PENGARUH SIZE, LIQUIDITY, FINANCIAL LEVERAGE, DAN PROFITABILITY TERHADAP RISIKO SISTEMATIS PADA PERUSAHAAN SEKTOR NON-KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2012
Rosita Astri Kirana dan Umanto Ilmu Administrasi Niaga, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh size, liquidity, financial leverage, dan profitability terhadap risiko sistematis pada perusahaan sektor non-keuangan yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2012. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, pada tingkat kepercayaan 5% dan 10%, size dan profitability berpengaruh secara signifikan dan berhubungan positif terhadap risiko sistematis. Secara simultan, size, liquidity, financial leverage, dan profitability berpengaruh secara signifikan terhadap risiko sistematis. Kata Kunci : Risiko sistematis, size, liquidity, financial leverage, profitability
Effect of Size, Liquidity, Financial leverage, and Profitability on Systematic Risk of NonFinancial Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange in 2007-2012 Abstract This study aims at analyzing the effect of size, liquidity, financial leverage, and profitability on systematic risk of non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2007-2012. This research is a quantitative research by using data panel regression. The results of this research indicate that at the 5% and 10% level of statistical significance, size and profitability significantly affect systematic risk and have positive correlation with systematic risk. Size, liquidity, financial leverage, and profitability simultaneously have significant effect on systematic risk. Keywords : Systematic risk, size, liquidity, financial leverage, and profitability
1.
Pendahuluan Steph Subanidja (2007) mengemukakan bahwa investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari suatu asset selama periode 1 Pengaruh size…, Rosita Astri Kirana, FISIP UI, 2014
Universitas Indonesia
2
tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dana atau meningkatkan nilai investasi. Investasi dapat dilakukan pada real assets, seperti peralatan, mesin, gedung, atau tanah. Selain itu, investasi lain yang dapat dilakukan adalah pada financial assets, seperti saham dan obligasi yang diperdagangkan di pasar modal. Penelitian ini akan lebih berfokus pada investasi saham. Ketika melakukan kegiatan investasi, para investor pasti akan dihadapkan dengan risk and return. Return merupakan tingkat pengembalian dari investasi yang dilakukan. Sedangkan, risk merupakan penyimpangan antara return yang diharapkan akan diperoleh dengan return yang sesungguhnya diperoleh oleh investor. Guna meminimalisir risiko dalam berinvestasi saham, para investor seringkali melakukan diversifikasi dalam portofolio yang dimiliki. Diversifikasi dilakukan dengan melakukan investasi saham di lebih dari satu perusahaan. Menurut Martono dan Harjito (2010), risiko ini diukur dengan melihat naik-turunnya hasil yang diperoleh dari investasi tertentu yang dilakukan oleh perusahaan. Disamping risiko tidak sistematis, terdapat pula risiko sistematis (systematic risk). Dalam portofolio yang dimiliki, investor tidak dapat menghilangkan risiko sistematis dengan cara diversifikasi. Martono dan Harjito (2010) mengungkapkan bahwa hal ini karena risiko ini tergantung pada pasar yang ada, sehingga risiko ini dinamakan risiko pasar (market risk) yang diukur dengan beta. Pengukuran terhadap beta dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Menurut Sharpe (1964) dalam Biase dan Apolito (2010), model klasik CAPM menunjukkan sebuah hubungan positif linear antara required rate of return dari sebuah saham dengan beta saham tersebut. Untuk dapat mengetahui gambaran terkait dengan seberapa besar risiko sistematis dari sebuah saham, terdapat salah satu hal yang dapat dilakukan, yaitu dengan melakukan analisa terhadap kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat dari rasio-rasio keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan. Universitas Indonesia Pengaruh size…, Rosita Astri Kirana, FISIP UI, 2014
3
Abadi, Fathi, dan Zare (2010) pernah melakukan penelitian mengenai pengaruh variabel finansial terhadap risiko pasar di Tehran Stock Exchange. Hasil penelitian Abadi, Fathi, dan Zare (2010) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara return on nvestment (ROI) dan sales volume terhadap risiko pasar. Biase dan Apolito (2012) juga meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi risiko sistematis pada sektor perbankan di Italia. Hasil penelitian Biase dan Apolito (2012) menunjukkan bahwa equity beta dipengaruhi oleh size, loan to asset ratio, intangibles ratio, bank’s profitability, liquidity levels, dan loan loss ratio. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi risiko sistematis. Faktor-faktor tersebut merupakan faktor-faktor yang terkait dengan rasio-rasio keuangan perusahaan. Kemudian, penelitian ini akan dilakukan pada perusahaanperusahaan sektor non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2007 hingga 2012. Dengan mengacu pada penelitian Biase dan Apolito (2012), penelitian ini mengambil empat buah variabel independen berupa size, liquidity, financial leverage, dan profitability untuk mengetahui pengaruh keempat variabel independen tersebut terhadap risiko sistematis. Penelitian ini hanya mengambil empat buah variabel independen dari tujuh buah variabel independen yang digunakan oleh Biase dan Apolito dikarenakan tiga buah variabel independen lainnya, yaitu loan to asset ratio, intangibles ratio, dan loan loss ratio, merupakan rasio-rasio keuangan yang lebih merepresentasikan kinerja keuangan pada perusahaan di sektor perbankan, dimana sektor perbankan tergolong ke dalam sektor keuangan. Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan, pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah size, liquidity, financial leverage, dan profitability berpengaruh terhadap risiko sistematis pada perusahaan sektor non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007-2012?
Universitas Indonesia Pengaruh size…, Rosita Astri Kirana, FISIP UI, 2014
4
2.
Tinjauan Teoritis Menurut Bodie, Kane, dan Marcus (2011), investasi adalah komitmen masa sekarang atas uang atau sumber daya lain yang ditanamkan dengan harapan untuk menuai keuntungan di masa yang akan datang. Apabila dilihat dari jenis aktiva, maka investasi dapat dibedakan menjadi dua macam: (1). Investasi pada real assets, seperti peralatan, mesin, bangunan, atau tanah ; (2).Investasi pada financial assets, seperti saham dan obligasi. Grinblatt dan Titman (2002), mengemukakan bahwa saham biasa merupakan bagian kepemilikan dalam perusahaan, dimana biasanya pemegang saham diberikan hak untuk melakukan vote terhadap kepentingan perusahaan. Menurut Higgins (2003), annual return yang mungkin diterima oleh seorang pemegang saham adalah dividend yield ditambah dengan percentage change in share price. Di dalam berinvestasi, termasuk investasi saham, pasti terdapat risiko yang harus ditanggung oleh seorang investor. Menurut Martono & Harjito (2010), risiko merupakan penyimpangan hasil (return) yang diperoleh dari rencana hasil (return) yang diharapkan. Dalam berinvestasi saham, terdapat dua buah risiko utama yang melekat, yaitu risiko tidak sistematis dan risiko sistematis. Firm-specific risk merupakan istilah lain dari unsystematic risk atau seringkali disebut pula dengan diversifiable risk. Menurut Bodie, Kane, dan Marcus (2011), risiko yang dapat dieliminasi dengan diversifikasi disebut dengan unique risk, firm-spesific risk, nonsystematic risk, atau diversifiable risk. Dalam hal ini, diversifikasi saham memegang peranan penting untuk meminimalisir adanya risiko tidak sistematis karena risiko ini hanya terdapat pada perusahaan-perusahaan tertentu sehingga tidak memberikan pengaruh terhadap perusahaan lainnya. Market risk merupakan istilah lain dari systematic risk atau seringkali disebut pula dengan nondiversifiable risk. Menurut Bodie, Kane, dan Marcus (2011), risiko yang akan terus melekat walaupun telah dilakukan diversifikasi secara ekstensif disebut dengan Universitas Indonesia
Pengaruh size…, Rosita Astri Kirana, FISIP UI, 2014
5
market risk. Risiko ini sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar. Lebih lanjut lagi, risiko ini akan tetap muncul karena merupakan risiko yang mempengaruhi keberlangsungan bisnis dari seluruh perusahaan. Scott (1990) mengemukakan bahwa beta, sebuah pengukuran statistik terhadap derajat seberapa jauh return saham dipengaruhi oleh return di pasar, dapat digunakan untuk menentukan market risk dari saham. Menurut Haryanto dan Riyatno (2007) serta Hamzah (2005) dalam Hadiarti (2010), dalam melakukan persamaan regresi untuk mengestimasi beta dapat didasarkan pada model indeks tunggal dalam CAPM. Menurut Sliven (1978) dalam Iqbal dan Shah (2012), perusahaan yang tergolong ke dalam perusahaan dengan size besar memiliki risiko sistematis yang rendah dikarenakan perusahaan tersebut mampu untuk mengurangi efek perubahan kondisi ekonomi terhadap perusahaan. Lebih lanjut lagi, penelitian yang dilakukan oleh Alaghi (2013) menemukan bahwa variabel liquidity memberikan pengaruh terhadap risiko sistematis saham perusahaan dan hubungan di antara kedua variabel tersebut juga adalah negatif. Kemudian, penelitian yang dilakukan oleh Ben-Zion dan Shalit (1975) menunjukkan bahwa financial leverage merupakan faktor penting yang mempengaruhi risiko sistematis. Selain itu, penelitian Ben-zion dan Shalit tersebut juga sejalan dengan Fernandez (2008), dimana juga ikut mendukung bahwa perusahaan dengan financial leverage pasti akan memiliki nilai beta yang semakin besar pula. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Biase dan Apolito (2012) menghasilkan penemuan bahwa profitability mempengaruhi risiko sistematis dan memiliki hubungan yang negatif dengan risiko sistematis.
3.
Metode Penelitian
3.1.
Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dikarenakan penelitian ini dilakukan berdasarkan atas proses pemikiran deduktif yang menjadikan teori sebagai Universitas Indonesia
Pengaruh size…, Rosita Astri Kirana, FISIP UI, 2014
6
konsep dasar pemikiran dalam penelitian. Berdasarkan tujuannya, jenis penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif yang bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh dari size, liquidity, financial leverage, dan profitability terhadap risiko sistematis saham yang diproksikan dengan beta. Berdasarkan manfaatnya, jenis penelitian ini tergolong ke dalam penelitian murni dikarenakan pelaksanaan dari penelitian ini lebih ditujukan untuk kepentingan pribadi peneliti dan berorientasi pada ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan dunia akademis. Berdasarkan dimensi waktu, jenis penelitian ini tergolong ke dalam penelitian panel data. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan sektor non-keuangan yang terdaftar di BEI selama periode waktu penelitian dari tahun 2007 hingga 2012. 3.2.
Jenis Data Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan publik yang terdaftar di BEI dari tahun 2007 hingga 2012. Sedangkan, sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan di sektor non-keuangan yang terdaftar di BEI dari tahun 2007 hingga 2012. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, dimana kriteria sampel yang ditetapkan adalah: (1). Perusahaan yang secara konsisten terdaftar di BEI dari 2007-2012, (2). Perusahaan yang termasuk ke dalam sektor nonkeuangan, (3). Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan secara konsisten dari 2007-2012, (4). Perusahaan yang secara konsisten memiliki data publikasi mengenai harga saham penutupan mingguan dari 2007-2012. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa existing statistic. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dari BEI dan www. yahoofinance.com.
3.3.
Operasionalisasi Variabel Penelitian Dengan mengacu pada penelitian oleh Biase dan Apolito (2012), variabel dependen dalam penelitian ini adalah risiko sistematis diproksikan dengan beta. Nilai beta dapat diperoleh dengan dengan melakukan regresi antara return sebuah sekuritas terhadap return pasar. Selanjutnya, dengan mengacu pada penelitian oleh Biase dan Apolito Universitas Indonesia
Pengaruh size…, Rosita Astri Kirana, FISIP UI, 2014
7
(2012) pula, variabel independen dalam penelitian ini adalah size, liquidity, financial leverage, dan profitability. Berikut ini adalah tabel operasionalisasi variabel penelitian: Tabel 1. Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Dependen
Independen
Proksi
Formula
Simbol
Beta
Risiko Sistematis
β
Size
Total aset
SIZE
Liquidity
Rasio likuiditas
LIQ
Financial leverage
Debt-to-Equity Ratio (D/E)
FINLEV
Profitability
Earnings per share (EPS)
PROF
Sumber : Olahan Peneliti (2013) Berdasarkan penjelasan mengenai variabel dependen dan variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: βi,t = α + b1SIZEi,t-1 + b2LIQi,t-1 + b3FINLEVi,t-1 + b4PROFi,t-1 + µi,t
Universitas Indonesia Pengaruh size…, Rosita Astri Kirana, FISIP UI, 2014
8
3.4.
Teknis Analisis Data Untuk menganalisis data, penelitian ini menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji data panel, dan uji signifikansi. Sebelum dilakukan uji asumsi klasik, data terlebih dahulu dibebaskan dari outliers. Uji asumsi klasik yang dilakukan antara lain uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Kemudian, uji data panel yang dilakukan adalah uji Chow dan uji Hausman. Hasil dari uji data panel tersebut menunjukkan bahwa model penelitian yang tepat untuk digunakan adalah Fixed Effect Model. Selanjutnya, dilakukan uji signifikansi untuk mendapat nilai koefisien determinasi, F statistik, dan t statistik.
4.
Hasil dan Pembahasan
4.1.
Statistik Deskriptif Tabel 2. Statistik Deskriptif (Data Bebas Outliers) BETA
SIZE
LIQ
FINLEV
PROF
Mean
0.562354 27.73627 0.081090 1.312264 0.132191
Median
0.564515 27.73929 0.050220 0.996655 0.026090
Maximum
2.861920 32.26627 0.407960 27.03928 4.403340
Minimum
-7.204250 23.07305 0.000000 -25.24515 -1.680300
Std. Dev.
0.727158 1.699230 0.084665 2.317132 0.386909
Observations
1308
1308
1308
1308
1308
Sumber : Hasil penelitian tahun 2007-2012 diolah menggunakan EViews 8 (2014) Beta saham memiliki nilai rata-rata sebesar 0,562354. Hal tersebut berarti bahwa return saham dari perusahaan-perusahaan yang berada di sektor non-keuangan akan cenderung mengalami kenaikan (penurunan) sebesar 0,56% ketika terjadi kenaikan Universitas Indonesia Pengaruh size…, Rosita Astri Kirana, FISIP UI, 2014
9
(penurunan) return dari indeks pasar, yaitu IHSG, sebesar 1%. Rata-rata nilai beta saham yang kurang dari satu tersebut menunjukkan bahwa rata-rata saham yang berada di sektor non-keuangan di Indonesia adalah bersifat konservatif dikarenakan saham di sektor nonkeuangan tersebut kurang peka terhadap perubahan pasar. Nilai beta saham maksimum sebesar 2,861920 dimiliki oleh PT Bumi Resources Tbk, yang berada pada sektor bahan tambang, pada tahun 2012 dan nilai beta minimum sebesar -7,20425 dimiliki oleh PT. Arwana Citramulia Tbk, yang berada pada sektor industri dasar dan bahan kimia, pada tahun 2012. Selanjutnya, untuk variabel independen pertama, yaitu size, diperoleh nilai rata-rata sebesar 27,73627. Nilai minimum untuk variabel size adalah sebesar 23,07305 yang dimiliki oleh PT Rimo Catur Lestari pada tahun 2011, sedangkan nilai maksimum untuk variabel size adalah sebesar 32,26627 dimiliki oleh PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2011. Kemudian, untuk variabel independen kedua, yaitu liquidity, diperoleh nilai rata-rata sebesar 0,081090. Nilai rata-rata tersebut berarti bahwa dari seluruh total aset yang dimiliki oleh perusahaan di sektor non-keuangan, sebesar 8% dari total aset yang dimiliki adalah berupa kas dan kas ekuivalen. Nilai minimum untuk variabel liquidity adalah sebesar 0 dimiliki oleh PT Indosat Tbk pada tahun 2010. Nilai maksimum untuk variabel liquidity adalah sebesar 0,407960 dimiliki oleh perusahaan PT Jembo Cable Company Tbk pada tahun 2011. Sementara itu, untuk variabel independen ketiga, yaitu financial leverage, diperoleh nilai rata-rata sebesar 1,312264. Nilai rata-rata tersebut berarti bahwa dari seluruh total equity yang dimiliki oleh perusahaan di sektor non-keuangan, sebesar 131% dari ekuitas yang dimiliki adalah berupa hutang Nilai minimum untuk variabel financial leverage adalah sebesar -25,24515 yang dimiliki oleh perusahaan PT. Panasia Filamen Inti Tbk pada tahun 2008, sedangkan nilai maksimum untuk variabel financial leverage adalah sebesar 27,03928 dimiliki oleh perusahaan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk pada tahun 2007.
Universitas Indonesia Pengaruh size…, Rosita Astri Kirana, FISIP UI, 2014
10
Terakhir, untuk variabel independen keempat, yaitu profitability diperoleh nilai ratarata sebesar 0,132191 (dalam ribuan rupiah). Nilai minimum untuk variabel profitability adalah sebesar -1.680300 yang dimiliki oleh perusahaan PT Tembaga Mulia Semanan Tbk pada tahun 2008, sedangkan nilai maksimum untuk variabel profitability adalah sebesar 4,403340 dimiliki oleh PT Surya Toto Indonesia Tbk pada tahun 2011 . 4.2.
Hasil Pengujian Hipotesis Tabel 3. Hasil Pengujian Fixed Effect Model Variabel Dependen : BETA Observasi
: 1308
Variabel Independen Koefisien Std. Error t-statistik Probabilitas Size
0,158495
0,045562
3,478690
***0,0005
Liquidity
-0,164483
0,384961
-0,427272
0,6693
Financial Leverage
-0,018033
0,011411
-1,580271
0,1143
Profitability
0,119941
0,071830
1,669790
*0,0952
R2
0,371933
Adjusted R2
0,244122
F-statistik
2,910028
Probabilitas (F-statistik)
0,000000
Keterangan : * *** Sumber
: Signifikan pada α = 10% : Signifikan pada α = 1% : Hasil penelitian tahun 2007-2012 diolah menggunakan EViews 8 (2014)
4.2.1. Hipotesis Pertama Ho : Size tidak mempengaruhi risiko sistematis Universitas Indonesia Pengaruh size…, Rosita Astri Kirana, FISIP UI, 2014
11
Ha : Size mempengaruhi risiko sistematis Nilai p-value pada Tabel 3 adalah sebesar 0,0005. Hal tersebut berarti bahwa p-value lebih kecil daripada α sebesar 1%, sehingga tidak terdapat cukup bukti untuk menerima Ho. Hal ini berarti bahwa size secara signifikan mempengaruhi risiko sistematis saham perusahaan yang diproksikan dalam beta saham. Kemudian, hubungan antara beta saham dan size adalah positif. Hal ini terlihat dari koefisien regresi size adalah sebesar 0,158495. Nilai koefisien regresi tersebut berarti bahwa jika size mengalami peningkatan sebesar satu satuan, maka beta saham akan mengalami peningkatan sebesar 0,158495 satuan. 4.2.2. Hipotesis Kedua Ho : Liquidity tidak mempengaruhi risiko sistematis Ha : Liquidity mempengaruhi risiko sistematis Nilai p-value pada Tabel 3 adalah sebesar 0,6693. Artinya, terdapat cukup bukti untuk menerima Ho dikarenakan nilai p-value yang diperoleh lebih besar dari α, baik untuk α sebesar 1%, 5%, maupun 10%. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa variabel independen berupa liquidity tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap risiko sistematis. 4.2.3. Hipotesis Ketiga Ho : Financial Leverage tidak mempengaruhi risiko sistematis Ha : Financial Leverage mempengaruhi risiko sistematis Nilai p-value pada Tabel 3 adalah sebesar 0,1143. Hal tersebut berarti bahwa tidak terdapat cukup bukti untuk menolak Ho dikarenakan nilai p-value yang lebih besar dari pada α, baik untuk α sebesar 1%, 5%, maupun 10%. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa financial leverage tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap risiko sistematis. Universitas Indonesia Pengaruh size…, Rosita Astri Kirana, FISIP UI, 2014
12
4.2.4. Hipotesis Keempat Ho : Profitability tidak mempengaruhi risiko sistematis Ha : Profitability mempengaruhi risiko sistematis Nilai p-value pada Tabel 3 adalah sebesar 0,0952. Hal tersebut berarti bahwa terdapat cukup bukti untuk menolak Ho dikarenakan nilai p-value yang lebih kecil dibandingkan α sebesar 10%. Hal ini berarti bahwa profitability mempengaruhi risiko sistematis saham perusahaan secara signifikan. Kemudian, hubungan antara beta dan profitability adalah positif dengan diperolehnya nilai koefisien regresi untuk profitability adalah sebesar 0,119941. Nilai koefisien regresi tersebut berarti bahwa jika profitability perusahaan mengalami kenaikan sebesar satu-satuan, maka beta saham sebuah perusahaan yang menjadi proksi dari risiko sistematis saham perusahaan akan mengalami kenaikan pula sebesar 0,119941. 4.3.
Pembahasan Hasil Penelitian
4.3.1. Size terhadap Risiko Sistematis Berdasarkan nilai t-statistik pada Tabel 3, ditemukan bahwa size mempengaruhi risiko sistematis. Hubungan antara size dan risiko sistematis yang ditemukan pun adalah positif. Hasil penemuan ini berbeda dengan penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh Suseno (2009). Namun, hasil penemuan ini sesuai dengan temuan dari Biase dan Apolito (2012) yang menunjukkan hasil bahwa variabel size berpengaruh terhadap dan berhubungan positif dengan beta yang menjadi proksi risiko sistematis saham perusahaan. Hasil penemuan ini juga didukung oleh Daves et al. (1999) yang menemukan bahwa setelah tahun 1980, perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat yang tergolong ke dalam perusahaan berukuran besar memiliki risiko sistematis saham perusahaan yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan berukuran kecil. Disebutkan bahwa situasi tersebut terjadi karena perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung mengambil
Universitas Indonesia Pengaruh size…, Rosita Astri Kirana, FISIP UI, 2014
13
proyek-proyek besar dan berisiko tinggi sehingga meningkatkan risiko sistematis perusahaan. Jadi, hasil penemuan dalam penelitian ini yang menunjukkan bahwa size memberikan pengaruh signifikan terhadap dan berhubungan positif dengan risiko sistematis kemungkinan juga disebabkan karena perusahaan yang berukuran besar di sektor non-keuangan di Indonesia juga seringkali cenderung lebih berani untuk mengambil proyek-proyek besar yang pada akhirnya mempengaruhi capital budgeting. Keputusan capital budgeting salah satunya berkaitan dengan aset apa yang dibutuhkan supaya dapat mendukung proyek besar yang diambil oleh perusahaan. Ketika perusahaan harus melakukan investasi fisik atau dengan kata lain menambah fixed assets, hal tersebut justru akan meningkatkan biaya tetap perusahaan. Biaya tetap tersebut salah satunya adalah biaya depresiasi atau penyusutan atas kepemilikan fixed assets. Menurut Ross, Westerfield, dan Jaffe (2010), perusahaan dengan biaya tetap yang tinggi dan biaya variabel yang rendah dikatakan sebagai perusahaan yang memiliki operating leverage yang tinggi. Hal tersebut dapat semakin meningkatkan risiko sistematis perusahaan. 4.3.2. Liquidity terhadap Risiko Sistematis Berdasarkan nilai t-statistik pada Tabel 3, ditemukan bahwa liquidity tidak mempengaruhi risiko sistematis. Hasil penemuan ini tidak sejalan dengan hasil penemuan oleh Biase dan Apolito (2012) dan Ceschini (2005). Namun, hasil penemuan ini sejalan dengan penemuan oleh Iqbal dan Shah (2012) yang menunjukkan bahwa variabel liquidity tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap beta saham. Jadi, hasil penemuan dalam penelitian ini yang menunjukkan bahwa liquidity tidak mempengaruhi risiko sistematis perusahaan kemungkinan disebabkan karena komposisi jumlah kas dan kas ekuivalen dalam keseluruhan total aset yang dimiliki oleh perusahaan adalah cukup sehingga tidak mempengaruhi risiko sistematis perusahaan. Menurut Martono dan Harjito (2010), jumlah kas yang terlalu besar mengakibatkan pemanfaatan kas menjadi kurang efisien karena kas tersebut menganggur dan tidak menghasilkan keuntungan. Hal tersbeut justru akan meningkatkan risiko sistematis perusahaan. Universitas Indonesia Pengaruh size…, Rosita Astri Kirana, FISIP UI, 2014
14
Kemudian, ketika perusahaan tidak mempunyai jumlah kas yang cukup, perusahaan tidak akan mampu melakukan kegiatan operasional sehari-hari termasuk proses produksi sehingga akan menghambat pendapatan perusahaan pula yang berakibat pada meningkatknya risiko sistematis perusahaan. 4.3.3. Financial leverage terhadap Risiko Sistematis Berdasarkan nilai t-statistik pada Tabel 3, ditemukan bahwa financial leverage tidak mempengaruhi risiko sistematis. Hasil penemuan tersebut tidak sejalan dengan penemuan oleh Biase dan Apolito (2012) serta Alaghi (2011). Namun, hasil penemuan ini sejalan dengan Hadiarti (2010) yang menunjukkan bahwa variabel financial leverage yang dihitung dengan membagi total debt dengan total equity adalah tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap beta saham yang menjadi proksi dari risiko sistematis saham perusahaan. Jadi, hasil penemuan dalam penelitian ini yang menunjukkan bahwa financial leverage tidak mempengaruhi risiko sistematis perusahaan kemungkinan disebabkan karena perusahaan lebih mengandalkan sumber pendanaan internal, seperti retained earnings, dibandingkan dengan sumber pendanaan eksternal, seperti pinjaman bank. hal ini dikarenakan adanya krisis global di tahun 2008 dan untuk dapat kembali bangkit dari dampak krisis global tersebut masih berlangsung hingga tahun 2012. Menurut Pramesti dan Satyawati (2007), pada saat terjadi krisis tingkat bunga berubah tidak terkendali sehingga bunga yang semula masih dalam jangkauan perusahaan tiba-tiba membumbung tinggi tidak terkendali. Pada Oktober 2008, tingkat suku bunga Bank Indonesia sempat berada di posisi 9,5% (http://m.neraca.co.id/article/31059/Debitur--Makin--KepepetAkibat-Bunga-Tinggi). Tingginya tingkat suku bunga tersebut mendorong perusahaan berusaha untuk tidak menambah hutang perusahaan demi menghindari adanya peningkatan beban biaya bunga pinjaman perusahaan. Hal tersebut memungkinkan ditunjukannya variabel financial leverage tidak mempengaruhi risiko sistematis.
Universitas Indonesia Pengaruh size…, Rosita Astri Kirana, FISIP UI, 2014
15
4.3.4. Profitability terhadap Risiko Sistematis Berdasarkan nilai t-statistik pada Tabel 3, ditemukan bahwa profitability mempengaruhi risiko sistematis. Hubungan antara profitability dan risiko sistematis yang ditunjukkan pun adalah positif. Hasil penemuan ini tidak sesuai dengan penemuan dari Biase dan Apolito (2012) dan Wira (2008). Jadi, hasil penemuan dalam penelitian ini yang menunjukkan bahwa profitability memberikan pengaruh signifikan terhadap dan berhubungan positif dengan risiko sistematis kemungkinan disebabkan karena sebelum adanya krisis global yang dimulai pada tahun 2008, perusahaan menggunakan hutang, terutama hutang jangka panjang, dalam jumlah cukup besar sebagai sumber dana eksternal. Menurut Ross, Westerfield, dan Jaffe (2010), perusahaan yang berhutang memiliki jumlah saham beredar yang lebih sedikit. Hal tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan EPS dikarenakan net income hanya didistribusikan untuk jumlah saham beredar yang lebih sedikit. Pengaruh hutang terhadap EPS tersebut nampaknya masih terjadi selama periode penelitian. Sehingga, peningkatan EPS justru akan semakin meningkatkan risiko sistematis.
5.
Simpulan dan Saran
5.1.
Simpulan Berdasarkan hasil pengujian statistik yang dilakukan, ditunjukkan hasil penelitian sebagai berikut: Terdapat pengaruh yang signifikan antara size dan profitability terhadap risiko sistematis pada perusahaan sektor non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2012.
Universitas Indonesia Pengaruh size…, Rosita Astri Kirana, FISIP UI, 2014
16
5.2.
Saran
5.2.1. Bagi Perusahaan Dalam membuat kebijakan finansial perusahaan sebaiknya memperhatikan kepentingan investor, seperti risiko yang akan dihadapi oleh investor jika suatu kebijakan finansial diterapkan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Iqbal dan Shah (2012) bahwa prospek para investor adalah sangat penting dan para pihak yang membuat kebijakan finansial sebaiknya mempertimbangkan hal tersebut pada saat kebijakan finansial dibuat. Kemudian, terkait dengan hasil penelitian, salah satu bentuk kebijakan finansial yang harus diperhatikan adalah yang berhubungan dengan aset perusahaan. Perusahaan, terutama perusahaan yang berukuran besar, harus lebih berhati-hati dan lebih optimal dalam melakukan manajemen aset. Manajemen aset yang dimaksud adalah bahwa sebelum perusahaan memutuskan untuk melakukan investasi dalam bentuk aset tetap, sebaiknya perusahaan menghitung besarnya biaya tetap yang mungkin harus dikeluarkan, dimana semakin tinggi biaya tetap mengindikasikan nilai operating leverage yang tinggi pula dan dapat meningkatkan risiko sistematis saham perusahaan. 5.2.2. Bagi Investor Ketika melakukan investasi saham, para investor sebaiknya mempertimbangkan kondisi fundamental perusahaan, dimana kondisi fundamental perusahaan dapat menggambarkan kondisi perusahaan termasuk yang terkait dengan kondisi keuangan perusahaan yang dapat dilihat dari kinerja keuangan perusahaan. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Venkatesh, Tyagi, dan Ganesh (2013) bahwa dengan melakukan analisa terhadap kondisi ekonomi, strategi, manajemen, produk, kondisi finansial, dan informasi lainnya dapat membantu investor untuk memilih saham yang memiliki kinerja baik di pasar dan mampu memberikan keuntungan yang konsisten untuk investor. Kemudian, terkait dengan hasil penelitian ini, para investor sebaiknya tidak terkecoh dengan besarnya size dan profitability sebuah perusahaan yang besar. Hal ini dikarenakan Universitas Indonesia Pengaruh size…, Rosita Astri Kirana, FISIP UI, 2014
17
size dan profitability perusahaan yang besar belum tentu memiliki risiko sistematis saham perusahaan yang rendah. 5.2.3. Bagi Penelitian Selanjutnya 1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memisahkan perusahaan sampel berdasarkan sektor dimana perusahaan sampel itu berada. Dengan membedakan sektor antar perusahaan sampel dapat dilihat apakah terdapat perbedaan pengaruh dari variabel independen yang digunakan terhadap risiko sistematis dari masing-masing sektor tersebut. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Abadi, Fathi, dan Zare (2012) bahwa sangat disarankan untuk melakukan penelitian dengan membedakan antara industri yang satu dengan lainnya. 2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variabel makroekonomi atau rasio-rasio keuangan perusahaan lainnya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Al-Qaisi (2011) bahwa perlu dilakukan studi lebih lanjut terkait pengaruh makroekonomi terhadap risiko sistematis. Lebih lanjut lagi, Al-Qaisi (2011) juga mengemukakan bahwa studi lebih lanjut juga perlu dilakukan terkait pengaruh faktor finansial lainnya terhadap risiko sistematis.
Daftar Referensi : Buku : Arnold, Glenn. (2005). The Handbook of Corporate Finance. Malaysia: Financial Times Prentice Hall. Bodie, Zvi., Alex Kane., Alan J. Marcus. (2011). Investments. New York: McGraw-Hill/Irwin. Brown, Stephen J., Mark P. Kritzman. (1992). Quantitative Methods for Financial Analysis (2nd Ed.). Japan: The Institute of Chartered Financial Analysis.
Universitas Indonesia Pengaruh size…, Rosita Astri Kirana, FISIP UI, 2014
18
Cohen, Jerome B., Edward D. Zinbarg., Arthur Zeikel. (1987). Investment Analysis and Portfolio Management. Irwin: Illinois. Griffiths, Howard. (1990). Financial Investments. Great Britain: McGraw-Hill International. Higgins, Robert C. (2003). Analysis for Financial Management. Singapore: McGraw-Hill. Jr, James L. Farrell. (1997). Portfolio Management Theory & Application (2nd Ed.). Singapore: McGraw-Hill. Jr, James P. Hoban., Gene W. Hoban., Carlet Greviston. (1990). Contemporary Investments. Massachusetts: Allyn & Bacon. Martono., D. Agus Harjito. (2010). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Penerbit Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII. Nachrowi, Nachrowi D., Haridus Usman. (2006). Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Reilly, Frank K., Keith C. Brown. (2011). Investment Analysis & Portfolio Management (10th Ed.). United States of America: South-Western Cengage Learning. Scott, David L. (1990). Understanding and Managing Investment Risk & Return. Illinois: Probus Publishing Company. Sharpe, William F., Gordon J. Alexander., Jeffery V. Bailey. (1995). Investments (5th Ed.). New Jersey: Prentice Hall. Sumodiningrat, Gunawan. (2002). Ekonometrika Pengantar. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Tryfino. (2009). Cara Cerdas Berinvestasi Saham. Jakarta: TransMedia Pustaka. Widarjono, Agus. (2013). Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Universitas Indonesia Pengaruh size…, Rosita Astri Kirana, FISIP UI, 2014
19
Winarno, Wing Wahyu. (2011). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews (Edisi 3). Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN Yogyakarta. Jurnal dan Karya Ilmiah : Abadi, Hossein Rezaei Dolat., Saeed Fathi., Meysam Zare. (2012). Analyze the Impact of Financial Variabels on the Market Risk of Tehran Stock Exchange Companies. Interdiscipline Journal of Contemporary Research in Business Vol. 3 No. 10. Agusman, Monroe, et al., (2008) Accounting and Capital Market Measures of Risk: Evidence from Asian Banks during 1998-2003. Journal of Banking & Finance. Alaghi, Kheder. (2013). Determinants of Systematic Risk of the Listed Companies in Tehran Stock Exchange. Journal Basic Applied Scientific Research, 3(1)596-600. Al-Qaisi, Khaldoun M. (2011). The Economic Determinants of Systematic Risk in the Jordanian Capital Market. International Journal of Business and Social Science Vol. 2 No. 20. Brimble, Mark., Allan Hodgson. (2007). Assessing the Risk Relevance of Accounting Variables in Diverse Economic Conditions. Managerial Finance Vol. 33 No. 8 pp. 553-573, Emerald Group Publishing Limited. Ceschini, Silvio. (2005). Analyzing Risk in the Restaurant Industry. Oklahoma. Faculty of the Graduate College of Oklahoma State University. C.K., Venkatesh., Madhu Tyagi., Ganesh L. (2013). Fundamental Analysis and Stock Returns: An Indian Evidence. eCanadian Journal of Business and Economics Vol. 1 Issue 2 pp. 2634. Daves et al. (1999). Increases in the Systematic Risk of Large Firms. University of Tennessee, Northern Colorado University, Univeristy of Wisconsin-Oshkosh. Di Biase, Pasquale., Elisabetta D’ Apolito. (2012). The Determinants of Systematic Risk in the Italian Banking System: A Cross-Sectional Time Series Analysis. International Journal of Economics and Finance Vol. 4 No.11, Canadian Center of Science and Education. Universitas Indonesia Pengaruh size…, Rosita Astri Kirana, FISIP UI, 2014
20
Er, Hakan., Ibrahim Kaya. (2012). The Relationship between Accounting Beta and CAPM: Evidence from Turkey. International Journal of Social Sciences and Humanity Studies Vol. 4 No. 2. Hadiarti, Shastia. (2010). Tesis - Analisis Leverage Ratio, Profitability Ratio, dan Variabel Makro Ekonomi terhadap Systematic Risk Saham (Studi Kasus pada Saham di BEI Periode 2003-2009). Depok. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Iqbal, Muhammad Junaid., Dr. Syed Zulfiqar Ali Shah. (2012). Determinants of Systematic Risk. The Journal of Commerce Vol. 4 No.1, Hailey College of Commerce University of the Punjab. Kartikasari, Lisa. (2001). Tesis - Pengaruh Variabel Fundamental terhadap Resiko Sistematik pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ (Periode Perekonomian Normal dan Krisis. Semarang. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Mardiyah, Aida Ainul., Widanarni Pudjiastuti. (2002). The Effect of Dividend Payout Ratio, Current Ratio, Assets Size, Assets Growth, Leverage, Earnings Variability, and Earnings Covariability on Market Beta. Malangkucecwara School of Economics, Malang, Indonesia. Myles, Gareth D. (2003). Research Paper - Investment Analysis. Nawa, Angkarasa Rektha. (2011). Skripsi - Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur. Surabaya. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas. Pramesti, Hernawati., Endang Satyawati. (2007). Analisis Pengaruh Biaya Bunga Pinjaman Terhadap Laba Bersih Periode Sebelum Krisis dan Selama Krisis pada Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol.14 No.1. Rezaei Dolat Abadi, Hossein., Saeed Fathi, dan Meysam Zare. (2012). Analyze the Impact of Financial Variables on the Market Risk of Tehran Stock Exchange Companies. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business Vol. 3 No. 10, Institute of Interdisciplinary Business Research. Universitas Indonesia Pengaruh size…, Rosita Astri Kirana, FISIP UI, 2014
21
Rowe, Toni., Jungsun (Sunny) Kim. (2010). Analyzing the Relationship between Systematic Risk and Financial Variables in the Casino Industry. UNLV Gaming Research & Review Journal Vol. 14 Issue 2. Secokusumo, Thomas H. (2009). Tesis - Analisa Capital Budgeting Investasi Pembangunan Pelabuhan Umum CPO PT. X di Daerah Dumai. Depol. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Suseno, Yustiantomo Budi. (2009). Tesis - Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi beta Saham (Studi Kasus Perbandingan Perusahaan Finance dan Manufaktur yang Listing di BEI pada Tahun 2005-2007). Semarang. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Ulusoy, Tolga. (2008). Systematic Risk and Firm Financial Structure: Evidence on Istanbul Stock Exchange. The Business Review Vol.11 Num.2, Cambridge. Internet : http://m.neraca.co.id/article/31059/Debitur--Makin--Kepepet-akibat-Bunga-Tinggi http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/publikasi_pm/statistik_pm/2012/2012_XII_1.pdf http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/093687C6-AD32-453B-80A7977FE94F9562/21680/YatiKurniatiYanfitri.pdf http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/publikasi_pm/siaran_pers_pm/2012/pdf/FactbookBapepam-LK-2011.pdf http://www.yahoofinance.com
Universitas Indonesia Pengaruh size…, Rosita Astri Kirana, FISIP UI, 2014