SISTEM JARINGAN KOMUNIKASI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KOTA KENDARI DALAM UPAYA PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH TERHADAP MASYARAKAT *Marseti Ramadhan** Muh. Zein Abdullah *** Sutiyana Fachrudin Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo, Kampus Bumi Thridharma Anduonohu, Kendari.
[email protected] ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem jaringan komunikasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari dalam upaya penanggulangan banjir terhadap masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Sistem jaringan komunikasi atau jalur koordinasi BPBD dalam mensosialisasikan tentang penanggulangan bencana banjir. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori analisis jaringan komunikasi berasumsi bahwa untuk mengidentifikasi struktur komunikasi dalam suatu sistem, dimana data hubungan mengenai arus komunikasi dianalisa menggunakan beberapa tipe hubungan-hubungan interpersonal sebagai unit analisa. Subyek dalam penelitian ini adalah Kepala Badan, seluruh Kabid.,Staf Badan Penanggulangan Bencana Banjir (BPBD) Kota Kendari . Adapun dalam penelitian ini, menggunakan teknik Purposive sampling dengan pertimbangan bahwa mereka yang ditunjuk sebagai informan dalam penelitian ini menguasai atau memahami masalah yang sedang diteliti kemudian mahasiswa dan dosen yang aktif dalam kegiatan akademik. Serta mereka mempunyai cukup waktu untuk diwawancarai. Dengan jumlah informan sebanyak 2 orang. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan analisis kualitatif Hasil penelitian menunjukan bahwa kerjasama yang dibangun oleh BPBD kota kendari sebagai koordinator lapangan dalam upaya penanggulangan bencana banjir sudah sangat maksimal, diamana lembaga ini telah membangun hubungan yang baik dengan lembaga-lembaga daerah dalam upaya pencegahan dan penggulangan bencana banjir, disis lain, lembaga ini juga telah merekrut relawanrelawan siaga bencana dalam upaya membangun koordinasi yang baik dengan masyarakat dan mempermudah menjalankan tugas dan tanggungjawab BPBD sebagai lembaga yang mampu memberikan kenyamanan masyarakat dari bahaya bencana. Adapun kerjasama yang dibangun dengan lembaga-lembaga daerah seperti basarnas, dinas sosial, dinas kebersihan, kepolisisan dan tni dan komunitas kemahasiswaan adalah dengan rapat koordinasi setiap kali terjadi bencana dan rapat berkala yang diadakaan dengan menyesuaikan anggaran yang ditetapkan oleh pemerintah daerah kota kendari. Kata Kunci: Sistem, jaringan, komunikasi, penanggulangan, bencana banjir
PENDAHULUAN Badan penanggulangan bencana derah adala merupakan lembaga nonkementrian yang terbentuk berdasarkan Perda Kota Kendari no. 24 tentang penanggulangan banjir di Kota kendari. Lembaga ini juga merupakan koordinator lapangan yang bertanggungjawab dalam menjalankan tugas negara dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana. Lembaga ini dalam menjalankan tugasnya dengan cara membangun kerjasama atau hubungan yang baik dengan lembaga-lembaga yang ada didaerah kota kendari, lembaga ini juga membangun hubungan yang baik dengan komunitas-komunitas yang ada di Kota Kendari seperti relawan siaga bencana, tim gegana dan lain-lain, komunitas-komunitas ini dibekali dengan beragam kemamampuan yang disampaikan melalui pelatihan-pelatihan kebencanaan, disisi lain juga diajarkan tentang kedisiplinan yang baik dalam upaya memaksimalkan kemampuan para relawan dalam upaya menjaga kemungkinan terjadinya bencana. Lembaga badan penanggulangan bencana daerah sangat berperan penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana, maka lembaga ini dituntut untuk mampu memahami dan mengetahui latar belakang dan perkembangan perilaku ketika sedang terjadi bencana, misalnya bencana banjir. Penelitian ini menfokuskan pada Sistem Jaringan Komunikasi Badan Penanggulangan Banjir (BPBD) Kota Kendari, dengan pertimbangan bahwa lembaga ini merupakan koordinaotr lapangan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana, juga merupakan lembaga yang secara langsung dimana program-program kerjanya langsung bertanggung jawab kepada presiden, lembaga ini juga bertanggungjawab memberikan jaminan kenyamanan dalam upaya mengatasi bencana. Koordinasi atau kerjasama baik itu lembaga-lembaga daerah maupun komunitas atau relawan yang dibentuk dan dibangun oleh BPBD sangat menentukan barhasil tidaknya lembaga ini dalam menjalankan tugasnya. Lembaga ini juga adalah lembaga yang mampu menyesuaikan dimana dia berada dan apa yang harus dilakukan dalam menghadapi situasi-situasi yang kacau seperti ketika sedang dan berlangsungnya banjir.
Kedisiplinan merupakan salah satu penentu kemajuan atau kemunduran suatu instansi, lembaga atau organisasi. BPBD sebagai sebuah lembaga atau instansi yang didalamnya terdapat karyawan dan karyawati serta beberapa tenaga honorer yang dituntut untuk mempunyai rasa tanggung jawab dan membiasakan perilaku disiplin sehingga dengan demikian dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan efektifitas kerja yang positif, hal ini dikarenakan semua orang yang terlibat dalam proses kerja akan menjalankan tugasnya dengan baik. Oleh karena itu, kedisiplinan adalah suatu sikap, perilaku yang dilakukan secara sukarela dan penuh kesadaran serta keadaan untuk mengikuti peraturan yang telah ditetapkan perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis.
Teori analisis jaringan komunikasi Rogers dan Kincaid (1981) menjelaskan bahwa analisis jaringan komunikasi adalah merupakan metode penelitian untuk mengidentifikasi struktur komunikasi dalam suatu sistem, dimana data hubungan mengenai arus komunikasi dianalisa menggunakan beberapa tipe hubungan-hubungan interpersonal sebagai unit analisa. Dalam suatu jaringan komunikasi, terdapat pemuka-pemuka opini, yaitu orang yang mempengaruhi orang-orang lain secara teratur pada isu-isu tertentu. Karakteristik pemuka-pemuka opini ini bervariasi menurut tipe kelompok yang mereka pengaruhi. Jika pemuka opini terdapat dalam kelompok-kelompok yang bersifat inovatif, maka mereka biasanya lebih inovatif daripada anggota kelompok, meskipun pemuka opini seringkali bukan termasuk inovator yang pertama kali menerapkan inovasi. Di pihak lain, pemuka-pemuka opini dari kelompokkelompok yang konservatif juga bersikap agak konservatif (Gonzales, 1993). Pada proses difusi, yaitu proses masuknya inovasi dalam suatu kelompok sehingga terjadi perubahan perilaku, hampir semua pemuka-pemuka opini menyokong perubahan. Akan tetapi, pada beberapa kasus tertentu pemukapemuka opini menentang pengadopsian suatu inovasi.
METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Kendari tepatnya pada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) yang terletak di Jln. Latama Bunggulawa Punggolaka, Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Subyek Penelitian Kepala Badan, seluruh Kabid.,Staf Badan Penanggulangan Bencana Banjir (BPBD) Kota Kendari Informan Penelitian Adapun informan yang diambil dalam penelitian ini di tetapkan sebanyak 2 orang informan, dimana informan ini adalah disposisi surat yang dimasukan peneliti pada tanggal 20 juli 2017 oleh kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari. Adapun informan kuncinya oleh Kabid. Penceghan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Kendari oleh bapak nerius madaun . Teknik Penentuan Informan Teknik penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,2009: 85). peneliti menggunakan teknik Purposive sampling dengan pertimbangan bahwa Mereka yang ditunjuk sebagai informan dalam penelitian ini menguasai atau memahami masalah yang sedang diteliti, mahasiswa dan dosen yang aktif dalam kegiatan akademik, serta mereka mempunyai cukup waktu untuk diwawancarai. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu dengan
memaparkan
data
yang
diperoleh
berdasarkan
dari
bahan
informasi/temuan dari obyek yang diteliti. Peneliti dalam hal ini mendeskripsikan hasil penelitian dengan menggunakan kata kata tertulis.
Sumber Data Sumber data yang dapat digunakan dalam penelitian adalah : 1. Data Primer, adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, yakni subjek penelitan atau informan yang berkenaan dengan variabel yang diteliti atau data yang diperoleh dari responden secara langsung. 2. Data sekunder, adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data yang menunjang data primer. Dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan oleh penulis serta dari studi pustaka. Dapat dikatakan data sekunder ini bisa berasal dari dokumen-dokumen grafis seperti tabel, catatan, SMS, foto dan lain lain. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Pengamatan (Observasion) yaitu teknik pengumpulan data melalui proses mengamati objek penelitian dilapangan. Teknik ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas dan dapat mendeskripsikan suatu gambaran hasil penelitian secara nyata sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan.
2.
Wawancara yaitu data yang dikumpulkan dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, dengan tanya jawab langsung atau tatap muka dengan informan menggunakan pedoman wawancara.
3.
Dokumentasi, merupakan sumber pelengkap dari metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial dengan cara pengumpulan data dalam memperbanyak data yang dibutuhkan peneliti menggunakan gambar dengan maksud agar data yang dikumpulkan lebih akurat.
4.
Studi Pustaka, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi melalui literatur yang relevan dengan judul penelitian seperti buku-buku, artikel dan makalah yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.
Teknik Analisa Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk analisis deskriptif kualitatif. Analisis ini akan mendeskripsikan hasil penelitian berdasarkan temuan dilapangan dan selanjutnya diberi penafsiran dan kesimpulan. Data kualitatif ini diuraikan dengan menggunakan kalimat secara logis kemudian dihubungkan dengan teori-teori yang relevan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan temuan yang diperoleh dari lapangan, tentang analisis jaringan komunkasi badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kota Kendari dalam uapaya penanggulangan banjir terhadap masyarakat. Rogers dan Kincaid (1981) menjelaskan bahwa analisis jaringan komunikasi adalah merupakan metode penelitian untuk mengidentifikasi struktur komunikasi dalam suatu sistem, dimana data hubungan mengenai arus komunikasi dianalisa menggunakan beberapa tipe hubungan-hubungan interpersonal sebagai unit analisa. Teori yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teori analisis jaringan komunikasi. Hal ini dikarenakan setiap membangun hubungan baik itu antara perseorangan maupun antar lembaga komunikasi yang baik sangat menentukan sukses tidaknya seseorang atau lembaga menyampaikan maksudnya. Pengaplikasian program kerja atau dalam menjalankan tugasnya badan penggulangan bencana daerah (BPBD) tentunya tidak semua akan berjalan dengan baik-baik saja, lebaga ini juga memiliki hambatan-hambatan dalam menjalankan tugasnya, misalnya ketika seseorang acuh-tak acuh dalam mengadakan kerja bakti atau ketika sedang diadakan sosialisasi kebencanaan mereka malah mengambil kesibukkan yang lain, atau sama sekali tidak menghadiri kegiatan yang diadakan oleh BPBD, disisi lain juga terlihat bagaimana masyarakat memperlakukan sampah dengan membuangnya disembarang tempat. Berdasarkan hasil dan pembahasan seperti yang telah diuraikan diatas, maka secara sederhana dapat dikatakan bahwa sistem jaringan komunikasi badan penanggulangan
bencana
daerah
(BPBD)
Kota
Kendari
dalam
upaya
penanggulangan banjir terhadap masyarakat berdasarkan jaringan komunikasi
dibangun baik itu jaringan komunikasi internal maupun eksternal adalah sesuai atau sebanding lurus dengan teori analisis jaringan komunikasi oleh Rogers dan Kincaid (1981) yang menjelaskan bahwa analisis jaringan komunikasi adalah merupakan metode penelitian untuk mengidentifikasi struktur komunikasi dalam suatu sistem, dimana data hubungan mengenai arus komunikasi dianalisa menggunakan beberapa tipe hubungan-hubungan interpersonal sebagai unit analisa Oleh karena itu,. Adapun bentuk pencegahan yang dilakukan ini berupa pembangunan pos-pos siaga bencana dan beberapa papan pengumuman yang berisi tentang kebencaan dan peringatan tentang bahaya banjir dan apasaja yang harus dilakukannya sedangkan bentuk non-fisiknya adalah berupa pencerdasan masyarakat melalui diseminasi atau sosialisai yang dilakukan oleh BPBD dalam upaya mencaga lingkungan yang kondusif dan saling mengingatkan satu sama lain untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan ekosistem alam atau lingkungan yang sehat. KESIMPULAN Sistem jaringan komunikasi Badan Penanggulangan Bencana Daeraah (BPBD) Kota Kendari dalam upaya penanggulangan bencana banjir dari pembahasan hasil penelitian diatas yang menggunakan pendekatan teori analisis jaringan komunikasi, maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan programprogram
yang ditawarkan oleh BPBD dalam
upaya pencegahan dan
penanggulangan bencana banjir di Kota Kendari dengan menggunakan sistem penjaringan atau berkoordinasi langsung dengan para tokoh-tokoh masyarakat dalam menyampaikan pesan-pesan tentang kebencanaan. BPBD dalam menjalankan tugasnya tidak terfokus pada terlaksananya keadaan lapangan saja tetapi juga memastikan bahwa mmasyrakat benar-benar memahami bahwa diri mereka memiliki tanggungjawab yang besar dalam proses penanganan bencana banjir itu sendiri. Kesadaran akan pentingnya tanggungjawab yaitu untuk menciptakan kesejahteraan, keamanan dan kenyaman masyarakat maka BPBD membentuk relawan-relawan siaga bencana sebagaimana telah diuraikan diatas adalah
bertujuan untuk membangun hubungan yang baik antara masyarakat dengan pemerintah-pemerintah daerah khususnya BPBD sendiri. Program-program yang ditawarakan dan bentuk-bentuk komunikasi yang ditawarkan BPBD adalah untuk memastikan bahwa masyarakat Kota Kendari sadar, bahwa bencana itu terjadi sebagian besar dibebabkan oleh perilaku manusia yang tidak bertanggungjawab dan ini dapat merugikan banyak pihak. Kesadaran ini, maka masyarakat menyadari bahwa perbuatan yang dilakukan adalah kesalahan yang sangat besar dan mengambil suatu keputusan yang dewasa untuk kemudian merubah perilaku dan kebiasaan-kebiasan buruk yang sering dilakukannya.
DAFTAR PUSTAKA Ruliana poppy, komunikasi organisasi : Teori dan Studi Kasus,-Ed. 1-Cet. 1. – Jakarta : Rajawali Pers,2004 Hermon,Dedi.2012.Mitigasi Bencana Hidrometeorologi.Padang UNP Press. Junun Sartohadi dan Suyono.2003.Mencermati Penyebab Banjir Pantai Utara Jawa Tengah Pada Satuan Wilayah Sungai Pemali-Coma.Jawa Tengah:Jurnal Mislan.2011.Bencana
Banjir,Pengenalan
Kharakteristik
dan
Penanggulangannya
Di
Kalimantan
Timur.Universitas
Provinsi
Kebijakan
Mulawarman:Jurnal Nurlia,Nova.2006.Permasalahan Banjir Pada Beberapa Komplek Perumahan Di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.Padang:Skripsi. Susilawati.2013.Tingkat Bahaya Erosi Jalan Simpang Ampe-Talu Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat.Skripsi.STKIP PGRI Sumatera Barat.Padang. Morissan. (2013). Teori Komunikasi : Individu Hingga Massa. Kencana. Jakarta. Mulyana, Deddy. (2005). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Remaja Rosdakarya. Bandung. ----------. (2012). Pengantar Ilmu Komunikasi. Remaja Rosdakarya. Bandung. Peraturan Pemerintah Nomer 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Ruben, Brent D. (2013). Komunikasi dan Perilaku Manusia. Rajawali Pers. Jakarta. Sutopo, HB. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Uns Press. Surakarta. Undang – Undang Nomer 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Wiryanto. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Grasindo. Jakarta. Wood, Julia T. (2013). Komunikasi : Teori dan Praktek (Komunikasi Dalam Kehidupan Kita). Salemba Humanika. Jakarta. Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Indonesia (Edisi ketiga). Jakarta: Balai Pustaka. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Bimo, Walgito. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Andi, Jakarta.
Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Dakir. 1993. Dasar-Dasar Psikoloi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Djamarah & Zain. 2006. Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Effendy, Onong Uchjana 1999. Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya .
.2006. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Bandung : Remaja Rosdakarya.
Ekosiswoyo, Rachman Maman. 2000. Manajemen Kelas. Semarang :Semarang Press. Genpur Santoso, 2004. Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta : Prestasi Pustaka Martoyo, Susilo. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE. Yogyakarta. Totok, Mardikanto. 1993. Penyuluhuhan Pembangunan pertanian. Yogyakarta : Sebelas Maret University Press. Moleong, Lexy J. (2007) Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset, Bandung Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja. Rosdakarya. .2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja. Rosdakarya. Notoadmojo. 2002. Pendidikan dan perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Pardjimin. 2005. Bahasa dan Sastra Indonesia. Kelas VII. Bogor : Yudistira. Rakhmat, Jalaludin. 2005, Psikologi Komunikasi, edisi revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. .
. 2007. Persepsi Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers.
Sendjaja, S. Djuarsa. 1994. Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka. Riswandi. 2009. Ilmu Komunikasi. Jakarta: Graha Ilmu. Ritonga, Jamiluddin. 2005. Tipologi Pesan Persuasif. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia. Siagian, Sondang P. 2003. Teori & Praktek Kepemimpinan, Rineka Cipta, Jakarta
Siswanto. Sastrohadiwiryo.2001. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Cetakan Kedua. Jakarta : Bumi Aksara. Siswoyo, Dwi dkk. 2007. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press Slameto. 2010. Belajar dan Faktor factor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Subroto, B. Suryo, 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta. Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia. Solso, Robert L. dkk. 2008. Psikologi Kognitif. Edisi Kedelapan.
Jakarta :
Erlangga. Sugihartono, dkk.2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta :UNY Press. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta. Sutarno. 2012. Serba-Serbi Manajemen Bisnis. Yogyakarta: Garaha Ilmu Thoha, Miftah. 2003. Prilaku Organisasi Konsep dasar dan aplikasinya, Jakarta; Raja Grafindo Persada Tatik Suryani. 2008. Perilaku Konsumen : Implikasi pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Graha Ilmu. Wiryanto.2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta :PT.Grasindo. Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.