SEKAPUR SIRIH
DAFTAR ISI
SEKAPUR SIRIH
≡
OPINI
≡
44.
1. Sambutan dari Kepala Humas Kemendag atas terbitnya edisi keenam majalah .
LAPORAN UTAMA
2. Menggenggam Bandul Stabilitas Harga Trade Expo Indonesia (TEI) adalah sebuah simbol penting tentang sebuah daya saing Indonesia di hadapan pasar global.
WARTA USAHA
KOLOM PEDULI
Sebanyak 2 ton tomat segar dijual langsung oleh petani di lingkungan Kemendag. Inisiasi ini sebagai bentuk kepedulian terhadap petani tomat yang tengah mengalami kerugian lantaran harga buah tomat yang anjlok.
≡
Ulasan Pengembangan Ekspor Nasional
MENGENAL
LEBIH DEKAT
Media monitoring Pusat Humas Kementerian Perdagangan mencatat isu pemberitaan terkait Pengembangan Ekspor Nasional sepanjang tahun 2014 dan terkait pemberitaan pameran Trade Expo Indonesia (TEI) mendapat beragam komentar dari berbagai kalangan.
Ani Mulyati
≡
Pak Jojo punya 3P yang harus dijaga dan dilaksanakan baik-baik.
MENYONGSONG
MEA
≡
56. Nus Nuzulia Ishak Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
≡
70. Bagaimana kesiapan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan DasarMenengah menyikapi hadirnya MEA ini? Simak liputannya.
TRADE-PEDIA
≡
KONSUMEN CERDAS adalah konsumen yang kritis dan berani memperjuangkan hak dan kewajibannya serta mampu melindungi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan dari barang dan jasa yang tidak sesuai dengan ketentuan atau tidak sesuai dengan Kesehatan, Keamanan, Keselamatan, dan Lingkungan (K3L).
72.
“Jika tidak ingin kalah dalam persaingan di pasar, kata kuncinya adalah promosi.”
Sosialisasi Konsumen Cerdas yang sedang dikampanyekan oleh Kemendag hadir dalam format infografis.
KIAT MENJADI KONSUMEN CERDAS
TEGAKKAN HAK & KEWAJIBAN ANDA SELAKU KONSUMEN
TELITI SEBELUM MEMBELI
PERHATIKAN LABEL & MASA KADALUWARSA
BELI SESUAI KEBUTUHAN, BUKAN KEINGINAN
Redaksi:
Pemimpin Umum:
asfiranti, mulyansari, virza arigiatha, abdul syukur k, heru bahtiar arifin
gunaryo
Pemimpin Redaksi: ani mulyati
Alamat Redaksi:
Redaktur Pelaksana:
pusat humas
luther palimbong
kementerian perdagangan ri
Editor:
jl. m. i. ridwan rais, no. 5,
r. sudiyatmoko, m. amin, guntur
jakarta pusat 10110,
Fotografer: tim pusat humas kemendag
|
KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Biro Umum
PASTIKAN PRODUK SESUAI DENGAN STANDAR MUTU K3L
ii
Kepala Pusat Hubungan Masyarakat
Supardjo
“Saya melihat saat ini industri kulit hanya dilirik sebelah mata. Padahal, boleh dibilang dari kulit ini bukan hanya menghidupkan para pekerja juga usaha di hulunya salah satunya industri alas kaki sepatu."
38.
KATA KITA
↙
68.
Liem Tjhing Tiong Pengusaha Kulit asal Malang, Jawa Timur
≡
≡
66.
52.
REFLEKSI MEDIA
SALAM REDAKSI
Persitiwa penting yang terjadi di Kementerian Perdagangan
Haryadi Sukamdani selaku Ketua Umum Apindo akan berkomitmen untuk ikut serta dalam menciptakan iklim investasi produktif sedangkan Jeffrie Geovanie menyikapi situasi ekonomi dan politik yang tidak menentu seperti saat ini dengan sebuah optimisme.
≡
≡
60.
Opini dari Ketua Umum APINDO Haryadi SUkamdani dan Jeffrie Geovanie, Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI Asal Sumatera Barat.
Salam Redaksi
ETALASE
PERISTIWA
(gedung i lantai 2) telp. (021) 386371 fax. (021) 3508711
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
Redaksi menerima artikel, opini, surat pembaca. Setiap tulisan hendaknya diketik dengan spasi rangkap dengan panjang naskah 6.000 - 8.000 karakter, disertai identitas penulis.
www.informasi. kemendag.go.id
Kementerian Perdagangan
contact.us@ kemendag.go.id
@kemendag
Pembaca yang Budiman,
A
lhamdulillah, Majalah INTRA Insight kembali hadir di hadapan pembaca dengan penuh antusias dan optimisme. Majalah INTRA kali ini akan menyuguhkan sedikit profil Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong. Menteri Perdagangan yang baru dilantik 12 Agustus 2015 lalu menggantikan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel dalam reshuffle terbatas. Majalah ini akan menyajikan bagaimana sosok Tom Lembong, nama panggilan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong. Apa saja mandat yang diberikan Presiden Joko Widodo yang akan dijalankannya hingga 2019 kelak. Mandat ini akan menjadi arah kebijakan Kementerian Perdagangan kelak, yaitu meningkatkan dan memperkuat ekspor, menstabilkan dan menurunkan harga-harga bahan kebutuhan pokok agar mampu menurunkan inflasi, serta melakukan penyederhanaan perizinan dan regulasi. Majalah ini akan merekam satu momen penting dalam melaksanakan salah satu mandat penting Presiden Joko Widodo yakni terkait dengan keinginan meningkatkan dan memperkuat ekspor. Karena itu, INTRA membuat laporan tentang Trade Expo Indonesia (TEI) dengan mencermati kinerja Direktorat
Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN). Bagaimana Direktorat Jenderal PEN bekerja dan melaksanakan target-targetnya selama ini dan bagaimana kinerjanya dalam meningkatkan ekspor produk unggulan Indonesia. Kinerja inilah yang sengaja dijadikan laporan utama untuk mendapatkan gambaran bagaimana sebenarnya komposisi ekspor nasional dan bagaimana lembaga ini menjalankan tugas dan fungsinya. Laporan-laporan mengenai kinerja ini yang akan menjadi lembaran-lembaran penting dalam INTRA edisi ini. INTRA akan menurunkan wawancara dengan Dirjen PEN Nus Nuzulia Ishak. INTRA juga akan merangkum pernyataan-pernyataan di media dari Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi Sukamdani terkait salah satu dari tiga mandat yang kali ini diemban Kementerian Perdagangan. Seperti edisi-edisi sebelumnya, INTRA juga akan menurunkan berbagai refleksi media, termasuk media monitoring, terkait berbagai pernyataan dan opini masyarakat, pengamat, dan pelaku perdagangan tentang regulasi, kebijakan-kebijakan, tentang Kementerian Perdagangan. Semoga pembaca dapat menyimak edisi INTRA kali ini. Kami selalu mengulurkan kedua tangan terhadap semua kritik, saran dan masukan. Selamat membaca….!
Naskah dikirim ke:
[email protected] Majalah ini dapat diakses melalui www.kemendag.go.id
|
1
LAPORAN UTAMA
trade expo indonesia :
magnet baru tentang daya saing , citra , dan diversifikasi
TRADE EXPO INDONESIA 2015:
2
|
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
:
foto : timtim humas foto humas
MAGNET BARU TENTANG DAYA SAING, CITRA, DAN DIVERSIFIKASI |
3
trade expo indonesia :
magnet baru tentang daya saing , citra , dan diversifikasi
Meningkatnya Diversifikasi Pasar Ekspor
Menurutnya, setiap peluang perdagangan akan menentukan pertumbuhan ekonomi sebuah bangsa. Karena itu, pertumbuhan ekonomi adalah prioritas sasaran pembangunan nasional. Sebagai prioritas, pertumbuhan ekonomi dapat didorong melalui peningkatan konsumsi dalam negeri, peningkatan ekspor, dan peningkatan investasi. “Pada akhirnya, meningkatknya ekspor nasional memiliki peranan yang sangat strategis untuk dapat mendorong pertumbuhan
4
|
ekonomi nasional yang berdampak secara langsung pada kemakmuran masyarakat,” tegasnya. Pengembangan ekspor nonmigas, baik barang maupun jasa, pada dasarnya merupakan andalan jangka pendek bagi pemulihan ekonomi, dan merupakan prioritas jangka menengah hingga jangka panjang untuk terus memacu pertumbuhan ekonomi nasional, melalui bertambahnya perolehan devisa, perluasan lapangan kerja, serta pemanfaatan sumber daya dalam negeri. Untuk itulah, guna meningkatkan ekspor nasional, kebijakan dan langkah-langkah yang ditempuh diprioritaskan untuk perluasan pasar ekspor ke pasar-pasar prospektif dengan mengintensifkan kegiatan promosi, peningkatan akses informasi kepada dunia usaha, pengembangan produk, pemberdayaan kelembagaan ekspor, penguatan kerja sama ekspor, dan
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
foto : tim humas
peningkatan kapasitas pelaku ekspor dalam memasuki pasar global. Direktur Jenderal PEN Nus Nuzulia Ishak menegaskan, strategi peningkatan ekspor dilakukan melalui peningkatan daya saing aspek regulasi dan fasilitasi, peningkatan daya saing melalui hilirisasi dan substitusi impor, serta infrastruktur, pengamanan perdagangan dan promosi. Nus memaparkan bahwa Ditjen PEN menciptakan tujuan strategis, yaitu peningkatan akses pasar ekspor dan fasilitasi ekspor, serta peningkatan daya saing ekspor melalui peningkatan kualitas produk ekspor, dan peningkatan citra produk ekspor Indonesia di pasar global. “Sasaran strategis yang ingin dicapai Ditjen PEN dalam lima tahun ke depan adalah ingin (1) meningkatnya diversifikasi pasar ekspor, (2) meningkatnya diversifikasi produk ekspor, serta (3) meningkatnya citra pelaku dan produk ekspor Indonesia,” tegasnya.
foto : tim humas
Menteri Perdagangan Thomas T. Lembong menegaskan bahwa esensi daya saing yang berkelanjutan terletak pada bagaimana menggerakkan dan mengorganisasikan seluruh potensi sumber daya produktif dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan permintaan pasar. “Untuk membangun daya saing yang berkelanjutan dilakukan optimalisasi pemanfaatan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki, serta kemampuan memanfaatkan peluangpeluang perdagangan,” tegasnya.
Berbagai upaya yang dilakukan Ditjen PEN dalam upaya untuk meningkatkan diversifikasi pasar ekspor antara lain penyelenggaraan kegiatan promosi dagang dan penyediaan buku yang memuat informasi pasar berupa market intelligence dan market brief. Penyediaan informasi tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman pelaku ekspor terhadap pasar ekspor, yang pada gilirannya membawa pada peningkatan diversifikasi pasar ekspor. Pada 2014, konsentrasi ekspor di lima pasar utama ekspor (CR5) mencapai 47,39% dengan pertumbuhan ekspor nonmigas pada tahun tersebut menunjukkan angka -2,64%.
foto : tim humas
Sasaran strategis ini dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan pasar tujuan ekspor ke negara-negara tertentu, seperti Amerika Serikat, RRT, Jepang, India, dan Singapura; serta membuka tujuan pasar ekspor prospektif lainnya, antara lain yaitu negara-negara di Timur Tengah, Amerika Selatan, dan Afrika.
T
rade Expo Indonesia (TEI) adalah sebuah simbol penting tentang sebuah daya saing Indonesia di hadapan pasar global. TEI menjadi sebuah magnet baru bagaimana arah dan kebijakan Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) dijalankan melalui tiga sasaran strategis, yaitu tentang diversifikasi pasar ekspor, diversifikasi produk, dan pencitraan nasional. Di era perdagangan bebas dan di tengah pelemahan ekonomi global, daya saing telah menjelma menjadi sebuah tujuan bagi semua negara.
foto : tim humas
LAPORAN UTAMA
Meningkatnya Citra Pelaku dan Produk Ekspor Indonesia
Meningkatnya Diversifikasi Produk Ekspor Sasaran strategis ini dimaksudkan untuk melakukan upaya diversifikasi produk dengan meningkatkan kontribusi ekspor komoditas di luar 10 produk utama terhadap total ekspor nonmigas. Peningkatan diversifikasi produk pada proporsi ekspor nonmigas nasional diharapkan dapat mengurangi ketergantungan ekspor pada beberapa komoditas tertentu. Adapun bentuk pengembangan produk yang dilakukan Ditjen PEN mencakup pengembangan desain, adaptasi produk, pengembangan merek, dan penyediaan informasi produk ekspor. Upaya-upaya tersebut diharapkan memberikan insentif kepada pelaku ekspor untuk berinovasi dari sisi produk, yang pada akhirnya membawa pada peningkatan diversifikasi produk ekspor dan penurunan ketergantungan ekspor terhadap produk tertentu. Selama 2014, indikator utama untuk menggambarkan kinerja diversifikasi ekspor adalah kontribusi ekspor di luar 10 produk utama dengan capaian sebesar 36,12%.
Pencitraan bangsa merupakan suatu usaha yang dilakukan Pemerintah untuk membangun dan menjaga persepsi suatu negara secara holistik. Pembentukan citra suatu negara, baik internal maupun eksternal, berbasis pada nilai dan persepsi positif yang dimiliki, sehingga mendapatkan posisi di antara negara-negara lain di dunia. Persepsi sebuah negara oleh negara-negara lain, dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap bisnis, perdagangan, pariwisata, bahkan juga terhadap hubungan diplomasi, budaya, dan hubungan antarnegara lainnya. Oleh karena itu, upaya perbaikan citra Indonesia menjadi agenda yang penting bagi Kementerian Perdagangan. Berdasarkan Nation Brand Index (NBI) Simon Anholt, skor dimensi ekspor Indonesia adalah sebesar 45,60 pada 2013. Capaian tersebut merefleksikan hasil dari upaya terpadu yang dilakukan berbagai pihak terkait dalam memperbaiki citra bangsa Indonesia, termasuk pelayanan kepada berbagai permintaan hubungan dagang. Sepanjang 2014 hingga 2015, Ditjen PEN juga menyelenggarakan kegiatan-kegiatan terkait dengan pengembangan citra, diantaranya pembuatan video produk untuk menangkal isu negatif atas produk Indonesia dan partisipasi pada event internasional. Sementara itu, dari sisi demand untuk ekspor, pada 2014 diterima sebanyak 11.497 permintaan hubungan dagang dan telah diteruskan kepada pelaku ekspor Indonesia. Hingga lima tahun ke depan, citra pelaku dan produk nasional akan menjadi jauh lebih besar.
|
5
trade expo indonesia :
magnet baru tentang daya saing , citra , dan diversifikasi
foto : tim humas
Perubahan Situasi Global
6
|
Perubahan situasi dan kondisi perdagangan luar negeri yang mengarah kepada globalisasi sektor perdagangan mengakibatkan Indonesia dihadapkan pada berbagai hambatan perdagangan internasional, dan sekaligus menjadi tantangan untuk dapat memanfaatkan peluang dalam era globalisasi. Percaturan globalisasi adalah perbincangan tentang kompetisi yang semakin ketat yang menuntut fasilitasi perdagangan luar negeri lebih efisien dan efektif; promosi ekspor yang tersinergi dan sistematis; serentak dan simultan; serta manuver diplomasi perdagangan dan intelijen bisnis yang tajam guna mendobrak hambatan pasar, mengamankan akses pasar, dan kebijakan industri dan perdagangan Indonesia.
Dalam upaya melindungi industri nasional sekaligus penguasaan pasar ekspor, baik di negara tradisional maupun nontradisional, program peningkatan ekspor nonmigas difokuskan pada langkah diversifikasi pasar dan produk ekspor. Dengan langkah tersebut, diharapkan nantinya Indonesia tidak bergantung kepada beberapa kelompok negara maupun beberapa jenis produk ekspor, namun dapat menjadikan negaranegara lainnya sebagai mitra dagang utama yang seimbang, sekaligus dapat menciptakan/meningkatkan keragaman produk ekspor yang memiliki nilai tambah dan berdaya saing tinggi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan bersaing produk-produk Indonesia di pasar global.
Sejalan dengan semakin terbukanya pasar global dengan adanya berbagai perjanjian perdagangan bebas, baik bilateral, regional, maupun multilateral, timbul berbagai tantangan bagi pengembangan ekspor nasional. Tantangan baru yang terbesar adalah adanya kemungkinan serbuan produk impor dari negara lain sebagai dampak dari liberalisasi perdagangan, terlebih dengan dimulainya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Dalam era kemajuan teknologi dan liberalisasi perdagangan, informasi menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam perdagangan internasional. Informasi yang akurat dan komprehensif akan membantu para pelaku usaha Indonesia dalam merancang strategi melakukan penetrasi maupun strategi memasarkan produknya di pasar tujuan ekspor, selaras dengan upaya menciptakan diversifikasi pasar dan produk ekspor.
Ditjen PEN beserta perwakilan perdagangan di luar negeri (Atase Perdagangan dan ITPC) terus berupaya memberikan informasi yang komprehensif dan akurat mengenai peluang-peluang maupun hambatan-hambatan ekspor, baik di negaranegara tujuan ekspor utama maupun negara-negara tujuan ekspor prospektif melalui penyusunan kajian-kajian pasar. Selain memberikan informasi pasar, sebagai upaya mengembangkan ekspor nonmigas Indonesia, Ditjen PEN juga memberikan layanan hubungan dagang, baik untuk pelaku ekspor Indonesia maupun buyer di luar negeri. Layanan hubungan dagang yang dilakukan Ditjen PEN baik secara daring maupun luring (online maupun offline). Upaya lainnya untuk mengembangkan pangsa pasar ekspor Indonesia adalah dengan mengoptimalkan peran kegiatan promosi yang dilakukan Ditjen PEN dan perwakilan perdagangan di luar negeri. Tingginya frekuensi kegiatan promosi tidak dapat memberikan hasil yang maksimal jika tidak didukung dengan kualitas penyelenggaraan kegiatan promosi itu sendiri. Kualitas dan kuantitas kegiatan promosi yang baik akan sangat berpengaruh kepada pencapaian tujuan diversifikasi pasar dan produk ekspor Indonesia.
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
"Kualitas dan kuantitas kegiatan promosi yang baik akan sangat berpengaruh kepada pencapaian tujuan diversifikasi pasar dan produk ekspor Indonesia." Dalam era persaingan perdagangan seperti saat ini, aspek citra suatu negara memegang peranan penting. Citra suatu bangsa/negara menjadi salah satu faktor dalam pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian suatu barang atau jasa dari negara tersebut. Apabila citra suatu negara dipandang jelek oleh negara lain, maka akan mengakibatkan berbagai dampak yang merugikan, tidak hanya secara psikologis, namun juga dapat berdampak secara ekonomi. Dalam upaya terus membangun dan menumbuhkan citra positif Indonesia di mata dunia, sejak tahun 2012 Kementerian Perdagangan melalui Ditjen PEN telah melakukan sejumlah upaya, antara lain pembuatan materi iklan televisi (television commercial/ TVC) untuk nation branding, serta penayangan TVC tersebut pada 2013 di media internasional, yakni CNN, BBC, CNBC, dan Bloomberg. TVC nation branding tersebut memvisualisasikan informasi-informasi mengenai keberagaman potensi yang dimiliki Indonesia dengan gaya bahasa yang promotif sebagai upaya mempertahankan citra positif dan persepsi yang kuat di mata para pelaku usaha luar negeri (buyer) bahwa Indonesia merupakan mitra dagang yang potensial untuk melakukan kemitraan perdagangan. TVC tersebut juga berguna menyebarkan informasi mengenai kebijakan perdagangan Indonesia yang didukung dengan testimonials, statements, dan success stories dari para buyer yang telah berhasil memulai dan mengembangkan kemitraan perdagangan dengan pelaku usaha Indonesia.
foto : tim humas
LAPORAN UTAMA
Selain penayangan TVC mengenai Indonesia, Ditjen PEN juga mengarahkan kegiatan kampanye pencitraan melalui partisipasi pada event-event internasional. Pada dua tahun terakhir (2013 dan 2014), Ditjen PEN mengadakan kegiatan ‘Indonesia Night’ di sela-sela acara World Economic Forum di Davos, Swiss. Partisipasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan awareness masyarakat dunia terhadap Indonesia, khususnya para investor maupun buyer. Hasil yang ingin dicapai adalah Indonesia dapat menampilkan citra yang positif sebagai negara yang sangat layak dijadikan mitra dagang. Salah satu upaya lainnya yang dilakukan pada 2014 adalah kampanye untuk menangkal isu-isu negatif yang menimpa produk ekspor Indonesia di pasar dunia. Seperti isu yang menimpa produk kopi asli Indonesia (kopi luwak) yang proses pembuatannya dituduh mengandung penyiksaan hewan (luwak). Untuk itu, dilaksanakan kegiatan pembuatan video pencitraan produk: kopi luwak yang didalamnya menggambarkan proses produksi
kopi tersebut yang tidak mengandung unsur penyiksaan terhadap hewan. Pada akhirnya, magnet daya saing akan beriringan dengan pelaksanaan visi Kementerian Perdagangan, yaitu ‘Perdagangan sebagai Sektor Penggerak Pertumbuhan dan Daya Saing Ekonomi, serta Pencipta Kemakmuran Rakyat yang Berkeadilan’. Visi ini diimplementasikan dalam misi-misi penting, yakni mengembangkan dan mempromosikan ekspor nonmigas dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: (1.) meningkatkan kinerja diversifikasi pasar tujuan ekspor secara berkualitas, (2.) meningkatkan kinerja diversifikasi produk ekspor secara berkualitas, dan (3.) meningkatkan pencitraan Indonesia ke pasar internasional. Penciptaan daya saing bertujuan menciptakan peningkatan akses pasar ekspor dan fasilitasi ekspor, serta peningkatan daya saing ekspor melalui peningkatan kualitas produk ekspor dan peningkatan citra produk ekspor Indonesia di pasar global. (HER/ASK/TIM)
|
7
LAPORAN UTAMA
menjaga stabilitas ekspor hadapi ancaman krisis ekonomi
TRADE EXPO INDONESIA 2015:
8
|
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
:
foto :foto tim humas tim humas
MENJAGA STABILITAS EKSPOR HADAPI ANCAMAN KRISIS EKONOMI |
9
menjaga stabilitas ekspor hadapi ancaman krisis ekonomi
"Upaya-upaya peningkatan diversifikasi pasar ekspor dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan pasar tujuan ekspor ke negara-negara tertentu dan membuka pasar tujuan ekspor prospektif lainnya. Upaya ini sekaligus untuk menjaga kestabilan ekspor Indonesia dalam menghadapi ancaman krisis ekonomi yang sewaktu-waktu dapat menimpa negara-negara yang merupakan pasar utama ekspor Indonesia."
S
ejatinya diversifikasi dimaksudkan untuk terus bergerak melakukan peningkatan agar pertumbuhan ekonomi makin subur. Ditjen PEN menetapkan 2 (dua) indikator kinerja, yaitu: • Rasio konsentrasi penguasaan pasar di 5 negara tujuan ekspor terbesar (CR5) sebesar 47%; dan • Pertumbuhan ekspor non migas sebesar 5%. Sementara peningkatan diversifikasi produk dengan meningkatkan kontribusi ekspor komoditi di luar 10 produk utama terhadap total ekspor non migas dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap beberapa jenis produk tertentu, terutama produk-produk yang belum bernilai tambah tinggi. Upaya yang ditempuh antara lain melalui kegiatan pengembangan desain, dukungan penciptaan kemasan dan merek, serta penyediaan informasi produk di negara-negara tujuan ekspor. Dalam upaya mewujudkan strategi ini, pada tahun 2014 Ditjen PEN menetapkan indikator kinerja sebagai berikut: • Kontribusi ekspor produk di luar 10 produk utama sebesar 53%. Sementara, peningkatan citra Indonesia, melalui penyelenggaraan berbagai kegiatan, merupakan salah satu upaya untuk mendorong peningkatan awareness dan preferensi masyarakat dunia terhadap produk Indonesia, yang pada gilirannya dapat mendorong peningkatan ekspor nasional. Indikator kinerja dengan masing-masing targetnya, sebagai berikut: • Skor dimensi ekspor Nation Branding Index (NBI) Simon Anholt sebesar 47 • Jumlah inquiry sebesar 10.000 inquiries.
10
|
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
Capaian Kinerja
B
erdasarkan sasaran strategis Pengembangan Ekspor Nasional tahun 2010-2014, Ditjen PEN dan seluruh unit di bawah koordinasi Ditjen PEN telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk mencapai sasaran strategis yang dituangkan dalam 5 (lima) Indikator Kinerja Utama (IKU) yang terukur. Dari hasil analisis dan pengukuran capaian kinerja di tahun 2014, secara keseluruhan Ditjen PEN telah melaksanakan seluruh kegiatan yang diprogramkan untuk mencapai sasaran dimaksud, berdasarkan tugas dan fungsi yang diembannya. Berdasarkan capaian indikator kinerja utamanya dalam waktu satu tahun menunjukkan hasil pengukuran yang cukup baik. Walaupun sebagian besar indikator kinerja utama Ditjen PEN belum menunjukkan tingkat capaian sebagaimana ditargetkan, namun secara umum telah menunjukkan peningkatan dari periode tahun sebelumnya. Pada periode bulan Januari – Desember 2014, konsentrasi ekspor non migas Indonesia di 5 (lima) negara tujuan utama yakni Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Amerika Serikat, Jepang, India dan Singapura, terealisasi sebesar 47,39%. Jika dibandingkan dengan target yang ingin dicapai yakni sebesar 47%, capaian pada tahun 2014 ini mencapai 99,17%. Realisasi ini menunjukkan bahwa sebagian besar ekspor non migas Indonesia tidak lagi terkonsentrasi pada 5 (lima) negara tersebut. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, tingkat konsentrasi ekspor non migas Indonesia di 5 (lima) negara tujuan utama mengalami perbaikan sebesar 3,20% dari 50,59% pada tahun 2013. Sepanjang tahun 2014, RRT merupakan negara tujuan ekspor non migas terbesar Indonesia dengan nilai sebesar USD 16,46 miliar (11,28%), diikuti oleh Amerika Serikat dengan USD 15,86 miliar (10,86%) dan Jepang dengan USD 14.56 miliar (9,98%). India berada di peringkat ke 4 (empat) dengan nilai ekspor sebesar USD 12,22 miliar (8,37%) diikuti oleh Singapura di peringkat ke 5 (lima) dengan nilai ekspor sebesar USD 10,06 miliar (6,90%).
foto : tim humas
LAPORAN UTAMA
Konsentrasi Ekspor Non Migas Indonesia terlihat adanya pertukaran posisi pada Amerika Serikat dan Jepang pada peringkat 2 besar negara tujuan ekspor Indonesia. Pada tahun 2014, walaupun mengalami penurunan persentase kontribusi terhadap ekspor Indonesia, RRT masih tetap berada di peringkat pertama dengan persentase sebesar 11,28%, menurun dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar 14,20%. Pada peringkat kedua terdapat Amerika Serikat dengan kontribusi sebesar 10,86%, menunjukkan peningkatan dari tahun 2013 di peringkat ketiga dengan kontribusi 10,06%. Jepang pada tahun 2014 ini mengalami penurunan ke peringkat ketiga menjadi 9,98% di tahun 2014 dari 10,73% di tahun 2013. Seperti halnya periode yang sama di tahun sebelumnya, India dan Singapura tetap berada di posisi yang sama. Masing-masing menunjukkan penurunan dari periode yang sama di tahun 2013. India pada tahun 2014 menunjukkan kontribusi sebesar 8,37% dari yang sebelumnya sebesar 8,68% di tahun 2013. Sementara Singapura yang pada tahun 2013 mencapai kontribusi 6,93%, menunjukkan penurunan menjadi 6,90% di tahun 2014. Terlihat bahwa tingkat capaian rasio konsentrasi penguasaan pangsa pasar pada negara tujuan ekspor terbesar (CR5) pada tahun 2014 belum mencapai target yang ditetapkan walaupun rasio konsentrasinya sudah lebih baik dari periode yang sama pada tahun 2013. Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh perbaikan perekonomian global yang belum sepenuhnya merata di berbagai negara. Akan tetapi, data menunjukkan bahwa secara umum, struktur ekspor Indonesia sudah menunjukkan perbaikan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 lalu. Hal tersebut ditunjukkan dari kinerja ekspor non migas ke negara-negara lain selain negara tujuan utama meningkat cukup signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara, negara-negara lain di luar negara tujuan utama pada tahun 2014 menunjukkan kontribusi sebesar 33,76% sementara pada periode 2013 hanya berkontribusi sebesar 30,65%.
Konsentrasi Penguasaan Pasar
D
alam beberapa tahun terakhir, konsentrasi penguasaan pasar Indonesia di 5 (lima) negara tujuan ekspor utama juga menunjukkan fluktuasi. Peningkatan rasio konsentrasi nilai ekspor ke 5 (lima) negara tujuan ekspor utama menunjukkan peningkatan pada tahun 2011 jika dibandingkan dengan rasio pada tahun 2010. Pada tahun 2010, rasio CR5 berada pada angka 47,2%, sementaradi tahun 2011 rasio tersebut meningkat menjadi 49,4%. Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global yang memberi dampak pada perekonomian di berbagai negara, termasuk negara-negara tujuan ekspor Indonesia lainnya.
Lebih lanjut, rasio konsentrasi pasar CR5 pada tahun 2012 tidak menunjukkan perbaikan dari tahun 2011. Pada tahun 2012, rasio CR5 menunjukkan tingkat yang sama dengan tahun sebelumnya. Hal ini selaras dengan kondisi perekonomian global yang belum banyak perubahan. Krisis yang melanda sebagian negaranegara Eropa juga berdampak banyak pada perekonomian Indonesia, khususnya ekspor. Memasuki tahun 2013, koreksi terhadap perekonomian global justru belum terjadi. Pada tahun 2013, rasio CR5 justru menunjukkan peningkatan menjadi 50,59%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian ekspor Indonesia hanya terkonsentrasi di 5 (lima) negara utama saja. Di tahun 2014 kinerja CR-5 menunjukan perbaikan, mendekati nilai pada tahun 2010. Perbaikan kinerja ini terutama didorong oleh peningkatan ekspor nonmigas ke beberapa negara emerging market secara signifkan selama periode tahun 2014, yaitu: Uni Emirat Arab naik sebesar 57,92%; Pakistan 44,54%; Arab Saudi 24,35%; dan Australia 24,33%.
Mendorong pertumbuhan ekspor Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan diversifikasi pasar ekspor, Kementerian Perdagangan telah menetapkan komitmen untuk mendorong pertumbuhan ekspor ke negara-negara tujuan ekspor yang merupakan pasar prospektif Indonesia guna mengurangi ketergantungan ekspor Indonesia terhadap kawasan tertentu, sehingga dapat mengantisipasi kondisi-kondisi jika terjadi penurunan permintaan yang dapat berdampak pada neraca perdagangan Indonesia. Diversifikasi ekspor ini diharapkan akan terus terjaga seiring dengan terlaksananya berbagai kegiatan yang diarahkan untuk mengurai konsentrasi penguasaan pasar pada 5 (lima) negara tujuan ekspor terbesar (CR5) seperti kegiatan promosi di luar negeri, terutama di negara-negara yang merupakan pasar prospektif dan emerging markets, penyelenggaraan kegiatan promosi terpadu yang terarah, penyusunan market brief dan market intelligence untuk pasarpasar prospektif dan emerging markets, penyelenggaraan diklat ekspor serta kerja sama pengembangan ekspor dengan berbagai institusi di berbagai negara.
|
11
Pertumbuhan Ekspor Non Migas
S
ecara kumulatif, nilai ekspor nonmigas Indonesia Januari – Desember 2014 mencapai US$145,96 miliar atau mengalami penurunan sebesar 2,64 persen dibanding periode yang sama tahun 2013. Jika dibandingkan dengan target pertumbuhan ekspor nonmigas yang ditetapkan pada tahun 2014 yaitu sebesar 2,4%, dapat terlihat bahwa persentase capaian kinerja pada tahun 2014 masih di bawah harapan, bahkan mencatat nilai negatif 110%. Tren penurunan pertumbuhan ekspor nonmigas pada periode tahun 2011 – 2014 merupakan dampak dari masih belum pulihnya permintaan pasar dunia akibat krisis finansial global tahun 2011. Penurunan pertumbuhan ekspor nonmigas dipicu nilai ekspor sektor pertambangan. Penurunan pertumbuhan ekspor non-migas salah satunya dipicu oleh nilai ekspor sektor pertambangan. Seiring dengan kebijakan penetapan Bea Keluar untuk ekspor produk pertambangan hasil pengolahan, ekspor pertambangan mengalami penurunan yang signifikan, yaitu sebesar 26,7% dibanding tahun lalu yang hanya turun 0,5 persen. Kebijakan ini diberlakukan untuk mendorong industri pengolahan produk hasil pertambangan guna menciptakan nilai tambah bagi produk ekspor Indonesia. Lebih lanjut beberapa komoditi di sektor pertambangan mengalami penurunan nilai ekspor yang cukup dalam, di antaranya adalah produk bijih, kerak, dan abu logam (-70,7%); timah (-14,8%); dan alumunium (-4,2%). Melemahnya kinerja ekspor selama 2014 ternyata tidak hanya dialami oleh Indonesia, namun juga dialami beberapa negara lain seperti Jepang, Brasil, dan Argentina yang turun 3% sampai 9%.
Ekspor Karet Juga Turun 24,42%.
K
omoditas ekspor nonmigas lain yang turun signifikan selama Januari – Desember 2014 adalah produk “karet dan barang dari karet” sebesar 24,42 persen (yoy). Penurunan ekspor karet dan barang dari karet dipicu oleh penurunan harga karet di pasar internasional dan penurunan permintaan dari beberapa negara tujuan utama ekspor seperti Jepang, Tiongkok, India, dan Jerman yang perekonomiannya belum pulih. Dari sisi suplai, adanya gangguan cuaca dan beralihnya petani ke komoditas lain juga telah berdampak pada penurunan volume ekspor karet.
12
|
↘
menjaga stabilitas ekspor hadapi ancaman krisis ekonomi
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
Presiden RI Jokowi saat mengamati produk salah satu stan pameran TEI 2014 di JEI Kemayoran.
Sektor Industri dan Pertanian Berjaya
M
eskipun pertumbuhan ekspor nonmigas tahunan mengalami penurunan, nilai ekspor pada beberapa sektor justru mengalami kenaikan, di antaranya adalah sektor industri dan pertanian yang meningkat masingmasing sebesar 3,80 persen (yoy) dan 1,01 persen (yoy). Sektor industri selama tahun 2014 mendominasi kinerja ekspor nonmigas dengan kontribusi terhadap total ekspor mencapai 66,6 persen. Beberapa komoditi di sektor industri yang naik signifikan antara lain perhiasan/permata (68,95%), bahan kimia organik (14,4%), kendaraan dan bagiannya (14,16%), dan alas kaki (6,4%). Pada periode yang sama, ekspor produk pertanian yang turut mengalami kenaikan adalah produk buah-buahan (56,7%), produk hewani (9,8%), serta ikan dan udang (8,5%). Untuk mengantisipasi keberlanjutan kondisi penurunan ekspor non migas Indonesia, Kementerian Perdagangan terus menggalakkan berbagai upaya untuk mendorong kinerja ekspor, di antaranya penyelenggaraan berbagai kegiatan promosi, baik melalui partisipasi pada berbagai kegiatan pameran dagang internasional di negara-negara tersebut, pengiriman misi dagang, maupun mengundang sejumlah buyer internasional dari berbagai untuk melakukan sourcing ke Indonesia (misi pembelian, kunjungan pada penyelenggaraan Trade Expo Indonesia, dan lain-lain) serta terus berpartisipasi aktif dalam fora internasional dan memperluas akses pasar ekspor. Ditjen PEN juga terus berupaya untuk memberikan informasi terkait ekspor kepada segenap pelaku ekspor Indonesia melalui penyediaan informasi analisis pasar tujuan ekspor (market brief dan market intelligence). Selain itu, untuk mendorong peningkatan ekspor ke sejumlah negara, Ditjen PEN juga terus berupaya menjalin kerjasama dengan berbagai pihak di berbagai negara. Sepanjang tahun 2014, Ditjen PEN telah melaksanakan beragam kegiatan promosi, antara lain 22 (dua puluh dua) kegiatan partisipasi pada pameran dagang internasional di luar negeri, 8 (delapan) kegiatan partisipasi pada pameran dagang di Indonesia, menyelenggarakan Trade Expo Indonesia (TEI), 3 (tiga) kegiatan pengiriman misi dagang, serta sejumlah kegiatan penerimaan misi pembelian dari berbagai negara. Disamping penggiatan kegiatan promosi, pada tahun 2014 Ditjen PEN juga berupaya menyediakan informasi peluang pasar bagi pelaku ekspor melalui penyusunan market brief dan market intelligence sebanyak masing-masing 12 judul. Ditjen PEN juga telah melaksanakan penandatanganan 6 (enam) naskah kesepakatan kerjasama dan joint statement di bidang pengembangan ekspor dengan berbagai negara, yakni Kanada, Peru, Hongkong, Swiss, Aljazair, dan Yordania.
foto : tim humas
LAPORAN UTAMA
Target Tiga Kali Lipat
M
eskipun terus mengalami penurunan, Kementerian Perdagangan menyimpan optimisme yang tinggi terkait kinerja pertumbuhan ekspor nonmigas pada lima tahun ke depan. Hal tersebut didorong oleh optimisme membaiknya perekonomian dunia di tahun 2015. Perekonomian di negara maju diprediksi mengalami pertumbuhan yang relatif tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, terutama Amerika Serikat (AS). Pertumbuhan ekonomi AS tahun 2015 diproyeksikan mencapai 3,1%, sedangkan impornya diproyeksikan tumbuh 5,4%. Selain itu, peluang pasar ekspor Indonesia masih terbuka lebar. Hal ini ditunjukkan dengan penigkatan ekspor nonmigas ke beberapa negara emerging market secara signifkan. Selama lima tahun ke depan, Kementerian Perdagangan telah menargetkan ekspor nonmigas naik tiga kali lipat. Peningkatan ekspor nonmigas tiga kali lipat di tahun 2019 tersebut diperkirakan akan menyerap tenaga kerja rata-rata 4,6 juta orang per tahun dan memerlukan tambahan investasi asing langsung (Foreign Direct Investment) rata-rata US$40,5 miliar per tahun.
Untuk mencapai target ekspor nonmigas tiga kali lipat yang belum direvisi tahun ini mulai dilakukan paket-paket kebijakan ekonomi yang intinya melakukan penyederhanaan impor dan ekspor. Pelaku usaha diberi kemudahan sebesar-besarnya mendapatkan barang modal dan bahan baku untuk tujuan ekspor. Perizinan ekspor juga semakin mudah sehinagga mengurangi biaya dan mempercepat proses. Selain itu, ke depan akan ada perubahan struktur ekspor Indonesia dari sebelumnya didominasi produk primer, menjadi didominasi produk manufaktur sejalan dengan arah kebijakan industri untuk hilirisasi.
|
13
LAPORAN UTAMA
melejitkan ekspor di luar
10
produk utama
TRADE EXPO INDONESIA 2015:
:
fotofoto : tim humas tim humas
MELEJITKAN EKSPOR DI LUAR 10 PRODUK UTAMA 14
|
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
|
15
LAPORAN UTAMA
melejitkan ekspor di luar
S
10
produk utama
elain diversifikasi negara tujuan ekspor, Indonesia juga melakukan diversifikasi dari sisi produk ekspor. Diversifikasi produk ekspor ditujukan untuk mengurangi ketergantungan ekspor Indonesia pada produk tertentu. Semakin banyak pilihan produk Indonesia yang diekspor maka akan semakin menguatkan posisi Indonesia di kancah perdagangan internasional. Kementerian Perdagangan menargetkan kontribusi ekspor di luar
10 produk utama sebesar 53%. Adapun realisasi pada tahun 2014 menunjukkan bahwa nilai ekspor nonmigas di luar 10 produk utama mencapai US$ 52,72 miliar atau berkontribusi sebesar 36,12% dan dengan tingkat capaian sebesar 68,15% dari target yang ditetapkan. Dibandingkan dengan tingkat capaian kontribusi ekspor nonmigas di luar 10 produk utama pada tahun 2013, capaian pada tahun 2014 ini mengalami penurunan sebesar 17,88%.
Pada awal tahun 2014, Kementerian Perdagangan melakukan pengkajian ulang untuk mengelompokkan produk-produk ekspor Indonesia ke dalam 3 kategori yaitu produk utama, produk prospektif dan produk nonmigas lainnya. Produk-produk yang masuk dalam kategori produk utama adalah sawit (CPO dan turunannya), tekstil prospektif dan produk nonmigas lainnya. dan produk tekstil, elektronik, karet dan produk karet, kayu dan produk kayu (pulp & furniture), produk kimia, produk logam, mesin-mesin, makanan olahan, dan otomotif. Sedangkan jenis produk yang masuk dalam kategori produk prospektif adalah alas kaki, perhiasan, plastik dan barang dari plastik, udang, ikan dan produk perikanan, kopi, kakao dan olahannya,
16
|
foto : tim humas
Pada periode tahun 2010-2013, Kementerian Perdagangan telah menetapkan 10 jenis produk yang disebut sebagai 10 produk ekspor utama, dengan nilai ekspor tertinggi dibandingkan produk-produk lainnya. Produk-produk tersebut adalah tekstil dan produk tekstil, produk elektronik, karet dan produk karet, sawit (CPO dan turunannya), produk hasil hutan, alas kaki, otomotif, udang, kakao, dan kopi. Selain 10 produk utama, Kementerian Perdagangan juga menetapkan 10 produk ekspor potensial, yakni produk-produk yang nilai ekspornya berpotensi untuk dikembangkan menjadi
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
S
kerajinan, rempah-rempah, dan kulit dan produk kulit. Adapun yang termasuk pada kategori produk non migas lainnya adalah batubara, hewan dan produk turunannya, alat kesehatan, buah dan sayur, serta minyak atsiri. Perubahan kategorisasi produk tersebut secara langsung memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pencapaian indikator kinerja diversifikasi produk ekspor. Perubahan kategorisasi produk tersebut secara langsung memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pencapaian indikator kinerja. Perubahan kategori produk ekspor utama, produk prospektif, maupun produk ekspor lainnya pada tahun 2014 belum diikuti dengan perubahan target kontribusi untuk masing-masing kategori produk. Namun demikian, Kementerian Perdagangan melakukan upaya untuk terus meningkatkan nilai ekspor produk di luar 10 (sepuluh) produk utama sebagai salah satu langkah melakukan diversifikasi produk ekspor. Diharapkan dengan langkahlangkah tersebut, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada ekspor produk utama.
PRODUK EKSPOR POTENSIAL/ PROSPEKTIF
PRODUK EKSPOR UTAMA
foto : tim humas
foto : tim humas
lebih besar dan berkontribusi terhadap ekspor nasional. Produk-produk tersebut adalah kulit dan produk kulit, peralatan medis, tanaman obat, makanan olahan, minyak atsiri, ikan dan produk perikanan, produk kerajinan, perhiasan, rempahrempah, dan peralatan kantor. Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa tingkat capaian indikator kinerja kontribusi ekspor di luar 10 produk utama pada tahun 2014 tidak mencapai target yang ditetapkan. Tingkat capaian kinerja pada tahun 2014 juga mengalami penurunan dibandingkan dengan tingkat capaian kinerja periode yang sama tahun 2013. Hal ini disebabkan diadakannya perubahan pengelompokan jenis-jenis produk pada awal tahun 2014. Perubahan pengelompokan ini dilakukan setelah ditetapkannya target kontribusi ekspor di luar 10 produk utama, sehingga tingkat capaian target tidak seperti yang direncanakan dan sesuai harapan awal.
Ekspor Produk Prospektif Menggembirakan
• Tekstil dan Produk Tekstil • Sawit • Produk Elektronik • Tekstil dan Produk Tekstil • Karet dan Produk Karet • Produk Elektronik • Sawit Karet dan Produk Karet • Produk Hasil Hutan Kayu dan Produk Kayu (pulp & furniture) • Alas Kaki • Produk Kimia • Produk Otomotif • Produk Logam • Udang • Mesin-mesin • Kakao • Makanan Olahan • Kopi • Produk Otomotif
• • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kulit dan Produk Kulit Alas Kaki Peralatan Medis Perhiasan Tanaman Obat Plastik dan Barang dari Plastik Makanan Olahan Udang Minyak Atsiri Ikan dan Produk Perikanan Ikan dan Produk Perikanan Kopi Produk Kerajinan Kakao dan olahannya Perhiasan Produk Kerajinan Rempah-rempah Peralatan Kantor
ejalan dengan kebijakan pengembangan diversifikasi produk ekspor tersebut, kelompok produk prospektif mengalami peningkatan trend yang menggembirakan. Kelompok produk prospektif mencatatkan trend yang positif sebesar 10,40% sepanjang periode 2010-2014. Dari sepuluh produk, hanya kakao yang mencatatkan trend pertumbuhan negatif sebesar -7,28%. Sedangkan sembilan produk prospektif lain mengalami pertumbuhan positif dengan produk perhiasan mencatatkan pertumbuhan trend terbesar dengan nilai 26,87%. Pada kelompok produk utama, sepanjang periode 2010 – 2014, mengalami trend pertumbuhan positif sebesar 1,45% dengan trend pertumbuhan terbesar dialami oleh produk otomotif (17,15%). Dari sepuluh produk yang masuk ke dalam kategori produk utama terdapat tiga produk yang mengalami trend pertumbuhan negatif yaitu produk logam (-5,15%), karet dan produk karet (-9,33%), dan produk elektronik (-2,17%). Kementerian Perdagangan senantiasa melakukan upaya peningkatan nilai ekspor produk ekspor di luar produk utama sebagai salah satu langkah melakukan diversifikasi produk ekspor. Dengan langkah tersebut, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan ekspor pada komoditi tertentu. Perbaikan dari sisi diversifikasi produk ekspor diharapkan akan terus meningkat sejalan dengan terlaksananya banyak kegiatan yang diarahkan untuk meningkatkan diversifikasi produk ekspor seperti Designer Dispatch Service, adaptasi produk, pelaksanaan berbagai kegiatan promosi dagang yang diarahkan untuk mendorong ekspor produk-produk yang lebih beragam, serta pemberian penghargaan kepada pelaku ekspor yang berprestasi.
|
17
LAPORAN UTAMA
melejitkan ekspor di luar
10
produk utama
Profil Dimensi Ekspor Stabil
Pada tahun 2014, Kementerian Perdagangan tidak lagi menggunakan skor dimensi ekspor NBI Indonesia sebagai salah satu indikator kinerja utama karena tidak diperpanjangnya masa berlangganan data Simon Anholt’s NBI. Akan tetapi, Kementerian Perdagangan masih terus melakukan upaya-upaya peningkatan citra produk ekspor Indonesia. Untuk tahun 2014, Kementerian Perdagangan menargetkan pelaksanaan 2 (dua) kegiatan yang merupakan implementasi Nation Branding. Pada tahun 2013, skor dimensi ekspor NBI Indonesia mencapai angka 45,60. Secara spesifik, skor dimensi ekspor ini merupakan akumulasi dari jawaban responden atas beberapa atribut yang terkait dengan persepsi masyarakat dunia terhadap ekspor Indonesia. Atribut tersebut antara lain berkaitan dengan kontribusi Indonesia terhadap inovasi di bidang ilmu pengetahuan, pengaruh negara asal (country of origin) terhadap keinginan masyarakat global untuk membeli suatu produk, dan derajat kreativitas suatu negara. Pencapaian target skor NBI dimensi ekspor pada tahun 2013 hanya mencapai 97,02% dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2013. Jika dibandingkan dengan skor dimensi ekspor tahun 2012, skor NBI dimensi ekspor tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 0,13
18
|
poin. Adapun skor dimensi ekspor NBI tahun 2012 adalah sebesar 45,73 dengan tingkat capaian sebesar 99,41% dari target yang ditetapkan sebesar 46. Pada tahun 2013 tidak hanya skor dimensi ekspor yang turun, penurunan juga terjadi pada peringkat Indonesia, dari peringkat 38 di tahun 2012 menjadi peringkat 40 dari 50 negara yang disurvei di tahun 2013. Faktor yang menyebabkan penurunan skor dimensi ekspor pada tahun 2013 sedikit banyak disebabkan karena faktorfaktor internal yang ada di Indonesia yang tidak berkaitan dengan Kementerian Perdagangan maupun Ditjen PEN. Salah satu faktor yang mempengaruhi penilaian dunia akan Indonesia adalah tingginya pemberitaan–pemberitaan yang dilakukan oleh media internasional mengenai kondisi-kondisi yang terjadi di Indonesia yang mayoritas lebih menyorot kepada kondisi maupun kejadian negatif. Hal tersebut secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi nilai dimensi ekspor Indonesia. Walaupun skor dan peringkat NBI Indonesia turun di tahun 2013, sebanyak 15 dari 20 negara memposisikan Indonesia lebih baik dari tahun sebelumnya. Mesir masih menjadi negara dengan opini paling baik untuk citra Indonesia (peringkat 27). Setelah Mesir, negara yang memberikan opini paling baik adalah Jepang yang diikuti oleh beberapa negara emerging market yaitu
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
India, Argentina, Mexico, dan Afrika Selatan. Sementara itu, Australia yang sebelumnya di tahun 2012 memberikan penilaian yang buruk terhadap citra Indonesia (peringkat 45), di tahun 2013 memberikan respon dengan menaikkan peringkat Indonesia ke posisi 39. Di tahun 2013, negara yang memberikan respon paling buruk terhadap citra Indonesia adalah Tiongkok dan Brazil. Apabila dilihat dari atribut individual, Indonesia memiliki kinerja yang lebih baik pada kreativitas dan kontribusi terhadap sains. Terkait atribut dimaksud, Indonesia diapresiasi secara baik oleh mitra dagang utama yaitu Amerika Serikat dan Korea Selatan. Keduanya menilai bahwa Indonesia memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan Malaysia dan Thailand dengan memposisikan Indonesia di peringkat 32. Pada survei yang dilakukan di tahun 2012, NBI Simon Anholt melibatkan 20 negara panel yang selanjutnya memberikan persepsi mereka terhadap 50 negara yang disurvei. Dua puluh negara tersebut adalah Argentina, Australia, Brazil, Canada, China, Mesir, Perancis, Jerman, India, Italia, Jepang, Mexico, Polandia, Rusia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Swedia, Turki, Inggris Raya, dan Amerika Serikat. Di antara ke-20 negara tersebut, Mesir merupakan negara dengan opini paling baik untuk citra Indonesia. Jepang merupakan negara yang memberikan opini baik, meningkat dibandingkan dengan opini terhadap Indonesia pada tahun 2012. Selain Mesir dan Jepang, Indonesia juga mendapatkan peringkat yang baik dari beberapa negara emerging market antara lain India, Argentina, Meksiko, dan Afrika Selatan. Sementara itu, negara yang memberikan respon paling buruk terhadap citra Indonesia adalah China, Brazil dan Australia.
foto : tim humas
C
itra suatu negara di dunia internasional biasanya diukur melalui peringkat suatu negara menurut Nation Branding Index (NBI) yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga survey independen asing. Ditjen PEN mengambil hasil Nation Branding Index (NBI) yang disusun oleh Simon Anholt. Indeks tersebut merupakan hasil penggabungan dari sejumlah dimensi yang dianggap berpengaruh terhadap branding suatu negara, yakni pariwisata, ekspor, pemerintahan, investasi dan imigrasi, kebudayaan, dan masyarakat. Namun demikian, Ditjen PEN hanya memfokuskan kegiatan nation branding pada dimensi ekspor.
foto : tim humas
Membawa Misi Citra Nation Branding
foto : tim humas
J
ika ditinjau dari atribut dimensi ekspor, Indonesia memiliki profil dimensi ekspor yang stabil, memiliki peringkat 39 dan 40 pada atribut dimensi ekspornya. Namun demikian, pada tahun 2013, produk ekspor Indonesia mendapatkan penilaian yang rendah dari RRT, Brazil, Jerman, Italia dan Australia. Untuk atribut kreativitas dan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan, secara global Indonesia mendapatkan penilaian yang lebih baik. Kreativitas mendapatkan penilaian yang baik di beberapa negara antara lain adalah Argentina, India, Afrika Selatan dan Inggris. Untuk atribut kontribusi terhadap ilmu pengetahuan, Indonesia mendapatkan penilaian yang tinggi terutama di partner dagang utama Indonesia yaitu Amerika Serikat dan Korea Selatan. Indonesia menempati peringkat yang lebih tinggi dari Malaysia dan Thailand di kedua negara tersebut.
Untuk atribut kualitas produk, Indonesia masih mendapatkan penilaian buruk dari beberapa negara panel dengan peringkat ke40. Perbedaan yang mencolok diantara atribut-atribut ekspor terjadi di beberapa negara, antara lain adalah Jerman dan Australia. Di Jerman, penilaian mengenai kualitas produk menempati peringkat 47, sedangkan untuk atribut kreativitas dan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan menempati peringkat 42 dan 40. Sedangkan di Australia, atribut kualitas produk ekspor Indonesia menempati peringkat 43 sementara atribut kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dan kreativitas menempati peringkat 37 dan 38. Namun demikian, kualitas produk ekspor Indonesia memiliki penilaian yang baik di Mesir, Jepang, Argentina, Meksiko dan Turki yang menempatkan Indonesia dengan peringkat 34 ke atas. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN, untuk dimensi ekspor di tahun 2013, Indonesia masih berada di bawah negara-negara lain seperti Singapura (peringkat 22 dengan skor 54,23), Thailand (peringkat 34 dengan skor 47,81) dan Malaysia (peringkat 36 dengan skor 47,70). Pada tahun 2013, skor dimensi Singapura dan Thailand mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2013 dengan masing-masing kenaikan sebesar 0,36 dan 0,21. Seperti Indonesia, pada tahun 2013 Malaysia juga mengalami penurunan skor dimensi ekspor. Malaysia mengalami penurunan skor lebih bersar dibandingkan Indonesia, yaitu sebesar 0,17.
Untuk tahun 2014, Kementerian Perdagangan telah menargetkan pelaksanaan 2 (dua) kegiatan yang merupakan implementasi Nation Branding. Pada tahun 2014, kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan untuk meningkatkan citra Indonesia di mata internasional adalah dengan mengadakan kegiatan Indonesia Night di sela-sela acara World Economic Forum di Davos pada tanggal 23 Januari 2014, kegiatan Identifikasi Nation Branding, kegiatan Pembuatan Video Pencitraan Produk: Kopi Luwak dan kegiatan Evaluasi Nation Branding. Kementerian Perdagangan RI bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan didukung oleh Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Jenewa Swiss, serta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bern, Swiss menyelenggarakan acara Indonesia Night pada tanggal 23 Januari 2014 di sela-sela World Economic Forum (WEF) yang berlangsung pada 22 – 25 Januari 2014, dengan mempersembahkan malam Remarkable Indonesia untuk mempromosikan kepada para tamu undangan. Indonesia Night merupakan magnet Nation Branding di forum berkelas dunia. Penyelenggaraan Indonesia Night ini merupakan salah satu upaya untuk menarik perhatian dunia internasional termasuk para investor dan pebisnisnya. Keterlibatan Indonesia di ajang WEF tidak hanya dilakukan melalui Indonesia Night, Menteri Perdagangan juga kembali menggaungkan capaian Indonesia dalam bidang ekonomi dan perdagangan, termasuk tindak lanjut Paket Bali di pertemuan mini tingkat Menteri WTO.
|
19
LAPORAN UTAMA
menangkal isu negatif di pasar global
TRADE EXPO INDONESIA 2015:
:
fotofoto : tim humas tim humas
MENANGKAL ISU NEGATIF DI PASAR GLOBAL 20
|
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
|
21
LAPORAN UTAMA
menangkal isu negatif di pasar global
Aplikasi Sistem Informasi
U
P
ermintaan pembeli luar negeri yang mencari produk Indonesia semakin besar, sehingga perlu peningkatan pelayanan informasi terutama dalam hal sumber data/informasi. Pengembangan sistem informasi diorientasikan untuk memberikan pelayanan informasi ekspor kepada dunia usaha secara cepat, baik di dalam maupun di luar negeri. Terkait dengan hal tersebut, telah dioperasikan aplikasi program otomatisasi secara terintegrasi untuk pemberian informasi hubungan dagang, yang juga dapat digunakan oleh pengguna di Kementerian Perdagangan dan di seluruh perwakilan RI di luar negeri (Atdag & ITPC). Tujuan pelayanan inquiries yaitu memberikan layanan informasi hubungan dagang dari importir/calon pembeli luar negeri yang berminat dengan produk ekspor Indonesia serta melayani permintaan informasi dari eksportir dalam negeri, terkait dengan informasi pembeli dan promosi ekspor bagi produk masing-masing perusahaan.
22
|
S
elain itu, pada tahun 2014 juga dilaksanakan kegiatan Evaluasi Nation Branding. Kegiatan evaluasi Nation Branding dilakukan antara lain dengan melakukan penyebaran kuisioner kepada pelaku usaha ekspor Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana penilaian para pelaku usaha ekspor terhadap citra pelaku dan produk ekspor Indonesia di mata mitra bisnis mereka.
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa seluruh pelaku usaha yang pernah difasilitasi oleh Ditjen PEN memperoleh respon yang cukup baik dari mitra bisnisnya di berbagai negara. Dari kegiatan evaluasi tersebut juga diketahui bahwa pelaku usaha Indonesia juga akan mendukung upaya-upaya perbaikan citra Indonesia di pasar global. Peningkatan citra produk ekspor Indonesia di pasar dunia diharapkan dapat terus ditingkatkan seiring dengan dilaksanakannya berbagai kegiatan pencitraan di tahun-tahun mendatang, termasuk dengan berbagai upaya penanganan isu-isu negatif terhadap produkproduk ekspor Indonesia, penggiatan kegiatan promosi terpadu, dan peningkatan daya saing produk ekspor melalui berbagai kegiatan pengembangan produk.
foto : tim humas
Evaluasi Nation Branding
foto : tim humas
foto : tim humas
paya lain yang dilakukan berkenaan dengan peningkatan citra Indonesia adalah Pembuatan Video Pencitraan Produk. Pada kesempatan ini tema pencitraan mengangkat Kopi Luwak. Produk Kopi Luwak yang merupakan salah satu specialty coffee Indonesia disinyalir mendapat penentangan di beberapa pasar ekspor. Hal ini terlihat dengan adanya kampanye-kampanye yang banyak dilakukan oleh organisasi penggiat lingkungan hidup di Eropa dan Amerika. Untuk itu perlu adanya counter campaign untuk meluruskan kesalahpahaman agar produk ini dapat kembali diterima secara luas. Penanganan isu-isu negatif terhadap produk Indonesia menjadi salah satu hal yang dilakukan untuk menjaga citra Indonesia di pasar global. Pembuatan video ini diharapkan juga dapat dilakukan untuk produk lainnya seperti minyak kelapa sawit.
Sepanjang tahun 2014, Kementerian Perdagangan memperoleh sebanyak 11.497 inquiries dengan perincian sebanyak 8.961 inquiry diperoleh saat pelaksanaan kegiatan promosi yang dilakukan oleh Ditjen PEN baik di dalam maupun luar negeri dan sebanyak 2.536 inquiries yang diperoleh dari Customer Service Center (CSC). Pencapaian ini telah melewati target yang ditetapkan pada awal tahun 2014 yaitu sebanyak 10.000 inquiries. Tercapainya target inquiries hingga 114,97% ini disebabkan semakin efektifnya kegiatan promosi yang dilaksanakan dan semakin eratnya kerjasama dengan asosiasiasosiasi maupun kamar dagang negara mitra. Selain itu, tercapainya target jumlah inquiry ini juga menunjukan bahwa sebenarnya minat akan produk-produk Indonesia semakin meningkat.
Permintaan hubungan dagang yang diterima dari berbagai calon pembeli potensial ini kemudian akan diteruskan kepada pelaku usaha Indonesia untuk ditindaklanjuti melalui berbagai media, diantaranya Membership Service, yakni sebuah sistem yang dibangun oleh Kementerian Perdagangan untuk memfasilitasi pelaku usaha Indonesia memperoleh informasi terkini berkaitan dengan ekspor, termasuk di dalamnya permintaan hubungan dagang. Selain itu, permintaan hubungan dagang tersebut juga disampaikan kepada asosiasi-asosiasi pelaku usaha serta instansi terkait. Selama 3 (tiga) tahun terakhir, yakni dari tahun 20122014, permintaan hubungan dagangan yang diterima oleh Kementerian Perdagangan menunjukkan tren positif sebesar 17,38%. Peningkatan tersebut, seiring dengan telah dilaksanakannya berbagai upaya promosi terpadu, baik secara langsung, melalui berbagai kegiatan partisipasi pada pameran dagang, maupun melalui pelayanan secara online. (TIM)
|
23
LAPORAN UTAMA
membawa mandat presiden : “ saya bekerja , saya ingin melayani semua ”
MEMBAWA MANDAT PRESIDEN Thomas Trikasih Lembong Menteri Perdagangan
:
KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
“SAYA BEKERJA, SAYA INGIN MELAYANI SEMUA”
fotofoto : tim humas tim humas
←
24
|
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
|
25
membawa mandat presiden : “ saya bekerja , saya ingin melayani semua ”
“Saya akan melayani Bapak-Ibu sekalian untuk membawa Kementerian Perdagangan ini melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan kepada masyarakat."
K
abinet Kerja pada 12 Agustus 2015 lalu mengganti Menteri Perdagangan Rahmat Gobel dengan Thomas Trikasih Lembong. Orang awam mungkin belum banyak mengenalnya, tetapi Presiden Joko Widodo berdecak kagum pada kemampuannya. Networking bisnis, terutama jejaring investor yang dibawanya ke Istana beberapa waktu lalu, memberi kepercayaan berganda pada sang Presiden. Pria muda berusia 44 tahun itu kini memimpin Kementerian Perdagangan. Profilnya menjadi pembicaraan masyarakat.
Majalah INTRA Insight mengupasnya secara sekilas yang dirangkum dari berbagai sumber sekaligus menyajikan sejumlah gagasan-gagasan briliannya untuk mengatasi situasi ekonomi nasional yang sedang mengalami pelambatan ini. Tom Lembong, begitu Pak Menteri biasa disapa, lahir di Jakarta pada 4 Maret 1971. Ayah Tom adalah seorang dokter yang pernah merawat Presiden BJ Habibie. Namanya Dr. T. Yohanes Lembong, seorang dokter ahli jantung dan THT lulusan Universitas Indonesia asal Manado. Ibunya bernama Yetty Lembong, seorang ibu rumah tangga asal Tuban. Pada 2002 lalu, Tom menikahi Franciska dan dianugerahi dua anak, laki-laki dan perempuan. Saat berkenalan dengan wartawan di kantor Kementerian Perdagangan, Tom mengaku semasa kecil mengenyam pendidikan SD di Jerman tahun 1974-1981 ketika berusia 3 hingga 10 tahun. Saat tu ayahnya sedang menempuh pendidikan di Jerman. Seanjutnya, Tom melanjutkan ke Sekolah Regina Pacis,di Jakarta. Usai menamatkan SMP di Jakarta, Tom terbang ke Boston, Massachusetts, untuk menempuh pendidikan SMA, di Amerika Serikat. Di negeri Paman Sam itu pula Tom mengenyam pendidikan di Harvard University di bidang Arsitektur dan Tata Kota. Tokoh muda jenius ini pernah dinobatkan sebagai Young Global Leader (YGL) oleh World Economic Forum di Davos.
26
|
Ketika baru kali pertama mengadakan hearing dengan Komisi VI DPR RI, Tom sempat mengajak anggota Dewan mencicipi bisnis yang digelutinya yaitu menonton film di jaringan bioskop Blitz Megaplex. Bisnis yang didirikan ini tak lepas dari aktivitasnya di dunia investasi. Tom merupakan salah satu pendiri private equity fund, Quvat Management (Quvat), sejak tahun 2006. Tom sempat menjadi CEO dan anggota Investment Committee. Dari Quvat inilah kemudian lahir jaringan bisnis Blitz. Selain mendirikan Quvat, Tom juga dikenal aktif di Farindo Investments, Deutsche Bank, dan Morgan Stanley. Kepada anggota Dewan di Komisi VI, Tom Lembong juga menyinggung keterlibatannya di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) selama 2 tahun sebagai Senior Vice President and Division Head, saat reformasi. Tom mengurusi aset-aset negara di BPPN. Kinerjanya tampak kinclong karena sejak 2002 Tom telah berhasil menggalang dana investor yang diinvestasikan ke banyak perusahaan di berbagai sektor di Indonesia. Sejumlah investasi yang dilakukan Tom di antaranya adalah pada tahun 2002, Tom bersama tim memimpin investasi Farindo Investments (konsorsium antara Farallon Capital dan Djarum Group) untuk mengakuisisi 51 persen saham Bank BCA senilai 571 juta dolar AS. Kini BCA menjadi bank swasta nasional besar yang mayoritas sahamnya masih dimiliki oleh
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
perusahaan Indonesia. Tom juga berhasil mengakuisisi kepemilihan Adaro Coal dari investor Australia.
Melayani Semua Orang Mahir di dunia investasi, Tom Lembong juga tidak gentar blusukan ke pasar. Buktinya, usai melakukan serah terima dengan Rahmat Gobel, tak lama setelah itu, Tom diundang pedagang Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk merayakan Agustusan (perayaan hari kemerdekaan 17 Agustus). Sempat diajak keluar masuk lorong pasar dengan bau bawang merah dan cabai yang sangat menyengat, Tom Lembong tetap tak gentar atau berbalik badan. Tom Lembong tampak bersemangat memasuki loronglorong pasar, berbincang dengan para pedagang, berdiskusi, menanyakan suplai kebutuhan dan harga-harga komoditas. Kepada para pedagang, Tom Lembong menyatakan ingin melayani para pedagang. “Saya ingin melayani bapakbapak dan ibu-ibu para pedagang. Itulah tugas pemerintah,” tegasnya. Usai blusukan di lorong-lorong pasar, Tom Lembong naik ke atas panggung untuk memberikan secara langsung puluhan hadiah perayaan Agustusan yang digelar pedagang. Tom tak segan-segan mengangkat sendiri puluhan hadiah berupa kipas angin, rice cooker, televisi, dispenser dan masih banyak lagi. Keringat gobyos yang membasahi kemeja batiknya tak dihiraukan.
Tom Lembong masih melaksanakan “ritual” lainnya, yaitu makan tumpeng. Tom Lembong duduk di deretan kursi terdepan di bawah tenda. Tanpa ada kipas angin berpendingin. Di belakangnya masyarakat biasa, ibu-ibu menggendong anak-anaknya, berbaur. Sekejap kemudian, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Srie Agustina mengambilkan sepiring nasi lengkap dengan lauk pak dan sayur lengkan dan Tom Lembong menyantamnya dengan lahap. “Mari kita makan bersama,” kata Tom. Mantan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel yang mendampingi penggantinya itu pun juga melahap nasi tumpeng dengan takzim. Keduanya terlihat akrab. Usai makan dan minum, Tom Lembong tampak asyik menikmati banyolan yang dibawakan artis-artis komedi yang dipelopori Indra Bekti. Lawakan mereka sempat mengocok perut. Di sela acara lawakan, Tom Lembong juga asyik saja tanpa mengeluh dan memanggil ajudannya ketika harus menggunakan toilet pasar yang sempit di ujung panggung. “Tidak apa-apa, saya di sini saja,” ujar Tom Lembong menolak diantar ke toilet yang lebih bersih. Menteri Perdagangan yang satu ini memang ingin berkomitmen melayani bangsa ini. Kepada para pejabat di Kementerian Perdagangan, ia berpesan untuk bekerja sebaik-baiknya dan dirinya siap melayani mereka. “Saya akan melayani Bapak-Ibu sekalian untuk membawa Kementerian Perdagangan ini melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan kepada masyarakat,” tegasnya. Pria yang kerap kelihatan membawa tasnya sendiri itu memang tidak ingin merepotkan banyak orang. Ia berpikir keras untuk menyesuaikan diri dengan tugas barunya. Untuk hal ini, Tom pernah bercerita kepada wartawan, dirinya sempat tak punya waktu untuk keluarganya. “Ini sudah saya pikirkan
karena saat ini saya ingin berbuat yang terbaik untuk bangsa,” katanya. Tim Lembong memang terlihat tampan, bersih dan selalu bekerja di bawah udara berpendingin. Tidak. Ternyata menteri yang satu ini justru rajin blusukan ke gudang-gudang beras, mengecek ketersediaan bahan pokok ini. Tentu saja tanpa mengajak media, sehingga aktivitasnya nyaris sunyi dan tak terdengar di luar. Jalan sepi seperti ini dilakukan Tom agar tidak menciptakan kegaduhan. Ia hadir untuk memastikan komoditas pokok masyarakat dalam kondisi aman tanpa harus disorot lampu kamera dan direkam statement-nya di headline surat kabar.
Bekerja Keras Membawa Tri Mandat Presiden Ia ingin bekerja dan melayani masyarakat dengan caranya sendiri, dengan kerja keras hingga kadang tak sempat menengok anak-anaknya yang tinggal di Singapura. Ia terus bekerja di apartemennya untuk mengatasi berbagai gejolak ekonomi dan pelemahan ekonomi global. Ia menyadari di tengah situasi sulit seperti sekarang ini, investasi bukan tertutup. Ia yakin perusahaan-perusahaan raksasa dunia sedang mengintip peluang di berbagai negara bekembang untuk menanamkan investasinya. “Kita punya pengalaman pada saat krisis 1998 dan di era reformasi, ketika Temasek datang menguasai telekomonikasi dan perusahaan
foto : tim humas
LAPORAN UTAMA
Malaysia lewat Excel,” katanya. Inilah pekerjaan besar yang sedang dikerjakannya, yaitu membawa Tri Mandat Presiden: 1. Memperhatikan Urusan Perdagangan Luar Negeri dan Meningkatkan serta Memperkuat Ekspor, 2. Memperhatikan Secara Serius Perdagangan Dalam Negeri dan Stabilitas Komoditas Pangan 3. Melaksanakan penyederhanaan Perizinan.
Inilah pekerjaan besar yang sedang dikerjakannya: memberikan iklim usaha yang kondusif bagi hadirnya investasi. Dengan investasi, industri akan bergairah dan lapangan pekerjaan akan terbuka luas untuk masyarakat. Daya beli yang merosot diharapkan secepat-cepatnya bisa pulih. Jalan satu-satunya adalah membangkitkan kekuatan domestik. Tom Lembong adalah orang yang berpikir rasional. Sejak diangkat sebagai Menteri Perdagangan, Tom Lembong sudah menyatakan tidak alergi terhadap impor. Baginya Kemudahan Impor untuk Tujuan Ekspor (KITE) adalah sesuatu yang sangat rasional dan harus dilakukan. “Jangan impor hanya untuk mendapatkan manfaat dan keuntungan secara instan sehingga tidak menumbuhkan industri di dalam negeri. Kita impor untuk kepentingan industri yang akan melakukan ekspor. Istilah favorit saya sekarang ini adalah KITE, Kemudahan Impor Tujuan Ekspor,” paparnya. Tom Lembong ingin memberikan iklim usaha yang kondusif bagi hadirnya investasi. Dengan investasi, industri akan bergairah dan lapangan pekerjaan akan terbuka luas untuk masyarakat. Daya beli yang merosot diharapkan secepat-cepatnya bisa pulih. Jalan satu-satunya adalah membangkitkan kekuatan domestik. Menghadirkan ketersediaan barang kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang wajar dan terjangkau.
|
27
LAPORAN UTAMA
membawa mandat presiden : “ saya bekerja , saya ingin melayani semua ”
TRI MANDAT
Industri Bergairah Di tengah deraan pelemahan ekonomi global, neraca perdagangan bulan Agustus 2015 masih tercatat surplus sebesar USD 433,8 juta sehingga periode JanuariAgustus 2015 mencapai USD 6,2 miliar. Pada saat yang sama, industri tampak bergairah dilihat dari pertumbuhan impor hingga 21,7%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekspor yang hanya 10,8%. “Surplus neraca perdagangan selama delapan bulan di tahun 2015 ini menunjukkan pencapaian neraca perdagangan yang jauh lebih baik dibanding neraca perdagangan tahun lalu yang mengalami defisit,” ujar Tom Lembong. Surplus neraca perdagangan JanuariAgustus 2015 ditopang oleh surplus perdagangan nonmigas USD 10,8 miliar. Sementara neraca perdagangan migas defisit USD 4,6 miliar.
Kinerja Ekspor Kinerja ekspor nonmigas Indonesia pada bulan Agustus 2015 mengalami kenaikan menjadi USD 11,2 miliar, atau naik 11,2% dibandingkan Juli 2015. Pertumbuhan ekspor nonmigas terbesar bulan Agustus 2015 didorong oleh peningkatan ekspor ke negara tujuan ekspor utama, antara lain Taiwan (40,7%), Filipina (22,1%), Korea Selatan (21,2%), Singapura (14,8%), dan Amerika Serikat (14,1%). Sedangkan, selama Januari-Agustus 2015 pertumbuhan ekspor nonmigas yang masih tumbuh positif, antara lain Arab Saudi 23,8% (YoY), Vietnam (13,5%), Filipina (4,1%), Korsel (2,4%), dan India (1,5%). Namun, jika dihitung sejak JanuariAgustus 2015 ekspor nonmigas hanya mencapai USD 89,6 miliar, atau mengalami penurunan 7,3% YoY. Turunnya kinerja ekspor ini akibat melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS sebesar 4,1% dibandingkan bulan sebelumnya. Kinerja ekspor bulan Agustus 2015 dibandingkan Agustus 2014 menunjukkan terjadinya
28
|
penurunan pada semua sektor, kecuali sektor pertanian yang tumbuh sebesar 12,3% (YoY). Sektor pertanian naik signifikan pada Januari-Agustus 2015, antara lain kopi, teh, dan rempah-rempah (28,7%); gandum-ganduman (822,2%); serta kakao (3,2%). Secara kumulatif, selama Januari-Agustus 2015 kinerja ekspor sektor pertanian meningkat sebesar 1,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2014. Sementara sektor migas, sektor pertambangan, dan sektor industri menurun masing-masing sebesar 41,1%; 11,9%; dan 5,8%. Sektor industri yang turun signifikan, antara lain CPO (-8,4%); berbagai produk kimia (-37,7%); serta mesin dan peralatan listrik (-12,5%). Sektor tambang yang turun signifikan adalah batubara (-22,0%). Sementara itu, produk ekspor nonmigas Indonesia yang bernilai di atas USD 500 juta selama Januari-Agustus 2015 dan tumbuh signifikan, antara lain bijih kerak dan abu logam (267,1%); kopi, teh dan rempah-rempah (28,7%); perhiasan/ permata (28,1%); besi dan baja (14,8%). Impor Bahan Baku Naik Meski dalam kondisi terjadi pelemahan ekonomi, industri dalam negeri tampak bergairah. Ini dapat dilihat dari peningkatan impor terhadap bahan baku/penolong. Pada Agustus 2015, kinerja impor secara total mencapai USD 12,3 miliar, atau naik 21,7% dibandingkan bulan lalu dan turun 17,1% secara tahunan. Jika dirinci lebih dalam, kinerja impor terdiri atas impor nonmigas USD 10,2 miliar, naik 30,5% (MoM) dan turun 10,8% (YoY); dan impor migas yang mencapai USD 2,1 miliar, turun 8,1% (MoM) dan 38,0% (YoY). Secara kumulatif, impor JanuariAgustus 2015 tercatat mencapai USD 96,3 miliar (turun 19,0% YoY), terdiri atas impor nonmigas sebesar USD 78,8 miliar (turun 11,9% YoY) dan impor migas sebesar USD 17,5 miliar (turun 40,4% YoY). Selama Januari-Agustus 2015, impor didominasi oleh bahan baku/penolong
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
(75,5%) meskipun mengalami penurunan sebesar 20,1% (YoY). Bahan baku/penolong yang impornya turun signifikan antara lain besi dan baja; bahan kimia organik; serta plastik dan barang dari plastik. Sedangkan pangsa impor barang modal mengalami peningkatan di periode Januari-Agustus 2015 menjadi 17,0%, namun nilainya turun 16,1% (YoY). Barang modal yang impornya turun signifikan, antara lain mesin/ pesawat mekanik; mesin/peralatan listrik; dan kendaraan bermotor dan bagiannya. Sementara itu, pangsa impor barang konsumsi pada periode Januari-Agustus 2015 naik menjadi 7,5%, namun nilainya mengalami penurunan sebesar 13,2% (YoY). Barang konsumsi yang impornya turun signifikan antara lain susu, telur, mentega; sabun dan preparat pembersih; serta pakaian jadi bukan rajutan. Impor nonmigas Indonesia dari RRT dan Jepang mengalami peningkatan paling tinggi di bulan Agustus 2015, yaitu masing-masing sebesar USD 715,1 juta (MoM) dan USD 345,8 juta (MoM). Hal ini menegaskan bahwa Indonesia memiliki keterkaitan intra-industri yang tinggi dengan dua negara tersebut sebagai pengolah bahan/baku antara menjadi barang yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi (regional production network). Maka, ketika pelantikannya di Istana, saat itu kondisi harga daging sedang bergejolak, ia memutuskan impor hampir 200 ribuan sapi. Sapi bakalan ini membawa manfaat berganda di dalam negeri. Bukan hanya industri pakan ternak yang tertolong, juga tenaga kerja, hingga pedagang daging dan industri kulit nasional turut bergairah. Tom akan fokus menjaga inflasi tetap rendah dan meningkatkan laju ekspor dengan memperkuat daya saing industri melalui masuknya investasi. (HER, ASK, TIM)
PRESIDEN P KEPADA MENTERI PERDAGANGAN THO MA S T. LE MBO NG
MEMPERHATIKAN URUSAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI DAN MENINGKATKAN SERTA MEMPERKUAT EKSPOR.
1
2
3
Presiden mengamanatkan perdagangan luar negeri dapat menggerakkan promosi-promosi dan ekspor produk unggulan Indonesia ke pasar-pasar nontradisional seperti ke Timur Tengah, Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Latin. Ekspor harus digenjot ke sana. Meningkatkan dan Memperkuat Ekspor. Presiden mengamanatkan terjadinya peningkatan ekspor ke semua negara yang telah memiliki hubungan dagang yang baik dan memiliki utusan seperti Atase Perdagangan dan ITPC (Indonesian Trade and Promotion Center).
MEMPERHATIKAN SECARA SERIUS PERDAGANGAN DALAM NEGERI DAN STABILITAS HARGA KOMODITAS PANGAN.
MELAKSANAKAN PENYEDERHANAAN PERIZINAN DI SEKTOR PERDAGANGAN.
residen Joko Widodo memberikan Tiga Mandat penting kepada Thomas Trikasih Lembong sebagai Menteri Perdagangan RI. Tiga mandat ini kemudian dikenal sebagai Tri Mandat.
Presiden mengamanatkan perdagangan dalam negeri dapat menstabilkan ketersediaan dan harga komoditas pangan agar dapat mengendalikan inflasi. Harga-harga komoditas pangan harus dapat ditekan kembali ke harga yang normal dan wajar.
Presiden mengamanatkan agar dwelling time, perizinan dan regulasi-regulasi yang terkait dengan impor-ekspor dan daya saing usaha, penciptaan iklim berusaha harus disederhanakan. Waktu bongkar muat barang menjadi lebih singkat dan efisien.
Roadmap Arah dan Kebijakan Kemendag 2014-2019 Terhadap Tri Mandat ini, Menteri Perdagangan Thomas Lembong tengah melaksanakan: 1. Pembangunan Perdagangan Luar Negeri Melaksanakan diversifikasi di Luar 5 Negara Tujuan Utama Ekspor Indonesia, diversifikasi di Luar 10 Produk Utama Ekspor, Memperkuat Pencitraan dan Branding Pelaku dan Produk Ekspor Indonesia
a. Menjaga dan meningkatkan pagsa pasar Indonesia di pasar ekspor utama (market maintenance) b. Meningkatkan pangsa pasar ekspor di pasar prospektif (market creation) c. Mengidentifikasi peluang pasar ekspor dan jasa potensial (product creation) d. Meningkatkan fasilitasi ekspor dan impor untuk mendukung daya saing produk nasional (exsport facilitation and import management)
2. Pembangunan Perdagangan Dalam Negeri Menormalkan Harga Kebutuhan Pokok dan Barang Strategis Guna Menekan Inflasi, Memperlancar Arus Barang Antarpulau, Memastikan Ketersediaan Stok, dan Mendorong Masuknya Investasi di Sektor Pangan.
a. Meningkatkan efisiensi sistem distribusi dan logistik
b. Meningkatkan konstribusi Usaha Dagang Kecil Menengah (UDKM)
c. Mengamankan pasar domestik untuk
meningkatkan daya saing produk nasional
d. Meningkatkan perlindungan konsumen
3. Melaksanakan Paket Deregulasi dan Debirokratisasi yang terdiri atas 32 peraturan, 24 dalam Debirokratisasi dan 8 termasuk dalam Deregulasi
|
29
LAPORAN UTAMA
membawa mandat presiden : “ saya bekerja , saya ingin melayani semua ”
SEKILAS TEI 2014
TEI adalah ajang promosi tahunan dengan produk dan jasa Indonesia yang berorientasi ekspor serta perluasan jaringan bisnis sebagai upaya untuk meningkatkan nilai ekspor produk dan jasa nasional.
Kegiatan ini menyediakan platform bagi perusahaan di Indonesia untuk bertemu dengan pembeli mancanegara tanpa harus keluar negeri dalam mempromosikan produk dan jasanya.
Meningkatkan kebanggaan terhadap produk dan jasa dalam negeri serta meningkatkan citra Bangsa Indonesia di mata dunia melalui promosi produk dan jasa unggulan Indonesia.
PRODUK YANG DITAMPILKAN
foto : tim humas
• Manufactured Goods and Services • Automotive and automotive components • Electronic and electrical component • Medical equipment and other equipment • Footwear • Textile and textile products • Household Appliances • Building Material • Housewares • Consumer Goods • Paper & Paper Products • Medical Equipment
30
|
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
• Rubber & Rubber Products • Toys & Sporting Goods • Services (business, construction, ICT, skilled man power, mining and others) • Furniture and Home Decoration • Furniture (bamboo, wooden, rattan) • Home Decoration (lighting, stone, decorative wall, flooring) • Food, Beverages, Fishery, and Agricultural Products • CPO • Coffee, Tea, Cocoa
• • • •
• • • • • • •
•
Food & Beverages Fishery Medical herbs Premium Fashion, Lifestyle, and Creative Products Fashion & Accessories Jewelry Cosmetics Premium Handicraft Health & Beauty Art & Craft Premium products from 34 Indonesia Province Garden Furniture, Knockdown house, and Heavy Equipment.
|
31
LAPORAN UTAMA
membawa mandat presiden : “ saya bekerja , saya ingin melayani semua ”
PROGRAM UTAMA TEI 2015 PRIMANIYARTA AWARD & PRIMADUTA AWARD
1. TOURISM, TRADE & INVESTMENT SEMINAR Untuk menambah wawasan para peserta, pada TEI 2015 akan diselenggarakan seminar tentang pariwisata, perdagangan dan investasi dengan nara sumber eksportir Indonesia. Seminar ini bertujuan untuk menciptakan sinergi yang positif antara stakeholder perdagangan, pariwisata dan investasi.
ZONING PRODUK
Miscellaneous, Building Material, Household Appliances, Electronics & Electrical Products, Rubber & Rubber Product, Consumer Goods, Leather & Leather Products, Foodware, Textile & Garments, Mediacal Equipments, Baby Product, Services, Toys & sporting goods, Papper & papper Products, automotive & Automotive Components, Primanyarta.
HALL B (1,2,3); FURNITURE AND HOME DECORATION Furniture,Home Decoration, llighting etc, Green Products Showcase
32
|
HALL C(1,3)–AGRI PRODUCT, FISHERY, MAKANAN & MINUMAN Processed Food & Beverages, Coffee, Tea, Cocoa, Fishery & Marine Product, Spices, Agriculture Product.
HALL D1; LIFE STYLE, FASHION, & PRODUK KREATIF a. “The Pride of Indonesia” Paviliun, memamerkan produk kebanggaan Indonesia, merek lokal yang sudah diterima pasar global, diantaranya industri strategis, hi-tech, manufaktur, produk berbasis sumber daya alam, pemenang Primaniyarta 2014, produk industry kreatif, dan UKM unggulan. b. ASEAN Paviliun, berupa stan informasi dari perwakilan negara-negara ASEAN dalam rangka menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
c. Premium Fashion, Lifestyle and Creative Products (Fashion & Accessories, Jewelry, Premium Handicraft, Health & Beauty Products)
HALL F; PREMIUM PRODUCTS FROM INDONESIA PROVINCE
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
Decorative wall, flooring, traditional craft
OPEN SPACE Heavy Equipment, Solar Panel Showcase, Knock Down Houses, Garden Furniture.
TRADE MART Information, Registration & Seminars
HALL D2 Opening Ceremony & Business Matching
Diberikan kepada 30 (tigapuluh) eksportir eksportir Indonesia terbaik yang dinilai mampu meningkatkan, mengembangkan dan memberikan nilai tambah terhadap aktivitas ekspor yang dilakukan baik berupa diversifikasi produk dan pasar tujuan ekspor. 2. PRIMADUTA AWARD 2015 Diberikan kepada10 (sepuluh) buyers yang telah mendapatkan verifikasi dari Perwakilan RI di luar negeri/Atdag/ITPC/KDEI Taipei, dimana buyers tersebut selama 3 (tiga) tahun terakhir secara konsisten telah melakukan importasi produk Indonesia yang semakin meningkat baik nilai, volume dan keberagaman produk.
3. BUSINESS COUNSELING Kegiatan konsultasi yang difasilitasi oleh para Atase Perdagangan, Kepala Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC), dan Kepala KDEI Taipei kepada para pengusaha, calon eksportir dan eksportir dalam rangka memberikan informasi tentang peluang dan permasalahan ekspor yang dihadapi oleh pelaku bisnis dalam rangka akses serta penetrasi pasar. Kelas konsultasi akan dibagi menjadi 4 wilayah yaitu Pasar wilayah ASEAN dan Asia (non ASEAN); Pasar wilayah Australia, Timur Tengah dan Afrika; Pasar wilayah Eropa dan Pasar wilayah Amerika. BUSINESS MATCHING, 21-25OKTOBER 2015 Untuk mempertemukan exhibitor dengan para pembeli luar negeri, selama pameran berlangsung akan diadakan kegiatan business matching, melalui kegiatan ini diharapkan para exhibitor dapat melakukan kontak dan kontrak dagang serta memperluas jaringan pemasaran ke mancanegara. 4. ACADEMIC TOUR Untuk menginformasikan dan mensosialisasikan penyelenggaraan TEI 2015 kepada generasi muda khususnya mahasiswa, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan, serta memberikan wawasan sebagai sumber inspirasi untuk berinovasi dan kreatifitas untuk menjadikan calon eksportir Indonesia di masa yang akan datang
foto : tim humas
foto : tim humas
2. REGIONAL DISCUSSION Menghadirkan pembicara antara lain para importir sukses atau Trade Promotion Offices (TPO) dan trading house. Dialog interaktif ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang produk-produk potensial dan akses pasar luar negeri, serta isu yang terkait dalam perdagangan Internasional termasuk komoditi potensial.
1. PRIMANIYARTA AWARD 2015
HALL A (1,2,3); MULTIPRODUK & JASA
RANGKAIAN KEGIATAN TEI 2015
|
33
membawa mandat presiden : “ saya bekerja , saya ingin melayani semua ”
F.
PERFORMA TRANSAKSI DAN TOTAL BUYER TEI 2014 Transaksi TEI 2014 mencapai US$ 1.420.000.000 (satu milyar empat ratus
Pada TEI 2014, buyers Malaysia menunjukkan peningkatan dibanding TEI tahun lalu. Selanjutnya diikuti oleh buyers dari India, Singapore, Saudi Arabia dan Bangladesh.
Nilai tersebut berasal dari transaksi;
Jumlah kunjungan TEI 2014 meningkat 53,54% bila dibandingkan dengan TEI 2013.
dua puluh juta dua US Dollar), atau menurun sekitar 28,17% dari nilai transaksi yang dicapai pada tahun 2013 lalu (US$ 1,82 miliar).
• Produk sebesar US$ 814.310.000 (57,37 %), • Jasa sebesar US$ 105.090.000 (7,40%),
Pada penyelenggaraan TEI 2014, sebanyak 1.543 delegasi misi dagang dari 64 negara.
• Investasi sebesar US$ 500.000.000 (35,23%). Transaksi produk pada TEI 2014 mengalami peningkatan sebesar 17,66% bila dibandingkan dengan TEI tahun lalu. B.
D.
Sepuluh kelompok produk ekspor yang paling diminati dalam TEI 2014:
7. AUTOMOTIVE & COMPONENT 9. FOOD & BEVERAGES
5. AMERIKA SERIKAT (14%) Selama 5 (lima) hari penyelenggaraan TEI 2014, tercatat 14.345 buyer mancanegara dari lebih dari 125 negara yang hadir pada arena pameran.
34
|
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
US$ 65.847.111
KELOMPOK PRODUK
PERUBAHAN (%)
$ 91,159,435.52
13,17%
PROCESSED FOOD
$ 81,676,639.26
11,80%
TEXTILE & PRODUCTS TEXTILE
$ 45,268,239.05
6,54%
BUILDING MATERIAL
$ 38,831,012.39
5,61%
PAPER & PAPER PRODUCT
$ 38,208,054.98
5,52%
MEDICAL EQUIPMENT
$ 36,477,617.70
5,27%
AUTOMOTIVE & COMPONENT
$ 35,370,137.85
5,11%
COFFEE
$ 32,809,090.69
4,74%
FOOD & BEVERAGES
$ 32,186,133.27
4,65%
CRUDE PALM OIL AND ITS DERIVATIVES
$ 28,656,041.23
4,14%
TOTAL
$ 460,642,401.94
66,55%
PRODUK LAINNYA
$ 231,532,507.06
33,45%
US$ 692.174.909
37,91
US$ 1.068.000.000
58,49
TOTAL
US$ 1.826.022.020
100%
E.
Investor berasal dari 4 negara:
TRANSAKSI
PERSENTASE (%)
RRT
US$ 216.201.007
11,84
JEPANG
US$ 113.213.365
6,20
AUSTRALIA
US$ 98.239.985
5,38
AFRIKA SELATAN
US$ 87.283.853
4,78
INDIA
US$ 85.457.831
4,68
KOREA SELATAN
US$ 83.449.206
4,57
USA
US$ 76.327.720
4,18
1. SOUTH KOREA
ZIMBABWE
US$ 69.571.439
3,81
2. TAIWAN
MALAYSIA
US$ 66.832.406
3,66
3. ALJAZAIR
SAUDI ARABIA
US$ 53.502.445
2,93
4. AUSTRALIA
TOTAL
US$ 950.079.257
52,03%
LAINNYA
US$ 875,942,763
47,97%
Kegiatan One on One Meeting penjajagan investasi telah dilakukan sebanyak 37 pertemuan dari 13 negara antara lain; Korea Selatan, Taiwan, Aljazair, Australia, yang bertemu dengan pengusaha lokal, asosiasi bisnis, perwakilan dari Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi.
PERSENTASE (%)
FURNITURE
INVESTASI
NEGARA
TRANSAKSI
3,61
Daftar 10 Negara Dengan Transaksi Produk Terbesar
Estimasi remitansi produk pada TEI 2014 mengalami peningkatan sebesar 59,48% bila dibandingkan dengan TEI tahun lalu.
8. COFFEE
4. KOREA (16%)
PRODUK
5 (lima) produk jasa terbesar yang banyak diminati meliputi sektor hospitality, construction, trainer, engineering dan agriculture.
6. MEDICAL EQUIPMENT
3. INDIA (22%)
JASA
JUMLAH
5. POLANDIA
5. PAPER & PAPER PRODUCT
2. CANADA (27%)
TRANSAKSI
4. ETHIOPIA
4. BUILDING MATERIAL
1. AUSTRALIA (53,62%)
Daftar 10 Kelompok Produk Dengan Transaksi Terbesar
Transaksi Trade Expo Indonesia 2013
3. JEPANG
3. TEXTILE & TEXTILE PRODUCTS
Lima negara yang paling banyak melakukan transaksi produk adalah:
Untuk sektor jasa, permintaan terbanyak berasal dari: 2. MALAYSIA
2. PROCESSED FOOD
C.
NILAI & REKAPITULASI TRANSAKSI TRADE EXPO INDONESIA 2013
1. QATAR
1. FURNITURE
10. CRUDE PALM OIL AND ITS DERIVATIVES
2. Kontrak dagang yang ditandatangani antara eksportir Indonesia dengan importir berbagai negara sahabat, antara lain Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan Jerman selama TEI 2014 berlangsung antara lain untuk produk makanan olahan, furnitur, produk karet, dan produk garmen.
foto : tim humas
A.
1. Tanggal 8 Oktober 2014 penandatanganan kerjasama promosi ekspor antara Kementerian Perdagangan dengan Import Promotion Desk (IPD) Jerman. Kerjasama ini fokus pada upaya mendorong ekspor untuk 3 (tiga) kelompok besar produk yaitu natural ingredients for food, pharma and cosmetics, fresh fruit and vegetables.
Nota Kesepahaman yang terjadi selama TEI 2014;
foto : tim humas
LAPORAN UTAMA
|
35
LAPORAN UTAMA
membawa mandat presiden : “ saya bekerja , saya ingin melayani semua ”
PELAKSANAAN TEI 2015
TANGGAL PELAKSANAAN:
21-25 OKTOBER 2015
Lima Negara Buyers Terbesar NEGARA RRT
PERSENTASE (%)
ORANG 1.106
PEMBELI
NILAITRANSAKSI
(ORANG)
(US$ JUTA)
2004
1.254
3.164
107,7
1.182
4.000
140
2006
907
6.300
170,5
6,2
AUSTRALIA
503
5,38
AFRIKA SELATAN
447
4,78
INDIA
437
4,68
|
PESERTA (PERUSAHAAN)
2005
579
9.343
TAHUN
11,84
100,00%
foto : tim humas
36
JIEXPO, KEMAYORAN – JAKARTA
Statistik Trade Expo Indonesia, 2004 - 2014
JEPANG
TOTAL
TEMPAT:
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
2007
960
7.333
208,28
2008
964
7.444
217,29
2009
810
7.914
285,4
2010
819
8.092
369,3
2011
1.005
8.311
464,5
2012
1.300
5.430
1.010
2013
1.511
9.343
1.820
2014
1.550
14.345
1.420
TARGET : 2,000 EXHIBITOR 15,000 PENGUNJUNG
LUAS AREAL:
50.000 m2
|
37
REFLEKSI MEDIA
ulasan pengembangan ekspor nasional
ULASAN PENGEMBANGAN
EKSPOR NASIONAL
PERKEMBANGAN
ISU PENGEMBANGAN EKSPOR NASIONAL TAHUN
2014
GRAFIK 1. Gambar ini menunjukkan presentase pemberitan Isu Pengembangan Ekspor Nasional di Media Cetak dan Online Periode Tahun 2014
MEDIA MONITORING PUSAT HUMAS KEMENDAG
M
edia monitoring Pusat Humas Kementerian Perdagangan mencatat isu pemberitaan terkait Pengembangan Ekspor Nasional sepanjang tahun 2014 sebanyak 952 berita dari total 14.115 berita. Sementara untuk periode Januari-April 2015 tercatat sebanyak 573 berita dari total 10.477 berita. Pemberitaan yang paling banyak disoroti media, kendati berbeda periode, yakni isu pengembangan ekspor, misi pembelian dan misi dagang, serta pameran dagang. Terkait gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) mendapat porsi paling banyak diberitakan pada tahun 2104 yang tercatat sebanyak 111 berita. TEI 2014 yang telah berlangsung pada 8-12 Oktober 2014 lalu mencatat sebanyak 108 berita bersentimen positif dan 3 berita netral. Melihat banyaknya pemberitaan TEI 2014 bersentimen positif, menandakan isu TEI berhasil mengangkat citra pameran yang sudah masuk dalam agenda internasional ini. Kendati TEI 2015 baru akan digelar pada tanggal 21-25 Oktober 2015, isu pemberitaannya sudah mendapat perhatian media. Terbukti, isu pemberitaanya pada periode Januari-Agustus 2015 sudah mencatat 18 berita yang terdiri dari 14 berita bersentimen positif dan 4 berita netral.
38
|
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
70%
30%
[5 BERITA]
[869 BERITA]
POSITIF
WASPADA
8%
0%
[77 BERITA]
NEGATIF
NETRAL
180
GRAFIK 3.
150
Gambar Isu Pengembangan Ekspor Nasional yang mendapat sorotan media periode Tahun 2014
120
176
ONLINE
1%
91%
GRAFIK 2. Gambar ini menunjukkan presentase sebaran sentimen berita Isu Pengembangan Ekspor Nasional Periode Tahun 2014
CETAK
[1 BERITA]
111 89
70
56
Misi Pembelian
Trading House
90 60 30 0
Pengembangan Ekspor
TEI 2014
Pameran Dagang
|
39
REFLEKSI MEDIA
ulasan pengembangan ekspor nasional
PERKEMBANGAN
71 66
GRAFIK 5.
ISU PENGEMBANGAN EKSPOR NASIONAL
5 0 0
JANUARI-AGUSTUS
68
Gambar ini menunjukkan presentase pemberitan Isu Pengembangan Ekspor Nasional di Media Cetak dan Online Periode Januari-Agustus 2015
2015
58 9 1 0 54
58%
50 4 0
CETAK
42%
ONLINE
POSITIF
1 28
NETRAL
64
0 0 WASPADA
|
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
59
80
35
40
25
18
0
26
WEM 2015
Misi Dagang
4 3
2
40
41
NEGATIF 4
0
120
Pengembangan Ekspor 53
21 3 1
NEGATIF
Grafik Isu Pengembangan Ekspor Nasional yang mendapat sorotan media periode JanuariAgustus 2015
56
25
POSITIF
62
67
5
WASPADA
71
23
NETRAL
JUMLAH
160
Pameran Inacraft 2015
TEI 2015
4
0
GRAFIK 7. LEGENDA
175
16
26 2
200
12
JUMLAH
[0 BERITA]
2
29
NEGATIF
17 15
0
[29 BERITA] NETRAL
2
0
Gambar ini menunjukkan presentase sebaran sentimen berita Isu Pengembangan Ekspor Nasional Periode JanuariAgustus 2015
0%
19
1
LEGENDA
2
37
22
38
5%
17
GRAFIK 8.
POSITIF
20
0 0
WASPADA
2
4
Grafik Sebaran Media
27
39 35
[4 BERITA]
[540 BERITA]
26
GRAFIK 4.
1%
94%
Gambar ini menunjukkan presentase sebaran sentimen berita Isu Pengembangan Ekspor Nasional Periode JanuariAgustus 2015
2
0 0
GRAFIK 6.
30
1
39
50 49
foto : tim humas
0
|
41
REFLEKSI MEDIA
ulasan pengembangan ekspor nasional
MASALAH HARGA TERGANTUNG PADA PASOKAN DAN DISTRIBUSINYA
PRODUK RI HARUS MENYERANG ↘
↘
Mintardjo Halim
Djauhari Oratmangun
REFLEKSI
MEDIA
Wakil Ketua
Dubes RI
ASOSIASI PENGUSAHA INDONESIA (APINDO)
UNTUK FEDERASI RUSIA DAN REPUBLIK BELARUSIA
D
foto : tim humas
ari pemberitaan yang dikutip dari Republika Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarusia Djauhari Oratmangun mengatakan, pameran Trade Expo Indonesia (TEI) merupakan pintu masuk untuk memperkenalkan berbagai produk-produk asal Indonesia. Untuk memperkenalkan TEI pihak Kedutaaan Besar, kata Djauhari, dengan menggelar sebuat pameran bertajuk Wonderful Indonesia 2015 di kota Rostov-on-Don, Rusia. Pameran Wonderful Indonesia 2015 menginspirasi ratusan tamu undangan, pengusaha, dan masyarakat Rostov-on-Don. Pameran ini terbukti dapat menggaet pengusaha Rusia. Itu dapat dilihat
dimana sejumlah pengusaha Rostovon-Don telah memutuskan akan berkunjung ke Indonesia untuk menghadiri pameran TEI 2015. "Antusiasme masyarakat Rostov-onDon tampak pada tingginya permintaan produk Indonesia. Selain itu, sejumlah pengusaha Rostov-on-Don pun memutuskan akan berkunjung ke Indonesia untuk menghadiri pameran 2015," jelas Djauhari. Produk yang dipamerkan antara lain kopi, teh, mie, suvenir foto, serta pagelaran seni tari dan musik Indonesia. “Kami berharap para pengusaha dari Rusia dapat melakukan transaksi besar di arena TEI 2015,” ungkap Dubes Djauhari. (ABS)
D
ilansir dari Koran Sindo Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Mintardjo Halim mengapresiasi penyelenggaraan TEI yang menurutnya bisa menjadi ajang untuk menggenjot ekspor Indonesia yang tahun ini merosot. Momentum pelemahan rupiah harusnya bisa dioptimalkan untuk meningkatkan ekspor. ”Kita harapkan TEI ini bisa menambah ekspor kita, apalagi industri dalam negeri juga sedang tertekan karena kita lihat data-data penjualan kita semua
menurun seperti mobil dan tekstil,” tuturnya. TEI, lanjutnya, jadi salah satu pendekatan efektif untuk menggenjot ekspor ke pasar internasional ke pasar nontradisional. Indonesia harus mengusung strategi ‘menyerang’ pasar agar sebaran ekspor produk nasional meluas. “Artinya kita menyerang pasar, menyerang negaranegara yang ingin kita masuki sehingga semua produk kita sampai ke sana,” jelasnya. (ABS)
MEDIA MONITORING PUSAT HUMAS KEMENDAG
↘ Sofjan Wanandi Pengusaha
42
|
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
{
{
ISU TERKAIT MASALAH PEMBERITAAN PAMERAN TRADE EXPO INDONESIA (TEI) MENDAPAT BERAGAM KOMENTAR DARI BERBAGAI KALANGAN. DARI CATATAN MEDIA MONITORING PUSAT HUMAS KEMENTERIAN PERDAGANGAN YANG DILANSIR DARI MEDIA CETAK MAUPUN ONLINE MENCATAT KOMENTAR MEREKA BANYAK BERSIFAT MEMBANGUN UNTUK PENINGKATAN CITRA PAMERAN BERSKALA INTERNASIONAL ITU DALAM UPAYA PENINGKATAN EKSPOR.
P
engusaha Sofjan Wanandi menilai pameran Trade Expo Indonesia (TEI) menjadi upaya yang bagus untuk mempromosikan produk Indonesia, terutama produk usaha kecil menengah (UKM). Jika diakomodasi bisa menggerakan perekonomian kreatif. “Saya menilai pameran TEI merupakan salah satu pameran yang tepat untuk promosi bagi UKM, karena kelemaha UKM terutama pada sisi promosi. Lihat saja, hampir sebagian peserta yang mengikuti pameran TEI ini adalah para pelaku UKM,” ungkap Sofjan seperti dilansir dari pemberitaan Kompas. Dikatakan, kalangan pelaku UKM akan banyak mendorong terjadinya peningkatan ekspor nonmigas, seperti handycraft, perhiasan, jamu dan obat tradisional, kerajinan furnitur, maupun produk makanan olahan. Keunggulan
foto : tim humas
TEI GERAKKAN EKONOMI KREATIF
potensi hasil produk kalangan UKM tersebut menjanjikan bagi pengembangan ekspor. Sofjan berharap pemerintah dan kalangan pengusaha besar memberi pendampingan agar UKM dapat memacu kapasitas produksinya. Seiring gencar promosi, permintaan akan naik. Masalahnya, terkadang UKM belum bisa memenuhi permintaan berskala besar. (ABS)
|
43
OPINI
ir . hariyadi b . sukamdani , mm
“Ciptakan Iklim Investasi Produktif"
“Kami sudah membulatkan tekad untuk menyukseskan program pemerintah dalam hal memajukan pertumbuhan ekonomi Indonesia." —HARIYADI SUKAMDANI
CIPTAKAN
IKLIM
INVESTASI
foto : tim humas
PRODUKTIF
44
|
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
|
45
OPINI
ir . hariyadi b . sukamdani , mm
“Ciptakan Iklim Investasi Produktif"
Q: DALAM PERSPEKTIF JANGKA PANJANG, APA YANG DIREKOMENDASIKAN APINDO?
↙ Hariyadi Sukamdani Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO)
L
ulusan Magister Manajemen UI, dan pemegang Registered Financial Consultant dari Association of Registered Consultants, Inc. (IARFC) besar di lingkungan Kelompok Usaha Sahid. Sempat memimpin PT Sahid Detolin Textile pada tahun 1992, PT Indotex LaSalle College International sebagai Presiden Direktur (sejak tahun 1997), PT Spinindo Bina Persada sebagai Direktur (sejak Maret 2006), PT Jurnalindo Aksara Grafika sebagai Komisaris (sejak Juli 2006), dan sempat menjadi Komisaris PT Jamsostek. Di masa-masa reformasi, penggemar golf ini sempat menjadi aktivis politik dengan menjadi Sekretaris Fraksi Utusan Golongan MPR RI periode 1999-2004. Ia juga pernah dipercaya sebagai Ketua Harian Yayasan HIPMI Jaya, Ketua Dewan Kehormatan HIPMI, Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) APINDO bidang Jaminan Sosial dan Pengupahan, dan Ketua BPP Asosiasi Pertekstilan Indonesia Bidang Perdagangan dalam Negeri, serta Sekretaris Komite Pemulihan Ekonomi Nasional (KPEN) KADIN. Dalam berbagai kesempatan bertemu wartawan, Hariyadi Sukamdani melontarkan ide-ide briliannya dalam ikut serta memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia. “Apindo akan berkomitmen untuk ikut serta dalam menciptakan iklim investasi produktif,” tegasnya.
46
|
Nama Hariyadi Sukamdani tentu sudah dikenal banyak relasi dan masyarakat. Hariyadi kini memegang kursi pimpinan tertinggi organisasi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menggantikan Sofyan Wanandi. Lulusan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta ini juga mejabat sebagai Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Moneter, Fiskal dan Kebijakan Publik serta Presiden Komisaris PT Hotel Sahid Jaya International Tbk.
Berikut ini sejumlah pernyataannya di sejumlah pertemuan dengan wartawan dan pernyataan Apindo kepada pemerintah yang dirangkum kembali oleh INTRA dalam bentuk Q&A. Q: SEBAGAI PARTNER PEMERINTAH DALAM MEMBANGUN KONDISI PEREKONOMIAN INDONESIA, APA YANG DILAKUKAN APINDO? A: Hari-hari ke depan akan menjadi hari yang cukup padat bagi saya dan para menteri dan pejabat terkait, karena tanpa kerja sama antara saya dengan pemerintah akan sulit untuk mencapai keberhasilan bersama. Kami sudah membulatkan tekad untuk menyukseskan program pemerintah dalam hal memajukan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kita semua berharap dapat menyinergikan kekuatan pengusaha, Apindo dengan Kadin Indonesia, untuk mampu menciptakan iklim investasi produktif. Q: BAGAIMANA APINDO MENANGGAPI PAKET KEBIJAKAN EKONOMI? A: Apindo dan dunia usaha menyambut baik terbitnya Paket Kebijakan Ekonomi September 2015. Para pelaku bisnis menyadari berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan usaha dan paket kebijakan ini, yang diharapkan mampu menggerakkan perekonomian nasional di tengah melemahnya perekonomian dunia.
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
Sebagai asosiasi pengusaha, Apindo menginisiasi penyusunan Matriks Permasalahan Dunia Usaha dari 25 gabungan sektor usaha yang mencakup pemetaan berbagai permasalahan yang dihadapi masing-masing sektor dan usulan penyelesaiannya, yang cukup banyak diakomodir dalam Paket Kebijakan tersebut. Q: APA SEBENARNYA INTI MATRIK TERSEBUT? A: Matrik usulan dunia usaha dalam koordinasi Apindo pada dasarnya mencakup beberapa rekomendasi yang dapat segera dilakukan dalam jangka pendek. Intinya menyangkut sejumlah hal penting yang dapat menciptakan daya saing dan iklim investasi bagi dunia usaha, yang menyangkut hal-hal sebagai berikut: 01. Deregulasi peraturan yang menghambat, dan menimbulkan biaya ekonomi tinggi 02. Relaksasi kebijakan fiskal, dan kebijakan kredit perbankan-antara lain bagi sektor properti
A: Dalam perspektif jangka panjang, dunia usaha menyampaikan matrik rekomendasi terkait hal-hal berikut: 01. Konsistensi percepatan pembangunan infrastruktur 02. Kebijakan untuk mendorong tumbuhnya industri dalam negeri sebagai pengganti/substitusi impor dengan menciptakan industri yang kompetitif, diantaranya dengan pengurangan biaya gas 03. Kebijakan untuk mendorong ekspor, termasuk mempercepat perjanjian perdagangan internasional dengan Negara Negara yang berpotensi menjadi pasar ekspor seperti Uni Eropa Q: DALAM BIDANG PERDAGANGAN, APA SAJA PRIORITAS PERHATIAN APINDO? A: PERTAMA, tentang Perijinan
Pasar Moderen di Wilayah yang belum memiliki Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Permendag No. 70 Tahun 2013 yang mengatur bahwa ijin pasar modern/ ritel hanya dapat diberikan di daerah yang telah memiliki RDTR (hanya 8 Kab/Kota di Indonesia, dan bahkan sebagian bukan merupakan target ekspansi ritel) harus dirubah agar ritel yang merupakan sektor padat karya dapat memberi kontribusi penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi. Jika Permendag tersebut tidak direvisi, akan dapat menyebabkan tumbuh subur-nya aktivitas-aktivitas ritel illegal.
03. Kebijakan ketenagakerjaan yang kondusif bagi iklim usaha termasuk kebijakan upah minimum yang realistis
KEDUA, tentang kategori Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang tidak sesuai Basel Convention.
04. Menjaga daya beli masyarakat dengan cara antara lain pengendalian biaya inflasi, dan percepatan belanja pemerintah
Industri Pulp dan Kertas meminta perubahan PP 101/2014 tentang Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), yang memasukkan Bottom Ash (B410) dari proses pembakaran
batubara pada fasilitas pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sebagai limbah B3, padahal Basel Convention yang menjadi rujukan PP ini tidak memasukkannya dalam kategori limbah B3. KETIGA, tentang Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Pemberlakuan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dinilai memberatkan oleh para pelaku usaha mebel, dan direkomendasikan untuk dikenakan hanya bagi perusahaan di sektor hulu, yaitu industri pengolahan kayu dan industri yang menggunakan kayu dalam skala besar seperti perusahaan pulp dan paper. Sementara itu, industri mebel dan kerajinan berbasis kayu mereka adalah industri hilir yaitu sebagai pengguna dari bahan baku kayu yang telah disiapkan oleh industri hulu yang telah melalui SVLK. Q: APA SAJA USULAN KONKRET APINDO UNTUK KEMENDAG? A: Implementasi paket kebijakan ekonomi ini merupakan tantangan Kabinet Kerja. Bagaimana pandanga Dalam Matriks usulan Apindo dan gabungan 25 Asosiasi Usaha tersebut dapat diklasifikasikan berdasarkan Kementerian terkait, berikut ini: Kementerian Perdagangan, diantaranya terkait: 1) Mekanisme impor kertas daur ulang/kertas bekas; 2) Sistem Verifikasi Legalitas Kayu; 3) Ketentuan impor produk kehutanan; 4) Pelarangan Minuman Beralkohol; 5) Ketentuan impor produk kehutanan; 6) Diskriminasi tarif bea masak kakao olahan di Uni Eropa; 7) Ekspansi peritel terhambat dengan Daerah yang belum memiliki Rencana Detail Tata Ruang (RDTL). Q: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN INI MERUPAKAN TANTANGAN KABINET KERJA ALAM MENGHADAPI PERUBAHAN KEONOMI GLOBAL YANG MAKIN MELEMAH? A: Apindo memandang bahwa Implementasi Paket Kebijakan Ekonomi tersebut merupakan tantangan dan pertaruhan jabatan pimpinan Kementerian/ Lembaga terkait untuk membuktikan kinerjanya sebagai pertanggungjawaban kepada Presiden RI. Dalam hal ini,
Presiden RI diminta mengambil sikap tegas terhadap para menteri mengingat "masa belajar" dalam kabinetnya sudah hampir satu tahun. Selain itu, kondisi perekonomian saat ini berada dalam titik kritis yang menjadi ujian bagi pemerintah untuk membangun kepercayaan dunia usaha.
Q: APA SAJA REKOMENDASI STRATEGIS APINDO YANG PERLU DILAKUKAN PEMERINTAHAN KE DEPAN, SEPERTI SURVEY YANG PERNAH DILAKUKAN DI AWAL PEMERINTAHAN INI BERJALAN? A: Intinya ada empat hal. PERTAMA, sudah saatnya pemerintah lebih mempercepat program kebijakan reformasinya, dengan fokus penekanan pada alur birokrasi, penyederhanaan regulasi bisnis, dan percepatan pembangunan infrastruktur. KEDUA, terkait dengan alur penyederhanaan regulasi bisnis dan menekan alur birokrasi, Roadmap Ekonomi 2014-2019 APINDO telah memberikan langkah koordinasi yang diperlukan, pemangkasan tahapan administratif bagi minimalisasi biaya, serta memperkenalkan lebih banyak layanan satu atap untuk mempermudah dan mempercepat izin usaha pengolahan.
KETIGA, di tengah stagnasi pengembangan infrastruktur, Roadmap Ekonomi 2014-2019 APINDO juga telah merekomendasikan penguatan kemitraan dan insentif untuk investasi publik-swasta yang relevan (di tengah kendala ruang fiskal pemerintah yang terbatas) serta meningkatkan akuntabilitas di tingkat pemerintah nasional dan daerah tentang pemberian perizinan yang diperlukan.
KEEMPAT, pemerintah diharapkan untuk memprioritaskan penanganan isu-isu lintas sektor, diantaranya isu korupsi dan isu permasalahan lintas sektoral lainnya ─ untuk membantu memenuhi kebutuhan sektor swasta yang paling mendesak dan mendorong peningkatan jumlah lapangan kerja bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014-2019 yang lebih tinggi. (TIM)
|
47
OPINI
jeffrie geovanie
"Optimis Menatap Tantangan Ekonomi"
“Hidup ini penuh dengan pilihan-pilihan. Jika masih ada pilihan untuk optimistis, mengapa harus memilih pesimistis." —JEFFRIE GEOVANIE
OPTIMIS MENATAP
TANTANGAN
foto : tim humas
EKONOMI 48
|
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
|
49
OPINI
jeffrie geovanie
"Optimis Menatap Tantangan Ekonomi"
↙ Jeffrie Geovanie Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI Asal Sumatera Barat
D
alam laman pribadinya, www. jeffriegeovanie.com, Jeffrie Geovanie menyelesaikan pendidikan di jurusan sastra Indonesia, Universitas Nasional, Jakarta serta Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta. Kedua orang tuanya berasal dari Payakumbuh, Sumatera Barat. Ayahnya merupakan seorang profesional dengan tugas terakhir di Yayasan milik PBB yang mengurus soal pengungsi Vietnam di Pulau Galang. Sebagai seorang profesional, Jeffrie pernah bekerja di American Express Bank Ltd Jakarta, Direktur Trego Holdings Ltd Singapore, serta Direktur Bank Artha Prima Jakarta. Selanjutnya dia berwiraswasta di bidang hotel dan properti. Pada tahun 2002, Jeffrie mendirikan Syafii Maarif Foundation - Maarif Institute, sebuah LSM yang aktif mengkaji masalah kebudayaan dan kemanusiaan. Dalam lembaga tersebut ia duduk sebagai Ketua Yayasan. Kemudian dia juga mendirikan Yayasan Indonesia Untuk Semua – The Indonesian Institute. Jeffrie juga aktif sebagai salah seorang Dewan Penasehat Center for Strategic and International Studies.
50
|
Jeffrie Geovanie lahir di Jakarta, Indonesia, 5 Agustus 1967. Sebagai seorang pengusaha dan politikus Indonesia, nama Jefrrie cukup lama menghiasai peta politik nasional . Setelah pernah melang melintang sebagai politikus, kini ia menjadi seorang senator, anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Sumatera Barat. Penulis kolom yang aktif di sejumlah media massa ini sekaligus tercatat sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia periode 2014–2019.
Selain terlibat aktif di bidang usaha, organisasi sosial dan politik, ia juga aktif menulis. Buku yang telah diterbitkannya antara lain: Transisi Demokratisasi di Indonesia dan Membela Akal Sehat yang merupakan kumpulan tulisan di media massa. Berikut ini pandangannya tentang ekonomi Indonesia dan prinsipnya optimis menatap ekonomi di masa depan kredo:
Politik Menyalakan Lilin.
Melihat situasi perekonomian nasional saat ini, ada banyak alasan yang bisa membuat kita pesimistis, mengeluh, atau bahkan menggerutu sepanjang hari. Akibat banyak industri–terutama skala kecil dan menengah-- yang tidak mampu bertahan, jumlah pengangguran akan meningkat dari waktu ke waktu, begitu pun kemiskinan. Tapi, dengan begitu apakah kita harus menyerah? Tidak. Hidup ini penuh dengan pilihan-pilihan. Jika masih ada pilihan untuk optimistis, mengapa harus memilih pesimistis. Politik menyalakan lilin yang saya jadikan judul kolom ini adalah salah satu pilihan dalam menghadapi situasi ekonomi dan politik yang tidak menentu seperti saat ini. Pilihan ini saya ambil dari ungkapan, Eleanor Roosevelt (1884-1962), Ibu Negara yang mendampingi Presiden ke-32 Amerika Serikat, Franklin Delano Roosevelt.
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
Menurut Eleanor, it is better to light a candle than curse the darkness. Lebih baik menyalakan sebatang lilin daripada mengutuk kegelapan. Banyak orang mengutip kata mutiara ini tapi pada umumnya tidak menyebutkan darimana asal muasal kutipan ini. Eleanor adalah salah satu negarawan perempuan yang banyak melahirkan kata-kata mutiara. Mengapa politik menyalakan lilin? Karena untuk mencari jalan keluar yang baik dari setiap persoalan adalah pilihan yang bisa dilakukan siapa saja. Jika semua orang mau menempuh pilihan ini niscaya kita akan hidup dalam dunia yang terang benderang. Dan, jika pilihan ini yang ditempuh pemerintah, tentu punya makna politik yang positif bagi masyarakat secara luas. Saya melihat, peket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan Presiden Jokowi pada awal September ini, meskipun masih banyak yang mengritik, merupakan langkah yang positif yang banyak ditunggu terutama oleh para pegiat ekonomi. Mengutuk, mengumpat, memaki, adalah tindakan yang paling mudah dilakukan, apalagi pada saat kita berada dalam kegelapan. Tapi apakah tindakan itu ada manfaatnya? Sama sekali tidak ada, kecuali hanya
menambah kegaduhan dan kesulitan. Tapi, apakah mencari jalan keluar dari setiap kerumitan itu selalusulit? Jawabannya iya bagi mereka yang sukamengeluh (pesimistis), tapi tidak bagi mereka yang tidak suka mengeluh (optimistis) Ada banyak cara untuk membangun rasa optimistis, PERTAMA, selalu melihat sudut pandang yang positif dalam menghadapi berbagai persoalan. Sekedar ilustrasi, pada saat nilai mata uang kita (rupiah) terhadap dolar Amerika melemah drastis, orang yang optimistis akan melihat ini kesempatan untuk meningkatkan mutu produk-produk dalam negeri agar kita lebih banyak mengekspor dari pada mengimpor seperti yang terjadi saat ini. Terpuruknya nilai tukar rupiah adalah tantangan, bukan hambatan. Dengan kata lain, selalu ada hikmah di balik setiap kejadian. Kejadiankejadian yang buruk tidak untuk membuat kita terpuruk. Zona nyaman adalah suasana yang sering membuat kita terbuai dan lupa diri. Seperti pada saat kita mendengarkan lagu-lagu klasik yang mendayu-dayu memanjakan telinga, kita bisa tertidur dibuatnya. Berbeda misalnya, pada saat kita mendengarkan suara-suara bising yang memekakkan telinga, kita akan berusaha dengan berbagai cara agar bisa menghindarinya. Dengan begitu, disadari atau tidak, kebisingan itu yang membuat kita kreatif. KEDUA, dengan tidak mengeluh, terutama pada saat berbicara di hadapan publik. Menurut ahli ilmu jiwa (psikolog) pesimisme bisa menular. Orang yang suka mengeluh di depan umum, tidak hanya buruk bagi dirinya, ia juga destruktif bagi lingkungannya. Si pengeluh bisa seperti berita
kematian yang bisa menebarkan duka cita keseluruh penjuru. Atau bahkan seperti epidemi yang mudah tersebar, membuat banyak orang tertular wabah penyakit.
sesuatu yang bisa kita lakukan. Jika dilakukan secara maksimal, pasti akan menutup banyak hal yang tidak mampu kita lakukan.
KETIGA, banyak bergaul dengan orangorang yang selalu optimistis. Seperti pesimisme, optimism juga menular. Kita akan ikut tersenyum pada saat melihat orang lain tersenyum pada kita. Sebaliknya kita akan sedih pada saat melihat orang lain yang cemberut pada kita. Pada umumnya manusia mudah terbawa oleh suasana yang ada di lingkungannya.
Di toko-toko buku atau di perpustakaan, asal mau mencari,banyak kita temukan buku-buku yang berisi nasihat-nasihat para motivator ulung. Dengan banyak membaca buku-buku yang mampu membangkitkan optimis meniscaya akan muncul banyak inspirasi untuk berbuat yang terbaik baik bagi diri kita maupun orang lain.
Jika kita tidak bisa bersikap optimistis, cobalah bergaul dengan orang-orang yang optimistis niscaya lambat laun kita akan terbiasa hidup dalam suasana optimistis. Sama seperti pada saat kita ingin pintar tapi tidak mampu sekolah, maka yang bisa kita lakukan adalah bergaul dengan orang-orang pintar, Bergaul dengan orang-orang pintar akan membuat kitasenantiasa mendengar tutur kata, nasihat, dan paparan-paparan yang mungkin sebelumnya belum kita ketahui.
Menurut Winston Churchill (18741965), Perdana Menteri Inggris yang memenangkan Hadiah Nobel Sastra tahun 1953, "the pessimist sees difficulty in every opportunity, the optimist sees the opportunity in every difficulty". Termasuk yang manakah Anda saat ini, orang yang pesimistis atau optimistis? Mau menyalakan sebatang lilin, atau mau terus menerus mengutuk kegelapan? (HER/ASK) Sumber: www.jeffriegeovanie.com
KEEMPAT, selalu berusaha untuk berbuat yang terbaik walau sekecil apa pun. Jangan pernah berpikir bahwa kita bisa berbuat semuahal semaksimal mungkin. Tuhan menciptakan manusia kelebihan dan kekurangan. Tuhan juga menciptakan manusia dengan bakat dan kemampuan yang berbeda-beda. Jangan memaksakan diri untuk berbuat sesuatu yang kita tidak mampu melakukannya, tapi lakukanlah
"Jika kita tidak bisa bersikap optimistis, cobalah bergaul dengan orang-orang yang optimistis niscaya lambat laun kita akan terbiasa hidup dalam suasana optimistis."
|
51
WARTA USAHA
liem tjhing tiong
" Memberi Semangat Lewat Kulit"
“Kulit sapi asli Indonesia jauh lebih baik ketimbang produk kulit impor.”
52
|
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
foto : tim humas
LIEM TJHING TIONG
|
53
WARTA USAHA
liem tjhing tiong
" Memberi Semangat Lewat Kulit"
PT Karunia Catur Perkasa (KCP) Jl. Raya Sumber Pasir Timur, Sumber PasirPakis, Malang, Jawa Timur
MEMBERI
SEMANGAT LEWAT KULIT
Dijelaskan laki-laki kelahiran Probolinggo 1946, saat ini jumlah industri kulit bisa dihitung dengan jari dimana hanya berjumlah puluh saja. Jumlah tersebut sangat berkurang bila dibandingkan puluhan tahun silam dimana jumlah mencapai ratusan. “Saya melihat saat ini industri kulit hanya dilirik sebelah mata. Padahal, boleh dibilang dari kulit ini bukan hanya menghidupkan para pekerja juga usaha di hulunya salah satunya industri alas kaki sepatu,” katanya
"DUA KALI PENGHARGAAN PRIMANIYARTA DIRAIH”
D
itemui disela-sela menerima kunjungan studi mahasiswa politeknik Akademi Teknik Kulit (ATK) Yogyakarta, Selasa (29/9) Liem Tjhing Tiong menerima Majalah INTRA Insight di pabrik penyamakan kulit miliknya PT Karunia Catur Perkasa (KCP), di Jalan Raya Sumber Pasir Timur, Sumber Pasir, Pakis, Malang , Jawa Timur dengan penuh persahabatan dan kekeluargaan. “Perusahaan kami ini sangat terbuka bagi siapapun yang ingin mengetahui atau mempelajari tentang perkulitan,” ungkapnya memulai pembicaraan.
↙ Liem Tjhing Tiong
Mungkin, katanya, usaha kulit bukan usaha utama dari sebuah industri atau boleh dibilang juga sebagai usaha sampingan atau sisa dari usaha kegiatan utama pengadaan daging. Padahal, potensi sektor dari usaha kulit ini sangat besar bila pemerintah mau turut membantu. “Kulit sapi asli Indonesia jauh lebih baik ketimbang produk kulit impor,” ungkap lelaki yang selalu berpenampilan nyentrik bercelana pendek dan berkaos di dalam bekerja.
Pengusaha Kulit Malang
Bercerita mengenai dirinya terjun di dunia usaha penyamakan kulit ini sangat berliku-liku hingga boleh dibilang menjadi salah satu pengusaha industri kulit yang sukses. Ia mengisahkan, awal dirinya terjun di dunia penyamakan kulit sejak berusia 17 tahun dimana ikut kerja dengan pedagang kulit sebagai kulit yang mengangkatangkat kulit atau istilah ‘bakul kulit’.
foto : tim humas
Pak Liem-begitu biasa disapa mengatakan, bila bicara masalah industri kulit saat ini dirinya merasa sedih. Mengapa tidak, lanjutnya, karena selama menjalani usaha perkulitan baru saat ini yang benar-benar yang paling parah bagi industri kulit, karena sudah banyak industri seperti usahanya ini yang gulung tikar. Bila ada yang masih beroperasi, seperti dirinya karena kecintaan terhadap usaha kulit agar tidak tinggal namanya saja.
54
|
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
Namun, karena tidak kerasan akhirnya Pak Liem pindah haluan dan bekerja di tempat pemotongan hewan (RPH). Di tempat itu pun tidak begitu lama, dengan modal yang dimiliki dari hasil kerja sebelumnya ia pun pindah berganti profesi sebagai pedagang sapi. “Mungkin saya satusatunya pengusaha kulit yang menjalani profesi begitu banyak sebelum memulai bisnis kulit dan belajar secara otodidak. Karena bicara usaha kulit boleh dibilang usaha turun temurun,” urai lelaki yang mempunyai moto hidup: "jangan biarkan otak tertidur selama mata kita terbuka".
Dengan modal keberanian akhirnya dengan segudang pengalaman yang dimilikinya akhirnya kakek empat cucu ini memutuskan untuk mendirikan usaha sendiri pada tahun 2004. Namun, pada saat itu baru membangun pabrik, dan baru pada tahun 2007 dengan bendera perusahaaan PT Karunia Catur Perkasa memulai terjun usaha penyamakan kulit yang berorientasi ekspor. Jerman, salah satu negara tujuan ekspor PT KCP. Negara ini banyak memakai produk hasil kulit PT KCP untuk pembuatan sarung jok mobil. “Dari jumlah kapasitas produksi sebesar 600.000 SQF dan dimana hampir 500.000 SQF diekspor ke Jerman,” jelas pak Liem. Selain itu, ekspor kulit label KCP ada di India, China, dan Vietnam. “Bila bicara kulit bila dilihat hampir 70% untuk pembuatan sarung jok mobil dan sisanya untuk proses pembuatan lain-lainnya seperti produk alas kaki sepatu,” ungkap pengusaha anggota Assosiasi Pengusaha Indonesia
(APINDO) dan Kamar Dagang Industri (KADIN) provinsi Jawa Timur ini. Hasil Jerih payah Pak Liem dalam mengembangkan usaha kulit tenyata dihargai pemerintah. Berbagai penghargaan diraihnya. Sebut saja penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur “The Best Exporter of East Java 2012” dan Indonesia Business & Company Award 2014 sebagai “As The Reliable Innovation Company of The Year” dari KADIN. Selain itu dua penghargaan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni penghargaan Primaniyarta Kategori Eksportir Potensi Unggulan tahun 2013 dan 2014. Bahkan, untuk Trade Expo Indonesia (TEI) tahun 2015 ini PT KCP terpilih kembali untuk masuk nominasi. “Bagi saya penghargaan itu bukan tujuan akhir dari hidup saya. Tapi, yang menjadi tujuan dari hidup saya yang sebenarnya adalah bagaimana hidup saya ini punya nilai arti,” paparnya. —SKR/RIC
|
55
MENGENAL LEBIH DEKAT
nus nuzulia ishak
“Promosi, Kunci Memenangi Pasar
Sejak menjadi orang nomor satu di Direktorat Jenderal PEN, Ibu Nus -begitu beliau biasa disapa— terus melakukan berbagai terobosan untuk memperkuat pasar Indonesia di mancanegara. Misalnya, saat ini Pemerintah tengah membidik negara-negara di sejumlah kawasan tujuan ekspor nontradisional yang potensial. Jika sebelumnya kawasan Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah, serta Amerika Latin menjadi fokus utama, Pemerintah kini melihat potensi baru yag perlu digenjot di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara untuk ekspor nonmigas Indonesia. Di kawasan Asia Selatan, peningkatan ekspor ke India menjadi fokus utama. Selain itu, kawasan yang masih potensial sebagai tujuan ekspor antara lain Pakistan, Bangladesh, Sri Langka, dan Nepal. Tiongkok, kata Dirjen PEN, juga pasar yang potensial. Maka, Pemerintah akan memperkuat pasar di negara tersebut. Potensi pasar Tiongkok sangatlah besar, kendati dibayangi perlambatan ekonomi global dan depresiasi Yuan, namun Kemendag tetap optimistis melihat pasar di Tiongkok. Pemerintah akan kembali melakukan promosi bagi produk Indonesia.
PROMOSI,
KUNCI MEMENANGI PASAR
56
|
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
→ Nus Nuzulia Ishak Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA foto : tim humas
T
idak ada satupun negara di dunia yang produk ekspornya ingin menjadi nomor dua. Pasti, semua ingin menjadi nomor satu di tengah persaingan bisnis yang makin kompetitif dewasa ini. Namun, bagaimana caranya dan apa kuncinya supaya bisa bersaing dan menjadi nomor satu? Jika hal ini ditanyakan kepada Nuz Nuzulia Ishak, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag), maka akan tangkas dijawab: promosi.
|
57
MENGENAL LEBIH DEKAT
nus nuzulia ishak
“Promosi, Kunci Memenangi Pasar
“Jika tidak ingin kalah dalam persaingan di pasar, kata kuncinya adalah promosi,” pungkasnya.
Untuk mengetahui lebih jauh bagaimana Nus mengembangkan promosi ekspor, Nus pun bercerita panjang lebar saat ditemui INTRA Insight di berbagai kesempatan. Ini petikannya: STRATEGI APA UNTUK MEMPERKENALKAN PRODUK INDONESIA DI TENGAH KONDISI DEPRESIASI RUPIAH TERHADAP DOLAR AS?
Begini, melemahnya Rupiah terhadap Dolar AS jangan membuat kita jadi pesimis. Pastinya Kemendag terus melakukan berbagai strategi untuk memperkuat pasar Indonesia di mancanegara. Salah satunya dengan diversifikasi ekspor ke pasar nontradisional. Strategi diversifikasi ekspor dari sisi negara tujuan diharapkan menopang kinerja perdagangan RI. Ada beberapa kawasan yag sudah kami lakukan research, khususnya dengan adanya pelemahan Rupiah ini. Ada potensi di sejumlah negara nontradisional. Salah satunya potensi pasar India yang prospektif. Selain itu ada Tiongkok, dimana potensi pasarnya sangatlah besar. Selain di kawasan Asia Selatan (India, Pakistan, Bangladesh, Sri Langka, dan Nepal), perluasan negara tujuan ekspor juga diarahkan ke kawasan Asia Tenggara dengan fokus ke beberapa negara, antara lain Vietnam, Kamboja, Malaysia, Myanmar, dan Filipina. Produk yang memiliki potensi di ekspor ke kawasan tersebut antara lain produk kayu; kertas; furnitur; kimia; logam; elektronik; otomotif dan komponennya; tekstil dan produk tekstil; makanan olahan; minyak sawit; serta ikan dan produk ikan. TADI DISEBUTKAN INDONESIA JUGA MELIRIK KAWASAN ASIA TENGGARA, APAKAH ITU DALAM RANGKA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) ?
Boleh juga disebut seperti itu. Bagi kami, MEA itu bukan ancaman. Bahkan, MEA itu bagi kami yang
58
|
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
foto : tim humas
sebenarnya adalah peluang. Kita harus melihatnya begitu. Kita harus fight dalam menghdapi MEA. LANGKAH DIVERSIFIKASI ITU APAKAH LANGKAH YANG TEPAT UNTUK MENINGKATKAN EKSPOR?
Saya melihat langkah diversifikasi negara tujuan ekspor merupakan langkah yang paling memungkinkan untuk dilakukan dalam jangka waktu dekat. Alasannya, saat ini Indonesia sudah memenuhi sisi pasokan yang dibutuhkan baik untuk komoditas maupun prioritas. Di sisi lain, diversifikasi produk, khususnya produk dengan konten lokal tinggi dan memiliki nilai tambah tinggi membutuhkan waktu yang lebih panjang. Saya optimis, peningkatan penetrasi ke negara-negara tujuan ekspor akan cukup efektif menggenjot ekspor. Kami sudah bersinergi dengan Kementerian Luar Negeri untuk menggenjot ekspor ke pasar nontradisional. BAGAIMANA MEMASTIKAN KITA UNGGUL DALAM PERDAGANGAN GLOBAL?
Kemendag berkomitmen memperkuat ekspor produk dari berbagai daerah di wilayah Indonesia dan diharapkan produk-produk unggulan dari berbagai daerah akan menjadi mercusuar baru kekuatan ekspor nasional. Berbagai produk potensi daerah dapat memperkuat ekspor nasional. Sebut saja, dari hasil kelautan dan perikanan, pertambangan, kehutanan, pertanian, kerajinan dan cindera mata, serta produk lainnya di bidang pariwisata dan investasi dari berbagai wilayah di Indonesia. SELAIN ITU?
Berbagai produk yang dihasilkan kalangan pelaku usaha kecil menengah (UKM) juga dapat berpotensi meningkatkan ekspor, seperti produk aromaterapi, makanan, cokelat dan lolipop, bordir dan aksesori, jaket kulit dan kerajinan rotan, serta handicraft.
KEGIATAN APA SAJA YANG AKAN DIGELAR SELAMA TEI?
foto : tim humas
Tentunya selain itu, kata Ibu Nus, kita harus bersiap menghadapi rintangan. Karena untuk menggapai keberhasilan itu tidak begitu saja langsung instan, tetapi tentunya melewati proses. Maka untuk memperkuat pasar Indonesia di negara tujuan ekspor, Kemendag telah melakukan analisis singkat dengan melihat data dan tren impor dunia, serta nilai ekspor ke beberapa negara tujuan ekspor tersebut.
SOAL PAMERAN TRADE EXPO INDONESIA (TEI) 2015 BAGAIMANA?
TEI merupakan ajang promosi strategis kita dalam menggaet pasar dunia bagi produk dan jasa unggulan Indonesia. Tahun ini, Kemendag menargetkan partisipasi dari dua ribu perusahaan nasional peserta pameran dan 15 ribu pengunjung dari dalam dan luar negeri. Sebagai upaya meningkatkan perolehan TEI, Kemendag akan mengoptimalkan peran Atase Perdagangan dan kantor Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di luar negeri dalam melakukan sosialisasi intensif dan pendekatan kepada buyers potensial agar mau hadir di ajang TEI 2015. TEI juga merupakan upaya mendorong tercapainya cita-cita yang tidak mudah, yakni peningkatan ekspor nasional 300% selama periode 2014-2019 dari ekspor produk manufaktur. NEGARA-NEGARA MANA YANG SUDAH MEMASTIKAN BERPARTISIPASI UNTUK IKUT SERTA DI PERHELATAN TEI?
Sudah ada sembilan negara yang telah menyatakan keikutsertaannya pada TEI tahun ini, yaitu Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Sebagaimana penyelenggaraan TEI tahun lalu, diharapkan tahun ini beberapa negara akan hadir sebagai delegasi misi dagang untuk secara langsung mencari produk ekspor terbaik.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada TEI 2015 juga akan diselenggarakan Trade and Investment Forum (TTI) yang bertujuan memberikan informasi kepada para eksportir, buyers, dan investor dalam memanfaatkan peluang perdagangan internasional dan investasi. Selain itu, diadakan pula one-on-one business matching yang menjadi sarana pertemuan eksibitor dengan para buyers internasional. Diharapkan para eksibitor dapat melakukan kontak dan kontrak dagang, sekaligus memperluas jaringan pemasaran ke mancanegara. BAGAIMANA MENDORONG DAN MENGAJAK ORANG UNTUK CINTA PRODUK DALAM NEGERI DI TEI?
Kita harus berikan produk yang berkualitas. Para buyers saja menyukai dan membeli, kenapa kita tidak suka produk dalam negeri. TERKAIT PAMERAN CHINA-ASEAN EXPO (CAEXPO) 2015 BAGAIMANA?
Kemendag akan memanfaatkan setiap peluang ekspor ke Tiongkok. Untuk itu, Pemerintah melakukan promosi pada CAEXPO di Nanning yang berlangsung pada 18-21 September 2015. Melalui momentum CAEXPO 2015, Pemerintah menginisiasi suatu program baru dengan membentuk pusat distribusi atau House of Indonesia, sebagai upaya membuka akses yang lebih luas bagi produk Indonesia di Tiongkok. Berbagai produk akan dipamerkan, di antaranya, makanan, alas kaki, sarang burung walet, tekstil dan produk tekstil, mebel, dekorasi rumah, kerajinan tangan, kosmetik dan spa, tembakau, serta perhiasan. (ASK/HER)
|
59
ETALASE PERISTIWA
Dikatakan, dirinya akan melanjutkan menteri terdahulu Rachmat Gobel yang berhasil menanamkan peningkatkan sektor perdagangan. “ Saya akan jalankan program atau kebijakan pak Rachmat Gobel sesuai visi-mis Nawacita,” ucapnya.
foto : tim humas
Sebelum ditunjuk menjadi Mendag Thomas Lembong yang lulusan Harvard University, Cambridge, Massachusetts, USA, tahun 1994 merupakn pendiri Qupat Capital dan pernah bekerja di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Selain itu juga perbah tercatat sebagai komisaris Utama Blitzmegaplex serta 11 portofolio perusahaan diberbagai sektor, seperti logistik kelautan, konsumsi, dan keuangan. Selamat bertugas pak Thomas. (ASK)
Rachmat Gobel, melakukan kunjungan kerja dalam rangka peluncuran perdana program Perdagangan Komoditas Antar Daerah/Antar Pulau (AD/AP) di Sentra Produksi Cabai Perbawati, Kecamatan Salabintana, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu, (8/7). Pada kesempatan tersebut Mendag melakukan panen cabai. Mendag menyampaikan mengenai perdagangan komoditas cabai antara daerah yang defisit komoditas cabai agar bisa terkoneksi dan melakukan transaksi langsung ke daerah yang surplus komoditas cabai dan menciptakan pasar penyeimbang. Transaksi ini diharapkan menekan disparitas harga cabai antar daerah.
(ASK)
Mendag saat berdialog dengan para petani cabai mengatakan bahwa kegiatan di Sukabumi ini merupakan pilot project yang diharapkan akan diikuti oleh dinas perdagangan dari daerah sentra konsumsi cabai lainnya. Mendag berharap perdagangan AD/AP dapat berlangsung bukan hanya pada komoditas cabai, tetapi juga terhadap komoditas pangan lainnya.(ASK)
“ AYO BELANJA DI PASAR RAKYAT”
↑ Mendag Rachmat Gobel bersama para petani di sentra produksi cabai Salabintana, Sukabumi usai peluncuran perdana program Perdagangan Komoditas Antar Daerah/Antar Pulau (AD/AP).
I N T R A - Program gerakan “Ayo Belanja di Pasar
Rakyat” di lauching pada Kamis (9/7). Peresmian program yang ditandai dengan peluncuran stiker “Ayo Belanja di Pasar Rakyat ini dilakukan Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel bersama Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman di kantor DPD RI Jakarta.
Acaraperesmian Gerakan Ayo Belanja di Pasar Rakyat dihadiri Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Srie Agustina, Ketua Tim Pengembangan Pasar Denty Eka Widi Pratiwi, Ketua Komite II DPD Parlindungan Purba, Sekretaris DPD Soedarsono Harjo Soekanto, dan para anggota DPD
foto : tim humas
foto : tim humas
Penandatangan Nota Kesepahaman tersebut dalam bidang Pemanfaatan Jasa Angkutan Udara Nasional Dalam Rangka Peningkatan Perdagangan dan Perwujudan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik. Dalam sambutannya, Mendag mengatakan bahwa Kemendag melakukan terobosan baru dengan menggandeng maskapai nasional yaitu Garuda Indonesia untuk mencapai target kerja yang telah ditentukan.
KEMENDAG JALIN KERJASAMA DENGAN GARUDA
Jumlah produk SNI yang berada dalam pengawasan pemerintah sebanyak 118 buah atau 57,6%; manual dan kartu garansi sebanyak 27 buah atau 13,1%; serta pencantuman label dalam bahasa Indonesia sebanyak 60 buah atau 29,3%. Selain itu, produk yang tidak sesuai dengan ketentuan sebanyak 113 buah atau 55,1 %; produk yang sesuai dengan ketentuan sebanyak 52 buah atau 25,4%; dan yang masih dalam proses uji laboratorium sebanyak 40 buah atau 19,5%.”Untuk mengamankan pasar dalam negeri kami akan terus melakukan peningkatan pengawasan terhadap peredaran produk – produk nonpangan secara berkesinambungan,” jelasnya.
I N T R A - Menteri Perdagangan (Mendag)
Perdagangan (Kemendag) menjalin kerjasama dengan PT Garuda Indonesia. Penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gunaryo dan Direktur Utama PT Garuda Indonesia M Arif Wibowo di Kantor Kemendag disaksikan Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel.
Peran jasa angkutan udara sangat penting dalam upaya meningkatkan aktivitas perdagangan. “Pemerintah memiliki komitmen besar untuk secara bersama-sama dengan mitra strategis dapat mengimplementasikan butirbutir cakupan kerja sama sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing institusi, sehingga mampu meningkatkan perdagangan nasional yang berdaya saing dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik,” ungkapnya. (ASK) .
↑ Dirjen SPK Widodo bersama Kepala BPOM Roy Alexander Sparringa memperlihatkan produk-produk tidak berstandar hasil pengawasan semester I Tahun 2015.
dan Lingkungan (K3L), pemenuhan ketentuan pencantuman label, serta kewajiban melengkapi petunjuk penggunaan (manual) dan kartu garansi (MKG) dalam bahasa Indonesia.
PROGRAM PERDAGANGAN AD/ AP DILUNCURKAN
I N T R A - Pada Kamis (2/7) Kementerian
↑ Penandatanganan kerjasama KemendagPT Garuda Indonesia disaksikan Mendag Rachmat Gobel.
Standardisasi dan Perlindungan Konsumen (SPK) Widodo bersama dengan Kepala Badan POM Roy Alexander Sparringa menggelar konferensi pers mengenai hasil pengawasan semester I Tahun 2015, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (7/7). Dirjen SPK pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan (Kemendag) semakin memperketat pengawasan barang beredar guna melindungi konsumen. Hal tersebut terlihat dari pengumuman hasil pengawasan barang beredar tahun 2015 yang dilakukan terhadap 205 produk di berbagai daerah di Indonesia. Pengawasan barang beredar dilakukan terhadap produk yang memiliki Standar Nasional Indonesia(SNI) Wajib terkait dengan Keamanan, Keselamatan, Kesehatan
foto : tim humas
↘ Mendag Thomas Lembong usai sertijab dengan Rachmat Gobel.
Presiden tentang Penggantian Kabinet Kerja, Keppres Pertama Nomor 79 Tahun 2015, telah dilaksanakan serah terima jabatan Menteri Perdagangan (Mendag) dari Rachmat Gobel kepada Thomas Tri Kasih Lembong yang berlangsung di Auditorium Kantor Kemendag Jakarta, Rabu (12/8). Pada kesempatan tersebut Mendag Thomas Lembong, dirinya sangat berterima kasih atas pengangkatan dirinya yang ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk memimpin Kementerian Perdagangan (Kemendag). Bagi dirinya Kemendag ini kementerian yang sangat prestisius. “Bagi saya ini merupakan kehormatan sebagai Menteri Perdagangan.Dan bagi saya ini merupakan pengalaman yang berharga sama seperti hal pak Rachmat Gobel yang berlatar dunia bisnis, sehingga belum terbiasa dengan birokrasi. Maka, jangan heran saya lebih suka dengan informal,” katanya.
foto : tim humas
Mendag Thomas: "KEHORMATAN MEMIMPIN KEMENDAG"
I N T R A - Direktur Jenderal
PENGAWASAN BARANG BEREDAR TERUS DITINGKATKAN
I N T R A - Menindaklanjuti Surat Keputusan
↑ Ketua DPD RI Irman Gusman dan Mendag Rachmat Gobel saat peresmian Program gerakan “Ayo Belanja di Pasar Rakyat”.
Dalam sambutannya Mendag menyampaikan dukungannya atas Gerakan Ayo Belanja di Pasar Rakyat karena gerakan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam upaya merevitalisasi 5000 pasar rakyat dalam lima tahun ke depan. “Pembangunan pasar rakyat tidak hanya untuk mengimbangi pasar-pasar modern tetapi juga untuk menjaga stabilitas suplai sehingga terjaga stabilitas harga,” jelasnya. (ASK) .
60
|
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
|
61
ETALASE PERISTIWA
MELANTIK ESELON II, III DAN IV DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN ← Pemberian selamat kepada para pejabat baru usai pelantikan oleh para pimpinan Kemendag.
SILATURAHMI DAN HALAL BIHALAL DI LINGKUNGAN KEMENDAG
foto : tim humas
← Suasana diskusi saat acara diskusi batik nasional dan launching batik sebagai seragam dinas Kemendag.
GELAR DISKUSI BATIK NASIONAL DAN LAUNCHING PAKAIAN SERAGAM
I N T R A - Menteri Perdagangan
(Mendag) Rachmat Gobel didampingi Ibu Retno Damayanti Gobel beserta jajaran Eselon I, dan staf khusus mengadakan acara Silaturahmi dan Halal Bihalal Idul Fitri 1436 H yang berlangsung di Auditorium Kementerian Perdagangan. Kamis (23/7). Kegiatan rutin tahunan ini merupakan apresiasi pimpinan Kemendag terhadap karyawan yang merayakan Lebaran serta untuk menjalin tali silaturahmi yang lebih erat lagi antara pimpinan/pejabat dengan para karyawan.
foto : tim humas
“Jalinan keakraban antara pimpinan dan karyawan salah satu bentuknya dengan forum silahturahmi seperti ini,” jelas Mendag.
↑ Para karyawan Kemendag saat bersilahturahmi dan halal bihalal bersama Mendag dan Ibu Retno Damayanti Gobel.
62
|
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
Acara Halal Bihalal ini dihadiri mantan Menteri Perdagangan, Arifin Siregar dan Rahardi Ramelan, Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, Anggota Komisi VI DPR RI, Pejabat BUMN, Anggota KADIN, Para Duta Besar, Asosiasi, perwakilan dari instansi terkait, dan wartawan. (ASK)
.
Menurut Mendag, apa yang dilakukan Kemendag adalah contoh bahwa untuk mengangkat prdoduk batik nasional yag telah diakui sebagai warisan budaya oleh United Nation Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO). “Bukan hanya cinta, tapi harus ada aksi,” tegasnya seraya menambahkan Kemendag harus bisa menjadi promotor agar masyarakat Indonesia ikut menyenangi batik serta bersemangat mengenakan batik da kain asli Indonesia lainnya. Sementara itu untuk batik yang dipergunakan sebagai seragam dinas adalah batik bermotif Endek, Bali. “Kami berharapa setiap Kementerian/Lembaga terkait lainnya dapat ikut mempromosikan batik sebagai warisan budaya yag patut kita lestarikan,” ungkapnya. (ASK)
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perdagangan Nomor: 773/M-DAG/KEP/8/2015 Tanggal 3 Agustus 2015, para Pejabat Eselon II yang dilantik yaitu Syailendra sebagai Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian, Parluhutan Tado Sianturi sebagai Kepala
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan, Suhanto sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Jimmy Bella sebagai Direktur Logistik dan Sarana Distribusi.
Pejabat lainnya yang dilantik Syamsul Bahri Siregar dilantik sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono sebagai Direktur Kerjasama Multilateral, Marthin sebagai Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), Sri Nastiti sebagai Kepala Pusat Kebijakan Kerjasama Perdagangan Internasional, dan Sintoyo dilantik sebagai Sekretaris Inspektorat Jenderal (ASK)
.
← Dirjen PEN Nus Nuzuli Ishak saat acara Forum Koordinasi Teknis Bidang Pengembangan Ekspor Tahun 2015 di Yogyakarta.
I N T R A - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
(PEN) Nus Nuzulia Ishak membuka secara resmi Forum Koordinasi Teknis Bidang Pengembangan Ekspor Tahun 2015 di Hotel Tentrem Yogyakarta, Kamis (6/8). Forum Koordinasi yang dihadiri oleh 145 peserta mengusung tema “Mewujudkan Sinergi yang Solid Pusat dengan Daerah dalam Mendukung Peningkatan Ekspor Non Migas Tiga Kali Lipat sebagai Kontribusi Sektor Ekspor bagi Pertumbuhan Ekonomi Nasional”.
I N T R A - Kementerian Perdagangan
(Kemendag) menggelar acara diskusi batik nasional dan launching batik sebagai seragam dinas. Pada acara diskusi Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel bersama Mantan Menperin Hartarto dan Mantan Menperindag Rahardi Ramelan menjadi pembicara yang dipandu moderator Suryopratomo, di auditorium Kemendag, Kamis (30/7).
Rachmat Gobel, melantik dan mengambil sumpah para pejabat Eselon II, III dan IV di Lingkungan Kementerian Perdagangan yang berlangsung di Auditorium Kementerian Perdagangan, Senin (3/8). “Pelantikan ini merupakan bentuk komitmen Kementerian Perdagangan dalam membenahi kinerja pelayanan kepada masyarakat,” jelas Mendag.
FORUM KONSULTASI TEKNIS 2015 DITJEN PEN
foto : tim humas
Beras yang dikirim ke masing-masing provinsi sebanyak 24 ton dari total 56 ton yang diangkut dengan empat kontainer. Adapun nilai penjualan dalam perdagangan mencapai Rp 8 miliar dari total Rp 429 miliar dalam kontrak 55 ribu ton beras yang telah disepakati. (ASK)
← Irjen Kemendag Karyanto Suprih saat menghadiri menghadiri acara Pengiriman Produksi Beras Provinsi Sulawesi Selatan ke 11 Provinsi di Indonesia di Pelabuhan Petikemas Soekarno-Hatta Makassar.
foto : tim humas
Suprih menghadiri acara Pengiriman Produksi Beras Provinsi Sulawesi Selatan ke 11 Provinsi di Indonesia yang berlangsung di Pelabuhan Petikemas Soekarno-Hatta Makasar, Selasa (14/7). Peresmian pengiriman produksi beras dilakukan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo. Provinsi Sulawesi Selatan mengirimkan beras untuk memenuhi kebutuhan 11 (sebelas) provinsi, yaitu DKI Jakarta, Maluku, Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Papua, Jambi, Sumatra Utara, dan Aceh. Pengiriman ini merupakan kerja sama segitiga antara Perum Bulog dengan pelaku usaha PT Pelitagro Makassar, dan Perum Bulog dengan provinsi penerima. Pengiriman beras ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan stok pangan beras bagi provinsi penerima.
foto : tim humas
I N T R A - Inspektur Jenderal (Irjen) Karyanto
I N T R A - Menteri Perdagangan,
← Salah satu stand buah-sayur lokal di acara Pameran Pangan Nusa (PPN) dan Produk Dalam Negeri tingkat Regional (PPDNR) 2015 di Lapangan Benteng Vastenburg, Surakarta.
I N T R A - Menteri Perdagangan,
GELARAN PPN DAN PDNR 2015 DI SOLO
(Mendag) Rachmat Gobel, didampingi oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Srie Agustina, Penjabat Wali Kota Solo, Budi Suharto dan mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, memukul gong sebagai tanda pembukaan acara Pameran Pangan Nusa (PPN) dan Produk Dalam Negeri tingkat Regional (PPDNR) 2015 di Lapangan Benteng Vastenburg, Surakarta. Jumat (7/8). Pada PPN dan PPDNR di Surakarta kali ini sekitar 136 UMKM ikut berpartisipasi. Pada pameran bertemakan “Ragam Pangan Cita Rasa
Kegiatan ini bertujuan menyamakan persepsi dan pemahaman antara sesama pembuat kebijakan dalam rangka pengembangan ekspor baik di tingkat pusat maupun di daerah. Melalui forum ini diharapkan banyak pihak yang dapat mengambil manfaat khususnya bagi daerah terkait program pengembangan ekspor nasional. Lebih lanjut, melalui forum ini akan membangun jejaring kerja yang semakin erat antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya meningkatkan ekspor secara nasional. “Kegiatan ini juga sebagai evaluasi kinerja ekspor tahun 2015 termasuk capaian dan kendala ekspor serta kolaborasi program peningkatan daya saing dan promosi produk ekspor tahun 2016 antara pusat dan daerah,” kata Dirjen PEN. (ASK)
Indonesia dalam Menjadikan Produk Nusantara Berjaya di Indonesia” tersebut, Kemendag berkomitmen meningkatkan promosi produk dalam negeri sekaligus memperkenalkan potensi kuliner unggulan Nusantara. Acara PPN dan PPDNR juga merupakan bentuk dukungan pembinaan dan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Pemerintah terus memupuk UMKM menjadi handal, mandiri, dan berjiwa wirausaha sehingga pada akhirnya dapat berperan sebagai penggerak ekonomi kerakyatan. “Perhelatan PPN dan PPDN momentum
membangkitkan produk lokal,” ungkap Mendag
Pada kesempatan itu, untuk mendukung peningkatan produktivitas dan penghasilan para UMKM dan Pedagang Kaki Lima (PKL), Mendag menyerahkan secara simbolis bantuan sarana usaha kepada Kota Surakarta berupa 60 unit gerobak dagang, 50 unit tenda dagang, dan 50 unit sepeda jamu. Kepada Kabupaten Sukoharjo diberikan pula 50 unit sepeda jamu. Pelaksanaan PPN dan PPNDR 2015 puncaknya akan dilangsungkan di Lapangan Monas, Jakarta (8–11 Oktober 2015). (ASK)
|
63
foto : tim humas
PENGIRIMAN PRODUKSI BERAS SULSEL MENJAMIN KETERSEDIAN STOK
ETALASE PERISTIWA
← Mendag Thomas Lembong memberikan ucapan kepada karyawan yang menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya atas pengabdiannya di Kemendag.
I N T R A - Menteri Perdagangan (Mendag)
Thomas Trikasih Lembong bersama Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi melakukan Penandatanganan Komitmen Pencegahan Korupsi Terintegrasi antara Kementerian Perdagangan dan KPK, yang berlangsung di Auditorium Kantor Kemendag Jakarta, Rabu (26/08).
Dalam sambutannya Mendag mngatakan, dengan semangat 17 Agustus dapat dijadikan untuk momentum peningkatan etos kerja sesuai dengan tema 17 Agustus 2015 kali ini ”Ayo Kerja”. Pada kesempatan tersebut, Mendag atas nama Presiden Republik Indonesia menyerahkan Tanda Penghargaan Satyalancana Karya Satya. Jumlah penerima Tanda Penghargaan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor : 67/TK/2015 tanggal 29 Juni 2015 yaitu Satyalancana Karya Satya 30 Tahun berjumlah 86 orang, Satyalancana Karya Satya 20 Tahun berjumlah 67 orang dan Satyalancana Karya Satya 10 tahun berjumlah 47 orang. (ASK)
MENDAG MENGHADIRI PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI DI PASAR KRAMAT JATI
Dalam sambutannya Mendag Thomas mengatakan, bahwa komitmen pencegahan korupsi yang telah ditandatangani merupakan kerangka implementasi sistem integrasi nasional yang digerakkan oleh program dan kegiatan antara lain program pengendalian gratifikasi, monitoring pelaporan harta penyelenggara negara dan pengelolaan barang milik negara. Untuk itu, Menteri Perdagangan memerintahkan kepada seluruh pejabat dan jajaran Kementerian Perdagangan (Kemendag) di bawah koordinasi dan pengawasan Inspektur Jenderal (Itjen) untuk melaksanakan dengan sungguh-sungguh komitmen yang telah ditandatangani ini.
MENDAG MENGHADIRI PEMBUKAAN AEM KE47 DI MALAYSIA
“Apabila komitmen tersebut dilaksanakan dengan jujur dan iklas dipastikan pembentukkan identitas sebagai Kemendag akan semakin jelas dan nyata bahwa korupsi bukan budaya kita, curang bukan cara kita, kejujuran dan keramahtamahan dan gotong royong akan menjadi ciri Kemendag melalui perilaku dan nilai-nilai yang kita anut,” paparnya. (ASK)
I N T R A - Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong,
bersama mantan Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, memotong tumpeng sebagai tanda Peringatan Hari Ulang Tahun ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (18/8). Dalam acara tersebut, Rachmat Gobel, ingin bersilaturahmi dan berpamitan kepada para pedagang Pasar Kramat Jati sekaligus memperkenalkan Thomas Trikasih Lembong sebagai Menteri Perdagangan yang baru. Dalam sambutannya, Mendag Thomas Lembong, meminta semua pihak, terutama kepada pedaganga untuk dapat membantu program kebijakan pemerintah dalam hal menyangkut stabilisasi harga bahan pokok.
MENDAG MENERIMA KETUA KADIN INDONESIA
I N T R A - Menteri Perdagangan Republik
foto : tim humas
Indonesia Thomas Lembong menghadiri pembukaan ASEAN Economic Ministers' (AEM) Meeting and Related Meetings ke-47, Sabtu (22/8) di Kuala Lumpur Convention Centre, Kuala Lumpur, Malaysia.
64
|
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
Pertemuan AEM ini berlangsung dari 22-25 Agustus 2015. Pertemuan AEM dibuka oleh Minister of International Trade and Industry Malaysia Dato' Sri Mustapa Mohamed. Hadir pula dalam pertemuan tersebut Duta Besar RI untuk Malaysia Prayitno, Staf Ahli Bidang Diplomasi Perdagangan Kementerian Perdagangan Sondang Anggraini, serta Direktur Kerja Sama ASEAN Donna Gultom (ASK)
foto : tim humas
← Pembukaan AEM 2015 di Kuala Lumpur, Malaysia dihadiri Mendag Thomas Lembong.
← Mendag Thomas Lembong bersama mantan Mendag Rachmat Gobel memotong tumpeng saat peringatan HUT RI Ke-70 di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur.
← Stand Pusat Humas Kemendag di Pameran Kongres Pranata Humas 2015 di Ibis Trans Studio Bandung banyak didatangi pengunjung.
I N T R A - Pelayanan Informasi Publik Pusat
foto : tim humas
“Saya mengucapkan terima kasih kepada para pedagang yang telah menjaga kelancaran pasokan kebutuhan pokok kepada masyarakat. Ia pun meminta dukungan kepada para pedagang agar dapat menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok,” harapnya. (ASK)
PAMERAN KONGRES PRANATA HUMAS 2015
foto : tim humas
foto : tim humas
Thomas Trikasih Lembong, memimpin Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia yang berlangsung di halaman parkir Kantor Kementerian Perdagangan. Minggu (17/8). Upacara tersebut dihadiri para Pejabat Eselon I dan II, Widyaiswara serta karyawan/ti di lingkungan Kementerian Perdagangan.
← Pimpinan KPK Johan Budi menandatangani kerjasama dengan Kemendag disaksikan Mendag Thomas Lembong.
foto : tim humas
MENDAG THOMAS LEMBONG PIMPIN UPACARA HUT RI KE-70
KEMENDAG-KPK JALIN KERJASAMA MEMBERANTAS KORUPSI
I N T R A - Menteri Perdagangan,
← Mendag Thomas Lembong berbincang bersama Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto di kantor Kemendag.
I N T R A - Menteri Perdagangan, Thomas T. Lembong, menerima
kunjungan Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto, di kantor Kementerian Perdagangan. Senin (31/8). Kunjungan KADIN tersebut dalam rangka memperkuat komitmen antara Kemendag dan KADIN Indonesia untuk melakukan sinergi, sinkronisasi dan koordinasi dalam menghadapi akselerasi perdagangan dunia yang semakin ketat dan dinamis. Dalam kesempatan tersebut, Mendag didampingi oleh Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional (KPI) Bachrul Chairi serta Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan (BP2KP)Tjahya Widayanti. (ASK)
Humas Kemendag berpartisipasi dalam Pameran Kongres Pranata Humas 2015 di Ibis Trans Studio Bandung, yang berlangsung 26-27 Agustus 2015. Pameran Kongres Pranata Humas ini merupakan kali pertama, bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas Humas Indonesia dan mengangkat tema Cyber Government Public Relations (Cyber GPR). Pameran dan kongres dihadiri sekitar 500 peserta dari seluruh Indonesia, yang berasal dari Kementerian/Lembaga dan juga Humas dari Pemerintah Daerah.Pada pameran tersebut Pusat Humas Kemendag menampilkan berbagai majalah internal, flyer, brosur Kemendag. Ada pula profile unit di Kemendag yang telah disediakan dalam format DVD. Selain itu Pelayanan Informasi Publik pada acara pameran jg menyediakan Permohonan Informasi Publik dan berbagai aktivitas yang memanfaatkan Twitter @kemendag. Stand Pelayanan Informasi Pusat Humas Kemendag memberikan apresiasi atas bahan publikasi dan kreativitas games via sosial media @kemendag Pelayanan Informasi Kemendag memberikan apresiasi kepada para peserta games yang berhasil mencapai interaksi terbanyak. Baik melalui retweet maupun favorit. (ASK)
|
65
KOLOM PEDULI
gerakan beli tomat petani
GERAKAN,
u Pedagang tomat
BELI T MAT
PETANI
saat diminta penjelasannya oleh Mendag Thomas Lembong seputar permasalahan turunnya harga tomat.
Mendag Thomas v
Lembong pada acara bazar tomat 'Gerakan Beli Tomat Petani' dalam rangka menstabilkan harga dan peningkatan kesejahteraan petani tomat.
Suasana acara w
'Gerakan Beli Tomat Petani' yang berlangsung usai memperingati HUT ke-70 RI di halaman kantor Kemendag, Jakarta.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Srie Agustina yang mendampingi Mendag Thomas Lembong mengatakan, Pemerintah melalui beberapa kementerian telah berkoordinasi mengambil langkah-langkah strategis. Hal ini dilakukan untuk membantu petani agar harga tomat dapat membaik kembali. "Langkah jangka panjang yang telah ditentukan adalah meminta industri makanan dan minuman untuk melakukan komitmen kerja sama membeli tomat dari petani," jelas Srie. Srie mengatakan, Kemendag bersama Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan pembahasan bersama tiga perusahaan besar yang bergerak dalam bidang pengolahan makanan, yakni ABC, Wings, dan Indofood. Ketiganya diproyeksikan akan membeli tomat lokal dalam bentuk pasta untuk substitusi bahan baku pasta yang selama ini diimpor. Kesepakatannya, industri pengolahan harus menyerap tomat petani sebanyak 5 ton per bulan. "Langkah ini juga akan mengembangkan industri pengolahan bahan baku yang dapat menghasilkan pasta," tandasnya.
u
Kemudian, lanjut Srie, pengusaha ritel modern seperti Giant dan Carrefour juga siap menyerap walaupun sebenarnya mereka sudah menyerap. Mereka akan meingkatkan penjualan di gerai-gerai dan membuat bazar agar semakin banyak menjaring konsumen.
Perdagangan (Kemendag) menggelar acara 'Gerakan Beli Tomat Petani'. Kegiatan tersebut berlangsung usai memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-70 Republik Indonesia (RI), di halaman kantor Kemendag, Jakarta, Senin (17/8).
66
|
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
S
ebanyak 2 ton tomat segar dijual langsung oleh petani di lingkungan Kemendag. Inisiasi ini sebagai bentuk kepedulian terhadap petani tomat yang tengah mengalami kerugian lantaran harga buah tomat yang anjlok. Tomat buah dibanderol Rp 1.700/kg dan tomat sayur Rp 500/kg.
“Dengan kondisi sekarang, Pemerintah coba bantu agar harganya beli di tingkat petani berkisar Rp 1.700-Rp 2.500 per kg. Itu sudah oke dan menguntungkan buat mereka, yang penting tomatnya tidak terbuang. Tapi kalau kondisi supply and demand-nya balance, kalau bisa ditingkatkan Rp 3.000/kg-Rp 5.000/kg,” paparnya.
Idealnya, harga tomat buah kira-kira Rp 2.500/kg dan tomat sayur Rp 700/kg. Bahkan di tingkat petani, harga tomat sayur menyentuh Rp 200/kg. Penyebab utama terjadinya kondisi yang membuat petani menjadi rugi ini adalah berlebihnya pasokan tomat. Saat ini, jenis tomat yang tengah surplus ialah tomat buah. Adapun harga tomat dalam penjualan langsung itu berkisar antara Rp 4.000/kg-Rp 5.000/kg, disesuaikan dengan harga tomat yang berlaku di pasar-pasar induk. "Saya mengharapkan, kegiatan bazar tomat ini dapat segera menstabilkan harga tomat, sehingga diharapkan membantu kesejahteraan para petaninya," ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong saat meninjau acara kegiatan bazar tomat.
Merujuk data Kemendag, rata-rata produksi tomat adalah 916 ribu ton per tahun. Sedangkan kebutuhan tomat dalam negeri hanya 520 ribu ton. Faktor inilah yang mebuat harga tomat mudah jatuh. (ASK)
foto : tim humas
I N T R A - Kementerian
Srie mengatakan bahwa harga jual tomat di tingkat ritel modern berkisar Rp 8.000/kg. Harga tersebut terbilang tinggi. Sayangnya, harga jual yang tinggi tidak seirama dengan harga beli ke tingkat petani. Menurut Srie, petani hanya bisa memperoleh harga beli Rp 1.700/kg untuk jenis tomat buah dan Rp 500 per kg untuk jenis tomat sayur.
w |
67
supardjo
:
“Jadi Abdi Negara dengan 3P"
JADI ABDI NEGARA DENGAN 3P
T
iga puluh lima tahun menjadi abdi negara, Supardjo alias Pak Jojo tentu banyak makan asam garam. Sebagai Kepala Biro Umum Kementerian Perdagangan RI, Pak Jojo kerap terlihat di manamana. Kadang ia berada di ruang-ruang rapat bersama para pejabat eselon satu, kadang ia usteru bersama satuan pengaman dan para teknisi.
68
|
“Tugas kepala biro umum itu ya hampir semua hal. Bahkan, kita sering membagi pengalaman kerja sesama kepala biro umum dengan kementerian dan lembaga pemerintah lainnya,” tutur pria berkumis ini. Sebagai Kabiro Umum, Pak Jojo sudah mengalami masa empat menteri. Sejak Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Mendag M. Luthfi, Mendag Rahmat Gobel dan sekarang Mendag Thomas Trikasih Lembong. Semua menteri memiliki kesannya sendiri. Supardjo yang sering disapa Pak Jojo seolah tak "kerasan" hanya duduk diam di belakang meja. Ia punya tugas seabrek. Di era Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Pak Jojo sering kali berkeliling kantor, untuk mengecek berbagai hal, tak terkecuali taman dan beberapa bunga kesayangan. Sementara di era Pak Thomas Lembong,
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
ia baru saja diminta mengganti pendingin udara di ruangannya. “Beliau tidak kuat dengan pendingin udara yang tersentral, sehingga minta pendingin udara yang mudah dimatikan jika suhu udara sudah terlalu dingin,” katanya. Saat menjadi pegawai negeri, citacitanya tidak muluk-muluk. “Saya ini hanya bersekolah di kampong, di Cirebon. Jadi saya tak punya pikiran bisa menjadi pejabat di kementerian. Jabatan ini saja sudah saya syukuri. Ini anugerah yang luar biasa bagi saya,” katanya. Masuk Kementerian Perdagangan dengan ijasah SMU, Pak Jojo hanyalah seorang staf biasa. Namun, ia disiplin dan pekerja keras. Ia masih ingat bagaimana seorang Gita Wirjawan yang memiliki standar tinggi ketika mengangkat pejabat. Saat itu, jika pejabat tidak memiliki TOEFL 600 sulit diangkat sebagai pejabat setingkat eselon II. Tetapi, entah mengapa, Gita Wirjawan seolah luluh pada kedisiplinan, keuletan, dan kerja keras Pak Jojo. “TOEFL saya hanya “800” tapi dibagi empat orang. Tapi saya menunjukkan kepada Pak Gita bahwa saya mampu melaksanakan tugas dan arahan pimpinan. Saya mampu menterjemahkan semua instruksi dan petunjuk pimpinan dengan baik,” katanya.
Pernah suatu kali, Pak Jojo dibuat demam karena dia diminta mengecek email. “Saya ini gaptek jadi tidak mengerti email. Saya dibuatkan email oleh staf. Tapi, saya tidak kurang akal, saya berikan alamat (account) email dan password-nya kepada staf, dan saat itu perintah atasan mampu dilaksanakan denganbaik,” ujarnya. Pak Jojo punya 3P yang harus dijaga dan dilaksanakan baik-baik. "P" PERTAMA adalah perintah Allah SWT. “Laksanakan perintah Allah dengan baik dan jangan diabaikan,” katanya. "P" KEDUA adalah perintah orang tua. “Perintah orang tua harus diikuti karena orang tualah yang melahirkan kita dan merawat kita selama ini,” ucapnya. "P" yang KETIGA adalah perintah pimpinan. “Prinsipnya perintah pimpinan itu harus diterjemahkan dengan sebaikbaiknya. Jika pimpinan ingin melaksanakan tugas dinas ke luar kota misalnya, maka kita
harus pandai menerjemahkan, dengan membuat persiapan dan perencanaan agar perjalanan dinas dapat terlaksana dengan baik. Kapan berangkat, naik apa, siapa saja yang menyertai, bagaimana, akomodasinya, apa saja yang perlu disiapkan, semua harus sudah bisa disimulasikan dengan baik. Itulah inti menerjemahkan arahan dan perintah pimpinan,” katanya. Dia berharap para abdi negara yang saat ini melayani rakyat juga mampu menjaga 3P ini dengan baik, agar hubungan dengan Sang Khalik, hubungan dengan orang tua dan dengan pimpinan juga dapat terjaga dengan baik dan dapat melaksanakan semua tugas dengan sempurna. (HER/ASK)
↘ Supardjo Kepala Biro Umum KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
foto : tim humas
KATA KITA
|
69
MENYONGSONG MEA
hamid muhammad
"MEA dan Cetak Biru Pendidikan"
MEA DAN CETAK BIRU PENDIDIKAN M
↙
asyarakat Ekonomi ASEAN segera diberlakukan. Praksis akan diluncurkan akhir Desember 2015 ini. Arus barang dan jasa akan menjadi pergerakan yang selalu diamati dan memiliki dampak. ASEAN akan menjadi satu masyarakat. Bagaimana kesiapan Kementerian Pendidikian dan Kebudayaan menyikapi hadirnya MEA ini? Berikut wawancara Majalah INTRA dengan Dirjen Dikdasmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan HAMID MUHAMMAD.
Hamid Muhammad Dirjen Dikdasmen (Pendidikan Dasar dan Menengah) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
SETELAH SETAHUN BERSAMA KABINET KERJA, APA SAJA YANG BERUBAH DARI KESIBUKAN PAK MENTERI?
untuk lebih banyak bisa memasuki pasar kerja di sejumlah negara ASEAN.
Saya melihat dan merasakan beliau sangat mencintai guru dan anak-anak. Untuk itu, selama setahun menjadi Menteri, Pak Anies Baswedan selalu menyempatkan diri mengunjungi sekolah dan guru-guru di Tanah Air. Berbagai acara yang melibatkan guru dan siswa senantiasa menjadi prioritas beliau. Saya sendiri berharap beliau melanjutkan upaya menjadikan guru Indonesia bermutu dan semakin profesional, sehingga ke depan anak bangsa dan generasi bangsa ini akan semakin mampu mengukir prestasi, menguasai kompetensi, dan berperan dalam perubahan global serta berkontribusi bagi peradaban baru dunia.
APA SAJA YANG SUDAH DAN SEDANG DILAKUKAN KEMENDIKBUD TERKAIT HAL INI?
KITA AKAN FOKUS BICARA TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) YANG RESMI AKAN DILUNCURKAN AKHIR DESEMBER 2015 INI. DALAM MEA PERDAGANGAN BEBAS TIDAK HANYA PADA BARANG DAN JASA. AKAN ADA ARUS BEBAS TENAGA KERJA. BAGAIMANA KESIAPAN PENDIDIKAN CALON TENAGA KERJA YANG SAAT INI DIGEMBLENG KEMENDIKBUD MELALUI WADAH SMK?
SMK merupakan program vokasi yang dipersiapkan untuk mencetak sumber daya insani yang kompeten profesional sejak awal, sebelum siswa memasuki pasar tenaga kerja. SMK mendidik siswa dengan keterampilan dan kompetensi khusus yang dibutuhkan industri. Dengan demikian, lulusan SMK diproyeksikan mampu dan siap memasuki pasar tenaga kerja seperti yang dibutuhkan industri. Tentu saja, dalam rangka menyongsong MEA, kami juga membekali siswa dengan sertifikasi khusus, sehingga kompetensi yang dimiliki siswa dapat diterima juga di negara-negara ASEAN. Pembekalan tidak hanya keterampilan dan kompetensi inti yang telah diatur dalam kurikulum, kami juga membantu menyiapkan sertifikasi khusus bagi lulusan SMK agar bisa bekerja di negara-negara ASEAN. Kami memandang MEA dengan positif dan optimis. Menyatunya pasar ASEAN kami maknai sebagai peluang bagi tenaga kerja Indonesia
70
|
Kami makin memperbanyak program peningkatan kualiatas SMK, seperti penambahan ruang workshop dan laboratorium serta merancang kerjasama dengan Kemenaker sebagai pemilik Balai Latihan Kerja (BLK) dan Dunia Usaha dan Industri (DUDI) untuk tempat praktik siswa. Dalam Proses pembelajaran siswa tidak hanya belajar teori di kelas, tapi mereka lebih banyak praktik. Kurikulum disesuaikan dengan program keahlian yang dibuka di satuan pendidikan, yang membebaskan setiap satuan pendidikan melakukan kreativitasnya sehingga memungkinkan mereka memperbaiki diri, meningkatkan kompetensi, dan keterampilan vokasionalnya. Terdapat banyak program untuk menjamin kualitas SMK ini sehingga begitu siswa lulus mereka sudah siap di pasar kerja. Kementerian juga membantu biaya sertifikasi agar mereka juga bisa diterima di bursa tenaga kerja di Negaranegara ASEAN. Dukungan biaya sertifikasi ini menyatu dalam dana BOS, sehingga semua siswa kelas 12 di SMK bisa mengikuti ujian sertifikasi. Kami akan terus menciptakan terobosanterobosan penting agar MEA menjadi berkah buat rakyat dan bangsa Indonesia. Siswa-siswa kita akan menjadikan MEA sebagai peluang mengembangkan diri dan menciptakan banyak kreativitas. Diantara terobosan antara lain program kerjasama untuk menjalin lebih dekat dengan industri dan mengupayakan terbentuknya wadah atau Majelis Kemitraan Pendidikan Kejuruan dengan Industri dan KADIN. Melaui SMK, akan terus digembleng anak didik kita dengan kemampuan yang lebih agar memiliki keterampilan sesuai perkembangan teknologi terkini sehingga memiliki daya saing global. Untuk itu, kami memerlukan dukungan
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
dari parlemen baik dari sisi kebijakan maupun anggaran. Dukungan tersebut sangat penting untuk melaksanakan program-program SMK sesuai dengan perkembangan teknologi dan industri serta tuntutan masyarakat. ADA LIMA SEKTOR JASA YANG MENJADI ARUS BEBAS TENAGA KERJA, YAKNI PELAYANAN KESEHATAN, PARIWISATA, LOGISTIK, TELEMATIKA DAN TRANSPORTASI UDARA. BAGAIMANA SMK KITA BISA MENJAWAB ARUS BEBAS TENAGA KERJA DI LIMA SEKTOR INI?
Kami optimis dapat memasuki lima sektor ini. Kami memiliki SMK di semua bidang itu. Setidaknya SMK yang bisa menjadi rantai kelima sektor tersebut. Di bidang pariwisata kita memiliki keunggulan. SMK-SMK Pariwisata sudah dibekali dengan kemampuan teknis dan profesional yang sangat memadai. Mereka lulus sudah bersertifikat dan sertifikat profesional ini sudah bisa diterima di bursa tenaga kerja pariwisata di seluruh Negara ASEAN. Begitu juga dengan SMK telematika dan SMK bidang keterampilan lainnya yang mampu menjadi pendukung industri global. Saat ini upaya penyelarasan program keahlian yang terkait dengan lima sektor tersebut terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan industri di ASEAN dan juga dengan sesama sekolah kejuruan di Negara ASEAN. Kami sangat mengharapkan Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan kementerian teknis lainnya terus lebih banyak memberikan dukungan dan bantuan kepada siswa SMK, khususnya tatkala siswa SMK melaksanakan Prakktik Kerja Lapangan. Program Parktik Kerja ini sangat berguna bagi siswa SMK dalam menguasai dan beradaptasi dengan lingkungan kerja yang akan mereka tekuni di masa yang akan datang. SEJAUH MANA KOMPETENSI PENDIDIKAN KITA DALAM MEMBEKALI KEMAMPUAN SISWA SEHINGGA SIAP BERSAING DI PASAR MEA?
Kita memiliki banyak sekali laboratorium, bengkel-bengkel, dan alat praktik kerja yang memadai. Kami juga memfungsikan SMK sebagai TUK (Tempat Uji Komptensi) bagi siswa SMK ataupun bagi masyarakat yang ingin memiliki sertifikasi kompetensi. SMK bukan lagi sebagai sekolah yang hanya mengajarkan teori. SMK memiliki program keterampilan yang memadai dan professional. Jadi, kalau ada MEA, kita pasti akan siap menyongsongnya. Namun, tentu saja kami akan selalu introspeksi diri. Banyak juga SMK yang belum siap dan belum memiliki kompetensi unggul dan belum siap bersaing di bursa tenaga kerja ASEAN. Untuk itu, saat ini kami terus berbenah memperbaiki mutu layanan pembelajaran di SMK. Kami terus mendukung dan memperkuat SMK sehingga mereka saling berlomba menciptakan praktik-praktik terbaik dan menularkannya kepada sesama. Kami mendorong agar SMK dan industr bergandengan tangan untuk menjadikan SMK sebagai lembaga pendidikan yang menyiapkan anak-anak kita yang terampil, mandiri dan bermartabat. JIKA BELUM BERKOMPETEN, APA YANG SUDAH DAN SEDANG DILAKUKAN KEMENDIKBUD? JIKA SUDAH APA SAJA YANG TENGAH DIUSAHAKAN KEMENDIKBUD AGAR MEREKA DAPAT TERSERAP DI PASAR KERJA MEA?
Sekali lagi kami tegaskan, bahwa Kementerian sangat serius memberdayakan SMK ini. Kami telah memperbaiki kurikulumnya, menyelaraskan dengan kompetensi dan tenaga kerja yang dibutuhkan industri, memberi bantuan peralatan praktik, meningkatkan mutu gurunya, dan menyiapkan jaringan kerjasama sehingga lulusan SMK sehingga bisa masuk ke pasar kerja, membangun wirausahawanwirausahawan muda yang mandiri dan kreatif. Di samping itu, kami tidak hanya mencetak para lulusan SMK sebagai tenaga kerja, tapi kami membekali siswa dengan jiwa saudagar, jiwa enterprenuer, sehingga mereka bisa menjadi pengusaha-pengusaha baru yang mandiri dan kuat. MENYANGKUT SETIAP TENAGA KERJA YANG HARUS MEMILIKI SERTIFIKASI PROFESI SEHINGGA CALON TENAGA KERJA KITA DAPAT DITERIMA DI PASAR MEA, APA YANG TENGAH DILAKUKAN KEMENDIKBUD? PADA SISI LAIN, UNTUK MEMPEROLEH SERTIFIKAT PROFESI HARUS DITEMPUH DENGAN BIAYA YANG TIDAK MURAH. BAGAIMANA PENJELASANNYA?
Betul. Untuk itu kami bersama-sama dengan kementerian terkait menyiapkan program terpadu agar sertifikasi ini berjalan dengan baik. Siswa yang lulus SMK sudah memiliki sertifikat kompetensi yang bisa digunakan di seluruh Negara ASEAN. Kami telah mendorong dan memberdayakan 1.650 SMK di seluruh Indonesia menjadi
Tempat Uji Kompetensi. Mulai tahun pelajaran 2014/2015 Ujian Praktik Siswa SMK yang merupakan bagian dari Ujian Nasional menyatu menjadi ujian yang menghasilkat sertifikat kompetensi bagi lulusan SMK. Ujian bersertifikat ini bekerjasama dengan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) dan industri nasional yang umumnya akan merekrut tenaga kerja dari lulusan SMK. Proses pembinaan ini terus berlangsung, dan diharapkan sampai dengan tahun 2019/2020 nanti semua lulusan SMK memiliki sertifikat kompetensi yang diakui oleh dunia industri. Diharapkan pula dapat diratifikasi oleh industri di Negara ASEAN. SETIAP TAHUN ADA SEBANYAK 2,5 JUTA SISWA SMP DAN SMA (DATA DIKUTIP DARI DIREKTUR PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN KEMENDIKNUD) YANG TIDAK MELANJUTKAN PENDIDIKAN. BAGAIMANA BAPAK MELIHAT DATA INI?
Data ini menunjukkan satu hal bahwa konsep SMK selama ini hanya mencetak tenaga kerja. Menurut saya konsep ini memiliki kelemahan. Sebab, bangsa ini masih sangat kekurangan pengusaha. Karena itu, kami mendorong siswa SMK untuk menjadi pengusaha. Mereka akan diberi akses ke pasar dan permodalan, selain kemampuan teknis lainnya. Mereka juga diberi akses untuk berlatih menghasilkan produk dan jasa sejak di bangku sekolah, sehingga ketika mereka lulus SMK mereka memiliki peluang lebih besar untuk membuka usaha secara mandiri. Untuk lulusan SMP, saya sarankan bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan SMK atau SMA. KE DEPAN, PERDAGANGAN BEBAS AKAN TERJADI TIDAK HANYA DI ASEAN. INDONESIA HARUS MEMILIKI MINDSET SDM YANG TANGGUH, KOMPETEN, DAN MAMPU BERKOMPETISI DENGAN WARGA DUNIA. BAGAIMANA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH MENJAWAB TANTANGAN GLOBAL INI? PADA SAAT YANG SAMA, SERING KALI TERJADI BONGKAR PASAR KURIKULUM. REKTOR PERSADA INDONESIA YAI PROF.DR. IR. YUDI JULIUS MBA MENGATAKAN PARADIGMA KURIKULUM MENJADIKAN MATA PELAJARAN SEBAGAI TUJUAN DAN BELUM SEBAGAI ALAT KECAPAKAN HIDUP. BAGAIMANA KOMENTAR BAPAK?
Menghadapi masa depan, globalisasi, mau tidak mau bangsa ini harus menjadikan dirinya sebagai bangsa yang memegang jati dirinya dan memiliki jiwa kemandirian yang kuat. Kami mengubah mindset, melakukan revolusi mental, bahwa bangsa ini adalah bangsa yang besar dan memiliki potensi, budaya dan kekayaan alam luar biasa besar. Untuk itu, siswa-siswa dididik untuk mencintai bangsanya, mencintai produk dalam negeri, dan mengekplorasi kekayaan alam sendiri, kebudayaan sendiri sehingga membawa jati diri bangsa ini ke luar. Dengan mindset seperti itu, maka siswa kita ajak untuk meningkatkan nilai tambah setiap produk dalam negeri. Kita menciptakan daya saing setiap produk. Kita mendidik mereka untuk terus kreatif menciptakan daya saing melalui nilai tambah produk-produk dalam negeri.
Sepakat dengan pendapat Rektor Universitas Persada Indonesia, bahwa kurikulum harus menjadi alat bukan tujuan. Untuk itu, kurikulum yang kita gunakan berbasis kompetensi, mengoptimalkan potensi siswa, dan berorientasi pada kebutuhan DUDI dan masyarakat. Kurikulum yang baru menekankan bahwa peserta didik harus menguasai pengetahuan, keterampilan dan sikap secara utuh integratif. BANYAK NEGARA DI DUNIA MENCIPTAKAN BLUE PRINT PENDIDIKAN MEREKA YANG SUDAH MENYIAPKAN ANAK DIDIKNYA SEBAGAI BAGIAN PENTING DARI WARGA DUNIA, DENGAN MEMBERIKAN PENDIDIKAN TENTANG KECAKAPAN ABAD 21 ATAU ABAD YANG AKAN DATANG. BAGAIMANA BAPAK MELIHAT HAL INI DAN BAGAIMANA KEMENDIKBUD MENYIKAPI DUNIA GLOBAL INI GUNA MENYIAPKAN WARGA NEGARA INDONESIA YANG MAJU DAN MAMPU BERKOMPETISI DI DUNIA BARU, ABAD 21.
Kemdikbud telah memiliki cetak biru pendidikan nasional. Kita ingin menjadikan pendidikan sebagai bekal untuk menghadapi dunia global. Pendidikan menyiapkan setiap warga negara untuk bisa mengoptimalkan potensi dirinya dan memiliki kemampuan-keterampilan sesuai yang dibutuhkan warga dunia di masa depan, termasuk bahasa, baik bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional maupun bahasa asing sebagai alat komunikasi dan penguasaan ilmu. Kita tidak akan mendidik mereka tentang sesuatu yang tidak akan digunakan di masa depan. Kita hanya akan mendidik siswa dengan kemampuan dan keterampilan yang mampu beradaptasi dan menghadapi perubahan masa depan. Cetak biru pendidikan nasional disiapkan untuk pendidikan masa depan, bukan saat ini saja. Semua potensi kementerian diarahkan ke sana, terutama guru. Guru dan seluruh perangkat kerja pendidikan terus dikembangkan dan ditingkatkan kemampuannya, karena merekalah yang mendidik anak-anak yang akan hidup secara mandiri di tengah perubahan dan dinamika global. Kita akan terus bersama-sama dengan masyarakat memperbaiki kualitas pendidikan nasional, dan tak pernah berhenti mengevaluasi kekurangan. kementerian tak bisa sendirian. Dalam berbagai kesempatan, Pak Mendikbud selalu menyatakan bahwa saat ini ditetapkan sebagai darurat pendidikan nasional. Tujuannya jelas agar seluruh masyarakat Indonesia sadar dan mengetahui ini sejak awal, betapa pentingnya pendidikan bagi bangsa kita. Dengan demikian mulai sekarang dan seterusnya kita hanya akan fokus memperbaiki diri, membuat yang kurang menjadi lebih baik. Tidak ada waktu untuk mengeluh, menggerutu dan menyesali diri. Kita ingin terus bekerja dan memperbaiki pendidikan semaksimal mungkin dapat kita lakukan. Kami berharap seluruh rakyat Indonesia bersama-sama bekerja memperbaiki diri. Orang baik adalah mereka yang mampu menciptakan kebaikan pada dirinya, keluarganya dan lingkungannya. Seluruh rakyat Indonesia harus turun tangan mendorong dan mengubah pendidikan kita menjadi semakin baik. (HER,TIM)
|
71
TRADE-PEDIA
ayo , jadi konsumen cedas !
KONSUMEN CERDAS adalah konsumen yang kritis dan berani memperjuangkan hak dan kewajibannya serta mampu melindungi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan dari barang dan jasa yang tidak sesuai dengan ketentuan atau tidak sesuai dengan Kesehatan, Keamanan, Keselamatan, dan Lingkungan (K3L).
PETA PERWAKILAN
PEJABAT ATASE PERDAGANGAN (ATDAG) & INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER (ITPC)
BELANDA
JERMAN
ITALIA
UEA
RUSIA
CINA
KOREA SELATAN
HONGKONG
PRODUK UTAMA EKSPOR:
PRODUK UTAMA EKSPOR:
PRODUK UTAMA EKSPOR:
PRODUK UTAMA EKSPOR:
PRODUK UTAMA EKSPOR:
PRODUK UTAMA EKSPOR:
PRODUK UTAMA EKSPOR:
PRODUK UTAMA EKSPOR:
CPO & TURUNANNYA, ELEKTRONIK, PRODUK KIMIA, MAKANAN OLAHAN, LOGAM DASAR
TPT, ELEKTRONIK, PRODUK KIMIA, PRODUK KARET, MAKANAN OLAHAN
CPO & TURUNANNYA, TPT, PRODUK KIMIA, IKAN & PRODUK IKAN, MAKANAN OLAHAN
TPT, OTOMOTIF, PERHIASAN, REMPAH-REMPAH
ALAS KAKI, MESINMESIN, IKAN & PRODUK IKAN, MAKANAN OLAHAN, KOPI
BATUBARA, PRODUK KIMIA, CPO & TURUNANNYA, PRODUK KAYU KERTAS & FURNITURE, TPT
BATUBARA, TPT, ELEKTRONIK, PRODUK KIMIA, ALAS KAKI
ELEKTRONIK, PERHIASAN, BATUBARA, TPT, IKAN & PRODUK IKAN
JEPANG PRODUK UTAMA EKSPOR: ELEKTRONIK, PRODUK KAYU KERTAS & FURNITUR, BATUBARA, TPT, IKAN & PRODUK IKAN
TAIWAN PRODUK UTAMA EKSPOR: BATUBARA, PRODUK KAYU KERTAS & FURNITUR, PERHIASAN, PERALATAN MEDIS
LONDON DEN HAAG
ITPC ATDAG
AMERIKA SERIKAT
FILIPINA
PRODUK UTAMA EKSPOR:
KIAT MENJADI KONSUMEN CERDAS
PRODUK UTAMA EKSPOR:
TPT, ELEKTRONIK, PRODUK KIMIA, PRODUK KAYU KERTAS & FURNITUR, IKAN & PRODUK IKAN
OTOMOTIF, BATUBARA, PRODUK KIMIA, MESIN-MESIN, PRODUK PLASTIK
SINGAPURA
INGGRIS
TEGAKKAN HAK & KEWAJIBAN ANDA SELAKU KONSUMEN
TELITI SEBELUM MEMBELI
PRODUK UTAMA EKSPOR:
PRODUK UTAMA EKSPOR:
ELEKTRONIK, PRODUK KIMIA, MESIN-MESIN, LOGAM DASAR, PERHIASAN
TPT, PRODUK KAYU KERTAS & FURNITUR, MAKANAN OLAHAN, PRODUK KIMIA, ALAS KAKI
AUSTRALIA
MEKSIKO
PRODUK UTAMA EKSPOR:
PRODUK UTAMA EKSPOR: ELEKTRONIK, PRODUK KARET, MESIN-MESIN, PRODUK PLASTIK, PRODUK LOGAM
PASTIKAN PRODUK SESUAI DENGAN STANDAR MUTU K3L
72 |
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
PERHATIKAN LABEL & MASA KADALUWARSA
BELI SESUAI KEBUTUHAN, BUKAN KEINGINAN
BRASIL PRODUK UTAMA EKSPOR: TPT, KARET, OTOMOTIF, CPO & TURUNANNYA, KARET
MESIN-MESIN, PRODUK LOGAM, PRODUK PLASTIK, PRODUK KARET, KAYU
KANADA PRODUK UTAMA EKSPOR: KARET, MAKANAN OLAHAN, PRODUK KAYU KERTAS & FURNITUR, PRODUK KARET, PRODUK LOGAM
PERANCIS
BELGIA
PRODUK UTAMA EKSPOR:
PRODUK UTAMA EKSPOR:
TPT, PRODUK KIMIA, IKAN & PRODUK IKAN, MAKANAN OLAHAN, MESIN-MESIN
KARET, PRODUK KIMIA, ALAS KAKI, PRODUK KAYU & FURNITUR, KOPI
SPANYOL
SAUDI ARABIA
MESIR
PRODUK UTAMA EKSPOR:
PRODUK UTAMA EKSPOR:
PRODUK UTAMA EKSPOR:
MINYAK ATSIRI, KULIT & PRODUK KULIT, REMPAHREMPAH, UDANG
OTOMOTIF, PRODUK KAYU KERTAS & FURNITUR, PRODUK KARET
CPO & TURUNANNYA, KOPI, TPT, PRODUK KAYU KERTAS & FURNITUR
NIGERIA PRODUK UTAMA EKSPOR: PRODUK KIMIA, PRODUK KAYU KERTAS & FURNITUR, CPO & TURUNANNYA, ELEKTRONIK
INDIA AFRIKA SELATAN PRODUK UTAMA EKSPOR: PERHIASAN, OTOMOTIF, CPO & TURUNNNYA, KARET
PRODUK UTAMA EKSPOR: BATUBARA, CPO & TURUNANNYA, PRODUK KIMIA, KARET, KAYU (PULP)
THAILAND PRODUK UTAMA EKSPOR: MESIN-MESIN, OTOMOTIF, IKAN & PRODUK IKAN, ELEKTRONIK, BATUBARA
MALAYSIA PRODUK UTAMA EKSPOR: PRODUK KIMIA, MESIN-MESIN, ELEKTRONIKA, BATUBARA, TPT
74
|
PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA