X. DAMPAK PERUBAHAN HARGA TERHADAP N I U I TUKAR PETANf PAD1
Petani padi merupakan petani yang diasumsikan hanya mernperoleh pendapatan dari usahatani padi, dengan demikian harga yang diterima petani
padi adalah harga padi. Unsur penyusun Nilai Tukar Petani Padi (NTP-PAD1) dari sisi HT adalah harga padi, dan dari sisi HB adalah harga makanan, harga non makanan, harga pupuk, upah tenaga keqa dan harga modal.
10.1.
Dampak Perubahan Harga Padi Sebagai unsur utama penerimaan dari petani padi maka perubahan
harga padi secara langsung mempengaruhi NTP-PADI. Seperti diuraikan dalam metodologi harga padi diasumsikan mempengaruhi harga produk
konsumsi makanan dan harga input produksi (harga pupuk, upah tenaga keja dan harga modal), namun tidak mempengaruhi harga pmduk non
makanan. Hasil analisis dampak perubahan harga padi terhadap NTP-PAD1 tercantum dalam Tabel 88. Secara rataan nilai
elastisitas harga padi
terhadap NTP-PADI sebesar 1-0168, berarti setiap kenaikan harga padi
sebesar satu persen akan meningkatkan NTP-PAD1 sebesar 1.0168 persen. Dalam bentuk majinal, mtaan majinal pengaruh penrbahan harga padi
terhadap NTP-PADI sebesar 0.000403 berartj setiap kenaikan harga satu rupiah per kuintal pad; akan meningkatkan NTP-PAD1 sebesar 0.000403
satuan, atau
kenaikan harga padi
Rp 1 000 per kuintal
padi akan
meningkatkan NTP-PAD1 sebesar 0.403 satuan. Peningkatan NTP-PAD1
sebesar 0.403 satuan tersebut terdiri dari penganrh langsung akibat kenaikan harga padi sebesar 0,602 satuan dan pengaruh kumulatif tidak langsung dari
kenaikan harga produk makanan dan harga input produksi yang dibeli
petani yang terjadi akibat kenaikan harga padi, yaitu sebesar -0.199 satuan. Tabel 88.Dampak Perubahan Harga Padi Terhadap Nilai Tukar Petani Padi
Pmpinsi
Dampak Majinal Perubahan Harga ( 8NTPWldH& Total Langsung Tiiak Langsung
Elastis'is (arvrPlaH
•
HINTP)
(Persen)
1. Aceh
0.000611
-0.000311
0.000300
0,7933
2. Sumut
0.000608
-0.000270
0.000338
0,7242
3. Sumbar
0.000624
0.000356
0,6400
4. Sumsel
0.000621
-0.000287 -0.000296
0.000324
5. Lampung
0.000622
-0.OOO 153
0.000468
0,8728 1,6003
6. Jabar
0.000616
-0.000165
0.000451
1,1122
7. Jateng
0.000623
-0.000133
0.000490
12082
8. DN
0.000623
-0.000125
0.000497
2,0198
9. Jatin
-0.000166
0.000482
1,3230
10, 8ali
0,000629 0.000624
-0.000162
0.000462
0,9225
11. NTB
0.OW557
-0.000131
0.000425
0,81I 0
12. Kalsel
0.000556
-0.000260
0.000295
0,7324
13. Sulut
0.000556
-0.000194
0.000362
0,6693
14. Sulsel
0.000556
-0.000161
0.000395
0,8057
0.000602
-0.000199
0.000403
1.0168
Rataan
Dari
hasil analisis juga menunjukkan bahwa secara relatif nilai
elastisitas herga padi terhadap NTP-PAD1 terbesar ( Elastisitas > 1.O ) tejadi di propinsi di Jawa ( Jabar, Jateng, DIY, Jatim) dan Larnpung. Nilai
elastisitas terksar secam berturut turut
terjadi di DIY, Lampung, Jatim,
Jateng dan Jabar. Di propinsi luar Jawa lainnya, nib; elastisitas relatiF paling b s a r dijurnpai di Bali, Sumsel, NTB dan Sulsel.
Walaupun tdak
sepenuhnya searah dengan ranking nilai elastisitas, secara relatif dampak marjinal perubahan harga padi terhadap NTP-PAD1 juga teQadidi propinsi di Jawa (Jabar, Jateng, DIY, Jatim), Lampung, Bali dan NTB. Dari Tabel
88
juga terlihat secara relatif
dampak tidak langsung
kenaikan harga terhadap NTP-PAD1 lebih k s a r tejadi di luar Jawa terutarna di di Aceh, Sumut, Sumbar, Sumsel dan Kalsel. Pengaruh tidak langsung tersebut terutama akibat dari kenaikan harga makanan (Tabel Lampiran 42).
10.2. Dampak Perubahan Harga Produk Konsumsi Harga produk konsumsi makanan dan non makanan diasumsikan
tidak mernpengaruhi harga padi dan hargaharga sarana produksi, dengan demikian penganrh harga produk konsumsi terhadap NTP-PAD1 hanya pengaruh langsung. Dan sesuai dengan kedudukannya sebagai penyebut
(denurnerator) dalam pembentukan
NTP-PADI, maka dampak
harga
tersebut mempunyai arah negatip Hasil analisa dampak perubahan harga produk konsumsi makanan dan non makanan terhadap NTP-PADI tercantum dalam Tabel 89. Dari Tabel 89 terfihat bahwa rataan nilai elastisitas perubahan harga tert.ladap NTP-PAD1 dari produk non makanan
lebih b s a r dibandingkan pmduk makanan. Kejadian tersebut dijumpai pula di sebagian besar propinsi kecuali Sumbar dan Sumsel.
236
PAD1 sebesar 4.3847 berarti kenaikan harga {tertimbang) pmduk makanan sebesar 1 persen akan menurunkan NTP-PAD1 petani masing masing
sebesar 4.3847. Oari besaran nilai dampak majinal dari perubahan harga
produk
makanan terhadap
NTP-PA01
sebesar -0.00426, berarti
kenaikan harga produk makanan (tertimbang) Rp 1 akan menunrnkan NTPPAD1 sebesar 0.00426 satuan, atau kenaikan harga produk makanan
(tertirnbang) Rp 1000 akan menurunkan NTP-PADI seksar 4.,26 satuan.
Berdasarkan sebaran antar daerah, nilai elastisitas terbesar secara berturut turut terjadi di propinsi Aceh,
Sumsel, Kalset, DIY, Sumut dan Lampung;
serta terendah di Jateng, Sulut dan Jabar. Rataan elastisitas harga produk non makanan terhadap NTP-PAD1
sebesar -1.3924 dengan kisaran antara 4. 3201 sampai 4.5523. Nilai elastisitas terbesar tejadi di daerah Jawa ( yaitu berturut turut di DIY, Jatim, Jateng, Jabar) dan Lampung. Sementara nilai elastisitas terendah teqadi di
Sumbar dan Sulsel. Nilai rataan elastisitas -1.3924 berarti kenaikan hargaharga tertimbang produk non makanan sebesar 1 persen akan menurunkan
NTP-PADI masing masing sebesar 1.3924 persen. Dalam bentuk dampak mejinal, rataan dampak majinal harga produk makanan terhadap NTP-PADi sebesar -0.00267 bemi kenaikan harga produk non makanan (tertirnbang) sebasar Rp 1 akan menurunkan NTP-PAD1 sebesar 0.00267 satuan, atau kenaikan harga paoduk makanan (tertimbang) Rp 1000 akan menurunkan NTP-PAD1 sebesar 2.67 satuan
Tabel 89.
Propinsi
Dampak Perubahan Harga Prduk Konsumsi Terhadap Milai Tukar Petani Padi Harge Produk Konsumsi Maksnan Elastisitas Dampak (NTPI~H*H/NT?) Majinal ( ENTPIWrnak)
1
Wrga P d u k Non Makanan Elastisitas Dampak ( ~ T P I ~* HHIW) Majinal (m~lam
1. Aceh
-0,00524
-0,5959
-0,00198
-0,9295
2. Sumut
-0,00471
-0,4183
-0,00234
-0,4344
3. Sumbar
4,00533
-0,3475
-0,00170
-0,3201
Sumsel
-0,00510
-0,5803
-0,00211
-0,4895
5. Larnpung
-0,00448
-0,-
-0,00204
-2,5079
6. Jabar
-0,00335
-0,2994
-0,00367
-1,4897
7. Jateng
-0,00308
-0,2378
-0,00482
-1,9714
8. DtY
0,00323
-0,4018
4,00506
-6,5523
9. Jatim
-0,0031 1
-0,3046
-0,00432
-2,4189
10. 8ali
0,w
-0,3395
-0,4488
11. NTB
-0,00423
-0,3190
-0,-0,001n
-0,4308
12. Kalsel
-0,00458
-0,4996
0,00140
-0,6975
13. Sulut
0,00495
-0,2924
-0,00218
-0,4084
14. Sulsel
-0,00360
0,3057
-0,00196
-0,3944
4,00426
-0.3847
-0.00267
-1,3924
4.
Rataan -.
-
-
10.3. Oampak Perubahan Harga Pupuk
Pengetahurn tentang pnganrh perubahan harga pupuk terhadap Niiai Tukar Petani Padi (NTP-PADI) dinilai penting bagi perurnusan kebijaksanaan pembangunan pertanian, terurtama tanaman Padi.
Hal ini
karena
pupuk
merupakan faktor produksi utama yang berpengaruh terhadap produktivitas
padi dan krkaitan pula dengan pengaturan harga pupuk dan subsidi.
Tabel 90. Darnpak Pembahan Harga Pupuk Terhadap Nilai Tukar Petani Padi Dampak Majiml Penrbahan H a ~ a ( WIdHRpl$ Total Tdak Lampung Langsung
Pmpinsi
Elastisitas '
(~J~H*HINTP)
1. Aceh
0.000273
0.000251
-0.000524
-0.0120
2. Sum&
-0.000303
0.000404
-0.000707
-0.07 25
3. Sumbar
4.000406 -0.000233
U.MX3088
-0.000494
-0.0075
-0.000829
-0.001062
4.0221
5. tampung
-0.000365
-0.000340
-0.000705
-0.0151
6. Jabar 7. Jateng
-0.000~41
-0.000423
-0.000564
-0.0119
-0.000231
-0.0001 79
-0.000410
-0.0087
8. DIY
4.000149
4.000820
-0.000978
-0.0349
9. Jatim
-0.DM3272
-0.000339
-0.000611
4.0151
10. Bali
4.000495
-0.000957
-0.001452
-0.0239
11. NIB
-0.000373
-0.002538
-0.002909
-0.0478
12. Kalsel
-0.000378
-0.000135
-0.000513
0.0096
13. Sulut
-0.000184
-0.000138
-0.000322
-0.0047
14. Sulsel
-0.000373
O.OOOmO
-0.000433
-0.0065
4.000298
-0.000536
-0.000834
0.0166
4.
Sumsel
Fiataan
i
10.4. Dampak Penrbahan Upah Tenaga Kerja
Sebagai komponen biaya W u k s i maka pengaruh upah tenaga kerja
tehadap NTP-PAD1 rnempunyai arah negatip. Dalam konponen biaya pfoduksi
usahatani padi, pangsa tenaga Ireja relati besar, kondisi ini juga membawa akibat relatif besamya penganrh perubahan upah tenaga kerja terhadap NTP-
PAD! dibandingkan input pmduksi lain seperti pupuk. Hal ini t e m i n dari hasil analisa sepxti tercantum dalarn Jabel 91.
Tabel 91.
Oampak Perubahan Upah Tenaga Kej a Terhadap Nilai Tukar Petani Padi
Propinsi
Dampak Majhal Perubahan Harga ( ~ T Pa /H.& fdak tangsung Langsung f otal
Aceh
-0.000847
-0.0001 48
-0.000895
-0.1329
2. Sumut
-0 -000976
0.000020
-0.0009H
-0.1157
3. Sumbar
-0.001196
-0.000055
-0.001251
-0.0998
4. Sumsel
-0.000524
0.000006
5 . Lampung
-0.000935
0.000002
-0.000517 -0.000934
-0.0803 -0.1 265
6 . Jabar
-0.000635
-0.000008
-0.000643
-0.0895
7. Jateng
4 .OW554
0.000005
-0.000549
-0.0582
8. DIY
-0.000395
-0.000881
-0.0760
9. Jatkn
-0.000761
-0.001366
-0.1627
10. Bali
-0.OOO141
-0.000266 -0.000605 -0.000472
-0.000613
-0.091 2
11. NTB
0.000092 -0.001587
-0.000098 -0.001 583
-0.1483
12. Kalsel 13. Sulut
-0.000004 0.000004
-0.000735
-0.000049
-0.000784
-0.0913
14. Sulsel
-0.001 101
-0.000035
-0.001136
-0.1282
4.000703
-0.0001 17
- 0.000820
-0,1126
1.
Rataan
Elastsitas
( m ~H a• H 1 NTP)
-0.1889
Rataan nilai elastisitas upah tenaga keja terhadap NTP-PADI sebesar -0.1 126 mempunyai arti bahwa kenakan upah sebesar 1 persen
akan menurunkan NTP-PADl sebesar 0.1 126 persen, atau kenaikan upah
tenaga keja sebesar 100 persen akan menunrnkan NTP-PAD1 sebesar 11.26 persen. Nilai elastisitas terbesar tejadi di Kalsel, Jatirn,
Aceh,
Lampung, Sumut, Sulsel dan NTB; sementara di Jateng dan DIY relatif paling kecil. Rataan nilai dampak majinal perubahan harga terhadap NTP-PAD1 sebesar -0.000820, berarti bahwa kenaikan
upah Rp 1000 akan
menurunkan NTP-PAD I sebesar 0.820satuan. Penurunan terbesar terutama
karena penganrh langsung (seksar 0.703 satuan), sementara pengaruh
tdak langsung upah tenaga kej a relatif kecil (sebesar 0.117 satuan). Harga
makanan merupakan faMor terbesar dalam kornponen pengaruh tidak langsung pengaruh tenaga kej a tert~adapNTP-PAD1 (Tabel Lampitan 44).
10.5. Dampak Perubahan Harga Modal Hasil analisa dampak penrbahan harga modal terhadap NTP-PAD1 tercantum dalam Tabel 92. Rataan elastisitas harga modal lain tehadap
NTP-PAD1 sebesar 4 . 0 151 berarti kenaikan harga input modal sebesar 1
persen akan menurunkan NTP sebesar -0.01 51 persen. Elastisitas harga input modal reiatif lebih besar tejadi di Jabar, Bali, Aceh dan Sumsel; sementara di propinsi di DIY, SulseI dan Sumbar relatif kecil.
Rataan dampsk majinal pewbahan input modal lain terhadap NTPPAD1 sebasar 4.00025 berarti kenaikan harga barang modal sebesar Rp 1000 akan menurunkan NTP-PAD! sebesar 0.25 satuan. Secara umum
penganrh hngsung dari harga modal terhadap NTP-PADI relatif lebih besar ( yaitu sebesar 0.14) dibandingkan pengaruh tidak langsung (yaitu sebasar
0.11). Pengafflh langsung lebih besar dari penganrh tidak langsung tejadi di sebagian besar propinsi kecuali di Aceh, Jabar dan Kalsel. Penelusuran Wih lanjut menunjukkan bahwa faktor terbesar dari pembentuk pengaruh tidak tangsung adalah kenaikan upah tenaga kerja menyusul harga makanan (Tabel Lampiran 45).
Tabel 92.
Darnpak Perubahan Harga Input M d a l Thd Milai Tukar Petani Padi Dampak Marjinal Peruhahan Harga
P~pinsi
bngsu~
( W/aHm' Tiak
Elasttsitas Total
'
(SNTP16H'HINYP)
bngsuw I.Aceh
-0.000022
-0.000040
-0.000062
-0.0141
2. Sumut
0.000016
-0.000012
-O.WX#328
-0.0128
3. Sumbar
-0.000017
-0.000000
-0.000017
-0.0051
-0.000025
-0.000M30
-0.000025
-0.0207
5. Lampung
-0.000025
-0.M10000
-0.000025
-0.0145
6. Jabar
-0.000001
-0.000024
-0.OOW5
4.0270
7. Jateng
-0.00001 0
-0.000M35
-0.000015
0.0164
DfY
-0.000008
0.000005
4.000001
-0.0007
9. Jatim
-0.000014
U.000009
-0.o00023
-0.0220
10. Bali
-0.000Q21
-0.000015
-0.000036
-0.0268
11. NTB
-0.000012
-0.000005
-0.000017
-0.0191
12. Kalsel
-0.OW3015
-0.000039
-0.000054
-0.0124
13. Sulut
-0.M30020
-0.000014
-0.000034
-0.0194
14. Sul~el
-0.000001
0.M10001
-0.000002
-0.0014
Rataan
-0.000014
0.000011
-0.000025
-0.0151
4.
8.
Sum~el
10.6. Dampak Simultan Perubahan Harga Harga Oari besaran elastisitas harga
pembentuk NTP-PAD1 dapat dihitung
pengaruh simultan perubahan harga harga terhadap NTP-PADI, seperti temntum dalam Tabel 93. Dari tabel tersebut tedihat peningkatan harga harga
pemtmtuk NTP (harga yang diterima dan harga yang dibayar petani) sebesar satu persen secara proporsional akan meningkatkan NTP-PAD1 dihampir semua
propinsi kecuali di Dl Yogya. Nilai Rataan elastisitas sebesar 0.284 persen.
Berarti bahwa peningkatan proporsiunal harga harga sebesar satu persen akan
meningkatkan NTP-PAD1 sebesar 0.284 satuan. Dari sebaran antar daerah, elastisitas harga-harga sirnuttan
terhadap NTPPADl relati besar terjadi di
Lampung, Sali, NTB dan Sulsel, sernentara di Jawa relatif paling kecil bahwan di D1Y negatip.
Tabel 93. Dampak Simultan Penrbahan Harga - Harga dan Simulasi Altematif Penrbahan Harga-Harga Terhadap Nilai Tukar Petani Padi Skenario 1
Skenario H
Skenario Ill
0.343
0.340
0.274
2. Sumut
0.455
0.453
0.407
3. Sumbar
0.435
0.432
0.395
4. Sumsel
0.517
0.514
0.450
5. Lampung
0.813
0.810
0.769
6. Jabar
0.372
0.371
0.338
7. Jateng
0.171
0.169
0.143
8. DIY
-0.761
0.762
-0.803
9. Jatim
0.081
0.078
0.041
10. Bali
0.707
0.704
0.680
0.586
0.504
0.585
12. Kalsel
0.402
0.400
0.348
13. Sulut
0.435
0.434
0.405
14. Sulsel
0.586
0.584
0.559
Rataan
0.367
0.365
0.326
Propinsi
Skenario IV
: Pengaruh simubn perubahan harga pada kondisi berlaku : Kondisi dasar dan apabila Hagra Gabah Petani (HGP) naik 20 % : Kondisi dasar, HGP naik M %, dan Harga Pupuk mik 50 %. Skenario Ill : HGP naik 20 % dan hsrga harga lain naik t O % Skenario IV : HGP naik 20 %, harga pupuk naik 50 % dan harga harga lain naik 10 %
Dasar
Skenario I Skenario I1
Dari hasil simulasi perubahan harga-harga dapat dikemukakan sebagai berikut : (a) Secara kmsisten kenaikan harga padi meningkatkan NTP-PAD1 dan kenaikan harga pupuk menurunkan NTP-PADI. (b) Dampak kenaikan harga padi petani sehsar 20 % (atau kondisi harga gabah petani mengikuti dinamika harga b r a s dunia ) terhadap NTP-PAD1 % (selisih antara skenario 0 atau dasar dan skenarii ? ) ,secara relatif lebih besar dari kenaikan harga pupuk 50
(penghapusan subsidi) terhadap NTPPADI
(selisih skenario II dengan skenarii I dan antara skanerio IV dan skenario Ill), dan (c) Kenaikan harga harga prduk yang dibeli petani sebesar 10% telah menurunkan NTP-PADI, namun pengaruh tersebut (selisih skenario 111 dengan skenario I ) masih lebih rendak dari pengaruh kenaikan harga padi 20 % (selisih skenario II dengan skenario 0 atau kondisi dasar).
10.7.
Rangkurnan
Dari uraian diatas dapat kesimpulan sebagai berikut : I.
Secara konsisten elastisitas harga padi temadap NTP-PADI mempunyai arah psitip dan elastisitas harga-harga produk yang dibeli petani terhadap NTP-PADI negatip. Peningkatan proporsional harga harga pembentuk NTP
secara
secara simultan
meningkatkan NTP-PAD1 dihampir semua propinsi kecuali di Dl Yogya.
Kondisi ini berkaitan dengan peran
harga padi dalam
pembentukan NTP-PADI. elastisitas lebih tinggi dijumpai pada produk non makanan (Tabel 94).
Dari hasil analisa dampak majinal perubahan harga-harga terhadap
4.
NTP-PADI. Secara rataan dapat dikemukakan bahwa kenaikan harga padi sebesar Rp 1OOO per kuintal meningkatkan NTP-PAD1
sebesar 0.403satuan. Sedangkan kenaikan harga produk makanan
dan
non makanan sebesar Rp 1000 per unit satuan akan
menurunkan NTP sebesar 4.26 satuan dan 2.67 satuan. Sementara kenaikan harga pupukl kuintal , upah dan modal lain sebesar Rp 1000
akan menurunkan NTP sebesar 0.834 satuan; 0.820 satuan dan 0.025 satuan ( Tabel 95) Tabel 95.
Rangkuman Nilai Majinal penrbahan Harga-Harga Terhadap Nilai Tukar Petani Padi (NTP-PAD!).
Harga
Harga Non makanan
Harga Pupuk
Upah T.kej a
Harga Modal
-0,00524
-0,00198
4.000524
-0.000995
-0.0141
0.000338
-0,00471
4,00234
4.000707
-0.000996
-0.0128
3.Sumbar
0.000356
-0,00533
-0,00170
-0.000494
-0.001251
-0.0051
4. Sumsel
0.000324
-0,00510
-0,00211
4.001062
-0.000517
-0.0201
5. Larnpung
0.000468
-0,00448
-0,00204
4.000705
-0.000934
-0.0145
6. Jabar
0.000451
-0,00335
-0,00367
0.000564
-0.000843
0.0270
7. Jateng
0.000490
-0,00308
-0,00462
0.000410
-0.000549
0.0164
8. OW
0.000497
-0,00323
-0,00506
4.000978
-0.OOOM1
-0.0007
9. Jatirn
0.000482
-0,00311
-0,00432
-0.OM3811
-0.001 366
-0.0220
10.Bali
0.000482
-0,00464
-0,00229
4.001452
4.000613
-0.0268
11.MB
0.000425
-0,00423
-0,00177
4.002909
-0.000096
-0.0191
12.Kalset
0.000295
-0,00458
-0,00140
0.000513
-0.001583-
-0.0124
13.Sulut
0.000362
-0,00495
-0,00218
-0.000322
-0.000784
-0.01 94
14.Sulsel
0.000395
-0,00360
-0,00196
-0 .OW433
-0.001136
-0 .OO 14
Rataan
0,000403
-0,004E
4,00267
-0,000834
-0,000820
-0,000025
Padi
Harga Makanan
1.Ace h
0.000300
2. Sumut
Prop
.
'
5.
Dampak marjinal perubahan harga padi dan harga produk non makanan terhadap NTP rehtif lebih besar tejadi di propinsi di Jawa, Lampung, Bali dan NTB. Semantara dampak majinal harga makanan lebih besar terjadi di Sumbar, Aceb, Sumsel dan Sukrt. Dampak
majinal perubahan harga pupuk terhadap NTP relatif lebih besar tejadi di propinsi NTB, Bali dan Sumsel; sedangkan pada upah tenaga kerja di propinsi Kalsel, Jatim dan Sumbar ; serta harga m d a l di pmpinsi Jabar, Bali, Jatim dan Sumsel .
6.
Dari hasil simulasi penrbahan hargaharga dapat disimpulkan bahwa harga padi memegang peranan penting dala pembentukan NTP-
PADI. Penganrh kenaikan harga padi petani sebesar 20 % terhadap
NTP-PADI, secara relatif lebih besar dari kenaikan harga pupuk 50 % dan kenaikan harga harga p d u k lain sebesar 10% telah.