BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif asosiatif, karena peneliti akan mengetahui korelasi antara satu variabel dengan variabel lainnya. Besarnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam betuk koefisien korelasi. Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri se-kota Salatiga. Pelaksanaan penelitian dimulai pada tanggal 16 April 2013 s.d 2 Mei 2013.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian Sugiyono (2011:80), mendefinisikan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannnya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMA Negeri se-kota Salatiga yang berjumlah kurang lebih 211 orang guru, terdiri dari tiga SMA Negeri se-kota Salatiga. Kemudian penentuan besarnya sampel berpegang pada pendapat Arikunto (2002:112), yang menyatakan bahwa bila subyeknya lebih 100, sampel yang dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%, tergantung pada : (1) kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana, (2) Sempit luasnya wilayah pengamatan setiap subyek, dan (3) besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Peneliti mengambil sampel sebesar 25% dari populasi masing-masing sekolah.
46
Teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah simple random sampling. Hal ini dikarenakan pengambilan sampel dan responden yang diambil dari tiga sekolah dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Peneliti telah menentukan
taraf signifikansi alpha (α = 0,05) dan taraf
kepercayaan 95%. Mengenai populasi dan sampel pada masing-masing SMA Negeri se-kota Salatiga dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini : Tabel 3.1 Jumlah Populasi dan Sample Guru SMA Negeri se-kota Salatiga No
Sekolah
Populasi
Sample
1.
SMA Negeri 1 Salatiga
90
22
2.
SMA Negeri 2 Salatiga
61
16
3.
SMA Negeri 3 Salatiga
60
15
211
53
JUMLAH
Sumber : masing-masing SMA Negeri se-kota Salatiga. 3.3 Data, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Data merupakan catatan atas kumpulan fakta-fakta. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Secara harfiah data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan identitas responden, motivasi, keikutsertaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), pelatihan dan kinerja mengajar. Dalam penelitian ini, sebagai sumber datanya adalah jawaban kuesioner tertulis yang diberikan secara langsung oleh para guru SMA Negeri se-kota
47
Salatiga selaku responden melalui pertanyaan – pertanyaan dalam instrumen penelitian yang digunakan. Selanjutnya teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dipengaruhi oleh isi permasalahan, sehingga teknik yang dipilih benar-benar dapat memberikan jawaban atas permasalahan yang diteliti. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif asosiatif
maka, data dari masing – masing variabel
penelitian yang diinginkan, diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Dalam penelitian ini terdapat empat instrumen pengumpulan data yaitu kuesioner motivasi, kuesioner keikutsertaan dalam MGMP, kuesioner pelatihan dan kuesioner kinerja mengajar.
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.4.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas (independent variable) dan satu variabel terikat (dependent variable) sebagai berikut : a. Variabel bebas (independent variable) yang terdiri dari tiga yaitu: motivasi (X1), keikutsertaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) (X2) dan pelatihan (X3). b. Variabel terikat (dependent variable) adalah kinerja mengajar (Y).
3.4.2 Definisi Operasional 3.4.2.1 Variabel Bebas (Independent Variable) Definisi operasional adalah penjelasan definisi oleh variabel yang telah dipilih oleh peneliti (ureechan.wordpress.com-variabel-penelitian-definisi-
48
operasional-: 2011). Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : a. Motivasi, yaitu aktivitas yang dilakukan seorang guru untuk mengatasi segala tantangan kerja, dengan indikator memiliki tanggung jawab yang tinggi dan memilih tujuan yang realistik, berjuang merealisasikan tujuan, melakukan pekerjaan yang lebih baik. b. Keikutsertaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), yaitu frekuensi partisipasi guru dalam
mengikuti MGMP, dengan indikator
peran MGMP dalam meningkatkan kemampuan guru dalam rangka pengembangan diri , manfaat MGMP. c. Pelatihan, yaitu kegiatan pengembangan kemampuan dasar guru yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja mengajar, dengan indikator kemauan yang muncul dari dalam diri sendiri dan
dari luar, peran
pelatihan.
3.4.2.2 Variabel Terikat (Dependent Variabel) Variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain atau disebut juga kontrak indogen. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah variabel kinerja mengajar guru. Kinerja mengajar adalah prestasi atau keberhasilan yang dicapai seorang guru dalam melakukan pembelajaran, dengan indikator :kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian dalam proses pembelajaran.
49
3.5 Instrumen penelitian Untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan variabel-variabel yang akan diteliti dibutuhkan instrumen. Instrumen untuk mengumpulkan data tentang variabel motivasi guru dan kinerja mengajar guru
diadaptasi dari David Alexio Guterres (2011) dan
Muhamad (2010). Kemudian instrumen untuk variabel keikutsertaan guru dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dan pelatihan guru diadaptasi dari Susiyanto (2005) dan Bernadus Na`antonis (2005) yang disesuaikan dengan keadaan lokasi penelitian dan telah di diskusikan dengan pembimbung. Oleh karena
itu
peneliti
menggunakan
instrument
sebagai
kuesioner
untuk
mengumpulkan data yang berhubungan dengan variabel yang diteliti.
3.6 Teknik Pengukuran Intrumen Penelitian Sebuah penelitian menggunakan instrumen penelitian untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini, skala pengukuran intrumen yang digunakan adalah Skala Likert. Pada dasarnya skala Likert
digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010:93). Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif s.d sangat negatif, dapat berupa kata-kata dan skor untuk penelitian kuantitatif, untuk variable motivasi (X1), keikutsertaan dalam MGMP (X2) dan pelatihan (X3) digunakan pengukuran sebagai berikut:
50
a. Sangat setuju
diberi skor
(5)
b. Setuju
diberi skor
(4)
c. Ragu-ragu
diberi skor
(3)
d. Tidak setuju
diberi skor
(2)
e. Sangat tidak setuju
diberi skor
(1)
Sedangkan untuk variable kinerja mengajar (Y) digunakan pengukuran sebagai berikut : a. Sangat sering
diberi skor
(5)
b. Sering
diberi skor
(4)
c. Kadang – kadang
diberi skor
(3)
d. Jarang
diberi skor
(2)
e. Tidak pernah
diberi skor
(1)
Penelitian ini menggunakan empat konsep atau variabel yakni motivasi (X1), keikutsertaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) (X2), pelatihan (X3) dan kinerja mengajar (Y). Variabel yang diukur dijabarkan kedalam indikator, dari indikator dijabarkan menjadi butir soal yang berupa pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan beserta kategori
jawaban,
kemudian kategori jawaban diukur dengan menggunakan angka-angka untuk mengetahui isi dan makna konsep. Variabel, indikator, butir soal dan nomor butir soal dari setiap variabel dijabarkan dalam tabel-tabel berikut :
51
Tabel 3.2 Variabel, Indikator, Butir Soal dan Nomor Butir Soal Motivasi (X1) No. Variabel Motivasi
Indikator a. Memiliki tanggung jawab yang tinggi dan memilih tujuan yang realistik
Butir Soal 1.
Melaksanakan tugas dengan tulus dan ikhlas. 2. Sebagai guru harus memiliki sikap digugu dan ditiru. 3. Saya akan izin kepala sekolah jika tidak dapat menunaikan tugas. 4. Sebagai guru harus mengerjakan administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan. 5. Guru harus mengutamakan tugas pokok dari pada tugas sampingan. 6. Memajang hasil karya/ulangan siswa sebagai sarana motivasi dan introspeksi siswa. 7. Dalam pembelajaran saya akan menggunakan mediapembelajaran/alat peraga, meskipun harus membuat sendiri. 8. Dalam pembelajaran saya membuat rangsangan daya nalar siswa dengan pertanyaan yang bersifat memancing, sehingga siswa berpikir secara aktif. 9. Menggunakan metode dan b. Berjuang pendekatan pembelajaran yang merealisasika disesuaikan dengan materi. -n tujuan 10. Demi mencapai prestasi yang baik, saya mengadakan jam tambahan untuk siswa. 11. Saya akan meneliti dan membahas tugas pekerjaan rumah siswa.
52
Item 1 2 3
4
5 6
7
8
9
10
11
c. Melakukan pekerjaan yang lebih baik.
12. Menulis buku/diktat atau LKS yang dapat digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran. 13. Berusaha agar meraih hasil yang lebih baik dan berusaha untuk meraih sukses menjadi guru teladan. 14. Dalam melaksanakan pekerjaan saya berusaha melakukan dengan benar, dan tampil lebih baik serta selalu mengutamakan kualitas. 15. Dalam bekerja saya selalu hadir secara disiplin dan menyekesaikan tugas dengan tepat waktu. 16. Berkekinginan untuk memperoleh peningkatan karier melalui kerja keras. 17. Optimis untuk bisa berkembang dengan baik. 18. Saya sering memberikan berbagai macam evaluasi untuk memantau kemajuan siswa baik berupa pretasi, protes, ulangan harian, tugas pekerjaan rumah dan sebagainya 19. Menganalisis hasil belajar siswa guna mengetahui daya serap siswa, batas tuntas dan siswa yang harus mengalami pengulangan. 20. Berusaha sebanyak-banyaknya membaca buku serta melakukan inovasi. 21. Menerima kritik, saran maupun masukan terhadap individu guru harus diterima dengan lapang dada dan ditindaklajuti intropeksi untuk pengembangan diri.
53
12
13
14
15
16 17
18
19
20
21
Dari butir soal motivasi, setelah setiap butir soal dilengkapi dengan lima alternatif jawaban, selanjutnya digunakan sebagai alat penelitian untuk variabel motivasi yang dilakukan peneliti kepada responden. Alat penelitian yang akan diolah adalah alat yang valid saja. Tabel 3.3 Variabel, Indikator, Butir Soal dan Nomor Butir Soal Keikutsertaan dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) (X2)
No. Variabel
Indikator
Butir Soal Item
Keikutsert a. Peran -aan MGMP dalam dalam Musyawar meningkatka -ah Guru n Mata kemampuan Pelajaran guru dalam (MGMP) rangka pengembang an diri
1.
2. 3.
4.
5.
6. b. Manfaat MGMP 7.
Guna pengembangan diri, MGMP dilaksanakan minimal 1 minggu sekali. Guru menghadiri kegiatan MGMP secara rutin. Durasi waktu dalam pelaksanaan kegiatan MGMP minimal 3-4 jam. Guru melakukan identifikasi masalah sebelum hadir dalam kegiatan MGMP. Guru terampil dan mampu dalam meningkatkan perencanaan, pelaksanaan dan membuat evaluasi, program kegiatan pembelejaran jika mengikuti MGMP. Guru mampu meningkatkan profesionalitas melalui program dan kegiatan MGMP. Dengan MGMP dapat membantu guru dalam memecahkan persoalan yang dihadapi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
54
1
2 3 4
5
6
7
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Hasil dalam kegiatan MGMP dapat diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan MGMP diperlukan sumber belajar dan fasilitas teknologi informasi komputer yang memadahi. Hasil kegiatan MGMP dapat menunjang peningkatan mutu pendidikan yang terlihat pada prestasi belajar siswa. MGMP dapat membantu guru dalam memperoleh informasi teknis edukatif yang berkaitan dengan kegiatan Ilmu Pengatahuan dan Teknologi, kurikulum, metode, sistem pengujian sesuai dengan mata pelajaran yang bersangkutan. Kegiatan MGMP dapat dijadikan sebagai wadah dalam bertukar pengalaman mengikuti berbagai kegiatan yang mendukung profesi. MGMP dapat meningkatkan inovasi pembelajaran oleh para guru. Setiap kegiatan MGMP perlu dilakukan monitoring dan evaluasi.
8
9 10
11
12
13
14
Dari butir soal keikutsertaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), setelah setiap butir soal dilengkapi dengan lima alternatif jawaban, selanjutnya digunakan sebagai alat penelitian untuk variabel keikutsertaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) yang dilakukan peneliti kepada responden. Alat penelitian yang akan diolah adalah alat yang valid saja.
55
Tabel 3.4 Variabel, Indikator, Butir Soal dan Nomor Butir Soal Pelatihan (X3)
No. Variabel
Sub Indikator
Butir Soal Item
Pelatihan
a. Kemauan yang 1. muncul dari dalam diri sendiri dan 2. dari luar. 3.
b. Peran pelatihan
Banyaknya mengukuti pelatihan yang diikuti minimal 3 kali dalam satu tahun. Hadir tepat waktu dalam setiap pelatihan. Pelatihan mendukung kelancaran pelaksanaan tugas saya sebagai guru. 4. Pelatihan dapat meningkatkan profesionalisme guru. 5. Selalu aktif bertanya dalam pelatiahan. 6. Selalu mengungkapkan pendapat didalam diskusi kelompok. 7. Selalu mengerjakan semua tugas yang diberikan dalam pelatihan. 8. Dapat memahami materi dalam pelatihan. 9. Secara rutin mengikuti siaran atau informasi pendidikan. 10. Pelatihan dapat meningkatkan kompetensi 11. Hasil dari pelatihan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran.
1
2 3
4 5 6
7
8 9 10 11
Dari butir soal pelatihan, setelah setiap butir soal dilengkapi dengan lima alternatif jawaban, selanjutnya digunakan sebagai alat penelitian untuk variabel pelatihan yang dilakukan peneliti kepada responden. Alat penelitian yang akan diolah adalah alat yang valid saja.
56
Tabel 3.5 Variabel, Indikator, Butir Soal dan Nomor Butir Soal Kinerja Mengajar (Y) No. Variabel
Indikator
Butir Soal Item
Kinerja Mengajar
a. Perencanaan kegiatan pembelajaran
b. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran
1. Guru merencanakan pembelajaran sesuai materi dalam kurikulum. 2. Guru memilih dengan tepat bahan pelajaran sesuai dengan karakteristik siswa. 3. Guru menyusun bahan pelajaran dengan memperhatikan berbagai jenjang kemampuan siswa. 4. Guru selalu menyusun tujuan pembelajaran khusus. 5. Guru akan menentukan metode pembelajaran. 6. Guru akan menentukan strategi pebelajaran yang sesuai dengan materi. 7. Guru selalu menentukan cara memotivasi siswa. 8. Guru akan menentukan alokasi penggunaan waktu. 9. Guru akan menentukan media pembelajaran yang tepat. 10. Guru menentukan sumber pembelajaran. 11. Saya membuat alat penilaian hasil belajar. 12. Guru menyampaikan bahan apersepsi dalam pembelajaran. 13. Guru memotivasi keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
1 2
3
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 14. Guru menyampaikan bahan pembelajaran dengan cara yang menarik sehingga siswa tidak merasa bosan dalam
57
c. Penilaian kegiatan pembelajaran
proses pembelajaran. 15. Guru menggunakan alat-alat / media dalam pembelajaran dengan tepat. 16. Saya memberi kesempatan siswa utuk terlibat aktif dalam pembelajaran. 17. Guru Mengatur penggunaan waktu secara efektif. 18. Saya mengorganisasi siswa dalam pembelajaran. 19. Guru memanfaatkan fasilitas secara memadai. 20. Guru melaksanakan penilaian pembelajaran. 21. Saya mengakhiri pembelajaran sesuai waktu yang direncanakan. 22. Saya melakukan penilaian selama proses pembelajaran. 23. Guru menerapkan evaluasi secara lesan maupun tertulis. 24. Saya melakukan evaluasi terhadap produk siswa. 25. Guru selalu mengadakan pembatasan materi yang diteskan. 26. Guru selalu menyusun kisi-kisi penyusunan soal tes hasil belajar. 27. Guru selalu membuat butir soal tes sesuai kisi-kisi yang sesuai dengan kurikulum pembelajaran. 28. Guru akan menyusun soal tes sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. 29. Guru selalu membuat soal tes sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan. 30. Saya menyusun tes yang berhubungan dengan ingatan, pemahaman, sintesis, dan evaluasi. 31. Dalam penyusunan evaluasi saya memperhatikan aspek :
58
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26
27
28 29
30
31
kognitif, afektif, dan psikomotorik. 32. Saya melakukan analisis hasil evaluasi belajar. 33. Saya mengembalikan hasil evaluasi pada siswa sebagai umpan balik. 34. Saya menggunakan hasil evaluasi sebagai bahan masukan untuk merevisi pembelajaran.
32
33
34
Dari butir soal kinerja mengajar, setelah setiap butir soal dilengkapi dengan lima alternatif jawaban, selanjutnya digunakan sebagai alat penelitian untuk variabel keikutsertaan dalam kinerja mengajar yang dilakukan peneliti kepada responden. Alat penelitian yang akan diolah adalah alat yang valid saja.
3.7 Teknik Analisis Data Analisis data terdiri dari analisis reliabilitas dan validitas instrumen, analisis deskriptif, hasil pengukuran variable penelitian dan juga pengujian korelasi antar variabel bebas (independent variable) dan terikat (dependent variable).
3.7.1 Analisis Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen Sugiyono (2011:121) Valid berarti sebuah intrumen dapat mengukur apa yang seharusnya diukur . Untuk menentukan validitas item digunakan acuan Sugiono (2011:126), yang menyatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefisien korelasi item totalnya lebih dari atau sama dengan 0,30. Untuk mengukur validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan Corrected item total correlation pada korelasi product moment yang dilakukan dengan bantuan
59
SPSS 16.0 for Windows. Kemudian r tabel dibandingkan dengan r hitung, jika r hitung > dari r tabel maka item tersebut valid. Kemudian reliabilitas menunjukkan pada pengertian apakah sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu (Muhamad 2010:55). Kuesioner yang digunakan dikatakan andal jika jawaban seseorang terhadap suatu pertanyaan konsisten. Dalam penelitian ini untuk menguji reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach
yang dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows.
Nurgiantoro dalam (Muhamad, 2010:55), Instrumen dikatakan reliabel jika besar koefisien alpha ≥ 0,70.
60
3.7.1.1 Analisis Hasil Uji Validitas Item Dan Reliabilitas Instrumen 3.7.1.1.1 Analisis Hasil Uji Validitas Item Berikut ini adalah uji validitas intrumen total variabel motivasi. Hasil uji validitas motivasi dapat dilihat pada tabel 3.6 di bawah ini :
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Item Motivasi
No Item r Tabel r Hitung Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
0.423 0.494 0.473 0.519 0.363 0.360 0.624 0.566 0.648 0.422 0.441
No Item r Tabel r Hitung Keterangan
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
0.534 0.598 0.672 0.673 0.531 0.686 0.641 0.541 0.633 0.607
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Hasil olah data berdasarkan angket, 2013.
Data Tabel 3.6 di atas menunjukkan bahwa nilai r untuk semua indikator empirik dari variabel motivasi lebih besar dari 0,30. Oleh karena itu item indikator empirik variabel motivasi dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam analisis selanjutnya. Berikut ini adalah uji validitas instrument total dari variabel Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Hasil uji validitas instrumen musyawarah guru mata pelajaran dapat dilihat pada tabel 3.7 di bawah ini :
61
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Item Musyawarah Guru Mata Pelajaran No Item r Tabel r Hitung Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
0.407 0.621 0.430 0.481 0.641 0.819 0.696
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
No Item r Tabel r Hitung Keterangan
8 9 10 11 12 13 14
0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
0.786 0.683 0.844 0.650 0.683 0.674 0.667
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Hasil olah data berdasarkan angket, 2013.
Dari data yang terlihat pada tabel 3.7 di atas nampak bahwa nilai r untuk setiap item indikator empirik dari variabel musyawarah guru mata pelajaran lebih besar dari 0,30. Oleh karena itu item indikator empirik motivasi kerja guru dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam analisis selanjutnya. Berikut ini adalah uji validitas instrument total dari variabel pelatihan. Hasil uji validitas intrumen pelatihan dapat dilihat pada tabek 3.8 di bawah ini : Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Item Pelatihan No Item r Tabel r Hitung Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
0.517 0.662 0.724 0.647 0.730 0.787 0.596 0.583 0.497 0.605 0.509
0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Hasil olah data berdasarkan angket, 2013.
62
Dari data yang rerlihat pada tabel 3.8 diatas nampak bahwa nilai r untuk setiap item indikator empirik dari variabel pelatihan lebih besar dari 0,30. Oleh karena itu item indikator empirik pelatihan dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam analisis selanjutnya. Berikut ini adalah uji validitas instrumen total variabel kinerja mengajar. Hasil uji validitas instrument kinerja mengajar dapat dilihat pada tabel 3.9 di bawah ini : Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Item Kinerja Mengajar
No Item r Tabel r Hitung Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
0.485 0.671 0.653 0.663 0.858 0.789 0.819 0.775 0.759 0.742 0.825 0.703 0.786 0.772 0.727 0.806 0.765
No Item r Tabel r Hitung
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
0.799 0.721 0.782 0.766 0.752 0.701 0.787 0.807 0.508 0.486 0.589 0.550 0.572 0.608 0.706 0.684 0.770
Keterangan
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Hasil olah data berdasarkan angket, 2013.
Dari data yang rerlihat pada tabel 3.9 diatas nampak bahwa nilai r untuk setiap item indikator empirik dari variabel kinerja mengajar lebih besar dari
63
0,30. Oleh karena itu item indikator empirik kinerja mengajar dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam analisis selanjutnya.
3.7.1.1.2 Analisis Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil uji reliabilitas indikator empirik pada variabel motivasi, keikutsertaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dan pelatihan dengan kinerja mengajar, dapat dihitung dengan menggunkan teknik Alpha Cronbach. Adapun hasilnya sebgaimana tertera pada tabel 3.10 berikut ini : Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Motivasi Guru Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pelatihan Guru Kinerja Mengajar Guru
Nilai Alpha 0.899 0.911 0.888 0.972
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber: Hasil olah data berdasarkan angket, 2013.
Data pada Tabel 3.10 di atas menunjukkan bahawa hasil uji reliabilitas variabel motivasi adalah 0,899, kemudian variabel musyawarah guru mata pelajaran adalah 0,911, variabel pelatihan 0,888, dan variabel kinerja mengajar adalah 0,972. Dari data tersebut setiap variabel lebih besar dari 0,70. Oleh karena itu keempat variabel dinyatakan reliabel dan dapat digunakan dalam analisis selanjutnya.
64
3.7.2 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi, dengan
menggunakan
statistik
desriptif.
Variabel
yang
dideskripsikan
menggunkan statistik deskriptif meliputi motivasi (X1), Keikutsertaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) (X2), pelatihan (X3) dan kinerja mengajar (Y). Ukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan tendensi sentral meluputi (mean, min, max) dan ukuran variasi yang meliputi (standar deviasi ).
3.7.3 Analisis Korelasi Teknik analaisis korelasi yang digunakan untuk menentukan derajat hubungan antara motivasi (X1), keikutsertaaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (X2) dan pelatihan (X3) dengan kinerja mengajar (Y). Untuk menentukan korelasi antar variabel menggunakan analisis korelasi sederhana dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment (sederhana) yang diolah dengan SPSS 16.0 for Windows. Koefisien Pearson Product Moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ + 1). Apabila nilai r = -1 maka korelasi negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel inteprestasi nilai pada tabel 3. 11 sebagai berikut :
65
Tabel 3.11 Intepretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Korelasi
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000 Sangat kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat Rendah Sumber : Sugiyono (2012:231) Dalam penelitian ini telah ditentukan taraf signifikansi alpha (α = 0,05). Jadi, jika nilai alpha 0,05 ≥ nilai Sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Signifikansi bisa ditentukan lewat baris Sig. (2-tailed). Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05, maka hubungan yang terdapat pada r dianggap signifikan.
3.7.4 Analisis Korelasi Ganda Teknik analisis korelasi ganda ( R ) berfungsi untuk mencari besarnya hubungan dua variabel bebas (X) atau lebih secara simultan (bersama-sama) dengan variabel Y. Dalam penelitian ini untuk menganalisis sejauh mana pengaruh variabel motivasi, keikutsertaan dalam MGMP, dan pelatihan secara bersama-sama dengan kinerja mengajar menggunakan analisis korelasi ganda (multiple correlation) yang diolah dengan SPSS 16.0 for Windows. Dalam penelitian ini telah ditentukan taraf signifikansi alpha (α = 0,05). Selanjutnya untuk mengatahui signifikansi korelasi ganda bandingkan nilai alpha 0,05 dengan Sig.F Change. Pengambilan keputusan adalah bila nilai alpha 0,05 ≥ nilai Sig maka, Ho: motivasi guru, keikutsertaan guru dalam MGMP, dan pelatihan guru dengan kinerja mengajar secara bersama-sama tidak berhubungan secara simultan dengan kinerja mengajar ditolak dan Ha : motivasi, keikutsertaan
66
dalam MGMP, dan pelatihan secara bersama-sama berhubungan secara simultan dengan kinerja mengajar diterima.
3.8 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan pearson product moment yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel motivasi (X1) dengan kinerja mengajar (Y), keikutsertaan dalam MGMP (X2) dengan kinerja mengajar (Y) dan pelatihan (X3) dengan kinerja mengajar (Y). Pedoman pengambilan keputusannya jika r hitung > r tabel, berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya jika r hitung < r tabel, berarti H0 diterima dan Ha tolak. Besarnya r tabel pada signifikansi alpha (α = 0,05) dengan jumlah sampel 53 responden sebesar 0,27 maka dapat disusun hipotesis statistik sebagai berikut : a. H0 : rx1y = 0
Motivasi tidak berhubungan dengan kinerja mengajar dikalangan guru SMA Negeri se-kota Salatiga.
Ha : rx1y ≠ 0
Motivasi berhubungan dengan kinerja mengajar dikalangan guru SMA Negeri se-kota Salatiga.
b. H0 : rx2y = 0
Keikutsertaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) tidak berhubungan dengan kinerja mengajar dikalangan guru SMA Negeri se-kota Salatiga.
Ha : rx2y ≠ 0
Keikutsertaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) berhubungan dengan kinerja mengajar guru dikalangan guru SMA Negeri se-kota Salatiga.
67
c. H0 : rx3y = 0
Pelatihan tidak berhubungan dengan kinerja mengajar dikalangan guru SMA Negeri se-kota Salatiga.
Ha : rx3y ≠ 0
Pelatihan berhubungan dengan kinerja mengajar dikalangan guru SMA Negeri se-kota Salatiga.
d. H0 : Rx123y = 0
Motivasi, keikutsertaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), dan
pelatihan secara simultan tidak
berhubungan dengan kinerja mengajar dikalangan guru di SMA Negeri se-kota Salatiga. Ha : Rx123y ≠ 0
Motivasi, keikutsertaan dalam musyawarah guru mata
pelajaran (MGMP), dan
pelatihan secara simultan
berhubungan dengan kinerja mengajar dikalangan guru SMA Negeri se-kota Salatiga.
68