alasan sebagai berikut:
75
yang berupa norma hukum (UU Hak Cipta) dapat memaksa individu untuk berperilaku sesuai apa yang diatur oleh norma hukum tersebut. Selain alasan tadi, ada alasan lainnya yang dipilih sebesar 6,3% yang meliputi: Tabel III.B.3.10 Pertanyaan: Mengapa Saudara yang Menjawab Ya Bersikap Demikian? No 1 2 3 4 5 6
Kategori Jawaban Karena sesuai dengan kebutuhan dan prioritas saja Karena bentuk apresiasi terhadap karya orang lain Karena memilih mengubah kebiasaan agar sesuai aturan Karena merugikan diri sendiri atau orang lain Karena teman-teman saya melakukan hal tersebut Karena lebih murah & mudah Total
Persentase 40,9% 22,7% 9,1% 9,1% 4,5% 4,5% 100%
Kebanyakan responden yang memilih jawaban lainnya menyebutkan bahwa faktor prioritas kebutuhan (40,9%) mempengaruhi sikap mereka terhadap tindakan tersebut. Hal ini berarti bisa saja terjadi perubahan sikap dari responden, apabila tindakan memfotocopy karya tulis ilmiah tidak secara utuh pada situasi waktu tertentu tidak sesuai dengan prioritas dan kebutuhan responden lagi. Definisi situasi ini sebagaimana W.I. Thomas dan Dorothy Thomas dikutip Ritzer dan Goodman (2011: 294) ungkapkan bahwa “bila manusia telah mendefinisikan situasi sebagai sesuatu yang nyata, maka akibatnya pun adalah nyata”. Dengan demikian dalam konteks ini, individu adalah orang yang aktif dan kreatif dalam menentukan sikap dan tujuan yang akan dicapainya berdasarkan pertimbangan situasi yang bias menguntungkan dan merugikan. Sementara itu, responden yang tidak setuju terhadap tindakan memfotocopy karya tulis ilmiah tidak utuh juga mempunyai berbagai alasan yang menyebabkan mereka bersikap demikian. Berikut adalah pemaparannya:
78
dikutip Soekanto (1982: 236) menyatakan bahwa “sistem hukum yang didasarkan pada pelaksanaan kekuasaan yang disertai ancaman tidak akan dapat bertahan lama, sebab hukum hampir tidak mempunyai power ketika tidak didukung sentimen publik”. Selain alasan tadi, alasan lainnya dipilih 4,52% yang meliputi: Tabel III.B.3.13 Pertanyaan: Mengapa Saudara yang Menjawab Ya Bersikap Demikian? No 1 2 3 4 5 6 7
Kategori Jawaban Persentase Karena bentuk apresiasi terhadap karya orang lain 27,8% Karena teman-teman saya melakukan hal tersebut 16,7% Karena dapat menguntungkan saya atau orang lain 16,7% Karena bentuk tanggung jawab menyajikan hasil akurat 11,1% Karena tergantung kesadaran dan kebutuhan saya 11,1% Karena untuk menghindari tindakan plagiat 11,1% Karena mencoba mengubah kebiasaan agar sesuai aturan 5,6% Total 100%
Selain faktor apresiasi (27,8%) yang terbanyak disebutkan oleh responden yang menjawab lainnya, ada faktor keuntungan (16,7%) yang mempengaruhi mereka bersikap setuju terhadap tindakan mengutip bagian karya tulis ilmiah dengan mencantumkan sumbernya. Hal ini menunjukkan bahwa keuntungan (reward) merupakan faktor stimulus yang membuat sikap tersebut bisa terbentuk. Sementara itu, responden yang tidak setuju untuk membolehkan mengutip bagian dalam karya tulis ilmiah dengan mencantumkan sumbernya juga memiliki berbagai alasan yang di antaranya sebagai berikut:
81
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa tingkat kategori sikap hukum responden kebanyakan adalah sikap hukum yang tinggi yaitu sebesar 73,8% responden, sedangkan sebesar 23,2% responden masuk dalam tingkat kategori responden yang memiliki sikap hukum yang sedang, dan sisanya sebesar 3% responden memiliki sikap hukum yang rendah. Sikap hukum yang tinggi ini cenderung kepada kategori “sikap hukum yang instrumental” (Podgoresky dikutip Soekanto: 1982) yang cenderung untuk menyetujui norma hukum atau aturan karena pertimbangan keuntungan atau kegunaan yang dalam hal ini adalah untuk menaati aturan dan menghindari sanksi. 4. Dimensi Pola Perilaku Hukum Dimensi selanjutnya dari kesadaran hukum adalah dimensi pola perilaku hukum. Dalam skripsi ini, penulis menggunakan berbagai indikator untuk mengukur dimensi pola perilaku hukum terkait aturan hak cipta yang mengatur tentang buku dan karya tulis ilmiah. Indikator yang pertama digunakan penulis dalam dimensi ini adalah tentang perilaku memfotocopy buku secara keseluruhan. Berikut adalah gambarannya: Tabel III.4.1 Pertanyaan: Apakah Saudara Pernah Memfotocopy Buku Secara Keseluruhan? Jawaban Ya Tidak Total
Frekuensi Persentase 312 77% 93 23% 405 100%
Dari total 405 responden, terdapat sebesar 77% responden pernah melakukan fotocopy buku secara keseluruhan. Jumlah ini lebih besar
83
responden berbeda. Hal ini sebagaimana Rahardjo (2009: 116) kemukakan bahwa “sejak hukum merupakan pantulan dari masyarakat, maka tidak mudah untuk memaksa rakyat berhukum menurut cara yang tidak berakar pada nilai-nilai dan kebiasaan dalam masyarakat itu”. Selain alasan tadi, ada jawaban lainnya yang dipilih sebesar 11,6% yang meliputi: Tabel III.B.4.2 Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Ya Melakukan Tindakan Tersebut? No 1 2 3 4 5 6 7
Kategori Jawaban Karena bukunya langka di pasaran Karena buku asli lebih mahal Karena hemat, efisien, murah & mudah Karena perintah dan tuntutan dosen atau guru Karena terpaksa kebutuhan mendesak Karena sanksi dari pemerintah tidak berjalan tegas Karena tidak tahu & hanya niat mencari ilmu Total
Persentase 29,3% 19,5% 17,1% 12,2% 12,2% 4,9% 4,9% 100%
Kebanyakan responden yang menjawab lainnya menyebutkan bahwa faktor kelangkaan buku di pasaran (29,3%) mempengaruhi mereka melakukan perilaku yang tidak sesuai UU. Memang kelangkaan buku yang menimpa responden yang merupakan mahasiswa sangat mungkin terjadi, karena memang referensi buku untuk mata kuliah mereka banyak juga yang berasal dari luar negeri. Hal ini berdampak pada buku tersebut belum diterbitkan atau sudah diterbitkan namun langka di pasaran, sehingga hal ini menyebabkan mereka lebih memilih memfotocopy buku yang menjadi referensi mereka tersebut. Sementara itu, responden yang menjawab tidak pernah memfotocopy buku secara keseluruhan juga mempunyai berbagai alasan yang menyebabkan mereka melakukan hal tersebut. Berikut adalah pemaparan lengkapnya:
85
Tabel III.B.4.3 Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Tidak Melakukan Hal Tersebut? No 1 2 3 4 5 6
Kategori Jawaban Karena belum pernah atau malas melakukan tindakan itu Karena tindakan tersebut merugikan saya atau orang lain Karena sudah menjadi kebiasaan di lingkungan saya Karena lebih suka memilih membeli buku yang asli Karena teman-teman saya melakukan hal tersebut Karena lebih boros dibandingkan beli buku Total
Persentase 47,1% 17,6% 11,8% 11,8% 5,9% 5,9% 100%
Kebanyakan responden yang menjawab lainnya menyebutkan bahwa karena belum pernah atau malas melakukan tindakan tersebut (47,1%) mempengaruhi mereka tidak memfotocopy buku secara keseluruhan. Alasan ini bisa terjadi karena memang kaidah hukum itu hanyalah “konsepsi sebagai patokan tentang apa-apa tindakan atau perilaku sosial yang dicita-citakan, sehingga merupakan abstraksi sebagai wujud pola-pola dan variabel perilaku atau tindakan sosial yang akan terjadi” (Sabian Utsman, 2010: 169). Jadi, memang ada kemungkinan bahwa kehidupan beberapa responden tidak terpengaruh dengan adanya peraturan UU Hak Cipta ini. Indikator selanjutnya dalam dimensi pola perilaku hukum adalah terkait perilaku menyebarluaskan dan membeli buku bajakan. Dalam UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta pasal 72 ayat (2) berbunyi: Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) Dengan adanya aturan tersebut dapat diketahui bahwa ada aturan yang mengatur tentang perilaku yang dijadikan indikator oleh penulis yaitu perilaku
87
menyebarluaskan dan membeli buku bajakan. Simmel dikutip Munir Fuady (2011: 284) menyatakan bahwa “budaya dari komunitas di mana seorang individu hidup mempengaruhi kepribadian, tingkah laku, dan cara berpikir dari individu”. Dengan demikan dapat dikatakan bahwa beberapa responden melihat bahwa membeli dan menyebarluaskan buku bajakan sudah membudaya di lingkungan mereka, sehingga merekapun terpengaruh dan ikut melestarikan budaya tersebut. Selain alasan tadi, alasan lainnya (7,21%) yang meliputi : Tabel III.B.4.6 Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Ya Melakukan Hal Tersebut? No Kategori Jawaban Persentase 1 Karena buku aslinya langka 25% 2 Karena kebutuhan 12,5% 3 Karena keterbatasan/kekurangan biaya 12,5% 4 Karena tuntutan untuk mendapatkan buku referensi 12,5% 5 Karena teman-teman saya melakukan hal tersebut 12,5% 6 Karena tidak tahu-menahu soal aturan 12,5% 7 Karena tindakan itu menguntungkan buat saya 12,5% Total 100%
Kebanyakan responden yang menjawab lainnya menyatakan bahwa faktor kelangkaan
buku
asli
(25%)
mempengaruhi
mereka
membeli
dan
menyebarluaskan buku bajakan. Hal ini menunjukkan kondisi keterpaksaan memaksa mereka untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai aturan berlaku. Indikator selanjutnya dari dimensi pola perilaku hukum yaitu terkait perilaku mengutip bagian dalam karya tulis ilmiah orang lain tanpa mencantumkan sumbernya. Dalam UU Nomor 19 Tahun 2002 pada pasal 15 huruf (a) disebutkan bahwa Dengan syarat bahwa sumbernya harus disebutkan atau dicantumkan tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta:
90
karya tulis ilmiah tanpa mencantumkan sumbernya yaitu sebesar 40,64%. Hal ini membuktikan bahwa responden berperilaku sesuai aturan hukum, kebanyakan dikarenakan untuk menaati aturan agar menghindari ancaman sanksi yang menjerat. Apalagi diketahui bahwa kampus UIN Jakarta, tempat di mana responden menuntut ilmu, sangat peduli terhadap etika mengutip karya tulis ilmiah orang lain. Hal ini dibuktikan dengan adanya peraturan berbentuk “keputusan rektor tentang plagiat dan perjanjian tentang bebas plagiat.” (UIN Jakarta: 2010) Selain alasan tadi, alasan lainnya dipilih 9,54% yang meliputi: Tabel III.B.4.8 Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Tidak Melakukan Hal Tersebut? No 1 2 3 4 5 6 7 8
Kategori Jawaban Karena bentuk apresiasi terhadap karya orang lain Karena sudah menjadi kebiasaan di lingkungan saya Karena itu plagiat & melanggar hukum yang ada Karena tindakan itu merugikan saya & orang lain Karena untuk melatih diri agar tidak lupa Karena teman-teman saya melakukan hal tersebut Karena perintah dan tuntutan dosen Karena tidak sesuai dengan prinsip Total
Persentase 25,9% 22,2% 18,5% 11,1% 7,4% 7,4% 3,7% 3,7% 100%
Kebanyakan responden yang menjawab lainnya menyebutkan bahwa faktor apresiasi (25,9%) mempengaruhi mereka untuk tidak pernah mengutip karya orang lain tanpa mencantumkan sumbernya. Hal ini menunjukkan bahwa budaya apresiasi karya juga didapati pada beberapa responden. Selanjutnya responden yang pernah mengutip bagian dalam karya tulis ilmiah tanpa mencantumkan sumbernya juga memiliki berbagai alasan yang menyebabkan mereka berperilaku tidak sesuai dengan UU yang berlaku. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
92
Indikator terakhir dari dimensi pola perilaku hukum adalah mengutip bagian buku tanpa mencantumkan sumbernya. Sama halnya dengan karya tulis ilmiah yang diatur terkait mengutip, buku juga merupakan karya intelektual yang harus dilindungi seperti bunyi UU Nomor 19 Tahun 2002 Pasal 12 ayat (1) huruf a Dalam Undang-Undang ini ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra, yang mencakup: a. Buku, program computer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain Berdasarkan pasal tersebut, buku merupakan karya intelektual yang berhak dilindungi dari berbagai perilaku termasuk perilaku mengutip. Oleh karena itu, penulis menjadikan perilaku mengutip bagian buku sebagai salah satu indikator dari dimensi pola perilaku hukum. Berikut adalah gambarannya: Tabel III.B.4.10 Pertanyaan: Apakah Saudara Pernah Mengutip Bagian Tertentu Dalam Buku Karya Orang Lain & Tidak Mencantumkan Sumbernya? Jawaban Ya Tidak Total
Frekuensi Persentase 145 35,8% 260 64,2% 405 100%
Dari total 405 responden, sebesar 35,8% responden pernah mengutip bagian dari buku tanpa mencantumkan sumbernya. Seperti diketahui bahwa perilaku ini melanggar pasal 15 huruf (a) dalam UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dengan responden yang tidak pernah melakukan tindakan tersebut yaitu sebesar 64,2% responden. Lebih banyaknya jumlah responden yang berperilaku sesuai dengan UU yang berlaku ini disebabkan oleh berbagai alasan, yaitu sebagai berikut:
94
Tabel III.B.4.11 Pertanyaan: Mengapa Saudara Yang Menjawab Tidak Melakukan Hal Tersebut? No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kategori Jawaban Karena bentuk apresiasi terhadap karya orang lain Karena belum/tidak pernah membuat karya ilmiah Karena sudah terbiasa dan paham mencantumkan sumber Karena hal tersebut merugikan saya dan orang lain Karena sudah menjadi kebiasaan di lingkungan saya Karena itu plagiat & melanggar aturan hukum yang ada Karena saya tidak pernah mengutip karya ilmiah orang lain Karena teman-teman saya melakukan hal tersebut Karena arahan dosen Total
Persentase 17,9% 15,4% 12,8% 12,8% 12,8% 10,3% 10,3% 5,1% 2,6% 100%
Karena arahan dosen (2,6%) menjadi alasan yang paling sedikit disebutkan responden yang menjawab lainnya. Pengaruh arahan dosen terhadap tidak pernahnya responden mengutip bagian dari buku tanpa mencantumkan sumbernya ada namun tidak signifikan, padahal peran dosen atau guru begitu penting sebagaimana S. Nasution (1995: 91) kemukakan adalah Sebagai pendidik dan pembina generasi muda harus menjadi teladan, di dalam maupun di luar sekolah… Di mana dan kapan saja, ia akan selalu dipandang sebagai guru yang harus memperlihatkan kelakuan yang dapat ditiru oleh masyarakat, khususnya oleh anak didik. Sementara itu, responden yang pernah mengutip bagian tertentu buku tanpa mencantumkan sumbernya juga memiliki berbagai alasan yang menyebabkan mereka berperilaku tidak sesuai dengan aturan UU yang berlaku. Berikut adalah alasan-alasan yang dikemukan mereka:
96
Kebanyakan responden yang memilih jawaban lainnya menyebutkan bahwa faktor ketidaktahuan, lupa dan khilaf (52,4%) mempengaruhi mereka mengutip buku tanpa mencantumkan sumbernya. Faktor ini adalah manusiawi, karena sekali lagi memang pada dasarnya manusia itu tempatnya salah dan lupa. Jadi, berdasarkan pemaparan-pemaparan yang telah diuraikan sebelumnya, diketahui bahwa secara garis besar, tingkat kategori pola perilaku hukum responden terhadap peraturan perundang-undangan hak cipta terkait buku dan karya tulis ilmiah berdasarkan skor yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel III.B.4.13 Kategori Tingkat Pola Perilaku Hukum Responden No 1 2 3
Kategori Rendah Sedang Tinggi Total
Frekuensi Persentase 88 21,7% 279 68,9% 38 9,4% 405 100%
Dari tabel di atas, diketahui bahwa kategori tingkat pola perilaku hukum responden kebanyakan adalah berada pada pola perilaku hukum tingkat sedang yaitu sebesar 68,9 responden, sedangkan sebesar 21,7% responden berada pada pola perilaku hukum tingkat rendah, dan sisanya sebesar 9,4% responden berada pada pola perilaku hukum tingkat tinggi. Kemudian, Faktor yang mempengaruhi pola perilaku hukum ini kebanyakan adalah faktor adanya aturan dan sanksi. C. Analisis Deskriptif Variabel Kepatuhan Hukum Terhadap UU Hak Cipta Terkait Buku Atau Karya Tulis Ilmiah Gambaran kepatuhan hukum responden terhadap UU Hak Cipta terkait buku atau karya tulis ilmiah ditunjukkan oleh penulis dengan mempertanyakan persepsi kepatuhan mereka terhadap UU ini. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
98
Tabel III.C.1 Pertanyaan: Apakah Saudara Orang Yang Patuh Terhadap Peraturan Yang Terdapat Di dalam UU Hak Cipta (Khususnya Terkait Buku & Karya Tulis)? Jawaban Tidak Ya Total
Frekuensi 193 212 405
Persentase 47,7% 52,3% 100%
Dari total 405 responden, terdapat sebesar 47,7% responden menganggap bahwa mereka adalah termasuk kategori orang-orang yang tidak patuh terhadap peraturan UU Hak Cipta terkait buku dan karya tulis ilmiah. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah responden yang menganggap bahwa diri mereka termasuk di dalam kategori orang-orang yang patuh terhadap peraturan yang ada di dalam UU Hak Cipta terkait buku dan karya tulis ilmiah yaitu sebesar 52,3% responden. Persepsi responden ini juga sejalan dengan sikap mereka mengenai tanggapan tentang adanya aturan yang mengatur tentang hak cipta terkait buku & karya tulis ilmiah. Berikut adalah gambaranya: Tabel III.C.2 Pertanyaan: Apakah Saudara Orang Yang Setuju Terhadap Perlu Adanya Peraturan Yang Mengatur Hak Cipta Terkait Dengan Buku & Karya Tulis? Jawaban Tidak Ya Total
Frekuensi 27 378 405
Persentase 6,7% 93,3% 100%
Dari total 405 responden, terdapat sebesar 6,7% responden tidak setuju terhadap perlu adanya peraturan yang mengatur hak cipta terkait dengan buku dan karya tulis ilmiah. Jumlah ini berbeda jauh dengan jumlah responden yang setuju
99
D. Uji Persyaratan Analisis Dalam
penelitian
ini
dilakukan
uji
persyaratan
analisis
dengan
menggunakan uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dalam skripsi ini dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data yang didapatkan mendekati hukum sebuah normal baku dari Gauss (Nisfiannoor, 2009: 91). Pada uji normalitas menggunakan uji one kolmogorov-smirnov dengan bantuan SPSS 20 dengan kriteria: Kriteria Pengujian Jika Sig (p) > 0,05, maka data berdistribusi normal Jika Sig (p) < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal. a. Kesadaran Hukum Dalam variabel kesadaran hukum didapati berbagai dimensi yang meliputi: 1) Pengetahuan Hukum Dari perhitungan dengan bantuan SPSS 20 diperoleh data sebagai berikut: Tabel III.D.1.1 Uji Normalitas Data Dimensi Pengetahuan Hukum N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Pengetahuan Hukum 405 2,60 1,544 0,271 0,183 -0,271 5.459 0,000
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Sig (p) adalah 0,000 < 0,05, maka data dimensi pengetahuan hukum tidak berdistribusi normal.
101
2) Pemahaman Isi Hukum Dari perhitungan dengan bantuan SPSS 20 diperoleh data sebagai berikut: Tabel III.D.1.2 Uji Normalitas Data Dimensi Pemahaman Isi Hukum N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Pemahaman Isi Hukum 405 2,46 0,701 0,344 0,219 -0,344 6,919 0,000
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai sig (p) adalah 0,000 < 0,05, maka data dimensi pemahaman isi hukum tidak berdistribusi nomal. 3) Sikap Hukum Dari perhitungan dengan bantuan SPSS 20 diperoleh data sebagai berikut: Tabel III.D.1.3 Uji Normalitas Data Dimensi Pemahaman Isi Hukum Sikap Hukum N Normal Mean Parametersa,b Std. Deviation Most Absolute Extreme Positive Differences Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
405 3,96 1,013 0,255 0,152 -0,255 5,128 0,000
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai sig (p) adalah 0,000 < 0,05, maka data dimensi sikap hukum tidak berdistribusi nomal. 4) Pola Perilaku Hukum Dari perhitungan dengan bantuan SPSS 20 diperoleh data sebagai berikut:
102
Tabel III.D.1.4 Uji Normalitas Data Dimensi Perilaku Hukum N Normal Mean Parametersa,b Std. Deviation Most Absolute Extreme Positive Differences Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Pola Perilaku Hukum 405 2,34 1,018 0,252 0,165 -0,252 5,080 0,000
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai sig (p) adalah 0,000 < 0,05, maka data dimensi pola perilaku hukum tidak berdistribusi nomal. b. Kepatuhan Hukum Dari perhitungan dengan bantuan SPSS 20 diperoleh data sebagai berikut: Tabel III.D.1.5 Uji Normalitas Data Kepatuhan Hukum
N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Kepatuhan Hukum 405 0,52 0,500 0,353 0,329 -0,353 7,107 0,000
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai sig (p) adalah 0,000 < 0,05, maka data kepatuhan hukum tidak berdistribusi nomal. Berdasarkan hasil keseluruhan uji normalitas yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa data dari dua variabel tersebut (kesadaran hukum dan kepatuhan hukum) tidak berdistribusi normal. Dengan demikian kedua data variabel ini tidak memenuhi uji persyaratan analisis parametrik dan harus menggunakan analisis statistik nonparametrik sebagai alternatif uji statistik di
103
mana “tidak mengharuskan data yang diambil mempunyai distribusi normal dan jenis data yang digunakan dapat nominal dan ordinal” (Nisfiannoor, 2009: 4).. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dalam skripsi ini dilakukan untuk mengetahui apakah variansi antara yang diuji berbeda atau tidak, variansinya homogen atau heterogen (Nisfiannoor, 2009, 92). Pada uji homogenitas ini menggunakan uji one-way anova melalui bantuan SPSS 20 dengan kriteria sebagai berikut: Kriteria Pengujian: Jika Sig (p) > 0,05, maka data homogen Jika Sig (p) < 0,05, maka data tidak homogen Dari pengujian dengan menggunakan one way anova melalui bantuan SPSS 20 diperoleh data sebagai berikut : Tabel III.D.2. Uji Homogenitas Kesadaran Dan Kepatuhan Hukum Kepatuhan Hukum Levene Statistic 7.872
df1 13
df2 Sig. 391 0,000
Data tersebut menenujukkan bahwa nilai Sig (p) adalah 0,000 < α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak homogen. Dengan demikian, karena data tidak homogen, maka digunakan uji statistik non parametrik. E. Pengaruh Kesadaran Hukum Terhadap Kepatuhan Hukum Mengenai Undang-Undang Hak Cipta Terkait Buku dan Karya Tulis Ilmiah Untuk menguji dan menggambarkan pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, penulis dalam hal ini menggunakan analisis biner logistik dengan berbagai pengujian di dalamnya.
104
1. Uji Signifikansi Model Keseluruhan (Overall Model Fit) Uji statistika untuk mengetahui apakah semua variabel independen di dalam regresi logistik secara serentak mempengaruhi variabel dependen sebagaimana uji F dalam regresi liniear didasarkan pada nilai statistika – 2LL (- 2 dikalikan dengan Log of the Likelihood) atau nilai LR (Likelihood Ratio) (Agus, 2010: 140-141). Berikut adalah syarat dan kriterianya: Rumusan Hipotesis : H0 : Tidak ada variabel X mempengaruhi variabel Y H1 : Ada variabel X mempengaruhi variabel Y Kriteria Pengujian : Jika nilai Sig (p) > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak Jika nilai Sig (p) < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima Tabel III.E.1.1 Uji Signifikansi Model Keseluruhan Chi-square Df Sig. 30,661 1 0,000 Step 1 Step 30,661 1 0,000 Block 30,661 1 0,000 Model
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai Chi-square sebesar 30,661 dengan df sebesar 1. Nilai Chi-square ini signifikan karena nilai sig 0,000 < α= 0,05, sehingga bisa disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti variabel kesadaran hukum setidaknya ada satu dimensi di dalamnya yang mempengaruhi kepatuhan hukum mengenai UU Hak Cipta terkait buku dan karya tulis ilmiah. 2. Uji Kebaikan Model (Goodness of Fit) Goodness of Fit dalam regresi logisitik adalah untuk mengetahui kebaikan model sebagaimana uji goodness of fit model regresi linear berganda dengan
105
menggunakan ukuran koefisien determinasi. Koefisien determinasi (R2) di dalam regresi logistik mengukur proporsi varian di dalam variabel independen yang dijelaskan oleh variabel independen (Agus, 2010: 140). Tabel III.E.2.1 Uji Kebaikan Model Step 1
-2 Log likelihood
Cox & Snell R Square
529.896a
Nagelkerke R Square
0,073
0,097
Nilai Cox & Snell R Square besarnya 0,073, hal ini berarti variabel kesadaran hukum (X) di dalam model logit mampu menjelaskan kepatuhan hukum responden terhadap aturan UU Hak Cipta terkait buku dan karya tulis ilmiah sebesar 7,3%. Sedangkan, berdasarkan nilai Naglkerke R Square besarnya 0,097, angka ini berarti bahwa variabel kesadaran hukum (X) di dalam model logit hanya mampu menjelaskan kepatuhan hukum responden terhadap aturan UU Hak Cipta terkait buku dan karya tulis ilmiah sebesar 9,7%. 3. Uji Signifikansi Variabel Independen Secara Individual Uji signifikansi di dalam model logit dalam penulisan skripsi ini dilakukan sama dengan uji t pada regresi liniear berganda yaitu untuk mengetahui apakah koefisien variabel independen di dalam model logit berbeda dengan 0 atau tidak. Uji signifikansi model ini menggunakan uji statistika Wald yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen mempengaruhi variabel dependen (Agus, 2010: 141). Berikut adalah kriteria dan syarat uji signifikansi ini: Rumusan Hipotesis : H0 : β = 0 (variabel X tidak signifikan mempengaruhi variabel Y) H1 : β ≠ 0 (variabel X signifikan mempengaruhi variabel Y) Kriteria Pengujian : Jika nilai sig (p) > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak 106
Jika nilai sig (p) < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima Tabel III.E.3.1 Uji Signifikansi Variabel Independen Secara Individual Variabel Pengetahuan Hukum (X1) Pemahaman Isi Hukum (X2) Sikap Hukum (X3) Pola Perilaku Hukum (X4)
B 0,081 0,344 0,338 0,381
S.E 0,068 0,163 0,116 0,107
Wald 1,414 4,428 8,511 12,766
Df 1 1 1 1
Sig 0,234 0,035 0,004 0,000
Exp (B) 1,085 1,410 1,403 1,463
Dari hasil pengujian dengan bantuan SPSS 20 diketahui hasil analisis tersebut sebagai berikut: 1. H0: β1 = 0, berarti variabel X1 (pengetahuan hukum) tidak signifikan mempengaruhi variabel Y (kepatuhan hukum), karena nilai sig (p) 0,234 > 0,05. 2. H1: β2 ≠ 0, berarti variabel X2 (pemahaman isi hukum) signifikan mempengaruhi variabel Y (kepatuhan hukum), karena nilai sig (p) 0,035 < 0,05. 3. H1: β3 ≠ 0, berarti variabel X3 (sikap hukum) signifikan mempengaruhi variabel Y (kepatuhan hukum), karena nilai sig (p) 0,004 < 0,05. 4. H1: β4 ≠ 0, berarti variabel X4 (pola perilaku hukum) signifikan mempengaruhi variabel Y (kepatuhan hukum), karena nilai sig (p) 0,000 < 0,05. Dengan tingkat signifikansi 95% dapat disimpulkan bahwa dari keempat dimensi variabel bebas (pengetahuan hukum, pemahaman isi hukum, sikap hukum dan pola perilaku hukum), hanya satu dimensi dalam variabel bebas yaitu pengetahuan hukum yang tidak signifikan mempengaruhi kepatuhan hukum. Sedangkan sisanya (pemahaman isi hukum, sikap hukum, dan pola perilaku hukum) signifikansi mempengaruhi kepatuhan hukum. Dengan demikian secara garis besar berdasarkan penskoran total variabel kesadaran hukum maka didapati:
107
Tabel III.E.3.2 Uji Signifikansi Variabel Kesadaran Hukum Secara Individual 95% C.I.for EXP(B)
B S.E. Wald Step Kesadaran 0,230 0,044 27,396 1a Constant -2,519 0,511 24,330 a. Variable(s) entered on step 1: Kesadaran.
Df 1 1
Sig. Exp(B) 0,000 1,259 0,000 0,081
Lower 1,155
Upper 1,372
Dengan tingkat signifikansi 95%, maka variabel kesadaran hukum mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel kepatuhan hukum, karena nilai Sig (p) 0,000< α = 0,05 yang berarti H1 : β ≠ 0 yaitu ada pengaruh kesadaran hukum yang signifikansi terhadap kepatuhan hukum. Hal ini berarti bahwa kesadaran hukum mempengaruhi kepatuhan hukum mahasiswa UIN Jakarta terhadap peraturan UU Hak Cipta terkait buku dan karya tulis ilmiah, sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh B. Kutchinsky yang menyatakan bahwa A strong legal consciousness is . . . considered the cause of adherence to law . . . while a weak legal consciousness is considered the cause of crime and evil. (Kutchinsky, 1973: 101 dikutip Soekanto, 1982: 141-142) kesadaran hukum yang kuat... menjadi pertimbangan yang menyebabkan kepatuhan terhadap hukum . . . sementara kesadaran hukum yang lemah menjadi pertimbangan yang menyebabkan kriminalitas dan kejahatan. Walaupun didapati bahwa pada variabel kesadaran hukum ada dimensi pengetahuan hukum yang tidak signifikan mempengaruhi kepatuhan hukum. Hal ini sesuai sebagaimana B. Kutchinsky dikutip Soekanto (1982: 239) kemukakan bahwa “… knowledge about law is neither a necessary nor a sufficient condition for conformity to the law.” Artinya, pengetahuan tentang hukum bukanlah sebuah kondisi yang perlu maupun kondisi yang cukup untuk tunduk pada hukum. Namun secara keseluruhan, variabel kesadaran hukum mempengaruhi variabel kepatuhan hukum dengan signifikan.
108
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan hasil analisis untuk pengaruh kesadaran hukum mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap kepatuhan hukum ialah sebagai berikut : 1. Gambaran kesadaran hukum mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara garis besar mayoritas tergolong dalam kesadaran hukum sedang. Sementara itu, kesadaran hukum secara spesifik dianalisis dengan empat (4) dimensi dengan gambaran sebagai berikut: a. Pada dimensi pengetahuan hukum, kebanyakan responden tingkat pengetahuan hukumnya tinggi. Sumber pengetahuan hukum responden kebanyakan diperoleh dari lembaga pendidikan dan membaca buku. b. Pada dimensi pemahaman isi hukum, kebanyakan responden tingkat pemahaman isi hukumnya tinggi. Faktor yang paling mempengaruhi pemahaman isi hukum responden adalah faktor adanya aturan dan sanksi. c. Pada dimensi sikap hukum, kebanyakan responden tingkat sikap hukumnya tinggi. Sikap hukum yang tinggi ini cenderung kepada kategori “sikap hukum yang instrumental” yang cenderung untuk menyetujui norma hukum atau aturan karena pertimbangan keuntungan atau kegunaan yang dalam hal ini adalah untuk menaati aturan dan menghindari sanksi.
109
d. Pada dimensi pola perilaku hukum, kebanyakan responden tingkat pola perilaku hukumnya sedang. Faktor yang mempengaruhi pola perilaku hukum ini kebanyakan adalah faktor adanya aturan dan sanksi 2. Gambaran kepatuhan hukum mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mayoritas adalah orang yang tergolong sebagai orang yang patuh terhadap peraturan perundang-undangan hak cipta terkait buku dan karya tulis ilmiah. 3. Berdasarkan hasil survei dan analisis data yang diperoleh dengan menggunakan uji analisis regresi logistik, didapati hasil sebagai berikut: a. Melalui Uji Signifikansi Model Keseluruhan (Overall Model Fit) diketahui bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti variabel kesadaran hukum setidaknya ada satu dimensi di dalamnya yang mempengaruhi kepatuhan hukum mahasiswa terhadap UU Hak Cipta terkait buku dan karya tulis ilmiah. b. Dimensi-dimensi kesadaran hukum yang mempengaruhi kepatuhan hukum secara signifikan yaitu: pemahaman isi hukum, sikap hukum, dan pola perilaku. Sementara itu, dimensi pengetahuan hukum tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan hukum. c. Dengan demikian, secara keseluruhan variabel kesadaran hukum berpengaruh signifikan terhadap variabel kepatuhan hukum.
110
B. Rekomendasi Berdasarkan proses dan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka didapati beberapa kekurangan yang nantinya bisa dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya. Berikut adalah beberapa rekomendasi saran dari penulis untuk melengkapi kekurangan penelitian ini: 1. Hasil penelitian ini belum mampu untuk merepresentasikan masyarakat Indonesia secara keseluruhan, karena responden penelitian ini hanya fokus pada kalangan mahasiswa. Oleh karena itu disarankan untuk memperluas subyek dan obyek penelitiannya. 2. Penelitian ini dapat dikembangkan lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih valid dengan menambahkan teknik pengumpulan data lainnya yaitu teknik observasi untuk memvalidasi kebenaran hasil wawancara. 3. Penelitian ini dapat dikembangkan lagi dengan memperluas variabel bebas seperti faktor gender, usia, status sosial dan sebagainya yang tidak dibahas dalam penelitian ini. 4. Bagi pemerintah (Presiden, Dirjen HAKI, DPR) hendaknya lebih proaktif dalam mennsosialisasikan UU Hak Cipta kepada masyarakat umum juga para mahasiswa agar kesadaran hukum mereka bisa terbentuk dan bisa mematuhi norma hukum tersebut. Selain itu, juga segera merevisi peraturan UU Hak Cipta yang tidak sesuai dengan nilai-nilai ke-Indonesia-an, sehingga efektifitas UU ini dapat terjadi. 5. Bagi penegak hukum (kepolisian, kejaksaaan, pengadilan) seharusnya lebih proaktif dalam mencegah dan memberantas pelanggaran hak cipta.
111
DAFTAR PUSTAKA
Adler, Freda, Gerhard O. W. Mueller, dan William S. Laufer. 2008. Sociology Criminology. United States of America: The McGraw–Hill Companies,Inc. Bungin, M. Burhan. 2009. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana. Burhan, Bungin. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif: Cetakan Keenam. Jakarta: Kencana. Coleman, James S. 2008. Dasar-Dasar Teori Sosial. Bandung: Nusamedia. Creswell, John W. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Effendi, Sofian dan Tukiran (ed). 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Eriyanto. 2007. Teknik Sampling Analisis Opini Publik. Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara. Faisal, Sanafiah. 2003. Format-Format Penelitian Sosial, Dasar-Dasar dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Fajriah, Rubiah. 2007. “Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Kesadaran Hukum Terhadap Produk Bajakan: Studi Perbandingan Pada Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Warga Kelurahan Grogol Utara Rt/Rw. 004/02 Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan.” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Fuad, Iwan Zainul. 2010. “Kesadaran Hukum Pengusaha Kecil di Bidang Pangan dalam Kemasan di Kota Semarang terhadap Regulasi Sertifikasi Produk Halal.” Tesis S2 Magister Ekonomi dan Teknologi, Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Semarang. Tersedia di http//www.eprints.undip.ac.id/23888/; Internet; diunduh pada 10 Juni 2014 Fuady, Munir. 2011. Teori-Teori Dalam Sosiologi Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Gilissen, Emeritus John dan Emeritus Frits Glorie. 2005. Sejarah Hukum Suatu Pengantar. Bandung: PT. Refika Aditama. Haryanto, Sindang. 2011. Sosiologi Ekonomi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Hasibuan, Otto. 2008. Hak Cipta di Indonesia Tinjauan Khusus Hak Cipta Lagu, Neighbouring Rights, dan Collecting Society. Bandung: PT. Alumni.
xxiii
Hutabarat, Ramly. 1985. Persamaan di Hadapan Hukum (Equality Before The Law) di Indonesia. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia Mansoer, Masri. 2009. Statistik Sosial. Ciputat: Ushul Press Muzayanah. 2008. “Budaya Hukum dan Kepatuhan Orang Asing terhadap UU Kewarganergaraan dalam Kaitannya dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak.” Tesis S2 Magister Program Hukum, Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro Semarang. Tersedia di http//www.eprints.undip.ac.id/18333; Internet; diunduh pada 10 Juni 2014 Nasution, S. 1994. Sosiologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara. Nisfiannoor, Muhammad. 2009. Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial. Jakarta: CV. Salemba Humanika. Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Teori & Aplikasi. Jakarta: Rajawali Press. Pratiwi, Sufi Alfida. 2014. “Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Pemilihan Jurusan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Rahardjo, Satjipto. 2009. Hukum dan Perilaku. Jakarta: Kompas Media Nusantara Rahardjo, Satjipto. 2010. Sosiologi Hukum Perkembangan Metode dan Pilihan Masalah. Yogyakarta: Genta. Ranjabar, Jacobus. 2006. Sistem Sosial Budaya Indonesia Suatu Pengantar. Bogor: PT. Ghalia. Razak, Yusron (Ed). 2008. Sosiologi Sebuah Pengantar Tinjauan Pemikiran Sosiologi Perspektif Islam. Ciputat: Laboratorium Sosiologi Agama. Republik Indonesia. 2002. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. Jakarta. Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. 2011. Teori Sosiologi Modern Edisi Keenam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Ritzer, George. 1980. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Saifullah. 2007. Refleksi Sosiologi Hukum. Bandung: PT. Refika Aditama. Sarwono, Jonathan. 2011. Mixed Methods Cara Menggabungkan Riset Kuantitatif dan Riset Kualitatif Secara Benar. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. xxiv
Sevilla, Cuensello G. dkk. 2006. Pengantar Metoode Penelitian. Jakarta: UI Press. Soekanto, Soerjono. 1982. Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum Suatu Analisa Sosiologi Hukum. Jakarta: CV. Rajawali. Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Soekanto, Soerjono. 2007. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Stzompka, Piotr. 2007. Sosiologi Perubahan Sosial Cetakan Ke-3. Jakarta: Prenada Media Group. Sunarto, Kamanto. 2000. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Tim Penyusun Pedoman Akademik FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2012. Panduan Penyusunan Proposal dan Penulisan Skripsi. Jakarta: FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tim Penyusun Pedoman Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010-2011. 2010. Pedoman Akademik Program Strata 1 2010/2011. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. Usman, Husaeni dan Purnomo Setiady Akbar. 2009. Metode Penelitian 2nd. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Utsman, Sabiah. 2010. Dasar-Dasar Sosiologi Hukum Makna Dialog Antara Hukum dan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Widarjono, Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
xxv
Lampiran 1: TABEL PENENTUAN INTERVAL SAMPEL No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Jurusan/Prodi Jurusan Pendidikan Agama Islam Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Jurusan Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Jurusan Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Kependidikan Islam Bahasa & Sastra Arab Sejarah & Kebudayaan Islam Tarjamah (Bahasa Arab) Bahasa & Sastra Inggris Ilmu Perpustakaan Perbandingan Agama Aqidah & Filsafat Tafsir-Hadits Prodi Akhwal Syakhsiyyah Prodi Jinayah Siyasah Prodi Perbandingan Mazhab & Hukum Prodi Muamalat/Muamalah Prodi Ilmu Hukum Prodi Komunikasi & Penyiaran Islam Prodi Bimbingan & Penyuluhan Islam Prodi Manajemen Dakwah Prodi Pengembangan Masyarakat Islam Prodi Kesejahteraan Sosial Dirasat Islamiyah Psikologi Prodi Manajemen Prodi Akuntansi Prodi Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan Prodi Perbankan & Keuangan Syariah Prodi Ekonomi Syariah Teknik Informatika Agribisnis Sistem Informasi Matematika Biologi Kimia Fisika Kesehatan Masyarakat Farmasi Pendidikan Dokter Ilmu Keperawatan Sosiologi Ilmu Politik Ilmu Hubungan Internasional Teknik Geologi Teknik Pertambangan Teknik Perminyakan
752/12 372/6 502/63 611/10 611/10 426/7 1039/16 1658/26 518/8 392/6 211/3 660/10 510/8 315/5 321/5 964/15 582/10 287/4 415/6 1131/18 445/7 1295/62 241/4 478/8 153/2 295/5 446/8 912/15 843/13 661/10 386/6 210/3 183/3 588/9 402/6 713/11 187/3 231/4 342/5 164/2 540/10 466/7 553/10 240/3 303/5 378/7 678/11 23/1 31/1 25/1
Interval Sampel 63 62 63 61 61 61 65 64 65 65 70 66 64 63 64 64 58 71 69 63 63 62 60 59 76 59 55 60 64 66 64 7061 65 67 64 62 57 68 82 54 66 55 80 60 54 61 23 31 25
Nomor Urut Responden 63, 126, 189... dst = 12 Responden 62, 124, 186... dst = 6 Responden 63, 126, 189... dst = 8 Responden 61, 122, 183... dst = 10 responden 61, 122, 183... dst = 10 responden 61, 122, 183... dst = 7 responden 65, 130, 195... dst = 16 Responden 64, 128, 192... dst = 26 Responden 65, 130, 195... dst = 8 Responden 65, 130, 195... dst = 6 Responden 70, 140, 210 = 3 Responden 66, 132, 198... dst = 10 Responden 64, 128, 192... dst = 8 Responden 63, 126, 189... dst = 5 Responden 64, 128, 192... dst = 5 Responden 64, 128, 192... dst = 15 Responden 58, 116, 174... dst =10 Responden 71, 142, 213... dst = 4 Responden 69, 138, 207... dst = 6 Responden 63, 126, 189... dst = 18 Responden 63, 126, 189... dst = 7 Responden 62, 124, 186... dst = 21 Responden 60, 120, 180... dst = 4 Responden 59, 118, 177... dst = 8 Responden 76, 152 = 2 Responden 59, 118, 177... dst = 5 Responden 55, 110, 165... dst = 8 Responden 60, 120, 180... dst = 15 Responden 64, 128, 192... dst = 13 Responden 66, 132, 198... dst = 10 Responden 64, 128, 192... dst = 6 Responden 70, 140, 210 = 3 Responden 61, 122, 183 = 3 Responden 65, 130, 195... dst = 9 Responden 67, 134, 201... dst = 6 Responden 64, 128, 192... dst = 11 Responden 62, 124, 186 = 3 Responden 57, 114, 171... dst = 4 Responden 68, 136, 204... dst = 5 Responden 82, 164 = 2 Responden 54, 108, 162... dst = 10 Responden 66, 132, 198... dst = 7 Responden 55, 110, 165...dst = 10 Responden 80, 160, 240 = 3 Responden 60, 120, 180... dst = 5 Responden 54, 108, 162... dst = 7 Responden 61, 122, 183... dst = 11 Responden 23 = 1 Responden 31 = 1 Responden 25 = 1 Responden
Lampiran 2: KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN Variabel Kesadaran Hukum
Dimensi
Indikator
Pengetahuan tentang Hukum Tindakan Memperbanyak (law awareness) Tindakan Mengutip Jumlah Tindakan Memperbanyak Tindakan Menyebarluaskan Tindakan Mengutip Jumlah Sikap terhadap hukum (legal Tindakan Memperbanyak attitude) Tindakan Menyebarluaskan Tindakan Mengutip Jumlah Perilaku hukum terkait UU Tindakan Memperbanyak Hak Cipta (legal Behaviour) Tindakan Menyebarluaskan Pemahaman tentang isi Hukum (law acquaintance)
Skala Nominal
Nominal
Nominal
Nominal
Tindakan Mengutip
Kepatuhan Hukum
Jumlah Total Butir Kepatuhan terhadap Hukum Terkait Hak Cipta Jumlah
Jumlah Total Keseluruhan Butir
Nominal
No Butir 5, 7
Jumlah
6, 8
2
4 10 9 11 3 12, 15 13 14, 16 5 1
4 1 1 1 3 2 1 2 5 1
2
1
6, 8
2
4 16 17
4 16 1
1 17
1 17
2
Lampiran 3: ANGKET PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KESADARAN HUKUM MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TERHADAP KEPATUHAN HUKUM TENTANG PERATURAN UNDANG-UNDANG HAK CIPTA Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuhu Dengan hormat, Kuesioner ini dipergunakan sebagai data primer dari responden dalam rangka penulisan Skripsi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Partisipasi Saudara/i dalam menjawab pertanyaan/pernyataan di dalam kuesioner ini sangat saya perlukan sebagai data penyusunan skripsi saya. Oleh karena itu mohon kesediaan Saudara/i untuk menjawab pernyataan/pertanyaan di dalam kuesioner ini dengan teliti, jujur dan lengkap. Atas kerjasama, dukungan dan perhatian Saudara/i, saya sampaikan rasa penghargaan dan doa serta terima kasih yang setinggi-tingginya.
A. IDENTITAS RESPONDEN
Petunjuk Umum
Kode Sampel:
Isilah identitas anda sesuai dengan kenyataan anda Lingkarilah pilihan jawaban yang cocok dengan anda
A1. Nama A2. Jenis Kelamin A3. Usia : A4. Jurusan A5. Program Studi A6. Fakultas A7. Angkatan A8. Pendapatan per-bulan : (jatah uang jajan per-bulan)
A9. Contact Person
: : : : : : :
:
L
*diisi peneliti
/ P
a. ≤ Rp. 500.000,b. Rp. 500.100,- s/d Rp. 1.000.000 c. Rp. 1.000.100,- s/d Rp. 1.500.000 d. ≥ Rp. 1.500.100,-
Pedoman Khusus Pilihlah salah satu kategori Jawaban dari pertanyaan/atau pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda Contreng (√) atau tanda Silang (X) B. VARIABEL KESADARAN HUKUM: POLA PERILAKU HUKUM No
Kode
1
B1
2
B2
3
B3
4
B5
Variabel Kesadaran Hukum: Pola Perilaku Hukum
Pertanyaan/Pernyataan
Ya
Apakah Saudara pernah memfotocopy sebuah buku secara keseluruhan? Apakah Saudara pernah membeli / menjual / menyebarluaskan buku bajakan? Apakah Saudara pernah mengutip bagian tertentu dalam buku karya orang lain dan tidak mencantumkan sumbernya? Apakah Saudara pernah mengutip bagian dalam karya tulis imiah orang lain dan tidak mencantumkan sumbernya?
Pedoman Pengisian (Lanjutan Pertanyaan B1, B2, B3, B5)
Bacalah pertanyaan berikut dengan teliti kemudian isi sesuai dengan kategori jawaban di bawah ini Setelah membaca kategori jawaban, pilihlah yang sesuai dengan keadaan anda Cara memilih dan mengisi kategori jawaban yang anda pilih dengan memberikan tanda Contreng (√) atau tanda Silang (X) di TABEL KOLOM PENGISIAN Responden boleh memilih kategori jawaban lebih dari satu.
Kenapa Saudara melakukan tindakan tersebut? (lanjutan Pertanyaan B1, B2, B3, B5) Jika Saudara menjawab “Ya” Kategori Jawaban a. b. c. d.
e.
Karena tidak ada aturan dan sanksi mengenai tindakan tersebut Karena teman-teman saya melakukan hal tersebut Karena hal tersebut sudah lazim dan menjadi budaya di lingkungan Karena tindakan tersebut menguntungkan buat saya Lainnya,________________
Jika Saudara menjawab “Tidak” Kategori Jawaban f. g. h. i.
Karena ada aturan dan sanksi terkait tindakan tersebut Karena tindakan tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya di lingkungan saya. Karena tindakan tersebut dapat merugikan saya dan orang lain. Lainnya, ___________________________________________ (sebutkan)
Tidak
TABEL KOLOM PENGISIAN (Lanjutan Pertanyaan B1, B2, B3, B5) No
Kode pertanyaan
Kategori Jawaban a
1a 2a 3a 4a
b
c
Jika memilih “YA” d e, sebutkan
f
g
h
Jika memilih “TIDAK” i, sebutkan...
B1 B2 B3 B5
Pedoman Khusus Pilihlah salah satu kategori Jawaban dari pertanyaan/atau pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda Contreng (√) atau tanda Silang (X) C. KESADARAN HUKUM: PENGETAHUAN HUKUM (LAW AWARENESS) No 5
Kode C1
6
C3
7
C4
8
C5
Variabel Kesadaran Hukum: Law awareness
Pertanyaan/Pernyataan Apakah Saudara tahu ada aturan yang mengatur tentang memfotocopy sebuah buku Apakah Saudara tahu ada aturan terkait tindakan mengutip bagian dalam buku? Apakah Saudara tahu ada aturan yang mengatur tentang memfotocopy karya tulis ilmiah? Apakah Saudara tahu ada aturan yang mengatur terkait tindakan mengutip bagian dari karya ilmiah tulis?
Ya
Pedoman Pengisian (Lanjutan Pertanyaan C1, C3, C4, C5______ BAGIAN I)
Bacalah pertanyaan berikut dengan teliti kemudian isi sesuai dengan kategori jawaban di bawah ini Setelah membaca kategori jawaban, pilihlah yang sesuai dengan keadaan anda Cara memilih dan mengisi kategori jawaban yang anda pilih dengan memberikan tanda Contreng (√) atau tanda Silang (X) di TABEL KOLOM PENGISIAN Responden disarankan hanya memilih satu kategori jawaban. Responden boleh memilih dua kategori jawaban, apabila kategori jawaban yang dipilih kombinasi antara kategori jawaban “f, lainnya” dengan salah satu kategori jawaban selain “f” (a, b, c, d, e)
Jika, Saudara menjawab “Ya” di manakah aturan-aturan tersebut diatur? (Lanjutan Pertanyaan C1, C3, C4, C5) *Jika menjawab “Tidak” lanjut ke kolom pertanyaan berikut (Pertanyaan D) Kategori Jawaban a. b. c.
UU Nomor 17 Tahun 1985 UU Nomor 23 tahun 2000 UU Nomor 19 Tahun 2002
d. UU Nomor 12 Tahun 2007 e. Tidak Tahu f. Lainnya, _______________ (sebutkan)
Tidak
TABEL KOLOM PENGISIAN (Lanjutan Pertanyaan C1, C3, C4, C5______ BAGIAN I) No 5a 6a 7a 8a
Kode p p p Pertanyaan C1 C3 C4 C5
a
b
c
d
e
Kategori Jawaban f, sebutkan,,.
Pedoman Pengisian (Lanjutan Pertanyaan C1, C3, C4, C5______ BAGIAN II)
Bacalah pertanyaan berikut dengan teliti kemudian isi sesuai dengan kategori jawaban di bawah ini Setelah membaca kategori jawaban, pilihlah yang sesuai dengan keadaan anda Cara memilih dan mengisi kategori jawaban yang anda pilih dengan memberikan tanda Contreng (√) atau tanda Silang (X) di TABEL KOLOM PENGISIAN Responden boleh memilih lebih dari satu kategori jawaban
Jika, Saudara menjawab “Ya” dari mana atau dari siapa Saudara mengetahui adanya aturan yang mengatur tindakan tersebut? (lanjutan pertanyaan C1, C3, C4, C5) *Jika, Saudara menjawab “Tidak” lanjut ke kolom pertanyaan berikutnya (Pertanyaan D)
Kategori Jawaban a. b. c. d.
Teman Sepermainan Keluarga Pemerintah Lembaga Pendidikan
e. Membaca Buku f . Media Massa g. Lainnya, ____________ (Sebutkan)
TABEL KOLOM PENGISIAN (Lanjutan Pertanyaan C1, C3, C4, C5______ BAGIAN II) No
Kode pertanyaan
5b 6b
C1 C3
7b 8b
C4 C5
a
b
c
d
e
f
Kategori Jawaban g, sebutkan .......
Pedoman Khusus Pilihlah salah satu kategori Jawaban dari pertanyaan/atau pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda Contreng (√) atau tanda Silang (X) D. KESADARAN HUKUM: PEMAHAMAN TENTANG ISI HUKUM (LAW ACQUAINTANCE) No 9
Kode D1
10
D2
11
D5
Variabel Kesadaran Hukum: Law Aquaintance
Pertanyaan/Pernyataan Jika membeli/menjual/menyebarluaskan buku, saya membeli/menjual/menyebarluaskan buku yang asli. Jika terpaksa memfotocopy buku, saya memfotocopy bagian yang perlu saja. Saya lebih sering mengutip bagian dalam karya tulis ilmiah dengan mencantumkan sumbernya.
Ya
Pedoman Pengisian (Lanjutan Pernyataan D1, D2, D5)
Bacalah pertanyaan berikut dengan teliti kemudian isi sesuai dengan kategori jawaban di bawah ini Setelah membaca kategori jawaban, pilihlah yang sesuai dengan keadaan anda Cara memilih dan mengisi kategori jawaban yang anda pilih dengan memberikan tanda Contreng (√) atau tanda Silang (X) di TABEL KOLOM PENGISIAN Responden boleh memilih kategori jawaban lebih dari satu.
Kenapa Saudara lebih memilih hal demikian? (Lanjutan pernyataan D1, D2, D5) Jika Saudara menjawab “Ya”
Kategori Jawaban a. b. c. d.
Karena ada aturan dan sanksi mengenai tindakan tersebut Karena tindakan tersebut menguntungkan buat saya dan orang lain Karena tindakan tersebut sudah menjadi tradisi/kebiasaan di lingkungan saya Lainnya,________________
Jika Saudara menjawab “Tidak”
Kategori Jawaban e. f. g. h. i.
Karena tidak ada aturan dan sanksi terkait tindakan tersebut Karena tindakan tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya di lingkungan saya. Karena teman-teman saya melakukan hal tersebut Karena tindakan tersebut dapat menguntungkan saya Lainnya, _________________________________________________ (sebutkan)
Tidak
TABEL KOLOM PENGISIAN (Lanjutan Pernyataan D1, D2, D5) No
Kode
Kategori Jawaban a
9a 10a
D1 D2
11a
D5
b
c
Jika memilih “YA” d, sebutkan....
e
f
g
Jika memilih “TIDAK” h i, sebutkan...
Pedoman Khusus Pilihlah salah satu kategori Jawaban dari pertanyaan/atau pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda Contreng (√) atau tanda Silang (X)
E. KESADARAN HUKUM: SIKAP HUKUM (LEGAL ATTITUDE) No
kode
12 13
E1 E2
14
E3
15
E4
16
E5
Variabel
Pertanyaan/Pernyataan
Kesadaran Hukum: Legal Attitude
Saya menolak memfotocopy buku secara keseluruhan Saya menyetujui untuk membeli / menjual / menyebarluaskan buku yang asli Saya menolak mengutip bagian dalam buku tanpa mencantumkan sumbernya Saya menyetujui untuk membolehkan memfotocopy karya tulis ilmiah tidak keseluruhan
Ya
Saya menyetujui untuk membolehkan mengutip bagian dalam karya tulis ilmiah dengan mencantumkan sumbernya
Pedoman Pengisian (Lanjutan Pernyataan E1, E2, E3, E4, E5)
Bacalah pertanyaan berikut dengan teliti kemudian isi sesuai dengan kategori jawaban di bawah ini Setelah membaca kategori jawaban, pilihlah yang sesuai dengan keadaan anda Cara memilih dan mengisi kategori jawaban yang anda pilih dengan memberikan tanda Contreng (√) atau tanda Silang (X) di TABEL KOLOM PENGISIAN Responden boleh memilih kategori jawaban lebih dari satu.
Kenapa Saudara bersikap demikian? (Lanjutan pernyataan E1, E2, E3, E4, E5) Jika Saudara menjawab “Ya”
Kategori Jawaban a. b. c. d.
Karena ada aturan dan sanksi mengenai tindakan tersebut Karena tindakan tersebut menguntungkan buat saya dan orang lain Karena tindakan tersebut sudah menjadi tradisi/kebiasaan di lingkungan saya Lainnya,________________
Tidak
Jika Saudara menjawab “Tidak” Kategori Jawaban e. f. g. h. i.
No
Kode
Kategori Jawaban a
12a 13a 14a 15a 16a
Karena tidak ada aturan dan sanksi terkait tindakan tersebut Karena tindakan tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya di lingkungan saya. Karena teman-teman saya melakukan hal tersebut Karena tindakan tersebut dapat menguntungkan saya Lainnya, _________________________________________________ (sebutkan)
b
Jika memilih “YA” c d, sebutkan ...
e
f
g
Jika memilih “TIDAK” h i, sebutkan ...
E1 E2 E3 E4 E5
Pedoman Khusus Pilihlah salah satu kategori Jawaban dari pertanyaan/atau pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda Contreng (√) atau tanda Silang (X) F. KEPATUHAN HUKUM No
Kode
17
F1
17a
F2
Variabel Kepatuhan Hukum
Pertanyaan/Pernyataan
Ya
Menurut Saudara, Saudara termasuk orang yang patuh/taat terhadap peraturan yang terdapat di dalam UU Hak Cipta (khususnya terkait dengan buku & karya tulis)? Menurut Saudara, Saudara termasuk orang yang menyetujui adanya dan perlunya peraturan mengenai hak cipta di Indonesia (terutama aturan terkait dengan buku dan karya tulis)
Pedoman Pengisian (Lanjutan Pernyataan F1)
Bacalah pertanyaan berikut dengan teliti kemudian isi sesuai dengan kategori jawaban di bawah ini Setelah membaca kategori jawaban, pilihlah yang sesuai dengan keadaan anda Cara memilih dan mengisi kategori jawaban yang anda pilih dengan memberikan tanda Contreng (√) atau tanda Silang (X) di TABEL KOLOM PENGISIAN Responden hanya bisa memilih satu kategori jawaban
Tidak
Termasuk di dalam kategori manakah kepatuhan/persetujuan saudara terhadap UU Hak Cipta?
Kategori Jawaban a. b. c. d. e. f.
Seorang yang patuh dan setuju dengan peraturan UU tersebut 100 persen dan nilai-nilai yang dikeluarkan oleh pemegang kewenangan Seorang yang patuh dan setuju dengan UU tersebut namun tidak sepakat dengan penilaian yang diberikan oleh pemegang kewenangan tersebut Seorang yang patuh terhadap UU tersebut, akan tetapi tidak setuju dengan kaedah-kaedah tersebut maupun pada nilai-nilai dari pemegang kewenangan. Seorang yang tidak patuh pada UU tersebut, akan tetapi menyetujui UU tersebut dan nilai-nilai dari pemegang kewenangan. Seorang yang sama sekali tidak menyetujui kesemuanya (Peraturan UU tersebut & Penilaian pemegang kewenangan) dan tidak patuh pada UU tersebut (melakukan protes). Lainnya,____________________ (jelaskan)
TABEL KOLOM PENGISIAN (Lanjutan Pertanyaan F1, F2) No
Kode a
17b
F1
b
c
d
e
Kategori Jawaban f, sebutkan ....
Lampiran 4: HASIL UJI VALIDITAS (TRY OUT)
Butir Item Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Butir 5 Butir 6 Butir 7 Butir 8 Butir 9 Butir 10 Butir 11 Butir 12 Butir 13 Butir 14 Butir 15 Butir 16 Butir 17 Butir 18 Butir 19 Butir 20 Butir 21 Butir 22
Corrected Item-Total Correlation .485 .257 .496 .181 .261 .593 -.079 .626 .553 .531 .218 .361 .152 .054 .365 .548 .395 .365 .342 .333 .309 .375
Hasil Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Lampiran 5: UJI RELIABILITAS ALL ITEM ALL ITEM (TRY OUT) Cronbach's Alpha
N of Items .803
21
ALL ITEM (PASCA LAPANGAN) -
Dimensi Perilaku Hukum Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items .698
-
5
Dimensi Pengetahuan Hukum Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.820
-
5
Dimensi Pemahaman Isi Hukum Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.712
-
4
Dimensi Sikap Hukum Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.691
-
6
Variabel Kesadaran hukum Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.680
-
16
Variabel Kepatuhan hukum Reliability Statistics Cronbach's Alpha 1.000
N of Items 1
Lampiran 6: FAKULTAS (JURUSAN/PRODI) UIN JAKARTA PERIODE 2014 NO 1
FAKULTAS Ilmu Tarbiyah & Keguruan
NO 1 2 3 4 5 6 7
8
2
Adab & Humaniora
3
Ushuluddin
4
Syariah & Hukum
9 10 11 12 13 14 15 16 17
18
19
20
21
5
Ilmu Dakwah & Ilmu Komunikasi
22
23
24
6
Dirasat Islamiyah
25 26 27
JURUSAN/PRODI/KONSENTRASI Jurusan Pendidikan Agama Islam Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Jurusan Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Jurusan Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam : 1) Program Studi Pendidikan Biologi 2) Program Studi Pendidikan Fisika 3) Pendidikan Kimia Jurusan Kependidikan Islam : 1) Prodi Manajemen Pendidikan 2) Prodi Pendidikan Guru MI/SD 3) Prodi Pendidikan Raudhatul Athfal (RA) Bahasa & Sastra Arab Sejarah & Kebudayaan Islam Tarjamah (Bahasa Arab) Bahasa & Sastra Inggris Ilmu Perpustakaan Perbandingan Agama Aqidah & Filsafat Tafsir-Hadits Prodi Akhwal Syakhsiyyah : 1) Konsentrasi Peradilan Agama 2) Administrasi Keperdataan Islam Prodi Jinayah Siyasah : 1) Konsentrasi Kepidanaan Islam 2) Konsentransi Ketatanegaraan Islam Prodi Perbandingan Mazhab & Hukum : 1) Konsentrasi Perbandingan Mazhab Fiqih 2) Konsentrasi PMF Khusus (Internasional) 3) Perbandingan Hukum Prodi Muamalat : 1) Konsentrasi Perbankan Syariah 2) Konsentrasi Tafakul/Asuransi Syariah 3) Konsentrasi Ziswaf Prodi Ilmu Hukum : 1) Konsentrasi Kelembagaan Negara 2) Konsentrasi Hukum Internasional 3) Konsentrasi Hukum Bisnis Prodi Komunikasi & Penyiaran Islam 1) Konsentrasi Jurnalistik 2) Konsentrasi Public Relation 3) Konsentrasi Dakwah Prodi Bimbingan & Penyuluhan Islam : 1) Konsentrasi Bimbingan Mental 2) Konsentrasi Penyuluh Kewarganegaraan Prodi Manajemen Dakwah : 1) Konsentrasi Manajemen Haji & Umroh 2) Konsentrasi Manajemen Lembaga Keuangan Syariah 3) Konsentrasi Manajemen Lembaga Ziswaf Prodi Pengembangan Masyarakat Islam Prodi Kesejahteraan Sosial Dirasat Islamiyah
NO
FAKULTAS
7 8
Psikologi Ekonomi & Bisnis
9
Sains & Teknologi
10
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
11
Sumber Daya Alam & Lingkungan
12
Ilmu Sosial & Ilmu Politik
NO 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
JURUSAN/PRODI/KONSENTRASI Psikologi Manajemen Akuntansi Prodi Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan Prodi Perbankan & Keuangan Syariah Prodi Ekonomi Syariah Teknik Informatika Agribisnis Sistem Informasi Matematika Biologi Kimia Fisika Kesehatan Masyarakat Farmasi Pendidikan Dokter Ilmu Keperawatan Teknik Geologi Teknik Pertambangan Teknik Perminyakan Sosiologi Ilmu Politik Ilmu Hubungan Internasional :
Sumber: Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (Pustipanda) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014
Lampiran 7: POPULASI MAHASISWA BERDASARKAN TAHUN ANGKATAN NO
Tahun Angkatan Fakultas
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah
1
Ilmu Tarbiyah & Keguruan
0
8
184
694
959
976
865
1441
846
5973
2
Adab & Humaniora
0
8
63
143
347
335
390
493
512
2291
3
Ushuluddin
0
1
18
69
198
221
273
381
439
1600
4
Syariah & Hukum
0
0
60
135
550
517
487
497
616
2862
5
Ilmu Dakwah & Ilmu Komunikasi
0
2
41
141
477
386
434
508
473
2462
6
Dirasat Islamiyah
0
0
6
10
50
83
80
101
116
446
7
Psikologi
0
0
51
96
153
163
136
142
171
912
8
Ekonomi & Bisnis
0
9
105
189
335
328
363
480
474
2283
9
Sains & Teknologi
1
15
125
239
373
477
479
441
477
2627
10
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
0
1
32
76
292
414
339
310
335
1799
11
Sumber Daya Alam & Lingkungan
0
0
0
0
0
0
0
0
79
79
12
Ilmu Sosial & Ilmu Politik
0
5
86
96
225
263
223
244
217
1359
TOTAL
1
49
771
1888
3959
4163
4069
5038
4755
24693
Sumber: Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (Pustipanda) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014
Lampiran 8: POPULASI MAHASISWA BERDASARKAN JURUSAN/PRODI NO
FAKULTAS
1
Ilmu Tarbiyah & Keguruan
2
Adab & Humaniora
3
Ushuluddin
4
Syariah & Hukum
5
Ilmu Dakwah & Ilmu Komunikasi
6
Dirasat Islamiyah
7
Psikologi
8
Ekonomi & Bisnis
9
Sains & Teknologi
10
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
NO 1 2 3 4 5 6 7 8
JURUSAN/PRODI
Jurusan Pendidikan Agama Islam Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Jurusan Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Jurusan Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Kependidikan Islam JUMLAH 9 Bahasa & Sastra Arab 10 Sejarah & Kebudayaan Islam 11 Tarjamah (Bahasa Arab) 12 Bahasa & Sastra Inggris 13 Ilmu Perpustakaan JUMLAH 14 Perbandingan Agama 15 Aqidah & Filsafat 16 Tafsir-Hadits JUMLAH 17 Prodi Akhwal Syakhsiyyah : 18 Prodi Jinayah Siyasah : 19 Prodi Perbandingan Mazhab & Hukum : 20 Prodi Muamalat/Muamalah : 21 Prodi Ilmu Hukum : JUMLAH 22 Prodi Komunikasi & Penyiaran Islam 23 Prodi Bimbingan & Penyuluhan Islam : 24 Prodi Manajemen Dakwah : 25 Prodi Pengembangan Masyarakat Islam 26 Prodi Kesejahteraan Sosial JUMLAH 27 Dirasat Islamiyah JUMLAH 28 Psikologi JUMLAH 29 Prodi Manajemen 30 Prodi Akuntansi 31 Prodi Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan 32 Prodi Perbankan & Keuangan Syariah 33 Prodi Ekonomi Syariah JUMLAH 34 Teknik Informatika 35 Agribisnis 36 Sistem Informasi 37 Matematika 38 Biologi 39 Kimia 40 Fisika JUMLAH 41 Kesehatan Masyarakat 42 Farmasi 43 Pendidikan Dokter 44 Ilmu Keperawatan JUMLAH
JUMLAH 754 372 502 611 611 426 1039 1658 5973 518 392 211 660 510 2291 315 321 964 1600 582 287 415 1131 445 2864 1295 241 478 153 295 2862 446 446 912 912 843 661 386 210 183 2283 588 402 713 187 231 342 164 2627 540 466 553 240 1799
11
12
Ilmu Sosial & Ilmu Politik
45 Sosiologi 46 Ilmu Politik 47 Ilmu Hubungan Internasional JUMLAH Sumber Daya Alam & Lingkungan 48 Teknik Geologi 49 Teknik Pertambangan 50 Teknik Perminyakan JUMLAH TOTAL KESELURUHAN
303 378 678 79 23 31 25 1359 24693
Lampiran 9: PEMBUATAN NORMA VARIABEL KESADARAN HUKUM BERDASARKAN PADA 27% BATAS BAWAH DAN 73% BATAS ATAS Statistics Kesadaran N
Valid Missing
Mean Median Std. Deviation Variance Minimum Maximum 27 Percentiles 73
405 0 11.36 12.00 2.538 6.444 3 16 10.00 13.00
Tabel tersebut menunjukan bahwa variabel kesadaran hukum akan penulis kategorikan dalam tiga kelompok berdasarkan skor yang diperoleh yaitu: Kesadaran Hukum Rendah
=
< 10
Kesadaran Hukum Sedang
=
10 – 13
Kesadaran HukumTinggi
=
> 13
Lampiran 10: OUTPUT UJI REGRESI LOGISTIK UJI BINER Dependent Variable Encoding Original Value
Internal Value
Tidak
0
Ya
1
Classification Table
a,b
Observed
Predicted Apakah Saudara termasuk orang yang Percentage Correct patuh terhadap peraturan yang ada di dalam UU Hak Cipta (khususnya terkait dengan buku & karya tulis)? Tidak
Apakah Saudara termasuk
Ya
Tidak
0
193
.0
Ya
0
212
100.0
orang yang patuh terhadap peraturan yang terdapat di Step 0
dalam UU Hak Cipta (khususnya terkait dengan buku & karya tulis)? Overall Percentage
52.3
a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500 Variables in the Equation B Step 0
Constant
S.E. .094
.099
Wald
df
Sig.
.891
1
.345
Variables not in the Equation Score
df
Sig.
Perilaku
15.899
1
.000
Pengetahuan
3.207
1
.073
Pemahaman
14.899
1
.000
Sikap
17.808
1
.000
37.400
4
.000
Variables Step 0
Overall Statistics
Exp(B) 1.098
Block 1: Method = Enter Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square
Step 1
df
Sig.
Step
39.401
4
.000
Block
39.401
4
.000
Model
39.401
4
.000
Model Summary Step
-2 Log
Cox & Snell R
Nagelkerke R
Square
Square
likelihood 1
521.156
a
.093
.124
a. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001. Hosmer and Lemeshow Test Step
Chi-square
1
df
1.298
Sig. 8
.996
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test Menurut Saudara, Saudara
Menurut Saudara, Saudara
termasuk orang yang patuh/taat
termasuk orang yang patuh/taat
terhadap peraturan yang terdapat
terhadap peraturan yang terdapat
di dalam UU Hak Cipta
di dalam UU Hak Cipta
(khususnya terkait dengan buku &
(khususnya terkait dengan buku &
karya tulis)? = Tidak
karya tulis)? = Ya
Observed
Expected
Observed
Total
Expected
1
31
31.132
10
9.868
41
2
25
24.428
13
13.572
38
3
24
24.557
18
17.443
42
4
22
21.971
20
20.029
42
5
20
20.228
21
20.772
41
6
19
18.028
22
22.972
41
7
14
16.120
25
22.880
39
8
19
16.520
28
30.480
47
9
9
9.642
22
21.358
31
10
10
10.374
33
32.626
43
Step 1
Classification Table
a
Observed
Predicted Menurut Saudara, Saudara
Percentage
termasuk orang yang patuh/taat
Correct
terhadap peraturan yang terdapat di dalam UU Hak Cipta (khususnya terkait dengan buku & karya tulis)? Tidak Menurut Saudara, Saudara
Tidak
Ya 115
78
59.6
74
138
65.1
termasuk orang yang patuh/taat terhadap peraturan yang terdapat di Step 1
Ya
dalam UU Hak Cipta (khususnya terkait dengan buku & karya tulis)? Overall Percentage
62.5
a. The cut value is .500
Variables in the Equation B
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B)
95% C.I.for EXP(B) Lower
Step 1
a
Upper
Perilaku
.381
.107
12.766
1
.000
1.463
1.188
1.803
Pengetahuan
.081
.068
1.414
1
.234
1.085
.949
1.240
Pemahaman
.344
.163
4.428
1
.035
1.410
1.024
1.942
Sikap
.338
.116
8.511
1
.004
1.403
1.117
1.760
-3.192
.591
29.177
1
.000
.041
Constant
a. Variable(s) entered on step 1: Perilaku, Pengetahuan, Pemahaman, Sikap.