No. 059/11/63/Th.XV, 7 November 2011
PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN III-2011
Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2011 terhadap triwulan II-2011 (q-to-q) mencapai angka 8,13 persen. Pertumbuhan tertinggi dialami sektor pertanian yang mencapai 15,91 persen. Bila dibandingkan triwulan yang sama di tahun sebelumnya, perekonominan Kalimantan Selatan tumbuh sebesar 5,77 persen (y-o-y), dimana pertumbuhan tertinggi di sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 9,08 persen dan terendah di sektor pertanian sebesar 2,76 persen. Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan hingga triwulan III-2011 dibandingkan periode yang sama tahun 2010 (c to c) telah mencapai 6,04 persen. Nominal PDRB yang dihasilkan pada triwulan III-2011 senilai 19,26 trilyun rupiah sehingga secara kumulatif pada tahun 2011 telah mencapai 51,41 trilyun rupiah. Dari sisi penggunaan, pertumbuhan ekonomi triwulan III-2011 (q to q) didorong oleh konsumsi pemerintah 10,71 persen, konsumsi rumah tangga 3,56 persen, PMTB 5,53 persen dan ekspor 3,85 persen.
1. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2011 Kondisi perekonomian Kalimantan Selatan triwulan III-2011 lebih baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), yakni tumbuh mencapai angka 8,13 persen. Dari pengalaman beberapa tahun belakangan ini, puncak kapasitas ekonomi Kalimantan Selatan berada pada triwulan 3 ini. Dari struktur permintaan, beberapa komponen terutama komponen konsumsi juga mencapai puncaknya pada saat ini. Demikian juga sektor-sektor produksi seperti pertanian berada pada kapasitas produksi yang optimum. Pertumbuhan paling tinggi dialami oleh sektor pertanian yang meningkat sebesar 15,91 persen. Pada triwulan ini wilayah Kalimantan Selatan khususnya beberapa sentra produksi padi seperti kabupaten Banjar dan Barito Kuala memasuki panen padi. Lahan sawah yang pada tahun 2010 tidak bisa ditanam karena tergenang air atau menjadi lahan tidur, sudah kembali produktif, yaitu di Kabupaten HSU, HSS, HST, dan Balangan. Puncak musim panen yang terjadi pada triwulan ini menyebabkan nilai tambah tanaman bahan makanan meningkat dibanding triwulan II sebesar 27,33 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No.059/11/63/Th.XV, 7 November 2011
1
Beberapa sektor yang tumbuh di atas enam persen adalah sektor jasa-jasa sebesar 9,31 persen dan sektor konstruksi tumbuh pada level 7,86 persen. Kedua sektor tersebut tumbuh karena hal yang berbeda. Sektor konstruksi didorong oleh mulainya pembangunan infrastruktur serta semakin meningkatnya bisnis properti sementara sektor jasa-jasa karena ada peningkatan nilai tambah dari pemerintahan yaitu adanya pemberian gaji ke13 dan beberapa konsumsi yang berkaitan dengan kegiatan administrasi pemerintahan. Tabel 1 Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Sektor (persen) Triw II-2011 terhadap Triw I-2011 q-to-q
Triw III-2011 terhadap Triw II-2011 q-to-q
Triw III-2011 terhadap Triw III-2010 y-o-y
Triw I s/d Triw III 2011 terhadap Triw I s/d Triw III 2010 c-to-c
Sumber pertumbuhan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1.Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan
67,74
15,91
2,76
3,35
0,78
6,16
4,92
5,94
6,33
1,27
Sektor
2. Pertambangan dan Penggalian
y-o-y
3.Industri Pengolahan
0,53
2,87
4,86
3,59
0,47
4.Listrik dan Air Bersih
2,81
3,06
6,79
6,86
0,03
5.Konstruksi
3,15
7,86
6,48
6,54
0,33
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
5,14
5,52
9,08
8,69
1,31
7. Angkutan dan Komunikasi
2,39
5,38
6,77
7,67
0,55
8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
1,85
3,30
4,40
6,11
0,17
11,84
9,35
9,82
9,14
0,86
15,99
8,13
5,77
6,04
5,77
9. Jasa-jasa PDRB dengan Migas
Dibandingkan triwulan III pada tahun lalu, kinerja perekonomian Kalimantan Selatan juga menunjukkan peningkatan pada semua sektor. Secara agregat, kinerja perekonomian triwulan III-2011 meningkat 5,77 persen (yo-y) dibandingkan triwulan III-2010. Ada enam sektor yang meningkat dengan besaran di atas 5 persen, yang terbesar adalah sektor jasa-jasa yang tumbuh sebesar 9,82 persen, selanjutnya sektor perdagangan, hotel, dan restoran (9,08 persen), listrik dan air bersih (6,79 persen), angkutan dan komunikasi (6,77 persen), konstruksi (6,48 persen), dan sektor pertambangan dan penggalian (5,94 persen). Momen bulan puasa dan hari lebaran serta liburan semesteran mendorong fungsi permintaan yang lebih tinggi sehingga memberi dampak positif bagi sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor angkutan. Angkutan darat, laut dan udara mengalami peningkatan karena arus mudik lebaran dan distribusi barang menjelang lebaran. Pada triwulan ini sektor angkutan mengalami peak season dimana pada triwulan ini sebagian besar masyarakat melakukan perjalanan. Secara rinci, sumber-sumber yang mampu mendorong pertumbuhan (y-o-y) sebesar 5,77 persen terutama pada empat besar (top four) yaitu, sektor perdagangan, hotel dan restoran menyumbang 1,31 persen, sektor pertambangan menyumbang pertumbuhan 1,27 persen, sektor jasa-jasa 0,86 persen, dan sektor pertanian 0,78 persen. Keempat sektor tadi memberi dorongan pertumbuhan lebih dari 70 persen pertumbuhan Kalimantan Selatan yang sebesar 5,77 persen.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 059/11/63/Th.XV, 7 November 2011
Secara kumulatif sampai dengan triwulan III, PDRB tahun 2011 meningkat 6,04 persen (c-to-c) dibandingkan tahun 2010. Kondisi ini menunjukkan bahwa, sampai triwulan III tahun ini perekonomian Kalimantan Selatan cukup tumbuh dengan baik diatas 6 persen. Dilihat menurut sektor, hanya terdapat 2 sektor yang tumbuh pada kisaran 3 persen sedangkan sektor lainnya di atas 6 persen dan sektor tersebut adalah sektor pertanian yang tumbuh hanya 3,35 persen dan sektor industri pengolahan yang hanya tumbuh 3,59 persen. Melihat perkembangan ekonomi dunia pada triwulan ini, perkembangan sektor lain yang erat kaitannya dengan potensi ekspor yaitu pertambangan diharapkan akan mampu menunjukkan kinerja yang baik, begitu pula dengan pengembangan lahan perkebunan kelapa sawit yang semakin berkembang di beberapa wilayah kabupaten/kota. Dengan pola pertumbuhan triwulanan yang cukup dinamis, diperkirakan pertumbuhan ekonomi Kallimantan Selatan sampai akhir tahun 2011 bisa melebihi pertumbuhan tahun 2010 yaitu pada kisaran 6,0 – 6,4 persen.
2. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 Pada triwulan III-2011 ini, seluruh kegiatan ekonomi di Kalimantan Selatan mampu menghasilkan nilai tambah sebesar 19,26 trilyun rupiah lebh tinggi dari yang dihasilkan pada triwulan sebelumnya yang hanya mencapai 17,46 trilyun rupiah. Nominal PDRB pada triwulan III-2011 tersebut setara dengan 8,94 trilyun rupiah jika dihitung dengan harga konstan tahun 2000. Secara kumulatif, pada tahun 2011 ini nilai tambah yang telah dihasilkan mencapai 51,41 trilyun rupiah. Tabel 2 PDRB Triwulan Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (Milyar Rupiah) Harga Berlaku
Sektor (1)
Harga Konstan 2000
Triw II-2011
Triw III-2011
Triw II-2011
Triw III-2011
(2)
(3)
(4)
(5)
1.Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan
3.797,05
4.445,06
2.110,16
2.445,80
2. Pertambangan dan Penggalian
4.442,09
4.932,53
1.821,11
1.910,69
3.Industri Pengolahan
1.547,13
1.613,84
830,04
853,90
4.Listrik dan Air Bersih
95,91
100,54
41,13
42,39
945,34
1.034,42
429,71
463,49
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
2.550,10
2.749,15
1.257,88
1.327,28
7. Angkutan dan Komunikasi
1.446,69
1.544,01
697,79
735,29
849,00
885,77
330,78
341,69
1.731,59
1.952,95
747,43
817,34
17.404,91
19.258,28
8.266,03
8.937,88
5.Konstruksi
8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa PDRB dg Migas
Seperti terlihat pada Tabel 2, sektor terbesar yang menghasilkan nilai tambah pada triwulan III-2011 ini adalah sektor pertambangan dan penggalian sebesar 4,93 trilyun rupiah, disusul sektor pertanian yang menghasilkan nilai tambah sebesar 4,45 trilyun rupiah, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 2,75
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No.059/11/63/Th.XV, 7 November 2011
3
trilyun rupiah. Komponen nilai tambah antar sektor tidak banyak berubah dari kondisi triwulan II yang lalu sehingga struktur ekonomi Kalimantan Selatan tidak berubah drastis..
3. Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Triwulan III tahun 2010 Sektor yang masih menjadi primadona dan penyumbang terbesar bagi perekonomian di Provinsi Kalimantan Selatan adalah sektor primer seperti sektor pertanian (23,08 persen) serta sektor pertambangan dan penggalian (25,61 persen). Hampir setengah dari nilai tambah yang dihasilkan merupakan peran dari kedua sektor tersebut. Sektor perdagangan, restoran dan perhotelan berada pada urutan ke tiga (14,28%). Sektor-sektor yang lain menyumbang perekonomian pada kisaran di bawah angka sepuluh persen, bahkan listrik, gas dan air bersih hanya 0,52 persen. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
Struktur Struktur Ekonomi Ekonomi Kalsel Kalsel Triwulan III-2010 Triwulan III-2010
sektor yang mengalami peningkatan kontribusi adalah sektor pertanian dari 21,82 persen menjadi 23,08
Keuangan, Keuangan, 4.60% 4.60%
persen atau meningkat 1,26 persen. Kontribusi
Jasa-jasa, Jasa-jasa, 10.14% 10.14%
subsektor tanaman bahan makanan merupakan faktor pendorongnya yaitu meningkat 1,77 persen. Dapat
Angkutan, Angkutan, 8.02% 8.02%
Pertanian, Pertanian, 23.08% 23.08%
dimaklumi karena pada triwulan III ini masih terjadi panen, yang puncaknya terjadi pada bulan AgustusSeptember. Selanjutnya sektor pertambangan dan penggalian mengalami penambahan kontribusi 0,09 persen,
hal
ini
karena
peningkatan
produksi
PerdagangPerdagangan, an, 14,28% 14,28%
Bangunan, Bangunan, 5.37% 5.37% PertambangPertambangan, an, 25,61% 25,61%
pertambangan non migas khususnya batubara yang LGA, LGA, 0.52% 0.52%
lebih rendah dari pertanian.
Industri, Industri, 8.38% 8.38%
Tabel 3 Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen) Tahun 2011
Sektor Triwulan II
Triwulan III
(2)
(3)
1.Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan
21,82
23,08
2. Pertambangan dan Penggalian
25,52
25,61
3.Industri Pengolahan
8,89
8,38
4.Listrik dan Air Bersih
0,55
0,52
5.Konstruksi
5,43
5,37
14,65
14,28
7. Angkutan dan Komunikasi
8,31
8,02
8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
4,88
4,60
9. Jasa-jasa
9,95
10,14
100,00
100,00
(1)
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
PDRB dg Migas
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 059/11/63/Th.XV, 7 November 2011
4. PDRB Menurut Penggunaan Triwulan III Tahun 2010 Dari sisi demand, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan III-2011 didorong oleh konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga. Konsumsi pemerintah (q to q) meningkat sebesar 10,71 persen dan konsumsi rumah tangga meningkat 3,56 persen. Konsumsi rumah tangga naik akibat dari momen puasa dan lebaran, sementara konsumsi pemerintah juga naik akibat penyerapan anggaran yang mulai meningkat. Sementara ekspor komoditi juga menunjukkan peningkatan yang cukup baik (3,85 persen) terutama pada komoditi batubara dan kelapa sawit yang merupakan andalan Kalimantan Selatan. Tabel 4 Laju Pertumbuhan Komponen PDRB Penggunaan (Persen) Triw II-2011 terhadap Triw I-2011 q-to-q
Triw III-2011 terhadap Triw II-2011 q-to-q
Triw III-2011 terhadap Triw III-2010 y-o-y
Triw I s/d Triw III 2011 terhadap Triw I s/d Triw III 2010 c-to-c
Sumber pertumbuhan
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
1,02
3,56
5,32
5,48
2,23
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba
2,27
3,52
6,49
5,39
0,03
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
7,30
10,71
12,33
10,22
1,45
4. Pembentukan Modal tetap Bruto (PMTB)
3,58
5,53
7,86
7,91
1,30
15,36
3,85
12,14
7,73
7,75
3,24
1,73
15,58
11,86
5,23
15,99
8,13
5,77
6,04
5,77
Komponen Penggunaan (1)
5. Ekspor 6. Dikurangi Impor PDRB dengan Migas
y-o-y
Dibandingkan periode yang sama tahun lalu (y-o-y), seluruh komponen menunjukkan kenaikan dimana kenaikan tertinggi adalah ekspor dan impor. Komponen ekspor mengalami pertumbuhan sebesar 12,14 persen dan impor sebesar 15,58 persen. Selanjutnya adalah komponen PMTB yang meningkat 7,86 persen dari tahun sebelumnya. Komponen PMTB mengalami kenaikan sehubungan dengan meningkatnya belanja pembangunan infrastruktur oleh pemerintah terutama penyelesaian proyek perkantoran pemerintah provinsi di Banjarbaru serta meningkatnya pembangunan perumahan oleh masyarakat atau developer. Tabel 5 PDRB Menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (Milyar Rupiah) Harga Berlaku
Komponen Penggunaan (1) 1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
Harga Konstan 2000
Triw II-2010
Triw III-2010
Triw II-2010
Triw III-2010
(2)
(3)
(4)
(5)
7.791,95
8.158,09
3.602,08
3.730,32
76,50
79,95
34,37
35,58
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
2.415,19
2.710,02
1.009,44
1.117,54
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
3.418,78
3.617,24
1.422,24
1.500,93
5. Perubahan Inventori
(365,15)
(200,69)
(402,71)
(215,51)
11.547,53
13.502,22
5.826,77
6.050,86
8.487,51
8.608,56
3.226,16
3.281,84
17.404,91
19.285,28
8.266,03
8.937,88
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba
6. Ekspor 7. Dikurangi Impor PDRB dg Migas
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No.059/11/63/Th.XV, 7 November 2011
5
Komponen pendorong perekonomian regional dari sisi demmand dapat dilihat dari struktur PDRB menurut penggunaan. Sampai pada triwulan ini komponen konsumsi rumah tangga mendominasi struktur PDRB penggunaan sebesar 42,36 persen. Komponen ekspor dan impor masing-masing mengambil porsi 70,11 persen dan 44,70 persen dari total nilai tambah. Selanjutnya komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 18,78 persen, dan konsumsi pemerintah sebesar 14,07 persen. Kinerja perdagangan luar negeri maupun antar
daerah
Kalimantan
Selatan
Struktur Struktur Ekonomi EkonomiKalsel Kalsel Menurut MenurutPenggunaan PenggunaanTriw Triw III-2010 III-2010 Konsumsi Konsumsi Rumah Rumah Tangga, Tangga, 42.36% 42.36% Konsumsi Konsumsi Nirlaba, Nirlaba, 0.42% 0.42%
Impor, Impor, 44.70% 44.70%
Konsumsi Konsumsi Pemerintah, Pemerintah, 14.07% 14.07% Ekspor, Ekspor, 70.11% 70.11% Perubahan Perubahan Stok, Stok, (1.04%) (1.04%)
masih
PMTB, PMTB, 18.78% 18.78%
menunjukkan kondisi yang prospektif. Selama ini nilai ekspor baik antar daerah maupun ke luar negeri mangambil porsi yang cukup signifikan yaitu di atas 50 persen. Ketersediaan sumber daya alam dan produk industri yang dapat diekspor menopang kinerja ekspor Kalimantan Selatan. Selain itu, komponen konsumsi terutama konsumsi rumah tangga ikut memacu pertumbuhan ekonomi terutama pada sektor-sektor yang memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga baik berupa makanan maupun non makanan. Tabel 6 Struktur PDRB Menurut Penggunaan (persen) Tahun 2011
Sektor Triwulan II
Triwulan III
(2)
(3)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
44,77
42,36
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba
0,44
0,42
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
13,88
14,07
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
19,64
18,78
5. Perubahan Inventori
(2,10)
(1,04)
6. Ekspor
72,14
70,11
7. Dikurangi Impor
48,77
44,70
100,00
100,00
(1)
PDRB dg Migas
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 059/11/63/Th.XV, 7 November 2011