A.2
AKSESIBILITAS MODAL DI KALANGAN KELOMPOK UPPKS (USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA) DALAM MENINGKATKAN USAHA KELOMPOK DI KABUPATEN GRESIK DAN MALANG PROVINSI JAWA TIMUR 1. Dra Iswarati, SU 2. Ir. Endah Winarni, MSPH 3. Sri Wahyuni, SH, MA 4. Dra. Iswari Hariastuti, MKES 5. Oktriyanto, S.Si
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) 2012
LATAR BELAKANG
• Peningkatan kesejahteraan melalui pemberdayaan keluarga merupakan terobosan untuk mempercepat transformasi kegiatan non sosial ekonomi menjadi usaha ekonomi. • Pemberdayaan keluarga di bidang ekonomi bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat, semangat, dan keterampilan keluarga dalam bidang usaha ekonomi produktif. • Program peningkatan kesejahteraan keluarga melalui pendekatan kelompok UPPKS telah berlangsung cukup lama , selama itu pula mengalami pasang surut dalam pelaksanaannya. • Di tengah pasang surut kegiatan UPPKS, peningkatan usaha ekonomi keluarga melalui kelompok UPPKS merupakan salah satu bagian dari upaya penanggulangan kemiskinan yang telah dicanangkan pemerintah dengan sasaran pada kelompok keluarga miskin (Keluarga Pra Sejahtera, Keluarga Sejahtera I). • Permasalahan yang masih dijumpai dari kegiatan UPPKS adalah kelangsungan kelompok, banyak usaha kelompok tidak berkembang. Dalam aspek permodalan belum mempunyai informasi tentang bentuk dan akses modal, kemampuan dalam mengelola modal. Untuk itu perlu dilakukan penelitian. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
Pertanyaan Penelitian yang menjadi pijakan perlunya kegiatan litbangyasa • Bagaimana pola pengorganisasian pada kelompok UPPKS sehingga mudah dalam mendapatkan aksesibilitas permodalan. • Apa saja kiat-kiat yang dilakukan kelompok UPPKS sehingga mudah mendapatkan akses modal. • Bagaimana proses kegiatan usaha UPPKS mendapatkan aksesibilitas permodalan • Dukungan institusi mana saja yang berperan terhadap keberhasilan kelompok UPPKS.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI
•
Ruang Lingkup Kegiatan Merupakan kegiatan survei, dengan melakukan wawancara pada kelompok-kelompok UPPKS serta insitusi pengelola UPPKS dan lembaga keuangan pemberi modal.
•
Fokus Kegiatan Ingin mengetahui profil kelompok, keadaan permodalan, akses modal, proses produksi, pemasaran. Dan peran institusi dalam mendukung keberhasilan kelompok UPPKS.
•
Desain Penelitian - Kuantitatif - Kualitatif
•
Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan - Menyusun instrumen, uji coba instrumen, sampling kelompok UPPKS di Kabupaten Gresik dan Malang( masing-masing 30 kelompok UPPKS). - Pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif - Pengolahan dan analisis data, laporan penelitian.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
HASIL KEGIATAN •
Perkembangan dan Hasil Kegiatan - Temuan kuantitatif dan kualitatif menunjukkan keberadaan SK pembentukan kelompok, punya usaha ekonomi produktif, dan ada instansi yang memfasilitasi penting dan merupakan syarat untuk mendapat modal . - Dukungan institusi untuk keberhasilan kelompok : penyediaan modal, pendampingan permodalan, pendampingan dalam proses produksi, pelatihan, pemasaran. - Dukungan institusi: Permodalan dan pendampingan : BKKBN, AKU (Asosiasi Kelompok UPPKS), Dinas Koperasi , PKK, BPR. Proses produksi, pemasaran, pelatihan: Dinas Perindustrian, PKK, AKU, Dinas Koperasi. - Institusi potensial lainnya sebagai sumber modal: Bumdes, PNPM, ADD, BRI, Pegadaian, CSR dari perusahaan. - Agar kelompok UPPKS dapat lebih berkembang adalah dengan menjalin kemitraan dengan institusi terkait. - Malang: Peran AKU sebagai fasilitator dapat menjembatani pertemuan antara kelompok dengan sumber modal. Gresik: peran Bumdes lebih diperkuat dan difungsikan sebagai wadah atau muara dari berbagai sumber pinjaman modal. - Peran SKPD-KB dalam pembinaan kelompok mutlak diperlukan.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
SINERGI KOORDINASI • Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan Koordinasi dilakukan melalui pertemuan antar sektor terkait hingga pelaksanaan kegiatan di tingkat lapangan. • Nama lembaga yang diajak koordinasi SKPD-KB, Pemerintah daerah, Dinas Koperasi, AKU, Perbankan, Dinas Perindustrian. • Strategi pelaksanaan koordinasi - Sosialisasi hasil penelitian - Pertemuan lintas sektor terkait - Sinkronisasi kegiatan terkait dalam rangka perencanaan kegiatan lebih lanjut • Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan - Tersusunnya dukungan/komitmen rencana tindak lanjut pengelolaan UPPKS.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
• Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Pemanfaatan hasil akan dimotori oleh pemangku kebijakan dalam hal ini SKPDKB, Pemerintah Daerah, serta pemangku kebijakan terkait di dua lokasi penelitian. Strateginya dengan penyerahan hasil melalui karya tulis ilmiah dan policy paper. • Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan - Dimanfaatkannya hasil penelitian oleh sektor terkait - Ditindak lanjutinya hasil penelitian dalam bentuk kebijakan/strategi/program. • Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan SKPD-KB, Perbankan, Pemerintah Daerah, AKU, Dinas Koperasi, Dinas Perindustrian, PKK. • Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan Masing-masing sektor setuju dan menjalankan program/kegiatan yang menjadi komitmen yang telah disepakati.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN
• Rancangan Pengembangan ke depan Arah kedepan dapat disiapkannya strategi dan perencanaan program/kegiatan dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi keluarga melalui kelompokUPPKS. • Strategi Pengembangan ke depan Diharapkan dapat dikembangkan peningkatan kualitas kelompok UPPKS dan akses modal. • Tahapan Pengembangan ke depan - Komitmen pimpinan daerah, diikuti komitmen lintas sektor terkait - Peningkatan fasilitasi terhadap kelompok UPPKS dengan lebih beragam sumber modal/institusi terkait sumber modal (dalam aspek sosialisasi dan pelayanan). - Peningkatan koordinasi/sinkronisasi dari berbagai instansi terkait dalam aspek pendampingan (permodalan. Produksi, pelatihan, pemasaran). - Kualitas kelompok UPPKS lebih berkembang, anggota kelompok lebih meningkat kesejahteraannya. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
FOTO KEGIATAN
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
8
TERIMA KASIH 1. Dra Iswarati, SU 2. Ir. Endah Winarni, MSPH 3. Sri Wahyuni, SH, MA 4. Dra. Iswari Hariastuti, MKES 5. Oktriyanto, S.Si