No. 10/02/63/Th /02/63/Th XIV, XI 7 Februari 2011
PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2010 20 Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2010 tumbuh sebesar 5,58 persen, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor jasa-jasa sebesar 8,19 persen dan terendah di sektor pertanian 2,43 persen.. Pertumbuhan ekonomi tanpa migas pada tahun 2010 mencapai 5,60 persen. Besaran PDRB Kalimantan Selatan selama tahun 2010 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 58,54 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp. 30,67 triliun. Secara triwulanan, PDRB Kalimantan Selatan triwulan IV-2010 menurun dibandingkan dengan triwulan III-2010 III (qto-q) sebesar minus 8,53 persen, namun bila dibandingkan dengan triwulan IV-2009 2009 (y-on-y) tumbuh sebesar 6,30 persen. Dari sisi penggunaan, PDR RB B digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga sebesar 49,83 persen, konsumsi pemerintah 15,400 persen, pembentukan modal tetap bruto atau investasi fisik 220,74 persen, dan net ekspor sebesar 21,65 persen yang terdiri atas ekspor 71,48 persen dan impor 49,52 52 persen. Semua komponen PDRB B penggunaan mengalami pertumbuhan pada tahun 2010, dengan pertumbuhan tertinggi pada komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 12,30 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah 8,53 persen, dan pengeluaran konsumsi rumah tangga 7,399 persen. persen Sedangkan komponen net ekspor mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 4,87 persen. Laju pertumbuhan ekonomi tahun 2010 sebesar 5,58 persen didorong oleh sumber utama pertumbuhan yaitu, konsumsi rumah tangga 3,29 persen, diikuti pembentukan modal tetap bruto 2,04 persen, dan sisanya dari komponen lainnya. PDRB perkapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2010 mencapai Rp. 16,09 juta (1.767,50 US$) sementara PDRB perkapita tahun 2009 sebesar Rp. 14.44 juta (1.586,62 US $).
1.
PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2010 Perekonomian Kalimantan Selatan pada tahun 20 2010 mengalami pertumbuhan sebesar 5, 5,58 persen dibanding tahun
2009.. Nilai Produk Domestk Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan pada tahun 20 2010 mencapai Rp. 30,67 triliun sedangkan pada tahun 2009 sebesar Rp. 29,05 triliun. Bila dilihat berdasarkan harga berlaku PDRB Kalimantan Selatan tahun 2010 naik sekitar 7 triliun rupiah yaitu dari Rp. 51,46 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp. 58,544 triliun tahun 2010.
Berita Resmi Statistik No. 08/02/63/Th /02/63/Th XI XIV 7 Februari 2011
1
Selama tahun 2010, semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor jasa-jasa sebesar 8,19 persen, diikuti oleh sektor listrik, air dan gas bersih 7,79 persen, sektor pertambangan dan penggalian 7,57 persen, sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan 7,19 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran 6,89 persen, sektor konstruksi 6,48 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 6,44 persen, sektor industri pengolahan sebesar 2,87 persen dan terkecil adalah sektor pertanian sebesar 2,43 persen. Tingginya pertumbuhan sektor jasa-jasa terutama didorong oleh pertumbuhan pada subsektor jasa pemerintahan. Peningkatan pengeluaran konsumsi pemerintah sepanjang tahun 2010 baik melalui anggaran APBN dan APBD berimbas pada peningkatan nilai tambah pada jasa pemerintahan. Sementara itu kinerja sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan yang salah satunya tercermin pada kinerja perbankan memperlihatkan kecenderungan terus membaik. Dari laporan Bank Indonesia, kredit yang disalurkan oleh perbankan yang ada di Kalimantan Selatan mengalami peningkatan demikian pula dengan jumlah simpanan masyarakat pada perbankan. Selain itu lembaga pembiayaan mengalami pertumbuhan kinerja yang sangat signifikan karena besarnya permintaan kredit barang elektronik dan kendaraan bermotor. Tabel 1 Nilai PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 - 2010 dan Laju Pertumbuhan Tahun 2010 Atas Dasar
Atas Dasar
Laju
Sumber
Harga Berlaku
Harga Konstan 2000
Pertumbuhan
Pertumbuhan
Lapangan Usaha (Juta Rupiah)
(1)
2010
2010
2009
2010
2009
(Juta Rupiah) 2010
(Persen)
(Persen)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1.
Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
11.380.214
12.487.663
7.087.238
7.259.482
2,43
0,59
2.
Pertambangan dan Penggalian
11.014.924
12.828.103
6.331.865
6.811.200
7,57
1,65
3.
Industri Pengolahan
5.071.961
5.611.080
3.157.343
3.247.974
2,87
0,31
4.
Listrik, Gas dan Air Bersih
294.424
346.673
144.309
155.553
7,79
0,04
5.
Konstruksi
3.182.653
3.569.931
1.603.457
1.707.344
6,48
0,36
6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran
7.698.123
8.956.143
4.426.975
4.731.902
6,89
1,05
7.
Pengangkutan dan Komunikasi
4.737.673
5.319.611
2.522.355
2.684.844
6,44
0,56
8.
Keuangan, Real Estate dan Jasa Persh
2.623.321
3.023.569
1.175.552
1.260.123
7,19
0,29
9.
Jasa-jasa
5.456.882
6.399.046
2.602.535
2.815.703
8,19
0,73 5,58
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
51.460.176
58.541.819
29.051.631
30.674.124
5,58
PDRB Tanpa Migas
50.813.676
57.862.527
28.578.333
30.165.695
5,69
Berita Resmi Statistik No. 08/02/63/Th XIV 7 Februari 2011
2
Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Kalimantan Selatan Tahun 2010
10
8,19
7,79
7,57
8
6,89
6,48
7,19
6,44
6 4
2,87
2,43
2
1,65 0,59
0,31
0,36
0,04
1,05
0,56
0,79
0,73
0
Laju Pertumbuhan
2.
Sumber Pertumbuhan
PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN IV-2010 Kinerja perekonomian Kalimantan Selatan pada Triwulan IV-2010 IV yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga
konstan menurun sebesar minus 8,53 53 persen dibanding triwulan sebelumnya (q to q). Penurunan tersebut disebabkan adanya kontraksi beberapa sektor pada triwulan IV ini. Pertumbuhan negatif pada triwulan IV-2010 2010 ini terutama karena sektor pertanian mengalami penurunan cukup signifikan yaitu minus 31,34 3 persen.. Penyebab penurunan ini selain siklus musiman, yaitu telah berakhirnya masa panen khususnya pada komoditas tanaman padi, juga dipengaruhi oleh faktor terjadinya anomali cuaca. Anomali cuaca berakibat pada beberapa daerah mengalami banjir dan merusak lahan pertanian sawah. Sektor lain yang mengalami penurunan yaitu sektor pertambangan dan penggalian minus 6,41 persen,, dan sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan minus 2,13 persen. Se Sementara itu sektor-sektor sektor lainnya selama triwulan IV mengalami pertumbuhan positif (Tabel 2). Tabel 2 Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan Menurut Lapangan usaha (Persentase) Triw III 2010 Lapangan Usaha
(1)
Triw IV 2010
Triw IV 2010
Terhadap
Terhadap
Terhadap
Triw II 2010 (q to q) (2)
Triw III 2010 (q to q) (3)
Triw IV 2009 (y on y) (4)
17,14
-31,34
2,47
2.
Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian
6,70
-6,41
9,81
3.
Industri Pengolahan
0,74
1,37
3,10
4.
Listrik, Gas dan Air Bersih
1,93
0,62
7,01
5.
Konstruksi
8,13
9,80
7,62
6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran
5,39
2,96
5,91
7.
Pengangkutan dan Komunikasi
5,94
4,67
6,43
8. 9.
Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
5,07 8,95 8,73
-2,13 3,41 -8,53
10.03 9,10 6,30
8,87
-8,65
6,43
1.
PDRB Tanpa Migas
Berita Resmi Statistik No. 08/02/63/Th /02/63/Th XI XIV 7 Februari 2011
3
Selanjutnya perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan IV-2010 bila dibandingkan dengan triwulan IV-2009 (y on y) mengalami pertumbuhan sebesar 6,30 persen. Seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif yaitu sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan mencapai pertumbuhan tertinggi sebesar 10,03 persen, diikuti oleh sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 9,81 persen, dan sektor jasa-jasa tumbuh 9,10 persen. Sementara sektor lainnya mengalami pertumbuhan positif namun tidak sebesar ketiga sektor diatas (tabel 2). 3.
STRUKTUR PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2009 DAN 2010 Distribusi PDRB menurut sektor ekonomi atau lapangan usaha atas dasar harga berlaku Kalimantan Selatan tahun
2010 tidak menunjukkan perubahan yang cukup berarti dibandingkan struktur ekonomi tahun 2009. Tiga sektor utama yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran mempunyai peranan sebesar 58,54 persen pada tahun 2010. Sektor pertanian memberi kontribusi sebesar 21,33 persen, sektor pertambangan dan sektor perdagangan masing-masing mempunyai peranan sebesar 21,91 persen dan 15,30 persen. Terjadi pergeseran peranan antara sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian pada tahun 2010 ini, dimana untuk pertama kalinya share/peranan sektor pertambangan lebih tinggi dibanding sektor pertanian. Tabel 3 Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 - 2010 (Persentase) Lapangan Usaha (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB Tanpa Migas
2009 (2)
2010 (3)
22,11 21,40 9,86 0,57 6,18 14,96 9,21 5,10 10,60
21,33 21,91 9,58 0,59 6,10 15,30 9,09 5,16 10,93
100,00 98,74
100,00 98,84
Dibandingkan dengan struktur ekonomi tahun 2009, pada tahun 2010 terjadi penurunan peranan pada empat sektor yaitu sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor konstruksi dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Peranan sektor pertanian turun dari 22,11 persen menjadi 21,33 persen, sektor industri pengolahan dari 9,86 persen menjadi 9,58 persen, sektor konstruksi dari 6,18 persen menjadi 6,10 persen dan sektor pengangkutan dan komunikasi dari 9,21 persen menjadi 9,09 persen.
Berita Resmi Statistik No. 08/02/63/Th XIV 7 Februari 2011
4
4.
PDRB MENURUT PENGGUNAAN PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2010 senilai Rp. 58, 54 triliun sebagian besar digunakan untuk konsumsi
rumahtangga sebesar Rp. 29,17 triliun. Komponen penggunaan lainnya meliputi pengeluaran untuk konsumsi net ekspor sebesar Rp. 12,68 triliun, pengeluaran untuk konsumsi lembaga swasta nirlaba sebesar Rp. 277,41 milyar, pengeluaran konsumsi untuk pemerintah sebesar Rp. 9,02 triliun, dan pembentukan modal tetap bruto sebesar Rp. 12,14. Dibandingkan dengan tahun 2009 PDRB atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp. 51,41 triliun menjadi Rp. 58,54 triliun. Hal tersebut didukung oleh peningkatan pada seluruh komponen penggunaan, seperti terlihat pada tabel berikut. Tabel 4 Nilai PDRB Menurut Penggunaan Tahun 2009 - 2010 dan Laju Pertumbuhan Tahun 2010
Menurut Penggunaan (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Konsumsi Rumahtangga Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba Konsumsi Pemerintah PMTB Perubahan stok Net Ekspor - Ekspor - Impor
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah) 2009 2010 (2) (3) 26.030.573
Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Juta Rupiah) 2009 2010 (4) (5)
29.168.499
12.924.755
Laju Pertumbuhan 2010 (Persen) (6)
Sumber Pertumbuhan 2010 (Persen) (7)
13.880.484
7,39
3,29
239.564
277.412
121.306
131.357
6,68
0,03
7.696.866 10.273.360 (6.871.468) 14.091.281 35.620.492 21.529.211
9.016.845 12.141.100 (4.738.235) 12.676.198 41.842.996 29.166.798
3.648.369 4.811.923 (2.071.223) 9.616.500 18.550.509 8.934.009
3.946.535 5.403.667 (1.835.665) 9.147.746 20.716.213 11.568.467
8,53 12,30 (11,37) (4,87)
1,03 2,04 0,81 (1,61)
51.406.176
58.541.819
29.051.630
30.674.125
5,58
5,58
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pada tahun 2010 yang tercatat sebesar 5,58 persen, didorong oleh hampir semua komponen PDRB penggunaan, yakni konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 7,39 persen, konsumsi lembaga swasta nirlaba 6,68 persen, konsumsi pemerintah 8,53 persen, pembentukan modal tetap bruto 12,30 persen. Sementara net ekspor mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 4,87 persen. Pertumbuhan PDRB tahunan tersebut merupakan pertumbuhan komulatif dari PDRB triwulanan yang terbentuk pada tahun yang bersangkutan (tabel 4). Pertumbuhan ekonomi 5,58 pada tahun 2010 terutama bersumber dari komponen konsumsi rumahtangga yaitu sebesar 3,29 persen. Sementara pembentukan modal tetap bruto dan konsumsi pemerintah memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan masing-masing sebesar 2,04 persen dan 1,03 persen.
Berita Resmi Statistik No. 08/02/63/Th XIV 7 Februari 2011
5
Tabel 5 Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan Menurut Penggunaan (Persentase)
Menurut Penggunaan (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Konsumsi Rumahtangga Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba Konsumsi Pemerintah PMTB Perubahan Stok Net Ekspor - Ekspor - Impor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Triw III 2010 Terhadap Triw II 2010 (q to q) (2)
Triw IV 2010 Terhadap Triw III 2010 (q to q) (3)
Triw IV 2010 Terhadap Triw IV 2009 (y on y) (4)
3,59 2,72 7,76 5,76 79,88 5,71 3,05 0,78
0,19 (0,98) 16,92 2,23 (611,79) (19,98) (7,29) 4,13
5,51 9,74 12.94 9,46 (72,27) (37,86) (9,14) 33,59
8,73
(8,53)
6,30
Semua komponen penggunaan pada triwulan IV-2010 dibandingkan dengan triwulan III-2010 (q to q) mengalami perlambatan kecuali konsumsi pemerintah yang mengalami percepatan. Laju pertumbuhan tertinggi pada triwulan IV-2010 terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yaitu sebesar 16,92 persen. Pada triwulan ini, belanja anggaran pemerintah digenjot untuk memenuhi target anggaran tahunan. Oleh karena itu belanja barang dan belanja pegawai pada triwulan ini mencapai puncak selama satu tahun ini. Sementara itu komponen konsumsi rumah tangga, pembentukan modal tetap bruto dan impor masing-masing meningkat sebesar 0,19 persen, 2,23 persen dan 4,13 persen. PDRB menurut penggunaan pada triwulan IV-2010 terhadap triwulan IV-2009 ( y o y) mengalami peningkatan pada hampir semua komponen penggunaan. Tingkat pertumbuhan yang tertinggi ternyata juga terjadi pada komponen konsumsi pemerintah 12,94 persen, diikuti oleh konsumsi lembaga swasta nirlaba 9,74 persen, pembentukan modal tetap bruto sebesar 9,46 persen, dan konsumsi rumahtangga 5,51 persen. Sedangkan komponen net ekspor mengalami konstraksi dengan tumbuh negatif sebesar minus 37,86 persen. Pertumbuhan negatif pada komponen net ekspor ini menandakan bahwa impor lebih banyak daripada ekspor. Dilihat dari pola distribusi PDRB penggunaan, komponen konsumsi rumahtangga masih merupakan penyumbang terbesar dalam penggunaan PDRB Kalimantan Selatan meski peranannya menurun dari 50,58 persen pada tahun 2009 menjadi sebesar 49,83 persen pada tahun 2010. Komponen lainnya mengalami peningkatan yaitu pengeluaran konsumsi pemerintah dari 14,96 persen menjadi 15,42 persen, pembentukan modal tetap bruto dari 19,96 persen menjadi 20,77 persen pada tahun 2010 dan impor dari 41,48 persen menjadi 49,89 persen (Tabel 6).
Berita Resmi Statistik No. 08/02/63/Th XIV 7 Februari 2011
6
Tabel 6 Struktur PDRB Menurut Penggunaan Tahun 2009 - 2010 (Persentase) Menurut Penggunaan (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6.
2009 (2)
2010 (3)
Konsumsi Rumahtangga Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba Konsumsi Pemerintah PMTB Perubahan Inventori Net Ekspor Ekspor Dikurangi Impor
50,58 0,47 14,96 19,96 (13,35) 27,38 69,22 41,84
49,83 0,47 15,40 20,74 (8,09) 21,65 71,48 49,82
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
100,00
100,00
5. PDRB DAN PENDAPATAN PERKAPITA PDRB perkapita merupakan PDRB (atas dasar harga berlaku dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun). Pada tahun 2010 angka PDRB perkapita diperkirakan mencapai Rp. 16,09 juta (1.586,62 US$) dengan laju peningkatan sebesar 11,40 persen dibandingkan dengan PDRB perkapita tahun 2009 sebesar Rp. 14,44 juta (1.767,50 US $). Tabel 7 PDRB dan Pendapatan Per Kapita Kalimantan Selatan Tahun 2009 - 2010 (Persentase)
Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
PDRB Per Kapita Atas Dasar harga Berlaku - Nilai (rupiah) - Indeks Peningkatan (persen) - Nilai (US$)
14.441.856,00
16.138.897,00
9,72
10,58
1.586,67
1.773,12
Berita Resmi Statistik No. 08/02/63/Th XIV 7 Februari 2011
7