No. 11/02/63/Th XV, 6 Februari 2012
PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2011 Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2011 tumbuh sebesar 6,12%, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor jasajasa sebesar 8,73% dan terendah di sektor industri pengolahan 2,43%. Pertumbuhan ekonomi tanpa migas pada tahun 2011 mencapai 6,28%. Besaran PDRB Kalimantan Selatan selama tahun 2011 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 68,23 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan mencapai Rp. 32,55 triliun. Secara triwulanan, PDRB Kalimantan Selatan triwulan IV-2011 menurun dibandingkan dengan triwulan III-2011 (qto-q) sebesar minus 6,77%, namun bila dibandingkan dengan triwulan IV-2010 (y-on-y) tumbuh sebesar 6,93%. Dari sisi demmand, konsumsi rumah tangga mendorong PDRB sebesar 46,56%, kemudian konsumsi pemerintah 15,02%, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi fisik 20,51%, dan net ekspor sebesar 20,99% yang terdiri atas ekspor 71,69% dan dikurangi impor 50,71%. Dari sisi demmand juga terlihat semua komponen mengalami pertumbuhan pada tahun 2011, dengan pertumbuhan tertinggi pada komponen PMTB sebesar 8,47%, konsumsi pemerintah 7,62%, dan pengeluaran konsumsi rumah tangga 5,43%. Sedangkan komponen net ekspor mengalami pertumbuhan sebesar 1,29%. PDRB perkapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2011 mencapai Rp. 18,45 juta (2.102,17 US$) sementara PDRB perkapita tahun 2010 sebesar Rp. 16,49 juta (1.820,64 US $). 1.
PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2011 Perekonomian Kalimantan Selatan pada tahun 2011 mengalami pertumbuhan sebesar 6,12%. Nilai Produk Domestk
Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada tahun 2011 mencapai Rp. 68,23 triliun sedangkan untuk harga konstan mencapai Rp. 32,55 triliun. Sektor yang mengalami pertumbuhan yang tertinggi adalah sektor jasa-jasa sebesar 8,73%, diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran 8,21% dan sektor bangunan 7,68%. Sedangkan sektor yang mengalami pertumbuhan terendah adalah sektor industri pegolahan 3,18%.
Berita Resmi Statistik No. 11/02/63/Th XV 6 Februari 2012
1
Secara umum perekonomian Kalimantan Selatan mengalami peningkatan karena kinerja ekspor khususnya batubara dan kelapa sawit terus menunjukkan trend kenaikan meskipun ada beberapa kendala di pasar luar negeri seperti krisis di Eropa dan bencana alam di Jepang. Faktor regional yang juga memberikan dorongan dalam perekonomian diantaranya meningkatnya produksi padi dan produk perkebunan, industri CPO, pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah dan swasta, perkembangan di sektor perdagangan, angkutan dan jasa diantaranya Seleksi Tilawatil Qur'an (STQ) tingkat nasional di Banjarmasin yang memberikan andil cukup besar pada sektor
Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Kalsel Tahun 2011 (%)
perdagangan, hotel dan restoran. Sektor-sektor
yang
memenuhi
9
Laju Pertumbuhan
kebutuhan rumah tangga juga
5
Sumber Pertumbuhan
Nilai tambah dari sektor
4
6.54
3.91 3.18
3 2
pemerintah juga meningkat karena peningkatan
6.99
6.93
6.53
7 6
cukup berkembang.
adanya
8.73
8.21 7.68
8
1
1.45
1.27
0.93 0.34
0.61
0.43
0.04
0.8
0.27
0
belanja
n ih an as i an r an l ian ian ers aha aha gu n u nik gga ir B esto tan gol rus Per Ban Pen Pen Kom an A an R a Pe s tri dan Jas el d dan as d t u n n n G d o a a a , H g t In rik nd gku an , ban L ist aaa an g g an tam rsew d ag Per Pen , pe Per g an n a Keu
pemerintah (pegawai, barang dan jasa dan transfer sosial) dan
Jasa
a - j as
beberapa honor yang berkaitan dengan kegiatan pekerjaan. Konsumsi pemerintah mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya belanja pemerintah untuk penyelesaian beberapa proyek pembangunan infrastruktur oleh pemerintah seperti normalisasi sungai-sungai besar, perbaikan jalan, pembangunan jembatan, Siring pasangan batu beton TPA Basirih dan pembangunan gedung-gedung kantor.. Tabel 1 Nilai PDRB menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 Dan Laju Pertumbuhan 2011 Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku (juta rupiah) 2010
(1)
2011
2010 (4)
(5)
Sumber Pertum buhan 2011 (%)
(6)
(7)
12,487,662.98
13,711,835.24
7,259,481.76
7,543,532.15
3.91
0.93
Pertambangan dan Penggalian
14,107,440.94
16,659,913.71
6,811,199.68
7,256,241.35
6.53
1.45
5,611,080.15
6,270,582.19
3,247,973.75
3,351,184.86
3.18
0.34
346,672.96
390,928.55
155,552.82
166,337.95
6.93
0.04
Bangunan
3,569,931.02
3,994,602.18
1,707,343.74
1,838,543.18
7.68
0.43
Perdagangan, Hotel dan Restoran
8,956,142.71
10,479,603.63
4,731,901.96
5,120,553.99
8.21
1.27
Pengangkutan dan Komunikasi
5,319,610.68
5,993,779.78
2,684,843.70
2,872,516.05
6.99
0.61
Keuangan, persewaaan dan Jasa Perusahaan
3,023,569.36
3,438,297.87
1,260,123.08
1,342,551.05
6.54
0.27
Jasa-jasa
6,399,046.02
7,295,337.40
2,815,703.36
3,061,388.96
8.73
0.80
PDRB dengan Migas
59,821,156.82
68,234,880.54
30,674,123.86
32,552,849.54
6.12
6.12
PDRB tanpa Migas
59,141,865.25
67,529,896.77
30,204,509.76
32,101,355.65
6.28
6.28
Listrik, Gas dan Air Bersih
(3)
2011
Laju Pertum buhan 2011 (%)
Pertanian
Industri Pengolahan
(2)
Atas Dasar Harga Konstan (juta rupiah)
Berita Resmi Statistik No. 11/02/63/Th XV 6 Februari 2012
2
2.
PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN IV-2011 Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, siklus tahunan dimana perekonomian pada Triwulan IV mengalami kontraksi
juga terjadi pada Triwulan IV-2011 ini dimana saat ini perekonomian menurun sebesar minus 6,77% dibanding triwulan sebelumnya (qtoq). Penurunan tersebut disebabkan adanya kontraksi di sektor pertanian dan industri, terutama sektor pertanian yang mengalami penurunan cukup signifikan yaitu minus 29,28%. Pada triwulan ini memang sudah melewati masa puncak panen yang terjadi di triwulan sebelumnya produksi padi jauh mengalami penurunan. Curah hujan juga cukup tinggi di beberapa daerah sentra produksi pertanian khususnya padi sawah. Kendati demikian penurunan produksi ini masih tidak setajam seperti pada triwulan IV-2010. Produksi padi masih meningkat dibanding triwulan yang sama tahun 2010 (yoy) dengan kisaran 2 - 4%. Perkembangan pertanian lainnya khususnya hortikultura seperti sayuran dataran rendah juga masih kurang maksimal produksinya. Sebaliknya produksi buah-buahan seperti durian, rambutan, pisang, duku, dan lain-lain meningkat tajam. Tabel 2 Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan Lapangan Usaha (%) Lapangan Usaha (1)
Triw 3- 2011 thd Triw 2-2011 (qtoq) (2)
Triw 4- 2011 thd Triw 3-2011 (qtoq)
Triw 4- 2011 thd Triw 4-2010 (yoy)
(3)
(4)
Pertanian
15.91
-29.28
5.84
Pertambangan dan Penggalian
4.97
2.44
12.88
Industri Pengolahan
2.87
-1.44
1.96
Listrik, Gas dan Air Bersih
3.06
0.96
7.15
Bangunan
4.03
7.07
3.90
Perdagangan, Hotel dan Restoran
5.46
0.77
6.77
Pengangkutan dan Komunikasi
5.38
3.08
5.14
Keuangan, persewaaan dan Jasa Perusahaan
3.30
1.06
7.80
Jasa-jasa
6.32
1.65
4.96
PDRB dengan Migas
7.67
-6.77
6.93
PDRB tanpa Migas
7.70
-6.87
7.05
Adanya moment Hari Besar (liburan akhir tahun, Natal dan Tahun Baru) berdampak pada sektor perdagangan dan hotel serta konsumsi rumah tangga). Impor pakaian jadi mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya permintaan untuk pakaian jadi guna menyambut perayaan hari raya idul adha dan natal tersebut. Discount sale yang terjadi pada pusat-pusat perbelanjaan menjadi salah satu indikasi adanya kenaikan volume penjualan. Selain itu dengan adanya libur/cuti bersama meningkatkan pengeluaran belanja oleh-oleh baik berupa makanan jadi, pakaian jadi ataupun barang tahan lama berupa souvenir atau pernak-pernik. Sementara pengadaan bahan bangunan seperti semen, besi, keramik dan lain-lain terjadi peningkatan, mendorong tumbuhnya sektor konstruksi, seperti kantor pemerintah dan pembangunan kompleks perumahan.
Berita Resmi Statistik No. 11/02/63/Th XV 6 Februari 2012
3
Selanjutnya perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan IV-2011 bila dibandingkan dengan triwulan IV-2010 (yoy) mengalami pertumbuhan sebesar 6,93%. Seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai sektor pertambangan dan penggalian sebesar 12,88%, kemudian sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan mencapai 7,80%, serta sektor listrik, gas dan air bersih 7,15%.
3.
STRUKTUR PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2010 DAN 2011 Distribusi PDRB menurut sektor ekonomi atau lapangan usaha atas dasar harga berlaku Kalimantan Selatan tahun
2011 tidak menunjukkan perubahan yang cukup berarti dibandingkan struktur ekonomi tahun 2010. Gabungan dari tiga sektor utama yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran mempunyai peranan sebesar 59,87%, dengan kontribusi yang tertinggi adalah sektor pertambangan sebesar 24,42%. Dibandingkan dengan struktur ekonomi tahun 2010, pada tahun 2011 hanya ada dua sektor yang meningkat peranannya yaitu sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran. Peranan sektor pertambangan dan penggalian naik dari 23,58% menjadi 24,42% dan sektor perdagangan, hotel dan restoran naik dari 14,97% menjadi 15,36%. Sedangkan tujuh sektor lainnya mengalami penurunan kontribusi, dimana sektor pertanian paling banyak turunnya yaitu 0,77 poin. Produksi batubara pada tahun ini meningkat relatif besar dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini terkait dengan kondisi pasar batubara yang bagus di luar negeri dan harga jual yang juga meningkat. Kesempatan ini kemudian dimanfaatkan perusahaan tambang untuk mengeksplorasi batubara sehingga menaikkan produksi dan penjualan batubara ke luar negeri dan luar provinsi, ditunjang pula meningkatnya permintaan batubara sebagai sumber energi karena naiknya harga minyak dunia. Ekspor komoditas pertambangan lainnya yaitu bijih besi juga terjadi kenaikan dibanding tahun sebelumnya. Tabel 3 Struktur PDRB menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 (%) Lapangan Usaha
2010
2011
(1)
(2)
(3)
Pertanian
20.87
20.10
Pertambangan dan Penggalian
23.58
24.42
Industri Pengolahan
9.38
9.19
Listrik, Gas dan Air Bersih
0.58
0.57
Bangunan
5.97
5.85
Perdagangan, Hotel dan Restoran
14.97
15.36
Pengangkutan dan Komunikasi
8.89
8.78
Keuangan, persewaaan dan Jasa Perusahaan
5.05
5.04
Jasa-jasa
10.70
10.69
100.00
100.00
PDRB dengan Migas
Berita Resmi Statistik No. 11/02/63/Th XV 6 Februari 2012
4
4.
PDRB MENURUT PENGGUNAAN PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2011 senilai Rp. 68,23 triliun sebagian besar digunakan untuk konsumsi
rumahtangga sebesar Rp. 31,77 triliun. Komponen penggunaan lainnya meliputi pengeluaran untuk net ekspor sebesar Rp. 14,32 triliun, pengeluaran untuk konsumsi lembaga swasta nirlaba sebesar Rp. 312,46 milyar, pengeluaran konsumsi untuk pemerintah sebesar Rp. 10,25 triliun, dan pembentukan modal tetap bruto sebesar Rp. 13,99 trilyun. Dengan komposisi yang demikian menunjukkan bahwa perekonomian Kalimantan Selatan didorong oleh konsumsi dan ekspor. Karena sebagian besar barang dan jasa yang dihasilkan oleh perekonomian regional diperuntukkan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga yang terus meningkat akibat pertambahan penduduk dan tingkat kebutuhan yang juga meningkat. Disamping itu output perekonomian juga banyak difungsikan untuk memenuhi perdagangan antar wilayah terutama luar negeri.
Tabel 4 Nilai PDRB Menurut Penggunaan Tahun 2010 - 2011 dan Laju Pertumbuhan Tahun 2011
Menurut Penggunaan (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Konsumsi Rumahtangga Konsumsi Lembaga Swasta Konsumsi Pemerintah PMTB Perubahan stok Net Ekspor - Ekspor - Impor
Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah) 2010 2011 (2) (3) 29,168,499 277,412 9,016,845 12,141,100 (6,048,441) 15,265,742 44,432,540 29,166,798
Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Juta Rupiah) 2010 2011 (4) (5)
31,772,043 312,462 10,250,707 13,994,885 (2,416,957) 14,321,740 48,920,792 34,599,052
13,880,484 131,357 3,946,535 5,403,667 (1,835,665) 9,147,745 20,716,212 11,568,467
14,634,177 139,888 4,247,317 5,861,228 (1,595,643) 9,265,883 22,437,713 13,171,830
Produk Domestik Regional Bruto 59,821,157 68,234,881 30,674,123 32,552,850 (PDRB)
Laju Sumber Pertumbuhan Pertumbuhan 2011 2011 (Persen) (Persen) (6) (7) 5.43 6.49 7.62 8.47 (13.08) 1.29 8.31 13.86
2.46 0.03 0.98 1.49 0.78 0.39 5.61 5.23
6.12
6.12
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pada tahun 2011 yang tercatat sebesar 6,12%, disebabkan pertumbuhan oleh semua komponen PDRB penggunaan, yakni konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 5,43%, konsumsi lembaga swasta nirlaba 6,49%, konsumsi pemerintah 7,62%, pembentukan modal tetap bruto 8,47%. Sementara net ekspor mengalami pertumbuhan sebesar 1,29%. Pertumbuhan PDRB tahunan tersebut merupakan pertumbuhan kumulatif dari PDRB triwulanan yang terbentuk pada tahun yang bersangkutan (tabel 4). Namun jika ditimbang dengan besarnya nominal masing-masing komponen, ternyata dari pertumbuhan ekonomi 6,12%, komponen konsumsi rumahtangga memberikan andil sebesar 2,46%. Sementara pembentukan modal tetap bruto dan konsumsi pemerintah memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan masing-masing sebesar 1,49% dan 0,98%. Komponen ekspor sebenarnya juga memberi sumbangan yang cukup lumayan
Berita Resmi Statistik No. 11/02/63/Th XV 6 Februari 2012
5
yaitu sebesar 5,61%, tetapi komponen impor yang cukup tinggi juga memberikan andil negatif yang cukup besar yaitu sebesar 5,23% sehingga menghasilkan kontribusi net ekspor terhadap pertumbuhan hanya sebesar 0,39%.
Tabel 5 Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan Menurut Penggunaan (Persentase) Menurut Penggunaan
(1) 1.Konsumsi Rumahtangga 2.Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 3.Konsumsi Pemerintah 4.Pembentukan Modal Tetap Bruto 5.Net Ekspor -Ekspor -Impor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Triw III 2011 terhadap Triw II 2011 (2) 3,56 3,52 10,71 6,05 6,18 3,61 1,73 7,67
Triw IV 2011 terhadap Triw III 2011 (3) 0,15 2,06 5,55 4,65 (1,38) 3,84 7,83 (6,77)
Triw IV 2011 terhadap Triw IV 2010 (4) 5,28 9,77 1,41 10,44 21,12 20,27 19,68 6,93
Laju pertumbuhan tertinggi pada triwulan IV-2011 terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yaitu sebesar 5,55%. Pada triwulan ini, belanja pemerintah digenjot untuk memenuhi target anggaran tahunan. Oleh karena itu belanja barang dan belanja pegawai pada triwulan ini mencapai puncak selama satu tahun ini. Sementara itu komponen konsumsi rumah tangga, pembentukan modal tetap bruto dan net ekspor masing-masing meningkat sebesar 0,15%, 4,65 persen dan minus 1,38%. Dibandingkan triwulan IV tahun lalu, PDRB triwulan IV-2011 (y-o-y) mengalami peningkatan pada semua komponen penggunaan. Tingkat pertumbuhan yang tertinggi ternyata terjadi pada komponen pembentukan modal tetap bruto net ekspor sebesar 21,12%, diikuti oleh pembentukan modal tetap bruto sebesar 10,44%, konsumsi lembaga swasta nirlaba 9,77%, dan konsumsi rumahtangga 5,28%. Pertumbuhan positif pada komponen net ekspor ini menandakan bahwa ekspor lebih banyak daripada impor. Kinerja ekspor yang membaik ini disebabkan mengingkatnya volume ekspor karena permintaan pasar yang terus meningkat dan juga meningkatnya kurs ekspor triwulan IV 2011 (Rp 8.501,02 per US $) dibanding triwulan IV 2010 (Rp 8.465,36 per US $). Dilihat dari pola distribusi PDRB penggunaan (tabel 6), komponen konsumsi rumahtangga masih merupakan penyumbang terbesar dalam penggunaan PDRB Kalimantan Selatan meski peranannya menurun dari 48,76% pada tahun 2010 menjadi sebesar 46,56% pada tahun 2011. Penurunan persentase konsumsi rumah tangga ini disebabkan oleh pergeseran komponen penggunaan lainnya yang mengalami kenaikan. Kenaikan komponen pembentukan modal tetap bruto (dari 20,30 persen menjadi 20,51%) disebabkan oleh kenaikan impor barang-barang modal yang juga meningkat. Secara umum, peranan impor meningkat dari 48,76% menjadi 50,71% .
Berita Resmi Statistik No. 11/02/63/Th XV 6 Februari 2012
6
Tabel 6. Struktur PDRB Menurut Penggunaan Tahun 2010-2011 (Persentase) Menurut Penggunaan (1) 1.Konsumsi Rumahtangga 2.Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 3.Konsumsi Pemerintah 4.Pembentukan Modal Tetap Bruto 5. Perubahan stok 6.Net Ekspor -Ekspor -Dikurangi Impor 5.
2010
2011
(2) 48,76 0,46 15,07 20,30 -10,11 25,52 74,28 -48,76
(3) 46,56 0,46 15,02 20,51 -3,54 20,99 71,69 -50,71
PDRB DAN PENDAPATAN PERKAPITA Besaran PDRB perkapita merupakan nominal PDRB (atas dasar harga berlaku dibagi dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun. Pada tahun 2011 angka PDRB perkapita diperkirakan mencapai Rp. 18,45 juta (2.102,17 US$) dengan laju peningkatan sebesar 11,84% dibandingkan dengan PDRB perkapita tahun 2010 sebesar Rp. 16,49 juta (1.820,64 US $). Tabel 7 PDRB Per Kapita Kalimantan Selatan Tahun 2010-2011 Rincian
2010
2011
(1)
(2)
(3)
PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku (Rp)
16,495,035
18,448,616
1,820.64
2,102.17
8,458,057
8,801,291
Dalam Kurs Dollar ($)
817.05
877.72
Pertumbuhan PDRB Perkapita ADHB (%)
14.23
11.84
Pertumbuhan PDRB Perkapita ADHK (%)
3.75
4.06
Dalam Kurs Dollar ($) PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan (Rp)
Berita Resmi Statistik No. 11/02/63/Th XV 6 Februari 2012
7