SEKILAS PROGRAM KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROPINSI BENGKULU KURUN WAKTU 1980 SAMPAI DENGAN 2003 BAB I. PENDAHULUAN I. Latar Belakang Secara kuantitatif demografis Program KB Nasional mempunyai fungsi untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui penurunan angka kelahiran dari pemakaian alat kontrasepsi. Semakin tinggi penggunaan alat kontrasepsi maka semakin banyak kehamilan yang dapat dicegah yang akhirnya dapat menurunkan angka kelahiran. Pertumbuhan penduduk suatu wilayah dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu fertilitas atau angka kelahiran berfungsi menambah jumlah penduduk, mortalitas atau angka kematian berfungsi mengurangi jumlah penduduk dan migrasi atau perpindahan penduduk berfungsi menambah atau mengurangi jumlah penduduk suatu wilayah. Jumlah penduduk suatu wilayah akan bertambah bila jumlah kelahiran dan penduduk datang lebih besar dari pada jumlah kematian dan penduduk pergi, sebaliknya jumlah penduduk suatu wilayah akan berkurang apabila jumlah kelahiran dan penduduk dating lebih kecil daripada jumlah kematian dan penduduk pergi. Ide Program KB Nasional muncul pada saat bangsa Indonesia menghadapi berbagai masalah salah satunya mengenai Kependudukan khususnya menyangkut segi : a. Jumlah Penduduk yang relatif besar dimana Indonesia pada saat itu menduduki posisi kelima dari negara dunia yang mempunyai penduduk besar. b. Pertumbuhan yang relatif tinggi, karena tingkat kelahiran tinggi dan tingkat kematian juga tinggi meskipun sedang mengalami penurunan secara dratis c. Penduduk yang relatif muda d. Penyebaran penduduk yang kurang seimbang e. Tingkat sosial ekonomi yang relatif masih rendah.
Kasi Program dan Analisa 2009
1
Dengan latar belakang permasalahan penduduk maka dimulai dari perintisan pihak swasta pada tahun 1950 sampai dengan 1966 dengan berdirinya Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia ( PKBI ) tahun 1957 dan dilanjutkan dengan keterlibatan pemerintah dengan Lembaga Keluarga Berencana Nasional ( LKBN ) tahun 1968 Program KB Nasional sebagai implementasi Program Pemerintah secara resmi dimulai dengan Keppres nomor 8 tahun 1970 dengan dibentuknya Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) tahun 1970 yang mencakup 6 wilayah Jawa dan Bali. Perluasan wilayah garapan Program KB Nasional dan penegasan sebagai Lembaga Non Pemerintah dibawah Presiden dengan Keppres nomor 33 tahun 1972 yang dikenal dengan Propinsi Luar Jawa Bali I (LBJ I) pada 10 ( sepuluh ) wilayah Propinsi. Perluasan wilayah terus berlangsung dengan penambahan pada 11 ( sebelas) wilayah yang dikenal dengan Luar Jawa Bali II ( LBJ II ) dimana Propinsi Bengkulu masuk didalamnya dengan dasar hokum Keppres nomor 38 tahun 1978.
II. Tujuan : a. Tujuan Umum : Memberikan gambaran pelaksanaan Program Keluarga Berencana di Propinsi Bengkulu kurun waktu 1980 sampai dengan Desember 2003 ditinjau dari aspek demografi dan Program Kb Nasional . b. Tujuan Khusus : 1. Diperoleh gambaran tentang demografis meliputi jumlah penduduk, TFR, Laju Pertumbuhan Penduduk, Umur Pertama Perkawinan, Median Umur Penduduk. 2. Diperoleh Gambaran Program KB Nasional 3. Diperoleh gambaran dampak dari pengaruh Program KB Nasional terhadap perkembangan demografis.
III. Sasaran : Pelaksanaan Program KB Nasional dan dampak terhadap demografis.
Kasi Program dan Analisa 2009
2
BAB II
HASIL KEGIATAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA NASIONAL KURUN WAKTU 1980 - 2003 Pelaksanaan Program KB Nasional secara resmi di Propinsi Bengkulu dengan Keppres nomor 38 Tahun 1978, dimana Bengkulu termasuk dalam Wilayah Luar Jawa Bali II ( LBJ ) dan Pembangunan waktu itu memasuki Pelita III. 1. Gambaran Umum Demografis Propinsi Bengkulu : a. Jumlah Penduduk Propinsi Bengkulu 1. Hasil Sensus 1980 Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 penduduk Propinsi Bengkulu digambar pada Tabel 1 LAKI-LAKI KOTA PERDESAAN TOTAL
PEREMPUAN TOTAL
SEX RASIO 34.807 72.422 106,07 343.079 695.566 102,74 377.886 767.988 103,22
37.615 352.487 390.102
Sumber BPS Sensus Penduduk 1980 Seri S nomor 9
Komposisi Penduduk digambarkan dengan Piramida Penduduk mencerminkan ciri penduduk tua atau muda yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas dan mortalitas, sedangkan jenis kelamin mempunyai pengaruh terhadap seimbang dan tidak seimbangnya fertilitras dan pertumbuhan penduduk, hasil Sensus 1980 dapat digambarkan dengan Piramida Penduduk sebagai berikut : a. Daerah Perkotaan Grafik. 1 Komposisi penduduk di Kota yang digambarkan melalui Grafik 1, umur 0 – 4 tahun melebar artinya angka fertilitas tinggi, sebagian besar penduduknya pada umur muda, angka fertilitas tinggi, PIRAMIDA DAERAH KOTA SENSUS 1980
75 +
65 - 69
GOL UMUR
55 - 59 45 - 49 35 - 39 25 - 29 15 - 19
5-9
-20
-15
-10
-5
0
LAKI- LAKI-
5
10
15
20
PEREM- PUAN
Kasi Program dan Analisa 2009
3
b. Daerah Perdesaan Grafik. 2
Komposisi penduduk di Pedesaan terlihat pada grafik.2 menunjukkan umur muda tinggi artinya angka fertilitas tinggi. Komposisi jenis kelamin pada usia 0 – 4 tahun seimbang dan usia 5 – 9 tahun perempuan lebih besar artinya kelahiran masih tinggi .
PIRAMIDA PERDESAAN SENSUS 1980
75 + 65 - 69
GOL UMUR
55 - 59 45 - 49 35 - 39 25 - 29 15 - 19 5-9
-20
-15
-10
-5
LAKI- LAKI-
0
5
10
15
20
PEREM- PUAN
c. Total Penduduk Hasil Sensus 1980 Grafik.3
Komposisi penduduk pada umur muda, angka fertilitas tinggi, Komposisi semakin tinggi umurnya semakin menurun. Komposisi menurut jenis kelamin maka pada usia 0 – 4 tahun seimbang dan usia 5 – 9 tahun perempuan lebih besar
PIRAMIDA KOTA DAN PERDESAAN SENSUS 1980
75 +
65 - 69
55 - 59
GOL UMUR
45 - 49
35 - 39
25 - 29
15 - 19
5-9
-20
-15
-10
-5
0
LAKI- LAKI-
5
10
15
20
PEREM- PUAN
b. Umur Median Umur Median adalah umur yang membagi penduduk menjadi dua bagian dengan jumlah yang sama, bagian yang pertama lebih muda dan bagian yang kedua lebih tua, kegunaan untuk mengukur tingkat pemusatan penduduk pada kelompok-kelompok umur tertentu. 1. Umur Median Kota Hasil Sensus 1980 N ---- = 2
72.422 ---------- = 36.211 berada pada kelompok umur 15 – 19 dengan 2 jumlah kumulatif 41.006
Md =
72.422 ------------ - 30.037 15 2 -----------------------10.969
Kasi Program dan Analisa 2009
5
4
36.211 – 30.037 15
5 10.969
6174 15
5 Median Umur di Kota = 17,81 10.969
2. Umur Median Pedesaan Hasil Sensus 1980 N ---- = 2 Md =
695.566 ---------- = 347.783 berada pada kelompok umur 15 – 19 dengan 2 jumlah kumulatif 389.388 695.566 ------------ - 320.173 15 2 -----------------------69.215
5
347.783 – 320.173 15
5 69.215
27.610 15
5 Median Umur = 16,99 69.215
3. Umur Median Total Hasil Sensus 1980 N ---- = 2 Md =
767.988 ---------- = 383.994 berada pada kelompok umur 15 – 19 dengan 2 jumlah kumulatif 430.394 767.988 ------------ - 350.210 15 2 -----------------------80.184
Kasi Program dan Analisa 2009
5
5
383.994 – 350.210 15
5 80.184
33784 15
5 Median Umur = 17,11 80.184
Hasil perhitungan tersebut Penduduk di Propinsi Berdasarkan Hasil Sensus 1980 termasuk penduduk Umur Muda yaitu dengan 17,11 Grafik. 4 TFR Hasil Sensus 1980 6,3
i. TFR Sensus 1980 untuk Propinsi Bengkulu TFR Kota = 5,2 TFR Pedesaan = 6,3 Total = 6,2
6,2
8 6 5,2 4 2 0
KOTA
PERDESAAN
TOTAL
b. Angka Kelahiran ( TFR )
3,969
3,191
2,679
3
SUPAS' 95
SENSUS '00
SDKI'02
5,135
SUPAS' 85
6,195
SENSUS '80
6,57
SUPAS' 76
SENSUS '71
6,715
SENSUS '90
Rata-rata jumlah anak yang akan dimiliki oleh seorang ibu pada akhir masa reproduksinya dengan mengikuti pola fertilitas di Propinsi Bengkulu terdapat trend sebagai berikut , pada Sensus 1971 di Propinsi Bengkulu 6,175 dan mengalami penurunan tetapi hasil SDKI tahun 2002 – 2003 mengalami kenaikan dibandingkan dengan hasil Sensus 2000 Grafik.5
b. Penurunan Fertilitas Tabel. 2 TAHUN 67 – 70 DAN 71 – 75 71 – 75 DAN 76 – 79 76 – 79 DAN 81 – 84 81 – 84 DAN 86 – 89 86 – 89 DAN 91 – 94 91 – 94 DAN 96 – 99
Kasi Program dan Analisa 2009
-/+ - 6,40 5,71 17,11 21,05 19,60 16,05
6
c. Angka Harapan Hidup dan Prosentase Kenaikan Tabel. 3 SP 71 (1967) 42,30
SP 80 (76) 51,80
SP 90 (86) 60,20
SP 2000 (96) 64,0
67 - 76
76 – 86
86 – 96
22,46
16,22
6,31
2. Gambaran pelaksanaan Program KB Nasional Pelita III Tahun 1980
22 ,87 18, 84 19 ,9
Hasil Sensus Penduduk 1980 dapat diketahui Umur Perkawinan Pertama, sebagaimana dalam Grafik 6 25
Dari hasil Sensus 1980 diketahui bahwa Umur Perkawinan pertama untuk daerah perkotaan sebesar 22, Pedesaan 18,84 dan secara total 19,9. Kesadaran akan Penundaan Perkawinan Pertama di Kota lebih tinggi dibandingkan dengan Pedesaan.
20
15
10
5
0
Kota
Pedesaan
Total
a. PESERTA KB BARU PELITA III Tabel. 4 79/80 Bengkulu Utara Bengkulu Selatan Rejang Lebong Kota Bengkulu Propinsi
1.915 2.403 3.524 894 8.736
80/81
81/82
4.835 4.520 6.335 1.793 17.483
3.248 4.212 6.143 1.889 15.492
82/83 4.828 6.096 6.064 2.454 19.442
83/84 7.896 8.912 9.852 3.721 30.381
b. PESERTA KB AKTIF PELITA III Tabel. 5 79/80 Bengkulu Utara Bengkulu Selatan Rejang Lebong Kota Bengkulu Propinsi
Kasi Program dan Analisa 2009
2.003 2.626 4.431 1.108 10.168
80/81
81/82
6.211 6.200 9.583 2.148 24.142
7
7.994 9.187 13.169 2.818 33.168
82/83 9.493 13.725 16.607 4.313 44.138
83/84 16.464 17.543 21.254 6.733 61.994
c. Proporsi Peserta KB Baru Awal Pelita III Tahun 1979/1980 Tabel. 6 NO KABUPATEN IUD MO IMP STK PIL KDM JUMLAH BENGKULU UTARA 158 1 0 20 1577 159 1915 PROPORSI 8,25 0,05 0,00 1,04 82,35 8,30 100,00 BENGKULU SELATAN 309 2 0 26 1906 160 2403 PROPORSI 12,86 0,08 0,00 1,08 79,32 6,66 100,00 REJANG LEBONG 160 0 0 40 3117 207 3524 PROPORSI 4,54 0,00 0,00 1,14 88,45 5,87 100,00 KOTA 140 44 0 58 535 117 894 PROPORSI 15,66 4,92 0,00 6,49 59,84 13,09 100,00 767 47 0 144 7135 643 8736 PROPINSI PROPORSI 8,78 0,54 0,00 1,65 81,67 7,36 100,00
Dari Tabel tersebut Peserta PIL tertinggi dengan 81,67 dan disusul oleh Peserta IUD dengan 8,78 dan Kondom 7,36 d. Proporsi Peserta KB Aktif Awal Pelita III Tahun 1979/1980 Tabel. 7 NO KABUPATEN IUD MO IMP STK PIL KDM JUMLAH BENGKULU UTARA 124 1 0 7 1598 273 2003 PROPORSI 6,19 0,05 0,00 0,35 79,78 13,63 100,00 BENGKULU SELATAN 260 2 0 12 2154 198 2626 PROPORSI 9,90 0,08 0,00 0,46 82,03 7,54 100,00 REJANG LEBONG 157 0 0 51 4061 162 4431 PROPORSI 3,54 0,00 0,00 1,15 91,65 3,66 100,00 KOTA 114 44 0 51 787 112 1108 PROPORSI 10,29 3,97 0,00 4,60 71,03 10,11 100,00 655 47 0 121 8600 745 10168 PROPINSI PROPORSI 6,44 0,46 0,00 1,19 84,58 7,33 100,00
Dari table Proporsi tersebut tertinggi peserta PIL dengan 84,58 disusul IUD dengan 6,44 dan Kondom 7,33 . e. Jumlah Pasangan Usia Subur dan Prevalensi Tahun 1979/1980 Tahun 1980/1981 Tahun 1981/1982 Tahun 1982/1983 Tahun 1983/1984
Kasi Program dan Analisa 2009
= 108.931 = 111.163 = 118.853 = 126.646 = 127.468
Pravelensi Pravelensi Pravelensi Pravelensi Pravelensi
8
= 9,33 = 21,71 = 27,91 = 34,85 = 48,63
f. Jumlah Sarana dan Tenaga Klinik Tabel. 8 79/80 KKB Tenaga Dokter Tenaga Bidan Pembantu Bidan Tenaga PLKB
80/81 74 43 61 30 6
81/82 83 43 61 30 6
82/83 86 43 58 30 6
83/84 95 45 62 33 29
103 66 82 56 52
g. Current User Pencapaian PKBN Tahun 1980 10.168 -------------- x 1.000 = 93,34 108.931 Current User memberikan pengaruh terhadap jumlah kelahiran yang dapat dicegah atau berapa banyak PUS yang terlindung dari kehamilan karena yang bersangkutan masih menggunakan alat kontrasepsi, untuk hasil PKBN Tahun 1980 sebesar 93,34. h. Couple Years Of Protection (CYP) dan Yearly Effective Protection(YEP) 10168 CYP = ----------- = 847,33 12
YEP = 847,33 x 0,83 = 703,28
i. Proporsi penurunan fertilitas 703,28 PRF = -------------- x 100 % = 0,65 108.931 3. Gambaran pelaksanaan Program KB Nasional Pelita IV a. PESERTA KB BARU PELITA IV Tabel 9 84/85 Bengkulu Utara Bengkulu Selatan Rejang Lebong Kota Bengkulu Propinsi
Kasi Program dan Analisa 2009
7.538 7.129 8.506 3.780 26.953
85/86
86/87
9.255 10.178 9.301 3.000 31.734
9
8.775 9.720 10.089 3.892 32.476
87/88 10.343 9.724 12.801 4.219 37.087
88/89 8.294 7.398 10.543 4.764 30.999
b. PESERTA KB AKTIF PELITA IV Tabel.10 84/85 Bengkulu Utara Bengkulu Selatan Rejang Lebong Kota Bengkulu Propinsi
85/86
18.354 19.545 22.974 7.397 68.270
86/87
21.356 24.135 24.283 7.381 77.155
87/88
23.115 27.282 28.554 8.583 87.534
88/89
25.969 31.198 32.373 9.438 98.978
28.579 33.336 34.857 10.776 107.548
c. Proporsi Peserta KB Baru Awal Pelita IV Tahun 1984/1985 Tabel. 11 NO KABUPATEN
IUD
BENGKULU UTARA PROPORSI BENGKULU SELATAN PROPORSI REJANG LEBONG PROPORSI KOTA PROPORSI PROPINSI PROPORSI
MO
1800 23,88 1131 15,86 843 9,91 584 15,45 4358 16,17
IMP
33 0,44 12 0,17 5 0,06 243 6,43 293 1,09
STK
0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
PIL
KDM
2845 2693 37,74 35,73 1825 3594 25,60 50,41 2454 5013 28,85 58,93 2040 758 53,97 20,05 9164 12058 34,00 44,74
167 2,22 567 7,95 191 2,25 155 4,10 1080 4,01
JUMLAH 7538 100,00 7129 100,00 8506 100,00 3780 100,00 26953 100,00
Dari table secara total Propinsi Bengkulu peminat dari Pil sangat tinggi yaitu 44,74 disusul oleh Suntik sebesar 34,, sedangkan dilihat per Kabupaten untuk Bengkulu Utara peminat Suntik 37,74 dan Pil sebesar 35,73, Bengkulu Selatan Pil 50,41 dan Suntik 25,60, Rejang Lebong Pil 58,93 dan Suntik 28,85 sedangkan di Kota Bengkulu Suntik 53,97dan Pil 20,05 . d. Proporsi Peserta KB Aktif Awal Pelita IV Tabel. 12 KABUPATEN BENGKULU UTARA PROPORSI BENGKULU SELATAN PROPORSI REJANG LEBONG PROPORSI KOTA PROPORSI PROPINSI PROPORSI
IUD
MO 5383 29,33 6139 31,41 3354 14,60 1300 17,57 16176 23,69
Kasi Program dan Analisa 2009
IMP 86 0,47 29 0,15 44 0,19 805 10,88 964 1,41
0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
10
STK
PIL
2900 9168 15,80 49,95 1315 11259 6,73 57,61 3609 15288 15,71 66,54 1785 2662 24,13 35,99 9609 38377 14,07 56,21
KDM 817 4,45 803 4,11 679 2,96 845 11,42 3144 4,61
JUMLAH 18354 100,00 19545 100,00 22974 100,00 7397 100,00 68270 100,00
Dari table diatas total Propinsi Bengkulu peminat dari Pil sangat tinggi yaitu 56,51 disusul oleh IUD sebesar 23,69, untuk per Kabupaten untuk Bengkulu Utara peminat Pil sebesar 49,95 dan disusul oleh IUD 29,33, Bengkulu Selatan Pil 57,61 dan IUD 31,41, Rejang Lebong Pil 66,54 dan Suntik 15,71 sedangkan di Kota Bengkulu Pil 35,99 dan Suntik 24,13 . Awal Pelita IV Tahun 1985 minat ke IUD telah bergeser kearah Suntik dan hal ini mempengaruhi dari kelangsungan pemakaian alat kontrasepsi yang membawa dampak dari fertilitas bila tidak segera ditanggulangi e. Jumlah Pasangan Usia Subur dan Prevalensi Tahun 1984/1985 = 130.950 Pravelensi Tahun 1985/1986 = 134.759 Pravelensi Tahun 1986/1987 = 139.075 Pravelensi Tahun 1987/1988 = 143.297 Pravelensi Tahun 1988/1989 = 147.569 Pravelensi
= 52,13 = 57,25 = 62,94 = 69,07 = 72,88
f. Current User PKBN Awal Pelita IV Tahun 1985 68.270 -------------------- x 1000 = 521,34 130.950 Awal Program KB Nasional Pelita IV PUS yang terlindungi dari kehamilan karena masih memakai alat kontrasepsi sebesar 521,34 bila dibandingkan dengan awal Program KB Nasional di Bengkulu Pelita III terjadi kenaikan dratis. g. Couple Years of Protection ( CYP ) dan Yearly Effective Protection(YEP) 68.270 CYP = ------------- = 5689,17 YEP = 5.689,17 x 0,83 = 4722,00 12 i. Proporsi penurunan Fertilitas 4.722 PRF = ------------------- x 100 = 3,61 130.950 4. Gambaran Pelaksanaan Program KB Nasional Pelita V a. Penduduk Propinsi Bengkulu Hasil Sensus 1990 , Digambarkan pada Tabel 13 ( Sensus 1990 Seri S2.07) LAKIPEREMPUAN TOTAL LAKI KOTA 124.409 115.783 240.192 PERDESAAN 481.202 457.557 938.759 TOTAL 605.611 573.340 1.178.951
Kasi Program dan Analisa 2009
11
SEX RASIO 107,45 105,17 105,63
Jumlah penduduk di Propinsi Bengkulu hasil Sensus 1990 sebesar 1.178.951 dibandingkan dengan hasil sensus penduduk 1980 terjadi Laju Pertumbuhan Penduduk, dapat digambarkan pada Grafik7
10 5
11
Pada daerah Kota 11,99, di daerah Pedesaan 3 dan secara Total 4,38. Untuk Sex Ratio terdapat 105 laki-laki diantara 1000 wanita
3 4,3 8
15
,99
Grafik 7
0 Kota
Pedesaan
Total
Komposisi Penduduk Sensus 1990 digambarkan pada grafik 8 PIRAMIDA KOTA DAN PERDESAAN SENSUS 1990
Penduduk usia 0 – 4 mulai menyempit artinya angka kelahiran saat itu mulai turun, sedangkan 10 – 25 melebar artinya banyak penduduk pada usia muda atau produktif
75 + 65 - 69 55 - 59
GOL UMUR
45 - 49 35 - 39 25 - 29 15 - 19 5-9
-20
-15
-10
-5
0
LAKI- LAKI-
5
10
15
20
PEREM- PUAN
b. Median Umur Penduduk Sensus 1990 Median umur untuk mengetahui konsentrasi dari kelompok umur penduduk berada, maka dari data tersebut dapat dilakukan intervensi dalam Program KB Nasional. Untuk hasil Sensus 1990 diketahui median Umur Penduduk berada pada usia 19,11 dengan perhitungan sbb : N ---- = 2 Md =
1.178.951 ---------- = 589.475,5 berada pada kelompok umur 15 – 19 dengan 2 jumlah kumulatif 611.379 1.178.951 ------------ - 487.865 15 2 -----------------------123.514
5
589.475 – 487.865 15
5 123.514
Kasi Program dan Analisa 2009
12
101.610 15
5 Median Umur = 19,11 123.514
c. Gambaran pelaksanaan Program KB Nasional Pelita V Pada Tahun 1990 atau awal Pelita V untuk Umur Perkawinan Pertama, pada
20
21
25
23,29 18,8 6
Grafik 9
Pada hasil sensus 1990 umur Perkawinan Pertama tingkat kota tinggi 23,28 sedangkan pedesaan 18,67, artinya kesadaran akan penundaan perkawinan di Kota tinggi, di pedesaan rendah dan secara total 21.
15 10 5 0 Kota
Pedesaan
Total
d. PESERTA KB BARU PELITA V Tahun 1989/1990 s.d. 1993/1994 Tabel. 14
Bengkulu Utara Bengkulu Selatan Rejang Lebong Kota Bengkulu Propinsi
e.
89/90 90/91 91/92 92/93 93/94 9.334 8.926 11.610 12.060 11.933 9.312 9.749 11.934 11.241 12.162 10.467 8.777 12.916 12.604 12.943 4.781 3.896 5.305 6.205 3.969 33.894 31.348 41.765 42.110 41.007
PESERTA KB AKTIF PELITA V Tahun 1989/1990 s.d. 1993/1994
Tabel. 15 89/90 Bengkulu Utara Bengkulu Selatan Rejang Lebong Kota Bengkulu Propinsi
36.367 32.949 42.606 13.953 125.875
Kasi Program dan Analisa 2009
90/91
91/92
37.912 32.832 39.785 14.326 124.855
13
42.396 36.623 48.220 15.978 143.217
92/93 45.053 40.172 51.540 18.250 155.015
93/94 49.210 43.104 53.803 19.662 165.779
f.
Proporsi Peserta KB Baru Awal Pelita V Tahun 1989/1990 s.d. 1993/1994
Tabel. 16 NO KABUPATEN
IUD
BENGKULU UTARA PROPORSI
3127 33,50 BENGKULU SELATAN 3660 PROPORSI 39,30 3263 REJANG LEBONG PROPORSI 31,17 1160 KOTA PROPORSI 24,26 11210 PROPINSI PROPORSI 33,07
MO 4 0,04 93 1,00 53 0,51 746 15,60 896 2,64
IMP 363 3,89 262 2,81 532 5,08 409 8,55 1566 4,62
STK
PIL
2742 29,38 1771 19,02 1826 17,45 1196 25,02 7535 22,23
KDM 2949 31,59 3146 33,78 4645 44,38 1053 22,02 11793 34,79
JUMLAH 149 1,60 380 4,08 148 1,41 217 4,54 894 2,64
9334 100,00 9312 100,00 10467 100,00 4781 100,00 33894 100,00
Dari table diatas secara total Propinsi Bengkulu peminat dari Pil sangat tinggi yaitu 34,79 disusul oleh IUD sebesar 33,07 sedangkan dilihat per Kabupaten untuk Bengkulu Utara peminat PIL 31,59 dan IUD sebesar 33,50, Bengkulu Selatan Pil 33,78 dan IUD 39,30, Rejang Lebong Pil 44,38 dan IUD 31,17 sedangkan di Kota Bengkulu Suntik 25,02 dan IUD 24,26 . g. Proporsi Peserta KB Aktif Awal Pelita V Tahun 1989/1990 s.d. 1993/1994 Tabel. 17 NO KABUPATEN
IUD
BENGKULU UTARA PROPORSI
11063 30,42 BENGKULU SELATAN 9461 PROPORSI 28,71 9968 REJANG LEBONG PROPORSI 23,40 3644 KOTA PROPORSI 26,12 34136 PROPINSI PROPORSI 27,12
MO 1265 3,48 1053 3,20 804 1,89 823 5,90 3945 3,13
IMP 766 2,11 423 1,28 1265 2,97 261 1,87 2715 2,16
STK 6161 16,94 4405 13,37 4828 11,33 3711 26,60 19105 15,18
PIL
KDM 16683 45,87 16689 50,65 25325 59,44 4693 33,63 63390 50,36
JUMLAH 429 1,18 918 2,79 416 0,98 821 5,88 2584 2,05
36367 100,00 32949 100,00 42606 100,00 13953 100,00 125875 100,00
Dari table diatas untuk tingkat Propinsi Bengkulu peminat dari Pil sangat tinggi yaitu 50,36 disusul oleh IUD sebesar 27,12, sedangkan dilihat per Kabupaten untuk Bengkulu Utara peminat Pil sebesar 45,87 dan disusul oleh IUD 30,42, Bengkulu Selatan Pil 50,65 dan IUD 28,71, Rejang Lebong Pil 59,44 dan IUD 23,40 sedangkan di Kota Bengkulu Pil 33,63 dan Suntik 26,60 . Dilihat Proporsi pencapaian awal Pelita V Tahun 1985 minat telah bergeser kembali minat ke IUD dari Suntik diharapkan fertilitas dapat berkembang.
Kasi Program dan Analisa 2009
14
h. Jumlah Pasangan Usia Subur dan Prevalensi Tahun 1989/1990 Tahun 1990/1991 Tahun 1991/1992 Tahun 1992/1993 Tahun 1993/1994
= 169.169 = 201.200 = 212.000 = 223.700 = 205.190
Pravelensi Pravelensi Pravelensi Pravelensi Pravelensi
= 74,41 = 62,06 = 67,56 = 69,30 = 80,79
i. Current User PKBN Awal Pelita V Tahun 1990 125.875 -------------------- x 1000 = 744,08 169.169 Pada awal Program KB Nasional Pelita IV PUS yang terlindungi dari kehamilan karena masih memakai alat kontrasepsi sebesar 744,08 bila dibandingkan dengan awal Program KB Nasional di Bengkulu Pelita IV terjadi kenaikan dratis. j. Couple Years of Protection ( CYP ) dan Yearly Effective Protection(YEP) 125.875 CYP = ------------- = 10489 YEP = 10.489 x 0,83 = 8706 12 i. Proporsi penurunan Fertilitas 8.706 PRF = ------------------- x 100 = 6,92 125.875 k. Tahapan Keluarga Pada akhir Pelita V Pendataan PUS dan Keluarga Berencana di ubah menjadi Pendataan Keluarga yang meliputi Demografi, Keluarga Berencana dan Tahapan Keluarga, dengan hasil sebagai 1. Tahapan Keluarga Sejahtera Pendataan Keluarga Tahun 1994 Tabel 18 Kabupaten
JLH KK
Bengkulu Utara Bengkulu Selatan Rejang Lebong Kota Bengkulu Propinsi
75.610 68.380 76.225 31.810 252.025
Kasi Program dan Analisa 2009
PRA S 29.746 14.063 8.789 2.046 54.644
% PER KS I KK 39,34 28.290 20,57 34.313 11,53 40.978 6,43 10.752 21,61 114.333
15
% PER KK 37,41 50,18 53,76 33,80 45,37
Lanjutan Tabel. 18 Kabupaten
KS II
Bengkulu Utara Bengkulu Selatan Rejang Lebong Kota Bengkulu Propinsi
% Per KS III % Per KS III + % KK KK KK 16,16 4629 6,12 726 20,96 4765 6,97 890 24,61 7491 9,83 209 29,38 8647 27,18 1020 21,69 25532 10,13 2845
12219 14349 18758 9345 54671
Per 0,96 1,30 0,27 3,20 1,13
5. Gambaran pelaksanaan Program KB Nasional Pelita VI a. Piramida Penduduk Supas 1995 Grafik 10. PIRAM IDA PENDUDUK PROPINSI BENGKULU SUPAS 1995
Jumlah Penduduk hasil Supas 1995 sebesar 1.409.117 dengan jumlah laki-laki 711.027 dan perempuan 698.090 dan sex ratio 101.85
70 - 74
60 - 64
KELOMPOK UMUR
50 - 54
40 - 44
30 - 34 20 - 24
10 - 14
0- 4 - 20,00
- 15,00
- 10,00
-5,00
LA KI- LA KI
0,00
5,00
10,00
15,00
PEREMPUA N
Dibandingkan dengan Piramida penduduk Hasil Sensus 1990 penduduk usia muda yaitu 0 – 10 semakin berkurang, sedangkan penduduk 10 – 20 bergeser membengkak., median umur hasil Supas 1995 sbb : b. Umur Median Total Hasil Sensus 1995 N ---- = 2 Md =
1.409.117 ---------- = 704558,5 berada pada kelompok umur 20 – 24 dengan 2 jumlah kumulatif 822.224 1.409.117 ------------ - 702.435 20 2 -----------------------119.789
5
704.558 – 702.435 20
5 119.789 2123,5
20
5 Median Umur = 20,09 119.789
Kasi Program dan Analisa 2009
16
Median Umur penduduk hasil Supas 1995 pada usia 20,09 dan secara sex ratio sebesar 101,85 c. PESERTA KB BARU PELITA VI Tahun 1994/1995 Tabel. 19 Bengkulu Utara Bengkulu Selatan Rejang Lebong Kota Bengkulu Propinsi
94/95 95/96 96/97 12.369 12.430 11.645 11.197 10.602 11.148 12.146 12.499 12.426 6.965 7.452 7.275 42.677 42.983 42.494
d. PESERTA KB AKTIF PELITA VI Tahun 1994/1995 Tabel. 20 Bengkulu Utara Bengkulu Selatan Rejang Lebong Kota Bengkulu Propinsi
94/95 95/96 96/97 47.045 47.718 49.761 44.306 46.697 48.500 55.523 56.220 60.759 21.850 23.756 24.990 168.724 174.391 184.010
e. Proporsi Peserta KB Baru Awal Pelita VI Tahun 1994/1995 Tabel. 21 NO KABUPATEN
IUD
BENGKULU UTARA PROPORSI
1025 8,29 877 BENGKULU SELATAN PROPORSI 7,83 1779 REJANG LEBONG PROPORSI 14,65 710 KOTA PROPORSI 10,19 4391 PROPINSI PROPORSI 10,29
MO 83 0,67 52 0,46 54 0,44 158 2,27 347 0,81
IMP
STK
2595 20,98 2561 22,87 1376 11,33 359 5,15 6891 16,15
5832 47,15 3971 35,46 4694 38,65 4089 58,71 18586 43,55
PIL
KDM 2690 21,75 3501 31,27 4179 34,41 1420 20,39 11790 27,63
JUMLAH 144 1,16 235 2,10 64 0,53 229 3,29 672 1,57
12369 100,00 11197 100,00 12146 100,00 6965 100,00 42677 100,00
Dari table diatas peminat dari Suntik Propinsi Bengkulu sangat tinggi yaitu 43,55 disusul oleh Pil sebesar 27,63 sedangkan dilihat per Kabupaten untuk Bengkulu Utara peminat Suntik 47,15 dan Pil sebesar 21,75, Bengkulu Selatan Suntik 35,46 dan Pil 31,27, Rejang Lebong Suntik 38,65 dan Pil 34,41 sedangkan di Kota Bengkulu Suntik 58,71 dan Pil 20,38 .
Kasi Program dan Analisa 2009
17
f. Proporsi Peserta KB Aktif Awal Pelita VI Tahun 1994/1995 Tabel. 22 NO KABUPATEN
IUD
BENGKULU UTARA PROPORSI BENGKULU SELATAN PROPORSI REJANG LEBONG PROPORSI KOTA PROPORSI PROPINSI PROPORSI
MO 9997 21,25 8776 19,81 14355 25,85 4150 18,99 37278 22,09
IMP 1921 4,08 1671 3,77 1448 2,61 1165 5,33 6205 3,68
STK 8109 17,24 7510 16,95 6608 11,90 1768 8,09 23995 14,22
PIL
11736 24,95 8739 19,72 11323 20,39 8104 37,09 39902 23,65
KDM 14996 31,88 16959 38,28 21378 38,50 5875 26,89 59208 35,09
JUMLAH 286 0,61 651 1,47 411 0,74 788 3,61 2136 1,27
47045 100,00 44306 100,00 55523 100,00 21850 100,00 168724 100,00
Dari table diatas di Propinsi Bengkulu peminat dari Pil sangat tinggi yaitu 35,09 disusul oleh Suntik 23,65 sedangkan dilihat per Kabupaten untuk Bengkulu Utara peminat Pil 31,88 dan Suntik 24,95, Bengkulu Selatan Pil 38,28 dan IUD 19,81, Rejang Lebong Pil 38,50 dan IUD 25,85 sedangkan di Kota Bengkulu Suntik 37,09 dan Pil 26,89 . g. Jumlah Pasangan Usia Subur dan Prevalensi Tahun 1994/1995 = 211.686 Pravelensi Tahun 1995/1996 = 219.175 Pravelensi Tahun 1996/1997 = 227.112 Pravelensi Hasil Pendataan Keluarga Tahun 1995
= 79,70 = 79,57 = 81,02
h. Current User PKBN Awal Pelita VI Tahun 1994/1995 168.724 -------------------- x 1000 = 797,05 211.686 Pada awal Program KB Nasional Pelita VI PUS yang terlindungi dari kehamilan karena masih memakai alat kontrasepsi sebesar 797,05 bila dibandingkan dengan awal Program KB Nasional di Bengkulu Pelita V terjadi kenaikan dratis. i. Couple Years of Protection ( CYP ) dan Yearly Effective Protection(YEP) 168.724 CYP = ------------- = 14060 YEP = 14.060 x 0,83 = 11670 12
Kasi Program dan Analisa 2009
18
j. Proporsi penurunan Fertilitas
PRF
11.670 = ------------------- x 100 = 6,92 168.724
k. Hasil Pendataan Keluarga Tahun 1995 Tabel 23 Kabupaten
JLH KK
Bengkulu Utara Bengkulu Selatan Rejang Lebong Kota Bengkulu Propinsi
78.460 70.498 79.216 33.613 261.787
Lanjutan Tabel. 23 Kabupaten
KS II
Bengkulu Utara Bengkulu Selatan Rejang Lebong Kota Bengkulu Propinsi
10.928 13.140 25.348 9.830 59.246
PRA S 31.170 14.391 9.731 2036 57.328
% PER KS I % PER KK KK 39,73 61.632 78,55 20,41 49.755 70,58 12,28 41.317 52,16 6,06 12.248 36,44 21,90 164.952 63,01
% Per KS III % Per KS III + % Per KK KK KK 13,93 4.875 6,21 1.025 1,31 18,64 5.797 8,22 1.806 2,56 32 11.039 13,94 1.512 1,91 29,24 9.608 28,58 1.927 36,44 22,63 31.319 11,96 6.270 2,40
Pada tahapan Pra Sejahtera total Propinsi sebesar 21,90 dan Bengkulu Utara serta Bengkulu Selatan rata-rata diatas Propinsi masing-masing 39,73 dan 20,41 dan KS I total Propinsi sebesar 63,01 % dan diatas rata-rata Propinsi Bengkulu Utara dan Bengkulu Selatan masing-masing 78,55 dan 70,58, pada Tahapan KS II pada Propinsi 22,63 % hanya Kota Bengkulu rata-rata diatas Propinsi 29,24 %, untuk KS III Total Propinsi 11,96 % rata-rata diatas Propinsi Kabupaten rejang Lebong 13,94 dan Kota Bengkulu 28,58 % dan KS III Plus sebesar 2,40 % dan untuk Kota Bengkulu 36,44 %.
6. Gambaran Program KB Nasional tahun 2000 s.d. 2003 a. Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Propinsi Bengkulu Hasil Sensus 2000 1.562.085 dengan perincian Jumlah Penduduk Laki-laki sebesar 793.120 dan perempuan 768.965 dan untuk daerah Perkotaan sebesar 459.811 dan Pedesaan 1.102.274, Sex Rasio dari Total Penduduk 103,14 , untuk daerah Kota Sex Ratio sebesar 100,81, daerah Pedesaan 104,13. Kasi Program dan Analisa 2009
19
Pertumbuhan Penduduk dari Sensus 1990 sebesar 1,83 dan untuk daerah Kota 6,49 dan Pedesaan 1,6 Grafik 11. Hasil Piramida penduduk Sensus terjadi pelebaran pada usia 0 – 4 artinya pada saat itu kelahiran dibandingkan dengan hasil Sensus dan Supas 1995
PIRAMIDA KOTA DAN PEDESAAN SENSUS 2000
75 + 65 - 69 55 - 59 GOL UMUR
45 - 49 35 - 39 25 - 29 15 - 19
2000 tahun tinggi 1990
5- 9
- 15
-10
-5
0
LA KI- LAKI-
5
10
15
PEREM- PUAN
b. Umur Median Total Hasil Sensus 2000 N ---- = 2
1.562.085 ---------- = 781.042,5 berada pada kelompok umur 20 – 24 dengan 2 jumlah kumulatif 861.476
Md =
1.562.085 ------------ - 706.053 20 2 -----------------------155.423
5
781042 – 706.053 20
5 155.423
74989 20
5 Median Umur = 22,41 155.423
Median Umur penduduk hasil Sensus 2000 pada usia 22,41
24 23 22 21
Umur Perkawinan Hasil Sensus 2000 secara total 22,10 dibandingkan dengan Sensus 1980 dan 1990 mengalami kenaikan termasuk pada daerah Kota dan Pedesaan.
20,4 1 22,1
25
24,3 6
Umur Perkawinan Pertama hasil Sensus 2000 sebagai berikut : Grafik 12.
20 19 18
Kota
Desa
Total
Kasi Program dan Analisa 2009
20
c. Pencapaian Peserta KB Baru Tahun 2003 Tabel.24 NO KABUPATEN IUD MO IMP STK PIL BENGKULU UTARA 203 70 712 7936 PROPORSI 1,64 0,57 5,77 64,26 BENGKULU 284 50 642 5034 SELATAN PROPORSI 2,82 0,50 6,38 50,06 REJANG LEBONG 728 40 897 8069 PROPORSI 4,28 0,23 5,27 47,40 KOTA 364 116 225 4398 PROPORSI 4,84 1,54 2,99 58,42 1579 276 2476 25437 PROPINSI PROPORSI 3,36 0,59 5,27 54,17
KDM
JUMLAH
3253 26,34 4011
175 1,42 35
12349 100,00 10056
39,89 7208 42,34 2407 31,97 16879 35,94
0,35 83 0,49 18 0,24 311 0,66
100,00 17025 100,00 7528 100,00 46958 100,00
d. Pencapaian Peserta KB Aktif Tahun 2003 Tabel. 25 NO KABUPATEN
IUD
MO
BENGKULU UTARA 7476 PROPORSI 10,03 BENGKULU SELATAN 5383 PROPORSI 8,60 REJANG LEBONG 9445 PROPORSI 12,43 KOTA 3327 PROPORSI 9,67 PROPINSI 25631 PROPORSI 10,35
IMP
STK
PIL
2543 9830 32948 3,41 13,19 44,22 1976 9700 24547 3,16 15,49 39,21 1149 9666 27919 1,51 12,72 36,74 1130 3347 15833 3,28 9,73 46,00 6798 32543 101247 2,75 13,15 40,90
Kesertaan ber-KB Jumlah PUS = 286.915
Prevalensi
e. Jumlah Sarana dan Tenaga Medis Tabel. 26 KKB Tenaga Dokter Tenaga Bidan Tenaga PLKB
Kasi Program dan Analisa 2009
212 81 625 304
21
86,28
21445 28,78 20792 33,21 27513 36,20 10439 30,33 80189 32,39
KDM
JUMLAH 275 0,37 209 0,33 309 0,41 340 0,99 1133 0,46
74517 100,00 62607 100,00 76001 100,00 34416 100,00 247541 100,00
f. Current User PKBN Tahun 2003 247.541 -------------------- x 1000 = 862 286.915 g. Couple Years of Protection ( CYP ) dan Yearly Effective Protection(YEP) 247.541 CYP = ------------- = 20.628 YEP = 20.628 x 0,83 = 17.121 12 i. Proporsi penurunan Fertilitas
PRF
17.121 = ------------------- x 100 = 6,92 247.541
h. Tahapan Keluarga Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2003 Tabel. 27 NO
KABUPATEN/KOTA
KELUARGA PRA SEJAHTERA
KELUARGA SEJAHTERA I
ALASAN
BUKAN
ALASAN
BUKAN
EKONOMI
ALASAN
EKONOMI
ALASAN
EKONOMI 1
EKONOMI
BENGKULU UTARA
15.780
4.857
16.194
13.527
2 BENGKULU SELATAN
1.941
432
4.892
6.382
3 REJANG LEBONG
6.185
1.196
10.273
6.658
4 KOTA BENGKULU
1.234
182
12.555
3.102
5 MUKO MUKO
7.122
3.434
6.129
4.729
6 KAUR
5.009
154
7.436
2.677
7 SELUMA
7.517
1.831
7.040
5.738
8 KEPAHIANG
1.708
370
5.308
5.045
9 LEBONG
1.719
340
6.691
3.924
10 PROPINSI
48.215
12.796
76.518
51.782
Kasi Program dan Analisa 2009
22
Lanjutan tabel. 27 SEJAH
SEJAH
SEJAH
TOTAL
TERA II
TERA III
TERA III +
KK
15.512
9.152
1.086
76.108
10.579
6.256
90
30.572
21.127
7.892
1.318
54.649
16.519
13.860
2.058
49.510
6.014
1.999
239
29.666
8.105
1.172
34
24.587
10.123
5.091
227
37.567
13.129
4.204
447
30.211
8.794
1.218
133
22.819
109.902
50.844
5.632
355.689
Kasi Program dan Analisa 2009
23
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 1. TFR Propinsi Bengkulu hasil SDKI Tahun 2002-2003 naik dibandingkan dengan hasil sebelumnya. 2. Hasil Program KB Nasional pada awal Program di Propinsi Bengkulu semakin naik dan peminat dari penggunaan alat kontrasepsi per Pelita bervariasi. 3. Pada awal Program di Propinsi Bengkulu atau Pelita III 1979 s.d. 1984 peminat tertinggi pada PIL dan IUD sehingga TFR dari 6,2 turun menjadi 5,2 untuk Pelita IV tahun 1985 – 1989 peminat tertinggi pada PIL dan dari IUD bergeser pada Suntik, untuk Pelita V tahun 1990 - 1995 peminat bergerak kembali ke PIL dan IUD, tetapi untuk Pelita VI tahun 1995 – 1997 peminat tertinggi berganti pada Suntik. 4. Piramida Penduduk hasil Sensus 1980 lebar di dasar artinya umur muda 0 – 10 terbesar artinya fertilitas pada Pelita III atau awal Program KB Nasional di Propinsi Bengkulu sangat tinggi hal ini terlihat pada TFR 6,2 dan hasil Sensus 1990 dan Sensus 2000 umur muda mulai mengecil tetapi angka ketergantungan tinggi. 5. Umur Median yang mempunyai fungsi untuk mengukur tingkat pemusatan penduduk pada kelompok umur tertentu pada hasil sensus 1980 dan 1990 terpusat pada usia 15 – 20 tahun sedangkan hasil sensus 2000 berpusat pada usia 20 – 24 tahun. 6. Proporsi penurunan fertilitas ( PRF ) pada awal Program atau Pelita III masih 0,65 tetapi setelah Pelita IV dan selanjutnya diatas 6,0 Saran : 1. Agar Program KB Nasional Ke Depan untuk dapat diarahkan pada pemakaian alat kontrasepsi jangka panjang dan mantap ( IUD, Kontap, Implnat ) sehingga TFR dapat diturunkan kembali. 2. Melihat angka ketergantungan tinggi maka kegiatan dari Program KB Nasional untuk memperhatikan penduduk usia produktif dengan meningkatkan usia Perkawinan Pertama, meningkatkan ekonomi, meningkatkan kegiatan Ketahanan Keluarga. 3. Melihat hasil SDKI tahun 2002/2003 pemakaian alat kontrasepsi non moderen meningkat kemungkinan disebabkan pemenuhan akan kebutuhan alat kontrasepsi tidak ada karena alasan tertentu, maka pelayanan kontrasepsi ke depan lebih selektif pada keluarga yang tidak mampu ( Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I ).
Kasi Program dan Analisa 2009
24