SISTEM INFORMASI PEREDARAN HASIL HUTAN PADA DINAS KEHUTANAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 Vivi Nurfianti Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem Informasi Peredaran Hasil Hutan pada Dinas Kehutanan Kabupaten Ogan Komering Ilir menggunakan Pemrograman Delphi 2007 dan SQL Server 2008. (Dibawah Bimbingan Bapak R.M. Nasrul Halim, S.Kom.) Peredaran hasil hutan adalah lalu lintas hasil hutan baik di darat maupun di laut. Sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk, maka semakin meningkat pula kebutuhan terhadap hasil hutan terutama hasil hutan berupa kayu. Gangguan keamanan hutan akibat dari penebangan liar dan pencurian kayu di beberapa daerah cukup memprihatinkan karena menunjukkan kecenderungan meningkat baik dalam jumlah, volume maupun tingkat pelanggarannya makanya peredaran hasil hutan yang berjalan secara manual selama ini masih tidak cukup efektif untuk mempersempit ruang gerak peredaran hasil hutan kayu illegal maupun perdagangan hasil hutan kayu illegal. Sistem informasi peredaran hasil hutan ini bertujuan agar dapat mengolah data secara efektif dan efisien dalam memberikan informasi-informasi yang diperlukan. Untuk mengantisipasi perkembangan dan semakin banyaknya data peredaran hasil hutan yang diolah serta semakin banyaknya kebutuhan akan informasi untuk menangani pengolahan data, maka diperlukan suatu sistem untuk membantu dalam pengolahan data. Kata kunci : Peredaran Hasil Hutan
PENDAHULUAN Pembangunan Kehutanan Indonesia diselenggarakan berlandaskan pada mandat Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 yaitu pengurusan sumberdaya alam hutan sebagai satu kesatuan ekosistem. Entitas yang mencirikan dimensi kawasan adalah mantapnya status hukum kawasan hutan serta tersedianya data dan informasi kondisi serta potensi sumberdaya hutan yang menjadi prasyarat dalam pengelolaan hutan lestari. Dinas Kehutanan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah dibidang kehutanan. Dari seluruh luas Kabupaten Ogan Komering Ilir seluas 1.902.350 hektar, luas kawasan hutan adalah 735.477 hektar atau 38,66%. Hutan yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir terdiri dari Hutan Produksi, Hutan Lindung dan Hutan Suaka Alam. Luas hutan berdasarkan fungsinya ditunjukan pada tabel berikut : Tabel 1. Luas dan Fungsi Hutan di Kabupaten Ogan Komering Ilir No 1
Fungsi Hutan Hutan Produksi (HP) HP Simpang Heran Beyuku : 502.312 Ha HP Simpang Mesuji III : 65.243 Ha HP Way Hitam Mesuji III : 21. 148 Ha HP Mesuji IV : 18.801 Ha HP Terusan Sialang : 8.000 Ha HPT Pedamaran-Kayuagung : 9.986 Ha
1
Luas (Ha) 615.504
2 Hutan Lindung Sungai Lumpur Mesuji 3 Hutan Suaka Alam Padang Sugihan Jumlah
105.159 4.828 735.477
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Ogan Komering Ilir
Hutan sebagai salah satu sumber daya alam, mempunyai potensi yang penting baik sebagai sumber devisa negara maupun sebagai sumber pendapatan masyarakat. Sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk, maka semakin meningkat pula kebutuhan terhadap hasil hutan terutama hasil hutan berupa kayu. Gangguan keamanan hutan akibat dari penebangan liar dan pencurian kayu di beberapa daerah cukup memprihatinkan karena menunjukkan kecenderungan meningkat baik dalam jumlah, volume maupun tingkat pelanggarannya makanya peredaran hasil hutan yang berjalan secara manual selama ini masih tidak cukup efektif untuk mempersempit ruang gerak peredaran hasil hutan kayu illegal maupun perdagangan hasil hutan kayu illegal. Bentuk control manajemen dalam kegiatan peredaran hasil hutan, diantaranya adalah pemantauan peredaran hasil hutan yang didukung oleh tersedianya data peredaran hasil hutan. Banyaknya hambatan yang terjadi dalam peredaran hasil hutan yang menimbulkan kerusakan sumber daya hutan. Hambatan-hambatan tersebut berupa keterbatasan perangkat lunak dan perangkat keras bila dibandingkan dengan banyaknya kasus yang ditemui di lapangan. Sebagai upaya dalam rangka meningkatkan kualitas hasil hutan dan optimalisasi pemanfaatan hasil hutan serta untuk menjamin legalitas hasil hutan. Peredaran hasil hutan perlu ditingkatkan dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam pelaksanaan penatausahaan hasil hutan. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat mengolah data secara efektif dan efisien dalam memberikan informasi-informasi yang diperlukan. Untuk mengantisipasi perkembangan dan semakin banyaknya data peredaran hasil hutan yang diolah serta semakin banyaknya kebutuhan akan informasi untuk menangani pengolahan data, maka diperlukan suatu sistem untuk membantu dalam pengolahan data. Dengan sistem informasi peredaran hasil hutan pada Dinas Kehutanan Kabupaten Ogan Komering Ilir ini nantinya dapat mengatasi kendala waktu serta proses sistem informasi peredaran hasil hutan dapat dilakukan secara cepat dan laporan yang nantinya dihasilkan lebih terjamin kebenarannya.
LANDASAN TEORI Sistem Menurut Kristanto (2008:1), Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyeselaikan suatu sasaran yang tertentu. Menurut Fatta (2007:3) Sistem dapat diartikan sebagai satuan kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung sama lain. Informasi Menurut Kristanto (2008:7), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Menurut Fatta (2007:3) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimannya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
2
Sistem Informasi Menurut Kristanto (2008:11), Sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut. Menurut Laudon (2008:15), Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Pemrograman Delphi 2007 Menurut Kusdiawan (2010:2), Delphi adalah salah satu bahasa pemrograman berbasis visual yang merupakan pengembangan dari bahasa pascal. Program Borland Delphi adalah sebuah program untuk membuat aplikas-aplikasi berbasis windows. Aplikasi berbasis windows merupakan aplikasi yang dijalankan pada sistem operasi Microsoft Windows. Pengertian SQL Server 2008 Menurut Aryo (2009:1), SQL Server 2008 adalah sebuah RDBMS (Relational Database Management System) yang sangat powerful dan telah terbukti kekuatannya dalam mengolah data. Dalam versi terbarunya ini, SQL Server 2008 memiliki banyak fitur yang bisa diandalkan untuk meningkatkan performa database.
HASIL DAN PEMBAHASAN Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat bantu yang dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Berdasarkan hasil analisa penelitian, peneliti memberikan gambaran arus data terhadap sistem yang akan direncanakan sebagai berikut : 1. Diagram Konteks Diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan bagian besar dari aliran arus data Sistem Informasi Peredaran Hasil Hutan pada Dinas Kehutanan Kabupaten Ogan Komering Ilir, dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 1. Diagram Konteks
3
2. Diagram Level 0 Diagram level 0 adalah diagram yang menunjukkan semua proses utama yang menyusun keseluruhan sistem, diagram ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Data Perusahaan Perusahaan
1.0 P Proses Input Data Perusahaan
Rekam Perusahaaan
Surat Izin
Data Penerbitan Surat Izin ADM
Data Ukur Kayu Bulat
Data Daftar Kayu Bulat
Data Penebangan Kayu Bulat
2.0 P Proses Input Data Penerbitan
3.0 P Proses Input Data Ukur Kayu Bulat
Rekam Penerbitan
Rekam Buku_Ukur
4.0 P Proses Input Data Daftar Kayu Bulat
5.0 P Proses Input Data Penebangan
DKB
Rekam Penebangan
FA-KB Data Pengangkutan
Data FA-KB
Data Daftar Kayu Olahan
Data FA-KO
Laporan Data Perusahaan Laporan Penerbitan Surat Izin Laporan Data Ukur Kayu Bulat Laporan DKB Pimpinan Laporan Penebangan Laporan Data FA-KB Laporan Pengangkutan Laporan Data DKO Laporan Data FA-KO
6.0 P Proses Input Data Pengankutan
7.0 P Proses Input Data FA-KB
8.0 P Proses Input Data Daftar Kayu Olahan
9.0 P Proses Input Data FA-KO
Pengangkutan
Rekam FA-KB
Rekam DKO
Rekam
10.0 Proses Pembuatan laporan
Gambar 2. Diagram Level 0
4
FA-KO
3. Diagram Level 1 Diagram level 1 diciptakan dari setiap proses utama dari level 0. Level ini menunjukkan proses-proses internal yang menyusun setiap proses-proses utama dalam level 0. Diagram ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 3. Diagram Level 1
5
4.
Entity Relationship Diagram (ERD) Berikut ini adalah gambar Entity Relationship Diagram (ERD) yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut.
Gambar 4. Entity Relationship Diagram (ERD) Implementasi 1.
Tampilan Input a. Login File ini adalah file form Login yang merupakan tampilan awal sebelum masuk menu utama dari program, adapun tampilan form Login seperti pada Gambar di bawah ini :
6
Gambar 5. Tampilan Form Login
a. Menu Utama File ini adalah file form Menu Utama yang merupakan tampilan utama dari program, adapun tampilan menu utama seperti pada Gambar di bawah ini:
Gambar 6. Tampilan Form Menu Utama
b. Data Perusahaan Form Data Perusahaan, berfungsi untuk mengolah data Perusahaan, adapun tampilan form data Perusahaan seperti pada gambar di bawah ini:
7
Gambar 7. Tampilan Form Data Perusahaan
c.
Data Penerbitan Form Data Penerbitan, berfungsi untuk mengolah data Penerbitan, adapun tampilan form data Penerbitan seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 8. Tampilan Form Data Penerbitan
d. Data Buku Ukur Form Data Buku Ukur, berfungsi untuk mengolah data Buku Ukur, adapun tampilan form data Buku Ukur seperti pada gambar di bawah ini:
8
Gambar 9. Tampilan Form Data Buku Ukur
e.
Data Daftar Kayu Bulat (DKB) Form Data Daftar Kayu Bulat (DKB), berfungsi untuk mengolah data Daftar Kayu Bulat (DKB), adapun tampilan data Daftar Kayu Bulat (DKB) seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 10. Tampilan Form Data Daftar Kayu Bulat (DKB)
f.
Data Penebangan Form Data Penebangan, berfungsi untuk mengolah edit data Penebangan, adapun tampilan form data Penebangan seperti pada gambar di bawah ini:
9
Gambar 11. Tampilan Form Data Penebangan
g.
Data Input Penebangan Form Input Data Penebangan, berfungsi untuk mengolah input data Penebangan, adapun tampilan form input data Penebangan seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 12 Tampilan Form Input Data Penebangan
h. Data Pengangkutan Form Data Pengangkutan, berfungsi untuk mengolah data Pengangkutan, adapun tampilan form data Pengangkutan seperti pada gambar di bawah ini:
10
Gambar 13. Tampilan Form Data Pengangkutan
i.
Data FA-KB Form Data FA-KB, berfungsi untuk mengolah data FA-KB, adapun tampilan form data FA-KB seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 14. Tampilan Form Data FA-KB
j.
Data Daftar Kayu Olahan (DKO) Form Data Daftar Kayu Olahan (DKO), berfungsi untuk mengolah data Daftar Kayu Olahan (DKO), adapun tampilan form data Daftar Kayu Olahan (DKO) seperti pada gambar di bawah ini:
11
Gambar 15. Tampilan Form Data Daftar Kayu Olahan (DKO)
a.
Data FA-KO Form Data FA-KO, berfungsi untuk mengolah data FA-KO, adapun tampilan form data FA-KO seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 16. Tampilan Form Data FA-KO
b. Data Input FA-KO Form Input Data FA-KO, berfungsi untuk mengolah input data FA-KO, adapun tampilan form input data FA-KO seperti pada gambar di bawah ini:
12
Gambar 17. Tampilan Form Input Data FA-KO
PENUTUP Setelah melakukan pengamatan untuk mengetahui pengarsipan data peredaran hasil hutan di kantor Dinas Kehutanan Kabupaten Ogan Komering Ilir. Oleh karena itu penulis dapat mengambil kesimpulan dari apa yang telah dijelaskan dari bab sebelumnya. Sebagai upaya dalam rangka meningkatkan kualitas hasil hutan dan optimalisasi pemanfaatan hasil hutan serta untuk menjamin legalitas hasil hutan. Peredaran hasil hutan perlu ditingkatkan dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam pelaksanaan penatausahaan hasil hutan. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat mengolah data secara efektif dan efisien dalam memberikan informasi-informasi yang diperlukan. Untuk mengantisipasi perkembangan dan semakin banyaknya data peredaran hasil hutan yang diolah serta semakin banyaknya kebutuhan akan informasi untuk menangani pengolahan data, maka diperlukan suatu sistem untuk membantu dalam pengolahan data. Dengan sistem informasi peredaran hasil hutan pada Dinas Kehutanan Kabupaten Ogan Komering Ilir ini nantinya dapat mengatasi kendala waktu serta proses sistem informasi peredaran hasil hutan dapat dilakukan secara cepat dan laporan yang nantinya dihasilkan lebih terjamin kebenarannya.
13
DAFTAR PUSTAKA Fatta, Hanif Al. 2007. Analisis dan Perancangan sistem Informasi. CV. Andi Offset : Yogyakarta.
Kristanto, Andri. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta : Gava Media. Laudon, Kenneth C dan Jane P. Laudon. 2008. Sistem Informasi Manajemen, Edisi 10. Jakarta : Salemba Empat. Nugroho, Aryo. 2009. Mengimplementasikan Sql Server 2008. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
14