Pada kurun waktu sekitar tahun 1965 sampai dengan tahun 1980, kami sekelompok etnis dari Flores Timur berjumlah kurang lebih 20 kepala keluarga
Katholik yang berdiam di jl. Kebon Kacang termasuk dalam lingkungan RT005/ RW 003 kelurahan Rawaterate, kecamatan cakung, Jakarta Timur, tidak
mengetahui secara pasti paroki mana yang menaungi wilayah tempat tinggal kami, sebelum terbentuknya paroki ST. Bonaventura, sehingga kegiatan kami menggereja sebagian ada yang mengikuti misa hari Minggu ke Tg Priok, paroki ST. Fransiscus Xaverius , sebagian lagi ke gereja Kathedral dan sebagian lagi ke paroki St, Yoseph Matraman.
Kurang lebih pada tahun 1975, kami mendapat kunjungan petugas dewan paroki ST. Anna Klender dan menginformasikan bahwa kami termasuk wilayah Paroki St. Anna Klender. Namun karena kami tidak tahu
letak paroki St. Anna Klender, maka kami akhirnya tidak pernah aktif di paroki St. Anna.Setelah berdirinya paroki St. Bonaventura, kami mendapat kunjungan Romo Wiyanto (+) dan Romo Ludo yang didampingi oleh Ketua wilayah ST. Matius , Bapak Zakarias T Agung bersama dengan Bapak Pius Bala Baran serta Ketua Lingkungan ST. Mateus I Bapak Thomas Hali dan
wakil ketua lingkungan ST. Mateus I Bpk Aloysius Wae, yang menginformasikan bahwa lokasi tempat tinggal kami termasuk wilayah
Paroki ST. Bonaventura Pulo Mas, maka sejak saat itu kami bergabung dengan paroki ST. Bonaventura Pulo Mas.
Mas.Kami mulai menjalani aktifitas lingkungan, salah satunya kenangan yang tidak terlupakan adalah berdoa dan berdevosi kepada bunda Maria, hal ini pernah
kami lakukan yaitu pada penutupan bulan Maria Oktober 1981, atas prakarsa ketua wilayah ST. Matius, dan umat yang lain disekitar lingkungan kami, yaitu di asrama Brimob dikelurahan Rawaterate, kelurahan Pulo Gadung kami mengadakan prosesi Bunda Maria di kebun Kosong. Walaupun tempat tinggal kami terjepit diantara mayoritas kelompok umat beragama lain, kami tetap dapat melaksanakan prosesi
Bunda Maria, dan tidak mendapat halangan apapun juga, acara berlangsung sukses.
Kegiatan tersebut sampai terdengan oleh Bapak Uskup dan termuat dalam
majalah Hidup pada saat itu.Setelah terjadinya pemekaran paroki ST. Bonaventura, menjadikan paroki ST. Yakobus Kelapa Gading berdiri sendiri yang mengakibatkan kami yang tinggal di kebon Kosong / Kmp Pegangsaan I dan sekitarnya atau sebelah Selatan, Jl. Raya Bekasi dinyatakan masuk kedalam lingkungan St. Ignatius IV, Wilayah ST. Ignatius.Berdasarkan kebijakan paroki dalam
hal penyegaran nama Santo pelindung wilayah menjadi angka romawi dan lingkungan –lingkungan yg dibawahinya menjadi nama Santo Pelindung, maka
wilayah Ignatius menjadi wilayah X dengan nama lingkungan ST. Yulius.
Penjelasan Letak Umat Lingkungan St. Yulius berdiam di dua Kecamatan, yaitu : 1.
Sebagian dalam lingkungan Kec.
Cakung, Kel. Rawa terate 2.
Sebagian lagi dalam lingkungan
Kec. Pulo Gadung, Kel. Pulo Gadung dan Kel. Jatinegara Kaum
Kelurahan Rwaterate :
Kp. Rawaterate. Kp. Warung Jengkol dan Kp. Pegangsa 1 Kelurahan Pulo Gadung : Kp. Pulo Gadung
Kelurahan Jatinegara Kaum : Asrama Brimop, Pulo Gadung
Utara : Sungai
Timur : Jl. Perintis Kemerdekaan Selatan : Kawasan Industri
Barat : Anak Sungai
Jumlah KK Dan Warga : 23 KK
- 89 Warga Jumlah Penduduk
Dewasa Laki-Laki
: 26
Dewasa Perempuan
: 30
Lansia
:5
Remaja
: 12
Anak-anak
: 16
Berdasarkan Status Perkawinan Katholik-Katholik
: 16
Katholik – Non Katholik
:5
Bekum Menikah
:2
Berdasarkan Pekerjaan / Profesi
Karyawan/Karyawati
: 28
Ibu Rumah Tangga
: 11
POLRI
:3
Pelajar
: 24
Guru
:1
Wartawan
:1
Wiraswasta
:7
Perawat
:1
Status Tempat Tinggal Rumah Sendiri
: 11
Kontrak
: 11
Kost
:1
Jumlah Tempat Ibadah yang berada di lingkungan Gereja Katholik : 1
Mesjid
:4
Jumlah Aktifis Gereja OMK
: 14
Lektor
:1
Prodiakon
:1
Umat Aktif di pengurusan Luar Gereja
Sekretaris RT
:1
Kepengurusan Lingkungan St. Yulius Periode 2014-2017
Dokumentasi Kegiatan Lingkungan St. Yulius
Wilayah X Lingkungan St. Yulius