PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT ANAK-ANAK DI YAYASAN PANTI ASUHAN RAPHA-EL SIMALINGKAR KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN KOTA MEDAN TAHUN 2009
SKRIPSI
Oleh : JARISTON HABEAHAN NIM: 041000107
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT ANAK-ANAK DI YAYASAN PANTI ASUHAN RAPHA-EL SIMALINGKAR KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN KOTA MEDAN TAHUN 2009
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh : JARISTON HABEAHAN NIM. 041000107
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
HALAMAN PENGESAHAN Skripsi Dengan Judul : PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT ANAK-ANAK DI YAYASAN PANTI ASUHAN RAPHA-EL SIMALINGKAR KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN KOTA MEDAN TAHUN 2009 Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh : JARISTON HABEAHAN NIM. 041000107 Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada tanggal 3 Juli 2009 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima Tim Penguji Ketua Penguji
Penguji I
dr. Taufik Ashar, MKM NIP. 132 303 367
DR. Dra Irnawati Marsaulina, MS NIP. 132 089 428 Penguji II
Penguji III
Ir. Indra Chahaya, MSi NIP. 132 058 731
Ir. Evi Naria, M.Kes NIP. 132 049 787
Medan, Juli 2009 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Dekan
dr. Ria Masniari Lubis, MSi NIP. 131 124 053
i Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
ABSTRAK
Pembangunan kesehatan yang diarahkan pada Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat dilihat dari indikator derajat kesehatan dan target tahun 2010 yang telah menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan Kabupaten/Kota yaitu persentase rumah tangga yang berperilaku hidup bersih sehat sebesar 65 % dan persentase rumah sehat 80 %, persentase keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih 85 % Penyakit yang muncul akibat rendahnya PHBS antara lain cacingan, diare, sakit gigi, sakit kulit, gizi buruk dan lain sebagainya, mengakibatkan rendahnya derajat kesehatan Indonesia dan rendahnya kualitas hidup sumber daya manusia. Hal ini mendasari peneliti melakukan penelitian ini untuk menggambarkan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan tentang PHBS untuk dijadikan sebagai acuan untuk melakukan intervensi permasalahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan kuesioner yang diikuti wawancara. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El yang berusia 7 (tujuh) sampai dengan 14 tahun sebanyak 19 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar memiliki pengetahuan dengan kategori baik sebesar 94.7%, pengetahuan dengan kategori sedang 5.3%, sedangkan pengetahuan dengan kategori buruk tidak ada. Sikap dengan kategori baik sebesar 94.7%, sikap dengan kategori sedang 5.3%, sedangkan sikap dengan kategori buruk tidak ada. Tindakan dengan kategori baik sebesar 78.9%, tindakan dengan kategori sedang 21.1%, sedangkan tindakan yang dikategorikan buruk tidak ada. Fasilitas yang mendukung higiene PHBS di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar yang dikategorikan baik sebesar 73.7%, ketersediaan fasilitas yang mendukung higiene dengan kategori sedang 21.1%, sedangkan ketersediaan fasilitas yang mendukung higiene dengan kategori buruk sebesar 5.3%. Penyediaan Fasilitas sanitasi mengenai PHBS yang tidak memenuhi syarat di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ada 5 komponen (18%) yaitu kepadatan hunian ruang tidur, jumlah kamar mandi, jumlah jamban, pengolahan sampah dan tempat khusus penampungan sampah. Responden yang memiliki keluhan kesehatan sebanyak 14 orang (73,7%), sedangkan responden yang tidak memiliki keluhan kesehatan sebanyak 5 orang (26.3%). Oleh karena itu, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan responden terhadap PHBS perlu diberikan informasi atau penyuluhan dan penyediaan fasilitas higiene dan sanitasi untuk mengurangi dampak buruk rendahnya PHBS. Kata Kunci: Pengetahuan Sikap Tindakan, anak-anak, Panti Asuhan, PHBS
ii Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
ABSTRACT
Well-being development that aimed in Clean Alive Behaviour and Well (PHBS) society is seen from well-being degree Indicator and target year 2010 that decide Service Minimal Standard (SPM) regency/city well-being area that is household percentage PHBS as big as 65 % and house percentage wells 80 %, family percentage that has access towards clean water 85 % Disease that appear the low consequence PHBS among others suffer from intestinal worms, diarrhea, toothache, ill skin, bad nutrient and other as it, cause the low Indonesia well-being degree and the low human resource alive quality. This problem provide a basis for does this watchfulness to describes knowledge, attitude and children action level at Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan about PHBS to made as reference to do troubleshoot intervention. Method that used in this watchfulness that is uses question sheet that followed interview. Sample in this watchfulness entire childrens at Panti Asuhan Rapha-El aged 7 (seven) up to 14 year amount of 19 person. Watchfulness result shows that children at Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar has erudition with good category as big as 94.7%, erudition with category 5.3%, while erudition with bad category there is nothing. Attitude with good category as big as 94.7%, attitude with category 5.3%, while attitude with bad category there is nothing. Action with good category as big as 78.9%, action with category 21.1%, while action mengategorikan bad there is nothing. Facilities that supporting hygiene at Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar category good as big as 73.7%, facilities that supporting hygiene with category 21.1%, while facilities that supporting hygiene with bad category as big as 5.3%. Sanitation facilities availability hits PHBS doesn't up to standard at Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar there are 5 components (18%) that is cubicle dwelling density, bathroom total, lavatory(WC) total, refuse processing and refuse relocation special place. Respondent that has well-being complaint amount of 14 person (73,7%), while respondents doesn't has well-being complaint amount of 5 person (26.3%). Therefore, to increase knowledge, attitude and respondent action towards PHBS necessary given information or elucidation and facilities hygiene and sanitation available to decrease the low bad impact PHBS. Keyword: Knowledge, attitude, action, children, Panti Asuhan, PHBS.
iii Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama
:
Jariston Habeahan
Tempat/Tanggal Lahir
:
Lumban Haro, 06 November 1984
Agama
:
Kristen Protestan
Status Perkawinan
:
Belum Menikah
Jumlah Anggota Keluarga
:
9 (sembilan) orang
Alamat Rumah
:
Lumban Haro, Desa Tamba Dolok, Kecamatan Sitio-tio, Kabupaten Samosir
Riwayat Pendidikan
:
1. Tahun 1991-1997
:
SD Inpres No.176388 Pagarbatu
2. Tahun 1997-2000
:
SMPN 2 Harian Boho
3. Tahun 2000-2003
:
SMUN 1 Pangururan
4. Tahun 2004-2009
:
FKM USU Medan
Pengalaman Berorganisasi
:
1. Tahun 2004-Sekarang
:
Anggota GMKI FKM USU
2. Tahun 2005-2006
:
Pengurus Komisariat GMKI FKM USU Masa Bakti
2005-2006
sebagai
Biro
Aksi
dan
Pelayanan
iv Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
2. Tahun 2006-2007
:
Pengurus Komisariat GMKI FKM USU Masa Bakti
2006-2007
sebagai
Biro
Aksi
dan
Pelayanan 4. Tahun 2007-2008
:
Pengurus Komisariat GMKI FKM USU Masa Bakti
2007-2008
sebagai
Ketua
GMKI
Komisariat FKM USU 5. Tahun 2006-2007
:
Pengurus
Pemerintahan
Mahasiswa
periode
2006-2007
sebagai
(PEMA) Wasekjend
Komunikasi dan Informasi
Pengalaman Bekerja
:
Tahun 2005
:
Anggota Pemantau PILKADA di Humbang Hasundutan
Tahun 2007
:
Surveyor SURKESDA di Medan
v Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih-Nya yang senantiasa berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Anak-Anak di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan. Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapkan terimakasih kepada : 1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, M.Si selaku dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara dan sebagai Dosen Wali/Penasehat Akademik yang telah setia membimbing penulis selama menjalani perkuliahan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 2. Ibu Dr. Dra. Irnawati Marsaulina, MS selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan masukan-masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini. 3. Bapak dr.Taufik Ashar, MKM selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan masukan-masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini. 4. Ibu Ir. Indra Chahaya, M.Si selaku Kepala Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
vi
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
5. Bapak Pdt. Oslan Simangunsong, S.Th. S.Pd sebagai Pimpinan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar
Medan yang telah memberikan izin dan kemudahan
kepada penulis untuk melakukan penelitian pengetahuan sikap dan tindakan PHBS bersama anak-anak di Panti Asuhan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan. 6. Dian sebagai Staf Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara di bagian Kesehatan Lingkungan yang telah banyak membantu dan memberikan kemudahan selama penyusunan skripsi ini 7. Seluruh Dosen serta Staf Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang telah memberi ilmu dan pengetahuan selama menjadi mahasiswa. 8. Orang tua yang terkasih dan saya sayangi bapak J. Habeahan dan ibu tercinta L. Haro Munthe yang senantiasa memberikan dukungan dan doa serta dorongan materi bagi penulis untuk senantiasa berbuat yang terbaik hingga selesainya perkuliahan ini. 9. Abangku Maralas Tua Habeahan dan Arichi Pasaribu
yang telah banyak
memberikan motivasi dan materi kepada penulis. 10. Kakakku Sarmas Habeahan, Lasti Habeahan, Mendasa Habeahan dan Juga Adekku Eska Habeahan, Masimantap Habeahan, Tuaranda Habeahan, Ropembina Habeahan yang senantiasa memberikan dukungan doa dan dorongan materi bagi penulis untuk senantiasa berbuat yang terbaik hingga selesainya perkuliahan ini. 11. Abang dan Kakakku : Suparlan Lingga, Jasmen Manurung, Bobok Simanjuntak, Elliot Simanjutak, Manotar Ambarita, Harpen Simarmata, Melva Sihombing, Tolopan Sitanggang, Thomas Damanik, Masrudi Turnip, Sudarta Harefa, Anton
vii
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Simalango, Erwin Barasa, Maafdi Saragih, Handoko Pasaribu, Leo Sitepu, Popoy Ginting, terimakasih atas kebersamaan dan dukungan yang telah kalian berikan. 12. Rekan-rekan Stambuk 2004 : Junis Siahaan, Richi Simbolon, David Simbolon, Rinto G.H Sinambela, Niel Bakara, Iwan Simamora, Mardin H Nadeak, Frengky Tarigan, Yesayas Sinaga, Doni Sinaga, Gibeon silitonga, Sudana, Rita Turnip, Siska Silalahi Yunita Simanjuntak, dan semua teman-teman Stambuk 2004 yang tidak dapat saya sebut satu persatu. Terimakasih atas kebersamaan yang sudah kita jalani bersama. 13. Sahabat saya : Sormelly Tamba, Jasmen Manurung, Leo Sitepu, Putri Helga, Dahliana Simanullang, Bunga F. Sinaga, Richi Simmbolon dan Junisbon Sinaga, Maryanti Simanullang, Indryani Sinaga, Lenni Saragih, terimakasih untuk kebersamaan yang memberi pengaruh baik dalam diri saya selama menjalani perkuliahan ini. 14. Teman-teman sepeminatan Kesehatan Lingkungan : M. Al-Kautsar, Nina Deviana, Lia, Jayanti, Lamriama, Hotlianti, Desma dan yang tidak dapat saya sebut satu persatu. Terimakasih atas kekompakan dan kesamaan minat yang sudah kita jalani bersama. 15. Adik-adikku : Nina Tarigan, Christina Napitupulu, Wilda Pratiwi sihombing, Arito Silaban, Lafandi Sitompul, Horastua Sinurat, Febrinto Siahaan, Andre Siregar, Daniel Tarigan, Indra Simanjuntak, Josia Simamora, Devi, Happy, Junita, Fitri, Berto&Berta. Terimakasih atas persekutuan yang telah kita jalani bersama.
viii
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
16. Keluarga besar GMKI Cabang Medan, khususnya keluarga besar Komisariat FKM USU, terimakasih atas kebersamaan dalam berkreatifitas dan berekspresi yang telah kita jalani bersama. 17. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu. Medan, 3 Juli 2009 Penulis,
Jariston Habeahan
ix
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
DAFTAR ISI Halaman Pengesahan ............................................................................................... i Abstrak .................................................................................................................... ii Riwayat Hidup Penulis........................................................................................... iv Kata Pengantar ....................................................................................................... vi Daftar Isi .................................................................................................................x Daftar Tabel .......................................................................................................... xii Daftar Singkatan .................................................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1 1.1 Latar Belakang ................................................................................................1 1.2. Perumusan Masalah ........................................................................................4 1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................................4 1.3.1. Tujuan Umum .......................................................................................5 1.3.2. Tujuan Khusus ......................................................................................5 1.4. Manfaat Penelitian ..........................................................................................5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................7 2.1. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) .......................................7 2.1.1. Cakupan Program PHBS .......................................................................7 2.1.2. Perilaku Kesehatan Lingkungan ............................................................9 2.1.3. Manajemen PHBS ...............................................................................12 2.1.4. Indikator PHBS ...................................................................................13 2.2. Sasaran PHBS ...............................................................................................19 2.2.1. Kebersihan Kulit .................................................................................19 2.2.2. Kebersihan Rambut ............................................................................19 2.2.3. Kebersihan Gigi .................................................................................20 2.2.4. Kebersihan Tangan, kaki dan kuku ....................................................20 2.2.5. Kebiasaan Berolah Raga .....................................................................21 2.2.6. Kebiasaan tidur yang cukup................................................................22 2.2.7. Gizi dan Menu Seimbang ...................................................................22 2.3. Sarana dan Prasarana PHBS. ........................................................................23 2.4. Panti Asuhan .................................................................................................24 2.5. Kerangka Konsep..........................................................................................27 BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................28 3.1. Jenis Penelitian .............................................................................................28 3.2. Lokasi dan Waktu penelitian ........................................................................28 3.2.1 Lokasi ..................................................................................................28 3.2.2 Waktu Penelitian .................................................................................28 3.2. Populasi dan Sampel .....................................................................................28 3.3.1. Populasi ...............................................................................................28 3.3.2. Sampel ................................................................................................28 3.4. Metode Pengumpulan Data...........................................................................29
x Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
3.5. Definisi Operasional ....................................................................................29 3.6. Aspek Pengukuran .......................................................................................30 3.7. Analisa Data..................................................................................................36 BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 37 4.1. Gambaran Umum Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan ..................37 4.2. Karakteristik Responden ..............................................................................38 4.2.1. UmurResponden ..................................................................................38 4.2.2. Tingkat Pendidikan Responden ..........................................................39 4.2.3. Jenis Kelamin Responden ...................................................................39 4.3. Tingkat Pengetahuan Responden ..................................................................40 4.3. Sikap Responden ..........................................................................................44 4.4. Tindakan Responden ....................................................................................47 4.5. Fasilitas yang Mendukung Higiene PHBS di Panti Asuhan .........................51 4.6. Fasilitas sanitasi PHBS yang tersedia di Panti Asuhan ...............................53 4.7. Keluhan kesehatan anak-anak di Panti Asuhan Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ...................................................................................56 BAB V PEMBAHASAN ......................................................................................58 5.1. Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Responden tentang PHBS .......................58 5.1.1. Pengetahuan...........................................................................................58 5.1.2. Sikap ......................................................................................................59 5.1.3. Tindakan ................................................................................................60 5.2. Fasilitas yang Mendukung Higiene dan Sanitasi PHBS di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar .....................................................................................61 5.2.1. Fasilitas yang Mendukung Higiene PHBS yang Tersedia ...................61 5.2.2. Fasilitas Sanitasi PHBS yang Tersedia ................................................62 5.3. Keluhan Kesehatan Responden di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar........64 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................66 6.1. Kesimpulan ....................................................................................................66 6.2. Saran ...............................................................................................................68 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Lampiran I. Kuesioner Penelitian Lampiran II. Master Tabel Hasil Penelitian Lampiran III. Surat Keterangan Telah selesai pengumpulan data dari Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Lampiran IV. Surat Permohonan Izin Peninjauan Tempat Penelitian Lampiran V. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.829/Menkes/SK/VII/1989 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan
xi Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1.
Distribusi responden berdasarkan umur responden di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar .........................................................38
Tabel 4.2.
Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ......................................................................39
Tabel 4.3.
Distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar .........................................................39
Tabel 4.4.
Distribusi responden berdasarkan pengetahuan tentang PHBS di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar .................................40
Tabel 4.5.
Distribusi pengetahuan responden tentang PHBS di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ................................................42
Tabel 4.6.
Distribusi pengetahuan responden tentang PHBS berdasarkan kelompok umur responden di Yayasan panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ......................................................................................43
Tabel 4.7.
Distribusi sikap responden tentang PHBS di Yayasan panti asuhan Rapha-El Simalingkar ..........................................................44
Tabel 4.8.
Distribusi sikap responden tentang PHBS di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar .........................................................45
Tabel 4.9.
Distribusi sikap responden tentang PHBS berdasarkan kelompok umur responden di Yayasan panti asuhan Rapha-El Simalingkar ......................................................................................46
Tabel 4.10. Distribusi responden berdasarkan tindakan tentang PHBS di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ................................................47 Tabel 4.11. Distribusi Tindakan responden tentang PHBS di Yayasan di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ................................................50 Tabel 4.12. Distribusi tindakan responden tentang perilaku hidup bersih dan sehat berdasarkan kelompok umur responden di Yayasan panti Asuhan Rapha-El Simalingkar .........................................................50
xii Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Tabel 4.13. Distribusi responden tentang fasilitas yang mendukung higiene PHBS dengan wawancara di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ......................................................................................51 Tabel 4.14. Distribusi responden tentang Fasilitas yang mendukung higiene PHBS yang tersedia di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ..........52 Tabel 4.15. Distribusi responden tentang fasilitas yang mendukung higiene responden berdasarkan kelompok umur di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar .........................................................52 Tabel 4.16. Distribusi Komponen observasi fasilitas sanitasi PHBS yang tersedia di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ..............................53 Tabel 4.17. Distribusi responden tentang keluhan kesehatan anak-anak di Panti Asuhan di Yayasan panti asuhan Rapha-El Simalingkar ...... 56 Tabel 4.18. Distribusi responden tentang keluhan kesehatan responden di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar .................................57 Tabel 4.19. Distribusi responden tentang keluhan kesehatan responden berdasarkan kelompok umur di Yayasan panti asuhan Rapha-El Simalingkar ......................................................................................57
xiii Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
DAFTAR SINGKATAN
BAPPENAS = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (National Development Planning Board) DepKes RI = Departemen Kesehatan Republik Indonesia ESP
= Environmental Services Program
IPAL
= Instalasi Pengaliran Air Limbah
JPKM
= Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
KLB
= Kejadian Luar Biasa
MCK
= Mandi, Cuci dan Kakus (washing, laundry & toilet)
PHBS
= Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
RPJPK
= Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kesehatan
SPAL
= Saluran Pengaliran Air Limbah
UKS
= Usaha Kesehatan Sekolah
USAID
= United States Agency for International Development
xiv Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam PHBS, ada 5 program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM. Dengan demikian, upaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan dalam menciptakan suatu kondisi bagi kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat secara berkesinambungan. Upaya ini dilaksanakan melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Depkes, 2005). Sesuai
dengan indikator sehat 2010,
bahwa keberhasilan pembangunan
kesehatan yang diarahkan pada PHBS masyarakat dilihat dari indikator derajat kesehatan dan target tahun 2010 yang telah menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota yaitu persentase rumah tangga yang berperilaku hidup bersih sehat sebesar 65 % dan Persentase Rumah Sehat 80 %, persentase tempat-tempat umum sehat 80 %, persentase keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih 85 % (Depkes RI, 2007).
1 Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
2
Adapun manfaat PHBS adalah terwujudnya
rumah tangga yang derajat
kesehatannya meningkat dan tidak mudah sakit serta meningkatnya produktivitas kerja setiap anggota keluarga yang tinggal dalam lingkungan sehat dalam rangka mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, meningkatkan derajat kesehatan, dan memanfaatkan pelayanan kesehatan, serta mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat (Depkes, 2006) Penyakit yang muncul akibat rendahnya PHBS antara lain cacingan, diare, sakit gigi, sakit kulit, gizi buruk dan lain sebagainya yang pada akhirnya akan mengakibatkan rendahnya derajat kesehatan indonesia dan rendahnya kualitas hidup sumber daya manusia. Gambaran kesehatan di Indonesia tahun 2004 yaitu persentase orang yang merokok di Indonesia sebesar 35 %; persentase orang yang kurang yang aktivitas fisik sebesar 72,9 %; persentase orang yang kurang serat sebesar 60 % (Depkes, 2007) Demikian halnya diare di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun yang sering menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) dan tetap mengakibatkan kematian dan pada tahun 2006 terjadi lonjakan penderita KLB diare yaitu 10.980 orang penderita dari 5051 penderita pada tahun 2005. Kecacingan juga masih menjadi permasalahan di Indonesia, mengingat kecacingan dapat menyebabkan kehilangan darah, karbohidrat, protein sehingga berakibat pada terganggunganya perkembangan fisik, kecerdasan dan produktifitas kerja. Prevalensi kecacingan pada anak SD di 27
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
3
provinsi pada tahun 2006 sebesar 32,6 % dari 28,4 % pada tahun 2005 (Depkes RI 2007) Kondisi PHBS di Sumatera Utara dapat dilihat dari jumlah letusan KLB yang ada di Sumut pada tahun 2006 merupakan KLB diare terbanyak setelah Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan jumlah penderita di Sumatera Utara sebanyak 401 orang penderita (Depkes, 2007). Demikian halnya dengan status gizi buruk pada anak-anak di Sumatera Utara pada tahun 2003 yang tergolong sangat tinggi yaitu sebesar 12,35 % dan gizi kurang 18,59 %. Gizi kurang pada anak akan menghambat pertumbuhan dan kurangnya zat tenaga dan kurang protein (zat pembangun) sehingga dalam cakupan PHBS perlu diperhatikan menu yang seimbang khususnya pada anak-anak untuk pencapaian Indonesia sehat 2010 (Adisasmito W., 2007) Dalam hal pemerataan pembangunan yang berwawasan kesehatan tentunya mencakup semua golongan masyarakat, baik kelompok anak-anak maupun kelompok orang dewasa. Hal inilah yang menyebabkan perlu dilakukan penelitian, sejauh mana dampak program yang dicanangkan melalui Visi Sehat 2010. Hal ini dapat dilihat dari ruang lingkup masyarakat kelompok anak-anak yaitu anak-anak di Yayasan Panti Asuhan tentang pengetahuan, sikap dan tindakan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di lingkungan Panti Asuhan. Panti Asuhan adalah sebuah wadah yang menampung anak-anak yatim piatu. Di mana anak-anak yatim piatu (ataupun anak yang dititipkan orangtuanya karena tidak mampu) biasanya tinggal, mendapatkan pendidikan, dan juga dibekali berbagai keterampilan agar dapat berguna di kehidupannya nanti (Anonim, 2008).
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
4
Panti Asuhan dikelola sebagai tempat pengasuhan anak-anak secara berkelompok. Berbeda dengan anak-anak yang berada dalam tatanan rumah tangga yang diasuh secara langsung oleh ibu rumah tangga (anggota rumah tangga). Kurangnya pengasuhan anak-anak tentang perilaku hidup bersih dan sehat di Panti Asuhan dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kecacingan dan diare serta penyakit lainnya. Hasil survei awal pada anak-anak yang ada di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan menunjukkan bahwa Panti Asuhan ini masih tergolong sederhana, karena kurangnya fasilitas sanitasi sehingga anak-anak di Panti Asuhan yang masih rentan terhadap penyakit berbahaya bagi kesehatannya. Dengan demikian perlu diteliti bagaimana tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan anak-anak Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan tentang PHBS untuk dijadikan sebagai salah satu acuan untuk melakukan intervensi permasalahan.
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: “ Diketahuinya bahwa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu faktor kualitas hidup anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan Tahun 2009”.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
5
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan Tahun 2009 1.3.2. Tujuan Khusus 1. Mengetahui pengetahuan anak-anak mengenai PHBS yang berkaitan dengan lingkungan di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan 2. Mengetahui sikap anak-anak mengenai PHBS yang berkaitan dengan lingkungan di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan 3. Mengetahui tindakan anak-anak mengenai PHBS yang berkaitan dengan lingkungan di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan 4. Mengetahui fasilitas yang mendukung higiene PHBS di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan 5. Mengetahui fasilitas sanitasi PHBS yang tersedia di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan 6. Mengetahui keluhan kesehatan anak-anak dalam sebulan terakhir di Panti Asuhan Simalingkar Medan.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
6
1.4. Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan masukan bagi Pimpinan/pengasuh anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan untuk menerapkan perilaku hidup bersih sehat agar terhindar dari penyakit yang berhubungan dengan rendahnya PHBS 2. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan PHBS 3. Sebagai tahap penerapan keilmuan penulis dalam melakukan penelitian pada bidang kesehatan masyarakat yang diperoleh selama mengikuti pendidikan di FKM USU.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Program PHBS merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dan dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Notoadmodjo S., 2007). 2.1.1. Cakupan Program PHBS Mewujudkan PHBS di tiap tatanan; diperlukan pengelolaan manajemen program PHBS melalui tahap pengkajian, perencanaan, penggerakan pelaksanaan sampai dengan pemantauan dan penilaian serta kembali lagi ke proses pengkajian. Proses yang demikian dapat digambarkan pada bagan berikut ini: Gambar 2.1. Managemen Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Sumber: Depkes RI, 2002
7 Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
8
Pengkajian dilakukan terhadap masalah kesehatan, yaitu masalah PHBS dan sumber daya. Selanjutnya output pengkajian adalah pemetaan masalah PHBS yang dilanjutkan dengan rumusan masalah perencanaan berbasis data, rumusan masalah akan menghasilkan rumusan tujuan, rumusan intervensi dan jadwal kegiatan, penggerakan pelaksanaan yang merupakan implementasi dari intervensi masalah terpilih, di mana
penggerakannya dilakukan oleh petugas promosi kesehatan,
sedangkan pelaksanaannya bisa oleh petugas promosi kesehatan atau lintas program dan lintas sektor terkait (Depkes RI, 2002) Pemantauan dilakukan secara berkala dengan menggunakan format pertemuan bulanan, sedangkan penilaian dilakukan pada enam bulan pertama atau akhir tahun berjalan ( Depkes RI, 2002). Dalam setiap tahapan manajemen tersebut, petugas promosi kesehatan tidak mungkin bisa bekerja sendiri, tetapi harus melibatkan petugas lintas program dan lintas sektor terkait terutama masyarakat itu sendiri (Depkes RI, 2002) Program promosi kesehatan dikenal adanya model pengkajian dan penindaklanjutan (precede proceed model) yang diadaptasi dari konsep Lawrence Green. Model ini mengkaji masalah perilaku manusia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,
serta
cara
menindaklanjutinya
dengan
cara
mengubah,
memelihara atau meningkatkan perilaku tersebut ke arah yang lebih positif. Proses pengkajian mengikuti anak panah dari kanan ke kiri, sedang proses penindaklanjutan dilakukan dari kiri ke kanan berikut ini :
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
9
Gambar 2.2. Bagan Pengkajian dan Penindaklanjutan Program PHBS
Sumber: Depkes RI, 2002 2.1.2. Perilaku Kesehatan Lingkungan Seseorang dapat merespon lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial budaya sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya. Dengan kata lain, bagaimana seseorang mengelola lingkungannya sehingga tidak mengganggu kesehatan sendiri, keluarga atau masyarakat. Misalnya, bagaimana mengelola pembuangan tinja, air minum, tempat pembuangan sampah, pembuangan limbah dan sebagainya (Notoatmodjo, 2007) Menurut Becker, (1979) yang dikutip oleh Notoatmodjo, (2007) membuat klasifikasi tentang perilaku hidup sehat ini yaitu sebagai berikut: 1. Makan dengan menu seimbang (appropriate diet). Menu seimbang disini dalam arti kualitas (mengandung zat-zat yang diperlukan tubuh) dan kuantitas dalam arti jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh (tidak kurang, tetapi juga tidak lebih).
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
10
2. Olah raga yang teratur mencakup kualitas (gerakan) dan kuantitas dalam arti frekuensi dan waktu yang digunakan untuk olah raga. Dengan sendirinya kedua aspek ini akan tergantung dari usia, dan status kesehatan yang bersangkutan. 3. Tidak merokok. Merokok adalah kebiasaan jelek yang mengakibatkan berbagai macam penyakit. Namun kenyataannya, kebiasaan merokok ini khususnya di Indonesia seolah sudah membudaya hampir 50% penduduk Indonesia usia dewasa merokok. Bahkan dari hasil penelitian, sekitar 15% remaja telah merokok. 4. Tidak minum minuman keras dan narkoba. Kebiasaan minum miras dan mengkonsumsi NARKOBA (narkotik dan bahan-bahan berbahaya lainnya, juga cenderung meningkat. Sekitar 1% penduduk Indonesia dewasa diperkirakan sudah mempunyai kebiasaan minum keras. 5. Istirahat yang cukup. Dengan meningkatnya kebutuhan hidup akibat tuntutan akibat penyesuaian dengan lingkungan modern, mengharuskan orang untuk bekerja keras dan berlebihan, sehingga waktu istirahat jadi berkurang. Hal ini juga membahayakan kesehatan. 6. Mengendalikan stres. Stres akan terjadi pada siapa saja, lebih sebagai akibat tuntutan hidup yang keras seperti diatas. Kecenderungan stres meningkat pada setiap orang. Stres tidak dapat kita hindari, yang penting dijaga agar stres tidak menyebabkan gangguan kesehatan. Kita harus dapat mengendalikan stres atau mengelola stres dengan kegiatan-kegiatan yang positip. 7. Perilaku atau gaya hidup yang positip bagi kesehatan. Misalnya, tidak bergantiganti pasangan dalam hubungan seks, penyesuaian diri kita dengan lingkungan dan sebagainya
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
11
Menurut Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo S., (2007), ada 3 faktor penyebab mengapa seseorang melakukan perilaku hidup bersih dan Sehat yaitu faktor pemudah (predisposising factor), faktor pemungkin (enambling factor) dan faktor penguat (reinforcing factor). a. Faktor pemudah (predisposising factor), adalah faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap anak-anak terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. Dimana faktor ini menjadi pemicu atau anteseden terhadap perilaku yang menjadi dasar atau motivasi bagi tindakannya akibat tradisi atau kebiasaan, kepercayaan, tingkat pendidikan dan tingkat sosial ekonomi. Misalnya, pengetahuan, sikap, keyakinan dan nilai yang dimiliki oleh seseorang yang tidak mau merokok karena melihat kebiasaan dalam anggota keluarganya tidak ada satupun yang mau merokok. b. Faktor pemungkin (enambling factor) adalah faktor pemicu terhadap perilaku yang memungkinkan suatu motivasi atau tindakan terlaksana. Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi anakanak, misalnya air bersih, tempat pembuangan sampah, jamban ketersediaan makanan bergizi dan sebagainya. Fasilitas ini pada hakikatnya mendukung atau memungkinkan terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat. c. Faktor penguat (reinforcing factor), adalah faktor yang menentukan apakah tindakan kesehatan memperoleh dukungan atau tidak. Faktor ini terwujud dalam bentuk sikap dan perilaku pengasuh anak-anak atau orang tua yang merupakan tokoh yang dipercaya atau dipanuti oleh anak-anak. Contoh pengasuh anak-anak memberikan keteladanan dengan melakukan cuci tangan sebelum makan, atau selalu minum air yang sudah dimasak. maka hal ini akan menjadi penguat untuk
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
12
perilaku hidup bersih dan sehat bagi anak-anak. Seperti halnya pada masyarakat akan memerlukan acuan untuk berperilaku melalui peraturan-peraturan atau undang-undang baik dari pusat maupun pemerintah daerah, perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama termasuk juga petugas kesehatan setempat.
2.1.3. Manajemen PHBS Menurut Depkes RI (2002), manajemen PHBS adalah penerapan keempat proses manajemen pada umumnya ke dalam model pengkajian dan penindaklanjutan berikut ini: a. Kualitas hidup adalah sasaran utama yang ingin dicapai di bidang Pembangunan sehingga kualitas hidup ini sejalan dengan tingkat kesejahteraan. Diharapkan semakin sejahtera maka kualitas hidup semakin tinggi. Kualitas hidup ini salah satunya dipengaruhi oleh derajat kesehatan. Semakin tinggi derajat kesehatan seseorang maka kualitas hidup juga semakin tinggi. b. Derajat kesehatan adalah sesuatu yang ingin dicapai dalam bidang kesehatan, dimana dengan adanya derajat kesehatan akan tergambarkan masalah kesehatan yang sedang dihadapi. Yang paling besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan seseorang adalah faktor perilaku dan faktor lingkungan. Misalnya, seseorang menderita diare karena minum air yang tidak dimasak, seseorang membuang sampah sembarangan karena tidak adanya fasilitas tong sampah c. Faktor lingkungan adalah faktor fisik, biologis dan sosial budaya yang langsung/tidak mempengaruhi derajat kesehatan.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
13
d. Faktor perilaku dan gaya hidup adalah suatu faktor yang timbul karena adanva aksi dan reaksi seseorang atau organisme terhadap lingkungannya. Faktor perilaku akan terjadi apabila ada rangsangan, sedangkan gaya hidup merupakan pola kebiasaan seseorang atau sekelompok orang yang dilakukan karena jenis pekerjaannya mengikuti trend yang berlaku dalam kelompok sebayanya, ataupun hanya untuk meniru dari tokoh idolanya. Misalnya, seseorang yang mengidolakan aktor atau artis yang tidak merokok. Dengan demikian suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu (Depkes RI, 2002)
2.1.4. Indikator PHBS Menurut Depkes RI (2002) menetapkan indikator yang ditetapkan pada program PHBS berdasarkan area / wilayah, ada tiga bagian yaitu sebagai berikut: I. Indikator Nasional Ditetapkan 3 indikator, yaitu: a. Persentase penduduk tidak merokok. b. Persentase penduduk yang memakan sayur-sayuran dan buah-buahan. c. Persentase penduduk melakukan aktifitas fisik/olah raga. Alasan dipilihnya ke tiga indikator tersebut berdasarkan issue global dan regional, seperti merokok telah menjadi issue global, karena selain mengakibatkan penyakit seperti jantung, kanker paru-paru juga berpotensi menjadi entry point untuk narkoba. Pola makan yang buruk akan berakibat buruk pada semua golongan umur, bila terjadi pada usia balita akan menjadikan generasi yang lemah/generasi yang hilang dikemudian hari. Demikian juga bila terjadi pada ibu hamil akan melahirkan
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
14
bayi yang kurang sehat, bagi usia produktif akan mengakibatkan produktifitas menurun. Kurang aktifitas fisik dan olah raga mengakibatkan metabolisme tubuh terganggu, apabila berlangsung lama akan menyebabkan berbagai penyakit, seperti jantung, paru-paru, dan lain-lain (Depkes RI, 2002) II. Indikator Lokal Spesifik Indikator nasional ditambah indikator lokal spesifik masing-masing daerah sesuai dengan situasi dan kondisi daerah. Dengan demikian Ada 16 indikator yang dapat digunakan untuk mengukur perilaku sehat sebagai berikut : 1. lbu hamil memeriksakan kehamilannya. 2. Ibu melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan. 3. Pasangan usia subur (PUS ) memakai alat KB. 4. Balita ditimbang. 5. Penduduk sarapan pagi sebelum melakukan aktifitas. 6. Bayi di imunisasi lengkap. 7. Penduduk minum air bersih yang masak. 8. Penduduk menggunakan jamban sehat. 9. Penduduk mencuci tangan pakai sabun. 10. Penduduk menggosok gigi sebelum tidur. 11. Penduduk tidak menggunakan NAPZA. 12. Penduduk mempunyai Askes/ tabungan/ uang/ emas. 13. Penduduk wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). 14. Penduduk memeriksakan kesehatan secara berkala untuk mengukur hipertensi.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
15
15. Penduduk wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dengan Pap Smear. 16. Perilaku seksual dan indikator lain yang diperlukan sesuai prioritas masalah kesehatan yang ada didaerah. III. Indikator PHBS di setiap Tatanan Indikator tatanan sehat terdiri dari indikator perilaku dan indikator lingkungan di 5 (lima) tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum, tatanan Sekolah, tatanan sarana kesehatan. 1. Indikator tatanan rumah tangga : a. Perilaku : 1. Tidak merokok 2. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 3. Imunisasi 4. Penimbangan balita 5. Gizi Keluarga/sarapan 6. Kepesertaan Askes/JPKM 7. Mencuci tangan pakai sabun 8. Menggosok gigi sebelum tidur 9. Olah Raga teratur
b. Lingkungan : 1. Ada jamban 2. Ada air bersih
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
16
3 . Ada tempat sampah 4. Ada SPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah) 5. Ventilasi 6. Kepadatan 7. Lantai 2. Indikator tatanan tempat kerja : a. Perilaku 1. Menggunakan alat pelindung 2. Tidak merokok/ada kebijakan dilarang merokok 3 . Olah raga yang teratur 4. Bebas NAPZA 5. Kebersihan lingkungan kerja 6. Ada Asuransi Kesehatan b. Lingkungan 1. Ada jamban 2. Ada air bersih 3. Ada tempat sampah 4. Ada SPAL (Saluran Pengaliran Air Limbah) 5. Ventilasi 6. Pencahavaan 7. Ada K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja) 8. Ada kantin 9. Terbebas dari bahan berbahaya
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
17
10. Ada klinik 3. Indikator tatanan tempat umum a. Perilaku 1. Kebersihan jamban 2. Kebersihan lingkungan b. Lingkungan 1. Ada jamban 2. Ada air bersih 3 . Ada tempat sampah 4. Ada SPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah) 5. Ada K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja) 4. Indikator tatanan sekolah : a. Perilaku 1. Kebersihan pribadi 2. Tidak merokok 3. Olah raga teratur 4. Tidak menggunakan NAPZA b. Lingkungan 1. Ada jamban 2. Ada air bersih 3. Ada tempat sampah 4. Ada SPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah) 5. Ventilasi
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
18
6. Kepadatan 7. Ada warung sehat 8. Ada UKS (usaha Kesehatan Sekolah) 9. Ada taman sekolah 5. Indikator tatanan sarana kesehatan a. Perilaku I. Tidak merokok 2. Kebersihan lingkungan 3. Kebersihan kamar mandi b. Lingkungan 1. Ada j amban 2. Ada air bersih 3. Ada tempat sampah 4. Ada SPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah) 5. Ada IPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah) rumah sakit 6. Ventilasi 7. Tempat cuci tangan 8. Ada pencegahan serangga
2.2. Sasaran PHBS Dalam program PHBS ini diarahkan pada sasaran utama sasaran utama yaitu PHBS Tatanan Rumah Tangga yaitu seluruh anggota keluarga yaitu Pasangan Usia
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
19
Subur(PUS), bumil, buteki, anak, remaja, lansia, dan pengasuh anak yang selanjutnya diharapkan akan berkembang ke arah Desa/Kelurahan, Kecamatan/Puskesmas dan Kabupaten/Kota sehat. (Depkes RI, 2006) Menurut Tarigan M., (2004), sasaran PHBS pada anak-anak yang kurang baik akan menimbulkan berbagai penyakit pada anak-anak antara lain yaitu diare, sakit gigi, sakit kulit, cacingan. Dengan demikian untuk mengurangi prevalensi dampak buruk tersebut, maka perlu diterapkan sasaran PHBS dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 2.2.1. Kebersihan Kulit Memelihara kebersihan kulit, harus memperhatikan kebiasaan berikut ini : a. Mandi dua kali sehari b. Mandi pakai sabun c. Menjaga kebersihan pakaian d. Menjaga kebersihan lingkungan
2.2.2. Kebersihan Rambut Untuk selalu memelihara rambut dan kulit kepala dan kesan cantik serta tidak berbau apek, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Memberhatikan kebersihan rambut dengan mencuci rambut sekurangkurangnnya dua kali seminggu b. Mencuci rambut dengan shampo/bahan pencuci rambut lain c. Sebaiknya menggunakan alat-alat pemeliharaan rambut sendiri (Irianto K., 2007)
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
20
2.2.3. Kebersihan Gigi Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kebersihan gigi adalah sebagai berikut: a. Menggosok gigi secara benar dan teratur dianjurkan setiap habis makan b. Memakai sikat gigi sendiri c. Menghindari makanan yang merusak gigi d. Membiasakan makan buah-buahan yang menyehatkan gigi e. Memeriksakan gigi secara rutin (Irianto K., 2007)
2.2.4. Kebersihan Tangan, kaki dan kuku Kebersihan tangan berhubungan dengan penggunaan sabun dan cuci tangan dengan menggunakan sabun. Pencucian tangan dengan sabun yang benar dan disaat yang tepat memainkan peranan penting dalam mengurangi kemungkinan adanya bakteri penyebab diare melekat pada tangan, tapi praktik cuci tangan harus dilakukan dengan benar dan pada saat yang tepat. Waktu yang tepat untuk mencuci tangan dengan sabun adalah ketika sebelum makan, sebelum memberi makan anak, sebelum menyiapkan makanan, setelah buang air besar dan setelah membantu anak buang air besar (ESP-USAID, 2006 dalam BAPPENAS, 2008). Menurut Siti Khadijah (2007), kebersihan kaki sama halnya dengan kebersihan tangan yaitu dalam kebersihannya harus menggunakan sabun sehingga kulit kaki bersih dan bebas dari penyakit khususnya penyakit kulit.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
21
Kuku yang bersih menghindarkan kita dari berbagai penyakit dan juga secara estetika akan lebih indah. Oleh karena itu kuku yang kotor dapat menyebabkan penyakit tertentu antara lain : 1. Pada kuku sendiri a. Cantengan b. Jamur kuku 2. Pada tempat lain a. luka dan infeksi tempat garukan b. cacingan Menurut Odang, 1995 yang dikutip oleh Siti Khadijah, 2007 menyatakan bahwa dalam menghindari penyakit akibat kuku yang kotor maka perlu diperhatikan hal berikut : a. Membersihkan tangan sebelum makan b. Memotong kuku secara teratur c. Membersihkan lingkungan d. Mencuci kaki sebelum tidur.
2.2.5. Kebiasaan Berolah Raga. Olah raga yang teratur mencakup kualitas gerakan dan kuantitas dalam arti dan frekuensi yang digunakan untuk berolah raga. Dengan demikian akan menentukan
status
kesehatan
seseorang
khususnya
anak-anak
pada
masa
pertumbuhan (Notoatmodjo S., 2007).
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
22
Dorongan berolah raga secara teratur dapat memelihara jantung, peredaran darah dan frekuensi nadi. Macam-macam olah raga dapat kita lakukan antara lain bersepeda, lari, berenang dan senam (Irianto, K., 2007)
2.2.6. Kebiasaan Tidur yang Cukup Tidur yang cukup diperlukan oleh tubuh kita untuk memulihkan tenaga. Dengan tidur yang cukup, kemampuan dan keterampilan akan meningkat, sebab susunan saraf serta tubuh terpelihara agar tetap segar dan sehat. Tidur yang sehat merupakan kebutuhan penting yang dibutuhkan setiap hari. Tidur yang sehat apabila lingkungan tempat tidur udaranya bersih, suasana tenang dan cahaya lampu remang-remang (tidak silau) serta kondisi tubuh yang nyaman. Misalnya, tungkai diletakkan agak tinggi agar memperlancar peredaran darah pada anggota gerak bawah (Irianto K., 2007) Tidur yang sehat harus memenuhi syarat kepadatan hunian ruang tidur yaitu luas ruang tidur minimal 8 meter dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2 (dua) orang tidur.(Depkes RI, 1989)
2.2.7. Gizi dan Menu Seimbang Keadaan gizi setiap individu merupakan faktor yang amat penting karena zat gizi zat kehidupan yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia sepanjang hayatnya. Gizi seimbang adalah satu faktor percepatan pada pertumbuhan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, aktif dan produktif. Sebaliknya, kekurangan
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
23
gizi pada anak-anak akan mengakibatkan lemahnya kemampuan belajar, cepat lelah dan sakit-sakitan (Hidayat Syarif, 1997 yang dikutip oleh Tarigan M., 2004) Hal penting yang perlu diperhatikan pada gizi seimbang ini adalah makanan yang beraneka ragam yang mengandung karbohidrat, lemak protein, vitamin, mineral dan serat sesuai dengan proporsi yang memakan sayur-sayuran dan buah-buahan serta pola makan yang teratur yaitu tiga kali sehari pada pagi, siang dan malam hari (Tarigan M., 2004)
2.3. Sarana dan Prasarana PHBS Salah satu faktor penting yang berpengaruh pada praktek PHBS adalah fasilitas sanitasi yang tercermin dari akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi dasar. Pada tahun 2002, persentasi rumah yang memiliki yang mempunyai akses terhadap air yang layak untuk dikonsumsi baru mencapai 50% dan akses rumah tangga terhadap sanitasi dasar baru mencapai 63,5% (RPJPK, 2005 yang dikutip Adisasmito W., 2008). Fasilitas sanitasi merupakan sarana yang dipergunakan sebagai pendukung perilaku kebersihan diri dalam tatanan rumah tangga dan lingkungannya. Fasilitas sanitasi yang harus tersedia sebagai faktor pendukung untuk PHBS pada anak-anak adalah sebagai berikut : 1. Air bersih 2. Sabun mandi 3. Sikat gigi 4. Pasta gigi
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
24
5. Gunting kuku 6. Tong sampah 7. Toilet 8. Kamar mandi 9. Lap pengering/handuk 10. Pembersih lantai 11. Shampo (Pembersih rambut)
2.4. Panti Asuhan Panti Asuhan adalah sebuah wadah yang menampung anak-anak yatim dan/atau piatu. Di mana anak-anak yatim dan/atau piatu (ataupun anak yang dititipkan orangtuanya karena tidak mampu) biasanya tinggal, mendapatkan pendidikan, dan juga dibekali berbagai
keterampilan agar dapat berguna di
kehidupannya nanti (Anonim, 2008). Adapun Panti Asuhan terdiri dari 3 (tiga ) macam yaitu : a. Panti Asuhan yang didirikan oleh masyarakat dan anggarannya disediakan oleh masyarakat sendiri. b. Panti Asuhan yang didirikan oleh masyarakat tetapi anggaran operasionalnya berasal dan dibantu oleh pemerintah dan organisasi lain. c. Panti Asuhan yang didirikan dan dibiayai oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang digunakan pemerintah sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dalam struktur Dinas Sosial kab/kota (Suyono H., 2007)
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
25
Menurut Bowlby dkk, (1994) dalam Anonim, (2008) menyatakan bahwa perkembangan anak yang sehat secara fisik, psikologis, dan sosial membutuhkan suatu hubungan yang harmonis antara tiga unsur pokok, yaitu: 1. Hubungan antara anak dengan anak 2. Hubungan antara anak dengan anggota keluarga 3. Hubungan antara anak dengan lingkungan sosialnya Selain itu, Hurlock, (1995) dalam Anonim, (2008) laporan hasil penelitiannya juga menyimpulkan bahwa Perawatan anak di Panti Asuhan ada persepsi yang tidak baik, karena anak dipandang sebagai makhluk biologis bukan sebagai makhluk psikologis dan makhluk sosial. Padahal selain pemenuhan kebutuhan fisiologis, anak membutuhkan kasih sayang bagi perkembangan psikis yang sehat seperti halnya vitamin dan protein bagi perkembangan biologisnya. Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa jumlah anak-anak yang terlantar semakin meningkat, sementara hanya sebagian kecil dari mereka (kira-kira 15%) yang mampu ditampung di panti asuhan, baik swasta maupun pemerintah. Realitas juga menunjukkan bahwa mereka yang beruntung (diasuh di panti asuhan) saja menunjukkan perkembangan kepribadian dan penyesuaian sosial yang kurang memuaskan, dapat dibayangkan keadaan yang lebih memprihatinkan lagi pada anakanak terlantar yang belum terjangkau penanganan dari pihak yang berwenang. Sementara masyarakat sering memberi cap negatif pada anak-anak di panti asuhan tanpa melihat lebih jauh, mengapa atau bagaimana hal-hal negatif itu bisa terjadi. Oleh karena itu, berdasarkan persepsi masyarakat dan pendapat beberapa ahli bahwa dalam kehidupan di panti asuhan, anak-anak tidak mendapatkan lingkungan yang
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
26
sehat bagi perkembangannya, maka kita perlu mengetahui kebutuhan psikologis anak di panti asuhan agar mereka mendapatkan perlakuan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan yang mereka butuhkan, sehingga perkembangan fisiknya sejalan dengan perkembangan psikologis dan sosialnya. Karena, perkembangan yang sehat dalam hal perkembangan fisik, psikologis dan sosial anak-anak di panti asuhan sangat diperlukan agar mereka mampu hidup mandiri di tengah-tengah masyarakat luas terutama setelah mereka harus melampaui pasca terminasi dimana harus keluar dari lingkungan panti asuhan setelah mampu hidup mandiri/setamat SMU (Anonim, 2008).
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
27
2.5. Kerangka Konsep Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini: Baik Pengetahuan Anak-anak Mengenai PHBS
Sedang Buruk Baik
Sikap Anak-anak Mengenai PHBS
Sedang Buruk Baik
Tindakan Anak-anak Mengenai PHBS
Sedang Buruk
Baik Fasilitas yang Mendukung Higiene PHBS
Sedang Buruk Baik
Fasilitas Sanitasi PHBS yang tersedia
Sedang Buruk Ada
Keluhan Kesehatan Tidak ada
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif untuk menggambarkan pengetahuan, sikap dan tindakan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Anak-anak.
3.2. Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar, Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan. Adapun alasan memilih lokasi karena di Panti Asuhan ini belum pernah dilakukan penelitian mengenai pengetahuan, sikap dan tindakan anak-anak di Panti Asuhan tentang PHBS. 3.2.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada April s/d Mei 2009. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan yang berjumlah 29 orang. 3.3.2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El yang berusia 7 (tujuh) sampai dengan 14 tahun sebanyak 19 orang. Adapun responden dibagi menjadi 2 (dua) kelompok responden yaitu :
28 Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
29
1. Kelompok anak-anak yang berusia 7(tujuh) s/d 9(sembilan) tahun atau kelompok anak dengan pendidikan SD kelas I s/d anak dengan pendidikan SD KELAS III. 2. Kelompok anak-anak yang berusia 10 s/d 14 tahun atau kelompok anak dengan pendidikan SD kelas IV s/d anak dengan pendidikan SMP KELAS I.
3.4. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui pembagian kuesioner dan diikuti dengan wawancara langsung dengan anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan.
3.5. Definisi Operasional 1. Pengetahuan (knowledge) adalah hasil dari tahu dari anak-anak tentang PHBS, yang terjadi setelah anak-anak memperoleh informasi PHBS. 2. Sikap (attitude) adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari anak-anak di Panti Asuhan terhadap PHBS 3. Tindakan atau Praktek (Practice) adalah perbuatan nyata anak-anak di Panti Asuhan tentang PHBS 4. Fasilitas yang mendukung higiene adalah alat yang digunakan anak-anak di Panti Asuhan Rapha-EL sebagai pendukung untuk melakukan PHBS 5. Fasilitas sanitasi adalah alat pendukung yang tersedia bagi lingkungan yang sehat. 6. Keluhan kesehatan adalah penyakit yang pernah diderita anak-anak di Panti Asuhan dalam sebulan terakhir terkait dengan rendahnya PHBS
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
30
3.6. Aspek Pengukuran Dalam aspek pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan sikap, tindakan tentang PHBS, dan kondisi fasilitas higiene dan sanitasi PHBS yang tersedia serta keluhan kesehatan anak-anak di Panti Asuhan adalah sebagai berikut: I. Pengetahuan Pengetahuan ini dapat diukur dengan memberikan skor terhadap kuesioner yang telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 12 dan total skor sebanyak 36. Adapun kriteria pertanyaan tingkat pengetahuan mempunyai tiga pilihan dengan pemberian skor sebagai berikut : A. Skor jawaban pertanyaan nomor 1 s/d 4 yaitu: 1. Jawaban a, dengan skor 3 2. Jawaban b, dengan skor 2 3. Jawaban c, dengan skor 1 B. Skor jawaban pertanyaan nomor 5 s/d 8 yaitu: 1. jawaban a, dengan skor 2 2. jawaban b, dengan skor 1 3. jawaban c, dengan skor 3 C. Skor jawaban pertanyaan nomor 9 s/d 12 yaitu: 1. jawaban a, dengan skor 1 2. jawaban b, dengan skor 3 3. jawaban c, dengan skor 2
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
31
Berdasarkan kriteria pemberian skor, pengetahuan anak dikategorikan dengan skala pengukuran sebagai berikut 1. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) > (lebih dari) 27 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) > (lebih dari) 75% dari total skor seluruh pertanyaan. 2. Sedang, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) 14 s/d 27 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) = (sama dengan) 40% s/d 75 % dari total skor seluruh pertanyaan. 3. Buruk, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) < (kurang dari) 14 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) < (kurang dari) 40 % dari total skor seluruh pertanyaan.
II.
Sikap Sikap ini dapat diukur dengan memberikan skor terhadap kuesioner yang
telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 12 dan total skor sebanyak 36. Adapun kriteria pertanyaan tingkat sikap anak-anak mempunyai tiga pilihan dengan pemberian skor sebagai berikut : A. Skor jawaban pertanyaan nomor 1 s/d 6 yaitu: 1. Setuju, dengan skor 3 2. Ragu-ragu, dengan skor 2 3. Tidak setuju, dengan skor 1 B. Skor jawaban pertanyaan nomor 7 s/d 12 yaitu: 1. Setuju , dengan skor 1
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
32
2. Ragu-ragu, dengan skor 2 3. Tidak setuju, dengan skor 3 Berdasarkan kriteria pemberian skor, sikap anak-anak dikategorikan dengan skala pengukuran sebagai berikut : 1. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) > (lebih dari) 27 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) > (lebih dari) 75% dari total skor seluruh pertanyaan. 2. Sedang, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) 14 s/d 27 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) = (sama dengan) 40% s/d 75 % dari total skor seluruh pertanyaan. 3. Buruk, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) < (kurang dari) 14 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) < (kurang dari) 40 % dari total skor seluruh pertanyaan.
III.
Tindakan (Practice) Tindakan ini dapat diukur dengan memberikan skor terhadap kuesioner yang
telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 12 dan total skor sebanyak 36 Adapun kriteria pertanyaan tingkat tindakan mempunyai tiga pilihan dengan pemberian skor sebagai berikut : A. Skor jawaban pertanyaan nomor 1 s/d 4 yaitu: 1. Jawaban a, dengan skor 3 2. Jawaban b, dengan skor 2 3. Jawaban c, dengan skor 1
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
33
B. Skor jawaban pertanyaan nomor 5 s/d 8 yaitu: 1. jawaban a, dengan skor 2 2. jawaban b, dengan skor 1 3. jawaban c, dengan skor 3 C. Skor jawaban pertanyaan nomor 9 s/d 12 yaitu: 1. jawaban a, dengan skor 1 2. jawaban b, dengan skor 3 3. jawaban c, dengan skor 2 Berdasarkan kriteria pemberian skor, tindakan anak-anak dikategorikan dengan skala pengukuran sebagai berikut : 1. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) > (lebih dari) 27 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) > (lebih dari) 75% dari total skor seluruh pertanyaan. 2. Sedang, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) 14 s/d 27 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) = (sama dengan) 40% s/d 75 % dari total skor seluruh pertanyaan. 3. Buruk, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) < (kurang dari) 14 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) < (kurang dari) 40 % dari total skor seluruh pertanyaan.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
34
IV.
Fasilitas yang mendukung higiene PHBS yang tersedia di Panti Asuhan PHBS yang tersedia di Panti Asuhan diukur melalui kuesioner yang telah
diberi bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 6(enam) dan total skor sebanyak 6 (enam) pertanyaan. Dengan kriteria pertanyaan mempunyai dua pilihan : 1. Jawaban a (ya) = 1 2. Jawaban b (tidak) =0 Berdasarkan
nilai
(skor)
PHBS
yang
tersedia
di
Panti
Asuhan
diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kategori yaitu : a. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) > (lebih dari) 4 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) > (lebih dari) 75% dari total skor seluruh pertanyaan. b. Sedang, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) 3 s/d 4 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) = (sama dengan) 40% s/d 75 % dari total skor seluruh pertanyaan. c. Buruk, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) < (kurang dari) 3 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) < (kurang dari) 40 % dari total skor seluruh pertanyaan.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
35
V.
Komponen Observasi Fasilitas sanitasi PHBS yang tersedia di Panti Asuhan Fasilitas PHBS yang tersedia dilakukan melalui metode pengamatan/
observasi dengan memberikan skor terhadap lembar observasi yang telah diberi bobot. Jumlah komponen observasi sebanyak 14 dan total skor sebanyak 14 Dengan kriteria komponen observasi mempunyai dua pilihan : 1. Memenuhi syarat (ya)= 1 2. Tidak memenuhi syarat (tidak) =0
VI.
Keluhan Kesehatan Anak-anak di Panti Asuhan Kondisi kesehatan anak-anak di Panti Asuhan ini dapat diukur dengan
melakukan pengamatan yang diikuti dengan wawancara pada anak-anak dan memberikan skor terhadap kuesioner yang telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 4 dan total skor sebanyak 4 Dengan kriteria pertanyaan mempunyai dua pilihan : 3. Jawaban ya, dengan skor 1 4. Jawaban tidak, dengan skor 0 Berdasarkan kriteria pertanyaan diatas dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) kategori yaitu : 1. Ada, jika hasil penjumlahan skor jawaban ≥ 1 (satu) 2. Tidak ada, jika hasil penjumlahan skor jawaban = 0
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
36
3.7. Analisa Data Analisa data dilakukan analisis secara kuantitatif untuk menggambarkan (mendeskripsikan) masing-masing variabel penelitan dengan menggunakan SPSS 16, yang selanjutnya disajikan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan Panti Asuhan Rapha-El adalah yayasan yang berbadan hukum dari Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia dengan No. Izin Dep.keh.C-749.HT.01.TH.2004 yang didirikan oleh Bapak Pdt. Oslan Simangunsong, STh. SPd. dan Pdt. M. Hutabarat (Alm) sejak tahun 2004. Pada tahun 2003 Panti Asuhan ini berlokasi di Jl.Coklat 5 No. 27 Perumnas Simalingkar dan jumlah anak-anak yang didik sebanyak lima orang. Setelah anak yang dididik berjumlah 25 orang, kemudian didaftarkan ke Pemerintah Kota Medan untuk menghimbau melakukan pemantauan demi kelayakan Panti Asuhan. Sejak tahun 2004 s/d sekarang Panti Asuhan ini telah berada ke Jl. Rotan IX 4-6 Perumnas Simalingkar Kec. Medan Tuntungan Medan. Panti Asuhan ini merupakan yayasan yang didirikan oleh masyarakat sebagai tempat anak-anak kurang mampu untuk didik sampai pada batas waktu tertentu, dan anggaran operasionalnya berasal dari masyarakat (pendirinya) serta adanya bantuan tetap pada setiap bulannya oleh pemerintah sebagai donatur tetap dan berbagai donatur tidak tetap lainnya seperti BANK BRI, pihak-pihak gereja dan lain-lain. Bantuan dari pemerintah provinsi (TK I) sebesar Rp.1500/orang/hari yang diserahkan setiap bulannya melalui dinas sosial. Demikian juga bantuan dari pusat yaitu Departmen Sosial sebesar Rp.2500/orang/hari yang diserahkan setiap bulannya melalui Dinas Sosial.
37 Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
38
4.2. Karakteristik Responden Untuk mengetahui karakteristik responden di Panti Asuhan maka dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner yang diikuti dengan wawancara pada anak-anak di Panti Asuhan. Berikut hasil pengumpulan data mengenai karakteristik responden yang terdiri dari umur responden, jenis kelamin responden dan tingkat pendidikan responden. 4.2.1. Umur Responden Tabel 4.1. Distribusi responden berdasarkan umur responden di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar No
Umur Responden
Jumlah (n)
Persentase (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
7 8 9 10 11 12 13 14
2 5 2 2 3 3 1 1 19
10.5 26.3 10.5 10.5 15.8 15.8 5.3 5.3 100
Total
Tabel 4.1. di atas menunjukkan bahwa umur responden yang
terbanyak
adalah umur 8 tahun sebanyak 5 orang (26.3%) dan paling sedikit yaitu umur 10, 13, dan 14 masing-masing satu orang.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
39
4.2.2. Tingkat Pendidikan Responden Tabel 4.2. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar No 1 2 3 4 5 6
Tingkat Pendidikan Responden SD kelas 1 SD kelas 2 SD kelas 3 SD kelas 4 SD kelas 6 SMP kelas 1 Total
Jumlah (n) 2 5 2 3 5 2 19
Persentase (%) 10.5 26.3 10.5 15.8 26.3 10.5 100
Tabel 4.2. di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden yang terbanyak adalah SD kelas II dan SD kelas VI masing-masing yaitu 5 orang (26.3%), sedangkan paling sedikit yaitu SD kelas III yaitu 1 orang (5.3%). 4.2.3. Jenis Kelamin Responden Tabel 4.3. Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar No 1 2
Jenis Kelamin Responden laki-laki Perempuan Total
Jumlah (n) 11 8 19
Persentase (%) 57.9 42.1 100
Tabel 4.3. di atas menunjukkan bahwa jenis kelamin responden yang terbanyak adalah jenis kelamin laki-laki yaitu 11 orang (57,9%) dan perempuan yaitu 8 orang (42.1%).
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
40
4.3. Tingkat Pengetahuan Responden Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden di Panti Asuhan tentang PHBS maka dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner yang diikuti dengan wawancara. Berikut ini adalah hasil pengumpulan data terhadap responden di Panti Asuhan tentang tingkat pengetahuan tentang PHBS dalam tabel distribusi di bawah ini : Tabel 4.4. Distribusi Responden berdasarkan Pengetahuan tentang PHBS di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar NO 1
2
3
4
5
6
7
8
Pengetahuan Alasan cuci tangan pakai sabun a. agar kuman dan kotoran terbuang dari kulit b. agar tubuh menjadi wangi c. tidak tahu Frekuensi mandi dalam sehari a. 2 kali sehari b. Satu kali dalam sehari c. Tidak tahu Alasan gosok gigi a. agar gigi dan mulut bersih dan sehat b. agar mulut dan nafas tidak bau c. tidak tahu Frekuensi gosok gigi yang baik sehari a. 2 kali b. 1 kali c. tidak tahu Waktu kapan cuci tangan pakai sabun a. setelah makan b. tidak tahu c. sebelum makan dan setelah BAB dan BAK Penyebab kuku panjang dan kotor pada kecacingan a. karena kuku panjang susah dibersihkan b. tidak tahu c. kuku panjang mengandung telur Penyebab sakit perut a. karena tidak cuci tangan sebelum makan b. tidak tahu c. makan makanan yang mengandung kuman Pengetahuan tentang gizi seimbang a. makanan yang menyebabkan kenyang b. tidak tahu c. makanan beraneka ragam mengandung karbohidrat, lemak, protein
Jumlah
Persentase
19 -
100 -
-
-
19 -
100 -
15 4 -
78.9 21.1 -
18 1 -
94.7 5.3 -
2 7 10
10.5 36.8 52.6
2 17
10.5 89.5
13 6
68.4 31.6
2 -
10.5 -
17
89.5
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
41
Tabel 4.4 lanjutan 9 Jamban/toilet yang sehat a. tidak tahu b. jamban leher angsa, tersedia air bersih, sabun, lap pengering c. jamban yang tidak menimbulkan bau-bauan 10 Tempat buang sampah yang baik a. tidak tahu b. di tong sampah c. di sungai 11 Alasan kebersihan rambut perlu dijaga a. tidak tahu b. agar rambut dan kulit kepala bersih dan sehat c. agar tidak ada kutu di kepala 12 Alasan perlu tidur a . tidak tahu b. agar pertumbuhan anak dengan baik dan memulihkan tenaga kembali c. agar tidak ngantuk
-
-
10 9
52.6 47.4
16 3
84.2 15.8
14 5
73.7 26.3
1
5.3
6
31.6
Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa seluruh (100%) responden mengetahui alasan cuci tangan pakai sabun yaitu agar kuman dan kotoran terbuang dari kulit serta frekuensi mandi satu hari yaitu dua kali sehari Pengetahuan responden tentang alasan gosok gigi, jawaban terbanyak yaitu agar gigi dan mulut bersih dan sehat sebesar 78.9%, sedangkan yang memiliki alasan agar mulut dan nafas tidak bau sebesar 21.1 %. Demikian juga pengetahuan tentang frekuensi gosok gigi yang baik, jawaban terbanyak yaitu 2 kali sehari sebesar 94.7% Pengetahuan responden tentang waktu kapan cuci tangan pakai sabun, jawaban terbanyak yaitu sebelum makan dan setelah BAB dan BAK sebesar 52.6%, sedangkan yang menjawab tidak tahu sebesar 10,5%. Pengetahuan responden tentang penyebab sakit perut, jawaban responden terbanyak yaitu karena tidak cuci tangan sebelum makan sebesar 68.4%, sedangkan yang menjawab karena makan makanan yang mengandung kuman 31.6%.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
42
Pengetahuan responden tentang jamban/toilet yang sehat, responden yang menjawab jamban dengan bentuk leher angsa, tersedia air bersih, sabun dan lap pengering sebesar 52.6%, sedangkan yang menjawab jamban sehat adalah jamban yang tidak menimbulkan bau-bauan sebesar 47.4%. Pengetahuan responden tentang alasan kebersihan rambut perlu dijaga, jawaban terbanyak yaitu agar rambut dan kulit kepala bersih dan sehat sebesar 73.7%, sedangkan yang menjawab agar tidak ada kutu di kepala sebesar 26.3%. Pengetahuan responden tentang alasan perlunya tidur, jawaban terbanyak yaitu agar pertumbuhan baik dan memulihkan tenaga kembali 63.2%, sedangkan responden yang menjawab tidak tahu sebesar 5.3 %. Tabel 4.5. Distribusi Pengetahuan Responden tentang PHBS di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar No
Pengetahuan tentang PHBS
1 2 3
Baik Sedang Buruk Total
Jumlah (n) 18 1 19
Persentase (%) 94.7 5.3 100
Tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden tentang PHBS di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar yang paling banyak yaitu pengetahuan dengan kategori baik sebesar 94.7%, sedangkan pengetahuan yang buruk tidak ada.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
43
Tabel 4.6. Distribusi Pengetahuan Responden tentang PHBS berdasarkan Kelompok Umur Responden di Yayasan panti Asuhan Rapha-El Simalingkar
No 1 2
Kelompok umur 7-9 tahun 10-14 tahun Total
Tingkat Pengetahuan Baik Sedang Buruk n % n % n % 9 100 9 90 1 10 18
94.7
1
5.3
0
0
Total Jumlah
%
9 10
100 100
19
100
Tabel 4.6 diatas menunkukkan bahwa seluruh (100%) responden kelompok umur responden 7-9 tahun di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori baik, sedangkan kelompok umur 10-14 tahun memiliki pengetahuan dengan kategori baik sebesar 94.7%.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
44
4.3. Sikap Responden Untuk mengetahui sikap responden di Panti Asuhan tentang PHBS maka dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner yang diikuti dengan wawancara. Berikut ini adalah hasil pengumpulan data tentang sikap responden tentang PHBS di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Tabel 4.7. Distribusi Sikap Responden tentang PHBS di Yayasan panti asuhan Rapha-El Simalingkar No
Sikap tentang PHBS
1
makan sayur dan buahbuahan setiap hari kuku harus bersih dan pendek cuci tangan sebelum makan cuci tangan pakai sabun setelah buang air besar dan buang air kecil mandi harus pakai sabun mandi cuci rambut sebaiknya pakai shampo baju yang kita pakai diganti sekali dalam satu hari sampah jangan di tumpuk di pekarangan rumah anak-anak baiknya tidur lebih atau sama dengan dari delapan jam setiap hari kegiatan olah raga meningkatkan kebugaran tubuh tidak boleh merokok dalam ruangan menggosok gigi dua kali sehari
2 3 4
5 6 7
8 9
10
11 12
Setuju Jumlah Persen (n) (%)
Ragu-ragu Jumlah Persen (n) (%)
Tidak setuju Jumlah Persen (n) (%)
16
84.2
2
10.5
1
5.3
18
94.7
1
5.3
-
-
18
94.7
1
5.3
-
-
19
100
-
-
-
-
18
94.7
1
5.3
19
100
-
-
-
-
12
63.2
5
26.3
2
10.5
16
84.2
-
-
3
15.8
13
68.3
4
21.1
2
10.5
16
84.2
-
-
3
15.8
18
94.7
-
-
1
5.3
15
78.9
3
15.8
1
5.3
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
45
Tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa responden yang setuju bahwa sampah tidak boleh di tumpuk di pekarangan rumah sebesar 84.2%, sedangkan responden yang setuju sampah ditumpuk di pekarangan rumah hanya 15.8%. Responden yang setuju bahwa anak-anak baiknya tidur lebih atau sama dengan dari delapan jam setiap hari sebesar 68.3%, sedangkan responden yang tidak setuju dengan lamanya tidur yang sehat bagi anak-anak selama 8 (delapan) jam hanya 5.3%. Responden yang setuju bahwa kegiatan olah raga dapat meningkatkan kebugaran tubuh sebesar 84.2%, sedangkan responden yang tidak setuju dengan olah raga dapat meningkatkan kebugaran tubuh hanya 15.8%. Tabel 4.8. Distribusi sikap responden tentang PHBS di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar No 1 2 3
Sikap tentang PHBS Baik Sedang Buruk Total
Jumlah (n) 18 1 19
Tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa sikap responden
Persen (%) 94.7 5.3 100 tentang PHBS di
Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar yaitu memiliki sikap dengan kategori baik sebesar 94.7%, sedangkan sikap dengan kategori buruk tidak ada.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
46
Tabel 4.9. Distribusi sikap responden tentang PHBS berdasarkan kelompok umur responden di Yayasan panti asuhan Rapha-El Simalingkar
No 1 2
Kelompok umur 7-9 tahun 10-14 tahun Total
n 8 10
% 88.9 100
Sikap Sedang n % 1 11.1 -
18
94.7
1
Baik
5.3
Total Buruk n % -
-
Jumlah
%
9 10
100 100
19
100
Tabel 4.9. diatas dapat dilihat bahwa sikap kelompok umur responden 7-9 tahun tentang PHBS di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar memiliki sikap dengan kategori baik sebesar 88.9%, sedangkan sikap responden kelompok umur 1014 tahun memiliki sikap dengan kategori baik sebesar 100%.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
47
4.4. Tindakan Responden Untuk mengetahui tindakan responden di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar tentang PHBS maka dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner yang diikuti dengan wawancara. Berikut ini adalah hasil pengumpulan data mengenai tindakan responden tentang PHBS di Panti Asuhan. Tabel 4.10.
Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan tentang PHBS di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Tindakan Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
Tempat Membuang Sampah a. ditempat sampah yang tersedia b. kadang-kadang ditempat sampah c. di sembarangan tempat Frekuensi Mandi dalam Sehari a. dua kali b. kadang satu kali dan kadang dua kali c. satu kali Cuci tangan pakai sabun a. selalu b. kadang-kadang c. jarang Frekuensi gosok gigi dalam sehari a. dua kali b. satu kali c. tidak pernah Cara Membersihkan Rambut a. pakai sabun mandi b. pakai shampo c. Hanya air saja Frekuensi Makan Sayur dalam Satu Minggu a. 1 s/d 3 kali dalam seminggu b. tidak pernah c. tiap hari Frekuensi Makan Buah dalam Satu Minggu a. 1 s/d 3 kali salam seminggu b. tidak pernah c. tiap hari Lama tidur dalam satu hari a. tidak teratur b. lebih/sama dengan delapan jam c.
Jumlah (n)
Persen (%)
16 3 -
84.2 15.8 -
19 -
100 -
11 8 -
57.9 42.1 -
19 -
100 -
12 7 -
63.2 36.8 -
12 1 6
63.2 5.3 31.6
19 -
100 -
1
5.3
16
84.2
2
10.5
kurang dari delapan jam
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
48
Tabel 4.10. Lanjutan 9 Tempat buang air kecil dan buang air besar a. b. c. 10
11
12
di atas tanah (Ladang atau sungai) di Toilet/ jamban kadang di jamban/toilet dan kadang di atas tanah (ladang atau sungai) Tindakan ganti baju setiap hari a. tidak, ganti baju sekali dalam dua hari b. ya, selalu ganti baju tiap hari c. ya, tapi kadang-kadang Cuci tangan pakai sabun setelah BAB dan BAK a. tidak pernah b. selalu cuci tangan pakai sabun c. kadang-kadang
9 10
47.4 52.6
-
-
10 9
52.6 47.4
1 6
5.3 31.6
12
63.2
12 7
63.2 36.8
Frekuensi olah raga/ aktivitas fisik dalam seminggu a. b. c.
tidak pernah 1-3 kali seminggu jarang karena sudah capek ke ladang
Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa 84.2% responden di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia, sedangkan membuang sampah kadang-kadang di tempat sampah sebesar 15.8%. Tindakan responden tentang frekuensi mandi menunjukkan bahwa seluruh (100%) responden di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar mandi dua kali sehari. Demikian juga frekuensi menggosok gigi dalam sehari seluruh responden (100%) menggosok gigi dua kali sehari. Tindakan responden tentang membersihkan rambut yang terbanyak dengan menggunakan sabun mandi sebesar 63.2%, sedangkan responden yang menggunakan shampo sebesar 36.8%. Tindakan responden dalam mengkonsumsi sayur yang terbanyak yaitu 1 s/d 3 kali dalam seminggu sebesar 63.2%, sedangkan
responden yang tidak pernah
mengkonsumsi sayur sebesar 5.3%. Demikian juga halnya konsumsi buah-buahan
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
49
menunjukkan bahwa seluruh responden (100%) makan buah-buahan 1 s/d 3 kali dalam seminggu. Tindakan responden tentang lamanya tidur dalam satu hari menunjukkan bahwa 84.2% responden tidur dalam satu hari selama delapan jam atau lebih, sedangkan responden yang tidur tidak teratur sebesar 5.3%. Tindakan responden tentang selalu mengganti baju setiap hari sebesar 52.6%, sedangkan responden yang tergolong kadang-kadang mengganti baju setiap hari sebesar 47.4%. Tindakan responden selalu cuci tangan pakai sabun setelah BAB dan BAK hanya 31.6%, sedangkan responden yang kadang-kadang cuci tangan pakai sabun setelah BAB dan BAK sebesar 63.2%. Tindakan responden tentang olah raga menunjukkan bahwa responden tidak pernah melakukan olah raga sebesar 63.2%, sedangkan responden yang jarang berolah raga karena sudah capek ke ladang sebesar 36.8%.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
50
Tabel 4.11. Distribusi Tindakan Responden tentang PHBS di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar No 1 2 3
Tindakan tentang PHBS Baik Sedang Buruk Total
Jumlah (n) 15 4 19
Persen (%) 78.9 21.1 100
Tabel 4.11 diatas dapat dilihat bahwa tindakan responden tentang PHBS di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar memiliki tindakan PHBS
dengan
kategori baik sebesar 78.9%, sedangkan tindakan dengan kategori buruk tidak ada. Tabel 4.12. Distribusi tindakan responden tentang PHBS berdasarkan kelompok umur responden di Yayasan panti Asuhan Rapha-El Simalingkar
No 1 2
Kelompok umur 7-9 tahun 10-14 tahun Total
n 7 8
% 77.8 80
Tindakan Sedang n % 2 22.2 2 20
15
78.9
4
Baik
21.1
Total Buruk n % -
-
Jumlah
%
9 10
100 100
19
100
Tabel 4.12 diatas dapat dilihat bahwa tindakan kelompok umur responden 7-9 tahun
tentang PHBS di
Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar dengan
kategori baik sebesar 77.8%, sedangkan kelompok umur 10-14 tahun memiliki tindakan dengan kategori baik sebesar 80%.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
51
4.5. Fasilitas yang mendukung Higiene PHBS di Panti Asuhan Untuk mengetahui mengetahui fasilitas yang mendukung higiene PHBS di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar maka dilakukan pengumpulan data melalui pengamatan diikuti dengan wawancara. Berikut ini adalah hasil pengumpulan data terhadap fasilitas yang mendukung higiene PHBS di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar. Tabel 4.13. Distribusi responden tentang fasilitas yang mendukung higiene PHBS di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar
No 1 2 3 4 5 6
Fasilitas yang mendukung higiene PHBS di Panti Asuhan ketersediaan gunting kuku setiap kali ingin memotong kuku ketersediaan pasta gigi dan sikat gigi sendiri setiap hari ketersediaan shampo (pembersih rambut) setiap hari ketersediaan handuk untuk setiap orang ketersediaan sabun mandi setiap kali mandi ketersediaan kamar tidur yang nyaman
Ada
Tidak ada
Jumlah Persen Jumlah Persen (n) (%) (n) (%) 10
52.6
9
47.4
19
100
-
-
14
73.7
5
26.3
17
89.5
2
10.5
19
100
-
-
17
89.5
2
10.5
Berdasarkan tabel 4.13 diatas dapat dilihat bahwa 47.4% responden di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar tidak memiliki gunting kuku setiap kali ingin memotong kuku dan responden yang tidak menggunakan shampo setiap kali membersihkan rambut sebesar 26.3%, sedangkan responden yang kesulitan mendapat handuk setiap kali mandi sebesar 10.5%. Demikian halnya dengan ketersediaan kamar tidur yang nyaman ada 10.5% responden tidak memperoleh tidur yang nyaman.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
52
Tabel 4.14. Distribusi Responden tentang Fasilitas yang Mendukung Higiene PHBS di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar
No
Kategori ketersediaan fasilitas yang mendukung higiene PHBS di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar
1
Baik
14
73.7
2
Sedang
4
21.1
3
Buruk
1
5.3
Total
19
100
Jumlah (n)
Persen (%)
Tabel 4.14 diatas dapat dilihat bahwa ketersediaan fasilitas higiene PHBS yang tersedia di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar dengan kategori baik sebesar 73.7%, ketersediaan fasilitas yang mendukung higiene dengan kategori sedang 21.1%, sedangkan ketersediaan fasilitas higiene dengan kategori buruk sebesar 5.3%. Tabel 4.15. Distribusi Responden tentang Fasilitas Higiene Responden berdasarkan Kelompok Umur di Yayasan panti asuhan RaphaEl Simalingkar
No 1 2
Kelompok umur 7-9 tahun 10-14 tahun Total
Fasilitas yang mendukung higiene responden Baik Sedang Buruk n % n % n % 6 66.7 3 33.3 8 80 2 20 14
73.7
5
26.3
-
-
Total Jumlah
%
9 10
100 100
19
Tabel 4.15 diatas dapat dilihat bahwa responden dengan kelompok umur 7-9 tahun dapat menggunakan fasilitas yang mendukung higiene dengan kategori baik sebanyak 6 orang (66.7%), sedangkan responden dengan kelompok umur 10-14 tahun yang dapat mengakses fasilitas yang mendukung higiene
dengan kategori baik
sebanyak 8 orang (80%).
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
53
4.6. Fasilitas Sanitasi PHBS yang Tersedia di Panti Asuhan Untuk mengetahui mengetahui fasilitas sanitasi PHBS yang tersedia di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar maka dilakukan pengumpulan data melalui pengamatan diikuti dengan wawancara. Berikut ini adalah hasil pengumpulan data terhadap fasilitas sanitasi di Panti Asuhan yang mengacu pada Kepmenkes RI No. 829/Menkes/SK/VII/1989 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. Tabel 4.16. Distribusi Komponen observasi fasilitas sanitasi PHBS yang tersedia di Panti Asuhan No 1
2
3
4
5
Komponen Observasi Fasilitas Sanitasi
Hasil Observasi Fasilitas Sanitasi
Sumber air bersih a. PDAM b. Sumur c. Tidak berwarna d. Tidak keruh e. Tidak bau f. Tidak berbuih g. Tersedia dengan kapasitas minimal 60 liter/hari/orang; Lantai terluas di Panti Asuhan a. Semen/ keramik b. Tanah c. Lantai kedap air d. Mudah dibersihkan Atap terluas di Panti Asuhan a. Seng b. Genteng Dinding terluas di Panti Asuhan a. Permanen b. Semi permanen; c. Papan Kondisi dinding terluas a. Kedap air. b. Rata. c. Bersih. d. Tinggi minimal 2,4 meter.
Sumber air bersih a. PDAM b. Tidak berwarna c. Tidak keruh d. Tidak bau e. Tidak berbuih f. Tersedia dengan kapasitas minimal 60 liter/hari/orang;
Memenuhi syarat
Lantai terluas di Panti Asuhan a. Semen b. Lantai kedap air c. Mudah dibersihkan
Memenuhi syarat
Atap terluas di Panti Asuhan a. Seng
Memenuhi syarat
Dinding terluas di Panti Asuhan a. Permanen
Kondisi dinding terluas a. Kedap air. b. Rata. c. Bersih. d. Tinggi minimal 2,4 meter.
Kriteria Hasil Observasi
Memenuhi syarat
Memenuhi syarat
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
54
Tabel 4.16 lanjutan 6 Langit-langit/plafon a. Tinggi minimal 2,4 meter. b. Asbes c. Triplek d. Rata dan bersih. e. Tidak terdapat lubanglubang 7 Kepadatan Hunian Ruang Tidur a. Luas ruang tidur minimal 8 meter b. Tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2 orang tidur c. Terpisah laki-laki dan perempuan 8 Penerangan a. Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi seluruh ruangan minimal intensitasnya 60 lux b. Tidak menyilaukan. 9 Jumlah kamar mandi a. Terpisah laki-laki dan perempuan b. Laki-laki yaitu 1:6 c. Perempuan yaitu 1:6
10
11
12
Jumlah jamban di Panti Asuhan a. Terpisah laki-laki dan perempuan b. Tersedia 1: 6 orang penghuni Jenis jamban a. Leher angsa b. Cemplung c. Plengsengan Kondisi IPAL (Instalasi Pengaliran Air Limbah) di panti asuhan. a. Mengalir dengan lancar b. Tidak menimbulkan bau c. Tertutup
Langit-langit/plafon a. Tinggi minimal 2,4 meter. b. Triplek c. Rata dan bersih. d. Tidak terdapat lubang-lubang.
Kepadatan Hunian Ruang Tidur a. Luas ruang tidur 6X3 meter b. Terpisah laki-laki dan perempuan c. Jumlah kamar yaitu dua kamar d. Jumlah orang yang tidur dalam satu kamar laki-laki 16 orang, sedangka pada kamar perempuan sebanyak 11 orang Penerangan a. Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi seluruh ruangan minimal intensitasnya 60 lux b. Tidak menyilaukan. Jumlah kamar mandi a. Tidak terpisah laki-laki dan perempuan b. Jumlah kamar mandi ada 3 c. Jumlah penghuni ada 33 orang maka seharusnya jumlah kamar mandi di panti Asuhan minimal 5 kamar mandi Jumlah jamban di Panti Asuhan a. Tidak terpisah laki-laki dan perempuan b. Jumlah jamban ada 3 buah c. Jumlah penghuni ada 33 orang maka seharusnya jumlah jamban di panti Asuhan minimal 5 buah Jenis jamban a. Leher angsa
Kondisi IPAL (Instalasi Pengaliran Air Limbah) di panti asuhan. a. Mengalir dengan lancar b. Tertutup
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat
Memenuhi syarat
Memenuhi syarat
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
55
Tabel 4.16 lanjutan 13 Pengolahan sampah di Panti Asuhan a. Diangkut tiap 24 jam b. Dibakar c. Ditimbun d. Di tumpuk 14 Tempat khusus penampungan sampah a. Tersedia di setiap ruang penghasil sampah b. Terbuat dari bahan kedap air c. Kapasitas tempat sampah terangkat d. Tertutup
Pengolahan sampah di Panti Asuhan a. Setiap hari di angkut ke pinggiran sungai b. Di tumpuk di pinggiran sungai Tempat khusus penampungan sampah a. Tidak tersedia disetiap penghasil sampah b. Terbuat dari bahan kedap air c. Kapasitas tempat sampah terangkat d. Terbuka
Tidak memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat
Tabel 4.16 diatas dapat dilihat bahwa fasilitas sanitasi mengenai PHBS di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar bahwa ada 18% komponen observasi yang tidak memenuhi syarat yaitu kepadatan hunian ruang tidur, jumlah kamar mandi, jumlah jamban, pengolahan sampah, tempat khusus penampungan sampah.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
56
4.7. Keluhan Kesehatan Anak-anak di Panti Asuhan Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Untuk mengetahui keluhan kesehatan anak-anak di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar, maka dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner yang diikuti dengan wawancara. Berikut ini adalah hasil pengumpulan data terhadap responden. Tabel 4.17. Distribusi responden tentang keluhan kesehatan anak-anak di Panti Asuhan di Yayasan panti asuhan Rapha-El Simalingkar
No 1 2 3
4
Keluhan kesehatan anak-anak di Yayasan Panti Asuhan Pernah menderita sakit perut dalam sebulan terakhir Pernah menderita sakit gigi dalam sebulan terakhir Pernah mengalami pernafasan yang tidak sehat dan tidak normal akibat batuk dan pilek dalam sebulan terakhir Pernah menderita penyakit kulit dalam sebulan terakhir
Ada
Tidak ada
Jumlah Persen Jumlah Persen (n) (%) (n) (%) 9
47.4
10
52.6
9
47.4
10
52.6
10
52.6
9
47.4
4
21.1
15
78.9
Tabel 4.17 diatas menunjukkan bahwa 47.4% responden di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar pernah menderita sakit perut dalam sebulan terakhir dan responden yang pernah menderita sakit gigi dalam sebulan terakhir sebesar 47.4%, dan responden pernah mengalami pernafasan yang tidak normal akibat batuk dan pilek sebesar 52.6%, termasuk juga dengan responden yang menderita penyakit kulit dalam sebulan terakhir sebesar 21.1%.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
57
Tabel 4.18. Distribusi responden tentang keluhan kesehatan responden di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar No 1 2
Keluhan Kesehatan Tidak ada Ada Total
Jumlah (n) 5 14 19
Persen (%) 26.3 73.7 100
Tabel 4.18 diatas dapat dilihat bahwa keluhan kesehatan responden di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar bahwa 73.7% responden memiliki keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir, sedangkan responden yang tidak mempunyai keluhan kesehatan sebesar 26.3%.
Tabel 4.19. Distribusi Responden tentang Keluhan Kesehatan Responden Berdasarkan Kelompok Umur di Yayasan panti asuhan Rapha-El Simalingkar
No 1 2
Kelompok umur 7-9 tahun 10-14 tahun Total
Keluhan kesehatan responden Ada Tidak ada n % n % 7 77.8 2 22.2 7 70 3 30 14 73.7 5 26.3
Total Jumlah
%
9 10 19
100 100 100
Tabel 4.19 diatas dapat dilihat bahwa responden dengan kelompok umur 7-9 tahun memiliki keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir sebesar 77.8%, sedangkan responden kelompok umur 10-14 tahun memiliki keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir sebesar 70%.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Responden tentang PHBS 5.1.1. Pengetahuan Tingkat pengetahuan responden tentang PHBS dapat dilihat pada tabel 4.5. dikatakan bahwa pengetahuan responden dengan kategori baik, sebanyak 18 orang (94.7%), sedangkan pengetahuan responden dengan kategori sedang sebanyak 1 orang (5.3%). Pengetahuan merupakan faktor pemudah (predisposising factor) bagi anakanak untuk terlaksananya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Dengan
demikian faktor ini menjadi pemicu atau anteseden terhadap perilaku yang menjadi dasar atau motivasi bagi tindakannya akibat tradisi atau kebiasaan, kepercayaan, tingkat pendidikan dan tingkat sosial ekonomi (Notoatmodjo S., 2007). Menurut Sari S. (2006), ada keeratan hubungan antara pengetahuan dalam upaya memperbaiki perilaku. Dengan demikian meningkatkan pengetahuan akan memberi hasil yang cukup berarti untuk memperbaiki perilaku. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rogers dalam Sari S. (2006) yang menyatakan bahwa pengetahuan/ kognitif merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya perilaku, dan perilaku yang didasari pengetahuan akan bertahan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan. Tingkat pengetahuan responden tentang PHBS berdasarkan kelompok umur di Panti Asuhan tidak menunukkan perbedaan yang berarti antara kelompok. Kelompok umur responden 7-9 tahun secara keseluruhan (100%) memiliki pengetahuan yang
58 Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
59
baik, sedangkan kelompok umur 10-14 tahun memiliki pengetahuan baik sebesar 94.7%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden menunjukkan bahwa tingginya umur anak-anak tidak berpengaruh pada tingginya pengetahuan anak-anak tentang PHBS. 5.1.2. Sikap Sikap anak-anak panti asuhan mengenai PHBS secara umum baik seperti terlihat pada tabel 4.8 dimana responden yang memiliki sikap baik sebesar 18 orang (94.7%), sikap sedang 1 orang (5.3%), dan tidak ada responden yang memiliki sikap yang buruk. Sikap responden tentang PHBS berdasarkan kelompok umur menunjukkan perbedaan yang mengarah pada tingginya umur anak-anak berpengaruh baik dengan sikap anak-anak. Hal ini dapat dilihat pada kelompok umur responden 7-9 tahun di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar memiliki sikap dengan kategori baik sebanyak 8 orang (88.9%), sedangkan kelompok umur 10-14 tahun memiliki sikap dengan kategori baik sebanyak 10 orang (100%). Sikap diturunkan dari pengetahuan responden. Dengan demikian untuk menentukan sikap harus didasari oleh pengetahuan responden. Menurut Menurut Sari S. (2006), menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan PHBS responden dengan tingkat keeratan hubungan dengan tindakan. Hal ini menunjukan bahwa sikap positif responden yang ditunjukan oleh sikap menerima, merespon, menghargai, dan bertanggung jawab terhadap PHBS akan memberi dampak yang positif juga bagi PHBS mereka.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
60
Hal ini sesuai dengan Teori L. Green yang menyatakan bahwa sikap adalah salah satu predisposisi untuk munculnya perilaku dapat dibuktikan dalam penelitian ini. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo (1993) yang di kutip oleh Sari S., (2006) menyatakan bahwa perilaku seseorang akan dipengaruhi oleh kepercayaan, keyakinan, kehidupan emosional, dan kecenderungan untuk berperilaku yang semua itu merupakan komponen sikap.
5.1.3. Tindakan Pengetahuan responden tentang PHBS di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar secara umum dikategorikan baik dimana 18 orang (94.7%), seperti yang disajikan pada tabel 4.10. Demikian juga sikap responden menunjukan bahwa responden memiliki sikap dengan kategori baik sebesar 18 orang (94.7%). Namun jika dilihat dari tindakan responden tentang PHBS yang memiliki tindakan PHBS dengan kategori baik sebanyak 15 orang (78.9%), serta tindakan PHBS yang sedang sebanyak 4 orang (21.1%). Hal ini menunjukan bahwa ada 3 orang (15.8%) yang menyimpang dari pengetahuan dan sikap dengan kategori baik, namun tidak tampak dalam perbuatan nyata atau tindakan. Hal ini terjadi karena suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (over behavior). Untuk mewujudkan
sikap menjadi suatu tindakan
diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain fasilitas dan faktor dukungan (support) dari pihak lain (Notoatmodjo, 2003 dalam Siti Khadijah, 2008)
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
61
Tindakan kelompok umur responden 7-9 tahun tentang PHBS di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar dengan kategori baik sebesar 77.8%, sedangkan kelompok umur 10-14 tahun memiliki tindakan dengan kategori baik sebesar 80%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perilaku yang cukup berarti antara kelompok umur responden 7-9 tahun dengan kelompok umur 10-14 tahun. Hal ini sesuai dengan teori L. Green yang menyatakan bahwa faktor usia akan mempengaruhi perilaku seseorang (Notoatmodjo S., 2003 yang dikutip oleh Sari S., 2006) Tindakan responden tentang PHBS dengan kategori baik sebanyak 15 orang (78.9%) di Panti Asuhan Rapha-El menunjukan bahwa perlunya penindaklanjutan kembali dampak program PHBS di Indonesia khususnnya kabupaten dan kota di Sumatera Utara yang telah menetapkan persentase rumah tangga yang berperilaku hidup bersih sehat sebesar 65 % . Hal ini diperlukan karena PHBS yang kurang baik akan berdampak pada timbulnya berbagai penyakit pada anak-anak antara lain yaitu diare, sakit gigi, sakit kulit, cacingan (Depkes RI, 2006)
5.2. Fasilitas yang Mendukung Higiene dan Sanitasi PHBS di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar 5.2.1. Fasilitas yang mendukung Higiene PHBS Ketersediaan fasilitas yang mendukung higiene PHBS di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar yang dikategorikan baik sebesar 73.7%, ketersediaan fasilitas yang mendukung higiene dengan kategori sedang 21.1%, sedangkan ketersediaan fasilitas yang mendukung higiene dengan kategori buruk sebesar 5.3%.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
62
Perilaku juga harus didukung dengan ketersediaan fasilitas sebagai faktor pemungkin (enambling factor) yang memungkinkan suatu motivasi atau tindakan terlaksana PHBS bagi anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar (Notoatmodjo S., 2007). Hal ini dapat dilihat pada penjelasan berikut, yaitu sebanyak 9 orang (47.4%) responden di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar tidak memiliki gunting kuku setiap kali ingin memotong kuku dan responden yang tidak menggunakan shampo setiap kali membersihkan rambut sebanyak 5 orang (26.3%), sedangkan responden yang kesulitan mendapat handuk setiap kali mandi sebanyak 2 orang (10.5%). Demikian halnya dengan ketersediaan kamar tidur yang tidak nyaman ada 2 orang (10.5%).
5.2.2. Fasilitas Sanitasi PHBS yang Tersedia Fasilitas sanitasi yang tersedia di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar menunjukkan bahwa ada 5 (18%) komponen observasi fasilitas sanitasi mengenai PHBS yang tidak memenuhi syarat yaitu kepadatan hunian ruang tidur, jumlah kamar mandi, jumlah jamban, pengolahan sampah, tempat khusus penampungan sampah di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar. Berikut penjelasan kelima komponen observasi fasilitas sanitasi yang tidak memenuhi
syarat
berdasarkan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
No.829/Menkes/SK/VII/1989 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan sebagai berikut : Ruang tempat tidur ada dua kamar yaitu satu untuk kamar laki-laki dan satu untuk kamar perempuan. Kepadatan hunian ruang tidur di Panti Asuhan Rapha-El
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
63
Simalingkar tidak memenuhi syarat disebabkan karena jumlah orang dalam satu kamar lebih dari 2 orang yaitu satu kamar laki-laki dihuni sebanyak 16 orang. Dengan demikian kenyamanan pada saat tidur akan terganggu dan jumlah orang tidur pada kamar perempuan sebanyak 11 orang. Demikian juga jarak antar tempat tidur yang satu dengan yang lainnya hanya berjarak satu meter sehingga sangat memungkinkan untuk saling mengganggu pada saat tidur di malam hari. Ruang tidur yang sehat yang memenuhi syarat yaitu apabila luas ruang tidur minimal 8 meter dengan kepadatan tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2 (dua) per ruang tidur. Dengan demikian ruang tidur yang tersedia bagi anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar tidak memenuhi syarat. Kamar mandi dan jamban di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar berada dalam satu ruang, dimana jumlahnya ada 3 kamar mandi dan 3 jamban dengan jumlah penghuni ada 33 orang termasuk Pengurus Panti Asuhan. Dengan kata lain perbandingan jumlah kamar mandi dengan jumlah penghuni di Panti Asuhan yaitu 1:11 orang. Dengan demikian antrian untuk lamanya responden mandi menjadi tidak berjalan dengan baik. Hal ini akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas mandi responden. Begitu juga dengan penggunaannya tidak terpisah kamar mandi dan jamban laki-laki dan perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa perbandingan jumlah kamar mandi dan jamban di Panti Asuhan tidak memenuhi standart kesehatan pemukiman perumahan yaitu 1:6. Oleh karena itu jumlah kamar mandi di Panti Asuhan sebaiknya ada 5 jamban dan 5 kamar mandi dan penggunaannya terpisah untuk laki-laki dan perempuan.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
64
Pengolahan sampah di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar tidak memenuhi syarat karena berkaitan tempat khusus penampungan sampah yang tidak tersedia di setiap ruang penghasil sampah. Demikian juga tempat penampungan sampah dibiarkan terbuka, sehingga dapat menjadi tempat hinggapnya lalat dan vektor lainnya yang dapat menularkan penyakit. Selanjutnya sampah dibuang ke sungai yang berada di samping Panti Asuhan Rapha-El. Menurut Irianto, K. (2007) sebaiknya tempat sampah harus mudah dibersihkan dan tertutup rapat sehingga tidak menarik serangga atau hewan lainnya seperti tikus, kucing dan ayam dan sebagainya.
5.3. Keluhan Kesehatan Responden Di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Berikut ini merupakan gambaran kesehatan anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan secara nyata yang telah diamati dan diwawancarai secara langsung. Keluhan kesehatan responden secara secara keseluruhan menunjukkan bahwa responden yang memiliki keluhan kesehatan sebanyak 14 orang (73,7%), sedangkan responden yang tidak memiliki keluhan kesehatan sebanyak 5 orang (26.3%). Rendahnya PHBS akibat kurang pengetahuan dan fasilitas higiene dan sanitasi dapat menimbulkan beberapa keluhan kesehatan bagi anak-anak. Dengan demikian secara umum tingkat kesehatan anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar belum optimal sehingga diperlukan peningkatan PHBS agar bebas dari penyakit dan sehat secara psikologis dan spritual serta produktif.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
65
Responden dengan kelompok umur 7-9 tahun yang memiliki keluhan kesehatan sebanyak 2 orang (22.2%). Sedangkan responden dengan kelompok umur 10-14 tahun yang memiliki keluhan kesehatan sebanyak 3 orang (30%). Dalam hal ini kelompok umur yang tertua tidak menunjukkan pengaruh yang berarti terhadap kesadaran untuk menjaga kesehatan melalui PHBS. Hal ini sangat penting demi peningkatan kualitas hidup anak-anak di Panti Asuhan agar kualitas hidup sejalan dengan tingkat kesejahteraan. Diharapkan semakin sejahtera, maka kualitas hidup semakin tinggi. Kualitas hidup ini salah satunya dipengaruhi oleh derajat kesehatan. Semakin tinggi derajat kesehatan seseorang maka kualitas hidup juga semakin tinggi(Depkes RI, 2002).
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada anak-anak tentang PHBS di Panti ASuhan Rapha-El Simalingkar maka dapat
ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut : 1.
Tingkat pengetahuan responden tentang PHBS yang terbanyak di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar yaitu tingkat pengetahuan dengan kategori baik sebesar 94.7%. Demikian juga tingkat pengetahuan berdasarkan kelompok umur dapat disimpulkan bahwa kelompok umur responden 7-9 tahun bahwa seluruh responden (100%) memiliki pengetahuan dengan kategori baik, sedangkan responden kelompok umur 10-14 tahun memiliki pengetahuan dengan kategori baik hanya 94.7%.
2.
Sikap responden tentang PHBS yang terbanyak di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar yaitu sikap dengan kategori baik sebesar 94.7%. Demikian juga sikap responden berdasarkan kelompok umur dapat disimpulkan bahwa kelompok umur responden 7-9 tahun memiliki sikap dengan kategori baik sebesar 88.9%, sedangkan kelompok umur 10-14 tahun memiliki sikap dengan kategori baik sebesar 100%.
3.
Tindakan responden yang terbanyak tentang PHBS di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar yaitu tindakan dengan kategori baik sebesar 78.9%. Demikian juga tindakan responden berdasarkan kelompok umur dapat disimpulkan bahwa kelompok umur responden 7-9 tahun memiliki tindakan
66 Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
67
dengan kategori baik sebesar 77.8%, sedangkan kelompok umur 10-14 tahun memiliki tindakan dengan kategori baik sebesar 80%. 4.
Fasilitas yang mendukung higiene PHBS di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar menunjukkan bahwa ketersediaan fasilitas yang mendukung higiene dengan kategori baik sebesar 73.7%.
5.
Ketersediaan fasilitas sanitasi mengenai PHBS yang tidak memenuhi syarat di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ada 5 komponen (18%) yaitu kepadatan hunian ruang tidur, jumlah kamar mandi, jumlah jamban, pengolahan sampah dan tempat khusus penampungan sampah.
6.
Responden yang tidak memiliki keluhan kesehatan sebesar 73,7%, sedangkan responden yang memiliki keluhan kesehatan sebanyak 26.3%. Demikian juga dengan keluhan kesehatan responden berdasarkan kelompok umur bahwa kelompok umur 7-9 tahun yang terbanyak yaitu memiliki keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir sebesar 77.8%, sedangkan kelompok umur 10-14 tahun yang memiliki keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir sebesar 70%.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
68
6.2. Saran 1.
Kepada para pengasuh anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan agar senantiasa menanamkan nilai-nilai PHBS kepada anak-anak untuk mencegah datangnya berbagai penyakit seperti diare, sakit gigi, cacingan dan penyakit kulit seperti kudis, kurap dan lain-lain
2.
Kepada para pengasuh anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan agar melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala dan sekaligus memberikan informasi dalam bentuk ceramah, poster atau leaflet tentang PHBS.
3.
Pemerintah Kota Medan dan Dinas terkait seperti Dinas Sosial serta Dinas Kesehatan supaya lebih proaktif mengupayakan peninjauan tentang sumber daya dan kelayakan fasilitas yang mendukung higiene dan sanitasi sekaligus memberi donasi serta solusi permasalahan yang ada di Panti Asuhan dalam rangka mendukung sumber daya manusia yang berkualitas yaitu sehat jasmani dan rohani serta produktif.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi U., 2008. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta : UI Press Adisasmito W, 2008. Sistem Kesehatan. Jakarta: Rajagrafindo Persada BAPENAS, 2008. Analisa nasional Penyediaan fasilitas Sanitasi & Permintaan Kesanggupan Enam kota Di Indonesia. Jakarta : BAPENAS Departemen Kesehatan RI, 2004. Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan. Jakarta : Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI. Departemen Kesehatan RI, 2005. Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan Daerah. Pusat Promosi Kesehatan. Jakarta: Depkes RI Departemen Kesehatan RI, 2001. Buku Pedoman Pembinaan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga. Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes RI Departemen Kesehatan RI, 2002. Panduan Manajemen PHBS Menuju Kabupaten/Kota Sehat. Jakarta: Depkes RI Departemen Kesehatan RI, 2004. Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. Jakarta : Depkes RI Departemen Kesehatan RI, 2006. Pengembangan Promosi Kesehatan Didaerah Melalui Dana Dekon 2006. Jakarta: Depkes RI Departemen Kesehatan RI, 2007. Informasi Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta: Depkes RI 2007 Departemen Kesehatan RI, 2006. Laporan Tahunan Promkes Tahun 2006. Jakarta: Depkes RI Departemen Kesehatan RI, 1999. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.829/Menkes/SK/VII/1989 tentang Persyaratan Kesehatan Pemukiman dan Perumahan. Jakarta: Depkes RI tahun 1999 Hadijah S, 2008. Pengetahuan Sikap dan Tindakan tentang Sanitasi perumahan Masyarakat Suku Laut Di Kecamatan :Lingga Kabupaten Lingga Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2007. Skripsi, FKM USU, Medan
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Irianto K, 2007. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung: Yrama Widya Notoadmodjo S., 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta Sari S., 2006. Hubungan Faktor Predisposisi dengan Perilaku Personal Higiene Anak Jalanan Bimbingan Rumah Singgah YMS Bandung. Skripsi, Keperawatan Komunitas Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran, Bandung. Tarigan M., 2004. Penerapan Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam Tatanan Rumah Tanggadi Wilayah Kerja Puskesmas Rantau Laban Kecamatan Rambutan Kota Tebing Tinggi Tahun 2004. Skripsi, FKM USU Medan ,2008. Pengertian Panti Asuhan. Diambil dalam www.wikipedia.com. Diakses tanggal 10 Desember 2008 ,2008.Psikologi Anak Panti Asuhan. Diambil www.referensikesehatan.com. Diakses tanggal 21 April 2009
dalam
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Lampiran I KUESIONER PENELITAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT ANAK-ANAK DI YAYASAN PANTI ASUHAN RAPHA-EL SIMALINGKAR KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN KOTA MEDAN TAHUN 2009 I.
Data Umum Responden
1. Nama
:
2. Jenis kelamin
:
3. Umur
:
4. Pendidikan terakhir
:
5. Tinggal di Panti Asuhan sejak
:
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
II. Perilaku tentang PHBS A. Pengetahuan PHBS Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang tersedia pada kolom jawaban yaitu a, b atau c!
NO 1
Pertanyaan
Jawaban
Mengapa kita mandi harus mandi pakai sabun? a. Agar kuman dan kotoran mudah terbuang dari kulit sehingga kulit bersih dan sehat b. Tidak tahu
a b c
c. Agar tubuh menjadi wangi 2
Berapa kali sebaiknya mandi dalam satu hari?
a
a. Dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari
b
b. Satu kali dalam sehari
c
c. Tidak tahu 3
4
Mengapa kita harus menggosok gigi? a. Agar gigi dan mulut bersih dan sehat
a
b. Agar mulut dan nafas tidak bau
b
c. Tidak tahu
c
Berapa kali sebaiknya kita menggosok gigi dalam satu hari?
a
a. 1 kali
b
b. Tidak tahu
c
c. 2 kali 5
Kapan saja kita perlu mencuci tangan pakai sabun?
a
a. Setelah makan
b
b. Tidak tahu
c
c. Cuci tangan sebelum makan dan cuci tangan setelah buang air besar dan buang air kecil
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
6
Mengapa kuku panjang dan kotor dapat menyebabkan
a
kecacingan?
b
a. Karena kuku panjang sulit untuk dibersihkan
c
b. Tidak tahu c. Karena kuku panjang dapat mengandung telur cacing 7
Apakah anda tahu mengapa kita bisa sakit perut?
a
a. Karena tidak cuci tangan sebelum makan
b
b. Tidak tahu
c
c. Karena memakan makanan yang mangandung kuman dan bakteri 8
Apakah anda tahu tentang gizi seimbang?
a
a. Makanan yang dapat menyebabkan kenyang
b
b. Tidak tahu
c
c. Makanan yang beraneka ragam yang mengandung karbohidrat, lemak protein, vitamin, mineral dan serat sesuai kebutuhan energi 9
Bagaimana jamban/toilet yang sehat?
a
a. Tidak tahu
b
b. Jamban dengan bentuk leher angsa dan tersedia air bersih,
c
sabun dan lap pengering serta penerangan. c. Jamban yang tidak menimbulkan bau-bauan 10
Dimana sebaiknya buang sampah?
A
a. Tidak tahu
b
b. Di tong sampah yang tersedia
c
c. Di pinggiran sungai 11
Mengapa kebersihan rambut perlu dijaga?
a
a. Tidak tahu
b
b. Agar rambut dan kulit kepala bersih dan sehat
c
c. Agar tidak ada kutu di kepala
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
12
Kenapa kita perlu tidur?
a
a. Tidak tahu
b
b. Agar petumbuhan anak tumbuh dengan baik dan
c
memulihkan kembali tenaga. c. Menghilangkan rasa ngantuk
B. Sikap PHBS Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang tersedia dengan jujur (setuju, ragu-ragu dan tidak setuju) dengan membubuhkan tanda cheklist (√)
NO
1
Pertanyaan
Setuju
Ragu-
Tidak
ragu
setuju
Apakah anda setuju makan sayur dan buahbuahan setiap hari?
2
Apakah anda setuju, kuku harus bersih dan pendek?
3
Apakah anda setuju cuci tangan sebelum makan?
4
Apakah anda setuju cuci tangan pakai sabun setelah buang air besar dan buang air kecil?
5
Apakah anda setuju mandi harus pakai sabun mandi?
6
Apakah anda setuju cuci rambut sebaiknya pakai shampo?
7
Apakah anda setuju baju yang kita pakai diganti sekali dalam dua hari?
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
8
Apakah anda setuju sampah itu di tumpuk di pekarangan rumah?
9
Apakah anda setuju, anak-anak tidur kurang dari delapan jam setiap hari?
10
Apakah anda setuju kegiatan olah raga menurunkan kebugaran tubuh?
11
Apakah anda setuju orang merokok dalam ruangan?
12
Apakah anda setuju menggosok gigi satu kali sehari?
C. Tindakan (practice) PHBS Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang tersedia dengan dengan melingkari a, b atau c!
No 1
Pertanyaan Dimanakah
Jawaban anda a. Di tempat
membuang sampah?
b. Di
c. Kadang-
sampah yang
sembarangan
kadang di
tersedia
tempat
tempat sampah.
2
Berapakali anda
mandi a. Dua kali
dalam sehari?
b. Kadang
c. Satu kali
satu kali dan kadang dua kali
3
4
Seberapa sering anda cuci a. Selalu
b. kadang-
tangan pakai sabun?
kadang
Berapakali
anda
gigi dalam sehari?
gosok a. Dua kali
b. Tidak
c. Jarang
c.Satu kali
pernah
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
5
Bagaimana
b. Hanya air
c. Pakai
saja
shampo
Berapa kali anda makan a. Satu sampai sayur, seperti wortel, kol, dengan tiga kali bayam atau kangkung dll dalam satu minggu? Berapakali anda makan a. Satu sampai
b. Tidak
c. Tiap hari
buah dalam satu minggu?
pernah
membersihkan
anda a. Pakai sabun rambut saja
anda? 6
7
8
dengan tiga kali
pernah b. Tidak
c. Tiap hari
Berapa lama anda tidur a. Kurang dari
b. Tidak
c. Lebih atau
dalam satu hari?
teratur
sama dengan
delapan jam
-Jam berapa anda tidur di
delapan jam
malam hari?(..................) -Jam berapa anda bangun di pagi hari?(.................) 9
Dimanakah anda buang air a. Di atas tanah
b. Di Toilet/
c. Kadang di
kecil dan besar?
jamban
jamban/toilet
(Ladang atau sungai)
dan kadang di atas tanah (ladang atau sungai)
10
Apakah anda ganti baju a. ya, tapi
b. ya, selalu
c. tidak, ganti
setiap hari?
ganti baju
baju sekali
setiap hari
dalam dua
kadang-kadang
hari 11
Apakah anda cuci tangan a. Jarang
b. Ya, selalu
c.Kadang-
pakai sabun setelah buang
cuci tangan
kadang
air besar dan buang air
pakai sabun
kecil?
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
12
Berapa melakukan aktivitas
kali olah fisik
anda a. Tidak pernah
b. 1-3 kali
c. Jarang,
raga/
seminggu
karena sudah
dalam
capek ke
seminggu?
ladang atau aktivitas yang lain.
D. Fasilitas yang Mendukung Higiene PHBS di Panti Asuhan Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang tersedia dengan membubuhkan tanda cheklist (√) pada kolom Ada atau Tidak Ada!
No 1
Pertanyaan
Ada
Tidak ada
Apakah tersedia gunting kuku setiap kali ingin memotong kuku?
2
Apakah tersedia pasta gigi dan sikat gigi sendiri di kamar mandi setiap hari?
3
Apakah tersedia sabun mandi setiap kali mandi?
4
Apakah tersedia shampo (pembersih rambut) tiap hari?
5
Apakah anda memiliki kamar tidur yang nyaman? (tidak terganggu tidur, tidak silau, tidak bau, tidak bising)
6
Apakah tersedia handuk untuk setiap orang?
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
E. Lembar Observasi Fasilitas Sanitasi PHBS yang tersedia di Panti Asuhan Petunjuk: Isilah lembar observasi berikut dengan memilih satu jawaban yang tersedia dengan membubuhkan tanda cheklist (√) pada kolom ya atau tidak!
Memenuhi syarat No 1
Komponen Observasi
Ya
Tidak
Sumber air bersih a. PDAM b. Sumur c. Tidak berwarna d. Tidak keruh e. Tidak bau f. Tidak berbuih g. Tersedia dengan kapasitas minimal 60 liter/hari/orang;
2
Lantai terluas di Panti Asuhan a. Semen/ keramik b. Tanah c. Lantai kedap air d. Mudah dibersihkan
3
Atap terluas di Panti Asuhan a. Seng b. Genteng
4
Dinding terluas di Panti Asuhan a. Permanen b. Semi permanen; c. Papan
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
5
Dinding a. Kedap air. b. Rata. c. Bersih. d. Tinggi minimal 2,4 meter.
6
Langit-langit/plafon a. Tinggi minimal 2,4 meter. b. Asbes c. Triplek d. Rata dan bersih. e. Tidak terdapat lubang-lubang.
7
Kepadatan Hunian Ruang Tidur a. Luas ruang tidur minimal 8 meter b. Tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2 orang tidur
8
Penerangan a. Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi seluruh ruangan minimal intensitasnya 60 lux b. Tidak menyilaukan.
9
Jumlah kamar mandi a. Terpisah laki-laki dan perempuan b. Laki-laki yaitu 1:6 c. Perempuan yaitu 1:6
10
Jumlah jamban di Panti Asuhan a. Terpisah laki-laki dan perempuan b. Tersedia 1: 6 orang penghuni
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
11
Jenis jamban a. Leher angsa b. Cemplung c. Plengsengan
12
Kondisi IPAL (Instalasi Pengaliran Air Limbah) di panti asuhan. a. Mengalir dengan lancar b. Tidak menimbulkan bau c. Tertutup
13
Pengolahan sampah di Panti Asuhan a. Diangkut tiap 24 jam b. Dibakar c. Ditimbun d. Di tumpuk dipinggiran sungai
14
Tempat khusus penampungan sampah a. Tersedia di setiap ruang penghasil sampah b. Terbuat dari bahan kedap air c. Kapasitas tempat sampah terangkat d. Tertutup
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
F. Keluhan Kesehatan dan Kondisi Kesehatan Anak-Anak secara Visual tentang PHBS No 1
Pertanyaan
Ya
Tidak
Apakah dalam sebulan terakhir anda pernah menderita sakit perut?
2
Apakah dalam sebulan terakhir anda pernah menderita sakit gigi?
3
Apakah anda menderita penyakit kulit? (kudis, kurap, kutu air, borok, dll)
4
Apakah anda pernah mengalami pernafasan sakit dan tidak normal akibat batuk atau pilek?
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Lampiran II Master Tabel Hasil Penelitian terhadap Anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan Tuntungan 2.1. Master Tabel Pengetahuan Responden D D D D D P P P 1 2 3 4 5 1 2 3 2 1 2 1 3 3 3 1 1 5 4 1 3 3 3 2 1 2 3 1 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 3 4 1 2 2 1 3 3 3 5 2 2 2 1 3 3 3 6 1 1 2 1 3 3 3 7 1 2 1 1 3 3 3 8 1 2 1 1 3 3 3 9 10 1 8 7 2 3 3 3 11 2 6 5 2 3 3 3 12 1 5 5 2 3 3 3 13 2 4 5 2 3 3 3 14 1 7 7 2 3 3 2 15 2 6 7 2 3 3 2 16 2 3 4 2 3 3 3 17 2 3 4 2 3 3 2 18 1 5 5 2 3 3 2 19 1 6 2 2 3 3 3 Ket: D = Data umum responden P = Pengetahuan PK= Pengetahuan Kategori
P 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
P 5 3 3 3 2 2 1 2 3 1 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3
P 6 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
P 7 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2
P 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3
P 9 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3
P P 10 11 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3
P 12 3 2 2 2 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3
P T PK 35 baik 32 baik 32 baik 32 baik 34 baik 33 baik 32 baik 35 baik 30 baik 35 baik 34 baik 33 baik 34 baik 31 baik 34 baik 35 baik 27 sedang 33 baik 35 baik
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
2.2. Master Tabel Sikap Responden
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
S 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3
S 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
S 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
S S S 4 5 6 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S 7 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 2 2 3 3
S 8 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3
S 9 3 2 2 1 2 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S 10 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3
S 11 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S 12 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
S T SK 35 Baik 35 Baik 34 Baik 25 sedang 31 Baik 32 Baik 36 Baik 35 Baik 35 Baik 35 Baik 35 Baik 35 Baik 30 Baik 35 Baik 36 Baik 32 Baik 33 Baik 36 Baik 36 Baik
Ket: S = Sikap SK = Sikap Kategori
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
2.3. Master Tabel Tindakan Responden
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
T 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
T 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
T 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2
T T T T 4 5 6 7 3 3 1 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2
T 8 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
T 9 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2
T 10 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2
T 11 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 1 2
T 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2
T T 31 29 25 29 30 31 30 28 27 30 33 32 33 30 31 31 27 26 29
TK Baik Baik sedang Baik Baik Baik Baik Baik sedang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik sedang sedang Baik
Ket: T = Tindakan TK = Tindakan Kategori
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
2.4. Master Tabel Fasilitas yang Mendukung Higiene Responden
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
FH 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1
FH 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
FH 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
FH 4 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
FH 5 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
FH 6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
FH T 6 6 6 2 4 5 6 4 5 5 4 5 6 4 6 6 5 5 6
FH K baik baik baik sedang sedang baik baik sedang baik baik sedang baik baik sedang baik baik baik baik baik
Ket: FH = Fasilitas Higiene FHK= Fasilitas yang Mendukung Higiene Kategori
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
2.5. Master Tabel Keluhan Kesehatan Responden No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
KK 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0
KK 2 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0
KK 3 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
KK 4 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
KK T 0 3 4 3 3 1 2 0 3 1 0 0 3 2 0 1 3 1 2
KK K tidak ada ada ada ada ada ada ada tidak ada ada ada tidak ada tidak ada ada ada tidak ada ada ada ada ada
Ket: KK = Keluhan Kesehatan KKK= Keluhan Kesehatan Kategori
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Lampiran V MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1989 Tanggal : 20 Juli 1989 PERSYARATAN KESEHATAN PERUMAHAN A.
PENDAHULUAN Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian yang digunakan untuk berlindung dari gangguan iklim dan makhluk hidup lainnya, serta tempat pengembangan kehidupan keluarga. Oleh karena itu keberadaan rumah yang sehat, aman, serasi, dan teratur sangat diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik.
Rumah terdiri dari ruangan, halaman, dan area sekelilingnya. Perumahan terdiri dari rumahrumah atau kelompok rumah baik kelompok rumah dalam satu bangunan seperti rumah susun atau kondominium kelompok kebijakan rumah dalam satu kawasan atau wilayah tertentu dimana lokasi kualitas sarana dan prasarana kesehatan lingkungan merupakan salah satu factor penentuan dalam terwujudnya kesehatan masyarakat di Peremuhan tersebut.
Persyaratan kesehatan lingkup
perencanaan
perumahan yang bersifat teknis kesehatan, dilaksanakan dalam pembangunan,
pelaksanaan,
pengawasan
dan
pengendalian
pembangunan rumah dan perumahan guna melindungi penghuni rumah dan atau perumahan serta masyarakat sekitarnya dari bahaya atau gangguan kesehatan.
Direktur Jenderal yang membidang pembinaan masalah kesehatan perumahan berkewajiban menyusun dan mengembangakan pedoman teknis, untuk melaksanakan pembinaan, penyuluhan, penilaian, pengawasan dan pengendalian terhadap kualitas rumah dan perumahan dari aspek kesehatan.
Penyelenggaraan pembangunan perumahan yang tidak memenuhi ketentuan persyaratan kesehatan perumahan dapat dikenekan sanksi pidana dan/atau sanksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman, dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan peraturan pelaksanaannya.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Sedangkan bagi pemilik rumah yang belum memenuhi ketentuan persyaratan kesehatan perumahan tidak dikenai sanksi pidana dan/atau sanksi administrasif. Kepada pemilik rumah tersebut wajib dilakukan pembinaan agar segera dapat memenuhi persyaratan kesehatan rumah tinggal.
B. KETENTUAN UMUM Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia ini yang dimaksud dengan : 1.
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomi;
2.
Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga;
3.
Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungannya;
4.
Kesehatan perumahan adalah kondisi fisik, kimia , dan biologik di dalam rumah, di lingkungan rumah, dan perumahan, sehungga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal;
5.
Persyaratan kesehatan perumahan adalah ketetapan atau ketentuan teknis kesehatan yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni rumah, masyarakat yang bermukim di perumahan, dan atau masyarakat sekitarnya dari bahaya atau gangguan kesehatan;
6.
Penyelenggaraan pembangunan perumahan adalah badan usahan dan atau anggota masyarakat yang memilikki izin yang berwenang untuk membangun perumahan yang diperuntukkan bagi masyarakat;
7.
Prasarana kesehatan lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan pemukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya;
8.
Sarana kesehatan lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomis, sosial dan budaya;
9.
Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang tugas pokok, fungsi dan wewenangnya mencakup bidang pembinaan teknis kesehatan perumahan dan pemukiman.
C. PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN PERUMAHAN 1. Lokasi a.
Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran lahar, gelombang tsunami, longsor, dan sebagainya;
b.
Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah dan bekas lokasi pertambangan;
c.
Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti jalur pendaratan penerbangan.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
2.
Kualitas Udara, Kebisingan dan Getaran: Kualitas udara ambient dilingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas beracun baik oleh alam atau aktivitas manusia, dan memenuhi persyaratan baku mutu udara yang berlaku, dengan perhatian khusus terhadap parameter-parameter sebagai berikut: a.
Tingkat kebisingan di lokasi tidak melebihi 45-55 dbA;
b.
Gas berbau ( H2S dan NH3) secara biologis tidak terdeteksi;
c.
Diameter < 10 ug tidak melebihi 150 ug/m3;
d.
Gas SO2 tudak melebihi 0,10 ppm;
e.
Debu terhadap tidak memilikki 350 mm3/m2 perhati. Tingkat getaran dilingkungan perumahan harus memenuhi maksimal 10 mm/detik.
3.
Kualitas Tanah Kualitas tanah pada daerah perumahan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Timah hitam (Pb) maksimal 300 mg/kg; b. Arsenik total maksimal 100 mg/kg; c. Cadmium (Cd) maksimal 20 mg/kg; d. Benzo (a) pyrene maksimal 1 mg/kg.
4.
Kualitas Air Tanah Kualitas air tanah pada daerah perumahan minimal harus memenuhi persyaratan air baku, air minum (golongan B), sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku.
5.
Sarana dan Prasarana Lingkungan a. Memilikki taman bermain untuk anak , sarana rekreasi keluarga dengan kontruksi yang aman dari kecelakaan; b. Memilikki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukkan vektor penyakit dan memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; c. Memilikki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan sebagai berikut; 1.
Konstruksi jalan tidak membahayakan kesehatan;
2.
Konstruksi trotoar jalan tidak membahayakan pejalan kaki dan penyandang cacat;
3.
Bila ada jembatan harus diberi papan pengaman;
4.
Lampu penerangan jalan tidak menyilaukan.
d. Tersedia sumber air bersih yang menghasilkan air secara cukup sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan kesehatan sesuai dengan perturan perundangundangan yang berlaku; e. Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan limbah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan, sesuai dengan peraturan
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
perundang-undangan yang berlaku ; f. Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. Memilikki akses terhadap sarana pelayanan umum dan sosial seperti keamanan, kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dan lain sebagainya; h. Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; i. Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadinya kontaminasi yang dapat menimbulkan keracunan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6.
Binatang Penular Penyakit : a. Indeks lalat di lingkungan perumahan harus memenuhi persyaratan sesuai dengan persyaratan perundang-undangan yang berlaku; b. Indeks jentik nyamuk (angka bebas jamtik) di perumahan tidak melebihi 5%.
7.
Penghijauan Pepohonan untuk penghijauan di lingkungan perumahan merupakan pelindung dan juga berfungsi
untuk kesejukan, keindahan, dan kelestarian alam.
D. PERSYARATAN KESEHATAN RUMAH TINGGAL 1. Bahan Bangunan a.
Tidak terbuat ari bahan yang dapat melepas zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan, antara lain sebagai berikut :
b.
1.
Debu total tidak lebih dari 150 ug m3;
2.
Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4 jam;
3.
Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg.
Tidak terbuat ddari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme pathogen.
2. Komponen & Penataan Ruang Runah Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut : a.
Lantai kedap air dan mudah dibersihkan;
b.
Dinding: 1.
Di ruang tidur, ruang keluarga di lengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara;
2. c.
Di kamar mendi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan;
Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan;
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
d.
Bumbungan rumah yang memilikki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan penangkal petir;
e.
Ruang di dalam rimah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi, ruang bermain anak;
f.
Ruang dapur harus dilengkapi sarana pembuangan sampah.
3. Pencahayaan Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi seluruh ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan. 4. Kualitas udara Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut: a.
Suhu udara nyaman berkisar 180 sampai 300 Celcius;
b.
Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%;
c.
Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam;
d.
Pertukaran udara (air exchange rate) = 5 kaki kubik per menit per penghuni;
e.
Kosentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8 jam;
f.
Konsentrasi gas formuldehid tidak melebihi 120 mg/m3.
5. Ventilasi Luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanent minimal 10% dari luas lantai 6. Binatang Penular Penyakit Tidak ada tikus bersarang di dalam rumah 7. Air a. Tersedia sarana air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/hari/orang; b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air minum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 8. Tersedianya sarana penyimpanan makanan yang aman. 9. Limbah a. Limbah cair yang berasal dari rumah tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah; b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, pencemaran terhadap permukaan tanah serta air tanah. 10. Kepadatan Hunian Ruang Tidur Luas ruang tidur minimal 8 meter dan tidak dianjurkan digumakam lebih dari 2 orang tidur.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.