Pendahuluan 2013
Kondisi Ekonomi KLU Pertumbuhan ekonomi suatu daerah digambarkan oleh laju pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan. Ekonomi yang terus
tummbuh
pembangunan
merupakan
suatu
daerah
suatu
indikator
dibandingkan
keberhasilan
dengan
tahun
sebelumnya. Kondisi perekonomian Kabupaten Lombok Utara selama kurun waktu tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 menunjukkan
keadaan
yang
terus
tumbuh
secara
positif
ditunjukkan dengan meningkatnya Produk Domestik Regional Bruto baik Atas Harga Berlaku maupun Atas Dasar Harga Konstan. Laju pertumbuhan ekonomi juga menunjukan peningkatan yang cukup stabil yaitu 1.68, pertumbuhan pada tahun 2012 dibandingkan pertumbuhan ekomomi tahun 2011. Tabel Perkembangan beberapa indikator ekonomi tahun 2011-2014 indikator
2011
2012
2013
2014
1. Pertumbuhan ekonomi (%) 2. Inflasi (%)
5,69
4,13
-
-
6,38
4,10
-
-
1.567.715,96 1.711.531,75
-
-
-
-
3. PDRB ADH Berlaku (Juta Rp.) 4. PDRB ADH Konstan (Juta Rp.)
684.442,31
712.737,51
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 1
Pendahuluan 2013
Sumber : BPS Kabupaten Lombok Utara, 2013
a. Potensi Unggulan Daerah
Pengkajian
potensi
unggulan
daerah
akan
mendapat
gambaran yang lebih tajam apabila berangkat dari luas wilayah di Kabupaten Lombok Utara seluas 809,55 Km2. Grafik 1. Luas Wilayah Efektif Yang Dapat Dimanfaatkan Untuk Kawasan Budidaya Di Kabupaten Lombok Utara Di Rinci Menurut Kecamatan Bayan, 8,109 Ha Kayangan, 11,564 Ha
Gangga, 15 ,735
Pemenang, 32,910 Ha
Tanjung, 12,635 Ha
Luas wilayah tersebut diturunkan menjadi wilayah efektif 218,58 Km2 (27 %) dan wilayah tidak efektif 590,97 Km2 (73 %), demi pengembangan dan peningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat maka wilayah tidak efektif bisa masuk ke
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 2
Pendahuluan 2013
kategori wilayah efektif dengan introduksi teknologi terapan. Untuk memberikan gambaran sebagai penentu kebijakan ke depan, wilayah daratan Kabupaten
Lombok Utara di bagi
menjadi dua kategori yakni lahan sawah dan lahan kering. Luas lahan sawah dan lahan kering di Kabupaten Lombok Utara dapat dilihat pada tabel di bawah ini; Tabel Luas Tanah Sawah Yang Dapat Ditanami dan Tanah Kering di Rinci Menurut Jenis Penggunaan per Kecamatan. Kecamatan Uraian
Pemenang
Tanjung
Gangga
Kayangan
Bayan
Total
Ha
Ha
Ha
Ha
Ha
Ha
A
Lahan Sawah / Padi
1
Padi Sawah
417
711
1.241
2.619
3.316
8.304
2
Padi Ladang
5.151
5.726
8.224
4.045
20.225
43.371
Sub Total
5.568
6.437
9.465
6.664
23.541
51.675
846
90
304
204
268
1.712
4902
2365
2331
2622
7659
19.879
B
Lahan Kering
1
Pekarangan Bangunan
2
Tegalan/Kebun
3
Ladang / Padang Rumput
-
-
-
-
4.105
4.105
4
Hutan Rakyat
0
-
-
-
5253
5253
5
Hutan Negara
1700
5037
5408
5767
8391
26.303
6
Perkebunan
0
2915
5.893
1181
3124
13.113
7
Lain-lain
7
0
561
0
710
1278
7.454
10.407
14.497
9.774
25.883
71.643
Sub Total
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 3
Pendahuluan 2013
Kecamatan Uraian Pemenang Grand Total
13.022
Tanjung 16.844
Gangga
Kayangan
Bayan
Total
23.962
16.438
49.424
123.318
Sumber Data : DPPKKP KLU Tahun 2013
Dilihat dari distribusi lahan di atas, Kabupaten Lombok Utara di dominasi oleh lahan kering sebesar 89,7 % dan sisanya lahan sawah hanya seluas 10,3 %. Lahan kering yang luas tersebut merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah untuk pengelolaan dan pengembangannya, agar lahan tersebut menjadi lahan berpotensi tidak terlepas dari introduksi kebijakan seperti kebijakan Pemerintah Daerah untuk menjaga kelestarian kawasan hutan dan marga satwa. Dengan lestarinya
kawasan
tersedianya sumber
hutan
maka
akan berdampak pada
mata air yang secara otomatis akan
memperluas lahan sawah yang bisa dimanfaatkan untuk tanaman komoditi unggulan. Berbicara potensi tidak terlepas dengan kajian wilayah efektif yang dapat dimanfaatkan. Sesuai Peraturan Pemerintah nomor nomor 129 tahun 2000, yang dimaksud Wilayah Efektif adalah wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk kawasan budidaya di luar kawasan lindung. Wilayah efektif di Kabupaten Lombok Utara 21.858 Ha (218.58 Km2) yang
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 4
Pendahuluan 2013
digunakan
untuk
berbagai
jenis
kegiatan,
diantaranya;
pertanian, perkebunan, perikanan tambak, industri, pariwisata, pelabuhan, pemukiman, dll.
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 5
Pendahuluan 2013
Tabel Luas Wilayah Efektif Yang dapat dimanfaatkan untuk kawasan budidaya di kabupaten lombok utara dirinci menurut kecamatan No Kecamatan Luas Persentase (ha)
(%)
1
Pemenang
32.910
71.5
2
Tanjung
12.635
65.8
3
Gangga
15.735
60.8
4
Kayangan
11.564
53.4
5
Bayan
8.109
53.3
80.953
62
Total Sumber Data : DPPKKP KLU.
Karena kondisi tanah yang subur dan areal pertanian yang luas maka sebagian besar penduduk di Kabupaten Lombok Utara mengandalkan pertanian sebagai sumber penghasilan utamanya. Areal persawahan di Kabupaten ini cukup luas tak heran jika Kabupaten Lombok Utara merupakan salah satu lumbung beras di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Sektor pertanian memberikan kontribusi yang cukup besar bagi Produk Domestik Regional Kabupaten Lombok Utara. Sektor
ini
mencakup
pertanian,
perkebunan,
kehutanan,
peternakan dan juga perikanan.
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 6
Pendahuluan 2013
Kabupaten Lombok Utara menyimpan potensi yang besar antara lain pada sektor-sektor sebagai berikut :
1)
Pertanian Tanaman Pangan Tidak jauh beda dengan Kabupaten lain yang berada
dikawasan provinsi Nusa Tenggara Barat dimana sebagian besar
penduduknya
pertanian
yang
menggantungkan
mencakup
pertanian
hidup
dari
tanaman
sektor pangan,
perkebunan, peternakan dan perikanan, demikian pula halnya dengan Kabupaten Lombok Utara salah satu potensi unggulan Daerah adalah sektor pertanian, lahan yang ditanami adalah 24.634
ha
dengan
komoditi
padi,
palawija
dan
sayuran/hortikultura, angka ini melebihi lahan efektif seluas 21.858 ha. Pemanfaatan lahan sawah dan lahan kering dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 7
Pendahuluan 2013
Grafik 2. Pemanfaatan Lahan Sawah dan Lahan Kering Per komoditi
Potensi unggulan masih didominasi oleh padi dan Ubi Kayu, berikut disajikan tabel yang menjelaskan distribusi penanaman dan produksi komoditi pertanian dan palawija di masing-masing kecamatan . Tabel 13. Luas Tanam dan Produksi Komoditi Pertanian Padi, Palawija dan Sayuran/Hortikultura di Kabupaten lombok Utara Kecamatan Uraian A 1 2 B 1 2 3 4 5
Padi Padi Sawah Padi Ladang Total Palawija Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah Kedelai
Pemenang Ha 436 436
Tanjung Ha 1503 1503
Gangga Ha 1734
Total Kayangan Ha
Bayan Ha
Luas Ha
2664 372
5084 1705 6789
11421 2077 13498
58,56 44,56 10312
6548 2275
59,32 156,252
230
148,39
7275 6548
19,382 59,32
1734
3036
8 641
43 46
3 803
1464 23
5030 -
0
8
0
39
-
236 8
535 43
1207 3
1459
3838 5030
1464
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 8
Produksi Kw
Pendahuluan 2013
Kecamatan Uraian
6 7
8 C 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kacang Hijau Lebak Lainnya ( Polder, Rembesal dll ) Total Sayuran Bawang Merah Bawang Putih Kacang Panjang Cabe Rawit Tomat Kangkung Semangka Buncis I Ketimun Total
Pemenang Ha 103 -
Total
Tanjung Ha
Gangga Ha
Kayangan Ha
Bayan Ha
Luas Ha
682 -
803 -
46 -
641 -
2.275 -
156,252 -
-
14.539
25.151
598.92
996
1.357
-
65
43
7
2.819
4.495
-
-
3
8
-
4 2 -
8
-
6 3
3 137
1
-
78
-
7852
105
40
18 63
35
2
155 5 3
-
-6
= 2 16
1 1
2139
5 289
Sumber : DPKKP KLU Tahun 2013
Kalau dilihat dari potensi masing-masing kecamatan maka dapat di gambarkan lahan yang terbanyak dipakai untuk menanam komoditi pertanian adalah berada di Kecamatan Bayan dan Kecamatan Kayangan, sementara Kecamatan Pemenang dan Kecamatan Tanjung banyak didominasi oleh pekarangan bangunan dan perkebunan dari pada lahan pertanian. Untuk melihat pemanfaatan lahan efektif yang digunakan
untuk
penanaman
produk
pertanian
dapat
digambarkan pada grafik di bawah ini;
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Produksi Kw
Halaman 9
27 = 310 10212.530
Pendahuluan 2013
Grafik 3. Pemanfaatan Lahan Efektif untuk Penanaman Komoditi Pertanian Per Kecamatan 12,000.00 10,000.00
11,181
Lahan Efektif Lahan di Tanam
8,000.00
6,000.00 4,000.00 2,000.00
6,014.42 3,943.08
5,337.44 4,432
4,109.16 2,453.93
1,922
1,552
5,547
0.00 Pemenang
Tanjung
Gangga
Kayangan
Bayan
Terkait dengan kebijakan, karena lahan efektif di tiga Kecamatan banyak dipakai sebagai lahan untuk bangunan dan perkebunan maka pengembangan komoditi pertanian banyak difokuskan
kepada
dua
Kecamatan
yakni
Kecamatan
Kayangan dan Kecamatan Bayan, lahan yang digunakan untuk penanaman di dua kecamatan tersebut melebihi lahan efektif, ini dikarenakan adanya indroduksi teknologi terapan seperti pembuatan dan pemakaian sumur bor, penerapan sprinkler untuk irigasi dan pengaturan pola tanam sesuai dengan potensi unggulan lokal tapi mempunyai pangsa pasar. Kalau dilihat dari
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 10
Pendahuluan 2013
sisi lahan persawahan dan lahan kering ke dua kecamatan memiliki lahan persawahan yang lebih luas dari lahan kering dibandingkan dengan ke tiga kecamatan lain yakni Kecamatan Pemenang, Kecamatan Tanjung dan Kecamatan Gangga. 2).
Perkebunan Selain pertanian tanaman pangan, sub sektor perkebunan
di Kabupaten ini juga turut memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi perekonomian masyarakat. Kelapa, kopi, cengkeh, jambu mete, vanili, kapas, kapuk, coklat, tembakau, asam, pinang, merupakan jenis tanaman perkebunan yang diproduksi di Kabupaten Lombok Utara. Jambu Mete merupakan salah satu produk perkebunan unggulan. Dengan pengelolaan yang baik produk perkebunan di Kabupaten Lombok Utara diharapkan mampu bersaing dengan daerah lainnya. Perubahan yang terjadi dapat dilihat pada tabel berikut;
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 11
Pendahuluan 2013
Tabel Perkembangan Areal Tanaman Perkebunan Rakyat Kabupaten Lombok Utara Tahun 2011- 2012
No
Jenis Komoditi
1
Kelapa
2
Kopi
3
Cengkeh
4
Areal Tanam ( Ha ) 2011
Rata-rata Produksi Kg/Ha
Areal Tanam ( Ton )
2012
2011
2012
2011
2012
10.570,62
10.888,62
14.130,15
14.139,16
1.567,45
1.562,178
1.302,81
1.302,81
212,22
228,26
191,65
206,14
995,10
1.428,1
73,54
572,9
110,0
555,91
Kapuk
63,10
63,1
9,14
18,34
194,01
393,31
5
Jambu Mete
13.856,70
13.856,7
1.960,57
2.000,63
257,32
262,58
6
Panili
214,87
214,87
-
-
-
-
7
Kakao
2.923,35
3.023,35
762
786,03
398,40
401,68
8
Pinang
36,13
36,13
12,74
16,64
653
852,9
9
Asam
16,62
16,62
8,11
11,07
555,86
758,74
10
Jarak Pagar
35
61,75
4,55
70
270
11
Aren
133,05
133,05
33,95
38,05
467
523,38
12
Kemiri
57,46
-
13,78
-
322,11
-
13
Lada
-
-
-
-
-
-
14
Lontar
-
-
-
-
-
-
15
Kapas
150
200
77,33
24,29
515,53
181,3
-
-
-
-
-
-
100
139,25
176,81
1.474,20
1.269,74
16 17
Tembakau Rakyat Tembakau Virginia
0,84
147,42
18
Wijen
-
-
-
-
-
-
19
Emponempon
-
-
-
-
-
-
20
Tebu
-
-
-
-
-
-
Sumber Data: DPKKP KLU 2013
Dari tabel 14 di atas, total areal yang di tanami tidak hanya pada lahan yang di plot untuk perkebunan tetapi masyarakat juga menanam tanaman perkebunan pada areal kehutanan seperti panili, cengkeh, dan pinang. Sehingga jumlah
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 12
Pendahuluan 2013
areal yang tertera lebih luas dari areal perkebunan itu sendiri. Masyarakat Kabupaten Lombok Utara memultifungsikan areal kehutanan
supaya
memberikan
manfaat
ekonomis
bagi
masyarakat. Perkembangan/perbandingan penambahan areal dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Luas (ha)
Grafik 4. Jumlah Areal Perkebunan Dan Jumlah Tanaman Perkebunan Yang Ditanam Di Areal Perkebunan Dan Kehutanan. 8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 -
7,541.48
7,207.34 6,189.87
5,699.59
5,893
4,279.35
3,124 2,915
2,052 1,181 Pemenang
Tanjung
Areal Perkebunan
Gangga
Kayangan
Bayan
Kecamatan
Tanaman Perkebunan (areal perkebunan dan kehutanan)
Disemua
kecamatan
areal
yang
dipakai
untuk
menanam tanaman perkebunan melebihi areal perkebunan yang ada, ini berarti adanya antusiasisme masyarakat terhadap pengelolaan tanaman perkebunan. Masyarakat semakin sadar akan penananaman komoditi perkebunan yang berorientasi pasar. Disisilain kebijakan pemerintah kabupaten juga yang
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 13
Pendahuluan 2013
menggalakkan berwawasan
penanaman agribisnis
pola
dan
pikir
juga
petani
terus
supaya
meningkatkan
sumberdaya masyarakat maupun aparat pemerintah yang akan mendapingi masyarakat. 2).
Kehutanan Hutan merupakan paru-paru bagi bumi dan sumber
cadangan air. Kelestarian hutan menjadi tanggung jawab setiap aspek yang ada dalam masyarakat karena masyarakat pula yang merasakan arti penting dari kelestarian hutan. Hasil Identifikasi
dan
Inventarisasi
lahan
kritis
Provinsi
Nusa
Tenggara Barat tahun 2006, jumlah lahan kritis 63.680,89 ha. Jumlah lahan kritis pada masing-masing kecamatan dapat di lihat pada tabel dibawah ini;
Tabel Luas Lahan Kritis Hasil Identifikasi di Kabupaten Lombok Utara Kecamatan No
A
Uraian
Pemenang
Tanjung
Gangga
Kayangan
Bayan
Total
Ha
Ha
Ha
Ha
Ha
Ha
205693-
Dalam Kawasan
1
Sangat kritis
2
Kritis
-
21,44
-
-
-
205693-
-
-
-
329,15
350,59
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 14
Pendahuluan 2013
Kecamatan No
Uraian
3
Agak Kritis
4
Potensial Kritis
B
Pemenang
Tanjung
Gangga
Kayangan
Bayan
Total
Ha
Ha
Ha
Ha
Ha
Ha
4.605,60
4.687,89
-
-
58,04
-
-
-
-
-
24,25
-
Luar Kawasan
1
Sangat kritis
165.18
-
-
2
Kritis
1.279.21
-
-
3
Agak Kritis
1.404.05
1,21742
4
Potensial Kritis
-
-
-
-
165.18
1210.00
5.892.69
8372.9
432.8
654.44
5.347,21
9055.92
-
-
-
-
Sumber Data : DPKKP KLU.
Luas lahan hutan adalah 33.364 ha yang terdiri dari hutan rakyat dan hutan negara. Hutan yang berlahan kritis berubah ke tegalan/kebun, ladang huma, hutan rakyat, hutan negara, perkebunan dan lain-lain dengan jumlah keseluruhan luas 30.316,89 ha (47,60%). Kawasan hutan yang ada di Kabupaten Lombok Utara potensinya memberikan multi manfaat yang antara lain; sebagai taman wisata alam , flora, fauna, kayu dan non kayu. produksi beberapa
macam
produk
kehutanan
yang
potensial
di
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 15
Pendahuluan 2013
Kabupaten Lombok Utara dapat dilihat dalam tabel di bawah ini; Tabel Hasil Produksi Kayu Hutan di Tanah Milik (Kebun) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lombok Utara. Kecamatan No
Uraian
Pemenang
Tanjung
Gangga
Kayangan
Bayan
batang
batang
batang
batang
batang
Total batang
M3
1
Nangka
-
-
-
-
-
-
-
2
Dao/Bungur
-
-
-
-
-
-
-
3
Rimba
347.175-
-
1729.32
-
-
348.895.32
-
4
Campuran
-
-
-
-
-
-
-
347.175
-
1720.32
-
-
34889532
11.418
Total
Sumber Data : DPKKP KLU.
Pada tabel 16 di atas, hasil hutan hanya pada tanah milik (kebun) Dinas Kehutanan dan Perkebunan sedangkan hutan rakyat 5.213 ha dan hutan negara 28.151 ha merupakan hutan yang
dijaga
kelestariannya
dengan
pengaturan
ijin
penebangannya (hutan produksi) untuk menjaga multi manfaat terhadap perlindungan alam, lingkungan dan
ekosistim lain
(hutan lindung), sebagai penghasil dan media pengatur tata air dan
manfaat
untuk
pariwisata
(kawasan
konservasi).
Diharapkan terjadi singkronisasi hubungan timbal balik antara masyarakat dengan kawasan hutan karena dari 33 desa ada 23
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 16
Pendahuluan 2013
desa yang ada di sekitar hutan. Luas kawasan hutan berdasarkan fungsi hutan dapat di lihat pada tabel di bawah ini; Tabel 17. Luas Kawasan Hutan dirinci Per Fungsi Hutan di Kabupaten Lombok Utara No
I.
Fungsi hutan
Kawasan Konservasi
Nama Blok
TNGR
Kelompok Hutan
Luas Hutan/TGH K (Ha)
Keteran gan
Gungung Rinjani
10.210
KPHK
1.Pandan Mas
630,22
KPHL
10.568,00
KPHL
739.78
KPHP
4,431.74
KPHP
-
II.
Taman Nasional Gunung Rinjani Hutan Lindung
1. Rempek 2. Pusuk
2.Gunung Rinjani III.
Hutan Produksi
1.Batu Gong
1.Pandan Mas
2.Santong Dsk.
2.Gunung Rinjani
Sumber Data: DPPKKP KLU Tahun 2013
Taman Wisata Alam Laut Gili Matra (Meno,air dan Trawangan) 2.954 Ha, hutan rakyat 900 Ha, hutan adat 270 Ha yang wilayahnya berada di luar hutan negara. Disamping sebagai wisata alam kawasan hutan juga memberikan manfaat bagi masyarakat dengan penghasil sumber mata air yang terdiri dari 45 titik baik yang berada dalam kawasan hutan dan 48 titik berada di luar kawasan hutan. Jumlah dan tempat Titik mata air pada tiap kecamatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini;
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 17
Pendahuluan 2013
Tabel 18. Jumlah Titik Mata Air Dalam Kawasan Hutan dan Luar Kawasan Hutan. Kecamatan Pemenang
Tanjung
Gangga
Kayangan
Bayan
Total
Titik
Titik
Titik
Titik
Titik
Titik
Dalam Kawasan Hutan
6
6
22
4
7
45
Luar Kawasan Hutan
2
6
24
4
12
48
Total
9
12
46
8
17
93
Uraian
Sumber : DKPPK KLU, 2013
Sebagai
efek
multi
fungsi
hutan,
Lombok
Utara
mempunyai spesies unggulan. Kategori flora terdiri dari kayu rajumas, bajur, Klokos, Udu/Kalimuru, Guru, Gaharu, Buah Odak/getah, Imba, Terep, Sentul, Jukut, Dao, Bangsal dan Gerasak.
Potensi unggulan kelompok fauna meliputi Rusa,
Lutung, Kera, burung kakak tua, burung kuakiau, burung punglor, ular sanca, ayam hutan, trenggiling, landak dan itik gunung. Produksi hasil hutan unggulan terdiri dari Kayu meliputi sengon, mahoni, dadap, rajumas dan udu sedangkan non kayu meliputi madu, bambu, ketak, aren dan lain-lain. Pemanfaatan dan pengelolaan hutan yang sudah dilakukan sampai saat ini adalah (Hutan Kemasyarakatan) HKm
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 18
Pendahuluan 2013
2.043 Ha tersebar di 8 Lokasi, PHTUL 235 Ha, bekas HPH 350 Ha, HTI 1.405 Ha kerjasama dengan pihak swasta yakni PT. Shadana Arifnusa (masih dalam proses perijinan penetapan areal HTI). Pada
tataran
konsep,
kebijakan
Pemerintah
mengembangkan program HKm sebagaimana tertuang dalam SK No. 677/Kpts-II/1998, oleh banyak kalangan dinilai sebagai kebijakan yang positif terutama dalam kaitannya dengan peningkatan akses masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan. Bahkan bagi wilayah provinsi yang memiliki sumberdaya alam terbatas, keberadaan program HKm akan dapat menjadi salah satu potensi bagi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), tatkala kebijakan desentralisasi diberlakukan. Berbeda dengan konsep program Sosial Forestry yang terdahulu, seperti ; PMDH, HTI yang cenderung top down, orientasi fisik-tehnis dan standart,
maka
program
HKm
677
relatif
lebih
baik
pendekatannya. Konsep program HKm selain memberikan hak atas kayu kepada masyarakat, juga dalam metodologinya bersifat partisipatif sejak tahap perencanaan dan pelaksanaan.
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 19
Pendahuluan 2013
3).
Peternakan Peternakan tidak dapat dipisahkan dari pertanian sehingga
sejalan dengan produksi pertaniannya, Kabupaten Lombok Utara juga mengembangkan produk peternakannya. Beberapa produk utamanya adalah sapi, kerbau , kambing, domba, kuda, ayam dan babi. Walaupun belum dapat memberikan kontribusi yang cukup tinggi bagi perekonomian Lombok Utara, namun potensi yangadapada sektor peternakan ini perlu untuk ditumbuhkembangkan. Potensi komoditi peternakan di Kabupaten Lombok Utara sesuai populasi adalah :
Tabel 19. Populasi Ternak Di Rinci Per Kecamatan di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2008 - 2012. Kecamatan No
S
Uraian
1
Kuda
2
Sapi
3
Kerbau
4
Kambing
5
Babi
6
Ayam Buras
7
Ayam Ras
8
Itik
9
Merpati
Total
Pemenang
Tanjung
Gangga
Kayangan
Bayan
Ekor
Ekor
Ekor
Ekor
Ekor
Ekor
223
334
22
11
12
612
12.206
9.832
11.331
17.949
24.768
76..086
7
0
0
14
414
435
2.294
1.604
3.900
7.374
13.036
28.208
4.254
110
2.097
882
746
8.089
33.495
13.344
28.369
38.464
12.890
126.562
-
-
-
-
-
-
837
449
415
3.747
1.055
6.503
9.236
2.561
1.377
6.375
395
19.944
10
Entok
-
-
-
-
-
-
11
Burung Dara
-
-
-
-
-
-
12
Kelinci
10
0
9
137
0
156
Sumber Data: DPPKKP KLU Tahun 2013.
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 20
Pendahuluan 2013
Populasi ternak yang terbanyak adalah ayam dan sapi, ini sangat erat hubungannya dengan potensi pasar dan kebijakan pemerintah.
Populasi
ternak
ayam
tetap
stabil
karena
kebutuhan pasar yang tetap stabil, populasi ternak sapi tetap memberikan antusiasisme masyarakat karena pangsa pasar dan kebijakan pemerintah terus berpihak pada peternakan sapi seperti kebijakan provinsi pencanangan program sejuta sapi di wilayah
Nusa
Tenggara
Barat
dan
ditinjaklanjuti
oleh
Pemerintah Kabupaten melalui beberapa pelatihan terhadap peternak seperti inseminasi buatan dan pelatihan penggemukan sapi untuk masing-masing kelompok tani. Populasi ternak terbanyak adalah di dua kecamatan yakni Kecamatan Kayangan dan kecamatan Bayan, hal ini ditunjang oleh potesnsi areal untuk peternakan seperti ditunjukkan pada grafik di bawah ini;
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 21
Pendahuluan 2013
Grafik 5. Potensi Areal untuk Pengembangan Peternakan Pemenang, 1,7 Tanjung, 2,365. 43.0 0 Gangga, 2,406. 0
Bayan, 7,679.0
Kayangan, 6,65 2.0
Potensi di atas berada pada lahan kering yang meliputi tiga lahan yakni lahan tegalan/kebun 16.720 ha (80,21%), lahan ladang huma 4.105 ha (19,69 %) dan lahan padang rumput 20 ha (0,10 %). Melihat potensi lahan untuk pengembangan peternakan sapi dan ternak lainnya maka Kabupaten Lombok Utara mempunyai potensi yang besar untuk pengembangan peternakan. 4).
Kelautan dan Perikanan Sumberdaya
kelautan
dan
perikanan
merupakan
kekayaan alam yang amat potensial dimanfaatkan di wilayah Kabupaten Lombok Utara karena setiap kecamatan di Kabupaten Lombok Utara mempunyai wilayah pantai dari wilayah utara Kecamatan Bayan sampai dengan wilayah barat
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 22
Pendahuluan 2013
Kecamatan Pemenang.
Potensi yang dapat dikembangkan
antara lain perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri pengolahan dan pemasaran dan wisata bahari. Tabel 20. Produksi Perikanan Laut, Ikan Air Tawar dan Ikan Air Payau Tahun 2012 - 2013. No 1 2 3 4
Uraian Perikanan Laut (tangkap) Ikan Air Tawar Ikan Air Payau Budidaya Laut
Produksi (Ton) 2012 2013 4.022,81 2.418,83 1,2
6980,5 19,6 14
Sumber Data : DPKKP KLU Tahun 2013.
Potensi perikanan laut meliputi 37 jenis ikan meliputi ikan Sebelah, Poperek, Belaso, Biji Nangka, Gerot-gerot, Merah Bambangan, Kerapu, Lencam, Kakap, Kuris I, Swang I, Ekor Kuning, Gulamah , Cucut, Pari, Alu-alu, Layang, Selar, Kuwe , Daun Bambu, Sunglir, Terbang, Belanak, Julung-julung, Teri, Tembang, Lemuru, Golok-golok, Terubuk, Kembung, Tenggiri, Layur, Cakalang, Tongkol, Ikan Lainnya, Jenis Udang dan Cumu-cumi. Potensi Ikan air tawar meliputi 8 jenis ikan yakni ikan mas, ikan tawes, ikan mujair, ikan nila, ikan gurami, ikan lele, ikan lainnya dan udang. Potensi ikan air payau meliputi 9 jenis ikan yakni ikan bandeng, ikan belanak, ikan
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 23
Pendahuluan 2013
mujair, ikan lainnya, udang windu, udang putih, udang api-api, rebon dan kepiting. Secara umum produksi ikan di Kabupaten Lombok Utara menunjukkan trend terus bertambah naik, hal ini tidak terlepas dari sarana dan prasarana yang tersedia untuk usaha perikanan seperti di tunjukkan pada table di bawah ini; Tabel Jumlah Sarana dan Prasarana Usaha Perikanan. Jenis Sarana / Prasarana
557 883 -
439 993 -
Unit Unit
-
-
Unit Unit
-
-
Unit
-
-
Unit Unit
27
2 22
Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit
1.757 268 -
296 1.477 -
Jarin g Jaring Insang Angk at
Pukat Tarik
Buah Buah Buah
Pukat Kantong
I. Perlengkapan A. Perahu 1. Perahu Tanpa Motor 2. Perahu Motor Tempel 3. Kapal Motor 5 GT B. Alat Tangkap Pukat tarik udang ganda Pukat tarik udang tunggal Pukat tarik udang berbingkai Pukat tarik ikan Payang (termasuk Lempara) Dogol (termasuk Lempara Dasar, Cantrang Pukat pantai (Jaring Arad) C. Pukat Cincin
Tahun 2010 2011
Satuan
Jaring insang hanyut Jaring insang lingkar jaring kelitik Jaring insang tetap Jaring tiga lapis Bagan Perahu/Rakit Bagan tancap
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 24
Pendahuluan 2013
Jenis Sarana / Prasarana
LainLain
Alat Pengumpul Perangkap dan Perangkap
Pancing
Serok dan sengko Anco Rawai Tuna Rawai Hanyut selain Rawai tuna Rawai tetap Rawai tetap dasar Huhate Pancing tonda Pancing Ulur Pancing tegak Pancing cumi Pancing Lainnya Sero (termasuk kelong) Jermal Bubu (termasuk Bubu ambal) Perangkap lainnya Alat pengumpul rumput laut Alat penangkap kerang Alat penangkap teripang/ladung Alat penangkap kepiting Murami Jala Tebar Garpu, Tombak, dll II. BUDIDAYA PERIKANAN A. Budidaya Air Tawar Kolam Air tenang Kolam air deras Mina padi Mina Kangkung Keramba B. Budidaya Tambak Tambak contoh Tambak Rakyat C. Budidaya Laut Mutiara
Satuan Unit Unit Unit
Tahun 2010 2011 -
Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit
150 2.649 -
19 750 206 1.811 112 -
Unit Unit
-
-
Unit Unit
-
-
Unit Unit Unit Unit Unit
4 82
4 82
Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha
7,92 0,18 12,5
7,92 0,18 0,00265 12,5
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 25
Pendahuluan 2013
Jenis Sarana / Prasarana Rumput Laut Kerapu D. Budidaya Laut BBI UPR Sumber Data : DPKKP KLU.
5).
Satuan Ha Ha Ha Ha Ha
Tahun 2010 2011 6,9 6,9 0,0025 0,0125 -
Pariwisata Kabupaten
Lombok
Utara
memiliki
potensi
pariwisata yang besar terutama obyek wisata 3 Gili yaitu Gili Terawangan, Gili Air dan Gili Meno. Disamping itu obyek wisata lain yang cukup berpotensi adalah kawasan wisata Gunung Rinjani. Jenis/nama obyek wisata yang ada di Kabupaten Lombok Utara kurang lebih 35 obyek wisata antara lain : a. Kecamatan Pemenang 1. Gili Terawangan 2. Gili Meno 3. Gili Air 4. Gua Jepang 5. Teluk Malimbu 6. Teluk Nara 7. Taman Monyet Pusuk 8. Pantai Malimbu
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 26
Pendahuluan 2013
9. Pantai Nipah 10. Pantai Pandanan 11. Pantai Teluk Nara 12. Pantai Bangsal b. Kecamatan Tanjung 1. Pantai Sire 2. Teluk Kombal 3. Makam Medana 4. Pantai Tanjung Menangia c.
Kecamatan Gangga 1. Pantai Kerakas 2. Pantai Lempenge 3. Air Terjun Tiu Pupus 4. Pantai Montong Pal 5. Air Terjun Kerta Raharja 6. Pantai Muara/Lokok Pantai Gondang
d. Kecamatan Kayangan 1. Masjid Kuno Segenter 2. Air Terjun Tiu Sekeper 3. Desa Tradisional Segenter 4. Teluk Amor-amor 5. Air Terjun Tiu Tega
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 27
Pendahuluan 2013
6. Pantai Tampes Selengan 7. Air Terjun Tiu Tibu e. Kecamatan Bayan 1. Taman Nasional Gunung Rinjani 2. Desa Tradisional Karang Bajo 3. Desa Tradisional Senaru 4. Masjid Kuno Bayan Belek 5. Air Terjun Senang Gila 6. Air Terjun Tiu Kelep
Berkaitan dengan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Lombok Utara, data pada tahun 2008-2012 menunjukkan
jumlah Wisatawan yang berkunjung ke
Kabupaten Lombok Utara sebanyak 426.969 orang. Melihat angka tersebut obyek 32 obyek wisata selain tiga gili cukup menarik minat para wisatawan baik wisatawan domestik
maupun
wisatawan
mancanegara.
Ini
mengindikasikan ke 35 obyek wisata merupakan potensi sektor pariwisata yang menjadi aset terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah. Sektor
ini
sangat
sensitif
sekali
terhadap
perkembangan politik dan keamanan. Sedikit saja terjadi
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 28
Pendahuluan 2013
gangguan Kamtibmas dampaknya luar biasa terhadap perkembangan pariwisata. Terkait dengan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Lombok Utara terus mengajak masyarakat
untuk
sama-sama
menjaga
keamanan,
mempererat persatuan dan kesatuan agar tercipta suasana pemerintahan
yang
kondusif.
Dengan
demikian
kesinambungan pembangunan akan berjalan optimal yang akan
berdampak
pada
perbaikan
kesejahteraan
masyarakat sebagai obyek pembangunan. b.
Pertumbuhan Ekonomi/PDRB Pertumbuhan ekonomi suatu daerah digambarkan oleh laju pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan. Ekonomi yang terus tummbuh merupakan suatu indikator keberhasilan pembangunan suatu daerah dibandingkan dengan
tahun
sebelumnya.
Kondisi
perekonomian
Kabupaten Lombok Utara selama kurun waktu tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 menunjukkan keadaan yang terus
tumbuh
secara
positif
ditunjukkan
dengan
meningkatnya Produk Domestik Regional Bruto baik Atas Harga Berlaku maupun Atas Dasar Harga Konstan. Laju pertumbuhan ekonomi menunjukan penurunan yang cukup
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 29
Pendahuluan 2013
stabil
yaitu
1.56,
pertumbuhan
pada
tahun
2012
dibandingkan pertumbuhan ekomomi tahun 2011. Tabel 22. Perkembangan Beberapa Indikator Ekonomi Tahun 2011-2014 indikator
2011
2012
2013
2014
Pertumbuhan ekonomi (%) Inflasi (%)
5,69
4,13
-
-
6,38
4,10
-
-
PDRB ADH 1.567.715,96 1.711.531,75 Berlaku (Juta Rp.) 4. PDRB ADH 684.442,31 712.737,51 Konstan (Juta Rp.) Sumber : BPS Kabupaten Lombok Utara, 2013 *) Angka Sementara Inflasi : Mengacu Inflasi Kota Mataram
-
-
-
-
1. 2. 3.
Struktur perekonomian suatu daerah juga dapat dilihat dari sumbangan masing-masing sektor/lapangan usaha dalam pembentukan PDRB. Besarnya sumbangan masing-masing sektor/lapangan
usaha
menunjukkan
kemampuan
relative
sektor tersebut dalam menciptakan nilai tambah produksi barang dan jasa dalam kurun waktu satu tahun dan juga dapat mencerminkan kemampuan faktor produksi yang terlibat dalam penciptaan nilai tambah output tersebut seperti yang ditunjukkan dalam table 23 berikut ini.
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 30
Pendahuluan 2013
Tabel 23. Nilai PDRB Kabupaten Lombok Utara Berlaku selama tahun 2008-2012. Tahun Sektor 2008
2009
2010
2011*)
2012**)
1. Pertanian
523.697,03
572.599,85
632.312,89
692.636,63
735.316,07
2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan
27.640,53
32.990,06
37.085,13
40.691,82
42.534,51
12.412,08
13.446,56
15.038,06
16.770,23
18.812,60
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
4.402,68
4.917,24
5.557,35
6.083,62
6.844,15
5. Bangunan
102.177,26
122.172,07
135.470,36
153.831,08
175.432,74
6. Perdangangan, Hotel & Restoran 7. Pengangkutan & Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa
199.790,84
223.517,68
251.467,05
288.426,53
330.120,37
86.075,07
89.742,78
97.775,08
105.245,80
110.406,93
59.362.35
65.455,46
71.203,68
79.082,52
88.128,53
113.335,00
139.798,12
160.470,33
185.067,18
203.871,85
PDRB
1.128.892,84 1.264.639,81 1.406.379,92 1.567.835,40 1.711.531,75
Sumber Data: BPS Kabupaten Lombok Utara, 2013*) Angka Sementara ** Sangat Sementara
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Halaman 31