salam redaksi
P
embaca budiman. Mengejutkan, itulah kata yang bisa mewakili perasaan jajaran redaksi SINERGI atas respon yang sangat besar terhadap penerbitan edisi khusus yang lalu. Respon itu, adalah reaksi jujur pembaca atas sajian yang Kami suguhkan, terlepas dari reaksi pro dan kontra. Sikap pro atas penulisan Kami terima dari banyak pembaca beragam latar belakang. Termasuk didalamnya pujian yang membuat Kami bertambah semangat dalam menakhodai majalah yang kita cintai ini. Bahkan, ada permintaan khusus dari sejumlah tokoh, agar edisi khusus itu dicetak ulang. Sikap kontra dari sejumlah kalangan juga mengejutkan jajaran redaksi SINERGI. Mulai dari sikap kritis yang halus dan lembut hingga pada sikap kontra yang kesannya masuk pada wilayah yang tidak etis. Semua sikap kontra itu, Kami terima dengan kebesaran jiwa, tapi tetap dalam koridor pertanggung jawaban intelektual. Bagi kalangan yang kontra dengan isi laporan SINERGI edisi khusus, redaksi tetap menyiapkan halaman khusus untuk memuat tulisan tandingan. Namun, hingga titik akhir penyelesaian edisi Juli 2012 ini, Kami belum menerima satu pun tulisan yang mencoba membantah atau menetralisir edisi khusus itu. Begitu pun sepanjang tahun, SINERGI siap memuat tulisan yang sifatnya memperkaya maupun menambah dan mengoreksi khasanah historis kota Tebingtinggi. Prinsip Kami, SINERGI harus menjadi media penyambung dialog warga terkait berbagai persoalan yang ada dan terasa. Sehingga motto sebagai referensi Tebingtinggi Deli menemukan momentumnya. Untuk edisi Juli 2012 ini, meski separuh pengerjaannya dalam kondisi puasa Ramadhan, jajaran redaksi tetap bersemangat menyelesaikannya. Untuk laporan utama kali ini, SINERGI dibantu sejumlah reporter tamu, yakni Zulfan Kurniawan dan Asnawi Mangkualam yang mengupas persoalan anggaran yang terserap untuk rehabilitas jalan dan korban sia-sia yang terjadi di jalanan. SINERGI juga mencoba memetakan persoalan utama jalan dan transportasi di kota tercinta ini. Laporan edisi ini, juga akan dilengkapi dengan sejumlah hasil reportase jajaran redaksi. Misalnya, nasib madrasah di Tebing Tinggi, ada juga analisis ekonomi soal Tebingtinggi Ekspo 2012, penyakit musim pancaroba di rubrik ekonomi. Mengingat banyaknya tulisan yang masuk dari pembaca di meja redaks, untuk edisi Juli 2012, Kami pun memberi porsi yang besar kepada penulis relawan di atas, terutama tulisan pada ruang seni/budaya. Tulisan itu kami muat sebagai apresisasi positif terhadap minat menulis para pelajar kota ini. Melengkapi laporan Kami, sejumlah tulisan juga akan turut meramaikan lembaran majalah ini. Misalnya, halaman perlementaria akan tolak ukur RPJMD Untuk ruang olah raga, diupayakan pemuatan rubrik tentang group sepak bola PS Pemko Demikian pula tak ketinggalan tulisan lingkungan hidup tentang areal perdestrian (ruang pejalan kaki) disamping menyiapkan rubrik opini dengan tulisan tentang sensor film. Laporan SINERGI edisi Juli 2012 ini, Kami harapkan bisa dicetak lebih cepat, sehingga menjadi teman Anda dalam mengisi hari-hari melatih diri menjadi manusia taqwa, seperti tujuan dari puasa Ramadhan. Tak lupa, Kami menyampaikan permohonan maaf, jika selama ini dalam kerja keras tim redaksi SINERGI ada hal-hal yang tidak pas dan mungkin menimbulkan ketidak puasan. Bagaimanapun Kami adalah manusia, sehingga tak bisa bebas dan kesalahan dan kekhilafan. Selamat membaca.
REFERENSI TEBING TINGGI DELI
TERBIT SEJAK 16 JULI 2002 KETUA PENGARAH : Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM (Walikota Tebing Tinggi) WAKIL KETUA PENGARAH : H. Irham Taufik, SH. MAP (Wakil Walikota Tebing Tinggi) PENGENDALI : H. Johan Samose Harahap, SH.MSP (Plt. Sekdako Tebing Tinggi) PENANGGUNG JAWAB : Ir. H. Zainul Halim (Assisten Administrasi Umum) PIMPINAN REDAKSI : Ahdi Sucipto, SH (Kabag Adm. Humas PP) WAKIL PIMPINAN REDAKSI : Nursinta Pasaribu, S. Sos (Kasubbag Pemberitaan) REDAKSI : Rizal Syam, Khairul Hakim, S. Sos, Juanda, KOORDINATOR LIPUTAN : Drs. Abdul Khalik, MAP LIPUTAN & REPORTER : Wartawan Unit Pemko Tebing Tinggi DESAIN & LAYOUT : M. Rahmadsyah SEKRETARIS REDAKSI : Dian Astuti BENDAHARA : Jaffet Candra Saragih
FOTOGRAFER : syahrahmad DISTRIBUTOR :
Riduwan, Sri Astuty Rahmayani, SE DITERBITKAN OLEH : BAGIAN ADMINISTRASI HUMAS PIMPINAN DAN PROTOKOL Sekretariat Daerah Kota Tebing Tinggi Alamat : Jl. DR. Sutomo No. 14 Tebing Tinggi Telp. 0621 - 329139 PRACETAK : Bege’s Medan, Senpro78 (Isi di luar tanggungjawab percetakan) Redaksi Menerima Tulisan, Foto, juga surat berisi saran penyempurnaan dari pembaca dengan melampirkan Tanda Pengenal (KTP, SIM, Paspor) dan Redaksi berhak mengubah tulisan sepanjang tidak mengubah isi dan maknanya Tulisan dikirimkan ke alamat Redaksi Majalah Sinergi : Bagian Administrasi Humasy Pimpinan dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Tebing Tinggi Jl. DR. Sutomo No. 14 Tebing Tinggi Sinergi Majalah Sinergi Majalah
[email protected]
2
SINERGI
JULI 2012
REFERENSI TEBING TINGGI DELI
JUNI 2012 JULI 2012
SINERGI
DAFTAR ISI
Socrates Demokrasi seharusnya tidak menjadi tujuan pada dirinya sendiri, tetapi semata-mata alat bagi kita untuk menjamin tegaknya pemerintahan yang manusiawi. (Anwar Ibrahim) MESTIKAH kita menolak demokrasi! Setelah negara Athena, dikenal sebagai pengusung demokrasi pertama di dunia, menghukum mati Socrates. Ia dianggap bersalah karena telah mencemari pemikiran anak-anak muda Athena. Ada beberapa indikasi menyebabkan hukuman mati dijatuhkan. Di antaranya Socrates dituduh: enggan menyembah dewa-dewa negara dan memperkenalkan ajaran-ajaran keagamaan yang menyimpang. Dari identifikasi inilah, agaknya, Socrates didiskreditkan telah maracuni jiwa para pemuda Athena. Keputusan hukuman mati ini tidak mengherankan diberikan pada Socrates. Ia yang lahir tahun 469 SM dan meninggal pada 399 SM: besar, tumbuh dan mengabdikan seluruh hidupnya untuk Athena. Di tengah masyarakat Athena Socrates kemudian dikenal memiliki integritas pribadi dan moral sosial bagai seorang nabi. Dia siap mengorbankan hidupnya untuk apa saja demi kebenaran. Ini yang menarik bagi sosok seperti Socrates. Dan tentu pula hal inilah membuat banyak orang iri hati padanya. Lihatlah, betapa pada tahun 406 SM, dengan berwibawanya Socrates menolak menjadi pihak penuntut delapan komandan yang didakwa mengabaikan tugas dan karena itu harus diadili sekaligus. Menurutnya keputusan ini bertolak belakang dengan hukum Athena, jika mengadili mereka secara bersama-sama. Setelah itu dua tahun kemudian 404 SM, ia enggan berkonspirasi dengan kelompok perebut kekuasaan yang disebut sebagai Kelompok Tiga Puluh (Karl R. Popper filsuf dan penulis Amerika menyebutnya “Tiga Puluh Tirani”). Kelompok ini bertindak memberangus warga yang berpengaruh dan konsisten terhadap aturan. Beberapa saat kemudian Kelompok Tiga Puluh akhirnya jatuh dari kekuasaan. Akan tetapi, tahun 400 SM Socrates diajukan ke pengadilan dengan tuntutan hukuman mati, oleh rezim yang pulih atas tuduhan kesalahan yang tak masuk akal. Di penjara ia lebih memilih meneguk racun: Mati!
34
SINERGI
JULI 2012
Ada yang mengagumkan dari Socrates, sebagai filsuf yang sangat terkenal di dunia Timur dan Barat. Popularitas yang diraihnya justru tidak berasal dari buku-bukunya, sebab ia tidak meninggalkan satu pun karya tulis. Adalah Plato, yang dikenal sebagai muridnya, memperkenalkan gagasangagasan Socrates. Lewat dialog-dialog bersama, Plato menuliskan filsafatnya. Minatnya yang mendalam ialah tentang persoalan manusia dan etika. Balik ke masalah demokrasi. Akankah manusia bisa menemukan martabatnya dalam negara tanpa demokrasi? Dari pertanyaan ini, kita tidak bermaksud mendewakan demokrasi. Demokrasi barangkali tidak termuat dalam satu bentuk ajaran agama mana pun di dunia. Demonrasi tidak lain merupakan kreasi dari orang-orang yang ingin dunia ini damai tanpa konflik. Meski sebuah kreasi manusia, bukan berarti demokrasi ditolak aleh ajaran agama. Kebenaran dan kebaikan itu universal. Dari mana pun ia berasal. bagaimanapun, demokrasi masih kita perlukan -paling tidak sampai saat ini- untuk sebuah kepentingan dalam mempertahankan martabat manusia itu sendiri. Resosnansi demokrasi yang pernah tenggelam di Dunia Ketiga kini mencuat kembali. Ikuti saja perkembangan di Filipina, Korea Selatan, Pakistan, Argentina, Brasil dan negara-negara Arab serta Indonesia sendiri. Gaya pemerintahan diktator yang mengelola negara dengan kekerasan dan tekanan oleh satu orang atau kelompok, telah diganti dengan demokrasi, di mana penguasanya dipilih dalam pemilihan umum yang bebas. Dalam proses menuju itu, demokrasi tidak hanya memakan Socrates, tapi juga anak-anaknya sendiri. Gelombang demokrasi yang ditegakkan oleh mahasiswa dan rakyat lewat power of people atau gerakan massa terpaksa merenggut nyawa mereka, karena harus berhadapan dengan tentara yang digunakan kekuasaan otoriter sebagai pelindung. Jika dianalisa, perubahan ini sebenarnya didorong oleh beberapa hal. Pertama, terjadinya krisis
kepercayaan pada level atas. Penguasa atau pemerintah dianggap sudah tidak becus lagi melaksanakan tugas kenegaraan. Kedua, gerakan akar rumput yang masif. Hal ini terjadi karena rakyat menginginkan negara ini dijalankan dengan benar. Ketiga, rakyat menghendaki partisipasi politik yang tegas dan transparan, artinya sudah tidak ada lagi pengelabuan dalam pengelolaan negara, rakyat harus diajak dalam mengurusnya. Berkaca dari analisa ini, pemerintah harus selalu berhati-hati, sebab gerakan prodemokrasi bisa terjadi berulangulang. Indonesia sendiri telah dua kali mengalami krisis seperti ini, di mana penguasanya dijatuhkan oleh mahasiswa, anak-anak yang diasuh sendiri oleh pemerintah. Kita tutup tulisan ini dengan mengutip Anwar Ibrahim dari bukunya Renaisans Asia: “Demokrasi seharusnya tidak menjadi tujuan pada dirinya sendiri, tetapi semata-mata alat bagi kita untuk menjamin tegaknya pemerintahan yang manusiawi (humane governance): pemulihan martabat manusia dan pemuasan akan kebutuhan dan keadilan. Martabat manusia tidak akan dapat dicapai dalam kemiskinan, penuh penyakit, ketercerabutan, buta huruf, dan kejahilan. Juga tidak akan ada martabat jika kaum perempuan terus menerus ditolak haknya untuk memperoleh status, peluang dan upah yang setara.... Tidak akan ada keadilan jika individu ditekan, ditindas dan hak asasinya diabaikan dan dilanggar, serta ketika seluruh penduduk terperangkap ke dalam perang dan saling bunuh tanpa arti. Ketika tatanan dunia didominasi oleh sekelompok kecil manusia yang mendakwahkan demokrasi di negeri mereka sendiri tetapi jelas-jelas mengabaikannya di luar negeri. Ketika 85 persen kekayaan dunia dinikmati hanya 20 persen penduduk dunia, itu hanya menandakan satu hal: kita masih jauh dari cita-cita penegakan martabat dan keadilan. Tujuan utama kita seharusnya tidak boleh kurang dari penegasan umum ini: terciptanya sebuah masyarakat yang adil dan egaliter. ” (Khairul Hakim) REFERENSI TEBING TINGGI DELI
02 03 04 05-11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 24 25 26 28 29-30 31 32 33 34
kata MEREKA TUMBUHKAN RASA MEMILIKI KOTA KITA
SALAM REDAKSI
COVER EDISI JULI 2012
tepian
SURAT PEMBACA SINERGITAS UTAMA PENDIDIKAN EKONOMI KESEHATAN LINGKUNGAN HIDUP
PERSOALAN UTAMA JALAN DAN TRANSPORTASI KITA Soal kualitas jalan, bandingkanlah antara jalan lintasan di Sumatera Utara dengan jalan lintasan dua provinsi tetangga, yakni Sumatera Barat dan Nanggroe Aceh Darussalam. Ada cerita satire yang menggelitik terkait kualitas jalan antara ketiga provinsi itu yang pernah disampaikan seorang kawan warga NAD..
HUKUM PARLEMENTARIA LENSA KEGIATAN INFO NASIONAL
>>>>> Halaman 5
LENSA SRIKANDI
Kemeriahan HUT Kota Tebing Tinggi ke-95 dan HUT Bhayangkara ke-66 yang jatuh pada tanggal 1 juli yang digelar diberbagai tempat telah dilalui bersama. Kemasan serangkaian kegiatanpun dilaksanakan pihak pemko dari pemberian bantuan kepada warga miskin hingga mendatangkan artis asal ibu kota Jakarta sebagai hiburan puncak di Lapangan Merdeka. Tetapi kesadaran masyarakat gunan mempersiapkan berbagai ornamen seperti , ketersediaan umbul umbul dll sebagai tanda kemeriahan dinilai masih sangat rendah. Minimnya pedulian masyarakat terutama para pengusaha yang melakukan transasksi bisnis diberbagai kawasan yang ada, seakan memberikan sinyal bahwa sikap nasionalisme terhadap kota lemang ini semakin menurun. Diharapkan, kesadaran itu dapat ditingkatkan, terutama dalam menyongsong berbagai moment penting baik nasional maupun lokal. Semoga. JAYA KOTA KITA, KOTA TEBING TINGGI TERCINTA Fery Fernando Lubis, SSTP Kepala Kecamatan Padang Hilir
TERAS PEMKO AGAMA
Refleksi hari jadi Kota Tebing Tinggi ke -95 1 juli 1917-1 juli 2012 Harus menjadi momentum Retropeksi masa lalu , proyeksi masa depan menuju masyarakat yang beriman dan sejahtera.
OLAHRAGA OPINI BUDAYA SASTRA BINGKAI RAMADHAN
Juan Kelurahan Bandar Sakti Kecamatan Tebing Tinggi Kota
KABAR PASAR DAPUR SINERGI TEPIAN
TIM REDAKSI
Pimpinan Redaksi AHDI SUCIPTO, SH
Koordinator Liputan Drs. ABDUL KHALIK, MAP
Sekretaris Redaksi DIAN ASTUTI
Bendahara JAFET CHANDRA SARAGIH
Redaksi KHAIRUL HAKIM, S.Sos
Redaksi/Photografer M. RAHMADSYAH
Distributor RIDWAN
REFERENSI TEBING TINGGI DELI
Redaksi RIZAL SYAM
Redaksi JUANDA
Distributor SRI ASTUTI RAHMAYANI, SE
JULI 2012
SINERGI
3
SINERGITAS
DA PU R SI N ERG I
JALAN DAN KEGUNAANNYA Jalan sejatinya adalah tempat untuk berjalan atau media berkendara bagi semua orang menuju tempat yang diinginkan. Karena itul pemerintah banyak menghabiskan anggaran hanya untuk membangun jalan. Jalan secara definisi berarti prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/ atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Sesungguhnya jalan sudah eksis sejak manusia membutuhkan zona untuk berjalan, terlebih-lebih setelah menemukan kendaraan beroda diantaranya berupa kereta yang ditarik kuda. Tidak terlalu jelas terungkap bahwa peradaban mana yang lebih dahulu membentuk jalan. Namun, hampir semua peradaban tidak terlepas dari eksistensi jalan tersebut. Beberapa sumber mengungkapkan bahwa jalan sudah mewujud sejak 3000 SM. Kira-kira jalan tersebut masih berupa jalan setapak dengan kontruksi sesuai dengan kendaraan beroda yang berlaku pada masa itu. Keberadaan jalan awal itu diduga antara Pegunungan Kaukasus dan Teluk Persia. Seiring perkembangan peradaban di Timur Tengah pada masa 3000 SM, maka dibangunlah jalan raya yang menghubungkan MesopotamiaMesir. Selain untuk perdagangan, jalan tersebut berguna untuk kebudayaan bahkan untuk peperangan. Jalan utama pertama di kawasan itu, disebut-sebut adalah Jalan Bangsawan Persia yang terentang dari Teluk Persia hingga Laut Aegea sepanjang 2857 km. Jalan ini bertahan dari tahun 3500-300 SM. Di Eropa, jalan tertua disebut-sebut adalah Jalur Kuning yang berawal dari Yunani dan Tuscany hingga Laut Baltik. Sedangkan di Asia timur, peradaban Cina sudah membangun jalan yang menghubungkan kota-kota utamanya. Bila digabung mencapai 3200 km. Sementara bangsa Romawi juga banyak membangun jalan. Karena itu agaknya istilah “banyak jalan menuju Roma” terkesan cukup pas. Di puncak kejayaannya , bangsa Romawi membangun jalan sepanjang 85.000 km yang terbentang dari Inggris hingga Afrika Utara, dari pantai Samudera Atlantik di Semenanjung Iberia hingga Teluk Persia. Keberadaan jalan tersebut diabadikan dalam peta yang dikenal sebagai Peta Peutinger.
4
SINERGI
JULI 2012
Di Indonesia sendiri jalan secara besar-besaran dimulai dari penguasa Herman Willem Daendels. Beliau adalah seorang GubernurJendral Hindia-Belanda yang ke-36. Ia memerintah antara tahun 1808 – 1811. Pada masa itu Belanda sedang dikuasai oleh Perancis. Jalan yang dibanguan lebih kurang sepanjang 1000 km. Pada masa jabatannya ia membangun jalan raya pada tahun 1808 dari Anyer hingga Panarukan. Sebagian dari jalan ini sekarang menjadi Jalur Pantura yang membentang sepanjang pantai utara Pulau Jawa. Pembangunan jalan ini adalah proyek monumental namun dibayar dengan banyak pelanggaran hak-hak asasi manusia karena dikerjakan secara paksa tanpa imbalan pantas. Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi yang merupakan urat nadi kehidupan masyarakat mempunyai peranan penting dalam usaha pengembangan kehidupan berbangsa dan bernegara .Dalam kerangka tersebut, jalan memiliki peranan penting untuk mewujudkan sasaran pembangunan seperti pemerataan pembangunan dan hasilhasilnya, pertumbuhan ekonomi, dan perwujudan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat. Sebagai bagian dari sistem transportasi nasional, jalan mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung ekonomi, sosial budaya, lingkungan, politik, serta pertahanan keamanan. Dari aspek ekonomi, jalan sebagai modal sosial masyarakat merupakan katalisator di antara proses produksi, pasar dan konsumen akhir. Dari aspek sosial budaya, keberadaan jalan membuka cakrawala masyarakat yang dapat menjadi wahana perubahan sosial, membangun toleransi, dan mencairkan sekat budaya. Dari aspek lingkungan, keberadaan jalan diperlukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Dari aspek politik,
keberadaan jalan menghubungkan dan mengikat antar wilayah, sedangkan dari aspek pertahanan keamanan, keberadaan jalan memberikan akses dan mobilitas dalam penyelenggaraan sistem pertahanan dan keamanan. Pengembangan prasarana perkotaan dan sentra-sentra produksi ekonomi masyarakat khususnya pada wilayah – wilayah yang sulit terjangkau tetap memerlukan intervensi pemerintah untuk meningkatkan nilai ekonomis wilayah tersebut. Salah satu bentuk peranan pemerintah yakni melaksanakan pembangunan infrastruktur transportasi. Pengembangan dan pembangunan infrastruktur transportasi ditujukan untuk membuka akses/hubungan antar satu wilayah dengan wilayah lain. Di Kota Tebing Tinggi menurut Dinas PU Kota Tebing Tinggi, memiliki Jalan Negara sepanjang 13,68 km, Jalan Provinsi sekira 5 km dan Jalan Kota sekitar 217,95 km. Kesemua jalan ini dibangun dengan menggunakan dan APBD Kota ditambah APBN dan APBD Provinsi. Akan tetapi jalan sepangjang 217,95 km inilah yang sangat membutuhkan perhatian, karena jalan tersebut sangat dominan dinikmati masyarakat Kota Tebing Tinggi. Perhatian yang sangat itu tentu berkaitan erat dengan kualitas jalan, kelancaran penggunaan jalan dan sekaligus keamanan pemakai jalan. Jangan sempat jalan yang sedemikian signifikan manfaatnya bagi manusia, justrus menjadi ‘ladang pembantaian’ manusia. Di jalanan –entah karena kebobrokannya atau kekurangan fasilitas- umat manusia banyak menemukan kematian. Semoga jalan-jalan kita semakin sesuai dengan fungsi dan kegunaannya serta dapat menambah manfaat yang besar bagi masyarakat Kota Tebing Tinggi. Semoga saja! Oleh : Khairul Hakim REFERENSI TEBING TINGGI DELI
RESEP KUE KERING LEBARAN KUE KERING KACANG MEDE BAHAN • 250 gram mentega • 100 gram gula halus • 2 butir kuning telur • 250 gram tepung terigu protein sedang dan di ayak • 1/2 sendok teh vanilla essence • 50 gram kacang mede, sangrai dan cincang • 50 gram kacang mede, sangrai dan belah dua bagian • 1 butir kuning telur untuk memoles CARA MEMBUAT • Kocok margarin dan gula hingga lembut. Masukkan kuning telur satu persatu sambil terus di kocok. • Tambahkan tepung terigu, vanilla essence, dan kacang mede cincang, lalu aduk rata. Tutup adonan dengan plastik, simpan dalam lemari pendingin selama 1 jam. • Pipihkan hingga ketebalan 1 cm. Cetak adonan bentuk hari, lalu beri kacang mede di atasnya. Oleskan dengan kuning telur. • Letakkan kue di loyang yang telah di olesi dengan margarin. Panggang dalam oven bersuhu 190 derajat celcius selama 15 menit. Angkat.
RESEP KUE KERING NASTAR SELAI BAHAN KUE NASTAR : • 400gr margarin atau mentega tawar (boleh juga dicampur 30% mentega : 70% margarin) • 5btr kuning telur • 100gr gula halus • 500gr terigu protein rendah • 2sdm susu bubuk • 2sdm maizena • 2btr kuning telur untuk olesan, boleh ditambah 2 sdm madu Bahan untuk membuat selai nanas : • 1bh nanas – kupas, bersihkan dan parut • 150gr gula pasir • 5bh bunga cengke • 10cm kayu manis CARA MEMBUAT KUE NASTAR SELAI NANAS UNTUK SELAI NANAS • Masak di wajan dengan api kecil nanas parut dan seluruh bahan selai. • Aduk-aduk dengan spatula kayu sampai matang dan kering tidak berair, agar nastar tidak mudah berjamur. • Setelah dingin adonan dibulat-bulatkan sebesar kelerang. UNTUK KUE NASTAR • Kocok margarin dan gula halus sampai rata dengan kecepat rendah. REFERENSI TEBING TINGGI DELI
• Masukkan terigu, kuning telur dan maizena. Matikan mixer bila adonan mulai berbulir. • Diamkan adonan sesaat. • Panaskan oven dengan suhu 1800 C. • Cetak nastar dengan cara ambil adonan nastar sedikit, pipihkan, bungkus selai nanas dengan adonan sampai selai tidak terlihat. (agar ukuran nastar seragam adonan bisa digilas menggunakan rolling kayu dengan ketebalan yang disesuaikan). • Tata di loyang dengan jarak kurleb 1 cm. • Panggang selama + 20 menit, keluarkan dari oven. • Oleskan bahan olesan, tujuannya agar nastar tidak retak dan kelihatan mengkilap. panggang lagi selama + 10 menit. • Keluarkan dari oven dan dinginkan. Siap disajikan
RESEP ANEKA MINUMAN LEBARAN JUS BUAH KOMBINASI BAHAN: • 200 g semangka merah, potong-potong • 100 g stroberi, potong-potong • 200 ml air perasan jeruk manis • 5 potong es batu CARA MEMBUAT: 1. Campur potongan semangka, stroberi, air perasan jeruk manis dan es batu ke dalam tabung blender. Proses hingga lembut. 2. Tuang jus ke dalam gelas saji. Hidangkan untuk 2 porsi.
JUS BELIMBING CAMPUR BAHAN : • 100 g belimbing, potong-potong • 500 ml air peasan jeruk manis • 2 sdm madu • 6 potong es batu CARA MEMBUAT : 1. Masukkan potongan belimbing, air jeruk, madu dan e sbatu ke dalam tabung blender. Halsukan hingga lembut. Saring. 2. Tuang jus ke dalam gelas saji. Hidangkan segera. Untuk 2 Porsi Tip: Langsung sajikan jus setelah dibuat agar tidak mengendap dan warnannya berubah menjadi kecoklatan. Setelah menyantap jamuan lebaran yang sarat lemak, garam dan gula, kini saatnya Anda mendetoksifikasi tubuh dengan minuman sehat yang kaya vitamin dan serat. Kandungan mineral kalium dalam buah akan mengeluarkan kelebihan garam dari dalam tubuh, sedangkan serat berfungsi mengikat kelebihan lemak dalam saluran pencernaan. Semoga bermanfaat. Oleh Sry Astuty Rahmayani JULI 2012
SINERGI
33
ka ba r pasa r
U TA M A
SIDAK HARGA DAN PASOKAN SEMBAKO JELANG LEBARAN, Langkah mengantisipasi kenaikan harga dan pasokan sembako (sembilan bahan pokok) di Tebing Tinggi Jelang Lebaran 1433 H, Walikota Tebing Tinggi Ir.Umar Zunaidi Hasibuan,MM, Wakil Walikota H. Irham Taufik,SH,MAP, bersama unsur muspida melakukan sidak harga dan pasokan sembako di beberapa grosir dan sentra pasar tradisional dan pasar modern yang ada. Bahkan gudang pasokan beras Divre Bulog di Jalinsum Tebing Tinggi –Kisaran juga tidak luput dari sidak yang digelar, Rabu (1/8) pekan lalu. Harga tidak mengalami kenaikan, sementara pasokan sembako mampu menopang kebutuhan masyarakat sampai usai lebaran. (Rahmadsyah)
PERSOALAN UTAMA JALAN
DAN TRANSPORTASI KITA Soal kualitas jalan, bandingkanlah antara jalan lintasan di Sumatera Utara dengan jalan lintasan dua provinsi tetangga, yakni Sumatera Barat dan Nanggroe Aceh Darussalam. Ada cerita satire yang menggelitik terkait kualitas jalan antara ketiga provinsi itu yang pernah disampaikan seorang kawan warga NAD.
Pedagang Sayuran di Pasar Iskandar Muda
Ramayana Dept. Store
Kilang Padi Kamal, Kp Lalang
Pasokan beras di Divre Bulog
Pedagang ikan di Pasar Gambir
Pedagang Daging Pasar Gambir
Grosir sembako di Pasar Gambir
32
SINERGI
JULI 2012
REFERENSI TEBING TINGGI DELI
Begini ceritanya. Seorang pengusaha asal pantai barat NAD mengajak supirnya ke Medan untuk satu urusan bisnis. Si pengusaha, sesaat berangkat berpesan agar selama dalam perjalanan jangan diganggu, karena ingin tidur setelah malam sebelumnya tidak cukup tidur karena disita urusan bisnisnya. Singkat cerita, perjalanan pun ditempuh selama lebih kurang tiga jam dalam suasana senyap dan sang supir hanya mendengar dengkuran si pengusaha yang terlelap dalam pelukan mimpi. Namun, ketika mobil memasuki wilayah Sumut sejauh beberapa kilometer, pengusaha itu terbangun dari tidurnya. “Sudah sampai kita di Medan, din?” Tanya si pengusaha kepada supirnya. Si supir menjawab, “sudah pak.” Sesaat kemudian si pengusaha bergumam, “memanglah jalanan di Medan ini selalu saja membangunkan tidur saya,” sambil mengambil sebatang rokok dan menghisapnya dalam-dalam. Sang supir hanya tersenyum, mendengar gumam si pengusaha. Bagi orang Aceh, jalan mobil yang oleng ke kiri dan kanan, hentakan dan hempasan keras mobil akibat lintasan yang rusak, menjadi pertanda perjalanan mereka sudah masuk ke wilayah Sumut. Begitu cerita rekan saya, seorang camat di Kabupaten Singkil, NAD yang sekelas saat kuliah pada 2011 lalu di Medan. Kondisi jalan di Sumut, sejak lama REFERENSI TEBING TINGGI DELI
telah menjadi bahan olok-olokan para pendatang dari daerah lain. Hal itu telah berlangsung puluhan tahun dan tak terselesaikan hingga beberapa gubernur. Bahkan, gubernur H. Syamsul Arifin, SH, bersama wakilnya Gatot Pudjo Nugroho, ST, dalam kampanyenya berjanji penanganan kondisi jalan di provinsi itu, menjadi target utama. Namun, hingga akan berakhirnya masa jabatan kedua pasangan Gubsu itu pada 2013, kondisi jalan di provinsi penghasil karet terbesar itu tak beranjak dari keadaan puluhan tahun lalu. Beberapa calon Gubsu menjelang Pilgubsu 2013 pun, sudah menjadikan persoalan jalan sebagai target utama kampanyenya merebut hati masyarakat. Agaknya sudah belasan triliun anggaran negara terserap untuk membiayai rehab sektor lintasan itu. Setiap tahun ratusan milyar anggaran di APBD Provsu dialokasikan untuk rehab sektor jalan. Belum lagi dana bantuan daerah bawahan (BDB) dari APBN atau BDB dari APBD provinsi untuk kabupaten/kota. Entah bagaimana manajemen pengelolaannya, kondisi jalan Sumut, baik jalan kelas I, II dan III, tetap tak lebih baik dari dua provinsi tetangganya itu. Aek Latong yang tak tertangani hingga kini dan kecelakaan bus ALS yang memakan korban hingga 14 jiwa penumpang bus itu pada 2011 lalu, menjadi ikon betapa buruknya kondisi jalan di provinsi ujung pulau Sumatera itu. Jika itulah potret sesaat tentang
jalan-jalan di Sumut, lalu bagaimana dengan jalan di kota Tebingtinggi. Perkiraan dalam satu dekade terakhir, kondisinya tak bergeser bila diukur dari daerah induknya. Setiap tahun milyaran rupiah dana rehab jalan di kota Tebingtinggi dianggarkan di Dinas Pekerjaan Umum. Meski dari tahun ke tahun panjang jalan terus bertambah, tapi kualitas jalan tetap tak membaik. Praktek pekerjaan tambal sulam dan rehab total atas badan jalan, berlangsung setiap tahun. Namun, hasil dari pekerjaan itu hanya mampu bertahan beberapa bulan. Setelah itu, kondisi jalan kembali ke titik semula. Yakni compang camping. Jalan AMD dan Jalan Gunung Leuser, adalah dua jalur ring road yang jadi simbol betapa buruknya menajemen pengelolaan jalan di kota ini. Diperkirakan, kedua jalan itu telah menyerap keuangan negara (APBN, APBD provinsi dan APBD kota) hingga di angka puluhan milyar rupiah, sejak dibukanya kedua jalan itu, sekira belasan tahun lalu dimasa Wali Kota Hj. Rohani Darus Daniel, SH. Misalnya Jalan Gn. Leuser, seorang rekan wartawan pernah menghitung anggaran rehab jalan itu sejak dibuka, telah menghabiskan dana mencapai Rp30 milyar. Lalu, sejauh apa perkembangan jalan di kota Tebingtinggi? Perhatikan data jalan yang tersaji ini. Sejak 2004 panjang jalan di kota Tebingtinggi total keseluruhannya mencapai 190,23 km, terbagi atas jalan negara (kelas I) 21,7 km, jalan provinsi (kelas II) 36,12 km dan jalan kota (kelas III) 132,41 km. Panjangan jalan itu tidak berubah hingga 2006. Selanjutnya, pada 2007 terjadi penambahan panjang jalan, totalnya sepanjang 218,9 km, terdiri dari jalan negara 19,20 km, jalan provinsi 5,00 km dan jalan kota 194,76 km. Dari data itu, selama empat tahun (2004-2007) terdapat pengurangan jalan kelas I dan II, sedangkan jalan kelas III bertambah. Untuk jalan negara terjadi pengurangan 1,13 km, jalan provinsi berkurang menjadi 31,12 km. Sedangkan jalan kota bertambah drastis hingga 62,35 km. Hal itu, mengindikasikan dalam empat tahun terjadi penambahan beban penanganan dan peningkatan jalan yang sangat besar di APBD kota. Pembebanan tanggung jawab penanganan jalan untuk kota Tebingtinggi pada 2008 juga meningkat. JULI 2012
SINERGI
5
U TA M A
B I N G KA I R A M A D H A N
Marhaban Ya Marhaban 1433 H
Ramadan adalah momentum yang sangat tepat untuk meningkatkan intensitas ibadah. Rasullah bersabda dalam hadistnya. Diriwayatkan dari Abu Hurairah katanya “ Rasullah SAW bersabda “apabila tiba bulan ramadan dibuka pintu pintu surga dan ditiup puntu pintu neraka serta setan setan dibelenggu (HR.Muslim). Allah memudahkan umat Islam seluruhnya untuk berbuat baik dan taat, serta dimudahkan pula untuk menjauhi perbuatan dosa terasa ringan pada diri untuk beribadah kepada Allah SWT. Dengan karakter tauhid, mari menjadi menjadi pribadi yang menghidupkan malam, memenangkan siang.....Insya Allah. (Juanda)
Simak pula data ini. Untuk jalan negara panjangnya mencapai 19,20 km, jalan provinsi 5.00 km dan jalan kota 196,43 km dengan panjang keseluruhan mencapai 220,63 km. Sehingga ada pertambahan panjang untuk jalan kelas III, mencapai 1,67 km. Sedangkan dari data 2009, panjang jalan di kota Tebingtinggi terus bertambah. Total keseluruhannya mencapai 259, 92 km. Terdiri dari 19,20 km jalan negara, 5,00 km jalan provinsi dan 235,72 km jalan kota. Itu artinya, terjadi peningkatan luar biasa jalan kota selama tahun itu, mencapai 44 km. Sedangkan pada 2010, kondisi panjang jalan stabil dan tidak ada penambahan. Sedangkan pada 2011, ada sejumlah pembukaan jalan baru di berbagai kelurahan, sehingga diperkirakan akan ada lagi pertambahan panjang jalan di kota lintasan itu. Lalu, dari total penjang jalan 190,23 km (2006) jalan dengan kualitas baik 56,43 km, sedang 68,37 km, dan rusak 65,43 km. Saat itu jalan yang paling besar kerusakannya, yakni jalan kota (kelas III) mencapai 53,91 km. Selanjutnya, pada 2008 kondisi jalan yang baik 131, 52 km, sedang 78,62 km dan rusak 10,49 km dari total panjang
6
SINERGI
JULI 2012
jalan tahun itu mencapai 220,63 km. Hal sama, terjadi pada 2009, di mana panjang jalan telah meningkat hingga 259,92 km, dengan kondisi baik 212,97 km, sedang 25,67 km dan rusak hanya 21,36 km. Kemudian pada 2010, kondisi jalan semakin membaik, dari panjang 259,92 km, jalan baik mencapai 215,69 km, sedang 21,21 km dan rusak 18,05 km serta rusak berat 5,00 km. Dari data di atas, terdapat hal menggembirakan berupa kian membaiknya kondisi jalan di kota Tebingtinggi, disamping panjang jalan yang terus bertambah, sehingga memberi ruang artikulasi, aktifitas dan dinamika kota semakin besar. Dalam proses itu, seharusnya dilakukan pengendalian atas kenderaan transportasi warga, agar diperoleh keseimbangan antara panjang jalan dan jumlah kenderaan. Keseimbangan antara jalan dan transportasi sangat dibutuhkan guna mengurangi rasio kerusakan jalan, kemacetan serta menekan tingkat kecelakaan di jalan raya. Dari data yang ada, dengan panjang jalan 259,92 km pada 2010, jumlah kenderaan yang melintasi di jalan itu mencapai 51.126 unit, terdiri
atas beberapa jenis kenderaan. Yakni, sedan 225 unit, jeep 574 unit, bus 3.206 unit, pick up 2.718 unit, dan sepeda motor 44.395 unit. Ledakan kenderaan terbesar, terjadi pada 2009 dengan total mencapai 54.948 unit. Selain kenderaan tetap, yang menjadi milik warga kota, arus kenderaan luar daerah yang masuk ke kota Tebingtinggi, khususnya siang hari, diperkirakan mencapai sepertiga dari kenderaan yang ada. Dapat dibayangkan, kenderaan yang beraktifitas di kota Tebingtinggi per harinya mencapai lebih dari 60 ribu unit dari berbagai jenis dengan jenis kenderaan terbesar, yakni sepeda motor. Sehingga saat ini jarak antara satu kenderaan dengan kenderaan lain dibagi dari panjang jalan hanya 3 meter. Padahal, standard nasional mencapai 5 meter. Kian besarnya jumlah kenderaan yang ada di kota Tebingtinggi, saat ini mulai terasa terjadinya kemacetan di ruas jalan inti kota. Kemacetan, terjadi terutama pada jam-jam sibuk, misalnya pagi, siang dan sore hari, saat aktifitas warga dimulai, jam istirahat maupun jam pulang. Jalan-jalan di inti kota yang diindikasikan mulai REFERENSI TEBING TINGGI DELI
WALIKOTA Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan,MM , Wakil walikota H.Irham Taufik,SH,MAP bersama unsur Muspidan beserta masyarakat dalam acara Nuzulul Qur’an 1433 H di Masjid Raya Nur Addin Jl.Suprapto Minggu(5/8).
WAKIL WALIKOTA H.Irham Taufik, SH,MAP bersama rombongan Tim II Safari ramadan saat memberikan bantaun kepada BKM (Badan Kenajiran Masjis) An Namirah, Komplek Perumahan BP-7 Kelurahan Tanjung marulak Kecamatan Rambutan
WALIKOTA Tebing Tiggi H.Umar Zunaidi Hasibuan,MM ketika memberikan santunan kepada anak yatim saat berbuka puasa bersama masyarakat di Rumah Dinas Walikota Kamis(2/8).
REFERENSI TEBING TINGGI DELI
PLT SETDAKO H.Johan Samose Harahap,SH,MSP bersama Kapolres Tebing Tinggi AKBP. Andi Rian Djajadi,SIK dan rombongan Tim III Safari ramadan saat memberikan santunan kepada anak yatim di masjid Al Ikhlas Jl.Imam Bonjol Kelurahan Satria Kecamatan Padang Hilir. Pemko juga memberikan bantuan sebesar Rp.2.000.000.kepada BKM masid tersebut.
WALIKOTA Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM bersam Tim I Ramadan 1433 H, ketika bertanya jawab dengan para santri di Masjid Al Hasimiyah, Jl Danau Singkarak Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi Senin 30/7).
JULI 2012
SINERGI
31
SAS T R A
U TA M A
“ERLITA BANGUN ! Sudah siang,apa kamu tidak sekolah?” teriak Ibu penuh amarah karena sudah jam 7 tetapi Erlita belum bangun juga. Erlita tersentak mendengar teriakan Ibu ia pun bangun dan menjawab “inikan hari Minggu sih Bu?Ngapain juga bangun pagi-pagi” “apa? Kamu ngigau ya? Ini hari Senin Erlita,hari dimana upacara berlangsung!” Ibu semakin marah pada Erlita.Mendengarnya Erlita terkaget dan langsung melompat dari tempat tidur melewati Ibunya dan mengambil handuk seraya berlari ke kamar mandi. Setelah beberapa kali terdengar suara jebar jebur,Erlita pun keluar kamar mandi kemudian menyuap beberapa sendok nasi goreng dan langsung berangkat ke sekolah setelah sebelumnya pamitan dulu sama Ibunya. Ketika ia melihat jam tangannya , lalu ia terkaget-kaget seperti tersetrum ribuan volt karena sudah jam 8 “wah pasti gue udah telat 1 jam nih” pikir Erlita dan benar saja ketika sampai di sekolah,ia harus berdiri di barisan khusus orang terlambat.”Sial,ini semua gara-gara nonton bola tadi malam nih” rutuk Erlita menyesalinya. Tapi kesialan Erlita malah membawa berkah untuknya pagi ini,Yuda cowok terkeren di sekolah ternyata juga terlambat dan di strap di barisan yang sama dengan Erlita.Erlita yang mengetahui hal itu langsung semangat lagi,ya hanya dengan melihat cowok idamannya itu ia bisa melupakan seluruh hal yang terjadi pada dirinya sebelumnya.Erlita berusaha membuka percakapan dengan Yuda “hai Yud,lo telat juga ya?” sapa Erlita ramah “Lo lihat gak sih? Sudah jelas gue berdiri di barisan sialan ini masih juga lo nanyak.” Sahut Yuda ketus. Mendengar jawaban Yuda yang sangat kasar,hati Erlita terluka seperti disayat pisau dapur. Mau nangis rasanya! “Oh nggak kok,gue cuma nanyak. Eh lo anak 11 IPA 1 kan? Tanya Erlita sambil berusaha menyamarkan air matanya yang mulai keluar. “Ya,lo tuh aneh ya? Udah tau tapi masih aja nanyak. Gue tuh gak suka ditanyakin hal-hal yang gak penting gitu!”Yuda menjawab sambil marah. “Sudahlah,mungkin dia lagi sensi hari ini,besokbesok aja deh” hibur Erlita dalam hati. *** Beberapa saat kemudian upacara telah selesai dilaksanakan,semua murid-murid dibubarkan dan disuruh masuk ke kelas masingmasing , kecuali murid yang terlambat. Semua murid terlambat harus membersihkan pekarangan lalu menyapu dan mengepel lorong sekolah. 1 les berlalu,semua murid terlambat diperbolehkan masuk ke dalam kelas termasuk Yuda dan Erlita kebetulan kelas mereka bersebelahan dan mereka jalan di lorong yang sama. Jantung Erlita berdegup kencang. Setelah masuk ke dalam kelas Erlita ternyata lupa mengerjakan pr dari Pak Yono guru MM tergalak,langsung saja ia berusaha mengeles pada bapak itu agar tidak dihukum,tapi sayang Bapak itu sepertinya tidak merasa kasihan pada Erlita,alhasil dia pun dihukum berjemur dibawah terik matahari hingga pergantian les. Sewaktu istirahat,Erlita memberi kode agar dua sahabatnya Riva dan Diva mengikutinya ke kantin. “Riv,Div tadi gue kan terlambat dan kebetulan Yuda juga, jadi kita satu barisan yah gue kira itu hanya itu kesempatan agar gue bisa berkenalan dengan dia,tapi pas gue tanya ehh dia malah jawab dengan kalimat-kalimat kasar. Gue sakit hati,jadi gue harus gimana?” Tanya Erlita setelah berada di kantin ia yakin hanya sahabatnya yang mampu menenangkannya di saat-saat seperti ini “Songong banget tuh anak ! Udahlah lupain aja tuh cowok songong!” Riva tampak emosi mendengar cerita Erlita “Ia dia sok banget tau,sementang dia populer” sambung Diva.“Mungkin bakal gue coba,buat gue dan buat sahabat terbaik gue” ujar Erlita sambil memeluk dua sahabatnya. Tanpa sepengetahuan Erlita,serta Riva dan Diva ternyata Bayu mendengar curhatan Erlita pada 2 sahabatnya itu,Bayu yang telah lama mengagumi Erlita pun akhirnya tau bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan,sakitnya
30
SINERGI
JULI 2012
CINTA UNTUK ERLITA hati Bayu sampai tanpa sadar dia meneteskan air matanya dan beranjak pergi dari tempat itu agar tidak diketahui orang-orang. Di kelas Erlita tidak seperti biasa,dia tampak murung dan enggan berkumpul dengan sahabatnya. Riva dan Diva pun tampak hanya diam tanpa berusaha menghibur Erlita. Bayu yang memperhatikan Erlita dari tadi pun langsung mendekatinya dan mulai bertanya “ada apa Er? Lo tampak murung aja daritadi? Ada masalah ya? Cerita donk” Erlita tampak kaget dan tersenyum “gue gak apa-apa kok. Eh berarti lo daritadi merhatiin gue donk,sampai-sampai tau kalo gue diam terus daritadi” tampak Bayu langsung salting alias salah tingkah begitu mendengar jawaban Erlita “ihh gak gitu juga kali,gue heran aja biasanya kan elo yang paling ribut di kelas tapi hari ini lo beda,jadi gue tanya aja sekalian biar hilang rasa penasaran gue” karena takut ketahuan kalo dia lagi salting berat,maka dia langsung balik ke mejanya setelah membalas perkataan Erlita,dalam hati Bayu membenarkan perkataan Erlita “iya Er,gue emang merhatiin elo daritadi” sambil tersenyum Bayu membatin. Seminggu kemudian Erlita tidak Nampak di sekolah. Ternyata dia sakit,tapi tak seorang pun dari temannya tau,termasuk Riva,Diva,serta Bayu. Bayu khawatir terjadi apa-apa pada Erlita,begitu pula yang Diva dan Riva rasakan. “Padahal biasanya kalo Erlita gak masuk 1 hari aja,pasti dia kabarin kita” seru Diva suatu hari “iya,ini beda banget,udah 3 hari tapi dia gak kasih kabar. Mana ditelponin hpnya gak aktif lagi” ujar Riva menambahi “udah yakin aja kalo Erlita itu baik-baik aja kok” jawab Bayu berusaha tenang. Di tempat yang berbeda Erlita tengah berbaring di atas kasur dan tampak ada selang infuse di tangan kirinya,dokter yang merawatnya mengatakan bahwa Erlita terserang DBD. Betapa cemasnya Ibu Erlita sampai-sampai beliau lupa mengabarkannya ke sekolah Erlita,untungnya Riva dan Diva sepakat memberitahukan ke guru bahwa Erlita sedang sakit. Hingga suatu hari Riva dan Diva menghubungi nomor Ibunya Erlita dan kebetulan diangkat,mereka menanyakan apa yang sebenarnya terjadi dan Ibu Erlita pun menjelaskan secara detail apa yang terjadi pada putrinya dan memberitahukan juga alamat rumah sakitnya pada sahabat baik putrinya itu. Setelah mengetahui semuanya,Riva dan Diva sangat terkejut mereka sangat cemas,takut,khawatir dan berbagai perasaan lain yang serupa merasuki pikiran mereka masing-masing hingga mereka tampak seperti orang linglung. Bayu merasa aneh melihat mereka berdua dan langsung menghampiri mereka “lo berdua kenapa? Kok kelihatan kayak orang linglung gitu? Kalian udah tau sesuatu?” Tanya Bayu bertubi-tubi,Riva dan Diva hanya menganggukkan kepalanya tanpa berujar sepatah kata pun “heh jawab pertanyaan gue,lo tau apa? Buruan kasih tau gue” Bayu menjadi semakin tak sabar “Bay,Erlita di rumah sakit” akhirnya Diva buka mulut “hah? Apa? Serius lo?” Bayu tak percaya apa yang didengarnya barusan “iya Bay,kita juga gak percaya tapi itulah kenyataannya” sahut Riva “buruan kasih tau gue dimana alamat rumah sakitnya,setelah pulang sekolah kita harus segera kesana” Bayu benar-benar khawatir. “Bay,lo bisa gak nyetirnya lebih cepat. Gue bosan daritadi kita gak nyampai-nyampai kesana” celetuk Riva sewot “ya,ini gue udah maksimalkan kecepatannya,emangnya lo aja yang gak sabar? Gue juga udah gak sabar buat ketemu Erlita” balas Bayu,Riva hanya diam begitu pula Bayu dan Diva akhirnya mereka melanjutkan perjalanan tanpa bicara. “ERLITA” teriak Diva begitu melihat sobatnya duduk di teras salah satu ruang inap dan langsung berlari menuju sobatnya yang lalu diikuti oleh
Riva. Erlita yang sedang melamun tampak terkejut dan tersenyum seraya bangkit menghampiri kedua sobatnya,mereka berpelukan persis seperti Teletubbies. “Er,lo kok bisa begini? Dan kenapa lo gak kabarin ke kita?” Tanya Riva “iya Er,kenapa? Er jawab donk” sambung Diva tak mau kalah,Erlita bingung harus jawab apa dan akhirnya dia mengeluarkan suara juga “eh baru sampek udah tanyak-tanyak,duduk dulu donk. Mau minum apa?” Erlita mencoba bercanda “ih,kita serius Er. Lo tuh kenapa kok gak kabarin kita sih?” sahut Diva sambil menoleh ke Riva dan langsung disetujui oleh Riva . Baru mau ngomong,eh Erlita kembali dikejutkan dengan kedatangan seorang cowok tinggi dan putih yang wajahnya sudah tak asing lagi di mata Erlita “Bayu?” akhirnya nama itulah yang keluar dari mulut Erlita,tanpa dikomando Erlita langsung meninggalkan kedua sahabatnya dan menghampiri Bayu “Bay,gue minta maaf ya? Lo harus mau maafin gue Bay,gue gak bakal tenang jika lo gak maafin gue” Bayu heran mendengar Erlita meminta maaf padanya padahal menurutnya Erlita gak pernah melakukan kesalahan padanya. “Minta maaf buat apa Er?” Tanya Bayu “ya karena selama ini gue selalu mengacuhkan lo. Tapi sumpah Bay,bukan maksud gue buat nyuekin elo. Itu semua gue lakuin karena gue emang gak tau kalo sebenernya lo tuh suka sama gue” sahut Erlita “dan gue juga tau kalo lo sering ngikutin gue ke kantin dan pernah nguping pembicaraan gue sama Riva dan Diva sampai lo nitikkan air mata lo” sambungnya lagi,Bayu kaget mendengarnya dan dengan tergagap dia menjawab “Da..da.. darimana lo tau?” “gue tau dari Zaki,waktu itu dia gak sengaja lihat elo lagi nguping sampai nangis,terus gak lama kemudian elo pergi” kenang Erlita mengingat perkataan Zaki waktu itu “hah? Zaki lihat gue?” Bayu semakin kaget kuadrat mendengarnya “iya,dia lihat elo. Sekarang gue cuma mau minta kejujuran elo aja,Bay lo masih suka gak sama gue?” Tanya Erlita ingin memastikan,agak lama juga Bayu terdiam hingga kemudian membuka mulut dan angkat bicara “Er lo harus tau,gue gak bakalan mungkin bisa suka sama orang lain selain lo. Karena,bagi gue cuma elo cewek yang paling gue cinta selain Ibu gue. Gue gak tau kenapa? Tapi emang semenjak kita pertama ketemu,gue udah langsung bisa ngerasain hal yang beda dari elo,gue udah coba buat berpaling dari lo,gue coba buat suka sama Ratna yang merupakan cewek tercantik di sekolah tapi gue tetap gak bisa. Bayangan elo terus menghantui gue setiap hari,akhirnya gue nyerah buat berpaling dari elo. Gue jalanin hari gue dengan perasaan cinta yang semakin bertambah buat elo. Gue gak pernah coba buat ngungkapin perasaan gue ke elo,karena gue yakin elo gak mungkin membalas perasaan gue.” Erlita sangat terharu mendengarnya dan ia langsung menangis,dia benarbenar gak nyangka masih ada cowok yang kayak Bayu di tengah zaman modern begini “Bay,kini gue udah tau kebenarannya. Gue cuma minta 1 hal dari elo,jangan pernah lo coba buat ngelupain gue. Karena,sekarang gue sadar gue dikaruniai perasaan CINTA ini memang hanya untuk lo,bukan buat Yuda atau cowok manapun” mata Bayu langsung berbinar,dia gak nyangka Erlita bakalan nerima cintanya “iya Er,gue janji gak bakal berpaling dari lo. Gue bakal jaga cinta gue ke elo agar nggak pudar dimakan waktu” Bayu berujar sambil mengaitkan jari kelingkingnya ke kelingking Erlita,baginya itu adalah tanda bahwa dia sedang berjanji Erlita tampak bahagia begitupun Bayu . Riva dan Diva yang sedari tadi hanya bengong juga langsung tersenyum dan dengan kompak mereka bilang “cieeeee,yang baru jadian. Makan-makannya jangan lupa ya? Semoga langgeng terus sampai punya cicit” dan langsung diAmin-kan oleh Bayu dan Erlita. Yah,begitulah hidup. Kita tak pernah tau apa yang akan terjadi berikutnya dan tak bisa pula kembali ke masa lalu,kini Erlita telah menemukan cinta sejatinya. Baginya hidup penuh cinta itu wajib. *****
REFERENSI TEBING TINGGI DELI
mengalami kemacetan di jam sibuk, yakni Jalan Sudirman, Yos Sudarso, HM. Yamin, A. Yani, Suprapto, KF Tandean, Haryono MT, Thamrin, Iskandar Muda, KHA Dahlan, Senangin, HAR Syihab, Pahlawan dan Sutomo. Semua jalan itu, merupakan pusat kegiatan pemerintahan, pendidikan, ekonomi dan bisnis kota. Jam-jam sibuk itu pun, kemudian berdampak pada jatuhnya korban akibat kecelakaan di jalan raya. Setiap tahun angka kecelakaan di jalan berfluktuasi dengan kecenderungan meningkat dan menimbulkan korban jiwa dan harta yang besar. Pada 2004 misalnya, kecelakaan yang terjadi hanya 52 kasus. Setahun kemudian jumlah kecelakaan berkurang menjadi 39 kejadian, tapi terjadi lonjakan drastis di 2006 menjadi 96 kasus dengan korban meninggal 66 orang dan kerugian material Rp.148 juta. Lalu pada 2007 terjadi 82 insiden kecelakaan dengan korban 69 meninggal dan kerugian 140,77 juta. Kasus kecelakaan di 2008 cenderung menurun menjadi hanya 57 kasus, namun korban meninggal justru meningkat menjadi 59 orang dengan kerugian 81,9 juta. Sedangkan pada 2009 terjadi 61 insiden kecelakaan dengan korban 68 meninggal dan kerugian mencapai 95,5 juta. Dari fluktuasi insiden kecelakaan yang terjadi di wilayah hukum kota Tebingtinggi, kasus kecelakaan umumnya adalah kecelakaan sepeda motor. Kecelakaan sepeda motor menduduki persentase tertinggi mencapai 80 persen dari total kecelakaan yang terdata. Umumnya, yang menjadi korban kecelakaan sepeda motor adalah kalangan generasi muda. Kecenderungan ini, merupakan kecenderungan nasional yang terjadi akibat mudahnya kepemilikan sepeda motor melalui kredit murah yang memicu keluarga memiliki kenderaan itu lebih dari satu unit per keluarga. Data jumlah kecelakaan yang dilansir Mabes Polri menunjuk-kan, sepanjang 2011 lalu terjadi 106.129 kecelakaan. Yang tewas 30.629 orang, 35.787 orang luka berat dan 107.281 orang luka ringan. Jum¬lah ini naik 2,27 persen dibanding tahun 2010. Sedangkan kerugian material mencapai Rp 278,4 miliar. Kecelakaan lalu lintas di Tanah Air masih mengkhawatirkan. 2011, Mabes Polri mencatat ada REFERENSI TEBING TINGGI DELI
30.629 orang tewas karena kecelakaan dan sebagian besar didominasi pengendera sepeda motor. Karena itu, menaikkan uang muka kredit kepemilikan kenderaan, merupakan salah satu cara yang pantas didukung, guna mengurangi aksi kepemilikan kenderaan yang jor-joran. Persoalan lain yang menghinggapi jalan dan transportasi kota Tebingtinggi, adalah hilangnya area pedestrian (pejalan kaki) pada semua badan jalan yang ada. Kondisi itu, mengakibatkan semua jalan di kota Tebingtinggi beresiko tinggi bagi pejalan kaki dan pendayung sepeda. Trotoar yang diperuntukkan bagi pejalan kaki, saat ini mengalami penyusutan drastis, karena dirampok semena-mena oleh pedagang kaki lima (PKL). Bahkan, atas nama membela UMKM, gerobak jualan, warung kopi dengan berbagai tipe menyesakkan bibir jalan dan trotoar, tanpa ada larangan dari instansi penegak Perda, seperti Satpol PP. Mereka juga secara berani merebut ruang parkir kenderaan, sehingga tak jelas lagi mana trotoar, mana ruang parkir dan mana jalan lintas, karena semua batas diterabas. Contoh terbaru, adalah bagaimana mereka merebut ruang pedestrian di seputar lapangan Merdeka, sehingga nilai-nilai sakralitas dan heroisme kota tercederai karena ketidak pedulian stakeholder dan kecuekan negara. Saat ini, tak ada lagi ruang steril di inti kota yang bebas dari pedagang mikro. Tak cuma PKL yang melakukan hal demikian, pemilik rumah toko di inti kota juga, tak mau ketinggalan merebut ruang pedestrian itu. Mereka, berlomba-lomba memajang aneka barang dagangan hingga ke trotoar yang semestinya dibiarkan steril dari barang dagangan. Akibatnya, pejalan kaki terpaksa menggunakan badan jalan sebagai tempat melintas, berbaur dengan berbagai jenis kenderaan. Dalam kondisi demikian, insiden tersenggol dan tertabrak, merupakan kejadian sehari-hari di jalanan dan kerap memicu kemarahan antar pengguna jalan. Jangan heran, jika sumpah serapah dan teriakan keras dari pengguna jalan, jadi nyanyian fals yang membuat pekak telinga dan memunculkan emosi yang menggelora. Di sektor transportasi, harus diakui kondisinya juga tak membaik.
Stasiun Bandar Kajum yang selama ini dijadikan sebagai sentral arus keluar masuk bus (antar provinsi, kota dan desa), tidak berjalan normal. Akibatnya, banyak muncul stasiun liar di berbagai sudut kota yang juga berujung pada semrawutnya jalan. Stasiun-stasiun liar itu muncul, akibat lemahnya penataan, disamping persaingan tidak sehat yang memunculkan gesekan di antara sesama pengusaha maupun supir angkutan. Salah satu penyebab itu semua, adalah besarnya jumlah kenderaan angkutan, mulai dari Betor, Angkot dan kepemilikan sepeda motor yang tidak terkendali. Sehingga pengguna transportasi dengan penyedia jasa transportasi jadi tak seimbang antara penawaran dan permintaan jasa. Kondisi itu, memunculkan prustasi massif di jalan raya yang berdampak pada perilaku ugal-ugalan dari pengendara Betor dan Angkot. Jadilah jalan-jalan kota sebagai arena mematikan, paling tidak mematikan rasa estetika kota yang humanis. Persoalan utama yang terdeteksi dari jalan dan transportasi kota Tebingtinggi harus segera diurai, agar kota ini tidak terjebak dalam lingkaran kesemrawutan jalan dan transportasi yang merugikan masa depan kota. Diperlukan kecerdasan menangkap isu-isu seputar persoalan di atas sejak dini, untuk kemudian dicarikan formulasi yang tepat dalam menanganinya. Sehingga dalam implementasi dan aktualisasi penanganannya, dilakukan secara sistematis dan terukur. Pemko Tebingtinggi harus pula melibatkan stakeholder jalan dan transportasi dalam upaya membenahi berbagai permasalahan yang ada. Membiarkan kondisi yang ada saat ini atau menganggap persoalan jalan dan transportasi masih kecil akan menuai resiko kian membesarnya masalah kota. Berbagai penghargaan yang diterima, mulai dari Wahana Tata Nugraha dan berbagai piala serta sertfikat lainnya, bukan merupakan bentuk keberhasilan yang pantas dibanggakan. Karena yang paling membanggakan, justru adanya pujian dari masyarakat betapa jalan dan transportasi kota,menjadi lintasan yang nyaman, aman, indah, seimbang sekaligus manusiawi. abdul khalik JULI 2012
SINERGI
7
U TA M A
SAS T R A
ANGGARAN YANG TERSERAP UNTUK JALAN KOTA TEBING TINGGI
I S I PU
Reporter Tamu Majalah Sinergi : Drs. Zulfan Kurniawan (Wartawan Mimbar Umum Kota Tebing Tinggi)
SEBELUM membahas topik tentang anggaran yang terserap setiap tahun untuk jalan di Kota Tebing Tinggi, definisi tentang arti jalan sangatlah penting untuk menyamakan persepsi yang dari beberapa refrensi dapat diartikan sebagai berikut. Secara umum jalan boleh dikatakan sebagai prasarana transportasi, baik yang dapat dilalui kenderaan maupun pejalan kaki. Dan jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum. Jalan merupakan sarana yang sangat penting bagi kehidupan manusia dalam melakukan aktifitasnya. Karena itu Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah berupaya untuk membuat jalan umum ini semaksimal mungkin, untuk mempermudah dan memperlancar aktifitas tersebut. Di Kota Tebing Tinggi, cukup banyak jalan yang kita jumpai, baik itu jalan nasional/negara, jalan provinsi, jalan kota, dan jalan desa serta jalan lingkungan. Pemko Tebing Tinggi sebagai penyelenggaraan jalan diwilayahnya, yakni pihak yang melakukan peraturan, pembinaan, pemeliharaan, pembangunan, dan pengawasan jalan sesuai dengan kewenangannya, setiap tahunnya selalu menganggarkan anggaran didalam APBD. Jalan-jalan tersebut tidak semuanya dibiayai melalui APBD Kota Tebing Tinggi, tetapi ada juga yang bersumber dari APBD Provinsi dan APBN. Untuk mengelola anggaran jalan ini, dipercayakan pada Dinas Pekerjaan
8
SINERGI
JULI 2012
Umum, yang mata anggarannya masuk dalam anggaran dinas ini. Dari tahun ke tahun anggaran yang terserap untuk jalan se Kota Tebing Tinggi boleh dibilang cukup besar. Anggaran ini tidak lain tidak bukan, untuk peningkatan jalan dan tersedianya jalan. Kota Tebing Tinggi dengan luas wilayah 3.843,8 hektare atau 38, 438 KM2, terletak di jalur Lintas Utama Sumatera, yang menghubungkan Lintas Timur dan Lintas Tengah Sumatera Utara, pada ruas jalan Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Parapat-Balige-Siborongborong, mempunyai Jalan Negara sepanjang + 13, 68 KM, Jalan Provinsi sepanjang + 5 KM, sedang Jalan Kota ada sepanjang + 217,95 KM *. (* Data Tahun 2010 di Dinas PU Tebing Tinggi). Jalan sepanjang + 217,95 KM dan jalan-jalan lingkungan lainnya yang ada itulah, yang perlu anggaran, baik itu untuk pembuatan jalan baru, pengerasan jalan, rehabilitasi jalan, peningkatan jalan, maupun pemeliharaan jalan-jalan yang sudah ada.
Debu Kegelisahan
Jalan yang lebarnya 3 meter lebih, umumnya material yang digunakan dengan aspal hotmix, sedang jalan-jalan di lingkungan (jalan setapak) yang lebarnya kurang dari 3 meter, material yang digunakan dengan cor semen. Hal ini membuat perbedaan anggaran bagi setiap jalan, dimana anggaran untuk satu jalan tidak selalu sama, tergantung dari panjang dan lebar jalan serta material yang digunakan. Untuk jalan dengan marterialnya aspal hotmix akan memakan biaya yang cukup tinggi. Penganggaran untuk satu jalan, ada yang setiap tahunnya dianggarkan dan ada yang tidak, tergantung dari kondisi jalan. Jalan yang kondisinya sudah bagus dikerjakan dalam satu kali atau beberapa kali anggaran, untuk tiga tahun kedepan umumnya baru bisa dianggarkan kembali. Dan bahkan ada jalan yang sudah lima tahun lebih dikerjakan dalam satu kali anggaran, yang kondisi jalannya sudah kriting dan berlobang-lobang hingga kini tidak juga mendapat anggaran baru untuk pemeliharaan atau rehabilitasi dan segala macam istilah yang digunakan. Seperti Jalan AMD dan Jalan Gunung Lauser, adalah contoh jalan yang hampir setiap tahunya dianggarkan dengan anggaran yang cukup besar hingga mencapai milyaran rupiah, sedang contoh jalan yang tidak pernah mendapat perawatan kembali, sejak dianggarkan lebih lima tahun yang lalu, diantaranya Jalan Nenas Kelurahan Rambung Kecamatan Tebinngtinggi Kota REFERENSI TEBING TINGGI DELI
Musisi Jalanan....
Organisasi...
Suaranya jadi andalan… Butiran mutiara kalimatnya menyatu… Instrumennya hanya merakit nada… Kesederhanaan jiwa dirasakannya…
Bagai jurang untuk memilihnya… Mata menjadi ketelitian setiap kepastian… Bumi mencoba manusia mengenal kebaikan… Tidak sebentar untuk memahami bersama…
Berkucuran air dikeningnya… Tak mengenal lelah walau tak seberapa… Tempat persimpangan lampu merah… Ia beraksi untuk bersuara merdu…
Dari hatimu jiwa berbicara… Temukan jawaban bersama raga… Renungan bersemayam dalam qalbu… Ketenangan bersama untuk semua… Tiang-tiang kekuatan membara ikatan… Pasti akan terlihat sinarnya… Untuk apa aku menyatu dengan mereka…? Bersama jawaban tertulis jelas kunantikan…
Bukan untuk mengemis… Kepuasan makna kerja dari kemampuan… Musik aliran jadi denyut nyawanya… Bagian syair melekat dihatinya… Hidup penuh nuansa karya… Dapat dibagi lewat persimpangan… Hidup apa adanya… Tepian jalan jadi panggung setia…
REFERENSI TEBING TINGGI DELI
Sulit untuk sepaham… Bukan maksud untuk menjauh… Terus berpegang terkadang jenuh mengitari… Namun kita pasti mengerti disuatu saat nanti…
Apa kesalahan yang kulakukan… Pertanyaan itu mengisi jiwa untuk kurenungkan… Sendiri ku berdiri… Tiada yang tahu apa yang kulakukan… Lelahku berfikir pada tiap malam… Apa yang membuat diri terluka terhempas dari semuanya… Perlahan semangat itu mulai ada… Memang mestinya aku harus bangkit… Kupejamkan mataku… Tatapan awalan disitu yang tak pernah kulupa… Beberapa bulan berlalu terisi sengatan debu… Makna yang jauh telah kudapatkan disini… Tanggung jawab berat untuk ku pikul lagi… Namun ringan saat kumulai menghirup udaranya… Semangatku mulai kuat meskipun belum sepenuhnya… Jiwa semangat telah kembali… Dukungan mereka yang tak pernah putus.. Serasa waktu dahulu… Kutatap dengan tajam pandangan mereka… Kubuktikan aku bangkit dari rasa sakit langkahku… Meresapi semua makna Sang Maha Kuasa… Ku sangat yakin Ia masih menyanyangiku…
Karya Status
: Muhammad Suhendri : Mahasiswa STIT AL HIKMAH TEBING TINGGI JULI 2012
SINERGI
29
B U D AYA
U TA M A
PENDIDIKAN KARAKTER
KEPADA PESERTA DIDIK MELALUI SENI TEATER METODE untuk membentuk karakter para pelajar dapat diberikan melalui pendidikan extra kurikuler berupa seni teater, seni sastra, seni tari serta seni lainnya. Pembentukan tersebut akan membentuk jiwa peserta didik menjadi berbudi pekerti yang baik dan cerdas. Extra kurikuler dimaksud memiliki banyak manfaat, antara lain: memupuk kerjasama yang baik dalam pergaulan sosial, memberi kesempatan kepada anak itu melahirkan daya kreasi masing-masing, mengembangkan emosi yang sehat kepada peserta didik, menghilangkan sifat malu, gugup dan lain-lain. Sisi lainnya, seni teather mampu mengambangkan apresiasi dan sikap yang baik, agar dapat menghargai pendapat dan fikiran orang lain serta mampu menanamkan kepercayaan pada diri sendiri, untuk dapat mengurangi kejahatan dan kenakalan peserta didik. Dalam seni teater ada memupuk kerjasama yang baik sesama peserta didik. Hal ini dilihat dalam lomba seni teater, peserta didik yang diberi peran, antara satu dengan yang lain akan terlihat kerjasama yang baik sesuai dengan tuntutan naskah cerita. Apabila tidak ada kerjasama akan terjadi kejanggalan dalam lomba itu, begitu juga kerja kelompok (Tim Work) di kelas juga memerlukan kerjasama peserta didik. Memberikan kesempatan kepada peserta didik melahirkan daya kreasi, disini setelah peserta didik itu diberi pelajaran seni teater dan seni sastra (cipta puisi), maka ia sudah dapat menciptakan puisi dan sekaligus membacanya. Contohnya seorang murid SD Metodist I Tebing Tinggi bernama Gebi Oktaviana menciptakan sebuah puisi serta membacanya. Berhasil menyandang predikat juara tingkat Kota Tebing Tinggi, Oleh
28
SINERGI
JULI 2012
Dinas Pendidikan dikirim mengikuti lomba tingkat Propinsi Sumatera Utara, berhasil kembali meraih juara. Selanjutnya Gebi Oktaviana anak seorang pedagang sayur di Pasar Inpres Jalan Gurame Tebing Tinggi diutus mengikuti lomba cipta dan baca puisi di Tingkat Nasional di Bali. Dalam seni teater palajaran yang diberikan kepada peserta didik secara ekstrakurikuler, menghilangkan sifat malu dan grogi. Sifat malu dan grogi sangat berpengaruh besar terhadap peserta didik, dua sifat ini dalam pendidikan seni teater harus dihilangkan, dengan latihan-latihan dasar yang ada dalam pendidikan seni tetare. Maka timbul percaya diri terhadap peserta didik dalam menghadapi segala sesuatu datang terhadap dirinya, apakah itu mengikuti ujian kenaikan kelas atau ujian akhir serta mengikuti perlombaan. Dalam pendidikan karakter kepada peserta didik melalui seni teater, sifat malu, gugup dan grogi harus betulbetul dihilangkan dalam jiwanya, kerena jika tidak dihilangkan maka pengembangan apresiasinya tidka akan berhasil, contohnya seorang peserta didik disuruh mengantar sebuah surat ke salah satu kantor, pasti ia minta ditemani oleh teman yang lain, tiba di kantor yang dituju untuk masuk saja mereka tolak-tolakan. Di sini dapat kita lihat pada wajah mereka ada rasa malu, grogi dan gugup. Yang paling fatal adalah apa bila peserta didik itu mengikuti lomba seni teater dan seni sastra (baca puisi), vokal solo, bercerita. Jika tidak benar-
benar terlatih peserta didik itu, yang akan menggagalkan perlombaan yang diikutinya. Seperti salah seorang peserta didik mengikuti lomba baca puisi, oleh karena dia gugup dan grogi maka pengucapan isi puisi itu bersalahan dibacanya, begitu juga perlombaan yang lain diikuti oleh peserta didik. Menurut riset yang dilakukan oleh penulis kepada peserta didik yang mengikuti ekstrakulikulerndi bidang seni teater dan seni sastra. Jumlah mereka sekitar delapan puluh lima persen berhasil di segala bidang pendidikan, maupun terjun di tengahtengah masyarakat yang pasti di sini dia sudah siap pakai. Contohnya, sa;ah seorang murid dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK Negeri 1 Tebing Tinggi) ada mengikuti pendidikan ekstrakulikuler seni teater dan seni sastra bernama Rini masih duduk di kelas I diutus dari sekolahnya mengikuti lomba Penyuluhan Tentang Bahaya Narkoba Tingkat Kota Tebing Tinggi dan berhasil juara I, begitu juga di lingkungan sekolah dia berhasil mendapat predikat juara umum di bidang pelajaran yang diikutinya. Di Kota Tebing Tinggi masih banyak sekolah belum ada pendidikan ekstrakulikuler di bidang seni teater dan seni sastra dengan cara teori dan praktek, padahal pendidikan ini juga termasuk memberntuk karakter peserta didik menjadi cerdas dan berbudi luhur serta terhindar dari segala ancaman penyakit masyarakat, antara lain kenakalan remaja, narkoba serta kebut-kebutan di tengah jalan. Dalam hal ini beruntung bagi sekolah yang mengadakan pendidikan extrakulikuler di bidang seni teater dan seni sastra. Ada yang mengatakan hidup dengan seni adalah indah, (Zikri Sikumbang, BA) REFERENSI TEBING TINGGI DELI
dan Jalan Bani Hasyim Kelurahan Tebing Tinggi Kecamatan Padang Hilir. Data yang diperoleh selama lima tahun terakhir, menunjukkan bahwa anggaran yang terserap untuk jalan di Kota Tebing Tinggi semangkin menurun, hal ini semata-mata bukan berarti anggaran itu tidak diperlukan lagi, tetapi mungkin saja sudah cukupnya jalan yang ada atau masih bagusnya kondisi jalan. Walaupun seperti yang dikemukakan diatas, saat ini masih ada jalan yang kondisinya bisa menghambat kelancaran berlalu lintas serta mengancam keselamatan pemakai jalan alias kondisi jalan sudah kriting atau banyak yang berlobang-lobang. Table diatas, dalam Tahun Anggaran 2008, anggaran di Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (saat itu) sebesar Rp. 65.280.098.300. Anggaran untuk jalan sebesar Rp.23.497.700.000, artinya 35,9 persen dari anggaran dinas tersebut dipergunakan untuk jalan, dengan uraian untuk Program Pembangunan Jalan dan Jembatan sebesar Rp. 4.605.000.000. Anggaran ini diperuntukkan untuk pembangunan, lanjutan pembangunan, pembuatan jalan setapak/lingkungan, pengerasan, pembukaan jalan baru, lanjutan
peningkatan, peningkatan dan pelebaran, pengaspalan, pembangunan jembatan. Serta untuk Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan sebesar Rp.18.892.700.000,juga untuk pemeliharaan, lanjutan pelebaran, rehabilitasi, peningkatan, pengaspalan, pemeliharaan jalan. Untuk APBD TA 2009 anggaran di Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp.55.077.187.000. Dari anggaran tersebut untuk jalan sebesar 29, 2 % atau sebesar Rp.16.077.500.000. Anggaran tersebut juga diperuntukkan untuk Program Pembangunan jalan dan jembatan sebesar Rp.2.830.000.000, dengan uraian kegiatan peningkatan, pembangunan, penimbunan, lanjutan pembangunan dan lanjutan peningkatan, serta Program rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan jembatan, dengan uraian kegiatan untuk peningkatan, lanjutan peningkatan, pengerasan, pemeliharan jalan sebesar Rp.13.247.500.000. Serta untuk pemeliharaan rutin jalan se Kota Tebing Tinggi sebesar Rp.450.000.000. Tahun Anggaran 2010 anggaran di Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp.18.987.669.000, untuk program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan sebesar Rp.4.480.000.000,
Tabel dibawah ini menunjukkan anggaran jalan yang ada di Dinas Pekerjaan Umum Kota Tebing Tinggi selama 5 (lima) tahun terakhir. ANGGARAN DINAS PU*
ANGGARAN JALAN*
NO
TA
PERSENTASE
1
2008
Rp. 65.280.098.300,-
Rp.23.497.700.000,-
35,9 %
2
2009
Rp. 55.077.187.000,-
Rp.16.077.500.000,-
29,2 %
3
2010
Rp. 18.987.669.000,-
Rp 4.480.000.000,-
23,6 %
4
2011
Rp. 25.557.538.000,-
Rp.14.414.500.000,-
56,4 %
5
2012
Rp. 23.228.630.000,-
Rp. 7.200.000.000,-
30,9 %
* sumber APBD Kota Tebing Tinggi REFERENSI TEBING TINGGI DELI
atau sebesar 23, 6 % dari anggaran Dinas PU. Anggaran tersebut dengan rincian dipergunakan untuk pemeliharaan rutin jalan tersebar se Kota Tebing Tinggi sebesar Rp.500.000.000,- serta digunakan untuk biaya pengawasan jalan dan jembatan, peningkatan, lanjutan peningkatan, pengerasan, pemeliharan jalan sebesar Rp.3.980.000.000. Anggaran di Dinas Pekerjaan Umum Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp.25.557.538.000. Dimana 56,4 % dari anggaran dinas tersebut diperuntukan untuk program rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan jembatan sebesar Rp.14.414.500.000. Anggaran ini dipergunakan untuk pemeliharaan jalan dan jembatan sebesar Rp.4.000.000.000,- serta digunakan untuk biaya pengawasan jalan dan jembatan, peningkatan, lanjutan peningkatan, pengerasan, pemeliharan jalan sebesar Rp.10.414.500.000. Sedang dalam APBD Tahun Anggaran 2012, anggaran di Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp.23.228.630.000, dimana 30,9 % atau sebesar Rp.7.200.000.000, di pergunakan untuk program rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan jembatan, dengan rincian anggaran dipergunakan untuk pemeliharaan rutin jalan se Kota Tebing Tinggi sebesar Rp.5.500.000.000,serta digunakan untuk biaya pengawasan jalan dan jembatan, peningkatan, lanjutan peningkatan, pengerasan, pemeliharan jalan sebesar Rp.1.700.000.000. Besarnya anggaran yang terserap untuk jalan setiap tahunnya ini, dalam pelaksanaanya tidak semuanya digunakan, rata-rata penggunaan anggarannya hanya ter realisasi 98, 5 % hingga 99,5 %. Hal ini dikarenakan adanya selisih dari pagu anggaran untuk satu jalan dengan anggaran yang sebenarnya digunakan, atau adanya selisih dari pagu anggaran akibat adanya penawaran untuk anggaran satu jalan. Realisasi anggaran jalan ini, hendaknya secara realistis digunakan untuk jalan yang benar-benar membutuhkan biaya untuk dilakukannya pembuatan, peningkatan, pemeliharaan, rehabilitasi ataupun segala macam istilah yang digunakan untuk agar lebih tepat sararan. Sehingga tidak menimbulkan kemubaziran, mark up, bahkan kepentingan untuk mengambil keuntungan yang berlebihan, sehingga dapat menghemat keuangan daerah. *** JULI 2012
SINERGI
9
U TA M A
OPINI
DIBANDING
TAHUN 2011, KORBAN
LAKALANTAS MENINGKAT
Reporter Tamu Majalah Sinergi : Asnawi Mangkualam ( Wartawan Posmetro Medan Kota Tebing Tinggi)
ANGKA kecelakaan lalu lintas yang terjadi di sejumlah ruas jalan raya selama 6 bulan terakhir ini ternyata meningkat hampir rata-rata mencapai 20 - 30 persen bila dibandingkan pada tahun 2011 yang lalu. Setidaknya hal itu diketahui dari data statistik kecelakaan lalu lintas yang diperoleh dari sumber Satlantas, Polres Tebing Tinggi. Misalnya pada bulan Januari 2011 lalu saja, jumlah kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi hanya mencapai 20 kasus. Korban jiwa yang meninggal dunia mencapai 3 orang, luka berat 13 orang dan luka ringan 32 orang. Tetapi untuk Januari 2012 jumlah kecelakaan lalu lintas naik menjadi 38 kasus dengan korban meninggal dunia 5 orang, luka berat 25 orang dan luka ringan 61 orang. (Lihat tabel) “ Untuk bulan Juli 2012 ini, mulai tanggal 1 sampai sekarang saja sudah 13 kasus kecelakaan lalu lintas, 2 orang meninggal dunia”, ujar Kasat Lantas Polres Tebing Tinggi, AKP Noerhaini Manalu, SH saat ditemui di ruang kerjanya. Senin (23/7). Kasat Lantas Polres Tebing Tinggi itu mengungkapkan tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah hukum Polres Tebing Tinggi selama 6 bulan terakhir, penyebabnya selain kurangnya kesadaran pengendara kendaraan untuk tertib lalu lintas juga sarana dan prasarana jalan menjadi salah satu penyebabnya, “ ada sebahagian daerah rawan kecelakaan yang sarana jalannya belum memadai, bahkan penerangan jalan pun belum memadai. Karena itu tak salah pemerintah harus mengalokasikan anggaran dalam hal membangun infastruktur sarana dan prasarana jalan raya, termasuk memperbaiki jalan-jalan yang masih
10
SINERGI
JULI 2012
rusak dan berlubang, sehingga dengan begitu dapat mengurangi tingginya angka kecelakaan di jalan raya. Seperti misalnya di Jalan Lintas Umum, Siantar - Tebing Tinggi, km. 96-97 Desa Kelembak, Kec. Tebing Tinggi, Dolok Merawan. Di daerah itu dalam seminggu ini saja sudah tiga kali terjadi kecelakaan lalu lintas, akibat adanya lubang yang menganga di jalan itu”, sebut AKP Noerhaini Manalu sembari mengatakan bahwa pihaknya sudah melayangkan surat ke Pemerintah Provinsi agar jalinsum itu segera dapat diperbaiki. Selain di jalinsum tersebut, Kasat Lantas juga menjelaskan ada beberapa ruas jalan yang bisa dikategorikan sebagai daerah rawan kecelakaan, misalnya di Simpang Bp-7, Jalan KL. Yos Sudarso, Jalan Sukarno Hatta dan Jalan Gatot Subroto Kota Tebing Tinggi, “ sejatinya di lokasi yang masuk dalam ketegori rawan kecelakaan, pemerintah harus memasang marka jalan atau rambu-rambu lalu lintas termasuk penerangan jalan, supaya tidak sering terjadi kecelakaan di sana”, sarannya. Disamping faktor sarana dan prasarana jalan, kesadaran si pengendara lalu lintas dipandang paling utama. Bahkan dalam rangka menciptakan kesadaran masyarakat dalam hal mematuhi undang undang lalu lintas, sejumlah petugas Sat Lantas mengaku sudah berulang kali melakukan sosialisasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) kepada semua pihak. Mulai sosialisasi kepada siswa-siswi di sekolah, melakukan kampanye Safety Riding, bahkan sampai membagi-bagikan helm ber-SNI secara cuma-cuma kepada masyarakat, “ yang kita lakukan itu adalah untuk mewujudkan budaya tertib lalu lintas. Kalau kita benar-benar mematuhi undang-undang lalu lintas, mudahmudahan angka kecelakaan di jalan raya bisa berkurang. Per 1 April 2010 lalu, pemerintah telah memberlakukan undang-undang bagi seluruh pengendara kendaraan roda dua wajib memakai helm ber-SNI. Lantas, kita pun membuat program membagi bagikan helm ber-SNI secara gratis kepada masyarakat. Tetapi terkadang kita heran juga, sudah beribu jumlahnya helm ber-SNI yang telah kita bagi-bagikan secara cuma-cuma, justru REFERENSI TEBING TINGGI DELI
kehidupan. (I.Wibowo, dkk dalam Mhd. Mufid, 2009). Ada kesan, media massa telah menjadi corong sekaligus mendorong menguatnya ideologi Neoliberalism (pasar). Namun, menjadi musuh bagi ideologi-ideologi lain di luar yang dianut media massa. Hal itu bisa dilihat dari penyiaran film dan televisi yang tidak ramah terhadap ideologi lain Misalnya, film-film Hollywod yang hingga kini tetap merepresentasikan istilah ‘teroris’ dengan orang Arab, bersorban dan berjenggot yang notabene pemeluk Islam. Ideologi ini juga telah mendorong media massa mengabdi pada kepentingan modal dan pelipat gandaan keuntunga Fakta itu berlangsung terus menerus, karena, seperti dikatakan John H McManus (Market-Driven Journalism: Let the Citizen Beware?, 1994), pasar memiliki enam karakteristik, yaitu (1) kualitas dan nilai ditentukan konsumen ketimbang produsen atau pemerintah; (2) responsif terhadap konsumen; (3) koreksi diri karena pasar bersifat fleksibel; (4) motivasi konstan dari pelaku pasar untuk berkompetisi; (5) mengandalkan efisiensi; dan (6) konsumen bebas untuk menentukan pilihan. Dalam kondisi dan situasi demikian, Neoliberalism akan melahap apa dan siapa saja ke dalam perut keserakahannya yang membuncit. Di mana nilai-nilai lain yang tidak sepandangan dengannya, akan melebur kedalamnya atau menghadapi situasi mati atau teralienasi dari gerak peradaban yang diciptakan ideologi Kapitalis. Dengan kata lain, saat ini tengah terjadi pertarungan dua kutub sosial antar nilai-nilai Kapitalis (Neoliberalism) dengan nilai-nilai non-kapitalis (nilainilai agama, etnik, tradisional, minoritas maupun profesi) yang tak sejalan dengan Neoliberalism. Sedangkan arena pertarungan nilai itu berada dalam area Negara yang memiliki kekuasaan serta seperangkat hukum sebagai aturan hidup bermasyarakat secara bersama. Dalam perspekstif demikian, swasensor menjadi penting. Karena dalam sistem demokrasi liberal, mengidealkan Negara sebagai wasit yang adil, jujur, objektif dan tidak memihak dalam mengawal pertarungan nilai-nilai di atas. Artinya, negara menyiapkan ruang serta rule of law yang harus dipatuhi bersama oleh nilai-nilai yang tengah bertarung. Dalam pemahaman ini, sudah harus diketahui posisi Lembaga Sensor Film (LSF) yang mengembangkan pandangan tentang swasensor. Swasensor sendiri, bermakna masyarakat yang dewasa dan bertanggung jawab dipersiapkan untuk memilih, memilah dan menolak dengan sadar berbagai program media massa (film dan televisi) yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai yang dianutnya. Swasensor dalam upaya REFERENSI TEBING TINGGI DELI
membudayakannya, diperkirakan memuat dua tujuan terhadap khalayak. Yakni, sebagai mekanisme pertahanan diri serta upaya perlindungan. Sebagai mekanisme pertahanan diri, swasensor menginginkan khalayak mampu mempertahankan dirinya secara mandiri dari pengaruh nilai-nilai film yang tak sesuai dengan individu dan kelompok sosial. Pada tahapan ini, diharapkan ada upaya filterisasi serta selekstifitas yang dikembangkan oleh khalayak terhadap arus informasi yang masuk dari mana saja. Sedangkan upaya perlindungan, merupakan langkah-langkah yang ditempuh Negara dalam rangka memberikan rasa aman kepada khalayak dan merupakan bagian dari tanggung jawab Negara. Upaya perlindungan oleh Negara itu, telah ada sejak negera ini berdiri, misalnya dalam preambule UUD 1945 atau yang terbaru UU No.33 Tahun 2009 tentang Film. Undang-undang itu, berusaha memberikan posisi tengah kepada Negara, di mana Negara bisa melindungi khalayak dari pengaruh negatif film, tapi juga tidak sampai merugikan apalagi mematikan industri perfilman dan pertelevisian. Dalam posisi demikianlah, LSF memainkan peranan Negara sebagai lembaga yang mengawaasi keberadaan dan peredaran film sekaligus melindungi khalayak. Dengan posisi demikian, wajar saja jika kemudian muncul beragam pandangan terhadap kinerja LSF. Di satu pihak, LSF dituding terlampau ketat, sehingga berdampak pada rendahnya kualitas film, karena gunting sensor yang terlampau tajam. Kritik demikian datang dari industri film yang memang mendasarkan kritikannya pada kepentingan mereka. Namun, pada pihak lain, LSF dituding sebagai lembaga yang tumpul, karena meloloskan demikian banyak adegan film dan televisi yang tak sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai khalayak. Dalam pola demikian, maka cukup adil jika mekanisme swasensor diberlakukan. Terhadap kondisi demikian, khalayak sudah seharusnya secara cerdas dan aktif dalam menyikapinya. Penting dilakukan upaya-upaya pengembangan swasensor berbasis khalayak yang mekanismenya, bersifat bottom up. Ada beberapa peluang yang diperkirakan bisa dilakukan secara simultan. Pertama, swasensor individual. Upaya model ini sejujurnya sangat terbatas dilakukan oleh pribadi masing-masing. Namun, sangat tergantung pada usia, pendidikan dan pengalaman hidup yang dimiliki serta keberadaannya secara geografis.. Kedewasaan yang dimiliki individu bisa memfilter pengaruh yang masuk dari film dan televisi secara mandiri. Langkah menjadikan individu dewasa dalam bersikap terhadap
informasi, tidak bisa begitu saja terjadi. Konsep diri individual sebagai parameter swasensor, semestinya sudah terbentuk sejak awal, melalui interaksi sosial dengan berbagai lapisan. Nilai-nilai agama dan adat istiadat yang melekat dalam diri setiap individu sejak kanak-kanak, bisa terus dikembangkan sebagai mekanisme swasensor individual. Kedua, swasensor kelompok sosial (keluarga, lingkungan atau daerah). Swsensor model ini bisa dimulai dari keluarga (small group) dengan menentukan aturan tersendiri dalam mengakses informasi baik dari film, televisi maupun jejaring sosial internet di rumah tangga. Efektifitas swasensor model ini bisa jadi kuat, jika diikuti dengan swasensor lingkungan (middle group) yang menetapkan aturan-aturan bersama. Misalnya, kapan waktu-waktu yang boleh bagi warga masyarakat untuk mengakses informasi, meski pun harus diberlakukan aturan bersifat terbatas. Pembuatan kesepakatan waktu jam belajar bagi anak sekolah di suatu lingkungan menjadi contoh terbaik yang memerlukan pengembangan lebih lanjut. Dalam posisi demikian pemerintahan daerah mewakili Negara bisa mendukung upaya itu, misalnya dengan membuat peraturan daerah tentang jam wajib belajar atau lainnya. Ketiga, penguatan kelompok penekan (pressure group). Keberadaan kelompokkelompok penekan (LSM dan Ormas) terhadap produk industri film dan televisi yang ada ditengah khalayak, semestinya didukung dan tidak dicela. Keberadaan mereka perlu terus menerus diperkuat vis a vis media massa. Kelompok penekan itu, bahkan harus dianjurkan melakukan tindakan model pre-emptive (menangkal terlebih dahulu) terhadap produk media massa yang dinilai tak sejalan dengan kemauan khalayak. Kasus ‘Lady Gaga Vs FPI’ adalah contoh terbaik yang dilakukan khalayak dalam memberikan tekanan terhadap industri media massa. Mekanisme swasensor di atas, secara implikatif memungkinkan khalayak melaksanakan dua strategi perlawanan terhadap hegemoni film dan televisi dalam bentuk devensif sekaligus ofensif. Bahkan, strategi itu akan berdampak pada perubahan oerientasi film dan televisi yang menjadikan rating dan besaran penghasilan sebagai ukuran keberhasilan suatu produk industri media massa. Begitu pun langkah-langkah di atas memerlukan injeksi semangat dan aktifis sosial yang tahan terhadap bantingan dan jebakan sosial yang siap menghadang. Jika para aktifis sosial itu kalah dalam pertarungan memenangkan nilai-nilai yang di anut, dipastikan ke depan kita takkan lagi menemukan berbagai kearifan lokal yang selama ini jadi panutan kita. Wallahu a’lamu bi ash shawab. JULI 2012
SINERGI
27
OPINI
U TA M A
Swasensor Dalam Perspektif (Tanggung Jawab) Sosial OLEH : ABDUL KHALIK KRITIK DAN PROTES sosial terhadap film, sebenarnya sudah muncul sejak 1896 di Amerika Serikat, ketika penonton menyaksikan adegan ciuman dalam film The Wisdom Jones. Masa itu, muncul perspektif baru di kalangan penggiat film, bahwa produksi film-film Hollywood sebelum tahun itu, hanya cocok untuk mereka yang berusia 12 tahun ke bawah. Agar film-film bisa lebih hidup dan menarik minat, perlu disisipkan adegan-adegan mewakili perilaku mereka yang dewasa. Tapi, pada saat bersamaan, muncul pula perspektif baru di kalangan masyarakat bahwa film akan menjadi musuh potensial yang bisa merusak tatanan sosial yang telah ada selama ini. Adegan kekerasan dalam film, justru terjadi lebih jauh dari tahun itu. Kekerasan yang ditampilkan pada pembuatan film-film Hollywood di masa-masa awal malah diarahkan kepada kelompokkelompok agama, minoritas, etnik juga kalangan berprofesi tertentu. Gambaran salah yang dibeberkan dalam film-film Hollywood, hingga kini terus berlangsung dan dipandang sebagai bentuk kekerasan simbolik yang mendapat kritik dan protes sosial. Disamping kekerasan fisik dalam bentuk perkelahian, tembak menembak dan bentuk visual lainnya. Film Thirteen Women (1932) diperkirakan film kekerasan pertama bergenre slasher (film jagal) yang mengetengahkan pembunuhan berantai yang dipertontonkan secara gamblang. Pada 1909, untuk pertama kali negara Bagian California membentuk lembaga sensor film dan pada 1922 delapan negara bagian AS mengeluarkan UU sensor film. Namun, hingga kini kritik dan protes sosial atas film tak pernah mengendur. (William L. Rivers, et.al. 2003). Dinegeri kita, hal sama juga terjadi. Sebagai contoh, adalah maraknya filmfilm menampilkan kehidupan mewah (hedonisme). Jenis ini juga menjadi salah satu tema utama film yang menjadi sasaran kritik dan protes sosial dalam negeriFilm Indonesia ‘Tiada Jalan Lain’ (1972), sempat menimbulkan kehebohan dan kritik keras di kalangan masyarakat, hingga dilarang peredarannya oleh Kejagung RI. Film yang dibintangi Teng Kuang Yung dan Debby Citra Dewi itu, dipersoalkan, karena mempertontonkan kemewahan berlebihan, sehingga dinilai bisa merusak kepribadian bangsa. Yang terbaru, adalah Film ‘The Raid’ (2012) yang menampilkan kekerasan secara vulgar, sehingga dinilai tak layak ditonton anak-
26
SINERGI
JULI 2012
anak. Setidaknya, tiga fenomena dunia perfilman di atas, yakni pornografi, kekerasan dan hedonisme (kemewahan) merupakan persoalan sentral terkait interaksi antara dunia perfilman dengan masyarakat. Belakangan fenomena ini juga muncul di layar televisi dan hingga kini massifikasi ketiga fenomena di atas, terus terjadi dan menguat seiring dengan kian longgarnya nilai-nilai sosial didalam masyarakat. Tayangan televisi yang menampilkan berita-berita kriminal secara detail serta kehidupan dan aktifitas para artis yang glamour ditambah penayangan adegan film-film kekerasan, menjadikan televisi dituding sebagai media industri penebar kejahatan paling terkemuka. Bahkan, mengalahkan pengaruh film atas khalayak. Paling tidak, ada tiga perspektif yang bisa dikemukakan terkait fenomena film dan televisi. Pertama, media massa (film dan televisi) dipandang memiliki kekuatan penuh mendikte perilaku khalayak. Dalam hal ini, khalayak dianggap pasif sehingga merespons begitu saja stimulus yang digelontorkan media. Situasi masyarakat yang penuh alienasi, isolasi, depresi, dan tingkat pengangguran tinggi merupakan lahan subur bagi media dalam menancapkan pesan-pesan kejahatan. Kedua, media dipandang amat lemah untuk memengaruhi khalayak. Dalam kondisi ini, khalayak bisa bersikap aktif untuk menegosiasikan atau menolak pesan-pesan kejahatan yang disajikan media. Daya intelektualitas, level ekonomi, atau usia merupakan faktor determinan yang tidak dapat dikesampingkan Ketiga, media memiliki dampak terbatas bagi khalayak. Hal ini dapat terjadi karena media dipandang sebagai salah satu faktor, selain faktor-faktor lain, seperti kematangan psikologis, konteks sosial yang melingkupi individu-individu, dan daya selektivitas khalayak terhadap muatan media sehingga media bisa berpengaruh pada tingkat gagasan, sikap, atau perilaku. (Triyono Lukmantoro, 2011) Dalam konteks demikian, harus disadari media massa (film dan televisi) sebenarnya memiliki nilai-nilai acuan yang dianut dan selanjutnya disampaikan kepada khalayak. Ada tiga nilai acuan yang dipakai, yakni, pertama nilai yang dianut redaktur/produser, kedua, pemilik modal, ketiga, masyarakat. Redaktur atau produser, merupakan individu profesional yang bekerja dalam
dunia film maupun televise. Individu tersebut, bersama tim kerjanya adalah manusia biasa, anggota masyarakat yang punya keyakinan, kultur dan struktur yang dibawanya dari masyarakatnya. Artinya, mereka adalah produk sosial suatu masyarakat. Sehingga, mereka secara individual memiliki seperangkat nilai, norma, sikap yang terbentuk dalam diri mereka secara otonom, yang diperolehnya melalui konstruksi masa lalu, sebagai bagian dari pengalaman hidu mereka. Konstruksi itulah yang mempengaruhi kinerja mereka. Dalam hal tertentu, pemilik modal sangat berperan dalam menentukan nilai media massa. Pemilik modal dipastikan ingin agar produk media massa yang dibiayainya meraih keuntungan atau produk itu dikenal masyarakat secara luas. Maka, nilai yang tak bisa dielakkan adalah bagaimana keinginan pemilik modal bisa terwujud. Bahkan, tak jarang kersialisasi menjadi nilai utama dari sebuah produk. Masyarakat juga mempengaruhi nilai dari produk media massa. Misalnya, pandangan hidup kelas menengah yang bersumber dari perubahan sosial yang cepat,misalnya tentang gagasan kemodernan. Gagasan itu, dikonstruksikan dengan gaya kebarat-baratan. Maka nilai kebarat-baratan (westernisme) itulah yang menjadi salah satu nilai media massa. Ketiga aktor inilah yang paling menentukan nilai-nilai substantif media massa. Namun, sebagai sosok yang tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sosial, nilai-nilai media massa merupakan replikasi dari kehidupan sosial itu sendiri. Artinya, nilai yang dianut media massa merupakan nilai-nilai yang hidup ditengah masyarakat saat itu. (Burhan Bungin, 2006). Saat ini, keberadaan media massa harus dipahami justru menjadi propogandis ideologi Kapitalisme (Neoliberalism) yang pemuatannya bersifat hegemonik dan membuat khalayak tersandera tanpa berdaya melakukan perlawanan. Neoliberalism, pada intinya merupakan gagasan yang menjadikan ekonomi sebagai kunci untuk memahami dan mendekati berbagai masalah, penggusuran arena hidup sosial menjadi urusan individual dan pemindahan regulasi dari arena sosial ke urusan personal. Ada semacam pemujaan pasar dalam gagasan neoliberalism. Para fundamentalis neoliberalism meyakini tidak hanya produksi, distribusi dan konsumsi yang harus tunduk pada pasar, tapi seluruh sisi REFERENSI TEBING TINGGI DELI
beribu pula banyaknya yang kita tilang si pengendara kendaraan roda dua akibat tidak memakai helm. Padahal yang kita lakukan itu adalah untuk keselamatan jiwa mereka sendiri”, tandas AKP Noerhaini Manalu. Dalam hal menciptakan tertib berlalu lintas, Sat Lantas Polres Tebing Tinggi secara priodik juga menggelar berbagai razia di sejumlah titik jalan, “ Ada Operasi Simpatik, Operasi Patuh dan Operasi Zebra yang terus kita tingkatkan. Tetapi tetap saja tidak menimbulkan efek jera bagi si pengendara kendaraan. Bahkan anehnya, ketika si pengendara kendaraan yang melanggar undang-undang lalu lintas kita tilang sampai 2 pasal bahkan ada yang sampai tiga pasal yang dilanggarnya, tetapi sampai dimeja persidangan Pengadilan Negeri, si pengendara itu hanya dijatuhi satu pasal pelanggaran saja. Kalau budaya seperti itu terus terjadi, bagaimana bisa ada efek jeranya”, ungkap Kasat Lantas sembari berharap agar Kota Tebing Tinggi dapat menjadi kota percontohan bagi daerah Kab/Kota yang ada di Sumut dalam hal tertib lalu lintas. “ Tebing Tinggi ini kan kota kecil, kalau seandainya saja kita mau secara serentak mematuhi tertib lalu lintas, saya yakin apa yang kita harapkan bisa terwujud. Kalau Kota Tebing Tinggi bisa tertib dalam hal berlalu lintas, yang banggakan masyarakat Tebing Tinggi juga, bahkan Pemerintah Kota Tebing Tinggi pun akan mendapat penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha dari Pemerintah Pusat karena dipandang cakap dan mampu mengelola Tata Transportasi dan Tertib Lalu Lintas”, ujar Kasat Lantas itu Jalan Raya Jadi “Ladang Pembantaian” Terkait tingginya angka kecelakaan di jalan raya, Kapolres Tebing Tinggi AKBP Andi Rian Djajadi, SIK yang diwawancarai secara terpisah mengatakan bahwa saat ini kondisi perlalulintasan di Sumut pada umumnya dan di Kota Tebing Tinggi pada khususnya sangat ‘mengerikan’. Sebab, beliau mengilustrasikan bahwa jalan raya sudah berubah menjadi “ladang pembantaian” (the killing fields) terhadap para pengguna jalan, sehingga lebih banyak korban lakalantas daripada korban ‘perang’ di masa merebut kemerdekaan RI. “ Sangat mengerikan, sejumlah ruas jalan di Sumut sudah menjadi “ladang pembantaian” terhadap pengguna jalan. Seperti Jalan jurusan Medan-Tebing Tinggi-Kisaran, maupun Jalan Tebingtinggi- Siantar, dalam kurun waktu Januari-Juli 2012 sudah puluhan orang mati sia-sia akibat laka lantas di jalan tersebut”, katanya. Hal itu disebabkan, kondisi jalan dengan beban atau jumlah transportasi yang melintas tidak mampu lagi menampungnya, dan kualitas jalan REFERENSI TEBING TINGGI DELI
yang tidak memenuhi standard maupun struktural jalan, serta diperparah lagi dengan situasi rusaknya bahu jalan maupun drainasi yang sangat mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Karenanya tidak mengherankan, dalam kurun waktu Januari-Juli 2012, kata Kapolres Tebing Tinggi, sudah puluhan nyawa melayang sia-sia bahkan diperkirakan kerugian materil mencapai ratusan juta akibat laka lantas di kedua ruas jalan tersebut. Dalam kasus kecelakaan ini, Dinas PU, Dishub termasuk instansi paling bertanggungjawab atas banyaknya korban laka lantas di jalan raya, “ jika ada masyarakat merasa dirugikan akibat lalu lintas, bisa melakukan class action, karena masyarakat berhak memperoleh keamanan dan kenyamanan dalam menggunakan fasilitas umum”, tambahnya. Berkaitan dengan itu, Kapolres Tebing Tinggi mengajak masyarakat yang akan melakukan mudik lebaran nanti, yang tentunya saat itu mobilisasi masyarakat sangat tinggi, agar menggunakan alat transportasi layak dan nyaman. “ Semaksimal mungkin hindarilah aksi kebut-kebutan maupun ugal-ugalan di jalan raya, karena akan merugikan diri sendiri”, pinta AKBP Andi Rian Djajadi, SIK Ambil Sikap Selain itu, Pemko Tebing Tinggi bersama instansi terkait lainnya, baik itu Dishub maupun Dinas PU perlu juga mengambil sikap larangan atau semacam pembatasan terhadap kendaraan berupa “City Car” (taksi-taksi mobil pribadi) sebagai angkutan mudik lebaran, guna menghindari terjadinya korban kecelakaan yang lebih besar. “ Berdasarkan rekam jejak yang dilakukan Sat Lantas Tebing Tinggi, “City Car” yang paling banyak menimbulkan insiden di jalan raya dan kebanyakan korbannya tidak dapat tertolong, karena berbenturan dengan kendaraan lebih besar, semacam truk maupun mobil-mobil bus besar”, ujar Kapolres Tebing Tinggi sembari mengajak masyarakat untuk lebih cerdas memilih bus dalam mudik lebaran nanti. Pria berpangkat dua melati emas dipundaknya itu juga berharap kepada
Pemko Tebing Tinggi segera mengambil langkah-langkah guna menekan tingginya angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya, “ tanggung jawab ini tidak hanya dibebankan kepada polisi saja, sejatinya harus saling bekerja sama dengan berbagai pihak sebagai pemangku kepentingan (stake holders). Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) misalnya, untuk sejumlah kabupaten dan kota, forum ini sudah terbentuk, langkah yang harus dilakukan misalnya Mapping daerah rawan kecelakaan, program pencegahan kecelakaan, penanganan kecelakaan serta mengimplementasikan rencana aksi keselamatan jalan secara partnership. Intinya, Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah lalu lintas, khususnya di daerah. Dengan adanya forum lalu lintas itu, setidaknya semua masalah dapat dibahas secara terpadu dan menghasilkan sebuah rekomendasi yang efisensi dan efektif. Di samping itu, resiko kecelakaan lalu lintas setiap saat bisa saja terjadi, apalagi pembangunan berbagai sektor berdampak terhadap kehidupan masyarakat sehingga mobilitas serta aktivitas masyarakat otomatis meningkat pula di samping menggunakan sarana prasarana jalan dalam transportasi. Diharapkan forum ini dapat memberikan kontribusi bagi seluruh stakeholders, untuk memberikan solusi, mulai dari sarana dan prasarana jalan maupun mengurangi angka kecelakaan lalu lintas. Ingat, kecelakaan itu terjadi karena tiga faktor utama, Faktor kesadaran manusia sebagai pengendara kendaraan, faktor kedua kelengkapan tekhnis bagi yang berkendaraan serta faktor ketiga adalah sarana dan prasarana jalan yang juga harus memadai”, ucap Kapolres Tebing Tinggi sambil menjelaskan ada sebuah kampanye pada Maret 2010 tahun lalu yang tema besarnya adalah “Decade of Action for Road Safety 20112020”. Acara tersebut kata Kapolres Tebing Tinggi digagas bersama WHO (World Health Organization). Karena memang faktanya, dari data yang diterima WHO, ternyata angka kematian karena kurangnya perhatian kepada keselamatan jalan ternyata lebih tinggi dari pada korban kematian dalam perang. ****
Data Statistik Kecelakaan Lalu lintas selama 6 bulan (Januari-Juni 2012)
Data dari : Satlantas Polres Tebing Tinggi
JULI 2012
SINERGI
11
pendidikan
o la h r a g a
NASIB MADRASAH DI KOTA TEBING TINGGI JUMLAH peserta didik tingkat Madrasah Iptidaiyah/MI, Tsanawiyah/ MTs, Aliyah/MA dan Madrasah Kejuruan/MAK mengalami penurunan. Terbangunnya Unit Sekolah Baru ( USB) untuk berbagai tingkatan di daerah hinterland menjadi penyebab berkurangnya animo masyarakat untuk mendaftarkan anak mereka .Padahal Skill guru pengajar, metode serta bantuan pembiayaan seperti dana Bantuan Operasional sekolah (BOS), Biaya Operasional Manajemen Mutu (BOMM) Pemerintah juga dimiliki oleh Madrasyah ini. Terimagenya Madrasah sebagai sekolah agama serta pesatnya pertumbuhan Unit Sekolah Baru (USB) di berbagai lokasi ternyata mampu menyerap sebahagian calon peserta didik di berbagai desa/Kelurahan dari kawasan hinteland. sehingga merubah status kepopuleran Madrasah sebagai sarana pendidikan formal di era tahun 1980 an. Salah satu contoh Madrasyah Aliyah (MA) dan Madrasyah Tsanawiyah (MTs) Percontohan yang berada di jalan Imam Bonjol Kelurahan Tambangan. Minimnya jumlah murid di sekolah tersebut merupakan cermin rendahnya animo masyarakat untuk mendaftarkan buah hati mereka. Kondisi disekolah itu, setiap kelas seperti MTs kelas VII : jumlahnya 16 orang, kelas VIII : hanya 6 orang dan kelas IX : 17 orang. Jumlah keseluruhan menjadi peserta Ujian Nasional tahun 2012.Ditingkat Madrasah Aliyah /MA yang ada hanya kelas XII : dengan jumlah peserta didik sebanyak 17 orang yang ikut sebagai peserta UN . Kondisi ini berdampak terhadap terhentinya kegiatan proses belajar mengajar di Madrasah itu, ” Diprediksi tahun ajaran 2012/2013 madrasyah ini tidak beroperasi lagi.” ucap para guru disela waktu istirahat kepada Sinergi. Sebelumnya murid di sekolah itu berasal dari berbagai Kecamatan di sekitar Kota Tebing Tinggi Deli. ”Dulu murid kami banyak disini pak, murid kami rata – rata dari luar kota, diantaranya Kecamatan Penggalangan, Kecamatan Bandar Khalifah, Desa Berong, Desa Paya Pasir dan Kelurahan Pabatu. ”jelas guru yang enggan
12
SINERGI
JULI 2012
disebutkan namanya. Terbatasnya trayek jalur angkutan umum (Angkot) menjadi penyebab lain sehingga calon peserta didik enggan untuk mendaftar di Mdrasyah percontohan itu, ” Sedangkan anak dari dalam kota tak mungkin sekolah disini karena tidak ada angkot kota yang melintasi jalan Iman Bonjol.”jelas beberapa orang guru. Sederajat SD, SMP Dan SMA ” Di Madrasah, peserta didik dibekali pendidikan agama dengan tujuan untuk perkembangan dan kemampuan peserta didik guna memahami, menghayati, sekaligus mengamalkan nilai-nilai ajaran agama agar mencapai titik keserasian terhadap penguasaan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi (IPTEK) dan seni yang terkandung di dalamnya.” papar Kepala Kementerian Agama Kota Tebing Tinggi Deli melalui Kepala Seksi Madrasah dan Pendidikan Agama (Mapenda) Drs. Dasopang . Peserta didik dibekali pendidikan agama dengan tujuan untuk perkembangan dan kemampuan peserta didik guna memahami, menghayati, sekaligus mengamalkan nilai-nilai ajaran agama agar mencapai titik keserasian terhadap penguasaan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi (IPTEK) dan seni yang terkandung di dalamnya. Kegiatan ekstrakurikuler menuju ajang kompetisi siswa, Madrasyah juga memiliki kurikulum sederajat dengan pelajaran di tingkat sekolah formal lainnya. Kegiatan Pekan Olah Raga Seni ( PORSENI ) dan perlombaan Sience dan Tekhnologi juga dimiliki oleh Madrasah
agar peserta didik agar mampu menguji kemampuan serta keahlian dalam berbagai mata pelajaran dari tingkat daerah hingga tingkat Nasional. Madrasah adalah sebutan lain sebuah lembaga pendidikan di jajaran lingkungan Kementeraian Agama Republik Indonesia. ” Sesuai dengan PP No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan bahwa, Madrasah memiliki keunggulan lebih dibandingkan sekolah umum, disamping kurikulum nasional sama dengan sekolah pada umumnya ditambah lagi kurikulum yang berbasis keagamaan.”tambah Dasopang. Seperti Madrasah Ibtidaiyah sederajat dengan Sekolah Dasar disingkat MI/SD. Madrasah Tsanawiyah disingkat dengan MTs/SMP (Sekolah Menegah Pertama) merupakan Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Sedangkan Madrasah Aliyah MA/SMA merupakan pendidikan untuk kategoti tingkat atas. Sementara Madrasah Aliyah disingkat MAK sama dengan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK). Madrasah memiliki perbedaan dengan sekolah mengaji ,sekolah dimaksud adalah Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) yang ada disetiap kelurahan. Tingkat keprihatinan terhadap kondisi MTs dan MA Percontohan itu dibenarkan pihak Dasopang. Maraknya berbagai pemberitaan terhadap perilaku menyimpang yang dilakukan anak anak /remaja menjadi perhatian dan tugas bersama untuk membekali mereka dengan pencerahan ilmu keagamaan. ”Bekal ilmu pengetahuan agama Islam perlu diberikan sejak dini, mari bersama kita mendaftarkan anak anak kita di sekolah Madrasah.” ajak Dasopang Madrasah Ibtidaiyah (MI) jumlhanya sebanyak 9 unit 2 diantaranya berstatus Negeri dan 7 unit lainnya milik swasta. Madrasah Tsanawiyah (MTs) 8 unit, 1 unit milik negeri, swasta sebanyak 7 unit. Sementara Madrasah Aliyah (MA) 7 unit , Negeri 1 dan Swasta 6 unit. (kasinun/rahmadsyah) REFERENSI TEBING TINGGI DELI
CLUB BOLA PS PEMKO : ANTARA SILAHTURAHMI DAN KOMITMEN SKUADRON pemain sepak bola tersebut terlihat seperti sebuah Club bola Inter Milan Asal negara Italia. Paduan kostum biru hitam yang dikenakan sore itu, begitu terlihat asri ketika gerakan lari kecil puluhan pemain berusia 22 – 40 tahun yang mengabdi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di jajaran Pemko Tebing Tinggi itu mulai berebut mengendalikan bola di hamparan lapangan hijau sepak bola di Jl G.Leuser sekitar Komplek perumahan BP-7, persis di samping Markas Polsek (Polisi Resort) Rambutan. Semangat pemain terlihat kental ketika jeda breefing jadwal latihan mulai dipersiapkan. Canda tawapun mewarnai persiapan latihan sore itu . Sambil bergandeng tangan, personil club semangat meneriakkan yel yel club bola itu. “ Ayo. PS Pemko, hooo.” teriak pemain sembari berhamburan ke tengah lapangan. Suasana itu membelakkan mata penulis, ternyata ini club sepak bola yang sempat dibicarakan oleh kalangan abdi negara di kota lemang ini. Spirit para pemain begitu kentara terlihat. Rentang waktu 10-15 menit lapangan parkir hamparan hijau itu seakan tak mau berhenti menampung para pegawai yang berdatangan untuk melakukan latihan rutin yang digelar setiap hari Senin, Rabu dan hari Jum,at. Disela kesibukan mempersiapkan fasilitas, penulis sempat melihat kehadiran seorang pegawai Dinas Pendapatan yang sedang mengeluarkan peluit yang biasa dipakai wasit untuk memimpin pertandingan. Benda yang mampu menghasilkan bunti tersebut justru menarik perhatian. Dicermati , REFERENSI TEBING TINGGI DELI
sosok pria itu adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Syafri Amri Siregar,SE. Aktif sebagai salah seorang staff di Dinas Pendapatan(Dispenda) Kota itu, Amri sapaan akrab pria usia 38 Tahun itu tengah sibuk mempersiapkan stopwatch(pengatur waktu) dan peluit untuk memimpin jadwal rutin latihan club PS Pemko. Kepada Sinergi, pria yang juga duduk sebagai salah seorang Pengurus Cabang ( Pengcab ) Taekwondo itu menceritakan pengalamannya ketika membentuk club sepak bola PS Pemko. Perjalanan pembentukan PS Pemko dilakoni Amri Bersama rekan PNS lainnya , diantarnya Bisman Ritonga (Bappeda), Wahyu,ST (Dinas PU), Mhd. Iqbal ( KP2T), Reza Aghista,ST. Msi (Dinas PU), Monag (Bappeda), Bosmen (Bappeda). Bersama mereka, Amri berperan untuk merumuskan pembentukan club dengan tujuan menjalin silahturahmi antar instansi dan khalayak ramai, “ Rumusan itu terbentuk tahun 2004, dan kita berusaha memajukan dunia sepak bola di kota kita.”tutur Amri. Awalnya, kesepakatan pembentukan club saat itu hanya didukung sekitar 20 rekan PNS. Biaya kelengkapan kostum dan lainnya disepakati ditopang melalui iuran wajib yang dikemas dalam sebuah komitmen lisan sesama pemain. Tanpa berbekal keahlian khusus, kesepakatan untuk mewujudkan kemajuan dunia persepakbolaan direspon positip oleh beberapa orang PNS dan masyarakat umum yang gemar sepak bola, “ Kini jumlah personil club PS Pemko bertambah menjadi 60 orang, itu termasuk masyarakat
umum.”ungkapnya. Amri yang dipercaya merangkap sebagai manager tim membeberkan pengalamannya. Menurut Amri, pemberian nama club PS Pemko terinspirasi dari para rekan PNS. Disamping itu, pembentukan Club yang baru seumur jagung itu merupakan wadah untuk mempererat silahturahmi antara para PNS dengan Masyarakat . Diterpa sinas matahari, Amri membeberkan pengalaman Tim asuhannya yang sering menerima tawaran tanding persahabatan antara club-club sepak bola lokal maupun luar daerah. Tak jarang uji tanding tersebut berbuah kemenangan, “ Kita pernah tanding persahabatan dengan Pencab PSSI Kota Tebing Tinggi, Alhamdulillah saat itu kita berhasil unggul.” Ungkap Amri. Disinggung seputar pembiayaan, Amri tersenyum. Pihaknya mengakui, bahwa penanganan Club sepak bola mampu menyedot biaya ratusan juta rupiah, ” Kita sekedar menyalurkan hobi, walaupun punya komitmen, tetapi pembinaan membutuhkan biaya banyak, kita belum bisa mewujudkannya. ”terangnya. Namun Amri bersama rekan PNS serta masyarakat yang tergabung dalam PS Pemko berkeinginan agar club ini dapat bertahan. Karena PS PEMKO merupakan Club sederhana yang akan mengisi kegiatan positip bagi para PNS dan warga yang memiliki berkomitmen untuk memajukan dunia persepakbolaan di Tebing Tinggi. Saatnya dunia sepak bola kita bangkit seperti tahun 1970-an silam. (sapta/rahmadsyah) JULI 2012
SINERGI
25
agama
dakwah MELALUI SENI NASYID MODERN
SADARLAH ENGKAU WAHAI INSAN BILA HARTAMU BERPASIR INTANS HARTA DAN BENDA BUKAN KEKAL ILMU DAN AMAL YANG MENJADI BEKAL DISAMPING DIRIMU SETIAP SAAT MENGIRINGMU KE LIANG LAHAT Sepenggal lagu nasyid karya Prof. A. Ahmad Baqi berisikan pesan dan dakwah untuk umat manusia. Sekitar tahun tujuh puluhan orkes dan nasyid pimpinannya cukup terkenal di Sumatera Utara dan luar daerah, karena pada masa itu masyarakat atau yang punya hajatan belum begitu mengenal dengan seni musik yang ada sekarang ini. Mengikuti perkembangan zaman, orkes dan nasyid ini berubah aliran menjadi Irama Padang Pasir, pesan dakwah melalui seni musik ini tetap berlanjut hingga saat ini. Irama ini terus dilanjutkan oleh putra sulung dan anak didiknya dimasa Almarhum Ahmad Baqi. Lantunan lagu dan musik nasyid padang pasir kurang begitu terdengar melalui kaset atau jasa penyiaran radio. Perkembangan dunia nasyid semakin maju pada era tahun 80an, ketika seni musik itu mulai dipadukan dengan gendang yang dilantunkan oleh group nasyid untuk melantunkan lagu lagu seni dakwah. Hj Nurasyiah Jamil diketahui sebagai pimpinan sekaligus pencetus lagu seni
24
SINERGI
JULI 2012
dakwah pertama di Sumatera Utara. Dibawah asuhannya bersama anak didiknya, kelahiran lagu seni nasyid ini mampu melekat di hati remaja dan orang tua, sehingga berkembang pesat di berbagai daerah di Sumatera Utara. Titik puncak perkembangan seni Nasyid di Kota Tebing Tinggi terjadi pada tahun 2002. Keindahan lirik lagu nasyid ditengah para remaja mampu membangkitkan gairah. Terbentuknya 40 group nasyid pada masa itu merupakan bukti bahwa dakwah melalui seni dapat diterima. Upaya latihan sedikit mengalami kendala, ”Kami melatihnya sedikit kewalahan, terpaksalah anggota dari Group Nasyid AL-Misbah di bawah naungan Pemko Tebing Tinggi diturunkan untuk melatih generasi muda pada masa itu,” ungkap Syafrizal, S.Ag yang berprofesi sebagai guru agama di SD Negeri No. 167648. Perkembangan seni nasyid menjadi perhatian pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Digelarnya Festifal Perdana Perlombaan Nasyid tingkat Sumatera Utara yang di gelar di Kota Administratif ( kotif) Kisaran Kabupaten Asahan pada tahun 2002,merupakan ajang perdana bagi group nasyid Al-Misbah sebagai duta group nasyid asal Kota Tebing Tinggi, ”Dukungan penuh dari pihak Pemerintah Kota terus mengalir, sehingga latihan yang digelar terus dilakukan tanpa pamrih, Ungkapnya. Kemampuan pengetahuan dan bakat dari personil group nasyid Al Misbah menginspirasi pihak Pemerintah kota untuk menghadirkan Hj Nurasyiah Jamil sebagai pelatih group nasyid ini,” Tahun 2002, kami mulai melatih group group nasyid yang ada di Kelurahan, pesatnya perkembangan nasyid ketika
E KO N O M I itu, merupakan awal digelarnya festival nasyid untuk tingkat kota.” jelasnya. Derasnya perkembangan dan warna musik dewasa ini, membuat seni musik nasyid tidak begitu populer di mata para remaja. Setiap tahun, keberadaan group nasyid di tingkat Kelurahan semakin redup. Berbekal bakat dan hobi yang dimiliki, personil nasyid Al Misbah terus berjalan pada jalur seni musik dakwah, ” Mungkin karena lagu lagu dakwah yang dilantunkan agak kuno, sehingga mereka lebih gemar dengan group band modern, padahal dakwah itu dapat dilakukan melalui seni, bukan hanya dakwah, itulah yang mempengaruhi remaja kita,.”ungkapnya sedikit kesal. Perkembangan musik tersebut tidak membuat group nasid Al Misbah putus semangat. Walaupun tanpa pembinaan dari Pusat dan Daerah , keberadaan group ini dibuktikan dengan keikutsertaan group nasyid asal kota lemang itu di berbagai festival yang digelar baik tingkat regional maupun lokal, ” Kami ikut sebagai peserta di ajang Festival nasyid di Asrama Haji di Kota Tahun 2003, dan Kota Binjai tahun 2011.”imbuhnya. Group nasyid Al-Misbah, sebuah group musik yang membawakan lagu lagu bersifat dakwah. Diiringi dengan alat musik Keyboard, banyak masyarakat yang senang dengan penampilan group ini, namun ada juga yang tidak suka. Tidak jarang pihak hajatan meminta group ini request melantunkan musik berirama dangdut, dan lainnya, ”Semua dilakukan agar yang punya hajatan merasa senang.”kata Safrizal. Kebiasaaan masyarakat tertentu menonton penyanyi berpakaian minim yang berjoget seronok yang ditampilkan pihak keyboard berdampak miris terhadap penampilan group nasyid yang berpakaian sopan. Hiburan yang mempertontonkan penyanyi berpakaian ini berdampak negatif di tengah tengah masyarakat. Kondisi group nasyid modren di Kota Tebing Tinggi saat ini hanya tinggal dua group saja. Masyarakat yang senang dengan keberadaan nasyid modren, akan mengundang untuk tampil sekaligus menghibur undangan dalam acara pesta dan acara lainnya. Keberadaan nasyid modern ini terus dijaga. ”Kami akan terus mempertahankan seni nasyid yang sifatnya dakwah.” jelas Syafrizal mengakhiri. (Zikri Sikumbang/Rahmadsyah) REFERENSI TEBING TINGGI DELI
GEBYAR UMKM DI KOTA TEBING TINGGI
TEBING TINGGI EXPO 2012
MEMERIAHKAN hari jadi kota Tebing Tinggi ke-95 dan HUT Bhayangkara Ke-66. Himpunan pengusaha muda Indonesia (HIPMI) Kota Tebing Tinggi menggelar “Tebing expo 2012” di lapangan merdeka, jalan sutomo. “Tebing Tinggi Expo 2012 di gelar atas kerjasama HIPMI dengan Dinas Kouperindag dan di dukung oleh Pemko Tebing Tinggi”. Kata ketua BPC HIPMI Kota Tebing Tinggi Muhammad Hazly Azhari ST.MSc didamping oleh Ketua Panitia M Zakwan SAg dan Sekretaris Muheri, SH. di arena HITex 2012 lapangan Merdeka Tebing Tinggi. Menurut Ketua Panitia M Zakwan, S.Ag, Pelaksanaan HITex 2012 yang berlangsung hingga 16 juli 2012 itu menghadirkan artis dari Jakarta. akan tampil sedikit berbeda dari kegiatan serupa sebelumnya dimana akan dipadukan aktifitas hiburan dan dunia usaha, sehingga kesan yang akan dirasakan pengunjung akan terasa lain dari biasanya. ”kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi riil kemampuan dunia usaha dan membangun kerjasama dan sinergi antara dunia usaha dan pemerintah kota, Serta pengembangan kemandirian ekonomi kota.Meningkatkan daya saing produk UKM setempat”. ujarnyadi sela –sela acara. HITex 2012 ini di meriahkan pula dengan berbagai kegiatan perlombaan seni budaya etnis dan modern,kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut mendukung dan mensukseskan acara ini “.Tambahnya. Ketua Himpunan pengusaha muda Indonesia Sumatera Utara , Firsal Ferial Mutyara pada Grand opening Tebing Tinggi Expo 2012 mengatakan pembinaan UMKM di Kota Tebing Tinggi berjalan baik dan mendapat respon positif dari masyarakat serta pemerintah setempat.hal itu terlihat REFERENSI TEBING TINGGI DELI
dari banyaknya peserta UMKM yang ikut dalam Tebing Tinggi Espo sebanyak 120 UMKM. Dengan semakin maraknya kelompok masyarakat yang mengikuti program usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ,kekhawatiran yang muncul dengan berdirinya supermarket dan pusat perbelanjaan yang di kelola oleh perusahaan asing yang akan membuat produk local tidak laku di pasaran akan tertepis karena ternyata kita memiliki produk local yang telah dikelola dengan baik dan mungkin saja akan dapat dipasarkan di tingkat internasional. Sementara itu Walikota Tebing Tinggi IR H Umar Zunaidi Hasibuan, MM optimis pembinaan UMKM yang dilakukan secara terus menerus merupakan solusi untuk menggeliatkan perekonomian kerakyatan di Kota Tebing Tinggi, pembinaan UMKM yang baik dan terpadu akan melahirkan pengusaha local yang menghasilkan produk yang mampu bersaing dengan produk luar negeri.” Katanya. Menurut data dari dinas kouperindag kota Tebing Tinggi. Saat ini terdapat 6383 UMKM yang dalam pembinaan. Di bidang perdagangan sebanyak 3408 ,Aneka usaha 1812,jasa 647, Industry 304 dan koperasi 212.”
Angka ini akan terus bertambah melihat respon dari masyarakat yang semakin antusias untuk menghadiri sosialisasi program UMKM “ Kata Kadis kouperindag Drs H Asmali, Dengan adanya kebijakan yang telah di keluarkan oleh Walikota “ one village one product “ (OVOP) Diskouperindag telah mengeluarkan SK kepada 10 pemilik UMKM untuk dijadikan produk unggulan dan mendapat pembinaan yang intensif. Produk unggulan yang sedang dalam pembinaan Diskouperindag yakni gipang beras (Mustafa tanjung,kelurahan durian kecamatan bajenis), Keripik ubi/ pisang (Razali,kelurahan pinang mancung kecamatan Bajenis), Roti kacang (Hj Ellyya Lubis) kelurahan Sri padang,Kecamatan Rambutan,) Tahu goring (Mami,kelurahan karya jaya Kecamatan Rambutan) dan Lemang (Faradiba, kelurahan Mandailing Kecamatan Tebing Tinggi Kota) Kemudian tutup saji dan handycraft (Zuraida ulfa, Kelurahan Badak bejuang KecamatanTebing Tinggi Kota) , Tempe (Syamsuddin,Kelurahan Deblod sundoro Kecamatan Padang hilir) ,Jamur tiram (Hj Suprapti kelurahan Tambangan hulu kecamatan Padang hilir) Bordir (Sri rahayu,Kelurahan Pabatu Kecamatan Padang hulu) dan Sapu serta Brus ijuk (Raja siregar,kelurahan Lubuk raya Kecamatan Padang hulu). Selain itu dengan diaktifkannya klinik bisnis ( KLIBI ) bekerja sama dengan fakultas ekonomi USU yang berfungsi untuk membimbing membina dan meningkatkan kemampuan usaha UMKM diyakini akan semakin meningkatkan kualitas produk para pelaku UMM di Kota Tebing Tinggi..’kata Drs Asmali menandaskan. Juanda JULI 2012
SINERGI
13
K E S E H ATA N KEPLING PEWARNA CITRA PELAYANAN DALAM ETALAS PEMERINTAHAN
WASPADAI PENYAKIT
MUSIM PANCAROBA MUSIM PANCAROBA merupakan peralihan musim dari musim panas ke musim hujan atau sebaliknya yang terjadi secara tiba tiba. Serangan penyakit sering terjadi pada musim ini. Perubahan udara dan temperatur serta tidak sehatnya kondisi lingkungan,faktor cuaca, faktor angin dianggap menjadi pemicu penyebaran penyakit terutama penyakit menular. Penyakit yang rentan muncul pada musim panca roba diantaranya adalah, diare, tifus abdominalis, demam, dan demam berdarah dengue (DBD) serta chikungunya. Tak jarang para balita maupun anak anak serta para lansia (lanjut usia)yang memiliki daya tahan tubuh rendah menjadi sasaran terserangnya penyakit ini. Menyikapi persoalan musim pancaroba tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi dr.Vive Kananda,Sp.THT melalui Kabid Pengendalaian Masalah kesehatan(PMK), M.Syah Irwan,SKM,M. KES yang dilansir oleh Kepala Seksi PMK Fatiziduhu Laia menjelaskan bahwa, kegagalan penyesuaian suhu tubuh dengan temperatur lingkungan pada masa pancaroba menyebabkan terjadinya imunitas (daya tahan tubuh) terhadap penyakit berkurang sehingga sering menyebabkan penyakit terutama penyakit menulat seperti TBC, demam berdarah dsb. Karena perubahan suhu yang
14
SINERGI
JULI 2012
terjadi merupakan pemicu virus yang dapat berkembang biak.Disamping itu musim pancaroba juga menyebabkan tebalnya debu yang beterbangan di jalanan. Disamping itu, pola konsumsi makanan -minuman perlu diperhatikan, karena makanan jajanan yang dijual sembarangan belumn tentu sehat bagi tubuh. Fatiziduhu yang akrab disapa Abu Bakarmenambahkan, bahwa perubahan cuaca dari iklim panas ke iklim dingin juga mampu menimbulkan gangguan persendian pada tulang manusia sehingga menimbulkan gejala rematik. Tingginya curah hujan berdampak terhadap kelembaban lingkungan yang terjadi di beberapa kawasan, dikhawatirkan kondisi ini dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti penyakit kulit ,diare dll. Guna menghindari terjangkitnya penyakit ini, pria bergelar SKM ini menghimbau agar masyarakat dapat mengkonsumsi makanan bergizi seperti buahan buahan. Untuk memenuhi
standar gizi seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Disamping itu, meluangkan untuk istirahat agar mampu tidur selama 6-8 jam sehari mampu memberikan tubuh untuk istirahat cukup. Masih abu bakar, kegiatan olah raga juga mampu mengendalikan stress agar menjadi pedoman untuk menghindari terjangkitnya penyakit. Tak kalah pentingnya, konsumsi air putih sebanyak 8 gelas/hari manjadi hal yang harus dilakukan. Jika mengkonsumsi suplemen, minum suplemen yang mengandung Vitamin C, Zinc, dan Echinachea, karena vitamin tersebut terbukti mampu mendongkrak daya tahan tubuh manusia, ” disamping itu, penggunaan masker juga penting untuk digunakan dalam beraktifitas sebagai penangkal debu, karena debu merupakan salah satu penyebab terjangkitnya ISPA”jelas Abu Bakar Abu Bakar berpendapat, bila kondisi tubuh tidak dipersiapkan, maka penyakit dapat bersarang di tubuh kita, Di Ibaratkan sebuah peperangan, musim pancaroba merupakan skuadron perlengkapan lawan yang memiliki berbagai persenjataan canggih. Karenanya, kita harus mampu mepersiapkan diri untuk bertahan dan selalu waspada terhadap kedatangan musim pancaroba yang tidak dapat diprediksi. (rahmadsyah) REFERENSI TEBING TINGGI DELI
KEPALA Lingkungan (Kepling) memiliki peranan penting untuk membantu program pemerintah dalam menjalankan berbagai bentuk pelayanan kepada masyarakat. Peran itu memposisikan kepling sebagai pewarna citra dalam etalase pemerintahan. Terutama Pemerintah kota Tebing Tinggi Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan,MM secara resmi mengukuhkan sekaligus melantik pengurus Forum Komunikasi Kepala Lingkungan se- Kota Tebing Tinggi (FKKT) periode 2012-2015 Kamis Petang (12/7) di Gedung Balai Pertemuan Kartini Jl. T.imam Bonjol Tebing Tinggi. Tampil sebagai Ketua terpilih Safaruddin Pulungan, Bendahara Buyung Damanik dan Sekretaris Ridwan. Hadir Forum tersebut terbentuk sejak tanggal 27 Februari 2012, atas prakarsa beberapa orang kepling yang berdomisili di Kecamatan Tebing Tinggi Kota. Memakai azas kebersamaan, silahturahmi dan komunikasi, forum itu mampu mengambil simpati sebanyak 187 orang kepling yang bertugas di 35 Kelurahan se-kota Tebing Tinggi Dihadapan Walikota dan Wakil Walikota H.Irham Taufik,SH MAP Kapolres Tebing Tinggi AKBP Andi Rian Djajadi, Ketua Koni H Muhammad Daniel Sultan SE, Pimca PT Bank Sumut Tebing Tinggi H Khairil Anwar, para tokoh masyarakat serta undangan lainnya, ketua terpilih Saparudin Pulungan mengatakan, terbentuknya FKKT agar para kepling dapat menambah wawasan sekaligus pengalaman serta pembelajaran dalam meningkatkan etos kerja. Pentingnya pengetahuan terhadap Ilmu Pengetahuan(Iptek) merupakan salah satu tujuan agar kepling dapat menjadi garda terdepan pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Menurut Saparuddin, FKKT bukan merupakan wadah tanding bagi pemerintah, namun forum ini merupakan perpanjang tangan pemerintah. Wadah ini juga sebagai sarana pembangkit kreatifitas agar para kepling dapat saling mengenal sehingga mampu mempererat rasa kekeluargaan serta dapat membangkitkan rasa senasib sepenanggungan. Sementara Walikota Tebing Tinggi Ir.Umar Zunaidi Hasibuan,MM menyambut baik keberadaan forum kepling tersebut. Walikota meminta agar forum ini benar benar menjalankan sesuai fungsi poksinya. Karena kepling merupakan perpanjangan tangan pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, semata hanya untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat, “ Kepling adalah ujung tombak pemko, karena kepling dapat langsung bersentuhan dengan masyarakat l, pemko akan berupaya memberikan tambahan insentif serta pakaian seragam batik kepada kepling”papar Walikota. (redaksi)
GURU DAN WARGA SEKOLAH HARUS MEMPERKAYA KOMPETENSI PESATNYA laju teknologi dan komunikasi membuat para guru dan warga sekolah semakin dituntut untuk dapat memperkaya kompetensi dan keterampilan . Perkembangan tersebut membuat masyarakat semakin menuntut agar sekolah mampu menjawab tantangan, cita cita dan harapan lulus untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi guna meraih pasar kerja yang semakin kompetitif . “Menjawab tantangan tersebut, para guru dan warga sekolah harus semakin memperkaya kompetensi dan keterampilannya, sehingga mempunyai kesanggupan dan kemampuan untuk menjawabnya”, demikian disampaikan Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM saat memimpin upacara bendera sekaligus pembukaan Tahun Pelajaran 2012/2013, Senin (16/7) di halaman RSBI SMAN 1 Jalan Kol Yos Sudarso Tebing Tinggi. Dikatakan, peningkatan mutu dan hasil pendidikan tidak saja hanya berpedoman terhadap kemampuan akademis tenaga pendidik untuk menyelesaikan persoalan pembelajaran, tetapi juga kemauan dan kemampuan para guru untuk memposisikan dirinya sebagai panutan, sebagai teladan, bahkan sebagai pengamong, sehingga peserta didik merasa aman dan percaya diri. “Bapak dan ibu guru harus mampu menanamkan kerinduan. Dengan demikian proses belajar mengajar akan menjadi menarik”, tegas Umar Hasibuan dihadapan para guru RSBI SMAN 1 Tebing Tinggi. Dihadapan ratusan siswa-siswi dan para guru itu, Walikota juga menjelaskan bahwa pemerintah kota telah menempuh berbagai upaya secara maksimal untuk mendorong penyelenggaraan pendidikan yang bermutu di kota Tebing Tinggi, mulai dari tingkat pendidikan usia dini hingga sekolah menengah. “Demikian juga kepada putra-putri kota Tebing Tinggi yang sedang duduk di perguruan tinggi, pemerintah kota telah memberikan bea siswa sebesar Rp 9.000.000 /orang/pertahun. Dan bea siswa itu sudah kita realisasikan kepada 127 orang bertepatan HUT ke-95 Kota Tebing Tinggi lalu”, kata Umar Zunaidi sembari menjelaskan bahwa yang mendapatkan bea siswa itu dengan persyaratan indeks prestasi kumulatif minimal 3,0. Sedangkan untuk TP 2012/2013 yang baru dmulai ini, lanjutnya, proses peralihan waktu selalu mengajak kita untuk merenung dan melakukan refleksi diri, ”Kita harus melihat kembali apa yang telah kita lakukan sepanjang tahun pelajaran 2011/2012, dan dengan rendah hati menerima kekuarangan dan kelemahan yang ada, serta mengakui dan menerima kenyataan, kita semua akan tumbuh dan berkembang lebih baik dan lebih maju lagi”, harap Walikota. (redaksi) REFERENSI TEBING TINGGI DELI
KETUA DPRD TEBING TINGGI LAKUKAN PENGAMBILAN DATA E-KTP DI KECAMATAN PADANG HILIR SEPEKAN setelah pelaksanaan Lounching perdana program penerapan E-KTP di Kecamatan Tebing Tinggi Kota oleh Walikota Tebing Tinggi Ir.H.umar Zunaidi Hasibuan, MM beserta Ketua TP.PKK Ny Sri Kurnia Ningsih Umar Zunaidi Hasibuan dan Wakil Walikota H.rham Taufik,SH MAP serta Wakil Ketua TP PKK Ny Elyuna Irham Taufik, kini ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tebing Tinggi H.Syahrial Malik juga melakukan pengambilan data berupa rekaman foto, sidik jari dan iris (retina mata) Sabtu (7/7) di Aula Kantor Kecamatan Padang Hilir. Bersama Anggota DPRD lainnya, seperti H.Mukmin Tambunan Pagaraji,SE, H. Amril Harahap,SH, Mhd.Erwin Harahap,SH dan beberapa SKPD diantaranya H.Kamlam Mursyid (Kabag keuangan) , H.Syahrial Malik datang tepat pada pukul 10.00 Wib.Program tersebut disambut baik oleh masyarakat setempat dengan memberikan peluang waktu untuk datang sekaligus mendaftar. Sedikitnya sekitar 300-an warga datang silih berganti untuk melakukan pengambilan data sekaligus mensukseskan progam Tanda pengenal Elektronik itu. Disela kegiatan, Kepala Kecamatan Padang Hilir Fery Fernando Lubis, SSTP. Msi kepada Sinergi mengatakan, pihaknya selalu memberikan informasi kepada masyarakat untruk segera melakukan pendaftaran guna merekam data untuk program E-KTP tersebut. Disamping itu, Fery mengharapkan peran serta masyarakat agar dapat mensukseskan pelaksanaan E KTP yang dibuka pada hari sabtu dan minggu, “ Jika masyarakat ikut perduli itu menjadi kesuksesan bagi kita semua”papar Fery. (redaksi)
JULI 2012
SINERGI
23
t e r as p e m ko Dialog Lembaga Sensor Film (LSF) bersama Pemko Tebing Tinggi
SWASENSOR, PENANGKAL PENGARUH NEGATIF TV DAN PERFILMAN
WALIKOTA SAMBUT BAIK BANTUAN 12 PASANG KAKI PALSU 5000 KACAMATA OLEH YSKI DAN FKKB TEBING TINGGI WALIKOTA Tebing Tinggi Ir.H.umar Zunaidi Hasibuan,MM menyambut baik bantuan berupa 5000 buah kacamata bagi para lansia dan 12 pasang kaki palsu untuk penyandang cacat yang diberikan oleh Yayasan Surya Kebenaran International ( YSKI) dan Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa ( FKKB) Kota Tebing Tinggi. Bantuan diberikan dalam rangka menyambut HUT Tebing Tinggi ke-95 dan Bhayangkara ke-66 yang jatuh pada tanggal 1 Juli 2012. Hadir dalam acara tersebut Walikota Tebing Tinggi Ir.H Umar Zunaidi Hasibuan, MM Wakil Wakil walikota H.Irham Taufik,SH,MAP , Pimpinan YSKI, Jansen Hisardo Lase, Ketua FKKB Dr Johan Zein, Kadis Kesehatan dr Vivie Kananda Sp.THT, Kadis Pendidikan Drs Pardamean Siregar, Kabag Kesra Sahbana Spd, MM, Kabag Humas Ahdi Sucipto, SH, Ketua TP.PKK Ny Hj Sri Kurnia Ningsih Umar Zunaidi Hasibuan, Wakil Ketua TP.PKK Ny Hj Irham Taufik dan sejumlah SKPD lainnya. Ketua FKKB mengatakan, kegaiatan tersebut ddukung oleh para pengusaha lokal See Bei ( PT.Deli Sari Murni dan PT Sumatera Telaga Taipoka), Gino Susanto, Yasobas, Uminto(CV Panca Jaya), Minyak (Serasi Jaya), Tianda (PT.Adei), Apotik Saudara Baru, Lim Pio Kiau, Apotik Sempurna, Aling (Great Market Pantai Timur), Restoran India, Husni Lai Sun, dan PT Sanbe Farma serta pengusaha lokal dan luar kota lainnya. Pimpinan YSKI, Jansen Hisardo Lase, bantuan merupakan komitemen YSKI untuk kepedulian kepada masyarakat kurang mampu, terutama penderita cacat. Dalam sambuatnnya Walikota mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kepedulian para pengusaha warga kota tebing tinggi yang ikut membantu program mensejahterakan masyarakat, “Kegiatan ini sangat membantu masyarakatdan kita berharap dapat terus berkelanjutan.”harap Walikota. (redaksi)
22
SINERGI
JULI 2012
SWASSENOR merupakan upaya untuk menangkal pengaruh negatif media massa, khususnya televisi dan perfilman. Tanpa swasensor dikhawatirkan akan mengakibatkan hilangnya karakter bangsa di tengah derasnya arus nilai nilai luar hingga ke ranah lingkungan keluarga. Bahkan jika dibiarkan, hal ini dapat mengarah ke kamar tidur. Acara yang berlangsung Kamis(28/7) di Balai Pertemuan Kartini Jl.Imam Bonjol itu mengundang 4 (Empat) orang pembicara, diantaranya adalah Guru besar IAIN Jakarta, Prof. DR.M.Ridwan Lubis,MA , Dra.Ernalem Bangun,MA (LSF), Drs,Safwan Hadi Umry,M.Hum (Ketua DKSU), dan Drs.Abdul Kahalik,MAP (PWI perwakilan Tebing Tinggi) Dihadapan Walikota Tebing Tinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan,MM, Wakil Walikota H.Irham Taufik,SH,MAP, Ketua DPRD H.Syahrial Malik serta unsur Muspida dan dihadiri oleh ratusan undangan lainnya, Prof.DR.M.Ridwan Lubis,MA memaparkan, proses deideologisasi saat ini sifatnya pragmatis, karena orang mengejar hal hal bersifat materi dan mengabaikan nilai nilai moral. Produk industri seperti, Televisi dan perfilman juga mengalami hal yang sama. Kini peran ulama sebagai pembimbing moral digantikan oleh TV dan Film yang tidak sesuai dengan nilai nilai agama. Bebasisi keagamaan peran swasensor dapat menjadi perisai yang harus dibudidayakan. Sementara anggota Lembaga Sensor Film (LSF) dari unsur kementrian dan pertahanan Dra.Ernalem Bangun,MA menyoroti peranan media sebagai alat perang. Maksudnya, perang yang paling dominan adalah perang nir senjata, tanpa senjata suatu bangsa dapat ditaklukkan. Pembicara ketiga, Drs Abdul Khalik,MAP yang tampil mewakili Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tebing Tinggi justru menawarkan tiga langkah sawasensor. Tiga llangkah itu adalah, pertama Swasensor individual, dimana sikap diri yang llangsung melakukan sensor terhadap informasi yang masuk. Kedua swasensor sosial (small group), merupakan sensor yang dilakukan dalam ruang lingkup keluarga hingga ke lingkungan, desa dan kabupaten/ kota melalui peraturan di setiap tingkatan. Ketiga perlunya penguatan kelompok penekan atau Pressure group terhadap dunia Televisi dan perfilman guna membatas naluri liar para produser, pemodal dan insan perfilman/pertelevisian itu sendiri. Sedangkan Ketua DKSU Drs,Safwan Hadi Umry,M.Hum , masyarakat memiliki peran serta untuk memberikan referensi kepada dunia TV dan perfilman tetntang kekayaan budaya bangsa yang dapat dijadikan sumber inspirasi kedua media massa itu. Disamping mencari keuntungan, para produksi Tv/film harus diberi kesadaran tentang tanggung jawab untuk menjaga nilai nilaia budaya masyarakta. Sementara Walikota Tebing Tinggi dalam sambutannya meminta LSF agar lebih maju dalam mengatasi sekaligus meneliti script (naskah) film dan Tv Yang Sesuai Dengan Nilai Nilai Bangsa Dan Bukan Hanya Rekaman Saja. (redaksi)
PROGRAM LAYANAN PENERAPAN E-KTP TETAP DIBUKA PADA SABTU DAN MINGGU HINGGA PUKUL 12.00 WIB MEMASUKI awal Bulan Juli 2012, Pemerintah Kota Tebing Tinggi melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil melakukan lounching perdana penerapan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kecamatan Rambutan, Kec Bajenis, Kec Padang Hulu dan Kec Padang Hilir, Senin (2/7) di Kantor Kecamatan Tebing Tinggi Kota. Dalam sepekan, pelayanan tersebut diberikan setiap hari sabtu dan minggu hingga pukul 12.00 Wib Hari pertama lounching E-KTP ditandai dengan pengambilan data diri berupa rekaman foto, sidik jari dan iris (retina mata) Walikota Tebing Tinggi H Umar Zunaidi Hasibuan, MM dan Wakil Walikota H Irham Taufik, SH MAP di kantor Kecamatan Tebing Tinggi Kota. Lounching tersebut sekaligus menetapkan bahwa Walikota beserta Wakil resmi terdaftar sebagai warga Kecamatan Tebing Tinggi Kota. Pengambilan data itu juga terjadi di seluruh Kecamatan yang ada. Dihadapan, Wakil Walikota Tebing Tinggi, H.Irham Taufik,SH MAP, Ketua DPRD H Syahrial Malik, Kapolres Tebing Tinggi AKBP Andi Rian Djajadi SIK, Ketua Pengadilan Agama Nandang Hasanudin,SH, Kepala Kecamatan Tebing Tinggi Kota dan Kepala Kelurahan serta undfangan lainnya, Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM memberikan himbauan agar program tersebut dapat dilaksanakan tepat waktu. Peran serta warga untuk berpartisipasi guna mensukseskan program E-KTP dapat dilakukan dengan beramai-ramai datang ke kantor Kecamatan masing-masing sesuai jadwal undangan perekaman data yang telah diberikan. “Mari kita sama-sama sukseskan program E-KTP dikota ini agar bisa segera rampung sesuai jadwal yang telah ditetapkan pemerintah pusat untuk kota kita i”, harapnya Masih Walikota, bahwa batas akhir pelaksanaan program E-KTP hingga tanggal 31 Oktober 2012. “Kita himbau masyarakat agar berbondong-bondong mendatangi kantor kecamatan untuk perekaman data diri agar program E-KTP di kota ini bisa rampung tepat waktu yakni tanggal 31 Oktober 2012, mari jalani kesempatan ini sebab bila tahun 2013 nanti pembuatan E-KTP sudah tidak dibiayai oleh pemerintah lagi”, jelasnya (redaksi) REFERENSI TEBING TINGGI DELI
LINGKUNGAN KITA BERSIH DAN NYAMAN Segala peristiwa dalam hidup ini, berawal dari diri sendiri baru menyebar kepada orang lain. Tetangga, kawan sekampung RT lalu ke Kelurahan dan Kecamatan. Hal ini berdampak kepada kehidupan masyarakat, dalam menjalani hidup ini. Berkah atau tidak tergantung apa yang dikerjakan oleh segelintir orang. Dalam keseharian, kita dapat melihat dan merasakan apa yang terjadi di sekaliling kita. Bagaimana kahidupan kita sehari-hari. Apa saja yang kita lakukan terhadap orang lain atau lingkungan dimana kita berada. Sikap terhadap lingkungan, merupakan jati diri kita dalam menyikapi hidup ini. Ruang lingkup kehidupan kita dalam sehari-hari menunjukkan keberadaan kita. Membersihkan halaman dimana di mana kita tinggal, salah satu contoh kepedulian kita terhadap lingkungan. Kebersihan itu kebutuhan kita dalam hidup. Dan membuang kotoran dari pandangan mata sudah merupakan perbuatan yang mendapat nilai yang baik. Bahkan dari Tuhan sekalipun. Ini merupakan perbuatan yang harus menjadi kebiasaan yang patut dijadikan tuntunan kepada anak kita sendiri untuk bersikap menyukai lingkungan yang bersih dna teratur. Dengan kebersihan dan keteraturan tempat tinggal kita akan memikat kawanREFERENSI TEBING TINGGI DELI
kawan kita atau sanak ketika bertamu ke rumah kita. Mata mereka terasa sedap melihat kebersihan dan suasana lingkungan kita. Pasti mereka akan tertarik dan berusaha untuk mencontoh cara kita bersikap terhadap lingkungan tempat tinggal. Mata mereka terasa sedap dan hatinya juga menjadi lemah lembut. Semua itu akibat dari keadaan yang kita ciptakan terhadap lingkungan tempat tinggal kita. Suasana percakapan diantara kita akan menjadi lebih akrab dan persaudaraan akan menjadi lebih dekat. Kebersihan lingkungan itu membawa angin segar kepada semua orang yang melihat dan merasakan. Kenapa tidak, lingkungan yang bersih dan teratur rapi menimbulkan suasana hati ikut terpengaruh suasana itu dan orang-orang yang tinggal di sekitar itu sama dengan kita. Wajah mereka menampakkan kepada Tuhan yang memberikan lahan kepada mereka yang dapat menjaga kehidupan menjadi lebih baik dari suasana yang tidak seperti apa yang mereka lakukan terhadap lingkungan mereka. Suasana seperti itulah layaknya kita perbuat terhadap lingkungan di
lingkungan hidup mana kita hidup bertempat tinggal. Dan suasana itulah harapan kita kepada semua masyarakat kita yang tinggal se-Kota dengan kita. Namun hal ini tidak mudah untuk dilakukan. Kenapa ? penulis teringat pada tahun lalu, sekitar tahun 60-an, kota kita mendapat predikat kota tersbersih. Dan hal ini dimungkinkan oleh sikap kita terhadap lingkungan begitu terjaga dengan rapi. Dan selalu kita jaga bersama dalam kebersihan. Mulai dari pejabat tinggi kota kita ini sampai ke tingkat Lurah, semua mereka turun ke jalan dan gang untuk membersihkan lokasi yang terlihat kumuh. Suasana gotong royong begitu hidup diantara kita. Dan persaudaraan sesama kita terjaga akrab. Dan masing-masing kita membawa alat pembersih, mulai cangkol bahkan sapu lidi pun kita bawa untuk membersihkan lokasi garapan kita. Kegembiraan tersbersit di wajah semua orang. Tiada satupun merasakan tindakan itu merupakan satu hasil kerja paksa. Semua berasal dari kita dan untuk kita. Walau motto iu tak diucapkan, namun sikap itu menunjukkan suatu manifestasi dari rasa gotong royong. Dan ini merupakan sikap budaya kita sejak dahulu. Rasa inilah yang terlihat sudah hilang dari kehisupan kita dalam keseharian. Hidup kita sudah terpengaruh dengan hal-hal di luar kebiasaan kita. Kepedulian kita terhadap kebersihan di lingkungan kita sendiri sudah malas kita perhatikan. Sehingga kita sudah sering melihat suasana di suatu lingkungan terlihat tidka bersih, jorok dan parit sering kita lihat lebih banyak sampah dari air yang mengalir. Padahal fingsi parit mengalirkan air. Parahnya ketika hujan lebat menerpa kota kita, air sering meluap ke jalan besar dan parit air tergenang. Hal ini sering kita lihat di sekitar Jalan Ahmad Yani dan Sudirman, padahal kedua jalan itu merupakan jalan protokol. ingkungan hidup, lebih baik kita bicarakan tentang mahluk yang bernama manusia untuk dihidupkan kembali rohya. Untuk lebih mencintai lingkungannya. Sehingga apa yang dihirupnya merupakan udara yang segar bersih dari kotoran yang berserakan penuh sampah. Bisakah kita berbuat untuk itu ? bisa, untuk itu berpulang kepada kita semua. Mulai dari pejabat di kota ini sampai kepada rakyat kecil untuk berbuat menjaga kebersihan lingkungannya sendiri. Baru kita bisa berbuat lebih besar lagi. Misalnya untuk menanam pohon sebatang dua batang di halaman. Kalau memungkinkan untuk itu. Semuanya bisa kita lakukan untuk kebersihan lingkungan dan keserasian alam. Bersih dan serasi akan menimbulkan suasana nyaman. Betulkah ? marilah kita mulai untuk berbuat untuk manjaga alam ini menjadi lebih dan kehidupan kita akan menjadi lebih nyaman. >>> rizal syam JULI 2012
SINERGI
15
LensaSrikandi
hukum
HAK PEJALAN KAKI HILANG BAGI PEJALAN KAKI di kota ini, sudah kehilangan haknya. Betapa tidak, lahan untuk itu semua sudah tidak ada lagi kita lihat. Dahulu ditahun sekitar tujuh puluhan kita bisa berjalan di sekitar kaki lima toko yang berjejer sepanjang jalan. Namun kini, tak satupun yang bisa kita gunakan lagi. Semua kaki lima pertokoan sudah di Up Grade. Tak ada lagi kaki limanya untuk berjalan atau berteduh ketika hujan menerpa kita. Segalanya hilang lenyap. Memang itu merupakan hasil pembangunan yang dimungkinkan seperti itu. Tak seorangpun bisa membantahnya. Nasib pejalan kaki di kota ini, masih bisa memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, tak pernah kita mendengar mereka menjadi korban kecelakaan lalu lintas yang terjadi. Ketika pada mulanya hilang kaki lima belum banyak oto yang beroperasi sebagai angkutan kota. Dan jalan belum lagi diramaikan mobil yang bersliweran dengan kecepatan tinggi. Tapi kini, sebentar-sebantar kita bisa merasakan deru mobil yang menderu dengan kecepatan tinggi. Dan suara klakson yang memekakan telinga kita. Hal inilah yang menimbulkan rasa cemas bagi pejalan kaki di badan jalan umum, karena tak ada lagi lahan untuk mereka. Kalau untuk merasakan kaki lima pertokoan agak sulit. Karena ada diantaranya sudah dimasuki oleh barang dagangan mereka yang digelar. Seperti di jalan Suprapto, Haryono, MT dan apalagi di jalan K.H Dahlan tak satupun bisa digunakan sebagai jalan. Padahal itu merupakan kaki lima juga. Namun begitulah keadaan kota kita kini. Bisa kita lihat masa kini, tak banyak lagi berjalan kaki di kota. Mereka mamakai kereta bermesin. Dan jarang kita menggunakan sepeda kecuali mereka yang tergabung dalam kegiatan sepeda ontel. Penulis melihat sebatas untuk hobi berkelompok sesama mereka saja. Tidak merupakan kegiatan keseharian mereka dalam menikmati kehidupan kesehariannya. Namun hal ini sudah menunjukkan
16
SINERGI
JULI 2012
sikap mereka dalam berlalu lintas di kota tanpa mengeluarkan biaya untuk membeli minyak sebagai bahan bakar kenderaan mereka. Memang hemat bahan bakar dan bisa sebagai usaha kesehatan jantung, kata para dokter. Di akhir tahun 60-an dan awal 70-an kaum ibu yang berbelanja ke pasar hanya berjalan kaki. Dari mulai Kampung Bicara, Kampung Durian, Kampung Rao dan Kampung Mandailing, semuanya berjalan kaki. Mereka sering berkelompok tiga atau sampai lima orang. Mereka berjalan sambil bercerita satu sama lain hingga sampai ke pasar/pajak untuk membeli kebutuhan sehari-hari mereka. Tak mereka rasakan rasa capek. Mereka asik saja melakoni kejadian itu sehari-hari, tak terdengar keluhan meraka. Kemudian mereka pulang dengan cara yang sama, juga berjalan kaki. Kecuali mereka yang berbelanja banyak dan merasa keberatan membawa hasil pembelian mereka gunakan becak untuk membawa barangnya. Demikian bertahun-tahun mereka lakukan untuk kesibukan hariannya dan tak satupun mengeluh akan keadaan seperti itu. Tapi kini sudah jarang kita lihat mereka lakukan lagi. Kini mereka sudah menggunakan angkutan kota (angkot). Ongkosnya tidak mahal. Kenapa mereka berbuat seperti itu ? di jalan mereka sudah merasakan rasa tidak aman. Rasa takut telah menyelimuti mereka. Mendengar deru mesin mobil angkot seakan mencopot hati kaum ibu tersebut. Dengan menggunakan angkot rasa aman terjamin. Jarang kecelakaan lalu lintas terjadi untuk di tengah kota. Itulah salah satu alasan mereka/kaum ibu menggunakan jasa angkota tersebut.
KETUA TP.PKK KOTA TEBING TINGGI Ny Hj Sri Kurnia Ningsih Umar Zunaidi Hasibuan saat meresmikan pembukaan Tebing Tinggi SRIKANDI TEBING TINGGI – Srikandi terdepan Kota Tebing Tinggi diantaranya Ny Hj Sri Kurniua Ningsih Umar Expo 2012 Senin (9/7) Tanah lapang Merdeka. Zunaidi Hasibuan (baris ketiga dari kiri) Ny Hj Elyuna Irham Taufik ketika foto bersama pada acara rapat paripurna (redaksi) istimewa DPRD perayaan HUT Tebing Tinggi ke - 95 dan HUT Bhayangkara ke 66 Minggu (1/7). (redaksi)
Gambaran demikian menunjukkan bahwa hak pejalan kaki di kota kita telah hilang. Bukan berarti kita tak suka dengan pembangunan kota, dengan segala pembangunan yang telah dilaksanakan pemerintah. Salah satu akibatnya itulah hak pejalan kaki hilang. Memang pembangunan yang dilaksanakan akan berakibat dengan macam konsekwensi yang akan dialami penduduk. Dan hal ini bukan saja terjadi di kota kita di banyak tempat juga akan mengalami hal serupa. Demikianlah hal yang kecil kalau kita perhatikan sudah hilang dari penglihatan mata kita. Tapi bukan merupakan hal yang patut dijadikan masalah yang besar. Harus kita akui, dampak dari pembangunan akan menghasilkan sesuatu yang positif dan sekaligus negatif. Tergantung kita menyikapinya. Hak seorang pemimpin ingin mengorbankan di bawah pimpinannya menjadi terpuruk akibat pembangunan yang dilaksanakannya. Iyakan. (rizal syam) REFERENSI TEBING TINGGI DELI
TP. PKK KOTA TEBING TINGGI Ny Hj Sri Kurnia Ningsih Umar Zunaidi Hasibuan dan Wakil Ketua Ny Hj Elyuna Irham Taufik saat menerima penghargaan untuk mencicipi panganan dari Tepak Sirih saat menghadiri pembukaan Tebing Tinggi Expo 2012 Senin (9/7) Tanah lapang Merdeka. Hadir dalam acara tersebut Walikota Tebing Tinggi, H. Umar Zunaidi Hasibuan,MM, Wakil Walikota H.Irham Taufik, SH,MAP, Plt Sekretaris Daerah, H.Johan Samose Harahap,SH.MSP, Ketua DPRD, H.Syahrial Malik, Kapolres Tebing Tinggi AKBP Andi Rian Djajdi,SIK, Wakapolres Kompol I made Ary Pradana SIK,M.Hum Ketua Pengadilan Negeri Ellyta Ras Ginting, SH,LLM, Kejaksaan Negeri Olopan Nainggolan,SH dan SKPD serta para Undangan. (redaksi)
KETUA TP.PKK KOTA TEBING TINGGI Hj Sri Kurnia Ningsih Umar Zunaidi Hasibuan dan Wakil Ketua Ny Hj Elyuna Irham Taufik juga memberikan bantuan kepada para ibu balita saat perayaan HUT Tebing Tinggi ke-95 dan HUT Bhayangkarake-66 di pelataran kantor Pemko Tebing Tinggi Minggu(1/7). (redaksi)
REFERENSI TEBING TINGGI DELI
JULI 2012
SINERGI
21
i n f o n as i o n a l
MENKO KESRA SESALKAN MISKINYA PETA RAWAN BENCANA DAERAH Menteri Koordinator Bidang Kesejah-teraan Rakyat Agung Laksono mengaku hingga kini belum memiliki dan menerima sebagian besar peta rawan bencana dari sebagian besar daerah di Indonesia. Satu-satunya peta bencana yang diterimanya hanya dari Provinsi Bengkulu. Padahal, peta rawan bencana hingga tingkat kabupaten dan kota sangat penting sebagai pijakan awal upaya pencegahan dan mitigasi risiko bencana. Dengan peta itu, setidaknya jatuhnya korban baik jiwa maupun materi lebih banyak bisa dihindari. Pernyataan itu terlontar menyikapi jatuhnya korban jiwa akibat bencana longsor di Desa Tenjolaya, Kampung Dewata, Kecamatan Pasir Jambu, Ciwidey, Bandung, Selasa, (23/2) pagi. ‘’Saya baru menerima peta rawan bencana dari Bengkulu. Ini untuk mitigasi,’’ katanya kepada Republika, Kamis, (25/2). Karena itu, Agung menyatakan pentingnya seluruh pemerintah daerah hingga tingkat kabupaten dan kota mem-buat peta rawan bencana. Hal itu penting sebagai dasar upaya pencegahan dan mitigasi kerugian materi dan korban nyawa manusia. ‘’Saya mendorong seluruh provinsi dan kabupaten/kota membuat peta daerah rawan longsor, banjir, dan gempa,’’ katanya. (Sumber : rol/gs website : menkoperekonomian)
RUMAH SEDERHANA BEBAS PPN 10% Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyetujui pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) 10 persen untuk rumah tapak sejahtera dan rumah susun sederhana, sebagaimana usulan dari Kementerian Perumahan Rakyat. “Nah, ini ada kabar bahwa PPN rumah sederhana sudah disetujui. Ini baru mau diundangkan, saya sama Pak Bambang PS Brodjonegoro (Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu) sudah meng-approved, tinggal diundangkan aja, kita sudah kirim itu (keputusan persetujuan),” kata Menkeu, Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa malam (31/7/2012). Menurut Menkeu, pembebasan PPN rumah sederhana awalnya dikenakan untuk harga rumah sebesar Rp 70 juta. Namun sekarang rumah dengan harga sebesar Rp 95-100 juta juga dibebaskan dari PPN 10 persen. “Jadi sudah dinaikin (pembebasan PPN) untuk rumah (yang dulu) Rp 70 juta menjadi (untuk rumah) yang seharga Rp 95 sampai Rp 100 juta,” ujarnya. Sebelumnya, pemerintah telah menaikkan batasan harga jual rumah sederhana dan sangat sederhana yang memperoleh pemberian pembebasan PPN sebesar 10 persen, dari harga jual Rp 55 juta menjadi Rp 70 juta. Kebijakan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No.31/PMK/03/2011 tentang Batasan Rumah Sederhana dan Rumah Sangat Sederhana yang atas Penyerahannya Dibebaskan dari Pengenaan PPN. (sumber : website menkokesra)
20
SINERGI
JULI 2012
parlementaria
PRESIDEN SBY TEKANKAN BASIS ENERGI BERKETAHANAN Dalam Sidang Kabinet Terbatas sektor energi dan sumber daya mineral yang berlangsung di Kantor Pusat Pertamina, Selasa (7/8/2012), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali menekankan pentingnya kemampuan bangsa memiliki basis energi yang berketahanan. “Sektor energi penting, merupakan keperluan masyarakat kita dan menjadi hajat hidup mereka semua sebagaimana na pangan,” kata Presiden SBY dalam pengantar Sidang yang dihadiri Wapres Boediono diono dan beberapa anggota KIB II, di antaranya Menko Polhukam Djoko Suyanto, yanto, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Perhubungan bungan EE Mangindaan, Menteri Perindustrian MS Hidayat, dan Menteri Perdagangan gangan Gita Wiryawan. Saat ini, lanjut Presiden n SBY, populasi penduduk dunia makin banyak, namun cadangan energi makin kin menipis. Hal ini berujung pada kompetisi untuk mendapatkan energi. Menurut Presiden SBY, pemerintah harus memiliki kebijakan, strategi, dan program-program aksi yang tepat untuk memberikan arah agar di masa depan kita ta mempunyai basis energi yang berketahanan. Presiden SBY percaya, ke depan ketahanan energi nasional akan semakin emakin kuat. Ia mengungkapkan, sejumlah proyek lah penting akan meningkatkan an ketahanan energi, seperti realisasi East Natuna, Masela, Tangguh, Cepu, dan tempat lain. “Masela dan Tangguh angguh ditargetkan pada 2018 sudah dapat mengalir, sementara Cepu sudah bisa beroperasi 2014,” 4,” ujar Presiden. (sumber website site : menkoperekonomian )
MENKO POLHUKAM : JANGAN ADA CICAK-BUAYA JILID DUA
WAWANCARA MAJALAH SINERGI DENGAN BAPAK H SYAMSUL BAHRI ( UJANG )ANGGOTA DPRD KOTA TEBING TINGGI POLITISI PARTAI KARYA PEDULI BANGSA (PKPB) TENTANG RPJMD KOTA TEBING TINGGI 2011-2016
RPJMD ( Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kota Tebing Tinggi
"KULIT DAN ISI HARUS SAMA"
Menurut Bapak ,Sejauh mana RPJMD dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan jalannya pemerintahan kepala daerah? Kapan prestasi tersebut dapat di nilai? Ada tiga alasan mengapa Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD) dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan jalannya pemerintahan kepala daerah. Pertama memuat janji kepala daerah saat berkampanye, Kedua Mendapat legitimasi Ketiga , Memiliki indikator kinerja. Selain memberikan arah pembangunan pemerintah daerah selama menjabat kepala daerah, RPJMD juga berfungsi sebagai kontrak kerja antara eksekutif (kepala daerah dan jajarannya) dgn legislatif (DPRD).kinerja di nilai. masyarakat setiap saat. Menurut Bapak bagaimana capaian Pemko Tebing Tinggi saat ini terhadap tiga aspek indicator kunci RPJMD Yaitu : Aspek kesejahteraan
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menyatakan tak ada perselisihan antara kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi jilid II. Kedua penegak hukum tersebut harus bersama-sama melakukan penegakan hukum. Tak boleh ada pertentangan dan dan pertikaian. “Jangan sampai ada nuansa seperti zaman dahulu, Cicak-Buaya, KPK versus Polri. Tidak seperti itu lagi.” Hal ini disampaikan kepada pers seusai rapat dengan Presiden di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (31/7/2012). Menko Polhukam menyatakan telah berkomunikasi dengan Ketua KPK Abraham Samad dan Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo terkait dengan penuntasan kasus simulator kemudi motor dan mobil senilai Rp 196,87 miliar. “Mereka berjanji untuk bersinergi.” Selanjutnya Menko Polhukam menyatakan bahwa penuntasan kasus ini harus dikerjakan bersama, untuk itu kiranya media massa mendukung dan memantau proses perkembangan penuntasan kasus itu. Menko Polhukam menilai upaya KPK mengungkap kasus korupsi di tubuh kepolisian bukan sekedar mencari popularitas, tetapi dalam rangka penegakan hukum. ”Tidak ada persaingan mencari popularitas, ingin duluan, tidak ada.” Pada kesempatan itu Menko Polhukam menjelaskan Polri, KPK, dan kejaksaan sudah ada MOU, tentang mekasime pengelolaan perkara. Hal itu kini tengah dilaksanakan. Kapolri akan mendukung upaya penegakan hukum yang dilakukan KPK, ada mekanisme khusus dalam MoU itu, antara Kejaksaan, Polri, dan KPK yang disepakati bersama, ikutilah mekanisme itu. (sumber website: menkopolkan.go.id) REFERENSI TEBING TINGGI DELI
masyarakat, Aspek pelayanan umum dan Aspek daya saing daerah saat ini? Kita lihat infrastruktur sudah mulai dibangun, Cuma perlu di evaluasi apakah lokasinya sudah tepat. , Dalam mewujudkan masyarakat yang beriman dan sejahtera sesuai Visi Misi , memerlukan keteladanan dari kepala daerah dan dukungan staf yang juga beriman. Tentu saja di mulai dengan kepala daerahnya.Terutama ucapan harus sesuai dengan perbuatan, jangan sampai masyarakat kecewa Pimpinan SKPD yang tidak mampu berkomitmen mewujudkan visi misi itu sebaiknya segera diganti. Bagaimana peran /kontribusi DPRD sebagai lembaga Legislatif untuk mendorong terwujudnya sebuah RPJMD yang mampu mengakomodosi janji-janji kepala daerah terpilih? Siapa yang dapat meminta kepala daerah untuk mempertanggungjawabkan kinerja mereka? DPRD sebagai lembaga legislatif memiliki peran/kontribusi yang sangat strategis untuk mendorong terwujudnya sebuah RPJMD yang mampu mengakomodasi janji-janji kepala daerah terpilih. DPRD mendorong pihak eksekutif untuk mampu memenuhi tujuh kriteria indikator kinerja yang baik, yaitu: Relevan dan langsung, objektif dan tidak bias, spesifik, cukup, dapat dikuantifikasi, dapat dirinci, praktis, dan dapat diyakini.Kriteria lainnya yang sering digunakan adalah kriteria timelines (ketepatan waktu) dan applicable (dapat dicapai/ direalisasikan). Menurut UU No 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, RPJMD memiliki periode sesuai dengan periode jabatan kepala daerah, yaitu lima tahun. Karena itu, stakeholder bisa meminta pertanggungjawaban melalui RPJMD. Apa saran Bapak kepada pimpinan eksekutif? Walikota Tebing Tinggi merupakan tumpuan harapan dan juga panutan masyarakat kota Tebing Tinggi ,Berikan kemudahan kepada masyarakat, kulit dan isi harus sama, tetap pertahankan tiga pilar pembangunan. Saya menyarankan, perlu dievaluasi secara objektif apakah proses proses tender secara on line memang sudah diperlukan di Tebing Tinggi?. Apakah SDM kita sudah siap? ,dan terutama sekali harus di pertimbangan apakah system itu membuat masyarakat lebih mudah atau menjadi semakin sulit. (Juanda)
REFERENSI TEBING TINGGI DELI
JULI 2012
SINERGI
17
NASI TUMPENG - Walikota Tebing Tinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan,MM dan Wakil Walikota H.irham Taufik,SH MAP saat memotong nasi tumpeng ketika bersama Ketua TP PKK Ny Hj Kurnia Ningsih Umar Zunaidi Hasibuan, Ketua DPRD H.Syahrial Malik, disaksikan Plt Sekretaris Daerah Kota Johan Samose Harahap,SH MSP Dihadapan Aleksius Purba,SH,MAP mewakili Gubernur Sumatera Utara. Wakil Walikota langsung memberikan penghargaan potongan nasi tumpeng pertama kepada Mantan Walikota H.Amiruddin Lubis. (redaksi)
BANTUAN KAKI PALSU Walikota Tebing Tinggi Ir.H Umar Zinaidi Hasibuan,MM ketika menyerahkan bantuan simbolis kaki palsu kepada penyandang cacat di Mapolresta Tebing Tinggi saat acara silaturahmi menyambut HUT Tebing Tinggi ke-95 dan HUT Bhayangkara ke-66 Sabtu(30/6). (redaksi)
PENCIPTA LAGU MARS TEBING TINGGI - Penghargaan untuk memcicipi panganan nasi tumpeng juga diberikan oleh Wakil Walikota H.Irham Taufik SH,MAP kepada pencipta lagu mars Kota Tebing TinggiTebing Tinggi saat moment penting itu dihadiri oleh ratusan undangan. (redaksi) PEMUSNAHAN DAGING ILLEGAL - Wakil Walikota H.Irham Taufik SH,MAP dan Kadis Kesehatan Kota Tebing Tinggi Dr H.Vive Kananda SP.THT bersama Wakapolres Kota Tebing Tinggi Kompol I Made Ary Pradana SIK dan Muspida lainnya ketika melakukan pemusnahan 70 Ton daging Illegal di Mapolresta Jl Pahlawan Tebing Tinggi . (redaksi)
MAKAM DATUK BANDAR KAJUM - Walikota Tebing Tinggi Ir.H Umar Zunaidi Hasibuan, MM ketika berziarah ke Makam Datuk Bandar Kajum Minggu (1/7). (redaksi)
MOU DENGAN BPK-RI – Walikota Tebing Tinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan,MM ketika bersama seluruh Walikota/Bupati se Sumatera Utara saat melakukan penandatangan naskah kerjasama dengan BPK RI,Kamis (12/7) Di Jl.Jamin Ginting, Medan.
18
SINERGI
JULI 2012
REFERENSI TEBING TINGGI DELI
BANTUAN – Pemko Tebing Tinggi melalui Wakil Ketua Tim III Safari Ramadan 1433 H, Plt Sekretaris Daerah Kota Tebing Tinggi H.Johan Samose Harahap,SH MSP Ketika memberikan bantuan sebesar Rp.2 Juta kepada BKM (Badan Kemakmuran Masjid) Al Ihsan Kamis(2/8) Jl. Jend Sudirman Kelurahan Sri Padang. Disamping itu, Pemko juga memberikan bantuan berupa uang kepada 15 anak yatim di kawasan itu. (redaksi)
REFERENSI TEBING TINGGI DELI
PERAYAAN PUNCAK – Walikota Ir. H.Umar Zunaidi Hasibuan,MM bersama Kapolres Kota Tebing Tinggi AKBP Andi Rian Djajadi SIK saat memberikan sambutan pada acara puncak perayaan HUT Tebing Tinggi ke-95 dan HUT Bhayangkara ke-66 di lapangan Merdeka Jl.Dr Sutomo. Sore itu, Group Armada Band asal Jakarta mampu membangkitkan semangat ribuan masyarakt yang hadir memadati Explanade kota lemang itu. (redaksi)
SAMBUT TAMU - Walikota Tebing Tinggi Ir. Umar Zunaidi Hasibuan,MM saat menyambut masyarakat Muslim yang hadir memenuhi undangan acara berbuka puasa bersama Walikota dan Muspida Kamis ( 2/7) di rumah dinas Walikota Jl. Dr Sutomo No : 13. Setelah berbuka puasa, Walikota juga menggelar sholat, maghrib, Isya dan tarawih bersama yang dilakukajn bersama masyarakat sertA seluruh SKPD. (redaksi)
JULI 2012
SINERGI
19