Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016
ISSN : 2337 - 8085
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SUBTEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH KELAS II SD NEGERI 44 BANDA ACEH Umi Rahayu SD Negeri 44 Banda Aceh ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang membahas tentang Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Saintifik Pada Subtema Bermain di Lingkungan Rumah Kelas II SD Negeri 44 Banda Aceh. Adapun permasalahan yang menjadi fokus utama penulis dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah aktivitas siswa, aktivitas guru dan hasil belajar siswa dengan penggunaan pendekatan saintifik pada Subtema Bermain di Lingkungan Rumah di kelas II SD Negeri 44 Banda Aceh? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa, aktivitas guru dan hasil belajar siswa dengan penggunaan pendekatan saitifik pada Subtema Bermain di Lingkungan Rumah di kelas II SD Negeri 44 Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dan analisis data menggunakan persentase. Hasil Penelitian menunjukkan aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai ke siklus III. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata pada siklus I yang diperoleh sebesar 3,25 (65%) pada siklus II sebesar 3,63 (72,60%) dan pada siklus III sebesar 4,38 (87,60%). Aktivitas guru pada siklus I memperoleh nilai sebesar 4,32 (86,40%), pada siklus II sebesar 4,63 (92,60%) dan pada siklus III sebesar 4,7 (94%). Aktivitas siswa pada Siklus I mendapatkan nilai rata-rata kelas sebesar 66,30 dan siswa yang tuntas mengikuti proses pembelajaran sebanyak 17 orang siswa (62,96%) dari 27 orang siswa. Pada Siklus II, nilai rata-rata kelas yang dicapai oleh siswa sebesar 71,85 dan siswa yang tuntas mengikuti proses pembelajaran sebanyak 21 orang siswa (77,78%) dari 27 orang siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan pada siklus III nilai rata-rata yang diperoleh oleh siswa sebesar 79,26 dan 26 orang siswa tuntas (96,29%) dalam mengikuti proses pembelajaran Subtema Bermain di Lingkungan Rumah. Hasil Belajar siswa meningkat dikarenakan pengggunaan pendekatan saintifik. Kata Kunci: Pendekatan Saintifik, Bermain di Lingkungan Rumah. PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spriritual keagamaan, pengendali diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara Sebagai guru, tidak terlepas dari masalah-masalah besar 8
Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016
ISSN : 2337 - 8085
yang dihadapi oleh pendidikan dewasa ini, yang pemecahannya melibatkan seluruh komponen masyarakat bangsa kita, dan dari segi waktu perlu adanya perencanaan yang matang dan berkesinambungan. Hal ini adalah memerlukan guru yang berprofesi dalam proses pembelajaran di kelas. Mudjiono (2009: 3) juga menyebutkan “hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar”. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. Hasil observasi awal, penulis melihat bahwa pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri 44 Banda Aceh belum berjalan dengan maksimal. Hasil belajar siswa belum mampu mencapai nilai maksimal sebagaimana yang telah ditentukan dalam pembelajaran. Hanya 17 siswa (67%) dari 24 siswa, yang dapat mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 65. Siswa tidak terlibat aktif dalam proses bertanya maupun mengemukakan pendapat mengenai materi yang diajarkan. Selain itu, guru juga menerapkan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan guru secara aktif. Sehingga siswa mendapatkan materi dengan cara mendengarkan penjelsan yang telah disampaikan secara rinci oleh guru. Siswa tidak perlu melakukan proses peneyelidikan atau pembahasan. Hal ini mengakibatkan proses belajar hanya terarah pada guru. Oleh karena itu model pembelajaran yang digunakan oleh guru harus dapat mengarahkan siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Pendekatan dalam mengajar merupakan suatu hal yang sangat menentukan dalam pencapaian tujuan pengajaran, sehingga harus diperhatikan dalam proses belajar mengajar. Pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari mata pelajaran. Sanjaya (2011: 214) menyatakan bahwa Pembelajaran saintifik terdiri atas kegiatan mengamati (untuk mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui), merumuskan pertanyaan (dan merumuskan hipotesis), mencoba/mengumpulkan data (informasi) dengan berbagai teknik, mengasosiasi/ menganalisis/mengolah data (informasi) dan menarik kesimpulan serta mengkomunikasikan hasil yang terdiri dari kesimpulan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Rumusan masalah penelilitian ini adalah sebagai berikut : 1) Bagaimanakah aktivitas guru dalam proses pembelajaran menggunakan penerapan saintifik pada subtema bermain di lingkungan rumah kelas II SD Negeri 44 Banda Aceh? 2) Bagaimanakah aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menggunakan penerapan saintifik pada subtema bermain di lingkungan rumah kelas II SD Negeri 44Banda Aceh? 3) Apakah penerapan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada subtema bermain di lingkungan rumah kelas II SD Negeri 44 Banda Aceh? Adapun yang menjadi tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui aktivitas guru dalam proses pembelajaran menggunakan penerapan saintifik pada subtema bermain di lingkungan rumah kelas II SD Negeri 44 Banda Aceh.
9
Umi Rahayu
2) Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menggunakan penerapan saintifik pada subtema bermain di lingkungan rumah kelas II SD Negeri 44 Banda Aceh. 3) Untuk mengetahui penerapan saintifik dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada subtema bermain di lingkungan rumah kelas II SD Negeri 44 Banda Aceh. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Upaya perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan tugas sehari-hari dalam kelas. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 44 Banda Aceh. Peneliti melakukan penelitian sejak bulan September hingga November 2014. Prosedur Penelitian Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan tindakan, observasi dan refleksi. Berikut ini penjelasannya: 1. Rancangan/rencana awal. Peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan termasuk di dalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran. 2. Tindakan meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya pendekatan saintifik. 3. Pengamatan meliputi pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dan juga siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik. 4. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2 dan 3 dimana masingmasing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing-masing putaran. Siklus ini berkelanjutan dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas II di SD Negeri 44 Banda Aceh Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 27 orang terdiri atas 13 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam mengumpulkan data. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan observasi.
10
Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016
ISSN : 2337 - 8085
Teknik Pengumpulan Data Dalam melaksanakan kegiatan penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu : a. Test tertulis, yang diberikan setelah siswa diajarkan dengan menggunakan pembelajaran saintifik dalam pembelajaran. b. Lembar observasi, yaitu lembar pengamat ini digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa melalui pembelajaran saintifik. Teknik Analisis Data Pengolahan data dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata, persentase ketuntasan belajar siswa, aktivitas siswa dan murid. Lebih jelasnya statistik yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Menghitung nilai rata-rata 2. Menghitung Ketuntasan Belajar Siswa 3. Aktivitas guru dan siswa HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada hasil ini akan dibahas hasil analisa data sesuai dengan bab III. Uraian tiap siklus dalam penelitian tindakan dijelaskan sebagai berikut: Siklus I Aktivitas siswa selama proses belajar dengan menggunakan pendekatan saintifik pada siklus I siswa memperoleh skor rata-rata sebesar 23,25 (65%) termasuk kategori cukup. Aktivitas siswa mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru/teman dan menjawab pertanyaan yang diberikan, mendapatkan nilai 4 (kategori baik). Sedangkan aktivitas siswa memahami materi yang disajikan, membaca tugas, berdiskusi membahas LKS, mendengarkan dan menghargai pendapat teman, bertanya kepada guru/ teman dan menyelesaikan masalah dan mencari solusinnya mendapatkan nilai 3 (kategori cukup). Obervasi guru dilakukan oleh observer, yaitu guru kelas II yang mengajar di SD Negeri 44 Banda Aceh. Observasi dimulai pada saat guru melakukan apersepsi hingga menutup pembelajaran yang bertujuan untuk menilai baik atau tidaknya aktivitas mengajar yang dilakukan oleh guru. Guru yang melakukan aktivitasnya selama proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik pada siklus I, guru memperoleh skor rata-rata sebesar 4,32 yang termasuk dalam kategori baik. Aktivitas guru pada kegiatan awal memperoleh skor sebesar 4,4 termasuk kedalam kategori baik, kegiatan inti dengan skor rata-rata 4,33 termasuk kedalam kategori t baik dan kegiatan akhir dengan skor 4,2 juga termasuk dalam kategori baik. Guru telah menerapkan pendekatan saintifik. Hasil belajar siklus I pada subtema bermain di lingkungan rumah dengan skor rata-rata sebesar 66,30 Penilaian hasil siklus I dilakukan melalui tes hasil belajar berupa tes akhir secara tertulis dan dilaksanakan setelah proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik selesai pada subtema bermain di lingkungan rumah. Siswa yang tuntas belajar sebanyak 17 siswa (62,96%) dari 27 siswa yang ada, sementara siswa yang tidak tuntas berjumlah 6 orang siswa (37,04%). Adapun perbaikan yang harus dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut: 11
Umi Rahayu
a. Hasil belajar siswa harus ditingkatkan karena belum tuntas secara klasikal. Ada 10borang siswa yang belum tuntas belajarnya pada subtema bermain di lingkungan rumah (37,04%). b. Aktivitas siswa dengan skor 3,25 termasuk kedalam kategori cukup. Adapun aktivitas siswa yang perlu ditingkatkan adalalah aktivitas siswa memahami materi yang disajikan, membaca tugas, berdiskusi membahas LKS, mendengarkan dan menghargai pendapat teman, bertanya kepada guru/ teman dan menyelesaikan masalah dan mencari solusinnya mendapatkan nilai 3 (kategori cukup) c. Guru membimbing dan mengarahkan agar aktivitas siswa semakin meningkat dan memberikan penghargaan untuk semua kelompok sesuai dengan kemampuanya masing-masing. d. Guru harus membagi ulang kelompok belajar siswa, dikarenakan kelompok belajar pada siklus I, guru mengelompokkan berdasarkan jenis kelamin, sehingga siswa laki-laki kurang aktif dalam mengikuti proses belajar, mereka hanya bergantung pada siswa yang pintar saja. Siklus II Aktivitas siswa selama proses belajar dengan menggunakan pendekatan saintifik pada siklus II siswa memperoleh skor rata-rata sebesar 3,63 (72,50%) termasuk kategori baik. Aktivitas siswa mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru/teman dan menjawab pertanyaan yang diberikan, aktivitas siswa memahami materi yang disajikan, membaca tugas, berdiskusi membahas LKS, menyelesaikan masalah dan mencari solusinnya mendapatkan nilai 4 (kategori baik). Sedangkan bertanya kepada guru/ teman dan mendengarkan dan menghargai pendapat teman mendapatkan nilai 3 (kategori cukup). Aktivitas siswa dalam melakukan aktivitasnya selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode kontekstual pada siklus II guru memperoleh skor ratarata sebesar 4,63 termasuk dalam kategori sangat baik. Aktivitas guru pada kegiatan awal memperoleh skor sebesar 4,6 termasuk kedalam kategori sangat baik, kegiatan inti dengan skor rata-rata 4,5 termasuk kedalam kategori sangat baik dan kegiatan akhir dengan skor 4,8 juga termasuk dalam kategori sangat baik. Pada siklus II, aktivitas guru meningkat lebih baik daripada siklus I, hal ini dikarenakan guru sudah lebih baik dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran. Siswa yang tuntas belajar sebanyak 21 siswa dari 27 siswa yang ada, sementara siswa yang tidak tuntas berjumlah 6 orang siswa. Jadi banyaknya siswa yang tuntas adalah 77,78% sedangkan siswa yang tidak tuntas sebesar 22,22%. Untuk siswa yang belum tuntas diberikan soal-soal remedial yang ada hubungannya dengan subtema bermain di lingkungan rumah. Adapun perbaikan yang harus dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut: a. Hasil belajar siswa harus ditingkatkan karena belum tuntas secara klasikal. Ada 6 orang siswa yang belum tuntas belajarnya pada materi soal-soal cerita yang berhubungan dengan subtema bermain di lingkungan rumah (22,22%). b. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar aktivitas siswa semakin meningkat dan memberikan penghargaan untuk semua kelompok sesuai dengan kemauannya masing-masing. c. Guru membagi ulang kelompok belajar siswa, pada siklus II setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa, sehingga beberapa orang siswa kurang aktif dalam proses 12
Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016
ISSN : 2337 - 8085
pembelajaran. Oleh karena itu pada siklus berikutnya guru mengelompokkan 4 orang siswa dalam 1 kelompok agar semua siswa dapat berperan aktif dalam proses belajar. Siklus III Siswa dalam melakukan aktivitasnya selama proses belajar dengan menggunakan pendekatan saintifik pada siklus III siswa memperoleh skor rata-rata sebesar 4,38 (87,50%) termasuk kategori baik. Guru dalam melakukan aktivitasnya selama proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik pada siklus III guru memperoleh skor rata-rata sebesar 4,77 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Aktivitas guru pada kegiatan awal memperoleh skor sebesar 4,8 termasuk kedalam kategori sangat baik, kegiatan inti dengan skor rata-rata 4,7 termasuk kedalam kategori sangat baik dan kegiatan akhir dengan skor 4,8 juga termasuk dalam kategori sangat baik. Pada siklus ini, guru sudah sangat baik menerpakan pendekatan saintifik dalam mengajarkan siswa. Hasil belajar siklus III pada subtema bermain di lingkungan rumah dengan skor rata-rata sebesar 71,85 Penilaian hasil siklus III dilakukan melalui tes hasil belajar berupa tes akhir secara tertulis dan dilaksanakan setelah proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik selesai. Adapun keberhasilan yang telah dicapai pada siklus III adalah sebagai berikut: a. Aktivitas siswa memperoleh skor rata-rata 4,38 termasuk dalam kategori sangat baik. b. Aktivitas guru memperoleh skor rata-rata 4, 77 termasuk dalam kategori sangat baik. Aktivitas guru pada kegiatan awal memperoleh skor sebesar 4,8 termasuk kedalam kategori sangat baik, kegiatan inti dengan skor rata-rata 4,7 termasuk kedalam kategori sangat baik dan kegiatan akhir dengan skor 4,8 juga termasuk dalam kategori sangat baik c. Nilai rata-rata yang telah diperoleh 79,26 dan siswa yang tuntas sebanyak 26 orang siswa (96,30%). Aktivitas guru juga mengalami peningkatan dari siklus I sampai ke siklus III. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata pada siklus I yang diperoleh sebesar 4.32 pada siklus II sebesar 4,63 dan pada siklus III sebesar 4,77. Aktivitas guru dalam menyampaikan pelajaran telah sesuai dengan rencana yang disusun dan mencerminkan pendekatan saintifik dan peningkatannya dapat dilihat pada grafik berikut.
4,9 4,77 4,8 4,63 4,7 4,6 4,5 4,32 4,4 4,3 4,2 4,1 Grafik 1 Rekapitulasi Aktivitas Guru dalam Mengajar melalui pendekatan saintifik 4 pada Siswa Kelas II SDN 44 Banda Aceh Siklus I Siklus II Siklus III 13
Umi Rahayu
Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I sampai ke siklus III. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata pada siklus I yang diperoleh sebesar 3,25 pada siklus II sebesar 3,63 dan pada siklus III sebesar 4,38. Berikut ini merupakan rekapitulasi hasil pengolahan data tentang hasil belajar siswa pada siklus I, II dan II pada Grafik 4.2: 5 4
4,38 3,25
3,63
3 2 1 Grafik 4.5 Rekapitulasi Aktivitas Siswa dalam Belajar melalui Pendekatan Saintifik pada Siswa 0 Kelas II SDN 44 Banda Siklus Aceh I Siklus II Siklus III
Dari refleksi pengamatan pada siklus pertama diperoleh temuan bahwa siswa kelas II SDN 44 Banda Aceh pada subtema bermain di lingkungan rumah telah mencapai ketuntasan baik secara individual maupun secara klasikal. Peningkatan kemampuan siswa ini dapat terwujud karena penggunaan pendekatan saintifik. Sebagaimana yang telah diungkapkan penulis bahwa penggunaan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran akan sangat membantu siswa menemukan pemahaman yang baik. Hasil tes pada siklus I dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 62,96 %, siklus II sebesar 77,78% dan siklus III sebesar 96,30%. PENUTUP Simpulan Kesimpulan yang dapat ditarik adalah sebagai berikut: 1. Aktivitas siswa pada siklus I yang diperoleh sebesar 3,25 (65%) pada siklus II sebesar 3,63 (72,60%) dan pada siklus III sebesar 4,38 (87,60%). 2. Aktivitas guru pada siklus I yang diperoleh sebesar 4,32 (86,40%) pada siklus II sebesar 4,63 (92,60%) dan pada siklus III sebesar 4,7 (94%). 3. Pada Siklus I siswa mendapatkan nilai rata-rata kelas sebesar 66,30 dan siswa yang tuntas 17 orang siswa (62,96%). Pada Siklus II, nilai rata-rata kelas yang dicapai oleh siswa sebesar 71,85 dan siswa yang tuntas 21 orang siswa (77,78%). Sedangkan pada siklus III nilai rata-rata yang diperoleh oleh siswa sebesar 79,26 dan 26 orang siswa tuntas (96,29%). Hasil Belajar siswa pada subtema bermain di lingkungan rumah meningkat dikarenakan pengggunaan pendekatan saintifik. Saran Adapun saran-saran yang dapat penulis kemukakan sebagai berikut: 1. Guru hendaknya menerapkan pembelajaran pendekatan saintifik dalam mengajarkan siswa, khususnya pada pelajaran matematika subtema bermain di lingkungan rumah. Hal ini dikarenakan pembelajaran pendekatan saintifik mampu membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan. 14
Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016
ISSN : 2337 - 8085
2. Dalam mengajarkan siswa, hendaknya aktivitas pembelajaran terfokus pada siswa, sehingga siswa terlibat aktif. 3. Bagi sekolah diharapkan untuk meningkatkan kemampuan guru, sehingga proses megajar yang dilakukan oleh guru tercapai dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta. Budiningsih, Asri. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Depdiknas. 2002. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Konsep dan Pelaksanaan (MPMBS). Jakarta: Dirjen Dikdasmen. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Proses Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya Press. Idris, Zahara. 2010. Dasar-Dasara Kependidikan. Padang: Angkasa Raya. Nasution. 2001. Asas-asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara. Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kooperatif dan Penetapannya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Syah, Muhibbin. 2011. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Yatim, Rianto. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Wardani dkk, 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Pusat Penerbit Universitas Terbuka.
15