“L
ama tidak berjumpa!” Begitu kira-kira yang menggambarkan ungkapan kita dengan seseorang yang sudah lama tidak bertemu. Tanpa disadari, Buletin Gema telah cukup lama tidak menyapa jemaat GPO.
Pada edisi kali ini, Buletin Gema mencoba untuk mengajak jemaat untuk
mempelajari, mengingat, dan merenungkan kembali apa yang telah gereja kita ajarkan dalam setengah tahun terakhir, salah satunya adalah tentang pelayanan. Tidak akan ada habisnya membahas pelayanan. Apalagi jika dikaji dari berbagai sudut pandang, konteks, atau pun yang lainnya. Begitu halnya Buletin Gema kali ini tidak mungkin bisa membahas aspek pelayanan secara tuntas. Namun, Tim Redaksi berharap dengan hadirnya Buletin Gema kali ini dapat membantu kita untuk lebih dalam lagi memahami pelayanan seperti yang Tuhan Yesus ajarkan. “Senang bertemu lagi!” Begitu kira-kira yang kita katakan kepada seseorang yang akhirnya bisa bertemu kembali. Begitu halnya dengan Buletin Gema, senang bisa hadir kembali bagi saudara seiman di gereja kita tercinta.
Redaksi menerima kiriman dokumen (artikel, renungan, liputan, dan lain-lainnya) dari para pembaca, kirimkan ke
[email protected]. Tim Redaksi akan mempertimbangkan dan memutuskan dokumen mana yang akan dimuat dalam Majalah GEMA. Penasehat Pdt. Abraham R. Persang Majelis Pendamping Dkn. Leny Salim, Dkn. Januwar Hadi Tim Redaksi Pnt. Jahja Udjaja Sutjiutama, Boaz Y. Wibowo, Jimmy Hng, Yosafat Tri Hanggoro, Angelina Kosasih Tim Layout Albert Wiyono, Jennifer Chandra Webmaster Nicky Sagitta Hiedajat Cetak & Distribusi Ratna Lie e-mail
[email protected] website www.gema-gpo.sg
SENANDUNG PAGI
Shalom pembaca yang budiman.
DAFTAR ISI
SUARA GEMBALA IMITATIO CHRISTI – MENGHAYATI TELADAN KRISTUS DARI PERSPEKTIF INJIL MARKUS Oleh: Pdt. A. R. Persang
1 DEPAN, TENGAH, BELAKANG? Oleh: Pdt. A. R. Persang
6
PANDU SANGKAKALA
FINISHING WELL
Oleh : Pnt. Rusmin Satyawijaya
12 “... AKU DATANG UNTUK MELAYANI, BUKAN DILAYANI...”
Oleh : Dkn. Anthon Simangunsong
SIMFONI KASIH JUST FOR YOU
Oleh : Pdt. Artomilka Lia
ii
19 GAUNG PERISTIWA KEBANGKITAN-NYA UNTUK DUNIA Oleh : Clement Perdana
30 SATUKAN KAMI PAKAILAH KAMI
Oleh : Dkn. Oloan Manurung
33
14
JUMPA PENABUH JOHAN HUANG
24 GAMBUS & KECAPI
KELUARGA YANG MELAYANI Oleh : Willy A. Renandya & Siani Indarwati
40 SESAT PIKIR Oleh : JUPS
44
SUARA GEMBALA
IMITATIO CHRISTI Menghayati teladan Kristus dari Perspektif Injil Markus Oleh: Pdt. A. R. Persang
Ada dua fakta yang menonjol dalam hidup orang Kristen; pertama, fakta bahwa orang Kristen lebih semarak merayakan Natal daripada Paskah! Kedua, orang Kristen lebih gemar hidup diberkati dalam arti materi daripada hidup diberkati dalam arti non materi. Dari fakta ini, dapat dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan kritis: “apakah Paskah tidak memiliki arti penting dalam kehidupan iman orang Kristen?” dan “apakah hidup orang Kristen berarti hidup dalam kemakmuran dan kesejahteraan materi saja? Bagaimana dengan orang Kristen yang setia hidupnya, namun sakit-sakitan dan miskin, apakah orang ini termasuk yang tidak diberkati?” Dan ‘perkawinan’ dari dua pertanyaan tersebut adalah: “jadi sebenarnya menjadi Kristen itu seperti apa ya?” Dalam kesempatan kali ini, kita akan melihat dan memahami pertanyaan-pertanyaan di atas melalui penuturan Injil Markus. Mengenali Injil Markus Alkitab, khususnya Perjanjian Baru, lebih khusus lagi kitab INJIL-INJIL merupakan pedoman penting bagi setiap orang Kristen. Mengapa? Karena melalui kitab-kitab Injil, setiap orang Kristen mendapatkan pengetahuan, pemahaman serta wawasan tentang Kristus Yesus, yang menjadi pusat iman. Melalui kitab-kitab Injil dipaparkan tentang penggenapan janji keselamatan dari Allah melalui kehidupan, pelayanan, penderitaan, kematian dan
1
GEMA edisi 16/VIII/15
kebangkitan Kristus Yesus, Allah yang menjadi
karenanya,
manusia. Dan melalui kitab-kitab Injil, orang
Markus lebih singkat dan padat serta banyak
Kristen juga mendapatkan pengajaran akan
menggunakan kalimat langsung.
di
dalam
Injil
kehendak Allah dalam kesaksian hidup
Injil Markus dalam penuturannya tentang
seseharinya serta teladan dari Kristus Yesus
Kristus bergerak dengan cepat (dengan
dalam menerapkan segala kehendak-Nya
menggunakan 42 kali kata keterangan Yunani
bagi setiap manusia.
yang
diterjemahkan
dengan
“seketika
Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes,
itu juga”); Injil Markus dibuka dengan
adalah empat kitab di dalam Perjanjian Baru
pernyataan yang sangat jelas dan tegas,
yang disebut sebagai kitab-kitab INJIL. Kata
“Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus,
“Injil” berasal dari istilah Bahasa Yunani
Anak Allah.” (Mrk. 1:1). Kalimat pernyataan
(dibaca
yang
awal ini, terus-menerus ditegaskan ketika Injil
artinya Kabar Sukacita. Kabar Sukacita yang
Markus memaparkan banyak kisah mujizat dan
dimaksud adalah JANJI KESELAMATAN
penyembuhan yang Tuhan Yesus lakukan (18
YANG DIGENAPI OLEH ALLAH. Dengan
mujizat; 4 perumpamaan). Namun, Injil Markus
digenapi
maka
tidak mengurai secara detail kisah mujizat dan
manusia yang merespon anugerah Allah dan
sengaja tidak menonjolkannya, karena Injil
percaya, menerima pengampunan dosa dan
Markus cenderung memperlihatkan Tuhan
hidup kekal.
Yesus yang adalah Allah dan Mesias, adalah
ευαγγελιον
2
uraian-uraian
janji
“yuangelion”);
keselamatan
itu
Empat Injil dalam Perjanjian Baru dapat
seorang Hamba yang menderita. Dan dalam
dibagi menjadi Injil-injil Sinoptik (kata sinoptik
pandangan Injil Markus, mujizat terbesar
berasal dari istilah Bahasa Yunani, yang
Tuhan Yesus Kristus adalah penderitaan dan
artinya melihat bersama): Matius, Markus,
kematian-Nya; hal ini diungkapkan melalui
Lukas; dan Injil Yohanes yang tidak termasuk
kesaksian Kepala Pasukan Tentara Romawi
dalam Injil Sinoptik. Injil-injil Sinoptik adalah
ketika melihat Tuhan Yesus mati disalib, ia
Injil-injil yang memiliki kesamaan pola dalam
berkata: “Sungguh, orang ini adalah Anak
menuturkan berita sukacita, yang terfokus pada diri Kristus Yesus, mulai dari kelahiranNya
sampai
dengan
kebangkitan-Nya.
Sementara Injil Yohanes berbeda dalam pola penuturannya tentang Kristus Yesus dan karya-Nya. Injil Markus, dalam pandangan para Ahli Biblika, adalah Injil tertua dibandingkan tiga injil lainnya. Injil Markus kerapkali disebut sebagai Injil “laporan pandangan mata”;
GEMA edisi 16/VIII/15
Allah!” (Mrk. 15:39). Peristiwa Transfigurasi (pemuliaan) Tuhan Yesus menjadi momen yang penting, karena setelah itu diungkapkan identitas serta misi penderitaan-Nya kepada murid-murid-Nya (Mrk 8:27-9:10). Di Kaisarea, Tuhan Yesus memberitahukan dengan terus terang kepada para murid bahwa Dia harus “menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari” (Mrk. 8:31). Dan pada banyak bagian, Injil Markus memuat pernyataan Tuhan Yesus Kristus bahwa penderitaan adalah harga kemuridan (baca
dalam perahu ketika taufan yang dahsyat
Mrk. 3:21-22, 30; 8:34-38; 10:33-34, 45; 13:8,11-
mengamuk (Markus 4:37-38), Ia berdukacita
13). Gambaran tentang Tuhan Yesus sebagai
karena kedegilan mereka, dan dengan
Hamba Allah yang sempurna, yang siap
marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada
menderita dan menderita bahkan mati demi
mereka (Markus 3:5; 7:34; 8:12).
misi keselamatan dari Allah, dimunculkan dalam teks-teks Injil Markus sebanyak 34 kali.
Imitatio Christi – menyerupai Kristus
Tuhan Yesus Kristus yang memperlihatkan
Istilah Imitatio Christi dalam sejarah Gereja
sosok yang sungguh-sungguh menghamba,
mengemuka pada kisaran tahun 1418 sampai
melayani dan bukan dilayani, diungkapkan
dengan 1650; pada saat itu, gereja-gereja di
dengan sangat tegas ketika Ia berbicara
Eropa digerakkan lagi untuk membangun
kepada murid-murid-Nya (Mrk. 10:45).
kehidupan dan perilaku yang berbeda
Dalam Injil Markus, Kristus digambarkan
dengan masyarakat pada umumnya, dan
sebagai Hamba Allah yang tak pernah
membangun kehidupan dan perilaku hanya
mengenal lelah, yang selalu sibuk dengan
berpedoman pada teladan Kristus. Di dalam
berbagai kegiatan pelayanan, pengajaran
Alkitab, khususnya Perjanjian Baru, Surat-surat
serta berbagai kegiatan lainnya. Hal yang
Paulus sangat jelas memberikan arahan dan
khas dari Injil Markus, Kristus Yesus juga
nasehat kepada seluruh jemaat untuk hidup
diperlihatkan begitu dengan siapapun yang
menyerupai Kristus. Bagaimana rasul Paulus
ada di sekitarnya bahkan begitu ekspresif,
dapat begitu kuat memberikan dorongan
misalnya: bagaimana Tuhan Yesus mengambil
agar jemaat membangun kehidupan mereka
seorang anak kecil lalu memeluknya (Markus
berpedoman pada teladan Kristus? Tentu
9:36), atau peristiwa Tuhan Yesus tertidur di
hal ini tidak dapat lepas dari berita Injil
3
GEMA edisi 16/VIII/15
yang pada saat itu sangat dekat dan saat itu diberitakan oleh para Rasul-rasul Kristus. Dan secara pribadi, Paulus pun memiliki relasi yang begitu kuat dengan Kristus Yesus yang menjumpainya ketika ia sedang dalam perjalanan menuju Damsyik. Memperhatikan hal-hal tersebut, dalam bulan Maret dan April 2015, kita keluarga besar Jemaat Gereja Presbyterian Orchard Singapura – Jemaat Berbahasa Indonesia, secara khusus menerima pemberitaan firman tentang Teladan Kristus sesuai berita dari Injil Markus. Bulan Maret dan April dalam tahun liturgis Gerejawi adalah masa-masa Pra Paskah, Minggu Palem, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Sunyi dan Minggu Paskah. Dengan
demikian,
dalam
bulan-bulan
khusus ini, kita belajar dari Injil Markus untuk meneladani teladan Kristus. Apakah yang kita dapatkan dari Injil Markus dalam kaitannya
4
dengan upaya meneladani teladan Kristus?
kerendahan hati dan ketulusan hati. Tidak ada satu pun tindakan Yesus Kristus yang memperlihatkan kesombongan atau
Pertama, kita belajar tentang komitmen
keangkuhan atau mungkin kewibawaan-
dan integritas. Injil Markus memperlihatkan
Nya sebagai Yang Mahakuasa. Ia datang
dengan singkat, padat dan jelas tentang
dan dekat dengan manusia, dengan siapa
komitmen dan integritas Yesus Kristus, Allah
saja, dengan orang yang paling dihormati
yang menjadi manusia, yang menggenapi
atau pun yang paling dibenci, dengan orang
janji keselamatan-Nya. Dalam situasi tenang,
yang paling kaya atau pun dengan yang
nyaman atau situasi sebaliknya, Tuhan Yesus
paling miskin, dengan orang yang paling
Kristus tetap memperlihatkan keteguhan,
berpengaruh atau pun dengan orang yang
kesungguhan-Nya dalam komitmen dan
paling dianggap hina.
menjalankan integritas-Nya, bahkan sampai mati di Kayu Salib.
Ketiga, kita belajar tentang kehambaan dan harga yang harus dibayar sebagai
Kedua, kita belajar tentang kerendahan dan
seorang hamba. Sebagai hamba, Tuhan Yesus
ketulusan hati. Dalam berbagai kesempatan
memperlihatkan keutuhan, totalitas serta
dan berjumpa dengan siapa pun, Tuhan
ketaatan penuh pada tanggung jawab serta
Yesus memperlihatkan sikap dan tindakan
segala konsekuensi yang harus diemban dan
merayakan Natal dengan sensasional dan
tugas
sebagai
fenomenal akan hilang artinya sama sekali
hamba, Tuhan Yesus juga memperlihatkan
jika tidak ada Paskah, jika Tuhan Yesus Kristus
ketangguhan-Nya, Ia tidak merengek untuk
– Allah yang menjadi manusia, yang lahir di
diberikan bantuan atau kemudahan; atau
Betlehem, tidak bangkit dari kematian-Nya!
tanggung
jawab-Nya
Ia juga tidak menggunakan fasilitas surgawi
Hidup beriman dan damai sejahtera yang
atau otoritas ilahi-Nya untuk mempermudah
sejati tidak dapat diukur dengan limpah materi
tugas tanggung jawab-Nya sebagai hamba.
atau sebaliknya! Bercermin dari kehambaan
Imitatio Christi – menyerupai Kristus adalah
Kristus Yesus sebagaimana disaksikan Injil
tindakan yang sangat jelas untuk dilakukan
Markus, kita dapat memahami bahwa hidup
(khususnya
yang
beriman adalah hidup yang sepenuhnya
diberikan dari Injil Markus). Hidup beriman
berada dalam keyakinan akan Kuasa dan
kita
hamba
Kasih Allah. Totalitas dalam kesaksian hidup
Allah, hamba pada kebenaran dan bukan
beriman bukan bergantung pada situasi
hamba ilah-ilah zaman ini atau hamba dari
hidup yang kita jalani atau berapa banyak
ketidakbenaran. Pertanyaan di awal uraian ini
yang kita punyai! Keutuhan dan ketaatan kita
mestinya sudah terjawab:
sebagai hamba-hamba Allah, semestinya
adalah
belajar hidup
dari
panduan
kehambaan;
Paskah, Kebangkitan Kristus mengalahkan
bercermin pada teladan Kristus! Dengan
kuasa maut dan dosa, merupakan hal yang
belajar dan menerapkan teladan Kristus
sangat penting bagi kehidupan iman orang
maka sebenarnya proses menyerupai Kristus
Kristen! Tanpa Paskah, maka sia-sialah iman
sedang berlangsung dalam hidup kita.
kita kepada Kristus Yesus (lihat. 1 Korintus 15).
Selamat
menghayati
teladan
Kristus
Paskah adalah damai sejahtera yang sejati
dalam perjalanan hidup kita masing-masing
bagi seluruh manusia dan ciptaan. Paskah
dan selamat menghadirkan Kristus dan
adalah damai dan sukacita besar dari Allah.
karya-karya-Nya melalui kesaksian hidup
Merayakan Paskah mestinya pengakuan
kita! Selamat untuk memberitakan ibadah-
percaya akan dahsyatnya kuasa TUHAN.
ibadah ritual kita pada minggu-minggu Pra
Merayakan Paskah berarti mau hidup dalam
Paskah, Minggu Palem, Kamis Putih, Jumat
kebenaran Allah dan memberitakannya!
Agung, Sabtu Sunyi serta Minggu Paskah,
Merayakan Paskah berarti sadar sepenuhnya
melalui keutuhan hidup aktual kita. Kiranya
bahwa tidak ada kekuatan apa pun yang dapat
setiap pikir, kata dan perbuatan kita menjadi
membandingi kuasa TUHAN. Merayakan
selebrasi dari iman kita pada Kristus Yesus
Paskah
Juruselamat kita. Selamat Jumat Agung dan
berarti
merayakan
kehidupan
bersama dengan TUHAN yang Mahakuasa dan menyatakan kehadiran-Nya bagi sesama. Oleh karena itu, harus kita pahami bahwa
Selamat Paskah!
GEMA edisi 16/VIII/15
dialami-Nya. Dan ketika dalam perjalanan
5
SUARA GEMBALA
DEPAN, TENGAH, BELAKANG? Oleh: Pdt. A. R. Persang
“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,” (Filipi 3:10)
6
“Kok pak Pendeta di sini (di pintu masuk
tugasnya pendeta. Pendeta sebaiknya jangan
gereja)? Biasanya kan Pendeta duduk di
lakukan hal itu, karena tugas dan pelayanan
depan sana.” begitu komentar seorang
pendeta di mimbar dan berdoa bagi umat itu
anggota jemaat yang baru masuk gedung
lebih penting daripada berdiri di pintu depan
gereja. Komentar itu hanyalah satu dari sekian
gereja dan menyambut serta menyalami
komentar yang disampaikan oleh jemaat
jemaat yang datang.
yang kaget atau terkejut melihat Pendeta
Tidak dapat dihindari bahwa ketika disebut
yang berdiri di pintu masuk gedung gereja
kata melayani, pelayanan dan pelayan,
menyambut mereka yang baru datang.
maka dengan sendirinya akan muncul begitu
Mengapa
muncul
komentar
untuk
banyak pandangan dan argumen tentang
seorang Pendeta yang berdiri di pintu masuk
kata-kata tersebut. Contoh yang disebutkan
gedung gereja? Ya, karena selama ini sudah
di atas, pendeta yang berdiri di pintu masuk
terbentuk pemahaman bagi jemaat bahwa
gereja dan menyambut serta menyalami
Pendeta posisinya di depan, di mimbar,
jemaat
menyampaikan khotbah, berdoa untuk umat.
sebagian orang dianggap ‘terlalu ringan atau
Jadi kalau berdiri di pintu masuk gereja dan
remeh’ dilakukan oleh seorang Pendeta;
menyambut jemaat yang datang, menurut
tidak perlu seorang pendeta melakukan
pandangan umum di jemaat, bukanlah
hal itu, cukuplah seorang anggota Majelis
yang
datang
beribadah,
untuk
dan keturunannya diberi keistimewaan untuk
bahwa ada pemahaman tentang pelayanan,
mengemban jabatan Imam turun temurun;
melayani dan pelayan, yang diakui atau tidak,
suku Lewi, dikhususkan untuk menjadi Imam
walaupun secara prinsip jelas meneladani
dan menjalankan tugas Imam (Kel. 29-31).
teladan Kristus, tetapi pada prakteknya
Ketika orang Israel bersiap memasuki tanah
ternyata pelayanan itu sudah diklasifikasikan,
Perjanjian, TUHAN memberikan perintah
distratifikasikan bahkan sudah diekslusifkan
dan ketetapan-ketetapan-Nya agar umat
dan
pada
Allah hidup di tanah Perjanjian dengan pola
kenyataannya, pelayanan sudah dikelompok-
hidup yang baru, yang bermartabat dan lebih
kelompokkan, dibuat jenjangnya, bahkan
baik di hadapan TUHAN. Untuk memenuhi
dibuat menjadi khusus dan seolah-olah
perintah dan ketetapan TUHAN, maka para
ada pelayanan hanya milik pihak tertentu
Imam diberi tanggung jawab khusus dalam
dan pihak lain tidak boleh melakukannya.
hal peribadahan untuk memeriksa, menjaga
Pertanyaan
“Jadi
serta mengingatkan, dan bahkan memiliki
bagaimana agar antara pemahaman tentang
otoritas mewakili TUHAN untuk mentahirkan
teladan pelayanan Kristus dapat diresapi
umat dari kenajisannya (baca isi kitab Imamat).
dipersonalisasikan;
sederhana
artinya
muncul,
dan diterapkan dalam tindakan pelayanan
Apakah
seorang
Imam
menjalankan
yang nyata?” Untuk menjawab hal ini, mari
tugas pelayanan? Jawabannya adalah “YA”;
kita ingat kembali bagaimana
seorang Imam diberi tugas dan tanggung
Alkitab
menjelaskan tentang pelayanan.
jawab untuk melakukan pelayanan baik kepada
Pelayanan di depan
TUHAN
maupun
di
hadapan
umat TUHAN.
Perjanjian Lama tidak secara tersurat
Dalam hal apa seorang Imam melakukan
membicarakan tentang pelayanan; tetapi
pelayanan?
dalam Perjanjian Lama banyak diceritakan
melakukan pelayanan dalam hal kehidupan
figur-figur tugasnya
pemimpin, terkandung
yang
GEMA edisi 16/VIII/15
Jemaat saja. Contoh ini memperlihatkan
Jawabannya
adalah
Imam
di
dalam
peribadahan umat, bahkan dalam menjaga
tanggung
jawab
kekudusan hidup umat.
pelayanan.
Para Imam adalah para pemimpin yang
Imam
melakukan tugas pelayanannya di atas dan di
Imam adalah figur pemimpin umat yang
depan umat; kedudukan mereka dihormati
lebih dahulu muncul dalam kehidupan
karena wibawa dan otoritas dari TUHAN yang
umat. Harun, saudara dari Musa, ditunjuk
diberikan pada mereka.
oleh TUHAN untuk mendampingi Musa,
Hakim-hakim dan Raja
sekaligus diberi tanggung jawab untuk
Hakim-hakim dan Raja adalah figur-figur
memimpin umat dalam kegiatan-kegiatan
pemimpin yang berikutnya ada di dalam
peribadahan kepada TUHAN (Kel. 4). Harun
kehidupan umat Israel. Hakim-hakim dapat
7
GEMA edisi 16/VIII/15
disebut sebagai pelayan umat, karena
Saul, Daud dan Salomo adalah tiga
mereka bertugas dan bertanggung jawab
raja pertama Israel yang mendirikan dan
untuk
membangun
memperhatikan
umat,
serta
mengembangkan
khususnya dalam hal-hal kehidupan sesehari
kerajaan Israel (baca kitab Samuel, Raja-raja
dan juga menyelesaikan konflik-konflik (baca
dan Tawarikh). Mereka memiliki kharisma
kitab Hakim-hakim). Bahkan ada hakim-hakim
dan kelebihan masing-masing, dan pada
yang karena situasi yang dihadapi sukunya, ia
saat kemudian mereka juga menunjukkan
harus memimpin perang melawan suku-suku
kelemahan mereka. Setelah Salomo, kerajaan
yang ada di wilayah Kanaan.
Israel pecah menjadi Israel di wilayah Utara
Hakim-hakim
soal
dan Yehuda di wilayah Selatan; raja-raja
kehidupan ritual ibadah umat. Hakim-hakim
mereka kebanyakan tidak lagi melayani rakyat,
mengurus
tidak
mereka lebih mementingkan kekuasaan dan
hal-hal
keseharian
8
kehidupan
yang
kehidupan
mengurusi muncul umat.
dalam
Berbeda
kepentingan sendiri.
dengan Imam, hakim-hakim mempunyai
Hakim dan raja adalah figur pemimpin
ruang lingkup tugas hanya sebatas sukunya
bangsa Israel, yang juga dalam tugasnya
saja; lokal dan tidak bersifat nasional. Periode
melakukan
kepemimpinan para hakim tidak terlalu lama;
masyarakat dan umat; namun, mereka
ketika Israel berada dalam pimpinan Samuel
melakukan pelayanan di depan rakyat,
(1 Sam. 7:15), mereka meminta seorang raja,
mereka dihormati, mereka memiliki jabatan
seorang pemimpin mereka secara nasional
dan kekuasaan.
yang memimpin seluruh suku (1 Sam. 8:4-5). Raja
adalah
pemimpin
umat
pelayanan
bagi
kehidupan
Nabi
yang
Nabi adalah figur pemimpin yang keempat
mempunyai tanggung jawab lebih luas dari
yang ada dalam kehidupan umat Allah di
para hakim; raja adalah pemimpin politis,
Perjanjian Lama. Munculnya nabi-nabi seiring
bertanggung jawab atas kehidupan Israel
dengan kehidupan umat Allah yang memasuki
secara menyeluruh sebagai sebuah bangsa
zaman kerajaan; atau dapat dikatakan bahwa
dan kerajaan. Apakah raja juga melayani?
para nabi muncul bersamaan waktunya
Jawabnya “Iya”; karena seorang raja Israel
dengan adanya raja-raja di Israel.
menjalani tugas tanggung jawabnya untuk
Nabi adalah seorang yang khusus dipilih
menjaga keutuhan kehidupan suku-suku
dan diutus oleh TUHAN untuk menyampaikan
Israel; waktu hidupnya dihabiskan untuk
firman TUHAN yang berisi tentang janji,
memikirkan keamanan, kesejahteraan dan
penghiburan atau teguran dan hukuman
kemajuan bangsa Israel, yang kesemuanya
bagi umat Allah atau bangsa-bangsa lain
bermuara
yang akan terjadi pada masa yang akan
pada
kepada Allah.
pertanggungjawabannya
datang (atau dengan sederhana disebut
pemimpin dalam Perjanjian Lama yang
yang secara khusus dipimpinnya, namun
terperosok
hampir sama dengan para Imam, para nabi
kenikmatan duniawi dan kepentingan pribadi;
mempunyai kedudukan khusus di hadapan
dan melupakan pelayanan bagi umat Allah.
dalam
jebakan
kekuasaan,
Umat Allah. Mereka mengemban wibawa Allah, menyampaikan firman Allah kepada
Pelayanan:
umat Allah. Nabi-nabi mempunyai tugas
di belakang
dan tempat tugas yang beragam. Namun
Perjanjian
di
depan,
Baru,
di
dengan
tengah, konteks
pada dasarnya para nabi ini melakukan
masyarakat Yahudi yang dijajah oleh bangsa
pelayanannya
Romawi,
apa
yang
dalam menjadi
hal
menyatakan
kehendak
TUHAN
bagi umat.
memperlihatkan
GEMA edisi 16/VIII/15
Nubuat). Nabi tidak memiliki komunitas umat
bahwa
para
pemimpin yang ada kebanyakan sudah tidak lagi memperhatikan dan melakukan
Salah satu pesan nabi, nubuat yang penting dari Perjanjian Lama adalah nubuat tentang
pelayanan bagi umat. Tuhan Yesus, Allah yang menjadi manusia,
kedatangan MESIAS, Hamba TUHAN, yang
dalam
menggenapi
janji
keselamatan
akan membebaskan umat dari penderitaan
bagi manusia, memperlihatkan sikap dan
dan memulihkan kehidupan umat menjadi
tindakan-Nya dalam memimpin, menuntun
lebih baik dan berkenan di hadapan Allah
serta melayani umat Allah. Tidak ada jabatan
(Yes. 52:13-53:12). Nubuat tentang Mesias,
normatif yang dikenakan kepada Tuhan
melahirkan sebuah konsep yang baru dan
Yesus, namun orang banyak di sekitar Tuhan
tegas, yaitu bahwa Mesias itu adalah ‘eved
Yesus menyebutnya: Guru, Raja, Hakim,
Yahweh’ (Bahasa Ibrani, yang artinya Hamba
Nabi dan Imam. Mengapa demikian? Karena
TUHAN); konsep ini berbeda dengan konsep
Tuhan Yesus menunjukkan tindakan-tindakan
pemimpin yang TUHAN pilih bagi umat.
sebagaimana yang dilakukan dalam tugas
Mesias yang akan datang adalah Pemimpin
sebagai guru, raja, hakim, nabi dan imam.
dan Pembebas yang adalah Hamba TUHAN!
Tetapi hal yang paling mendasar adalah Tuhan
Mesias adalah pelayan Allah, Ia mengabdi
Yesus melayani dan melakukan pelayanan
sepenuhnya kepada Allah.
dengan seutuh-utuhnya.
Pemimpin dalam Perjanjian Lama sangat
• Ia menghormati Yohanes Pembaptis yang
jelas diperlihatkan bahwa mereka melakukan
dipilih dan ditugaskan untuk mendahului-
pelayanan
Nya
bagi
melakukannya
umat;
sebagai
namun,
mereka
pemimpin
yang
dan
Yohanes
membaptis-Nya; Pembaptis
sekalipun
berkeberatan
di depan, yang dihormati, yang memiliki
dengan tugas membaptis Tuhan Yesus
kuasa, yang disegani, yang memiliki jabatan
(Mat. 3:13-17 dan kisah sejajar di Injil-injil;
dan sejarah memperlihatkan bahwa banyak
Yoh. 3:22-36).
9
GEMA edisi 16/VIII/15
• Ia menghormati perempuan Samaria, Nikodemus, Zakheus dan banyak orang,
Matias,
serta memperlakukan mereka dengan
Paulus, Timotius dan rekan-rekan pelayan
hati yang terbuka. Bahkan anak-anak
lainnya,
pun disambut-Nya.
untuk menyerupai
dan
ditambah
lagi
sungguh-sungguh
dengan berupaya
Kristus (istilah latin
• Ia mengajar, melakukan kunjungan bagi
dan teologisnya: Imitatio Christi) dalam
yang sakit, menyembuhkan yang sakit,
menjalankan tugas dan amanat yang Tuhan
membebaskan yang kerasukan setan,
Yesus berikan.
memberi makan orang banyak, dan
Karenanya
berbagai
perbuatan
lainnya
sebagai
bagi
kita
sebagai
gereja
TUHAN, pesan rasul sangat jelas:
bentuk jawaban nyata atas kebutuhan dari
“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih,
orang banyak yang berjumpa dengan-
imamat yang rajani, bangsa yang kudus,
Nya. Ia melakukan semuanya dalam
umat kepunyaan Allah sendiri, supaya
hari-hari yang sangat padat; namun Ia
kamu memberitakan perbuatan-perbuatan
melakukannya dengan sungguh-sungguh.
yang besar dari Dia, yang telah memanggil
• Ia dikhianati, dicaci, difitnah, dibuat
kamu keluar dari kegelapan kepada terang-
menderita bahkan mati. Ia melayani
10
Dua belas rasul, Yudas Iskariot digantikan
Nya yang ajaib.” (1 Petrus 2:9)
bukan hanya dengan pikiran, tenaga atau
Sebagai Gereja TUHAN, kita adalah
materi saja, tetapi dengan hati yang utuh
bangsa yang terpilih, kita bukan kelompok
dan murni.
pribadi
Tuhan Yesus adalah Great Model untuk
asalan. Kita ada karena kita dipanggil dan
para pelayan dan untuk pelayanan. Ia melakukan pelayanan di depan, di tengah
atau
persekutuan
yang
asal-
dipilih Allah. Kita adalah Imamat yang rajani, kita dalam
dan di belakang.
pelayanan bukan berorientasi pada mencari
• Ia melayani berdasarkan pada tuntunan
jabatan atau kekuasaan, melainkan kita
firman dan kehendak Allah • Ia melayani setiap pribadi yang dijumpaiNya sebagai Subyek dan bukan obyek • Ia melayani sesuai dengan kebutuhan dari yang dilayani-Nya
terus-menerus membentuk karakter dan perikehidupan yang semakin baik secara iman (imamat) dan juga menjadi teladan dalam perilaku hidup sesehari (rajani). Pelayanan yang sungguh-sungguh kita lakukan adalah
• Ia melayani dengan kasih yang utuh dan
pelayanan yang memiliki komitmen tinggi
ketulusan, sekalipun banyak pengorbanan
untuk dewasa dalam iman dan kedewasaan
yang harus dilakukan.
itu nyata melalui kesaksian hidup sesehari.
yang Tuhan Yesus percayakan. Kita melayani
adalah pelayanan yang menyerupai Kristus
bukan supaya dikenal, dipuji dan disenangi
dan pelayanan-Nya. Oleh sebab itu, kita perlu:
oleh sesama kita. Kita melayani karena
• Hidup di dalam Kristus (Yohanes 15:4-8)
Tuhan Yesus sudah dan terus-menerus
• Bertumbuh dan berakar dan berbuah
melayani kita (Mat. 28:20; 1 Yoh. 4:19).
dalam Kristus (Kolose 2:6-7)
Pelayanan bukan beban. Pelayanan bukan
• Memelihara dan mempersembahkan yang
kewajiban.
Pelayanan
adalah
anugerah,
terbaik bagi Kristus (Flp 1:21-22; 3:10-12;
pelayanan adalah kepercayaan Allah pada
1 Ptr. 2:5)
kita, pelayanan adalah kesempatan kita
Kehadiran
dan
keberadaan
kita
GEMA edisi 16/VIII/15
Pelayanan yang kita lakukan semestinya
di
untuk bersyukur kepada Allah untuk segala
Singapura, terlebih khusus di lingkungan
kebaikan-Nya. Pelayanan adalah kerinduan
persekutuan jemaat GPO, bukanlah sebuah
kita kepada Allah.
kebetulan. Kita percaya kehadiran dan
Selama waktu masih diberikan kepada
keberadaan kita di jemaat GPO adalah
kita, mari kita melayani-Nya dan melakukan
Kairos (kesempatan) dan anugerah dari
pelayanan yang dipercayakan-Nya. TUHAN
Allah, untuk berjumpa dengan sesama, dan
YESUS memberkati kita semua.
untuk bersama-sama melakukan pelayanan
11
PANDU SANGKAKALA 12
FINISHING WELL Oleh: Pnt. Rusmin Satiawijaya
Tiga tahun bukanlah waktu yang banyak
Keberanian dan iman mereka tentulah
jika seseorang harus memulai suatu gerakan
karena sesuatu yang mereka alami, yakini dan
yang bukan saja masih akan bertahan dan
ketahui benar-benar terjadi dan bukan sekedar
berlangsung, tetapi bahkan masih bertumbuh
dongeng atau kata orang belaka. Sumber
2000 tahun kemudian. Bukan sekedar waktu
keberanian dan iman mereka adalah seorang
yang singkat, tetapi tantangan yang perlu
figur yang memulai gerakan tersebut, yaitu
dihadapi berupa penganiayaan, pembunuhan,
Yesus Kristus. Yang dilahirkan dari seorang
dan bahkan melawan seluruh kekaisaran,
perawan Maria, hidup di tengah-tengah
tidak dapat memadamkan gerakan tersebut.
bangsa Israel mengajar dan melakukan banyak
Semakin dibabat, semakin merambat.
mujizat selama tiga tahun, sebelum akhirnya
Sepanjang
sejarah
pengikut-pengikut
Kristus bukan saja dengan teguh berdiri
disalibkan, mati, dikuburkan, dan bangkit kembali pada hari yang ketiga.
mengakui iman mereka, bahkan bersukacita
Beberapa bulan lalu kita memperingati
karena dianggap layak menderita. Tatkala
kematian dan kebangkitan Yesus. Rangkaian
kematian menatap langsung dan menanti di
acara Jumat Agung dan Paskah di GPO
hadapan mereka. Tidak sedikit yang justru
yang lalu mengajak kita untuk melihat dan
menjadi kesaksian dan memenangkan musuh-
meneladani pelayanan dan komitmen tokoh
musuh mereka.
Yesus Kristus tersebut. Satu hal yang patut kita
pertandingan. Babak akhir bukan ditentukan
dalam menjalani tugas dan panggilan-Nya.
di saat terakhir, tetapi di setiap langkah yang
Yesus sadar bahwa Ia datang ke dunia ini
kita lakukan sebelum babak berakhir. Firman
untuk menyelesaikan tugas yang diemban-Nya
Tuhan mengingatkan kita bahwa barangsiapa
dari Bapa di Sorga (Yoh 17:4). Ia taat dari awal
yang setia di dalam perkara-perkara kecil, akan
hingga akhirnya, bahkan sampai kematian-Nya
dipercayakan dengan perkara-perkara yang
di atas kayu salib (Fil 2:8).
lebih besar (Luk 16:10).
Banyak dari kita yang mungkin memulai
Kesetiaan dan ketekunan Yesus nampak
kehidupan rohani kita dengan semangat
di sepanjang hidup-Nya. Kesetiaan dalam
yang menggebu-gebu, tetapi seiring dengan
menjaga hubungan dengan Bapa di Sorga,
berjalannya
mulai
di mana setiap pagi Ia tekun berdoa. Kesetian
mendapati bahwa api yang dahulu begitu
nampak di dalam komitmen dalam melayani
berkobar kini mulai redup dan nyaris padam.
dan memenuhi kebutuhan orang banyak di
Mari kita arahkan pandangan kita kepada
sekitar-Nya hari demi hari.
waktu
mungkin
kita
Yesus Kristus sumber kekuatan dan iman kita.
Mungkin juga ada di antara kita yang
Agar kita pun dapat menyelesaikan tugas yang
merasa kuatir karena kita tidak memulai hidup
Bapa percayakan kepada kita dengan baik.
kita dengan baik. Jangan kuatir, karena yang
Agar pada akhirnya kita pun didapati setia.
penting adalah bagaimana kita mengakhiri
David
Wong
di
dalam
bukunya
babak terakhir dalam kehidupan kita. Tidak
“Finishing Well” memberikan dua kunci
ada kata terlambat di mata Tuhan. Jika kita
untuk menyelesaikan hidup kita dengan baik.
mau bertekad untuk memulai hidup dan
Pertama, untuk menyelesaikan sesuatu kita
panggilan kita dengan baik mulai saat ini,
harus memulainya. Jadi untuk menyelesaikan
Tuhan akan menolong kita untuk tetap setia
tugas dan panggilan kita dengan baik, kita
dan mengakhirinya dengan baik.
harus memulainya sekarang. Jika kita masih belum
mulai
terlibat
dalam
Kiranya sama seperti Tuhan Yesus, para
pelayanan,
martir dan pengikut-pengikut Kristus yang
maka sekaranglah saat yang paling tepat
setia, kitapun terus dengan setia mengerjakan
untuk memulainya.
tugas dan panggilan pelayanan kita sampai
Kunci kedua untuk menyelesaikan tugas kita dengan baik, maka kita harus menyelesaikan setiap tugas yang dipercayakan kepada kita, sekecil apapun dengan baik. Hidup dijalani hari demi hari, satu babak demi satu babak. Sama seperti pertandingan catur, setiap langkah yang kita buat saat ini akan memiliki konsekuensi untuk menentukan akhir
akhir hidup kita.
GEMA edisi 16/VIII/15
teladani adalah ketaatan dan kesetiaan Yesus
13
PANDU SANGKAKALA
”...AKU DATANG UNTUK MELAYANI, BUKAN DILAYANI...“ Oleh: Dkn. Anthon Simangunsong
“Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Matius 20:28)
14
Tuhan Yesus menyampaikan pernyataan
melalui pelayanan yang dilakukan dan orang
di atas ketika merespon permintaan ibu dari
yang lebih dihargai dalam pandangan Allah
Yohanes dan Yakobus di ayat sebelumnya
adalah orang yang menempatkan diri sebagai
(20:20) agar kelak di surga Yohanes dan
hamba (20:26-27).
Yakobus dapat duduk di sebelah kanan dan
kiri-Nya.
Sungguh
menyedihkan
Kata yang dipakai di sini untuk pengertian “melayani”
adalah
“diakonein”,
yang
melihat kenyataan bahwa menjelang masa
menggambarkan pelayanan di meja makan.
sengsara yang hendak dimasuki oleh Tuhan
Sehingga
Yesus,
khusus
bagaimana Yesus melayani setiap mereka
Yohanes dan Yakobus) ternyata masih ingin
yang membutuhkan, dengan penuh kasih
memperebutkan
Walaupun
dan tanggung jawab penuh. Hal ini juga
Tuhan Yesus telah memperlihatkan banyak
mengingatkan kita akan apa yang dilakukan
teladan
murid-
Yesus ketika membasuh kaki para murid-Nya.
murid-Nya masih belum memahami bahwa
Guru membasuh kaki murid sungguh tak
kebesaran dalam Kerajaan Allah itu diukur
lazim dan sangat merendahkan diri guru
murid-murid-Nya
melalui
(secara
kedudukan.
kehidupan-Nya,
penggambarannya
adalah
tidak salah untuk menjadi besar. Tapi yang
tepat sasaran untuk mengoreksi sikap para
Tuhan peringatkan di sini adalah “cara” yang
murid yang justru berlomba untuk menjadi
dilakukan untuk menjadi besar. Apa yang
yang terbesar. Sikap yang justru mewarnai
“besar” dalam konsep kerajaan Allah ternyata
kebanyakan para pelayan masa kini, yang
berbeda dengan konsep dunia ini mengejar
memakai pakaian serba wah, mobil mewah,
untuk menjadi besar. Bila kita atau ketika kita
bahkan bodyguard, dengan berbagai alasan
ingin menjadi besar, maka ada cara tertentu
diberkati dan lain-lain.
yang Tuhan sudah tetapkan dan tidak ada
Dengan segera kita bisa mengerti apa yang dimaksud Yesus dengan melayani, yakni
cara lain untuk mencapai kebesaran itu. Dunia
mengajarkan
kepada
kita
bukan melayani diri melainkan memberi diri.
bagaimana cara untuk mencapai sukses
Yesus Kristus yang melayani, dengan mencari
dan besar. Kenyataan memperlihatkan pada
orang berdosa, menebus dosa mereka,
kita, orang sering saling sikut untuk bisa
bahkan dengan memberikan nyawa-Nya
mencapai kedudukan tertentu, saling fitnah
sendiri disalib. Dia yang tidak berdosa, harus
dan menjatuhkan supaya bisa menduduki
menanggung banyak dosa manusia berdosa,
posisi tertentu. Orang harus mencapai
sehingga
manusia
keuntungan yang sebesar-besarnya untuk
dibebaskan, dan dalam kebangkitan-Nya
mencapai suatu ukuran kesuksesan. Itulah
manusia dimenangkan.
Seluruh hidup
pembelajaran yang seringkali diberikan oleh
Yesus selama 33 tahun ditandai oleh jiwa
dunia ini. Tetapi Tuhan punya cara sendiri
melayani. Tujuan hidup-Nya bukanlah untuk
yang seharus dilakukan oleh warga kerajaan
mendapatkan pelayanan, melainkan untuk
Allah yang mengejar kebesaran, yaitu: Yang
memberikan
menjadi besar adalah dia yang melayani.
dalam
kematian-Nya
pelayanan.
Alkitab
tidak
menggambarkan Yesus sebagai Tuhan yang
Menjadi pelayan itu berarti menjadi
berjaya atau berkuasa, melainkan sebagai
hamba, atau dalam tatanan masyarakat pada
Tuhan yang melayani dan menghamba.
waktu itu disebut budak. Budak itu hidupnya
Hal
lain
yang
juga
menarik
GEMA edisi 16/VIII/15
itu sendiri. Ucapan Yesus Kristus ini sangat
untuk
hanya bekerja memberi pelayanan bagi orang
kita perhatikan adalah penekanan yang
lain tanpa ada kredit sedikitpun diberikan
disampaikan Tuhan Yesus dalam ayat 26
padanya. Bahkan orang tidak bilang “terima
ketika Ia mengatakan “Barang siapa ingin
kasih” pada budak, dan seorang budak tidak
menjadi besar diantara kamu…” Itu berarti
terpikirkan olehnya untuk menuntut apresiasi
15
GEMA edisi 16/VIII/15
dari orang yang dia layani. Sekarang Tuhan
Teladan
mengatakan yang terbesar adalah orang
para rasul
yang menempatkan dirinya sebagai budak
Dalam Kisah Para Rasul 1:7-8, kita dapat
ditengah sesamanya. Maksud
16
Tuhan
dari
rekan
sepelayanan
belajar dari teladan seorang Epafras. Epafras supaya
meresponi panggilan Tuhan untuk menjadi
murid-murid semua menjadi budak dan
mitra Allah dalam melayani di dunia ini
dijual ke pasar, karena Tuhan pun hadir
(Kol. 1:7-8). Dia bukan pendeta, melainkan
dalam komunitas saat itu dalam format atau
seorang anggota jemaat seperti seperti
status sebagai guru, bukan budak. Yang
kebanyakan orang, tetapi ia dapat menjadi
dimaksud di sini adalah, menjadi hamba
mitra Tuhan yang melayani dengan setia.
yang melayani harus menjadi suatu format
Kesetiaannya nyata dalam kesehatian dan
cara pikir kita dalam melakukan apa saja,
kerja sama dengan mitra-mitra Allah lainnya.
sehingga
paradigma
Kesetiaannya juga nyata bagi anggota-
hidup. Apapun profesi yang kita kerjakan,
anggota jemaat di Kolose. Paulus menyebut
apapun tanggung jawab yang sedang kita
Epafras sebagai “kawan pelayan yang kami
pegang, seharusnya kita lakukan dengan hati
kasihi” (Kol. 1:7a). Bagi jemaat di Kolose
yang “melayani”. Kita sering berpikir sempit
dia adalah “pelayan Kristus yang setia”
tentang apa yang disebut “melayani” seakan
(Kol. 1:7b).
melayani
tentu
bukan
menjadi
hanyalah sebatas aktifitas dan kedudukan di
Kita pun dipanggil untuk menjadi mitra Allah
gereja. Padahal melayani harus menjadi cara
dalam melayani sesama. Dipanggil artinya
hidup dalam keseluruhan hidup kita. Kalau
diundang, dilibatkan dan dikutsertakan.
saudara seorang karyawan, maka bekerjalah
Panggilan pelayanan bisa datang dari dalam,
sebagai
yang
yaitu melalui kata hati. Panggilan pelayanan
memberikan terbaik dari apa yang saudara
bisa pula datang dari luar, yaitu melalui
bisa lakukan. Dengan cara itulah kita menjadi
jemaat-Nya. Adakalanya panggilan itu datang
orang yang “besar”. Bukankah kalau kita
melalui gerakan hati ketika kita membaca
bekerja sungguh-sungguh, belajar sungguh-
firman Tuhan, mendengarkan khotbah, atau
sungguh, dan memberikan yang terbaik ,
berdoa. Bisa pula panggilan melayani itu
maka kita juga akan mendapatkan ”upah”
datang melalui pengumuman pelayanan di
yang baik juga? Tapi semua upah itu adalah
gereja, ajakan dari pendeta, pengurus atau
bonus, bukanlah tujuan atau goal.
anggota jemaat yang lain. Panggilan itu
seorang
yang
melayani,
kekuasaannya. Kenyataan ini yang seringkali
setelah kita terlibat dalam pelayanan.
menyulitkan lahirnya pelayan-pelayan baru
Menjadi mitra Allah dalam pelayanan
dalam gereja.
bukan hanya terjadi di dalam gedung gereja.
“Aku lebih berhak ini dan itu daripada
Pelayanan dapat dilakukan di mana saja
kamu, karena aku sudah sekian puluh tahun
dan kapan saja. Wujudnya bisa berbentuk
melayani”. Rasanya tidak pantas kalimat-
keterlibatan dalam Tubuh Kristus untuk
kalimat
persekutuan, pelayanan, dan kesaksian. Baik
pelayanan”, namun ada saja yang dengan
dalam Kebaktian Umum, Komisi, Wilayah,
bangga mengucapkannya. Jika diminta untuk
maupun Kelompok Kecil. Bisa juga dalam
melakukan sesuatu yang kurang disukai, maka
wujud kesaksian dan pekabaran Injil untuk
akan keluar jawaban “Aku ini pelayan Tuhan,
membawa orang-orang percaya kepada
bukan pelayan kamu.” atau “Suruh aja orang
Yesus Kristus serta menerima-Nya sebagai
lain, aku sibuk. Atau situ aja yang nganggur.”.
Tuhan dan Juruselamat. Selain itu, dapat pula
Dalam sebuah Perjamuan Kudus di awal
berbentuk dedikasi dan sumbangsih yang
tahun 1968, Martin Luther King Jr. mengutip
positif bagi keluarga, pekerjaan, masyarakat,
sabda Yesus dalam Matius 10 tentang hal
dan dunia. Tuhan memanggil orang-orang
melayani. Lalu ia berkata, “Setiap orang bisa
percaya untuk menjadi mitra kerja-Nya di
menjadi orang besar karena setiap orang bisa
mana pun mereka berada.
melayani. Anda tidak perlu menjadi seorang
itu
dikatakan
seorang
“aktivis
sarjana untuk melayani. Anda tidak harus Refleksi
pandai berkata-kata untuk bisa melayani.
Kita mungkin seringkali mengklaim diri
Anda pun tidak perlu mengenal Plato atau
sebagai orang yang sibuk dengan kegiatan
Aristoteles untuk bisa melayani. Anda hanya
pelayanan. Namun pertanyaannya, apakah
membutuhkan hati yang penuh kasih karunia,
kita berlaku sebagai pelayan? Tanpa kita
jiwa yang digerakkan oleh kasih.”
sadari, mungkin kita merasa lebih tinggi
Jangan menjadi pelayan yang menuntut
daripada yang kita layani. Ironisnya, banyak
dilayani, mari mengikut teladan Tuhan
dari kita yang semakin dalam memasuki areal
Yesus, Marilah kita mempergunakan segala
pelayanan gereja, semakin jauh dari perilaku
talenta yang Tuhan berikan kepada kita
seorang
bergaya
untuk melayani-Nya dan sesama. Hendaklah
sebagai “petinggi” gereja dengan segala
kita menggunakan setiap kesempatan yang
pelayan.
Sebaliknya
GEMA edisi 16/VIII/15
akan semakin mantap di hati dan pikiran kita
17
GEMA edisi 16/VIII/15
ada dengan baik. Tuhan memanggil kita
dan untuk menjadi terang kita harus rela
menjadi pelayan-Nya yang setia di mana pun
meleleh. Kiranya pujian Yesus Menginginkan
kita berada.
Daku dapat menjadi doa dan komitmen kita
Kita adalah ibarat sebatang lilin. Kita diberi hidup bukan untuk diri kita sendiri. Kita ada di
di hadapan Tuhan untuk semakin bersinar dipakai bagi pekerjaan-Nya :
tengah-tengah dunia untuk menjadi terang,
KJ 424 – Yesus Menginginkan Daku Syair: Jesus Wants Me for a Sunbeam, Nettie Talbot, Terjemahan: Yamuger, 1982, Lagu: Edwin Othello Excell (1851 – 1921)
1. Yesus menginginkan daku
18
3. Ku mohon Yesus menolong
bersinar bagiNya,
menjaga hatiku.
di mana pun ‘ku berada,
agar bersih dan bersinar
‘ku mengenangkanNya.
meniru Tuhanku.
Refrein:
4. Aku pun ingin bersinar
Bersinar, bersinar;
dan melayaniNya,
itulah kehendak Yesus;
hingga di sorga ‘ku hidup
bersinar, bersinar,
senang bersamaNya.
aku bersinar terus. 2. Yesus menginginkan daku menolong orang lain, manis dan sopan selalu, ketika ‘ku bermain
SIMFONI KASIH
Oleh: Pdt. Artomilka Lia
Pentas Aksi Anak atau disingkat PAA adalah waktu dan kesempatan bagi anakanak Sekolah Minggu di Komisi Anak GPO untuk menampilkan aksinya sebagai
2 KORINTUS 10:17-18
ungkapan sukacita dan syukur karena akan naik kelas. PAA biasa diadakan pada bulan Februari karena anak akan masuk ke kelas yang lebih tinggi pada minggu pertama di bulan Maret. “Just for You” merupakan tema Pentas Aksi Anak tahun 2015. Tema ini bertujuan agar saat anak menampilkan aksinya, anak mengingat bahwa penampilan itu dipersembahkan kepada Tuhan, sebagai ungkapan syukur atas penyertaan Tuhan sepanjang satu tahun yang sudah dilalui di kelas. Untuk naskah PAA tahun ini dibuat oleh Kak Helena Ardiani. Kemudian bersama dengan BPH KA dan tim kerja PAA yang dipelopori oleh Kak Vany Hartono, naskah ini dimatangkan dan dijabarkan kepada para wali kelas. Tidak sampai di situ, para wali kelas merancang aksi yang akan ditampilkan anakanak dari kelasnya. Tidak semua wali kelas
19
GEMA edisi 16/VIII/15
mengerjakan bagian ini sendiri. Ada juga
untuk latihan di kelasnya yang ditutup dengan
guru-guru yang membantu menjadi pelatih
menikmati kue yang sudah disiapkan untuk
atau koreografi. Yang menarik terjadi di kelas
mereka. Jam 4.15 PM anak-anak menuju
Paulus, koreografinya didatangkan khusus
Dunman Hall dan langsung mengambil
dari Komisi Remaja yaitu Kairos El Varro
tempat di depan panggung sesuai dengan
dan Eunike Carolina Wungkana. Mereka
pengaturan dari kak Vany dan timnya.
membantu Kak Soni Sutandhi (wali kelas Paulus) menjadi pelatih “adik-adik” mereka. Persiapan
20
PAA
kali
ini
Pentas Aksi Anak di mulai dengan nyanyian “Our God is A Great Big God” dan “Setinggi-
dilaksanakan
tingginya Langit”. Dipandu oleh Kak Fenny
kurang lebih 4 minggu. Memang bukan hal
Anggraeni Santoso sebagai MC dan 2 singer
yang mudah karena para wali kelas, guru
yaitu Kak Herlina Mauli Napitupulu dan kak
dan anak harus berjibaku untuk menghafal
Amelia Setiawati diiringi oleh permianan
lagu dan gerakan. Demikian juga dengan
musik dari Kak Lia Lindawati (dari Komisi
tim kerja harus menyiapkan segala sesuatu
Pemuda). Dua lagu ini tidak asing bagi anak
dalam waktu yang tidak panjang. Jadwal
sehingga anak menyanyi dengan semangat
latihan diatur oleh wali kelas dan dilakukan
lengkap dengan gerakannya.
di kelas setelah Sekolah Minggu. Gladi
Doa Pembukan dan Pengumuman yang
kotor dilaksanakan setelah Sekolah Minggu
disampaikan oleh Pendeta Lia, dilanjutkan
pada tanggal 1 Februari. Anak dan guru
dengan Graduation atau menampilkan foto
berkumpul di Dunman Hall A untuk gladi
anak-anak yang naik kelas mulai dari kelas
kotor. Sementara gladi bersih dilaksanakan
Musa sampai kelas Paulus. Ada 2 kelas yang
hari Sabtu, 7 Februari jam 4.30 PM.
memiliki acara khusus, yaitu kelas Yusuf dan
Hari Minggu, 8 Februari 2015, anak masuk kelas untuk Sekolah Minggu seperti biasa.
kelas Paulus: • Untuk Kelas Yusuf ada dua hal penting
Sementara itu tim dekorasi dan penata
yang
ruangan, yang terdiri dari tim kerja PAA dan
diminta membuang ke tempat sampah
guru yang tidak mengajar hari itu, mulai
(disiapkan di panggung) sepotong kertas
menyiapkan Dunman Hall. Mulai dengan
kecil yang di dalamnya sudah tuliskan
membuat panggung boneka, memasang
(di rumah) kebiasan buruk yang akan
tulisan tema, menempel nama kelas sebagai
ditinggalkan. Kedua, orang tua dari anak-
tanda
mengatur
anak naik ke panggung dan menyerahkan
kursi untuk orang tua dan menyiapkan
Alkitab (dua bahasa) kepada anak mereka.
perlengkapan audio visual. Untuk bagian yang
Ini menjadi komitmen anak untuk mau
terakhir Kak Jimmy Salim (Komisi Pemuda)
membaca Alkitab dan orang tua untuk
banyak membantu. Setelah selesai sekolah
mendampingi anak. Kelas Yusuf mendapat
minggu beberapa kelas menyempatkan diri
perlakuan khusus karena mereka dianggap
tempat
anak
duduk,
dilakukan.
Pertama,
anak-anak
GEMA edisi 16/VIII/15
menjadi anak yang lebih besar (di sekolah
dilakukan merupakan gift kepada Tuhan. Lagu
formal mereka ada di kelas P1). Acara ini
ini menjadi pengantar masuk performance
dipandu oleh Kak Yeny Indriati.
anak-anak dan munculnya dua puppet,
• Kelas Paulus juga mendapatkan perlakukan
yaitu Jolie dan Yuda. Performance dimulai
khusus karena mereka “lulus” dari sekolah
dengan penampilan kelas Musa. Mereka
Minggu (di sekolah formal mereka ada di
dibiarkan bebas bermain dengan “gaya”
kelas S1). Acara kelas Paulus yang dipandu
masing-masing di atas panggung. Kelas
oleh Kak Anna Theresia Sutardjo adalah
Musa menggambarkan bagaimana Tuhan
memberi
orang
menghadirkan seorang manusia, masing-
tua dari Jeremy Adam Maweru yaitu
masing unik, istimewa. Pesan istimewa
Bapak Dolf B. Maweru dan ibu Debora
ini, mengingatkan anak tentang pesan
Situmeang, sebagai perwakilan dari para
natal tahun 2014 dan lagu temanya. Untuk
orang tua untuk menyampaikan ucapan
menyegarkan ingatan mereka, MC mengajak
terima kasih kepada guru sekolah Minggu
bernyanyi lagu “Ku Istimewa”.
kesempatan
kepada
dan pesan-pesan kepada anak-anak yang
Saat menyanyi Jolie (Joy all the time)
lulus. Setelah itu anak-anak diberi sertifikat
seperti namanya ia selalu gembira. Jolie
tanda kelulusan dan foto bersama dengan
bernyayi dengan semangat dan mengikuti
semua orang tua.
gerakan dengan gembira. Berbeda dengan
Setelah
bagian
graduation
semua
Yuda (Melayani Tuhan dengan sukacita)
menyanyi lagu tema yaitu “A Gift to You”.
yang pemalu. Yuda tidak ikut bernyanyi dan
Lagu ini mengingatkan bahwa semua yang
menari karena menurutnya suaranya tidak
21
GEMA edisi 16/VIII/15
22
bagus dan ia tidak pandai menari. Jolie
Melihat anak-anak yang menyanyi dan
mengingatkan Yuda tentang keistimewaan
menari dengan penuh semangat, Yuda
tiap anak karenanya ia mengajak Yuda untuk
terheran.
bersyukur kepada Tuhan. Pernyataan Jolie
melakukan semua itu karena mereka sayang
ditegaskan dengan penampilan kelas Daniel
pada Tuhan. Jolie mangajak Yuda, anak-anak,
yang menari dengan diiringi lagu “If I were
guru, orang tua dan semua yang hadir untuk
a Butterfly”.
memberi yang terbaik bagi Tuhan sebagai
Jolie
menjelaskan,
anak-anak
Yuda belum benar-benar yakin. Maka Jolie
bukti. Ajakan ini diwujudkan dalam nyanyian
memakai contoh dari kelas Samuel dengan
dan ensemble music yang ditampilkan oleh
lagu “Dengar Dia Panggil Nama Saya” dan
kelas Timotius dalam lagu “Our Best”. Lagu
“O Giranglah”. Medley dilanjutkan dengan
ini dinyanyikan bait 1 dalam bahasa Inggris
penampilan kelas Benyamin yang bernyayi
oleh kelas Timotius dan bait 2, 3 dan refrain
dan menari dengan lagu “I Want to be A
dalam bahasa Indonesia oleh anak dan
Worker for The Lord”. Kelas Yusuf dengan
semua yang hadir.
lagu “Bila Roh Allah ada di dalamku”. Kelas
Akhirnya Yuda sadar, selama ini dia belum
Daud dan Yonatan dengan lagu “Stand Up!
memberi yang terbaik untuk Tuhan, masih
Stand Up! For Jesus”.
suka malu-malu, malas dan tidak bersungguh-
tahun 2015. Memang masih ada bernyanyi bersama, masih ada pembagian kue. Masih ada salam persekutuan dengan BPH KA (Kak Anna dan kak Vonny), Pembina KA (Pendeta Lia), Majelis Pendamping KA (Penatua Yahya)
GEMA edisi 16/VIII/15
seluruh rangkaian acara Pentas Aksi Anak
dan Pendeta Persang, tapi semua ini bagian dari acara penutup. Setelah orang tua dan anak pulang guru segera
merapikan
ruangan.
Menyusun
kembali kursi-kursi ke tempatnya. Menyapu sungguh. Jolie mengingatkan kalau Tuhan
lantai. Membereskan peralatan audio visual.
sudah sangat sayang kepada kita dan selalu
Setelah semua rapi dan peralatan kembali ke
memberi yang terbaik bagi setiap kita. Yuda
tempat semula, guru dan semua pendukung
berjanji melalui doanya, mulai saat itu ia akan
mengambil posisi di panggung untuk foto
memberi yang terbaik untuk Tuhan. Yuda
bersama yang diabadikan oleh Kak Randy
mengajak Jolie berdoa bersama kelas Paulus
Renandya (dari Komisi Pemuda). Selesai
yang disampaikan lewat lagu “Kids Prayer”.
berfoto dilanjutkan dengan berdoa bersama
Kelas Paulus menyanyi sambil berpantomim.
dipimpin oleh Penatua Yahya. Bersyukur
Penutup dari penampilan anak adalah
untuk pimpinan Tuhan selama acara.
saat anak-anak kecuali kelas Musa, naik
Untuk guru-guru khususnya tim kerja, PAA
ke panggung dengan dipandu Kak Fenny.
belum benar-benar selesai karena masih
Kemudian mereka menyanyikan lagu tema,
ada evaluasi bersama dan untuk kak Vany
yaitu “A Gift to You” sebagai lagu tekad
masih membuat laporan kegiatan. Evaluasi
“…. Everything I do is a gift to You… and do
ini mengingatkan guru-guru untuk semakin
it thankfully…”
maksimal dalam menyiapkan tiap kegiatan
Seluruh rangkaian Pentas Aksi Anak
di komisi anak. Seperti slogan yang selalu
ini diakhiri dengan doa Penutup yang
diucapkan di Komisi anak “Apa pun juga
disampaikan oleh Bapak Pendeta A R
yang kamu perbuat, perbuatlah dengan
Persang. Namun sebelum berdoa Pendeta
segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan
Persang, mengajak semua yang hadir untuk
bukan untuk manusia” (Kolose 2:23).
menyanyi “Happy Birthday” untuk Kak Erwin Budiono yang berulang tahun hari itu. Selesai Doa Penutup berarti selesailah
Sampai
jumpa
anak lainnya….
di
acara
komisi
23
JUMPA PENABUH 24
Johan huang Johan Huang, sosok yang ramah dan supel ini adalah salah satu aktifis gereja kita. Ya, dia sangat aktif terlibat di berbagai kegiatan gereja. Johan Huang yang akhirakhir ini telah kembali ke tanah air Indonesia, ternyata punya segudang pengalaman dalam terlibat di pelayanan GPO. Ada baiknya kita belajar dari Johan mengenai masa-masa dia berjemaat dan berpelayanan di GPO. Mari kita simak wawancara Tim Gema dengan Johan Huang.
1. Johan, mohon perkenalkan diri Anda. Nama saya Johan Huang, asal dari Pekanbaru. Saya berasal dari keluarga yang pada awalnya bukan Kristen, tetapi Tuhan memanggil orang tua saya untuk menjadi orang percaya, saat itu saya berumur 5 tahun. Semua itu bukan kebetulan, melainkan karunia Tuhan lewat pelayanan misionaris di kampung halaman saya, Sinaboy. Beliau selalu mengabarkan injil ketika mengobati orang. Beliau selalu mendoakan pasien sebelum diberi obat maupun suntikan. Dan misionaris itu sangat persisten sekali mengabarkan berita keselamatan setiap pasien yang pernah dia obati. 2. Bagaimanakah akhirnya Anda menetap di Singapura? Saya datang ke Singapura pada awalnya untuk kuliah. Saya sudah mendaftar di Nanyang Technological University (NTU) untuk jurusan Master of Computer Networking. Tapi saat yang bersamaan, saya melamar pekerjaan lewat internet di beberapa
peluang tersebut. Saya benar-benar bergumul, apakah berbelok dari tujuan awal saya dengan bekerja, atau tetap maju dengan rencana studi. Saya akhirnya memutuskan bekerja. Hingga sampai saat ini sudah lebih dari 7 tahun di perusahaan yang sama. Saya percaya, keberadaan saya di sini masih dalam konteks rencana Tuhan untuk saya, baik di lingkungan kerja ataupun lingkungan sosial di mana saya ditempatkan.
GEMA edisi 16/VIII/15
perusahaan di Singapura. Saat itu Tuhan membiarkan saya memilih di antara dua
3. Mohon ceritakan bagaimana Anda berjemaat di Gereja Presbyterian Orchard? Awal saya mengenal GPO, adalah dari pendeta Gereja Kristen Kalam Kudus, gereja saya ketika berada di Pekanbaru. Sebelum saya berangkat ke Singapura, beliau memberikan saya nomor telepon Pendeta Johnny Silas, yang pada saat itu masih menjadi gembala di GPO. Saat saya sampai di Singapura, saya langsung menghubungi beliau. Kebetulan waktu itu hari Sabtu, Pak Johnny mengajak saya untuk ikut persekutuan Komisi Pemuda (KP). Kesan pertama saya mengikuti KP, sangat jauh berbeda dari persekutuan pemuda lainnya. KP sangat hidup, hangat, dan sangat bersahabat. Saya disambut dengan perhatian yang sangat akrab dari teman-teman KP, bahkan dalam waktu yang singkat, saya sudah dilibatkan dalam pelayanan di KP. Saya merasa tidak sendirian di Singapura, tetapi ada keluarga kedua di sini. Saya merasa KP dan GPO menjadi bagian dari hidup saya selama di Singapura. 4. Bisa diceritakan apa saja pelayanan Anda di GPO baik yang lalu dan saat ini? Pelayanan saya yang pertama kali saat bergabung dengan KP di GPO adalah sebagai pemusik. Namun seiring dengan waktu, saya juga melihat, ada bagian-bagian lain dari sebuah pelayanan yang kekurangan orang, atapun yang tidak ter-cover oleh aktivis yang lainnya. Saya pun masuk ke sana untuk membantu. Selain pelayanan yang bersifat teknis seperti di IT ministry, fotografi/videografi, dan Tim Audio Visual (AV), saya juga mengikuti pelayanan mission trip. Setiap pelayanan itu mempunyai tantangan dan tingkat kesulitan yang berbeda. Namun semua kesulitan itu tidak saya anggap sebagai hambatan bagi saya, melainkan sebuah tantangan. Saya harus semakin menunduk di dalam kuasa Tuhan, merendahkan diri dalam Tuhan, dan menyerahkan kekhawatiran kepada Tuhan 5. Bagaimana pandangan Anda mengenai keahlian teknis yang Anda punya, kaitannya dengan pelayanan di gereja? Keahlian teknis saya, dalam pelayanan di IT Ministry, maupun tim Audio Visual, bukanlah bagian dari pekerjaan utama saya sebagai Network Engineer. Namun, saya sangat senang jika sedikit dari kemampuan dan keterampilan saya dalam bidang
25
GEMA edisi 16/VIII/15
teknis maupun non-teknis, bisa dipakai oleh Tuhan untuk kemuliaan-Nya. Sama seperti seorang anak kecil, yang hanya punya lima roti dan dua ekor ikan, apa yang saya miliki yang mungkin tidak seberapa, saya pakai untuk membangun gereja Tuhan. Bagi rekan-rekan jemaat lainnya, yang memiliki skill dalam bidang-bidang tertentu, persembahkanlah itu untuk Tuhan. Sebaliknya juga, jangan khawatir tentang kemampuan Anda yang tidak seberapa. Karena saat Anda memutuskan untuk melayani, Tuhan juga akan memperlengkapi dan menempatkan dalam pelayanan yang sesuai dengan Tuhan inginkan, dan itu bukan sebuah beban bagi Anda. 6. Anda cukup terlibat di banyak kegiatan dan komisi. Mohon diceritakan keterlibatan dan pelayanan di GPO? Pelayanan saya di GPO yang saya fokuskan saat ini adalah di Tim AV. Awalnya saya juga selalu aktif di KP, tetapi karena tuntutan pekerjaan yang sangat menuntut tenaga dan waktu untuk lembur di Sabtu subuh, saya mulai non-aktif di sana. Tapi dalam beberapa waktu, saya juga mewakili KP untuk menjadi kolektan dan penyambutan di ibadah umum. Jika saya sering terlihat saya di banyak komisi, sebetulnya bukan di komisinya, tapi peran kami sebagai tim AV, selalu roaming ke mana-mana. Dibutuhkan oleh Komisi Pelaut, Komisi Maria Marta, kadang Komisi Anak juga. Prinsip saya, di mana saya melayani, di situ juga saya bergaul dengan orang-orang yang saya temukan dalam
26
masa pelayanan. Di samping pelayanan sebagai tim AV, saya suka juga ikut kegiatan yang dilakukan oleh GPO di luar aktivitas gereja. Misalnya mission trip, dan mengajar computer. Pelayanan di dalam maupun di luar gereja, sama-sama dipakai Tuhan untuk banyak mengasah kepribadian saya. Dan semua itu masih terus berlanjut untuk terus diasah dan dibentuk. Dalam pelayanan, keterbatasan, kekurangan, dan kelemahan saya, tidak jarang membuat saya sendiri kecewa. Saya sangat tidak menyukai itu dan saya terus berdoa agar Tuhan terus mengubahkan saya. Saya tidak mau kelemahan dan kekurangan itu mencoreng dan merusak. Jangan sampai jadi batu sandungan. Saya sangat menyesal jika hal itu terjadi. Namun tidak pernah menyurutkan saya untuk tetap semangat melayani, dan sambil terus membenah diri. Prinsip saya, pelayanan adalah untuk menyenangkan hati Tuhan, jangan sampai pelayanan untuk mencari ketenaran diri.
beragam. Bagaimana kesan Anda? GPO sangat unik, mewakili Nusantara di Singapura. Bisa dikatakan, GPO adalah little Indonesia-nya Singapura. Orang dari Sabang sampai Merauke ada di GPO. Keunikan ini bisa menjadi nilai plus bagi GPO. Karena kita sebagai jemaat dihadapkan dengan keberagaman suku dan profesi, dan jemaat GPO sangat kaya dengan sumber daya
GEMA edisi 16/VIII/15
7. Anda lumayan sociable dan cukup mengenal banyak jemaat GPO yang lumayan
dalam hal ini. Lihat saja, ketika ada fund raising, ataupun acara makan-makan, anda akan mendapatkan menu makanan yang sangat beragam yang ada di Nusantara. Kangen dengan Indonesia bisa ter-obati ketika kita ada di GPO. Dahulu saya tidak tahu orang Manado, Ambon, Subang, itu seperti apa, sekarang sudah punya banyak teman Manado, dari Ambon, dari Jawa, Subang, Toraja, Batak, dan lain sebagainya. Dari segi profesi jemaatnya, GPO juga tergolong unik. Bukan hanya semua profesi boleh beribadah bersama tetapi semua bisa terlibat dalam pelayanan yang sama tanpa melihat apa profesinya. Misalnya ada pemuda, ibu rumah tangga, pelaut, dan PLRT, yang bisa sama-sama menjadi majelis, bisa berpelayanan di ibadah minggu seperti liturgos. Semua dapat duduk bersama di bangku gereja untuk beribadah bersama, ataupun semeja dalam pelayanan yang sama. Satu sisi lain, dari keunikan GPO, bisa menjadi “kanker” juga bagi kehidupan bergereja kita, jika tidak dibina dengan baik, terutama komunikasi antar jemaat. Kenapa? Di saat orang mulai kumpul sesama suku, sesama profesi nya, ataupun sesama range usia, dan tidak mau berbaur dengan yang lain, di situ akan muncul gap atau celah komunikasi. Gap komunikasi ini bisa sangat berbahaya dan sangat rentan. Sebaiknya kita tetap saling menjaga komunikasi dan saling menghargai satu sama lain, saling berbaur, bersahabat, “baku sapa” satu sama lainnya, dan “baku tolong-menolong” (red: baku sapa – saling bersapa). “Torang basudara di dalam Tuhan Yesus”. 8. Anda punya banyak teman yang beragam di luar lingkup gereja. Bagaimana Anda dapat membina hubungan baik dengan mereka? Saya memiliki beragam teman di Singapura. Kalau tadi GPO adalah little Indonesia di Singapura, kalau Singapura, adalah hub atau sentral yang menjadi berkumpulnya banyak suku bangsa di sini. Saya sudah menjalin persahabatan dengan orang dari banyak negara.
27
GEMA edisi 16/VIII/15
Semua diawali dengan murah senyum dan mau membantu orang. Sering kali saya menjumpai orang tersasar naik MRT, orang kebingungan mau ke mana, dan kadang menemukan orang yang bertanya tentang obyek wisata. Dari situ diteruskan dengan mengajak mereka kenalan, dan memperkenalkan diri saya. Dengan sesuatu yang sederhana, bisa diteruskan hingga masuk bergaul dengan mereka. Puji Tuhan, saya bisa cepat beradaptasi dengan berbagai orang dan dengan bergaul. Kita juga bisa mendapatkan kesempatan untuk bercerita tentang iman kita kepada mereka. Tidak semua pergaulan cepat mendapatkan kesempatan untuk berbagi tentang iman. Kadang saya juga harus mengorbankan waktu dan tenaga untuk membantu mereka, serperti contohnya install ulang computer mereka, troubleshoot HP mereka, perbaiki sesuatu yang salah dari gadget mereka, dan dari bantuan-bantuan kecil itu, lama-lama mereka merasa nyaman dengan saya. Ketika Tuhan membuka kan saya kesempatan berbagi tentang iman, saya akan masuk ke sana. Satu pengalaman yang tidak terlupakan, yang pernah saya bagikan di ibadah penutup tahun di GPO, saya membantu seorang teman dari negara lain dan mengajaknya berdoa. Dia mau saya ajak berdoa karena dia sendiri sudah putus asa. Karena dengan berdoa pada waktu itu, akhirnya dia sendiri bilang kepada saya “Your Jesus is Amazing! Very Good! He answered our prayer!” Seorang teman dari negara lain terheran, kenapa saya selalu aktif di gereja, dia melihat banyak foto-foto pelayanan dari profil Facebook saya, dan di sana saya terbuka
28
kesempatan menceritakan iman saya. Yang membuat saya paling bersyukur, saya bisa katakan kepada dia “My God is a caring God! He is not far away. He comes to redeem us, and gives us hope. So, if you see that I’m so busy with all this service for people, I am not doing it to gain something, instead, I am doing it to say thanks to my God. Even though, I have a lot to do and I have to spend a lot of resources from myself, but I still feel it’s not enough to say thanks because of His love and all things He had given to me.” 9. Bagaimana menurut Anda seharusnya kita membagikan apa yang kita imani kepada sesama kita, tanpa melihat batasan identitas kita (suku, profesi, dll)? Amanat Agung yang Tuhan Yesus berikan kepada kita, sebelum Dia naik ke surga, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” – Matius 28:19. Ini bukan sekedar perintah biasa, tapi perintah yang harus kita kerjakan.
yang lebih ekstrim, kita harus keluar dari tempat kita untuk mengabarkan injil – dalam ruang lingkup yang besar. Sebagian orang dipanggil secara khusus oleh Tuhan untuk pergi ke pelosok, ke daerah yang memang susah dijangkau oleh penginjilan. Tapi saya melihat satu hal yang menjadi keistimewaan kita yang tinggal di Singapura. Kita bisa berbagi tentang iman kita ke orang dari berbagai suku dan bangsa tanpa
GEMA edisi 16/VIII/15
Dalam perintah ini, kita harus menyampaikan kepada siapa saja yang kita temui. Dan
harus jauh-jauh ke negeri orang, ataupun ke pelosok dan pedalaman untuk menginjili. Banyak orang yang datang ke mari untuk belajar, bekerja, dan berbisnis. Di mana Tuhan bukakan kita jalan dan peluang, raihlah itu untuk menginjili. Dan peluang itu bukan hanya ditunggu, melainkan diusahakan juga. Kalau kita selalu pendiam, penyendiri, pemalu, judes, sombong, maka peluang itu tidak pernah akan ada. Kita harus bersikap luwes untuk berkomunikasi dengan orang dan ramah terhadap mereka. Maka ketika sudah terjalin persahabatan, kita sudah bisa masuk untuk menginjili mereka. Dan ingat, selalu berdoa ketika kita diberikan kesempatan itu. 10. Bagaimana keberagaman Jemaat GPO ini dapat menjadi salah satu kekuatan utama gereja dalam menjalanan misi Tuhan di dunia? GPO ada di Singapura – dengan keberagaman jemaat, dengan keberagaman masyarakatnya – adalah sangat strategis. Setiap kita yang sudah diselamatkan, jangan malu untuk menginjili. Mulai dari orang-orang dalam gereja kita. Saya pernah kenal dengan seorang rekan dari Maria Marta. Dia berasal dari daerah Jawa Barat, dan kampung halamannya susah dijangkau oleh penginjilan. tetapi oleh karena ajakan majikan untuk datang ke gereja sambil menjaga anaknya yang masih bayi, lama-lama dia jadi sering dengar injil dari sekolah minggu. Ada juga anggota KMM kita yang belum percaya Kristus menjadi percaya dan dibaptiskan, karena ajakan teman-temannya untuk ikut persekutuan. Bagi yang merasa lebih tertantang untuk berbagi iman di market place, bisa dimulai dari tempat kerja. Mulai dengan disiplin kerja yang baik, integritas kerja yang terbukti, dan dari sana teman-teman kerja akan menanyakan tentang kepribadian kalian, dan menanyakan value apa yang kita miliki. Jangan pernah malu membagikan iman kita kepada orang lain. Selalu berdoa agar Tuhan jaga dan pelihara kita, dan bantu kita saat kesempatan dibukakan. Jadilah garam dan terang yang bisa terlihat, agar injil Tuhan bisa diterima.
29
GAUNG PERISTIWA
Kebangkitan-Nya untuk Dunia Oleh: Clement Perdana
30
Masih
ingatkah
Anda
Kemudian kita bayangkan kembali bila
melalukan kesalahan dan orang tua Anda
salah satu dari orang tua mereka datang dan
memarahi Anda waktu masih kecil? Atau
membela anak itu, atau mungkin nenek atau
pernahkah
bagaimana
kakek mereka, atau saudara mereka. Akan
perasaan anak-anak ketika orang tuanya
timbul suatu perasaan lega di hati anak-anak
memarahi anak itu? Ada banyak perasaan
itu karena adanya harapan dari orang lain yang
yang bercampur aduk di pikiran anak itu.
akan meniadakan hukuman bagi mereka.
Anda
Anda,
berpikir
ketika
Mulai dari rasa takut karena akan mendapat
Di hari paskah ini, Komisi Anak GPO ingin
hukuman, bingung, kaget, merasa bersalah,
menceritakan pengorbanan Yesus dari sudut
malu, semuanya itu bercamput aduk di
pandang anak-anak yang masih berhati tulus
dalam pikiran.
dan murni. Lagu-lagu yang sederhana akan
GEMAedisi edisi15/XI/14 16/VIII/15 GEMA
terjalin
harmonis
dengan
perbincangan
dan mengakui bahwa Kristus Tuhan adalah
polos anak-anak sekolah minggu dengan
juru selamat manusia, kehidupan di surga
teman baru mereka yang belum mengenal
dapat dicapai oleh setiap umat manusia.
Yesus. Sedikit demi sedikit teman baru
Sebagaimana anak-anak kecil yang akan
mereka akan mengenal siapa Yesus itu dan
dihukum karena kesalahan mereka, yang
apa yang sudah Dia perbuat sehingga anak-
kemudian digantikan oleh sang penyelamat
anak sekolah minggu memuji-Nya.
yang rela berkorban untuk mereka, sudah
Lagi-lagi dengan cara pandang anak-
sepatutnyalah kita semua bersyukur akan
anak, musikal Paskah ini mengajak jemaat
pengorbanan Yesus di kayu salib. Sebab,
untuk refleksi. Mengajak melihat kembali ke
barangsiapa yang berseru kepada nama
dalam diri masing-masing dan merendahkan
Tuhan, akan diselamatkan. (Roma 10:13)
diri
untuk
menyadari
bahwa
betapa
Musikal ini berpuncak ketika teman-teman
tidak layaknya manusia untuk menerima
baru mereka percaya dan menerima Yesus
pengorbanan Kristus demi menghapus dosa
sebagai juru selamat mereka dan kemudian
manusia karena semua orang telah berbuat
bernyanyi bersama dalam paduan suara.
dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah
Bukan hanya itu saja, mereka juga mengajak
(Roma 3:23). Namun, hanya dengan percaya
orang tua dan teman-teman mereka untuk
31
GEMA edisi 16/VIII/15
bergabung dan memuji Tuhan bersamasama. Karena seperti judul musikal ini,
bangsa
kebangkitan-Nya bukan hanya untuk orang-
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan
orang tertentu tapi juga untuk seluruh
Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan
dunia tanpa memandang golongan dan
segala sesuatu yang telah Yesus perintahkan
latar belakang mereka. Kitapun wajib untuk
kepadamu. Dan ketahuilah, Tuhan menyertai
menyebarkan kabar baik ini dan memberi
kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman
pengertian
(Matius 28:19-20).
kepada
orang-orang
bahwa
Kristus datang bukan hanya untuk dirayakan di hari Natal dengan hiasan-hiasan yang meriah dan hadiah-hadiah yang menarik, tetapi Dia datang untuk mati di kayu salib demi menebus dosa manusia.
32
Karena itu pergilah, jadikanlah semua murid-Nya
dan
Selamat Paskah! Haleluya!
baptiskanlah
GAUNG PERISTIWA
SATUKAN KAMI PAKAILAH KAMI Oleh: Dkn. Oloan Manurung
Suatu hari saya melihat sebuah wawancara
terkejut adalah kondisi fisik beliau sekarang
di TV yang dilakukan terhadap salah
yang sangat jauh dibanding pada saat zaman
seorang tokoh sepak bola dunia yaitu
beliau sebagai pemain profesional. Tadinya
Michael Platini. Bagi yang kurang berminat
bentuk tubuh beliau sangat atletis, tetapi
terhadap sepakbola, beliau adalah mantan
sekarang sudah terlihat jauh lebih gemuk.
pesebakbola tersohor dari Perancis di tahun
Tadinya rambutnya gondrong dan panjang,
80-an dan termasuk di dalam kategori pemain
sekarang
terbaik dunia di masa itu. Beliau banyak
tadinya sangat tampan dan muda, sekarang
memenangkan piala dan penghargaan di
kelihatan sudah penuh dengan raut karena
zamannya. Setelah pensiun sebagai pemain
pertambahan usia. Beliau begitu gagah dan
profesional, beliau melanjutkan karir di
terlihat sangat mumpuni di masa mudanya
bidang sepakbola sebagai pengurus asosiasi
sampai sampai saya dulu selalu menganggap
sepakbola di Eropa. Penampilan beliau
bahwa orang orang seperti beliau akan selalu
terlihat biasa saja pada saat interview tersebut
seperti itu selamanya. Ternyata kenyataannya
seperti selayaknya penampilan seseorang di
berbeda. Pengaruh pertambahan usia tidak
depan kamera TV dengan setelan jas dan
bisa ditutupi dari kehidupan beliau dan juga
penampilan yang rapi. Yang membuat saya
semua orang. Perubahan di dalam kehidupan
sudah
menipis.
Wajah
yang
33
GEMA edisi 16/VIII/15
menjadi suatu kenyataan yang tidak bisa kita hindari. Demikian
juga
kisah
bangsa
Israel,
bangsa pilihan Tuhan yang terus dituntun Tuhan dengan sangat hebatnya dari zaman Abraham sampai pada zaman Musa dan seterusnya.
Bangsa
yang
terpilih
yang
ternyata tidak seterusnya mendengarkan suara
Tuhan
dan
berubah
sikap
dan
ketaatan dengan berubahnya waktu. Mereka berpaling dari Tuhan dan justru mengikuti allah-allah lain. Dan akibatnya, bangsa yang hebat ini dijajah dan masyarakatnya dibuang menjadi budak di Babilonia. Kondisi inilah yang menjadi awal pembahasan dan perenungan di dalam Camp Jemaat 2015 yang dipimpin oleh Pendeta Mangapul Sagala, dengan mengangkat kisah Nehemia yang memimpin bangsa Israel untuk bangkit kembali dari keterpurukan akibat penjajahan.
34
Kisah Nehemia ini dipakai untuk menggugah jemaat GPO untuk berefleksi dan melihat kondisi hubungan pribadi dengan Tuhan pada saat ini dan selanjutnya membangun serta terus mempererat hubungan pribadi dengan Tuhan. Selanjutnya dengan dasar
Titik Awal Untuk Memulihkan dan
hubungan yang erat, bersatu antara satu
Membangun Hubungan Dengan Tuhan
dengan yang lain untuk dipakai Tuhan
Mari kita membayangkan suatu keadaan
melakukan pekerjaan-Nya. Hal ini juga sesuai
apabila kita berada di tempat yang jauh
dengan ayat yang menjadi tema camp sesuai
dari kampung halaman atau tempat tinggal
dengan yang ditegaskan oleh rasul Petrus di
kita dan menerima kabar bahwa keadaan
dalam 1 Petrus 2:5 “Dan biarlah kamu juga
kampung halaman kita ternyata dalam
dipergunakan sebagai batu hidup untuk
keadaan yang porak-poranda, tidak terurus
pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu
dan terbakar. Saya yakin apabila kita masih
imamat kudus, untuk mempersembahkan
memiliki
persembahan rohani yang karena Yesus
dengan kampung halaman kita, kita pasti
Kristus berkenan kepada Allah”.
akan panik dan ingin secepatnya kembali
ikatan
emosional
yang
tinggi
membangun hubungan kita dengan Tuhan
bahkan untuk melakukan sesuatu. Demikian
di dalam perenungan di Camp Jemaat.
juga yang dialami Nehemia yang adalah
Sikap inilah yang menjadi titik awal untuk
seorang juru minum raja di pembuangan di
yang
Babilonia atau tepatnya di Puri Susan dan
pribadi kita dengan Tuhan pada saat ini:
mendengarkan kabar keterpurukan Israel
Apakah kita tunduk dan taat kepada Tuhan,
dari saudara-saudaranya (Nehemia 1: 1-3).
atau apakah kita mengakui dosa-dosa kita
Sebegitu dalamnya rasa keterikatan Nehemia
selama ini? Dan yang kedua menyampaikan
dengan kampung halamannya sehingga
isi hati kita untuk terus membangun dan
dia mengalami kesedihan yang mendalam
ikut di dalam pekerjaan Tahun. Apabila kita
sampai berkabung dan berpuasa. Hal yang
berdosa atau melakukan sesuatu yang tidak
dicatat dilakukannya adalah dia berseru
seharusnya kita lakukan dan berada di dalam
kepada Tuhan. Di dalam seruannya, yang
pergumulan, tekanan dan keputusasaan yang
pertama dia katakan adalah ketaatan dan
mengganggu pikiran kita serta menjauhkan
pengakuan bahwa dia tunduk kepada Tuhan
kita dari Tuhan, langkah awal yang kita
(Nehemia 1:5), yang kedua adalah mengakui
lakukan adalah berseru kepadaNya dengan
segala dosa-dosa bangsa Israel (Nehemia 1:6-
sikap yang tunduk dan taat kepada Tuhan
7) dan yang terakhir adalah meminta Tuhan
yang berkuasa atas kehidupan kita.
pertama
merefleksikan
hubungan
GEMA edisi 16/VIII/15
untuk melihat keadan yang sebenarnya dan
untuk memulihkan bangsa Israel (Nehemia 1:8-9). Nehemia menyampaikan isi hatinya
Tuhan Mengatasi Segalanya Bahkan Hal
untuk memulihkan bangsa Israel kepada
Yang Mustahil Sekalipun
Tuhan dengan mengutarakan perkataan
Di zaman Nehemia, seorang juru minum
Tuhan kepada nabi Musa seperti dijelaskan di
adalah
seorang
yang
terhormat
dan
dalam Nehemia 1:8-9 “Ingatlah akan firman
merupakan salah satu dari orang yang
yang Kaupesan kepada Musa, hamba-Mu
paling dipercaya oleh raja. Posisi ini juga
itu, yakni: Bila kamu berubah setia, kamu
memiliki tanggung jawab yang besar untuk
akan Kucerai-beraikan di antara bangsa-
melindungi raja dari maksud maksud jahat.
bangsa. Tetapi, bila kamu berbalik kepada-
Tentunya dengan posisi yang terhormat dan
Ku dan tetap mengikuti perintah-perintah-Ku
kepercayaan yang tinggi ini, Nehemia juga
serta melakukannya, maka sekalipun orang-
menikmati segala kemuliaan yang berlimpah
orang buanganmu ada di ujung langit, akan
pada saat itu sesuai dengan jabatannya.
Kukumpulkan mereka kembali dan Kubawa
Pekerjaan ini juga menuntut kedekatan yang
ke tempat yang telah Kupilih untuk membuat
lebih dengan raja dalam kehidupan sehari hari.
nama-Ku diam di sana”.
Salah satu aspek dari hubungan dengan raja
Sikap berseru kepada Tuhan sebagai
adalah seorang yang dekat dengan raja harus
langkah awal adalah sikap yang ditekankan
memiliki sikap dan penampilan yang sesuai
oleh
seperti yang diharapkan raja. Apabila terlihat
Pendeta
Mangapul
Sagala
untuk
35
GEMA edisi 16/VIII/15
36
sikap dan penampilan yang tidak sesuai
Nehemia
menjelaskan
dengan keinginannya, dengan kuasa raja
kesedihan yang dialami dan juga dengan
yang bagitu besar, raja bisa memerintahkan
keberanian yang hebat yang berasal dari
untuk pada saat itu juga menghukum orang
kuasa Tuhan menjelaskan maksud dia untuk
tersebut dengan seberat-beratnya. Aspek lain
kembali ke Israel dan kebutuhan yang dia
dari seorang raja di zaman dulu adalah bahwa
perlukan. Di saat-saat seperti ini, mustahil
kehadiran seseorang termasuk permaisuri
bagi seorang raja untuk memikirkan perkara
raja haruslah sesuai dengan aturan protokol
kecil
yang ada. Permaisuri tidak bisa setiap saat
dan tidak ada hubungannya dengan raja
selalu dekat dengan raja atau disamping
(dan permaisuri). Tetapi apa yang terjadi
raja. Permaisuri akan datang sesuai dengan
selanjutnya adalah sungguh di luar perkiraan
waktu yang ditentukan oleh raja. Tentunya
normal yang mana raja yang digerakkan
kita bisa membayangkan bahwa waktu yang
oleh Tuhan memberikan sesuai dengan
ditentukan tersebut adalah waktu pribadi
permintaan Nehemia. Bukankah Tuhan kita
antara raja dengan permaisuri.
adalah Tuhan yang hebat, yang dengan
apalagi
dari
peristiwa
seorang
dan
pelayannya
Kedua aspek di atas melatarbelakangi
kuasanya menolong kita di saat genting
pembahasan perenungan Camp Jemaat
dan sesuai dengan kehendak-Nya bahkan
selanjutnya. Nehemia 2: 1-6 menjelaskan
menggerakkan raja dunia untuk tunduk.
kondisi di waktu raja sedang bersama dengan
Pendeta
permaisuri (dan ini adalah waktu yang khusus
bagaimana apabila kita melakukan sesuai
ditentukan), dan pada saat itu juga, Nehemia
kehendak Tuhan, Tuhan pasti akan bekerja
dengan kesedihan yang mendalam selama
dengan kuasa-Nya.
Mangapul
Sagala
menjelaskan
berbulan-bulan, tidak bisa menyembunyikan rasa sedih yang dia alami. Walaupun dia
Perencanaan Dalam Pekerjaan Tuhan
pasti berusaha untuk menyembunyikannya,
Mari kita lihat kembali bahwa di bagian
kesedihan itu tampak dari luar dan tampak
sebelumnya kita melihat bahwa hal pertama
juga oleh raja Artahsasta. Hal ini mendorong
yang dilakukan oleh Nehemia pada saat
raja untuk menyakan perihal kesedihan
menerima kabar buruk di kampung halaman
Nehemia. Ini adalah saat saat genting bagi
adalah berseru kepada Tuhan. Karakter yang
Nehemia yang mana raja sedang bersama
berseru kepada Tuhan dengan sikap hati yang
dengan permaisuri dan penampilan dia
tunduk dan taat serta mengakui dosa-dosa
dipertanyakan oleh raja. Di dalam kondisi
kita adalah salah satu karakter pelayan yang
ini, raja yang merasa terganggu di dalam
harus terbangun di dalam kehidupan kita.
waktu pribadi dengan permaisuri bisa saja
Untuk selanjutnya, di dalam Nehemia 2: 11-
menjatuhkan hukuman yang berat. Tetapi
13 dijelaskan pula bahwa “Maka tibalah aku
di masa masa genting inilah kuasa Tuhan
(yaitu Nehemia) di Yerusalem. Sesudah tiga
ditunjukkan
hari aku disana, bangunlah aku pada malam
dengan
begitu
hebatnya.
GEMA edisi 16/VIII/15
hari bersama-sama beberapa orang saja yang menyertai aku. Aku tidak beritahukan kepada siapapun rencana yang akan kulakukan untuk Yerusalem, yang diberikan Allahku dalam hatiku. Juga tak ada lain binatang kepadaku kecuali yang kutunggangi. Demikian pada malam hari aku keluar melalui pintu gerbang Lebak, ke jurusan mata air Ular Naga dan pintu
pengaturan yang khusus sesuai dengan
gerbang Sampah. Aku menyelidiki dengan
situasi medan dan kondisi yang ada. Masing-
seksama tembok-tembok Yerusalem yang
masing keluarga/penguasa wilayah Israel
telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya
memiliki tanggung jawab untuk membangun
yang habis dimakan api”. Kita bisa melihat
tembok sesuai dengan daerah masing-
bahwa Nehemia tidak gegabah dengan
masing sesuai dengan penjelasan di Nehemia
begitu saja langsung bekerja. Hal yang
3. Masing-masing bagian saling melengkapi
pertama dia lakukan begitu tiba di Yerusalem
dan digabungkan membentuk lingkaran
adalah mengenal medan dan kondisi yang
tembok. Di sini juga kita diajarkan sebagai
ada
perencanaan.
umat Tuhan untuk bekerja di dalam bagian
Nehemia melakukan usaha yang tidak kecil
masing-masing sesuai kehendak Tuhan yang
untuk mengelilingi dan melihat satu persatu
akan membentuk suatu bagian utuh.
untuk
mematangkan
kondisi masing-masing bagian dari tembok Yerusalem yang runtuh sebelum memulai
Ancaman dan Kewaspadaan yang Teguh
pekerjaan yang ada. Pendeta Mangapul
Dalam Pekerjaan Tuhan
Sagala
karakter
Seperti di dalam segala pekerjaan baik
selanjutnya dari seorang pelayan adalah
yang kita lakukan, ancaman tidak bisa
mengerti bahwa di dalam segala pekerjaan
dihindari. Di dalam pembangunan tembok
yang dilakukan, tidak dengan begitu saja
Yerusalem, ancaman pertama yang dihadapi
bertindak, tetapi tetap harus melihat situasi
adalah ancaman yang berasal dari luar yaitu
dan kondisi yang ada dan merencanakan
dari Sanballat yang adalah gubernur Samaria
dengan baik sebelum melakukan pekerjaan.
(dari bekas kerajaan utara), Tobia yang adalah
menjelaskan
bahwa
Pembangunan kemudian dimulai dengan
orang Amon dan Gesyem orang Arab yang bertetangga dengan Israel secara geografis. Mereka
tidak
ingin
tembok
Yerusalem
dibangun dan bangsa Israel bangkit dari keterpurukan. Mereka ingin keadaan tetap status-quo sehingga bangsa bangsa di sekitar Israel akan tetap bisa menekan daerah Israel. Mereka begitu marah dan sakit hati melihat
37
GEMA edisi 16/VIII/15
proses pembangunan tembok tetap berjalan sedang para pemimpin berdiri di belakang dan mengolok-olok bangsa Israel. Ancaman segenap kaum Yehuda yang membangun ini terus menerus ada dengan intensitas di tembok. Orang-orang yang memikul yang semakin tinggi bahkan sampai pada dan mengangkut melakukan pekerjaannya tahapan di mana musuh-musuh Israel pada dengan satu tangan dan dengan tangan saat itu mengumpulkan pasukan yang siap yang lain mereka memegang senjata. Setiap untuk menyerang Yerusalem. Sikap Nehemia orang yang membangun bekerja dengan melihat ancaman ini adalah sama seperti berikatkan pedang pada pinggangnya, dan yang selalu dia lakukan yaitu berseru kepada di sampingku berdiri peniup sangkakala.” Tuhan, seperti tertulis di dalam Nehemia 4:4- Kita bisa melihat bagaimana tegangnya 5 “Ya, Allah kami, dengarlah bagaimana kami situasi yang ada pada saat itu, tetapi Tuhan dihina. Balikkanlah cercaan mereka menimpa dengan kuasa-Nya yang hebat meluputkan
38
kepala mereka sendiri dan serahkanlah bangsa Israel dari bahaya. mereka menjadi jarahan di tanah tempat tawanan.
Jangan
Kaututupi
Ancaman yang kedua adalah dari bangsa
kesalahan Israel itu sendiri sesuai dengan yang dijelaskan
mereka, dan dosa mereka jangan Kauhapus di dalam Nehemia 5:1-5, Maka terdengarlah dari hadapan-Mu, karena mereka menyakiti keluhan yang keras dari rakyat dan juga dari hati-Mu dengan sikap mereka terhadap pihak para isteri terhadap sesama orang orang-orang yang sedang membangun.” Yahudi. Ada yang berteriak: “Anak laki-laki Selain itu Nehemia menempatkan rakyat dan anak perempuan kami banyak dan kami Israel menurut kaum keluarganya dengan harus mendapat gandum, supaya kami dapat pedang, tombak dan panah di bagian- makan dan hidup.” Dan ada yang berteriak: bagian yang paling rendah dari tempat itu, “Ladang dan kebun anggur dan rumah kami di belakang tembok, di tempat-tempat yang gadaikan untuk mendapat gandum pada terbuka. Bahkan di dalam Nehemia 4:16-18 waktu kelaparan.” Juga ada yang berteriak: dijelaskan bahwa “Sejak hari itu sebagian “Kami harus meminjam uang untuk membayar dari pada anak buahku melakukan pekerjaan, pajak yang dikenakan raja atas ladang dan dan sebagian yang lain memegang tombak, kebun anggur kami. Sekarang, walaupun perisai dan panah dan mengenakan baju zirah, kami ini sedarah sedaging dengan saudara-
melihat terus kondisi hubungan kita dengan
sama dengan anak-anak mereka, namun
Tuhan agar bisa dipakai untuk pekerjaan
kami terpaksa membiarkan anak-anak lelaki
Tuhan. Karakter Nehemia sebagai seorang
dan anak-anak perempuan kami menjadi
pelayanan sungguh suatu teladan yang
budak dan sudah beberapa anak perempuan
bisa kita pakai di dalam kehidupan kita,
kami harus membiarkan diri dimiliki orang.
di antaranya;
Kami tidak dapat berbuat apa-apa, karena
• Selalu berseru kepada Tuhan dalam sikap
ladang dan kebun anggur kami sudah di
hati yang tunduk dan taat kepada Tuhan
tangan orang lain.” Bangsa Israel mengeluh
• Mengakui segala dosa dan kesalahan
terhadap perlakuan pemimpin bangsa Israel
sebagai
itu sendiri yang telah berlaku semena-mena
membangun
terhadap
dengan Tuhan
sesama
bangsanya.
Nehemia
dasar
untuk
memulai
hubungan
dan
pribadi
mendengar keluhan keluhan ini langsung
• Percaya akan campur tangan Tuhan di
marah dan menggugat para pemimpin
dalam pekerjaan Tuhan walaupun berada
dan pemuka bangsa yang telah menindas
di dalam keadaan yang mustahil sekalipun
bangsa sendiri. Nehemia menuntut semua
• Tetap waspada akan ancaman-ancaman
pemimpin untuk mengembalikan segala
yang dihadapi dengan selalu dekat dengan
sesuatu yang telah diambil, menghapuskan
Tuhan dan percaya akan perlindungan-Nya
segala utang. Tuntutan ini dipenuhi oleh
Apabila
setiap
anak
Tuhan
memiliki
para penguasa yang ada beserta dengan
karakter yang berlandaskan sikap hati yang
ancaman apabila tidak ditepati. Di dalam
percaya sepenuhnya akan perlindungan
pelayanan dan persekutuan kita, sering sekali
Tuhan, setiap anak Tuhan akan memiliki
masalah yang dihadapi bukan hanya berasal
hati dan kerinduan yang menyatu untuk
dari luar tetapi juga dari dalam, yang mana
melakukan yang terbaik bagi pekerjaan
kepentingan pribadi seringkali menjadi lebih
Tuhan. Kesatuan hati ini menjadi dasar
penting daripada pekerjaan Tuhan itu sendiri.
yang
Untuk itu sungguh kita harus tetap waspada
orang akan dapat berkontribusi dan bisa
untuk tetap teguh di dalam pekerjaan
dipakai secara hebat untuk kemuliaan nama
Tuhan dan tidak membiarkan ambisi atau
Tuhan. “Satukan Kami, Pakailah Kami” pada
kepentingan pribadi untuk menghalangi. Kita
akhirnya bukan hanya sebagai slogan camp
juga harus saling megingatkan satu dengan
jemaat, tetapi menjadi tekad setiap jemaat
yang lain untuk tetap bersatu hati di dalam
GPO untuk tunduk kepada Tuhan dan terus
pelayanan Tuhan.
menerus memperbaharui hubungan dengan
penting
sehingga
masing-masing
Tuhan, sehingga memiliki kesatuan hati untuk Satukan Kami Pakailah Kami
melayani Tuhan di dalam kehidupan masing-
Dari pengalaman Nehemia, kita bisa
masing sesuai dengan karunia dan talenta
belajar bagaimana kita harus berefleksi dan
yang diberikan.
GEMA edisi 16/VIII/15
saudara sebangsa kami dan anak-anak kami
39
GAMBUS & KECAPI
Keluarga yang
MELAYANI Oleh: Willy A. Renandya & Siani Indarwati
40
Beberapa waktu yang lalu, ada jemaat yang
tulisan-tulisan mengenai keluarga Kristen dan
menyapa kami dan berkata, “Wah senang
juga bagian di Alkitab yang membicarakan
sekali melihat kalian sekeluarga melayani
arti sebuah keluarga, peran dan tugas serta
di GPO. Apa rahasianya?” Kami hanya
tanggung jawab orang tua dalam mendidik
membalas dengan senyum karena kami pikir,
anak. Ternyata Alkitab mencatat banyak
ini hanya sekedar komplimen ringan yang
sekali mengenai anak dan bagaimana kita
tidak membutuhkan jawaban panjang-lebar.
mesti bersikap dan memperlakukan anak,
Maka kami-pun hanya menjawab seadanya,
baik anak kita sendiri maupun anak-anak
“Ah biasa saja, tidak ada rahasianya kok.
yang dilahirkan di dunia pada umumnya.
Keluarga lain juga melayani seperti kami.”
Begitu banyak Firman yang menjelaskan
Ketika kami diminta menulis untuk Buletin Gema, kami mulai merenung, membaca
betapa berharganya anak di mata Tuhan, seperti yang tertulis di ayat-ayat berikut:
Takut akan Tuhan (Ulangan 6:1-2)
(Kejadian 17:6)
Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan,
Aku akan membuat engkau beranak cucu
yang aku ajarkan kepadamu atas perintah
sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi
TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri,
bangsa-bangsa, dan dari padamu akan
ke mana kamu pergi untuk mendudukinya,
berasal raja-raja.
supaya seumur hidupmu engkau dan anak
GEMA edisi 16/VIII/15
Anak adalah inisiatif dan karya Allah
cucumu takut akan TUHAN Allahmu, dan Anak
adalah
pewaris
kerajaan
surga
berpegang pada segala ketetapan dan
(Markus 10: 13-14)
perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu,
Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada
dan supaya lanjut umurmu.
Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi
Catatan di bawah ini adalah hasil renungan
murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
kami. Semoga dapat menjadi bahan renungan
Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan
untuk kita semua.
berkata kepada mereka: “Biarkan anak-anak
1. Anak itu berkat dari Tuhan, pemberian
itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-
Tuhan, titipan dari Tuhan selama kita ada
halangi mereka, sebab orang-orang yang
di dunia ini. Atas campur tangan dan
seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
inisiatif-Nya kita dikaruniai anak dalam
Aku
Sesungguhnya
keluarga. Artinya baik anak maupun
barangsiapa tidak menyambut Kerajaan
orang tua adalah pihak yang menerima
Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan
pemberian ini; anak tidak bisa memilih
masuk ke dalamnya.” Lalu Ia memeluk anak-
siapa orang tuanya dan demikian pula
anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya
orang tua tidak dapat memilih anaknya.
atas mereka Ia memberkati mereka.
Karena anak adalah pemberian Tuhan,
berkata
kepadamu:
dan kita tahu bahwa Tuhan itu baik dan Adalah tugas kita untuk mengarahkan anak
mempunyai rencana yang indah dalam
ke jalan yang benar (Matius 18: 6)
hidup kita, sudah semestinya orang tua
Tetapi
barangsiapa
menyesatkan
salah
membesarkan,
menjaga,
memelihara,
satu dari anak-anak kecil ini yang percaya
melindungi, mendidik, dan yang terlebih
kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah
penting adalah mendekatkan anak-anak
batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia
kepada Dia. Kita mengajar mereka berdoa,
ditenggelamkan ke dalam laut.
mengajak mereka ke sekolah minggu,
41
GEMA edisi 16/VIII/15
42
mengajak mereka terlibat dalam kegiatan
gereja. Apakah harus menjadi penginjil,
gereja lainnya seperti outing, retreat, camp
memberitakan
dll. Ini semua untuk membuat mereka lebih
bagikan alkitab, dan seterusnya? Mungkin
dekat dengan Tuhan.
ini pertanyaan-pertanyaan yang sering
kabar
baik,
membagi-
muncul dibenak mereka dan memang 2. Apakah cukup hal-hal yang kita lakukan di
itu tugas kita untuk memberitakan Injil
atas? Tentu tidak. Setelah mereka mendekat
seperti yang diperintahkan oleh-Nya dan
dan mengenal Tuhan dan sadar bahwa
dicatat di Injil Matius (Matius 28:19). Tapi
Dia begitu baik dan sumber segala berkat
mungkin untuk anak-anak yang masih
dalam kehidupan kita, sudah semestinya
belia, sepertinya lebih mudah dipahami
kita mengajar anak-anak untuk melayani
jika kita mengajar mereka untuk berbuat
Tuhan di rumah-Nya sesuai dengan talenta
baik kepada sesama dan menjadi contoh
dan passion mereka. Mereka bisa melayani
bagi mereka bagaimana kita sebagai
sebagai pengurus komisi, panitia acara
orang tua menunjukan arti kasih dengan
Paskah atau Natal, pemusik, pengurus
mengasihi orang lain, mengasihi tetangga
sound system, menyanyi di paduan suara
kita yang membutuhkan uluran kasih.
dan lain-lain. Perlu selalu kita ingatkan
Bukankah Tuhan Yesus mengajar kita untuk
kepada
pelayanan
memberi minum kepada mereka yang
bukan untuk self-glorification, tapi untuk
haus, memberi makan kepada mereka
memuliakan Dia dan hanya demi Dia saja.
yang lapar, merawat mereka yang sakit,
Melayani bukan untuk mengharap imbalan
memberi pakaian kepada mereka yang
dari Dia. Melayani itu sendiri sudah
papa? (Matius 25).
anak-anak
bahwa
merupakan imbalan bagi kita, sungguh sebuah blessing bahwa kita layak dan berharga untuk melayani-Nya.
4. Mengajar dengan kata atau perbuatan? Ayat-ayat di dalam Matius 25 juga berkata banyak mengenai cara kita mendidik anak
3. Melayani di luar Gereja. Kalau kita dan
untuk takut akan Tuhan dan untuk melayani-
anak-anak hanya melayani di gereja
Nya: yaitu dengan contoh dan tauladan.
rasanya belum cukup karena di luar
Tauladan yang terbaik adalah dengan
sana terdapat begitu banyak anak-anak
perbuatan nyata yang kasat mata dan dapat
Tuhan yang lain yang juga harus dilayani.
dilihat langsung oleh anak-anak. Jika kita
Mungkin anak-anak kita akan bertanya
melayani di gereja dengan sukacita (tidak
bagaimana caranya melayani di luar
dengan
bersungut-sungut),
anak-anak
hidup dan pekerjaan kadang membuat
pelayanan
yang
kita lupa untuk meluangkan waktu cukup
menyenangkan. Dan merekapun akan
untuk menyirami “tanaman” kecil di rumah
dengan bersukacita mencontoh pelayanan
kita yang adalah pemberian Tuhan yang
kita dan melakukannya dengan sukacita.
paling berharga.
dengan
perbuatan
GEMA edisi 16/VIII/15
akan dengan mudah mengasosiasikan
Tentu saja memberi suri tauladan kepada anak-anak bukan satu-satunya cara untuk
Willy A Renandya & Siani Indarwati, Lakeside Singapura
mendidik anak. Alkitab (Amsal 13:24) mencatat bahwa adakalanya kita perlu menghukum anak agar mereka lebih disiplin
Sumber Referensi:
(Spare the rod, spoil the child). Ulangan
http://www.gkimy.or.id/main/kolom-bina-
(6:7) juga mencatat “haruslah engkau
jemaat/47-pendidikan-dalam-keluarga-
mengajarkannya berulang-ulang kepada
kristen
anak-anakmu
http://www.gkimy.or.id/main/kolom-bina-
dan
membicarakannya
apabila engkau duduk di rumahmu, apabila
jemaat/45-anak-dan-pendidikan
engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun”. Setiap keluarga punya cara yang pas untuk mendidik anak-anak mereka. Tugas kita adalah mencari cara yang pas, yang paling efektif untuk menuntun anakanak agar mengerti apa yang diinginkan Tuhan dalam hidup mereka. Sebagai penutup, kami ingin mengutip sebuah ungkapan yang diucapkan oleh bapak bangsa Singapura, Mr Lee Kuan Yew: You can’t plant a tree and then walk away. Di dalam konteks mendidik anak di keluarga kita masing-masing, ungkapan ini menjadi sangat bermakna. Mungkin kita tidak secara literal walk away, tapi tekanan dan tuntutan
43
GAMBUS & KECAPI
Sesat Pikir Oleh: JUPS
Tulisan ini terinspirasi dari salah satu
44
statement sesat pikir untuk mengalihkan
penulis di Kompasiana, yang saya suka
atau
baca tulisannya, karena di dalam setiap
pembenaran, hanya mungkin kita tidak
tulisannya banyak memaparkan kesalahan
menyadarinya atau mungkin (lebih buruknya)
atau kesesatan di dalam cara berpikir atau
kita sudah memakluminya dan menerimanya
logika. Saya mendapat masukan dan banyak
dengan wajar.
belajar melalui tulisannya itu. Sejak membaca
menjadikan
Melalui
sebuah
tulisan
ini
alasan
saya
untuk
mencoba
beberapa tulisannya itu, saya mulai berhati-
memaparkan beberapa macam sesat pikir
hati di dalam berkata-kata, supaya jangan
yang saya temukan di dalam gereja
mengeluarkan statement sesat pikir. Sesat pikir ini bisa kita temukan di dalam
1. Appeal
to
Sincerity
atau
istilah
kehidupan sehari-hari, di rumah, di kantor,
populernya “Yang Penting Hatinya”
bahkan di gereja sekalipun tidak terkecuali.
Kita
sering
gereja,
mendengar
misalnya
datang
kalimat
ini
Sesat pikir juga tidak memandang usia,
di
beribadah
status, gelar dan jabatan, setiap orang
terlambat, ataupun datang dengan pakaian
bisa melakukannya disadari atau tanpa
ala kadarnya, celana pendek, sandal jepit
disadari. Saya malah melihat orang yang
dll. Hal-hal seperti ini bukan sebuah masalah
mempunyai jabatan sering mengeluarkan
serius, yang penting hati kita tulus dan rindu
pembenaran, bahkan lebih jeleknya lagi
daripada tidak datang sama sekali. Bagi yang
kadang mengalihkan isu utamanya.
punya pola pikir seperti ini, cobalah terapkan hal yang sama dengan pergi ke tempat lain.
3. Appeal To Guilt atau sering dibilang
Tidak usah jauh-jauh ke istana president,
“Tidak Punya Kasih”
cukup pergi ke undangan pesta pernikahan,
Di dalam gereja sangat jarang ditemukan
apakah anda berani? Contoh lainnya di
orang yang bisa marah dan bersikap tegas.
dalam persembahan, tidak penting jumlah
Orang seperti ini menjadi spesies yang
nilainya, yang penting hatinya rela tulus
langka di gereja. Biasanya di gereja orang-
memberikan persembahan, kan yang dilihat
orangnya baik, sabar dan murah hati. Karena
Tuhan adalah hatinya. Coba renungkan
itu di gereja mudah sekali terjebak ke dalam
sekali lagi, apa benar-benar tulus atau hanya
sesat pikir jenis ini. Karena alasan harus
mencari alat untuk pembenaran saja untuk
mengasihi sesama manusia, tanpa sadar
memberikan sedikit.
kita memaklumi perbuatan dosa. Inilah yang
GEMA edisi 16/VIII/15
untuk datang beribadah. Lebih baik datang
terjadi dengan isu pernikahan pasangan 2. You too Fallacy atau istilah kerennya
sejenis yang semakin hangat sekarang ini,
“Kamu Juga Begitu Kok”
di mana sebagian gereja sudah menerima
Argumen ini paling sering saya dengar
dan memberkati pernikahan sejenis. Padahal
di rumah. Jika saya sedang memarahi salah
mengasihi manusia tidak berarti gereja/
satu anak saya, misalnya memarahi anak
kita harus membenarkan atau kompromi
yang sulung, maka dia akan mengeluarkan
menerima perbuatan dosanya
perkataan “Dede juga begitu.” Sebaliknya kalau anak yang bungsu, maka dia akan bilang
4. Appeal to Motive atau istilah mudahnya
“Koko juga begitu.” Atau yang lebih parah
“Ah Kamu Sentimen Dengan Dia”
lagi kadang mereka bisa balik menyalahkan
Sesat pikir favorit yang sering terjadi di
saya dengan berkata “Papa juga begitu.” Hal
sekitar kita adalah argumen yang didasarkan
yang sama bisa juga terjadi di dalam gereja.
kepada motif dari lawan bicara. Contoh yang
Pada saat kita berbuat suatu kesalahan, tanpa
sering terjadi “Kamu tidak setuju kan karena
sadar kita sering mengatakan “Tidak apa-
kamu sentimen dengan dia.” Dengan kalimat
apa, yang lain juga begitu kok.” Pernyataan
ini mengalihkan isu dari masalah yang dibahas
ini adalah sesat pikir karena tidak membahas
kepada motif orang tersebut. Padahal motif
kesalahan
sebaliknya
lawan bicara salah belum tentu argumennya
menunding kesalahan pihak lain sebagai
menjadi salah juga. Dengan menyerang
tersebut,
tetapi
45
GEMA edisi 16/VIII/15
motif pribadi seseorang, otomatis sesat pikir
tidak perlu dilakukan di gereja, di mana saja
seperti ini juga menjadi bagian dari sesat pikir
sama asalkan Tuhan hadir di sana.” Tuhan itu
“Argumentum Ad Hominem”, argumen yang
Maha Ada, tapi apakah benar begitu? Jikalau
ditujukan menyerang pribadi lawan bicara
benar
dan juga bagian dari sesat pikir mengalihkan
bangsa Israel untuk membangun Bait Allah,
isu. Istilah kerennya adalah “Poisoning The
bahkan dibangun dengan bahan dan ukuran
Well Fallacy”, sesat pikir yang memberikan
yang serba spesifik dan begitu detailnya
label negatif kepada lawan bicara tanpa
(1 Raja-Raja 6)? Bahkan jauh sebelum itu,
membahas argumennya sama sekali.
sewaktu bangsa Israel di padang gurun,
mengapa
Tuhan
memerintahkan
Tuhan memerintahkan mereka mendirikan 5. Generalisation Fallacy atau mudahnya
Kemah Suci dengan bahan dan ukuran yang
disebut “Semuanya Sama Saja”
begitu spesifik dan begitu detailnya juga
Sesat pikir ini juga sesat pikir favorit dan
(Keluaran 25). Jangan karena Tuhan Maha
sering dilakukan/dikatakan oleh kita. Contoh
Tahu, Maha Hadir, akhirnya kita mengeneralisir
gampangnya “Kan Allah Maha Tahu, jadi
dan menganggap semuanya sama saja, itu
untuk apa kita berdoa lagi.” Atau yang
namanya mau gampangnya aja.
lainnya dengan mencomot salah satu ayat
46
Alkitab untuk diaplikasi ke semua situasi,
Ada masih banyak lagi macamnya logical
misalnya “Di mana ada dua atau tiga orang
fallacy (sesat pikir) yang tidak disebutkan,
berkumpul dalam NamaKu, di situ Aku ada
saya hanya menuliskan beberapa sesuai
di tengah-tengah mereka” (Mat 18:20).
dengan apa yang saya lihat terjadi di dalam
Dengan memakai ayat ini kita bisa bilang
gereja, semoga setelah membaca tulisan ini,
“Hari minggu tidak perlu datang beribadah
kita menjadi lebih berhati-hati lagi dalam
ke gereja, tidak perlu datang persekutuan
berkata-kata,
doa di gereja, pemberkatan atau baptisan
kalimat yang mengandung sesat pikir.
agar
tidak
mengeluarkan